Uploaded by Albert Chaiser

Masa reformasi

advertisement
Masa reformasi
Transisi dari Orde Baru ke Era Reformasi adalah periode sejarah penting
dalam sejarah politik Indonesia yang dimulai pada awal tahun 1998. Orde
Baru adalah rezim otoriter yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dan
berkuasa selama hampir 32 tahun, sejak tahun 1967. Dalam rezim
otoriter, kekuasaan tertinggi dipegang oleh satu individu, seperti seorang
pemimpin otoriter atau sekelompok elit yang mendominasi politik, yaitu
Soeharto. Era Reformasi ditandai oleh perubahan signifikan dalam
pemerintahan dan sistem politik Indonesia, termasuk pengenalan
demokrasi multipartai, pemilihan umum yang bebas, serta perubahan
sosial dan ekonomi yang penting. Transisi ini terjadi karena tekanan dari
berbagai kelompok masyarakat yang menuntut perubahan akibat KKN.
KRISIS MULTIDIMENSIONAL
1. Krisis Ekonomi: Krisis finansial Asia pada tahun 1997 mengguncang perekonomian
Indonesia, mengakibatkan devaluasi drastis mata uang, penurunan pertumbuhan ekonomi,
dan pengangguran yang meningkat.
2. Krisis Sosial: Protes dan demonstrasi massa melanda berbagai kota, dengan mahasiswa,
aktivis, dan masyarakat umum yang menuntut reformasi politik dan demokrasi. Beberapa
demonstrasi berakhir dengan bentrokan dan kerusuhan.
3. Krisis Politik: Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundurkan diri setelah
tekanan dari demonstran. Ini mengakhiri pemerintahan Orde Baru yang telah berlangsung
selama beberapa dekade.
4. Krisis Keamanan: Beberapa daerah di Indonesia mengalami ketidakstabilan keamanan
dan kerusuhan sebagai dampak dari perubahan politik yang cepat.
5. Krisis Kepercayaan Publik: Munculnya skandal korupsi di pemerintahan Soeharto dan
tindakan represif terhadap pelaku pelaku demo (peristiwa Trisakti) mempengaruhi tingkat
kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Awal mula munculnya gerakan reformasi
Pada tanggal 1 Maret 1998, Soeharto mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri
dari jabatan presiden setelah berkuasa selama hampir 32 tahun. Pengumuman tersebut
adalah respons terhadap tekanan besar dari demonstrasi massal yang dipimpin oleh
mahasiswa dan masyarakat sipil yang menuntut reformasi politik dan pengunduran
dirinya.
Protes yang berlanjut selama beberapa bulan sebelumnya telah mencapai puncaknya, dan
kondisi sosial dan politik semakin tidak stabil di seluruh Indonesia, yaitu demo oleh
mahasiswa Indonesia yang mengakibatkan 4 korban mahasiswa (Peristawa Trisakti) 12
Mei 1998. Pada akhirnya, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, yang
mengakhiri pemerintahannya dan membuka jalan menuju Era Reformasi di Indonesia.
Pemilihan presiden di Indonesia pada masa itu tidak melibatkan suara langsung rakyat.
Soeharto selama bertahun-tahun terpilih kembali melalui pemilihan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang didominasi oleh partai politik yang mendukungnya.
Tetapi tekanan dari Gerakan Reformasi dan demonstrasi massa menyebabkan dia akhirnya
mengundurkan diri, mengakhiri pemerintahannya yang panjang.
Kondisi setelah runtuhnya orde baru (masa reformasi)
Setelah Soeharto mengundurkan diri pada tahun 1998, Indonesia memasuki Era Reformasi
yang ditandai oleh perubahan besar-besaran dalam kondisi politik, ekonomi, dan sosial.
Berikut adalah gambaran singkat tentang kondisi di masing-masing aspek pada masa
Reformasi:
Kondisi Politik:
● Demokratisasi: Era Reformasi membawa perubahan menuju demokrasi
multipartai. Indonesia mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil serta
mengembangkan sistem politik yang lebih inklusif.
● Konstitusi Baru: Indonesia mengadopsi konstitusi baru pada tahun 1999, yang
memperkuat hak-hak sipil dan politik, serta membatasi kekuasaan eksekutif.
● Kepemimpinan Berganti: Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai presiden pada
tahun 2001, dan Indonesia melanjutkan dengan pemilihan umum yang
menghasilkan serangkaian presiden dan kepala negara yang dipilih secara
demokratis.
Kondisi Ekonomi:
● Krisis Ekonomi: Indonesia mengalami dampak berat dari krisis finansial
Asia pada akhir 1990-an. Perekonomian mengalami kontraksi, devaluasi
mata uang, dan tingkat pengangguran yang tinggi.
● Reformasi Ekonomi: Pemerintah mengambil langkah-langkah reformasi
ekonomi untuk memulihkan stabilitas ekonomi, termasuk restrukturisasi
sektor keuangan, penghapusan subsidi, dan reformasi sektor perpajakan.
Kondisi Sosial:
● Kebebasan Sipil: Era Reformasi membuka jalan bagi peningkatan kebebasan
sipil, termasuk kebebasan berbicara, berorganisasi, dan pers yang lebih
besar.
● Perubahan Sosial: Indonesia mengalami perubahan sosial yang signifikan,
termasuk perkembangan masyarakat sipil yang lebih kuat, peningkatan
partisipasi perempuan dalam politik, dan pergeseran nilai-nilai sosial.
a
Download