lOMoARcPSD|20311029 Positivisme dan post-positivisme Teori Hubungan Internasional 2 (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university Downloaded by Jen Unlocks (bebepo5080@dni8.com) lOMoARcPSD|20311029 Teori Hubungan Internasional 2 1. Jelaskan perbedaan epistemologi dan ontologi antara teori-teori positivisme dan post-positivisme, serta manakah (di antara positivism dan post positivism) yang menurut anda mampu menghasilkan pengetahuan yang lebih baik? Dalam isu epistemologi, positivist menggunakan gagasan ilmiah dalam mengambarkan dunia, dengan ambisi untuk memperoleh ilmu pengetahuan sosial yang valid dengan landasan empiris yang mampu diverifikasi. Sedangkan postpositivist memahami dunia dengan berbagai macam sudut, sehingga sejarah maupun moral politik tidak mampu dijabarkan kedalam ilmu pengetahuan yang karena banyak berbagai macam sudut sehingga sulit diamati tanpa salah memahaminya. Dalam isu ontologi, posisi kaum positivist (obejektivis) pada dasarnya melihat hubungan internasional sebagai suatu objek dan hanya ada satu kebenaran tunggal. Posisi kaum post-positivis (subjektivis), hubungan internasional pada dasarnya adalah ide atau konsep yang berkaitan dengan orang banyak dan saling berhubungan secara politis. Para kaum pendukung positivisme dengan fokusnya terhadap fakta yang bisa diamati beserta data-data yang dapat diukur dengan ambisi untuk menjelaskan dunia hubungan internasional secara ilmiah. Agar mampu menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang mereka percaya dapat dicapai dengan dilakukan cara observasi empirical. Sedangkan di kubu lain yakni para pendukung postpositivisme mengkritisi hal tersebut, dimana dunia secara luas tidak mampu dijelaskan dari sisi objektif seperti yang disampaikan oleh positivis. Post-positivist melihat dunia dari berbagai perspektif yakni perspektif politik, sosial, ekonomi, etnik dan gender. Kritik utama dari post-positivis mengenai metodolgi. Mereka tidak setuju metodologi positivist yang mempertahankan metode ilmiah yang mereka anggap dapat menjelaskan dunia hubungan internasional yang luas ini. Pada dasarnya memang cara pandang positivis mendominasi ruang teori-teori besar dalam menggambarkan dunia hubungan internasional. Sedangkan postpositivist menyatakan bahwa ilmu memahami manusia tidak sama dengan ilmu alam karena manusia tidak dapat diprediksi. Dengan kritik-kritik post-positivist terhadap positivist dari berbagai isu seperti post-modernism, critical theory dan feminisme menjadi pembuka sudut pandang kita dalam memahami dunia hubungan internasional ini yang sangat luas. Dengan munculnya post-positivisme ini membuat kita memandang sebuah fenomena tidak hanya pada satu sudut pendang saja. Sehingga perlunya melihat berbagai macam sisi dalam memahami dunia hubungan internasional yang begitu kompleks ini. Perilaku manusia dapat berubah tergantung situasi dan kondisi yang terjadi. Sehingga kebenaran atau fakta tunggal terlalu sulit dipahami untuk dijadikan sebuah ilmu yang dinyatakan para pendukung kaum positivist. 2. Postmodernisme, Critical Theory dan Feminisme memiliki kesamaan sekaligus juga perbedaan. Jelaskan persamaan dan perbedaan tersebut dengan baik. Persamaan Downloaded by Jen Unlocks (bebepo5080@dni8.com) lOMoARcPSD|20311029 Cara pandang pendekatan post-positivis menjadi landasan yang sama bagi post-modernisme, critical theory dan feminisme yang memiliki posisi yang sama dalam memahami epistemologi dan ontologi bahwa sebuah ilmu pengetahuan dalam menjelaskan dunia hubungan internasional itu bersifat subjektif. Mereka juga sama-sama tidak sepakat apa yang dinyatakan oleh positivist yang memandang ilmu dan mengadopsi metodologi dari natural science dalam menjelaskan social world. Ketiga teori ini sama atas ketidaksepakatan bahwa dalam mencapai ilmu pengetahuan atau teori menggunakan analisis empirical. Perbedaan - Postmodernisme mempercayai bahwa kebenaran tidak bersifat objektif seperti yang disampaikan oleh positivist bahwa ilmu pengetahun dalam hubungan internasional diperoleh melalui analisis empirical, yakni kebenaran absolut/tunggal. Aspek yang ditekankan oleh kaum postmodernisme adalah dengan menyatakan bahwa kebenaran tidak bisa lepas dari pengaruh kekuasan. Sehingga pengetahuan atas kebenaran tersebut dinilai salah atau benarnya dari orang-orang yang berkuasa tersebut. Bagi postmodernisme kebenaran itu tidak dapat dikatakan sebagai kebenaran absolute maupun murni. - Critical Theory memiliki aspek yang lebih luas dari postmodernisme, bahwa teori hubungan internasional yang ada dan dipahami sekarang tidak melihat dari kondisi ataupun nilai-nilai yang dipengaruhi baik dari sosial, kultural, maupun ideologi. Critical Theory berusaha untuk memunculkan pengaruh dari kondisi-kondisi tersebut. Critical Theory menganggap bahwa pengetahuan yang dibuat oleh para positivist sebenarnya merefleksikan dari sebuah kepentingan. Kepercayaan kaum critical theory bahwa ilmu itu pasti ditunjukkan untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Dari konsep itulah yang dikritisi dan mencoba mengubahnya. - Feminisme membawa pemahaman dimana pengetahuan maupun ilmu yang ada hanya dari sudut pandang laki-laki tidak mencakup dari sudut pandang perempuan. Perbedaan gender inilah yang dibawa dan dijadikan suatu pembahasan mengenai kontribusi perempuan dalam menjelaskan dunia. Mereka percaya bahwa pemikiran dan pengalaman laki-laki berbeda dengan perempuan sehingga output dalam menghasilkan pengetahuan tersebut juga akan berbeda. Sehingga bagi feminisme, pengetahuan tersebut dibuat oleh laki-laki dan digambarkan oleh laki-laki dan belum tentu merefleksikan pengetahuan dan pengalaman perempuan. 3. Cox (1981) mengatakan bahwa “theory is always for someone and for some purposes”. Bagaimana statement tersebut membantu anda dalam memahami pengetahaun/teori dalam disiplin ilmu HI? Dengan melihat dan memahami statement tersebut saya menyadari bahwa teori-teori yang dipelajari dan dipahami harus ditelaah karena pada dasarnya manusia menciptakan sesuatu (dalam hal ini teori/pengetahuan) pasti ada tujuantujuan tertentu yang ingin dicapai. Dengan memahami makna yang disampaikan Downloaded by Jen Unlocks (bebepo5080@dni8.com) lOMoARcPSD|20311029 oleh Cox bahwa teori itu sendiri berasal dari politik, sehingga mengkritisi apa yang telah disampaikan oleh positivis yang bersifat objektif. Dari hal tersebutlah yang memberikan saya pandangan dari sisi lain yang dilupakan. Menurut saya hal ini dapat memberikan sudut pandang yang baru dalam memahami studi hubungan internasional sehingga bagi saya sudut pandang ini dapat menjadi pembanding untuk melihat teori-teori besar yang telah dipelajari untuk tidak hanya mengkaji dan memahami fenomena yang telah terjadi menggunakan satu pendekatan maupun hanya dengan satu sudut pandangan saja. Karena dalam ilmu sosial ini fakta dari setiap sudut pandang setiap orang berbeda. Melihat bahwa teori/pengetahuan dalam studi hubungan internasional memiliki kebenaran diatas kebenarannya masing-masing dari apa yang telah dijabarkan oleh para tokohtokoh studi ini, membuat tidak ada sebuah konsep yang mutlak dan sempurna. Downloaded by Jen Unlocks (bebepo5080@dni8.com)