Uploaded by Robbani Bayu Putra

PKKR PPT SISTEM PENGISIAN

advertisement
PKKR
SISTEM
PENGISIAN
BY : ROBBANI BAYU PUTRA (20504241042)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem pengisian kendaraan
Siswa dapat menjelaskan komponen sistem pengisian kendaraan
Siswa dapat menjelaskan cara kerja sistem pengisian kendaraan
Siswa dapat menjelaskan perawatan sistem pengisian kendaraan
FUNGSI SISTEM
PENGISIAN
●
●
Mengisi kembali energi listrik
baterai agar baterai tetap terisi
penuh
Mensuplai arus listrik bagi sistem
kelistrikan kendaraan
PKKR
KONSEP SISTEM PENGISIAN
PKKR
KOMPONEN POKOK SISTEM PENGISIAN
1.
2.
3.
4.
Baterai /Aki
Kunci Kontak
Alternator
Regulator
PKKR
BATERAI/AKI
Fungsi: Sumber (Penyuplai) energi listrik sebelum mesin hidup dan saat
malakukan starter
1
PKKR
KUNCI KONTAK/IGNITION SWITCH
Fungsi: Kunci kontak berguna untuk memutuskan dan menghubungkan listrik dalam
semua sistem kelistrikan mobil (untuk menghidupkan atau mematikan mesin)
2
PKKR
ALTERNATOR
Fungsi : Merubah energi gerak / putaran menjadi energi listrik
3
PKKR
ALTERNATOR
3
Komponen- Komponen Pada Alternator
PKKR
3
ALTERNATOR
Komponen
Fungsi
Pulley
menerima putaran yang diperoleh dari poros engkol melalui v-belt.
Kipas (Fan)
mendinginkan komponen - komponen yang ada di dalam alternator.
Spacer
memberi jarak antara kipas dan bearing sehingga kipas tidak menggesek frame depan
Frame depan dan
belakang
berfungsi sebagai dudukan bearing depan dan belakang serta sebagai penutup bagian depan dan
belakang alternator
Bearing
Sebagai bantalan antara rotor dengan frame depan dan belakang alternator sehingga putaran
poros lebih halus.
Rotor coil
membangkitkan medan magnet pada alternator.
Stator coil
menangkap perpotongan medan magnet dan menghasilkan arus listrik AC (Bolak-balik).
Sikat (Brush)
menghantarkan arus listrik dari baterai ke kumparan rotor.
Dudukan sikat
(Brush Holder)
berfungsi sebagai tempat terpasangnya sikat (brush) dan pegas
Dioda (Rectifier)
berfungsi untuk merubah arus AC (bolak-balik) menjadi DC (Searah)
PKKR
4
REGULATOR
Fungsi : Sebagai pengontrol arus yang masuk ke alternator
Macam Jenis Regulator :
Kisi-kisi
Pendingin
PKKR
REGULATOR
Terminal Pada Regulator
Terminal N
Menarik saklar pada voltage relay sehingga dapat mematikan lampu indikator
Terminal F
Mengatur tegangan dan arus listrik yang mengalir menuju rotor coil
Terminal B
Terhubung dengan baterai yang berfungsi sebagai terminal pengisian aki dan menghidupkan
beban listrik.
Terminal L
Menghubungkan arus lampu indikator ke massa/ground sebelum alternator berputar dan
memutus arus lampu indikator setelah alternator berputar.
Terminal E
Terhubung dengan body alternator dan massa sebagai grounding.
Terminal IG
Terhubung dengan terminal F regulator dan F alternator, berfungsi menghidupkan voltage
regulator.
4
PKKR
REGULATOR
4
TIPE REGULATOR KONVENSIONAL/MEKANIS
Voltage Regulator
mengatur kemagnetan di rotor coil dengan cara
mengatur arus yang masuk ke rotor coil sehingga
tegangan output alternator tetap sama/konstan.
◼
Voltage Relay
mematikan lampu indicator pengisian (CHG) dan
menghubungkan arus dari terminal B ke voltage
regulator.
◼
PKKR
REGULATOR
TIPE IC REGULATOR
Regulator konvensional dan IC Regulator sebenarnya memiliki prinsip kerja yang
sama hanya saja dibedakan dalam mengatur arus listrik yang masuk alternator.
Dalam mengatur arus listrik, pada tipa Konvensiaonal/Mekanis masih menggunakan
kontak point/platina, sedangkan IC regulator sudah menggunakan transistor.
4
PKKR
KOMPONEN LAIN SISTEM PENGISIAN…..
5
FUSE DAN FUSIBLE LINK
Fungsi : Berfungsi sebagai pembatas arus listrik agar arus yang masuk rangkaian tidak terlalu besar
yang bisa merusak komponen kelistrikan lain. Digunakan sebagai pengaman satu
rangkaian kelistrikan jika terjadi hubungan singkat (konsleting)
Fuse mampu menahan arus listrik dari 5A – 30A
Fusible Link mampu menahan arus listrik dari 30A – 100A (Kapasitas Lebih Besar)
Fuse
Fusible Link
Simbol
PKKR
KOMPONEN LAIN SISTEM PENGISIAN…..
LAMPU INDIKATOR PENGISIAN (CHG)
Fungsi : Lampu CHG atau biasa juga disebut charging warning light sebagai tanda
bahwa sistem pengisian berfungsi dengan normal.
6
CARA KERJA
SISTEM PENGISIAN
PKKR
CARA KERJA SISTEM PENGISIAN
TIPE KONVENSIONAL/MEKANIS
PKKR
KUNCI KONTAK ON DAN MESIN MATI
1.
Baterai→ Kunci Kontak → Fuse → Lampu Indikator → Terminal L Regulator → Terminal P0 →
Terminal P1 → Massa/Ground (Menyebabkan Lampu Indikator (CHG) menyala)
2.
Baterai→ Fuse → Terminal IG Regulator → Terminal PL1 → Terminal PL0 → Terminal F Regulator
→ Terminal F Alternator → Massa/Ground (Menyebabkan munculnya kemagnetan di Rotor coil)
PKKR
KECEPATAN RENDAH (IDLE)
Pada saat mesin menyala, alternator akan bekerja dan rotor berputar, kemudian dapat terjadi perpotongan medan magnet dengan stator
sehingga menghasilkan output tegangan pada stator. Oleh karena itu sistem pengisian sudah mulai berjalan mulai dari terminal N
alternator, Langkah kerjanya sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Terminal N Alternator → Terminal N Regulator → Voltage Relay → Massa/ground (Lampu Indikator Mati dan tidak teraliri arus lagi karena Terminal P0 Voltage
Relay terhubung dengan terminal P2 Voltage Relay akibat kemagnetan dari Voltage relay )
Terminal B Alternator → Baterai dan kelistrikan lain ( Tegangan Output AC sudah disearahkan oleh dioda menjadi arus DC kemudian dapat digunakan untuk
pengisian Baterai dan beban kelistrikan)
Terminal B Regulator → Terminal P2 → Terminal P0 → Voltage Regulator → Massa/Ground ( Terminal P0 Voltage Regulator tidak terhubunng dengan P2 Voltage
regulator karena kemagnetannya masih lemah akibat tegangan outputnya rendah)
Baterai→ Terminal IG Regulator → Fuse → Terminal PL1 → Terminal PL0 → Terminal F Regulator → Terminal F Alternator → Massa/Ground (kemagnetan rotor
coil masih cukup kuat karena arus yang mengalir dari baterai cukup kuat sehingga dapat menghasilkan output tegangan yang cukup untuk mengisi baterai).
PKKR
KECEPATAN MENENGAH (SEDANG)
Putaran mesin bertambah sedikit sehingga putaran rotor akan semakin cepat yang menyebabkan tegangan output yang dihasilkan
pada terminal B akan bertambah. Arus yang mengalir pada voltage regulator juga akan bertambah sehingga kemagnetannya
meningkat namun belum mampu menarik terminal P0 secara keseluruhan sehingga P0 Voltage Regulator hanya mengambang
diantara terminal P1 dan P2. Arus berjalan sebagai berikut (Perhatikan Panah warna merah) :
Baterai→ Kunci Kontak→ Fuse → Terminal IG Regulator → Resistor → Terminal F Regulator → Terminal F Alternator Sikat (+)
& Slipring→ Rotor→ Slipring & Sikat (-) → Massa/Ground
(Arus dari baterai menuju rotor coil melewati hambatan resistor yang membatasi arus sehingga arus yang masuk rotor
coil tidak berlebihan dan output tegangan tetap stabil)
PKKR
KECEPATAN TINGGI
Pada saat kendaraan berjalan dengan kecepatan tinggi maka putaran mesin akan bertambah tinggi juga. Hal ini akan menyebabkan
putaran rotor bertambah tinggi juga sehingga tegangan pengisian akan naik. Tegangan pengisian yang mengalir ke voltage regulator akan
menyebabkan kemagnetan pada voltage regulator menjadi kuat sehingga Terminal Voltage Regulator PL0 akan berhubungan dengan PL2.
Arus berjalan sebagi berikut (Perhatikan Panah warna merah) :
Baterai → Terminal IG Regulator → Fuse → Resistor → PL0 → PL2 → Massa/Ground
(Tidak ada arus mengalir ke rotor coil sehingga tidak terjadi kemagnetan pada rotor coil yang menyebabkan arus pengisian
pada terminal B akan menurun sehingga tidak terjadi overcharging yang dapat menyebabkan kerusakan pada baterai dan
proses pengisian tetap berjalan stabil)
PKKR
CARA KERJA SISTEM PENGISIAN
TIPE IC REGULATOR
Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Mati
Saat Tegangan Pengisian Kurang dari Spesifikasi
Saat Tegangan Pengisian Lebih dari Spesifikasi
PKKR
KUNCI KONTAK ON DAN MESIN MATI
Saat kontak On listrik dari baterai mengalir le lampu indikator, mengalir ke R, ke base Tr1 dan emitter Tr1
sehingga Tr1 ON. Karena Tr1 ON maka arus mengalir melalui rotor coil, collector Tr1, dan emitter Tr1, ke
ground sehingga rotor menjadi magnet. Saat alternator diputar maka alternator akan menghasilkan arus
listrik.
PKKR
SAAT TEGANGAN PENGISIAN KURANG DARI SPESIFIKASI
Saat alternator berputar maka diode medan menghasilkan listrik, listrik yang dihasilkan mengalir ke lampu,
pada kaki lalmpu indikator karena tidak ada beda tegangan maka lampu indicator mati sebagai indikasi sistem
pengisian berfungsi. Selian itu listrik mengalir ke R, ke base Tr1 dan emitter Tr1 sehingga Tr1 ON. Karena Tr1
ON maka arus mengalir melalui rotor coil, collector Tr1, dan emitter Tr1, ke ground sehingga rotor menjadi
magnet.
PKKR
SAAT TEGANGAN PENGISIAN KURANG DARI SPESIFIKASI
Magnet semakin kuat karena listrik yang ke rotor coil langsung dengan tegangan lebih tinggi.
Alternator berputar dan menghasilkan tegangan melebihi tegangan baterai maka listrik dialirkan ke diode untuk
disearahkan, melaui terminal B listrik mengalir ke baterai dan beban.
Saat tegangan yang dihasilkan oleh alternator lebih tinggi dari spesifikasi
Lebih dari (14,8 V), maka zener diode ON, dan arus mengalir ke base Tr2, ke emitter Tr2, yang menyebabkan Tr2 ON.
Bila Tr2 ON maka arus ke base Tr1 OFF, sehingga Tr1 menjadi OFF. Saat Tr1 OFF maka arus ke rotor coil terputus,
kemagnetan rotor berkurang, tegangan yang dihasilkan alternator berkurang. Karena tegangan alternator
BAGIAN 2
PERAWATAN SISTEM
PENGISIAN
PKKR
PERAWATAN SISTEM PENGISIAN
Pemeriksaan Baterai
Pemeriksaan V-Belt
Pemeriksaan Arus dan Tegangan Baterai
PKKR
PEMERIKSAAN BATERAI
1.
Pemeriksaan Visual Baterai
5
1
1
1. Memeriksa Kabel Konektor Baterai (Putus/Terbakar
atau tidak)
2
2. Memeriksa Terminal konektor (Berkarat/kotor atau
tidak, pastikan masih kuat juga )
3. Memeriksa Case/Bodi Baterai (Ada Pecah/Bocor Tidak)
4
4. Memeriksa Cairan Elektrolit (Kurang dari spesifikasi
atau tidak)
5. Memeriksa Pengait/Holder Baterai (Kendor atau tidak)
3
PKKR
PEMERIKSAAN BATERAI
Memeriksa Fuse dan Lampu Indikator CHG
2.
1.
Pastika koneksi Fuse tidak putus dan
pemasanganTidak ada yang kendor
2. Periksa Lampu Indikator CHG
masih menyala atau tidak
PKKR
PEMERIKSAAN BATERAI
3.
Memeriksa Berat Jenis Elektrolit Baterai
Memeriksa Cairan Elektrolit dengan Hidrometer
PKKR
PEMERIKSAAN V-Belt
1.
Pemeriksaan V-Belt secara visual dari kemungkinan retak atau rusak
Memeriksa visual V-Belt dengan melepasnya dari Pulley
PKKR
PEMERIKSAAN V-Belt
2.
Pemeriksaan tegangan V-belt dengan menggunakan tension gauge dengan cara
menekannya dengan kekuatan 10 kg, standar defleksi untuk V-belt lama = 7-10 mm dan
untuk V-belt baru = 5-7 mm
Memeriksa V-Belt menggunakan tension gauge
PKKR
PEMERIKSAAN TEGANGAN PENGISIAN
Pemeriksaan saat mesin mati
Pemeriksaan saat mesin menyala tanpa beban
Pemeriksaan saat mesin menyala dengan beban
PKKR
Pemeriksaan Saat Mesin Menyala Tanpa Beban
1.
2.
3.
4.
Hubungkan probe positif voltmeter (warna merah) ke terminal positif aki mobil dan probe
negatif (warna hitam) ke terminal negatif aki
Pasang Amper meter dengan memasang klem induksi pada kabel positif baterai
Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran 2000 rpm.
Jika pengisian berfungsi dengan normal Tegangan (V) dan Arus (A) pengisian akan
menunjukkan angka :
V = 13,8 - 14,8 Volt
A = <10 Ampere
PKKR
Pemeriksaan Saat Mesin Menyala Dengan Beban
1.
2.
3.
4.
Hubungkan probe positif voltmeter (warna merah) ke terminal positif aki mobil dan probe
negatif (warna hitam) ke terminal negatif aki
Pasang Amper meter dengan memasang klem induksi pada kabel positif baterai
Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran 2000 rpm dan
Hidupkan beban kelistrikan seperti lampu kepala, AC, dsb
Jika pengisian berfungsi dengan normal Tegangan (V) dan Arus (A) pengisian akan
menunjukkan angka :
V = 13,8 - 14,8 Volt
A = >30 Ampere
PKKR
PEMERIKSAAN ALTERNATOR
Pemeriksaan Rotor
Pemeriksaan Stator
Pemeriksaan Sikat
Pemeriksaan Bearing
Pemeriksaan Dioda
PKKR
Pemeriksaan Rotor
1.
Memeriksa terputusnya sirkuit pada rotor
Dengan menggunakan Ohm meter, periksa hubungan/ Continuity antar slipring.
(Standard : 3,9 – 4,1 Ω )
Jika Tidak sesuai standard, ganti slip ring
2.
Memeriksa hubungan ke masa pada rotor
Periksa hubungan/ Continuity antara slip ring dan body rotor.
(Standard : Tidak ada hubungan )
Jika ada hubungan/Continuity, ganti rotor.
3.
Memeriksa slip ring
Periksa kehalusan putaran slip ring. Jika putaran slip ring kasar atau tergores, ganti rotor.
Dengan menggunakan jangka sorong, ukur diameter slip ring.
(Standard : 32, 3 – 32, 6 mm)
(Minimum : 32, 1 mm)
Jika diameter kurang dari minimun, ganti slip ring
PKKR
Pemeriksaan Stator
1.
Memeriksa terputusnya Sirkuit pada stator
Dengan menggunakan ohm meter, periksa hubungan/Continuity antar kabel kumparan.
(Standard : Ada hubungan)
Jika tidak ada hubungan/continuity, ganti stator
Memeriksa hubungan ke masa pada stator
2.
Periksa hubungan/continuity antar ujung kumparan dengan masa/stator core.
(Standard : Tidak ada hubungan)
Jika ada hubungan/ continuity, ganti stator
PKKR
Pemeriksaan Bearing
1. Periksa Bearing Depan dan Belakang
Periksa keausah dan kekasaran putaran bearing depan
(Standard : Tidak aus dan putaran halus)
Jika bearing aus dan putaran kasar/bunyi, ganti bearing.
PKKR
Pemeriksaan Sikat/Brush
1. Memeriksa panjang sikat
Dengan menggunakan mistar/penggaris, ukur panjang bagian sikat yang keluar.
(Panjang Standard :12,5 mm)
(Panjang Minumum : 5,5 mm)
Jika panjang sikat kurang dari minimum, tandanya sudah aus dan sikat perlu diganti.
PKKR
Pemeriksaan Dioda
Pemeriksaan Dioda Positif
1) Dengan menggunakan ohm meter, hubungkan probe negatif
pada terminal positif dan probe lainnya pada masing-masing
dioda/rectifier.
(Standard : Ada hubungan)
Jika tidak ada hubungan/continuity, ganti dioda/rectifier holder
1)
Periksa secara terbalik, yaitu probe positif pada terminal positif
dan probe lainnya pada masing-masing dioda/rectifier.
(Standard : Tidak ada hubungan)
Jika ada hubungan/ continuity, ganti dioda/rectifier holder.
.
PKKR
Pemeriksaan Dioda
Pemeriksaan Dioda Negatif
1) Dengan menggunakan ohm meter,
hubungkan probe positif pada terminal negatif dan probe
lainnya pada masing-masing dioda/rectifier.
(Standard : Ada hubungan)
Jika tidak ada hubungan/continuity, ganti dioda/rectifier
holder
2)
Periksa secara terbalik, yaitu probe negatif pada terminal
negatif dan probe lainnya pada masing-masing dioda/rectifier.
(Standard : Tidak ada hubungan)
Jika ada hubungan/ continuity, ganti dioda/rectifier holder.
.
TERIMA KASIH
Selamat Belajar…
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Download
Study collections