Uploaded by Sandal Swallow

Sunan Gresik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

advertisement
Sunan Gresik
penyebar agama Islam di Indonesia
Sunan Gresik atau Maulana Malik
Ibrahim (w. 1419 M/822 H) adalah
Pemimpin Walisongo generasi pertama
dalam menyebarkan agama Islam di
Tanah Jawa. Ia dimakamkan di Desa
Gapurosukolilo, Gresik.
Maulana Malik Ibrahim merupakan Orang
tua dari para wali, dari beliau Islam di
Nusantara ini berawal khususnya di
Jawa, dari
dzurriyah beliau
pula Tokoh-tokoh
Agama di
Asy-Syaikh
Maulana Malik
Ibrahim
( Sunan Gresik )
Nusantara dicetak
dan menyebar
seantero
Nusantara. Kiyai
Kiyai sepuh yang
Kaligrafi Syaikh
ada, pendiri dan
Maulana Malik
pengelola Pondok
Pesantren di Jawa
sebagian besar
adalah ada
sambungan
hubungan
keluarga.
Ibrahim
Informasi pribadi
Lahir Pasai
(Lhokseumawe
Meninggal 17.04.141
M.[1]
Riwayat
Dakwah
Maulana Malik
Gresik,
Majapahit
Agama
Islam
Pasangan Siti
Ibrahim dianggap
Fathimah
termasuk salah
binti Ali
seorang yang
Nurul Alam
pertama-tama
Siti Marya
menyebarkan
binti Syekh
Subakir
agama Islam di
Wan
tanah Jawa, dan
Jamilah
merupakan wali
binti Ibrahi
senior di antara
Zainuddin
para Walisongo
As-
lainnya.[2]
Samarqan
Beberapa versi
babad menyatakan
Anak
Pernikahan
dengan Siti
bahwa
kedatangannya
disertai beberapa
orang. Daerah
yang ditujunya
pertama kali ialah
desa Sembalo,
Fathimah :
Maulana
Moqfaroh
Syarifah
Sarah
Pernikahan
dengan Siti
Maryam :
sekarang adalah
Abdullah
daerah Leran,
Ibrahim
Kecamatan
Manyar, yaitu 9
kilometer ke arah
utara kota Gresik.
Abdul
Ghafur
Ahmad
Pernikahan
dengan
Ia lalu mulai
Wan
menyiarkan agama
Jamilah :
Islam di tanah
Jawa bagian timur,
Abbas
Yusuf
dengan mendirikan
Orang
Barakat
mesjid pertama di
tua
Zainal
desa Pasucinan,
Alam
Manyar.
(ayah)
Denominasi Sunni
Dikenal sebagai Wali
Sang
Makam Maulana Malik Ibrahim di
sekitar tahun 1900
Pertama-tama
yang dilakukannya
Pemimpin Muslim
Penerus
Sunan
Ampel
ialah mendekati
masyarakat melalui pergaulan. Budi
bahasa yang ramah-tamah senantiasa
diperlihatkannya di dalam pergaulan
sehari-hari. Ia tidak menentang secara
tajam agama dan kepercayaan hidup dari
penduduk asli, melainkan hanya
memperlihatkan keindahan dan kebaikan
yang dibawa oleh agama Islam. Berkat
keramah-tamahannya, banyak
masyarakat yang tertarik masuk ke
dalam agama Islam.[3]
Setelah berhasil memikat hati
masyarakat sekitar, aktivitas selanjutnya
yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim
ialah berdagang. Ia berdagang di tempat
pelabuhan terbuka, yang sekarang
dinamakan desa Roomo, Manyar.[4]
Perdagangan membuatnya dapat
berinteraksi dengan masyarakat banyak,
selain itu raja dan para bangsawan dapat
pula turut serta dalam kegiatan
perdagangan tersebut sebagai pelaku
jual-beli, pemilik kapal atau pemodal.[5]
Setelah cukup mapan di masyarakat,
Maulana Malik Ibrahim kemudian
melakukan kunjungan ke ibu kota
Majapahit di Trowulan. Raja Majapahit
meskipun tidak masuk Islam tetapi
menerimanya dengan baik, bahkan
memberikannya sebidang tanah di
pinggiran kota Gresik. Wilayah itulah yang
sekarang dikenal dengan nama desa
Gapura. Cerita rakyat tersebut diduga
mengandung unsur-unsur kebenaran;
mengingat menurut Groeneveldt pada
saat Maulana Malik Ibrahim hidup, di ibu
kota Majapahit telah banyak orang asing
termasuk dari Asia Barat.[6]
Demikianlah, dalam rangka
mempersiapkan kader untuk melanjutkan
perjuangan menegakkan ajaran-ajaran
Islam, Maulana Malik Ibrahim membuka
pesantren-pesantren yang merupakan
tempat mendidik pemuka agama Islam
pada masa selanjutnya. Hingga saat ini
makamnya masih diziarahi orang-orang
yang menghargai usahanya menyebarkan
agama Islam berabad-abad yang silam.
Setiap malam Jumat Legi, masyarakat
setempat ramai berkunjung untuk
berziarah. Ritual ziarah tahunan atau haul
juga diadakan setiap tanggal 12 Rabi'ul
Awwal, sesuai tanggal wafat pada
prasasti makamnya. Pada acara haul
biasa dilakukan khataman Al-Quran,
mauludan (pembacaan riwayat Nabi
Muhammad), dan dihidangkan makanan
khas bubur harisah.[7]
SILSILAH:
Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi
Thalib, binti Al-Imam Al-Husain bin AlImam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam
Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ja’far
Shadiq bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin AlImam Muhammad An-Naqib bin Al-Imam
Isa Ar-Rumi bin Al-Imam Ahmad Al-
Muhajir bin As-Sayyid Ubaidillah bin AsSayyid Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin
As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Ali Khali’
Qasam bin As-Sayyid Muhammad Shahib
Mirbath bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih
bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin
As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Ahmad
Jalaluddin bin As-Sayyid Husain
Jamaluddin bin As-Sayyid Barakat Zainal
Alam As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim
(Sunan Gresik)
Wafat
Setelah selesai membangun dan menata
pondokan tempat belajar agama di
Leran, Syeh Maulana Malik Ibrahim wafat
tahun 1419. Makamnya kini terdapat di
desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Inskripsi dalam bahasa Arab yang tertulis
pada makamnya adalah sebagai berikut:
Download