Uploaded by Kevin Nabil

Kevin Nabil Hibatullah 03071281924023 Tugas 1

advertisement
Nama
: Kevin Nabil Hibatullah
NIM
: 03071281924023
Kelas
: Indralaya
1. Berapakah jumlah cekungan sedimen yang ada di Indonesia sampai tahun 2021? Dari
keseluruhan cekungan tersebut, berapakah yang berpotensi untuk menghasilkan
sumberdaya migas? Berdasarkan cekungan yang berpotensi menghasilkan migas,
berapakah cadangan migas di Indonesia?
Jawab:
Hingga tahun 2021, berdasarkan data geologi dan geofisika (gaya berat) telah
ditemukan kurang lebih 128 cekungan sedimen yang mempunyai potensi ekonomi
(Badan Geologi, 2009). Menurut Kementrian ESDM, Indonesia memiliki 128
cekungan migas di mana 20 diantaranya sudah berproduksi, 27 telah ditemukan namun
belum berproduksi, 13 belum ditemukan dan 68 belum dilakukan pemboran.
Berdasarkan jumlah cekungan sedimen tersebut, cadangan minyak bumi Indonesia
sebesar 4,17 miliar barel pada 2020 (gambar 1). Cadangan minyak bumi ini meningkat
10,6% dari 2019 yang sebanyak 3,77 miliar barel (Badan Pusat Statistik, 2021).
Gambar 1. Grafik Cadangan Minyak dan Gas di Indonesia
Sumber: Databooks, 2021.
Sumber:
1
Nama
: Kevin Nabil Hibatullah
NIM
: 03071281924023
Kelas
: Indralaya
Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral. 2021. Miliki 128 Cekungan, Hulu Migas
Indonesia Masih Prospektif. (Online). https://migas.esdm.go.id/post/read/miliki128-cekungan-hulu-migas-indonesia-masih-prospektif#:~:text=Jakarta%2C%20
Indonesia%20memiliki%20128%20cekungan,dan%2068%20belum%20dilaku
kan%20pemboran. Diakses pada 31 Maret 2022.
Databooks. 2021. Indonesia Miliki 4 Miliar Barel Cadangan Minyak Bumi pada 2020.
(Online). https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/12/03/indonesia-miliki4-miliar-barel-cadangan-minyak-bumi-pada-2020#:~:text=Cadangan%20Minyak
%20Bumi%20Indonesia%20(2015%2D2020)&text=Badan%20Pusat%20Statistik
%20(BPS)%20melaporkan,sebanyak%203%2C77%20miliar%20barel.
Diakses
pada 31 Maret 2022.
2. Berdasarkan cekungan yang berpotensi migas, bagaimana petroleum system-nya?
Jawab:
Salah satu contoh cekungan yang berpotensi migas adalah Cekungan Barito yang
berada di Kalimantan Tenggara. Adapun petroleum system pada daerah ini sebagai
berikut:
-
Source Rock: Formasi yang menjadi batuan induk pada cekungan ini adalah
Formasi Tanjung dan Formasi Warukin.
-
Reservoir Rock: Formasi yang dapat menjadi batuan reservoir dalam petroleum
system Cekungan Barito adalah batupasir Formasi Tanjung, batugamping Formasi
Berai, batupasir Formasi Warukin, dan beberapa lensa batupasir Formasi Dahor
(gambar 2). Batuan reservoir yang terbukti adalah Pasir Tanjung Bawah dan Tengah
(Eosen Tengah), Pasir Warukin Bawah dan Tengah (Miosen Tengah), batuan
basement Pra-Tersier dan Berai Karbonat yang telah mengalami fracture (Oligosen
Akhir-Miosen Awal).
2
Nama
: Kevin Nabil Hibatullah
NIM
: 03071281924023
Kelas
: Indralaya
Gambar 2. Stratigrafi Cekungan Barito
Sumber: Maherni, 2009
-
Migration: Migrasi hidrokarbon dari batuan induk ke batuan reservoir Formasi
Tanjung dimulai pada Miosen Tengah. Migrasi lateral pada saat itu mengakibatkan
gerakan updip berarah utara-barat laut dari pusat cekungan (Rotinsulu, 1993). Pada
Miosen Akhir seluruh Formasi Tanjung telah matang dan bermigrasi secara vertikal
dan lateral, seiring berkembangnya cekungan.
-
Seal Rock: Batuan penutup pada cekungan ini berupa batuan serpih yang
terendapkan pada awal tersier yang menjadi penutup (seal) bagi batuan reservoir
yang ada di bawahnya. Pada Formasi Tanjung Atas terendapkan batulumpur yang
berperan sebagai seal rock. Batuan ini terendapkan akibat transgresi dengan skala
regional setelah pengendapan sedimen sag-fill (Satyana, 1994).
-
Trap: Jebakan pada Cekungan Barito didominasi oleh jebakan struktur yang
terbentuk oleh aktivitas tektonik pada Awal Miosen (gambar 3).
3
Nama
: Kevin Nabil Hibatullah
NIM
: 03071281924023
Kelas
: Indralaya
Gambar 3. Jebakan Struktur pada Cekungan Barito
Sumber: Maherni, 2009.
Sumber:
Marheni, Lolita dkk. (2009). Tertiary Tectonic of Barito Basin, South East Kalimantan,
and Implication for Petroleum System. Proceedings PIT IAGI Semarang 2009 The
38th IAGI Annual Convention and Exhibition. Semarang.
Satyana, A.H. & Parade Silitonga. 1994. Tectonic Reversal in East Barito Basin, South
Kalimantan: Concideration of The Types of Invertion Structures and Petroleum
System Significance. 23th Annual Convention and Exhibition Indonesian
Petroleum Association. Jakarta.
3. Bagaimana lingkungan pengendapan untuk cekungan berpotensi migas di Pulau
Sumatra?
Salah satu cekungan yang berpotensi migas di sumatera adalah Cekungan Sumatera
Selatan. Cekungan Sumatera Selatan Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan diawali
dengan siklus pengendapan darat, kemudian berangsur menjadi pengendapan laut, dan
kembali kepada pengendapan darat. Urutan-urutan stratigrafi dari tua ke muda
(Koesoemadinata, 1980). Adapun gambar stratigrafi cekungan ini dapat diamati seperti
pada Gambar 4.
4
Nama
: Kevin Nabil Hibatullah
NIM
: 03071281924023
Kelas
: Indralaya
Gambar 4. Stratigrafi Regional Cekungan Sumatra Selatan (Ginger dan Fielding,
2005)
Sumber:
Siallagan, Fernando. 2017. Analisis Reservoar Migas berdasarkan Parameter
Petrofisika dari 7 Sumur di Cekungan Sumatera Selatan. Jurnal Geofisika
Eksplorasi. Vol. 3.
5
Download