PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Empiris pada Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Disusun Oleh: ANDRI SATYA ALAM B 200 160 281 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020 i ii iii PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Empiris pada Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik sampling non probability dengan sampling jenuh. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai di 2 dinas yaitu di Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi dan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, sedangkan untuk gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Kata Kunci: Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, dan Kinerja Pegawai. Abstract This study aims to examine and analyze the influence of organizational culture, organizational commitment and leadership style on employee performance. This research uses descriptive quantitative research using non-probability sampling techniques with saturated sampling. The sample used in this study were employees in 2 offices, namely the Social Service and the Office of Manpower and Industry of Surakarta City. The analysis technique used in this research is multiple linear regression. The results of this study indicate that organizational culture and organizational commitment have no effect on employee performance, while leadership style affects employee performance. Keyword: Organizational Culture, Organizational Commitment, Leadership Style, and Employee Performance. 1. PENDAHULUAN Dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, kedudukan pegawai sangatlah penting. Karena hal ini pegawai negeri merupakan salah satu unsur yang melaksanakan pemerintahan agar mencapai tujuan. Hasil dari kinerja pemerintah memiliki pengaruh besar terhadap kepentingan masyarakat, baik atau buruknya kinerja pemerintah yang merasakan dampaknya adalah masyarakat (Hafid, 1 Kurnia:2019). Menyadari betapa pentingnya peran pegawai maka pemerintah telah banyak melakukan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja pegawai dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya dipengaruhi oleh kinerja pegawai yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan tugas yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggungjawabnya. Menurut Robbins dalam (Toding:2018) kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pegawai merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kemajuan organisasi. Semakin baik kinerja pegawai maka tujuan yang telah ditetapkan akan semakin mudah dicapai, begitu juga sebaliknya apabila kinerja pegawai tidak baik maka tujuan itu akan sulit untuk dicapai. Faktor pertama yang mempengaruhi suatu kinerja pegawai yaitu budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan suatu nilai atau norma yang berlaku dalam organisasi tersebut. Didalam suatu organisasi memiliki budaya organisasi masing-masing. Faktor lain yang mempengaruhi suatu kinerja pegawai yaitu komitmen organisasi. Komitmen organisasi merupakan suatu sikap atau tingkah laku seseorang terhadap organisasi berupa loyalitas dan pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Menurut Dewi (2017) komitmen organisasi merupakan pengikat yang memberikan dorongan untuk memberikan yang terbaik terhadap apa yang menjadi tanggungjawabnya. Selanjutnya faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu gaya kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain, tim atau organisasi. Menurut Robbins (2015:249) kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang ditetapkan. 2 Berdasarkan pada latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Empiris pada Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta)”. 2. METODE Penelitian ini menggunakan penelitian jenis deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil yang ada di Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindsutrian Kota Surakarta. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling non probability sampling dengan sampling jenuh dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel pada penelitian ini berjumlah 70 orang dan yang dapat diteliti berjumlah 62 orang. Teknik pengumpalan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Skala dalam penelitian ini menggunakan skala likert, dengan menggunakan skor 1 sampai dengan 5. 2.1 Variabel Dependen 2.1.1 Kinerja Pegawai Menurut Mahsun (2013:25) kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja pegawai adalah: a. Kualitas b. Loyalitas c. Kerjasama d. Tanggung jawab 2.2 Variabel Dependen 2.2.1 Budaya Organisasi Lovina et al (2017) menjelaskan budaya organisasi ada jika organisasi telah menetapkan sistem nilai yang berlaku, norma-norma tentang apa yang 3 boleh dan yang tidak boleh dilakukan, kegiatan yang dilakukan secara rutin, ketaatan para anggota pada aturan baik tertulis maupun tidak tertulis. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel budaya organisasi adalah: a. Inovasi dan Pengambilan Resiko b. Perhatian Pada Detail c. Orientasi Hasil d. Orientasi Manusia Sumber: Robbins dan Judge (2008) dalam Suryadi dan Efendi (2018) 2.2.2 Komitmen Organiasi Menurut Luthans dalam (Hafid, Kurnia:2019) menjelaskan bahwa komitmen organisasi adalah sikap yang mencerminkan kesetiaan karyawan terhadap organisasi dimana anggota organisasi menyatakan kepedulian mereka terhadap organisasi, terhadap kesuksesan dan kemajuan yang berkelanjutan. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel komitmen organisasi adalah: a. Affective Commitment b. Continuance Commitment c. Normative Commitment Sumber: Allen dan Mayer (1993) dalam Haryati (2016) 2.2.3 Gaya Kepemimpinan Kartini dalam (Haryati:2016) menyatakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi atau membangunkan motivasi kerja, mengemudikan organisasi dan menjaring jaringan komunikasi dan membawa pengikutnya pada sasaran yang ingin dituju dengan ketentuan waktu dan perencanaan. Indikator yang digunakan kepemimpinan adalah: a. Memberitahukan b. Menjajakan 4 untuk mengukur variabel gaya c. Mengikutsertakan d. Mendelegasikan 2.3 Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linear berganda. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan regresi linear berganda yang dinyatakan dalam persamaan berikut: KP = α + β1BO + β2KO + β3GK + e Dimana: KP = Kinerja Pegawai BO = Budaya Organisasi KO = Komitmen Organisasi GK = Gaya Kepemimpinan α = Konstanta e = error β1β2β3 = Koefisien 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Validitas Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan tentang variabel budaya organisasi, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai adalah valid, karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,250). 3.2 Uji Reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel dengan Cronbach’s Alpha menunjukkan bahwa nilai alpha lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa semua instrument penelitian ini adalah reliabel. 3.3 Uji Normalitas Dari hasil pengujian Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk model regresi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan 5 bahwa presamaan regresi untuk model dalam penelitian ini memiliki sebaran data yang normal. 3.4 Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa kelima variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Kesimpulannya adalah dalam model regresi ini tidak terdapat multikolinearitas. 3.5 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini diukur menggunakan uji glejser. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa seluruh variabel tidak terjadi masalah heteroskedastisitas karena ketiga variabel nilai signifikansinya lebih dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari masalah heteroskedastisitas. 3.6 Uji Regresi Linier Berganda Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel B T Sig (Constant) 15,063 4,983 0,000 Budaya Organisasi 0,146 1,633 0,108 Komitmen Organisasi 0,035 0,632 0,530 Gaya Kepemimpinan 0,369 4,651 0,000 Sumber: Data diolah penulis, 2020. Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat sebuah persamaan regresi sebagai berikut: KP = 15,063 + 0,146 BO + 0,035 KO + 0,039 GK + e a. Nilai konstanta positif 15,063 menunjukkan bahwa jika budaya organisasi, komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan bernilai konstan nol, maka kinerja pegawai akan meningkat. b. Nilai koefisien regresi untuk variabel budaya organisasi bernilai positif sebesar 0,146. Hal ini dapat diartikan setiap terjadi peningkatan terhadap budaya organisasi, maka akan meningkatkan kinerja pegawai. 6 c. Nilai koefisien regresi variabel komitmen organisasi bernilai positif sebesar 0,035. Hal ini dapat diartikan setiap terjadi peningkatan terhadap komitmen organisasi, maka akan meningkatkan kinerja pegawai. d. Nilai koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan bernilai positif sebesar 0,039. Hal ini dapat diartikan setiap terjadi peningkatan terhadap gaya kepemimpinan, maka akan meningkatkan kinerja pegawai. 3.7 Uji t Tabel 2. Hasil Uji t Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan (Constant) 4.893 2,001 Budaya Organisasi 1.633 2,001 0,108 Ditolak Komitmen Organisasi 0,632 2,001 0,530 Ditolak Gaya Kepemimpinan 4.651 2,001 0,000 Diterima Sumber: Data diolah penulis, 2020. Nilai signifikansi untuk variabel budaya organisasi sebesar 0,108 berarti lebih besar dari 0,05. Sedangkan nilai thitung sebesar 1.633 lebih kecil dari ttabel sebesar 2,001. Artinya bahwa variabel budaya organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Nilai signifikansi untuk variabel komitmen organisasi sebesar 0,530 berarti lebih besar dari 0,05. Sedangkan nilai thitung sebesar 0,632 lebih kecil dari ttabel sebesar 2,001. Artinya bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Nilai signifikansi untuk variabel gaya kepemimpinan sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai thitung sebesar 4.651 lebih besar dari ttabel sebesar 2,001. Artinya bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. 3.8 Uji F Tabel 3. Hasil Uji F Model Fhitung Ftabel Sig. Keterangan 1 19,061 2,76 0,000 Model Fit Sumber: Data diolah penulis, 2020. 7 Dapat dilihat bahwa nilai Fhitung 19,061 lebih besar dari Ftabel dan nilai signifikansinya 0,000 dengan tingkat signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan variabel-variabel independen meliputi budaya organisasi, komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja pegawai secara simultan atau model regresi yang terbentuk signifikan untuk digunakan analisis. 3.9 Uji Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4. Hasil Uji Determinasi R2 Model 1 R 0,705 R Square 0,496 Adjusted R Std. Error of Square the Estimate 0,470 2,34102 Sumber: Data diolah penulis, 2020. Berdasarkan hasil uji diatas dapat dilihat besar nilai Adjusted R2 sebesar 0,470 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan variabel independen sebesar 47%. Hal ini berarti variabel-variabel independen meliputi Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan mempengaruhi Kinerja Pegawai 47% sedangkan sisanya sebesar 53% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3.10 Pembahasan a. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi memiliki nilai thitung sebesar (1,633) < ttabel (2,001) dan tingkat signifikansi sebesar (0,108) > α (0,05). Sehingga variabel budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, berarti hipotesis pertama ditolak (H1 ditolak). Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan dan tidak sejalan dengan penelitian Toding (2018), Pangandaheng et al (2017), Lovina et al (2017) dan Djuremi et al (2016) yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Tetapi penelitian ini sejalan 8 dengan Maabuat (2016), Junaidi dan Susanti (2019) yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. b. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi memiliki nilai thitung sebesar (0,632) < ttabel (2,001) dan tingkat signifikansi sebesar (0,530) > α (0,05). Sehingga variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, berarti hipotesis kedua ditolak (H2 ditolak). Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan dan tidak sejalan dengan penelitian Pratama dan Sobirin (2018), Respatiningsih dan Sudirjo (2015), Hafid dan Kurnia (2019) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Tetapi penelitian ini sejalan dengan Marsoit et al (2017), Murty dan Hudiwinarsih (2012), Mekta dan Siswanto (2017) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. c. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan memiliki nilai thitung sebesar (4,651) > ttabel (2,001) dan tingkat signifikansi sebesar (0,000) < α (0,005). Sehingga variabel gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, berarti hipotesis ketiga diterima (H3 diterima). Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan dan sejalan dengan penelitian Utami (2016), Dewi dan Hasniaty (2017), Lumenta et al (2019), Diansyah (2016) dan Umala (2017) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Setyawan (2019), Sudarmo dan Lukita (2016) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh negatif terhadap gaya kepemimpinan. 4. PENUTUP 4.1 Simpulan 9 a. Budaya Organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini dapat dilihat variabel budaya organisasi memiliki nilai thitung sebesar (1,633) < ttabel (2,001) dan tingkat signifikansi sebesar (0,108) > α (0,05). Sehingga H1 yang menyatakan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai tidak dapat diterima. b. Komitmen Organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini dapat dilihat variabel komitmen organisasi memiliki nilai thitung sebesar (0,632) < ttabel (2,001) dan tingkat signifikansi sebesar (0,530) > α (0,05). Sehingga H2 yang menyatakan bahwa Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai tidak dapat diterima. c. Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini dapat dilihat variabel gaya kepemimpinan memiliki nilai thitung sebesar (4,651) > ttabel (2,001) dan tingkat signifikansi sebesar (0,000) < α (0,05). Sehingga H3 yang menyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai dapat diterima. 4.2 Keterbatasan Penelitian a. Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya mencakup 2 dinas di Kota Surakarta yakni Dinas Sosial Kota Surakarta dan Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kota Surakarta, sehingga hasil penelitian tidak dapat dikembangkan kepada populasi yang lebih luas. b. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey melalui kuesioner yang mana memiliki kelemahan yaitu pada saat responden menjawab tidak dapat dikontrol, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan data yang dikumpulkan. c. Penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel independen, yaitu variabel budaya organisasi, komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan sedangkan masih banyak faktor lain yang berpengaruh dalam mempengaruhi kinerja pegawai. 4.3 Saran a. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambah ruang lingkup penelitian di pemerintah Kota Surakarta agar memperoleh hasil 10 penelitian yang lebih baik. Misalnya di Dinas Kebudayaan dan Dinas Pendidikan Kota Surakarta. b. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan mengawasi pengisian kuesioner dalam pengambilan keputusan dari responden, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan kondisi sebenar-benarnya. c. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen penelitian ini dengan meneliti variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Misalnya motivasi, kepuasan kerja, kapabilitas dan lain sebagainya yang mungkin memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai. DAFTAR PUSTAKA Dewi, Andi Ratna Sari, Hasniaty. 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Mamuju. JBMI. Vol.14 No.2. ISSN (Online):26792704. Diansyah, Riski Nurrachman. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Dinas Kesehatan Kabupaten Jember). Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 10, No. 3 September 2016. Djuremi, Leonardo Budi Hasiolan, Maria Magdalena Minarsih. 2016. Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pasar Kota Semarang. Journal Of Management, Vol 2 No.2 Maret 2016. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Kedua. Yogyakarta. Penerbit Universitas Diponegoro. Hafid, Haeruddin, Kurnia. 2019. Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Mirai Management. Vol.4 No.2 2019. e-ISSN:2597-4084. Hamdani, Zulfikar. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Biruen). JURNAL EKONOMI DAN BISNIS. Vol.18, No.2. 2017. P-ISSN 1693-8852. e-ISSN 2549-5003. Harun. 2016. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Pada Komitmen Organisasi Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan SE-Provinsi Sumatera Selatan. Journal Ecoment Global. Vol.1 No.1 Februari 2016. ISSN:2540-816X. 11 Herawati, Ni Luh Made, I.D.G. Dharma Saputra, I.G.A.N. Budiasih. 2016. Pengaruh Pengawasan Pimpinan, Disiplin dan Kompetensi Pegawai Pada Kinerja Pegawai Inspektorat Kabupaten Tabanan. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana. Vol.5 No.7 2016. Hal 1953-1980. ISSN:2337-3067. Jansen dan Meckling. 1976. Theory Of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost, And Ownership Structure. Boston. Journal Of Financial Economics. Vol.3 No.4 : 305-360. Junaidi, Riko, Febsri Susanti. 2019. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada UPTD BALTEKKOMDIK Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. Kreitner, R. dan Kinicki, A. 2010. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat. Lovina, Susi Hendriani, Marnis. 2017. Pengaruh Kepemimpinan, Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Riau. PROCURATIO. Vol.5 No.2 Juni 2017. e-ISSN 2580-3743. Lumenta, Meiliza Elisabeth, Jantje L. Sepang, Hendra Tawas. 2019. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Manado. Jurnal EMBA. Vol.7 No.1. 2019. Maabuat, Edward.S. 2016. Pengaruh Kepemimpinan, Orientasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dispenda SULUT UPTD Tondano). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.16 No.1. 2016. Mahsun, Mohamad. 2013. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE. Edisi Pertama, Cetakan Keempat April 2013. ISBN:979-503-493-6. Marsoit, Pingkan, Greis Sendow, Farlane Rumokoy. 2017. Pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Asuransi Jasa Indonesia. Jurnal EMBA. Vol.5 No.3 September 2017. Hal.4285-4294. ISSN:2303-1174. Mekta, Hendrawan Qonit, Siswanto. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Indra Kelana Yogyakarta. Jurnal Profita. Murty, Windy Aprilia, Gunasti Hudiwinarsih. 2012. Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Surabaya). The Indonesian Accounting Review. Vol.2 No.2. Juli 2012. Hal.215-228. ISSN:2086-3802. Pangandaheng, Steven Christian, Ivonne S. Soerang, Sjendry S.R. Loindong. 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja 12 Pegawai Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal EMBA. Vol.5 No.2 Juni 2017. Hal 2358-2366. ISSN:2303-1174. Pratama, Agung Mahendra, Achmad Sobirin. 2018. Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Komitmen Organisasi dan Lingkungan Kejra Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Pratama, M. Aditya Putra, Fareshti Nurdiana Dihan. 2017. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis Teori dan Implementasi. Vol.8 No.2, Oktober 2017. ISSN:2085-7721. Ranupanjoyo. 2002. Manajemen Personalia. BPFE. Edisi 4. Cetakan Ke-3 Yogyakarta. Respatiningsih, Ida, Frans Sudirjo. 2015. Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, Kapabilitas dan Kepuasan Kerja Terhadap Kineja Pegawai (Studi Empirik Pada Inspektorat Kabupaten Pemalang). e-Jurnal Serat Acitya. Vol.4 No.3. 2015. ISSN:2302-2752. Rivai. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Robbins, Stephen. P, Timothy A. Judge. 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta Selatan:Salemba Empat. Edisi 16. Saripudin. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin Kerja, Kompetensi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pemerintah Kota Bekasi. Jurnal Lentera Bisnis Vol.4 No.2 2015. ISSN: 2252-9993. Setyawan, Givan Adi. 2019. Pengaruh Good Corporate Governance, Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Kompensasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Balaikota Surakarta. Sudarmo, Hendika Swasti Lukita. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Empat Enam Jaya Abadi Balikpapan. Jurnal Sains Terapan. No.1 Vol.2. ISSN:2406-8810. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:ALFABETA. Edisi Ke-15. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bandung:ALFABETA. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Suryadi, Indra, Sugito Efendi. 2018. Pengaruh Motivasi Intrinsik, Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Biro Kepegawaian Di Badan Kepegawaian Negara (BKN) Jakarta. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol.14 No.2 Juli 2018. Toding, Ronald Bua. 2018. Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan Provinsi 13 Kalimantan Tengah. Jurnal EMBA. Vol.6 No.2 April 2018, Hal 948-957. ISSN:2303-1174. Umala, Muhajir. 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tojo Una-Una. Utami, Haryati. 2016. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada: Pegawai Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu). EKOMBIS REVIEW. Vol. No.2. 2016. 14