Chairul Tanjung Anggota kelompok: 1. Amanda Kusuma 2. Isnaini Munawaroh 3. Alifah Ismu Romadoni 4. Haqan Ridhaeva 5. Dimas Rolanda Biografi singkat • Nama : Chairul Tanjung • Lahir : 18 Juni tahun 1962 di Gang Sepur, Kemayoran, Jakarta. • Agama : Islam • Orang tua : Abdul Ghafar Tanjung (ayah) dan Halimah (ibu) • Istri : Anita Ratnasari Tanjung • Anak: Putri Indahsari Tanjung dan Rahmat Dwiputra Tanjung • Chairul Tanjung dilahirkan pada 18 Juni tahun 1962 di Gang Sepur, Kemayoran, Jakarta. Chairul adalah putra dari pasangan Abdul Ghafar dan Halimah. Ayahnya berasal dari Sibolga, Sumatera Utara dan berprofesi sebagai seorang wartawan pada orde lama dengan menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Sementara itu, ibunya berasal dari Cibadak, Jawa Barat, seorang ibu rumah tangga. • Chairul Tanjung sempat menempuh pendidikan di SD Van Lith, Jakarta kemudian lulus pada tahun 1975. Chairul kembali melanjutkan sekolahnya di SMP Van Lith Jakarta kemudian lulus pada tahun 1978 dan ia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Boedi Oetomo, Jakarta kemudian lulus pada tahun 1981. • Usai lulus SMA, Chairul Tanjung kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia dan lulus di tahun 1987. Selama menjalani kuliah di Kedokteran Gigi, Chairul Tanjung sempat menjalani bisnis yaitu berjualan buku, usaha fotokopi bahkan hingga berjualan kaos. • Selain itu, Chairul Tanjung pun sempat menjadi penyedia peralatan laboratorium serta kedokteran di kawasan Pasar Senen. Namun, usahanya tersebut berakhir bangkrut. Sejak kuliah, ia telah memulai bisnis sehingga munculah naluri untuk berwirausaha. Chairul juga merasa bangga karena berhasil meniti karier yang sangat berbeda dari pendidikan yang ia tempuh. Perjalanan Bisnis dan Karier Chairul Tanjung • Chairul Tanjung memulai karier bisnisnya sejak ia masih kuliah. Awalnya, ia berjualan berjualan kaos hingga membuka jasa fotokopi. Selain berjualan buku dan kaos, Chairul sempat membuka toko yang menjual berbagai macam alat kedokteran serta alat-alat laboratorium, akan tetapi bisnis tersebut pada akhirnya jatuh dan bangkrut. • Setelah lulus dan menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia, Chairul mulai fokus untuk merintis bisnisnya. Awalnya, Chairul kemudian mendirikan PT Pariarti Shindutama pada tahun 1987. Dengan modal awal sebesar Rp 150 juta dari Bank Exim, Chairul dan memproduksi sepatu anak-anak untuk kemudian diekspor dan berhasil mendapatkan pesanan sebanyak 160 pasang sepatu dari Italia. Perjalanan Bisnis dan Karier Chairul Tanjung • Kemahiran Chairul dalam membangun jaringan sebagai seorang pengusaha membuat bisnis yang ia bangun berhasil ia arahkan ke konglomerasi. Dalam bisnis, ia mereposisikan dirinya dalam tiga bisnis inti yaitu Bank Karman pada tahun 1996 dan kini bernama Bank Mega. Selain itu, Chairul juga berhasil membuka bisnis di Bandung Supermall dan berhasil membeli Bank Tugu, saat ini namanya berubah menjadi Bank Mega Syariah Indonesia. Di tangan Chairul, Bank Mega perlahan-lahan mulai mendapatkan keuntungan. • Lalu pada tahun 2001, bank tersebut berhasil menawarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Berikutnya, Bank Mega pun menjadi ‘tulang punggung; bagi Para Group, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Chairul. • Chairul juga menamakan perusahaan dengan nama Para Group. Perusahaan konglomerasi tersebut memiliki Para Inti Holdindo sebagai father holding company yang pada akhirnya membawa beberapa sub holding yaitu Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti). Di bawah Para Group, Chairul memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Mega Finance dan Bank Mega Syariah. Kekayaan Chairul Tanjung • Di tahun 2010, sebuah majalah ternama asal Amerika yaitu Forbes, menempatkan Chairul Tanjung sebagai salah satu orang terkaya di dunia, ia berhasil menempati urutan ke 937 dengan jumlah total kekayaan mencapai USD 1 miliar. • Satu tahun kemudian kekayaannya meningkat menjadi lebih dari dua kali lipat. Tahun 2017 menduduki posisi orang terkaya di nomor enam di Indonesia. Mindset sukses • Mengembangkan jaringan merupakan hal yang penting. • Kemauan • Kerja keras • Komitmen. • Kesabaran untuk membangun kesuksesan. • Terbuka terhadap peluang. • Mempraktikan prinsip dan pemikirannya