Uploaded by wndylsv

PPBI WINDY S5C

advertisement
PPBI WINDY S5C
1. Evaluasi
 Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan penilaian sampai dimana
seseorang mengerti akan materi tersebut. Biasanya evaluasi ini dilakukan dengan
pengujian yaitu ulangan harian ataupun UTS.
Evaluasi merupakan alat ukur atau proses untuk mengetahui tingkat pencapaian
keberhasilan yang telah dicapai peserta didik atas bahan ajar atau materi-materi yang
telah disampaikan, sehingga dengan adanya evaluasi maka tujuan dari pembelajaran
akan terlihat.
 Biasanya evaluasi dilakukan oleh guru di akhir atau di tengah semester (kalau dalam
proses belajar di tengah semester)
 Tujuannya untuk menentukan proses pembelajaran tersebut dapat dipahami atau
tidak, lalu apakah proses belajat tersebut berjalan dengan semestinya atau tidak.
 Tujuan evaluasi itu sendiri adalah untuk mengetahui proses belajar peserta didik
apakah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah diterapkan,
mengecek hasil belajar peserta didik apakah ada kekurangan atau tidak dalam proses
pembelajaran.
2. Pengelolaan Kelas
 PENGERTIAN Pengelolaan kelas adalah kegiatan atau usaha yang di lakukan saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga kegiatan terlaksana seperti yang di
harapkan
 YG BERTANGGUNG JAWABGuru bertanggung jawab sebagai pengelola kelas sehingga
kegiatan dapat berjalan kondusif
 HAL YANG HARUS DIKELOLA DI KELAS
a. Menata ruang kelas,
b. tempat duduk,
c. kemudian pembuatan rpp,
d. materi dll itu yg in charge adalah guru
 PENGELOLAAN KELAS PENTING KARENA
a. Agar kelas berjalan sesuai dengan harapan dan kondusif
b. Agar siswa bisa mematuhi aturan dan tertib
c. Agar semua siswa dan pengurus kelas dapat memahami hak dan
kewajibannya (saling mengingatkan)
 PENATAAN TEMPAT DUDUK sepenuhnya wewenang guru tergantung kebutuhan
siswa
3. Sumber Belajar dan Bahan Ajar
SKILL READING :
Sumber belajar dlm skill membaca seperti buku termasuk majalah, koran, bsa jg dr internet,
iklan, tv, banner di pinggir jalan dll
Bahan ajar bisa termasuk buku, e book, video, film.
RPP dan Silabus termasuk BAHAN AJAR

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang
dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik

secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu
Bahan ajar berupa materi pembelajaran untuk membahas satu pokok bahasan, dapat
berupa cetak (artikel, komik, infografis) maupun noncetak (audio dan video). Bahan
ajar dirancang untuk menjadi alat bantu dalam pembelajaran terkait topik atau materi
tertentu.
Bahan ajar adalah material yang di gunakan untuk membantu/meng support proses
pembelajaran dapat berupa audio, gambar atau running program
4. Teaching Listening
 MATERI : Vocabulary, Grammar, Pronunciation, Understanding,
 Menurut saya 3 instrumen untuk mengukur keterampilan mendengar yaitu :
a. Dengan mencoba memberikan dikte kepada siswa.
b. Menilai apakah siswa memahami dan mengakap apa yang ia dengar
sebelumnya.
c. Menilai apakah siswa tersebut bisa mengulang kembali apa yang ia dengar
dengan baik dan benar.
 Assesment / penilaian : Bagaimana siswa dapat menuliskan kembali
Siswa memahami maksud dari pembaca
 Metode audio lingual (dictation)
5. Teaching Speaking
 MATERI : Vocabulary, Grammar, Pronunciation, Dictation, Expression, Intonation,
Fluency
 Appoarch pendekatan :
a. Role play : siswa bermain peran, mengikuti dialog ayng benar, siswa dapat
melakukan banyak conversation.
b. Story telling :
6. Penyusunan RPP 2013 Revisi dan Kurikulum Merdeka
 Cara Membuat RPP K-13
1. Mengkaji Silabus pada Kurikulum Nasional
Umumnya, perubahan kurikulum nasional akan berpengaruh terhadap proses pembuatan RPP.
Karena itu, guru perlu memahami kurikulum nasional yang berlaku. Jika Anda ingin membuat RPP K13,
maka Anda perlu mengkaji dan memahami silabus Kurikulum K13 sebagai acuan.
Untuk mengkaji silabus, maka guru perlu melakukan pengkajian terhadap Kompetensi Dasar,
indikator, kegiatan belajar, dan penilaian yang sesuai dengan aspek Kompetensi Inti. Sehingga,
kegiatan pembelajaran yang dilakukan bisa mendukung pencapaian Kompetensi Dasar yang
diharapkan.
2. Menentukan Tujuan
Selanjutnya, pengembangan RPP juga harus menyesuaikan dengan tujuan kurikulum 2013.
Setidaknya, ada dua aspek yang harus dipertimbangkan saat menentukan tujuan. Yaitu aspek peserta
didik dan aspek kemampuan peserta didik.
Dengan kata lain, tujuan pembelajaran harus dapat mendorong keaktifan siswa. Sehingga, siswa dapat
mencapai tujuan yang sesuai dengan indikator pencapaian dan Kompetensi Dasar.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan agar dapat mendorong keaktifan siswa dalam belajar.
Umumnya, kegiatan pembelajaran mencakup pendahuluan, inti, dan penutup. Secara khusus,
kegiatan pembelajaran dapat berupa kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Dalam kegiatan ini, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan keaktifan dengan empat cara. Yaitu
melalui pengamatan, pertanyaan, pengasosiasian, dan penyajian. Bentuk keaktifan juga dapat
disesuaikan dengan materi yang disampaikan.
4. Penjabaran Jenis Penilaian
Selanjutnya, RPP K13 juga menjelaskan tentang penjabaran jenis penilaian yang digunakan. Ada
beberapa bentuk penilaian yang dapat dilakukan. Setiap jenis materi atau pembelajaran bisa saja
memiliki jenis penilaian yang berbeda pula.
Ada banyak bentuk penilaian yang dapat digunakan oleh guru. Mulai dari penilaian dalam bentuk tes
maupun non tes. Penilaian juga dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan. Misalnya melalui
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya, tugas, proyek, produk, penggunaan
portofolio, self-assessment, dan lain sebagainya.
Di samping itu, penilaian juga perlu menyesuaikan dengan tujuan kompetensi. Sehingga, penilaian
yang dilakukan harus bisa mengukur pencapaian kompetensi yang diharapkan. Jika siswa tidak mampu
mencapai kompetensi sesuai harapan, maka pendidik dapat melakukan tindak lanjut. Seperti remidi,
pengayaan, atau pun bentuk perbaikan proses belajar lainnya.
5. Menentukan Alokasi Waktu
Selanjutnya, RPP K13 juga harus dapat menunjukkan perkiraan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai KKM. Penentuan alokasi waktu ini dibuat dengan mempertimbangkan jumlah Kompetensi
Dasar dan minggu efektif sekolah.
Bukan hanya jumlah Kompetensi Dasar, alokasi waktu juga mempertimbangkan level kesulitan
kompetensi, keluasan, kedalaman, dan prioritas Kompetensi Dasar. Sehingga, alokasi waktu antar
Kompetensi Dasar yang satu dengan yang lain bisa saja berbeda.
Selain mempertimbangkan tingkat kesulitan, alokasi waktu juga perlu mempertimbangkan aspek
siswa. Seperti kemampuan siswa menerima materi ajar. Tentu saja perkiraan ini harus dapat
mengakomodir kemampuan siswa yang cenderung beragam.
6. Menentukan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar ini disesuaikan dengan tujuan, indikator, dan Kompetensi Dasar yang
menjadi capaian materi. Sehingga, sumber belajar yang digunakan dalam RPP bisa bersumber dari
mana saja.
Sumber belajar yang paling banyak digunakan adalah buku pelajaran. Namun, guru juga dapat
menggunakan sumber belajar lain. Seperti majalah, media elektronik, lingkungan belajar dan tempat
tinggal, wawancara narasumber, dan berbagai sumber lainnya.
Berapa Alokasi Waktu RPP?
isalnya saat membuat RPP K13 kelas 4 SD atau jenjang kelas dan sekolah yang lebih tinggi.
Cara Menghitung Hari Efektif
Perhitungan hari efektif sangat penting untuk merencanakan kegiatan pembelajaran. Namun,
sebelum menghitung hari efektif, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan
alokasi waktu RPP. Yaitu aturan pemerintah, hari-hari libur, dan agenda pendidikan. Termasuk juga
waktu ujian sekolah dan jeda antar semester.
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka Anda dapat mulai menghitung hari efektif dengan rumus:
Hari Keseluruhan (HK) – (Hari Libur + agenda pendidikan yang telah ditetapkan) = Hari Efektif (HE)
Setelah mengetahui Hari Efektif, guru dapat mengetahui pekan efektif belajar. Selanjutnya, pekan
efektif belajar ini akan menjadi acuan untuk mengetahui jumlah jam pelajaran efektif dalam satu
pekan. Dari sini, guru dapat membagi kegiatan sesuai dengan jumlah pekan efektif dan jam pelajaran.
Contoh Alokasi Waktu Kegiatan Belajar
Sebagai contoh, misalnya terdapat 25 pekan dalam satu tahun. 9 pekan di antaranya adalah pekan
tidak efektif. Sehingga, hanya ada 16 pekan efektif dalam satu satu tahun. Selanjutnya, angka tersebut
dapat digunakan untuk menghitung alokasi kegiatan belajar suatu mata pelajaran.
Misalnya, sebuah mata pelajaran hanya memiliki 2 jam pelajaran dalam satu pekan. Maka, mata
pelajaran tersebut hanya memiliki 32 jam pelajaran efektif. Dari sini, guru dapat merencanakan
distribusi kegiatan pembelajaran.
Umumnya, 32 jam pelajaran tersebut akan dibagi seperti ini:
–
Tatap muka = 24 jam pelajaran
–
Ulangan harian = 4 jam pelajaran
–
UTS = 2 jam pelajaran
–
UAS = 2 jam pelajaran
Biasanya, 2 jam pelajaran dalam RPP K13 kelas 3 atau kelas lainnya, sama dengan 1 pertemuan saja.
Sehingga, kompetensi yang dituju harus dapat diselesaikan dalam 12 pertemuan saja.

Cara Menyusun RPP Merdeka Belajar
Cara paling populer dan mudah untuk menyusun RPP Kurikulum Merdeka SMP dan SMA adalah
dengan menggunakan metode backward design. Dalam metode ini, penyusunan pembelajaran
dilaksanakan secara mundur. Ada tiga tahapan penyusunan RPP atau modul ajar dalam kurikulum
merdeka, yaitu:
1. Mengidentifikasi Hasil yang Diharapkan
Penyusunan RPP dimulai dengan mengidentifikasi hasil yang diharapkan oleh guru. Mulai dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. Dengan mengidentifikasi hal ini
di awal, proses pembuatan modul ajar akan menjadi lebih mudah bagi guru.
2. Menentukan Tolok Ukur
Setelah tujuan pembelajaran ditetapkan, guru perlu menentukan bukti atau tolok ukur yang dapat
diterima. Tolok ukur ini nantinya akan menjadi acuan untuk melihat pemahaman peserta didik.
Dengan kata lain, penentuan tolok ukur juga menjadi acuan untuk pembuatan asesmen di akhir
pembelajaran.
3. Merencanakan Pembelajaran
Tahap terakhir dari penyusunan RPP Kurikulum Merdeka adalah dengan merencanakan
pembelajaran. Langkah ini juga merupakan langkah inti dan paling penting dalam menyusun modul
ajar
Penyusunan pembelajaran mencakup penentuan langkah-langkah kegiatan pembelajaran hingga
instruksi yang akan digunakan dalam pembelajaran. Penyusunan rencana pembelajaran dilakukan
dengan mengacu pada tujuan pembelajaran dan asesmen yang akan dilakukan nantinya.
Download