http://vinafisika-unj.blogspot.com/2010/11/gerak-melingkar.html Materi Fisika Dasar GERAK Kuliah oleh: Dr.Ir.Vina Serevina MELINGKAR A. Gerak Melingkar Beraturan Gambar di bawah ini memperlihatkan lintasan sebuah mobil yang sedang bergerak dengan kecepatan konstan v. Gerak seperti itu disebut sebagai gerak melingkar beraturan. Meskipun memiliki kecepatan konstan namun benda yang bergerak melingkar beraturan memiliki percepatan. Ingat bahwa percepatan bergantung pada perubahan vector kecepatan. Karena kecepatan besaran vector maka ada dua cara timbulnya percepatan, yaitu disebabkan perubahan besar ataupun arah kecepatan. Dalam kasus gerak melingkar beraturan maka penyebab timbulnya percepatan adalah perubahan arah kecepatan. Vektor kecepatan selalu berarah berimpit dengan lintasan benda dan tegak lurus terhadap jari – jari lintasan melingkar. Berikut akan ditunjukkan bahwa vector percepatan dalam gerak melingkar beraturan selalu berarah ke pusat lingkaran. Percepatan seperti ini disebut sebagai percepatan sentripetal (ac). Pada gambar di atas menunjukkan perubahan posisi benda setiap saat yang digambarkan oleh vector r, mulai – mula digambarkan oleh ri dan posisi akhir digambarkan oleh rf. Kecepatan mula – mula vi dan kecepatan aakhirnya vf , dimana vi dan vf besarnya sama dan hanya berbeda arah (kasus GMB). Percepatan rata – rata benda bisa dituliskan dalam bentuk : Dimana : Besar perpindahan sudut (perpindahan angular) Δθ pada gambar segitiga b dan segitiga c sama, sehingga bisa dituliskan hubungan : Dimana v=vi=vf dan r=ri=rf , sehingga didapatkan persamaan berikut ini : Jika posisi A dan posisi B pada gambar di atas sangat dekat, maka waktunya akan sangat kecil dan rasio Δv/Δr akan mendekati v, sehingga besar percepatan setiap saat adalah : Percepatan itu disebut sebagai percepatan sentripetal. Dalam beberapa situasi, benda yang bergerak melingkar beraturan dinyatakan dalam periode lintasannya, yaitu waktu yang diperlukan untuk sekali putaran. Jika benda bergerak dalam lintasan seperti pada gambar di bawah ini maka benda memiliki percepatan tangensial (at) yaitu percepatan yang berimpit dengan lintasan da percepatan sentripetal(ar) , sehingga percepatan total yang dialami benda adalah a, besarnya : Dalam kasus gerak melingkar secara umum bisa digambarkan sebagai berikut. Dalam kasus percepatan tangensialnya nol, maka kasus itu menjadi kasus Gerak Melingkar Beraturan. TUGAS I 1. Seorang atlit di bawah ini melemparkan cakram seberat 1 kg membuat lintasan lingkaran yang berjari – jari 1 m. Kecepatan maksimumnya adalam 20 m/s. Tentukan besar percepatan sentripetal maksimum yang dialami cakram tersebut. 2. Astronot mengorbit terhadap bumi pada satelit Westar VI. Satelit tersebut memiliki lintasan lingkaran pada jarak 600km dari permukaan bumi dimana percepatan gravitasi bumi pada posisi itu adalah 8.21 m/s2. Jika jari – jari bumi 6400 km, tentukan besar kecepatan satelit dan waktu yang diperlukan untuk satu kali orbit. 3. Sebuah mobil memiliki kecepatan yang meningkat setiap saat dengan percepatan 0.6 m/s2 . Pada saat kecepatan setiap saatnya 4m/s, tentukan besar : a. Komponenn percepatan tangensial b. Komponen percepatan sentripetalnya B. Aplikasi Hukum Newton dalam Gerak Melingkar Beraturan Jika sebuah bola bermassa m diikatkan pada sebuah tali sepanjang r dan diputar dengan kecepatan konstan. Gaya sentripetal akan menyebabkan benda tersebut bergerak melingkar beraturan. Dengan menerapkan hukum kedua Newton maka diperoleh : Jika talinya putus, maka yang terjadi adalah benda akan bergerak dipengaruhi oleh percepatan tangensialnya saja sehingga akan bergerak lurus. C. Gerak Melingkar Tidak Beraturan Jika benda bergerak melingkar dengan kecepatan setiap saat berubah baik dalam besar maupun arahnya, maka disebut Gerak Melingkar Tidak Beraturan. Komponen gaya yang berkerja terdiri dari gaya sentripetal dan gaya tangensial. Total gaya yang dialami benda adalah : Tugas 1. Sebuah bola bermassa m diikatkan pada tali sepanjang R dan bergerak melingkar dalam bidang vertical dengan pusat O. Tentukan besar gaya tegangan tali setiap saat pada pada gambar a dan b di bawah ini, yaitu pada posisi puncak, posisi bawah dan posisi yang membentuk sudut θ : 2. Sebuah bandul bermassa 2 kg diikatkan pada tali sepanjang 3 m dan bergerak melingkar pada bidang horizontal. Tali membentuk sudut 5o terhadap garis vertical. Tentukan : a. Komponen gaya vertical dan horizontal yang dilakukan kawat terhadap bandul b. Percepatan sentripetal bandul tersebut 3. Kasus Gerak Melingkar Tidak Beraturan. Sebuah roller coaster memiliki massa 500kg pada saat penuh penumpang. a. Jika kecepatan roller coaster tersebut 20m/s di A, berapa besar gaya yang dilakukan permukaan lintasan terhadap roller coaster di titik tersebut ? b. Berapa besar kecepatan maksimum roller coaster di B yang masih bisa dimiliki untuk menjaga agar roller coaster masih berada di lintasan ? http://ilmuduniadanakhirat.blogspot.com/2013/01/materi-fisika-gerak-melingkar-serta.html Materi Fisika : Gerak Melingkar Serta Soal dan Pembahasan Oleh Naufaldi Rafif Satriya Monday, January 28, 2013 Gerak melingkar. Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaranmengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanyagaya yang selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan berbentuk lingkaran [1].Besaran gerak melingkar. Besaran-besaran yang mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah , dan atau berturur-turut berarti sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Besaran-besaran ini bila dianalogikan dengan gerak linier setara dengan posisi, kecepatan dan percepatan atau dilambangkan berturut-turut dengan , dan . Besaran gerak lurus dan melingkar Gerak lurus Gerak melingkar Besaran Satuan (SI) Besaran Satuan (SI) poisisi m sudut rad kecepatan m/s kecepatan sudut rad/s percepatan m/s2 percepatan sudut rad/s2 - - perioda s - - radius m Turunan dan integral Seperti halnya kembarannya dalam gerak linier, besaran-besaran gerak melingkar pun memiliki hubungan satu sama lain melalui proses integrasi dan diferensiasi. Hubungan antar besaran sudut dan tangensial Antara besaran gerak linier dan melingkar terdapat suatu hubungan melalui untuk komponen tangensial, yaitu khusus Perhatikan bahwa di sini digunakan yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh atau tali busur yang telah dilewati dalam suatu selang waktu dan bukan hanya posisi pada suatu saat, yaitu untuk suatu selang waktu kecil atau sudut yang sempit. Jenis gerak melingkar Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman kecepatan sudutnya , yaitu: gerak melingkar beraturan, dan gerak melingkar berubah beraturan. Gerak melingkar beraturan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan sudut tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi kecepatan tangensial dengan jari-jari lintasan Arah kecepatan linier dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya sama dengan arah kecepatan tangensial . Tetapnya nilai kecepatan akibat konsekuensi dar tetapnya nilai . Selain itu terdapat pula percepatan radial yang besarnya tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat lingkaran. Bila adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh dalam lintasan lingkaran , maka dapat pula dituliskan Kinematika gerak melingkar beraturan adalah dengan adalah sudut yang dilalui pada suatu saat , adalah sudut mula-mula dan adalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya). E. Gerak melingkar berubah beraturan === Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut tetap. Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial (yang dalam hal ini sama dengan percepatan linier) yang menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah kecepatan tangensial ). Kinematika GMBB adalah dengan adalah percepatan sudut yang bernilai tetap dan mula-mula. adalah kecepatan sudut Persamaan parametrik Gerak melingkar dapat pula dinyatakan dalam persamaan parametrik dengan terlebih dahulu mendefinisikan: titik awal gerakan dilakukan kecepatan sudut putaran pusat lingkaran (yang berarti suatu GMB) untuk kemudian dibuat persamaannya [2]. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jari-jari lintasan melalui: yang diperoleh Setelah diperoleh nilai jari-jari lintasan, persamaan dapat segera dituliskan, yaitu dengan dua konstanta dan yang masih harus ditentukan nilainya. Dengan persyaratan sebelumnya, yaitu diketahuinya nilai nilai dan , maka dapat ditentukan : Perlu diketahui bahwa sebenarnya karena merupakan sudut awal gerak melingkar. Hubungan antar besaran linier dan angular Dengan menggunakan persamaan parametrik, telah dibatasi bahwa besaran linier yang digunakan hanyalah besaran tangensial atau hanya komponen vektor pada arah angular, yang berarti tidak ada komponen vektor dalam arah radial. Dengan batasan ini hubungan antara besaran linier (tangensial) dan angular dapat dengan mudah diturunkan. Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut Kecepatan linier total dapat diperoleh melalui dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka dengan diperoleh sehingga Percepatan tangensial dan kecepatan sudut Dengan cara yang sama dengan sebelumnya, percepatan linier total dapat diperoleh melalui dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka dengan diperoleh sehingga Kecepatan sudut tidak tetap Persamaan parametric dapat pula digunakan apabila gerak melingkar merupakan GMBB, atau bukan lagi GMB dengan terdapatnya kecepatan sudut yang berubah beraturan (atau adanya percepatan sudut). Langkah-langkah yang sama dapat dilakukan, akan tetapi perlu diingat bahwa dengan percepatan sudut dan kecepatan sudut mula-mula. Penurunan GMBB ini akan menjadi sedikit lebih rumit dibandingkan pada kasus GMB di atas. Persamaan parametrik di atas, dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih umum, yaitu: di mana adalah sudut yang dilampaui dalam suatu kurun waktu. Seperti telah disebutkan di atas mengenai hubungan antara , dan melalui proses integrasi dan diferensiasi, maka dalam kasus GMBB hubungan-hubungan tersebut mutlak diperlukan. [sunting]Kecepatan sudut Dengan menggunakan aturan rantai dalam melakukan diferensiasi posisi dari persamaan parametrik terhadap waktu diperoleh dengan Dapat dibuktikan bahwa sama dengan kasus pada GMB. [sunting]Percepatan total Diferensiasi lebih lanjut terhadap waktu pada kecepatan linier dapat memberikan yang dapat disederhanakan menjadi Selanjutnya yang umumnya dituliskan dengan yang merupakan percepatan sudut, dan yang merupakan percepatan sentripetal. Suku sentripetal ini muncul karena benda harus dibelokkan atau kecepatannya harus diubah sehingga bergerak mengikuti lintasan lingkaran. Gerak berubah beraturan Gerak melingkar dapat dipandang sebagai gerak berubah beraturan. Bedakan dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Konsep kecepatan yang berubah kadang hanya dipahami dalam perubahan besarnya, dalam gerak melingkar beraturan (GMB) besarnya kecepatan adalah tetap, akan tetapi arahnya yang berubah dengan beraturan, bandingkan dengan GLBB yang arahnya tetap akan tetapi besarnya kecepatan yang berubah beraturan. Contoh Soal dan Pembahasan Soal Nyatakan dalam No. satuan radian 1 : 90o 270o a) b) Pembahasan 360o = 2π radian a) 90o b) 270o Soal Konversikan a) b) No. ke dalam 120 60 Pembahasan 1 rpm = 1 1 putaran adalah 1 putaran 1 menit adalah a) 120 b) 60 satuan putaran 2π adalah rad/s per radian 60 2 : rpm rpm menit atau 360o sekon rpm rpm Soal No. 3 Sebuah benda bergeak melingkar dengan kecepatan sudut 50π rad/s. Tentukan frekuensi putaran gerak benda! Pembahasan Soal No. 4 Kecepatan sudut sebuah benda yang bergerak melingkar adalah 12 rad/s. Jika jari-jari putarannya adalah 2 meter, tentukan besar kecepatan benda tersebut! Pembahasan Soal No. 5 Sebuah benda bermassa 1 kg berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika jari-jari putaran benda adalah 2 meter tentukan percepatan sentripetal gerak benda tersebut ! Pembahasan Data ω = r m asp = 120 = = asp = V2/r = asp = rpm = 4π 2 1 (4π)2 (2) : rad/s meter kg ...? ω2 r 32π2 m/s2 = Soal No. 6 Gaya sentripetal yang bekerja pada sebuah benda bermassa 1 kg yang sedang bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan sebesar 2 m dan kecepatan 3 m/s adalah....? Pembahasan Data m r V Fsp = Fsp = Fsp = Soal Dua = : kg meter m/s ....? 1 = = 2 3 m (1)( 32/2 ) buah roda berputar = No. dihubungkan 4,5 seperti gambar ( V2/r ) N 7 berikut! Jika jari jari roda pertama adalah 20 cm, jari-jari roda kedua adalah 10 cm dan kecepatan sudut roda pertama adalah 50 rad/s, tentukan kecepatan sudut roda kedua! Pembahasan Data r1 = r2 = ω1 = ω2 = : cm cm rad/s ...? 20 10 50 Dua roda dengan hubungan seperti soal diatas akan memiliki kecepatan (v) yang sama : Soal Dua buah roda berputar No. dihubungkan seperti gambar 8 berikut! Jika kecepatan roda pertama adalah 20 m/s jari-jari roda pertama dan kedua masingmasing 20 cm dan 10 cm, tentukan kecepatan roda kedua! Pembahasan Kecepatan sudut untuk hubungan dua roda seperti soal adalah sama: Soal Tiga buah roda berputar No. dihubungkan seperti gambar 9 berikut! Data ketiga roda : r1 = 20 cm r2 = 10 cm r3 = 5 cm Jika kecepatan sudut roda pertama adalah 100 rad/s, tentukan kecepatan sudut roda ketiga! Pembahasan Soal No. 10 Sebuah partikel bergerak melingkar dengan kecepatan sudut sebesar 4 rad/s selama 5 sekon. Tentukan besar sudut yang ditempuh partikel! Pembahasan Soal di atas tentang Gerak Melingkar Beraturan. Untuk mencari sudut tempuh gunakan rumus : θ = ωt θ = (4)(5) = 20 radian. Soal No. 11 2 Sebuah benda bergerak melingkar dengan percepatan sudut 2 rad/s . Jika mula-mula benda a) b) diam, sudut tempuh Kecepatan Sudut Pembahasan Data α ωo = t Soal tentang a) ωt = b) θ tentukan benda setelah setelah : sekon sekon 5 5 : = 2 = 5 Gerak Melingkar ωt = + (0) θ Berubah ωo + = (2)(5) = rad/s2 0 sekon Beraturan 10 + 1/2 αt2 + 1/2 (2)(5)2 ωot = αt rad/s (0)(5) Soal No. 12 Sebuah mobil dengan massa 2 ton bergerak dengan kecepatan 20 m/s menempuh lintasan dengan jari-jari 100 m. Jika kecepatan gerak mobil 20 m/s tentukan gaya Normal yang dialami badan mobil saat berada di puncak lintasan! Pembahasan Gaya-gaya Hukum saat Newton mobil di Gerak puncak lintasan Melingkar : : Soal No. 13 Sebuah benda bergerak melingkar dengan jari-jari lintasan 50 cm seperti gambar berikut. Jika massa benda 200 gram dan percepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan besar tegangan tali ketika benda berada di titik titik tertinggi! Pembahasan Untuk benda yang bergerak melingkar berlaku Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada benda saat berada di titik tertinggi (aturan : gaya yang ke arah pusat adalah positif, gaya yang berarah menjauhi pusat adalah negatif) Sehingga didapat persamaan : Soal No. 14 Dari soal no. 13 tentukan tegangan tali saat benda berada pada titik terendah! Pembahasan Saat benda berada pada titik terendah, tegangan Tali berarah menuju pusat(+) sedang berat benda menjauhi pusat(−) sehingga persamaan menjadi: Soal Berdasarkan gambar berikut, No. tentukan kecepatan sudut roda 15 kedua! Pembahasan Gerak Melingkar Beraturan http://www.rumus-fisika.com/2014/11/gerak-melingkar-beraturan.html Gerak Melingkar Beraturan – Gerak melingkar beraturan (GMB) merupakan gerak suatu benda yang menempuh lintasan melingkar dengan besar kecepatan tetap. Kecepatan pada GMB besarnya selalu tetap, namun arahnya selalu berubah, dan arah kecepatan selalu menyinggung lingkaran. Artinya, arah kecepatan (v) selalu tegak lurus dengan garis yang ditarik melalui pusat lingkaran ke titik tangkap vektor kecepatan pada saat itu. Besaran-Besaran Fisika dalam Gerak Melingkar 1. Periode (T) dan Frekuensi (f) Waktu yang dibutuhkan suatu benda yang begerak melingkar untuk melakukan satu putaran penuh disebut periode. Pada umumnya periode diberi notasi T. Satuan SI periode adalah sekon (s). Banyaknya jumlah putaran yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak melingkar dalam selang waktu satu sekon disebut frekuensi. Satuan frekuensi dalam SI adalah putaran per sekon atau hertz (Hz). Hubungan antara periode dan frekuensi adalah sebagai berikut. Keterangan: T : periode (s) f : frekuensi (Hz) 2. Kecepatan Linear Misalkan sebuah benda melakukan gerak melingkar beraturan dengan arah gerak berlawanan arah jarum jam dan berawal dari titik A. Selang waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh satu putaran adalah T. Pada satu putaran, benda telah menempuh lintasan linear sepanjang satu keliling lingkaran (2 π r ), dengan r adalah jarak benda dengan pusat lingkaran (O) atau jari-jari lingkaran. Kecepatan linear (v) merupakan hasil bagi panjang lintasan linear yang ditempuh benda dengan selang waktu tempuhnya. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut. Anda ketahui bahwa T = 1/f atau f = 1/T, maka persamaan kecepatan linear dapat ditulis 3. Kecepatan Sudut (Kecepatan Anguler) Sebelum mempelajari kecepatan sudut Anda pahami dulu tentang radian. Satuan perpindahan sudut bidang datar dalam SI adalah radian (rad). Nilai radian adalah perbandingan antara jarak linear yang ditempuh benda dengan jari-jari lingkaran. Karena satuan sudut yang biasa digunakan adalah derajat, maka perlu Anda konversikan satuan sudut radian dengan derajat. Anda ketahui bahwa keliling lingkaran adalah 2 π r. Misalkan sudut pusat satu lingkaran adalah θ, maka sudut pusat disebut 1 rad jika busur yang ditempuh sama dengan jari-jarinya. Persamaan matematisnya adalah θ = (2 π r/r) rad ===> θ = 2 π rad. Karena 2 π = 360° maka besar sudut dalam 1 rad adalah sebagai berikut : 2 π rad = 360° 1 rad = 360°/2 π = 360° / 2 x 3,14 = 360°/ 6,28 = 57,3° Dalam selang waktu Δt , benda telahmenempuh lintasan sepanjang busur AB, dan sudut sebesar Δθ . Oleh karena itu, kecepatan sudut merupakan besar sudut yang ditempuh tiap satu satuan waktu. Satuan kecepatan sudut adalah rad/s . Selain itu, satuan lain yang sering digunakan untuk menentukan kecepatan pada sebuah mesin adalah rpm, singkatan dari rotation per minutes (rotasi per menit). Karena selang waktu untuk menempuh satu putaran adalah T dan dalam satu putaran sudut yang ditempuh benda adalah 360° (2 π), maka persamaan kecepatan sudutnya adalah ω = 2 π/T Anda ketahui bahwa T = 1/f atau f = 1/T sehingga persamaan kecepatan sudutnya (Z) menjadi sebagai berikut. Keterangan: ω f T : periode (s) : kecepatan : sudut frekuensi (rad/s) (Hz) 4. Percepatan Sentripetal Benda yang melakukan gerak melingkar beraturan memiliki percepatan yang disebut dengan percepatan sentripetal. Arah percepatan ini selalu menuju ke arah pusat lingkaran. Percepatan sentripetal berfungsi untuk mengubah arah kecepatan. Pada gerak lurus, benda yang mengalami percepatan pasti mengakibatkan berubahnya kelajuan benda tersebut. Hal ini terjadi karena pada gerak lurus arahnya tetap. Untuk benda yang melakukan gerak melingkar beraturan, benda yang mengalami percepatan kelajuannya tetap tetapi arahnya yang berubah-ubah setiap saat. Jadi, perubahan percepatan pada GMB bukan mengakibatkan kelajuannya bertambah tetapi mengakibatkan arahnya berubah. Ingat, percepatan merupakan besaran vektor (memiliki besar dan arah). Perhatikan berikut! Percepatan sentripetal dapat ditentukan dengan penguraian arah kecepatan. Karena pada GMB besarnya kecepatan tetap, maka segitiga yang diarsir merupakan segitiga sama kaki. Kecepatan rata-rata dan selang waktu yang dibutuhkan untuk menempuh panjang busur AB (r) dapat ditentukan melalui persamaan berikut. Jika kecepatan rata-rata dan selang waktu yang digunakan telah diperoleh, maka percepatan sentripetalnya adalah sebagai berikut. Jika mendekati nol, maka persamaan percepatannya menjadi seperti berikut. Karena v= r ω, maka bentuk lain persamaan di atas adalah as = ω2 r. Jadi, untuk benda yang melakukan GMB, percepatan sentripetalnya (as ) dapat dicari melalui persamaan berikut. GERAK MELINGKAR https://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/09/gerak-melingkar/ MAKALAH FISIKA DASAR I GERAK MELINGKAR Disusun Oleh : 1. Annisa Syabatini (J1B107032) 2. Budi Prayitno (J1B107067) 3. Kurniawati (J1B107007) 4. Muhammad Habibie (J1B107054) 5. Nolika Wiji Jayanti (J1B107041) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI S–1 KIMIA BANJARBARU 2007 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘”Gerak Melingkar” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan ini kami tak lupa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna kesempurnaan penulisan makalah di masa yang akan datang. Banjarbaru, 31 Desember 2007 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………… …..i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………… ….ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………1 1.2 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………..2 1.3 Metode Penulisan……………………………………………………………………..2 1.4 Batasan Masalah………………………………………………………………………3 BAB II ISI 2.1 Besaran Gerak melingkar………………………………………………………….4 2.1.1 Turunan dan integral…………………………………………………………4 2.1.2 Hubungan antar besaran sudut dan tangensial………………………5 2.2 Jenis Gerak Melingkar………………………………………………………………5 2.2.1 Gerak melingkar beraturan………………………………………………..5 2.2.2 Gerak melingkar berubah beraturan……………………………………6 2.3 Persamaan Parametrik………………………………………………………………6 2.3.1 Hubungan antar besaran linier dan angular………………………….7 2.3.2 Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut…………………………..7 2.3.3 Percepatan tangensial dan kecepatan sudut…………………………8 2.3.4 Kecepatan sudut tidak tetap……………………………………………….9 2.4 Gerak Berubah Beraturan………………………………………………………..11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………12 3.2 Saran…………………………………………………………………………………….12 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkannya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan berbentuk lingkaran. Gerak melingkar merupakan contoh sederhana lain dari suatu tempat di mana peletakan suatu kerangka acuan padanya akan menyebabkan kerangka acuan menjadi non-inersia, walapun gerak melingkar yang dimaksud memiliki kecepatan putar tetap (gerak melingkar beraturan). Ada banyak contoh tentang gerak melingkar, misalnya gerak rotasi. Kecepatan putaran tetap adalah kecepatan linier yang diubah selalu arahnya setiap saat (dipercepat) dengan teratur, jadi pada dasarnya adalah suatu gerak berubah beraturan. Dalam gerak melingkar baik yang vertikal, horisontal maupun di antaranya, terdapat perbedaan pengamatan antara pengamat yang diam di atas tanah P2 dengan pengamat yang bergerak bersama obyek O yang diamati P1, Pengamat P2 dengan jelas melihat adanya gaya tarik menuju pusat yang selalu merubah arah gerak obyek sehingga bergerak melingkar (tanpa adanya gaya ini obyek akan terlempar keluar, hukum inersia Newton), akan tetapi P1 tidak menyadari hal ini. P1 tidak mengerti mengapa ia tidak jatuh (meluncur) padahal ia membuat sudut A dengan arah vertikal. Dalam kasus ini timbul gaya fiktif yang seakan-akan menahan pengamat P1 sehingga tidak jatuh. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan pembuatan makalah ini, yaitu: 1. Untuk memenuhi tugas penulisan makalah yang diberikan kepada penulis; 2. Untuk memahami materi gerak melingkar lebih mendalam. 1.3 Metode Penulisan Dalam penyelesaian makalah ini penulis menggunakan dua metode penulisan yaitu: 1. Metode internet, yaitu dengan mengumpulkan data-data berdasarkan atas informasi dari media internet. 2. Metode pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data, perbendaharaan pengetahuan, mencari beberapa masalah yang berhubungan dengan gerak melingkar, sehingga terkumpulah informasi yang dapat membantu penyelesaian makalah ini. 1.4 Batasan Masalah Dalam menjelaskan masalah yang penulis kemukakan di sini, dipandang perlu untuk menentukan batasan masalah yang akan dikemukakan. Sehingga masalah yang dibahas tidak keluar dari jangkauan pemikiran penulis. Yang menjadi pokok masalah yang dikemukakan penulis sebagai sub bab dalam makalah ini adalah: 1. Besaran gerak melingkar, 2. Jenis gerak melingkar, 3. Persamaan parametrik, 4. Gerak berubah beraturan. BAB II ISI 2.1 Besaran Gerak Melingkar Besaran-besaran yang mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah , dan atau berturur-turut berarti sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Besaran-besaran ini bila dianalogikan dengan gerak linier setara dengan posisi, kecepatan dan percepatan atau dilambangkan berturut-turut dengan , dan . Besaran gerak lurus dan melingkar Gerak lurus Gerak melingkar Besaran Satuan (SI) Besaran Satuan (SI) poisisi m sudut rad kecepatan m/s kecepatan sudut rad/s percepatan m/s2 percepatan sudut rad/s2 – – perioda s – – radius m 2.1.1 Turunan dan integral Seperti halnya kembarannya dalam gerak linier, besaran-besaran gerak melingkar pun memiliki hubungan satu sama lain melalui proses integrasi dan diferensiasi. 2.1.2 Hubungan antar besaran sudut dan tangensial Antara besaran gerak linier dan melingkar terdapat suatu hubungan melalui khusus untuk komponen tangensial, yaitu Perhatikan bahwa di sini digunakan yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh atau tali busur yang telah dilewati dalam suatu selang waktu dan bukan hanya posisi pada suatu saat, yaitu untuk suatu selang waktu kecil atau sudut yang sempit. 2.2 Jenis Gerak Melingkar Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman kecepatan sudutnya , yaitu: gerak melingkar beraturan, dan gerak melingkar berubah beraturan. 2.2.1 Gerak melingkar beraturan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan sudut kecepatan tangensial tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi dengan jari-jari lintasan Arah kecepatan linier . dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya sama dengan arah kecepatan tangensial kecepatan akibat konsekuensi dar tetapnya nilai percepatan radial . Tetapnya nilai . Selain itu terdapat pula yang besarnya tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat lingkaran. Bila adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh dalam lintasan lingkaran , maka dapat pula dituliskan Kinematika gerak melingkar beraturan adalah adalah sudut yang dilalui pada suatu saat , dengan adalah sudut mula-mula dan adalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya). 2.2.2 Gerak melingkar berubah beraturan Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut tetap. Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial (yang dalam hal ini sama dengan percepatan linier) yang menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah kecepatan tangensial ). Kinematika GMBB adalah dengan adalah percepatan sudut yang bernilai tetap dan sudut mula-mula. 2.3 Persamaan Parametrik adalah kecepatan Gerak melingkar dapat pula dinyatakan dalam persamaan parametrik dengan terlebih dahulu mendefinisikan: titik awal gerakan dilakukan putaran (yang berarti suatu GMB), pusat lingkaran , kecepatan sudut untuk kemudian dibuat persamaannya. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jari-jari lintasan yang diperoleh melalui: Setelah diperoleh nilai jari-jari lintasan, persamaan dapat segera dituliskan, yaitu dengan dua konstanta dan yang masih harus ditentukan nilainya. Dengan persyaratan sebelumnya, yaitu diketahuinya nilai dan , maka dapat ditentukan nilai : Perlu diketahui bahwa sebenarnya karena merupakan sudut awal gerak melingkar. 2.3.1 Hubungan antar besaran linier dan angular Dengan menggunakan persamaan parametrik, telah dibatasi bahwa besaran linier yang digunakan hanyalah besaran tangensial atau hanya komponen vektor pada arah angular, yang berarti tidak ada komponen vektor dalam arah radial. Dengan batasan ini hubungan antara besaran linier (tangensial) dan angular dapat dengan mudah diturunkan. 2.3.2 Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut Kecepatan linier total dapat diperoleh melalui dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka dengan diperoleh sehingga 2.3.3 Percepatan tangensial dan kecepatan sudut Dengan cara yang sama dengan sebelumnya, percepatan linier total dapat diperoleh melalui dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka dengan diperoleh sehingga 2.3.4 Kecepatan sudut tidak tetap Persamaan parametrik dapat pula digunakan apabila gerak melingkar merupakan GMBB, atau bukan lagi GMB dengan terdapatnya kecepatan sudut yang berubah beraturan (atau adanya percepatan sudut). Langkah-langkah yang sama dapat dilakukan, akan tetapi perlu diingat bahwa dengan percepatan sudut dan kecepatan sudut mula-mula. Penurunan GMBB ini akan menjadi sedikit lebih rumit dibandingkan pada kasus GMB di atas. Persamaan parametrik di atas, dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih umum, yaitu: di mana adalah sudut yang dilampaui dalam suatu kurun waktu. Seperti telah disebutkan di atas mengenai hubungan antara , dan melalui proses integrasi dan diferensiasi, maka dalam kasus GMBB hubungan-hubungan tersebut mutlak diperlukan. Dengan menggunakan aturan rantai dalam melakukan diferensiasi posisi dari persamaan parametrik terhadap waktu diperoleh dengan Dapat dibuktikan bahwa sama dengan kasus pada GMB. Percepatan total diferensiasi lebih lanjut terhadap waktu pada kecepatan linier memberikan yang dapat disederhanakan menjadi Selanjutnya yang umumnya dituliskan dengan yang merupakan percepatan sudut, dan yang merupakan percepatan sentripetal. Suku sentripetal ini muncul karena benda harus dibelokkan atau kecepatannya harus diubah sehingga bergerak mengikuti lintasan lingkaran. 2.4 Gerak Berubah Beraturan Gerak melingkar dapat dipandang sebagai gerak berubah beraturan. Bedakan dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Konsep kecepatan yang berubah kadang hanya dipahami dalam perubahan besarnya, dalam gerak melingkar beraturan (GMB) besarnya kecepatan adalah tetap, akan tetapi arahnya yang berubah dengan beraturan, bandingkan dengan GLBB yang arahnya tetap akan tetapi besarnya kecepatan yang berubah beraturan. Gerak berubah beraturan Kecepatan GLBB GMB Besar berubah tetap Arah tetap berubah BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah: 1. Suatu benda yang bergerak melingkar memiliki dua gerakan, yaitu gerak 2. Penyebab benda bergerak melingkar adalah adanya gaya sentripetal (Fsp) yang arahnya selalu menuju pusat lingkaran. 3. Hubungan antara kecepatan sudut dengan kecepatan linier adalah v = ω. r . 4. Perubahan besar kecepatan menghasilkan percepatan tangensial (aT) dan percepatan sentripetal (aS). 5. Percepatan sentripetal selalu tegak lurus dengan percepatan tangensial. 4.1 Saran Materi gerak melingkar ini perlu dikaji lebih mendalam. Hal ini agar materi gerak melingkar dapat dikuasai dengan sempurna oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Praktikum gerak melingkar perlu dilakukan secara menyeluruh tidak hanya pada rotasi benda tegar saja. DAFTAR PUSTAKA Http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_melingkar. 29 Desember 2007. Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.