Asuhan Keperawatan Pada Tn. W Dengan Diagnosa CHF, DM, ULKUS DM DAN SEPSIS Gangguan Pada Sistem Kardiovaskuler Di Ruang ICU RSD Idaman Banjarbaru I. Pengkajian A. B. Identitas Pasien Nama pasien : Tn. W Umur : 67 Tahun Tanggal masuk RS : 22 Agustus 2017 Dignosa medis : CHF, DM, ULKUS DM DAN SEPSIS Pengkajian : 24 Agustus 2017 No. MR : 25.81.xx. Agama : Islam Alamat : Komplek Berlina Jaya Landasan Ulin Keluhan Utama Sesak C. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke IGD RSD IDAMAN Banjarbaru pada tanggal 22 Agustus 2017 sesak nafas sejak tadi pagi, sesak tidak berpengaruh bila beraktivitas dan sesak bertambah bila berbaring. D. Riwayat Penyakit Dahulu Keluarga klien mengatakan klien mengalami hipertensi dan berobat tidak teratur. Sebelumnya klien tidak pernah mengalami penyakit seperti saat ini. E. Riwayat Alergi Keluarga klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat alergi, baik itu makanan ataupun obat-obatan. F. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga seperti ayah, ibu, suami, kakak, anak, ataupun kakek dan nenek tidak ada menderita penyakit keturunan seperti diabetes melitus, hipertensi, asma, dsb seperti yang di alami klien saat ini. G. Manifestasi Fisiologis 1. Penatalaksanaan Kesehatan a. Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien hanya rawat jalan untuk memeriksakan kesehatan secara teratur ke Puskesmas dalam 1 kali seminggu atau 1 kali dalam dua minggu jika klien merasa tidak enak badan dan hanya dirawat oleh keluarganya. b. Selama sakit : Keluarga klien mengatakan selama dirumah sakit, keluarga mempercayakan penanganan terhadap kesehatan klien kepada tenaga medis seperti dokter dan perawat. 2. Nutrisi Metabolik a. Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan tidak ada diet khusus, nafsu makannya baik, 3 kali sehari, klien suka minuman seperti jenis ice sirup, makanan seperti telur, kacang-kacangan dan kangkung, tidak ada kesulitan dalam menelan. b. Selama Sakit : Keluarga klien mengatakan selama sakit nafsu makan klien menurun, makanan yang dimakan diet khusus yaitu bubur saring dari rumah sakit dan klien diberi makan oleh anaknya. 3. Eliminasi a. Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan BAK lancar 4-5 kali dalam satu hari tanpa gangguan, dan BAB lancar tidak ada hambatan. BAB 1 – 2 kali dalam sehari. b. Selama Sakit : Keluaraga klien mengatakan BAK dengan menggunakan kateter urine, kateter urine terpasang mulai hari pertama klien dirawat dirumah sakit, yaitu tanggal 24 Agustus 2017 sebanyak 920 cc/24 jam dan selama dirawat dirumah sakit klien tidak ada BAB dalam beberapa hari perawatan. 4. Aktivitas a. Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan sebelum sakit sehari-harinya klien mampu beraktivitas dirumah seperti biasa. b. Selama Sakit : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat beraktivitas seperti biasa, klien hanya berbaring di tempat tidur saja. Klien melakukan ADL di bantu oleh keluarga dan perawat. Skala Aktivitas : No. 1 2 3 4 5 6 7 Kemampuan Perawatan Makan/minum Mandi Toeliting Berpakaian Mobilisasi ditempat tidur Berpindah Ambolasi/ROM 0 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ Keterangan : 0 : mampu merawat sendiri secara penuh 1 : memerlukan penggunaan alat bantu 2 : memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain 3 : memerlukan bantuan ,pengawasan orang lain dan peralatan 4 5. sangat tergantung dan tidak dapat melakukan Pola Persepsi Kognitif a. Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan sebelumnya klien tidak mengetahui tentang penyakit yang sedang dialaminya, klien mempunyai kesadaran dan orientasi yang baik. b. Selama Sakit : Selama sakit klien hanya berbaring diatas tempat tidur dan terlihat sangat lemah. 6. Pola Istirahat a. Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan sebelum sakit ia biasa beristirahat pada pagi hari setelah sholat subuh sambil menonton tv dan waktu untuk istirahat tidur ± 7 jam / hari dan pada malam hari klien sering tidur larut malam. b. Selama Sakit : Keluarga klien mengatakan klien hanya bisa berbaring diatas tempat tidur saja karena kondisi sekarang yang sedang sakit. 7. Pola Peran dan Hubungan a. Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan bahwa status klien dalam keluarga adalah seorang ibu dan klien masih mempunyai suami serta klien tidak memiliki anak. b. Selama Sakit : Keluaraga klien mengatakan selama sakit klien selalu di dampingi suaminya dan klien tidak dapat berbicara pada suaminya. 8. Pola Reproduksi dan Seksual a. Sebelum Sakit : Klien tidak mempunyai anak dan Cuma berdua dengan suami. b. Selama Sakit : Selama sakit tidak pernah melakukan hubungan suami istri karena klien terbaring lemah di tempat tidur. 9. Pola Pertahanan diri / koping a. Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah merasa takut atau cemas terhadap kesehatannya, karena setiap klien mengeluh tidak enak badan klien hanya memeriksakan dirinya ke puskesmas terdekat dan sembuh, dan klien sebelumnya tidak pernah mengalami sakit seperti yang dideritanya sekarang ini. b. Selama Sakit : Keluarga klien mengatakan sangat takut/cemas terhadap kesehatan istrinya, karena sakit yang dideritanya sekarang. 10. Keyakinan dan nilai a. Sebelum Sakit : Sebelum sakit klien selalu menjalankan sholat lima waktu. b. Selama Sakit : Selama sakit klien tidak pernah menjalankan sholat lima waktu lagi karena klien hanya bisa berbaring saja diatas tempat tidur, keluarga klien berdoa agar istrinya disembuhkan dari penyakitnya dan bisa berkumpul bersama lagi. H. Data Psikologis 1. Status Emosi Dalam keadaan sakit seperti ini emosi klien tampak stabil, terbukti klien selalu tenang disetiap waktunya. 2. Kecemasan Klien hanya bisa berbaring diatas tempat tidur dan tampak tenang. 3. Pola koping Keluarga klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya untuk kesehatan klien kepada tim medis atas penyakit yang diderita klien. 4. Gaya komunikasi Klien tidak mampu untuk berbicara karena penyakit yang dideritanya saat ini, saat ditanya perawat atau keluarga klien tidak dapat bersuara atupun merespon dengan spontan. 5. Konsep Diri a. Gambaran Diri Klien hanya bisa berbaring diatas tempat tidur, dan anak klien menerima dengan sabar atas sakit yang di derita ayahnya saat ini. Anak klien berharap kalau anaknyanya cepat sembuh dan segera berkumpul kembali dengan keluarga. b. Harga Diri Anak klien hanya bisa sabar dalam menghadapi penyakit yang diderita ayahnya saat ini dan berharap agar cepat sembuh supaya bisa melakukan aktivitas seperti biasa. c. Peran Diri Klien berperan sebagai seorang istri dan klien merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Suami klien berharap agar ayahnya cepat sembuh dari penyakitnya dan bisa kembali lagi seperti saat sebelum klien sakit. d. Identitas Diri Klien berjenis kelamin laki-laki, klien berperan sebagai seorang ayah. e. Ideal Diri Klien agak sulit berinteraksi dengan dokter, perawat ataupun keluarga, klien hanya bisa diam dan memejamkan matanya. Dalam keadaan sekarang klien sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari keluarga untuk meningkatkan status mental dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. I. Data Sosial Data Sosial Anak klien mengatakan ingin agar ayahnya cepat sembuh dan bisa kumpul dengan keluarganya. J. Data Spritual Klien beragama islam dan sebelum sakit klien biasanya menjalankan ibadah sholat lima waktu sehari. Namun saat dirawat di rumah sakit klien tidak bisa menjalankan ibadah sholat karena penyakit yang dideritanya saat ini, klien hanya bisa berdoa untuk kesembuhannya. K. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum : Lemah 2. TTV 3. TD : 140 / 80 mmHg HR : 110 x/menit RR : 40 x/menit T : 36,4 ºC SPO2 :99% Terpasang NRM 10 ltr/menit Kesadaran Kualitatif : Compos Mentis Kuantitatif : GCS E : 4 V : 5 M : 6 = 15 4. Sistem Kardiovaskuler a. Inspeksi : Dada tidak simetris, muka pucat, tidak tampak ictus cordis b. Palpasi : Nadi teraba kuat dan cepat, frekuensi 105 x/menit, tidak ada asites 5. c. Perkusi : Batas jantung tidak melebar d. Auskultasi : Suara jantung S1S2 tunggal Sistem Pencernaan a. Inspeksi : Lidah tampak pucat, bentuk abdomen simetris, tidak terdapat distensi, tidak ada lesi/odema. b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada asites. c. Perkusi : Lambung (timpani), lambung terletak di kuadran kiri bawah, hati (pekak) terletak pada garis tengah kuadran kanan atas. d. Auskultasi: Peristaltik usus 18 x/menit terletak di kuadran kanan bawah. 6. Sistem pernafasan a. Inspeksi : Dada kiri dan kanan tampak simetris, pergerakan dada simetris, klien tampak sesak untuk bernafas dengan frekuensi nafas 40 x/menit, terpasang terapi O2 NRM 10 liter/m. 7. b. Palpasi : Taktil premitus kurang teraba. c. Perkusi : Hipersonor. d. Auskultasi : Ronkhi (seperti ngorok). Sistem Muskuloskeletal a. Inspeksi : Tidak terdapat kelemahan pada ektremitas superior inferior dextra dan sinistra. b. Palpasi : Tidak terdapat kelemahan otot dengan nilai skala otot 5 pada ekstremitas atas dan ekstrimitas bawah. c. Perkusi : Refleks patella tidak spontan (-), klien tidak dapat berjalan ataupun menggerakkan anggota gerak pada bagian sebelah kiri. Skala Otot : Dextra Sinistra 5555 5555 5555 5555 Keterangan : 0 : Kontraksi otot tidak terdeteksi 1 : Kontraksi yang lemah tanpa terlihat gerakan sendi 2 : Pergerakan aktif bagian tubuh dengan mengeliminasi gravitasi 3 : Pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan sedikit tahanan 4 : Pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit tahanan 5 : Pergerakan aktif melawan tahanan 8. Sistem Endokrin a. Inspeksi : Warna kulit pucat, bentuk wajah simetris, rambut tipis dan berwarna keputihan (uban), distribusi rambut tidak merata, demam (-), palpitasi (-). b. Palpasi : Tidak tampak pengeluaran produksi keringat, kulit kering. 9. Sistem Integumen a. Inspeksi : Warna kulit pucat, mukosa ikterik, odema (-). b. Palpasi : Turgor kulit normal (< 3 detik), CRT (> 2 detik), tidak ada nyeri tekan, akral hangat, suhu tubuh 39 ºC. 10. Sistem Neurologi a. Inspeksi : Tingkat kesadaran Compos mentis, GCS E : 4 V : 5 M : 6 = 15 b. Palpasi : - c. Perkusi : Refleks patella tidak spontan (-) 11. Sistem Reproduksi a. Inspeksi : Geneitalia tambak bersih, Tidak ada radang dan lesi, tampak tumbuh rambut pada daerah sekitar genitalia., klien menggunakan cateter (DC). b. 12. Palpasi : - Sistem Perkemihan a. Inspeksi : Warna urine kuning jernih dengan jumlah urine H1 920cc/24 jam, tidak ada BAB selama dirawat dirumah sakit. b. L. Palpasi : Tidak terdapat distensi pada abdomen Data Penunjang Hasil laboraturiom tanggal : 27-07-2017 Darah Rutin Hb : 9,9 gr/dl Leukosit : 22.800 / mm3 Trombosit : 278.000 / mm3 Hematokrit : 29 % Blod Glucose (BSN) Sewaktu : 347 mg SGOT Laki-laki : 21 u/l SGPT Laki-laki : 14 u/l Ureum : 60 mg Creatinin : 1,9 mg II. No Analisa Data Nama pasien : Tn. W Umur : 67 Tahun No. RM : 25.81.xx. Data (Perilaku Data (Perilaku Non Verbal) Kebutuhan Verbal) Pasien/ Diagnosa Keperawatan Ds : Do : Pola nafas tidak Klien mengatakan sesak Keadaan umum lemah nafas sejak dua hari yang Akral teraba dingin lalu. Obs. TTV TD : 140/90 mmhg N : 110 x/menit R : 40 x/menit T : 36,4 SPO2 : 99% O2 NRM : 10 TPM efektif b/d Resiko penurunan curah jantung. III. Nursing Care Planning Nama pasien : Tn. W Umur : 67 Tahun No. RM No. Diagnosa : 25. 81. XX Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan Keperawatan 1. Pola nafas tidak efektif b/d Resiko penurunan curah jantung. Setelah dilakukan keperawatan tindakan selama 1x24 1. jam, darah, sianosis, irama dan diharapkan curah jantung efektif Kriteria hasil 1. Tanda vital denyut jantung 2. Indikator IR ER 3 3 Intruksikan untuk menjaga intake dan output 3. dalam batas Jelaskan tentang penggunaan dosis, frekuensi dan efek normal 2. Tidak ada Kaji dan catat tekanan samping obat 3 hipotensi Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan 3 4. Kolaboratif : diuretik dan antibiotik IV. Implementasi Keperawatan Nama pasien : Tn. W Umur : 67 Tahun No. RM No 1. Tanggal/Jam : 25. 81. XX Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan 24 Agustus 2017 Pola nafas tidak efektif 1. Mengkaji dan catat tekanan (09.40 Wita) b/d Resiko curah jantung penurunan darah, sianosis, irama dan denyut jantung Hasil: TD: 140/90 mmHg HR: 110 x/m RR: 40 x/m T: 36,4 C SpO2: 99 % O2: 10 lt/m Nasal kanul Tidak terpasang NGT 2. Mengintruksikan untuk menjaga intake dan output Hasil: Intake 902 Output 2.336 3. Melakukan kolaboratif pemberian diuretik Hasil: Pemerian Furosemide 20 mg/8 jam Antrain 1 gr/8 jam Mecobalamin 500 mg/8 jam Meropenem 1 gr/ 8 jam Ranitidin 50 mg/12 jam V. Evaluasi Nama pasien : Ny. P Umur No. RM Hari /Tanggal : 54 Tahun : 25. 80. XX DIAGNOSA EVALUASI KEPERAWATAN 24 Agustus 2017 Pola nafas tidak efektif b/d S : Klien mengatakan sesak nafas Resiko penurunan curah sejak dua hari yang lalu. O : jantung Keadaan umum lemah Akral teraba dingin O2 NRM : 10 TPM Obs. TTV TD : 140/90 mmhg N : 110 x/menit R : 40 x/menit T : 36,4 SPO2 : 99% A: Pola nafas tidak efektif b/d Resiko penurunan curah jantung Kriteria hasil 1. Indikator IR ER Tanda vital 3 3 3 3 dalam batas normal 2. Tidak ada hipotensi Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan P : Lanjutkan intervensi