LAPORAN AKHIR PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (P2MD) PEMBUATAN DAN PEMASARAN IKAN ASAP YANG HIGIENIS DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM MEMAKSIMALKAN PERIKANAN MASYARAKAT DI PULAU SALAH NAMA KABUPATEN BANYUASIN Oleh : Ketua Tim Pelaksana : (062040420440 – 2020) Rizkika Putra Anggota Tim Pelaksana : Hafizah Rahma Liani (062040412325 – 2020) Kemas Muhammad Farhan (062040412268 – 2020) Salfira Maharani (062040412290 – 2020) Ariyanto Hadi Wijaya (062140422495 – 2021) Daveran Prima Aslam (062140412426 – 2021) Ilham Taher Pimasti (062140412414 – 2021) Lucsy Wulandari (062140422520 – 2021) Miranda Fitri Nopriyanti (062130401239 – 2021) Naddya Anastasya Zahra (062140410337 – 2021) POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2022 HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul : Pembuatan dan Pemasaran Ikan Asap yang Higienis dan Ramah Lingkungan dalam Memaksimalkan Perikanan Masyarakat di Pulau Salah Nama Kabupaten Banyuasin : Ekonomi : Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia 2. Ruang Lingkup 3. Nama Organisasi 4. Ketua Pengusul Nama Lengkap NIM/NRP Program Studi/ Jurusan Perguruan Tinggi No. Telepon/HP E-mail 5. Jumlah Anggota Pengusul tanpa ketua 6. Dosen Pendamping Nama Lengkap, Gelar NIP/NIDN No. Telepon/HP 7. Lokasi Kegiatan Mitra Kelurahan/Kec Kabupaten/Kota Provinsi Jarak PT waktu tempuh ke lokasi Desa (km) 8. Jangka Waktu Pelaksanaan (bulan) 9. Biaya Total (Rp) Dit. Akademik Dikti Vokasi (Rp) Sumber lain (Rp) : Rizkika Putra : 062040420440 : D4 Teknologi Kimia Industri : Politeknik Negeri Sriwijaya : 089669848884 : rizkikaputra300@gmail.com :9 : Ahmad Zikri, S.T., M.T. : 198608072012121003 : 085273937623 : Mariana Ilir/Kecamatan Banyuasin 1 : Banyuasin : Sumatera Selatan : 25 :6 : Rp 30.000.000 : Rp 30.000.000 :Palembang, 17 November 2022 Menyetujui, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Ketua Tim Andhika Satria Putra NIM 062040412263 Rizkika Putra NIM 062040420440 Mengetahui, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Ahmad Zamheri, S.T., M.T. NIP 196712251997021001 ii DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................... ii DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii ABSTRAK ................................................................................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 1 1.2 PERUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 2 1.3 TUJUAN ........................................................................................................................... 2 1.4 MANFAAT ....................................................................................................................... 3 BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ................................................. 4 BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................................................... 5 3.1 TAHAPAN KEGIATAN .................................................................................................. 5 BAB IV EVALUASI DAN KEBERLANJUTAN ..................................................................... 7 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT ..................................................... 9 5.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 9 5.2 Saran dan Tindak Lanjut ................................................................................................... 9 iii ABSTRAK Desa Pulau Salah Nama adalah salah satu desa yang berada di Sumatera Selatan, tepatnya di Kelurahan Mariana Ilir Kecamatan Banyuasin 1 Kabupaten Banyuasin. Desa ini merupakan pemukiman yang dikelilingi oleh sungai, sehingga tak heran mata pencaharian masyarakat disana ialah sebagai nelayan. Hasil tangkapan tersebut dijual langsung ke pasar, namun tak jarang pula banyak ikan yang tidak terjual mengalami pembusukan. Hal ini sangat merugikan masyarakat desa Pulau Salah Nama sehingga memerlukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Maka dari itu tim pengusul menawarkan pembuatan rumah ikan asap yang higienis dan sederhana sehingga hasil perikanan dari desa tersebut dapat dimaksimalkan dan tidak akan terjadi pembusukan ikan lagi. Rumah Pengasapan ini memiliki sirkulasi udara sehingga emisi udara yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan. Selain itu terdapat filtrasi didalam rumah pengasapan yang menyaring udara didalam rumah pengasapan sehingga ikan tidak terkontaminasi. Diharapkan dari program yang tim pengusul ajukan, masyarakat desa Pulau Salah Nama dapat menjalankan program pengolahan ikan asap tersebut. Untuk metode pelaksanaannya sendiri, akan ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan bersama. Pertama adalah survey lokasi dimana nantinya akan dilakukan observasi terhadap tempat yang menjadi sasaran pelaksanaan program. Selanjutnya tim pengusul akan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi untuk membekali pengetahuan dan edukasi tentang rumah ikan asap kepada masyarakat sekitar. Setelah itu, tim pengusul akan memulai proses pembuatan rumah ikan asap sesuai dengan prosedur yang telah dirancang sebelumnya. Kemudian, tim pengusul akan memulai program yang telah direncanakan yaitu Rumah pengasapan dan melakukan pemantauan tiap minggunya. Selama program berlangsung tim pengusul membentuk kegiatan UMKM agar program yang di jalankan tetap berkelanjutan dan dapat menjadi contoh untuk desa yang memiliki potensi yang sama. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi tiap bulannya agar bisa mengetahui dan memperbaiki kesalahan-kesalahan selama program berlangsung. Lalu, tim pengusul akan membuat laporan kegiatan sebagai pertanggungjawaban terhadap program yang telah dilaksanakan. Terakhir, tim pengusul akan melakukan publikasi terhadap program yang telah dilaksanakan untuk disebarluaskan ke khalayak umum kedepannya. Hasil dari program yang telah dilakukan adalah dengan adanya rumah asap yang berada di desa Salah Nama. Dimana para masyarakat desa menjalankan dan mengerti tata cara pembuatan ikan asap dengan menggunakan rumah pengasapan, proses pengemasan, hingga proses pemasaran ikan asap. Selain itu juga dilakukan luaran berupa buku panduan pembuatan dan cara penggunakan rumah pengasapan yang sederhana, pembuatan poster, pembuatan isian profil singkat dan video dokumenter hasil kegiatan dan mempublikasikannya dalam bentuk media dan artikel jurnal serta diunggah kedalam website P2MD. Kata Kunci : ikan asap, pengasapan, rumah pengasapan, pemasaran, umkm iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Desa Pulau Salah Nama merupakan wilayah yang dikelilingi oleh sungai, sehingga masyarakat disana mayoritasnya berprofesi sebagai nelayan. Desa ini terletak di Kelurahan Mariana Ilir, Kecamatan Banyuasin 1, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Desa tersebut berada di sebelah barat Politeknik Negeri Sriwijaya dengan jarak 25 km dan waktu tempuh ± 1 jam menggunakan kendaraan roda empat. Desa Pulau Salah Nama memiliki sekitar 300 jiwa penduduk dengan 87 kepala keluarga. Desa ini dipimpin oleh bapak Sahrul sebagai ketua RT di wilayah tersebut. Desa ini memiliki luas wilayah ±100 ha dengan tinggal di pesisir barat pulau tersebut. Mata pencaharian penduduk desa ini adalah mayoritas sebagai nelayan dan sebagian lainnya bertani. Pulau Salah Nama memiliki sumber daya alam (SDA) berupa hasil perikanan, namun dalam pemanfaatannya masih kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil perikanan yang seringkali terbuang karena mengalami pembusukan. Selain itu kurangnya edukasi masyarakat mengenai pengawetan dan pemasaran ikan menjadi permasalahan yang perlu dicari solusinya. Gambar 1. Hasil Perikanan yang tidak terjual di Desa Pulau Salah Nama Dari permasalahan yang ada, dibutuhkan inovasi dalam pengembangan desa sehingga permasalahan mengenai hasil perikanan yang kurang maksimal dapat teratasi. Hal 1 ini dapat dilakukan dengan pengembangan berupa pembuatan rumah pengasapan sederhana menghasilkan olahan ikan asap yang higenis. Rumah pengasapan merupakan salah satu jenis metode pengasapan tradisional yang terus mengalami perkembangan di Indonesia. Olahan ikan asap yang dihasilkan dari rumah pengasapan sederhana dengan ukuran 1,5 x 1,5 m mampu mengasapi 250 kg ikan dengan waktu ± 18 jam dan konsumsi kayu bakar sekitar 2 kg/jam. Hal ini menunjukan pengasapan ikan dengan rumah pengasapan lebih efesien dibandingkan pengesapan sederhana lainnya yang bisa mencapai 30 jam. Rumah pengasapan yang akan dibuat berukuran 1,5 x 2 m dan menggunakan bahan bakar berupa kayu bakar, tempurung kelapa, dan serabut kelapa. Rumah pengasapan yang ditawarkan akan memiliki filter yang mampu menyaring udara kotor sehingga olahan ikan asap tidak terkontaminasi. Selain itu keunggulan dari rumah pengasapan ini yaitu memiliki sirkulasi udara sehingga emisi udara yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan. Produk yang telah dihasilkan akan dikemas dengan menarik dan dilakukan pemasaran ke berbagai mitra. Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan yaitu dimulai dengan sosialisasi mengenai penggunaan rumah pengasapan, pengolahan ikan, pengemasan hingga ke pemasaran. Setelah itu dilakukan pemantauan tiap minggunya, pembentukan kegiatan UMKM, serta evaluasi dan pelaporan di akhir kegiatan. Melalui program ini diharapkan mampu meningkatkan mutu kerja masyarakat desa Pulau Salah Nama sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat disana. Selain itu juga dengan adanya program ini, diharapkan terjalinnya kerjasama dengan pihak-pihak kemitraan berkaitan olahan ikan dan terwujudnya keberlanjutan program desa binaan. Disisi lain mahasiswa dapat menumbuhkan pemikiran yang inovatif, solutif, serta aktif dalam menjalin hubungan dengan masyarakat desa. 1.2 PERUMUSAN MASALAH a. Bagaimana cara menerapkan pengolahan ikan asap yang higienis sehingga dapat diterima masyarakat dan dapat meningkatkan nilai jual hasil perikanan di desa Salah Nama ? b. Bagaimana mengimplementasikan ikan asap yang higienis dengan rumah pengasapan sederhana yang cocok diterapkan di masyarakat ? c. Bagaimana cara pengemasan dan pemasaran ikan asap oleh UMKM untuk dapat menjadi makanan/oleh-oleh khas desa Pulau Salah Nama ? 1.3 TUJUAN a. Mampu menerapkan pengolahan ikan asap yang higienis dan dapat diterima masyarakat sehingga meningkatkan nilai jual hasil perikanan di desa Salah Nama 2 b. Masyarakat dapat mengimplementasikan ikan asap yang higienis dengan rumah pengapasan sederhana c. Terbentuknya UMKM Masyarakat desa yang siap mengoperasikan program dengan melakukan pengemasan dan pemasaran ikan asap yang menjadi makanan/oleh-oleh khas desa Pulau Salah Nama 1.4 MANFAAT Manfaat Program P2MD bagi mahasiswa diantaranya adalah meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mengembangkan teknologi teknik kimia. Mahasiswa dapat memberikan ide-ide kreatif, inovatif serta berpikir kritis. Manfaat untuk masyarakat desa adalah masyarakat dapat mengimplementasikan pengolahan ikan menggunakan teknologi teknik kimia dan menambah hardskill masyarakat dalam meningkatkan nilai jual produk olahan ikan dengan pembuatan ikan asap, serta terbentuknya UMKM di desa tersebut. Adapun manfaat bagi perguruan tinggi ialah terjalinnya kerja sama atau kemitraan dengan desa Pulau Salah Nama dan terciptanya program pemberdayaan masyarakat desa ini secara berkelanjutan. 3 BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Pulau Salah Nama merupakan desa yang terletak di sebelah barat Politeknik Negeri Sriwijaya, Kelurahan Mariana ilir 1, Kecamatan Banyuasin 1, Kabupaten Banyuasin, dimana sebagian besar masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Masyarakat di desa ini mendapatkan penghasilan dari penjualan hasil perikanan yang mencapai 300 kg/harinya. Dengan jumlah yang cukup besar, hal ini sangat disayangkan jika potensi desa tidak dapat dimaksimalkan. Namun, hasil penangkapan ikan sering kali mengalami pembusukan karena tidak terjual habis yang menyebabkan kerugian. Selain itu kurangnya edukasi masyarakat mengenai pengawetan ikan yang menjadi permasalahan yang perlu diselesaikan. Dengan inovasi pembuatan rumah pengasapan menjadi solusi terbaik dari tim pengusul dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di desa Pulau Salah Nama. 4 BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1 TAHAPAN KEGIATAN a. Survey Lokasi Survey lokasi merupakan langkah awal dalam pembuatan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) ini, survei awal dilakukan pada tanggal 7 april 2022 dan 10 April 2022 di desa Pulau Salah Nama. Adapun kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan pada bulan pertama kegiatan program adalah sebagai berikut: 1. Mengukur seberapa jauh jarak dan waktu yang ditempuh dari Politeknik Negeri Sriwijaya ke desa Pulau Salah Nama 2. Audiensi secara langsung dengan Ketua RT dan beberapa masyarakat di desa Pulau Salah Nama 3. Membuat surat pernyataan kerjasama (MoU) antara tim pengusul dengan desa Pulau Salah Nama 4. Menetapkan posisi rumah pengasapan di titik di desa tersebut. b. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebagai berikut : 1. Tim Pengusul menghubungi dan mengkoordinir pihak desa untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang program yang akan dijalankan. 2. Melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pembuatan rumah pengasapan, pengolahan ikan asap yang higienis, dan pendistribusian produk ikan asap. c. Membuat Rumah Pengasapan Sederhana Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam membuat rumah pengasapan sederhana ini antara lain : i. Tim pengusul merancang desain rumah yang akan dibuat 5 ii. Tim pengusul membeli komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat rumah pengasapan sederhana. iii. Membuat rumah pengasapan sederhana sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. d. Mengolah, mengemas, dan memasarkan ikan asap yang dibuat dengan rumah pengasapan Setelah membuat rumah pengasapan bersama masyarakat, selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Membentuk UMKM desa Pulau Salah Nama dalam menjalankan program yang ada 2. Melakukan pengolahan ikan asap yang higienis sesuai prosedur. Gambar 2. Prosedur Pengolahan Ikan Asap 3. Membuat kemasan yang menarik dan ekonomis sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia) 4. Melakukan pemasaran terhadap produk ikan asap dengan media online berupa pembuatan akun e-commerce, pembuatan akun media sosial (instagram, line, Facebook, Whatsapp) e. Monitoring program yang dijalankan Setelah dilakukan pengolahan hingga pemasaran, selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : i. Mengontrol dan mengelola rumah pengasapan oleh tim pelaksana dan masyarakat desa. ii. Mengontrol penjualan hasil olahan ikan asap secara berkala. f. Evaluasi, publikasi, dan pelaporan Setelah program-program terlaksana dengan sukses dan efektif, maka tim pelaksana akan melakukan evaluasi kegiatan dengan masyarakat desa Pulau Salah Nama dan membuat laporan kegiatan serta melaksanakan Publikasi mengenai capaian kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD). 6 BAB IV EVALUASI DAN KEBERLANJUTAN Setelah dilakukan program P2MD selama 6 bulan, berikut adalah tingkat keberhasilan dari pelaksanaan program terkait dengan pencapaian tujuan indikator-indikator yang sudah ditetapkan. No Indikator Keberhasilan 1 Masyarakat desa memiliki pengetahuan untuk mengelola hasil perikanan dan pengoperasian rumah pengasapan 2 3 Gambar Keterangan Tim pelaksana telah melakukan sosialisasi mengenai pengelolahan ikan asap dan pengoperasian rumah pengasapan sehingga masyrakat desa Pulau Salah Nama mengetahui tata cara pengolahan ikan asap dan pengoperasian rumah ikan asap Setelah dilaksanakan sosialisasi masyarakat desa Pulau Salah Nama menyadari akan potensi SDA mereka terutama dalam hal perikanan hal ini bisa dilihat dari antuasias dari masyarakat dalam ingin ikut terlibat dalam mengikuti program yang dijalankan Masyarakat desa memiliki kesadaran mengenai potensi SDA yang ada Dilakukan pembuatan rumah pengasapan yang dimana masyarakat desa Pulau Salah Nama terlibat dalam pembuatan rumah pengasapan baik dalam bantuan transportasi maupun pembuatan rumah pengasapan Terciptanya rumah asap yang sederhana di Desa Pulau Salah Nama 7 4 Masyarakat turut berpartisipasi dan mampu mengolah ikan asap dan melakukan pengemasan yang siap dijual Terciptanya hasil olahan ikan asap yang akan diperjualbelikan UMKM didesa sasaran telah terbentuk 5 Terciptanya UMKM di desa sasaran 6 Terbentuknya UMKM lainnya setelah program terlaksana Belum Terlaksana 7 Mendapatkan pengapresiasian kegiatan P2MD dalam bentuk pengakuan Max 20 SKS Belum Terlaksana Terbentuknya UMKM lainnya setelah program terlaksana belum bisa dilakukan karena program yang dijalankan sampai pelaporan akhir ini masih ditahap terciptanya UMKM di desa Pulau Salah Nama Untuk saat ini belum ada pengapresiasian kegiatan P2MD dalam bentuk pengakuan Max 20 SKS dikarenakan semester ini masih melakukan perkuliahan seperti biasa dan dalam perencanaanya akan di konversi pada semester 7 Keberlanjutan dari program Pemberdayaan Masyarakat Desa yaitu Pembuatan dan Pemasaran Ikan Asap yang Higienis dan Ramah Lingkungan di Pulau Salah Nama Kabupaten Banyuasin berdasarkan indikator-indikator keberhasilan program adalah dengan dibentuknya UMKM lainnya selain dari program yang dijalankan serta berdirinya program berkelanjutan di desa lainnya. Dikarenakan program yang dijalankan baru terbentuknya UMKM didesa Pulau Salah Nama, sehingga program berkelanjutan belum bisa dilaksanakan. Setelah pelaporan akhir ini dibuat program akan tetap dilanjutkan sampai rancangan program tindak lanjutan dapat terlaksana. 8 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT 5.1 Kesimpulan Dari Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) yang dilaksanakan di Desa Pulau Salah Nama Kabupaten Banyuasin, maka dapat disimpulkan bahwa, program ini telah terlaksana namun belum berjalan sepenuhnya dari apa yang ditargetkan sebelumnya. Namun dengan adanya program ini, masyarakat desa sasaran mengalami perubahan baik secara pengetahuan maupun ekonomi. Yang dari awalnya masyarakat desa sasaran belum memaksimalkan hasil tangkapan ikan dari mata pencariannya, kini dengan program yang kami buat masyarakat desa sasaran mampu mengelola hasil tangkapan ikan dengan membuat ikan asap yang higienis dan ramah lingkungan serta mengetahui proses pengemasan dan penjualan yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat tersebut. Dikarenakan indikator-indikator rencana program belum semua terlaksana, program ini tetap dilaksanakan sampai semua indikator rencana program tercapai 5.2 Saran dan Tindak Lanjut Adapun saran untuk Program Pemberdayaan Masyarakat Desa,yaitu : 1. Pentingnya mengikuti jadwal kegiatan yang telah dibuat agar program kegiatan bisa dilaksakan dengan maksimal dan selesai dengan tepat waktu. 2. Menyusun rencana kegiatan dengan memperhatikan dampak kedepannya, jangan sampai ada rencana kegiatan yang tidak terlaksana 3. Memperbanyak komunikasi dan diskusi antara tim pelaksana agar dalam melaksanakan program lebih maksimal 4. Menyiapkan rencana cadangan jika kondisi dilapangan tidak sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah dibuat. 5. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa sebaiknya lebih rutin dilaksanakan untuk meningkatkan hubungan antara tim pelaksana dengan masyarakat desa sasaran. 9