lOMoARcPSD|32103717 Makalah Modul 4 Pendidikan (Universitas Terbuka) Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 MAKALAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD PDGK4104.240004 MODUL 4 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Disusun oleh : Nama : Devi Rozaelis Juhaeri ( 857474963 ) Shinta Kania Ariani ( 857471137 ) Sri Damayanti Supardi ( 857469646 ) Tati Iswanti ( 857467373 ) Wulan Atikaharni ( 857470816 ) Program Studi : Pokjar 119/PGSD-B1 : Cimahi UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH 24 BANDUNG UNIVERSITAS TERBUKA 2022 Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas materi tentang “Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah Dasar”. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mata kuliah Perspektif Pendidikan SD yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan demi mendapatkan pemahaman yang maksimal dalam melakukan kegiatannya dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa untuk memenuhi tugas pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat menyusun makalah ini tanpa ada bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati menerima saran maupun kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan selanjutnya. Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kekurangaan dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………….............................. ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... iii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….... 1 A. Latar Belakang …………………………………………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 1 C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………….. 1 D. Manfaat Penulisan ………………………………………………………………..... 2 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3 A. Karakteristik Perkembangan Fisik, Motorik, Emosi dan Sosial Anak ....................... 5 B. Karakteristik Perkembangan Intelektual, Bahasa, Moral dan Spiritual Anak……….. 7 BAB III PENUTUP………………………………………………………………………... 13 A. Kesimpulan …………………………………………………………………………... 13 B. Saran ……………………………………………………………………………….... 13 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 15 Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan anak pada usia sekolah dasar (enam sampai dua belas tahun) merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya banyak faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses perkembangan anak. Baik unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan, saling memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak tersebut. Guru, terutama guru SD diharapkan mempunyai pemahaman konseptual tentang perkembangan dan cara belajar anak di SD. Pemahaman konseptual tersebut meliputi gambaran tentang siapa anak SD dan bagaiamana mereka berkembang, yang mencakup tentang karakteristik perkembangan anak usia SD dalam berbagai aspek fisik dan motorik, intelektual emosi, bahasa, sosial, moral, sikap dan kesadaran beragama. Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak. Dengan bekal pemahaman konstektual tersebut, guru diharapkan dapat mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan anak SD. B. RUMUSAN MASALAH 1. BagaimanakahKarakteristik perkembangan fisik, motori, emosi dan sosialanak? 2. BagaimanakahKarakteristik perkembangan intelektual, bahasa, moral dan spiritual anak? C. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui Karakteristik perkembangan fisik, motori, emosi dan sosialanak. 2. Untuk mengetahui Karakteristik perkembangan intelektual, bahasa, moral dan spiritual anak. Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 D. MANFAAT PENULISAN Setelah mempelajari makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui dan mengerti karakteristik perkembangan siswa sekolah dasar, sehingga nantinya kita dapat menerapkan ketika menghadapi peserta didik usia SD. Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 BAB II PEMBAHASAN I. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK, MOTORIK, EMOSI DAN SOSIAL ANAK A. Karakteristik Perkembangan Fisik 1. Pengaruh Keluarga/Keturunan Anak yang kedua orang tuanya atau salah satu dari kedua orang tuanya bertubuh besar maka anaknya akan terlihat lebih besar dari anak seusianya. 2. Gizi Anak yang dibesarkan dengan gizi maupun perawatan yang serba berkecukupan akan terlihat lebih tinggi dan sehat untuk seumurnya. Maupun sebaliknya 3. Tingkat Sosial Ekonomi Anak yang dibesarkan dengan sosial ekonomi yang lebih tinggi biasanya akan terpenuhi semua kebutuhannyan hidupnya terutama fisik. 4. Faktor Emosional Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, yang dapat menyebabkan berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan dikelenjarpituitary. 5. Jenis Kelamin Perbedaan jenis kelamin hampir tidak ada perbedaan yang menonjol dalam pertumbuhannya. Anak perempuan usia 11-12 tahun lebih cepat tinggi dan berat dari pada anak laki-laki. 6. Kesehatan Anak yang jarang sakit biasanya memiliki tubuh lebih berat dan tinggi dari pada anak yang sering sakit- sakitan. 7. Suku Bangsa/ras Keadaan fisik anak dapat juga dipengaruhi oleh suku bangsa/ras yang diwarisi dari nenek moyangnya. B. Karakteriistik Perkembangan Motorik Perkembangan motorik adalah gerakan – gerakan tubuh yang terkoodinasi karena adanya kerja sama antara otot, otak dan syaraf. Semakin bertambah usia anak Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 semakin sempurna gerakan motoriknya, hingga benar-benar dapat menyamai orang dewasa. Contohnya: 1. Cara memegang 2. Cara berjalan 3. Cara menendang C. Karakteristik Perkembangan Emosi Anak usia SD sudah mampu mengendalikan emosinya, karena mereka sadar bahwa emosi yang tidak terkendali dapat menimbulkan prilaku yang tidak diterima oleh teman-teman atau orang lain disekitarnya. D. Karakteristik Perkembangan Sosial Perkembangan sosial dapat terlihat dari keinginan anak SD untuk berkelompok dengan teman sebaya. Mereka lebih senang berkumpul dengan teman-teman sebaya dibanding dengan anggota keluarga yang lain. Hubungan sosial anak SD terbagi dalam 3 tahap, yaitu: 1. Tahap pemunuhan kebutuhan Pada tahap ini secara perlahan-lahan anak mulai meninggalkan egosentrisnya. Pada tahap ini anak menghargai teman sebagai individu bukan karena status ekonomi atau yang lainnya. 2. Tahap balas jasa Pada tahap ini mendapatkan teman karena adanya suat kepentingan rasa keadilan. Tahap ini biasanya dilakukan kelompok-kelompok dengan berjenis kelamin sama. 3. Tahap akrab Pada tahap ini anak-anak menjalin persahabatan yang betul-betul akrab. Mereka saling berbagi perasaan, masalah maupun konflik, bercanda, tertawa, bercerita dan kadang-kadang terjadi pertengkaran kecil yang kemudian bersahabat lagi sehingga akan terbentuk ikatan emosional yang mendalam. II. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN INTELEKTUAL, BAHASA, MORAL DAN SPIRITUAL ANAK A. Perkembangan Intelektual Intelegensi atau intelek, pada dasarnya mempunyai arti yang sama, dalam hal ini intelek maksudnya ialah pikir, sedangkan intelektual adalah kemampuan kecerdasan. Pada usia sekolah dasar anak mulai memperhatikan keadaan sekeliling dengan objektif. Anak memasuki masa belajar, pada masa ini anak mulai ingin mengetahui segala sesuatu, mereka beruasahan menambah pengetahuan, kemampuan maupun pengalaman. Berikut tahap perkembangan intelektual menurut Piaget: Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 1. Desentrasi dan Konservasi Kemampuan untuk memusatkan perhatiannya pada beberapa atribut sebuah benda atau kejadian secara bersamaan dan mengerti hubungan antardimensi. Dalam percobaan konservasi jumlah yang khas, satu barisan yang terdiri dari lima kancing berjajar tepat di atas barisan lain yang juga terdiri dari lima kancing, sehingga kedua barisan sama panjangnya. Anak itu setuju bahwa kedua barisan mempunyai jumlah kancing yang sama. Bila salah satu barisan diperpendek dengan merapatkan kancingkancing itu satu sama lain, anak tahap praoperasional biasanya mengatakan bahwa barisan yang lebih panjang mempunyai lebih banyak kancing. Anak tahap operasional konkret mengetahui bahwa pengaturan kembali dari kancing tidak mengubah jumlahnya. Menurut Piaget anak-anak tahap operasi konkret mengerti masalah konservasi karena mereka dapat melaksanakan operasi mental yang diputarbalikkan dan mereka juga mengerti dua prinsip logika yang penting. Prinsip pertama, disebut identitas atau prinsip ekuivalen, yang menunjukkan bahwa bila ukuran A sama dengan B (misalnya panjangnya), dan B sama dengan C, maka seharusnya A adalah sama dengan C. Seseorang tidak perlu mengukur A dan C untuk mengetahui kebenarannya. Prinsip kedua, ialah bahwa benda dan kejadian mempunyai lebih dari satu dimensi, misalnya berat dan ukuran, dan dimensi ini mungkin terdiri dari hubungan yang berbeda-beda. Anak mengetahui bahwa sebuah batu kerikil itu kecil dan ringan, sebuah bola boling: kecil dan berat, sebuah balon besar walaupun ringan, mobil besar dan berat. 2. Seriasi Karakteristik lain dari tahap operasional konkret ialah kemampuan untuk mengatur benda sesuai dengan beberapa dimensi kuantitatif seperti berat atau ukuran. Kemampuan ini disebut seriasi. Seorang anak usia 8 tahun dapat mengatur delapan tongkat dengan panjang yang berbeda dengan urutan terpendek sampai terpanjang. Seriasi menggambarkan kemampuan anak akan logis lain yang penting disebut transitivitas, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan tetap yang tertentu di antara kualitas dari benda. Misalnya A lebih panjang dari B dan B lebih panjang dari C, maka A harus lebih panjang dari C. Anak-anak dalam tahap operasi konkret mengetahui berlakunya peraturan itu bahkan juga bila mereka tidak pernah melihat benda A, B dan C. Kemampuan yang oleh Piaget disebut seriasi penting untuk mengerti hubungan satu nomor dengan yang lain dan karenanya untuk mempelajari ilmu hitung. 3. Pemikiran Relasional Anak tahap operasional konkret menghargai istilah seperti lebih tinggi, lebih pendek, dan lebih gelap daripada besar absolut. Anak yang lebih kecil berpikir dalam istilah absolut dan menginterpretasikan lebih gelap dengan arti ”sangat gelap” daripada ”lebih gelap dari benda lain”. Bila pada mereka diperlihatkan dua benda warna cerah, salah satu di antaranya sedikit lebih gelap, dan mereka diminta untuk mengambil benda yang lebih gelap, maka mereka mungkin tidak menjawab atau Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 mereka akan berkata bahwa tidak ada yang lebih gelap. Berpikir relasional merupakan gambaran lain dari kemampuan untuk menimbang lebih dari satu kejadian secara bersamaan karena ia membutuhkan perbandingan dari dua benda atau lebih. 4. Inklusi Kelas Anak tahap operasional konkret dapat berpikir secara bersamaan tentang bagian dan keseluruhan. Bila pada seorang anak usia 8 tahun diperlihatkan delapan permen kuning dan empat permen coklat dan ditanya, ”Apakah terdapat lebih banyak permen kuning atau coklat?” anak itu menjawab, ”terdapat lebih banyak permen”. Demikian juga seorang anak yang berusia 5 tahun yang diberi persoalan yang sama biasanya akan berkata, ”lebih banyak permen kuning”. Jawaban ini menurut Piaget mencerminkan ketidakmampuan anak kecil untuk memikirkan tentang sebagian dan keseluruhan secara bersama-sama. Pengertian anak tentang pemasukan kelas menggambarkan prinsip logis bahwa terdapat hubungan hirarki antar golongan. Anak operasional konkret menghargai bahwa beberapa himpunan golongan saling sesuai dengan yang lain. Misalnya, semua jeruk termasuk golongan buah-buahan, semua buah-buahan tergolong dalam makanan, dan semua makanan termasuk dalam golongan yang lebih besar barang-barang yang dapat dimakan. Pertama, anak dapat mengerjakan sebuah operasi dan secara mental memisahkan setiap golongan benda dan menggabungkannya kembali. Golongan makanan terdiri dari semua barang yang dapat dimakan, termasuk buah yang dapat dimakan dan semua makanan lain yang bukan merupakan buah-buahan. Kedua, anak operasi konkret menyadari bahwa sifat khusus dari benda dapat termasuk lebih dari satu golongan atau lebih dari satu hubungan pada satu saat, sebuh prinsip yang disebut penggandaan kelas atau relasi. Anak-anak menghargai bahwa pisang dapat termasuk bersama-sama dalam golongan makanan alamiah dan golongan makanan manis, sedang roti termasuk golongan makanan buatan dan golongan tepung. Walaupun anak-anak operasional lebih maju dari tahap praoperasional dalam berpikir, pemecahan masalah dan logika, pemikiran mereka tetap terbatas pada di sini dan sekarang (here and now) dari operasional konkret. Pada tingkat ini anak-anak menjaga kuantitas dan jumlah, dapat menyusun dan menggolongkan benda nyata dan benda lain. Namun mereka tidak dapat berpikir tentang hal abstrak, hipotetik atau kejadian semu. Selanjutnya, walaupun mereka dapat menyusun serangkaian kotak menurut ukuran, mereka mendapat kesulitan dalam memecahkan masalah lisan yang abstrak seperti, ”Ani lebih tinggi dari Lidwin. Lili lebih pendek dari Lidwin. Siapa yang paling tinggi?”. B. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Anak sejak awal telah menunjukkan kemampuan berbahasa yang terus berkembang. Ada aspek linguistic dasar yang bersifat universal dalam otak manusia yang memungkinkan menguasai Bahasa tertentu (Tarigan, 1986: 257).Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan menggunakan kata-kata,kalimat, bunyi, lambang, gambar, atau lukisan. Dengan bahasa semua manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral atau agama. 1. Perkembangan bahasa Perkembangan bahasa dimulai dari tangisan bayi, berceloteh, sampai kemampuan mengobrol. Bentuk komunikasi pada manusia merupakan yang paling sempurna dari pada binatang, karena manusia dapat melakukannya melalui berbagai sarana dan prasarana yang ada. 2. Fungsi bicara a) Untuk mengekspresikan perasaan b) Untuk mempengaruhi orang lain c) Untuk menyampaikan informasi 3. Tahap-tahap bicara a) Menangis Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dan juga melakukan hubungan sosial dengan sekelilingnya. b) Berceloteh Dengan bertambahnya umur dan semakin berkembangnya mekanisme suara, bayi dapat mengeluarkan sejumlah bunyi eksplosif. c) Holofrase Mulai usia 2 tahun sampai menjelang sekolah, anak sudah mulai jelas berbicaranya, mereka belajar bicara tidak lagi dengan ibu atau pengasuhnya tetapi juga dengan lingkungannya. Oleh karena itu anak berkomunikasi juga memerlukan ekpresikan untuk menyampaikan maksud yang bisa di pahami oleh orang dewasa. d) Mengobrol Mengobrol merupakan bentuk berbicara yang mempunyai makna sosial, bertujuan agar pembicaraannya didengar dan dimengerti oleh orang lain. 4. Faktor-faktor yang memacu anak cepat bicara a) Keluarga b) Media elektronik c) Sekolah d) Perkembangan Moral Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 Istilah “moral” berasal dari kata “mores” (latin) yang artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan (Gunarsa, 1988: 36). Moral adalah baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap kewajiban dsb. (KBBI: 1993: 31). C. Perkembangan Moral Menurut Beberapa Pakar a) Menurut Piaget Anak usia sekitar 5 tahun mempunyai konsep bahwa benar salah masih dipahami dengan kaku. b) Menurut Kohlberg Pada tahap ini anak mengikuti semua peraturan yang telah diberikan dengan tujuan untuk mengambil hati orang lain dan berharap dapat diterima dalam kelompok. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi moral a) Lingkungan rumah b) Lingkungan sekolah c) Teman sebaya dan aktivitasnya d) Perkembangan agama Perkembangan agama pada anak-anak berawal dari mencontoh prilaku orang tua dirumah maupun guru disekolah. Pembelajaran agama di SD dilakukan dengan cara: 1. Metode bercerita Bercerita dapat dipakai sebagai metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat, kisah tokoh agama atau cerita tentang kehidupan sehari-hari 2. Metode bermain Melalui bermain dapat juga dilakukan pembelajaran, karena siswa senag belajar sambil bermain. 3. Metode karyawisata Dengan karyawisata siswa dapat melihat dan mengamati langsung kehidupan aneka binatang, tumbuhan atau keindahan alam sebagai bukti adanya kehidupan. Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 4. Metode demonstrasi Melalui metode demonstrasi siswa dapat mengenal langkah-langkah dalam melaksanakan ibadah. 5. Metode pemberian tugas Guru bisa memberikan tugas menghafal surat-surat pendek kepada siswanya dengan menghafal tersebut pada saat mengerjakan sholat siswa hafal bacaan sholat tersebut. 6. Metode diskusi dan tanya jawab Metode diskusi lebih tepat untuk siswa kelas tinggi karena pada umumnya mereka sudah bisa berpikir secara abstrak. Sedangkan metode tanya jawab lebih tepat digunakan untuk siswa kelas rendah masalah hafalan atau pertanyaan yang tidak memerlukan pemikiran yang lebih mendalam. Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN a. Karakteristik perkembangan anak usia SD dapat dilihat dari berbagai aspek perkembangan, meliputi fisik, motorik, emosi dan sosial b.Peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses Pendidikan pada jalur jejang dan jenis Pendidikan tertentu. c.Perkembangan fisik yang normal merupakansalahsatufaktorpenentukelancaran proses belajar,baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karena itu, perkembangan motoric sangat menunjang keberhasilan belajar peserta didik. d.Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai factor utama, antara lain Kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua.Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua dalam mengndalikan emosinya sangatlah berpengaruh pada anak. e.Bahasa telah berkembang sejak anak berusia 4 - 5 bulan. Orang tua yang bijak selalu membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana sampai anak memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa. Oleh karena itu bahasa berkembang setahap demi setahap sesuai dengan pertumbuhan organ pada anak dan kesediaan orang tua membimbing anaknya. f.Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebayanya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Moral pertamakali diperkenalkan oleh lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Moral itu dikenalkan kepada anak agar anak bisa membedakan mana yang benar, mana yang salah dan bisa menentukan sikap anak sehubungan dengan perkembangan sosial nilai dan sikap. g.Agama diperkenalkan kepada anak agar, anak dalam bertidak dapat sesuai dengan ajaran agama. Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 B. SARAN Sebagai calon guru hendaknya kita tahu dan memahami siapa sebenarnya anak didik kita, agar nantinya dalam kegiatan belajar tidak terjadi salah arah.Hendaknya kita bisa menjadi panutan yang baik untuk anak-anak didik kita,karena segala tingkah laku kita akan mudah sekali ditiru oleh peserta didik kita. Dengan materi yang kami sajikan dalam makalah ini, kami beharap saudara-saudara dapat menjadikan referensi untuk bekal kelak saudara dalam mengetahui dan mahami perkembangan peserta didik. Sehingga nanti pada saat anda mengajar anda dapat melakukan proses pembelajaran berdasarkan perkembangan peserta didik tersebut. Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com) lOMoARcPSD|32103717 DAFTAR PUSTAKA Wardani, IG.A.K, dkk. 2014. Perspektif Pendidikan di SD. Tangerang: Universitas Terbuka. Downloaded by Samudera Cinta (samuderacinta274@gmail.com)