Computer Science Department Bogor Agricultural University http://cs.ipb.ac.id/ Pertemuan 1 Sistem Bilangan Program Studi Ilmu Komputer Departemen Ilmu Komputer Struktur Komputer Peripherals Computer Central Processing Unit Computer Main Memory Systems Interconnection Input Output Communication lines Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 2 Struktur Komputer CPU Computer Arithmetic and Logic Unit Registers I/O System Bus CPU Memory Internal CPU Interconnection Control Unit Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 3 Mengapa Belajar Radig? • Perhitungan dalam komputer dilakukan dalam bilangan basis dua / biner • Untuk dapat melakukan perhitungan, komputer memerlukan logic gates • Logic gates dapat dirangkai menjadi rangkaian kombinasional atau rangkaian sekuensial atau kombinasi dari keduanya – Rangkaian kombinasional merupakan dasar pembuatan prosesor – Rangkaian sekuensial merupakan dasar pembuatan memory Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 4 Sistem Digital • Sistem digital adalah sistem pemrosesan informasi yang dinyatakan oleh nilai diskret. • Informasi diskret dalam sistem digital diwakili oleh kuantitas fisik yang disebut sinyal. • Jika sinyal tersebut hanya dibatasi pada 2 nilai diskret, maka sistem dikatakan binary. • Contoh sistem digital adalah komputer digital. • Sistem digital merupakan interkoneksi dari modul-modul digital. Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 5 Sistem Komputer dan Digital • Input: – Informasi diskret – System state (optional) • Output: – Informasi diskret Discrete Inputs Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ Discrete Information Processing System Discrete Outputs System State 6 Tipe-tipe Sistem Digital • No state present – Combinational Logic System – Output = Function(Input) • State present – State updated at discrete times => Synchronous Sequential System – State updated at any time =>Asynchronous Sequential System – State = Function (State, Input) – Output = Function (State, Input) Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 7 Contoh Sistem Digital Digital Counter: Count Up Reset 0 0 1 3 5 6 4 Inputs: Count Up, Reset Outputs: Visual Display State: "Value" of stored digits Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 8 Sistem Bilangan • Sistem bilangan adalah suatu himpunan aturan, nama dan lambang yang digunakan untuk mewakili bilangan. • Sebuah bilangan direpresentasikan oleh sebuah string dari digit-digit dimana setiap posisi digit memiliki bobot. • Contoh: 5185.68 = 5 1000 + 1 100 + 8 10 + 5 1 + 6 0.1 + 8 0.01 • Setiap bobot adalah power dari 10 yang berkaitan dengan posisi digit Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 9 Notasi umum bilangan Sebuah bilangan A dengan bentuk memiliki nilai A= n a n . 10 a n a n 1 ... a 2 a 1 a 0 . a 1 a 2 ... a m a n 1 . 10 a 1 . 10 1 n 1 a 2 . 10 ... a 2 . 10 2 2 a 1 . 10 ... a m . 10 1 a 0 . 10 0 m dengan a j adalah koefisien-koefisien yang merupakan salah satu dari digit-digit 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Selanjutnya angka 10 dikatakan sebagai radix atau basis dari bilangan desimal. Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 10 Notasi umum bilangan • Bentuk umum bilangan dalam sistem bilangan berdasarkan kedudukan a n a n 1 ... a 2 a 1 a 0 . a 1 a 2 ... a m Most Significant Digit Least Significant Digit • basis adalah integer r, dan digit pada posisi ke-i memiliki bobot/power ri. • Nilai dari bilangan (A) adalah penjumlahan setiap digit dikalikan dengan power dari basis: n A ai r i i m Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 11 Sistem Bilangan Biner Secara umum, bilangan biner B dinyatakan sebagai berikut b n b n 1 ... b 2 b 1 b 0 .b 1 b 2 ... b m 2 dengan nilainya adalah B = b n . 2 n b n 1 . 2 n 1 ... b 2 . 2 2 b 1 . 2 1 b 0 . 2 0 b 1 . 2 1 b 2 .2 2 ... b m . 2 m adalah koefisien-koefisien yang merupakan salah satu dari digit-digit 0, 1. Angka 2 dikatakan sebagai radix atau basis dari bilangan biner. b j Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 12 Contoh Bilangan Biner • N = (10110101)2 = 1x27 + 0x26 + 1x25 + 1x24 + 0x23 + 1x22 + 0x21 +1x20 = (128 + 32 + 16 + 4 + 1) = (181)10 • M = (101. 001)2 = 122 + 021 + 120 + 02-1 + 02-2 + 12-3 = (4 + 1 + 0.125)10 = (5.125)10 Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 13 Aritmatika dalam Sistem Bilangan Biner Kaidah penjumlahan Kaidah pengurangan 0+0=0 00=0 0+1=1 0 1 = 1 borrow 1 1+0=1 10=1 1 + 1 = 0 carry 1 11=0 Kaidah perkalian Kaidah pembagian 00=0 0/1=0 01=0 1/1=1 10=0 11=1 Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 14 Contoh • • • • 101 + 110 = 1011 1101 111 = 110 1011 101 = 110111 1100 / 10 = 110 Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 16 Bilangan pangkat 2 210 (1024) Kilo, dinotasikan "K“ 220 (1,048,576) Mega, dinotasikan "M“ 230 (1,073, 741,824) Giga, dinotasikan "G“ 240 (1,099,511,627,776 ) Tera, dinotasikan “T" Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 17 Sistem Bilangan Oktal Secara umum, bilangan oktal C dinyatakan sebagai berikut C = c c ... c 2 c 1 c 0 .c 1 c 2 ... c m 8 n n 1 dengan nilainya adalah C= c n .8 n c n 1 . 8 c 1 . 8 1 n 1 c 2 .8 ... c 2 . 8 2 2 1 c1 .8 c 0 .8 ... c m . 8 0 m dengan c j adalah koefisien-koefisien yang merupakan salah satu dari digit-digit 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Angka 8 dikatakan sebagai radix atau basis dari bilangan oktal. Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 18 Contoh Bilangan Oktal (325.71)8 = 3 82 + 2 81 + 5 80 + 7 8-1 + 1 8-2 = (192 + 16 + 5 + 0.875 + 0.015625)10 = (213.89062)10 Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 19 Sistem Bilangan Heksadesimal Secara umum, bilangan heksadesimal D dinyatakan sebagai berikut D = d d ... d d d . d d ... d n n 1 2 1 0 1 2 m 16 dengan nilainya adalah D = d . 16 n b . 16 n 1 ... b . 16 2 b n 1 n d 1 . 16 1 d 2 . 16 2 2 ... d m . 16 . 16 1 1 b 0 . 16 0 m dengan d j adalah koefisien-koefisien yang merupakan salah satu dari digit-digit 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Huruf A, B, C, D, E dan F digunakan untuk digit 10, 11, 12, 13, 14 dan 15. Angka 16 dalam bilangan heksadesimal disebut radix atau basis dari bilangan heksadesimal. Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 20 Contoh Bilangan Heksadesimal (2F5.D1)16 = 2 162 + 15 161 +5 160 + 13 16-1 + 1 16-2 = (512 + 240 + 5 + 0.8125 + 0.0039062)10 = (757.8164)10 Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 21 Contoh Sistem Bilangan Biner dan Desimal Radix (Base) Digits General Decimal Binary r 10 2 0 => r - 1 0 => 9 0 => 1 1 2 4 8 16 32 0.5 0.25 0.125 0.0625 0.03125 1 10 100 1000 10000 100000 0.1 0.01 0.001 0.0001 0.00001 0 r0 1 r1 2 r2 3 r3 Powers of 4 r4 Radix 5 r5 -1 r -1 -2 r -2 -3 r -3 -4 r -4 -5 -5 Department, BogorrAgricultural Computer Science University, http://cs.ipb.ac.id/ 22 Konversi Antar Sistem Bilangan Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 23 Konversi dari desimal ke biner • Konversikan (41)10 ke biner • Sehingga (41)10 = (101001)2 Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 24 Konversi dari desimal ke biner • Konversikan (0.6875)10 ke biner • Sehingga (0.6875)10 = (0.a-1a-2a-3a-4) = (0.1011)2 Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 25 Konversi dari desimal ke oktal • Konversikan (153)10 ke oktal • Sehingga (153)10 = (231)8 Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 26 Konversi biner ke oktal Ada 2 cara: 1. Bilangan biner dikonversikan terlebih dahulu ke dalam desimal, selanjutnya bilangan desimal tersebut dikonversikan ke bilangan oktal. 2. Bilangan biner langsung dikonversikan ke bilangan oktal. – – – – Kelompokan 3 digit bilangan biner. Untuk bilangan biner integer, pengelompokan dimulai dari digit yang paling kurang signifikan. Untuk pecahan, pengelompokan dimulai dari digit yang paling signifikan. Kelompok digit tersebut, dikonversikan ke bilangan oktal. Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 27 Konversi biner ke heksadesimal Ada 2 cara: 1. Bilangan biner dikonversikan terlebih dahulu ke dalam desimal, selanjutnya bilangan desimal tersebut dikonversikan ke heksadesimal. 2. Bilangan biner langsung dikonversikan ke bilangan heksadesimal. – Kelompokan 4 digit bilangan biner. – Untuk bilangan biner berupa integer, pengelompokan dimulai dari digit yang paling kurang signifikan. – Untuk pecahan, pengelompokan dimulai dari digit yang paling signifikan – Kelompok digit tersebut, dikonversikan ke bilangan heksadesimal. Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 28 Konversi biner ke oktal dan heksadesimal (100011001110)2 = (1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0)2 =( 4 3 1 6 )8 (100011001110)2 = (1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0)2 =( 8 C E )16 Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 29 Konversi antar basis Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 30 Latihan kelas • Jawablah soal-soal berikut ! - (11101.100)2 = ( …… )10 (10001.1101)2 = ( …… )10 (100101000111)2 = ( …… )8 (100101000111)2 = ( …… )16 (045)8 = ( …… )10 = ( …….)2 Computer Science Department, Bogor Agricultural University, http://cs.ipb.ac.id/ 31 Computer Science Department Bogor Agricultural University http://cs.ipb.ac.id/ Rujukan: Mano, M. 2009. Digital Design. Edisi ke-4. Prentice-Hall, New Jersey. www.abandah.com/gheith/Courses/CPE231_F08/LCDF4_Chap_ 01.ppt Stallings, W. 2012. Computer Organization and Architecture. Edisi ke-9. Pearson Education, Inc.