LABORATORIUM ENDAPAN MINERAL Nama : M. Syahrul Helmi F NIM : 111210031 Plug : 10 Acc Asisten Epithermal High Sulfidation Outer Propylitic Chlorite+Clay Mineral+Quartz Strong Pervasive Argilic Kaolinite Strong Pervasive Advanced Argilic Kaolinite+Allunite+Quartz Moderate Selective Advanced Argilic Hematite+Quartz Strong Pervasive Advanced Argilic Hematite+Goethite+Quartz Strong Pervasive Leached Silica Vuggy Quartz+Hematit+Goethite Strong Pervasive LABORATORIUM ENDAPAN MINERAL Nama : M. Syahrul Helmi F NIM : 111210031 Plug : 10 Acc Asisten Epithermal High Sulfidation Zona Pengkayaan Supergene Leached Zone Azurite+Malachite+Black Sulphide+Clay Intensitas Ubahan Strong Pervasive 8. Zona Pengkayaan Supergene Leached Zone Malachite±Silica±Black Sulphide Strong Pervasive 9. Zona Pengkayaan Supergene Leached Zone Malachite+Quartz+Black Sulphide Strong Pervasive 10. Zona Pengkayaan Supergene Enriched Zone Covellite+Chalcosite+Quartz+Alunite Moderate Selectively Pervasive 11. Zona Pengkayaan Supergene : Enriched Zone Covellite+Malachite+Quartz Strong Pervasive LABORATORIUM ENDAPAN MINERAL Nama : M. Syahrul Helmi F NIM : 111.210.031 Plug : 10 Acc Asisten 1 2 3 4 5 6 7 10 8 11 9 LABORATORIUM ENDAPAN MINERAL Nama NIM Plug : M. Syahrul Helmi F : 111.210.031 : 10 Acc Asisten Model Epithermal High Sulfidation Model Vertikal Primary Zone Silisic Model Lateral Advance Argilic Silisic Propilitik Less Rich Chlorite Sampel 1 Argilic Advanced Argilic Mineral Acid Stability Kaolinite Sampel 2 Argilic Primary Zone Silisic More Clay Mineral Quartz+Allunite Sampel 3,4,5 Leached Silisic Sampel 6 Propilitik Intrusi batuan beku Weathering Zone Leached Capping Gossan Hematite+Goethite Sampel 4 dan 5 Malachite+Azurite Sampel 7,8 dan 9 Leached Zone Water Table Covellite Supergene Secondary Sampel 10 dan 11 Sulfide Enrichment LABORATORIUM ENDAPAN MINERAL Nama NIM Plug : M. Syahrul Helmi F : 111.210.031 : 10 Acc Asisten Genesa Epithermal High Sulfidation Fase pertama dimulai dengan adanya trigger dari intrusi batuan beku sehingga gas-gas volatile yang terkandung bergerak mobile melalui rekahan-rekahan yang terbentuk pada lapisan batuan. Gas volatile ini kemudian mencuci batuan-batuan yang dilaluinya membentuk tekstur vuggy quartz. Disamping itu terjadi alterasi prograde di sekitar jalur fluida magmatik berupa alterasi propilitik. Kemudian disusul dengan fase kedua yang kaya akan liquid, fluida panas ini nantinya yang akan mengisi lubang-lubang pada tekstur vuggy silika dengan mineral-mineral lain (infilling). Setelah itu dimulai tahap retrograde dimana pada pada proses ini agen yang dominan berpengaruh adalah air meteorik Proses retrograde ini yang kemudian membentuk alterasi argilic (sampel 2) dan alterasi advanced argilic (sampel 3, 4 dan 5). Tahap selanjutnya terjadi setelah alterasi retrograde selesai. Pada tahap ini terjadi pelapukan yang disebabkan oleh air meteorik di bagian dangkal/permukaan. Pada proses ini terjadi pengkayaan supergen. Daerah dekat permukaan terjadi oksidasi dan leaching membentuk mineral-mineral goethite dan pada zona leaching supergen terbentuk mineral azurite dan malachite (sampel 7,8, dan 9). Semakin dalam batuan batuan akan tereduksi membentuk mineral covellite (sampel 10 dan 11)