Uploaded by sean michael

Proposal Metode Riset - Sean Michael Gunawan - 01011200117

advertisement
PROPOSAL METODE RISET
Analisis Strategi Penjualan PT HM Sampoerna
Melalui Digitalisasi
Oleh:
Nama : Sean Michael Gunawan
NIM : 01011200117
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2023
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di era digital seperti saat ini, teknologi informasi dan digitalisasi telah mengubah
cara bisnis beroperasi. Perusahaan di berbagai sektor industri berusaha untuk
memanfaatkan potensi teknologi digital guna meningkatkan efisiensi, daya saing,
dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Menurut Kaplan dan Haenlein
(2016), digitalisasi dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dengan
memanfaatkan teknologi digital untuk mengotomatisasi proses bisnis,
meningkatkan akses informasi, dan mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan.
Dalam bukunya yang berjudul "Digital Transformation: Build Your Organization's
Future for the Innovation Age," Lindsay Herbert (2019) menjelaskan bahwa
digitalisasi bukan hanya tentang mengadopsi teknologi baru, tetapi juga tentang
perubahan dalam mindset dan budaya perusahaan. Perusahaan-perusahaan harus
bersedia untuk beradaptasi dengan cepat dan menggali potensi inovasi dari
teknologi digital untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Perusahaan-perusahaan juga berusaha untuk menghadapi tantangan yang timbul
dari persaingan yang semakin ketat dan perubahan perilaku konsumen yang terus
berkembang. Dalam karyanya "The Innovator's Dilemma," Clayton Christensen
(1997) mengemukakan bahwa perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan
perubahan pasar dan kebutuhan konsumen akan menghadapi risiko kegagalan. Oleh
karena itu, adaptasi dan inovasi menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi
tantangan yang dihadapi oleh PT HM Sampoerna dalam industri rokok.
Salah satu industri yang tidak terkecuali dari dampak perubahan ini adalah industri
rokok. PT HM Sampoerna, sebagai salah satu produsen rokok terkemuka di
Indonesia, menghadapi berbagai tantangan dalam upaya untuk tetap menjadi
pemain utama di pasar yang kompetitif ini. Tantangan tersebut meliputi
peningkatan persaingan dengan produsen rokok lainnya, perubahan kebijakan
pemerintah terkait peraturan tentang iklan rokok, dan perubahan perilaku
konsumen yang semakin banyak beralih ke media digital.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, PT HM Sampoerna harus beradaptasi
dengan cepat dan mengambil langkah strategis untuk meningkatkan penjualan dan
memperkuat posisinya di pasar. Salah satu solusi yang menarik adalah dengan
memanfaatkan potensi digitalisasi untuk mengoptimalkan proses bisnis,
memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan interaksi dengan konsumen.
Namun, implementasi strategi digitalisasi tidak selalu mudah dan memerlukan
pemahaman yang mendalam tentang pasar, teknologi, dan perilaku konsumen.
Menurut Wu, Wang, and Wang (2017), strategi digitalisasi yang berhasil
memerlukan kolaborasi antara berbagai departemen dalam perusahaan dan
pemahaman yang komprehensif tentang kebutuhan dan preferensi konsumen di era
digital.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang strategi
yang efektif dalam meningkatkan penjualan PT HM Sampoerna melalui
digitalisasi. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, perusahaan dapat memperoleh
wawasan dari penelitian sebelumnya yang telah membahas tentang peran teknologi
digital dalam meningkatkan daya saing dan efisiensi perusahaan (Kaplan &
Haenlein, 2016), pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi perubahan
pasar (Christensen, 1997), serta kunci keberhasilan dalam strategi digitalisasi (Wu
et al., 2017).
Dengan memperkuat fondasi pengetahuan melalui literatur dan penelitian
sebelumnya, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi berharga bagi
PT HM Sampoerna dalam mengembangkan strategi digitalisasi yang efektif guna
menghadapi tantangan industri dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan
dalam pasar yang semakin dinamis.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana dampak perubahan perilaku konsumen yang semakin beralih ke
media digital terhadap PT HM Sampoerna dan industri rokok secara
keseluruhan?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi PT HM Sampoerna dalam menghadapi
peningkatan persaingan dengan produsen rokok lainnya dan perubahan kebijakan
pemerintah terkait iklan rokok?
3. Bagaimana perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat dan mengambil langkah
strategis untuk meningkatkan penjualan dan memperkuat posisi PT HM
Sampoerna di pasar yang kompetitif?
4. Apa saja potensi manfaat digitalisasi yang dapat dimanfaatkan oleh PT HM
Sampoerna untuk mengoptimalkan proses bisnis, memperluas jangkauan pasar,
dan meningkatkan interaksi dengan konsumen?
5. Bagaimana strategi digitalisasi yang efektif dapat dirancang untuk meningkatkan
penjualan PT HM Sampoerna dan menghadapi tantangan dalam era bisnis yang
semakin terhubung dan digital?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Meneliti dampak perubahan perilaku konsumen yang semakin beralih ke media
digital terhadap PT HM Sampoerna dan industri rokok secara keseluruhan.
2. Mengidentifikasi tantangan yang dihadapi PT HM Sampoerna dalam
menghadapi peningkatan persaingan dengan produsen rokok lainnya dan
perubahan kebijakan pemerintah terkait iklan rokok.
3. Menganalisis potensi manfaat digitalisasi yang dapat dimanfaatkan oleh PT HM
Sampoerna untuk mengoptimalkan proses bisnis, memperluas jangkauan pasar,
dan meningkatkan interaksi dengan konsumen.
4. Merancang strategi digitalisasi yang tepat guna meningkatkan penjualan PT
HM Sampoerna dan menghadapi tantangan dalam era bisnis yang semakin
terhubung dan digital.
5. Memberikan rekomendasi strategis berdasarkan temuan penelitian untuk
memperkuat posisi PT HM Sampoerna di pasar rokok yang kompetitif dan
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
perubahan perilaku konsumen dalam hal beralih ke media digital dalam
memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka terkait produk rokok. Informasi ini
akan membantu PT HM Sampoerna dan industri rokok secara keseluruhan
untuk mengantisipasi perubahan pasar dan mengadaptasi strategi pemasaran
yang lebih efektif untuk menghadapi era digital.
2. Penelitian ini akan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi PT HM
Sampoerna dalam meningkatkan daya saingnya dengan produsen rokok lainnya
di pasar. Selain itu, penelitian ini juga dapat mengidentifikasi peluang dan celah
dalam pasar yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan
pangsa pasarnya dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam
industri rokok.
3. Penelitian ini akan menganalisis potensi manfaat digitalisasi bagi PT HM
Sampoerna dalam meningkatkan efisiensi proses bisnis, memperluas jangkauan
pasar, dan meningkatkan interaksi dengan konsumen. Dengan mengetahui
potensi ini, perusahaan dapat mengidentifikasi teknologi digital yang paling
sesuai dan merancang langkah-langkah strategis untuk memanfaatkannya secara
optimal.
4. Dengan melakukan analisis mendalam tentang dampak digitalisasi terhadap
penjualan, penelitian ini akan memberikan panduan untuk merancang strategi
digitalisasi yang tepat guna meningkatkan penjualan PT HM Sampoerna.
Strategi ini akan membantu perusahaan untuk tetap relevan dan bersaing di
pasar yang semakin terhubung dan digital.
5. Berdasarkan temuan penelitian, rekomendasi strategis akan disusun untuk PT
HM Sampoerna guna memperkuat posisinya di pasar rokok yang kompetitif dan
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Rekomendasi ini akan mencakup
langkah-langkah konkret untuk menghadapi tantangan industri dan
memanfaatkan peluang bisnis di era digital.
II. TINJAUAN LITERATUR
2.1
Variabel Penelitian
2.1.1 Penjualan
Menurut Anthony & Govindrajan, penjualan adalah Penjualan merupakan indikator
utama keberhasilan dan keberlanjutan suatu perusahaan di pasar yang kompetitif.
Tingkat penjualan yang tinggi menunjukkan permintaan yang kuat terhadap produk
atau jasa perusahaan, serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen. Sebaliknya, penurunan penjualan dapat menandakan
adanya masalah dalam strategi pemasaran, kualitas produk, atau respons
perusahaan terhadap perubahan pasar.
Dalam penelitian ini, variabel penjualan akan dijadikan variabel dependen untuk
mengevaluasi efektivitas strategi peningkatan penjualan PT HM Sampoerna
melalui digitalisasi. Pengukuran penjualan perusahaan akan dilakukan dengan
mengumpulkan data penjualan per periode waktu dan menganalisis tren penjualan
untuk mengidentifikasi dampak dari implementasi strategi digitalisasi.
2.1.2 Manajemen Strategi
Menurut Gregory G. Dees dan Alex Miller, manajemen strategi melibatkan tiga
kegiatan penting yang saling terkait, yakni analisis strategi, perumusan strategi, dan
implementasi strategi (Saladin, 2003). Pendapat tersebut sejalan dengan pandangan
Thomas L. Wheelen dan J. David Hunger yang menyatakan bahwa manajemen
strategi merupakan serangkaian keputusan dan kegiatan manajerial yang
menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang, yang meliputi
perumusan perencanaan strategi, implementasi, dan evaluasi (Saladin, 2003).
Sampurno (2013) menyatakan ada dua elemen inti dalam manajemen strategi, yaitu
pertama, manajemen strategi mengandung tiga proses berkelanjutan, yaitu analisis,
pengambilan keputusan, dan tindakan. Kedua, manajemen strategi merupakan studi
yang bertujuan untuk memahami mengapa suatu perusahaan dapat mencapai
kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.
Menurut Rachmat (2013), esensi dari manajemen strategik dalam meningkatkan
daya saing perusahaan, baik nirlaba maupun berorientasi laba, terdiri dari dua hal
penting. Pertama, pertumbuhan yang berkelanjutan, dan kedua, berpikir secara
strategis. Manajemen strategik juga memiliki tujuan, yakni: pertama, melakukan
dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien; kedua,
mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi, serta melakukan
penyesuaian dan koreksi jika ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan strategi;
ketiga, memperbaharui strategi yang telah dirumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal; keempat, meninjau kembali kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis yang ada; dan kelima, melakukan inovasi
produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.
2.1.3 Strategi Bisnis
Strategi secara umum merujuk pada pendekatan yang digunakan untuk mencapai
tujuan dalam suatu konteks bisnis. Strategi juga dapat berupa rencana jangka
panjang untuk mencapai tujuan tersebut. Arif Yusuf Hamali (2015) menyebutkan
bahwa terdapat beberapa jenis strategi bisnis yang dapat diimplementasikan, yang
meliputi:
Strategi untuk pasar yang telah ada atau pasar lama:
a. Penetrasi pasar (market penetration), yakni meningkatkan penjualan pada pasar
yang telah ada melalui promosi dan distribusi aktif.
b. Pengembangan produk (product development).
c. Pengembangan produk dan pasar.
d. Integrasi vertikal, yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas atau efisiensi
perusahaan dalam melayani pasar.
e. Integrasi horizontal, yaitu strategi kerjasama dengan para pesaing.
Strategi untuk pasar yang baru:
a. Pengembangan pasar (market development).
b. Diversifikasi terpusat (concentric diversification).
c. Diversifikasi konglomerat (conglomerate diversification).
Strategi Pemasaran pada berbagai daur hidup produk (life cycle product strategy).
Strategi Pemimpin Pasar (Market leader strategy):
Untuk memimpin pasar, ada tiga tindakan yang dapat diambil, yaitu
mengembangkan pasar keseluruhan, melindungi pasar, dan mengembangkan bagian
pasar.
Strategi penantang pasar (Market challenger strategy):
a. Serangan frontal, yakni menyerang kekuatan lawan dari titik kelemahan lawan.
b. Serangan mengepung, yaitu menembus daerah pemasaran lawan.
c. Serangan melambung, yang melibatkan perusahaan berusaha menutup rapat
segmen pasar yang menarik minat lawan.
d. Strategi lintas, yakni penyerangan secara tidak langsung.
Strategi pengikut pasar (Market Follower Strategy):
a. Mengikuti dari dekat.
b. Mengikuti dari jauh.
c. Mengikuti secara selektif.
2.1.4 Digitalisasi
Menurut Laudon & Laudon, digitalisasi adalah proses yang mencakup berbagai
aspek teknologi, seperti penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak, aplikasi
internet, teknologi cloud, analisis data, dan integrasi sistem. Tujuan utama
digitalisasi adalah untuk meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan responsivitas
perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital yang terus
berkembang.
Pengukuran digitalisasi dapat dilakukan melalui sejumlah indikator, termasuk
tingkat adopsi teknologi digital, besaran investasi dalam teknologi digital, tingkat
integrasi sistem, efisiensi operasional, serta kemampuan dalam memanfaatkan data
dan analisis untuk pengambilan keputusan strategis. Selain itu, digitalisasi juga
mencakup interaksi dengan konsumen melalui platform digital, seperti website
perusahaan, aplikasi seluler, media sosial, dan layanan pelanggan berbasis
teknologi.
2.2
Hubungan antar Variabel Penelitian
2.2.1 Hubungan Manajemen Strategi dan Penjualan
Manajemen Strategi merupakan serangkaian keputusan dan kegiatan yang ditetapkan
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Ketika Manajemen
Strategi dilaksanakan dengan baik, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang pasar,
mengatasi tantangan, dan merancang rencana yang tepat untuk mencapai
pertumbuhan dan keberhasilan bisnis.
Penjualan, di sisi lain, adalah indikator utama kinerja bisnis yang mencerminkan
tingkat permintaan konsumen terhadap produk atau jasa perusahaan. Ketika
Manajemen Strategi diterapkan secara efektif, perusahaan dapat mengoptimalkan
proses bisnisnya, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan interaksi dengan
konsumen. Semua ini dapat berkontribusi positif terhadap peningkatan penjualan
perusahaan.
Dengan kata lain, Manajemen Strategi yang baik dapat berdampak langsung pada
kinerja penjualan perusahaan. Jika strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan
dengan tepat, perusahaan dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam mencapai
target penjualan dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
H1: Manajemen Strategi berpengaruh positif terhadap Penjualan.
2.2.2 Hubungan Strategi Bisnis dan Penjualan
Strategi Bisnis mencakup pendekatan atau rencana jangka panjang yang ditetapkan
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya. Dalam hal ini, Strategi Bisnis
mencakup berbagai keputusan dan tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk
mengidentifikasi peluang pasar, memahami kebutuhan konsumen, dan menghadapi
tantangan di pasar yang kompetitif.
Penjualan, sebagai variabel dependen, adalah ukuran kinerja bisnis yang
mencerminkan tingkat permintaan dan penerimaan konsumen terhadap produk atau
jasa perusahaan. Ketika Strategi Bisnis diimplementasikan secara tepat, perusahaan
dapat mengoptimalkan proses bisnis, mengembangkan produk atau jasa yang relevan
dengan kebutuhan pasar, serta meningkatkan daya saing dalam industri.
Jika Strategi Bisnis yang dirumuskan dan dilaksanakan dengan baik, perusahaan
dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam mencapai target penjualan dan mencapai
pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Selain itu, Strategi Bisnis yang tepat juga
dapat membantu perusahaan dalam menghadapi perubahan pasar dan memanfaatkan
peluang-peluang baru yang muncul.
Dengan demikian, terdapat hubungan positif antara Strategi Bisnis yang efektif
dengan peningkatan Penjualan perusahaan. Efektivitas dalam merencanakan dan
melaksanakan Strategi Bisnis dapat memberikan dampak yang signifikan pada
kinerja penjualan perusahaan dan membantu mencapai tujuan bisnis secara
keseluruhan.
H2: Strategi Bisnis berpengaruh positif terhadap Penjualan.
2.2.3 Hubungan Digitalisasi dan Penjualan
Digitalisasi mencakup penerapan teknologi informasi dan digital dalam proses bisnis
perusahaan. Ketika perusahaan berhasil menerapkan digitalisasi dengan baik, hal ini
dapat meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan responsivitas perusahaan dalam
menghadapi tantangan dan peluang di era digital yang terus berkembang.
Digitalisasi dapat memberikan dampak positif pada penjualan perusahaan dengan
beberapa cara. Pertama, digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional,
mempercepat proses bisnis, dan mengurangi biaya produksi, yang pada gilirannya
dapat membantu perusahaan menawarkan produk atau jasa dengan harga yang lebih
kompetitif.
Kedua, melalui digitalisasi, perusahaan dapat memperluas jangkauan pasar dan
mencapai konsumen potensial yang lebih luas. Dengan adanya platform digital,
seperti website perusahaan, aplikasi seluler, dan media sosial, perusahaan dapat
berinteraksi dengan konsumen secara lebih langsung dan efektif, serta melakukan
kampanye pemasaran yang lebih terarah.
Ketiga, digitalisasi memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data konsumen dengan lebih baik. Data ini dapat digunakan untuk
memahami kebutuhan dan preferensi konsumen, serta merancang produk atau jasa
yang lebih sesuai dengan harapan mereka.
Secara keseluruhan, dengan implementasi digitalisasi yang efektif, perusahaan dapat
meningkatkan daya saingnya di pasar, menciptakan pengalaman konsumen yang
lebih baik, dan meningkatkan efisiensi operasional, yang semua ini dapat berdampak
positif terhadap peningkatan penjualan perusahaan.
H3: Digitalisasi berpengaruh positif terhadap Penjualan.
2.1
Model Penelitian
Terdapat gambar dibawah yang menunjukkan model atau kerangka penelitian
yang telah dikembangkan berdasarkan hipotesis sebelumnya. Peneliti
bermaksud untuk melakukan pengujian secara parsial terhadap Variabel
Independen, yaitu Manajemen Strategi terhadap Penjualan, Strategi Bisnis
terhadap Penjualan , dan Digitalisasi terhadap Penjualan. Tujuan dari pengujian
parsial ini adalah untuk melihat pengaruh tiap variabel independen terhadap
variabel dependen.
Sumber: Data Olahan
III. METODE PENELITIAN
3.1
Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah PT HM Sampoerna, produsen rokok
terkemuka di Indonesia. Penelitian ini akan berfokus pada strategi digitalisasi yang
diterapkan oleh PT HM Sampoerna untuk meningkatkan penjualan dan menghadapi
tantangan dalam era bisnis yang semakin terhubung dan digital.
3.2
Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah data dan informasi yang terkait dengan
strategi digitalisasi dan penjualan PT HM Sampoerna. Data-data yang akan
dikumpulkan mencakup informasi tentang penerapan teknologi digital, integrasi
sistem, interaksi dengan konsumen melalui platform digital, dan kinerja penjualan
perusahaan.
3.3
Tipe Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang fenomena
atau keadaan yang ada dalam suatu populasi atau sampel. Dalam penelitian ini,
penulis akan menggambarkan dan menjelaskan strategi digitalisasi yang
diterapkan oleh PT HM Sampoerna serta hubungannya dengan penjualan
perusahaan. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang
bertujuan untuk memberikan gambaran dan penjelasan mengenai fenomena
atau keadaan yang ada dalam suatu populasi atau sampel. Penelitian ini
dilakukan dengan mengumpulkan data tentang variabel atau karakteristik
tertentu tanpa melakukan manipulasi variabel atau menguji hipotesis. Tujuan
utama dari penelitian deskriptif adalah memberikan gambaran yang
komprehensif tentang fenomena yang diamati dan menjelaskan hubungan
antara variabel-variabel tersebut. Penulis menggunakan jenis penelitian
deskriptif dalam penelitian ini.
3.4
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang akan digunakan adalah:
a. Variabel Dependen: Penjualan
b. Variabel Independen: Manajemen Strategi
c. Variabel Independen: Strategi Bisnis
d. Variabel Independen: Digitalisasi
3.5
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah PT HM Sampoerna secara keseluruhan.
Mengingat populasi yang besar, penulis akan menggunakan sampel sebagai
representasi dari populasi.
3.6
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilakukan melalui dua cara, yaitu studi kepustakaan dan
pengumpulan data primer. Studi kepustakaan akan digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang strategi digitalisasi yang relevan dengan PT HM Sampoerna.
Pengumpulan data primer akan dilakukan menggunakan metode kuesioner.
Kuisioner merupakan instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan
tertulis yang digunakan dalam mengumpulkan data dari responden. Kuesioner
terdiri dari dua bagian utama: bagian pertanyaan demografis dan bagian pertanyaan
substantif. Bagian pertanyaan demografis bertujuan untuk mengumpulkan
informasi tentang karakteristik responden, seperti usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan pengalaman kerja. Hal ini membantu dalam menganalisis data
secara lebih rinci dan memahami hubungan antara variabel yang sedang diteliti.
Bagian pertanyaan substantif akan fokus pada variabel-variabel penelitian yang
ingin diteliti. Pertanyaan dalam bagian ini akan dirancang menggunakan skala
Likert, di mana responden diminta untuk memberikan tanggapan mereka
berdasarkan tingkat setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang diberikan.
3.7
Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif. Teknik analisis ini akan digunakan untuk memberikan gambaran dan
penjelasan tentang hubungan antara digitalisasi dan penjualan PT HM Sampoerna.
3.8
Pengujian Instrumen Penelitian
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto (dalam Agustian et al. 2019:45) validitas merupakan “derajat
ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat
dilaporkan oleh penelitian”. Validitas merupakan ukuran sejauh mana alat
pengukuran dapat mengukur variabel yang diinginkan dengan akurat dan konsisten.
Validitas penting dalam penelitian karena menentukan sejauh mana hasil yang
diperoleh dari instrumen pengukuran dapat dipercaya dan menggambarkan
fenomena yang sedang diteliti.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sugiono (dalam Agustian et al. 2019:46) “uji reabilitas dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
alat pengukur sama”. Reliabilitas mencerminkan sejauh mana instrumen
pengukuran konsisten dalam memberikan hasil yang serupa jika diterapkan pada
populasi atau sampel yang sama. Dalam konteks penelitian, reliabilitas
menunjukkan tingkat kestabilan atau konsistensi suatu instrumen pengukuran dalam
menghasilkan data yang sama jika diuji secara berulang. Dengan kata lain,
reliabilitas mengukur sejauh mana instrumen pengukuran dapat diandalkan dalam
mengukur variabel yang sama secara konsisten.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, I., Saputra, H. E., & Imanda, A. (2019). PENGARUH SISTEM INFORMASI
MANAJAMEN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI PT.
JASARAHARJA PUTRA CABANG BENGKULU. Jurnal Professional FIS UNIVED, 6(1)
Christensen, C. (1997). The Innovator's Dilemma. HarperBusiness.
Herbert, L. (2019). Digital Transformation: Build Your Organization's Future for the Innovation
Age. Bloomsbury Business.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2016). Higher Education and the Digital Revolution: About
MOOCs, SPOCs, Social Media, and the Cookie Monster. Business Horizons, 59(4), 441-450.
Wu, L., Wang, Y., & Wang, Y. (2017). Exploring the Impact of Digitalization on Business Models
in the Service Sector. Service Science, 9(3), 227-240.
Download