Uploaded by pplunknown689

BAB159511375

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karl Marx adalah sosok Filosof yang lahir dan hidup pada zaman Revolusi Industri tahun
1818 saat itu sedang melanda Eropa. Marx lahir setelah 28 tahun Adam Smith meninggal
dunia. Berkembangnya Kapitalisme dan Revolusi Industri abad 19 awal telah menyebabkan
masalah baru di dalam kehidupan manusia, di antaranya pertumbuhan penduduk naik cepat,
banyak masyarakat yang pindah dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan, sehingga
kehidupan di kota menjadi krisis. Lingkungan perkotaan menjadi kumuh di mana-mana,
banyak kaum perempuan dan anak-anak di pekerjakan dengan jam waktu yang relatif lama
(eksploitasi), serta di perlakukan kurang manusiawi. Rakyat miskin di perkotaan di
perlakukan semena-mena sehingga timbul pemberontakan kaum buruh. Mereka benar – benar
hidup dalam penderitaan. Pada saat kondisi seperti itulah Marx lahir, berkembang dan
merumuskan gagasannya.1
Pemikiran filsafat Marx berakar dari pemikiran Hegel dan Feurbach2, selain kedua
tokoh tersebut Marx juga mendalami pemikiran Adam Smith dan David Ricardo dalam teory
nya. Dua konsep Heggel yang berpengaruh pada pemikiran Marx, yakni dialektika dan
idealisme Hegel. Dialaektika adalah cara berfikir dan citra tentang dunia. Sebagai cara
berfikir dialektika menekankan arti penting dari proses, hubungan, dinamika, dan konflik
serta kontradiksi. Di sisi lain, dialektika adalah pandangan bawha dunia bukan tersusun dari
1
Ahmad Zajuli, 60 Tokoh Sepanjang Masa (Yogyakarta: Narasi, 2009), hlm 74.
Nanang Wijaya “Karl mark” http//: www. jalan pencerahan. Word press. Com, iambil pada tnggal 13
September 14
2
2
struktur yang statis, tetapi terdidri dari proses, hubungan , dinamika konflik dan kontradiksi.
Walaupun gagasan Hegel ini di gunakan oleh Marx, akan tetapi Marx tidak menerima begitu
saja, melainkan melakukan kritik bahkan beberapa perubahan. Hegel cenderung menerapkan
dialektika hanya pada dunia gagasan,sedangkan Marx merasa bahwa dialektika dapat di
terapkan pada aspek kehidupan yang bersifat material seperti ada aspek ekonomi.
Dalam konsep idealisme Hegel, lebih di tekankan pentingnya pikiran dan produk
mental ketimbang kehidupan material. Idealis tak hanya menekankan pada proses mental
tetapi juga pada gagasan yang di hasilkan pada prosses mental tersebut. Sementara Feurbach
juga mengkritik pemikiran Hegel yang lebih menekankan kesadaran dan semangat
masyarakat. Feurbach mengajukan konsep materialisme untuk mengkritik pemikiran idealis
dari Hegel. Menurut Ferbach tidak perlu memusatkan perhatian pada gagasan akan tetapi
pada realitas material kehidupan manusia dan Feurbach juga melakukan kritik terhadap
agama yang kemudian mempengaruhi Marx dalam mengembangkan pemikirannya pada
materialsme historis dan kritik Marx terhadap agama.
Dampak dari para Filosof Hegel, Feurbach, Adam Smith menyebabkan pemikiran Marx
mengalami perkembangan-perkembanagan menuju dua fase yaitu Marx muda dan Marx tua.
Pada fase pertama yakni Marx Muda lebih philosofis dan terpengaruh oleh filsafat Hegel dan
bersifat Humanis di mana Marx mengidentifikasi telah mengalami penindasan terhadap
manusia. Marx pada fase ini berusaha membebaskan manusia dari penindasan sitem politik
reaksioner
Marx meminta manusia supaya meninggalkan ilusi tentang kondisi mereka, juga
meminta agar kondisi yang membutuhkan ilusi itu di tinggalkan. Marx mempercayai bahwa
keyakinan nalar manusia, merupakan sumber serta poros pemikirannya, landasan bagi
pemikirannya bahwa kelompok manusia yang telah “ kehilangan kemanusiaanya” harus di
3
tiadakan, manusia harus merasakan pengalaman diri sebagai manusia seutuhnya. Bukan
sebagai manusia yang tertindas dan terampas kebebasannya.3
Dengan Manifesto Komunis, Karl Marx mengajarkan kepada kaum buruh untuk
merbut pemerintahan dunia dan memantapkan diri sebagai pemikir sosialisme yang hebat.
Meskipun Mark secara pribadi tidak pernah memimpin suatu aksi kaum buruh, tetapi pada
akhir abad ke-19 sebagian besar gerakan kaum buruh memakai ajaran Marx sebagai pedoman
perjuangan mereka. Dampak manifesto komunis sampai hari ini masih terasa. Marx ikut
menentukan perkembangan sejarah dunia sekurang-kurangnya seratus lima puluh tahun. Pada
zaman Mark sejarah berkembang lain dari pada apa yang diramalkan, Teory Marx banyak
dikritik dan direvisi, tetapi pemikiran Marx tetap menjadi inspirasi dan semangat bagi banyak
orang yang mau melawan dunia yang di kuasai oleh kaum pemodal. 4 Lebih dari seperempat
wilayah Dunia terpengaruh oleh ajaran Karl Marx. Hampir tidak ada negara di dunia ini di
mana partai komunis tidak pernah secara langsung atau secara langsung mencoba merebut
kekuasaan. 5
Marx juga menekankan perlunya perjuangan kelas, “Kapitalisme melahirkan
sekelumit Kapitalis kaya yang hidup dalam kemewahan, sementara kaum buruh dan pekeja
hidup dalam kesengsaraan dan kemelaratan. Kaum buruh tidak lebih di hargai tenaganya
sebagai mesin produksi, bahkan kaum buruh banyak yang tidak bisa membeli atau mencicipi
hasil pekerjaanya sendiri karena minimnya upah yang mereka terima. Kondisi ini sangat
berbanding terbalik dengan apa yang di terima oleh kaum kapitalis yang bergelimang dalam
kemewahan. Kapitalisme menyebab kan manusia terasing (teralienasi) dari kodratnya sendiri.
Untuk mengatasi masalah seperti ini semua sumber daya, sistem, dan sarana produksi harus
3
Usman, Konsep Nilai Kerja Menurut Karl Marx, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,2014), hlm 3.
Franz Magnis Suseno, Dari mao ke Marcuse Perciakan Filsafat Markis Pasca Lenin, (Jakarta : PT
Gramedia,2013), hlm 3 – 4.
5
Fran Magnis Suseno, Pemikiran Karl Mark dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, (Jakarta : PT.
Gramedia, 2009), hlm 1.
4
4
di kuasai oleh negara dan menjadi milik bersama, tidak boleh dimiliki oleh pribadi dan
swasta. Hanya dengan itu maka terciptalah masyarakat tanpa kelas yang diidamkan semua
orang.” Menurut Marx
6
Kapitalisme adalah sebuah sistem hubungan produksi yang tujuan utamanya adalah
akumulasi keuntungan tanpa batas (unending acumulation of profit)7. Seorang Kapitalis memperoleh
lebih dan lebih banyak lagi kekayaan dalam fungsinya sebagai seorang Kapitalis. Cara kerja
hubungan produksi Kapitalis secara sistematis di formulasikan Mark sebagi berikut: Misalnya,
seorang Kapitalis membelanjakan uangnya (M) sebesar Rp. 1.000, untuk membeli sepasang sepatu
(C) dan kemudian menjualnya kembali di pasar sebesar Rp. 1.100, (M’). Dari sirkulasi ini, si kapitalis
memperoleh keuntungan atau surplus value (nilai lebih) sebesar Rp. 100,- (selisih antara M dan M’).
Kapitalis tidak akan berhenti atau keluar dari sirkuit kapital hanya ketika ia telah memperoleh
keuntungan sebesar Rp.100 (M’) itu, sebaliknya ia ingin terus memperbesar jumlah keuntungan
tersebut menjadi Rp. 200., Rp, 400., ,dst, dst. Dan proses seperti ini terjadi dalam sebuah sirkuit yang
diikuti oleh begitu banyak kapitalis yang terhubung satu sama lain melalui benda-benda yang
dipertukarkan di pasar. Si kapitalis baru akan keluar dari medan sirkulasi kapital ini ketika tingkat
keuntungan yang diperolehnya terus menurun hingga akhirnya hilang. Sehingga sistem yang diingkan
kapitalis adalah bagaimana caranya mereka agar bisa memperoleh keuntungan tanpa batas, mulai dari
waktu bekerja yang panjang., Misalnya, dalam satu hari kerja seorang Kapitalis mempekerjakan buruh
selama 8 jam kerja, padahal untuk menghasilkan sebuah produk hanya dibutuhkan waktu selama 4
jam kerja, sehingga terdapat kelebihan waktu 4 jam kerja. 4 jam kerja pertama, oleh Marx disebut
sebagai paid labor yang tercermin dalam bentuk upah (wage). Pada empat jam pertama ini, buruh
bekerja untuk dirinya sendiri. Jadi ketika kapitalis membayar upah buruh sehari sebesar Rp. 10.000
per jam (Rp. 80.000/hari), maka sesungguhnya upah sebesar Rp. 80.000,- itu hanya senilai 4 jam kerja
sehari. Sementara, 4 jam sisanya si buruh tidak dibayar oleh si kapitalis dimana Marx menyebutnya
sebagai unpaid labor. Inilah waktu kerja yang menghasilkan surplus value (nilai lebih) yang
6
Ahmad Zajuli, 60 Tokoh Sepanjang Masa, (Yogyakarta : Narasi 2009), hlm 76 – 76.
5
dinikmati oleh kapitalis, dan karena itu pada empat jam kedua ini disebutkan bahwa buruh bekerja
untuk si kapitalis. Namun akibat dari konsepnya kaum marxis , sejalan dengan makin meluasnya
pengaruh marxis, orang sadar pula bahwa istilah marxisme mengandung konotasi yang mengancam
dan menakutkan. Ide – ide marxisme menjelma menjadi perjuangan bersenjata dan pertumpah
darahan dimana-mana. Pembataian besar-besaran yang dilakukan oleh rejim Stalin, konplik berdarah
di kamboja, vietnam dan sekitarna, rejim refresif di eropa timur, invasi uni soviet atas afganistan,
peritiwa madiun 1948, pembantaian massal 1965-66 di indonesia. Dan sebagainya Secara langsung
atau tidak langsung memiliki kaitan dengan Marxisme.
Represi, pembantaian, interograsi, brain-washing, indoktrisasi, pengasingan, kerja paksa, dan
sebagainya. Seakan-akan telah menyatu dengan Marxisme. Gambaran buruk macam itu tentu
mewarnai juga gambaran tentang Karl Marx sebagai tokoh utama di balik Marxisme. Akibatnya, ada
pihak-pihak tertentu yang menjadi enggan atau bahkan takut tuntuk menyebut namanya, apalagi
mencoba memahami pemikiran-pemikiran Marx. Pada saat yang sama pihak-pihak itu justru
menggunakan Marx dan gambaran tentangnya untuk melegitimasi kedudukan dan kesewenangwenangan. Dalam suasana seperti itu penulis mencoba menampilkan Karl Marx dalam Wajah lain,
wajah yang bersifat manusiawi.
Dari kondisi masyarakat pada jaman Mark yang penuh dengan penindasan dan eksploitaasi
terhadap manusia atau istilahnya terjadi tindakan dehumanis. Karl Marx mencoba melepaskan
manusia dari kondisi seperti itu agar manusia bisa merasakan kondisi apa yang di cita – citakan Marx
menjadi masyarakat yang komunis. Tidak ada lagi penindasan dan perlakuan kesewenang-wenangan
oleh manusia terhadap manusia lain.
Sementara itu Karl Marx mengalami dua jaman dalam hidupnya, yakni masa "Marx
Muda" yang cenderung berpemikiran humanis dan "Marx Tua" yang bersiafat ideologis,
tetapi dalam hal ini penulis akan mengkaji pemikiran Karl Marx Muda atau yang lebih di
kenal sebagai pemikiran Humanismenya.
6
Dari uraian permasalahan di atas penulis akan mengadakan penilitan dengan judul
“ PEMIKIRAN HUMANISME KARL MARX MUDA ( 1845 – 1848 )”
B. RUMUSAN MASALAH
Dari permasalahan di atas di susunlah rumusan masalah sebagai berikut:
Apa gagasan Humanisme Karl Marx Muda menganai konsep manusia, masyarakat yang
ideal, masalah yang dihadapi manusia, dan solusi mengenai permasalahan manusia?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan
pemikiran Humanisme Karl Marx Muda dalam konsep manusia, masyarakat yang ideal,
masalah yang dihadapi manusia, dan solusi mengenai permasalahan manusia.
D. SIGNIFIKANSI PENELITIAN
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini bisa menambah wacana-pengetahuan tentang
gagasan Karl Marx muda, di kalangan akademisi IAIN Cirebon.
2. Secara praktis gagasan Karl Marx Muda bisa menjadi inspirasi untuk
memperjuangkan kaum buruh dewasa ini.
E. TINJAUAN PUSTAKA
Hasil penelitian terdahulu yang relevan misalnya dilakukan oleh : Usman. 2014. “ Konsep
Nilai Kerja Menurut Karl Marx” isi riwayat hidup Karl Marx dan watak pemikirannya,
konsep nilai kerja dalam kapitalisme, konsep kerja menurut Karl Marx, hal diatas yang
menjadi pokus penelitian nya. Yang membedakan pokus penelitian ini dengan penelitian
penulis adalah penulis lebih pokus mengkaji pemikiran Karl Marx mengenai pemikirannya
7
tentang humanisme. Namun penulisan usman juga sangat penting terutama tentang konsep
nilai kerja dalam kapitalisme untuk menambah referensi untuk penulisan skripsi ini. Namun
sangat kurang dalam mengidentifikasi mengenai perjuangan kelas bahkan disitu tidak
disinggung.
Franz Magnis Suseno. 2000. Pemikiran Karl Marx (dari sosialisme utopis ke perselisihan
revisionissme). Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama. Tediri dari sebelas Bab. Bab I berisi
pendahuluan, Bab II berbicara tentang Sosialis Purba yang mengatakan bahwa kepemilikan
bersama lebih baik dari kepemilikan pribadi. Bab III filsafat dan realitas. Bab IV Kritik
agama dan Masyarakat Bab V keterasingan dalam pekerjaan VI teory kelas BAB VII
pandangan mengenai materialisme Historis. Bab VIII kapitalisme dan sosialisme. Bab IX
kritik terhadap sistem ekonomi kapitalis. Bab X Marxisme, menjadi pandangan dunia kaum
Buruh. Bab XI beberapa perkembangan di luar aliran Marxisme ortodok. Dalam judul tulisan
Franz Magnis suseno di atas cukup banyak menjelaskan tentang sistem ekonomi kapitalis (
Marx Tua) namun tidak menonjolkan sisi pemikiran Marx yang bersifaat humanis (Marx
Muda). Perbedaan dengan penulisan ini, penulis lebih banyak mengkaji tentang marx muda
kurang berbicara mengenai perjuangan kelas. Namun data beliau sangat bermanfaat sebagai
acuan penulisan skripsi yang digarap penulis karena di situ diterangkan mengenai alienasi.
Franz Magnis Suseno.2013. Dari mao ke marcuse (percikan filsafat pasca lenin). Jakarta :
Pt. Grmedia putaka utama. Dalam penulisanya ia bercerita tentang marxisme dan leninisme,
pemikiran Mao Zedong, Ernest Bloch, Karel Kosik dan Herbert Marcuse. Penulisanya hanya
berkisar antara kondisi pasca Marx lahir dan pemikiran Marxisme nya, seperti lenin dan Mao
Zedong, sementara penulisan skripsi ini lebih menekan pada kondisi jaman karl Marx sendiri.
Karl Marx. Economical and filosofhical manuscripts – 1844 (terjemahan indonesia oleh
ira iramanto Naskah-naskah ekonomi dan filsafat 1844. jakarta : hasta mitra). Berisikn
8
tentang sewa tanah, alienasi, kuasa uang dalam masyarakat borguis. Buku ini sangat
membantu dalam penulisan skripsi ini namun tidak secara langsung berbicara mengenai
alienasi tapi setidaknya dapat dijadikan referensi utama karena penulis langsung berbicara
mengenai pemikiran Marx, tulisan ini menjadi sumber referensi utama dalam penulisan
skripsi yang berjudul pemikiran Karl Marx muda.
Anthony brewer, A guide”s to marx capital. ( terjemahan oleh joebar ajoeb. 2000 “ kajian
kritis das kapital Karl Mark. Jakarta: TePlok Press.) buku ini sangat banyak membicarakan
pemikiran Marx mengenai pengaruh pemikirannya atas Hegel dan Peurbach mengenai
materialisme historis. Ekonomi politik klasik juga sangat di singgung dalam tulisan ini
sehingga dirasa penulis buku ini sangat membantu dalam penyususan skripsi ini, namun
tulisan ini juga tidak berbicara secara langsung mengenai alienasi.
Yang terakhir tulisan T, barkara wardaya, yang berjudul Karl Marx Muda. Yang banyak
sekali mengulas sisi kemanusian dari pemikiran Karl marx namun tidak terlalu signifikan
mengenai pemikiran tentang manusia.
F. KERANGKA TEORI
Humanisme berasal dari bahasa latin, human artinya manusia, dan isme berarti paham
atau aliran. Mangun Harjana mengatakan : “pengertian humanisme adalah pandangan yang
menekankan martabat manusia dan kemampuannya”. Menurut pandangan ini manusia
bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri dan dengan kekuatan sendiri mampu
mengembangkan diri dan memenuhi kepatuhan sendiri mampu mengembangkan diri dan
memenuhi kepenuhan eksistensinya menjadi paripurna.
Semula humanisme adalah gerakan dengan tujuan untuk mempromosikan harkat dan
martabat manusia. Sebagai pemikiran etis yang menjunjung tinggi manusia. Humanisme
9
menekankan harkat, peran, tanggugjawab menurut manusia. Menurut humanisme manusia
mempuyai kedudukan yang istimewa dan berkemampuan lebih dari mahluk lainya karena
mempunyai rohani.
Pandangan humanisme membuat manusia sadar kembali tentang harkat dan martabat
manusia sebagai mahluk rohani. Etika rohani mendasari manusia untuk bertangungjawab
dalam kehidupan di dunia.8
Humanisme memiliki pengertian sebagai pemikiran yang menganggap individu
rasioanal sebagai nilai yang paling tinggi, sebagai sumber nilai terakhir serta memmberikan
pengabdian kepada pemupukan untuk perkembangan krreatif dan perkembangan moral
individu secara rasional, tanpa acuan konsep-konsep yang adi kodrati. Dalam Enslikopedia
Britania humanisme di artikan sebagai paham kemanusiaan, atau sebuah doktrin tingkah laku
atau jalan hidup yang memusatkan diri pada pada nilai-nilai dan manusia. Nilai-nilai yang
terdapat dalam humanisme seperti yang di tulis Muhammad Ali adalah paradigma nilai sikap,
norma dan praktek keagamaan (religiosity) yang mendukung kehidupan tanpa kekerasan dan
damai. Salah seorang tokoh humanisme Pico berpendapat bahwa manusia adalah makhluk
yang di beri kebebasan memilih oleh tuhan dan menjadikannya pusat perhatian dunia, oleh
karena itu manusia bebas memandang dan memilih yang terbaik. 9
Franz Magnis Suseno memberikan pengertian tentang humanisme yaitu : sikap
prinsipil dan terurai (eksplisit) yang menempatkan manusia di pusat perhatian dan sebagai
titik tolak penilaiann tentang kehidupan masyarakat yang baik. Tuntutan intinya adalah
manusia harus di hormati dalam martabatnya. Sedangkan kemanusiaan ( inggris :
8
Lihin. http:// bloger.com/D:/%C2%A0/karl mark/Humanisme%3b Pengertian dan Sejarah _ Referensi
Makalah.htm di ambil pada tanggal 9 juli 2015
9
Asep Rohmatullah, Humanisme Kahlil Gibran, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm 23-24.
10
Humanness) adalah sikap yang di harapkaan oleh gerakan humanisme tersebut yakni cita-cita
itu terungkap dalam sikap yang terbaik dan berbasar hati terhadap manusia.10
Corliss Lamont
mendefinisakan tentang humanisme dalam The Philosophy Of
Humanism ada 10 definisi mengenai humanisme, namun penulis hanya mengutip salah satu
dari definisi tersebut.
first humnisme believes in a naturalistic methaphysics or attitude toward the universe
that considers all forms of the supernatural of myth; and that regard nature as the
totality of being and as a constantly changing sistem of matter and energy which
exsists independently of any mind or consciousness. 11
Humanisme mencirikan sebagai sesuatau yang menyakini dan menjunjung tinggi
adanya sebuah etik atau moralitas yang melandasi semua nilai kemanusiaan etik dan
moralitas ini menunjuk pada adanya persaudaraan kemanusiaan yang adalah dasar
kebahagiaan paling hakiki dalam konsep kebersamaan tersebut.
Dalam pengunaan F.C.S Schiller dan William James, humanisme diangkat sebagai
pandangan yang bertolak belakang dengan absolutisme filosofis. Ini tidak kembali
kepandangan protagoras. Alasannya pandangan Schiller dan James dipandang melawan halhal absolut metafisis dan bukan yang epestimologis, yaitu melawan dunia tertutup idealisme
absolut. Oleh karena itu, penekanannya pada alam atau dunia yang terbuka, pluralisme dan
kebebasan manusia.
Pembagian sejarah humanisme dibagi menjadi tiga periode :
Zaman Antik
10
Franz Magnis Suseno, Manusia dan Kemanusiaan dalam Perspektif Agama dalam Masa depan Kemanusiaan
(Jogjakarta : Penerbit Jendela, 2003), hlm 7.
11
Corliss Lamont, The Philosophy of Humanism, (New York : Humanist Press 1997), Hlm 13 – 15.
11
Orang romawi 2000 tahun yang lalu menggunakan kata humanis untuk menunjukan
cita-cita yang mengusahakan pengembangan tertinggi etis kultural kekuatan-kekuatan
manusia dalam bentuk secara estetik sempurna, bersama dengan sikap baik hati dan
kemanusiaan. Tokoh Cicero (106-43 SM) cita-cita humanisme berkembang dalam stoa
dengan tokoh Seneca dan Marcus Aurelius.
Pra-Renaisance
Tahap inilah barangkali kunci kelahiran abad modern, abad ke- 14 Italia dunia
kristiani mulai menemukan cita-kemanusiaan Yunani dan Romawi. Seni klasik mulai
berkembang terutama patung-patung tubuh manusia memberi sumbangan besar seni di zaman
itu. Manusia mulai ditempatkan sebagai pusat perhatian. Pendidikan dipandang sebagai
pengembangan manusia, manusia dianggap tolak ukur kewajaran kehidupan; pada waktu itu
tek kuno dalam filsafat mulai diteliti sastra dan diterjemah.
Peran Paus di Roma ikut dalam gerakan diusahakan mendamaikan agama kristiani
dengan kebudayaan kuno (Socrates dan Plato). Ciri periode ini adalah wawasan yang luas,
optimis penolakan terhadap kepicikan dan keadilan usaha. Dua tahap humanisme itu
merupakan tahap pertama kearah sekularisasi dunia eropa tengah dan barat tokoh puncak
humanisme adalah Trasmus dan Rotterdam (1466-1536).
Tahap Humanisme Modern
Humanisme untuk sebagian bangsa eropa berpengaruh terutama dalam kehidupan
rohani. Mendorong gereja mentranformasikan diri dari dalam dan mencoba kedalam hidup
batin disisi lain.
Di abad 15 dan renaisance diabad 16 kita menyaksikan gerakan pembaharuan religius
eropa. Di eropa utara devotia moderne mengusahakan pendalaman mistis, kita menyaksikan
12
kelompok yang melakukan tapa. Kehidupan katolik di abad 16 ditandai oleh kelompok mistik
dan hidup rohani, Santa Theresia dan Avila, Santo Johanes dan Cruz dan Santo Ignasius dari
Yolala.
Abad pertengahan berahir sesudah abad pencerahan abad 15 dan 16. Pada saat orang
mencari alternatif untuk kebudayaan tradisional (yang sama sekali diresapi suasana kristiani
perhatian diarahkan kepada satu-satunya kebudayaan yag lain yang meraka kenal, yaitu
kebudayaan Yunani dan Romawi. Kebudayaan itu sangat mereka dewa-dewakan dan diambil
sebagai contoh untuk segala bidang kultural.
Humanisme barat berkembang dalam dua bentuk sebagai humanisme moderat dan
sebagai humanisme anti agama. Humanisme moderat menjunjung tinggi keutamaan manusia
yang luhur seperti kebaikan hati, kebebasan hati, wawasan yang luas, keterkaitan dengan
seni, universalisme (Nilai budi dijunjug tinggi). Merasa dekat dengan alam, penolakan
fatalisme, toleransi positif, Tokoh peyair Jerman Goeth, Schiller serta Wilhelm Von
Humbold.
Humanisme anti agama dipahami sebagai takhayul atau keterikatan manusia pada
irasionalitas sehingga manusia dapat menemukan dirinya jika ia melepaskan diri dari
agama.Tokoh humanisme atheis Ludwig Feurbach (1804-1872) yang memakai agama
sebagai keterangan manusia. Karx Marx memandang agama sebagai candu masyarakat.
Disebut juga Friederic Nietzsche, Sigmund Freud (agama sebagai ilusi) dan Jean Paul Sartre.
Rasio dipandang sebagai kekuatan yang dimiliki oleh manusia untuk mengenali
realitas, untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi, moralitas, estetika, menentukan
arah hidup, perkembangan sejarah, memecahkan masalah ekonomi.
13
Antroposentrisme humanisme muncul dengan datangnya rasionalisme yang tidak lagi
percaya bahwa hukum alam besifat mutlak. Rasionalisme inilah yang melahirkan renaisance
suatu gerakan membangun kembali manusia dari kungkungan mitologi dan dogma. Cita-cita
renaisance adalah mengembalikan kedaulatan manusia yang selama berabad-abad dirampas
oleh dewa dan mitologi untuk mengusai nasibnya sehingga kehidupan berpusat pada manusia
bukan pada Tuhan.
Dari sekian banyak definisi dan gambaran yang ada, dapat dipahami bahwa
humanisme berada dalam pemaknaan yang beragam, kiranya ada tiga hal yang mungkin
dapat penulis ungkapkan, pertama humanisme sekular yakni humanisme sebagai yang
memiliki daya tolak kuat terhadap daya campur tangan unsur ilahiah ketuhanan, kedua
humanisme yang mengacu pada nialai - nilai regiliositas dan ketiga humanisme lebih
menekankan fokus pada ide-ide kemanusiaan yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan
kemanusiaan, kreatifitas untuk menciptakan prestasi kemanusiaan, penghormatan terhadap
nilai-nilai dan hak asasi manusia.
Penulis mencoba mengambil definisi mengenai Humanisme yang lebih mendekati
dengan tema penulisan ini dan mencoba memadukan pendefinisian tentang humanisme secara
umum, serta humanisme Karl Marx mengenai konsep manusianya, masyarakat yang ideal
menurutnya, masalah dan solusi yang di hadapi manusia pada jamannya.
G. METODE PENELITIAN.
Penelitian ini adalah penelitian pustaka, dan pendekatan yang di gunakan adalah
pendekatan Deskriptif-Kualitatif. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut
1. Penentuan Sumber Data
a. Data Primer
14
 Mark, Karl. 1981. “A critic of ekonomi volume III the procest of capitalist
production as a whole” (terjemahan : Kapital sebuah Kritik ekonomi politik
buku III proses produksi kapitalis secara menyeluruh oleh Oey Hay Djoen).
 Mark, Karl. 1980. “ Capital a critique of political ekonomi volume II the
process of circulation of capital (terjemahan : Kapital Sebuah kritik
ekonomi kapital buku II proses sirkulasi kapital. Oleh Oey Hay Djoen)”
 Engels, Frederick. 2007. On Marx’s Capital (terjemahan : tentang das
kapital. Oleh Oey Hay Djoen)
b. Data Sekunder
 Wardaya, Barkara T. 2003. “ Marx Muda (Markisme berwajah manusiawi)”
Yogyakarta : Buku Baik
 Muawiyah Ramli, Andi. 2000. “ Peta Pemikiran Karl Mark (Materialisme
Dialektis dan Materialisme Historis)”. Yogyakarta : Lkis
 Suhelmi, Ahmad. 2001. “ Pemikiran politik barat (kajian pemikiran sejarah
masyarakat dan kekuasaan). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
 Magnis Suseno, Franz. 2005. “ Pijar - pijar filsafat (dari Ghatoloco ke
filsafat perempuan, dari Adam Muller ke Postmodernisme)”. Yogyakarta :
kanisius
 Magnis Suseno, Franz. 2013. “Dari Mao ke Marcuse (Percikan Filsafat
marxis pasca-Lenin)”. Jakarta : PT. Gramedia.
15
c. Data Tersier
 SKRIPSI : Usman. 2014. “ Konsep Nilai Kerja Menurut Karl Mark”
 Malaka Tan. 1948. GERPOLEK TAN MALAKA (moerhan Colection)
2. Pengumpulan Data
Data yang tersebar di dalam berbagai sumber data akan di kumpulkan melalui
metode deskriptif analitis.
Deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif juga
merupakan penelitian dimana mengumpulkan data untuk mengetes pertanyaan
penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang.
Dengan melakukan dan melaporkan keadaan objek atau subjek yang di teliti sesuai
dengan apa adanya.12
Analisis definisi kata analisis berasal dari bahasa grek terdiri dari kata ana dan
lysis, ana artinya atas (above), lisis artinya memecahkan atau menghancurkan.
Secara definitif ialah : “analysis is a proces of resolving data into its constituen
component to reveal its characteristic elemen and structure”.(agar data bisa di
analisis maka data tersebut harus di pecah dahulu menjadi bagian – bagian kecil
(menurut elemen dan structure), kemudian mengaduknya menjadi bersama untuk
memperoleh pemahaman yang baru). 13
12
Ridwan Az. Com di posting pada tanggal 20 Februari 2012 di unduh pada tanggal 2 februari 2015.
Muhammad Kasiram, Metodologi Penelitian (Kualitatif – Kuantitatif), (Malang : UIN Maliki, 2008), Hlm
353.
13
16
Analitis adalah kegiatan berfikir yang melakukan perincian terhadap istilahistilah atau pernyataan - pernyataan ke dalam bagiannya agar dapat menangkap
makna yang dikandungnya atau memahami komponen terlebih dahulu kemudian
menguraikan komponen. Penalaran merupakan sesuatu kegiatan berfikir yang
menyandarkan diri kepada suatu analitis tersebut adalah logika penalaran yang
bersangkutan.14
3. Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpulkan diolah dengan menggunakan analitik sintetis. Analitis
sintesis adalah metode memperlihatkan ketepatan suatu teorema dengan mula-mula
menggunakan metode argumentasi analitik (Deduktif) dan
kemudian disampaikannya
dengan peralatan sintetik ( Induktif ). Kemudian disusun secara Deskriptif.
H. SISTEMATIKA PENELITIAN.
Dalam penelitian ini di paparkan mengenai bab I, yang berisis, Latar belakang
masalah penulisan, Rumusan masalah pemikiran Karl Mark, Tujuan Penelitian Karl Mark
Tentang Humanisme, Signifikansi penelitian secara teoritis maupun praktis, Tinjauan Pustaka
hasil penelitian penulis lain, Kerangka Teori yang melahirkan pemikiran Karl Mark, Metode
Penelitian yang dilakukan, Sistematika Penelitian
BAB II dibahas mengenai, Humanisme Dan filsafat Karl Mark, Filsafat Karl Mark,
Biografi Karl Marx, Kondisi perekonomian masa Karl Marx, Lahirnya pertentangan kelas
yang dilator belakangi oleh keterasingan manusia, Kelas-kelas yang saling berkonflik, sampai
14
http: andibae. Word pres.com di posting pada tanggal 2 oktober 2010 di unggah pada 2 februari 2015.
17
pada cita-cita Terbentuknya struktur masyarakat menuju masyarakat tanpa kelas, da n
kesadaran kelas.
BAB III merupakan temuan dari pemikiran Karl Marx Muda, yang meliputi Mengenai
persoalan manusia dalam Harga Pokok dan Laba, Waktu Omset dan jumlah Omset,
Masyarakat Ideal menurut Karl Marx, Respon Karl Marx Terhadap Permasalahan yang
Dialamai Manusia.
BAB IV berisi tentang Anslisis terhadap temuan pemikiran Karl Mark Muda. Yang
meliputi Pemikiran Humansime Karl Marx, definisi manusia menurut Socrates, Muhammad
Iqbal tentang manusia, eksistensi manusia manurut Karl Marx, Bagaimana konsep manusia
yang ideal dalam masyarakat menurut Karl Marx penjelasan mengenai struktur masyarakat,
masyarakat kapitalis, masyarakat komunis.
Apa masalah yang dihadapi manusia menurut Karl Marx, Keutamaan ekonomi
(Determinisme Ekonomi), Keterasingan (Alienasi), Pandangan Karl Marx terhadap Agama,
Sebuah deskripsi Alienasi, Solusi mengenai permsalahan manusia menurut Karl Marx,
Konsep Perjuangan Kelas, Perjuangan Kelas, Teori Perubahan Sosial. BAByang terakhir
yaitu Bab V berisi Kesimpulan, Saran, Kata Penutup.
Download