Uploaded by Gus Rai

INVESTASI DALAM MODAL KERJA KELOMPOK 5 MANAJEMEN KEUANGAN

advertisement
INVESTASI DALAM
MODAL KERJA
Disusun oleh :
1. I Putu Indra Andhika
202233121008 (008)
2. I Nyoman Satya Prawira Jayantika
202233121009 (009)
3. Anak Agung Bagus Surya Adiputra 202233121012 (012)
4. I Gede Bagus Ardana Putra
202233121025 (025)
5. Ida Bagus Rai Wedantara
202233121027 (027)
Kelas : D1/ Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
A. Pengertian dan Konsep Modal Kerja
Modal kerja juga dapat berarti kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya dan modal kerja diartikan sebagai
investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas,
bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya (Ayu et al. 2013).
Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai
operasional perusahaan sehari-hari. Dari berbagai pengertian diatas, maka dapat atau
investasi yang ditanamkan disimpulkan bahwa modal kerja merupakan sejumlah dana
dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek untuk membiayai kegiatan operasional
keseharian perusahaan. Secara umum konsep modal kerja dibagi menjadi 3 (tiga)
macam, yaitu:
1) Konsep kuantitatif
Menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Dalam konsep
ini yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana mencukupi kebutuhan
dana untuk membiayai operasi perusahaan dalam jangka pendek. Konsep ini
sering disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital).
2) Konsep kualitatif
Merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas modal kerja. dalam
konsep ini adalah melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban
lancar. konsep ini disebut modal kerja bersih (net working capital).
3) Konsep fungsional
Konsep ini menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam
memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan
perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan (Ginting 2018).
Adapun referensi lain yang dikutip dari (Suteja 2013) menjelaskan mengenai
konsep modal kerja yang berbeda pada pemaparan konsep yang diatas, yaitu:
1) Modal Kerja Bersih (Net Working Capital Concept)
Net Working Capital adalah selisih antara current assets dan current liabilities,
di mana selisih ini bisa positif atau negatif. Bila current assets lebih besar dari
pada current liabilities, maka net working capital akan positif. Sebaliknya, bila
current assets lebih kecil daripada current liabilities, maka net working capital
akan negatif.
Konversi current assets dari persediaan atau inventory menjadi piutang usaha
atau account receivables kemudian menjadi cash merupakan sumber kas yang
akan digunakan untuk membayar current liabilities. Pengeluaran kas untuk
current liabilities relatif dapat diprediksikan, sedangkan memprediksikan aliran
kas masuk (estimated cash inflow), yaitu mengkonversikan aktiva lancar
(current assets) menjadi aset yang lebih likuid atau lebih sukar. Seringkali
dalam kenyataannya banyak perusahaan menghadapi kesulitan dalam mengatur
tingkat maturity antara ekspektasi aliran kas masuk dengan aliran kas keluar
secara pasti, dengan demikian aktiva lancar yang mampu lebih besar menutup
aliran kas keluar. Oleh karena itu, semakin besar selisih current assets terhadap
current liabilities maka semakin baik, meskipun pendapat ini masih
mempertimbangkan kualitas current assets.
2) Modal Kerja Kotor (Gross Working Capital Concept)
Konsep ini mengisyaratkan keseluruhan investasi perusahaan pada aktiva lancar
yang pada umumnya terdiri dari kas, equivalent cash, surat berharga, piutang
usaha, dan persediaan. Pendekatan modal kerja kotor menekankan pada proses
bisnis yang terjadi, hal ini mengindikasikan terjadinya perubahan jumlah pada
masing-masing komponen aktiva lancar seiring dengan berjalannya waktu dan
terjadinya transaksi bisnis/operasi.
B. Manajemen Modal Kerja
Aktiva dan kewajiban lancar tidak dapat dibiarkan saja berjalan tanpa ada suatu
pengaturan yang baik. Ketidaksesuaian antara investasi dan pendanaan spontan dan
jangka pendek (spontaneous and shorttermfinancing) pada akhirnya akan
menimbulkan masalah bagi perusahaan, munculnya permasalahan baik dalam jangka
pendek (terjadinya ilikuiditas perusahaan) maupun menurunnya kemampuan
perusahaan akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan demikian, baik sisi
investasi maupun pendanaan jangka pendek ini seharusnya dikelola dengan baik.
Pengelolaan aktiva lancar perusahaan dan pendanaan yang dibutuhkan untuk
mendukung investasi dalam aktiva lancar (Sirait 2020).
Dewasa ini pengolahan modal kerja suatu perusahaan meliputi berbagai fungsi
yang tidak sekedar atau terbatas pada pengelolaan investasi perusahaan dalam bentuk
aktiva lancar. Ada dua masalah pokok dalam working capital management dari suatu
perusahaan yaitu: a) pengelolaan investasi perusahaan yang berupa aktiva lancar dan b)
pengelolaan penggunaan utang lancar atau utang jangka pendek perusahaan.
Manajemen modal kerja meliputi beberapa aspek yang sering dijadikan sebagai
topik studi yang penting: a) sebagian besar waktu manajer tersita untuk kegiatan yang
berhubungan dengan modal kerja; b) manajemen modal kerja sangat penting bagi
perusahaan yang kecil, walaupun perusahaan ini dapat mengurangi investasi pada
aktiva tetap dengan cara leasing, tetapi perusahaan tidak dapat menghindari kebutuhan
akan kas, piutang, dan persediaan; c) adanya hubngan langsung antara pertumbuhan
penjualan dengan kebutuhan untuk membiayai aktiva lancar.
C. Pentingnya Manajemen Modal Kerja
Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya manajemen modal kerja, yaitu:
a) secara khusus dalam perusahaan manufaktur umumnya aktiva lancar (AL) lebih dari
setengah dari total aktiva, b) AL yang berlebihan akan menurunkan return investasi
atau Return on Investment (ROI), c) bagi perusahaan kecil, utang lancar (UL)
merupakan sumber pendanaan eksternal utama, d) manajemen modal kerja berpengaruh
terhadap risiko perusahaan, return, dan harga saham (Susanti 2014).
D. Jenis- Jenis Modal Kerja
Menurut W.B. Taylor, jenis modal kerja dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Modal kerja tetap/modal kerja yang harus ada dalam perusahaan.
a. Modal kerja primer: jumlah modal kerja minimal yang harus ada dalam
perusahaan untuk kelancaran usaha.
b. Modal kerja normal: jumlah modal kerja untuk menyelenggarakan luas
prediksi normal atau dinamis sesuai rata-rata.
2) Modal kerja variabel atau modal kerja yang berubah- ubah.
a. Modal kerja musiman: modal kerja yang jumlahnya berubah karena
fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis: modal kerja yang berubah karena fluktuasi
konjungtur.
c. Modal kerja darurat: modal kerja yang diperlukan dalam keadaan
darurat.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, I. Gusti, Putu Istri, Widya Santhi, Sayu Ketut, dan Sutrisna Dewi. 2013. “PENGARUH
MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bis.” 3522–39.
Ginting, Mitha Christina. 2018. “Peranan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas.”
jurnal Manajemen 4(2):187–96.
Sirait, Afni. 2020. “ANALISIS MANAJEMEN MODAL KERJA SEHUBUNGAN DENGAN
PENGUKURAN PROFITABILITAS UMKM (Studi Pada SP Alumunium).” ABIS:
Accounting
and
Business
Information
Systems
Journal
6(2).
doi:
10.22146/abis.v6i2.59095.
Susanti, C. 2014. “ANALISIS PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM USAHA
MENJAGA LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada
PT. Armada Pagora Jaya Kediri Periode 2011-2013).” Jurnal Administrasi Bisnis S1
Universitas Brawijaya 12(1):82813.
Suteja, Jaja. 2013. “Manajemen Modal Kerja Perusahaan.” (January):200.
Download