Uploaded by jessicaatshn17

CBR Strategi Jesica Aime Tiara Siahaan 5223151001

advertisement
CRITICAL BOOK REPORT
Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
DISUSUN OLEH :
NAMA MAHASISWA
NIM
KELAS
DOSEN PENGAMPU
MATA KULIAH
: Jesica Aime Tiara Siahaan
: 5223151001
:A
: Dr. Rosnelli,M.Pd
: Strategi Pembelajaran
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
1
EXCECUTIVE SUMMARY
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami kami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam proses pembelajaran guru memiliki
keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Di dalam kurikulum ini terdapat
proyek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Kemudian, dikembangkan
berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Proyek ini tidak bertujuan untuk
mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Inti dari kurikulum merdeka ini adalah Merdeka Belajar. Hal ini dikonsep agar siswa bisa
mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga
memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama. Kemudian
anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai sehingga akan
memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah. Penerapan kurikulum merdeka
terbuka untuk seluruh satuan pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan
Kesetaraan. Selain itu, satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan angket kesiapan
implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan guru, tenaga kependidikan dan
satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Pilihan yang paling sesuai mengacu pada
kesiapan satuan pendidikan sehingga implementasi Kurikulum Merdeka semakin efektif jika
makin sesuai kebutuhan.Pembelajaran transformatif , sebagai sebuah teori, mengatakan bahwa
proses “transformasi perspektif” memiliki tiga dimensi: psikologis (perubahan pemahaman
terhadap diri), keyakinan (revisi sistem kepercayaan), dan perilaku (perubahan gaya hidup).
Pembelajaran transformatif adalah perluasan kesadaran melalui transformasi pandangan
dasar dan kapasitas khusus diri; pembelajaran transformatif difasilitasi melalui proses yang
diarahkan secara sadar seperti mengakses dan menerima secara apresiatif isi simbolik dari alam
bawah sadar dan menganalisis secara kritis premis-premis yang mendasarinya.
Transformasi perspektif, yang mengarah pada pembelajaran transformatif, jarang terjadi.
Jack Mezirow percaya bahwa hal ini biasanya diakibatkan oleh "dilema disorientasi" yang dipicu
oleh krisis kehidupan atau transisi besar dalam hidup—meskipun hal ini juga dapat disebabkan
oleh akumulasi transformasi skema makna selama periode waktu tertentu. Kesulitan yang tidak
terlalu dramatis, seperti yang diciptakan oleh seorang guru untuk tujuan pedagogi , juga
mendorong transformasi.
Bagian penting dari pembelajaran transformatif adalah individu mengubah kerangka
acuannya dengan merefleksikan secara kritis asumsi dan keyakinannya serta secara sadar
membuat dan menerapkan rencana yang menghasilkan cara-cara baru dalam mendefinisikan
dunianya. Proses ini pada dasarnya rasional dan analitis.
2
Pembelajaran transformatif adalah pembelajaran yang menghendaki terjadinya perubahan
cara berpikir atau mindset peserta didik. Perubahan mindset tersebut sering terjadi melalui proses
sosial dimana peserta didik memahami bahwa hubungan sosial dan budaya mempengaruhi
kepercayaan dan perasaan mereka.Pendelegasian ialah proses terorganisir dalam kerangka hidup
organisasi/keorganisasian untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi
dalam pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja yang berkaitan dengan pemastian
tugas.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari
seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tepat tidak akan terjadi, jika penyampaian
dengan benar dan penerima berita menerimanya tidak dalam bentuk distorsi.
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dangan segala
upayanya untuk mencapai kepuasan
Konflik merupakan suatu gejala dimana individu atau kelompok menunjukkan sikap atau
perilaku “bermusuhan” terhadap individu atau kelompok lain , sehingga mempengaruhi kinerja
dari salah satu atau semua pihak yang terlibat.
Keputusan berarti pilihan, yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Namun hampir
tidak merupakan pilihan antara yang benar dan yang salah, tetapi yang sering terjadi adalah
pilihan antara yang hampir benar dan yang mungkin salah
3
KATA PENGANTAR
Puji & Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya Critical Book Report ini dapat selesai dengan baik.
Critical Book Report ini berisi antara lain pendahuluan, identitas penulis, identitas buku,
rangkuman, kritik, dan simpulan. Makalah ini juga berisikan rangkuman dari buku yang
berhubungan sehingga dapat dijadikan pembanding.
Demikian Critical Book Report ini saya sajikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait
saya ucapkan terima kasih. Dan kepada Dosen Pengampu kami mohon maaf atas segala
kekurangan dari Critical Book Report ini.
Medan, 15 November 2023
Jesica Siahaan
4
DAFTAR ISI
EXCECUTIVE SUMMARY ......................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 5
BAB I.
PENDAHULUAN ................................................................................................... 6
1.
Rasionalisasi Pentingnya CBR .................................................................... 6
2.
Tujuan Penulis ............................................................................................. 6
3.
Manfaat ........................................................................................................ 6
4.
Identitas Buku .............................................................................................. 7
BAB II.
RANGKUMAN ISI BUKU .................................................................................... 8
1.
Apakah pengertian pemimpin dan kepemimpinan? ..................................... 8
2.
Pemimpin formal dan informal .................................................................... 9
3.
Pembentukan Tim dan kaderisasi ............................................................... 10
4.
Teori Kepemimpinan.................................................................................. 10
5.
Pendekatan Kepemimpinan ........................................................................ 11
6.
Tipe-tipe kepemimpinan ............................................................................ 11
7.
Koordinasi .................................................................................................. 12
8.
Peran Pemimpin dan staf manajemen ........................................................ 13
9.
Wewenang dan pendelegasian ................................................................... 13
10.
Komunikasi dalam kepemimpinan ............................................................. 14
11.
Motivasi dalam kepemimpinan .................................................................. 15
12.
Konflik dan pengelolaan konflik ................................................................ 15
13.
Keputusan dan pengambilan keputusan ..................................................... 16
BAB III. PEMBAHASAN .................................................................................................. 18
1.
Pembahasan isi buku ................................................................................. 20
2.
Kelebihan dan Kekurangan ....................................................................... 20
BAB IV. KESIMPULAN .................................................................................................... 22
1.
Penilaian Terhadap Buku .......................................................................... 22
2.
Rekomendasi .............................................................................................. 22
BAB V.
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.Terkadang
kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita.Misalnya dari segi analisis
bahasa,pembahasan tentang kepemimpinan. .Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book
Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi,terkhusus pada pokok
bahasa tentang kepemimpinan
1.2 Tujuan penulisan CBR
Mengkritisi/membandingkan satu topik materi kuliah kepemimpinan dalam tiga buku yang
berbeda.
1.3 Manfaat CBR

Untuk menambah wawasan tentang pemimpin dan kepemimpinan

Untuk mengetahui metode dan sifat-sifat seorang pemimpin.

Untuk mengetahui pemimpin formal dan pemimpin abnormal.
.
6
1.4 Identitas buku
Buku Utama
Manajemen Pelatihan Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah
Edisi
: pertama 2023
Pengarang
: Dr. Rosnelli, M.Pd
Editor
: Dr. Muhammad Arifin, S.Pd., M.Pd
Penerbit
: UMSU PRESS
Kota terbit
: Medan
Tahun terbit
: 2023
ISBN
: 978-623-408-443-6
E-ISBN
: 978-623-408-444-3
Buku Pembanding
Judul buku
: Strategi Pembelajaran
(Suatu Pendekatan Bagaimana Meningkatkan
Kegiatan Belajar Siswa Secara Transformatif )
Pengarang
: Haidir dan Salim
Penerbit
: Perdana Mulya Sarana
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2014
ISBN
: 978-602-8935-88-3
7
BAB II
RANGKUMAN ISI BUKU
2.1 Buku Utama
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan
Tujuan dari manajemen pelatihan penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah untuk :
1. Memberikan panduan bagi kepala sekolah untuk membimbing dan
mengarahkan guru dalam mengembangkan modul ajar dan proyeknya.
2. Peningkatan mutu guru
B. Manfaat
Manfaat dari manajemen pelatihan penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah untuk
1. Pengembangan kelembagaan
2. Meningkatkan mutu dan relevansi sekolah
3. Memberikan penguatan pada mutu guru
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru
5. Memberi peluang dan kesempatan
6. Memfasilitasi pengembangan potensi siswa
7. Guru dengan mudah mendesain modul ajar
BAB II TATA ATURAN UMUM IMPLEMENTASI
A. Petunjuk Umum
Petunjuk umum dari pelaksanaan manajemen pelatihan penerapan Kurikulum Merdeka di
sekolah sebagai berikut:
1. Kegiatan implementasi
2. Guru mengisi biodata
3. Guru mendapat sertifikat
4. Guru harus mengikuti tata tertib
B. Hak dan Kewajiban
Hak dan kewajiban dari manajemen pelatihan penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah
sebagai berikut:
1. mendapat penghargaan ketika dapat mengembangkan modul ajar
2. mendapat materi pelatihan
3. mematuhi peraturan dan tata tertib
4. bersedia mengerjakan tugas kelompok
5. mengumpulkan tugas tepat waktu
6. memberikan waktu dan motivasi untuk setiap pelatihan
8
BAB III PROSEDUR IMPLEMENTASI
A. Model Manajemen Pelatihan Kurikulum Merdeka di Sekolah
Dimulai dari tahap perencanaan yang berisikan perencanaan program pelatihan , sumber
daya manusia yang diberdayakan dalam pelatihan, sarana dan prasarana yang di manfaatkan serta
pembiayaan yang diperlukan serta peserta pelatihan yang akan dilibatkan.
Dilanjutkan dengan tahap pengorganisasian meliputi pengorganisasian tentang tugas dan
tanggungjawab pengelola pelatihan secara rinci dan detail.
Lalu Tahap pelaksanaan perlu dikelola tentang narasumber yang memberikan materi
pelatihan, peserta pelatihan yang dilibatkan , materi pelatihan yang dibagikan , sarana dan
prasarana yang dimanfaatkan dan tersedianya rundown acara pelatihan
Diakhiri dengan tahapan evaluasi yaitu dilaksanakan evaluasi mulai dari awal hingga
akhir pelaksanaan untuk tercapainya tujuan pelatihan sehingga dapat ditinjau apakah pelaksanaan
pelatihan daoat berjalan secara efektif dan efisien.
BAB IV INSTRUMEN IMPLEMENTASI
A. Indikator Instrumen Evaluasi
Instrumen digunakan untuk mengevaluasi kesuksesan implementasi manajemen pelatihan
penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah yang berupa observasi , wawancara, dan pemberian
kuesioner kepada peserta pelatihan . Pelaksanaan nya dimulai dari tahapan perencanaan ,
pengoorganisasian , pelaksanaan, pengawasan , dan evaluasi berdasarkan table-tabel yang
dijelaskan lebih lanjut pada buku.
BAB V MODUL AJAR
A. Prinsip Penyusunan Modul Ajar
Pada implementasi K-13 dikenal istilah silabus, namun memasuki Kurikulum Merdeka
diganti menjadi capaian pembelajaran serta Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Pengembangan
Modul Ajar yang telah dikembangkan oleh guru digunakan memfasilitasi siswa harus
mempertimbangkan beberapa hal berikut yaitu:
1. Kejelasan karakteristik, kompetensi, dan minat siswa
2. Ketepatan perbedaan tingkat pemahaman, variasi jarak
3. Modul ajar harus dapat memfasilitasi siswa
4. Proses pembelajaran harus berimbang dengan perkembangan intelektual , social,
dan personal
5. Memperhatikan tingkat kematangan siswa dan perkembangan siswa.
Prinsip yang harus di perhatikan guru yaitu:
1. Materi esensial
2. Menarik, bermakna, dan menantang
3. Relavan dan kontekstual
4. Berkesinambungan
9
B. Prosedur Penyusunan Modul Ajar
Prosedur untuk penyusunan modul ajar dapat direncanakan guru untuk memfasilitasi
proses pembelajaran, dalam upaya mengembangkan potensi siswa-siswanya , untuk mencapai
capaian pembelajaran yang telah ditetapkan , dan mewujudkan profil Pancasila pada siswa di
kehidupannya nanti.
Prosedure penyusunan modul ajar dapat dikategorikan menjadi beberapa tahapan yaitu:
1. Analisis Kondisi Dan Kebutuhan Guru, Siswa, Dan Kondisi Sekolah
2. Identifikasi Dan Penentuan Dimensi Profil Pelajar Pancasila
3. Tentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
4. Pengembangan Modul Ajar Berdasarkan Ketersediaan Media Pembelajaran Dan
Karakteristik Siswa
5. Pelaksanaan
6. Evaluasi Dan Tindak Lanjut
2.2 Buku Pembanding
BAB I PERLUNYA PERUBAHAN PARADIGMA dari MENGAJAR ke PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Pengajaran adalah terjemahan dari bahasa Inggris: Instruction.
Dalam Kamus
Advance pengajaran diterjemahkan dengan "perintah, petunjuk, instruksi". Dengan demikian,
apabila suatu kegiatan pengajaran yang bertumpu pada aktivitas mengajar, maka seluruh
kegiatan gurudalam proses mengajar tersebut didominasi dengan perintah, petunjuk dan
instruksi (pengajaran).
Aktivitas mengajar yang seperti ini sampai pada pemberian dan pemberian informasi hanya
pelajaran dari pendidik kepada peserta didik. Dalam kondisi ini, peserta didik umumnya hanya
menerima apa saja yang disampaikan pendidik, sementara pendidik memberikan banyak materi
pelajaran terutama yang tertulis di dalam buku panduan. Peserta didik lebih banyak diam,
mendengar, dan mencatat tetapi kurang aktif melakukan kegiatan bertanya, berpikir,
menganalisis, membandingkan, dan menyusun konsep.
B. Identifikasi Terhadap Masalah-Masalah dalam Pembelajaran
Berdasarkan penjelasan di atas pembelajaran bahwa pentingnya membekali peserta dengan
berbagai kemampuan, misalnya kemampuan berpikir reflektif dan berpikir kritis dengan
menerapkan strategi-strategi pembelajaran transformatif yang berbasis pada BMB3 (berpikir,
merasa, sadar, bertindak dan bertanggung jawab) dan Lima-I (berdasarkan iman dan taqwa,
inisiatif, industrius, individu, dan interaksi Pembelajaran transformatif BMB3 dan Lima-l ini
merupakan strategi pembelajaran di mana peserta didik mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
Bertambahnya pengetahuan yang diperoleh melalui proses pembelajaran akan sangat tergantung
dengan kemampuannya mengkonstruksi itu sendiri. Secara umum inilah pandangan dari
pengetahuan aliran konstruktivisme.
10
C. Landasan Yuridis dan Hasil-Hasil Penelitian
Secara lebih mendalam, di dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
BAB II PENDIDIK SUATU PROFESI
A. Pendahuluan
Profesional didefenisikan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
seseorang dan menjadi sumber penghasilan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kehidupan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Tentang pendidikan profesi ada dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 terutama penjelasan pasal 15 yang dinyatakan: Pendidikan profesi merupakan pendidikan
tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian tertentu.
B. Trilogi Profesi
Dijelaskan bahwa suatu bidang profesi menghendaki adanya praktik profesi sesuai dengan
jenis layanan yang diberikan. Keberhasilan suatu profesi sangat ditentukan oleh bagaimana
seseorang memberikan layanan kepada orang lain yang didasarkan pada tiga hal, yaitu: dasar
keilmuan, substansi profesi, dan praktik profesi. Ketiga komponen yang menjadi dasar
pelaksanaan layanan profesi itu disebut dengan trilogi profesi yang digambarkan dengan bentuk
segitiga (Prayitno, 2009:732)
C. Komponen Trilogi Profesi Pendidik
Sebutan pendidik sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang Pendidikan Nomor
20 Tahun 2003 Pasal 1 Butir (6) dinyatakan: Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutot, instruktur,
fasilitator , dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Oleh sebab itu pendidik dalam arti guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutot, instruktur, dan fasilitator belajar menguasai dan menguasai
trilogi profesi (dasar keilmuan, substansi profesi dan praktik profesi).
11
BAB III MENJADI PENDIDIK dan PEMBELAJARAN EFEKTIF
A. MENGAJAR : Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan
Mengajar sebagai ilmu pengetahuan membutuhkan keterampilan yang mampu untuk
mensistematiskan secara mudah dalam mengkoordinasikan perilaku peserta didik secara relatif
efektif untuk suatu tujuan yang jelas. Stoner (dalam Winkel (1986), mengatakan semua
pengelola (dalam hal ini guru) membutuhkan tiga tipe keterampilan dasar, yakni: keterampilan
teknis, keterampilan memahami orang lain, dan keterampilan konsepsi ketiga tersebut
tidak dapat diabaikan jika suatu pekerjaan yang diinginkan akan diberikan
hasil yang
memuaskan Keterampilan
yang dimiliki oleh seorang pendidik merupakan wujud
kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.
B. Perspektif Pembelajaran Efektif
Inti pokok dari proses pembelajaran adalah bagaimana peserta didik belajar. Inilah yang
menjadi kata kunci dari pembelajaran efektif.
Secara konsepsional teoretis defenisi
pembelajaran efektif sangat beragam dan sulit untuk disamakan.
Akan tetapi dapat
dikemukakan beberapa ciri pembelajaran efektif, yaitu: terjalinnya hubungan positif yang
melibatkan peserta didik, terjadinya pembimbing dan pengasuhan, terkondisikannya lingkungan
pembelajaran untuk mengoptimalkan kemampuan peserta didik, terciptanya rasa kasih sayang,
dan teraktualkannya energi belajar peserta didik.
C. Ciri-Ciri Pendidik Efektif
Dalam setiap kegiatan pembelajaran yang melibatkan dua pihak yang sangat penting, yakni
guru dan peserta didik. Guru menambahkan materi pelajaran, yang dimulai dari kegiatan
perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan sampai pengevaluasian pengajaran.Hal ini
dilakukan untuk pengajaran yang efektif dan efisien: suatu model pengajaran yang berhasil dan
berdaya guna.
Di sisi lain, peserta didik yang diidentikan dengan kegiatan belajar
menunjuk
pada aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh berbagai pengetahuan.
Pernyataan tersebut tidak seharusnya memposisikan peserta didik sebagai objek belajar, tetapi
harus ditempatkan sebagai subjek yang berperan aktif. Penempatan posisi antara objek dan
subjek belajar ini akan sangat berdampak pada pola pengajaran yang dilakukan guru dalam
penyampaian materi pelajaran. Mengingat posisi peserta didik dapat sebagai objek dan sekaligus
subjek dalam pembelajaran maka inti dari proses pembelajaran itu adalah aktivitas belajar yang
berbasis peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
D. Komponen-Komponen yang Terkait dalam Proses Pembelajaran
Terkait dengan komponen-komponen yang membentuk proses pendidikan yaitu:
1. Tujuan
3. Pendidik
2. Peserta didik
4. Kurikulum
12
5. Manajemen
6. Struktur dan Jadwal Waktu
7. Materi
8. Alat bantu, Media, dan sumber belajar
9. Teknologi
10. Kendali mutu
11. Biaya pendidikan
13
E. Tujuan Hakiki Pembelajaran
Sebagaimana diketahui bahwa perlakuan dalam kegiatan pengabdian pada pemberian
informasi sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan apakah informasi itu berguna dan
memberikan bantuan kepada peserta didik kelak. Proses pengajaran ini telah berlangsung
secara turun-temurun dan menjadi semacam tradisi (meskipun perlakuan ini sudah tidak
relevan lagi dengan kondisi sekarang dan masa depan) bagi setiap pendidik di mana belum
merasa puas apabilanya belum/tidak menceramahkan materi pelajaran
BAB IV PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
A. Pengertian strategi,metode, dan pendekatan pembelajaran
Sebagian orang masih menyamakan pemaknaan kata strategi dengan teknik, metode,
dan cara. Kata strategi sering diartikan dengan teknik atau metode. Pemaknaan terhadap
strategi itu dapat dilakukan secara sempit maupun luas. Pengertian secara sempit, strategi
identik dengan metode atau teknik, yaitu cara menyampaikan pesan (message) dalam hal ini
materi pelajaran kepada audiens (peserta didik) yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan
belajar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kata strategi adalah berkaitan dengan
cara, taktik atau metode untuk melakukan sesuatu.
B. Tingkatan-tingkatan metode pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan umum serta rangkaian tindakan yang
akan diambil dan digunakan guru untuk memilih beberapa metode pembelajaran yang sesuai
dalam pembelajaran. Misalnya, misalnya, strategi pembelajaran yang menuntut partisipasi
aktif peserta didik - tentunya akan banyak menggunakan metode ceramah, tetapi metodemetode lainnya seperti seminar, kerja proyek kelompok, tutorial perorangan atau paket-paket
belajar mandiri.
C. Faktor-Faktor yang dipertimbangkan menetapkan strategi pembelajaran
Sebagai guru yang akan melaksanakan pembelajaran dapat memilih dan menetapkan
strategi pembelajaran yang akan digunakan.
Hal ini penting karena terkait dengan
keberhasilannya membelajarkan peserta didik. Menurut Alexander dan Davis (dalam
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982/1983: 78-87), mengemukakan 4 hal yang
harus dipertimbangkan guru dalam menetapkan strategi pembelajaran sebagai berikut: 1.
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2. Keadaan peserta didik 3. Sumber dan
fasilitas yang tersedia, dan 4. Karakteritik teknik atau metode penyajian.
D. Klasifikasi Metode Pembelajaran
Secara umum, klasifikasi instruksional strategi menurut AJ. Romizowski (1981)
dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) strategi ekspositif (strategi ekspositif) dan 2) strategi
eksperensial (strategi pengalaman).
Penekanan kedua strategi tersebut dalam
pembelajaran sangat berbeda. Pertama pada pembelajaran penerimaan pembelajaran
(belajar untuk mengolah informasi). Kedua menitik beratkan pada pembelajaran penemuan
(discovery).
BAB V PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Konstruktvisme merupakan salah satu aliran yang berkembang dalam psikologi
pembelajaran. pada umumnya, setiap aliran -yang muncul sendiri belakangan dapat
dipastikan sebagai sikap ketidakpuasaan atas teori dan pandangan-pandangan dari suatu
paham/ aliran sebelumnya baik tentang belajar maupun pendidikan itu.
Beberapa
paham/aliran yang muncul sebelum konstruktivisme ini antara lain adalah behaviorisme.
Sama seperti aliran behaviorisme dan lainnya, konstruktivisme memiliki pandangan
mengenai belajar.
Konstruktivisme merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
diperlukan agar pengetahuan individu secara aktif membangun (untuk membangun)
pemahaman dannya sendiri.
Proses menyusun pengetahuan yang dilakukan berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang dimiliki peserta didik tersebut. Proses pembelajaran dan
interaksi yang terjadi hanya untuk memperkuat (validisi) atas
pengetahuan dan pemahaman yang disusun tersebut untuk digunakan dalam kehidupan.
BAB III
A. PEMBAHASAN ISI BUKU
Dalam buku utama menjelaskan tentang Memanajemenkan pelatihan penerapan
Kurikulum Merdeka di sekolah. Buku ini dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas
penerapan program Kurikulum Merdeka disekolah dalam upaya pencapaian program
penguatan profil pelajar Pancasila. Melalui buku ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
kompetensi guru secara mandiri maupun kelompok, khususnya dalam pengetahuan, sikap,
dan keterampilannya dalam mengembangkan modul ajar dan proyek .
Didalam buku pembanding menjelaskan tentang Buku yang berjudul “ Strategi
Pembelajaran ( Suatu Pendekatan Bagaimana Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa Secara
Transformatif ) ini terdiri dari V Bab. Adapun pada Bab I mengenai “Perlunya Perubahan
Paradigma dari Mengajar ke Pembelajaran” meliputi pendahuluan, identifikasi terhadap
masalah-masalah dalam pembelajaran, dan landasan yuridis serta hasil-hasil penelitian, Bab
II mengenai “Pendidik Sebagai Suatu Profesi” meliputi pendahuluan, trilogi profesi,
komponen trilogi profesi pendidik ( komponen ilmu pendidik dan komponen substansi
profesi pendidik ) serta tugas tanggung jawab dan peranan pendidik, Bab III mengenai
“Menjadi Pendidik dan Pembelajaran Efektif”meliputi mengajar antara seni dan ilmu
pengetahuan, perspektif tentang pembelajaran yang efektif ( defenisi konsep, dasar
berlangsungnya pembelajaran efektif, serta komitmen dan motivasi ), ciri- ciri pendidik
efektif, komponen-komponen yang terkait dalam proses pembelajaran, serta tujuan hakiki
pembelajaran, Bab IV mengenai “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif” meliputi
pengertian strategi metode dan pendekatan pembelajaran, tingkatan-tingkatan metode
pembelajaran, klasifikasi metode pembelajaran, serta beberapa alternatif metode
pembelajaran, dan pada Bab V mengenai “Pembelajaran Konstruktivisme meliputi
pendahuluan, pelopor, dan
konstruktivisme”
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview bagus dan jika dilihat
dari sampul sangat menggoda untuk dibaca dari pada buku pembanding 1 maupun buku
pembanding 2.
2. Dilihat dari layout dan tata letak,serta tata tulis termasuk penggunaan font dari buku yang
saya review lebih rapi dan lebih bagus buku pembanding ke 2, karena font yang digunakan
sangat rapi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
3. Dari aspek isi buku yang saya review lebih lengkap dan lebih rinci dijelaskan pada buku
utama “leadership” karena setiap bab menjelaskan bagian-bagian dari pemimpin dan
kepemimpinan dan menjelaskan teori-teori secara lengkap tentang pemimpin dan
kepemimpinan.
4. Dari aspek tata bahasa, buku yang saya review dari buku utama, buku pembanding 1 dan
buku pemanding 2, semuanya bagus dan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1
Penilaian Terhadap Buku
Buku yang dikritik memilki hubungan yang erat dengan buku pembanding namun
buku utama yaitu kaitannya antara penerapan kurikulum merdeka dengan meingkatkan belajar
siswa secara transformative. Apakah dengan menerapkan kurikulum merdeka maka kegiatan
belajar siswa menjadi lebih transformative? Buku kritik maupun sebagai pembanding
menjelaskan dengan baik dan benar tentang strategi pembelajaran dan kurikulum merdeka.
B. REKOMENDASI
Buku utama yang saya review dengan judul “Manajemen Pelatihan Penerapan Kurikulum
Merdeka di Sekolah” dan buku pembanding dengan judul “Strategi Pembelajaran (Suatu
Pendekatan Bagaimana Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa Secara Transformatif ) ”
sangat cocok untuk dibaca bagi mahasiswa yang ingin mengerti lebih dalam lagi tentang
pemimpin maupun kepemimpinan, karena buku-buku ini menjelaskan lebih detail dan
lengkap tentang pemimpin dan kepemimpinan.
C. DAFTAR PUSTAKA
Buku Utama
Rosnelli. Manajemen Pelatihan Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah.Medan:UMSU
PRESS. 2023
Buku Pembanding
Haidir,Salim. Strategi Pembelajaran (Suatu Pendekatan Bagaimana Meningkatkan
Kegiatan Belajar Siswa Secara Transformatif ). Medan. Perdana Mulya Sarana. 2014
Download