ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Satuan Pendidikan Kelas Capaian Pembelajaran : SMAN 10 PANDEGLANG :X : Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi, mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan apilkasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global No 1 Tujuan Pembelajaran Pengukuran 1.1 Mengenal alat ukur dan membaca nilai yang ditunjukkan alat ukur secara tepat aturan penulisan angka penting disertai , dengan penugasan melakukan pengukuran beberapa benda dan pembacaan hasil pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran panjang, massa, dan waktu beserta dengan ketidakpastiannya. Elemen 1. Pemahaman Sains : Gejala alam dalam cakupan keterampilan proses dalam pengukuran 2. Ketrampilan Proses Mengamati Mempertanyakan dan memprediksi Merencanakan dan melakukan penyelidikan Kata Kunci Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Angka penting Notasi Ilmiah Ketidakpastian Pengukuran Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Mandiri Bernalar Kritis Gotong Royong Kreatif Alokasi Waktu 2 JP 1 Fisika Kelas X_ Ning Widoretno No Tujuan Pembelajaran 1.2 Mendefinisikan angka penting dan menerapkannya, dengan berdiskusi tentang angka penting dan penerapan aturannya dalam berhitung dengan angka penting,yang dapat dituliskan dalam bentuk notasi ilmiah. 1.3 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah 1.4 Menyusun tugas proyek secara berkelompok tentang pengukuran yang dilakukan di lingkungan rumah masingmasing siswa 1.5 Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain secara lisan dengan mempresentasikan hasil tugas proyek 2 Pencemaran lingkungan 2.1 Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan dan menyebutkan contoh nya dalam kehidupan sehari hari 2.2 Menganalisis factor factor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan 2.3 Mengidentifikasi dampak dari pencemaran lingkungan Elemen Kata Kunci Materi Profil Pelajar Pancasila Memproses dan menganalisis data dan informasi Mengevaluasi dan Refleksi Mengkomunikasikan hasil Alokasi Waktu 4 JP 2 JP 4 JP 4 JP 1. Pemahaman Sains : Pencemaran Lingkungan 2. Ketrampilan Proses Mengamati Mempertanyakan dan memprediksi Merencanakan dan melakukan penyelidikan Pencemaran lingkungan Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Mandiri Gotong Royong Bernalar Kritis Kreatif 2 JP 2 JP 2 JP 2 Fisika Kelas X_ Ning Widoretno No Tujuan Pembelajaran 2.4 Melakukan kampanye pengurangan pencemaran lingkungan dengan meyajikan karya atau media yang berisi solusi permasalahan pencemaran lingkungan 2.5 Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain secara lisan dengan mempresentasikan hasil tugas proyek 3 Pemanasan Global 3.1 Menjelaskan pemanasan global dan dampak buruk nya bagi kehidupan 3.2 Menganalisis faktor faktor penyebab terjadinya pemanasan global 3.3 Melakukan kampanye pengurangan pemanasan global dengan meyajikan karya yang berisi solusi permasalahan pemanasan global. 3.4 Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain secara lisan dengan mempresentasikan hasil tugas proyek Elemen Kata Kunci Materi Profil Pelajar Pancasila Memproses dan menganalisis data dan informasi Mengevaluasi dan Refleksi Mengkomunikasikan hasil 1. Pemahaman Sains : Perubahan Iklim pada Pemanasan Global 2. Ketrampilan Proses Mengamati Mempertanyakan dan memprediksi Merencanakan dan melakukan penyelidikan Memproses dan menganalisis data dan informasi Mengevaluasi dan Refleksi Mengkomunikasikan hasil Alokasi Waktu 4 JP 4 JP Pemanasan global Penyebab Pemanasan Global Dampak pemanasan Global Solusi Pemanasan Global Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Gotongroyong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif 2 JP 4 JP 4 JP 4 JP 3 Fisika Kelas X_ Ning Widoretno No 4 5 Tujuan Pembelajaran Elemen Kata Kunci Materi Pemanfaatan Limbah 1. Pemahaman Sains : Pengertian 4.1. Menjelaskan pengertian limbah dengan Limbah dan Limbah Bahasa sendiri dan menyebutkan contoh Pemanfaatannya Jenis jenis limbah dalam kehidupan sehari hari 2. Ketrampilan Proses Limbah 4.2. Mengindentifikasi jenis jenis limbah Mengamati Solusi untuk berdasarkan bahannya Mempertanyakan dan Limbah 4.3. Menentukan cara pengolahan limbah atau memprediksi sampah dengan menganalisis informasi Merencanakan dan dari video atau media lain yang berisi melakukan penyelidikan cara pengolahan limbah Memproses dan 4.4. Menyajikan hasil produk daur ulang menganalisis data dan limbah (misalnya daur ulang kertas, informasi pembuatan kompos). Mengevaluasi dan 4.5. Menunjukkan kemampuan Refleksi menyampaikan gagasan kepada orang Mengkomunikasikan hasil lain secara lisan dengan mempresentasikan hasil tugas proyek Energi alternative 5.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk energy dan konversi energi 5.2 Menjelaskan pengertian energi alternatif dengan bahasa sendiri dan menyebutkan contoh energi alternatif dalam kehidupan sehari hari 5.3 Mendeskripsikan energi tak terbarukan dan energy terbarukan 1. Pemahaman Sains : Energi Alternatif 2. Ketrampilan Proses Mengamati Mempertanyakan dan memprediksi Merencanakan dan melakukan penyelidikan Energi Alternatif Profil Pelajar Pancasila Alokasi Waktu Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Mandiri Gotong Royong Bernalar Kritis Kreatif 1 JP 1 JP 2 JP 4 JP 4 JP Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Mandiri Bernalar Kritis Kreatif Gotong Royong 2 JP 2 JP 2 JP 4 Fisika Kelas X_ Ning Widoretno No Tujuan Pembelajaran 5.4 Membuat sel surya sederhana sebagai alternatif energi, cara kerja dan pemanfaatannya 5.5 Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain secara lisan dengan mempresentasikan hasil tugas proyek Elemen Kata Kunci Materi Profil Pelajar Pancasila Memproses dan menganalisis data dan informasi Mengevaluasi dan Refleksi Mengkomunikasikan hasil Alokasi Waktu 4 JP 4 JP Mengetahui, Kepala SMAN 10 Pandeglang Pandeglang, 12 Juli 2021 Guru Mapel Fisika Hj. Aan Qonaah, M.Pd NIP. 19680918 199103 2 006 Ning Widoretno, S.Pd, M.Pd NIP. 19730920 200012 2 003 5 Fisika Kelas X_ Ning Widoretno KOMPONEN MODUL AJAR 1. Informasi umum a. Identitas sekolah b. Kompetensi awal c. Profil Pelajar Pancasila d. Sarana prasarana e. Target peserta didik f. Moda belajar g. Model pembelajaran 2. Komponen inti a. Tujuan Pembelajaran b. Pemahaman bermakna c. Pertanyaan pemantik d. Persiapan pembelajaran e. Kegiatan pembelajaran f. Assesmen g. Pengayaan dan remedial h. Refleksi peserta didik dan guru 3. Lampiran a. Lembar kerja pesserta didik b. Bahan bacaan guru dan peserta didik c. Glossarium d. Daftar Pustaka Modul Ajar Fisika Pengukuran 1. Informasi Umum Nama Penyusun Ning Widoretno, S.Pd, M.Pd Nama Institusi SMAN 10 Pandeglang Tahun Penyusunan 2021 Jenjang Sekolah SMA Kelas/Fase X/E 1. Pemahaman Sains : Gejala alam dalam cakupan keterampilan proses dalam pengukuran 2. Ketrampilan Proses Elemen/Domain CP Mengamati Mempertanyakan dan memprediksi Merencanakan dan melakukan penyelidikan Memproses dan menganalisis data dan informasi Mengevaluasi dan Refleksi Mengkomunikasikan hasil Alokasi Waktu 14 JP Pengukuran Besaran dan Satuan Kata Kunci Angka penting Notasi Ilmiah Ketidakpastian Pengukuran Pengetahuan/Keterampilan Peserta didik pernah menggunakan alat ukur dan Kompetensi Prasyarat dapat memahami operasi aljabar Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Fisika X, Ning Widoretno Gotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif Moda Pembelajaran Model Pembelajaran Pembelajaran Tatap Muka Pembelajaran Jarak Jauh Discovery learning Problem based learning Laptop Sarana Prasarana Koneksi Internet Video tentang penggunaan alat ukur Target Peserta Didik Peserta didik regular 2. Komponen Inti A. Tujuan Pembelajaran 1.1 Mengenal alat ukur dan membaca nilai yang ditunjukkan alat ukur secara tepat aturan penulisan angka penting disertai , dengan penugasan melakukan pengukuran beberapa benda dan pembacaan hasil pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran panjang, massa, dan waktu beserta dengan ketidakpastiannya. (pertemuan 1) 1.2 Mendefinisikan angka penting dan menerapkannya, dengan berdiskusi tentang angka penting dan penerapan aturannya dalam berhitung dengan angka penting, (pertemuan 2 dan 3) 1.3 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah (pertemuan 4) 1.4 Menyusun tugas proyek secara berkelompok tentang pengukuran yang dilakukan di lingkungan rumah (pertemuan 5 dan 6) 1.5 Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain secara lisan dengan mempresentasikan hasil tugas proyek (pertemuan 7 dan 8) Fisika X, Ning Widoretno 2 Pemahaman Bermakna 1. Peserta didik memahami penggunaan alat ukur dengan benar 2. Peserta didik dapat melakukan pengukuran dan menggunakan alat ukur yang tepat 3. Peserta didik dapat membaca hasil pengukuran dengan benar beserta dengan ketidakpastiannya 4. Peserta didik memahami prinsip angka penting dan penerapannya pada hasil pengukuran 3 Pertanyaan Pemantik Pernahkah kalian menggunakan alat ukur ? Apakah alat ukur yang digunakan sama untuk mengukur panjang, waktu, massa? Apa fungsi alat ukur ? Pernahkah kalian mengukur Panjang sebuah meja? Apa yang kalian butuhkan? Apa yang kalian lakukan jika ingin mengetahui luas sebuah buku? Pernahkah kalian mengukur suhu menggunakan thermogun? Bagaimana prosedur nya? Bagaimana cara melakukan operasi matematika dari hasil pengukuran dua alat yang berbeda? Contoh dari hasil meteran dan penggaris? 4 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik Guru dan peserta didik memperkenalkan diri Guru menjelaskan secara umum materi fisika bab 1 kelas X Guru menjelaskan beberapa aktivitas belajar Fisika Guru menggali komitmen peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan membuat kesepakatan kelas Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan peserta didik untuk belajar (Asesmen diagnostic) Guru memberikan penguatan profile pelajar pancasila dengan cara memberikan contoh kasus Fisika X, Ning Widoretno Guru memberikan persepsi dengan menampilkan berbagai gambar alat ukur Fisika X, Ning Widoretno Peserta didik mengamati gambar dan distimulus untuk bertanya berkaitan persamaan dan perbedaan ketiga alat ukur tersebut. Guru merespon pertanyaan yang muncul dengan menampilkan gambar pengukuran beberapa benda, seperti meja, pipa, dan cincin. Fisika X, Ning Widoretno Guru merangsang peserta didik dengan pertanyaan yang mengarah pada kemampuan peserta didik melakukan pengukuran menggunakan alat ukur yang tepat. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan ruang lingkup konsep Pengukuran. 2. Kegiatan Inti Guru meminta peserta didik menyebutkan alat ukur beserta ketelitiannya untuk pengukuran besaran panjang, massa, dan waktu. Guru menampilkan video pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup Pengukuran dg menggunakan Jangka sorong.mp4 Pengukuran dg menggunakan Mikrometer.mp4 Guru menampilkan gambar jangka sorong dan mikrometer sekrup hasil pengukuran dan peserta didik membaca hasil pengukuran tersebut Fisika X, Ning Widoretno Peserta didik melakukan pengukuran panjang dan lebar buku catatan yang digunakan dengan menggunakan mistar di rumah Guru menanyakan ketidakpastian yang bisa saja terjadi pada proses pengukuran, beserta contohnya. 3. Kegiatan Penutup Guru bersama peserta didik merefleksikan kegiatan belajar hari ini Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang dipelajari. Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya adalah tentang angka penting dan peserta didik diharapkan mempersiapkan materi yang akan dipelajari pad pertemuan selanjutnya dengan mencari literasi dari berbagai sumber Pertemuan 2 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru melakukan pertanyaan tentang pengetahuan operasi aljabar matematika (asasemen diagnostic) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang angka penting, aturan pembulatan dan notasi ilmiah Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan dipelajari, apakah semua angka itu penting? 2. Kegiatan Inti Guru memberikan catatan beberapa urutan angka Guru memberikan pertanyaan tentang urutan angka-angka yang diberikan dan peserta didik mendiskusikannya Guru bersama peserta didik mengidentifikasi angka penting Guru memberi arahan kepada peserta didik untuk menuliskan angka dan mengidentifikasi angka pentingnya Guru memvalidasi jawaban peserta didik Fisika X, Ning Widoretno Guru menjelaskan tentang aturan pembulatan dan notasi ilmiah serta beberapa contoh 3. Kegiatan Penutup Peserta didik dengan panduan guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang angka penting aturan pembulatan dan notasi ilmiah Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang dipelajari. Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya agar peserta didik mempersiapkan dengan mencari literasi dari berbagai sumber Pertemuan 3 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang operasi angka penting Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan dipelajari, bagaimana aturan pembulatan dan penulisan notasi ilmiah? 2. Kegiatan Inti Peserta didik mengingat kembali materi pembulatan dan notasi ilmiah Guru memberikan soal operasi aljabar dan peserta didik mendiskusikannya Guru menjelaskan aturan angka penting pada operasi aljabar Guru memberikan soal operasi aljabar dengan menggunakan aturan angka penting Peserta didik dipandu guru mendiskusikan angka penting dengan aturan pembulatannya yang dihasilkan dari operasi aljabar dengan menggunakan aturan angka penting Fisika X, Ning Widoretno Peserta didik mendiskusikan penulisan notasi ilmiah dengan aturan angka penting 3. Kegiatan Penutup Peserta didik dengan panduan guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang operasi aljabar angka penting aturan pembulatan dan notasi ilmiah Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang dipelajari. Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya agar peserta didik mempersiapkan dengan mencari literasi dari berbagai sumber Pertemuan 4 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang ketidakpastian dalam pengukuran Guru memberikan pertanyaan pemantik apa yang dimaksud dengan ketidakpastian ? 2. Kegiatan Inti Peserta didik mengingat kembali materi pengukuran Peserta didik menonton video tentang pengukuran dan ketidakpastiannya : Pengukuran, Ketelitian dan Ketidakpastian.mp4 Peserta didik mendiskusikan tentang pengukuran, ketelitian, dan ketidakpastian dalam video tersebut Guru memandu peserta didik saat melakukan diskusi Fisika X, Ning Widoretno 3. Kegiatan Penutup Peserta didik dengan panduan guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang Pengukuran, Ketelitian dan Ketidakpastian Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang dipelajari. Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya Pertemuan 5 dan 6 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Guru menginformasikan tugas proyek yang dilakukan secara berkelompok yaitu melakukan pengukuran benda yang ada di lingkungan rumah (benda yang dapat diukur dan yang tidak dapat diukur) Tugas proyek ini dilakukan selama 2 kali pertemuan, dan dalam setiap pertemuan pelajaran fisika, peserta didik dapat melakukan konsultasi dan melaporkan progres terkait tugas yang harus dilakukan 3. Kegiatan Penutup Peserta didik menyampaikan kesan dan kemungkinan kendala pada saat mengerjakan tugas projek Guru melakukan penguatan dan motivasi Pertemuan 7 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Fisika X, Ning Widoretno Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Guru menyampaikan apresiasi atas tugas projek yang sudah berhasil dilakukan Peserta didik mengkomunikasikan hasil tugas projek dengan melakukan presentasi (jika pembelajaran daring, video presentasi di share melalui media yang digunakan untuk melakukan pembelajaran) Semua peserta didik diharuskan menonton video presentasi dari kelompok lain dan memberikan apresiasi 3. Kegiatan Penutup Guru memberikan umpan balik hasil tugas projek peserta didik Pertemuan 8 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Guru menyampaikan apresiasi atas tugas projek yang sudah berhasil dilakukan Peserta didik mengkomunikasikan hasil tugas projek dengan melakukan presentasi (jika pembelajaran daring, video presentasi di share melalui media yang digunakan untuk melakukan pembelajaran) Semua peserta didik diharuskan menonton video presentasi dari kelompok lain dan memberikan apresiasi Fisika X, Ning Widoretno 3. Kegiatan Penutup 4. Guru memberikan umpan balik hasil tugas projek peserta didik Guru menginformasikan bahwa akan dilakukan tes sumatif Pengukuran Asesmen 1. Diagnostik Pertanyaan Pernahkah kalian melihat menggunakan mistar? Pernahkah kalian menggunakan stopwatch? Seberapa paham kalian tentang operasi aljabar ? Apa satuan untuk panjang, massa, dan waktu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari? 1. Formatif a. Penilaian Diri No 1 2 3 4 5 Pernyataan Ya Tidak Keterangan Saya mampu membedakan besaran pengukuran panjang, waktu, dan massa Saya mampu menggunakan alat ukur panjang Saya mampu menggunakan alat ukur waktu Saya mampu menggunakan alat ukur massa Saya mampu menentukan ketidakpastian pengukuran Saya memahami bagaimana cara 6 menuliskan hasil pengukuran berdasarkan angka penting Fisika X, Ning Widoretno Keterangan: Apabila kalian menjawab pernyataan dengan jawaban “Ya”, berarti telah memahami dan menguasai semua materi. Jika kalian menjawab “Tidak” silahkan mengulang materi yang terkait. 2. Sumatif Ulangan Harian Fisika Materi Pengukuran 1. Besaran-besaran di bawah ini adalah kelompok besaran pokok, yaitu … A. panjang, kecepatan, suhu B. massa, waktu, luas C. kuat arus, suhu, jumlah zat D. gaya, massa, panjang E. intensitas cahaya, waktu, tekanan 2. Besaran-besaran di bawah ini adalah kelompok besaran pokok, kecuali … A. panjang, massa, suhu B. massa, tekanan, kuat arus C. kuat arus, suhu, jumlah zat D. waktu, massa, panjang E. intensitas cahaya, waktu, jumlah zat 3. Di bawah ini adalah besaran-besaran pokok dan satuan SI-nya lengkap dengan alat ukurnya. Besaran 1. Panjang 2. Massa 3. Waktu Satuan meter gram sekon Alat Ukur Jangka Sorong Neraca Stop Watch Tabel yang benar adalah … A. 1, 2, 3 B. 2, 3 C. 3 saja D. 1, 3 E. 2 saja 4. Sebatang kayu memiliki panjang 10 m. Yang dimaksud satuan adalah … A. Panjang B. m C. Kayu D. 10 E. 10 m 5. Sebidang tanah memiliki luas 34,5 m2. Yang dimaksud satuan dan nilai berturutturut adalah, A. Luas dan m2 Fisika X, Ning Widoretno B. C. D. E. 34,5 dan m2 Tanah dan 34,5 34,5 dan Luas m2 dan 34,5 6. Lebar sebuah kotak diukur satu kali dengan mistar diperoleh hasil ℓ = 185 0,5 mm. Apabila penulisan ketidakpastian ini diubah ke dalam bentuk relatif, maka ℓ = 185 …. mm A. 0,1 % B. 0,2 % C. 0,3% D. 0,4 % E. 0,5% 7. Syarat-syarat satuan standar diantaranya adalah seperti berikut, kecuali … A. Mudah didapat B. Dapat diperbanyak C. Harganya murah D. Nilainya tetap E. Jarang ditemukan 8. Massa Jenis adalah Massa dibagi volume. Bila sebuah benda massanya 2500 g dengan volume 80 cm3, berapakah massa jenisnya dalam Kg/m3 A. 3,12 B. 3,12.102 C. 3,12.104 D. 3,12.10 E. 3,12.103 9. Hasil pengukuran plat seng menunjukkan panjang 1,420 m dan lebar 1,20 m. Luas pelat menurut aturan penulisan angka penting adalah, A. 1,7 m2 B. 1,704 m2 C. 1,704 m2 D. 1,71 m2 E. 1,70 m2 10. Hasil pengurangan 552 cm dari 558,38 cm adalah … cm A. 6,4 B. 6,31 C. 6,38 D. 6 E. 6,380 11. Sebuah buku terdiri atas 2 lembar sampul dan 40 lembar kertas isi. Jika tebal total buku 8,33 mm dan tebal selembar sampul 0,94 mm, maka tebal selembar kertas buku tersebut adalah ... mm A. 0,167 B. 0,17 C. 0,20 D. 0,161 E. 0,16 Fisika X, Ning Widoretno 2. Pernyataan di bawah ini adalah pasangan besaran pokok dan satuan SI-nya. Pasangan yang kurang tepat adalah, A. panjang – meter B. massa - gram C. waktu – sekon D. Jumlah zat - mol E. kuat arus – volt 12. Di bawah ini adalah besaran-besaran pokok dan satuan SI-nya lengkap dengan alat ukurnya. Besaran Satuan 1. Suhu kelvin 2. Kuat Arus ampere 3. Waktu sekon Tabel yang benar adalah … A. 1, 2, 3 B. 2, 3 C. 3 saja D. 1, 3 E. 2 saja Alat Ukur Termometer AVO meter Stop Watch 13. Luas ruangan kelas X-3 adalah dua kali luas ruangan mushola. Dari pernyataan tersebut, yang dimaksud satuan adalah … A. Luas ruangan kelas B. kelas X-3 C. Luas ruangan mushola D. Tidak ada E. Dua kali 14. Sebidang tanah memiliki luas 34,5 m2. Yang dimaksud nilai dan besaran berturut-turut adalah ....... A. Luas dan m2 B. 34,5 dan m2 C. Tanah dan 34,5 D. 34,5 dan Luas E. m2 dan 34,5 15. Beberapa pernyataan hasil di bawah ini menunjukkan angka utama hasil pengukuran tunggal menggunakan mistar (penggaris). (1) panjang buku 24,3 cm (2) lebar kotak kayu 15,15 mm (3) panjang pinsil 12 mm Pernyataan yang benar adalah ... A. (1) dan (3) B. (2) dan (3) C. (1) dan (2) D. (1), (2), (3) E. Tidak ada Fisika X, Ning Widoretno 16. Pernyataan di bawah ini yang benar menunjukkan hasil pengukuran tunggal dengan mistar dan ralatnya adalah, A. (12,5 0,5) cm B. (12,5 0,01) cm C. (12,5 0,3) cm D. (12,5 0,05) cm E. (12,5 0,1) cm 17. Pernyataan di bawah ini yang benar menunjukkan angka utama hasil pengukuran dengan jangka sorong yang skala terkecilnya 0,02 mm adalah ..... A. 7 mm B. 7,2 mm C. 7,12 mm D. 7,0 mm E. 7,11 mm 18. Sebuah mikrometer skrup (skala terkecil 0,01 mm) digunakan untuk mengukur tunggal tebal (t) sebuah plat tipis dengan hasil t = 2,42 mm. Hasil ini dapat diartikan bahwa tebal sebenarnya adalah ... A. 2,415 – 2,425 mm B. 2,41 – 2,43 mm C. 2,418 – 2,422 mm D. 2,40 – 2,44 mm E. 2,419 – 2,421 mm 19. Syarat-syarat satuan standar yang benar adalah …….. A. Nilainya kecil B. Berlaku lokal C. Istilahnya lumrah D. Berlaku internasional E. Tidak mudah didapat 20. Hasil pengukuran plat seng menunjukkan panjang 1,42 cm dan lebar 1,2 cm. Luas pelat menurut aturan penulisan angka penting adalah, A. 1,7 cm2 B. 1,704 cm2 C. 1,704 cm2 D. 1,71 cm2 E. 1,70 cm2 21. Hasil pengurangan 552 cm dari 558,58 cm adalah … cm A. 6,580 B. 6,6 C. 6,58 D. 7 E. 7,0 22. Sebuah buku terdiri atas 2 lembar sampul dan 30 lembar kertas isi. Jika tebal total buku 8,33 mm dan tebal selembar sampul 0,9 mm, maka tebal selembar kertas buku tersebut adalah ... mm Fisika X, Ning Widoretno A. 0,22 B. 0,216 C. 0,2 D. 21 E. 0,20 23. Bilangan 10002, mempunyai angka penting sebanyak … . A. satu B. dua C. tiga D. empat E. lima 24. Sebuah balok memiliki panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 4,55 cm, 2,55 cm, dan 2,55 cm. Maka volume balok itu … . A. 6,67 cm3 B. 13,2 cm3 C. 16,9 cm3 D. 29,6 cm3 E. 31,8 cm3 25. Diameter sebuah bola diukur seperti gambar di bawah. Diameter bola itu adalah … . A. 2,08 cm B. 2,18 cm C. 2,28 cm D. 2,18 mm E. 2,28 mm 2. Pengayaan dan Remidial Jika terdapat peserta didik yang belum mampu mendapatkan capaian pembelajaran dibawah KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan Remedial terbimbing Jika terdapat peserta didik yang sudah mampu mendapatkan capaian pembelajaran diatas KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan pengayaan terbimbing Fisika X, Ning Widoretno 3. LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Lembar Kerja Peserta Didik Sumber : diambil dari lembar kerja Fisika Dasar UPI SISTEM PENGUKURAN Rincian Topik Ilmu Fisika, Besaran-besaran fisika, Pengukuran dan sistem satuan, konversi satuan, notasi ilmiah, angka penting, dan analisis dimensi. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta didik dapat : 1. Menjelaskan hakikat ilmu fisika sebagai bagian dari sains 2. Menjelaskan dasar-dasar dan kaidah pengukuran 3. Mengidentifikasi berbagai “standar satuan” untuk besaran-besaran fisika yang disepakati secara internasional dalam masyarakat ilmiah. 4. Menyebutkan tujuh Besaran Pokok dalam fisika dan menuliskan satuannya dengan benar sesuai dengan konvensi. 5. Menentukan satuan untuk besaran-besaran fisika turunan dan menuliskannya dengan benar sesuai konvensi. 6. Menentukan konversi satuan dari satu sistem satuan ke sistem satuan lainnya dengan benar dengan menggunakan factor konversi. 7. Menyatakan bilangan-bilangan yang sangat besar atau sangat kecil dalam bentuk notasi ilmiah yang disepakati masyarakat ilmiah. 8. Menjelaskan pengertian angka penting dan tata aturan penulisannya dalam melaporkan hasil suatu pengukuran. Pertanyaan 1. Apakah ilmu fisika itu? 2. Mengapa ilmu fisika itu merupakan bidang sains yang sangat fundamental? 3. Berikan contoh-contoh terapan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam teknologi! Fisika X, Ning Widoretno 4. Dalam pergaulan masyarakat ilmiah, kita sering mengkomunikasikan sesuatu dengan angka dan satuannya, mengapa hal itu menjadi penting? 5. Apa yang dimaksud dengan “pengukuran” atau “mengukur” dalam fisika? 6. Untuk menyatakan hasil dari suatu pengukuran, kita menuliskannya dengan angka dan satuan, mengapa? 7. Mengapa “standar satuan” itu penting dan banyak manfaatnya untuk pergaulan di masyarakat ilmiah? 8. Apa standar satuan untuk panjang, massa, dan waktu yang berlaku saat ini? Jelaskan! 9. Adakah standar satuan untuk besaran-besaran fisika yang lain? Jelaskan! 10. Apakah sebenarnya yang dimaksud besaran dalam fisika?Jelaskan ! 11. Secara umum, besaran dalam Fisika dikelompokkan menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Apa yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran turunan? Jelaskan ! 12. Sebutkan tujuh besaran Pokok dalam Fisika dan bagaimana cara menuliskan satuannya yang benar sesuai konvensi? 13. Apa yang dimaksud dengan angka penting? 14. Dari hasil pengukuran terhadap suatu objek dengan menggunakan penggaris plastik dan jangka sorong, apa perbedaannya? Jelaskan! 15. Apa kelebihan jangka sorong dan micrometer skrup bila dibandingkan dengan penggaris plastik? Jelaskan! 16. Sebutkan kriteria atau aturan penentuan angka penting? 17. Bagaimanakah aturan mengalikan hasil pengukuran beberapa besaran menurut aturan angka penting ? 18. Bagaimanakah aturan menjumlahkan atau mengurangkan hasil pengukuran beberapa besaran menurut aturan angka penting ? 19. Tinggi seekor kuda kadang-kadang dinyatakan menggunakan satuan “ tangan” . Mengapa satuan tersebut dianggap standar panjang yang tidak baik? 20. Tebal satu lembar kertas kurang dari satu millimeter. Kalian memiliki penggaris dengan skala terkecil satu millimeter. Kalian diminta mengukur tebal selembar kertas dengan menggunakan penggaris tersebut. Dapatkah pengukuran tersebut dilakukan? Jelaskan jawaban kalian! 21. Kalian diminta oleh guru mengukur volume paku yang sangat kecil dengan teliti. Bagaimana cara kalian melakukannya? Fisika X, Ning Widoretno 22. Tuliskan yang berikut ini tanpa menggunakan awalan : (a) 40 𝜇𝑊 ; (b) 4 ns ; (c) 3 MW ; (d) 25 km 23. Rekor dunia lari marathon putra tahun 2012 dipegang oleh Haile Gebrselassie dari Etiopia (Gambar 1.1). Ia menciptakan waktu 2 jam 3 menit dan 59 detik pada lomba Maraton Berlin, 28 September 2008. Panjang lintasan marathon adalah 42,195 km a) Berapakah rekor Gebrselassie dalam satuan jam, menit dan detik? b) Jika kecepatan adalah jarak dibagi waktu, berapa kecepatan lari Gebrselassie dalam satuan m/s dan satuan km/jam? 24. Suatu piring berbentuk persegi panjang memiliki panjang (21,3 ± 0,2) cm dan lebar (9,8 ± 0,1) cm. Hitunglah luas piring, termasuk ketidakpastiannya ! 25. Suatu piring berbentuk persegi panjang memiliki panjang (21,3 ± 0,2) cm dan lebar (9,8 ± 0,1) cm. Hitunglah luas piring, termasuk ketidakpastiannya ! 26. Ada berapa angka penting dalam nilai-nilai berikut : (a) 78,9 ± 0,2 (b) 3,78 × 109 (c) 2, 46 × 10−6 (d) 0,0053 27. Lakukan perhitungan operasi matematika berikut (a) Jumlah dari nilai-nilai hasil pengukuran 756; 37,2; 0,83; dan 2,5 (b) Hasil kali 0,0032 x 356,3 (c) Hasil kali 5,620 x π 28. Seorang petani menukur jarak pada suatu ladang berbentuk persegi. Panjang ladang adalah 38,44 m dan lebarnya 19,5 m. Berapakah keliling ladang tersebut? Fisika X, Ning Widoretno LEMBAR KERJA TUGAS PROJEK PENGUKURAN DAN BESARAN A. Langkah Kerja 1. Amati benda yang akan diukur 2. Lakukan pengukuran semua bagian benda yang sudah diamati B. Hasil Pengukuran 1. Gambar 2. Tabel Pengamatan No Bagian yang diamati (Besaran) Hasil Pengukuran Satuan Keterangan C. Deskripsi D. Analisis Fisika X, Ning Widoretno B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik ANGKA PENTING Pengertian AP atau angka penting (significant figures) adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti (eksak) dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari penghitungan skala alat ukur, sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala terkecil. Aturan Angka Penting Dalam penulisan hasil pengukuran, aturan-aturan yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah aturan penulisan angka penting dalam fisika. 1. Semua angka bukan nol adalah AP. Contoh: Angka 343245 memiliki enam AP. 2. Angka nol di belakang angka bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali diberi tanda khusus misal garis bawah. Contoh: a. Angka 120 memiliki dua AP yaitu 1 dan 2. b. Angka 40700 memiliki tiga AP yaitu 4, 0 dan 7. 3. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting. 4. Angka 40700 memiliki tiga AP yaitu 4, 0 dan 7. 5. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan AP. 6. Angka 0,0065 memiliki dua AP yaitu 6 dan 5. 7. Angka nol di belakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah AP. 8. Angka 5,600 memiliki empat AP yaitu 5, 6, 0 dan 0. Analisis hasil pengukuran selalu melibatkan perhitungan matematika atau operasi hitung. Ada beberapa hal yang diperhatikan saat melakukan operasi hitung dengan significant figures. Pada bagian ini akan dibahas beberapa aturan dalam perhitungan angka penting. Operasi Hitung Aljabar A. Pembulatan Aturan dalam pembulatan angka penting adalah sebagai berikut. 1. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan. Contoh: a. 246,86 dibulatkan menjadi 246,9 b. 416,64 dibulatkan menjadi 416,6 Fisika X, Ning Widoretno 2. Apabila tepat angka 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil, dan dihilangkan jika angka sebelumnya angka genap. Contoh: a. 246,65 dibulatkan menjadi 246,6 b. 326,55 dibulatkan menjadi 326,6. B. Penjumlahan & Pengurangan Operasi pengurangan & penjumlahan angka penting mengikuti aturan sebagai berikut: Penulisan hasil operasi penjumlahan & pengurangan hanya boleh memiliki satu angka ragu-ragu / taksiran / angka tak pasti. Contohnya : 12 cm (2 adalah angka tak pasti) + 2,85 cm (5 angka tak pasti) = 14,85 ( 4 dan 5 adalah Angka tak pasti) kemudian, dibulatkan agar hanya ada 1 angka tak pasti, menjadi 15. C. Perkalian & Pembagian Operasi perkalian dan pembagian mengikuti aturan sebagai berikut : Jumlah angka penting pada hasil akhir harus mengikuti jumlah AP yang paling sedikit. Untuk perkalian dan pembagian angka penting dengan angka eksak, hasil akhir mengikuti jumlah AP tersebut. Contohnya : 125 cm (3 AP) dikalikan 10 (1 AP) = 1250, karena masih ada 3 AP, maka harus dijadikan 1 AP saja. Sehingga hasilnya menjadi 1000 (1 angka penting). Konsep Pengukuran Sumber : Blog Ruang Guru Pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran yang diukur menggunakan besaran lain yang sudah ditentukan skala dan satuannya. Hasil pengukuran tunggal biasa ditulis sebagai berikut Fisika X, Ning Widoretno 𝑋 = 𝑋𝑜 ± ∆X Keterangan: x = nilai besaran yang diukur; xo = hasil pengukuran yang terbaca; dan ∆x = ketidakpastian pengukuran = 1/2 skala terkecil alat ukur. Berikut ini merupakan contoh pengukuran beberapa besaran di dalam Fisika. 1. Pengukuran panjang Panjang merupakan salah satu besaran pokok yang dapat diukur menggunakan mistar, jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Berikut ini contoh pengukurannya. a. Mistar Mistar atau biasa disebut penggaris memiliki skala terkecil 1 mm, sehingga ketelitian mistar 0,5 mm atau 0,05 cm. perhatikan contoh berikut. Hasil pengukurannya = 3,1 – 0,3 = 2,8 cm Penulisan hasil ukur = (2,8 ± 0,05) cm b. Jangka sorong Jangka sorong memiliki 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan demikian, jangka sorong memiliki ketelitian lebih baik daripada mistar. Perhatikan contoh berikut. Berdasarkan gambar di atas: Skala utama = 0,3 m Skala nonius = 3 × 0,01 = 0,03 cm Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius = 0,3 + 0,03 = 0,33 cm c. Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup memiliki ketelitian lebih baik daripada dua alat sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur diameter kawat, ketebalan kertas, dan benda-benda kecil lainya. Perhatikan contoh berikut. Fisika X, Ning Widoretno Skala utama = 3,5 mm Skala nonius = (12 × 0,01) = 0,12 mm Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius = 3,5 + 0,12 = 3,62 mm 2. Pengukuran massa Massa merupakan salah satu besaran pokok yang bisa diukur menggunakan timbangan atau neraca. Neraca yang biasa digunakan pada skala laboratorium adalah neraca O’Hauss tiga lengan. Neraca tersebut memiliki tiga lengan dengan rincian sebagai berikut. Lengan belakang memiliki skala 0 – 500 gram. Lengan tengah memiliki skala 0 – 100 gram. Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram. Perhatikan contoh berikut. Hasil pengukuran massa di atas adalah 400 gram + 70 gram + 9,4 gram = 479,4 gram. 3. Pengukuran arus dan tegangan listrik Alat untuk mengukur arus listrik disebut amperemeter, sedangkan untuk mengukur tegangan listrik disebut voltmeter. Adapun contoh gambar alatnya adalah sebagai berikut. Fisika X, Ning Widoretno Hasil pengukuran amperemeter di atas adalah sebagai berikut. 4. Pengukuran volume benda tak beraturan Untuk benda yang bentuknya tidak beraturan, Quipperian bisa menggunakan gelas ukur yang diisi oleh benda yang akan diukur volumenya. Pertambahan volume pada gelas ukur menunjukkan volume benda tersebut. Perhatikan contoh berikut. Volume logam di atas adalah 5. Pengukuran waktu Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah stopwatch. Perhatikan contoh berikut. Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch di atas adalah 2 menit + 12 sekon. Fisika X, Ning Widoretno C. Glosarium Besaran pokok : besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Besaran turunan : besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Dimensi : cara besaran tersusun atas besaran-besaran pokoknya Notasi ilmiah : cara penulisan nomor yang mengakomodasikan nilainilai terlalu besar atau kecil untuk dengan mudah ditulis dengan notasi desimal standar. Pengukuran : menentuan besaran terhadap suatu standar atau satu satuan ukur Pengukuran tunggal : pengukuran yang dilakukan satu kali saja. Pengukuran berulang : pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali Angka penting : semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir Akurasi : ketepatan, kesamaan atau kedekatan suatu hasil pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya (true value). Mistar : alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang Jangka sorong : alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, diameter dalam dengan tingkat ketelitian dan ketepatan yang sangat baik Mikrometer sekrup : alat ukur panjang, tebal, diameter luar sebuah benda dengan tingkat ketelitiannya 0,01 mm D. Daftar Pustaka Foster, Bob .2014. Akselerasi Fisika 1. Bandung: Penerbit Duta Halliday, D, Resnick, R .1992. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kanginan, Marthen. 2017 . Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Fisika X, Ning Widoretno Modul Ajar Fisika Pencemaran Lingkungan 1. Informasi Umum Nama Penyusun Ning Widoretno, S.Pd, M.Pd Nama Institusi SMAN 10 Pandeglang Tahun Penyusunan 2021 Jenjang Sekolah SMA Kelas/Fase X/E 1. Pemahaman Sains : Pencemaran Lingkungan 2. Ketrampilan Proses Mengamati Elemen/Domain CP Mempertanyakan dan memprediksi Merencanakan dan melakukan penyelidikan Memproses dan menganalisis data dan informasi Mengevaluasi dan Refleksi Mengkomunikasikan hasil Alokasi Waktu 14 JP Kata Kunci Pencemaran Lingkungan Pengetahuan/Keterampilan Kompetensi Prasyarat Peserta didik Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Profil Pelajar Pancasila Gotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif Moda Pembelajaran Pembelajaran Tatap Muka Pembelajaran Jarak Jauh Fisika X, Ning Widoretno Model Pembelajaran Discovery learning Problem based learning Laptop Sarana Prasarana Koneksi Internet Video tentang penggunaan alat ukur Target Peserta Didik Peserta didik regular 2. Komponen Inti A. Tujuan Pembelajaran 2.1 Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan dan menyebutkan contoh nya dalam kehidupan sehari hari dengan menggunakan bahasa sendiri dan dihubungkan dengan perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari (pertemuan 1) 2.2 Menganalisis factor factor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan ( pertemuan 2) 2.3 Mengidentifikasi dampak dari pencemaran lingkungan ( pertemuan 3) 2.4 Melakukan kampanye pengurangan pencemaran lingkungan dengan meyajikan karya atau media yang berisi solusi permasalahan pencemaran lingkungan ( pertemuan 4 dan 5) 2.5 Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain secara lisan dengan mempresentasikan hasil tugas proyek ( pertemuan 6 dan 7) B. Pemahaman Bermakna 1. Peserta didik memahami mengenai pencemaran lingkungan 2. Peserta didik dapat menganalisis penyebab terjadinya pencemaran lingkungan 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dampak dari pencemaran lingkungan 4. Peserta didik dapat menuangkan idenya berupa karya yang menampilkan solusi permasalahan pencemaran lingkungan 5. Peserta didik dapat berkolaborasi dan mengkomunikasikan gagasannya berupa karya kepada orang lain Fisika X, Ning Widoretno C. Pertanyaan Pemantik Pernahkah kalian melihat sampah berserakan ? Apa yang terlintas dalam pikiran kalian jika sampah dibiarkan begitu saja bertahun-tahun tanpa ditangani dengan benar? D. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik Guru dan peserta didik memperkenalkan diri Guru menjelaskan secara umum materi fisika bab 3 kelas X Guru menjelaskan beberapa aktivitas belajar Fisika Guru menggali komitmen peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan membuat kesepakatan kelas Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan peserta didik untuk belajar (Asesmen diagnostic) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan ruang lingkup pencemaran lingkungan 2. Kegiatan Inti Guru menanyakan bagaimana perilaku peserta didik saat membuang sampah Guru menampilkan beberapa gambar tentang pencemaran lingkungan Fisika X, Ning Widoretno Fisika X, Ning Widoretno Peserta didik mendiskusikan pengertian pencemaran lingkungan dan jenis-jenisnya Peserta didik mendiskusikan perilaku yang benar agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan 3. Kegiatan Penutup Guru bersama peserta didik merefleksikan kegiatan belajar hari ini Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang dipelajari. Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya adalah tentang factor-faktor penyebab pencemaran lingkungan dan peserta didik diharapkan mempersiapkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dengan mencari literasi dari berbagai sumber Pertemuan 2 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan dipelajari, apakah factor-faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan? 2. Kegiatan Inti Guru menampilkan gambar data penyumbang pencemaran lingkungan Fisika X, Ning Widoretno Fisika X, Ning Widoretno Peserta didik menganalisis dan mendiskusikan penyebab pencemaran lingkungan dari masing-masing gambar di atas 3. Kegiatan Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil analisis penyebab pencemaran Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang dipelajari. Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya yaitu dampak pencemaran lingkungan agar peserta didik mempersiapkan dengan mencari literasi dari berbagai sumber Pertemuan 3 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan dipelajari, bagaimana dampak pencemaran lingkungan? 2. Kegiatan Inti Peserta didik menyimak gambar dampak pencemaran lingkungan yang ditampilkan guru Fisika X, Ning Widoretno Peserta didik menganalisis dan mendiskusikan dampak pencemaran lingkungan dari masing-masing gambar di atas Fisika X, Ning Widoretno 3. Kegiatan Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil identifikasi dampak pencemaran lingkungan Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang dipelajari. Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya yaitu kampanye pengurangan pencemaran lingkungan dengan meyajikan karya atau media yang berisi solusi permasalahan pencemaran lingkungan Pertemuan 4 dan 5 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Guru menginformasikan tugas proyek yang dilakukan secara berkelompok yaitu kampanye pengurangan pencemaran lingkungan dengan meyajikan karya atau media yang berisi solusi permasalahan pencemaran lingkungan Tugas proyek ini dilakukan selama 2 kali pertemuan, dan dalam setiap pertemuan pelajaran fisika, peserta didik dapat melakukan konsultasi dan melaporkan progres terkait tugas yang harus dilakukan 3. Kegiatan Penutup Peserta didik menyampaikan kesan dan kemungkinan kendala pada saat mengerjakan tugas projek Guru melakukan penguatan dan motivasi Fisika X, Ning Widoretno Pertemuan 6 dan 7 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Guru menyampaikan apresiasi atas tugas projek yang sudah berhasil dilakukan Peserta didik mengkomunikasikan hasil tugas projek dengan melakukan presentasi (jika pembelajaran daring, video presentasi di share melalui media yang digunakan untuk melakukan pembelajaran) Semua peserta didik diharuskan menonton video presentasi dari kelompok lain dan memberikan apresiasi 3. Kegiatan Penutup Guru memberikan umpan balik hasil tugas projek peserta didik Guru memberi penguatan untuk berperilaku yang baik dan benar dalam menjaga lingkungan, agar lingkungan di sekitar kita terjaga dari pencemaran E. Asesmen 1. Diagnostik Pertanyaan Apakah pengertian pencemaran? Pencemaran ada berapa jenis? Apa yang kalian lakukan ketika di pekarangan rumah kalian banyak sampah plastik? Fisika X, Ning Widoretno 2. Formatif a. Penilaian Diri No Pernyataan Ya Tidak Keterangan Saya memahami pengertian pencemaran 1 lingkunga Saya memahami jenis-jenis pencemaran 2 lingkungan Saya memahami penyebab pencemaran 3 lingkungan Saya memahami dampak dari 4 pencemaran lingkungan Saya mampu membuat karya sebagai 5 ajakan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan Saya mampu mengkomunikasikan hasil 6 karya yang dibuat Keterangan: Apabila kalian menjawab pernyataan dengan jawaban “Ya”, berarti telah memahami dan menguasai semua materi. Jika kalian menjawab “Tidak” silahkan mengulang materi yang terkait. b. Penilaian Projek RUBRIK PENILAIAN PROJEK NO NAMA KETEPATAN ISI TINGKAT KEMAMPUAN TAMPILAN KERJASAMA KOMUNIKASI Fisika X, Ning Widoretno 3. Sumatif Ulangan Harian Fisika Materi Pencemaran Lingkungan Grafik berikut ini merupakan angka pencemaran yang telah diamati: 1. Yang mana dari kesimpulan berikut yang cocok dengan hasil yang ditunjukkan pada grafik? A. Lingkungan yang telah tercemar akibat aktifitas manusia cenderung mengalami penurunan B. Pencemaran tanah memiliki jumlah presentase terbanyak di setiap tahunnya C. Pencemaran udara pada presentase terendah terjadi pada tahun 2016 D. Lingkungan yang tercemar cenderung mengalami kenaikan di setiap tahunnya E. Kebisingan menempati urutan paling tinggi penyebab pencemaran 1. Berikut usaha yang dapat dilakukan untuk memperhambat laju pencemaran di setiap tahunnya yaitu.. A. Memilah limbah sesuai dengan jenisnya B. membuang sampah sembarangan di sungai secara diam-diam C. meningkatkan aktivitas pabrik secara besar-besaran yang dilakukan seminggu satu kali D. Melakukan pembakaran sampah di ladang terbuka E. Membakar sampah plastic dalam jumlah besar 2. Semakin banyaknya penduduk di perkotaan menjadi salah satu penyebab meningkatnya pencemaran seperti pada gambar berikut ini. Fisika X, Ning Widoretno Dampak dari kegiatan tersebut... A. Tercemarnya sungai akibat bencana alam B. Tercemarnya tanah akibat bencana alam C. Tercemarnya sungai akibat ulah mausia D. Tercemarnya tanah akibat bencana alam E. Tercemarnya tanah dan sungai akibat bencana alam 3. Berikut merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengakibatkan pencemaran pada lingkungan! 1. Pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian 2. Pembuangan limbah rumah tangga ke aliran sungai 3. Penggunaan kulkas setiap hari di dalam rumah 4. Membuang limbah pabrik sembarangan di sungai. 5. Menggunakan Ac kantor secara terus menerus Yang termasuk faktor penyebab pencemaran akibat aktifitas rumah tangga adalah... A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 2 dan 4 D. dan 5 E. 1,2,3 Fisika X, Ning Widoretno Petunjuk: Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal nomer 6-7 Kematian Ikan Mendadak di Sungai Petanang Oleh Sindonews 9:00 pagi, 15 Januari 2021 Selasa, 28 Juli 2020 pukul 15:52 WIB ribuan ikan di aliran sungai Petanang, kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan mendadak mati. Sungai itu diduga tercemar oleh zat beracun yang tercemar oleh limbah pabrik di sekitar wilayah tersebut. Salah satu warga, Samsurizal 40 tahun pada (24/7) pagi. “Sejak jumat lalu kami menemukan banyak ikan yang mati” katanya saat ditemui. Dinas perikanan Kabupaten Banyuasin menghimbau agar masyarakat tidak mengonsumsi air dari sungai Petanung, dan selalu melakukan penyaringan terlebih dahulu pada sampah limbah rumah tangga ataupun barik sebelum sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 4. Dari wacana di atas, penyebab kematian mendadak pada ikan kecuali... A. Keracunan ikan akibat ulah manusia B. Sungai yang tercemar akibat ulah manusia C. Keracunan ikan akibat bencana alam D. Sungai yang tercemar akibat limbah pabrik E. Sungai tercemar karena bencana alam 5. Pencemaran yang terjadi di sungai Petanang akibat dari pembuangan limbah secara sembarangan, berikut usaha yang dapat dilakukan agar tidak mencemari ekosistem A. Melakukan penyaringan terlebih dahulu agar zat kimia yang terdapat dalam limbah tidak masuk ke sungai Fisika X, Ning Widoretno B. Pembuangan dilakukan setiap pagi hari agar tidak mengenai penduduk yang beraktifitas di sungai C. Pembuangan dilakukan secara besar-besaran agar tidak terlalu sering melakukan pembuangan di sungai D. Melakukan pembuangan limbah sedikit demi sedikit E. Pembuangan dilakukan di tanah Petunjuk: Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal nomer 8-9 Polusi udara akibat asap pabrik bisa berakibat fatal Oleh Husnul Abdi 12:20 WIB, 7 Januari 2006 Desa Sanata Dharma terletak dalam perkotaan yang strategis. Desa ini dikelilingi beberapa pabrik diantaranya pabrik Sepatu, Surya Batu-bara dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Aktifitas pabrik yang di lakukan secara terus menerus mengakibatkan terganggunya aktifitas masyarakat dan memperburuk polusi udara di wilayah tersebut sehingga salah satu warga mengalami ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) “ saya merasa terganggu, ketika bernafas terasa sesak. Terutama anak saya yang kecil, upil menghitam pernafasanpun juga sesak” kata Zumrotundi. Ditahun 2006 diperparah dengan adanya kebakaran pabrik Surya Batu-bara akibat hubungan arus pendek listrik. Pabrik Surya Batu-bara berbahan dasar batu bara yang mengandung Sulfur (s) dan ketika lepas ke udara akan bereaksi dengan air dan O₂ yang akan menimbulkan awan. Awan ini akan membuat hujan dengan tingkat keasaman dibawah 5, sehingga mengakibatakan kerusakan pada tumbuhan yang terkena air hujan tersebut. 6. Desa Sanata Dharma dikelilingi beberapa pabrik diantaranya pabrik Sepatu dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) akibatnya polusi udara di daerah tersebut semakin meningkat dengan banyaknya aktifitas pabrik, salah satu penyakit yang dapat terjangkit oleh masyarakat disekitar desa Sanata Dharma yaitu... Fisika X, Ning Widoretno A. ISPA B. Cacar air C. Hepatitis D. Miningitis E. Kanker 7. Peristiwa apa yang dapat ditimbulkan oleh Pabrik Surya Batu-Bara... A. Efek Rumah Kaca B. Hujan Asam C. Pemanasan Global D. ISPA E. Gejala Alam 8. Suatu zat yang mengakibatkan terjadinya pencemaran disebut … A. Limbah B. Polusi C. Asap D. Sampah E. Polutan Sumber : http://repository.upstegal.ac.id/3184/1/Skripsi_Izul.pdf Fisika X, Ning Widoretno 2. Pengayaan dan Remidial Jika terdapat peserta didik yang belum mampu mendapatkan capaian pembelajaran dibawah KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan Remedial terbimbing Jika terdapat peserta didik yang sudah mampu mendapatkan capaian pembelajaran diatas KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan pengayaan terbimbing 1. LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Lembar Kerja Peserta Didik PENCEMARAN LINGKUNGAN PENGARUH BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA TERHADAP LINGKUNGAN UDARA Tujuan : Menentukan bahan kimia dalam rumah tangga sebagai salah satu penyebab pencemaran udara dan solusi untuk mengatasinya A. Informasi B. Tugas siswa 1. Berdasarkan gambar di atas bagaimanakah perbandingan antara kondisi udara di perkotaan dan pedesaan? ..................................................................................................................................................... ..................................................................................................................................................... Fisika X, Ning Widoretno .................................................................................................................................................... 2. Sebutkan dan Jelaskan polutan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara ? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ............................................................................................................................ 3. Apakah yang kamu ketahui dengan CFC (Cloro Flour Carbon) dan bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan ? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 4. Bagaimana dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia ? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .................................................................................................................. 5. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran udara ? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam. Sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. National Geographic mendefinisikan polusi sebagai masuknya bahan berbahaya ke lingkungan. Bahan berbahaya ini disebut polutan. Polutan dapat merusak kualitas lingkungan di sekitar manusia mencakup udara, air dan tanah. Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, polusi juga disebut pencemaran lingkungan adalah penambahan zat apa pun (padat, cair atau gas) atau Fisika X, Ning Widoretno segala bentuk energi (seperti panas, suara atau radioaktivitas) ke lingkungan. Polutan Zat atau bahan yang mengakibatkan pencemaran disebut polutan atau bahan pencemar. Bahan pencemar adalah zat, partikel atau organisme yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan secara langsung maupun tidak langsung mengurangi kualitas lingkungan hidup. Semua makhluk hidup, mulai dari mikroba bersel satu hingga paus biru, bergantung pada pasokan udara dan air di bumi. Bila sumber daya ini tercemar, semua bentuk kehidupan akan terancam. Industri dan rumah tangga menghasilkan sampah dan limbah yang dapat mencemari air, udara dan tanah. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Karakteristik polutan antara lain: Jumlahnya melebihi jumlah normal Berada pada waktu yang tidak tepat Berada pada tempat yang tidak tepat Terdapat beberapa jenis bahan pencemar, antara lain: Polutan kimiawi adalah zat-zat kimia yang menyebabkan pencemaran seperti gas karbon dioksida (CO2). Polutan fisik adalah zat cair, padat atau gas yang menimbulkan pencemaran seperti botol plastik. Polutan biologis adalah berbagai macam mikro organisme penyebab penyakit seperti bakteri. Jenis pencemaran Dikutip dari Live Science, terdapat lima jenis polusi utama yaitu: Polusi udara (air pollution) Polusi air (water pollution) Polusi tanah (land pollution) Polusi suara Polusi cahaya Polusi air adalah pencemaran yang terjadi di lingkungan air ketika zat atau substansi berbahaya masuk ke dalamnya. Contoh polutan: limbah cair industri, pestisida, dan lainnya. Polusi udara adalah pencemaran yang terjadi di udara, biasanya polutan berbentuk gas atau zat partikel. Contoh: karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO) dan lainnya. Polusi tanah adalah pencemaran yang terjadi di lingkungan tanah biasanya karena sampah rumah tangga dan limbah industri. Contoh sampah plastik, limbah pabrik dan lain-lain. Polusi suara adalah pencemaran dalam bentuk gelombang suara biasanya berupa suara bising yang mengganggu pendengaran. Contoh, deru mesin kendaraan, mesin suara pabrik, mesin penebang pohon dan lainnya. Polusi cahaya adalah pencemaran akibat ulah manusia biasanya berupa cahaya dengan intensitas terlalu besar. Sering terjadi di wilayah perkotaan atau kawasan industri. Contoh: lampu-lampu kota, cahaya pada papan iklan dan lain-lain. (sumberhttps://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/100000469/pengertian-pencemaran-lingkungan-danjenis-jenisnya?page=all). Fisika X, Ning Widoretno Definisi Pencemaran Laut Definisi pencemaran laut mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan laut adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya. Pencemaran laut tidak dapat dipandang hanya sebagai permasalahan yang terjadi di laut, karena lautan dan daratan merupakan satu kesatuan ekosistem yang tidak dapat dipisahkan dan terpengaruh satu dengan yang lainnya. Kegiatan manusia yang sebagian besar dilakukan di daratan, disadari atau tidak, secara langsung maupun tidak langsung, berdampak terhadap ekosistem di lautan. Salah satu bahan pencemar laut yang umum dijumpai adalah sampah. Berdasarkan dokumen Pemantauan Sampah Laut Indonesia tahun 2017 yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menunjukkan bahwa sampah laut di Indonesia didominasi oleh sampah plastik sebesar 41% dari keseluruhan komposisi sampah laut di Indonesia. Permasalahan pencemaran laut yang berasal dari sampah laut (marine debris) khususnya sampah plastik merupakan isu yang menjadi perhatian tidak hanya Indoesia tetapi juga negara - negara lain di dunia. Berbagai upaya yang telah dilakukan, untuk menanggulangi pencemaran laut melalui sistem yang komprehensif. Diperlukan kolaborasi bersama antara masyarakat, pemerintah dan stakeholder terkait dalam upaya pengurangan, pengelolaan dan pemanfaatan bahan - bahan yang berpotensi menjadi bahan pencemar laut dalam kehidupan sehari - hari. Mengingat, terdapat kekayaan sumber daya alam kelautan yang perlu diperhatikan kelestariannya di Republik Indonesia yang sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia. Fisika X, Ning Widoretno B. Upaya Penanganan Hingga saat ini, banyak hal yang diupayakan pemerintah dalam penanganan permasalahan pencemaran dan sampah di laut. Upaya tersebut melibatkan berbagai instansi teknis yang meliputi Dinas Lingkungan Hidup, Dinas pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan dan lainnya namun tetap perlu upaya yang lebih besar, sinergis dan efektif dalam mengurai permsalahan sampah agar dapat terselesaikan dengan baik. Dari segi perlindungan hukum dalam rangka penanggulangan sampah, pemerintah telah menerbitkan PP 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, Dimana pada pasal 13 dinyatakan bahwa produsen wajib melakukan pendauran ulang sampah. Pasal 14 Produsen wajib melakukan pemanfaatan kembali sampah. Sampai saat ini telah banyak upaya yang telah dilakukan dengan berusaha melakukan pengolahan sampah, konversi ke bentuk lain atau mengolah sampah menjadi biji sampah, akan tetapi belum bisa diselesaikan dengan maksimal. Kementerian Kelautan dan Perikanan juga memberikan perhatian yang lebih terhadap pemasalahan pencemaran dan sampah di laut karena berkaitan dengan kelestarian sumberdaya perikanan yang menyangkut hajat hidup masyarakat. Diperlukan upaya bersama yang terintegrasi dalam penanganan sampah karena sebagian besar sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia di darat akan bermuara di laut. Diperlukan kesadaran dari setiap elemen masyarkat dari lingkup terkecil yaitu individu untuk mengurangi potensi dan timbulan sampah dari aktifitas sehari - hari. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) sekaligus memulai gaya hidup dengan meminimalkan sampah plastik dalam aktifitas sehari - hari demi kelestarian lingkungan dan laut untuk generasi mendatang. C. Bentuk-bentuk Pengelolaan Sampah Plastik 1. Pencacahan Plastik 2. Pembuatan Genteng Rumah Tangga 3. Pembuatan Paving Block dari Plastik 4. Limbah Plastik Jadi Papan di Jawa tengah 5. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Paving Blok Skala Besar 6. Pengolahan Sampah Plastik Untuk Bahan Jalan 7. Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pakan Ikan oleh KKP Fisika X, Ning Widoretno C. Glosarium Pencemaran : masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau Lingkungan komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam Polutan : zat, partikel atau organisme yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan secara langsung maupun tidak langsung mengurangi kualitas lingkungan hidup Ekosistem : sebuah hubungan timbal balik, antara semua makhluk hidup yang ada di dunia, yang saling memberi pengaruh dan menguntungkan Polutan : zat-zat kimia yang menyebabkan pencemaran seperti gas karbon kimiawi dioksida (CO2) Polutan fisik : zat cair, padat atau gas yang menimbulkan pencemaran seperti botol plastik Polutan : biologis Karbon berbagai macam mikro organisme penyebab penyakit seperti bakteri. : Dioksida gas limbah yang diproduksi sebagai hasil metabolisme sel di dalam tubuh (CO2) D. Daftar Pustaka Foster, Bob .2014. Akselerasi Fisika 1. Bandung: Penerbit Duta Halliday, D, Resnick, R .1992. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kanginan, Marthen. 2017 . Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga (sumberhttps://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/100000469/pengertianpencemaran-lingkungan-dan-jenis-jenisnya?page=all). http://repository.upstegal.ac.id/3184/1/Skripsi_Izul.pdf Fisika X, Ning Widoretno Modul Ajar Fisika Pemanasan Global 1. Informasi Umum Nama Penyusun Ning Widoretno, S.Pd, M.Pd Nama Institusi SMAN 10 Pandeglang Tahun Penyusunan 2021 Jenjang Sekolah SMA Kelas/Fase X/E 1. Pemahaman Sains : Perubahan Iklim pada Pemanasan Global 2. Ketrampilan Proses Mengamati Elemen/Domain CP Mempertanyakan dan memprediksi Merencanakan dan melakukan penyelidikan Memproses dan menganalisis data dan informasi Mengevaluasi dan Refleksi Mengkomunikasikan hasil Alokasi Waktu Kata Kunci 14 JP o Pemanasan global o Penyebab Pemanasan Global o Dampak pemanasan global o Solusi pemanasan global Pengetahuan/Keterampilan Peserta didik memahami masalah Pencemaran Kompetensi Prasyarat Lingkungan Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Profil Pelajar Pancasila Mandiri Bernalar Kritis Gotong Royong Kreatif Moda Pembelajaran Pertemuan Tatap Muka Pembelajaran Jarak Jauh Model Pembelajaran Discovery learning Problem based learning Laptop Koneksi Internet Sarana Prasarana Video tentang Pemanasan Global Lab virtual set alat pengukuran Target Peserta Didik Peserta didik regular 2. Komponen Inti A. Tujuan Pembelajaran 3.1 Menjelaskan pemanasan global dan dampak buruk nya bagi kehidupan 3.2 Menganalisis faktor faktor penyebab terjadinya pemanasan global 3.3 Melakukan kampanye pengurangan pemanasan global dengan meyajikan karya yang berisi solusi permasalahan pemanasan global. 3.4 Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain secara lisan dengan mempresentasikan hasil tugas proyek B. Pemahaman Bermakna 1. Peserta didik memahami tentang pemanasan global 2. Peserta didik memahami dampak buruk pemanasan global 3. Peserta didik dapat menganalisis terjadinya pemanasan global 4. Peserta didik dapat membuat karya berupa himbauan untuk mengurangi penyebab pemanasan global 5. Peserta didik mampu mengkomunikasikan ide atau gagasannya berupa karya C. Pertanyaan Pemantik Mengapa musim panas dan hujan sekarang ini tidak beraturan ? Mengapa ketika malam hari kita juga merasakan panas, apalagi ketika siang hari? Mengapa cuaca tidak sesejuk dulu? D. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan penguatan profile pelajar pancasila yang diharapkan Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan dipelajari, apakah yang kalian ketahui tentang pemanasan global ? 2. Kegiatan Inti Guru menanyakan bagaimana perilaku peserta didik untuk menjaga lingkungan Guru menampilkan beberapa video tentang pemanasan global NET12 - Tanda Pemanasan Global.mp4 atau https://www.youtube.com/watch?v=ZkE064fc6LY&ab_channel=Officia lNETNews Es Antartika terus Mencair Akibat Pemanasan Global - IMS.mp4 Inilah Cara Barcelona Atasi Dampak Pemanasan Global.mp4 Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan diskusi tentang pemanasan global dari video yang sudah ditonton 3. Kegiatan Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang dipelajari. Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya yaitu menganalisis penyebab pemanasan global agar peserta didik mempersiapkan dengan mencari literasi dari berbagai sumber Pertemuan 2 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menganalisis factorfaktor penyebab pemanasan global 2. Kegiatan Inti Peserta didik menganalisis data penyebab pemanasan global yang ditampilkan guru (sumber data : https://www.bbc.com/indonesia/lg/laporan_khusus/2009/12/091207_grafikclimate) Peserta didik bersama guru menganalisis dan mendiskusikan penyebab pemanasan global dari masing-masing gambar di atas 3. Kegiatan Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil identifikasi penyebab pemanasan global Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang dipelajari. Guru memberi penguatan untuk selalu berperilaku menjaga lingkungan Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya melanjutkan menganalisis factor-faktor penyebab pemanasan global Pertemuan 3 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu melanjutkan kegiatan pembelajaran menganalisis factor-faktor penyebab pemanasan global 2. Kegiatan Inti Peserta didik menganalisis data penyebab pemanasan global yang ditampilkan guru Peserta didik bersama guru menganalisis dan mendiskusikan penyebab pemanasan global dari masing-masing gambar di atas dan dampak yang ditimbulkannya 3. Kegiatan Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil identifikasi penyebab pemanasan global Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang dipelajari. Guru memberi penguatan untuk berperilaku menjaga lingkungan Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya Melakukan kampanye pengurangan pemanasan global dengan meyajikan karya yang berisi solusi permasalahan pemanasan global Pertemuan 4 dan 5 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu membuat karya sebagai himbauan mengurangi pemanasan global 2. Kegiatan Inti Guru menginformasikan tugas proyek yang dilakukan secara berkelompok yaitu kampanye pengurangan penyebab pemanasan global dengan meyajikan karya atau media yang berisi solusi permasalahan pencemaran lingkungan Tugas proyek ini dilakukan selama 2 kali pertemuan, dan dalam setiap pertemuan pelajaran fisika, peserta didik dapat melakukan konsultasi dan melaporkan progres terkait tugas yang harus dilakukan 3. Kegiatan Penutup Peserta didik menyampaikan kesan dan kemungkinan kendala pada saat mengerjakan tugas projek Guru melakukan penguatan dan motivasi Pertemuan 6 dan 7 1. Kegiatan Pendahuluan Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa dan presensi Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan mendapatkan pengalaman bermakna Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Guru menyampaikan apresiasi atas tugas projek yang sudah berhasil dilakukan Peserta didik mengkomunikasikan hasil tugas projek dengan melakukan presentasi (jika pembelajaran daring, video presentasi di share melalui media yang digunakan untuk melakukan pembelajaran) Semua peserta didik diharuskan menonton video presentasi dari kelompok lain dan memberikan apresiasi 3. Kegiatan Penutup Guru memberikan umpan balik hasil tugas projek peserta didik Guru memberi penguatan untuk berperilaku yang baik dan benar dalam menjaga lingkungan, berperilaku bijak dalam menggunakan bendabenda yang menyebabkan pemanasan global dan terus berupaya mengurangi dampak pemanasan global dimulai dari diri sendiri. E. Asesmen 1. Diagnostik Pertanyaan a. Apakah pencemaran lingkungan dapat menyebabkan pemanasan global ? b. Apakah yang kalian ketahui tentang karbon dioksida? c. Apa saja yang menyebabkan pencemaran lingkungan? 2. Formatif No Pernyataan Ya Tidak Keterangan Saya mampu memahami pengertian 1 pemanasan global Saya mampu menyebutkan penyebab 2 pemanasan global Saya mampu menyebutkan dampak 3 pemanasan global Saya mampu membuat karya sebagai 4 ajakan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan Saya mampu mengkomunikasikan 5 hasil karya yang dibuat Keterangan: Apabila kalian menjawab pernyataan dengan jawaban “Ya”, berarti telah memahami dan menguasai semua materi. Jika kalian menjawab “Tidak” silahkan mengulang materi yang terkait. RUBRIK PENILAIAN PROJEK NO NAMA KETEPATAN ISI TINGKAT KEMAMPUAN TAMPILAN KERJASAMA KOMUNIKASI 3. Diagnostik Pertanyaan d. Apakah pencemaran lingkungan dapat menyebabkan pemanasan global ? e. Apakah yang kalian ketahui tentang karbon dioksida? Apa saja yang menyebabkan pencemaran lingkungan 4. Sumatif Ulangan Harian Fisika Pemanasan Global Walaupun banyak usaha telah dilakukan untuk memelihara antaraksi antara manusia dengan dengan lingkungannya sebaik mungkin, tetapi rupanya kegiatan manusia menimbulkan gangguan dalam iklim global. Antaraksi antara iklim dan siklus kimiawi mendominasi perubahan lingkungan global selama ratusan tahun. Antaraksi ini diperantarai oleh biota hidup dan siklus air, sedangkan air dikeluarkan dari atmosfer melalui presipitasi dan dikembalikan lagi melalui evaporasi dan transpirasi. Samudera memainkan peranan penting karena bertindak sebagai reservoir karbon dan air. Cara bercocok tanam dalam pertanian yang dilakukan manusia mempengaruhi sistem planet dengan mengubah aliran senyawa nitrat, fosfat dan karbon. Respirasi dan dekomposisi bahan organik melepaskan metan (CH4). Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan sejumlah besar karbon ke atmosfer dalam bentuk CO2, yang seperti CH4 cenderung memanaskan planet. Pelepasan gas-gas seperti SO2 dan NOx adalah penyebab utama hujan asam. Gas-gas yang dilepaskan oleh industri seperti chlorofluorocarbon (CFC) menghabiskan ozon (O3) dan menjadi penyebab perubahan iklim. 1. Berdasarkan naskah, karbon dioksida terutama berperan dalam:.... A. menambah rambatan sinar matahari ke bumi B. memantulkan sinar infra-merah matahari ke angkasa luar C. melancarkan proses fotosintesis yang kemudian menghasilkan bahan bakar fosil D. memantulkan sinar infra-merah kembali ke bumi E. menghabiskan bahan bakar fosil 2. Gas-gas utama penyebab hujan asam yang disebutkan dalam naskah ini dapat berasal dari A. pembakaran kapur B. pembuatan amonia C. destilasi udara cair D. kendaraan bermotor E. pembakaran sampah 3. Presipitasi dalam naskah bermakna: A. uap air mengembun menjadi air B. uap air mensublimasi menjadi es C. molekul air bergabung menjadi himpunan molekul air D. atom hidrogen dan oksigen menjadi H2O E. air mendidih menjadi uap 4. Dina pergi ke sebuah pusat perbelanjaan bersama keluarganya siang hari ketika matahari bersinar terik. Karena tempat parkir di dalam gedung penuh, Ayah Dina terpaksa memarkir mobilnya di luar. Ketika Dina dan keluarganya telah selesai berbelanja, hari telah sore dan udara sudah mulai terasa sejuk. Namun, ketika mereka masuk ke mobil, udara di mobil terasa hangat. Hal ini dapat terjadi karena .... A. Suhu mobil yang hangat dibanding udara luar merupakan efek samping dari penggunaan AC B. Bagian dalam mobil yang terbuat dari isolator menahan panas agar tidak keluar dari mobil C. Kaca mobil menahan panas yang berupa sinar inframerah agar tidak keluar dari mobil D. Badan luar mobil yang terbuat dari konduktor mengumpulkan panas ke dalam mobil E. Udara panas dari luar terdorong masuk ke dalam mobil oleh udara yang sejuk 5. Pada proses terjadinya efek rumah kaca, gas CO2 menyebabkan…. A. Berkurangnya gas O2 B. Bertambahnya gas O2 C. Naiknya suhu permukaan bumi D. Menurunnya suhu permukaan bumi E. Berkurangnya tumbuh-tumbuhan 6. Untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca, perlu dilakukan……. A. Membakar sampah B. Mendaur ulang sampah C. Mengurangi tumbuh-tumbuhan D. Mengurangi kendaraan bermotor E. Menanam tumbuhan yang banyak 3. Pada lapisan Troposfer, ozon bersifat meracuni tetapi pada lapisan stratosfer bermanfaat bagi kehidupan di bumi karena……… A. Menaikan suhu global bumi B. Menurunkan suhu global bumi C. Berfungsi sebagai gas rumah kaca D. Dapat mencegah terjadinya rumah kaca E. Dapat menahan radiasi ultra violet dari sinar matahari 4. Lapisan ozon di strafosfer dapat rusak karena bereaksi dengan…….. A. Hidrokarbon B. Karbonasi C. Belerang dioksida D. Fluorin E. Kloro fluoro karbon 5. Dewasa ini lapisan ozon di stafosfer berkurang karena terkontaminasi oleh kloro fluro karbon yang dikenal dengan nama….. A. Eter B. Freon C. Benzene D. Aerosol E. Methanol 6. Keuntungan penghijauan di kota-kota antara lain karena tanaman dapat… A. Mengikat gas N2 dari udara B. Menjaga keseimbangan banyaknya gas CO2, N2, dan O2 C. Mengikat CO2 di udara dan membebaskan O2 D. Mengubah CO2 dari udara menjadi O2 E. Menyerap limbah-limbah industry 7. Senyawa di bawah ini yang menyebabkan ozon berlubang adalah…. A. CCl4 B. CHCl3 C. C2H2Cl3F D. C2H4 E. CCl2F2 8. Gas yang menimbulkan efek rumah kaca, sehingga menyebabkan kenaikan suhu permukaan bumi adalah… A. CO B. SO C. CO2 D. NO E. NO2 9. Pada mekanisme efek rumah kaca, kalor akan terperangkap di bumi sehingga menyebabkan…. A. Meningkatnya suhu rata-rata bumi B. Meningkatnya kelembaban udara C. Menurunnya suhu rata-rata bumi D. Menurunnya kelembaban udara E. Menurunnya letusan gunung berapi 10. Pada fenomena pemanasan gelobal, es di daerah kutub mengalami perubahan wujud dari… A. Padat ke gas B. Gas ke cair C. Padat ke cair D. Gas ke padat E. Cair ke padat 11. Di bawah ini yang bukan merupakan dampak pemanasan global teradap ekosistem adalah… A. Terputusnya rantai makanan B. Terganggunya keseimbangan ekosistem C. Terjadinya keseimbangan ekosistem D. Terganggunya pola interaksi antar makhluk hidup E. Hilangnya habitat untuk spesies 12. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Peternakan 2) Pembakaran hutan 3) Penghematan listrik 4) Penggundulan hutan Pernyataan yang merupakan bukan penyebab pemanasan global adalah pernyataan nomor… A. 3 dan 4 B. 1 dan 3 C. 1,2 dan 4 D. 1,2 dan 3 E. Semua Benar 13. Pencegahan pemanasan global yang dapat dilakukan oleh siswa adalah…. A. Menghindari penggunaan kantong plastic, sehingga menghemat minyak bumi sebagai bahan bakar pembuatan kantong plastic B. Jalan kaki ke sekolah, sehingga mengurangi produksi CO2 ke atmosfer C. Memakai parfum semprot ke sekolah, sehingga membebaskan gas CFC ke atmosfer D. Hemat memakai kertas, sehingga tidak banyak pohon yang ditebang untuk pembuatan kertas E. Membuang sampah sembarangan setelah jajan di kantin 14. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Es kutub mencair 2) Angin topan 3) Suhu rata-rata bumi meningkat 4) Perubahan cuaca yang stabil Pernyataan yang merupakan dampak pemanasan global terhadap lingkungan adalah pernyataan nomor…… A. 2 dan 3 B. 1 dan 3 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 E. 1 dan 3 15. Banjir rob adalah salah satu dampak dari pemanasan global yang disebabkan A. Naiknya curah hujan B. Naiknya permukaan air laut C. Naiknya permukaan air sungai D. Naiknya permukaan air danau E. Naiknya permukaan air sumur 16. Upaya pemerintah dalam menangani pemanasan global adalah……. A. Program keluarga berencana B. Penebaran benih ikan C. Penanaman seribu pohon D. Bantuan siswa miskin E. Rumah sehat 17. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Hemat dalam memakai kertas 2) Menanam pohon di rumah dan sekolah 3) Memakai speda ke sekolah 4) Memakai motor ke sekolah Pernyataan yang merupakan upaya siswa untuk mengurangi pemanasan global adalah pernyataan nomor ……….. A. 1,3 dan 4 B. 2,3 dan 4 C. 4 saja D. 1,2 dan 3 E. 1,2,3, dan 4 18. Pernyataan berikut yang bukan upaya penanggulangan pemanasan global adalah…….. A. Penanaman kembali hutan gundul B. Tidak memakai TV selesai menonton C. Membatasi penggunaan obat nyamuk D. Hemat dalam menggunakan kertas E. Menanam banyak pohon 19. Berikut ini yang bukan merupakan sumber energy alternative yang dapat membantu mengurangi polusi lingkungan berupa emisi karbon adalah…. A. PLTB B. PLTA C. PLTS D. PLTGL E. PLTU 20. Berikut ini yang bukan merupakan kerja sama internasional dalam upaya mengurangi gas rumah kaca adalah…….. A. UNFCCC B. IPCC C. Protocol Kyoto D. APPCDC E. NASA 4. Pengayaan dan Remidial Jika terdapat peserta didik yang belum mampu mendapatkan capaian pembelajaran dibawah KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan Remedial terbimbing Jika terdapat peserta didik yang sudah mampu mendapatkan capaian pembelajaran diatas KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan pengayaan terbimbing 1. LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Lembar Kerja Peserta Didik Mata Pelajaran : Fisika Kelas :X Topik : Pemanasan Global Tujuan : Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi lingkungan No. Soal 1. Deskripsikan tentang Pemanasan global dan dampaknya? 2. Deskripsikan tentang Efek Ruah Kaca? 3. Gambarkan mekanisme terjadinya efek rumah kaca 4 Adakah hubungan gambar di bawah ini dengan terjadinya pemanasan global? 5 Upaya apa yang kalian lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global Hasil Diskusi B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan. Pemanasan global diperkirakan telah menyebabkan perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain; perubahan iklim yang ekstrim, mencairnya es sehingga permukaan air laut naik, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Adanya perubahan sistem dalam ekosistem ini telah memberi dampak pada kehidupan di bumi seperti terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan. Efek rumah kaca sebagai suatu sistem di bumi sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Suhu atmosfer bumi akan menjadi lebih dingin jika tanpa efek rumah kaca. Tetapi, jika efek rumah kaca berlebihan dibandingkan dengan kondisi normalnya maka sistem tersebut akan bersifat merusak. Melihat sebagian besar emisi gas rumah kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia, maka pemanasan global harus ada upaya solusinya dengan merubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tulisan ini diharapkan dapat memberi wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat tentang apa dan bagaimana terjadinya pemanasan global, serta bagaimana perilaku masyarakat yang diharapkan dalam upaya meminimalisasi efek terjadinya pemanasan global. Pemanasan Global Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu lingkungan utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungann dengan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi. Sebagian sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan ditangkap oleh gas-gas rumah kaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas-gas rumah kaca terutama berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida. Kontribusi besar yang mengakibatkan akumulasi gas-gas kimia ini di atmosfir adalah aktivitas manusia. Temperatur global rata-rata setiap tahun dan lima tahunan tampak meningkat. Penyebab Pemanasan Global Efek rumah kaca Proses terjadinya efek rumah kaca dapat dijelaskan melalui gambar berikut : Sumber gbr : Ruang Guru blog Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global Matahari merupakan sumber energi utama dari setiap sumber energi yang terdapat di bumi. Energi matahari sebagian terbesar dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Energi ini mengenai permukaan bumi dan berubah dari cahaya menjadi panas. Permukaan bumi kemudian menyerap sebagian panas sehingga menghangatkan bumi, dan sebagian dipantulkannya kembali ke luar angkasa. Menumpuknya jumlah gas rumah kaca seperti uap air, karbon dioksida, dan metana di atmosfer mengakibatkan sebagian dari panas ini dalam bentuk radiasi infra merah tetap terperangkap di atmosfer bumi, kemudian gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Kondisi ini dapat terjadi berulang sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus Efek Rumah Kaca Gas-gas emisi (buangan) pabrik, kendaraan bermotor, dan buangan gas aktivitas manusia terakumulasi di atmosfer kemudian menangkap energi panas matahari dan menyebabkan suhu bumi meningkat. Makin meningkat konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, makin besar pula efek panas yang terperangkap di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpa efek rumah kaca planet bumi akan menjadi sangat dingin lebih kurang 18°C, sehingga sekuruh permukaan bumi akan tertutup lapiesan es. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C, bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C dengan efek rumah kaca. Akan tetapi jika gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, maka akan terjadi sebaliknya dan mengakibatkan pemanasan global. Efek balik Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses efek balik yang dihasilkannya, seperti pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan akan lebih meningkatkan banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Keadaan ini menyebabkan efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 itu sendiri. Peristiwa efek balik ini dapat meningkatkan kandungan air absolut di udara, namun kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat. Karena usia CO2 yang panjang di atmosfer maka efek balik ini secara perlahan dapat dibalikkan (Soden and Held, 2005). Selain penguapan, awan diduga menjadi efek balik. Radiasi infra merah akan dipantulkan kembali ke bumi oleh awan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sementara awan tersebut akan memantulkan pula sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Secara detail hal ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan 5 sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke 4). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat (Soden and Held, 2005). Efek balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya oleh es. Lapisan es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat ketika temperatur global meningkat. Bersamaan dengan mencairnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Kejadian ini akan menambah faktor penyebab pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, sehingga menjadi suatu siklus yang berkelanjutan (Thomas, 2001). Faktor lain yang memiliki kontribusi terhadap pemanasan global adalah efek balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost). Selain itu, es yang mencair juga akan melepas CH4 yang juga dapat menimbulkan umpan balik positif. Laut memiliki kemampuan ekologis untuk menyerap karbon di atmosfer. Fitoplankton mampu menyerap karbon guna kelangsungan proses fotosintesis. Tetapi kemampuan ini akan berkurang jika laut menghangat yang diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton (Buesseler, et al, 2007). Variasi matahari Pemanasan global dapat pula diakibatkan oleh variasi matahari. Suatu hipotesis menyatakan bahwa variasi dari Matahari yang diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini (Marsh and Henrik, 2000). Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer, sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an. Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa praindustri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950 (Hegerl, et al. 2007, Ammann, et al, 2007). Hasil penelitian menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 2535% antara tahun 1980 dan 2000 (Scafetta and West, 2006). Selanjutnya menurut 6 Stott (2003) bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari, mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga tidak diperhitungkan. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekadedekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. Peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke20 menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C antara tahun 1990 dan 2100. Dengan menggunakan model iklim, perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca. Protokol ini mengharuskan negara-negara industri untuk menurunkan emisinya sebesar 5,2 persen di bawah tingkat emisi tahun 1990 dengan target waktu hingga 2012 dan baru memperoleh kekuatan hukumnya secara internasional pada tanggal 16 Februari 2005. Hingga 23 Oktober 2007 sudah 179 negara yang meratifikasi Protokol Kyoto tersebut. Kemudian pada tanggal 3-14 Desember 2007 di Bali diselenggarakanlah Konvensi Tingkat Tinggi yang digelar oleh UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) dan dihadiri hampir 10 ribu orang dari 185 negara. Melalui pertemuan tersebut diharapkan dapat mengevaluasi hasil kinerja dari Protokol Kyoto yang dibuat sebagai bukti komitmen negara-negara sedunia dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca demi menanggulangi permasalahan yang terjadi saat ini. Dampak Pemanasan Global Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap aspek kehidupan manusia. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global, hal ini dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam. Kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir terancam. Permukiman penduduk dilanda banjir rob akibat air pasang yang tinggi, dan ini berakibat kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus menerus maka akibatnya dapat mengancam sendi kehidupan masyarakat. 2. Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu. Akibat musim tanam yang sulit diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu maka musim produksi panen juga demikian. Hal ini berdampak pada masalah penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan, lapangan kerja bahkan menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan hidup. 3. Punahnya berbagai jenis fauna. Flora dan fauna memiliki batas toleransi terhadap suhu, kelembaban, kadar air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi ini pun memberikan pengaruh habitat dan kehidupan fauna. 4. Habitat hewan berubah akibat perubahan faktor-faktor suhu, kelembaban dan produktivitas primer sehingga sejumlah hewan melakukan migrasi untuk menemukan habitat baru yang sesuai. Migrasi burung akan berubah disebabkan perubahan musim, arah dan kecepatan angin, arus laut (yang membawa nutrien dan migrasi ikan). 5. Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu menyebabkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir. 6. Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada puncaknya. 7. Perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah angin menyebabkan terjadinya perubahan arus laut. Hal ini dapat berpegaruh pada migrasi ikan, sehingga memberi dampak pada hasil perikanan tangkap. 8. Berubahnya habitat memungkinkan terjadinya perubahan terhadap resistensi kehidupan larva dan masa pertumbuhan organisme tertentu, kondisi ini tidak menutup kemungkinan adanya pertumbuhan dan resistensi organisme penyebab penyakit tropis. Jenis-jenis larva yang berubah resistensinya terhadap perubahan musim dapat meningkatkan penyebaran organisme ini lebih luas. Ini menimbulkan wabah penyakit yang dianggap baru. 9. Mengancam kerusakan terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang yang ada di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Kepulauan Salomon, Papua 8 Nugini, Timor Leste, dan Philipina. Dikhawatirkan merusak kehidupan masyarakat lokal yang berada di sekitarnya. Masyarakat lokal yang pertama kali menjadi korban akibat kerusakan terumbu karang ini. Untuk menyelamatkan kerusakan terumbu karang akibat pemanasan global ini, maka para aktivis lingkungan dari enam negara tersebut telah merancang protokol adaptasi penyelamatan terumbu karang. Lebih dari 50 persen spesies terumbu karang dunia hidup berada di kawasan segitiga ini. Berdasarkan data Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sebanyak 30 persen terumbu karang dunia telah mati akibat badai el nino pada 1998 lalu. Diprediksi, pada 10 tahun ke depan akan kembali terjadi kerusakan sebanyak 30 persen. Meminimalisasi Dampak Pemanasan Global : 1. Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan penghijauan di lahan-lahan kritis. Tumbuhan hijau memiliki peran dalam proses fotosintesis, dalam proses ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Akumulasi gas-gas karbon di atmosfer dapat dikurangi. 2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif guna mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Emisi gas karbon yang terakumulasi ke atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Kita mengenal bahwa paling banyak mesin-mesin kendaraan dan industri digerakkan oleh mesin yang menggunakan bahan bakar ini. Karena itu diupayakan sumber energi lain yang aman dari emisi gas-gas ini, misalnya; menggunakan energi matahari, air, angin, dan bioenergy. Di daerah tropis yang kaya akan energi matahari diharapkan muncul teknologi yang mampu menggunakan energi ini, misalnya dengan mobil tenaga surya, listrik tenaga surya. Sekarang ini sedang dikembangkan bioenergy, antara lain biji tanaman jarak (Jathropa. sp) yang menghasilkan minyak. 3. Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon. Karena itu sebaiknya diganti dengan gas. Biogas menjadi hal yang baik dan perlu dikembangkan, misalnya dari sampah organik. 4. Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan pemahaman dan penerapan atas prinsip-prinsip sebagai berikut: a) Dimensi manusia Manusia berperan sebagai pengguna-perusak-pelestari alam. Manusia harus diberi kesadaran akan pentingnya alam bagi kehidupannya. Alam memiliki keterbatasan dibanding kemampuan manusia dalam mengeksploatasi alam. Manusia memanfaatkan alam guna memperoleh sumber makanan dan kebutuhan sosial lainnya, tetapi disadari atau tidak tindakannya dapat berakibat kerusakan faktorfaktor ekologis. Karena itu manusia harus menyadari bahwa ia dan perilakunya adalah bagian dari alam dan lingkungan yang saling mempengaruhi.. C. Glosarium Suatu lapisan udara yang berguna untuk melindungi Atmosfer : bumi dan penghuninya dari radiasi sinar UV matahari dan benda-benda asing di luar angkasa yang jatuh. Suatu proses pemanasan permukaan planet atau Efek rumah kaca : benda langit yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Beberapa gas yang dapat menyebabkan terjadinya Gas Rumah Kaca : Global Warming : Green House Effect : Efek rumah kaca efek rumah kaca. Pemanasan global artinya Peningkatan suhu rata-rata seluruh permukaan bumi. Kenaikan permukaan air laut diseluruh dunia akibat Kenaikan air laut : dari mencairnya es di kutub bumi akibat dari cuaca yang panas di permukaan bumi. Hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari, ozon diudara berfungsi menahan Ozon : radiasi sinar ultraviolet yang akan masuk ke bumi dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita. Sebuah instrumen hukum yang dirancang untuk mengimplementasikan konvensi perubahan iklim Protokol Kyoto : yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca agar tidak mengganggu sistem iklim di bumi. Sinar UV : Sinar yang di hasilkan oleh matahari yang jika terkena kulit manusia dapat menyebabkan penyakit kulit D. Daftar Pustaka Foster, Bob .2014. Akselerasi Fisika 1. Bandung: Penerbit Duta Halliday, D, Resnick, R .1992. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kanginan, Marthen. 2017 . Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga MODUL AJAR KIMIA FASE E PENGENALAN ILMU KIMIA SMAN 10 Pandeglang JL. Raya Labuan KM.24 Cisata Pengenalan Ilmu Kimia 1 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIT PELAKSANA TEKNIS SMA NEGERI 10 PANDEGLANG Jl. Raya Labuan KM. 24 Desa Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang kodepos 42273 Laman : www.sman10pandeglang.Sch.id Surel: sman10pandeglang@gmail.com FORMAT ANALISIS MATERI PADA CAPAIAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Fase / Kelas Guru Mata Pelajaran No : KIMIA : E / KELAS 10 : YUNI NOER SYAMSIYAH, S. Pd Capaian Pembelajaran Materi Pembelajaran 1 Pengenalan ilmu kimia Peserta didik mampu mengamati, 2 menyelidiki dan menjelaskan Pencemaran lingkungan fenomena sesuai kaidah kerja 3 ilmiah dalam menjelaskan konsep Perubahan Iklim kimia dalam kehidupan sehari hari;menerapkan 4 dalam konsep pengelolaan kimia lingkungan Struktur atom dan aplikasinya dalam nano teknologi termasuk menjelaskan fenomena 5 pemanasan reaksi global; menuliskan dan menerapkan kimia hukum-hukum dasar Tata nama dan Persamaan Reaksi kimia; memahami struktur atom dan 6 aplikasinya dalam nanoteknologi. Submateri Pembelajaran • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Hukum dasar Kimia • • • Mengetahui, Kepala Sekolah Hj. Aan Qonaah, M.Pd NIP.196809181991032006 Hakikat dan peran ilmu kimia Metode ilmiah Perilaku ilmiah Keselamatan kerja di Laboratorium Pencemaran udara Pencemaran air Pencemaran tanah Limbah dan pemanfaatannya Pemanasan global Penyebab terjadinya Dampak perubahan iklim bagi ekosistem Partikel dasar penyusun atom Nomor atom dan nomor massa Isotop, isobar, dan Isoton Perkembangan teori dan model atom Nanoteknologi Tata nama senyawa biner Tata nama senyawa poliatomik Tata nama senyawa organik sederhana Persamaan reaksi kimia sederhana Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier) Hukum perbandingan tetap (Hukum Proust) Hukum Perbandingan berganda (Hukum Dalton) dan hokum perbandingan volum (Hukum Guy Lussac) Tetapan Avogadro Konsep mol Pereaksi pembatas Pandeglang, Juli 2021 Guru Mata Pelajaran, Yuni Noer Syamsiyah, S. Pd NIP. 198306222009022004 ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Tahun Ajaran : SMAN 10 Pandeglang : Kimia : 2021/2022 Capaian Pembelajaran (CP) : Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena sesuai kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan sehari hari;menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan termasuk menjelaskan fenomena pemanasan global; menuliskan reaksi kimia dan menerapkan hukum-hukum dasar kimia; memahami struktur atom dan aplikasinya dalam nanoteknologi. SEMESTER GENAP NO Materi Sub Materi · Metode ilmiah · Hakikat dan peran ilmu kimia 1 Pengenalan ilmu kimia Tujuan Pembelajaran 10.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan definisi, menguraikan langkah-langkah metode ilmiah dan mendiskusikan cara kerja ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (membuat hipotesis, menentukan variabel dan menyimpulkan) Elemen Kerja Ilmiah Profil Pelajar Pancasila Alokasi waktu Proses melakukan penelitian yang dimulai dari mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan 10.1.2. Peserta didik dapat mengkomunikasikan melakukan hasil penyelesaian masalah atau hasil rancangan penyelidikan, memproses dan melakukan percobaan menggunakan metode menganalisis data ilmiah yang disajikan dalam bentuk laporan dan informasi, ilmiah atau presentasi hasil percobaan. mengevaluasi dan 10.1.3 Peserta didik dapat menganalisa dan refleksi, menarik kesimpulan tentang hubungan hakikat mengkomunikasikan ilmu kimia dengan peran kimia dalam kehidupan hasil. sehari-hari. 10.1.4. Peserta didik dapat membuat deskripsi hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari -hari dan dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan dalam bentuk tulisan/poster/video atau produk lainnya sesuai minatnya. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif dan kritis 2 JP 2 JP 2 JP 2 JP Kata Kunci Hakikat ilmu kimia, Keselamatan kerja, metode ilmiah, laboratorium kimia, perilaku ilmiah, zat kimia · Perilaku ilmiah 10.1.5 Peserta didik dapat menerapkan perilaku ilmiah dalam eksperimen di laboratorium · Keselamatan kerja di laboratorium 10.1.6 Peserta didik memahami sifat alat dan bahan, mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan serta memperlakukan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium secara benar dengan membuat simbol-simbol keselamatan di laboratorium dalam bentuk poster (bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif dan lain-lain) Assesemen · Pencemaran udara · Pencemaran air 2 Pencemaran lingkungan · Pencemaran tanah · Limbah dan pemanfaatannya Assesemen · Pemanasan global · Penyebab terjadinya 3 Perubahan iklim Sumatif 10.2.1 Peserta didik dapat mengumpulkan informasi serta menganalisis penyebab dan dampak pencemaran udara bagi ekosistem, kemudian merumuskan penyelesaian masalah pencemaran udara di lingkungan sekitar 10.2.2 Peserta didik dapat mengumpulkan informasi serta menganalisis penyebab dan dampak pencemaran air dan tanah bagi ekosistem, kemudian merumuskan penyelesaian masalah pencemaran air dan tanah di lingkungan sekitar 10.2.3 Peserta didik mengamati pencemaran tanah, kemudian mengkomunikasikan hasil pengamatan dengan membuat produk berupa karangan deskripsi atau laporan unjuk kerja penyelesaian masalah pencemaran tanah akibat limbah yang terjadi di lingkungan sekitar . Sumatif 10.3.1 Peserta didik dapat menjelaskan pemanasan global dan menganalisis penyebab terjadinya melalui studi literasi dan pengamatan dari berbagai sumber 10.3.2 Peserta didik melakukan percobaan sederhana untuk melakukan penyelidikan pengaruh peningkatan suhu dan CO2 dengan menggunakan model/dome efek rumah kaca, kemudian mengkomunikasikan dalam bentuk laporan unjuk kerja 2 JP 2 JP 2 JP Pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, limbah 2 JP 2 JP 2 JP Pemanasan global, Efek rumah kaca, perubahan iklim 2 jp 3 Perubahan iklim · Dampak perubahan iklim bagi ekosistem Assesemen · Partikel dasar penyusun atom · Nomor atom dan nomor massa 4 Struktur atom dan aplikasinya dalam · Isotop, isobar, dan Isoton nano teknologi · Perkembangan teori dan model atom · Nanoteknologi Assesemen 10.3.3 Peserta didik dapat merancang solusi untuk mengatasi dampak perubahan iklim bagi ekosistem melalui tulisan berupa gagasan adaptasi/penanggulangan perubahan iklim dan mempresentasikan gagasannya untuk ditanggapi oleh temannya. Sumatif 2 jp 2 JP 10.4.1 Peserta didik dapat menjelaskan partikel dasar dasar penyusun atom 9proton, elektron dan neutron) serta proses penemuannya dengan mengamati percobaan tabung sinar katode dan percobaan Rutherford dalam forum diskusi 2 JP Atom, Elektron, Inti atom, Isotop, Neutron, Nomor atom, Nomor massa, Partikel, proton 10.4.2 Peserta didik dapat menganalisis dan menyimpulkan bahwa nomor atom dan nomor massa berkaitan dengan jumlah partikel dasar penyusun atom. 10.4.3 Peserta didik dapat menganalisis keberadaan unsur-unsur di alam yang memiliki perbedaan dan persamaan jumlah proton dan nomor massa dan mengklasifikasikan kedalam isotop, isobar dan isoton 10.4.4Peserta didik dapat mendiskusikan dan membuat perbandingan tentang kelebihan dan kelemahan teori atom Dalton hingga Mekanika Gelombang dengan membuat diagram frayer atau peta konsep 2 JP 2 JP 10.4.5 Peserta didik dapat menganalisa hubungan antara atom dengan nanoteknologi melalui studi literatur dan menyimpulkan peranan industri nanoteknologi dalam kehidupan sehari-hari Sumatif 2 JP Jumlah 2 JP 36 JP SEMESTER GANJIL NO Materi Tata nama dan persamaan reaksi Sub Materi · Tata nama senyawa biner · Tata nama senyawa poliatomk 5 Tujuan Pembelajaran Elemen Kerja Ilmiah Profil Pelajar Pancasila Alokasi waktu 10.5.1 Peserta didik dapat menentukan nama Proses melakukan senyawa biner berdasarkan aturan penamaannya penelitian yang melalui studi literatur dimulai dari mengamati, 10.5.2 Peserta didik dapat menentukan nama mempertanyakan senyawa poliatomik berdasarkan aturan dan memprediksi, penamaannya melalui studi literatur merencanakan dan melakukan penyelidikan, memproses dan menganalisis data Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif dan kritis 2 JP 2 JP Kata Kunci Senyawa, biner, poliatomik, organik, persamaan reaksi 5 · Tata nama senyawa organik sederhana · Persamaan reaksi kimia sederhana Assesmen · Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier) mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan 10.5.3 Peserta didik dapat menentukan nama melakukan senyawa organik sederhana berdasarkan aturan penyelidikan, penamaannya melalui studi literatur memproses dan menganalisis data 10.5.4 Peserta didik dapat memahami dan informasi, penyetaraan reaksi kimia sederhana melalui studi mengevaluasi dan literatur dan membuat penyetaraan reaksi kimia refleksi, sederhana mengkomunikasikan hasil. Sumatif 10.6.1 Peserta didik dapat membuktikan hukum kekekalan massa melalui percobaan dan menarik kesimpulan dari hasil percobaan berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif dan kritis persamaan reaksi 2 JP 2 JP 2 JP 2 JP · Hukum perbandingan tetap (Hukum Proust) · Hukum Perbandingan berganda (Hukum Dalton) dan hukum perbandingan volum (Hukum Guy Lussac) · Tetapan Avogadro 6 Hukum dasar kimia 10.6.2 Peserta didik dapat membuktikan hukum Proust melalui perhitungan berdasarkan data percobaan dan mengkomunikasikanya dalam forum diskusi 10.6.3 Peserta didik dapat menganalisis senyawa untuk membuktikan berlakunya hukum Dalton dan menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volume (hukum Guy Lussac) 10.6.4 Peserta didik dapat menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum Avogadro 10.6.5.1 Peserta didik dapat mengonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel massa dan volume zat 2 JP 2 JP 2 JP 2 JP 10.6.5.2 Peserta didik dapat menentukan hubungan antara mol dengan massa zat 2 JP 10.6.5.3 Peserta didik dapat menentukan hubungan antara mol dengan volume zat 2 JP 10.6.5.4 Peserta didik dapat menentukan rumus molekul dan rumus empiris 2 JP 10.6.5.5 Peserta didik dapat menentukan rumus air kristal 2 JP · Konsep mol Kekekalan massa, perbandingan tetap, Perbandingan berganda, perbandingan volume, tetapan, mol, pereksi pembatas 10.6.5.6 Peserta didik dapat menentukan kadar zat dalam suatu senyawa · Pereaksi pembatas Assesmen 2 JP 10.6.6.1 Peserta didik dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi 10.6.6.2 Peserta didik dapat menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi Sumatif 2 JP 2 JP Jumlah Mengetahui, Kepala Sekolah Hj. Aan Qonaah, M.Pd NIP.196809181991032006 2 JP 36 JP Pandeglang, Juli 2021 Guru Mata Pelajaran, Yuni Noer Syamsiyah, S. Pd NIP. 198306222009022004 KOMPONEN MODUL AJAR 1. Informasi umum 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7. Identitas sekolah Kompetensi awal Profil Pelajar Pancasila Sarana prasarana Target peserta didik Moda belajar Model pembelajaran 2. Komponen inti 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. 2.8. Tujuan Pembelajaran Pemahaman bermakna Pertanyaan pemantik Persiapan pembelajaran Kegiatan pembelajaran Assesmen Pengayaan dan remedial Refleksi peserta didik dan guru 3. Lampiran 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. Lembar kerja pesserta didik Bahan bacaan guru dan peserta didik Glossarium Daftar Pustaka Pengenalan Ilmu Kimia 2 1. INFORMASI UMUM Nama sekolah Nama penyusun Tahun penyusunan Kelas Alokasi waktu : • SMA NEGERI 10 PANDEGLANG : Yuni Noer Syamsiyah, S. Pd : 2021 : 10 : 10 JP ( 5 Pertemuan), 2 JP asesmen sumatif Elemen : Pemahaman konsep dan kerja ilmiah Domain/ topik : Pengenalan ilmu kimia Kompetensi awal : Peserta didik telah mempelajari materi IPA ditingkat sebelumnya Profil pelajar pancasila : Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlaq Mulia Berkebinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, gotong royong dan kreatif Sarana dan prasarana Target peserta didik Model pembelajaran Metode pembelajaran : LCD / proyektor; speaker; wifi, link video youtube; white board; spidol berwarna-warni; alat-alat dan bahan yang ada di laboratorium kimia. : Reguler / tipikal umum (jumlah siswa 36 orang) : Tatap Muka (TM) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Synchronous) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Asynchronous) Blended Learning (Paduan Tatap Muka dan PJJ) : • Discovery Learning • Problem-Based Learning • Project-Based Learning Pengenalan Ilmu Kimia 3 2. KOMPONEN INTI A. Tujuan Pembelajaran 10.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan definisi, menguraikan langkah-langkah metode ilmiah dan mendiskusikan cara kerja ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (membuat hipotesis, menentukan variabel dan menyimpulkan) 10.1.2. Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil penyelesaian masalah atau hasil rancangan melakukan percobaan menggunakan metode ilmiah yang disajikan dalam bentuk laporan ilmiah atau presentasi hasil percobaan. 10.1.3 Peserta didik dapat menganalisa dan menarik kesimpulan tentang hubungan hakikat ilmu kimia dengan peran kimia dalam kehidupan sehari-hari. 10.1.4. Peserta didik dapat membuat deskripsi hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari -hari dan dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan dalam bentuk tulisan/poster/video atau produk lainnya sesuai minatnya. 10.1.5 Peserta didik dapat menerapkan perilaku ilmiah dalam eksperimen di laboratorium 10.1.6 Peserta didik memahami sifat alat dan bahan, mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan serta memperlakukan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium secara benar dengan membuat simbol-simbol keselamatan di laboratorium dalam bentuk poster (bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif dan lain-lain) B. Pemahaman Bermakna • • • • Pemahaman metode ilmiah membuat kita bersikap ilmiah didalam melakukan atau menyikapi sesuatu. Ilmu kimia berperan diadakannya penelitian sifat-sifat kimia dari unsur yang dapat berguna untuk berbagai keperluan manusia dan berperan bagi ilmu pengetahuan lainnya. Perilaku atau sikap ilmiah harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti ketika melakukan eksperimen di laboratorium serta cara memperlakukan alat dan bahan berbahaya. Keselamatan kerja dilaboratorium sangatlah penting. Percikan pada mata, keracunan karena bahan kimia tertelan, dan menghirup bahan kimia merupakan contoh kecelakaan yang membutuhkan pertolongan secara cepat? C. Pertanyaan pemantik • Pertemuan 1 (Metode ilmiah) ✓ Apa praktikum atau percobaan IPA yang pernah kalian lakukan di SMP? ✓ Bagaimana cara melakukan percobaan tersebut ? adakah langkah-langkah atau urutan kerja yang harus dilakukan? • Pertemuan 2 (Metode ilmiah) ✓ Apakah kalian pernah merumuskan sebuah percobaan ? ✓ Bagaimana hasil percobaan yang kalian lakukan ? ✓ Pernahkah kalian membuat laporan hasil percobaan? ✓ Bagaimana urutan sebuah laporan ilmiah ? Pengenalan Ilmu Kimia 4 • Pertemuan 3 (Hakikat dan peran ilmu kimia) ✓ Menurut kalian, bagaimana para ahli kimia dapat menemukan bahan-bahan kimia yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari? ✓ Apa peran ilmu kimia menurut kalian ? • Pertemuan 4 (Hakikat dan peran ilmu kimia) ✓ Menurut kalian, apakah ilmu kimia itu? ✓ Apakah ilmu kimia bermanfaat atau berhubungan dengan ilmu lainny? ✓ Apa cita-cita kalian?adakah yang bercita-cita menjadi dokter, analis kimia atau ahli nuklir? • Pertemuan 5 (Perilaku ilmiah) ✓ Apakah setiap ilmuwan selalu menghabiskan waktunya bekerja di laboratorium? ✓ Adakah yang bercita-cita menjadi ilmuwan? ✓ Bagaimana seseorang dikatakan sebagai ilmuwan? ✓ Perlukah kita berperilaku ilmiah di laboratorium? ✓ Apa saja perilaku ilmiah di laboratorium yang kalian ketahui sebelumnya? • Pertemuan 5 (Keselamatan kerja di laboratorium) ✓ Pernahkah kalian melakukan percobaan di laboratorium? ✓ Pernahkah ketika kalian melakukan percobaan di laboratorium dan mengalami kecelakaan kerja? ✓ Apa manfaat kita mengetahui cara melakukan alat dan bahan berbahaya di laboratorium? D. Persiapan Pembelajaran • Pertemuan 1 (Metode ilmiah) ✓ Guru menginstruksikan agar siswa membuat kelompok ✓ Siswa melihat tayangan video atau gambar ✓ Siswa melakukan diskusi langkah-langkah dalam metode ilmiah ✓ Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara bergantian • Pertemuan 2 (Metode ilmiah) ✓ Guru menginstruksikan agar siswa membuat kelompok ✓ Siswa melakuan percobaan sederhana pengaruh suhu dan jumlah zat terhadap kelarutan gula ✓ Siswa melakukan diskusi langkah-langkah metode ilmiah pada percobaannya ✓ Dalam forum diskusi perwakilan kelompok menyampaikan hasil percobaan • Pertemuan 3 (Hakikat dan peran ilmu kimia) ✓ Guru menginstruksikan agar siswa membuat kelompok ✓ Siswa melihat tayangan video atau gambar ✓ Siswa melakukan diskusi tentang hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari ✓ Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara bergantian • Pertemuan 4 (Hakikat dan peran ilmu kimia) ✓ Guru menginstruksikan agar siswa membuat kelompok ✓ Siswa melihat tayangan video atau gambar tentang hakikat dan peran ilmu kimia dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan Pengenalan Ilmu Kimia 5 ✓ Siswa melakukan diskusi dan membuat deskripsi hakikat dan peran ilmu kimia dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan dalam bentuk poster/infografis/video/tulisan yang sesuai dengan minatnya ✓ Perwakilan kelompok menyampaikan karyanya di sudut-sudut karya • Pertemuan 5 (Perilaku ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium) ✓ Guru menginstruksikan agar siswa membuat kelompok ✓ Siswa melakukan literasi dari berbagai sumber dan melihat tayangan video atau gambar tentang laboratorium, termasuk alat dan bahan kimia ✓ Siswa berdiskusi tentang perilaku ilmiah di laboratorium dan kaitannya dengan keselamatan kerja di laboratorium (cara memperlakukan alat dan bahan kimia berbahaya) ✓ Siswa membuat poster/infografis/video/tulisan yang sesuai dengan minatnya ✓ Perwakilan kelompok menyampaikan karyanya di sudut-sudut karya Pengenalan Ilmu Kimia 6 E. Kegiatan pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN -1 2 x 90 menit PERTEMUAN PERTAMA 1. Kegiatan Pendahuluan • Guru menyapa dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi salam dan berdoa • Guru memeriksa kehadiran siswa • Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan • Guru menyampaikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi dan mengkondisikan kesiapan belajar siswa • Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai berkaitan dengan metode ilmiah • Guru menyampaikan garis besar cakupan materi • Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian • Guru membagi siswa berkelompok (2-4 orang) dipilih berdasarkan kemampuan siswa yang heterogen • Guru memberikan LKPD kepada setiap siswa yang akan di bahas di kelompok 2. Kegiatan Inti • Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru terkait langkah-langkah metode ilmiah • Siswa berkelompok mengumpulkan informasi dan data tentang variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat dari suatu percobaan dan menentukan variabel-variabel dari percobaan yang ditayangkan melalui studi literatur menggunakan buku dan internet • siswa berdiskusi dalam kelompoknya dengan berbagai studi literatur untuk menyelesaikan permasalahan pada LKPD • Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya • Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan lisan • Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan • Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau penguatan • Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan 3. Penutup • Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan • Memberikan beberapa pertanyaan singkat yang dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman pelajar yang didapat pada pertemuan hari ini • Guru menginformasikan kepada peserta didik terkait materi yang akan dipelajari berikutnya • Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan memberi salam Pengenalan Ilmu Kimia 7 PERTEMUAN KEDUA 1. Kegiatan Pendahuluan • Guru menyapa dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi salam dan berdoa • Guru memeriksa kehadiran siswa • Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan • Guru menyampaikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi dan mengkondisikan kesiapan belajar siswa • Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai berkaitan dengan aplikasi metode ilmiah dalam percobaan • Guru menyampaikan garis besar cakupan materi • Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian • Guru membagi siswa berkelompok (2-4 orang) dipilih berdasarkan kemampuan siswa yang heterogen • Guru memberikan LKPD kepada setiap siswa yang akan di bahas di kelompok 2. Kegiatan Inti • Peserta didik mengamati prosedur percobaan sederhana pada LKPD • Dengan menggunakan kajian literatur dan dihubungkan dengan percobaan dilakukan, siswa diminta merinci langkah-langkah metode ilmiah yang dilakukan untuk dapat melakukan percobaan. • Siswa berkelompok mengumpulkan informasi dan data tentang variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat dari percobaan yang dilakukan dan menentukan variabel-variabel dari percobaan yang ditayangkan melalui studi literatur menggunakan buku dan internet • Siswa menuliskan langkah percobaan, menentukan alat dan bahan, dan menuliskan hasil pengamatan dari percobaan yang ditayangkan. • siswa berdiskusi dalam kelompoknya dengan berbagai studi literatur untuk membuat laporan ilmiah • Guru membimbing siswa dalam sistematika penyusunan laporan ilmiah • Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya • Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil laporan percobaan • Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan • Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau penguatan • Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan 3. Penutup • Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan • Memberikan beberapa pertanyaan singkat yang dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman pelajar yang didapat pada pertemuan hari ini • Guru menginformasikan kepada peserta didik terkait materi yang akan dipelajari berikutnya • Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan memberi salam Pengenalan Ilmu Kimia 8 KEGIATAN PEMBELAJARAN -2 2 x 90 menit PERTEMUAN KETIGA 1. Kegiatan Pendahuluan • Guru menyapa dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi salam dan berdoa • Guru memeriksa kehadiran siswa • Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan • Guru menyampaikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi dan mengkondisikan kesiapan belajar siswa • Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai berkaitan dengan hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari • Guru menyampaikan garis besar cakupan materi • Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian • Guru membagi siswa berkelompok (2-4 orang) dipilih berdasarkan kemampuan siswa yang heterogen • Guru memberikan LKPD kepada setiap siswa yang akan di bahas di kelompok 2. Kegiatan Inti • Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru terkait hubungan hakikat ilmu kimia dengan peran kimia dalam kehidupan sehari-hari • siswa berdiskusi dalam kelompoknya dengan berbagai studi literatur untuk menyelesaikan permasalahan pada LKPD • Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya • Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan lisan • Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan • Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau penguatan • Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan 3. Penutup • Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan • Memberikan beberapa pertanyaan singkat yang dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman pelajar yang didapat pada pertemuan hari ini • Guru menginformasikan kepada peserta didik terkait materi yang akan dipelajari berikutnya • Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan memberi salam Pengenalan Ilmu Kimia 9 PERTEMUAN KEEMPAT 4. Kegiatan Pendahuluan • Guru menyapa dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi salam dan berdoa • Guru memeriksa kehadiran siswa • Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan • Guru menyampaikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi dan mengkondisikan kesiapan belajar siswa • Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai berkaitan dengan hakikat dan peran ilmu kimia dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan • Guru menyampaikan garis besar cakupan materi • Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian • Guru membagi siswa berkelompok (2-4 orang) dipilih berdasarkan kemampuan siswa yang heterogen • Guru memberikan LKPD kepada setiap siswa yang akan di bahas di kelompok 5. Kegiatan Inti • Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru tentang hakikat kimia dan peran ilmu kimia dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan. • siswa berdiskusi dalam kelompoknya dengan berbagai studi literatur untuk menyelesaikan permasalahan pada LKPD • Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya • Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan lisan • Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan • Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau penguatan • Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan 6. Penutup • Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan • Memberikan beberapa pertanyaan singkat yang dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman pelajar yang didapat pada pertemuan hari ini • Guru menginformasikan kepada peserta didik terkait materi yang akan dipelajari berikutnya • Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan memberi salam Pengenalan Ilmu Kimia 10 KEGIATAN PEMBELAJARAN - 3 2 x 45 menit Perilaku ilmiah dan Keselamatan kerja di Laboratorium PERTEMUAN KELIMA 1. Kegiatan Pendahuluan • Guru menyapa dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi salam dan berdoa • Guru memeriksa kehadiran siswa • Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan • Guru menyampaikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi dan mengkondisikan kesiapan belajar siswa • Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai berkaitan dengan perilaku ilmiah dalam eksperimen di laboratorium serta sifat alat dan bahan, kemampuan memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan serta memperlakukan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium secara benar serta simbol-simbol keselamatan di laboratorium • Guru menyampaikan garis besar cakupan materi • Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian • Guru membagi siswa berkelompok (2-4 orang) dipilih berdasarkan kemampuan siswa yang heterogen • Guru memberikan LKPD kepada setiap siswa yang akan di bahas di kelompok 2. Kegiatan Inti • Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru tentang perilaku ilmiah dalam eksperimen dan keselamatan kerja di laboratorium • siswa berdiskusi dalam kelompoknya dengan berbagai studi literatur untuk menyelesaikan permasalahan pada LKPD • Siswa membuat produk pembelajaran berupa simbol-simbol keselamatan di laboratorium dalam bentuk poster/video/info grafis (bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif dan lain-lain) • Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya • Beberapa perwakilan kelompok menyajikan produk hasil pembelajarannya • Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi produk yang disampaikan • Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau penguatan • Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan 3. Penutup • Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan • Memberikan beberapa pertanyaan singkat yang dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman pelajar yang didapat pada pertemuan hari ini • Guru menginformasikan kepada peserta didik terkait assesmen sumatif pada pertemuan berikutnya • Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan memberi salam Pengenalan Ilmu Kimia 11 F. Pengayaan dan remedial 1. Pengayaan Bagi siswa yang sudah mencapai tujuan pembelajaran dengan capaian tinggi diatas capaian ratarata kelas diberikan materi melebihi cakupan TP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan agar mereka dapat mengembangkan potensinya dengan optimal. 2. Remedial Bagi siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran atau capaiannya dibawah capaian ratarata kelas diberikan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali. G. Assesmen 1. Asesmen Diagnostik : Sikap / Perilaku (Observasi) untuk pertemuan 1 s.d 5 No 1 2 3 Aspek yang Dinilai Sikap berakhlak mulia (dapat ditunjukkan dengan berdoa dengan bersungguh-sungguh sebelum belajar), jujur dan komunikatif (dapat ditunjukkan dengan antusiasme dalam menjawab pertanyaan pemantik yang diberikan guru) Rasa ingin tahu terhadap animasi percobaan kimia yang ditayangkan (dapat ditunjukkan dengan antusiasme dan pengajuan pertanyaan pada saat pengamatan dan diskusi) Sikap komunikatif (mampu menyampaikan) pada saat mempresentasikan hasil pengamatan dan menyampaikan pendapat pada saat diskusi tentang definisi dan langkahlangkah metode ilmiah serta kaitan prinsip metode ilmiah dengan hakikat ilmu kimia RUBRIK PENILAIAN PERILAKU Skor Kriteria 3 Menunjukkan keseriusan dan bersungguh-sungguh dalam berdoa dan persiapan sebelum pembelajaran dimulai. rasa ingin tahu yang besar, sangat antusias, aktif dan sering menjawab pertanyaan. 2 Menunjukkan keseriusan namun kurang bersungguh-sungguh dalam berdoa dan persiapan sebelum pembelajaran dimulai. rasa ingin tahu yang besar, namun kurang antusias, aktif dan jarang menjawab pertanyaan. 1 Tidak menunjukkan keseriusan dan bersungguh-sungguh dalam berdoa dan persiapan sebelum pembelajaran dimulai. Tidak ada rasa ingin tahu dan tidak pernah menjawab pertanyaan. 3 Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dan sering bertanya dalam kegiatan belajar individu maupun kelompok 2 Menunjukkan rasa ingin tahu namun kurang antusias dan jarang bertanya dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok apabila disuruh atau kurang antusias dalam menyelesaikan masalah secara individu 1 Tidak menunjukkan rasa ingin tahu atau tidak antusias, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok atau individu walaupun sudah didorong untuk terlibat 3 Menunjukkan sikap komunikatif, berani mengemukakan pendapat pada saat diskusi dan ketika ditanya guru serta mampu mempresentasikan hasil diskusi 2 Menunjukkan sikap komunikatif, tapi belum berani mengemukakan pendapat pada saat diskusi dan ketika ditanya guru serta mampu mempresentasikan hasil diskusi 1 Tidak menunjukkan sikap komunikatif, tidak berani mengemukakan pendapat pada saat diskusi dan ketika ditanya guru serta tidak mampu mempresentasikan hasil diskusi PENGAMATAN PERILAKU (OBSERVASI) Aspek yang Dinilai NO NAMA SISWA AKHLAK MULIA 1 2 3 RASA INGIN TAHU 1 2 3 KOMUNIKTIF 1 2 KETERANGAN 3 1 2 3 dst Pengenalan Ilmu Kimia 12 2. Asesmen Formatif : Presentasi hasil kerja (praktikum) pada LKPD Pertemuan 2 INSTRUMEN ASSESMEN KINERJA PRODUK (LKPD) METODE ILMIAH N o. Aspek yang dinilai 3 Rubrik Skor 2 Menuliskan rumusan masalah dengan kurang tepat dan namun masih ada kesesuaian 1 Siswa mampu menuliskan rumusan masalah dengan tepat, sesuai dengan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan Siswa mampu menuliskan hipotesis dengan tepat, sesuai dengan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan 1 Menuliskan rumusan masalah dengan tepat dan sesuai 2 Menuliskan hipotesis Menuliskan hipotesis dengan dengan tepat dan kurang tepat dan namun sesuai masih ada kesesuaian Tidak mampu menuliskan hipotesis dengan tepat dan sesuai Siswa mampu menuliskan variabel kontrol, variabel bebas, dan variabel terikat dengan tepat, sesuai dengan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan Siswa mampu menuliskan prosedur kerja dengan tepat dan rinci, sesuai dengan faktorfaktor yang mempengaruhi kelarutan Siswa mampu menuliskan alat dan bahan dengan tepat dan lengkap, sesuai dengan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan Siswa mampu menuliskan hasil pengamatan dengan tepat, sesuai dengan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan 3 Menuliskan semua variabel kontrol, variabel bebas, dan variabel terikat dengan tepat dan sesuai Menuliskan 1 variabel dengan tepat dan sesuai, namun ada 2 variabel yang kurang sesuai 4 Menuliskan prosedur Menuliskan prosedur kerja Menuliskan prosedur dengan tepat namun kurang kerja kerja dengan tepat dengan tidak rinci rinci dan rinci 5 Menuliskan alat dan bahan dengan tepat dan lengkap 6 Menuliskan hasil Ada 1 hasil pengamatan dengan pengamatan yang tepat kurang tepat Ada 2 atau lebih hasil pengamatan yang kurang tepat Siswa mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan percobaan faktorfaktor yang mempengaruhi kelarutan 7 Menuliskan kesimpulan dengan tepat Tidak mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat Menuliskan 2 variabel dengan tepat dan sesuai, namun ada 1 variabel yang kurang sesuai Ada 1 alat dan bahan yang kurang tepat Tidak mampu menuliskan rumusan masalah dengan tepat dan sesuai Ada 2 atau lebih alat dan bahan yang kurang tepat Menuliskan kesimpulan kurang tepat namun masih ada kaitan dengan percobaan PENILAIAN FORMATIF (LKPD) Nama Siswa 1 2 Aspek yang Dinilai 3 4 5 6 7 NA 1 2 3 dst. NA = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑢𝑏𝑟𝑖𝑘 21 𝑥 100 % Pengenalan Ilmu Kimia 13 INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI No Kelengkapan Materi Nama Siswa 4 3 2 Kemampuan Presentasi Penulisan Materi 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Keaktifan bertanya dan menjawab 1 2 3 4 Total Skor Nilai Akhir 1 2 3 4 5 Nilai Perolehan = SkorPerolehan × 100 Skor maksimal PEDOMAN PENSKORAN: NO ASPEK • 1 2 3 4 Kelengkapan Materi Penulisan Materi Kemampuan presentasi Kemampuan bertanya dan menanggapi SKOR MAKS KRITERIA YANG DINILAI • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan Daftar Pustaka Presentasi sistematis sesuai materi Menuliskan rumusan masalah Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai dengan materi Hanya 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 2 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 kriteria yang terpenuhi Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point Tulisan terbaca dengan jelas Isi materi ringkas dan berbobot Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi Hanya 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 2 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 kriteria yang terpenuhi Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas Seluruh anggota berperan serta aktif Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi dengan baik Manajemen waktu yang baik Hanya 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 2 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 kriteria yang terpenuhi Aktif bertanya dan menanggapi Seluruh anggota berperan serta aktif Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi dengan baik Menghargai setiap pertanyaan dan tanggapan Hanya 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 2 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 kriteria yang terpenuhi SKOR MAKSIMAL 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 16 Pengenalan Ilmu Kimia 14 3. Asesmen Sumatif : Tertulis (Pilihan Ganda) INSTRUMEN ASESMEN SUMATIF 1. Pendekatan umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia disebut dengan… a. Metode kimia b. Metode eskperimen c. Metode ilmiah d. Metode demonstrasi 2. Dalam metode ilmiah, terdapat langkah menarik kesimpulan yang sifatnya sementara. Langkah ini adalah langkah …. a. Mengamati b. Merumuskan masalah c. Mengajukan hipotesis d. Menarik kesimpulan 3. Rani ingin mengetahui pengaruh suhu terhadap proses pelarutan gula dalam air. Dia menduga bahwa semakin tinggi suhu maka gula akan semakin cepat larut. Langkah-langkah metode ilmiah yang telah dilakukan oleh Rani tersebut telah sampai pada tahap … a. Menemukan masalah b. Mengumpulkan data c. Menarik kesimpulan d. Merumuskan hipotesis 4. Langkah – langkah metode ilmiah : 1) Merumuskan masalah 2) Melakukan eksperimen/percobaan 3) Merumuskan hipotesis/dugaan sementara 4) Melakukan pengamatan 5) Menarik kesimpulan Urutan langkah-langah metode ilmiah yang benar adalah … a. 4,1,3,2,5 c. 2,1,3,4,5 b. 4,2,1,3,5 d. 2,1,4,3,5 5. Dari suatu percobaan, didapatkan suatu rumusan masalah, yakni “bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan?”. Hipotesis yang sesuai dari rumusan masalah tersebut adalah …. a. Daya hantar listrik meningkatkan konsentrasi larutan b. Daya hantar listrik menurunkan konsentrasi larutan c. Semakin besar konsentrasi larutan, maka daya hantar listriknya semakin besar d. Semua larutan memiliki daya hantar listrik 6. 7. Pada suatu percobaan, dilakukan variasi yang berbeda a) 1 gram KBr dilarutkan dalam 50 mL air b) 2 gram KBr dilarutkan dalam 50 mL air c) 4 gram KBr dilarutkan dalam 50 mL air Setelah dilakukan percobaan, didapatkan bahwa larutan c) memiliki daya hantar listrik terbesar. Variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat dari percobaan tersebut berturut-turut adalah …. a. Volume, massa zat terlarut, daya hantar listrik b. massa zat terlarut, volume, daya hantar listrik c. Daya hantar listrik, massa zat terlarut, volume d. massa zat terlarut, daya hantar listrik, volume Penjelasan yang benar mengenai hakikat ilmu kimia sebagai produk ilmiah adalah... a. Kimia sebagai suatu proses (alat atau metode) merupakan keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan. b. Ilmu kimia berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis atau sering dikenal dengan metode ilmiah c. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori yang diformulasikan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistematika d. Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri, perdagangan, kesehatan dan kedokteran, pertanian dan berbagai bidang lain Pengenalan Ilmu Kimia 15 8. Dari suatu praktikum kimia, didapatkan hasil berupa fakta untuk membuktikan suatu teori yang ada. Pernyataan ini termasuk hakikat ilmu kimia sebagai …. a. Sifat b. Produk c. Penemuan d. Proses 9. Berikut ini yang bukan termasuk perilaku ilmiah ketika di laboratorium adalah…. a. Menggunakan jas laboratorium b. M enggunakan sepatu tertutup c. Menggunakan pelindung mata saat mencampurkan atau memanaskan bahan kimia d. Mereaksikan bahan kimia berbahaya tidak di lemari asam 10. Perhatikan gambar berikut : Fungsi dari alat ini adalah …. a. Untuk menyimpan bahan dalam waktu yang lama b. Untuk memisahkan larutan berdasarkan titik didihnya c. Untuk membuat dan mengencerkan larutan dengan ketelitian tinggi d. Untuk mengukur volume larutan RUBRIK PENILAIAN ASESMEN SUMATIF No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kunci jawaban C C D A C B C B D C Skor benar 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Pengenalan Ilmu Kimia 16 H. Pengayaan dan remedial 1. Pengayaan Bagi siswa yang sudah mencapai tujuan pembelajaran dengan capaian tinggi diatas capaian ratarata kelas diberikan materi melebihi cakupan TP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan agar mereka dapat mengembangkan potensinya dengan optimal. 2. Remedial Bagi siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran atau capaiannya dibawah capaian ratarata kelas diberikan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali. I. Refleksi peserta didik dan guru 1. Refleksi guru • Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan hasil asesmen formatif dan sumatif) • Sebutkan hal-hal positif yang dilakukan selama pembelajaran ! • Sebutkan hal-hal negatif atau kurang yang ingin diperbaiki dalam pembelajaran ! • Aapakah metode yang digunakan telah membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran? • Apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan kebutuhan siswa? 2. Refleksi Peserta didik • Apakah pembelajaran pada materi ini menyenangkan ? • Apakah kalian puas dengan hasil pembelajaran ? mengapa? • Sebutkan hal-hal positif yang telah kalian lakukan selama pembelajaran! • Sebutkan hal-hal negatif atau kurang yang ingin diubah dalam pembelajaran! • Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan dating! Pengenalan Ilmu Kimia 17 3. LAMPIRAN A. LKPD LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) KEGIATAN PEMBELAJARAN KE-1 METODE ILMIAH NAMA KELOMPOK: ANGGOTA : 1. 2. 3. 4. Petunjuk penggunaan LKPD : 1. Kerjakan LKPD sesuai dengan petunjuk soal yang diberikan 2. Diskusikan bersama kelompokmu terkait masalah-masalah yang diberikan pada LKPD 3. Bertanyalah pada gurumu apabila ada hal yang tidak dimengerti terkait cara pengerjaannya 4. Kerjakan soal evaluasi yang diberikan untuk mengukur penguasaanmu pada materi yang disampaikan hari ini PERTEMUAN PERTAMA 1. TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik dapat menjelaskan definisi, menguraikan langkah-langkah metode ilmiah dan mendiskusikan cara kerja ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (membuat hipotesis, menentukan variabel dan menyimpulkan) 2. PENUGASAN Pengenalan Ilmu Kimia 18 Permasalahan apa yang muncul pada tanaman jagung Apa yang akandilakukan untuk Apa yang diamati untuk Apa saja daftar asumsi menangani permasalahan pada kasus tanaman menangani permasalahan ? pada tanaman jagung? jagung? pada video tersebut? Apa yang dilakukan peneliti Hipotesis apa yang untuk membuktikan diambil peneliti? Apa tujuan tersebut ? eksperimen Tentukan jenis-jenis variabel pada percobaan? hipotesis? Apa variabel bebas pada kasus pertumbuhan tanaman Apa variabel terikat pada kasus pertumbuhan tanaman jagung? Apa variabel kontrol pada Apa kesimpulan dari kasus pertumbuhan tanaman eksperimen tersebut? jagung? jagung? Langkah-langkah Metode ilmiah untuk menyelesaikan suatu permasalahan, Metode ilmiah adalah ☺☺☺ Pengenalan Ilmu Kimia 19 PERTEMUAN KEDUA 1. Tujuan Pembelajaran 10.1.2. Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil penyelesaian masalah atau hasil rancangan melakukan percobaan menggunakan metode ilmiah yang disajikan dalam bentuk laporan ilmiah atau presentasi hasil percobaan. 2. PENUGASAN Merancang percobaan kimia terkait metode ilmiah. Silahkan kalian lakukan secara berkelompok. A. Tujuan Percobaan Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan B. Alat dan bahan 1. Gelas kimia 200 mL 4 buah 2. Pengaduk 2 buah 3. Pembakar spirtus 4. Kaki tiga 5. Timbangan 6. Stopwatch 7. Air 8. Gula pasir 9. Gula halus C. Langkah kegiatan Langkah 1 Mencari informasi dan membuat hipotesis Sebelum kamu melakukan kegiatan ini, carilah informasi dari buku perpustakaan, majalah, ataupun internet mengenai kelarutan dan factor-faktor pada percobaan ini. Buatlah hipotesis berdasarkan informasi yang diperoleh. Dalam mencari informasi ini lakukan dengan ulet dan teliti Langkah 2 melakukan percobaan 1. Suhu a. Gelas kimia yang berisi air dipanaskan sampai suhu 60ºC b. Masukkan air yang panas tadi ke dalam 2 gelas kimia masing-masing 100 mL c. Masukkan 100 mLair yang tidak dipanaskan ke dalam dua gelas kimia masing-masing 100 mL d. Timbang gula pasir dan gula halus masing-masing 1 gram dua kali. Kemudian masukkan ke dalam gelas dengan komposisi sebagai berikut : • Gelas 1 : Air suhu panas + gula pasir • Gelas 2 : Air tidak panas + gula pasir • Gelas 3 : Air suhu panas + gula halus • Gelas 4 : Air tidak panas + gula halus e. Hitunglah waktu melarutnya gula dalam air menggunakan stopwatch. Waktu dicatat hingga semua gula melarut dalam air Pengenalan Ilmu Kimia 20 2. Volume pelarut a. Siapkan empat buah gelas kimia. Pada dua gelas pertama, masukkan 50 mL air suling, sedangkan pada dua gelas kedua, masukkan 100 mL air suling. b. Timbang gula pasir dan gula halus masing-masing 1 gram 2 kali. Kemudian masukkan ke dalam masing-masing gelas. Komposisinya sebagai berikut : • Gelas 1 : 50 mL air + gula pasir • Gelas 2 : 100 mL air + gula pasir • Gelas 3 : 50 mL air + gula halus • Gelas 4 : 100 mL air + gula halus c. Hitunglah waktu melarutnya gula dan air menggunakan stopwatch. Waktu dicatat hingga semua gula melarut dalam air. 3. Ukuran zat terlarut a. Masukkan 100 mL air suling ke dalam dua buah gelas kimia b. Timbang 1 gram gula pasir kemudian masukkan dalam gelas pertama yang telah berisi air c. Timbang 1 gram gula halus kemudian masukkan dalam gelas kedua yang telah berisi air d. Hitunglah waktu melarutnya gula dalam air menggunakan stopwatch. Waktu dicatat hingga semua gula melarut dalam air 4. Pengadukan a. Masukkan 100 mL air suling ke dalam 4 buah gelas kimia b. Timbang gula pasir dan gula halus sebanyak 2 kali 1 gram kemudian masukkan ke dalam masing-masing gelas yang telah berisi air c. Aduk salah satu gelas yang berisi gula pasir, sedangkan gelas lain yang berisi gula pasir tidak perlu diaduk. Lakukan hal yang sama untuk gelas yang berisi gula halus d. Hitunglah waktu melarutnya gula dalam air menggunakan stopwatch. Waktu dicatat hingga semua gula melarut dengan air D. Hasil pengamatan Catat data hasil pengamatanmu pada tabel berikut. No Variabel Kelarutan 1 2 3 4 Waktu Pengamatan Gula Pasir Gula Halus Suhu 60ºC Tidak panas Volume pelarut (air) 50 mL 100 mL Ukuran zat terlarut (gula) Pengadukan Diaduk Tidak diaduk Pengenalan Ilmu Kimia 21 E. kesimpulan 1. Diskusikan variable apa saja yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air ! 2. Diskusikan variable seperti apa yang memudahkan gula cepat melarut! 3. Buatlah laporan ilmiah dari percobaan ini sehingga dapat menjawab hipotesismu! INFORMASI 1. Prosedur percobaan dibuat untuk unjuk kerja di laboratorium atau ruang kelas, jika percobaan dilakukan di rumah maka alat, bahan dan takaran dapat disesuaikan dengan kondisi. 2. Sistematika laporan ilmiah : a. Pendahuluan (rumusan masalah, hipotesisi dan metode yang digunakan) b. Dasar Teori c. Alat dan bahan , prosedur/langkah kerja, dan tabel hasil pengamatan d. Pembahasan e. Kesimpulan f. Daftar pustaka Pengenalan Ilmu Kimia 22 KEGIATAN PEMBELAJARAN KE-2 HAKIKAT DAN PERAN ILMU KIMIA NAMA KELOMPOK: ANGGOTA : 1. 2. 3. 4. Petunjuk penggunaan LKPD : 1. Kerjakan LKPD sesuai dengan petunjuk soal yang diberikan 2. Diskusikan bersama kelompokmu terkait masalah-masalah yang diberikan pada LKPD 3. Bertanyalah pada gurumu apabila ada hal yang tidak dimengerti terkait cara pengerjaannya 4. Kerjakan soal evaluasi yang diberikan untuk mengukur penguasaanmu pada materi yang disampaikan hari ini PERTEMUAN KETIGA Tujuan Pembelajaran : 10.1.3 Peserta didik dapat menganalisa dan menarik kesimpulan tentang hubungan hakikat ilmu kimia dengan peran kimia dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan Link Video Materi berikut : https://www.youtube.com/watc h?v=wdQYAVhdSX4 Pengenalan Ilmu Kimia 23 Penugasan Banyak sekali bukan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari Buatlah kesimpulan berupa peta konsep dari bahasan hakikat ilmu kimia dan perannya dari video di atas Pengenalan Ilmu Kimia 24 KEGIATAN PEMBELAJARAN KE-2 HAKIKAT DAN PERAN ILMU KIMIA Pertemuan ke-3 dan ke-4 PERTEMUAN KEEMPAT Tujuan Pembelajaran : 10.1.4. Peserta didik dapat membuat deskripsi hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari -hari dan dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan dalam bentuk tulisan/poster/video atau produk lainnya sesuai minatnya. Menurut kalian apa profesi dan keilmuan kami berhubungan dengan ilmu kimia? Penugasan : Simaklah video berikut : https://www.youtube.com/watch?v=JoRSgc6vbe8 setelah menyimak video tersebut, 1. Buatlah deskripsi hakikat dan peran ilmu kimia berkaitan dengan penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan dama bentuk tulisan/poster/infografis atau produk lainnya sesuai minat kalian. 2. Kalian tentu memiliki cita-cita, kemukan cita-cita kalian dan kaitkan adakah hubungannya dengan ilmu kimia? Pengenalan Ilmu Kimia 25 KEGIATAN PEMBELAJARAN -3 PERILAKU ILMIAH DAN KESELAMATAN KERJA PERTEMUAN KELIMA Tujuan pembelajaran : 10.1.5 Peserta didik dapat menerapkan perilaku ilmiah dalam eksperimen di laboratorium 10.1.6 Peserta didik memahami sifat alat dan bahan, mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan serta memperlakukan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium secara benar dengan membuat simbol-simbol keselamatan di laboratorium dalam bentuk poster (bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif dan lain-lain) Saya sedang menuangkan zat kimia di lemari asam Menurut kalian adakah hubungan antar gambar diatas dengan yang saya lakukan Pengenalan Ilmu Kimia 26 Penugasan : Simaklah video berikut : https://www.youtube.com/watch?v=4SNs-bAl3J8 dan https://www.youtube.com/watch?v=WTNa-hIqhOc setelah menyimak video tersebut, 1. Buatlah gambar simbol-simbol keselamatan di laboratorium dan keterangannya dalam bentuk poster/infografis/gambar (bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif dan lain-lain) dari video yang telah kalian simak ! 2. Setelah menyimak video pertama, silahkan kalian pilih 5 alat untuk ditempatkan pada tabel di bawah ini ! Lengkapi tabel berikut : NO NAMA DAN GAMBAR ALAT 1 METODE PENGGUNAAN ALAT FUNGSI ALAT 2 3 4 5 Pengenalan Ilmu Kimia 27 B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta didik Pengertian Ilmu Kimia Ilmu Kimia adalah bagian dari IPA yang fokus pada pembahasan tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Apa yang dimaksud susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi? 1. Susunan materi Susunan materi yang dimaksud adalah tentang unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat paling sederhana yang sudah tidak bisa dibagi lagi, contohnya Na, H, O, Fe, dan C. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur dengan perbandingan tertentu. Contoh senyawa adalah CO2, H2O, dan CaCO3. Campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih di mana sifat penyusunnya tidak berubah. Contoh campuran adalah larutan gula, susu, air kanji, dan sebagainya. 2. Struktur materi Struktur materi menjelaskan tentang ikatan yang terjadi antaratom sampai terbentuk molekul unsur, molekul senyawa, atau ion. Contoh molekul unsur adalah O2, N2, H2, dan P4. Contoh molekul senyawa adalah CO2, H2O, dan CaCO3. Contoh ion adalah Na+, Cl–, dan Ca2+ 3. Sifat materi Sifat materi yang dimaksud lebih mengarah ke sifat-sifat kimia suatu zat, misalnya mudah terbakar, mudah mengalami korosi, mudah bereaksi dengan zat lain, dan sebagainya. 4. Perubahan materi Perubahan materi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru, contohnya lilin yang dibakar, es mencair, dan sebagainya. Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru akibat adanya reaksi kimia, contohnya besi berkarat, kayu dibakar menjadi abu, dan nasi menjadi basi. Prinsip Dasar Hakikat Ilmu Kimia Prinsip dasar yang menjadi acuan perkembangan ilmu Kimia adalah adanya perubahan bentuk atau susunan partikel menjadi bentuk lain dengan sifat yang berbeda. Contohnya zat A direaksikan dengan zat B, reaksi antara keduanya pasti menghasilkan zat baru, sebut saja zat C, di mana sifat zat C ini berbeda dengan sifat zat A maupun B. Ruang Lingkup Kimia Ruang lingkup Kimia meliputi susunan, struktur, sifat, serta perubahan materi dan yang menyertainya. Secara umum, kimia dibedakan menjadi dua, yaitu kimia deskriptif dan kimia teoritis. Kimia deskriptif adalah ilmu Kimia yang didapatkan melalui pengamatan sifat zat. Kimia teoritis adalah ilmu kimia yang membahas tentang materi. Adapun contoh Kimia teoritis adalah sebagai berikut. Pengenalan Ilmu Kimia 28 Kimia Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara Kimia dan Fisika. Bahasan dalam Kimia Fisika adalah zat secara makroskopis, atomik, maupun subatomik ditinjau berdasarkan hukum-hukum dalam Fisika. Kimia Organik adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat, dan komposisi senyawa organik. Kimia anorganik adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat, dan komposisi senyawa anorganik. Kimia Analitik adalah ilmu yang mempelajari tentang kandungan suatu zat. Kimia Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang dampak pencemaran lingkungan, metode penghitungan kadar pencemaran, dan sebagainya. Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi-materi di dalam proses metabolisme tubuh. Metode Ilmiah Penting bagi ilmuwan untuk memahami metode ilmiah yang baik dan benar. Gagasan yang mereka usulkan hanya bisa terjawab melalui metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut. 1. Merumuskan masalah dengan cara fokus pada bahasan tertentu atau tema tertentu. 2. Mengkaji teori atau penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk menghindari tumpang tindih penelitian. Artinya, jangan sampai penelitian yang dilakukan ternyata sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh orang lain. 3. Mengajukan hipotesis bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan sementara berdasarkan analisis yang telah dilakukan. 4. Melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis. 5. Mengumpulkan data. 6. Mengolah dan menganalisis data-data hasil penelitian. 7. Membuat kesimpulan. 8. Melaporkan hasil penelitian dalam bentuk laporan ilmiah. Hubungan antara Ilmu Kimia dan Ilmu Lain Pengenalan Ilmu Kimia 29 Sebagai salah satu ilmu terapan, Kimia masih membutuhkan ilmu-ilmu pendukung lainnya. Adapun hubungan antara ilmu Kimia dan ilmu lainnya adalah sebagai berikut. 1. Bidang kedokteran Ilmu Kimia digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit, teknologi rekayasa genetika, dan radiologi. 2. Bidang farmasi Di bidang farmasi, ilmu Kimia dijadikan dasar dalam pembuatan obat. 3. Bidang kriminologi Ilmu Kimia juga berperan di bidang kriminologi, lho. Contoh kegunaan Kimia di bidang kriminologi adalah untuk proses visum, pemeriksaan urine, dan sebagainya. 4. Bidang pertanian Di bidang pertanian, Kimia berfungsi sebagai dasar pembuatan pupuk, pestisida, dan pemulihan tanaman. 5. Bidang biologi Kimia ternyata juga berperan di bidang Biologi, lho. Contohnya untuk mempelajari reaksireaksi dalam tubuh makhluk hidup. 6. Bidang seni Siapa bilang seni itu anti ilmu pengetahuan. Untuk menentukan keaslian suatu lukisan ternyata dibutuhkan ilmu Kimia. 7. Bidang arkeologi Peran Kimia di bidang arkeologi adalah untuk menentukan umur fosil melalui peluruhan inti radioaktif. Manfaat Mempelajari Kimia Jangan menganggap bahwa ilmu Kimia hanya digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan nilai di sekolah. Lebih dari itu, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan mempelajari Kimia. Apa saja manfaatnya? Memahami alam beserta prosesnya, sebagai contoh saat bernapas oksigen akan masuk ke dalam tubuh. Di dalam tubuh, oksigen akan mengalami proses pembakaran agar dihasilkan energi. Memahami produk-produk yang berguna dalam kebutuhan sehari-hari, contohnya detergen, sabun, obat-obatan, dan sebagainya. Memahami berbagai jenis produk teknologi, contohnya pesawat terbang, mobil, kulkas, dan sebagainya. Memahami produk Kimia yang dapat menimbulkan masalah, contohnya DDT, CFC, unsur-unsur radioaktif, dan merkuri. Memahami bahan-bahan Kimia beracun, contohnya formalin. Pengenalan Ilmu Kimia 30 Keselamatan Kerja Sebagai seorang yang bekerja di bagian laboratorium, penting kiranya untuk memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium. Adapun tata tertib dan peringatan lainnya adalah sebagai berikut. 1. Tata tertib di laboratorium Tata tertib di laboratorium yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut. a. Menggunakan jas laboratorium, kacamata pengaman, dan sepatu tertutup. b. Membaca petunjuk praktikum dengan cermat. c. Tidak makan dan minum di laboratorium. d. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan setelah praktikum. e. Tidak menggaruk kulit yang terkena bahan kimia. 2. Penggunaan bahan kimia Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan bahan-bahan kimia adalah sebagai berikut : a. Jangan menggunakan bahan kimia yang tidak jelas labelnya. b. Jangan menyentuh bahan kimia dengan tangan. c. Gunakan pipet untuk mengambil larutan. d. Dilarang memanaskan atau menguapkan cairan organik di tempat terbuka. e. Dilarang mencium aroma zat kimia secara langsung. 3. Penanganan alat dan bahan kimia Jika bahan kimia atau uap beracun telah memenuhi ruangan, segera lakukan evakuasi. Zat kimia yang tumpah di meja praktikum atau lantai harus segera dinetralkan sebelum dibersihkan. Untuk membaca tinggi larutan pada buret, posisi mata harus sejajar. Mengambil bahan-bahan yang menghasilkan gas berbahaya harus dikerjakan di lemari asam. Bahan kimia yang diambil, tidak boleh dikembalikan ke wadah penyimpanan. 4. Alat-alat laboratorium Adapun alat-alat yang biasa ada di laboratorium adalah sebagai berikut: a. Gelas kimia, untuk menyiapkan larutan. b. Labu erlenmeyer, untuk mereaksikan larutan dan titrasi. c. Gelas ukur, untuk mengukur volume larutan. d. Bunsen, untuk memanaskan larutan. e. Buret, digunakan untuk titrasi. f. Pipet tetes, untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil. g. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi, digunakan untuk mereaksikan dua atau lebih zat. h. Statif, untuk menegakkan buret, corong, dan peralatan gelas lainnya. Pengenalan Ilmu Kimia 31 5. Simbol-simbol berbahaya pada bahan kimia Inilah arti simbol yang biasa kita lihat di bahan kimia. 1. Simbol eksplosif (mudah meledak) 2. Simbol mudah terbakar 3. Simbol toksik atau beracun 4. Simbol korosif (mudah berkarat) 5. Simbol iritatif (mudah menyebabkan iritasi) Pengenalan Ilmu Kimia 32 C. Glossarium Metode : Suatu prosedur atau tata cara Analisis :pengujian suatu zat Ilmiah : segala sesuatu yang dibuat berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan dapat disebut bersifat ilmiah Hipotesis : Sesuatu yang kebenarannya masih harus dibuktikan Teori : penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti Hakikat : Intisari atau dasar ; kenyataan yang sebenarnya Ilmu : Pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode ilmiah tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan. Pestisida :senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh hama Kimia : adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat dan perubahan materi. D. Daftar Pustaka Hidayat, Riandi. 2014. Panduan Belajar Kimia Kelas 1A Semester 1. Bogor : Yudistira Purba, M.. 2007. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga. Purba, M. dan Sarwiyati, E. 2017. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga. Seran, Emel. 2010. Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya. Diambil dari : https://wanibesak.wordpress.com/2010/10/10/beberapa-alat-dalam-laboratorium/ (6 Oktober 2018) Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta : Erlangga. Video You tube : https://www.youtube.com/watch?v=wREwCcUf8qU https://www.youtube.com/watch?v=wdQYAVhdSX4 https://www.youtube.com/watch?v=JoRSgc6vbe8 https://www.youtube.com/watch?v=4SNs-bAl3J8 https://www.youtube.com/watch?v=WTNa-hIqhOc Pengenalan Ilmu Kimia 33 KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK FASE E HENI HUROTULAENI, S.Pd ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN BIOLOGI FASE E (KELAS X) TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Satuan Pendidikan : SMAN 10 PANDEGLANG Kelas : X Capaian Pembelejaran : Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersediaan terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global. Elemen Pemahaman Sains Keanekaraga man Makhluk Hidup dan Peranannya Peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalaha npermasalaha n berdasarkan isu lokal atau global dari pemahamann ya tentang keanekaraga man makhluk hidup dan peranannya Tujuan Pembelajaran 1.1 Peserta didik mampu menganalisis karakteristik (ciri-ciri dan struktur) bakteri dalam bentuk laporan tertulis 1.2 Peserta didik mampu membuat klasifikasi bakteri dalam bentuk diagram 1.3 Peserta didik mampu menguraikan cara hidup bakteri dalam berbagai bentuk Kata/Frasa Kunci/ Topik Konten dan Penjelasan Singkat Kata kunci : Bernalar kritis Berkebh inekaan global Isu lokal Bakteri Pencemaran lingkungan Penjelasan singkat : Profil Pelajar Pancasila Peserta didik mampu menjelaskan struktur, cara hidup, reproduksi bakteri Peserta didik mampu menganalisis peran bakteri dalam kehidupan di lingkungan sekitar. Peserta didik Mandiri Kreatif Alokasi Waktu yang Direncanak an 45’ X 6 JP Dua kali pertemuan Indikator Penilaian Pembelajaran Glosarium Menguraikan karakteristik bakteri (ciriciri dan struktur bakteri) Arcahebacteria Mengklasifikas ikan bakteri (lima macam) Polutan Menguraikan cara hidup bakteri (habitat, cara memperoleh nutrisi) Menggambar bagan perkembangbi akan dan pertumbuhan bakteri (1 macam bakteri) Eubacteria Pence-maran biologis Bakteri patogen Tema Projek Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI 1.4 1.5 1.6 1.7 2.1 media presentasi Peserta didik mampu menguraikan cara reproduksi bakteri dalam berbagai bentuk media presentasi. Peserta didik mampu membanding kan peranan bakteri yang menguntung kan dan merugikan bagi kehidupan dalam kehidupan bentuk tabel Peserta didik mampu melakukan kampanye tentang bahaya Bakteri dalam kehidupan dengan membuat poster Peserta didik mampu menciptakan solusi atas permasalaha npermasalaha n Penyakit yang disebabkan oleh Bakteri dengan memproses dan menganalisis data hasil pengamatan lingkungan sekitar. Peserta didik mampu menciptaka n solusi Menyebutkan spesies bakteri yang menguntungk an dan merugikan (minimal 2) mampu mengajak pola hidup sehat agar tidak terinfeksi bakteri yang menyebabkan penyakit Kata kunci : Menghasilkan solusi mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peserta didik mampu menciptakan solusi atas permasalahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bernalar kritis Berkebh inekaan Isu glonal Protista 45 X 6 JP Dua kali pertemuan 1. Menyajikan 1 solusi upaya mendapatka n energi Protozoa Alga Jamur lendir Berekayasa dan Berteknologi untuk Memba- atas permasalah anpermasalah an pencemaran lingkungan dari peranan Protista dengan menyusun pertanyaan dan memprediksi dari hasil menelaah artikel. 3.1 Peserta didik mampu menciptakan solusi atas permasalaha npermasalaha n pencemaran lingkungan dari peranan Fungi dengan menyusun pertanyaan dan memprediksi dari hasil menelaah artikel. Energi terbarukan Mikroalga Mandiri Gotong royong Bernalar kritis Berkebh inekaan global Penjelasan singkat : Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum Protista dan penggolongann ya Peserta didik mampu menganalisis peran Protista dalam kehidupan yang dapat dijadikan sumber energi terbarukan yang bersifat global Kata kunci : Isu global Fungi Bioremediasi Penjelasan singkat : Mandiri Gotong royong 4.1 Peserta didik mampu mengidentifi kasi ciri-ciri umum Plantae: dan membedaka global Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum, Reproduksi Fungi dan penggolongann ya Isu lokal dan global Tumbuhan lumut Bernalar kritis Berkebh inekaan global 1. Dua kali pertemuan 2. Peserta didik mampu menganalisis peran Fungi dalam kehidupan terutama dalam mengatasi pencemaran lingkungan secara global Kata kunci 45’ X 6 JP 45’ X 16JP Empat kali pertemuan alternatif dari kelompok Protista Jamur api Mengidentifi kasi ciri-ciri fungi Fungi Membedaka n cara reproduksi fungi pada setiap kelasnya. 3. Menyajikan 1 jenis fungi yang berperan dalam proses bioremedias i. 4. Menyajikan 1 jenis fungi yang bisa dibudidayak an. 1. Menyajikan tabel 3 perbedaan ciri-ciri tumbuhan lumut, tumbuhan Mikroalga Biodiesel Mycorhiza Lichenes Bioremi-diasi ngun NKRI Kewirausahaan Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI Kewirausahaan Bryophyta Pterydophyta Spermatophyta Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI Kearifan n ciri-ciri tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji yang disajikan dalam tabel pengamatan 4.2 Peserta didik mampu mengklasifik asikan tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji berdasarkan cara-cara perkembang biakannya dan menyajikan hasil pengamatan dan studi literature dalan bentuk charta 4.3 Peserta didik mampu menemukan peranan berbagai jenis Plantae tertentu yang ada di lingkunganny a terhadap ekonomi dan lingkungan dan menyajikan data contoh plantae Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi di berbagai bidang kehidupan manusia 4.4 Peserta didik mampu menciptakan gagasan atas permasalaha Tumbuhan Paku Tumbuhan Biji Daur hidup tumbuhan Proses fotosintesis Peran tumbuhan Gagasan solusi kerusakan lingkungan Mandiri Gotong royong Kreatif paku dan tumbuhan biji. 2. Menyajikan charta metagenesis tumbuhan lumut dan tumbuhan paku 3. Menyebutka n contoh 6 plantae yang bernilai ekonomi tinggi di berbagai bidang kehidupan manusia 4. Menyajikan 1 laporan solusi yang diciptakan untuk mengatasi permasalaha n lingkungan Penjelasan singkat : 1. Peserta didik mampu menjelaskan karakteristik tumbuhan Lumut, Tumbuhan Paku dan Tumbuhan Biji 2. Peserta didik mampu mengklasifikasinya tumbuhan berdasarkan cara perkembangbiakannya 3. Peserta didik mampu menemukan peranan Plante bagi kehidupan sehari-hari yang memiliki nilai ekonomi tinggi 4. Peserta didik mampu menciptakan gagasan sebagai solusi pencemaran lingkungan akibat dampak alih fungsi hutan di Indonesia Metagnesis Fotosintesis Penghijauan Lokal Perubahan Iklim global Kewirausahaan n pencemaran lingkungan akibat dampak alih fungsi hutan di Indonesia yang memiliki dampak bencana seperti banjir dan longsor dan menyajikann ya sesuai keinginan sendiri 5.1 Kata kunci : Bernalar kritis Berkebh inekaan global Penjelasan singkat : Mandiri Gotong royong 45’ X 12 JP Tiga kali pertemuan Menyajikan 1 laporan solusi yang diciptakan untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI Kearifan Lokal Kewirausahaan PROJEK 45’X 18JP KOLABIRASI 5 MAPEL Enam kali pertemuan Berekayas a dan Berteknologi untuk Membangun NKRI FISIKA, KIMIA, BIOLOGI, MATEMATIK A DAN BAHASA INDONESIA Virus dan Peranannya Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalaha npermasalaha n berdasarkan isu lokal atau global dari pemahamann ya tentang 6. 1 Peserta didik mampu menguraika n karakteristi k virus dengan menyebutk an ciri-ciri virus berdasarka n contohcontoh virus yang ada di kehidupan sehari-hari. Kata kunci 6.2 Peserta didik Ciri-ciri virus Bernalar kritis Bagian-bagian tubuh virus Berkebhi nekaan global Litik dan Lisogenik Kreatif Menguntungka n dan merugikan 45’ X 16JP 1. Dua kali pertemuan 2. Bergoton g royong 3. Artikel/ jurnal bahaya virus 4. Penjelasan singkat Peserta didik Menyajikan laporan tertulis mengenai ciri-ciri virus Menyajikan tabel struktur dan fungsi tubuh virus Menyajikan bagan siklus hidup virus Menyajikan tabel peran menguntung kan dan Aseluler Kapsid Selubung Daur Litik Daur Lisogenik Vaksin HIV/AIDS Polio Mutasi Rekayasa genetik Bangunlah jiwa raganya Berekayas a dan Berteknologi untuk Membangun NKRI Kewirausahaan virus dan peranannya, mampu mendeskrip sikan struktur dan fungsi tubuh virus dengan cara menganalisi s model virus dalam bentuk tabel struktur dan fungsi tubuh virus 6.3 Peserta didik mampu menguraika n siklus hidup virus dalam bentuk bagan siklus hidup virus 6.4 Peserta didik mampu membandin gkan peran virus dengan menganalisi s data-data penyakit yang disebabkan oleh virus dan data produk hasil rekayasa virus di kehidupan dalam bentuk tabel 6.5 Peserta didik mampu melakukan kampanye tentang pandemi akibat infeksi virus dalam kehidupan dengan membuat poster mampu menjelaskan karakteristik virus Peserta didik mampu menggambar struktur tubuh virus dan mampu menjelaskan fungsi dari struktur tubuh virus tersebut. Peserta didik mampu menguraikan siklus hidup virus Peserta didik mampu menjelaskan peran virus yang menguntungka n dan merugikan dalam kehidupan Peserta didik mampu mengajak menjaga kesehatan agar tidak terinfeksi virus berbahaya Peserta didik mampu mengajak menjaga kesehatan agar tidak terinfeksi virus berbahaya merugikan vrus bagi kehidupan 5. Menyajikan poster ajakan menjaga kesehatan agar terhindar dari virus berbahaya 6. Menyajikan laporan tertulis tentang prediksi bahaya virus dengan menganalisi karakteristik virus dan artikel/jurna l virus Antitoksin Covid-19 6.6 Peserta didik mampu merancang solusi untuk mempredik si bahaya penyebaran virus dengan menganalisi s karakteristi k virus dalam bentuk laporan tertulis Penerapan Bioteknologi Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalaha npermasalaha n berdasarkan isu lokal atau global dari pemahamann ya tentang, penerapan bioteknologi. 7.1 7.2 7.3 Peserta didik menjelaska n konsep bioteknolog i dengan menganalisi s produk atau contoh bioteknolog i yang ada dalam kehidupan sehari-hari Peserta didik mengidenti fikasi makhluk hidup yang berperan dalam bioteknolog i dengan menganalisi s data atau video pembuatan bioteknolog i yang ada di kehidupan manusia. Peserta didik membedak an contoh produk bioteknolog i modern dan konvension al dengan Kata kunci Konsep Bioteknologi Mikrpprganism e Bioteknologi modern Bioteknologi konvensional Fermentasi Kultur Jaringan Berima n dan bertak wa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhl ak mulia Bernala r kritis Rekayasa genetika Mandiri Gotong royong Penjelasan singkat Kreatif Bioteknologi : proses yang melibatkan berbagai agen biologi berupa mikroorganisme Fermentasi : proses penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme yang menghasilkan energi dan pada umumnya berlangsung secara anaerob Kultur jaringan : proses 45’ X 12JP Empat kali pertemuan 1. Menjelaskan dan mengelompok kan beberapa produk dari hasil bioteknologi yang ada di lingkungan sekitarnya 2. Menganalisis perbedaan produk bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern 3. Membuat produk hasil bioteknologi dengan menggunakan bahan yang ada di lingkungan sekitar 4. Membuat laporan praktikum penerapan bioteknologi konvensional Bioteknologi Fermen-tasi Rekayasa genetika Berekayas a dan Berteknologi untuk Membangun NKRI Kewirausahaan 7.4 7.5 menganalisi s data-data produk bioteknolog i yang ada di kehidupan Peserta didik melakukan penelitian proses bioteknolog i dengan membuat salah satu produk bioteknolog i (project) Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan bioteknolog i konvension al Komponen 8.1 Peserta didik Ekosistem mampu dan Interaksi mendeskripsik Antar an Komponen karakteristik Pada akhir komponen fase E, ekosistem peserta didik dengan memiliki kemampuan menyebutkan menciptakan macamsolusi atas macam permasalaha komponen nekositem permasalaha berdasarkan n berdasarkan contohisu lokal atau contoh global dari ekosistem pemahamann yang ada di ya tentang kehidupan komponen ekosistem sehari-hari. dan interaksi 8.2 Peserta didik antar mampu komponen membandingkan karakteristik aliran energy dengan komponen perbanyakan tumbuhan secara vegetative dengan perbanyakan sel tubuh pada media kultur yang steril dan terkontrol Rekayasa Genetika : suatu usaha untuk mengubah atau memanipulasi bahan atau materi genetic suatu organisme secara in vitro Kata Kunci Komponen ekosistem Aliran energy Daur Biogeokimia Interaksi dalam ekosistem • Bernalar kritis Berkeb hi nekaan global 45’ X 16JP Empat kali pertemuan 1. Menyajikan laporan tertulis mengenai Komponen dan Ekosistem 2. Menyaj ikan tabel peran ekosistem menguntungka n dan merugikan bagi kehidupan Kreatif Penjelasan singkat Peserta didik mampu menjelaskan Komponen Ekosistem dalam kehidupan Peserta didik mampu menjelaskan aliran energi Ekosistem dalam kehidupan Peserta didik mampu 3. Menyaj ikan bagan tentang daur biogeokimia 4. Menyajikan laporan tertulis tentang interaksi ekosistem dengan menganalisis karakteristik ekosistem dan Abiotik Biotik Alelopati Bioma Biomassa Biogeokimi a Profundal Rantai makanan Bangunl ah jiwa raganya Berekayas a dan Bertekno logi untuk Memba ngun NKRI Kewira usahaan ekosisten dengan menyebutkan macammacam aliran anergi komponen ekositem berdasarkan contohcontoh dari aliran ekosistem yang ada di kehidupan sehari-hari 8.3 Peserta didik mampu menguraikan dan menjelaskan siklus daur biogeokimia dalam bentuk bagan. 8.4 Peserta didik mampu merancang solusi untuk memprediksi Interaksi dalam ekosistem dengan menganalisis karakteristik ekosistem dalam bentuk laporan tertulis Perubahan Lingkungan Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalaha npermasalaha n berdasarkan isu lokal atau global dari pemahamann 9.1 Peserta didik mampu mendeskripsik an hasil studi mengenai perubahan lingkungan dengan menyebutkan macam-macam komponen yang mengakibatkan perubahan menjelaskan Daur biogeokimia dalam kehidupan Peserta didik mampu menjelaskan Interaksi dalam kehiduoan Kata kunci artikel/jurnal tentang ekosistem Bernalar kritis Berkebh inekaan global Isu global Perubahan lingkungan Ketidakseimban gan lingkungan 3R (Reduce,Reuse, Recycle) Pemanasan global Lapisan ozon Efek rumah Mandiri Gotong royong 45’ X 12JP 1. Empat kali pertemuan 2. Menyajikan laporan hasil kajian literatur tentang macammacam komponen yang mengakibatk an perubahan lingkungan Menyajikan laporan tertulis tentang penyebab- Perubahan lingkungan R (Reduce,Reus e,Recycle) Pemanasan global Lapisan ozon Efek rumah kaca Bangunl ah jiwa raganya Berekayas a dan Bertekno logi untuk Memba ngun NKRI Kewira usahaan ya tentang perubahan lingkungan. 9.2 9.3 9.4 lingkungan berdasarkan laporan berbagai media Peserta didik mampu Menginventari sir ketidakseimba ngan lingkungan dengan menjabarkan penyebabpenyebab ketiakseimban gan lingkungan Peserta didik mampu merumuskan data-data tentang jenisjenis limbah serta pengaruhnya terhadap kesehatan dan perubahan lingkungan dengan studi literatur dan observasi lingkungan serta membuat produk pengelolaan limbah dengan 3 R (Reuse,Reduce ,Recycle) Peserta didik mampu Menginventari sir data-data tentang pemanasan global, penipisan lapisan ozon kaca penyebab ketidakseimb angan lingkungan Penjelasan singkat : Peserta didik mampu menjelaskan macam-macam komponen perubahan lingkungan Peserta didik mampu menjelaskan penyebabpenyebab ketidakseimban gan lingkungan Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis limbah serta pengaruhnya Peserta didik mampu menjelaskan tentang pemanasan global, penipisan lapisan ozon dan efek rumah kaca. 3. Menyajikan tabel inventarisir jenis limbah, kandungan, dan dampaknya bagi lingkungan 4. Menyajikan poster mengenai siklus pemanasan global, penipisan lapisan ozon dan efek rumah kaca. dan efek rumah kaca apa penyebannya dan bagaimana mencegah dan menanggulan ginya dengan membuat poster/bagan. Mengetahu. Pandeglang, 11 Juli 2021 Kepala SMAN 10 Pandeglang Guru Mapel Biologi, Hj. Aan Qonaah, M.Pd NIP. 196809181991032006 Heni Hurotulaeni, S.Pd NIP. 198410082010012007 Modul Ajar Biologi Fase E (Kelas X SMA) Elemen Pemahaman Dan Keterampilan Sains No. Komponen Deskripsi / Keterangan A. Informasi Umum 1. Identitas Sekolah Nama Penyusun Heni Hurotulaeni, S.Pd Institusi SMA Negeri 10 Pandeglang Tahun 2021/2022 Jenjang sekolah SMA Kelas X Alokasi Waktu 3 JP x 45 Menit = 135 Menit 2. Kompetensi awal (entry behavior) 3. Profil Pelajar Pancasila 1. 2. 3. Apakah Keanekaragaman Makhluk Hidup? Apa saja tingkatan keanekaragaman Makhluk hidup? Bagaimana tingkatan keanekaragaman Makhluk hidup dan peranannya? 1. Mandiri: ; Mencari informasi dari berbagai sumber 2. Bergotong royong ; Kolaborasi: menerima dan melaksanakan tugas serta peran yang diberikan kelompok dalam sebuah kegiatan bersama dan memahami informasi sederhana dari orang lain dan menyampaikan informasi sederhana kepada orang lain menggunakan katakatanya sendiri. Persepsi Sosial: Mengenali berbagai reaksi orang lain di lingkungan sekitar dan penyebabnya. 3. Kreatif ; Menghasilkan gagasan orisinal: Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide atau gagasan imajinatif yang bermakna untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya. 4. Berkhebinekaan global ; Bersikap terbuka terhdap teman-teman lain dari suku, agama dan budaya yang berbeda pada saat berkelompok dan saat pembelajaran mandiri 4. Sarana dan Prasarana Sarana Prasarana 1. LCD Projector 2. Komputer/laptop 3. Jaringan internet 4. Lapangan/halaman sekolah/area terbuka Kelas, dan luar kelas (lapangan atau halaman sekolah) Catatan: Bila di sekolah tidak memiliki jaringan internet, LCD Proyektor, ataupun laptop, maka: Tayangan video menggunakan gambar dan pencarian sumber belajar menggunakan buku paket dan bahan ajar 6. 7. Target Peserta Didik Jumlah Peserta Didik 36 Siswa Moda dan Model Pembelajaran Tatap Muka B. KOMPONEN INTI 8. 9. 10. Tujuan Pembelajaran Menentukan keanekargam mahkluk hidup pada lingkungan sekitar sekolah dengan menganalisis data jenis-jenis mahkluk hidup yang ditemukan. Pemahaman bermakna Makhluk hidup memiliki persamaan dan perbedaan yang menjadi Pertanyaan Pemantik Jika kamu harus menentukan tingkat keanekaragam mana yang dasar pengelompokkannya membentuk suatu keanekaragaman. tepat bagi beberapa makhluk hidup, langkah apa yang kamu lakukan? 11. tingkat Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar Peserta Didik. 2. Salah satu Peserta Didik diminta untuk memandu temantemannya berdoa. 3. Guru mengatakan angka 1 – 10, kemudian menjelaskan bahwa semakin angka mendekati angka sepuluh berarti semakin senang perasaan mereka hari sebaliknya semakin mendekati angka 1 berarti semakin tidak senang perasaan mereka. 4. Peserta Didik diarahkan untuk menentukan perasaan mereka dengan memilih satu angka kemudia ditulis di selembar kertas, setelah ditulis diangkat dan ditunjukkan. (Asesmen diagnostik non kognitif) 5. Setelah melakukan ini guru mengatakan bagi yang memiliki perasaan mendekati angka 1 semoga selama pembelajaran dapat terus berubah menuju angka 10. 6. Guru mengajukan pertanyaan ada berapa kelomopok atau kingdom makhluk hidup di dunia ini 7. Guru memberikan jawaban yang benar yaitu 6 kingdom dan telah mereka pelajari pada jenjang SMP dahulu. 8. Guru menyampaikan tujuan dan proses pembelajaran yang akan dilakukan hari ini. Inti 1. Murid dikelompok beberapa kelompok belajar. 2. Guru membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok. 3. Murid diperlihatkan materi tentang tingkat keanekaragaman mahkluk tersebut dibagi menjadi 3. 4. Murid diarahkan untuk menemukan tingkat keanekaragaman mahkluk hidup tersebut dengan tanya jawab. 5. Setelah mendapatkan jawaban yang tepat, murid diarahkan untuk bersama kelompoknya mengobservasi lingkungan atau halaman sekolah dan mengumpulkan data tentang mahkluk hidup apa saja yang mereka temukan. 6. Murid diarahkan menganalisis data yang mereka kumpulkan dan menetukan tingkat keanekaragaman mahkluk hidup apa saja yang terbentuk. 7. Data tersebut diisi dalam lembar kerja yang dibagikan. 8. Ketika murid sedang berkegiatan, guru berkeliling untuk mengamati keaktifan murid ataupun melihat kendala yang mungkin timbul (Asesmen Formatif) 9. Guru mengarahkan setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil observasi yang mereka lakukan. 10. Murid lain yang tidak sedang mempresentasikan memperhatikan dan dapat memberikan tanggapan. 11. Selama proses ini guru memperhatikan keaktifan murid dan kemampuan murid dalam menjelaskan dan memberikan tanggapan (Asesmen Formatif) 12. Guru juga membenarkan konsep-konsep yang keliru. Penutup 12. Setelah semua selesai presentasi murid diarahkan untuk menyimpulkan apa yang dipelajari. 2. Guru kemudian melakukan Asesmen Formatif kembali dengan memberikan beberapa pertanyaan : a. Kelapa dan pinang kalau di tingkat keanekaragaman hayati dimasukkan ke tingkat yang mana? Apa alasannya ? b. Kucing rumahan dan kucing anggora kalau di tingkat keanekaragaman hayati dimasukkan ke tingkat yang mana? Apa Alasannya? 3. Selanjutnya Peserta Didik diajak merefleksi pembelajaran hari ini dengan tanya jawab. Asesmen Pembelajaran Asesmen yang Digunakan 13. 1. Performa Materi Pengayaan dan Remedial Materi Pengayaan Melihat jawaban dari asesmen formatif terakhir, murid yang menjawab dengan tepat diberikan suatu tugas untuk mencari tahu tentang keanekaragaman hayati yang ada pada provinsi tempat mereka tinggal. Materi Remedial Melihat jawaban dari asesmen formatif terakhir, murid yang masih menjawab keliru diberikan lembaran tugas mendata makhluk hidup disekitar tempat tinggal kemudian kembali menentukan tingkat keanekaragaman makhluk yang dapat dibentuk. 14. Refleksi Peserta Didik dan Guru Refleksi Guru Manajemen kelas: a. Apakah semua siswa aktif berkegiatan? b. Apakah pembagian waktunya cukup? c. Apakah siswa yang memiliki hambatan ketika berkegiatan, dapat teratasi dengan baik (kembali berkegiatan dan mengikuti prosesnya) d. Apakah metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat? e. Adakah metode pembelajaran lain yang lebih tepat untuk kegiatan pembelajaran ini? f. Apakah menemukan kendala lainnya? g. Adakah strategi lain untuk menjawab kendala yang timbul? Ketercapaian kompetensi: a. b. c. Apakah semua siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan? Apakah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar dengan baik? Adakah perubahan sikap dan keterampilan siswa selama proses kegiatan belajar? Refleksi Peserta Didik a. b. c. d. e. f. Apakah kamu suka dengan kegiatan pembelajaran ini? Adakah hal menarik lainnya? Cara belajar yang bagaimana yang paling membantumu dalam melakukan pembelajaran? Kesulitan apa saja yang kamu temui dalam belajar Keanekaragaman Makhluk Hidup dan berbagai peranannya? Apakah kamu menemukan kesulitan dalam memahami instruksi/perintah? Bagaimana kamu dapat terus mempraktikkan keterampilan ini? C. LAMPIRAN 15. Lembar Kerja Peserta Didik Lampiran 1 16. Bahan Bacaan Peserta Didik & Guru Lampiran 2 17. Glosarium Ekosistem : Suatu sistem yang muncul akibat hubungan timbal balik antara komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup abiotik di lingkungannya. Gen : Materi genetik yang berfungsi untuk membawa sifat yang diwariskan kepada keturunannya. Keanekaragaman : Totalitas variasi gen , jenis, dan ekosistem yang menunjukkan berbagai variasi bentuk, frekuensi, dan ukuran, serta sifat lainnya. Spesies : Individu yang mempunyai persamaan secara morfologi, anatomi, fisiologis, dan mampu saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertile (subur) untuk melanjutkan generasinya. 18. Daftar Pustaka e-Modul Direktorat Pembinaan SMA Lembar Kerja Peserta Didik Nama Anggota Kelompok : 1 . 2 .3 .4 .5 . . .......................................... . .......................................... . .......................................... . .......................................... . .......................................... Petunjuk : 1. Observasi mahkluk hidup yang ada di halaman sekolah. 2. Masukkan data-data mahluk hidup pada tabel. 3. Tentukan Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup yang dapat dibentuk. Tabel Data Makhluk Hidup No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jenis / Nama Mahkluk Hidup 15 16 17 18 19 20 Tabel Jenis Protista No 1. 2. 3. Tingkat yang terbentuk Makhluk Hidup Yang Termasuk LAMPIRAN 1 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa Apa harapanmu? Aktivitas siswa selama belajar di rumah Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah? Aktivitas siswa selama belajar di rumah Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah? Gaya belajar, karakter, serta minat siswa Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ketika belajar di rumah? Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Asesmen Diagnostik Kognitif Identifikasi materi yang akan diujikan Pertanyaan Protista Apa Pengertian Keanekaragaman Makhluk Hidup Ciri-ciri Umum Protista Kemungkinan Skor (Kategori) Jawaban Keanekaragaman ini terjadi karena adanya pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. 4 (Sangat Baik) Benar 4 (Sangat Baik) 3 (Baik) 2 (Cukup) 1 (Kurang) 3 (Baik) 2 (Cukup) 1 (Kurang) Rencana Tindak Lanjut Peranan Protista Sebutkan 3 Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup Keanekaragaman Makhluk Hidup Gen, Jenis, dan Ekosistem 4 (Sangat Baik) 3 (Baik) 2 (Cukup) 1 (Kurang) Asesmen Formatif Selama proses diskusi dan mendata guru memperhatikan keaktifan Peserta Didik dan kemampuan Peserta Didik dalam menjelaskan dan memberikan tanggapan. Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung: ● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling, dan berhenti sejenak di salah satu kelompok untuk mengamati kompetensi siswa ● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling untuk mengamati keaktifan siswa ataupun melihat kendala yang mungkin timbul ● Ketika menemukan siswa yang kurang aktif, atau mengalami kendala, guru bisa melakukan perbaikan dengan cara menjadi pasangan siswa, atau bergabung menjadi kelompok dengan 3 orang. Guru dan siswa melakukan kegiatan yang sama seperti di atas. Siswa dimotivasi dan diberikan contoh. Asesmen Sumatif a. Pilihan Ganda Untuk mengukur kemampuan dalam pembelajaran 1 kalian dapat menjawab soal-soal berikut ini. Plilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. A. B. C. D. E. Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu kandang disebut … Evolusi Variasi Adaptasi air Udara 2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan……. A. Gen B. Induknya C. Lingkungan D. Lingkungan dan Gen E. Plasma Nutfah 3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen berikut ini, kecuali.... A. Sumber Energi Primer B. produktifitasnya C. jenis produsennya D. komponen biotiknya E. jenis konsumennya Kunci Jawaban 1. B 2. D 3. A a. Esai 1. Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit, merupakan hasil segregasi gen secara bebas. Contoh keanekaragaman bulu pada burung parkit tersebut merupakan adanya keanekaragaman tingkat ………. Jawaban : Kenaekaragaman Tingkat Gen 2. Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam. Sumber keanekaragaman makhluk hidup tersebut adalah ………. Jawaban : Kenaekaragaman Tingkat Gen Lampiran 2 BAHAN BACAAN SISWA & GURU URAIAN MATERI A. Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati adalah istilah yang belum lama ada. Istilah ini digunakan pertama kali di Washington pada tahun 1986 oleh seorang ahli entomologi (Edward O. Wilson). Kata ini merupakan kata yang sulit, yang sayangnya, menjadi kata yang menarik perhatian hanya sedikit orang, yang terutama mempelajarinya (seperti ahli ekologi, biologi, atau agronomi). Nyatanya keanekaragaman hayati seharusnya berupa konsep sederhana, karena pada esensinya, dia merupakan tanda keberadaan alam, kehidupan, dan keragaman aspek hidup dalam sejumlah level, - dari yang paling kecil dan mendasar (seperti gen dan bakteri) sampai pada spesies binatang dan tumbuhan, menuju level yang paling kompleks (ekosistem). Dalam bahasa sederhananya yaitu Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. 1. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayah Keanekaragaman hayati merupakan ungkapan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis dan tingkatan genetika. Keanekaragaman jenis pada umumnya menjadi pusat atau penumpuan perhatian karena paling mudah diamati. Sedangkan keanekaragaman ekosistem yang terbentuk oleh jenisjenis yang menjadi unsurnya dan keanekaragaman genetika yang menyusun jenis itu sangat besar kepentingannya bagi manusia. Secara Astronomis, Indonesia terletak pada 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT. Artinya, Indonesia terletak di daerah iklim tropis karena terdapat di antara 23½0 LU dan 23½0 LS, ciri-ciri daerah tropis antara lain memiliki temperatur udara cukup tinggi, yaitu 26 0C – 28 Modul Pembelajaran Keanekaragaman Hayati Page 60C, curah hujan pun cukup tinggi, yaitu 700 - 7.000 mm/tahun dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat. Untuk kekayaan hewan, Indonesia memiliki jumlah keragaman yang tinggi dibandingkan negara-negara lain. Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati yang utama didunia karena terletak didaerah tropis. Ditinjau dari segi keanekaragaman sumber daya tumbuhan di Indonesia diperkirakan dihuni kira-kira 100-150 suku tumbuhan meliputi 25.000-35.000 jenis. Dari jumlah ini diperkirakan separuhnya mempunyai potensi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama sebagai bahan ramuan obat, buah, rempah, sayuran, pewarna dan sebagainya. Dari sejumlah suku dan jenis tumbuhan yang ada di Indonesia, ternyata hanya sekitar 3-4 % saja tumbuhan yang baru digunakan dan dibudidayakan, sedangkan sisanya masih berkeliaran di hutan. Padahal, jenis tumbuhan yang masih alami dan tumbuh liar yang berpotensi sebagai tumbuhan komoditas masih banyak yang belum terungkap, padahala sebenarnya memberikan peluang yang cukup besar bagi masyarakat maupun peneliti untuk menjadikan tumbuhan yang belum terungka itu, sebagai bahan penelitiannya, guna meningkatkan taraf hidupnya. Beberapa tumbuhan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut: a. Kayu ramin (Gonystylus bancanus) terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Maluku. b. Kayu besi (Euziderozylon zwageri) terdapat di Jambi, Pulau Sumatra. c. Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii) terdapat di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. d. Matoa (Pometia pinnata) terdapat di daerah Papua. e. Meranti (Shorea sp.), Keruwing (Dipterocarpus sp.) dan Rotan (Liana sp.) banyak terdapat di hutan Pulau Kalimantan. Beberapa hewan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut : a. Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) berada di Ujung Kulon. b. Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo. c. Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Pulau Sulawesi. d. Tapir (Tapirus indicus) ada di Pulau Sumatera. e. Orang utan (Pongo pygmaeus) di pulau Sumatera dan Kalimantan. 2. Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan penyebarannya Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara yang amat kaya dengan flora dan fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya. Persebaran makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan. a. Penyebaran hewan (zoogeografi) Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokkan menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut. 1) Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan Eropa, hewan yang khas adalah beruang eropa, bison dan rusa kutub. 2) Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas, seperti zebra, jerapah, gajah, dan gorila. 3) Oriental meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat, hewan yang khas adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau. 4) Australia meliputi daerah Australia, New Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan yang khas meliputi hewan yang berkantung, seperti kanguru. 5) Neortik meliputi daerah Amerika Utara, hewan yang khas meliputi, binatang pengerat besar, yaitu berangberang. 6) Neotropik meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan hewan yang khas meliputi kera dan tapir. b. Persebaran tumbuhan Tumbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut vegetasi. Persebaran tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis lintang) dan curah hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan letaknya semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut suhunya semakin menurun. Setiap kenaikan ketinggian 100 meter dari permukaan laut dan kenaikan garis lintang maka sebesar 10 suhu daerah tersebut akan turun 50C. Berbagai vegetasi dan ciri-cirinya sebagai berikut. 1) Tundra, memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes) dan terdapat pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada. 2) Taiga, memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia. 3) Hutan meranggas (4 musim), memiliki ciri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin. Terdapat pada daerah iklim sedang, seperti Eropa, sebagian Asia dan Amerika. 4) Padang rumput, memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa rumput (Graminae). Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika Utara, Argentina dan Rusia Selatan. 5) Vegetasi gurun, memiliki ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit yang tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (xerofit), berbunga dan berbuah dalam waktu pendek (efermer). Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun Sahara (Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan). 6) Sabana, memiliki ciriciri vegetasi padang rumput dan pepohonan. Terdapat pada daerah Asia, Australia dan Indonesia. 7) Hutan hujan tropis, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun, pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, terdapat tumbuhan yang menempel (epifit) dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana). Terdapat pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan. 8) Hutan bakau, memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah dan airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau (Rhizipora sp.), kayu api (Avicinea sp.) dan (Sonneratia sp.) jenis tumbuhan tahan kering (Xerofit). 3. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Ekosistem Perairan Macam-macam lingkungan perairan (akuatik) akan membentuk ekosistem antara lain, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. a. Ekosistem air tawar Mempunyai ciri-ciri salinitas atau kadar garam rendah, variasi suhu rendah, penetrasi atau paparan cahaya matahari kurang, adanya aliran air (ekosistem sungai), dan dipengaruhi oleh iklim serta cuaca. Berdasarkan intensitas cahaya yang diterima maka habitat ekosistem air tawar dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu sebagai berikut. 1) Litoral adalah daerah dengan intensitas cahaya matahari yang mencapai dasar. 2) Limnetik adalah daerah terbuka yang intensitas cahaya mataharinya dapat mencapai dasar. 3) Profundal adalah daerah dasar yang dalam sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapainya. b. Ekosistem air laut Adanya hempasan gelombang air laut maka di daerah pasang surut yang merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk gundukan pasir, dan jika menuju ke darat terdapat hutan pantai yang terbagi menjadi beberapa wilayah, yaitu sebagai berikut. 1) Formasi pescaprae, didominasi tumbuhan Vigna, Spinifex litorus, Ipomoea pescaprae, Pandanus tectorius. 2) Formasi baringtonia, tumbuhan yang khas, misalkan Hibiscus tilliaceus, Terminalia catapa, Erythrina sp. 3) Hutan bakau, tumbuhan yang khas adalah Rhizopora (bakau), dan Acanthus. B. Keanekaragaman Pada Tingkatan Gen Keanekaragaman pada tingkatan gen merupakan keanekaragaman yang paling rendah. Gen adalah faktor pembawa sifat yang terdapat di dalam kromosom. Kromosom terdapat di dalam inti sel. Keanekaragaman gen ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk dan fungsi gen. Misalnya, pada manusia, ada gen yang mengontrol bentuk wajah, warna rambut, jenis kelamin, warna kulit, dan golongan darah. Hal ini memungkinkan adanya variasi manusia yang ada di dunia ini. Coba kalian amati wajah teman-teman kalian satu kelas, apakah ada yang memiliki wajah sama? Pasti terdapat perbedaan di antara mereka walaupun ada yang kembar. Perhatikan Gambar 1. Meskipun masih dalam satu spesies, penampakan buah jeruk berbeda satu dengan lainnya. Jadi, di dunia tidak ada satu jenis makhluk hidup yang sama persis bentuk dan ukuran maupun warnanya. Perbedaan ini disebabkan adanya keanekaragaman gen. Gambar 1. Varietas Jeruk dengan Penampakan yang Berbeda Gen adalah materi yang mengendalikan sifat atau karakter. Jika gen berubah, sifatsifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotipe. Ini dikenal sebagai pembawaan. Perbedaan gen tidak hanya terjadi antarjenis. Di dalam satu jenis (spesies) pun terjadi keanekaragaman gen. Dengan adanya keanekaragaman gen, sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi yang dikenal dengan istilah varietas. Misalnya, ada varietas padi PB, rojo lele, dan varietas padi tahan wereng (coba sebutkan yang lain). Demikian juga dengan adanya berbagai varietas bunga, mangga, jeruk, anjing, dan burung. Sekilas penampakan antarvarietas itu sama karena masih tergolong spesies yang sama. Akan tetapi, setiap varietas memiliki gen yang berbeda sehingga memunculkan sifat-sifat khas yang dimiliki oleh tiap-tiap varietas itu. Masing-masing individu memiliki susunan genetika yang berbeda, didalam tingkat jenisnya akan terdapat pengelompokan yang menunjukkan adanya kisaran kesamaan dalam taraf-taraf tertentu. Kelompok individu dari jenis yang sama dalam suatu lingkungan tertentu membentuk lungkang (pool) individu yang memliki kesamaan dan kisaran lingkungan itu. Dalam taraf lain individuindividu dalam satu jenis yang mempunyai susunan genetika yang mirip atau dalam kisaran tertentu, walaupun tempat terdapatnya terpencar, akan membentuk suatu satuan tertentu, misalnya dalam anak jenis, varietas, forma ekotipe dan galur. Masing-masing satuan keutuhan ini merupakan taraf keanekaragaman pengelompkan individu yang pada dasarnya konstan. C. Keanekaragaman Hayati Pada Tingkat Spesies Atau Jenis Jenis merupakan suatu organisme yang dapat dikenal dari bentuk atau penampilannya dan merupakan gabungan individu yang mampu saling kawin di antara sesamanya secara bebas (tetapi tidak dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Jenis itu terbentuk oleh kesesuaian kandungan genetik yang mengatur sifat-sifat kebakaan dengan lingkungan tempat hidupnya. Karena lingkungan tempat hidup jenis itu beranekaragam, jenis yang dihasilkannya pasti akan beranekaragam pula. Proses terjadinya jenis, pada umumnya berlangsung secara perlahan- lahan dan dapat memakan waktu ribuan tahun, melalui perubahan penyesuaian atau evolusi jenis lain yang sudah ada sebelumnya. Selanjutnya, jenis yang terjadi ini juga mempunyai peluang untuk menjelmakan jenis-jenis yang lain. Selama bermiliar-miliar tahun melalui proses evolusi, telah terbentuk jutaan jenis yang berbeda-beda. Cara proses ini berlangsung mengakibatkan adanya keterkaitan antara jenis yang satu dengan jenis yang lainnya. Keterkaitan inilah yang disebut kekerabatan. Keanekaragaman jenis merupakan variasi organisme yang ada di bumi. Menurut Desmukh (1992) keanekaragaman jenis adalah sebagai gabungan antara jumlah jenis dan jumlah individu masing-masing jenis dalam komunitas. Bahkan secara kuantitatif keanekaragaman jenis didefinisikan sebagai jumlah jenis yang ditemukan pada komunitas, sedang ukurannya disebut kekayaan jenis. Keanekaragaman atau kekayaan jenis dapat diukur dengan berbagai cara, misalnya dengan indeks keanekaragaman. Suatu tempat dikatakan memiliki keanekaragaman jenis tinggi bila memiliki kekayaan jenis yang merata, misalnya: 1. Suatu tempat terdapat 3 jenis burung dan satu jenis ular, dianggap secara taksonomi lebih beranekaragam dibanding dengan tempat lain yang mempunyai 4 jenis burung saja. 2. Suatu komunitas dengan 5 jenis burung yang berjumlah 300 individu, dengan jumlah rata-rata 60 ekor per jenis. Sedang pada komunitas lain terdapat 5 jenis burung dengan jumlah individu yang sama (300 ekor), tetapi rata-rata untuk keempat burung yang pertama hanya 15 ekor, sedang jenis burung sisanya 240 ekor. Dari contoh tersebut komunitas yang memiliki rata-rata 60 ekor per jenis burungnya dianggap lebih beranekaragam dibanding dengan komunitas yang memiliki jumlah jenis yang tidak merata. Pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi, keanekaragaman jenis dapat diamati dengan mudah. Di lingkungan sekitar dapat dijumpai berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di dalam satu famili rumput (Gramineae) dapat dijumpai, di antaranya, rumput teki, padi, dan jagung. Di dalam golongan burung dapat dijumpai, antara lain, angsa, ayam, merpati, kalkun, dan burung unta. Gambar 2. Golongan Aves (a) Burung; (b) Itik; (c) Ayam Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya. Berbagai jenis burung seperti burung kakak tua, elang, pipit, merpati, pelikan, kolibri, bebek dan nuri. Bentuk paruh berbagai burung pun beraneka ragam. Paruh burung pipit yang memakan biji-bijian berbeda dengan paruh burung elang yang memakan daging. Demikian pula dengan paruh burung pelikan dan burung bangau yang memakan ikan berbeda dengan paruh bebek yang memakan cacing dari dalam lumpur. Bentuk kaki burung juga beraneka ragam, keanekaragaman bentuk kaki burung sesuai dengan kegunaannya. Kaki burung pelatuk untuk memanjat, kaki burung elang dan rajawalio untuk mencengkram, kaki burung kutilang untuk bertengger, kaki ayam untuk mengais, dan lain sebagainya. Keanekaragaman jenis makhluk hidup di dunia bervariasi sekitar 325.000 jenis tumbuhan dan hewan sekitar 1.600.000 jenis sedangkan jasad renik sekitar 160.000 jenis. Masing-masing jenis makhluk hidup ini merupakan keseutuhan yang terpisah dan memiliki karakter kekhasan sendiri-sendiri, baik sifat-sifat dari dalam maupun sifat-sifat dari luarnya, diantaranya daya berkembangbiak, ketahanan terhadap penyakit, daya saing, kemampuan berpencar dan umur individu. D. Keanekaragaman Hayati Pada Tingkat Ekosistem Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Setiap makhluk hidup hanya akan tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang sesuai. Pada suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada suatu lingkungan akan terdapat berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan secara damai. Mereka seolah-olah menyatu dengan lingkungan tersebut. Pada lingkungan yang sesuai inilah setiap makhluk hidup akan dibentuk oleh lingkungan. Sebaliknya, makhluk hidup yang terbentuk oleh lingkungan akan membentuk lingkungan tersebut. Jadi antara makhluk hidup dengan lingkungan akan terjadi interaksi yang dinamis. Perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem. Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lainlain. Komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah bervariasi baik mengenai kualitas komponen tersebut maupun kuantitasnya. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya keanekaragaman ekosistem di muka bumi ini. Antar komponen ekosistem hidup berdampingan tanpa saling mengganggu, dan apabila terjadi kepunahan atau gangguan terhadap salah satu anggotanya maka akan mengganggu kelangsungan hidup organisme lainnya. Suatu perubahan yang terjadi pada komponen-komponen ekosistem ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan (homeostatis) ekosistem tersebut. Sebagai suatu sistem, di dalam setiap ekosistem akan terjadi proses yang saling terkait. Misalnya, pengambilan makanan, perpindahan energi atau energetika, daur zat atau materi, dan produktivitas atau hasil keseluruhan ekosistem. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah. c) d) Gambar 3. Beberapa contoh ekosistem diantaranya : a) Ekosistem gurun, b) ekosistem sawah, c) ekosistem gunung, d) ekositem hutan Indonesia terdiri atas 17.058 pulau besar dan kecil mengalami proses pembentukan yang berbeda-beda dengan sejarah geologi yang tidak serupa. Bentangan yang luas dengan susunan daratan dan lautan yang tidak seragam mengakibatkan timbulnya keanekaragaman dan kisaran iklim yang luas. Dengan demikian mudah dimengerti, jika perpaduan antara tanah dan iklim yang beraneka ragam, letak geografis yang membentang luas serta jenis-jenis makhuk yang sangat bervariasi itu akan mengakibatkan ekosistem yang terbentuk juga beraneka ragam. Modul Ajar Biologi Fase E (Kelas X SMA) Elemen Pemahaman Dan Keterampilan Sains No. Komponen Deskripsi / Keterangan A. Informasi Umum 1. 2. Identitas Sekolah Nama Penyusun Heni Hurotulaeni, S.Pd Institusi SMA Negeri 10 Pandeglang Tahun 2021/2022 Jenjang sekolah SMA Kelas X Alokasi Waktu 3 JP x 45 Menit = 135 Menit Kompetensi awal (entry behavior) 4. 5. 6. 7. 8. 3. Profil Pelajar Pancasila Apakah ekosistem itu ? Apa saja komponen ekosistem? Bagaimana hubungan antar ekosistem? Bagaimana siklus yang berlangsung di alam untuk menjaga kesimbangan ekosistem? Bagaimana daur biogeokimia dan ketidakseimbangan ekosistem dan aliran energinya.? 5. Mandiri: ; Mencari informasi dari berbagai sumber 6. Bergotong royong ; Kolaborasi: menerima dan melaksanakan tugas serta peran yang diberikan kelompok dalam sebuah kegiatan bersama dan memahami informasi sederhana dari orang lain dan menyampaikan informasi sederhana kepada orang lain menggunakan katakatanya sendiri. Persepsi Sosial: Mengenali berbagai reaksi orang lain di lingkungan sekitar dan penyebabnya. 7. Kreatif ; Menghasilkan gagasan orisinal: Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide atau gagasan imajinatif yang bermakna untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya. 8. Berkhebinekaan global ; Bersikap terbuka terhdap teman-teman lain dari suku, agama dan budaya yang berbeda pada saat berkelompok dan saat pembelajaran mandiri 4. Sarana dan Prasarana Sarana Prasarana 5. LCD Projector 6. Komputer/laptop 7. Jaringan internet 8. Lapangan/halaman sekolah/area terbuka Kelas, dan luar kelas (lapangan atau halaman sekolah) Catatan: Bila di sekolah tidak memiliki jaringan internet, LCD Proyektor, ataupun laptop, maka: Tayangan video menggunakan gambar dan pencarian sumber belajar menggunakan buku paket dan bahan ajar 6. 7. Target Peserta Didik Jumlah Peserta Didik 36 Siswa Moda dan Model Pembelajaran Tatap Muka B. KOMPONEN INTI 8. 9. 10. 11. Tujuan Pembelajaran Memahami dan mengkomunikasikan Ekologi : Ekosistem dan interaksi antar komponennya dengan cara studi literatur, berbagi pengalaman dan mengkomunikasikannya kembali melalui diskusi Pemahaman bermakna Bahwa Ekositem lingkungan berpengaruh terhadap lingkungan Pertanyaan Pemantik Jika kamu diminta untuk menyebutkan Ekosistem dan interaksi dan kehidupan sehari-hari. antar komponennya manakah yang akan kamu jelaskan.? Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan 9. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar Peserta Didik. 10. Salah satu Peserta Didik diminta untuk memandu temantemannya berdoa. 11. Guru mengatakan angka 1 – 10, kemudian menjelaskan bahwa semakin angka mendekati angka sepuluh berarti semakin senang perasaan mereka hari sebaliknya semakin mendekati angka 1 berarti semakin tidak senang perasaan mereka. 12. Peserta Didik diarahkan untuk menentukan perasaan mereka dengan memilih satu angka kemudia ditulis di selembar kertas, setelah ditulis diangkat dan ditunjukkan. (Asesmen diagnostik non kognitif) 13. Setelah melakukan ini guru mengatakan bagi yang memiliki perasaan mendekati angka 1 semoga selama pembelajaran dapat terus berubah menuju angka 10. 14. Guru mengajukan pertanyaan ada berapa kelomopok atau kingdom makhluk hidup di dunia ini 15. Guru memberikan jawaban yang benar yaitu 6 kingdom dan telah mereka pelajari pada jenjang SMP dahulu. 16. Guru menyampaikan tujuan dan proses pembelajaran yang akan dilakukan hari ini. Inti 13. Peserta Didik dibagi kelompok menjadi beberapa kelompok belajar. 14. Guru membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok. 15. Peserta Didik diperlihatkan materi Ekosistem dan interaksi antar komponennya. 16. Peserta Didik diarahkan untuk komponen ekosistem tersebut dengan tanya jawab. 17. Setelah mendapatkan jawaban yang tepat, Peserta Didik diarahkan untuk bersama kelompoknya mengobservasi lingkungan atau halaman sekolah dan mengumpulkan data tentang ekosistem dan komponennya apa saja yang mereka temukan. 18. Peserta Didik diarahkan menganalisis data yang mereka kumpulkan dan menetukan tingkat keanekaragaman mahkluk hidup apa saja yang terbentuk. Data tersebut diisi dalam lembar kerja yang dibagikan. 19. Ketika Peserta Didik sedang berkegiatan, guru berkeliling untuk mengamati keaktifan Peserta Didik ataupun melihat kendala yang mungkin timbul (Asesmen Formatif) 20. Guru mengarahkan setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil observasi yang mereka lakukan. 21. Peserta Didik lain yang tidak sedang mempresentasikan memperhatikan dan dapat memberikan tanggapan. 22. Selama proses ini guru memperhatikan keaktifan Peserta Didik dan kemampuan Peserta Didik dalam menjelaskan dan memberikan tanggapan (Asesmen Formatif) 12.Guru juga membenarkan konsep-konsep yang keliru. Penutup 12. Asesmen Pembelajaran Asesmen yang Digunakan 13. 4. Setelah semua selesai presentasi Peserta Didik diarahkan untuk menyimpulkan apa yang dipelajari 5. Guru kemudian melakukan Asesmen Formatif kembali dengan memberikan beberapa pertanyaan : b. Apakah Saya dapat memahami apa itu ekosistem ? Jelaskan Bagaimana? c. Apakah saya dapat memahami ekosistem dan peranannya dalam kehidupan manusia? Apa alasannya.? d. Ekosistem manakah yang sering ditemui di lingkungan sekitar? Apa alasannya ? 6. Selanjutnya Peserta Didik diajak merefleksi pembelajaran hari ini dengan tanya jawab. Performa Materi Pengayaan dan Remedial Materi Pengayaan Melihat jawaban dari asesmen formatif terakhir, Peserta Didik yang menjawab dengan tepat diberikan suatu tugas untuk mencari tahu tentang Ekosistem dan komponennya yang ada pada tempat mereka tinggal dan dibuatkan berupa tabel. Materi Remedial Melihat jawaban dari asesmen formatif terakhir, Peserta Didik yang masih menjawab keliru diberikan lembaran tugas mendata Ekosistem dan komponennya disekitar tempat tinggal kemudian kembali menentukan jenis komponen dan peranannya. 14. Refleksi Peserta Didik dan Guru Refleksi Guru Manajemen kelas: h. Apakah semua siswa aktif berkegiatan? i. Apakah pembagian waktunya cukup? j. Apakah siswa yang memiliki hambatan ketika berkegiatan, dapat teratasi dengan baik (kembali berkegiatan dan mengikuti prosesnya) k. Apakah metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat? l. Adakah metode pembelajaran lain yang lebih tepat untuk kegiatan pembelajaran ini? m. Apakah menemukan kendala lainnya? n. Adakah strategi lain untuk menjawab kendala yang timbul? Ketercapaian kompetensi: d. e. f. Apakah semua siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan? Apakah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar dengan baik? Adakah perubahan sikap dan keterampilan siswa selama proses kegiatan belajar? Refleksi Peserta Didik g. h. i. j. k. l. Apakah kamu suka dengan kegiatan pembelajaran ini? Adakah hal menarik lainnya? Cara belajar yang bagaimana yang paling membantumu dalam melakukan pembelajaran? Kesulitan apa saja yang kamu temui dalam belajar Ekologi : Ekosistem dan interaksi antar komponennya? Apakah kamu menemukan kesulitan dalam memahami instruksi/perintah? Bagaimana kamu dapat terus mempraktikkan keterampilan ini? C. LAMPIRAN 15. Lembar Kerja Peserta Didik Lampiran 1 16. Bahan Bacaan Peserta Didik & Guru Lampiran 2 17. Glosarium Abiotik : Komponen ekosistem dari benda mati. Alelopati : Interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Autotrof : Organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri. Abisal : Daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini. Biotik : Komponen ekosistem dari mahluk hidup. Bioma : Ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan di wilayah tersebut. Bentik : Daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisaorganisme mati. Batial : Daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Biomassa : Massa kering organisme. Biogeokimia : Siklus yang melibatkan senyawa kimia yang berpindah tempat melalui organisme sebagi perantara kemudian senyawa ini kembali ke lingkungan fisik. Bentos : Hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis. Dekomposer : Disebut juga pengurai yaitu organisme yang mampu merombak sisa produk organisme / organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik. Detritivor : Organisme yang memakan serpihan-serpihan organik dari suatu organisme. Ekosistem : Kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan saling memengaruhi. Eutrofik : Danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Heterotorf : Organisme yang memanfaatkan senyawa organik dari makhluk hidup lain. Hadal : Bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 meter. Individu : Organisasi mahluk hidup terdiri dari kesatuan sistem organ. 18. Daftar Pustaka Intertidal : Area pasang surut air laut disepanjang garis pantai e-Modul Direktorat SMArantai-rantai makanan yang komplek. Jaring-jaring MakanaPembinaan : Kesatuan dari Ekologi : Ekosistem dan interaksi Antar Komponen Komensalisme : Hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan, salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Lembar Kerja Peserta Didik Nama Anggota Kelompok : 1 . 2 .3 .4 .5 . . .......................................... . .......................................... . .......................................... . .......................................... . .......................................... Petunjuk : 1. Observasi komponen ekosistem yang ada di lingkungan sekitar. 2. Masukkan data-data tersebut pada tabel. 3. Tentukan Jenis komponen ekosistem dan peranannya. Tabel Data Ciri-ciri Umum Protista No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Komponen Ekosistem 17 18 19 20 Tabel Jenis Protista No 1. 2. 3. Komponen Ekosistem Peranannya LAMPIRAN 1 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa Apa harapanmu? Aktivitas siswa selama belajar di rumah Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah? Aktivitas siswa selama belajar di rumah Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah? Gaya belajar, karakter, serta minat siswa Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ketika belajar di rumah? Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Asesmen Diagnostik Kognitif Identifikasi materi yang akan diujikan Pertanyaan Protista Apa Pengertian Ekosistem Ciri-ciri Umum Protista Kemungkinan Skor (Kategori) Jawaban Ekosistem diartikan sebagai kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan saling memengaruhi. Penetrasi Benar cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca adalah ciri ekosistem 4 (Sangat Baik) 3 (Baik) 2 (Cukup) 1 (Kurang) 4 (Sangat Baik) 3 (Baik) 2 (Cukup) 1 (Kurang) Rencana Tindak Lanjut perairan air tawar? Peranan Protista Sebutkan 4 peranannya komponen biotik? Menurut perananya komponen biotik dibedakan menjadi produsen, konsumen, dekomposer dan detritivor 4 (Sangat Baik) 3 (Baik) 2 (Cukup) 1 (Kurang) Asesmen Formatif Selama proses diskusi dan mendata guru memperhatikan keaktifan Peserta Didik dan kemampuan Peserta Didik dalam menjelaskan dan memberikan tanggapan. Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung: ● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling, dan berhenti sejenak di salah satu kelompok untuk mengamati kompetensi siswa ● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling untuk mengamati keaktifan siswa ataupun melihat kendala yang mungkin timbul ● Ketika menemukan siswa yang kurang aktif, atau mengalami kendala, guru bisa melakukan perbaikan dengan cara menjadi pasangan siswa, atau bergabung menjadi kelompok dengan 3 orang. Guru dan siswa melakukan kegiatan yang sama seperti di atas. Siswa dimotivasi dan diberikan contoh. Asesmen Sumatif a. Pilihan Ganda Untuk mengukur kemampuan dalam pembelajaran 1 kalian dapat menjawab soal-soal berikut ini. Plilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 4. F. G. H. I. J. Di bawah ini yang bukan merupakan kompinen abiotik adalah …. Tanah Mikroorganisme sinar matahari air Udara 5. Interaksi antar spesies yang merupakan predasi adalah …. A. ikan hiu dengan ikan remora B. anggrek di suatu pohon C. bunga Nerium oleander dengan manusia D. ular dengan tikus E. kerbau dengan burung jalak 6. Perhatikan skema interaksi di suatu ekosistem berikut! Tipe interaksi antara X dan Y adalah …. A. Kompetisi B. Predasi C. Parasitismei D. Netralisme E. Parasitisme 7. Gambar skema jaring-jaring makanan. Tingkat trofik kedua diduduki oleh organisme …. A. jagung, padi dan belalang B. ulat, tikus dan belalang C. ayam, ulat dan katak D. ayam, elang dan katak E. belalang, katak dan elang 8. Disebuah kolam terdapat populasi : 1. ikan kecil 2. fitoplangton 3. zooplangton 4. ikan besar 5. pengurai Aliran energi yang terjadi pada ekosistem kolam tersebut adalah …. A. 1 --- 3 --- 2 --- 4 --- 5 B. 1 --- 2 --- 4 --- 3 --- 5 C. 2 --- 3 --- 1 --- 4 --- 5 D. 2 --- 1 --- 3 --- 4 --- 5 E. 2 --- 4 --- 3 --- 1 --- 5 9. Yang manakah organisme berikut ini yang secara tidak tepat dipasangkan dengan tingkat trofiknya? A. sianobakter ---- produsen primer B. belalang --- konsumen primer C. zooplangton --- konsumen sekunder D. elang --- konsumen tersier E. fungi --- detritivor 10. Gambar jarring-jaring makanan pada ekosistem padang rumput. Berdasarkan skema jaring-jaring makanan tersebut, apabila tikus dimusnahkan maka yang akan terjadi adalah …. A. ekosistem akan tetap stabil karena tikus merupakan hama penganggu B. menurunnya populasi ular dan ekosistem menjadi stabil karena ular sebagai predator C. meningkatnya populasi serangga herbivora dan ekosistem menjadi tidak stabil D. polpulasi burung pemakan biji-bijian meningkat dan ekosistem tetap stabil E. meningkatnya populasi burung elang dan ekosistem menjadi tidak stabil 11. Pada gambar di bawah ini, plangton paling banyak terdapat pada daerah … A. litoral B. limnetik C. profundal D. continental E. dasar danau 12. Yang manakah ekosistem ini mempunyai produktivitas primer terendah permeter persegi? A. Suatu rawa asin B. Suatu lautan terbuka C. Suatu terumbu karang D. Suatu padang rumput E. Suatu hutan hujan trop 13. Dalam ekosistem konsumen tingkat I paling tidak efektif dalam menggunakan energinya. Alasan yang tepat terkait pernyatan tersebut adalah…. A. herbivora tidak mampu secara sempurna mencerna serat kasar dari tumbuhan sehingga banayak energi yang terbuang bersama feses. B. herbivora banyak melakukan aktifitas respirasi sehingga energi yang dibutuhkan lebih banyak. C. herbivora tidak mampu mengkonsumsi semua jenis produsen sehingga energi yang tersedia di alam tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. D. beberapa herbivora memamah biak sehingga energi yang terkandung dalam makanannya tidak termanfaatkan secara sempurna. E. Pencernakan herbivora dibantu oleh mikroorganisme untuk menghancurkan selulosa pada makanannya. Kunci Jawaban 1. B 6. C 2. D 7. C 3. A 8. B 4. B 9. C 5. C 10. A b. Esai 1. Dalam ekosistem konsumen tingkat I paling tidak efektif dalam menggunakan energinya. Alasan yang tepat terkait pernyatan tersebut adalah…. Jawaban : herbivora tidak mampu secara sempurna mencerna serat kasar dari tumbuhan sehingga banayak energi yang terbuang bersama feses. 2. Yang manakah ekosistem ini mempunyai produktivitas primer terendah permeter persegi... Jawaban : Suatu terumbu karang Lampiran 2 BAHAN BACAAN SISWA & GURU A. Uraian Materi 1) Komponen-Komponen Ekosistem Ekosistem diartikan sebagai kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan saling memengaruhi. Ekosistem terdiri dari berbagai unsur yang membentuk tata lingkungan. Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang tergolong mahluk hidup. Menurut perananya komponen biotik dibedakan menjadi produsen, konsumen, dekomposer dan detritivor. a. Produsen : yaitu organisme yang mampu mensintesis senyawa organik dari bahan senyawa anorganik dengan bantuan energi matahari. b. konsumen : organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain. c. dekomposer : di sebut juga pengurai yaitu organisme yang mampu merombak sisa produk organisme/organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik. d. detritivor : organisme yang memakan serpihan-serpihan organik dari suatu organisme. Berdasarkan cara memperoleh makanannya komponen biotik dibagi komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri. Komponen autotrof berperan sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. Selain itu ada komponen heterotroph (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof (konsumen) merupakan organisme yang memanfaatkan senyawa organik dari makhluk hidup lain. Contohnya berbagai jenis hewan. Komponen abiotik adalah komponen materi yang tergolong makhluk tak hidup, misalnya : cahaya matahari, tanah, air, kelembaban , dan iklim. 2) Interaksi Antar Komponen Ekosistem Interaksi antar komponen ekosistem dapat merupakan interaksi antar biotik dengan biotik ataupun biotik dengan abiotik. a. Interaksi antara komponen biotik dengan biotik. Interaksi ini bisa terjadi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas. 1. Interaksi antar organisme Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut. a) Netral; Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama, yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi, ayam dan kucing. b) Predasi; Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus. c) Parasitisme; Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang, nyamuk anopheles dengan manusia d) Komensalisme; Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan, salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya, ikan hiu dengan ikan remora. e) Mutualisme; Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh: bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacangkacangan, bunga dan lebah. 2. Interaksi antar populasi Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut. a) Alelopati; Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. b) Kompetisi; Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput, persaingan hewan jantan memperebutkan wilayah atau pasangan. 3. Interaksi antar komunitas Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antar komunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan b. Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan adanya interaksiinteraksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru. 3) Macam-Macam Ekosistem Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut. a. Ekosistem Darat; Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma. Bioma yaitu ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan di wilayah tersebut. Batas antara dua bioma disebut ecotone. Jenis-jenis bioma adalah sebagai berikut : 1) Bioma gurun; Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia, dan Asia Barat. Ciri-ciri : - Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun. - Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi. - Kelembaban udara sangat rendah. - Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45ºC dan malam dapat turun sampai 0ºC). - Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air. - Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit), seperti kaktus. - Hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewanhewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang. 2) Bioma padang rumput Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, dan Australia. Ciri-ciri : - Curah hujan antara 25-50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun. - Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur. - Turunnya hujan yang tidak teratur menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuhtumbuhan sukar mengambil air. - Flora : tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lainyang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacammacam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina. - Fauna : bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru di Australia. Juga terdapat karnivora seperti hewan singa, serigala, anjing liar, dan cheetah. 3) Bioma Hutan Basah/Bioma Hutan Tropis Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, serta lembah Kongo di Afrika. Ciri-ciri : - Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 225 cm/tahun. - Matahari bersinar sepanjang tahun. - Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil. - Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari. - Mempunyai iklim mikro : iklim di sekitar organisme - Flora: terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang membelit di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek dan paku Sarang Burung. - Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, dan macan tutul. 4) Bioma hutan gugur Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili. Ciri-ciri : - Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun. - Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim - Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis. gugur dan musim semi. - Pohon sedikit (10-20) dan tidak terlalu rapat. - Hewan yang terdapat di hutan gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak). 5) Bioma taiga/Konifer Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada. Ciri-ciri : - Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah. - Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan. - Flora : Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. - Fauna : Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mamalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin. 6) Bioma tundra/Kutub Bioma ini terletak di kawasan lingkungan kutub utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumputrumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil. Ciri-ciri : - Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap. - Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan. - Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou(rusa kutub). - Pohon sedikit (10-20) dan tidak terlalu rapat. Gambar berbagai macam bioma di eksistem darat Sumber: catatangeografi.wordpress.com b. Ekosistem Perairan 1) Ekosistem air tawar; Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain: - Variasi suhu tidak menyolok. - Penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. - Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. - Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut: - Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton, biasanya melayanglayang (bergerakpasif) mengikuti gerak aliran air. - Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan. - Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air. - Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan ataubenda lain, misalnya keong. - Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis. Gambar area hidup/habitat organisme ekosistem air tawar Sumber: ekosistem-ekologi.blogspot.com Contoh ekosistem air tawar adalah: a) Danau; Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Zonasi Danau dibagi menjadi: - Litoral; Litoral merupakan bagian dari zona benthal yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari. Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Pada zona litoral, produser utamanya adalah tanaman yang berakar (anggota spermatophyta) dan tanaman yang tidak berakar (fitoplankton, ganggang dan tanaman hijau yang mengapung). Sedangkan konsumernya meliputi beberapa larva serangga air seperti, platyhelminthes, rotifer, oligochaeta, moluska, amphibi, ikan, penyu, ular dan lain sebagainya. - Limnetik; Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Fotosintesis dapat terjadi secara maksimal dan konsentrasi oksigen (O2) lebih besar dari karbondioksida (CO2). Pada zone limnetik, produsernya terutama fitoplankton dan tumbuhan air yang terapung bebas seperti, water hyacinth (Eichornia crassipes), Cerratophyllum sp, Utricularia sp, Hydrilla verticillata, duckweed (Lemna sp); dan vascular plants, seperti: Equisetum sp, Ioetes sp dan Azolla sp. Sedangkan konsumernya meliputi zooplankton dari copepoda, rotifera dan beberapa jenis ikan. - Profundal; Zona profundal merupakan bagian dari zona benthal di bagian perairan yang dalam dan tidak dapat ditembus lagi oleh cahaya matahari. Pada zona profundal, banyak dihuni oleh jenis-jenis bakteri dan fungi, cacing darah, yang meliputi larva chironomidae, dan annelida yang banyak mengandung haemoglobin, jenis-jenis kerang kecil seperti anggota famili sphaeridae dan larva "phantom" atau Chaoboras (corethra). - Bentik; Zona bentik merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati. Gambar Zona di ekosistem air tawar Sumber: ekosistem-ekologi.blogspot.com Danau dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai berikut: o Danau oligotrofik; Oligotrofik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun. o Danau Eutrofik; Eutrofik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal. b) Sungai; Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Secara umum, sebuah sungai bisa dibagi menjadi tiga bagian. Bagian atas (hulu), tengah, dan bawah (hilir). Setiap bagian ini memiliki ciri khas, bentuk, dan aktivitasnya sendiri sendiri. - Bagian Hulu; Bagian hulu merupakan bagian awal dari sebuah sungai. Biasanya bagian ini terletak di pegunungan. Ciri cirinya adalah, sungai sungai dibagian hulu memiliki aliran yang sangat deras dan sungai sungainya lumayan dalam. Hal ini di karenakan karena letaknya yang di daerah pegunungan yang memiliki kemiringan cukup curam. Sehingga air akan sangat cepat untuk mengalir ke bawah. Proses yang terjadi disini adalah proses erosi sehingga lembah sungai ini membentuk huruf V. - Bagian Tengah; Bagian tengah biasanya memiliki ciri lembah sungai membentuk huruf U. Hal ini dikarenakan kondisi lokasinya yang tidak curam lagi, melainkan landai. Hal ini mengakibatkan aliran air tidak begitu deras, maka proses erosi disini sidah tidak begitu dominan. Proses yang dominan terjadi di daerah ini adalah transportasi. Maksudnya adalah, hasil dari erosi yang terjadi di bagian hulu tadi, dibawa oleh air menuju ke daerah bawahnya. - Bagian Hilir; Bagian hilir adalah bagian sungai terakhir, yang akhirnya bagian ini akan mengantar sungai itu ke laut (muara). Ciri-ciri bagian ini adalah, lembah sungai menyerupai huruf U yang lebar. Sungai di daerah hilir ini biasanya sudah ber-meander (Berliku-liku). Di daerah ini proses yang dominan adalah sedimentasi. Partikel partikel hasil erosi di bagian hulu, yang kemudian di transportasi di bagian tengah, akan di endapkan di bagian hilir ini, maka kemungkinan akan terbentuk delta. c. Ekosistem Air Laut Ciri-ciri : garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin). - Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Ekosistem laut dibagi menjadi beberapa zona ,yaitu zona intertidal, zona neritik, zona pelagik, zona fotik, zona bentik, dan zona afotik. Untuk lebih jelasnya bisa melihat gambar dari zonasi ekosistem laut berikut ini. Gambar Zona ekosistem laut Sumber: nusagates.com Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut : 1. Litoral, merupakan daerah yang berbatasan dengan darat. 2. Neretik, merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 m. 3. Batial, merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m 4. Abisal, merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500- 10.000 m). Gambar zona ekosistem air laut menurut kedalaman Sumber: dunia.pendidikan.co.id Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut: 1. Epipelagik, merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m. 2. Mesopelagik, merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000 m. 3. Batiopelagik, merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500m. 4. Abisal pelagik, merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini. 5. Hadal pelagik, merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 mr.M d. Ekosistem Estuari Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. e. Ekosistem Pantai Ekosistem pantai dikenal sebagai salah satu jenis ekosistem yang unik sebab mencakup tiga unsur yakni tanah di daratan, air di lautan dan juga udara. Pantai merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem akuatik. Ekosistem pantai sangat dipengaruhi oleh siklus harian arus yang pasang dan surut. Dengan demikin, flora dan fauna yang bisa bertahan di pantai adalah mereka yang bisa beradaptasi dengan cara melekat ke substrat keras agar tidak terhempas gelombang. Wilayah paling atas dari ekosistem pantai adalah titik yang hanya terkena air pada saat pasang naik tinggi. Area ini didiami beberapa jenis moluska, ganggang, kerang, dan beberapa jenis burung pantai. Sementara itu, titik tengah pantai terendam jika pasang tinggi juga pasang rendah. Tempat ini didiami beberapa organisme semisal anemon laut, remis, siput, ganggang, porifera dan masih banyak lagi lainnya. Sementara itu wilayah terdalam dari ekosistem pantai dihuni oleh beragam jenis mahluk invertebrata juga ikan dan berbagai jenis rumput laut. f. Ekosistem Buatan Secara sederhana, pengertian ekosistem buatan (Man Made-ecosystem) tak lain adalah suatu ekosistem yang terbentuk berkat rekayasa manusia dalam tujuannya untuk memenugi pun mencukupi kebutuhan hidup manusia atau penduduk yang semakin hari semakin meningkat. Ekosistem buatan ini memperoleh subsidi energi dari luar dan baik itu tanaman maupun hewan akan memperoleh pengaruh besar dari manusia oleh karena itu bisa dikatakan keanekaragamannya sangat rendah. Ada banyak contoh ekosistem buatan yang direkayasa manusia, antara lain: 1. Ekosistem Bendungan. 2. Ekosistem Tanaman Produksi misalnya hutan jati dan atau hutan pinus. 3. Ekosistem Sawah Irigasi. 4. Ekosistem Perkebunan misalnya sawit, teh, cengkeh dan masih banyak lagi lainnya. 5. Ekosistem Tambak. 6. Ekosistem ladang 4. Aliran Energi Dalam Ekosistem Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah. Siklus ini berlangsung dalam ekosistem. Produsen merupakan makhluk hidup yang mampu menangkap energi matahari untuk kegiatan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan materi organik yang berasal dari materi anorganik. Bumi mendapatkan pasokan energi dari matahari sebanyak 1022 Joule tetapi hanya sekitar 1 % yang dapat diperoleh produsen dan diubah menjadi energi kimia melalui fotosintesis. Konsumen merupakan makhluk hidup yang memperoleh energi dalam bentuk materi organik. Berdasarkan tingkat trofiknya (dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan), konsumer dibedakan atas : -Konsumen primer atau herbivor -Konsumen sekunder atau karnivor -Konsumen tersier atau karnivor puncak -Omnivor (pengecualian) Dekomposer merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanannya dengan cara menguraikan senyawasenyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang sudah mati. Dekomposer berperan mengembalikan materi ke lingkungan abiotik dan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau. a. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan; Rantai makanan yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan (herbifora) yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga atau konsumen primer sekunder, terdiri atas hewan-hewan karnivora dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang. Gambar Rantai makanan Sumber: ilmulingkungan.com Pada rantai makanan Gambar di atas, terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa : - Rumput bertindak sebagai produsen. - Belalang sebagai konsumen I (kerbivora) - Katak sebagai konsumen II (karnivora) - Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora) - Jamur sebagai decomposer. Rantai makanan pertama kali diteliti oleh ilmuwan Arab Al-Jahiz pada abad ke-9, yang lalu dipopulerkan kembali oleh Charles Sutherland Elton pada tahun 1927. Dalam rantai makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok yang menghubungkan antar tingkatan trofik, yaitu: 1. Rantai pemangsa, yaitu rantai makanan yang terjadi ketika hewan pemakan tumbuhan dimakan oleh hewan pemakan daging. contoh: kelinci-ular-elang. 2. Rantai saprofit, yaitu rantai makanan yang terjadi untuk mengurai organisme yang sudah mati. Rantai ini muncul karena adanya dekomposer. contoh: elang mati-bakteri. 3. Rantai parasit, yaitu rantai makanan yang terjadi karena terdapat organismeyang dirugikan. contoh: pohon besar-benalu, manusia-kutu. Ada dua tipe dasar rantai makanan: 1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya. Contohnya: rumput - belalang – tikus - ular. 2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor. Contohnya: serpihan daun - cacing tanah - ayam - manusia. Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan yang sederhana. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan, sehingga jaringjaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan. Gambar Jaring-jaring makanan Sumber: ilmulingkungan.com Perbedaan rantai makanan dengan jaring jaring makanan, pada rantai makanan organisme hanya memakan satu jenis organisme saja, sedangkan pada jaring jaring makanan organisme memakan organisme lainnya yang tidak hanya satu jenis saja.