PENGARUH PEMBERIAN SARI KACANG KEDELAI HITAM TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA HIPERTRIGLISERIDEMIA DI PUSKESMAS LUBUK PAKAM SKRIPSI FEBRI YANITA BR GINTING P01031214021 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN 2018 PENGARUH PEMBERIAN SARI KACANG KEDELAI HITAM TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA HIPERTRIGLISERIDEMIA DI PUSKESMAS LUBUK PAKAM Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Sarjana Terapan Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan FEBRI YANITA BR GINTING P01031214021 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN 2018 PERNYATAAN PERSETUJUAN Judul : Pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap penurunan kadar trigliserida dan berat badan hipertrigliseridemia di pada penderita Puskesmas Lubuk Pakam. Nama Mahasiswa : Febri Yanita Br Ginting NIM : P01031214021 Program Studi : Sarjana Terapan Gizi Menyetujui : Bernike Doloksaribu, SST, M.Kes NIP. 196812261989032002 Pembimbing Utama Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes Riris Oppusunggu, S.Pd, M.Kes NIP. 196403121987031003 NIP. 196906231990032001 Penguji I Penguji II Mengetahui : Ketua Jurusan, Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes NIP. 196403121987031003 Tanggal Lulus : 09 Agustus 2018 iii ABSTRAK Febri Yanita Br.Ginting “PENGARUH PEMBERIAN SARI KACANG KEDELAI HITAM TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA HIPERTRIGLISERIDEMIA DI PUSKESMAS LUBUK PAKAM” (DIBAWAH BIMBINGAN BERNIKE DOLOKSARIBU) Hipertrigliseridemia ialah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Kandungan zat gizi pada sari kacang kedelai hitam yaitu karbohidrat kompleks, protein nabati, serat, oligosakarida, isoflavon dan mineral kompleks diketahui dapat menurunkan kadar trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap penurunan kadar trigliserida dan berat badan pada penderita hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lubuk Pakam. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertrigliseridemia dan sampel yang didapat sesuai kriteria inklusi sebanyak 20 orang. Intervensi pemberian sari kacang kedelai hitam dilakukan selama 21 hari berturut-turut. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan one group pre test and post test desain. Analisis data di uji dengan uji T – test berpasangan (paired T-test). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kadar trigliserida intervensi sari kacang kedelai hitam yaitu sebelum 205.65 mg/dl dan sesudah 181.75 mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata kadar Trigliserida sebesar 23.90 mg/dl. Ternyata dengan pemberian sari kacang kedelai hitam berpengaruh terhadap hipertrigliseridemia (p=0.002 ˂ 0.05). Sedangkan hasil berat badan intervensi sebelum 75.36 kg sesudah 73.39 kg. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan Berat badan sebelum dan sesudah intervensi (p=0.201 ˃ 0.05). Kata Kunci : Hipertrigliseridemia, kadar trigliserida, berat badan, sari kacang kedelai hitam iv ABSTRACT Febri Yanita Br.Ginting “THE EFFECT OF BLACK SOY BEANS TOWARD THE DECREASE TRIGLICERIDE AND BODY WEIGHT IN HYPERTRIGLISERIDEMIA PATIENTS AT PUSKESMAS LUBUK PAKAM " (CONSULTAN BERNIKE DOLOKSARIBU) Hypertriglyceridemia is a lipid metabolic disorder characterized by an increase in triglyceride levels in the blood. The content of complex carbohydrates, vegetable proteins, fiber, oligosaccharides, isoflavones and complex minerals in black soybean juice is known to reduce triglyceride levels. This study aims to find out the effect of black soy bean extract on decreasing triglyceride levels and the weight of patients with hypertriglyceridemia at the Lubuk Pakam health center.This research was carried out at the Lubuk Pakam health center. About 20 patients with hypertriglyceridemia into the population in this study and the samples obtained refer to the inclusion criteria. Interventions for the administration of black soybean juice were carried out for 21 consecutive days. This research is a quasi-experimental study with the design of one group pretest and post test design. the data is tested with paired T-test. Through statistical tests obtained data on triglyceride levels intervention of black soybean juice as follows: before the intervention was 205.65 mg / dl and after 181.75 mg / dl, this indicates that there was a difference in the average level of triglycerides at 23.90 mg / dl. The administration of black soybean extract affected hypertriglyceridemia (p = 0.002 ˂ 0.05). While the body weight before intervention was 75.36 kg after 73.39 kg . This shows no difference in body weight before and after intervention (p = 0.201 ˃ 0.05). Keywords: Hypertriglyceridemia, Triglyceride Levels, Body Weight, Black Soy Bean Juice v KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Kadar Trigliserida Dan Berat Badan Pada Penderita Hipertrigliseridemia Di Puskesmas Lubuk Pakam”. Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Medan dan Penguji I yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bernike Doloksaribu, SST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. 3. Riris Oppusunggu, S.Pd, M.Kes selaku Dosen penguji II yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. 4. Kepada orang tua dan keluarga tercinta, Papa Jenal Abidin Ginting, Mama Desy Iriani Br Tarigan serta adik saya, yang selalu memberi semangat,motivasi,doa serta bantuan material sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. 5. Kepada Teman-teman Dosen pembimbing ibu Bernike dan orang yang saya kasihi yaitu Christian Sitepu yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak lagi kekurangan, dengan ini penulis mengharapkan saran dan kritik agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi. Penulis vi DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................ iii KATA PENGANTAR ............................................................................... iv DAFTAR ISI ............................................................................................ v DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 1. Tujuan Umum ......................................................................... 5 2. Tujuan Khusus ........................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 1. Bagi Responden ..................................................................... 5 2. Bagi Peneliti............................................................................. 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6 A. Hipertrigliseridemia ....................................................................... 6 B. Kadar Trigliserida .......................................................................... 6 1. Defenisi Kadar Trigliserida....................................................... 6 2. Fungsi Kadar Trigliserida ......................................................... 7 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kadar Trigliserida .............. 7 4. Metabolisme Kadar Trigliserida ............................................... 8 C. Berat Badan .................................................................................. 9 1. Defenisi Berat Badan ............................................................... 9 2. Faktor Risiko Berat Badan ....................................................... 10 3. Pencegahan Berat Badan........................................................ 12 D. Kacang Kedelai Hitam .................................................................. 12 1. Defenisi Kacang Kedelai Hitam ............................................... 12 2. Kandungan Zat Gizi Kacang Kedelai Hitam............................. 13 vii 3. Manfaat Kacang Kedelai Hitam ............................................... 15 E. Hubungan Kacang Kedelai Hitam Dengan Trigliserida ................. 16 F. KerangkaTeori............................................................................... 17 G. Kerangka Konsep.......................................................................... 18 H. Definisi Operasional ...................................................................... 19 I. Hipotesis ....................................................................................... 20 BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 21 A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 21 B. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 21 C. Populasi dan Sampel ................................................................... 21 1. Populasi .................................................................................. 21 2. Sampel .................................................................................... 22 D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................................. 22 1. Data Primer.............................................................................. 22 2. Data Sekunder ........................................................................ 23 E. Bahan dan Alat.............................................................................. 23 F. Cara Membuat Sari Kacang Kedelai ............................................. 24 G. Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 25 1. Pengolahan Data .................................................................... 25 2. Analisis Data ........................................................................... 25 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 27 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 27 B. Karakteristik Sampel .................................................................... 28 C. Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Kadar Trigliserida.................................................... 31 D. Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Kadar Trigliserida ....................................................... 32 E. Pembahasan ................................................................................ 33 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 35 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 36 LAMPIRAN .............................................................................................. 40 viii DAFTAR TABEL Halaman 1. Kadar Trigliserida ........................................................................ 7 2. KandunganGizi per 100 gram KedelaiHitam .................………..15 3. Bahan Sari Kacang Kedelai Hitam ............................................ 23 4. Alat Pembuatan Sari Kacang Kedelai Hitam ............................ 23 5. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Umur....................... 28 6. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 29 7. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pendidikan.............. 30 8. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pekerjaan ............... 30 9. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Suku ....................... 31 10. Distribusi rata-rata kadar Trigliserida sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita Hipertrigliseridemia ................................................................... 31 11. Distribusi rata-rata Berat Badan sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita Hipertrigliseridemi........................................................................32 ix DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Pohon Kacang Kedelai Hitam ....................................................... 13 2. Kacang Kedelai Hitam................................................................... 15 3. Kerangka Teori.............................................................................. 18 4. Kerangka Konsep ......................................................................... 19 5. Cara Pembuatan Sari Kacang Kedelai Hitam .............................. 25 x DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Master Tabel ......................................................................... 40 2. Uji Statistic ............................................................................ 41 3. Frekuensi Variabel ................................................................ 45 4. Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden Penelitian ........ 47 5. Formulir Identitas Sampel ..................................................... 48 6. Pernyataan ........................................................................... 49 7. Bukti Bimbingan Proposal Skripsi ........................................ 50 8. Dokumentasi ........................................................................ 52 xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Displidemia merupakan keadaan yang ditandai dengan kadar kolestrol total,kolestrol LDL (low Density Lipoprotein), kolestrol HDL (High Density Lipoprotein), dan trigliserida serum diluar batas normal (Gandy, 2006). Berdasarkan penelitian di empat kota besar di Indonesia pada orang yang berusia diatas 55 tahun ditemukan paling banyak mengalami displidemia yaitu 56% dikota Padang dan Jakarta sedangkan dikota Bandung sebesar 52,2%, dan Yogyakarta yaitu 27,7% (Kamso, 2002). Displidemia dapat diklasifikasikan Berdasarkan profil lipid yang menonjol seperti hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, rendahnya kolestrol HDL atau gabungan dari ketiganya, displidemia tersebut menjadi faktor terjadinya penyakit kardiovaskuler (Sudoyo, 2006) Penyakit Kardiovaskuler (PKV) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Laporan World Health Organization (WHO) 2008 menyebutkan 17,5 juta manusia meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Jumlah ini setara dengan 30% total kematian di dunia pada tahun 2008. Tahun 2030 diprediksi penyakit kardiovaskuler dapat menyebabkan kematian sekitar 23,3 juta manusia di dunia (WHO, 2011). Peningkatan angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler berkaitan dengan perubahan gaya hidup yang terjadi di masyarakat. Saat ini gaya hidup masyarakat modern yang serba praktis menyebabkan perubahan pola makan. Makanan yang dikonsumsi cenderung tinggi karbohidrat dan lemak jenuh (Mahan,2012). Kadar trigliserida yang tinggi (hipertrigliserida) merupakan suatu keadaan trigliserida dalam darah meningkat melebihi batas normalnya yaitu lebih dari 150 ml/dl (mayes, 2009). kadar trigliserida meningkat atau hipertrigliseridemia merupakan faktor risiko independen terjadinya penyakit jantung koroner (Yuan, 2007 dalam 1 Cahyanti, 2014). berdasarkan hasil riskesdas 2013, penduduk indonesia dengan usia ≥ 15 tahun yang memiliki kadar trigliserida tinggi yaitu sebesar 13 %. sedangkan berdasarkan kategori jenis kelamin, pria yang memiliki kadar trigliserida tinggi lebih banyak yaitu sebesar 15,1 % dibandingkan wanita yang hanya sebesar 11,7% (Riskesdas, 2013). Penyebab kadar trigliserida tinggi yaitu penyakit hati, obat-obatan, kelenjar tiroid yang kurang aktif atau diabetes yang tidak terdeteksi, obesitas, gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak, tinggi kolesterol, tinggi karbohidrat, rendah serat dan penggunaan minum beralkohol (Puspitasari,2014) Asupan makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan lemak jenuh juga dapat meningkatkan jumlah asam lemak dalam plasma. Konsentrasi asam lemak yang tinggi akan teresterifikasi di dalam hati membentuk trigliserida sehingga terjadi akumulasi trigliserida. Akumulasi trigliserida yang berlebihan dapat menyebabkan hipertrigliseridemia (Khogare, 2012 dalam Octavia, 2014). Mengkonsumsi makanan dengan tinggi asam lemak trans juga diduga dapat memicu hipertrigliseridemia dan kejadian penyakit kardiovaskuler. Asam lemak trans dapat terbentuk akibat pemanasan dari asam lemak yang mengalami hidrogenasi. Pangan dengan proses hidrogenasi terhadap asam lemak tidak jenuh di antaranya adalah margarin. asam lemak trans umumnya dijumpai pada aneka jenis pangan olahan yang menggunakan margarin, seperti makanan cepat saji, kue, roti, dan makanan dengan pengolahan digoreng, Kandungan asam lemak trans dalam margarin dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida dan berat badan hingga terjadi obesitas (Ali, 2015) Pada penelitian Cahyanti (2014) menyatakan bahwa Subjek dengan IMT overweight dan obesitas memiliki risiko yang lebih besar untuk terjadinya peningkatan kadar trigliserida dibandingkan dengan subjek yang memiliki IMT normal (Cahyanti, 2014). Peningkatan trigliserida (hipertrigliseridemia) pada orang obesitas karena adanya peningkatan pelepasan Asam Lemak Bebas (ALB) dari 2 jaringan adiposa juga menyebabkan peningkatan hidrolisis dari trigliserida (Kasim,dkk, 2012). Dimana Obesitas, asam lemak bebas masuk secara berlebih kedalam jaringan. Akumulasi lemak berlebih pada penderita obesitas mengakibatkan peningkatan jumlah asam lemak bebas dari hasil hidrolisis LPL endotel. Peningkatan ini menyebabkan produksi oksidan yang berefek negatif terhadap retikulum endoplasma dan mitokondria. Penimbunan lemak berlebih dilepas dalam bentuk free fatty acid (FFA) juga akan menghambat terjadinya lipogenesis sehingga menghambat klirens serum triasilgliserol sehingga menimbulkan peningkatan kadar trigliserida (hipertrigliseridemia) (Wardanah, 2016). Berdasarkan Guidelines NCEP tahun (National 2001, Cholesterol seseorang Education dikatakan Program) memiliki kondisi hipertrigliseridemia apabila memiliki kadar trigliserida >150 mg/dl. Namun, pada tahun 2011 American Heart Association (AHA) telah menetapkan standar baru terhadap nilai optimal kadar trigliserida menjadi <100 mg/dl (Miller, 2011). Pada wanita, menopause meningkatkan kemungkinan terjadi hipertrigliseridemia. Hal ini disebabkan karena berkurangnya produksi estrogen yang mengakibatkan peningkatan kadar serum trigliserida dalam darah (Byun, 2010). Penurunan kadar trigliserida dalam darah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan mengonsumsi obat-obatan dan perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup tersebut meliputi aktivitas fisik dan pengaturan diet. Pengaturan diet yang dianjurkan adalah mengurangi asupan energi total, asupan lemak, dan karbohidrat serta meningkatkan asupan serat sebesar 20-30 gram 5,6 (Cahyanti, 2014). Selain membatasi makanan yang tinggi kolestrol dan lemak, mengkonsumsi jenis makanan yang memiliki manfaat untuk menurunkan kadar kolestrol juga diperlukan salah satu jenis bahan makanan seperti kedelai (Wong, 1998 dalam Sundari, 2013) 3 Kedelai mengandung komposisi protein dalam jumlah yang lebih tinggi dibanding sumber pangan nabati lain. Dalam kedelai juga terkandung isoflavon yang dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah (Xiao, 2008 dalam Rakhmiditya, 2014). Komposisi nutrisi kedelai hitam kering adalah protein 420 mg/g, lemak 224 mg/g, karbohidrat 340 mg/g, kalsium 6 mg/g, fosfor 5 mg/g, dan besi 0,1 mg/g (Slamet, 1981 dalam Kurniasih,dkk, 2013). Selain isoflavon, saponin, serat, dan protein pada kedelai juga turut berperan dalam menurunkan kadar trigliserida Protein βconglycinin, saponin, dan serat pada kedelai bekerja menghambat absorbsi asam lemak sehingga mampu meningkatkan ekskresi trigliserida melalui feses. Serat akan mengikat asam lemak, kolesterol, dan asam empedu yang akan mengurangi pembentukan miselle sehingga lemak tersebut keluar bersama serat melalui feses (Rakhmiditya, 2014) Setiap jenis kedelai memiliki efektivitas yang berbeda dalam menurunkan kadar trigliserida, khusus pada kedelai hitam dimana kedelai hitam mengandung antosianin yang dapat meningkatan oksidasi asam lemak dan menurunkan sintesis asam lemak (Rakhmiditya, 2014). Penelitian metaanalisis terhadap 38 uji klinis menyimpulkan bahwa protein pada kacang kedelai mampu menurunkan kadar kolestrol total sebesar 3,8-9,3% dan trigliserida 5,3-12,9% (Sundari, 2013). Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan di puskesmas lubuk pakam diketahui bahwa obesitas pada bulan september 2017 berjumlah 122 orang. Dimana Puskesmas Lubuk Pakam berjumlah 10 desa yang terdiri dari : Paluh Kemiri, Petapahan, Jati Sari, Pagar Merbau III, Syahmad, Lubuk Pakam I, Lubuk Pakam II & III, Lubuk Pakam pekan, bakaran batu, dan sekip. Peneliti melakukan penelitian di lokasi desa Jati Sari, Petapahan & Syahmad. Dengan data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Kadar Trigliserida dan Berat Badan Lebih Terhadap Penderita Hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam”. 4 B. Rumusan Masalah Adakah pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap penurunan kadar trigliserida dan berat badan pada penderita hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui Pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap penurunan kadar trigliserida dan berat badan pada penderita hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam. 2. Tujuan Khusus a. Menilai kadar Trigliserida pada penderita hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam. b. Menilai berat badan pada penderita hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam c. Menganalisis pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap penurunan kadar trigliserida pada penderita hipertrigliseridemia. d. Menganalisis pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap berat badan pada penderita hipertrigliseridemia D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sampel Sebagai informasi pada sampel akan manfaat sari kacang kedelai hitam untuk menurunkan kadar trigliserida dan berat badan pada penderita hipertrigliseridemia. 2. Bagi Penulis Sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan dalam berbicara dan wawasan penulis dalam menyusun Skripsi. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertrigliseridemia Hipertrigliseridemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar trigliserida dalam darah (Cahyanti, dkk, 2014). Berdasarkan penelitian Hamiimm (2016) Kondisi hipertrigliseridemia berdampak pada pembentukan plak yang dapat mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan suatu proses penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah arteri yang berlangsung secara progresif sebagai akibat dari penimbunan lemak pada lapisan dalam pembuluh darah yang dapat menghambat aliran darah. Kondisi aterosklerosis ini dapat berkembang menjadi penyakit kardiovaskular (Haamiim, 2016) hipertrigliseridemia meningkat seiring dengan bertambahnya usia.wanita yang mulai memasuki usia menopause risiko peningkatan kadar trigliserida lebih tinggi dibandingkan pada pria (Krummel, 2008). B. Kadar Trigliserida 1. Defenisi Kadar Trigliserida Trigliserida adalah bentuk lemak yang paling efisien untuk menyimpan kalor yang penting untuk proses-proses yang membutuhkan energi dalam tubuh. Tigliserida banyak didapatkan dalam sel-sel lemak; terutama 99% dari volume sel. Disamping digunakan sebagai sumber energi , trigliserida dapat dikonversi menjadi kolesterol, fosfolipid dan bentuk lipid lain kalau dibutuhkan. Sebagai jaringan lemak, trigliserida juga mempunyai fungsi fisik yaitu sebagai bantalan tulang-tulang dan organ-organ vital, melindungi organ-organ tadi dari guncangan atau rusak (Soeharto, 2000). 6 Tabel. 1 kadar Trigliserida jumlah trigliserida dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL) ≥ 500 200-499 150-199 < 150 Sumber : Soeharto, 2000 Status Sangat tinggi Tinggi Cukup tinggi Normal 2. Fungsi Kadar Trigliserida Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida, dan apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O) ( Guyton, 1997 dalam wardaini, 2012). 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Trigliserida a. Diet tinggi karbohidrat (60% dari intake energi) dapat meningkatkan kadar trigliserida (Pulungan, 2016) b. Faktor gen, seperti pada hipertrigliseridemia familial dan disbetalipoproteinemia familial (Klempfner, 2016 dalam Pulungan, 2016) c. Konsumsi makanan, seperti karbohidrat, lemak, dan alkohol (Pulungan, 2016) d. Aktivitas enzim LPL (Lipoprotein Lipase), yang berfungsi untuk menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol (Pulungan, 2016). e. Usia, semakin tua seseorang maka terjadi penurunan berbagai fungsi organ tubuh sehingga keseimbangan kadar trigliserida darah sulit tercapai akibatnya kadar trigliserida cenderung lebih mudah meningkat (palungan, 2016) 7 f. Stres, mengaktifkan sistem saraf simpatis yang menyebabkan pelepasan epinefrin dan norepinefrin yang akan meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas dalam darah, serta meningkatkan tekanan darah (Palungan, 2016). g. Penyakit hati, menimbulkan kelainan pada trigliserida darah karena hati merupakan tempat sintesis trigliserida sehingga penyakit hati dapat menurunkan kadar trigliserida (Palungan, 2016) h. Hormon tiroid, menginduksi peningkatan asam lemak bebas dalam darah,namun menurunkan kadar trigliserida darah (Pulungan, 2016). i. Hormon insulin, menurunkan kadar trigliserida darah, karena insulin akan mencegah hidrolisis trigliserida (Pulungan, 2016). 4. Metabolisme Kadar Trigliserida Metabolisme lipid terdiri atas tiga jalur yaitu, eksogen, endogen dan reverse cholesterol transport. Jalur eksogen dan endogen berhubungan dengan metabolisme LDL dan trigliserida, sedangkan reverse cholesterol transport mengenai metabolisme HDL (Pulungan, 2016 ). a. Jalur Eksogen Trigliserida dan kolestrol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya kedalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron sisa. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah energi.kilomikron menjadi sisa trigliserida akan kembali dimetabolisme sebagai dalam hati cadangan sehingga menghasilkan kolestrol bebas (Islamiyah, 2010). Sebagian kolestrol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan kedalam usus, berfungsi seperti detergen dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian dari kolestrol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme 8 menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolestrol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Akhirnya , kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati (Islamiyah, 2010). b. Jalur Endogen Pembentukan trigliserida dan kolesterol disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). Very Low Density Lipoprotein (VLDL) akan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis kilomikron menjadi Intermediate Density Lipoprotein (IDL). Partikel IDL kemudian diambil oleh hati dan mengalami pemecahan lebih lanjut menjadi produk akhir yaitu Low DensityLipoprotein (LDL). Low Density Lipoprotein (LDL) akan diambil oleh reseptor LDL di hati dan mengalami katabolisme. Low Density Lipoprotein (LDL) bertugas menghantar kolesterol ke dalam tubuh.High Density Lipoprotein (HDL) berasal dari hati dan usus sewaktu terjadi hidrolisis kilomikron dibawah pengaruh enzim Lechitin Cholesterol Acyltransferase (LCAT). Ester kolesterol ini akan mengalami perpindahan dari HDL menjadi VLDL dan IDL sehingga terjadi kebalikan arah transpor kolesterol dari perifer menuju hati. Aktifitas ini mungkin berperan sebagai sifat antiaterogenik (Murray, 2014). C. Berat Badan 1. Defenisi Berat Badan Obesitas adalah suatu keadaan ketidak seimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar dalam jangka waktu yang lama. Banyaknya konsumsi energi dari makanan yang dicerna melebihi energi yang digunakan untuk metabolisme dan aktivitas sehari-hari. Kelebihan energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan lemak sehingga dapat berakibat pertambahan berat badan. Obesitas yang muncul pada remaja cenderung berlanjut hingga dewasa sampai 50- 70%. Ukuran untuk menentukan seseorang obesitas umumnya dipakai indeks 9 berdasarkan berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kwadrat, disebut dengan indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) (WHO, 2006). Prevalensi obesitas pada penduduk dewasa di Indonesia berusia lebih dari 18 tahun mengalami peningkatan. Prevalensi obesitas pada pria tahun 2007 13,9%, tahun 2010 7,8%, dan tahun 2013 19,7 %. Prevalensi obesitas pada wanita tahun 2007 13,9%, tahun 2010 15,5%, dan tahun 2013 32,9%.3 Sedangkan prevalensi obesitas umum di kota Semarang sendiri pada tahun 2007 sebesar 20,5% dengan 18,6% pria dan 22,3% wanita (Riskesdas, 2007). 2. Faktor Risiko Berat Badan i. Jenis Kelamin Dalam sebuah studi penelitian dimana berat badan diamati pada 2 periode dengan rentang perbedaan diantara 2 periode tersebut adalah 5 tahun (usia 20-29 tahun dan usia 25-34 tahun) dan menunjukkan hasil 42% laki-laki dan 56% perempuan mengalami kenaikan berat badan lebih dari 5 kg. Hal ini menunjukkan adanya hubungan rata-rata peningkatan % tubuh dari + 7,6% pada laki-laki dan + 5,9% pada perempuan serta lingkar pinggang 10,2 cm pada laki-laki dan 7,7 cm pada perempuan (Poobalan, 2016). ii. Umur Obesitas yang muncul pada tahun pertama kehidupan biasanya disertai dengan perkembagan rangka yang cepat, Sebuah studi menemukan bahwa pada 22 negara berpenghasilan rendah dan menengah diantara 15.746 mahasiswa dengan usia rata-rata 20.8 tahun dari 22 universitas diperoleh hasil dari total keseluruhan 22% dewasa muda mengalami overweight atau obesitas dengan persentasi laki-laki lebih besar yaitu 24.7% dibandingkan pada perempuan sebesar 19.3%. Usia rata rata penderita overweight atau obesitas pada laki-laki lebih 10 muda sekitar 16-19 tahun dibanding dengan perempuan yang memiliki usia 22 tahun atau lebih (Wardanah,2017) iii. Faktor Genetik Obesitas cenderung untuk diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen , tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang biasa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetic memberikan kontribusi sebesar 33% terhadap berat badan seseorang (Siregar, 2014). iv. Metabolik Basal Metabolik basal adalah metabolisme yang dilakukan oleh organorgan tubuh pada kondisi istirahat total (tidur). Kecepatan metabolisme setiap individu berbeda-beda, individu yang memiliki laju metabolisme yang lambat cenderung mengalami kegemukan atau lebih gemuk dibanding individu yang memiliki laju metabolisme basal yang tinggi (Wardanah,2017). v. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik yang kurang menimbulkan kurangnya pembakaran energi oleh tubuh sehingga energi yang berlebih akan disimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh. Penyimpanan berlebihan akan mengakibatkan obesitas. Center Disease Control and Prevention menyatakan pola makan yang tidak seimbang yaitu antara jumlah kalori yang dikonsumsi dengan penggunaan kalori untuk aktivitas fisik mengakibatkan ketidakseimbangan energi sehingga dapat meningkat resiko terjadinya obesitas (Wardanah,2017). 11 vi. Pola Makan Makan 3 kali sehari merupakan pola makan orang Indonesia pada umumnya yaitu sarapan dipagi hari, makan siang dan makan malam. Konsumsi makanan yang kurang baik secara jumlah (kuantitatif) maupun kualitas dapat menimbulkan gangguan proses metabolime tubuh hingga mengarah timbulnya penyakit (Wardanah,2017). 3. Pencegahan Berat Badan Pencegahan dapat dilakukan pada tingkat individu dan tingkat komunitas. Adapun pencegahan obesitas pada tingkat individu antara lain (Lestari, 2012) : a. Mengubah pemilihan makanan menjadi lebih sehat, dan berimbang b. Menurunkan asupan energi total sehingga sebanding dengan pengeluaran energi melalui pengurangan ukuran porsi makan c. Mengatur pemilihan kudapan yang lebih sehat d. Melakukan lebih banyak aktivitas fisik. D. Kacang kedelai Hitam 1. Defenisi Kacang Kedelai Hitam Kedelai hitam adalah jenis biji-bijian atau yang dikenal dengan nama latin Glycine soja (L). Kedelai hitam memiliki kandungan gizi yang cukup, terutama pada kandungan protein. Kedelai hitam memiliki ukuran yang lebih kecil daripada kedelai kuning, tetapi pada keduanya tidak terdapat perbedaan kandungan gizi (Ulima, 2013). 12 Gambar.1 Pohon kacang kedelai Hitam 2. Kandungan Zat Gizi Kacang Kedelai Hitam Kedelai hitam termasuk dalam keluarga leguminosa, telah banyak digunakan sebagai bahan makanan. Kacang kedelai hitam merupakan bahan baku dasar pembuatan kecap. Kedelai mengandung karbohidrat kompleks, protein nabati, serat, oligosakarida, isoflavon dan mineral kompleks. Kandungan serat berkontribusi terhadap indeks glisemik yang rendah yang menguntungkan bagi penderita diabetes untuk mengurangi risiko diabetes. Komposisi nutrisi kedelai hitam kering adalah protein 420 mg/g, lemak 224 mg/g, karbohidrat 340 mg/g, kalsium 6 mg/g, fosfor 5 mg/g, dan besi 0,1 mg/g (Kurniasih, 2013). Kandungan senyawa bioaktif dalam kedelai hitam adalah sebagai berikut : 1. Oligosakarida Kedelai hitam mengandung rafinosa dan stakiosa yang merupakan komponen gula yang tidak dapat dicerna sehingga dapat menyebabkan kembung dan rasa tak nyaman di perut. Tetapi kemudian ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa oligosakarida dapat berperan sebagai prebiotik. Kandungan stakiosa pada kacang kedelai hitam yaitu 37,2 mg/mL dan kandungan rafinosa yaitu 8,7 mg/mL (Kurniasih, 2013). 13 2. Isoflavon Hagiwara, 2010 dalam Kurniasih, 2013 : mengemukakan bahwa dalam kedelai hitam terdapat lima jenis isoflavon, yaitu daidizin (25 mg/100g), daidezein (92 g/100gr), genesitin (22 mg/100 g), genistein (51 mg/100 g), dan glysitin (16 mg/100 g) . 3. Antosianin Dalam kacang kedelai hitam terdapat tiga macam anthosianin yaitu delphinidin-3-glukosida 0–3,71 mg/mL, cyanidin-3-glukosida 0,94–15,98 mg/mL, dan petunidin-3- glukosida 0–1,41 mg/mL. Total kandungan anthosianin dalam kacang kedelai hitam l1,58–20,18 (adie, dkk, 2012 dalam kurniasih, 2013). 4. Saponin Kandungan saponin kedelai hitam sebesar 310 mg/100 g. Menurut (Potter, 1993 dalam kurniasih, 2013) , saponin menghambat pencernaan protein dikarenakan adanya susunan saponin protein kompleks. 5. Serat Pangan Kandungan serat dalam kedelai hitam juga sangat tinggi. Serat kasarnya sekitar 4% dan bermanfaat untuk membantu sistem pencernaan tubuh, sehingga dapat mengurangi waktu transit zat-zat racun yang tidak dibutuhkan tubuh. Di dalam kedelai hitam terdapat serat yang larut, dimana serat yang larut itu akan menyerap air membentuk sebuah gel yang akan memperlambat metabolisme karbohidrat pada kedelai. Kedelai hitam juga mengandung serat tidak larut yang berguna untuk mengontrol kepadatan feses dan mencegah sembelit. 14 Gambar.2 Kacang Kedelai hitam Tabel 2. Kandungan Gizi per 100 gram Kedelai Hitam Kandungan GiziNilai Gizi Air 11,3 gr Protein 37,3 gr Lemak Karbohidrat Abu Ca Fe 13,4 gr 68,0 gr 4,8 gr 595 gr 9,9 gr Sumber : Endang (1993) dalam Suhartanti 2010 3. Manfaat Kacang Kedelai Hitam (Glycien soja L.) Beberapa manfaat kedelai hitam ( Glycien soja L.) a. Menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler b. Mengurangi risiko penyakit kanker c. Meningkatkan kesuburan d. Menurunkan kolesterol e. Melancarkan pencernaan f. Meningkatkan daya tahan tubuh g. Mengurangi risiko penggumpalan darah h. Mengobati bisul i. Mencegah penuaan dini 15 j. Mencegah penyakit terkait menopause k. Mengurangi risiko arthritis l. Mencegah kelebihan berat badan m. Menjaga fungsi otak n. Menjaga fungsi penglihatan o. Sebagai anti radang p. Menjaga kesehatan kulit q. Mengurangi resiko osteoporosis E. Hubungan Kacang Kedelai Hitam dengan Kadar Trigliserida Kacang kedelai dapat menurunkan kadar trigliserida karena pada kacang kedelai mengandung isoflavon sehingga Isoflavon bekerja dengan mengaktifkan faktor transkripsi ligand-dependent yang disebut dengan Peroxisome Proliferator Activated Receptor (PPAR). PPAR α merupakan salah satu tipe PPAR. Aktivasi PPAR α akan menurunkan kadar trigliserida melalui induksi oleh gen yang bertugas menurunkan ketersediaan trigliserida dalam lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) yang dihasilkan oleh hati dan meningkatkan lipolisis triglyceride-rich plasma lipoprotein seperti kilomikron dan VLDL oleh lipoprotein lipase atau LPL (Medjakovic , 2010). 16 F. Kerangka Teori konsumsi makanan, aktivitas, usia, stress, dan obesitas merupakan faktor yang dapat meningkatkan kadar trigliserida menjadi hipertrigliseridemia , dimana dengan pemberian sari kacang kedelai hitam dapat menurunkan kadar trigliserida. Konsumsi Makanan Aktivitas Usia Peningkatan Kadar Trigliserida hipertrigliseridemia Stress Obesitas Sari Kacang Kedelai Hitam Gambar 3. Kerangka Teori (Sumber : Klempfner, 2016; Nelson, 2000; Sherwood, 2012; Guyton, 2015; Pulungan, 2016.) 17 G. Kerangka Konsep Pada penelitian ini dilakukan nya pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita hipertrigliseridemia. sebelum dilakukan pemberian sari kacang kedelai hitam terlebih dahulu mengukur kadar trigliserida dan berat badan pada sampel . Setelah itu baru diberikan sari kacang kedelai hitam pada sampel, setelah diberikan kacang kedelai hitam pada sampel lalu di ukur kembali kadar trigliserida dan berat badan sampel sesudah diberikannya sari kacang kedelai hitam tersebut. Sari kacang kedelai Hitam Kadar Trigliserida dan berat badan sebelum Hipertrigliseridemia Kadar Trigliserida dan berat badan sesudah Gambar 4. Kerangka konsep 18 H. Defenisi Operasional No Variabel Defenisi Skala pengukuran 1 Sari Kacang Kedelai Sari kacang kedelai hitam dibuat dari Hitam bahan : kacang kedelai hitam sebanyak Rasio 100 gr, gula diabetik 1 gr, dan air sebanyak 1100 ml. Dimana sari kacang kedelai hitam tersebut diberikan pada penderita Hipertrigliseridemia sebanyak 250 ml perhari selama pemberian 21 hari berturut-turut 2 Hipertrigliseridemia Hasil pemeriksaan penderita Rasio Hipertrigliseridemia pada darah sampel diambil oleh tenaga analis dari RSUD Deli Serdang sebanyak dua kali pengambilan darah yaitu sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Hipertrigliseridemia = >200 mg/dl 3 Kadar Trigliserida Hasil pemeriksaan kadar trigliserida Rasio pada darah sampel diambil oleh tenaga analis dari RSUD Deli Serdang sebanyak dua kali pengambilan darah yaitu sebelum intervensi dan sesudah intervensi Kadar Trigliserida Normal = <150 mg/dl 4 Berat Badan Hasil pengukuran Berat Badan diukur Rasio menggunakan timbangan analitik , dimana penimbangan berat badan dilakukan sebanyak 2 kali penimbangan yaitu sebelum intervensi dan sesudah intervensi. 19 I. Hipotesis Ha1 = Ada pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap penurunan kadar trigliserida di Puskesmas Lubuk Pakam. Ha2 = Ada pengaruh pemberian sari kedelai hitam terhadap berat badan di Puskesmas Lubuk Pakam. 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lubuk Pakam yang dilaksanakan pada tanggal 5-27 Juni 2018 B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan rancangan one group pretest andpost test desain. Untuk mengetahui kadar trigliserida dan Berat Badan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada penderita hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam. Model rancangan penelitian pretest and post test desain, yaitu digambarkan sebagai berikut: 01 (X) 02 Keterangan : 01 : kadar Trigliserida dan berat badan sampel di Puskesmas Lubuk Pakam sebelum pemberian sari kacang kedelai hitam. X : Intervensi yang dilakukan yaitu pemberian sari kacang kedelai hitam setiap hari berturut-turut selama 21 hari. 02 : kadar Trigliserida dan berat badan sampel di Puskesmas Lubuk Pakam sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam penelitian ini populasi yang digunakan yaitu seluruh penderita Hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam dari 3 desa (Jati sari, Petapahan, dan Syahmad) . dimana sampel pada 3 desa tersebut sebanyak 30 sampel. 21 2. Sampel sampel pada penelitian ini ialah penderita Hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan Kriteria Inklusi sebagai berikut : a. Penderita Hipertrigliseridemia yang berada di Puskesmas Lubuk Pakam. b. Bersedia menjadi sampel. c. Umur di atas 18 tahun. d. Obesitas Sentral Jumlah sampel yang didapat sesuai kriteria inklusi sebanyak 20 sampel. D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung melalui observasi dan kuesioner langsung ke lokasi penelitian. Data primer meliputi : a. Data identitas sampel (nama responden, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, alamat responden, pendidikan responden, pekerjaan responden) diperoleh dari wawancara langsung dengan mengisi form identitas responden. b. Data trigliserida sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam yang dilakukan oleh analis laboratorium di RSUD. c. Data Antropometri sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam ditentukan dengan pengukuran BB menggunakan timbangan digital yang dibantu oleh 6 enumerator mahasiswa Gizi semester VII. Cara menimbang berat badan dengan timbangan digital merek GEA yang memiliki ketelitian 0,1 kg ialah : 1. Siapkan timbangan 2. Letakkan timbangan pada lantai yang dasar 3. Upayakan penimbangan dilakukan dengan pakaian seminimal mungkin ( tanpa sepatu, jaket, topi, perhiasan dan sebagainya) 22 4. Sampel yang diukur berdiri di atas timbangan dengan kaki tepat di tempat yang ditentukan, badan berdiri tegap dengan pandangan lurus kedepan. d. Intervensi yang diberikan Intervensi yang akan diberikan pada sampel ialah pemberian sari kacang kedelai hitam untuk menurunkan kadar trigliserida dan berat badan, dimana sari kacang kedelai hitam yang diberikan kepada sampel sebanyak 250 ml pergelas sekali pemberian setiap harinya pada sore hari pukul 15.00 wib selama 21 hari berturut-turut. Dimana sari kacang kedelainya diantar satu persatu kerumah sampel masing-masing. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan meliputi : 1. Data Demografi dari Puskesmas Lubuk Pakam Tahun 2016 2. Data penderita Hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam tahun 2018. E. Bahan dan Alat Pembuatan Sari Kacang Kedelai Hitam. Tabel 3. Bahan pembuatan Sari kacang kedelai Hitam No 1 2 3 Bahan Kacang kedelai hitam Gula diabetic Air Jumlah 100 gr 1 gr 1100 ml Tabel 4. Alat pembuatan sari kacang kedelai hitam No 1 2 3 4 5 6 7 Bahan Timbangan makanan Waskom Gelas ukur Termometer Saringan Panci Kompor gas Jumlah 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 23 F. Cara Pembuatan Sari kacang Kedelai Hitam Kacang kedelai hitam yang telah disortasi dan dicuci sebanyak 100 gr Kacang Kedelai hitam direndam selama 12 jam dengan perbandingan air yaitu 1 : 3 Kedelai dicuci lalu ditiriskan dan digiling Kacang Kedelai hitam dicuci lalu ditiriskan Kacang kedelai hitam digiling dengan penambahan air panas pada suhu 80° C untuk perbandingan kedelai hitam : air yaitu 1: 8 penyaringan dengan menggunakan kain saring di masak pada suhu 85 °C selama 15 menit Di tambahkan gula diabetik 1 gr Menghasilkan sari kacang kedelai hitam sebanyak 250 ml Gambar 5. Cara pembuatan sari kacang kedelai Hitam (Sumber : Rachmawati, 2017) 24 Tahap : Pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap sampel Pada sampel diberikan sari kacang kedelai hitam sebanyak 1 gelas (250 ml) pada sore hari jam 15.00 wib selama 21 hari, sampel diminta untuk menghabiskan sari kacang kedelai hitam yang diberikan tersebut. Namun, tidak boleh ada paksaan dalam menjalaninya. Setelah 21 hari pemberian sari kacang kedelai hitam. Sampel kembali di ambil data antropometri (BB) dan pengambilan sampel darah dilakukan tenaga analis laboratorium RSUD untuk pemeriksaan kadar trigliserida setelah pemberian interverensi. G. Pengolahan dan Analisis Data 1) Pengolahan Data Data yang sudah dikumpulkan melalui form pengumpulan data, kemudian diolah secara manual. kemudian di Editing, Coding, Entry data dianalisis dengan program computer Adapun data yang akan diolah meliputi : a) Kadar Trigliserida Sebelum dan Sesudah Hasil pemeriksaan Kadar Trigliserida yang sudah didapat sebelum dan sesudah dilakukan intervensi lalu di olah di program komputer. b) Data Berat Badan Data berat badan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dilakukan melalui antropometri lalu di olah di program komputer. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Dilakukan untuk mendeskripsikan berbagai variabel yaitu : nama, usia, BB, kadar Trigliserida awal, kadar trigliserida akhir di Puskesmas Lubuk Pakam, sebagai bahan informasi. Dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan program komputer, dapat diperoleh nilai minimal, nilai maksimal, nilai rata-rata dan standar deviasi yang kemudian disajikan dalam grafik distribusi frekuensi dan dianalisis berdasarkan presentase. 25 b. Analisi Bivariat Dilakukan untuk uji perbedaan kadar Trigliserida awal dan kadar Trigliserida akhir pada masing-masing kelompok. Kemudian jenis uji yang digunakan adalah uji T dependent (berpasangan) dengan daya tingkat kepercayaan 95% dan pengambilan kesimpulan jika nilai p>0,05 maka Ha diterima. Maka, Ada pengaruh pemberian sari kedelai hitam terhadap penurunan kadar Trigliserida dan berat badan pada penderita Hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam. 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1) Puskesmas Lubuk Pakam a) Letak Geografis Lokasi penelitian untuk sampel yaitu di Puskesmas Lubuk Pakam. Luas wilayah 22,52 km² dengan jumlah desa 4 desa, terdapat 6 kelurahan, dan 72 dusun, serta 69.655 jiwa penduduk, dan terdapat 16.092 Rumah Tangga. Berikut batas-batas wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pakam : Sebelah Utara :Berbatasan dengan Kecamatan Beringin Sebelah Timur:Berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Morawa Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau Adapun kelurahan yang ada pada wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pakam yaitu Paluh Kemiri, Petapahan, Jati Sari, Pagar Merbau, Syahmad, Lubuk Pakam I, Lubuk Pakam II & III, Lubuk Pakam Pekan, Bakaran Batu dan Sekip. Dusun yang digunakan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan prevalensi tertinggi jumlah penderita Hipertrigliseridemia yaitu Kelurahan Petapahan, Syahmad dan Jati Sari. (Profil Puskesmas Lubuk Pakam, 2016) b) Demografi Data pertahun 2016 Kecamatan Lubuk pakam memiliki 69.655 orang penduduk, yang berjenis kelamin laki-laki 34.587 orang dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 35.078 orang. (Profil Puskesmas Lubuk Pakam, 2016) 27 B. Karakteristik Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah penderita Hipertrigliseridemia di Puskesmas Lubuk Pakam. Dalam penelitian ini, karakteristik sampel dikelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan suku. 1. Umur Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, penduduk Indonesia dengan usia ≥ 15 tahun yang memiliki kadar trigliserida tinggi yaitu sebesar 13 %. Data distribusi sampel berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan umur Umur n % 30 – 39 2 10.0 40 – 49 4 20.0 50 – 59 7 35.0 60 – 69 2 10.0 70 – 79 Total 5 25.0 20 100.0 Berdasarkan karakteristik umur pada tabel 5 menunjukkan bahwa dari 20 sampel terdapat umur 50-59 7 orang (35%), 70-79 5 orang (25%), diikuti 40-49 4 orang (20%), dan umur 30-39 & 60-69 sebanyak 2 orang (10%). Usia mendekati menopause cenderung memiliki kadar trigliserida yang lebih tinggi karena produksi hormon estrogen yang semakin berkurang (Rakhmiditya, 2013). 28 2. Jenis Kelamin Berdasarkan kategori jenis kelamin, pria yang memiliki kadar trigliserida tinggi lebih banyak yaitu sebesar 15,1 % dibandingkan wanita yang hanya sebesar 11,7% (Riskesdas, 2013). Pada wanita, menopause meningkatkan kemungkinan terjadi hipertrigliseridemia. Hal ini disebabkan karena berkurangnya produksi estrogen yang mengakibatkan peningkatan kadar serum trigliserida dalam darah (Byun, 2010 dalam Rakhmiditya , 2014). Data distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin n % Perempuan 12 60.0 Laki-laki 8 40.0 Total 20 100.0 Berdasarkan karakteristik jenis kelamin pada tabel 6 menunjukkan bahwa kelompok jenis kelamin pada perempuan sebanyak 12 orang yaitu 60% dan pada kelompok jenis kelamin laki-laki sebanyak 8 orang yaitu 40%. penelitian meta-analisis menunjukkan bahwa peningkatan kadar trigliserida sebesar 1 mmol/L dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 30% pada pria dan 75% pada wanita (Valendra, 2016). 3. Pendidikan Tingkat pendidikan juga mempunyai hubungan yang eksponensial dengan tingkat kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin mudah menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif,dan berkesinambungan (Kartikasari, 2011) 29 Tabel 7. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan pendidikan Pendidikan n % SMA 13 65.0 SMP 1 5.0 Perguruan Tinggi 6 30.0 Total 20 100.0 Berdasarkan karakteristik sampel berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 7 bahwa kelompok pendidikan SMA pada sampel sebanyak 13 orang yaitu 65%, kelompok pendidikan SMP sebanyak 1 orang yaitu 5%, kelompok pendidikan perguruan tinggi sebanyak 6 orang yaitu 30%. 4. Pekerjaan Dari pekerjaan dapat dilihat seberapa besar aktivitas fisik seseorang, karena Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolestrol dan trigliserida. Rendahnya aktivitas fisik menurunkan energy expenditure dan berkontribusi terhadap obesitas yang berkaitan dengan faktor risiko lipid dan non-lipid (Pamungkas, 2013). Tabel 8. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan pekerjaan Pekerjaan Tidak bekerja Wiraswasta Petani Guru Total n 8 8 3 1 20 % 40.0 40.0 15.0 5.0 100.0 Berdasarkan karakteristik sampel berdasarkan pekerjaan pada tabel 8 dapat dilihat bahwa kelompok tidak bekerja sebanyak 8 orang yaitu 40%, kelompok pekerjaan wiraswasta sebanyak 8 orang yaitu 40%, dari kelompok pekerjaan petani sebanyak 3 orang yaitu 15%, dan dari kelompok pekerjaan guru sebanyak 1 orang yaitu 5%. 30 5. Suku Menurut Suhardjo (1989), setiap masyarakat memiliki budayanya sendiri, adat dan tradisi yang membentuk pola pikir dan emosi masyarakat. Budaya mengajarkan orang bagaimana untuk berbuat dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar biologis mereka. Budaya juga menentukan apa yang dapat diterima seperti makanan, pada kondisi seperti apa, kapan orang dapat atau tidak dapat makan,makanan apa yang menjadi pantangan,dan lain-lain. Tabel 9. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan suku Suku Batak Jawa Total n % 10 10 20 50.0 50.0 100.0 Berdasarkan karakteristik sampel berdasarkan suku pada tabel 9 dapat lihat bahwa kelompok dari suku batak sebanyak 10 orang yaitu 50%, dimana pada kelompok suku jawa terdapat sebanyak 10 orang yaitu 50%. Pada penelitian ini dari distribusi sampel berdasarkan suku batak dan jawa sama banyaknya. C. Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Kadar Trigliserida Tabel 10. Distribusi rata-rata kadar Trigliserida sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita Hipertrigliseridemia mean Trigliserida_sebelum_Intervensi 205,65 sd 32,58 Nilai min 160 Trigliserida_sesudah_intervensi 181,75 40,19 97 max 277 248 p.value 0,002 31 Dari tabel 10 menjelaskan rata-rata trigliserida sebelum intervensi sampel adalah 205,65 mg/dl, dengan standar deviasi 32,58. Dimana nilai dari kadar trigliserida sebelum intervensi minimum nya ialah 160 dan maximum nya 277. Pada kadar trigliserida sesudah intervensi sampel adalah 181,75 mg/dl, dengan standar deviasi 40,19. Dimana nilai dari kadar trigliserida sesudah intervensi minimum nya ialah 97 dan maximum nya 248. Pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita hipertrigliseridemia berpengaruh terhadap penurunan kadar trigliserida. Setelah dilakukan dengan uji statistic diperoleh p = 0.002, maka dapat disimpulkan pada alpha 5% ada perbedaan yang signifikan antara kadar trigliserida sebelum dan sesudah intervensi. D. Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Berat Badan Tabel 11. Distribusi rata-rata Berat Badan sebelum dan sesudah pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita Hipertrigliseridemia mean BB_sebelum_Intervensi 75,36 Sd 21,14 Nilai min 50,8 BB_sesudah_intervensi 73,39 20,84 50,7 max p.value 133,4 0,201 131,5 Dari tabel 11 menjelaskan rata-rata berat badan sebelum intervensi adalah 75,36 kg, dengan standar deviasi 21,14. Dimana nilai dari berat badan sebelum intervensi minimumnya ialah 50,8 dan maximum 133,4. Pada berat badan sesudah intervensi adalah 73,39 kg, dengan standar deviasi 20,84. Dimana nilai dari berat badan sesudah intervensi ialah minimum 50,7 dan maximum 131,5. Dari data tabel diatas bahwasanya tidak ada perbedaan rata-rata berat badan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Pemberian sari kacang kedelai hitam tidak berpengaruh terhadap penurunan berat badan. 32 Setelah dilakukan dengan uji statistic diperoleh p = 0.201, maka dapat disimpulkan pada alpha 5% tidak ada perbedaan yang signifikan antara berat badan sebelum dan sesudah intervensi. E. Pembahasan Risiko hipertrigliseridemia pada wanita meningkat seiring dengan pertambahan usia. Pada penelitian ini jumlah wanita lebih banyak yang memiliki kadar trigliserida tinggi dibandingkan dengan laki-laki, penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Nauman yang dilakukan di Medan pada tahun 2009 mendapatkan jumlah wanita yang memiliki kadar trigliserida abnormal lebih banyak dari jumlah pria (Gemilang, 2016). Usia juga dapat mempengaruhi terjadinya kadar trigliserida tinggi, dimana pada kelompok usia 36-51 tahun yang memiliki kadar trigliserida tinggi dibandingkan dengan usia yang lainnya. Hal ini mungkin juga berhubungan dengan pekerjaan dan keadaan sosial ekonomi sehingga sering terjadi perubahan pola hidup di mana asupan makanan tinggi kalori dan tinggi lemak dengan aktivitas fisik dan olahraga yang menurun akibatnya terjadi kegemukan,obesitas sentral dan dislipidemia (Paschos, 2009) Pengetahuan dan pendidikan juga merupakan faktor penentu bagi seseorang atau keluarga dalam memilih makanan yang tepat. Pengetahuan dan tingkat pendidikan kurang tentang makanan sehat dan gizi seimbang membuat masyarakat cenderung memilih makanan sesuai dengan selera, sosial ekonomi dan trend sosial yang terjadi dimasyarakat. Pengetahuan masyarakat yang kurang tentang pola konsumsi makanan yang sehat dan seimbang , menyebabkan perilaku makanan kurang tepat yang dapat berdampak pada asupan energi berlebihan dan dapat juga menimbulkan penyakit lainnya seperti obesitas, hipertrigliseridemia dan lainnya (Wiardani, 2014). Peningkatan kadar trigliserida sering terjadi pada orang dengan obesitas. Peningkatan kadar trigliserida juga dapat terjadi karena sindrom metabolik. Selain itu, terdapat juga beberapa keadaan lain yang 33 berhubungan dengan peningkatan trigliserida, yaitu Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol, hipotiroid, penyakit hati, penyakit Ginjal, faktor genetik dan efek samping dari pengobatan (Oway, 2013). Pada penelitian ini dilakukan intervensi berupa pemberian sari kacang kedelai hitam pada penderita hipertrigliserida selama 21 hari berturut-turut untuk melihat apakah ada pengaruh kadar trigliserida dan berat badan setelah pemberian sari kacang kedelai hitam. Setelah dilakukan intervensi dan di dapatkan hasil bahwasanya terjadi penurunan atau ada pengaruh kadar trigliserida setelah pemberian sari kacang kedelai hitam selama 21 hari dengan hasil (p = 0.002), Dimana kadar trigliserida normal yaitu <150 mg/dl. penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sundari pada tahun 2013 yang menyatakan pemberian yoghurt kedelai hitam selama 21 hari dengan dosis 115 ml mampu menurunkan kadar kolesterol total sebesar 1.64% dan trigliserida 7.85% (Sundari, 2013). Berat badan yang berlebihan merupakan masalah kesehatan yang sifatnya kronis. Berat badan yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan penyakit tidak menular seperti penyakit DM tipe 2, kardiovaskular, stroke, kanker (Wiardani, 2016). Intervensi yang dilakukan selama 21 hari dengan pemberian sari kacang kedelai hitam pada berat badan dengan hasil (p = 0.201) dimana tidak ada pengaruh pemberian sari kacang kedelai hitam pada berat badan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Rakhmiditya yang menyatakan tidak terdapat perubahan berat badan yang signifikan selama masa intervensi pada ketiga kelompok ( p > 0.05) dengan pemberian snack bar berbahan dasar kombinasi ubi jalar ungu dan kedelai (hitam dan kuning). 34 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Rata-rata kadar Trigliserida sebelum intervensi sebesar 205.65 mg/dl dan kadar trigliserida sesudah dilakukan intervensi sebesar 181.75 mg/dl. 2. Rata-rata berat badan sebelum dilakukan intervensi sebesar 75.365 kg dan berat badan sesudah dilakukan intervensi sebesar 73.395 kg 3. Ada hubungan pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap penurunan kadar trigliserida di Puskesmas Lubuk Pakam 4. Tidak ada hubungan pemberian sari kacang kedelai hitam terhadap berat badan di Puskesmas Lubuk Pakam B. SARAN 1. Sebagai bahan pertimbangan untuk menurunkan kadar trigliserida pada penderita Hipertrigliseridemia 2. Bagi penderita hipertrigliseridemia dapat merubah pola hidup yang sehat melalui makanan yang sehat dan aktivitas yang cukup dan bisa juga dilakukan dengan cara berolahraga yang rutin 35 DAFTAR PUSTAKA Ali.A., Leily A., Pipih S. 2015. Pemberian kitosan dan pengaruhnya terhadap berat badan dan kadar trigliserida darah tikus sprague-dawley yang diberi pakan asam lemak trans. Jurnal Gizi Pangan, 10(1): 9-16. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta. 2013 Budiyono.W., Aryu . 2013. Perbedaan kadar kolestrol total dan trigliserida sebelum dan setelah pemberian sari daun cincau hijau (Premna oblongifolia merr) pada tikus displidemia. Journal of nutrition college, 2(1): 118-125. Cahyanti.R.I., Ahmad S. 2014. Perbedaan kadar trigliserida sebelum dan sesudah pemberian jus kacang hijau (phaseolus radiatus linn) pada pria hipertrigliseridemia. Journal of nutrition college, 3(4): 887-893. Cahyanti.R.I. 2014. Perbedaan kadar trigliserida sebelum dan sesudah pemberian jus kacang hijau (phaseolus radiatus linn) pada pria hipertrigliseridemia. Artikel Penelitian.Fakultas kedokteran universitas diponegoro semarang. Gemilang.B., Yanwirasti., Saptino.M. 2016. Hubungan kadar Trigliserida dan kolesetrol-Hdl terhadap kadar alanine aminotransferase pada pasien non alcoholic fatty liver disease. Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(1) Haamiim.V.A.F. 2016. pengaruh pemberian minuman teh kombucha terhadap kadar trigliserida pada wanita usia 40-55 tahun penderita hipertrigliseridemia. Artikel penelitian. Fakultas kedokteranuniversitas diponegorosemarang. Islamiyah.D. 2010. Pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (psidium guajava L) terhadap kadar kolestrol total, HDL, LDL, dan trigliserida serum darah tikus putih (rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Skripsi. Fakultas sains dan teknologi Universitas islam negeri (UIN), Malang. 36 Kartikasari.B.W., Mifbakhuddin., Dian.N.M. 2011. Hubungan pendidikan, paritas, dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III di puskesmas bangetayu kecamatan genuk kota semarang tahun 2011. Skripsi. Fakultas ilmu keperawatan dan kesehatan, universitas muhammadiyah semarang. Kasim.S, Mansur.A, Agus.S, Joko.W. 2012. Hubungan Obesitas dan Hipertrigliseridemia dengan Risiko Perlemakan Hati pada Pasien di Makassar. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 1(4). Khomsan.A., Winanti.W. 2009. Sosio-budaya pangan suku baduy. Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71. Kurniasih.N, Tina.D.R, Nunik.R.R. 2013. efektivitas sari kedelai hitam (glycine soja sieb) sebagai bahan pangan fungsional. Jurnal. Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati, 7(1). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2007. Lestari.S. 2012. Faktor risiko penyebab kejadian obesitas pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas sumatera utara tahun 2011. Tesis. Fakultas kesehatan masyarakat universitas sumatera utara medan. Miller M, Stone NJ, Ballantyne C, Bittner V, Criqui MH, Ginsberg HN, et al. Triglycerides and Cardiovascular Disease: A Scientific Statement From the American Heart Assosiation. Circulation; 2011. 123: 2292 – 2333. Octavia.Z.F., Nurmasari W. 2014. pengaruh pemberian jus daun ubi jalar (ipomoea batatas (l.) lam) terhadap kadar trigliserida tikus wistar jantan (rattus norvegicus) yang diberi pakan tinggi lemak. Journal of nutrition college, 3(4): 838-847. Oway.I.A.H., Sonny.J.R.K., Taufik.P. 2013. Perbandingan kadar trigliserida pada obes 1 dan obes 2. Jurnal e-Biomedik (eBM),Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 357-363 37 Pamungkas.M.R., Ani.M. 2013. Perbedaan kadar kolestrol total dan trigliserida pada wanita vegetarian tipe vegan dan non-vegan. Journal of nutrition college, volume 2, nomor 1, tahun 2013, halaman 76-88. Pulungan.R.Z. 2016. Hubungan lingkar pinggang dengan kadar trigliserida pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas sumatera utara tahun 2016. Fakultas kedokteran universitas sumatera utara medan. Rakhmiditya.H.A., Apoina K. 2014. pengaruh pemberian snack bar berbahan dasar kombinasi ubi jalar ungu dan kedelai (hitam dan kuning) terhadap kadar trigliserida pada wanita dewasa hipertrigliseridemia. Journal of nutrition college, 3(1): 106-116. Siregar.D.H. 2014. Hubungan konsumsi junk food dengan obesitas pada siswa di sma dharma pancasila kelurahan selayang medan tahun 2014. KTI. Fakultas keperawatan universitas sumatera utara. Sundari.S., Fillah F D. 2013. Pengaruh pemberian yoghurt kedelai hitam (black soyghurt) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida pada laki-laki penderita displidemia usia 40-55 tahun. Journal of nutrition college, 2(1): 98-110. Wahyani.A.D., Apoina K. 2012. Perbedaan kadar trigliserida serum tikus srague dawley pada pemberian kopi robusta filter dan tanpa filter. Journal of nutrition college, 1(1): 352-357. Wardaini.L.S. 2012. Hubungan trigliserida tidak puasa dengan kejadian stroke iskemik. Tesis. program magister kedokteran klinik – spesialis ilmu penyakit saraf fakultas kedoktean usu, Medan. Wardanah.A.I.A. 2017. kadar trigliserida pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas sumatera utara yang obesitas dan non-obesitas tahun 2016. Skripsi. Fakultas kedokteran universitas sumatera utara medan. 38 Wiardani.N.K. 2014. Penatalaksanaan diet obesitas pada buku Ilmu gizi teori & aplikasi. World Health Organization. 2011. Global Atlas on cardiovascular disease prevention and control. Hal 8. Available from URL: http>//www.worldheartfederation.org/fileadmin/user_upload/documents/publications/Global_ CVD_Altas.pdf WHO, 2006. Controlling the global obesity epidemic [Online]. Available HTTP: http://www.who.int/abouttc/opyright/en. 39 Lampiran 1. Master Tabel No Nama Sampel Alamat Umur Pekerjaan Pendidikan Suku 75 57 74 49 45 Jenis Kelamin Pr Pr Pr Lk Lk Jati Sari Jati Sari Petapahan Petapahan Petapahan Tidak bekerja Tidak bekerja Tidak bekerja Wiraswasta Wiraswasta Jawa Jawa Jawa Batak Batak 1 2 3 4 5 Satik Karisem Hj Surhati ningsih Jonner manik Eflan manurung 6 7 8 misnah juliana Netti Br.Manik Kp. Syahmad Kp. Syahmad Petapahan 62 39 53 Pr Pr Pr Tidak bekerja Wiraswasta Wiraswasta 9 Joko aprianto Petapahan 35 Lk Wiraswasta 10 11 Sanem Legino Jati Sari Kp. Syahmad 75 55 Pr Lk Tidak bekerja Wiraswasta 12 Santi sibarani Petapahan 50 Pr Guru 13 14 15 Kp. Syahmad Petapahan Petapahan 75 45 50 Pr Lk Pr Tidak bekerja Petani Tidak bekerja Petapahan 60 Pr Tidak bekerja 17 18 Tuminem Isnaini Rosminar Br.butarbutar Tuminding Br.manurung Jukiyah simamora Juniman sijabat SMA SMA SMA SMA Perguruan Tinggi SMA SMA Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi SMA Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi SMP SMA SMA Petapahan Petapahan 50 47 Pr Lk Wiraswasta Wiraswasta 19 20 Bilson manihuruk T. Simamora Petapahan Petapahan 58 74 Lk Lk Petani Petani 16 Sebelum Intervensi Trigliserida BB 277 73.9 167 60.8 178 50.8 169 71.3 222 99.1 Sesudah Intervensi Trigliserida BB 235 73 194 62.3 142 50.7 141 70.5 180 98 Jawa Jawa Batak 186 168 206 68.6 70.7 85.8 204 185 142 65.2 70.2 56.2 Jawa 184 116 197 114 Jawa Jawa 165 247 53.7 79.8 102 213 54.8 78.4 Batak 209 54.2 188 53.5 Jawa Jawa Batak 233 202 217 89.4 72.9 72.3 199 218 185 88.7 72.6 75.3 SMA Batak 225 68.2 169 66.2 SMA Perguruan Tinggi SMA SMA Batak Batak 160 228 70.4 133.4 97 177 70.5 131.5 Batak Batak 234 236 52 64 219 248 52 64.3 40 Lampiran 2 Uji Statistic Uji statistic Trigliserida sebelum dan sesudah Case Processing Summary Cases Valid N Missing Percent N Total Percent N Percent Trigliserida_sebelum_intervensi 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% Trigliseridaa_sesudah_intervensi 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statist ic Trigliserida_sebelum_intervensi Trigliseridaa_sesudah_intervensi .127 .153 df Sig. 20 20 Statistic df Sig. .200 * .944 20 .288 .200 * .948 20 .336 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. 41 Descriptives Statistic Trigliserida_sebelum_intervensi Mean 95% Confidence Interval for Mean 205.65 Lower Bound 190.40 Upper Bound 220.90 5% Trimmed Mean 204.22 Median 207.50 Variance 32.589 Minimum 160 Maximum 277 Range 117 Interquartile Range 60 Skewness Kurtosis Trigliseridaa_sesudah_intervens Mean .284 .512 -.629 .992 181.75 8.987 95% Confidence Lower Bound 162.94 Interval for Mean Upper Bound 200.56 5% Trimmed Mean 182.78 Median 186.50 Variance Std. Deviation 1.615E3 40.190 Minimum 97 Maximum 248 Range 151 Interquartile Range Skewness Kurtosis 7.287 1.062E3 Std. Deviation i Std. Error 62 -.647 .512 .119 .992 42 Uji statistik Berat Badan sebelum dan sesudah Case Processing Summary Cases Valid N Missing Percent N Total Percent N Percent BB_sebelum_intervensi 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% BB_sesudah_intervensi 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. BB_sebelum_intervensi .228 20 .008 .869 20 .011 BB_sesudah_intervensi .214 20 .017 .849 20 .005 a. Lilliefors Significance Correction 43 Descriptives Statistic BB_sebelum_intervensi Mean 75.365 95% Confidence Interval for Lower Bound 65.470 Mean BB_sesudah_intervensi Upper Bound Std. Error 4.7278 85.260 5% Trimmed Mean 73.506 Median 71.000 Variance 447.042 Std. Deviation 21.1434 Minimum 50.8 Maximum 133.4 Range 82.6 Interquartile Range 22.7 Skewness 1.405 .512 Kurtosis 2.096 .992 Mean 73.395 4.6611 95% Confidence Interval for Lower Bound 63.639 Mean 83.151 Upper Bound 5% Trimmed Mean 71.428 Median 70.350 Variance 434.518 Std. Deviation 20.8451 Minimum 50.7 Maximum 131.5 Range 80.8 Interquartile Range 19.9 Skewness 1.535 .512 Kurtosis 2.356 .992 44 Lampiran 3. Frekuensi Variabel Frekuensi Umur Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 30-39 2 10.0 10.0 10.0 40-49 4 20.0 20.0 30.0 50-59 7 35.0 35.0 65.0 60-69 2 10.0 10.0 75.0 70-79 5 25.0 25.0 100.0 Total 20 100.0 100.0 1. Frekuensi Jenis_Kelamin Frequency Percent Valid Perempuan Laki-laki Total Valid Percent Cumulative Percent 12 60.0 60.0 60.0 8 40.0 40.0 100.0 20 100.0 100.0 2. Frekuensi Pendidikan Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMA 13 65.0 65.0 65.0 SMP 1 5.0 5.0 70.0 Perguruan Tinggi 6 30.0 30.0 100.0 20 100.0 100.0 Total 45 3. Frekuensi Pekerjaan Frequency Percent Valid Tidak bekerja Valid Percent Cumulative Percent 8 40.0 40.0 40.0 Wiraswasta 8 40.0 40.0 80.0 Petani 3 15.0 15.0 95.0 Guru 1 5.0 5.0 100.0 Total 20 100.0 100.0 4. Frekuensi Suku Frequency Percent Valid Percent Valid Cumulative Percent Batak 10 50.0 50.0 50.0 Jawa 10 50.0 50.0 100.0 Total 20 100.0 100.0 46 Lampiran 4. PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI REESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Saya Febri Yanita Br Ginting Mahasiswa Semester VIII, Program Studi Sarjana Terapan Poltekkes Kemenkes Medan, bermaksud melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Kadar Trigliserida Dan Berat Badan pada Penderita Hipertrigliseridemia Di Puskesmas Lubuk Pakam”. Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari proses pembelajaran dalam penyelesaian studi di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Medan. Saya berharap kesediaan Ibu/Bapak menjadi Sampel dalam penelitian ini dimana akan dilakukan pengisian kuesioner melalui wawancara dan kunjungan ketempat (home visit) sampelterkait dengan penelitian dan tindakan klinis berupa pemeriksaan trigliserida dalam darah serta pengukuran berat badan dengan menggunakan antropometri . Identitas pribadi dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk penelitian ini. Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :..................................................................................... Tempat,Tgl Lahir :..................................................................................... Alamat : .................................................................................... No.Telepon/Hp : .................................................................................... Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya dan apabila dalam penelitian ini ada perubahan dan keberatan menjadi responden dapat mengajukan pengunduran diri. Atas perhatian dan kesediaan Ibu/Bapak menjadi responden dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih. Lubuk Pakam,......................2018 Peneliti (Febri Yanita Br.Ginting) Responden (.....................................) 47 Lampiran 5. FORMULIR IDENTITAS SAMPEL 1. Nama : 2. Tempat/Tanggal Lahir : 3. Umur : 4. Alamat : 5. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. perempuan 6. Pekerjaan : a. PNS/TNI/POLRI b. Nelayan c. Petani d. Wiraswasta e. Pegawai Swasta f. IRT 7. Pendidikan : a. Belum/Tamat SD b. Tamat SMP c. Tamat SMA/Sederajat d. Sarjana/Diploma 8. Agama : a. Islam b. Kristen Protestan c. Katolik d.Hindu e. Budha 9. Suku : a. Jawa b. Batak c. Sunda d. Melayu e. Lain-lain.... 10. BB : kg 48 Lampiran 6 PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Febri Yanita Br Ginting NIM : P01031214021 Menyatakan bahwa data penelitian yang terdapat di skripsi saya adalah benar saya ambil dan bila tidak saya bersedia mengikuti ujian ulang ( ujian utama saya dibatalkan ). Yang membuat Pernyataan, (Febri Yanita Br Ginting) 49 Lampiran 7 BUKTI BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI Nama : Febri Yanita Br.Ginting Nim : P01031214021 Judul : Pengaruh Pemberian Sari Kacang Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Kadar Trigliserida Dan Berat Badan Pada Penderita Hipertrigliseridemia Di Puskesmas Lubuk Pakam. Dosen pembimbing No Tanggal : Bernike Doloksaribu, SST, M.Kes Judul/ topik bimbingan TTD TTD Dosen Mahasiswa 1 28 Sep Perkenalan 2017 tentang dan kearah membicarakan mana bidang penelitian yang akan diteliti 2 02 Okt 2017 Membahas tentang jurnal dan pembuatan judul 3 11 Okt 2017 Menyusun judul yang bagus 4 12 Okt 2017 Membahas kecocokan Judul 5 24 Okt 2017 Membahas cara pembuatan produk sesuai judul 6 25 Okt 2017 Revisi Judul 7 26 Okt 2017 Membahas jurnal yang berkaitan dengan judul 8 27 Okt 2017 Membahas pembuatan produk 9 30 Okt 2017 Menunjukkan Bab I, Revisi dan membahas jurnal untuk pembuatan produk 50 10 31 Okt 2017 Membahas kepada pemberian sampel produk berdasarkan sumber yang pernah diteliti 11 01 Nov Menunjukkan Bab 1 sampai BAB 3 2017 serta membahas uji yang digunakan pada metode penelitian 12 02 Nov Revisi BAB I sampai BAB 3 2017 13 06 Nov Revisi 2017 14 16 mei 2018 Mengurus surat perizinan penelitian 15 05 juni 2018 Penelitian dan pemberian intervensi 16 28 juni 2018 Entry data , diskusi hasil dan pembahasan 17 04 juni 2018 Membahas perbaikan bab iv dan bab v 18 01 agustus Membahas perbaikan bab iii, iv dan 2018 bab v 51 Lampiran 8 DOKUMENTASI 52