PENERAPAN ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA Kelompok Herdin Adi Wibowo Shinta Nur Hamidah Maudy RismaYanti Rencana Energy Terbarukan Indonesia 30% 25% 20% 2050; 30% 15% 2025; 23% 10% 5% 0% 2025 2050 2025 2050 Peran Indonesia dalam Melindungi Lapisan Ozon Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer dan Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer 1993-2003 • Indonesia melaksanakan program nasional yang bertujuan untuk membentuk kerangka peraturan, tindakan insentif dan disinsentif, meningkatkan kesadaran dan penyebaran informasi, serta kewajibankewajiban lain yang diatur dalam Montreal Protocol. 2004-2010 • Indonesia melaksanakan program yang bernama National Phase-Out Plan NPP) yang bertujuan untukmengeliminasi konsumsi ODS yang tidak berhasil dieliminasi pada program sebelumnya. Program ini melibatkan peran pemerintah sekaligus industri-industri yang bersangkutan sehingga menghasilkan program yang bersifta “bottom-up. 2012-2018 • Program yang sekarang sedang dilaksanakan merupakan tindak lanjut dari kesuksesan kedua program sebelumnya, Bernama Hydrochlorofluorocarbons (HCFC) Phase-Out Management Plan (HPMP) Program HPMP United Nation Development Program (UNDP) didanai oleh IMF World Bank Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan United Nation Industrial Development Organization (UNIDO) TARGET HPMP 2015-2018 • mengurangi 80,4 ODP ton konsumsi nasional HCFC yang kemudian akan membantu mengurangi emisi CO2 sekitar 1,5 juta ton per tahun dari 2015. Tahap pertama HPMP dilaksanakan dengan membentuk kebijakan dan peraturan, transfer teknologi, pelatian, komunikasi dan manajemen, bantuan teknis, serta koordinasi dan pemantauan di berbagai sektor yang mengkonsumsi HCFC. • fokus pada pabrik manufaktur tahap kedua • fokus pada pelayanan. PRODUK BERSIH ENERGI STAR ENERGI STAR 1992 AUDIT LINGKUNGAN Menurut US EPA “Suatu pemeriksaan yang sistrmatis” Dasar hukum pelaksanaan audit lingkungan di Indonesia adalah UU RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan KEPMEN LH Nomor KEP-42 MENLH/11/1994 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan. AUDIT LINGKUNGAN Jenis Jenis Audit Lingkungan Audit Pentaatan Audit Konservasi Energi Audit Manajemen Audit Pengotoran/Kontaminasi Lokasi Usaha Audit Produksi Bersih dan Minimasi Limbah Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja Audit Konservasi Air Audit Perolehan (Procurement Audit) Audit Lingkungan Manfaat Audit Lingkungan 1. Identifikasi resiko 2. Dasar Pelaksanaan kebijakan serta upaya penyempurnaan 3. Menghindari kerugian 4. Mencegah tekanan sanksi hukum 5. Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan 6. Meningkatkan kepedulian 7. Identifikasi penghematan biaya 8. Laporan audit 9. Menyediakan informasi Audit Energi Bertujuan mengetahui “Potret Penggunaan Energi” dan mencari Upaya peningkatan efisiensi energi Tujuan audit energi ini dilakukan untuk memahami masalah penggunaan energi serta intensitas dan kinerja energi, potensi penghematan energi, manfaat dan langkah yang diperlukan Audit Energi Peraturan Pemerintah No.70 Tahun 2009, Pasal 12 A. Pemanfaatan Energi B. Penggunaan Energi C. Manajemen Energi Audit Energi Walk-Through Audit (Pengamatan SIngkat) Jenis Audit Energi Audit Energi Awal (Preliminary Audit) Audit Energi Terinci Thankyou