PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KASUS (Gerhart, 1990) 1. Individualisasi pelayanan (individualization of services) Dalam memberikan pelayanan kepada klien, walaupun memilikipersamaan masalah, ataupun persamaan karakter yang dimiliki klien,maka seorang manajer kasus harus dapat memberikan pelayanan yangspesifik, karena bahwa manusia memiliki kebutuhan yang berbeda bagisetiap indvidu. 2. Pelayanan yang komprehensif (comprehensiveness of services) Pelayanan diberikan tidak hanya terfokus pada klien, tetapi juga sistemklien (lingkungan) yang mempengaruhi keberadaan klien, agar tercitasuasana yang kondusip bagi kehidupan klien. 3. Pelayanan yang teratur (parsimonious services) Dengan mengedepankan asas-asas kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, profesional, partisipatif, persamaan perlakuan/tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakukan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu dan tepat sasaran 4. Kemandirian (fostering autonomy) Pelayanan yang diberikan bertujuan agar klien mampu hidup normal dankedepan mampu mengatasi masalahnya sendiri. 5. Keberlanjutan pelayanan (continuity of care) Pelayanan dilakukansesuai dengan tahapan pelayanan yang dimulai daripendekatan awal sampai dengan terminasi yang berakhir dengankemandirian klien Manfaat Penggunaan MK Melalui New-Simfoni 1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan data: New-Simfoni menyediakan platform yang terintegrasi untuk memungkinkan pengumpulan, analisis, dan pelaporan data secara lebih mudah dan terstruktur. Meningkatkan efisiensi dan akurasi pengumpulan dan pengelolaan data terkait anak yang membutuhkan perlindungan. 2. Meningkatkan keterbukaan dan transparansi: memungkinkan akses yang lebih mudah ke data yang terkait dengan perlindungan anak. Hal ini dapat meningkatkan keterbukaan dan transparansi dalam program perlindungan dan memungkinkan pemangku kepentingan untuk memantau kinerja program. 3. Meningkatkan koordinasi dan kolaborasi: New-Simfoni dapat memudahkan koordinasi dan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam perlindungan anak, termasuk pekerja sosial/pendamping kasusu, pihak keamanan, dan pihak lainnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan respons terhadap kasus kekerasan terhadap anak dan mempercepat proses perlindungan anak. 4. Meningkatkan pengambilan keputusan: New-Simfoni menyediakan data yang lengkap dan terstruktur untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dalam program perlindungan anak. Hal ini dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi dan menangani masalah secara lebih efektif dan efisien. 5. Meningkatkan keamanan data: New-Simfoni menyediakan fitur keamanan yang memungkinkan data yang sensitif dan penting untuk tetap aman. Hal ini penting dalam memastikan bahwa data yang berhubungan dengan perlindungan anak tidak jatuh ke tangan yang salah atau digunakan untuk tujuan yang salah. 6. Memudahkan pengguna untuk melacak perkembangan kasus dan memantau tindakan yang diambil dalam rangka melindungi anak. 7. Menyediakan laporan yang akurat dan real-time mengenai situasi anak, sehingga dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efektif. 8. Menyediakan platform yang aman dan terintegrasi untuk berbagi informasi antara lembaga dan organisasi yang terlibat dalam upaya perlindungan anak. Namun, Manfaat New-Simfoni tergantung pada bagaimana sistem ini dikelola dan digunakan oleh para pengguna. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan dukungan yang memadai untuk memaksimalkan manfaat dari penggunaan kedua platform ini. Peran pendamping kasus/peksos dalam intervensi dan pelayanan • Pembela (advocad) Pendamping melakukan pembelaan pada penerima manfaat yang mendapatkan perlakuan tidak adil. Pendamping sebagai pembela pada dasarnya berfokus pada anak, mendampingi penerima manfaat, mengembangkan peranan, tugas dan sistem yang berlaku, serta melakukan advokasi kebijakan yang berpihak pada kepentingan terbaik anak. • Penghubung (broker) Pendamping berperan sebagai penghubung penerima manfaat dengan sistem sumber yang ada baik formal maupun informasi. Pemahaman pekerja sosial yang menjadi broker mengenai kualitas pelayanan sosial di sekitar lingkungannya menjadi sangat penting dalam memenuhi keinginan kliennya memperoleh “keuntungan” maksimal. ada tiga prinsip utama dalam melakukan peranan sebagai broker: a. Mampu mengidentifikasi dan melokalisir sumber-sumber kemasyarakatan yang tepat. b. Mampu menghubungkan konsumen atau klien dengan sumber secara konsisten. c. Mampu mengevaluasi efektifitas sumber dalam kaitannya dengan kebutuhankebutuhan klien. Dengan demikian ada tiga kata kunci dalam pelaksanaan peran sebagai broker, yaitu: menghubungkan (linking), barang-barang dan jasa (goods and services) dan pengontrolan kualitas (quality control) • Pendidik (educator) • Penengah (mediator) • Fasilitator(facilitator) • Pembimbing(director) • Pendamping(assistant) Peran pekerja sosial sebagai pendamping sosial berupaya mengembangkan, memelihara, dan memperkuat sistem kesejahteraan sosial, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar klien. Selain itu pekerja sosial berperan sebagai penghubung, memberikan kemudahan, serta memberikan dorongan semangat kepada penerima manfaat untuk bersikap positif, sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. • Penyembuh(therapys) Terapi kognitif dan behavioral, bentuk layanan untuk penyembuhan dimana pengetahuanpengetahuan tentang bio-psiko-sosial manusia dan perilaku masyarakat; keterampilan dalam berelasi dengan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat • Perencana (planer) Merancang atau mendesain ulang program-program layanan, Menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan lebih banyak orang dengan program yang ada dan Lobi untuk kebijakan yang akan membuat program-program tersebut menjadi usang • TERMINASI →Rujukan melaksanakan pelimpahan tanggung jawab yang timbal balik terhadap satu kasus atau masalah perlindungan dan pelayanan yang dibutuhkan dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu →Reintegrasi proses sosial dalam menyatukan kembali unsur-unsur dalam kehidupan klien setelah terjadinya konflik/masalah →Reunifikasi proses pengembalian klien kepada pihak keluarga dengan didasari oleh adanya asesment sosial MK karakteristik dan kualitas yang harus dimiliki oleh case manager antara lain sebagai berikut: a. Latar belakang pelatihan klinis b. Komunikatif, negosiator, dan problem solver c. Kemampuan memberikan edukasi kepada pasien dan penyedia layanan lainnya d. Ketangkasan Wawasan luas Seorang case manager harus memeiliki pengetahuan dan pengalaman terkait aspek klinis, organisasi, keuangan, kepemimpinan Kemampuan mengambil keputusan Seorang case manager harus mampu mengambil keputusan sendiri karena dihadapkan dengan banyaknya tugas yang harus diselesaikan. Seorang case manager tentunya juga harus mengkomunikasin sesuatu jika ada hal yang masih membingungkan Pengetahuan yang dalam terkait etik dan hukum, serta karakter yang kuat dalam menyuarakan ketidaksesuaian apabila diperlukan