Uploaded by netzachalgabra

Bab 5 Teori Peluang

advertisement
Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa (event)
akan terjadi di masa mendatang dan dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam
persentase.
Percobaan adalah pengamatan terhadap beberapa aktivitas atau proses yang
memungkinkan timbulnya paling sedikit 2 peristiwa tanpa memerhatikan peristiwa
mana yang akan terjadi. -> kegiatan/aktivitas menghasikan peristiwa. -> setiap
percobaan atau kegiatan anya ada satu kemungkinan hasil.
Peristiwa (event) adalah kumpulan dari satu atau lebih hasil yang terjadi pada
sebuah percobaan atau kegiatan.
Hasil (outcome) adalah suatu hasil dari sebuah percobaan. -> seluruh kemungkinan
peristiwa yang akan terjadi akibat adanya suatu percobaan atau kegiatan.
Percobaan
Kegiatan Melempar Uang
Kegiatan Perdagangan Saham
Perubahan Harga
Mahasiswa Belajar
Pertandingan Sepak Bola
Percobaan/
Kegiatan
Hasil
Peristiwa
Hasil
1. Muncul Gambar
2. Muncul Angka
1. Menjual Saham
2. Membeli Saham
1. Inflasi (harga naik)
2. Deflasi (harga turun)
1. Lulus memuaskan
2. Lulus sangat memuaskan
3. Lulus terpuji
1. Menang
2. Kalah
Pertandingan antara Timnas (senior) Indonesia melawan
Asean All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 11
Mei 2014
1. Timnas Menang
2. Timnas Kalah
3. Seri, Timnas tidak kalah dan tidak menang
Timnas Menang
PENDEKATAN PROBABILITAS
1. Pendekatan Klasik
Pendekatan mengasumsikan bahwa sebuah peristiwa mempunyai kesempatan
terjadi yang sama besar (equally likely).
π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘π‘Žπ‘π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘†π‘’π‘Žπ‘‘π‘’ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘–π‘ π‘‘π‘–π‘€π‘Ž =
Percobaan
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž πΎπ‘’π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘˜π‘–π‘›π‘Žπ‘› β„Žπ‘Žπ‘ π‘–π‘™ (π‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘ π‘‘π‘–π‘€π‘Ž)
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ πΎπ‘’π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘˜π‘–π‘›π‘Žπ‘› π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™
Hasil
1. Muncul Gambar
Kegiatan Melempar Uang
2. Muncul Angka
Kegiatan
perdagangan 1. Menjual saham
saham
2. Membeli saham
1. Inflasi
Perubahan Harga
2. Deflasi
1. Lulus memuaskan
Mahasiswa Belajar
2. Lulus sangat memuaskan
3. Lulus terpuji
Hasil Probabilitas
0,5
2
0,5
0,5
2
0,5
0,5
2
0,5
1/3
3
1/3
1/3
Peristiwa Saling Lepas (mutually exclusive) adalah terjadinya suatu peristiwa
sehingga peristiwa lain tidak terjadi pada waktu yang sama.
Lengkat Terbatas Kolektif (collective exhaustive) adalah sedikitnya satu dari
seluruh hasil yang ada, pasti terjadi pada setiap percobaan atau kegiatan yang
dilakukan.
οƒ˜ Pada suatu percobaan atau kegiatan, semua hasil mempunyai probabilitas yang
sama.
οƒ˜ Pada suatu percobaan, maka satu peristiwa akan terjadi dan tidak mungkin
dalam suatu percobaan atau kegiatan tidak terjadi peristiwa.
E.x. Peluang munculnya angka pada pelemparan uang koin adalah 0.5
2. Pendekatan Relatif
Pendekatan Relatif mengasumsikan bahwa besar probabilitas suatu peristiwa
tidak dianggap sama, tetapi terggantung pada berapa banyak suatu peristiwa
dari keseluruhan percobaan atau kegiatan yang dilakukan.
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘–π‘ π‘‘π‘–π‘€π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘‘π‘–
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘œπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘˜π‘’π‘”π‘–π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›
Mendasarkan besarnya probabilitas pada banyaknya suatu peristiwa terjadi
π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘π‘Žπ‘π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘  πΎπ‘’π‘—π‘Žπ‘‘π‘–π‘Žπ‘› π‘…π‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘–π‘“ =
dari keseluruhan percobaan, kegiatan, atau pengamatan yang dilakukan.
E.x. peluang munculnya gambar pada koin logam untuk 10 kali pelemparan adalah
sebesar 0.3
3. Pendekatan Subjektif
Pendekatan Subjektif mengasumsikan bahwa besarnya probabilitas suatu
peristiwa didasarkan pada penilaian pribadi dan dinyatakan dalam derajat
kepercayaan. Penilaian ini diberikan karena terlalu sedikit atau tidak ada
informasi yang diperoleh atau berdasarkan keyakinan.
Konsep Dasar dan Hukum Penjumlahan
1. Hukum Penjumlahan
οƒ˜ Menghendaki perristiwa saling lepas (mutually exclusive) yaitu apabila
suatu peristiwa terjadi, maka peristiwa lain tidak dapat terjadi pada
saat bersamaan.
οƒ˜ Jika kejadian A dan B saling lepas, hukum penjumlahan menyatakan
bahwa probabilitas suatu kejadian atau probabilitas kejadian lain
terjadi sama dengan penjumlahan probabilitas masing-masing
𝑃(𝐴 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝐡) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐡)
2. Complement Rule
Menunjukkan bahwa apabila ada dua peristiwa A dan B yang saling
melengkapi sehingga jika peristiwa A tidak terjadi, maka peristiwa B pasti
terjadi, maka dirumuskan sebagai:
𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐡) = 1 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑃(𝐴) = 1 − 𝑃(𝐡)
3. Kejadian Bersama
Joint Probability is a probability that measures the likelihood two or more
events will happen concurrently.
𝑃(𝐴 π‘œπ‘Ÿ 𝐡) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐡) − 𝑃(𝐴 π‘Žπ‘›π‘‘ 𝐡)
For the expression P(A and B), the
word or suggest that A may occur or B
may occur. This also includes the
possibility that A and B may occur.
This use of or is sometimes called an
inclusive. You could also write P(A or B
or both) to emphasize thet the union
of the eventsincludes the intersection
of A and B.
4. Hukum Perkalian
Peristiwa Independen adalah terjadinya suatu peristiwa atau kejadian
tidak memengaruhi probabilitas terjadinya peluang lainnya.
𝑃(𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃(𝐴)𝑃(𝐡) atau 𝑃(𝐴 ∩ 𝐡 ∩ 𝐢) = 𝑃(𝐴)𝑃(𝐡)𝑃(𝐢)
E.x.
a) Anda melemparkan dua buah mata uang ke udara, pada lemparan
pertama muncul gambar, maka pada lemparan ke dua bisa muncul gambar
lagi atau angka. Ini menunjukkan bahwa probabilitas pertama tidak
memengaruhi probabilitas kejadian ke dua.
b) Anda melakukan tiga transaksi jual saham. Pada transaksi pertama, anda
menjual saham. Pada transaksi ke dua dan ke tiga, anda bisa menjual atau
membeli saham sehingga hal ini menunjukkan bahwa probabilitas pada
peristiwa ke dua dan ke tiga tidak dipengaruhi atau bebas dari pengaruh
peristiwa atau kejadian pertama.
5. Probabilitas Bersyarat
Probabilitas Bersyarat adalah probabilitas suatu peristiwa akan terjadi,
dengan ketentuan peristiwa lain telah terjadi.
Hukum Perkalian untuk probabilitas bersyarat bahwa peristiwa B terjadi
dengan syarat peristiwa A telah terjadi dinyatakan sebagai berikut:
𝑃(𝐴 π‘‘π‘Žπ‘› 𝐡) = 𝑃(𝐴)𝑃(𝐡|𝐴)
Contingency Table
Contingency Table is a table used to classify sample observations according to
two or more identifiable categories or classes. A contingency Table is also a
cross-tabulation that simultaneously summarizes two variables or interest and
their relationship.
Diagram Pohon
Merupakan suatu diagram yang menyerupai pohon dimulai dari batang kemudian
menuju ranting dan daun dengan tujuan untuk membantu menggambarkan
probabilitas atau probabilitas bersyarat dan probabilitas bersama.
Teorema Bayes
𝑃=
𝑃(𝐴1 )𝑃(𝐡|𝐴1 )
𝑃(𝐴1 )𝑃(𝐡|𝐴1 ) + 𝑃(𝐴2 )𝑃(𝐡|𝐴2 )
Atau
𝑃(𝐴𝑖 )𝑃(𝐡|𝐴𝑖 )
𝑃(𝐴1 )𝑃(𝐡|𝐴1 ) + 𝑃(𝐴2 )𝑃(𝐡|𝐴2 ) + β‹― + 𝑃(𝐴𝑖 )𝑃(𝐡|𝐴𝑖 )
Prior Probability is the initial probability based on the present level of
𝑃=
information.
Posterior Probability is a revised probability based on additional information.
Prinsip Menentukan Ruang Sampel
1. Multiplication Formula
If there are m ways of doing one thing and n ways of doing another thing.
There area π‘š × π‘› ways of doing both.
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘…π‘’π‘Žπ‘›π‘” π‘†π‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘™ = π‘š × π‘›
2. Permuation Formula
Permutasi digunakan untuk mengetahui sejumlah kemungkinan susunan
(arrangement) jika terdapat satu kelompok objek. Berkepentingan pada
susunan atau urutan dari objek.
nPr
𝑛!
= (𝑛−π‘Ÿ)!
3. Combination Formula
Kombinasi digunakan apabila tertarik pada beberapa cara sesuatu diambil
dari keseluruhan objek tanpa memerhatikan urutannya.
nCr
𝑛!
= π‘Ÿ!(𝑛−π‘Ÿ)!
Download