Rantai Markov BAB 12 Kelompok 5 Adhisti Micellia Syaharani (012) Rasthania Silva Fadlila(020) Vina Fatimatuzzahri (022) 21 November 2023 Sub Bab Pembahasan: 1. PENDAHULUAN 2. ANALISIS RANTAI MARKOV 3. STUDI KASUS 4. PENYELESAIAN MENGGUNAKAN POM-QM & LINGO Kelompok 5 2/54 PENDAHULUAN Kelompok 5 Definisi Rantai Markov (Markov Chains) adalah suatu teknik matematika yang biasa digunakan untuk melakukan pemodelan (modelling) bermacam-macam sistem dan proses bisnis. Teknik ini dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di waktu yang akan datang dalam variabel-variabel dinamis atas dasar perubahan-perubahan dari variabel-variabel dinamis tersebut di waktu yang lalu. Teknik ini dapat digunakan juga untuk menganalisis kejadian-kejadian di waktu waktu mendatang secara matematis. Analisis Markov (disebut sebagai Proses Stokastik) merupakan suatu bentuk khusus dari model probabilistik. Proses Stokastik merupakan suatu proses perubahan probabilistik yang terjadi secara terus menerus, di mana perubahan-perubahan variabel di masa yang akan datang didasarkan atas perubahan-perubahan variabel di waktu yang lalu. Kelompok 5 3/54 Misalkan Xt adalah variable random yang mencirikan keadaan sistem pada titik-titik diskrit dalam waktu t = 1, 2, . . . Himpunan variable random {Xt } membentuk proses stokastik dengan jumlah keadaan yang terbatas atau tidak terbatas. Perawatan Mesin Kondisi mesin pada saat dilakukan pemeliharaan preventif bulanan dikategorikan dengan cukup, baik, atau sangat baik. Untuk bulan t, proses stokastik situasi ini dapat direpresentasikan sebagai berikut: 0, jika kondisinya buruk Xt = 1, jika kondisinya cukup 2, jika kondisinya baik Variable random Xt terbatas (finite) karena merepresentasikan 3 keadaan yaitu buruk (0), cukup (1), dan baik (2) Kelompok 5 4/54 Job Shop Pekerjaan-pekerjaan ada secara acak di toko dengan rata-rata 5 pekerjaan masuk per jam. Proses kemunculan perkerjaan-pekerjaan mengikuti Distribusi Poisson, yang secara teoritis memungkinkan sejumlah pekerjaan masuk atau muncul di toko selama interval waktu (0, t). Proses keadaan tak terbatas yang menggambarkan jumlah pekerjaan yang masuk adalah Xt = 0, 1, 2, . . . , t > 0 Proses Markov Proses stokastik adalah proses Markov jika keadaan masa depan bergantung hanya pada keadaan sebelumnya. Artinya diberikan waktu kronologis t0′ , t1 , . . . , tn′ , himpunan variable random {Xtn } = {x0 , x1 , . . . , xn } adalah proses Markov jika P Xtn = xn | Xtn−1 = xn−1 , . . . , Xt0 = x0 Kelompok 5 = P Xtn = xn | Xtn−1 = xn−1 5/54 Dalam proses Markov dengan n keadaan yang lengkap dan saling eksklusif, probabilitasnya pada titik waktu tertentu t = 0, 1, 2, . . . didefinisikan sebagai pij = P Xt = j | Xtn−1 = i , i = 1, 2, . . . , n, j = 1, 2, . . . , n, t = 0, 1, 2, . . . , T Hal ini dikenal sebagai probabilitas transisi satu langkah untuk berpindah dari keadaan i pada t − 1 ke keadaan j di t. Berdasarkan definisi, kita mempunyai X pij = 1, i = 1, 2, . . . , n j pij ≥ 0, (i, j) = 1, 2, . . . , n Probabilitas transisi satu langkah dapat disajikan dalam bentuk matriks sebagai: p11 p21 P= . .. pn1 Kelompok 5 p12 p22 .. . pn2 · · · p1m · · · p2m .. .. . . · · · pnm 6/54 p11 p21 P= . .. pn1 p12 p22 .. . pn2 · · · p1m · · · p2m .. .. . . · · · pnm Matriks P mendefinisikan rantai Markov, yang mana memiliki sifat dimana semua probabilitas transisi pij sifatnya tetap dan saling bebas setiap waktu Tukang Kebun Setiap tahun, selama musim tanam pada bulan Maret hingga September, seorang tukang kebun menggunakan bahan kimia untuk memeriksa kondisi tanah. Tergantung pada hasil tes, produktivitas untuk musim baru dapat berupa salah satu dari tiga keadaan: (1) baik, (2) cukup, dan (3) buruk. Selama bertahun tahun, tukang kebun telah mengamati bahwa kondisi tanah tahun lalu berdampak pada produktivitas tahun ini dan hal tersebut dapat dijelaskan dengan rantai Markov berikut: Kelompok 5 7/54 1, P = keadaan sistem tahun ini 2, 3, 0, 2 0, 5 0, 3 0, 0 0, 5 0, 5 0, 0 0, 0 1 Jika sistem berada dalam keadaan 1 (baik), terdapat 20% peluang tetap berada di keadaan 1, 50% peluang beralih ke keadaan 2 (cukup), dan 30% peluang beralih ke keadaan 3 (buruk). Jika sistem berada dalam keadaan 2 (cukup), tidak ada peluang untuk tetap di keadaan 2, 50% peluang beralih ke keadaan 2, dan 50% peluang beralih ke keadaan 3. Jika sistem berada dalam keadaan 3 (buruk), tidak ada peluang untuk beralih ke keadaan lain; sistem akan tetap di keadaan 3. Probabilitas transisi menunjukkan bahwa keadaan tanah dapat memburuk atau tetap sama, tetapi tidak pernah membaik. Probabilitas di setiap baris matriks memberikan distribusi probabilitas untuk keadaan berikutnya berdasarkan keadaan saat ini. Kelompok 5 8/54 Tukang kebun dapat mengatasi probabilitas transisi P menggunakan fertilizer untuk memperbaiki kondisi tanah. Sehingga matriks transisinya menjadi: 1, P1 = 2, 3, 0, 3 0, 6 0, 1 0, 1 0, 6 0, 3 0, 5 0, 4 0, 55 Dengan pemberian pupuk, probabilitas transisi berubah. Misalnya, jika tanah saat ini baik, ada 30% peluang tetap baik, 60% peluang menjadi cukup, dan 10% peluang menjadi buruk, dan sebagainya. Pemberian pupuk mempengaruhi probabilitas perubahan keadaan sistem pada tahun berikutnya Kelompok 5 9/54 ANALISIS RANTAI MARKOV Kelompok 5 Probabilitas Absolut n (0) Dengan diketahui aj o dan P dari sebuah rantai Markov, probabilitas absolut dari sistem tersebut setelah sejumlah transisi tertentu ditentukan sebagai berikut. Anggaplah aj (0) adalah probabilitas absolut dari sistem tersebut setelah n transisi, yaitu pada saat tn . Ekspresi umum dari aj (0) dalam bentuk aj (0) dan P dapat ditemukan sebagai berikut. (1) aj (0) (0) Juga (2) aj = X i (2) (1) ai Pij = P (0) = a1 P1j + a2 P2j + a3 P3j + . . . = X X i k ! (0) ak Pki Pij = X k (0) ak X X i (0) ai Pij ! Pki Pij = X (0) (2) ak Pkj k dimana Pkj = i Pki Pij adalah probabilitas transisi dua langkah atau order kedua (two step atau second-order transition probability), yaitu probabilitas untuk bergerak dari keadaan k ke keadaan j dalam tepat dua transisi. Kelompok 5 10/54 Demikian pula dapat diperlihatkan berdasarkan induksi bahwa (n) aj = X (0) ai X i (n−1) Pik Pkj = X (0) (n) ai Pij i k dimana Pij(n) adalah probabilitas transisi n langkah atau order n dengan diketahui rumus rekursif X (n−1) (n) Pik Pkj Pij = k Secara umum, untuk semua i dan j (n) Pij = X (n−m) (m) Pik Pkj , 0<m<n k Kelompok 5 11/54 Persamaan-persamaan ini dikenal sebagai persamaan Chapman-Kolmogorov Elemen-elemen dan matriks transisi yang lebih tinggi Pij(n) dapat diperoleh secara langsung dengan perkalian matriks. Jadi (2) = ∥Pij ∥ ∥Pij ∥ = P2 (3) = Pij 2 ∥Pij ∥ = P3 Pij Pij dan secara umum, (n) Pij = Pn−1 P = Pn Jadi, jika probabilitas absolut didefinisikan dalam bentuk vektor, maka a(n) = n a1 (n) , a2 (n) , a3 (n) , . . . o a(n) = a(0) Pn Kelompok 5 12/54 Contoh Pertimbangkan rantai Markov berikut ini dengan dua keadaan P = a(0) = dengan 7 3 . Tentukan a(1) , a(4) , a(8) Penyelesaian: 2 P = 2 8 6 4 4 2 2 8 4 4 P =P P = P =P P = Kelompok 5 2 8 6 4 52 48 = 36 64 52 48 443 48 = 64 36 64 417 557 443 557 = 583 417 583 2 8 6 4 52 36 443 417 557 583 4281 5719 4274 5726 13/54 Jadi a a (4) (1) = = 7 3 a(8) = 7 3 7 3 443 417 4281 4274 2 8 = 32 68 6 4 557 = 435 565 583 5719 = 4279 5721 5726 Hasil yang menarik adalah bahwa baris-baris dari P8 cenderung identik. Juga, a8 cenderung identik dengan baris-baris dari P8 . Hasil ini berkaitan dengan sifat jangka panjang dari rantai Markov, hasil tersebut menyiratkan bahwa probabilitas absolut jangka panjang tidak bergantung dari a(0) . Dalam kasus ini, probabilitas yang dihasilkan dikenal sebagai steady-state probabilities. Kelompok 5 14/54 Klasifikasi Keadaan di Rantai Markov Keadaan rantai Markov dapat diklasifikasikan berdasarkan probabilitas transisi pij dari P, adalah sebagai berikut: 1. Suatu keadaan j absorbing (menyerap) apabila sistem kembali ke dirinya sendiri dalam hanya satu transisi-yaitu pij = 1. 2. Suatu keadaan j bersifat transient (sementara) jika sistem dapat mencapai keadaan lain tetapi tidak dapat dijangkau kembali dari keadaan lain. Secara matematis, hal ini akan terjadi jika pij (n) = 0, untuk semua i. 3. Suatu keadaan j dikatakan recurrent (berulang) jika probabilitas dikunjungi kembali dari keadaan lain adalah 1 . Hal ini dapat terjadi jika, dan hanya jika, keadaan tersebut tidak bersifat sementara. 4. Suatu keadaan j bersifat periodic dengan periode t > 1 jika pengembalian hanya (n) mungkin terjadi pada t, 2t, 3t, . . . Langkah. Artinya pjj t. Kelompok 5 = 0 jika n tidak habis dibagi 15/54 Syarat-Syarat dalam analisa markov 1. Jumlah probabilitas transisi untuk suatu keadaan awal dari sistem = 1. 2. Probabilitas-probabilitas tersebut berlaku untuk semua partisipan dalam sistem. 3. Probabilitas transisi konstan sepanjang waktu. 4. Kondisi merupakan kondisi yang independen sepanjang waktu. Kelompok 5 16/54 Proses Analisis Markov Terdapat 3 proses utama dalam Analisis Rantai Markov, yaitu : 1. Menyusun matriks probabilitas transisi. 2. Menghitung probabilitas suatu kejadian di waktu yang akan datang • Tree Probability • Perkalian Matriks 3. Menentukan kondisi steady state Kasus Khusus • Analisis First Passage Time • Analisis Absorbing Time Kelompok 5 17/54 Studi Kasus 1 Sebuah perusahaan transportasi mempunyai 220 unit mobil. Namun tidak semua mobil dapat beroperasi dikarenakan mesin rusak. Data mobil yang sedang beroperasi (narik) dan rusak (mogok) adalah sebagai berikut : Status saat ini Narik Mogok Jumlah Banyaknya Mobil Hari 1 Hari 2 120 144 100 76 220 220 Dalam waktu dua hari terdapat perubahan, mobil yang tadinya beroperasi ternyata rusak, begitu pula sebaliknya untuk mengetahui perubahan yang terjadi ada pada tabel berikut : Kelompok 5 18/54 Hari 1 Narik Mogok Jumlah Hari 2 Narik Mogok 70 50 74 26 144 76 Jumlah 120 100 220 Dari data tersebut hitunglah : 1. Matriks Probabilitas Transisi 2. Probabilitas hari ke 3 narik jika hari ke 1 mogok 3. Probabilitas hari ke 5 mogok jika hari ke 1 mogok 4. Probabilitas Steady State kendaraan mogok dan narik yaitu peluang ketika kendaraan mogok (atau narik) stabil/sama di setiap periode 5. Mean First Return Time (rata-rata waktu kembalinya pertama kali) yaitu waktu rata-rata yang dibutuhkan suatu sistem untuk kembali ke suatu keadaan tertentu setelah memulai dari keadaan awal Kelompok 5 19/54 1. Matriks Probabilitas Transisi Probabilitas Transisi adalah perubahan dari satu status ke status yang lain pada periode (waktu) berikutnya dan merupakan suatu proses random yang dinyatakan dalam probabilitas. Table: Matriks Kemungkinan Transisi Dari Keadaan ke ; 1 2 ... i ... n Kelompok 5 Pindah ke keadaan ke 1 2 ... j ... n p11 p12 ... p1j ... p1n p21 p22 ... p2j ... p2n ... ... ... ... ... ... pil pi2 ... pij ... pin ... ... ... ... ... ... p1 n pn2 ... pnj ... pnn 20/54 keterangan: • n = jumlah keadaan dalam proses • Pij = kemungkinan transisi dari keadaan saat i ke keadaan j • Jika saat ini berada pada keadaan i maka baris i dari tabel di atas berisi angka-angka Pil , Pi2 , Pin merupakan kemungkinan berubah ke keadaan berikutnya. • Oleh karena angka tersebut melambangkan kemungkinan, maka semuanya merupakan bilangan non negatif dan tidak lebih dari satu. 0<pij <1 Σ pij = 1 Kelompok 5 i=1,2,...,n i=1,2,...,n 21/54 Maka, matriks probabilitas transisinya adalah Hari I Narik Mogok Hari II Narik Mogok 70/120=0, 5833 50/120=0, 4167 74/100=0, 74 26/100=0, 26 Table: Matriks Probabilitas Transisi Kasus 1 Kelompok 5 22/54 2. Menghitung Probabilitas Kejadian • Pendekatan Tree Probability Jika hari ke-1 naik Kelompok 5 Gambar . Probabilitas Tree jika hari ke-1 naik 23/54 2. Menghitung Probabilitas Kejadian • Pendekatan Tree Probability Jika hari ke-1 mogok Kelompok 5 Gambar . Probabilitas Tree jika hari ke-1 mogok 24/54 2. Menghitung Probabilitas Kejadian • Pendekatan Perkalian Matriks Menggunakan perhitungan di Excel Kelompok 5 25/54 3. Menghitung Steady State Dalam rantai Markov ergodik (sistem cenderung mencapai keadaan stabil), probabilitas keadaan tunak (steady) didefinisikan sebagai (n) πj = aj , j = 0, 1, 2, . . . (0) Probabilitas ini, yang tidak bergantung pada aj , dapat ditentukan dari persamaan π = πP X πj = 1 j (Salah satu dari persamamaan π = π P bersifat redundant). π = π P menyatakan bahwa probabilitas π tetap tidak berubah setelah transisi sehingga disebut distribusi steady-state. Kelompok 5 26/54 Untuk mencari probabilitis Stedy State dari suatu matriks transisi, maka kita dapat menggunakan rumus Nn(i+1) Mn(i+1) = Nn(i) Mn(i) × Matriks Probabilitas Transisi Karena Steady State akan menghasilkan probabilitas yang sama pada periode ke depan maka rumus tersebut akan berubah menjadi: Nn(i) Mn(i) = Nn(i) Mn(i) × Matriks Probabilitas Transisi Dari contoh kasus sebelumnya dengan status hari ke�1 narik, maka kita dapatkan: 0.5833 0.4167 0.74 0.26 Untuk mengurangi kerumitan, periode (i) dapat kita hilangkan, karena pada saat Steady State tercapai, periode tidak akan mempengaruhi perhitungan. Sehingga perhitungan di atas akan menjadi: Kelompok 5 27/54 0.5833 0.4167 Nn Mn = Nn Mn × 0.74 0.26 Dari perhitungan di atas akan menghasilkan persamaan berikut: Nn = 0.5833Nn + 0.74Mn (1) Mn = 0.4167Nn + 0.26Mn (2) Karena salah satu ciri proses markov adalah: Nn (i) + Mn (i) = 1 maka N n + Mn = 1 Kelompok 5 28/54 Dengan menstubstitusikan Mn = 1 − Nn ke persamaan (1) didapatkan: Nn = 0.5833Nn + 0.74(1 − Nn ) Nn = 0.5833Nn + 0.74 − 0.74Nn 1.1567Nn = 0.74 Nn = 0.6398 Lalu kita masukkan nilai Nn = 0,6398 ke dalam persamaan (2) didapatkan: Mn = 0,3602 Dari contoh kasus kita ketahui bahwa Pemilik Kendaraan memiliki 220 kendaraan. Dengan menggunakan Probabilitas Steady State yang sudah kita dapatkan, Pemilik dapat mengharapkan jumlah kendaraan setiap harinya narik atau mogok sebanyak: Narik: Nn × 220 = 0.6398 × 220 = 140.756 atau sebanyak 141 kendaraan Mogok: Mn × 220 = 0.3602 × 220 = 79.244 Kelompok 5 atau sebanyak 79 kendaraan 29/54 4. Menghitung Mean First Return Time Suatu hasil langsung dari probabilitas steady-state adalah penentuan jumlah transisi yang diharapkan sebelum sistem kembali ke keadaan j untuk pertama kalinya. Hal ini dikenal sebagai waktu rata-rata kembali pertama atau waktu kejadian ulang rata-rata, dan dihitung dalam rantai Markov dengan n keadaan sebagai: µjj = 1 , πj j = 1, 2, . . . , n Maka, rata-rata waktu kembali pertama kali dihitung sebagai µ11 = 1 ≈ 1.56, 0.6398 µ22 = 1 ≈ 2.77 0.3602 Artinya, rata-rata dibutuhkan waktu sekitar 2 hari agar kembali ke keadaan narik dan sekitar 3 hari agar kembali ke keadaan mogok. Kelompok 5 30/54 First Passage Time/Waktu Pertama Kali Berpindah Kita telah menggunakan probabilitas steady-state untuk menghitung µjj yaitu mean first return time untuk keadaan j. Pada bagian ini, kita akan membahas mean first passage time (waktu rata-rata berpindah pertama kali) µij , didefinisikan sebagai jumlah transisi yang diharapkan untuk mencapai keadaan j dari keadaan i untuk pertama kalinya. Perhitungannya berakar pada penentuan probabilitas setidaknya satu lintasan dari keadaan i ke keadaan j, didefinisikan sebagai fij = P∞ (n) n=1 fij , dimana (n) fij adalah probabilitas dari lintasan pertama dari keadaan i ke keadaan j dalam n transisi. 1. Jika fij < 1, belum tentu sistem akan berpindah dari keadaan i ke keadaan j dan µij = ∞ 2. Jika fij = 1, rantai Markov bersifat ergodik, dan rata-rata waktu perjalanan pertama dari keadaan i untuk menyatakan j dihitung sebagai Kelompok 5 31/54 µij = ∞ X (n) nfij n=1 Cara mudah untuk menghitung µij adalah dengan menggunakan ide berikut: Kembali dari keadaan i ke keadaan j dapat terjadi dalam satu transisi dengan probabilitas pij , atau dapat terjadi dengan transit melalui keadaan lain k dengan probabilitas pik diikuti dengan transisi dari k ke j, baik secara langsung atau melalui (beberapa) keadaan lain. Dalam kasus pertama, panjang transisi adalah 1, dan panjang transisi kedua yang diharapkan adalah 1 + µij . Ini diterjemahkan ke dalam persamaan berikut µij = 1pij + X k̸=j Kelompok 5 X X X pik + µkj pik = 1 + µkj pik 1 + µkj pik = k k̸=j k̸=j 32/54 atau, untuk rantai Marcov dengan keadaan m µij − X µkj pik = 1, i, j = 1, 2, ..., m k̸=j Persamaan ini dapat disederhanakan menjadi : ||µij || = (I − Nj )−1 1, j ̸= i Dimana : I = (m − 1) matriks identitas Nj = Matriks transisi P dikurangi baris ke-j dan kolom ke-j dari keadaan target j 1 = (m − 1) Vektor kolom dengan semua elemen yang nilainya sama, yaitu 1 Operasi matriks (I − Nj ) Kelompok 5 −1 1 pada dasarnya menjumlahkan kolom-kolom dari (I − Nj ) −1 33/54 Contoh Dipunyai rantai Markov pada contoh tukang kebun yang menggunakan pupuk. Matriks P adalah matriks probabilitas transisinya. 0.30 0.60 0.10 P = 0.10 0.60 0.30 0.05 0.40 0.55 Untuk menyatakan perhitungan waktu pertama kali mencapai keadaan tertentu dari semua keadaan lain, pertimbangkan perpindahan dari keadaan 2 dan 3 (cukup dan buruk) ke keadaan 1 (baik), artinya j = 1. Digunakan persamaan untuk menyelesaikan formula matriks tersebut: µ21 − 0.60µ21 − 0.30µ31 = 1 µ31 − 0.40µ21 − 0.55µ31 = 1 Kelompok 5 34/54 Maka persamaannya dapat dinyatakan dalam matriks: µ21 − .60µ21 − .30µ31 = 1 µ31 − .40µ21 − .55µ31 = 1 atau 1 0 0 1 − .60 .30 .40 .55 µ= 1 1 [I − N1 ] µ = 1 ⇒ µ = [I − N1 ]−1 1 Menggunakan contoh soal tadi, (I − N1 ) Kelompok 5 −1 = .4 −.3 −.4 .45 −1 = 7.50 5.00 6.67 6.67 35/54 Oleh karena itu, µ21 µ31 = 7.50 5.00 6.67 6.67 1 1 = 12.50 13.34 Jadi, rata-rata yang diperlukan agar suatu tanah dapat berubah dari keadaan cukup ke keadaan baik yaitu 12.5 musim, dan 13.34 musim untuk berubah dari keadaan buruk ke keadaan baik. Kelompok 5 36/54 Analisis Absorbing Time Suatu keadaan dapat dianggap sebagai ”absorbing” jika setelah mencapainya, sistem tidak dapat berpindah ke keadaan lain. ”Analysis Absorbing Time” dapat diartikan sebagai analisis terhadap waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan penyerapan dalam suatu sistem Markov. Pada kasus tukang kebun, tanpa menggunakan pupuk matriks probabilitas transisinya adalah 0, 2 0, 5 0, 3 0, 5 0, 5 0, 0 0, 0 1 P = 0, 0 Kondisi 1 dan 2 (kondisi tanah yang baik dan cukup baik) bersifat transient, dan kondisi 3 (kondisi tanah yang buruk) bersifat absorbing, karena sekali dalam keadaan itu (menyerap) sistem akan tetap berada di sana tanpa batas waktu. Sebuah rantai Markov dapat memiliki lebih dari satu keadaan absorbing, seperti contoh berikut: Kelompok 5 37/54 Contoh Kasus Absorbing Terdapat dua mesin pada tempat produksi, Mesin I dan Mesin II, yang digunakan untuk membuat suatu produk. Setelah produk selesai diolah di salah satu mesin, akan dilakukan inspeksi. Sebelum inspeksi, ada kemungkinan 5% bahwa produk tersebut jelek dan akan dibuang sebelum diperiksa. Setelah inspeksi, ada tiga kemungkinan lagi: • Ada kemungkinan 3% bahwa produk tersebut tetap jelek dan dibuang. • Ada kemungkinan 7% bahwa produk tersebut kembali ke mesin yang sama untuk diperbaiki. Selain itu, ada kemungkinan bahwa produk tersebut lulus inspeksi di kedua mesin dan dianggap bagus. Kelompok 5 38/54 Pertanyaannya adalah: 1. Jika dimulai dengan mengolah produk di Mesin I, berapa rata-rata kali kita akan melalui setiap keadaan (mulai di Mesin I, inspeksi setelah Mesin I, mulai di Mesin II, inspeksi setelah Mesin II, dibuang, dan baik) 2. Jika kita memulai dengan batch 1000 unit di Mesin I, berapa rata-rata jumlah unit yang akan selesai dengan baik? Dalam kasus ini, keadaan ”dibuang” (J) dan ”baik” (G) adalah keadaan penyerapan karena setelah kita mencapainya, kita tidak akan pindah ke keadaan lain lagi. Kelompok 5 39/54 Maka ada 6 kemungkinan: • S1(Mulai di Mesin I): Ini adalah awal produksi di Mesin I. Ada kemungkinan 5% bahwa produk akan dibuang sebelum inspeksi (keadaan J) dan kemungkinan 95% produk akan masuk ke keadaan I1 (Inspeksi setelah Mesin I). • I1 (Inspeksi setelah Mesin I): Ini adalah keadaan setelah produk melewati Mesin I. Ada peluang 90% bahwa produk tersebut dinyatakan baik (keadaan G), dan ada peluang 7% bahwa produk akan dikembalikan ke Mesin I untuk dikerjakan ulang (keadaan S1) • S2 (Mulai di Mesin II): Ini adalah keadaan setelah produk melewati inspeksi setelah Mesin I. Produk sekarang dimulai di Mesin II. Ada peluang 5% bahwa produk akan dibuang setelah inspeksi (keadaan J), dan peluang 95% bahwa produk akan melewati inspeksi dan masuk ke keadaan I2 (Inspeksi setelah Mesin II). • I2 (Inspeksi setelah Mesin II): Ini adalah keadaan setelah produk melewati Mesin II. Ada peluang 93% bahwa produk tersebut dinyatakan baik (keadaan G), dan ada peluang 7% bahwa produk akan dikembalikan ke Mesin II untuk dikerjakan ulang (keadaan S2). Kelompok 5 40/54 • J (Dibuang): Ini adalah keadaan di mana produk dibuang setelah inspeksi. • G (Baik): Ini adalah keadaan di mana produk dinyatakan baik setelah melewati inspeksi di Mesin II. Dipunyai rantai markov dipartisi P= N A 0 I Maka, matriks probabilitas transisinya adalah Kelompok 5 41/54 Maka, Kelompok 5 42/54 Menggunakan perhitungan di Excel, diperoleh −1 1 −.95 0 0 1.07 1.02 .98 0.93 −.07 1 −.9 0 0.07 1.07 1.03 0.98 = (I − N)−1 = 0 0 0 0 −.95 0 1.07 1.02 0 0 −.07 1 0 0 0.07 1.07 .16 .84 .05 0 1.07 1.02 .98 0.93 0.07 1.07 1.03 0.98 .03 0 .12 .88 = (I − N)−1 A = 0 0 1.07 1.02 .05 0 .08 .92 .03 .9 .04 .96 0 0 0.07 1.07 Kelompok 5 43/54 0.05 0 0.16 1.07 1.02 0.98 0.93 0.07 1.07 1.03 0.98 0.03 0 0.12 = (I − N)−1 A = 0 0 1.07 1.02 0.05 0 0.08 0.03 0.9 0.04 0 0 0.07 1.07 0.84 0.88 0.92 0.96 Baris teratas dari (I − N)−1 menunjukkan bahwa, secara rata-rata, mesin I dikunjungi 1,07 kali, inspeksi I dikunjungi 1,02 kali, mesin II dikunjungi 0,98 kali, dan inspeksi II dikunjungi 0,93 kali. Misalkan, waktu pemrosesan di mesin I dan II adalah 20 dan 30 menit dan waktu inspeksi di I dan II adalah 5 dan 7 menit, maka produk-produk (baik yang dibuang atau tidak) akan membutuhkan waktu proses jika dimulai di mesin I adalah dalam 1.07 × 20 + 1.02 × 5 + 0.98 × 30 + 0.93 × 7 = 62.41 menit. Kelompok 5 44/54 Untuk menentukan jumlah produk yang diselesaikan dalam batch awal sebanyak 1000 buah, kita dapat melihat dari baris (I − N)−1 bahwa: Probabilitas sebuah produk menjadi sampah = 0,16 Probabilitas sebuah produk bagus = 0,84 Artinya, ada sebanyak 1000 × 0, 84=840 produk yang bagus dari 1000 produk pada batch awal di mesin I Kelompok 5 45/54 STUDI KASUS Kelompok 5 Mencari Matrik Probabilitas Transisi Untuk menggambarkan proses Markov, akan disajikan suatu contoh masalah tentang kegiatan-kegiatan pemilihan merek dan peramalan probabilitas transisi yang menunjukkan kemungkinan konsumen beralih dari satu merek ke merek lain. Dipunyai sampel konsumen terdiri dari kombinasi 1000 responden yang tersebar pada 4 merek, A, B, C, dan D. Dianggap sampel tersebut telah mewakili keseluruhan kelompok dalam kesetiaanya terhadap suatu merek dan pola pergantian dari satu merek ke merek lain. Konsumen berpindah dari satu merek ke merek lain dapat karena periklanan, promosi khusus, harga, ketidakpuasan, dan lain-lain. Dalam Tabel 1, sebagian besar pelanggan yang mula-mula membeli merek A, tetap memilih merek tersebut pada periode kedua. Meskipun demikian, ada 50 konsumen tambahan dibanding 45 konsumen yang berpindah dari merek A ke merek-merek lain. Kelompok 5 46/54 Table: Perubahan Pelanggan A B C D JML Periode Pertama 220 300 230 250 1000 A 175 20 10 15 220 Perpindahan B C D 40 0 10 230 25 15 5 205 10 25 2 215 300 230 250 Periode Kedua 225 290 230 250 1000 Meskipun kita memiliki informasi pola perpindahan merek langganan dalam tabel di atas, tetapi tidak ada perubahan pada jumlah dan total pelanggan. Hal ini merupakan karakteristik dasar proses-proses Markov, yaitu serangkaian perubahan progresif dan saling ketergantungan. Kelompok 5 47/54 Selanjutnya adalah kita bentuk probabilitas transisi dan matriksnya A B C D 175 40 0 10 0.796 20 230 25 15 0.091 − 10 5 205 10 0.046 0.067 15 25 0 215 0.133 0.767 0.017 0.083 0.000 0.109 0.891 0.000 0.040 0.060 0.040 0.860 Gambar 3. Perhitungan merek oleh pelanggan merek Kelompok 5 48/54 Perhitungan Matriks Probabilitas Transisi Merek A A B C D 175/220 = 0, 796 20/220 = 0, 091 10/220 = 0, 046 15/220 = 0, 067 B 40/300 = 0, 133 230/300 = 0, 767 5/300 = 0, 017 25/300 = 0, 083 C D 0/230 = 0 25/230 = 0, 109 205/230 = 0, 891 0/230 = 0 10/250 = 0, 040 15/250 = 0, 060 10/250 = 0, 040 215/250 = 0, 860 Data ini dapat meramalkan tingkat di mana suatu merek akan mendapatkan atau kehilangan market share-nya dan dapat menunjukan kemungkinan market share ekuilibrium di waktu yang akan datang sehingga manajemen dapat mengarahkan usaha-usaha promosinya. Kelompok 5 49/54 Menghitung Kemungkinan Market Share di Waktu yang Akan Datang Market Share untuk merek A, B, C, dan D sekarang adalah 22, 30, 23, dan 25 persen untuk periode pertama. Manajemen akan memperoleh manfaat bila mereka mengetahui berapa market sharenya di periode waktu yang akan datang. Perhitungan market share yang mungkin untuk merek A, B, C, dan D dalam periode kedua dapat diperoleh dengan mengalikan matriks probabilitas transisi dengan market share pada periode pertama. A B C D 0.796 A B 0.091 C 0.046 D 0.067 Kelompok 5 0.133 0.767 0.017 0.083 0.000 0.109 0.891 0.000 0.040 0.22 0.060 0.30 × 0.040 0.23 0.860 0.25 0.225 0.290 = 0.230 0.254 50/54 Setelah pemecahan untuk periode kedua, periode ketiga dapat ditentukan dengan dua cara. 1. Metode pertama adalah kelanjutan pendekatan perhitungan terdahulu, mengalikan matriks probabilitas transisi mula-mula dengan market share periode kedua yang akan menghasilka market share periode ketiga. 2. Metode kedua adalah mengkuadratkan matriks probabilitas transisi untuk jumlah periode yang diinginkan kemudian mengalikan matriks yang dihasilkan dengan market share awal. Metode Pertama(Transisi Linear) A B C D A 0.796 B 0.091 C 0.046 D 0.067 Kelompok 5 0.133 0.767 0.017 0.083 0.000 0.109 0.891 0.000 0.040 0.225 0.290 0.060 × 0.040 0.230 0.860 0.255 0.228 0.283 = 0.231 0.258 51/54 Metode Kedua (Metode Kuadratik) A B C D A 0.796 B 0.091 C 0.046 D 0.067 0.6484 0.1513 = 0.0818 0.1185 Kelompok 5 0.133 0.767 0.017 0.083 0.2112 0.6073 0.0375 0.1440 0.040 0.796 0.091 0.060 × 0.040 0.046 0.860 0.067 0.0145 0.742 0.1808 0.1056 0.7957 0.0729 0.0090 0.7473 0.000 0.109 0.891 0.000 0.133 0.767 0.017 0.083 0.000 0.109 0.891 0.000 0.040 0.060 0.040 0.860 52/54 A B C D 0.6484 A B 0.1513 C 0.0818 D 0.1185 0.2112 0.6073 0.0375 0.1440 0.0145 0.1808 0.7957 0.0090 0.22 0.742 0.1056 0.30 × 0.0729 0.23 0.7473 0.35 0.2279 0.2834 = 0.2305 0.2582 Jadi menggunakan Transisi Linear maupun Transisi Kuadratik sama-sama menghasilkan market share sebesar 22, 8%, 28, 3%, 23, 1%, dan 25, 8% berturut-turut merek A, B, C, dan D. Kelompok 5 53/54 PENYELESAIAN MENGGUNAKAN POM-QM & LINGO Kelompok 5 Thankyou!! Kelompok 5 Adhisti Micellia Syaharani (012) Rasthania Silva Fadlila(020) Vina Fatimatuzzahri (022) 21 November 2023