Uploaded by mhmmdyusuf95

Materi-operation-gas-engine-tarakan

advertisement
OPERATION FOR GAS ENGINE
CATERPILLAR
HC – Technical Development
Pembahasan Materi
1. PERSONAL SAFETY REQUIRMENT (APD)
2. PENGECEKAN SEBELUM START GENSET
3. RUNNING GENSET
5. PEMANTAUAN KONDISI OPERASI GENSET
6. EMERGENCY STOP
APD Wajib
Persiapkan APD standar yang wajib dikenakan
sebelum melakukan pengoperasikan engine :
1.Safety helmet
2.Safety shoes
3.Ear muff
4.Kaca mata / glasess
5.Coverall
6.Sarung tangan
7.Masker
Kenapa Perlu Visual Inspeksi
Pada operasional sebuah pembangkit, seorang operator berperanan penting dalam
hal monitoring dan pengecekan equipment ( genset ). Selain pengecekan yang
bersifat pencatatan parameter pada alat ukur, ada hal yang tidak kalah pentingnya
untuk dilakukan oleh operator secara kontinyu yaitu melakukan pengecekan secara
visual.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan pengecekan secara visual oleh operator yang
dapat memberikan petunjuk atau indikasi kepada operator tentang adanya kelainan
pada equipment tersebut seperti :
• Adanya noise & vibrasi
• Adanya asap pembakaran yang abnormal
• Adanya asap breather yang abnormal
• Kebocoran intake & Exhaust system
• Adanya kebocoran fuel / oil / air
Sebelum start Generator Set
 Walk around dan proteksi pengaman
 Pastikan semua pelindung dan tutup
pengaman terpasang dengan baik.
 Pastikan bahwa tidak ada pekerjaan
yang sedang berjalan di engine dan
sekitarnya.
 Jika unit tersebut baru selesai perawatan
atau perbaikan lakukan pengecekan
dengan menggunakan DATA CHECK
LIST untuk benar – benar memastikan
unit tersebut aman untuk dioperasikan.
Sebelum start Generator Set
 Pengecekan sistem pelumasan
• Lakukan pengecekan terhadap level oli.
Pastikan bahwa level oli di antara tanda
“ADD” dan “FULL” pada deep stick ( limit
minimum 70% )
• Lakukan pengecekan terhadap kebocoran
pada komponen sebagai berikut :
Seal crank shaft, crankcase breather, cover
camshaft, cover valve, dan kebocoran pada
jalur sistem pelumasan.
Sebelum start Generator Set
 Pengecekan sistem pendinginan
• Lakukan pengecekan pada cooling sistem
terhadap kebocoran atau sambungan rubber
expansion joint.
• Lakukan pengecekan terhadap level air
radiator ( water pressure 20 Psi Aftercooler &
water pressure 40 Psi Jacket Water )
Sebelum start Generator Set
 Pengecekan sistem bahan bakar
• Lakukan pengecekan terhadap pipa
bahan bakar dari kemungkinan terjadi
kebocoran gas ( menggunakan tool gas
detektor )
• Pastikan bahwa bahan
tersuplai ke mesin.
bakar
• Perhatian semua valve inlet pipa gas
telah
Sebelum start Generator Set
 Pengecekan sistem pemasukan udara
dan gas buang
• Lakukan pengecekan saringan udara secara
visual dan amati juga indicator saringan
udara.
• Pastikan tidak ada kebocoran pada rubber
hose air inlet tidak ada kebocoran.
Sebelum start Generator Set
 Pengecekan sistem kelistrikan
• Lakukan pengecekan pada kabel battery,
sambungannya dari kemungkinan kendor
dan korosi.
• Pastikan bahwa sistem ground dalam
kondisi bagus.
• Lakukan pengecekan terhadap alat ukur
pada panel kontrol, lakukan reset jika
terdapat alarm
Langkah-langkah Pengoperasian
 Start Engine Dengan AUTO Start
 Pastikan Semua mcb pada panel dalam
kondisi ON.
 Sebelum mengoperasikan engine dengan
module Terberg pada panel TERBERG.
Pastikan tidak ada alarm yang muncul pada
module Terberg.
Langkah-langkah Pengoperasian
 Start Engine Dengan AUTO Start
 Masukan push bottom auxiliary ke posisi
on
 Proses start engine “ putar lock posisikan
hand off load lalu tekan reset alarm tekan
menu engine start pada engine gas
caterpilar panel terberg. monitor sampai
muncul “ ventilasinging room.
 Motor jaket water dan motor radiator on
secara otomatis dan engine start
 Pastikan dan cek kondisi parameter engine dilayar
module Terberg
Langkah-langkah Pengoperasian
 Proses Warming Up Engine
 Operasikan engine pada putaran 1500 rpm.
Sampai temperatur dari air pendingin mulai
naik ( temperature kerja engine 70°C - 80°C ).
 Lakukan pengecekan terhadap semua indiktor
& parameter selama warming up. Lakukan
pengecekan terhadap kebocoran oli, air & gas.
Langkah Sebelum Paralel
 Untuk menyamakan tegangan dari generator dapat
dilakukan dengan system auto hand off load.
 Apa bila 4 persyaratan telah terpenuhi engine sudah
bisa di parallel
 Setting beban di minimal load (300 Kw)
 Koordinasi dengan Control Room Officer sebelum
melakukan paralel
 Posisikan lock switch hand load. Secara otomatis unit
akan paralel
Mengurangi Beban & Stop Mesin
 Sebelum melepas beban unit, lakukan pengurangan beban
secara bertahap dengan cara setting beban di minimal load
(300 Kw)
 Putar lock switch keposisi hand off load engine
caterpilar.Agar load engine dapat turun bertahap sampai 0
kw, dan engine bisa lepas dari sistem.
 Tunggu beberapa saat sampai proses cooling down engine
selesai.
 Setelah engine pada posisi stop ( rpm 0 ), tutup valve gas
engine.
 Biarkan auxilary pada posisi auto ( heater & prelube ).
Sampai proses prelube terpenuhi.
 Posisikan lock switch off pada panel Terberg .
Warming Up Unit
 Operasikan mesin pada putaran rendah selama dua sampai tiga
menit sampai temperatur dari air pendingin mulai naik, selanjutnya
naikkan putaran engine dari low idle ke rated speed.
 Lakukan pengecekan terhadap alat ukur (parameter) selama waktu
pemanasan.
 Mesin akan cepat mencapai suhu kerja normal lebih cepat ketika
mesin dioperasikan pada putaran normal dan beban rendah,
prosedur ini lebih efektif dibanding menjalankan mesin pada
putaran rendah tanpa beban dalam waktu lama
Monitoring dan Recording
 Pastikan bahwa semua alat ukur dan parameter dalam batas
normal, seperti temperatur air pendingin, tekanan oli, tekanan
bahan bakar, exhaust temperatur, temperatur oli, frequency,
voltage generator, voltage battery.
 Lakukan pencatatan data monitoring pada daily activity record,
lakukan perbandingan antara nilai pada alat ukur dengan
spesifikasi normal operasi.
 Lakukan investigasi terhadap perubahan parameter yang
mencolok yang terbaca pada alat ukur, lakukan monitoring dan
lakukan tindakan jika kondisi ubnormal ditemukan
Pemantauan Kondisi Operasi
Pada saat generator set sudah terbebani perlu dilakukan pengecekan terhadap
semua parameter baik pada engine, generator maupun peralatan pendukung
lainnya.
 Lakukan pencatatan secara cermat, lihat trend parameter dari jam ke jam, untuk
mengetahui unjuk kerja dari peralatan. Membiasakan menganalisa trend
parameter setiap kali melakukan pencatatan parameter pada “ENGINE LOG
SHEET”.
 Lakukan identifikasi terhadap penyimpangan parameter, bandingkan hasil
recording pada “ENGINE LOG SHEET” dengan spesifikasi yang telah
ditentukan oleh pabrikan.
 Selain memonitor parameter, lakukan pengecekan secara visual terhadap
kondisi peralatan, suara, asap dan sebagainya yang bisa dipakai sebagai
indikasi penyimpangan peralatan.
Emergency Stop
• Emergency stop hanya
dipergunakan untuk
menshutdown unit
apabila dalam kondisi
darurat saja. Jangan
gunakan emergency stop
pada kondisi normal.
Download