Uploaded by Deni Ardiani

Sari Kedelai Hitam & Trigliserida: Skripsi Gizi

advertisement
PENGARUH PEMBERIAN SARI KACANG KEDELAI HITAM TERHADAP
PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DAN BERAT BADAN PADA
PENDERITA HIPERTRIGLISERIDEMIA
DI PUSKESMAS LUBUK PAKAM
SKRIPSI
FEBRI YANITA BR GINTING
P01031214021
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
2018
PENGARUH PEMBERIAN SARI KACANG KEDELAI HITAM TERHADAP
PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DAN BERAT BADAN PADA
PENDERITA HIPERTRIGLISERIDEMIA
DI PUSKESMAS LUBUK PAKAM
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Program Studi Sarjana Terapan Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
FEBRI YANITA BR GINTING
P01031214021
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
2018
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Judul
: Pengaruh pemberian sari kacang kedelai
hitam terhadap penurunan kadar trigliserida
dan
berat
badan
hipertrigliseridemia
di
pada
penderita
Puskesmas
Lubuk
Pakam.
Nama Mahasiswa
: Febri Yanita Br Ginting
NIM
: P01031214021
Program Studi
: Sarjana Terapan Gizi
Menyetujui :
Bernike Doloksaribu, SST, M.Kes
NIP. 196812261989032002
Pembimbing Utama
Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes
Riris Oppusunggu, S.Pd, M.Kes
NIP. 196403121987031003
NIP. 196906231990032001
Penguji I
Penguji II
Mengetahui :
Ketua Jurusan,
Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes
NIP. 196403121987031003
Tanggal Lulus : 09 Agustus 2018
iii
ABSTRAK
Febri Yanita Br.Ginting “PENGARUH PEMBERIAN SARI KACANG
KEDELAI HITAM TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA
DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA HIPERTRIGLISERIDEMIA DI
PUSKESMAS LUBUK PAKAM” (DIBAWAH BIMBINGAN BERNIKE
DOLOKSARIBU)
Hipertrigliseridemia ialah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Kandungan zat gizi
pada sari kacang kedelai hitam yaitu karbohidrat kompleks, protein nabati,
serat, oligosakarida, isoflavon dan mineral kompleks diketahui dapat
menurunkan kadar trigliserida.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari
kacang kedelai hitam terhadap penurunan kadar trigliserida dan berat
badan pada penderita hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam.
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lubuk Pakam. Populasi
dalam penelitian ini adalah penderita hipertrigliseridemia dan sampel yang
didapat sesuai kriteria inklusi sebanyak 20 orang. Intervensi pemberian
sari kacang kedelai hitam dilakukan selama 21 hari berturut-turut. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan one group pre
test and post test desain. Analisis data di uji dengan uji T – test
berpasangan (paired T-test).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kadar trigliserida intervensi
sari kacang kedelai hitam yaitu sebelum 205.65 mg/dl dan sesudah
181.75 mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata kadar
Trigliserida sebesar 23.90 mg/dl. Ternyata dengan pemberian sari kacang
kedelai hitam berpengaruh terhadap hipertrigliseridemia (p=0.002 ˂ 0.05).
Sedangkan hasil berat badan intervensi sebelum 75.36 kg sesudah 73.39
kg. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan Berat badan sebelum dan
sesudah intervensi (p=0.201 ˃ 0.05).
Kata Kunci : Hipertrigliseridemia, kadar trigliserida, berat badan, sari
kacang kedelai hitam
iv
ABSTRACT
Febri Yanita Br.Ginting “THE EFFECT OF BLACK SOY BEANS
TOWARD THE DECREASE TRIGLICERIDE AND BODY WEIGHT IN
HYPERTRIGLISERIDEMIA PATIENTS AT PUSKESMAS LUBUK
PAKAM " (CONSULTAN BERNIKE DOLOKSARIBU)
Hypertriglyceridemia is a lipid metabolic disorder characterized by
an increase in triglyceride levels in the blood. The content of complex
carbohydrates, vegetable proteins, fiber, oligosaccharides, isoflavones
and complex minerals in black soybean juice is known to reduce
triglyceride levels.
This study aims to find out the effect of black soy bean extract on
decreasing triglyceride levels and the weight of patients with
hypertriglyceridemia at the Lubuk Pakam health center.This research was
carried out at the Lubuk Pakam health center. About 20 patients with
hypertriglyceridemia into the population in this study and the samples
obtained refer to the inclusion criteria. Interventions for the administration
of black soybean juice were carried out for 21 consecutive days. This
research is a quasi-experimental study with the design of one group
pretest and post test design. the data is tested with paired T-test.
Through statistical tests obtained data on triglyceride levels
intervention of black soybean juice as follows: before the intervention was
205.65 mg / dl and after 181.75 mg / dl, this indicates that there was a
difference in the average level of triglycerides at 23.90 mg / dl. The
administration of black soybean extract affected hypertriglyceridemia (p =
0.002 ˂ 0.05). While the body weight before intervention was 75.36 kg
after 73.39 kg . This shows no difference in body weight before and after
intervention (p = 0.201 ˃ 0.05).
Keywords: Hypertriglyceridemia, Triglyceride Levels, Body Weight, Black
Soy Bean Juice
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai
Hitam Terhadap Penurunan
Kadar Trigliserida Dan Berat Badan
Pada Penderita Hipertrigliseridemia Di Puskesmas Lubuk Pakam”.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Medan dan Penguji I yang telah banyak
memberikan
saran
dan
masukan
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bernike Doloksaribu, SST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
3. Riris Oppusunggu, S.Pd, M.Kes selaku Dosen penguji II yang telah
banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
4. Kepada orang tua dan keluarga tercinta, Papa Jenal Abidin Ginting,
Mama Desy Iriani Br Tarigan serta adik saya, yang selalu memberi
semangat,motivasi,doa serta bantuan material sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini.
5. Kepada Teman-teman Dosen pembimbing ibu Bernike dan orang
yang saya kasihi yaitu Christian Sitepu yang telah banyak
memberikan bantuan, motivasi dan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak lagi kekurangan, dengan ini penulis
mengharapkan saran dan kritik agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik
lagi.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................
iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................
iv
DAFTAR ISI ............................................................................................
v
DAFTAR TABEL .....................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
ix
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................
1
A. Latar Belakang .............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
5
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
5
1. Tujuan Umum .........................................................................
5
2. Tujuan Khusus ........................................................................
5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................
5
1. Bagi Responden .....................................................................
5
2. Bagi Peneliti.............................................................................
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................
6
A. Hipertrigliseridemia .......................................................................
6
B. Kadar Trigliserida ..........................................................................
6
1. Defenisi Kadar Trigliserida.......................................................
6
2. Fungsi Kadar Trigliserida .........................................................
7
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kadar Trigliserida ..............
7
4. Metabolisme Kadar Trigliserida ...............................................
8
C. Berat Badan ..................................................................................
9
1. Defenisi Berat Badan ...............................................................
9
2. Faktor Risiko Berat Badan .......................................................
10
3. Pencegahan Berat Badan........................................................
12
D. Kacang Kedelai Hitam ..................................................................
12
1. Defenisi Kacang Kedelai Hitam ...............................................
12
2. Kandungan Zat Gizi Kacang Kedelai Hitam.............................
13
vii
3. Manfaat Kacang Kedelai Hitam ...............................................
15
E. Hubungan Kacang Kedelai Hitam Dengan Trigliserida .................
16
F. KerangkaTeori...............................................................................
17
G. Kerangka Konsep..........................................................................
18
H. Definisi Operasional ......................................................................
19
I. Hipotesis .......................................................................................
20
BAB III. METODE PENELITIAN ..............................................................
21
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................
21
B. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................
21
C. Populasi dan Sampel ...................................................................
21
1. Populasi ..................................................................................
21
2. Sampel ....................................................................................
22
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data .............................................
22
1. Data Primer..............................................................................
22
2. Data Sekunder ........................................................................
23
E. Bahan dan Alat..............................................................................
23
F. Cara Membuat Sari Kacang Kedelai .............................................
24
G. Pengolahan dan Analisis Data .....................................................
25
1. Pengolahan Data ....................................................................
25
2. Analisis Data ...........................................................................
25
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
27
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................
27
B. Karakteristik Sampel ....................................................................
28
C. Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap
Penurunan Kadar Trigliserida....................................................
31
D. Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap
Penurunan Kadar Trigliserida .......................................................
32
E. Pembahasan ................................................................................
33
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
35
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
36
LAMPIRAN ..............................................................................................
40
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Kadar Trigliserida ........................................................................ 7
2. KandunganGizi per 100 gram KedelaiHitam .................………..15
3. Bahan Sari Kacang Kedelai Hitam ............................................ 23
4. Alat Pembuatan Sari Kacang Kedelai Hitam ............................ 23
5. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Umur....................... 28
6. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 29
7. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pendidikan.............. 30
8. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pekerjaan ............... 30
9. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Suku ....................... 31
10. Distribusi rata-rata kadar Trigliserida sebelum dan sesudah
pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita
Hipertrigliseridemia ................................................................... 31
11. Distribusi rata-rata Berat Badan sebelum dan sesudah
pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita
Hipertrigliseridemi........................................................................32
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Pohon Kacang Kedelai Hitam ....................................................... 13
2. Kacang Kedelai Hitam................................................................... 15
3. Kerangka Teori.............................................................................. 18
4. Kerangka Konsep ......................................................................... 19
5. Cara Pembuatan Sari Kacang Kedelai Hitam .............................. 25
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Master Tabel ......................................................................... 40
2. Uji Statistic ............................................................................ 41
3. Frekuensi Variabel ................................................................ 45
4. Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden Penelitian ........ 47
5. Formulir Identitas Sampel ..................................................... 48
6. Pernyataan ........................................................................... 49
7. Bukti Bimbingan Proposal Skripsi ........................................ 50
8. Dokumentasi ........................................................................ 52
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Displidemia merupakan keadaan yang ditandai dengan kadar kolestrol
total,kolestrol LDL (low Density Lipoprotein), kolestrol HDL (High Density
Lipoprotein), dan trigliserida serum diluar batas normal (Gandy, 2006).
Berdasarkan penelitian di empat kota besar di Indonesia pada orang
yang berusia diatas 55 tahun ditemukan paling banyak mengalami
displidemia yaitu 56% dikota Padang dan Jakarta sedangkan dikota
Bandung sebesar 52,2%, dan Yogyakarta yaitu 27,7% (Kamso, 2002).
Displidemia dapat diklasifikasikan Berdasarkan profil lipid yang
menonjol seperti hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, rendahnya
kolestrol HDL atau gabungan dari ketiganya, displidemia tersebut menjadi
faktor terjadinya penyakit kardiovaskuler (Sudoyo, 2006)
Penyakit Kardiovaskuler (PKV) merupakan salah satu penyakit
degeneratif yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Laporan
World Health Organization (WHO) 2008 menyebutkan 17,5 juta manusia
meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Jumlah ini setara dengan 30%
total kematian di dunia pada tahun 2008. Tahun 2030 diprediksi penyakit
kardiovaskuler dapat menyebabkan kematian sekitar 23,3 juta manusia di
dunia (WHO, 2011).
Peningkatan angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler berkaitan
dengan perubahan gaya hidup yang terjadi di masyarakat. Saat ini gaya
hidup masyarakat modern yang serba praktis menyebabkan perubahan
pola makan. Makanan yang dikonsumsi cenderung tinggi karbohidrat dan
lemak jenuh (Mahan,2012).
Kadar trigliserida yang tinggi (hipertrigliserida) merupakan suatu
keadaan trigliserida dalam darah meningkat melebihi batas normalnya
yaitu lebih dari 150 ml/dl (mayes, 2009).
kadar trigliserida meningkat atau hipertrigliseridemia merupakan faktor
risiko independen terjadinya penyakit jantung koroner (Yuan, 2007 dalam
1
Cahyanti, 2014). berdasarkan hasil riskesdas 2013, penduduk indonesia
dengan usia ≥ 15 tahun yang memiliki kadar trigliserida tinggi yaitu
sebesar 13 %. sedangkan berdasarkan kategori jenis kelamin, pria yang
memiliki kadar trigliserida tinggi lebih banyak yaitu sebesar 15,1 %
dibandingkan wanita yang hanya sebesar 11,7% (Riskesdas, 2013).
Penyebab kadar trigliserida tinggi yaitu penyakit hati, obat-obatan,
kelenjar tiroid yang kurang aktif atau diabetes yang tidak terdeteksi,
obesitas, gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan
tinggi lemak, tinggi kolesterol, tinggi karbohidrat, rendah serat dan
penggunaan minum beralkohol (Puspitasari,2014)
Asupan makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan lemak
jenuh juga dapat meningkatkan jumlah asam lemak dalam plasma.
Konsentrasi asam lemak yang tinggi akan teresterifikasi di dalam hati
membentuk trigliserida sehingga terjadi akumulasi trigliserida. Akumulasi
trigliserida yang berlebihan dapat menyebabkan hipertrigliseridemia
(Khogare, 2012 dalam Octavia, 2014).
Mengkonsumsi makanan dengan tinggi asam lemak trans juga diduga
dapat memicu hipertrigliseridemia dan kejadian penyakit kardiovaskuler.
Asam lemak trans dapat terbentuk akibat pemanasan dari asam lemak
yang mengalami hidrogenasi. Pangan dengan proses hidrogenasi
terhadap asam lemak tidak jenuh di antaranya adalah margarin. asam
lemak trans umumnya dijumpai pada aneka jenis pangan olahan yang
menggunakan margarin, seperti makanan cepat saji, kue, roti, dan
makanan dengan pengolahan digoreng, Kandungan asam lemak trans
dalam margarin dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida dan
berat badan hingga terjadi obesitas (Ali, 2015)
Pada penelitian Cahyanti (2014) menyatakan bahwa Subjek dengan
IMT overweight dan obesitas memiliki risiko yang lebih besar untuk
terjadinya peningkatan kadar trigliserida dibandingkan dengan subjek
yang memiliki IMT normal (Cahyanti, 2014).
Peningkatan trigliserida (hipertrigliseridemia) pada orang obesitas
karena adanya peningkatan pelepasan Asam Lemak Bebas (ALB) dari
2
jaringan adiposa juga menyebabkan peningkatan hidrolisis dari trigliserida
(Kasim,dkk, 2012).
Dimana Obesitas, asam lemak bebas masuk secara berlebih kedalam
jaringan.
Akumulasi
lemak
berlebih
pada
penderita
obesitas
mengakibatkan peningkatan jumlah asam lemak bebas dari hasil hidrolisis
LPL endotel. Peningkatan ini menyebabkan produksi oksidan yang
berefek
negatif
terhadap
retikulum
endoplasma
dan
mitokondria.
Penimbunan lemak berlebih dilepas dalam bentuk free fatty acid (FFA)
juga akan menghambat terjadinya lipogenesis sehingga menghambat
klirens serum triasilgliserol sehingga menimbulkan peningkatan kadar
trigliserida (hipertrigliseridemia) (Wardanah, 2016).
Berdasarkan
Guidelines
NCEP
tahun
(National
2001,
Cholesterol
seseorang
Education
dikatakan
Program)
memiliki
kondisi
hipertrigliseridemia apabila memiliki kadar trigliserida >150 mg/dl. Namun,
pada tahun 2011 American Heart Association (AHA) telah menetapkan
standar baru terhadap nilai optimal kadar trigliserida menjadi <100 mg/dl
(Miller, 2011).
Pada
wanita,
menopause
meningkatkan
kemungkinan
terjadi
hipertrigliseridemia. Hal ini disebabkan karena berkurangnya produksi
estrogen yang mengakibatkan peningkatan kadar serum trigliserida dalam
darah (Byun, 2010).
Penurunan kadar trigliserida dalam darah dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu dengan mengonsumsi obat-obatan dan perubahan
gaya hidup. Perubahan gaya hidup tersebut meliputi aktivitas fisik dan
pengaturan diet. Pengaturan diet yang dianjurkan adalah mengurangi
asupan energi total, asupan lemak, dan karbohidrat serta meningkatkan
asupan serat sebesar 20-30 gram 5,6 (Cahyanti, 2014).
Selain membatasi makanan yang tinggi kolestrol dan lemak,
mengkonsumsi jenis makanan yang memiliki manfaat untuk menurunkan
kadar kolestrol juga diperlukan salah satu jenis bahan makanan seperti
kedelai (Wong, 1998 dalam Sundari, 2013)
3
Kedelai mengandung komposisi protein dalam jumlah yang lebih tinggi
dibanding sumber pangan nabati lain. Dalam kedelai juga terkandung
isoflavon yang dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah (Xiao,
2008 dalam Rakhmiditya, 2014).
Komposisi nutrisi kedelai hitam kering adalah protein 420 mg/g, lemak
224 mg/g, karbohidrat 340 mg/g, kalsium 6 mg/g, fosfor 5 mg/g, dan besi
0,1 mg/g (Slamet, 1981 dalam Kurniasih,dkk, 2013).
Selain isoflavon, saponin, serat, dan protein pada kedelai juga turut
berperan dalam menurunkan kadar trigliserida Protein βconglycinin,
saponin, dan serat pada kedelai bekerja menghambat absorbsi asam
lemak sehingga mampu meningkatkan ekskresi trigliserida melalui feses.
Serat akan mengikat asam lemak, kolesterol, dan asam empedu yang
akan mengurangi pembentukan miselle sehingga lemak tersebut keluar
bersama serat melalui feses (Rakhmiditya, 2014)
Setiap jenis kedelai memiliki efektivitas yang berbeda dalam
menurunkan kadar trigliserida, khusus pada kedelai hitam dimana kedelai
hitam mengandung antosianin yang dapat meningkatan oksidasi asam
lemak dan menurunkan sintesis asam lemak (Rakhmiditya, 2014).
Penelitian metaanalisis terhadap 38 uji klinis menyimpulkan bahwa
protein pada kacang kedelai mampu menurunkan kadar kolestrol total
sebesar 3,8-9,3% dan trigliserida 5,3-12,9% (Sundari, 2013).
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan di
puskesmas lubuk pakam diketahui bahwa obesitas pada bulan september
2017 berjumlah 122 orang. Dimana Puskesmas Lubuk Pakam berjumlah
10 desa yang terdiri dari : Paluh Kemiri, Petapahan, Jati Sari, Pagar
Merbau III, Syahmad, Lubuk Pakam I, Lubuk Pakam II & III, Lubuk Pakam
pekan, bakaran batu, dan sekip. Peneliti melakukan penelitian di lokasi
desa Jati Sari, Petapahan & Syahmad.
Dengan data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
“Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap Penurunan
Kadar
Trigliserida
dan
Berat
Badan
Lebih
Terhadap
Penderita
Hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam”.
4
B. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap
penurunan
kadar
trigliserida
dan
berat
badan
pada
penderita
hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap
penurunan
kadar
trigliserida
dan
berat
badan
pada
penderita
hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam.
2. Tujuan Khusus
a. Menilai
kadar
Trigliserida
pada
penderita
hipertrigliseridemia
di
Puskesmas Lubuk Pakam sebelum dan sesudah pemberian sari kacang
kedelai hitam.
b. Menilai berat badan pada penderita hipertrigliseridemia di Puskesmas
Lubuk Pakam sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam
c. Menganalisis pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap
penurunan kadar trigliserida pada penderita hipertrigliseridemia.
d. Menganalisis pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap
berat badan pada penderita hipertrigliseridemia
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sampel
Sebagai informasi pada sampel akan manfaat sari kacang kedelai hitam
untuk menurunkan kadar trigliserida dan berat badan pada penderita
hipertrigliseridemia.
2. Bagi Penulis
Sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan dalam
berbicara dan wawasan penulis dalam menyusun Skripsi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertrigliseridemia
Hipertrigliseridemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang
ditandai dengan peningkatan kadar trigliserida dalam darah (Cahyanti,
dkk,
2014).
Berdasarkan
penelitian
Hamiimm
(2016)
Kondisi
hipertrigliseridemia berdampak pada pembentukan plak yang dapat
mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan suatu proses
penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah arteri yang
berlangsung secara progresif sebagai akibat dari penimbunan lemak pada
lapisan dalam pembuluh darah yang dapat menghambat aliran darah.
Kondisi
aterosklerosis
ini
dapat
berkembang
menjadi
penyakit
kardiovaskular (Haamiim, 2016)
hipertrigliseridemia
meningkat
seiring
dengan
bertambahnya
usia.wanita yang mulai memasuki usia menopause risiko peningkatan
kadar trigliserida lebih tinggi dibandingkan pada pria (Krummel, 2008).
B. Kadar Trigliserida
1. Defenisi Kadar Trigliserida
Trigliserida adalah bentuk lemak yang paling efisien untuk menyimpan
kalor yang penting untuk proses-proses yang membutuhkan energi dalam
tubuh. Tigliserida banyak didapatkan dalam sel-sel lemak; terutama 99%
dari volume sel. Disamping digunakan sebagai sumber energi , trigliserida
dapat dikonversi menjadi kolesterol, fosfolipid dan bentuk lipid lain kalau
dibutuhkan. Sebagai jaringan lemak, trigliserida juga mempunyai fungsi
fisik yaitu sebagai bantalan tulang-tulang dan organ-organ vital,
melindungi organ-organ tadi dari guncangan atau rusak (Soeharto, 2000).
6
Tabel. 1 kadar Trigliserida
jumlah trigliserida dalam satuan
miligram per desiliter (mg/dL)
≥ 500
200-499
150-199
< 150
Sumber : Soeharto, 2000
Status
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup tinggi
Normal
2. Fungsi Kadar Trigliserida
Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak
disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida, dan apabila sel
membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah
trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam
pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen tersebut
kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan
air (H2O) ( Guyton, 1997 dalam wardaini, 2012).
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Trigliserida
a. Diet tinggi karbohidrat (60% dari intake energi) dapat meningkatkan kadar
trigliserida (Pulungan, 2016)
b. Faktor
gen,
seperti
pada
hipertrigliseridemia
familial
dan
disbetalipoproteinemia familial (Klempfner, 2016 dalam Pulungan, 2016)
c. Konsumsi makanan, seperti karbohidrat, lemak, dan alkohol (Pulungan,
2016)
d. Aktivitas
enzim
LPL
(Lipoprotein
Lipase),
yang
berfungsi
untuk
menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol (Pulungan,
2016).
e. Usia, semakin tua seseorang maka terjadi penurunan berbagai fungsi
organ tubuh sehingga keseimbangan kadar trigliserida darah sulit tercapai
akibatnya kadar trigliserida cenderung lebih mudah meningkat (palungan,
2016)
7
f. Stres, mengaktifkan sistem saraf simpatis yang menyebabkan pelepasan
epinefrin dan norepinefrin yang akan meningkatkan konsentrasi asam
lemak bebas dalam darah, serta meningkatkan tekanan darah (Palungan,
2016).
g. Penyakit hati, menimbulkan kelainan pada trigliserida darah karena hati
merupakan tempat sintesis trigliserida sehingga penyakit hati dapat
menurunkan kadar trigliserida (Palungan, 2016)
h. Hormon tiroid, menginduksi peningkatan asam lemak bebas dalam
darah,namun menurunkan kadar trigliserida darah (Pulungan, 2016).
i.
Hormon insulin, menurunkan kadar trigliserida darah, karena insulin akan
mencegah hidrolisis trigliserida (Pulungan, 2016).
4. Metabolisme Kadar Trigliserida
Metabolisme lipid terdiri atas tiga jalur yaitu, eksogen, endogen dan
reverse cholesterol transport. Jalur eksogen dan endogen berhubungan
dengan metabolisme LDL dan trigliserida, sedangkan reverse cholesterol
transport mengenai metabolisme HDL (Pulungan, 2016 ).
a. Jalur Eksogen
Trigliserida dan kolestrol yang berasal dari makanan dalam usus
dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut kilomikron.
Kilomikron ini akan membawanya kedalam aliran darah. Kemudian
trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim
lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron
sisa. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot
untuk
diubah
energi.kilomikron
menjadi
sisa
trigliserida
akan
kembali
dimetabolisme
sebagai
dalam
hati
cadangan
sehingga
menghasilkan kolestrol bebas (Islamiyah, 2010).
Sebagian kolestrol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam
empedu, yang akan dikeluarkan kedalam usus, berfungsi seperti detergen
dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian dari
kolestrol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme
8
menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan
kolestrol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Akhirnya ,
kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran
darah oleh hati (Islamiyah, 2010).
b. Jalur Endogen
Pembentukan trigliserida dan kolesterol disintesis oleh hati diangkut
secara endogen dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). Very
Low Density Lipoprotein (VLDL) akan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi
oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis kilomikron menjadi
Intermediate Density Lipoprotein (IDL). Partikel IDL kemudian diambil oleh
hati dan mengalami pemecahan lebih lanjut menjadi produk akhir yaitu
Low DensityLipoprotein (LDL). Low Density Lipoprotein (LDL) akan
diambil oleh reseptor LDL di hati dan mengalami katabolisme. Low
Density Lipoprotein (LDL) bertugas menghantar kolesterol ke dalam
tubuh.High Density Lipoprotein (HDL) berasal dari hati dan usus sewaktu
terjadi hidrolisis kilomikron dibawah pengaruh enzim Lechitin Cholesterol
Acyltransferase (LCAT). Ester kolesterol ini akan mengalami perpindahan
dari HDL menjadi VLDL dan IDL sehingga terjadi kebalikan arah transpor
kolesterol dari perifer menuju hati. Aktifitas ini mungkin berperan sebagai
sifat antiaterogenik (Murray, 2014).
C. Berat Badan
1. Defenisi Berat Badan
Obesitas adalah suatu keadaan ketidak seimbangan antara energi
yang masuk dengan energi yang keluar dalam jangka waktu yang lama.
Banyaknya konsumsi energi dari makanan yang dicerna melebihi energi
yang digunakan untuk metabolisme dan aktivitas sehari-hari. Kelebihan
energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan lemak
sehingga dapat berakibat pertambahan berat badan. Obesitas yang
muncul pada remaja cenderung berlanjut hingga dewasa sampai 50- 70%.
Ukuran untuk menentukan seseorang obesitas umumnya dipakai indeks
9
berdasarkan berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter
kwadrat, disebut dengan indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index
(BMI) (WHO, 2006).
Prevalensi obesitas pada penduduk dewasa di Indonesia berusia
lebih dari 18 tahun mengalami peningkatan. Prevalensi obesitas pada pria
tahun 2007 13,9%, tahun 2010 7,8%, dan tahun 2013 19,7 %. Prevalensi
obesitas pada wanita tahun 2007 13,9%, tahun 2010 15,5%, dan tahun
2013 32,9%.3 Sedangkan prevalensi obesitas umum di kota Semarang
sendiri pada tahun 2007 sebesar 20,5% dengan 18,6% pria dan 22,3%
wanita (Riskesdas, 2007).
2. Faktor Risiko Berat Badan
i.
Jenis Kelamin
Dalam sebuah studi penelitian dimana berat badan diamati pada 2
periode dengan rentang perbedaan diantara 2 periode tersebut adalah 5
tahun (usia 20-29 tahun dan usia 25-34 tahun) dan menunjukkan hasil
42% laki-laki dan 56% perempuan mengalami kenaikan berat badan lebih
dari 5 kg. Hal ini menunjukkan adanya hubungan rata-rata peningkatan %
tubuh dari + 7,6% pada laki-laki dan + 5,9% pada perempuan serta lingkar
pinggang 10,2 cm pada laki-laki dan 7,7 cm pada perempuan (Poobalan,
2016).
ii.
Umur
Obesitas yang muncul pada tahun pertama kehidupan biasanya
disertai dengan perkembagan rangka yang cepat, Sebuah studi
menemukan bahwa pada 22 negara berpenghasilan rendah dan
menengah diantara 15.746 mahasiswa dengan usia rata-rata 20.8 tahun
dari 22 universitas diperoleh hasil dari total keseluruhan 22% dewasa
muda mengalami overweight atau obesitas dengan persentasi laki-laki
lebih besar yaitu 24.7% dibandingkan pada perempuan sebesar 19.3%.
Usia rata rata penderita overweight atau obesitas pada laki-laki lebih
10
muda sekitar 16-19 tahun dibanding dengan perempuan yang memiliki
usia 22 tahun atau lebih (Wardanah,2017)
iii.
Faktor Genetik
Obesitas cenderung untuk diturunkan, sehingga diduga memiliki
penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen ,
tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang biasa mendorong
terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup
dengan faktor genetik. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata faktor
genetic memberikan kontribusi sebesar 33% terhadap berat badan
seseorang (Siregar, 2014).
iv.
Metabolik Basal
Metabolik basal adalah metabolisme yang dilakukan oleh organorgan tubuh pada kondisi istirahat total (tidur). Kecepatan metabolisme
setiap individu berbeda-beda, individu yang memiliki laju metabolisme
yang lambat cenderung mengalami kegemukan atau lebih gemuk
dibanding individu yang memiliki laju metabolisme basal yang tinggi
(Wardanah,2017).
v.
Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang kurang menimbulkan kurangnya pembakaran
energi oleh tubuh sehingga energi yang berlebih akan disimpan dalam
bentuk lemak dalam tubuh. Penyimpanan berlebihan akan mengakibatkan
obesitas. Center Disease Control and Prevention menyatakan pola makan
yang tidak seimbang yaitu antara jumlah kalori yang dikonsumsi dengan
penggunaan kalori untuk aktivitas fisik mengakibatkan ketidakseimbangan
energi
sehingga
dapat
meningkat
resiko
terjadinya
obesitas
(Wardanah,2017).
11
vi.
Pola Makan
Makan 3 kali sehari merupakan pola makan orang Indonesia pada
umumnya yaitu sarapan dipagi hari, makan siang dan makan malam.
Konsumsi makanan yang kurang baik secara jumlah (kuantitatif) maupun
kualitas dapat menimbulkan gangguan proses metabolime tubuh hingga
mengarah timbulnya penyakit (Wardanah,2017).
3. Pencegahan Berat Badan
Pencegahan dapat dilakukan pada tingkat individu dan tingkat komunitas.
Adapun pencegahan obesitas pada tingkat individu antara lain (Lestari,
2012) :
a. Mengubah pemilihan makanan menjadi lebih sehat, dan berimbang
b. Menurunkan asupan energi total sehingga sebanding dengan pengeluaran
energi melalui pengurangan ukuran porsi makan
c. Mengatur pemilihan kudapan yang lebih sehat
d. Melakukan lebih banyak aktivitas fisik.
D. Kacang kedelai Hitam
1. Defenisi Kacang Kedelai Hitam
Kedelai hitam adalah jenis biji-bijian atau yang dikenal dengan
nama latin Glycine soja (L). Kedelai hitam memiliki kandungan gizi yang
cukup, terutama pada kandungan protein. Kedelai hitam memiliki ukuran
yang lebih kecil daripada kedelai kuning, tetapi pada keduanya tidak
terdapat perbedaan kandungan gizi (Ulima, 2013).
12
Gambar.1 Pohon kacang kedelai Hitam
2. Kandungan Zat Gizi Kacang Kedelai Hitam
Kedelai hitam termasuk dalam keluarga leguminosa, telah banyak
digunakan sebagai bahan makanan. Kacang kedelai hitam merupakan
bahan baku dasar pembuatan kecap. Kedelai mengandung karbohidrat
kompleks, protein nabati, serat, oligosakarida, isoflavon dan mineral
kompleks. Kandungan serat berkontribusi terhadap indeks glisemik yang
rendah yang menguntungkan bagi penderita diabetes untuk mengurangi
risiko diabetes. Komposisi nutrisi kedelai hitam kering adalah protein 420
mg/g, lemak 224 mg/g, karbohidrat 340 mg/g, kalsium 6 mg/g, fosfor 5
mg/g, dan besi 0,1 mg/g (Kurniasih, 2013).
Kandungan senyawa bioaktif dalam kedelai hitam adalah sebagai
berikut :
1. Oligosakarida
Kedelai hitam mengandung rafinosa dan stakiosa yang merupakan
komponen gula yang tidak dapat dicerna sehingga dapat menyebabkan
kembung dan rasa tak nyaman di perut. Tetapi kemudian ada beberapa
penelitian yang menunjukan bahwa oligosakarida dapat berperan sebagai
prebiotik. Kandungan stakiosa pada kacang kedelai hitam yaitu 37,2
mg/mL dan kandungan rafinosa yaitu 8,7 mg/mL (Kurniasih, 2013).
13
2. Isoflavon
Hagiwara, 2010 dalam Kurniasih, 2013 : mengemukakan bahwa dalam
kedelai hitam terdapat lima jenis isoflavon, yaitu daidizin (25 mg/100g),
daidezein (92 g/100gr), genesitin (22 mg/100 g), genistein (51 mg/100 g),
dan glysitin (16 mg/100 g) .
3. Antosianin
Dalam kacang kedelai hitam terdapat tiga macam anthosianin yaitu
delphinidin-3-glukosida 0–3,71 mg/mL, cyanidin-3-glukosida 0,94–15,98
mg/mL, dan petunidin-3- glukosida 0–1,41 mg/mL. Total kandungan
anthosianin dalam kacang kedelai hitam l1,58–20,18 (adie, dkk, 2012
dalam kurniasih, 2013).
4. Saponin
Kandungan saponin kedelai hitam sebesar 310 mg/100 g. Menurut
(Potter, 1993 dalam kurniasih, 2013) , saponin menghambat pencernaan
protein dikarenakan adanya susunan saponin protein kompleks.
5. Serat Pangan
Kandungan serat dalam kedelai hitam juga sangat tinggi. Serat kasarnya
sekitar 4% dan bermanfaat untuk membantu sistem pencernaan tubuh,
sehingga dapat mengurangi waktu transit zat-zat racun yang tidak
dibutuhkan tubuh. Di dalam kedelai hitam terdapat serat yang larut,
dimana serat yang larut itu akan menyerap air membentuk sebuah gel
yang akan memperlambat metabolisme karbohidrat pada kedelai. Kedelai
hitam juga mengandung serat tidak larut yang berguna untuk mengontrol
kepadatan feses dan mencegah sembelit.
14
Gambar.2 Kacang Kedelai hitam
Tabel 2. Kandungan Gizi per 100 gram Kedelai Hitam
Kandungan GiziNilai Gizi
Air 11,3 gr
Protein 37,3 gr
Lemak
Karbohidrat
Abu
Ca
Fe
13,4 gr
68,0 gr
4,8 gr
595 gr
9,9 gr
Sumber : Endang (1993) dalam Suhartanti 2010
3. Manfaat Kacang Kedelai Hitam (Glycien soja L.)
Beberapa manfaat kedelai hitam ( Glycien soja L.)
a. Menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler
b. Mengurangi risiko penyakit kanker
c. Meningkatkan kesuburan
d. Menurunkan kolesterol
e. Melancarkan pencernaan
f. Meningkatkan daya tahan tubuh
g. Mengurangi risiko penggumpalan darah
h. Mengobati bisul
i.
Mencegah penuaan dini
15
j.
Mencegah penyakit terkait menopause
k. Mengurangi risiko arthritis
l.
Mencegah kelebihan berat badan
m. Menjaga fungsi otak
n. Menjaga fungsi penglihatan
o. Sebagai anti radang
p. Menjaga kesehatan kulit
q. Mengurangi resiko osteoporosis
E. Hubungan Kacang Kedelai Hitam dengan Kadar Trigliserida
Kacang kedelai dapat menurunkan kadar trigliserida karena pada
kacang kedelai mengandung isoflavon sehingga Isoflavon bekerja dengan
mengaktifkan faktor transkripsi ligand-dependent yang disebut dengan
Peroxisome Proliferator Activated Receptor (PPAR). PPAR α merupakan
salah satu tipe PPAR. Aktivasi PPAR α akan menurunkan kadar
trigliserida
melalui
induksi oleh
gen
yang
bertugas menurunkan
ketersediaan trigliserida dalam lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL)
yang dihasilkan oleh hati dan meningkatkan lipolisis triglyceride-rich
plasma lipoprotein seperti kilomikron dan VLDL oleh lipoprotein lipase atau
LPL (Medjakovic , 2010).
16
F.
Kerangka Teori
konsumsi makanan, aktivitas, usia, stress, dan obesitas merupakan
faktor
yang
dapat
meningkatkan
kadar
trigliserida
menjadi
hipertrigliseridemia , dimana dengan pemberian sari kacang kedelai hitam
dapat menurunkan kadar trigliserida.
Konsumsi
Makanan
Aktivitas
Usia
Peningkatan Kadar
Trigliserida
hipertrigliseridemia
Stress
Obesitas
Sari Kacang
Kedelai Hitam
Gambar 3. Kerangka Teori
(Sumber : Klempfner, 2016; Nelson, 2000; Sherwood, 2012; Guyton,
2015; Pulungan, 2016.)
17
G. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini dilakukan nya pemberian sari kacang kedelai hitam
pada penderita hipertrigliseridemia. sebelum dilakukan pemberian sari
kacang kedelai hitam terlebih dahulu mengukur kadar trigliserida dan
berat badan pada sampel . Setelah itu baru diberikan sari kacang kedelai
hitam pada sampel, setelah diberikan kacang kedelai hitam pada sampel
lalu di ukur kembali kadar trigliserida dan berat badan sampel sesudah
diberikannya sari kacang kedelai hitam tersebut.
Sari kacang kedelai
Hitam
Kadar Trigliserida dan
berat badan sebelum
Hipertrigliseridemia
Kadar Trigliserida dan
berat badan sesudah
Gambar 4. Kerangka konsep
18
H. Defenisi Operasional
No
Variabel
Defenisi
Skala
pengukuran
1
Sari Kacang Kedelai
Sari kacang kedelai hitam dibuat dari
Hitam
bahan : kacang kedelai hitam sebanyak
Rasio
100 gr, gula diabetik 1 gr, dan air
sebanyak 1100 ml. Dimana sari kacang
kedelai hitam tersebut diberikan pada
penderita Hipertrigliseridemia sebanyak
250 ml perhari selama pemberian 21
hari berturut-turut
2
Hipertrigliseridemia
Hasil pemeriksaan penderita
Rasio
Hipertrigliseridemia pada darah sampel
diambil oleh tenaga analis dari RSUD
Deli Serdang sebanyak dua kali
pengambilan darah yaitu sebelum
intervensi dan sesudah intervensi.
Hipertrigliseridemia = >200 mg/dl
3
Kadar Trigliserida
Hasil pemeriksaan kadar trigliserida
Rasio
pada darah sampel diambil oleh tenaga
analis dari RSUD Deli Serdang
sebanyak dua kali pengambilan darah
yaitu sebelum intervensi dan sesudah
intervensi
Kadar Trigliserida Normal = <150 mg/dl
4
Berat Badan
Hasil pengukuran Berat Badan diukur
Rasio
menggunakan timbangan analitik ,
dimana penimbangan berat badan
dilakukan sebanyak 2 kali penimbangan
yaitu sebelum intervensi dan sesudah
intervensi.
19
I. Hipotesis
Ha1 = Ada pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap
penurunan kadar trigliserida di Puskesmas Lubuk Pakam.
Ha2 = Ada pengaruh pemberian sari kedelai hitam terhadap berat badan
di Puskesmas Lubuk Pakam.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lubuk Pakam yang
dilaksanakan pada tanggal 5-27 Juni 2018
B. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperiment)
dengan rancangan one group pretest andpost test desain. Untuk
mengetahui kadar trigliserida dan Berat Badan sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi pada penderita hipertrigliseridemia di Puskesmas
Lubuk Pakam.
Model rancangan penelitian pretest and post test desain, yaitu
digambarkan sebagai berikut:
01
(X)
02
Keterangan :
01
: kadar Trigliserida dan berat badan sampel di Puskesmas Lubuk
Pakam sebelum pemberian sari kacang kedelai hitam.
X
: Intervensi yang dilakukan yaitu pemberian sari kacang kedelai
hitam setiap hari berturut-turut selama 21 hari.
02
: kadar Trigliserida dan berat badan sampel di Puskesmas Lubuk
Pakam sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan yaitu seluruh
penderita Hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam dari 3 desa
(Jati sari, Petapahan, dan Syahmad) . dimana sampel pada 3 desa
tersebut sebanyak 30 sampel.
21
2. Sampel
sampel pada penelitian ini ialah penderita Hipertrigliseridemia di
Puskesmas Lubuk Pakam. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling dengan Kriteria Inklusi sebagai berikut :
a. Penderita Hipertrigliseridemia yang berada di Puskesmas Lubuk Pakam.
b. Bersedia menjadi sampel.
c. Umur di atas 18 tahun.
d. Obesitas Sentral
Jumlah sampel yang didapat sesuai kriteria inklusi sebanyak 20 sampel.
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung
melalui observasi dan kuesioner langsung ke lokasi penelitian. Data
primer meliputi :
a. Data identitas sampel (nama responden, jenis kelamin, tanggal lahir,
umur, alamat responden, pendidikan responden, pekerjaan responden)
diperoleh dari wawancara langsung dengan mengisi form identitas
responden.
b. Data trigliserida sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai
hitam yang dilakukan oleh analis laboratorium di RSUD.
c. Data Antropometri sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai
hitam ditentukan dengan pengukuran BB menggunakan timbangan digital
yang dibantu oleh 6 enumerator mahasiswa Gizi semester VII.
Cara menimbang berat badan dengan timbangan digital merek GEA
yang memiliki ketelitian 0,1 kg ialah :
1. Siapkan timbangan
2. Letakkan timbangan pada lantai yang dasar
3. Upayakan penimbangan dilakukan dengan pakaian seminimal mungkin
( tanpa sepatu, jaket, topi, perhiasan dan sebagainya)
22
4. Sampel yang diukur berdiri di atas timbangan dengan kaki tepat di
tempat yang ditentukan, badan berdiri tegap dengan pandangan lurus
kedepan.
d. Intervensi yang diberikan
Intervensi yang akan diberikan pada sampel ialah pemberian sari kacang
kedelai hitam untuk menurunkan kadar trigliserida dan berat badan,
dimana sari kacang kedelai hitam yang diberikan kepada sampel
sebanyak 250 ml pergelas sekali pemberian setiap harinya pada sore hari
pukul 15.00 wib selama 21 hari berturut-turut. Dimana sari kacang
kedelainya diantar satu persatu kerumah sampel masing-masing.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan meliputi :
1. Data Demografi dari Puskesmas Lubuk Pakam Tahun 2016
2. Data penderita Hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam tahun
2018.
E. Bahan dan Alat Pembuatan Sari Kacang Kedelai Hitam.
Tabel 3. Bahan pembuatan Sari kacang kedelai Hitam
No
1
2
3
Bahan
Kacang kedelai hitam
Gula diabetic
Air
Jumlah
100 gr
1 gr
1100 ml
Tabel 4. Alat pembuatan sari kacang kedelai hitam
No
1
2
3
4
5
6
7
Bahan
Timbangan makanan
Waskom
Gelas ukur
Termometer
Saringan
Panci
Kompor gas
Jumlah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
23
F. Cara Pembuatan Sari kacang Kedelai Hitam
Kacang kedelai hitam yang telah disortasi dan
dicuci sebanyak 100 gr
Kacang Kedelai hitam direndam selama 12 jam
dengan perbandingan air yaitu 1 : 3
Kedelai dicuci lalu ditiriskan dan digiling
Kacang Kedelai hitam dicuci lalu ditiriskan
Kacang kedelai hitam digiling dengan
penambahan air panas pada suhu 80° C untuk
perbandingan kedelai hitam : air yaitu 1: 8
penyaringan dengan menggunakan kain saring
di masak pada suhu 85 °C selama 15 menit
Di tambahkan gula diabetik 1 gr
Menghasilkan sari kacang kedelai hitam
sebanyak 250 ml
Gambar 5. Cara pembuatan sari kacang kedelai Hitam
(Sumber : Rachmawati, 2017)
24
Tahap : Pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap sampel
Pada sampel diberikan sari kacang kedelai hitam sebanyak 1 gelas
(250 ml) pada sore hari jam 15.00 wib selama 21 hari, sampel diminta
untuk menghabiskan sari kacang kedelai hitam yang diberikan tersebut.
Namun, tidak boleh ada paksaan dalam menjalaninya. Setelah 21 hari
pemberian sari kacang kedelai hitam. Sampel kembali di ambil data
antropometri (BB) dan pengambilan sampel darah dilakukan tenaga analis
laboratorium
RSUD
untuk
pemeriksaan
kadar
trigliserida
setelah
pemberian interverensi.
G.
Pengolahan dan Analisis Data
1)
Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpulkan melalui form pengumpulan data,
kemudian diolah secara manual. kemudian di Editing, Coding, Entry data
dianalisis dengan program computer Adapun data yang akan diolah
meliputi :
a)
Kadar Trigliserida Sebelum dan Sesudah
Hasil pemeriksaan Kadar Trigliserida yang sudah didapat sebelum dan
sesudah dilakukan intervensi lalu di olah di program komputer.
b)
Data Berat Badan
Data berat badan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dilakukan
melalui antropometri lalu di olah di program komputer.
2. Analisis Data
a.
Analisis Univariat
Dilakukan untuk mendeskripsikan berbagai variabel yaitu : nama,
usia, BB, kadar Trigliserida awal, kadar trigliserida akhir di Puskesmas
Lubuk Pakam, sebagai bahan informasi. Dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi dengan menggunakan program komputer, dapat
diperoleh nilai minimal, nilai maksimal, nilai rata-rata dan standar deviasi
yang kemudian disajikan dalam grafik distribusi frekuensi dan dianalisis
berdasarkan presentase.
25
b. Analisi Bivariat
Dilakukan untuk uji perbedaan kadar Trigliserida awal dan kadar
Trigliserida akhir pada masing-masing kelompok. Kemudian jenis uji yang
digunakan adalah uji T dependent (berpasangan) dengan daya tingkat
kepercayaan 95% dan pengambilan kesimpulan jika nilai p>0,05 maka Ha
diterima. Maka, Ada pengaruh pemberian sari kedelai hitam terhadap
penurunan
kadar
Trigliserida
dan
berat
badan
pada
penderita
Hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam.
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1) Puskesmas Lubuk Pakam
a) Letak Geografis
Lokasi penelitian untuk sampel yaitu di Puskesmas Lubuk Pakam.
Luas wilayah 22,52 km² dengan jumlah desa 4 desa, terdapat 6
kelurahan, dan 72 dusun, serta 69.655 jiwa penduduk, dan terdapat
16.092 Rumah Tangga. Berikut batas-batas wilayah kerja Puskesmas
Lubuk Pakam :
 Sebelah Utara :Berbatasan dengan Kecamatan Beringin
 Sebelah Timur:Berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau
 Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Morawa
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau
Adapun kelurahan yang ada pada wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Pakam yaitu Paluh Kemiri, Petapahan, Jati Sari, Pagar Merbau, Syahmad,
Lubuk Pakam I, Lubuk Pakam II & III, Lubuk Pakam Pekan, Bakaran Batu
dan Sekip. Dusun yang digunakan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan
prevalensi tertinggi jumlah penderita Hipertrigliseridemia yaitu Kelurahan
Petapahan, Syahmad dan Jati Sari. (Profil Puskesmas Lubuk Pakam,
2016)
b) Demografi
Data pertahun 2016 Kecamatan Lubuk pakam memiliki 69.655 orang
penduduk, yang berjenis kelamin laki-laki 34.587 orang dan berjenis
kelamin perempuan sebanyak 35.078 orang. (Profil Puskesmas Lubuk
Pakam, 2016)
27
B. Karakteristik Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah penderita Hipertrigliseridemia di
Puskesmas Lubuk Pakam. Dalam penelitian ini, karakteristik sampel
dikelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan
dan suku.
1. Umur
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, penduduk Indonesia dengan
usia ≥ 15 tahun yang memiliki kadar trigliserida tinggi yaitu sebesar 13 %.
Data distribusi sampel berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan umur
Umur
n
%
30 – 39
2
10.0
40 – 49
4
20.0
50 – 59
7
35.0
60 – 69
2
10.0
70 – 79
Total
5
25.0
20
100.0
Berdasarkan karakteristik umur pada tabel 5 menunjukkan bahwa
dari 20 sampel terdapat umur 50-59 7 orang (35%), 70-79 5 orang (25%),
diikuti 40-49 4 orang (20%), dan umur 30-39 & 60-69 sebanyak 2 orang
(10%).
Usia mendekati menopause cenderung memiliki kadar trigliserida
yang lebih tinggi karena produksi hormon estrogen yang semakin
berkurang (Rakhmiditya, 2013).
28
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan kategori jenis kelamin, pria yang memiliki kadar
trigliserida tinggi lebih banyak yaitu sebesar 15,1 % dibandingkan wanita
yang hanya sebesar 11,7% (Riskesdas, 2013). Pada wanita, menopause
meningkatkan kemungkinan terjadi hipertrigliseridemia. Hal ini disebabkan
karena berkurangnya produksi estrogen yang mengakibatkan peningkatan
kadar serum trigliserida dalam darah (Byun, 2010 dalam Rakhmiditya ,
2014). Data distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel 6.
Tabel 6. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
n
%
Perempuan
12
60.0
Laki-laki
8
40.0
Total
20
100.0
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin pada tabel 6 menunjukkan
bahwa kelompok jenis kelamin pada perempuan sebanyak 12 orang yaitu
60% dan pada kelompok jenis kelamin laki-laki sebanyak 8 orang yaitu
40%. penelitian meta-analisis menunjukkan bahwa peningkatan kadar
trigliserida sebesar 1 mmol/L dapat meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular sebesar 30% pada pria dan 75% pada wanita (Valendra,
2016).
3. Pendidikan
Tingkat pendidikan juga mempunyai hubungan yang eksponensial
dengan tingkat kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin
mudah menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif,dan
berkesinambungan (Kartikasari, 2011)
29
Tabel 7. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan pendidikan
Pendidikan
n
%
SMA
13
65.0
SMP
1
5.0
Perguruan Tinggi
6
30.0
Total
20
100.0
Berdasarkan karakteristik sampel berdasarkan pendidikan dapat dilihat
pada tabel 7 bahwa kelompok pendidikan SMA pada sampel sebanyak 13
orang yaitu 65%, kelompok pendidikan SMP sebanyak 1 orang yaitu 5%,
kelompok pendidikan perguruan tinggi sebanyak 6 orang yaitu 30%.
4. Pekerjaan
Dari pekerjaan dapat dilihat seberapa besar aktivitas fisik
seseorang, karena Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi kadar kolestrol dan trigliserida. Rendahnya
aktivitas fisik menurunkan energy expenditure dan berkontribusi
terhadap obesitas yang berkaitan dengan faktor risiko lipid dan non-lipid
(Pamungkas, 2013).
Tabel 8. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan
Tidak bekerja
Wiraswasta
Petani
Guru
Total
n
8
8
3
1
20
%
40.0
40.0
15.0
5.0
100.0
Berdasarkan karakteristik sampel berdasarkan pekerjaan pada tabel 8
dapat dilihat bahwa kelompok tidak bekerja sebanyak 8 orang yaitu 40%,
kelompok pekerjaan wiraswasta sebanyak 8 orang yaitu 40%, dari
kelompok pekerjaan petani sebanyak 3 orang yaitu 15%, dan dari
kelompok pekerjaan guru sebanyak 1 orang yaitu 5%.
30
5. Suku
Menurut Suhardjo (1989), setiap masyarakat memiliki budayanya
sendiri, adat dan tradisi yang membentuk pola pikir dan emosi
masyarakat. Budaya mengajarkan orang bagaimana untuk berbuat dan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar biologis mereka. Budaya
juga menentukan apa yang dapat diterima seperti makanan, pada
kondisi
seperti
apa,
kapan
orang
dapat
atau
tidak
dapat
makan,makanan apa yang menjadi pantangan,dan lain-lain.
Tabel 9. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan suku
Suku
Batak
Jawa
Total
n
%
10
10
20
50.0
50.0
100.0
Berdasarkan karakteristik sampel berdasarkan suku pada tabel 9
dapat lihat bahwa kelompok dari suku batak sebanyak 10 orang yaitu
50%, dimana pada kelompok suku jawa terdapat sebanyak 10 orang yaitu
50%. Pada penelitian ini dari distribusi sampel berdasarkan suku batak
dan jawa sama banyaknya.
C. Pengaruh
Pemberian
Sari
Kacang
Kedelai
Hitam
Terhadap
Penurunan Kadar Trigliserida
Tabel 10. Distribusi rata-rata kadar Trigliserida sebelum dan sesudah
pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita Hipertrigliseridemia
mean
Trigliserida_sebelum_Intervensi 205,65
sd
32,58
Nilai
min
160
Trigliserida_sesudah_intervensi 181,75
40,19
97
max
277
248
p.value
0,002
31
Dari tabel 10 menjelaskan rata-rata trigliserida sebelum intervensi
sampel adalah 205,65 mg/dl, dengan standar deviasi 32,58. Dimana nilai
dari kadar trigliserida sebelum intervensi minimum nya ialah 160 dan
maximum nya 277. Pada kadar trigliserida sesudah intervensi sampel
adalah 181,75 mg/dl, dengan standar deviasi 40,19. Dimana nilai dari
kadar trigliserida sesudah intervensi minimum nya ialah 97 dan maximum
nya 248.
Pemberian
sari
kacang
kedelai
hitam
pada
penderita
hipertrigliseridemia berpengaruh terhadap penurunan kadar trigliserida.
Setelah dilakukan dengan uji statistic diperoleh p = 0.002, maka dapat
disimpulkan pada alpha 5% ada perbedaan yang signifikan antara kadar
trigliserida sebelum dan sesudah intervensi.
D. Pengaruh
Pemberian
Sari
Kacang
Kedelai
Hitam
Terhadap
Penurunan Berat Badan
Tabel 11. Distribusi rata-rata Berat Badan sebelum dan sesudah
pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita Hipertrigliseridemia
mean
BB_sebelum_Intervensi 75,36
Sd
21,14
Nilai
min
50,8
BB_sesudah_intervensi 73,39
20,84
50,7
max
p.value
133,4
0,201
131,5
Dari tabel 11 menjelaskan rata-rata berat badan sebelum intervensi
adalah 75,36 kg, dengan standar deviasi 21,14. Dimana nilai dari berat
badan sebelum intervensi minimumnya ialah 50,8 dan maximum 133,4.
Pada berat badan sesudah intervensi adalah 73,39 kg, dengan standar
deviasi 20,84. Dimana nilai dari berat badan sesudah intervensi ialah
minimum 50,7 dan maximum 131,5.
Dari data tabel diatas bahwasanya tidak ada perbedaan rata-rata
berat badan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Pemberian sari
kacang kedelai hitam tidak berpengaruh terhadap penurunan berat badan.
32
Setelah dilakukan dengan uji statistic diperoleh p = 0.201, maka dapat
disimpulkan pada alpha 5% tidak ada perbedaan yang signifikan antara
berat badan sebelum dan sesudah intervensi.
E. Pembahasan
Risiko hipertrigliseridemia pada wanita meningkat seiring dengan
pertambahan usia. Pada penelitian ini jumlah wanita lebih banyak yang
memiliki kadar trigliserida tinggi dibandingkan dengan laki-laki, penelitian
ini juga sejalan dengan penelitian Nauman yang dilakukan di Medan pada
tahun 2009 mendapatkan jumlah wanita yang memiliki kadar trigliserida
abnormal lebih banyak dari jumlah pria (Gemilang, 2016).
Usia juga dapat mempengaruhi terjadinya kadar trigliserida tinggi,
dimana pada kelompok usia 36-51 tahun yang memiliki kadar trigliserida
tinggi dibandingkan dengan usia yang lainnya. Hal ini mungkin juga
berhubungan dengan pekerjaan dan keadaan sosial ekonomi sehingga
sering terjadi perubahan pola hidup di mana asupan makanan tinggi kalori
dan tinggi lemak dengan aktivitas fisik dan olahraga yang menurun
akibatnya terjadi kegemukan,obesitas sentral dan dislipidemia (Paschos,
2009)
Pengetahuan dan pendidikan juga merupakan faktor penentu bagi
seseorang
atau
keluarga
dalam
memilih
makanan
yang
tepat.
Pengetahuan dan tingkat pendidikan kurang tentang makanan sehat dan
gizi seimbang membuat masyarakat cenderung memilih makanan sesuai
dengan selera, sosial ekonomi dan trend sosial yang terjadi dimasyarakat.
Pengetahuan masyarakat yang kurang tentang pola konsumsi makanan
yang sehat dan seimbang , menyebabkan perilaku makanan kurang tepat
yang dapat berdampak pada asupan energi berlebihan dan dapat juga
menimbulkan penyakit lainnya seperti obesitas, hipertrigliseridemia dan
lainnya (Wiardani, 2014).
Peningkatan kadar trigliserida sering terjadi pada orang dengan
obesitas. Peningkatan kadar trigliserida juga dapat terjadi karena sindrom
metabolik. Selain itu, terdapat juga beberapa keadaan lain yang
33
berhubungan dengan peningkatan trigliserida, yaitu Diabetes tipe 2 yang
tidak terkontrol, hipotiroid, penyakit hati, penyakit Ginjal, faktor genetik dan
efek samping dari pengobatan (Oway, 2013).
Pada penelitian ini dilakukan intervensi berupa pemberian sari
kacang kedelai hitam pada penderita hipertrigliserida selama 21 hari
berturut-turut untuk melihat apakah ada pengaruh kadar trigliserida dan
berat badan setelah pemberian sari kacang kedelai hitam.
Setelah dilakukan intervensi dan di dapatkan hasil bahwasanya
terjadi penurunan atau ada pengaruh kadar trigliserida setelah pemberian
sari kacang kedelai hitam selama 21 hari dengan hasil (p = 0.002),
Dimana kadar trigliserida normal yaitu <150 mg/dl. penelitian ini juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sundari pada tahun 2013
yang menyatakan pemberian yoghurt kedelai hitam selama 21 hari
dengan dosis 115 ml mampu menurunkan kadar kolesterol total sebesar
1.64% dan trigliserida 7.85% (Sundari, 2013).
Berat badan yang berlebihan merupakan masalah kesehatan yang
sifatnya kronis. Berat badan yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai
masalah kesehatan dan penyakit tidak menular seperti penyakit DM tipe 2,
kardiovaskular, stroke, kanker (Wiardani, 2016).
Intervensi yang dilakukan selama 21 hari dengan pemberian sari
kacang kedelai hitam pada berat badan dengan hasil (p = 0.201) dimana
tidak ada pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam pada berat
badan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Rakhmiditya yang
menyatakan tidak terdapat perubahan berat badan yang signifikan selama
masa intervensi pada ketiga kelompok ( p > 0.05) dengan pemberian
snack bar berbahan dasar kombinasi ubi jalar ungu dan kedelai (hitam
dan kuning).
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Rata-rata kadar Trigliserida sebelum intervensi sebesar 205.65 mg/dl
dan kadar trigliserida sesudah dilakukan intervensi sebesar 181.75
mg/dl.
2.
Rata-rata berat badan sebelum dilakukan intervensi sebesar 75.365
kg dan berat badan sesudah dilakukan intervensi sebesar 73.395 kg
3.
Ada hubungan pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap
penurunan kadar trigliserida di Puskesmas Lubuk Pakam
4.
Tidak ada hubungan pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap
berat badan di Puskesmas Lubuk Pakam
B. SARAN
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk menurunkan kadar trigliserida
pada penderita Hipertrigliseridemia
2. Bagi penderita hipertrigliseridemia dapat merubah pola hidup yang
sehat melalui makanan yang sehat dan aktivitas yang cukup dan bisa
juga dilakukan dengan cara berolahraga yang rutin
35
DAFTAR PUSTAKA
Ali.A., Leily A., Pipih S. 2015. Pemberian kitosan dan pengaruhnya terhadap
berat badan dan kadar trigliserida darah tikus sprague-dawley yang diberi
pakan asam lemak trans. Jurnal Gizi Pangan, 10(1): 9-16.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta. 2013
Budiyono.W., Aryu . 2013. Perbedaan kadar kolestrol total dan trigliserida
sebelum dan setelah pemberian sari daun cincau hijau (Premna
oblongifolia merr) pada tikus displidemia. Journal of nutrition college, 2(1):
118-125.
Cahyanti.R.I., Ahmad S. 2014. Perbedaan kadar trigliserida sebelum dan
sesudah pemberian jus kacang hijau (phaseolus radiatus linn) pada pria
hipertrigliseridemia. Journal of nutrition college, 3(4): 887-893.
Cahyanti.R.I. 2014. Perbedaan kadar trigliserida sebelum dan sesudah
pemberian jus kacang hijau (phaseolus radiatus linn) pada pria
hipertrigliseridemia. Artikel Penelitian.Fakultas kedokteran universitas
diponegoro semarang.
Gemilang.B., Yanwirasti., Saptino.M. 2016. Hubungan kadar Trigliserida dan
kolesetrol-Hdl terhadap kadar alanine aminotransferase pada pasien non
alcoholic fatty liver disease. Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(1)
Haamiim.V.A.F. 2016. pengaruh pemberian minuman teh kombucha terhadap
kadar trigliserida pada wanita usia 40-55 tahun penderita
hipertrigliseridemia. Artikel penelitian. Fakultas kedokteranuniversitas
diponegorosemarang.
Islamiyah.D. 2010. Pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (psidium
guajava L) terhadap kadar kolestrol total, HDL, LDL, dan trigliserida serum
darah tikus putih (rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Skripsi.
Fakultas sains dan teknologi Universitas islam negeri (UIN), Malang.
36
Kartikasari.B.W., Mifbakhuddin., Dian.N.M. 2011. Hubungan pendidikan, paritas,
dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III di puskesmas
bangetayu kecamatan genuk kota semarang tahun 2011. Skripsi. Fakultas
ilmu keperawatan dan kesehatan, universitas muhammadiyah semarang.
Kasim.S, Mansur.A, Agus.S, Joko.W. 2012. Hubungan Obesitas dan
Hipertrigliseridemia dengan Risiko Perlemakan Hati pada Pasien di
Makassar. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 1(4).
Khomsan.A., Winanti.W. 2009. Sosio-budaya pangan suku baduy. Jurnal Gizi
dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71.
Kurniasih.N, Tina.D.R, Nunik.R.R. 2013. efektivitas sari kedelai hitam (glycine
soja sieb) sebagai bahan pangan fungsional. Jurnal. Jurusan Kimia,
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati, 7(1).
Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2007.
Lestari.S. 2012. Faktor risiko penyebab kejadian obesitas pada mahasiswa
fakultas kedokteran universitas sumatera utara tahun 2011. Tesis.
Fakultas kesehatan masyarakat universitas sumatera utara medan.
Miller M, Stone NJ, Ballantyne C, Bittner V, Criqui MH, Ginsberg HN, et al.
Triglycerides and Cardiovascular Disease: A Scientific Statement From the
American Heart Assosiation. Circulation; 2011. 123: 2292 – 2333.
Octavia.Z.F., Nurmasari W. 2014. pengaruh pemberian jus daun ubi jalar
(ipomoea batatas (l.) lam) terhadap kadar trigliserida tikus wistar jantan
(rattus norvegicus) yang diberi pakan tinggi lemak. Journal of nutrition
college, 3(4): 838-847.
Oway.I.A.H., Sonny.J.R.K., Taufik.P. 2013. Perbandingan kadar trigliserida pada
obes 1 dan obes 2. Jurnal e-Biomedik (eBM),Volume 1, Nomor 1, Maret
2013, hlm. 357-363
37
Pamungkas.M.R., Ani.M. 2013. Perbedaan kadar kolestrol total dan trigliserida
pada wanita vegetarian tipe vegan dan non-vegan. Journal of nutrition
college, volume 2, nomor 1, tahun 2013, halaman 76-88.
Pulungan.R.Z. 2016. Hubungan lingkar pinggang dengan kadar trigliserida pada
mahasiswa fakultas kedokteran universitas sumatera utara tahun 2016.
Fakultas kedokteran universitas sumatera utara medan.
Rakhmiditya.H.A., Apoina K. 2014. pengaruh pemberian snack bar berbahan
dasar kombinasi ubi jalar ungu dan kedelai (hitam dan kuning) terhadap
kadar trigliserida pada wanita dewasa hipertrigliseridemia. Journal of
nutrition college, 3(1): 106-116.
Siregar.D.H. 2014. Hubungan konsumsi junk food dengan obesitas pada siswa
di sma dharma pancasila kelurahan selayang medan tahun 2014. KTI.
Fakultas keperawatan universitas sumatera utara.
Sundari.S., Fillah F D. 2013. Pengaruh pemberian yoghurt kedelai hitam (black
soyghurt) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida pada laki-laki
penderita displidemia usia 40-55 tahun. Journal of nutrition college, 2(1):
98-110.
Wahyani.A.D., Apoina K. 2012. Perbedaan kadar trigliserida serum tikus srague
dawley pada pemberian kopi robusta filter dan tanpa filter. Journal of
nutrition college, 1(1): 352-357.
Wardaini.L.S. 2012. Hubungan trigliserida tidak puasa dengan kejadian stroke
iskemik. Tesis. program magister kedokteran klinik – spesialis ilmu
penyakit saraf fakultas kedoktean usu, Medan.
Wardanah.A.I.A. 2017. kadar trigliserida pada mahasiswa fakultas kedokteran
universitas sumatera utara yang obesitas dan non-obesitas tahun 2016.
Skripsi. Fakultas kedokteran universitas sumatera utara medan.
38
Wiardani.N.K. 2014. Penatalaksanaan diet obesitas pada buku Ilmu gizi teori &
aplikasi.
World Health Organization. 2011. Global Atlas on cardiovascular disease
prevention and control. Hal 8. Available from URL: http>//www.worldheartfederation.org/fileadmin/user_upload/documents/publications/Global_
CVD_Altas.pdf
WHO, 2006. Controlling the global obesity epidemic [Online]. Available HTTP:
http://www.who.int/abouttc/opyright/en.
39
Lampiran 1. Master Tabel
No
Nama Sampel
Alamat
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Suku
75
57
74
49
45
Jenis
Kelamin
Pr
Pr
Pr
Lk
Lk
Jati Sari
Jati Sari
Petapahan
Petapahan
Petapahan
Tidak bekerja
Tidak bekerja
Tidak bekerja
Wiraswasta
Wiraswasta
Jawa
Jawa
Jawa
Batak
Batak
1
2
3
4
5
Satik
Karisem
Hj Surhati ningsih
Jonner manik
Eflan manurung
6
7
8
misnah
juliana
Netti Br.Manik
Kp. Syahmad
Kp. Syahmad
Petapahan
62
39
53
Pr
Pr
Pr
Tidak bekerja
Wiraswasta
Wiraswasta
9
Joko aprianto
Petapahan
35
Lk
Wiraswasta
10
11
Sanem
Legino
Jati Sari
Kp. Syahmad
75
55
Pr
Lk
Tidak bekerja
Wiraswasta
12
Santi sibarani
Petapahan
50
Pr
Guru
13
14
15
Kp. Syahmad
Petapahan
Petapahan
75
45
50
Pr
Lk
Pr
Tidak bekerja
Petani
Tidak bekerja
Petapahan
60
Pr
Tidak bekerja
17
18
Tuminem
Isnaini
Rosminar Br.butarbutar
Tuminding
Br.manurung
Jukiyah simamora
Juniman sijabat
SMA
SMA
SMA
SMA
Perguruan
Tinggi
SMA
SMA
Perguruan
Tinggi
Perguruan
Tinggi
SMA
Perguruan
Tinggi
Perguruan
Tinggi
SMP
SMA
SMA
Petapahan
Petapahan
50
47
Pr
Lk
Wiraswasta
Wiraswasta
19
20
Bilson manihuruk
T. Simamora
Petapahan
Petapahan
58
74
Lk
Lk
Petani
Petani
16
Sebelum Intervensi
Trigliserida
BB
277
73.9
167
60.8
178
50.8
169
71.3
222
99.1
Sesudah Intervensi
Trigliserida
BB
235
73
194
62.3
142
50.7
141
70.5
180
98
Jawa
Jawa
Batak
186
168
206
68.6
70.7
85.8
204
185
142
65.2
70.2
56.2
Jawa
184
116
197
114
Jawa
Jawa
165
247
53.7
79.8
102
213
54.8
78.4
Batak
209
54.2
188
53.5
Jawa
Jawa
Batak
233
202
217
89.4
72.9
72.3
199
218
185
88.7
72.6
75.3
SMA
Batak
225
68.2
169
66.2
SMA
Perguruan
Tinggi
SMA
SMA
Batak
Batak
160
228
70.4
133.4
97
177
70.5
131.5
Batak
Batak
234
236
52
64
219
248
52
64.3
40
Lampiran 2 Uji Statistic
Uji statistic Trigliserida sebelum dan sesudah
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
Trigliserida_sebelum_intervensi
20
100.0%
0
.0%
20
100.0%
Trigliseridaa_sesudah_intervensi
20
100.0%
0
.0%
20
100.0%
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Shapiro-Wilk
Statist
ic
Trigliserida_sebelum_intervensi
Trigliseridaa_sesudah_intervensi
.127
.153
df
Sig.
20
20
Statistic
df
Sig.
.200
*
.944
20
.288
.200
*
.948
20
.336
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
41
Descriptives
Statistic
Trigliserida_sebelum_intervensi Mean
95% Confidence
Interval for Mean
205.65
Lower Bound
190.40
Upper Bound
220.90
5% Trimmed Mean
204.22
Median
207.50
Variance
32.589
Minimum
160
Maximum
277
Range
117
Interquartile Range
60
Skewness
Kurtosis
Trigliseridaa_sesudah_intervens Mean
.284
.512
-.629
.992
181.75
8.987
95% Confidence
Lower Bound
162.94
Interval for Mean
Upper Bound
200.56
5% Trimmed Mean
182.78
Median
186.50
Variance
Std. Deviation
1.615E3
40.190
Minimum
97
Maximum
248
Range
151
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
7.287
1.062E3
Std. Deviation
i
Std. Error
62
-.647
.512
.119
.992
42
Uji statistik Berat Badan sebelum dan sesudah
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
BB_sebelum_intervensi
20
100.0%
0
.0%
20
100.0%
BB_sesudah_intervensi
20
100.0%
0
.0%
20
100.0%
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
BB_sebelum_intervensi
.228
20
.008
.869
20
.011
BB_sesudah_intervensi
.214
20
.017
.849
20
.005
a. Lilliefors Significance Correction
43
Descriptives
Statistic
BB_sebelum_intervensi
Mean
75.365
95% Confidence Interval for Lower Bound
65.470
Mean
BB_sesudah_intervensi
Upper Bound
Std. Error
4.7278
85.260
5% Trimmed Mean
73.506
Median
71.000
Variance
447.042
Std. Deviation
21.1434
Minimum
50.8
Maximum
133.4
Range
82.6
Interquartile Range
22.7
Skewness
1.405
.512
Kurtosis
2.096
.992
Mean
73.395
4.6611
95% Confidence Interval for Lower Bound
63.639
Mean
83.151
Upper Bound
5% Trimmed Mean
71.428
Median
70.350
Variance
434.518
Std. Deviation
20.8451
Minimum
50.7
Maximum
131.5
Range
80.8
Interquartile Range
19.9
Skewness
1.535
.512
Kurtosis
2.356
.992
44
Lampiran 3. Frekuensi Variabel
Frekuensi Umur
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 30-39
2
10.0
10.0
10.0
40-49
4
20.0
20.0
30.0
50-59
7
35.0
35.0
65.0
60-69
2
10.0
10.0
75.0
70-79
5
25.0
25.0
100.0
Total
20
100.0
100.0
1. Frekuensi Jenis_Kelamin
Frequency Percent
Valid Perempuan
Laki-laki
Total
Valid
Percent
Cumulative
Percent
12
60.0
60.0
60.0
8
40.0
40.0
100.0
20
100.0
100.0
2. Frekuensi Pendidikan
Frequenc
y
Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA
13
65.0
65.0
65.0
SMP
1
5.0
5.0
70.0
Perguruan
Tinggi
6
30.0
30.0
100.0
20
100.0
100.0
Total
45
3. Frekuensi Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Tidak
bekerja
Valid
Percent
Cumulative
Percent
8
40.0
40.0
40.0
Wiraswasta
8
40.0
40.0
80.0
Petani
3
15.0
15.0
95.0
Guru
1
5.0
5.0
100.0
Total
20
100.0
100.0
4. Frekuensi Suku
Frequency Percent Valid Percent
Valid
Cumulative
Percent
Batak
10
50.0
50.0
50.0
Jawa
10
50.0
50.0
100.0
Total
20
100.0
100.0
46
Lampiran 4.
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI REESPONDEN PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Saya Febri Yanita Br Ginting Mahasiswa Semester VIII, Program
Studi
Sarjana
Terapan
Poltekkes
Kemenkes
Medan,
bermaksud
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Pemberian Sari Kacang
Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Kadar Trigliserida Dan Berat Badan
pada Penderita Hipertrigliseridemia Di Puskesmas Lubuk Pakam”.
Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari proses pembelajaran dalam
penyelesaian studi di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Medan.
Saya berharap kesediaan Ibu/Bapak menjadi Sampel dalam
penelitian ini dimana akan dilakukan pengisian kuesioner melalui
wawancara dan kunjungan ketempat (home visit) sampelterkait dengan
penelitian dan tindakan klinis berupa pemeriksaan trigliserida dalam darah
serta pengukuran berat badan dengan menggunakan antropometri .
Identitas pribadi dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan
dan hanya digunakan untuk penelitian ini.
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:.....................................................................................
Tempat,Tgl Lahir
:.....................................................................................
Alamat
: ....................................................................................
No.Telepon/Hp
: ....................................................................................
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya dan
apabila dalam penelitian ini ada perubahan dan keberatan menjadi
responden dapat mengajukan pengunduran diri. Atas perhatian dan
kesediaan Ibu/Bapak menjadi responden dalam penelitian ini, saya
ucapkan terimakasih.
Lubuk Pakam,......................2018
Peneliti
(Febri Yanita Br.Ginting)
Responden
(.....................................)
47
Lampiran 5.
FORMULIR IDENTITAS SAMPEL
1.
Nama
:
2.
Tempat/Tanggal Lahir
:
3.
Umur
:
4.
Alamat
:
5.
Jenis Kelamin
:
a. Laki-laki
b. perempuan
6.
Pekerjaan
:
a. PNS/TNI/POLRI
b. Nelayan
c. Petani
d. Wiraswasta
e. Pegawai Swasta
f. IRT
7.
Pendidikan
:
a. Belum/Tamat SD
b. Tamat SMP
c. Tamat SMA/Sederajat
d. Sarjana/Diploma
8.
Agama
:
a. Islam
b. Kristen Protestan
c. Katolik
d.Hindu
e. Budha
9.
Suku
:
a. Jawa
b. Batak
c. Sunda
d. Melayu
e. Lain-lain....
10.
BB
:
kg
48
Lampiran 6
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Febri Yanita Br Ginting
NIM
: P01031214021
Menyatakan bahwa data penelitian yang terdapat di skripsi saya adalah
benar saya ambil dan bila tidak saya bersedia mengikuti ujian ulang ( ujian
utama saya dibatalkan ).
Yang membuat
Pernyataan,
(Febri Yanita Br Ginting)
49
Lampiran 7
BUKTI BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI
Nama
: Febri Yanita Br.Ginting
Nim
: P01031214021
Judul
: Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap
Penurunan Kadar Trigliserida Dan Berat Badan Pada
Penderita Hipertrigliseridemia Di Puskesmas Lubuk Pakam.
Dosen pembimbing
No
Tanggal
: Bernike Doloksaribu, SST, M.Kes
Judul/ topik bimbingan
TTD
TTD Dosen
Mahasiswa
1
28 Sep
Perkenalan
2017
tentang
dan
kearah
membicarakan
mana
bidang
penelitian yang akan diteliti
2
02 Okt 2017
Membahas
tentang
jurnal
dan
pembuatan judul
3
11 Okt 2017
Menyusun judul yang bagus
4
12 Okt 2017
Membahas kecocokan Judul
5
24 Okt 2017
Membahas cara pembuatan produk
sesuai judul
6
25 Okt 2017
Revisi Judul
7
26 Okt 2017
Membahas jurnal yang berkaitan
dengan judul
8
27 Okt 2017
Membahas pembuatan produk
9
30 Okt 2017
Menunjukkan Bab I, Revisi dan
membahas jurnal untuk pembuatan
produk
50
10
31 Okt 2017
Membahas
kepada
pemberian
sampel
produk
berdasarkan
sumber yang pernah diteliti
11
01 Nov
Menunjukkan Bab 1 sampai BAB 3
2017
serta
membahas
uji
yang
digunakan pada metode penelitian
12
02 Nov
Revisi BAB I sampai BAB 3
2017
13
06 Nov
Revisi
2017
14
16 mei 2018 Mengurus surat perizinan penelitian
15
05 juni 2018
Penelitian
dan
pemberian
intervensi
16
28 juni 2018
Entry data , diskusi hasil dan
pembahasan
17
04 juni 2018
Membahas perbaikan bab iv dan
bab v
18
01 agustus
Membahas perbaikan bab iii, iv dan
2018
bab v
51
Lampiran 8
DOKUMENTASI
52
Download