Uploaded by Fajria Madani

Fajria Madani 202112570037 PPD

advertisement
KEBUTUHAN DAN
PENYESUAIN DIRI
REMAJA
PEMENUHANNYA
REVISI KELOMPOK 12
FAJRIA MADANI 202112570037
A. Teori Kebutuhan Individu
1. Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi
atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum
kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal
yang termotivasi.
A. Teori Kebutuhan Individu
2. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan paling dasar pada setiap orang.
Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan
makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur,
dan oksigen.
A. Teori Kebutuhan Individu
3. Kebutuhan Akan Rasa Aman
Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis
karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total. Kebutuhan
akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas,
ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya
mengancam seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas,
bahaya, kerusuhan, dan bencana alam.
A. Teori Kebutuhan Individu
4. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman, maka
muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memilikidimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk
bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan
untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti
kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.
A. Teori Kebutuhan Individu
5. Kebutuhan Akan Penghargaan
Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori mengenai
kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendag dan lebih tinggi.
Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain,
kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, repotasi,
apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah
kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi,
prestasi, penguasaan, dan kemandirian, dan kebebasan.
A. Teori Kebutuhan Individu
6. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang
tidak melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan
keinginan yang terus menerus untuk memenuhi
potensi.
B. Kebutuhan Remaja dalam Perkembangannya
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa
dewasa. Hall menyatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah yang
dihadapi karena remaja itu berupaya untuk menemukan jai dirinya
(identitasnya) kebutuhan aktualisasi diri. Masa remaja adalah masa yang
khusus, penuh gejolak karena pada pertumbuhan fisik terjadi
ketidakseimbangan. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan berpikir,
bahasa, emosi, dan sosial anak.
Perkembangan Remaja
Masa remaja membutuhkan pengakuan kemampuannya, yang menurut Maslow
kebutuhan ini disebut kebutuhan penghargaan. Remaja membutuhkan
penghargaan dan pengakuan bahwa mereka telah mampu berduri sendiri,
mampu melaksanakan tugas-tugas seperti yang dilakukan oleh orang dewasa
dan dapat bertanggung jawab atas sikap dan perbuatan yang dikerjakan.
Belajar Hidup Bersosialisasi memerlukan sekurangnya tiga proses berikut:
• Belajar berperilaku yang dapat diterima sosial
• Perkembangan sikap sosial
• Memainkan peran sosial yang dapat diterima
Remaja pada tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa. Pada jenjang
ini kebutuhan remaja telah cukup kmpleks, cakrawala interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup
luas.
Langeveld berpendapat bahwa kemiskinan akan hubungan atau perasaan kesunyian remaja disertai
kesadaran sosial psikologis yang menimbulkan dorongan yang kuat akan pentingnya pergaulan untuk
menemukan suatu bentuk sendiri.
Dorongan-dorongan tersebut meliputi:
1.
Adanya Upaya Memilih Nilai-nilai Sosial
2.
Meningkatkan Ketertarikan pada Lawan Jenis
3.
Mulai Cenderung Memilih Karier Tertentu.
C. Konsekuensi Kebutuhan Remaja Yang Tidak Terpenuhi
Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhannya dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Upaya untuk mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan perilaku
dewasa. Pada masa ini remaja menghadapi tugas-tugas dalam perubahan sikap dan perilaku
yang besar, sedang di laik pihak harapan ditumpukan pada remaja muda untuk dapat
meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku.
2. Para remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya. Ini
disebabkan karena pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang serasi
3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan pada remaja
untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menentang
norma.
4. Remaja menghadapi berbagai masalah, terutama dalam penyesuaian emosional, seperti
perilaku yang over acting atau “lancing”. Remaja merasa selalu disalhkan dan akibatnya
mereka merasa jengkel bahkan frustasi dengan tingkah lakunya sendiri.
5. Harapan untuk berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomis akan
berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis
pendidikan. Hal ini karena adanya keragaman norma dalam kehidupan bermasyarakat dan
norma baru dalam kehidupan remaja, sehingga membuat mereka menjadi dilema.
6. Seringkali perbedaan norma yang berlaku dan norma yang dianutnya menimbulkan
perilaku yang menyebabkan dirinya dikatakan nakal.
Remaja yang kebutuhannya terpenuhi secara memadai akan memperoleh suatu kepuasan hidup.
Sebaliknya remaja akan mengalami kekecewaan, ketidakpuasan, atau bahkan frustasi, dan pada
akhirnya mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya jika kebutuhan tidak terpenuhi. Hal
inilah yang membuat mereka melakukan tindakan yang tidak realisitis (menyimpang) bahkan
cenderung melarikan diri dari tanggung jawabnya.
Perilaku menyimpang yang umumnya dilakukan remaja, yaitu;
1. Seks bebas
2. Penyalahgunaan obat terlarang dan zat adiktif (NARKOBA)
3. Perilaku delinkuensi seperti tawuran, kabur dari rumah, bahkan tindakan kekerasan dan tindakan
criminal
4. Berkendara secara ugal-ugalan
5. Kecanduan minuman keras/alcohol
6. Bunuh diri
7. Sering berkunjung ke diskotik
8. Menajajakan diri kepada pria hidung belang
Karakter remaja yang labil dan lingkungannya menyebabkan timbulnya penyimpangan
perilaku yang juga berpengaruh terhadap Kesehatan fisik psikologis remaja. Kenakalan
remaja tersebut timbul karena adanya beberapa sebab dan tiap-tiap sebab dapat
ditanggulangi dengan cara-cara terntentu.
Sebab-sebab kenakalan remaja diantaranya adalah:
1. Kelalaian orangtua dalam mendidik anak
2. Sikap dan perilaku orangtua yang buruk terhadap anak
3. Kehidupan keluarga yang morat-marit (miskin/fakir)
4. Perselisihan atau konflik orangtua
5. Perceraian orang tua
6, kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok
7.Tidak adanya kepribadian yang mantap, seperti mudah cemas dan depresi
8. Pergaulan negative
9. Deperjualbelikannya minuman keras/obat-obatan terlarang secara bebas
10. Beredarnya film-film atau bacaan-bacaan porno.
11. Penjualan alat-alat kontrasepsi yang kurang terkontrol
KESIMPULAN
Remaja yang kebutuhannya terpenuhi secara memadai akan
memperoleh suatu kepuasan hidup. Sebaliknya remaja akan
mengalami kekecewaan, ketidakpuasan, atau bahkan frustasi, dan
pada akhirnya mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya
jika kebutuhan tidak terpenuhi. Hal inilah yang membuat mereka
melakukan tindakan yang tidak realisitis (menyimpang) bahkan
cenderung melarikan diri dari tanggung jawabnya.
TERIMA KASIH…
Download