Uploaded by Nur Febriyani

makalah-revolusi-industri-4

advertisement
lOMoAR cPSD| 30739812
Makalah Revolusi Industri 4
Supply chain management (Universitas Pelita Bangsa)
Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
MAKALAH
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Mata Kuliah : Binis Digital
Disusun Oleh :
M. Rifki Maulana (0520026441)
Muchamad Chanifuddin (0520027281)
AKUNTANSI REGULER 2 SORE
PROGAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2020
i
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak
terhingga, sehingga kelompok kami bisa menulis makalah ini tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW semoga kita selalu mendapat syafa’at darinya.
Dengan menyelesaikan makalah ini, penulis berusaha untuk belajar akan
pentingnya mengetahui sejarah munculnya revolusi industri serta pengaruh
Revolusi Industri guna untuk menambah wawasan baik bagi penulis maupun bagi
para pembaca. Selain itu dengan menyelesaikan makalah ini kami juga dapat
menambah wawasan tentang sejarah lengkap Revolusi Industri 4.0.
Dengan selesainya makalah ini diharapkan teman-teman mahasiswa bisa
lebih mengetahui Revolusi Industri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, oleh sebab itu sumbangan pemikiran yang bersifat
koreksi untuk penyempurnaan sangat di harapkan. Penulis mengharapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat dalam menunjang pelaksanaan perkuliahan yang
sedang kita laksanakan bersama.
Pekalongan, 05 Oktober 2020
Penyusun
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ....................................................................................... 1
B. Rumusan masalah. ................................................................................... 2
C. Tujuan. ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Revolusi Industri 4.0. ............................................................. 3
B Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0… ............................................. 4
C. Era Disrupsi .............................................................................................. 5
D. Tantangan Revolusi Industri 4.0. .............................................................. 6
E.Analisis SWOT .......................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 11
3.2 SARAN ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana
terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam
terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai
dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika
Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya
peralihan dalam penggunaan tenaga kerja yang sebelumnya menggunakan tenaga
hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang
berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi
terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan
penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan
dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan
dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis
manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari
desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kotakota besar.
Revolusi industri telah dirasakan oleh seluruh umat manusia di Dunia
termasuk Negara Indonesia. Indonesia yang dikenal dengan negara agraris,
sebelum hadirnya industri, Indonesia yang dulu mata pencahariannya sangat
bergantung dengan alam misalnya pertanian, perkebunan. Setelah terjadinya
revolusi Industri,muncul pergeseran mata pencaharian seperti pembagunan pabrik,
yang memproduksi barang metah menjadi barang siap pakai, sehingga banyak
menyerapkan tenaga kerja. Oleh karena itu, mata pencaharian di Indonesia sudah
bervariasi yaitu tidak hanya bergantug pada bercocok tanam saja.
1
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, akan membahas tentang Revolusi Industri 4.0 yang
perumusan masalahnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah muncul Revolusi Industri 4.0?
2. Bagaimana pengaruh Revolusi Industri 4.0 di Indonesia?
3. Apa saja prinsip rancangan Revolusi Industri 4.0?
4. Bagaimana tantangan pada Revolusi Industri 4.0?
5. Apa itu SWOT?
C. Tujuan
Dari perumusan masalah diatas, maka dapat diidentifikasi tujuan dari masalah
Revolusi Industri sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah Revolusi Industri 4.0
2. Untuk pengaruh Revolusi Industri 4.0 di Indonesia.
3. Menjelaskan prinsip rancangan Revolusi Industri 4.0.
4. Menjelaskan tantangan Revolusi Industri 4.0.
5. Analisis SWOT
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Revolusi Industri 4.0
Adalah Prof Klaus Schwab, Ekonom terkenal dunia asal Jerman, Pendiri dan
Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) yang mengenalkan konsep
Revolusi Industri 4.0. Dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial
Revolution”, Prof Schawab (2017) menjelaskan revolusi industri 4.0 telah
mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi
industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang
lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang
mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua
disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah. Bidang-bidang yang mengalami
terobosoan berkat kemajuan teknologi baru diantaranya robot kecerdasan buatan
(artificial intelligence robotic), teknologi nano, bioteknologi, dan teknologi
komputer kuantum, blockchain (seperti bitcoin), teknologi berbasis internet, dan
printer 3D. Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah
revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia
mengalami empat revolusi industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan
penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api dan kapal
layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia dan
hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap. Dampaknya, produksi
dapat dilipatgandakan dan didistribusikan ke berbagai wilayah secara lebih masif.
Namun demikian, revolusi industri ini juga menimbulkan dampak negatif dalam
bentuk pengangguran masal. Ditemukannya enerji listrik dan konsep pembagian
tenaga kerja untuk menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
telah menandai lahirnya revolusi industri 2.0. Enerji listrik mendorong para
imuwan untuk menemukan berbagai teknologi lainnya seperti lampu, mesin
telegraf, dan teknologi ban berjalan. Puncaknya, diperoleh efesiensi produksi
hingga 300 persen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi
yang dikendalikan secara otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh
tenaga manusia tetapi menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) atau
sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya, biaya produksi menjadi
semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi
kamera yang terintegrasi dengan mobile phone dan semakin berkembangnya
industri kreatif di dunia musik dengan ditemukannya musik digital.
Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi
digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi
industri terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam
semua proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya
menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis
bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Munculnya bisnis
transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan integrasi aktivitas
manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat.
Berkembangnya teknologi autonomous vehicle (mobil tanpa supir), drone,
aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan
bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental.
B. Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0
Dikutip dari Wikipedia, revolusi industri 4.0 memiliki empat prinsip yang
memungkinkan
setiap
perusahaan
untuk
mengidentifikasi
dan
mengimplementasikan berbagai skenario industri 4.0, diantaranya adalah:
1. Interoperabilitas (kesesuaian); kemampuan mesin, perangkat, sensor,
dan manusia untuk terhubung dan saling berkomunikasi satu sama lain
melalui media internet untuk segalanya (IoT) atau internet untuk
khalayak (IoT).
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
2. Transparansi Informasi; kemampuan sistem informasi untuk
menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya
model pabrik digital dengan data sensor.
3. Bantuan Teknis; pertama kemampuan sistem bantuan untuk
membantu manusia mengumpulkan data dan membuat visualisasi agar
dapat membuat keputusan yang bijak. Kedua, kemampuan sistem
siber-fisik untuk membantu manusia melakukan berbagai tugas yang
berat, tidak menyenangkan, atau tidak aman bagi manusia.
4. Keputusan Mandiri; kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat
keputusan dan melakukan tugas semandiri mungkin.
C. Era Disrupsi
Seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, revolusi industri 4.0
telah mendorong inovasi-inovasi teknologi yang memberikan dampak disrupsi
atau perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat. Perubahanperubahan tak terduga menjadi fenomena yang akan sering muncul pada era
revolusi indutsri 4.0. Kita menyaksikan pertarungan antara taksi konvensional
versus taksi online atau ojek pangkalan vs ojek online.
Publik tidak pernah menduga sebelumnya bahwa ojek/taksi yang populer
dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan mobilitas manusia berhasil
ditingkatkan
kemanfaatannya
dengan
sistem
aplikasi
berbasis
internet.
Dampaknya, publik menjadi lebih mudah untuk mendapatkan layanan transportasi
dan bahkan dengan harga yang sangat terjangkau. Yang lebih tidak terduga,
layanan ojek online tidak sebatas sebagai alat transportasi alternatif tetapi juga
merambah hingga bisnis layanan antar (onlinedelivery order). Dengan kata lain,
teknologi online telah membawa perubahan yang besar terhadap peradaban
manusia dan ekonomi.
Menurut Prof Rhenald Kasali (2017), disrupsi tidak hanya bermakna
fenomena perubahan hari ini (today change) tetapi juga mencerminkan makna
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
fenomena perubahan hari esok (the future change). Prof Clayton M. Christensen,
ahli administrasi bisnis dari Harvard Business School, menjelaskan bahwa era
disrupsi telah mengganggu atau merusak pasar-pasar yang telah ada sebelumnya
tetapi juga mendorong pengembangan produk atau layanan yang tidak terduga
pasar sebelunya, menciptakan konsumen yang beragam dan berdampak terhadap
harga
yang
semakin
murah
(sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Inovasi_disruptif ). Dengan demikian, era disrupsi
akan terus melahirkan perubahan-perubahan yang signifikan untuk merespon
tuntutan dan kebutuhan konsumen di masa yang akan datang.
D. Tantangan Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri generasi empat tidak hanya menyediakan peluang, tetapi
juga tantangan bagi generasi milineal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai pemicu revolusi indutri juga diikuti dengan implikasi lain seperti
pengangguran, kompetisi manusia vs mesin, dan tuntutan kompetensi yang
semakin tinggi.
Menurut Prof Dwikorita Karnawati (2017), revolusi industri 4.0 dalam lima
tahun mendatang akan menghapus 35 persen jenis pekerjaan. Dan bahkan pada 10
tahun yang akan datang jenis pekerjaan yang akan hilang bertambah menjadi 75
persen. Hal ini disebabkan pekerjaan yang diperankan oleh manusia setahap demi
setahap digantikan dengan teknologi digitalisasi program. Dampaknya, proses
produksi menjadi lebih cepat dikerjakan dan lebih mudah didistribusikan secara
masif dengan keterlibatan manusia yang minim. Di Amerika Serikat, misalnya,
dengan berkembangnya sistem online perbankan telah memudahkan proses
transaksi layanan perbankan. Akibatnya, 48.000 teller bank harus menghadapi
pemutusan hubungan kerja karena alasan efisiensi.
Namun demikian, bidang pekerjaan yang berkaitan dengan keahlian
Komputer, Matematika, Arsitektur dan Teknik akan semakin banyak dibutuhkan.
Bidang-bidang keahlian ini diproyeksikan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang
mengandalkan teknologi digital. Situasi pergeseran tenaga kerja manusia ke arah
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
digitalisasi merupakan bentuk tantangan yang perlu direspon oleh pendidik.
Tantangan ini perlu dijawab dengan peningkatan kompetensi pendidik maupun
anak didik terutama penguasaan teknologi komputer, keterampilan berkomunikasi,
kemampuan bekerjasama secara kolaboratif, dan kemampuan untuk terus belajar
dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.
Inovasi dan kemajuan di mana-mana dipimpin oleh kemunculan kuat bidang
seperti Kecerdasan Buatan, Robotika, halaman internet, kendaraan robot,
bioteknologi, nanoteknologi, pencetakan 3-D, ilmu material, komputasi quantum,
dan penyimpanan energi. Dampak dari teroboan tersebut begitu pesat. Karena
menghadapi berjalannya RI 4.0 tersebut maka dunia pendidikan juga harus
mengantisipasi dan mulai lebih awal dengan pendidikan 4.0 sebuah langkah kecil
untuk memenuhi tujuan tersebut. Pendidikan tidak terbatas pada kelas. Pendidikan
4.0 berkembang pada premis dasar. Ruang kelas online telah memfasilitasi
pembelajaran dengan lebih banyak cara daripada yang pernah kita bayangkan.
Pendidikan sekarang dipandang lebih sebagai proses seumur hidup daripada ritual
yang berorientasi pada kelas atau dalam hal ini hanya sekedar batu loncatan ke
dunia profesional. Peserta didik dan pendidik sekarang akan mencari cara untuk
mendefinisikan kembali cara-cara di mana pembelajaran selalu mempengaruhi
kehidupan mereka. Pendidikan 4.0 tentang bagaimana sekolah menyiapkan untuk
memasuki babak baru dunia pendidikan yang berubah begitu cepat.
Jika mengacu pendapat Martadi Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Era
revolusi industri 4.0 juga mengubah cara pandang tentang pendidikan. Perubahan
yang dilakukan tidak hanya sekadar cara mengajar, tetapi jauh yang lebih esensial,
yakni perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan itu sendiri. Pendidikan
setidaknya harus mampu menyiapkan anak didiknya menghadapi tiga hal: a)
menyiapkan anak untuk bisa bekerja yang pekerjaannya saat ini belum ada; b)
menyiapkan anak untuk bisa menyelesaikan masalah yang masalahnya saat ini
belum muncul, dan c) menyiapkan anak untuk bisa menggunakan teknologi yang
sekarang teknologinya belum ditemukan. Sungguh sebuah pekerjaan rumah yang
tidak mudah bagi dunia pendidikan. Untuk bisa menghadapi semua tantangan
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
tersebut, syarat penting yang harus dipenuhi adalah bagaimana menyiapkan
kualifikasi dan kompetensi guru yang berkualitas. Pasalnya, di era revolusi
industri 4.0 profesi guru makin kompetitif.
E. Analisis SWOT
Strengths
Pemerintah Indonesia sudah mulai berbenah menanggapi adanya perubahan
industri dengan meluncurkan roadmap ‘Making Indonesia 4.0’ sebagai strategi
untuk memuluskan langkah Indonesia menjadi salah satu kekuatan baru di Asia
pada April 2018 lalu. Roadmap ini memberikan arah yang jelas bagi pergerakan
industri nasional di masa depan, termasuk fokus pada pengembangan sektor
prioritas yang akan menjadi kekuatan Indonesia menuju Industri 4.0.
Pemerintah memilih sektor makanan dan minuman, tekstil, otomotif, kimia,
serta elektronik sebagai fokus dalam program revolusi Industri 4.0. Pemilihan
kelima sektor tersebut bukan tanpa alasan, selain pelaksanaannya yang lebih
mudah karena sudah lebih siap, sektor tersebut juga dapat memberikan dampak
yang besar bagi pertumbuhan industri dan ekonomi Indonesia. Hal tersebut
diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dalam acara Obsat
ke-202 bertajuk “Menuju Indonesia 4.0” di Paradigma Cafe, Jakarta (Jumat,
11/5/2018). Di samping itu, Airlangga menegaskan bahwa kelima sektor tersebut
juga memiliki kontribusi yang besar terhadap ekspor, tenaga kerja, dan Produk
Domestik Bruto (PDB).
Weaknesses
Kendati memiliki sumber daya manusia (SDM) yang banyak dan sumber daya
alam yang melimpah, Indonesia memiliki kualitas sumber daya manusia yang
rendah. Karena kualitas rendah, maka produktivitas tenaga kerja Indonesia juga
rendah.
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
Produktivitas tenaga kerja Indonesia berada pada urutan keempat di tingkat
ASEAN dan urutan ke-11 dari 20 anggota negara anggota ASEAN Productivity
Organisation (APO). Sedangkan, untuk daya saing, saat ini Indonesia berada pada
urutan ke-36 dari 137 negara di tingkat ASEAN dan urutan ke-9 dari negaranegara yang tercatat dalam The Global Competitiveness Report 2017–2018.
Opportunities
Dengan implementasi industri 4.0, target besar nasional dapat tercapai. Target
itu antara lain membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia pada tahun
2030, mengembalikan angka ekspor netto industri sebesar 10 persen, dan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri hingga dua kali lipat
dibandingkan peningkatan biaya tenaga kerja industri dengan mengadopsi
teknologi dan inovasi yang mampu menciptakan kurang lebih 10 juta lapangan
kerja baru di tahun 2030.
Threats
Revolusi industri 4.0 tidak datang tanpa membawa masalah baru. Salah satu
masalah yang mungkin ditimbulkan oleh revolusi ini yakni terciptanya
pengangguran yang dipengaruhi oleh melebarnya ketimpangan ekonomi.
Digitalisasi dapat menggeser peran konvensional di dalam pasar. Sopir
transportasi konvensional seperti sopir ojek pangkalan, angkot, dan taksi
berpeluang masuk jurang pengangguran akibat kemunculan transportasi daring
yang dinilai jauh lebih murah dan nyaman di mata masyarakat saat ini. Tidak
hanya itu, pedagang di kios-kios tradisional dapat merugi dan akhirnya bangkrut
akibat gelombang e-commerce melalui kemunculan berbagai toko daring yang
menyediakan barang yang lebih bervariasi, murah, dan mudah diakses.
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
Tidak hanya digitalisasi, ke depan, penggunaan robot dalam mendukung
otonomisasi di ranah industri manufaktur dan jasa akan semakin tidak terelakkan.
Hal ini didorong keinginan perusahaan untuk memangkas biaya yang ditimbulkan
sumber daya manusia. Tuntutan kenaikan upah yang tidak diiringi dengan
produktivitas menjadi salah satu permasalahan yang sering dialami oleh
perusahaan terkait dengan sumber daya manusia.
Perkembangan teknologi yang pesat cepat atau lambat akan berpengaruh pada
permintaan tenaga kerja di masa depan. Ke depan, permintaan tenaga kerja
bergeser. Industri akan cenderung memilih tenaga kerja terampil menengah dan
tinggi (middle and highly-skilled labor) ketimbang tenaga kerja kurang terampil
(less-skilled labor) karena perannya dalam mengerjakan pekerjaan repetisi dapat
digantikan dengan otonomisasi robot.
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala
konsekuensinya, industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula
risiko yang mungkin muncul, misalnya berkurangnya Sumber Daya Manusia
karena digantikan oleh mesin atau robot.
Dunia saat ini memang tengah mencermati revolusi industri 4.0 ini secara
saksama. Berjuta peluang ada di situ, tapi di sisi lain terdapat berjuta tantangan
yang harus dihadapi. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya
Internet of/for Things, kehadirannya begitu cepat.
Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi
inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar. Munculnya
transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-jek, Uber, dan Grab. Kehadiran
revolusi industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru,
profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
B. Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam data-data yang penulis susun maka penulis
memohon kepada pembaca agar memberi masukan atau menyempurnakan
makalah ini. Adapun penulis mendapatkan sumber data yang belum tentu
sempurna.
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
lOMoAR cPSD| 30739812
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia, "Revolusi Industri" (“id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri”
Diakses pada 04 Oktober 2020,2020)
Karnawati, D, “Revolusi industri, 75% jenis pekerjaan akan hilang”
(“https://ekbis.sindonews.com/read/1183599/34/r evolusi-industri-75-jenispekerjaan-akan-hilang-1488169341” Diakses pada 04 Oktober 2020,2020)
Kasali, R, “Meluruskan Pemahaman soal Disruption”
(“https://ekonomi.kompas.com/read/2017/05/05/073000626/meluruskanpemahaman-soal-disruption” Diakses pada 04 Oktober 2020,2020)
Merdeka, Suara, “Untung rugi revolusi industri 4.0 versi Presiden Jokowi”
(“https://www.merdeka.com/uang/untung-rugi-revolusi-industri-40-versipresiden- jokowi.html” Diakses pada 05 Oktober 2020,2020)
Hira, Annea, “Penemuan Penemuan Saat Revolusi Industi”
(“www.anneahira.com/penemuan-penemuan-saat-revolusi-industri.html” Diakses
pada 05 Oktober 2020,2020)
Downloaded by Nur Febriyani (nurfebriyani69@gmail.com)
Download