Uploaded by Handri Lelu

prospektus

advertisement
Jadwal
Tanggal Efektif
Masa Penawaran Umum Perdana Saham
Tanggal Penjatahan
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik
Tanggal Pengembalian Uang Pesanan
Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia
:
:
:
:
:
:
26 Juli 2021
27 Juli – 30 Juli 2021
3 Agustus 2021
5 Agustus 2021
5 Agustus 2021
6 Agustus 2021
PROSPEKTUS
OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI.
SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI
DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.
PT BUKALAPAK.COM TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA,
DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BURSA EFEK INDONESIA” ATAU “BEI”).
PT Bukalapak.com Tbk
Kegiatan Usaha Utama:
E-Commerce, Teknologi, Platform Online & Offline
Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia
Kantor Pusat
Metropolitan Tower, Lantai 22
Jalan Raden Adjeng Kartini, Kav. 14, Jakarta Selatan, 12440
Telepon : +62 21 50982008
Email: corsec@bukalapak.com, Website: www.bukalapak.com
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan
dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebanyak 25,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor
Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham (“Saham Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp850,- (delapan ratus lima puluh Rupiah)
setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebesar
Rp21.900.679.080.000,- (dua puluh satu triliun sembilan ratus miliar enam ratus tujuh puluh sembilan juta delapan puluh ribu Rupiah).
Sesuai dengan keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2021 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 112, yang
dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum
Perdana Saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) atau sebesar 14.027.500 (empat belas juta dua puluh tujuh ribu lima ratus) saham, dengan
harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran. Keterangan mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab I mengenai Penawaran Umum Perdana Saham dalam Prospektus ini.
Sesuai dengan keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2021 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 112, yang
dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 4,91% (empat koma sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan
disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham untuk program Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”) atau sebanyak-banyaknya 5.060.345.150 (lima miliar enam
puluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu seratus lima puluh) saham, dengan harga pelaksanaan MESOP sekurang-kurangnya 90% (sembilan puluh persen) dari rata-rata harga penutupan saham
Perseroan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) Hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum permohonan pencatatan dilakukan ke BEI. Keterangan mengenai hal ini dapat dilihat pada
Bab I mengenai Penawaran Umum Perdana Saham dalam Prospektus ini.
Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan
UUPT (sebagaimana didefinisikan di bawah). Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun
serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain. Seluruh saham Perseroan akan dicatatkan pada BEI.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang juga bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap sisa
Saham Yang Ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT MANDIRI SEKURITAS
PT BUANA CAPITAL SEKURITAS
PENJAMIN EMISI EFEK
● PT Bahana Sekuritas ● PT BCA Sekuritas ● PT BNI Sekuritas ● PT BRI Danareksa Sekuritas ● PT Ciptadana Sekuritas Asia ● PT Investindo Nusantara Sekuritas ●
● PT Lotus Andalan Sekuritas ● PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia ● PT Panin Sekuritas Tbk. ● PT Philip Sekuritas Indonesia ● PT Samuel Sekuritas Indonesia ●
● PT Sinarmas Sekuritas ● PT Sucor Sekuritas ● PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. ● PT UBS Sekuritas Indonesia ● PT Valbury Sekuritas Indonesia ●
● PT Victoria Sekuritas Indonesia ● PT Wanteg Sekuritas ● PT Yuanta Sekuritas Indonesia ●
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH PERSEROAN MEMILIKI RIWAYAT KERUGIAN BERSIH DAN PERSEROAN MUNGKIN TIDAK MENCAPAI PROFITABILITAS DI
MASA DEPAN. FAKTOR RISIKO PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.
RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI. RISIKO
TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN
SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 27 Juli 2021
Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham kepada OJK dengan Surat No. 924/
BL-OJK/LGL/SP/V/2021 tanggal 7 Mei 2021 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608 dan peraturan
pelaksanaannya (“UUPM”) dan peraturan pelaksanaannya serta perubahan-perubahannya antara lain Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang
Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk, dan Peraturan OJK No. 8/
POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas.
Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung
jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan masing-masing, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor
Pasar Modal, dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang
tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia sesuai dengan
Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas dari BEI berdasarkan Surat No. S-04396/BEI.PP2/06-2021 tanggal 28 Juni 2021. Apabila syarat syarat
pencatatan Saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana Saham batal demi hukum dan pembayaran pesanan Saham tersebut wajib
dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Peraturan No. IX.A.2.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung
maupun tidak langsung, sebagaimana dimaksud dalam UUPM, sesuai dengan pengungkapan pada Bab XIII mengenai Penjaminan Emisi Efek dan Bab XIV
mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.
PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU
DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMENDOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN UMUM INI, MAKA PROSPEKTUS ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK
DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN
SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.
SEBAGAI BAGIAN DARI PENAWARAN UMUM INI, PERSEROAN BERMAKSUD MELAKUKAN PENAWARAN SECARA TERBATAS KEPADA
INVESTOR INSTITUSIONAL ASING DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERDASARKAN REGULATION S/RULE 144A
BERDASARKAN UNITED STATES SECURITIES ACT 1933. TIDAK TERDAPAT KETENTUAN PENJATAHAN YANG BERLAKU SECARA KHUSUS
KEPADA INVESTOR INSTITUSIONAL ASING DALAM PROSES PENAWARAN TERBATAS DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TERSEBUT. PERSEROAN TIDAK MENYAMPAIKAN PERNYATAAN PENDAFTARAN PADA JURISDIKSI SELAIN REPUBLIK INDONESIA UNTUK
PROSES PENAWARAN SECARA TERBATAS KEPADA INVESTOR INSTITUSIONAL ASING DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
KEGIATAN PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM YANG DILAKUKAN PERSEROAN MENGIKUTI KETENTUAN YANG DIATUR DALAM
PERATURAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NO. IX.A.2, LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS
PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NO. KEP-122/BL/2009 TANGGAL 29 MEI 2009 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DALAM
RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NO. IX.A.7, LAMPIRAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NO. KEP-691/BL/2011 TANGGAL 30 DESEMBER
2011 TENTANG PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM, DENGAN BEBERAPA PENYESUAIAN TERTENTU
SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS, DAN TIDAK MENGIKUTI TATA CARA TERTENTU YANG DIATUR DALAM POJK NO.
41/2020 DAN SEOJK NO. 15/2020 SEBAGAIMANA TELAH DISETUJUI BERDASARKAN SURAT OJK NO. S-108/D.04/2021 TANGGAL 7 JULI 2021
PERIHAL KEBIJAKAN TERKAIT PENGGUNAAN SISTEM PENAWARAN UMUM ELEKTRONIK.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI
INFORMASI MATERIAL LAINNYA YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
i
DEFINISI DAN SINGKATAN
iii
RINGKASAN
xiii
I.
PENAWARAN UMUM
1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM
10
III.
PERNYATAAN UTANG
13
IV.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
17
V.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
22
VI.
FAKTOR RISIKO
48
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
73
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA
74
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Riwayat Singkat Perseroan
Persetujuan Untuk Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
Pemegang Saham Perseroan Yang Berbentuk Badan Hukum
Struktur Organisasi
Struktur Kepemilikan Perseroan
Hubungan Kepengurusan Dan Pengawasan Perseroan
Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan
Dokumen Perizinan Perseroan dan Entitas Anak
Sumber Daya Manusia
Keterangan Mengenai Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
Keterangan Mengenai Aset Tetap Penting Yang Dimiliki dan/atau Dikuasai Perseroan dan Entitas Anak
Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
Transaksi dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga
Asuransi
Hak atas Kekayaan Intelektual
Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Komisaris dan Direksi Perseroan serta Entitas Anak, Komisaris dan Direksi
Entitas Anak
18. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan
18.1
18.2
18.3
18.4
Keunggulan Utama Perseroan
Strategi Usaha
Penjualan dan Pemasaran
Teknologi Informasi
74
76
76
117
119
120
121
122
132
136
141
158
158
162
174
174
176
177
187
190
192
192
i
18.5
18.6
18.7
18.8
18.9
18.10
18.11
18.12
IX.
Riset dan Pengembangan
Persaingan Usaha
Siklus Musiman dari Kegiatan Usaha Perseroan
Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility / CSR)
Kejadian penting yang mempengaruhi perkembangan usaha Perseroan
Perkembangan Terkini Perseroan
Peraturan Industri
Prospek Usaha
193
194
194
194
195
195
196
202
TINJAUAN INDUSTRI
204
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
204
204
205
205
206
207
TINJAUAN UMUM ATAS INDIKATOR MAKRO EKONOMI
PASAR RITEL INDONESIA
TANTANGAN LOGISTIK/GEOGRAFIS
PASAR E-COMMERCE INDONESIA
JENIS PEMBELI DAN PENJUAL DALAM E-COMMERCE
TINJAUAN SEKTOR UMKM DI INDONESIA TERMASUK PENETRASI E-COMMERCE DALAM UMKM DAN WARUNG
X.
EKUITAS
210
XI.
KEBIJAKAN DIVIDEN
212
XII. PERPAJAKAN
213
XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK
215
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
216
XV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG
SAHAM
218
XVI. TATA CARA PEMESANAN SAHAM
224
XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
231
XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
233
XIX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN
259
LAMPIRAN
Laporan keuangan konsolidasian interim yang tidak diaudit tanggal 31 Maret 2021 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan 2020 beserta laporan-laporan atas reviu informasi keuangan interim.
Laporan keuangan konsolidasian auditan tanggal 31 Desember 2020, 2019, dan 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut beserta laporan auditor independen.
ii
DEFINISI DAN SINGKATAN
Beberapa singkatan dan kata-kata yang dipergunakan dalam Prospektus ini memiliki makna dan arti seperti dijelaskan
dalam tabel berikut:
Afiliasi
:
Berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu:
● hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik
secara horizontal maupun vertikal;
● hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak
tersebut;
● hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota
direksi atau dewan komisaris yang sama;
● hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung,
mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
● hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun
tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
● hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Akuntan Publik
:
Berarti KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global
Limited) yang melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan dalam rangka
Penawaran Umum.
Anggota Bursa Efek
:
Berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (2) UUPM.
Bank Kustodian
:
Berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa
penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Biro Administrasi Efek atau
BAE
:
Berarti pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan administrasi saham
dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan yang dalam hal ini adalah PT
Datindo Entrycom.
Bursa Efek atau Bursa Efek
Indonesia atau BEI
:
Berarti PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta (atau para pengganti atau
penerus haknya), merupakan Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1
angka 4 UUPM, dimana saham-saham Perseroan akan dicatatkan.
CPS
:
Berarti Convertible Preferred Shares yang merupakan saham dengan klasifikasi khusus
yang diterbitkan oleh Five Jack Co. Ltd., dimana masing-masingnya dapat dikonversi
menjadi 1 (satu) saham biasa pada Five Jack Co. Ltd. sesuai dengan diskresi
Perseroan atau secara otomatis akan terkonversi pada tahun ke-10 sejak
penerbitannya. CPS memiliki hak-hak keutamaan distribusi dalam hal terdapat likuidasi
Five Jack Co. Ltd. sebesar harga penerbitannya ditambah dividen yang belum
dibayarkan.
Daftar Pemegang Saham
atau DPS
:
Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang
kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan
data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.
DANA
:
Berarti aplikasi yang dimiliki dan dikelola oleh PT Espay Debit Indonesia Koe yang
membuat layanan yang meliputi uang elektronik, transfer dana, dompet elektronik dan
layanan keuangan digital yang dapat digunakan oleh pengguna aplikasi, termasuk
namun tidak terbatas untuk melakukan transaksi pembelian/pembayaran pada platform
Perseroan dan juga pembukaan rekening bank yang bekerja sama dengan PT Espay
Debit Indonesia Koe.
Efek
:
Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan, kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka
atas Efek, dan setiap derivatif Efek.
iii
Entitas Anak
:
Berarti perusahaan di mana Perseroan memiliki penyertaan, baik langsung maupun
tidak langsung, sejumlah lebih dari 50% saham perusahaan tersebut dan/atau laporan
keuangan perusahaan tersebut dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan
serta anak perusahaan tersebut aktif beroperasi.
ESA
:
Berarti Employee Stock Allocation (Alokasi Saham Kepada Karyawan).
Harga Penawaran
:
Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum, yaitu Rp850,(delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham.
Hari Bursa
:
Berarti hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek, kecuali
hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur bursa
oleh Bursa Efek.
Hari Kalender
:
Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorian tanpa
kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktuwaktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu
keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari
Kerja.
Hari Kerja
:
Berarti hari kerja pada umumnya tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu serta hari yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari libur nasional.
IAPI
:
Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia.
Indeks Harga Saham
Gabungan atau IHSG
:
Berarti indeks yang mengukur pergerakan semua saham yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
KAP
:
Berarti Kantor Akuntan Publik.
Konfirmasi Tertulis
:
Berarti surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham yang dikeluarkan oleh KSEI
dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang
Rekening di pasar sekunder.
KSEI
:
Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang bertugas
mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek
pada Penitipan Kolektif, yang diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan.
Manajer Penjatahan
:
Berarti PT Mandiri Sekuritas, yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham Yang
Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.A.7.
Masa Penawaran
:
Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian
saham.
Masyarakat
:
Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun
warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing,
baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat
tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia.
Menkumham/
Kemenkumham
:
Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal
sebagai Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, atau Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik
Indonesia atau nama lainnya).
Nomor Tunggal Identitas
Pemodal atau Single
Investor Identification yang
selanjutnya disingkat SID
:
berarti kode tunggal dan khusus yang diterbitkan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian dan digunakan nasabah, pemodal, dan/atau Pihak lain berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan untuk melakukan kegiatan terkait transaksi
Efek dan/atau menggunakan jasa lainnya baik yang disediakan oleh Lembaga
iv
Penyimpanan dan Penyelesaian, Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
MESOP
:
Berarti singkatan dari Management and Employee Stock Option Plan atau program
Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Karyawan.
Otoritas Jasa Keuangan
atau OJK
:
Berarti Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang independen, yang mempunyai
fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan
kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, Dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas
Jasa Keuangan yang merupakan peralihan dari Menteri Keuangan dan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sejak tanggal 31 Desember 2012.
Pasar Perdana
:
Berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada
Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang Ditawarkan tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek.
Pasar Sekunder
:
Berarti perdagangan saham di Bursa Efek yang dilakukan pada dan setelah Tanggal
Pencatatan.
Pemegang Rekening
:
Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek dan/atau sub
Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan Perusahaan Efek dan/atau pihak lain
yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.
Pemegang Saham
:
Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan
diadministrasikan dalam:
● Daftar Pemegang Saham Perseroan;
● Rekening Efek pada KSEI; atau
● Rekening Efek pada KSEI melalui Perusahaan Efek.
Pemesan Ritel
:
Berarti pihak yang menyampaikan minat atas Efek yang ditawarkan dan/atau
menyampaikan pesanan atas Efek yang ditawarkan dengan nilai paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta Rupiah).
Pemerintah
:
Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Penawaran Awal
:
Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus
Awal yang didistribusikan, segera setelah diumumkannya Prospektus Ringkas di surat
kabar yang bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas Saham Yang
Ditawarkan, dan/atau perkiraan Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan, tapi
tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan sesuai dengan POJK
No. 23/2017 dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.
Penawaran Umum atau
Penawaran Umum Perdana
Saham
:
Berarti kegiatan penawaran Saham Yang Ditawarkan yang dilakukan oleh Perseroan
untuk menjual saham kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam
UUPM dan peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang
berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek.
Penitipan Kolektif
:
Berarti jasa penitipan kolektif atas sejumlah efek yang dimiliki oleh lebih dari satu pihak
yang kepentingannya diwakili oleh kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Penjamin Emisi Efek
:
Berarti pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham bagi kepentingan Perseroan dan melakukan pembayaran hasil
Penawaran Umum Perdana Saham kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek.
v
Penjamin Pelaksana Emisi
Efek
:
Berarti pihak yang melakukan penyelenggaraan dan pelaksanaan Penawaran Umum
yang dalam hal ini adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas yang
juga merupakan Penjamin Emisi Efek.
Penjatahan Pasti
:
Berarti mekanisme penjatahan Efek yang dilakukan dengan cara memberikan alokasi
Efek kepada pemesan sesuai dengan jumlah pesanan Efek.
Penjatahan Terpusat
:
Berarti mekanisme penjatahan Efek yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
seluruh pemesanan Efek dan kemudian dijatahkan sesuai dengan prosedur.
Penjatahan Terpusat Ritel
:
Berarti penjatahan yang merupakan bagian dari Penjatahan Terpusat yang
dilaksanakan untuk Pemesan Ritel.
Peraturan No. IX.A.2
:
Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.A.2,
Lampiran keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
No. KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum.
Peraturan No. IX.A.7
:
Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.A.7,
Lampiran Keputusan ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
No. KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan
Efek Dalam Penawaran Umum.
Peraturan No. IX.J.1
:
Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor
IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok
Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas
dan Perusahaan Publik.
Perjanjian Pendaftaran
Efek
:
Berarti
Perjanjian
Pendaftaran
Efek
Bersifat
Ekuitas
di
KSEI
No. 029/SHM/KSEI/0421, tanggal 28 Mei 2021, yang bermaterai cukup dan dibuat di
bawah tangan oleh dan antara Perseroan dan KSEI, berikut perubahan-perubahannya
dan/atau penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan yang dibuat
di kemudian hari.
Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham atau
PPAS
:
Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 12 tanggal 4 Mei 2021,
sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Pengelolaan Administrasi
Saham Penawaran Umum No. 12 tanggal 4 Juni 2021, keduanya yang dibuat di
hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Addendum II dan Pernyataan
Kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 17 tanggal 7 Juli 2021, yang
dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., dan terakhir diubah dengan Akta
Addendum III dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No.
2 tanggal 21 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta,
berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahan dan/atau
pembaharuan-pembaharuan yang dibuat di kemudian hari.
Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek atau PPEE
:
Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No. 11
tanggal 4 Mei 2021, sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek No. 11 tanggal 4 Juni 2021 dan Akta Addendum II Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek No. 87 tanggal 24 Juni 2021, keduanya dibuat di hadapan Aulia
Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek No. 16 tanggal 7 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aryanti
Artisari, S.H., M.Kn., dan terakhir diubah dengan Akta Addendum IV dan Pernyataan
Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 1 tanggal 21 Juli 2021, yang dibuat di
hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, termasuk segenap pengubahan
dan/atau penambahan dan/atau pembaharuan yang dibuat di kemudian hari, oleh dan
antara pihak Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Perseroan
sehubungan dengan Penawaran Umum.
vi
Pernyataan Efektif
:
Berarti pernyataan OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi
efektif: (i) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal diterimanya Pernyataan
Pendaftaran oleh OJK secara lengkap atau (ii) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak
tanggal perubahan Pernyataan Pendaftaran yang terakhir disampaikan Perseroan
kepada OJK, atau (iii) pada tanggal lain berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua OJK
yang menyatakan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih
lanjut yang diperlukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2 sehingga
Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual
Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pernyataan Pendaftaran
:
Berarti dokumen yang wajib diajukan oleh Perseroan kepada OJK, bersama-sama
dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum Perseroan melakukan penawaran dan
penjualan Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19
UUPM juncto Pasal 1 ayat (2) Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen
Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek
Bersifat Utang, dan/atau Sukuk tanggal 14 Maret 2017, dan dengan memperhatikan
ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.2.
Perseroan
:
Berarti PT Bukalapak.com Tbk., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan serta berkantor pusat di
Metropolitan Tower, Lantai 22, Jalan Raden Adjeng Kartini, Kav. 14, Jakarta Selatan
Perusahaan Efek
:
Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara
pedagang efek, dan/atau manajer investasi sesuai ketentuan dalam Pasal 1 angka 21
UUPM.
Perusahaan Publik
:
Berarti perseroan yang sahamnya telah dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus)
pemegang saham dan memiliki modal disetor paling sedikit Rp3.000.000.000 (tiga
miliar Rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan
dengan peraturan pemerintah.
POJK No. 7/2017
:
Berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran
dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau
Sukuk tanggal 14 Maret 2017.
POJK No. 7/2021
:
Berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2021 tentang Kebijakan Dalam Menjaga Kinerja
dan Stabilitas Pasar Modal Akibat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 tanggal 19
Maret 2021.
POJK No. 15/2020
:
Berarti Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka tanggal 20 April 2020.
POJK No. 17/2020
:
Berarti Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan
Perubahan Kegiatan Usaha tanggal 20 April 2020.
POJK No. 23/2017
:
Berarti Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tentang Prospektus Awal dan Info Memo
tanggal 21 Juni 2017.
POJK No. 25/2017
:
Berarti Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan atas Saham yang
Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum tanggal 21 Juni 2017.
POJK No. 30/2015
:
Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan
Dana Hasil Penawaran Umum tanggal 22 Desember 2015.
POJK No. 32/2014
:
Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagaimana diubah dengan
Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017.
POJK No. 33/2014
:
Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.
vii
POJK No. 34/2014
:
Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi
Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.
POJK No. 35/2014
:
Berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten
atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.
POJK No. 42/2020
:
Berarti Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi
Benturan Kepentingan tanggal 1 Juli 2020.
POJK No. 55/2015
:
Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit tanggal 29 Desember 2015.
POJK No. 56/2015
:
Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Penyusunan Piagam Unit Audit Internal tanggal 29 Desember 2015.
PPh
:
Berarti Pajak Penghasilan.
Prospektus
:
Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham
dengan tujuan agar Masyarakat membeli Saham Yang Ditawarkan, yang disusun
sesuai dengan POJK No.8/2017.
Prospektus Awal
:
Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan memuat seluruh
informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan serta Saham
Yang Ditawarkan, kecuali informasi yang berkaitan dengan jumlah Saham Yang
Ditawarkan, Harga Penawaran, penjamin emisi atau hal-hal lain yang berhubungan
dengan persyaratan penawaran yang belum dapat diberlakukan, yang merupakan
bagian dari Pernyataan Pendaftaran dalam bentuk dan isi yang sesuai dengan POJK
No. 23/2017.
Prospektus Ringkas
:
Berarti ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan dan
diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah
diperolehnya pernyataan dari OJK bahwa Perseroan dapat melakukan Penawaran
Awal, sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.2.
RCPS 1
:
Berarti Refundable Convertible Preferred Shares 1 yang merupakan saham dengan
klasifikasi khusus yang diterbitkan oleh Five Jack Co. Ltd., dimana masing-masingnya
dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham biasa pada Five Jack Co. Ltd. sesuai dengan
diskresi Perseroan atau secara otomatis akan terkonversi pada tahun ke-10 sejak
penerbitannya. Setiap pemegang RCPS 1 juga memiliki hak untuk melakukan
penukaran RCPS 1 dengan uang tunai senilai harga penerbitannya ditambah bunga
sebesar 10% per tahun.
RCPS 2
:
Berarti Refundable Convertible Preferred Shares 2 yang merupakan saham dengan
klasifikasi khusus yang diterbitkan oleh Five Jack Co. Ltd., dimana masing-masingnya
dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham biasa pada Five Jack Co. Ltd. sesuai dengan
diskresi Perseroan atau secara otomatis akan terkonversi pada tahun ke-10 sejak
penerbitannya. Setiap pemegang RCPS 2 juga memiliki hak untuk melakukan
penukaran RCPS 2 dengan uang tunai senilai harga penerbitannya ditambah bunga
sebesar 3% per tahun. RCPS 2 memiliki hak-hak keutamaan distribusi dalam hal
terdapat likuidasi Five Jack Co. Ltd. sebesar harga penerbitannya ditambah dividen
yang belum dibayarkan, dan RCPS 2 memiliki hak untuk menerima dividen di atas 10%
dari nilai nominal RCPS 2.
Rekening Dana Nasabah
atau RDN
:
Berarti rekening dana atas nama nasabah di bank yang ditunjuk oleh Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, yang diadministrasikan oleh perantara pedagang Efek berdasarkan kuasa
atau instruksi dari nasabah.
viii
Rekening Efek
:
Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik Pemegang
Saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek
berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani dengan
pemegang saham.
Rupiah atau Rp
:
Berarti mata uang resmi Negara Republik Indonesia.
RUPS
:
Berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar Perseroan.
RUPSLB
:
Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.
SABH
:
Berarti Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia atau pendahulu dan penggantinya.
Saham Yang Ditawarkan
:
Berarti saham biasa atas nama yang diterbitkan oleh Perseroan masing-masing dengan
nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) per lembar saham untuk ditawarkan dan dijual
kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana Saham dan kemudian
dicatatkan di Bursa Efek dalam jumlah sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar
tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) saham biasa atas
nama yang mewakili sebanyak 25,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan
dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana saham.
Sistem Penawaran Umum
Elektronik
:
Berarti sistem teknologi informasi dan/atau sarana
melaksanakan kegiatan dalam Penawaran Umum.
Subrekening Efek atau
SRE
:
Berarti rekening Efek setiap nasabah yang tercatat dalam rekening Efek partisipan pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
Subrekening Efek Jaminan
:
Berarti SRE yang digunakan nasabah anggota kliring untuk menempatkan agunan
berbentuk Efek dan/atau dana yang dapat digunakan oleh Lembaga Kliring dan
Penjaminan untuk menyelesaikan transaksi bursa dan/atau menyelesaikan kewajiban
nasabah anggota kliring.
SE OJK No. 15/2020
:
Berarti Surat Edaran OJK No. 15/SEOJK.04/2020 tentang Penyediaan Dana Pesanan,
Verifikasi Ketersediaan Dana, Alokasi Efek untuk Penjatahan Terpusat, dan
Penyelesaian Pemesanan Efek dalam Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Berupa
Saham Secara Elektronik.
Surat Konfirmasi
Pencatatan Saham
:
Berarti bukti konfirmasi pencatatan Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan atas nama
KSEI untuk kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI.
Surat Kolektif Saham
:
Berarti Surat Saham atau Surat Kolektif Saham sebagaimana diatur dalam anggaran
dasar Perseroan.
Tanggal Distribusi
:
Berarti tanggal penyerahan Saham Yang Ditawarkan kepada pembeli dari Saham Yang
Ditawarkan dan harus didistribusikan secara elektronik paling lambat sebelum Tanggal
Pencatatan, yaitu pada tanggal 5 Agustus 2021.
Tanggal Pembayaran
:
Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan yang harus
disetor oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan, yaitu pada Tanggal
Distribusi Saham Yang Ditawarkan, sebagaimana tercantum dalam Prospektus.
Tanggal Pencatatan
:
Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa
Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi
yang telah ditentukan dalam Prospektus.
ix
yang
digunakan
untuk
Tanggal Pengembalian
Uang Pesanan
:
Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan
oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek, yang sebagian
atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam
hal Penawaran Umum Perdana Saham dibatalkan atau ditunda.
Tanggal Penjatahan
:
Berarti tanggal yang disetujui oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek, pada tanggal tersebut akan dilaksanakan suatu penjatahan dari
Saham Yang Ditawarkan segera setelah selesainya Masa Penawaran, yaitu pada
tanggal 3 Agustus 2021.
US$
:
Berarti Dollar Amerika Serikat, mata uang resmi Negara Amerika Serikat.
UUPM
:
Berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 3608), beserta setiap peraturan pelaksanaannya.
UUPT
:
Berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 106, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4756) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
x
ISTILAH INDUSTRI
ATM
Berarti Annual Transacting Mitras yang merupakan Mitra yang telah melakukan transaksi
berbayar setidaknya satu kali dalam 12 bulan terakhir.
ATU
Berarti Annual Transacting User, yaitu pengguna yang melakukan setidaknya satu transaksi
berbayar, mengajukan setidaknya satu pertanyaan di chat atau memiliki saldo tidak nihil di
akun investasi mereka dalam 12 bulan terakhir.
ATV
Berarti Average Transaction Value atau nilai transaksi rata-rata yang didefinisikan sebagai
TPV dibagi dengan jumlah transaksi Perseroan.
CAC
Berarti Customer Acquisition Cost yaitu biaya akuisisi gabungan dari pengguna online baru
dan pengguna yang kembali aktif setelah berhenti tidak lagi aktif selama 12 bulan terakhir,
atau dengan kata lain, kembali aktif setelah berhenti menjadi ATU atau ATM.
B2E
Berarti Business to Enterprise.
B2G
Berarti Business to Government.
CAGR
Berarti Compound Annual Growth Rate.
FMCG
Berarti Fast-Moving Consumer Goods.
GMV
Berarti Gross Merchandise Value.
IMF
Berarti International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional.
LPI
Berarti Logistics Performance Index.
Mitra
Berarti penjual retail offline.
Non-Tier-1
Berarti daerah diluar Tier-1, termasuk daerah di sekitar kota Tier-1, kota-kota kecil dan
pedesaan.
O2O
Berarti Online to Offline.
Online
Berarti dalam jaringan (daring).
Offline
Berarti luar jaringan (luring).
OSS
Berarti Online Single Submission.
PDB
Berarti Produk Domestik Bruto.
SaaS
Berarti Software as a Service.
Super Seller
Berarti merchant / pedagang penjual di online marketplace yang tergabung dalam program
Super Seller yang telah memenuhi beberapa kriteria tertentu (seperti jumlah transaksi, review,
dll).
Tier-1
Yaitu DKI Jakarta (tidak termasuk Kepulauan Seribu), Kota Bandung, Kabupaten Bandung
dan Bandung Barat, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, Kota Surabaya, dan Kota
Medan.
TPV
Berarti Total Processing Value atau nilai pemrosesan total, yaitu volume Rupiah dari
pembelian terbayar yang difasilitasi oleh platform Perseroan, termasuk didalamnya produk
fisik dan virtual.
TRX
Berarti Transaksi
UGC
Berarti User-Generated-Content.
UKM
Berarti Usaha Kecil dan Menengah.
UMKM
Berarti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
xi
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN
BIB
PT Buka Investasi Bersama
BLSG
Bukalapak Pte. Ltd.
BMI
PT Buka Mitra Indonesia
BPI
PT Buka Pengadaan Indonesia
BUI
PT Buka Usaha Indonesia
Five Jack
Five Jack Co. Ltd.
Five Jack Indonesia
PT Five Jack
Hijup.com
PT Hijup.com
PTOP
PT Online Pertama
xii
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan
laporan keuangan konsolidasian serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan
Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
1.
RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
Perseroan didirikan dengan nama PT Bukalapak.com sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian No. 11 tanggal 9
September 2011, yang dibuat di hadapan Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-46088.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 21 September 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Kemenkumham”) di bawah No. AHU0076096.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 21 September 2011, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 91 tanggal 13 November 2012, Tambahan No. 67060.
Struktur Permodalan Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp1.000 setiap saham
Nilai Nominal Rp1.000,- per saham
Keterangan
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar
3.200.000
3.200.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Kreasi Online Indonesia
1.120.000
1.120.000.000
70
PT Social Network Lab
320.000
320.000.000
20
Nugroho Herucahyono
160.000
160.000.000
10
1.600.000
1.600.000.000
100
1.600.000
1.600.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Sejak pendirian Perseroan, anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan perubahan anggaran
dasar Perseroan terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 112,
tanggal 30 April 2021 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 112/2021”), sehubungan
dengan, antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
Menyetujui perubahan status Perseroan dari perseroan terbatas tertutup menjadi perseroan terbatas terbuka dan
karenanya mengubah nama Perseroan, dari sebelumnya bernama PT BUKALAPAK.COM menjadi PT
BUKALAPAK.COM Tbk.
Menyetujui perubahan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.J.1,
dengan kegiatan usaha utama portal web dan platform digital dengan tujuan komersial, dan kegiatan usaha penunjang
aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen.
Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp164.206.000 (seratus enam puluh
empat juta dua ratus enam ribu Rupiah), melalui penerbitan 164.206 (seratus enam puluh empat ribu dua ratus enam)
saham Seri C kepada para karyawan Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Share Appreciation Rights Plan
Perseroan. Para pemegang saham menyetujui pengesampingan hak pemegang saham Perseroan untuk mengambil
bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut.
Menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari semula Rp5.909.160.878.000 (lima triliun sembilan ratus sembilan
miliar seratus enam puluh juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu Rupiah) yang menjadi Rp15.459.302.910.800
(lima belas triliun empat ratus lima puluh sembilan miliar tiga ratus dua juta sembilan ratus sepuluh ribu delapan ratus
Rupiah).
Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp122.746.685.000 (seratus dua
puluh dua miliar tujuh ratus empat puluh enam juta enam ratus delapan puluh lima ribu Rupiah), melalui (i) penerbitan
40.909 (empat puluh ribu sembilan ratus sembilan) saham Seri G sehubungan dengan pemasukan sebanyak 82.815
saham (terdiri dari 50.000 saham, 13.750 Refundable Convertible Preferred Shares (“RCPS”) ekuivalen dengan
xiii
f.
g.
h.
i.
j.
k.
13.750 saham, 4.450 Convertible Preferred Shares (“CPS”) ekuivalen dengan 4.450 saham, dan 14.615 RCPS 2
ekuivalen dengan 14.615 saham) atau 100% saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik seluruh pemegang saham Five
Jack Co. Ltd. ke dalam Perseroan; dan (ii) penerbitan 4.545 (Empat Ribu Lima Ratus Empat Puluh Lima) saham Seri C
pemberian saham kepada karyawan PT Five Jack, anak perusahaan dari Five Jack Co. Ltd., dan penerbitan saham
maksimum 15.140 (Lima Belas Ribu Seratus Empat Puluh) saham Seri C kepada pendiri Five Jack Co. Ltd., serta
persetujuan pengesampingan hak Pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang
dikeluarkan tersebut.
Menyetujui perubahan klasifikasi saham Perseroan yaitu semula terdiri dari saham Seri A, B, C, D, E, A1, F dan G
menjadi saham biasa dengan nilai nominal yang sama, yaitu Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham dengan keseluruhan
jumlah saham sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat
belas ribu lima ratus lima puluh empat) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp3.864.825.727.700
(tiga triliun delapan ratus enam puluh empat miliar delapan ratus dua puluh lima juta tujuh ratus dua puluh tujuh ribu
tujuh ratus Rupiah), terhadap pembulatan sebesar Rp6.925.700 (enam juta sembilan ratus dua puluh lima ribu tujuh
ratus Rupiah) akan dilakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
Menyetujui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) Perseroan melalui pengeluaran saham baru
dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 25.765.504.851 (dua puluh
lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus lima puluh satu) lembar saham dengan
nilai nominal per saham Rp 50,- (lima puluh Rupiah), untuk ditawarkan kepada masyarakat baik di wilayah Republik
Indonesia dan/atau secara internasional dan untuk dicatatkan di BEI, serta menyetujui pengesampingan hak
pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut.
Menyetujui pemberian program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation) dengan
jumlah sebanyak-banyaknya 0,1% (nol koma satu persen) dari jumlah saham yang akan ditawarkan oleh Perseroan
melalui Penawaran Umum Perdana Saham (”Program ESA”) dengan memperhatikan peraturan BEI dan perundangundangan yang berlaku. Selanjutnya, memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk melakukan segala
tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan Program ESA, termasuk namun tidak terbatas pada menentukan
kepastian jumlah saham Program ESA, menentukan tata cara pelaksanaan Program ESA, menentukan kriteria
karyawan yang berhak menerima saham Program ESA, dan jumlah karyawan yang akan menerima saham Program
ESA.
Menyetujui pengeluaran saham baru dalam rangka program Opsi Saham Manajemen dan Karyawan (Management
and Employee Stock Option Plan) (“Program MESOP”) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 4,91% (empat koma
sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan modal disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum
Perdana Saham. Program MESOP ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menyetujui rencana pencatatan atas semua saham Perseroan di BEI setelah dilakukannya Penawaran Umum Perdana
Saham, dan pendaftaran saham Perseroan dalam penitipan kolektif sesuai dengan peraturan-peraturan KSEI.
Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam bentuk dan isi sebagaimana dilampirkan
sebagai Lampiran 3 dalam akta ini dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan
dengan (a) Peraturan No. IX.J.1, (b) POJK No. 15/2020, (c) POJK No. 33/2014 dan (ii) perubahan-perubahan lainnya
yang telah dijelaskan dalam keputusan-keputusan sebelumnya, termasuk atas perubahan struktur permodalan
Perseroan yang telah disetujui pemegang saham dalam mata acara sebelumnya.
Akta No. 112/2021 telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0027374.AH.01.02.TAHUN 2021 tanggal 4 Mei 2021 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata
dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0288345 tanggal 4 Mei 2021,
serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0082712.AH.01.11.Tahun 2021
tanggal 4 Mei 2021, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 043 tanggal 28 Mei 2021,
Tambahan No. 018552.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 65 tanggal 28 Mei 2021, yang dibuat di hadapan
Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0349921 tanggal 4 Juni 2021 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0098268.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 4 Juni
2021 (“Akta No. 65/2021”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal
Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
xiv
Modal Saham
Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham
Nilai Nominal Rp50,- per saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Saham
309.186.058.216
Jumlah Nominal (Rp)
Persentase (%)
15.459.302.910.800
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1
500 Durians II L.P.
2
500 Durians L.P.
73.170.808
3.658.540.400
0,09%
426.249.828
21.312.491.400
0,55%
3
500 Kimchi, L.P.
4
500 Startups III, L.P.
8.575.254
428.762.700
0,01%
85.225.367
4.261.268.350
0,11%
5
500 Startups IV, L.P.
6
Achmad Zaky Syaifudin
7
8
9
API (Hong Kong) Investment Limited
10
11
12
BonAngels Pacemaker Fund
13
Clara Natalie
14
15
16
Endeavor Catalyst II-A, L. P.
17
IMJ Fenox Global I Investment Limited
170.389.226
8.519.461.300
0,22%
18
IREP Co. Ltd.
511.220.393
25.561.019.650
0,66%
19
Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun)
65.105.149
3.255.257.450
0,08%
20
Jay Geoffrey Wacher
85.260.511
4.263.025.550
0,11%
21
Komodo Indigo Investment Ltd
395.375.401
19.768.770.050
0,51%
22
Komodo Opportunity Venture 1 Ltd
397.888.232
19.894.411.600
0,51%
23
K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund,
12.687.158
634.357.900
0,02%
24
Microsoft Corporation
931.855.888
46.592.794.400
1,21%
25
Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd.
1.857.930.509
92.896.525.450
2,40%
26
Muhamad Fajrin Rasyid
2.725.322.633
136.266.131.650
3,53%
27
Nandhika Wandhawa Putra Harahap
2.126.242
106.312.100
0,00%
28
Naver Corporation
266.245.795
13.312.289.750
0,34%
29
New Hope OCA Limited
3.259.597.804
162.979.890.200
4,22%
30
Nugroho Herucahyono
2.145.675.938
107.283.796.900
2,78%
31
One Shinhan Global Fund 1
482.094.405
24.104.720.250
0,62%
32
Pandu Patria Sjahrir
14.857.331
742.866.550
0,02%
33
Peter Teng He Xu
266.245.795
13.312.289.750
0,34%
34
Phiong Tadhan Immanuel Yapi
3.189.361
159.468.050
0,00%
35
PT Asia Sahabat Indonesia
72.916.011
3.645.800.550
0,09%
36
PT BRI Ventura Investama
181.046.789
9.052.339.450
0,23%
37
PT Kreatif Media Karya
24.661.347.283
1.233.067.364.150
31,90%
38
PT Mandiri Capital Indonesia
53.243.888
2.662.194.400
0,07%
4.226.123
211.306.150
0,01%
4.452.515.674
222.625.783.700
5,76%
Adi Wardhana Sariaatmadja
768.785.501
38.439.275.050
0,99%
Alvin W. Sariaatmadja
768.785.501
38.439.275.050
0,99%
13.448.351.573
672.417.578.650
17,40%
Archipelago Investment Pte. Ltd.
9.736.593.677
486.829.683.850
12,60%
Batavia Incubator Pte. Ltd
2.547.974.800
127.398.740.000
3,30%
59.675.328
2.983.766.400
0,08%
2.126.242
106.312.100
0,00%
DKI Growing Star Fund II
42.287.596
2.114.379.800
0,05%
Endeavor Catalyst II, L. P.
85.945.826
4.297.291.300
0,11%
39
Muhammad Rachmat Kaimuddin
40
Natalia Firmansyah
41
42
1.915.375
95.768.750
0,00%
104.291.245
5.214.562.250
0,13%
31.129.223
1.556.461.150
0,04%
PT Rockpool Teladan Investa
327.792.565
16.389.628.250
0,42%
Queensbridge Fund I, L. P.
191.713.139
9.585.656.950
0,25%
xv
Nilai Nominal Rp50,- per saham
Keterangan
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
Persentase (%)
43
RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1
636.668.614
31.833.430.700
0,82%
44
Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting
VCC Fund I)
133.118.505
6.655.925.250
0,17%
45
Rionardo
46
Seungkook Lee (Lee Seungkook)
47
48
3.189.361
159.468.050
0,00%
18.881.371
944.068.550
0,02%
Standard Chartered UK Holdings Limited
266.245.795
13.312.289.750
0,34%
Star AA Ventures Limited
266.245.795
13.312.289.750
0,34%
49
Sung Jin Kim (Kim Sung Jin)
266.043.713
13.302.185.650
0,34%
50
Sutanto Hartono
14.857.331
742.866.550
0,02%
51
Teddy Nuryanto Oetomo
156.990.392
7.849.519.600
0,20%
52
UBS AG, London Branch
1.914.302.254
95.715.112.700
2,48%
53
Virdienash Haqmal
1.465.085.500
0,04%
54
Willix Halim
55
Pemegang Saham Lainnya (1)
29.301.710
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
1.438.287.844
71.914.392.200
1,86%
423.429.482
21.171.474.100
0,55%
77.296.514.554
3.864.825.727.700
231.889.543.662
11.594.477.183.100
100,00%
(1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan.
2.
KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan pada 7 (tujuh) Perusahaan Anak yaitu PT Buka
Investasi Bersama, PT Buka Mitra Indonesia, PT Buka Pengadaan Indonesia, PT Buka Usaha Indonesia, Bukalapak
Pte Ltd, Five Jack, Co., Ltd, dan PT Five Jack, serta penyertaan pada 2 (dua) entitas asosiasi dengan kontribusi
terhadap pendapatan Perseroan di bawah 10%:
No
Nama
Perusahaan
Entitas Anak
1.
BIB
2.
BPI
3.
BMI
Kegiatan Usaha
Perantara
Pedagang
Efek
yang
khusus
didirikan
untuk
memasarkan Efek
Reksa Dana
Perdagangan
eceran
melalui
pemesanan
pos
dan internet dan
dalam bidang portal
web dan platform
digital
dengan
tujuan komersial
Menjalankan usaha
dalam bidang portal
web
dan/atau
platform
digital
dengan
tujuan
komersial, dalam
bidang
perdagangan dan
jasa,
yaitu
perdagangan
eceran
melalui
pemesanan
pos
Tahun
Penyertaan
Awal /
Akuisisi
Kontribusi
Terhadap
Pendapatan
Perseroan
Persentase
Kepemilikan
Efektif (%)
Tahun
Pendirian
79,73
2018
2018
Telah
beroperasi
secara
komersil
0%*
99,99
2011
2016
Telah
beroperasi
secara
komersil
9,49%
99,99
2018
2018
Telah
beroperasi
secara
komersil
0%*
xvi
Keterangan
Operasional
No
Nama
Perusahaan
Entitas Anak
4.
Five Jack Co. Ltd.
Kegiatan Usaha
dan internet (ecommerce), jasa
informasi dan jasa
konsultasi
manajemen, serta
jasa
pengolahan
data
(i) Pengembangan
perangkat lunak, (ii)
Pengembangan,
konsultasi,
dan
penyediaan konten
multimedia
perangkat
lunak
dan midi-soft, (iii)
Pengembangan,
konsultasi,
dan
penyediaan
pengolahan data,
database,
bisnis
telekomunikasi
bernilai
tambah
(termasuk
pengoperasian e(iv)
commerce),
Produksi, distribusi
dan perdagangan
CD-ROM
terkait
dengan kegiatan
bisnis di atas, (v)
Pengembangan,
konsultasi,
dan
penyediaan
layanan Internet,
(vi) Perencanaan
pertunjukan
dan
menjalankan agensi
acara,
(vii)
Pengembangan
dan pendistribusian
program
siaran,
(viii)
Manajemen
entertainment dan
agensi,
(ix)
Perencanaan,
produksi, impor dan
penyediaan
film,
musik, dan animasi,
(x) Produksi iklan
dan pengoperasian
biro iklan, (xi)
Pengaturan untuk
konser dalam atau
luar negeri dan
penempatan
pekerjaan
untuk
entertainer,
(xii)
Pelatihan
dan
pengarahan
entertainer,
(xiii)
Bisnis penerbitan,
perdagangan dan
Persentase
Kepemilikan
Efektif (%)
Tahun
Pendirian
100
2013
xvii
Tahun
Penyertaan
Awal /
Akuisisi
2021
Keterangan
Operasional
Telah
beroperasi
secara
komersil
Kontribusi
Terhadap
Pendapatan
Perseroan
0%**
Nama
Perusahaan
No
Entitas Anak
5.
Five
Indonesia
6.
BUI
7.
BLSG
Entitas Asosiasi
8.
Hijup.com
9.
PTOP
Keterangan:
Jack
Tahun
Penyertaan
Awal /
Akuisisi
Kontribusi
Terhadap
Pendapatan
Perseroan
Persentase
Kepemilikan
Efektif (%)
Tahun
Pendirian
100
2013
2021
Telah
beroperasi
secara
komersil
0%**
99,92
2018
2018
Telah
beroperasi
secara
komersil
0,09%
100
2021
2021
Belum
beroperasi
secara
komersil
0%***
Perdagangan
eceran pakaian
9,25%
2012
2012
-****
Bidang portal web
dan/atau platform
digital
dengan
tujuan komersial
18,75%
2011
2018
Telah
beroperasi
secara
komersil
Telah
beroperasi
secara
komersil
Kegiatan Usaha
ritel, (xiv) Bisnis hak
publikasi dalam dan
luar negeri, (xv)
Bisnis
portal
internet
hiburan
yang komprehensif,
(xvi) Semua bisnis
lain.
Menjalankan usaha
dalam bidang: (i)
Aktivitas
Jasa
Informasi,
(ii)
Telekomunikasi, (iii)
Aktivitas
Pemrograman,
Konsultasi
Komputer
dan
Kegiatan
yang
berhubungan
dengan itu, dan (iv)
Aktivitas
Jasa
Keuangan, Bukan
Asuransi dan Dana
Pensiun
Perdagangan
eceran
melalui
pemesanan
pos
dan internet dan
dalam bidang portal
web dan platform
digital
dengan
tujuan komersial
Konsultansi
teknologi informasi
Keterangan
Operasional
-****
*) BIB dan BMI pada periode 2018 -2020 belum efektif beroperasi dan baru efektif beroperasi pada Januari 2021.
**) Five Jack Co. Ltd dan Five Jack Indonesia, efektif diakuisisi oleh Perseroan pada 30 April 2021, sehingga periode 2018 - 2020 masih berkontribusi 0%.
***) BLSG, efektif didirikan 16 Maret 2021, sehingga periode 2018 - 2020 masih berkontribusi 0%.
****) Tidak terdapat kontribusi pendapatan dikarenakan entitas asosiasi tidak dikonsolidasi
3.
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Ringkasan struktur Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham Yang Ditawarkan
:
Sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima
juta lima ratus empat ribu delapan ratus) lembar saham baru yang merupakan
Saham Biasa Atas Nama atau mewakili sebanyak 25,0% (dua puluh lima
persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum
xviii
Perdana Saham.
Jumlah Saham Yang Dicatatkan
:
● Saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham yaitu
sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh
lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) lembar saham baru yang
merupakan Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 25,0% (dua puluh lima
persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum
Perdana Saham;
● Saham pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham
sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh
enam juta lima ratus empat belas ribu lima ratus lima puluh empat) lembar
saham atau sebesar 75,0% (dua puluh lima persen) dari modal
ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Nilai Nominal
:
Rp50,- (lima puluh Rupiah)
Harga Penawaran
:
Rp850,- (delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar
penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham
Nilai Penawaran Umum
:
Sebesar Rp21.900.679.080.000,- (dua puluh satu triliun sembilan ratus miliar
enam ratus tujuh puluh sembilan juta delapan puluh ribu Rupiah)
Tanggal Efektif
:
26 Juli 2021
Masa Penawaran Umum
:
27 Juli – 30 Juli 2021
Tanggal Pencatatan di BEI
:
6 Agustus 2021
Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka
susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham secara
proforma adalah sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1
500 Durians II L.P.
2
500 Durians L.P.
3
500 Kimchi, L.P.
4
500 Startups III, L.P.
5
500 Startups IV, L.P.
6
Achmad Zaky Syaifudin
7
Adi Wardhana Sariaatmadja
8
Alvin W. Sariaatmadja
9
API (Hong Kong) Investment Limited
10
Archipelago Investment Pte. Ltd.
11
Batavia Incubator Pte. Ltd
12
BonAngels Pacemaker Fund
13
Clara Natalie
14
DKI Growing Star Fund II
15
Endeavor Catalyst II, L. P.
16
Endeavor Catalyst II-A, L. P.
17
IMJ Fenox Global I Investment Limited
18
IREP Co. Ltd.
19
Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun)
20
Jay Geoffrey Wacher
21
Komodo Indigo Investment Ltd
22
Komodo Opportunity Venture 1 Ltd
23
K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund,
24
Microsoft Corporation
Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment
25
Pte. Ltd.
26
Muhamad Fajrin Rasyid
27
Nandhika Wandhawa Putra Harahap
28
Naver Corporation
29
New Hope OCA Limited
30
Nugroho Herucahyono
31
One Shinhan Global Fund 1
32
Pandu Patria Sjahrir
Sebelum Penawaran Umum
Jumlah Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
309.186.058.216
15.459.302.910.800
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
13.448.351.573
9.736.593.677
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
170.389.226
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
397.888.232
12.687.158
931.855.888
Nilai Nominal Rp50,- per saham
Persentase
(%)
Setelah Penawaran Umum
Jumlah Nominal
(Rp)
309.186.058.216
15.459.302.910.800
Jumlah Saham
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
672.417.578.650
486.829.683.850
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
8.519.461.300
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
19.894.411.600
634.357.900
46.592.794.400
0,09%
0,55%
0,01%
0,11%
0,01%
5,76%
0,99%
0,99%
17,40%
12,60%
3,30%
0,08%
0,00%
0,05%
0,11%
0,00%
0,22%
0,66%
0,08%
0,11%
0,51%
0,51%
0,02%
1,21%
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
13.448.351.573
9.736.593.677
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
170.389.226
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
397.888.232
12.687.158
931.855.888
1.857.930.509
92.896.525.450
2,40%
2.725.322.633
2.126.242
266.245.795
3.259.597.804
2.145.675.938
482.094.405
14.857.331
136.266.131.650
106.312.100
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
3,53%
0,00%
0,34%
4,22%
2,78%
0,62%
0,02%
xix
Persentase
(%)
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
672.417.578.650
486.829.683.850
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
8.519.461.300
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
19.894.411.600
634.357.900
46.592.794.400
0,07%
0,41%
0,01%
0,08%
0,00%
4,32%
0,75%
0,75%
13,05%
9,45%
2,47%
0,06%
0,00%
0,04%
0,08%
0,00%
0,17%
0,50%
0,06%
0,08%
0,38%
0,39%
0,01%
0,90%
1.857.930.509
92.896.525.450
1,80%
2.725.322.633
2.126.242
266.245.795
3.259.597.804
2.145.675.938
482.094.405
14.857.331
136.266.131.650
106.312.100
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
2,64%
0,00%
0,26%
3,16%
2,08%
0,47%
0,01%
Keterangan
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Peter Teng He Xu
Phiong Tadhan Immanuel Yapi
PT Asia Sahabat Indonesia
PT BRI Ventura Investama
PT Kreatif Media Karya
PT Mandiri Capital Indonesia
Muhammad Rachmat Kaimuddin
Natalia Firmansyah
PT Rockpool Teladan Investa
Queensbridge Fund I, L. P.
RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1
Genting Ventures VCC (bertindak untuk
44
kepentingan Genting VCC Fund I)
45
Rionardo
46
Seungkook Lee (Lee Seungkook)
47
Standard Chartered UK Holdings Limited
48
Star AA Ventures Limited
49
Sung Jin Kim (Kim Sung Jin)
50
Sutanto Hartono
51
Teddy Nuryanto Oetomo
52
UBS AG, London Branch
53
Virdienash Haqmal
54
Willix Halim
55
Pemegang Saham Lainnya(1)
56
Masyarakat
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Sebelum Penawaran Umum
Jumlah Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
266.245.795
13.312.289.750
3.189.361
159.468.050
72.916.011
3.645.800.550
181.046.789
9.052.339.450
24.661.347.283
1.233.067.364.150
53.243.888
2.662.194.400
104.291.245
5.214.562.250
31.129.223
1.556.461.150
327.792.565
16.389.628.250
191.713.139
9.585.656.950
636.668.614
31.833.430.700
Nilai Nominal Rp50,- per saham
Persentase
(%)
0,34%
0,00%
0,09%
0,23%
31,90%
0,07%
0,13%
0,04%
0,42%
0,25%
0,82%
Setelah Penawaran Umum
Jumlah Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
266.245.795
13.312.289.750
3.189.361
159.468.050
72.916.011
3.645.800.550
181.046.789
9.052.339.450
24.661.347.283
1.233.067.364.150
53.243.888
2.662.194.400
104.291.245
5.214.562.250
31.129.223
1.556.461.150
327.792.565
16.389.628.250
191.713.139
9.585.656.950
636.668.614
31.833.430.700
Persentase
(%)
0,26%
0,00%
0,07%
0,18%
23,93%
0,05%
0,10%
0,03%
0,32%
0,19%
0,62%
133.118.505
6.655.925.250
0,17%
133.118.505
6.655.925.250
0,13%
3.189.361
18.881.371
266.245.795
266.245.795
266.043.713
14.857.331
156.990.392
1.914.302.254
29.301.710
1.438.287.844
423.429.482
77.296.514.554
231.889.543.662
159.468.050
944.068.550
13.312.289.750
13.312.289.750
13.302.185.650
742.866.550
7.849.519.600
95.715.112.700
1.465.085.500
71.914.392.200
21.171.474.100
3.864.825.727.700
11.594.477.183.100
0,00%
0,02%
0,34%
0,34%
0,34%
0,02%
0,20%
2,48%
0,04%
1,86%
0,55%
100,00%
3.189.361
18.881.371
266.245.795
266.245.795
266.043.713
14.857.331
156.990.392
1.914.302.254
29.301.710
1.438.287.844
423.429.482
25.765.504.800
103.062.019.354
206.124.038.862
159.468.050
944.068.550
13.312.289.750
13.312.289.750
13.302.185.650
742.866.550
7.849.519.600
95.715.112.700
1.465.085.500
71.914.392.200
21.171.474.100
1.288.275.240.000
5.153.100.967.700
10.306.201.943.100
0,00%
0,02%
0,26%
0,26%
0,26%
0,01%
0,15%
1,86%
0,03%
1,40%
0,41%
25,00%
100,00%
(1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan.
Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA)
Berdasarkan keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2021 sebagaimana tertuang dalam Akta
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 112, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di
Jakarta dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 020/BL/CORSEC/SURAT/VII/2021 tanggal 2 Juli 2021
tentang Program Alokasi Saham Kepada Karyawan (Employee Stock Allocation (ESA)), Perseroan akan mengalokasikan
sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum untuk
Program ESA. Sehubungan dengan hal itu, Perseroan akan mengalokasikan kepada karyawan sejumlah 14.027.500
(empat belas juta dua puluh tujuh ribu lima ratus) saham biasa atas nama untuk program alokasi saham kepada karyawan
(Employee Stock Allocation (“ESA”)).
Dalam Program ESA akan dialokasikan Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti kepada karyawan Perseroan yang
memenuhi ketentuan Perseroan (selanjutnya disebut Peserta Program ESA), dengan penetapan alokasi saham yang akan
ditentukan oleh Perseroan.
Keterangan selengkapnya mengenai Program ESA dapat dilihat pada Bab I dalam Prospektus ini.
Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Pegawai (Management and Employee Stock
Option Plan / MESOP)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 30 April 2021, para pemegang saham
Perseroan menyetujui atas diberlakukannya Program MESOP. Jumlah MESOP yang akan diterbitkan adalah sebanyakbanyaknya 4,91% (empat koma sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah
pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham atau sejumlah sebanyak-banyaknya 5.060.345.150 (lima miliar enam
puluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu seratus lima puluh) saham. Program MESOP ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan
Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keterangan selengkapnya mengenai Program MESOP dapat dilihat pada Bab I dalam Prospektus ini.
4.
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM
Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham,
akan dialokasikan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Entitas Anak dengan keterangan sebagai berikut:
A.
B.
Sekitar 66% (enam puluh enam persen) akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Entitas Anak, yaitu:
i.
Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia (“BMI”);
ii.
Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Usaha Indonesia (“BUI”);
xx
iii.
iv.
v.
vi.
Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama (“BIB”);
Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Pengadaan Indonesia (“BPI”);
Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada Bukalapak Pte. Ltd. (“BLSG”); dan
Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Five Jack (“Five Jack Indonesia”)
Keterangan selengkapnya mengenai penggunaan dana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.
5.
FAKTOR RISIKO
Risiko usaha dan umum yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling
besar hingga dampak yang paling kecil bagi Perseroan:
RISIKO USAHA
a.
Risiko Utama yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan
Perseroan memiliki riwayat kerugian bersih dan Perseroan mungkin tidak mencapai profitabilitas di masa depan.
b.
Risiko Usaha yang Berhubungan dengan Kegiatan Usaha Perseroan.
i.
Risiko adaptasi layanan dan model bisnis Perseroan terhadap permintaan pelanggan dan standar industri
yang terus berkembang.
ii.
Risiko persaingan usaha Perseroan.
iii.
Risiko pengelolaan pertumbuhan atau pelaksanaan strategi Perseroan.
iv.
Risiko penurunan laju pertumbuhan Perseroan.
v.
Risiko dalam perluasan penawaran produk Perseroan.
vi.
Risiko dalam pemeliharaan dan pengembangan hubungan Perseroan dengan pedagang dan Mitra.
vii.
Risiko tuntutan dan perkara hokum.
viii.
Risiko menghadapi klaim pelanggaran HAKI.
ix.
Risiko dalam perlindungan hak atas kekayaan intelektual Perseroan.
x.
Risiko dalam memperoleh modal tambahan.
xi.
Risiko penyedia layanan pihak ketiga dalam platform “All-Commerce”.
xii.
Risiko penyediaan layanan logistik yang digunakan oleh pedagang Perseroan atau platform layanan logistik
yang dioperasikan oleh Perseroan.
xiii.
Risiko tuntutan hukum terkait perlindungan konsumen dan penerapan atas regulasi tambahan kepada industri
dimana Perseroan beroperasi.
xiv.
Risiko atas brand atau reputasi Perseroan.
xv.
Risiko atas produk tiruan atau ilegal pada platform Perseroan.
xvi.
Risiko tidak terdeteksinya kegiatan pencucian uang atau pendanaan terorisme.
xvii. Risiko ketergantungan atas operasional layanan platform seluler dan infrastruktur internet serta jaringan
telekomunikasi di Indonesia.
xviii. Risiko dalam akuisisi, investasi, atau aliansi strategis.
xix.
Risiko dalam mempekerjakan, mempertahankan, dan memotivasi karyawan kunci Perseroan.
xx.
Risiko ketergantungan pada app store untuk menyebarluaskan aplikasi seluler Perseroan.
xxi.
Risiko ketergantungan pertumbuhan pelanggan dan aktivitas pada penggunaan sistem operasi, jaringan, dan
standar seluler yang berada di luar kendali Perseroan.
xxii. Risiko sistem teknologi informasi Perseroan.
xxiii. Risiko pengelolaan, perlindungan, dan pengungkapan data.
xxiv. Risiko perlindungan informasi rahasia pelanggan, pedagang, dan jaringan Perseroan.
xxv. Risiko kesalahan dalam pemrograman yang tidak terdeteksi atau ketidakmampuan untuk menjaga layanan
pelanggan Perseroan.
xxvi. Risiko tidak terpenuhinya persetujuan, izin, atau surat izin tambahan yang diperlukan atau kepatuhan terhadap
ketentuan undang-undang, peraturan, dan kebijakan Indonesia.
xxvii. Risiko wabah penyakit menular yang serius di Indonesia atau di tempat lain.
xxviii. Risiko fluktuasi penjualan musiman.
xxix. Risiko perubahan dalam rezim perpajakan Indonesia.
xxx. Risiko pengajuan keluhan kepada badan regulator, pemberitaan negatif di media, dan penyebaran laporan
negatif atau tuduhan tentang kegiatan usaha di Indonesia maupun di dunia internasional kepada public.
xxxi. Risiko tidak memiliki pertanggungan asuransi yang memadai untuk menutup risiko usaha Perseroan.
xxxii. Risiko perlambatan ekonomi global yang signifikan atau berkepanjangan.
xxi
xxxiii. Risiko perubahan persyaratan kerja sama dengan bank umum dan penyedia layanan pembayaran elektronik
pihak ketiga untuk pemrosesan pembayaran dan layanan escrow di platform Perseroan.
xxxiv. Risiko perubahan kerja sama dengan DANA sebagai salah satu penyedia layanan pembayaran online
Perseroan.
xxxv. Risiko reputasi Perseroan yang menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan.
xxxvi. Kegagalan untuk mematuhi pengungkapan, dan pengendalian internal dan persyaratan pelaporan keuangan,
dan manajemen risiko lainnya terkait perusahaan publik dapat membahayakan operasi dan kemampuan
Perseroan untuk mematuhi kewajiban pelaporan berkala.
c.
Risiko Umum
i.
Perubahan ekonomi domestik, regional atau global dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap
perekonomian Indonesia dan kegiatan usaha Perseroan.
ii.
Aktivisme dan pemogokan buruh, atau kegagalan memelihara hubungan tenaga kerja yang memuaskan dapat
menimbulkan dampak merugikan bagi Perseroan.
iii.
Penurunan peringkat kredit Indonesia dan perusahaan Indonesia dapat menimbulkan dampak kerugian material
terhadap Perseroan dan harga pasar Saham Yang Ditawarkan.
d.
Risiko Bagi Investor yang Berhubungan dengan Investasi Pada Saham Perseroan
i.
Kondisi pasar efek Indonesia atau di wilayah lain dapat mempengaruhi harga atau likuiditas Saham Yang
Ditawarkan dan ketiadaan pasar sebelumnya bagi saham tersebut dapat berkontribusi pada likuiditas yang
rendah.
ii.
Harga Saham Perseroan mungkin mengalami fluktuasi di kemudian hari.
iii.
Penjualan saham Perseroan di masa depan mungkin menimbulkan dampak merugikan terhadap harga pasar
saham tersebut.
iv.
Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di kemudian hari.
v.
Risiko dilusi terhadap kepemilikan saham Perseroan.
vi.
Nilai Aset Bersih ("NAB") per Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Bersama ini mungkin jauh lebih
rendah dibandingkan Harga Penawaran, dan dalam hal ini, Anda akan mengalami dilusi yang substansial dan
bersifat segera.
vii.
Saham yang dicatatkan di BEI tunduk pada ketentuan penolakan otomatis BEI.
Keterangan selengkapnya mengenai faktor risiko dapat dilihat pada Bab VI dalam Prospektus ini.
6.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan. Angka-angka pada ikhtisar data
keuangan konsolidasian penting Perseroan untuk laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31
Desember 2019, dan 31 Desember 2018, dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut berasal dari laporan
keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember
2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perseroan berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) yang berlaku di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang tercantum
dalam Prospektus. Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember
2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja
(firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraf hal-hal lain mengenai penerbitan kembali
laporan auditor independen dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian Perseroan, dalam laporannya
tertanggal 15 Juli 2021 dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Said Amru (Registrasi Akuntan Publik No.
AP.1294). Informasi keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Maret 2021 dan periode tiga
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan 2020, disajikan memenuhi persyaratan POJK No. 7/2021 dan
Surat OJK No. S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk memanfaatkan
perpanjangan jangka waktu penggunaan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam surat tersebut. Informasi keuangan
konsolidasian interim Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Maret 2021 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan 2020, diambil dari laporan keuangan konsolidasian interim tidak diaudit Perseroan dan
entitas anak tanggal 31 Maret 2021 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan
2020, yang disusun oleh Manajemen Perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan dinyatakan
dalam mata uang Rupiah, telah direviu oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja berdasarkan Standar Perikatan Reviu
2410 “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas”, dalam laporannya
tertanggal 15 Juli 2021, dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Sinarta (Registrasi Akuntan Publik No.
AP.0701. Suatu reviu memiliki ruang lingkup yang secara substansial kurang daripada suatu audit yang dilaksanakan
xxii
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dan sebagai konsekuensinya, tidak
memungkinkan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja untuk memeroleh keyakinan bahwa KAP Purwantono, Sungkoro &
Surja akan mengetahui seluruh hal yang signifikan yang mungkin teridentifikasi dalam suatu audit. Oleh karena itu, KAP
Purwantono, Sungkoro & Surja tidak menyatakan suatu opini audit.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2021
2020
(tidak diaudit)
1.769.815.305
1.986.011.535
823.842.132
765.028.797
2.593.657.437
2.751.040.332
881.991.424
945.724.309
103.830.345
99.368.782
985.821.769
1.045.093.091
1.607.835.668
1.705.947.241
31 Desember
Keterangan
2018
Total Aset Lancar
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Total Liabilitas Jangka Pendek
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
TOTAL EKUITAS
2019
2.497.405.607
570.694.988
3.068.100.595
1.080.147.141
28.074.741
1.108.221.882
1.959.878.713
1.442.608.568
611.044.163
2.053.652.731
830.539.715
67.926.791
898.466.506
1.155.186.225
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Keterangan
31 Desember
2018
2019
2020
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2020
2021
(tidak diaudit)
(tidak diaudit)
320.232.091
423.704.907
-397.028.873
-327.999.510
-393.492.768
-325.422.168
-393.492.768
-323.805.001
PENDAPATAN NETO
RUGI USAHA
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
RUGI PERIODE/TAHUN BERJALAN
291.907.495
-2.283.295.665
-2.233.225.601
-2.243.420.329
1.076.603.891
-2.841.379.545
-2.795.350.000
-2.795.350.000
1.351.664.460
-1.837.673.827
-1.832.142.744
-1.349.042.153
TOTAL RUGI KOMPREHENSIF
PERIODE/TAHUN BERJALAN
-2.234.221.228
-2.816.891.756
-1.316.357.755
-383.994.563
-319.677.870
-2.243.420.328
-1
-2.243.420.329
-2.795.350.000
-2.795.350.000
-1.349.041.582
-571
-1.349.042.153
-393.492.768
-393.492.768
-323.247.720
-557.281
-323.805.001
-2.234.221.227
-1
-2.234.221.228
-2.816.891.756
-2.816.891.756
-1.316.357.184
-571
-1.316.357.755
-383.994.563
-383.994.563
-319.129.632
-548.238
-319.677.870
-341.298
-365.799
-171.480
-50.405
-39.385
Rugi periode/tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
RUGI PER SAHAM YANG DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMEGANG SAHAM ENTITAS
INDUK (dalam nilai penuh)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Keterangan
2018
-1.811.004.031
-546.497.189
4.163.762.608
1.806.261.388
1.003.908
242.034.397
2.049.299.693
Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
Efek perubahan kurs mata uang asing terhadap kas dan setara kas
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE/TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE/TAHUN
xxiii
31 Desember
2019
-3.061.605.293
-83.302.800
2.004.562.815
-1.140.345.278
-24.967.443
2.049.299.693
883.986.972
(dalam ribuan Rupiah)
2020
-1.154.372.038
-1.437.080
1.747.478.139
591.669.021
8.781.943
883.986.972
1.484.437.936
RASIO-RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN PENTING
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
Keterangan
31 Desember
2018
Rasio Usaha (%)
Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap
pendapatan neto konsolidasian
Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap total
aset konsolidasian
Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap total
ekuitas konsolidasian
Rugi bersih konsolidasian terhadap pendapatan neto
konsolidasian
Rugi bersih konsolidasian terhadap total aset konsolidasian
Rugi bersih konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian
Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap
pendapatan neto konsolidasian
Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap total
aset konsolidasian
Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap total
ekuitas konsolidasian
Rasio Keuangan (%)
Total aset lancar konsolidasian terhadap total liabilitas jangka
pendek konsolidasian
Total liabilitas jangka panjang konsolidasian terhadap total
ekuitas konsolidasian
Total liabilitas konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian
Total liabilitas konsolidasian terhadap total aset konsolidasian
Rasio imbal hasil total aset konsolidasian (ROA) (%) *)
Rasio imbal hasil total ekuitas konsolidasian (ROE) (%)**)
Contribution margin terhadap pendapatan neto konsolidasian
Beban Penjualan dan Pemasaran konsolidasian terhadap
pendapatan neto konsolidasian
Beban Umum dan Administrasi konsolidasian terhadap
pendapatan neto konsolidasian
(Contribution margin - Beban Penjualan dan Pemasaran
konsolidasian) terhadap pendapatan neto konsolidasian
Rugi Tahun Berjalan konsolidasian terhadap Pendapatan neto
konsolidasian
Untuk periode
yang berakhir
pada tanggal
31 Maret
2021
(tidak diaudit)
2019
2020
-765%
-260%
-136%
-77%
-73%
-136%
-71%
-12%
-114%
-242%
-114%
-19%
-769%
-73%
-114%
-260%
-136%
-242%
-100%
-52%
-84%
-76%
-12%
-19%
-765%
-262%
-97%
-76%
-73%
-137%
-51%
-12%
-114%
-244%
-82%
-19%
231%
174%
201%
210%
1%
57%
36%
-73%
-114%
100%
6%
78%
44%
-136%
-242%
75%
6%
61%
38%
-52%
-84%
91%
6%
61%
38%
-12%
-19%
82%
-684%
-216%
-112%
101%
-253%
-118%
-111%
69%
-584%
-141%
-21%
-19%
-769%
-260%
-100%
-76%
IKHTISAR DATA KEUANGAN NON-PSAK
Keterangan
EBITDA(1)
Contribution Margin(2)
1)
2)
2018
-2.218.460.194
291.907.495
31 Desember
2019
-2.687.103.112
808.727.402
2020
-1.651.431.165
1.228.403.996
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2020
2021
-354.153.526
-287.290.990
279.474.299
346.606.012
EBITDA mengacu kepada laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi. EBITDA beserta rasio-rasio terkait yang disajikan pada Prospektus ini
merupakan informasi pendukung mengenai kinerja Perseroan yang tidak diwajibkan oleh, dan tidak mengikuti ketentuan PSAK atau IFRS. EBITDA bukan merupakan
sebuah indikator kinerja keuangan atau likuiditas yang dianggap oleh PSAK atau IFRS dan tidak seharusnya dianggap sebagai alternatif untuk laba bersih, laba
operasional, ataupun indikator kinerja keuangan lainnya yang mengikuti ketentuan PSAK atau IFRS. EBITDA juga tidak seharusnya dianggap sebagai alternatif untuk
arus kas dari aktivitas operasi atau sebagai indikator dari tingkat likuiditas. EBITDA disajikan untuk mengilustrasikan tingkat profitabilitas dari kegiatan usaha yang
mendasari Perseroan. Oleh karena itu, EBITDA disajikan untuk membantu analis, investor dan pihak berkepentingan lainnya dalam melakukan analisis atas kinerja dari
usaha Perseroan. Adapun, EBITDA bukanlah sebuah istilah yang terstandarisasi, dan oleh sebab itu, perbandingan langsung antar perusahaan yang didasari EBITDA
mungkin tidak memungkinkan. Berikut adalah rekonsiliasi atas laba operasional Perseroan sesuai ketentuan PSAK dengan definisi Perseroan atas EBITDA untuk periode
yang disajikan.
Contribution Margin mengacu kepada Pendapatan Neto setelah dikurangi Beban Pokok Pendapatan. Perseroan melihat Contribution Margin sebagai indikator penting
yang berkorelasi dengan ekonomi dari usaha kegiatan usaha yang mendasari Perseroan. Oleh karena itu, Contribution Margin disajikan untuk membantu analis, investor
dan pihak berkepentingan lainnya dalam melakukan analisis atas kinerja dari usaha Perseroan. Adapun, Contribution Margin bukanlah sebuah istilah yang terstandarisasi,
dan oleh sebab itu, perbandingan langsung antar perusahaan yang didasari Contribution Margin mungkin tidak memungkinkan. Berikut adalah rekonsiliasi atas
pendapatan Perseroan sesuai ketentuan PSAK dengan definisi Perseroan atas Contribution Margin untuk periode yang disajikan.
xxiv
Keterangan
(dalam ribuan Rupiah)
31 Desember
31 Maret
2019
2020
2020
2021
-2.841.379.545
-1.837.673.827
-397.028.873
-327.999.510
154.276.433
186.242.662
42.875.347
40.708.520
-2.687.103.112
-1.651.431.165
-354.153.526
-287.290.990
berjalan konsolidasian dibandingkan dengan total aset konsolidasian pada akhir
2018
Rugi Usaha Konsolidasian
-2.283.295.665
Total Depresiasi dan Amortisasi Konsolidasian
64.835.471
EBITDA
-2.218.460.194
*) Rasio imbal hasil total aset (ROA) adalah rugi periode/tahun
periode/tahun.
**) Rasio imbal hasil total ekuitas (ROE) adalah rugi periode/tahun berjalan konsolidasian dibandingkan dengan total ekuitas konsolidasian pada akhir
periode/tahun.
Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab IV Prospektus.
7.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
Perseroan telah memperoleh Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia No. 000298.01/DJAI.PSE/03/2021 tanggal 10 Maret 2021.
Misi Perseroan adalah menyediakan ekonomi yang adil untuk semua. Perseroan bangga menjadi perusahaan "AllCommerce", bukan hanya platform e-commerce sehari-hari. Fokus Perseroan jelas. Memberdayakan UMKM offline dan
online melalui penggunaan teknologi.
Misi Perseroan adalah membantu semua orang untuk membeli dan menjual barang dan jasa dengan akses yang adil
terhadap modal, teknologi dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk berdagang dan membantu transformasi UMKM melalui
teknologi. Perseroan percaya bahwa Perseroan dapat membantu mengatasi tantangan utama yang menghambat
pertumbuhan UMKM sehingga dapat mengarah pada perekonomian yang lebih baik bagi Indonesia. Hari ini, Perseroan
bangga dapat membantu lebih dari 6,5 juta pedagang online dan 7 juta UMKM offline, yang memungkinkan toko serba ada
tradisional menjadi digital. Nilai-nilai Perseroan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Enable customers to grow: Pengguna kami adalah yang utama. Di Bukalapak, kami tumbuh bersama pengguna kami.
Jangan baper, lihat data!: Bagi kami, data adalah elemen terpenting dalam pengambilan sebuah keputusan.
Gotong royong: Kami tidak ingin berjalan sendiri. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
Keep it simple: Kami menghargai kesederhanaan dalam setiap hal yang kami lakukan.
Give a d@mn : Di Bukalapak, Kami bangga dengan semua yang kami kerjakan dan peduli pada setiap hasilnya.
Sukses itu diraih, bukan pemberian.
Be fun!: Di Bukalapak, kegembiraan itu penting.
Kegiatan usaha utama:
Portal web dan platform digital dengan tujuan komersial, mencakup:
a.
b.
c.
d.
pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan
memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari;
pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang
diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial;
pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha
fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet
dan/atau perangkat elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit)
yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik, yaitu pemesanan,
pembayaran, pengiriman atas kegiatan tersebut;
termasuk situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang
digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada
pengumpul pedagang (marketplace) dan digital advertising.
Kegiatan usaha penunjang:
1.
2.
Melakukan aktivitas perusahaan holding dimana kegiatan utamanya adalah menguasai aset dari sekelompok
perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut.
Melakukan aktivitas konsultasi manajemen lainnya yang mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan dan
operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi;
keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber
xxv
daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup
bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, rancangan dari metode dan prosedur
akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk
usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi
manajemen dan lain-lain.
Keunggulan Utama Perseroan
Keterangan selengkapnya mengenai keunggulan utama Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII Prospektus ini.
Strategi Usaha
Di bawah ini strategi utama Perseroan untuk mengembangkan bisnis Perseroan:
●
●
●
●
●
Memanfaatkan Mitra untuk mendapatkan potensi Indonesia di daerah non-Tier 1 yang memiliki inklusi keuangan;
rendah dan masih mengandalkan penggunaan uang tunai;
Meningkatkan penawaran produk Perseroan baik barang fisik maupun digital;
Memperdalam dan memperluas kemitraan dengan penyedia produk;
Memanfaatkan peningkatan skala untuk meningkatkan unit economics dan profitabilitas;
Mendorong manfaat sosial bagi Mitra Perseroan dan komunitas di tempat Perseroan beroperasi.
Persaingan Usaha
Industri e-commerce di Indonesia dan Asia Tenggara sangat kompetitif. Perseroan menghadapi persaingan di setiap lini
bisnis Perseroan. Pesaing Perseroan saat ini atau yang potensial mencakup (i) perusahaan e-commerce utama di
Indonesia, (ii) pengecer tradisional dan ritel dengan outlet fisik (brick-and-mortar) utama di Indonesia, dan (iii) perusahaan
ritel di Indonesia yang berfokus pada kategori produk tertentu.
Perseroan bersaing terutama berdasarkan:
●
●
●
●
●
●
●
●
kualitas pengalaman pengguna;
kemampuan Perseroan untuk menarik, melibatkan, dan mempertahankan basis pelanggan akhir Perseroan;
kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan penjual (termasuk pedagang online dan Mitra);
harga produk yang dijual di platform Perseroan;
kualitas dan pilihan produk;
ketersediaan dan keandalan layanan pembayaran;
logistik dan efisiensi pengiriman; dan
pengenalan dan reputasi brand.
Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki posisi yang baik untuk secara efektif bersaing berdasarkan faktor-faktor
yang tercantum di atas pada target pasar Perseroan. Namun, pesaing Perseroan mungkin memiliki riwayat operasi yang
lebih lama, pengenalan brand yang lebih besar, hubungan pemasok yang lebih baik, infrastruktur yang lebih kuat, basis
pengguna yang lebih besar atau sumber daya keuangan, teknis atau pemasaran yang lebih besar daripada Perseroan, dan
mereka juga dapat menawarkan barang dagangan (merchandise) serupa di platform mereka.
8.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan
tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan
lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, pengumuman mengenai pembagian dividen dibuat berdasarkan keputusan
pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Perseroan dapat
membagikan dividen pada tahun tertentu hanya jika Perseroan memiliki saldo laba positif.
Usulan, jumlah dan pembayaran dividen merupakan kewenangan Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris dan akan
bergantung pada persetujuan RUPS. Besarnya dividen bergantung pada sejumlah faktor termasuk laba bersih,
ketersediaan dana cadangan, persyaratan belanja modal, hasil usaha dan kas. Faktor-faktor tersebut, pada akhirnya,
bergantung kepada berbagai hal termasuk keberhasilan dalam pelaksanaan strategi usaha, keuangan, akibat adanya
xxvi
kompetisi dan pengaturan, kondisi perekonomian secara umum yang berlaku terhadap Perseroan atau usaha Perseroan.
Sebagian besar faktor-faktor tersebut berada di luar kendali Perseroan.
Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Manajemen Perseroan bermaksud mengusulkan secara konsisten
untuk melakukan pembayaran dividen sejak mulai tahun saldo laba Perseroan positif. Besarnya dividen diberikan mengikuti
persetujuan oleh para pemegang saham, para komisaris dan direksi dari total laba bersih tahun berjalan konsolidasian
Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen Perseroan dapat dilihat pada Bab XI Prospektus ini.
9.
TATA CARA PEMESANAN SAHAM
Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan mengikuti ketentuan Peraturan No. IX.A.2 dan Peraturan No. IX.A.7 dengan
penyesuaian tertentu dan tidak mengikuti tata cara tertentu yang diatur dalam POJK No. 41/2020 dan SEOJK No. 15/2020
sebagaimana telah disetujui berdasarkan Surat OJK No. S-108/D.04/2021 tanggal 7 Juli 2021 perihal Kebijakan Terkait
Penggunaan Sistem Penawaran Umum Elektronik.
Keterangan selengkapnya mengenai Tata Cara Pemesanan Saham dapat dilihat pada Bab XVI Prospektus ini.
xxvii
Halaman ini sengaja dikosongkan
xxviii
I.
PENAWARAN UMUM
Sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) lembar saham
biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh
Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebanyak 25,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah
Penawaran Umum Perdana Saham (“Saham Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp850,(delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham, yang harus yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan
Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah Rp21.900.679.080.000,- (dua puluh satu
triliun sembilan ratus miliar enam ratus tujuh puluh sembilan juta delapan puluh ribu Rupiah).
Perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum
Perdana Saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) atau sebanyak 14.027.500 (empat
belas juta dua puluh tujuh ribu lima ratus) saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran.
Perseroan akan menerbitkan opsi Saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya 4,91% (empat koma sembilan satu persen) dari
modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham ini atau sebanyakbanyaknya 5.060.345.150 (lima miliar enam puluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu seratus lima puluh) saham.
PT Bukalapak.com Tbk
Kegiatan Usaha Utama:
Bergerak dalam Bidang E-Commerce, Teknologi, Platform Online & Offline
Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia
Kantor Pusat
Metropolitan Tower, Lantai 22
Jalan Raden Adjeng Kartini, Kav. 14, Jakarta Selatan, 12440
Telepon : +62 21 50982008,
Email: corsec@bukalapak.com, Website: www.bukalapak.com
RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN DAN
PERUSAHAAN ANAK ADALAH PERSEROAN MEMILIKI RIWAYAT KERUGIAN BERSIH DAN PERSEROAN MUNGKIN TIDAK
MENCAPAI PROFITABILITAS DI MASA DEPAN. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG FAKTOR
RISIKO DALAM PROSPEKTUS INI.
RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH
PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.
1
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta No. 65/2021, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal
Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham
Keterangan
Nilai Nominal Rp50,- per saham
Jumlah Nominal
Persentase
(Rp)
(%)
309.186.058.216
15.459.302.910.800
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1
500 Durians II L.P.
2
500 Durians L.P.
3
500 Kimchi, L.P.
4
500 Startups III, L.P.
5
500 Startups IV, L.P.
6
Achmad Zaky Syaifudin
7
Adi Wardhana Sariaatmadja
8
Alvin W. Sariaatmadja
9
API (Hong Kong) Investment Limited
10
Archipelago Investment Pte. Ltd.
11
Batavia Incubator Pte. Ltd
12
BonAngels Pacemaker Fund
13
Clara Natalie
14
DKI Growing Star Fund II
15
Endeavor Catalyst II, L. P.
16
Endeavor Catalyst II-A, L. P.
17
IMJ Fenox Global I Investment Limited
18
IREP Co. Ltd.
19
Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun)
20
Jay Geoffrey Wacher
21
Komodo Indigo Investment Ltd
22
Komodo Opportunity Venture 1 Ltd
23
K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund,
24
Microsoft Corporation
25
Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd.
26
Muhamad Fajrin Rasyid
27
Nandhika Wandhawa Putra Harahap
28
Naver Corporation
29
New Hope OCA Limited
30
Nugroho Herucahyono
31
One Shinhan Global Fund 1
32
Pandu Patria Sjahrir
33
Peter Teng He Xu
34
Phiong Tadhan Immanuel Yapi
35
PT Asia Sahabat Indonesia
36
PT BRI Ventura Investama
37
PT Kreatif Media Karya
38
PT Mandiri Capital Indonesia
39
Muhammad Rachmat Kaimuddin
40
Natalia Firmansyah
41
PT Rockpool Teladan Investa
42
Queensbridge Fund I, L. P.
43
RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1
44
Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC Fund I)
45
Rionardo
46
Seungkook Lee (Lee Seungkook)
47
Standard Chartered UK Holdings Limited
48
Star AA Ventures Limited
49
Sung Jin Kim (Kim Sung Jin)
50
Sutanto Hartono
51
Teddy Nuryanto Oetomo
52
UBS AG, London Branch
53
Virdienash Haqmal
54
Willix Halim
55
Pemegang Saham Lainnya(1)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
13.448.351.573
9.736.593.677
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
170.389.226
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
397.888.232
12.687.158
931.855.888
1.857.930.509
2.725.322.633
2.126.242
266.245.795
3.259.597.804
2.145.675.938
482.094.405
14.857.331
266.245.795
3.189.361
72.916.011
181.046.789
24.661.347.283
53.243.888
104.291.245
31.129.223
327.792.565
191.713.139
636.668.614
133.118.505
3.189.361
18.881.371
266.245.795
266.245.795
266.043.713
14.857.331
156.990.392
1.914.302.254
29.301.710
1.438.287.844
423.429.482
77.296.514.554
231.889.543.662
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
672.417.578.650
486.829.683.850
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
8.519.461.300
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
19.894.411.600
634.357.900
46.592.794.400
92.896.525.450
136.266.131.650
106.312.100
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
13.312.289.750
159.468.050
3.645.800.550
9.052.339.450
1.233.067.364.150
2.662.194.400
5.214.562.250
1.556.461.150
16.389.628.250
9.585.656.950
31.833.430.700
6.655.925.250
159.468.050
944.068.550
13.312.289.750
13.312.289.750
13.302.185.650
742.866.550
7.849.519.600
95.715.112.700
1.465.085.500
71.914.392.200
21.171.474.100
3.864.825.727.700
11.594.477.183.100
(1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan.
2
0,09%
0,55%
0,01%
0,11%
0,01%
5,76%
0,99%
0,99%
17,40%
12,60%
3,30%
0,08%
0,00%
0,05%
0,11%
0,00%
0,22%
0,66%
0,08%
0,11%
0,51%
0,51%
0,02%
1,21%
2,40%
3,53%
0,00%
0,34%
4,22%
2,78%
0,62%
0,02%
0,34%
0,00%
0,09%
0,23%
31,90%
0,07%
0,13%
0,04%
0,42%
0,25%
0,82%
0,17%
0,00%
0,02%
0,34%
0,34%
0,34%
0,02%
0,20%
2,48%
0,04%
1,86%
0,55%
100,00%
Penawaran Umum Perdana Saham
Jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar 25.765.504.800 (dua puluh
lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) saham biasa atas nama, yang mewakili
sebesar 25,00% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran
Umum Perdana Saham.
Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka struktur
permodalan dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham
ini, secara proforma adalah sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1
500 Durians II L.P.
2
500 Durians L.P.
3
500 Kimchi, L.P.
4
500 Startups III, L.P.
5
500 Startups IV, L.P.
6
Achmad Zaky Syaifudin
7
Adi Wardhana Sariaatmadja
8
Alvin W. Sariaatmadja
9
API (Hong Kong) Investment Limited
10
Archipelago Investment Pte. Ltd.
11
Batavia Incubator Pte. Ltd
12
BonAngels Pacemaker Fund
13
Clara Natalie
14
DKI Growing Star Fund II
15
Endeavor Catalyst II, L. P.
16
Endeavor Catalyst II-A, L. P.
17
IMJ Fenox Global I Investment Limited
18
IREP Co. Ltd.
19
Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun)
20
Jay Geoffrey Wacher
21
Komodo Indigo Investment Ltd
22
Komodo Opportunity Venture 1 Ltd
23
K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund,
24
Microsoft Corporation
Mirae Asset–Naver Asia Growth
25
Investment Pte. Ltd.
26
Muhamad Fajrin Rasyid
27
Nandhika Wandhawa Putra Harahap
28
Naver Corporation
29
New Hope OCA Limited
30
Nugroho Herucahyono
31
One Shinhan Global Fund 1
32
Pandu Patria Sjahrir
33
Peter Teng He Xu
34
Phiong Tadhan Immanuel Yapi
35
PT Asia Sahabat Indonesia
36
PT BRI Ventura Investama
37
PT Kreatif Media Karya
38
PT Mandiri Capital Indonesia
39
Muhammad Rachmat Kaimuddin
40
Natalia Firmansyah
41
PT Rockpool Teladan Investa
42
Queensbridge Fund I, L. P.
43
RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1
Genting Ventures VCC (bertindak untuk
44
kepentingan Genting VCC Fund I)
45
Rionardo
46
Seungkook Lee (Lee Seungkook)
47
Standard Chartered Uk Holdings Limited
48
Star AA Ventures Limited
49
Sung Jin Kim (Kim Sung Jin)
50
Sutanto Hartono
51
Teddy Nuryanto Oetomo
52
UBS AG, London Branch
53
Virdienash Haqmal
54
Willix Halim
55
Pemegang Saham Lainnya(1)
56
Masyarakat
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Sebelum Penawaran Umum
Jumlah Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
309.186.058.216
15.459.302.910.800
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
13.448.351.573
9.736.593.677
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
170.389.226
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
397.888.232
12.687.158
931.855.888
Nilai Nominal Rp50,- per saham
Persentase
(%)
Setelah Penawaran Umum
Jumlah Nominal
(Rp)
309.186.058.216
15.459.302.910.800
Jumlah Saham
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
672.417.578.650
486.829.683.850
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
8.519.461.300
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
19.894.411.600
634.357.900
46.592.794.400
0,09%
0,55%
0,01%
0,11%
0,01%
5,76%
0,99%
0,99%
17,40%
12,60%
3,30%
0,08%
0,00%
0,05%
0,11%
0,00%
0,22%
0,66%
0,08%
0,11%
0,51%
0,51%
0,02%
1,21%
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
13.448.351.573
9.736.593.677
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
170.389.226
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
397.888.232
12.687.158
931.855.888
1.857.930.509
92.896.525.450
2,40%
2.725.322.633
2.126.242
266.245.795
3.259.597.804
2.145.675.938
482.094.405
14.857.331
266.245.795
3.189.361
72.916.011
181.046.789
24.661.347.283
53.243.888
104.291.245
31.129.223
327.792.565
191.713.139
636.668.614
136.266.131.650
106.312.100
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
13.312.289.750
159.468.050
3.645.800.550
9.052.339.450
1.233.067.364.150
2.662.194.400
5.214.562.250
1.556.461.150
16.389.628.250
9.585.656.950
31.833.430.700
3,53%
0,00%
0,34%
4,22%
2,78%
0,62%
0,02%
0,34%
0,00%
0,09%
0,23%
31,90%
0,07%
0,13%
0,04%
0,42%
0,25%
0,82%
133.118.505
6.655.925.250
3.189.361
18.881.371
266.245.795
266.245.795
266.043.713
14.857.331
156.990.392
1.914.302.254
29.301.710
1.438.287.844
423.429.482
77.296.514.554
231.889.543.662
159.468.050
944.068.550
13.312.289.750
13.312.289.750
13.302.185.650
742.866.550
7.849.519.600
95.715.112.700
1.465.085.500
71.914.392.200
21.171.474.100
3.864.825.727.700
11.594.477.183.100
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
672.417.578.650
486.829.683.850
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
8.519.461.300
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
19.894.411.600
634.357.900
46.592.794.400
0,07%
0,41%
0,01%
0,08%
0,00%
4,32%
0,75%
0,75%
13,05%
9,45%
2,47%
0,06%
0,00%
0,04%
0,08%
0,00%
0,17%
0,50%
0,06%
0,08%
0,38%
0,39%
0,01%
0,90%
1.857.930.509
92.896.525.450
1,80%
2.725.322.633
2.126.242
266.245.795
3.259.597.804
2.145.675.938
482.094.405
14.857.331
266.245.795
3.189.361
72.916.011
181.046.789
24.661.347.283
53.243.888
104.291.245
31.129.223
327.792.565
191.713.139
636.668.614
136.266.131.650
106.312.100
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
13.312.289.750
159.468.050
3.645.800.550
9.052.339.450
1.233.067.364.150
2.662.194.400
5.214.562.250
1.556.461.150
16.389.628.250
9.585.656.950
31.833.430.700
2,64%
0,00%
0,26%
3,16%
2,08%
0,47%
0,01%
0,26%
0,00%
0,07%
0,18%
23,93%
0,05%
0,10%
0,03%
0,32%
0,19%
0,62%
0,17%
133.118.505
6.655.925.250
0,13%
0,00%
0,02%
0,34%
0,34%
0,34%
0,02%
0,20%
2,48%
0,04%
1,86%
0,55%
100,00%
3.189.361
18.881.371
266.245.795
266.245.795
266.043.713
14.857.331
156.990.392
1.914.302.254
29.301.710
1.438.287.844
423.429.482
25.765.504.800
103.062.019.354
206.124.038.862
159.468.050
944.068.550
13.312.289.750
13.312.289.750
13.302.185.650
742.866.550
7.849.519.600
95.715.112.700
1.465.085.500
71.914.392.200
21.171.474.100
1.288.275.240.000
5.153.100.967.700
10.306.201.943.100
0,00%
0,02%
0,26%
0,26%
0,26%
0,01%
0,15%
1,86%
0,03%
1,40%
0,41%
25,00%
100,00%
(1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan.
3
Persentase
(%)
Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation / ESA)
Berdasarkan keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2021 sebagaimana tertuang dalam Akta
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 112, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di
Jakarta dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 020/BL/CORSEC/SURAT/VII/2021 tanggal 2 Juli 2021
tentang Program Alokasi Saham Kepada Karyawan (Employee Stock Allocation (ESA)), Perseroan akan mengalokasikan
sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum untuk
Program ESA. Sehubungan dengan hal itu, Perseroan akan mengalokasikan kepada karyawan sebanyak 14.027.500
(empat belas juta dua puluh tujuh ribu lima ratus) saham biasa atas nama untuk program alokasi saham kepada karyawan
(Employee Stock Allocation (“ESA”)).
Dalam Program ESA akan dialokasikan Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti kepada karyawan Perseroan yang
memenuhi ketentuan Perseroan (selanjutnya disebut Peserta Program ESA), dengan penetapan alokasi saham yang akan
ditentukan oleh Perseroan.
Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti dalam Program ESA dapat dialokasikan kepada karyawan Perseroan
sebagaimana diatur dengan ketentuan berikut:
1.
2.
Karyawan tetap Perseroan yang tercatat dan aktif bekerja sampai dengan 1 Juli 2021; dan
Karyawan tetap Perseroan yang tidak dalam status menjalani hukuman disiplin sedang dan berat pada saat
implementasi program ESA.
Dalam hal karyawan berhenti dari Perseroan sebelum tanggal distribusi saham dan/atau masa lock-up, maka karyawan
yang bersangkutan tetap mendapatkan haknya dalam program ESA.
Perseroan menetapkan jumlah Program ESA adalah sebanyak 14.027.500 (empat belas juta dua puluh tujuh ribu lima
ratus) saham atau sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) saham dari total Saham Yang Ditawarkan (“Saham ESA”),
yang terdiri dari:
a.
b.
Saham Penghargaan sebesar 19,80% (sembilan belas koma delapan persen) dari saham ESA atau sebanyak
2.778.000 (dua juta tujuh ratus tujuh puluh delapan ribu) saham;
Saham Jatah Pasti sebesar 80,20% (delapan puluh koma dua persen) dari saham ESA atau sebanyak 11.249.500
(sebelas juta dua ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus) saham.
Pelaksanaan program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7. Harga pelaksanaan
Saham Jatah Pasti akan sama dengan Harga Penawaran. Bagi pegawai yang diikutsertakan dalam program ini, akan
diberikan lock-up period selama 3 bulan.
Selain Program ESA dan Program MESOP tersebut, tidak terdapat perjanjian atau program yang berkaitan dengan program
kepemilikan saham Perseroan oleh karyawan atau anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Saham Penghargaan
Saham Penghargaan yaitu alokasi saham yang diberikan Perseroan secara cuma-cuma kepada seluruh Peserta Program
ESA kepada Peserta Program ESA yang terpilih dengan jumlah saham sebesar 19,80% (sembilan belas koma delapan
persen) dari Saham ESA atau sebanyak 2.778.000 (dua juta tujuh ratus tujuh puluh delapan ribu) saham.
Kriteria pegawai yang mendapat saham penghargaan:
1.
2.
3.
Karyawan tetap Perseroan yang tercatat; dan
Aktif bekerja sampai dengan 1 Juli 2021; dan
Tidak dalam status menjalani hukuman disiplin sedang dan berat pada saat implementasi program saham
penghargaan.
Jumlah pegawai yang mendapatkan saham penghargaan adalah sebanyak 1.348 orang.
Saham Jatah Pasti
Saham Jatah Pasti yaitu alokasi dengan jatah pasti yang diberikan Perseroan bagi Peserta Program ESA untuk membeli
saham Penawaran Umum sebesar 80,20% (delapan puluh koma dua persen) dari Saham ESA atau sebanyak 11.249.500
(sebelas juta dua ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus) saham. Harga pelaksanaan ESA untuk saham jatah pasti
sama dengan Harga Penawaran.
4
Jumlah pegawai yang mendapatkan saham jatah pasti adalah sebanyak 375 orang.
Tujuan utama pelaksanaan Program ESA adalah:
1.
2.
3.
4.
Agar meningkatkan rasa kepemilikan karyawan Perseroan terhadap Perseroan (sense of belonging);
Untuk memelihara loyalitas dan ikut membantu menjaga performa Perseroan;
Mendorong produktivitas kerja, memelihara disiplin kerja dan memberikan contoh yang baik kepada karyawan baru;
Menjaga nilai-nilai budaya kerja Perseroan.
Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dan diimplementasikannya seluruh rencana program ESA
dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan
sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1
500 Durians II L.P.
2
500 Durians L.P.
3
500 Kimchi, L.P.
4
500 Startups III, L.P.
5
500 Startups IV, L.P.
6
Achmad Zaky Syaifudin
7
Adi Wardhana Sariaatmadja
8
Alvin W. Sariaatmadja
9
API (Hong Kong) Investment Limited
10
Archipelago Investment Pte. Ltd.
11
Batavia Incubator Pte. Ltd
12
BonAngels Pacemaker Fund
13
Clara Natalie
14
DKI Growing Star Fund II
15
Endeavor Catalyst II, L. P.
16
Endeavor Catalyst II-A, L. P.
17
IMJ Fenox Global I Investment Limited
18
IREP Co. Ltd.
19
Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun)
20
Jay Geoffrey Wacher
21
Komodo Indigo Investment Ltd
22
Komodo Opportunity Venture 1 Ltd
23
K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund,
24
Microsoft Corporation
Mirae Asset–Naver Asia Growth
25
Investment Pte. Ltd.
26
Muhamad Fajrin Rasyid
27
Nandhika Wandhawa Putra Harahap
28
Naver Corporation
29
New Hope OCA Limited
30
Nugroho Herucahyono
31
One Shinhan Global Fund 1
32
Pandu Patria Sjahrir
33
Peter Teng He Xu
34
Phiong Tadhan Immanuel Yapi
35
PT Asia Sahabat Indonesia
36
PT BRI Ventura Investama
37
PT Kreatif Media Karya
38
PT Mandiri Capital Indonesia
39
Muhammad Rachmat Kaimuddin
40
Natalia Firmansyah
41
PT Rockpool Teladan Investa
42
Queensbridge Fund I, L. P.
43
RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1
Genting Ventures VCC (bertindak untuk
44
kepentingan Genting VCC Fund I)
45
Rionardo
46
Seungkook Lee (Lee Seungkook)
Standard Chartered UK Holdings
47
Limited
48
Star AA Ventures Limited
49
Sung Jin Kim (Kim Sung Jin)
50
Sutanto Hartono
51
Teddy Nuryanto Oetomo
52
UBS AG, London Branch
53
Virdienash Haqmal
54
Willix Halim
Sebelum Penawaran Umum
Jumlah Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
Nilai Nominal Rp50,- per saham
Setelah Penawaran Umum dan Pelaksanaan ESA
Persentase
Jumlah Nominal
Persentase
Jumlah Saham
(%)
(Rp)
(%)
309.186.058.216
15.459.302.910.800
0,09%
0,55%
0,01%
0,11%
0,01%
5,76%
0,99%
0,99%
17,40%
12,60%
3,30%
0,08%
0,00%
0,05%
0,11%
0,00%
0,22%
0,66%
0,08%
0,11%
0,51%
0,51%
0,02%
1,21%
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
13.448.351.573
9.736.593.677
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
170.389.226
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
397.888.232
12.687.158
931.855.888
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
672.417.578.650
486.829.683.850
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
8.519.461.300
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
19.894.411.600
634.357.900
46.592.794.400
0,07%
0,41%
0,01%
0,08%
0,00%
4,32%
0,75%
0,75%
13,05%
9,45%
2,47%
0,06%
0,00%
0,04%
0,08%
0,00%
0,17%
0,50%
0,06%
0,08%
0,38%
0,39%
0,01%
0,90%
92.896.525.450
2,40%
1.857.930.509
92.896.525.450
1,80%
136.266.131.650
106.312.100
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
13.312.289.750
159.468.050
3.645.800.550
9.052.339.450
1.233.067.364.150
2.662.194.400
5.214.562.250
1.556.461.150
16.389.628.250
9.585.656.950
31.833.430.700
3,53%
0,00%
0,34%
4,22%
2,78%
0,62%
0,02%
0,34%
0,00%
0,09%
0,23%
31,90%
0,07%
0,13%
0,04%
0,42%
0,25%
0,82%
2.725.322.633
2.126.242
266.245.795
3.259.597.804
2.145.675.938
482.094.405
14.857.331
266.245.795
3.189.361
72.916.011
181.046.789
24.661.347.283
53.243.888
104.291.245
31.129.223
327.792.565
191.713.139
636.668.614
136.266.131.650
106.312.100
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
13.312.289.750
159.468.050
3.645.800.550
9.052.339.450
1.233.067.364.150
2.662.194.400
5.214.562.250
1.556.461.150
16.389.628.250
9.585.656.950
31.833.430.700
2,64%
0,00%
0,26%
3,16%
2,08%
0,47%
0,01%
0,26%
0,00%
0,07%
0,18%
23,93%
0,05%
0,10%
0,03%
0,32%
0,19%
0,62%
6.655.925.250
0,17%
133.118.505
6.655.925.250
0,13%
159.468.050
944.068.550
0,00%
0,02%
3.189.361
18.881.371
159.468.050
944.068.550
0,00%
0,02%
266.245.795
13.312.289.750
0,34%
266.245.795
13.312.289.750
0,26%
266.245.795
266.043.713
14.857.331
156.990.392
1.914.302.254
29.301.710
1.438.287.844
13.312.289.750
13.302.185.650
742.866.550
7.849.519.600
95.715.112.700
1.465.085.500
71.914.392.200
0,34%
0,34%
0,02%
0,20%
2,48%
0,04%
1,86%
266.245.795
266.043.713
14.857.331
156.990.392
1.914.302.254
29.301.710
1.438.287.844
13.312.289.750
13.302.185.650
742.866.550
7.849.519.600
95.715.112.700
1.465.085.500
71.914.392.200
0,26%
0,26%
0,01%
0,15%
1,86%
0,03%
1,40%
309.186.058.216
15.459.302.910.800
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
13.448.351.573
9.736.593.677
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
170.389.226
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
397.888.232
12.687.158
931.855.888
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
672.417.578.650
486.829.683.850
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
8.519.461.300
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
19.894.411.600
634.357.900
46.592.794.400
1.857.930.509
2.725.322.633
2.126.242
266.245.795
3.259.597.804
2.145.675.938
482.094.405
14.857.331
266.245.795
3.189.361
72.916.011
181.046.789
24.661.347.283
53.243.888
104.291.245
31.129.223
327.792.565
191.713.139
636.668.614
133.118.505
3.189.361
18.881.371
5
Keterangan
55
Pemegang Saham Lainnya (1)
56
Masyarakat
57
Karyawan (Program ESA)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Sebelum Penawaran Umum
Jumlah Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
423.429.482
21.171.474.100
77.296.514.554
3.864.825.727.700
231.889.543.662
11.594.477.183.100
Nilai Nominal Rp50,- per saham
Setelah Penawaran Umum dan Pelaksanaan ESA
Persentase
Jumlah Nominal
Persentase
Jumlah Saham
(%)
(Rp)
(%)
0,55%
423.429.482
21.171.474.100
0,41%
25.751.477.300
1.287.573.865.000
24,99%
14.027.500
701.375.000
0,01%
100,00%
103.062.019.354
5.153.100.967.700
100,00%
206.124.038.862
10.306.201.943.100
(1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan.
Program ESA dilaksanakan bersamaan dengan jadwal pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dan
peserta Program ESA wajib menandatangani persyaratan dan tunduk pada ketentuan Program ESA yang ditetapkan Direksi
Perseroan.
Tata Cara Pelaksanaan Program ESA
Peserta Program ESA yang mendapatkan alokasi saham ESA akan menerima pemberitahuan dari Perseroan untuk ikut
serta dalam Program ESA pada masa Penawaran Awal dan diwajibkan untuk melakukan tindakan-tindakan administratif
yang diperlukan sehubungan dengan Program ESA. Selanjutnya, Perseroan akan menyampaikan daftar Peserta Program
ESA serta jumlah saham dalam Program ESA kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Bagi Peserta Program ESA yang mendapatkan saham penghargaan, maka Perseroan akan melakukan pembayaran
dengan jumlah penuh atas seluruh saham dalam Program ESA dengan harga yang sama dengan harga Penawaran Umum,
pembayaran dilakukan pada rekening bank yang ditunjuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima
pembayaran pemesanan saham dalam rangka Penawaran Umum dengan jumlah penuh.
Bagi Peserta Program ESA yang mendapatkan alokasi Saham Jatah Pasti, Peserta wajib melakukan pembayaran sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Aspek Perpajakan Program ESA
Pajak yang timbul atas penerbitan dan kepemilikan saham ditanggung oleh Peserta Program ESA. Peserta Program ESA
dapat melakukan transaksi penjualan saham melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek, atas pelaksanaan penjualan
berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut:
a.
b.
Untuk pelaksanaan penjualan melalui Bursa Efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% dari
nilai transaksi.
Untuk pelaksanaan penjualan saham di luar Bursa Efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain
yang diterima oleh Peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku.
Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Pegawai (Management and Employee Stock
Option Plan / MESOP)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 30 April 2021, para pemegang saham
Perseroan menyetujui atas diberlakukannya Program MESOP. Jumlah MESOP yang akan diterbitkan adalah sebanyakbanyaknya 4,91% (empat koma sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah
pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham. Program MESOP ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Komisaris
Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Program MESOP dapat diberikan kepada Direksi dan karyawan Perseroan sebagaimana diatur dengan ketentuan berikut:
1.
Anggota Direksi Perseroan yaitu yang menjabat pada saat penerbitan hak opsi;
2.
Karyawan yang memenuhi ketentuan yang diatur sebagai berikut:
a.
Karyawan tetap sebagaimana ditetapkan dalam suatu keputusan Direksi atau perwakilannya;
b.
Karyawan tetap Perseroan yang tidak dalam status menjalani hukuman disiplin sedang dan berat pada saat
implementasi program MESOP.
Periode Pelaksanaan Program MESOP
Pelaksanaan hak opsi untuk membeli saham Perseroan akan dilaksanakan dengan dengan memperhatikan peraturan dan
perundangan yang berlaku, mengacu pada Peraturan I-A Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep00183/BEI/12-2018 tertanggal 26 Desember 2018 (“Peraturan I-A”).
6
Prosedur dan tata cara Program MESOP akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Harga Pelaksanaan Program MESOP
Harga Pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan berdasarkan Butir V.2.2 Peraturan I-A, yakni sekurang-kurangnya 90%
(sembilan puluh perseratus) dari rata-rata harga penutupan perdagangan saham Perseroan selama kurun waktu 25 (dua
puluh lima) Hari Bursa berturut-turut di pasar reguler Bursa Efek Indonesia sebelum tanggal permohonan pencatatan.
Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dan diimplementasikannya seluruh rencana program ESA
dan MESOP dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan
sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh:
1
500 Durians II L.P.
2
500 Durians L.P.
3
500 Kimchi, L.P.
4
500 Startups III, L.P.
5
500 Startups IV, L.P.
6
Achmad Zaky Syaifudin
7
Adi Wardhana Sariaatmadja
8
Alvin W. Sariaatmadja
API (Hong Kong) Investment
9
Limited
Archipelago Investment Pte.
10
Ltd.
11
Batavia Incubator Pte. Ltd
12
BonAngels Pacemaker Fund
13
Clara Natalie
14
DKI Growing Star Fund II
15
Endeavor Catalyst II, L. P.
16
Endeavor Catalyst II-A, L. P.
IMJ Fenox Global I Investment
17
Limited
18
IREP Co. Ltd.
19
Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun)
20
Jay Geoffrey Wacher
21
Komodo Indigo Investment Ltd
Komodo Opportunity Venture 1
22
Ltd
K-Run No. 1 Start-Up
23
Investment Fund,
24
Microsoft Corporation
Mirae Asset–Naver Asia
25
Growth Investment Pte. Ltd.
26
Muhamad Fajrin Rasyid
Nandhika Wandhawa Putra
27
Harahap
28
Naver Corporation
29
New Hope OCA Limited
30
Nugroho Herucahyono
31
One Shinhan Global Fund 1
32
Pandu Patria Sjahrir
33
Peter Teng He Xu
34
Phiong Tadhan Immanuel Yapi
35
PT Asia Sahabat Indonesia
36
PT BRI Ventura Investama
37
PT Kreatif Media Karya
38
PT Mandiri Capital Indonesia
Muhammad Rachmat
39
Kaimuddin
40
Natalia Firmansyah
41
PT Rockpool Teladan Investa
42
Queensbridge Fund I, L. P.
RDPT Batavia Prospektif
43
Sektoral 1
Genting Ventures VCC
(bertindak untuk kepentingan
44
Genting VCC Fund I)
45
Rionardo
Nilai Nominal Rp50,- per saham
Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan Program
Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan
ESA
Program ESA serta MESOP
Persentase
Jumlah Nominal
Persentase
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
Jumlah Saham
(%)
(Rp)
(%)
309.186.058.216
15.459.302.910.800
309.186.058.216
15.459.302.910.800
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
0,09%
0,55%
0,01%
0,11%
0,01%
5,76%
0,99%
0,99%
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
0,07%
0,39%
0,01%
0,08%
0,00%
4,11%
0,71%
0,71%
13.448.351.573
672.417.578.650
17,40%
13.448.351.573
672.417.578.650
12,41%
9.736.593.677
486.829.683.850
12,60%
9.736.593.677
486.829.683.850
8,98%
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
3,30%
0,08%
0,00%
0,05%
0,11%
0,00%
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
2,35%
0,06%
0,00%
0,04%
0,08%
0,00%
170.389.226
8.519.461.300
0,22%
170.389.226
8.519.461.300
0,16%
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
0,66%
0,08%
0,11%
0,51%
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
0,47%
0,06%
0,08%
0,36%
397.888.232
19.894.411.600
0,51%
397.888.232
19.894.411.600
0,37%
12.687.158
634.357.900
0,02%
12.687.158
634.357.900
0,01%
931.855.888
46.592.794.400
1,21%
931.855.888
46.592.794.400
0,86%
1,71%
1.857.930.509
92.896.525.450
2,40%
1.857.930.509
92.896.525.450
2.725.322.633
136.266.131.650
3,53%
2.725.322.633
136.266.131.650
2,51%
2.126.242
106.312.100
0,00%
2.126.242
106.312.100
0,00%
266.245.795
3.259.597.804
2.145.675.938
482.094.405
14.857.331
266.245.795
3.189.361
72.916.011
181.046.789
24.661.347.283
53.243.888
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
13.312.289.750
159.468.050
3.645.800.550
9.052.339.450
1.233.067.364.150
2.662.194.400
0,34%
4,22%
2,78%
0,62%
0,02%
0,34%
0,00%
0,09%
0,23%
31,90%
0,07%
266.245.795
3.259.597.804
2.145.675.938
482.094.405
14.857.331
266.245.795
3.189.361
72.916.011
181.046.789
24.661.347.283
53.243.888
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
13.312.289.750
159.468.050
3.645.800.550
9.052.339.450
1.233.067.364.150
2.662.194.400
0,25%
3,01%
1,98%
0,44%
0,01%
0,25%
0,00%
0,07%
0,17%
22,76%
0,05%
104.291.245
5.214.562.250
0,13%
104.291.245
5.214.562.250
0,10%
31.129.223
327.792.565
191.713.139
1.556.461.150
16.389.628.250
9.585.656.950
0,04%
0,42%
0,25%
31.129.223
327.792.565
191.713.139
1.556.461.150
16.389.628.250
9.585.656.950
0,03%
0,30%
0,18%
636.668.614
31.833.430.700
0,82%
636.668.614
31.833.430.700
0,59%
133.118.505
6.655.925.250
0,17%
133.118.505
6.655.925.250
0,12%
3.189.361
159.468.050
0,00%
3.189.361
159.468.050
0,00%
7
Keterangan
Seungkook Lee (Lee
Seungkook)
Standard Chartered UK
47
Holdings Limited
48
Star AA Ventures Limited
49
Sung Jin Kim (Kim Sung Jin)
50
Sutanto Hartono
51
Teddy Nuryanto Oetomo
52
UBS AG, London Branch
53
Virdienash Haqmal
54
Willix Halim
55
Pemegang Saham Lainnya(1)
56
Masyarakat
57
Karyawan (Program ESA)
58
Program MESOP
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Nilai Nominal Rp50,- per saham
Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan Program
Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan
ESA
Program ESA serta MESOP
Persentase
Jumlah Nominal
Persentase
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
Jumlah Saham
(%)
(Rp)
(%)
46
Jumlah Saham Dalam Portepel
18.881.371
944.068.550
0,02%
18.881.371
944.068.550
0,02%
266.245.795
13.312.289.750
0,34%
266.245.795
13.312.289.750
0,25%
266.245.795
266.043.713
14.857.331
156.990.392
1.914.302.254
29.301.710
1.438.287.844
423.429.482
25.751.477.300
14.027.500
-
13.312.289.750
13.302.185.650
742.866.550
7.849.519.600
95.715.112.700
1.465.085.500
71.914.392.200
21.171.474.100
1.287.573.865.000
701.375.000
-
0,34%
0,34%
0,02%
0,20%
2,48%
0,04%
1,86%
0,55%
24,99%
0,01%
-
266.245.795
266.043.713
14.857.331
156.990.392
1.914.302.254
29.301.710
1.438.287.844
423.429.482
25.751.477.300
14.027.500
5.060.345.150
13.312.289.750
13.302.185.650
742.866.550
7.849.519.600
95.715.112.700
1.465.085.500
71.914.392.200
21.171.474.100
1.287.573.865.000
701.375.000
253.017.257.500
0,25%
0,25%
0,01%
0,14%
1,77%
0,03%
1,33%
0,39%
23,82%
0,01%
4,68%
103.062.019.354
5.153.100.967.700
100,00%
108.122.364.504
5.406.118.225.200
100,00%
206.124.038.862
10.306.201.943.100
201.063.693.712
10.053.184.685.600
(1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan.
Pencatatan Saham Perseroan di BEI
Jumlah Saham Yang Dicatatkan
:
● Saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham yaitu sebanyak
25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima
ratus empat ribu delapan ratus) lembar saham baru yang merupakan Saham
Biasa Atas Nama atau mewakili sebesar 25,0% (dua puluh lima persen) dari
modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham;
● Saham pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham
sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh
enam juta lima ratus empat belas ribu lima ratus lima puluh empat) saham atau
sebesar 75,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor
setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Dengan demikian seluruh jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI sesuai dengan Persetujuan Prinsip
Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas dari BEI berdasarkan Surat No. S-04396/BEI.PP2/06-2021 tanggal 28 Juni 2021 menjadi
sebanyak 103.062.019.354 (seratus tiga miliar enam puluh dua juta sembilan belas ribu tiga ratus lima puluh empat) lembar
saham atau 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana
Saham.
Selain itu, saham Perseroan hasil pelaksanaan atas hak opsi Program MESOP sebanyak-banyaknya 5.060.345.150 (lima
miliar enam puluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu seratus lima puluh) saham yang berasal dari portepel seluruhnya
akan dicatatkan pada BEI.
Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum
Berdasarkan POJK No. 25 Tahun 2017, semua pihak yang memperoleh saham Perseroan dengan harga pelaksanaan di
bawah harga Penawaran Umum Perdana dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum penyampaian pendaftaran ke OJK
maka pihak tersebut dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh saham Perseroan yang dimilikinya sampai dengan 8
(delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana menjadi efektif. POJK
No. 25 Tahun 2017 berisi pengecualian dimana larangan tersebut tidak berlaku bagi kepemilikan atas efek bersifat ekuitas,
baik secara langsung maupun tidak langsung oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau lembaga yang berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan memiliki kewenangan melakukan penyehatan perbankan.
Tidak terdapat larangan bagi seluruh pemegang saham Perseroan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan
sahamnya dalam Perseroan sebagaimana diatur dalam POJK No. 25 Tahun 2017, kecuali bagi (i) Achmad Zaky Syaifudin,
(ii) PT Kreatif Media Karya, (iii) Archipelago Investment Pte. Ltd., (iv) Microsoft Corporation, (v) Standard Chartered UK
Holdings Limited, (vi) Naver Corporation, (vii) Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd., (viii) Star AA Ventures
Limited, (ix) Peter Teng He Xu, (x) UBS AG, London Branch, (xi) PT BRI Ventura Investama, (xii) PT Mandiri Capital
Indonesia, (xiii) Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC Fund I) xiv) Sung Jin Kim (Kim Sung
Jin), (xv) Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun), (xvi) Seungkook Lee (Lee Seungkook), (xvii) BonAngels Pacemaker Fund, (xviii) 500
8
Durians, L.P., (xix) 500 Kimchi, L.P., (xx) K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund, (xxi) DKI Growing Star Fund II, (xxii) 500
Startups IV, L.P., (xxiii) Virdienash Haqmal, (xxiv) Clara Natalie, (xxv) Nandhika Wandhawa Putra Harahap, (xxvi) Rionardo,
(xxvii) Phiong Tadhan Immanuel Yapi, (xxviii) Muhammad Rachmat Kaimuddin, (xxix) Teddy Nuryanto Oetomo, (xxx) Willix
Halim, (xxxi) Natalia Firmansyah, dan (xxxii) pemegang saham lainnya yang terdiri dari 204 pemegang saham perorangan
yang merupakan karyawan atau ex-karyawan (“Para Pemegang Saham Wajib Lock-Up”).
Para pemegang saham Perseroan selain dari Para Pemegang Saham Wajib Lock-Up dan RDPT Batavia Prospektif
Sektoral 1 (“Para Pemegang Saham Lock-Up Sukarela”) telah sepakat untuk tidak menjual atau mengalihkan 90%
sahamnya dalam Perseroan sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan
Penawaran Umum Perdana menjadi efektif berdasarkan perjanjian yang ditandatangani antara masing-masing dari Para
Pemegang Saham Lock-up Sukarela dengan Perseroan kecuali memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Perseroan. Berikut di bawah ini merupakan rincian dari Para Pemegang Saham Lock-Up Sukarela:
No.
Para Pemegang Saham Lock-Up Sukarela
Tanggal Perjanjian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
500 Durians II, L.P.
500 Startups III, L.P.
Adi Wardhana Sariaatmadja
Alvin W. Sariaatmadja
API (Hong Kong) Investment Limited
Batavia Incubator Pte. Ltd.
Endeavor Catalyst II, L.P.
Endeavor Catalyst II-A, L.P.
IMJ Fenox Global I Investment Limited
IREP Co. Ltd.
Jay Geoffrey Wacher
Komodo Indigo Investment Ltd.
Komodo Opportunity Venture 1 Ltd
Muhamad Fajrin Rasyid
New Hope OCA Limited
Nugroho Herucahyono
One Shinhan Global Fund 1
Pandu Patria Sjahrir
PT Asia Sahabat Indonesia
PT Rockpool Teladan Investa
Queensbridge Fund I, L.P.
Sutanto Hartono
21 Juni 2021
21 Juni 2021
21 Juni 2021
21 Juni 2021
23 Juni 2021
21 Juni 2021
21 Juni 2021
21 Juni 2021
12 Juni 2021
23 Juni 2021
21 Juni 2021
21 Juni 2021
17 Juni 2021
21 Juni 2021
22 Juni 2021
21 Juni 2021
21 Juni 2021
21 Juni 2021
21 Juni 2021
21 Juni 2021
14 Juni 2021
21 Juni 2021
Jumlah Saham Lock-Up
Sukarela
65.853.727
76.702.830
691.906.951
691.906.951
12.103.516.415
2.293.177.320
77.351.243
1.723.838
153.350.303
460.098.354
76.734.460
355.837.861
358.099.409
2.452.790.370
2.933.638.024
1.931.108.344
433.884.965
13.371.598
65.624.410
295.013.309
172.541.825
13.371.597
Tidak terdapat saham Perseroan yang dimiliki oleh Perseroan sendiri (saham treasury).
Tidak dibutuhkan persetujuan dan persyaratan yang diharuskan oleh instansi berwenang terkait dengan Penawaran Umum.
PERSEROAN TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENGELUARKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU DAN/ATAU EFEK LAINNYA
YANG DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK TANGGAL
PERNYATAAN PENDAFTARAN PERSEROAN MENJADI EFEKTIF, KECUALI OPSI UNTUK MEMBELI SAHAM PERSEROAN YANG
MERUPAKAN BAGIAN DARI PROGRAM MESOP PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI. APABILA DI KEMUDIAN
HARI PERSEROAN BERMAKSUD MELAKUKAN HAL TERSEBUT, MAKA PERSEROAN AKAN MENGIKUTI SEMUA KETENTUAN
DAN/ATAU PERATURAN YANG BERLAKU.
9
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH
DARI HASIL PENAWARAN UMUM
Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham,
akan dialokasikan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Entitas Anak dengan keterangan sebagai berikut:
A. Sekitar 66% (enam puluh enam persen) akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja.
B. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Entitas Anak, yaitu:
i. Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia (“BMI”);
ii. Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Usaha Indonesia (“BUI”);
iii. Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama (“BIB”);
iv. Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Pengadaan Indonesia (“BPI”);
v. Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada Bukalapak Pte. Ltd. (“BLSG”); dan
vi. Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Five Jack (“Five Jack Indonesia”)
Mekanisme penyaluran dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini akan dilakukan melalui
penambahan modal pada Entitas Anak, dengan perincian sebagai berikut:
Nama Entitas Anak Perseroan
Kegiatan Usaha
:
:
Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan
Penggunaan Dana Penyertaan Modal
:
:
PT Buka Mitra Indonesia (“BMI”)
Menjalankan usaha dalam bidang portal web dan/atau platform digital
dengan tujuan komersial, dalam bidang perdagangan dan jasa, yaitu
perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce),
jasa informasi dan jasa konsultasi manajemen, serta jasa pengolahan
data
BMI merupakan perusahaan terkendali Perseroan
Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner
(utang usaha) dan biaya operasi lainnya.
Peningkatan penyertaan modal dalam BMI akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025.
Nama Entitas Anak Perseroan
Kegiatan Usaha
:
:
Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan
Penggunaan Dana Penyertaan Modal
:
:
PT Buka Usaha Indonesia (“BUI”)
Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam
bidang portal web dan platform digital dengan tujuan komersial
BUI merupakan perusahaan terkendali Perseroan
Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner
(utang usaha) dan biaya operasi lainnya.
Peningkatan penyertaan modal dalam BUI akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025.
Nama Entitas Anak Perseroan
Kegiatan Usaha
:
:
Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan
Penggunaan Dana Penyertaan Modal
:
:
PT Buka Investasi Bersama (“BIB”)
Perantara Pedagang Efek yang khusus didirikan untuk memasarkan
Efek Reksa Dana
BIB merupakan perusahaan terkendali Perseroan
Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner
(utang usaha) dan biaya operasi lainnya.
Peningkatan penyertaan modal dalam BIB akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025.
Nama Entitas Anak Perseroan
Kegiatan Usaha
:
:
Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan
Penggunaan Dana Penyertaan Modal
:
:
PT Buka Pengadaan Indonesia (“BPI”)
Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam
bidang portal web dan platform digital dengan tujuan komersial
BPI merupakan perusahaan terkendali Perseroan
Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner
(utang usaha) dan biaya operasi lainnya.
Penyertaan modal dalam BPI akan dilakukan langsung dari PT Bukalapak kepada PT Buka Pengadaan Indonesia.
Peningkatan penyertaan modal dalam BPI akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025.
10
Nama Entitas Anak Perseroan
Kegiatan Usaha
Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan
Penggunaan Dana Penyertaan Modal
:
:
:
:
Bukalapak Pte. Ltd. (“BLSG”)
Konsultansi teknologi informasi
BLSG merupakan perusahaan terkendali Perseroan
Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner
(utang usaha) dan biaya operasi lainnya.
Peningkatan penyertaan modal dalam BLSG akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025.
Nama Entitas Anak Perseroan
Kegiatan Usaha
:
:
Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan
Penggunaan Dana Penyertaan Modal
:
:
PT Five Jack (“Five Jack Indonesia”)
Menjalankan usaha dalam bidang: (i) Aktivitas Jasa Informasi, (ii)
Telekomunikasi, (iii) Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer dan
Kegiatan yang berhubungan dengan itu, dan (iv) Aktivitas Jasa
Keuangan, Bukan Asuransi dan Dana Pensiun
Five Jack Indonesia merupakan perusahaan terkendali Perseroan
Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner
(utang usaha) dan biaya operasi lainnya.
Peningkatan penyertaan modal dalam Five Jack Indonesia akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31
Desember 2025.
Perubahan persentase kepemilikan pada struktur permodalan Entitas Anak akan dipastikan setelah pelaksanaan
penyetoran modal. Perseroan yakin dengan dana emisi yang diterima dari Penawaran Umum Perdana Saham, yang
sebagian besar dialokasikan untuk modal kerja, akan memberikan dorongan tambahan bagi pertumbuhan Perseroan.
Standar akuntansi yang diterapkan menyatakan biaya yang terkait dengan semua inovasi dan fitur baru dibebankan sebagai
bagian dari biaya operasi dan dengan demikian termasuk dalam kategori kebutuhan modal kerja.
Dengan adanya peluang besar di masa yang akan datang, dana emisi akan membantu mempercepat Perseroan dalam hal:
1) penetrasi di luar kota-kota besar melalui ekspansi dari Mitra Perseroan, 2) meningkatkan penetrasi fitur yang telah
dikembangkan Perseroan ke ekosistem Mitra Perseroan, 3) mempercepat peluncuran inovasi dan fitur baru seperti
penambahan fitur layanan keuangan, modul SaaS, memberdayakan Mitra dengan menawarkan kemampuan digital baru
untuk menyediakan layanan tambahan seperti cabang layanan keuangan sederhana, agen logistik, dan berbagai peluang
baru lainnya, 4) memperluas jaringan Mitra Perseroan dengan memberikan pelayanan diluar toko konvensional seperti
warung dan UMKM, antara lain kepada toko bahan bangunan, restoran, toko pakaian, bengkel, dan lain sebagainya.
Apabila dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara
dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan
likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Apabila dana hasil Penawaran Umum Perdana saham tidak mencukupi, Perseroan masih memiliki berbagai alternatif
pembiayaan yang antara lain berasal dari kas internal Perseroan dan pinjaman bank mengingat rasio-rasio keuangan
Perseroan masih memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.
Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia
merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada POJK No. 42/2020, namun demikian dikecualikan dari kewajiban
prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 POJK No. 42/2020 dan kewajiban menggunakan penilai sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 POJK No. 42/2020, mengingat transaksi peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI,
BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi antara Perseroan dengan Perusahaan Terkendali yang sahamnya
dimiliki paling sedikit 99% dari modal disetor Perusahaan Terkendali. Perseroan akan melaporkan transaksi afiliasi tersebut
kepada OJK paling lambat 2 hari kerja setelah terjadinya transaksi penyetoran modal. Rencana penggunaan dana untuk
peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia bukan merupakan transaksi benturan
kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020.
Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BIB merupakan transaksi afiliasi sebagaimana
diatur pada POJK No. 42/2020, sehingga Perseroan akan memenuhi ketentuan POJK No. 42/2020 sehubungan dengan
pelaksanaannya. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan modal pada BIB bukan merupakan transaksi benturan
kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020.
Dalam hal rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BIB, BLSG dan Five Jack
Indonesia merupakan transaksi material sebagaimana diatur pada POJK No. 17/2020, maka Perseroan akan memenuhi
ketentuan POJK No. 17/2020.
11
Dalam hal Perseroan dan/atau Entitas Anak akan melakukan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum
Perdana ini yang merupakan transaksi afiliasi, transaksi benturan kepentingan dan/atau transaksi material, Perseroan wajib
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK No. 42/2020 dan/atau POJK No. 17/2020.
Sesuai POJK No. 30/2015, Perseroan wajib melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum kepada OJK
secara berkala setiap 6 (enam) bulan sampai seluruh dana sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah
direalisasikan. Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dananya, maka Perseroan
wajib menyampaikan rencana dan alasan perubahaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham bersama
dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK dan terlebih dahulu akan meminta persetujuan RUPS.
Sesuai dengan POJK No. 8/2017, maka total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 2,6452% (dua
koma enam empat lima dua persen) dari nilai emisi saham yang meliputi:
● Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sekitar 0,6000% (nol koma enam persen);
● Biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sekitar 1,2000% (satu koma dua persen);
● Biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,6000% (nol koma enam persen);
● Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 0,1685% (nol koma satu enam delapan lima persen) yang terdiri dari:
biaya jasa Konsultan Hukum sekitar 0,1234% (nol koma satu dua tiga empat persen), Akuntan Publik sekitar 0,0446%
(nol koma nol empat empat enam persen), dan Notaris sekitar 0,0005% (nol koma nol nol nol lima persen).
● Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 0,0007% (nol koma nol nol nol tujuh persen) yang terdiri dari biaya
jasa Biro Administrasi Efek; dan
● Biaya lain-lain termasuk biaya konsultan pajak, biaya Otoritas Jasa Keuangan, biaya pencatatan Bursa Efek Indonesia,
biaya Kustodian Sentral Efek Indonesia, Out of Pocket Expense, biaya penerjemah, biaya percetakan, biaya iklan,
biaya public expose, biaya road show, biaya RUPS dan biaya lain-lain sekitar 0,0760% (nol koma nol tujuh enam
persen).
PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
PERDANA SAHAM AKAN MEMENUHI SELURUH KETENTUAN PERATURAN PASAR MODAL YANG BERLAKU.
12
III.
PERNYATAAN UTANG
Tabel dibawah ini menyajikan posisi utang konsolidasian Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2020 yang
diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019,
dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen
Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) yang berlaku di Indonesia dan disajikan dalam mata uang
Rupiah, yang tercantum dalam Prospektus. Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember
2019, dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP
Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar
Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraf hal-hal lain
mengenai penerbitan kembali laporan auditor independen dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian
Perseroan, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021 dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Said Amru
(Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294). Pada tanggal 31 Desember 2020, Perseroan memiliki jumlah liabilitas sebesar
Rp985.821.769 ribu. Adapun rincian dari jumlah liabilitas Perseroan adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan Rupiah)
Per 31 Desember 2020
Keterangan
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang pajak
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek
Liabilitas sewa
- Bagian Lancar
Uang muka dari pelanggan
Total Liabilitas Jangka Pendek
61.221.316
10.970.831
237.570.895
63.483.462
5.814.866
378.095.994
99.103.331
17.208.636
8.522.093
881.991.424
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas sewa jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Penyisihan biaya pembongkaran
Total Liabilitas Jangka Panjang
51.000.328
45.895.484
6.934.533
103.830.345
TOTAL LIABILITAS
985.821.769
Utang Usaha
Utang usaha terdiri dari utang atas pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan untuk operasi Kelompok Usaha, dengan
rincian sebagai berikut:
Keterangan
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Jumlah
Per 31 Desember
2018
103.922.598
30.897.668
134.820.266
2019
60.110.591
1.970.103
62.080.694
(dalam ribuan Rupiah)
2020
61.221.316
10.970.831
72.192.147
Utang usaha Kelompok Usaha terdiri dari utang dalam mata uang Rupiah, Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura.
Pada tanggal 31 Desember 2020, utang usaha kepada pihak ketiga tidak dikenakan bunga dan tidak terdapat jaminan yang
diberikan oleh Kelompok Usaha atas utang usaha.
13
Utang Lain-Lain
Utang lain-lain terdiri dari rekening amanat yang merupakan dana yang dimiliki oleh penjual dan pembeli sehubungan
dengan transaksi daring melalui online marketplace milik Perseroan Akun ini terdiri dari:
2018
Per 31 Desember
2019
70.627.296
515.785.413
1.285.241
587.697.950
30.404.427
230.792.340
2.230.623
263.427.390
Keterangan
Rekening Amanat
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Lain-lain
Jumlah
(dalam ribuan Rupiah)
2020
63.483.462
231.595.572
5.975.323
301.054.357
Seluruh utang lain-lain adalah dalam mata uang Rupiah.
Utang Pajak
Akun ini terdiri dari:
(dalam ribuan Rupiah)
2018
Per 31 Desember
2019
Pajak Penghasilan:
Pasal 4(2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Sub-jumlah
434.681
2.083.046
774.447
8.663.504
11.955.678
71.507
3.692.083
168.751
829.278
4.761.619
237.127
2.976.537
705.536
1.890.714
5.809.914
Entitas Anak
Pajak Penghasilan:
Pasal 4(2)
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
Sub-jumlah
Jumlah
20.034
20.034
11.975.712
234
100.639
100.873
4.862.492
462
3.947
543
4.952
5.814.866
2018
117.281.901
3.969.734
40.560.922
27.662.031
45.071.737
27.289.716
13.507.901
2.434.006
5.063.537
282.841.485
Per 31 Desember
2019
56.182.064
76.667.515
51.993.470
55.293.019
115.344.126
6.648.691
6.175.748
9.652.647
14.014.745
8.510.302
400.482.327
Keterangan
2020
Perseroan
Beban Akrual
Akun ini terdiri dari:
Keterangan
Biaya Pemasaran
Promo, Cashback dan Voucher
Teknologi Informasi
Saluran Pembayaran
Mitra
Fasilitas dan Operasional
Denda Pajak
Biaya Jasa Professional
Logistik
Biaya Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
Jumlah
14
(dalam ribuan Rupiah)
2020
96.586.499
65.429.357
61.841.297
48.128.193
47.794.286
23.650.001
14.143.306
10.984.166
3.184.588
6.354.301
378.095.994
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Keterangan
2018
62.811.728
28.074.741
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka Pendek
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka Panjang
Per 31 Desember
2019
96.620.224
67.926.791
(dalam ribuan Rupiah)
2020
99.103.331
45.895.484
Uang Muka dari Pelanggan
Akun Utang Muka dari Pelanggan terkait penyediaan barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan
Uang muka dari pelanggan
Per 31 Desember
2018
-
2019
3.066.588
(dalam ribuan Rupiah)
2020
8.522.093
Seluruh uang muka dari pelanggan adalah dalam mata uang Rupiah.
Liabilitas yang telah jatuh tempo akan tetapi belum dapat dilunasi pada tanggal 31 Desember 2020 berasal dari utang
usaha dan utang lain-lain dengan total sebesar Rp 72.081.535 ribu disebabkan oleh tanggal pembayaran yang mengikuti
jadwal pembayaran Peseroan yang sudah ditentukan dan adanya kesepakatan termin pembayaran cicilan terhadap
beberapa vendor.
Komitmen yang dimiliki Perseroan
Komitmen yang dimiliki Perseroan merupakan pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset
dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim)
diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perseroan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Komitmen dengan Naver Corporation
Sehubungan dengan penerbitan saham seri G pada tahun 2021, Perusahaan melakukan kerjasama dengan Naver
Corporation “Naver” yang telah diamandemen pada Mei 2021 dimana: (i) Naver telah membeli saham seri G sebesar
US$10 juta; dan (ii) Perseroan melakukan perjanjian jasa cloud dengan mengacu kepada syarat dan ketentuan yang
berlaku dalam perjanjian tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian, perjanjian jasa
cloud masih belum disepakati oleh para pihak. Syarat yang disepakati oleh Perseroan dan Naver bahwa jika dan sampai
dengan perpanjangan para pihak tidak sepakat dalam perjanjian jasa cloud atau paling lambat 16 November 2021 atau
tanggal setelahnya yang disepakati oleh para pihak, Perseroan berkewajiban untuk membeli kembali saham seri G (atau
setara dengan jumlah saham setelah Perseroan melakukan stock split) dari Naver sampai dengan US$10 juta.
Selain itu, jika pembelian jasa cloud dari Naver berdasarkan syarat dan ketentuan pada perjanjian kurang dari US$20 juta,
Perseroan berkewajiban untuk: (i) membayar kembali nilai kontrak yang tidak terjadi sampai nilai US$10 juta kepada Naver
dan Perseroan akan menerima sejumlah saham seri G (atau setara dengan jumlah saham setelah Perseroan melakukan
stock split) dari Naver tanpa ada pembayaran yang diperhitungkan dari Perseroan atau (ii) menerbitkan tambahan saham
kepada Naver sejumlah nilai kontrak yang tidak terjadi sampai nilai US$10 juta. Jumlah saham yang harus dikembalikan
atau diterbitkan ke Naver akan disesuaikan mengikuti definisi “harga pasar” dalam perjanjian. Naver memiliki pilihan atas
alternatif tersebut. Saat ini, Perseroan menilai pengeluaran atas jasa cloud dari Naver selama periode yang disepakati akan
mencapai US$20 juta dan tidak akan berkewajiban untuk membeli kembali atas sejumlah saham seri G tersebut (atau
setara dengan jumlah saham setelah stock split atas saham Perseroan).
PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN
OLEH PERSEROAN ATAU PERUSAHAAN ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP
KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.
DARI TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN PERSEROAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 DAN UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT, DAN DARI
TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN INI,
PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA KEADAAN LALAI YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU PERUSAHAAN ANAK DALAM
KELOMPOK USAHA PERSEROAN ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN, TERMASUK PERKEMBANGAN DARI
NEGOSIASI DALAM RANGKA RESTRUKTURISASI KREDIT.
SELURUH LIABILITAS KONSOLIDASIAN PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2020 TELAH DIUNGKAPKAN DI DALAM LAPORAN
KEUANGAN SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN JUGA DI DALAM PROSPEKTUS.
15
DARI TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN PERSEROAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 DAN UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT, DAN DARI
TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN INI,
PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN-IKATAN BARU SELAIN LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN
USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN PROSPEKTUS INI.
MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI PADA SAAT JATUH TEMPO SELURUH
LIABILITAS KONSOLIDASIAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN SERTA DISAJIKAN DALAM
PROSPEKTUS INI.
ATAS MASING-MASING LIABILITAS TERSEBUT DI ATAS TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG SEDANG DALAM PROSES
PERMOHONAN PERSETUJUAN PENCABUTAN OLEH PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK.
16
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan dan entitas anak. Angka-angka
pada ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Kelompok Usaha untuk laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal
31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018, dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut
berasal dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019,
dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen
Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) yang berlaku di Indonesia dan disajikan dalam mata uang
Rupiah, yang tercantum dalam Prospektus. Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember
2019, dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP
Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst and Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar
Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraf hal-hal lain
mengenai penerbitan kembali laporan auditor independen dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian
Perseroan, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021 dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Said Amru
(Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294).
Perseroan juga memanfaatkan ketentuan relaksasi laporan keuangan sesuai dengan POJK No. 7/2021 dan Surat Kepala
Eksekutif Pengawas Pasar Modal No S-101/D.04/2020, dimana dengan ini perseroan juga mencantumkan angka ikhtisar
data keuangan penting yang diambil dari laporan keuangan interim periode 31 Maret 2021 (tidak diaudit) dan laporan laba
rugi interim periode 31 Maret 2021 dan 2020. Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan interim sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Informasi keuangan konsolidasian interim
Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Maret 2021 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Maret 2021 dan 2020, diambil dari laporan keuangan konsolidasian interim tidak diaudit Perseroan dan entitas anak tanggal
31 Maret 2021 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan 2020, yang disusun
oleh Manajemen Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan dinyatakan dalam mata uang
Rupiah, telah direviu oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 “Reviu atas
Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas”, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021,
dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Sinarta (Registrasi Akuntan Publik No. AP.0701. Suatu reviu
memiliki ruang lingkup yang secara substansial kurang daripada suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan Standar Audit
yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dan sebagai konsekuensinya, tidak memungkinkan KAP
Purwantono, Sungkoro & Surja untuk memeroleh keyakinan bahwa KAP Purwantono, Sungkoro & Surja akan mengetahui
seluruh hal yang signifikan yang mungkin teridentifikasi dalam suatu audit. Oleh karena itu, KAP Purwantono, Sungkoro &
Surja tidak menyatakan suatu opini audit.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Keterangan
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha - neto
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain - neto
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Uang muka dan biaya dibayar di muka
Pajak dibayar di muka
Aset keuangan lancar lainnya
Total Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Aset tetap neto
Aset hak guna neto
Klaim atas pengembalian pajak
Aset pajak tangguhan
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi saham
Aset takberwujud neto
31 Desember
2018
2019
2020
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2021
(tidak diaudit)
2.049.299.693
883.986.972
1.484.437.936
1.689.963.553
91.426.938
13.731.461
335.008.280
21.948.664
149.534.383
16.186.882
178.617.088
14.253.858
55.823.701
67.621.010
80.723.097
121.696.849
17.082.858
39.291.340
2.303.993
103.295.850
38.419.765
18.353.704
11.205.602
25.415.296
25.101.293
57.933.913
13.616.585
25.920.358
14.765.161
48.874.932
2.497.405.607
1.442.608.568
1.769.815.305
1.986.011.535
536.139.184
1.064.214
9.270.027
4.057.017
451.566.793
123.070.495
183.000
7.770.027
3.073.715
271.552.233
63.464.883
477.792.167
3.148.606
2.268.878
217.574.155
58.677.261
478.428.001
3.148.606
2.101.227
17
31 Desember
Keterangan
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2021
2020
(tidak diaudit)
1.731.593
344.725
3.883.772
4.754.822
823.842.132
765.028.797
2018
2019
20.164.546
570.694.988
3.069.062
22.311.071
611.044.163
3.068.100.595
2.053.652.731
2.593.657.437
2.751.040.332
103.922.598
30.897.668
60.110.591
1.970.103
61.221.316
10.970.831
75.865.874
6.695.180
517.070.654
70.627.296
11.975.712
282.841.485
62.811.728
233.022.963
30.404.427
4.862.492
400.482.327
96.620.224
237.570.895
63.483.462
5.814.866
378.095.994
99.103.331
321.019.966
35.732.566
21.566.865
403.358.320
55.066.813
1.080.147.141
3.066.588
830.539.715
17.208.636
8.522.093
881.991.424
18.990.090
7.428.635
945.724.309
28.074.741
28.074.741
67.926.791
67.926.791
51.000.328
45.895.484
6.934.533
103.830.345
46.506.325
45.927.924
6.934.533
99.368.782
TOTAL LIABILITAS
1.108.221.882
898.466.506
985.821.769
1.045.093.091
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal
Rp1.000 (angka penuh) dan
Rp3.000.000 (angka penuh) per saham
Modal dasar - ((2021: 8.191.864 saham;
2020: 20.231.509 saham;
2019: 19.031.509 saham;
2018: 18.267.878 saham)
Modal ditempatkan dan disetor penuh
(2021: 8.252.470 saham;
2020: 8.161.561 saham;
2019: 7.797.926 saham;
2018: 7.246.789 saham)
Tambahan modal disetor
Selisih nilai transaksi dengan pihak nonpengendali
Ekuitas lain-lain
Uang muka penyertaan modal
Akumulasi defisit
Penghasilan komprehensif lain
Total
Kepentingan nonpengendali
TOTAL EKUITAS
7.246.789
5.410.293.507
38.949.528
4.002
-3.507.618.771
11.003.466
1.959.878.521
192
1.959.878.713
1.417.372.911
6.004.734.202
46.586.173
-6.302.968.771
-10.538.290
1.155.186.225
1.155.186.225
2.508.277.911
6.623.547.557
39.400.000
59.246.858
-7.654.886.018
21.639.931
1.597.226.239
10.609.429
1.607.835.668
2.781.004.911
6.768.910.339
39.400.000
58.946.520
-7.978.133.738
25.758.019
1.695.886.051
10.061.190
1.705.947.241
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
3.068.100.595
2.053.652.731
2.593.657.437
2.751.040.332
Biaya dibayar di muka - tidak lancar
Aset tidak lancar lainnya
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang pajak
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek
Liabilitas sewa
Bagian Lancar
Uang muka dari pelanggan
Total Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas sewa jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Penyisihan biaya pembongkaran
Total Liabilitas Jangka Panjang
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Keterangan
31 Desember
2018
2019
2020
PENDAPATAN NETO
Beban pokok pendapatan
Beban penjualan dan pemasaran
Beban umum dan administrasi
Pendapatan/(beban) operasi lainnya
RUGI USAHA
291.907.495
-1.997.156.584
-736.789.316
158.742.740
-2.283.295.665
1.076.603.891
-267.876.489
-2.322.629.532
-1.267.375.541
-60.101.874
-2.841.379.545
1.351.664.460
-123.260.464
-1.519.717.878
-1.497.479.742
-48.880.203
-1.837.673.827
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
Bagian rugi dari entitas asosiasi
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT/(BEBAN) PAJAK
50.408.624
-299.951
-38.609
-2.233.225.601
-10.194.728
46.400.288
-370.743
-2.795.350.000
-
14.078.258
-8.547.175
-1.832.142.744
483.100.591
18
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2020
2021
(tidak diaudit)
(tidak diaudit)
320.232.091
423.704.907
-40.757.792
-77.098.895
-418.466.517
-426.391.901
-296.943.530
-291.329.852
38.906.875
43.116.231
-397.028.873
-327.999.510
4.884.943
-1.348.838
-393.492.768
-
4.367.981
-1.790.639
-325.422.168
1.617.167
Keterangan
PENGHASILAN - NETO
RUGI PERIODE/TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
tahun berikutnya:
Aset keuangan tersedia untuk dijual setelah pajak
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba
rugi tahun berikutnya:
Keuntungan/(kerugian) atas
pengukuran kembali
liabilitas imbalan kerja - setelah pajak
Total penghasilan/(rugi) komprehensif lain
TOTAL RUGI KOMPREHENSIF
PERIODE/TAHUN BERJALAN
Rugi tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali
Rugi komprehensif tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2020
2021
(tidak diaudit)
(tidak diaudit)
31 Desember
2018
2019
2020
-2.243.420.329
-2.795.350.000
-1.349.042.153
-393.492.768
-323.805.001
730.324
-229.155
-
-
-
8.468.777
9.199.101
-21.312.601
-21.541.756
32.684.398
32.684.398
9.498.205
9.498.205
4.127.131
4.127.131
-2.234.221.228
-2.816.891.756
-1.316.357.755
-383.994.563
-319.677.870
-2.243.420.328
-1
-2.243.420.329
-2.795.350.000
-2.795.350.000
-1.349.041.582
-571
-1.349.042.153
-393.492.768
393.492.768
-323.247.720
-557.281
-323.805.001
-2.234.221.227
-1
-2.234.221.228
-2.816.891.756
-2.816.891.756
-1.316.357.184
-571
-1.316.357.755
-383.994.563
-383.994.563
-319.129.632
-548.238
-319.677.870
-341.298
-365.799
-171.480
-50.405
-39.385
RUGI PER SAHAM YANG
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG
SAHAM ENTITAS INDUK (dalam nilai
penuh)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Keterangan
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
Penerimaan kas dari pengguna online
marketplace Perusahaan yang belum
diserahkan kepada merchant - neto
Pembayaran kas kepada pemasok dan
karyawan
Penerimaan dari pendapatan keuangan - neto
Penerimaan dari/(pembayaran untuk) aktivitas
lainnya
Pembayaran beban keuangan
Penerimaan dari tagihan pajak
Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Perolehan aset tetap
Penerimaan dari pelepasan aset tetap
Penambahan investasi
Perolehan aset takberwujud
Kas neto diperoleh dari/(digunakan untuk)
aktivitas investasi
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Pembayaran liabilitas sewa
Penerimaan dari penambahan setoran modal
Penerimaan dari uang muka penyertaan modal
Penambahan setoran modal dari entitas non-
31 Desember
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2020
2021
(tidak diaudit)
(tidak diaudit)
2018
2019
2020
230.508.438
935.801.246
1.649.651.636
388.298.174
436.857.724
586.412.709
261.196.767
295.079.034
173.963.168
308.717.798
-2.731.765.969
46.539.007
-4.351.078.875
46.128.598
-3.239.896.424
17.697.002
-983.156.848
8.605.902
-1.011.239.481
4.364.723
57.601.735
-299.951
-1.811.004.031
46.717.713
-370.742
-3.061.605.293
13.250.098
-8.547.176
118.393.792
-1.154.372.038
23.093.790
-1.348.837
-390.544.651
3.914.447
-1.790.639
-259.175.428
-534.750.323
-8.640.027
-3.106.839
-83.605.468
302.668
-
-14.787.051
13.349.971
-
-13.001.806
1.336.518
-
-101.710
11.656.929
-
-546.497.189
-83.302.800
-1.437.080
-11.665.288
11.555.219
4.163.758.606
4.002
-
2.004.562.815
-
-12.250.216
1.709.718.355
50.010.000
-2.949.466
144.899.855
-
-2.712.549
418.089.782
-
19
31 Desember
Keterangan
pengendali entitas anak
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN
SETARA KAS
Efek perubahan kurs mata uang asing terhadap
kas dan setara kas
KAS DAN SETARA KAS AWAL
PERIODE/TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR
PERIODE/TAHUN
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2020
2021
(tidak diaudit)
(tidak diaudit)
2018
2019
2020
4.163.762.608
2.004.562.815
1.747.478.139
141.950.389
415.377.233
1.806.261.388
-1.140.345.278
591.669.021
-260.259.550
167.757.024
1.003.908
-24.967.443
8.781.943
69.564.298
37.768.593
242.034.397
2.049.299.693
883.986.972
883.986.972
1.484.437.936
2.049.299.693
883.986.972
1.484.437.936
693.291.720
1.689.963.553
RASIO-RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN PENTING
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
Keterangan
2018
Rasio Usaha (%)
Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap
pendapatan neto konsolidasian
Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap total aset
kondolidasian
Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap total
ekuitas konsolidasian
Rugi bersih konsolidasian terhadap pendapatan neto
konsolidasian
Rugi bersih konsolidasian terhadap total aset konsolidasian
Rugi bersih konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian
Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap
pendapatan neto konsolidasian
Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap total
aset konsolidasian
Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap total
ekuitas konsolidasian
Rasio Keuangan (%)
Total aset lancar konsolidasian terhadap total liabilitas jangka
pendek konsolidasian
Total liabilitas jangka panjang konsolidasian terhadap total ekuitas
konsolidasian
Total liabilitas konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian
Total liabilitas konsolidasian terhadap total aset konsolidasian
Rasio imbal hasil total aset konsolidasian (ROA) (%) *)
Rasio imbal hasil total ekuitas konsolidasian (ROE) (%)**)
Contribution margin terhadap pendapatan neto konsolidasian
Beban Penjualan dan Pemasaran konsolidasian terhadap
pendapatan neto konsolidasian
Beban Umum dan Administrasi konsolidasian terhadap
pendapatan neto konsolidasian
(Contribution margin - Beban Penjualan dan Pemasaran
konsolidasian) terhadap pendapatan neto konsolidasian
Rugi Tahun Berjalan Konsolidasian terhadap Pendapatan Neto
Konsolidasian
31 Desember
2019
2020
-765%
-260%
-136%
-77%
-73%
-136%
-71%
-12%
-114%
-242%
-114%
-19%
-769%
-73%
-114%
-260%
-136%
-242%
-100%
-52%
-84%
-76%
-12%
-19%
-765%
-262%
-97%
-75%
-73%
-137%
-51%
-12%
-114%
-244%
-82%
-19%
231%
174%
201%
210%
1%
57%
36%
-73%
-114%
100%
6%
78%
44%
-136%
-242%
75%
6%
61%
38%
-52%
-84%
91%
6%
61%
38%
-12%
-19%
82%
-684%
-216%
-112%
101%
-253%
-118%
-111%
69%
-584%
-141%
-21%
-19%
-769%
-260%
-100%
-76%
IKHTISAR DATA KEUANGAN NON-PSAK
Keterangan
EBITDA(1)
Contribution Margin(2)
2018
-2.218.460.194
291.907.495
31 Desember
2019
-2.687.103.112
808.727.402
20
Untuk periode
yang berakhir
pada tanggal
31 Maret
2021
2020
-1.651.431.165
1.228.403.996
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2020
2021
-354.153.526
-287.290.990
279.474.299
346.606.012
Keterangan
31 Desember
2019
-2.841.379.545
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2020
2021
-397.028.873
-327.999.510
31 Desember
2019
1.076.603.891
-267.876.489
808.727.402
(dalam ribuan Rupiah)
31 Maret
2020
2021
320.232.091
423.704.907
-40.757.792
-77.098.895
279.474.299
346.606.012
2018
2020
Rugi Usaha Konsolidasian
-2.283.295.665
-1.837.673.827
Total Depresiasi dan Amortisasi
Konsolidasian
64.835.471
154.276.433
186.242.662
42.875.347
40.708.520
EBITDA
-2.218.460.194
-2.687.103.112
-1.651.431.165
-354.153.526
-287.290.990
*) Rasio imbal hasil total aset (ROA) adalah rugi periode/tahun berjalan konsolidasian dibandingkan dengan total aset konsolidasian pada akhir
periode/tahun.
**) Rasio imbal hasil total ekuitas (ROE) adalah rugi periode/tahun berjalan konsolidasian dibandingkan dengan total ekuitas konsolidasian pada akhir
periode/tahun.
Keterangan
Pendapatan Neto
Beban pokok pendapatan
Contribution Margin
2018
291.907.495
291.907.495
2020
1.351.664.460
-123.260.464
1.228.403.996
1)
EBITDA mengacu kepada laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi. EBITDA beserta rasio-rasio terkait yang disajikan pada Prospektus ini
merupakan informasi pendukung mengenai kinerja Perseroan yang tidak diwajibkan oleh, dan tidak mengikuti ketentuan PSAK atau IFRS. EBITDA bukan merupakan
sebuah indikator kinerja keuangan atau likuiditas yang dianggap oleh PSAK atau IFRS dan tidak seharusnya dianggap sebagai alternatif untuk laba bersih, laba
operasional, ataupun indikator kinerja keuangan lainnya yang mengikuti ketentuan PSAK atau IFRS. EBITDA juga tidak seharusnya dianggap sebagai alternatif untuk
arus kas dari aktivitas operasi atau sebagai indikator dari tingkat likuiditas. EBITDA disajikan untuk mengilustrasikan tingkat profitabilitas dari kegiatan usaha yang
mendasari Perseroan. Oleh karena itu, EBITDA disajikan untuk membantu analis, investor dan pihak berkepentingan lainnya dalam melakukan analisis atas kinerja dari
usaha Perseroan. Adapun, EBITDA bukanlah sebuah istilah yang terstandarisasi, dan oleh sebab itu, perbandingan langsung antar perusahaan yang didasari EBITDA
mungkin tidak memungkinkan. Berikut adalah rekonsiliasi atas laba operasional Perseroan sesuai ketentuan PSAK dengan definisi Perseroan atas EBITDA untuk periode
yang disajikan.
2)
Contribution Margin mengacu kepada Pendapatan Neto setelah dikurangi Beban Pokok Pendapatan. Perseroan melihat Contribution Margin sebagai indikator penting
yang berkorelasi dengan ekonomi dari usaha kegiatan usaha yang mendasari Perseroan. Oleh karena itu, Contribution Margin disajikan untuk membantu analis, investor
dan pihak berkepentingan lainnya dalam melakukan analisis atas kinerja dari usaha Perseroan. Adapun, Contribution Margin bukanlah sebuah istilah yang terstandarisasi,
dan oleh sebab itu, perbandingan langsung antar perusahaan yang didasari Contribution Margin mungkin tidak memungkinkan. Berikut adalah rekonsiliasi atas
pendapatan Perseroan sesuai ketentuan PSAK dengan definisi Perseroan atas Contribution Margin untuk periode yang disajikan.
21
V.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Analisa dan pembahasan kondisi keuangan dan hasil operasi yang ada dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan
laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tanggal 31 Desember 2020, 31
Desember 2019, dan 31 Desember 2018 beserta catatan-catatan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XIX dari
Prospektus ini. Analisa dan pembahasan yang disajikan berikut berisikan kalimat-kalimat atas pandangan di masa depan
yang mengandung kadar risiko dan kadar ketidakpastian. Hasil keuangan dan operasi konsolidasian Perseroan di masa
depan mungkin dapat berbeda secara signifikan dengan proyeksi yang terkandung dalam kalimat-kalimat tersebut. Faktorfaktor yang mungkin dapat menyebabkan perbedaan yang signifikan dari proyeksi yang terkandung dalam kalimat-kalimat
atas pandangan masa depan dibahas dalam namun tidak terbatas pada pembahasan berikut dan bagian yang terkait dalam
Prospektus ini, khususnya Bab VI mengenai risiko usaha.
Pembahasan berikut ini dibuat berdasarkan laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan tanggal-tanggal 31
Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018.
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan
31 Desember 2018, yang tercantum dalam Prospektus, disajikan dalam mata uang Rupiah serta disusun oleh manajemen
Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) yang berlaku di Indonesia dan ketentuan akuntansi di bidang
pasar modal yang berlaku. Laporan keuangan konsolidasian tanggal tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan
31 Desember 2018, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst and Young Global Limited),
auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan opini tanpa
modifikasian dengan paragraf hal-hal lain mengenai penerbitan kembali laporan auditor independen dan tujuan penerbitan
laporan keuangan konsolidasian Perseroan, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021 dan tercantum dalam Prospektus ini,
ditandatangani oleh Said Amru (Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294).
1.
UMUM
Perseroan didirikan di Indonesia pada tanggal 9 September 2011 berdasarkan Akta Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H.,
M.H., M.Kn., LL.M No. 11 pada tanggal yang sama. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. AHU-46088.AH.01.01 Tahun 2011 Tanggal 21 September 2011 serta diumumkan dalam Berita
Negara No. 91 Tambahan No. 67060 Tanggal 13 November 2012. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa
kali perubahan dan terakhir dengan Akta Notaris No. 16 tanggal 14 Desember 2020 oleh Chandra Lim, S.H., LL.M.,
mengenai peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. Perubahan ini telah disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU-0083187.AH.01.02 Tahun
2020 tanggal 14 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU AH 01.030418743 tanggal 14 Desember 2020.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah bergerak dalam bidang usaha yang terkait dengan web portal di Indonesia.
Perseroan berdomisili di Metropolitan Tower, Lantai 22, Jalan Raden Adjeng Kartini, Kaveling 14, Jakarta Selatan.
Perseroan beroperasi secara komersial mulai tahun 2011.
Pihak Pengendali Perseroan adalah PT Kreatif Media Karya (“KMK”) sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK
No. 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal dan POJK No. 8/2017.
2.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Perseroan mengevaluasi kinerja Perseroan dengan beberapa indikator kinerja utama, termasuk:
●
Nilai pemrosesan total (total processing value atau “TPV”) adalah volume Rupiah dari pembelian terbayar yang
difasilitasi oleh platform Perseroan, termasuk didalamnya produk fisik dan virtual. TPV dihitung sebagai jumlah nilai
produk dan biaya tambahan seperti biaya pembayaran, logistik, layanan dan biaya-biaya lainnya; Perseroan
memandang TPV sebagai metrik operasi yang lebih mewakili kondisi bisnis Perseroan dibanding nilai barang
dagangan kotor (gross merchandise value atau “GMV”) yang merupakan volume Rupiah dari pembelian yang
difasilitasi oleh platform Perseroan. TPV tidak memperhitungkan transaksi GMV yang pada akhirnya tidak terbayar.
Tarif GMV-non payment ini umumnya lebih tinggi di Indonesia dibandingkan dengan negara lain karena lebih tingginya
friksi pembayaran. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya penetrasi pembayaran digital, penggunaan dompet digital
dan kartu kredit yang mengakibatkan pesanan yang tidak terbayar.
22
●
Perseroan juga mengukur proporsi TPV Perseroan yang berasal dari daerah non-Tier 1 di Indonesia, dan proporsi TPV
Perseroan yang berasal dari Mitra-Mitra Perseroan. Kedua klasifikasi ini tidak saling eksklusif. Sebagai contoh,
pembelian oleh Mitra yang berada di area non-Tier 1 akan menambah TPV dalam kedua kategori (Mitra dan nonTier1). Perseroan percaya bahwa Mitra TPV mendorong pertumbuhan TPV keseluruhan Perseroan terutama untuk
daerah non-Tier 1, dimana Mitra memperkenalkan e-commerce pada pengguna di daerah non-Tier 1. Selain itu, Mitra
sering kali aktif di platform marketplace Perseroan, di mana mereka dapat membeli barang untuk dijual kembali yang
tidak tersedia melalui platform Mitra Bukalapak.
●
Nilai transaksi rata-rata (average transaction value atau “ATV”) didefinisikan sebagai TPV dibagi dengan jumlah
transaksi Perseroan. ATV Perseroan masih terus berubah dalam beberapa tahun terakhir karena model bisnis
Perseroan yang terus berkembang. Misalnya, pada tahun 2019 peluncuran lini baru produk-produk virtual dan fitur-fitur
layanan keuangan, menyebabkan transaksi-transaksi mikro (dengan nilai ATV yang lebih kecil) sebagai bagian dari
pembelajaran dan perjalanan pengguna, menyebabkan ATV Perseroan menurun dibandingkan tahun 2018, meskipun
karena peningkatan jumlah transaksi melampaui penurunan ATV, TPV masih tumbuh dari 2018 hingga 2019.
Sebaliknya, pada tahun 2020, seiring dengan semakin familiarnya pengguna Perseroan akan perdagangan elektronik,
kontribusi mereka terhadap transaksi mikro semakin berkurang, yang mengakibatkan peningkatan ATV Perseroan,
yang melampaui penurunan dalam jumlah transaksi, sehingga TPV meningkat dari 2019 hingga 2020.
●
Jumlah pengguna terdaftar dan Mitra terdaftar, yang mencakup semua pengguna yang terdaftar sejak dimulainya
platform. Perseroan juga melacak jumlah pengguna bertransaksi tahunan (annual transacting users atau “ATU"), yaitu
pengguna yang melakukan setidaknya satu transaksi berbayar, dalam 12 bulan terakhir, serta jumlah Mitra
bertransaksi tahunan (annual transacting Mitras atau “ATM”) yang merupakan Mitra yang telah melakukan transaksi
berbayar setidaknya satu kali dalam 12 bulan terakhir. Perseroan meminta pengguna untuk memvalidasi akun mereka
melalui nomor telepon mereka, yang memungkinkan Perseroan dalam batas tertentu untuk mengontrol akun duplikat,
namun Perseroan percaya bahwa masih terdapat pengguna/Mitra terdaftar dan pengguna/Mitra yang bertransaksi
tahunan, yang jumlahnya tidak diketahui, merupakan individu atau Mitra yang menggunakan lebih dari satu akun; dan
●
Biaya akuisisi per pelanggan (customer acquisition cost atau “CAC") adalah biaya akuisisi gabungan dari pengguna
online baru dan pengguna yang kembali aktif setelah tidak lagi aktif selama 12 bulan terakhir, atau dengan kata lain,
kembali aktif setelah berhenti menjadi ATU atau ATM. Perseroan mendefinisikan pengguna sebagai pengguna baru
setelah mereka melakukan transaksi berbayar pertama di platform Perseroan. Secara umum, CAC Perseroan
menunjukkan tren menurun oleh karena peningkatan skala yang meningkatkan unit economics, peningkatan efisiensi
dalam hal akuisisi pelanggan dan kemampuan Perseroan dalam memanfaatkan keberadaan mitra-mitranya yang luas.
Tabel di bawah ini menggambarkan TPV, TPV non-Tier 1, TPV Mitra, ATV, ATV Mitra, ATV Marketplace, Pengguna
Terdaftar, ATU, Mitra Terdaftar, ATM dan CAC Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2020, 2019 dan 2018:
Keterangan
2018
TPV (miliar):
TPV non-Tier 1(%):
TPV Mitra (%):
ATV:
ATV Mitra:
ATV Marketplace:
Pengguna terdaftar (juta):
ATU (juta):
Mitra terdaftar (juta):
ATM (juta):
CAC (Rp ribuan):
28.338
59%
19%
154.470
77.020
203.233
32,4
9,3
1,3
0,7
221.6
23
31 Desember
2019
57.391
61%
18%
79.106
73.917
80.351
84,3
13,6
3,4
1,6
164.7
2020
85.082
70%
27%
162.573
108.521
199.045
104,9
16,6
6,9
3,6
79.4
3.
FAKTOR-FAKTOR SIGNIFIKAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN
Faktor-faktor utama yang secara historis mempengaruhi, dan akan tetap mempengaruhi, kinerja operasional konsolidasian
Perseroan adalah:
Hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan dipengaruhi oleh faktor-faktor umum yang mempengaruhi industri ritel
Indonesia, termasuk pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan, tingkat daya beli masyarakat dan pertumbuhan
belanja konsumen. Selain itu, hasil operasi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pendorong ritel online di Indonesia, seperti
meningkatnya jumlah pembeli online, peningkatan infrastruktur logistik, dan meningkatnya penggunaan mobile payment.
Sehubungan dengan masing-masing faktor ini, hasil Perseroan bergantung terhadap kondisi di daerah non-Tier 1 di
Indonesia, yang merupakan daerah yang menjadi fokus bagi strategi pertumbuhan Perseroan. Pelemahan pada satu dari
faktor-faktor umum ini dapat memberikan dampak material dan merugikan kepada hasil operasi Perseroan.
Meskipun bisnis Perseroan dipengaruhi oleh faktor-faktor umum yang mempengaruhi industri Perseroan, hasil operasi
Perseroan lebih dipengaruhi secara langsung oleh faktor-faktor khusus Perseroan tertentu, termasuk:
Kemampuan Perseroan untuk menarik, mempertahankan, dan meningkatkan aktivitas pengguna
Pengalaman pengguna (user experience) adalah prioritas utama Perseroan. Tampilan yang menarik dan retensi pengguna
telah menjadi fokus utama sejak awal berdirinya Perseroan. Perseroan mengukur efektivitas dalam menarik dan
mempertahankan pengguna melalui beberapa indikator kinerja utama, termasuk jumlah pengguna terdaftar Perseroan,
TPV, ATU dan ATM. Per tanggal 31 Desember 2020, Perseroan telah mencapai lebih dari 100 juta pengguna terdaftar,
dimana 16,6 juta merupakan ATU dan selama dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 Perseroan
mencatat TPV sebesar Rp85 triliun.
Jumlah pengguna terdaftar, Mitra terdaftar, ATU dan ATM Perseroan terus meningkat. Peningkatan ini terutama didorong
oleh semakin populernya dan diakuinya brand dan platform Perseroan, preferensi konsumen untuk pengalaman belanja
inovatif yang disediakan Perseroan (khususnya inovasi dalam menjangkau konsumen di daerah non-Tier 1), meningkatnya
jumlah fitur dan penggunaan yang disediakan Perseroan baik untuk pengguna akhir maupun Mitra serta keragaman pilihan
dan harga menarik dari produk yang ditawarkan di platform Perseroan. Selain menambah pengguna terdaftar yang baru,
faktor-faktor pendorong tersebut juga mendorong pengguna yang sudah ada untuk meningkatkan aktivitas pengguna,
seperti yang diukur dari tingkat pembelian dan kecenderungan mereka untuk bertransaksi. Secara khusus, retensi
pengguna Perseroan bergantung pada penawaran produk yang lebih menarik (termasuk produk virtual dan produk fintech)
dibanding para pesaing, baik online maupun offline untuk memberikan solusi atas berbagai kebutuhan pengguna. Selain itu,
retensi Mitra Perseroan bergantung pada peluncuran produk, layanan dan fitur baru yang dapat menambah bisnis mereka
dan meningkatkan profitabilitas mereka. Hal tersebut menyebabkan TPV Perseroan telah mengalami pertumbuhan yang
signifikan.
Perseroan percaya bahwa pertumbuhan dan retensi pengguna di daerah non-Tier 1 adalah salah satu keunggulan
kompetitif Perseroan. Secara khusus, Perseroan yakin Mitra Perseroan, yang beroperasi sebagai infrastruktur Perseroan di
daerah non-Tier 1, merupakan bagian integral dalam menarik pengguna di daerah non-Tier 1, yang mungkin tidak akan
bertransaksi dengan Perseroan tanpa kehadiran Mitra tersebut; Perseroan juga yakin bahwa pengguna fitur pengiriman
uang Perseroan pada umumnya adalah pihak-pihak yang tidak memiliki akses ke perbankan digital. Perseroan juga
berencana untuk lebih meningkatkan jejaring sosial dan promosi dari mulut ke mulut, dan melakukan pemasaran online dan
offline untuk menarik pengguna baru dan meningkatkan kegiatan pengguna untuk meningkatkan TPV Perseroan. Karena
bisnis Perseroan masih dalam fase pertumbuhan dan mengingat kemampuan Perseroan untuk mengembangkan basis
pengguna dengan tingkat keterlibatan tinggi, Perseroan mengharapkan pertumbuhan berkelanjutan dalam basis pengguna
dan kegiatan pengguna Perseroan.
Kemampuan Perseroan membangun dan memelihara hubungan dengan pedagang dan Mitra
Selain skala dan tingkat aktivitas pengguna, pertumbuhan Perseroan juga didorong oleh skala pedagang di platform
Perseroan dan ketersediaan produk baik dari brand lokal maupun multinasional, maupun dari produsen FMCG, seperti
Unilever dan Garudafood. Pada tahun 2020, jumlah pedagang di platform Perseroan mencapai lebih dari 6 juta dan
Perseroan terus mengembangkan kemitraan dengan produsen FMCG. Pedagang dan produsen FMCG tertarik pada
platform Perseroan karena basis pengguna dan skala volume penjualan Perseroan yang besar serta pemasaran online
yang lebih tepat sasaran; dan, untuk pedagang, alat dan layanan Perseroan, seperti program dari Perseroan untuk
24
memulai, menjual, memasarkan dan mengelola yang memandu pedagang pemula melalui proses perdagangan elektronik,
dan layanan lain yang disediakan Perseroan.
Pada tahun 2020, Mitra terdaftar Perseroan mencapai 6,9 juta, di mana 3,6 juta merupakan ATM. Mitra tertarik pada
platform Perseroan pertama-tama karena jumlah produk yang ditawarkan, harga yang kompetitif jika dibanding pilihan
offline, dan pilihan logistik yang mudah, dimana semua ini sangat mendukung kegiatan perdagangan ritel FMCG offline dari
Mitra Perseroan; kedua, tawaran produk virtual dan tawaran layanan keuangan yang memungkinkan mereka untuk
mendiversifikasi sumber pendapatan Mitra; dan ketiga karena opsi dukungan bisnis Perseroan yang meningkatkan efisiensi
operasi sehari-hari Mitra.
Network effect dari basis pedagang dan Mitra Perseroan yang berkembang membentuk suatu siklus, di mana Mitra memiliki
akses ke produk-produk yang baru dan lebih kompetitif untuk dijual, yang seterusnya membantu Mitra mendapatkan lebih
banyak pelanggan dan akses ke platform Perseroan, terutama di daerah non-Tier 1, yang menghasilkan peningkatan
pertumbuhan basis pedagang Perseroan, seperti yang digambarkan di atas.
Kemampuan Perseroan untuk menyediakan produk populer dengan harga menarik di platform Perseroan juga bergantung
pada kemampuan Perseroan untuk menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan pedagang dan Mitra
Perseroan. Sebagai contoh, Perseroan mengandalkan pedagang Perseroan untuk menyediakan persediaan yang cukup
dan memenuhi pesanan dalam jumlah besar dengan cara yang efisien dan tepat waktu untuk memastikan pengalaman
yang baik bagi pengguna Perseroan, dan Perseroan mengandalkan Mitra Perseroan untuk menumbuhkan basis pengguna
terdaftar Perseroan dan mempromosikan platform Perseroan. Hingga saat ini, pengguna, Mitra, dan pedagang Perseroan
telah meningkat secara paralel sebagai akibat dari network effect platform Perseroan.
Kemampuan Perseroan untuk memonetisasi platform
Kemampuan Perseroan untuk memonetisasi platform dan jaringan Perseroan bergantung pada tiga pilar utama:
pertumbuhan TPV, pertumbuhan basis pengguna dan peluncuran produk baru yang sukses. TPV yang terus meningkat
secara langsung meningkatkan pendapatan Perseroan karena Perseroan membebankan biaya komisi yang dihitung
berdasarkan persentase atas TPV kepada pedagang dan Mitra, dan juga menghasilkan komisi dari biaya layanan logistik
yang dibayarkan pengguna saat membeli barang fisik. Untuk membantu meningkatkan TPV per pengguna, Perseroan
menyediakan sarana bagi pedagang dan Mitra seperti fitur periklanan dalam aplikasi Perseroan, saluran penjualan khusus
dan layanan pemasaran inovatif lainnya. Pertumbuhan dalam jumlah basis pengguna Perseroan dan aktivitas pengguna
baru juga meningkatkan TPV dengan mengembangkan jumlah calon pembeli bagi pedagang dan Mitra. Karena Mitra
bertindak sebagai pelanggan bagi pedagang dan mendorong pertumbuhan pengguna offline, pertumbuhan basis Mitra
Perseroan dan bagian dari TPV Perseroan yang disumbang oleh Mitra sangat penting. Terakhir, memperluas penawaran
layanan Perseroan ke lini-lini produk baru, seperti fintech dan produk virtual, memberikan peluang pendapatan langsung
bagi Perseroan untuk memonetisasi basis pengguna Perseroan.
Kemampuan Perseroan mengelola biaya dengan memanfaatkan skala ekonomis
Hasil operasi Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengelola biaya dan pengeluaran. Perseroan
memperkirakan biaya dan pengeluaran terus meningkat saat Perseroan mengembangkan bisnis dan menarik lebih banyak
pengguna dan pedagang ke platform Perseroan. Biaya Perseroan saat ini terutama terdiri dari biaya pemrosesan
pembayaran, biaya bandwidth dan server, biaya pegawai dan pengeluaran lain yang terkait dengan layanan Marketplace
online. Perseroan juga berinvestasi secara signifikan dalam kegiatan pemasaran untuk mempromosikan brand, produk dan
layanan Perseroan.
Perseroan yakin bahwa model bisnis Perseroan memiliki operating leverage yang signifikan dan memungkinkan Perseroan
untuk merealisasikan penghematan biaya struktural. Misalnya, karena basis pengguna Perseroan yang besar, Perseroan
dapat menarik banyak pedagang, yang kemudian menghasilkan sumber permintaan yang kuat untuk pemasaran online
Perseroan dan layanan pedagang lainnya. Seiring dengan berkembangnya skala bisnis Perseroan, Perseroan yakin bahwa
peningkatan skala, ditambah dengan network effect Perseroan, akan memungkinkan Perseroan untuk mendapatkan
keuntungan dari skala ekonomis yang semakin tinggi. Misalnya, biaya yang terkait dengan pengoperasian platform
Perseroan serta biaya operasional Perseroan tidak meningkat dengan kecepatan yang sama dengan pertumbuhan TPV,
karena tidak diperlukan peningkatan yang proporsional dalam jumlah tenaga kerja Perseroan untuk mendukung
pertumbuhan Perseroan. Perseroan mencapai skala ekonomis dalam operasi Perseroan karena pilihan barang dagangan
yang lebih banyak akan menarik lebih banyak pengguna, yang kemudian mendorong peningkatan skala volume penjualan
Perseroan dan menarik lebih banyak pedagang ke platform Perseroan. Selain itu, skala Perseroan menciptakan nilai
tambah bagi pedagang dengan menyediakan saluran efektif untuk menjual produk dalam jumlah besar dan dengan
menawarkan kepada mereka wawasan data yang komprehensif tentang preferensi pengguna dan permintaan pasar.
25
Perseroan percaya nilai manfaaat ini akan membuat platform Perseroan lebih menarik bagi pedagang dan lebih
meningkatkan penjualan dan pengeluaran mereka di platform Perseroan. Model bisnis ini juga memungkinkan Perseroan
untuk menghindari biaya, risiko dan persyaratan modal yang terkait dengan pengadaan barang dagangan atau
penyimpanan persediaan. Seiring dengan pertumbuhan bisnis Perseroan, Perseroan yakin dapat memanfaatkan skala
ekonomis untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional Perseroan seiring dengan berjalannya waktu.
Perseroan yakin model bisnis Perseroan juga akan menghasilkan skala ekonomis yang signifikan dalam biaya pemasaran.
Perseroan telah berinvestasi secara signifikan dalam kegiatan pemasaran untuk mempromosikan brand dan produk serta
layanan Perseroan. Beban penjualan dan pemasaran konsolidasian Perseroan menurun dari Rp2.322.629.532 ribu pada
tahun 2019 menjadi Rp1.519.717.878 ribu pada tahun 2020. Perseroan mengatribusikan penurunan ini dengan semakin
matangnya strategi Mitra Perseroan yang membutuhkan investasi awal yang signifikan, tetapi telah memungkinkan
Perseroan untuk menjangkau pengguna di daerah non-Tier 1 di mana akuisisi pelanggan lebih tidak kompetitif dan
hambatan untuk masuk lebih tinggi. Selain itu, Mitra Perseroan diberi insentif dengan kemungkinan adanya sumber
pendapatan tambahan untuk membantu mempromosikan fitur-fitur baru yang Perseroan kembangkan, yang memungkinkan
Perseroan untuk meluncurkan inovasi tanpa harus terlibat dalam kampanye pemasaran yang mahal. Keberhasilan strategi
pemasaran Mitra Perseroan ditunjukkan oleh penurunan CAC Perseroan. Demikian pula, setelah investasi awal yang
signifikan dalam pengeluaran umum dan administrasi untuk memfasilitasi pertumbuhan Perseroan yang pesat, pada paruh
kedua tahun 2019, Perseroan melakukan restrukturisasi dan peninjauan strategi bisnis yang menghasilkan penurunan biaya
terkait karyawan, utilitas, konsultasi dan biaya perjalanan pada tahun 2020. Tren menurunnya pengeluaran umum dan
administrasi secara keseluruhan ini terinterupsi oleh biaya one-off yang dikeluarkan untuk biaya migrasi dan instalasi pada
tahun 2020 terkait dengan peralihan Perseroan ke platform berbasis cloud.
Dampak COVID-19 pada Operasi dan Kinerja Keuangan Perseroan
Secara substansial semua pendapatan dan tenaga kerja Perseroan terpusat di Indonesia. Menanggapi gencarnya upaya
untuk mencegah penyebaran COVID-19, pemerintah Indonesia mengambil sejumlah tindakan, antara lain melakukan
karantina individu yang diduga terjangkit COVID-19, menghimbau penduduk di Indonesia untuk tinggal di rumah dan untuk
menghindari pertemuan publik, dan tindakan-tindakan lainnya. COVID-19 juga mengakibatkan penutupan sementara
banyak kantor perusahaan, toko ritel serta fasilitas manufaktur dan pabrik di seluruh Indonesia. Model "All-commerce"
Perseroan mendapatkan manfaat dari penutupan penjual ritel dan himbauan untuk tinggal di rumah, yang mendorong
pengeluaran ritel ke platform perdagangan elektronik dan Mitra Perseroan, yang berlokasi dekat dengan daerah-daerah
tempat tinggal. Selain dampak pada ritel barang fisik, keraguan pengguna untuk bepergian jauh selama COVID-19
mendorong peningkatan penggunaan produk virtual dan produk layanan keuangan yang ditawarkan melalui Mitra, sehingga
mendorong lalu lintas pelanggan tambahan ke Mitra.
Tren ini mungkin tidak akan terus berlanjut dan wabah COVID-19 dapat mempengaruhi operasi bisnis, kondisi keuangan
dan hasil operasi Perseroan untuk tahun 2021, mengingat masih ada ketidakpastian yang signifikan seputar wabah COVID19 dan perkembangan selanjutnya sebagai pandemi global, termasuk dampak dan efektivitas kegiatan vaksinasi. Oleh
karena itu, sejauh mana gangguan pada bisnis dan dampak terkait pada hasil dan prospek keuangan Perseroan untuk
tahun 2021 tidak dapat diperkirakan secara wajar untuk saat ini.
Pada tanggal 31 Desember 2020, Perseroan memiliki kas dan setara kas konsolidasian sebesar Rp1.484.437.936 ribu dan
aset keuangan lancar lainnya konsolidasian sebesar Rp57.933.913 ribu. Aset keuangan lancar Perseroan lainnya terutama
mencakup deposito berjangka di lembaga keuangan, yang sangat likuid.
4.
DASAR PENYAJIAN
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
(“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7
tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang diterbitkan oleh OJK.
Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten terhadap seluruh tahun yang disajikan, kecuali jika dinyatakan lain.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK, yang mencakup PSAK dan ISAK yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 tentang
“Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang diterbitkan oleh OJK. Kebijakan
ini telah diterapkan secara konsisten terhadap seluruh tahun yang disajikan, kecuali jika dinyatakan lain.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
26
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional setiap entitas dalam Kelompok Usaha. Tahun buku Kelompok Usaha adalah 1 Januari - 31 Desember.
5.
KETERANGAN AKUN-AKUN UTAMA
Pendapatan Perseroan dicatat sesuai dengan tiga segmen Perseroan, yaitu Marketplace, Mitra dan BPI:
● Pendapatan Marketplace
Pendapatan marketplace terutama berasal dari komisi yang dihasilkan dari penjualan oleh pedagang atas barang fisik
dan virtual produk di platform e-commerce. Selain itu, pendapatan marketplace diperoleh dari pengeluaran pemasaran
oleh pedagang Perseroan, yang bisa membeli advertising untuk ditujukan kepada pengguna dan prioritisasi
penempatan produk mereka, termasuk juga kampanye. Dan terakhir, pendapatan marketplace diperoleh dari
pemenuhan layanan logistik yang Perseroan tawarkan kepada pedagang, untuk mengirimkan produk fisik mereka
kepada pengguna Perseroan.
● Pendapatan Mitra
Pendapatan Mitra diperoleh dari komisi penjualan produk fisik oleh pedagang dan principal FMCG ke Mitra di platform
Mitra Bukalapak, dan komisi atas penjualan produk virtual oleh Mitra kepada pelanggan mereka. Selain itu,
pendapatan Mitra diperoleh dari penyediaan layanan logistik ke Mitra.
● Pendapatan BukaPengadaan (BPI)
Pendapatan BPI diperoleh dari penjualan yang difasilitasi oleh Perseroan atas produk Perseroan sendiri (seperti
perlengkapan kantor dan convenience goods) atau produk Mitra Perseroan, baik produk fisik maupun virtual yang
diperoleh dari platform Perseroan. Pendapatan BPI terdiri dari biaya barang dan marjin Perseroan atas barang fisik dari
penjual di marketplace dan produk virtual dari mitra Perseroan. Di segmen BPI, dari perspektif akuntansi, Perseroan
menanggung risiko kepemilikan barang dan karenanya pendapatan didasarkan pada harga jual. Di segmen
marketplace dan Mitra, Perseroan hanya berfungsi sebagai pasar dan perantara transaksi, sehingga komisi diakui
sebagai pendapatan Perseroan.
Tabel berikut ini menjabarkan rincian pendapatan neto Perseroan berdasarkan segmen usaha untuk masing-masing
tahun/periode yang dinyatakan:
Keterangan
Marketplace
Mitra
BukaPengadaan
Pendapatan Neto Konsolidasian
(dalam ribuan Rupiah)
31 Desember
2019
2018
275.096.589
14.843.709
1.967.197
291.907.495
731.057.603
73.665.617
271.880.671
1.076.603.891
2020
1.031.885.612
198.829.762
120.949.086
1.351.664.460
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019
Pendapatan neto konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp1.351.664.460 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp275.060.569 ribu atau sebesar 25,5% dari pendapatan neto
konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp1.076.603.891 ribu. Hal ini
terutama disebabkan oleh TPV bertumbuh baik di segmen marketplace maupun segmen Mitra. Pertumbuhan pendapatan
ini kurang dari peningkatan TPV Perseroan sebesar 48%, terutama karena dampak penurunan pendapatan di segmen BPI
Perseroan, dimana pendapatan dicatat dari harga pokok dan marjin Perseroan atas barang fisik dari penjual di pasar dan
produk virtual dari mitra Perseroan, berbeda dengan segmen Marketplace dan Mitra di mana Perseroan hanya melayani
sebagai Marketplace dan sarana untuk transaksi dimana Perseroan mengakui komisi sebagai pendapatan. Dengan
demikian, meskipun kontribusi BPI hanya sebagian kecil dari TPV dan laba operasi, BPI memiliki efek yang tidak
proporsional terhadap pendapatan.
●
Pendapatan Marketplace. Pendapatan neto konsolidasian segmen Marketplace Perseroan meningkat 41,1% menjadi
Rp1.031.885.612 ribu pada tahun 2020, dari Rp731.057.603 ribu pada tahun 2019, terutama disebabkan oleh dampak
sepanjang tahun dari penerapan biaya Super Seller, produk-produk digital baru dan komisi.
●
Pendapatan Mitra. Pendapatan neto konsolidasian segmen Mitra Perseroan meningkat sebesar 169,9% menjadi
Rp198.829.762 ribu pada tahun 2020 dari Rp73.665.617 ribu pada tahun 2019, terutama karena perluasan area
cakupan dan penambahan jumlah Mitra yang pesat dan produk-produk digital yang baru diluncurkan untuk Mitra pada
tahun 2020.
27
●
Pendapatan BPI. Pendapatan neto konsolidasian segmen BPI Perseroan turun 55,5% menjadi Rp120.949.086 ribu
pada tahun 2020, dari Rp271.880.671 ribu pada tahun 2019, karena Perseroan mendorong segmen BPI Perseroan
untuk fokus pada profitabilitas, berbeda dengan fokusnya pada pertumbuhan segmen BPI pada tahun 2019.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018
Pendapatan neto konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp1.076.603.891 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp784.696.396 ribu atau sebesar 268,8% dari pendapatan
konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp291.907.495 ribu. Hal ini
terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan di Marketplace, Mitra dan BPI yang semuanya meningkat sejalan
dengan pertumbuhan TPV. Pada tahun 2019 juga terjadi peningkatan fokus pada monetisasi saat Perseroan mulai
mengalokasikan kembali sumber daya dan fokus ke profitabilitas daripada pertumbuhan TPV.
●
Pendapatan Marketplace. Pendapatan neto konsolidasian segmen Marketplace Perseroan meningkat 165,7% menjadi
Rp731.057.603 ribu pada tahun 2019, dari Rp275.096.589 ribu pada tahun 2018, terutama disebabkan oleh dampak
tahun parsial dari program Super Seller Perseroan dan peningkatan komisi transaksi pihak ketiga (take rate).
●
Pendapatan Mitra. Pendapatan neto konsolidasian segmen Mitra Perseroan meningkat 396,3% menjadi Rp73.665.617
ribu pada tahun 2019, dari Rp14.843.709 ribu pada tahun 2018, seiring dengan peningkatan jaringan Mitra Perseroan.
●
Pendapatan BPI. Pendapatan neto konsolidasian segmen BPI Perseroan secara signifikan menjadi Rp271.880.671
ribu pada tahun 2019, dari Rp1.967.197 ribu pada tahun 2018, terutama karena relaunch BPI pada tahun 2019, dan
pertumbuhan pendapatan yang disebabkan oleh penjualan voucher listrik.
Beban Pokok Pendapatan
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019
Beban pokok pendapatan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp123.260.464 ribu mengalami penurunan sebesar Rp144.616.025 ribu atau sebesar 54,0% dari beban pokok
pendapatan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp267.876.489
ribu. Hal ini terutama dikarenakan penurunan pada penjualan produk virtual (utamanya voucher elektrik yang memiliki
contribution margin rendah) di segmen BPI, yang disebabkan oleh fokus BPI pada produk-produk dengan contribution
margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan 2019 dan mengurangi penjualan atas voucher listrik yang memiliki
contribution margin yang lebih rendah.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018
Beban pokok pendapatan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp267.876.489 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp267.876.489 ribu atau sebesar 100,0% dari beban pokok
pendapatan konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp nihil.
Selama tahun 2018 Perseroan membukukan beban pokok pendapatan nihil karena BPI belum mulai beroperasi. Sejak
tahun 2019, BPI mulai menyediakan barang dan jasa yang terdiri dari produk fisik dan virtual, yaitu jasa, otomotif, elektronik,
TI, gaya hidup, pemeliharaan perbaikan dan pengoperasian, peralatan kantor dan kebutuhan sehari-hari, yang biayanya
merupakan seluruh beban pokok pendapatan Perseroan.
Beban Penjualan dan Pemasaran
Beban penjualan dan pemasaran konsolidasian terutama terdiri dari voucher, iklan online dan offline, biaya akuisisi penjual /
Mitra dan layanan pendukung, biaya koordinasi dan channel pembayaran, serta biaya lain yang terkait dengan aktivitas
penjualan dan pemasaran. Pengeluaran periklanan offline mencakup aktivitas pembuatan konten. Perseroan
memperkirakan biaya penjualan dan pemasaran meningkat di masa mendatang sejalan dengan upaya Perseroan
meningkatkan brand awareness, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan membangun skala, namun menurun dengan
pertumbuhan skala ekonomis.
28
Keterangan
Vouchers
Mitra
Subsidi fitur
Saluran pembayaran
Iklan online
Iklan offline
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5
milyar)
Beban penjualan dan pemasaran
konsolidasian
(dalam ribuan Rupiah)
2018
601.023.795
261.491.897
41.898.757
125.423.510
479.494.494
469.475.824
31 Desember
2019
763.388.245
530.742.109
75.762.377
250.191.099
367.528.005
263.905.489
18.348.307
71.112.208
21.663.842
1.997.156.584
2.322.629.532
1.519.717.878
2020
438.071.387
430.387.175
291.048.409
121.750.990
131.083.901
85.712.174
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019
Beban penjualan dan pemasaran konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp1.519.717.878 ribu mengalami penurunan sebesar Rp802.911.654 ribu atau sebesar 34,6% dari beban
penjualan dan pemasaran konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar
Rp2.322.629.532 ribu. Hal ini terutama disebabkan Perseroan memulai strategi efisiensi selama pandemi COVID-19:
berfokus pada kegiatan-kegiatan promosi dan pemasaran yang paling efisien, sekaligus mengurangi subsidi promosi serta
inisiatif dan channel pemasaran, baik offline maupun online. Dikarenakan oleh dampak dari pandemi COVID-19, Perseroan
dapat mengurangi secara signifikan penyediaan voucher yang sebelumnya diberikan oleh Perseroan untuk menarik
konsumen kepada layanan e-commerce Perseroan.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018
Beban penjualan dan pemasaran konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019
adalah sebesar Rp2.322.629.532 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp325.472.948 ribu atau sebesar 16,3% dari beban
penjualan dan pemasaran konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar
Rp1.997.156.584 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban vouchers sebesar Rp162.364.450 ribu dan
beban O2O sebesar Rp269.250.212 ribu. Kenaikan biaya voucher ditujukan untuk mendorong pertumbuhan brand
awareness keterlibatan pengguna di platform Perseroan, termasuk terkait dengan peluncuran kategori Super Seller.
Kenaikan biaya O2O terkait dengan pembangunan jaringan distribusi, melalui mitra distribusi, untuk melayani pelanggan di
seluruh Indonesia.
Beban Umum dan Administrasi
Tabel berikut ini menjabarkan rincian beban umum dan administrasi konsolidasian Perseroan untuk masing-masing periode
yang dinyatakan:
Keterangan
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Internet, hosting, penyimpanan dan
pemeliharaan data
Penyusutan dan amortisasi
Sewa
Imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset hak guna
Utilitas dan rekrutmen
Konsultasi dan biaya manajemen
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5
miliar)
Total beban umum dan administrasi
konsolidasian
(dalam ribuan Rupiah)
2018
418.060.161
31 Desember
2019
734.246.766
72.096.218
64.835.471
18.088.267
25.777.135
100.187.113
-
232.400.026
154.276.433
34.769.892
34.078.066
28.052.791
23.952.453
553.925.319
167.026.195
32.517.124
21.168.409
19.216.467
16.723.510
9.701.518
37.744.951
25.599.114
3.526.129
736.789.316
1.267.375.541
1.497.479.742
29
2020
673.675.071
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019
Beban umum dan administrasi konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp1.497.479.742 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp230.104.201 ribu atau sebesar 18,2% dari beban umum
dan administrasi konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar
Rp1.267.375.541 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh beban transisi dan migrasi terkait peralihan Perseroan ke teknologi
berbasis cloud, yang Perseroan perkirakan tidak akan berulang (bersifat one-off).
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018
Beban umum dan administrasi konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp1.267.375.541 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp530.586.225 ribu atau sebesar 72,0% dari beban umum
dan administrasi konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar
Rp736.789.316 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan gaji, upah dan tunjangan karyawan sebesar
Rp316.186.605 ribu karena adanya peningkatan jumlah karyawan dan efek setahun penuh dari kenaikan jumlah karyawan
Perseroan di akhir tahun 2018.
Pendapatan/(beban) operasi lainnya
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019
Beban operasi lainnya konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp48.880.203 ribu mengalami penurunan sebesar Rp11.221.671 ribu atau sebesar 18,7% dari beban operasi lainnya
konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp60.101.874 ribu. Hal ini
terutama disebabkan oleh penerapan dari PSAK 73 dan dikarenakan fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018
Beban operasi lainnya konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp60.101.874 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp218.844.614 ribu atau sebesar 137,9% dari posisi pendapatan
operasi lainnya konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar
Rp158.742.740 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah.
Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan - Neto
Penghasilan kena pajak dihitung berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang telah mencakup penyesuaian fiskal. Tarif
pajak penghasilan badan Indonesia adalah 22% dari penghasilan kena pajak untuk tahun fiskal 2021 dan 20% dari
penghasilan kena pajak mulai tahun fiskal 2022.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2020 Tentang Pengurangan Tarif Pajak
Penghasilan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Berbentuk Perusahaan Terbuka (“PP-30/2020”). Ketentuan PP-30/2020
mengatur bahwa perusahaan terbuka berhak atas pengurangan lebih lanjut sebesar 3% dari tarif pajak penghasilan badan
yang berlaku, yang harus dipenuhi persyaratan berikut:
a. Merupakan perusahaan publik dengan setidaknya 40% dari total modal disetor yang diperdagangkan di BEI;
b. 40% saham yang diperdagangkan tersebut harus dimiliki oleh paling sedikit 300 pihak dimana maksimum partisipasi
masing-masing pihak harus kurang dari 5% dari total modal disetor; dan
c. Pihak sebagaimana dimaksud pada butir b di atas tidak termasuk:
(i) perusahaan publik yang melakukan pembelian kembali saham, dan / atau
(ii) pihak yang dianggap sebagai pihak berelasi, yaitu pengendali dan / atau pemegang saham utama di bawah peraturan
pasar modal.
Persyaratan di atas harus dipenuhi untuk jangka waktu minimal 183 hari kalender dalam setiap tahun fiskal. Berdasarkan
pemenuhan ketentuan di atas, maka tarif pajak penghasilan badan yang berlaku akan menjadi 19% untuk tahun fiskal 2021
dan 17% untuk tahun fiskal 2022 dan seterusnya.
30
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019
Perseroan mencatat manfaat pajak penghasilan konsolidasian sebesar Rp483.100.591 ribu pada tahun 2020 untuk
memperhitungkan aset pajak tangguhan. Pada tahun 2019 Perseroan membukukan nihil dalam beban pajak penghasilan
pada konsolidasian tahun 2019 karena pendapatan sebelum pajak penghasilan yang negatif.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018
Perseroan membukukan beban pajak penghasilan konsolidasian nihil pada tahun 2019. Pada tahun 2018, Perseroan
mencatatkan beban pajak penghasilan konsolidasian sebesar Rp10.194.728 ribu dikarenakan adanya pembalikkan aset
pajak tangguhan tahun 2017 terkait dengan ketidakpastian pemanfaatan aset pajak tangguhan dengan menggunakan
pendapatan kena pajak di masa depan.
6.
Rugi periode/tahun berjalan
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019
Rugi periode/tahun berjalan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp1.349.042.153 ribu mengalami perbaikan sebesar Rp1.446.307.847 ribu atau sebesar 51,7% dari rugi tahun
berjalan konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp2.795.350.000
ribu.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018
Rugi periode/tahun berjalan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp2.795.350.000 ribu mengalami kenaikan sebesar Rp551.929.671 ribu atau sebesar 24,6% dari rugi tahun
berjalan konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp2.243.420.329
ribu.
7.
KINERJA OPERASIONAL PER SEGMEN
Untuk keperluan manajemen, Kelompok Usaha dikelola menjadi unit bisnis berdasarkan produk dan memiliki tiga segmen
pelaporan, sebagai berikut:
●
Marketplace, mencakup segala aktivitas yang ada di marketplace atas penyediaan jasa fitur, logistik, virtual product,
fintech, pemasaran, Bukausaha, BukaMobil dan BukaMotor, dan jasa marketplace lainnya.
●
Mitra, mencakup aktivitas mitra sebagai agen dengan pihak ketiga.
●
BukaPengadaan, mencakup aktivitas pengadaan barang dan jasa.
Manajemen memantau hasil operasi dari setiap unit bisnis secara terpisah untuk tujuan pembuatan keputusan yang
berkaitan dengan pengalokasian sumber daya dan penilaian kinerja.
Keterangan
Pendapatan neto
Beban pokok pendapatan
Beban penjualan dan
pemasaran
Beban umum dan administrasi
Beban operasi lainnya
Hasil Segmen
(dalam ribuan Rupiah)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020
Mitra/O2O
Buka Pengadaan
Marketplace
198.829.762
128.294.143
1.031.982.148
-121.916.691
-1.547.917
-430.387.175
-838.962
-1.095.123.639
-36.058.923
-267.616.336
-11.223.761
-23.188.467
-28.873.738
-1.450.335.929
-25.728.658
-1.540.753.995
31
Keterangan
Pendapatan neto
Beban pokok pendapatan
Beban penjualan dan
pemasaran
Beban umum dan administrasi
Beban operasi lainnya
Hasil Segmen
Keterangan
Pendapatan neto
Beban penjualan dan
pemasaran
Beban umum dan
administrasi
Beban operasi lainnya
Hasil Segmen
(dalam ribuan Rupiah)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019
Mitra/O2O
Buka Pengadaan
Marketplace
73.665.617
271.880.671
731.057.603
-266.827.464
-1.049.025
-530.742.109
-36.694
-1.791.850.729
-35.154.141
-492.230.633
-13.219.098
78
-8.202.507
-1.219.002.302
-60.101.952
-2.340.946.405
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
Mitra/O2O
Buka Pengadaan
14.868.709
1.967.197
(dalam ribuan Rupiah)
Marketplace
275.071.589
-261.491.897
-190.063
-1.735.474.624
-11.918.331
-6.459
-724.864.526
-258.541.519
1.770.675
158.742.740
-2.026.524.821
Peningkatan pendapatan neto konsolidasian Perseroan terutama disebabkan oleh peningkatan yang terjadi pada segmen
Marketplace dan Mitra. Peningkatan pendapatan neto konsolidasian pada segmen Marketplace terutama disebabkan oleh
peningkatan transaksi dan jumlah pelanggan baik dari kategori produk fisik maupun produk digital. Peningkatan pendapatan
neto konsolidasian pada segmen Mitra terutama disebabkan oleh strategi perluasan pasar dengan meningkatnya jangkauan
dan jumlah Mitra yang bekerja sama dengan Perseroan, serta penambahan produk digital yang bisa dimanfaatkan oleh
Mitra untuk meningkatkan penghasilan usaha mereka.
Peningkatan profitabilitas Perseroan sejalan dengan peningkatan pendapatan neto dan efisiensi pada beban penjualan dan
pemasaran. Pada tahun 2020 Perseroan memulai strategi efisiensi kas selama pandemi COVID-19: berfokus pada
kegiatan-kegiatan promosi dan pemasaran dengan efisiensi tertinggi, sekaligus mengurangi subsidi promosi, baik offline
maupun online. Dikarenakan dampak dari pandemi COVID-19, Perseroan dapat mengurangi secara signifikan penyediaan
voucher yang sebelumnya diberikan oleh Perseroan untuk menarik konsumen kepada layanan e-commerce Perseroan.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019
Berdasarkan segmen usaha, kontribusi terbesar pendapatan neto konsolidasian untuk tahun 2020 adalah marketplace yaitu
sebesar 75,9% atau senilai Rp1.031.982.148. ribu Kenaikan penjualan neto di tahun 2020 terutama disebabkan oleh
kenaikan pendapatan neto konsolidasian di marketplace sebesar 41,2% atau senilai dengan Rp300.924.545 ribu.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018
Berdasarkan segmen usaha, kontribusi terbesar pendapatan neto konsolidasian untuk tahun 2019 adalah marketplace yaitu
sebesar 67,9% atau senilai Rp731.057.603 ribu. Kenaikan pendapatan neto konsolidasian di tahun 2019 terutama
disebabkan oleh kenaikan pendapatan neto konsolidasian di marketplace sebesar 165,8% atau senilai dengan
Rp455.986.014 ribu.
8.
ANALISA PERKEMBANGAN POSISI KEUANGAN
ASET
Keterangan
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha – neto
Pihak ketiga
2018
31 Desember
(dalam ribuan Rupiah)
2019
2020
2.049.299.693
883.986.972
1.484.437.936
91.426.938
335.008.280
149.534.383
32
Keterangan
Pihak berelasi
Piutang lain-lain – neto
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Uang muka dan biaya dibayar di muka
Pajak dibayar di muka
Aset keuangan lancar lainnya
Total Aset Lancar
Aset tidak lancar
Aset tetap - neto
Aset hak guna - neto
Klaim atas pengembalian pajak
Aset pajak tangguhan
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi saham
Aset takberwujud - neto
Biaya dibayar di muka - tidak lancar
Aset tidak lancar lainnya
Total Aset Tidak Lancar
Total Aset
2018
13.731.461
31 Desember
(dalam ribuan Rupiah)
2019
21.948.664
2020
16.186.882
55.823.701
67.621.010
80.723.097
121.696.849
17.082.858
2.497.405.607
39.291.340
2.303.993
103.295.850
38.419.765
18.353.704
1.442.608.568
11.205.602
0
25.415.296
25.101.293
57.933.913
1.769.815.305
536.139.184
1.064.214
9.270.027
4.057.017
20.164.546
570.694.988
3.068.100.595
451.566.793
123.070.495
183.000
7.770.027
3.073.715
3.069.062
22.311.071
611.044.163
2.053.652.731
271.552.233
63.464.883
477.792.167
3.148.606
2.268.878
1.731.593
3.883.772
823.842.132
2.593.657.437
Aset Lancar
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Jumlah aset lancar konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2020 mengalami kenaikan 22,68% atau senilai
Rp327.206.737 ribu dari Rp1.442.608.568 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp1.769.815.305 ribu pada
tanggal 31 Desember 2020. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas konsolidasian
sebesar 67,93% atau senilai Rp600.450.964 ribu dari Rp883.986.972 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi
Rp1.484.437.936 ribu pada tanggal 31 Desember 2020, yang berasal dari penerimaan kas dari tambahan kontribusi modal
pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp1.747.478.139 ribu dan penerimaan kas sebesar
Rp118.393.792 ribu sehubungan dengan pengembalian pajak, yang sebagiannya diimbangi oleh kerugian operasional
Perseroan.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Jumlah aset lancar konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami penurunan 42,24% atau senilai
Rp1.054.797.039 ribu dari Rp2.497.405.607 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp1.442.608.568 ribu pada
tanggal 31 Desember 2019. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kas dan setara kas konsolidasian sebesar
56,86% atau senilai Rp1.165.312.721 ribu dari Rp2.049.299.693 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi
Rp883.986.972 ribu pada tanggal 31 Desember 2019.
Aset Tidak Lancar
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Jumlah aset tidak lancar konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2020 mengalami kenaikan 34,83% atau senilai
Rp212.797.969 ribu dari Rp611.044.163 ribu pada tahun 2019 menjadi Rp823.842.132 ribu pada tahun 2020. Kenaikan
tersebut terutama disebabkan oleh aset pajak tangguhan konsolidasian senilai Rp477.792.167 ribu pada tahun 2020.
Pengakuan aset pajak tangguhan tersebut diperoleh pada tahun 2020 ketika Perseroan mencatatkan sebagian dari
kerugian Perseroan untuk tahun tersebut sebagai aset pajak tangguhan. Pada tahun sebelumnya, Perseroan tidak
mencatat aset pajak tangguhan dikarenakan keputusan manajemen mempertimbangkan keterbatasan peluang atas
penghasilan kena pajak untuk memanfaatkan aset pajak tangguhan sampai dengan lima tahun periode pemanfaatan.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Jumlah aset tidak lancar konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami peningkatan 7,07% atau senilai
Rp40.349.175 ribu dari Rp570.694.988 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp611.044.163 ribu pada tanggal 31
Desember 2019. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh klaim atas pengembalian pajak sebesar Rp123.070.495 ribu.
33
Total Aset
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Total aset konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 adalah Rp2.593.657.437 ribu, naik 26,29% dari total
aset konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp2.053.652.731 ribu. Kenaikan total aset
konsolidasian Perseroan terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas konsolidasian sebesar 67,93% atau senilai
Rp600.450.964 ribu, serta kenaikan aset pajak tangguhan konsolidasian senilai Rp477.792.167 ribu.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Total aset konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp2.053.652.731 ribu, turun 33,06% dari total
aset konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp3.068.100.595 ribu. Penurunan total aset
Perseroan terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas konsolidasian sebesar Rp1.165.312.721 ribu terutama
karena kerugian operasional Perseroan, serta penurunan aset tetap neto konsolidasian Perseroan sebesar Rp84.572.391
ribu. Penurunan ini diimbangi dengan peningkatan piutang usaha dari pihak ketiga konsolidasian sebesar Rp243.581.342
ribu seiring dengan berkembangnya pasar Perseroan.
LIABILITAS
Keterangan
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang pajak
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek
Liabilitas sewa
- bagian lancar
Uang muka dari pelanggan
Total Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas sewa jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Penyisihan biaya pembongkaran
Total liabilitas jangka panjang
TOTAL LIABILITAS
2018
31 Desember
(dalam ribuan Rupiah)
2019
2020
103.922.598
30.897.668
60.110.591
1.970.103
61.221.316
10.970.831
517.070.654
70.627.296
11.975.712
282.841.485
62.811.728
233.022.963
30.404.427
4.862.492
400.482.327
96.620.224
237.570.895
63.483.462
5.814.866
378.095.994
99.103.331
1.080.147.141
3.066.588
830.539.715
17.208.636
8.522.093
881.991.424
28.074.741
28.074.741
1.108.221.882
67.926.791
67.926.791
898.466.506
51.000.328
45.895.484
6.934.533
103.830.345
985.821.769
Liabilitas Jangka Pendek
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Jumlah liabilitas jangka pendek konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2020 mengalami kenaikan 6,19% atau senilai
Rp51.451.709 ribu dari Rp830.539.715 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp881.991.424 ribu pada tanggal 31
Desember 2020. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya kenaikan di utang usaha pihak berelasi konsolidasian
sebesar 456,87% atau senilai Rp9.000.728 ribu dari Rp1.970.103 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi
Rp10.970.831 ribu pada tanggal 31 Desember 2020. Selain itu, terdapat juga kenaikan yang signifikan pada uang muka dari
pelanggan konsolidasian sebesar 177,90% atau senilai dengan Rp5.455.505 ribu dari Rp3.066.588 ribu pada tanggal 31
Desember 2019 menjadi Rp8.522.093 ribu pada tanggal 31 Desember 2020 dan kenaikan pada utang lain-lain pihak
berelasi konsolidasian sebesar 108,80% atau senilai Rp33.079.035 ribu dari Rp30.404.427 ribu pada tanggal 31 Desember
2019 menjadi Rp63.483.462 ribu pada tanggal 31 Desember 2020.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Jumlah liabilitas jangka pendek konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami penurunan 23,11% atau senilai
Rp249.607.426 ribu dari Rp1.080.147.141 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp830.539.715 ribu pada tanggal
31 Desember 2019. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya utang usaha pihak berelasi konsolidasian
34
sebesar 93,62% atau senilai Rp28.927.565 ribu dari Rp30.897.668 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi
Rp1.970.103 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Selain itu, terdapat juga penurunan yang signifikan pada utang pajak
konsolidasian sebesar 59,40% atau senilai dengan Rp7.113.220 ribu dari Rp11.975.712 ribu pada tanggal 31 Desember
2018 menjadi Rp4.862.492 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Di lain sisi, terdapat peningkatan pada liabilitas imbalan
kerja karyawan jangka pendek konsolidasian sebesar 53,83% atau senilai Rp33.808.496 ribu dari Rp62.811.728 ribu pada
tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp96.620.224 ribu pada tanggal 31 Desember 2019.
Liabilitas Jangka Panjang
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Jumlah liabilitas jangka panjang konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2020 mengalami kenaikan 52,86% atau senilai
Rp35.903.554 ribu dari Rp67.926.791 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp103.830.345 ribu pada tanggal 31
Desember 2020. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh liabilitas sewa jangka panjang konsolidasian sebesar 100%
atau senilai Rp51.000.328 ribu dari nihil pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp51.000.328 ribu pada tanggal 31
Desember 2020. Di lain sisi, terdapat penurunan pada liabilitas imbalan kerja karyawan konsolidasian sebesar 32,43% atau
senilai Rp22.031.307 ribu dari Rp67.926.791 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp45.895.484 ribu pada tanggal
31 Desember 2020.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Jumlah liabilitas jangka panjang konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami kenaikan 141,95% atau senilai
Rp39.852.050 ribu dari Rp28.074.741 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp67.926.791 ribu pada tanggal 31
Desember 2019. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh liabilitas imbalan kerja karyawan konsolidasian sebesar
141,95% atau senilai Rp39.852.050 ribu dari Rp28.074.741 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp67.926.791
ribu pada tanggal 31 Desember 2019.
Total Liabilitas
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Total liabilitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 adalah Rp985.821.769 ribu, meningkat 9,72% dari
total liabilitas konsolidasian Perseroan sebesar Rp898.466.506 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan dalam
total liabilitas konsolidasian Perseroan terutama yang disebabkan oleh penerapan awal PSAK 73 menyebabkan Perseroan
mengakui liabilitas sewa konsolidasian sebesar Rp68.208.964 ribu per tanggal 31 Desember 2020 dan peningkatan utang
lain-lain pada rekening amanat konsolidasian Perseroan kepada pihak berelasi, yang meningkat sebesar Rp33.079.035 ribu
selama tahun 2020, karena fluktuasi pada akun escrow pihak berelasi.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Total liabilitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp898.466.506 ribu, mengalami
penurunan 18,93% dari total liabilitas konsolidasian Perseroan sebesar Rp1.108.221.882 ribu pada tanggal 31 Desember
2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan sebesar Rp397.010.132 ribu pada utang usaha dan lain-lain
konsolidasian, diimbangi sebagian oleh peningkatan biaya akrual konsolidasian sebesar Rp117.640.842 ribu.
EKUITAS
2018
31 Desember
2019
7.246.789
5.410.293.507
1.417.372.911
6.004.734.202
Keterangan
Modal saham - nilai nominal
Rp1.000 (angka penuh) dan
Rp3.000.000 (angka penuh) per saham
Modal dasar - (2020: 20.231.509
saham; 2019: 19.031.509 saham;
2018: 18.267.878 saham)
Modal ditempatkan dan disetor
penuh (2020: 8.161.561 saham;
2019: 7.797.926 saham;
2018: 7.246.789 saham)
Tambahan modal disetor
35
(dalam ribuan Rupiah)
2020
2.508.277.911
6.623.547.557
2018
31 Desember
2019
38.949.528
4.002
-3.507.618.771
11.003.466
1.959.878.521
192
1.959.878.713
46.586.173
-6.302.968.771
-10.538.290
1.155.186.225
1.155.186.225
Keterangan
Selisih nilai transaksi dengan pihak
Nonpengendali
Ekuitas lain-lain
Uang muka penyertaan modal
Akumulasi defisit
Penghasilan komprehensif lain
Total
Kepentingan Nonpengendali
Total Ekuitas
(dalam ribuan Rupiah)
2020
39.400.000
59.246.858
-7.654.886.018
21.639.931
1.597.226.239
10.609.429
1.607.835.668
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Jumlah ekuitas konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp1.607.835.668 ribu, jumlah ekuitas ini
mengalami kenaikan sebesar Rp452.649.443 ribu atau 39,18% dibandingkan tanggal 31 Desember 2019 sebesar
Rp1.155.186.225 ribu. Terjadinya kenaikan jumlah ekuitas ini disebabkan utamanya oleh peningkatan pada tambahan
modal disetor Perseroan sebesar 10,3% dan modal dasar Perseroan sebesar 76,97%. Selain itu, pada tahun 2021
Perseroan telah menerima tambahan setoran modal sebesar Rp1.958.553.309 ribu dari pemegang saham Perseroan.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Jumlah ekuitas konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 tercatat sebesar Rp1.155.186.225 ribu, jumlah ekuitas ini
mengalami penurunan sebesar Rp804.692.488 ribu atau 41,06% dibandingkan tanggal 31 Desember 2018 sebesar
Rp1.959.878.713 ribu. Terjadinya penurunan jumlah ekuitas ini disebabkan utamanya oleh penurunan di akumulasi defisit
sebesar 79,69% dan uang muka sebesar 100,00%.
9.
SUMBER MODAL DAN LIKUIDITAS
Sumber likuiditas Perseroan berasal dari penerimaan atas pendapatan Perseroan dan investasi oleh para pemegang
saham. Perseroan percaya bahwa kas dan setara kas Perseroan saat ini, dana yang diterima dari Penawaran Umum ini dan
arus kas yang didapat dari operasi akan cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan belanja modal Perseroan untuk
setidaknya 12 bulan ke depan. Siklus konversi kas Perseroan telah menurun pada tahun 2020 sebagai akibat dari
penagihan piutang yang lebih pendek dan hari terutang yang lebih lama. Penurunan penjualan hari terutang disebabkan
oleh perbaikan operasional yang memungkinkan proses rekonsiliasi dan penagihan lebih cepat, sedangkan days payable
outstanding Perseroan telah meningkat karena Perseroan telah bernegosiasi dengan rekanan Perseroan untuk
meningkatkan persyaratan pembayaran Perseroan. Perseroan dapat memutuskan untuk meningkatkan posisi likuiditas
Perseroan atau meningkatkan cadangan kas Perseroan untuk investasi masa depan melalui tambahan ekuitas dan
pembiayaan hutang. Penerbitan dan penjualan ekuitas tambahan akan mengakibatkan dilusi lebih lanjut bagi pemegang
saham Perseroan. Timbulnya utang akan mengakibatkan peningkatan kewajiban tetap dan dapat mengakibatkan perjanjian
operasi yang akan membatasi operasi Perseroan. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pembiayaan akan tersedia, atau
tersedia dalam jumlah atau dengan persyaratan yang dapat diterima.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, sumber likuiditas yg material yg belum digunakan berasal dari investasi para
pemegang saham.
Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang
mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan.
Per tanggal 31 Desember 2020, pada dasarnya seluruh kas dan setara kas Perseroan dimiliki di Indonesia, dan 76,8%
dalam mata uang dolar AS.
Dalam memanfaatkan dana yang Perseroan terima dari Penawaran Umum ini, Perseroan dapat memberikan kontribusi
modal tambahan kepada anak perusahaan Perseroan di Indonesia, mendirikan anak perusahaan baru di Indonesia dan
memberikan kontribusi modal kepada anak perusahaan baru di Indonesia ini, memberikan pinjaman kepada anak
perusahaan Perseroan di Indonesia atau mengakuisisi entitas luar negeri yang beroperasi di Indonesia dalam transaksi luar
negeri sesuai dengan penggunaan dana Perseroan.
36
Analisa Arus Kas
Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar arus kas Perseroan.
Keterangan
Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
Efek perubahan kurs mata uang asing terhadap kas dan
setara kas
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE/TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE/TAHUN
2018
-1.811.004.031
-546.497.189
4.163.762.608
1.806.261.388
31 Desember
2019
-3.061.605.293
-83.302.800
2.004.562.815
-1.140.345.278
1.003.908
242.034.397
2.049.299.693
-24.967.443
2.049.299.693
883.986.972
(dalam ribuan Rupiah)
2020
-1.154.372.038
-1.437.080
1.747.478.139
591.669.021
8.781.943
883.986.972
1.484.437.936
Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi
Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan operasi konsolidasian pada tahun 2020 adalah Rp1.154.372.038 ribu,
dibandingkan dengan Rp3.061.605.293 ribu pada tahun 2019. Perbedaan ini didorong oleh peningkatan penerimaan kas
dari pelanggan konsolidasian sebesar Rp713.850.390 ribu yang didorong oleh strategi monetisasi Perseroan, pertumbuhan
TPV dan perbaikan prosedur rekonsiliasi dan penagihan, pencadangan kas dari pengguna dan pembayaran kepada
pedagang konsolidasian sebesar Rp33.882.267 ribu dan penerimaan kas dari klaim restitusi pajak konsolidasian sebesar
Rp118.393.792 ribu dan penurunan pembayaran kepada pemasok dan karyawan konsolidasian sebesar Rp1.111.182.451
ribu didorong oleh penurunan dalam beban penjualan dan pemasaran konsolidasian serta dampak dari persyaratan
pembayaran yang diperpanjang kepada pemasok Perseroan.
Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan operasi konsolidasian pada tahun 2019 adalah Rp3.061.605.293 ribu,
dibandingkan dengan Rp1.811.004.031 ribu pada tahun 2018 karena pembayaran kepada pemasok dan karyawan
konsolidasian meningkat lebih cepat daripada penerimaan kas yang sesuai dari pelanggan selama pertumbuhan platform
Perseroan. Selain peningkatan kas yang digunakan untuk kegiatan operasi ini juga karena penurunan penerimaan dana
dari pengguna konsolidasian sebesar Rp325.215.942 ribu yang dialihkan ke DANA karena kolaborasi dengan DANA, di
mana saldo dompet elektronik Perseroan sebelumnya ditransfer ke akun Perseroan.
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan investasi konsolidasian pada tahun 2020 adalah Rp1.437.080 ribu, yang
merupakan pengeluaran atas penyelesaian gedung kantor Perseroan dikurangi dengan pengeluaran dari penjualan server
setelah Perseroan pindah ke server berbasis cloud, Perseroan telah melakukan outsourcing sebagian besar infrastruktur IT
dan menghabiskan sebagian besar pengeluaran modal yang diperlukan untuk mengoperasikan platform Perseroan. Kas
bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi konsolidasian pada tahun 2019 adalah Rp83.302.800 ribu, terutama karena
akuisisi aset tetap Perseroan terutama dalam penyelesaian untuk gedung kantor Perseroan. Kas bersih yang digunakan
untuk kegiatan investasi konsolidasian pada tahun 2018 adalah sebesar Rp546.497.189 ribu, terutama disebabkan oleh
pembelian infrastruktur IT.
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
Kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan pendanaan konsolidasian pada tahun 2020 adalah Rp1.747.478.139 ribu, hal ini
terutama disebabkan oleh adanya tambahan kontribusi modal untuk saham seri F dan G dikurangi dengan pembayaran
untuk liabilitas sewa. Kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan pendanaan konsolidasian pada tahun 2019 adalah
Rp2.004.562.815 ribu, yang disebabkan oleh kontribusi modal untuk saham seri A1 dan F Perseroan. Kas bersih yang
dihasilkan dari kegiatan pendanaan konsolidasian pada tahun 2018 adalah Rp4.163.762.608 ribu, terutama berasal dari
hasil penerbitan saham seri E dan A1 Perseroan. Selain itu, pada tahun 2021 Perseroan menerima tambahan suntikan
modal.
Belanja modal
Belanja modal Perseroan secara historis berkaitan dengan pembelian peralatan komputer yang berkaitan dengan
pengoperasian platform, perabotan, peralatan kantor dan perbaikan hak milik untuk fasilitas kantor dan perangkat lunak
Perseroan. Belanja modal Perseroan mencapai Rp534.750.323 ribu pada tahun 2018, Rp83.605.468 ribu pada tahun 2019
dan Rp14.787.051 ribu pada tahun 2020. Perseroan yakin bahwa belanja modal Perseroan di masa mendatang akan terus
37
menurun dibandingkan pada tahun 2018 dan 2019, terutama karena perpindahan Perseroan dari server lokal, yang
merupakan beban modal, ke server berbasis cloud untuk sebagian besar operasi Perseroan, yang dibebankan sebagai
beban umum & administrasi. Selain untuk pertumbuhan organik dan pengembangan internal teknologi Perseroan,
Perseroan memiliki dan dapat terus memanfaatkan peluang untuk berinvestasi atau mengakuisisi bisnis, layanan, aset, atau
teknologi tambahan, yang diyakini dapat memberikan nilai langsung kepada pengguna, atau meningkatkan pengalaman
pedagang atau Mitra. Perseroan bermaksud mendanai belanja modal masa depan dengan saldo kas yang ada. Perseroan
akan terus melakukan belanja modal untuk memenuhi pertumbuhan bisnis yang diharapkan.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki komitmen investasi barang modal yang material.
Saat ini Perseroan meyakini bahwa Perseroan memiliki kecukupan modal kerja untuk memenuhi rencana belanja modalnya
dalam satu tahun ke depan.
Liabilitas Kontinjensi
Pada saat tanggal laporan keuangan, Perseroan tidak mengetahui adanya liabilitas kontinjensi saat ini yang mungkin
memiliki dampak kerugian material terhadap operasi Perseroan.
Kesepakatan di luar Neraca
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum mengadakan jaminan keuangan atau komitmen lain untuk menjamin
kewajiban pembayaran pihak ketiga mana pun. Selain itu, Perseroan belum menandatangani kontrak derivatif yang diindeks
ke saham Perseroan dan diklasifikasikan sebagai ekuitas pemegang saham atau yang tidak tercermin dalam laporan
keuangan konsolidasi Perseroan. Selain itu, Perseroan tidak memiliki kepentingan yang dipertahankan atau bergantung
atas aset yang dialihkan ke entitas yang tidak dikonsolidasi yang berfungsi sebagai kredit, likuiditas atau dukungan risiko
pasar kepada entitas tersebut. Perseroan tidak memiliki kepentingan variabel dalam entitas yang tidak dikonsolidasi yang
menyediakan pendanaan, likuiditas, risiko pasar atau dukungan kredit kepada Perseroan atau terlibat dalam layanan
leasing, lindung nilai atau pengembangan produk dengan Perseroan.
Sehubungan dengan penerbitan saham seri G Perseroan pada tahun 2021, Perseroan menandatangani perjanjian dengan
Naver Corporation yang telah diubah pada bulan Mei 2021 di mana Naver Corporation membeli saham seri G Perseroan
sebesar US$10 juta dan (ii) Perseroan berjanji untuk menandatangani suatu perjanjian layanan cloud dengan mereka. Pada
tanggal Prospektus ini diterbitkan, perjanjian layanan cloud ini belum ditandatangani oleh para pihak Ketentuan perjanjian
ini menyatakan bahwa jika dan sejauh Perseroan tidak menandatangani suatu perjanjian layanan cloud dengan mereka
selambat-lambatnya pada tanggal 16 November 2021 atau tanggal setelahnya sebagaimana disepakati para pihak.
Perseroan dapat diwajibkan untuk membeli kembali sejumlah saham seri G Perseroan (atau jumlah lainnya hasil
pemecahan saham Perseroan) dari Naver Corporation sampai dengan sebesar US$10 juta.
Lebih lanjut, apabila pembelian Perseroan atas layanan cloud dari Naver Corporation selama jangka waktu perjanjian
kurang dari US$20 juta, Perseroan dapat diwajibkan untuk (i) mengembalikan nilai kontrak yang belum direalisasikan
kepada Naver Corporation sampai dengan US$10 juta dan Perseroan akan menerima saham seri G Perseroan (atau jumlah
lainnya hasil pemecahan saham Perseroan) tanpa nilai pembayaran apapun dari Perseroan atau (ii) menerbitkan saham
tambahan kepada Naver sebesar nilai kontrak yang belum direalisasikan. Jumlah saham yang akan dikembalikan atau
diterbitkan kepada Naver Corporation akan tunduk pada penyesuaian tertentu berdasarkan definisi „nilai pasar wajar‟ dalam
perjanjian. Naver Corporation memiliki diskresi mutlak untuk memilih salah satu alternatif tersebut. Saat ini Perseroan
memperkirakan pengeluaran Perseroan untuk layanan cloud dari Naver Corporation selama periode waktu tersebut dapat
mencapai US$20 juta dan Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli kembali saham seri G Perseroan (atau jumlah
lainnya hasil pemecahan saham Perseroan) tersebut.
38
Pembatasan Yang Ada Terhadap Kemampuan Perusahaan Anak Untuk Mengalihkan Dana Kepada Emiten
Tidak terdapat pembatasan terhadap kemampuan Perusahaan Anak untuk mengalihkan dana kepada Perseroan dan
dampak dari adanya pembatasan tersebut terhadap kemampuan Emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran tunai.
Kejadian Atau Transaksi Yang Tidak Normal Dan Jarang Terjadi
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak mengetahui adanya tren, ketidakpastian, permintaan, komitmen
atau peristiwa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yang kemungkinan besar akan berdampak
material dan merugikan terhadap pendapatan, pemasukan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal bersih Perseroan,
atau yang akan menyebabkan informasi keuangan yang diungkapkan tidak selalu indikatif akan hasil operasi atau kondisi
keuangan di masa depan.
10.
MANAJEMEN RISIKO
Kegiatan usaha Perseroan melibatkan berbagai risiko keuangan, termasuk risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko
likuiditas. Direksi Perseroan meninjau dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko tersebut sebagaimana
disajikan di bawah ini.
10.1 Risiko kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan
resiko ini, terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya
dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Kelompok Usaha dimana semua pelanggan yang
akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor dan domestik,
Kelompok Usaha dapat memberikan pelanggan persyaratan kredit sampai dengan 60 hari sejak tanggal penerbitan faktur.
Kelompok Usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah eksposur kredit untuk setiap pelanggan tertentu. Selain itu,
saldo piutang dipantau secara terus-menerus untuk mengurangi eksposur Kelompok Usaha untuk kredit macet.
Ketika pelanggan gagal melakukan pembayaran dalam jangka waktu kredit yang diberikan, Kelompok Usaha akan
menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Didasarkan pada penilaian Kelompok
Usaha, ketentuan-ketentuan khusus dapat dilakukan jika piutang tersebut dianggap tak tertagih. Untuk meringankan risiko
kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan pasokan semua produk kepada pelanggan dalam hal keterlambatan
pembayaran.
Nilai maksimum eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang usaha diungkapkan pada Catatan 6.
Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit karena piutang usahanya berhubungan dengan sejumlah besar
pelanggan utama.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya, yang mencakup kas dan setara kas serta aset
keuangan lainnya, karena wanprestasi dari pihak terkait, Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan
investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan
peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan
sebagaimana diungkapkan pada Catatan 9.
10.2 Risiko Pasar
Industri e-commerce di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun, dengan
pertumbuhan ekonomi negara yang positif, ditandai oleh konsumsi domestik yang kuat dan kenaikan dalam profil investasi.
Manajemen menyadari tantangan dan perkembangan yang ada dan terus memperhatikan perkembangan industri dalam
rencana tahunan dan jangka panjang. Risiko ini dikelola melalui pertumbuhan pendapatan yang kuat dan peningkatan
pangsa konsumen digabungkan dengan fokus manajemen pada pengendalian biaya untuk meningkatkan kompetitif di
industri serta terus meningkatkan teknologi, kompetensi sumber daya manusia dan proses bisnis.
10.3 Risiko Mata Uang Asing
Sebagian pembayaran atas jasa pemasaran menggunakan nilai tukar mata uang asing dalam transaksinya.
39
10.4 Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukkan bahwa pendapatan jangka
pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha secara teratur memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang
dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok Usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas.
Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menelaah kondisi pasar
keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana.
Manajemen Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Namun, karena defisit yang terjadi sampai saat ini,
manajemen Perusahaan terus menghadirkan rencana-rencana untuk meningkatkan bisnis Perusahaan dan rasio modalnya.
UUPT mengharuskan Perusahaan untuk mengalokasikan laba bersih sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan
dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut
dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham.
10.5 Risiko Usaha
Perseroan telah menyadari bahwa penerapan manajemen risiko yang baik akan mendukung kinerja dari Perseroan
sehingga manajemen risiko menjadi faktor yang penting bagi Perseroan dalam aktivitas kegiatan usahanya. Tujuan utama
penerapan manajemen risiko adalah untuk menjaga dan melindungi Perseroan dari risiko-risiko yang mungkin terjadi
sehingga kegiatan usaha Perseroan dapat berjalan sesuai yang ditetapkan Perseroan.
Dalam aktivitas sehari-hari sebagai Perusahaan E-Commerce, Perseroan mewajibkan penerapan manajemen risiko yang
menyeluruh sehingga bermanfaat bagi Perseroan dan seluruh pihak terkait yang berkepentingan terhadap Perseroan.
Perseroan telah, sedang dan akan secara berkelanjutan mengaplikasikan sistem manajemen risiko yang komprehensif
guna mengidentifikasi, menganalisa, serta menerapkan strategi mitigasi risiko secara tepat untuk mencegah atau
meminimalisir dampak negatif yang timbul dari setiap risiko yang dapat timbul sewaktu-waktu, diantaranya:
 Perseroan terus menyempurnakan sistem, kebijakan, prosedur, dan pengendalian atas pemrosesan transaksi,
teknologi, operasi, dan keuangan Perseroan.
 Perseroan telah menerapkan kebijakan dan langkah-langkah keamanan yang ketat, termasuk teknologi enkripsi
untuk melindungi data rahasia milik Perseroan dan informasi pembeli.
11.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DALAM JANGKA WAKTU 3 (TIGA) TAHUN BUKU TERAKHIR
Tidak terdapat perubahaan kebijakan akuntansi dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun buku terakhir, kecuali yang diungkapkan
pada catatan 2 Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang dilampirkan pada Bab XIX Prospektus ini.
Kebijakan Akuntansi Penting
Pengakuan pendapatan
Sesudah 1 Januari 2020
Perseroan menerapkan PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”, yang mensyaratkan perhitungan
pendapatan untuk memenuhi 5 (lima) langkah penilaian sebagai berikut:
1.
Identifikasi kontrak dengan pelanggan.
2.
Identifikasi kewajiban kinerja dalam kontrak. Kewajiban kinerja adalah janji dalam kontrak untuk mentransfer barang
atau jasa yang berbeda kepada pelanggan.
3.
Penentuan harga transaksi, setelah dikurangi diskon, pengembalian, insentif penjualan dan pajak pertambahan nilai,
yang diharapkan menjadi hak entitas sebagai imbalan untuk mentransfer barang atau jasa yang dijanjikan kepada
pelanggan.
40
4.
Alokasikan harga transaksi untuk setiap kewajiban pelaksanaan atas dasar harga jual mandiri relatif dari setiap barang
atau jasa berbeda yang dijanjikan dalam kontrak. Jika hal ini tidak dapat diamati secara langsung, harga jual mandiri
relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang diharapkan ditambah marjin.
5.
Mengakui pendapatan ketika kewajiban kinerja dipenuhi dengan mentransfer barang atau jasa yang dijanjikan kepada
pelanggan (yaitu ketika pelanggan memperoleh kendali atas barang atau jasa tersebut).
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat penguasaan aset dialihkan kepada pelanggan, umumnya pada saat
penyerahan barang.
Penerimaan kas dari pelanggan terkait dengan transaksi penjualan yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan
dicatat sebagai bagian dari “Uang Muka Pelanggan” pada laporan posisi keuangan konsolidasi.
Sebelum 1 Januari 2020
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonominya akan mengalir ke Perseroan dan pendapatan dapat
diukur dengan andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan
Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Perseroan menilai pengaturan pendapatannya berdasarkan kriteria tertentu untuk
menentukan apakah Perseroan bertindak sebagai principal atau agen. Perseroan telah menyimpulkan bahwa ia bertindak
sebagai principal di semua pendapatan usahanya.
Kriteria pengakuan khusus berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Penjualan barang
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk Perseroan diakui pada saat risiko dan manfaat yang
signifikan dari kepemilikan barang telah beralih ke pembeli, yang pada umumnya bertepatan dengan pengiriman dan
penerimaan mereka.
Pendapatan / beban bunga
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat
menggunakan suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi masa depan
pembayaran atau penerimaan tunai selama umur instrumen keuangan yang diharapkan atau periode yang lebih singkat, jika
sesuai, ke jumlah tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan.
Instrumen keuangan
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan menjadi aset keuangan dan kewajiban keuangan. Instrumen keuangan
adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas
dari entitas lain. Perseroan mengadopsi PSAK 71 pada tanggal 1 Januari 2020.
Sesudah 1 Januari 2020
1.
Aset keuangan
Perhitungan awal dan pengukuran aset keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan, pada perhitungan awal, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain ("FVTOCI"), dan nilai wajar melalui laba rugi ("FVTPL").
Klasifikasi aset keuangan pada perhitungan awal bergantung pada karakteristik arus kas kontraktual aset keuangan dan
model bisnis Perseroan untuk mengelolanya. Dengan pengecualian piutang usaha yang tidak mengandung komponen
pembiayaan yang signifikan yang telah Perseroan terapkan kebijaksanaan praktisnya, Perseroan pada awalnya mengukur
aset keuangan pada nilai wajarnya yang apabila aset keuangan tidak berada pada FVTPL, ditambah biaya transaksi.
Piutang usaha yang tidak mengandung komponen pembiayaan yang signifikan atau yang telah Perseroan terapkan secara
praktis diukur pada harga transaksi yang ditentukan berdasarkan PSAK 72.
Agar aset keuangan dapat diklasifikasikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVTOCI, aset keuangan
harus memiliki arus kas yang hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.
41
Model bisnis Perseroan untuk mengelola aset keuangan mengacu pada cara Perseroan mengelola aset keuangan untuk
menghasilkan arus kas. Model bisnis menentukan apakah arus kas akan dihasilkan dari pengumpulan arus kas kontraktual,
penjualan aset keuangan, atau keduanya.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh
peraturan atau konvensi di pasar (perdagangan biasa) diperhitungkan pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perseroan
berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Pengukuran aset keuangan selanjutnya
Untuk tujuan pengukuran selanjutnya, aset keuangan diklasifikasikan dalam empat kategori:
i. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (instrumen hutang).
Kategori ini adalah yang paling relevan bagi Perseroan. Perseroan mengukur aset keuangan pada biaya perolehan
diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
• Aset keuangan dikelola dalam model bisnis dengan tujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus
kas kontraktual; dan
• Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menimbulkan arus kas pada tanggal tertentu yang hanya merupakan
pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.
Aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi selanjutnya diukur dengan menggunakan metode suku
bunga efektif (effective interest rate atau “EIR”) dan merupakan subjek penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui
pada laporan laba rugi pada saat aset dihentikan pengakuannya, dimodifikasi atau diturunkan nilainya.
Aset keuangan Perseroan pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya,
piutang usaha dan lain-lain, dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
ii. Aset keuangan yang diukur melalui penghasilan komprehensif lain dengan fitur reklasifikasi keuntungan dan kerugian
kumulatif (instrumen utang).
Perseroan mengukur instrumen utang di pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika kedua kondisi berikut
terpenuhi, diantaranya adalah:
• Aset keuangan dikelola dalam model bisnis dengan tujuan untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan penjualan; dan
• Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menimbulkan arus kas pada tanggal tertentu yang hanya merupakan
pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.
Untuk instrumen utang yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, pendapatan bunga, keuntungan
atau kerugian selisih kurs, dan kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan dihitung dengan cara yang sama dengan
aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perubahan nilai wajar lainnya diakui pada penghasilan
komprehensif lain. Ketika aset keuangan dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi ke laba rugi.
Kelompok Usaha tidak memiliki instrumen utang yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif
lain dengan fitur reklasifikasi keuntungan dan kerugian kumulatif per 31 Desember 2020.
iii. Aset keuangan yang diukur melalui penghasilan komprehensif lain tanpa fitur reklasifikasi keuntungan dan kerugian
kumulatif saat penghentian pengakuan (instrumen ekuitas).
Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha dapat memilih untuk mengklasifikasikan investasi ekuitasnya yang tidak dapat
ditarik kembali sebagai instrumen ekuitas yang ditetapkan pada nilai wajar melalui OCI jika definisi ekuitas berdasarkan
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian dan tidak dimiliki untuk diperdagangkan memenuhi definisi tersebut. Pilihan ini
dilakukan pada level instrumen per instrumen. Keuntungan dan kerugian dari aset keuangan ini tidak direklasifikasikan ke
laba rugi. Dividen diakui pada laba rugi ketika hak untuk menerima pembayaran dividen telah ditetapkan, kecuali dividen
secara jelas mewakili bagian terpulihkan dari biaya investasi. Instrumen ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui
42
penghasilan komprehensif lain tidak terpengaruh pada persyaratan penurunan nilai. Terdapat investasi saham yang
diklasifikasikan dalam kategori ini per tanggal 31 Desember 2020.
iv. Aset keuangan yang diukur melalui laba rugi.
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang dikelola untuk diperdagangkan, aset
keuangan yang pada saat awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau aset keuangan yang
disyaratkan untuk diukur pada nilai wajarnya.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif, termasuk derivatif melekat yang dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan kecuali derivatif sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif. Aset keuangan yang tidak
memenuhi SPPI testing diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, terlepas apapun model bisnisnya.
Terlepas dari kriteria untuk instrumen utang yang akan diklasifikasikan pada biaya perolehan diamortisasi atau pada nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain, seperti dijelaskan di atas, instrumen utang dapat ditetapkan pada nilai wajar
melalui laba rugi pada pengakuan awal jika penerapan itu dapat menghilangkan, atau secara signifikan mengurangi,
inkonsistensi pengukuran atau pengakuan.
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kategori ini pada tanggal 31 Desember 2020.
Penurunan nilai aset keuangan
Kelompok Usaha mengakui cadangan untuk kerugian kredit ekspektasian untuk seluruh instrumen utang yang tidak
diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Kerugian kredit ekspektasian didasarkan pada perbedaan
antara arus kas kontraktual yang tertuang dalam kontrak dan seluruh arus kas yang diharapkan akan diterima Kelompok
Usaha, didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal. Arus kas yang diharapkan akan diterima tersebut mencakup
arus kas dari penjualan agunan yang dimiliki atau perluasan kredit lainnya yang merupakan bagian integral dari persyaratan
kontrak.
Kerugian kredit ekspektasian
Kerugian kredit ekspektasian diakui dalam dua tahap. Untuk risiko kredit atas instrumen keuangan yang tidak mengalami
peningkatan secara signifikan sejak pengakuan awal, pengukuran penyisihan kerugian dilakukan sejumlah kerugian kredit
ekspektasian 12 bulan. Untuk risiko kredit atas instrumen keuangan yang mengalami peningkatan secara signifikan sejak
pengakuan awal, penyisihan kerugian dilakukan sepanjang umurnya.
Untuk piutang usaha dan aset kontrak, Kelompok Usaha menerapkan panduan praktis dalam menghitung kerugian kredit
ekspektasian. Oleh karena itu, Kelompok Usaha tidak mengidentifikasi perubahan dalam risiko kredit, melainkan mengukur
penyisihan kerugian sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. Kelompok Usaha telah membentuk matriks
provisi yang didasarkan pada data historis kerugian kredit, disesuaikan dengan faktor-faktor perkiraan masa depan
(forward-looking) khusus terkait pelanggan dan lingkungan ekonomi.
Untuk instrumen utang yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, Kelompok Usaha menerapkan
metode yang disederhanakan. Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah instrumen utang
dianggap memiliki risiko kredit rendah menggunakan semua informasi yang masuk akal dan dapat didukung yang tersedia
tanpa biaya atau upaya yang berlebihan. Dalam melakukan evaluasi itu, Kelompok Usaha menilai kembali peringkat kredit
eksternal dari instrumen utang. Selain itu, Kelompok Usaha menganggap bahwa telah terjadi peningkatan risiko kredit yang
signifikan ketika pembayaran kontrak lebih dari 30 hari tunggakan.
Kelompok Usaha mempertimbangkan aset keuangan memenuhi definisi gagal bayar ketika telah menunggak lebih dari 90
hari. Namun, dalam kasus-kasus tertentu, Kelompok Usaha juga dapat menganggap aset keuangan dalam keadaan gagal
bayar ketika informasi internal atau eksternal menunjukkan bahwa Kelompok Usaha tidak mungkin menerima arus kas
kontraktual secara penuh tanpa melakukan perluasan persyaratan kredit. Piutang usaha dihapusbukukan ketika kecil
kemungkinan untuk memulihkan arus kas kontraktual, setelah semua upaya penagihan telah dilakukan dan telah
sepenuhnya dilakukan penyisihan.
43
2.
Liabilitas keuangan
Pengakuan dan pengukuran awal liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan, pada pengakuan awal, sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, pinjaman, dan hutang atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai
yang efektif, jika sesuai.
Semua liabilitas keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar dan untuk pinjaman sebesar pinjaman yang diterima
setelah dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai (i) liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi atau (ii) liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas pembiayaan jangka
pendek, liabilitas pembiayaan, dan penyisihan biaya pembongkaran.
Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
i.
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan
dan liabilitas keuangan yang pada saat awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas
keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual
atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini mencakup juga derivatif yang tidak ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai. Derivatif melekat yang dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai diperdagangkan kecuali derivatif sebagai
instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba
rugi.
Penentuan liabilitas keuangan untuk dapat ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditentukan pada saat
pengakuan awal, dan hanya jika kriteria-kriteria yang terdapat dalam PSAK 71 terpenuhi. Kelompok Usaha tidak
menetapkan liabilitas keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
ii.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Kategori ini merupakan yang paling relevan bagi Kelompok Usaha. Setelah pengakuan awal, pinjaman diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode SBE. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi hingga
liabilitas dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasi metode SBE. Biaya perolehan diamortisasi dihitung
dengan mempertimbangkan setiap diskon atau premi pada perolehan awal dan biaya yang merupakan bagian
integral dari metode SBE. Amortisasi metode SBE diakui sebagai biaya pendanaan pada laporan laba rugi.
3.
Saling hapus instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan
konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
4.
Penghentian pengakuan instrumen keuangan
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir, atau saat seluruh resiko dan manfaat dari aset keuangan tersebut ditransfer secara substansial
kepada pihak lain.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas tersebut dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika
kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang
secara substansial berbeda, atau persyaratan dari kewajiban yang ada secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau
modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan kewajiban baru. Selisih
nilai tercatat masing-masing diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
44
Sebelum 1 Januari 2020
1.
Aset keuangan
Pengakuan awal dan pengukuran
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman
yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif
yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi
aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali
pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate).
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada
saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui
proses amortisasi.
Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset keuangan
lancar lainnya, dan aset tidak lancar lainnya diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
•
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan
bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau, (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara andal.
Penghentian pengakuan
Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah
berakhir; atau (2) Kelompok Usaha telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau
berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam
perjanjian yang memenuhi kriteria “pass-through”; dan (a) Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer seluruh
risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Penurunan nilai
Pada setiap akhir periode pelaporan Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
•
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk pinjaman dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual.
•
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
45
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian
yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada
periode/tahun berikutnya.
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Untuk aset keuangan aset keuangan tersedia untuk dijual, Kelompok Usaha menilai setiap tanggal pelaporan
apakah terdapat bukti objektif bahwa investasi atau kelompok investasi mengalami penurunan nilai.
Dalam kasus investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti objektif
mencakup penurunan nilai wajar aset yang signifikan di bawah biaya 'signifikan' atau 'berkepanjangan'. 'Signifikan'
dievaluasi berdasarkan biaya investasi awal dan 'berkepanjangan' terhadap periode di mana nilai wajarnya di
bawah biaya awalnya.
Bila ada bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - diukur sebagai selisih antara harga perolehan dan nilai wajar
saat ini, dikurangi kerugian penurunan nilai atas investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi dikeluarkan dari OCI dan diakui di laba rugi. Kerugian penurunan nilai investasi ekuitas tidak dibatalkan melalui
laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui di OCI.
2.
Liabilitas keuangan
Pengakuan awal dan pengukuran
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba atau rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii)
derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas keuangan meliputi utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah
dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama
jangka waktu pinjaman.
Pengukuran Selanjutnya
Pengukuran selanjutnya dari liabilitas keuangan ditentukan oleh klasifikasinya sebagai berikut.
Utang dan pinjaman
•
Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga.
Ini adalah kategori yang paling relevan dengan Kelompok Usaha. Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman
berbunga jangka panjang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya dan juga melalui
proses amortisasi SBE.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan
dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai beban
keuangan pada laba rugi.
Kategori ini umumnya berlaku untuk utang dan pinjaman berbunga. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Catatan 16.
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain jangka pendek, biaya masih harus dibayar dan liabilitas imbalan
kerja jangka pendek dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai
wajarnya.
46
•
Utang dan akrual
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain jangka pendek, biaya masih harus dibayar dan liabilitas imbalan
kerja jangka pendek dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai
wajarnya.
Kontrak jaminan keuangan
Kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha adalah kontrak yang mensyaratkan pembayaran untuk
mengganti kerugian yang dialami pemegang kontrak tersebut karena debitur terkait gagal melakukan pembayaran yang
jatuh tempo sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang tersebut.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Kelompok Usaha telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya
dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
3.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari
aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Amandemen PSAK 1 dan PSAK 25
Amandemen ini memperjelas definisi “material” dengan tujuan untuk menyelaraskan definisi yang digunakan dalam
kerangka konseptual dan beberapa PSAK yang relevan. Selain itu, ini juga memberikan lebih jelas pedoman mengenai
definisi "material" dalam konteks mengurangi pengungkapan yang berlebihan karena perubahan ambang definisi "material".
Penerapan PSAK 71, 72 dan 73
PSAK 71: PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik arus kas
kontraktual dan model bisnis entitas; model penurunan nilai kredit yang diharapkan yang menghasilkan informasi yang lebih
tepat waktu, relevan dan dapat dipahami oleh pengguna laporan keuangan; akuntansi untuk lindung nilai yang
mencerminkan manajemen risiko entitas dengan lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum
berdasarkan pertimbangan manajemen.
PSAK 72: PSAK ini menggantikan PSAK 34: Kontrak Konstruksi, PSAK 23: Pendapatan dan Interpretasi terkait dan berlaku,
dengan pengecualian terbatas, untuk semua pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. PSAK 72
menetapkan model lima langkah untuk memperhitungkan pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan dan
mensyaratkan bahwa pendapatan diakui pada jumlah yang mencerminkan imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas
dalam pertukaran dengan barang atau jasa kepada pelanggan.
PSAK 73: PSAK ini menetapkan prinsip-prinsip perhitungan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan sewa dengan
memperkenalkan model akuntansi tunggal, dengan persyaratan untuk memperhitungkan aset hak pakai dan liabilitas sewa.
Terdapat 2 (dua) pengecualian opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas sewa: (i) sewa jangka pendek dan (ii) sewa
dengan aset dasar bernilai rendah.
Perseroan tidak menyajikan kembali informasi komparatif pada tahun 2019 tentang penerapan PSAK 71 "Instrumen
Keuangan" dan PSAK 73 "Sewa", oleh karena itu informasi komparatif untuk tahun 2019 tidak dapat dibandingkan dengan
informasi keuangan yang disajikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Perbedaan yang timbul dari
Penerapan PSAK 71 "Instrumen Keuangan" telah dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2020. Sedangkan untuk
PSAK 73 "Sewa", Perseroan telah mencatatkan aset hak pakai dan liabilitas sewa pada tanggal 1 Januari 2020. Dampak
penerapan PSAK 71 "Instrumen Keuangan" dan PSAK 73 "Sewa" pada tanggal 1 Januari 2020 diungkapkan pada Catatan
4. Dampak penerapan standar baru lainnya dan penyesuaian atau amandemen tidak berdampak material terhadap laporan
keuangan konsolidasi.
47
VI.
FAKTOR RISIKO
Investasi pada saham Perseroan mengandung berbagai risiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam Saham
Yang Ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana ini, calon investor diperingatkan bahwa risiko ini
mungkin melibatkan Perseroan, lingkungan di mana Perseroan beroperasi, saham Perusahaan dan kondisi Indonesia. Oleh
karena itu, calon investor diharapkan untuk membaca, memahami dan mempertimbangkan seluruh informasi yang disajikan
dalam Prospektus ini, termasuk informasi yang berkaitan dengan risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam
menjalankan kegiatan usahanya, sebelum membuat keputusan investasi yang menyangkut saham Perseroan. Seluruh
risiko usaha dan umum yang disajikan dalam Prospektus ini mungkin memiliki dampak negatif dan material terhadap kinerja
Perseroan secara keseluruhan, termasuk kinerja operasional dan keuangan, dan mungkin memiliki dampak langsung
terhadap harga perdagangan saham Perseroan, sehingga dapat mengakibatkan calon investor mungkin kehilangan seluruh
atau sebagian dari investasinya. Risiko-risiko usaha dan umum yang belum diketahui Perseroan atau yang dianggap tidak
material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasi, kinerja keuangan atau prospek usaha
Perseroan.
Penjelasan mengenai risiko usaha ini berisi pernyataan perkiraan ke depan (“forward looking statements”) yang
berhubungan dengan kejadian yang mengandung unsur kejadian dan kinerja keuangan di masa yang akan datang. Secara
umum, investasi dalam efek-efek dari perusahaan-perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia memiliki risikorisiko yang umumnya tidak terkait dengan investasi pada efek-efek di perusahaan-perusahaan di negara lain dengan
ekonomi yang lebih maju. Apabila terjadi perubahan kondisi perekonomian, sosial dan politik secara global, terdapat
kemungkinan harga saham Perseroan di pasar modal dapat turun dan investor dapat menghadapi potensi kerugian
investasi.
Risiko utama dan risiko umum yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi
Perseroan. Risiko tersebut telah disusun berdasarkan pembobotan risiko yang memberikan dampak paling besar hingga
dampak paling kecil terhadap kinerja usaha dan kinerja keuangan Perseroan, setiap risiko yang tercantum dalam
Prospektus ini dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasional, kinerja
keuangan atau prospek usaha Perseroan.
A. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA
PERSEROAN
Perseroan memiliki riwayat kerugian bersih dan Perseroan mungkin tidak mencapai profitabilitas di masa depan
Perseroan mengalami kerugian bersih masing-masing sebesar Rp2.243,4 miliar, Rp2.795,4 miliar, dan Rp1.349 miliar, pada
tahun 2018, 2019 dan 2020. Kerugian bersih Perseroan terutama disebabkan oleh biaya penjualan dan pemasaran yang
signifikan, khususnya promosi, yang mencakup subsidi bagi pengguna, untuk memperluas Marketplace Perseroan. Pada
tahun 2018, 2019 dan 2020, biaya penjualan dan pemasaran Perseroan masing-masing sebesar 684,2%, 215,7%, dan
112,4% dari total pendapatan. Perseroan berusaha untuk memonetisasi basis pengguna dan secara bertahap mengurangi
promosi tersebut, tetapi Perseroan tidak dapat menjamin bahwa inisiatif tersebut tidak akan berdampak negatif kepada
pengalaman pengguna (user experience), atau bahwa pengguna Perseroan tidak akan meninggalkan platform Perseroan.
Walaupun biaya penjualan dan pemasaran menurun pada tahun 2020 dibanding pada tahun 2019, Perseroan
mengekspektasikan bahwa biaya operasional Perseroan akan terus meningkat karena Perseroan akan terus berinvestasi
untuk memperluas jaringan Mitra Bukalapak, upaya pemasaran, mempekerjakan karyawan tambahan, dan terus
berinvestasi dalam pengembangan dan perluasan platform Perseroan, termasuk untuk menawarkan konten dan layanan
yang baru. Terdapat kemungkinan bahwa inisiatif ini akan lebih mahal daripada yang diperkirakan oleh Perseroan dan
kemungkinan bahwa peningkatan pada pendapatan Perseroan tidak dapat mengimbangi peningkatan pada biaya ini.
Perseroan dapat terus mengambil tindakan dan melakukan investasi yang tidak menghasilkan hasil keuangan jangka
pendek yang optimal dan bahkan dapat mengakibatkan peningkatan kerugian operasional dalam jangka pendek tanpa
jaminan bahwa Perseroan pada akhirnya akan mendapatkan manfaat atau mencapai tingkat profitabilitas yang diinginkan di
jangka panjang.
48
B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL
i.
Risiko adaptasi layanan dan model bisnis Perseroan terhadap permintaan pelanggan dan standar industri
yang terus berkembang
Perseroan beroperasi dalam industri e-commerce dan memiliki target segmen usaha UMKM. Kedua hal tersebut, serta
kebutuhan dan preferensi pelanggan, senantiasa berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, Perseroan juga
harus terus menerus berkembang mengikuti perubahan yang terjadi pada pasar serta preferensi pembeli agar Perseroan
tetap mampu bersaing, menumbuhkan bisnisnya dan mempertahankan posisi pasar. Perseroan berencana untuk
meningkatkan diversifikasi penawaran produk dan layanan Perseroan guna menambah sumber pendapatan Perseroan di
masa yang mendatang. Produk dan layanan baru, jenis pelanggan dan pedagang baru, atau model bisnis baru, dapat
melibatkan risiko dan tantangan baru yang belum dihadapi oleh Perseroan pada saat ini. Setiap inisiatif baru yang
dijalankan oleh Perseroan mungkin akan mengharuskan Perseroan untuk mengeluarkan sumber daya keuangan dan
sumber daya manusia yang signifikan, dan tidak dapat dijamin bahwa dampak pada kinerja Perseroan akan sesuai
ekspektasi setelah inisiatif baru dijalankan. Perseroan mungkin dapat mengalami kesulitan dalam mengantisipasi
permintaan dan preferensi pelanggan, dan produk yang ditawarkan pada platform Perseroan mungkin tidak dapat diterima
oleh pasar atau dianggap tidak relevan atau tidak ekonomis. Kesulitan dalam mengadopsi metode pemasaran baru untuk
melayani profil pelanggan Perseroan yang terus berkembang, termasuk dalam penggunaan media sosial, dengan biaya
yang efisien, dapat menimbulkan dampak negatif pada kinerja keuangan Perseroan. Permintaan, pertumbuhan, dan
keberlangsungan industri UMKM juga dapat berdampak kepada operasional Perseroan. Oleh karena itu, kegagalan
beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan kegagalan dalam meraih pelanggan baru atau
mempertahankan pelanggan yang telah ada. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif yang material pada kegiatan
usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan.
Tingkat pertumbuhan dan tingkat adopsi pada industri e-commerce di Indonesia dapat berdampak pada kegiatan usaha,
kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan. Selain itu, industri e-commerce dan internet mengikuti tren evolusi
teknologi yang pesat, perubahan kebutuhan dan preferensi pembeli, peluncuran produk, fitur, dan layanan baru yang kerap
terjadi dengan menyertakan teknologi baru, serta kehadiran praktik dan standar industri yang baru. Salah satu dari hal-hal
tersebut dapat menyebabkan teknologi dan sistem yang digunakan Perseroan menjadi usang. Kesuksesan Perseroan
bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengidentifikasi, mengembangkan, serta beradaptasi dengan teknologi
baru yang bermanfaat bagi kegiatan usaha Perseroan, serta kemampuan Perseroan untuk menyesuaikan dengan kemajuan
teknologi dan kehadirannya praktik dan standar industri baru dengan cara yang efisien dari segi biaya serta waktu.
Perseroan tidak dapat menjamin bahwa inisiatif-inisiatif yang dijalankan oleh Perseroan akan berhasil, dan kegagalan atas
inisiatif-inisiatif tersebut dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan
kinerja operasional Perseroan.
ii.
Risiko persaingan usaha Perseroan
Tingkat persaingan dalam industri e-commerce di Indonesia sangat ketat. Perseroan bersaing untuk:
●
mendapatkan, meng-engage, dan mempertahankan pelanggan serta meningkatkan nilai belanja pelanggan, yang
didorong oleh keberagaman, kualitas, dan nilai produk, layanan, dan konten yang ditawarkan pada platform Perseroan,
pengalaman pengguna (user experience) secara keseluruhan, serta efektivitas prosedur perlindungan pelanggan
Perseroan;
●
mendapatkan dan mempertahankan pedagang, brand, dan peritel dengan efektivitas dari berbagai teknologi,
infrastruktur, produk dan layanan yang ditawarkan oleh Perseroan;
●
mempertahankan dan mengembangkan mitra logistik pihak ketiga dan kapabilitas logistik untuk menyediakan layanan
pengiriman yang nyaman dan efisien;
●
mengoptimalisasi manfaat data dan teknologi yang disediakan Perseroan dan menjaga layanan pelanggan yang
berkualitas;
●
mengidentifikasi, melakukan penawaran, dan melaksanakan investasi yang strategis pada industri baru dengan cara
melakukan ekspansi dan mengakuisisi bisnis baru, dan dengan demikian menempatkan Perseroan dalam posisi yang
kompetitif dengan pemain utama pada industri ini maupun industri lainnya;
●
berinovasi dan mengembangkan teknologi dan inisiatif pertumbuhan baru; dan
49
●
menarik dan mengembangkan karyawan yang bermotivasi tinggi dan berkualitas, termasuk ahli pengembangan
perangkat lunak (software engineer) dan pengembang produk (product developer).
Kompetisi Perseroan pada saat ini atau masa mendatang meliputi (i) perusahaan- perusahaan e-commerce terkemuka di
dalam dan luar Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan dengan strategi yang serupa untuk menargetkan warung dan
UMKM, (ii) perusahaan-perusahaan yang berfokus pada digitalisasi warung, (iii) peritel tradisional dan terkemuka di dalam
dan luar Indonesia, (iv) peritel di dalam dan luar Indonesia yang berkonsentrasi pada kategori produk tertentu, dan (v)
perusahaan-perusahaan internet terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara yang pada saat ini tidak menjalankan bisnis ecommerce, namun berpotensi untuk memasuki bidang usaha e-commerce atau sedang dalam proses untuk memasuki
usaha e-commerce. Pesaing yang ada saat ini maupun di masa depan mungkin dapat mengedepankan riwayat operasinya
yang lebih lama, brand-nya yang lebih dikenal, hubungannya dengan pemasok atau pedagang yang lebih baik, jaringan
distribusi dan infrastrukturnya yang lebih mapan, basis pelanggannya yang lebih besar, atau sumber daya keuangan, teknis,
atau pemasarannya yang lebih besar dibandingkan Perseroan. Pesaing berpotensi untuk memanfaatkan brand,
pengalaman dan sumber dayanya untuk bersaing dengan Perseroan dalam berbagai cara, termasuk dengan menanamkan
investasi dan melakukan akuisisi untuk memperluas penawaran produk dan layanannya. Sebagian pesaing mungkin
berhasil memperoleh terms yang lebih menguntungkan dari pedagang, mendedikasikan sumber daya yang lebih besar
untuk kampanye promosi dan pemasaran, menerapkan kebijakan persediaan atau penetapan harga yang lebih agresif dan
mendedikasikan sumber daya dalam jumlah yang jauh lebih besar untuk mengembangkan teknologi dan sistem teknologi
informasi-nya. Sebagian pesaing tersebut juga mungkin menawarkan jasa dan solusi “All-Commerce” di platform mereka
atau menawarkan model pembelian inovatif yang mungkin menjadi populer di antara pelanggan, dan pelanggan mungkin
lebih memilih platform pesaing tersebut dibandingkan platform Perseroan. Selain itu, perkembangan teknologi baru dapat
meningkatkan tingkat persaingan pada industri dimana Perseroan beroperasi. Persaingan yang lebih ketat dapat
menurunkan profitabilitas, pangsa pasar, basis pengguna, dan pengenalan brand (brand awareness) Perseroan. Tidak ada
jaminan bahwa Perseroan akan mampu untuk bersaing dengan sukses dengan pesaing yang ada pada saat ini maupun di
masa depan, dan tekanan persaingan tersebut dapat menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan
usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan.
iii. Risiko pengelolaan pertumbuhan atau pelaksanaan strategi Perseroan
Kegiatan usaha Perseroan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak pendirian, dan Perseroan berencana untuk
tetap berfokus pada pengembangan kegiatan usahanya. Perseroan telah melakukan ekspansi yang signifikan terhadap
kegiatan usaha, jumlah karyawan, dan kapasitas distribusinya di seluruh Indonesia. Ekspansi tersebut dapat meningkatkan
kompleksitas operasional Perseroan dan memberikan tekanan yang signifikan terhadap manajemen, sumber daya
operasional dan keuangan Perseroan. Ekspansi tersebut juga dapat menimbulkan risiko dan biaya tambahan, seperti
permasalahan terkait kepatuhan terhadap peraturan atau perselisihan buruh. Perseroan mungkin perlu mempekerjakan,
melatih dan mengelola karyawan baru secara efektif dan berkesinambungan. Apabila karyawan baru Perseroan tidak
mampu menunjukkan kinerja yang baik, atau apabila Perseroan tidak berhasil mempekerjakan, melatih, mengelola, dan
mengintegrasikan karyawan baru tersebut, maka kegiatan usaha, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan
mungkin dapat mengalami kerugian yang material. Selain itu, kemampuan Perseroan untuk menjalankan strategi secara
efektif terbatasi oleh kapasitas internal dan eksternal. Kapasitas internal, termasuk operasional, dapat muncul jika fitur atau
produk baru diterima dengan baik namun Perseroan tidak memiliki tenaga kerja atau teknologi yang mencukupi. Hal serupa
juga berlaku bagi pihak eksternal seperti mitra dan penyedia Perseroan dimana keterbatasan kapasitas maupun teknologi
dari pihak eksternal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap kemampuan Perseroan dalam melaksanakan strategi
secara efektif.
Perseroan merupakan pemain e-commerce pertama di Indonesia yang bergerak di pasar ritel mikro offline dengan jaringan
warung terbesar di Indonesia menurut Frost & Sullivan, dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 39% dan 40% di
industri eWarung dan O2O. Total jumlah jaringan Mitra Perseroan bertumbuh dari 2.870 mitra per tanggal 1 Januari 2017
hingga mencapai sekitar 6.9 juta mitra per tanggal 31 Desember 2020. Dengan ekspansi signifikan tersebut, Perseroan
mungkin akan harus menyesuaikan sistem dan mengadopsi teknologi Perseroan, memperkenalkan produk-produk baru dan
bekerja sama dengan berbagai pedagang baru untuk memenuhi kebutuhan Mitra dan pelanggan Perseroan yang terus
berkembang. Perseroan mungkin memiliki pengalaman terbatas atau tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam
penawaran produk baru tertentu, dan ekspansi Perseroan kepada penawaran produk baru atau perluasan jaringan Mitra
tersebut mungkin tidak berhasil diterima secara luas oleh pelanggan. Ekspansi penawaran produk baru dan perluasan
jaringan mungkin dapat menghadirkan tantangan kepada operasi atau teknologi Perseroan, dan pelanggan yang tidak puas
dengan produk atau layanan Perseroan atau tidak mendapatkan pengalaman yang memuaskan secara umum mungkin
dapat mengajukan klaim terhadap Perseroan. Selain itu, peluncuran produk dan layanan baru dapat menyebabkan
Perseroan terpapar risiko baru dan berbeda dari aspek kepatuhan.
50
Adapun, peraturan perundang-undangan baru mungkin menetapkan ketentuan dan kewajiban tambahan terhadap kegiatan
usaha Perseroan, yang dapat menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan
dan kinerja operasional Perseroan yang dapat menghambat atau menghentikan peluncuran produk dan layanan baru
Perseroan.
Setiap inisiatif baru Perseroan mungkin mengandung risiko dan akan membutuhkan manajemen, sumber daya keuangan
dan sumber daya manusia yang signifikan. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan akan mampu mengelola
pertumbuhan secara efektif atau bahwa Perseroan akan berhasil menerapkan strategi Perseroan. Apabila Perseroan tidak
mampu mengelola pertumbuhan atau melaksanakan strategi Perseroan secara efektif, maka kegiatan usaha, kondisi
keuangan dan kinerja operasional Perseroan mungkin mengalami dampak kerugian yang material.
iv. Risiko penurunan laju pertumbuhan Perseroan
Diluncurkan pada tahun 2010, Perseroan memiliki riwayat operasi yang relatif terbatas. Total Volume yang Diproses (Total
Processing Volume, “TPV”) Perseroan telah mengalami pertumbuhan signifikan dari US$2.024 juta pada tahun 2018
hingga mencapai US$4.099 juta pada tahun 2019, dan kemudian US$6.077 juta pada tahun 2020. TPV Perseroan dari
Mitra mengalami kenaikan dari US$390 juta pada tahun 2018, menjadi US$741 juta pada tahun 2019, menjadi US$1.634
juta pada tahun 2020. Perseroan memiliki lebih dari 30 juta, 80 juta, dan 100 juta pengguna terdaftar masing-masing per
tanggal 31 Desember 2018, 2019, dan 2020. Meskipun demikian, kinerja historis Perseroan mungkin bukan merupakan
indikasi dari pertumbuhan atau kinerja keuangan Perseroan di masa yang mendatang. Perseroan tidak dapat menjamin
bahwa Perseroan akan mampu bertumbuh dengan laju pertumbuhan yang sama sebagaimana halnya di masa lalu, atau
mampu menghindari terjadinya penurunan pertumbuhan di masa yang mendatang. Pertumbuhan Perseroan mungkin
melambat atau mencapai pertumbuhan negatif, dan pendapatan Perseroan mungkin mengalami penurunan akibat
berbagai alasan, sebagian di antaranya berada di luar kendali Perseroan, termasuk penurunan belanja konsumen,
peningkatan persaingan, penurunan pertumbuhan pasar atau industri Perseroan secara keseluruhan, munculnya model
bisnis alternatif, perubahan ketentuan, peraturan, kebijakan pemerintah, atau kondisi perekonomian secara umum.
Evaluasi atas prospek Perseroan sulit dilaksanakan mengingat Perseroan tidak memiliki pengalaman yang memadai
dalam mengatasi risiko-risiko yang mungkin kedepannya dihadapi oleh perusahaan, mengingat Perseroan beroperasi
dalam pasar yang berubah dengan sangat cepat. Apabila laju pertumbuhan Perseroan mengalami penurunan, persepsi
investor terhadap kegiatan usaha, hasil operasi, dan prospek Perseroan mungkin mengalami dampak kerugian yang
material, dan harga saham Perseroan dapat mengalami penurunan.
v.
Risiko dalam perluasan penawaran produk Perseroan
Perseroan menawarkan produk fisik maupun virtual dalam platform “All-Commerce” Perseroan. Para pedagang dalam
platform Perseroan menawarkan beragam produk fisik, termasuk pakaian, sepatu, tas, produk ibu dan anak, makanan dan
minuman, peralatan elektronik, perabot dan barang rumah tangga, kosmetik dan produk perawatan pribadi lainnya, produk
olahraga dan kebugaran serta aksesoris kendaraan bermotor. Melalui platform Perseroan dan dengan memanfaatkan
teknologi yang dimiliki Perseroan, Perseroan juga menawarkan layanan pembayaran digital dan beragam produk keuangan
mikro kepada pelanggan dan Mitra di Indonesia. Perluasan penawaran produk, baik melalui kategori baru maupun jenis
produk baru, melibatkan risiko dan tantangan baru. Pengetahuan Perseroan yang mungkin terbatas atas produk-produk
baru tersebut dan kekurangan data penjualan terkait dengan produk-produk baru tersebut dapat mempersulit Perseroan
dalam mengantisipasi permintaan dan preferensi pelanggan, serta untuk memeriksa, melakukan pengendalian mutu dan
memastikan penanganan, penyimpanan dan pengiriman yang tepat oleh pedagang Perseroan. Perseroan juga mungkin
perlu secara rutin memperoleh perizinan tertentu atau bermitra dengan pemilik izin tertentu jika melakukan perluasan atas
penawaran produk Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat memperoleh perizinan atau kemitraan tersebut
sesuai jadwal rencana Perseroan untuk memperkenalkan produk baru tersebut, ataupun memperoleh perizinan atau
kemitraan tersebut sama sekali. Penundaan seperti itu, ditambah dengan batasan dari peraturan dan regulasi yang ada,
dapat membuka jalan bagi pesaing Perseroan untuk memperkenalkan produk ke pasar lebih dahulu. Pedagang Perseroan
mungkin mengalami tingkat pengembalian (return rate) yang lebih tinggi untuk produk-produk baru, menerima lebih banyak
keluhan dari pelanggan sehubungan dengan produk-produk tersebut, dan menerima tuntutan tanggung jawab produk yang
merugikan yang berakibat dari penjualan barang-barang tersebut. Hal ini dapat menimbulkan citra buruk terhadap brand
serta reputasi Perseroan serta merugikan kinerja keuangan Perseroan. Perseroan juga mungkin terlibat dalam sengketa
dengan para pedagang sehubungan dengan tuntutan dan keluhan tersebut. Selain itu, apabila Perseroan tidak mampu
melakukan promosi yang memadai bagi produk dan layanan baru untuk mendorong pertumbuhan penjualan dan pengguna,
atau dengan cara yang efisien dari segi biaya, untuk mencapai critical mass pengguna baru, maka produk dan layanan baru
tersebut mungkin tidak mampu mencapai skala yang diperlukan untuk menghasilkan laba.
51
vi. Risiko dalam pemeliharaan dan pengembangan hubungan Perseroan dengan pedagang dan Mitra
Perseroan bergantung pada penjual online dan jaringan Mitra Perseroan di seluruh Indonesia untuk menawarkan produk
dan layanan yang menarik bagi pelanggan Perseroan saat ini maupun pelanggan baru. Kemampuan Perseroan untuk
menyediakan produk-produk populer pada platform Perseroan dengan tingkat harga yang menarik bergantung pada
kemampuan Perseroan untuk mengembangkan hubungan yang menguntungkan bagi pedagang dan Mitra Perseroan.
Secara historis, rantai pasokan bagi pedagang mikro di Indonesia sangat tidak efisien karena banyaknya penghubung yang
bertindak sebagai perantara dalam rantai pasokan tersebut. Melalui peluncuran strategi ritel Perseroan yang baru,
Perseroan dapat membantu perusahaan barang konsumen yang bergerak cepat (Fast Moving Consumer Goods atau
FMCG) untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik atas harga yang ditawarkan oleh peritel, serta juga membantu Mitra
mendapatkan akses kepada pilihan produk yang lebih luas dengan harga yang menarik dan pengiriman yang lebih cepat.
Hingga saat ini, pelanggan dan pedagang Perseroan semakin meningkat seiring dengan berkembangnya network effect dari
platform Perseroan. Meskipun demikian, Perseroan mungkin mengalami pengurangan pada jumlah pedagang dan Mitra
Perseroan dalam kegiatan usaha sehari-hari yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti afinitas terhadap pesaing,
persepsi bahwa platform Perseroan tidak efektif, pengurangan anggaran pemasaran yang dimiliki pedagang, dan
penutupan atau kebangkrutan pedagang. Selain itu, Perseroan mungkin mengalami perselisihan dengan pedagang dan
Mitra terkait kepatuhan terhadap kebijakan dan proses pengendalian mutu Perseroan dan penalti yang dikenakan oleh
Perseroan kepada pedagang dan Mitra atas pelanggaran kebijakan atau proses tersebut dari waktu ke waktu, yang dapat
menyebabkan ketidakpuasan pedagang dan Mitra terhadap platform Perseroan. Keluhan pedagang dan Mitra dapat
menyebabkan dampak negatif terhadap reputasi dan citra publik Perseroan. Apabila Perseroan mengalami penurunan
jumlah pedagang yang signifikan, atau Perseroan tidak mampu mendapatkan pedagang baru, maka kegiatan usaha,
kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan dapat mengalami dampak kerugian yang material. Selain itu,
perjanjian Perseroan dengan pedagang juga pada umumnya tidak membatasi pedagang untuk menjalin atau memelihara
hubungan usaha dengan pesaing Perseroan. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pedagang atau Mitra akan tetap
menawarkan produknya pada platform Perseroan apabila para pedagang atau Mitra tersebut mendapatkan tekanan dari
pesaing Perseroan untuk menggunakan hanya satu platform untuk memasarkan produk mereka, atau apabila terdapat
pedagang Perseroan, yang memiliki skala yang besar, yang mengembangkan opsi e-commerce mereka sendiri untuk
memasarkan produk-produknya.
vii. Risiko tuntutan dan perkara hukum
Perseroan mungkin terlibat dalam tuntutan dan perkara hukum di Indonesia yang berkaitan dengan pihak ketiga dan klaim
pelanggaran HAKI, perselisihan kontrak yang melibatkan pedagang dan pelanggan pada platform Perseroan, klaim
perlindungan konsumen, klaim terkait perlindungan data dan privasi, kasus terkait dengan tenaga kerja, dan hal-hal lainnya
dalam kegiatan usaha sehari-hari. Seiring dengan berkembangnya usaha Perseroan, baik secara geografis ke seluruh
Indonesia dan melalui penambahan kegiatan usaha baru, Perseroan telah mengalami, dan mungkin mengalami tuntutantuntutan sebagaimana tersebut di atas dalam jumlah yang lebih banyak dan jenis yang lebih beragam. Selain itu,
Perseroan mungkin mengakuisisi perusahaan yang telah terlibat atau akan terlibat dalam tuntutan dan/atau perkara hukum.
Tuntutan hukum, klaim, investigasi dan perkara hukum dapat membahayakan reputasi Perseroan, membatasi kemampuan
Perseroan untuk menjalankan kegiatan usaha pada bidang-bidang yang terdampak, dan menimbulkan dampak negatif
terhadap harga perdagangan Saham yang Ditawarkan. Hasil dari klaim, investigasi, dan perkara hukum tersebut tidak dapat
dipastikan, dan pembelaan terhadap klaim tersebut mungkin memakan biaya yang besar dan waktu yang lama, serta dapat
mengalihkan upaya dan sumber daya manajemen dan personil Perseroan secara signifikan. Keputusan pada tuntutan
hukum, investigasi, atau perkara hukum yang merugikan bagi Perseroan dapat mengharuskan Perseroan untuk membayar
ganti-rugi, mengeluarkan biaya hukum dan biaya-biaya lainnya, membatasi kemampuan Perseroan untuk menjalankan
kegiatan usaha atau mewajibkan Perseroan untuk mengubah cara Perseroan beroperasi.
viii. Risiko menghadapi klaim pelanggaran HAKI
Perseroan tidak dapat menjamin bahwa operasi Perseroan atau aspek lainnya dalam kegiatan usaha Perseroan tidak atau
tidak akan melanggar, atau dengan cara lain menyalahi hak paten, hak cipta, atau hak atas kekayaaan intelektual lainnya
yang dimiliki pihak ketiga. Perseroan telah, dan dari waktu ke waktu di masa depan mungkin, akan menghadapi perkara dan
tuntutan hukum terkait dengan hak atas kekayaan intelektual milik pihak lain. Selain itu, terdapat juga kemungkinan bahwa
produk yang ditawarkan oleh pedagang Perseroan dan layanan Perseroan atau aspek lainnya dalam kegiatan usaha
Perseroan melanggar hak atas kekayaan intelektual pihak ketiga. Mungkin terdapat hak paten yang tidak diketahui oleh
Perseroan, yang dilanggar oleh produk Perseroan tanpa disengaja. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pemegang
suatu paten yang diduga berkaitan dengan suatu aspek tertentu dari platform teknologi atau kegiatan usaha Perseroan, jika
suatu paten tersebut memang ada, tidak akan berupaya untuk memberlakukan hak paten tersebut terhadap Perseroan di
Indonesia, di negara Asia Tenggara lainnya, ataupun di yurisdiksi lainnya. Selain itu, penerapan dan penafsiran undangundang paten di Indonesia dan prosedur serta standar pemberian hak paten di Indonesia masih berkembang dan tidak
52
pasti, dan Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pengadilan atau otoritas berwenang di Indonesia akan menyetujui
analisis dari Perseroan. Apabila Perseroan dinyatakan melanggar hak atas kekayaan intelektual pihak lain, Perseroan
mungkin memiliki kewajiban atas pelanggaran tersebut atau mungkin dilarang menggunakan hak atas kekayaan intelektual
tersebut, dan Perseroan mungkin perlu mengeluarkan biaya lisensi atau terpaksa mengembangkan alternatif sendiri. Selain
itu, Perseroan mungkin perlu mengeluarkan biaya yang signifikan, dan mungkin perlu mengalihkan waktu manajemen dan
sumber daya lainnya dari kegiatan usaha dan operasi Perseroan untuk melakukan pembelaan terhadap klaim pelanggaran
hak tersebut, terlepas dari kebenaran atau kekuatan klaim tersebut. Klaim lisensi atau pelanggaran hak atas kekayaan
intelektual yang berhasil diterapkan pada Perseroan mungkin menimbulkan kewajiban keuangan yang signifikan dan
menimbulkan gangguan yang material terhadap kegiatan usaha dan operasi Perseroan akibat pembatasan atau larangan
penggunaan hak atas kekayaan intelektual yang terkait. Perseroan juga menggunakan perangkat lunak open source
sehubungan dengan produk dan layanan Perseroan yang ditawarkannya. Perusahaan yang menggunakan perangkat lunak
open source dalam produk dan layanannya dari waktu ke waktu mungkin menghadapi tuntutan yang menyanggah
kepemilikan perangkat lunak open source dan kepatuhan terhadap syarat dan ketentuan lisensi open source. Oleh karena
itu, Perseroan mungkin menghadapi tuntutan hukum dari pihak-pihak yang mengklaim untuk memiliki kepemilikan atas
perangkat lunak yang diyakini Perseroan merupakan perangkat lunak open source, atau mengklaim ketidakpatuhan
terhadap syarat dan ketentuan open source. Sebagian lisensi perangkat lunak open source mewajibkan pengguna yang
menyebarkan perangkat lunak open source sebagai bagian dari perangkat lunaknya untuk mengungkapkan kepada publik,
seluruh atau sebagian dari source code perangkat tersebut, dan mengharuskan setiap produk turunan dari kode open
source tersebut tersedia bagi publik dengan ketentuan yang tidak menguntungkan bagi pengguna tersebut atau tanpa
biaya. Kewajiban untuk mengungkapkan source code Perseroan atau membayar ganti-rugi atas pelanggaran kontrak dapat
membahayakan kegiatan usaha, kinerja operasional, dan kondisi keuangan Perseroan.
ix. Risiko dalam perlindungan hak atas kekayaan intelektual Perseroan
Perseroan mengandalkan kombinasi undang-undang perlindungan merek dagang, praktik perdagangan yang adil, hak
paten, hak cipta, dan rahasia dagang di Indonesia dan Asia Tenggara, serta ketentuan kontraktual dan prosedur
kerahasiaan, untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual Perseroan. Perseroan juga memiliki perjanjian kerahasiaan
dengan karyawan Perseroan dan setiap pihak ketiga yang dapat mengakses informasi rahasia milik Perseroan, dan
Perseroan memberlakukan kontrol yang ketat atas akses terhadap teknologi dan informasi yang merupakan hak milik
Perseroan. Namun, perlindungan hak atas kekayaan intelektual di Indonesia dan Asia Tenggara, yang merupakan wilayah
operasional Perseroan, mungkin tidak memadai. Perjanjian kerahasiaan mungkin dilanggar oleh pihak lawan, dan mungkin
tidak terdapat pemulihan hak yang memadai bagi Perseroan atas pelanggaran tersebut. Oleh karena itu, Perseroan
mungkin tidak dapat melindungi hak atas kekayaan intelektual Perseroan secara efektif atau menegakkan hak kontraktual
Perseroan di Indonesia atau wilayah lainnya. Selain itu, memantau penggunaan hak atas kekayaan intelektual Perseroan
tanpa izin sulit dilakukan, memakan waktu dan menghabiskan biaya tinggi, dan langkah-langkah yang telah diambil
Perseroan mungkin tidak memadai untuk mencegah penyalahgunaan hak atas kekayaan intelektual Perseroan. Dalam hal
Perseroan mengajukan tuntutan hukum untuk menegakkan hak atas kekayaan intelektual Perseroan, tuntutan hukum
tersebut dapat menimbulkan biaya yang substansial dan mengalihkan sumber daya manusia dan keuangan Perseroan.
Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan berhasil dalam setiap tuntutan hukum. Selain itu, rahasia dagang Perseroan
mungkin dibocorkan, atau dengan cara lain tersedia bagi, atau secara independen ditemukan oleh, pesaing Perseroan.
Kegagalan untuk melindungi atau menerapkan hak atas kekayaan intelektual Perseroan dapat memiliki dampak kerugian
yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan.
x.
Risiko dalam memperoleh modal tambahan
Perseroan mungkin memerlukan sumber daya kas tambahan untuk mendanai pertumbuhan dan pengembangan usaha
Perseroan di masa depan, termasuk investasi atau akuisisi yang mungkin dilakukan oleh Perseroan di masa depan. Apabila
sumber daya kas Perseroan tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan kas Perseroan, maka Perseroan mungkin
menerbitkan efek bersifat ekuitas atau efek utang atau memperoleh fasilitas kredit baru atau memperluas fasilitas kredit
yang ada. Kemampuan Perseroan untuk memperoleh pendanaan eksternal di masa mendatang bergantung pada berbagai
variabel. Selain itu, penambahan utang akan menimbulkan kewajiban pembayaran utang yang lebih tinggi bagi Perseroan
dan dapat memicu kovenan operasional dan keuangan yang dapat membatasi kegiatan operasional Perseroan.
Kemampuan Perseroan untuk mengakses pasar utang dan pasar modal internasional mungkin terbatas pada saat
Perseroan ingin, atau perlu mengakses pasar utang dan/atau pasar modal tersebut, terutama pada masa-masa volatilitas
tinggi dan likuiditas rendah di pasar keuangan dan pasar modal global, termasuk akibat adanya perubahan kebijakan dan
pembatasan hukum, yang dapat berdampak negatif pada kemampuan Perseroan untuk menggalang dana. Tidak ada
jaminan bahwa pendanaan akan tersedia pada waktunya, atau dalam jumlah atau dengan persyaratan yang dapat diterima
oleh Perseroan, atau dapat diterima sama sekali oleh Perseroan. Kegagalan untuk menggalang dana yang diperlukan
dengan persyaratan yang menguntungkan bagi Perseroan, atau untuk dapat menggalang dana sama sekali, dapat
membatasi likuiditas Perseroan, serta menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi
53
keuangan, dan kinerja operasional Perseroan. Terlebih lagi, penerbitan efek bersifat ekuitas atau efek berbasis ekuitas
dapat menyebabkan dilusi yang signifikan bagi pemegang saham lama Perseroan.
xi. Risiko penyediaan layanan pihak ketiga dalam platform “All-Commerce”
Sejumlah pihak ketiga, termasuk distributor, pusat distribusi perantara, dan berbagai penyedia layanan profesional lainnya,
menyediakan layanan kepada pengguna platform Perseroan, termasuk pelanggan, pedagang, brand dan lain-lain. Apabila
para penyedia layanan tersebut tidak mampu menyediakan layanan yang memuaskan bagi pengguna Perseroan dengan
persyaratan yang dapat diterima secara komersial, atau tidak dapat diterima sama sekali oleh pengguna Perseroan, atau
apabila Perseroan gagal mempertahankan atau menarik penyedia layanan berkualitas yang baru ke platform Perseroan,
maka kemampuan Perseroan untuk mempertahankan, mendapatkan, atau melibatkan pengguna Perseroan mungkin
menjadi terbatas, sehingga menimbulkan dampak yang merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja
operasional Perseroan. Selain itu, Perseroan juga membagikan data pengguna Perseroan dengan penyedia layanan pihak
ketiga tertentu pada platform Perseroan sesuai dengan ketentuan kebijakan privasi Perseroan, perjanjian dan hukum yang
berlaku. Para penyedia layanan pihak ketiga tersebut juga menjalankan rangkaian kegiatan usaha yang luas di luar yang
dilakukan pada platform Perseroan. Apabila peserta pihak ketiga tersebut terlibat dalam kegiatan yang melibatkan kelalaian,
penipuan, atau pelanggaran hukum, atau dengan cara lain merusak kepercayaan dan keamanan pada ekonomi digital
Perseroan, termasuk, sebagai contoh, kebocoran data atau kelalaian dalam penggunaan data, penanganan, pengiriman
dan pengantaran barang yang dilarang atau dibatasi, atau apabila para peserta tersebut gagal melaksanakan kewajiban
kontraktualnya, atau pengguna dengan cara lain mengalami ketidakpuasan dengan kualitas layanan para peserta tersebut,
baik di dalam maupun di luar platform Perseroan, maka Perseroan dapat mengalami kerusakan reputasi, walaupun jika
kegiatan-kegiatan tersebut tidak terkait dengan, tidak dapat dihubungkan dengan, tidak disebabkan oleh, atau berada di luar
kendali Perseroan.
xii. Risiko penyediaan layanan logistik yang digunakan oleh pedagang Perseroan atau platform layanan logistik
yang dioperasikan oleh Perseroan
Perseroan bekerja sama dengan penyedia layanan logistik pihak ketiga untuk mendukung lebih dari enam juta pedagang
yang berlokasi di 34 provinsi memenuhi pesanan dan mengirimkan produk mereka ke pelanggan. Perseroan juga memiliki
lebih dari 300 pusat distribusi perantara, dan melayani sekitar 6,9 juta Mitra. Perseroan mengoperasikan platform data
logistik yang menghubungkan sistem informasi Perseroan dengan sistem informasi penyedia layanan logistik Perseroan.
Dikarenakan cara kerja dari platform Perseroan, gangguan atau kegagalan yang terjadi pada layanan logistik pihak ketiga,
atau pada platform data logistik Perseroan, dapat menghambat ketepatan waktu atau keakuratan pengiriman barang
kepada konsumen atau Mitra. Hal ini dapat menimbulkan dampak yang negatif terhadap posisi kompetitif Perseroan serta
merusak reputasi Perseroan dan usaha yang dijalankan Perseroan. Contohnya, Perseroan menggunakan model kemitraan
untuk mendistribusikan barang fisik kepada Mitra Perseroan melalui distributor konvensional dan pusat distribusi perantara
(intermediary distribution centre) yang melayani wilayah yang tidak dapat dilayani distributor konvensional Perseroan
akibat kendala seperti keterbatasan transportasi. Meskipun demikian, Perseroan tidak dapat memberikan kepastian bahwa
struktur kemitraan ini dapat menangani kebutuhan logistik di masa mendatang, dan Perseroan mungkin perlu
meningkatkan jumlah mitra distribusi secara signifikan untuk mengembangkan jaringan logistik, yang dapat menyebabkan
peningkatan biaya dan tantangan operasional. Gangguan atau kegagalan tersebut di atas dapat disebabkan oleh peristiwa
yang berada di luar kendali perusahaan atau penyedia layanan logistik, seperti cuaca buruk, bencana alam, pandemi
COVID-19, pandemi atau epidemi lainnya, kecelakaan, gangguan transportasi, termasuk pembatasan atau penutupan atas
fasilitas atau jaringan transportasi karena alasan hukum atau politik, atau kerusuhan buruh atau kekurangan tenaga kerja.
Layanan logistik tersebut juga dapat terdampak atau terganggu oleh adanya perselisihan usaha, konsolidasi industri,
insolvensi, atau penutupan pemerintahan. Pedagang yang bekerja sama dengan Perseroan mungkin tidak dapat
menemukan penyedia layanan logistik alternatif untuk menyediakan layanan logistik yang tepat waktu, efisien dari segi
biaya, dan dapat diandalkan, atau mungkin tidak dapat menemukan penyedia layanan logistik alternatif sama sekali.
Perseroan tidak memiliki perjanjian dengan penyedia layanan logistik pihak ketiga yang mewajibkan para penyedia
layanan logistik tersebut untuk memberikan layanan eksklusif bagi pedagang Perseroan. Apabila platform data logistik atau
pusat distribusi yang dioperasikan Perseroan mengalami kegagalan karena alasan apa pun, maka penyedia layanan
logistik akan mengalami hambatan atau tidak dapat terhubung dengan pedagang Perseroan, dan layanan mereka serta
kemampuan fungsional platform Perseroan mungkin akan terdampak secara signifikan. Apabila produk-produk yang dijual
oleh pedagang di platform Perseroan tidak dikirimkan dalam kondisi yang layak, atau secara tepat waktu, atau dengan
ongkos kirim yang dapat diterima secara komersial oleh pengguna marketplace Perseroan, maka kegiatan dan prospek
usaha Perseroan, serta kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan dapat mengalami dampak kerugian yang
material.
54
xiii. Risiko tuntutan hukum terkait perlindungan konsumen dan penerapan atas regulasi tambahan kepada industri
dimana Perseroan beroperasi
Perhatian pemerintah, media, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Indonesia terhadap perlindungan konsumen
semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Produk yang dijual oleh pedagang pada platform Perseroan mungkin
memiliki kecacatan pada proses perancangan dan produksi, dan penawaran barang cacat tersebut pada platform Perseroan
mungkin menyebabkan Perseroan untuk menghadapi risiko tanggung jawab yang timbul terkait hukum perlindungan
konsumen. Operator platform e-commerce di Indonesia tunduk pada ketentuan tertentu dalam hukum perlindungan
konsumen, meskipun operator platform e-commerce bukan merupakan produsen atau penyedia produk atau layanan yang
dibeli oleh konsumen. Sebagai contoh, meskipun Perseroan telah berupaya membatasi lingkup pertanggung jawaban
Perseroan berdasarkan Syarat dan Ketentuan Layanan, undang-undang perlindungan konsumen dan prosedur perdata
Indonesia mungkin akan tetap mengikutsertakan Perseroan, sebagai operator platform e-commerce, dalam tuntutan
perlindungan pelanggan, dan Perseroan mungkin dituntut untuk bertanggung jawab akibat beberapa faktor, seperti apakah
Perseroan dipandang telah mengetahui atau terlibat dalam representasi yang menyesatkan atau iklan yang menyesatkan.
Selain itu, apabila Perseroan tidak mengambil tindakan perbaikan terhadap pedagang atas tindakannya yang diketahui,
atau seharusnya diketahui oleh Perseroan, dan apabila ketidakaktifan Perseroan dalam mengambil tindakan perbaikan
tersebut dianggap merugikan hak dan kepentingan konsumen, Perseroan mungkin dituntut untuk turut bertanggung jawab
atas pelanggaran tersebut bersama-sama dengan pedagang terkait. Namun sebagai penyelenggara sistem elektronik,
selama Perseroan telah mengeluarkan barang terlarang dari platform Perseroan dalam jangka waktu yang ditentukan
hukum, maka Perseroan dapat dibebaskan dari tanggung jawab yang timbul dari penyebaran informasi elektronik yang
dilarang pada platform Perseroan.
Perseroan telah memperoleh pertanggungan asuransi tanggung gugat untuk klaim-klaim, antara lain, yang terkait dengan
produk-produk yang ditransaksikan pada platform Perseroan. Hak Perseroan atas perlindungan kerugian yang diberikan
oleh merchant pada platform Perseroan mungkin tidak memadai untuk melindungi Perseroan dari keseluruhan kewajiban
yang mungkin timbul. Meskipun Perseroan telah mendapatkan pertanggungan asuransi tanggung gugat ini, klaim yang tidak
berhasil pun tetap dapat mengakibatkan keluarnya biaya serta menghabiskan sumber daya dan waktu manajemen yang
signifikan, yang tetap dapat menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan
prospek Perseroan.
Pemerintah Indonesia dan badan otoritas terkait mungkin akan tetap mengeluarkan undang-undang, peraturan dan
ketentuan baru untuk mengatur industri e-commerce, mempertegas penegakan undang-undang, hukum, dan ketentuan
yang berlaku, dan menerapkan persyaratan dan tambahan kewajiban lainnya atas kegiatan usaha Perseroan, termasuk
pengoperasian platform e-commerce Perseroan dan kegiatan pemasaran Perseroan. Kepatuhan terhadap undang-undang,
peraturan, dan ketentuan tersebut mungkin memerlukan biaya yang besar, dan setiap pelanggaran atau penyelidikan,
penyidikan, dan tindakan pemerintah lainnya mungkin dapat mengalihkan waktu dan perhatian manajemen serta sumber
daya keuangan Perseroan secara signifikan, menimbulkan dampak yang negatif pada reputasi Perseroan, atau
menyebabkan timbulnya kewajiban atau penalti administratif atas Perseroan.
xiv. Risiko atas brand atau reputasi Perseroan
Perseroan mempercayai bahwa tingkat kesadaran dan reputasi dari brand „Bukalapak‟ di mata pelanggan, Mitra,
pedagang, dan penyedia layanan pihak ketiga telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan dan
kesuksesan usaha Perseroan. Menjaga dan memperkuat brand awareness dan reputasi brand Perseroan merupakan
langkah penting bagi kegiatan usaha dan daya saing Perseroan. Terdapat berbagai faktor, sebagian di antaranya berada
di luar kendali Perseroan, yang memainkan peran penting dalam menjaga dan memperkuat brand Perseroan. Faktor-faktor
tersebut meliputi kemampuan Perseroan untuk:
●
menyediakan pengalaman pengguna (user experience) yang unggul;
●
menjaga kualitas dan kesesuaian produk pada platform marketplace Perseroan;
●
menjaga popularitas, daya tarik, keberagaman, kualitas, dan keunikan penawaran produk Perseroan;
●
menjaga efisiensi, keandalan, dan kualitas dalam pemenuhan dan pemberian layanan kepada pengguna;
●
mempertahankan atau meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan melalui layanan purna jual Perseroan;
●
meningkatkan brand awareness melalui kegiatan pemasaran dan promosi brand; dan
55
●
menjaga reputasi dan nama baik Perseroan dalam hal terjadinya publisitas negatif tentang pengalaman konsumen
atau layanan pedagang, keamanan data dan Internet, kualitas, harga, atau keunikan produk, indikator kinerja, atau
permasalahan lainnya yang mempengaruhi Perseroan atau usaha e-commerce lainnya di Indonesia dan Asia
Tenggara.
Meskipun produk atau fitur yang ditawarkan pada platform marketplace Perseroan disediakan oleh pemasok dan mitra
Perseroan (dan bukan oleh Perseroan sendiri), sebagian besar dari produk atau fitur tersebut diawali oleh “Buka” pada
namanya, seperti, BukaEmas, BukaAsuransi, BukaReksa, dan lain sebagainya. Meskipun hal ini merupakan strategi yang
penting untuk membangun brand Bukalapak secara umum, dan produk atau fitur tersebut secara khusus, hal ini dapat
menyebabkan pengguna meyakini bahwa produk atau fitur tersebut disediakan oleh Perseroan, yang dapat menyebabkan
adanya upaya untuk meminta pertanggungjawaban Perseroan apabila terdapat permasalahan dengan produk tersebut di
masa depan, meskipun mungkin tidak demikian dan meskipun sudah terdapat disclaimer terkait tanggung jawab
Perseroan pada syarat dan ketentuan Perseroan. Dalam hal terdapat permasalahan dengan produk atau fitur yang
ditawarkan oleh pemasok atau mitra Perseroan, Perseroan mungkin menghadapi risiko reputasi dan dapat terlibat dalam
tuntutan hukum dari pengguna tersebut, mengingat brand awareness yang lebih baik akan brand Perseroan dibandingkan
dengan pemasok atau mitra pihak ketiga yang terkait, dan terlepas dari kenyataan bahwa pengguna tersebut telah
menyetujui ketentuan penggunaan dan kebijakan Perseroan sebelum bertransaksi menggunakan produk atau fitur
tersebut.
Platform Perseroan melibatkan partisipasi dari pihak ketiga termasuk merchant dan mitra. Perseroan tidak dapat
mengendalikan tindakan pihak ketiga ini dan jika mereka tidak menjalankan fungsinya demi kepuasan pelanggan, hal ini
dapat merusak reputasi platform Perseroan.
Persepsi publik bahwa produk tiruan, tidak resmi, melanggar hukum, atau palsu dijual pada platform Perseroan, atau
bahwa Perseroan atau merchant pada platform Perseroan tidak memberikan layanan pelanggan yang memuaskan, dapat
merusak reputasi Perseroan, menurunkan nilai dari brand Perseroan, mengurangi kepercayaan dan kredibilitas yang telah
dibangun Perseroan dan menimbulkan dampak negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk menarik pelanggan baru
atau mempertahankan pelanggan yang telah ada, walaupun jika hal tersebut pada kenyataannya tidak benar atau
merupakan insiden tersendiri. Apabila Perseroan tidak mampu mempertahankan reputasi Perseroan, meningkatkan brand
awareness Perseroan atau meningkatkan tingkat kesadaran atas platform, produk dan layanan Perseroan, maka
Perseroan mungkin akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan atau mengembangkan basis pelanggan
Perseroan, dan sebagai akibatnya, kegiatan usaha dan prospek pertumbuhan Perseroan dapat mengalami dampak
kerugian yang material.
xv. Risiko atas produk tiruan atau ilegal pada platform Perseroan
Seluruh produk yang ditawarkan pada platform Perseroan disediakan oleh merchant Perseroan. Per tanggal 31 Desember
2020, jumlah pedagang UMKM yang bertransaksi di platform Perseroan pada tahun 2020 telah melebihi enam juta. Per
tanggal 31 Desember 2020, jumlah perusahaan yang bekerja sama dengan Perseroan dalam BukaMall telah melebihi
3.000. Perseroan telah, dan mungkin akan tetap menghadapi tuduhan dan tuntutan hukum yang mengklaim bahwa produk
yang terdaftar atau dijual melalui platform Perseroan oleh merchant pihak ketiga adalah produk tiruan, tidak resmi,
melanggar hukum, atau palsu yang melanggar hak cipta, brand dagang, paten, atau hak atas kekayaan intelektual pihak
ketiga lainnya, atau bahwa konten yang ditampilkan dalam user interface Perseroan mengandung informasi yang
menyesatkan terkait deskripsi produk dan perbandingan harga. Sebagai contoh, pada bulan Januari 2021, Perseroan, serta
penyedia e-commerce lainnya, termasuk Amazon, Taobao, Pinduoduo, Tokopedia, dan Shopee dinyatakan oleh Kantor
Perwakilan Dagang Amerika Serikat (United States Trade Representative, “USTR”) sebagai contoh ilustratif pasar online
yang bereputasi buruk dalam laporannya (“Laporan USTR”), yang menyoroti pasar online dan fisik yang dilaporkan terlibat
dalam atau memfasilitasi pemalsuan brand dagang dan pembajakan hak cipta yang substansial. Khususnya, laporan USTR
menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil Perseroan “tidak efektif dan membebani” dengan “waktu tunggu yang
cukup panjang antara pengajuan permintaan penghapusan dengan dilakukannya penghapusan atas pendaftaran produk
yang melanggar HAKI,” dan bahwa Perseroan gagal “menghalangi pelanggar HAKI yang berulang.” Meskipun Perseroan
telah menerapkan langkah-langkah ketat untuk melindungi Perseroan dari kewajiban yang berpotensi untuk timbul tersebut,
termasuk namun tidak terbatas pada, dengan proaktif melakukan verifikasi atas keaslian dan perizinan atas produk yang
dijual pada platform Perseroan melalui kerja sama dengan pemegang brand dan penyelidikan lapangan, melakukan
pemblokiran sebelum peluncuran produk atau segera menghapus produk tiruan atau melanggar hukum atau informasi
menyesatkan yang ditemukan pada platform Perseroan, menutup toko online yang berisiko lebih tinggi, dan membekukan
akun merchant yang melanggar kebijakan platform, langkah-langkah tersebut tidak selalu berhasil atau belum tentu berhasil
dilakukan secara tepat waktu.
56
Dalam hal terdapat produk tiruan, melanggar hukum, tidak resmi, menyesatkan, atau palsu yang dijual, atau konten
menyesatkan atau palsu yang ditampilkan pada platform Perseroan, Perseroan dapat menghadapi tuntutan atau dikenakan
penalti, termasuk pemblokiran akses terhadap platform Perseroan oleh otoritas yang terkait di Indonesia. Perseroan secara
teratur berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia untuk menghapus produk-produk yang tidak
memiliki lisensi sebagaimana mestinya atau dipandang melanggar hukum. Produk tiruan yang dijual pada platform
Perseroan dapat merusak reputasi Perseroan dan menyebabkan pembeli enggan melakukan pembelian di masa depan
melalui platform Perseroan. Hal ini dapat menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan operasional
usaha dan hasil keuangan Perseroan. Perseroan mungkin memiliki kewajiban yang timbul atas akibat dari produk tiruan,
tidak resmi, melanggar hukum, atau palsu atau informasi menyesatkan yang tersedia pada platform Perseroan, baik dari
gugatan perdata maupun tuntutan pemerintah. Selanjutnya, setiap tuduhan penjualan barang tiruan dan tuntutan pihak
ketiga atau penalti administratif yang terkait dapat menimbulkan publisitas negatif yang signifikan, dan reputasi Perseroan
dapat terdampak secara negatif. Berdasarkan perjanjian standar Perseroan, para merchant Perseroan wajib membebaskan
Perseroan dari kerugian yang diderita Perseroan atau biaya yang dikeluarkan Perseroan akibat produk yang dijual oleh para
merchant tersebut. Meskipun demikian, Perseroan mungkin tidak berhasil melaksanakan hak kontraktual Perseroan dan
mungkin perlu mengajukan perkara hukum yang mahal dan berkepanjangan di Indonesia untuk melindungi hak-hak
Perseroan. Perseroan telah bekerja sama, dan tetap akan bekerja sama secara erat, dengan berbagai badan regulator di
Indonesia antara lain Bank Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (“Kemkominfo”), Kepolisian, dan pihak terkait lainnya, untuk
menghapus barang-barang yang melanggar hukum di Indonesia. Per tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah
memenuhi seluruh langkah yang diwajibkan oleh badan regulator tersebut di atas.
Sebagian merchant Perseroan dapat berinteraksi dan bertukar informasi dengan pengguna Perseroan melalui fitur live
streaming Perseroan. Karena komunikasi tersebut dilakukan secara seketika, Perseroan sulit memonitor pertukaran
informasi yang terjadi. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan bahwa pelanggan mungkin terlibat dalam percakapan atau
aktivitas yang melibatkan konten yang melanggar hukum, tidak pantas, atau melanggar HAKI, yang mungkin dipandang
melanggar hukum berdasarkan hukum Indonesia dan berdasarkan regulasi pada platform Perseroan. Selain itu, merchant
tertentu mungkin menampilkan dan menjual produk-produk pada platform Perseroan, yang dilarang dijual melalui platform
e-commerce berdasarkan peraturan Indonesia yang berlaku, seperti barang tiruan, pornografi, amunisi, bahan peledak,
senjata, rokok, dan barang yang dilarang dan dibatasi. Kegagalan mengidentifikasi dan menghapuskan produk dan konten
tersebut dari platform Perseroan dapat menimbulkan kewajiban dan penalti administratif atas Perseroan. Setiap peristiwa
tersebut di atas dapat menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kinerja operasional, atau
kondisi keuangan Perseroan.
Kebijakan, syarat penggunaan atau prosedur internal Perseroan yang tersedia bagi publik mungkin tidak memberikan
perlindungan efektif bagi Perseroan atau menghapuskan kewajiban Perseroan, oleh karena itu, Perseroan mungkin
menghadapi kewajiban perdata atau pidana atas kegiatan yang dilakukan oleh pengguna Perseroan di platform
marketplace Perseroan. Berdasarkan peraturan terkait penyelenggara sistem elektronik Indonesia yang berlaku saat ini,
Perseroan mungkin diuntungkan oleh ketentuan, yang mungkin membantu melindungi Perseroan dari kewajiban tertentu
atas konten yang ditampilkan oleh pembeli dan penjual pada platform Perseroan. Perseroan diwajibkan untuk menghapus
konten terlarang dari platform selambat-lambatnya 24 jam setelah menerima pemberitahuan tertulis dari Kemkominfo, atau
selambat-lambatnya empat jam setelah menerima pemberitahuan dari Kemkominfo atas konten terkait terorisme, pornografi
anak, atau konten lain yang dapat mengganggu ketertiban umum. Dengan mematuhi pemberitahuan tertulis dari
Kemkominfo untuk menghapus konten terlarang yang dihapus dalam jangka waktu yang diwajibkan, maka Perseroan tidak
memiliki tanggung jawab atas pendistribusian informasi elektronik terlarang yang diunggah ke platform. Meskipun demikian,
hukum lainnya di Indonesia tidak mengandung ketentuan hukum yang serupa, dan kewajiban atas pelanggaran hak atas
kekayaan intelektual pada umumnya ditentukan oleh keputusan pengadilan. Undang-undang, peraturan, dan putusan
pengadilan tersebut dapat mengalami perubahan yang tidak menguntungkan. Dalam hal demikian, Perseroan mungkin
dituntut pertanggungjawaban atau dituntut untuk turut bertanggung jawab atas pelanggaran hak atas kekayaan intelektual
yang dilakukan pengguna di platform Perseroan.
Selanjutnya, kegiatan yang melanggar hukum, mengandung kecurangan, atau kolusi yang dilakukan oleh karyawan
Perseroan, termasuk risiko karyawan Perseroan menerima pembayaran (atau berencana menerima pembayaran) dari
merchant, penyedia layanan, penyedia logistik dan pihak ketiga lainnya sebagai imbalan perlakuan istimewa pada platform
Perseroan dapat menyebabkan timbulnya kewajiban atau dampak reputasional yang negatif bagi Perseroan.
Walaupun Perseroan menerapkan kebijakan yang tegas atas kegiatan-kegiatan tersebut dan Perseroan telah
menindaklanjuti karyawan yang telah melakukan (atau mencoba untuk melakukan) kecurangan, tidak ada jaminan bahwa
pengendalian dan kebijakan Perseroan akan mampu mencegah seluruh kegiatan fiktif, curang, atau melanggar hukum yang
dilakukan oleh merchant atau karyawan Perseroan atau bahwa insiden serupa tidak akan terjadi di masa depan. Setiap
57
penyelidikan, penyidikan, dan tindakan pemerintah yang terkait dengan, serta publisitas negatif dan sentimen pengguna
yang timbul dari kejadian serupa dapat mengalihkan waktu dan perhatian manajemen secara signifikan, menurunkan
kepercayaan konsumen terhadap Perseroan dan nilai brand Perseroan, dan menimbulkan dampak kerugian yang material
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan.
xvi. Risiko tidak terdeteksinya kegiatan pencucian uang atau pendanaan terorisme
Perseroan wajib mematuhi undang-undang anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme serta peraturan
lainnya yang berlaku di Indonesia. Peraturan dan perundang-undangan tersebut mewajibkan Perseroan untuk, antara lain,
mengadopsi dan melaksanakan kebijakan dan prosedur tertentu untuk melaporkan transaksi yang mencurigakan.
Perseroan telah mengadopsi pengendalian internal, sistem, teknologi, dan prosedur yang bertujuan untuk mendeteksi dan
mencegah kegiatan pencucian uang oleh teroris serta organisasi dan individu yang terkait dengan terorisme pada platform
Perseroan. Namun, pengendalian dan sistem ini mungkin tidak dapat mendeteksi dan mencegah penggunaan platform
Perseroan untuk aktivitas pencucian uang oleh teroris serta organisasi dan individu terkait dengan terorisme. Selain itu, jika
Perseroan tidak dapat mengatasi kemajuan teknologi di masa depan yang diadopsi oleh pihak-pihak tersebut, hal ini dapat
menyebabkan kemungkinan penggunaan platform untuk pencucian uang dan aktivitas terkait dengan terorisme yang lebih
besar. Dalam hal Perseroan gagal untuk sepenuhnya mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, instansi Pemerintah
terkait dan badan pengatur memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk mengenakan denda dan sanksi lainnya kepada
Perseroan.
xvii.
Risiko ketergantungan atas operasional layanan platform seluler dan infrastruktur internet serta jaringan
telekomunikasi di Indonesia
Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya melalui aplikasi Bukalapak dan Mitra Bukalapak. Oleh karena itu, kinerja,
keandalan dan ketersediaan platform seluler yang memuaskan merupakan faktor penting bagi keberhasilan dan
kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan dan Mitra. Kegiatan usaha Perseroan tergantung
pada kinerja dan keandalan infrastruktur internet di Indonesia. Keandalan dan ketersediaan platform seluler Perseroan
tergantung pada operator telekomunikasi, penyelenggara pihak ketiga lainnya untuk kapasitas penyimpanan dan
komunikasi, termasuk penyimpanan bandwidth dan server, penyedia jasa keamanan, dan secara tidak langsung pada
stabilitas pasokan listrik, di antara hal-hal lainnya. Ketersediaan platform seluler Perseroan juga mungkin dipengaruhi oleh
perbedaan jangkauan operator telekomunikasi antara daerah perkotaan dan pedesaan. Apabila Perseroan tidak berhasil
mengadakan atau memperbaharui perjanjian dengan para penyedia layanan tersebut dengan persyaratan yang dapat
diterima, atau apabila perjanjian Perseroan yang berlaku dengan penyedia layanan tersebut diakhiri sebagai akibat
pelanggaran oleh Perseroan atau sebab lainnya, maka kemampuan Perseroan untuk menyediakan produk kepada
pelanggan atau menyediakan layanan kepada Mitra Perseroan dapat mengalami dampak merugikan. Akses internet di
Indonesia dikelola oleh operator telekomunikasi swasta dan pemerintah di bawah kontrol administratif, dan Perseroan
memperoleh akses terhadap jaringan pengguna akhir yang dioperasikan oleh operator telekomunikasi dan penyedia
layanan internet untuk memberikan akses terhadap platform seluler Perseroan kepada pembeli. Kegagalan operator
jaringan telekomunikasi dan penyedia layanan pihak ketiga lainnya tersebut di atas, untuk menyediakan bandwidth yang
diperlukan atau layanan lainnya yang disebutkan di atas, juga dapat mengganggu kecepatan dan ketersediaan platform
seluler Perseroan. Gangguan layanan menyebabkan pelanggan dan Mitra tidak dapat mengakses platform seluler
Perseroan dan melakukan pemesanan, dan gangguan yang sering terjadi dapat menimbulkan kekecewaan bagi pelanggan
dan Mitra Perseroan dan membuat mereka enggan berusaha melakukan pemesanan. Hal ini dapat menyebabkan
Perseroan kehilangan pelanggan dan Mitra Perseroan serta merugikan hasil operasi Perseroan. Gangguan layanan
tersebut dapat disebabkan oleh kesalahan manusia, karena pengoperasian dan pemeliharaan aplikasi Perseroan mungkin
melibatkan tugas-tugas tertentu yang harus diarahkan atau dilakukan secara manual. Selain itu, Perseroan tidak memiliki
kendali atas biaya layanan yang dikenakan oleh operator telekomunikasi. Kenaikan signifikan pada harga yang harus
dibayarkan oleh Perseroan atau pelanggan Perseroan untuk layanan internet dan telekomunikasi dapat menimbulkan
dampak merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan.
xviii. Risiko dalam akuisisi, investasi, atau aliansi strategis
Dari waktu ke waktu, Perseroan mungkin mengidentifikasi mitra strategis untuk membentuk aliansi strategis, menanamkan
investasi atau mengakuisisi aset, teknologi, atau bisnis tambahan untuk melengkapi kegiatan usaha Perseroan saat ini.
Transaksi-transaksi tersebut mungkin melibatkan kepemilikan minoritas dalam perusahaan lain, akuisisi kepemilikan
pengendali dalam perusahaan lain, atau akuisisi aset tertentu. Meskipun demikian, Perseroan mungkin gagal menyeleksi
target akuisisi atau investasi yang tepat, atau Perseroan mungkin tidak berhasil menegosiasikan kesepakatan yang optimal,
termasuk kesepakatan pendanaan akuisisi atau kesepakatan operasional dalam investasi minoritas. Setiap akuisisi,
investasi, atau aliansi strategis dan integrasi aset dan kegiatan usaha baru yang diperoleh atau dikembangkan dari
transaksi tersebut dengan aset dan kegiatan usaha Perseroan mungkin mengalihkan manajemen dari tanggung jawab
58
utamanya dan dapat menimbulkan kewajiban tambahan bagi Perseroan. Selain itu, biaya yang terlibat untuk
mengidentifikasi dan mewujudkan investasi dan investasi mungkin signifikan. Perseroan juga mungkin perlu mengeluarkan
biaya dan mengalami ketidakpastian dalam mengurus perizinan yang diperlukan dan memperoleh persetujuan otoritas
pemerintah yang terkait di Indonesia, Asia Tenggara dan wilayah lainnya di dunia. Biaya dan durasi yang dibutuhkan untuk
mengintegrasikan aset dan kegiatan usaha yang baru diakuisisi juga mungkin melampaui ekspektasi Perseroan secara
material. Salah satu dari perkembangan negatif tersebut di atas dapat memiliki dampak kerugian material terhadap kegiatan
usaha, kondisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas Perseroan. Oleh karenanya, hasil keuangan Perseroan mungkin
mengalami dampak merugikan dari investasi atau akuisisi yang dilakukan Perseroan. Investasi dan aset atau kegiatan
usaha yang diakuisisi mungkin tidak menghasilkan sinergi yang diharapkan dengan kegiatan usaha Perseroan atau
mencapai pertumbuhan keuangan yang diharapkan sesuai perkiraan Perseroan. Hal ini dapat menimbulkan beban
penurunan nilai investasi dan goodwill serta beban amortisasi untuk aset tak berwujud lainnya, yang dapat menimbulkan
dampak merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan.
xix.
Risiko dalam mempekerjakan, mempertahankan, dan memotivasi karyawan kunci Perseroan
Kesuksesan Perseroan di masa depan sangat tergantung pada loyalitas manajemen dan karyawan kunci Perseroan.
Apabila Perseroan kehilangan jasa anggota manajemen atau personel kunci Perseroan, maka Perseroan mungkin tidak
mampu memperoleh pengganti yang sesuai atau memenuhi syarat, dan mungkin perlu mengeluarkan biaya tambahan
untuk merekrut dan melatih staf baru, yang dapat menimbulkan gangguan signifikan terhadap kegiatan usaha dan
pertumbuhan Perseroan. Perubahan struktur organisasi internal atau perubahan dalam tanggung jawab manajemen atau
personel Perseroan dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan prospek usaha Perseroan.
Karyawan Perseroan, termasuk anggota tim manajemen Perseroan, mungkin memilih untuk meraih peluang lain. Apabila
Perseroan tidak mampu memotivasi atau mempertahankan karyawan utama, kegiatan usaha Perseroan mungkin
mengalami gangguan berat dan sebagai akibatnya prospek Perseroan mungkin mengalami kerugian.
Peningkatan skala usaha Perseroan juga menyebabkan Perseroan harus mempekerjakan dan mempertahankan sejumlah
besar personel berkualitas dan berpengalaman dan tenaga teknologi yang mampu beradaptasi dengan lingkungan usaha
yang dinamis, kompetitif, dan menantang. Persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja sangat ketat, dan ketersediaan
kandidat yang sesuai dan memenuhi syarat di Indonesia terbatas. Perseroan telah mengalami kehilangan personel kepada
pesaing Perseroan dalam beberapa kesempatan. Akibat persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja, Perseroan mungkin
perlu menawarkan kompensasi dan tunjangan lainnya yang lebih tinggi untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja.
Bahkan meskipun Perseroan menawarkan kompensasi dan tunjangan lainnya yang lebih tinggi, mereka mungkin memilih
untuk tidak bergabung dengan atau tetap bekerja bagi Perseroan. Kegagalan untuk menarik atau mempertahankan
personel dan manajemen kunci dapat menimbulkan gangguan serius terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan
Perseroan, dan dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil
operasi Perseroan.
xx.
Risiko ketergantungan pada app store untuk menyebarluaskan aplikasi seluler Perseroan
Aplikasi seluler Bukalapak dan Mitra Bukalapak Perseroan ditawarkan melalui app store di smartphone dan tablet yang
dioperasikan oleh pihak ketiga, seperti Appstore Apple dan Playstore Google, yang dapat menangguhkan atau mengakhiri
akses pengguna terhadap aplikasi seluler Perseroan, meningkatkan biaya akses atau mengubah ketentuan akses dengan
cara yang menyebabkan aplikasi Perseroan menjadi kurang menarik, lebih sulit atau tidak bisa diakses, apabila Perseroan
tidak mampu segera memenuhi ketentuan baru tersebut. Oleh karena itu, kemampuan Perseroan untuk mengembangkan
basis pelanggan dan Mitra dapat terhambat, apabila pengguna potensial mengalami kesulitan atau sepenuhnya dilarang
untuk mengakses aplikasi seluler Perseroan, dan hal ini dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan
usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan.
xxi.
Risiko ketergantungan pertumbuhan pelanggan dan aktivitas pada penggunaan sistem operasi, jaringan,
dan standar seluler yang berada di luar kendali Perseroan
Pembelian menggunakan perangkat seluler oleh konsumen pada umumnya, dan oleh pelanggan Perseroan pada
khususnya, telah mengalami peningkatan signifikan, dan Perseroan memperkirakan tren tersebut akan terus berlangsung.
Guna mengoptimalkan pengalaman berbelanja online, Perseroan tergantung pada pelanggan Perseroan untuk mengunduh
aplikasi seluler khusus Perseroan untuk perangkat masing-masing, dibanding mengakses situs Perseroan melalui
peramban internet di perangkat seluler mereka. Ketika platform dan perangkat seluler baru diluncurkan, sulit untuk
memprediksi permasalahan yang mungkin dihadapi Perseroan dalam mengembangkan aplikasi untuk berbagai platform
dan perangkat alternatif tersebut, dan Perseroan mungkin perlu menggunakan sumber daya yang signifikan untuk
pengembangan, pemberian dukungan, dan pemeliharaan aplikasi tersebut. Selain itu, pertumbuhan dan hasil operasi
Perseroan dapat mengalami kerugian apabila Perseroan mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan aplikasi seluler
59
Perseroan ke perangkat seluler di masa depan, atau apabila terjadi permasalahan terkait hubungan Perseroan dengan
penyedia sistem operasi seluler atau toko penyedia aplikasi seluler, apabila aplikasi Perseroan menerima perlakuan yang
tidak menguntungkan dibandingkan aplikasi yang saling bersaing lainnya di toko penyedia aplikasi seluler, atau apabila
Perseroan menghadapi biaya yang lebih besar untuk mendistribusikan atau mendorong pelanggan untuk menggunakan
aplikasi seluler Perseroan. Perseroan selanjutnya bergantung pada interoperabilitas situs Perseroan dengan sistem operasi
seluler populer yang berada di luar kendali Perseroan, seperti iOS dan Android, dan perubahan dalam sistem tersebut yang
menurunkan fungsionalitas situs Perseroan atau memberikan perlakuan istimewa terhadap produk yang saling bersaing,
dapat menimbulkan dampak yang merugikan terhadap penggunaan situs Perseroan melalui perangkat seluler. Apabila
semakin banyak pesaing yang menggunakan penyedia pemasaran digital yang sama dengan Perseroan, terdapat
kemungkinan penyedia tersebut menaikkan biayanya, sehingga meningkatkan biaya Perseroan. Apabila menjadi lebih sulit
bagi pelanggan untuk mengakses dan menggunakan situs Perseroan melalui perangkat seluler, atau apabila pelanggan
Perseroan memilih untuk tidak mengakses atau menggunakan situs Perseroan melalui perangkat selulernya atau
menggunakan produk seluler yang tidak menawarkan akses terhadap situs Perseroan, pertumbuhan pelanggan Perseroan
mungkin terkena dampak merugikan, demikian juga kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan.
xxii.
Risiko sistem teknologi informasi Perseroan
Sistem teknologi informasi yang berfungsi dengan baik merupakan hal utama bagi kegiatan usaha Perseroan. Kinerja yang
memuaskan, keandalan, dan ketersediaan sistem IT Perseroan berperan penting bagi kesuksesan Perseroan,
kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan dan kemampuan Perseroan untuk menjaga dan
memberikan layanan yang konsisten bagi pelanggan dan pedagang Perseroan. Meskipun demikian, infrastruktur teknologi
Perseroan mungkin tidak mampu mengimbangi kenaikan penjualan di platform Perseroan, terutama sehubungan dengan
penawaran produk dan layanan baru. Dengan demikian, pelanggan dan Mitra mungkin mengalami penundaan selagi
Perseroan berupaya memperoleh kapasitas tambahan. Hal ini dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap hasil
operasi dan reputasi Perseroan. Selain itu, Perseroan harus senantiasa meningkatkan dan menyempurnakan infrastruktur
teknologi untuk mendukung pertumbuhan usaha Perseroan. Meskipun demikian, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa
Perseroan akan berhasil melaksanakan peningkatan sistem tersebut, dan kegagalan tersebut dapat menghambat
pertumbuhan Perseroan. Pada saat ini, Perseroan mengandalkan server dan cloud service (cloud) yang dioperasikan oleh
satu penyedia cloud service eksternal untuk menyimpan data Perseroan, untuk memungkinkan Perseroan melakukan
analisis atas data dalam jumlah besar secara simultan, dan untuk memperbarui basis data pembeli dan profil pembeli
dengan cepat. Perseroan saat ini tengah melakukan migrasi cloud service Perseroan ke platform Azure, dan gangguan
atau penundaan dalam fungsionalitas penyedia server dan cloud service eksternal tersebut dapat menimbulkan dampak
kerugian material terhadap kegiatan operasional usaha Perseroan.
Perseroan mungkin tidak dapat memonitor dan memastikan peningkatan dan pemeliharaan yang berkualitas atas
infrastruktur dan sistem TI Perseroan secara seketika, dan pengguna serta Mitra mungkin mengalami gangguan layanan
dan penundaan dalam mengakses dan menggunakan platform Perseroan untuk melakukan pemesanan. Selain itu,
Perseroan mungkin mengalami lonjakan online traffic dan pesanan yang terkait dengan kegiatan promosional dan secara
umum seiring penyesuaian skala usaha yang dilakukan Perseroan. Hal ini dapat menimbulkan permintaan tambahan pada
platform Perseroan pada waktu tertentu. Teknologi atau infrastruktur Perseroan mungkin tidak berfungsi dengan baik
setiap saat. Setiap gangguan sistem yang disebabkan oleh kegagalan telekomunikasi, virus komputer, peretasan atau
upaya lainnya untuk merusak sistem Perseroan yang menyebabkan platform Perseroan tidak tersedia atau menjadi lebih
lambat, atau penurunan kinerja pemenuhan pesanan, dapat menurunkan volume penjualan produk dan daya tarik
penawaran produk di platform Perseroan. Server Perseroan, seperti yang dijalankan melalui Entitas Anak PT Buka
Investasi Bersama, juga mungkin rentan terhadap virus komputer, pembobolan elektronik atau fisik dan gangguan serupa
lainnya, yang dapat mengakibatkan gangguan sistem, menyebabkan aplikasi seluler menjadi tidak tersedia atau melambat,
menyebabkan penundaan atau kesalahan dalam pemrosesan transaksi, kehilangan data, atau ketidakmampuan untuk
menerima dan memenuhi pesanan pembeli. Salah satu dari peristiwa tersebut di atas dapat menyebabkan gangguan
serius pada kegiatan operasional sehari-hari Perseroan. Oleh karenanya, reputasi Perseroan mungkin terdampak kerugian
material, pangsa pasar Perseroan mungkin menurun, dan Perseroan mungkin menghadapi tuntutan tanggung jawab.
Salah satu dari hal-hal tersebut di atas dapat memiliki dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi
keuangan, dan hasil operasi Perseroan.
60
xxiii. Risiko pengelolaan, perlindungan, dan pengungkapan data
Kegiatan usaha Perseroan menghasilkan dan mengolah data dalam jumlah besar, termasuk data pribadi, perilaku,
transaksi, dan demografis. Perseroan menghadapi risiko secara langsung dalam penanganan dan perlindungan data dalam
volume besar, terutama data konsumen. Secara khusus, Perseroan menghadapi sejumlah tantangan yang terkait dengan
data dari transaksi dan aktivitas lainnya di platform Perseroan, termasuk:
●
melindungi data yang terdapat pada atau tersimpan dalam sistem Perseroan, termasuk terhadap serangan terhadap
sistem Perseroan oleh pihak luar atau perilaku curang atau penyalahgunaan oleh karyawan Perseroan;
●
menangani kekhawatiran, tantangan, publisitas negatif dan tuntutan hukum yang terkait dengan privasi, pengumpulan,
penggunaan, dan pembagian yang nyata atau diduga atas data (termasuk pembagian data di antara kegiatan usaha
Perseroan sendiri, dengan mitra usaha atau regulator), keamanan dan perlindungan data, dan faktor-faktor lainnya
yang mungkin timbul dari kegiatan usaha Perseroan yang sedang berjalan atau kegiatan usaha dan teknologi baru,
seperti bentuk data baru (contohnya, data biometrik, informasi lokasi, dan informasi demografis lainnya); dan
●
mematuhi undang-undang, peraturan, dan ketentuan yang berlaku sehubungan dengan pengumpulan, penggunaan,
penyimpanan, transfer, pengungkapan, dan keamanan informasi pribadi, termasuk permintaan dari subjek data, badan
regulator serta otoritas pemerintah.
Pada saat ini peraturan dan penegakan hukum di Indonesia terkait dengan keamanan dan perlindungan data masih
berkembang. Pemerintah Indonesia mungkin mewajibkan Perseroan untuk membagikan informasi dan data pribadi yang
dikumpulkan Perseroan guna mematuhi hukum keamanan siber di Indonesia. Selain itu, Perseroan mungkin diwajibkan
membeli sistem keamanan yang meliputi sistem dan prosedur pemeliharaan dan mitigasi terhadap serangan dan ancaman
yang dapat menyebabkan gangguan, kegagalan, dan kerugian pada platform Perseroan. Dalam hal terjadi kegagalan atau
gangguan terhadap platform Perseroan akibat tindakan pihak ketiga yang menyebabkan kerugian material, Perseroan wajib
melindungi seluruh dokumen dan informasi elektronik, dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kemkominfo serta
Badan Siber dan Sandi Negara (“BSSN”). Pada bulan Januari 2019, terjadi pencurian basis data cadangan Perseroan dari
bulan Oktober 2017 yang mengandung informasi pribadi mengenai pengguna Perseroan, termasuk nama, alamat surel, dan
kata sandi dari database Perseroan. Perseroan memperkirakan hingga 13 juta akun Bukalapak yang terkena dampak dari
kebocoran data pribadi tersebut. Setelah insiden tersebut, investigasi dilakukan terhadap Perseroan oleh Kemkominfo serta
BSSN, dan Perseroan diwajibkan mengumumkan informasi tentang kebocoran tersebut kepada para pengguna. Setelah
penyelidikan tersebut, Perseroan melakukan evaluasi dan perbaikan sistem keamanan, dengan bantuan dan rekomendasi
keamanan dari BSSN untuk memastikan keamanan sistem dan perlindungan data pengguna, dan Perseroan telah
melaksanakan pemberitahuan yang diwajibkan kepada seluruh pengguna. Sehubungan dengan insiden pencurian data
yang terjadi pada bulan Januari 2019, Kemkominfo memberikan sanksi administratif kepada Perseroan berupa teguran
tertulis pada bulan Juni 2021. Sanksi administratif tersebut memuat instruksi kepada Perseroan untuk (i) memberikan
informasi kepada pengguna mengenai pencegahan risiko kerugian dari kebocoran data, (ii) menyediakan kanal khusus
yang disertai kontak narahubung untuk membantu pengguna yang terdampak, (iii) menutup celah-celah keamanan
informasi pada platform Perseroan, serta (iv) melaporkan tindak lanjut dari pelaksanaan hal-hal tersebut paling lambat pada
tanggal 24 Juni 2021. Perseroan telah melaporkan tindak lanjut dari pelaksanaan teguran tertulis tersebut kepada
Kemkominfo pada tanggal 24 Juni 2021. Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan belum menerima korespondensi
atau instruksi lebih lanjut dari Kemkominfo. Dalam hal terdapat instruksi lebih lanjut dari Kemkominfo atas hal ini dan
Perseroan tidak melakukan instruksi tersebut atau apabila Kemkominfo menemukan adanya pelanggaran lain atas
ketentuan peraturan perundang-undangan terkait pelindungan data pribadi maka hal tersebut dapat menyebabkan
pemberlakuan sanksi administratif lain yang dapat berupa, denda administratif, penghentian layanan sementara, pemutusan
akses ke platform, dan/atau dikeluarkannya Perseroan dari daftar penyelenggara sistem elektronik. Sampai dengan tanggal
Prospektus ini, selain insiden kebocoran data yang terjadi pada bulan Januari 2019, tidak terdapat kebocoran atau
pembobolan data lainnya.
Kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan, dan ketentuan tersebut mungkin memerlukan biaya besar, dan setiap
pelanggaran atau penyelidikan, penyidikan, dan tindakan pemerintah lainnya yang terkait mungkin dapat mengalihkan
waktu dan perhatian manajemen serta keuangan Perseroan secara signifikan, menimbulkan publisitas negatif, atau
menyebabkan timbulnya kewajiban atau penalti administratif dan/atau menimbulkan dampak kerugian material terhadap
kondisi keuangan, operasi, dan prospek usaha Perseroan.
The European Union General Data Protection Regulation (“GDPR”), yang mulai berlaku pada tanggal 25 Mei 2018,
mencakup persyaratan operasional bagi perusahaan yang menerima atau mengolah data pribadi penduduk Wilayah
Ekonomi Eropa. GDPR menetapkan persyaratan baru yang terkait dengan pengolahan data pribadi, memberikan hak
61
perlindungan data baru bagi perseorangan dan memberlakukan penalti untuk pelanggaran data yang serius. Berdasarkan
GDPR, perseorangan juga berhak atas kompensasi kerugian finansial dan non-finansial. Meskipun Perseroan tidak
melakukan kegiatan usaha di Wilayah Ekonomi Eropa, dalam hal penduduk Wilayah Ekonomi Eropa mengakses situs web
Perseroan atau platform seluler Perseroan dan memasukkan informasi yang dilindungi, maka Perseroan mungkin
diharuskan untuk tunduk pada ketentuan GDPR. Selain itu, otoritas berwenang di seluruh dunia baru-baru ini mengadopsi
atau sedang mempertimbangkan sejumlah rancangan peraturan dan legislatif mengenai perlindungan data. Rancangan
peraturan dan legislatif tersebut, apabila diadopsi, serta ketidakpastian penafsiran dan penerapan yang terkait, ditambah
dengan kemungkinan adanya denda, mungkin menimbulkan kewajiban bagi Perseroan untuk mengubah kebijakan dan
praktik data Perseroan. Hal ini dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan usaha dan hasil operasi
Perseroan. Undang-Undang, ketentuan, dan peraturan mengenai privasi, perlindungan data, dan keamanan data sering
mengalami perubahan, dan mungkin tidak konsisten antara satu yurisdiksi dengan lainnya, atau mungkin dapat ditafsirkan
sedemikian rupa sehingga bertentangan dengan praktik-praktik Perseroan. Perseroan memperkirakan bahwa akan tetap
terdapat undang-undang, peraturan, dan standar industri baru yang diusulkan dalam kaitannya dengan privasi,
perlindungan data, dan keamanan informasi di Indonesia, Amerika Serikat, Uni Eropa (“UE”), dan yurisdiksi lainnya.
Perseroan belum dapat sepenuhnya menentukan dampak dari undang-undang, ketentuan, dan peraturan di masa depan
tersebut terhadap kegiatan usaha atau operasi Perseroan.
xxiv. Risiko perlindungan informasi rahasia pelanggan, pedagang, dan jaringan Perseroan
Tantangan signifikan dalam industri e-commerce adalah keamanan penyimpanan informasi rahasia serta transmisi
informasi rahasia melalui jaringan publik. Sebagian besar dari pesanan dan pembayaran produk fisik dan virtual yang
ditawarkan di platform Perseroan dilakukan melalui aplikasi seluler Perseroan. Selain itu, seluruh pembayaran elektronik
untuk produk yang dijual di platform Perseroan diselesaikan melalui penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga.
Menjaga keamanan penuh platform dan sistem Perseroan untuk penyimpanan dan transmisi informasi pribadi atau rahasia,
seperti informasi pribadi pelanggan dan Mitra Perseroan, informasi terkait pembayaran dan informasi transaksi, merupakan
hal penting untuk mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap platform dan sistem Perseroan.
Meskipun demikian, kemajuan teknologi, keahlian peretas, penemuan baru dalam bidang kriptografi atau peristiwa atau
perkembangan lainnya dapat mengancam teknologi yang digunakan Perseroan untuk melindungi informasi rahasia.
Perseroan mungkin tidak mampu mencegah pihak ketiga, terutama peretas atau perseorangan atau entitas lainnya yang
terlibat dalam kegiatan serupa melalui virus, trojan horse, perangkat lunak berbahaya, pembobolan, serangan phising,
penyalahgunaan oleh pihak ketiga atau pelanggaran keamanan, dari memperoleh informasi pribadi atau rahasia secara
ilegal sehubungan dengan informasi pribadi atau rahasia yang disimpan Perseroan terkait pelanggan dan pedagang di
platform Perseroan. Perorangan atau entitas yang memperoleh informasi pribadi atau rahasia tersebut mungkin selanjutnya
terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal dengan menggunakan informasi tersebut. Sebagai contoh, pada Januari 2019, basis
data cadangan Perseroan dari Oktober 2017 berisi data pribadi pengguna, termasuk didalamnya nama, alamat email dan
kata sandi dicuri dari cloud penyimpanan. Kebocoran data pribadi tersebut diperkirakan melibatkan hingga 13 juta akun
Bukalapak. Dampak dari kebocoran data tersebut tidak signifikan karena Perseroan dapat mengidentifikasi pengguna yang
berisiko (dan belum mengubah kata sandi mereka) dan meminta mereka untuk mengubah kata sandi sebelum masuk ke
akun mereka. Perseroan terus meningkatkan keamanan, termasuk dengan memindahkan operasi Perseroan ke cloud dan
bekerja dengan perusahaan keamanan pihak ketiga seperti Cloudflare. Metode yang digunakan oleh peretas dan pihak lain
yang terlibat dalam kegiatan ilegal telah menjadi semakin canggih dan terus berkembang. Sumber daya modal, manajerial
dan lainnya yang signifikan, termasuk biaya yang dikeluarkan untuk mengerahkan personel tambahan dan
mengembangkan teknologi perlindungan jaringan, melatih karyawan, dan menunjuk konsultan dan tenaga ahli pihak ketiga,
mungkin diperlukan untuk memastikan dan meningkatkan keamanan informasi atau untuk menangani permasalahan yang
disebabkan oleh kegagalan keamanan tersebut. Selanjutnya, apabila keamanan nama domain dilanggar, Perseroan tidak
dapat menggunakan nama domain tersebut dalam kegiatan operasional, yang dapat menimbulkan dampak kerugian
material terhadap kegiatan operasional, reputasi, dan citra brand Perseroan.
Selain itu, Perseroan memiliki kendali atau pengaruh yang terbatas atas kebijakan atau langkah-langkah keamanan yang
diterapkan penyedia pihak ketiga untuk layanan pembayaran elektronik, yang mungkin digunakan oleh sebagian pelanggan
dan Mitra Perseroan untuk melakukan pembayaran. Di samping itu, pengguna akhir atau Mitra Perseroan mungkin secara
tidak sengaja mengungkapkan informasi rahasia, seperti kata sandi, kepada pihak berbahaya akibat serangan phising atau
serangan rekayasa sosial lainnya terhadap basis pengguna Perseroan. Pemberitaan negatif tentang keamanan platform
atau kebijakan dan mekanisme perlindungan privasi Perseroan, dan setiap tuntutan yang diajukan kepada Perseroan atau
denda yang dikenakan terhadap Perseroan sebagai akibat kegagalan nyata atau yang dipersepsikan, dapat menimbulkan
dampak kerugian material terhadap citra publik, reputasi, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. Setiap
pelanggaran terhadap keamanan informasi Perseroan atau langkah-langkah keamanan informasi penyedia layanan
62
pembayaran elektronik pihak ketiga yang ditunjuk Perseroan dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap
reputasi, kegiatan usaha, prospek, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan.
xxv.
Risiko kesalahan dalam pemrograman yang tidak terdeteksi atau ketidakmampuan untuk menjaga layanan
pelanggan Perseroan
Platform dan sistem internal Perseroan bergantung pada perangkat lunak yang bersifat sangat teknis dan kompleks. Selain
itu, platform dan sistem internal Perseroan bergantung pada kemampuan perangkat lunak tersebut untuk menyimpan,
menarik, mengolah, dan mengelola data dalam jumlah luar biasa besar serta kemampuan operator perangkat lunak tersebut
untuk mengoperasikan sistem yang kompleks tersebut dengan tepat. Perangkat lunak yang diandalkan Perseroan tersebut
dapat memiliki kesalahan pemrograman atau kecacatan desain, sebagian di antaranya mungkin hanya dapat diketahui
setelah kode tersebut dirilis. Pengoperasian yang tidak tepat atau human errors lainnya juga mungkin dapat terjadi sebagai
akibat dari pengoperasian perangkat lunak dan sistem yang kompleks tersebut. Kesalahan pemrograman atau kecacatan
desain dalam perangkat lunak atau human errors terkait dengan pengoperasian perangkat lunak mungkin menyebabkan
pengalaman negatif bagi pembeli yang menggunakan platform Perseroan, gangguan terhadap operasi pedagang,
penundaan dalam peluncuran fitur baru atau penyempurnaan fitur, pengungkapan informasi rahasia pembeli, pedagang,
dan platform Perseroan secara tidak disengaja, atau mengurangi kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan
pelanggan yang efektif dan pengalaman pengguna yang baik, atau terjadinya eksploitasi celah oleh pembeli atau pedagang
yang tidak jujur. Hal-hal tersebut di atas dapat merusak reputasi Perseroan, menyebabkan hilangnya pembeli atau
pedagang, atau kerugian ekonomi secara langsung bagi Perseroan.
xxvi. Risiko tidak terpenuhinya persetujuan, izin, atau surat izin tambahan yang diperlukan atau kepatuhan
terhadap ketentuan undang-undang, peraturan, dan kebijakan Indonesia
Kegiatan usaha Perseroan tunduk pada pengawasan Pemerintah dan pengaturan oleh otoritas pemerintah Indonesia yang
terkait, termasuk Kementerian Perdagangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kemkominfo, dan otoritas pemerintah lainnya
yang berwenang atas masing-masing kategori produk yang dijual oleh Perseroan. Otoritas pemerintah tersebut bersamasama menerbitkan dan menegakkan peraturan yang mencakup berbagai aspek operasional penyelenggara platform ecommerce, Agen Penjual Reksa Dana, dan kegiatan usaha lainnya yang terkait, termasuk untuk memasuki industri ini,
ruang lingkup kegiatan usaha yang diperbolehkan, izin dan surat izin untuk berbagai kegiatan usaha, dan penanaman
modal asing. Perseroan wajib memperoleh izin dan surat izin yang terkait dengan kegiatan operasional Perseroan,
termasuk Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik, dan persetujuan lainnya untuk mengoperasikan platform yang
bergerak dalam penjualan barang melalui internet. Di masa lalu dan saat ini, Perseroan memiliki seluruh izin material
tersebut di atas dan mungkin mengajukan permohonan izin tambahan kepada otoritas pemerintah di masa depan untuk
menjaga kepatuhan, terutama apabila Perseroan melakukan kegiatan usaha baru, yang mungkin tidak dapat diperoleh
Perseroan.
DANA dan pemain Fintech lainnya yang bekerja sama dengan Perseroan juga tunduk kepada berbagai undang-undang,
peraturan, dan ketentuan di Indonesia, termasuk undang-undang, peraturan, dan ketentuan yang mengatur perbankan,
pinjaman, privasi, pengiriman uang domestik dan lintas batas, anti pencucian uang, pencegahan pendanaan terorisme,
peraturan investasi, dan undang-undang, dan peraturan perlindungan konsumen. Secara khusus, DANA telah menyatakan
kepada Perseroan bahwa DANA memiliki Izin Dompet Elektronik yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Undang-undang,
peraturan, dan ketentuan tersebut bersifat kompleks, senantiasa berkembang dan dapat berubah atau ditafsirkan kembali
sehingga membebani, menyulitkan atau menjadi tidak mungkin bagi DANA, mitra kerjasama fintech Perseroan lainnya dan
Perseroan untuk mematuhinya.
Per tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum pernah dikenakan penalti atau tindakan tata tertib lainnya dari
otoritas pemerintah yang terkait sehubungan dengan penyelenggaraan kegiatan usaha Perseroan tanpa persetujuan, izin,
dan surat izin yang memadai. Meskipun demikian, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan tidak akan menerima
surat peringatan atau dikenakan penalti atau tindakan tata tertib lainnya di masa depan. Mengingat industri ritel online di
Indonesia masih berkembang, undang-undang dan peraturan baru mungkin diberlakukan dari waktu ke waktu untuk
mewajibkan perolehan izin dan surat izin baru selain yang telah diperoleh Perseroan.Oleh karena itu, terdapat
ketidakpastian yang material mengenai penafsiran dan penerapan undang-undang dan peraturan Indonesia pada saat ini
dan di masa depan, yang terkait dengan kegiatan usaha ritel online dan kegiatan usaha terkait lainnya. Apabila pemerintah
Indonesia menilai Perseroan beroperasi tanpa persetujuan, izin, permohonan, pendaftaran, atau surat izin yang memadai,
atau memberlakukan undang-undang dan peraturan baru yang mewajibkan persetujuan, izin, permohonan, pendaftaran,
atau surat izin tambahan atau menetapkan pembatasan tambahan atas penyelenggaraan bagian mana pun dari kegiatan
usaha Perseroan, pemerintah Indonesia berwenang untuk, antara lain mengenakan denda, menyita pendapatan Perseroan,
mencabut izin usaha Perseroan, dan memerintahkan Perseroan untuk menghentikan kegiatan usaha Perseroan yang terkait
63
atau menerapkan pembatasan atas bagian kegiatan usaha Perseroan yang terdampak. Tindakan hukum tersebut di atas
dan tindakan hukum lainnya oleh otoritas pemerintah Indonesia, termasuk penerbitan peringatan resmi, perubahan
kebijakan, pemberlakuan peraturan dan pengenaan sanksi, dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan
usaha Perseroan serta dampak kerugian material terhadap hasil operasi Perseroan. Selain itu, apabila Perseroan
menggunakan nama domain baru atau tambahan untuk menjalankan kegiatan usaha, Perseroan harus mengajukan
permohonan izin yang sama kepada otoritas pemerintah atau melakukan perubahan atas izin yang telah diperoleh. Tidak
ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu menyelesaikan prosedur tersebut tepat pada waktunya.
Undang-undang dan peraturan Indonesia juga mungkin mewajibkan operator platform e-commerce untuk mengambil
langkah-langkah untuk melindungi hak konsumen. Kegagalan melaksanakan hal tersebut dapat menyebabkan
pemberlakuan persyaratan perbaikan dan pengenaan penalti kepada operator platform e-commerce. Meskipun Perseroan
berupaya mematuhi undang-undang dan hukum yang berlaku, tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat menanggapi
ketentuan yang terus berkembang tepat pada waktunya. Apabila otoritas pemerintah yang berwenang menganggap
Perseroan gagal memenuhi persyaratan tersebut, Perseroan mungkin menerima surat peringatan, diperintahkan untuk
melakukan perbaikan, atau dikenakan sanksi dan/atau penalti administratif lainnya yang mungkin menimbulkan dam
terhadap reputasi, kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan.
xxvii. Risiko wabah penyakit menular yang serius di Indonesia atau di tempat lain
Pandemi COVID-19 global yang terus berlangsung atau wabah penyakit menular lainnya, atau kekhawatiran akan terjadinya
suatu wabah, atau masalah kesehatan publik serius lainnya di Indonesia atau di negara lain dapat menimbulkan dampak
kerugian material terhadap perekonomian Indonesia dan perekonomian global, serta dapat menimbulkan dampak
merugikan bagi Perseroan.
Varian baru virus korona yang teridentifikasi pada akhir tahun 2019 telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia,
dan menyebabkan otoritas di seluruh dunia menerapkan berbagai langkah untuk menekan penyebaran virus, termasuk
melalui pembatasan perjalanan (termasuk perjalanan domestik dalam wilayah Indonesia), karantina, dan lockdown.
Langkah-langkah tersebut telah dan akan tetap menimbulkan dampak lebih lanjut terhadap kegiatan usaha dan hasil
operasi Perseroan, tenaga kerja dan operasi Perseroan, operasi mitra usaha dan pelanggan Perseroan, serta pemasok
Perseroan. Terdapat ketidakpastian yang tinggi terkait langkah-langkah tersebut dan langkah-langkah potensial yang
mungkin diambil di masa depan, serta terkait pembatasan akses ke kantor dan properti Perseroan lainnya, atau
pembatasan terhadap tenaga kerja Perseroan, serta pembatasan atau gangguan transportasi.
Pada tanggal 31 Maret 2020, melalui Peraturan Presiden No. 11 Tahun 2020, Presiden Indonesia mengumumkan pandemi
COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, dan kemudian sebagai Bencana Nasional pada tanggal 13 April
2020, melalui Peraturan Presiden No. 12 tahun 2020. Pemerintah Indonesia menerapkan berbagai langkah pencegahan,
termasuk Pembatasan Sosial Berskala Besar berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19. Ruang lingkup
pembatasan meliputi penutupan sekolah dan tempat kerja tertentu, pembatasan kegiatan beribadah, kegiatan sosial
budaya, serta kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Pemerintah juga menerapkan pembatasan perjalanan sementara di
wilayah-wilayah tertentu selama periode pembatasan sosial berskala besar. Di Jakarta, pemerintah setempat menerbitkan
Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 2 Tahun 2020 tentang Penanggulangan COVID-19, yang mengatur ketentuan teknis
pembatasan sosial berskala besar, termasuk pengenaan denda atas pelanggaran ketentuan pembatasan sosial berskala
besar. Di Surabaya, pada tanggal 24 April 2020, Walikota Surabaya menerbitkan Peraturan Walikota Surabaya No. 16
Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan COVID-19 di Kota Surabaya untuk
menerapkan berbagai langkah dalam upaya menekan penyebaran pandemi COVID-19. Dalam langkah terkini, pada tanggal
19 Februari 2021, Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat Edaran No. 04 Tahun 2021, menginstruksikan pemerintah
daerah di Jawa Timur, termasuk Surabaya, untuk menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro (PPKM
Mikro). Pembatasan-pembatasan tersebut dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kondisi keuangan dan
hasil operasi Perseroan. Sebagai contoh, pada tahun 2020, Perseroan wajib menerapkan pengaturan work from home
(WFH) bagi karyawan Perseroan, dan hal ini pada awalnya menimbulkan beberapa kesulitan logistik. Akibat penerapan
WFH tersebut, Perseroan meningkatkan pengendalian internal melalui rapat koordinasi tim harian, diskusi kinerja tatap
muka yang teratur, dan diskusi lainnya untuk memastikan penyampaian pekerjaan tepat waktu. Beberapa karyawan
Perseroan juga didiagnosis dengan COVID-19 dan tidak dapat bekerja untuk periode waktu tertentu.
Penyebaran pandemi COVID-19 telah menyebabkan Perseroan harus mengubah praktik-praktik bisnis Perseroan, dengan
adanya kewajiban untuk menerapkan langkah-langkah penjagaan jarak sosial di lokasi perusahaan, pengurangan
sementara karyawan alih daya, desinfeksi secara berkala, serta protokol kesehatan yang lebih ketat. Perseroan mungkin
mengambil langkah lebih lanjut sebagaimana diwajibkan oleh otoritas yang berwenang, atau langkah-langkah yang
64
dipandang merupakan langkah terbaik bagi kepentingan karyawan dan pelanggan Perseroan. Tidak ada kepastian apakah
langkah-langkah tersebut memadai untuk memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh virus, dan kemampuan Perseroan untuk
tetap menjalankan kegiatan operasi sehari-hari Perseroan dapat mengalami dampak merugikan. Oleh karena itu, pandemi
COVID-19 telah, dan mungkin akan tetap menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan,
hasil operasi, dan prospek Perseroan. Mengingat dampak pandemi COVID-19 mudah dan terus berubah, terdapat
ketidakpastian pasar yang signifikan.
xxviii. Risiko fluktuasi penjualan musiman
Perseroan mengalami faktor musiman dalam kegiatan usaha Perseroan, yang mencerminkan kombinasi dari fluktuasi
musiman dalam penggunaan internet dan pola musiman ritel tradisional, termasuk masa Idul Fitri dan Natal. Sebagai
contoh, penjualan mengalami kenaikan signifikan pada kuartal ke-empat setiap tahun dibandingkan tiga kuartal
sebelumnya. Secara keseluruhan, riwayat faktor musiman kegiatan usaha Perseroan relatif rendah akibat pertumbuhan
pesat Perseroan, akan tetapi apabila terjadinya perlambatan pertumbuhan di masa depan maka fluktuasi penjualan
musiman akan meningkat. Akibat faktor-faktor tersebut di atas, kondisi keuangan dan hasil operasi pada kuartal-kuartal di
masa depan mungkin akan tetap berfluktuasi dan riwayat hasil per kuartal Perseroan mungkin tidak dapat dibandingkan
dengan kuartal-kuartal di masa depan. Oleh karena itu, harga perdagangan Saham yang Ditawarkan mungkin mengalami
fluktuasi dari waktu ke waktu akibat faktor musiman.
xxix. Risiko perubahan dalam rezim perpajakan Indonesia
Perseroan tunduk pada peraturan perpajakan di Indonesia. Karena kondisi ekonomi dan politik yang ada di Indonesia, tarif
pajak dapat berubah secara signifikan di masa yang akan datang. Dengan demikian, tarif pajak efektif di masa yang akan
datang dapat terpengaruhi antara lain oleh perubahan peraturan perpajakan atau interpretasinya. Setiap adanya perubahan
pada tarif pajak yang meningkat, maka hal ini akan berdampak pada arus kas, kinerja operasional, dan kondisi keuangan
Perseroan.
Manajemen Perseroan terus mengevaluasi SPT tahunan dan bulanan Perseroan dengan memastikan bahwa SPT tersebut
relevan dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Meskipun demikian, masih terdapat risiko bahwa otoritas
pajak mungkin memiliki pandangan atau interpretasi yang berbeda dengan ketetapan pajak Perseroan, yang dapat
mengakibatkan adanya sengketa pajak dan perbedaan penghitungan pajak yang tercermin dalam ketentuan dan akrual
pajak Perseroan. Hal ini dapat berdampak negatif pada kinerja operasional dan keuangan Perseroan di masa mendatang.
xxx.
Risiko pengajuan keluhan kepada badan regulator, pemberitaan negatif di media, dan penyebaran laporan
negatif atau tuduhan tentang kegiatan usaha di Indonesia maupun di dunia internasional kepada publik
Perseroan memproses transaksi di platform Perseroan dalam jumlah yang sangat besar setiap harinya, dan tingginya
volume transaksi yang terjadi di platform Perseroan serta pemberitaan mengenai kegiatan usaha Perseroan berpotensi
meningkatkan perhatian yang lebih besar dari publik, regulator, dan media, baik di Indonesia maupun internasional.
Keprihatinan publik dan hukum terhadap permasalahan yang terkait dengan perlindungan dan keselamatan konsumen
mungkin memberikan tanggung jawab hukum dan sosial tambahan, pengawasan yang lebih ketat, serta publisitas negatif
terkait permasalahan tersebut, akibat dari tingginya jumlah transaksi yang terjadi di platform Perseroan serta peningkatan
skala operasi usaha Perseroan secara keseluruhan. Adapun, seiring dengan ekspansi pertumbuhan usaha Perseroan, baik
secara organik maupun melalui akuisisi dan investasi potensial di kegiatan usaha lainnya, baik secara domestik maupun
internasional, Perseroan mungkin menghadapi pengawasan publik yang lebih ketat dalam yurisdiksi tempat Perseroan
beroperasi serta di yurisdiksi baru tempat Perseroan mungkin akan beroperasi. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan tidak
akan menjadi target pengawasan publik atau hukum di masa depan atau bahwa pengawasan dan paparan publik tersebut
tidak akan menimbulkan kerusakan serius pada reputasi Perseroan serta kegiatan usaha dan prospek Perseroan. Selain itu,
brand dan kegiatan usaha Perseroan dapat dirugikan oleh strategi komunikasi dan pemasaran agresif oleh pihak ketiga,
seperti pedagang Perseroan atau pesaing Perseroan. Perseroan mungkin menjadi objek penyelidikan pemerintah atau
penyelidikan hukum atau klaim pihak ketiga oleh karena hal tersebut di atas, dan Perseroan mungkin perlu menghabiskan
waktu yang signifikan dan mengeluarkan biaya substansial untuk menanggapi dan menyelesaikan konsekuensikonsekuensi tersebut. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu menangkal setiap tuduhan secara efektif dalam
jangka waktu yang wajar, atau sama sekali. Di samping itu, tuduhan publik secara langsung terhadap Perseroan atau
pedagang di platform Perseroan, atau secara tidak langsung terhadap pemangku kepentingan, pemegang saham, pemain
utama, mitra, atau orang perseorangan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan, dapat diunggah di forum internet,
blog, atau situs web, oleh siapa saja secara anonim. Sebagai contoh, dugaan yang dinyatakan dalam Laporan USTR
berdasarkan pada keluhan yang dilaporkan. Ketersediaan informasi di platform media sosial bersifat seketika, demikian juga
dampaknya. Platform media sosial mungkin tidak menyaring atau memeriksa akurasi informasi sebelum menerbitkan
informasi tersebut, dan Perseroan seringkali hanya memiliki waktu yang singkat, atau bahkan tidak memiliki waktu sama
65
sekali, untuk memberikan tanggapan. Oleh karenanya, reputasi Perseroan dapat mengalami dampak kerugian material dan
kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan serta mempertahankan pangsa pasar dan
profitabilitas Perseroan dapat dirugikan.
xxxi. Risiko tidak memiliki pertanggungan asuransi yang memadai untuk menutup risiko usaha Perseroan
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki pertanggungan asuransi tanggung jawab direktur dan pejabat,
asuransi tanggung jawab produk, dan asuransi terhadap aset-aset Perseroan, dan tidak memiliki asuransi gangguan usaha
atau tanggung gugat usaha untuk melindungi operasi Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa pertanggungan asuransi
Perseroan memadai untuk mencegah kerugian atau bahwa Perseroan akan berhasil mengklaim kerugian Perseroan
berdasarkan polis asuransi Perseroan pada saat ini tepat pada waktunya, atau sama sekali. Apabila Perseroan mengalami
kerugian yang tidak ditanggung oleh polis asuransi Perseroan, atau jumlah yang dikompensasi jauh lebih rendah
dibandingkan kerugian sebenarnya, makan kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan dapat
mengalami dampak kerugian material.
xxxii. Risiko perlambatan ekonomi global yang signifikan atau berkepanjangan
COVID-19 telah menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia dan perekonomian global sejak tahun
2020. Masih tidak dapat diketahui apakah hal ini akan menyebabkan perlambatan ekonomi yang berkepanjangan. Bahkan
sebelum penyebaran COVID-19, lingkungan makroekonomi global telah mengalami berbagai tantangan. Terdapat
ketidakpastian yang cukup besar terkait dampak jangka panjang kebijakan fiskal dan moneter ekspansif yang diadopsi
sejumlah bank sentral dan otoritas keuangan di berbagai ekonomi terdepan di dunia, termasuk Amerika Serikat dan
Tiongkok, bahkan sebelum tahun 2020. Kerusuhan, ancaman teroris, dan potensi perang di Timur Tengah dan wilayah
lainnya mungkin meningkatkan volatilitas pasar di seluruh dunia. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai hubungan
antara Tiongkok dan negara-negara lainnya, termasuk negara-negara Asia di sekitarnya, dan juga Indonesia, yang mungkin
memiliki dampak ekonomi. Secara khusus, terdapat ketidakpastian yang signifikan seputar hubungan Amerika Serikat dan
Tiongkok di masa depan, sehubungan dengan kebijakan perdagangan, perjanjian, peraturan pemerintah, dan tarif.
Perlambatan ekonomi global yang signifikan atau berkepanjangan dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap
kegiatan usaha, hasil operasi, dan kondisi keuangan Perseroan.
xxxiii. Risiko perubahan persyaratan kerja sama dengan bank umum dan penyedia layanan pembayaran elektronik
pihak ketiga untuk pemrosesan pembayaran dan layanan escrow di platform Perseroan
Sebagian besar pembayaran online untuk produk fisik dan virtual yang dijual di platform Perseroan diselesaikan melalui
penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga. Kegiatan usaha Perseroan tergantung pada sistem penagihan,
pembayaran, dan sistem escrow layanan pembayaran tersebut untuk menjaga catatan pembayaran hasil penjualan oleh
pembeli secara akurat dan untuk menagih pembayaran. Jika kualitas, biaya, kegunaan, kemudahan, atau daya tarik
layanan pemrosesan pembayaran dan escrow tersebut mengalami penurunan, atau jika Perseroan harus mengubah pola
penggunaan layanan pembayaran tersebut karena alasan apa pun, maka daya tarik platform Perseroan dapat mengalami
dampak kerugian material.
Kegiatan usaha yang melibatkan layanan pembayaran elektronik menghadapi berbagai risiko yang dapat menimbulkan
dampak kerugian material bagi kemampuan penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga untuk penyediaan
layanan pemrosesan pembayaran dan layanan escrow kepada Perseroan, termasuk:
●
ketidakpuasan pelanggan dan pedagang atas layanan pembayaran elektronik tersebut atau penurunan penggunaan
layanan oleh pelanggan dan pedagang;
●
persaingan yang semakin meningkat, terutama dari perusahaan internet, penyedia layanan pembayaran, dan
perusahaan yang bergerak dalam layanan teknologi finansial lainnya di Indonesia maupun Asia Tenggara;
●
perubahan pada peraturan atau praktik yang berlaku atas sistem pembayaran yang terhubung dengan penyedia
layanan pembayaran elektronik pihak ketiga;
●
pelanggaran informasi pribadi pembeli serta kekhawatiran atas penggunaan dan keamanan informasi yang
dikumpulkan;
●
gangguan layanan, kegagalan sistem, atau kegagalan untuk menyesuaikan skala sistem secara efektif untuk
menangani volume transaksi yang besar dan terus bertumbuh;
66
●
kenaikan biaya bagi penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga, termasuk biaya yang dikenakan bank untuk
pemrosesan transaksi melalui jalur pembayaran elektronik, yang juga akan meningkatkan biaya Perseroan; dan
●
kegagalan mengelola dana secara akurat atau kehilangan dana, baik karena kecurangan pegawai, pelanggaran
keamanan, kesalahan teknis, atau lainnya.
Selain itu, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan akan berhasil mengadakan dan menjaga hubungan baik
dengan bank umum dan penyedia layanan pembayaran elektronik tersebut. Mengidentifikasi, menegosiasikan, dan
memelihara hubungan baik dengan para penyedia tersebut membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan.
Perjanjian Perseroan yang berlaku saat ini juga tidak melarang para penyedia tersebut untuk bekerja sama dengan pesaing
Perseroan. Bank umum dan penyedia layanan pembayaran elektronik tersebut dapat memilih untuk mengakhiri kerja sama
dengan Perseroan atau menawarkan persyaratan yang tidak dapat diterima Perseroan. Selanjutnya, Perseroan tidak dapat
menjamin bahwa persyaratan yang dinegosiasikan Perseroan dengan penyedia layanan pembayaran tersebut, termasuk
tarif biaya pemrosesan pembayaran, akan tetap menguntungkan bagi Perseroan. Apabila persyaratan yang disepakati
dengan para penyedia layanan pembayaran tersebut kurang menguntungkan bagi Perseroan, seperti kenaikan tarif, maka
Perseroan mungkin harus meningkatkan biaya komisi untuk pedagang Perseroan tertentu, yang dapat menyebabkan
Perseroan kehilangan para pedagang tersebut, atau menanggung biaya tambahan tersebut sendiri. Keduanya dapat
menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan.
Selanjutnya, kinerja para penyedia layanan tersebut mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi Perseroan berdasarkan
perjanjian, dan Perseroan mungkin menghadapi ketidaksepakatan atau perselisihan dengan penyedia layanan pembayaran
tersebut. Salah satu di antara hal-hal tersebut dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap brand dan reputasi
Perseroan serta kegiatan operasi Perseroan.
xxxiv. Risiko perubahan kerja sama dengan DANA sebagai salah satu penyedia layanan pembayaran online
Perseroan
Perseroan bekerja sama dengan DANA, sebuah penyedia layanan pembayaran online terkemuka di Asia Tenggara untuk
layanan pembayaran, serta untuk memungkinkan pelanggan, merchants, serta Mitra Perseroan untuk melakukan
pembayaran atas pembelian mereka dengan mudah dan efisien. Perseroan mengadakan perjanjian kerja sama usaha
dengan DANA. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan dan DANA setuju untuk bekerja sama dalam berbagai bidang,
termasuk layanan solusi pembayaran, kartu debit, kartu kredit dan layanan gerbang pembayaran dompet digital, serta untuk
menjajaki dan mengejar peluang tambahan untuk kerja sama potensial lainnya. DANA memfasilitasi penyediaan layanan
pembayaran digital, kepada pelanggan Perseroan dan mungkin menawarkan layanan tambahan di masa depan. Meskipun
Perseroan juga bekerja sama dengan penyedia jasa pembayaran lainnya Perseroan berpandangan bahwa dalam terjadinya
penghentian kerja sama antara DANA dengan Perseroan, Perseroan akan perlu membutuhkan penanganan khusus di
bidang teknis dan langkah yang bersifat manajerial untuk dapat mencarikan alternatif penyedia layanan pembayaran online,
hal ini berpotensi menimbulkan dampak kerugian yang material yang sifatnya sementara terhadap kinerja usaha Perseroan.
xxxv. Risiko reputasi Perseroan yang menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan
Perseroan mengandalkan indikator utama kinerja operasional tertentu untuk menilai kinerja kegiatan usaha Perseroan.
Indikator utama kinerja operasional Perseroan mungkin berbeda dari estimasi yang dipublikasikan oleh pihak ketiga atau
ukuran dengan nama serupa yang digunakan oleh perusahaan lain, akibat perbedaan metodologi dan asumsi. Contohnya,
jumlah pengguna terdaftar / Mitra dan pengguna / Mitra yang bertransaksi tahunan mungkin terdapat pengguna ganda
yang jumlahnya tidak diketahui, yang mencerminkan individu atau Mitra dengan akun ganda. Selain itu, pedagang di
platform Perseroan mungkin terlibat dalam transaksi fiktif dengan diri sendiri atau bekerja sama dengan pihak ketiga
dengan tujuan memanipulasi pertumbuhan catatan penjualan dan peringkat dari hasil pencarian toko. Tindakan tersebut
dapat menimbulkan kekecewaan bagi pedagang yang jujur, karena pedagang yang curang menjadi lebih disukai
dibandingkan pedagang yang jujur, dan mungkin merugikan pembeli karena menyesatkan pembeli sehingga meyakini
pedagang yang curang tersebut lebih dapat diandalkan atau dipercaya. Tindakan tersebut dapat mengakibatkan
peningkatan TPV, total pesanan, dan indikator kinerja utama lainnya di platform Perseroan. Apabila metric tersebut
dipandang tidak akurat oleh investor, atau investor membuat keputusan investasi berdasarkan ukuran operasi yang
diungkapkan Perseroan, tetapi dengan menggunakan metodologi dan asumsi sendiri, atau yang digunakan oleh pihak
ketiga atau perusahaan lainnya, reputasi Perseroan dapat dirugikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan dampak
merugikan terhadap kegiatan usaha Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga mungkin menghadapi tuntutan hukum atau
perselisihan.
67
xxxvi. Kegagalan untuk mematuhi pengungkapan, dan pengendalian internal dan persyaratan pelaporan keuangan,
dan manajemen risiko lainnya terkait perusahaan publik dapat membahayakan operasi dan kemampuan
Perseroan untuk mematuhi kewajiban pelaporan berkala.
Setelah Penawaran ini selesai, Perseroan akan menjadi perusahaan publik yang tunduk pada persyaratan pelaporan BEI,
bursa saham tempat Saham dicatatkan, dan OJK. Peraturan dan regulasi BEI dan OJK mensyaratkan, antara lain,
mempertahankan prosedur, pengendalian pengungkapan, dan pengendalian internal yang relevan atas pelaporan
keuangan dan informasi keuangan material lainnya secara berkala kepada OJK, BEI, dan investor. Setelah Penawaran ini,
Perseroan harus mematuhi persyaratan pencatatan dan menerapkan manajemen risiko dan praktik terkait, yang
mengharuskan Perseroan mengeluarkan biaya profesional tambahan yang substansial dan biaya internal untuk
memperluas fungsi akuntansi dan keuangan secara signifikan. Perseroan juga perlu mempekerjakan pegawai yang memiliki
tingkat pengetahuan akuntansi yang memadai, pengalaman dan pelatihan yang sepadan dengan pelaporan keuangan
Perseroan.
Perseroan mungkin menghadapi tantangan tambahan terkait penerapan pengungkapan yang efektif dan pengendalian
internal. Jika Perseroan tidak dapat mematuhi persyaratan peraturan ini, atau Perseroan tidak dapat mempertahankan
kontrol internal yang tepat dan efektif, hal ini mungkin akan menimbulkan biaya tambahan, kerugian bisnis, dan tidak
terpenuhinya kewajiban pelaporan. Pengungkapan yang tidak efektif dapat menyebabkan pemegang saham dan calon
investor kehilangan kepercayaan atas informasi keuangan Perseroan, yang mungkin berdampak negatif pada harga
perdagangan saham.
C. RISIKO UMUM
i.
Perubahan ekonomi domestik, regional atau global dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap
perekonomian Indonesia dan kegiatan usaha Perseroan.
Perekonomian Indonesia terkena dampak signifikan dari krisis keuangan pada tahun 1997. Di Indonesia, krisis tersebut
ditandai dengan, antara lain, depresiasi nilai tukar, penurunan PDB-riil yang signifikan, tingkat suku bunga yang tinggi,
kerusuhan sosial, dan perkembangan politik di luar kebiasaan. Perekonomian Indonesia juga mengalami dampak signifikan
dari krisis keuangan yang terjadi pada akhir tahun 2008. Perkembangan keuangan merugikan yang terjadi ditandai oleh,
antara lain, kelangkaan kredit, penurunan penanaman modal asing langsung, kegagalan lembaga keuangan global,
penurunan pasar saham global, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dan penurunan permintaan atas komoditas
tertentu. Selanjutnya, meskipun perekonomian global telah bertumbuh dalam tahun-tahun terakhir, perlambatan ekonomi
Tiongkok dan penurunan harga komoditas global telah menciptakan ketidakpastian ekonomi lebih lanjut di seluruh dunia.
Perkembangan ekonomi yang sangat negatif tersebut telah menimbulkan dampak merugikan terhadap perekonomian maju
maupun pasar berkembang, termasuk Indonesia dan negara-negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)
lainnya.
Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya, bersama-sama dengan negara-negara pasar berkembang di seluruh dunia,
mengalami dampak negatif dari kondisi ekonomi dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar negara
maju. Selain itu, Pemerintah Indonesia masih memiliki defisit fiskal yang besar serta tingkat utang negara yang tinggi,
cadangan devisa yang tidak terlalu besar, dan Rupiah masih tetap tidak stabil dengan likuiditas yang buruk. Selain itu,
sektor perbankan masih lemah dan memiliki tingkat kredit macet yang tinggi. Meskipun pemerintah Indonesia telah
mengambil berbagai langkah untuk memperbaiki kondisi tersebut, dengan tujuan mempertahankan stabilitas ekonomi dan
kepercayaan publik pada perekonomian Indonesia, berlanjutnya kondisi yang tidak pernah terjadi sebelumnya tersebut
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, posisi fiskal pemerintah Indonesia, nilai tukar Rupiah,
dan berbagai sisi lainnya dari perekonomian Indonesia.
Perseroan tidak dapat menjamin bahwa perbaikan yang terjadi pada kondisi perekonomian Indonesia baru-baru ini akan
tetap berlanjut. Secara khusus, perubahan pada lingkungan perekonomian regional atau global yang menyebabkan
hilangnya kepercayaan investor pada sistem keuangan pasar berkembang dan pasar lainnya, atau faktor-faktor lain, dapat
meningkatkan volatilitas pasar keuangan Indonesia, menghambat atau membalikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia atau
memicu krisis ekonomi yang berkepanjangan atau resesi di Indonesia. Peningkatan volatilitas, perlambatan atau
pertumbuhan negatif perekonomian global, termasuk perekonomian Indonesia, dapat menimbulkan dampak kerugian
material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. Secara khusus, perekonomian Indonesia
masih mengalami gangguan akibat pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Mengingat implikasi penyebaran COVID19 yang berubah dengan cepat, sulit untuk melakukan penilaian menyeluruh atas sifat dan luasnya dampak wabah tersebut
pada perekonomian Indonesia.
68
ii.
Aktivisme dan pemogokan buruh, atau kegagalan memelihara hubungan tenaga kerja yang memuaskan dapat
menimbulkan dampak merugikan bagi Perseroan.
Pada tahun 2000, Pemerintah menetapkan Undang-Undang No. 21 tahun 2000 mengenai Serikat Pekerja ("UndangUndang Serikat Pekerja"). Undang Undang Serikat Pekerja mengizinkan karyawan membentuk serikat pekerja tanpa
intervensi pemberi kerja. Pada bulan Maret 2003, Pemerintah menetapkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 mengenai
Ketenagakerjaan ("Undang-Undang Tenaga Kerja"), yang antara lain mengatur kenaikan nilai pesangon, uang jasa dan
kompensasi yang terutang kepada karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja. Undang-Undang Tenaga Kerja
membutuhkan peraturan pelaksanaan selanjutnya yang akan berpengaruh secara substansial pada hubungan tenaga kerja
di Indonesia. UU Tenaga Kerja mewajibkan perusahaan yang memiliki 50 karyawan atau lebih untuk mendirikan lembaga
kerja sama bipartit dengan peserta dari pemberi kerja dan karyawan, dan peserta yang mewakili lebih dari 50,0% karyawan
untuk melakukan negosiasi perjanjian kerja bersama, dan mengatur prosedur yang lebih permisif untuk mengadakan
pemogokan. Berdasarkan UU Tenaga Kerja, karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela juga berhak atas manfaat,
antara lain, cuti tahunan yang tidak terpakai dan biaya relokasi. Menyusul penerapannya, beberapa serikat buruh mendesak
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia agar memutuskan bahwa beberapa ketentuan Undang-Undang Tenaga Kerja
tidak konstitusional dan memerintahkan Pemerintah untuk mencabut ketentuan-ketentuan tersebut. Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia menetapkan bahwa Undang-Undang Tenaga Kerja adalah sah, kecuali beberapa ketentuan, termasuk
ketentuan-ketentuan menyangkut hak pemberi kerja untuk melakukan pemutusan hubungan kerja bagi karyawan yang
melakukan pelanggaran serius dan sanksi kriminal terhadap karyawan yang menghasut dan berpartisipasi dalam
pemogokan buruh ilegal. Akibatnya, Perseroan mungkin tidak dapat mengandalkan ketentuan-ketentuan tertentu dalam
Undang-Undang Tenaga Kerja.
UU Cipta Kerja, sebagaimana diberlakukan lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja (“Peraturan 35”),
memperkenalkan beberapa perubahan terhadap UU Tenaga Kerja, termasuk ketentuan bahwa pemberi kerja diperbolehkan
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) berdasarkan pertimbangan “efisiensi” akibat kerugian, sementara
berdasarkan UU Tenaga Kerja sebelumnya, PHK berdasarkan pertimbangan tersebut wajib diikuti dengan penutupan
perusahaan. Perubahan lainnya terhadap UU Tenaga Kerja adalah ketentuan bahwa hanya ada satu formula pembayaran
pesangon yang berlaku untuk seluruh dasar pemutusan hubungan kerja, sementara sebelumnya berlaku dua kali dari
pembayaran pesangon pada umumnya untuk PHK atas dasar pertimbangan tertentu. Selain itu terdapat pengurangan
secara keseluruhan dalam jumlah uang pesangon yang terutang berdasarkan formula uang pesangon yang baru. Selain
dari formula uang pesangon, karyawan berhak atas maksimal enam bulan gaji berdasarkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan
dari pemerintah pusat Indonesia. Terjadi beberapa unjuk rasa menentang UU Cipta Kerja dan kerusuhan buruh mungkin
akan terus berlanjut seiring dengan penerbitan peraturan pelaksanaan.
Kerusuhan dan pergerakan aktivitas buruh di Indonesia dapat mengganggu operasi usaha Perseroan, pemasok atau
kontraktor Perseroan, dan dapat menimbulkan dampak terhadap kondisi keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia
secara umum, menekan harga efek Indonesia di Jakarta atau bursa efek lainnya dan nilai Rupiah relatif terhadap mata uang
lainnya. Peristiwa tersebut dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
operasi, dan prospek Perseroan. Baru-baru ini, sejumlah pekerja kontrak yang dipimpin oleh serikat pekerja melakukan
demonstrasi menentang sistem kontrak kerja yang baru. Sebelumnya, masa berlaku maksimum dari perjanjian kerja waktu
tertentu adalah dua tahun. Setelah Peraturan 35, hal tersebut tidak berlaku lagi. Berdasarkan Peraturan 35, perjanjian kerja
jangka tetap bisa untuk jangka waktu maksimal lima tahun.
Berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja, pemberi kerja dilarang membayar gaji karyawan dalam jumlah yang lebih
rendah dari upah minimum yang ditetapkan setiap tahun oleh pemerintah provinsi atau daerah/kota. Upah minimum
ditetapkan berdasarkan kebutuhan standar hidup tertentu, dan dengan mempertimbangkan produktivitas dan pertumbuhan
ekonomi. Meskipun demikian, mengingat tidak terdapat ketentuan tertentu tentang penentuan jumlah kenaikan upah
minimum, kenaikan upah minimum tidak dapat diperkirakan. Sebagai contoh, berdasarkan peraturan daerah yang
diberlakukan di Jakarta, tergantung pada jenis industrinya, upah minimum mengalami kenaikan dari Rp3,6 juta per bulan
pada tahun 2018, menjadi Rp3,9 juta per bulan pada tahun 2019, dan menjadi Rp4,3 juta per bulan pada tahun 2020.
Kenaikan upah minimum di Indonesia dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, arus kas,
kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan.
69
iii. Penurunan peringkat kredit Indonesia dan perusahaan Indonesia dapat menimbulkan dampak kerugian
material terhadap Perseroan dan harga pasar Saham yang Ditawarkan.
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, peringkat utang jangka panjang mata uang asing Indonesia diberi peringkat “Baa2”
(stabil) oleh Moody's, “BBB-” (stabil) oleh Fitch, dan “BBB” (negatif) oleh S&P. Peringkat tersebut mencerminkan penilaian
terhadap kapasitas keuangan Pemerintah secara keseluruhan untuk membayar kewajibannya serta kemampuan dan
kesediaan Pemerintah untuk memenuhi komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo, dan merupakan peningkatan
dibandingkan peringkat yang diberikan oleh badan pemeringkat kredit internasional tersebut atas Indonesia setelah krisis
keuangan pada tahun 1997.
Setiap penurunan peringkat kredit Indonesia atau perusahaan Indonesia dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap
likuiditas pasar keuangan Indonesia dan mempengaruhi kemampuan pemerintah Indonesia dan perusahaan Indonesia,
termasuk Perseroan, untuk menggalang pembiayaan tambahan, serta tingkat suku bunga dan persyaratan komersial
lainnya yang berlaku bagi pembiayaan tambahan yang tersedia, dan mungkin menimbulkan dampak kerugian material
terhadap Perseroan.
D. RISIKO BAGI INVESTOR
i.
Kondisi pasar efek Indonesia atau di wilayah lain dapat mempengaruhi harga atau likuiditas Saham yang
Ditawarkan dan ketiadaan pasar sebelumnya bagi saham tersebut dapat berkontribusi pada likuiditas yang
rendah.
Perseroan telah mengajukan permohonan pencatatan saham Perseroan di BEI. Pada saat ini, tidak terdapat pasar untuk
Saham yang Ditawarkan. Tidak ada jaminan bahwa akan ada pasar yang berkembang untuk saham yang Ditawarkan, dan
dalam hal pasar tersebut berkembang, bahwa Saham yang Ditawarkan akan likuid. Selain itu, harga saham di pasar modal
Indonesia pada umumnya lebih bergejolak dibanding pasar lainnya. Oleh karena itu, Perseroan tidak dapat meramalkan
apakah pasar perdagangan untuk Saham yang Ditawarkan akan berkembang, dan dalam hal pasar tersebut ternyata
berkembang, Perseroan tidak dapat meramalkan likuiditas atau keberlanjutan pasar tersebut, atau bahwa harga
perdagangan Saham yang Ditawarkan tidak akan mengalami penurunan hingga di bawah Harga Penawaran. Apabila pasar
perdagangan yang aktif tidak berkembang atau tidak berlanjut, likuiditas dan harga perdagangan Saham yang Ditawarkan
dapat mengalami dampak kerugian material. Meskipun Perseroan telah memperoleh persetujuan pendaftaran awal dari BEI
agar Saham yang Ditawarkan dicatatkan dan diperdagangkan di BEI, pencatatan dan perdagangan tidak menjamin bahwa
pasar perdagangan untuk Saham yang Ditawarkan akan berkembang, atau dalam hal pasar tersebut ternyata berkembang,
likuiditas pasar tersebut bagi Saham yang Ditawarkan. Walaupun saat ini Perseroan berencana untuk tetap mencatatkan
Saham yang Ditawarkan di BEI, tidak ada jaminan atas kelangsungan pencatatan Saham yang Ditawarkan.
Harga Penawaran Saham yang Ditawarkan berdasarkan Penawaran Umum ditetapkan setelah pelaksanaan proses bookbuilding berdasarkan perjanjian antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, dan mungkin bukan merupakan
indikasi harga Saham yang Ditawarkan yang akan berlaku di pasar setelah Penawaran Umum selesai. Anda mungkin tidak
dapat menjual kembali Saham yang Ditawarkan pada harga yang menarik bagi Anda.
Kemampuan menjual dan menyelesaikan transaksi perdagangan di BEI dapat mengalami penundaan. Mengingat hal
tersebut, tidak ada jaminan bahwa pemegang Saham yang Ditawarkan akan dapat melepaskan Sahamnya pada harga,
dalam jumlah, atau pada waktu yang sama dibandingkan yang dapat dilaksanakan oleh pemegang saham tersebut di pasar
yang lebih likuid, atau bahkan dapat melepaskan sahamnya sama sekali.
Bahkan dalam hal permohonan pendaftaran Perseroan disetujui, Saham yang Ditawarkan tidak akan serta merta terdaftar di
BEI setelah berakhirnya periode penjatahan. Dalam periode tersebut, pembeli akan menghadapi risiko pergerakan nilai
Saham yang Ditawarkan tanpa memiliki kemampuan untuk menjual Saham yang telah dibeli melalui BEI.
ii. Harga Saham Perseroan mungkin mengalami fluktuasi di kemudian hari
Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dapat berfluktuasi secara tajam, dikarenakan berbagai
faktor antara lain:
● perbedaan antara realisasi kinerja keuangan dan usaha Perseroan dengan ekspektasi para pembeli dan analis;
● penambahan atau pengurangan personel kunci;
● keterlibatan dalam perkara hukum;
● Pengumuman tentang ventura bersama atau aliansi strategis oleh Perseroan;
● akuisisi yang dilakukan Perseroan atau pesaing Perseroan;
70
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
pengumuman yang dibuat oleh Perseroan atau pesaing Perseroan;
perubahan rekomendasi atau persepsi para analis terhadap Perseroan atau Indonesia;
perubahan dalam kondisi perekonomian, politik atau pasar di Indonesia secara umum;
perubahan harga efek saham perusahaan di pasar asing (terutama Asia) dan di pasar berkembang;
kapitalisasi pasar tidak mencerminkan indikasi valuasi kegiatan usaha Perseroan;
peraturan pemerintah, termasuk peraturan yang menerapkan pembatasan perdagangan atas efek tertentu,
pembatasan pergerakan harga, dan ketentuan margin;
permasalahan yang sebelumnya dihadapi oleh BEI tetap berlanjut atau terjadi kembali, termasuk penutupan bursa,
pelanggaran dan pemogokan pialang saham, penundaan penyelesaian, dan pengeboman gedung BEI;
tingkat kedalaman dan likuiditas pasar bagi Saham, termasuk likuiditas Saham dibandingkan saham lainnya di pasar
pada waktu Penawaran;
aktivitas perdagangan “short squeeze” baik yang terjadi maupun disangkakan;
fluktuasi harga pasar saham;
penjualan saham oleh pemegang saham mayoritas Perseroan; dan
Penjamin Emisi Efek tidak akan melakukan opsi penjatahan lebih (over allotment) Saham terkait dengan stabilisasi
harga (greenshoe).
iii. Penjualan saham Perseroan di masa depan mungkin menimbulkan dampak merugikan terhadap harga pasar
saham tersebut.
Penjualan sejumlah besar saham Perseroan di pasar publik, atau persepsi bahwa penjualan demikian mungkin terjadi di
masa depan, dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap harga pasar Saham Perseroan dan kemampuan Perseroan
untuk menggalang modal melalui penawaran umum efek bersifat ekuitas atau efek berbasis ekuitas. Penjualan sejumlah
besar saham Perseroan oleh pemegang saham Perseroan, atau penjualan saham baru oleh Perseroan setelah berakhirnya
pembatasan tersebut, atau persepsi bahwa penjualan demikian mungkin terjadi di masa depan, dapat menyebabkan
penurunan harga saham Perseroan dan menyulitkan Perseroan untuk menggalang modal.
iv. Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di kemudian hari
Kemampuan Perseroan untuk mengumumkan dividen atas saham Perseroan akan tergantung pada kinerja keuangan, laba
ditahan, kondisi keuangan, arus kas, dan kebutuhan modal kerja Perseroan di masa depan, serta belanja modal, komitmen
kontraktual dan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan di masa depan. Selain itu,
Perseroan mungkin mengadakan perjanjian pembiayaan di masa depan, yang dapat menerapkan pembatasan lebih lanjut
atas kemampuan Perseroan untuk membayar dividen, dan Perseroan mungkin mengeluarkan biasa atau liabilitas yang
akan mengurangi atau menghapuskan kas yang tersedia untuk pembagian dividen. Perseroan belum pernah membayar
dividen per tanggal Prospektus ini diterbitkan.
Salah satu dari faktor-faktor tersebut di atas dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada
pemegang saham Perseroan. Oleh karena itu, imbal hasil bagi Perseroan mungkin terbatas pada kenaikan harga saham
Perseroan, bila ada, dan yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Oleh karenanya, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa
Perseroan akan mampu membayar dividen atau bahwa Direksi Perseroan akan merekomendasikan, atau pemegang saham
Perseroan akan menyetujui, pembagian dividen.
v. Risiko dilusi terhadap kepemilikan saham Perseroan
Perseroan mungkin memerlukan sumber daya kas tambahan untuk mendanai pertumbuhan dan pengembangan usaha
Perseroan di masa depan, termasuk investasi atau akuisisi yang mungkin akan ditentukan Perseroan di masa depan.
Apabila sumber daya kas Perseroan tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan kas Perseroan, Perseroan mungkin
menerbitkan instrumen ekuitas tambahan, termasuk saham biasa, American Depositary Receipts (ADRs), waran, Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), hak atau efek bersifat ekuitas lainnya atau menggunakan metode investasi
alternatif, seperti penggunaan perusahaan khusus untuk tujuan akuisisi (special purpose acquisition company, “SPAC”).
Apabila ADR atau efek pasca-SPAC didaftarkan di bursa di luar Indonesia, valuasi efek Perseroan pada bursa tersebut atau
likuiditas yang tersedia bagi pemegang efek pada bursa tersebut mungkin berbeda dari valuasi yang tersedia bagi
pemegang Saham yang Ditawarkan. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Saham yang Ditawarkan dapat dipertukarkan,
diserahkan, atau dengan cara lain diperdagangkan di bursa lain tersebut. Penerbitan efek atau efek bersifat ekuitas
mungkin bertentangan dengan kepentingan pemegang saham Perseroan yang ada saat ini, karena dapat menyebabkan
dilusi yang signifikan terhadap kepemilikan saham.
71
vi.
Nilai Aset Bersih ("NAB") per Saham yang Ditawarkan dalam Penawaran Bersama ini mungkin jauh lebih
rendah dibandingkan Harga Penawaran, dan dalam hal ini, Anda akan mengalami dilusi yang substansial dan
bersifat segera.
Harga Penawaran jauh lebih tinggi secara substansial dibandingkan nilai aset bersih per saham dari saham beredar yang
diterbitkan kepada pemegang saham lama Perseroan. Oleh karena itu, pembeli Saham akan mengalami dilusi yang bersifat
substansial dan segera dan pemegang saham lama Perseroan akan mengalami kenaikan material dalam nilai aset bersih
per saham atas saham yang dimilikinya.
vii. Saham yang dicatatkan di BEI tunduk pada ketentuan penolakan otomatis BEI
Berdasarkan Peraturan BEI No. II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, sebagaimana diatur dalam Lampiran
Keputusan Direksi BEI No. Kep-00113/BEI/12-2016, sebagaimana tiga kali diubah oleh Keputusan Direksi BEI No. Kep00168/BEI/11-2018, Keputusan BEI No. Kep-00025/BEI/03-2020 dan terakhir diubah oleh Keputusan BEI No. Kep00108/BEI/12-2020 di Pasar Reguler dan Pasar Tunai (“Peraturan BEI No. II-A”), Jakarta Automated Trading System
(“JATS”), sistem perdagangan efek BEI, akan secara otomatis menolak penawaran jual dan/atau permintaan beli efek
bersifat ekuitas apabila harga penawaran jual dan/atau harga permintaan beli efek bersifat ekuitas tersebut melampaui
batasan yang ditentukan oleh BEI.
Berdasarkan Peraturan BEI No. II-A, JATS akan secara otomatis menolak penawaran jual dan/atau permintaan beli efek
bersifat ekuitas apabila: (i) harga penawaran jual atau permintaan beli kurang dari Rp50; (ii) harga penawaran jual atau
penawaran beli (a) lebih dari 35% di atas atau 7% di bawah harga pembukaan, harga sebelumnya, harga teoritis untuk aksi
korporasi tertentu, atau harga penawaran umum perdana (sebagaimana berlaku, “Harga Acuan”) untuk saham dengan
rentang harga Rp50 hingga Rp200, (b) lebih dari 25% di atas atau 7% di bawah Harga Acuan untuk saham dengan rentang
harga Rp200 hingga Rp5,000, atau (c) lebih dari 20% di atas atau 7% di bawah Harga Acuan untuk saham dengan rentang
harga di atas Rp5,000; atau (iii) volume penawaran jual atau permintaan beli melebihi 50.000 lot (1 lot setara dengan 100
lembar saham) atau 5% dari total saham perusahaan yang tercatat di BEI (mana yang lebih kecil). Pembatasan tersebut
hanya berlaku untuk pasar reguler dan pasar tunai, dan tidak berlaku untuk pasar negosiasi BEI. Batas persentase
penolakan otomatis dalam perdagangan penawaran umum perdana sama dengan batas persentase penolakan otomatis
yang diuraikan di atas.
Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan tunduk pada persetujuan OJK, BEI dapat mengubah unit perdagangan,
fraksi harga, batas harga terendah yang berlaku dan ketentuan penolakan otomatis yang diuraikan di atas. Perubahan
tersebut akan diumumkan oleh BEI dan berlaku efektif sekurang-kurangnya dalam waktu tiga hari kerja setelah
pengumuman tersebut. Oleh karena itu, apabila peraturan penolakan otomatis diterapkan, investor mungkin tidak dapat
memperdagangkan sahamnya di Perseroan.
MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO USAHA MATERIAL YANG DIHADAPI OLEH
PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN, DAN RISIKO USAHA DAN
RISIKO UMUM TELAH DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS.
72
VII.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN
Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha
konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang terjadi setelah tanggal laporan auditor independen tertanggal 15 Juli 2021
atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang telah diaudit oleh KAP Purwantono,
Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst and Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh IAPI, yang ditandatangani oleh Said Amru (Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294) yang dalam laporannya
tanggal 15 Juli 2021 menyatakan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf hal lain sampai dengan tanggal efektifnya
Pernyataan Pendaftaran.
73
VIII.
1.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN
USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK
USAHA
Riwayat Singkat Perseroan
Perseroan didirikan dengan nama PT Bukalapak.com dan berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah perseroan terbatas
yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 11 tanggal 9 September 2011, yang dibuat di
hadapan Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-46088.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 21 September 2011 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0076096.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 21
September 2011, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 13 November 2012,
Tambahan No. 67060 (“Akta Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk
selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”).
Struktur Permodalan Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp1.000,- (seribu Rupiah) setiap saham
Uraian
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
PT Kreasi Online Indonesia
PT Social Network Lab
Nugroho Herucahyono
Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Jumlah Saham
3.200.000
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
3.200.000.000
1.120.000
320.000
160.000
1.600.000
1.600.000
1.120.000.000
320.000.000
160.000.000
1.600.000.000
1.600.000.000
%
70
20
10
100
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian Perseroan telah mengalami
beberapa perubahan, perubahan terakhir adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Perseroan No. 112, tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham kepada
Masyarakat (“Initial Public Offering” atau “IPO”), dimana pemegang saham Perseroan menyetujui, antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka dan
karenanya mengubah nama Perseroan, dari sebelumnya bernama PT BUKALAPAK.COM menjadi PT
BUKALAPAK.COM Tbk.
Menyetujui perubahan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.J.1,
dengan kegiatan usaha utama portal web dan platform digital dengan tujuan komersial, dan kegiatan usaha penunjang
aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen.
Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp164.206.000 (seratus enam puluh
empat juta dua ratus enam ribu Rupiah), melalui penerbitan 164.206 (seratus enam puluh empat ribu dua ratus enam)
saham Seri C kepada para karyawan Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Share Appreciation Rights Plan
Perseroan. Para pemegang saham menyetujui pengesampingan hak pemegang saham Perseroan untuk mengambil
bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut.
Menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari semula Rp5.909.160.878.000 (lima triliun sembilan ratus sembilan
miliar seratus enam puluh juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu Rupiah) yang menjadi Rp15.459.302.910.800
(lima belas triliun empat ratus lima puluh sembilan miliar tiga ratus dua juta sembilan ratus sepuluh ribu delapan ratus
Rupiah).
Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp122.746.685.000 (seratus dua
puluh dua miliar tujuh ratus empat puluh enam juta enam ratus delapan puluh lima ribu Rupiah), melalui (i) penerbitan
40.909 (empat puluh ribu sembilan ratus sembilan) saham Seri G sehubungan dengan pemasukan sebanyak 82.815
saham (terdiri dari 50.000 saham, 13.750 Refundable Convertible Preferred Shares (“RCPS”) ekuivalen dengan
13.750 saham, 4.450 Convertible Preferred Shares (“CPS”) ekuivalen dengan 4.450 saham, dan 14.615 RCPS 2
ekuivalen dengan 14.615 saham) atau 100% saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik seluruh pemegang saham Five
Jack Co. Ltd. ke dalam Perseroan; dan (ii) penerbitan 4.545 (Empat Ribu Lima Ratus Empat Puluh Lima) saham Seri C
74
f.
g.
h.
i.
j.
k.
pemberian saham kepada karyawan PT Five Jack, anak perusahaan dari Five Jack Co. Ltd., dan penerbitan saham
maksimum 15.140 (Lima Belas Ribu Seratus Empat Puluh) saham Seri C kepada pendiri Five Jack Co. Ltd., serta
persetujuan pengesampingan hak Pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang
dikeluarkan tersebut.
Menyetujui perubahan klasifikasi saham Perseroan yaitu semula terdiri dari saham Seri A, B, C, D, E, A1, F dan G
menjadi saham biasa dengan nilai nominal yang sama, yaitu Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham dengan keseluruhan
jumlah saham sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat
belas ribu lima ratus lima puluh empat) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp3.864.825.727.700
(tiga triliun delapan ratus enam puluh empat miliar delapan ratus dua puluh lima juta tujuh ratus dua puluh tujuh ribu
tujuh ratus Rupiah), terhadap pembulatan sebesar Rp6.925.700 (enam juta sembilan ratus dua puluh lima ribu tujuh
ratus Rupiah) akan dilakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
Menyetujui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) Perseroan melalui pengeluaran saham baru
dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 25.765.504.851 (dua puluh
lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus lima puluh satu) lembar saham dengan
nilai nominal per saham Rp50 (lima puluh Rupiah), untuk ditawarkan kepada masyarakat baik di wilayah Republik
Indonesia dan/atau secara internasional dan untuk dicatatkan di BEI, serta menyetujui pengesampingan hak
pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut.
Menyetujui pemberian program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation) dengan
jumlah sebanyak-banyaknya 0.1% (nol koma satu persen) dari jumlah saham yang akan ditawarkan oleh Perseroan
melalui Penawaran Umum Perdana Saham (”Program ESA”) dengan memperhatikan peraturan BEI dan perundangundangan yang berlaku. Selanjutnya, memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk melakukan segala
tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan Program ESA, termasuk namun tidak terbatas pada menentukan
kepastian jumlah saham Program ESA, menentukan tata cara pelaksanaan Program ESA, menentukan kriteria
karyawan yang berhak menerima saham Program ESA, dan jumlah karyawan yang akan menerima saham Program
ESA.
Menyetujui pengeluaran saham baru dalam rangka program Opsi Saham Manajemen dan Karyawan (Management
and Employee Stock Option Plan) (“Program MESOP”) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 4,91% (empat koma
sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan modal disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum
Perdana Saham. Program MESOP ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menyetujui rencana pencatatan atas semua saham Perseroan di BEI setelah dilakukannya Penawaran Umum Perdana
Saham, dan pendaftaran saham Perseroan dalam penitipan kolektif sesuai dengan peraturan-peraturan KSEI.
Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam bentuk dan isi sebagaimana dilampirkan
sebagai Lampiran 3 dalam akta ini dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan
dengan (a) Peraturan No. IX.J.1, (b) Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, (c) POJK No. 33/2014 dan (ii) perubahan-perubahan lainnya
yang telah dijelaskan dalam keputusan-keputusan sebelumnya, termasuk atas perubahan struktur permodalan
Perseroan yang telah disetujui pemegang saham dalam mata acara sebelumnya.
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.
AHU-0027374.AH.01.02.TAHUN 2021 tanggal 4 Mei 2021 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana
ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0288345 tanggal 4 Mei
2021, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0082712.AH.01.11.Tahun
2021 tanggal 4 Mei 2021, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 043 tanggal 28 Mei 2021,
Tambahan No. 018552 (“Akta No. 112/2021”).
Tidak terdapat program kepemilikan saham Perseroan yang masih berlaku, kecuali Program ESA dan Program MESOP
yang disetujui oleh pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta No. 112/2021.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang informasi
dan komunikasi, aktivitas keuangan dan asuransi dan aktivitas profesional, ilmiah dan teknis. Untuk mencapai maksud dan
tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama yaitu portal web dan platform digital dengan tujuan
komersial, mencakup:
a.
b.
c.
pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan
memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari;
pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang
diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial;
pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha
fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet
75
d.
dan/atau perangkat elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit)
yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik, yaitu pemesanan,
pembayaran, pengiriman atas kegiatan tersebut.
termasuk situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang
digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada
pengumpul pedagang (marketplace) dan digital advertising.
Untuk mencapai maksud dan tujuan serta untuk menunjang kegiatan usaha utama Perseroan, Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai berikut:
a. Melakukan aktivitas perusahaan holding dimana kegiatan utamanya adalah menguasai aset dari sekelompok
perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut.
b. Melakukan aktivitas konsultasi manajemen lainnya yang mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan dan
operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi;
keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber
daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup
bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, rancangan dari metode dan prosedur
akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk
usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi
manajemen dan lain-lain.
Berikut ini adalah ringkasan peristiwa penting dalam riwayat historis Perseroan:
●
Tahun 2010
:
●
●
●
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
:
:
:
●
Tahun 2017
:
●
Tahun 2019
:
●
Tahun 2020
:
2.
Perseroan didirikan oleh Achmad Zaky, Muhamad Fajrin Rasyid and Nugroho
Herucahyono.
Perseroan meluncurkan aplikasi pada platform smartphone Android.
Perseroan meluncurkan aplikasi pada platform smartphone iOS.
Salah satu pendiri Perseroan, Achmad Zaky, dianugerahi tanda penghargaan Satyalencana
oleh Presiden Republik Indonesia.
Perseroan memperoleh status unicorn. Perseroan juga meluncurkan Mitra Bukalapak, suatu
program yang membantu warung dalam berkompetisi dengan pengecer modern dengan
membantu mereka dalam menawarkan jasa online tambahan seperti pembayaran tagihan
dan pembelian pulsa, juga menghubungkan warung secara langsung dengan distributor
barang konsumen untuk mendisrupsi rantai suplai tradisional.
Salah satu pendiri Perseroan, Muhamad Fajrin Rasyid, dianugerahi tanda penghargaan
Satyalencana oleh Presiden Republik Indonesia.
Perseroan mengembangkan suplai barang-barang grosir ke 28 provinsi di Indonesia melalui
kerjasama dengan lebih dari 300 distributor lokal. Perseroan juga mendapatkan berbagai
penghargaan, seperti HR Asia, UN-WEP for Gender Responsive Marketplace, Customer
Service Excellence dan Digital Touch Points Customer Engagement Awards.
Persetujuan Untuk Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
Untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari seluruh pemegang
saham Perseroan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 112/2021.
3.
Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
2018
1.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 13 tanggal 9 April 2018, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0008376.AH.01.02.TAHUN 2018 tanggal 13 April 2018 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0052654.AH.01.11.Tahun
2018 tanggal 13 April 2018 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam (i) Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0147260 dan (ii) Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0147261 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0052654.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 13 April 2018 dan
telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”) berdasarkan Perubahan Pendaftaran
Penanaman Modal No. 667/1/IP-PB/PMA/2018 tanggal 28 Maret 2018 (“Akta No. 13/2018”), para pemegang
saham Perseroan telah menyetujui:
76
a.
peningkatan modal dasar Perseroan untuk saham Seri E baru sejumlah Rp3.637.178.000 yang terbagi
menjadi 3.637.178 saham Seri E, sehingga meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah
Rp14.630.700.000 menjadi sejumlah Rp18.267.878.000;
b.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp5.057.196.000 menjadi
sejumlah Rp6.875.795.000;
c.
pengambilan bagian atas saham oleh API (Hong Kong) Investment Limited sebanyak 1.454.879 saham Seri
E, Archipelago Investment Pte. Ltd sebanyak 181.860 saham Seri E, dan PT Kreatif Media Karya sebanyak
181.860 saham Seri E;
d.
pengalihan:
(i)
29.093 saham Seri B dari IMJ Investment Partners Pte. Ltd. kepada IMJ Fenox Global I Investment
Limited Partnership yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham tanggal 9 April 2018 yang
dibuat di bawah tangan dan merupakan suatu transaksi jual beli; dan
(ii)
7.527 saham Seri A dan 2.176 saham Seri B dari PT Nusantara Berkat Agung kepada Jay Geoffrey
Wacher yang dilakukan berdasarkan Akta Jual Beli dan Pengalihan Saham No. 15 tanggal 9 April
2018, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara yang telah
disetujui Dewan Komisaris PT Nusantara Berkat Agung berdasarkan surat persetujuan yang dibuat
di bawah tangan tanggal 2 April 2018;
e.
konfirmasi dan pengakuan bahwa para pemegang saham sepakat untuk mengesampingkan setiap hak-hak
pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dapat timbul berdasarkan UndangUndang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya,
sehubungan dengan pengambilan bagian saham baru atau pengalihan hak atas saham; dan
f.
perubahan Pasal 2, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 7, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 16
dan Pasal 18 Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp18.267.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E.
Modal Ditempatkan
:
Rp6.875.795.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
1.818.599 saham Seri E.
Modal Disetor
:
Rp6.875.795.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
1.818.599 saham Seri E.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 18.267.878 saham, masing-masing saham memiliki nilai nominal sebesar
Rp1.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. Aucfan Co. Ltd.
4. IREP Co. Ltd.
-
18.267.878
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
18.267.878.000
C
C
B
B
320.000
244.894
43.639
58.185
320.000.000
244.894.000
43.639.000
58.185.000
Seri
77
Jumlah Saham
%
4,65%
3,56%
0,63%
0,85%
Keterangan
5. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
6. 500 Durians L.P.
7. 500 Startups III L.P.
8. Queensbridge Fund I L.P.
9. PT Kreatif Media Karya
10. Achmad Zaky Syaifudin
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
18. Sutanto Hartono
19. Leonard Koesumadi Kwee
20. Pandu Patria Sjahrir
21. Suryandy Jahja
22. Andre Soelistyo
23. API (Hong Kong) Investment Limited
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Seri
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
%
B
A
B
D
A
B
D
B
A
C
D
E
C
C
A
B
D
E
29.093
3.489
29.393
13.928
2.643
227
5.800
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
517.333
310.867
7.527
2.176
729.350
181.860
29.093.000
3.489.000
29.393.000
13.928.000
2.643.000
227.000
5.800.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
517.333.000
310.867.000
7.527.000
2.176.000
729.350.000
181.860.000
0,42%
0,05%
0,43%
0,20%
0,04%
0,00%
0,08%
0,32%
5,12%
6,68%
24,40%
2,64%
7,52%
4,52%
0,11%
0,03%
10,61%
2,64%
C
C
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
E
A
B
C
D
E
37.308
8.298
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
1.310
378
1.310
378
982
284
982
284
1.454.879
6.875.795
9.573.504
1.818.579
37.308.000
8.298.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
1.310.000
378.000
1.310.000
378.000
982.000
284.000
982.000
284.000
1.454.879.000
6.875.795.000
9.573.504.000
1.818.579.000
0,54%
0,12%
0,99%
0,29%
0,99%
0,29%
0,02%
0,01%
0,02%
0,01%
0,02%
0,01%
0,01%
0,00%
0,01%
0,00%
21,16%
100%
Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri E baru berdasarkan Akta No. 13/2018 telah
menyetorkan USD 137,47 atau Rp1.890.728 atas setiap saham Seri E yang diterbitkan oleh Perseroan kepada
pemegang saham tersebut.
2.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 31 tanggal 30 Mei 2018, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030212456 tanggal 5 Juni 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No.
AHU-0077408.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 5 Juni 2018 dan telah disetujui oleh BKPM berdasarkan Perubahan
Pendaftaran Penanaman Modal No. 316/1/IP-PB/PMA/2018 tanggal 31 Mei 2018 (“Akta No. 31/2018”), para
pemegang saham Perseroan telah menyetujui:
78
a.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp6.875.795.000 menjadi
sejumlah Rp6.999.460.000;
b.
pengambilan bagian atas saham oleh New Hope OCA Limited sebanyak 123.665 saham Seri E; dan
c.
perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp18.267.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E.
Modal Ditempatkan
:
Rp6.999.460.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
1.942.264 saham Seri E.
Modal Disetor
:
Rp6.999.460.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
1.942.264 saham Seri E.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 18.267.878 saham, masing-masing saham memiliki nilai nominal sebesar
Rp1.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. Aucfan Co. Ltd.
4. IREP Co. Ltd.
5. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
6. 500 Durians L.P.
7. 500 Startups III L.P.
8. Queensbridge Fund I L.P.
9. PT Kreatif Media Karya
10. Achmad Zaky Syaifudin
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
-
18.267.878
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
18.267.878.000
C
C
B
B
320.000
244.894
43.639
58.185
320.000.000
244.894.000
43.639.000
58.185.000
4,57%
3,50%
0,62%
0,83%
B
29.093
29.093.000
0,42%
A
B
D
A
B
D
B
A
C
D
E
C
C
A
B
D
E
3.489
29.393
13.928
2.643
227
5.800
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
517.333
310.867
7.527
2.176
729.350
181.860
3.489.000
29.393.000
13.928.000
2.643.000
227.000
5.800.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
517.333.000
310.867.000
7.527.000
2.176.000
729.350.000
181.860.000
0,05%
0,42%
0,20%
0,04%
0,00%
0,08%
0,31%
5,03%
6,56%
23,97%
2,60%
7,39%
4,44%
0,11%
0,03%
10,42%
2,60%
C
37.308
37.308.000
0,53%
C
A
B
A
B
8.298
67.883
19.617
67.883
19.617
8.298.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
0,12%
0,97%
0,28%
0,97%
0,28%
Seri
79
Jumlah Saham
%
Keterangan
Seri
Modal Dasar
18. Sutanto Hartono
19. Leonard Koesumadi Kwee
20. Pandu Patria Sjahrir
21. Suryandy Jahja
22. Andre Soelistyo
23. API (Hong Kong) Investment Limited
24. New Hope OCA Limited
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
E
E
A
B
C
D
E
Jumlah Saham
18.267.878
1.310
378
1.310
378
1.310
378
982
284
982
284
1.454.879
123.665
6.999.460
9.573.504
1.694.914
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
18.267.878.000
1.310.000
378.000
1.310.000
378.000
1.310.000
378.000
982.000
284.000
982.000
284.000
1.454.879.000
123.665.000
6.999.460.000
9.573.504.000
1.694.914.000
%
0,02%
0,01%
0,02%
0,01%
0,02%
0,01%
0,01%
0,00%
0,01%
0,00%
20,79%
1,77%
100%
Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri E baru berdasarkan Akta No. 31/2018 telah menyetorkan
USD 137,47 atau Rp1.906.928 atas setiap saham Seri E yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham
tersebut.
3.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 23 tanggal 22 Juni 2018, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030222050 tanggal 16 Juli 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No.
AHU-0090998.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 16 Juli 2018 dan telah disetujui oleh BKPM berdasarkan Perubahan
Pendaftaran Penanaman Modal No. 421/1/IP-PB/PMA/2018 tanggal 28 Juni 2018 (“Akta No. 23/2018”), para
pemegang saham Perseroan telah menyetujui:
a.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp6.999.460.000 menjadi
sejumlah Rp7.246.789.000;
b.
pengambilan bagian atas saham oleh New Hope OCA Limited sebanyak 247.329 saham Seri E; dan
c.
perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp18.267.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E.
Modal Ditempatkan
:
Rp7.246.789.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E.
Modal Disetor
:
Rp7.246.789.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 18.267.878 saham, masing-masing saham memiliki nilai nominal sebesar
Rp1.000.
80
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. Aucfan Co. Ltd.
4. IREP Co. Ltd.
5. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
6. 500 Durians L.P.
7. 500 Startups III L.P.
8. Queensbridge Fund I L.P.
9. PT Kreatif Media Karya
10. Achmad Zaky Syaifudin
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
18. Sutanto Hartono
19. Leonard Koesumadi Kwee
20. Pandu Patria Sjahrir
21. Suryandy Jahja
22. Andre Soelistyo
23. API (Hong Kong) Investment Limited
24. New Hope OCA Limited
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
-
18.267.878
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
18.267.878.000
C
C
B
B
320.000
244.894
43.639
58.185
320.000.000
244.894.000
43.639.000
58.185.000
4,42%
3,38%
0,60%
0,80%
B
29.093
29.093.000
0,40%
A
B
D
A
B
D
B
A
C
D
E
C
C
A
B
D
E
3.489
29.393
13.928
2.643
227
5.800
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
517.333
310.867
7.527
2.176
729.350
181.860
3.489.000
29.393.000
13.928.000
2.643.000
227.000
5.800.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
517.333.000
310.867.000
7.527.000
2.176.000
729.350.000
181.860.000
0,05%
0,41%
0,19%
0,04%
0,00%
0,08%
0,30%
4,86%
6,34%
23,15%
2,51%
7,14%
4,29%
0,10%
0,03%
10,06%
2,51%
C
37.308
37.308.000
0,51%
C
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
E
E
A
B
C
D
E
8.298
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
1.310
378
1.310
378
982
284
982
284
1.454.879
370.994
7.246.789
9.573.504
1.447.585
8.298.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
1.310.000
378.000
1.310.000
378.000
982.000
284.000
982.000
284.000
1.454.879.000
370.994.000
7.246.789.000
9.573.504.000
1.447.585.000
0,11%
0,94%
0,27%
0,94%
0,27%
0,02%
0,01%
0,02%
0,01%
0,02%
0,01%
0,01%
0,00%
0,01%
0,00%
20,08%
5,12%
100%
Seri
Jumlah Saham
%
Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri E baru berdasarkan Akta No. 23/2018 telah menyetorkan
USD 137,47 atau Rp Rp1.978.996 atas setiap saham Seri E yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang
saham tersebut.
81
4.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 110 tanggal 31 Desember 2018, yang dibuat
di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0004758.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 29 Januari 2019 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0015254.AH.01.11.Tahun 2019
tanggal 29 Januari 2019 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam (i) Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0058392 dan (ii) Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0058394 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0015254.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 29 Januari 2019 (“Akta
No. 110/2018”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui:
a.
peningkatan modal dasar Perseroan untuk saham Seri A1 baru sejumlah Rp573.504.000.000 yang terbagi
menjadi 191.168 saham Seri A1 dengan nilai nominal per lembar saham sejumlah Rp3.000.000, sehingga
meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah Rp18.267.878.000 menjadi sejumlah Rp591.771.878.000;
b.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp7.246.789.000 menjadi
sejumlah Rp580.831.911.000, dengan cara menerbitkan (i) 81.122 saham Seri C dengan nilai nominal
Rp1.000 per saham dan (ii) 191.168 saham Seri A1 dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham;
c.
pengambilan bagian atas saham oleh (i) Mirae Asset – Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. sebanyak
181.159 saham Seri A1; (ii) Endeavor Catalyst II, L.P. sebanyak 9.782 saham Seri A1; (iii) Endeavor Catalyst
II-A, L.P. sebanyak 218 saham Seri A1; (iv) Sutanto Hartono sebanyak 3 saham Seri A1; (v) Pandu Patria
Sjahrir sebanyak 3 saham Seri A1; (vi) PT Asia Sahabat Indonesia sebanyak 1 saham Seri A1; (vii) Jay
Geoffrey Wacher sebanyak 1 saham Seri A1; (viii) 500 Startups III L.P. sebanyak 1 saham Seri A1; (ix) Willix
Hallim sebanyak 81.122 saham Seri C;
d.
pengalihan: (i) 1.363 saham Seri C dari Achmad Zaky Syaifudin kepada Komodo Indigo Investment Ltd.; (ii)
682 saham Seri C dari Muhamad Fajrin Rasyid kepada Komodo Indigo Investment Ltd.; dan (iii) 682 saham
Seri C dari Nugroho Herucahyono kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta
Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan
suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan
dari masing-masing istri Achmad Zaky Syaifudin, Muhamad Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono yang
turut menandatangani Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27
Desember 2018;
e.
pengalihan 1.310 saham Seri A dan 378 saham Seri B dari Leonard Koesumadi Kwee kepada Komodo Indigo
Investment Ltd. yang dilakukan berdasarkan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani
secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli;
f.
pengalihan 805 saham Seri A dari Andre Soelistyo kepada Komodo Opportunity Venture 1 Ltd yang dilakukan
berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018
dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah
memperoleh persetujuan dari istri Andre Soelistyo yang turut menandatangani Akta Pengalihan Saham yang
ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018;
g.
pengalihan 177 saham Seri A dan 284 saham Seri B dari Andre Soelistyo kepada Komodo Indigo Investment
Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal
27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan
tersebut telah memperoleh persetujuan dari istri Andre Soelistyo yang turut menandatangani Akta Pengalihan
Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018;
h.
pengalihan 982 saham Seri A dari Suryandy Jahja kepada Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. yang dilakukan
berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018
dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah
memperoleh persetujuan dari istri Suryandy Jahja yang turut menandatangani Akta Pengalihan Saham yang
ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018;
i.
pengalihan 284 saham Seri B dari Suryandy Jahja kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang dilakukan
berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018
dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah
memperoleh persetujuan dari istri Suryandy Jahja yang turut menandatangani Akta Pengalihan Saham yang
82
ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli;
j.
pengalihan 16.364 saham Seri C dari Batavia Incubator Pte. Ltd. kepada Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27
Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli;
k.
pengalihan 13.636 saham Seri C dari Batavia Incubator Pte. Ltd. kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang
dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27
Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli;
l.
pengalihan 27.135 saham Seri B dari Aucfan Co. Ltd. kepada Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. yang
dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27
Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli;
m. pengalihan 16.504 saham Seri B dari Aucfan Co. Ltd. kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang dilakukan
berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018
dan merupakan suatu transaksi jual beli;
n.
pengalihan 9.700 saham Seri B dari IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership kepada Komodo Indigo
Investment Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah
tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli;
o.
konfirmasi dan pengakuan bahwa para pemegang saham sepakat untuk mengesampingkan setiap hak-hak
pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dapat timbul berdasarkan Undang-Undang
Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya, sehubungan
dengan pengambilan bagian saham baru atau pengalihan hak atas saham; dan
p.
perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp591.771.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 191.168 saham Seri A1.
Modal Ditempatkan
:
Rp580.831.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 191.168 saham Seri A1.
Modal Disetor
:
Rp580.831.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 191.168 saham Seri A1.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 18.459.046 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1 memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
-
18.459.046
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1: Rp3.000.000 per
saham
591.771.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,86%
3,25%
0,77%
0,26%
A
3.489
3.489.000
0,05%
Seri
83
Jumlah Saham
%
Keterangan
6. 500 Startups III L.P.
7. Queensbridge Fund I L.P.
8. PT Kreatif Media Karya
9. Achmad Zaky Syaifudin
10. Muhamad Fajrin Rasyid
11. Jay Geoffrey
12. Archipelago Investment Pte. Ltd.
13. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
14. PT Asia Sahabat Indonesia
15. Alvin W. Sariaatmadja
16. Adi Wardhana Sariaatmadja
17. Sutanto Hartono
18. Pandu Patria Sjahrir
19. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
20. API (Hong Kong) Investment Limited
21. New Hope OCA Limited
22. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
23. Endeavor Catalyst II L.P.
24. Endeavor Catalyst II-A L.P.
25. Willix Halim
26. Komodo Indigo Investment Ltd
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
B
D
A
B
D
A1
B
A
C
D
E
C
C
A
B
A1
D
E
C
29.393
13.928
2.643
227
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
515.970
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
37.308
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1: Rp3.000.000 per
saham
29.393.000
13.928.000
2.643.000
227.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
515.970.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
37.308.000
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
C
E
E
A1
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
370.994
181.159
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
370.994.000
543.477.000.000
0,11%
0,00%
0,90%
0,26%
0,90%
0,26%
0,02%
0,01%
0,00%
0,02%
0,01%
0,00%
0,02%
0,36%
0,22%
19,35%
4,93%
2,41%
A1
A1
C
A
B
C
A
B
C
D
E
A1
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
7.519.079
9.492.382
1.447.585
-
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
580.831.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
-
0,13%
0,00%
1,08%
0,02%
0,36%
0,22%
100%
Seri
84
Jumlah Saham
%
0,39%
0,19%
0,04%
0,00%
0,08%
0,00%
0,29%
4,68%
6,11%
22,31%
2,42%
6,86%
4,13%
0,10%
0,03%
0,00%
9,70%
2,42%
0,50%
Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri A1 baru berdasarkan Akta No. 110/2018 telah
menyetorkan USD 276 atau Rp3.897.269 atas setiap saham Seri A1 yang diterbitkan oleh Perseroan kepada
pemegang saham tersebut.
2019
1.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 33 tanggal 30 Januari 2019, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0005466.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 1 Februari 2019 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0017378.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 1
Februari 2019 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0065913 tanggal 1 Februari 2019 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0017378.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 1
Februari 2019 (“Akta No. 33/2019”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui:
a.
peningkatan modal dasar Perseroan untuk saham Seri A1 baru sejumlah Rp217.389.000.000 yang terbagi
menjadi 72.463 saham Seri A1 dengan nilai nominal per lembar saham sejumlah Rp3.000.000, sehingga
meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah Rp591.771.878.000 menjadi sejumlah
Rp809.160.878.000;
b.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp580.831.911.000 menjadi
sejumlah Rp798.220.911.000, dengan cara menerbitkan 72.463 saham Seri A1 dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
c.
pengambilan bagian atas saham oleh Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1
sebanyak 72.463 saham Seri A1;
d.
konfirmasi dan pengakuan bahwa para pemegang saham sepakat untuk mengesampingkan setiap hak-hak
pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dapat timbul berdasarkan Undang-Undang
Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan
ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham, sehubungan dengan
pengambilan bagian saham baru; dan
e.
perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp809.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1.
Modal Ditempatkan
:
Rp798.220.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1.
Modal Disetor
:
Rp798.220.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 18.531.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1 memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000.
85
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
6. 500 Startups III L.P.
7. Queensbridge Fund I L.P.
8. PT Kreatif Media Karya
9. Achmad Zaky Syaifudin
10. Muhamad Fajrin Rasyid
11. Jay Geoffrey
12. Archipelago Investment Pte. Ltd.
13. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
14. PT Asia Sahabat Indonesia
15. Alvin W. Sariaatmadja
16. Adi Wardhana Sariaatmadja
17. Sutanto Hartono
18. Pandu Patria Sjahrir
19. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
20. API (Hong Kong) Investment Limited
21. New Hope OCA Limited
22. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
23. Endeavor Catalyst II L.P.
24. Endeavor Catalyst II-A L.P.
25. Willix Halim
26. Komodo Indigo Investment Ltd
27. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
-
18.531.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1: Rp3.000.000 per
saham
809.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,82%
3,22%
0,77%
0,26%
A
B
D
A
B
D
A1
B
A
C
D
E
C
C
A
B
A1
D
E
C
3.489
29.393
13.928
2.643
227
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
515.970
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
37.308
3.489.000
29.393.000
13.928.000
2.643.000
227.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
515.970.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
37.308.000
0,05%
0,39%
0,18%
0,03%
0,00%
0,08%
0,00%
0,29%
4,64%
6,05%
22,10%
2,40%
6,80%
4,09%
0,10%
0,03%
0,00%
9,61%
2,40%
0,49%
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
C
E
E
A1
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
370.994
181.159
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
370.994.000
543.477.000.000
0,11%
0,00%
0,89%
0,26%
0,89%
0,26%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,36%
0,22%
19,16%
4,89%
2,39%
A1
A1
C
A
B
C
A1
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
0,13%
0,00%
1,07%
0,02%
0,36%
0,22%
0,95%
Seri
86
Jumlah Saham
%
Keterangan
Seri
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
A
B
C
D
E
A1
Jumlah Saham
7.591.542
9.492.382
1.447.585
-
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1: Rp3.000.000 per
saham
798.220.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
-
%
100%
Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri A1 baru berdasarkan Akta No. 33/2019 telah menyetorkan
USD 276 atau Rp3.898.668 atas setiap saham Seri A1 yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham
tersebut.
2.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 60 tanggal 24 September 2019, yang dibuat
di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0075546.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 26 September 2019
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0180456.AH.01.11.Tahun
2019 tanggal 26 September 2019 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0337851 tanggal 26 September 2019
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0180456.AH.01.11.Tahun
2019 tanggal 26 September 2019 (“Akta No. 60/2019”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui:
a.
peningkatan modal dasar Perseroan untuk saham Seri F baru sejumlah Rp1.500.000.000.000 yang terbagi
menjadi 500.000 saham Seri F dengan nilai nominal per lembar saham sejumlah Rp3.000.000, sehingga
meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah Rp809.160.878.000 menjadi sejumlah
Rp2.309.160.878.000;
b.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp798.220.911.000 menjadi
sejumlah Rp1.417.372.911.000, dengan cara menerbitkan 206.384 saham Seri F dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
c.
pengambilan bagian atas saham oleh (i) PT Kreatif Media Karya sebanyak 75.757 saham Seri F; (ii)
Archipelago Investment Pte. Ltd. sebanyak 75.757 saham Seri F; dan (iii) One Shinhan Global Fund 1
sebanyak 54.870 saham Seri F;
d.
pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dimiliki
oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri F baru yang diterbitkan berdasarkan
dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul berdasarkan
Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya
atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham; dan
e.
perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp2.309.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F.
Modal Ditempatkan
:
Rp1.417.372.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 206.384 saham Seri F.
Modal Disetor
:
Rp1.417.372.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 206.384 saham Seri F.
87
Modal dasar Perseroan terbagi atas 19.031.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1 dan Seri F memiliki nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
6. 500 Startups III L.P.
7. Queensbridge Fund I L.P.
8. PT Kreatif Media Karya
9. Achmad Zaky Syaifudin
10. Muhamad Fajrin Rasyid
11. Jay Geoffrey
12. Archipelago Investment Pte. Ltd.
13. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
14. PT Asia Sahabat Indonesia
15. Alvin W. Sariaatmadja
16. Adi Wardhana Sariaatmadja
17. Sutanto Hartono
18. Pandu Patria Sjahrir
19. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
20. API (Hong Kong) Investment Limited
21. New Hope OCA Limited
22. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
23. Endeavor Catalyst II L.P.
-
19.031.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1 dan F:
Rp3.000.000 per saham
2.309.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,72%
3,13%
0,75%
0,25%
A
B
D
A
B
D
A1
B
A
C
D
E
F
C
C
A
B
A1
D
E
F
C
3.489
29.393
13.928
2.643
227
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
75.757
515.970
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
37.308
3.489.000
29.393.000
13.928.000
2.643.000
227.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
515.970.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
37.308.000
0,04%
0,38%
0,18%
0,03%
0,00%
0,07%
0,00%
0,28%
4,51%
5,89%
21,51%
2,33%
0,97%
6,62%
3,98%
0,10%
0,03%
0,00%
9,35%
2,33%
0,97%
0,48%
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
C
E
E
A1
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
370.994
181.159
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
370.994.000
543.477.000.000
0,11%
0,00%
0,87%
0,25%
0,87%
0,25%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,35%
0,21%
18,66%
4,76%
2,32%
A1
9.782
29.346.000.000
0,13%
Seri
88
Jumlah Saham
%
Keterangan
A1
C
A
B
C
A1
218
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1 dan F:
Rp3.000.000 per saham
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
F
A
B
C
D
E
A1
F
54.870
7.797.926
9.492.382
1.447.585
293.616
164.610.000.000
1.417.372.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
880.848.000.000
Seri
24. Endeavor Catalyst II-A L.P.
25. Willix Halim
26. Komodo Indigo Investment Ltd
27. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
28. One Shinhan Global Fund 1
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham
%
0,00%
1,04%
0,02%
0,35%
0,21%
0,93%
0,70%
100%
Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri F baru berdasarkan Akta No. 60/2019 telah
menyetorkan USD 330 atau Rp4.669.947 atas setiap saham Seri F yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang
saham tersebut.
2020
1.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 16 tanggal 6 Maret 2020, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0022399.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 13 Maret 2020 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0051668.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 13 Maret
2020 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0142592 tanggal 13 Maret 2020 dan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0142598 tanggal 13 Maret 2020, keduanya telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0051668.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal
13 Maret 2020 (“Akta No. 16/2020”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui:
a.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp1.417.372.911.000 menjadi
sejumlah Rp1.508.281.911.000, dengan cara menerbitkan 30.303 saham Seri F dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
b.
pengambilan bagian atas saham oleh API (Hong Kong) Investment Limited sebanyak 30.303 saham Seri F;
c.
konfirmasi dan pengakuan bahwa para pemegang saham sepakat untuk mengesampingkan setiap hak-hak
pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dapat timbul berdasarkan Undang-Undang
Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan
ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham, sehubungan dengan
pengambilan bagian saham baru; dan
d.
perubahan Pasal 3, Pasal 4 ayat 2, Pasal 11 ayat 1, Pasal 12 ayat 1, Pasal 13 ayat 8, dan Pasal 14 ayat 1
Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp2.309.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F.
Modal Ditempatkan
:
Rp1.508.281.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
89
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 236.687 saham Seri F.
Modal Disetor
:
Rp1.508.281.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 236.687 saham Seri F.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 19.031.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1 dan Seri F memiliki nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
6. 500 Startups III L.P.
7. Queensbridge Fund I L.P.
8. PT Kreatif Media Karya
9. Achmad Zaky Syaifudin
10. Muhamad Fajrin Rasyid
11. Jay Geoffrey
12. Archipelago Investment Pte. Ltd.
13. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
14. PT Asia Sahabat Indonesia
15. Alvin W. Sariaatmadja
16. Adi Wardhana Sariaatmadja
17. Sutanto Hartono
18. Pandu Patria Sjahrir
19. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
-
19.031.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1 dan F:
Rp3.000.000 per saham
2.309.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,70%
3,12%
0,74%
0,25%
A
B
D
A
B
D
A1
B
A
C
D
E
F
C
C
A
B
A1
D
E
F
C
3.489
29.393
13.928
2.643
227
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
75.757
515.970
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
37.308
3.489.000
29.393.000
13.928.000
2.643.000
227.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
515.970.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
37.308.000
0,04%
0,38%
0,18%
0,03%
0,00%
0,07%
0,00%
0,28%
4,50%
5,87%
21,43%
2,32%
0,97%
6,59%
3,96%
0,10%
0,03%
0,00%
9,32%
2,32%
0,97%
0,48%
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
0,11%
0,00%
0,87%
0,25%
0,87%
0,25%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,35%
Seri
90
Jumlah Saham
%
Keterangan
C
E
F
E
A1
16.364
1.454.879
30.303
370.994
181.159
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1 dan F:
Rp3.000.000 per saham
16.364.000
1.454.879.000
90.909.000.000
370.994.000
543.477.000.000
A1
A1
C
A
B
C
A1
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
0,12%
0,00%
1,04%
0,02%
0,35%
0,21%
0,93%
F
A
B
C
D
E
A1
F
54.870
7.828.229
9.492.382
1.447.585
263.313
164.610.000.000
1.508.281.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
789.939.000.000
0,70%
100%
Seri
20. API (Hong Kong) Investment Limited
21. New Hope OCA Limited
22. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
23. Endeavor Catalyst II L.P.
24. Endeavor Catalyst II-A L.P.
25. Willix Halim
26. Komodo Indigo Investment Ltd
27. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
28. One Shinhan Global Fund 1
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham
%
0,21%
18,59%
0,39%
4,74%
2,31%
Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri F baru berdasarkan Akta No. 16/2020 telah
menyetorkan USD 330 atau Rp4.781.700 atas setiap saham Seri F yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang
saham tersebut.
2.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 3 tanggal 4 Mei 2020, yang dibuat di hadapan
Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana
ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0215117 tanggal 11
Mei 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0079849.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 11 Mei 2020 (“Akta No. 3/2020”), para pemegang saham Perseroan telah
menyetujui:
a.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp1.508.281.911.000 menjadi
sejumlah Rp1.644.643.911.000, dengan cara menerbitkan 45.454 saham Seri F dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
b.
pengambilan bagian atas saham oleh API (Hong Kong) Investment Limited sebanyak 45.454 saham Seri F;
c.
konfirmasi dan pengakuan bahwa para pemegang saham sepakat untuk mengesampingkan setiap hak-hak
pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dapat timbul berdasarkan Undang-Undang
Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan
ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham, sehubungan dengan
pengambilan bagian saham baru; dan
d.
perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp2.309.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F.
91
Modal Ditempatkan
:
Rp1.644.643.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F.
Modal Disetor
:
Rp1.644.643.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 19.031.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1 dan Seri F memiliki nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
6. 500 Startups III L.P.
7. Queensbridge Fund I L.P.
8. PT Kreatif Media Karya
9. Achmad Zaky Syaifudin
10. Muhamad Fajrin Rasyid
11. Jay Geoffrey
12. Archipelago Investment Pte. Ltd.
13. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
14. PT Asia Sahabat Indonesia
15. Alvin W. Sariaatmadja
16. Adi Wardhana Sariaatmadja
17. Sutanto Hartono
18. Pandu Patria Sjahrir
-
19.031.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1 dan F:
Rp3.000.000 per saham
2.309.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,68%
3,10%
0,74%
0,25%
A
B
D
A
B
D
A1
B
A
C
D
E
F
C
C
A
B
A1
D
E
F
C
3.489
29.393
13.928
2.643
227
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
75.757
515.970
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
37.308
3.489.000
29.393.000
13.928.000
2.643.000
227.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
515.970.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
37.308.000
0,04%
0,37%
0,18%
0,03%
0,00%
0,07%
0,00%
0,28%
4,47%
5,83%
21,30%
2,31%
0,96%
6,55%
3,94%
0,10%
0,03%
0,00%
9,26%
2,31%
0,96%
0,47%
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
0,11%
0,00%
0,86%
0,25%
0,86%
0,25%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
Seri
92
Jumlah Saham
%
Keterangan
19. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
20. API (Hong Kong) Investment Limited
21. New Hope OCA Limited
22. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
23. Endeavor Catalyst II L.P.
24. Endeavor Catalyst II-A L.P.
25. Willix Halim
26. Komodo Indigo Investment Ltd
27. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
28. One Shinhan Global Fund 1
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
A
B
C
E
F
E
A1
1.787
27.135
16.364
1.454.879
75.757
370.994
181.159
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1 dan F:
Rp3.000.000 per saham
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
227.271.000.000
370.994.000
543.477.000.000
A1
A1
C
A
B
C
A1
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
0,12%
0,00%
1,03%
0,02%
0,34%
0,21%
0,92%
F
A
B
C
D
E
A1
F
54.870
7.873.683
9.492.382
1.447.585
217.859
164.610.000.000
1.644.643.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
653.577.000.000
0,70%
100%
Seri
Jumlah Saham
%
0,02%
0,34%
0,21%
18,48%
0,96%
4,71%
2,30%
Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri F baru berdasarkan Akta No. 3/2020 telah
menyetorkan USD 330 atau Rp4.952.973 atas setiap saham Seri F yang diterbitkan oleh Perseroan kepada
pemegang saham tersebut.
3.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 16 tanggal 14 Mei 2020, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.030220718 tanggal 15 Mei 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No.
AHU-0082468.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 15 Mei 2020 (“Akta No. 16/Mei 2020”), para pemegang saham
Perseroan telah menyetujui:
a.
pengalihan 8.328 saham Seri C dari Achmad Zaky Syaifudin kepada 500 Durians II, L.P. yang dilakukan
berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 15 April 2020 dan
merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah memperoleh
persetujuan dari istri Achmad Zaky Syaifudin berdasarkan Persetujuan Istri tanggal 6 Desember 2019; dan
b.
pengalihan 1.029 saham Seri C dari Achmad Zaky Syaifudin kepada 500 Startups III L.P. yang dilakukan
berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 15 April 2020 dan
merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah memperoleh
persetujuan dari istri Achmad Zaky Syaifudin berdasarkan Persetujuan Istri tanggal 6 Desember 2019.
93
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
6. 500 Durians II L.P.
7. 500 Startups III L.P.
8. Queensbridge Fund I L.P.
9. PT Kreatif Media Karya
10. Achmad Zaky Syaifudin
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
18. Sutanto Hartono
19. Pandu Patria Sjahrir
20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
21. API (Hong Kong) Investment Limited
22. New Hope OCA Limited
23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
24. Endeavor Catalyst II L.P.
25. Endeavor Catalyst II-A L.P.
-
19.031.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1 dan F:
Rp3.000.000 per saham
2.309.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,68%
3,10%
0,74%
0,25%
A
B
D
C
A
B
C
D
A1
B
A
C
D
E
F
C
C
A
B
A1
D
E
F
C
3.489
29.393
13.928
8.328
2.643
227
1.029
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
75.757
506.613
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
37.308
3.489.000
29.393.000
13.928.000
8.328.000
2.643.000
227.000
1.029.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
506.613.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
37.308.000
0,04%
0,37%
0,18%
0,11%
0,03%
0,00%
0,01%
0,07%
0,00%
0,28%
4,47%
5,83%
21,30%
2,31%
0,96%
6,43%
3,94%
0,10%
0,03%
0,00%
9,26%
2,31%
0,96%
0,47%
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
C
E
F
E
A1
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
75.757
370.994
181.159
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
227.271.000.000
370.994.000
543.477.000.000
0,11%
0,00%
0,86%
0,25%
0,86%
0,25%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,34%
0,21%
18,48%
0,96%
4,71%
2,30%
A1
A1
9.782
218
29.346.000.000
654.000.000
0,12%
0,00%
Seri
94
Jumlah Saham
%
Keterangan
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
F
A
B
C
D
E
A1
F
54.870
7.873.683
9.492.382
1.447.585
217.859
164.610.000.000
1.644.643.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
653.577.000.000
Seri
26. Willix Halim
27. Komodo Indigo Investment Ltd
28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
29. One Shinhan Global Fund 1
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
4.
C
A
B
C
A1
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1 dan F:
Rp3.000.000 per saham
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
Jumlah Saham
%
1,03%
0,02%
0,34%
0,21%
0,92%
0,70%
100%
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 16 tanggal 14 Desember 2020, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0083187.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 14 Desember 2020 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0210129.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal
14 Desember 2020 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0418743 tanggal 14 Desember 2020 dan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0418744 tanggal 14 Desember 2020,
keduanya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0210129.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020 (“Akta No. 16/Desember 2020”), para pemegang saham
Perseroan telah menyetujui:
a.
peningkatan modal dasar Perseroan untuk saham Seri G baru sejumlah Rp3.600.000.000.000 yang terbagi
menjadi 1.200.000 saham Seri G dengan nilai nominal per lembar saham sejumlah Rp3.000.000, sehingga
meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah Rp2.309.160.878.000 menjadi sejumlah
Rp5.909.160.878.000;
b.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp1.644.643.911.000 menjadi
sejumlah Rp2.508.277.911.000, dengan cara menerbitkan 287.878 saham Seri G dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
c.
pengambilan bagian atas saham oleh (i) PT Kreatif Media Karya sebanyak 60.606 saham Seri G; (ii) Archipelago
Investment Pte. Ltd. sebanyak 121.212 saham Seri G; (iii) Microsoft Corporation sebanyak 106.060 saham Seri
G;
d.
pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dimiliki
oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan berdasarkan dari
pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul berdasarkan UndangUndang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat
dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham; dan
e.
perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2, Pasal 5 ayat 6 – 20, Pasal 7, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14 dan Pasal
16 Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F,
1.200.000 saham Seri G.
95
Modal Ditempatkan
:
Rp2.508.277.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F,
287.878 saham Seri G.
Modal Disetor
:
Rp2.508.277.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F,
287.878 saham Seri G.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
6.
7.
500 Durians II L.P.
500 Startups III L.P.
8.
9.
Queensbridge Fund I L.P.
PT Kreatif Media Karya
10. Achmad Zaky Syaifudin
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
-
20.231.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
5.909.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,55%
2,99%
0,71%
0,24%
A
B
D
C
A
B
C
D
A1
B
A
C
D
E
F
G
C
C
A
B
A1
D
E
F
G
C
3.489
29.393
13.928
8.328
2.643
227
1.029
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
75.757
60.606
506.613
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
121.212
37.308
3.489.000
29.393.000
13.928.000
8.328.000
2.643.000
227.000
1.029.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
181.818.000.000
506.613.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
363.636.000.000
37.308.000
0,04%
0,36%
0,17%
0,10%
0,03%
0,00%
0,01%
0,07%
0,00%
0,27%
4,31%
5,63%
20,55%
2,23%
0,93%
0,74%
6,21%
3,80%
0,09%
0,03%
0,00%
8,94%
2,23%
0,93%
1,49%
0,46%
C
A1
A
B
A
8.298
1
67.883
19.617
67.883
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
0,10%
0,00%
0,83%
0,24%
0,83%
Seri
Jumlah Saham
96
%
Keterangan
18. Sutanto Hartono
19. Pandu Patria Sjahrir
20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
21. API (Hong Kong) Investment Limited
22. New Hope OCA Limited
23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
24. Endeavor Catalyst II L.P.
25. Endeavor Catalyst II-A L.P.
26. Willix Halim
27. Komodo Indigo Investment Ltd
28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
29. One Shinhan Global Fund 1
30. Microsoft Corporation
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
C
E
F
E
A1
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
75.757
370.994
181.159
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
227.271.000.000
370.994.000
543.477.000.000
A1
A1
C
A
B
C
A1
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
0,12%
0,00%
0,99%
0,02%
0,33%
0,20%
0,89%
F
G
A
B
C
D
E
A1
F
G
54.870
106.060
8.161.561
9.492.382
1.447.585
217.859
912.122
164.610.000.000
318.180.000.000
2.508.277.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
653.577.000.000
2.736.366.000.000
0,67%
1,30%
100%
Seri
Jumlah Saham
%
0,24%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,33%
0,20%
17,83%
0,93%
4,55%
2,22%
Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No.
16/Desember 2020 telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.653.659 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh
Perseroan kepada pemegang saham tersebut.
Saham Seri A, B, C, D, E, A1, F, dan G Perseroan memiliki hak-hak yang sama, termasuk untuk mengeluarkan
suara pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan penerimaan dividen, kecuali untuk preferensi
likuidasi, dengan rincian perbedaan sebagai berikut:
Saham Seri A adalah saham yang memberikan pemiliknya hak-hak khusus sebagai berikut:
(a)
(b)
pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga
pembelian awal saham Seri A ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan,
terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri B dan saham Seri C,
namun setelah pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri G, saham Seri F, saham Seri
A1, saham Seri E, dan saham Seri D; dan
untuk mengubah saham Seri A menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu
saham Seri A menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan
Perseroan, rasio konversi saham Seri A menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad
based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri A terlindungi dari setiap
dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada
suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk saham Seri A.
97
Saham Seri B adalah saham yang memberikan pemiliknya hak-hak khusus sebagai berikut:
(a)
(b)
pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga
pembelian awal saham Seri B ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan,
terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri C, namun setelah
pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri G, saham Seri F, saham Seri A1, saham Seri
E, saham Seri D dan saham Seri A; dan
untuk mengubah saham Seri B menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu
saham Seri B menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan
Perseroan, rasio konversi saham Seri B menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad
based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri B terlindungi dari setiap
dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada
suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk saham Seri B.
Saham Seri C adalah saham yang memberikan pemiliknya hak-hak untuk memberikan suara dan mendapatkan
dividen dan kelebihan hasil likuidasi secara proporsional atas dasar sebagaimana dikonversikan dengan
pemegang saham Seri G, saham Seri F, saham Seri A1, saham Seri E, saham Seri D, saham Seri B dan saham
Seri A.
Saham Seri D adalah saham yang memberikan pemiliknya hak-hak khusus sebagai berikut:
(a)
(b)
pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga
pembelian awal saham Seri D ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan,
terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri A, Seri B, dan Seri C,
namun setelah pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri G, saham Seri F, saham Seri
A1 dan saham Seri E; dan
untuk mengubah saham Seri D menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu
saham Seri D menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan
Perseroan, rasio konversi saham Seri D menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad
based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri D terlindungi dari setiap
dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada
suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk saham Seri D.
Saham Seri E adalah saham yang memberikan pemiliknya hak-hak khusus sebagai berikut:
(a)
pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga
pembelian awal saham Seri E ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan,
terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri D, Seri A, Seri B dan Seri
C; dan
(b)
untuk mengubah saham Seri E menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu
saham Seri E menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan
Perseroan, rasio konversi saham Seri E menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad
based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri E terlindungi dari setiap
dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada
suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk kelas saham terkait.
Saham Seri A1 memiliki hak-hak yang sama dengan saham seri lainnya yang diterbitkan Perseroan, termasuk
untuk mengeluarkan suara pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan penerimaan dividen, kecuali
untuk preferensi likuidasi, dengan rincian perbedaan sebagai berikut:
(a)
(b)
pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga
pembelian awal saham Seri A1 ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum
dibayarkan, terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri D, Seri A,
Seri B dan Seri C; dan
untuk mengubah saham Seri A1 menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu
saham Seri A1 menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan
Perseroan, rasio konversi saham Seri A1 menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad
based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri A1 terlindungi dari
setiap dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham
pada suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk kelas saham terkait.
98
Saham Seri F memiliki hak-hak yang sama dengan saham seri lainnya yang diterbitkan Perseroan, termasuk
untuk mengeluarkan suara pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan penerimaan dividen, kecuali
untuk preferensi likuidasi, dengan rincian perbedaan sebagai berikut:
(a)
(b)
pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga
pembelian awal saham Seri F ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan,
terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri E & Seri A1, Seri D, Seri
A, Seri B, dan Seri C, namun setelah pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri G; dan.
untuk mengubah saham Seri F menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu
saham Seri F menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan
Perseroan, rasio konversi saham Seri F menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad
based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri F terlindungi dari setiap
dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada
suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk saham Seri F.
Saham Seri G memiliki hak-hak yang sama dengan saham seri lainnya yang diterbitkan Perseroan, termasuk
untuk mengeluarkan suara pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan penerimaan dividen, kecuali
untuk preferensi likuidasi, dengan rincian perbedaan sebagai berikut:
(a)
(b)
pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga
pembelian awal saham Seri G ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan,
terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri F, Seri E & Seri A1, Seri
D, Seri A, Seri B, dan Seri C; dan
untuk mengubah saham Seri G menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu
saham Seri G menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan
Perseroan, rasio konversi saham Seri G menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad
based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri G terlindungi dari
setiap dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham
pada suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk saham Seri G.
2021
1.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 1 tanggal 5 Januari 2021, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030002104 tanggal 5 Januari 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah
No. AHU-0000677.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 5 Januari 2021 (“Akta No. 1/2021”), para pemegang saham
Perseroan telah menyetujui:
a.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp2.508.277.911.000 menjadi
sejumlah Rp2.599.186.911.000, dengan cara menerbitkan 30.303 saham Seri G dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
b.
pengambilan bagian atas saham oleh Standard Chartered UK Holdings Limited sebanyak 30.303 saham Seri
G; dan
c.
perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 1/2021 merupakan bagian dari penerbitan
tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan
telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya
yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan
berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul
berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait
lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham.
99
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F,
1.200.000 saham Seri G.
Modal Ditempatkan
:
Rp2.599.186.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F,
318.181 saham Seri G.
Modal Disetor
:
Rp2.599.186.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F,
318.181 saham Seri G.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
6. 500 Startups II L.P.
7. 500 Startups III L.P.
8. Queensbridge Fund I L.P.
9. PT Kreatif Media Karya
10. Achmad Zaky Syaifudin
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
-
20.231.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
5.909.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,54%
2,98%
0,71%
0,24%
A
B
D
C
A
B
C
D
A1
B
A
C
D
E
F
G
C
C
A
B
A1
D
E
F
G
C
3.489
29.393
13.928
8.328
2.643
227
1.029
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
75.757
60.606
506.613
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
121.212
37.308
3.489.000
29.393.000
13.928.000
8.328.000
2.643.000
227.000
1.029.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
181.818.000.000
506.613.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
363.636.000.000
37.308.000
0,04%
0,36%
0,17%
0,10%
0,03%
0,00%
0,01%
0,07%
0,00%
0,27%
4,30%
5,61%
20,48%
2,22%
0,92%
0,74%
6,18%
3,79%
0,09%
0,03%
0,00%
8,90%
2,22%
0,92%
1,48%
0,46%
Seri
100
Jumlah Saham
%
Keterangan
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
18. Sutanto Hartono
19. Pandu Patria Sjahrir
20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
21. API (Hong Kong) Investment Limited
22. New Hope OCA Limited
23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
24. Endeavor Catalyst II L.P.
25. Endeavor Catalyst II-A L.P.
26. Willix Halim
27. Komodo Indigo Investment Ltd
28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
29. One Shinhan Global Fund 1
30. Microsoft Corporation
31. Standard Chartered UK Holdings Limited
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Seri
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
%
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
C
E
F
E
A1
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
75.757
370.994
181.159
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
227.271.000.000
370.994.000
543.477.000.000
0,10%
0,00%
0,83%
0,24%
0,83%
0,24%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,33%
0,20%
17,76%
0,92%
4,53%
2,21%
A1
A1
C
A
B
C
A1
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
0,12%
0,00%
0,99%
0,02%
0,33%
0,20%
0,88%
F
G
G
A
B
C
D
E
A1
F
G
54.870
106.060
30.303
8.191.864
9.492.382
1.447.585
217.859
881.819
164.610.000.000
318.180.000.000
90.909.000.000
2.599.186.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
653.577.000.000
2.645.457.000.000
0,67%
1,29%
0,37%
100%
Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 1/2021 telah menyetorkan
USD 330 atau Rp4.601.850 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham
tersebut.
2.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 11 tanggal 16 Februari 2021, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030099870 tanggal 16 Februari 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah
No. AHU-0029552.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 16 Februari 2021 (“Akta No. 11/2021”), para pemegang saham
Perseroan telah menyetujui:
a.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp2.599.186.911.000 menjadi
sejumlah Rp2.781.004.911.000, dengan cara menerbitkan 60.606 saham Seri G dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
101
b.
pengambilan bagian atas saham oleh (i) Naver Corporation sebanyak 30.303 saham Seri G, dan (ii) Mirae –
Asset Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. sebanyak 30.303 saham Seri G; dan
c.
perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 11/2021 merupakan bagian dari penerbitan
tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan
telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya
yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan
berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul
berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait
lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F,
1.200.000 saham Seri G.
Modal Ditempatkan
:
Rp2.781.004.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F,
378.787 saham Seri G.
Modal Disetor
:
Rp2.781.004.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F,
378.787 saham Seri G.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
6. 500 Startups II L.P.
7. 500 Startups III L.P.
8. Queensbridge Fund I L.P.
9. PT Kreatif Media Karya
-
20.231.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
5.909.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,51%
2,96%
0,71%
0,23%
A
B
D
C
A
B
C
D
A1
B
A
C
3.489
29.393
13.928
8.328
2.643
227
1.029
5.800
1
21.820
351.959
459.200
3.489.000
29.393.000
13.928.000
8.328.000
2.643.000
227.000
1.029.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
0,04%
0,36%
0,17%
0,10%
0,03%
0,00%
0,01%
0,07%
0,00%
0,26%
4,26%
5,56%
Seri
102
Jumlah Saham
%
Keterangan
10. Achmad Zaky Syaifudin
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
18. Sutanto Hartono
19. Pandu Patria Sjahrir
20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
21. API (Hong Kong) Investment Limited
22. New Hope OCA Limited
23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
24. Endeavor Catalyst II L.P.
25. Endeavor Catalyst II-A L.P.
26. Willix Halim
27. Komodo Indigo Investment Ltd
28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
29. One Shinhan Global Fund 1
30. Microsoft Corporation
31. Standard Chartered UK Holdings Limited
32. Naver Corporation
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
D
E
F
G
C
C
A
B
A1
D
E
F
G
C
1.677.471
181.860
75.757
60.606
506.613
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
121.212
37.308
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
181.818.000.000
506.613.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
363.636.000.000
37.308.000
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
C
E
F
E
A1
G
A1
A1
C
A
B
C
A1
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
75.757
370.994
181.159
30.303
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
227.271.000.000
370.994.000
543.477.000.000
90.909.000.000
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
0,10%
0,00%
0,82%
0,24%
0,82%
0,24%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,33%
0,20%
17,63%
0,92%
4,50%
2,20%
0,37%
0,12%
0,00%
0,98%
0,02%
0,33%
0,20%
0,88%
F
G
G
G
A
B
C
D
E
A1
F
G
54.870
106.060
30.303
30.303
8.252.470
9.492.382
1.447.585
217.859
821.213
164.610.000.000
318.180.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
2.781.004.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
653.577.000.000
2.463.639.000.000
0,66%
1,29%
0,37%
0,37%
100%
Seri
103
Jumlah Saham
%
20,33%
2,20%
0,92%
0,73%
6,14%
3,76%
0,09%
0,03%
0,00%
8,84%
2,20%
0,92%
1,47%
0,45%
Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 11/2021 telah
menyetorkan USD 330 atau Rp4.597.563 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada
pemegang saham tersebut.
3.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 5 tanggal 5 April 2021, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030215059 tanggal 5 April 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No.
AHU-0062164.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 5 April 2021 (“Akta No. 5/2021”), para pemegang saham Perseroan
telah menyetujui:
a.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp2.781.004.911.000 menjadi
sejumlah Rp2.962.822.911.000, dengan cara menerbitkan 60.606 saham Seri G dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
b.
pengambilan bagian atas saham oleh (i) Star AA Ventures Limited sebanyak 30.303 saham Seri G, dan (ii)
Peter Teng He Xu sebanyak 30.303 saham Seri G; dan
c.
perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 5/2021 merupakan bagian dari penerbitan
tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan
telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya
yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan
berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul
berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait
lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri
F, 1.200.000 saham Seri G.
Modal Ditempatkan
:
Rp2.962.822.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri
F, 439.393 saham Seri G.
Modal Disetor
:
Rp2.962.822.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri
F, 439.393 saham Seri G.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
-
20.231.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
5.909.160.878.000
C
C
290.000
244.212
290.000.000
244.212.000
Seri
104
Jumlah Saham
%
3,49%
2,94%
Keterangan
5.
IREP Co. Ltd.
IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
500 Durians L.P.
6.
7.
500 Startups II L.P.
500 Startups III L.P.
8.
9.
Queensbridge Fund I L.P.
PT Kreatif Media Karya
3.
4.
10. Achmad Zaky Syaifudin
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
18. Sutanto Hartono
19. Pandu Patria Sjahrir
20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
21. API (Hong Kong) Investment Limited
22. New Hope OCA Limited
23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
24.
25.
26.
27.
Pte. Ltd.
Endeavor Catalyst II L.P.
Endeavor Catalyst II-A L.P.
Willix Halim
Komodo Indigo Investment Ltd
B
B
58.185
19.393
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
58.185.000
19.393.000
A
B
D
C
A
B
C
D
A1
B
A
C
D
E
F
G
C
C
A
B
A1
D
E
F
G
C
3.489
29.393
13.928
8.328
2.643
227
1.029
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
75.757
60.606
506.613
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
121.212
37.308
3.489.000
29.393.000
13.928.000
8.328.000
2.643.000
227.000
1.029.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
181.818.000.000
506.613.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
363.636.000.000
37.308.000
0,04%
0,35%
0,17%
0,10%
0,03%
0,00%
0,01%
0,07%
0,00%
0,26%
4,23%
5,52%
20,18%
2,19%
0,91%
0,73%
6,09%
3,73%
0,09%
0,03%
0,00%
8,77%
2,19%
0,91%
1,46%
0,45%
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
C
E
F
E
A1
G
A1
A1
C
A
B
C
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
75.757
370.994
181.159
30.303
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
227.271.000.000
370.994.000
543.477.000.000
90.909.000.000
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
0,10%
0,00%
0,82%
0,24%
0,82%
0,24%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,33%
0,20%
17,50%
0,91%
4,46%
2,18%
0,36%
0,12%
0,00%
0,98%
0,02%
0,33%
0,20%
Seri
105
Jumlah Saham
%
0,70%
0,23%
Keterangan
A1
72.463
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
217.389.000.000
F
G
G
G
G
G
A
B
C
D
E
A1
F
G
54.870
106.060
30.303
30.303
30.303
30.303
8.313.076
9.492.382
1.447.585
217.859
760.607
164.610.000.000
318.180.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
2.962.822.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
653.577.000.000
2.281.821.000.000
Seri
28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
29. One Shinhan Global Fund 1
30. Microsoft Corporation
31. Standard Chartered UK Holdings Limited
32. Naver Corporation
33. Star AA Ventures Limited
34. Peter Teng He Xu
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham
%
0,87%
0,66%
1,28%
0,36%
0,36%
0,36%
0,36%
100%
Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 5/2021 telah
menyetorkan USD 330 atau Rp4.811.564 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada
pemegang saham tersebut.
4.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 19 tanggal 13 April 2021, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030230957 tanggal 13 April 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No.
AHU-0067462.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 13 April 2021 (“Akta No. 19/2021”), para pemegang saham Perseroan
telah menyetujui:
a.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp2.962.822.911.000 menjadi
sejumlah Rp3.678.274.911.000, dengan cara menerbitkan 238.484 saham Seri G dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
b.
pengambilan bagian atas saham oleh (i) UBS AG, London Branch sebanyak 217.878 saham Seri G, dan (ii) PT
BRI Ventura Investama sebanyak 20.606 saham Seri G; dan
c.
perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 19/2021 merupakan bagian dari penerbitan
tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan
telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya
yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan
berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul
berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait
lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri
F, 1.200.000 saham Seri G.
Modal Ditempatkan
:
Rp3.678.274.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri
106
F, 677.877 saham Seri G.
Modal Disetor
:
Rp3.678.274.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri
F, 677.877 saham Seri G.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
6. 500 Startups II L.P.
7. 500 Startups III L.P.
8. Queensbridge Fund I L.P.
9. PT Kreatif Media Karya
10. Achmad Zaky Syaifudin
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
18. Sutanto Hartono
-
20.231.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
5.909.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,39%
2,86%
0,68%
0,23%
A
B
D
C
A
B
C
D
A1
B
A
C
D
E
F
G
C
C
A
B
A1
D
E
F
G
C
3.489
29.393
13.928
8.328
2.643
227
1.029
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
75.757
60.606
506.613
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
121.212
37.308
3.489.000
29.393.000
13.928.000
8.328.000
2.643.000
227.000
1.029.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
181.818.000.000
506.613.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
363.636.000.000
37.308.000
0,04%
0,34%
0,16%
0,10%
0,03%
0,00%
0,01%
0,07%
0,00%
0,26%
4,12%
5,37%
19,62%
2,13%
0,89%
0,71%
5,92%
3,63%
0,09%
0,03%
0,00%
8,53%
2,13%
0,89%
1,42%
0,44%
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
0,10%
0,00%
0,79%
0,23%
0,79%
0,23%
0,02%
0,00%
0,00%
Seri
107
Jumlah Saham
%
Keterangan
19. Pandu Patria Sjahrir
20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
21. API (Hong Kong) Investment Limited
22. New Hope OCA Limited
23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
24. Endeavor Catalyst II L.P.
25. Endeavor Catalyst II-A L.P.
26. Willix Halim
27. Komodo Indigo Investment Ltd
28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
29. One Shinhan Global Fund 1
30. Microsoft Corporation
31. Standard Chartered UK Holdings Limited
32. Naver Corporation
33. Star AA Ventures Limited
34. Peter Teng He Xu
35. UBS AG, London Branch
36. PT BRI Ventura Investama
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
A
B
A1
A
B
C
E
F
E
A1
G
A1
A1
C
A
B
C
A1
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
75.757
370.994
181.159
30.303
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
227.271.000.000
370.994.000
543.477.000.000
90.909.000.000
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
F
G
G
G
G
G
G
G
A
B
C
D
E
A1
F
G
54.870
106.060
30.303
30.303
30.303
30.303
217.878
20.606
8.551.560
9.492.382
1.447.585
217.859
522.123
164.610.000.000
318.180.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
653.634.000.000
61.818.000.000
3.678.274.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
653.577.000.000
1.566.369.000.000
Seri
Jumlah Saham
%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,32%
0,19%
17,01%
0,89%
4,34%
2,12%
0,35%
0,11%
0,00%
0,95%
0,02%
0,32%
0,19%
0,85%
0,64%
1,24%
0,35%
0,35%
0,35%
0,35%
2,55%
0,24%
100%
Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 19/2021
telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.810.402 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada
pemegang saham tersebut.
5.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 20 tanggal 13 April 2021, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030231054 tanggal 13 April 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No.
AHU-0067484.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 13 April 2021 (“Akta No. 20/2021”), para pemegang saham Perseroan
telah menyetujui:
a.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp3.678.274.911.000 menjadi
sejumlah Rp3.696.454.911.000, dengan cara menerbitkan 6.060 saham Seri G dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
b.
pengambilan bagian atas saham oleh PT Mandiri Capital Indonesia sebanyak 6.060 saham Seri G; dan
c.
perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.
108
Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 20/2021 merupakan bagian dari penerbitan
tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan
telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya
yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan
berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul
berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait
lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri
F, 1.200.000 saham Seri G.
Modal Ditempatkan
:
Rp3.696.454.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri
F, 683.937 saham Seri G.
Modal Disetor
:
Rp3.696.454.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri
F, 683.937 saham Seri G.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
6.
7.
500 Startups II L.P.
500 Startups III L.P.
8.
9.
Queensbridge Fund I L.P.
PT Kreatif Media Karya
10. Achmad Zaky Syaifudin
-
20.231.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
5.909.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,39%
2,85%
0,68%
0,23%
A
B
D
C
A
B
C
D
A1
B
A
C
D
E
F
G
C
3.489
29.393
13.928
8.328
2.643
227
1.029
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
75.757
60.606
506.613
3.489.000
29.393.000
13.928.000
8.328.000
2.643.000
227.000
1.029.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
181.818.000.000
506.613.000
0,04%
0,34%
0,16%
0,10%
0,03%
0,00%
0,01%
0,07%
0,00%
0,25%
4,11%
5,37%
19,60%
2,13%
0,89%
0,71%
5,92%
Seri
109
Jumlah Saham
%
Keterangan
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
18. Sutanto Hartono
19. Pandu Patria Sjahrir
20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
21. API (Hong Kong) Investment Limited
22. New Hope OCA Limited
23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
24.
25.
26.
27.
Pte. Ltd.
Endeavor Catalyst II L.P.
Endeavor Catalyst II-A L.P.
Willix Halim
Komodo Indigo Investment Ltd
28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
One Shinhan Global Fund 1
Microsoft Corporation
Standard Chartered UK Holdings Limited
Naver Corporation
Star AA Ventures Limited
Peter Teng He Xu
UBS AG, London Branch
PT BRI Ventura Investama
PT Mandiri Capital Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
C
A
B
A1
D
E
F
G
C
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
121.212
37.308
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
363.636.000.000
37.308.000
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
C
E
F
E
A1
G
A1
A1
C
A
B
C
A1
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
75.757
370.994
181.159
30.303
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
227.271.000.000
370.994.000
543.477.000.000
90.909.000.000
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
0,10%
0,00%
0,79%
0,23%
0,79%
0,23%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,32%
0,19%
17,00%
0,89%
4,34%
2,12%
0,35%
0,11%
0,00%
0,95%
0,02%
0,32%
0,19%
0,85%
F
G
G
G
G
G
G
G
G
A
B
C
D
E
A1
F
G
54.870
106.060
30.303
30.303
30.303
30.303
217.878
20.606
6.060
8.557.620
9.492.382
1.447.585
217.859
516.063
164.610.000.000
318.180.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
653.634.000.000
61.818.000.000
18,180,000,000
3.696.454.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
653.577.000.000
1.548.189.000.000
0,64%
1,24%
0,35%
0,35%
0,35%
0,35%
2,55%
0,24%
0,07%
100%
Seri
110
Jumlah Saham
%
3,62%
0,09%
0,03%
0,00%
8,52%
2,13%
0,89%
1,42%
0,44%
Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 20/2021 telah menyetorkan
USD 330 atau Rp4.799.851 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham
tersebut.
6.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 21 tanggal 13 April 2021, yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, (“Akta No. 21/2021”), para pemegang saham
Perseroan telah menyetujui:
a.
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp3.696.454.911.000 menjadi
sejumlah Rp3.741.907.911.000, dengan cara menerbitkan 15.151 saham Seri G dengan nilai nominal
Rp3.000.000 per saham;
b.
pengambilan bagian atas saham oleh Resorts World Inc Pte. Ltd. sebanyak 15.151 saham Seri G; dan
c.
perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.
Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 21/2021 merupakan bagian dari penerbitan
tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan
telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya
yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan
berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul
berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait
lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
:
Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri
F, 1.200.000 saham Seri G.
Modal Ditempatkan
:
Rp3.741.907.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri
F, 699.088 saham Seri G.
Modal Disetor
:
Rp3.741.907.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469
saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D,
2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri
F, 699.088 saham Seri G.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan
Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Batavia Incubator Pte. Ltd.
2. Nugroho Herucahyono
3. IREP Co. Ltd.
4. IMJ Fenox Global I Investment Limited
Partnership
5. 500 Durians L.P.
-
20.231.509
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
5.909.160.878.000
C
C
B
B
290.000
244.212
58.185
19.393
290.000.000
244.212.000
58.185.000
19.393.000
3,38%
2,85%
0,68%
0,23%
A
B
3.489
29.393
3.489.000
29.393.000
0,04%
0,34%
Seri
111
Jumlah Saham
%
Keterangan
6. 500 Startups II L.P.
7. 500 Startups III L.P.
8. Queensbridge Fund I L.P.
9. PT Kreatif Media Karya
10. Achmad Zaky Syaifudin
11. Muhamad Fajrin Rasyid
12. Jay Geoffrey
13. Archipelago Investment Pte. Ltd.
14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT
Teladan Anugrah)
15. PT Asia Sahabat Indonesia
16. Alvin W. Sariaatmadja
17. Adi Wardhana Sariaatmadja
18. Sutanto Hartono
19. Pandu Patria Sjahrir
20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd.
21. API (Hong Kong) Investment Limited
22. New Hope OCA Limited
23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment
Pte. Ltd.
24. Endeavor Catalyst II L.P.
25. Endeavor Catalyst II-A L.P.
26. Willix Halim
27. Komodo Indigo Investment Ltd
28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia
Prospektif Sektoral 1
29. One Shinhan Global Fund 1
30. Microsoft Corporation
31. Standard Chartered UK Holdings Limited
D
C
A
B
C
D
A1
B
A
C
D
E
F
G
C
C
A
B
A1
D
E
F
G
C
13.928
8.328
2.643
227
1.029
5.800
1
21.820
351.959
459.200
1.677.471
181.860
75.757
60.606
506.613
310.185
7.527
2.176
1
729.350
181.860
75.757
121.212
37.308
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
13.928.000
8.328.000
2.643.000
227.000
1.029.000
5.800.000
3.000.000
21.820.000
351.959.000
459.200.000
1.677.471.000
181.860.000
227.271.000.000
181.818.000.000
506.613.000
310.185.000
7.527.000
2.176.000
3.000.000
729.350.000
181.860.000
227.271.000.000
363.636.000.000
37.308.000
C
A1
A
B
A
B
A
B
A1
A
B
A1
A
B
C
E
F
E
A1
G
A1
A1
C
A
B
C
A1
8.298
1
67.883
19.617
67.883
19.617
1.310
378
3
1.310
378
3
1.787
27.135
16.364
1.454.879
75.757
370.994
181.159
30.303
9.782
218
81.122
1.487
27.150
16.363
72.463
8.298.000
3.000.000
67.883.000
19.617.000
67.883.000
19.617.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.310.000
378.000
9.000.000
1.787.000
27.135.000
16.364.000
1.454.879.000
227.271.000.000
370.994.000
543.477.000.000
90.909.000.000
29.346.000.000
654.000.000
81.122.000
1.487.000
27.150.000
16.363.000
217.389.000.000
0,10%
0,00%
0,79%
0,23%
0,79%
0,23%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,00%
0,00%
0,02%
0,32%
0,19%
16,97%
0,88%
4,33%
2,11%
0,35%
0,11%
0,00%
0,95%
0,02%
0,32%
0,19%
0,85%
F
G
G
54.870
106.060
30.303
164.610.000.000
318.180.000.000
90.909.000.000
0,64%
1,24%
0,35%
Seri
112
Jumlah Saham
%
0,16%
0,10%
0,03%
0,00%
0,01%
0,07%
0,00%
0,25%
4,11%
5,36%
19,57%
2,12%
0,88%
0,71%
5,91%
3,62%
0,09%
0,03%
0,00%
8,51%
2,12%
0,88%
1,41%
0,44%
Keterangan
32. Naver Corporation
33. Star AA Ventures Limited
34. Peter Teng He Xu
35. UBS AG, London Branch
36. PT BRI Ventura Investama
37. PT Mandiri Capital Indonesia
38. Resorts World Inc Pte. Ltd.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Seri
G
G
G
G
G
G
G
A
B
C
D
E
A1
F
G
Jumlah Saham
30.303
30.303
30.303
217.878
20.606
6.060
15.151
8.572.771
9.492.382
1.447.585
217.859
500.912
Jumlah Nilai Nominal Seri
A, B, C, D, E: Rp1.000 per
saham
Seri A1, F, dan G:
Rp3.000.000 per saham
90.909.000.000
90.909.000.000
90.909.000.000
653.634.000.000
61.818.000.000
18,180,000,000
45.453.000.000
3.741.907.911.000
9.492.382.000
1.447.585.000
653.577.000.000
1.502.736.000.000
%
0,35%
0,35%
0,35%
2,54%
0,24%
0,07%
0,18%
100%
Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 21/2021 telah menyetorkan
USD 330 atau Rp 4.789.293 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham
tersebut.
7.
Berdasarkan Akta No. 112/2021, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui, antara lain:
a.
Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp164.206.000 (seratus
enam puluh empat juta dua ratus enam ribu Rupiah), melalui penerbitan 164.206 (seratus enam puluh empat
ribu dua ratus enam) saham Seri C kepada para karyawan Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Share
Appreciation Rights Plan Perseroan. Para pemegang saham menyetujui pengesampingan hak pemegang
saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut.
b. Menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari semula Rp5.909.160.878.000 (lima triliun sembilan ratus
sembilan miliar seratus enam puluh juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu Rupiah) yang menjadi
Rp15.459.302.910.800 (lima belas triliun empat ratus lima puluh sembilan miliar tiga ratus dua juta sembilan
ratus sepuluh ribu delapan ratus Rupiah).
c. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp122.746.685.000 (seratus
dua puluh dua miliar tujuh ratus empat puluh enam juta enam ratus delapan puluh lima ribu Rupiah), melalui (i)
penerbitan 40.909 (empat puluh ribu sembilan ratus sembilan) saham Seri G sehubungan dengan pemasukan
sebanyak 82.815 saham (terdiri dari 50.000 saham, 13.750 Refundable Convertible Preferred Shares (“RCPS”)
ekuivalen dengan 13.750 saham, 4.450 Convertible Preferred Shares (“CPS”) ekuivalen dengan 4.450
saham, dan 14.615 RCPS 2 ekuivalen dengan 14.615 saham) atau 100% saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik
seluruh pemegang saham Five Jack Co. Ltd. ke dalam Perseroan; dan (ii) penerbitan 4.545 (Empat Ribu Lima
Ratus Empat Puluh Lima) saham Seri C pemberian saham kepada karyawan PT Five Jack, anak perusahaan
dari Five Jack Co. Ltd., dan penerbitan saham maksimum 15.140 (Lima Belas Ribu Seratus Empat Puluh)
saham Seri C kepada pendiri Five Jack Co. Ltd., yaitu Sung Jin Kim, serta persetujuan pengesampingan hak
Pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut.
Rincian pemegang saham yang menerima saham seri G sehubungan dengan pemasukan 82.815 saham Five
Jack Co. Ltd. adalah sebagai berikut:
(i)
penerbitan 15.140 saham kepada Sungjin Kim (Kim Sung Jin) atas pemasukan 30.650 saham dalam
Five Jack Co. Ltd. milik Sungjin Kim (Kim Sung Jin) ke dalam Perseroan;
(ii)
penerbitan 7.410 saham Seri G kepada Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) atas pemasukan 15.000 saham
dalam Five Jack Co. Ltd. milik Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) ke dalam Perseroan;
113
(iii)
penerbitan 2.149 saham Seri G kepada Seungkook Lee (Lee Seungkook) atas pemasukan 4.350
saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik Seungkook Lee (Lee Seungkook) ke dalam Perseroan;
(iv)
penerbitan 6.792 saham Seri G kepada BonAngels Pacemaker Fund, atas pemasukan 13.750 RCPS
yang ekuivalen dengan 13.750 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik BonAngels Pacemaker Fund ke
dalam Perseroan;
(v)
penerbitan 1.704 saham Seri G kepada 500 Durians, L.P. atas pemasukan 3.450 CPS yang ekuivalen
dengan 3.450 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik 500 Durians, L.P. ke dalam Perseroan;
(vi)
penerbitan 976 saham Seri G kepada 500 Kimchi, L.P. atas pemasukan 1.000 CPS dan 975 RCPS 2
yang ekuivalen dengan 1.975 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik 500 Kimchi, L.P. ke dalam
Perseroan;
(vii)
penerbitan 1.444 saham Seri G kepada KRUN NO. 1 Start-Up Investment Fund atas pemasukan
2.923 RCPS 2 yang ekuivalen dengan 2.923 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik KRUN NO.1 StartUp Investment Fund ke dalam Perseroan;
(viii)
penerbitan 4.813 saham Seri G kepada DKI Growing Star Fund II atas pemasukan 9.743 RCPS 2
yang ekuivalen dengan 9.743 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik DKI Growing Star Fund II ke
dalam Perseroan;
(ix)
penerbitan 481 saham Seri G kepada 500 Startups IV, L.P. atas pemasukan 974 RCPS 2 yang
ekuivalen dengan 974 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik 500 Startups IV, L.P ke dalam
Perseroan;
d.
Menyetujui perubahan klasifikasi saham Perseroan yaitu semula terdiri dari saham Seri A, B, C, D, E, A1, F
dan G menjadi saham biasa dengan nilai nominal yang sama, yaitu Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham
dengan keseluruhan jumlah saham sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan
puluh enam juta lima ratus empat belas ribu lima ratus lima puluh empat) saham atau dengan nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp3.864.825.727.700 (tiga triliun delapan ratus enam puluh empat miliar delapan ratus
dua puluh lima juta tujuh ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus Rupiah), terhadap pembulatan sebesar
Rp6.925.700 (enam juta sembilan ratus dua puluh lima ribu tujuh ratus Rupiah akan dilakukan peningkatan
modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
e.
Menyetujui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) Perseroan melalui pengeluaran
saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar
25.765.504.851 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus lima
puluh satu) lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp50 (lima puluh Rupiah), untuk ditawarkan
kepada masyarakat baik di wilayah Republik Indonesia dan/atau secara internasional dan untuk dicatatkan di
BEI, serta menyetujui pengesampingan hak pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham
baru yang dikeluarkan tersebut.
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
Modal Ditempatkan
Modal Disetor
:
:
:
Rp15.459.302.910.800
Rp3.864.825.727.700
Rp3.864.825.727.700
Modal dasar Perseroan terbagi atas 309.186.058.216 saham, masing-masing saham memiliki nilai nominal
sebesar Rp 50.
114
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
309.186.058.216
Jumlah Nilai Nominal
@Rp50 per saham
15.459.302.910.800
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
13.448.351.573
9.736.593.677
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
170.389.226
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
397.888.232
12.687.158
931.855.888
1.857.930.509
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
672.417.578.650
486.829.683.850
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
8.519.461.300
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
19.894.411.600
634.357.900
46.592.794.400
92.896.525.450
0,09%
0,55%
0,01%
0,11%
0,01%
5,76%
0,99%
0,99%
17,40%
12,60%
3,30%
0,08%
0,00%
0,05%
0,11%
0,00%
0,22%
0,66%
0,08%
0,11%
0,51%
0,51%
0,02%
1,21%
2,40%
2.725.322.633
2.126.242
266.245.795
3.259.597.804
2.145.675.938
482.094.405
14.857.331
266.245.795
3.189.361
72.916.011
181.046.789
24.661.347.283
53.243.888
104.291.245
31.129.223
327.792.565
191.713.139
636.668.614
133.118.505
3.189.361
18.881.371
266.245.795
266.245.795
266.043.713
14.857.331
156.990.392
1.914.302.254
29.301.710
1.438.287.844
136.266.131.650
106.312.100
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
13.312.289.750
159.468.050
3.645.800.550
9.052.339.450
1.233.067.364.150
2.662.194.400
5.214.562.250
1.556.461.150
16.389.628.250
9.585.656.950
31.833.430.700
6.655.925.250
159.468.050
944.068.550
13.312.289.750
13.312.289.750
13.302.185.650
742.866.550
7.849.519.600
95.715.112.700
1.465.085.500
71.914.392.200
3,53%
0,00%
0,34%
4,22%
2,78%
0,62%
0,02%
0,34%
0,00%
0,09%
0,23%
31,90%
0,07%
0,13%
0,04%
0,42%
0,25%
0,82%
0,17%
0,00%
0,02%
0,34%
0,34%
0,34%
0,02%
0,20%
2,48%
0,04%
1,86%
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. 500 Durians II L.P.
2. 500 Durians L.P.
3. 500 Kimchi, L.P.
4. 500 Startups III, L.P.
5. 500 Startups IV, L.P.
6. Achmad Zaky Syaifudin
7. Adi Wardhana Sariaatmadja
8. Alvin W. Sariaatmadja
9. API (Hong Kong) Investment Limited
10. Archipelago Investment Pte. Ltd.
11. Batavia Incubator Pte. Ltd
12. BonAngels Pacemaker Fund
13. Clara Natalie
14. DKI Growing Star Fund II
15. Endeavor Catalyst II, L. P.
16. Endeavor Catalyst II-A, L. P.
17. IMJ Fenox Global Investment Limited
18. IREP Co. Ltd.
19. Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun)
20. Jay Geoffrey Wacher
21. Komodo Indigo Investment Ltd
22. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd
23. K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund
24. Microsoft Corporation
25. Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte.
Ltd.
26. Muhamad Fajrin Rasyid
27. Nandhika Wandhawa Putra Harahap
28. Naver Corporation
29. New Hope OCA Limited
30. Nugroho Herucahyono
31. One Shinhan Global Fund 1
32. Pandu Patria Sjahrir
33. Peter Teng He Xu
34. Phiong Tadhan Immanuel Yapi
35. PT Asia Sahabat Indonesia
36. PT BRI Ventura Investama
37. PT Kreatif Media Karya
38. PT Mandiri Capital Indonesia
39. Muhammad Rachmat Kaimuddin
40. Natalia Firmansyah
41. PT Rockpool Teladan Investa
42. Queensbridge Fund I, L. P.
43. RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1
44. Resort World Inc Pte. Ltd.
45. Rionardo
46. Seungkook Lee (Lee Seungkook)
47. Standard Chartered UK Holdings Limited
48. Star AA Ventures Limited
49. Sung Jin Kim (Kim Sung Jin)
50. Sutanto Hartono
51. Teddy Nuryanto Oetomo
52. UBS AG, London Branch
53. Virdienash Haqmal
54. Willix Halim
115
%
Jumlah Nilai Nominal
@Rp50 per saham
55. Pemegang Saham Lainnya(1)
423.429.482
21.171.474.100
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
77.296.514.554
3.864.825.727.700
Jumlah Saham Dalam Portepel
231.889.543.662
11.594.477.183.100
(1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan.
Keterangan
Jumlah Saham
%
0,55%
100%
Pihak yang melakukan penyetoran sebesar Rp6.925.700,- dalam rangka pembulatan akibat pelaksanaan stock
split adalah Willix Halim dengan cara tunai.
Setelah pelaksanaan penyetoran saham secara inbreng berdasarkan Akta No. 112/2021, Perseroan memiliki
seluruh saham yang diterbitkan dalam Five Jack Co. Ltd., yang terdiri dari 50.000 saham, 13.750 RCPS, 4.450
CPS, dan 14.615 RCPS 2 . Perseroan sebagai pemegang saham tunggal Five Jack Co. Ltd. berhak, dengan
diskresinya sendiri, mengkonversi seluruh RCPS, CPS dan RCPS 2 menjadi saham biasa dalam Five Jack Co.
Ltd. Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan belum melaksanakan konversi RCPS, RCPS 2 dan CPS
ini. Tidak terdapat kewajiban bagi Five Jack Co. Ltd. untuk membeli kembali (repurchase) RCPS, RCPS 2 dan
CPS dari Perseroan atau bagi Perseroan untuk menjual kembali seluruh RCPS, RCPS 2 dan CPS dalam Five
Jack Co. Ltd. kepada pihak manapun
8.
Berdasarkan Akta No. 65/2021, para pemegang saham Perseroan, melalui kuasa yang telah diberikan kepada
Direksi Perseroan untuk menyatakan salah satu keputusan yang telah diambil dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat No. 110 tanggal 30 April 2021 yang dibuat oleh Aulia Taufani,
S.H., Notaris di Jakarta Selatan, telah menyetujui pengalihan seluruh saham milik Resorts World Inc. Pte. Ltd.
dalam Perseroan kepada Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC Fund I).
Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
309.186.058.216
Jumlah Nilai Nominal
@Rp50 per saham
15.459.302.910.800
73.170.808
426.249.828
8.575.254
85.225.367
4.226.123
4.452.515.674
768.785.501
768.785.501
13.448.351.573
9.736.593.677
2.547.974.800
59.675.328
2.126.242
42.287.596
85.945.826
1.915.375
170.389.226
511.220.393
65.105.149
85.260.511
395.375.401
397.888.232
12.687.158
931.855.888
1.857.930.509
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
672.417.578.650
486.829.683.850
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
8.519.461.300
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
19.894.411.600
634.357.900
46.592.794.400
92.896.525.450
0,09%
0,55%
0,01%
0,11%
0,01%
5,76%
0,99%
0,99%
17,40%
12,60%
3,30%
0,08%
0,00%
0,05%
0,11%
0,00%
0,22%
0,66%
0,08%
0,11%
0,51%
0,51%
0,02%
1,21%
2,40%
2.725.322.633
2.126.242
266.245.795
3.259.597.804
136.266.131.650
106.312.100
13.312.289.750
162.979.890.200
3,53%
0,00%
0,34%
4,22%
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. 500 Durians II L.P.
2. 500 Durians L.P.
3. 500 Kimchi, L.P.
4. 500 Startups III, L.P.
5. 500 Startups IV, L.P.
6. Achmad Zaky Syaifudin
7. Adi Wardhana Sariaatmadja
8. Alvin W. Sariaatmadja
9. API (Hong Kong) Investment Limited
10. Archipelago Investment Pte. Ltd.
11. Batavia Incubator Pte. Ltd
12. BonAngels Pacemaker Fund
13. Clara Natalie
14. DKI Growing Star Fund II
15. Endeavor Catalyst II, L. P.
16. Endeavor Catalyst II-A, L. P.
17. IMJ Fenox Global Investment Limited
18. IREP Co. Ltd.
19. Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun)
20. Jay Geoffrey Wacher
21. Komodo Indigo Investment Ltd
22. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd
23. K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund
24. Microsoft Corporation
25. Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte.
Ltd.
26. Muhamad Fajrin Rasyid
27. Nandhika Wandhawa Putra Harahap
28. Naver Corporation
29. New Hope OCA Limited
116
%
Keterangan
Jumlah Saham
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
Jumlah Nilai Nominal
@Rp50 per saham
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
13.312.289.750
159.468.050
3.645.800.550
9.052.339.450
1.233.067.364.150
2.662.194.400
5.214.562.250
1.556.461.150
16.389.628.250
9.585.656.950
31.833.430.700
6.655.925.250
Nugroho Herucahyono
2.145.675.938
One Shinhan Global Fund 1
482.094.405
Pandu Patria Sjahrir
14.857.331
Peter Teng He Xu
266.245.795
Phiong Tadhan Immanuel Yapi
3.189.361
PT Asia Sahabat Indonesia
72.916.011
PT BRI Ventura Investama
181.046.789
PT Kreatif Media Karya
24.661.347.283
PT Mandiri Capital Indonesia
53.243.888
Muhammad Rachmat Kaimuddin
104.291.245
Natalia Firmansyah
31.129.223
PT Rockpool Teladan Investa
327.792.565
Queensbridge Fund I, L. P.
191.713.139
RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1
636.668.614
Genting Ventures VCC (bertindak untuk
133.118.505
kepentingan Genting VCC Fund I)
45. Rionardo
3.189.361
159.468.050
46. Seungkook Lee (Lee Seungkook)
18.881.371
944.068.550
47. Standard Chartered UK Holdings Limited
266.245.795
13.312.289.750
48. Star AA Ventures Limited
266.245.795
13.312.289.750
49. Sung Jin Kim (Kim Sung Jin)
266.043.713
13.302.185.650
50. Sutanto Hartono
14.857.331
742.866.550
51. Teddy Nuryanto Oetomo
156.990.392
7.849.519.600
52. UBS AG, London Branch
1.914.302.254
95.715.112.700
53. Virdienash Haqmal
29.301.710
1.465.085.500
54. Willix Halim
1.438.287.844
71.914.392.200
55. Pemegang Saham Lainnya(1)
423.429.482
21.171.474.100
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
77.296.514.554
3.864.825.727.700
Jumlah Saham Dalam Portepel
231.889.543.662
11.594.477.183.100
(1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan.
%
2,78%
0,62%
0,02%
0,34%
0,00%
0,09%
0,23%
31,90%
0,07%
0,13%
0,04%
0,42%
0,25%
0,82%
0,17%
0,00%
0,02%
0,34%
0,34%
0,34%
0,02%
0,20%
2,48%
0,04%
1,86%
0,55%
100%
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat lagi perubahan struktur permodalan dan susunan
kepemilikan saham Perseroan setelah Akta No. 65/2021.
4.
Pemegang Saham Perseroan Yang Berbentuk Badan Hukum
PT Kreatif Media Karya (“KMK”)
Akta Pendirian dan Perubahannya
PT Kreatif Media Karya, berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 3 tanggal 24 Mei 2012
yang dibuat di hadapan Simon Yos Sudarso, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah memperoleh pengesahan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-31381.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 11 Juni 2012 (“Akta Pendirian”,
berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”).
Perubahan terakhir Anggaran Dasar KMK adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham No. 21 tanggal 21 Desember 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M, Notaris di Jakarta
Utara, yang telah (i) memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0084992.AH.01.02.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada
Kemenkumham di bawah No. AHU-0215274.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 dan (ii) diberitahukan
kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
No. AHU-AH.01.03-0421835 tanggal 21 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.01.03-0421836 tanggal 21 Desember 2020, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada
Kemenkumham di bawah No. AHU-0215274.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 (“Akta No. 21/2020”).
Berdasarkan Akta No. 21/2020, para pemegang saham KMK telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 4 Anggaran
Dasar KMK.
117
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi KMK sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham No. 21 tanggal 21 Desember 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M, Notaris di Jakarta
Utara, yang telah (i) memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0084992.AH.01.02.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada
Kemenkumham di bawah No. AHU-0215274.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 dan (ii) diberitahukan
kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.
AHU-AH.01.03-0421835 tanggal 21 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No.
AHU-AH.01.03-0421836 tanggal 21 Desember 2020, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham
di bawah No. AHU-0215274.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 (“Akta No. 21/2020”) adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
:
:
Drs. H. Sutarman
Sutanto Hartono
Direksi
Direktur Utama
Direktur
:
:
RD Adi Wardhana Sariaatmadja
Sutiana Ali
Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta No. 21/2020, struktur permodalan dan susunan pemegang saham KMK adalah sebagai berikut:
Modal Saham
Dengan Nilai Nominal Rp100.000,- (seratus ribu Rupiah) setiap saham
Uraian
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
- RD Adi Wardhana Sariaatmadja
Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham
71.495.240
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
7.149.524.000.000
%
71.495.239
1
71.495.240
-
7.149.523.900.000
100.000
7.149.524.000.000
-
99,999
0,001
100
Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar KMK, maksud dan tujuan KMK adalah menjalankan usaha dalam bidang
jasa multimedia, aktivitas perusahaan holding, dan aktivitas konsultasi manajemen. Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut di atas, KMK dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
(a) Jasa penyedia konten melalui jaringan bergerak seluler atau jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas
terbatas, yang mencakup usaha jasa untuk menyediakan konten melalui jaringan bergerak seluler atau jaringan
tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas yang pembebanan biayanya melalui pengurangan deposit
prabayar atau tagihan telepon pascabayar pelanggan jaringan bergerak seluler dan jaringan tetap lokal tanpa
kabel dengan mobilitas terbatas. Konten yang disediakan adalah semua bentuk informasi yang dapat berupa
tulisan, gambar, suara, animasi, atau kombinasi dari semuanya dalam bentuk digital, termasuk software aplikasi
untuk diunduh (KBLI 61925);
(b) Aktivitas Perusahaan Holding yang mencakup kegiatan dari perusahaan holding yaitu perusahaan induk yang
memiliki/menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan
saham kelompok subsidiary company atau anak perusahaan tersebut. “Holding Company” tidak terlibat dalam
kegiatan usaha perusahaan subsidiarinya, dan pengelolaan subsidiary company diserahkan pada manajemen
yang terpisah dari perusahaan induk (KBLI 64200);
Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya, yang mencakup bantuan nasihat, bimbingan, dan operasional usaha dan
permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi organisasi; keputusan berkaitan dengan
keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia; perencanaan
penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan
operasional berbagai fungsi manajemen, konsultasi manajemen oleh agronomist dan agricultural economis pada bidang
pertanian dan sejenisnya, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan
anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan,
pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain serta kegiatan-kegiatan usaha lainnya
yang berkaitan dengan maksud dan tujuan perseroan tersebut dengan memperhatikan peraturan-peraturan hukum yang
berlaku (KBLI 70209).
118
Ikhtisar Data Keuangan Pemegang Saham Perseroan
(dalam jutaan Rupiah)
Aset
Liabilitas
Ekuitas
Pendapatan
Laba Usaha
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
5.
31 Desember 2020 (Audit)
2.499.463
571.355
1.928.107
9.383
-28.804
589.352
Struktur Organisasi
119
6.
Struktur Kepemilikan Perseroan
Berikut ini adalah skema kepemilikan saham dari Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan.
Perusahaan lain sepengendalian PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. antara lain:
No.
Nama Perusahaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
PT Surya Citra Media Tbk (SCM), Jakarta
PT Kreatif Media Karya (KMK), Jakarta
PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SMM), Jakarta
PT Elang Medika Corpora (EMC), Jakarta
PT Abhimata Citra Abadi (ACA), Jakarta
PT Tangara Mitrakom (TM), Jakarta
PT Sakalaguna Semesta (SS), Jakarta
PT Indosurya Menara Bersama (ISMB), Jakarta
PT Global Kencana Propertindo (GKcP), Jakarta
PT Omni Intivision (Omni), Jakarta
PT Global Kriya Propertindo (GKP), Jakarta
PT Elang Persada Teknologi (EPT), Jakarta
PT Elang Cakra Arena (ECA), Jakarta
PT Elang Media Visitama (EMV), Jakarta
PT Elang Graha Propertindo (EGP), Jakarta
PT Elang Prima Retailindo (EPR), Jakarta
PT Indopay Merchant Services (IMS), Jakarta
PT Elang Karya Persada (EKP), Jakarta
PT Bitnet Komunikasindo (Bitnet), Jakarta
PT Elang Pesona Triloka (EPTL), Jakarta
PT Astika Gerbang Timur (AGT), Jakarta
PT Surya Citra Televisi (SCTV), Jakarta
PT Indonesia Entertainmen Grup (IEG), Jakarta
PT Indosiar Visual Mandiri (IVM), Jakarta
120
Persentase Kepemilikan per
31 Desember 2020
71,31%
99,99%
71,88%
100%
99,99%
92%
80%
60%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
100%
100%
100%
99,99%
99,99%
99,96%
99,90%
99,99%
100%
99,99%
No.
Persentase Kepemilikan per
31 Desember 2020
100%
100%
50%
99,99%
99,99%
100%
50%
66,47%
80%
57,42%
75,50%
99,99%
70,01%
Nama Perusahaan
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
PT Indonesia Entertainmen Studio (IES), Jakarta
PT Elang Media Karya (EMK), Jakarta
PT Kapan Lagi Dot Com Networks (KLN)
PT Vidio Dot Com (VDC), Jakarta
PT Indonesia Entertainmen Produksi (IEP),Jakarta
PT Liputan Enam Dot Com (LEDC), Jakarta
PT Benson Media Kreasi (BMK), Jakarta
PT Kreator Kreatif Indonesia (KKI), Jakarta
PT Sinemart Indonesia (SNI), Jakarta
PT Formasi Agung Selaras (FAS), Jakarta
PT Screenplay Produksi (SCP), Jakarta
PT Binary Ventura Indonesia (BVI), Jakarta
PT Estha Yudha Ekatama (EYE), Jakarta
Pihak Pengendali Perseroan adalah PT Kreatif Media Karya (“KMK”) sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.
3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal dan POJK No. 8/2017.
Eddy Kusnadi Sariaatmadja merupakan pemilik manfaat Perseroan (ultimate beneficiary owner) sehubungan dengan
ketentuan Pasal 1 angka 2 dan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2018 tentang tentang Penerapan Prinsip
Mengenali Pemilik Manfaat Dari Korporasi Dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme.
7.
Hubungan Kepengurusan Dan Pengawasan Perseroan
Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan dengan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Nama
- Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri
Brodjonegoro
- RD Adi Wardhana Sariaatmadja
- Lau Eng Boon
- Lu Zhang
- Dra Zannuba Arifah CH.R
- Muhammad Rachmat Kaimuddin
- Teddy Nuryanto Oetomo
- Willix Halim
- Natalia Firmansyah
- Drs. H. Sutarman
- Sutanto Hartono
- Sutiana Ali
Catatan:
KU
:
K
:
KI
:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Perseroan
KU / KI
KMK
-
K
K
K
KI
DU
D
D
D
-
DU
KU
K
D
DU
D
:
Direktur Utama
Direktur
Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan dengan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Nama
- Prof. Dr. Bambang Permadi
Soemantri Brodjonegoro
- RD Adi Wardhana Sariaatmadja
- Lau Eng Boon
- Lu Zhang
- Dra Zannuba Arifah CH.R
- Muhammad Rachmat Kaimuddin
- Teddy Nuryanto Oetomo
- Willix Halim
- Natalia Firmansyah
- Dhinda Arisyiya
Perseroan
KU / KI
BIB
-
BPI
-
BUI
-
BMI
-
BLSG
-
FJ
-
FJ Indo
-
K
K
K
KI
DU
D
D
D
-
KU
DU
K
D
KU
-
KU
-
K
D
-
D
-
-
-
121
Nama
- Angganata Sebastian
- Hita Supranjaya
- Howard Nugraha Gani
- Kim Sung Jin
- Doh Jaeyoun
- Muhammad Virdienash Haqmal
- Ng Geok Lan
- Jae Yeob Kim
- In Ae Song
Catatan:
KU
:
K
:
KI
:
8.
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Perseroan
DU
D
:
:
BIB
D
-
BPI
D
-
BUI
DU
-
BMI
DU
-
BLSG
D
-
FJ
DU
D
D
D
D
FJ Indo
DU
D
K
-
Direktur Utama
Direktur
Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan
Sesuai dengan Pasal 14 dan Pasal 17 Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan diangkat untuk
masa jabatan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan pada tahun kelima berikutnya, dengan tidak mengurangi hak
RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 111 tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H.,
Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0282834, tanggal 2 Mei 2021 dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0081152.AH.01.11.TAHUN 2021, tanggal 2 Mei 2021, susunan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah mengacu dan sesuai dengan POJK No. 33/2014. Susunan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama / Komisaris Independen
:
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
:
:
Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri
Brodjonegoro
RD Adi Wardhana Sariaatmadja
Lau Eng Boon
Lu Zhang
Dra Zannuba Arifah CH.R
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
Muhammad Rachmat Kaimuddin
Teddy Nuryanto Oetomo
Willix Halim
Natalia Firmansyah
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya,
baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris wajib
menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam pengawasan tersebut, Dewan
Komisaris wajib membentuk maupun menentukan susunan komite audit maupun komite lainnya sebagaimana ditentukan
oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, serta berkewajiban melakukan evaluasi
terhadap kinerja komite-komite tersebut setiap akhir tahun buku Perseroan.
122
Tugas dan tanggung jawab anggota Direksi
1.
Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian,
mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik
yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar
modal di Indonesia.
2.
Perbuatan-perbuatan Direksi sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Memberikan persetujuan Rencana Kerja atau Anggaran Tahunan Perseroan (dan setiap perubahan dengan nilai
sebesar 10% (sepuluh per seratus) atau lebih dari hal yang relevan dalam Rencana Kerja atau Anggaran
Tahunan Perseroan);
Melakukan atau memberikan segala bentuk penjaminan atas seluruh atau sebagian dari properti atau aset dari
Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan atau penerimaan penjaminan untuk kepentingan Perseroan
dan/atau anak perusahaan Perseroan yang jumlahnya melebihi jumlah yang dari waktu ke waktu ditentukan oleh
Dewan Komisaris, kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari;
Segala penjualan atau pelepasan lainnya terhadap aset material atau hak material dari Perseroan dan/atau anak
perusahaan Perseroan atau segala pengambilalihan atau pembelian atas segala aset material atau hak material
oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan yang melebihi batasan tertentu yang telah ditentukan (dari
waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris;
Melakukan, mengadakan, atau mengakhiri segala kemitraan strategis yang dapat berupa antara lain, usaha
patungan atau perjanjian investasi, aliansi bisnis oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan;
melakukan belanja modal yang (i) tidak tercantum dalam Rencana Kerja atau Anggaran Tahunan Perseroan,
dan/atau (ii) melakukan belanja modal yang mencapai 10% atau lebih dari nilai yang tercantum dalam Rencana
Kerja atau Anggaran Tahunan Perseroan;
Mengikatkan diri dalam kontrak apapun, perjanjian atau komitmen atau serangkaian kontrak, perjanjian atau
komitmen yang terkait yang melibatkan atau dapat melibatkan suatu jumlah yang harus dibayar atau diterima oleh
Grup Perseroan lebih dari batasan tertentu yang telah ditentukan (dari waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris,
termasuk, tidak terbatas pada, perjanjian pembiayaan, pinjaman, penjualan atau pengambilalihan aset atau
properti;
Inisiasi, pelaksanaan, penyelesaian atau pengabaian segala klaim, sengketa, arbitrase atau proses lainnya yang
melibatkan Grup Perseroan atau pengakuan tanggung jawab oleh atau atas nama Grup Perseroan, termasuk
(tidak terbatas) penagihan utang dan sengketa perburuhan, yang melampaui batasan tertentu yang telah
ditentukan (dari waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris;
harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
3.
Untuk menjalankan perbuatan hukum:
a. mengalihkan, melepaskan hak yang jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih
Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa
transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku;
atau
b. menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah
kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi
atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain;
Direksi harus mendapat persetujuan dari RUPS sesuai dengan Anggaran Dasar dengan memperhatikan peraturan
yang berlaku di bidang pasar modal.
4.
Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam hal
Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, maka anggota Direksi lainnya berhak dan
berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi kualifikasi anggota Direksi perusahaan publik sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
123
Berikut adalah keterangan singkat dari masing-masing anggota komisaris dan direksi Perseroan:
Dewan Komisaris
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D
Komisaris Utama dan Independen
Warga Negara Indonesia, 54 tahun, lahir di Jakarta pada tanggal 3 Oktober
1966.
Memperoleh gelar Bachelor in Economics dari University of Indonesia pada
tahun 1990, Master of Urban Planning dari University of Illinois UrbanaChampaign pada tahun 1995 dan Ph.D in Urban and Regional Planning dari
University of Illinois Urbana-Champaign pada tahun 1997.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2021. Sebelumnya
menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi
Nasional pada tahun 2019-2021, Kepala Bappenas pada tahun 2016-2019,
Dewan Pengarah di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah pada
tahun 2017-2019, Menteri Keuangan pada tahun 2014-2016, Komisaris pada
tahun 2013-2014 di Pertamina, Komisaris pada tahun 2012-2013 di Antam,
beberapa jabatan di Kementerian Keuangan pada tahun 2005-2014, Director
General di the Islamic Research and training Institute pada tahun 2009-2010,
Dekan Fakultas Ekonomi pada tahun 2005-2009 di Universitas Indonesia,
Komisaris Independen di PLN pada tahun 2004 - 2009 dan beberapa jabatan
akademis di Fakultas Ekonomi pada tahun 1997-2005 di Universitas Indonesia.
Adi Wardhana Sariaatmadja
Komisaris
Warga Negara Indonesia, 36 tahun, lahir di Sydney pada tanggal 9 Maret 1985.
Memperoleh gelar di Bachelor of Commerce dari University of Sydney pada
tahun 2005.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2021. Saat ini menjabat
sebagai President Director di PT Kreatif Media Karya sejak tahun 2012 dan Vice
Chairman di PT Elang Andalan Nusantara sejak tahun 2017. Sebelumnya
menjabat sebagai Director pada tahun 2015-2017 di Plan B Media Pte. Ltd.
Lau Eng Boon
Komisaris
Warga Negara Singapura, 61 tahun, lahir di Singapura pada tanggal 18 Juni
1959.
Memperoleh gelar Bachelor of Mechanical Engineering dari Kobe University
pada tahun 1984 dan Master in Business Administration dari National University
of Singapore pada tahun 1996.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2019. Saat ini menjabat
sebagai Head, Portfolio & Head, TMT & Business Services Global Investments,
Strategy & Risk Private Equity di GIC Private Limited sejak tahun 2010.
Sebelumnya menjabat sebagai Chief Executive Officer pada tahun 2009-2014
di Telus International, Vice President, Operations pada tahun 1996-2010 di
Honeywell Asia, Manager pada tahun 1992-1996 di Accenture Singapore dan
Major, HD Quality Assurance pada tahun 1984-1992 di Republic of Singapore
Air Force.
124
Lu Zhang
Komisaris
Warga Negara Tiongkok, 39 tahun, lahir di Jiangsu pada tanggal 18 April 1982.
Memperoleh gelar B.A in Economics dari Nanjing University pada tahun 2004
dan Finance MBA dari Shanghai Jiao Tong University pada tahun 2013.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2020. Saat ini menjabat
sebagai Investment Director di Ant Group sejak tahun 2014. Sebelumnya
menjabat sebagai Senior Manager pada tahun 2004 – 2014 di Ernst & Young.
Dra Zannuba Arifah CH.R (Yenny Wahid)
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 46 tahun, lahir di Jombang pada tanggal 29 Oktober
1974.
Memperoleh gelar Bachelor of Arts in Visual Communication dari Universitas
Trisakti pada tahun 1997 dan Master of Public Administration dari Harvard
Kennedy School di tahun 2003.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2021. Saat ini
menjabat sebagai Adviser di Government Counter Violent Extremism, Director
di The Wahid Foundation, Komisaris Independen di Garuda Indonesia,
Chairperson di The Indonesian Rock Climbing Federation, Member of the
Steering Committee di The Paris Peace Forum, Founding Member di The
Global Council for Tolerance of Peace, Head of Foreign Affairs Division di
Muslimat NU, Member of the Advisory Board di USINDO, US Indonesia
Relations. Sebelumnya menjabat sebagai Member of Global Council on Faith
pada tahun 2009 di World Economic Forum, Secretary General pada tahun
2007 di PKB, Member pada tahun 2006 di Government Body in Charge of
Alternative Energy, Member pada tahun 2006 di UK Indonesian Advisory
Council on Islam, Political Communication, President Susilo Bambang
Yudhoyono Special Staff of the President pada tahun 1999 dan Assistant
Correspondent pada tahun 1997 di The Sydney Morning Herald and the Age
Melbourne.
125
Dewan Direksi
Muhammad Rachmat Kaimuddin
Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, 42 tahun, lahir di Makassar pada tanggal 15 April
1979.
Memperoleh gelar Bachelor’s of Science and Engineering dari Massachusetts
Institute of Technology pada tahun 2001 dan MBA dari Stanford Graduate School
of Business pada tahun 2006.
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2020. Sebelumnya
menjabat sebagai Director of Finance and Planning pada tahun 2018-2019 di PT
Bank Bukopin, Tbk., Komisaris pada tahun 2014 – 2018 di PT Bank Bukopin,
Tbk., Managing Director pada tahun 2016 – 2018 di PT Semen Bosowa Maros,
Chief Financial Officer pada tahun 2014-2018 di PT Bosowa Corporindo, Vice
President/Chief Rep. Officer for Indonesia pada tahun 2012 – 2014 di Baring
Private Equity Asia, Advisor to the Board pada tahun 2012 di PT Toba Bara
Sejahtra, Tbk, Principal pada tahun 2008 – 2011 di Quvat/Principia Management
Group, Managing Director/Chief Financial Officer pada tahun 2009 – 2011 di PT
Cardig Air Services, Summer Interns (Oil, Gas and Chemical Units) pada tahun
2007 di International Finance Corporations, Senior Associate pada tahun 20032006 di The Boston Consulting Group dan Hardware Design Engineer pada
tahun 2001 – 2002 di Teradyne, Inc.
Teddy Nuryanto Oetomo
Direktur
Warga Negara Indonesia, 40 tahun, lahir di Jakarta pada tanggal 1 April 1981.
Memperoleh gelar Bachelor Economics dari University of Sydney pada tahun
2001 dan Ph.D in Economics dari University of Sydney pada tahun 2006.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2018. Sebelumnya menjabat
sebagai Head of Intermediary Business di PT Schroders Investment Indonesia
pada tahun 2015 – 2018, Head of Indonesia Equity Research di Credit Suisse
pada tahun 2011 – 2014, Research Analyst pada tahun 2002-2005 di Capital
Market CRC Ltd.
Willix Halim
Direktur
Warga Negara Indonesia, 33 tahun, lahir di Medan pada tanggal 15 November
1987.
Memperoleh gelar Bachelor of Engineering and Computer Science dari University
of Melbourne pada tahun 2009 dan Executive Program dari Stanford University
Graduate School of Business pada tahun 2013.
Menjabat sebagai Chief Operating Officer Perseroan sejak tahun 2016.
Sebelumnya menjabat sebagai Senior Vice President of Growth di
Freelancer.com pada tahun 2011 - 2016.
126
Natalia Firmansyah
Direktur
Warga Negara Indonesia, 45 tahun, lahir di Palembang pada tanggal 29
Desember 1975.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti pada tahun 1997.
Menjabat sebagai Chief Financial Officer Perseroan sejak tahun 2018.
Sebelumnya menjabat sebagai Country Chief Financial Officer pada tahun 2016
– 2018, Head of Business Development & Licensing pada tahun 2014-2016,
Head of Finance Operations pada tahun 2012-2014, Head of Business Planning
pada tahun 2005 – 2008, Head of Financial, Reporting and Accounting pada
tahun 2004-2005, Assistant of Chief Accountant pada tahun 2001 – 2004 di PT
Novartis Indonesia, Financial Services Manager pada tahun 2008-2009 di PT
Johnson & Johnson, Management Accountant pada tahun 1999-2001 di PT
Thames PAM Jaya dan Accounting Supervisor pada tahun 1997-1999 di Casa
Bella Interiors.
Tidak terdapat hubungan kekeluargaan antara diantara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan para pemegang saham
Perseroan, kecuali Bapak Adi Wardhana Sariaatmadja selaku Komisaris dan pemegang saham Perseroan dengan Bapak
Alvin W. Sariaatmadja selaku pemegang saham Perseroan.
Rapat anggota Direksi dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan dan Rapat anggota Dewan Komisaris
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan, dan rapat gabungan antara Direksi dan Komisaris sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.
Tingkat kehadiran Rapat Dewan Komisaris pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Nama
Dewan Komisaris
Sutiana Ali
Jay Geoffrey Wacher
Douglas Lehman Feagin
Lau Eng Boon
Lu Zhang
Jumlah Penyelenggaran
Rapat
Jumlah Kehadiran Rapat
Persentase
Kehadiran
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
100%
100%
100%
100%
100%
Jumlah Penyelenggaran
Rapat
Jumlah Kehadiran Rapat
Persentase
Kehadiran
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
Tingkat kehadiran Rapat Direksi pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Nama
Direksi
Muhammad Rachmat Kaimuddin
Teddy Nuryanto Oetomo
Willix Halim
Setelah Perseroan menjadi perusahaan publik, Perseroan akan mematuhi ketentuan pengadaan Rapat Direksi dan Rapat
Dewan Komisaris berdasarkan POJK No. 33/2014.
Kompensasi dan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris
Kompensasi Dewan Komisaris Perseroan pada tahun 2018, 2019 dan 2020 masing-masing sebesar Rp0, Rp350.000.000,
dan Rp210.000.000,Direksi
Kompensasi Direksi Perseroan pada tahun 2018, 2019 dan 2020 masing-masing sebesar Rp5.845.084.000,-,
Rp6.775.984.000,-, dan Rp20.509.596.000,-
127
Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan
Dasar penetapan remunerasi Direksi Perseroan ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang dilimpahkan
kepada Dewan Komisaris dimana Dewan Komisaris akan memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan
Remunerasi dan Kebijakan Perseroan.
Sedangkan penetapan remunerasi Dewan Komisaris ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan. Hal ini
dilakukan demi menghindari konflik kepentingan dimana Dewan Komisaris dapat menentukan remunerasinya sendiri.
Sesuai dengan POJK No. 34 Tahun 2014 dimana setiap perusahaan publik wajib memiliki fungsi Nominasi dan
Remunerasi, maka berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 700/BL/KNR/SK-BOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021
dimana Dewan Komisaris Perseroan mengangkat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Perseroan,
yaitu:
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
: Dra Zannuba Arifah CH.R;
: Suryo Sasono;
: RD Adi Wardhana Sariaatmadja;
: Lau Eng Boon;
: Lu Zhang
Masa tugas anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan adalah selama 5 (lima)tahun dan tidak boleh lebih
lama dari masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan.
Rapat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan dan Dewan Komisaris dilaksanakan sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam 4 (empat) bulan, dengan tingkat kehadiran minimal mayoritas dari jumlah anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi dan salah satunya Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi.
Dra Zannuba Arifah CH.R
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan
Informasi lebih lengkap mengenai Ibu Dra Zannuba Arifah CH.R dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Perseroan,
Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha.
Suryo Sasono
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 31 tahun.
Meraih gelar Master of Business Administration dari Insead, Perancis pada tahun 2018 dan Sarjana Teknik dari Institut
Teknologi Bandung, Indonesia pada tahun 2012.
Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain:
● 2021 – sekarang: VP of Talent & CEO Office di Perseroan
● 2020 – 2021: Project Leader di BCG
● 2018 – 2020: Consultant di BCG
● 2016 – 2017: Head of Human Resource Business Partner di Gojek
● 2015 – 2016: Human Resource Business Partner – Logistic. Food Delivery, and Commerce Product di Gojek
● 2012 – 2015: Human Resource System Analyst di ConocoPhillips
Adi Wardhana Sariaatmadja
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan
Informasi lebih lengkap mengenai Bapak Adi Wardhana Sariaatmadja dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Perseroan,
Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha.
Lau Eng Boon
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan
Informasi lebih lengkap mengenai Bapak Lau Eng Boon dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Perseroan, Kegiatan Usaha,
Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha.
128
Lu Zhang
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan
Informasi lebih lengkap mengenai Bapak Lu Zhang dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Perseroan, Kegiatan Usaha,
Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha.
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Bertindak independen dalam melaksanakan tugasnya;
2. Memberikan rekomendasi mengenai:
a. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan
c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
3. Melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah
disusun sebagai bahan evaluasi;
4. Memberikan rekomendasi mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
komisaris;
5. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS;
6. Memberikan rekomendasi mengenai:
a. Struktur Remunerasi;
b. Kebijakan atas Remunerasi; dan
c. Besaran atas Remunerasi.
7. Melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris.
Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Perseroan dibentuk pada tanggal 30 April 2021 berdasarkan Keputusan
Dewan Komisaris No. 700/BL/KNR/SK-BOC/IV/2021 sehingga Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Perseroan
belum melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2020.
Sekretaris Perusahaan
Sesuai dengan POJK No. 35 Tahun 2014 berdasarkan Surat Penunjukan No. 696/BL/CORSEC/SK-DIR/IV/2021 tanggal 30
April 2021, Perdana Arning Saputro diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan.
Perdana Arning Saputro
Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2001 dan Master Hukum (LLM. in
international competition and policy) dari School of Law, University of Glasgow, UK.
Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain:
● 2021 – sekarang: Sekretaris Perusahaan di Perseroan
● 2018 – 2021: Vice President Legal, Public Policy and Regulatory Affair
● 2017 – 2018: Jr. Partner di Melli Darsa & Co (Pricewater Waterhouse Cooper Network)
● 2016 – 2017: Counsel Widyawan & Partner in association with Linklaters.
● 2012 – 2015: Of Counsel di Melli Darsa & Co
Sebagai komitmen terhadap transparansi bagi semua pemangku kepentingan, Perseroan menunjuk seorang Sekretaris
Perusahaan yang berperan untuk:
a. Memastikan ketaatan Perseroan terhadap segala peraturan yang berlaku serta pelaksanaan Good Corporate
Governance (“GCG”);
b. Memastikan fungsi Corporate Legal Affairs atau Legal Compliance;
c. Menjalankan tanggung jawab sosial (“CSR”) Perseroan;
d. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal;
e. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan;
f. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya;
g. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat.
129
Untuk menghubungi sekretaris perusahaan Perseroan, dapat disampaikan ke:
Nama
: Perdana Arning Saputro
Jabatan
: Sekretaris Perusahaan
Alamat
: Metropolitan Tower, Lantai 22
Jalan Raden Adjeng Kartini, Kav. 14, Jakarta Selatan
Telepon
: 021- 50982008
Email
: corsec@bukalapak.com
Sebagai bagian pendidikan dan pelatihan yang dilakukan Perseroan, pelatihan dalam rangka peningkatan sekretaris
perusahaan merupakan salah satu dari program pendidikan dan pelatihan sebagai bagian peningkatan kualitas pegawai
Perseroan termasuk rencana pengadaan pelatihan dengan penyedia pihak ketiga dan juga bergabung dengan asosiasi
yang bergerak di bidang sekretaris perseroan.
Komite Audit
Sesuai dengan POJK No. 55 Tahun 2015 dimana setiap perusahaan publik wajib memiliki Komite Audit, maka Keputusan
Dewan Komisaris No. 698/BL/KA/SK-BOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021, dimana rapat Dewan Komisaris Perseroan
sepakat untuk mengambil keputusan yang sah untuk mengangkat anggota Komite Audit Perseroan, yaitu:
Ketua
Anggota
Anggota
: Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E, M.U.P, PhD;
: Mawar Napitupulu;
: Iwan Setiawan.
Masa tugas anggota komite audit selama 5 (lima) tahun dan tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
Perseroan.
Rapat anggota Komite Audit dan Dewan Komisaris dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan,
dengan tingkat kehadiran minimal mayoritas dari jumlah anggota.
Komite Audit Perseroan dibentuk pada tanggal 30 April 2021 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 698/BL/KA/SKBOC/IV/2021 sehingga Komite Audit Perseroan belum melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya pada tahun 2020.
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E, M.U.P, Ph.D;
Informasi lebih lengkap mengenai Bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dapat dilihat pada Bab VIII
Keterangan Perseroan, Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha.
Mawar Napitupulu
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 58 tahun.
Meraih gelar Master of Business Administration dari Katholieke Universiteit Leuven pada tahun 1990 dan Sarjana Ekonomi
dari Universitas Indonesia tahun 1986.
Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain:
● 1994 - sekarang : Senior Managing Partner at Registered Public Accounting Firm - Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar
& Rekan,
● 1985 – sekarang : Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
● 2020 – sekarang : Member of Audit Committee and Risk Oversight Committee – Bank Danamon Indonesia Tbk
● 2019 – sekarang : Member of Audit Committee – PT Putera Mandiri Jembar Tbk (member of Dipo-Mitsubishi Group)
Iwan Setiawan
Warga Negara Indonesia.
Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjajaran.
Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain:
● 2018 – sekarang : Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pendidikan, Kompetensi dan Kendali Mutu Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal
● 2021 – sekarang : Anggota Team Pengkajian Peraturan Asosiasi Emiten Indonesia
● 1993 – sekarang : Senior Partner Makes & Partners Law Firm
● 1991 – 1993
: Senior Associate Kartini Muljadi & Rekan Law Firm
130
Tujuan:
Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan
Komisaris sehubungan dengan fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan kepada publik dan/atau
pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya yang terkait dengan informasi keuangan
Perseroan;
Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan kegiatan Perseroan;
Memberi pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa
yang diberikannya;
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada
independensi, ruang lingkup penugasan dan fee;
Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak
lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;
Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika
Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;
Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;
Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan
pada Perseroan;
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.
Wewenang:
a.
b.
c.
d.
Mengakses terhadap dokumen, data dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya
perusahaan yang diperlukan;
Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal,
manajemen risiko dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;
Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya
(jika diperlukan); dan
Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Unit Audit Internal
Sesuai dengan POJK No. 56 Tahun 2015, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 701/BL/UAI/SK-BOD/IV/2021
tertanggal 30 April 2021, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal (UAI) Perseroan dan menunjuk Nada Pradipta
sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan. Perseroan juga telah membentuk suatu Piagam Unit Audit Internal yang
telah disahkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 30 April 2021. Piagam Unit Audit Internal merupakan pedoman
kerja Unit Audit Internal. Adapun susunan Unit Audit Internal pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
Nada Pradipta
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 34 tahun.
Meraih gelar Master of Business Administration dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2021 dan Sarjana Akuntansi
dari Universitas Katolik Parahyangan tahun 2008.
Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain:
● 2019 – sekarang : Head of Internal Audit – PT Bukalapak
● 2017 – 2018 : Manager – Deloitte Konsultan Indonesia
● 2012 – 2017 : Manager – KPMG Siddharta Advisory
● 2008 – 2010 : Internal Auditor – PT Djarum
Tujuan:
Membantu Perseroan menjalankan fungsi pemeriksaan dan memberikan penilaian secara independen dan obyektif
terhadap efektifitas manajemen risiko, pengendalian internal serta kepatuhan atas proses tata kelola perusahaan dari setiap
unit kerja dan proses harian.
131
Tugas dan Tanggung Jawab:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan;
2. menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan
Perusahaan;
3. melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional,
sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;
4. memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat
manajemen;
5. membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;
6. memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;
7. bekerja sama dengan Komite Audit;
8. menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya;
9. melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Wewenang:
1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya;
2. melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit, serta anggota dari
Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit;
3. mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit;
4. melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.
Masa tugas anggota Unit Audit Internal adalah selama 2 (dua) tahun.
9.
Dokumen Perizinan Perseroan dan Entitas Anak
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan dan Entitas Anak telah memiliki izin-izin penting, antara lain sebagai
berikut:
Perseroan
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki izin-izin penting terkait dengan kegiatan usaha sebagai berikut:
Nomor Induk Berusaha (“NIB”)
Perseroan telah memperoleh NIB dengan No. 8120311023615 tanggal 13 Agustus 2020 yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengelola dan Penyelenggara Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (“OSS”)
untuk alamat kantor di Metropolitan Tower Lt. 22 Jl. Raden Adjeng Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan
Cilandak, Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang merupakan bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha yang
sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar Perusahaan. Berdasarkan NIB Perseroan, Perseroan terdaftar dengan
nomor Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”) No.63122 (Portal Web dan/atau Platform Digital dengan Tujuan
Komersial) dengan status Penanaman Modal Asing.
NIB berlaku selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Izin Usaha Industri (“IUI”)
Perseroan telah memperoleh IUI tanggal 13 Agustus 2020 yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengelola dan Penyelenggara
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (“OSS”) untuk alamat kantor di
Metropolitan Tower Lt. 22 Jl. Raden Adjeng Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kota
Administrasi Jakarta Selatan, yang merupakan bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha yang sekaligus merupakan
pengesahan Tanda Daftar Perusahaan. Berdasarkan IUI Perseroan, Perseroan terdaftar dengan nomor Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”) No.63122 (Portal Web dan/atau Platform Digital dengan Tujuan Komersial).
IUI berlaku selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
132
Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (“TDPSE”)
Perseroan telah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik pada tanggal 10 Maret 2021 dengan TDPSE
No. 000298.01/DJAI.PSE/03/2021 yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Jangka waktu TDPSE tidak diatur.
Surat Izin Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (“SIUPMSE”)
Perseroan telah memperoleh SIUPMSE tanggal 4 Juni 2021 yang dikeluarkan oleh OSS untuk alamat kantor di
Metropolitan Tower Lt. 22 Jl. Raden Adjeng Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kota
Administrasi Jakarta Selatan.
SIUPMSE Perseroan telah berlaku efektif dan akan berlaku selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Lebih lanjut, Perseroan juga telah memperoleh perizinan-perizinan terkait dengan penanaman modal asing sebagai berikut:
1.
Izin Persetujuan Perubahan Status Perusahaan dari Perusahaan Non Penanaman Modal Asing/Penanaman
Modal Dalam Negeri (Non PMA/PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) No. 161/1/PPM/V/PMA/2012
tanggal 7 September 2012 yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (“Izin
PMA”)
Perseroan telah memperoleh Izin PMA sehubungan dengan masuknya peserta asing atas nama Batavia Incubator Pte.
Ltd (Singapura) dan Gree Ventures Inc. (Jepang) ke dalam Perseroan maka selanjutnya Perseroan tercatat sebagai
perusahaan penanaman modal asing.
2.
Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing No. 868/1/IU/PMA/2014 tanggal 18 Juni 2014 yang dikeluarkan
oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (“Izin Prinsip Perubahan PMA”)
Perseroan telah memperoleh Izin Prinsip Perubahan PMA sehubungan adanya perubahan-perubahan atas ketentuan
penanaman modal yang tercantum dalam Izin PMA.
Entitas Anak
No.
1.
Entitas Anak
BIB
Perizinan Terkait
NIB dengan No. 9120304161851 tanggal 15
Januari 2019 yang dikeluarkan oleh OSS
Izin Komersial/Operasional (“IKO”) yang
dikeluarkan oleh OSS pada tanggal 12 Maret
2021
TDPSE No. 000319.01/DJAI.PSE/03/2021
tanggal 15 Maret 2021 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia
Izin Usaha Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang
Efek Yang Khusus Didirikan Untuk
133
Tujuan Perolehan
Merupakan
bukti
Pendaftaran
Penanaman
Modal/Berusaha
dan
juga
sekaligus
merupakan pengesahan
Tanda
Daftar
Perusahaan serta bukti
pemenuhan
laporan
pertama
kewajiban
Lapor Ketenagakerjaan
di
Perusahaan
(“WLKP”).
IKO
BIB
belum
memenuhi komitmen.
BIB telah terdaftar
sebagai penyelenggara
sistem elektronik.
Merupakan izin BIB
untuk
melakukan
kegiatan
Perantara
Masa Berlaku Izin
NIB berlaku selama BIB
menjalankan kegiatan usaha
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BIB
dapat
melakukan
kegiatan komersial atau
operasional setelah BIB
menyelesaikan
komitmen
sebagaimana
dimaksud
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Tidak diatur.
Tidak diatur.
No.
2.
3.
Entitas Anak
BPI
BMI
Perizinan Terkait
Memasarkan Efek Reksa Dana berdasarkan
Surat OJK Nomor KEP-9/PM.21/2020 tanggal
26 Agustus 2020
Tujuan Perolehan
Pedagang Efek Yang
Khusus Didirikan Untuk
Memasarkan
Efek
Reksa Dana
Masa Berlaku Izin
NIB dengan No. 0220209761052 tanggal 15
Juli 2020 yang dikeluarkan oleh OSS
NIB berlaku selama BPI
menjalankan kegiatan usaha
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
IUI yang dikeluarkan oleh OSS pada tanggal 9
Agustus 2018
Merupakan
bukti
Pendaftaran Penanaman
Modal/Berusaha
dan
juga
sekaligus
merupakan pengesahan
Tanda
Daftar
Perusahaan serta bukti
pemenuhan
laporan
pertama
kewajiban
WLKP.
IUI BPI terdaftar untuk
KBLI sebagai berikut:
IKO yang dikeluarkan oleh OSS pada tanggal
12 Maret 2021
(i) 62029 – Aktivitas
konsultasi
komputer
dan
manajemen
fasilitas komputer
lainnya; dan
(ii) 62012 – Aktivitas
pengembangan
aplikasi
perdagangan
melalui internet
(e-commerce).
IKO
BPI
belum
memenuhi komitmen.
TDPSE No. 02723/DJAI/PSE/07/2020 tanggal
22 Juli 2020 yang dikeluarkan oleh Direktur
Jenderal Aplikasi Informatika
SIUPMSE tanggal 4 Juni 2021 yang
dikeluarkan oleh OSS
BPI
telah
terdaftar
sebagai penyelenggara
sistem elektronik.
SIUPMSE BPI terdaftar
untuk KBLI No. 63122 –
Portal Web dan/atau
Platform Digital Dengan
Tujuan Komersial.
NIB dengan No. 9120304191154 tanggal 15
Januari 2019 sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir Perubahan ke-6
tanggal 17 April 2020 yang dikeluarkan oleh
OSS
Merupakan
bukti
Pendaftaran
Penanaman
Modal/Berusaha
dan
juga
sekaligus
merupakan pengesahan
Tanda
Daftar
Perusahaan serta bukti
pemenuhan
laporan
pertama
kewajiban
WLKP.
SIUPMSE BMI terdaftar
untuk KBLI No. 63122 –
Portal Web dan/atau
Platform Digital Dengan
Tujuan Komersial.
BMI telah terdaftar
sebagai penyelenggara
SIUPMSE tanggal 4 Juni 2021 yang
dikeluarkan oleh OSS
TDPSE No. 00514.01/DJAI.PSE/04/2021
tanggal 26 April 2021 yang dikeluarkan oleh
134
IUI berlaku selama BPI
menjalankan kegiatan usaha
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BPI
dapat
melakukan
kegiatan komersial atau
operasional setelah BPI
menyelesaikan
komitmen
sebagaimana
dimaksud
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Tidak diatur.
SIUPMSE berlaku selama
BPI menjalankan kegiatan
usaha sesuai ketentuan
peraturan
perundangundangan.
NIB berlaku selama BMI
menjalankan kegiatan usaha
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
SIUPMSE berlaku selama
BMI menjalankan kegiatan
usaha sesuai ketentuan
peraturan
perundangundangan.
Tidak diatur.
No.
4.
Entitas Anak
BUI
Perizinan Terkait
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika
Tujuan Perolehan
sistem elektronik.
NIB dengan No. 9120303181051 tanggal 15
Januari 2019 sebagaimana diubah tanggal 17
April 2020 yang dikeluarkan oleh OSS
Merupakan
bukti
Pendaftaran
Penanaman
Modal/Berusaha
dan
juga
sekaligus
merupakan pengesahan
Tanda
Daftar
Perusahaan serta bukti
pemenuhan
laporan
pertama
kewajiban
WLKP.
SIUPMSE BUI terdaftar
untuk KBLI No. 63122 –
Portal Web dan/atau
Platform Digital Dengan
Tujuan Komersial.
NIB berlaku selama BUI
menjalankan kegiatan usaha
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Merupakan
bukti
Pendaftaran
Penanaman
Modal/Berusaha
dan
juga
sekaligus
merupakan pengesahan
Tanda
Daftar
Perusahaan serta bukti
pemenuhan
laporan
pertama
kewajiban
WLKP.
Five Jack Indonesia
telah terdaftar sebagai
penyelenggara sistem
elektronik.
SIUPMSE Five Jack
Indonesia
terdaftar
untuk KBLI No. 63122 –
Portal Web dan/atau
Platform Digital Dengan
Tujuan Komersial.
Merupakan izin Five
Jack Indonesia untuk
melakukan
kegiatan
usaha penyelenggaraan
jasa
telekomunikasi
(portal web).
IUI Five Jack Indonesia
terdaftar untuk KBLI No.
63122 – Portal Web
dan/atau
Platform
Digital Dengan Tujuan
Komersial.
NIB berlaku selama Five
Jack Indonesia menjalankan
kegiatan
usaha
sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
SIUPMSE tanggal 4 Juni 2021 yang
dikeluarkan oleh OSS
5.
Five
Indonesia
Jack
NIB dengan No. 9120219132696 tanggal 29
November 2019 yang dikeluarkan oleh OSS
TDPSE No. 000643.01/DJAI.PSE/05/2021
tanggal 7 Mei 2021 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia
SIUPMSE tanggal 30 April 2021 yang telah
diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan
Perubahan ke-12 tanggal 3 Juni 2021 yang
dikeluarkan oleh OSS
Surat Keputusan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal No. 1080/1/IU/PMA/2013
tentang Izin Usaha Industri tanggal 22
Oktober 2013
IUI yang dikeluarkan oleh OSS pada tanggal
29 November 2019
135
Masa Berlaku Izin
SIUPMSE berlaku selama
BUI menjalankan kegiatan
usaha sesuai ketentuan
peraturan
perundangundangan.
Tidak diatur.
SIUPMSE berlaku selama
Five
Jack
Indonesia
menjalankan kegiatan usaha
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Berlaku sejak Five Jack
Indonesia siap operasi bulan
Agustus
2013
dan
seterusnya sampai Five Jack
masih melakukan kegiatan
usaha.
IUI berlaku selama Five Jack
Indonesia
menjalankan
kegiatan
usaha
sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
10.
Sumber Daya Manusia
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki serikat pekerja.
Berikut tabel-tabel rincian komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan status, pendidikan, jabatan, usia,
aktivitas utama dan lokasi.
Kategori
Status
Karyawan Tetap
Karyawan Kontrak
Total
Pendidikan
> Strata 2
Strata 1
Diploma (D1)
Diploma (D2)
Diploma (D3)
Diploma (D4)
< SMU dan sederajat
Total
Jabatan
Board of Director
Senior Vice President
Vice President
Associate Vice President
Head
Senior Manager
Manager
Supervisor
Team Leader/Officer
Staff
Total
Usia
>= 55 tahun
46 – 55 tahun
31 – 45 tahun
<= 30 tahun
Total
Aktivitas Utama
Kantor Pusat
CSM
Technology
Marketplace
Total
Lokasi
DKI Jakarta
Bandung
Surabaya
Yogyakarta
Medan
Total
Keterangan:
P: Perseroan
EA: Entitas Anak
P
2018
EA
Jumlah
P
31 Desember
2019
EA
Jumlah
P
2020
EA
Jumlah
1.785
746
2.531
-
1.785
746
2.531
1.585
435
2.020
46
46
1.631
435
2.066
1.589
217
1.806
42
42
1.631
217
1.848
150
1.999
3
3
259
46
71
2.531
-
150
1.999
3
3
259
46
71
2.531
160
1.583
2
3
183
39
50
2.020
1
36
5
2
2
46
161
1.619
2
3
188
41
52
2.066
172
1.409
3
4
144
34
40
1.806
1
31
5
2
3
42
173
1.440
3
4
149
36
43
1.848
6
1
10
12
29
60
188
32
1.652
541
2.531
-
6
1
10
12
29
60
188
32
1.652
541
2.531
8
1
10
16
40
72
159
27
1.365
322
2.020
1
4
4
1
36
46
8
1
11
16
44
72
163
28
1.401
322
2.066
4
3
11
27
42
83
162
51
1.256
167
1.806
1
4
4
1
32
42
4
3
12
27
46
83
166
52
1.288
167
1.848
1
6
685
1.839
2.531
-
1
6
685
1.839
2.531
1
2
314
1.703
2.020
23
23
46
1
2
337
1.726
2.066
1
3
385
1.417
1.806
22
20
42
1
3
407
1.437
1.848
881
680
800
170
2.531
-
881
680
800
170
2.531
684
434
768
134
2.020
46
-
730
434
768
134
2.020
682
273
690
161
1.806
42
-
724
273
690
161
1.806
2.360
124
15
27
5
2.531
-
2.360
124
15
27
5
2.531
1.889
126
1
2
2
2.020
39
7
46
1.928
126
8
2
2
2.066
1.713
92
1
1.806
40
2
42
1.753
92
3
1.848
Selama tahun 2018 – 2020, tidak terdapat karyawan di Entitas Anak lain selain PT Buka Pengadaan Indonesia.
136
Tenaga Ahli Khusus
Pegawai-pegawai kunci Perseroan memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh Perseroan di bidangnya masing-masing. Dari
sisi regulasi tidak ada persyaratan khusus yang mewajibkan adanya perizinan khusus bagi pegawai Perseroan, kecuali
untuk beberapa posisi tertentu sebagai berikut:
Nama
Umur
Pengalaman
Kerja
Tugas
Entitas
Dhinda
Arisyiya
31
Director of
Operations
PT
Buka
Investasi
bersama
Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana berdasarkan Keputusan Dewan
Komisioner
OJK
No.
KEP2713/PM.211/WAPERD/2017 tentang
Pemberian Izin WAPERD tanggal 20
Desember
2017
sebagaimana
diperpanjang berdasarkan Keputusan
Dewan Komisioner OJK No. KEP138/PM.211/PJ-WAPERD/2020
tentang Perpanjangan Izin WAPERD
tanggal 5 November 2020
Umaira
Fotineri
29
Head
of
Product
Development
& Operations
PT
Buka
Investasi
bersama
Sekar
Wisma
Wiridiana
28
1.
Wealth
Management,
Head
of
Investment
Services
BNP Paribas
(Mar 2018 Mar 2019)
2.
AVP
Mutual Fund,
Fixed Income
and Business
Development
Citibank
(Sept 2010 Mar 2018
1.
Wealth
Management
Operation
Head - BNP
Paribas (Jul
2018 - Jun
2019)
2.
Senior
Manager FX
&
Fixed
Income - PT
Bank
Danamon
Indonesia,
Tbk
(Jan
2017 - Jun
2018)
Portfolio
Manager
Citibank (Jan
2017 - Juli
2019)
Product
Development
& Operations
Manager
PT
Buka
Investasi
bersama
Angganata
Sebastian
38
Director of
Business
Development
PT
Buka
Investasi
bersama
Kevin
Jonathan
32
1. Head of
Retail
Business Ashmore
(October
2018
present)
2.
Sales
Manager
SCTV
(November
2014)
3. AVP Citibank Citi
Gold
(July
2012-2014)
1.
Product
Manager
-
Head
of
Information
PT
Buka
Investasi
137
Izin
Perizinan
Tanggal
berlaku
05
November
2020
Tanggal
berakhir
28
Januari
2023
Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana berdasarkan Keputusan Dewan
Komisioner
OJK
No.
KEP1771/PM.211/WAPERD/2014 tentang
Pemberian Izin WAPERD tanggal 26
Agustus
2014
sebagaimana
diperpanjang berdasarkan Keputusan
Dewan Komisioner OJK No. KEP131/PM.211/PJ-WAPERD/2020
tentang Perpanjangan Izin WAPERD
tanggal 20 Oktober 2020
20
Oktober
2020
14
Januari
2023
Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana berdasarkan Keputusan Dewan
Komisioner
OJK
No.
KEP208/PM.211/WAPERD/2020 tentang
Pemberian Izin WAPERD tanggal 24
Januari 2020
Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana berdasarkan Keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal No.
KEP-1840/PM/WAPERD/2004
tentang Pemberian Izin WAPERD
tanggal 6 Agustus 2004 dan Sertifikat
Pendidikan
Profesi
Lanjutan
WAPERD
No.
04989/PPLeWAPERD/2018 dari Dewan Asosiasi
Pelaku Reksa Dana dan Investasi
Indonesia tanggal 5 Juni 2018
24
January
2020
2
Februari
2023
6
July
2018
11
Januari
2024
Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana berdasarkan Keputusan Dewan
03
Mei
2021
05 April
2024
Nama
Umur
Teddy
Nuryanto
Oetomo
40
Muhammad
Rachmat
Kaimuddin
42
Pengalaman
Kerja
BNP Paribas
2.
Technology
Consultant PWC
3. IT Strategy
Analyst
Accenture
1. Head of
Intermediary
Business Schroders
(Jun 2015 May 2018)
2. Director
Equity
Research Credit Suisse
(Jan 2006 Jan 2014)
1. Director of
Finance - PT
Bank
Bukopin Tbk
(May 2014 Jan 2020)
2. Managing
Director - PT
Semen
Bosowa
Maros (Nov
2016 - May
2018)
Tugas
Entitas
Izin
Perizinan
Tanggal
berlaku
Tanggal
berakhir
Technology
bersama
Komisioner
OJK
No.
KEP314/PM.211/WAPERD/2021 tentang
Pemberian Izin WAPERD tanggal 3
Mei 2021
President
PT
Bukalapak.com
Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana berdasarkan Keputusan Dewan
Komisioner
OJK
No.
KEP74/PM.211/WAPERD/2021 tentang
Pemberian Izin WAPERD tanggal 5
Februari 2021
05
Februari
2021
01 April
2024
Chief
Executive
Officer
PT
Bukalapak.com
Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana berdasarkan Keputusan Dewan
Komisioner
OJK
No.
KEP1106/PM.211/WAPERD/2020 tentang
Pemberian Izin WAPERD tanggal 18
September 2020
18
September
2020
15 April
2023
Tenaga kerja asing
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan dan Entitas Anak memiliki tenaga kerja asing sebagai berikut:
No
1
Nama
Abishek Balaji
Rangadorai
Jabatan
Warga
Negara
Research &
Development Advisor
Inggris
IMTA
Kitas
No
Masa
Berlaku
No
Masa Berlaku
KEP
047281/PPTK/PTA/NOTIF/2020
31 Juli 2021
2C21JE 5800U
31 Juli 2021
21 April 2022
2 Adithyan Asokan
Business
Development
Manager
India
KEP
2C11JE181321 April 2022
111626/PPTK/PTA/NOTIF/2020
V
3 Anudeep Pendem
Business Strategy
Advisor
India
KEP
005652/PPTK/PTA/NOTIF/2021
02 Maret
2022
Fred Crawford
Taylor
Business Strategy
Manager
Amerika
Serikat
KEP
003741/PPTK/PTA/NOTIF/2021
17 Februari
2022
5 Ivon Sangadi
Financial Advisor
Australia
KEP
05 Desember 2C21JF 4603- 05 Desember
095199/PPTK/PTA/NOTIF/2020
2021
U
2021
6 Niranjan Kumar
Business Strategy
Manager
India
4
KEP
008459/PPTK/PTA/NOTIF/2021
138
23 Februari
2022
2C21JE 134602 Maret 2022
V
2C21JE 0810V
2C21JE 1798V
17 Februari
2022
23 Februari
2022
No
7
Nama
Sneha
Ramaswamy
Jabatan
IMTA
Warga
Negara
No
Kitas
Masa
Berlaku
No
Masa Berlaku
KEP
16 November 2C21JE 2921- 16 November
082836/PPTK/PTA/NOTIF/2020
2021
AU
2021
System Engineer
India
8 Sylvain Breton
Software Engineer
Kanada
KEP
092985/PPTK/PTA/NOTIF/2020
31 Oktober
2021
2C21JE9869U
31 Oktober
2021
9 Whalan Boyd John
Procurement
Manager
Australia
KEP
088158/PPTK/PTA/NOTIF/2020
3-Nov-2021
2C11JE0467G
U
3 November
2021
10 Yap Sok Ann
System Engineer
Malaysia
KEP
26 November 2C21JD3564- 26 November
091171/PPTK/PTA/NOTIF/2020
2021
U
2021
Kesejahteraan Sosial
Perseroan menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya. Fasilitas
dan program kesejahteraan tersebut diperuntukkan bagi karyawan tetap dan/atau kontrak. Fasilitas dan program tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
-
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan)
Jaminan Kesehatan (Asuransi dan BPJS Kesehatan)
Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR)
Tunjangan Lembur
Tunjangan Konsumsi (Natura)
Fasilitas Pelatihan dan Pengembangan
Bonus (Kinerja)
Program Pinjaman Karyawan
Cuti Tahunan
Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas karyawan Perseroan mengacu kepada Ketentuan dan Peraturan
Departemen Tenaga Kerja, termasuk sudah memenuhi Upah Minimum yang berlaku.
Sarana Pendidikan dan Pelatihan
Perseroan memiliki berbagai sarana pendidikan dan pelatihan sebagai upaya pengembangan keterampilan karyawan, di
antaranya adalah:
1.
On-demand learning platform dengan lebih dari 20 jenis materi pelatihan baik teknikal maupun soft skills
2.
Program early career development dengan kurikulum yang disesuaikan untuk karyawan fresh graduate
3.
Program leadership development bagi pegawai di level managerial
4.
Program BukaWawasan sebagai sarana sharing session antar pegawai terkait penerapan skill di duna kerja
5.
Berbagai program pengembangan lainnya, yang disesuaikan dengan fungsi spesifik pegawai (agile bagi fungsi
teknologi, dan lain sebagainya).
Perjanjian Transisi Program Hak Apresiasi Saham (Share Appreciation RIghts) (“SAR”)
Sehubungan dengan penerbitan saham seri C kepada karyawan Perseroan yang berhak mendapatkan saham Perseroan
berdasarkan program SAR, Perseroan dan masing-masing karyawan yang menerima alokasi saham berdasarkan program
SAR telah menandatangani suatu perjanjian Perjanjian Transisi SAR untuk mengatur mengenai kepemilikan saham
Perseroan oleh karyawan.
Perjanjian Transisi SAR mengatur jadwal vesting yang berlaku atas saham yang diterbitkan kepada karyawan Perseroan,
dimana karyawan berhak untuk melakukan setiap tindakan atas saham yang telah vested. Dalam hal terjadinya pengakhiran
hubungan kerja, pengunduran diri, maupun pensiun sebelum seluruh saham yang diterbitkan kepada karyawan vested,
maka karyawan diwajibkan untuk mengalihkan saham yang masih unvested kepada pihak ketiga yang ditunjuk Perseroan,
dengan syarat dan ketentuan pengalihan yang ditentukan oleh Perseroan.
Lebih lanjut, karyawan dilarang untuk memperdagangkan setiap efek yang diterbitkan oleh Perseroan (termasuk saham
hasil penerbitan SAR) dengan didasari suatu informasi atau fakta material yang belum diungkapkan, kecuali perdagangan
tersebut mematuhi ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku terkait perdagangan orang dalam.
139
Setelah penerbitan saham kepada karyawan Perseroan berdasarkan Akta No. 112/2021, seluruh saham yang dialokasikan
dalam program SAR telah dikeluarkan oleh Perseroan dan oleh karenanya program SAR telah berakhir.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 009/BL/CORSEC/SURAT/VI/2021 tanggal 7 Juni 2021, Perseroan dapat
menyediakan fasilitas pinjaman kepada para pihak yang tercakup dalam program SAR Perseroan yang dapat dipergunakan
hanya untuk pembayaran pajak pendiri sehubungan dengan saham yang dimiliki oleh peminjam sebelum Penawaran Umum
Perdana Saham Perseroan. Tenor pinjaman adalah 8 bulan, yang dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah
pihak dan pinjaman akan dikenakan bunga sebesar 3,5% per tahun. Ketentuan lainnya terkait pinjaman akan diatur lebih
lanjut dalam perjanjian pinjaman antara Perseroan dan peminjam.
Sistem Pengendalian Internal (“SPI”)
Perseroan meyakini sepenuhnya bahwa dalam rangka mengawasi operasional dan juga mengamankan kekayaan
Perusahaan, diperlukan sistem pengendalian internal sebagai alat bantu. Sistem pengendalian internal tersebut dinyatakan
dalam bentuk kebijakan dan prosedur yang jelas sehingga mampu secara efektif melakukan fungsi pengendalian sekaligus
meminimalisasi risiko yang mungkin timbul.
Fungsi SPI korporasi yang dijalankan oleh Unit BPC (Business Process & Compliance) dan Unit Audit Internal telah
melakukan berbagai aktivitas agar sistem pengendalian internal dapat berjalan secara efektif.
Cakupan-cakupan yang dikerjakan oleh unit BPC sebagai second line of defense agar risiko-risiko perusahaan dapat
terminimalis dan ter mitigasi adalah
● Membuat framework Manajemen Risiko merujuk ke ISO 31000 dan COSO untuk menghasilkan “Enterprise Risk
Management” secara besaran dan operational.
● Dengan hasil risiko yang teridentifikasi secara keseluruhan, memberikan rencana mitigasi yang ter target dan terukur
seperti penerapan pembuatan kebijakan dan prosedur.
● Mereview dan memonitor (keabsahan) semua kebijakan dan prosedur yang ada di Bukalapak dan memastikan jika
risiko yang ada di dalam proses tersebut mempunyai kontrol yang efektif, pembagian tugas yang jelas (Clear
Segregation of Duty) dan SLA (Service Level Agreement) yang jelas.
● Melakukan testing (back end monitoring) atas SOP-SOP yang tergolong berisiko tinggi.
● Menyusun dan memonitor Kebijakan Anti-fraud Framework, Sistem Gratifikasi dan Whistleblowing System.
● Menginisiasi dan memastikan Finance e-Learnings (atas SOP-SOP Finance) dijalankan oleh semua karyawan
termasuk karyawan baru.
● Memonitor tindakan deviasi dari SOP-SOP Finance.
● Melakukan pemantauan tindak lanjut temuan Audit Internal atas cakupan Audit di departemen Keuangan.
Fungsi SPI korporasi yang dijalankan oleh Unit Audit Internal, sebagai third line of defense, telah melakukan berbagai
aktivitas pengawasan, baik yang bersifat strategis maupun rutin, meliputi hal berikut ini:
● Menilai kecukupan (adequacy), menguji, dan mengevaluasi mekanisme pengendalian internal Perusahaan, kebijakan
manajemen risiko serta governance system yang dapat membantu pencapaian tujuan Perusahaan;
● Menilai efektifitas (effectivity) dari prosedur pengendalian yang dijalankan oleh Embedded Internal Control pada setiap
Direktorat, Divisi, dan Departemen terkait, terutama dibidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia,
pemasaran, dan teknologi informasi yang telah dijalankan sesuai dengan Corporate Policy Manual Perusahaan dan
Standard Operating Procedures;
● Menilai efisiensi (efficiency) operasional terutama dibidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia,
pemasaran, dan teknologi informasi berdasarkan pendekatan proses bisnis (Business Process Approach);
● Menilai keandalan (reliability) pengendalian internal keuangan serta pengendalian internal dalam proses pembuatan
laporan keuangan (financial reporting control);
● Menilai kepatuhan Perusahaan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku;
● Melakukan investigasi terhadap kasus fraud yang ada di Perusahaan;
● Memberi masukan kepada manajemen atas pengendalian internal dan standard operating procedures yang diperlukan
yang mengacu pada best practices;
● Menyampaikan laporan atas aktivitas dan temuan audit kepada Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris ;
● Membuat rencana monitoring, tindak lanjut (follow up) serta menilai kecukupan tindak lanjut manajemen atas saran
dan rekomendasi yang disampaikan oleh Unit Audit Internal;
● Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
140
11.
Keterangan Mengenai Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan pada 7 (tujuh) Perusahaan Anak yaitu PT Buka
Investasi Bersama, PT Buka Mitra Indonesia, PT Buka Pengadaan Indonesia, PT Buka Usaha Indonesia, Bukalapak Pte
Ltd, Five Jack, Co., Ltd, dan PT Five Jack, serta penyertaan pada 2 (dua) entitas asosiasi dengan kontribusi terhadap
pendapatan Perseroan di bawah 10%:
No
Nama
Perusahaan
Entitas Anak
1.
BIB
2.
BPI
3.
BMI
4.
Five Jack Co.
Ltd.
Kegiatan Usaha
Perantara
Pedagang Efek
yang
khusus
didirikan
untuk
memasarkan Efek
Reksa Dana
Perdagangan
eceran
melalui
pemesanan pos
dan internet dan
dalam
bidang
portal web dan
platform
digital
dengan
tujuan
komersial
Menjalankan
usaha
dalam
bidang portal web
dan/atau platform
digital
dengan
tujuan komersial,
dalam
bidang
perdagangan dan
jasa,
yaitu
perdagangan
eceran
melalui
pemesanan pos
dan internet (ecommerce), jasa
informasi dan jasa
konsultasi
manajemen, serta
jasa pengolahan
data
(i)
Pengembangan
perangkat lunak,
(ii)
Pengembangan,
konsultasi, dan
penyediaan
konten multimedia
perangkat lunak
dan midi-soft, (iii)
Pengembangan,
konsultasi, dan
penyediaan
pengolahan data,
database, bisnis
telekomunikasi
bernilai tambah
(termasuk
pengoperasian ecommerce), (iv)
Tahun
Pendirian
Tahun
Penyertaan
Awal /
Akuisisi
79,73
2018
2018
Telah
beroperasi
secara
komersil
0%*
99,99
2011
2016
Telah
beroperasi
secara
komersil
9,49%
99,99
2018
2018
Telah
beroperasi
secara
komersil
0%*
100
2013
2021
Telah
beroperasi
secara
komersil
0%**
Persentase
Kepemilikan
Efektif (%)
141
Keterangan
Operasional
Kontribusi
Terhadap
Pendapatan
Perseroan
No
5.
Nama
Perusahaan
Five
Jack
Indonesia
Kegiatan Usaha
Produksi,
distribusi
dan
perdagangan CDROM
terkait
dengan kegiatan
bisnis di atas, (v)
Pengembangan,
konsultasi, dan
penyediaan
layanan Internet,
(vi) Perencanaan
pertunjukan dan
menjalankan
agensi acara, (vii)
Pengembangan
dan
pendistribusian
program siaran,
(viii) Manajemen
entertainment dan
agensi,
(ix)
Perencanaan,
produksi, impor
dan penyediaan
film, musik, dan
animasi,
(x)
Produksi
iklan
dan
pengoperasian
biro iklan, (xi)
Pengaturan untuk
konser
dalam
atau luar negeri
dan penempatan
pekerjaan untuk
entertainer, (xii)
Pelatihan
dan
pengarahan
entertainer, (xiii)
Bisnis penerbitan,
perdagangan dan
ritel, (xiv) Bisnis
hak
publikasi
dalam dan luar
negeri, (xv) Bisnis
portal
internet
hiburan
yang
komprehensif,
(xvi)
Semua
bisnis lain.
Menjalankan
usaha
dalam
bidang:
(i)
Aktivitas
Jasa
Informasi,
(ii)
Telekomunikasi,
(iii)
Aktivitas
Pemrograman,
Konsultasi
Komputer
dan
Kegiatan
yang
berhubungan
dengan itu, dan
Persentase
Kepemilikan
Efektif (%)
100
142
Tahun
Pendirian
Tahun
Penyertaan
Awal /
Akuisisi
2013
2021
Keterangan
Operasional
Telah
beroperasi
secara
komersil
Kontribusi
Terhadap
Pendapatan
Perseroan
0%**
Nama
Perusahaan
No
6.
BUI
7.
BLSG
Entitas Asosiasi
8.
Hijup.com
9.
PTOP
Keterangan:
Tahun
Pendirian
Tahun
Penyertaan
Awal /
Akuisisi
99,6
2018
2018
Telah
beroperasi
secara
komersil
0,09%
100
2021
2021
Belum
beroperasi
secara
komersil
0%***
Perdagangan
eceran pakaian
9,25%
2012
2012
-****
Bidang portal web
dan/atau platform
digital
dengan
tujuan komersial
18,75%
2011
2018
Telah
beroperasi
secara
komersil
Telah
beroperasi
secara
komersil
Kegiatan Usaha
(iv) Aktivitas Jasa
Keuangan, Bukan
Asuransi
dan
Dana Pensiun
Perdagangan
eceran
melalui
pemesanan pos
dan internet dan
dalam
bidang
portal web dan
platform
digital
dengan
tujuan
komersial
Konsultansi
teknologi
informasi
Persentase
Kepemilikan
Efektif (%)
Keterangan
Operasional
Kontribusi
Terhadap
Pendapatan
Perseroan
-****
*) BIB dan BMI pada periode 2018 -2020 belum efektif beroperasi dan baru efektif beroperasi pada Januari 2021.
**) Five Jack Co. Ltd dan Five Jack Indonesia, efektif diakuisisi oleh Perseroan pada 30 April 2021, sehingga periode 2018 - 2020 masih berkontribusi 0%.
***) BLSG, efektif didirikan 16 Maret 2021, sehingga periode 2018 - 2020 masih berkontribusi 0%.
****) Tidak terdapat kontribusi pendapatan dikarenakan entitas asosiasi tidak dikonsolidasi
Tidak terdapat perbedaan antara jumlah hak suara yang dimiliki dengan proporsi kepemilikan saham oleh Perseroan.
Entitas Anak
A1. PT Buka Investasi Bersama (“BIB”)
PT Buka Investasi Bersama, berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan sebagai PT Buka Pendanaan Bersama,
berdasarkan Akta Pendirian No. 43 2018 yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang
telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0056592.AH.01.01.Tahun 2018
tanggal 27 November 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0159809.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 27 November 2018 (“Akta Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang
dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”).
Perubahan terakhir Anggaran Dasar BIB adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham No. 17 tanggal 14 Desember 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang
telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0418803 tanggal 14 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0418804 tanggal 14 Desember 2020, serta telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0210228.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020 (“Akta No.
17/2020”). Berdasarkan Akta No. 17/2020, para pemegang saham BIB telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 4, 7,
11, 12, 13, 14, dan 16 Anggaran Dasar.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BIB, maksud dan tujuan BIB adalah menjalankan usaha sebagai
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek yang khusus didirikan untuk
143
memasarkan Efek Reksa Dana. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, BIB dapat melaksanakan kegiatan
lainnya yang mendukung penjualan dan pembelian kembali Reksa Dana.
Kegiatan Usaha riil yang saat ini dijalankan oleh BIB adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 24 tanggal 21 Juli 2020, yang dibuat di hadapan Chandra
Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan sebagaimana
ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0301474 tanggal 22 Juli
2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0118384.AH.01.11.Tahun
2020 tanggal 22 Juli 2020 dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 17 tanggal 14 Desember 2020, yang
dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0418803
tanggal 14 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0418804
tanggal 14 Desember 2020, serta telah didaftarkan dalam AHU-0210228.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020,
susunan Direksi dan Dewan Komisaris BIB adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
: Teddy Nuryanto Oetomo
: Dhinda Arisyiya
: Angganata Sebastian
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Muhammad Rachmat Kaimuddin
: Willix Halim
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Perseroan memulai investasi pada BIB sejak tahun 2018.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari BIB berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
No. 17 tanggal 14 Desember 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah
diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar No. AHU-AH.01.03-0418803 tanggal 14 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.03-0418804 tanggal 14 Desember 2020, serta telah didaftarkan dalam AHU0210228.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020, adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Perseroan
PT Kreatif Media Karya
PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah saham dalam portepel
Nilai Nominal Rp100.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
120.000
12.000.000.000
29.900
100
7.500
37.500
82.500
2.990.000.000
10.000.000
750.000.000
3.750.000.000
8.250.000.000
Persentase
Kepemilikan(%)
79,73
0,27
20
100
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting BIB yang berasal dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, 2019 dan 2018.
Keterangan
Total Aset Lancar
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Total Liabilitas Jangka Pendek
TOTAL LIABILITAS
TOTAL EKUITAS
2018
144
-
31 Desember
2019
2.970
10
2.980
90
90
2.890
(dalam jutaan Rupiah)
2020
52.903
10
52.913
85
85
52.827
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp49.933 juta atau 1.676% dari Rp2.980 juta pada tanggal
31 Desember 2019 menjadi Rp52.913 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh penempatan
deposito berjangka pada bank. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 berkurang sebesar Rp5 juta atau 5,5 % dari
Rp90 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp85 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan
oleh penurunan liabilitas jangka pendek. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp49.937 juta
atau 1.728% dari Rp2.890 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp52.827 juta pada tanggal 31 Desember 2020.
Peningkatan ini disebabkan oleh penambahan setoran modal pemegang saham.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.980 juta dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018
menjadi Rp2.980 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar
Rp90 juta dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp90 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total ekuitas pada
tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.890 juta dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp2.890
juta pada tanggal 31 Desember 2019. Seluruh peningkatan ini disebabkan pada tahun 2018 Perusahaan belum melakukan
kegiatan usaha.
Keterangan
31 Desember
2019
2018
LABA RUGI
Pendapatan Neto
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto Tahun Berjalan
-
(dalam jutaan Rupiah)
2020
-111
-111
-261
-62
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019
Total Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp49 juta
atau 44% dari Rp111 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp62 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018
Total Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp111 juta
dari nihil untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp111 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan oleh pada tahun 2018 Perusahan belum melakukan kegiatan usaha.
A2. PT Buka Pengadaan Indonesia (“BPI”)
PT Buka Pengadaan Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan sebagai PT Abadi Citra Indonesia, berdasarkan
Akta Pendirian No. 34 tanggal 17 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara,
yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-36270.AH.01.01.Tahun
2011 tanggal 20 Juli 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0059080.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 20 Juli 2011 (“Akta Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari
waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”).
Perubahan terakhir Anggaran Dasar BPI adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham No. 14 tanggal 8 April 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah
diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar No. AHU-AH.01.03-0229043 tanggal 13 April 2021 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada
Kemenkumham di bawah No. AHU-0066872.AH.01.11.TAHUN 2021 tanggal 13 April 2021 (“Akta No. 14/2021”).
Berdasarkan Akta No. 14/2021, para pemegang saham BPI telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 12 Anggaran
Dasar.
145
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BPI, maksud dan tujuan BPI adalah menjalankan usaha dalam bidang
perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan platform digital dengan tujuan
komersial. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, BPI dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang:
(i)
Perdagangan pada umumnya, ekspor impor, perdagangan besar, untuk hasil produksi sendiri maupun hasil produksi
pihak lain serta usaha sebagai grosir, supplier distributor, perdagangan melalui pemesanan pos atau internet
(e-commerce), perdagangan besar bahan makanan dan minuman hasil pertanian, perdagangan besar hasil pertanian
dan hewan hidup lainnya, perdagangan besar hasil perikanan, perdagangan besar hasil kehutanan dan perburuan,
perdagangan tekstil pakaian dan alas kaki, perdagangan alat tulis, hasil percetakan dan penerbitan, perdagangan
peralatan dan perlengkapan rumah tangga, perdagangan farmasi, perdagangan kosmetik, perdagangan komputer,
perlengkapan komputer dan piranti lunak, perdagangan perlengkapan elektronik dan telekomunikasi dan bagianbagiannya, perdagangan mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya, perdagangan logam dan biji logam, perdagangan
bahan dan perlengkapan bangunan, perdagangan bahan dan barang kimia dasar, perdagangan alat fotografi dan
barang optic, perdagangan alat kesehatan, laboratorium, farmasi dan kedokteran serta melakukan penyertaan modal
investasi pada perusahaan-perusahaan lain atau usaha-usaha lain.
(ii) Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce), untuk berbagai jenis barang, antara lain
makanan, minuman, tembakau, kimia, farmasi, kosmetik, alat laboratorium, tekstil, pakaian, alas kaki, barang
keperluan pribadi, barang keperluan rumah tangga dan perlengkapan dapur.
(iii) Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa, jasa konsultasi piranti lunak, jasa penyewaan gedung, jasa konsultasi
manajemen, jasa dekorasi, jasa konsultan bisnis dan broker bisnis, jasa penyewaan alat transportasi darat, jasa
penyewaan mesin, jasa pembersih, jasa administrasi kantor.
(iv) Perdagangan besar mesin industri dan mesin kantor, suku cadang serta perlengkapannya.
(v) Aktivitas konsultasi komputer dan manajemen fasilitas komputer lainnya.
(vi) Pengembangan aplikasi perdagangan melalui internet (e-commerce).
(vii) Pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan
memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari.
(viii) Pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang
diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial.
(ix) Pengoperasian platform digital dan situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha
fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet perangkat
elektronik dan/atau cara sistem lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik
salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik yaitu (i) pemesanan dan/atau (ii) pembayaran dan/atau
(iii) pengiriman atas kegiatan tersebut.
(x) Jasa situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan
untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada pengumpul
pedagang (marketplace), digital advertising, financial technology (fintech) dan on-demand online service.
Kegiatan Usaha rill yang saat ini dijalankan oleh BPI adalah berusaha dalam bidang perdagangan eceran melalui
pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial.
Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 7 tanggal 3 April 2020, yang dibuat di hadapan Chandra
Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-0028014.AH.01.02.Tahun 2020 tanggal 6 April 2020, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHUAH.01.03-0176337 tanggal 6 April 2020, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No.
AHU-0064390.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 6 April 2020, susunan Direksi dan Dewan Komisaris BPI adalah sebagai
berikut:
Direksi
Direktur
: Hita Supranjaya
Dewan Komisaris
Komisaris
: Muhammad Rachmat Kaimuddin
146
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Perseroan memulai investasi pada BPI sejak tahun 2016.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari BPI berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
No. 17 tanggal 23 Februari 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah
diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.03-0117403 tanggal 23 Februari 2021, serta telah didaftarkan dalam AHU0034543.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 23 Februari 2021, adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Perseroan
BMI
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah saham dalam portepel
Nilai Nominal Rp100.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
1.000.000
100.000.000.000
100
329.900
330.000
670.000
Persentase
Kepemilikan(%)
10.000.000
32.990.000.000
33.000.000.000
77.000.000.000
0,03
99,97
100
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting BPI yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, 2019 dan 2018.
Keterangan
Total Aset Lancar
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Total Liabilitas Jangka Pendek
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
TOTAL EKUITAS
2018
2.911
2.911
409
409
2.502
31 Desember
2019
66.713
66.713
42.760
1.721
44.481
22.232
(dalam jutaan Rupiah)
2020
63.625
63.625
66.040
914
66.954
-3.329
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 menurun sebesar Rp3.088 juta atau 4,6% dari Rp66.713 juta pada tanggal
31 Desember 2019 menjadi Rp63.625 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan
saldo kas di bank. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp22.473 juta atau 50,5% dari
Rp44.481 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp66.954 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini
disebabkan oleh peningkatan utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 berkurang sebesar Rp25.561 juta
atau 115% dari Rp22.232 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp3.329 juta pada tanggal 31 Desember 2020.
Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan rugi tahun berjalan pada tahun 2020.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp63.802 juta atau 2.192% dari Rp2.911 juta pada tanggal
31 Desember 2018 menjadi Rp66.713 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember
2019 meningkat sebesar Rp44.072 juta atau 10.775% dari Rp409 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp44.481
juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp19.730 juta atau
788% dari Rp2.502 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp22.232 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Seluruh
peningkatan ini disebabkan Perusahaan baru memulai aktivitas operasi pada akhir tahun 2018.
Keterangan
31 Desember
2019
2018
LABA RUGI
Pendapatan Neto
Laba Bruto
Laba (Rugi) Usaha
Laba (Rugi) Neto Tahun Berjalan
201
11
4
11
147
(dalam jutaan Rupiah)
271.810
4.983
-8.276
-8.061
2020
128.294
6.377
-28.874
-28.677
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019
Total Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 berkurang sebesar Rp143.516 juta atau
52,8% dari Rp271.810 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp128.294 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penjualan Perusahaan.
Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 bertambah sebesar Rp20.616 juta
atau dari Rp8.061 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp28.677 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan beban operasi perusahaan.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018
Total Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp271.609 juta atau
135129% dari Rp201 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp271.810 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan Perusahaan baru memulai aktivitas operasi
pada akhir tahun 2018.
Laba Neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 berkurang sebesar Rp8.072 juta dari Rp11 juta
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rugi Neto Rp8.061 juta untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan Perusahaan baru memulai aktivitas operasi pada akhir tahun
2018.
A3. PT Buka Mitra Indonesia (“BMI”)
PT Buka Mitra Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, berdasarkan Akta Pendirian No. 42 tanggal 22 November 2018
yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah memperoleh pengesahan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0056591.AH.01.01.TAHUN 2018 tanggal 27 November 2018 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0159806.AH.11.Tahun 2018 tanggal 27
November 2018 (“Akta Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya
disebut “Anggaran Dasar”).
Perubahan terakhir Anggaran Dasar BMI adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham No. 15 tanggal 8 April 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara,
yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0229242 tanggal 13 April 2021 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.03-0229248, keduanya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di
bawah No. AHU-0066928.AH.01.11.TAHUN 2021 tanggal 13 April 2021 (“Akta No. 15/2021”). Berdasarkan Akta No.
29/2021 dan Akta No. 15/2021, para pemegang saham BMI telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 12 ayat (1)
Anggaran Dasar.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasar ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BMI, maksud dan tujuan BMI adalah menjalankan usaha dalam bidang portal
web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial, dalam bidang perdagangan dan jasa, yaitu perdagangan eceran
melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce), jasa informasi dan jasa konsultasi manajemen, serta jasa pengolahan
data. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, BMI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
(i)
perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce) untuk berbagai jenis barang, antara lain
makanan, minuman, tembakau, kimia, farmasi, kosmetik, alat laboratorium, tekstil, pakaian, alas kaki, barang
keperluan pribadi, keperluan rumah tanggal dan perlengkapan dapur.
(ii) perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce) untuk berbagai macam barang lainnya.
(iii) kegiatan pengolahan dan tabulasi semua jenis data. Termasuk pembagian fasilitas mainframe ke klien dan penyediaan
entri data dan kegiatan pengolahan data besar (big data).
(iv) kegiatan jasa pencairan informasi atas dasar balas jasa atau kontrak.
(v) kegiatan konsultasi manajemen bisnis yang mencakup penyediaan bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha
dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya.
(vi) pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan
memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari.
148
(vii) pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang
diperbaharui secara berkala baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial.
(viii) pengoperasian platform digital dan situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha
fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet perangkat
elektronik dan/atau cara sistem lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik
salah satu, Sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik yaitu (i) pemesanan dan/atau (ii) pembayaran dan/atau
(iii) pengiriman atas kegiatan tersebut.
(ix) jasa situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan
untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada: pengumpul
pedagang (marketplace), digital advertising, financial technology (fintech) dan on demand online services.
(x) kegiatan usaha lainnya yang berhubungan dengan maksud dan tujuan BMI tersebut.
Kegiatan Usaha riil yang saat ini dijalankan oleh BMI adalah perdagangan eceran melalui media untuk barang campuran
dan portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial.
Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta No. 15/2021 yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat
Penerimaan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0229248 tanggal 13 April 2021, seluruhnya telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0066928.AH.01.11.TAHUN 2021 tanggal 13 April 2021,
susunan Direksi dan Dewan Komisaris BMI adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Dewan Komisaris
Komisaris
: Howard Nugraha Gani
: Willix Halim
: Muhammad Rachmat Kaimuddin
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Perseroan memulai investasi pada BMI sejak tahun 2018.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari BMI berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
No. 29 tanggal 29 Januari 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah
memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0006653.AH.01.02.TAHUN 2021
tanggal 2 Februari 2021 serta telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0065435 tanggal 2 Februari 2021, keduanya telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0020065.01.11.TAHUN 2021 tanggal 2
Februari 2021, adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Perseroan
BUI
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah saham dalam portepel
Nilai Nominal Rp100.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
4.296.000
429.600.000.000
1.073.900
100
1.074.000
3.222.000
149
107.390.000.000
10.000.000
107.400.000.000
322.200.000.000
Persentase
Kepemilikan(%)
99,99
0,01
100
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting BMI yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2019 dan 2020.
Keterangan
Total Aset Lancar
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Total Liabilitas Jangka Pendek
TOTAL LIABILITAS
TOTAL EKUITAS
*) Tidak diaudit
2018*
-
31 Desember
2019*
(dalam jutaan Rupiah)
2020*
2.475
10
2.485
10
10
2.475
4.506
4.506
3
3
4.503
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp2.021 juta atau 81.3% dari Rp2.485 juta pada tanggal 31
Desember 2019 menjadi Rp4.506 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan
saldo kas di bank. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 menurun sebesar Rp7 juta atau 70.% dari Rp10 juta pada
tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp3 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan
utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp2.028 juta atau 81.9% dari Rp2.475 juta
pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp4.503 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh
peningkatan modal saham.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.485 juta atau 100% dari nihil pada tanggal 31
Desember 2018 menjadi Rp2.485 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019
meningkat sebesar Rp10 juta atau 100% dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp10 juta pada tanggal 31
Desember 2019. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.475 juta atau 100% dari nihil pada
tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp2.475 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Seluruh peningkatan ini disebabkan
karena pada tahun 2018, Perusahaan belum melakukan kegiatan usaha.
Keterangan
2018
LABA RUGI
Pendapatan Neto
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto Tahun Berjalan
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
2019
-
2020
-26
-25
-23
29
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019
Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp54 juta atau
216% dari laba Rp25 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi rugi Rp29 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan beban operasi Perusahaan.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018
Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp25 juta dari nihil
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp25 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan karena pada tahun 2018, Perusahaan belum melakukan kegiatan usaha.
150
A4.
PT Buka Usaha Indonesia (“BUI”)
PT Buka Usaha Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 44 tanggal 22
November 2018 dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H.,LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah memperoleh pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0056593.AH.01.01.Tahun 2018 tanggal 27 November 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Kemenkumham”) di bawah No. AHU0159813.AH.01.11Tahun 2018 tanggal 27 November 2018 (“Akta Pendirian”), berikut perubahan-perubahan yang
dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”).
Perubahan terakhir Anggaran Dasar BUI adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham No. 13 tanggal 8 April 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah
mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0228874 tanggal 13 April
2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0066825.AH.01.11 Tahun
2021 tanggal 13 April 2021 (“Akta No. 13/2021”). Berdasarkan Akta No. 13/2021, para pemegang saham BUI telah
menyetujui perubahan ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar tentang Tugas dan Wewenang Direksi..
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BUI, maksud dan tujuan BUI adalah untuk melakukan usaha dalam bidang
perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan platform digital dengan tujuan
komersial. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, BUI dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang:
(i)
Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce), untuk berbagai jenis barang, antara lain
makanan, minuman, tembakau, kimia, farmasi, kosmetik, alat laboratorium, tekstil, pakaian, alas kaki, barang
keperluan pribadi, barang keperluan rumah tangga dan perlengkapan dapur;
(ii) Pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan
memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari;
(iii) Pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situ media yang menyediakan isi yang
diperbaharui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial.
(iv) Pengoperasian platform digital dan situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha
fasilitasi dan /atau mediasi pemindahan kepemilikan barang jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet perangkat
elektronik dan/atau cara sistem lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik
salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik yaitu (i) pemesanan dan/atau (ii) pembayaran dan/atau
(iii) pengiriman atas kegiatan tersebut;
(v) Jasa situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan
untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada: pengumpul
pedagang (marketplace), digital advertising, financial technology (fintech) dan on demand online services.
(vi) Kegiatan usaha lainnya yang berhubungan dengan maksud dan tujuan Perseroan tersebut.
Kegiatan Usaha riil yang saat ini dijalankan oleh BUI adalah perdagangan eceran melalui media untuk barang campuran.
Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 27 tanggal 21 Juli 2020 yang dibuat di hadapan
Chandra Lim, S.H., LL.M., notaris di Jakarta Utara yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0301893 tanggal 22 Juli 2020 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0118509.AH.01.11 tahun 2020 tanggal 22 Juli
2020, susunan Direksi dan Dewan Komisaris BUI adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Howard Nugraha Gani
Dewan Komisaris
Komisaris
: Muhammad Rachmat Kaimuddin
151
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Perseroan memulai investasi pada BUI sejak tahun 2018.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari BUI berdasarkan (i) Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham No. 37 tanggal 23 Oktober 2019, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang
telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0108559.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal
24 Desember 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0249897.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 24 Desember 2019 dan (ii) Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 70
tanggal 26 Desember 2019, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah
diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0379770 tanggal 30 Desember 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0252590.AH.01.11 Tahun 2019 tanggal 30 Desember 2019, adalah
sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Perseroan
BIB
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah saham dalam portepel
Nilai Nominal Rp100.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
100.000
10.000.000.000
24.900
100
25.000
75.000
Persentase
Kepemilikan(%)
2.490.000.000
10.000.000
2.500.000.000
7.500.000.000
99,60
0,40
100
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting BUI yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2019 dan 2020.
Keterangan
Total Aset Lancar
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Total Liabilitas Jangka Pendek
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
TOTAL EKUITAS
*) Tidak diaudit
2018*
-
31 Desember
2019*
(dalam jutaan Rupiah)
2.516
25
2.541
119
119
1.422
2020*
1.756
25
1.781
1.471
1.471
310
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 menurun sebesar Rp760 juta atau 30% dari Rp2.541 juta pada tanggal 31
Desember 2019 menjadi Rp1.781 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan saldo
kas di bank. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp1.352 juta atau 1.136,1% dari Rp119 juta
pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp1.471 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh
peningkatan utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 menurun sebesar Rp1.112 juta atau 78.2% dari
Rp1.422 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp310 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini
disebabkan oleh peningkatan rugi usaha pada tahun 2020.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.541 juta atau 100% dari nihil pada tanggal 31
Desember 2018 menjadi Rp2.541 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019
meningkat sebesar Rp119 juta atau 100% dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp119 juta pada tanggal 31
Desember 2019. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp1.422 juta atau 100% dari nihil pada
tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp1.422 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Seluruh peningkatan ini disebabkan
karena pada tahun 2018, Perusahaan belum melakukan kegiatan usaha.
152
Keterangan
2018
LABA RUGI
Pendapatan Neto
Laba (rugi) Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto Tahun Berjalan
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
2019
-
2020
1.056
7
-65
-78
1.161
-387
-2.144
-2.112
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019
Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp2.034 juta
atau 2.607% dari Rp78 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp2.112 juta peruntuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan beban
penjualan dan pemasaran pada tahun 2020.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018
Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp78 juta dari
nihil untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp78 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan oleh karena pada tahun 2018, Perusahaan belum melakukan kegiatan
usaha.
A5. Five Jack Co. Ltd.
Five Jack Co. Ltd., berkedudukan di Korea Selatan, mulai beroperasi tanggal 06 Mei 2013 dan terdaftar tanggal 07 Mei
2013, berdasarkan Corporate Registry no. 4094-AAVA-EQGF, yang diterbitkan oleh Registration office of Seoul Central
District Court pada tanggal 10 Maret 2021.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Articles of Association tertanggal 6 Desember 2016, Five Jack Co. Ltd. melaksanakan kegiatan
usaha dalam bidang:
i.
Pengembangan perangkat lunak
ii.
Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan konten multimedia perangkat lunak dan midi-soft
iii.
Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan pengolahan data, database, bisnis telekomunikasi bernilai tambah
(termasuk pengoperasian e-commerce)
iv.
Produksi, distribusi dan perdagangan CD-ROM terkait dengan kegiatan bisnis di atas
v.
Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan layanan Internet
vi.
Perencanaan pertunjukan dan menjalankan agensi acara
vii.
Pengembangan dan pendistribusian program siaran
viii.
Manajemen entertainment dan agensi
ix.
Perencanaan, produksi, impor dan penyediaan film, musik, dan animasi
x.
Produksi iklan dan pengoperasian biro iklan
xi.
Pengaturan untuk konser dalam atau luar negeri dan penempatan pekerjaan untuk entertainer
xii.
Pelatihan dan pengarahan entertainer
xiii.
Bisnis penerbitan, perdagangan dan ritel
xiv.
Bisnis hak publikasi dalam dan luar negeri
xv.
Bisnis portal internet hiburan yang komprehensif
xvi.
Semua bisnis lain sesuai dengan sub-paragraf di atas
Kegiatan Usaha riil yang saat ini dijalankan oleh Five Jack Co. Ltd. adalah merupakan perusahaan induk (holding
company).
153
Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan corporate registry no. 4094-AAVA-EQGF yang diterbitkan oleh Registration office of Seoul Central District
Court pada tanggal 10 Maret 2021, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Five Jack Co. Ltd. adalah sebagai berikut:
Direksi
Ketua Direktur
: Kim Sung Jin
Direktur
Non-Eksekutif Direktur
Non-Eksekutif Direktur
Dewan Komisaris
Komisaris
: Doe Jae Yoon
: Jae Yeob Kim*
: In Ae Song*
:-
*) Berdasarkan surat pengunduran diri tanggal 30 April 2021, Jae Yeob Kim dan In Ae Song mengundurkan diri dari jabatan
direktur Five Jack Co. Ltd.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Perseroan memulai investasi pada Five Jack Co. Ltd. sejak tahun 2021.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari Five Jack Co. Ltd. berdasarkan Corporate Registry no. 4094AAVA-EQGF, yang diterbitkan oleh Registration office of Seoul Central District Court pada tanggal 10 Maret 2021, dan
daftar pemegang saham Five Jack Co. Ltd. tanggal 30 April 2021 adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Nilai Nominal KRW 100 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (KRW)
1.000.000
100.000.000
Persentase Kepemilikan(%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Perseroan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah saham dalam portepel
82.815
82.815
917.185
8.281.500
8.281.500
91.718.500
100
100
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting FJ yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2019 dan 2020.
Keterangan
Total Aset Lancar
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Total Liabilitas Jangka Pendek
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
TOTAL EKUITAS
2018
9.451
221
9.672
3.424
474
3.899
5.773
31 Desember
2019
10.289
258
10.547
6.073
438
6.511
4.036
(dalam jutaan Rupiah)
2020
15.093
229
15.322
11.018
473
11.491
3.831
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp4.775 juta atau 45,3% dari Rp10.547 juta pada tanggal
31 Desember 2019 menjadi Rp15.322 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan
saldo kas di bank. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp4.980 juta atau 76,5% dari
Rp6.511 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp11.491 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini
disebabkan oleh peningkatan di utang lain-lain. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 menurun sebesar Rp205 juta
154
atau 5,1% dari Rp4.036 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp3.831 juta pada tanggal 31 Desember 2020.
Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan kerugian selisih kurs.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp875 juta atau 9,0% dari Rp9.672 juta pada tanggal 31
Desember 2018 menjadi Rp10.547 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan di
piutang usaha. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.612 juta atau 67,0% dari Rp3.899
juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp6.511 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan
oleh peningkatan di utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp1.737 juta atau 30,1%
dari Rp5.773 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp4.036 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini
disebabkan oleh peningkatan laba ditahan.
Keterangan
31 Desember
2019
2018
LABA RUGI
Pendapatan Neto
Laba Bruto
Laba / (Rugi) Usaha
Laba / (Rugi) Neto Tahun Berjalan
5.783
4.169
-3.504
-3.525
15.945
7.071
-1.738
-1.522
(dalam jutaan Rupiah)
2020
26.183
14.778
39
20
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019
Laba Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp1.541 juta
atau 101,3% dari Rugi Neto Rp1.522 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Laba Neto
Rp20 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pada
laba bruto.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018
Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp2.003 juta atau
56,8% dari Rugi Neto Rp3.525 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rugi Neto Rp1.522
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan di beban
penjualan dan pemasaran.
A6. PT Five Jack (“Five Jack Indonesia”)
PT Five Jack, berkedudukan di Jakarta Barat, berdasarkan Akta Pendirian No. 01 tanggal 3 Mei 2013, yang dibuat di
hadapan Susilawati Aliwarga, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-26611.AH.01.01.TAHUN 2013 tanggal 17 Mei 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0045674.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 17 Mei 2013 (“Akta
Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran
Dasar”).
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Five Jack Indonesia adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 48 tanggal 25 November 2019, yang dibuat di hadapan Petrus Suandi Halim, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0099412.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 28 November 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada
Kemenkumham di bawah No. AHU-0230129.01.11.TAHUN 2019 tanggal 28 November 2019 (“Akta No. 48/2019”).
Berdasarkan Akta No. 48/2019, para pemegang saham Five Jack Indonesia telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 3
Anggaran Dasar dalam rangka memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No.
24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, dan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Indonesia, dalam hal ini OSS, yang mengatur bahwa maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
terbatas yang tercantum dalam anggaran dasar perseroan terbatas tersebut wajib sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) 2017.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Five Jack Indonesia, maksud dan tujuan Five Jack ialah menjalankan
usaha dalam bidang: (i) Aktivitas Jasa Informasi, (ii) Telekomunikasi, (iii) Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer dan
Kegiatan yang berhubungan dengan itu, dan (iv) Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi dan Dana Pensiun. Untuk
155
mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Five Jack dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: (i) Portal
Web dan/atau Platform Digital Tanpa Tujuan Komersial, (ii) Portal Web dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial,
(iii) Jasa Multimedia Lainnya, (iv) Aktivitas Pengembangan Aplikasi Perdagangan Melalui Internet (E-Commerce), dan (v)
Aktivitas Jasa Keuangan Lainnya, Bukan Asuransi dan Dana Pensiun.
Kegiatan Usaha riil yang saat ini dijalankan oleh Five Jack adalah berusaha dalam bidang portal web dan/atau platform
digital dengan tujuan komersial.
Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta No. 48/2019 yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat
Penerimaan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0301662 tanggal 22 Juli 2020, seluruhnya telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0118450.AH.01.11.TAHUN 2020 tanggal 22 Juli 2020,
susunan Direksi dan Dewan Komisaris Five Jack Indonesia adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Dewan Komisaris
Komisaris
: Kim Sung Jin
: Doh Jaeyoun
: Muhammad Virdienash Haqmal
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Perseroan melakukan investasi pada Five Jack Indonesia sejak tahun 2021.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari Five Jack Indonesia berdasarkan (i) Akta Pendirian, (ii) Akta
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 04 tanggal 5 Juli 2017, yang dibuat di hadapan Susilawati Aliwarga,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0014585.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 18 Juli 2017 serta telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata
dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0153521 tanggal 18 Juli 2017 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0087176.01.11.TAHUN 2019 tanggal 18
Juli 2017, (iii) Akta No. 48/2019, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat
Penerimaan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0366059 tanggal 28 November 2019 serta telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-230129.AH.01.11.TAHUN 2019 tanggal 28 November
2019, dan (iv) Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 114 tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan
Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam
Surat Penerimaan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-02889778 tanggal 4 Mei 2021 serta telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0082964.AH.01.11.TAHUN 2021 tanggal 4 Mei 2021,
adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Five Jack Co., Ltd
BMI
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah saham dalam portepel
Nilai Nominal Rp9.756,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
1.200.000
11.707.200.000
797.000
8.100
805.100
394.900
156
7.775.532.000
79.023.600
7.584.555.600
3.852.644.400
Persentase
Kepemilikan(%)
99
1
100
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting FJ Indonesia yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2019 dan 2020.
Keterangan
Total Aset Lancar
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Total Liabilitas Jangka Pendek
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
TOTAL EKUITAS
2018
8.148
146
8.295
3.096
9.270
12.366
-4.072
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
2019
7.963
192
8.155
4.265
8.369
12.634
-4.479
2020
13.783
156
13.939
9.017
8.369
17.386
-3.447
Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019
Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp5.784 juta atau 70.9% dari Rp8.155 juta pada tanggal
31 Desember 2019 menjadi Rp13.939 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan
Aset Lancar sebesar 73.1%. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp4.752 juta atau 37.6%
dari Rp12.634 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp17.386 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan
ini disebabkan oleh kenaikan di utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp1.032
juta atau 23,0% dari defisit Rp4.479 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi defisit Rp3.447 juta pada tanggal 31
Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan di pendapatan tahun berjalan.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018
Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp140 juta atau 1,7% dari Rp8.295 juta pada tanggal
31 Desember 2018 menjadi Rp8.155 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya Aset
Lancar sebesar 2,3%. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp267 juta atau 2,2% dari
Rp12.366 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp12.634 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini
disebabkan oleh kenaikan utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp407 juta atau
10,0% dari defisit Rp4.072 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi defisit Rp4.479 juta pada tanggal 31 Desember
2019. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan di akumulasi defisit.
Keterangan
31 Desember
2019
2018
LABA RUGI
Pendapatan Neto
Laba Bruto
Laba / (Rugi) Usaha
Laba / (Rugi) Neto Tahun Berjalan
4.040
4.040
-879
-927
15.838
6.867
-592
-407
(dalam jutaan Rupiah)
2020
24.467
13.651
1.104
1.032
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019
Pendapatan Neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp8.630 juta atau 54,5%
dari Rp15.838 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp24.467 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pemasukan pemasaran.
Laba Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp1.439 juta
atau 353,5% dari Rugi Neto Rp407 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Laba Neto
Rp1.032 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan
pendapatan .
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018
Pendapatan Neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp11.797 juta atau
292,0% dari Rp4.040 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp15.838 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan di pemasukan pemasaran.
157
Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp520 juta atau
56,1% dari Rugi Neto Rp927 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rugi Neto Rp407
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan.
A7. Bukalapak Pte. Ltd. (“BLSG”)
Bukalapak Pte. Ltd., berkedudukan di Singapura, didirikan pada tanggal 16 Maret 2021 berdasarkan Constitution of
Bukalapak Pte. Ltd. tanggal 16 Maret 2021.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan Business Profile tertanggal 16 Maret 2021 yang diterbitkan oleh Accounting and Corporate Regulatory
Authority Singapura, Bukalapak Pte. Ltd. melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang konsultasi teknologi informasi.
BLSG belum beroperasi secara komersil.
Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Business Profile tertanggal 16 Maret 2021 yang diterbitkan oleh Accounting and Corporate Regulatory
Authority Singapura, susunan pengurus Bukalapak Pte. Ltd. adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Willix Halim
Direktur
: Ng Geok Lan
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Perseroan melakukan investasi pada Bukalapak Pte. Ltd. sejak tahun 2021.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari Bukalapak Pte. Ltd. berdasarkan Business Profile tertanggal 16
Maret 2021 yang diterbitkan oleh Accounting and Corporate Regulatory Authority Singapura, adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal SGD 1 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (SGD)
Keterangan
-
-
300.000
300.000
-
300.000
300.000
-
Modal Dasar
Persentase Kepemilikan(%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Perseroan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah saham dalam portepel
12.
100
100
Keterangan Mengenai Aset Tetap Penting Yang Dimiliki dan/atau Dikuasai Perseroan dan Entitas Anak
Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki aset tetap untuk menjalankan kegiatan usahanya.
13.
Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
Perseroan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak afiliasi untuk mendukung kegiatan operasional masingmasing Perseroan dan Entitas Anak dimana transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan
yang wajar (arm’s length). Seluruh transaksi afiliasi yang akan dilakukan oleh Perseroan di masa mendatang tetap akan
dilakukan secara wajar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berikut merupakan transaksi antara Perseroan dan Entitas Anak dengan pihak afiliasi sebagai berikut antara lain:
No.
1.
Perjanjian
Perjanjian
Kerjasama
Usaha tanggal 7 Juni 2021
a.
b.
Para Pihak
Perseroan; dan
PT Elang
Andalan
Nusantara
(“EAN”).
Sifat/Hubungan Afiliasi:
Kesamaan anggota
Direksi atau Dewan
Ruang Lingkup Perjanjian
Para pihak bermaksud untuk bekerjasama
melaksanakan layanan tertentu oleh platform
Dana untuk Perseroan. EAN ditunjuk oleh
Perseroan untuk menjadi penyedia layanan
pembayaran utama untuk platform Perseroan.
Layanan yang dimaksud terdiri dari pelayanan
pembayaran sebagai berikut:
a.
Layanan
158
Payment Gateway
Debit
Jangka Waktu
Berlaku akan terus berlaku sampai
salah satu pihak mengakhiri
perjanjian dengan menyampaikan
pemberitahuan tertulis terlebih
dahulu kepada pihak lainnya atas
pengakhiran perjanjian.
No.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perjanjian
Perjanjian Kerja Sama
Nomor
238/BLSS/VP/PKS/II/2020 tanggal
12 Februari 2020
Perjanjian
Kerjasama
tentang Penjualan Produk
Telkomsel No. 1099/BLTELKOMSELSAKALAGUNA/VP/PKS/IX/
2019
sebagaimana
diperpanjang berdasarkan
Surat
Telkomsel
No.
178/LG.01/SU-01/VII/2020
tanggal 20 Juli 2020
Perjanjian Kolaborasi Digital
tanggal 9 Januari 2021
Perjanjian Kerja Sama
tentang
Penyediaan
Platform Untuk Penawaran
dan Penjualan efek Reksa
Dana
No.
756/BLBIB/IS/PKS/IX/2020 tanggal
30 September 2020
Perjanjian Pinjam Pakai
Ruangan
kantor
No.
839/BLBIB/TLT/PKS/V/2020
tanggal 15 Mei 2020
sebagaimana
diubah
dengan
Amandemen
Pertama Perjanjian Pinjam
Pakai Ruangan kantor No.
1058/BLBIB/IS/AMD1/VI/2020
tanggal 25 Juni 2020
Perjanjian Pinjam Pakai
Ruangan
kantor
No.
1214/BLBMI/TFM/PKS/VIII/2020
tanggal tanggal 6 Agustus
2020
Para Pihak
Komisaris
a.
b.
Perseroan; dan
PT Sakalaguna
Semesta
(“Sakalaguna”).
Sifat/Hubungan Afiliasi:
Afiliasi dari Pemegang
Saham Utama, yaitu
PT Kreatif Media Karya
a.
Perseroan;
b.
Sakalaguna; dan
c.
PT
Telekomunikasi
Selular
(“Telkomsel”)
Sifat/Hubungan Afiliasi:
Afiliasi dari Pemegang
Saham Utama, yaitu
PT Kreatif Media Karya
a.
Perseroan; dan
b.
PT Vidio Dot
Com (“Vidio”).
Sifat/Hubungan Afiliasi:
Afiliasi dari Pemegang
Saham Utama, yaitu
PT Kreatif Media Karya
a.
Perseroan; dan
b.
BIB.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
BIB merupakan
perusahaan terkendali
Perseroan.
a.
b.
Perseroan; dan
BIB.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
BIB merupakan
perusahaan terkendali
Perseroan.
a.
b.
Perseroan; dan
BMI.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
BMI merupakan
perusahaan terkendali
Perseroan.
Ruang Lingkup Perjanjian
Langsung dan Layanan Payment
Gateway Kartu Debit;
b.
Layanan Payment Gateway Kartu
Kredit; dan
c.
Layanan Pembayaran Dompet Digital.
Para Pihak sepakat untuk mengadakan kerja
sama penyediaan platform untuk pemasaran
dan penjualan produk non-fisik/tidak berwujud
yang disediakan oleh Sakalaguna dan
ditawarkan kepada pengguna yaitu termasuk
namun tidak terbatas pada pulsa, paket data,
tagihan listrik, token listrik, tagihan BPKS,
tagihan air Perusahaan Daerah Air Minum,
mobile post paid melalui Platform Bukalapak.
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama dimana Sakalaguna bertindak sebagai
pendukung dana dan kesisteman bagi
Perseroan untuk menjadi mitra penjualan
produk Telkomsel.
Jangka Waktu
Berlaku sampai dengan tanggal 12
Februari 2021 dan diperpanjang
secara otomatis sampai diakhiri
oleh para pihak.
Berlaku sejak 1 Oktober 2019
sampai dengan 31 September
2021.
Perseroan dan Vidio bermaksud untuk
mengadakan kerjasama yang bertujuan untuk
mana para pihak dapat mengelola dan
memproses sumber daya platform digital yang
disebutkan dalam Perjanjian.
Berlaku sampai dengan tanggal 31
Desember 2025.
Para Pihak sepakat melakukan kerja sama
dalam penyediaan platform, yakni situs resmi
Perseroan www.bukalapak.com termasuk
seluruh microsite resmi dan aplikasi gawai
resmi Bukalapak (berbasis Android, iOS, dan
aplikasi lainnya) yang diakses melalui
perangkat komputer dan/atau perangkat
seluler pengguna (“Platform Bukalapak”),
khususnya melalui fitur yang tersedia di
Platform Bukalapak dimana pengguna dapat
melakukan transaksi efek reksa dana sesuai
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di
Platform Bukalapak dan hukum yang berlaku,
dimana BIB akan melakukan penawaran dan
penjualan produk reksa dana dengan rincian
di bawah ini, dimana daftar tersebut dapat
diubah dari waktu ke waktu, dengan
menghapus,
menambahkan,
dan/atau
menyesuaikan nama reksa dana yang
disepakati oleh BIB dan Perseroan.
Para pihak sepakat dan setuju bahwa
Perseroan bersedia memberikan izin
peminjaman dan pemanfaatan Sebagian
ruang di lantai 22 Gedung Metropolitan, Jl. R.
A. Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat,
Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan,
DKI
Jakarta
–
12430
(“Gedung
Metropolitan”) untuk kegiatan operasional
bisnis BIB.
Berlaku sampai dengan tanggal 29
September 2021.
Para pihak sepakat dan setuju bahwa
Perseroan bersedia memberikan izin
peminjaman dan pemanfaatan Sebagian
ruang di lantai 22 Gedung Metropolitan untuk
kegiatan operasional bisnis BMI.
Berlaku selama perjanjian sewa
antara Perseroan dan MD atas
unit kantor di lantai 22 Gedung
Metropolitan masih berlaku.
159
Berlaku selama perjanjian sewa
antara Perseroan dan PT
Metropolitan Development (“MD”)
atas unit kantor di lantai 22
Gedung
Metropolitan
masih
berlaku
No.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Perjanjian
Perjanjian Pinjam Pakai
Ruangan
kantor
No.
1215/BLBUI/TFM/PKS/VIII/2020
tanggal 6 Agustus 2020
Perjanjian Pengadaan dan
Pembelian Barang tanggal
24 Juli 2020
Perjanjian Kerja Sama
antara PT Bukalapak.com
dan PT Liputan Enam Dot
Com tentang Penyediaan
Platform Konten Berita
Pilihan
di
Platform
Bukalapak Nomor 720/BLLEDC/VP/PKS/VO/2019
tanggal 20 Juni 2019
Perjanjian Pengadaan dan
Pembelian Barang tanggal
4 Juni 2020
Perjanjian Kerjasama No.
007/BMI-SGS/PKS/II/2021
tanggal 1 Januari 2021
Perjanjian
Antar
Perusahaan
2059/BLBPI/Finance/PKS/XII/2020
tanggal 30 Desember 2020
Perjanjian
Antar
Perusahaan
2056/BLBIB/Finance/PKS/XII/2020
tanggal 30 Desember 2020
Perjanjian
Antar
Perusahaan
2057/BLBMI/Finance/PKS/XII/2020
tanggal 30 Desember 2020
Perjanjian
Antar
Perusahaan
2058/BLBUI/Finance/PKS/XII/2020
tanggal 30 Desember 2020
a.
b.
Para Pihak
Perseroan; dan
BUI.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
BUI merupakan
perusahaan terkendali
Perseroan.
a.
Perseroan; dan
b.
BPI.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
BPI merupakan
perusahaan terkendali
Perseroan.
a.
b.
Perseroan; dan
PT Liputan Enam
Dot Com
(“Liputan
Enam”).
Sifat/Hubungan Afiliasi:
Afiliasi dari Pemegang
Saham Utama, yaitu
PT Kreatif Media Karya
a.
BPI; dan
b.
PT Unggul
Pratama Medika
(“UPM”).
Sifat/Hubungan Afiliasi:
Afiliasi dari Pemegang
Saham Utama
a.
BMI; dan
b.
Sakalaguna.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
Afiliasi dari Pemegang
Saham Utama, yaitu
PT Kreatif Media Karya
a.
Perseroan; dan
b. BPI.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
BPI merupakan
perusahaan terkendali
Perseroan.
a.
Perseroan; dan
b. BIB.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
BIB merupakan
perusahaan terkendali
Perseroan.
a. Perseroan; dan
b. BMI.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
BMI merupakan
perusahaan terkendali
Perseroan.
a.
Perseroan; dan
b.
BUI.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
BUI merupakan
perusahaan terkendali
Ruang Lingkup Perjanjian
Para pihak sepakat dan setuju bahwa
Perseroan bersedia memberikan izin
peminjaman dan pemanfaatan Sebagian
ruang di lantai 22 Gedung Metropolitan untuk
kegiatan operasional bisnis BUI.
Jangka Waktu
Berlaku selama perjanjian sewa
antara Perseroan dan MD atas
unit kantor di lantai 22 Gedung
Metropolitan masih berlaku.
BPI sepakat untuk menyediakan dan membeli
barang yang dipesan oleh Perseroan, yang
seluruh prosesnya dilaksanakan melalui situs
resmi Perseroan termasuk seluruh microsite
resmi yang digunakan dalam satu kesatuan
untuk tujuan penyediaan barang dan/atau
jasa. Barang yang dapat disediakan oleh BPI
kepada Perseroan adalah barang-barang
yang tercantum dalam purchase order yang
diterbitkan Perseroan dan merupakan
kesepakatan dengan BPI. Seluruh barang
yang dapat dipesan oleh konsumen retail
melalui platform Bukalapak dapat disediakan
oleh BPI.
Berlaku sampai dengan tanggal 24
Juli 2021 dan diperpanjang secara
otomatis untuk jangka waktu yang
sama kecuali ditentukan lain oleh
Para Pihak.
Bukalapak dalam hal ini berlaku sebagai
penyedia platform bagi Liputan Enam untuk
menampilkan konten-konten berita milik
Liputan Enam bagi para pengguna Perseroan.
Perjanjian ini berlaku selama satu
tahun sejak 20 Juni 2019 sampai
dengan 20 Juni 2020 dan
diperpanjang secara otomatis
untuk jangka waktu yang sama
kecuali ditentukan lain oleh Para
Pihak.
Penyediaan barang dan/atau jasa oleh BPI
difasilitasi melalui platform dan BPI
mengirimkan barang dan/atau jasa serta
melengkapi dengan surat jalan kepada
pelanggan.
Berlaku sampai dengan tanggal 4
Juni 2021 dan diperpanjang
secara otomatis untuk jangka
waktu yang sama kecuali
ditentukan lain oleh Para Pihak.
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama dalam penyelenggaraan penyedia
produk pada Platform Perseroan selama
jangka waktu perjanjian
Berlaku selama 1 tahun sejak
tanggal 1 Januari 2021 atau
sampai dengan tanggal 1 Januari
2022.
Perseroan akan mengalokasikan biaya dan
pengeluaran tertentu kepada BPI sebagai
salah satu afiliasinya untuk mendukung
departemen atau fungsi layanan tertentu,
yang departemen atau fungsinya diperlukan
atau bermanfaat bagi BPI.
Perjanjian berlangsung selama 12
bulan sejak tanggal efektif
(1 Januari 2021) dan akan
otomatis diperpanjang jika salah
satu pihak tidak mengakhiri
perjanjian.
Perseroan akan mengalokasikan biaya dan
pengeluaran tertentu kepada BIB sebagai
salah satu afiliasinya untuk mendukung
departemen atau fungsi layanan tertentu,
yang departemen atau fungsinya diperlukan
atau bermanfaat bagi BIB.
Perjanjian berlangsung selama 12
bulan sejak tanggal efektif
(1 Januari 2021) dan akan
otomatis diperpanjang jika salah
satu pihak tidak mengakhiri
perjanjian.
Perseroan akan mengalokasikan biaya dan
pengeluaran tertentu kepada BMI sebagai
salah satu afiliasinya untuk mendukung
departemen atau fungsi layanan tertentu,
yang departemen atau fungsinya diperlukan
atau bermanfaat bagi BMI.
Perjanjian berlangsung selama 12
bulan sejak tanggal efektif
(1 Januari 2021) dan akan
otomatis diperpanjang jika salah
satu pihak tidak mengakhiri
perjanjian.
Perseroan akan mengalokasikan biaya dan
pengeluaran tertentu kepada BUI sebagai
salah satu afiliasinya untuk mendukung
departemen atau fungsi layanan tertentu,
yang departemen atau fungsinya diperlukan
atau bermanfaat bagi BUI.
Perjanjian berlangsung selama 12
bulan sejak tanggal efektif
(1 Januari 2021) dan akan
otomatis diperpanjang jika salah
satu pihak tidak mengakhiri
perjanjian.
160
No.
17.
18.
19.
Perjanjian
Surat Pinjaman tentang
Perpanjangan
Masa
Berlaku Utang tanggal 11
Desember
2019
sebagaimana
diubah
beberapa kali, terkahir
berdasarkan
Perubahan
dan Pernyataan Kembali
Perjanjian
Pembiayaan
tanggal 2 Juni 2021
Surat
Perjanjian
No.
001/FJ-MJ/IV/2021 tanggal
9 April 2021
Perjanjian Jasa Layanan
Media tanggal 7 Juni 2021
Para Pihak
Perseroan.
a.
Five Jack Co.
Ltd.; dan
b.
Five Jack
Indonesia.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
2 perusahaan yang
dikendalikan, baik
langsung maupun tidak
langsung, oleh pihak
yang sama.
a.
Five Jack Co.
Ltd.; dan
b.
Five Jack
Indonesia.
Sifat/Hubungan Afiliasi:
2 perusahaan yang
dikendalikan, baik
langsung maupun tidak
langsung, oleh pihak
yang sama.
a. Perseroan; dan
b. PT Surya Citra
Televisi (“SCTV”).
Sifat/Hubungan Afiliasi:
Afiliasi dari Pemegang
Saham Utama, yaitu
PT Kreatif Media Karya
20.
Perjanjian Jasa Layanan
Media tanggal 7 Juni 2021
a.
b.
Perseroan; dan
PT Indosiar
Visual Mandiri
(“Indosiar”).
Sifat/Hubungan Afiliasi:
Afiliasi dari Pemegang
Saham Utama, yaitu
PT Kreatif Media Karya
21.
Perjanjian
Kerjasama
tentang
Pembayaran
Kembali Layanan Datadog
No.
82/BLVidio.com/Tech/PKS/IV/202
1 tanggal 7 Mei 2021
a.
b.
Perseroan; dan
PT Vidio Dot
Com (“Vidio”).
Sifat/Hubungan Afiliasi:
Afiliasi dari Pemegang
Saham Utama, yaitu
PT Kreatif Media Karya
Ruang Lingkup Perjanjian
Jangka Waktu
Five Jack Co. Ltd., selaku kreditur telah setuju
untuk
memberikan
pinjaman-pinjaman
sebagaimana diatur dalam perjanjian kepada
dan Five Jack Indonesia selaku debitor telah
setuju untuk menerima pinjaman-pinjaman
tersebut dari Five Jack Co. Ltd.
Jatuh tempo atas pinjamanpinjaman berdasarkan perjanjian
adalah pada tanggal 22 Desember
2022.
Five Jack Co. Ltd., selaku pemilik merek
“ITEMKU”
yang
terdaftar
dalam
Kemenkumham memberikan kuasa penuh
kepada Five Jack Indonesia untuk pemakaian
dan penggunaan merek “ITEMKU” tanpa
adanya batasan maupun aturan dalam
penggunaannya.
Tidak diatur, namun masa berlaku
merek “ITEMKU” adalah sampai
dengan tanggal 1 Oktober 2024.
Perseroan bermaksud untuk menggunakan
jasa mengiklankan produk dan layanan
melalui stasiun televisi free to air yang
disediakan oleh SCTV berdasarkan ketentuan
tarif yang berlaku (rate card) yang disepakati
dan permintaan berdasarkan purchase order
dari Perseroan kepada SCTV. Ketentuan ini
tidak membatasi Perseroan dan anak
perusahaannya untuk menggunakan stasiun
televisi lainnya dalam hal Perseroan menilai
stasiun televisi SCTV tidak sesuai untuk
tujuan tertentu dari Perseroan dan/atau anak
perusahaannya termasuk dalam hal stasiun
SCTV
tidak
dapat
memberikan
pertanggungan yang disyaratkan oleh
Perseroan dan/atau anak perusahaannya
yang relevan.
Berlaku sampai dengan tanggal
7 Juni 2026.
Perseroan bermaksud untuk menggunakan
jasa mengiklankan produk dan layanan
melalui stasiun televisi free to air yang
disediakan oleh Indosiar berdasarkan
ketentuan tarif yang berlaku (rate card) yang
disepakati dan permintaan berdasarkan
purchase order dari Perseroan kepada
Indosiar. Ketentuan ini tidak membatasi
Perseroan dan anak perusahaannya untuk
menggunakan stasiun televisi lainnya dalam
hal Perseroan menilai stasiun televisi Indosiar
tidak sesuai untuk tujuan tertentu dari
Perseroan dan/atau anak perusahaannya
termasuk dalam hal stasiun Indosiar tidak
dapat memberikan pertanggungan yang
disyaratkan oleh Perseroan dan/atau anak
perusahaannya yang relevan.
Berlaku sampai dengan tanggal
7 Juni 2026.
Perseroan dan Vidio bermaksud untuk
mengadakan kerjasama dimana Datadog
turut dan berhak menggunakan layanan
manajemen konsol yang disediakan oleh
Datadog Inc kepada Perseroan berdasarkan
Order Form No. Q-179726 tertanggal 26
Februari 2021 (“Layanan Datadog”).
VIDIO.COM sepakat akan melakukan
pembayaran kembali kepada Perseroan
setiap bulannya sehubungan dengan
Layanan Datadog yang telah digunakan.
Berlaku sejak tanggal 7 Mei 2021
sampai dengan 7 Mei 2026.
161
14.
Transaksi dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Entitas Anak telah membuat dan menandatangani perjanjianperjanjian penting dengan pihak ketiga sebagai berikut:
No.
I.
A.
1.
Perjanjian
Perseroan
Perjanjian Sewa
Perjanjian Sewa Menyewa
No.
MD/Legal/PSM/072/IV/2019
tanggal 18 April 2019
2.
Para Pihak
a.
b.
Perseroan; dan
PT
Metropolitan
Development (“MD”).
Perjanjian Sewa Menyewa
No.
261/BLIN/PCR/PKS/VIII/2019
tanggal 29 Agustus 2019
a.
b.
Perseroan; dan
PT Infracell Nusantara
(“Infracell”).
3.
Perjanjian Sewa Menyewa
No.
317/BLIMP/PCR/PKS/XI/2019
tanggal 14 Mei 2019
a.
b.
Perseroan; dan
PT Intertel Media
Prima (“IMP”).
4.
Perjanjian Sewa Menyewa
No.
262/BLIN/PCR/PKS/VIII/2019
tanggal 29 Agustus 2019
sebagaimana
diubah
dengan Amandemen No.
922/BLBLJ/PCR/AMD1/VI/2020
tanggal 3 Juni 2020
a.
b.
Perseroan; dan
PT Bandaloka Jaya
(“BLJ”).
5.
Akta Perjanjian Sewa
Menyewa Nomor 34 tanggal
11 Juli 2018 sebagaimana
a.
b.
Perseroan; dan
Louis William
Natawijaya (“LMI”).
Ruang Lingkup Perjanjian
Jangka Waktu
MD sebagai pemilik dari bangunan kantor
yang didirikan di atas tanah seluas 9.885
m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan
No. 2534 yang terletak di Jl. R.A Kartini
Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat,
Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. MD
bermaksud untuk menyewakan ruang (ruang) kantor dengan total luas sebesar
9.143,70 m2 yang terletak di Bangunan
pada Lantai 3 unit C seluas 367,46 m2,
Lantai 5 unit A, B, C, D, E, dan F seluas
1.911,57 m2, Lantai 6 unit A, B, C, D, E
dan F seluas 1.911,57 m2, Lantai unit A,
B, C, D, E, dan F seluas 1.911,57 m2,
Lantai 10 unit A, B, C, D, dan F seluas
1698,64 m2, dan Lantai 22 unit C, D, E,
dan F seluas 1.342,89 m2, kepada
Perseroan.
Infracell sebagai pemilik dari bangunan
kantor yang didirikan di atas tanah seluas
9.885 m2 dengan Sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 2534 yang terletak di Jl.
R.A Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak
Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta
Selatan. IN bermaksud untuk menyewakan
ruang (-ruang) kantor dengan total luas
sebesar 1.931,94 m2 yang terletak pada
Bangunan pada Lantai 16 unit A, B, C, D,
E, dan F sebagaimana diuraikan dalam
Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB)
Unit Rumah Susun Komersial Campuran
Nomor 1 tertanggal 2 September 2015
kepada Perseroan.
IMP sebagai pemilik dari bangunan kantor
yang didirikan di atas tanah seluas 9.885
m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan
No. 2534 yang terletak di Jl. R.A Kartini
Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat,
Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. IMP
bermaksud untuk menyewakan ruang (ruang) kantor dengan total luas sebesar
1.931,94 m2 yang terletak pada Bangunan
pada Lantai 15A unit A, B, C, D, E dan F,
sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian
Pengikatan Jual Beli (PPJB) Unit Rumah
Susun Komersial Campuran No. 1 Tanggal
2 Oktober 2019 kepada Perseroan.
BLJ sebagai pemilik dari bangunan kantor
yang didirikan di atas tanah seluas 9.885
m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan
No. 2534 yang terletak di Jl. R.A Kartini
Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat,
Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. BLJ
bermaksud untuk menyewakan ruang (ruang) kantor dengan total luas sebesar
1859,94 m2 yang terletak pada Bangunan
pada Lantai 17 unit A, B, C, D, E dan F,
sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian
Pengikatan Jual Beli (PPJB) Unit Rumah
Susun Komersial Campuran No. 3 Tanggal
2 September 2015 kepada Perseroan.
LMN sebagai pemilik dari bangunan yang
didirikan di atas tanah seluas 1.746 m2
dengan Sertifikat Hak Milik nomor 416
Berlaku sampai dengan tanggal
17 September 2024.
162
Berlaku sampai dengan tanggal
30 April 2025.
Berlaku sampai dengan tanggal
30 April 2025.
Berlaku sampai dengan tanggal
30 April 2025.
Berlaku sampai dengan tanggal
11 Oktober 2021.
No.
Perjanjian
diubah dengan Akta
Addendum Perjanjian Sewa
Menyewa Nomor 28 tanggal
12 Nopember 2018,
keduanya dibuat di
hadapan Risdiyani Tandi,
S.H., notaris di Kota
Bandung
6.
Perjanjian Sewa Menyewa
No.
573/BLKAPML/HCM/PKS/IV/2017
tanggal 3 April 2017
sebagaimana
diubah
terakhir dengan Addendum
Ketiga Nomor 2134/BLKAPML/TFM/ADD3/III/2021
tanggal 1 Maret 2021
Perjanjian Sewa Menyewa
No.
001/BLRT/PCR/PKS/I/2019
tanggal 15 January 2019
sebagaimana
diubah
terakhir melalui Addendum
3
No.
296/BLRT/TFM/ADD3/I/2021
tanggal 25 Januari 2021
7.
Para Pihak
Perseroan; dan
PT Karya Agung
Pratama Megah Lestari
(“KAPML”).
KAPML sebagai pemilik dari bangunan
yang didirikan di atas tanah seluas
2.505m2 dengan luas bangunan 2.500m2
yang terletak di Jl. Ampera No. 22,
Kelurahan Ragunan, Kecamatan pasar
Minggu, Jakarta Selatan. KAPML
bermaksud untuk menyewakan bangunan
tersebut kepada Perseroan.
Berlaku sampai dengan tanggal
31 Desember 2021.
a.
b.
Perseroan; dan
Russal Tampubolon
(“RST”).
RST sebagai pemilik dari 2 bangunan ruko
3 lantai dengan total luas bangunan 360
m2 yang didirikan di atas tanah seluas 142
m2 dengan Sertifikat Hak Milik nomor 5504
dan 6012 yang terletak di Ruko Cimatis, Jl.
Leuwinanggung No. 80L Jatisampurna,
Kota Bekasi Jawa Barat. RST bermaksud
untuk menyewakan bangunan tersebut
kepada Perseroan.
Berlaku sampai dengan tanggal
13 Februari 2022.
Perseroan dan SCB bermaksud untuk
memasarkan,
mempromosikan,
mendistribusikan, menjual dan melayani
layanan, produk, dan kemampuan
perbankan tertentu kepada nasabah di
Platform melalui aplikasi pemrograman
antarmuka yang disediakan oleh SCB.
Selanjutnya, Perjanjian ini dibuat untuk
mengatur pembentukan, pelaksanaan dan
pengoperasian Bisnis Perbankan Ecommerce.
Berlaku sampai dengan tanggal
21 Februari 2021 dan akan
terus berlaku sampai dengan
tanggal diakhirinya perjanjian.
Perseroan mengelola dan menyediakan
Platform Perseroan bagi Pengguna untuk
melakukan
penjualan,
promosi,
mengunggah konten, serta melakukan
pembelian barang yang sesuai dengan
Aturan Penggunaan Bukalapak.
Tidak diatur.
Para Pihak sepakat untuk mengadakan
kerja sama penyediaan platform untuk
pemasaran dan penjualan produk nonfisik/tidak berwujud yang disediakan oleh
Sepulsa dan ditawarkan kepada pengguna
yaitu termasuk namun tidak terbatas pada
pulsa, paket data, tagihan listrik, token
listrik, tagihan BPKS, tagihan air
Perusahaan Daerah Air Minum, mobile
post -paid melalui Platform Perseroan.
Berlaku selama 1 tahun sejak
tanggal
penandatanganan
perjanjian dan diperpanjang
secara otomatis sampai dengan
perjanjian diakhiri oleh para
pihak.
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama
dalam
pemberian
layanan
penyediaan, penyaluran, dan pembayaran
atas barang-barang milik ATI, yakni produk
pulsa, paket data, dan payment point
online bank, yang mana produk dibeli dari
prinsipal yang bekerja sama dengan para
pihak dan disediakan dan dijual oleh
Partner kepada pengguna platform melalui
Platform Perseroan, kepada pengguna
Berlaku sejak 9 Maret 2020 dan
akan diperpanjang secara
otomatis kecuali Para Pihak
berdasarkan
kesepakatan
tertulis
ingin
mengakhiri
perjanjian ini yang didahului
dengan pemberitahuan terlebih
dahulu dari salah satu pihak
atas maksud pengakhiran
tersebut paling lambat 30 hari
Perjanjian Terkait Kolaborasi Bisnis yang Strategis
Perjanjian Kolaborasi Bisnis a.
Perseroan; dan
Perbankan
E-commerce b.
Standard Chartered
No.
301/BLBank (“SCB”).
SCB/PAYMENT/PKS/II/202
0 tanggal 21 Februari 2020
C.
9.
Perjanjian dengan Merchant
Aturan
Penggunaan a.
Bukalapak.com
b.
sebagaimana
dikinikan
terakhir tanggal 14 April
2021
E.
11.
Jangka Waktu
a.
b.
B.
8.
D.
10.
Ruang Lingkup Perjanjian
kelurahan Lebakgede. LMN bermaksud
untuk menyewakan bangunan tersebut
kepada Perseroan.
Perseroan; dan
Pengguna, atau pihak
(terdaftar/tidak
terdaftar)
yang
mengakses Platform
Bukalapak, termasuk
namun tidak terbatas
pada pembeli dan
penjual
(Pelapak),
mitra, user offline, klien
(“Pengguna”).
Perjanjian dengan Merchant Produk Virtual
Perjanjian Kerja Sama a.
Perseroan; dan
tentang
Penyediaan b.
PT Sepulsa Teknologi
Layanan Penjualan Produk
Indonesia (“STI”).
Digital
No.
1081/BLSTI/VP/PKS/IX/2019 dan
No.
074/PKSBPA/STI/V/2019 tanggal 21
Februari 2020
Perjanjian Dengan Mitra Online to Offline (O2O)
Perjanjian Kerjasama No. a.
Perseroan; dan
354/BLb.
PT Ayopop Teknologi
ATI/020/PKS/III/2020
Indonesia (“ATI”).
tanggal 28 Februari 2020
sebagaimana
diubah
berdasarkan Amendemen I
No.
1136/BLATI/VP/AMD/VI/2021
tanggal 5 Maret 2021
163
No.
Perjanjian
Para Pihak
12.
Perjanjian Kerjasama No.
1008/BLKTI/O2O/PKS/VI/2020
tanggal 12 Juni 2020
sebagaimana
diubah
dengan Addendum Pertama
No. 86/PKS/VI/2021 tanggal
1 Juli 2020
F.
13.
Perjanjian dengan Logistik Pihak Ketiga
Perjanjian Kerja Sama a.
Perseroan; dan
tentang Pengiriman Barang b.
PT Lion Express
Nomor PT Bukalapak.com:
(“Lion”).
482/BLLE/LOGISTIK/PKS/IV/2019
dan Nomor PT Lion
Express:
087/LEPKS/SLS/V/2019 tanggal 1
April 2019, sebagaimana
diubah terakhir dengan
Amandemen
dan
Pernyataan
Kembali
Perjanjian Kerja Sama
tentang Pengiriman Barang
Nomor PT Bukalapak.com:
519/BLLE/LOG/PKS/III/2021 dan
Nomor PT Lion Express:
015/LE-DZ/PKS/III/2021
tanggal 1 April 202
Perjanjian
Kerjasama a.
Perseroan; dan
Pengiriman Barang Metode b.
PT Sicepat Ekspress
Cashless No. 446/BLIndonesia (“Sicepat”).
SEI/Logistic/IV/2019
tanggal 25 Februari 2019
sebagaimana
diubah
terakhir Amendemen Ketiga
No.
546/BLSEI/Log/AMD3/IV/2021
tanggal 1 April 2021
Perjanjian
Kerjasama a.
Perseroan; dan
Pengiriman Barang dengan b.
Sicepat
Metode Cash on Delivery
No.
1218/B:SEI/LOG/PKS/VIII/2020
tanggal 3 Juli 2020
14.
15.
16.
Perjanjian
Kerjasama
Pengiriman Barang dengan
menggunakan
Layanan
Sicepat Economy No.
1107/BLSEI/Logistic/PKS/IX/2019
tanggal 2 September 2019
sebagaimana
diubah
terakhir
dengan
Amandemen Kedua No.
547/BLSEI/LOG/AMD2/IV/2021
a.
b.
a.
b.
Perseroan; dan
PT Kudo Teknologi
Indonesia (“KTI”).
Perseroan; dan
Sicepat
Ruang Lingkup Perjanjian
terdaftar pemilik sarana penjualan eceran
yang melakukan pemesanan dan/atau
pembelian produk pada Platform
Perseroan yang telah terdaftar sebagai
mitra Perseroan dan pengguna Platform
Perseroan.
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama
dalam
pemberian
layanan
penyediaan, penyaluran, dan pembayaran
atas barang-barang milik KTI, yakni produk
pulsa, paket data, dan payment point
online bank, yang mana produk dibeli dari
prinsipal yang bekerja sama dengan para
pihak dan disediakan dan dijual oleh
Partner kepada pengguna platform melalui
Platform Perseroan, kepada pengguna
terdaftar pemilik sarana penjualan eceran
yang melakukan pemesanan dan/atau
pembelian produk pada Platform
Perseroan yang telah terdaftar sebagai
mitra Perseroan dan pengguna Platform
Perseroan.
Jangka Waktu
kalender sebelum perjanjian
berakhir.
Para pihak sepakat untuk melaksanakan
kerja sama dalam penyelenggaraan
pengiriman barang menggunakan layanan
pengiriman barang yang dimiliki Lion pada
Platform Lion yakni program kerja sama
antara Perseroan selaku pengelola
Platform Perseroan dengan Lion selaku
penyedia jasa kurir terpilih.
Berlaku sampai dengan tanggal
31 Maret 2022.
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama dalam penyelenggaraan pengiriman
barang dengan metode cashless yakni
program kerja sama antara Perseroan
selaku pengelola Platform Perseroan
dengan Sicepat selaku penyedia jasa kurir
terpilih yang menyediakan jasa layanan
Sicepat REG dan Sicepat BEST.
Berlaku sampai dengan tanggal
24 Februari 2022.
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama dalam penyelenggaraan pengiriman
barang dengan metode cash on delivery
yakni program kerja sama antara
Perseroan selaku pengelola Platform
Perseroan dengan Sicepat selaku
penyedia jasa kurir terpilih yang
menyediakan jasa layanan Sicepat REG.
Berlaku sampai dengan tanggal
5 Juli 2021 dan sedang dalam
proses perpanjangan.
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama dalam penyelenggaraan pengiriman
barang yakni program kerja sama antara
Perseroan selaku pengelola Platform
Perseroan dengan Sicepat selaku
penyedia jasa kurir terpilih yang
menyediakan jasa layanan Sicepat
Economy.
Berlaku sampai dengan tanggal
24 Februari 2022.
164
Berlaku sampai dengan tanggal
12 Juni 2022.
No.
17.
Perjanjian
tanggal 1 April 2021
Perjanjian
Kerjasama
Pengiriman Barang dengan
Metode Cash (Manual) No.
1109/BLSEI/Logistic/PKS/IX/2019
tanggal 18 September 2019
sebagaimana
diubah
terakhir
dengan
Amandemen Kedua No.
545/BLSEI/LOG/AMD2/IV/2021
tanggal 1 April 2021
Para Pihak
Ruang Lingkup Perjanjian
Jangka Waktu
a.
b.
Perseroan; dan
Sicepat
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama dalam penyelenggaraan pengiriman
barang dengan metode cash (manual)
yakni program kerja sama antara
Perseroan selaku pengelola Platform
Perseroan dengan Sicepat selaku
penyedia jasa kurir terpilih yang
menyediakan jasa layanan Sicepat REG
dan Sicepat BEST.
Berlaku sampai dengan tanggal
24 Februari 2022
a.
b.
Perseroan; dan
Sicepat
18.
Perjanjian
Kerjasama
Pengiriman Barang untuk
Pengiriman Barang dengan
Fitur BukaSend No. 945/BLSEI/LOG/PKS/V/2021
tanggal 1 April 2021
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama dalam penyelenggaraan pengiriman
barang untuk pada fitur BukaSend yakni
program kerja sama antara Perseroan
selaku pengelola Platform Perseroan
dengan Sicepat selaku penyedia jasa kurir
terpilih yang menyediakan jasa layanan
Sicepat REG dan Sicepat BEST.
Berlaku sampai dengan tanggal
31 Maret 2022.
19.
Amandemen
dan a.
Perseroan; dan
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
Penegasan
Kembali b.
PT Andiarta Muzizat sama dalam penyelenggaraan pengiriman
Perjanjian
Kerjasama
(“NinjaXpress”).
barang dengan NinjaXpress yakni program
Pengiriman Barang No.
kerja sama antara Perseroan selaku
1143/BLpengelola Platform Perseroan dengan
AM/LOG/AMD/VI/2021
NinjaXpress.
tanggal 17 Juni 2021
Perjanjian
Kerjasama a.
Perseroan; dan
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
Pengiriman Barang No. b.
Global Jet Express sama dalam penyelenggaraan pengiriman
II.059/BL(“J&T”).
barang dengan J&T yakni program kerja
GJE/BD/PKS/II/2018
sama antara Perseroan selaku pengelola
tanggal 12 Februari 2018
Platform Perseroan dengan J&T.
sebagaimana
diubah
terakhir dengan Addendum
Ketiga
No.
485/BLGJE/LOG/ADD3 /III/2021
tanggal 29 Maret 2021
Perjanjian
Kerjasama a.
Perseroan; dan
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
Pengiriman Barang No. b.
PT Tiki Jalur Nugraha sama dalam penyelenggaraan pengiriman
489/BLErakurir (“JNE”).
barang yakni program kerja sama antara
JNE/BD/PKS/III/2017
Perseroan selaku pengelola Platform
tanggal 16 November 2016
Perseroan dengan JNE selaku penyedia
sebagaimana
diubah
jasa kurir terpilih.
terakhir
dengan
Amandemen Kelima No.
1890/BLTJNE/LOG/AMD5/XII/2020
tanggal 1 November 2020
Perjanjian
Kerjasama a.
Perseroan; dan
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
Pengiriman Barang Metode b.
JNE
sama dalam penyelenggaraan pengiriman
Cashless No. 1359/BLbarang yakni program kerja sama antara
TJNE/LOG/PKS/IX/2020
Perseroan selaku pengelola Platform
tanggal 21 Februari 2020
Perseroan dengan JNE selaku penyedia
sebagaimana
diubah
jasa kurir terpilih dengan metode cashless.
terakhir dengan Adendum
No.
371/BLTJNE/LOG/ADD/II/2021
tanggal 21 Februari 2021
Perjanjian Penting Sehubungan Dengan Program Kartu Prakerja
Perjanjian Perubahan dan a.
Perseroan; dan
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
Pernyataan Kembali Kerja b.
Manajemen Pelaksana sama dalam penyelenggaraan Program
Sama tentang Pelaksanaan
Program
Kartu Kartu Prakerja sesuai dengan ketentuan
Program Kartu Prakerja No.
Prakerja (“MPPKP”).
peraturan perundang-undangan terkait
16/PMO/PK.KPK/PKS/09/2
pelaksanaan Program Kartu Prakerja yang
020 dan No. 1295/BLberlaku
dimana
Perseroan
akan
MPPKP/VP/PKS/IX/2020
menyediakan jasa pasar elektronik (etanggal 2 September 2020
marketplace) terhadap Lembaga Pelatihan
dan para penerima Kartu Prakerja.
Perjanjian dengan IT Suppliers
Perjanjian Kerja Sama a.
Perseroan; dan
Perseroan hendak melakukan pembelian
tentang Pembelian Upgrade b.
PT Eikon Technology Upgrade G-Suite Enterprise dari Eikon dan
Berlaku efektif sejak 1 Juli 2020
dan diperpanjang terus menurus
secara
otomatis,
kecuali
ditentukan lain berdasarkan
kesepakatan para pihak.
20.
21.
22.
G.
23.
H.
24.
165
Berlaku sampai dengan tanggal
11 Februari 2021 dan akan
diperpanjang secara otomatis
untuk jangka waktu 1 tahun.
Berlaku sejak tanggal 16
November 2016 sampai dengan
tanggal 15 November 2021.
Berlaku sampai dengan tanggal
21 Februari 2022.
Berlaku sampai dengan tanggal
2 September 2021.
Berlaku selama 3 tahun sejak
tanggal 30 April 2019 dan
No.
25.
Perjanjian
G Suite Enterprise No.
176/BLEIKON/INFOSEC/PKS/IV/2
019 tanggal 30 April 2019
sebagaimana
diubah
dengan Addendum I No.
743/BLET/TECH/ADD/V/2020
tanggal 25 Januari 2020 PT
Eikon Technology
Perjanjian Induk Google
Cloud dengan Tanggal
Efektif 13 Maret 2019 yang
telah diubah pada tanggal
19 Mei 2020
Para Pihak
(“Eikon”).
Ruang Lingkup Perjanjian
Eikon akan menyediakan pelayanan
Technical Support setelah Go Live.
Jangka Waktu
sampai dengan masing-masing
pihak
melaksanakan
kewajibannya dan memperoleh
haknya berdasarkan perjanjian,
mana yang lebih dahulu.
a.
b.
Perseroan; dan
PT Google Cloud
Indonesia
(“Google
Indonesia”).
Para Pihak sepakat untuk mengadakan
kerja sama dimana Google akan
menyediakan jasa Google cloud platform
sebagaimana tertera secara rinci dalam
https://cloud.google.com/terms/services
sesuai dengan permintaan Perseroan
yang akan dinyatakan dalam suatu formulir
pemesanan (order form)
Slack akan (a) membuat layanan yang
dibeli di bawah formulir pesanan tersedia
untuk pelanggan sesuai dengan Perjanjian
ini; dan (b) menyediakan layanan sesuai
dengan komitmen uptime yang berlaku
yang ditetapkan dalam dokumentasi, tetapi
tidak akan dalam hal apa pun,
menggunakan upaya yang kurang wajar
secara komersial untuk membuat Layanan
tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu,
kecuali untuk waktu henti yang
direncanakan, sejauh melebihi lima menit
terus menerus, Slack memberikan
pemberitahuan setidaknya 48 jam melalui
layanan.
Microsoft memberikan hak kepada kami
untuk
menggunakan
produk-produk
Microsoft seperti perangkat lunak, jasa
daring dan jasa berbasis web lainnya,
termasuk versi pre-releases atau beta, dan
selanjutnya menyediakan jasa dukungan
produk dan jasa konsultasi Microsoft
kepada kami.
Perjanjian akan berlaku sejak
tanggal 13 Maret 2019 dan akan
tetap berlaku selama masih
terdapat Formulir Pesanan
(Order Form) yang aktif, dimana
jangka waktu dalam Formulir
Pesanan pada umumnya adalah
12 bulan dan setelahnya akan
diperpanjang secara otomatis
untuk masa 12 bulan berikutnya,
kecuali apabila diakhiri oleh
salah satu pihak.
Berlaku sejak tanggal 29
Januari 2020 dan akan terus
berlaku sampai dengan semua
langganan pengguna resmi
yang diberikan sesuai dengan
perjanjian
tersebut
telah
berakhir atau dihentikan.
26.
Perjanjian
Berlangganan
Antara PT Bukalapak.com
dan
Slack
Nomor
VI.018/BLPS/TECH/NDA/VIII/2018
tanggal 29 Januari 2020
a.
b.
Perseroan; dan
Slack
Technologies
Limited (“Slack”).
27.
Perjanjian Jasa dan Bisnis
Microsoft
(MBSA),
Perjanjian
Enterprise,
Pendaftaran Server dan
Cloud,
Perubahan
Enterprise tanggal 31
Oktober
2020,
sebagaimana terakhir kali
diubah pada tanggal 8
November 2020
a.
b.
Perseroan; dan
Microsoft
Ireland
Operations
Limited
(“Microsoft”)
28.
Perintah
Kerja
Jasa
Enterprise Microsoft tanggal
10 Desember 2020
a.
b.
I.
Perjanjian Terkait Penyedia Saluran Pembayaran (Payment Channel) dan/atau Gerbang Pembayaran (Payment
Gateway)
Perjanjian
Kerjasama a.
Perseroan; dan
Para Pihak sepakat untuk melaksanakan Berlaku selama 1 tahun sejak
Merchant No. II.001/BL- b.
PT
Espay
Debit kerjasama penyelenggaraan penyediaan tanggal
ditandatanganinya
EDIK/BD/PKS/IX/2017
Indonesia
Koe platform untuk pembayaran atas transaksi perjanjian dan diperpanjang
tanggal 15 September 2017
(“EDIK”).
Top-Up Online EDIK melalui Platform otomatis setiap 12 bulan
sebagaimana
diubah
Perseroan.
berikutnya apabila tidak terjadi
dengan Addendum Pertama
pengakhiran.
Perjanjian
Kerjasama
Merchant No. 1618/BLEDIK/Payment/ADD1/XII/20
19 tanggal 19 Desember
2019
29.
Perseroan; dan
PT Microsoft Indonesia
(“Microsoft
Indonesia”)
Berdasarkan
Perjanjian
Enterprise,
Microsoft memberikan kami hak noneksklusif, worldwide dan terbatas untuk
mengunduh,
memasang
dan
menggunakan produk perangkat lunak,
dan mengakses serta menggunakan jasa
daring Microsoft.
Microsoft Indonesia memberikan jasa
bantuan,
diantaranya,
membentuk
Microsoft Azure sebagai platform cloud
kami.
166
Berlaku sampai dengan diakhiri
oleh para pihak sesuai dengan
ketentuan dalam perjanjian.
Berlaku sejak tanggal 1 Maret
2021 sampai dengan tanggal 27
Juni 2022 atau tanggal dimana
Microsoft
Indonesia
menyelesaikan jasanya, yang
mana yang lebih belakang.
No.
30.
31.
Perjanjian
Perjanjian
Penyediaan
Platform untuk Pembayaran
atas Transaksi Top-up
Online
di
Platform
Bukalapak No. 1191/BLEDIK/Payment/PKS/X/2019
tanggal 27 Agustus 2019
Perjanjian
Kerjasama
tentang Pengelolaan Fitur
Buka Kredit No. 245/BLEDIK/Payment/PKS/II/2020
tanggal 14 Februari 2020
a.
b.
Para Pihak
Perseroan; dan
EDIK.
Ruang Lingkup Perjanjian
Para pihak sepakat untuk melaksanakan
kerjasama penyelenggaraan penyediaan
platform untuk pembayaran atas transaksi
Top-Up Online EDIK melalui Platform
Perseroan.
Jangka Waktu
Berlaku selama 1 tahun sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian dan diperpanjang
otomatis setiap 12 bulan
berikutnya apabila tidak terjadi
pengakhiran.
a.
b.
Perseroan; dan
EDIK.
Para pihak sepakat untuk melaksanakan
kegiatan pengelolaan fitur buka credit yang
disediakan di Platform Perseroan.
Para Pihak sepakat untuk melaksanakan
kerjasama penyelenggaraan penyediaan
uang elektronik dan dompet elektronik
dalam Platform Perseroan. Layanan yang
dimaksud meliputi pembuatan akun DANA
dalam satu proses (Co-Account Creation),
Pengisian Ulang (Top-Up) saldo DANA,
pembayaran transaksi jual beli produk,
baik produk fisik/grosir maupun produk
virtual, dengan saldo DANA melalui
Platform Perseroan dan transfer dana dan
Tarik tunai yang dilakukan melalui aplikasi
DANA.
Para pihak sepakat untuk melakukan
kerjasama, dimana Perseroan berhak
menggunakan jasa layanan Bank Mandiri
untuk melakukan Transaksi sesuai syaratsyarat yang diatur dalam perjanjian, yakni
Fasilitas Corporate Payable.
Berlaku selama 1 tahun sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian dan diperpanjang
otomatis setiap 12 bulan
berikutnya apabila tidak terjadi
pengakhiran.
Berlaku selama 1 tahun sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian dan diperpanjang
otomatis setiap 12 bulan
berikutnya apabila tidak terjadi
pengakhiran.
32.
Perjanjian Kerjasama No.
843/BLDANA/Payment/PKS/V
tanggal 15 Mei 2020
a.
b.
Perseroan; dan
EDIK.
33.
Perjanjian Kerja Sama
Tentang
Penyediaan
Layanan
Transaksi
Pembayaran
Melalui
Corporate Payable Dengan
Menggunakan Sistem Host
to Host No. 060/BLBM/BD/II/2016 tanggal 1
Januari 2016
Perjanjian
Penerimaan
Pembayaran Mandiri Virtual
Account Secara Host to
Host
No.
651/BLMandiri/BL/PKS/V/2017
tanggal 13 Desember 2017
a.
b.
Perseroan; dan
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (“Bank
Mandiri”).
a.
b.
Perseroan; dan
Bank Mandiri.
35.
Perjanjian Kerja Sama
Penerimaan Pembayaran
Melalui BCA KlikPay No.
016/PKSKlikPay/GBC/2013 tanggal
26 Februari 2013
a.
b.
Perseroan; dan
PT Bank Central Asia
Tbk (“Bank BCA”).
36.
Perjanjian
Penyelesaian
Transaksi
E-Commerce
Nomor
051/PKSECM/GBC/2015 tanggal 18
Mei 2015
Perjanjian
Pemberian
Fasilitas Host to Host
Integration
Nomor
014/PKS/SCM/2015 tanggal
28 September 2015
a.
b.
Perseroan; dan
Bank BCA.
a.
b.
Perseroan; dan
Bank BCA.
Perjanjian No. IIA.040/BLBNI/PKS/VIII/2017 tentang
Penggunaan
Layanan
Integrated
Cash
Management tanggal 30
Oktober 2017
a.
b.
Perseroan; dan
PT Bank Negara
Indonesia (Persero)
Tbk (“Bank BNI”).
34.
37.
38.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan
dan mempermudah payer dalam
melaksanakan pembayaran kewajibannya
dengan ini Biller menunjuk Bank
sebagaimana Bank Mandiri menerima
penunjukkan ini sebagai bank pelaksana
penerimaan pembayaran payer melalui
layanan penerimaan pembayaran Mandiri
Virtual Account secara Host to Host.
Bank BCA menyediakan BCA KlikPay
kepada Perseroan untuk dapat menerima
Transaksi Pembayaran dan Perseroan
menyediakan Platform Perseroan untuk
penjualan Barang dan atau Jasa dan
menyediakan pilihan pembayaran dengan
menggunakan BCA KlikPay.
Para pihak sepakat untuk menerima
pembayaran pembayaran dari pelanggan
Platform Perseroan dengan menggunakan
kartu kredit melalui E-Commerce Payment
Gateway.
Pemberian fasilitas Host to Host ERP
Integration kepada Perseroan untuk
menfasilitasi Perseroan dalam melakukan
transaksi perbankan dan monitoring atas
pergerakan dana di rekening Perseroan di
Bank BCA yang telah ditunjuk oleh
Perseroan dengan menggunakan sarana
Notifikasi Transaksi.
Para pihak sepakat bahwa BNI akan
menyediakan layanan-layanan kepada
Perseroan sebagai berikut:
a.
167
perintah
pembayaran
atau
pendebitan rekening Bukalapak
secara online melalui koneksi host
to hots dengan menggunakan
format online messaging, yang
disediakan oleh BNI kepada
Berlaku selama 1 tahun sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian dan diperpanjang
otomatis setiap 1 tahun
berikutnya apabila tidak terjadi
pengakhiran.
Berlaku selama 1 tahun sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian dan diperpanjang
otomatis setiap 1 tahun
berikutnya apabila tidak terjadi
pengakhiran.
Berlaku
sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian
dan akan terus berlaku sampai
dengan diakhirinya perjanjian
oleh para pihak.
Berlaku
sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian
dan akan terus berlaku sampai
dengan diakhirinya perjanjian
oleh para pihak.
Berlaku
sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian
dan akan terus berlaku sampai
dengan diakhirinya perjanjian
oleh para pihak.
Berlaku sampai dengan tanggal
29
oktober
2018
dan
diperpanjang secara otomatis
sampai diakhiri oleh para pihak.
No.
39.
Perjanjian
Para Pihak
Ruang Lingkup Perjanjian
Bukalapak
dengan
mengintegrasikan
aplikasi
Bukalapak
dengan
layanan
transaksi perbankan melalui solusi
berbasis open API;
b.
Layanan platform collection dan
billing
management
yang
terintegrasi dengan platform BNI
Virtual Account; dan
c.
Layanan fasilitas yang disediakan
oleh BNI kepada Bukalapak untuk
memberikan
kemudahan
bagi
BUkalapak dalam mengakses
rekeningnya dan/atau melakukan
transaksi perbankan melalui jaringan
internet.
Perseroan bersedia untuk bekerjasama
dengan Akulaku untuk menyediakan
metode pembayaran Akulaku pada situs
Perseroan dan Akulaku akan menyediakan
fasilitas pembayaran bagi pengguna, dan
dana pinjaman yang disalurkan kepada
pengguna sepenuhnya berasal dari
Akulaku.
Para pihak bermaksud untuk mengadakan
kerjasama penyediaan cara pembiayaan
belanja online dan cicilan non kartu kredit,
dimana jasa tersebut diberikan oleh
Kredivo kepada konsumen dalam
melakukan
transaksi
di
Platform
Perseroan.
Perjanjian Kerja Sama
antara PT Buka Investasi
Bersama dan PT Akulaku
Finance Indonesia Nomor
1108/BLAFI/PAYMENT/PKS/IX/201
9 tanggal 28 September
2019
Perjanjian
Kerjasama
Finaccel
Teknologi
Indonesia No. 239/BLKREDIVO/BD tanggal 24
November
2016
sebagaimana
diubah
beberapa kali, terakhir
dengan
Addendum
Keempat No. 1138/239/BLFTI/ADD3/IX/2019 tanggal
17 Desember 2020
Perjanjian
Kerjasama
Penerimaan Transaksi Epay BRI di situs Perseroan
tanggal 1 Agustus 2018
a.
b.
Perseroan; dan
PT Akulaku Finance
Indonesia (“Akulaku”).
a.
b.
Perseroan; dan
PT
Finaccel
Technology Indonesia
(“Kredivo”).
a.
b.
Perseroan; dan
PT
Bank
Rakyat
Indonesia
(Persero)
Tbk (“BRI”).
42.
Perjanjian Kerja Sama
tentang Layanan Keuangan
Tanpa
Kantor
dalam
Rangka Keuangan Inklusif
melalui Agent Network
Management No. 825/BLMandiri/Payment/PKS/IV/20
21 tanggal 12 April 2021.
a.
b.
Perseroan; dan
Mandiri
J.
43.
Perjanjian Kerjasama Sehubungan Dengan Fitur Dalam Platform Perseroan
Perjanjian Kerjasama No. a.
Perseroan; dan
Para pihak bermaksud untuk mengadakan
300/BLb.
PT
Pegadaian kerjasama sama dimana Pegadaian
PEGADAIAN/IS/PKS/II/202
(Persero)
bertindak sebagai pemilik dan penyedia
0 tanggal 21 Februari 2020
(“Pegadaian”).
produk Pegadaian, sedangkan Bukalapak
sebagaimana
diubah
bertindak sebagai pengelola agen dan
terakhir dengan Adendum
penyedia sistem dan aplikasi bagi agen.
III
No.
672/BLPEGADAIAN/IS/ADD3/II/20
21 tanggal 18
Februari 2021
Perjanjian Kerja Sama a.
Perseroan; dan
Para Pihak sepakat untuk hal-hal sebagai
Nomor
1218/BL- b.
PT
Mandiri berikut:
MMI/INVESTMENT/PKS/X/
Manajemen Investasi
2019 tanggal 18 Oktober
(“MMI”).
a.
melaksanakan kerja sama dalam hal
2019
penyediaan platform sebagai gerai
penawaran dan penjualan Efek
Reksa Dana melalui BukaReksa
dan/atau pada halaman saldo
Perseroan di Platform Bukalapak;
dan
b.
mengembangkan
kerjasama
layanan penawaran dan penjualan
40.
41.
44.
Para Pihak sepakat untuk melakukan
kerjasama
penerimaan
transaksi
pembayaran yang dapat digunakan
pelanggan melalui website yang dimiliki
Perseroan dengan menggunakan User ID
dan memasukan Password serta kode
paycode (“e-pay BRI”) secara host to host
Para Pihak sepakat untuk melaksanakan
kerjasama dalam penyelenggaraan Laku
Pandai, dimana Mandiri sebagai bank
penyelenggara Laku Pandai, Perseroan
sebagai pengelola Agen dan penyedia
sistem dan aplikasi bagi agen yang
menunjang pemberian Laku Pandai oleh
agen kepada nasabah.
168
Jangka Waktu
Berlaku sampai dengan tanggal
22 Juli 2020 dan diperpanjang
secara otomatis sampai diakhiri
oleh para pihak.
Berlaku
sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian
dan akan terus berlaku sampai
dengan diakhirinya perjanjian
oleh para pihak.
Berlaku
sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian
untuk 1 tahun dan akan terus
berlaku
sampai
dengan
diakhirinya perjanjian oleh para
pihak.
Berlaku sejak 10 Februari 2020
hingga 9 Februari 2022 dan
dapat diperpanjang oleh para
pihak.
Berlaku sampai dengan tanggal
18 Februari 2022 dan dapat
diperpanjang untuk jangka
waktu yang sama secara
tertulis.
Berlaku selama 2 tahun sejak
18
Oktober
2019
dan
diperpanjang secara otomatis
untuk jangka waktu 1 tahun
kemudian, kecuali ditentukan
lain oleh para pihak.
No.
Perjanjian
Para Pihak
45.
Perjanjian Kerja Sama
antara PT Bukalapak.Com
dan
PT
Akseleran
Keuangan
Inklusif
Indonesia
tentang
Penyediaan Platform untuk
Penawaran dan Pemberian
Layanan Pinjam-Meminjam
Uang Berbasis Teknologi
Informasi Nomor 802/BLAKI/FINANCING/PKS/V/20
20 tanggal 3 September
2020
a.
b.
Perseroan; dan
PT
Akseleran
Keuangan
Inklusif
(“Akseleran”).
46.
Perjanjian
Kerjasama
Penyediaan
Platform
Untuk Penawaran dan
Pemberian
Layanan
Pinjam- Meminjam Uang
Berbasis
Teknologi
Informasi No. 1310/BLIRJ/FINANCING/IX/2020
tanggal 5 Januari 2021
a.
b.
Perseroan; dan
PT Investree Radhika
Jaya (“IRJ”).
K.
47.
Perjanjian Terkait Pemasaran (Marketing)
Perjanjian
Manajemen a.
Perseroan; dan
Pembayaran No. 996/BL- b.
PT
Sinar
Digital
SDT/SHOPEX/PKS/VI/2020
Terdepan (“Xendit”).
tanggal 1 Juni 2020
L.
48.
Perjanjian dengan IDC Partner
Syarat dan Ketentuan a.
Kerjasama
Intermediary b.
Distribution Centre (IDC)
M.
49.
Perjanjian Lainnya
Perjanjian Kolaborasi dan
Layanan dengan Axinan
Pte. Ltd
a.
b.
Perseroan; dan
Axinan
Pte.
(“Axinan”).
50.
Perjanjian dengan Pelapak
Bukamall
a.
b.
Perseroan; dan
Partner (“Penjual”).
Perseroan; dan
Partner IDC.
Ltd
Ruang Lingkup Perjanjian
Efek Reksa Dana ke tahap
selanjutnya dengan konsep Saldo
Investasi dimana Pengguna dapat
menggunakan dana hasil Penjualan
Kembali Efek Reksa Dana atas
produk Reksa Dana milik MMI
sebagai source of fund untuk
menjalankan berbagai macam jenis
transaksi pengembangan di dalam
Platform Perseroan.
Para pihak sepakat untuk melaksanakan
kerja sama dalam hal penyediaan platform
untuk penawaran dan pemberian layanan
pinjam meminjam di platform Bukalapak
yang disediakan oleh Akseleran dimana
layanan pinjam meminjam ini adalah
berupa penerusan pinjaman melalui
platform Perseroan.
Jangka Waktu
Berlaku sejak tanggal 14
September
2019
sampai
dengan tanggal 14 September
2020 dan diperpanjang secara
otomatis untuk jangka waktu
yang sama.
Para Pihak melakukan kerja sama terkait
penyediaan layanan pinjaman kepada
setiap pihak yang mengakses platform
Perseroan, termasuk namun tidak terbatas
pada pembeli, penjual (pelapak), aturan
penggunaan Perseroan dan kebijakan
privasi Perseroan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia dan terdaftar pada situs
Perseroan yang melakukan transaksi jualbeli online, dimana dalam kerja sama ini
IRJ selaku penyedia fasilitas pinjaman.
Berlaku selama 1 tahun sejak
tanggal 5 Januari 2021 hingga 5
Januari 2022.
Perseroan bekerja sama dengan Xendit
dimana
Xendit
akan
melakukan
pembayaran kepada pihak ketiga yang
ditunjuk oleh Perseroan ataupun
pembayaran-pembayaran lain untuk
menunjang aktivitas Perseroan.
Berlaku selama 1 tahun sejak
tanggal 1 Juni 2020 dan tetap
berlaku sampai dengan masingmasing pihak melaksanakan
kewajibannya dan memperoleh
haknya berdasarkan perjanjian.
Perseroan adalah perusahaan yang
bergerak di bidang penyedia jasa platform
perdagangan elektronik (e-commerce)
yang digunakan oleh Partner IDC untuk
menawarkan dan menjual barang
langsung kepada pengguna Platform
Perseroan yang telah terdaftar sebagai
Mitra Bukalapak dan memiliki usaha
dan/atau sarana penjualan eceran. Mitra
Bukalapak adalah pembeli yang memesan
dan/atau membeli barang dari Partner
melalui Platform Perseroan.
Perjanjian berlaku sebagaimana
disepakati para pihak dalam
suatu konfirmasi Partner IDC
dan diperpanjang otomatis
untuk jangka waktu yang sama
dengan syarat hasil kajian
usaha
yang
dilakukan
Perseroan menunjukkan bahwa
kerja sama ini dapat dilanjutkan
dan Partner bersedia untuk
melanjutkan kerja sama.
Para pihak sepakat untuk melaksanakan
kerja sama dalam hal penyediaan platform
untuk penawaran dan pemberian layanan
di Platform Perseroan yang disediakan
oleh Axinan. Axinan menyediakan layanan
manajemen klien dan pengelolaan jasa
dalam hal perlindungan produk yang
ditawarkan dalam Platform Perseroan.
Perjanjian berlaku untuk jangka
waktu terhitung sejak tanggal
efektif (yakni 23 Desember
2019, 24 Mei 2019, 18 Maret
2019, dan 13 November 2019)
dan dapat diperpanjang secara
otomatis oleh para pihak untuk
jangka waktu yang sama
dengan jangka waktu awal
demikian seterusnya sepanjang
tidak diakhiri berdasarkan
ketentuan perjanjian.
Sebagaimana disepakati para
pihak dan diperpanjang secara
otomatis untuk jangka waktu
yang sama, kecuali ditentukan
Para Pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama dalam penyelenggaraan penawaran
dan penjualan produk oleh Penjual melalui
Perseroan dimana Perseroan akan
169
No.
Perjanjian
II.
1.
BIB
Perjanjian
Kerjasama
Pemasaran Reksa Dana
No.
036/BIBBPAM/IS/PKS/IX/2020
tanggal 25 September 2020
2.
Para Pihak
a.
b.
BIB; dan
PT
Batavia
Prosperindo
Aset
Manajemen (“BPAM”).
Perjanjian
Kerjasama
Penjualan Efek Reksa Dana
No.
040/BIBBTIM/IS/SP/IX/2020 tanggal
30 September 2020
a.
b.
BIB; dan
PT Bahana TCW
Investment
Management (“BTIM”).
3.
Perjanjian
Penunjukan
Agen Penjual dan Kerja
Sama Pemasaran Reksa
Dana Nomor 038/BIBSC/IS/PKS/IX/2020 tanggal
2 Oktober 2020
a.
b.
BIB; dan
PT Syailendra Capital
(“Syailendra”).
4.
Perjanjian Distribusi tanggal
16 Desember 2020
a.
b.
BIB; dan
PT Ashmore
Management
Indonesia
(“AAMI”)
Asset
Tbk
5.
Perjanjian Kerja Sama
tentang Penjualan Produk
Reksa
Dana
Nomor
037/BIBPAM/IS/PKS/IX/2020
tanggal 25 September 2020
a.
b.
BIB; dan
PT Principal
Management
(“Principal”)
6.
Perjanjian
Kerjasama
Pemasaran Reksa Dana
a.
b.
BIB; dan
PT Sucorinvest Asset
Asset
Ruang Lingkup Perjanjian
menyediakan fasilitas jasa platform pasar
elektronik (e-marketplace) melalui fitur
BukaMall dalam Platform Perseroan
terhadap para Penjual untuk memfasilitasi
jual beli untuk Penjual dan pembeli.
Jangka Waktu
lain oleh para pihak.
Para pihak melakukan kerja sama dengan
tujuan untuk pemasaran produk-produk
reksa dana berbentuk kontrak investasi
kolektif berdasarkan UUPM, yang dikelola
oleh BPAM dan dipasarkan melalui BIB
(“Reksa Dana BPAM”) kepada nasabah
BIB, yang dipasarkan oleh BIB kepada
nasabahnya melalui tenaga pemasaran
dan/atau dengan menyediakan platform
untuk menerima pemesanan secara online
melalui sistem aplikasi dengan tujuan
memungkinkan nasabah untuk melakukan
transaksi
pembelian
(Subscription),
pengalihan
(Switching),
dan/atau
penjualan kembali (Redemption) unit
penyertaan Reksa Dana BPAM.
Para pihak melakukan kerja sama dimana
BTIM menunjuk BIB untuk bertindak
sebagai agen penjual untuk berbagai
reksa dana yang ada dan dikelola oleh
BTIM dari waktu ke waktu, dan BIB
sebagai agen penjual mempersiapkan dan
bertanggung jawab atas sistem elektronik
berupa sistem aplikasi dengan dengan
kegiatan pembukaan rekening secara
elektronik termasuk pada pembelian unit
penyertaan (subscription), penjualan
kembali unit penyertaan (redemption), dan
pengalihan unit penyertaan (switching)
atas reksa dana BTIM.
Para pihak melakukan kerja sama dalam
rangka pemasaran dan pelaksanaan
transaksi dan mekanisme operasional
pemasaran reksa dana Syailendra kepada
calon investor dan/atau investor BIB yang
akan
melakukan
pembelian
unit
penyertaan reksa dana di BIB.
Berlaku untuk jangka waktu 2
tahun terhitung sejak tanggal 10
September
2020
sampai
dengan 6 September 2022 dan
dalam hal jangka waktu
perjanjian berakhir dan tidak
ada pihak yang bermaksud
untuk mengakhiri perjanjian,
maka para pihak sepakat bahwa
perjanjian ini akan diperpanjang
secara otomatis untuk jangka
waktu yang sama yaitu jangka
waktu 2 tahun terhitung sejak
tanggal berakhir tersebut.
BIB bermaksud untuk mempromosikan,
memasarkan dan menjual berbagai produk
reksa dana yang dikelolah AAMI kepada
nasabah BIB melalui sistem elektronik,
baik secara langsung dan/atau gerai online
yang telah bekerjasama dengan BIB.
AAMI
menunjuk
dan
memberi
kewenangan kepada BIB, secara noneksklusif, untuk menyediakan layanan di
manapun di Indonesia di mana BIB telah
memiliki izin untuk melaksanakan
bisnisnya dan BIB menerima penunjukan
dan pemberian kewenangan tersebut.
Para Pihak setuju dan sepakat untuk
saling mengikatkan diri dalam kerjasama
pemasaran dan penjualan Reksa Dana
yang dikelola oleh Principal kepada calon
Investor dan/atau Investor sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang tercantum
dan dimaksud dalam perjanjian, dimana
Principal menunjuk BIB sebagai agen
penjual reksa dana non eksklusif dalam
melakukan kegiatan pemasaran dan
penjualan reksa dana kepada Investor
BIB, sehingga Principal berhak untuk
membuat perjanjian yang serupa dengan
pihak lainnya.
SAM dengan ini setuju untuk menunjuk
BIB dan BIB dengan ini setuju untuk
170
Berlaku sejak tanggal 30
September 2020 dan akan terus
berlaku
sampai
dengan
diakhirinya perjanjian kerjasama
ini berdasarkan ketentuan
pengakhiran perjanjian.
Perjanjian untuk jangka waktu 3
tahun terhitung efektif sejak 2
Oktober 2020 dan dapat
diperpanjang secara otomatis
untuk jangka waktu yang sama
kecuali apabila salah satu pihak
telah
menyampaikan
maksudnya untuk mengakhiri
perjanjian
Perjanjian ini berlaku sejak 16
Desember 2020 dan akan tetap
berlaku sampai diakhiri sesuai
ketentuan perjanjian.
Perjanjian ini berlaku selama 3
tahun sejak 25 September 2020
dan
diperpanjang
secara
otomatis untuk jangka waktu
yang sama kecuali ditentukan
lain
oleh
Para
Pihak
berdasarkan perjanjian ini.
Perjanjian ini berlaku selama 1
tahun terhitung sejak 30
No.
Perjanjian
No.
067/BIBSAM/IS/PKS/XI/202
0 tanggal 30 November
2020
7.
Perjanjian
Pemasaran
Reksa Dana tanggal 5
Maret 2021
a.
b.
BIB; dan
PT BNP Paribas Asset
Management (“BNP”)
8.
Perjanjian
Kerjasama
Penjualan Reksa Dana No.
007/BIB-MMI/PKS/III/2021
tanggal 30
Maret 2021
a.
b.
BIB; dan
PT
Mandiri
Manajemen Investasi
(“MMI”)
9.
Perjanjian Distribusi No.
006/BIB-MAMI/PKS/III/2021
tanggal 17 Maret 2021
a.
b.
BIB; dan
PT Manulife Aset
Manajemen Indonesia
(“MAMI”)
BIB setuju untuk mempromosikan,
memasarkan dan menjual reksa dana
yang dikelola MAMI kepada nasabah BIB,
baik secara langsung dan/atau melalui
gerai yang bekerja sama dengan BIB.
10.
Perjanjian
Kerjasama
tentang
Penyediaan
Fasilitas Penitipan Emas
Untuk Layanan Transaksi
Jual-Beli
Emas
pada
Platform
Digital
No.
057/BIBISG/IS/PKS/V/2021 tanggal
25 Januari 2021
Perjanjian Kerja Sama
Penyediaan Platform Digital
Transaksi Jual-Beli Emas
Dengan Fasilitas Penitipan
Pada Platform Digital No.
058/BIBIMS/IS/PKS/V/2021 tanggal
25 Januari 2021
a.
b.
BIB; dan
PT Indogold
Gadai (“ISG”)
Para Pihak sepakat untuk melaksanakan
kerja sama dalam hal penyediaan fasilitas
penitipan emas untuk fitur transaksi jualbeli emas fasilitas penitipan melalui
platform digital yang disediakan oleh BIB.
a.
b.
BIB; dan
PT Indogold Makmur
Sejahtera (“IMS”)
Para Pihak sepakat untuk melaksanakan
kerja sama dalam hal penyediaan situs
resmi dan seluruh microsite resmi beserta
apliksai resmi mitra BIB yang dapat
diakses melalui perangkat komputer
dan/atau perangkat seluler (“Platform
Digital”) untuk transaksi jual beli emas
batangan murni (“Emas”) secara elektronik
yang dilakukan oleh IMS dengan fasilitas
penitipan oleh PT Indogold Solusi Gadai
yang merupakan perusahaan afiliasi IMS
yang bergerak di bidang jasa gadai dan
menyediakan jasa penitipan barang
berharga (“ISG”) melalui Platform Digital
(“Jual-Beli Emas Fasilitas Penitipan”) yang
disediakan oleh BIB melalui mitra BIB.
Perjanjian ini berlaku selama 1
tahun sejak tanggal 25 Januari
2021 dan diperpanjang secara
otomatis untuk jangka waktu
yang sama, kecuali ditentukan
lain
oleh
Para
Pihak
berdasarkan perjanjian ini.
a.
Five Jack Indonesia;
dan
EDIK.
Para pihak sepakat bahwa EDIK akan
menyediakan layanan berikut kepada Five
Jack Indonesia:
a.
pemrosesan
pembayaran
sehubungan dengan pembayaran
transaksi
pembayaran
yang
dilakukan oleh Pengguna;
b.
pemrosesan pengembalian dana
untuk transaksi pembayaran yang
dibayar dengan kartu kredit/kartu
debit dan pembayaran angsuran
kartu kredit/kartu debit dan dompet
Berlaku selama 12 bulan,
terhitung efektif sejak integrasi
sistem antara para pihak dapat
berfungsi dengan sebagaimana
mestinya yang ditandatangani
oleh para pihak. perjanjian akan
diperpanjang secara otomatis
setiap 12 bulan berikutnya
kecuali jika terjadi pengakhiran
yang disepakati oleh para pihak.
11.
III.
1.
Five Jack Indonesia
Perjanjian
Kerjasama
Merchant
No.
EDIK:
245/EDIK/LC-PKS/V/2019
tanggal 13 Mei 2019
Para Pihak
Management (“SAM”)
b.
Solusi
Ruang Lingkup Perjanjian
menerima
penunjukan dari SAM sebagai agen
penjual dari reksa dana berupa unit
penyertaan dalam produk reksa dana baik
secara offline maupun online.
BNP dengan ini menunjuk BIB untuk
memasarkan dan mendistribusikan unit
penyertaan reksa dana berbentuk kontrak
investasi kolektif atas nama dan untuk
kepentingan BNP. Untuk menghindari
keraguan, BIB hanya memasarkan dan
mendistribusikan reksa dana terbatas
kepada nasabah individual dari BIB.
BIB dan MMI sepakat untuk bekerja sama
dalam penjualan unit penyertaan reksa
dana dimana BIB bertindak sebagai agen
penjual reksa dana.
171
Jangka Waktu
November 2020 sampai dengan
30 November 2021 dan
diperpanjang otomatis selama
tidak ada yang mengakhiri
perjanjian ini.
Perjanjian ini berlaku selama 12
bulan terhitung sejak tanggal 5
Maret 2021 dan secara otomatis
akan diperpanjang sampai
dengan dan kecuali berakhir
sesuai
dengan
ketentuan
pengakhiran dalam perjanjian
ini.
Perjanjian ini berlaku efektif
sejak tanggal 30 Maret 2021,
dan akan berlaku untuk jangka
waktu 2 tahun dan dalam hal
jangka waktu perjanjian berakhir
dan tidak ada Pihak yang
bermaksud untuk mengakhiri
perjanjian ini, maka Para Pihak
sepakat bahwa perjanjian ini
akan diperpaniang secara
otomatis untuk jangka waktu
yang sama, yaitu untuk jangka
waktu 1 tahun terhitung sejak
tanggal berakhir tersebut.
Perjanjian ini berlaku untuk
jangka waktu 3 tahun sejak
perjanjian ini ditandatangani
Para Pihak, namun demikian
daapt memperpanjang jangka
waktu perjanjian ini dengan
menandatangani
suatu
addendum atau perubahan
terhadap perjanjian ini.
Perjanjian ini berlaku selama 1
tahun sejak tanggal efektif yaitu
25
Januari
2021
dan
diperpanjang secara otomatis
untuk jangka waktu yang sama,
kecuali ditentukan lain oleh Para
Pihak berdasarkan perjanjian
ini.
No.
2.
3.
4.
5.
6.
Perjanjian
Para Pihak
Perjanjian Kerjasama No.
2019/11/0026/ADT/PKS/03
5 tanggal 26 November
2019 sebagaimana diubah
dengan Addendum Pertama
Perjanjian Kerjasama No.
2019/11/0026/ADT/PKS/35
tanggal 26 Mei 2020
a.
Perjanjian
Kerjasama
tanggal 22 Mei 2020
a.
Perjanjian
Kerjasama
Layanan
Pembayaran
Ximpay tanggal 10 Juni
2016 sebagaimana telah
diubah beberapa kali,
terakhir
dengan
Amendment to the Mobile
Payment
Gateway
Agreement
No.
ADD/XII/ADD/XII/BD3YK/XI/2020 tanggal 10
November 2020
a.
Perjanjian
Layanan
Pembayaran ShopeePay
tanggal 15 September 2020
a.
Perjanjian
Sewa
No.
TL/TAR/089/12/2020
tanggal 8 Desember 2020
a.
b.
b.
b.
Five Jack Indonesia;
dan
PT
Artha
Dana
Technology (“ADT”).
Five Jack Indonesia;
dan
PT Garena Indonesia
(“Garena”).
Five Jack Indonesia;
dan
PT
Triyakom
(“Triyakom”).
Ruang Lingkup Perjanjian
elektronik (saldo);
c.
layanan yang berkaitan dengan
pengoperasian dompet elektronik
(atau sejenisnya) untuk Pengguna
dalam memfasilitasi pembayaran;
d.
layanan yang berkaitan dengan
pelunasan dengan Five Jack
sehubungan dengan pembayaran
tersebut; dan/atau
e.
layanan terkait lainnya dan
dukungan teknis berkelanjutan
sehubungan dengan hal-hal di atas.
Para pihak bermaksud untuk mengadakan
kerjasama berupa penggunaan Layanan
yang disediakan oleh ADT terhadap setiap
produk yang dibeli pada web dan/atau
aplikasi milik Five Jack Indonesia.
Para pihak sepakat bahwa Garena akan
menjual kepada Five Jack Indonesia dan
Five Jack Indonesia akan membeli dari
Garena, produk yang dimiliki atau
dikeluarkan oleh Garena secara elektronik,
termasuk namun tidak terbatas pada
voucher game online yang diuraikan dalam
lampiran perjanjian (“Produk Garena”),
yang mana Produk Garena akan
dipasarkan atau dijual kembali oleh Five
Jack Indonesia sesuai dengan ketentuan
perjanjian.
Para pihak sepakat untuk bekerjasama,
dimana Triyakom menyediakan solusi
pembayaran bernama “Ximpay” dan Five
Jack akan menggunakan Ximpay.
“Ximpay” berarti nama merek dari
keseluruhan solusi pembayaran Triyakom,
mencakup API yang dapat digunakan klien
untuk
integrasi,
sistem
laporan,
pelaksanaan pembayaran yang mengacu
pada jadwal yang akan dijelaskan
selanjutnya.
b.
b.
Five Jack Indonesia;
dan
PT Airpay International
Indonesia (“Airpay”).
Five Jack Indonesia bermaksud untuk
menggunakan, dan Airpay bermaksud
untuk menyediakan Five Jack Indonesia,
layanan Airpay untuk memproses
pembayaran terkait dengan Transaksi
pada Platform Five Jack Indonesia.
Five Jack Indonesia;
dan
I Gusti Ngurah Oka
Santosa
(“Pemberi
Sewa”).
Pemberi Sewa sebagai pemilik dari unit
apartemen yang terletak di Taman
Anggrek Residence Jl. Letjen S. Parman
Kav. 28, Kecamatan Grogol Petamburan,
Kelurahan Tanjung Duren, Kotamadya
Jakarta Barat (“Apartement Taman
Anggrek”) bermaksud untuk menyewakan
unitnya, yakni Tower Callypso – Unit STC
172
Jangka Waktu
Perjanjian berlaku untuk jangka
waktu 1 tahun kalender
terhitung
sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian
dan berlaku perpanjangan
otomatis untuk tahun-tahun
berikutnya, kecuali diakhiri oleh
salah satu pihak dengan
pemberitahuan
sebelumnya
paling lambat 30 hari kalender
dan tanpa harus mendapatkan
persetujuan dari pihak lainnya.
Perjanjian berlaku sejak tanggal
perjanjian dan akan terus
berlaku, kecuali diakhiri oleh
salah satu pihak dengan
pemberitahuan tertulis yang
disampaikan dalam waktu
selambat-lambatnya 7 hari
sebelum
efektif
tanggal
pengakhiran perjanjian.
Perjanjian berlaku sepenuhnya
untuk jangka waktu satu tahun
sejak tanggal perjanjian dan
berlaku kecuali sudah
dinyatakan sebelumnya diakhiri
sesuai ketentuan perjanjian.
Perjanjian secara otomatis
diperbaharui dan diperpanjang
untuk jangka waktu satu tahun
dengan syarat dan ketentuan
yang sma, kecuali terdapat
peringatan
tertulis
untuk
pemutusan kontrak dari salah
satu pihak dalam 3 bulan sejak
berakhirnya perjanjian.
Perjanjian akan terus berlaku
sepenuhnya untuk 1 tahun
terhitung
sejak
tanggal
penandatanganan
perjanjian
(atau sampai dengan tanggal 15
September 2021), dan akan
diperpanjang secara otomatis
untuk masa berlaku masingmasing 1 tahun kecuali salah
satu
pihak
memberikan
pemberitahuan tertulis kepada
pihak lainnya paling lambat 30
hari sebelum berakhirnya suatu
jangka waktu.
Berlaku sejak tanggal 1
September
2020
sampai
dengan tanggal 31 Agustus
2023.
No.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Perjanjian
Para Pihak
Perjanjian Sewa tanggal 26
Oktober 2020
a.
Werkspace
Contract
Agreement
No.
WS/SC/VO/2021/II/016
tanggal 11 Februari 2021
a.
Formulir Aplikasi Merchant
LinkAja dan Ketentuan
Kerja
Sama
Layanan
Pembayaran
Merchant
LinkAja tanggal 29 Juni
2020
a.
Perjanjian
Kerjasama
Merchant Internet No.
131/PKS-M/VII/2017
tanggal 18 Juli 2017
a.
Perjanjian Kerja Sama
tentang
Kerja
Sama
Pengiriman Uang tanggal
No.
188/PKSFiveJack/VII/2020 tanggal 9
Juli 2020
a.
Perjanjian Lisensi Iris No.
005/PKS-IRIS/M/IX/2017
tanggal 20 September 2017
a.
b.
b.
b.
b.
b.
b.
Five Jack Indonesia;
dan
Yun Yun (“Pemberi
Sewa”).
Five Jack Indonesia;
dan
PT Teratai Dharma
Nusantara
(“WerkSpace”).
Five Jack Indonesia;
dan
PT Fintek Karya
Nusantara (“Finarya”).
Five Jack Indonesia;
dan
PT
Midtrans
(“Midtrans”).
Ruang Lingkup Perjanjian
01Q seluas 142m2.
Pemberi Sewa sebagai pemilik dari unit
apartemen yang terletak di Apartement
Taman Anggrek bermaksud untuk
menyewakan unitnya, yakni Tower
Fragrant – Unit STF 02U seluas 142m2.
Werkspace menyediakan kantor virtual
untuk disewakan kepada Five Jack
Indonesia yang beralamat di Soho Capital
Lantai 19, Unit 01-09, Podomoro City, Jl.
Letjend S. Parman Kav. 28, Tanjung
Duren Selatan, Grogol Petamburan,
Jakarta Barat 11470, Indonesia dan Five
Jack Indonesia sepakat untuk menyewa
kantor virtual dari Werkspace.
Para pihak sepakat untuk melakukan kerja
sama
pelaksanaan
penerimaan
pembayaran pembelian jasa dan/atau
produk Five Jack Indonesia melalui
layanan LinkAja.
“LinkAja” berarti layanan uang elektronik
yang diselenggarakan oleh Finarya yang
memiliki fungsi yang sama dengan uang
tunai sebagai alat pembayaran sah,
dimana nilainya setara dengan nilai uang
tunai yang disetorkan terlebih dahulu ke
rekening LinkAja pengguna, tercatat
secara elektronik di dalam server milik
Finarya,
digunakan
sebagai
alat
pembayaran kepada pedagang selain
Finarya, dan uang yang disetorkan bukan
bersifat simpanan.
Para pihak bersedia untuk menggunakan
layanan sistem pembayaran internet (yang
menghubungkan antara Bank/Service
Provider, Midtrans, dan Five Jack
Indonesia) yang dikelola oleh Midtrans
dengan syarat dan ketentuan berdasarkan
perjanjian.
Five Jack Indonesia;
dan
PT Fliptech Lentera
Inspirasi
Pertiwi
(“Flip”).
Five Jack Indonesia dengan ini bekerja
sama dengan Flip untuk menggunakan
Layanan Flip yakni pemanfaatan transfer
dana untuk pencairan dana (account
disbursement)
dengan
lingkup
penyediaan, syarat, ketentuan, serta
batasan yang diatur dalam perjanjian.
Five Jack Indonesia;
dan
Midtrans.
Sepanjang jangka waktu perjanjian,
Midtrans akan menyediakan Iris untuk
digunakan oleh Five Jack Indonesia
secara terbatas, non-eksklusif, tidak dapat
dialihkan, dapat dibatalkan dan tanpa hak
untuk
mensub-lisensikan
kembali
penggunaan Iris. Layanan terkait Iris yang
disediakan Midtrans, terdiri dari, antara
lain: (i) menyiapkan dan menyesuaikan Iris
untuk
memenuhi
kebutuhan
dan
persyaratan dari Five Jack Indonesia dan
(ii) memenuhi pengaturan paling sesuai
dengan kebutuhan dan persyaratan dari
Five Jack Indonesia.
“Iris” berarti sistem pencairan pembayaran
secara otomatis yang dikembangkan dan
173
Jangka Waktu
Berlaku sejak tanggal 1 Juli
2020 sampai dengan tanggal 31
Agustus 2023.
Perjanjian berlaku untuk jangka
waktu 12 bulan sejak tanggal 11
Februari 2021 hingga tanggal 10
Februari 2022.
Perjanjian berlaku terhitung
sejak tanggal 20 Juni 2020
sampai dengan tanggal 30 Juni
2022.
Perjanjian berlaku selama 1
tahun
sejak
tanggal
ditandatanganinya
perjanjian
dan akan diperpanjang secara
otomatis, sepanjang tidak ada
pemberitahuan
untuk
mengakhiri perjanjian sekurangkurangnya 30 hari kalender
sebelum tanggal berakhirnya
perjanjian.
Perjanjian berlaku selama 2
tahun terhitung sejak tanggal 9
Juni 2020 dan akan dievaluasi
setiap 6 bulan oleh para pihak.
Perjanjian akan diperpanjang
secara otomatis untuk 1 tahun
berikutnya pada akhir jangka
waktu perjanjian bilamana tidak
ada
pengakhiran
atau
pembatalan oleh karena sebabsebab yang dimaksud dalam
perjanjian.
Perjanjian berlaku sejak tanggal
perjanjian untuk jangka waktu 1
tahun (“Jangka Waktu Awal”).
Setelah berakhirnya Jangka
Waktu Awal, akan secara
otomatis diperpanjang masingmasing untuk jangka waktu 1
tahun kecuali salah satu pihak
memberikan
pemberitahuan
tertulis kepada pihak lain atas
pengakhiran perjanjian, paling
lambat 90 hari sebelum
berakhirnya perjanjian.
No.
IV.
1.
Perjanjian
Para Pihak
BPI
Perjanjian
Pasokan/Pembelian
General
Supply
No.
220/2020-0801/DSC/PROC tanggal 1
Agustus 2020
15.
a.
b.
c.
d.
Ruang Lingkup Perjanjian
dimiliki oleh Midtrans.
BPI;
PT
DHL
Global
Forwarding Indonesia;
PT Birotika Semesta;
dan
PT DHL Supply Chain
Indonesia (“DHL”).
Jangka Waktu
Para pihak setuju dan sepakat bahwa BPI
akan memberikan kepada DHL, produk
atau jasa yang diperlukan sebagaimana
tercantum dalam jadwal Purchase Order
tanpa volume tertentu pembelian produk
atau layanan dari BPI.
Perjanjian ini berlaku sejak 1
Agustus 2020 sampai dengan
31 Juli 2025.
Asuransi
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan, telah melakukan penutupan atas risiko-risiko yang mungkin dihadapi
dengan asuransi, antara lain:
No. Polis
Penanggung
Jangka Waktu
No.
TMD/LDNP/21L---1768 tanggal
27 April 2021
PT Asuransi Tokio
Marine Indonesia
20 April 2021 –
20 April 2022
Confirmation of
insurance
tanggal 11 Juni
2021
PT Asuransi FPG
Indonesia
11 Juni 2021-11
Juni 2022
Cover Note No.
067/CN/BDPAREQ/06/202
1
PT Great Eastern
Insurance
Indonesia
23 Juni 2021 –
23 Juni 2022
16.
Objek Pertanggungan/
Lokasi Risiko
Melindungi dari klaim pihak
ketiga terhadap direktur dan
pejabat Perseroan dan anak
perusahaannya baik yang
ada saat ini, dimasa lalu atau
di masa yang akan datang.
Untuk
mengganti
rugi
tertanggung dari segala
jumlah yang mana ia menjadi
bertanggung jawab untuk
membayar
sebagai
kompensasi untuk cedera
pribadi, kerusakan property
atau advertising injury yang
terjadi saat jangka waktu
perlindungan.
Seluruh bangunan dalam
berbagai jenis dan bentuk,
termasuk dinding, pipa, kabel,
furniture, perlengkapan IT
seperti server, peralatan
network,
komputer,
perlengkapan
kantor,
instalasi,
dan
setiap
perlengkapan
elektronik
lainnya
dalam
kantor
Perseroan yang dimiliki oleh
Perseroan.
Jenis
Pertanggungan
Jumlah
Pertanggungan
Directors and
Officers Liability
Total Nilai
Pertanggungan:
US$ 10.000.000
Comprehensive
General Liability
Insurance
Total Nilai
Pertanggungan:
Rp10.000.000.000
Property All Risk
Total Nilai
Pertanggungan:
Rp20.147.219.836,80
Hak atas Kekayaan Intelektual
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak memiliki 28 merek yang terdaftar dan berlaku sebagai
berikut:
NO.
NO. SERTIFIKAT MEREK
TANGGAL
PENDAFTARAN
MEREK
KELAS
WARNA
JANGKA WAKTU
1.
IDM000691158
19 April 2020
BL
35,38
Ungu dan Putih
23 Mei 2026
2.
IDM000691685
19 April 2020
BUKALAPAK
35,38
Ungu
23 Mei 2026
3.
IDM000721130
14 Mei 2020
BUKALAPAK
9
Merah dan Putih
16 Maret 2029
4.
IDM000721122
14 Mei 2020
BL BUKALAPAK
9
Merah dan Putih
18 Maret 2029
174
NO.
NO. SERTIFIKAT MEREK
TANGGAL
PENDAFTARAN
MEREK
KELAS
WARNA
JANGKA WAKTU
5.
IDM000721077
14 Mei 2020
BUKALAPAK
9
Merah dan Putih
18 Maret 2029
6.
IDM000719276
14 Mei 2020
BukaModal
35,36,38
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
7.
IDM000719274
14 Mei 2020
BukaCicilan
36,38,42
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
8.
IDM000718113
14 Mei 2020
BukaTalks
38,40,41
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
9.
IDM000718112
14 Mei 2020
BukaDompet
36,38,42
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
10.
IDM000718111
14 Mei 2020
BukaPengadaan
35,42
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
11.
IDM000718110
14 Mei 2020
Komunitas Bukalapak
35,38
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
12.
IDM000718107
14 Mei 2020
BukaReksa
35,36
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
13.
IDM000718072
14 Mei 2020
BukaMobil
35,36,38,42
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
14.
IDM000718070
14 Mei 2020
BukaBantuan
38,40,41,42
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
15.
IDM000718069
14 Mei 2020
BukaEmas
35,36,38,42
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
16.
IDM000718067
14 Mei 2020
BukaIklan
35,36,42
Merah dan Hitam
16 Mei 2028
17.
IDM000703112
12 Mei 2020
AGEN Bukalapak
35
Merah and Hitam
16 Mei 2028
18.
IDM000814199
11 Desember 2020
BUKALAPAK
35,38
Merah dan Hitam
12 November 2028
19.
IDM000821842
17 Januari 2020
Serbu Seru
35
Merah , Abu-Abu
(Silver) dan
Hitam
15 Januari 2029
20.
IDM000438702
24 November 2014
BL Bukalapak.com
35,38
Putih, merah
muda
10 April 2022
21.
IDM000832347
4 Maret 2021
Mitra Bukalapak
35
Merah dan Hitam
15 Januari 2029
22.
1470534/
40201912361Y
(Singapore)
15 Maret 2019
BL Bukalapak.com
35
Merah dan Hitam
15 Maret 2029
23.
1470534 (Laos)
15 Maret 2019
BL Bukalapak.com
35
Merah dan Hitam
15 Maret 2029
24.
IDM000796989
24 Agustus 2016
BL
35,38
Merah dan Putih
24 Agustus 2026
25.
IDM000826078
18 Maret 2019
Bukalapak
42
Merah dan Putih
18 Maret 2029
26.
1470534 (Brunei)
15 Maret 2019
BL Bukalapak.com
35
Merah dan Putih
15 Maret 2029
27.
TM2019014820
23 April 2019
BL Bukalapak.com
35
23 Maret 2029
28.
IDM000563822
20 Februari 2017
Itemku
35, 38, 41, 9
1 Oktober 2024
175
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 10 Hak Cipta yang terdaftar dan berlaku sebagai berikut:
NO.
NO. PENCATATAN
1.
000233976
1
.
Pusat Pedagang Penjual / Merchant Seller
Centre
2.
000233975
Katalog Produk / Product Catalog
000233977
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
17.
TEMPAT DAN TANGGAL
PENGUMUMAN
JUDUL CIPTAAN
JANGKA WAKTU
Jakarta, 20 Desember
2018
20 Desember 2068
Jakarta, 9 Juli 2018
9 Juli 2068
Rekomendasi Produk / Product
Recommendations
Jakarta, 1 November 2017
1 November 2067
000233974
TI Piranti Lunak Sistem Manajemen Gudang /
IT Software Warehouse Management System
Jakarta 16 Desember 2019
16 Desember 2069
000240875
Serambi Masjid
Jakarta Selatan, 30
Oktober 2020
30 Oktober 2070
000241078
Penasihat Robo Investasi / Investments Robo
Advisory
DKI Jakarta, 18 Agustus
2020
18 Agustus 2070
000240965
BukaRumah
Jakarta Selatan, 10 Juli
2020
10 Juli 2070
000241079
BukaExpress
Jakarta Selatan, 16
November 2020
16 November 2070
000240876
Puzzle Miliarder
Jakarta Selatan, 11
November 2020
11 November 2070
000240878
Subsidi Diskon / Discount Subsidy
Jakarta Selatan, 8
Desember 2020
8 Desember 2070
Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Komisaris dan Direksi Perseroan serta Entitas Anak, Komisaris
dan Direksi Entitas Anak
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak maupun masing-masing anggota Direksi
dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak, tidak sedang terlibat dalam suatu perkara maupun sengketa di luar
pengadilan dan/atau perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase
baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang
termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah
perburuhan/hubungan industrial atau kepailitan atau mengajukan permohonan kepailitan, atau tidak sedang menghadapi
somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha
Perseroan dan Entitas Anak serta rencana Penawaran Umum Perdana Saham ini.
Saat ini terdapat satu perkara gugatan yang dianggap penting oleh Perseroan yaitu perkara gugatan dari PT Harmas
Jalesveva (“Harmas”), namun demikian gugatan Harmas tersebut tidak memiliki dampak atau pengaruh secara material
terhadap kelangsungan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Perdana, sebagaimana diuraikan sebagai
berikut:
Gugatan dari Harmas
Pada 19 Maret 2021, Harmas sebagai Penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Perseroan
(sebagai Tergugat I) dan PT Leads Property Services Indonesia (sebagai “Tergugat II”) di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan dengan nomor registrasi gugatan 294/Pdt.G/2021/PN JKT.SEL. Gugatan dimaksud pada dasarnya mengklaim (i)
ganti rugi materiil sebesar Rp90.329.805.675 kepada Perseroan, (ii) untuk pengembalian biaya jasa konsultasi pemasaran
(marketing) sebesar Rp3.127.942.800 kepada Tergugat II, dan (iii) ganti rugi immateriil sejumlah Rp77.500.000.000 kepada
Perseroan dan Tergugat II secara tanggung renteng. Harmas juga mengajukan permohonan sita jaminan (Conservatoir
Beslag) atas saham-saham dalam Perseroan sebanyak 75% dari seluruh modal Perseroan yang telah diterbitkan dan
permohonan untuk memerintahkan Perseroan membayar denda ketidakpatuhan sebesar Rp100.000.000/hari dalam hal
Perseroan gagal untuk melaksanakan kewajiban tersebut sesuai dengan perintah putusan pengadilan. Melalui gugatan
tersebut, Harmas mengklaim bahwa Perseroan telah melakukan perbuatan melawan hukum terkait dengan pembatalan
secara sepihak atas sewa ruang dan/atau lantai Gedung Office Tower One Belpark. Namun, perlu diketahui bahwa saat ini
diantara Perseroan dan Harmas baru sebatas letter of intent yang telah ditandatangani dimana di dalam letter of intent
terdapat kewajiban-kewajiban masing-masing pihak yang perlu dipenuhi termasuk untuk ditindaklanjuti dengan perjanjian
176
sewa dan Perseroan belum menandatangani perjanjian sewa ruang dan/atau lantai Gedung Office Tower One Belpark yang
mendasari timbulnya perikatan dengan Harmas.
Persidangan pertama diselenggarakan pada tanggal 12 April 2021 dengan agenda verifikasi atas akta-akta perusahaan dari
Harmas dan Perseroan, namun persidangan tersebut tidak dihadiri oleh PT Leads Property Services Indonesia (“Leads”)
selaku Tergugat II, sehingga persidangan ditunda sampai dengan tanggal 26 April 2021. Pada persidangan tanggal 26 April
2021 dihadiri oleh Harmas, Perseroan dan Leads dan karena para pihak telah lengkap maka Majelis Hakim memerintahkan
para pihak untuk melaksanakan mediasi, yang dimulai sejak tanggal 17 Mei 2021. Sebagaimana diminta oleh mediator,
para pihak telah menyampaikan proposal mediasi pada sesi mediasi kedua tanggal 24 Mei 2021. Perseroan memohonkan
penundaan proses mediasi untuk mempelajari proposal mediasi dari Hamas, dan akan menyampaikan tanggapan atas
proposal mediasi dalam sesi mediasi ketiga yang dilaksanakan pada 3 Juni 2021. Pada mediasi ketiga tersebut, Perseroan
telah menyampaikan tanggapannya atas proposal mediasi Harmas, kemudian Harmas menyampaikan tanggapannya
bahwa Harmas menolak proposal mediasi dari Perseroan tersebut. Dikarenakan tidak tercapainya kesepakatan diantara
para pihak, mediator menyatakan bahwa proses mediasi telah gagal dan akan memberitahukan hasil dari mediasi tersebut
kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara 294/Pdt.G/2021/PN JKT.SEL untuk melanjutkan proses pemeriksaan
perkara. Sehubungan dengan hal tersebut, Majelis Hakim menunda persidangan sampai dengan Senin, 14 Juni 2021
dengan agenda pembacaan gugatan.
Pada persidangan 14 Juni 2021, Penggugat memberitahukan bahwa Penggugat telah mengganti kuasa hukumnya dan
Majelis Hakim kemudian memutuskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap surat kuasa dari kuasa hukum Penggugat.
Setelah melakukan pemeriksaan, Majelis Hakim menemukan bahwa terdapat beberapa kekurangan yang bersifat
substansial dari surat kuasa tersebut. Hal ini menjadikan Majelis Hakim untuk menunda pembacaan Gugatan, dan
memerintahkan kepada kuasa hukum Penggugat untuk memperbaiki surat kuasa dimaksud. Majelis Hakim kemudian
menunda Persidangan sampai dengan Senin, 21 Juni 2021, dengan agenda pemeriksaan surat kuasa Penggugat dan
pembacaan Gugatan. Pada persidangan 21 Juni 2021 dan sesuai dengan agenda persidangan, Majelis Hakim melakukan
pemeriksaan terhadap surat kuasa yang telah diperbaiki. Kemudian berdasarkan persetujuan Penggugat dan Tergugat I,
Majelis Hakim menyatakan bahwa gugatan Penggugat dianggap telah dibacakan. Namun demikian, kuasa hukum
Penggugat kemudian mengajukan permohonan kepada Majelis Hakim untuk memperbaiki gugatannya terkait dengan nilai
tuntutan. Atas permohonan tersebut, Majelis Hakim memberikan kesempatan terakhir kepada Penggugat untuk
memperbaiki gugatannya.
Pada persidangan 5 Juli 2021, sesuai dengan agenda persidangan, Majelis Hakim mempersilahkan Penggugat untuk
menyampaikan gugatan yang telah diperbaiki. Penggugat hanya melakukan perubahan pada posita Gugatan dan tanpa
melakukan perubahan pada petitum Gugatan, yaitu perubahan atas informasi mengenai akta pendirian beserta
perubahannya dari Penggugat, dan perubahan atas rincian pembayaran uang deposit yang telah dibayarkan oleh
Perseroan. Kemudian Majelis Hakim bersama-sama dengan para pihak menentukan dan menetapkan jadwal dan agenda
persidangan, antara lainnya tanggal 26 Juli 2021 dengan agenda penyampaian jawaban para tergugat melalui e-court
sampai dengan agenda pembacaan putusan yang dijadwalkan pada tanggal 1 November 2021.
Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan telah memenuhi kewajibannya termasuk antara lain telah menyetorkan deposit
sewa sebesar total Rp6.462.894.600 kepada Penggugat dan Harmas telah lalai dalam menjalankan komitmennya yang
telah diatur di dalam letter of intent, yakni untuk menyerahkan ruang pada tanggal mulai sewa.
18.
Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan
Pendahuluan
Model “All-Commerce”
Menurut Frost & Sullivan, Perseroan merupakan salah satu perusahaan “All-Commerce” terbesar di Indonesia yang memiliki
fokus pada daerah non-Tier 1 juga merupakan pemimpin untuk pasar warung elektronik (e-warung) berdasarkan TPV di
Asia Tenggara. Sejak didirikan pada tahun 2010, Perseroan telah berkembang dari perusahaan e-commerce menjadi
perusahaan dengan model "All-Commerce". Perseroan menjalankan kegiatan bisnis utamanya melalui platform seluler
Bukalapak dan Mitra Bukalapak, yang menawarkan nilai manfaat dalam skala besar di Indonesia yang mencakup semua
segmen pasar di semua saluran (channel), termasuk pasar online dan offline. Layanan Perseroan menjangkau seluruh
wilayah Indonesia dengan perpaduan yang kuat antara online marketplace dan jaringan ritel offline yang luas. Melalui model
bisnis yang dimiliki saat ini, Perseroan dapat dengan cepat memperluas basis pelanggan dan jaringan Mitra, serta
memperkuat brand recognition Perseroan di seluruh Indonesia. TPV Perseroan, yang merupakan volume pembelian
berbayar yang difasilitasi oleh platform Perseroan, telah tumbuh secara signifikan dari US$2.024 juta pada tahun 2018,
menjadi US$4.099 juta pada tahun 2019 dan selanjutnya menjadi US$6.077 juta pada tahun 2020.
177
Marketplace Perseroan
Perseroan menerima komisi dan pendapatan lain dari e-commerce marketplace Perseroan, yaitu aplikasi Bukalapak, pada
saat terdapat salah satu barang dari jutaan SKU yang ditawarkan oleh lebih dari enam juta pedagang, yang terjual kepada
salah satu dari 100 juta pengguna platform. Pengguna Perseroan, tersebar baik di daerah-daerah Tier-1 maupun di daerahdaerah non-Tier-1 di Indonesia. Perseroan melayani basis pengguna yang besar dan terus berkembang di daerah Tier 1
maupun non-Tier 1 di Indonesia, namun strategi Perseroan secara khusus menargetkan daerah non-Tier 1 karena
Perseroan meyakini terdapat potensi yang besar untuk melayani masyarakat kelas menengah yang terus bertumbuh. Pada
tahun 2020, sekitar 70% dari TPV dan 75% dari transaksi Perseroan (“TRX”) berasal dari daerah non-Tier 1 di Indonesia.
Pada marketplace yang dioperasikan saat ini, Perseroan menawarkan produk fisik dan produk virtual, yang utamanya
mencakup layanan pembayaran digital (seperti pembayaran utilitas, isi ulang ponsel & paket data, top-up uang elektronik,
produk asuransi, voucher game, produk travel, angsuran kredit, produk edukasi, berbagai macam voucher digital, donasi,
pembayaran berbagai pajak dan layanan pemerintah lainnya) serta produk keuangan mikro (termasuk pinjaman dan
investasi yang diberikan oleh mitra-mitra Perseroan yang memiliki izin terkait) untuk memfasilitasi transaksi bagi pengguna
Perseroan dan mendorong inklusi keuangan, khususnya untuk pengguna di daerah non-Tier 1. Pengguna di daerah nonTier 1 dapat diakuisisi secara lebih ekonomis dengan memanfaatkan jaringan Mitra Perseroan, dan biaya akuisisi pelanggan
("CAC") Perseroan per pengguna turun dari US$16 pada 2018 menjadi US$12 pada 2019 dan selanjutnya menjadi US$6
pada 2020. Hal ini disebabkan karena efisiensi biaya yang telah dicapai dengan baik dalam pemasaran secara online
maupun offline, serta peningkatan konversi pelanggan akhir dari channel berbiaya rendah seperti jaringan Mitra Perseroan.
Jaringan Mitra Perseroan
Perseroan memperoleh komisi dan pendapatan lain dari penjualan ke warung, melalui marketplace khusus mitra Perseroan,
yaitu Mitra Bukalapak. Menurut Frost & Sullivan, jaringan warung Perseroan yang saat ini terdiri dari sekitar 7 juta warung,
yang merupakan jaringan warung terbesar di Indonesia. Marketplace Mitra Bukalapak, yang hanya dapat diakses oleh
pengguna Mitra, dapat digunakan untuk membeli berbagai produk dalam jumlah grosir yang dapat dijual kembali kepada
pelanggan mereka. Dimulai pada tahun 2016, Perseroan merupakan e-commerce pertama di Indonesia yang memasuki
pasar ritel mikro offline. Jaringan Mitra Perseroan hadir di seluruh wilayah Indonesia, baik di pedesaan maupun di
perkotaan, dan sering kali menjadi bagian terpenting masyarakat di Indonesia. Dengan bergabung ke dalam jaringan Mitra
Perseroan, mereka juga dapat berperan sebagai infrastruktur Perseroan di daerah non-Tier 1 untuk membantu menjangkau
dan mengembangkan masyarakat yang kurang terlayani (underserved).
Perseroan memberdayakan Mitra dengan menawarkan solusi satu pintu yang mencakup penawaran produk fisik dan virtual
pada platform Perseroan. Platform Mitra Bukalapak mendukung operasional perdagangan ritel konvensional Mitra
Perseroan (produk fisik) dengan harga yang kompetitif dan pilihan logistik yang sesuai dengan kebutuhan, dan Perseroan
juga menyediakan produk virtual yang memungkinkan mereka untuk menambah sumber pendapatan. Jumlah total Mitra di
jaringan Perseroan meningkat dari 2.870 per 1 Januari 2017 menjadi lebih dari 6,9 juta per 31 Desember 2020, di mana 3,6
juta di antaranya aktif, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sekitar 631%. Kontribusi langsung dari Mitra
Bukalapak kepada TPV Perseroan juga telah tumbuh secara signifikan dari sekitar 8% pada tahun 2017 menjadi 27% pada
tahun 2020, dan selain jumlah ini, Perseroan yakin Mitra telah mendukung peningkatan pengguna marketplace dan TPV
Perseroan. Dalam jangka menengah, Perseroan berkeyakinan bahwa pertumbuhan jaringan Mitra Perseroan akan terus
memberikan pelanggan tambahan ke pasar online Perseroan. Dengan perluasan jaringan Mitra, Perseroan yakin platform
Perseroan, yang didukung oleh big data analytics serta ekosistem lembaga keuangan dan penyedia logistik Perseroan,
lebih dapat diakses oleh masyarakat luas dan tersebar di daerah non-Tier 1, termasuk populasi yang tidak menggunakan
layanan perbankan (unbanked) dan populasi yang kurang terlayani (underserved) lainnya karena Perseroan menyediakan
akses tidak langsung untuk produk fisik dan metode pembayaran yang sesuai kebutuhan.
Network Effect dari Dua Platform Perseroan
Penggabungan platform e-commerce Perseroan dengan jaringan offline Mitra yang didukung oleh platform Mitra Bukalapak,
menciptakan sinergi bagi platform "All-Commerce" Perseroan. Network effect yang didapatkan dengan semakin
bertumbuhnya basis pedagang dan Mitra akan menciptakan siklus yang baik, di mana Mitra memiliki akses kepada jenis
produk yang baru, dengan harga yang lebih kompetitif untuk dijual kepada pelanggan-pelanggan para Mitra tersebut, dan
alhasil Mitra dapat menghasilkan customer awareness dan akses yang lebih luas ke platform Perseroan, terutama di daerah
non-Tier 1, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan basis pedagang Perseroan, dan memulai siklus yang baru.
Hingga saat ini, jumlah pengguna, Mitra, dan pedagang dalam jaringan Perseroan telah meningkat secara bersamaan
sebagai akibat dari pengaruh jaringan platform Perseroan.
178
Marketplace
●
Para Pelanggan Perseroan
Traffic pelanggan ke platform Perseroan terutama berasal dari promosi dari mulut ke mulut oleh para pelanggan Perseroan
dan Mitra, khususnya di daerah non-Tier 1, serta efek pemasaran Perseroan melalui saluran online dan offline. Jalur online
termasuk traffic organik yang dihasilkan dari upaya optimalisasi mesin pencari (search engine) Perseroan dan cakupan
tayangan (impressions coverage) yang kuat dari fitur BukaReview. BukaReview adalah fitur yang membantu pengguna
Perseroan (baik pembeli maupun penjual) untuk memberikan ulasan produk, tips, rekomendasi, dan artikel yang mencakup
beberapa kategori produk Perseroan, antara lain alat elektronik (gadget), elektronik, otomotif, olahraga, sepeda, gaya pria,
hobi, dll. Untuk meningkatkan tingkat engagement pengguna, Perseroan juga memanfaatkan berbagai saluran media yang
tersedia di aplikasi Perseroan seperti push notification dan pemasaran elektronik langsung melalui email, banner aplikasi
dan game. Mitra juga mendapatkan insentif berupa komisi ketika pelanggan offline Mitra beralih menjadi pelanggan online.
Bagaimana cara pelanggan mengakses platform Perseroan tidak berdampak pada pendapatan yang diperoleh oleh
Perseroan.
Dalam rangka untuk mempromosikan customer experience yang baik, Perseroan melakukan personalisasi pada bagian
beranda dan rekomendasi di platform Perseroan, dengan menunjukkan barang yang terakhir dilihat pengguna serta barangbarang yang diminati pengguna. Sistem pencarian Perseroan juga terus ditingkatkan untuk memastikan Perseroan
memberikan hasil pencarian yang relevan kepada para pengguna Perseroan dan menyesuaikan hasil pencairan dengan
pilihan mereka. Setelah pengguna meng-klik produk, mereka akan dibawa ke halaman produk dan dapat dengan mudah
mendapatkan gambaran tentang peringkat kualitas produk dan penjual melalui ulasan-ulasan pengguna. Pengguna
kemudian dapat memeriksa apakah ada promosi/voucher yang tersedia untuk produk tersebut. Setelah mereka
menambahkan barang ke dalam keranjang, pengguna kemudian dapat memilih opsi logistik (reguler/instan), dan membayar
dengan metode pembayaran yang menjadi pilihan mereka. Selanjutnya, pelanggan dapat memantau perkembangan
transaksi dan memeriksa status pesanan sampai pesanan dikirimkan tiba di alamat tujuan pengiriman. Perseroan juga
melakukan penjualan silang, atau cross-selling kepada pelanggan yang telah menyelesaikan pembelian dengan
menawarkan produk-produk yang paling relevan berdasarkan profil, perilaku pembelian sebelumnya, afinitas dan minat
kategori, produk-produk yang sedang populer, kontribusi TPV dan faktor-faktor lain.
179
Keterlibatan Pengguna (User Engagement)
●
Pada platform aplikasi seluler Perseroan, terdapat berbagai game dan fitur streaming langsung untuk mendorong interaksi
pengguna (user interaction) dan juga penggunaan platform (platform engagement). Contoh game dalam aplikasi Perseroan
termasuk diantaranya Roda Rejeki, Pohon Rejeki, Gosok-Gosok, Bonus Beruntun, Puzzle Rezeki, Sehalu Apa Kamu, Badai
Miliaran. Game aplikasi Perseroan telah berkembang menjadi salah satu traffic generator untuk marketplace Perseroan
serta meningkatkan retensi pelanggan, dengan lebih dari 80% pemain bertransaksi setiap tahunnya. Platform Perseroan
juga mencakup fitur sosial lainnya seperti BukaLive, Bukareview untuk pemeriksaan barang, Buka Talks, dan fitur
keagamaan seperti Quran dan waktu sholat.
Berikut di bawah ini adalah contoh permainan dalam platform aplikasi seluler Perseroan:
Sumber: Perseroan
●
Penawaran Produk Fisik Perseroan
Perseroan menerima komisi dan pendapatan lain dari e-commerce marketplace, yaitu aplikasi Bukalapak, ketika ada
salah satu barang dari jutaan SKU yang ditawarkan oleh lebih dari enam juta pedagang, yang terjual kepada salah satu
dari 100 juta pengguna yang berlokasi di daerah Tier 1 dan non-Tier 1 di Indonesia. Per 31 Desember 2020, kontribusi
penawaran produk fisik kepada TPV Perseroan adalah sebesar 73%. Per 31 Desember 2020, jumlah pedagang yang
terdaftar di platform Perseroan melebihi enam juta, di mana sekitar satu juta diantaranya telah bertransaksi dalam 12
bulan terakhir.
Dari total sekitar enam juta pedagang Perseroan, sekitar 558 ribu diantaranya adalah "Super Seller," yaitu para
pedagang yang telah memilih untuk mengikuti program dan memenuhi beberapa metrik tertentu terkait dengan kepuasan
pengguna (quality score). Super Seller membayar biaya layanan, yang dihitung berdasarkan persentase dari penjualan
pedagang tersebut, untuk mendapatkan keuntungan tertentu seperti mendapatkan prioritas dalam pencarian pada
platform Perseroan, partisipasi pada campaign, promosi pengiriman gratis untuk meningkatkan penjualan mereka, fitur
Super Seller seperti dashboard, kemampuan untuk membagikan poster promosi, membuat kupon pedagang, memantau
dashboard kompetisi, dan meningkatkan kredibilitas dengan menggunakan logo Super Seller. Selain memberikan
sumber pendapatan tambahan, konsep Super Seller juga meningkatkan user experience dengan memastikan bahwa
pedagang terbaik mendapatkan penempatan prioritas pada platform Perseroan.
Selain itu, per 31 Desember 2020, Perseroan juga bekerja sama dengan lebih dari 3.000 brand internasional, nasional,
dan regional besar yang mengoperasikan toko resminya sendiri di BukaMall Perseroan.
Gambar di bawah ini mengilustrasikan penawaran produk fisik Perseroan dan BukaMall, yang menawarkan produkproduk FMCG dan fashion antara lain Unilever, Bata, Bambi, Bagus, Berrybenka, OT, Carvil, Forisa, Garudafood,
Maspion dan Mayora.
180
Sumber: Perseroan
Perseroan menyediakan rangkaian kategori yang lengkap produk pada platform Perseroan, termasuk pakaian, sepatu,
tas, produk perawatan ibu dan anak, makanan dan minuman, peralatan elektronik, furnitur dan barang-barang rumah
tangga, kosmetik dan barang perawatan pribadi lainnya, barang olahraga dan kebugaran serta aksesoris otomotif.
Sebagian besar dari pedagang di platform Perseroan merupakan UMKM dan merek brand berskala internasional serta,
nasional dan regional ternama. Para pedagang dapat membuat etalase dan daftar produk mereka sendiri secara gratis
serta menetapkan harga untuk produk mereka. Untuk meningkatkan visibilitas dan memperbaiki tingkat konversi
(conversion rate) pedagang, Perseroan menawarkan kepada pedagang dan brand skema komisi yang sesuai dengan
kebutuhan bisnis mereka. Pedagang skala kecil dapat bergabung sebagai Super Seller sementara pedagang besar
dengan brand ternama dapat bergabung dalam program Bukamall Official Stores. Perseroan mendorong pedagang
untuk menawarkan harga yang menarik untuk barang dagangan yang dijual di platform Perseroan. Selain komisi yang
dibebankan kepada pedagang yang menjual di platform Perseroan, Perseroan juga menawarkan pedagang untuk
membeli iklan di platform Perseroan yang dapat dikelola sendiri maupun dikelola oleh Perseroan. Hal ini termasuk
penawaran berbasis biaya per klik seperti produk yang dipromosikan di hasil penelusuran, aset tampilan berbasis biaya
per tayangan, dan opsi lainnya.
Kebijakan dan Tindakan Kontrol Perseroan untuk Barang Fisik
Perseroan menerapkan kebijakan dan tindakan pengendalian yang ketat dengan tujuan untuk memastikan keakuratan
deskripsi produk pada platform Perseroan. Sistem pengintegrasian (onboarding) para pedagang Perseroan dilengkapi
dengan sistem verifikasi identitas dan Pengenalan Pelanggan (know-your-customer). Setelah pedagang menjalani
proses pendaftaran dan diterima di platform Perseroan, pedagang tersebut akan diperiksa berdasarkan aturan dan
kebijakan Perseroan tentang produk yang diizinkan. Untuk membantu memastikan kualitas produk yang diunggah,
Perseroan juga membatasi jumlah produk yang diizinkan untuk diunggah oleh pedagang, bergantung pada rekam jejak
dan peringkat mereka berdasarkan jumlah dan kualitas ulasan pengguna. Perseroan percaya hal ini dapat mendorong
para pedagang untuk memberikan layanan berkualitas baik untuk mengembangkan bisnis mereka bersama Perseroan.
Setelah pedagang mengunggah produk baru, namun sebelum produk tersebut ditampilkan pada platform Perseroan,
Perseroan memanfaatkan sistem skrining berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mengidentifikasi potensi masalah dan
menginformasikan produk yang berpotensi palsu atau melanggar hukum untuk dapat ditinjau dan diverifikasi lebih lanjut.
Setelah informasi produk diposting, sistem Perseroan terus memantau dan melakukan semantic analysis pada ulasan
pembeli, yang hasilnya digunakan sebagai input untuk evaluasi kepatuhan penjual terkait dengan kebijakan Perseroan,
kemudian tim Perseroan akan menindaklanjuti dengan pemeriksaan secara manual jika diperlukan. Perseroan juga
memiliki alat pelaporan yang dapat digunakan para pemegang hak cipta atas barang (copyrighted material) apabila pihak
tersebut meyakini bahwa barang tiruannya telah terdaftar di platform Perseroan. Catatan tingkat kepatuhan pedagang,
bersama dengan faktor-faktor lain seperti volume penjualan dan ulasan dan review pembeli, diperhitungkan pada saat
platform Perseroan menyusun peringkat pedagang, dimana hal ini dapat mempengaruhi tingkat exposure yang
diterimanya di platform Perseroan dan berdampak pada volume penjualan pedagang. Fungsi pencarian Perseroan akan
memblokir pencarian produk ilegal dan Perseroan juga terus berinvestasi dalam kemampuan teknis yang berkaitan
dengan identifikasi kata kunci, filter gambar, pengenalan teks dan video, serta pengembangan mekanisme daftar hitam.
Perseroan juga memberi dukungan kepada pedagang yang menjual produk berkualitas tinggi dan memberikan
181
pelayanan baik dengan menyediakan manajer akun khusus, tarif komisi yang dapat dinegosiasikan, subsidi promosi
khusus, dan program nilai barter sebagai bagian dari upaya berkelanjutan Perseroan untuk meningkatkan pengalaman
pengguna (user experience).
Untuk jenis produk yang tidak mudah rusak yang dijual di platform Perseroan, Perseroan mewajibkan pelanggan untuk
mematuhi kebijakan periode pengembalian 2 (dua) hari dimana pelanggan dapat mengembalikan produk fisik dalam
jangka waktu tersebut selama produk berada dalam kondisi asli dan penggunaannya (jika ada) tidak mempengaruhi
kemampuan pedagang untuk dapat menjualnya kembali. Perseroan tidak akan mengirimkan dana ke pedagang sampai
periode pengembalian tersebut berakhir. Setelah pelanggan mengirimkan permintaan pengembalian, pedagang akan
meninjau dan memproses permintaan tersebut terlebih dahulu. Terdapat tiga solusi pengembalian, diantaranya adalah:
(1) pengembalian dana (2) pertukaran atau (3) pengiriman barang tambahan. Jika pembeli dan penjual tidak dapat
menyelesaikan perselisihan, salah satu pihak dapat mengeskalasi dan meminta intervensi administrator Perseroan untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut. Jika pembeli memberikan bukti lengkap dalam jangka waktu yang disyaratkan,
pedagang memiliki waktu 36 (tiga puluh enam) jam untuk menyelesaikan masalah dan mengirimkan barang tersebut ke
pembeli. Jika tidak, Perseroan akan mengembalikan uang tersebut secara otomatis kepada pembeli.
Jika seorang pedagang diketahui telah melanggar kebijakan Perseroan atau hukum yang berlaku, Perseroan akan
mengambil tindakan sesuai dengan kebijakan Perseroan berdasarkan dengan tingkat pelanggaran. Tindakan yang akan
diberlakukan mulai dari adalah penghapusan produk hingga larangan permanen terhadap pedagang pada platform
Perseroan. Selain menanggapi keluhan pembeli, tim merchant policy operations Perseroan juga melakukan skrining atas
"bad seller" untuk menghapus visibilitas mereka dari sistem penelusuran dan rekomendasi Perseroan atau bahkan
membekukan akun mereka secara permanen. Perseroan bekerjasama dengan pemerintah, polisi, regulator kesehatan,
dan pemegang hak secara berkala untuk mengatasi masalah dan membantu pemeriksaan mereka. Setiap barang ilegal,
palsu dan/atau terlarang akan segera dihapus dari sistem Perseroan berdasarkan permintaan dari regulator sehubungan
dengan hukum Indonesia, dan apabila pedagang teridentifikasi sebagai pelaku penipuan, maka akan dilakukan blokir
dari sistem Perseroan.
●
Penawaran Produk Virtual Perseroan
Perseroan menyediakan penawaran produk virtual yang komprehensif melalui marketplace dan Mitra Bukalapak.
Dengan memanfaatkan teknologi, Perseroan dapat memfasilitasi pelanggan untuk melakukan pembayaran atas produk
dan layanan, antara lain:
● produk prabayar seperti pulsa telepon, paket data dan token listrik;
● pembayaran tagihan, termasuk air, listrik, telekomunikasi, TV kabel, multifinance, jaminan kesehatan nasional
(BPJS), pajak nasional dan daerah;
● dompet elektronik dan isi ulang uang elektronik berbasis kartu;
● investasi, termasuk emas dan produk reksa dana;
● perjalanan dan hiburan, termasuk pembayaran untuk penerbangan, kereta api, bis atraksi, dan tiket acara;
● game dan kupon digital lainnya, termasuk untuk produk pendidikan; dan
● pinjaman dan asuransi, seperti asuransi mikro untuk pembelian barang fisik di platform Perseroan, di antara
spektrum produk keuangan yang luas melalui kemitraan dengan pihak ketiga berlisensi yang sesuai.
Perseroan bekerja sama dengan berbagai mitra domestik untuk menghadirkan layanan keuangan yang berkelanjutan
dan inklusif bagi pengguna yang belum dan kurang terlayani (underserved) di Indonesia. Gambar di bawah ini
merupakan produk virtual yang saat ini ditawarkan pada platform Perseroan.
182
Sumber: Perseroan
Perseroan menawarkan produk virtual yang populer baik pada aplikasi Marketplace maupun aplikasi Mitra
Bukalapak. Penawaran produk virtual ini melayani sebagian besar pengguna yang masih lebih memilih untuk
mengisi ulang saldo pulsa dan membayar tagihannya secara offline.
● Isi ulang telepon dan telekomunikasi. Perseroan menawarkan pulsa telepon prabayar dan paket data dari
semua penyedia telekomunikasi besar di Indonesia. Lebih dari 90% masyarakat Indonesia adalah pengguna
paket telekomunikasi prabayar, berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2019, yang merupakan salah
satu penyumbang terbesar produk virtual, dan diikuti oleh pembayaran tagihan utilitas untuk telekomunikasi
prabayar dan pascabayar. Produk prabayar dan pembayaran tagihan mewakili mayoritas dari TPV produk
virtual Perseroan.
● Investasi. Perseroan memfasilitasi penawaran produk investasi dan pengelolaan kekayaan oleh pihak ketiga
berlisensi kepada para penggunanya melalui platform Perseroan. Produk investasi yang ditawarkan pada
platform Perseroan adalah reksa dana dan investasi emas. Produk investasi tersebut ditawarkan melalui
kemitraan Perseroan dengan lembaga keuangan Afiliasi Perseroan yaitu BIB, yang menawarkan BukaEmas
(untuk investasi emas) dan BukaReksa (untuk reksa dana) melalui platform Perseroan. Per 31 Desember
2020, platform Perseroan telah memfasilitasi lebih dari IDR 285 miliar Aset yang Dikelola (AUM) oleh mitra
Perseroan sejak diluncurkan pada tahun 2017.
● Pinjaman. Perseroan memfasilitasi penawaran pinjaman untuk para pedagang dan pembeli melalui referensi,
namun Perseroan tidak bertindak sebagai pemberi pinjaman dan tidak meminjamkan uang kepada para
pedagang dan pembeli. Perseroan bekerja sama dengan beberapa bank dan para pemberi pinjaman lainnya
untuk menyediakan pembiayaan mikro, fasilitas kredit berjumlah kecil dan fasilitas kredit dengan syarat dan
ketentuan yang fleksibel kepada pengguna dan Mitra Perseroan. Bank mitra Perseroan dan pemberi
pinjaman lainnya melakukan penilaian yang relevan terhadap calon peminjam (seperti dengan penilaian
manajemen kredit dan risiko), menjamin pinjaman dan menanggung risiko kredit. Melalui kemitraan tersebut,
Perseroan memungkinkan bank dan pemberi pinjaman lainnya yang bermitra dengan Perseroan untuk dapat
memberikan akses kredit yang lebih luas kepada masyarakat yang belum (unserved) dan kurang terlayani
(underserved) di Indonesia.
Layanan Pembayaran Digital
Perseroan bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan di sektor perbankan dan fintech serta pedagang ritel untuk
memungkinkan pembayaran produk fisik dan virtual di platform Perseroan. Perseroan mengizinkan metode pembayaran
tradisional seperti transfer bank dan pembayaran melalui kartu kredit dan debit. Perseroan juga bermitra dengan pemain
fintech untuk pembayaran dengan uang elektronik (e-money) dan cicilan tanpa kartu kredit, serta pembayaran melalui
saluran offline seperti toko swalayan dan Mitra Bukalapak. Perseroan bekerja sama dengan DANA, yang merupakan
penyedia dompet elektronik (e-wallet) dan uang elektronik (e-money) terkemuka di Indonesia. DANA merupakan salah satu
metode pembayaran yang tersedia bagi pelanggan dan Mitra Perseroan. Selain untuk memfasilitasi pembayaran,
pelanggan dan Mitra Perseroan juga dapat menambah saldo mereka melalui metode pembayaran yang tersedia di platform
Perseroan. Perseroan juga bekerja sama dengan beberapa bank besar di Indonesia agar nasabah perbankan dapat
dengan mudah melakukan pembayaran ke Perseroan dengan menggunakan rekening bank mereka.
183
Mitra Bukalapak
Menurut Frost & Sullivan, melalui Mitra Bukalapak, Perseroan memperoleh komisi dan pendapatan lainnya dari penjualan
yang dilakukan oleh lebih dari 7 juta Mitra Perseroan, yang merupakan jaringan terbesar di Indonesia. Menurut Asia Pacific
Foundations of Canada dan Frost & Sullivan, UMKM merepresentasikan sekitar 99% dari jumlah usaha yang berdiri di
Indonesia dan berkontribusi lebih dari 60% perekonomian nasional dalam hal PDB keseluruhan pada tahun 2020. Untuk
memenuhi misi Perseroan dalam menciptakan perekonomian yang adil bagi semua kalangan, Perseroan merupakan
pemain terdepan dalam memperkenalkan konsep platform “All-Commerce” kepada Mitra dan konsumen di daerah non-Tier
1. Melalui platform “All-Commerce”, Perseroan memungkinkan para pelanggan, UMKM, dan pedagang besar ternama di
seluruh Indonesia, untuk dapat bertransaksi dengan sesama dan menjalankan bisnis mereka dengan nyaman dan efisien.
Solusi Satu Pintu
Perseroan telah bekerja sama dengan Mitra Perseroan untuk mengatasi masalah dalam bisnis para Mitra. Perseroan
memberdayakan warung dan penjual individu dengan menawarkan solusi satu pintu pada aplikasi Mitra Bukalapak, yang
bertujuan untuk mendigitalkan bisnis ritel UMKM offline di Indonesia. Ringkasan solusi satu pintu Perseroan, adalah sebagai
berikut:
 Konsolidasi kebutuhan sumber persediaan. Aplikasi Mitra Bukalapak memungkinkan Mitra untuk mendapatkan
persediaan barang dagangan mereka melalui platform Perseroan, baik dari pedagang yang bertindak sebagai
distributor atau langsung dari perusahaan FMCG. Perseroan kemudian menggabungkan kebutuhan sumber
persediaan dari berbagai Mitra, dengan fokus pada pesanan pengisian ulang yang berfrekuensi tinggi, untuk
meningkatkan efisiensi distribusi offline. Setelah konsolidasi dilakukan, Perseroan bekerja dengan perusahaan logistik
pihak ketiga dalam rantai pasokan Perseroan untuk memastikan proses pengiriman barang yang lancar kepada Mitra.
Dengan adanya konsolidasi, Mitra dapat menyimpan lebih banyak produk dengan lebih konsisten, dan mendapatkan
harga yang lebih rendah, sehingga pelanggan Mitra yang sebelumnya tidak memiliki akses kepada e-commerce dapat
mengakses produk e-commerce melalui Mitra.
184
●
Menawarkan produk virtual dan keuangan kepada Para Pelanggan Mitra. Aplikasi Mitra Bukalapak menciptakan
peluang bagi Mitra untuk meningkatkan sumber pendapatan mereka dengan menawarkan lebih dari 20 produk virtual
yang tersedia, seperti pulsa telepon prabayar, opsi pengiriman uang, listrik prabayar, uang elektronik, dan isi ulang
dompet elektronik (e-wallet) kepada para pelanggan-pelanggan Mitra Perseroan. Dalam rangka mengakomodasi
kebutuhan pelanggan yang belum terlayani (unserved) dan kurang terlayani (underserved), Perseroan mengizinkan
pelanggan untuk membeli produk virtual dengan pembayaran tunai melalui Mitra.
●
Membangun infrastruktur pada komunitas di daerah non-Tier 1. Mitra Perseroan berperan penting bagi komunitas yang
mereka layani, dan dengan bergabung bersama jaringan Mitra, Mitra dapat beroperasi sebagai penyedia infrastruktur
(dengan berperan sebagai agen logistik, titik pengantaran, titik penjemputan, saluran pembayaran) pada komunitas di
daerah non-Tier 1. Hal ini membantu Perseroan dan pedagang untuk menjangkau dan mengembangkan komunitas
yang kurang terlayani (underserved) sekaligus meningkatkan traffic dan sumber pendapatan bagi Mitra.
●
Menawarkan fitur-fitur guna mendukung usaha Mitra Perseroan. Masih terdapat kesenjangan pada Mitra dalam
mengoperasikan bisnis ritel tradisionalnya. Untuk menjembatani kesenjangan ini, Perseroan menyediakan fitur
pencatatan dan pembukuan yang terintegrasi kepada Mitra dan menciptakan fitur manajemen pelanggan, pencatatan
keuntungan, dan terminal Point of Sales (PoS) untuk produk digital Perseroan yang dapat digunakan dengan ponsel
cerdas (smartphones) melalui model perangkat lunak sebagai layanan ("SaaS"). Hingga saat ini, Perseroan
menyediakan fitur dukungan usaha ini tanpa biaya, karena Perseroan meyakini hal tersebut dapat meningkatkan
retensi Mitra Perseroan.
Sebagai hasil dari solusi satu pintu Perseroan, Mitra mendapatkan keuntungan dari peningkatan berikut yang kemudian
mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan keunggulan kompetitif bagi Perseroan:
● Variasi dan ketersediaan produk. Aplikasi Mitra Bukalapak menyediakan jangkauan yang lebih luas dibandingkan
saluran distribusi offline lainnya dan menyediakan pilihan produk terkini yang tersedia, yang menjadi salah satu alasan
utama Mitra melakukan pembelian melalui aplikasi Perseroan.
●
Harga. Perseroan meyakini bahwa harga pada aplikasi Mitra Bukalapak secara umum lebih murah dibandingkan
dengan channel distribusi offline, sehingga dapat menghasilkan margin yang lebih baik untuk Mitra Perseroan.
●
Pengiriman tepat waktu. Perseroan mengintegrasikan teknologi untuk memungkinkan pengiriman hari berikutnya untuk
Mitra. Perseroan meyakini bahwa hal ini menjadi penawaran yang menarik dan jauh lebih cepat dibandingkan tenggat
waktu pengiriman yang ditawarkan oleh distributor lain serta bermanfaat bagi pedagang kecil dan mikro yang pada
umumnya memiliki arus kas dan kemampuan untuk membiayai persediaan yang terbatas.
●
Pelatihan. Perseroan menugaskan tim penjualan Perseroan untuk secara berkala mengunjungi Mitra yang baru
bergabung untuk memberikan pelatihan, membantu Mitra menggunakan platform Perseroan dengan lebih baik dan
menawarkan produk Perseroan dengan lebih efektif.
●
Solusi inklusi keuangan. Perseroan menghubungkan Mitra dengan lembaga keuangan yang menyediakan layanan
keuangan kepada UMKM, seperti pinjaman mikro untuk modal kerja dan akses platform uang elektronik (e-money).
●
Peningkatan pendapatan: Melalui aplikasi Perseroan, Mitra dapat menjual hingga lebih dari 20 produk virtual dan
layanan keuangan yang dapat memberikan sumber pendapatan tambahan bagi Mitra. Mereka berkembang dari toko
tradisional yang hanya menjual barang fisik menjadi toko dengan kemampuan untuk menjual berbagai produk virtual
dan layanan keuangan.
Peluang untuk Mitra di daerah non-Tier 1
Platform Perseroan juga mengakomodasi kebutuhan UMKM di daerah perkotaan dan pedesaan di seluruh Indonesia.
Perseroan dapat memberikan harga barang dagangan yang lebih baik, pengiriman lebih cepat, sumber pendapatan yang
185
beragam, dan akses yang lebih besar ke lebih banyak pelanggan. Rantai pasokan untuk UMKM secara historis lebih mahal
dan sangat tidak efisien karena terdapat banyak lapisan perantara dan jangkauan yang terbatas. Mitra tersebut beroperasi
sebagai bagian dari infrastruktur Perseroan untuk dapat terhubung ke sejumlah pelanggan besar di daerah non-Tier 1, serta
memberikan metode yang nyaman bagi pelanggan Mitra yang belum terlayani (unserved) dan kurang terlayani
(underserved) di daerah non-Tier 1 untuk dapat membeli barang dagangan dan mengakses produk virtual.
Sumber: Perseroan
Selama bertahun-tahun, Perseroan telah menciptakan jaringan Mitra di seluruh Indonesia yang memungkinkan Perseroan
untuk mengakses para pelanggan Mitra yang tidak menggunakan layanan perbankan (unbanked) dan pelanggan offline.
Jumlah total Mitra di jaringan Perseroan meningkat dari 2.870 per 1 Januari 2017 menjadi lebih dari 6,9 juta per
31 Desember 2020, di mana 3,6 juta di antaranya aktif, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sekitar 631%.
Kontribusi dari Mitra kepada TPV Perseroan juga telah meningkat secara signifikan dari sekitar 8% pada tahun 2017
menjadi 27% pada tahun 2020.
Diluar kesuksesan Perseroan dengan Mitra hingga saat ini, Perseroan meyakini bahwa terdapat peluang pasar UMKM yang
signifikan, khususnya di luar pulau Jawa, yang dapat menjadi Mitra Perseroan di masa yang akan datang. Dalam jangka
panjang, Perseroan juga berharap dapat berkembang di luar bidang FMCG dan ritel dengan menargetkan segmen industri
lain yang didominasi oleh UMKM, seperti produk pakaian jadi. Per tanggal 31 Desember 2020, 84% Mitra Perseroan
berlokasi di Jawa, dengan 10% berlokasi di Sumatera dan 4% dan 2% masing-masing berlokasi di Indonesia Timur dan
Kalimantan.
Sumber: Perseroan
Buka Pengadaan (BPI)
Bukapengadaan merupakan solusi pengadaan terintegrasi untuk mendigitalisasi kegiatan pengadaan konvensional Bisniske-Bisnis (B2B) dan Bisnis-ke-Pemerintah (B2G) dengan mengarahkan pesanan pembelian kepada para pedagang UMKM
terdaftar yang ada di platform Perseroan. Sejak 2016, BPI telah menjadi mitra e-Procurement untuk lebih dari 1.800
pelanggan B2B dan B2G serta lebih dari 6.000 UMKM yang bertransaksi.
186
Logistik
Logistik Marketplace
Visi logistik Perseroan adalah untuk memberikan pilihan logistik yang beragam untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan
dengan berbagai layanan, harga, dan cakupan di seluruh Indonesia. Untuk mewujudkan visi ini, Perseroan telah bermitra
dengan berbagai pemain logistik berskala domestik dan internasional serta dengan pemain logistik baru yang inovatif untuk
bersama-sama mengoperasikan platform data logistik yang menghubungkan sistem informasi Perseroan dengan penyedia
layanan logistik Perseroan. Perseroan tidak memiliki jaringan logistik sendiri. Ketika pesanan pembelian dilakukan di
platform Perseroan, pembayaran dari pelanggan diterima (kecuali jika pembayaran dilakukan dengan metode cash-ondelivery (COD)) dan dikonfirmasi kepada pedagang terkait. Selanjutnya, pedagang akan menangani pemenuhan dan
mengatur pengiriman produk ke pelanggan berdasarkan penyedia layanan logistik pihak ketiga yang dipilih oleh pelanggan
dari pilihan logistik yang tersedia.
Perseroan bermitra dengan 12 mitra logistik pihak ketiga yang melayani lebih dari enam juta pedagang yang berlokasi di 34
provinsi. Marketplace Perseroan beroperasi pada model pengiriman langsung, di mana layanan pengiriman last-mile
menghubungkan pusat distribusi dengan penerima. Perseroan menggunakan informasi yang didapatkan dari data dan
teknologi Perseroan untuk mengoptimalkan jaringan logistik. Misalnya, Perseroan menggunakan data dari mitra logistik
untuk menyesuaikan pengalaman pelanggan dan mengoptimalkan rute pengiriman. Perseroan juga berintegrasi dengan
mitra teknologi logistik untuk melakukan pelacakan paket dan memberikan status pengiriman kepada pelanggan. Pada
tahun 2020, Perseroan meluncurkan layanan logistik baru bernama BukaExpress yang menggunakan data dan teknologi
otomatis untuk menentukan opsi logistik yang paling efektif bagi pelanggan, sehingga memungkinkan Perseroan untuk
menawarkan jaminan uang kembali untuk pengiriman tepat waktu. Perseroan juga menawarkan layanan BukaSend, sebuah
agregator logistik yang menyediakan berbagai pilihan logistik dengan harga yang sangat kompetitif bagi pengguna, untuk
melayani B2B dan pemain e-commerce non-tradisional/social commerce.
Logistik Mitra dan Pusat Distribusi
Perseroan telah membangun dan mengoperasikan rantai pasokan dan jaringan logistik yang kuat yang terdiri dari pusat
distribusi dan pusat distribusi perantara yang dimiliki dan dioperasikan oleh pihak ketiga, serta jaringan logistik last-mile
yang dioperasikan oleh pihak ketiga untuk melayani Mitra secara nasional. Perseroan memiliki jaringan rantai pasokan yang
terdiri dari lebih dari 300 pusat distribusi di 28 provinsi yang melayani lebih dari tujuh juta Mitra offline, dengan tujuan untuk
menyediakan cakupan jaringan logistik yang kuat serta menangani beragam kebutuhan logistik pedagang dan konsumen
dalam skala besar. Ketika pesanan pembelian dilakukan oleh Mitra, Persediaan sudah dialokasikan kepada pusat distribusi
atau pusat distribusi perantara, untuk mengurangi terjadinya penundaan persediaan (out-of-stock). Setelah pembayaran
diterima, pusat distribusi akan menangani pemenuhan dan pengaturan pengiriman produk ke Mitra menggunakan opsi
pengiriman last-mile.
Untuk meningkatkan efisiensi dalam distribusi dan meluaskan cakupan distribusi, Perseroan mengintegrasikan sistem dari
pedagang grosir tradisional dan membuat suatu rantai distribusi berbiaya rendah yang terdiri dari distributor konvensional,
yang mencakup sebagian besar dari area penjualan. Perseroan juga membuat pusat distribusi perantara pihak ketiga yang
tersebar di seluruh Indonesia, yang mencakup area dimana skema distribusi konvensional Perseroan tidak dapat beroperasi
dikarenakan adanya kendala seperti keterbatasan transportasi. Pusat distribusi perantara pihak ketiga ini memungkinkan
Perseroan untuk mendistribusikan barang secara masal dan menempatkan barang lebih dekat dengan Mitra, sehingga Mitra
dapat menerima manfaat dari pengiriman last-mile yang lebih cepat dan ekonomis. Pusat distribusi perantara pihak ketiga
ini juga terintegrasi ke dalam jaringan pusat distribusi Perseroan, sehingga memperluas cakupan nasional Perseroan
dengan biaya tetap nol dan memungkinkan Perseroan untuk memperluas perdagangan umum dalam bentuk mini-hub
di seluruh nusantara, yang selanjutnya dapat memperkuat cakupan mitra Perseroan dan posisi untuk melayani area NonTier 1.
18.1
Keunggulan Utama Perseroan
Berikut dibawah ini keunggulan utama Perseroan yang membedakan Perseroan dengan para pesaing:
●
Perseroan beroperasi dalam industri e-commerce dan ritel mikro offline Indonesia serta memiliki posisi yang
baik untuk terus mengembangkan bisnis dalam peluang pasar yang menarik ini.
Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, negara dengan perekonomian terbesar
peringkat 10 secara global (berdasarkan paritas daya beli), dan negara terpadat keempat di dunia, yang menjadikan
Indonesia pasar yang menarik bagi pedagang ritel. Meskipun perekonomian Indonesia telah terkena dampak negatif akibat
187
pandemi COVID-19, International Monetary Fund (“IMF”) memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia akan mulai pulih pada
tahun 2021 dan akan mempertahankan pertumbuhan yang stabil di atas 5% (lima persen) hingga tahun 2025.
Menurut Frost & Sullivan, Indonesia memiliki populasi pengguna internet yang tumbuh pesat, yang didukung oleh
peningkatan aksesibilitas internet seluler dan infrastruktur, meningkatnya ketersediaan smartphone dengan harga
terjangkau, serta populasi yang relatif muda. Adopsi internet diperkirakan akan mencapai 84,2% (delapan puluh empat
koma dua persen) pada tahun 2025 dari 64% (enam puluh empat persen) pada tahun 2020 berdasarkan data Frost &
Sullivan. Perseroan mempercayai bahwa pertumbuhan akses internet memberikan peluang yang signifikan bagi
pertumbuhan e-commerce. Selain itu, Perseroan percaya bahwa pandemi COVID-19 telah mempercepat tingkat adopsi ecommerce karena lebih banyaknya orang yang enggan untuk berpergian dan mulai merubah kebiasaan belanja di dalam
toko menjadi belanja online, dengan alasan preferensi pribadi atau pembatasan pergerakan yang diberlakukan Pemerintah.
Sebagai akibat dari hal tersebut, pangsa e-commerce pada total pembelanjaan ritel di Indonesia telah tumbuh dari 5,6%
(lima koma enam persen) pada tahun 2017 menjadi sekitar 22% (dua puluh dua persen) pada tahun 2020, menurut Frost &
Sullivan. Frost & Sullivan memperkirakan pangsa pasar e-commerce pada total pembelanjaan ritel diperkirakan akan
mencapai 35,9% (tiga puluh lima koma sembilan persen) pada tahun 2025.
Meskipun e-commerce telah berkembang dengan pesat, transaksi di gerai fisik masih mendominasi pasar ritel. Ritel
tradisional memainkan peran yang penting dalam perekonomian Indonesia. Frost dan Sullivan memperkirakan terdapat 64,2
juta UMKM di seluruh Indonesia. UMKM menyumbang sekitar 61% (enam puluh satu persen) dari total PDB di Indonesia
pada tahun 2020 dan diperkirakan akan berkontribusi sekitar 66% (enam puluh enam persen) pada tahun 2025.
Pandemi COVID-19 telah mempercepat penggunaan teknologi bagi UMKM dalam bisnisnya, dari semula penggunaan level
dasar menjadi level menengah. Frost & Sullivan memperkirakan sekitar 16% (enam belas persen) dari total UMKM
menggunakan teknologi sebagai bagian dari pengelolaan bisnis mereka per Januari 2021. Pandemi COVID-19 juga
menyoroti pentingnya warung dan toko kelontong yang berada di sekitar tempat tinggal terhadap kebiasaan berbelanja,
seiring dengan menurunnya kecenderungan bepergian jauh untuk berbelanja. Perseroan meyakini bahwa terdapat peluang
yang besar di pasar ritel offline sebagai akibat dari perubahan perilaku ini dan sebagai hasil dari model bisnis yang
dijalankan. Perseroan dapat dengan cepat memperluas basis pelanggan dan jaringan Mitra selama periode ini.
Selain itu, Perseroan percaya bahwa masih terdapat peluang besar di daerah non-Tier 1, yang menurut Frost & Sullivan
diperkirakan akan memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia hingga 50% (lima puluh persen) pada tahun 2025.
Kontribusi area non-Tier 1 terhadap internet economy, yang diukur dengan Gross Merchandise Value (“GMV”) e-commerce,
diproyeksikan akan tumbuh dua kali lebih cepat dari pertumbuhan GMV e-commerce di kota Tier-1, dan akan meningkat
lima kali lipat pada tahun 2025, didukung oleh peningkatan digitalisasi, peningkatan infrastruktur internet dan fisik, serta
meningkatnya penerimaan transaksi non-tunai. Model bisnis Mitra yang dijalankan oleh Perseroan berupaya untuk
memfasilitasi akses kepada ekonomi digital bagi populasi yang tidak memiliki rekening bank di daerah non-Tier 1, dimana
transaksi masih secara umum dilakukan secara tunai. Bagi Mitra Perseroan, hal ini dapat menjadi langkah awal menuju
inklusi keuangan dan ekonomi digital.
●
Platform "All-Commerce" untuk inti dari consumer economy Indonesia
Perseroan telah berkembang melampaui e-commerce. Dengan memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mendapatkan
pengalaman "All-Commerce" dengan berbagai pilihan produk fisik dan virtual, Perseroan telah secara selektif dan strategis
berfokus pada konsumen di daerah Non-Tier 1 dan mass market di daerah Tier 1 sehingga tidak terdapat banyak overlap
antara pelanggan Perseroan dengan pelanggan pemain e-commerce lainnya.
Sebagai pemain All-Commerce, Perseroan percaya bahwa total addressable market Perseroan adalah pasar ritel tradisional
Indonesia secara keseluruhan, yang diperkirakan merupakan sebagian besar dari pasar ritel Indonesia pada tahun 2020
yang sebesar US$141 miliar, menurut Frost & Sullivan. Perseroan percaya bahwa rendahnya tingkat penetrasi memberikan
peluang yang besar bagi Perseroan untuk tumbuh, terutama di pasar ritel mikro offline tradisional.
●
Kepemimpinan pasar di pasar ritel mikro offline, dengan model bisnis yang terbukti dan terukur
Perseroan adalah salah satu perusahaan teknologi pertama yang memasuki pasar ritel mikro offline, dan memiliki jaringan
terbesar di Indonesia dengan sekitar 6,9 juta Mitra per 31 Desember 2020, dimana berdasarkan Frost & Sullivan, masingmasing merepresentasikan 39% (tiga puluh sembilan persen) dan 40% (empat puluh persen) untuk e-Warung dan pasar
O2O.
Mitra Bukalapak telah berkembang menjadi bagian penting dari bisnis Perseroan dan memberikan kontribusi yang semakin
meningkat terhadap TPV Perseroan. Antara 2018 dan 2020, TPV dari Mitra Perseroan tumbuh lebih dari 300% (tiga ratus
188
persen). Perseroan berkeyakinan bahwa hubungan yang kuat dan investasi berkelanjutan untuk terus membangun
hubungan yang erat dengan Mitra serta pusat distribusi lokal menjadi keunggulan kompetitif Perseroan yang signifikan
dibanding pesaingnya.
Berdasarkan masukan (feedback) positif yang Perseroan terima dari Mitra, Perseroan meyakini bahwa Perseroan memiliki
brand presence yang kuat di pasar ritel mikro offline. Pertumbuhan jaringan Mitra Perseroan juga menghasilkan
peningkatan pada konversi pelanggan kepada Marketplace Perseroan, serta meningkatkan aksesibilitas pasar Perseroan ke
konsumen di daerah non-Tier 1 yang sebelumnya tidak menggunakan e-commerce. Perseroan berkeyakinan bahwa model
bisnis ini tetap dapat digunakan seiring berkembangnya Perseroan dan Perseroan dapat terus bertumbuh dengan cara
yang berkesinambungan secara finansial tanpa perlu melakukan pembelanjaan modal yang agresif untuk tumbuh. Hal ini
dibuktikan dengan penurunan CAC dan beban penjualan dan pemasaran Perseroan sementara TPV Perseroan terus
bertumbuh dengan kuat.
Perseroan berkeyakinan bahwa solusi satu pintu yang ditawarkan untuk Mitra, serta variasi layanan bagi pelanggan yang
ditawarkan melalui Mitra telah menghasilkan tingkat retensi Mitra yang tinggi. Hal tersebut membantu Perseroan
mengembangkan tingkat kesetiaan para Mitra, serta memperkuat kepemimpinan Perseroan di pasar. Mitra tertarik pada
platform Perseroan karena Perseroan: 1) menawarkan produk virtual dan penawaran layanan keuangan yang
memungkinkan mereka untuk menambah sumber pendapatan; 2) memiliki jumlah pedagang aktif yang banyak, dapat
memberikan harga kompetitif dibandingkan opsi offline, serta menawarkan opsi logistik yang mudah dimana semuanya
dapat mendukung ritel FMCG offline konvensional Mitra; dan 3) memberikan opsi dukungan bisnis yang mampu
merampingkan operasional harian Mitra.
●
Satu-satunya pemain “All-Commerce” dengan rekam jejak sukses dari inisiatif O2O
Mitra Perseroan memesan barang fisik di platform e-commerce Perseroan yang dapat mereka jual kembali ke pelanggan
offline mereka, dengan menggabungkan permintaan melalui "group buying". Perseroan meyakini bahwa tidak ada pesaing
langsung yang menawarkan fitur tersebut. Perseroan juga meyakini bahwa pemain terbesar berikutnya yang menawarkan
fitur O2O bukanlah pemain e-commerce, dan pemain e-commerce yang bergerak dalam space ini memiliki skala yang jauh
lebih kecil dibanding Perseroan.
Selain itu, produk virtual dan digital yang diluncurkan kepada pengguna marketplace juga tersedia melalui Mitra Perseroan.
Produk-produk tersebut dapat memberikan sumber pendapatan tambahan bagi Mitra. Pengguna platform Perseroan dapat
melakukan pembayaran dan mengambil barang di lokasi Mitra Perseroan. Perseroan mempercayai bahwa kemudahan ini
dapat menarik lebih banyak pelanggan pada platform Perseroan, dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan Mitra dan
mendorong traffic serta pelanggan baru ke Mitra. Hal ini memberikan peluang bagi Perseroan untuk melakukan penjualan
silang (cross-sell) atau penjualan lebih (up-sell) kepada pengguna Perseroan.
Perseroan telah mengembangkan rekam jejak kemitraan yang kuat dengan para Mitra, antara lain dengan mengarahkan
traffic kepada Mitra Perseroan. Hal tersebut juga memberikan insentif bagi Mitra untuk dapat mengarahkan traffic offline
mereka kepada platform online Perseroan, yang memberikan peluang bagi Perseroan untuk memperoleh bisnis dari
pengguna offline yang sulit dijangkau. Perseroan menawarkan inisiatif seperti program loyalitas dan referensi untuk
meningkatkan penjualan silang (cross-sell) dari saluran offline ke pasar C2C Perseroan, dimana hal tersebut berdampak
pada biaya akuisisi pelanggan yang lebih rendah.
●
Komitmen yang kuat pada kepemimpinan teknologi
Perseroan telah mengembangkan infrastruktur proprietary technology, yang membentuk fondasi platform Perseroan dan
menghubungkan pembeli, Mitra, dan pemasok dengan lancar. Perseroan berfokus untuk mengembangkan dan
meningkatkan platform Perseroan untuk memenuhi kebutuhan operasional khusus dari para pengguna Perseroan serta
meningkatkan efisiensi. Perseroan juga memanfaatkan analisis data besar (big data analytics) dan kemampuan
pembelajaran mesin (machine learning) untuk lebih memahami kebutuhan dan preferensi pengguna serta
merekomendasikan produk tertentu kepada setiap pengguna.
Perseroan meluncurkan produk pengiriman uang domestik pada awal 2020 dengan bekerja sama dengan sebuah bank
besar, yang menghasilkan sekitar US$374 juta dalam TPV pada tahun 2020. Teknologi Perseroan memungkinkan orientasi
(onboarding) dan verifikasi Mitra dengan lancar dan cepat, mengurangi biaya rollout untuk mitra bank dan dengan cepat
meningkatkan bisnis dibandingkan dengan pendekatan tradisional.
Tim teknologi Perseroan, terdiri dari 690 (enam ratus sembilan puluh) karyawan khusus, dimana jumlah ini mewakili 37%
(tiga puluh tujuh persen) dari total karyawan Perseroan, berada dalam tim teknik. Banyak dari anggota tim teknisi Perseroan
189
memiliki gelar pasca sarjana, dari universitas papan atas seperti Universitas California di Berkeley, Universitas Oxford, NTU,
Texas A&M, dan Institut Teknologi Bandung. Sebagian besar anggota dari tim teknisi Perseroan memiliki pengalaman kerja
di perusahaan teknologi terkemuka, termasuk Oracle, Ubisoft, Samsung, dan Grab, sebelum bergabung dengan Perseroan.
Perseroan berkeyakinan bahwa investasi Perseroan pada kemampuan teknologi telah memberikan keunggulan kompetitif
yang signifikan kepada Perseroan bila dibandingkan dengan para pesaing, terutama dalam segmen Mitra.
●
Pertumbuhan yang menarik dan unit ekonomi yang kuat (melalui akuisisi pelanggan dan strategi monetisasi
Perseroan yang sangat efisien)
Perseroan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan yang kuat, dengan TPV yang tumbuh sebesar 106% (seratus enam
persen) secara tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) (dihitung sebagai nilai tahun terakhir dibagi nilai tahun awal
pangkat satu dibagi jumlah tahun dikurangi satu, dinyatakan sebagai persentase) dari 2017 hingga 2020 dan pendapatan
tumbuh pada 115% (seratus lima belas persen) secara tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) selama periode
yang sama. Pertumbuhan ini didukung oleh kombinasi lebih banyak produk dan layanan yang disediakan, serta
perkembangan yang pesat dan kesuksesan bisnis Mitra Bukalapak.
Perseroan fokus untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan secara finansial dan telah berhasil mencapai
pertumbuhan ini tanpa perlu melakukan belanja modal yang agresif, seperti yang ditunjukkan oleh contribution margin
Perseroan yang tumbuh sebesar 51,9%, menjadi Rp1.228.403.996 ribu pada 2020 bila dibandingkan Rp808.727.402 ribu
pada 2019, sementara TPV Perseroan tumbuh sebesar 48% antara 2019 dan 2020.
Dengan semakin banyak pelanggan online yang diperoleh melalui jaringan Mitra, Perseroan akan memerlukan investasi
modal yang lebih sedikit dalam pemasaran, dan sebagai hasilnya, Perseroan berekspektasi bahwa biaya perolehan
pelanggan akan menurun. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan CAC dari sekitar US$16 pada tahun 2018 menjadi US$12
pada tahun 2019 dan selanjutnya US$6 pada tahun 2020.
●
Tim manajemen yang teruji dan didukung oleh pemegang saham dengan kepentingan strategis yang selaras
Perseroan didirikan dengan arahan yang visioner yang bertujuan untuk menciptakan dampak positif di Indonesia dengan
memberdayakan usaha kecil dan menengah. Visi ini telah diterima dan terus dijaga oleh para pimpinan Perseroan yang
telah berpengalaman dibidangnya selama lebih dari 10 tahun dan memiliki semangat untuk menciptakan ekonomi yang adil
bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mendukung tujuan ini, Perseroan dipandu dengan arahan dari para pemegang
saham strategis dan finansial yang berasal dari domestik maupun internasional, yang berkomitmen pada bisnis Perseroan
dan menyediakan ekosistem kemitraan potensial.
●
Dampak sosial yang positif bagi Mitra dan masyarakat
Perseroan telah berhasil menumbuhkan dan membantu jutaan UMKM di seluruh Indonesia, dengan mayoritas transaksi
Perseroan berasal dari daerah non-Tier 1. Berdasarkan survei internal Perseroan, platform Perseroan membantu
memberikan penghasilan tambahan kepada Mitra dengan menyediakan sumber penghasilan baru dan memberikan
pelanggan tambahan, yang menyebabkan peningkatan pada penghasilan Mitra yang diperkirakan sebesar 3 kali lipat.
Selain itu, Mitra Perseroan menciptakan cara yang mudah dalam mengakses ekonomi digital bagi pelanggan yang kurang
terlayani (underserved), khususnya di daerah non-Tier 1. Oleh karena itu, Perseroan berkeyakinan bahwa dengan
memberdayakan usaha kecil dan menengah serta penduduk di daerah non-Tier 1, Perseroan telah menumbuhkan citra
brand yang positif di mata publik dan masyarakat, terutama di daerah non-Tier 1.
18.2
Strategi Usaha
Di bawah ini strategi utama Perseroan untuk mengembangkan bisnis Perseroan:
Memanfaatkan Mitra untuk mendapatkan potensi Indonesia di daerah non-Tier 1 yang memiliki inklusi
keuangan rendah dan masih mengandalkan penggunaan uang tunai
Perseroan bermaksud untuk memperdalam penetrasi pasar ke lebih banyak kategori usaha offline dan wilayah untuk lebih
memperluas jaringan Mitra Perseroan. Dengan adanya sekitar 64 juta UMKM di Indonesia pada tahun 2020, sebagaimana
diperkirakan oleh Frost & Sullivan, Perseroan berkeyakinan bahwa terdapat peluang yang signifikan untuk memanfaatkan
usaha offline lain di luar warung tradisional. Perseroan berencana untuk memperluas jaringan offline Perseroan ke vertikal
lain, seperti toko pakaian, aksesori elektronik, suku cadang sepeda motor, restoran, dan lain-lain. Selain itu, Perseroan
berkeyakinan bahwa terdapat pasar UMKM yang besar dan belum tersentuh di seluruh Indonesia serta berencana untuk
memperluas ke lebih banyak wilayah dalam rangka mempergunakan peluang ini.
●
190
● Meningkatkan penawaran produk Perseroan baik barang fisik maupun digital
Perseroan berkeyakinan bahwa masih terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan dalam jaringan Perseroan yang terdiri
dari lebih dari 7 juta Mitra sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, karena produk virtual Perseroan masih belum diadopsi
oleh seluruh jaringan Mitra. Oleh karena itu, Perseroan juga berencana untuk memperkenalkan produk dan layanan
tambahan untuk menumbuhkan pangsa dompet (wallet share) Perseroan pada Mitra. Sebagai contoh, Perseroan sedang
mengembangkan sejumlah perangkat lunak sebagai solusi layanan, antara lain mobile point of sale, customer relationship
management, pembukuan, toko online, dan produk inklusi keuangan (seperti layanan pembukaan rekening bank dan
pembayaran QRIS) untuk Mitra Perseroan.
Perseroan bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan penjualan silang dari saluran offline untuk mendorong pertumbuhan
pelanggan ke pasar marketplace dan untuk meluncurkan produk tambahan dari pelanggan ke pasar marketplace ke Mitra
Perseroan.
● Memperdalam dan memperluas kemitraan dengan penyedia produk
Perseroan bermaksud untuk memanfaatkan skala dan kemampuan data untuk memberikan layanan bernilai tambah bagi
para pemain FMCG dan mendapatkan harga yang lebih baik bagi mitra UMKM Perseroan. Perseroan juga akan mencari
peluang untuk bermitra dengan pemain di kategori utama lainnya seperti layanan keuangan, untuk menyediakan platform
Mitra sebagai saluran distribusi, sehingga membawa nilai lebih dan potensi monetisasi ke Perseroan dan para Mitra
Perseroan.
● Memanfaatkan peningkatan skala untuk meningkatkan unit ekonomi dan profitabilitas
Perseroan bertujuan untuk tumbuh dengan cara yang berkesinambungan secara finansial, dimana Perseroan menargetkan
dapat mencapai profitabilitas dalam waktu dekat menjadi prioritas Perseroan. Perseroan akan fokus pada peningkatan
monetisasi dan mendorong pertumbuhan pada produk dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Perseroan
berkeyakinan bahwa Perseroan sangat efisien dalam mendapatkan pelanggan, baik untuk Mitra maupun pengguna
marketplace, dan Perseroan akan terus memanfaatkan jaringan Mitra untuk mendorong pertumbuhan customer to customer
marketplace Perseroan, sebagaimana ditunjukkan oleh penurunan CAC Perseroan dari sekitar US$16 pada 2018 menjadi
US$12 pada 2019 dan selanjutnya menjadi US$6 pada 2020. Selain itu, Perseroan bermaksud untuk meningkatkan skala
Perseroan dengan jalan menegosiasikan persyaratan perdagangan yang lebih kompetitif dengan mitra Perseroan, yang
diharapkan akan menghasilkan lebih banyak efisiensi biaya.
● Mendorong manfaat sosial bagi Mitra Perseroan dan komunitas di tempat Perseroan beroperasi
Para Pendiri Perseroan memiliki visi yang jelas dengan tujuan untuk menciptakan dampak positif di Indonesia dengan
memberdayakan usaha kecil dan menengah serta penduduk di daerah non-Tier 1 sehingga Perseroan telah menyesuaikan
bisnis Perseroan di luar e-commerce tradisional untuk menangani pasar Indonesia yang unik, dan menyediakan akses ke
produk keuangan untuk berbagai pelanggan. Seiring pertumbuhan Perseroan, Perseroan terus berupaya untuk
mengedepankan visi ini dan berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu membantu masyarakat keluar dari
kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi berkesinambungan dengan peningkatan produktivitas, dan mengurangi
ketimpangan dengan meningkatkan pendapatan dan tabungan rumah tangga secara keseluruhan di Indonesia.
Misi dan Nilai Perseroan
Misi Perseroan adalah menyediakan ekonomi yang adil untuk semua. Perseroan bangga menjadi perusahaan "AllCommerce", bukan hanya platform e-commerce sehari-hari. Fokus Perseroan jelas, yaitu memberdayakan UMKM offline
dan online melalui penggunaan teknologi.
Misi Perseroan adalah membantu semua orang untuk membeli dan menjual barang dan jasa dengan akses yang adil
terhadap modal, teknologi dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk berdagang dan membantu transformasi UMKM melalui
teknologi. Perseroan berkeyakinan bahwa dapat mengatasi tantangan utama yang menghambat pertumbuhan UMKM
sehingga dapat menuju pada perekonomian yang lebih baik bagi Indonesia. Pada saat ini, Perseroan bangga membantu
lebih dari 6,5 juta pedagang online dan 7 juta UMKM offline, yang memungkinkan toko serba ada tradisional menjadi digital.
Nilai-nilai Perseroan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Enable customers to grow: Pengguna kami adalah yang utama. Di Bukalapak, kami tumbuh bersama pengguna kami.
Jangan baper, lihat data!: Bagi kami, data adalah elemen terpenting dalam pengambilan sebuah keputusan.
Gotong royong: Kami tidak ingin berjalan sendiri. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
Keep it simple: Kami menghargai kesederhanaan dalam setiap hal yang kami lakukan.
Give a d@mn : Di Bukalapak, Kami bangga dengan semua yang kami kerjakan dan peduli pada setiap hasilnya.
Sukses itu diraih, bukan pemberian
Be fun!: Di Bukalapak, kegembiraan itu penting.
191
18.3
Penjualan dan Pemasaran
Perseroan melakukan upaya pemasaran online dan offline untuk mempromosikan brand Perseroan dan menarik para
pengguna baru (termasuk para pelanggan akhir baru, pedagang dan Mitra). Aktivitas pemasaran online Perseroan meliputi
pemasaran berbayar melalui portal web, mesin pencari dan media sosial . Upaya pemasaran offline Perseroan meliputi
pemasangan iklan di lokasi dengan lalu lintas tinggi, etalase di Mitra Perseroan, iklan di TV dan radio, serta acara dengan
keterlibatan masyarakat secara offline. Selain itu, Perseroan melakukan kampanye promosi dan menawarkan diskon
khusus, cashback atau subsidi pengiriman untuk menstimulasi keterlibatan pelanggan di platform Perseroan.
Kegiatan operasional Perseroan pada 3 (tiga) tahun terakhir berfokus pada daerah:
Tier 1: Jakarta (tidak termasuk Kepulauan Seribu), Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Kota
Semarang dan Kabupaten Semarang, Kota Surabaya, dan Kota Medan.
Non-Tier 1: daerah diluar Tier-1, termasuk daerah di sekitar kota Tier-1, kota-kota kecil dan pedesaan.
Sistem penjualan dan distribusi Perseroan adalah sebagai berikut:
●
Marketplace: Sistem penjualan pada segmen marketplace dilakukan secara langsung dari pedagang kepada
pelanggan melalui platform marketplace Perseroan. Marketplace Perseroan beroperasi pada model pengiriman
langsung, dimana Perseroan bermitra dengan 12 mitra logistik pihak ketiga yang memberikan layanan pengiriman last
mile untuk melayani lebih dari enam juta pedagang yang berlokasi di 34 provinsi. Perseroan menggunakan informasi
yang didapatkan dari data dan teknologi Perseroan untuk mengoptimalkan jaringan logistik, seperti penggunaan data
dari mitra logistik untuk menyesuaikan pengalaman pelanggan dan mengoptimalkan rute pengiriman.
●
Mitra: Pada segmen Mitra, pemesanan barang dagangan dilakukan Mitra melalui platform Perseroan. Perseroan
kemudian akan menggabungkan kebutuhan sumber persediaan dari berbagai Mitra dan menghubungkannya dengan
pemasok, baik dari pedagang yang bertindak sebagai distributor (wholesaler) atau langsung dari perusahaan FMCG
(Principal). Untuk mendukung kelancaran distribusi, Perseroan telah membangun dan mengoperasikan jaringan logistik
yang kuat yang terdiri dari pusat distribusi dan pusat distribusi perantara yang dimiliki dan dioperasikan oleh pihak
ketiga, serta jaringan logistik last-mile yang dioperasikan oleh pihak ketiga. Perseroan memiliki jaringan rantai pasokan
yang terdiri dari lebih dari 300 pusat distribusi di 28 provinsi yang melayani lebih dari tujuh juta Mitra secara nasional.
●
Pengadaan (BPI): Sistem penjualan pada segmen Pengadaan dilakukan secara Bisnis-ke-Bisnis (B2B) dan Bisnis-kePemerintah (B2G) dengan mengarahkan pesanan pembelian kepada para pedagang UMKM terdaftar yang ada di
platform Perseroan. Sejak 2016, BPI telah menjadi mitra e-Procurement untuk lebih dari 1.800 pelanggan B2B dan
B2G serta lebih dari 6.000 UMKM yang bertransaksi.
Tabel berikut ini menjabarkan rincian pendapatan neto Perseroan berdasarkan segmen usaha untuk masing-masing
periode yang dinyatakan:
(Dalam ribuan rupiah)
Keterangan
Marketplace
Mitra
BukaPengadaan
Pendapatan Neto
18.4
31 Desember
2018
275.096.588
14.843.709
1.967.198
2019
731.057.601
73.665.618
271.880.672
2020
1.031.885.612
198.829.762
120.949.086
291.907.495
1.076.603.891
1.351.664.460
Teknologi Informasi
Operasi harian dan pertumbuhan platform Perseroan didukung oleh pendekatan Perseroan yang demokratis pada data, tim
sains data khusus yang bekerja dengan data real time, teknologi eksklusif, dan pendekatan yang mendukung data (dataenabled approach) untuk pemasaran.
Data dan para pelanggan Perseroan sangat penting dalam bagaimana Perseroan membuat keputusan, dan karenanya
filosofi Perseroan terhadap data dan analitik digunakan dalam rangka mendorong pengambilan keputusan. Setiap pembuat
keputusan di semua tingkatan diberdayakan untuk mengakses data dan melakukan analisis melalui alat data Perseroan.
Selain itu, Perseroan memiliki tim sains data khusus untuk setiap bisnis yang mendukung pengambilan keputusan bisnis
dan pelanggan menggunakan data real time dari platform Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2020, Perseroan memiliki
tim teknologi sebanyak 690 teknisi atau sebesar 37,0% dari total karyawan Perseroan. Terdapat banyak insinyur Perseroan
192
yang memiliki gelar pascasarjana dari universitas tingkat atas seperti University of California at Berkeley, Oxford University,
NTU, Texas A&M, dan Institut Teknologi Bandung. Sebagian besar tim teknik Perseroan memiliki pengalaman kerja
sebelumnya di perusahaan teknologi terkemuka, seperti Oracle, Ubisoft, Samsung, dan Grab. Tim teknologi terkemuka
Perseroan, dilengkapi dengan infrastruktur proprietary technology Perseroan dan volume data yang besar yang dihasilkan
dan dikumpulkan melalui platform Perseroan setiap hari, telah menciptakan peluang untuk peningkatan berkelanjutan dalam
kemampuan teknologi Perseroan, yang pada akhirnya menarik bakat (talent) baru untuk bergabung dengan Perseroan.
Perseroan terus berfokus pada inovasi dan pembuatan produk serta layanan eksklusif baru untuk memecahkan masalah
pengguna dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan kemampuan pembelajaran mesin (machine
learning) Perseroan. Perseroan memulai dengan mengidentifikasi potensi peluang berdasarkan indikator utama dalam
kumpulan data Perseroan. Perseroan menggabungkan temuan dari data internal dengan pembandingan industri (industry
benchmarking) dan penelitian pelanggan yang komprehensif. Perseroan kemudian akan menerjemahkan temuan kuantitatif
dan kualitatif ke dalam konsep produk. Saat memperkenalkan produk atau layanan baru, pada awalnya Perseroan
mengembangkan produk yang layak minimum untuk menguji konsep di pasar. Perseroan kemudian mengumpulkan data
untuk mengulang produk dan meningkatkan hasilnya. Perseroan juga menerapkan proses pengembangan yang cepat untuk
tim teknik Perseroan untuk memastikan bahwa Perseroan memberikan peningkatan yang berkelanjutan kepada pengguna
Perseroan, serta fleksibilitas untuk dengan cepat beralih ke temuan baru dari pengguna dan/atau pasar.
Pendekatan pemasaran Perseroan kepada pengguna juga didorong oleh teknologi dan data untuk mencapai hasil maksimal
dari suatu pendekatan yang ditargetkan. Indikator utama seperti karakteristik demografis dan geografis, tahap siklus hidup
(lifecycle) pelanggan, atribut moneter, dan transaksi sebelumnya (termasuk frekuensi, kemungkinan bertransaksi relatif
terhadap kunjungan dan kemiripan pada produk tertentu) kemudian dimasukkan ke dalam platform keterlibatan pelanggan
(customer engagement platform) Perseroan dan kemudian mesin keputusan internal Perseroan akan menentukan apakah
voucher atau promosi harus disajikan dan media pemasaran apa (misalnya, push notification, pemasaran email, dll.) yang
paling efektif untuk menyajikan saran produk yang spesifik. Perseroan juga menggunakan indikator ini sebagai bagian dari
sistem rekomendasi dalam aplikasi Perseroan yang memberikan rekomendasi barang yang dipersonalisasi kepada
pelanggan.
Selain teknologi eksklusif Perseroan, komponen utama platform dan operasional menggunakan sumber terbuka (open
source) dan teknologi pihak ketiga termasuk:
Infrastruktur
Google Cloud Platform
Microsoft Azure
Kubernetes
CloudFlare
Basis Data
Postgresql
MySQL
Cassandra
Elasticsearch
Platform Analitik
Google Big Query
Dataproc
Qubole
Data Flow
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Airflow
Tensorflow
MLFlow
Beberapa Pustaka AI
Keamanan dan Perlindungan Data
Perseroan memiliki tim keamanan data yang terdiri dari para insinyur dan teknisi yang didedikasikan untuk melindungi
keamanan data Perseroan. Perseroan juga telah menerapkan kebijakan perlindungan data yang ketat untuk memastikan
keamanan proprietary data Perseroan. Perseroan mengumpulkan data perilaku dan pola pengguna non-rahasia yang
dianonimkan berdasarkan interaksi mereka dengan platform Perseroan melalui mitra jejaring sosial Perseroan, yang telah
diproses sebelumnya untuk mengecualikan identitas pengguna atau informasi sensitif lainnya sesuai dengan undangundang dan peraturan privasi dan keamanan data Indonesia. Perseroan mengenkripsi informasi pribadi rahasia yang
dikumpulkan dari platform Perseroan sendiri. Untuk memastikan keamanan data dan menghindari kebocoran data,
Perseroan telah menetapkan protokol internal yang ketat di mana Perseroan memberikan akses rahasia atas data pribadi
rahasia hanya kepada karyawan tertentu dengan kewenangan akses yang sudah ditentukan dan berlapis secara ketat.
Perseroan secara ketat mengendalikan dan mengelola penggunaan data dalam berbagai departemen Perseroan dan tidak
membagikan data kepada pihak ketiga eksternal, dan Perseroan juga tidak bekerja sama dengan vendor pihak ketiga dalam
upaya analisa data. Database Perseroan dicadangkan (backup) setiap hari pada cloud.
18.5
Riset dan Pengembangan
Perseroan dan Entitas Anak berencana melakukan beberapa kegiatan Riset dan Pengembangan yang tujuan utamanya
adalah meningkatkan kapabilitas operasional Perseroan inisiatif-inisiatif riset dan pengembangan Perseroan saat ini
mencakup, namun tidak terbatas pada:
● Pengembangan MSME dengan fitur dan sistem pembayaran baru dan keamanan data terkini .
● Peningkatan inklusi finansial di daerah sekunder dan tersier
● Membangun dan meningkatkan kapabilitas supply chain dan logistik
193
Mengembangkan fasilitas pelatihan untuk kebutuhan masa depan
●
Selama tiga tahun terakhir, total biaya yang sudah dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan riset dan pengembangan
Perseroan dan Entitas Anak adalah total sebesar Rp541.850.629 ribu.
18.6
Persaingan Usaha
Industri e-commerce di Indonesia dan Asia Tenggara sangat kompetitif. Perseroan menghadapi persaingan di setiap lini
bisnis Perseroan. Pesaing Perseroan saat ini atau yang potensial mencakup (i) perusahaan e-commerce utama di
Indonesia, (ii) pengecer tradisional dan ritel dengan outlet fisik (brick-and-mortar) utama di Indonesia, dan (iii) perusahaan
ritel di Indonesia yang berfokus pada kategori produk tertentu.
Perseroan bersaing terutama berdasarkan:
●
●
●
●
●
●
●
●
kualitas pengalaman pengguna;
kemampuan Perseroan untuk menarik, melibatkan, dan mempertahankan basis pelanggan akhir Perseroan;
kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan penjual (termasuk pedagang online dan Mitra);
harga produk yang dijual di platform Perseroan;
kualitas dan pilihan produk;
ketersediaan dan keandalan layanan pembayaran;
logistik dan efisiensi pengiriman; dan
pengenalan dan reputasi brand.
Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki posisi yang baik untuk secara efektif bersaing berdasarkan faktor-faktor
yang tercantum di atas pada target pasar Perseroan. Namun, pesaing Perseroan mungkin memiliki riwayat operasi yang
lebih lama, pengenalan brand yang lebih besar, hubungan pemasok yang lebih baik, infrastruktur yang lebih kuat, basis
pengguna yang lebih besar atau sumber daya keuangan, teknis atau pemasaran yang lebih besar daripada Perseroan, dan
mereka juga dapat menawarkan barang dagangan (merchandise) serupa di platform mereka.
Perseroan memiliki posisi yang baik untuk terus mengembangkan bisnis dalam peluang pasar industri e-commerce dan ritel
mikro offline Indonesia yang menarik ini.
Perseroan adalah pemain e-commerce terkemuka di kota non-Tier 1 di Indonesia, dengan pangsa pasar sebesar 35% pada
tahun 2020 berdasarkan GMV, dan menguasai pangsa pasar sekitar 14,8% dari seluruh segmen e-commerce di Indonesia
pada tahun yang sama berdasarkan riset Frost & Sullivan.
Selain itu, Perseroan juga memiliki posisi strategis dalam industri eWarung O2O (Online to Offline atau daring ke luring)
yang memiliki potensi pertumbuhan pesat. Perseroan merupakan pemain e-commerce pertama di Indonesia yang bergerak
di pasar ritel mikro offline dengan jaringan warung terbesar di Indonesia (6,9 juta Mitra per Desember 2020), dengan pangsa
pasar masing-masing sebesar 39% dan 40% di industri eWarung dan O2O menurut Frost & Sullivan.
18.7
Siklus Musiman dari Kegiatan Usaha Perseroan
Perseroan mengalami siklus musiman dalam bisnis Perseroan, yang mencerminkan kombinasi dari fluktuasi musiman
dalam penggunaan internet dan pola musiman ritel tradisional. Misalnya, penjualan secara signifikan lebih tinggi pada
kuartal keempat setiap tahun kalender daripada pada tiga kuartal sebelumnya dan selama periode Idul Fitri, yang mana
waktunya berfluktuasi dari tahun ke tahun tetapi saat ini jatuh pada kuartal kedua. Secara keseluruhan, riwayat siklus bisnis
Perseroan relatif ringan karena pertumbuhan Perseroan yang cepat tetapi dapat meningkat lebih jauh di masa depan.
Karena riwayat operasional Perseroan yang relatif terbatas, tren siklus musiman yang telah Perseroan alami di masa lalu
mungkin tidak berlaku untuk, atau dapat menjadi indikasi dari, hasil operasional Perseroan di masa depan.
18.8
Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility / CSR)
Sejak awal, Perseroan telah berkomitmen tinggi terhadap upaya tanggung jawab sosial perusahaan baik dalam ekosistem
Perseroan maupun dalam komunitas sekitar Perseroan di seluruh Indonesia. Misi Perseroan adalah membangun ekonomi
yang adil untuk semua dan Perseroan menanamkan elemen tanggung jawab sosial di dalam model bisnis Perseroan.
194
Prestasi dan inisiatif Perseroan di bidang tanggung jawab sosial perusahaan meliputi:
● Inklusi keuangan. Perseroan berupaya membangun fondasi inklusi keuangan di daerah-daerah di Indonesia yang
kurang terlayani (underserved) dan kurang menggunakan layanan perbankan (underbanked). Baik BukaEmas,
produk tabungan emas yang Perseroan fasilitasi, dan produk reksa dana, BukaReksa, merupakan inovasi inklusif
yang memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk berinvestasi mulai dari Rp.1.000 (US$0,07).
● Inklusi digital. Pada tahun 2019 Perseroan membentuk kelompok komunitas (group community) untuk Mitra. Saat
ini, komunitas tersebut telah memiliki 27.000 Mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan secara berkala
berkomunikasi dengan komunitas untuk mendapatkan masukan (feedback) dan memberikan pelatihan berkala
melalui webinar berkala yang berfokus pada literasi digital dan keuangan dasar. Perseroan telah membuat program
pelatihan khusus untuk komunitas yang kurang terlayani (underserved), dan Perseroan memberdayakan
pengusaha perempuan pada saat mereka pertama kali bergabung di platform Perseroan melalui pelatihan khusus
dengan konten keuangan dan bisnis serta bimbingan yang saat ini ditawarkan di 21 kota.
● Ekosistem kegiatan sosial. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan membangun ekosistem kegiatan sosial,
Perseroan memberdayakan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan kegiatan yang bertanggung jawab dan
berkesinambungan.
● Dukungan karyawan. Perseroan berkomitmen untuk membangun lingkungan yang inklusif bagi semua karyawan.
Perseroan telah membuat berbagai program dan komite untuk memastikan karyawan Perseroan dibentuk untuk
sukses. Sebagai contoh, Kartini Bukalapak adalah program internal Perseroan yang didedikasikan untuk
menyelenggarakan acara, program bimbingan dan pelatihan kepemimpinan dengan tujuan mencapai kesetaraan
gender di tempat kerja. Saat ini, 37% karyawan secara keseluruhan, serta 42% pemimpin senior Perseroan adalah
perempuan. Upaya Perseroan dalam memberdayakan perempuan juga telah diakui secara global ketika Perseroan
memenangkan penghargaan dari UN Women 2020 Asia-Pacific Women Empowerment.
18.9
Kejadian penting yang mempengaruhi perkembangan usaha Perseroan
Perseroan memandang bahwa Pandemi COVID-19 merupakan kejadian penting yang memberikan pengaruh positif
terhadap perkembangan usaha Perseroan. Hal ini disebabkan oleh penutupan penjual ritel dan himbauan untuk tinggal di
rumah, yang mendorong pengeluaran ritel ke platform perdagangan elektronik dan Mitra Perseroan yang berlokasi dekat
dengan daerah-daerah tempat tinggal. Perseroan percaya bahwa pandemi COVID-19 telah mempercepat tingkat adopsi ecommerce dengan merubah kebiasaan belanja di dalam toko menjadi belanja online.
18.10
Perkembangan Terkini Perseroan
Perseroan telah menyelesaikan penerbitan saham seri G pada April 2021 dan mengumpulkan sekitar US$234 juta, baik dari
investor lama maupun investor baru. Sebagai bagian dari penerbitan saham seri G tersebut, Perseroan mengakuisisi 100%
dari kepemilikan saham Five Jack Co. Ltd., yang juga mengakibatkan Perseroan juga memiliki 98,99% kepemilikan saham
PT Five Jack melalui pertukaran saham (share swap). PT Five Jack mengoperasikan Itemku.com, salah satu pasar game
digital terbesar di Indonesia.
Total Aset
Total aset konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Maret 2021 adalah Rp2.751.040.332 ribu, naik 6,1% dari total aset
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp2.593.657.437 ribu. Kenaikan total aset konsolidasian Perseroan
terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas konsolidasian sebesar 13,8% atau senilai Rp205.525.617 ribu yang
berasal dari penambahan pendanaan dari penerbitan saham seri G.
Total Liabilitas
Total liabilitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Maret 2021 adalah Rp1.045.093.091 ribu, meningkat 6,0% dari
total liabilitas konsolidasian Perseroan sebesar Rp985.821.769 ribu pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan dalam
total liabilitas konsolidasian Perseroan terutama yang disebabkan oleh peningkatan utang lain-lain konsolidasian Perseroan
kepada pihak ketiga, yang meningkat sebesar Rp83.449.071 ribu selama tahun 2020, hal ini disebabkan bisnis Perseroan
terus berkembang dan juga Perseroan melakukan perpanjangan angka waktu pembayaran untuk pemasok pihak ketiga.
Ekuitas
Jumlah konsolidasian ekuitas pada tanggal 31 Maret 2021 tercatat sebesar Rp1.705.947.241 ribu, jumlah ekuitas ini
mengalami kenaikan sebesar Rp98.111.573 ribu atau 6,1% dibandingkan tanggal 31 Desember 2020 sebesar
Rp1.607.835.668 ribu. Terjadinya kenaikan jumlah ekuitas ini disebabkan utamanya oleh peningkatan pada tambahan
modal disetor Perseroan sebesar 2,2% dan modal dasar Perseroan sebesar 10,9%. Selain itu adanya penambahan dari
rugi periode berjalan konsolidasian sampai 31 Maret 2021 sebesar Rp323.805.001 ribu.
195
Pendapatan
Pendapatan konsolidasian Perseroan naik 32,3% yaitu sebesar Rp320.232.091 ribu pada periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2020 menjadi Rp423.704.907 ribu pada pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret
2021. Kenaikan ini terutama berasal dari peningkatan transaksi dan monetisasi pada segmen marketplace dan mitra.
Beban usaha
Beban usaha konsolidasian Perseroan turun 0,3% yaitu sebesar Rp2.311.706 ribu pada periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2020. Penurunan ini
terutama berasal dari efisiensi pada biaya teknologi Perseroan selama periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret
2021.
Rugi sebelum pajak penghasilan
Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian Perseroan turun 17,3% yaitu sebesar Rp68.070.600 ribu pada periode tiga
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan dengan pada pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal
31 Maret 2020. Penurunan ini terutama sejalan dengan peningkatan pendapatan konsolidasian Perseroan dan penurunan
beban usaha yang berasal efisiensi biaya IT yang dimulai sejak periode 2021. Rugi bersih konsolidasian Perseroan turun
17,7% yaitu sebesar Rp69.687.767 ribu pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021. Penurunan ini
sejalan dengan penurunan yang terjadi pada rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian Perseroan dibandingkan
dengan periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020.
18.11
Peraturan Industri
Gambaran Singkat
Bisnis Perseroan tunduk pada peraturan yang dikeluarkan oleh Kemkominfo, Kementerian Perdagangan dan OJK.
Perusahaan yang didirikan dengan partisipasi investor asing juga tunduk pada peraturan yang dikeluarkan oleh Badan
Koordinasi Penanaman Modal atau "BKPM"). Yang terakhir, Pemerintah Indonesia memberlakukan Undang-Undang No. 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja ("UU Cipta Kerja") yang dapat menetapkan standar baru yang mengatur perdagangan dan
industri. Disetujui pada tanggal 5 Oktober 2020 oleh DPR, UU Cipta Kerja mulai berlaku pada tanggal 2 November 2020.
Mengubah 76 undang-undang dan mencabut dua undang-undang, UU Cipta Kerja menyederhanakan banyak tumpang
tindih peraturan yang ada dan birokrasi perizinan yang berbelit-belit.
Peraturan tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (“E-commerce”)
Peraturan Umum tentang E-commerce
Pada tanggal 25 November 2019, Pemerintah Indonesia memberlakukan Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2019 tentang
Perdagangan Melalui Sistem Elektronik ("Peraturan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik"). Peraturan ini mengatur
pembatasan dan persyaratan bagi pedagang e-commerce dan penyedia platform e-commerce dan penyedia layanan
perantara dan mengatur pertanggungjawaban atas ketidakpatuhan atau pelanggaran. Peraturan tersebut juga mengatur,
antara lain kontrak elektronik (e-contract), iklan daring (online) dan perlindungan data pribadi di sektor e-commerce.
Peraturan ini berlaku bagi pedagang e-commerce lokal, serta pedagang e-commerce asing jika mereka secara aktif
memberikan layanannya kepada konsumen Indonesia.
Peraturan pelaksana Peraturan E-commerce, Peraturan Kementerian Perdagangan No. 50 Tahun 2020 tentang
Persyaratan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem
Elektronik ("Permendag No. 50") selanjutnya menetapkan bahwa platform e-commerce dalam negeri harus memperoleh
Surat Izin Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, sedangkan platform domestik yang ada diberikan masa tenggang
hingga tanggal 25 November 2021 untuk mematuhi persyaratan perizinan berdasarkan Peraturan Perdagangan Melalui
Sistem Elektronik dan Permendag No. 50. Pedagang dalam negeri harus mendapatkan izin usaha yang relevan dengan
kegiatan usahanya atau jika semata-mata terlibat dalam ritel online maka harus mendapatkan Nomor Identifikasi Usaha
atau Nomor Induk Berusaha dengan kode KBLI 4791 sebagai lini bisnisnya. Aplikasi untuk lisensi terkait e-commerce dapat
diajukan secara daring (online) melalui portal Online Single Submission.
Izin usaha yang diperoleh oleh platform domestik yang efektif sebelum pemberlakuan Permendag No. 50 masih berlaku
selama izin tersebut masih berlaku atau izin tersebut belum dicabut dan izin tersebut telah terdaftar di sistem OSS.
196
Tata Kelola Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Pada tanggal 24 November 2020, Pemerintah Indonesia memberlakukan Peraturan Menkominfo Nomor 5 Tahun 2020
tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat ("Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat"), yang mencabut
peraturan Menkominfo sebelumnya tentang konten negatif. Berdasarkan Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat, semua
platform digital yang termasuk dalam kategori penyelenggara sistem elektronik privat, termasuk platform yang menyediakan
penawaran dan/atau perdagangan barang dan/atau jasa, layanan transaksi keuangan, dan konten berbayar ke perangkat
pengguna, wajib untuk memastikan bahwa platform tidak berisi dan memfasilitasi penyebaran konten yang dilarang. Konten
yang dilarang mencakup materi yang melanggar hukum yang berlaku, meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban
umum, dan memberikan akses ke atau informasi untuk mengakses konten yang dilarang. Jika konten yang dilarang
ditemukan di platform digital, penyelenggara sistem elektronik wajib memutus akses terhadap konten terlarang yang
diidentifikasi dalam pemberitahuan tertulis dari Menkominfo paling lambat 24 jam setelah menerima pemberitahuan
tersebut. Jika konten terkait dengan terorisme, pornografi anak, atau konten lain yang meresahkan masyarakat dan
mengganggu ketertiban umum, permintaan pencabutan akan dianggap mendesak dan harus diselesaikan dalam waktu
empat jam setelah menerima pemberitahuan dari Menkominfo.
Kegagalan untuk mencatat konten yang dilarang dalam periode waktu yang ditentukan dapat, antara lain, menyebabkan
Menkominfo memblokir akses publik ke platform. Setelah menghapus konten yang dilarang, penyelenggara sistem
elektronik atau kementerian atau lembaga terkait dapat mengajukan permintaan tertulis kepada Menkominfo untuk
mengangkat blokir pada platform.
Pelaksanaan pengawasan konten berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dimulai pada tanggal 3
Januari 2018 dan Menkominfo telah mengerahkan tim baru untuk memantau konten terlarang di situs web yang
menggunakan web-crawler otomatis.
Batasan dan Tanggung Jawab Operator Platform dan Pedagang E-commerce
Batasan pertanggungjawaban bagi penyedia platform e-commerce secara singkat diatur dalam Peraturan Perdagangan
Melalui Sistem Elektronik. Peraturan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik membebaskan penyelenggara platform ecommerce dan penyedia layanan perantara dari tanggung jawab apapun atas konten ilegal pihak ketiga yang ditemukan di
platform mereka jika penyedia terkait telah bertindak secepatnya untuk menghapus atau menonaktifkan akses ke konten
tersebut setelah mengetahui keberadaannya. Namun, Peraturan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik tidak memberikan
kriteria yang jelas tentang apa yang merupakan respons yang cepat. Penyedia layanan perantara juga akan dibebaskan
dari tanggung jawab apapun untuk konten ilegal jika penyedia tersebut bertindak hanya sebagai penyedia saluran, caching,
hosting, dan mesin pencari. Pedoman lebih rinci disediakan dalam Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat yang secara
khusus membahas langkah-langkah yang harus diambil oleh platform konten buatan pengguna (user generated content),
atau platform UGC, untuk dibebaskan dari kewajiban yang timbul dari konten terlarang yang diunggah oleh penggunanya.
Operator platform UGC harus mempertahankan kebijakan tata kelola yang mengatur hak dan kewajiban pengguna dan
operator serta pembagian tanggung jawab yang timbul dari konten pengguna. Platform UGC juga harus menyertakan fitur
pelaporan yang dapat diakses oleh anggota masyarakat untuk mengajukan klaim atau melaporkan jika adanya konten
terlarang di platform. Selanjutnya, operator platform UGC harus memberikan informasi yang berkaitan dengan pengunggah
konten terlarang kepada lembaga penegak hukum terkait dan mematuhi indikasi waktu pemutusan akses wajib.
Kegagalan untuk menggunakan langkah-langkah di atas atau bertindak secara tepat waktu atau efektif dalam menanggapi
laporan pengguna yang berkaitan dengan pendaftaran atau penjualan konten terlarang di e-commerce, dapat dikenakan
sanksi dalam bentuk, antara lain, blokir akses sementara atau permanen.
Pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik
Pada bulan Oktober 2019, Pemerintah Indonesia memberlakukan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik ("Peraturan Sistem Elektronik") yang mewajibkan seluruh penyelenggara
sistem elektronik mendaftarkan diri ke Menkominfo untuk mendapatkan Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik
("Sertifikat Pendaftaran"). Sertifikat Pendaftaran tersebut akan diterbitkan setelah proses pendaftaran dengan Menkominfo
selesai. Sehubungan dengan sistem elektronik swasta, baik Peraturan Sistem Elektronik dan Peraturan Sistem Elektronik
Lingkup Privat, mewajibkan pendaftaran bagi penyelenggara sistem elektronik yang memiliki portal, situs web, atau aplikasi
berbasis internet, yang digunakan untuk:
a.
b.
menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan penawaran dan/atau memperdagangkan barang dan/atau
jasa;
menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan layanan transaksi keuangan;
197
c.
d.
e.
f.
mengirimkan konten digital material atau berbayar melalui jaringan data dengan mengunduh melalui portal, situs
web, surel, atau aplikasi lain ke perangkat pengguna;
menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan layanan komunikasi berupa pesan teks pendek, panggilan
suara, panggilan video, surat elektronik, dan ruang obrolan digital, layanan jejaring dan media sosial;
digunakan sebagai layanan mesin pencari, atau untuk memberikan informasi elektronik berupa teks, suara,
gambar, animasi, musik, video, film, dan permainan atau kombinasinya; dan/atau
memproses data pribadi untuk transaksi elektronik.
Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat menetapkan secara rinci bahwa penyedia sistem elektronik harus melengkapi
informasi berikut yang berkaitan dengan sistem elektronik saat mengajukan Sertifikat Pendaftaran:
a. nama sistem elektronik;
b. sektor terkait yang dijalankan oleh penyedia sistem elektronik (jasa keuangan, sumber daya alam, pangan,
perdagangan, pertahanan dan keamanan, dll.);
c. URL situs web;
d. sistem nama domain atau alamat IP;
e. deskripsi model bisnis;
f. deskripsi singkat tentang fungsi sistem elektronik;
g. data pribadi yang diproses oleh sistem elektronik;
h. lokasi tempat sistem elektronik dan data diselenggarakan (hosted);
i. Informasi tentang penyedia layanan luar negeri yang mendaftar;
j. identitas kepala atau penanggung jawab penyedia layanan luar negeri yang mendaftar;
k. sertifikat pendirian;
l. jumlah pengguna sistem elektronik Indonesia; dan
m. nilai transaksi yang berasal dari Indonesia.
Meskipun tidak secara eksplisit dinyatakan dalam Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat, Menkominfo berpandangan
bahwa semua penyelenggara sistem elektronik yang ada diwajibkan untuk mendaftarkan kembali sistem elektronik mereka
dan mendapatkan Sertifikat Pendaftaran baru. Pendaftaran untuk mendapatkan Sertifikat Pendaftaran dapat diajukan
secara online melalui portal Online Single Submission.
Surat Edaran Menkominfo No. 5 Tahun 2016 tentang Batasan dan Tanggung Jawab Penyelenggara Platform dan
Pedagang E-commerce.
Pada tanggal 30 Desember 2016, Menkominfo menerbitkan Surat Edaran Menkominfo No. 5 Tahun 2016 tentang Batasan
dan Tanggung Jawab Penyelenggara Platform dan Pedagang E-commerce (“Surat Edaran Tanggung Jawab Platform dan
Pedagang"). Surat Edaran Tanggung Jawab Platform dan Pedagang secara khusus membahas berbagai barang dan/atau
layanan yang mungkin tidak dapat diperdagangkan melalui platform konten buatan pengguna ("Platform UGC") dan
kewajiban serta tanggung jawab operator platform tersebut, pengguna, dan pedagang daring (online).
Surat Edaran Tanggung Jawab Platform dan Pedagang menetapkan dua kelompok produk yang mungkin tidak dapat
diperdagangkan melalui Platform UGC. Pertama, produk yang mengandung konten negatif, seperti pornografi, materi terkait
perjudian, materi yang menghasut kebencian, materi yang berpotensi menakutkan, atau materi yang melanggar kekayaan
intelektual. Kelompok kedua adalah produk yang mengandung konten ilegal, seperti penjualan senjata, bahan peledak,
obat-obatan terlarang, hewan dilindungi, dan bahan kimia berbahaya.
Sebagai platform perdagangan online, Perseroan tunduk pada kewajiban berdasarkan Surat Edaran Tanggung Jawab
Platform dan Pedagang, antara lain untuk memberikan syarat dan ketentuan yang dengan jelas menetapkan jenis konten
yang dapat diunggah oleh pedagang, dan untuk secara aktif mengevaluasi dan/atau memantau berbagai kegiatan komersial
yang dilakukan oleh pengguna atau pedagang di Platform UGC-nya. Perseroan diharuskan untuk menghapus dan/atau
memblokir konten yang dilarang jika ditemukan berdasarkan aktivitas pemantauannya dan sesuai dengan laporan
pengguna Platform UGC. Di sisi lain, pedagang online akan bertanggung jawab atas semua konten yang diunggah yang
bertentangan dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan Perseroan. Kegagalan Perseroan untuk menggunakan langkah
pemantauan aktif atau bertindak secara tepat waktu atau efektif dalam menanggapi laporan pengguna yang berkaitan
dengan pendaftaran atau penjualan konten negatif atau ilegal, dapat menyebabkan sanksi dalam bentuk blokir sementara
atau permanen.
198
Peraturan tentang Perlindungan Data Pribadi dan Keamanan Informasi
Pada bulan Desember 2016, Menkominfo memberlakukan Peraturan Menkominfo No. 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan
Data Pribadi dalam Sistem Elektronik ("Permenkominfo No. 20/2016"). Baik Peraturan Sistem Elektronik maupun
Permenkominfo No. 20/2016 menetapkan aturan yang mengatur perlindungan data pribadi yang disimpan dalam bentuk
elektronik. Peraturan ini mengharuskan tindakan apa pun yang diambil sehubungan dengan data pribadi, termasuk
perolehan, pemrosesan, penyimpanan, transfer, pengungkapan dan akses, dan penghapusan, untuk mendapatkan
persetujuan sebelumnya dari pemilik data pribadi tersebut. Selanjutnya, berdasarkan Permenkominfo No. 20/2016,
penyedia sistem elektronik tunduk pada serangkaian kewajiban yang komprehensif, termasuk: (i) sertifikasi sistem
elektronik, (ii) adopsi kebijakan perlindungan data internal, (iii) penyediaan opsi kepada pemilik data pribadi untuk memilih
apakah data pribadi tersebut dapat digunakan dan/atau diungkapkan kepada pihak ketiga, (iv) menggunakan perangkat
lunak yang sah, (v) penunjukan kontak khusus untuk masalah perlindungan data, dan (vi) pemberitahuan pra dan pasca ke
Menkominfo untuk transfer data pribadi di luar negeri.
Peraturan Sistem Elektronik mengklarifikasi persyaratan lokalisasi data dengan menentukan bahwa persyaratan tersebut
hanya berlaku untuk "penyelenggara sistem elektronik publik" (yaitu eksekutif pusat dan daerah, legislatif, badan yudikatif
dan badan lain yang didirikan sesuai dengan mandat hukum, dan entitas yang ditunjuk oleh badan publik untuk
mengoperasikan sistem elektronik atas nama mereka). Sementara itu, penyedia swasta dapat memilih apakah akan
memproses dan/atau menyelenggarakan sistem elektronik dan data onshore atau offshore. Terlepas dari lokasinya,
penyedia tersebut harus memastikan bahwa sistem dan data elektroniknya dapat diakses oleh otoritas. Namun, fleksibilitas
ini tidak berlaku bagi operator swasta di sektor perbankan dan jasa keuangan.
Peraturan Sistem Elektronik juga menguraikan hak subjek data untuk meminta penghapusan data apa pun yang berkaitan
dengan mereka yang tidak lagi relevan, yang dikenal sebagai "hak untuk dilupakan". Ada dua jenis hak untuk dilupakan,
yang merupakan hak untuk menghapus dan hak untuk delisting. Yang terakhir hanya dapat diminta berdasarkan perintah
pengadilan.
Penyelenggara sistem elektronik juga diminta untuk memberi tahu pemilik data pribadi jika terjadi kegagalan perlindungan
data pribadi mereka paling lambat 14 hari setelah terjadinya peristiwa tersebut. Kegagalan untuk mematuhi Peraturan
Sistem Elektronik atau Peraturan Perlindungan Data Pribadi, dapat mengakibatkan sanksi berupa peringatan atau teguran
tertulis, penangguhan sementara, atau dapat diumumkan di situs dalam jaringan.
Peraturan tentang Perlindungan Konsumen
Perlindungan konsumen di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,
atau Undang-Undang Perlindungan Konsumen, yang berlaku pada tanggal 20 April 2000. Undang-undang tersebut
merupakan undang-undang komprehensif pertama yang dibuat untuk melindungi hak dari para pengguna dan menetapkan
tindakan-tindakan yang tersedia kepada para pengguna baik untuk para pengguna barang ataupun para pengguna layanan.
Undang-undang merincikan kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan yang dilarang seperti mengungkapkan informasi yang
tidak benar dan tidak jelas sehubungan dengan layanan-layanan yang diberikan atau mempromosikan iklan yang tidak
benar. Pelanggaran atas Undang-Undang Perlindungan Konsumen dapat menyebabkan dikenakannya sanksi administratif
dan/atau kriminal termasuk penalti dalam bentuk denda atau pidana penjara.
Selain yang disebutkan diatas, Peraturan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik juga mewajibkan operator perdagangan
untuk menyediakan mekanisme-mekanisme layanan pelanggan kepada para pelanggannya, termasuk suatu nomor yang
dapat dihubungi dan alamat, dan menyelesaikan setiap laporan kerusakan apapun dari para pelanggannya kepada
Kementerian Perdagangan. Para pedagang dan penyedia platform e-commerce juga diwajibkan untuk memberikan jangka
waktu setidaknya dua hari kepada para konsumen untuk mengembalikan barang dan/atau layanan yang dibeli atau untuk
para konsumen untuk melakukan pembatalan, dimulai sejak barang dan/atau layanan diterima oleh konsumen. Akan tetapi,
pengembalian barang dan/atau layanan atau pembatalan dapat dilakukan apabila pengembalian atau pembatalan tersebut
memenuhi beberapa kriteria, antara lain, apabila barang dan/atau layanan rusak atau telah berakhir masa berlakunya.
Penyedia platform e-commerce juga diharuskan untuk menyediakan mekanisme pengembalian dana untuk pembatalan
suatu pembelian. Kegagalan untuk mematuhi persyaratan-persyaratan yang disebutkan sebelumnya dapat mengakibatkan
pemberian sanksi administratif yang meliputi surat teguran hingga pencabutan izin usaha.
Peraturan tentang Hak Kekayaan Intelektual
Undang-Undang Merek Dagang dan Indikasi Geografis
Pemerintah Indonesia memberlakukan Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek Dagang dan Indikasi Geografis
199
sebagaimana diubah oleh Undang-Undang Cipta Kerja (“Undang-Undang Merek Dagang dan Indikasi Geografis”) pada
akhir tahun 2016. Undang-Undang Merek Dagang dan Indikasi Geografis yang baru memperluas cakupan perlindungan
merek dagang dan mengadopsi ketentuan-ketentuan Protokol Madrid untuk pendaftaran merek dagang.
Undang-Undang Cipta Kerja telah mempersingkat proses pendaftaran merek dagang dari delapan bulan menjadi enam
bulan untuk permohonan-permohonan yang tidak diajukan keberatan oleh pihak lain selama periode publikasi dan
memasukkan kualifikasi/pertimbangan tambahan untuk pemeriksa merek dagang dalam menentukan apakah suatu
permohonan merek dagang dapat didaftarkan. Selain itu, Undang-Undang Merek Dagang dan Indikasi Geografis mengakui
dua jenis permohonan pendaftaran merek dagang internasional berdasarkan kerangka Protokol Madrid: suatu permohonan
yang berasal dari Indonesia kepada Biro Internasional yang didaftarkan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual di
bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, atau suatu permohonan yang ditujukan ke Indonesia sebagai kantor
penerima dari suatu Biro Internasional. Agar dapat mendaftarkan suatu permohonan ke Indonesia untuk pendaftaran
internasional atas suatu merek dagang melalui Protokol Madrid, pemohon harus telah mengajukan permohonan untuk
pendaftaran merek dagang di Indonesia atau telah memiliki merek dagang di Indonesia.
Peraturan Sehubungan dengan Hak Cipta
Hak Cipta di Indonesia diatur pada Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (“Undang-Undang Hak Cipta
Indonesia”). Indonesia telah mengadopsi sistem deklaratif atas perlindungan hak cipta dimana suatu hak cipta merupakan
suatu hak eksklusif dari pencipta konten yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan telah menjadi bentuk yang
konkrit. Undang-Undang Hak Cipta Indonesia melindungi ciptaan dalam bidang ilmiah, seni dan literatur, yang termasuk,
antara lain, program-program komputer, permainan video, fotografi, lagu-lagu atau music dengan atau tanpa lirik, dan
seluruh bentuk seni.
Peraturan tentang Agen Penjual Efek Reksa Dana
Agen Penjual Efek Reksa Dana (“APERD”) adalah para pihak yang menjual efek reksa dana melalui kemitraan dengan
manajer-manajer investasi. APERD tunduk pada kepatuhan terhadap peraturan berdasarkan Peraturan OJK No.
39/POJK.04/2014 tentang Agen Penjual Efek Reksa Dana (“Peraturan OJK No. 39/2014”) yang secara umum mengatur
perizinan, pendaftaran, pelaksanaan dan perilaku APERD di Indonesia. Berdasarkan Peraturan OJK No. 39/2014, APERD
dapat berupa:
a. suatu perusahaan yang mendapatkan suatu izin usaha dari OJK sebagai suatu perusahaan efek yang melakukan
usahanya sebagai penjamin emisi efek dan/atau pedagang perantara efek;
b. suatu bank komersial, suatu perusahaan yang terlibat dalam usaha pos dan giro, tempat penggadaian,
perusahaan asuransi, lembaga-lembaga keuangan, dana pensiun dan perusahaan penjamin emisi efek sepanjang
usaha-usaha tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan telah mendapatkan
sertifikat-sertifikat pendaftaran dari OJK sebagai APERD berdasarkan undang-undang yang berlaku;
c. suatu perusahaan efek yang terlibat dalam usaha pedagang perantara efek yang secara khusus didirikan untuk
memasarkan dan menjual efek reksa dana, yang telah mendapatkan izin usaha dari OJK, berdasarkan kontrak
kerjasama dengan manajer investasi yang mengelola efek reksa dana.
Agar dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai APERD, perusahaan yang disebutkan (a) diatas harus memberikan
pemberitahuan sebelumnya kepada OJK dan badan-badan yang disebutkan (b) di atas harus melakukan pendaftaran
kepada OJK. Suatu perusahaan efek yang disebutkan pada bagian (c) di atas harus mendapatkan izin dari OJK, dengan
tunduk pada ketentuan-ketentuan yang disebutkan pada Peraturan OJK No. 39/2014. Selanjutnya, perusahaan efek
tersebut harus memiliki modal yang disetor minimum sebesar Rp500.000.000 dan telah memiliki setidaknya satu direktur
yang memiliki izin perwakilan perusahaan efek atau izin perwakilan agen penjualan efek reksa dana.
Usaha sebagai APERD harus dilakukan melalui kontrak kemitraan antara APERD dan suatu manajer investasi sebagai
manajer dari reksa dana, sepanjang kontrak kemitraan harus memuat ketentuan-ketentuan minimum yang disebutkan
dalam Peraturan OJK No.39/2014. Selain itu, APERD juga harus menunjuk setidaknya satu petugas yang bertanggung
jawab, dengan tunduk pada kualifikasi-kualifikasi profesional tertentu berdasarkan Peraturan OJK No. 39/2014, tentang
kegiatan-kegiatan penjualan atas reksa dana pada kantor pusat dan kantor lainnya yang bertanggung jawab pada masingmasing kantor (apabila ada).
Suatu APERD dapat membuka kantor-kantor lain, selain kantor pusat dan gerai-gerai penjualan, dengan tunduk pada
persetujuan dari OJK tanpa mengesampingkan hak OJK untuk memerintahkan penghentian kegiatan penjualan pada kantor
tersebut berdasarkan keadaan-keadaan tertentu yang disebutkan pada Peraturan OJK No. 39/2014. Selain itu, suatu
APERD dapat juga membuka gerai-gerai penjualan dengan mengadakan suatu kemitraan dengan para pihak lain yang
memiliki jaringan-jaringan yang luas pada usaha-usahanya, termasuk mengadakan kerja sama sistem pembayaran untuk
200
tujuan menambahkan reksa dana melalui sistem yang ada pada gerai-gerai penjualan. Kemitraan-kemitraan tersebut tunduk
pada persetujuan sebelumnya dari manajer investasi. APERD harus melaporkan kegiatan-kegiatan penjualan dari geraigerai penjualannya kepada OJK paling lambat dua hari kerja setelah dimulainya kegiatan-kegiatan penjualannya.
Suatu APERD dilarang untuk:
a. mempublikasikan konfirmasi pemesanan dan penarikan reksa dana yang dilakukan oleh pemegang reksa dana;
b. menjual reksa dana tanpa perintah dari pemegang reksa dana;
c. memberikan penjelasan yang tidak benar atau berlebihan atas reksa dana apa pun;
d. memastikan atau menjanjikan suatu pengembalian investasi (return of investment);
e. mengindikasikan pengembalian investasi (return of investment), kecuali disebutkan pada prospektus;
f. memberikan rekomendasi kepada calon pemegang reksa dana atau pemegang reksa dana untuk membeli
dan/atau menjual reksa dana tanpa memperhatikan tujuan investasi, keadaaan keuangan dan profil risiko dari
calon pemegang reksa dana atau pemegang reksa dana;
g. memberikan saran untuk transaksi yang berlebihan pada reksa dana untuk mendapatkan komisi yang lebih tinggi;
h. membuat pernyataan negatif terhadap manajer investasi pada reksa dana tertentu;
i. memberikan saran mengenai produk reksa dana tertentu kepada calon pemegang reksa dana atau pemegang
reksa dana untuk mendapatkan tambahan komisi atau insentif;
j. memberikan saran mengenai produk reksa dana tertentu kepada calon pemegang reksa dana atau pemegang
reksa dana untuk mendapatkan komisi tambahan atau insentif; dan/atau
k. menerima deposit untuk pemesanan dan penarikan dari reksa dana dari calon pemegang reksa dana atau
pemegang reksa dana.
Suatu APERD tunduk pada kewajiban-kewajiban pelaporan berkala tertentu berdasarkan Peraturan OJK No. 39/2014,
termasuk untuk memberikan rencana usaha dan kegiatan tahunan dan laporan bulanan atas nilai total dari reksa dana,
profil investor atas reksa dana, dan daftar dari pengaduan pelanggan dan penanganan atas aduan tersebut. Selain itu,
APERD harus melaporkan perubahan atas:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
identitasnya, termasuk nama dan/atau logo;
manajemen risiko dan strategi kepatuhan;
alamat kantor pusat atau kantor-kantor lain;
penutupan kantor-kantor lain, selain dari kantor pusat;
mengadakan atau mengakhiri perjanjian kerjasama dengan manajer investasi;
mengadakan atau mengakhiri perjanjian kerjasama sehubungan dengan gerai-gerai penjualan; dan
petugasnya yang bertanggung jawab dan petugas penjualan reksa dana.
Perizinan berbasis risiko dan pendaftaran ke sistem online single submission ("Sistem OSS")
Pada tanggal 2 Februari 2021, Pemerintah Indonesia memberlakukan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (“PP 5/2021”), yang menerapkan peralihan dari rezim perizinan
berbasis komitmen menjadi rezim perizinan berbasis risiko yang diperkenalkan oleh UU Cipta Kerja. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah dan merampingkan proses perizinan usaha melalui Sistem OSS. Sistem OSS merupakan platform online
yang diperkenalkan pada tahun 2018 yang dimaksudkan untuk mempercepat proses perizinan usaha yang saat ini
dioperasikan dan dikelola oleh BKPM.
PP 5/2021 mengatur empat tingkat risiko, masing-masing dengan persyaratan perizinannya sendiri. Tingkat risiko suatu
usaha ditentukan berdasarkan potensi dampak kegiatan usahanya terhadap kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan
pemanfaatan sumber daya alam, serta faktor bahaya lainnya. Meskipun UU Cipta Kerja menetapkan tiga tingkat risiko
(tinggi, sedang, dan rendah), PP 5/2021 memperluas dan mengelompokkan tingkat risiko menjadi empat:
1.
Risiko rendah
Usaha dengan kategori risiko rendah hanya diwajibkan untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha atau "NIB" untuk
memulai kegiatan operasional dan komersial.
2.
Risiko menengah-rendah
Selain NIB, usaha dengan aktivitas berisiko menengah-rendah harus mendapatkan Sertifikat Standar sebelum
memulai kegiatan usaha.
3.
Kegiatan usaha berisiko menengah-tinggi
Pelaku usaha dengan kegiatan berisiko menengah-tinggi harus memperoleh NIB dan Sertifikat Standar yang belum
diverifikasi untuk memulai tahap persiapan usahanya yang meliputi pengadaan tanah, pembangunan gedung,
201
pembelian peralatan, perekrutan karyawan, pemenuhan standar usaha, dan/atau studi kelayakan. Setelah
memenuhi standar bisnis tertentu dan verifikasi oleh instansi pemerintah terkait, instansi pemerintah terkait akan
menerbitkan Sertifikat Standar yang diverifikasi, dan bisnis dapat memulai kegiatan operasional / komersial.
4.
Risiko tinggi
Pelaku usaha yang dikategorikan berisiko tinggi tetap dapat menggunakan NIB untuk memulai tahap persiapan,
namun untuk memulai kegiatan operasional / komersial akan diwajibkan untuk mendapatkan izin setelah memenuhi
persyaratan tertentu dari instansi pemerintah terkait. Kegiatan usaha tertentu mungkin juga diharuskan untuk
memperoleh Sertifikat Standar tambahan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat atau daerah.
PP 5/2021 mewajibkan setiap bisnis di Indonesia untuk mendapatkan NIB, dengan mendaftar di Sistem OSS. Untuk
mendapatkan NIB, perusahaan harus memberikan setidaknya informasi berikut melalui Sistem OSS:
- profil bisnis dan perusahaan
- detail ibukota
- Nomor Pokok Wajib Pajak
- lini bisnis berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia
- lokasi bisnis
NIB ini sekaligus berfungsi sebagai: (i) Tanda Daftar Perusahaan; (ii) Angka Pengenal Importir; (iii) akses kepabeanan; (iv)
Pendaftaran Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan dan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan; (v) dan pelaporan periode pertama Wajib Lapor Tenaga Kerja. NIB juga berfungsi sebagai pernyataan
jaminan halal, Standar Nasional Indonesia jika bisnisnya adalah usaha mikro kecil (UKM) risiko rendah dan Surat
Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup khusus untuk kegiatan berisiko rendah. NIB tetap berlaku selama bisnis
beroperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang relevan dan dapat dicabut jika bisnis melakukan aktivitas
yang melanggar hukum yang berlaku, berdasarkan pemberitahuan likuidator dan/atau jika NIB dinyatakan batal atau tidak
berlaku berdasarkan keputusan pengadilan yang mengikat.
Pelaku usaha yang telah memperoleh izin yang berlaku efektif sebelum berlakunya PP 5/2021 dibebaskan dari persyaratan
perizinan berdasarkan PP 5/2021, kecuali jika ketentuan dalam PP 5/2021 lebih menguntungkan usaha tersebut. Namun
apabila izin yang ada belum efektif, atau masih dalam proses, izin usaha tersebut akan diproses sesuai dengan PP 5/2021.
18.12
Prospek Usaha
E-commerce mencakup penjualan produk daring secara langsung kepada konsumen, dan mencakup UKM terdaftar yang
melakukan penjualan di platform e-commerce kepada pelanggannya. e-commerce dalam konteks ini mengecualikan usaha
orang-ke-orang (person-to-person, “P2P”), yang terutama merupakan tempat iklan yang mempertemukan pembeli dan
penjual, akan tetapi transaksinya sendiri dilaksanakan di luar platform tersebut. Segmen ini juga mengecualikan:
● Penjualan paket liburan dan perjalanan
● Penjualan tiket terkait perjalanan dan acara (contoh: pertandingan olah raga, konser musik)
● Pendapatan dari situs judi daring
● Pembelian dari toko aplikasi, layanan permainan daring, dan pembelian dalam aplikasi
● Layanan transportasi berbasis teknologi (ride-hailing) dan pengantaran makanan, majalah, peralatan rumah
tangga, dan penyewaan DVD
● Penjualan produk daring secara langsung kepada pemerintah (Business to Government, “B2G”) dan pelanggan
korporasi (Business to Enterprise, “B2E”)
E-commerce merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia berkat pertumbuhan pesat
populasi kelas menengah, kepercayaan konsumen yang tinggi, opsi pembiayaan yang semakin beragam, dan penetrasi
internet dan pengadopsian ponsel yang semakin dalam. Peta e-commerce di Indonesia dimulai sebagai platform pasar/iklan
yang memungkinkan penjual untuk mengiklankan produk mereka, kemudian pembeli dan penjual melakukan transaksi
secara langsung. Sebagian besar transaksi umumnya dilakukan melalui surel, panggilan telepon dan pesan singkat. Akan
tetapi, pada tahun 2010, peta e-commerce mulai mengalami evolusi dengan dimulainya integrasi layanan transaksi daring 1.
Sejak saat itu, Indonesia menyaksikan hadirnya berbagai penyedia platform pasar e-commerce seperti Bukalapak, Lazada,
Shopee, Tokopedia, dan Blibli.
1
Asean Competition - Indonesia’s E-Commerce: A New Engine of Growth?, 16 Maret 2017
202
Per tahun 2020, valuasi E-commerce Indonesia mencapai sekitar US$30,6 juta, mewakili sekitar 39%2 dari total GMV
E-commerce di Asia Tenggara, dan sekitar 21,7% dari total pasar ritel di Indonesia. E-commerce Indonesia mengalami
pertumbuhan hingga lebih dari 70,9% pada tahun 2020, dari US$17,9 miliar pada tahun 2019. Indonesia mengalami
lonjakan pertumbuhan pada tahun 2020 akibat dampak COVID-19 yang menyebabkan pergeseran dinamika dalam perilaku
pembelian daring penduduknya. Pasar E-commerce diperkirakan akan bertumbuh dengan laju pertumbuhan majemuk
tahunan (compound annual growth rate, “CAGR”) sekitar 20% dalam periode antara tahun 2020 dan 2025, hingga mencapai
sekitar US$75,8 juta pada tahun 2025, mewakili sekitar 35% dari total pasar ritel di Indonesia.
GMV E-commerce di Indonesia (US$ Juta), 2017-2025F
19,9%
Sumber: Riset sekunder: wawancara dengan ahli industri dan Frost & Sullivan
Pada tahun 2020, kota tingkat 1 mewakili sekitar 70% dari pasar E-commerce berdasarkan GMV. Pada tahun 2025, pangsa
ini diperkirakan akan berkurang hingga mencapai sekitar 52%, seiring dengan ekspansi kehadiran para pemain
E-commerce ke kota-kota tingkat 2 dan tingkat 3.
Salah satu contoh utama adalah Bukalapak, yang menargetkan peritel mikro dan sejenisnya di segmen UMKM melalui
program Mitra Bukalapak. Bukalapak adalah pemain e-commerce terkemuka di kota non-tingkat 1 di Indonesia, dengan
pangsa pasar sebesar 35% pada tahun 2020 berdasarkan GMV, dan menguasai pangsa pasar sekitar 14,8% dari seluruh
segmen e-commerce di Indonesia pada tahun yang sama.
Tokopedia, pemain e-commerce terkemuka lainnya, tengah melebarkan sayap ke wilayah pedesaan dan telah
menandatangani Memorandum Kesepakatan dengan pemerintah Jawa Barat, dengan konsentrasi pada pengembangan
desa digital, layanan publik digital, dan pemberdayaan petani buah dan sayur di Jawa Barat. Credibook, Super, Evermos,
PayFazz, GudangAda, Warung Pintar adalah sejumlah perusahaan perintis lainnya yang berkonsentrasi pada kota tingkat 2
dan tingkat 3.
Pemain e-commerce terutama berkonsentrasi pada Warung untuk meningkatkan kehadiran mereka di kota tingkat dua dan
tingkat tiga serta wilayah pedesaan. Terdapat sekitar 50.000 toko ritel modern di seluruh Indonesia. Sebagai perbandingan,
diperkirakan terdapat lebih dari 6 juta „Warung‟ di Indonesia, yang lebih populer di kota tingkat 2 dan tingkat 3 serta wilayah
pedesaan.
Diperkirakan e-commerce di kota non-tingkat 1 akan mengalami kenaikan 5 kali lipat selama periode prakiraan, ditopang
oleh (a) dorongan pemerintah yang kuat untuk mempromosikan digitalisasi kota tingkat 2 dan tingkat 3; (b) peningkatan
infrastruktur internet dan investasi dalam infrastruktur fisik; dan (c) para pemain E-commerce yang berupaya memanfaatkan
jaringan Warung yang luas untuk mengembangkan bisnis mereka dan menggerakkan pertumbuhan masa depan mereka di
Indonesia.
Faktor lain yang turut berkontribusi terhadap pertumbuhan e-commerce di Indonesia adalah peningkatan jumlah
perusahaan tekfin dan opsi pembayaran alternatif seperti dompet elektronik, yang menyediakan opsi pembayaran
terpercaya kepada lebih dari 83 juta penduduk Indonesia yang tidak memenuhi syarat untuk dilayani oleh bank - kini mereka
juga dapat melakukan transaksi melalui internet dan meraih manfaat dari platform e-commerce.
Informasi lengkap mengenai prospek usaha dapat dilihat pada Bab IX Prospektus mengenai Tinjauan Industri.
2
“Google, Temasek and Bain, e-Conomy SEA 2020
203
IX.
TINJAUAN INDUSTRI
Informasi dalam bab ini telah diambil dari laporan riset independen Frost & Sullivan tentang Riset Pasar Independen tentang
sektor Ritel, E-Commerce, O2O di Indonesia di Indonesia dimana laporan tersebut mencerminkan kondisi market
berdasarkan survei dan sumber informasi publik. Referensi terhadap Frost & Sullivan tidak mencerminkan pendapat Frost
& Sullivan tentang kelayakan investasi pada Perseroan. Direksi Perseroan percaya bahwa sumber informasi yang
tercantum dalam bab ini adalah informasi yang berasal dari sumber terpercaya dan informasi tersebut telah direproduksi
secara akurat dan dalam bentuk dan konteks yang tepat. Direksi tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa informasi
tersebut salah atau menyesatkan. Informasi yang telah disiapkan oleh Frost & Sullivan dan tertera pada bab Tinjauan
Industri tidak diverifikasi secara independen oleh Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi, Penjamin Emisi Efek atau pihak
lainnya yang terlibat dalam Penawaran Umum Perdana. Tidak ada juga jaminan dari Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi
Efek, Penjamin Emisi Efek atau pihak lainnya yang terlibat dalam Penawaran Umum Perdana pada keakuratan informasi
dan informasi tersebut tidak boleh diandalkan dalam keputusan investasi.
1.1
TINJAUAN UMUM ATAS INDIKATOR MAKROEKONOMI
Indonesia merupakan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, dan selama ini menikmati pertumbuhan ekonomi yang
stabil dalam kisaran antara 5 hingga 5,2% selama periode 2017 hingga 2019, yang ditopang oleh belanja rumah tangga.
Meskipun demikian, perekonomian Indonesia menderita dampak negatif dari pecahnya pandemi COVID-19, sehingga
perekonomian Indonesia terkontraksi sebesar -1,5% pada tahun 2020. Berdasarkan proyeksi Dana Moneter Internasional
(IMF), perekonomian Indonesia diperkirakan akan mengalami pemulihan pada tahun 2021, dan mempertahankan
pertumbuhan yang stabil setelahnya. Pemulihan pertumbuhan tersebut diperkirakan akan didorong oleh pemulihan dalam
konsumsi pribadi di tengah perbaikan kepercayaan konsumen dan pasar tenaga kerja secara keseluruhan. Terlebih lagi,
Bank Dunia mengubah klasifikasi Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah-atas pada tanggal 1 Juli 2020, yang
mencerminkan kemajuan ekonomi yang diraih Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh, salah satu
indikator pertumbuhan ekonomi adalah populasi kelas menengah, yang bertumbuh dari 7% dari total populasi pada tahun
2005 menjadi 20% pada tahun 2020.
Indonesia juga merupakan negara dengan penduduk terpadat di Asia Tenggara, dan negara dengan penduduk terpadat keempat secara global1. Per tahun 2020, hampir 67,4% dari populasi berada dalam kelompok usia 15 hingga 64 tahun, dan
diperkirakan akan meningkat hingga mewakili sekitar 67,7% dari populasi pada tahun 2025. Tingginya persentase populasi
berusia muda, yang sebagian besar di antaranya fasih dalam teknologi dan lebih terbuka untuk mengadopsi teknologi dan
gawai baru, telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kenaikan penetrasi internet di Indonesia.
Per tahun 2020, penetrasi internet di Indonesia mencapai 64% dan tingkat penetrasi smartphone mencapai sekitar 58,6%2.
Pada tahun 2020, akibat COVID-19, seluruh dunia menyesuaikan diri dengan kenormalan baru yang terpusat pada
digitalisasi dan transaksi melalui internet. Pandemi COVID-19 mempercepat pengadopsian teknologi, karena kuncitara
(lockdown) dan pembatasan sosial mendorong penggunaan gawai untuk keperluan bekerja, belajar, bermain, berbelanja,
dan bersosialisasi. E-commerce, dalam taraf sektor, menerima dorongan yang signifikan berkat pandemi, karena
masyarakat memandang e-commerce sebagai cara yang lebih aman untuk bertransaksi dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Seiring dengan pemakaian smartphone yang semakin meningkat, masyarakat menghabiskan lebih banyak waktu di internet
menggunakan smartphone. Survei menunjukkan bahwa pada tahun 2020, 96,4% dari pengguna internet mengakses
internet melalui perangkat seluler3. Secara keseluruhan, waktu yang dihabiskan di internet melalui ponsel diperkirakan akan
semakin meningkat seiring dengan pembuatan aplikasi atau platform baru.
1.2
PASAR RITEL INDONESIA
Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi peritel, berkat dukungan pertumbuhan kelas menengah dan pertumbuhan
ekonomi yang kuat. Ukuran pasar ritel Indonesia diperkirakan mencapai hampir US$141 miliar untuk tahun 2020.
Sektor ritel Indonesia terdiri dari peritel tradisional dan peritel modern. Gerai ritel tradisional mendominasi di kota tingkat 2
dan tingkat 3, sementara gerai ritel modern lebih populer di pusat kota dan kota tingkat 1, yang memiliki kecenderungan
berbelanja lebih tinggi dan konsumennya menghargai nilai kenyamanan dan kemudahan akses yang ditawarkan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB): World Population Prospects 2019
Newzoo, Top Countries by Smartphone Users
3 Datareportal, Digital 2021: Indonesia, Januari 2021
1
2
204
supermarket dan hipermarket besar dibandingkan dengan toko kecil tradisional. Pada tahun 2020, peritel tradisional
mewakili mayoritas pasar ritel, menyumbangkan hampir 88% berdasarkan volume.
Peningkatan penetrasi internet dan pertumbuhan pengguna smartphone telah mendorong pertumbuhan pesat dalam
segmen e-commerce. Pangsa e-commerce dalam sektor ritel telah bertumbuh dari 5,6% berdasarkan Volume Barang
Dagangan Bruto (Gross Merchandise Volume, “GMV”) pada tahun 2017 hingga mencapai hampir 22% pada tahun 2020.
Pandemi COVID-19 semakin mempercepat pertumbuhan e-commerce, karena masyarakat tetap berdiam di rumah dan
lebih memilih berbelanja secara daring.
Sektor ritel Indonesia bertumbuh dari US$133 miliar pada tahun 2017 hingga mencapai sekitar US$141 miliar pada tahun
2020, dan diperkirakan akan mencapai US$211 miliar pada tahun 2025.
1.3
TANTANGAN LOGISTIK/GEOGRAFIS
Indonesia memiliki bentang darat geografis yang beragam, yang dengan sendirinya menimbulkan kesulitan yang signifikan
dalam membangun infrastruktur rantai pasokan dan logistik yang kuat. Konsumen tinggal di lebih dari 17.500 pulau yang
membentang sejauh 50.000 kilometer dari timur ke barat. Sebagian besar infrastruktur fisik seperti jalan, pelabuhan, rel
kereta api, dan bandar udara terpusat di Sumatra dan Jawa. Indonesia meraih peringkat yang rendah, di posisi ke-46 di
dunia berdasarkan Indeks Kinerja Logistik (Logistics Performance Index, “LPI”) Bank Dunia pada tahun 2018. Indonesia
memiliki salah satu biaya logistik tertinggi di dunia, mencapai sekitar 24% dari PDB. Pemerintah Indonesia menetapkan
sasaran untuk mengurangi biaya logistik hingga sekitar 17% dari PDB, dengan memperkenalkan Penataan Ekosistem
Logistik Nasional, yang antara lain berupaya menyederhanakan proses bisnis yang terkait dengan logistik dan pembayaran,
serta memperbaiki manajemen pelabuhan dan rute distribusi.
Frost & Sullivan berpendapat bahwa di Indonesia, sistem multi-moda merupakan hal yang penting untuk memanfaatkan rute
darat dan laut serta gudang penyimpanan secara optimal agar dapat menjangkau wilayah terpencil dengan lebih baik.
Akibat infrastruktur yang tidak memadai, transportasi barang merupakan tantangan signifikan yang melanda negeri ini.
Sebagian besar perusahaan barang konsumen berputaran tinggi (FMCG) mengadopsi sistem sistem distribusi berlapis yang
dapat mencapai 5-7 lapisan, dengan sejumlah besar sub-distributor di antara produsen dan peritel. Perbaikan infrastruktur
kemungkinan akan mengurangi intensitas jumlah perantara dalam rantai pasokan. Per tanggal 2020, berbagai perusahaan
terkemuka seperti Bukalapak dan Tokopedia telah mencapai kemajuan dalam bidang ini, dan pada akhirnya berhasil
mengurangi biaya pengiriman keseluruhan (landed cost) bagi peritel.
1.4
PASAR E-COMMERCE INDONESIA
Untuk tujuan RPI ini, e-commerce mencakup penjualan produk daring secara langsung kepada konsumen, dan mencakup
UKM terdaftar yang melakukan penjualan di platform e-commerce kepada pelanggannya. E-commerce dalam konteks ini
mengecualikan usaha orang-ke-orang (person-to-person, “P2P”), yang terutama merupakan tempat iklan yang
mempertemukan pembeli dan penjual, akan tetapi transaksinya sendiri dilaksanakan di luar platform tersebut. Segmen ini
juga mengecualikan:
● Penjualan paket liburan dan perjalanan
● Penjualan tiket terkait perjalanan dan acara (contoh: pertandingan olah raga, konser musik)
● Pendapatan dari situs judi daring
● Pembelian dari toko aplikasi, layanan permainan daring, dan pembelian dalam aplikasi
● Layanan transportasi berbasis teknologi (ride-hailing) dan pengantaran makanan, majalah, peralatan rumah tangga,
dan penyewaan DVD
● Penjualan produk daring secara langsung kepada pemerintah (Business to Government, “B2G”) dan pelanggan
korporasi (Business to Enterprise, “B2E”).
E-commerce merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia berkat pertumbuhan pesat
populasi kelas menengah, kepercayaan konsumen yang tinggi, opsi pembiayaan yang semakin beragam, dan penetrasi
internet dan pengadopsian ponsel yang semakin dalam. Peta e-commerce di Indonesia dimulai sebagai platform pasar/iklan
yang memungkinkan penjual untuk mengiklankan produk mereka, kemudian pembeli dan penjual melakukan transaksi
secara langsung. Sebagian besar transaksi umumnya dilakukan melalui surel, panggilan telepon dan pesan singkat. Akan
tetapi, pada tahun 2010, peta e-commerce mulai mengalami evolusi dengan dimulainya integrasi layanan transaksi daring 4.
Sejak saat itu, Indonesia menyaksikan hadirnya berbagai penyedia platform pasar e-commerce seperti Bukalapak, Lazada,
Shopee, Tokopedia, dan Blibli.
4
Asean Competition - Indonesia’s E-Commerce: A New Engine of Growth?, 16 Maret 2017
205
Per tahun 2020, valuasi E-commerce Indonesia mencapai sekitar US$30,6 juta, mewakili sekitar 39%5 dari total GMV Ecommerce di Asia Tenggara, dan sekitar 21,7% dari total pasar ritel di Indonesia. E-commerce Indonesia mengalami
pertumbuhan hingga lebih dari 70,9% pada tahun 2020, dari US$17,9 miliar pada tahun 2019. Indonesia mengalami
lonjakan pertumbuhan pada tahun 2020 akibat dampak COVID-19 yang menyebabkan pergeseran dinamika dalam perilaku
pembelian daring penduduknya. Pasar E-commerce diperkirakan akan bertumbuh dengan laju pertumbuhan majemuk
tahunan (compound annual growth rate, “CAGR”) sekitar 20% dalam periode antara tahun 2020 dan 2025, hingga mencapai
sekitar US$75,8 juta pada tahun 2025, mewakili sekitar 35% dari total pasar ritel di Indonesia.
GMV E-commerce di Indonesia (US$ Juta), 2017-2025F
19,9%
Sumber: Riset sekunder: wawancara dengan ahli industri dan Frost & Sullivan
Pada tahun 2020, kota tingkat 1 mewakili sekitar 70% dari pasar E-commerce berdasarkan GMV. Pada tahun 2025, pangsa
ini diperkirakan akan berkurang hingga mencapai sekitar 52%, seiring dengan ekspansi kehadiran para pemain Ecommerce ke kota-kota tingkat 2 dan tingkat 3.
Salah satu contoh utama adalah Bukalapak, yang menargetkan peritel mikro dan sejenisnya di segmen UMKM melalui
program Mitra Bukalapak. Bukalapak adalah pemain E-commerce terkemuka di kota non-tingkat 1 di Indonesia, dengan
pangsa pasar sebesar 35% pada tahun 2020 berdasarkan GMV, dan menguasai pangsa pasar sekitar 14,8% dari seluruh
segmen E-commerce di Indonesia pada tahun yang sama.
Tokopedia, pemain E-commerce terkemuka lainnya, tengah melebarkan sayap ke wilayah pedesaan dan telah
menandatangani Memorandum Kesepakatan dengan pemerintah Jawa Barat, dengan konsentrasi pada pengembangan
desa digital, layanan publik digital, dan pemberdayaan petani buah dan sayur di Jawa Barat. Credibook, Super, Evermos,
PayFazz, GudangAda, Warung Pintar adalah sejumlah perusahaan perintis lainnya yang berkonsentrasi pada kota tingkat 2
dan tingkat 3.
Pemain e-commerce terutama berkonsentrasi pada Warung untuk meningkatkan kehadiran mereka di kota tingkat dua dan
tingkat tiga serta wilayah pedesaan. Terdapat sekitar 50.000 toko ritel modern di seluruh Indonesia. Sebagai perbandingan,
diperkirakan terdapat lebih dari 6 juta „Warung‟ di Indonesia, yang lebih populer di kota tingkat 2 dan tingkat 3 serta wilayah
pedesaan.
Diperkirakan e-commerce di kota non-tingkat 1 akan mengalami kenaikan 5 kali lipat selama periode prakiraan, ditopang
oleh (a) dorongan pemerintah yang kuat untuk mempromosikan digitalisasi kota tingkat 2 dan tingkat 3; (b) peningkatan
infrastruktur internet dan investasi dalam infrastruktur fisik; dan (c) para pemain E-commerce yang berupaya memanfaatkan
jaringan Warung yang luas untuk mengembangkan bisnis mereka dan menggerakkan pertumbuhan masa depan mereka di
Indonesia.
Faktor lain yang turut berkontribusi terhadap pertumbuhan E-commerce di Indonesia adalah peningkatan jumlah
perusahaan tekfin dan opsi pembayaran alternatif seperti dompet elektronik, yang menyediakan opsi pembayaran
terpercaya kepada lebih dari 83 juta penduduk Indonesia yang tidak memenuhi syarat untuk dilayani oleh bank - kini mereka
juga dapat melakukan transaksi melalui internet dan meraih manfaat dari platform E-commerce.
1.5
JENIS PEMBELI DAN PENJUAL DALAM E-COMMERCE
Pembeli (konsumen, badan usaha, dan pemerintah) berikut ini adalah pembeli e-commerce yang melakukan pembelian
melalui platform daring. Para pembeli tersebut dapat terdiri dari konsumen perorangan, perusahaan/organisasi, atau
pemerintah.
5
“Google, Temasek and Bain, e-Conomy SEA 2020
206
Penjual (pedagang dan pemasok): Entitas yang menjual produk kepada pelanggan melalui platform daring. Platform
tersebut dapat merupakan platform independen milik pedagang, atau platform dependen (pihak ketiga) - dalam platform ini
sejumlah pedagang mendaftarkan produk-produk mereka dengan tambahan margin dalam jumlah kecil yang dibagi dengan
pemilik platform.
Menurut Badan Pusat Statistik (“BPS”), penjualan E-commerce dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu penjualan oleh (i)
Penjual; (ii) Penjual kembali (Re-seller); dan (iii) Penjual perantara (Dropshipper).
Pada tahun 2019, Penjual mewakili mayoritas penjualan E-commerce, dengan 82,5% dari total GMV, diikuti oleh Reseller
sebesar 16,0% dan Dropshipper sebsar 1,5%.
Penjual
Penjual adalah orang perorangan/entitas/merek yang menjual produk mereka sendiri atau produk yang diperoleh langsung
dari pemasok. Penjual memiliki kendali total atas proses bisnis, untuk menetapkan harga sendiri, dan melakukan transaksi
secara langsung dengan pelanggan. Contoh Pelanggan dapat berkisar dari penjual perorangan, hingga usaha kecil, hingga
merek produk dan organisasi ritel seperti toko bahan pangan, toko serba ada, dan toko khusus.
Penjual Kembali (Reseller)
Reseller adalah perorangan/entitas yang memperoleh produknya dari distributor dan Penjual pada harga yang lebih rendah
dibandingkan harga pasar ritel, dan kemudian menjual produk tersebut pada harga yang lebih tinggi untuk memperoleh
margin dalam jumlah kecil. Reseller terutama terdiri dari penjual perorangan dan usaha kecil.
Penjual perantara (Dropshipper)
Peran usaha Dropshipper menyerupai Reseller, akan tetapi Dropshipper tidak memiliki/menyimpan persediaan fisik atas
produk yang ditawarkan. Dropshipper menerima pesanan produk dari konsumen, dan kemudian membeli produk tersebut
dari pihak ketiga, yang kemudian mengirimkan produk tersebut secara langsung kepada konsumen akhir. Oleh karenanya,
Dropshipper tidak menangani produk secara langsung dan menerima komisi dari penjualan.
1.6
TINJAUAN SEKTOR UMKM DI INDONESIA TERMASUK PENETRASI E-COMMERCE DALAM UMKM DAN
WARUNG
Indonesia merupakan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, dan merupakan perekonomian terbesar ke-10 di dunia
berdasarkan paritas daya beli.6 Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM menyumbangkan sekitar 61% dari
total PDB pada tahun 2020, dan diperkirakan secara berturut-turut akan menyumbangkan sekitar 62,3% dan 66% pada
tahun 2021 dan 2025.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah pemain UMKM pada tahun 2018 mencapai 64,2 juta atau
99,99% dari total bisnis di Indonesia. Per tahun 2020, UMKM mempekerjakan lebih dari 117 pekerja, yang mewakili 97%
dari total angkatan kerja. UMKM didominasi oleh usaha mikro, yang menyumbangkan sekitar 98,68% dari total PDB yang
dapat diatribusikan pada UMKM, dan mewakili 89% dari total angkatan kerja di Indonesia.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi UMKM adalah akses terhadap pembiayaan kredit untuk mengembangkan
usaha mereka lebih lanjut. Dari sisi pembiayaan, masih terdapat banyak pemain UMKM yang mengalami kesulitan untuk
mendapatkan akses pembiayaan kredit dari bank atau lembaga keuangan lainnya akibat berbagai alasan, seperti tidak
memiliki rekening bank, ketiadaan akses terhadap layanan perbankan, dan jaminan yang tidak memadai atau tidak adanya
jaminan yang dibutuhkan oleh bank untuk memberikan penawaran kredit. Hanya 24% dari UMKM yang memiliki akses
terhadap pembiayaan kredit, sementara sisanya tidak memiliki akses untuk memperoleh pinjaman dari bank7.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, proporsi pinjaman UMKM terhadap total
pembiayaan kredit bank pada tahun 2020 hanya sebesar 19,97%. Hal ini karena UMKM masih dipandang sebagai usaha
berisiko tinggi, selain itu literasi keuangan di kalangan UMKM masih rendah.8
https://www.worldbank.org/en/country/indonesia/overview, diakses pada tanggal 6 April 2021
https://ekbis.sindonews.com/read/219036/34/akses-kredit-perbankan-masih-jadi-tantangan-umkm-1604445061
8 https://www.merdeka.com/uang/potensi-kredit-umkm-masih-besar-bank-diminta-ambil-peluang.html, diakses pada tanggal 6 April 2021
6
7
207
Di samping literasi keuangan yang rendah, literasi digital di kalangan UMKM juga relatif rendah. Per tahun 2020, hanya 15%
dari UMKM yang menggunakan platform digital untuk menjalankan kegiatan usahanya, dan sebagian besar usaha mikro
menggunakan Whatsapp untuk kegiatan usahanya. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Facebook dan PwC Indonesia
serta Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), 89% dari UMKM menggunakan empat aplikasi yang
dikembangkan oleh Facebook untuk mengembangkan usaha mereka. 9 Keempat aplikasi tersebut adalah Facebook,
Messenger, Instagram, dan WhatsApp. Instagram dan Facebook pada umumnya digunakan untuk memasarkan produk dan
menarik pelanggan. Sementara itu, WhatsApp dan Messenger digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan.
UMKM, terutama usaha ritel mikro seperti warung semakin banyak menggunakan platform O2O (Online to Offline atau
daring ke luring) untuk membeli persediaan mengingat manfaat yang diperoleh dari fasilitas kredit untuk pembelian,
potongan harga untuk pembelian dalam jumlah besar, serta biaya logistik yang rendah untuk pengiriman. Warung
memainkan peran penting dalam pasar ritel tradisional Indonesia, terutama di kota tingkat 2 dan tingkat 3 serta wilayah
pedesaan, di mana penetrasi kelompok ritel modern lebih rendah.
Platform O2O terdorong untuk mengakusisi lebih banyak warung dan pedagang aktif ke plaftorm mereka, karena mereka
menyadari terdapat potensi yang sangat luas di kalangan warung yang masih belum terlayani. Seiring dengan peningkatan
penetrasi internet dan kepemilikan smartphone di Indonesia, semakin banyak Warung di kota tingkat 2 dan tingkat 3 yang
diharapkan untuk mendaftarkan diri di berbagai platform O2O untuk meraih manfaat yang ditawarkan oleh penggunaan
alternatif yang efisien dari segi biaya untuk membeli persediaan barang.
O2O sebagai model bisnis mulai meraih kepopuleran di Indonesia ketika unicorn E-commerce, Bukalapak, mulai menjajaki
peluang tersebut pada tahun 2017 melalui penawaran MITRA yang menyasar Warung. Tidak lama, Tokopedia, GoJek
(Tokopedia dan Gojek telah bergabung dan disebut sebagai GoTo), Warung Pintar dan berbagai perusahaan E-ritel turut
bergabung dalam perseteruan tersebut. Kelompok yang disasar oleh perusahaan e-commerce/e-ritel tersebut adalah
Warung-Warung yang sulit atau tidak memiliki akses terhadap kelompok barang beragam luas yang tersedia bagi pesaing
ritel modern mereka di kota-kota yang lebih besar. Pasar O2O bertumbuh dari sekitar US$6 miliar pada tahun 2018 hingga
mencapai hampir US$4 miliar pada tahun 2020, terutama berkat dorongan dari pandemi yang menyebabkan lebih banyak
transaksi yang dilakukan secara daring, termasuk melalui aplikasi MITRA. Meskipun infrastruktur internet dan logistik tetap
merupakan tantangan tersendiri, pasar O2O diperkirakan akan mencapai sekitar US$55,4 miliar pada tahun 2025, dengan
demikian mencatat laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sekitar 69% selama periode tersebut.
eWarung, yang merupakan sinonim pasar O2O, diperkirakan menyumbangkan sekitar 74% dari pasar O2O pada tahun
2020, mewakili ukuran pasar sekitar US$2,9 miliar. Dengan semakin meningkatnya kesadaran dan penetrasi internet, pasar
ini diperkirakan akan mencapai sekitar US$36 miliar pada tahun 2025, mencatatkan pertumbuhan hampir 65% selama
periode tersebut. Selain itu, Frost & Sullivan meyakini bahwa melalui digitalisasi UMKM, ruang ini bukan hanya akan
menyaksikan lebih banyak Warung yang bergabung, tetapi juga peningkatan porsi UMKM selain warung serta orang
perseorangan yang bertransaksi melalui berbagai aplikasi O2O yang tersedia dalam ekonomi digital Indonesia.
9
https://indef.or.id/source/research/FB%20Reports_Socioeconomic%20Impacts_20032020.pdf, diakses pada tanggal 6 April 2021
208
Estimasi dan prakiraan ukuran pasar eWarung (O2O), Indonesia, 2018E-2025P
Sumber: Sumber-sumber industri, estimasi Frost & Sullivan
Catatan: Untuk tujuan laporan ini, Warung mengacu pada toko kecil yang terutama memperdagangkan produk FMCG dan digital, sementara O2O
mengacu pada setiap UMKM yang bermaksud melakukan modernisasi usaha dengan menggunakan jalur daring.
Pada tahun 2020, Bukalapak, pemain terkemuka di ruang ini, secara berturut-turut menguasai pangsa pasar sekitar 39%
dan 40% di pasar e-warung dan O2O. Pemain kunci lainnya di pasar ini termasuk Tokopedia, Grabkiosk, PayFazz, Warung
Pintar, serta pemain yang relatif baru, LinkAja.
Menghubungkan Warung dengan platform O2O memberikan manfaat signifikan bagi Warung dari segi biaya logistik,
sekaligus meraih segmen yang belum terlayani bank dalam populasi tersebut. 60% dari angkatan kerja Indonesia bekerja di
sektor informal10 dan menerima pembayaran secara tunai, oleh karena itu, sebagian besar transaksi di Indonesia masih
menggunakan uang tunai. Platform O2O berfungsi sebagai titik temu konversi transaksi tunai menjadi dompet digital untuk
segmen pasar tersebut. Selain itu, dari segi biaya logistik, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang
beragam, produk FMGC harus melalui distributor berlapis-lapis sebelum mencapai warung, sehingga menimbulkan biaya
tinggi bagi pemilik usaha mikro tersebut. Melalui platform O2O, pemilik usaha dapat mengadopsi 2-3 lapis distribusi, yang
meliputi pusat distribusi yang dikelola oleh mitra logistik mereka, serta pusat distribusi perantara yang dikelola distributor
mereka, dan dengan demikian mengurangi biaya logistik secara keseluruhan.
Kesimpulan:
Frost & Sullivan berpendapat bahwa dalam lima tahun ke depan, platfrom O2O diperkirakan akan membentuk lebih banyak
kemitraan dalam ekosistem digital untuk mempertahankan daya tarik dan meningkatkan kedudukan mereka dalam bisnis
ritel mikro. Per tahun 2020, platform O2O menawarkan fitur tambahan untuk menarik lebih banyak Warung dan usaha ritel
kecil seperti fitur manajemen usaha, termasuk manajemen arus kas, pengawasan keuangan, serta program loyalitas, dan
promosi merek, sehingga pemilik usaha dapat menjalankan usahanya secara efisien. Selain itu, platform O2O juga
mengintegrasikan produk keuangan dan asuransi bagi pemilik usaha di daerah terpencil di Indonesia. Seiring dengan
peningkatan penetrasi internet dan kepemilikan smartphone di Indonesia, semakin banyak Warung di kota tingkat 2 dan
tingkat 3 yang diharapkan untuk mendaftarkan diri di berbagai platform O2O, dan dengan demikian menciptakan prospek
pertumbuhan yang menjanjikan selama periode prakiraan.
10
https://www.asiapacific.ca/publication/covid-19-transforms-informal-work-indonesias-thriving, diakses pada tanggal 22 April 2021
209
X.
EKUITAS
Tabel dibawah ini menyajikan posisi ekuitas konsolidasian penting Perseroan yang diambil dari laporan keuangan
konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, auditor independen, berdasarkan Standar
Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraf hal-hal lain
mengenai penerbitan kembali laporan auditor independen dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian
Perseroan, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021 dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Said Amru
(Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294).
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan
2018
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal
Rp1.000 (angka penuh) dan
Rp3.000.000 (angka penuh) per saham
Modal dasar - (2020: 20.231.509 saham;
2019: 19.031.509 saham;
2018: 18.267.878 saham)
Modal ditempatkan dan disetor penuh
(2020: 8.161.561 saham;
2019: 7.797.926 saham;
2018: 7.246.789 saham)
Tambahan modal disetor
Selisih nilai transaksi dengan pihak nonpengendali
Ekuitas lain-lain
Uang muka penyertaan modal
Akumulasi defisit
Penghasilan komprehensif lain
Total
Kepentingan nonpengendali
TOTAL EKUITAS
7.246.789
5.410.293.507
38.949.528
4.002
-3.507.618.771
11.003.466
1.959.878.521
192
1.959.878.713
31 Desember
2019
1.417.372.911
6.004.734.202
46.586.173
-6.302.968.771
-10.538.290
1.155.186.225
1.155.186.225
2020
2.508.277.911
6.623.547.557
39.400.000
59.246.858
-7.654.886.018
21.639.931
1.597.226.239
10.609.429
1.607.835.668
Setelah tanggal Laporan Keuangan tanggal 31 Desember 2020 sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat
perubahan struktur modal yang terjadi, kecuali:

Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sehubungan dengan penerbitan saham Perseroan pada tahun
2021 sebagaimana diungkapkan pada Bab VIII. Keterangan Tentang Perseroan, Kegiatan Usaha, Serta
Kecenderungan Dan Prospek Usaha dalam Prospektus ini.

Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum sebanyak 25.765.504.800
(dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) saham baru yang
merupakan saham biasa atas nama atau sebanyak 25,00% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan
disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham
dan harga penawaran saham Rp850,- (delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham.
TABEL PROFORMA EKUITAS PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2020
Seandainya perubahan ekuitas Perseroan dan Entitas Anak karena adanya penerbitan saham Perseroan dan Penawaran
Umum Perdana Saham kepada Masyarakat terjadi pada tanggal 31 Desember 2020, maka proforma struktur permodalan
Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
210
(dalam ribuan Rupiah)
Posisi ekuitas
menurut
laporan posisi
keuangan
pada tanggal 31
Desember
2020
Perubahan ekuitas
setelah tanggal
31 Desember 2020
jika diasumsikan
terjadi
pada tanggal
tersebut:
Penerbitan Saham
Perseroan pada
tahun 2021
Perubahan ekuitas
setelah tanggal
31 Desember 2020
jika diasumsikan
terjadi
pada tanggal
tersebut:
Penawaran Umum
sebesar
25.765.504.800
saham biasa atas
nama dengan nilai
nominal Rp50,- per
saham dengan
Harga
Penawaran Rp850,per saham
Proforma ekuitas
pada tanggal
31 Desember 2020
setelah Penerbitan
Saham Perseroan
dan Penawaran
Umum
EKUITAS
Modal ditempatkan dan disetor penuh
2.508.277.911
1.356.547.817
1.288.275.240
5.153.100.968
Tambahan modal disetor
6.623.547.557
873.979.225
20.033.130.878
27.530.657.660
Selisih nilai transaksi dengan pihak
39.400.000
39.400.000
nonpengendali
Ekuitas lain-lain
59.246.858
-59.246.858
Akumulasi defisit
-7.654.886.018
300.338
-7.654.585.680
Penghasilan komprehensif lain
21.639.931
21.639.931
Total
1.597.226.239
2.171.580.522
21.321.406.118
25.090.212.879
Kepentingan nonpengendali
10.609.429
10.609.429
TOTAL EKUITAS
1.607.835.668
2.171.580.522
21.321.406.118
25.100.922.308
Catatan: Penyesuaian untuk menggambarkan: (i) Penawaran Umum sebesar 25.765.504.800, (ii) penerbitan 411.210 lembar saham seri
G pada periode 1 Januari - 30 April 2021, (iii) penerbitan 164.206 lembar saham sehubungan dengan konversi SAR program karyawan
pada tanggal 30 April 2021, (iv) peneribatan 40.909 dan 19.685 lembar saham seri G dan C, masing-masing sehubungan dengan akuisisi
100% kepemilikan saham di Five Jack Co. Ltd. pada 30 April 2021 .
211
XI.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Seluruh Saham Biasa Atas Nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham Biasa Atas Nama yang
ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.
Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan
tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan
lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, pengumuman mengenai pembagian dividen dibuat berdasarkan keputusan
pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Perseroan dapat
membagikan dividen pada tahun tertentu hanya jika Perseroan memiliki saldo laba positif.
Usulan, jumlah dan pembayaran dividen merupakan kewenangan Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris dan akan
bergantung pada persetujuan RUPS. Besarnya dividen bergantung pada sejumlah faktor termasuk laba bersih,
ketersediaan dana cadangan, persyaratan belanja modal, hasil usaha dan kas. Faktor-faktor tersebut, pada akhirnya,
bergantung kepada berbagai hal termasuk keberhasilan dalam pelaksanaan strategi usaha, keuangan, akibat adanya
kompetisi dan pengaturan, kondisi perekonomian secara umum yang berlaku terhadap Perseroan atau usaha Perseroan.
Sebagian besar faktor-faktor tersebut berada di luar kendali Perseroan.
Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Manajemen Perseroan bermaksud mengusulkan secara konsisten
untuk melakukan pembayaran dividen sejak mulai tahun saldo laba Perseroan positif. Besarnya dividen diberikan mengikuti
persetujuan oleh para pemegang saham, para komisaris dan direksi dari total laba bersih tahun berjalan konsolidasian
Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Dividen akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam
jumlah penuh dan dikenakan ketentuan pajak penghasilan yang berlaku di Indonesia. Dividen yang diterima oleh pemegang
saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 20% (dua puluh persen) (sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku pada saat ini).
Berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, pengumuman mengenai pembagian dividen dibuat berdasarkan keputusan
pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Perseroan dapat
membagikan dividen pada tahun tertentu hanya jika Perseroan memiliki saldo laba positif.
Sebagai informasi, Perseroan masih membukukan saldo laba ditahan negatif per 31 Desember 2020. Sehingga besarnya
dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan belum dapat ditentukan. Sampai saat
ini Perseroan belum pernah melakukan pembayaran dividen.
212
XII.
PERPAJAKAN
A. Perpajakan Untuk Pemegang Saham
Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal
4 ayat 3 huruf (f) Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009), penerima dividen atau
pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha
Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini
terpenuhi:
1.
2.
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen,
kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang
Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak
maka penghasilan yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan dari
penanaman modal antara lain berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di
Indonesia tidak termasuk sebagai objek Pajak Penghasilan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, ditetapkan sebagai berikut:
1.
2.
3.
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek
dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran Pajak
Penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara
pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (nol koma lima
persen) dari nilai saham Perseroan yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum;
Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama masing-masing pemilik saham pendiri
dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun,
apabila pemilik saham pendiri tidak memilih untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan cara membayar tambahan
Pajak Penghasilan final 0,5% (nol koma lima persen) tersebut, penghitungan Pajak Penghasilan atas keuntungan
penjualan saham pendiri dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17
Undang-undang No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Dividen Yang Diterima Atau
Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
Orang Pribadi Dalam Negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto dan bersifat final.
Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri (termasuk Bentuk Usaha Tetap) yang tidak memenuhi
ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 di atas, atas pembayaran dividen tersebut
dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto sebagaimana diatur
di dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Lebih lanjut, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1a) maka apabila Wajib
Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan dividen tersebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya
tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) dari tarif yang semula dimaksud atau sebesar 30% (tiga puluh
persen) dari penerimaan brutonya.
Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif 20% (dua puluh persen) dari kas yang
dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% (dua puluh persen) dari nilai pari (dalam hal dividen saham) atau tarif yang
lebih rendah dalam hal pembayaran dividen dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang
telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) dengan Indonesia, dengan memenuhi ketentuan
sebagaimana diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010.
213
Agar Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) tersebut dapat menerapkan tarif sesuai P3B, sesuai dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda,
sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010, Wajib Pajak Luar Negeri diwajibkan untuk melampirkan Surat
Keterangan Domisili (SKD) / Certificate of Domicile of Non Resident for Indonesia Tax Withholding yaitu:
1.
2.
3.
Form-DGT 1 atau;
Form-DGT 2 untuk bank dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui kustodian sehubungan
dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar
modal di Indonesia selain bunga dan dividen serta WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di negara mitra dan merupakan subjek pajak di negara mitra.
Form SKD yang lazim diterbitkan oleh negara mitra dalam hal Competent Authority di negara mitra tidak berkenan
menandatangani Form DGT-1 / DGT-2, dengan syarat:
● Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris;
● Diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010;
● Berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat salah
satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak;
● sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN; dan
● mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang
berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara
mitra P3B dan nama pejabat dimaksud.
Di samping persyaratan Form-DGT1 atau Form DGT-2 atau Form SKD Negara Mitra maka sesuai dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak
Berganda sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 maka WPLN wajib memenuhi
persyaratan sebagai Beneficial Owner atau pemilik yang sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan.
B. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Oleh Perseroan
Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang
berlaku.
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan dan Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Perseroan juga telah
menyampaikan SPT Tahunan untuk tahun 2020 pada tanggal 29 April 2021. Sampai dengan tanggal Prospektus ini
diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.
Calon pembeli saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini diharapkan untuk berkonsultasi dengan
konsultan pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang timbul dari pembelian, pemilikan maupun
penjualan saham yang dibeli melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini.
214
XIII.
1.
PENJAMINAN EMISI EFEK
Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek
Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, para
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan
dan menjual Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan
kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis
terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran.
Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang ikut serta dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk
melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7.
Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjamin emisi dalam Penawaran
Umum Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut:
No.
Penjamin Emisi
Porsi Penjaminan
Jumlah Saham
Penjamin Pelaksana Emisi Efek:
1.
PT Mandiri Sekuritas
2.
PT Buana Capital Sekuritas
Subtotal
Penjamin Emisi Efek:
1.
PT Bahana Sekuritas
2.
PT BCA Sekuritas
3.
PT BNI Sekuritas
4.
PT BRI Danareksa Sekuritas
5.
PT Ciptadana Sekuritas Asia
6.
PT Investindo Nusantara Sekuritas
7.
PT Lotus Andalan Sekuritas
8.
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia
9.
PT Panin Sekuritas Tbk.
10.
PT Philip Sekuritas Indonesia
11.
PT Samuel Sekuritas Indonesia
12.
PT Sinarmas Sekuritas
13.
PT Sucor Sekuritas
14.
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
15.
PT UBS Sekuritas Indonesia
16.
PT Valbury Sekuritas Indonesia
17.
PT Victoria Sekuritas Indonesia
18.
PT Wanteg Sekuritas
19.
PT Yuanta Sekuritas Indonesia
Subtotal
Total
(Rp)
Persentase
(%)
7.801.756.900
4.290.966.300
12.092.723.200
6.631.493.365.000
3.647.321.355.000
10.278.814.720.000
30,280%
16,654%
46,934%
1.176.500
588.300
1.176.500
1.176.500
294.200
294.200
294.200
11.764.700
294.200
294.200
294.200
294.200
294.200
294.200
13.653.074.500
294.200
294.200
294.200
294.200
13.672.781.600
25.765.504.800
1.000.025.000
500.055.000
1.000.025.000
1.000.025.000
250.070.000
250.070.000
250.070.000
9.999.995.000
250.070.000
250.070.000
250.070.000
250.070.000
250.070.000
250.070.000
11.605.113.325.000
250.070.000
250.070.000
250.070.000
250.070.000
11.621.864.360.000
21.900.679.080.000
0,005%
0,002%
0,005%
0,005%
0,001%
0,001%
0,001%
0,046%
0,001%
0,001%
0,001%
0,001%
0,001%
0,001%
52,990%
0,001%
0,001%
0,001%
0,001%
53,066%
100,00%
PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi
dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.
2.
Penentuan Harga Penawaran Pada Pasar Perdana
Harga Penawaran untuk Saham Yang Ditawarkan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan
dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilakukan
sejak tanggal 9 Juli 2021 hingga 19 Juli 2021.
Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana
Emisi Efek, berada pada kisaran harga Rp750,- (tujuh ratus lima puluh Rupiah) sampai dengan Rp850,- (delapan ratus lima
puluh Rupiah) setiap saham. Dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal tersebut di atas maka berdasarkan
kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp850,(delapan ratus lima puluh Rupiah). Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham
Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang
secara aktif di BEI dimana saham tersebut dicatatkan.
215
XIV.
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebagai berikut:
Akuntan Publik
KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited)
Indonesian Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor
Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190 - Indonesia
Telp
: +6221 5289 5000
Faks : +6221 5289 5555
Nama Rekan
Nomor STTD
Tanggal STTD
Pedoman Kerja
:
:
:
:
Said Amru
STTD.AP-605/PM.2/2018
17 Oktober 2018
Standar Profesional Akuntan Publik
Nomor Keanggotaan IAPI
:
AP-1294
Surat Penunjukan
:
No. 920/BL-EY/LGL/SP/XII/2020 tanggal 16 Desember
2020
Tugas Pokok:
Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan
audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang
material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang
diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung
dalam pengungkapan laporan keuangan.
Konsultan Hukum
Assegaf Hamzah & Partners
Capital Place, Level 36 & 37
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 18
Jakarta 12710
Telp
: (021) 2555 7800
Faks
: (021) 2555 7899
Tugas Pokok:
Nama Rekan
Nomor STTD
Tanggal STTD
Nomor Anggota HKHPM
Pedoman Kerja
:
:
:
:
:
Surat Penunjukan
:
Tunggul Purusa Utomo, S.H., LL.M.
STTD.KH-116/PM.2/2018
16 Mei 2018
201407
Keputusan HKHPM No. Kep.02/HKHPM/VIII/2018 tanggal
8 Agustus 2018 tentang Standar Profesi Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal, Surat Edaran HKHPM No.
Ref. 191/DS-HKHPM/1218 tanggal 11 Desember 2018
perihal Interpretasi Standar Profesi HKHPM 2018 dan
Surat Edaran HKHPM No. Ref. 01/DS-HKHPM/0119
tanggal 7 Januari 2019 perihal Interpretasi Standar Profesi
HKHPM 2018
No. 921/BL-AHP/LGL/SP/I/2021 tanggal 19 Januari 2021
Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari
segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu
sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum
tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat
dari Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang
dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum
yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan peraturan Pasar Modal yang
berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.
216
Notaris
Aulia Taufani, S.H.
Aryanti Artisari, S.H., M.Kn.
Menara Sudirman Lantai 18
Jl. Jend. Sudirman Kav. 60
Jakarta 12190
Telp
: +6221 5204778
Faks
: +6221 5204779
Nomor STTD
:
Tanggal STTD
:
Keanggotaan Asosiasi
:
Pedoman Kerja
:
Surat Penunjukan
:
STTD.N-5/PM.22/2018 atas nama Aulia Taufani, S.H.
561/BL/STTD-N/2012 atas nama Aryanti Artisari, S.H., M.Kn.
27 Februari 2018 atas nama Aulia Taufani, S.H.
25 Januari 2012 atas nama Aryanti Artisari, S.H., M.Kn.
Ikatan Notaris Indonesia No. 0060219710719 tanggal 5 Maret
2012
Undang-undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
sebagaimana terakhir diubah berdasarkan Undang-undang No.
2 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 30
tahun 2004
No. 922/BL-Aulia/LGL/SP/I/2021 tanggal 19 Januari 2021
Tugas Pokok:
Menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan segala aspek dalam rangka Penawaran Umum
Perdana Saham kecuali rapat-rapat yang menyangkut aspek keuangan dan penentuan harga
maupun strategi pemasaran; menyiapkan dan membuatkan Akta-Akta dalam rangka Penawaran
Umum Perdana Saham, antara lain Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Biro Administrasi
Efek
PT Datindo Entrycom
Jl. Hayam Wuruk, No. 28
Jakarta 10120 - Indonesia
Telp
: +6221 350 8077
Faks
: +6221 350 8078
Tugas Pokok:
Nomor STTD
Pedoman Kerja
:
:
Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep 16/PM/1991
Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (BAE)
Nama Asosiasi
:
Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep 16/PM/1991
Surat Penunjukan
:
923/BL-Datindo/LGL/SP/IV/2021 tanggal 7 April 2021
Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek dalam Penawaran Umum ini sesuai dengan
Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku adalah untuk melakukan administrasi
pemesanan Saham.
Bersama-sama dengan Penjamin Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi
persyaratan pemesanan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan,
BAE melakukan proses penjatahan sesuai dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak
Formulir Konfirmasi Penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Surat
Kolektif Saham (SKS), apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana Saham sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Berdasarkan Penjelasan Pasal 1 angka 1 juncto angka 23 UUPM, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab XIII
Prospektus ini maka para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum Perdana
Saham ini menyatakan tidak ada hubungan Afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana
didefinisikan dalam UUPM.
217
XV.
KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR
DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT
PEMEGANG SAHAM
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku adalah anggaran dasar sebagaimana
dimaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 112 tanggal 30 April 2021 yang dibuat dihadapan Aulia
Taufani, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Ketentuan penting dalam Anggaran Dasar Perseroan yang disajikan di bawah ini
adalah ketentuan penting yang terdapat di dalam Anggaran Dasar yang terakhir dan terkini yang telah disetujui oleh
Menkumham.
A. Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha
Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam berusaha dalam bidang informasi dan komunikasi, aktivitas
keuangan dan asuransi dan aktivitas profesional, ilmiah dan teknis. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,
Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
1.
Kegiatan usaha utama:
Portal web dan platform digital dengan tujuan komersial, mencakup:
●
Pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan
dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari.
●
Pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan
isi yang diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial.
●
Pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa
kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang dan/atau jasa dan/atau
layanan lainnya melalui internet dan/atau perangkat elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya
yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian
ataupun keseluruhan transaksi elektronik, yaitu pemesanan, pembayaran, pengiriman atas kegiatan
tersebut.
●
Termasuk situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi
yang digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak
terbatas pada pengumpul pedagang (marketplace) dan digital advertising.
2.
Kegiatan usaha penunjang:
●
Melakukan aktivitas perusahaan holding dimana kegiatan utamanya adalah menguasai aset dari
sekelompok perusahaan subsidiary dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut.
●
Melakukan aktivitas konsultasi manajemen lainnya yang mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan
dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan
strategi dan organisasi, keputusan berkaitan dengan keuangan, tujuan dan kebijakan pemasaran,
perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia, perencanaan penjadwalan dan pengontrolan
produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional
berbagai fungsi manajemen, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya,
prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan
masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan
lain-lain.
B. Modal
Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp 15.459.302.910 terbagi atas 309.186.058.216 saham masing-masing saham
bernilai nominal Rp 50.00. Dari Modal Dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 25% atau sejumlah
77.296.514.554 saham atau dengan nilai nominal seluruh sebesar Rp 3.864.825.727.700 telah disetor penuh kepada
Perseroan.
Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS, dengan tetap
mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan
anggaran dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal
dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling
218
sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang
diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan
anggaran dasar dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia
atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.
Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan menurut keperluan modal Perseroan, pada waktu dan
dengan cara, harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham, dengan cara penawaran umum terbatas, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam
Anggaran Dasar ini, Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal, antara lain peraturan yang mengatur tentang penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan. Setiap saham
dalam simpanan yang dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh.
C. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Rapat Umum Pemegang Saham adalah:
a. RUPS Tahunan;
b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar disebut juga RUPS Luar Biasa.
Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar Perseroan berarti keduanya, yaitu: RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
kecuali dengan tegas ditentukan lain.
RUPS Tahunan wajib diadakan tiap tahun dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku
berakhir atau batas waktu lainnya dalam kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan
memutuskan mata acara rapat, dengan memperhatikan peraturan perundang undangan serta Anggaran Dasar.
RUPS, termasuk namun tidak terbatas pada pengambilan keputusan mengenai pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas,
dapat dilangsungkan jika dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, kecuali Undang-Undang
dan/atau Anggaran Dasar menentukan kuorum yang lebih besar. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam
Anggaran Dasar Perseroan tidak tercapai, diadakan pemanggilan RUPS kedua.
RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat jika dihadiri oleh pemegang saham yang
mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, kecuali
Undang-Undang dan/atau Anggaran Dasar menentukan kuorum yang lebih besar.
Keputusan yang diambil oleh RUPS sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah sah jika
disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS,
kecuali Anggaran Dasar menentukan kuorum yang lebih besar.
Dalam hal kuorum kehadiran RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS
ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang
sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan
Perseroan.
Ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS sebagaimana dimaksud Anggaran Dasar Perseroan
berlaku juga untuk kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara transaksi material dan/atau
perubahan kegiatan usaha, kecuali untuk mata -acara transaksi material berupa pengalihan kekayaan Perseroan lebih
dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih atau pengambilalihan. Berkenaan dengan transaksi material
sebagaimana ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, yang dilakukan oleh Perseroan, wajib
dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara mengalihkan kekayaan Perseroan yang
merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih
baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, dan/atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang
merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih
baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
i.
RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4
(tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
219
ii.
iii.
iv.
v.
Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 huruf a Pasal ini tidak tercapai, diadakan
pemanggilan RUPS kedua.
RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika
RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Keputusan yang diambil oleh RUPS sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah
sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang
hadir dalam RUPS yang bersangkutan.
Dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS
ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri -oleh pemegang saham dari saham dengan
hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan atas permohonan Perseroan.
Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS yang hanya dihadiri oleh Pemegang Saham Independen
dilaksanakan dengan ketentuan:
i.
RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari
1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki
Pemegang Saham Independen;
ii.
Keputusan yang diambil oleh RUPS sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah
sah jika disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham
Independen;
iii.
Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan tidak tercapai, diadakan
pemanggilan RUPS kedua;
iv.
RUPS kedua dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri Pemegang Saham Independen yang mewakili
lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki
Pemegang Saham Independen;
v.
Keputusan yang diambil oleh RUPS sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah
sah jika disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen
yang hadir dalam RUPS kedua;
vi.
Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada huruf d tidak tercapai,
RUPS ketiga dapat dilangsungkan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil
keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham Independen dari saham dengan hak suara yang sah,
dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan;
dan
vii.
Keputusan RUPS ketiga adalah sah jika disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili
lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir
dalam RUPS ketiga.
D.
Hak, Preferensi, dan Pembatasan Yang Terdapat Pada Masing-Masing Jenis Saham
Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya
yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum
sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu perseorangan atau badan hukum.
Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu
diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau menunjuk seorang lain sebagai kuasa
mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan
oleh hukum atas saham tersebut.
Selama ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan belum dilaksanakan, para pemegang saham tersebut tidak
berhak mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.
220
Hak atas Dividen
Dalam hal RUPS tidak menentukan penggunaanya, laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan
oleh undang-undang dan Anggaran Dasar Perseroan dibagi sebagai dividen. Dividen-dividen hanya dapat dibayarkan
berdasarkan dan sesuai keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan mana juga harus ditentukan waktu
dan cara pembayaran dividen dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar
modal.
Dalam hal RUPS menentukan pembagian laba bersih Perseroan dibagikan sebagai dividen tunai, maka Perseroan
wajib melaksanakan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak paling lambat 30 hari setelah
diumumkannya ringkasan risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai.
Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 tahun setelah disediakan untuk dibayarkan,
dimasukkan ke dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. Dividen dalam dana cadangan khusus
tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak sebelum lewatnya jangka waktu 5 tahun, dengan
menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan. Dividen yang tidak
diambil setelah lewat waktu 10 tahun tersebut akan menjadi hak Perseroan.
Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pembubaran dan Likuidasi
Dalam hal terjadinya pembubaran Perseroan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit ¾ bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
b. Keputusan RUPS ini adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ¾ bagian dari seluruh saham dengan hak suara
yang hadir dalam RUPS.
c. Dalam hal kourum tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak
mengambil keputusan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ¾ bagian dari seluruh saham dengan hak suara
yang hadir dalam RUPS.
e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan
RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak
suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
atas permohonan Perseroan.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Setiap penambahan modal melalui pengeluaran efek bersifat ekuitas yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal
tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada pemegang
saham yang Namanya terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal yang disampaikan dalam
informasi yang diumumkan bersamaan dengan penyampaian pernyataan pendaftaran, dalam jumlah yang sebanding
dengan jumlah saham yang telah terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan atas nama pemegang saham
masing-masing pada tanggal tersebut.
Pengeluaran efek bersifat ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal
pengeluaran saham untuk perbaikan posisi keuangan dan selain perbaikan posisi keuangan yang dilakukan sesuai
dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD.
HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan, dengan mengindahkan ketentuan anggaran dasar ini dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus
dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan efek bersifat ekuitas, dengan ketentuan
apabila jumlah efek bersifat ekuitas yang dipesan melebihi jumlah efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan, efek
bersifat ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan
oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan efek bersifat ekuitas.
221
E.
Direksi
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari
2 orang Direktur atau lebih, apabila diangkat lebih dari seorang Direktur maka seorang di antaranya dapat diangkat
sebagai Direktur Utama. Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang telah
memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Direksi Perseroan berdasarkan ketentuan peraturan OJK dan peraturan
perundang-undangan Negara Republik Indonesia lainnya yang berlaku.
Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 tahun. RUPS berhak memberhentikan anggota Direksi
pada setiap waktu, dengan tetap memberikan kesempatan kepada anggota Direksi yang bersangkutan untuk
membela diri.
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar
pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain
dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan,
akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk:
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
Memberikan persetujuan rencana kerja atau anggaran tahunan Perseroan (dan setiap perubahan dengan
nilai sebesar 10% atau lebih dari hal yang relevan dalam rencana kerja atau anggaran tahunan Perseroan.
Melakukan atau memberikan segala bentuk penjaminan atas seluruh atau sebagian dari properti atau aset
dari Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan yang jumlahnya melebihi jumlah yang dari waktu ke
waktu ditentukan oleh Dewan Komisari kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari.
Segala penjualan atau pelepasan lainnya terhadap aset material atau hak material dari Perseroan dan/atau
anak perusahaan Perseroan atau segala pengambilalihan atau pembelian atas segala aset material atau hak
material oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan yang melebihi batasan tertentu yang telah
ditentukan (dari waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris.
Melakukan, mengadakan, atau mengakhiri segala kemitraan strategis yang dapat berupa antara lain, usaha
patungan atau perjanjian investasi, aliansi bisnis oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan.
Melakukan belanja modal yang (i) tidak tercantum dalam rencana kerja atau anggaran tahunan Perseroan,
dan/atau (ii) melakukan belanja modal yang mencapai 10% atau lebih dari nilai yang tercantum dalam
rencana kerja atau anggaran tahunan Perseroan.
Mengikatkan diri dalam kontrak apapun, perjanjian atau komitmen atau komitmen atau serangkaian kontrak,
perjanjian atau komitmen yang terkait yang melibatkan atau dapat melibatkan suatu jumlah yang harus
dibayar atau diterima oleh grup Perseroan lebih dari batasan tertentu yang telah ditentukan (dari waktu ke
waktu) oleh Dewan Komisaris, termasuk, tidak terbatas pada, perjanjian pembiayaan, pinjaman, penjualan
atau pengambilalihan aset atau properti.
Inisiasi, pelaksanaan, penyelesaian atau pengabaian segala klaim sengketa, arbitrase atau proses lainnya
yang melibatkan grup Perseroan atau pengakuan tanggung jawab oleh atau atas nama grup Perseroan,
termasuk (tidak terbatas) penagihan utang dan sengketa perburuhan yang melampaui batasan tertentu yang
telah ditentukan (dari waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris.
harus dengan persetujuan terlebih dahulu oleh Dewan Komisaris.
Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam hal
Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi
serta mewakili Perseroan.
F.
Dewan Komisaris
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 2 orang atau lebih
Komisaris, apabila diangkat lebih dari seorang Komisaris maka seorang di antaranya dapat diangkat sebagai
Komisaris Utama dan termasuk Komisaris Independen yang jumlahnya disesuaikan dengan persyaratan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 tahun. RUPS berhak memberhentikan anggota
Dewan Komisaris pada setiap waktu sebelum masa jabatannya berakhir, demikian dengan tidak mengurangi
222
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang
perorangan yang telah memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan ketentuan
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia lainnya yang
berlaku.
Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi setiap waktu dalam jam kerja
kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai
oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan
keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan Direksi.
223
XVI.
TATA CARA PEMESANAN SAHAM
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PERSEROAN MENGIKUTI KETENTUAN PERATURAN NO. IX.A.2 DAN
PERATURAN NO. IX.A.7 DENGAN PENYESUAIAN TERTENTU DAN TIDAK MENGIKUTI TATA CARA TERTENTU
YANG DIATUR DALAM POJK NO. 41/2020 DAN SEOJK NO. 15/2020 SEBAGAIMANA TELAH DISETUJUI
BERDASARKAN SURAT OJK NO. S-108/D.04/2021 TANGGAL 7 JULI 2021 PERIHAL KEBIJAKAN TERKAIT
PENGGUNAAN SISTEM PENAWARAN UMUM ELEKTRONIK SEBAGAIMANA DIURAIKAN PADA BAB INI.
Prosedur Pemesanan Pembelian Saham Khusus Antisipasi Penyebaran Virus Corona (COVID-19)
Sehubungan dengan anjuran Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk
mengurangi interaksi sosial, menjaga jarak fisik (physical distancing) dan menghindari keramaian guna meminimalisir
penyebaran penularan COVID-19, maka Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi dan Biro Administrasi Efek membuat
langkah-langkah antisipasi sehubungan dengan proses atau mekanisme pemesanan dan pembelian saham Perseroan
selama Penawaran Umum sebagai berikut:
1.
Pemesanan Pembelian Saham
Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Prospektus ini dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS). FPPS tersedia pada situs web Perseroan
https://about.bukalapak.com/id/investor-relations, situs web Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan situs web Penjamin Emisi
Efek seperti tercantum di Bab XVII. Penyebarluasan Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, serta QR
Code pada pengumuman Informasi Tambahan dan/atau Perbaikan atas Prospektus Ringkas pada surat kabar.
Setiap pemesan saham harus telah memiliki sub rekening efek pada perusahaan efek/bank kustodian yang telah menjadi
Pemegang Rekening pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Pemesan wajib melengkapi FPPS dan mengirimkan FPPS tersebut secara elektronik kepada Perusahaan Efek dimana
pemesan membuka Sub Rekening Efek yang memuat data-data sebagai berikut :
a. Nama pemesan;
b. Nomor sub rekening efek (SRE);
c. Single Investor Identification (SID);
d. Jumlah pesanan saham;
e. Rekening Dana Nasabah (RDN); dan
f. Instruksi pemindah bukuan pembayaran pemesanan saham dari RDN, dimana Perusahaan Efek akan mendebet RDN
pada tanggal pembayaran pemesanan saham dan mengkreditkan sejumlah pembayaran pemesanan saham tersebut
ke Rekening Penawaran Umum Perdana Saham.
Pemesan juga wajib melampirkan dokumen berupa KTP/Paspor bagi perorangan atau Anggaran Dasar dan Perubahannya
yang memuat susunan pengurus terakhir bagi badan hukum kepada Perusahaan Efek dimana pemesan membuka rekening
efeknya.
Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari atau tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut di
atas tidak akan dilayani.
Pemesanan hanya dapat dilakukan satu kali pemesanan untuk setiap Single Investor Identification (SID) atau nama
pemesan dan diajukan melalui Perusahaan Efek dimana pemesan membuka SRE nya.
2.
Pemesan yang Berhak
Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau lembaga/badan usaha
sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7.
3.
Jumlah Pemesanan
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu 100
(seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.
224
4.
Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif
Saham Yang Ditawarkan ini akan didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek.
A. Dengan didaftarkannya Saham tersebut di KSEI maka atas Saham Yang Ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:
1)
Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum ini dalam bentuk Surat Kolektif Saham. Saham
akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Sahamsaham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek atas nama Pemegang Rekening
selambat-lambatnya pada Tanggal 5 Agustus 2021 yang akan didistribusikan oleh BAE melalui sistem KSEI.
2)
Perusahaan Efek akan menerbitkan konfirmasi kepada nasabah Pemegang Sub Rekening Efek yang memesan
saham dalam Penawaran Umum ini, sebagai informasi mengenai kepemilikan saham pemilik Sub Rekening
Efek dimaksud.
3)
KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada Pemegang Rekening
sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang
sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.
4)
Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, saham bonus, hak memesan efek
terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham.
5)
Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindah-bukuan antar Rekening Efek di KSEI.
6)
Pembayaran dividen, saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang
saham dilaksanakan oleh Perseroan atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan melalui Rekening Efek di KSEI
untuk selanjutnya diteruskan kepada Pemilik Manfaat (Beneficial Owner) yang menjadi Pemegang Rekening
efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
7)
Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki
sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil
Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah
ditunjuk.
8)
Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian melalui C-BEST yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir
Penarikan Efek.
9)
Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambatlambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang
saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham.
10)
Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib menunjuk
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk
mengadministrasikan saham tersebut.
B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak
dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham
dapat diperoleh pada perusahaan efek di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.
5.
Distribusi Saham Perseroan
Distribusi Saham Perseroan akan dilakukan ke sub rekening efek pemesan pada tanggal 5 Agustus 2021.
225
6.
Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham
Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat mengajukan pemesanan pembelian saham secara
elektronik selama jam kerja dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana telah disebutkan pada angka 1 diatas.
Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan terbukti bahwa satu pihak mengajukan pemesanan
atas Saham Yang Ditawarkan melalui lebih dari 1 (satu) pesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka
untuk tujuan penjatahan, Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan 1 (satu) pemesanan dengan FPPS yang
pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.
Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham
apabila FPPS yang disampaikan pemesan kepada perusahaan efek tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan
pemesanan pembelian saham termasuk persyaratan pihak yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi.
Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan
pembelian.
7.
Masa Penawaran Umum
Masa Penawaran akan berlangsung selama 4 (empat) hari kerja yang dimulai setelah pengumuman Informasi Tambahan
dan/atau Perbaikan atas Prospektus Ringkas yaitu pada tanggal 27 Juli 2021 sampai dengan tanggal 30 Juli 2021 pukul
10:00 WIB.
8.
Tanggal Penjatahan
Tanggal penjatahan dimana penjatahan saham akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, adalah tanggal 3 Agustus 2021.
9.
Persyaratan Pembayaran
Untuk mengajukan pemesanan saham, pemesan wajib menyediakan dana yang sesuai dengan jumlah pemesanannya di
RDN bersamaan dengan penyerahan FPPS. Perusahaan Efek, setelah menerima FPPS, akan menarik dana pembayaran
pemesanan saham dari RDN untuk dibayarkan ke Rekening Penawaran Umum yang dibuat oleh Penjamin Pelaksana Emisi
Efek di:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Cabang: Bursa Efek Jakarta
Atas nama: PT Mandiri Sekuritas - IPO Bukalapak
No. Rekening: 1040005496505
Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan.
Pembayaran harus sudah diterima (in good fund) pada hari terakhir Masa Penawaran untuk Penjamin Emisi Efek, nasabah
ritel, dan nasabah institusi domestik. Apabila pembayaran tidak diterima pada tanggal tersebut di atas maka pemesanan
yang diajukan dianggap batal dan pemesan tidak berhak atas penjatahan.
10.
Penjatahan Saham
Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Mandiri Sekuritas selaku Manajer Penjatahan. Penjatahan akan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.A.7 dan mengikuti tata cara sebagaimana diatur dalam SE OJK
No. 15/2020.
A. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)
Dalam Penawaran Umum ini, Penjatahan Pasti dibatasi maksimal 97,5% (sembilan puluh tujuh koma lima persen) dari
jumlah Saham Yang Ditawarkan. Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum hanya dapat dilakukan dengan memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
226
1)
2)
3)
4)
5)
Pemesan hanya dapat mengajukan permohonan pemesanan saham dengan Penjatahan Pasti hanya melalui
Penjamin Pelaksana Emisi.
Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan Penjatahan Pasti
dalam Penawaran Umum.
Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud termasuk pula jatah bagi pegawai Perseroan yang melakukan
pemesanan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) dari
Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham untuk program alokasi saham kepada
karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) atau sebanyak 14.027.500 (empat belas juta dua puluh tujuh ribu
lima ratus) saham.
Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada pemesan:
a) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari
suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran
Umum;
b) Direktur, Komisaris, dan/atau Pemegang Saham Utama Perseroan; atau
c) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka a) dan angka b), yang bukan merupakan Pihak
yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.
Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana Emisi Efek akan
mengikuti ketentuan dalam SE OJK 15/2020 dengan melakukan Penyesuaian Alokasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
B. Penjatahan Terpusat (Pooling)
Penjatahan terpusat dalam Penawaran Umum Perseroan mengikuti ketentuan sesuai dengan SE OJK No. 15/2020
dengan dana yang dihimpun sebesar Rp21.900.679.080.000,- (dua puluh satu triliun sembilan ratus miliar enam
ratus tujuh puluh sembilan juta delapan puluh ribu Rupiah) masuk dalam Penawaran Umum golongan IV, dengan
batasan minimum alokasi untuk penjatahan terpusat adalah minimal sebesar 2,5% (dua koma lima persen) atau
644.137.700 (enam ratus empat puluh empat juta seratus tiga puluh tujuh ribu tujuh ratus) Saham. Ketentuan
tersebut dihitung berdasarkan Harga Penawaran.
Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat dibandingkan batas alokasi saham, maka sesuai
dengan SE OJK No. 15/2020 alokasi saham untuk penjatahan terpusat disesuaikan dengan memperhatikan bahwa
Penawaran Umum digolongkan menjadi 4 (empat) golongan berdasarkan nilai keseluruhan Efek yang ditawarkan
sebagaimana diuraikan pada Tabel Golongan Penawaran Umum, Batasan Tingkat Pemesanan dan Penyesuaian
Alokasi di bawah ini:
Tabel Golongan Penawaran Umum, Batasan Tingkat Pemesanan dan Penyesuaian Alokasi
Golongan Penawaran Umum
Golongan I (IPO ≤ Rp250 miliar)
Golongan II (Rp250 miliar < IPO
≤ Rp500 miliar)
Golongan III (Rp500 miliar < IPO
≤ Rp1 triliun)
Golongan IV (IPO > Rp1 triliun)
*) mana yang lebih tinggi nilainya
Batas Minimal %
Alokasi Awal Efek*
Min. 15% atau Rp20
miliar
Min. 10% atau Rp37,5
miliar
Min. 7,5% atau Rp50
miliar
Min. 2,5% atau Rp75
miliar
Batas Tingkat Pemesanan dan Penyesuaian
Alokasi Untuk Penjatahan Terpusat
Penyesuaian Penyesuaian
Penyesuaian I
II
III
2,5x ≤ X< 10x
10x ≤ X< 25x
≥ 25x
17,5%
20%
25%
12,5%
15%
20%
10%
12,5%
17,5%
5%
7,5%
12,5%
Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat dibandingkan batas alokasi saham, maka alokasi
saham untuk penjatahan terpusat disesuaikan sebagaimana tabel di atas. Pada Penawaran Umum Perdana Saham
Perseroan, maka apabila tingkat pemesanan pada penjatahan terpusat dibandingkan dengan batas minimal
persentase alokasi saham:
I. 2,5x sampai dengan 10x, maka alokasi untuk penjatahan terpusat ditingkatkan menjadi sebesar 5% (lima persen)
dari jumlah saham yang ditawarkan;
227
II.
10x sampai dengan 25x, maka alokasi untuk penjatahan terpusat ditingkatkan menjadi sebesar 7,5% (tujuh koma
lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan; atau
III. di atas 25x, maka alokasi untuk penjatahan terpusat ditingkatkan menjadi sebesar 12,5% (dua belas koma lima
persen) dari jumlah saham yang ditawarkan.
Adapun sumber saham yang dapat digunakan untuk memenuhi ketentuan penyesuaian alokasi saham untuk porsi
Penjatahan Terpusat dalam hal dilakukan penyesuaian, bersumber dari alokasi Penjatahan Pasti.
Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, maka Manajer Penjatahan yang
bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Saham Yang Ditawarkan setelah alokasi untuk
Penjatahan Pasti sebagai berikut:
1. Dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham dari:
a) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu
Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;
b) Direktur, komisaris, dan/atau Pemegang Saham Utama Perseroan; atau
c) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, yang bukan merupakan Pihak yang
melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga;
dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka:
a) pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan; dan
b) dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih
terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan yang
dikecualikan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
2 Dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham dari:
a) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu
Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;
b) Direktur, komisaris, dan/atau Pemegang Saham Utama Perseroan; atau
c) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, yang bukan merupakan Pihak yang
melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga;
dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi
pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa Efek
Indonesia, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi,
maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk
dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa
Efek Indonesia di mana saham tersebut akan tercatat; dan
b) apabila terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan
yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam satuan perdagangan
menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari
pelaksanaan penjatahan dan berpedoman pada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam No. KEP-17/PM/2004 Tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan
Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan No. IX.A.7 paling lambat 30 hari setelah berakhirnya Masa
Penawaran Umum. Penjamin Emisi Efek wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada OJK paling
lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2.
11. Penundaan Masa Penawaran Umum Perdana Saham atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham
Dalam jangka waktu sejak tanggal Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda
Masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan
Penawaran Umum dengan ketentuan:
a.
Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:
i.
Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3
(tiga) Hari Bursa berturut-turut;
228
ii.
iii.
Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap
kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan
oleh OJK berdasarkan Formulir No. IX.A.2.-11.
Apabila Pembatalan Penawaran Umum dilakukan sebelum Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif, maka
Perseroan dan Penjamin Pelaksanaan Emisi wajib memberitahukan secara tertulis kepada OJK.
b.
Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
i.
ii.
iii.
iv.
c.
Mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham
dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional
paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban
mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media
massa lainnya;
Menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum Perdana
Saham tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam
butir (i);
Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (i) kepada OJK paling lambat satu
Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum Perdana Saham
yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan saham telah dibayarkan kepada Perseroan dan Pemegang
Saham Penjual maka masing-masing Perseroan dan Pemegang Saham Penjual wajib mengembalikan uang
pemesanan saham kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau
pembatalan tersebut.
Dalam hal Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan akan memulai kembali
Masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut:
i.
Dalam hal penundaan Masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud dalam
huruf a butir (i), maka Perseroan wajib memulai kembali Masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan)
hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan paling
sedikit 50% (lima puluh persen) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar
penundaan.
ii.
Dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan kembali
sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (i), maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan Masa
Penawaran Umum.
iii.
Perseroan wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum Perdana
Saham dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah
penundaan Masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang 1 (satu) surat
kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja
sebelum dimulainya lagi Masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar,
Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan
iv.
Wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) kepada OJK paling
lambat 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman dimaksud.
12. Pengembalian Uang Pemesanan
Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan tersebut di atas, bagi pemesanan pembelian saham yang ditolak
seluruhnya atau sebagian akibat dari penjatahan, maka setiap Penjamin Pelaksana Emisi Efek bertanggung jawab dan
wajib mengembalikan uang pemesanan yang telah diterimanya sehubungan dengan pemesanan pembelian saham kepada
para pemesan dengan cara menyetorkan uang tersebut ke KSEI dan akan didistribusikan ke SRE dari para pemesan sesuai
dengan data yang disusun oleh Biro Administrasi Efek. Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan paling lambat
dilaksanakan 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan.
Dalam hal terjadi pembatalan atau penundaan Penawaran Umum, maka pengembalian uang pemesanan tersebut menjadi
tanggung jawab setiap Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengembalikan uang
pemesanan yang telah diterimanya sehubungan dengan pemesanan pembelian saham kepada para pemesan dengan cara
menyetorkan uang tersebut ke KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke SRE dari para pemesan sesuai dengan data yang
disusun oleh Biro Administrasi Efek dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah keputusan tanggal
229
pembatalan atau penundaan Penawaran Umum tersebut. Dalam hal terjadi pembatalan atau penundaan Penawaran
Umum, dan uang pemesanan telah diterima oleh Perseroan, maka uang pemesanan tersebut wajib dikembalikan oleh
Perseroan kepada para pemesan dengan cara menyetorkan uang tersebut ke KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke
SRE dari para pemesan sesuai dengan data yang disusun oleh Biro Administrasi Efek paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak
keputusan tanggal pembatalan atau penundaan Penawaran Umum tersebut.
Jika pencatatan saham di BEI tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi
karena persyaratan pencatatan tidak dipenuhi dan Penawaran Atas Saham Yang Ditawarkan batal demi hukum, maka
pembayaran pesanan Saham Yang Ditawarkan dimaksud wajib dikembalikan kepada para pemesan oleh Perseroan,
dengan cara menyetorkan uang tersebut ke KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke SRE dari para pemesan sesuai
dengan data yang disusun oleh Biro Administrasi Efek paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak batalnya Penawaran Umum
Perdana Saham.
Jika terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut, maka setiap pihak yang menyebabkan
terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar denda kepada para pemesan secara pro-rata untuk setiap hari
keterlambatan sebesar suku bunga jasa giro pada Bank Mandiri yakni sebesar 1,00% (satu persen) per tahun dari jumlah
uang pengembalian pemesanan yang belum dikembalikan kepada pemesan, yang dihitung dari 1 (satu) Hari Kerja setelah
Tanggal Pengembalian, secara prorata untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga
ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.
Tata cara dalam pengembalian uang dan denda keterlambatan (jika ada) adalah Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib
mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan dengan cara menyetorkan uang tersebut ke KSEI untuk
selanjutnya didistribusikan ke SRE dari para pemesan sesuai dengan data yang disusun oleh Biro Administrasi Efek.
13.
Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan (”FKP”) atas Pemesanan Pembelian Saham
Pemesan yang membutuhkan Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham dapat mengajukan permohonan melalui surat
elektronik kepada email PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek (BAE), dengan alamat surat elektronik sebagai
berikut:
ipo.bukalapak@gmail.com
230
XVII.
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR
PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Prospektus dan FPPS dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan melalui surat elektronik kepada BAE, Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu perantara pedagang efek yang terdaftar sebagai
anggota Bursa Efek selama Masa Penawaran Umum Perdana Saham yaitu dari tanggal 27 Juli – 30 Juli 2021. Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT Mandiri Sekuritas
Menara Mandiri I, Lantai 24 - 25
Jl. Jend. Sudirman Kav. 54 - 55
Jakarta Indonesia 12910
Telp.: (62 21) 526 3445
Faks.: (62 21) 526 3507
Website: www.most.co.id
PT Buana Capital Sekuritas
District 8
Treasury Tower, 39th floor,SCBD Lot 28
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Telp.: (62 21) 2793 8800
Faks.: (62 21) 2793 7892
Website: www.buanacapital.com
PENJAMIN EMISI EFEK
PT Bahana Sekuritas
Graha Niaga 19th Floor
Jl. Jend. Sudirman No. 58
Jakarta 12190, Indonesia
Telp.: (021) 250 5081
Faks.: (021) 250 5071
Website: www.bahana.co.id
Email : bs_ibcm@bahana.co.id
PT BCA Sekuritas
Menara BCA - Grand Indonesia, Lantai 41,
Jl. M.H. Thamrin No.1, Jakarta 12190
Telp. (021) 2358 7222; Faks. (021) 2358 7250
Telp. Halo BCA : 1500888 Layanan 9 (BCA Sekuritas)
Website: www.bcasekuritas.co.id
Email: e-IPO@bcasekuritas.co.id
PT BNI Sekuritas
Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lt. 16
Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78
Jakarta, 12910
Telp.: (021) 2554 3946
Faks.: (021) 5793 6942
Website www.bnisekuritas.co.id
PT BRI Danareksa Sekuritas
Gedung BRI II, Lantai 23
Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46
Jakarta 10210
Tel. (021) 50914100
Fax. (021) 3501817
Website: www.bridanareksasekuritas.co.id
Email: ib-group1@bridanareksasekuritas.co.id
PT Ciptadana Sekuritas Asia
Plaza ASIA Office Park Unit 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190
Telp.: (62 21) 2557 4800
Faks.: (62 21) 2557 4800
Website: www.ciptadana.com
PT Investindo Nusantara Sekuritas
Plaza Asia Lt. 17
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190
Telp.: (62 21) 5150817 /
Fax. : (62 21) 5151217
Website : www.investindosekuritas.co.id
Email : in@in-sekuritas.com
PT Lotus Andalan Sekuritas
The City Tower 7th Floor
Jl. M.H. Thamrin No.81,
Jakarta 10310
Tel: (62-21) 2395 1000
Fax: (62-21) 2395 1099
Website: www.lots.co.id
Email: cs@lots.co.id
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Treasury Tower 50th floor Unit A
District 8 SCBD Lot. 28
Jl Jendral Sudirman Kav. 52 – 53
Senayan - Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12190
Telp : 021 - 5088 7000
Fax. 021 - 5088 7001
Website : www.miraeasset.co.id
Email : ipo@miraeasset.co.id
231
PT Panin Sekuritas Tbk.
Gd. Bursa Efek Indonesia Tower II, Lt. 17, Suite 1705
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53. Senayan.
Kebayoran Baru. Jakarta Selatan 12190
Telp : (021) 515 3055
Fax : (021) 515 3061
Website : www.pans.co.id
PT Philip Sekuritas Indonesia
Atria@Sudirman, Level 23B
Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 33A
Jakarta 10220 - Indonesia
Telepon: (021) 57 900 900
Fax: (021) 57 900 809
Website: www.phillip.co.id
Email: corfin@phillip.co.id
PT Samuel Sekuritas Indonesia
Menara Imperium Lt. 21
Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan Timur
Setiabudi, Jakarta Selatan 12980
Telp: (021) 2854 8858
Fax: (021) 8370 1618
Website: samuel.co.id
Email: investmentbanking@samuel.id
PT Sinarmas Sekuritas
PT Sinarmas Sekuritas
Sinar Mas Land Plaza Tower III, Lantai 5
Jl. MH Thamrin No. 51
Jakarta 10350
Tel. (021) 392 5550
Fax. (021) 392 2269
Website : www.sinarmassekuritas.co.id
Email : cs@sinarmassekuritas.co.id
PT Sucor Sekuritas
Sahid Sudirman Center, 12th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 86
Jakarta 10220
Telepon: (021) 8067 3000
Faksimile: (021) 2788 9288
Website: sucorsekuritas.com
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Gedung Artha Graha 18th & 19th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Telp.: (62 21) 2924 9088
Faks.: (62 21) 2924 9150
Website.: https://www.trimegah.com/
Email.: investment.banking@trimegah.com
PT UBS Sekuritas Indonesia
Sequis Tower Level 22 unit 22-1
Jl. Jend. Sudirman Kav. 71 Lot 11B
Jakarta 12190
Telepon: (021) 2554 7000
Faksimile: (021) 2554 7068
Website: https://www.ubs.com/id/en.html
PT Valbury Sekuritas Indonesia
Menara Karya 9th Floor
Jl. HR. Rasuna Said Block X-5 Kav.1-2
Jakarta 12950
Tel. : 021-25533600
Fax : 021-25533700
Website : www.valbury.com
Email : investment.banking@valbury.com
PT Victoria Sekuritas Indonesia
Graha BIP Lantai 3A
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 23
Jakarta Selatan 12930
Telepon : 021 – 5099 2980
Fax : 021 – 5099 2981
www.victoria-sekuritas.co.id
corfin@victoria-sekuritas.co.id
PT Wanteg Sekuritas
AKR Tower Lantai 10,
Jl. Panjang No.5 Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11530
Telepon : (021) 5367 1517
Fax : (021) 5367 1519
Website: www.wanteg.com
Email: ib@wanteg.com
PT Yuanta Sekuritas Indonesia
Equity Tower Lt.10 unit EFGH
Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 9
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Telp. (+62-21) 5153608
Fax: (+62-21) 5150738
Website: www.yuanta.co.id
Email: investment.banking@yuanta.co.id
232
XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
233
Halaman ini sengaja dikosongkan
234
No. 4384/03/14/07/21
Jakarta, 22 Juli 2021
PT Bukalapak.com Tbk (“Perseroan”)
Metropolitan Tower Lt. 22
Jl. Raden Adjeng Kartini Kav. 14
Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan
Indonesia
U.p.: Direksi
Perihal: Pendapat dari Segi Hukum atas Perseroan Sehubungan dengan Penawaran Umum
Perdana Saham Perseroan
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”) No. 7/POJK.04/2017
tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas,
Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk (”POJK No. 7/2017”), kami, Assegaf Hamzah & Partners, suatu
firma hukum di Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh Tunggul Purusa Utomo S.H., LL.M., selaku Rekan
dalam firma hukum tersebut, yang terdaftar sebagai Konsultan Hukum Profesi Penunjang Pasar Modal
pada OJK yang telah memiliki Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.KH116/PM.2/2018 tanggal 16 Mei 2018 dan terdaftar sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar
Modal No. 201407 yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2022, telah ditunjuk oleh Perseroan
berdasarkan Surat Penunjukan No. 921/BL-AHP/LGL/SP/I/2021 tanggal 19 Januari 2021 untuk
mempersiapkan Laporan Uji Tuntas atas Perseroan (“Laporan Uji Tuntas”) dan memberikan Pendapat
dari Segi Hukum (“Pendapat Dari Segi Hukum”) sehubungan dengan rencana Perseroan untuk
menerbitkan dan menawarkan saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dalam jumlah
sebesar 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu
delapan ratus) saham baru dengan nilai nominal Rp 50 (lima puluh Rupiah) per lembar saham untuk
ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui penawaran umum yang mewakili 25% (dua puluh
lima persen) dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah
penawaran umum perdana saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 850 per saham (“Penawaran
Umum Perdana”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana adalah sebesar Rp
21.900.679.080.000.
Penawaran Umum Perdana ini dijamin oleh PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas
selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek dengan kesanggupan penuh (full
commitment) sebagaimana dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Perdana Saham No. 11 tanggal 4 Mei 2021, sebagaimana diubah dengan (i) Akta Addendum I
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 11 tanggal 4 Juni 2021, dan (ii) Akta Addendum II Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek No. 87 tanggal 24 Juni 2021, seluruhnya dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H.,
Notaris di Jakarta, (iii) Akta Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.
16 tanggal 7 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., dan (iv) Akta Addendum
IV dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 1 tanggal 21 Juli 2021, yang dibuat
di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”). Sehubungan
dengan Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan juga telah menandatangani Akta Perjanjian
Pengelolaan Administrasi Saham No. 12 tanggal 4 Mei 2021, sebagaimana diubah dengan (i) Akta
Addendum I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum No. 12 tanggal 4 Juni
2021, keduanya dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta dengan PT Datindo Entrycom
selaku Biro Administrasi Efek, (ii) Akta Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham No. 17 tanggal 7 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn.,
dan (iii) Akta Addendum III dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 2
tanggal 21 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian
235
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 2
Pengelolaan Administrasi Saham”) dan Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP029/SHM/KSEI/0421 tanggal 28 Mei 2021 dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“Perjanjian
Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI”).
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Perjanjian
Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI secara bersama-sama disebut sebagai “PerjanjianPerjanjian Sehubungan Dengan Penawaran Umum Perdana”.
Kegiatan Penawaran Umum Perdana yang dilakukan Perseroan mengikuti ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum
(“Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.2”) dan Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.7 tentang Pemesanan
dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum (“Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.7”) dengan
beberapa penyesuaian tertentu sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus, dan tidak mengikuti tata
cara tertentu yang diatur dalam Peraturan OJK Nomor 41/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk Secara
Elektronik (“POJK No. 41/2020”) dan Surat Edaran OJK Nomor 15/SEOJK.04/2020 tentang
Penyediaan Dana Pesanan, Verifikasi Ketersediaan Dana, Alokasi Efek Untuk Penjatahan Terpusat,
dan Penyelesaian Pemesanan Efek dalam Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Berupa Saham
secara Elektronik (“SEOJK No. 15/2020”) sebagaimana telah disetujui berdasarkan surat OJK No. S108/D.04/2021 tanggal 7 Juli 2021 perihal Kebijakan terkait Penggunaan Sistem Penawaran Umum
Elektronik.
Perseroan telah memperoleh persetujuan prinsip pencatatan efek bersifat ekuitas dari PT Bursa Efek
Indonesia (“BEI”) sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana berdasarkan Surat BEI No.
S-04396/BEI.PP2/06-2021 tanggal 28 Juni 2021 perihal Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat
Ekuitas PT Bukalapak.com Tbk.
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini, Direksi Perseroan telah memperoleh persetujuan dari
para pemegang saham Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 112 tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia
Taufani, S.H., Notaris di Jakarta.
Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh
biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Anak Perusahaan
dengan keterangan sebagai berikut:
A.
Sekitar 66% (enam puluh enam persen) akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja.
B.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Entitas Anak, yaitu:
(i)
Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia (“BMI”);
(ii)
Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Usaha Indonesia
(“BUI”);
(iii)
Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama (“BIB”);
(iv)
Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Pengadaan Indonesia (“BPI”);
(v)
Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada Bukalapak Pte. Ltd. (“BLSG”); dan
(vi)
Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Five Jack (“Five Jack Indonesia”).
236
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 3
Mekanisme penyaluran dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini akan dilakukan
melalui penambahan modal pada Anak Perusahaan.
Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five
Jack Indonesia merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada Peraturan OJK No.
42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (“POJK No.
42/2020”), namun demikian dikecualikan dari kewajiban prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 POJK No. 42/2020 dan kewajiban menggunakan penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 POJK
No. 42/2020, mengingat transaksi peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five
Jack Indonesia merupakan transaksi antara Perseroan dengan Perusahaan Terkendali yang sahamnya
dimiliki paling sedikit 99% dari modal disetor Perusahaan Terkendali. Perseroan akan melaporkan
transaksi afiliasi tersebut kepada OJK paling lambat 2 hari kerja setelah terjadinya transaksi penyetoran
modal. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG
dan Five Jack Indonesia bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud
dalam POJK No. 42/2020.
Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BIB merupakan transaksi
afiliasi sebagaimana diatur pada POJK No. 42/2020, sehingga Perseroan akan memenuhi ketentuan
POJK No. 42/2020 sehubungan dengan pelaksanaannya. Rencana penggunaan dana untuk
peningkatan penyertaan modal pada BIB bukan merupakan transaksi benturan kepentingan
sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020.
Dalam hal rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BIB,
BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi material sebagaimana diatur pada Peraturan OJK
No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha (“POJK No.
17/2020”), maka Perseroan akan memenuhi ketentuan POJK No. 17/2020.
Dalam hal Perseroan dan/atau Anak Perusahaan akan melakukan transaksi dengan menggunakan
dana hasil Penawaran Umum Perdana ini yang merupakan transaksi afiliasi, transaksi benturan
kepentingan dan/atau transaksi material, Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur
dalam POJK No. 42/2020 dan/atau POJK No. 17/2020.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Hasil Penawaran Umum, Perseroan wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil
Penawaran Umum Perdana ini kepada OJK paling lambat pada tanggal 15 (lima belas) bulan
berikutnya setelah tanggal laporan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana telah
direalisasikan dan mempertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”)
Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat
secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember.
Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil
Penawaran Umum Perdana ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu menyampaikan rencana tersebut
beserta alasannya kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan
perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para
pemegang saham Perseroan dalam RUPS.
Pendapat Dari Segi Hukum ini disiapkan berdasarkan uji tuntas yang kami lakukan atas Perseroan
yang dibuat berdasarkan keadaan Perseroan hingga tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini
dikeluarkan. Pendapat Dari Segi Hukum ini dibuat berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh
dari Perseroan sampai dengan tanggal 22 Juli 2021.
Pendapat Dari Segi Hukum ini disiapkan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang pasar modal dan Standar Uji Tuntas dan Standar Pendapat Hukum
237
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 4
yang dikeluarkan oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) berdasarkan Keputusan
HKHPM No. Kep.02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018 tentang Standar Profesi Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal, Surat Edaran HKHPM No. Ref. 191/DS-HKHPM/1218 tanggal 11
Desember 2018 perihal Interpretasi Standar Profesi HKHPM 2018 dan Surat Edaran HKHPM No. Ref.
01/DS-HKHPM/0119 tanggal 7 Januari 2019 perihal Interpretasi Standar Profesi HKHPM 2018, dan
telah memuat hal-hal yang diatur dalam POJK No. 7/2017 dan Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017
tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas.
Dalam Pendapat Dari Segi Hukum ini, referensi terhadap ”Anak Perusahaan” berarti perusahaan di
mana Perseroan memiliki penyertaan, baik langsung maupun tidak langsung, sejumlah lebih dari 50%
saham perusahaan tersebut dan laporan keuangan perusahaan tersebut dikonsolidasikan ke dalam
laporan keuangan Perseroan serta anak perusahaan tersebut aktif beroperasi.
Pendapat Dari Segi Hukum ini menggantikan keseluruhan Pendapat Dari Segi Hukum yang telah kami
sampaikan kepada OJK sebagaimana tercantum dalam surat kami (i) No. 3763/03/14/05/21 tanggal 7
Mei 2021, (ii) No. 3991/01/14/06/21 tanggal 7 Juni 2021, dan (iii) No. 4274/03/14/07/21 tanggal 7 Juli
2021.
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen yang akan kami rinci lebih lanjut dalam Laporan
Uji Tuntas serta berdasarkan asumsi-asumsi dan pembatasan yang diuraikan di akhir Pendapat Dari
Segi Hukum ini, dengan ini kami memberikan Pendapat Dari Segi Hukum sebagai berikut:
I.
PERSEROAN
1.
Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan dengan nama PT
Bukalapak.com berdasarkan Akta Pendirian No. 11 tanggal 9 September 2011, yang
dibuat di hadapan Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di
Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) berdasarkan Surat Keputusan No. AHU46088.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 21 September 2011, telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (“Kemenkumham”) di bawah No. AHU-0076096.AH.01.09.Tahun 2011
tanggal 21 September 2011, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 91 tanggal 13 November 2012, Tambahan No. 67060 (“Akta
Pendirian”).
Dengan telah disahkannya Akta Pendirian oleh Menkumham, maka Perseroan telah
didirikan secara sah berdasarkan hukum Republik Indonesia dan Akta Pendirian telah
dibuat memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan Negara Republik
Indonesia yang berlaku.
Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian tersebut telah mengalami
beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir kali dimuat dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 112 tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani,
S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0027374.AH.01.02.TAHUN
2021 tanggal 4 Mei 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada
Kemenkumham di bawah No. AHU-0082712.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 4 Mei
2021, dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam
238
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 5
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030288345 tanggal 4 Mei 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada
Kemenkumham di bawah No. AHU-0082712.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 4 Mei
2021, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 043 tanggal
28 Mei 2021, Tambahan No. 018552 (“Akta No. 112/2021”).
Berdasarkan Akta No. 112/2021, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui,
antara lain:
a.
perubahan status Perseroan dari Perseroan Terbatas Tertutup menjadi
Perseroan Terbatas Terbuka dan karenanya mengubah nama Perseroan, dari
sebelumnya bernama PT BUKALAPAK.COM menjadi PT BUKALAPAK.COM
Tbk;
b.
perubahan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan
Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar
Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan
Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor Kep179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 (“Peraturan IX.J.1”), dengan kegiatan
usaha utama web portal dan platform digital dengan tujuan komersial, dan
kegiatan usaha penunjang aktivitas perusahaan holding dan aktivitas
konsultasi manajemen;
c.
perubahan klasifikasi saham Perseroan yaitu semula terdiri dari saham Seri A,
B, C, D, E, A1, F dan G menjadi saham biasa dengan nilai nominal yang sama,
yaitu Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham dengan keseluruhan jumlah saham
sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh
enam juta lima ratus empat belas ribu lima ratus lima puluh empat) saham atau
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp3.864.825.727.700 (tiga triliun
delapan ratus enam puluh empat miliar delapan ratus dua puluh lima juta tujuh
ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus Rupiah), terhadap pembulatan sebesar
Rp 6.925.700 (enam juta sembilan ratus dua puluh lima ribu tujuh ratus
Rupiah) akan dilakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor
Perseroan.
d.
Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) Perseroan
melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan
dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 25.765.504.851 saham dari
modal disetor dan modal ditempatkan Perseroan dengan nilai nominal per
saham Rp50,00, untuk ditawarkan kepada masyarakat baik di wilayah
Republik Indonesia dan/atau secara internasional dan untuk dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia, serta menyetujui pengesampingan hak pemegang
saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan
tersebut;
e.
perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka (i)
menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a)
Peraturan IX.J.1, (b) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
15/POJK.04/2020 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No. 15/2020”), (c) Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 33/2014”) dan (ii)
perubahan-perubahan lainnya yang telah dijelaskan dalam keputusan-
239
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 6
keputusan sebelumnya, termasuk atas perubahan struktur permodalan
Perseroan yang telah disetujui pemegang saham dalam mata acara
sebelumnya. Selanjutnya, perubahan anggaran dasar mengenai status
Perseroan yang tertutup menjadi terbuka mulai berlaku sejak tanggal
penawaran umum sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan Pasal 25 ayat
(1) huruf (b) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
Ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 112/2021
telah dibuat dan berlaku secara sah serta sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada UndangUndang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diubah dengan
Pasal 109 Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UUPT”),
Peraturan No. IX.J.1, POJK No. 33/2014, dan POJK No. 15/2020.
Berdasarkan ketentuan Pasal 70 ayat (2) UUPT, kewajiban Perseroan Terbatas untuk
menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan berlaku
dalam hal Perseroan Terbatas memiliki saldo laba yang positif. Dalam hal ini,
Perseroan tidak diwajibkan untuk menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih sebagai
cadangan dikarenakan Perseroan masih dalam posisi rugi dan tidak memiliki saldo
laba positif.
2.
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan
dalam Akta No. 112/2021, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam dalam
bidang informasi dan komunikasi, aktivitas keuangan dan asuransi dan aktivitas
profesional, ilmiah dan teknis.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut:
Kegiatan usaha utama:
a.
pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin
pencari untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari
alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari.
b.
pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti
situs media yang menyediakan isi yang diperbarui secara berkala, baik secara
langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial.
c.
pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan
transaksi elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi
pemindahan kepemilikan barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya
melalui internet dan/atau perangkat elektronik dan/atau cara sistem elektronik
lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup
aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik,
yaitu pemesanan, pembayaran, pengiriman atas kegiatan tersebut.
d.
termasuk situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial
(profit) berupa aplikasi yang digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi
layanan-layanan transaksi elektronik seperti, namun tidak terbatas pada
pengumpul pedagang (marketplace) dan digital advertising.
240
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 7
Kegiatan usaha penunjang:
a.
Melakukan aktivitas perusahaan holding dimana kegiatan utamanya adalah
menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiari dan kegiatan
utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut.
b.
Melakukan aktivitas konsultasi manajemen lainnya yang mencakup ketentuan
bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan
organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi dan
organisasi; keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan
pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia;
perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha
ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai
fungsi manajemen, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program
akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat
dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan,
pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lainlain.
Kegiatan usaha utama Perseroan telah disesuaikan dengan ketentuan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang berlaku pada saat ini.
Kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan saat ini adalah berusaha dalam bidang
portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial, aktivitas perusahaan
holding dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya. Kegiatan usaha yang dilakukan
Perseroan telah sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana dimuat
dalam ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan serta telah sesuai dengan
ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.J.1.
3.
Berdasarkan Akta No. 112/2021, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai
berikut:
Modal Dasar
:
Rp 15.459.302.910.800
Modal Ditempatkan
:
Rp 3.864.825.727.700
Modal Disetor
:
Rp 3.864.825.727.700
Modal Dasar Perseroan terbagi atas 309.186.058.216 saham, masing-masing saham
memiliki nilai nominal sebesar Rp 50.
Riwayat permodalan dan perubahan pemegang saham dalam jangka waktu 3 tahun
terakhir sebelum disampaikannya pernyataan pendaftaran sehubungan dengan
rencana Penawaran Umum Perdana Perseroan sebagaimana diungkapkan dalam
Laporan Uji Tuntas telah dilakukan secara sah dan berkesinambungan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham No. 65 tanggal 28 Mei 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani,
S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar No. AHU-AH.01.03-0349921 tanggal 4 Juni 2021 dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0098268.AH.01.11.Tahun
241
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 8
2021 tanggal 4 Juni 2021 adalah sebagai berikut:
NILAI NOMINAL RP50,- PER SAHAM
KETERANGAN
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1 500 Durians II L.P.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
JUMLAH SAHAM
JUMLAH NOMINAL (RP)
309.186.058.216
15.459.302.910.800
73.170.808
500 Durians L.P.
426.249.828
500 Kimchi, L.P.
8.575.254
500 Startups III, L.P.
85.225.367
500 Startups IV, L.P.
4.226.123
Achmad Zaky Syaifudin
4.452.515.674
Adi Wardhana Sariaatmadja
768.785.501
Alvin W. Sariaatmadja
768.785.501
API (Hong Kong) Investment Limited
13.448.351.573
Archipelago Investment Pte. Ltd.
9.736.593.677
Batavia Incubator Pte. Ltd
2.547.974.800
BonAngels Pacemaker Fund
59.675.328
Clara Natalie
2.126.242
DKI Growing Star Fund II
42.287.596
Endeavor Catalyst II, L. P.
85.945.826
Endeavor Catalyst II-A, L. P.
1.915.375
IMJ Fenox Global I Investment Limited
170.389.226
Irep Co. Ltd.
511.220.393
Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun)
65.105.149
Jay Geoffrey Wacher
85.260.511
Komodo Indigo Investment Ltd
395.375.401
Komodo Opportunity Venture 1 Ltd
397.888.232
K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund
12.687.158
Microsoft Corporation
931.855.888
Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd.
1.857.930.509
Muhamad Fajrin Rasyid
2.725.322.633
Nandhika Wandhawa Putra Harahap
2.126.242
Naver Corporation
266.245.795
New Hope OCA Limited
3.259.597.804
Nugroho Herucahyono
2.145.675.938
One Shinhan Global Fund 1
482.094.405
Pandu Patria Sjahrir
14.857.331
Peter Teng He Xu
266.245.795
Phiong Tadhan Immanuel Yapi
3.189.361
PT Asia Sahabat Indonesia
72.916.011
PT BRI Ventura Investama
181.046.789
PT Kreatif Media Karya
24.661.347.283
PT Mandiri Capital Indonesia
53.243.888
242
3.658.540.400
21.312.491.400
428.762.700
4.261.268.350
211.306.150
222.625.783.700
38.439.275.050
38.439.275.050
672.417.578.650
486.829.683.850
127.398.740.000
2.983.766.400
106.312.100
2.114.379.800
4.297.291.300
95.768.750
8.519.461.300
25.561.019.650
3.255.257.450
4.263.025.550
19.768.770.050
19.894.411.600
634.357.900
46.592.794.400
92.896.525.450
136.266.131.650
106.312.100
13.312.289.750
162.979.890.200
107.283.796.900
24.104.720.250
742.866.550
13.312.289.750
159.468.050
3.645.800.550
9.052.339.450
1.233.067.364.150
2.662.194.400
PERSENTASE
(%)
0,09%
0,55%
0,01%
0,11%
0,01%
5,76%
0,99%
0,99%
17,40%
12,60%
3,30%
0,08%
0,00%
0,05%
0,11%
0,00%
0,22%
0,66%
0,08%
0,11%
0,51%
0,51%
0,02%
1,21%
2,40%
3,53%
0,00%
0,34%
4,22%
2,78%
0,62%
0,02%
0,34%
0,00%
0,09%
0,23%
31,90%
0,07%
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 9
NILAI NOMINAL RP50,- PER SAHAM
KETERANGAN
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
JUMLAH SAHAM
Muhammad Rachmat Kaimuddin
104.291.245
Natalia Firmansyah
31.129.223
PT Rockpool Teladan Investa
327.792.565
Queensbridge Fund I, L. P.
191.713.139
RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1
636.668.614
Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC
Fund I)
Rionardo
133.118.505
Seungkook Lee (Lee Seungkook)
3.189.361
18.881.371
Standard Chartered UK Holdings Limited
266.245.795
Star AA Ventures Limited
266.245.795
Sung Jin Kim (Kim Sung Jin)
266.043.713
Sutanto Hartono
14.857.331
Teddy Nuryanto Oetomo
156.990.392
UBS AG, London Branch
1.914.302.254
Virdienash Haqmal
29.301.710
Willix Halim
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
PERSENTASE
(%)
0,13%
5.214.562.250
0,04%
1.556.461.150
0,42%
16.389.628.250
0,25%
9.585.656.950
0,82%
31.833.430.700
0,17%
6.655.925.250
0,00%
159.468.050
0,02%
944.068.550
0,34%
13.312.289.750
0,34%
13.312.289.750
0,34%
13.302.185.650
0,02%
742.866.550
0,20%
7.849.519.600
2,48%
95.715.112.700
1.465.085.500
0,04%
71.914.392.200
21.171.474.100
1,86%
0,55%
77.296.514.554
3.864.825.727.700
100,00%
231.889.543.662
11.594.477.183.100
1.438.287.844
Pemegang Saham Lainnya (terdiri dari 204 pemegang saham
perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan
Perseroan.)
JUMLAH NOMINAL (RP)
423.429.482
Perseroan telah memenuhi kewajiban mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang
Saham dan Daftar Khusus sesuai dengan ketentuan UUPT berdasarkan Daftar
Pemegang Saham tanggal 28 Mei 2021 dan Daftar Khusus tanggal 18 Juni 2021.
Tidak terdapat larangan bagi seluruh pemegang saham Perseroan untuk mengalihkan
sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam Perseroan sebagaimana diatur
dalam Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan atas Saham yang
Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, kecuali bagi (i) Achmad Zaky Syaifudin, (ii)
PT Kreatif Media Karya, (iii) Archipelago Investment Pte. Ltd., (iv) Microsoft
Corporation, (v) Standard Chartered UK Holdings Limited, (vi) Naver Corporation, (vii)
Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd., (viii) Star AA Ventures Limited,
(ix) Peter Teng He Xu, (x) UBS AG, London Branch, (xi) PT BRI Ventura Investama,
(xii) PT Mandiri Capital Indonesia, (xiii) Genting Ventures VCC (bertindak untuk
kepentingan Genting VCC Fund I), (xiv) Sung Jin Kim (Kim Sung Jin), (xv) Jaeyoun
Doh (Doh Jaeyoun), (xvi) Seungkook Lee (Lee Seungkook), (xvii) BonAngels
Pacemaker Fund, (xviii) 500 Durians, L.P., (xix) 500 Kimchi, L.P., (xx) K-Run NO. 1
Start-Up Investment Fund, (xxi) DKI Growing Star Fund II, (xxii) 500 Startups IV, L.P.,
(xxiii) Virdienash Haqmal, (xxiv) Clara Natalie, (xxv) Nandhika Wandhawa Putra
Harahap, (xxvi) Rionardo, (xxvii) Phiong Tadhan Immanuel Yapi, (xxviii) Muhammad
Rachmat Kaimuddin, (xxix) Teddy Nuryanto Oetomo, (xxx) Willix Halim, (xxxi) Natalia
Firmansyah, dan (xxxii) pemegang saham lainnya yang terdiri dari 204 pemegang
saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan (“Para
Pemegang Saham Wajib Lock-Up”).
243
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 10
Para pemegang saham Perseroan selain dari Para Pemegang Saham Wajib Lock-Up
dan RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 (“Para Pemegang Saham Lock-Up
Sukarela”) sebagaimana diungkapkan di dalam Prospektus, telah sepakat untuk tidak
menjual atau mengalihkan 90% sahamnya dalam Perseroan sampai dengan 8
(delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran
Umum Perdana menjadi efektif berdasarkan perjanjian yang ditandatangani antara
masing-masing dari Para Pemegang Saham Lock-up Sukarela dengan Perseroan
kecuali memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan.
Pihak Pengendali Perseroan adalah PT Kreatif Media Karya sebagaimana diatur
dalam Peraturan OJK No. 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi
Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat
Ekuitas.
Berdasarkan pemeriksaan kami dan konfirmasi dari Perseroan, sepanjang
pengetahuan terbaik Perseroan, tidak ada pihak yang memiliki Efek pada Perseroan
melalui beberapa pihak baik langsung maupun tidak langsung dengan tujuan untuk
mengaburkan status Pihak tersebut sebagai Pengendali Perseroan yang sebenarnya.
Berdasarkan keterangan Perseroan dan hasil pemeriksaan kami atas situs web
https://bo.ahu.go.id/ yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Eddy Kusnadi
Sariaatmadja merupakan pemilik manfaat Perseroan (ultimate beneficial owner)
sehubungan dengan ketentuan Pasal 1 angka 2 dan Pasal 4 ayat (1) Peraturan
Presiden No. 13 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat
dari Korporasi dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (“Perpres No. 13/2018”).
Perseroan telah melakukan pemenuhan kewajiban pelaporan pemilik manfaat
Perseroan kepada instansi yang berwenang sebagaimana diatur dalam Perpres No.
13/2018 pada tanggal 14 Desember 2020.
4.
Berdasarkan Akta No. 111 tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani,
S.H., Notaris di Jakarta Selatan (“Akta No. 111/2021”), susunan Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Direksi:
Direktur Utama
:
Muhammad Rachmat Kaimuddin
Direktur
:
Willix Halim
Direktur
:
Teddy Nuryanto Oetomo
Direktur
:
Natalia Firmansyah
Komisaris Utama/Komisaris
Independen
:
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro,
S.E. M.UP., Ph.D.
Komisaris Independen
:
Dra Zannuba Arifah CH.R
Komisaris
:
RD Adi Wardhana Sariaatmadja
Dewan Komisaris
244
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 11
Komisaris
:
Lau Eng Boon
Komisaris
:
Lu Zhang
Masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah 5
tahun, terhitung sejak tanggal 30 April 2021.
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris di atas telah diberitahukan kepada
Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0282834 tanggal 2 Mei 2021 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0081152.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 2 Mei 2021.
Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut adalah sah dan telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku dan karenanya sah bertindak dalam
kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Penunjukan dan pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah
memenuhi ketentuan POJK No. 33/2014.
Perseroan telah mengangkat Komisaris Independen yaitu Prof. Bambang Permadi
Soemantri Brodjonegoro, S.E. M.UP., Ph.D. dan Dra Zannuba Arifah CH.R. Komisaris
Independen yang diangkat tersebut telah memenuhi kriteria Komisaris Independen
sebagaimana diatur dalam POJK No. 33/2014.
5.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 696/BL/CORSEC/SKDIR/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan
(Corporate Secretary), Direksi Perseroan telah menyetujui pengangkatan Perdana
Arning Saputro sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan sebagaimana disyaratkan
dalam Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten
atau Perusahaan Publik (“POJK No. 35/2014”). Penunjukan Perdana Arning Saputro
sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 35/2014.
6.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 701/BL/UAI/SK-BOD/IV/2021
tanggal 30 April 2021 tentang Pembentukan Unit Audit Internal dan Pengangkatan
Kepala Unit Audit Internal, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sesuai
dengan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (“POJK No. 56/2015”) dan mengangkat Nada
Pradipta sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan. Perseroan juga telah
membentuk Piagam Unit Audit Internal No. 001/BL/Policy/IA/2020 tanggal 30 April
2021 sesuai dengan POJK No. 56/2015 yang telah disahkan dan disetujui oleh seluruh
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Pembentukan Unit Audit Internal Perseroan, penetapan Piagam Unit Internal
Perseroan, dan pengangkatan Nada Pradipta sebagai Kepala Unit Audit Internal
Perseroan telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 30 April 2021
berdasarkan surat keputusan Direksi sebagaimana disebutkan di atas yang turut
ditandatangani oleh Dewan Komisaris Perseroan.
Pembentukan Unit Audit Internal Perseroan, penetapan Piagam Unit Audit Internal
Perseroan serta penunjukan Nada Pradipta sebagai Kepala Unit Audit Internal
245
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 12
Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No.
56/2015.
7.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 698/BL/KA/SKBOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Pembentukan Komite Audit dan
Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit, Perseroan telah membentuk Komite
Audit dan menunjuk Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E. M.UP.,
Ph.D sebagai Ketua Komite Audit serta Mawar Napitupulu dan Iwan Setiawan sebagai
anggota Komite Audit. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No.
697/BL/KA/SK-BOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Piagam Komite Audit,
Dewan Komisaris telah menyetujui penetapan Piagam Komite Audit, dalam rangka
memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK No. 55/2015”).
Pembentukan Komite Audit Perseroan, penetapan Piagam Komite Audit, penunjukan
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E. M.UP., Ph.D., sebagai Ketua
Komite Audit serta Mawar Napitupulu dan Iwan Setiawan sebagai anggota Komite
Audit Perseroan serta penentuan masa jabatan anggota Komite Audit Perseroan telah
dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 55/2015.
8.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 700/BL/KNR/SKBOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan
Remunerasi dan Pengangkatan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi,
Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dan
menunjuk Dra Zannuba Arifah CH.R. sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
Perseroan dan (i) Suryo Sasono, (ii) RD Adi Wardhana Sariaatmadja, (iii) Lau Eng
Boon, dan (iv) Lu Zhang sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, dalam
rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014
tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik (“POJK
No. 34/2014”).
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 699/BL/KNR/SKBOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Pembentukan Pedoman Komite Nominasi
dan Remunerasi Perseroan, Perseroan telah menetapkan Pedoman Komite Nominasi
dan Remunerasi sesuai dengan ketentuan POJK No. 34/2014.
Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan serta penunjukan Dra
Zannuba Arifah CH.R. sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan
dan (i) Suryo Sasono, (ii) RD Adi Wardhana Sariaatmadja, (iii) Lau Eng Boon, dan (iv)
Lu Zhang sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah
dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 34/2014.
9.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan telah memperoleh izin-izin
pokok dan penting dari pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan usahanya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku dan izin-izin pokok dan penting tersebut masih berlaku sampai
dengan dikeluarkannya Pendapat Dari Segi Hukum ini.
Selain hal tersebut, berdasarkan Peraturan Badan Siber Dan Sandi Negara Nomor 8
Tahun 2020 Tentang Sistem Pengamanan Dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik
(“PerBSSN No. 8/2020”), Perseroan diwajibkan untuk memiliki sertifikasi SNI ISO/IEC
27001 atau sertifikasi lain yang disyaratkan oleh BSSN. Saat ini, Perseroan sedang
dalam proses persiapan penerapan SNI ISO 27001 untuk grup perusahaan Perseroan.
246
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 13
Tidak terdapat jangka waktu yang ditetapkan berdasarkan PerBSSN No. 8/2020 untuk
memenuhi ketentuan sertifikasi SNI ISO/IEC 27001, namun BSSN dapat memberikan
sanksi berupa teguran tertulis kepada pihak yang tidak memenuhi kewajiban tersebut.
10.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan memiliki penyertaan saham
pada Anak Perusahaan dan Entitas Asosiasi sebagai berikut:
Anak Perusahaan:
a.
BIB, di mana Perseroan memiliki penyertaan saham sebesar 29.900 saham,
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.990.000.000 yang mewakili
79,73% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BIB.
BIB juga memiliki penyertaan saham dalam BUI, di mana BIB memiliki
penyertaan saham langsung sebesar 100 saham yang mewakili 0,4% saham
dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BUI.
b.
BUI, di mana Perseroan memiliki penyertaan saham langsung sebesar 24.900
saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.490.000.000 yang
mewakili 99,6% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BUI.
BUI juga memiliki penyertaan saham dalam BMI di mana BUI memiliki
penyertaan saham langsung sebesar 100 saham yang mewakili 0,1% saham
dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BMI.
c.
BMI, di mana Perseroan memiliki penyertaan saham langsung sebesar
1.073.900
saham,
dengan
nilai
nominal
seluruhnya
sebesar
Rp107.390.000.000 yang mewakili 99.99% saham dari seluruh jumlah saham
yang dikeluarkan oleh BMI.
BMI juga memiliki penyertaan saham dalam masing-masing:
i.
BPI, di mana BMI memiliki penyertaan saham langsung sebesar
329.900 saham yang mewakili 99,97% saham dari seluruh jumlah
saham yang dikeluarkan oleh BPI; dan
ii.
Five Jack Indonesia, di mana BMI memiliki penyertaan saham
langsung sebesar 8.100 saham yang mewakili 1,01% saham dari
seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh Five Jack Indonesia.
d.
BPI, di mana Perseroan memiliki penyertaan saham langsung sebesar 100
saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp10.000.000 yang
mewakili 0,03% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BPI.
e.
BLSG, suatu perusahaan yang berkedudukan dan didirikan berdasarkan
hukum negara Republik Singapura, di mana Perseroan memiliki penyertaan
saham langsung sebesar 300.000 saham yang mewakili 100% saham dari
seluruh jumlah saham yang dikeluarkan BLSG.
f.
Five Jack Co. Ltd., suatu perusahaan yang berkedudukan dan didirikan
berdasarkan hukum negara Republik Korea Selatan (”FJ”), di mana Perseroan
memiliki penyertaan saham sebesar 82.815 saham, dengan nilai nominal
247
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 14
seluruhnya sebesar KRW8.281.500 yang mewakili 100% saham dari seluruh
jumlah saham yang dikeluarkan oleh FJ.
FJ juga memiliki penyertaan saham dalam Five Jack Indonesia, di mana FJ
memiliki penyertaan saham langsung sebesar 797.000 saham yang mewakili
99,98% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh Five Jack
Indonesia.
Entitas Asosiasi:
a.
PT Online Pertama (”PTOP”) di mana Perseroan memiliki penyertaan saham
sebesar 49.762 saham seri D, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp8.640.026.774 yang mewakili 18,75% saham dari seluruh jumlah saham
yang dikeluarkan oleh PTOP.
b.
PT Hijup.com (”Hijup”) di mana Perseroan memiliki penyertaan saham
sebesar 300.000 saham seri C, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp300.000.000 yang mewakili 9,24% saham dari seluruh jumlah saham yang
dikeluarkan oleh Hijup.
Penyertaan saham oleh Perseroan pada Anak Perusahaan dan Entitas Asosiasi
sebagaimana disebutkan dalam Pendapat Dari Segi Hukum telah dilakukan secara
sah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
11.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, kepemilikan dan/atau penguasaan atas
aset atau harta kekayaan berupa benda-benda bergerak yang material yang
digunakan oleh Perseroan untuk menjalankan usahanya telah didukung atau
dilengkapi dengan dokumen kepemilikan yang sah menurut hukum Indonesia.
12.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kami atas Surat Pernyataan Perseroan tanggal 5 Juli
2021, seluruh aset berwujud yang dimiliki oleh Perseroan yang penting yang diperlukan
dalam kegiatan operasional Perseroan telah diasuransikan dalam jumlah
pertanggungan yang memadai untuk mengganti obyek yang diasuransikan atau
menutup risiko yang dipertanggungkan, dan sampai dengan saat ini seluruh asuransi
tersebut masih berlaku.
13.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, harta kekayaan milik
Perseroan yang material tidak sedang menjadi obyek sengketa atau dibebankan
sebagai jaminan atas utang atau untuk menjamin kewajiban suatu pihak kepada pihak
ketiga.
14.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan telah memenuhi
kewajiban atas ketentuan dan kepatuhan pajak perusahaan yang material sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang perpajakan yang berlaku di
Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Pernyataan dari Perseroan tanggal
tanggal 5 Juli 2021.
15.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, perjanjian-perjanjian yang
dianggap penting dan material, yaitu perjanjian-perjanjian yang perlu dibuat atau
ditandatangani oleh Perseroan agar dapat melaksanakan kegiatan usahanya,
termasuk perjanjian-perjanjian dengan pihak terafiliasi Perseroan, dan dalam hal
terdapat wanprestasi, dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara
248
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 15
material, telah dibuat oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan dan ketentuan hukum yang berlaku, dan karenanya perjanjian-perjanjian
tersebut sah dan mengikat Perseroan.
Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani oleh Perseroan dengan pihak ketiga
maupun pihak terafiliasi dari Perseroan tidak mencakup hal-hal yang dapat
menghalangi rencana Penawaran Umum Perdana dan rencana penggunaan dana
dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan serta tidak mengatur
pembatasan-pembatasan yang dapat merugikan hak-hak dan kepentingan pemegang
saham publik Perseroan.
Perjanjian-Perjanjian Sehubungan Dengan Penawaran Umum Perdana telah dibuat
dan ditandatangani secara sah, mengikat Perseroan, masih berlaku dan telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada saat penandatanganan perjanjian-perjanjian
tersebut.
Atas perjanjian-perjanjian penting dan material yang telah habis masa berlakunya,
termasuk perjanjian-perjanjian yang sedang dalam proses perpanjangan, Perseroan
dan pihak ketiga masih saling menundukkan diri dan terikat terhadap ketentuan
perjanjian tersebut. Oleh karena itu, perjanjian-perjanjian tersebut tetap berlaku sah
dan mengikat para pihak.
16.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan telah menaati ketentuan yang
berlaku sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan, antara lain: (i) pemenuhan
kewajiban Upah Minimum Regional, (ii) kewajiban kepesertaan dalam program Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Kesehatan, (iii) kewajiban
pelaporan ketenagakerjaan berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan, (iv) Rencana
Penggunaan Tenaga Kerja Asing, (v) dokumen pembentukan Lembaga Kerjasama
Bipartit, (vi) pelaporan ketenagakerjaan berdasarkan Wajib Penyelenggaraan Fasilitas
Kesejahteraan Pekerja/Buruh Pada Perusahaan berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 6 Tahun 2004 (“Pergub DKI No. 6/2004“)
dan (vii) pembentukan Peraturan Perusahaan.
17.
Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI,
BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada
POJK No. 42/2020, namun demikian dikecualikan dari kewajiban prosedur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 POJK No. 42/2020 dan kewajiban
menggunakan penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 POJK No. 42/2020,
mengingat transaksi peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan
Five Jack Indonesia merupakan transaksi antara Perseroan dengan Perusahaan
Terkendali yang sahamnya dimiliki paling sedikit 99% dari modal disetor Perusahaan
Terkendali. Perseroan akan melaporkan transaksi afiliasi tersebut kepada OJK paling
lambat 2 hari kerja setelah terjadinya transaksi penyetoran modal. Rencana
penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG
dan Five Jack Indonesia bukan merupakan transaksi benturan kepentingan
sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020.
Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BIB
merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada POJK No. 42/2020, sehingga
Perseroan akan memenuhi ketentuan POJK No. 42/2020 sehubungan dengan
pelaksanaannya. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal
pada BIB bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud
249
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 16
dalam POJK No. 42/2020.
Dalam hal rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI,
BUI, BPI, BIB, BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi material
sebagaimana diatur pada POJK No. 17/2020, maka Perseroan akan memenuhi
ketentuan POJK No. 17/2020.
18.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 5 Juli
2021, Perseroan tidak sedang terlibat dalam suatu perkara maupun sengketa di luar
pengadilan dan/atau perkara perdata, pidana, persaingan usaha dan/atau perselisihan
lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di
luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang
termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan
yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau kepailitan
atau mengajukan permohonan kepailitan, atau tidak sedang menghadapi somasi yang
dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau
kelangsungan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Perdana.
Saat ini terdapat satu perkara gugatan yang dianggap penting oleh Perseroan yaitu
perkara gugatan dari PT Harmas Jalesveva (“Harmas”) namun demikian gugatan
Harmas tersebut tidak memiliki dampak atau pengaruh secara material terhadap
kelangsungan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Perdana,
sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
Pada tanggal 19 Maret 2021, Harmas sebagai Penggugat mengajukan gugatan
perbuatan melawan hukum terhadap Perseroan (sebagai Tergugat I) dan PT Leads
Property Services Indonesia (“Leads”, sebagai “Tergugat II”) di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dengan nomor perkara 294/Pdt.G/2021/PN JKT.SEL dan pada
dasarnya menuntut (i) ganti rugi materiil sebesar Rp90.329.805.675 kepada
Perseroan, (ii) untuk pengembalian biaya jasa konsultasi pemasaran (marketing)
sebesar Rp3.127.942.800 kepada Tergugat II, dan (iii) ganti rugi immateriil sejumlah
Rp77.500.000.000 kepada Perseroan dan Tergugat II secara tanggung renteng.
Harmas juga mengajukan kepada pengadilan atas permohonan sita jaminan
(Conservatoir Beslag) atas saham-saham dalam Perseroan sebanyak 75% dari
seluruh modal Perseroan yang telah diterbitkan dan untuk memerintahkan Perseroan
untuk membayar denda ketidakpatuhan sebesar Rp100.000.000/hari dalam hal
Perseroan gagal untuk melaksanakan kewajiban tersebut sesuai dengan perintah
putusan pengadilan. Melalui gugatan tersebut, Harmas mengklaim bahwa Perseroan
telah melakukan perbuatan melawan hukum atas pembatalan secara sepihak atas
sewa ruang dan/atau lantai Gedung Office Tower One Belpark. Namun demikian, perlu
diketahui bahwa dokumen transaksi yang ada pada saat ini baru sebatas letter of intent
yang telah ditandatangani dan di dalam letter of intent terdapat kewajiban-kewajiban
masing-masing pihak yang perlu dipenuhi termasuk untuk ditindaklanjuti dengan
perjanjian sewa. Perseroan belum menandatangani perjanjian sewa ruang dan/atau
lantai Gedung Office Tower One Belpark. Perseroan berkeyakinan bahwa (i)
Perseroan telah memenuhi kewajibannya termasuk antara lain telah menyetorkan
deposit sewa sebesar total Rp6.462.894.600 kepada Harmas dan (ii) Harmas telah
lalai dalam menjalankan komitmennya yang telah diatur di dalam letter of intent, yakni
untuk menyerahkan ruang pada tanggal mulai sewa. Pada tanggal 12 April 2021, telah
diadakan sidang pertama dengan agenda pemeriksaan kehadiran para pihak dan
proses mediasi dimulai sejak tanggal 17 Mei 2021.
250
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 17
Persidangan pertama diselenggarakan pada tanggal 12 April 2021 dengan agenda
verifikasi atas akta-akta perusahaan dari Harmas dan Perseroan, namun persidangan
tersebut tidak dihadiri oleh Tergugat II, sehingga persidangan ditunda sampai dengan
tanggal 26 April 2021. Pada persidangan tanggal 26 April 2021 dihadiri oleh Harmas,
Perseroan dan Leads dan karena para pihak telah lengkap maka Majelis Hakim
memerintahkan para pihak untuk melaksanakan mediasi, yang dimulai sejak tanggal
17 Mei 2021. Sebagaimana diminta oleh mediator, para pihak telah menyampaikan
proposal mediasi pada sesi mediasi kedua tanggal 24 Mei 2021. Perseroan
memohonkan penundaan proses mediasi untuk mempelajari proposal mediasi dari
Harmas, dan akan menyampaikan tanggapan atas proposal mediasi dalam sesi
mediasi ketiga yang dilaksanakan pada 3 Juni 2021. Pada mediasi ketiga tersebut,
Perseroan telah menyampaikan tanggapannya atas proposal mediasi Harmas,
kemudian Harmas menyampaikan tanggapannya bahwa Harmas menolak proposal
mediasi dari Perseroan tersebut. Dikarenakan tidak tercapainya kesepakatan diantara
para pihak, mediator menyatakan bahwa proses mediasi telah gagal dan akan
memberitahukan hasil dari mediasi tersebut kepada Majelis Hakim yang memeriksa
perkara 294/Pdt.G/2021/PN JKT.SEL untuk melanjutkan proses pemeriksaan perkara.
Sehubungan dengan hal tersebut, Majelis Hakim menunda persidangan sampai
dengan Senin, 14 Juni 2021 dengan agenda pembacaan gugatan.
Pada persidangan 14 Juni 2021, Penggugat memberitahukan bahwa Penggugat telah
mengganti kuasa hukumnya dan Majelis Hakim kemudian memutuskan untuk
melakukan pemeriksaan terhadap surat kuasa dari kuasa hukum Penggugat. Setelah
melakukan pemeriksaan, Majelis Hakim menemukan bahwa terdapat beberapa
kekurangan yang bersifat substantial dari surat kuasa tersebut. Hal ini menjadikan
Majelis Hakim untuk menunda pembacaan Gugatan, dan memerintahkan kepada
kuasa hukum Penggugat untuk memperbaiki surat kuasa dimaksud. Majelis Hakim
kemudian menunda Persidangan sampai dengan Senin, 21 Juni 2021, dengan agenda
pemeriksaan surat kuasa Penggugat dan pembacaan Gugatan. Pada persidangan 21
Juni 2021 dan sesuai dengan agenda persidangan, Majelis Hakim melakukan
pemeriksaan terhadap surat kuasa yang telah diperbaiki. Kemudian berdasarkan
persetujuan Penggugat dan Tergugat I, Majelis Hakim menyatakan bahwa gugatan
Penggugat dianggap telah dibacakan. Namun demikian, kuasa hukum Penggugat
kemudian mengajukan permintaan kepada Majelis Hakim untuk memperbaiki
gugatannya terkait dengan nilai tuntutan. Atas permohonan tersebut, Majelis Hakim
memberikan kesempatan terakhir kepada Penggugat untuk memperbaiki gugatannya.
Pada persidangan 5 Juli 2021, sesuai dengan agenda persidangan, Majelis Hakim
mempersilahkan Penggugat untuk menyampaikan gugatan yang telah diperbaiki.
Penggugat hanya melakukan perubahan pada posita Gugatan dan tanpa melakukan
perubahan pada petitum Gugatan, yaitu perubahan atas informasi mengenai akta
pendirian beserta perubahannya dari Penggugat, dan perubahan atas rincian
pembayaran uang deposit yang telah dibayarkan oleh Perseroan. Kemudian Majelis
Hakim bersama-sama dengan para pihak menentukan dan menetapkan jadwal dan
agenda persidangan, antara lainnya tanggal 26 Juli 2021 dengan agenda
penyampaian jawaban para tergugat melalui e-court sampai dengan agenda
pembacaan putusan yang dijadwalkan pada tanggal 1 November 2021.
19.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan dari masing-masing
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 16 Juli 2021, 17 Juli 2021,
dan 19 Juli 2021, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang
sedang terlibat dalam suatu perkara perdata, pidana, persaingan usaha dan/atau
perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia
251
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 18
maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang
berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau
perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau
tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan
peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan, atau menjadi anggota Direksi atau
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit
atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan
material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan serta rencana
Penawaran Umum Perdana.
20.
II.
Informasi yang material terkait dengan aspek hukum sebagaimana diungkapkan dalam
Prospektus sebagai dokumen penawaran untuk Penawaran Umum Perdana telah
memuat informasi yang diungkapkan di dalam Laporan Uji Tuntas dan Pendapat Dari
Segi Hukum.
ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN
1.
Pendirian Anak Perusahaan telah dilakukan secara sah berdasarkan peraturan
perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku dan memiliki Anggaran
Dasar yang telah disesuaikan dengan UUPT. Perubahan Anggaran Dasar Anak
Perusahaan yang terakhir telah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasarnya dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.
Riwayat permodalan dan perubahan pemegang saham Anak Perusahaan dalam
jangka waktu 3 tahun terakhir sebelum disampaikannya pernyataan pendaftaran
sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Perseroan sebagaimana
diungkapkan dalam Laporan Uji Tuntas telah dilakukan secara sah dan
berkesinambungan sesuai dengan Anggaran Dasar masing-masing Anak Perusahaan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.
Kegiatan usaha Anak Perusahaan dalam Anggaran Dasar masing-masing Anak
Perusahaan telah disesuaikan dengan ketentuan KBLI yang berlaku pada saat ini.
4.
Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan adalah sah dan telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar masing-masing Anak
Perusahaan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan karenanya sah
bertindak dalam kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar masingmasing Anak Perusahaan.
5.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Anak Perusahaan telah memperoleh izinizin pokok dan penting dari pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan usahanya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku dan izin-izin pokok dan penting tersebut masih berlaku sampai
dengan dikeluarkannya Pendapat Dari Segi Hukum ini.
6.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, kepemilikan dan/atau
penguasaan atas aset atau harta kekayaan berupa benda-benda bergerak yang
material yang digunakan oleh Anak Perusahaan untuk menjalankan usahanya adalah
sah dan telah didukung atau dilengkapi dengan dokumen kepemilikan dan/atau
penguasaan yang sah menurut hukum Indonesia.
252
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 19
7.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, harta kekayaan milik Anak
Perusahaan yang material tidak sedang menjadi obyek sengketa atau dibebankan
sebagai jaminan atas utang Anak Perusahaan atau untuk menjamin kewajiban suatu
pihak kepada pihak ketiga.
8.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, Anak Perusahaan telah
memenuhi kewajiban atas ketentuan dan kepatuhan pajak perusahaan yang material
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang perpajakan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Pernyataan dari masingmasing Anak Perusahaan tanggal 16 Juli 2021.
9.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, perjanjian-perjanjian yang
dianggap penting dan material, yaitu perjanjian-perjanjian yang perlu dibuat atau
ditandatangani oleh Anak Perusahaan agar dapat melaksanakan kegiatan usahanya
dan dalam hal terdapat wanprestasi, dapat mempengaruhi kegiatan usaha Anak
Perusahaan secara material, telah dibuat oleh Anak Perusahaan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasarnya dan ketentuan hukum yang berlaku, dan karenanya
perjanjian-perjanjian tersebut sah dan mengikat Anak Perusahaan yang bersangkutan.
Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani Anak Perusahaan dengan pihak ketiga
maupun pihak terafiliasi dari Anak Perusahaan tidak mencakup hal-hal yang dapat
menghalangi rencana Penawaran Umum Perdana dan rencana penggunaan dana
dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan serta tidak ada pembatasanpembatasan yang dapat merugikan hak-hak dan kepentingan pemegang saham publik
Perseroan.
Atas perjanjian-perjanjian penting dan material yang telah habis masa berlakunya,
termasuk perjanjian-perjanjian yang sedang dalam proses perpanjangan, Anak
Perusahaan dan pihak ketiga masih saling menundukkan diri dan terikat terhadap
ketentuan perjanjian tersebut. Oleh karena itu, perjanjian-perjanjian tersebut tetap
berlaku sah dan mengikat para pihak.
10.
Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, Anak Perusahaan telah
menaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan, antara
lain: (i) pemenuhan kewajiban Upah Minimum Regional, (ii) kewajiban kepesertaan
dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan
Kesehatan, (iii) kewajiban pelaporan ketenagakerjaan berdasarkan Wajib Lapor
Ketenagakerjaan, (iv) Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing, (v) dokumen
pembentukan Lembaga Kerjasama Bipartit, (vi) pelaporan ketenagakerjaan
berdasarkan Wajib Penyelenggaraan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja/Buruh Pada
Perusahaan berdasarkan Pergub DKI No. 6/2004, dan (vii) pembentukan Peraturan
Perusahaan, kecuali untuk Five Jack Indonesia sehubungan dengan belum
dibentuknya Peraturan Perusahaan Five Jack Indonesia atau perjanjian kerja bersama
dengan pihak tenaga kerja Five Jack Indonesia.
Five Jack Indonesia telah menyampaikan permohonan pengesahan peraturan
perusahaan Five Jack Indonesia kepada Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Energi Kota Administrasi Jakarta Barat berdasarkan tanda terima tertanggal 26 April
2021.
11.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan masing-masing Anak
Perusahaan tanggal 16 Juli 2021, Anak Perusahaan tidak sedang terlibat dalam suatu
perkara maupun sengketa di luar pengadilan dan/atau perkara perdata, pidana,
253
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 20
persaingan usaha dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga
arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif
dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan yang
berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau kepailitan atau
mengajukan permohonan kepailitan atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat
mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau
kelangsungan usaha Anak Perusahaan.
12.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan dari masing-masing
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan tanggal 16 Juli 2021 dan 17
Juli 2021, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan yang
sedang terlibat dalam suatu perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan di lembaga
peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau
perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk
perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang
berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah
dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan peranan
dan/atau kelangsungan usaha Anak Perusahaan, atau menjadi anggota Direksi atau
Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi
secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Anak
Perusahaan.
ASUMSI-ASUMSI DAN PEMBATASAN
Pendapat Dari Segi Hukum kami berikan dengan mendasarkan pada asumsi-asumsi dan pembatasan
sebagai berikut:
1.
Bahwa tanda tangan atas semua dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan oleh
Perseroan dan Anak Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana
diuraikan dalam Pendapat Dari Segi Hukum ini dan/atau pihak ketiga kepada kami dalam
rangka Penawaran Umum Perdana adalah asli, dan (i) dokumen-dokumen asli yang diberikan
atau diperlihatkan kepada kami adalah otentik, (ii) dokumen-dokumen yang diberikan kepada
kami dalam bentuk fotokopi atau salinan lainnya adalah sesuai dengan aslinya; dan (iii)
dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk rancangan telah ditandatangani
dalam bentuk dan isi yang sama dengan rancangan tersebut.
2.
Bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan, data, fakta-fakta, informasi-informasi dan
keterangan-keterangan serta penegasan-penegasan baik lisan maupun tulisan yang diberikan
oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dan pihak ketiga kepada kami untuk tujuan pembuatan
Pendapat Dari Segi Hukum adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan dan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal
Pendapat Dari Segi Hukum.
3.
Pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai
kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat.
4.
Para pejabat pemerintah yang mengeluarkan perizinan kepada, melakukan pendaftaran atau
pencatatan untuk kepentingan Perseroan dan Anak Perusahaan: (i) mempunyai kewenangan
dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat; (ii) telah
melakukan tindakannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan setiap
permohonan perizinan atau dokumen pendaftaran atau pencatatan telah memuat setiap dan
254
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 21
seluruh prasyarat yang ditentukan menurut peraturan perundang-undangan maupun kebijakan
yang terkait.
5.
Pernyataan, pendapat, dan keterangan tertulis atau lisan yang diberikan oleh anggota Direksi,
Dewan Komisaris, wakil-wakil lain dan/atau pegawai Perseroan secara langsung maupun tidak
langsung, pejabat pemerintah dan pihak lainnya adalah benar, lengkap dan sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya.
6.
Bahwa sehubungan dengan pendapat hukum kami secara umum dan khususnya yang
menyangkut perizinan, harta kekayaan, atau perjanjian-perjanjian atau perkara/sengketa yang
akan kami uraikan dalam Laporan Uji Tuntas, kami menerapkan prinsip materialitas yang
umum berlaku dalam bidang pasar modal di Indonesia dan berdasarkan pandangan
profesional kami terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi secara berarti operasi dan
kelangsungan usaha dari Perseroan dan Anak Perusahaan.
7.
Pendapat Dari Segi Hukum ini disusun dan disiapkan berdasarkan hasil pemeriksaan atas
dokumen-dokumen yang kami peroleh sampai dengan tanggal 22 Juli 2021.
8.
Pendapat Dari Segi Hukum ini diberikan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik
Indonesia, sehingga karenanya: (i) tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan
menurut hukum atau yurisdiksi hukum lain dan (ii) tidak mencakup kepatuhan Perseroan atas
hukum atau yurisdiksi hukum lain maupun hukum internasional sehubungan dengan kegiatan
usaha maupun harta kekayaan Perseroan dan Anak Perusahaan.
9.
Pendapat Dari Segi Hukum sama sekali tidak dapat digunakan untuk menilai: (i) kewajaran
atau finansial atas suatu transaksi, termasuk namun tidak terbatas pada transaksi dimana
Perseroan dan Anak Perusahaan menjadi pihak atau mempunyai kepentingan atau harta
kekayaannya yang terkait, dan (ii) aspek komersial dan finansial terkait rencana dan
pelaksanaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana.
10.
Informasi, fakta dan pendapat yang dimuat dalam Pendapat Dari Segi Hukum dapat
terpengaruh bilamana asumsi-asumsi dan pembatasan tersebut di atas tidak tepat atau tidak
benar atau tidak sesuai dengan kenyataannya.
11.
Ketentuan tertentu yang terdapat dalam POJK No. 41/2020 dan SEOJK No. 15/2020
dikecualikan dalam Penawaran Umum Perdana ini dan tata cara dalam Penawaran Umum
Perdana ini akan mengikuti ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.2
dan Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.7 dengan beberapa penyesuaian tertentu sebagaimana
diungkapkan dalam Prospektus dan sebagaimana telah disetujui berdasarkan Surat OJK No.
S-108/D.04/2021 tanggal 7 Juli 2021 perihal Kebijakan terkait Penggunaan Sistem Penawaran
Umum Elektronik.
12.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2017
tentang Pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penetapan Izin Gangguan Di Daerah Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia No. 22 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di
Daerah (“Permendagri No. 19/2017”) telah mencabut pedoman penetapan Izin Gangguan
(Hinderordonnantie) pada seluruh daerah di Indonesia sebagaimana termuat dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan
Izin Gangguan di Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 22
Tahun 2016 (“Permendagri No. 22/2016”). Permendagri No. 22/2016 merupakan dasar hukum
bagi masing-masing daerah di Indonesia untuk menyusun peraturan daerah sehubungan
255
Pendapat dari Segi Hukum
PT Bukalapak.com Tbk
Halaman: 22
penerbitan Izin Gangguan (Hinderordonnantie). Namun, pada praktiknya tidak semua
pemerintah daerah mengikuti arahan dari pemerintah pusat tersebut di mana beberapa daerah
di Indonesia masih tetap mempertahankan peraturan daerah terkait penerbitan Izin Gangguan
(Hinderordonnantie). Lebih lanjut, pada tanggal 2 November 2020, Staatsblad Tahun 1926 No.
226 jo. Staatsblad Tahun 1940 No. 450 tentang Undang-Undang Gangguan
(Hinderorddonnantie) (”Undang-Undang Gangguan”) dicabut keberlakuannya berdasarkan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU No. 11/2020”). Namun, UU
No. 11/2020 tidak berlaku surut atas ketentuan dalam Undang-Undang Gangguan, sehingga
kewajiban untuk memperoleh Izin Gangguan berdasarkan Undang-Undang Gangguan sampai
dengan berlakunya UU No. 11/2020 tetap berlaku dengan tetap memperhatikan ketentuan di
atas.
13.
Peraturan sehubungan dengan perizinan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah di mana
Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki kegiatan operasional pada umumnya tidak
menyimpang dari kerangka peraturan hukum tentang hal yang sama yang diterbitkan oleh
pemerintah pusat.
14.
Pada tanggal 24 Maret 2020, OJK telah mengeluarkan Surat Edaran No. S-101/D.04/2020
perihal Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya Laporan Keuangan dan Laporan Penilaian di
Pasar Modal, Perpanjangan Masa Penawaran Awal dan Penundaan/Pembatalan Penawaran
Umum dan pada tanggal 2 Maret 2021 OJK telah mengeluarkan Surat No. S-30/D.04/2021
perihal Penegasan, Perpanjangan atau Pencabutan Kebijakan Relaksasi Terkait dengan
Adanya Pandemi Coronavirus Disease 2019 dimana sehubungan dengan dampak penyebaran
Virus Covid-19, jangka waktu antara laporan keuangan, yang diperiksa akuntan setelah tanggal
30 November 2019, dengan efektifnya pernyataan pendaftaran diperpanjang 2 bulan dari
jangka waktu sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(Sisa halaman ini sengaja dikosongkan)
256
Demikian Pendapat Dari Segi Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan
hukum yang bebas dan mandiri, dengan penuh kejujuran dan tidak berpihak serta terlepas dari
kepentingan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap usaha Perseroan dan kami
bertanggung jawab atas isi Pendapat Dari Segi Hukum ini.
Hormat kami,
ASSEGAF HAMZAH & PARTNERS
Tunggul Purusa Utomo, S.H., LL.M.
Partner
No. STTD
No. HKHPM
: STTD.KH-116/PM.2/2018
: 201407
257
Halaman ini sengaja dikosongkan
258
XIX.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN
259
Halaman ini sengaja dikosongkan
260
261
1
Halaman ini sengaja dikosongkan
262
263
Halaman ini sengaja dikosongkan
264
The original report included herein is in the Indonesian language.
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No.
4/1/VII/2021
Report
No.
4/1/VII/2021
01820/2.1032/AU.1/10/1294-
01820/2.1032/AU.1/10/1294-
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi
PT Bukalapak.com Tbk.
The Shareholders and the
Commissioners and Directors
PT Bukalapak.com Tbk.
Pendahuluan
Introduction
Kami telah mengaudit laporan keuangan
konsolidasian
PT
Bukalapak.com
Tbk.
(“Perusahaan”) dan entitas anaknya (secara
kolektif disebut sebagai “Kelompok Usaha”)
terlampir, yang terdiri dari laporan posisi
keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember
2020, 2019, dan 2018, serta laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
penjelasan lainnya.
We have audited the accompanying consolidated
financial statements of PT Bukalapak.com Tbk.
(the “Company”) and its subsidiaries (collectively
referred to as the “Group”), which comprise the
consolidated statements of financial position as of
December 31, 2020, 2019, and 2018, and the
consolidated statements of profit or loss and other
comprehensive income, changes in equity, and
cash flows for the years then ended, and a
summary of significant accounting policies and
other explanatory information.
Tanggung
keuangan
laporan
Management’s responsibility for the financial
statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan
dan penyajian
wajar
laporan keuangan
konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas
pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan
laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari
kesalahan penyajian material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation
and fair presentation of such consolidated
financial statements in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards, and
for such internal control as management
determines is necessary to enable the preparation
of consolidated financial statements that are free
from material misstatement, whether due to fraud
or error.
jawab
manajemen
atas
265
Boards
of
The original report included herein is in the Indonesian language.
Laporan Auditor Independen (lanjutan)
Independent Auditors’ Report (continued)
Report
No.
01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (lanjutan)
Report No.
01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (continued)
Tanggung jawab auditor
Auditors’ responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan
suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian
tersebut berdasarkan audit kami. Kami
melaksanakan audit kami berdasarkan Standar
Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami
untuk
mematuhi
ketentuan
etika
serta
merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memeroleh keyakinan memadai tentang apakah
laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas
dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on such
consolidated financial statements based on our
audits. We conducted our audits in accordance
with Standards on Auditing established by
the Indonesian Institute of Certified Public
Accountants. Those standards require that we
comply with ethical requirements and plan and
perform the audit to obtain reasonable assurance
about whether such consolidated financial
statements are free from material misstatement.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur
untuk memeroleh bukti audit tentang angkaangka dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas
risiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian
risiko tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan dengan
penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan entitas untuk merancang prosedur
audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi
bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal entitas.
Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas
ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan
dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat
oleh manajemen, serta pengevaluasian atas
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain
audit evidence about the amounts and disclosures
in the financial statements. The procedures
selected depend on the auditors’ judgment,
including the assessment of the risks of material
misstatement of the financial statements,
whether due to fraud or error. In making those risk
assessments, the auditors consider internal
control relevant to the entity’s preparation and
fair presentation of the financial statements in
order to design audit procedures that are
appropriate in the circumstances, but not for
the purpose of expressing an opinion on
the effectiveness of the entity’s internal control.
An
audit
also
includes
evaluating
the appropriateness of accounting policies used
and the reasonableness of accounting estimates
made by management, as well as evaluating
the overall presentation of the financial
statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami
peroleh adalah cukup dan tepat untuk
menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
We believe that the audit evidence we have
obtained is sufficient and appropriate to provide
a basis for our audit opinion.
266
The original report included herein is in the Indonesian language.
Laporan Auditor Independen (lanjutan)
Independent Auditors’ Report (continued)
Report
No.
01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (lanjutan)
Report No.
01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (continued)
Opini
Opinion
Menurut opini
kami,
laporan keuangan
konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan
konsolidasian PT Bukalapak.com Tbk. dan entitas
anaknya tanggal 31 Desember 2020, 2019, and
2018, serta kinerja keuangan dan arus kas
konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying consolidated
financial statements present fairly, in all material
respects, the consolidated financial position of
PT Bukalapak.com Tbk. and its subsidiaries as of
December 31, 2020, 2019, and 2018, and their
consolidated financial performance and cash flows
for the years then ended, in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards.
Hal-hal lain
Other matters
Laporan ini diterbitkan dengan tujuan hanya
untuk dicantumkan dalam dokumen penawaran
sehubungan dengan rencana penawaran umum
perdana efek ekuitas Perusahaan: (i) di Indonesia
berdasarkan peraturan dan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan (“Penawaran Indonesia”), dan (ii)
di Amerika Serikat dan di luar Amerika Serikat
masing-masing berdasarkan Rule 144A dan
Regulation S dari United States Securities Act of
1933 (“Penawaran Internasional”; bersama
dengan Penawaran Indonesia secara kolektif
disebut sebagai “Penawaran Umum Perdana”),
serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan
untuk digunakan, untuk tujuan lain.
This report has been prepared solely for inclusion
in the offering document in connection with
the proposed initial public offering of the equity
securities of the Company: (i) in Indonesia in
reliance on rules and regulations of the Indonesia
Financial Services Authority (the “Indonesian
Offering”), and (ii) in the United States of America
and outside of the United States of America in
reliance on Rule 144A and Regulation S,
respectively, under the United States Securities
Act of 1933 (the “International Offering”;
together with the Indonesian Offering are
collectively referred to as the “Initial Public
Offering”), and is not intended to be, and should
not be, used for any other purposes.
267
The original report included herein is in the Indonesian language.
Laporan Auditor Independen (lanjutan)
Independent Auditors’ Report (continued)
Report
No.
01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (lanjutan)
Report No.
01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (continued)
Hal-hal lain (lanjutan)
Other matters (continued)
Kami sebelumnya telah menerbitkan LaporanLaporan
Auditor
Independen
No.
01004/2.1032/AU.1/10/1294-4/1/V/2021 dan
No. 01414/2.1032/AU.1/10/1294-4/1/VI/2021
masing-masing bertanggal 3 Mei 2021 dan 4 Juni
2021 atas laporan keuangan konsolidasian
Kelompok Usaha tanggal 31 Desember 2020,
2019, dan 2018, dan untuk tahun yang berakhir
pada
tanggal-tanggal
tersebut,
sebelum
penerbitan
kembali
laporan
keuangan
konsolidasian tersebut dengan pengungkapan
tambahan
tertentu
melalui
laporan
ini
sehubungan dengan rencana Penawaran Umum
Perdana.
We have previously issued Independent Auditors’
Reports No. 01004/2.1032/AU.1/10/12944/1/V/2021
and
No.
01414/2.1032/AU.1/10/1294-4/1/VI/2021
dated May 3, 2021 and June 4, 2021,
respectively, on the consolidated financial
statements of the Group as of December 31,
2020, 2019, and 2018, and for the years then
ended, prior to the reissuance of such
consolidated financial statements with certain
additional disclosures through this report in
connection with the proposed Initial Public
Offering.
KAP Purwantono, Sungkoro & Surja
Said Amru
Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294/Public Accountant Registration No. AP.1294
15 Juli 2021/July 15, 2021
268
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT BUKALAPAK.COM TBK.
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020, 2019, dan 2018
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PT BUKALAPAK.COM TBK.
AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2020, 2019, and 2018
(Expressed in thousands of Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
2020
2019
2018
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga - neto
Pihak berelasi - neto
Piutang lain-lain
Pihak ketiga - neto
Pihak berelasi
Uang muka dan
biaya dibayar di muka
Pajak dibayar di muka
Aset keuangan lancar lainnya
2e,2k,2q
5,32,37
2q,37
6
2f,6,30
2q,37
7
2f,7,30
2g,2l,8
19a
2q,9,29
Total aset lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - neto
Aset hak guna - neto
Klaim atas pengembalian pajak
Aset pajak tangguhan
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi saham
Aset takberwujud - neto
Biaya dibayar di muka - tidak lancar
Aset tidak lancar lainnya
Total aset tidak lancar
TOTAL ASET
2i,10
11
19b,19f
2o,19e
2q,12
2q,13
2h,14
2g,2l,8
2q,15,32,37
CURRENT ASSETS
1.484.437.936
883.986.972
2.049.299.693
149.534.383
16.186.882
335.008.280
21.948.664
91.426.938
13.731.461
11.205.602
-
39.291.340
2.303.993
55.823.701
67.621.010
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Third parties - net
Related parties - net
Other receivables
Third parties - net
Related parties
25.415.296
25.101.293
57.933.913
103.295.850
38.419.765
18.353.704
80.723.097
121.696.849
17.082.858
Advances and prepaid expenses
Prepaid taxes
Other current financial assets
1.769.815.305
1.442.608.568
2.497.405.607
Total current assets
271.552.233
63.464.883
477.792.167
3.148.606
2.268.878
1.731.593
3.883.772
451.566.793
123.070.495
183.000
7.770.027
3.073.715
3.069.062
22.311.071
536.139.184
1.064.214
9.270.027
4.057.017
20.164.546
NON-CURRENT ASSETS
Fixed assets - net
Right-of-use assets - net
Claims for tax refund
Deferred tax assets
Investment in an associated entity
Investment in shares
Intangible assets - net
Prepaid expenses - non-current
Other non-current assets
823.842.132
611.044.163
570.694.988
Total non-current assets
2.593.657.437
2.053.652.731
3.068.100.595
TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian integral dari
laporan keuangan konsolidasian ini.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
1
269
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT BUKALAPAK.COM TBK.
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2020, 2019, dan 2018
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PT BUKALAPAK.COM TBK.
AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2020, 2019, and 2018
(Expressed in thousands of Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
2020
2019
2018
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang pajak
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja karyawan
jangka pendek
Liabilitas sewa
- bagian lancar
Uang muka dari pelanggan
LIABILITIES
61.221.316
10.970.831
60.110.591
1.970.103
103.922.598
30.897.668
2q,16b,37
2f,16b,30,37
2o,19c
2q,17,32,37
237.570.895
63.483.462
5.814.866
378.095.994
233.022.963
30.404.427
4.862.492
400.482.327
517.070.654
70.627.296
11.975.712
282.841.485
2q,20
99.103.331
96.620.224
62.811.728
Trade payables
Third parties
Related parties
Other payables
Third parties
Related parties
Taxes payables
Accrued expenses
Short term employee benefit
liabilities
11,37
18
17.208.636
8.522.093
3.066.588
-
Lease liabilities - current portion
Advances from customers
881.991.424
830.539.715
1.080.147.141
Total current liabilities
Total liabilitas jangka pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas sewa
jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Penyisihan biaya pembongkaran
CURRENT LIABILITIES
2k,2q,30,
32,37
16a
2f,16a,30
NON-CURRENT LIABILITIES
11,37
2q,20
11,37
51.000.328
45.895.484
6.934.533
67.926.791
-
28.074.741
-
Long term lease liabilities
Liabilities for employee benefits
Provision for dismantling cost
Total liabilitas jangka panjang
103.830.345
67.926.791
28.074.741
Total non-current liabilities
TOTAL LIABILITAS
985.821.769
898.466.506
1.108.221.882
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
EQUITY
Total Equity attributable to
Parent Entity
Modal saham - nilai nominal
Rp1.000 (angka penuh) dan
Rp3.000.000 (angka penuh) per saham
Modal dasar - (2020: 20.231.509
saham; 2019: 19.031.509
saham; 2018: 18.267.878
saham)
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - (2020: 8.161.561 saham;
2019: 7.797.926 saham;
2018: 7.246.789 saham)
21
Tambahan modal disetor
22
Selisih nilai transaksi dengan pihak
nonpengendali
33
Ekuitas lain-lain
2r,21
Uang muka penyertaan modal
Akumulasi defisit
Penghasilan komprehensif lain
Share capital - par value
Rp1,000 (full amount) and
Rp3,000,000 (full amount) per share
Authorized - (2020: 20,231,509
shares; 2019: 19,031,509
shares; 2018: 18,267,878
shares)
Issued and fully paid (2020: 8,161,561 shares;
2019: 7,797,926 shares;
7.246.789
2018: 7,246,789 shares)
5.410.293.507
Additional paid-in capital
Difference in value of transactions
with non-controlling interests
38.949.528
Other equity
4.002
Advance for stock subscription
(3.507.618.771)
Accumulated deficit
11.003.466
Other comprehensive income
2.508.277.911
6.623.547.557
1.417.372.911
6.004.734.202
39.400.000
59.246.858
(7.654.886.018)
21.639.931
46.586.173
(6.302.968.771)
(10.538.290)
1.597.226.239
10.609.429
1.155.186.225
-
1.959.878.521
192
Total
Non-controlling interest
TOTAL EKUITAS
1.607.835.668
1.155.186.225
1.959.878.713
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2.593.657.437
2.053.652.731
3.068.100.595
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Total
Kepentingan nonpengendali
2c,23
Catatan terlampir merupakan bagian integral dari
laporan keuangan konsolidasian ini.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
2
270
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT BUKALAPAK.COM TBK.
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2020, 2019, dan 2018
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PENDAPATAN NETO
Beban pokok pendapatan
Beban penjualan dan pemasaran
Beban umum dan administrasi
(Beban)/pendapatan
operasi lainnya
2020
2018
1.076.603.891
(267.876.489)
(2.322.629.532)
291.907.495
(1.997.156.584)
2m,27
(1.497.479.742)
(1.267.375.541)
(736.789.316)
2m,28
(48.880.203
Download