Uploaded by sabrinaahlzz

Sabrina Nurhaliza 1706622023 Penugasan 6 LPI

advertisement
Nama
: Sabrina Nurhaliza
NIM
: 1706622023
Prodi
: S1 Akuntansi
Mata Kuliah
: Logika dan Penalaran Ilmiah
Dosen Pengampu
: Andi Muhammad Sadat, S.E., M.M., Ph.D
PENUGASAN 6
1. Tentukan jenis argumentasi yang dibentuk dari tulisan di atas! Tentukan alasannya
.Jawab:
Argumentasi pada artikel di atas merupakan jenis argumentasi deduktif karena tersusundari
sebuah konsep yang kemudian dikuatkan dengan premis premis lain sebagaikonsekuensi
yang menjadi pembuktian kebenaran, contohnya yaitu :
“2.Perbedaan status sosial ekonomi dan faktor geografis tampaknya berperan penting dalam
menentukan apakah siswa dapat menyelesaikan sekolah mereka.
Remaja usia sekolah menengah pertama dari
rumah tangga termiskin menghadapi
kemungkinan empat kali lebih besar untuk putus sekolah dibandingkan dengan remaja yang
berasal dari rumah tangga terkaya. Kondisi terkait ekonomi terlihat menjadi alasan utama
untuk putus sekolah. Populasi anak putus sekolah juga terkonsentrasi di wilayah pedesaan
dan daerah terpencil.”
Pada argumentasi ini diawali dengan inti pembahasan yaitu ”Perbedaan status sosial
ekonomi dan faktor geografis
tampaknya berperan penting dalam menentukan apakah
siswa dapat menyelesaikan sekolah mereka” lalu diperkuat dengan penjelasan kondisi
ekonomi nya.
2. Evaluasi artikel di atas, apakah sumber yang disajikan pada artikel di atas menunjukkan
keabsahan? Berikan buktinya melalui penelusuran mandiri yang Anda lakukan.
Jawab:
”Pada tahun 1970-an, Gender Parity Index (GPI) untuk angka partisipasi sekolah (rasio
anak perempuan terhadap anak laki-laki yang terdaftar di sekolah) pada anak-anak usia
7-12 tahun adalah 0,89. Ini menunjukkan perbedaan signifikan yang memihak kepada
anak laki-laki. Kesenjangan ini tampak lebih lebar seiring bertambahnya umur anak-anak.
Namun, pada tahun 2019 Indonesia telah mencapai kesetaraan gender dalam hal
partisipasi sekolah di tingkat nasional, dengan GPI 1,00 untuk angka partisipasi sekolah
pada anak-anak usia 7-12 tahun.”
Telah terbukti valid dengan penguatan sumber Gender dan pendidikan di Indonesia:
Kemajuan yang masih membutuhkan kerja keras
”Perbedaan status sosial ekonomi dan faktor geografis tampaknya berperan penting
dalam menentukan apakah siswa dapat menyelesaikan sekolah mereka. Remaja usia
sekolah menengah pertama dari rumah tangga termiskin menghadapi kemungkinan empat
kali lebih besar untuk putus sekolah dibandingkan dengan remaja yang berasal dari rumah
tangga terkaya. Kondisi terkait ekonomi terlihat menjadi alasan utama untuk putus
sekolah. Populasi anak putus sekolah juga terkonsentrasi di wilayah pedesaan dan daerah
terpencil.”
Paragraf tersebut terbukti benar karena adanya permasalahan ekonomi memaksa anak
untuk putus sekolah karena harus membantu orang tuanya memenuhi kebutuhan hidup.
Hal ini terjadi karena para orang tua tidak mampu untuk membiayai sekolah dan membeli
buku-buku pelajaran. Keterbatasan ekonomi orang tua kemungkinan akan berpengaruh
dalam prestasi belajar anak. Hal ini berkaitan dengan fasilitas yang didapatkan anak dari
orang tua. Pemberian fasilitas belajar anak di rumah sangat memudahkan anak untuk
belajar. Hasil belajar yang telah dijalani selama proses belajar akan berdampak terhadap
langkah selanjutnya sehingga siswa akan semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai
yang baik. Pengaruh Latar Belakang Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Pendidikan
Anak - MEDIA ILMU (ilmiahku.com)
Paragraf-paragraf lain juga tervalidasi benar karena artikel tersebut bersumber pada
Gender dan pendidikan di Indonesia: Kemajuan yang masih membutuhkan kerja keras
(worldbank.org)
Download