Uploaded by Benii Ardliana

makalah-modul-4 (edit KB 3)

advertisement
lOMoARcPSD|32103717
Makalah Modul 4
Pendidikan (Universitas Terbuka)
Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
MAKALAH
PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
PDGK4104.240004
MODUL 4 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR
Disusun oleh :
Nama : Devi Rozaelis Juhaeri ( 857474963 )
Shinta Kania Ariani
( 857471137 )
Sri Damayanti Supardi ( 857469646 )
Tati Iswanti
( 857467373 )
Wulan Atikaharni
( 857470816 )
Program Studi :
Pokjar
119/PGSD-B1
:
Cimahi
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH 24 BANDUNG
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas materi tentang “Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah
Dasar”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mata kuliah Perspektif
Pendidikan SD yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan demi mendapatkan
pemahaman yang maksimal dalam melakukan kegiatannya dan sekaligus melakukan apa
yang menjadi tugas mahasiswa untuk memenuhi tugas pembuatan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa penulis tidak dapat menyusun makalah ini tanpa ada bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati menerima saran maupun
kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan selanjutnya.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kekurangaan dalam pembuatan makalah
ini, semoga makalah yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………..............................
ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...
iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………....
1
A.
Latar Belakang …………………………………………………………………….. 1
B.
Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 1
C.
Tujuan Penulisan ………………………………………………………………….. 1
D.
Manfaat Penulisan ………………………………………………………………..... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Karakteristik Perkembangan Fisik, Motorik, Emosi dan Sosial Anak .......................
5
B. Karakteristik Perkembangan Intelektual, Bahasa, Moral dan Spiritual Anak………..
7
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………... 13
A.
Kesimpulan …………………………………………………………………………... 13
B.
Saran ……………………………………………………………………………….... 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 15
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perkembangan anak pada usia sekolah dasar (enam sampai dua belas tahun)
merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya banyak faktor yang turut berpengaruh dan saling
terjalin dalam berlangsungnya proses perkembangan anak. Baik unsur-unsur bawaan maupun
unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan, saling
memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak tersebut.
Guru, terutama guru SD diharapkan mempunyai pemahaman konseptual tentang
perkembangan dan cara belajar anak di SD. Pemahaman konseptual tersebut meliputi
gambaran tentang siapa anak SD dan bagaiamana mereka berkembang, yang mencakup
tentang karakteristik perkembangan anak usia SD dalam berbagai aspek fisik dan motorik,
intelektual emosi, bahasa, sosial, moral, sikap dan kesadaran beragama.
Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian
diri dalam kehidupannya kelak.
Dengan
bekal
pemahaman
konstektual
tersebut,
guru
diharapkan
dapat
mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang
berorientasi pada perkembangan anak SD.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. BagaimanakahKarakteristik perkembangan fisik, motori, emosi dan sosialanak?
2. BagaimanakahKarakteristik perkembangan intelektual, bahasa, moral dan spiritual
anak?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui Karakteristik perkembangan fisik, motori, emosi dan sosialanak.
2. Untuk mengetahui
Karakteristik perkembangan intelektual, bahasa, moral dan
spiritual anak.
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
D.
MANFAAT PENULISAN
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui dan mengerti
karakteristik perkembangan siswa sekolah dasar, sehingga nantinya kita dapat menerapkan
ketika menghadapi peserta didik usia SD.
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
BAB II
PEMBAHASAN
I. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK, MOTORIK, EMOSI DAN
SOSIAL ANAK
A. Karakteristik Perkembangan Fisik
1. Pengaruh Keluarga/Keturunan
Anak yang kedua orang tuanya atau salah satu dari kedua orang tuanya bertubuh besar
maka anaknya akan terlihat lebih besar dari anak seusianya.
2. Gizi
Anak yang dibesarkan dengan gizi maupun perawatan yang serba berkecukupan akan
terlihat lebih tinggi dan sehat untuk seumurnya. Maupun sebaliknya
3. Tingkat Sosial Ekonomi
Anak yang dibesarkan dengan sosial ekonomi yang lebih tinggi biasanya akan
terpenuhi semua kebutuhannyan hidupnya terutama fisik.
4. Faktor Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya
steroid adrenal yang berlebihan, yang dapat menyebabkan berkurangnya
pembentukan hormon pertumbuhan dikelenjarpituitary.
5. Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin hampir tidak ada perbedaan yang menonjol dalam
pertumbuhannya. Anak perempuan usia 11-12 tahun lebih cepat tinggi dan berat dari
pada anak laki-laki.
6. Kesehatan
Anak yang jarang sakit biasanya memiliki tubuh lebih berat dan tinggi dari pada anak
yang sering sakit- sakitan.
7. Suku Bangsa/ras
Keadaan fisik anak dapat juga dipengaruhi oleh suku bangsa/ras yang diwarisi dari
nenek moyangnya.
B. Karakteriistik Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik adalah gerakan – gerakan tubuh yang terkoodinasi
karena adanya kerja sama antara otot, otak dan syaraf. Semakin bertambah usia anak
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
semakin sempurna gerakan motoriknya, hingga benar-benar dapat menyamai orang
dewasa. Contohnya:
1. Cara memegang
2. Cara berjalan
3. Cara menendang
C. Karakteristik Perkembangan Emosi
Anak usia SD sudah mampu mengendalikan emosinya, karena mereka sadar
bahwa emosi yang tidak terkendali dapat menimbulkan prilaku yang tidak diterima
oleh teman-teman atau orang lain disekitarnya.
D. Karakteristik Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial dapat terlihat dari keinginan anak SD untuk berkelompok
dengan teman sebaya. Mereka lebih senang berkumpul dengan teman-teman sebaya
dibanding dengan anggota keluarga yang lain. Hubungan sosial anak SD terbagi dalam 3
tahap, yaitu:
1. Tahap pemunuhan kebutuhan
Pada tahap ini secara perlahan-lahan anak mulai meninggalkan egosentrisnya. Pada
tahap ini anak menghargai teman sebagai individu bukan karena status ekonomi atau
yang lainnya.
2. Tahap balas jasa
Pada tahap ini mendapatkan teman karena adanya suat kepentingan rasa keadilan.
Tahap ini biasanya dilakukan kelompok-kelompok dengan berjenis kelamin sama.
3. Tahap akrab
Pada tahap ini anak-anak menjalin persahabatan yang betul-betul akrab. Mereka
saling berbagi perasaan, masalah maupun konflik, bercanda, tertawa, bercerita dan
kadang-kadang terjadi pertengkaran kecil yang kemudian bersahabat lagi sehingga akan
terbentuk ikatan emosional yang mendalam.
II. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN INTELEKTUAL, BAHASA, MORAL
DAN SPIRITUAL ANAK
A. Perkembangan Intelektual
Intelegensi atau intelek, pada dasarnya mempunyai arti yang sama, dalam hal ini intelek
maksudnya ialah pikir, sedangkan intelektual adalah kemampuan kecerdasan. Pada usia
sekolah dasar anak mulai memperhatikan keadaan sekeliling dengan objektif. Anak
memasuki masa belajar, pada masa ini anak mulai ingin mengetahui segala sesuatu,
mereka beruasahan menambah pengetahuan, kemampuan maupun pengalaman. Berikut
tahap perkembangan intelektual menurut Piaget:
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
1. Desentrasi dan Konservasi
Kemampuan untuk memusatkan perhatiannya pada beberapa atribut sebuah
benda atau kejadian secara bersamaan dan mengerti hubungan antardimensi. Dalam
percobaan konservasi jumlah yang khas, satu barisan yang terdiri dari lima kancing
berjajar tepat di atas barisan lain yang juga terdiri dari lima kancing, sehingga kedua
barisan sama panjangnya. Anak itu setuju bahwa kedua barisan mempunyai jumlah
kancing yang sama. Bila salah satu barisan diperpendek dengan merapatkan kancingkancing itu satu sama lain, anak tahap praoperasional biasanya mengatakan bahwa
barisan yang lebih panjang mempunyai lebih banyak kancing. Anak tahap operasional
konkret mengetahui bahwa pengaturan kembali dari kancing tidak mengubah
jumlahnya.
Menurut Piaget anak-anak tahap operasi konkret mengerti masalah konservasi
karena mereka dapat melaksanakan operasi mental yang diputarbalikkan dan mereka
juga mengerti dua prinsip logika yang penting. Prinsip pertama, disebut identitas atau
prinsip ekuivalen, yang menunjukkan bahwa bila ukuran A sama dengan B (misalnya
panjangnya), dan B sama dengan C, maka seharusnya A adalah sama dengan C.
Seseorang tidak perlu mengukur A dan C untuk mengetahui kebenarannya. Prinsip
kedua, ialah bahwa benda dan kejadian mempunyai lebih dari satu dimensi, misalnya
berat dan ukuran, dan dimensi ini mungkin terdiri dari hubungan yang berbeda-beda.
Anak mengetahui bahwa sebuah batu kerikil itu kecil dan ringan, sebuah bola boling:
kecil dan berat, sebuah balon besar walaupun ringan, mobil besar dan berat.
2. Seriasi
Karakteristik lain dari tahap operasional konkret ialah kemampuan untuk
mengatur benda sesuai dengan beberapa dimensi kuantitatif seperti berat atau ukuran.
Kemampuan ini disebut seriasi. Seorang anak usia 8 tahun dapat mengatur delapan
tongkat dengan panjang yang berbeda dengan urutan terpendek sampai terpanjang.
Seriasi menggambarkan kemampuan anak akan logis lain yang penting disebut
transitivitas, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan tetap yang tertentu di antara
kualitas dari benda. Misalnya A lebih panjang dari B dan B lebih panjang dari C,
maka A harus lebih panjang dari C. Anak-anak dalam tahap operasi konkret
mengetahui berlakunya peraturan itu bahkan juga bila mereka tidak pernah melihat
benda A, B dan C. Kemampuan yang oleh Piaget disebut seriasi penting untuk
mengerti hubungan satu nomor dengan yang lain dan karenanya untuk mempelajari
ilmu hitung.
3. Pemikiran Relasional
Anak tahap operasional konkret menghargai istilah seperti lebih tinggi, lebih
pendek, dan lebih gelap daripada besar absolut. Anak yang lebih kecil berpikir dalam
istilah absolut dan menginterpretasikan lebih gelap dengan arti ”sangat gelap”
daripada ”lebih gelap dari benda lain”. Bila pada mereka diperlihatkan dua benda
warna cerah, salah satu di antaranya sedikit lebih gelap, dan mereka diminta untuk
mengambil benda yang lebih gelap, maka mereka mungkin tidak menjawab atau
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
mereka akan berkata bahwa tidak ada yang lebih gelap. Berpikir relasional merupakan
gambaran lain dari kemampuan untuk menimbang lebih dari satu kejadian secara
bersamaan karena ia membutuhkan perbandingan dari dua benda atau lebih.
4. Inklusi Kelas
Anak tahap operasional konkret dapat berpikir secara bersamaan tentang
bagian dan keseluruhan. Bila pada seorang anak usia 8 tahun diperlihatkan delapan
permen kuning dan empat permen coklat dan ditanya, ”Apakah terdapat lebih banyak
permen kuning atau coklat?” anak itu menjawab, ”terdapat lebih banyak permen”.
Demikian juga seorang anak yang berusia 5 tahun yang diberi persoalan yang sama
biasanya akan berkata, ”lebih banyak permen kuning”. Jawaban ini menurut Piaget
mencerminkan ketidakmampuan anak kecil untuk memikirkan tentang sebagian dan
keseluruhan secara bersama-sama.
Pengertian anak tentang pemasukan kelas menggambarkan prinsip logis
bahwa terdapat hubungan hirarki antar golongan. Anak operasional konkret
menghargai bahwa beberapa himpunan golongan saling sesuai dengan yang lain.
Misalnya, semua jeruk termasuk golongan buah-buahan, semua buah-buahan
tergolong dalam makanan, dan semua makanan termasuk dalam golongan yang lebih
besar barang-barang yang dapat dimakan. Pertama, anak dapat mengerjakan sebuah
operasi dan secara mental memisahkan setiap golongan benda dan
menggabungkannya kembali. Golongan makanan terdiri dari semua barang yang
dapat dimakan, termasuk buah yang dapat dimakan dan semua makanan lain yang
bukan merupakan buah-buahan. Kedua, anak operasi konkret menyadari bahwa sifat
khusus dari benda dapat termasuk lebih dari satu golongan atau lebih dari satu
hubungan pada satu saat, sebuh prinsip yang disebut penggandaan kelas atau relasi.
Anak-anak menghargai bahwa pisang dapat termasuk bersama-sama dalam golongan
makanan alamiah dan golongan makanan manis, sedang roti termasuk golongan
makanan buatan dan golongan tepung.
Walaupun anak-anak operasional lebih maju dari tahap praoperasional dalam
berpikir, pemecahan masalah dan logika, pemikiran mereka tetap terbatas pada di sini
dan sekarang (here and now) dari operasional konkret. Pada tingkat ini anak-anak
menjaga kuantitas dan jumlah, dapat menyusun dan menggolongkan benda nyata dan
benda lain. Namun mereka tidak dapat berpikir tentang hal abstrak, hipotetik atau
kejadian semu. Selanjutnya, walaupun mereka dapat menyusun serangkaian kotak
menurut ukuran, mereka mendapat kesulitan dalam memecahkan masalah lisan yang
abstrak seperti, ”Ani lebih tinggi dari Lidwin. Lili lebih pendek dari Lidwin. Siapa
yang paling tinggi?”.
B. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak
Anak sejak awal telah menunjukkan kemampuan berbahasa yang terus berkembang.
Ada aspek linguistic dasar yang bersifat universal dalam otak manusia yang
memungkinkan menguasai Bahasa tertentu (Tarigan, 1986: 257).Bahasa adalah sarana
berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan,
isyarat, atau gerak dengan menggunakan kata-kata,kalimat, bunyi, lambang, gambar, atau
lukisan. Dengan bahasa semua manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia, alam
sekitar, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral atau agama.
1. Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasa dimulai dari tangisan bayi, berceloteh, sampai
kemampuan mengobrol. Bentuk komunikasi pada manusia merupakan yang paling
sempurna dari pada binatang, karena manusia dapat melakukannya melalui berbagai
sarana dan prasarana yang ada.
2. Fungsi bicara
a) Untuk mengekspresikan perasaan
b) Untuk mempengaruhi orang lain
c) Untuk menyampaikan informasi
3. Tahap-tahap bicara
a) Menangis
Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dan juga melakukan
hubungan sosial dengan sekelilingnya.
b) Berceloteh
Dengan bertambahnya umur dan semakin berkembangnya mekanisme suara, bayi
dapat mengeluarkan sejumlah bunyi eksplosif.
c) Holofrase
Mulai usia 2 tahun sampai menjelang sekolah, anak sudah mulai jelas
berbicaranya, mereka belajar bicara tidak lagi dengan ibu atau pengasuhnya tetapi
juga dengan lingkungannya. Oleh karena itu anak berkomunikasi juga memerlukan
ekpresikan untuk menyampaikan maksud yang bisa di pahami oleh orang dewasa.
d) Mengobrol
Mengobrol merupakan bentuk berbicara yang mempunyai makna sosial, bertujuan
agar pembicaraannya didengar dan dimengerti oleh orang lain.
4. Faktor-faktor yang memacu anak cepat bicara
a) Keluarga
b) Media elektronik
c) Sekolah
d) Perkembangan Moral
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
Istilah “moral” berasal dari kata “mores” (latin) yang artinya tata cara dalam kehidupan,
adat istiadat, atau kebiasaan (Gunarsa, 1988: 36). Moral adalah baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap kewajiban dsb. (KBBI: 1993: 31).
C. Perkembangan Moral Menurut Beberapa Pakar
a)
Menurut Piaget
Anak usia sekitar 5 tahun mempunyai konsep bahwa benar salah masih dipahami dengan
kaku.
b)
Menurut Kohlberg
Pada tahap ini anak mengikuti semua peraturan yang telah diberikan dengan tujuan untuk
mengambil hati orang lain dan berharap dapat diterima dalam kelompok.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi moral
a)
Lingkungan rumah
b)
Lingkungan sekolah
c)
Teman sebaya dan aktivitasnya
d) Perkembangan agama
Perkembangan agama pada anak-anak berawal dari mencontoh prilaku orang tua dirumah
maupun guru disekolah. Pembelajaran agama di SD dilakukan dengan cara:
1.
Metode bercerita
Bercerita dapat dipakai sebagai metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat, kisah tokoh agama atau cerita tentang kehidupan sehari-hari
2.
Metode bermain
Melalui bermain dapat juga dilakukan pembelajaran, karena siswa senag belajar sambil
bermain.
3.
Metode karyawisata
Dengan karyawisata siswa dapat melihat dan mengamati langsung kehidupan aneka binatang,
tumbuhan atau keindahan alam sebagai bukti adanya kehidupan.
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
4.
Metode demonstrasi
Melalui metode demonstrasi siswa dapat mengenal langkah-langkah dalam melaksanakan
ibadah.
5.
Metode pemberian tugas
Guru bisa memberikan tugas menghafal surat-surat pendek kepada siswanya dengan
menghafal tersebut pada saat mengerjakan sholat siswa hafal bacaan sholat tersebut.
6.
Metode diskusi dan tanya jawab
Metode diskusi lebih tepat untuk siswa kelas tinggi karena pada umumnya mereka sudah bisa
berpikir secara abstrak. Sedangkan metode tanya jawab lebih tepat digunakan untuk siswa
kelas rendah masalah hafalan atau pertanyaan yang tidak memerlukan pemikiran yang lebih
mendalam.
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
a. Karakteristik perkembangan anak usia SD dapat dilihat dari berbagai aspek perkembangan,
meliputi fisik, motorik, emosi dan sosial
b.Peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses Pendidikan pada jalur jejang dan jenis Pendidikan tertentu.
c.Perkembangan fisik yang normal merupakansalahsatufaktorpenentukelancaran proses
belajar,baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karena itu,
perkembangan motoric sangat menunjang keberhasilan belajar peserta didik.
d.Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai factor utama, antara lain
Kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua.Kemampuan
mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam proses
peniruan, kemampuan orang tua dalam mengndalikan emosinya sangatlah berpengaruh pada
anak.
e.Bahasa telah berkembang sejak anak berusia 4 - 5 bulan. Orang tua yang bijak selalu
membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana sampai anak
memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa. Oleh karena itu
bahasa berkembang setahap demi setahap sesuai dengan pertumbuhan organ pada anak dan
kesediaan orang tua membimbing anaknya.
f.Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman
sebayanya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Moral pertamakali
diperkenalkan oleh lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Moral itu
dikenalkan kepada anak agar anak bisa membedakan mana yang benar, mana yang salah
dan bisa menentukan sikap anak sehubungan dengan perkembangan sosial nilai dan sikap.
g.Agama diperkenalkan kepada anak agar, anak dalam bertidak dapat sesuai dengan ajaran
agama.
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
B.
SARAN
Sebagai calon guru hendaknya kita tahu dan memahami siapa sebenarnya anak didik kita,
agar nantinya dalam kegiatan belajar tidak terjadi salah arah.Hendaknya kita bisa menjadi
panutan yang baik untuk anak-anak didik kita,karena segala tingkah laku kita akan mudah
sekali ditiru oleh peserta didik kita.
Dengan materi yang kami sajikan dalam makalah ini, kami beharap saudara-saudara dapat
menjadikan referensi untuk bekal kelak saudara dalam mengetahui dan mahami
perkembangan peserta didik. Sehingga nanti pada saat anda mengajar anda dapat melakukan
proses pembelajaran berdasarkan perkembangan peserta didik tersebut.
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
lOMoARcPSD|32103717
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, IG.A.K, dkk. 2014. Perspektif Pendidikan di SD. Tangerang: Universitas Terbuka.
Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)
Download