NARRATIVE TEXT A. Definition of Narrative Text (Pengertian Teks Narasi) Narrative text is the type of text that tells a chronological story in the past tense. Narrative text adalah salah satu jenis teks yang menceritakan rangkaian peristiwa dengan sistem kronologis atau saling terhubung. Narrative text umumnya bersifat imajinatif, alias tidak nyata atau berupa hasil imajinasi dari penulisnya. B. The Purpose of Narrative Text (Tujuan Teks Narasi) The aim of narrative text is to entertain the readers through the amusing story. Tujuan narrative text adalah untuk menghibur para pembaca dengan ceritanya yang menarik. C. Various of Narrative Text (Jenis-jenis Narrative Text) 1. Fairy tale Singkatnya, fairytale adalah dongeng dengan genre cerita fantasi atau tidak nyata. Fairytale biasanya berbentuk cerita rakyat atau cerita anak-anak yang kisahnya diselimuti oleh keajaiban. Contohnya Snow White, Thumbelina, Timun Mas, dan Cinderella. 2. Folktale/Folklore Hampir sama dengan fairytale, folktale atau folklore adalah cerita rakyat yang bersifat turun temurun. Selain itu, biasanya folktale ini menyebar dari mulut ke mulut, sehingga akan diceritakan secara turun menurun hingga menjadi bagian dari tradisi masyarakat. Salah satu contoh ceritanya adalah Malin Kundang. 3. Legend Legend adalah cerita legenda yang berasal dari perpaduan antara fairy tale dengan folktale. Kalau kamu pernah membacanya, salah satu contoh dari cerita legend adalah The Legend of Surabaya. Yap! Jadi, legenda adalah sebuah cerita rakyat yang banyak dianggap nyata oleh masyarakat karena ada kandungan heroik di dalamnya. Umumnya, legenda mengisahkan tentang bagaimana asal usul suatu tempat bisa terbentuk. Contoh lainnya adalah Story of Lake Toba. 4. Myth Yap, ada pula jenis dari narrative text adalah myth adalah mitos. Sebetulnya, jenis narrative text yang satu ini tidak berbeda jauh dengan folktale. Namun, bedanya adalah terkadang myth dapat kita temukan juga di kehidupan masa kini. Biasanya masyarakat menganggap bahwa cerita mitos benar-benar terjadi, contohnya cerita Aji Saka dan Dewata Cengkar. 5. Science fiction Science fiction biasa disingkat sebagai Sci-Fi, adalah cerita yang berkisah mengenai fiksi ilmiah. Jenis teks ini biasanya berhubungan dengan konsep imajinatif dan masa depan menggunakan sains dan teknologi canggih. 6. Romance Romance atau love story adalah narrative text yang berisi mengenai perjuangan cinta si tokoh utama. Contohnya Romeo and Juliet dan I’m One of Those Fool Man. 7. Horror stories Narrative text selanjutnya adalah horror stories. Horror teks adalah cerita yang berisi mengenai kisah-kisah seram seperti hantu dan makhluk-makhluk astral lainnya yang banyak digemari oleh masyarakat. 8. Fable Pernah dengar cerita atau kisah-kisah yang tokoh utamanya adalah binatang? Nah, itu namanya narrative text jenis fabel. Biasanya teks ini banyak ditujukan untuk anak-anak sebagai pengantar tidur. 9. History Selain tujuh jenis di atas, sejarah juga merupakan salah satu contoh dari narrative text, lo. Seperti yang kita tahu, sejarah merupakan cerita tentang peristiwa dan yang terjadi di masa lalu lengkap dengan kronologis tempat, tokoh, dan waktu kejadiannya. 10. Slice of life Iya, kalau dalam bahasa Indonesia, slice of life bisa diartikan sebagai “potongan kehidupan”, slice of life adalah teks yang berisi tentang kegiatan sehari-hari penulis atau tokoh imajinatif yang diciptakan oleh penulis. Salah satu contoh terkenal dari jenis teks yang satu ini adalah True Friends. 11. Personal experience Jenis narrative text lainnya adalah personal experience atau pengalaman pribadi penulis. Dalam jenis teks yang satu ini, penulis dapat menuangkan apa yang telah dialami oleh dirinya ke dalam suatu cerita menarik yang dapat dinikmati oleh orang lain. D. Generic Structure of Narrative Text (Struktur Teks Naratif) 1. Orientation Dalam bahasa Indonesia, orientation berarti pengenalan. Jadi, pada paragraf awal narrative text biasanya berisi perkenalan tokoh dan latar yang terlibat dalam isi cerita. Dalam hal ini, latar bisa menjadi tempat kejadian serta waktu cerita. 2. Complication Bagian ini akan mulai masuk pada paragraf yang menceritakan terkait awal mula masalah suatu peristiwa atau kejadian. Karena bersifat kronologis, maka masalah yang muncul di awal akan berlanjut menjadi rentetan alur cerita panjang yang mengandung konflik, klimaks, serta anti klimaks. Oh ya, untuk memudahkanmu, begini susunan dalam complication: Problem, yaitu paragraf atau kalimat yang mulai menjurus pada masalah dari suatu cerita. Conflict, lebih kompleks lagi, setelah ada masalah, maka cerita akan berlanjut pada konflik. Di bagian ini, audiens akan dibuat penasaran dengan apa yang terjadi antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Climax, yaitu puncak konflik yang menjadi sorotan utama dalam narrative text. Anti-climax, dalam bahasa Indonesia, bagian ini biasa disebut juga sebagai penurunan konflik. Jadi, konflik akan berkurang secara pelan. Solution, sesuai dengan namanya yaitu solusi, maka paragraf dalam bagian solution akan menjelaskan tentang penyelesaian dari konflik yang sudah diceritakan sebelumnya. Dalam hal ini, complication terbagi ke dalam tiga konflik, yaitu: Natural conflict, konflik alam atau antar semesta. Social conflict, konflik antar tokoh atau pelaku. Psychological conflict, konflik pada batin atau diri sendiri. 3. Resolution Resolution adalah akhir dari cerita atau kesimpulan dari cerita. Paragraf ini bisa menjadi penjelasan lanjutan dari solution. Dalam bagian ini, penulis juga dapat menggambarkan apakah narrative text yang dibuat akan berakhir dengan sad ending atau happy ending. 4. Re-orientation Sebetulnya struktur yang satu ini tidak wajib ada di narrative text. Namun, umumnya kalimat dalam paragraf ini akan menceritakan kondisi terakhir sang tokoh dalam cerita, atau bisa juga berisi tentang pelajaran dan pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca untuk diimplementasikan dalam kehidupan nyata. E. Unsur/Kaidah Kebahasaan Narrative Text 1. Simple Past Tense Tenses yang digunakan untuk menceritakan masa lampau. Nah, karena erat kaitannya dengan kisah atau cerita di masa lampau, maka tenses yang paling umum dipakai dalam narrative text adalah past tense dengan perubahan bentuk kata kerja menjadi Verb 2. 2. Action Verb Action verb adalah jenis kata kerja untuk menyatakan suatu aksi atau kegiatan yang tampak dan bisa dilihat oleh orang lain. Action verbs umum digunakan dalam teks naratif untuk menceritakan kronologis kejadian dan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh tokoh di dalam cerita. Dilansir dari Teach Starter, action verb adalah kata kerja untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat dilakukan atau dilakukan oleh seseorang, hewan, objek, atau kekuatan alam, seperti dalam, "The water gurgled all the way down the sink.” (Air menggelegak sampai ke bak cuci). Contoh lain action verb yang menggunakan simple past tense adalah sent, killed, etc. 3. Saying and Thinking Verb Selain menggunakan action verb, kata kerja lainnya yang sering muncul dalam teks naratif adalah saying and thinking verb. Saying verb adalah kata kerja untuk mengindikasikan tindakan speaking, contohnya tell, say, etc. Sementara itu, thinking verb adalah kata kerja yang berfungsi untuk menginformasikan pada pembaca tentang apa yang dipikirkan oleh tokoh cerita mengenai suatu peristiwa dalam cerita. Contoh verb-nya adalah thought. 4. Conjunction of Time Karena teks naratif adalah cerita yang berbentuk kronologis, maka kamu bisa menggunakan conjunction of time untuk menghubungkan alur dari setiap latar waktu yang berbeda, sederhananya untuk mengurutkan kejadian-kejadian. Conjunction of time adalah kata hubung dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan keterangan waktu. Contohnya adalah before, after, as soon as, until, till, dan masih banyak lagi. 5. Adjective Seperti yang kita tahu, adjective adalah kata sifat. Biasanya, dalam teks naratif, kata sifat ini berperan untuk menggambarkan atau menjelaskan karakteristik spesifik setiap tokoh yang disebutkan dalam cerita. Contoh, Aladdin is a poor man, Cinderella is a beautiful girl. 6. Noun Selanjutnya, dalam teks naratif kita akan sering menemukan noun sebagai kata ganti orang, hewan, atau benda tertentu. Misal, ada teks naratif yang menceritakan tentang Ratu Elizabeth atau tentang Raja William. Nah, dalam penulisan ceritanya, jika tokoh utama selalu ditulis dengan penyebutan nama asli, pasti akan membosankan, bukan? Jadi, di sinilah noun akan muncul. Misal, Ratu Elizabeth diganti dengan kata “The Queen”, kemudian Raja William diganti dengan “The King”.