Sistem ekonomi merupakan suatu konsep atau mekanisme jalannya suatu perekonomian sebuah negara, dimana di dalamnya berupa acuan, pedoman, aturan, dan kaidah dalam menjalankan suatu kegiatan ekonomi. Sistem Ekonomi Kapitalis yaitu sistem ekonomi yang didasari oleh pandangan liberalisme, individualisme, rasionalisme atau intelektualisme, materialisme dan humanisme. Dimana masyarakatnya sangat dipengaruhi atau dikuasai oleh pemilik-pemilik kapital (modal) dengan salah satu ciri system ekonomi ini yaitu Penjaminan atas hak milik perseorangan. Sistem Ekonomi Sosialis yaitu system ekonomi yang dilandasi oleh falsafah kolektivisme dan organisme. Dimana sebagian besar barang-barang modal dikuasai oleh negara yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu ciri dari system ekonomi sosialis yaitu seluruh kegiatan produksi dilakukan oleh negara, tidak ada usaha swasta Sistem ekonomi campuran menyatukan kebaikan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Sosialis. Pada sistem ekonomi campuran, pemerintah dapat mengatur, mengawasi, menstabilkan dan memajukan ekonomi nasional secara keseluruhan, dengan mendorong atau menumbuhkan inisiatif swasta. Menurut Atje Partadireja (1983) pakar ekonomi mengatakan sebagian besar negara berkembang, termasuk indonesia menganut sistem ekonomi campuran. Turut campur pemerintah tertuang dalam UUD 45 pasal 33 ayat 2 dan 3. “cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia yaitu: Sistem ekonomi dualisme, yaitu system ekonomi yang berkonsep ekonomi kerakyatan tetapi tetapi kenyataan yang berlangsung mencerminkan Sistem Ekonomi Kapitalis. Sistem ekonomi Pancasila, yaitu system yang didasarkan pada ideologi, system nilai dan sosialbudaya. Sistem ekonomi ini lebih mengacu pada sila-sila Pancasila. Sistem ekonomi kerakyatan yaitu suatu kegiatan ekonomi yang adanya keterlibatan rakyat dari mulai aktivitas produksi sampai aktivitas distribusi.