Uploaded by Lis Setyorini

cts-makalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Carpal Tunnel Syndrome atau sindroma terowongan karpal merupakan penyakit yang
menyerang tangan, dimana syaraf tangan menyatu di bagian pergelangan tangan sehingga
menyebabkan nyeri tidak berfungsinya syaraf jari jemari diakibatkan adanya tekanan pada
nervus medianus atau syaraf gabungan yang berfungsi sebagai pembawa rasa dan juga
penggerak. Medianus merangsang syaraf pergerakan motorik ibu jari, jari telunjuk, jari
tengah, dan separuh jari manis. Tekanan terjadi jika rongga terowongan menyempit.
Sejumlah aktivitas pekerjaan yang rentan terkena sindroma terowongan karpal
diantaranya, mengetik computer, pekerjaan pengemasan, pengecoran, pengeboran, jasa
pengantaran barang, pekerja pos, para pekerja yang mobilitasnya memakai motor, dll.
Penyakit yang paling umum dan sering mengenai nervus medianus biasanya adalah
neuropati tekanan atau jebakan (entrapment neuropathy). Pada pergelangan tangan nervus
medianus ini berjalan menuju carpal tunnel atau terowongan karpal dan menginnervasi kulit
telapak tangan dan punggung tangan di daerah ibujari, telunjuk, jari tengah dan setengah
radial dari jari manis. pada saat berjalan melalui terowongan inilah nervus medianus ini paling
sering mengalami tekanan yang dapat menyebabkan terjadinya neuropati tekanan yang
dikenal dengan Carpal Tunnel Sindrom/ sindroma terowongan karpal (STK).
Tulang tulang karpalia membentuk dasar dan sisi sisi terowongan yang keras dan kaku
sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar
carpal ligament ) yang kuat dan melengkung diatas tulang tulang karpalia tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan massage?
2. Apa manfaat massage?
3. Apa yang dimaksud dengan carpal tunnel syndrome?
4. Apa gejala carpal tunnel syndrome?
5. Apa penyebab carpal tunnel syndrome?
6. Bagaimana massage pada carpal tunnel syndrome?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tentang pengertian massage.
2. Untuk mengetahui tentang manfaat massage.
3. Untuk mengetahui pengertian carpal tunnel syndrome.
4. Untuk memgetahui gejala carpal tunnel syndrome.
1
2
5. Untuk mengetahui penyebab carpal tunnel syndrome.
6. Untuk mengetahui massage pada carpal tunnel syndrome.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Massage
Kata massage berasal dari kata Arab “mash” yang berarti “menekan dengan lembut” atau kata
Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Selanjutnya massage disebut pula sebagai
ilmu pijat atau ilmu lulut. Dalam bahasa Indonesia, tulisan “massage” di adaptasi menjadi masase.
Para pelaku massage biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan masseus untuk wanita yang diambil
dari bahasa Perancis.
Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap jaringan tubuh yang lunak. Pada dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi,
membantu absorpsi (penyerapan), sekresi, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke
dalam jaringan, selain itu massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf.
B. Manfaat Massage
Manfaat massage diantaranya :
1. Mengurangi rasa lelah
Pijatan yang dilakukan pada otot-otot kaku memberikan stimulasi pada otak untuk
rileks dan melepaskan rasa lelah yang masih mengganjal di tubuh. Sensasi rileks dan bebas
pun akan dirasakan setelah otot menjadi kendur kembali. Selain itu, otot-otot yang kaku
benar-benar akan menjadi lemas. Tentunya harus dilakukan dengan teknik yang benar.
Namun, terkadang tubuh menjadi sedikit sakit pada bagian yang dipijat. Biasanya
berlangsung sehari setalah melakukan massage. Hal itu terjadi karena otot yang kaku
masih kaget menerima tekanan dari tangan yang memaksa untuk melemaskan otot yang
kaku tersebut.
2. Detoksifikasi racun
Manfaat yang dirasakan oleh tubuh setelah massage ialah terjadinya detoksifikasi
racun. Pijatan yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan kelenjar getah bening.
Bersama dengan darah, kelenjar getah bening bertugas untuk menyuplai oksigen dan
nutrisi ke seluruh tubuh. Selanjutnya, darah dan kelenjar getah bening tasi akan
mendetoksifikasi atau mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
3. Melancarkan peredaran darah
Gerakan pijat yang mengurut sesuai dengan aliran peredaran darah sangat
berpengaruh untuk peredaran darah dalam tubuh. Bila ternyata peredaran tubuh sedikit
terhambat karena otot terlalu kaku, maka massage merupakan solusi yang baik. Selain itu,
gerakan pijat juga berfungsi untuk meningkatkan nutrisi sehingga bisa memberi makanan
pada sel-sel tulang.
3
4
4. Melarutkan lemak
Gerakan pijat yang dilakukan dengan teknik menekan sambil memijat, menghentak
sambil memijat, diselingi tekan tepukan pada tubuh,dan pukulan kecil pada bagian yang
kaku dapat membantu melarutkan lemak yang terkandung pada tubuh. Walaupun lemak
yang larut tidak banyak, tapi hal itu cukup baik ketimbang tubuh harus menimbun lemak
yang semakin hari semakin menggunung. Lemak yang larut saat dipijat itu mampu
membantu proses pembakan tubuh. Lemak yang digunakan saat pembakan berfungsi
sebagai tenaga bagi tubuh.
5. Meningkatkan fungsi jaringan otot
Pijatan yang dilakukan searah dengan peredaran darah membuat sirkulasi darah
meningkat. Hal tersebut juga berdampak pada meningkatnya nutrisi yang disalurkan ke
dalam jaringan otot. Sehingga kekenyalan dan keelastisitasan otot akan bertahan lebih lama
dari pada yang biasanya ketika tubuh sedang kaku.
C. Pengertian Carpal Tunnel Syndrome
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan kompleks gejala yang disebabkan oleh
penekanan nervus medianus diterowongan karpal, dengan nyeri dan rasa terbakar atau
paraestesia yang menggelitik di jari-jari dan tangan, terkadang meluas ke siku (dorland,
2002).
Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah kondisi yang memengaruhi tangan dan jari
hingga mengalami sensasi rasa kesemutan, mati rasa, atau nyeri. Gejala yang muncul ini
biasanya berkembang secara perlahan-lahan dan pada malam hari akan bertambah parah.
Bagian yang paling sering terpengaruh adalah jempol, jari tengah, dan telunjuk. Carpal tunnel
atau lorong karpal adalah jalur pada pergelangan tangan dimana terdapat saraf median dan
sembilan tendon yang berguna dalam pergerakan jari-jari tangan.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah kumpulan gejala akibat penekanan pada nervus
medianus ketika melalui terowongan carpal (Carpal Tunnel) di pergelangan tangan.
Manifestasi dari sindroma ini adalah rasa nyeri dan kesemutan (paraesthesia) (Sidharta, 1996).
CTS merupakan neuropati jepitan yang paling banyak dijumpai, yaitu terjebaknya Nervus
Medianus di dalam terowongan Karpal pada pergelangan tangan, di bawah fleksor
retinakulum (DeJong, 1992). American Society for Surgery of the Hand mendefinisikan CTS
sebagai kompresi neuropati dari Nervus Medianus di pergelangan tangan dimana saraf
melewati bawah ligamentum karpal transversus (Burton, 1983).
CTS terjadi pada dua fase yakni fase akut dan kronik. Pada CTS yang akut, biasanya
terjadi kompresi yang melebihi tekanan perfusi kapiler, sehingga terjadi gangguan
5
mikrosirkulasi saraf. Saraf menjadi iskemik, terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga
akan memperberat keadaan iskemik ini (Moeliono, 1993 dikutip oleh Rambe, 2004).
Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang
menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan merusak saraf tersebut. Pengaruh mekanik
atau tekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi nodus Ranvier dan
demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu (Moeliono, 1993 dikutip oleh
Rambe, 2004). Hal inilah yang menyebabkan nyeri dan kesemutan di pergelangan tangan
pasien.
Pada CTS yang kronik, terjadi penebalan fleksor retinaculum yang menyebabkan
tekanan terhadap Nervus Medianus. Tekanan yang berulang-ulang dan lama akan
mengakibatkan peninggian tekanan intrafasikuler. Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler
melambat. Kongesti yang terjadi ini akan mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh
anoksia yang akan merusak endotel. Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran
protein sehingga terjadi edema epineural. Apabila kondisi ini terus berlanjut akan terjadi
fibrosis epineural yang merusak serabut saraf. Kemudian saraf dan otot menjadi atrofi dan
digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi Nervus Medianus terganggu secara
menyeluruh (Moeliono, 1993 dikutip oleh Rambe, 2004).
D. Gejala Carpal Tunnel Syndrome
Gejala awal, pasien sering terbangun di malam hari mengeluhkan tebal, nyeri dan
kesemutan di ibu jari, telunjuk, jari tengah dan setengah sisi radial jari manis kecuali jari
kelingking (Richard, 1983 dikutip oleh Bahrudin, 2005).
Gejala lainnya adalah pergelangan tangan serasa diikat ketat (tightness) dan kaku gerak
(Moeliono, 1993 dikutip oleh Rambe, 2004). Pada tahap yang lebih lanjut kekuatan tangan
menurun. Selain itu, seringkali penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang trampil
6
terutama fungsi menggenggam serta dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot
lainnya yang dipersarafi oleh Nervus Medianus (Sidharta, 1984).
Tanda dan gejala :
a. Gangguan sensorik
Gangguan sensorik yang timbul awalnya adalah parestesia, kurang merasa (numbness) atau
rasa jari seperti terkena aliran listrik pada jari dan setengah sisi radial jari, walaupun
kadang-kadang dirasakan mengenai seluruh jari, keluhan parestesia biasanya lebih
menonjol di malam hari. Gejala lain adalah nyeri ditangan yang juga dirasakan lebih
memberat di malam hari . Kadang-kadang nyeri dapat terasa sampai ke lengan atas dan
leher, sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal pergelangan tangan (Rambe,
2004). Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan
pergelangan tangan terutama di pagi hari.
b. Gangguan motoris
Pada tahap lanjut dapat terjadi gangguan pada nerves medianus yang menimbulkan
kelemahan otot tenar sehingga jari-jari tidak dapat digunakan untuk bekerja, misalnya
menjahit, menulis, mengancingkan baju, mengendarai motor.
E. Penyebab Carpal Tunnel Syndrome
Etiologi CTS dapat terjadi pada keadaan yang menyebabkan penyempitan terowongan
karpal misalnya trauma pada tangan bisa karena fraktur riwayat immobilisasi lama akibat
operasi ataupun karena over use yang bersifat kronik pd pergelangan tangan, kelainan
anatomis bawaan (herediter), gangguan pada otot dan tulang seperti akromegali osteofit yang
dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan. Etiologi yang paling sering terjadi yaitu
penebalan fleksor retinaculum karena proses radang. Namun secara sekunder CTS dapat
timbul juga pada penderita dengan Osteoarthritis, Diabetes Melitus, Miksedema, Amiloidosis
atau wanita yang hamil (Sidharta,1984).
Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan dan menopause karena gangguan
keseimbangan hormon yang mengakibatkan penimbunan lemak atau cairan yang
menimbulkan penyempitan dalam terowongan karpal (Katz, 2002).
CTS merupakan neuropati jepitan yang paling banyak dijumpai, yaitu terjebaknya
Nervus Medianus di dalam terowongan Karpal pada pergelangan tangan, di bawah fleksor
retinakulum (DeJong, 1992). American Society for Surgery of the Hand mendefinisikan CTS
sebagai kompresi neuropati dari Nervus Medianus di pergelangan tangan dimana saraf
melewati bawah ligamentum karpal transversus (Burton, 1983).
7
F. Penatalaksanaan massage pada Carpal Tunnel Syndrome
a. Persiapan alat
Alat yang perlu dipersiapkan diantaranya :
1. Tempat tidur
Tempat tidur harus kuat dan setinggi pelvis terapis. Tempat tidur yang dipakai tidak
boleh menggunakan per atau pegas.
2. Kain penutup
Gunakan kain penutup yang tidak terlalu tebal maupun terlalu tipis. Kain penutup
digunakan untuk melapisi tempat tidur agar tidak kotor.
3. Pelicin
Pelicin akan memfasilitasi jalannya massage. Gunakan pelicin yang tidak
menimbulkan iritasi, bisa berupa lotion, bedak, minyak, dll.
b.
Persiapan pasien
Posisikan pasien dengan tidur telentang di atas tempat tidur dengan posisi tangan pasien
supinasi. Pastikan bahwa posisi pasien nyaman, aman, dan rileks.
c.
Pelaksanaan
1. Stroking untuk meratakan pelicin pada lengan bawah dan tangan pasien.
2. Effleurage pada lengan bawah dan tangan pasien.
3. Hacking di sepanjang lengan bawah dan tangan pasien.
4. Beating di sepanjang lengan bawah dan tangan pasien.
5. Effleurage
6. Gerakkan tangan pasien untuk dorsal fleksi, ulnar deviasi, dan radial deviasi secara
pasif.
7. Lateral friction
8. Effleurage
9. Longitudinal friction
10. Effleurage
11. Penarikan saraf medianus
12. Effleurage
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap jaringan tubuh yang lunak.
2. Pada dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi
(penyerapan), sekresi, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan,
selain itu massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf.
3. Carpal Tunnel Syndrome adalah neuropati kompresi simtomatik nervus medianus pada
pergelangan tangan berupa peningkatan tekanan di dalam terowongan carpal dan penurunan fungsi
saraf.
4. Etiologi CTS dapat terjadi pada keadaan yang menyebabkan penyempitan terowongan karpal
misalnya trauma pada tangan bisa karena fraktur riwayat immobilisasi lama akibat operasi ataupun
karena over use yang bersifat kronik pd pergelangan tangan, kelainan anatomis bawaan (herediter),
gangguan pada otot dan tulang seperti akromegali osteofit yang dapat mempengaruhi struktur
pergelangan tangan. Etiologi yang paling sering terjadi yaitu penebalan fleksor retinaculum karena
proses radang.
5. Gejala awal, pasien sering terbangun di malam hari mengeluhkan tebal, nyeri dan kesemutan di ibu
jari, telunjuk, jari tengah dan setengah sisi radial jari manis kecuali jari kelingking. Gejala lainnya
adalah pergelangan tangan serasa diikat ketat (tightness) dan kaku gerak. Pada tahap yang lebih
lanjut kekuatan tangan menurun. Seringkali penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang trampil
terutama fungsi menggenggam serta dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot lainnya
yang dipersarafi oleh Nervus Medianus.
6. Gerakan massage pada CTS yaitu, stroking - effleurage - hacking - beating – effleurage gerakkan tangan pasien untuk dorsal fleksi, ulnar deviasi, dan radial deviasi secara pasif lateral friction – effleurage - longitudinal friction – effleurage - penarikan saraf medianus effleurage
B. Saran
Semoga pembaca dapat mengetahui apakah itu kasus carpal tunnel syndrome sehingga
memiliki kesadaran untuk segera memberi penanganan yang tepat. Di samping itu,
keterkaitannya terhadap fisioterapi sehingga kita dapat mengetahui dan memberikan
penanganan yang tepat kepada penderitanya.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://gt350irmade.blogspot.co.id/2011/12/massage.html
http://papasemar.com/inilah-7-manfaat-massage-bagi-kesehatan-yang-belum-pernah-anda-tahu/
http://hestifisioterapis.blogspot.co.id/2015/09/carpal-tunnel-syndrome-fisioterapi.html
https://www.scribd.com/doc/307178359/makalah-Carpal-Tunnel
http://eprints.ums.ac.id/25491/13/02_NASKAH_PUBLIKASI.pdf
9
Download