Sunan Gresik penyebar agama Islam di Indonesia Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim (w. 1419 M/822 H) adalah Pemimpin Walisongo generasi pertama dalam menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Ia dimakamkan di Desa Gapurosukolilo, Gresik. Maulana Malik Ibrahim merupakan Orang tua dari para wali, dari beliau Islam di Nusantara ini berawal khususnya di Jawa, dari dzurriyah beliau pula Tokoh-tokoh Agama di Asy-Syaikh Maulana Malik Ibrahim ( Sunan Gresik ) Nusantara dicetak dan menyebar seantero Nusantara. Kiyai Kiyai sepuh yang Kaligrafi Syaikh ada, pendiri dan Maulana Malik pengelola Pondok Pesantren di Jawa sebagian besar adalah ada sambungan hubungan keluarga. Ibrahim Informasi pribadi Lahir Pasai (Lhokseumawe Meninggal 17.04.141 M.[1] Riwayat Dakwah Maulana Malik Gresik, Majapahit Agama Islam Pasangan Siti Ibrahim dianggap Fathimah termasuk salah binti Ali seorang yang Nurul Alam pertama-tama Siti Marya menyebarkan binti Syekh Subakir agama Islam di Wan tanah Jawa, dan Jamilah merupakan wali binti Ibrahi senior di antara Zainuddin para Walisongo As- lainnya.[2] Samarqan Beberapa versi babad menyatakan Anak Pernikahan dengan Siti bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali ialah desa Sembalo, Fathimah : Maulana Moqfaroh Syarifah Sarah Pernikahan dengan Siti Maryam : sekarang adalah Abdullah daerah Leran, Ibrahim Kecamatan Manyar, yaitu 9 kilometer ke arah utara kota Gresik. Abdul Ghafur Ahmad Pernikahan dengan Ia lalu mulai Wan menyiarkan agama Jamilah : Islam di tanah Jawa bagian timur, Abbas Yusuf dengan mendirikan Orang Barakat mesjid pertama di tua Zainal desa Pasucinan, Alam Manyar. (ayah) Denominasi Sunni Dikenal sebagai Wali Sang Makam Maulana Malik Ibrahim di sekitar tahun 1900 Pertama-tama yang dilakukannya Pemimpin Muslim Penerus Sunan Ampel ialah mendekati masyarakat melalui pergaulan. Budi bahasa yang ramah-tamah senantiasa diperlihatkannya di dalam pergaulan sehari-hari. Ia tidak menentang secara tajam agama dan kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan hanya memperlihatkan keindahan dan kebaikan yang dibawa oleh agama Islam. Berkat keramah-tamahannya, banyak masyarakat yang tertarik masuk ke dalam agama Islam.[3] Setelah berhasil memikat hati masyarakat sekitar, aktivitas selanjutnya yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang. Ia berdagang di tempat pelabuhan terbuka, yang sekarang dinamakan desa Roomo, Manyar.[4] Perdagangan membuatnya dapat berinteraksi dengan masyarakat banyak, selain itu raja dan para bangsawan dapat pula turut serta dalam kegiatan perdagangan tersebut sebagai pelaku jual-beli, pemilik kapal atau pemodal.[5] Setelah cukup mapan di masyarakat, Maulana Malik Ibrahim kemudian melakukan kunjungan ke ibu kota Majapahit di Trowulan. Raja Majapahit meskipun tidak masuk Islam tetapi menerimanya dengan baik, bahkan memberikannya sebidang tanah di pinggiran kota Gresik. Wilayah itulah yang sekarang dikenal dengan nama desa Gapura. Cerita rakyat tersebut diduga mengandung unsur-unsur kebenaran; mengingat menurut Groeneveldt pada saat Maulana Malik Ibrahim hidup, di ibu kota Majapahit telah banyak orang asing termasuk dari Asia Barat.[6] Demikianlah, dalam rangka mempersiapkan kader untuk melanjutkan perjuangan menegakkan ajaran-ajaran Islam, Maulana Malik Ibrahim membuka pesantren-pesantren yang merupakan tempat mendidik pemuka agama Islam pada masa selanjutnya. Hingga saat ini makamnya masih diziarahi orang-orang yang menghargai usahanya menyebarkan agama Islam berabad-abad yang silam. Setiap malam Jumat Legi, masyarakat setempat ramai berkunjung untuk berziarah. Ritual ziarah tahunan atau haul juga diadakan setiap tanggal 12 Rabi'ul Awwal, sesuai tanggal wafat pada prasasti makamnya. Pada acara haul biasa dilakukan khataman Al-Quran, mauludan (pembacaan riwayat Nabi Muhammad), dan dihidangkan makanan khas bubur harisah.[7] SILSILAH: Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib, binti Al-Imam Al-Husain bin AlImam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ja’far Shadiq bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin AlImam Muhammad An-Naqib bin Al-Imam Isa Ar-Rumi bin Al-Imam Ahmad Al- Muhajir bin As-Sayyid Ubaidillah bin AsSayyid Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Ali Khali’ Qasam bin As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-Sayyid Barakat Zainal Alam As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) Wafat Setelah selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, Syeh Maulana Malik Ibrahim wafat tahun 1419. Makamnya kini terdapat di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur. Inskripsi dalam bahasa Arab yang tertulis pada makamnya adalah sebagai berikut: