Uploaded by Muhamad Ibnu

HIPERSENSITIVITAS ppt

advertisement
Lies Zubardiah
Modul 314
1
9/27/2023
IMUNOLOGI

Cabang ilmu biomedis yang mencakup kajian semua aspek
sistem imun

Malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (peny.
Auto imun, hipersensitivitas, defisiensi sistem imun,
penolakan allograf)
Sistem imun:
Sistem pertahanan / perlindungan yang ada dalam tubuh
mahluk hidup trhdp pengaruh biologis luar oleh sel & organ
khusus pada suatu organisme
Modul 314
2
9/27/2023
ISTILAH DALAM IMUNOLOGI
Antigen: Benda asing yang masuk dan merangsang antibodi
Imunogen: Zat asing yang masuk yang merangsang sistem imun
(= antigen)
Antibodi: Protein globulin yang terbentuk akibat ada antigen yg masuk
Imunogenitas: Derajat keimunogenan suatu zat
Epitop: Bagian dari antibodi yang bereaksi dgn antigen
Valence: Jumlah epitop dalam 1 molekul antigen
Adjuvans: Zat bukan antigen tapi jika diberikan bersama antigen
Modul 314
dapat meningkatkan respon
imun
3
9/27/2023
SISTEM
PERTAHANAN
NEGARA
SISTEM
PERTAHANAN
TUBUH
SISTEM
PERTAHANAN
NEGARA
SISKAMLING
HANSIP
POLRI
ANGKATAN DARAT
ANGKATAN LAUT
ANGKATAN UDARA
SISTEM
PERTAHANAN
TUBUH
IMUNITAS BAWAAN
= INNATE
= NON SPESIFIK
IMUNITAS DIDAPAT
= ADAPTIVE
= SPESIFIK
SISTEM
PERTAHANAN
NEGARA
SISTEM
PERTAHANAN
TUBUH
SISTEM KOMUNIKASI
SISTEM KOMUNIKASI
RADIO
TELEPON
SATELIT
SITOKIN
KEMOKIN
RESEPTOR
SISTEM
PERTAHANAN
NEGARA
SISTEM
PERTAHANAN
TUBUH
MUSUH / LAWAN
MUSUH / LAWAN
DARI LUAR
DARI DALAM
 SUBVERSI
 SEPARATISME
DARI LUAR
 BAKTERI
 PARASIT
 VIRUS & JAMUR
DARI DALAM
 MUTASI SEL
 SEL KANKER
TIGA LAPIS PERTAHANAN
PERTAHANAN FISIK / MEKANIK / BIOKIMIAWI
Kulit, Mukosa, Silia, Batuk / Bersin, Asam lambung, Lisozim
IMUNITAS BAWAAN / NON SPESIFIK
Monosit/ Makrofag, Netrofil, Basofil, Sel Mast, Eosinofil, NK Cell
Sitokin, Protein Fase Akut, Komplemen
IMUNITAS DIDAPAT / SPESIFIK
Sel B dan sel T
Antibodi
FUNGSI RESPON IMUN
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penykt 
menghilangkan mikroorg./ substansi asing (bakteri, jamur,
parasit, virus, tumor)
2. Meghilangkan jaringan/ sel yang mati/ rusak untuk
perbaikan jaringan
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Sasaran utama: Bakteri patogen dan Virus
Leukosit  sel imun utama (disamping sel plasma,
makrofag dan sel mast)
Modul 314
9
9/27/2023
TAHAPAN RESPON IMUN (2 Fase)
A. Fase Deteksi
1. Sel2 imun menemukan dan mengenali benda
asing
2. Komunikasi dengan sel lain untuk merespon
3. Menghimpun bantuan dan kontrol respon
4. Menghancurkan/ menekan pengaruh invasi
Modul 314
10
9/27/2023
Tahapan Respon Imun…
B. Fase Respon
1. Fase Pengenalan  Terjadi ikatan antara antigen asing dgn
reseptor yang ada di lekosit matang (makrofag)
2. Fase aktivasi  Terjadi proliferasi dan deferensisasi dari sel
imunokompeten
3. Fase Efektor  Terjadi eliminasi antigen yang masuk. Fase ini
berbeda- beda tiap sel imunokompeten, seperti:
* Makrofag terjadi kematian sel
* Sel T  membentuk sitokin/ interleukin
* Sel B  produksi antibodi
11
* Sel NK  terjadi lisis sel tumor/sel
terinfeksi virus
Modul 314
9/27/2023
REAKSI IMUNITAS TUBUH
1. HUMORAL
 Melibatkan molekul yang
ada di sirkulasi (antibodi, komplemen)
2. SELULER  Diperankan oleh sel T (sel T
sitotoksik/ CD8, sel NK)
Modul 314
12
9/27/2023
KLASIFIKASI PERTAHANAN TUBUH
Modul 314
13
9/27/2023
Non spesifik/ Imunitas Bawaan/
Innate immunity
Pertahanan tubuh yang bereaksi secara langsung /
cepat
Secara genetik terbentuk lebih awal
Tidak mempunyai memori
Tidak spesifik
Kadang-kadang dapat menyebabkan kerusakan
pada jaringan normal
Non Spesifik
Natural/ sudah ada dalam tubuh/ bawaan  pertahanan
tubuh terdepan dlm melawan mikroorg. tertentu.
Terdiri atas
a. Pertahanan fisik  Kulit/ epitel, mukosa/ cairan sulkus,
silia saluran pernafasan
b. Pertahanan kimia  Bahan yang disekresi mukosa saluran
nafas, kel. Sebaseus kulit, kel.kulit, telinga, asam
lambung, lisosim, keringat, saliva, air mata & ASI (melawan
kuman Gram +)
Modul 314
15
9/27/2023
Non Spesifik
c. Pertahanan Humoral
 Komplemen
mengaktifkan
fagosit

membantu
penghancuran bakteri (membran/ sel bakteri) dan parasit

Faktor kemotaktik mengarahkan makrofag ketempat
bakteri  memudahkan
makrofag
mengenali dan
memakannya

Interferon (glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg
mengandung nukleus) dilepaskan sbg respon thd infeksi
bakteri
Modul 314
16
9/27/2023
Non Spesifik
1.
Perlu waktu untuk aktivasi
2.
Hanya merespon antigen yang sdh pernah masuk
3.
Sifat resistensi meningkat oleh infeksi ulang
4.
Ada seleksi klonal. Reseptor yg berkembang adalah
reseptor yg sdh tersensitisasi
5.
Hanya mengenal peptide kecil yg di presentasikan oleh sel
aksesori
6.
7.
Molekul sirkulasi berupa antibodi
Sel nya limfosit
Modul 314
17
9/27/2023
Sel2 / Non spesifik
SEL FAGOSIT
 Monosit / Makrofag
 Netrofil
SEL YANG MENGELUARKAN MEDIATOR
 Basofil
 Sel Mast
 Eosinofil
NATURAL KILLER CELL (sel NK)
Spesifik/ Imunitas Didapat/
Adaptive immunity
Didapatkan pada hewan tingkat tinggi dan manusia
Bersifat sangat spesifik
Perlu waktu beberapa hari – minggu untuk membangkitkan
reaksi yang spesifik
Mempunyai memori
Rangsangan berikutnya oleh antigen yang sama akan
menimbulkan reaksi yang cepat dan lebih hebat
Spesifik
 Mempunyai kemampuan mengenali benda asing
 Dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan
benda asing
yang berbahaya
 Umumnya terjalin kerja sama yang
baik antara antibodi,
komplemen, fagosit, sel T dan makrofag.
Modul 314
20
9/27/2023
Sel2 Imunitas Spesifik
SEL LIMFOSIT T
 T helper (CD4)
 T sitotoksik (CD8)
SEL LIMFOSIT B – SEL PLASMA
 Antibodi transmembran
 Antibodi dalam sirkulasi
(reseptor sel B)
BEDA SISTEM IMUN NON SPESIFIK DAN SPESIFIK
NON SPESIFIK
1.
Bekerja segera (sbg pertahanan utama)
2.
Respon non spesifik
3.
Sifat resistensinya tetap tdk meningkat oleh infeksi ulang
4.
Molekul mengenali permukaan semua sel yg ada secara
alamiah. Punya banyak reseptor pengenal
5.
Mengenali bagian2 sel kuman
6.
Molekulnya sbg komplemen
7.
Selnya sbg fagosit (makrofag, denditrik, neutrofil, monosit)
Modul 314
22
9/27/2023
ANTIGEN
Antigen dlm tubuh kita sendiri bersifat toleran
Jika ada ganguan toleransi  terjadi peny. Auto
imun
Pada molekul yang sifatnya tersembunyi (kornea
mata, protein histon) jika ada infeksi, molekul 
keluar  terjadi kontak  terjadi proses autoimun
Modul 314
23
9/27/2023
Netrofil/ makrofag melawan antigen
Modul 314
24
9/27/2023
MACAM2 ANTIGEN
1. T dependent antigen
- Protein
- Melibatkan sel T helper. Terutama antigen protein
- Antigen masuk  ditangkap makrofag  dipresentasi ke
sel T  sel T aktif menjadi Th1  menghasilkan
sitokin  merangsang sel B  sel B aktif berdeferensiasi
menjadi sel plasma
2. T independent antigen
- Non protein
- Tidak melibatkan sel Th, tanpa presentasi dari HLA
didptkan titer antibodi yg rendah
- Tidak merangsang timbulnya sel memori
-Modul
Jika
ada antigen masuk tidak25 melibatkan sel T langsung
314
9/27/2023
direspon sel B  sel B aktif menjadi sel plasma
3. Autoantigen
Dari tubuh kita sendiri sehingga tidak ada respon
imunologis krn HLA cocok (pd transplantasi)
4. Alloantigen
Individu beda tapi spesies sama. Ada reaksi imunitas
karena molekul HLA beda dan HLA bersifat polimorfi
5. Isoantigen
Dari individu beda tapi genetik sama, spt pada kembar
siam  belum tentu ada kecocokan HLA tapi setidaknya
perbedaannya sangat kecil
Modul 314
26
9/27/2023
IMUNOGENITAS DAN ANTIGENITAS TERGANTUNG PADA
1. Zat antigen itu sendiri
* Makin asing makin bereaksi secara imunologis
* Makin besar, makin antigenik
* Makin komplek makin antigenik
* Makin mudah larut, makin antigenik
* Makin kaku, makin antigenik
2. Faktor Host
* Poten atau tidak
* Apa ada clone spesifik/ tidak
* Kemampuan sel aksesori utk respon
* Umur (dibawah 3 th dan diatas 40 th makin bereaksi
* Status nutrisi
314 ada locus HLA/ tidak
9/27/2023
27
*Modul
Apa
3. Cara masuk
- Dosis
- Jalan masuk  lewat oral dan parental lebih kuat
antigen langsung kontak dengan sel imunokompeten
- Bentuk  apakah diberikan bersama adjuvans
- Jadwal  apakah diberikan sekali atau booster
Modul 314
28
9/27/2023
SEL-SEL YANG MENGELUARKAN MEDIATOR
EOSINOFIL
Fagosit yang lemah
Membunuh patogen dengan mengeluarkan
 Protein kationik
 Radikal bebas oksigen
Mengeluarkan leukotrien, prostaglandin, sitokin
BASOFIL & SEL MAST
Punya reseptor untuk IgE (Fcε-R)
Permukaannya terselubungi oleh IgE
Mengeluarkan histamin, prostagladin, leukotrien
NATURAL KILLER CELL
Menghancurkan sel yang terinfeksi / sel ganas
Punya reseptor untuk IgG (Fcγ-R)
Mengikat sel target yang sudah diselubungi oleh IgG
Membunuh sel target tersebut dengan ADCC
Punya Killer Activating Receptor
Mengenali semua molekul permukaan sel berinti
Mengaktifkan perintah “bunuh”
Punya Killer Inhibitory Receptor
Mengenali molekul MHC klas I pada permukaan sel
berinti
Mencegah perintah “bunuh”
Sel yang tidak menunjukkan molekul MHC klas I akan
“dibunuh” dengan perforin dan granzyme
Komponen Utama Imun
1. Sel B. Dipermukaan Sel ada IgG
2. Sel T. asal = sel B 
- Berkembang di tmpt beda
- Asal dr sum2 tlg  maturasi di timus
- Membtk interleukin/ sitotoksin
- Tidak dpt mengenal antigen langsung
Modul 314
31
9/27/2023
3. Sel Fagosit.
- Yang utama Makrofag  Mendeteksi mikroba
- Di permukaan ada reseptor (opsonik dan non opsonik) 
mencegah kuman masuk  di ekstra seluler mudah di fagosit
- Membentuk formasi granulasi; sel imunokompeten lain  aktif &
mau datang ke tempat infeksi dgn cara mengelurkan sitokin dan
mediator inflamasi
- Sebagai sel aksesori pd aktivasi Limfosit. KRN makrofag mampu
mempresentasi dan membentuk co- stimulator
- Sebagai sel efektor krn dpt membunuh kumandan
menghancurkan diding seldalam sirkulasi
Modul 314
32
9/27/2023
PROPERTI MAKROFAG
1. Membrane reseptor
- Scavenger reseptor  punya spectrum luas  dpt
mengenali bakteri Gram(+) dan Gram (–)
- C reseptor reseptor utk komplemen
- Fc gamma reseptor utk reseptor antibodi
- Sitokin reseptor, utk sitokin
- CD14 reseptor utk LPS
Modul 314
33
9/27/2023
PROPERTI MAKROFAG
2. Memproduksi banyak sitokin
- IL-1 :mediator pro inflamasi yaitu pirogen endogen
- TNF alfa faktor proinflamasi
- Dpt merangsang molekul HLA tipe 1 da mengekpresikan
molekul
- IL-12 penetu perkembangan sel TH1
- IL-10 sitokin anti respon imun, dpt membentuk proses
inflamasi dan memblok aktivasi makrofag
Modul 314
34
9/27/2023
PROPERTI MAKROFAG
Memproduksi banyak sitokin…
- IL-4: faktor pertumbuhan utk sel Limfosit, penentu
perkembangan sel TH2
- FGF untuk repair jaringan rusak
- Proses dan presentasi antigen
- Memproduksi enzim.Makrofag yang datang ke tempat
infeksi, jelek krn tidak dpt membedakan kawan dan lawan
krn terjadi kerusakan jaringan
- Membentuk bioaktif lipid. Reaksi oksigen dan nitrogen
35
terjadi kematian sel yg difagositosis
Modul 314
9/27/2023
PROSES FAGOSITOSIS
1.
Pengenalan antigen
2.
Melekat , antigen masuk, terbentuk fagosum
3.
Maturasi fagosum yang sudah matur pH4
4.
Fusi antara fagosom dan lisosom menjadi fagolisosom
5.
Kematian kuman
6.
Kematian mikroba karena pH turu
7.
Pelepasan zat penting spt zat besi
8.
Terbentuk senyawa oksigen dan nitrogen intermediat
9.
Membentuk mediator solubel (kemotaktik)  merangsang sel
imunokompeten lain utk datang
10.Presentasi antigen ke CD8 melibatkan HLA bakteri ke CD4
Modul 314
membentuk co stimulator
36
9/27/2023
Y
RESPONS IMUN NORMAL
TERATUR
SEIMBANG
TERORGANISASI
ALERGI :
Disfungsi
Disorganisasi
Mekanisme
Sistem imun
Penyakit
Disregulasi
Faktor lingkungan
Sensitisasi alergen
Terlalu “bersih”
Antibiotika pada usia < 2 th
Vaksinasi pencegahan
Faktor genetik
Adanya HLA spesifik
Polimorfisme FcεRI-β
Polimorfisme CD14
Polimorfisme gen lain
Atopi
Defek organ target
Epitel bronkus
Kulit
Saluran cerna
Pencetus
Infeksi virus
Merokok
Polusi
Inflamasi alergi yang dimediasi Th2
REAKSI HIPERSENSITIVITAS
Pd normal  mekanisme pertahanan tubuh humoral/seluler
tgt aktivasi sel B & sel T. Aktivasi antigen berlebihan/
gangguan mekanisme  menimbulkan imunopatologik 
disebut hipersensitivitas.
 Reaksi hipersensitivitas ada 4 tipe (Gell & Coombs)
- Tipe I Anafilaktik/ cepat
- Tipe II Sitotoksik
- Tipe III Komplek Imun
- Tipe IV Cell-mediated (tipe lambat)
Modul 314
41
9/27/2023
4 types of hypersensitivity reactions
(hives)
Allergies
Immune
complex
disease
Delayed-type hypersensitivity
Reaksi Hipersensitivitas tipe cepat atau anafilaktik  Diperantarai IgE
Alergenproduksi IgE berikatan spesifik dengan reseptor di
permukaan sel mast dan basofil  tersensitisasi
Kontak berikutnya
 sederetan reaksi biokimia  degranulasi dan
pelepasan mediator2 (histamin, leukotrien dan sitokin)  reaksi alergi
15-30 menit setelah terpapar antigen  hg keterlambatan (10-12 jam)
Dapat melibatkan kulit/ epitel (urtikaria dan eksema), mata
(konjungtivitis), nasofaring (rinitis), jaringan bronkopulmoner (asma),
dan GI tract (gastroenteritis)
• Sel
mast & Basofil punya gambaran granula sitoplasma yg mencolok 
berperan penting melalui mediator yg dikandungnya (histamin & zat
peradangan lain)
• Dibagi
menjadi  Rx. Anafilaktik (tipe I.a) & Rx. Anafilaktoid (tipe I.b). Utk
terjadinya rx seluler (pd rx tipe I.a) perlu interaksi antara IgE yg berikatan dgn
reseptor IgE pd sel mast/ basofil dgn alergen bersangkutan.
• Dpt
terjadi bbrp menit stlh terpapar antigen yg sesuai & dpt bertahan dlm
beberapa jam walaupun tanpa kontak dgn alergen lagi. Dpt terpapar dgn cara
ditelan, dihirup, disuntik, ataupun kontak langsung
Modul 314
45
9/27/2023
Contoh: reaksi anafilaksis terhadap bisa hewan, hay fever, urtikaria,
akibat makanan, dermatitis atopik, rhinitis alergika, konjungtivitis, asma,
Gejala : ketidaknyamanan ringan hingga kematian
Berat ringan gejala dipengaruhi : Antibodi IgE, jumlah alergen, faktorfaktor lain yang dapat meningkatkan respon (infeksi virus dan polutan)
Tes Diagnostik
Skin test (prick dan intradermal)
Kadar total IgE dan IgE spesifik terhadap alergen yang dicurigai (ELISA) 
IgE tinggi pada kondisi atopik
Terapi:
Antihistamin, adrenalin, bronkodilator, kortikosteroid, menghindari paparan
alergen dan immunoterapi
Modul 314
47
9/27/2023
Waktu reaksi : menit  jam
Contoh: reaksi transfusi, drug-induced hemolytic anemia,
granulositopenia, dan trombositopenia
Diperantarai IgM atau IgG dan komplemen
Fagosit dan sel K berperan
Interaksi antigen-antibodi pd permukaan sel, IgM/IgG dgn antigen
Mengaktifkan sistem komplemen dan sel yang terlibat dihancurkan.
Terapi  anti-inflamasi dan agen immunosupresif
Modul 314
48
9/27/2023
Tipe III Komplek Imun
Reaksi Komplek Imun / reaksi Arthus
3-10 jam setelah terpapar antigen
Diperantarai kompleks imun (rx. antigen-antibodi)
Antigen eksogen (bakteri, virus, atau parasit); endogen (SLE/ Systemic
lupus erythematosus)
Contoh: serum sickness,SLE,rx Arthus,lupus nephritis,RA,dll
Terbentuk kompleks antigen-antibodi  toksik terhadap jaringan di
tempat diendapkan (ginjal, paru-paru) infiltrasi dinding pembuluh
darah kecil  aktivasi kaskade komplemen pelepasan bahan aktif
secara biologis.
Tipe III Komplek Imun
Diagnosis
Biopsi jaringan (endapan Ig dan komplemen)
 Kompleks imun pada darah dan penurunan jumlah
komplemen
Terapi:
Anti-inflamasi
Tipe IV Cell Mediated
Tipe seluler atau tipe lambat (delayed type hypersensitivity)
> 12 jam
Contoh klasik: reaksi tuberkulin (Mantoux) yang memuncak
48 jam setelah injeksi antigen
Contoh lain: dermatitis kontak, penyakit autoimun dan infeksi
seperti tuberkulosis, lepra, granulomatosa, toksoplasmosis.
Tipe IV Cell Mediated
Diagnosis:
Mekanisme perusakan melibatkan limfosit T dan monosit dan/ atau
makrofag
Sel T sitotoksik (Tc) menyebabkan kerusakan langsung sedangkan sel T
helper (TH1) mensekresi sitokin  aktivasi Tc, makrofag serta monosit
 kerusakan
 Mantoux test dan patch test
Terapi:

Kortikosteroid dan agen imunosupresif
* leukosit
Selain sel epitel, air liur mengandung semua
bentuk leukosit, dari mana sel-sel utama adalah PMN. Itu
jumlah PMN bervariasi dari orang ke orang pada waktu yang berbeda
hari dan meningkat pada gingivitis. PMN mencapai rongga mulut
dengan migrasi melalui selaput sulkus gingiva. Hidup
PMN dalam air liur kadang-kadang disebut sebagai orogranulocytes,
dan
tingkat mereka migrasi ke dalam rongga mulut disebut
orogranulocytic
Tingkat migrasi. Beberapa peneliti percaya laju migrasi
berkorelasi dengan keparahan inflamasi gingiva dan
Modul karena
314
Oleh
itu indeks diandalkan 54
untuk menilai gingivitis.1119/27/2023
Download