Uploaded by Yuyu

TINJAUAN VARIABEL FINANSIAL PADA CAPITAL MARKET DENGAN PENDEKATAN CHAT GPT

advertisement
TINJAUAN VARIABEL FINANSIAL PADA CAPITAL MARKET
DENGAN PENDEKATAN CHAT GPT
Joshua Oktavianus
Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Surabaya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Pasar modal telah memegang peranan utama bagi perusahaan dan pemerintahan, terutama
sebagai wadah untuk memperoleh dana tambahan demi kelancaran dan pengembangan usaha.
Tidak hanya itu, pasar modal menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ekonomi
negara dimana berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, sarana, dan prasarana yang
menunjang aktivitas ekonomi masyarakatnya. Di sisi lain, ditemukan banyaknya variabel atau
determinan yang dapat mempengaruhi kondisi pasar modal, khususnya variabel finansial dari
tingkat individu, perusahaan, hingga negara. Maka, penulis melakukan review artikel berdasarkan
artikel-artikel penelitian kuantitatif karya dosen ekonomi Indonesia untuk menemukan korelasi
antara berbagai variabel finansial dengan pasar modal. Dalam review artikel ini, penulis
menggabungkan analisis penulis dengan analisis hasil Artificial Intelligence (AI) yang bernama
Chat GPT. Hal tersebut ditujukan untuk memaksimalkan hasil review artikel agar menghasilkan
wawasan berkualitas bagi pembaca dan penelitian selanjutnya. Pada akhir artikel, ditemukan
bahwa variabel finansial berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga di pasar modal.
Kata Kunci : Pasar Modal, Variabel Finansial
Pendahuluan
Pasar modal merupakan salah satu instrumen keuangan yang termasuk dalam bagian
penting di dunia finansial karena berperan sebagai wadah untuk mempertemukan kedua belah
pihak, yaitu pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana. Dana yang diperoleh
oleh pihak yang membutuhkan dapat digunakan untuk investasi atau kegiatan usaha yang lebih
produktif. Sebaliknya, pihak yang memiliki dana dapat mengalokasikan dana mereka dengan lebih
efektif dimana bisa menghasilkan keuntungan. Dengan begitu, pasar modal menjadi alternatif
utama bagi masyarakat untuk mendapatkan, mengelola, dan memutar dana.
Tidak hanya itu, pasar modal juga berfungsi sebagai salah satu tonggak utama dalam
pembangunan ekonomi sebuah negara karena pasar modal dapat memberikan sumber pendanaan
investasi bagi perusahaan maupun pemerintahan. Tujuan pendanaan tersebut adalah untuk
mengembangkan skala bisnis ataupun infrastruktur yang lebih besar dimana berdampak pada
peningkatan pendapatan perusahaan dan/atau pemerintahan. Hal tersebut dibuktikan dengan salah
satu proyek terbesar Indonesia saat ini, yaitu adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang
akan menjadi penggerak perekonomian Indonesia di masa mendatang. Berdasarkan informasi
terbaru dalam sebuah jurnal, investasi dibutuhkan oleh negara Indonesia untuk proyek IKN agar
IKN dapat segera terealisasikan dan berpotensi menaikkan status Indonesia menjadi negara maju
(Herdiana, 2022).
Selain pengembangan skala bisnis, banyaknya transaksi pada pasar modal juga dapat
mendorong peningkatan penerimaan pajak negara dimana sebagian besar pendapatan pajak
diterima melalui pajak penghasilan (PPh). Menurut salah satu jurnal, ditemukan bahwa jumlah
investor pasar modal Indonesia pada akhir tahun 2022 adalah sebesar 10,3 juta atau 10 kali lipat
dari jumlah investor di tahun 2017 (Gunanti & Mahyuni, 2022). Dengan meningkatnya investor di
pasar modal, maka jumlah pajak yang diterima negara juga turut meningkat, khususnya dari
transaksi saham dan obligasi. Didasarkan pada aturan pajak pasar modal terbaru, pajak yang
dipungut dalam transaksi penjualan saham adalah sebesar 0.1 % dari jumlah bruto nilai transaksi
saham. Sedangkan pajak obligasi yang telah ditetapkan oleh DJP dan Kemenkeu adalah sebesar
10% dari keuntungan perolehan obligasi (Suryani & Noviari, 2023). Dari keuntungan-keuntungan
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar modal mengambil bagian yang cukup besar dalam
peningkatan perekonomian Indonesia.
Namun, transaksi pasar modal tidak selamanya menjamin keuntungan bagi investor karena
kondisi pasar modal dipengaruhi oleh berbagai variabel finansial, mulai dari tingkatan individu,
perusahaan, hingga negara. Namun, kinerja perusahaan telah menjadi salah satu faktor yang
berpengaruh paling signifikan terhadap harga produk investasi jika dibandingkan dengan perilaku
individu dan kebijakan pemerintah. Pengaruh yang dimaksud ditunjukkan pada tingkat Supply dan
Demand pasar modal, sehingga pasar modal kerap kali mengalami volatilitas. Dengan begitu,
keputusan dan strategi investasi akan terpengaruh akibat tingginya eksposur investor dimana
volatilitas tersebut sering dianggap sebagai risiko investasi.
Walaupun demikian, investor tetap memiliki kontrol manajemen risiko untuk mengurangi
potensi kerugian dari transaksi di pasar modal, yaitu dengan cara mendiversifikasi portofolio
investasi berdasarkan informasi-informasi terkait variabel-variabel finansial. Maka dari itu,
penulis melakukan review artikel untuk menganalisis berbagai dampak variabel finansial terhadap
kondisi Capital Market, khususnya di Indonesia, agar dapat menambah wawasan pembaca dalam
mengambil keputusan terbaik ketika berinvestasi di pasar modal.
Metode
Untuk mendalami pengaruh variabel-variabel finansial terhadap kondisi Capital Market di
Indonesia, penulis melakukan review berbagai artikel penelitian karya Bertha Silvia Sutejo, dosen
bidang Manajemen Keuangan di Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya, pada
rentang waktu 2020 hingga 2022 agar hasil review dapat lebih relevan dan bisa diandalkan. Tidak
hanya itu, penulis juga menggunakan berbagai artikel karya pakar ekonomi Indonesia lainnya
dengan kata kunci “Capital Market” untuk mendukung terciptanya informasi yang terintegrasi dan
terstruktur bagi pembaca.
Dalam mereview berbagai artikel tersebut, penulis menggunakan bantuan teknologi
Artificial Intelligence (AI) yang bernama Chat GPT melalui situs OpenAI. Hal tersebut
dilatarbelakangi oleh kemudahan, kepraktisan, dan kecanggihan yang ditawarkan oleh teknologi
tersebut. Sehingga penulis dapat menghemat dan mengalokasikan waktu dan tenaga dalam
mencari metode hingga hasil penelitian tiap artikel.
Walaupun banyak keuntungan yang diperoleh, penulis tetap tidak mengandalkan
sepenuhnya pada kepintaran teknologi AI tersebut untuk mendapatkan hasil informasi dikarenakan
adanya celah pada sistem Chat GPT dalam mengolah dan menyampaikan data. Seringkali penulis
menemukan beberapa kekeliruan informasi, terutama data dan hasil penelitian dalam artikel yang
disajikan oleh Chat GPT meskipun kata telah tersusun rapi dan terorganisir. Sehingga, penulis
melakukan double check setelah mendapatkan hasil dari Chat GPT agar bisa menjamin kualitas
review artikel. Tidak hanya itu, penulis juga mengandalkan berbagai sumber literatur terpercaya
lainnya untuk menghasilkan wawasan berkualitas yang dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penelitian-penelitian sejenis di masa mendatang.
Temuan
Dari tahun 2020 hingga 2022, seluruh artikel berfokus pada penelitian kuantitatif yang
membahas berbagai topik seputar Capital Market. Dimulai pada tahun 2020 dimana terdapat
penemuan penelitian tentang relevansi antara variabel internal perusahaan dengan rasio utang
perusahaan, seperti ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan.
Temuan tersebut tidak hanya membantu manajer keuangan perusahaan dalam mengelola hutang
mereka, namun juga dapat membantu investor dalam memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi rasio hutang perusahaan. Alhasil, investor dapat membuat keputusan investasi yang
lebih baik (Sutejo et al., 2020).
Pada tahun yang sama, telah dilakukan eksplorasi mengenai faktor-faktor makroekonomi
yang bisa merubah tingkat return saham di BEI dengan menggunakan Arbitrage Pricing Theory
(APT). Berbagai faktor makroekonomi tersebut adalah inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar
AS, suku bunga Bank Indonesia, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hasil dari penelitian
tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat sensitivitas berbagai faktor makroekonomi berbedabeda untuk setiap sektor industri, sehingga penting untuk mempertimbangkan faktor industri
dalam analisis risiko investasi (Sutejo et al., 2020a).
Di tahun 2020 juga terdapat penelitian mengenai pengaruh Information Asymmetry
terhadap kebijakan pembagian dividen dalam perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI.
Sebelumnya, asimetri informasi didefinisikan sebagai sebuah situasi dimana terdapat perbedaan
pengetahuan dan informasi antara manajemen perusahaan dengan para investor. Berdasarkan
artikel tersebut, dikatakan bahwa pembayaran dividen tidak dipengaruhi oleh tinggi atau
rendahnya asimetri informasi karena mahalnya kebijakan pembayaran dividen. Artinya,
perusahaan harus menyediakan dana dalam jumlah besar untuk pembayaran dividen. Tidak hanya
itu, perusahaan cenderung mengadopsi kebijakan konservatif dimana jumlah dividen yang
dibayarkan selalu stabil dan tidak berkurang (Sutejo et al., 2020b).
Dalam tahun berikutnya, didapati bahwasanya diversitas dewan direksi berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan di Indonesia dimana diversitas yang dimaksud berkaitan
dengan usia, gender, latar belakang pendidikan, hingga pengalaman kerja. Hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan dimana semakin beragam dewan direksi, maka kinerja keuangan
perusahaan, terutama Return On Asset (ROA), akan semakin meningkat. Sehingga, disarankan
bagi perusahaan-perusahaan untuk melakukan diversifikasi dewan direksi dengan cara
memperluas persyaratan dari kandidat yang ada. Selain itu, terkait dengan keterwakilan kelompok
dominan, perusahaan disarankan untuk terus memastikan agar kepentingan kelompok dominan
tidak menutupi kepentingan perusahaan (Sutejo et al., 2021).
Berkaitan dengan pemulihan kondisi pandemi COVID-19, telah diteliti bahwa perilaku
investor pasca pandemi terkoneksi dengan literasi keuangan hingga faktor demografi. Dalam akhir
penelitian, dikemukakan juga bahwa investor dengan usia lebih muda, berjenis kelamin perempuan,
berpendidikan, dan berpenghasilan tinggi cenderung lebih rasional dalam membuat keputusan
investasi. Peneliti juga memberikan solusi atas permasalahan tersebut dimana seluruh investor
wajib meningkatkan pemahamannya mengenai pasar modal, terutama di masa pandemi COVID19, agar dapat meminimalisir terjadinya kerugian investasi (Sutejo et al., 2022).
Pada penelitian selanjutnya di tahun 2022, ditemukan bahwasanya perusahaan dan investor
perlu mempertimbangkan kebijakan dividen, profitabilitas, dan leverage untuk merencanakan
strategi keuangan maupun investasi terbaik. Dikarenakan investor terus merugi akibat dari
volatilitas harga saham, peneliti merekomendasikan agar perusahaan sebaiknya menetapkan
kebijakan dividen yang konservatif dan mempertahankan profitabilitas untuk mengurangi
eksposur dari volatilitas harga saham (Sutejo et al., 2022a).
Selain itu, ditemukan pula 3 artikel pendukung lain yang membahas seputar Capital Market.
Artikel pertama membahas mengenai pengaruh indeks keberlanjutan dan variabel tata kelola
perusahaan terhadap nilai perusahaan. Setelah menemukan korelasi tersebut, peneliti
merekomendasikan agar perusahaan harus lebih aktif terlibat dalam laporan keberlanjutan yang
berkaitan dengan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Tujuan akhirnya adalah peningkatan
kinerja perusahaan dan keberhasilan bisnis yang berkelanjutan (Saleh, 2020).
Penelitian selanjutnya meneliti korelasi positif antara likuiditas dengan struktur modal
perusahaan yang berarti semakin tinggi rasio kas terhadap total aset perusahaan, semakin rendah
pula tingkat penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan. Penelitian tersebut menyertakan
solusi terkait perencanaan pendanaan bagi perusahaan, terutama dalam pengelolaan utang usaha,
dimana berfokus agar utang dapat dimanfaatkan secara efektif dan tidak menjadi beban perusahaan
(Paramita et al., 2021).
Pada penelitian terakhir, ditemukan ide terkemuka yang berhubungan dengan strategi
pendanaan perusahaan, yaitu dengan mengkombinasikan pendanaan internal dan eksternal dalam
tujuan untuk memperluas akses keuangan serta meminimalisir risiko kredit yang dapat merugikan
perusahaan. Namun, perusahaan harus mengingat bahwa strategi keuangan perusahaan di pasar
berkembang, seperti Indonesia, sangat dipengaruhi oleh kondisi dan karakteristik perusahaan itu
sendiri, serta berbagai faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud adalah ukuran perusahaan,
pertumbuhan penjualan, dan industri tempat perusahaan beroperasi. Besar harapan peneliti agar
perusahaan bisa membuat keputusan strategi pendanaan terbaik agar kondisi di pasar modal tetap
stabil dan terkendali (Alghifari et al., 2022).
Tabel Hasil Review Artikel
Tabel 1. Perbandingan Artikel
Penulis (Tahun)
Metode Penelitian
Penelitian
kuantitatif
Sutejo, Handjaja, & dengan teknik analisis
Marciano (2020)
regresi panel dan regresi
linear berganda.
Penelitian
kuantitatif
Sutejo, Evan, &
dengan
pendekatan
Dananjaya (2020a) Arbitrage Pricing Theory
(APT).
Penelitian
kuantitatif
Sutejo, Ernestin, &
dengan teknik analisis
Murhadi (2020b)
regresi panel.
Saleh (2020)
Penelitian
kuantitatif
dengan uji robustness dan
uji sub-sampel.
Penelitian
kuantitatif
Sutejo, Murhadi, &
dengan teknik analisis
Azaria (2021)
regresi linear berganda.
Penelitian
kuantitatif
Asri, Suhardjo, &
dengan teknik analisis
Paramita (2021)
regresi linear berganda.
Penelitian
kuantitatif
Sutejo, Marciano,
dengan teknik analisis
& Elvira (2022)
regresi linear berganda.
Penelitian
kuantitatif
Sutejo, Fiorenza, &
dengan teknik analisis
Wijaya (2022a)
regresi panel.
Alghifari,
Penelitian
kuantitatif
Hermawan,
dengan teknik analisis
Gunardi, Rahayu, regresi linier dan analisis
& Wibowo (2022) jalur.
Temuan
Ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas,
risiko pasar, dan pertumbuhan memiliki pengaruh
terhadap debt ratio perusahaan non-keuangan.
IHSG, suku bunga, nilai kurs, dan inflasi
berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek
Indonesia.
Information asymmetry tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan non-keuangan.
Corporate Sustainability Performance (CSP)
memiliki dampak signifikan terhadap nilai pasar
perusahaan atau Market Value Added (MVA)
dalam jangka panjang.
Diversitas dewan direksi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan perusahaan di
Indonesia.
Likuiditas, ukuran perusahaan, dan kekayaan
yang berwujud memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap struktur modal perusahaan.
Literasi keuangan dan faktor demografis
berpengaruh dalam mengurangi bias perilaku
investor selama pandemi COVID-19.
Kebijakan dividen, profitabilitas, dan leverage
mempengaruhi
volatilitas
harga
saham
perusahaan jasa di BEI dalam periode 2015-2019.
Karakteristik perusahaan, seperti ukuran, umur,
dan sektor industri, berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan keuangan perusahaan di
Indonesia.
Kesimpulan
Berdasarkan review berbagai artikel yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa
karakteristik perusahaan, seperti ukuran, umur, dan sektor industri perusahaan dapat menentukan
kinerja keuangan perusahaan yang pada akhirnya, dapat mempengaruhi harga produk investasi di
pasar modal. Selain itu, tingkat profitabilitas, likuiditas, leverage, dan rasio utang perusahaan
berkaitan erat dengan harga saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Tidak hanya itu, dengan
adanya diversitas pada jajaran dewan direksi, maka kinerja perusahaan dapat semakin membaik
akibat dari peningkatan Company Sustainability Performance (CSP).
Selanjutnya adalah variabel finansial individu investor dimana semakin tinggi literasi
investor akan keuangan, maka keputusan investasi di pasar modal semakin baik. Strategi investasi
investor juga turut ditentukan oleh berbagai faktor demografi, seperti umur, penghasilan, hingga
tingkat pendidikan. Alasannya adalah sikap rasionalitas yang lebih tinggi dimana mempengaruhi
potensi keuntungan yang lebih besar ketika berinvestasi di pasar modal.
Yang terakhir adalah variabel finansial negara, khususnya suku bunga dan tingkat inflasi
yang merupakan faktor makroekonomi. Ditemukan bahwa jika suku bunga dan IHSG (Indeks
Harga Saham Gabungan) berkorelasi tinggi terhadap tingkat return saham di BEI. Sedangkan
tingkat inflasi dan nilai kurs rupiah terhadap US Dollar memberikan pengaruh yang cukup rendah
terhadap return saham di BEI.
Daftar Pustaka
Alghifari, E. S., Hermawan, A., Gunardi, A., Rahayu, A., & Wibowo, L. A. (2022). Corporate
Financial Strategy in an Emerging Market: Evidence from Indonesia. Journal of Risk and
Financial Management, 15(362), 12. https://doi.org/10.3390/jrfm15080362
Gunanti, I. I. P., & Mahyuni, L. P. (2022). Minat Investasi Generasi Milenial di Bursa Efek
Indonesia.
Jurnal
Ekonomi,
Keuangan
Dan
Manajemen,
18(3),
425.
https://doi.org/10.29264/jinv.v18i3.10344
Herdiana, D. (2022). Pemindahan Ibukota Negara: Upaya Pemerataan Pembangunan ataukah
Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik. Jurnal Transformative, 8(1), 1–30.
https://doi.org/10.21776/ub.transformative.2022.008.01.1
Paramita, A. S., Suhardjo, Y., & Asri, M. (2021). The Influence of Liquidity Toward Capital
Structure. E-Jurnal Akuntansi, 31(11), 2800. https://doi.org/10.24843/eja.2021.v31.i11.p10
Saleh, M. (2020). Does Corporate Sustainability Create Long-term Shareholder Value? Evidence
from Public Listed Companies in Indonesia. International Journal of Business and Applied
Social Science, 6(12), 40–48. https://doi.org/10.33642/ijbass.v6n12p5
Suryani, A. M., & Noviari, N. (2023). Reaksi Pasar Modal terhadap Pengumuman Kebijakan
Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah. E-Jurnal Akuntansi, 33(2), 302.
https://doi.org/10.24843/eja.2023.v33.i02.p02
Sutejo, B. S., Elvira, V., & Marciano, D. (2022). The Effect of Financial Literacy and Demographic
Factors on Behavioral Biases of Investors During a Pandemic. Atlantis Press International
BV. https://doi.org/10.2991/978-94-6463-008-4
Sutejo, B. S., Ernestin, L., & Murhadi, W. R. (2020b). Analysis of the Effect of Information
Asymmetry on Dividends. Atlantis Press International BV, 115(6), 13–16.
https://doi.org/10.2991/aebmr.k.200127.003
Sutejo, B. S., Evan, J., & Dananjaya, Y. (2020a). Evaluating Sensitivity of Macroeconomic Factors
To Stock Return Using Arbitrage Pricing Theory Framework: Evidence From Indonesia Stock
Market. International Journal of Research Publications, 69(1), 302–314.
https://doi.org/10.47119/ijrp100691120211682
Sutejo, B. S., Fiorenza, S., & Wijaya, L. I. (2022a). The Effect of Dividend Policy , Profitability ,
and Leverage on Share Price Volatility of Service Sector Enterprise Indexed on the Indonesia
Stock Exchange During 2015 – 2019. In Atlantis Press International BV.
https://doi.org/10.2991/978-94-6463-008-4
Sutejo, B. S., Handjaja, Y. N., & Marciano, D. (2020). Factors that Affect the Debt Ratio of
Internationalized Nonfinancial Firms. Atlantis Press International BV, 115(6), 191–194.
https://doi.org/10.2991/aebmr.k.200127.039
Sutejo, B. S., Murhadi, W. R., & Azaria, D. (2021). Board Diversity and Financial Performance in
Indonesia.
Journal
of
Entrepreneurship
&
Business,
2(2),
86–95.
https://doi.org/10.24123/jeb.v2i2.4537
Download