RESUME PRAKTIKUM ANALISA LUMPUR PEMBORAN Nama Nim Kelas Kelompok : Pradipta Arja Setiawan : 21010070 : TP B : DASAR TEORI 1. Lumpur Pemboran Tujuan dari operasi pemboran adalah mengebor, mengevaluasi dan menyelesaikan sumur yang akan menghasilkan minyak dan/atau gas secara efisien dan aman. Lumpur Pemboran (Drilling Fluid, Drilling Mud) merupakan salah satu sarana penting dalam operasi pemboran sumur minyak dan gas bumi untuk mencapai target yang direncanakan.lumpur pemboran dapat didefinisikan sebagai semua jenis fluida yang dipergunakan untuk membantu operasi pemboran dengan membersihkan dasar lubang dari serpih bor dan mengangkatnya kepermukaan,dengan demikian pemboran dapat berjalan dengan lancar.lumpur pemboran yang digunakan sekarang pada mulanya berasal dari pengembangan penggunaan air untuk mengangkat serbuk bor.selain lumpur pemboran,digunakan pula gas atau udara sebagai fluida pemboran. Lumpur pemboran adalah fluida yang digunakan di dalam operasi pemboran,dimana fluida tersebut dialirkan dari permukaan melalui rangkaian dalam pipa bor dan keluar melalui pahat hingga naik kepermukaan melalui ruang antara diameter luar rangkaian pipa bor dengan dinding lubang bor (annulus) 2. Fungsi Lumpur Pemboran 1. Mengangkat cutting 2. Menahan cutting 3. Mendinginkan dan melumasi drill string dan bit 4. Menjaga tekanan formasi 5. Menahan dinding pada lubang bor dengan mud cake 6. Membersihkan dasar lubang bor 7. Media Logging (Survei lapisan) 3. Sifat Fisik Lumpur Pemboran 1. Berat Jenis 2. Viskositas 3. Plastic Viskosity 4. Yield Point 5. Gel Strength 6. Water Loss 7. Mud Cake ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PENGUJIAN LUMPUR PEMBORAN Gambar Alat Fungsi Cara Kerja (singkat) untuk mengindikasi 1. dipompakan masuk ke dalam setiap chamber filter. jumlah cairan yang masuk ke formasi 2. Mesin akan memberikan tekanan. yang tergantung pada meminimalisasi temperatur, tekanan 3. Untuk adanya lumpur yang dan padatan menempel pada cloth Gambar 1 API Filter Press pengukuran viscositas lumpur. Gambar 2 Cup Marsh Funnel Masukan Lumpur ke Cup marsh funnel kemudian tuangkan ke marsh funnel sebagai tempat Tuangkan Larutan 6ke wadah mereaksikan bahan, tempat menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta ataupun tepung, tempat melarutkan bahan dan tempat memanaskan bahan. Gambar 3 Gelas Kimia Alat ukur volume, Tuangkan Larutan yang akan untuk sampel bahan diukur ke wadah cair dengan ketelitian rendah. Gambar 4 Gelas Ukur untuk menentukan Masukan Indikator Ph ke larutan Ph suatu zat. dan lihat perubahan warna dengan mencocokan pada wadah indikator Ph Gambar 5 Indikator pH alah satu alat ukur Jumlahkan hasil skala utama dan yang dapat skala nonius digunakan untuk mengetahui panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu Gambar 6 Jangka Sorong Adapun fungsi dari kertas saring ini adalah untum memisahkan antara cairan dengan partikel suspensi. Atau bisa juga untuk memisahkan antara zat padat dengan zat terlarut dengan tujuan untuk mengeringkan zat padat tersebut 1. 2. 3. 4. Lipat kertas saring membentuk kerucut Robek sedikit sudut lipatan sekitar sekitar setengah diameter, lipat bagian luar dan bagian dalam kerucut, kemudian kaitkan. Basahi dinding corong dengan akuades, agar dapat melekatkan kertas saring. Tempatkan kertas saring pada corong Gambar 7 Kertas filter Gambar 8 Marsh Funnel perangkat sederhana 1. Tutup orifice dengan jari, lalu untuk menunjukkan tuangkan lumpur yang akan viskositas secara diukur kekentalannya kedalam rutin corong hingga menyentuh dasar jarring. 2. Buka lubang orifice dan hitung waktu yang dibutuhkan lumpur untuk dapat memenuhi wadah (1quartz) dengan menggunakan stopwatch 3. Catat hasil dalam satuan detik sebagai ketentuan untuk mengukur 1. Letakkan mud balance pada berat jenis lumpur. posisi bidang yang datar 2. Isi fitting cup mud balance dengan lumpur yang telah disiapkan hingga penuh, kemudian tutup hingga terlihat adanya sebagian lumpur yang keluar dari bagian atas tutup cup. Hal ini dimaksudkan agar cup benarbenar terisi dengan sempurna 3. Bersihkan bagian pinggir cup dari lumpur yang meluap saat di tutup Gambar 9 Mud Balance 4. Letakkan mud balance pada penyangga agar posisi horizontal 5. Amati nilai berat jenis lumpur yg ditunjukkan oleh rider. Pada lengan berkala dapat terbaca berat jenis dalam satuan ppg atau pun dalam satuan gram/cc. pengadukan material lumpur yang telah ditentukan dan memiliki kecepatan yang bisa diatur sesuai dengan yang diinginkan Gambar 10 Multi Mixer 1.Siapkan campuran yang akan di teliti lumpur 2.Masukkan ke dalam gelas mixer yang disediakan 3.Taruh gelas mixer pada mixer dan letakkan dengan sempurna jika tidak mixer tidak akan berfungsi 4.Putar ukuran sesuai dengan jenis komposisi (low, medium, hard) 5.Hitung beberapa menit kedepan sesuai dengan tercampurnya semua bahan yang sesuai digunakan untuk lumpur tersebut untuk menimbang Benda yang akan ditimbang bahan yang akan diletakkan di atas piringan digunakan neraca. Setelah beban berada di piringan, neraca akan menunjukkan massa benda itu dalam bentuk angka. Gambar 11 Neraca Digital alat untuk Ambil bahan yang dibutuhkan mengambil objek. dengan menggunakan ujung Spatula yang sering spatula digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Gambar 12 Spatula pencatat waktu yang terjadi antara dua peristiwa. menekan tombol diatas sehingga bergerak jarumnya dan menekan kembali tombol tersebut maka jarum berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Rheometer digunakan untuk mengukur reologi fluida, yaitu aliran fluida sebagai respons terhadap gaya yang diterapkan. Celupkan spindel pada cairan yang ingin diukur kemudian nilai reologinya akan muncul pada display Gambar 13 Stopwatch Gambar 14 Rheometer BAHAN YANG DIGUNAKAN PADA PENGUJIAN LUMPUR PEMBORAN Gambar Bahan Fungsi Sebagai pemberat / menaikkan densitas Gambar 1 Barite Menaikkan viscositas Gambar 2 Bentonite Bahan dasar Lumpur Gambar 3 Fresh Water lumpur yang berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia pada lapisan shale. Gambar 4 KCL pengatur kadar Ph Gambar 5 KOH pengontrol aliran dan peredam filtrasi, dengan kemampuan menahan yang kuat Gambar 6 PAC-LV mengurangi mud filtrate yang masuk ke dalam formasi Gambar 7 PAC-R Mengendapkan ion Ca+ pada water base muds Gambar 8 Soda Ash Melindungi formasi serpih, memberikan pelumasan yang unggul Gambar 9 Soltex untuk mengurangi dan menstabilkan viskositas lumpur serta membantu dalam mengurangi kehilangan cairan. Gambar 10 XCD Polymer as