lOMoAR cPSD| 30739812 Makalah Revolusi Industri 4 Supply chain management (Universitas Pelita Bangsa) Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 MAKALAH REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Mata Kuliah : Binis Digital Disusun Oleh : M. Rifki Maulana (0520026441) Muchamad Chanifuddin (0520027281) AKUNTANSI REGULER 2 SORE PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEKALONGAN TAHUN 2020 i Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhingga, sehingga kelompok kami bisa menulis makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW semoga kita selalu mendapat syafa’at darinya. Dengan menyelesaikan makalah ini, penulis berusaha untuk belajar akan pentingnya mengetahui sejarah munculnya revolusi industri serta pengaruh Revolusi Industri guna untuk menambah wawasan baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. Selain itu dengan menyelesaikan makalah ini kami juga dapat menambah wawasan tentang sejarah lengkap Revolusi Industri 4.0. Dengan selesainya makalah ini diharapkan teman-teman mahasiswa bisa lebih mengetahui Revolusi Industri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh sebab itu sumbangan pemikiran yang bersifat koreksi untuk penyempurnaan sangat di harapkan. Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menunjang pelaksanaan perkuliahan yang sedang kita laksanakan bersama. Pekalongan, 05 Oktober 2020 Penyusun Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 DAFTAR ISI Kata Pengantar .............................................................................................. ii Daftar Isi ....................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. ....................................................................................... 1 B. Rumusan masalah. ................................................................................... 2 C. Tujuan. ..................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Revolusi Industri 4.0. ............................................................. 3 B Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0… ............................................. 4 C. Era Disrupsi .............................................................................................. 5 D. Tantangan Revolusi Industri 4.0. .............................................................. 6 E.Analisis SWOT .......................................................................................... 8 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 11 3.2 SARAN ..................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12 Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia. Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kotakota besar. Revolusi industri telah dirasakan oleh seluruh umat manusia di Dunia termasuk Negara Indonesia. Indonesia yang dikenal dengan negara agraris, sebelum hadirnya industri, Indonesia yang dulu mata pencahariannya sangat bergantung dengan alam misalnya pertanian, perkebunan. Setelah terjadinya revolusi Industri,muncul pergeseran mata pencaharian seperti pembagunan pabrik, yang memproduksi barang metah menjadi barang siap pakai, sehingga banyak menyerapkan tenaga kerja. Oleh karena itu, mata pencaharian di Indonesia sudah bervariasi yaitu tidak hanya bergantug pada bercocok tanam saja. 1 Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 B. Rumusan Masalah Dalam makalah ini, akan membahas tentang Revolusi Industri 4.0 yang perumusan masalahnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana sejarah muncul Revolusi Industri 4.0? 2. Bagaimana pengaruh Revolusi Industri 4.0 di Indonesia? 3. Apa saja prinsip rancangan Revolusi Industri 4.0? 4. Bagaimana tantangan pada Revolusi Industri 4.0? 5. Apa itu SWOT? C. Tujuan Dari perumusan masalah diatas, maka dapat diidentifikasi tujuan dari masalah Revolusi Industri sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejarah Revolusi Industri 4.0 2. Untuk pengaruh Revolusi Industri 4.0 di Indonesia. 3. Menjelaskan prinsip rancangan Revolusi Industri 4.0. 4. Menjelaskan tantangan Revolusi Industri 4.0. 5. Analisis SWOT Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Revolusi Industri 4.0 Adalah Prof Klaus Schwab, Ekonom terkenal dunia asal Jerman, Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) yang mengenalkan konsep Revolusi Industri 4.0. Dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution”, Prof Schawab (2017) menjelaskan revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah. Bidang-bidang yang mengalami terobosoan berkat kemajuan teknologi baru diantaranya robot kecerdasan buatan (artificial intelligence robotic), teknologi nano, bioteknologi, dan teknologi komputer kuantum, blockchain (seperti bitcoin), teknologi berbasis internet, dan printer 3D. Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami empat revolusi industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap. Dampaknya, produksi dapat dilipatgandakan dan didistribusikan ke berbagai wilayah secara lebih masif. Namun demikian, revolusi industri ini juga menimbulkan dampak negatif dalam bentuk pengangguran masal. Ditemukannya enerji listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19 Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 telah menandai lahirnya revolusi industri 2.0. Enerji listrik mendorong para imuwan untuk menemukan berbagai teknologi lainnya seperti lampu, mesin telegraf, dan teknologi ban berjalan. Puncaknya, diperoleh efesiensi produksi hingga 300 persen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) atau sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya, biaya produksi menjadi semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi kamera yang terintegrasi dengan mobile phone dan semakin berkembangnya industri kreatif di dunia musik dengan ditemukannya musik digital. Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat. Berkembangnya teknologi autonomous vehicle (mobil tanpa supir), drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental. B. Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0 Dikutip dari Wikipedia, revolusi industri 4.0 memiliki empat prinsip yang memungkinkan setiap perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan berbagai skenario industri 4.0, diantaranya adalah: 1. Interoperabilitas (kesesuaian); kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk terhubung dan saling berkomunikasi satu sama lain melalui media internet untuk segalanya (IoT) atau internet untuk khalayak (IoT). Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 2. Transparansi Informasi; kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor. 3. Bantuan Teknis; pertama kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia mengumpulkan data dan membuat visualisasi agar dapat membuat keputusan yang bijak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia melakukan berbagai tugas yang berat, tidak menyenangkan, atau tidak aman bagi manusia. 4. Keputusan Mandiri; kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan dan melakukan tugas semandiri mungkin. C. Era Disrupsi Seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, revolusi industri 4.0 telah mendorong inovasi-inovasi teknologi yang memberikan dampak disrupsi atau perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat. Perubahanperubahan tak terduga menjadi fenomena yang akan sering muncul pada era revolusi indutsri 4.0. Kita menyaksikan pertarungan antara taksi konvensional versus taksi online atau ojek pangkalan vs ojek online. Publik tidak pernah menduga sebelumnya bahwa ojek/taksi yang populer dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan mobilitas manusia berhasil ditingkatkan kemanfaatannya dengan sistem aplikasi berbasis internet. Dampaknya, publik menjadi lebih mudah untuk mendapatkan layanan transportasi dan bahkan dengan harga yang sangat terjangkau. Yang lebih tidak terduga, layanan ojek online tidak sebatas sebagai alat transportasi alternatif tetapi juga merambah hingga bisnis layanan antar (onlinedelivery order). Dengan kata lain, teknologi online telah membawa perubahan yang besar terhadap peradaban manusia dan ekonomi. Menurut Prof Rhenald Kasali (2017), disrupsi tidak hanya bermakna fenomena perubahan hari ini (today change) tetapi juga mencerminkan makna Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 fenomena perubahan hari esok (the future change). Prof Clayton M. Christensen, ahli administrasi bisnis dari Harvard Business School, menjelaskan bahwa era disrupsi telah mengganggu atau merusak pasar-pasar yang telah ada sebelumnya tetapi juga mendorong pengembangan produk atau layanan yang tidak terduga pasar sebelunya, menciptakan konsumen yang beragam dan berdampak terhadap harga yang semakin murah (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Inovasi_disruptif ). Dengan demikian, era disrupsi akan terus melahirkan perubahan-perubahan yang signifikan untuk merespon tuntutan dan kebutuhan konsumen di masa yang akan datang. D. Tantangan Revolusi Industri 4.0 Revolusi industri generasi empat tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi milineal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi indutri juga diikuti dengan implikasi lain seperti pengangguran, kompetisi manusia vs mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi. Menurut Prof Dwikorita Karnawati (2017), revolusi industri 4.0 dalam lima tahun mendatang akan menghapus 35 persen jenis pekerjaan. Dan bahkan pada 10 tahun yang akan datang jenis pekerjaan yang akan hilang bertambah menjadi 75 persen. Hal ini disebabkan pekerjaan yang diperankan oleh manusia setahap demi setahap digantikan dengan teknologi digitalisasi program. Dampaknya, proses produksi menjadi lebih cepat dikerjakan dan lebih mudah didistribusikan secara masif dengan keterlibatan manusia yang minim. Di Amerika Serikat, misalnya, dengan berkembangnya sistem online perbankan telah memudahkan proses transaksi layanan perbankan. Akibatnya, 48.000 teller bank harus menghadapi pemutusan hubungan kerja karena alasan efisiensi. Namun demikian, bidang pekerjaan yang berkaitan dengan keahlian Komputer, Matematika, Arsitektur dan Teknik akan semakin banyak dibutuhkan. Bidang-bidang keahlian ini diproyeksikan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mengandalkan teknologi digital. Situasi pergeseran tenaga kerja manusia ke arah Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 digitalisasi merupakan bentuk tantangan yang perlu direspon oleh pendidik. Tantangan ini perlu dijawab dengan peningkatan kompetensi pendidik maupun anak didik terutama penguasaan teknologi komputer, keterampilan berkomunikasi, kemampuan bekerjasama secara kolaboratif, dan kemampuan untuk terus belajar dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. Inovasi dan kemajuan di mana-mana dipimpin oleh kemunculan kuat bidang seperti Kecerdasan Buatan, Robotika, halaman internet, kendaraan robot, bioteknologi, nanoteknologi, pencetakan 3-D, ilmu material, komputasi quantum, dan penyimpanan energi. Dampak dari teroboan tersebut begitu pesat. Karena menghadapi berjalannya RI 4.0 tersebut maka dunia pendidikan juga harus mengantisipasi dan mulai lebih awal dengan pendidikan 4.0 sebuah langkah kecil untuk memenuhi tujuan tersebut. Pendidikan tidak terbatas pada kelas. Pendidikan 4.0 berkembang pada premis dasar. Ruang kelas online telah memfasilitasi pembelajaran dengan lebih banyak cara daripada yang pernah kita bayangkan. Pendidikan sekarang dipandang lebih sebagai proses seumur hidup daripada ritual yang berorientasi pada kelas atau dalam hal ini hanya sekedar batu loncatan ke dunia profesional. Peserta didik dan pendidik sekarang akan mencari cara untuk mendefinisikan kembali cara-cara di mana pembelajaran selalu mempengaruhi kehidupan mereka. Pendidikan 4.0 tentang bagaimana sekolah menyiapkan untuk memasuki babak baru dunia pendidikan yang berubah begitu cepat. Jika mengacu pendapat Martadi Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Era revolusi industri 4.0 juga mengubah cara pandang tentang pendidikan. Perubahan yang dilakukan tidak hanya sekadar cara mengajar, tetapi jauh yang lebih esensial, yakni perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan itu sendiri. Pendidikan setidaknya harus mampu menyiapkan anak didiknya menghadapi tiga hal: a) menyiapkan anak untuk bisa bekerja yang pekerjaannya saat ini belum ada; b) menyiapkan anak untuk bisa menyelesaikan masalah yang masalahnya saat ini belum muncul, dan c) menyiapkan anak untuk bisa menggunakan teknologi yang sekarang teknologinya belum ditemukan. Sungguh sebuah pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi dunia pendidikan. Untuk bisa menghadapi semua tantangan Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 tersebut, syarat penting yang harus dipenuhi adalah bagaimana menyiapkan kualifikasi dan kompetensi guru yang berkualitas. Pasalnya, di era revolusi industri 4.0 profesi guru makin kompetitif. E. Analisis SWOT Strengths Pemerintah Indonesia sudah mulai berbenah menanggapi adanya perubahan industri dengan meluncurkan roadmap ‘Making Indonesia 4.0’ sebagai strategi untuk memuluskan langkah Indonesia menjadi salah satu kekuatan baru di Asia pada April 2018 lalu. Roadmap ini memberikan arah yang jelas bagi pergerakan industri nasional di masa depan, termasuk fokus pada pengembangan sektor prioritas yang akan menjadi kekuatan Indonesia menuju Industri 4.0. Pemerintah memilih sektor makanan dan minuman, tekstil, otomotif, kimia, serta elektronik sebagai fokus dalam program revolusi Industri 4.0. Pemilihan kelima sektor tersebut bukan tanpa alasan, selain pelaksanaannya yang lebih mudah karena sudah lebih siap, sektor tersebut juga dapat memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan industri dan ekonomi Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dalam acara Obsat ke-202 bertajuk “Menuju Indonesia 4.0” di Paradigma Cafe, Jakarta (Jumat, 11/5/2018). Di samping itu, Airlangga menegaskan bahwa kelima sektor tersebut juga memiliki kontribusi yang besar terhadap ekspor, tenaga kerja, dan Produk Domestik Bruto (PDB). Weaknesses Kendati memiliki sumber daya manusia (SDM) yang banyak dan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah. Karena kualitas rendah, maka produktivitas tenaga kerja Indonesia juga rendah. Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 Produktivitas tenaga kerja Indonesia berada pada urutan keempat di tingkat ASEAN dan urutan ke-11 dari 20 anggota negara anggota ASEAN Productivity Organisation (APO). Sedangkan, untuk daya saing, saat ini Indonesia berada pada urutan ke-36 dari 137 negara di tingkat ASEAN dan urutan ke-9 dari negaranegara yang tercatat dalam The Global Competitiveness Report 2017–2018. Opportunities Dengan implementasi industri 4.0, target besar nasional dapat tercapai. Target itu antara lain membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030, mengembalikan angka ekspor netto industri sebesar 10 persen, dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri hingga dua kali lipat dibandingkan peningkatan biaya tenaga kerja industri dengan mengadopsi teknologi dan inovasi yang mampu menciptakan kurang lebih 10 juta lapangan kerja baru di tahun 2030. Threats Revolusi industri 4.0 tidak datang tanpa membawa masalah baru. Salah satu masalah yang mungkin ditimbulkan oleh revolusi ini yakni terciptanya pengangguran yang dipengaruhi oleh melebarnya ketimpangan ekonomi. Digitalisasi dapat menggeser peran konvensional di dalam pasar. Sopir transportasi konvensional seperti sopir ojek pangkalan, angkot, dan taksi berpeluang masuk jurang pengangguran akibat kemunculan transportasi daring yang dinilai jauh lebih murah dan nyaman di mata masyarakat saat ini. Tidak hanya itu, pedagang di kios-kios tradisional dapat merugi dan akhirnya bangkrut akibat gelombang e-commerce melalui kemunculan berbagai toko daring yang menyediakan barang yang lebih bervariasi, murah, dan mudah diakses. Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 Tidak hanya digitalisasi, ke depan, penggunaan robot dalam mendukung otonomisasi di ranah industri manufaktur dan jasa akan semakin tidak terelakkan. Hal ini didorong keinginan perusahaan untuk memangkas biaya yang ditimbulkan sumber daya manusia. Tuntutan kenaikan upah yang tidak diiringi dengan produktivitas menjadi salah satu permasalahan yang sering dialami oleh perusahaan terkait dengan sumber daya manusia. Perkembangan teknologi yang pesat cepat atau lambat akan berpengaruh pada permintaan tenaga kerja di masa depan. Ke depan, permintaan tenaga kerja bergeser. Industri akan cenderung memilih tenaga kerja terampil menengah dan tinggi (middle and highly-skilled labor) ketimbang tenaga kerja kurang terampil (less-skilled labor) karena perannya dalam mengerjakan pekerjaan repetisi dapat digantikan dengan otonomisasi robot. Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala konsekuensinya, industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula risiko yang mungkin muncul, misalnya berkurangnya Sumber Daya Manusia karena digantikan oleh mesin atau robot. Dunia saat ini memang tengah mencermati revolusi industri 4.0 ini secara saksama. Berjuta peluang ada di situ, tapi di sisi lain terdapat berjuta tantangan yang harus dihadapi. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya Internet of/for Things, kehadirannya begitu cepat. Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar. Munculnya transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-jek, Uber, dan Grab. Kehadiran revolusi industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru, profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya. B. Saran Apabila terdapat kekurangan dalam data-data yang penulis susun maka penulis memohon kepada pembaca agar memberi masukan atau menyempurnakan makalah ini. Adapun penulis mendapatkan sumber data yang belum tentu sempurna. Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com) lOMoAR cPSD| 30739812 DAFTAR PUSTAKA Wikipedia, "Revolusi Industri" (“id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri” Diakses pada 04 Oktober 2020,2020) Karnawati, D, “Revolusi industri, 75% jenis pekerjaan akan hilang” (“https://ekbis.sindonews.com/read/1183599/34/r evolusi-industri-75-jenispekerjaan-akan-hilang-1488169341” Diakses pada 04 Oktober 2020,2020) Kasali, R, “Meluruskan Pemahaman soal Disruption” (“https://ekonomi.kompas.com/read/2017/05/05/073000626/meluruskanpemahaman-soal-disruption” Diakses pada 04 Oktober 2020,2020) Merdeka, Suara, “Untung rugi revolusi industri 4.0 versi Presiden Jokowi” (“https://www.merdeka.com/uang/untung-rugi-revolusi-industri-40-versipresiden- jokowi.html” Diakses pada 05 Oktober 2020,2020) Hira, Annea, “Penemuan Penemuan Saat Revolusi Industi” (“www.anneahira.com/penemuan-penemuan-saat-revolusi-industri.html” Diakses pada 05 Oktober 2020,2020) Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)