Uploaded by salmonren jaya

Modul Ajar Fisika Kelas X: Pengukuran & Isu Lingkungan

advertisement
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Satuan Pendidikan
Kelas
Capaian Pembelajaran
: SMAN 10 PANDEGLANG
:X
:
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan
penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi, mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek
sederhana atau simulasi visual menggunakan apilkasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran
lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi
virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui pengembangan sejumlah
pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif,
bergotong royong dan berkebhinekaan global
No
1
Tujuan Pembelajaran
Pengukuran
1.1 Mengenal alat ukur dan membaca nilai
yang ditunjukkan alat ukur secara tepat
aturan penulisan angka penting disertai ,
dengan penugasan melakukan
pengukuran beberapa benda dan
pembacaan hasil pengukuran dengan
benar berkaitan dengan besaran panjang,
massa, dan waktu beserta dengan
ketidakpastiannya.
Elemen
1. Pemahaman Sains :
Gejala alam dalam cakupan
keterampilan proses dalam
pengukuran
2. Ketrampilan Proses
 Mengamati
 Mempertanyakan dan
memprediksi
 Merencanakan dan
melakukan penyelidikan
Kata Kunci
Materi
 Pengukuran
 Besaran dan
Satuan
 Angka penting
 Notasi Ilmiah
 Ketidakpastian
Pengukuran
Profil Pelajar
Pancasila
 Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Gotong Royong
 Kreatif
Alokasi
Waktu
2 JP
1
Fisika Kelas X_ Ning Widoretno
No
Tujuan Pembelajaran
1.2 Mendefinisikan angka penting dan
menerapkannya, dengan berdiskusi
tentang angka penting dan penerapan
aturannya dalam berhitung dengan angka
penting,yang dapat dituliskan dalam
bentuk notasi ilmiah.
1.3 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis
berikut ketelitiannya dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang
tepat serta mengikuti kaidah angka
penting untuk suatu penyelidikan ilmiah
1.4 Menyusun tugas proyek secara
berkelompok tentang pengukuran yang
dilakukan di lingkungan rumah masingmasing siswa
1.5 Menunjukkan kemampuan menyampaikan
gagasan kepada orang lain secara lisan
dengan mempresentasikan hasil tugas
proyek
2
Pencemaran lingkungan
2.1 Menjelaskan pengertian pencemaran
lingkungan dan menyebutkan contoh nya
dalam kehidupan sehari hari
2.2 Menganalisis factor factor penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan
2.3 Mengidentifikasi dampak dari
pencemaran lingkungan
Elemen
Kata Kunci
Materi
Profil Pelajar
Pancasila
 Memproses dan
menganalisis data dan
informasi
 Mengevaluasi dan
Refleksi
 Mengkomunikasikan hasil
Alokasi
Waktu
4 JP
2 JP
4 JP
4 JP
1. Pemahaman Sains :
Pencemaran Lingkungan
2. Ketrampilan Proses
 Mengamati
 Mempertanyakan dan
memprediksi
 Merencanakan dan
melakukan penyelidikan
 Pencemaran
lingkungan

 Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
 Mandiri
 Gotong Royong
 Bernalar Kritis
 Kreatif
2 JP
2 JP
2 JP
2
Fisika Kelas X_ Ning Widoretno
No
Tujuan Pembelajaran
2.4 Melakukan kampanye pengurangan
pencemaran lingkungan dengan
meyajikan karya atau media yang berisi
solusi permasalahan pencemaran
lingkungan
2.5 Menunjukkan kemampuan
menyampaikan gagasan kepada orang
lain secara lisan dengan
mempresentasikan hasil tugas proyek
3
Pemanasan Global
3.1 Menjelaskan pemanasan global dan
dampak buruk nya bagi kehidupan
3.2 Menganalisis faktor faktor penyebab
terjadinya pemanasan global
3.3 Melakukan kampanye pengurangan
pemanasan global dengan meyajikan
karya yang berisi solusi permasalahan
pemanasan global.
3.4 Menunjukkan kemampuan
menyampaikan gagasan kepada orang
lain secara lisan dengan
mempresentasikan hasil tugas proyek
Elemen
Kata Kunci
Materi
Profil Pelajar
Pancasila
 Memproses dan
menganalisis data dan
informasi
 Mengevaluasi dan
Refleksi
 Mengkomunikasikan hasil
1. Pemahaman Sains :
Perubahan Iklim pada
Pemanasan Global
2. Ketrampilan Proses
 Mengamati
 Mempertanyakan dan
memprediksi
 Merencanakan dan
melakukan penyelidikan
 Memproses dan
menganalisis data dan
informasi
 Mengevaluasi dan
Refleksi
 Mengkomunikasikan hasil
Alokasi
Waktu
4 JP
4 JP
 Pemanasan
global
 Penyebab
Pemanasan
Global
 Dampak
pemanasan
Global
 Solusi
Pemanasan
Global
 Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
 Gotongroyong
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Kreatif
2 JP
4 JP
4 JP
4 JP
3
Fisika Kelas X_ Ning Widoretno
No
4
5
Tujuan Pembelajaran
Elemen
Kata Kunci
Materi
Pemanfaatan Limbah
1. Pemahaman Sains :
 Pengertian
4.1. Menjelaskan pengertian limbah dengan
Limbah dan
Limbah
Bahasa sendiri dan menyebutkan contoh
Pemanfaatannya

Jenis jenis
limbah dalam kehidupan sehari hari
2. Ketrampilan Proses
Limbah
4.2. Mengindentifikasi jenis jenis limbah
 Mengamati
 Solusi untuk
berdasarkan bahannya

Mempertanyakan
dan
Limbah
4.3. Menentukan cara pengolahan limbah atau
memprediksi
sampah dengan menganalisis informasi

Merencanakan dan
dari video atau media lain yang berisi
melakukan penyelidikan
cara pengolahan limbah

Memproses dan
4.4. Menyajikan hasil produk daur ulang
menganalisis data dan
limbah (misalnya daur ulang kertas,
informasi
pembuatan kompos).
 Mengevaluasi dan
4.5. Menunjukkan kemampuan
Refleksi
menyampaikan gagasan kepada orang
 Mengkomunikasikan hasil
lain secara lisan dengan
mempresentasikan hasil tugas proyek
Energi alternative
5.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk energy
dan konversi energi
5.2 Menjelaskan pengertian energi alternatif
dengan bahasa sendiri dan menyebutkan
contoh energi alternatif dalam kehidupan
sehari hari
5.3 Mendeskripsikan energi tak terbarukan
dan energy terbarukan
1. Pemahaman Sains :
Energi Alternatif
2. Ketrampilan Proses
 Mengamati
 Mempertanyakan dan
memprediksi
 Merencanakan dan
melakukan penyelidikan
Energi Alternatif
Profil Pelajar
Pancasila
Alokasi
Waktu
 Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
 Mandiri
 Gotong Royong
 Bernalar Kritis
 Kreatif
1 JP
1 JP
2 JP
4 JP
4 JP
 Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Kreatif
 Gotong Royong
2 JP
2 JP
2 JP
4
Fisika Kelas X_ Ning Widoretno
No
Tujuan Pembelajaran
5.4 Membuat sel surya sederhana sebagai
alternatif energi, cara kerja dan
pemanfaatannya
5.5 Menunjukkan kemampuan menyampaikan
gagasan kepada orang lain secara lisan
dengan mempresentasikan hasil tugas
proyek
Elemen
Kata Kunci
Materi
Profil Pelajar
Pancasila
 Memproses dan
menganalisis data dan
informasi
 Mengevaluasi dan
Refleksi
 Mengkomunikasikan hasil
Alokasi
Waktu
4 JP
4 JP
Mengetahui,
Kepala SMAN 10 Pandeglang
Pandeglang, 12 Juli 2021
Guru Mapel Fisika
Hj. Aan Qonaah, M.Pd
NIP. 19680918 199103 2 006
Ning Widoretno, S.Pd, M.Pd
NIP. 19730920 200012 2 003
5
Fisika Kelas X_ Ning Widoretno
KOMPONEN MODUL AJAR
1. Informasi umum
a.
Identitas sekolah
b.
Kompetensi awal
c.
Profil Pelajar Pancasila
d.
Sarana prasarana
e.
Target peserta didik
f.
Moda belajar
g.
Model pembelajaran
2. Komponen inti
a.
Tujuan Pembelajaran
b.
Pemahaman bermakna
c.
Pertanyaan pemantik
d.
Persiapan pembelajaran
e.
Kegiatan pembelajaran
f.
Assesmen
g.
Pengayaan dan remedial
h.
Refleksi peserta didik dan guru
3. Lampiran
a.
Lembar kerja pesserta didik
b.
Bahan bacaan guru dan peserta didik
c.
Glossarium
d.
Daftar Pustaka
Modul Ajar Fisika
Pengukuran
1. Informasi Umum
Nama Penyusun
Ning Widoretno, S.Pd, M.Pd
Nama Institusi
SMAN 10 Pandeglang
Tahun Penyusunan
2021
Jenjang Sekolah
SMA
Kelas/Fase
X/E
1. Pemahaman Sains :
Gejala alam dalam cakupan keterampilan proses
dalam pengukuran
2. Ketrampilan Proses
Elemen/Domain CP
 Mengamati
 Mempertanyakan dan memprediksi
 Merencanakan dan melakukan penyelidikan
 Memproses dan menganalisis data dan informasi
 Mengevaluasi dan Refleksi
 Mengkomunikasikan hasil
Alokasi Waktu
14 JP
 Pengukuran
 Besaran dan Satuan
Kata Kunci
 Angka penting
 Notasi Ilmiah
 Ketidakpastian Pengukuran
Pengetahuan/Keterampilan
Peserta didik pernah menggunakan alat ukur dan
Kompetensi Prasyarat
dapat memahami operasi aljabar
Profil Pelajar Pancasila
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Fisika X, Ning Widoretno
 Gotong royong
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Kreatif
Moda Pembelajaran
Model Pembelajaran
Pembelajaran Tatap Muka
Pembelajaran Jarak Jauh
Discovery learning
Problem based learning
Laptop
Sarana Prasarana
Koneksi Internet
Video tentang penggunaan alat ukur
Target Peserta Didik
Peserta didik regular
2. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
1.1 Mengenal alat ukur dan membaca nilai yang ditunjukkan alat ukur secara
tepat aturan penulisan angka penting disertai , dengan penugasan
melakukan pengukuran beberapa benda dan pembacaan hasil pengukuran
dengan benar berkaitan dengan besaran panjang, massa, dan waktu beserta
dengan ketidakpastiannya. (pertemuan 1)
1.2 Mendefinisikan angka penting dan menerapkannya, dengan berdiskusi
tentang angka penting dan penerapan aturannya dalam berhitung dengan
angka penting, (pertemuan 2 dan 3)
1.3 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah
angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah (pertemuan 4)
1.4 Menyusun tugas proyek secara berkelompok tentang pengukuran yang
dilakukan di lingkungan rumah (pertemuan 5 dan 6)
1.5 Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain
secara lisan dengan mempresentasikan hasil tugas proyek (pertemuan 7
dan 8)
Fisika X, Ning Widoretno
2
Pemahaman Bermakna
1.
Peserta didik memahami penggunaan alat ukur dengan benar
2.
Peserta didik dapat melakukan pengukuran dan menggunakan alat ukur yang
tepat
3.
Peserta didik dapat membaca hasil pengukuran dengan benar beserta dengan
ketidakpastiannya
4.
Peserta didik memahami prinsip angka penting dan penerapannya pada hasil
pengukuran
3
Pertanyaan Pemantik

Pernahkah kalian menggunakan alat ukur ?

Apakah alat ukur yang digunakan sama untuk mengukur panjang, waktu,
massa?

Apa fungsi alat ukur ?

Pernahkah kalian mengukur Panjang sebuah meja? Apa yang kalian butuhkan?

Apa yang kalian lakukan jika ingin mengetahui luas sebuah buku?

Pernahkah kalian mengukur suhu menggunakan thermogun? Bagaimana
prosedur nya?

Bagaimana cara melakukan operasi matematika dari hasil pengukuran dua
alat yang berbeda? Contoh dari hasil meteran dan penggaris?
4
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1.
Kegiatan Pendahuluan

Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik

Guru dan peserta didik memperkenalkan diri

Guru menjelaskan secara umum materi fisika bab 1 kelas X

Guru menjelaskan beberapa aktivitas belajar Fisika

Guru menggali komitmen peserta didik untuk terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran dan membuat kesepakatan kelas

Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui sejauh
mana kesiapan peserta didik untuk belajar (Asesmen diagnostic)

Guru memberikan penguatan profile pelajar pancasila dengan cara
memberikan contoh kasus
Fisika X, Ning Widoretno

Guru memberikan persepsi dengan menampilkan berbagai gambar alat
ukur
Fisika X, Ning Widoretno

Peserta didik mengamati gambar dan distimulus untuk bertanya
berkaitan persamaan dan perbedaan ketiga alat ukur tersebut.

Guru merespon pertanyaan yang muncul dengan menampilkan gambar
pengukuran beberapa benda, seperti meja, pipa, dan cincin.
Fisika X, Ning Widoretno

Guru merangsang peserta didik dengan pertanyaan yang mengarah
pada kemampuan peserta didik melakukan pengukuran menggunakan
alat ukur yang tepat.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan ruang lingkup konsep
Pengukuran.
2.
Kegiatan Inti

Guru meminta peserta didik menyebutkan alat ukur beserta
ketelitiannya untuk pengukuran besaran panjang, massa, dan waktu.

Guru menampilkan video pengukuran dengan menggunakan jangka
sorong dan mikrometer sekrup
Pengukuran dg menggunakan Jangka sorong.mp4
Pengukuran dg menggunakan Mikrometer.mp4

Guru menampilkan gambar jangka sorong dan mikrometer sekrup hasil
pengukuran dan peserta didik membaca hasil pengukuran tersebut
Fisika X, Ning Widoretno

Peserta didik melakukan pengukuran panjang dan lebar buku catatan
yang digunakan dengan menggunakan mistar di rumah

Guru menanyakan ketidakpastian yang bisa saja terjadi pada proses
pengukuran, beserta contohnya.
3. Kegiatan Penutup

Guru bersama peserta didik merefleksikan kegiatan belajar hari ini

Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang
dipelajari.
Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya

adalah
tentang angka penting
dan
peserta didik diharapkan
mempersiapkan materi yang akan dipelajari pad pertemuan selanjutnya
dengan mencari literasi dari berbagai sumber
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru melakukan pertanyaan tentang pengetahuan operasi aljabar
matematika (asasemen diagnostic)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang angka penting,
aturan pembulatan dan notasi ilmiah

Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan
dipelajari, apakah semua angka itu penting?
2. Kegiatan Inti

Guru memberikan catatan beberapa urutan angka

Guru memberikan pertanyaan tentang urutan angka-angka yang
diberikan dan peserta didik mendiskusikannya

Guru bersama peserta didik mengidentifikasi angka penting

Guru memberi arahan kepada peserta didik untuk menuliskan angka
dan mengidentifikasi angka pentingnya

Guru memvalidasi jawaban peserta didik
Fisika X, Ning Widoretno

Guru menjelaskan tentang aturan pembulatan dan notasi ilmiah serta
beberapa contoh
3. Kegiatan Penutup

Peserta didik dengan panduan guru menyimpulkan materi
pembelajaran tentang angka penting aturan pembulatan dan notasi
ilmiah

Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang
dipelajari.

Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
agar peserta didik mempersiapkan dengan mencari literasi dari
berbagai sumber
Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang operasi angka
penting

Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan
dipelajari, bagaimana aturan pembulatan dan penulisan notasi ilmiah?
2. Kegiatan Inti

Peserta didik mengingat kembali materi pembulatan dan notasi ilmiah

Guru memberikan soal operasi aljabar dan peserta didik
mendiskusikannya

Guru menjelaskan aturan angka penting pada operasi aljabar

Guru memberikan soal operasi aljabar dengan menggunakan aturan
angka penting

Peserta didik dipandu guru mendiskusikan angka penting dengan
aturan pembulatannya yang dihasilkan dari operasi aljabar dengan
menggunakan aturan angka penting
Fisika X, Ning Widoretno

Peserta didik mendiskusikan penulisan notasi ilmiah dengan aturan
angka penting
3. Kegiatan Penutup

Peserta didik dengan panduan guru menyimpulkan materi
pembelajaran tentang operasi aljabar angka penting aturan pembulatan
dan notasi ilmiah

Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang
dipelajari.

Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
agar peserta didik mempersiapkan dengan mencari literasi dari
berbagai sumber
Pertemuan 4
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang ketidakpastian dalam
pengukuran

Guru memberikan pertanyaan pemantik apa yang dimaksud dengan
ketidakpastian ?
2. Kegiatan Inti

Peserta didik mengingat kembali materi pengukuran

Peserta didik menonton video tentang pengukuran dan
ketidakpastiannya :
Pengukuran, Ketelitian dan Ketidakpastian.mp4

Peserta didik mendiskusikan tentang pengukuran, ketelitian, dan
ketidakpastian dalam video tersebut

Guru memandu peserta didik saat melakukan diskusi
Fisika X, Ning Widoretno
3. Kegiatan Penutup

Peserta didik dengan panduan guru menyimpulkan materi
pembelajaran tentang Pengukuran, Ketelitian dan Ketidakpastian

Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang
dipelajari.

Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
Pertemuan 5 dan 6
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti

Guru menginformasikan tugas proyek yang dilakukan secara
berkelompok yaitu melakukan pengukuran benda yang ada di
lingkungan rumah (benda yang dapat diukur dan yang tidak dapat
diukur)

Tugas proyek ini dilakukan selama 2 kali pertemuan, dan dalam setiap
pertemuan pelajaran fisika, peserta didik dapat melakukan konsultasi
dan melaporkan progres terkait tugas yang harus dilakukan
3. Kegiatan Penutup

Peserta didik menyampaikan kesan dan kemungkinan kendala pada saat
mengerjakan tugas projek

Guru melakukan penguatan dan motivasi
Pertemuan 7
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi
Fisika X, Ning Widoretno

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan apresiasi atas tugas projek yang sudah berhasil
dilakukan

Peserta didik mengkomunikasikan hasil tugas projek dengan melakukan
presentasi (jika pembelajaran daring, video presentasi di share melalui
media yang digunakan untuk melakukan pembelajaran)

Semua peserta didik diharuskan menonton video presentasi dari
kelompok lain dan memberikan apresiasi
3. Kegiatan Penutup

Guru memberikan umpan balik hasil tugas projek peserta didik
Pertemuan 8
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan apresiasi atas tugas projek yang sudah berhasil
dilakukan

Peserta didik mengkomunikasikan hasil tugas projek dengan melakukan
presentasi (jika pembelajaran daring, video presentasi di share melalui
media yang digunakan untuk melakukan pembelajaran)

Semua peserta didik diharuskan menonton video presentasi dari
kelompok lain dan memberikan apresiasi
Fisika X, Ning Widoretno
3. Kegiatan Penutup
4.

Guru memberikan umpan balik hasil tugas projek peserta didik

Guru menginformasikan bahwa akan dilakukan tes sumatif Pengukuran
Asesmen
1. Diagnostik
Pertanyaan
 Pernahkah kalian melihat menggunakan mistar?
 Pernahkah kalian menggunakan stopwatch?
 Seberapa paham kalian tentang operasi aljabar ?
 Apa satuan untuk panjang, massa, dan waktu yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari?
1. Formatif
a.
Penilaian Diri
No
1
2
3
4
5
Pernyataan
Ya
Tidak
Keterangan
Saya mampu membedakan besaran
pengukuran panjang, waktu, dan massa
Saya mampu menggunakan alat ukur
panjang
Saya mampu menggunakan alat ukur
waktu
Saya mampu menggunakan alat ukur
massa
Saya mampu menentukan ketidakpastian
pengukuran
Saya memahami bagaimana cara
6
menuliskan hasil pengukuran
berdasarkan angka penting
Fisika X, Ning Widoretno
Keterangan:
Apabila kalian menjawab pernyataan dengan jawaban “Ya”, berarti telah
memahami dan menguasai semua materi. Jika kalian menjawab “Tidak” silahkan
mengulang materi yang terkait.
2.
Sumatif
Ulangan Harian Fisika
Materi Pengukuran
1. Besaran-besaran di bawah ini adalah kelompok besaran pokok, yaitu …
A. panjang, kecepatan, suhu
B. massa, waktu, luas
C. kuat arus, suhu, jumlah zat
D. gaya, massa, panjang
E. intensitas cahaya, waktu, tekanan
2. Besaran-besaran di bawah ini adalah kelompok besaran pokok, kecuali …
A. panjang, massa, suhu
B. massa, tekanan, kuat arus
C. kuat arus, suhu, jumlah zat
D. waktu, massa, panjang
E. intensitas cahaya, waktu, jumlah zat
3. Di bawah ini adalah besaran-besaran pokok dan satuan SI-nya lengkap dengan
alat ukurnya.
Besaran
1. Panjang
2. Massa
3. Waktu
Satuan
meter
gram
sekon
Alat Ukur
Jangka Sorong
Neraca
Stop Watch
Tabel yang benar adalah …
A. 1, 2, 3
B. 2, 3
C. 3 saja
D. 1, 3
E. 2 saja
4. Sebatang kayu memiliki panjang 10 m. Yang dimaksud satuan adalah …
A. Panjang
B. m
C. Kayu
D. 10
E. 10 m
5. Sebidang tanah memiliki luas 34,5 m2. Yang dimaksud satuan dan nilai berturutturut adalah,
A. Luas dan m2
Fisika X, Ning Widoretno
B.
C.
D.
E.
34,5 dan m2
Tanah dan 34,5
34,5 dan Luas
m2 dan 34,5
6. Lebar sebuah kotak diukur satu kali dengan mistar diperoleh hasil ℓ = 185  0,5
mm. Apabila penulisan ketidakpastian ini diubah ke dalam bentuk relatif, maka
ℓ = 185  …. mm
A. 0,1 %
B. 0,2 %
C. 0,3%
D. 0,4 %
E. 0,5%
7. Syarat-syarat satuan standar diantaranya adalah seperti berikut, kecuali …
A. Mudah didapat
B. Dapat diperbanyak
C. Harganya murah
D. Nilainya tetap
E. Jarang ditemukan
8. Massa Jenis adalah Massa dibagi volume. Bila sebuah benda massanya 2500 g
dengan volume 80 cm3, berapakah massa jenisnya dalam Kg/m3
A. 3,12
B. 3,12.102
C. 3,12.104
D. 3,12.10
E. 3,12.103
9. Hasil pengukuran plat seng menunjukkan panjang 1,420 m dan lebar 1,20 m.
Luas pelat menurut aturan penulisan angka penting adalah,
A. 1,7 m2
B. 1,704 m2
C. 1,704 m2
D. 1,71 m2
E. 1,70 m2
10. Hasil pengurangan 552 cm dari 558,38 cm adalah … cm
A. 6,4
B. 6,31
C. 6,38
D. 6
E. 6,380
11. Sebuah buku terdiri atas 2 lembar sampul dan 40 lembar kertas isi. Jika tebal
total buku 8,33 mm dan tebal selembar sampul 0,94 mm, maka tebal selembar
kertas buku tersebut adalah ... mm
A. 0,167
B. 0,17
C. 0,20
D. 0,161
E. 0,16
Fisika X, Ning Widoretno
2. Pernyataan di bawah ini adalah pasangan besaran pokok dan satuan SI-nya.
Pasangan yang kurang tepat adalah,
A. panjang – meter
B. massa - gram
C. waktu – sekon
D. Jumlah zat - mol
E. kuat arus – volt
12. Di bawah ini adalah besaran-besaran pokok dan satuan SI-nya lengkap dengan
alat ukurnya.
Besaran
Satuan
1. Suhu
kelvin
2. Kuat Arus
ampere
3. Waktu
sekon
Tabel yang benar adalah …
A. 1, 2, 3
B. 2, 3
C. 3 saja
D. 1, 3
E. 2 saja
Alat Ukur
Termometer
AVO meter
Stop Watch
13. Luas ruangan kelas X-3 adalah dua kali luas ruangan mushola. Dari pernyataan
tersebut, yang dimaksud satuan adalah …
A. Luas ruangan kelas
B. kelas X-3
C. Luas ruangan mushola
D. Tidak ada
E. Dua kali
14. Sebidang tanah memiliki luas 34,5 m2. Yang dimaksud nilai dan besaran
berturut-turut adalah .......
A. Luas dan m2
B. 34,5 dan m2
C. Tanah dan 34,5
D. 34,5 dan Luas
E. m2 dan 34,5
15. Beberapa pernyataan hasil di bawah ini menunjukkan angka utama hasil
pengukuran tunggal menggunakan mistar (penggaris).
(1) panjang buku 24,3 cm
(2) lebar kotak kayu 15,15 mm
(3) panjang pinsil 12 mm
Pernyataan yang benar adalah ...
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (2)
D. (1), (2), (3)
E. Tidak ada
Fisika X, Ning Widoretno
16. Pernyataan di bawah ini yang benar menunjukkan hasil pengukuran tunggal
dengan mistar dan ralatnya adalah,
A. (12,5  0,5) cm
B. (12,5  0,01) cm
C. (12,5  0,3) cm
D. (12,5  0,05) cm
E. (12,5  0,1) cm
17. Pernyataan di bawah ini yang benar menunjukkan angka utama hasil
pengukuran dengan jangka sorong yang skala terkecilnya 0,02 mm adalah .....
A. 7 mm
B. 7,2 mm
C. 7,12 mm
D. 7,0 mm
E. 7,11 mm
18. Sebuah mikrometer skrup (skala terkecil 0,01 mm) digunakan untuk mengukur
tunggal tebal (t) sebuah plat tipis dengan hasil t = 2,42 mm. Hasil ini dapat
diartikan bahwa tebal sebenarnya adalah ...
A. 2,415 – 2,425 mm
B. 2,41 – 2,43 mm
C. 2,418 – 2,422 mm
D. 2,40 – 2,44 mm
E. 2,419 – 2,421 mm
19. Syarat-syarat satuan standar yang benar adalah ……..
A. Nilainya kecil
B. Berlaku lokal
C. Istilahnya lumrah
D. Berlaku internasional
E. Tidak mudah didapat
20. Hasil pengukuran plat seng menunjukkan panjang 1,42 cm dan lebar 1,2 cm.
Luas pelat menurut aturan penulisan angka penting adalah,
A. 1,7 cm2
B. 1,704 cm2
C. 1,704 cm2
D. 1,71 cm2
E. 1,70 cm2
21. Hasil pengurangan 552 cm dari 558,58 cm adalah … cm
A. 6,580
B. 6,6
C. 6,58
D. 7
E. 7,0
22. Sebuah buku terdiri atas 2 lembar sampul dan 30 lembar kertas isi. Jika tebal
total buku 8,33 mm dan tebal selembar sampul 0,9 mm, maka tebal selembar
kertas buku tersebut adalah ... mm
Fisika X, Ning Widoretno
A. 0,22
B. 0,216
C. 0,2
D. 21
E. 0,20
23. Bilangan 10002, mempunyai angka penting sebanyak … .
A. satu
B. dua
C. tiga
D. empat
E. lima
24. Sebuah balok memiliki panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 4,55 cm, 2,55
cm, dan 2,55 cm. Maka volume balok itu … .
A. 6,67 cm3
B. 13,2 cm3
C. 16,9 cm3
D. 29,6 cm3
E. 31,8 cm3
25. Diameter sebuah bola diukur seperti gambar di bawah.
Diameter bola itu adalah … .
A. 2,08 cm
B. 2,18 cm
C. 2,28 cm
D. 2,18 mm
E. 2,28 mm
2. Pengayaan dan Remidial
 Jika terdapat peserta didik yang belum mampu mendapatkan capaian pembelajaran
dibawah KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan Remedial terbimbing
 Jika terdapat peserta didik yang sudah mampu mendapatkan capaian pembelajaran
diatas KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan pengayaan terbimbing
Fisika X, Ning Widoretno
3. LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
Sumber : diambil dari lembar kerja Fisika Dasar UPI
SISTEM PENGUKURAN
Rincian Topik
Ilmu Fisika, Besaran-besaran fisika, Pengukuran dan sistem satuan, konversi satuan,
notasi ilmiah, angka penting, dan analisis dimensi.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta didik dapat :
1.
Menjelaskan hakikat ilmu fisika sebagai bagian dari sains
2.
Menjelaskan dasar-dasar dan kaidah pengukuran
3.
Mengidentifikasi berbagai “standar satuan” untuk besaran-besaran fisika yang
disepakati secara internasional dalam masyarakat ilmiah.
4.
Menyebutkan tujuh Besaran Pokok dalam fisika dan menuliskan satuannya
dengan benar sesuai dengan konvensi.
5.
Menentukan satuan untuk besaran-besaran fisika turunan dan menuliskannya
dengan benar sesuai konvensi.
6.
Menentukan konversi satuan dari satu sistem satuan ke sistem satuan lainnya
dengan benar dengan menggunakan factor konversi.
7.
Menyatakan bilangan-bilangan yang sangat besar atau sangat kecil dalam
bentuk notasi ilmiah yang disepakati masyarakat ilmiah.
8.
Menjelaskan pengertian angka penting dan tata aturan penulisannya dalam
melaporkan hasil suatu pengukuran.
Pertanyaan
1.
Apakah ilmu fisika itu?
2.
Mengapa ilmu fisika itu merupakan bidang sains yang sangat fundamental?
3.
Berikan contoh-contoh terapan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
teknologi!
Fisika X, Ning Widoretno
4.
Dalam pergaulan masyarakat ilmiah, kita sering mengkomunikasikan sesuatu
dengan angka dan satuannya, mengapa hal itu menjadi penting?
5.
Apa yang dimaksud dengan “pengukuran” atau “mengukur” dalam fisika?
6.
Untuk menyatakan hasil dari suatu pengukuran, kita menuliskannya dengan angka
dan satuan, mengapa?
7.
Mengapa “standar satuan” itu penting dan banyak manfaatnya untuk pergaulan di
masyarakat ilmiah?
8.
Apa standar satuan untuk panjang, massa, dan waktu yang berlaku saat ini?
Jelaskan!
9.
Adakah standar satuan untuk besaran-besaran fisika yang lain? Jelaskan!
10. Apakah sebenarnya yang dimaksud besaran dalam fisika?Jelaskan !
11. Secara umum, besaran dalam Fisika dikelompokkan menjadi besaran pokok dan
besaran turunan. Apa yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran turunan?
Jelaskan !
12. Sebutkan tujuh besaran Pokok dalam Fisika dan bagaimana cara menuliskan
satuannya yang benar sesuai konvensi?
13. Apa yang dimaksud dengan angka penting?
14. Dari hasil pengukuran terhadap suatu objek dengan menggunakan penggaris
plastik dan jangka sorong, apa perbedaannya? Jelaskan!
15. Apa kelebihan jangka sorong dan micrometer skrup bila dibandingkan dengan
penggaris plastik? Jelaskan!
16. Sebutkan kriteria atau aturan penentuan angka penting?
17. Bagaimanakah aturan mengalikan hasil pengukuran beberapa besaran menurut
aturan angka penting ?
18. Bagaimanakah aturan menjumlahkan atau mengurangkan hasil pengukuran
beberapa besaran menurut aturan angka penting ?
19. Tinggi seekor kuda kadang-kadang dinyatakan menggunakan satuan “ tangan” .
Mengapa satuan tersebut dianggap standar panjang yang tidak baik?
20. Tebal satu lembar kertas kurang dari satu millimeter. Kalian memiliki penggaris
dengan skala terkecil satu millimeter. Kalian diminta mengukur tebal selembar
kertas dengan menggunakan penggaris tersebut. Dapatkah pengukuran tersebut
dilakukan? Jelaskan jawaban kalian!
21. Kalian diminta oleh guru mengukur volume paku yang sangat kecil dengan teliti.
Bagaimana cara kalian melakukannya?
Fisika X, Ning Widoretno
22. Tuliskan yang berikut ini tanpa menggunakan awalan : (a) 40 𝜇𝑊 ; (b) 4 ns ; (c) 3
MW ; (d) 25 km
23. Rekor dunia lari marathon putra tahun 2012 dipegang oleh Haile Gebrselassie dari
Etiopia (Gambar 1.1). Ia menciptakan waktu 2 jam 3 menit dan 59 detik pada lomba
Maraton Berlin, 28 September 2008. Panjang lintasan marathon adalah 42,195 km
a) Berapakah rekor Gebrselassie dalam satuan jam,
menit dan detik?
b) Jika kecepatan adalah jarak dibagi waktu, berapa
kecepatan lari Gebrselassie dalam satuan m/s dan
satuan km/jam?
24. Suatu piring berbentuk persegi panjang memiliki panjang (21,3 ± 0,2) cm dan
lebar (9,8 ± 0,1) cm. Hitunglah luas piring, termasuk ketidakpastiannya !
25. Suatu piring berbentuk persegi panjang memiliki panjang (21,3 ± 0,2) cm dan
lebar (9,8 ± 0,1) cm. Hitunglah luas piring, termasuk ketidakpastiannya !
26. Ada berapa angka penting dalam nilai-nilai berikut :
(a) 78,9 ± 0,2
(b) 3,78 × 109
(c) 2, 46 × 10−6
(d) 0,0053
27. Lakukan perhitungan operasi matematika berikut
(a) Jumlah dari nilai-nilai hasil pengukuran 756; 37,2; 0,83; dan 2,5
(b) Hasil kali 0,0032 x 356,3
(c) Hasil kali 5,620 x π
28. Seorang petani menukur jarak pada suatu ladang berbentuk persegi. Panjang ladang
adalah 38,44 m dan lebarnya 19,5 m. Berapakah keliling ladang tersebut?
Fisika X, Ning Widoretno
LEMBAR KERJA TUGAS PROJEK
PENGUKURAN DAN BESARAN
A.
Langkah Kerja
1. Amati benda yang akan diukur
2. Lakukan pengukuran semua bagian benda yang sudah diamati
B.
Hasil Pengukuran
1. Gambar
2.
Tabel Pengamatan
No
Bagian yang diamati
(Besaran)
Hasil
Pengukuran
Satuan
Keterangan
C. Deskripsi
D. Analisis
Fisika X, Ning Widoretno
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
ANGKA PENTING
Pengertian AP atau angka penting (significant figures) adalah angka hasil pengukuran
yang terdiri dari angka pasti (eksak) dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari
penghitungan skala alat ukur, sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala
terkecil.
Aturan Angka Penting
Dalam penulisan hasil pengukuran, aturan-aturan yang harus diperhatikan. Berikut ini
adalah aturan penulisan angka penting dalam fisika.
1. Semua angka bukan nol adalah AP.
Contoh: Angka 343245 memiliki enam AP.
2. Angka nol di belakang angka bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali diberi
tanda khusus misal garis bawah.
Contoh:
a. Angka 120 memiliki dua AP yaitu 1 dan 2.
b. Angka 40700 memiliki tiga AP yaitu 4, 0 dan 7.
3. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting.
4. Angka 40700 memiliki tiga AP yaitu 4, 0 dan 7.
5. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan AP.
6. Angka 0,0065 memiliki dua AP yaitu 6 dan 5.
7. Angka nol di belakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah AP.
8. Angka 5,600 memiliki empat AP yaitu 5, 6, 0 dan 0.
Analisis hasil pengukuran selalu melibatkan perhitungan matematika atau operasi
hitung. Ada beberapa hal yang diperhatikan saat melakukan operasi hitung dengan
significant figures. Pada bagian ini akan dibahas beberapa aturan dalam perhitungan
angka penting.
Operasi Hitung Aljabar
A. Pembulatan
Aturan dalam pembulatan angka penting adalah sebagai berikut.
1. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan.
Contoh:
a. 246,86 dibulatkan menjadi 246,9
b. 416,64 dibulatkan menjadi 416,6
Fisika X, Ning Widoretno
2.
Apabila tepat angka 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil, dan
dihilangkan jika angka sebelumnya angka genap.
Contoh:
a. 246,65 dibulatkan menjadi 246,6
b. 326,55 dibulatkan menjadi 326,6.
B. Penjumlahan & Pengurangan
Operasi pengurangan & penjumlahan angka penting mengikuti aturan sebagai berikut:
Penulisan hasil operasi penjumlahan & pengurangan hanya boleh memiliki satu angka
ragu-ragu / taksiran / angka tak pasti.
Contohnya : 12 cm (2 adalah angka tak pasti) + 2,85 cm (5 angka tak pasti) = 14,85 ( 4
dan 5 adalah Angka tak pasti) kemudian, dibulatkan agar hanya ada 1 angka tak pasti,
menjadi 15.
C. Perkalian & Pembagian
Operasi perkalian dan pembagian mengikuti aturan sebagai berikut :
Jumlah angka penting pada hasil akhir harus mengikuti jumlah AP yang paling sedikit.
Untuk perkalian dan pembagian angka penting dengan angka eksak, hasil akhir
mengikuti jumlah AP tersebut.
Contohnya : 125 cm (3 AP) dikalikan 10 (1 AP) = 1250, karena masih ada 3 AP, maka
harus dijadikan 1 AP saja. Sehingga hasilnya menjadi 1000 (1 angka penting).
Konsep Pengukuran
Sumber : Blog Ruang Guru
Pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran yang diukur
menggunakan besaran lain yang sudah ditentukan skala dan satuannya. Hasil
pengukuran tunggal biasa ditulis sebagai berikut
Fisika X, Ning Widoretno
𝑋 = 𝑋𝑜 ± ∆X
Keterangan:
x = nilai besaran yang diukur;
xo = hasil pengukuran yang terbaca; dan
∆x = ketidakpastian pengukuran = 1/2 skala terkecil alat ukur.
Berikut ini merupakan contoh pengukuran beberapa besaran di dalam Fisika.
1. Pengukuran panjang
Panjang merupakan salah satu besaran pokok yang dapat diukur menggunakan mistar,
jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Berikut ini contoh pengukurannya.
a. Mistar
Mistar atau biasa disebut penggaris memiliki skala terkecil 1 mm, sehingga ketelitian
mistar 0,5 mm atau 0,05 cm. perhatikan contoh berikut.
Hasil pengukurannya = 3,1 – 0,3 = 2,8 cm
Penulisan hasil ukur = (2,8 ± 0,05) cm
b. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan demikian, jangka sorong
memiliki ketelitian lebih baik daripada mistar. Perhatikan contoh berikut.
Berdasarkan gambar di atas:
Skala utama = 0,3 m
Skala nonius = 3 × 0,01 = 0,03 cm
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius
= 0,3 + 0,03 = 0,33 cm
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian lebih baik daripada dua alat sebelumnya, yaitu
0,01 mm. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur diameter kawat, ketebalan kertas,
dan benda-benda kecil lainya. Perhatikan contoh berikut.
Fisika X, Ning Widoretno
Skala utama = 3,5 mm
Skala nonius = (12 × 0,01) = 0,12 mm
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius
= 3,5 + 0,12 = 3,62 mm
2. Pengukuran massa
Massa merupakan salah satu besaran pokok yang bisa diukur menggunakan timbangan
atau neraca. Neraca yang biasa digunakan pada skala laboratorium adalah neraca
O’Hauss tiga lengan. Neraca tersebut memiliki tiga lengan dengan rincian sebagai
berikut.

Lengan belakang memiliki skala 0 – 500 gram.

Lengan tengah memiliki skala 0 – 100 gram.

Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram.
Perhatikan contoh berikut.
Hasil pengukuran massa di atas adalah 400 gram + 70 gram + 9,4 gram = 479,4 gram.
3. Pengukuran arus dan tegangan listrik
Alat untuk mengukur arus listrik disebut amperemeter, sedangkan untuk mengukur
tegangan listrik disebut voltmeter. Adapun contoh gambar alatnya adalah sebagai
berikut.
Fisika X, Ning Widoretno
Hasil pengukuran amperemeter di atas adalah sebagai berikut.
4. Pengukuran volume benda tak beraturan
Untuk benda yang bentuknya tidak beraturan, Quipperian bisa menggunakan gelas
ukur yang diisi oleh benda yang akan diukur volumenya. Pertambahan volume pada
gelas ukur menunjukkan volume benda tersebut. Perhatikan contoh berikut.
Volume logam di atas adalah
5. Pengukuran waktu
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah stopwatch. Perhatikan
contoh berikut.
Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch di atas adalah 2 menit + 12 sekon.
Fisika X, Ning Widoretno
C. Glosarium
Besaran pokok
:
besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan
besaran yang lain.
Besaran turunan
:
besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Dimensi
:
cara besaran tersusun atas besaran-besaran pokoknya
Notasi ilmiah
:
cara penulisan nomor yang mengakomodasikan nilainilai terlalu besar atau kecil untuk dengan mudah
ditulis dengan notasi desimal standar.
Pengukuran
:
menentuan besaran terhadap suatu standar atau satu
satuan ukur
Pengukuran tunggal
:
pengukuran yang dilakukan satu kali saja.
Pengukuran berulang
:
pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali
Angka penting
:
semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran,
yang terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir
yang ditaksir
Akurasi
:
ketepatan, kesamaan atau kedekatan suatu hasil
pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya
(true value).
Mistar
:
alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran
panjang
Jangka sorong
:
alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman,
diameter dalam dengan
tingkat
ketelitian
dan
ketepatan yang sangat baik
Mikrometer sekrup
:
alat ukur panjang, tebal, diameter luar sebuah benda
dengan tingkat ketelitiannya 0,01 mm
D. Daftar Pustaka
Foster, Bob .2014. Akselerasi Fisika 1. Bandung: Penerbit Duta
Halliday, D, Resnick, R .1992. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2017 . Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Fisika X, Ning Widoretno
Modul Ajar Fisika
Pencemaran Lingkungan
1. Informasi Umum
Nama Penyusun
Ning Widoretno, S.Pd, M.Pd
Nama Institusi
SMAN 10 Pandeglang
Tahun Penyusunan
2021
Jenjang Sekolah
SMA
Kelas/Fase
X/E
1. Pemahaman Sains :
Pencemaran Lingkungan
2. Ketrampilan Proses
 Mengamati
Elemen/Domain CP
 Mempertanyakan dan memprediksi
 Merencanakan dan melakukan penyelidikan
 Memproses dan menganalisis data dan informasi
 Mengevaluasi dan Refleksi
 Mengkomunikasikan hasil
Alokasi Waktu
14 JP
Kata Kunci
Pencemaran Lingkungan
Pengetahuan/Keterampilan
Kompetensi Prasyarat
Peserta didik
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Profil Pelajar Pancasila
 Gotong royong
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Kreatif
Moda Pembelajaran
Pembelajaran Tatap Muka
Pembelajaran Jarak Jauh
Fisika X, Ning Widoretno
Model Pembelajaran
Discovery learning
Problem based learning
Laptop
Sarana Prasarana
Koneksi Internet
Video tentang penggunaan alat ukur
Target Peserta Didik
Peserta didik regular
2. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
2.1
Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan dan menyebutkan contoh nya
dalam kehidupan sehari hari dengan menggunakan bahasa sendiri dan
dihubungkan dengan perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari
(pertemuan 1)
2.2
Menganalisis factor factor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan
( pertemuan 2)
2.3
Mengidentifikasi dampak dari pencemaran lingkungan ( pertemuan 3)
2.4
Melakukan kampanye pengurangan pencemaran lingkungan dengan meyajikan
karya atau media yang berisi solusi permasalahan pencemaran lingkungan
( pertemuan 4 dan 5)
2.5
Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain secara
lisan dengan mempresentasikan hasil tugas proyek ( pertemuan 6 dan 7)
B.
Pemahaman Bermakna
1.
Peserta didik memahami mengenai pencemaran lingkungan
2.
Peserta didik dapat menganalisis penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan
3.
Peserta didik dapat mengidentifikasi dampak dari pencemaran lingkungan
4.
Peserta didik dapat menuangkan idenya berupa karya yang menampilkan
solusi permasalahan pencemaran lingkungan
5.
Peserta didik dapat berkolaborasi dan mengkomunikasikan gagasannya
berupa karya kepada orang lain
Fisika X, Ning Widoretno
C.
Pertanyaan Pemantik

Pernahkah kalian melihat sampah berserakan ?

Apa yang terlintas dalam pikiran kalian jika sampah dibiarkan begitu saja
bertahun-tahun tanpa ditangani dengan benar?
D.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1.
Kegiatan Pendahuluan

Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik

Guru dan peserta didik memperkenalkan diri

Guru menjelaskan secara umum materi fisika bab 3 kelas X

Guru menjelaskan beberapa aktivitas belajar Fisika

Guru menggali komitmen peserta didik untuk terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran dan membuat kesepakatan kelas

Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui sejauh
mana kesiapan peserta didik untuk belajar (Asesmen diagnostic)

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan ruang lingkup pencemaran
lingkungan
2.
Kegiatan Inti

Guru menanyakan bagaimana perilaku peserta didik saat membuang
sampah

Guru menampilkan beberapa gambar tentang pencemaran lingkungan
Fisika X, Ning Widoretno
Fisika X, Ning Widoretno

Peserta didik mendiskusikan pengertian pencemaran lingkungan dan
jenis-jenisnya

Peserta didik mendiskusikan perilaku yang benar agar dapat
mengurangi pencemaran lingkungan
3. Kegiatan Penutup

Guru bersama peserta didik merefleksikan kegiatan belajar hari ini

Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang
dipelajari.
Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya

adalah tentang factor-faktor penyebab pencemaran lingkungan dan
peserta didik diharapkan mempersiapkan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya dengan mencari literasi dari berbagai
sumber
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan
dipelajari, apakah factor-faktor yang menyebabkan pencemaran
lingkungan?
2. Kegiatan Inti

Guru menampilkan gambar data penyumbang pencemaran lingkungan
Fisika X, Ning Widoretno
Fisika X, Ning Widoretno

Peserta didik menganalisis dan mendiskusikan penyebab pencemaran
lingkungan dari masing-masing gambar di atas
3. Kegiatan Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil analisis penyebab
pencemaran

Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang
dipelajari.

Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
yaitu dampak pencemaran lingkungan agar peserta didik
mempersiapkan dengan mencari literasi dari berbagai sumber
Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengidentifikasi
dampak pencemaran lingkungan

Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan
dipelajari, bagaimana dampak pencemaran lingkungan?
2. Kegiatan Inti

Peserta didik menyimak gambar dampak pencemaran lingkungan yang
ditampilkan guru
Fisika X, Ning Widoretno

Peserta didik menganalisis dan mendiskusikan dampak pencemaran
lingkungan dari masing-masing gambar di atas
Fisika X, Ning Widoretno
3.
Kegiatan Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil identifikasi dampak
pencemaran lingkungan

Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang
dipelajari.

Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
yaitu kampanye pengurangan pencemaran lingkungan dengan
meyajikan karya atau media yang berisi solusi permasalahan
pencemaran lingkungan
Pertemuan 4 dan 5
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti

Guru menginformasikan tugas proyek yang dilakukan secara
berkelompok yaitu kampanye pengurangan pencemaran lingkungan
dengan meyajikan karya atau media yang berisi solusi permasalahan
pencemaran lingkungan Tugas proyek ini dilakukan selama 2 kali
pertemuan, dan dalam setiap pertemuan pelajaran fisika, peserta didik
dapat melakukan konsultasi dan melaporkan progres terkait tugas yang
harus dilakukan
3. Kegiatan Penutup

Peserta didik menyampaikan kesan dan kemungkinan kendala pada saat
mengerjakan tugas projek

Guru melakukan penguatan dan motivasi
Fisika X, Ning Widoretno
Pertemuan 6 dan 7
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan apresiasi atas tugas projek yang sudah berhasil
dilakukan

Peserta didik mengkomunikasikan hasil tugas projek dengan melakukan
presentasi (jika pembelajaran daring, video presentasi di share melalui
media yang digunakan untuk melakukan pembelajaran)

Semua peserta didik diharuskan menonton video presentasi dari
kelompok lain dan memberikan apresiasi
3. Kegiatan Penutup

Guru memberikan umpan balik hasil tugas projek peserta didik

Guru memberi penguatan untuk berperilaku yang baik dan benar dalam
menjaga lingkungan, agar lingkungan di sekitar kita terjaga dari
pencemaran
E. Asesmen
1. Diagnostik
Pertanyaan
 Apakah pengertian pencemaran?
 Pencemaran ada berapa jenis?
 Apa yang kalian lakukan ketika di pekarangan rumah kalian banyak sampah
plastik?
Fisika X, Ning Widoretno
2. Formatif
a. Penilaian Diri
No
Pernyataan
Ya
Tidak
Keterangan
Saya memahami pengertian pencemaran
1
lingkunga
Saya memahami jenis-jenis pencemaran
2
lingkungan
Saya memahami penyebab pencemaran
3
lingkungan
Saya memahami dampak dari
4
pencemaran lingkungan
Saya mampu membuat karya sebagai
5
ajakan untuk mengurangi dampak
pencemaran lingkungan
Saya mampu mengkomunikasikan hasil
6
karya yang dibuat
Keterangan:
Apabila kalian menjawab pernyataan dengan jawaban “Ya”, berarti telah
memahami dan menguasai semua materi. Jika kalian menjawab “Tidak” silahkan
mengulang materi yang terkait.
b. Penilaian Projek
RUBRIK PENILAIAN PROJEK
NO
NAMA
KETEPATAN ISI
TINGKAT KEMAMPUAN
TAMPILAN
KERJASAMA
KOMUNIKASI
Fisika X, Ning Widoretno
3. Sumatif
Ulangan Harian Fisika
Materi Pencemaran Lingkungan
Grafik berikut ini merupakan angka pencemaran yang telah diamati:
1. Yang mana dari kesimpulan berikut yang cocok dengan hasil yang
ditunjukkan pada grafik?
A. Lingkungan yang telah tercemar akibat aktifitas manusia cenderung
mengalami penurunan
B. Pencemaran tanah memiliki jumlah presentase terbanyak di setiap
tahunnya
C. Pencemaran udara pada presentase terendah terjadi pada tahun 2016
D. Lingkungan yang tercemar cenderung mengalami kenaikan di setiap
tahunnya
E. Kebisingan menempati urutan paling tinggi penyebab pencemaran
1. Berikut usaha yang dapat dilakukan untuk memperhambat laju pencemaran
di setiap tahunnya yaitu..
A.
Memilah limbah sesuai dengan jenisnya
B.
membuang sampah sembarangan di sungai secara diam-diam
C.
meningkatkan aktivitas pabrik secara besar-besaran yang dilakukan
seminggu satu kali
D.
Melakukan pembakaran sampah di ladang terbuka
E.
Membakar sampah plastic dalam jumlah besar
2. Semakin banyaknya penduduk di perkotaan menjadi salah satu penyebab
meningkatnya pencemaran seperti pada gambar berikut ini.
Fisika X, Ning Widoretno
Dampak dari kegiatan tersebut...
A. Tercemarnya sungai akibat bencana alam
B. Tercemarnya tanah akibat bencana alam
C. Tercemarnya sungai akibat ulah mausia
D. Tercemarnya tanah akibat bencana alam
E. Tercemarnya tanah dan sungai akibat bencana alam
3.
Berikut merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengakibatkan
pencemaran pada lingkungan!
1. Pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian
2. Pembuangan limbah rumah tangga ke aliran sungai
3. Penggunaan kulkas setiap hari di dalam rumah
4. Membuang limbah pabrik sembarangan di sungai.
5. Menggunakan Ac kantor secara terus menerus
Yang termasuk faktor penyebab pencemaran akibat aktifitas rumah tangga
adalah...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. dan 5
E. 1,2,3
Fisika X, Ning Widoretno
Petunjuk: Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal nomer 6-7
Kematian Ikan Mendadak di Sungai Petanang Oleh Sindonews 9:00 pagi, 15
Januari 2021
Selasa, 28 Juli 2020 pukul 15:52 WIB ribuan ikan di aliran sungai Petanang,
kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera
Selatan mendadak mati. Sungai itu diduga tercemar oleh zat beracun yang
tercemar oleh limbah pabrik di sekitar wilayah tersebut. Salah satu warga,
Samsurizal 40 tahun pada (24/7) pagi. “Sejak jumat lalu kami menemukan
banyak ikan yang mati” katanya saat ditemui. Dinas perikanan Kabupaten
Banyuasin menghimbau agar masyarakat tidak mengonsumsi air dari sungai
Petanung, dan selalu melakukan penyaringan terlebih dahulu pada sampah
limbah rumah tangga ataupun barik sebelum sampai ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA).
4.
Dari wacana di atas, penyebab kematian mendadak pada ikan kecuali...
A. Keracunan ikan akibat ulah manusia
B. Sungai yang tercemar akibat ulah manusia
C. Keracunan ikan akibat bencana alam
D. Sungai yang tercemar akibat limbah pabrik
E. Sungai tercemar karena bencana alam
5. Pencemaran yang terjadi di sungai Petanang akibat dari pembuangan
limbah secara sembarangan, berikut usaha yang dapat dilakukan agar tidak
mencemari ekosistem
A.
Melakukan penyaringan terlebih dahulu agar zat kimia yang terdapat
dalam limbah tidak masuk ke sungai
Fisika X, Ning Widoretno
B.
Pembuangan dilakukan setiap pagi hari agar tidak mengenai penduduk
yang beraktifitas di sungai
C.
Pembuangan dilakukan secara besar-besaran agar tidak terlalu sering
melakukan pembuangan di sungai
D.
Melakukan pembuangan limbah sedikit demi sedikit
E.
Pembuangan dilakukan di tanah
Petunjuk: Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal nomer 8-9
Polusi udara akibat asap pabrik bisa berakibat fatal Oleh Husnul Abdi 12:20
WIB, 7 Januari 2006
Desa Sanata Dharma terletak dalam perkotaan yang strategis. Desa ini
dikelilingi beberapa pabrik diantaranya pabrik Sepatu, Surya Batu-bara dan
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Aktifitas pabrik yang di lakukan secara
terus menerus mengakibatkan terganggunya aktifitas masyarakat dan
memperburuk polusi udara di wilayah tersebut sehingga salah satu warga
mengalami ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) “ saya merasa terganggu,
ketika bernafas terasa sesak. Terutama anak saya yang kecil, upil menghitam
pernafasanpun juga sesak” kata Zumrotundi. Ditahun 2006 diperparah dengan
adanya kebakaran pabrik Surya Batu-bara akibat hubungan arus pendek
listrik. Pabrik Surya Batu-bara berbahan dasar batu bara yang mengandung
Sulfur (s) dan ketika lepas ke udara akan bereaksi dengan air dan O₂ yang akan
menimbulkan awan. Awan ini akan membuat hujan dengan tingkat keasaman
dibawah 5, sehingga mengakibatakan kerusakan pada tumbuhan yang terkena
air hujan tersebut.
6. Desa Sanata Dharma dikelilingi beberapa pabrik diantaranya pabrik Sepatu
dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) akibatnya polusi udara di
daerah tersebut semakin meningkat dengan banyaknya aktifitas pabrik,
salah satu penyakit yang dapat terjangkit oleh masyarakat disekitar desa
Sanata Dharma yaitu...
Fisika X, Ning Widoretno
A. ISPA
B. Cacar air
C. Hepatitis
D. Miningitis
E. Kanker
7.
Peristiwa apa yang dapat ditimbulkan oleh Pabrik Surya Batu-Bara...
A. Efek Rumah Kaca
B. Hujan Asam
C. Pemanasan Global
D. ISPA
E. Gejala Alam
8.
Suatu zat yang mengakibatkan terjadinya pencemaran disebut …
A. Limbah
B. Polusi
C. Asap
D. Sampah
E. Polutan
Sumber : http://repository.upstegal.ac.id/3184/1/Skripsi_Izul.pdf
Fisika X, Ning Widoretno
2. Pengayaan dan Remidial
 Jika terdapat peserta didik yang belum mampu mendapatkan capaian pembelajaran
dibawah KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan Remedial terbimbing
 Jika terdapat peserta didik yang sudah mampu mendapatkan capaian pembelajaran
diatas KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan pengayaan terbimbing
1. LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENGARUH BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA TERHADAP LINGKUNGAN UDARA
Tujuan : Menentukan bahan kimia dalam rumah tangga sebagai salah satu
penyebab pencemaran udara dan solusi untuk mengatasinya
A. Informasi
B. Tugas siswa
1. Berdasarkan gambar di atas bagaimanakah perbandingan antara kondisi udara
di perkotaan dan pedesaan?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Fisika X, Ning Widoretno
....................................................................................................................................................
2. Sebutkan dan Jelaskan polutan yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara ?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
............................................................................................................................
3. Apakah yang kamu ketahui dengan CFC (Cloro Flour Carbon) dan bagaimana
pengaruhnya terhadap lingkungan ?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Bagaimana dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia ?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..................................................................................................................
5. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran udara ?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
akibat kegiatan manusia atau proses alam. Sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai peruntukannya. National Geographic mendefinisikan polusi
sebagai masuknya bahan berbahaya ke lingkungan. Bahan berbahaya ini disebut
polutan. Polutan dapat merusak kualitas lingkungan di sekitar manusia mencakup
udara, air dan tanah. Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, polusi juga disebut
pencemaran lingkungan adalah penambahan zat apa pun (padat, cair atau gas) atau
Fisika X, Ning Widoretno
segala bentuk energi (seperti panas, suara atau radioaktivitas) ke lingkungan. Polutan
Zat atau bahan yang mengakibatkan pencemaran disebut polutan atau bahan
pencemar. Bahan pencemar adalah zat, partikel atau organisme yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan secara langsung maupun tidak langsung
mengurangi kualitas lingkungan hidup. Semua makhluk hidup, mulai dari mikroba
bersel satu hingga paus biru, bergantung pada pasokan udara dan air di bumi. Bila
sumber daya ini tercemar, semua bentuk kehidupan akan terancam. Industri dan
rumah tangga menghasilkan sampah dan limbah yang dapat mencemari air, udara
dan tanah. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup. Karakteristik polutan antara lain: Jumlahnya
melebihi jumlah normal Berada pada waktu yang tidak tepat Berada pada tempat
yang tidak tepat Terdapat beberapa jenis bahan pencemar, antara lain: Polutan
kimiawi adalah zat-zat kimia yang menyebabkan pencemaran seperti gas karbon
dioksida (CO2). Polutan fisik adalah zat cair, padat atau gas yang menimbulkan
pencemaran seperti botol plastik. Polutan biologis adalah berbagai macam mikro
organisme penyebab penyakit seperti bakteri. Jenis pencemaran Dikutip dari Live
Science, terdapat lima jenis polusi utama yaitu: Polusi udara (air pollution) Polusi air
(water pollution) Polusi tanah (land pollution) Polusi suara Polusi cahaya Polusi air
adalah pencemaran yang terjadi di lingkungan air ketika zat atau substansi berbahaya
masuk ke dalamnya. Contoh polutan: limbah cair industri, pestisida, dan lainnya.
Polusi udara adalah pencemaran yang terjadi di udara, biasanya polutan berbentuk
gas atau zat partikel. Contoh: karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO) dan
lainnya. Polusi tanah adalah pencemaran yang terjadi di lingkungan tanah biasanya
karena sampah rumah tangga dan limbah industri. Contoh sampah plastik, limbah
pabrik dan lain-lain. Polusi suara adalah pencemaran dalam bentuk gelombang suara
biasanya berupa suara bising yang mengganggu pendengaran. Contoh, deru mesin
kendaraan, mesin suara pabrik, mesin penebang pohon dan lainnya. Polusi cahaya
adalah pencemaran akibat ulah manusia biasanya berupa cahaya dengan intensitas
terlalu besar. Sering terjadi di wilayah perkotaan atau kawasan industri. Contoh:
lampu-lampu kota, cahaya pada papan iklan dan lain-lain.
(sumberhttps://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/100000469/pengertian-pencemaran-lingkungan-danjenis-jenisnya?page=all).
Fisika X, Ning Widoretno
Definisi Pencemaran Laut
Definisi pencemaran laut mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan laut adalah masuknya
atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu
dan/atau fungsinya. Pencemaran laut tidak dapat dipandang hanya sebagai
permasalahan yang terjadi di laut, karena lautan dan daratan merupakan satu kesatuan
ekosistem yang tidak dapat dipisahkan dan terpengaruh satu dengan yang lainnya.
Kegiatan manusia yang sebagian besar dilakukan di daratan, disadari atau tidak, secara
langsung maupun tidak langsung, berdampak terhadap ekosistem di lautan.
Salah satu bahan pencemar laut yang umum dijumpai adalah sampah. Berdasarkan
dokumen Pemantauan Sampah Laut Indonesia tahun 2017 yang diterbitkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menunjukkan bahwa
sampah laut di Indonesia didominasi oleh sampah plastik sebesar 41% dari
keseluruhan komposisi sampah laut di Indonesia. Permasalahan pencemaran laut
yang berasal dari sampah laut (marine debris) khususnya sampah plastik merupakan
isu yang menjadi perhatian tidak hanya Indoesia tetapi juga negara - negara lain di
dunia. Berbagai upaya yang telah dilakukan, untuk menanggulangi pencemaran
laut melalui sistem yang komprehensif. Diperlukan kolaborasi bersama antara
masyarakat, pemerintah dan stakeholder terkait dalam upaya pengurangan,
pengelolaan dan pemanfaatan bahan - bahan yang berpotensi menjadi bahan
pencemar laut dalam kehidupan sehari - hari. Mengingat, terdapat kekayaan sumber
daya alam kelautan yang perlu diperhatikan kelestariannya di Republik Indonesia
yang sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia.
Fisika X, Ning Widoretno
B. Upaya Penanganan
Hingga saat ini, banyak hal yang diupayakan pemerintah dalam penanganan
permasalahan pencemaran dan sampah di laut. Upaya tersebut melibatkan berbagai
instansi teknis yang meliputi Dinas Lingkungan Hidup, Dinas pekerjaan Umum, Dinas
Kesehatan dan lainnya namun tetap perlu upaya yang lebih besar, sinergis dan efektif
dalam mengurai permsalahan sampah agar dapat terselesaikan dengan baik.
Dari segi perlindungan hukum dalam rangka penanggulangan sampah, pemerintah
telah menerbitkan PP 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, Dimana pada pasal 13 dinyatakan bahwa
produsen wajib melakukan pendauran ulang sampah.
Pasal 14 Produsen wajib
melakukan pemanfaatan kembali sampah.
Sampai saat ini telah banyak upaya yang telah dilakukan dengan berusaha melakukan
pengolahan sampah, konversi ke bentuk lain atau mengolah sampah menjadi biji
sampah, akan tetapi belum bisa diselesaikan dengan maksimal. Kementerian Kelautan
dan Perikanan juga memberikan perhatian yang lebih terhadap pemasalahan
pencemaran dan sampah di laut karena berkaitan dengan kelestarian sumberdaya
perikanan yang menyangkut hajat hidup masyarakat. Diperlukan upaya bersama yang
terintegrasi dalam penanganan sampah karena sebagian besar sampah yang dihasilkan
dari kegiatan manusia di darat akan bermuara di laut. Diperlukan kesadaran dari setiap
elemen masyarkat dari lingkup terkecil yaitu individu untuk mengurangi potensi dan
timbulan sampah dari aktifitas sehari - hari. Salah satunya adalah dengan menerapkan
konsep 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) sekaligus memulai gaya hidup dengan
meminimalkan sampah plastik dalam aktifitas sehari - hari demi kelestarian
lingkungan dan laut untuk generasi mendatang.
C. Bentuk-bentuk Pengelolaan Sampah Plastik
1.
Pencacahan Plastik
2.
Pembuatan Genteng Rumah Tangga
3.
Pembuatan Paving Block dari Plastik
4.
Limbah Plastik Jadi Papan di Jawa tengah
5.
Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Paving Blok Skala Besar
6.
Pengolahan Sampah Plastik Untuk Bahan Jalan
7.
Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pakan Ikan oleh KKP
Fisika X, Ning Widoretno
C. Glosarium
Pencemaran :
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau
Lingkungan
komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam
Polutan
:
zat, partikel atau organisme yang dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan secara langsung maupun tidak langsung mengurangi
kualitas lingkungan hidup
Ekosistem
:
sebuah hubungan timbal balik, antara semua makhluk hidup yang
ada di dunia, yang saling memberi pengaruh dan menguntungkan
Polutan
:
zat-zat kimia yang menyebabkan pencemaran seperti gas karbon
kimiawi
dioksida (CO2)
Polutan fisik :
zat cair, padat atau gas yang menimbulkan pencemaran seperti
botol plastik
Polutan
:
biologis
Karbon
berbagai macam mikro organisme penyebab penyakit seperti
bakteri.
:
Dioksida
gas limbah yang diproduksi sebagai hasil metabolisme sel di dalam
tubuh
(CO2)
D. Daftar Pustaka
Foster, Bob .2014. Akselerasi Fisika 1. Bandung: Penerbit Duta
Halliday, D, Resnick, R .1992. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2017 . Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
(sumberhttps://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/100000469/pengertianpencemaran-lingkungan-dan-jenis-jenisnya?page=all).
http://repository.upstegal.ac.id/3184/1/Skripsi_Izul.pdf
Fisika X, Ning Widoretno
Modul Ajar Fisika
Pemanasan Global
1. Informasi Umum
Nama Penyusun
Ning Widoretno, S.Pd, M.Pd
Nama Institusi
SMAN 10 Pandeglang
Tahun Penyusunan
2021
Jenjang Sekolah
SMA
Kelas/Fase
X/E
1. Pemahaman Sains :
Perubahan Iklim pada Pemanasan Global
2. Ketrampilan Proses
 Mengamati
Elemen/Domain CP
 Mempertanyakan dan memprediksi
 Merencanakan dan melakukan penyelidikan
 Memproses dan menganalisis data dan informasi
 Mengevaluasi dan Refleksi
 Mengkomunikasikan hasil
Alokasi Waktu
Kata Kunci
14 JP
o
Pemanasan global
o
Penyebab Pemanasan Global
o
Dampak pemanasan global
o
Solusi pemanasan global
Pengetahuan/Keterampilan
Peserta didik memahami masalah Pencemaran
Kompetensi Prasyarat
Lingkungan
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia
Profil Pelajar Pancasila
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Gotong Royong
 Kreatif
Moda Pembelajaran
Pertemuan Tatap Muka
Pembelajaran Jarak Jauh
Model Pembelajaran
Discovery learning
Problem based learning
Laptop
Koneksi Internet
Sarana Prasarana
Video tentang Pemanasan Global
Lab virtual
set alat pengukuran
Target Peserta Didik
Peserta didik regular
2. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
3.1
Menjelaskan pemanasan global dan dampak buruk nya bagi kehidupan
3.2
Menganalisis faktor faktor penyebab terjadinya pemanasan global
3.3
Melakukan kampanye pengurangan pemanasan global dengan meyajikan karya
yang berisi solusi permasalahan pemanasan global.
3.4
Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain secara lisan
dengan mempresentasikan hasil tugas proyek
B. Pemahaman Bermakna
1.
Peserta didik memahami tentang pemanasan global
2.
Peserta didik memahami dampak buruk pemanasan global
3.
Peserta didik dapat menganalisis terjadinya pemanasan global
4.
Peserta didik dapat membuat karya berupa himbauan untuk mengurangi
penyebab pemanasan global
5.
Peserta didik mampu mengkomunikasikan ide atau gagasannya berupa karya
C. Pertanyaan Pemantik

Mengapa musim panas dan hujan sekarang ini tidak beraturan ?

Mengapa ketika malam hari kita juga merasakan panas, apalagi ketika siang
hari?
Mengapa cuaca tidak sesejuk dulu?

D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1.
Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan penguatan profile pelajar
pancasila yang diharapkan

Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan
dipelajari, apakah yang kalian ketahui tentang pemanasan global ?
2.
Kegiatan Inti

Guru menanyakan bagaimana perilaku peserta didik untuk menjaga
lingkungan

Guru menampilkan beberapa video tentang pemanasan global
NET12 - Tanda Pemanasan Global.mp4 atau
https://www.youtube.com/watch?v=ZkE064fc6LY&ab_channel=Officia
lNETNews
Es Antartika terus Mencair Akibat Pemanasan Global - IMS.mp4
Inilah Cara Barcelona Atasi Dampak Pemanasan Global.mp4
 Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan diskusi tentang
pemanasan global dari video yang sudah ditonton
3. Kegiatan Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi

Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang
dipelajari.

Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
yaitu menganalisis penyebab pemanasan global agar peserta didik
mempersiapkan dengan mencari literasi dari berbagai sumber
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menganalisis factorfaktor penyebab pemanasan global
2. Kegiatan Inti

Peserta didik menganalisis data penyebab pemanasan global yang
ditampilkan guru
(sumber data :
https://www.bbc.com/indonesia/lg/laporan_khusus/2009/12/091207_grafikclimate)

Peserta didik bersama guru menganalisis dan mendiskusikan penyebab
pemanasan global dari masing-masing gambar di atas
3.
Kegiatan Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil identifikasi penyebab
pemanasan global

Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang
dipelajari.

Guru memberi penguatan untuk selalu berperilaku menjaga lingkungan

Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
melanjutkan menganalisis factor-faktor penyebab pemanasan global
Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu melanjutkan kegiatan
pembelajaran menganalisis factor-faktor penyebab pemanasan global
2. Kegiatan Inti

Peserta didik menganalisis data penyebab pemanasan global yang
ditampilkan guru

Peserta didik bersama guru menganalisis dan mendiskusikan penyebab
pemanasan global dari masing-masing gambar di atas dan dampak yang
ditimbulkannya
3.
Kegiatan Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil identifikasi penyebab
pemanasan global

Peserta didik menyampaikan kesan atas materi pembelajaran yang
dipelajari.

Guru memberi penguatan untuk berperilaku menjaga lingkungan

Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
Melakukan kampanye pengurangan pemanasan global dengan
meyajikan karya yang berisi solusi permasalahan pemanasan global
Pertemuan 4 dan 5
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu membuat karya sebagai
himbauan mengurangi pemanasan global
2. Kegiatan Inti

Guru menginformasikan tugas proyek yang dilakukan secara
berkelompok yaitu kampanye pengurangan penyebab pemanasan
global dengan meyajikan karya atau media yang berisi solusi
permasalahan pencemaran lingkungan Tugas proyek ini dilakukan
selama 2 kali pertemuan, dan dalam setiap pertemuan pelajaran fisika,
peserta didik dapat melakukan konsultasi dan melaporkan progres
terkait tugas yang harus dilakukan
3. Kegiatan Penutup

Peserta didik menyampaikan kesan dan kemungkinan kendala pada saat
mengerjakan tugas projek

Guru melakukan penguatan dan motivasi
Pertemuan 6 dan 7
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa dan presensi

Guru menanyakan kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan

Guru memberikan motivasi untuk selalu semangat belajar dan
mendapatkan pengalaman bermakna

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan apresiasi atas tugas projek yang sudah berhasil
dilakukan

Peserta didik mengkomunikasikan hasil tugas projek dengan melakukan
presentasi (jika pembelajaran daring, video presentasi di share melalui
media yang digunakan untuk melakukan pembelajaran)

Semua peserta didik diharuskan menonton video presentasi dari
kelompok lain dan memberikan apresiasi
3. Kegiatan Penutup

Guru memberikan umpan balik hasil tugas projek peserta didik

Guru memberi penguatan untuk berperilaku yang baik dan benar dalam
menjaga lingkungan, berperilaku bijak dalam menggunakan bendabenda yang menyebabkan pemanasan global dan terus berupaya
mengurangi dampak pemanasan global dimulai dari diri sendiri.
E. Asesmen
1. Diagnostik
Pertanyaan
a.
Apakah pencemaran lingkungan dapat menyebabkan pemanasan global ?
b.
Apakah yang kalian ketahui tentang karbon dioksida?
c.
Apa saja yang menyebabkan pencemaran lingkungan?
2. Formatif
No
Pernyataan
Ya
Tidak
Keterangan
Saya mampu memahami pengertian
1
pemanasan global
Saya mampu menyebutkan penyebab
2
pemanasan global
Saya mampu menyebutkan dampak
3
pemanasan global
Saya mampu membuat karya sebagai
4
ajakan untuk mengurangi dampak
pencemaran lingkungan
Saya mampu mengkomunikasikan
5
hasil karya yang dibuat
Keterangan:
Apabila kalian menjawab pernyataan dengan jawaban “Ya”, berarti telah
memahami dan menguasai semua materi. Jika kalian menjawab “Tidak” silahkan
mengulang materi yang terkait.
RUBRIK PENILAIAN PROJEK
NO
NAMA
KETEPATAN ISI
TINGKAT KEMAMPUAN
TAMPILAN
KERJASAMA
KOMUNIKASI
3. Diagnostik
Pertanyaan
d.
Apakah pencemaran lingkungan dapat menyebabkan pemanasan global ?
e.
Apakah yang kalian ketahui tentang karbon dioksida?
Apa saja yang menyebabkan pencemaran lingkungan
4. Sumatif
Ulangan Harian Fisika
Pemanasan Global
Walaupun banyak usaha telah dilakukan untuk memelihara antaraksi antara
manusia dengan dengan lingkungannya sebaik mungkin, tetapi rupanya kegiatan
manusia menimbulkan gangguan dalam iklim global. Antaraksi antara iklim dan
siklus kimiawi mendominasi perubahan lingkungan global selama ratusan tahun.
Antaraksi ini diperantarai oleh biota hidup dan siklus air, sedangkan air
dikeluarkan dari atmosfer melalui presipitasi dan dikembalikan lagi melalui
evaporasi dan transpirasi. Samudera memainkan peranan penting karena
bertindak sebagai reservoir karbon dan air. Cara bercocok tanam dalam pertanian
yang dilakukan manusia mempengaruhi sistem planet dengan mengubah aliran
senyawa nitrat, fosfat dan karbon. Respirasi dan dekomposisi bahan organik
melepaskan metan (CH4). Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan sejumlah
besar karbon ke atmosfer dalam bentuk CO2, yang seperti CH4 cenderung
memanaskan planet. Pelepasan gas-gas seperti SO2 dan NOx adalah penyebab
utama
hujan
asam.
Gas-gas
yang
dilepaskan
oleh
industri
seperti
chlorofluorocarbon (CFC) menghabiskan ozon (O3) dan menjadi penyebab
perubahan iklim.
1. Berdasarkan naskah, karbon dioksida terutama berperan dalam:....
A. menambah rambatan sinar matahari ke bumi
B. memantulkan sinar infra-merah matahari ke angkasa luar
C. melancarkan proses fotosintesis yang kemudian menghasilkan bahan
bakar fosil
D. memantulkan sinar infra-merah kembali ke bumi
E. menghabiskan bahan bakar fosil
2. Gas-gas utama penyebab hujan asam yang disebutkan dalam naskah ini dapat
berasal dari
A. pembakaran kapur
B. pembuatan amonia
C. destilasi udara cair
D. kendaraan bermotor
E. pembakaran sampah
3. Presipitasi dalam naskah bermakna:
A. uap air mengembun menjadi air
B. uap air mensublimasi menjadi es
C. molekul air bergabung menjadi himpunan molekul air
D. atom hidrogen dan oksigen menjadi H2O
E. air mendidih menjadi uap
4. Dina pergi ke sebuah pusat perbelanjaan bersama keluarganya siang hari
ketika matahari bersinar terik. Karena tempat parkir di dalam gedung penuh,
Ayah Dina terpaksa memarkir mobilnya di luar. Ketika Dina dan keluarganya
telah selesai berbelanja, hari telah sore dan udara sudah mulai terasa sejuk.
Namun, ketika mereka masuk ke mobil, udara di mobil terasa hangat. Hal ini
dapat terjadi karena ....
A. Suhu mobil yang hangat dibanding udara luar merupakan efek samping
dari penggunaan AC
B. Bagian dalam mobil yang terbuat dari isolator menahan panas agar tidak
keluar dari mobil
C. Kaca mobil menahan panas yang berupa sinar inframerah agar tidak keluar
dari mobil
D. Badan luar mobil yang terbuat dari konduktor mengumpulkan panas ke
dalam mobil
E. Udara panas dari luar terdorong masuk ke dalam mobil oleh udara yang
sejuk
5. Pada proses terjadinya efek rumah kaca, gas CO2 menyebabkan….
A. Berkurangnya gas O2
B. Bertambahnya gas O2
C. Naiknya suhu permukaan bumi
D. Menurunnya suhu permukaan bumi
E. Berkurangnya tumbuh-tumbuhan
6.
Untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca, perlu dilakukan…….
A. Membakar sampah
B. Mendaur ulang sampah
C. Mengurangi tumbuh-tumbuhan
D. Mengurangi kendaraan bermotor
E. Menanam tumbuhan yang banyak
3.
Pada lapisan Troposfer, ozon bersifat meracuni tetapi pada lapisan stratosfer
bermanfaat bagi kehidupan di bumi karena………
A. Menaikan suhu global bumi
B. Menurunkan suhu global bumi
C. Berfungsi sebagai gas rumah kaca
D. Dapat mencegah terjadinya rumah kaca
E. Dapat menahan radiasi ultra violet dari sinar matahari
4.
Lapisan ozon di strafosfer dapat rusak karena bereaksi dengan……..
A. Hidrokarbon
B. Karbonasi
C. Belerang dioksida
D. Fluorin
E. Kloro fluoro karbon
5. Dewasa ini lapisan ozon di stafosfer berkurang karena terkontaminasi oleh
kloro fluro karbon yang dikenal dengan nama…..
A. Eter
B. Freon
C. Benzene
D. Aerosol
E. Methanol
6. Keuntungan penghijauan di kota-kota antara lain karena tanaman dapat…
A. Mengikat gas N2 dari udara
B. Menjaga keseimbangan banyaknya gas CO2, N2, dan O2
C. Mengikat CO2 di udara dan membebaskan O2
D. Mengubah CO2 dari udara menjadi O2
E. Menyerap limbah-limbah industry
7.
Senyawa di bawah ini yang menyebabkan ozon berlubang adalah….
A. CCl4
B. CHCl3
C. C2H2Cl3F
D. C2H4
E. CCl2F2
8. Gas yang menimbulkan efek rumah kaca, sehingga menyebabkan kenaikan
suhu permukaan bumi adalah…
A. CO
B. SO
C. CO2
D. NO
E. NO2
9. Pada mekanisme efek rumah kaca, kalor akan terperangkap di bumi sehingga
menyebabkan….
A. Meningkatnya suhu rata-rata bumi
B. Meningkatnya kelembaban udara
C. Menurunnya suhu rata-rata bumi
D. Menurunnya kelembaban udara
E. Menurunnya letusan gunung berapi
10. Pada fenomena pemanasan gelobal, es di daerah kutub mengalami perubahan
wujud dari…
A. Padat ke gas
B. Gas ke cair
C. Padat ke cair
D. Gas ke padat
E. Cair ke padat
11. Di bawah ini yang bukan merupakan dampak pemanasan global teradap
ekosistem adalah…
A. Terputusnya rantai makanan
B. Terganggunya keseimbangan ekosistem
C. Terjadinya keseimbangan ekosistem
D. Terganggunya pola interaksi antar makhluk hidup
E. Hilangnya habitat untuk spesies
12. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Peternakan
2) Pembakaran hutan
3) Penghematan listrik
4) Penggundulan hutan
Pernyataan yang merupakan bukan penyebab pemanasan global adalah
pernyataan nomor…
A. 3 dan 4
B. 1 dan 3
C. 1,2 dan 4
D. 1,2 dan 3
E. Semua Benar
13. Pencegahan pemanasan global yang dapat dilakukan oleh siswa adalah….
A. Menghindari penggunaan kantong plastic, sehingga menghemat minyak
bumi sebagai bahan bakar pembuatan kantong plastic
B. Jalan kaki ke sekolah, sehingga mengurangi produksi CO2 ke atmosfer
C. Memakai parfum semprot ke sekolah, sehingga membebaskan gas CFC ke
atmosfer
D. Hemat memakai kertas, sehingga tidak banyak pohon yang ditebang
untuk pembuatan kertas
E. Membuang sampah sembarangan setelah jajan di kantin
14. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Es kutub mencair
2) Angin topan
3) Suhu rata-rata bumi meningkat
4) Perubahan cuaca yang stabil
Pernyataan yang merupakan dampak pemanasan global terhadap
lingkungan adalah pernyataan nomor……
A. 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 1 dan 3
15. Banjir rob adalah salah satu dampak dari pemanasan global yang disebabkan
A. Naiknya curah hujan
B. Naiknya permukaan air laut
C. Naiknya permukaan air sungai
D. Naiknya permukaan air danau
E. Naiknya permukaan air sumur
16. Upaya pemerintah dalam menangani pemanasan global adalah…….
A. Program keluarga berencana
B. Penebaran benih ikan
C. Penanaman seribu pohon
D. Bantuan siswa miskin
E. Rumah sehat
17. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Hemat dalam memakai kertas
2) Menanam pohon di rumah dan sekolah
3) Memakai speda ke sekolah
4) Memakai motor ke sekolah
Pernyataan yang merupakan upaya siswa untuk mengurangi pemanasan
global adalah pernyataan nomor ………..
A. 1,3 dan 4
B. 2,3 dan 4
C. 4 saja
D. 1,2 dan 3
E. 1,2,3, dan 4
18. Pernyataan berikut yang bukan upaya penanggulangan pemanasan global
adalah……..
A. Penanaman kembali hutan gundul
B. Tidak memakai TV selesai menonton
C. Membatasi penggunaan obat nyamuk
D. Hemat dalam menggunakan kertas
E. Menanam banyak pohon
19. Berikut ini yang bukan merupakan sumber energy alternative yang dapat
membantu mengurangi polusi lingkungan berupa emisi karbon adalah….
A. PLTB
B. PLTA
C. PLTS
D. PLTGL
E. PLTU
20. Berikut ini yang bukan merupakan kerja sama internasional dalam upaya
mengurangi gas rumah kaca adalah……..
A. UNFCCC
B. IPCC
C. Protocol Kyoto
D. APPCDC
E. NASA
4. Pengayaan dan Remidial
 Jika terdapat peserta didik yang belum mampu mendapatkan capaian pembelajaran
dibawah KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan Remedial terbimbing
 Jika terdapat peserta didik yang sudah mampu mendapatkan capaian pembelajaran
diatas KKTP yang ditentukan akan dilaksanakan pengayaan terbimbing
1. LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas
:X
Topik
: Pemanasan Global
Tujuan
: Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu
mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan
global dan dampaknya bagi lingkungan
No.
Soal
1.
Deskripsikan tentang Pemanasan global
dan dampaknya?
2.
Deskripsikan tentang Efek Ruah Kaca?
3.
Gambarkan
mekanisme terjadinya efek rumah kaca
4
Adakah hubungan gambar di bawah ini
dengan terjadinya pemanasan global?
5
Upaya apa yang kalian lakukan untuk
mengurangi dampak pemanasan global
Hasil Diskusi
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan di bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di
permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya suhu rata-rata
permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca,
seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon,
dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan dari proses
pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta akibat penggundulan
dan pembakaran hutan. Pemanasan global diperkirakan telah menyebabkan
perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain; perubahan iklim
yang ekstrim, mencairnya es sehingga permukaan air laut naik, serta perubahan jumlah
dan pola presipitasi. Adanya perubahan sistem dalam ekosistem ini telah memberi
dampak pada kehidupan di bumi seperti terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya
gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.
Efek rumah kaca sebagai suatu sistem di bumi sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup di bumi. Suhu atmosfer bumi akan menjadi lebih dingin jika tanpa efek
rumah kaca. Tetapi, jika efek rumah kaca berlebihan dibandingkan dengan kondisi
normalnya maka sistem tersebut akan bersifat merusak. Melihat sebagian besar emisi
gas rumah kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia, maka pemanasan global harus
ada upaya solusinya dengan merubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari. Tulisan ini diharapkan dapat memberi wawasan dan
pengetahuan bagi masyarakat tentang apa dan bagaimana terjadinya pemanasan global,
serta bagaimana perilaku masyarakat yang diharapkan dalam upaya meminimalisasi
efek terjadinya pemanasan global.
Pemanasan Global Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu
lingkungan utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungann
dengan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi. Peningkatan suhu
permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer
bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar
infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi. Sebagian sinar infra merah
dipantulkan kembali ke atmosfer dan ditangkap oleh gas-gas rumah kaca yang
kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas-gas rumah kaca terutama berupa
karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida. Kontribusi besar yang mengakibatkan
akumulasi gas-gas kimia ini di atmosfir adalah aktivitas manusia. Temperatur global
rata-rata setiap tahun dan lima tahunan tampak meningkat.
Penyebab Pemanasan Global Efek rumah kaca Proses terjadinya efek rumah
kaca dapat dijelaskan melalui gambar berikut :
Sumber gbr : Ruang Guru blog
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global Matahari merupakan sumber energi
utama dari setiap sumber energi yang terdapat di bumi. Energi matahari sebagian
terbesar dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Energi ini
mengenai permukaan bumi dan berubah dari cahaya menjadi panas. Permukaan bumi
kemudian menyerap sebagian panas sehingga menghangatkan bumi, dan sebagian
dipantulkannya kembali ke luar angkasa. Menumpuknya jumlah gas rumah kaca seperti
uap air, karbon dioksida, dan metana di atmosfer mengakibatkan sebagian dari panas
ini dalam bentuk radiasi infra merah tetap terperangkap di atmosfer bumi, kemudian
gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
oleh permukaan bumi. Akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
Kondisi ini dapat terjadi berulang sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi
terus Efek Rumah Kaca Gas-gas emisi (buangan) pabrik, kendaraan bermotor, dan
buangan gas aktivitas manusia terakumulasi di atmosfer kemudian menangkap energi
panas matahari dan menyebabkan suhu bumi meningkat. Makin meningkat konsentrasi
gas-gas ini di atmosfer, makin besar pula efek panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi,
karena tanpa efek rumah kaca planet bumi akan menjadi sangat dingin lebih kurang 18°C, sehingga sekuruh permukaan bumi akan tertutup lapiesan es. Dengan temperatur
rata-rata sebesar 15°C, bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C dengan efek rumah
kaca. Akan tetapi jika gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, maka akan terjadi
sebaliknya dan mengakibatkan pemanasan global.
Efek balik Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses
efek balik yang dihasilkannya, seperti pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan
akan lebih meningkatkan banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri
merupakan gas rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah
jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
Keadaan ini menyebabkan efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2 itu sendiri. Peristiwa efek balik ini dapat
meningkatkan kandungan air absolut di udara, namun kelembaban relatif udara hampir
konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat. Karena usia
CO2 yang panjang di atmosfer maka efek balik ini secara perlahan dapat dibalikkan
(Soden and Held, 2005). Selain penguapan, awan diduga menjadi efek balik. Radiasi
infra merah akan dipantulkan kembali ke bumi oleh awan, sehingga akan meningkatkan
efek pemanasan. Sementara awan tersebut akan memantulkan pula sinar Matahari dan
radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Secara detail
hal ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan 5 sangat kecil
bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim
(sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan
IPCC ke 4). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila
dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah
pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke
Empat (Soden and Held, 2005).
Efek balik penting lainnya adalah hilangnya
kemampuan memantulkan cahaya oleh es. Lapisan es yang berada di dekat kutub
mencair dengan kecepatan yang terus meningkat ketika temperatur global meningkat.
Bersamaan dengan mencairnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka.
Daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari.
Kejadian ini akan menambah faktor penyebab pemanasan dan menimbulkan lebih
banyak lagi es yang mencair, sehingga menjadi suatu siklus yang berkelanjutan
(Thomas, 2001). Faktor lain yang memiliki kontribusi terhadap pemanasan global
adalah efek balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku
(permafrost). Selain itu, es yang mencair juga akan melepas CH4 yang juga dapat
menimbulkan umpan balik positif. Laut memiliki kemampuan ekologis untuk menyerap
karbon di atmosfer. Fitoplankton mampu menyerap karbon guna kelangsungan proses
fotosintesis. Tetapi kemampuan ini akan berkurang jika laut menghangat yang
diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga
membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton (Buesseler, et al, 2007).
Variasi matahari Pemanasan global dapat pula diakibatkan oleh variasi
matahari. Suatu hipotesis menyatakan bahwa variasi dari Matahari yang diperkuat oleh
umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini (Marsh
and Henrik, 2000). Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek
rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer,
sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer
bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila
aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. Penipisan lapisan
ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut
terjadi mulai akhir tahun 1970-an. Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan
aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa praindustri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950 (Hegerl, et al.
2007, Ammann, et al, 2007). Hasil penelitian menyatakan bahwa kontribusi Matahari
mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University
mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50%
peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 2535% antara tahun 1980 dan 2000 (Scafetta and West, 2006). Selanjutnya menurut 6
Stott (2003) bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi
berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari,
mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol
sulfat juga tidak diperhitungkan. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa
bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun,
sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekadedekade terakhir ini disebabkan
oleh gas-gas rumah kaca. Peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke20 menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) sebagian besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia. Suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C antara tahun 1990
dan 2100. Dengan menggunakan model iklim, perbedaan angka perkiraan itu
disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah
kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun
sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan
muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun
walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya
kapasitas panas dari lautan. Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah
mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan
bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan
bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan
politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk
mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi
terhadap konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia
telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada
pengurangan emisi gas-gas rumah kaca. Protokol ini mengharuskan negara-negara
industri untuk menurunkan emisinya sebesar 5,2 persen di bawah tingkat emisi tahun
1990 dengan target waktu hingga 2012 dan baru memperoleh kekuatan hukumnya
secara internasional pada tanggal 16 Februari 2005. Hingga 23 Oktober 2007 sudah 179
negara yang meratifikasi Protokol Kyoto tersebut. Kemudian pada tanggal 3-14
Desember 2007 di Bali diselenggarakanlah Konvensi Tingkat Tinggi yang digelar oleh
UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) dan dihadiri
hampir 10 ribu orang dari 185 negara. Melalui pertemuan tersebut diharapkan dapat
mengevaluasi hasil kinerja dari Protokol Kyoto yang dibuat sebagai bukti komitmen
negara-negara sedunia dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca demi menanggulangi
permasalahan yang terjadi saat ini.
Dampak Pemanasan Global Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah
konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap aspek
kehidupan manusia. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini mengakibatkan
naiknya permukaan air laut secara global, hal ini dapat mengakibatkan sejumlah
pulau-pulau kecil tenggelam. Kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir
terancam. Permukiman penduduk dilanda banjir rob akibat air pasang yang tinggi,
dan ini berakibat kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus
menerus maka akibatnya dapat mengancam sendi kehidupan masyarakat.
2. Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim
menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi perkiraan
musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu. Akibat musim tanam yang sulit
diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu maka musim produksi panen
juga demikian. Hal ini berdampak pada masalah penyediaan pangan bagi penduduk,
kelaparan, lapangan kerja bahkan menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan
hidup.
3. Punahnya berbagai jenis fauna. Flora dan fauna memiliki batas toleransi terhadap
suhu, kelembaban, kadar air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global
menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada
pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi
ini pun memberikan pengaruh habitat dan kehidupan fauna.
4. Habitat hewan berubah akibat perubahan faktor-faktor suhu, kelembaban dan
produktivitas primer sehingga sejumlah hewan melakukan migrasi untuk
menemukan habitat baru yang sesuai. Migrasi burung akan berubah disebabkan
perubahan musim, arah dan kecepatan angin, arus laut (yang membawa nutrien dan
migrasi ikan).
5. Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu
menyebabkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
6. Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada puncaknya.
7. Perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah angin menyebabkan terjadinya
perubahan arus laut. Hal ini dapat berpegaruh pada migrasi ikan, sehingga memberi
dampak pada hasil perikanan tangkap.
8. Berubahnya habitat memungkinkan terjadinya perubahan terhadap resistensi
kehidupan larva dan masa pertumbuhan organisme tertentu, kondisi ini tidak
menutup kemungkinan adanya pertumbuhan dan resistensi organisme penyebab
penyakit tropis. Jenis-jenis larva yang berubah resistensinya terhadap perubahan
musim dapat meningkatkan penyebaran organisme ini lebih luas. Ini menimbulkan
wabah penyakit yang dianggap baru.
9. Mengancam kerusakan terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang yang ada
di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Kepulauan Salomon, Papua 8 Nugini,
Timor Leste, dan Philipina. Dikhawatirkan merusak kehidupan masyarakat lokal
yang berada di sekitarnya. Masyarakat lokal yang pertama kali menjadi korban
akibat kerusakan terumbu karang ini. Untuk menyelamatkan kerusakan terumbu
karang akibat pemanasan global ini, maka para aktivis lingkungan dari enam negara
tersebut telah merancang protokol adaptasi penyelamatan terumbu karang. Lebih
dari 50 persen spesies terumbu karang dunia hidup berada di kawasan segitiga ini.
Berdasarkan data Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sebanyak 30
persen terumbu karang dunia telah mati akibat badai el nino pada 1998 lalu.
Diprediksi, pada 10 tahun ke depan akan kembali terjadi kerusakan sebanyak 30
persen.
Meminimalisasi Dampak Pemanasan Global :
1. Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan penghijauan di
lahan-lahan kritis. Tumbuhan hijau memiliki peran dalam proses fotosintesis,
dalam proses ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan menghasilkan
oksigen. Akumulasi gas-gas karbon di atmosfer dapat dikurangi.
2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif guna mengurangi
penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Emisi gas
karbon yang terakumulasi ke atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan
bakar fosil. Kita mengenal bahwa paling banyak mesin-mesin kendaraan dan
industri digerakkan oleh mesin yang menggunakan bahan bakar ini. Karena itu
diupayakan sumber energi lain yang aman dari emisi gas-gas ini, misalnya;
menggunakan energi matahari, air, angin, dan bioenergy. Di daerah tropis yang
kaya akan energi matahari diharapkan muncul teknologi yang mampu
menggunakan energi ini, misalnya dengan mobil tenaga surya, listrik tenaga
surya. Sekarang ini sedang dikembangkan bioenergy, antara lain biji tanaman
jarak (Jathropa. sp) yang menghasilkan minyak.
3. Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan
kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon.
Karena itu sebaiknya diganti dengan gas. Biogas menjadi hal yang baik dan perlu
dikembangkan, misalnya dari sampah organik.
4. Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan pemahaman dan
penerapan atas prinsip-prinsip sebagai berikut: a) Dimensi manusia Manusia
berperan sebagai pengguna-perusak-pelestari alam. Manusia harus diberi
kesadaran akan pentingnya alam bagi kehidupannya. Alam memiliki keterbatasan
dibanding kemampuan manusia dalam mengeksploatasi alam. Manusia
memanfaatkan alam guna memperoleh sumber makanan dan kebutuhan sosial
lainnya, tetapi disadari atau tidak tindakannya dapat berakibat kerusakan faktorfaktor ekologis. Karena itu manusia harus menyadari bahwa ia dan perilakunya
adalah bagian dari alam dan lingkungan yang saling mempengaruhi..
C. Glosarium
Suatu lapisan udara yang berguna untuk melindungi
Atmosfer
: bumi dan penghuninya dari radiasi sinar UV matahari
dan benda-benda asing di luar angkasa yang jatuh.
Suatu proses pemanasan permukaan planet atau
Efek rumah kaca
: benda langit yang disebabkan oleh komposisi serta
keadaan atmosfernya.
Beberapa gas yang dapat menyebabkan terjadinya
Gas Rumah Kaca
:
Global Warming
:
Green House Effect
: Efek rumah kaca
efek rumah kaca.
Pemanasan global artinya Peningkatan suhu rata-rata
seluruh permukaan bumi.
Kenaikan permukaan air laut diseluruh dunia akibat
Kenaikan air laut
:
dari mencairnya es di kutub bumi akibat dari cuaca
yang panas di permukaan bumi.
Hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet
dari matahari, ozon diudara berfungsi menahan
Ozon
: radiasi sinar ultraviolet yang akan masuk ke bumi
dari matahari pada tingkat yang aman untuk
kesehatan kita.
Sebuah instrumen hukum yang dirancang untuk
mengimplementasikan konvensi perubahan iklim
Protokol Kyoto
: yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi gas
rumah kaca agar tidak mengganggu sistem iklim di
bumi.
Sinar UV
: Sinar yang di hasilkan oleh matahari yang jika terkena
kulit manusia dapat menyebabkan penyakit kulit
D. Daftar Pustaka
Foster, Bob .2014. Akselerasi Fisika 1. Bandung: Penerbit Duta
Halliday, D, Resnick, R .1992. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2017 . Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
MODUL AJAR KIMIA FASE E
PENGENALAN ILMU KIMIA
SMAN 10 Pandeglang
JL. Raya Labuan KM.24 Cisata
Pengenalan Ilmu Kimia
1
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
SMA NEGERI 10 PANDEGLANG
Jl. Raya Labuan KM. 24 Desa Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang kodepos 42273
Laman : www.sman10pandeglang.Sch.id Surel: sman10pandeglang@gmail.com
FORMAT ANALISIS MATERI PADA CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
Fase / Kelas
Guru Mata Pelajaran
No
: KIMIA
: E / KELAS 10
: YUNI NOER SYAMSIYAH, S. Pd
Capaian Pembelajaran
Materi Pembelajaran
1
Pengenalan ilmu kimia
Peserta didik mampu mengamati,
2
menyelidiki
dan
menjelaskan
Pencemaran lingkungan
fenomena sesuai kaidah kerja
3
ilmiah dalam menjelaskan konsep
Perubahan Iklim
kimia dalam kehidupan sehari
hari;menerapkan
4
dalam
konsep
pengelolaan
kimia
lingkungan
Struktur atom dan aplikasinya
dalam nano teknologi
termasuk menjelaskan fenomena
5
pemanasan
reaksi
global;
menuliskan
dan
menerapkan
kimia
hukum-hukum
dasar
Tata nama dan Persamaan Reaksi
kimia;
memahami struktur atom dan
6
aplikasinya dalam nanoteknologi.
Submateri Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Hukum dasar Kimia
•
•
•
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hj. Aan Qonaah, M.Pd
NIP.196809181991032006
Hakikat dan peran ilmu kimia
Metode ilmiah
Perilaku ilmiah
Keselamatan kerja di Laboratorium
Pencemaran udara
Pencemaran air
Pencemaran tanah
Limbah dan pemanfaatannya
Pemanasan global
Penyebab terjadinya
Dampak perubahan iklim bagi ekosistem
Partikel dasar penyusun atom
Nomor atom dan nomor massa
Isotop, isobar, dan Isoton
Perkembangan teori dan model atom
Nanoteknologi
Tata nama senyawa biner
Tata nama senyawa poliatomik
Tata nama senyawa organik sederhana
Persamaan reaksi kimia sederhana
Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier)
Hukum perbandingan tetap (Hukum
Proust)
Hukum Perbandingan berganda (Hukum
Dalton) dan hokum perbandingan volum
(Hukum Guy Lussac)
Tetapan Avogadro
Konsep mol
Pereaksi pembatas
Pandeglang, Juli 2021
Guru Mata Pelajaran,
Yuni Noer Syamsiyah, S. Pd
NIP. 198306222009022004
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Tahun Ajaran
: SMAN 10 Pandeglang
: Kimia
: 2021/2022
Capaian Pembelajaran (CP)
: Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena sesuai kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam
menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan sehari hari;menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan termasuk menjelaskan fenomena
pemanasan global; menuliskan reaksi kimia dan menerapkan hukum-hukum dasar kimia; memahami struktur atom dan aplikasinya dalam nanoteknologi.
SEMESTER GENAP
NO
Materi
Sub Materi
· Metode ilmiah
· Hakikat dan peran ilmu kimia
1
Pengenalan ilmu
kimia
Tujuan Pembelajaran
10.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan definisi,
menguraikan langkah-langkah metode ilmiah dan
mendiskusikan cara kerja ilmuwan kimia dalam
melakukan penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah (membuat hipotesis, menentukan
variabel dan menyimpulkan)
Elemen Kerja Ilmiah Profil Pelajar Pancasila Alokasi waktu
Proses melakukan
penelitian yang
dimulai dari
mengamati,
mempertanyakan
dan memprediksi,
merencanakan dan
10.1.2. Peserta didik dapat mengkomunikasikan melakukan
hasil penyelesaian masalah atau hasil rancangan penyelidikan,
memproses dan
melakukan percobaan menggunakan metode
menganalisis data
ilmiah yang disajikan dalam bentuk laporan
dan informasi,
ilmiah atau presentasi hasil percobaan.
mengevaluasi dan
10.1.3 Peserta didik dapat menganalisa dan
refleksi,
menarik kesimpulan tentang hubungan hakikat
mengkomunikasikan
ilmu kimia dengan peran kimia dalam kehidupan
hasil.
sehari-hari.
10.1.4. Peserta didik dapat membuat deskripsi
hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan
sehari -hari dan dalam penguasaan ilmu lainnya
baik ilmu dasar maupun ilmu terapan dalam
bentuk tulisan/poster/video atau produk lainnya
sesuai minatnya.
Beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan YME dan
berakhlak mulia,
Berkebhinekaan
global, gotong
royong, mandiri,
kreatif dan kritis
2 JP
2 JP
2 JP
2 JP
Kata Kunci
Hakikat ilmu kimia,
Keselamatan kerja,
metode ilmiah,
laboratorium
kimia, perilaku
ilmiah, zat kimia
· Perilaku ilmiah
10.1.5 Peserta didik dapat menerapkan perilaku
ilmiah dalam eksperimen di laboratorium
· Keselamatan kerja di laboratorium
10.1.6 Peserta didik memahami sifat alat dan
bahan, mampu memilih alat bantu yang tepat
untuk melakukan pengukuran dan pengamatan
serta memperlakukan alat dan bahan yang
terdapat di laboratorium secara benar dengan
membuat simbol-simbol keselamatan di
laboratorium dalam bentuk poster (bahan mudah
meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab
iritasi, korosif dan lain-lain)
Assesemen
· Pencemaran udara
· Pencemaran air
2
Pencemaran
lingkungan
· Pencemaran tanah
· Limbah dan pemanfaatannya
Assesemen
· Pemanasan global
· Penyebab terjadinya
3
Perubahan iklim
Sumatif
10.2.1 Peserta didik dapat mengumpulkan
informasi serta menganalisis penyebab dan
dampak pencemaran udara bagi ekosistem,
kemudian merumuskan penyelesaian masalah
pencemaran udara di lingkungan sekitar
10.2.2 Peserta didik dapat mengumpulkan
informasi serta menganalisis penyebab dan
dampak pencemaran air dan tanah bagi
ekosistem, kemudian merumuskan penyelesaian
masalah pencemaran air dan tanah di lingkungan
sekitar
10.2.3 Peserta didik mengamati pencemaran
tanah, kemudian mengkomunikasikan hasil
pengamatan dengan membuat produk berupa
karangan deskripsi atau laporan unjuk kerja
penyelesaian masalah pencemaran tanah akibat
limbah yang terjadi di lingkungan sekitar .
Sumatif
10.3.1 Peserta didik dapat menjelaskan
pemanasan global dan menganalisis penyebab
terjadinya melalui studi literasi dan pengamatan
dari berbagai sumber
10.3.2 Peserta didik melakukan percobaan
sederhana untuk melakukan penyelidikan
pengaruh peningkatan suhu dan CO2 dengan
menggunakan model/dome efek rumah kaca,
kemudian mengkomunikasikan dalam bentuk
laporan unjuk kerja
2 JP
2 JP
2 JP
Pencemaran
udara,
pencemaran air,
pencemaran
tanah, limbah
2 JP
2 JP
2 JP
Pemanasan global,
Efek rumah kaca,
perubahan iklim
2 jp
3
Perubahan iklim
· Dampak perubahan iklim bagi ekosistem
Assesemen
· Partikel dasar penyusun atom
· Nomor atom dan nomor massa
4
Struktur atom dan
aplikasinya dalam · Isotop, isobar, dan Isoton
nano teknologi
· Perkembangan teori dan model atom
· Nanoteknologi
Assesemen
10.3.3 Peserta didik dapat merancang solusi
untuk mengatasi dampak perubahan iklim bagi
ekosistem melalui tulisan berupa gagasan
adaptasi/penanggulangan perubahan iklim dan
mempresentasikan gagasannya untuk ditanggapi
oleh temannya.
Sumatif
2 jp
2 JP
10.4.1 Peserta didik dapat menjelaskan partikel
dasar dasar penyusun atom 9proton, elektron
dan neutron) serta proses penemuannya dengan
mengamati percobaan tabung sinar katode dan
percobaan Rutherford dalam forum diskusi
2 JP
Atom, Elektron,
Inti atom, Isotop,
Neutron, Nomor
atom, Nomor
massa, Partikel,
proton
10.4.2 Peserta didik dapat menganalisis dan
menyimpulkan bahwa nomor atom dan nomor
massa berkaitan dengan jumlah partikel dasar
penyusun atom.
10.4.3 Peserta didik dapat menganalisis
keberadaan unsur-unsur di alam yang memiliki
perbedaan dan persamaan jumlah proton dan
nomor massa dan mengklasifikasikan kedalam
isotop, isobar dan isoton
10.4.4Peserta didik dapat mendiskusikan dan
membuat perbandingan tentang kelebihan dan
kelemahan teori atom Dalton hingga Mekanika
Gelombang dengan membuat diagram frayer atau
peta konsep
2 JP
2 JP
10.4.5 Peserta didik dapat menganalisa hubungan
antara atom dengan nanoteknologi melalui studi
literatur dan menyimpulkan peranan industri
nanoteknologi dalam kehidupan sehari-hari
Sumatif
2 JP
Jumlah
2 JP
36 JP
SEMESTER GANJIL
NO
Materi
Tata nama dan
persamaan reaksi
Sub Materi
· Tata nama senyawa biner
· Tata nama senyawa poliatomk
5
Tujuan Pembelajaran
Elemen Kerja Ilmiah Profil Pelajar Pancasila Alokasi waktu
10.5.1 Peserta didik dapat menentukan nama
Proses melakukan
senyawa biner berdasarkan aturan penamaannya penelitian yang
melalui studi literatur
dimulai dari
mengamati,
10.5.2 Peserta didik dapat menentukan nama
mempertanyakan
senyawa poliatomik berdasarkan aturan
dan memprediksi,
penamaannya melalui studi literatur
merencanakan dan
melakukan
penyelidikan,
memproses dan
menganalisis data
Beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan YME dan
berakhlak mulia,
Berkebhinekaan
global, gotong
royong, mandiri,
kreatif dan kritis
2 JP
2 JP
Kata Kunci
Senyawa, biner,
poliatomik,
organik,
persamaan reaksi
5
· Tata nama senyawa organik sederhana
· Persamaan reaksi kimia sederhana
Assesmen
· Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier)
mengamati,
mempertanyakan
dan memprediksi,
merencanakan dan
10.5.3 Peserta didik dapat menentukan nama
melakukan
senyawa organik sederhana berdasarkan aturan penyelidikan,
penamaannya melalui studi literatur
memproses dan
menganalisis data
10.5.4 Peserta didik dapat memahami
dan informasi,
penyetaraan reaksi kimia sederhana melalui studi mengevaluasi dan
literatur dan membuat penyetaraan reaksi kimia refleksi,
sederhana
mengkomunikasikan
hasil.
Sumatif
10.6.1 Peserta didik dapat membuktikan hukum
kekekalan massa melalui percobaan dan menarik
kesimpulan dari hasil percobaan
berakhlak mulia,
Berkebhinekaan
global, gotong
royong, mandiri,
kreatif dan kritis
persamaan reaksi
2 JP
2 JP
2 JP
2 JP
· Hukum perbandingan tetap (Hukum Proust)
· Hukum Perbandingan berganda (Hukum
Dalton) dan hukum perbandingan volum
(Hukum Guy Lussac)
· Tetapan Avogadro
6
Hukum dasar kimia
10.6.2 Peserta didik dapat membuktikan hukum
Proust melalui perhitungan berdasarkan data
percobaan dan mengkomunikasikanya dalam
forum diskusi
10.6.3 Peserta didik dapat menganalisis senyawa
untuk membuktikan berlakunya hukum Dalton
dan menggunakan data percobaan untuk
membuktikan hukum perbandingan volume
(hukum Guy Lussac)
10.6.4 Peserta didik dapat menggunakan data
percobaan untuk membuktikan hukum Avogadro
10.6.5.1 Peserta didik dapat mengonversikan
jumlah mol dengan jumlah partikel massa dan
volume zat
2 JP
2 JP
2 JP
2 JP
10.6.5.2 Peserta didik dapat menentukan
hubungan antara mol dengan massa zat
2 JP
10.6.5.3 Peserta didik dapat menentukan
hubungan antara mol dengan volume zat
2 JP
10.6.5.4 Peserta didik dapat menentukan rumus
molekul dan rumus empiris
2 JP
10.6.5.5 Peserta didik dapat menentukan rumus
air kristal
2 JP
· Konsep mol
Kekekalan massa,
perbandingan
tetap,
Perbandingan
berganda,
perbandingan
volume, tetapan,
mol, pereksi
pembatas
10.6.5.6 Peserta didik dapat menentukan kadar
zat dalam suatu senyawa
· Pereaksi pembatas
Assesmen
2 JP
10.6.6.1 Peserta didik dapat menentukan pereaksi
pembatas dalam suatu reaksi
10.6.6.2 Peserta didik dapat menentukan banyak
zat pereaksi atau hasil reaksi
Sumatif
2 JP
2 JP
Jumlah
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hj. Aan Qonaah, M.Pd
NIP.196809181991032006
2 JP
36 JP
Pandeglang, Juli 2021
Guru Mata Pelajaran,
Yuni Noer Syamsiyah, S. Pd
NIP. 198306222009022004
KOMPONEN MODUL AJAR
1. Informasi umum
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1.7.
Identitas sekolah
Kompetensi awal
Profil Pelajar Pancasila
Sarana prasarana
Target peserta didik
Moda belajar
Model pembelajaran
2. Komponen inti
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman bermakna
Pertanyaan pemantik
Persiapan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Assesmen
Pengayaan dan remedial
Refleksi peserta didik dan guru
3. Lampiran
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
Lembar kerja pesserta didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik
Glossarium
Daftar Pustaka
Pengenalan Ilmu Kimia
2
1. INFORMASI UMUM
Nama sekolah
Nama penyusun
Tahun penyusunan
Kelas
Alokasi waktu
: • SMA NEGERI 10 PANDEGLANG
: Yuni Noer Syamsiyah, S. Pd
: 2021
: 10
: 10 JP ( 5 Pertemuan), 2 JP asesmen sumatif
Elemen
: Pemahaman konsep dan kerja ilmiah
Domain/ topik
: Pengenalan ilmu kimia
Kompetensi awal
:
Peserta didik telah mempelajari materi IPA ditingkat
sebelumnya
Profil pelajar pancasila : Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlaq Mulia
Berkebinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, gotong royong dan
kreatif
Sarana dan prasarana
Target peserta didik
Model pembelajaran
Metode pembelajaran
: LCD / proyektor; speaker; wifi, link video youtube; white
board; spidol berwarna-warni; alat-alat dan bahan yang ada
di laboratorium kimia.
: Reguler / tipikal umum (jumlah siswa 36 orang)
: Tatap Muka (TM)
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Synchronous)
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Asynchronous)
Blended Learning (Paduan Tatap Muka dan PJJ)
: • Discovery Learning
• Problem-Based Learning
• Project-Based Learning
Pengenalan Ilmu Kimia
3
2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
10.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan definisi, menguraikan langkah-langkah metode ilmiah dan
mendiskusikan cara kerja ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah (membuat hipotesis, menentukan variabel dan menyimpulkan)
10.1.2. Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil penyelesaian masalah atau hasil rancangan
melakukan percobaan menggunakan metode ilmiah yang disajikan dalam bentuk laporan
ilmiah atau presentasi hasil percobaan.
10.1.3 Peserta didik dapat menganalisa dan menarik kesimpulan tentang hubungan hakikat ilmu
kimia dengan peran kimia dalam kehidupan sehari-hari.
10.1.4. Peserta didik dapat membuat deskripsi hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari
-hari dan dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan dalam bentuk
tulisan/poster/video atau produk lainnya sesuai minatnya.
10.1.5 Peserta didik dapat menerapkan perilaku ilmiah dalam eksperimen di laboratorium
10.1.6 Peserta didik memahami sifat alat dan bahan, mampu memilih alat bantu yang tepat untuk
melakukan pengukuran dan pengamatan serta memperlakukan alat dan bahan yang terdapat di
laboratorium secara benar dengan membuat simbol-simbol keselamatan di laboratorium dalam
bentuk poster (bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif dan
lain-lain)
B. Pemahaman Bermakna
•
•
•
•
Pemahaman metode ilmiah membuat kita bersikap ilmiah didalam melakukan atau menyikapi
sesuatu.
Ilmu kimia berperan diadakannya penelitian sifat-sifat kimia dari unsur yang dapat berguna
untuk berbagai keperluan manusia dan berperan bagi ilmu pengetahuan lainnya.
Perilaku atau sikap ilmiah harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti ketika
melakukan eksperimen di laboratorium serta cara memperlakukan alat dan bahan berbahaya.
Keselamatan kerja dilaboratorium sangatlah penting. Percikan pada mata, keracunan karena
bahan kimia tertelan, dan menghirup bahan kimia merupakan contoh kecelakaan yang
membutuhkan pertolongan secara cepat?
C. Pertanyaan pemantik
•
Pertemuan 1 (Metode ilmiah)
✓ Apa praktikum atau percobaan IPA yang pernah kalian lakukan di SMP?
✓ Bagaimana cara melakukan percobaan tersebut ? adakah langkah-langkah atau urutan kerja
yang harus dilakukan?
•
Pertemuan 2 (Metode ilmiah)
✓ Apakah kalian pernah merumuskan sebuah percobaan ?
✓ Bagaimana hasil percobaan yang kalian lakukan ?
✓ Pernahkah kalian membuat laporan hasil percobaan?
✓ Bagaimana urutan sebuah laporan ilmiah ?
Pengenalan Ilmu Kimia
4
•
Pertemuan 3 (Hakikat dan peran ilmu kimia)
✓ Menurut kalian, bagaimana para ahli kimia dapat menemukan bahan-bahan kimia yang
dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari?
✓ Apa peran ilmu kimia menurut kalian ?
•
Pertemuan 4 (Hakikat dan peran ilmu kimia)
✓ Menurut kalian, apakah ilmu kimia itu?
✓ Apakah ilmu kimia bermanfaat atau berhubungan dengan ilmu lainny?
✓ Apa cita-cita kalian?adakah yang bercita-cita menjadi dokter, analis kimia atau ahli nuklir?
•
Pertemuan 5 (Perilaku ilmiah)
✓ Apakah setiap ilmuwan selalu menghabiskan waktunya bekerja di laboratorium?
✓ Adakah yang bercita-cita menjadi ilmuwan?
✓ Bagaimana seseorang dikatakan sebagai ilmuwan?
✓ Perlukah kita berperilaku ilmiah di laboratorium?
✓ Apa saja perilaku ilmiah di laboratorium yang kalian ketahui sebelumnya?
•
Pertemuan 5 (Keselamatan kerja di laboratorium)
✓ Pernahkah kalian melakukan percobaan di laboratorium?
✓ Pernahkah ketika kalian melakukan percobaan di laboratorium dan mengalami kecelakaan
kerja?
✓ Apa manfaat kita mengetahui cara melakukan alat dan bahan berbahaya di laboratorium?
D. Persiapan Pembelajaran
•
Pertemuan 1 (Metode ilmiah)
✓ Guru menginstruksikan agar siswa membuat kelompok
✓ Siswa melihat tayangan video atau gambar
✓ Siswa melakukan diskusi langkah-langkah dalam metode ilmiah
✓ Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara bergantian
•
Pertemuan 2 (Metode ilmiah)
✓ Guru menginstruksikan agar siswa membuat kelompok
✓ Siswa melakuan percobaan sederhana pengaruh suhu dan jumlah zat terhadap
kelarutan gula
✓ Siswa melakukan diskusi langkah-langkah metode ilmiah pada percobaannya
✓ Dalam forum diskusi perwakilan kelompok menyampaikan hasil percobaan
•
Pertemuan 3 (Hakikat dan peran ilmu kimia)
✓ Guru menginstruksikan agar siswa membuat kelompok
✓ Siswa melihat tayangan video atau gambar
✓ Siswa melakukan diskusi tentang hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan
sehari-hari
✓ Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara bergantian
•
Pertemuan 4 (Hakikat dan peran ilmu kimia)
✓ Guru menginstruksikan agar siswa membuat kelompok
✓ Siswa melihat tayangan video atau gambar tentang hakikat dan peran ilmu kimia
dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan
Pengenalan Ilmu Kimia
5
✓ Siswa melakukan diskusi dan membuat deskripsi hakikat dan peran ilmu kimia dalam
penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan dalam bentuk
poster/infografis/video/tulisan yang sesuai dengan minatnya
✓ Perwakilan kelompok menyampaikan karyanya di sudut-sudut karya
•
Pertemuan 5 (Perilaku ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium)
✓ Guru menginstruksikan agar siswa membuat kelompok
✓ Siswa melakukan literasi dari berbagai sumber dan melihat tayangan video atau
gambar tentang laboratorium, termasuk alat dan bahan kimia
✓ Siswa berdiskusi tentang perilaku ilmiah di laboratorium dan kaitannya dengan
keselamatan kerja di laboratorium (cara memperlakukan alat dan bahan kimia
berbahaya)
✓ Siswa membuat poster/infografis/video/tulisan yang sesuai dengan minatnya
✓ Perwakilan kelompok menyampaikan karyanya di sudut-sudut karya
Pengenalan Ilmu Kimia
6
E. Kegiatan pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN -1
2 x 90 menit
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan Pendahuluan
• Guru menyapa dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi
salam dan berdoa
• Guru memeriksa kehadiran siswa
• Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
• Guru menyampaikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi dan mengkondisikan kesiapan
belajar siswa
• Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai berkaitan dengan metode ilmiah
• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
• Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
• Guru membagi siswa berkelompok (2-4 orang) dipilih berdasarkan kemampuan siswa yang
heterogen
• Guru memberikan LKPD kepada setiap siswa yang akan di bahas di kelompok
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru terkait langkah-langkah metode
ilmiah
• Siswa berkelompok mengumpulkan informasi dan data tentang variabel bebas, variabel kontrol,
dan variabel terikat dari suatu percobaan dan menentukan variabel-variabel dari percobaan
yang ditayangkan melalui studi literatur menggunakan buku dan internet
• siswa berdiskusi dalam kelompoknya dengan berbagai studi literatur untuk menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
• Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
• Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan lisan
• Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
• Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau penguatan
• Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan
3. Penutup
• Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan
• Memberikan beberapa pertanyaan singkat yang dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman pelajar yang didapat pada pertemuan hari ini
• Guru menginformasikan kepada peserta didik terkait materi yang akan dipelajari berikutnya
• Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan memberi salam
Pengenalan Ilmu Kimia
7
PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
• Guru menyapa dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi
salam dan berdoa
• Guru memeriksa kehadiran siswa
• Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
• Guru menyampaikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi dan mengkondisikan kesiapan
belajar siswa
• Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai berkaitan dengan aplikasi metode ilmiah dalam percobaan
• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
• Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
• Guru membagi siswa berkelompok (2-4 orang) dipilih berdasarkan kemampuan siswa yang
heterogen
• Guru memberikan LKPD kepada setiap siswa yang akan di bahas di kelompok
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik mengamati prosedur percobaan sederhana pada LKPD
• Dengan menggunakan kajian literatur dan dihubungkan dengan percobaan dilakukan, siswa
diminta merinci langkah-langkah metode ilmiah yang dilakukan untuk dapat melakukan
percobaan.
• Siswa berkelompok mengumpulkan informasi dan data tentang variabel bebas, variabel kontrol,
dan variabel terikat dari percobaan yang dilakukan dan menentukan variabel-variabel dari
percobaan yang ditayangkan melalui studi literatur menggunakan buku dan internet
• Siswa menuliskan langkah percobaan, menentukan alat dan bahan, dan menuliskan hasil
pengamatan dari percobaan yang ditayangkan.
• siswa berdiskusi dalam kelompoknya dengan berbagai studi literatur untuk membuat laporan
ilmiah
• Guru membimbing siswa dalam sistematika penyusunan laporan ilmiah
• Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
• Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil laporan percobaan
• Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
• Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau penguatan
• Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan
3. Penutup
• Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan
• Memberikan beberapa pertanyaan singkat yang dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman pelajar yang didapat pada pertemuan hari ini
• Guru menginformasikan kepada peserta didik terkait materi yang akan dipelajari berikutnya
• Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan memberi salam
Pengenalan Ilmu Kimia
8
KEGIATAN PEMBELAJARAN -2
2 x 90 menit
PERTEMUAN KETIGA
1. Kegiatan Pendahuluan
• Guru menyapa dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi
salam dan berdoa
• Guru memeriksa kehadiran siswa
• Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
• Guru menyampaikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi dan mengkondisikan kesiapan
belajar siswa
• Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai berkaitan dengan hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari
• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
• Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
• Guru membagi siswa berkelompok (2-4 orang) dipilih berdasarkan kemampuan siswa yang
heterogen
• Guru memberikan LKPD kepada setiap siswa yang akan di bahas di kelompok
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru terkait hubungan hakikat ilmu kimia
dengan peran kimia dalam kehidupan sehari-hari
• siswa berdiskusi dalam kelompoknya dengan berbagai studi literatur untuk menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
• Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
• Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan lisan
• Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
• Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau penguatan
• Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan
3. Penutup
• Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan
• Memberikan beberapa pertanyaan singkat yang dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman pelajar yang didapat pada pertemuan hari ini
• Guru menginformasikan kepada peserta didik terkait materi yang akan dipelajari berikutnya
• Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan memberi salam
Pengenalan Ilmu Kimia
9
PERTEMUAN KEEMPAT
4. Kegiatan Pendahuluan
• Guru menyapa dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi
salam dan berdoa
• Guru memeriksa kehadiran siswa
• Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
• Guru menyampaikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi dan mengkondisikan kesiapan
belajar siswa
• Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai berkaitan dengan hakikat dan peran ilmu kimia dalam penguasaan ilmu lainnya
baik ilmu dasar maupun ilmu terapan
• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
• Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
• Guru membagi siswa berkelompok (2-4 orang) dipilih berdasarkan kemampuan siswa yang
heterogen
• Guru memberikan LKPD kepada setiap siswa yang akan di bahas di kelompok
5. Kegiatan Inti
• Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru tentang hakikat kimia dan peran ilmu
kimia dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan.
• siswa berdiskusi dalam kelompoknya dengan berbagai studi literatur untuk menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
• Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
• Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan lisan
• Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
• Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau penguatan
• Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan
6. Penutup
• Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan
• Memberikan beberapa pertanyaan singkat yang dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman pelajar yang didapat pada pertemuan hari ini
• Guru menginformasikan kepada peserta didik terkait materi yang akan dipelajari berikutnya
• Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan memberi salam
Pengenalan Ilmu Kimia 10
KEGIATAN PEMBELAJARAN - 3
2 x 45 menit
Perilaku ilmiah dan Keselamatan kerja di Laboratorium
PERTEMUAN KELIMA
1. Kegiatan Pendahuluan
• Guru menyapa dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi
salam dan berdoa
• Guru memeriksa kehadiran siswa
• Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
• Guru menyampaikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi dan mengkondisikan kesiapan
belajar siswa
• Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai berkaitan dengan perilaku ilmiah dalam eksperimen di laboratorium serta sifat
alat dan bahan, kemampuan memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan
pengamatan serta memperlakukan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium secara benar
serta simbol-simbol keselamatan di laboratorium
• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
• Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
• Guru membagi siswa berkelompok (2-4 orang) dipilih berdasarkan kemampuan siswa yang
heterogen
• Guru memberikan LKPD kepada setiap siswa yang akan di bahas di kelompok
2. Kegiatan Inti
• Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru tentang perilaku ilmiah dalam
eksperimen dan keselamatan kerja di laboratorium
• siswa berdiskusi dalam kelompoknya dengan berbagai studi literatur untuk menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
• Siswa membuat produk pembelajaran berupa simbol-simbol keselamatan di laboratorium
dalam bentuk poster/video/info grafis (bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun,
penyebab iritasi, korosif dan lain-lain)
• Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
• Beberapa perwakilan kelompok menyajikan produk hasil pembelajarannya
• Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi produk yang disampaikan
• Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau penguatan
• Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan
3. Penutup
• Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan
• Memberikan beberapa pertanyaan singkat yang dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman pelajar yang didapat pada pertemuan hari ini
• Guru menginformasikan kepada peserta didik terkait assesmen sumatif pada pertemuan
berikutnya
• Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan memberi salam
Pengenalan Ilmu Kimia 11
F. Pengayaan dan remedial
1. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai tujuan pembelajaran dengan capaian tinggi diatas capaian ratarata kelas diberikan materi melebihi cakupan TP dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan agar mereka dapat mengembangkan potensinya dengan optimal.
2. Remedial
Bagi siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran atau capaiannya dibawah capaian ratarata kelas diberikan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. maka
remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
G. Assesmen
1. Asesmen Diagnostik : Sikap / Perilaku (Observasi) untuk pertemuan 1 s.d 5
No
1
2
3
Aspek yang Dinilai
Sikap berakhlak mulia (dapat
ditunjukkan dengan berdoa
dengan
bersungguh-sungguh
sebelum belajar), jujur dan
komunikatif (dapat ditunjukkan
dengan
antusiasme
dalam
menjawab pertanyaan pemantik
yang diberikan guru)
Rasa ingin tahu terhadap animasi
percobaan
kimia
yang
ditayangkan (dapat ditunjukkan
dengan
antusiasme
dan
pengajuan pertanyaan pada saat
pengamatan dan diskusi)
Sikap komunikatif (mampu
menyampaikan)
pada
saat
mempresentasikan
hasil
pengamatan dan menyampaikan
pendapat pada saat diskusi
tentang definisi dan langkahlangkah metode ilmiah serta
kaitan prinsip metode ilmiah
dengan hakikat ilmu kimia
RUBRIK PENILAIAN PERILAKU
Skor
Kriteria
3
Menunjukkan keseriusan dan bersungguh-sungguh dalam
berdoa dan persiapan sebelum pembelajaran dimulai. rasa
ingin tahu yang besar, sangat antusias, aktif dan sering
menjawab pertanyaan.
2
Menunjukkan keseriusan namun kurang bersungguh-sungguh
dalam berdoa dan persiapan sebelum pembelajaran dimulai.
rasa ingin tahu yang besar, namun kurang antusias, aktif dan
jarang menjawab pertanyaan.
1
Tidak menunjukkan keseriusan dan bersungguh-sungguh dalam
berdoa dan persiapan sebelum pembelajaran dimulai. Tidak
ada rasa ingin tahu dan tidak pernah menjawab pertanyaan.
3
Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dan
sering bertanya dalam kegiatan belajar individu maupun
kelompok
2
Menunjukkan rasa ingin tahu namun kurang antusias dan
jarang bertanya dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok apabila disuruh atau kurang antusias dalam
menyelesaikan masalah secara individu
1
Tidak menunjukkan rasa ingin tahu atau tidak antusias, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok atau individu walaupun
sudah didorong untuk terlibat
3
Menunjukkan sikap komunikatif, berani mengemukakan
pendapat pada saat diskusi dan ketika ditanya guru serta
mampu mempresentasikan hasil diskusi
2
Menunjukkan sikap komunikatif, tapi belum berani
mengemukakan pendapat pada saat diskusi dan ketika ditanya
guru serta mampu mempresentasikan hasil diskusi
1
Tidak menunjukkan sikap komunikatif, tidak berani
mengemukakan pendapat pada saat diskusi dan ketika ditanya
guru serta tidak mampu mempresentasikan hasil diskusi
PENGAMATAN PERILAKU (OBSERVASI)
Aspek yang Dinilai
NO
NAMA SISWA
AKHLAK MULIA
1
2
3
RASA INGIN
TAHU
1
2
3
KOMUNIKTIF
1
2
KETERANGAN
3
1
2
3
dst
Pengenalan Ilmu Kimia 12
2. Asesmen Formatif : Presentasi hasil kerja (praktikum) pada LKPD Pertemuan 2
INSTRUMEN ASSESMEN KINERJA PRODUK (LKPD) METODE ILMIAH
N
o.
Aspek yang dinilai
3
Rubrik
Skor
2
Menuliskan rumusan
masalah dengan kurang
tepat dan namun
masih ada kesesuaian
1
Siswa mampu menuliskan rumusan
masalah
dengan tepat, sesuai dengan
percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan
Siswa mampu menuliskan hipotesis
dengan tepat,
sesuai dengan percobaan faktor-faktor
yang mempengaruhi kelarutan
1
Menuliskan
rumusan masalah
dengan tepat
dan sesuai
2
Menuliskan hipotesis Menuliskan hipotesis
dengan
dengan tepat dan
kurang tepat dan namun
sesuai
masih ada kesesuaian
Tidak mampu
menuliskan
hipotesis dengan
tepat dan sesuai
Siswa mampu menuliskan variabel kontrol,
variabel
bebas, dan variabel terikat dengan
tepat, sesuai dengan percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan
Siswa mampu menuliskan prosedur kerja
dengan
tepat dan rinci, sesuai dengan faktorfaktor yang mempengaruhi kelarutan
Siswa mampu menuliskan alat dan bahan
dengan
tepat dan lengkap, sesuai dengan
percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan
Siswa mampu menuliskan hasil
pengamatan
dengan tepat, sesuai dengan
percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan
3
Menuliskan semua
variabel kontrol,
variabel bebas, dan
variabel
terikat dengan tepat
dan
sesuai
Menuliskan 1 variabel
dengan tepat dan
sesuai, namun ada 2
variabel yang
kurang sesuai
4
Menuliskan prosedur Menuliskan prosedur kerja Menuliskan prosedur
dengan tepat namun kurang kerja
kerja dengan tepat
dengan tidak rinci
rinci
dan rinci
5
Menuliskan alat
dan bahan dengan
tepat dan
lengkap
6
Menuliskan hasil
Ada 1 hasil
pengamatan dengan pengamatan yang
tepat
kurang tepat
Ada 2 atau lebih
hasil pengamatan
yang kurang
tepat
Siswa mampu menuliskan kesimpulan
dengan
tepat, sesuai dengan percobaan faktorfaktor yang mempengaruhi kelarutan
7
Menuliskan
kesimpulan
dengan tepat
Tidak mampu
menuliskan
kesimpulan dengan
tepat
Menuliskan 2 variabel
dengan
tepat dan sesuai, namun
ada 1 variabel yang
kurang sesuai
Ada 1 alat dan bahan
yang kurang tepat
Tidak mampu
menuliskan rumusan
masalah dengan
tepat dan sesuai
Ada 2 atau lebih
alat dan bahan
yang kurang tepat
Menuliskan kesimpulan
kurang
tepat namun masih ada
kaitan dengan
percobaan
PENILAIAN FORMATIF (LKPD)
Nama Siswa
1
2
Aspek yang Dinilai
3
4
5
6
7
NA
1
2
3
dst.
NA =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑢𝑏𝑟𝑖𝑘
21
𝑥 100 %
Pengenalan Ilmu Kimia 13
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
No
Kelengkapan
Materi
Nama
Siswa
4
3
2
Kemampuan
Presentasi
Penulisan Materi
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Keaktifan
bertanya
dan
menjawab
1 2 3 4
Total
Skor
Nilai
Akhir
1
2
3
4
5
Nilai Perolehan =
SkorPerolehan
× 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
NO
ASPEK
•
1
2
3
4
Kelengkapan Materi
Penulisan Materi
Kemampuan presentasi
Kemampuan bertanya dan
menanggapi
SKOR
MAKS
KRITERIA YANG DINILAI
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan Daftar
Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
Menuliskan rumusan masalah
Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai
dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
Isi materi ringkas dan berbobot
Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi
dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
Aktif bertanya dan menanggapi
Seluruh anggota berperan serta aktif
Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi
dengan baik
Menghargai setiap pertanyaan dan tanggapan
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
SKOR MAKSIMAL
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
16
Pengenalan Ilmu Kimia 14
3. Asesmen Sumatif : Tertulis (Pilihan Ganda)
INSTRUMEN ASESMEN SUMATIF
1.
Pendekatan umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia disebut dengan…
a. Metode kimia
b. Metode eskperimen
c. Metode ilmiah
d. Metode demonstrasi
2.
Dalam metode ilmiah, terdapat langkah menarik kesimpulan yang sifatnya sementara. Langkah ini adalah langkah ….
a. Mengamati
b. Merumuskan masalah
c. Mengajukan hipotesis
d. Menarik kesimpulan
3.
Rani ingin mengetahui pengaruh suhu terhadap proses pelarutan gula dalam air. Dia menduga bahwa semakin tinggi suhu
maka gula akan semakin cepat larut. Langkah-langkah metode ilmiah yang telah dilakukan oleh Rani tersebut telah sampai
pada tahap …
a. Menemukan masalah
b. Mengumpulkan data
c. Menarik kesimpulan
d. Merumuskan hipotesis
4.
Langkah – langkah metode ilmiah :
1) Merumuskan masalah
2) Melakukan eksperimen/percobaan
3) Merumuskan hipotesis/dugaan sementara
4) Melakukan pengamatan
5) Menarik kesimpulan
Urutan langkah-langah metode ilmiah yang benar adalah …
a. 4,1,3,2,5
c. 2,1,3,4,5
b. 4,2,1,3,5
d. 2,1,4,3,5
5.
Dari suatu percobaan, didapatkan suatu rumusan masalah, yakni “bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar
listrik larutan?”. Hipotesis yang sesuai dari rumusan masalah tersebut adalah ….
a. Daya hantar listrik meningkatkan konsentrasi larutan
b. Daya hantar listrik menurunkan konsentrasi larutan
c. Semakin besar konsentrasi larutan, maka daya hantar listriknya semakin besar
d. Semua larutan memiliki daya hantar listrik
6.
7.
Pada suatu percobaan, dilakukan variasi yang berbeda
a) 1 gram KBr dilarutkan dalam 50 mL air
b) 2 gram KBr dilarutkan dalam 50 mL air
c) 4 gram KBr dilarutkan dalam 50 mL air
Setelah dilakukan percobaan, didapatkan bahwa larutan c) memiliki daya hantar listrik terbesar. Variabel bebas, variabel
kontrol, dan variabel terikat dari percobaan tersebut berturut-turut adalah ….
a. Volume, massa zat terlarut, daya hantar listrik
b. massa zat terlarut, volume, daya hantar listrik
c. Daya hantar listrik, massa zat terlarut, volume
d. massa zat terlarut, daya hantar listrik, volume
Penjelasan yang benar mengenai hakikat ilmu kimia sebagai produk ilmiah adalah...
a. Kimia sebagai suatu proses (alat atau metode) merupakan keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan
untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan.
b. Ilmu kimia berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis atau sering dikenal dengan metode
ilmiah
c. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip,
hukum-hukum dan teori-teori yang diformulasikan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistematika
d. Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri, perdagangan, kesehatan dan kedokteran, pertanian dan
berbagai bidang lain
Pengenalan Ilmu Kimia 15
8.
Dari suatu praktikum kimia, didapatkan hasil berupa fakta untuk membuktikan suatu teori yang ada. Pernyataan ini termasuk
hakikat ilmu kimia sebagai ….
a. Sifat
b. Produk
c. Penemuan
d. Proses
9.
Berikut ini yang bukan termasuk perilaku ilmiah ketika di laboratorium adalah….
a. Menggunakan jas laboratorium
b. M enggunakan sepatu tertutup
c. Menggunakan pelindung mata saat mencampurkan atau memanaskan bahan kimia
d. Mereaksikan bahan kimia berbahaya tidak di lemari asam
10. Perhatikan gambar berikut :
Fungsi dari alat ini adalah ….
a. Untuk menyimpan bahan dalam waktu yang lama
b. Untuk memisahkan larutan berdasarkan titik didihnya
c. Untuk membuat dan mengencerkan larutan dengan ketelitian tinggi
d. Untuk mengukur volume larutan
RUBRIK PENILAIAN ASESMEN SUMATIF
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kunci
jawaban
C
C
D
A
C
B
C
B
D
C
Skor
benar
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
Pengenalan Ilmu Kimia 16
H. Pengayaan dan remedial
1. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai tujuan pembelajaran dengan capaian tinggi diatas capaian ratarata kelas diberikan materi melebihi cakupan TP dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan agar mereka dapat mengembangkan potensinya dengan optimal.
2. Remedial
Bagi siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran atau capaiannya dibawah capaian ratarata kelas diberikan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. maka
remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
I. Refleksi peserta didik dan guru
1. Refleksi guru
• Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan hasil asesmen
formatif dan sumatif)
• Sebutkan hal-hal positif yang dilakukan selama pembelajaran !
• Sebutkan hal-hal negatif atau kurang yang ingin diperbaiki dalam pembelajaran !
• Aapakah metode yang digunakan telah membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran?
• Apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan kebutuhan siswa?
2. Refleksi Peserta didik
• Apakah pembelajaran pada materi ini menyenangkan ?
• Apakah kalian puas dengan hasil pembelajaran ? mengapa?
• Sebutkan hal-hal positif yang telah kalian lakukan selama pembelajaran!
• Sebutkan hal-hal negatif atau kurang yang ingin diubah dalam pembelajaran!
• Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan dating!
Pengenalan Ilmu Kimia 17
3. LAMPIRAN
A. LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
KEGIATAN PEMBELAJARAN KE-1
METODE ILMIAH
NAMA KELOMPOK:
ANGGOTA
:
1.
2.
3.
4.
Petunjuk penggunaan LKPD :
1. Kerjakan LKPD sesuai dengan petunjuk soal yang diberikan
2. Diskusikan bersama kelompokmu terkait masalah-masalah yang diberikan pada LKPD
3. Bertanyalah pada gurumu apabila ada hal yang tidak dimengerti terkait cara pengerjaannya
4. Kerjakan soal evaluasi yang diberikan untuk mengukur penguasaanmu pada materi yang
disampaikan hari ini
PERTEMUAN PERTAMA
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menjelaskan definisi, menguraikan langkah-langkah metode ilmiah dan
mendiskusikan cara kerja ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah (membuat hipotesis, menentukan variabel dan menyimpulkan)
2. PENUGASAN
Pengenalan Ilmu Kimia 18
Permasalahan apa yang
muncul pada tanaman jagung
Apa yang akandilakukan untuk Apa yang diamati untuk Apa saja daftar asumsi
menangani permasalahan pada
kasus
tanaman
menangani permasalahan ?
pada tanaman jagung?
jagung?
pada video tersebut?
Apa yang dilakukan peneliti
Hipotesis apa yang
untuk membuktikan
diambil peneliti?
Apa tujuan
tersebut ?
eksperimen Tentukan
jenis-jenis
variabel pada percobaan?
hipotesis?
Apa variabel bebas pada
kasus pertumbuhan tanaman
Apa variabel terikat pada
kasus pertumbuhan tanaman
jagung?
Apa variabel kontrol pada Apa
kesimpulan
dari
kasus pertumbuhan tanaman eksperimen tersebut?
jagung?
jagung?
Langkah-langkah Metode ilmiah
untuk menyelesaikan suatu permasalahan,
Metode ilmiah adalah
☺☺☺
Pengenalan Ilmu Kimia 19
PERTEMUAN KEDUA
1. Tujuan Pembelajaran
10.1.2. Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil penyelesaian masalah atau hasil
rancangan melakukan percobaan menggunakan metode ilmiah yang disajikan dalam bentuk
laporan ilmiah atau presentasi hasil percobaan.
2. PENUGASAN
Merancang percobaan kimia terkait metode ilmiah. Silahkan
kalian lakukan secara berkelompok.
A. Tujuan Percobaan
Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
B. Alat dan bahan
1. Gelas kimia 200 mL 4 buah
2. Pengaduk 2 buah
3. Pembakar spirtus
4. Kaki tiga
5. Timbangan
6. Stopwatch
7. Air
8. Gula pasir
9. Gula halus
C. Langkah kegiatan
Langkah 1 Mencari informasi dan membuat hipotesis
Sebelum kamu melakukan kegiatan ini, carilah informasi dari buku perpustakaan, majalah,
ataupun internet mengenai kelarutan dan factor-faktor pada percobaan ini. Buatlah hipotesis
berdasarkan informasi yang diperoleh. Dalam mencari informasi ini lakukan dengan ulet dan
teliti
Langkah 2 melakukan percobaan
1. Suhu
a. Gelas kimia yang berisi air dipanaskan sampai suhu 60ºC
b. Masukkan air yang panas tadi ke dalam 2 gelas kimia masing-masing 100 mL
c. Masukkan 100 mLair yang tidak dipanaskan ke dalam dua gelas kimia masing-masing
100 mL
d. Timbang gula pasir dan gula halus masing-masing 1 gram dua kali. Kemudian masukkan
ke dalam gelas dengan komposisi sebagai berikut :
• Gelas 1 : Air suhu panas + gula pasir
• Gelas 2 : Air tidak panas + gula pasir
• Gelas 3 : Air suhu panas + gula halus
• Gelas 4 : Air tidak panas + gula halus
e. Hitunglah waktu melarutnya gula dalam air menggunakan stopwatch. Waktu dicatat
hingga semua gula melarut dalam air
Pengenalan Ilmu Kimia 20
2. Volume pelarut
a. Siapkan empat buah gelas kimia. Pada dua gelas pertama, masukkan 50 mL air suling,
sedangkan pada dua gelas kedua, masukkan 100 mL air suling.
b. Timbang gula pasir dan gula halus masing-masing 1 gram 2 kali. Kemudian masukkan
ke dalam masing-masing gelas. Komposisinya sebagai berikut :
• Gelas 1 : 50 mL air + gula pasir
• Gelas 2 : 100 mL air + gula pasir
• Gelas 3 : 50 mL air + gula halus
• Gelas 4 : 100 mL air + gula halus
c. Hitunglah waktu melarutnya gula dan air menggunakan stopwatch. Waktu dicatat
hingga semua gula melarut dalam air.
3. Ukuran zat terlarut
a. Masukkan 100 mL air suling ke dalam dua buah gelas kimia
b. Timbang 1 gram gula pasir kemudian masukkan dalam gelas pertama yang telah berisi
air
c. Timbang 1 gram gula halus kemudian masukkan dalam gelas kedua yang telah berisi
air
d. Hitunglah waktu melarutnya gula dalam air menggunakan stopwatch. Waktu dicatat
hingga semua gula melarut dalam air
4. Pengadukan
a. Masukkan 100 mL air suling ke dalam 4 buah gelas kimia
b. Timbang gula pasir dan gula halus sebanyak 2 kali 1 gram kemudian masukkan ke
dalam masing-masing gelas yang telah berisi air
c. Aduk salah satu gelas yang berisi gula pasir, sedangkan gelas lain yang berisi gula pasir
tidak perlu diaduk. Lakukan hal yang sama untuk gelas yang berisi gula halus
d. Hitunglah waktu melarutnya gula dalam air menggunakan stopwatch. Waktu dicatat
hingga semua gula melarut dengan air
D. Hasil pengamatan
Catat data hasil pengamatanmu pada tabel berikut.
No
Variabel Kelarutan
1
2
3
4
Waktu Pengamatan
Gula Pasir
Gula Halus
Suhu
60ºC
Tidak panas
Volume pelarut (air)
50 mL
100 mL
Ukuran zat terlarut (gula)
Pengadukan
Diaduk
Tidak diaduk
Pengenalan Ilmu Kimia 21
E. kesimpulan
1. Diskusikan variable apa saja yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air !
2. Diskusikan variable seperti apa yang memudahkan gula cepat melarut!
3. Buatlah laporan ilmiah dari percobaan ini sehingga dapat menjawab hipotesismu!
INFORMASI
1. Prosedur percobaan dibuat untuk unjuk kerja di laboratorium atau ruang kelas, jika
percobaan dilakukan di rumah maka alat, bahan dan takaran dapat disesuaikan dengan
kondisi.
2. Sistematika laporan ilmiah :
a. Pendahuluan (rumusan masalah, hipotesisi dan metode yang digunakan)
b. Dasar Teori
c. Alat dan bahan , prosedur/langkah kerja, dan tabel hasil pengamatan
d. Pembahasan
e. Kesimpulan
f. Daftar pustaka
Pengenalan Ilmu Kimia 22
KEGIATAN PEMBELAJARAN KE-2
HAKIKAT DAN PERAN ILMU KIMIA
NAMA KELOMPOK:
ANGGOTA
:
1.
2.
3.
4.
Petunjuk penggunaan LKPD :
1. Kerjakan LKPD sesuai dengan petunjuk soal yang diberikan
2. Diskusikan bersama kelompokmu terkait masalah-masalah yang diberikan pada LKPD
3. Bertanyalah pada gurumu apabila ada hal yang tidak dimengerti terkait cara pengerjaannya
4. Kerjakan soal evaluasi yang diberikan untuk mengukur penguasaanmu pada materi yang
disampaikan hari ini
PERTEMUAN KETIGA
Tujuan
Pembelajaran :
10.1.3
Peserta
didik
dapat
menganalisa dan
menarik
kesimpulan
tentang
hubungan
hakikat
ilmu
kimia
dengan
peran
kimia
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Perhatikan Link Video Materi berikut :
https://www.youtube.com/watc
h?v=wdQYAVhdSX4
Pengenalan Ilmu Kimia 23
Penugasan
Banyak sekali bukan
peran ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari
Buatlah kesimpulan berupa peta konsep dari bahasan hakikat ilmu
kimia dan perannya dari video di atas
Pengenalan Ilmu Kimia 24
KEGIATAN PEMBELAJARAN KE-2
HAKIKAT DAN PERAN ILMU KIMIA
Pertemuan ke-3 dan ke-4
PERTEMUAN KEEMPAT
Tujuan Pembelajaran :
10.1.4. Peserta didik dapat membuat deskripsi hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan
sehari -hari dan dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar maupun ilmu terapan
dalam bentuk tulisan/poster/video atau produk lainnya sesuai minatnya.
Menurut kalian apa
profesi dan keilmuan
kami berhubungan
dengan ilmu kimia?
Penugasan :
Simaklah video berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=JoRSgc6vbe8
setelah menyimak video tersebut,
1. Buatlah deskripsi hakikat dan peran ilmu kimia berkaitan dengan penguasaan ilmu lainnya
baik ilmu dasar maupun ilmu terapan dama bentuk tulisan/poster/infografis atau produk
lainnya sesuai minat kalian.
2. Kalian tentu memiliki cita-cita, kemukan cita-cita kalian dan kaitkan adakah hubungannya
dengan ilmu kimia?
Pengenalan Ilmu Kimia 25
KEGIATAN PEMBELAJARAN -3
PERILAKU ILMIAH DAN KESELAMATAN KERJA
PERTEMUAN KELIMA
Tujuan pembelajaran :
10.1.5 Peserta didik dapat menerapkan perilaku ilmiah dalam eksperimen di laboratorium
10.1.6 Peserta didik memahami sifat alat dan bahan, mampu memilih alat bantu yang tepat untuk
melakukan pengukuran dan pengamatan serta memperlakukan alat dan bahan yang
terdapat di laboratorium secara benar dengan membuat simbol-simbol keselamatan di
laboratorium dalam bentuk poster (bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun,
penyebab iritasi, korosif dan lain-lain)
Saya sedang
menuangkan zat
kimia di lemari asam
Menurut kalian adakah
hubungan antar gambar
diatas dengan yang saya
lakukan
Pengenalan Ilmu Kimia 26
Penugasan :
Simaklah video berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=4SNs-bAl3J8 dan
https://www.youtube.com/watch?v=WTNa-hIqhOc
setelah menyimak video tersebut,
1. Buatlah gambar simbol-simbol keselamatan di laboratorium dan keterangannya dalam bentuk
poster/infografis/gambar (bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi,
korosif dan lain-lain) dari video yang telah kalian simak !
2. Setelah menyimak video pertama, silahkan kalian pilih 5 alat untuk ditempatkan pada tabel di
bawah ini !
Lengkapi tabel berikut :
NO NAMA
DAN
GAMBAR ALAT
1
METODE PENGGUNAAN ALAT
FUNGSI ALAT
2
3
4
5
Pengenalan Ilmu Kimia 27
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta didik
Pengertian Ilmu Kimia
Ilmu Kimia adalah bagian dari IPA yang fokus pada pembahasan tentang susunan, struktur, sifat,
dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Apa yang dimaksud susunan, struktur, sifat,
dan perubahan materi?
1. Susunan materi
Susunan materi yang dimaksud adalah tentang unsur, senyawa, dan campuran.
Unsur adalah zat paling sederhana yang sudah tidak bisa dibagi lagi, contohnya Na, H, O, Fe,
dan C.
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur dengan perbandingan tertentu.
Contoh senyawa adalah CO2, H2O, dan CaCO3.
Campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih di mana sifat penyusunnya tidak berubah.
Contoh campuran adalah larutan gula, susu, air kanji, dan sebagainya.
2. Struktur materi
Struktur materi menjelaskan tentang ikatan yang terjadi antaratom sampai terbentuk molekul
unsur, molekul senyawa, atau ion.
Contoh molekul unsur adalah O2, N2, H2, dan P4.
Contoh molekul senyawa adalah CO2, H2O, dan CaCO3.
Contoh ion adalah Na+, Cl–, dan Ca2+
3. Sifat materi
Sifat materi yang dimaksud lebih mengarah ke sifat-sifat kimia suatu zat, misalnya mudah
terbakar, mudah mengalami korosi, mudah bereaksi dengan zat lain, dan sebagainya.
4. Perubahan materi
Perubahan materi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru, contohnya lilin yang
dibakar, es mencair, dan sebagainya.
Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru akibat adanya reaksi kimia,
contohnya besi berkarat, kayu dibakar menjadi abu, dan nasi menjadi basi.
Prinsip Dasar Hakikat Ilmu Kimia
Prinsip dasar yang menjadi acuan perkembangan ilmu Kimia adalah adanya perubahan bentuk atau
susunan partikel menjadi bentuk lain dengan sifat yang berbeda. Contohnya zat A direaksikan
dengan zat B, reaksi antara keduanya pasti menghasilkan zat baru, sebut saja zat C, di mana sifat
zat C ini berbeda dengan sifat zat A maupun B.
Ruang Lingkup Kimia
Ruang lingkup Kimia meliputi susunan, struktur, sifat, serta perubahan materi dan yang
menyertainya. Secara umum, kimia dibedakan menjadi dua, yaitu kimia deskriptif dan kimia
teoritis.
Kimia deskriptif adalah ilmu Kimia yang didapatkan melalui pengamatan sifat zat.
Kimia teoritis adalah ilmu kimia yang membahas tentang materi. Adapun contoh Kimia teoritis
adalah sebagai berikut.
Pengenalan Ilmu Kimia 28
Kimia Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara Kimia dan Fisika. Bahasan
dalam Kimia Fisika adalah zat secara makroskopis, atomik, maupun subatomik ditinjau
berdasarkan hukum-hukum dalam Fisika.
Kimia Organik adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat, dan komposisi senyawa
organik.
Kimia anorganik adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat, dan komposisi senyawa
anorganik.
Kimia Analitik adalah ilmu yang mempelajari tentang kandungan suatu zat.
Kimia Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang dampak pencemaran lingkungan,
metode penghitungan kadar pencemaran, dan sebagainya.
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi-materi di dalam proses metabolisme tubuh.
Metode Ilmiah
Penting bagi ilmuwan untuk memahami metode ilmiah yang baik dan benar. Gagasan yang mereka
usulkan hanya bisa terjawab melalui metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut.
1. Merumuskan masalah dengan cara fokus pada bahasan tertentu atau tema tertentu.
2. Mengkaji teori atau penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk menghindari tumpang tindih
penelitian. Artinya, jangan sampai penelitian yang dilakukan ternyata sudah pernah dilakukan
sebelumnya oleh orang lain.
3. Mengajukan hipotesis bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan sementara berdasarkan
analisis yang telah dilakukan.
4. Melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis.
5. Mengumpulkan data.
6. Mengolah dan menganalisis data-data hasil penelitian.
7. Membuat kesimpulan.
8. Melaporkan hasil penelitian dalam bentuk laporan ilmiah.
Hubungan antara Ilmu Kimia dan Ilmu Lain
Pengenalan Ilmu Kimia 29
Sebagai salah satu ilmu terapan, Kimia masih membutuhkan ilmu-ilmu pendukung lainnya.
Adapun hubungan antara ilmu Kimia dan ilmu lainnya adalah sebagai berikut.
1. Bidang kedokteran
Ilmu Kimia digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit, teknologi rekayasa genetika, dan
radiologi.
2. Bidang farmasi
Di bidang farmasi, ilmu Kimia dijadikan dasar dalam pembuatan obat.
3. Bidang kriminologi
Ilmu Kimia juga berperan di bidang kriminologi, lho. Contoh kegunaan Kimia di bidang
kriminologi adalah untuk proses visum, pemeriksaan urine, dan sebagainya.
4. Bidang pertanian
Di bidang pertanian, Kimia berfungsi sebagai dasar pembuatan pupuk, pestisida, dan
pemulihan tanaman.
5. Bidang biologi
Kimia ternyata juga berperan di bidang Biologi, lho. Contohnya untuk mempelajari reaksireaksi dalam tubuh makhluk hidup.
6. Bidang seni
Siapa bilang seni itu anti ilmu pengetahuan. Untuk menentukan keaslian suatu lukisan ternyata
dibutuhkan ilmu Kimia.
7. Bidang arkeologi
Peran Kimia di bidang arkeologi adalah untuk menentukan umur fosil melalui peluruhan inti
radioaktif.
Manfaat Mempelajari Kimia
Jangan menganggap bahwa ilmu Kimia hanya digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan nilai
di sekolah. Lebih dari itu, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan mempelajari Kimia.
Apa saja manfaatnya?
Memahami alam beserta prosesnya, sebagai contoh saat bernapas oksigen akan masuk ke dalam
tubuh. Di dalam tubuh, oksigen akan mengalami proses pembakaran agar dihasilkan energi.
Memahami produk-produk yang berguna dalam kebutuhan sehari-hari, contohnya detergen, sabun,
obat-obatan, dan sebagainya.
Memahami berbagai jenis produk teknologi, contohnya pesawat terbang, mobil, kulkas, dan
sebagainya.
Memahami produk Kimia yang dapat menimbulkan masalah, contohnya DDT, CFC, unsur-unsur
radioaktif, dan merkuri.
Memahami bahan-bahan Kimia beracun, contohnya formalin.
Pengenalan Ilmu Kimia 30
Keselamatan Kerja
Sebagai seorang yang bekerja di bagian laboratorium, penting kiranya untuk memperhatikan
keselamatan kerja di laboratorium. Adapun tata tertib dan peringatan lainnya adalah sebagai
berikut.
1. Tata tertib di laboratorium
Tata tertib di laboratorium yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut.
a. Menggunakan jas laboratorium, kacamata pengaman, dan sepatu tertutup.
b. Membaca petunjuk praktikum dengan cermat.
c. Tidak makan dan minum di laboratorium.
d. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan setelah praktikum.
e. Tidak menggaruk kulit yang terkena bahan kimia.
2. Penggunaan bahan kimia
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan bahan-bahan kimia adalah sebagai
berikut :
a. Jangan menggunakan bahan kimia yang tidak jelas labelnya.
b. Jangan menyentuh bahan kimia dengan tangan.
c. Gunakan pipet untuk mengambil larutan.
d. Dilarang memanaskan atau menguapkan cairan organik di tempat terbuka.
e. Dilarang mencium aroma zat kimia secara langsung.
3. Penanganan alat dan bahan kimia
Jika bahan kimia atau uap beracun telah memenuhi ruangan, segera lakukan evakuasi.
Zat kimia yang tumpah di meja praktikum atau lantai harus segera dinetralkan sebelum dibersihkan.
Untuk membaca tinggi larutan pada buret, posisi mata harus sejajar.
Mengambil bahan-bahan yang menghasilkan gas berbahaya harus dikerjakan di lemari asam.
Bahan kimia yang diambil, tidak boleh dikembalikan ke wadah penyimpanan.
4. Alat-alat laboratorium
Adapun alat-alat yang biasa ada di laboratorium adalah sebagai berikut:
a. Gelas kimia, untuk menyiapkan larutan.
b. Labu erlenmeyer, untuk mereaksikan larutan dan titrasi.
c. Gelas ukur, untuk mengukur volume larutan.
d. Bunsen, untuk memanaskan larutan.
e. Buret, digunakan untuk titrasi.
f. Pipet tetes, untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
g. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi, digunakan untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
h. Statif, untuk menegakkan buret, corong, dan peralatan gelas lainnya.
Pengenalan Ilmu Kimia 31
5. Simbol-simbol berbahaya pada bahan kimia
Inilah arti simbol yang biasa kita lihat di bahan kimia.
1. Simbol eksplosif (mudah meledak)
2. Simbol mudah terbakar
3. Simbol toksik atau beracun
4. Simbol korosif (mudah berkarat)
5. Simbol iritatif (mudah menyebabkan iritasi)
Pengenalan Ilmu Kimia 32
C. Glossarium
Metode : Suatu prosedur atau tata cara
Analisis :pengujian suatu zat
Ilmiah : segala sesuatu yang dibuat berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan dapat disebut bersifat
ilmiah
Hipotesis : Sesuatu yang kebenarannya masih harus dibuktikan
Teori
: penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti
Hakikat : Intisari atau dasar ; kenyataan yang sebenarnya
Ilmu
: Pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode
ilmiah tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang
pengetahuan.
Pestisida :senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh hama
Kimia : adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat dan
perubahan materi.
D. Daftar Pustaka
Hidayat, Riandi. 2014. Panduan Belajar Kimia Kelas 1A Semester 1. Bogor : Yudistira
Purba, M.. 2007. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Purba, M. dan Sarwiyati, E. 2017. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Seran, Emel. 2010. Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya. Diambil
dari : https://wanibesak.wordpress.com/2010/10/10/beberapa-alat-dalam-laboratorium/
(6 Oktober 2018)
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta : Erlangga.
Video You tube :
https://www.youtube.com/watch?v=wREwCcUf8qU
https://www.youtube.com/watch?v=wdQYAVhdSX4
https://www.youtube.com/watch?v=JoRSgc6vbe8
https://www.youtube.com/watch?v=4SNs-bAl3J8
https://www.youtube.com/watch?v=WTNa-hIqhOc
Pengenalan Ilmu Kimia 33
KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK
FASE E
HENI HUROTULAENI, S.Pd
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN BIOLOGI FASE E (KELAS X)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Satuan Pendidikan
: SMAN 10 PANDEGLANG
Kelas
: X
Capaian Pembelejaran :
Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global
dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara
lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi,
dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan
aplikasi teknologi yang tersediaan terkait dengan energi alternatif, pemanasan global,
pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut
diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui
pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan sikap
ilmiah seperti jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong, dan
berkebhinekaan global.
Elemen
Pemahaman
Sains
Keanekaraga
man
Makhluk
Hidup dan
Peranannya
Peserta didik
memiliki
kemampuan
menciptakan
solusi atas
permasalaha
npermasalaha
n
berdasarkan
isu lokal atau
global dari
pemahamann
ya tentang
keanekaraga
man makhluk
hidup dan
peranannya
Tujuan
Pembelajaran
1.1 Peserta didik
mampu
menganalisis
karakteristik
(ciri-ciri dan
struktur)
bakteri dalam
bentuk
laporan
tertulis
1.2 Peserta didik
mampu
membuat
klasifikasi
bakteri
dalam
bentuk
diagram
1.3 Peserta didik
mampu
menguraikan
cara hidup
bakteri
dalam
berbagai
bentuk
Kata/Frasa Kunci/
Topik Konten dan
Penjelasan Singkat
Kata kunci :


Bernalar
kritis

Berkebh
inekaan
global
Isu lokal

Bakteri

Pencemaran
lingkungan
Penjelasan singkat :

Profil
Pelajar
Pancasila
Peserta didik
mampu
menjelaskan
struktur, cara
hidup,
reproduksi
bakteri

Peserta didik
mampu
menganalisis
peran bakteri
dalam
kehidupan di
lingkungan
sekitar.

Peserta didik

Mandiri

Kreatif
Alokasi
Waktu yang
Direncanak
an
45’ X 6 JP
Dua kali
pertemuan
Indikator
Penilaian
Pembelajaran
Glosarium
 Menguraikan
karakteristik
bakteri (ciriciri dan
struktur
bakteri)
 Arcahebacteria
 Mengklasifikas
ikan bakteri
(lima macam)
 Polutan
 Menguraikan
cara hidup
bakteri
(habitat, cara
memperoleh
nutrisi)
 Menggambar
bagan
perkembangbi
akan dan
pertumbuhan
bakteri (1
macam
bakteri)
 Eubacteria
 Pence-maran
biologis
 Bakteri
patogen
Tema
Projek
 Berekayasa
dan
Berteknologi untuk
Membangun NKRI
1.4
1.5
1.6
1.7
2.1
media
presentasi
Peserta didik
mampu
menguraikan
cara
reproduksi
bakteri
dalam
berbagai
bentuk
media
presentasi.
Peserta didik
mampu
membanding
kan peranan
bakteri yang
menguntung
kan dan
merugikan
bagi
kehidupan
dalam
kehidupan
bentuk tabel
Peserta didik
mampu
melakukan
kampanye
tentang
bahaya
Bakteri
dalam
kehidupan
dengan
membuat
poster
Peserta didik
mampu
menciptakan
solusi atas
permasalaha
npermasalaha
n Penyakit
yang
disebabkan
oleh Bakteri
dengan
memproses
dan
menganalisis
data hasil
pengamatan
lingkungan
sekitar.
Peserta
didik
mampu
menciptaka
n solusi
 Menyebutkan
spesies bakteri
yang
menguntungk
an dan
merugikan
(minimal 2)
mampu
mengajak pola
hidup sehat
agar tidak
terinfeksi
bakteri yang
menyebabkan
penyakit

Kata kunci :


 Menghasilkan
solusi
mencegah
penyakit yang
disebabkan
oleh bakteri.
Peserta didik
mampu
menciptakan
solusi atas
permasalahan
penyakit yang
disebabkan oleh
bakteri

Bernalar
kritis

Berkebh
inekaan
Isu glonal
Protista
45 X 6 JP
Dua kali
pertemuan
1.
Menyajikan
1 solusi
upaya
mendapatka
n energi
 Protozoa
 Alga
 Jamur lendir
 Berekayasa
dan
Berteknologi untuk
Memba-
atas
permasalah
anpermasalah
an
pencemaran
lingkungan
dari peranan
Protista
dengan
menyusun
pertanyaan
dan
memprediksi
dari hasil
menelaah
artikel.
3.1 Peserta didik
mampu
menciptakan
solusi atas
permasalaha
npermasalaha
n pencemaran
lingkungan dari
peranan Fungi
dengan
menyusun
pertanyaan dan
memprediksi
dari hasil
menelaah
artikel.

Energi
terbarukan

Mikroalga

Mandiri

Gotong
royong

Bernalar
kritis

Berkebh
inekaan
global
Penjelasan singkat :

Peserta didik
mampu
mengidentifikasi ciri-ciri
umum Protista
dan
penggolongann
ya

Peserta didik
mampu
menganalisis
peran Protista
dalam
kehidupan yang
dapat dijadikan
sumber energi
terbarukan
yang bersifat
global
Kata kunci :

Isu global

Fungi

Bioremediasi
Penjelasan singkat :

Mandiri


Gotong
royong

4.1 Peserta didik
mampu
mengidentifi
kasi ciri-ciri
umum
Plantae: dan
membedaka
global
Peserta didik
mampu
mengidentifikasi ciri-ciri
umum,
Reproduksi
Fungi dan
penggolongann
ya

Isu lokal dan
global
Tumbuhan
lumut

Bernalar
kritis

Berkebh
inekaan
global
1.
Dua kali
pertemuan
2.
Peserta didik
mampu
menganalisis
peran Fungi
dalam
kehidupan
terutama dalam
mengatasi
pencemaran
lingkungan
secara global
Kata kunci

45’ X 6 JP
45’ X 16JP
Empat kali
pertemuan
alternatif
dari
kelompok
Protista
 Jamur api
Mengidentifi
kasi ciri-ciri
fungi
 Fungi
Membedaka
n cara
reproduksi
fungi pada
setiap
kelasnya.
3.
Menyajikan
1 jenis fungi
yang
berperan
dalam
proses
bioremedias
i.
4.
Menyajikan
1 jenis fungi
yang bisa
dibudidayak
an.
1.
Menyajikan
tabel 3
perbedaan
ciri-ciri
tumbuhan
lumut,
tumbuhan
 Mikroalga
 Biodiesel
 Mycorhiza
 Lichenes
 Bioremi-diasi
ngun NKRI
 Kewirausahaan
 Berekayasa
dan
Berteknologi untuk
Membangun NKRI
 Kewirausahaan
 Bryophyta
 Pterydophyta
 Spermatophyta
 Berekayasa
dan
Berteknologi untuk
Membangun NKRI
 Kearifan
n ciri-ciri
tumbuhan
lumut,
tumbuhan
paku dan
tumbuhan
biji yang
disajikan
dalam tabel
pengamatan
4.2 Peserta didik
mampu
mengklasifik
asikan
tumbuhan
lumut,
tumbuhan
paku dan
tumbuhan
biji
berdasarkan
cara-cara
perkembang
biakannya
dan
menyajikan
hasil
pengamatan
dan studi
literature
dalan bentuk
charta
4.3 Peserta didik
mampu
menemukan
peranan
berbagai
jenis Plantae
tertentu
yang ada di
lingkunganny
a terhadap
ekonomi dan
lingkungan
dan
menyajikan
data contoh
plantae
Indonesia
yang
memiliki nilai
ekonomi
tinggi di
berbagai
bidang
kehidupan
manusia
4.4 Peserta didik
mampu
menciptakan
gagasan atas
permasalaha

Tumbuhan
Paku

Tumbuhan Biji

Daur hidup
tumbuhan

Proses
fotosintesis

Peran
tumbuhan

Gagasan solusi
kerusakan
lingkungan

Mandiri

Gotong
royong

Kreatif
paku dan
tumbuhan
biji.
2.
Menyajikan
charta
metagenesis
tumbuhan
lumut dan
tumbuhan
paku
3.
Menyebutka
n contoh 6
plantae yang
bernilai
ekonomi
tinggi di
berbagai
bidang
kehidupan
manusia
4.
Menyajikan
1 laporan
solusi yang
diciptakan
untuk
mengatasi
permasalaha
n lingkungan
Penjelasan singkat :
1.
Peserta didik
mampu
menjelaskan
karakteristik
tumbuhan
Lumut,
Tumbuhan
Paku dan
Tumbuhan Biji
2.
Peserta didik
mampu
mengklasifikasinya tumbuhan
berdasarkan
cara
perkembangbiakannya
3.
Peserta didik
mampu
menemukan
peranan Plante
bagi kehidupan
sehari-hari
yang memiliki
nilai ekonomi
tinggi
4.
Peserta didik
mampu
menciptakan
gagasan
sebagai solusi
pencemaran
lingkungan
akibat dampak
alih fungsi
hutan di
Indonesia
 Metagnesis
 Fotosintesis
 Penghijauan
Lokal
 Perubahan
Iklim global
 Kewirausahaan
n
pencemaran
lingkungan
akibat
dampak alih
fungsi hutan
di Indonesia
yang
memiliki
dampak
bencana
seperti banjir
dan longsor
dan
menyajikann
ya sesuai
keinginan
sendiri
5.1
Kata kunci :

Bernalar
kritis

Berkebh
inekaan
global



Penjelasan singkat :

Mandiri



Gotong
royong
45’ X 12 JP
Tiga kali
pertemuan
 Menyajikan 1
laporan solusi
yang
diciptakan
untuk
mengatasi
permasalahan
lingkungan.

 Berekayasa
dan
Berteknologi untuk
Membangun NKRI




 Kearifan
Lokal
 Kewirausahaan
PROJEK
45’X 18JP
KOLABIRASI
5 MAPEL
Enam kali
pertemuan
 Berekayas
a dan
Berteknologi untuk
Membangun NKRI
FISIKA,
KIMIA,
BIOLOGI,
MATEMATIK
A DAN
BAHASA
INDONESIA
Virus dan
Peranannya
Pada akhir
fase E,
peserta didik
memiliki
kemampuan
menciptakan
solusi atas
permasalaha
npermasalaha
n
berdasarkan
isu lokal atau
global dari
pemahamann
ya tentang
6. 1 Peserta didik
mampu
menguraika
n
karakteristi
k virus
dengan
menyebutk
an ciri-ciri
virus
berdasarka
n contohcontoh
virus yang
ada di
kehidupan
sehari-hari.
Kata kunci
6.2 Peserta didik


Ciri-ciri virus
 Bernalar
kritis
Bagian-bagian
tubuh virus
 Berkebhi
nekaan
global

Litik dan
Lisogenik
 Kreatif

Menguntungka
n dan
merugikan


45’ X 16JP
1.
Dua kali
pertemuan
2.
 Bergoton
g royong
3.
Artikel/ jurnal
bahaya virus
4.
Penjelasan singkat
Peserta didik
Menyajikan
laporan
tertulis
mengenai
ciri-ciri virus
Menyajikan
tabel
struktur dan
fungsi tubuh
virus
Menyajikan
bagan siklus
hidup virus
Menyajikan
tabel peran
menguntung
kan dan

Aseluler

Kapsid

Selubung

Daur Litik

Daur
Lisogenik

Vaksin

HIV/AIDS

Polio

Mutasi

Rekayasa
genetik
 Bangunlah
jiwa
raganya
 Berekayas
a dan
Berteknologi untuk
Membangun NKRI
 Kewirausahaan
virus dan
peranannya,
mampu
mendeskrip
sikan
struktur
dan fungsi
tubuh virus
dengan
cara
menganalisi
s model
virus dalam
bentuk
tabel
struktur
dan fungsi
tubuh virus
6.3 Peserta didik
mampu
menguraika
n siklus
hidup virus
dalam
bentuk
bagan
siklus hidup
virus
6.4 Peserta didik
mampu
membandin
gkan peran
virus
dengan
menganalisi
s data-data
penyakit
yang
disebabkan
oleh virus
dan data
produk
hasil
rekayasa
virus di
kehidupan
dalam
bentuk
tabel
6.5 Peserta didik
mampu
melakukan
kampanye
tentang
pandemi
akibat
infeksi virus
dalam
kehidupan
dengan
membuat
poster
mampu
menjelaskan
karakteristik
virus

Peserta didik
mampu
menggambar
struktur tubuh
virus dan
mampu
menjelaskan
fungsi dari
struktur tubuh
virus tersebut.

Peserta didik
mampu
menguraikan
siklus hidup
virus

Peserta didik
mampu
menjelaskan
peran virus
yang
menguntungka
n dan
merugikan
dalam
kehidupan

Peserta didik
mampu
mengajak
menjaga
kesehatan agar
tidak terinfeksi
virus
berbahaya

Peserta didik
mampu
mengajak
menjaga
kesehatan agar
tidak terinfeksi
virus
berbahaya
merugikan
vrus bagi
kehidupan
5.
Menyajikan
poster
ajakan
menjaga
kesehatan
agar
terhindar
dari virus
berbahaya
6.
Menyajikan
laporan
tertulis
tentang
prediksi
bahaya virus
dengan
menganalisi
karakteristik
virus dan
artikel/jurna
l virus

Antitoksin

Covid-19
6.6 Peserta didik
mampu
merancang
solusi untuk
mempredik
si bahaya
penyebaran
virus
dengan
menganalisi
s
karakteristi
k virus
dalam
bentuk
laporan
tertulis
Penerapan
Bioteknologi
Pada akhir
fase E,
peserta didik
memiliki
kemampuan
menciptakan
solusi atas
permasalaha
npermasalaha
n
berdasarkan
isu lokal atau
global dari
pemahamann
ya tentang,
penerapan
bioteknologi.
7.1
7.2
7.3
Peserta
didik
menjelaska
n konsep
bioteknolog
i dengan
menganalisi
s produk
atau contoh
bioteknolog
i yang ada
dalam
kehidupan
sehari-hari
Peserta
didik
mengidenti
fikasi
makhluk
hidup yang
berperan
dalam
bioteknolog
i dengan
menganalisi
s data atau
video
pembuatan
bioteknolog
i yang ada
di
kehidupan
manusia.
Peserta
didik
membedak
an contoh
produk
bioteknolog
i modern
dan
konvension
al dengan
Kata kunci

Konsep
Bioteknologi

Mikrpprganism
e

Bioteknologi
modern

Bioteknologi
konvensional

Fermentasi

Kultur Jaringan


Berima
n dan
bertak
wa
kepada
Tuhan
Yang
Maha
Esa dan
berakhl
ak
mulia

Bernala
r kritis
Rekayasa
genetika

Mandiri

Gotong
royong
Penjelasan singkat

Kreatif
 Bioteknologi :
proses yang
melibatkan
berbagai agen
biologi berupa
mikroorganisme
 Fermentasi :
proses
penguraian
senyawa organik
oleh
mikroorganisme
yang
menghasilkan
energi dan pada
umumnya
berlangsung
secara anaerob
 Kultur jaringan :
proses
45’ X 12JP
Empat kali
pertemuan
1. Menjelaskan
dan
mengelompok
kan beberapa
produk dari
hasil
bioteknologi
yang ada di
lingkungan
sekitarnya
2. Menganalisis
perbedaan
produk
bioteknologi
konvensional
dengan
bioteknologi
modern
3. Membuat
produk hasil
bioteknologi
dengan
menggunakan
bahan yang
ada di
lingkungan
sekitar
4. Membuat
laporan
praktikum
penerapan
bioteknologi
konvensional



Bioteknologi
Fermen-tasi
Rekayasa
genetika

Berekayas
a dan
Berteknologi untuk
Membangun NKRI

Kewirausahaan
7.4
7.5
menganalisi
s data-data
produk
bioteknolog
i yang ada
di
kehidupan
Peserta
didik
melakukan
penelitian
proses
bioteknolog
i dengan
membuat
salah satu
produk
bioteknolog
i (project)
Menyajikan
laporan
hasil
percobaan
penerapan
bioteknolog
i
konvension
al
Komponen 8.1 Peserta didik
Ekosistem
mampu
dan Interaksi
mendeskripsik
Antar
an
Komponen
karakteristik
Pada akhir
komponen
fase E,
ekosistem
peserta didik
dengan
memiliki
kemampuan
menyebutkan
menciptakan
macamsolusi atas
macam
permasalaha
komponen
nekositem
permasalaha
berdasarkan
n
berdasarkan
contohisu lokal atau
contoh
global dari
ekosistem
pemahamann
yang ada di
ya tentang
kehidupan
komponen
ekosistem
sehari-hari.
dan interaksi 8.2 Peserta didik
antar
mampu
komponen
membandingkan
karakteristik
aliran energy
dengan
komponen
perbanyakan
tumbuhan secara
vegetative
dengan
perbanyakan sel
tubuh pada
media kultur
yang steril dan
terkontrol
 Rekayasa
Genetika : suatu
usaha untuk
mengubah atau
memanipulasi
bahan atau
materi genetic
suatu organisme
secara in vitro
Kata Kunci

Komponen
ekosistem

Aliran energy

Daur
Biogeokimia

Interaksi dalam
ekosistem
• Bernalar
kritis


Berkeb
hi
nekaan
global
45’ X 16JP
Empat kali
pertemuan
1. Menyajikan
laporan tertulis
mengenai
Komponen dan
Ekosistem
2.
Menyaj
ikan tabel
peran
ekosistem
menguntungka
n dan
merugikan bagi
kehidupan
Kreatif
Penjelasan singkat

Peserta didik
mampu
menjelaskan
Komponen
Ekosistem
dalam
kehidupan

Peserta didik
mampu
menjelaskan
aliran energi
Ekosistem
dalam
kehidupan

Peserta didik
mampu
3.
Menyaj
ikan bagan
tentang daur
biogeokimia
4.
Menyajikan
laporan tertulis
tentang
interaksi
ekosistem
dengan
menganalisis
karakteristik
ekosistem dan

Abiotik

Biotik

Alelopati

Bioma

Biomassa

Biogeokimi
a

Profundal

Rantai
makanan
 Bangunl
ah jiwa
raganya
 Berekayas
a dan
Bertekno logi untuk
Memba ngun NKRI
 Kewira usahaan
ekosisten
dengan
menyebutkan
macammacam aliran
anergi
komponen
ekositem
berdasarkan
contohcontoh dari
aliran
ekosistem
yang ada di
kehidupan
sehari-hari
8.3 Peserta didik
mampu
menguraikan
dan
menjelaskan
siklus daur
biogeokimia
dalam bentuk
bagan.
8.4 Peserta didik
mampu
merancang
solusi untuk
memprediksi
Interaksi dalam
ekosistem
dengan
menganalisis
karakteristik
ekosistem
dalam bentuk
laporan tertulis
Perubahan
Lingkungan
Pada akhir
fase E,
peserta didik
memiliki
kemampuan
menciptakan
solusi atas
permasalaha
npermasalaha
n
berdasarkan
isu lokal atau
global dari
pemahamann
9.1 Peserta didik
mampu
mendeskripsik
an hasil studi
mengenai
perubahan
lingkungan
dengan
menyebutkan
macam-macam
komponen
yang
mengakibatkan
perubahan
menjelaskan
Daur
biogeokimia
dalam
kehidupan

Peserta didik
mampu
menjelaskan
Interaksi
dalam
kehiduoan
Kata kunci

artikel/jurnal
tentang
ekosistem

Bernalar
kritis

Berkebh
inekaan
global
Isu global

Perubahan
lingkungan

Ketidakseimban
gan lingkungan

3R
(Reduce,Reuse,
Recycle)

Pemanasan
global

Lapisan ozon

Efek rumah

Mandiri

Gotong
royong
45’ X 12JP
1.
Empat kali
pertemuan
2.
Menyajikan
laporan hasil
kajian
literatur
tentang
macammacam
komponen
yang
mengakibatk
an perubahan
lingkungan
Menyajikan
laporan
tertulis
tentang
penyebab-
 Perubahan
lingkungan
R
(Reduce,Reus
e,Recycle)
 Pemanasan
global
 Lapisan ozon
 Efek rumah
kaca
 Bangunl
ah jiwa
raganya
 Berekayas
a dan
Bertekno logi untuk
Memba ngun NKRI

Kewira usahaan
ya tentang
perubahan
lingkungan.
9.2
9.3
9.4
lingkungan
berdasarkan
laporan
berbagai
media
Peserta didik
mampu
Menginventari
sir
ketidakseimba
ngan
lingkungan
dengan
menjabarkan
penyebabpenyebab
ketiakseimban
gan
lingkungan
Peserta didik
mampu
merumuskan
data-data
tentang jenisjenis limbah
serta
pengaruhnya
terhadap
kesehatan dan
perubahan
lingkungan
dengan studi
literatur dan
observasi
lingkungan
serta
membuat
produk
pengelolaan
limbah
dengan 3 R
(Reuse,Reduce
,Recycle)
Peserta didik
mampu
Menginventari
sir data-data
tentang
pemanasan
global,
penipisan
lapisan ozon
kaca
penyebab
ketidakseimb
angan
lingkungan
Penjelasan singkat :


Peserta didik
mampu
menjelaskan
macam-macam
komponen
perubahan
lingkungan
Peserta didik
mampu
menjelaskan
penyebabpenyebab
ketidakseimban
gan lingkungan

Peserta didik
mampu
menjelaskan
jenis-jenis
limbah serta
pengaruhnya

Peserta didik
mampu
menjelaskan
tentang
pemanasan
global,
penipisan
lapisan ozon
dan efek rumah
kaca.
3.
Menyajikan
tabel
inventarisir
jenis limbah,
kandungan,
dan
dampaknya
bagi
lingkungan
4.
Menyajikan
poster
mengenai
siklus
pemanasan
global,
penipisan
lapisan ozon
dan efek
rumah kaca.
dan
efek
rumah kaca
apa
penyebannya
dan
bagaimana
mencegah dan
menanggulan
ginya dengan
membuat
poster/bagan.
Mengetahu.
Pandeglang, 11 Juli 2021
Kepala SMAN 10 Pandeglang
Guru Mapel Biologi,
Hj. Aan Qonaah, M.Pd
NIP. 196809181991032006
Heni Hurotulaeni, S.Pd
NIP. 198410082010012007
Modul Ajar Biologi
Fase E (Kelas X SMA)
Elemen Pemahaman Dan Keterampilan Sains
No. Komponen
Deskripsi / Keterangan
A. Informasi Umum
1.
Identitas Sekolah
Nama Penyusun
Heni Hurotulaeni, S.Pd
Institusi
SMA Negeri 10 Pandeglang
Tahun
2021/2022
Jenjang sekolah
SMA
Kelas
X
Alokasi Waktu
3 JP x 45 Menit = 135 Menit
2.
Kompetensi awal
(entry behavior)
3.
Profil Pelajar
Pancasila
1.
2.
3.
Apakah Keanekaragaman Makhluk Hidup?
Apa saja tingkatan keanekaragaman Makhluk hidup?
Bagaimana tingkatan keanekaragaman Makhluk hidup dan peranannya?
1. Mandiri: ; Mencari informasi dari berbagai sumber
2. Bergotong royong ; Kolaborasi: menerima dan melaksanakan
tugas serta peran yang diberikan kelompok dalam sebuah kegiatan
bersama dan memahami informasi sederhana dari orang lain dan
menyampaikan informasi sederhana kepada orang lain menggunakan katakatanya sendiri. Persepsi Sosial: Mengenali berbagai reaksi orang lain di
lingkungan sekitar dan penyebabnya.
3. Kreatif ; Menghasilkan gagasan orisinal: Menggabungkan
beberapa gagasan menjadi ide atau gagasan imajinatif yang
bermakna untuk mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya.
4. Berkhebinekaan global ; Bersikap terbuka terhdap teman-teman
lain dari suku, agama dan budaya yang berbeda pada saat
berkelompok dan saat pembelajaran mandiri
4.
Sarana dan Prasarana
Sarana
Prasarana
1.
LCD Projector
2.
Komputer/laptop
3.
Jaringan internet
4.
Lapangan/halaman sekolah/area terbuka
Kelas, dan luar kelas (lapangan atau halaman sekolah)
Catatan:
Bila di sekolah tidak memiliki jaringan internet, LCD Proyektor,
ataupun laptop, maka: Tayangan video menggunakan gambar dan
pencarian sumber belajar menggunakan buku paket dan bahan
ajar
6.
7.
Target Peserta
Didik
Jumlah Peserta
Didik
36 Siswa
Moda dan Model
Pembelajaran
Tatap Muka
B. KOMPONEN INTI
8.
9.
10.
Tujuan
Pembelajaran
Menentukan
keanekargam
mahkluk
hidup
pada
lingkungan sekitar sekolah dengan menganalisis data jenis-jenis
mahkluk hidup yang ditemukan.
Pemahaman
bermakna
Makhluk hidup memiliki persamaan dan perbedaan yang menjadi
Pertanyaan
Pemantik
Jika kamu harus menentukan tingkat keanekaragam mana yang
dasar pengelompokkannya membentuk suatu keanekaragaman.
tepat bagi beberapa makhluk hidup, langkah apa yang kamu
lakukan?
11.
tingkat
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar Peserta
Didik.
2. Salah satu Peserta Didik diminta untuk memandu temantemannya berdoa.
3. Guru mengatakan angka 1 – 10, kemudian menjelaskan bahwa
semakin angka mendekati angka sepuluh berarti semakin
senang perasaan mereka hari sebaliknya semakin
mendekati angka 1 berarti semakin tidak senang perasaan
mereka.
4. Peserta Didik diarahkan untuk menentukan perasaan mereka
dengan memilih satu angka kemudia ditulis di selembar kertas,
setelah ditulis diangkat dan ditunjukkan. (Asesmen
diagnostik non kognitif)
5. Setelah melakukan ini guru mengatakan bagi yang memiliki
perasaan mendekati angka 1 semoga selama pembelajaran
dapat terus berubah menuju angka 10.
6. Guru mengajukan pertanyaan ada berapa kelomopok atau
kingdom makhluk hidup di dunia ini
7. Guru memberikan jawaban yang benar yaitu 6 kingdom dan
telah mereka pelajari pada jenjang SMP dahulu.
8. Guru menyampaikan tujuan dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan hari ini.
Inti
1. Murid dikelompok beberapa kelompok belajar.
2. Guru membagikan lembar kerja kepada setiap
kelompok.
3. Murid
diperlihatkan
materi
tentang
tingkat
keanekaragaman mahkluk tersebut dibagi menjadi 3.
4. Murid
diarahkan
untuk
menemukan
tingkat
keanekaragaman mahkluk hidup tersebut dengan tanya jawab.
5. Setelah mendapatkan jawaban yang tepat, murid
diarahkan untuk bersama kelompoknya mengobservasi
lingkungan atau halaman sekolah dan mengumpulkan data
tentang mahkluk hidup apa saja yang mereka temukan.
6. Murid diarahkan menganalisis data yang mereka
kumpulkan dan menetukan tingkat keanekaragaman mahkluk
hidup apa saja yang terbentuk.
7. Data tersebut diisi dalam lembar kerja yang dibagikan.
8. Ketika murid sedang berkegiatan, guru berkeliling untuk
mengamati keaktifan murid ataupun melihat kendala yang
mungkin timbul (Asesmen Formatif)
9. Guru mengarahkan setiap anggota kelompok
mempresentasikan hasil observasi yang mereka lakukan.
10. Murid lain yang tidak sedang mempresentasikan
memperhatikan dan dapat memberikan tanggapan.
11. Selama proses ini guru memperhatikan keaktifan murid dan
kemampuan murid dalam menjelaskan dan memberikan
tanggapan (Asesmen Formatif)
12. Guru juga membenarkan konsep-konsep yang keliru.
Penutup
12.
Setelah semua selesai presentasi murid diarahkan untuk
menyimpulkan apa yang dipelajari.
2. Guru kemudian melakukan Asesmen Formatif kembali dengan
memberikan beberapa pertanyaan :
a. Kelapa dan pinang kalau di tingkat keanekaragaman hayati
dimasukkan ke tingkat yang mana? Apa alasannya ?
b. Kucing rumahan dan kucing anggora kalau di tingkat
keanekaragaman hayati dimasukkan ke tingkat yang mana?
Apa Alasannya?
3. Selanjutnya Peserta Didik diajak merefleksi pembelajaran hari ini
dengan tanya jawab.
Asesmen Pembelajaran
Asesmen yang
Digunakan
13.
1.
Performa
Materi Pengayaan dan Remedial
Materi Pengayaan
Melihat jawaban dari asesmen formatif terakhir, murid yang menjawab dengan
tepat diberikan suatu tugas untuk mencari tahu tentang keanekaragaman hayati yang
ada pada provinsi tempat mereka tinggal.
Materi Remedial
Melihat jawaban dari asesmen formatif terakhir, murid yang masih menjawab keliru
diberikan lembaran tugas mendata makhluk hidup disekitar tempat tinggal
kemudian kembali menentukan tingkat keanekaragaman makhluk yang dapat
dibentuk.
14.
Refleksi Peserta Didik dan Guru
Refleksi Guru
Manajemen kelas:
a. Apakah semua siswa aktif berkegiatan?
b. Apakah pembagian waktunya cukup?
c. Apakah siswa yang memiliki hambatan ketika berkegiatan, dapat teratasi
dengan baik (kembali berkegiatan dan mengikuti prosesnya)
d. Apakah metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat?
e. Adakah metode pembelajaran lain yang lebih tepat untuk kegiatan
pembelajaran ini?
f. Apakah menemukan kendala lainnya?
g. Adakah strategi lain untuk menjawab kendala yang timbul?
Ketercapaian kompetensi:
a.
b.
c.
Apakah semua siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan?
Apakah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar dengan baik?
Adakah perubahan sikap dan keterampilan siswa selama proses kegiatan
belajar?
Refleksi Peserta Didik
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Apakah kamu suka dengan kegiatan pembelajaran ini?
Adakah hal menarik lainnya?
Cara belajar yang bagaimana yang paling membantumu dalam melakukan
pembelajaran?
Kesulitan apa saja yang kamu temui dalam belajar Keanekaragaman Makhluk
Hidup dan berbagai peranannya?
Apakah kamu menemukan kesulitan dalam memahami instruksi/perintah?
Bagaimana kamu dapat terus mempraktikkan keterampilan ini?
C. LAMPIRAN
15.
Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 1
16.
Bahan Bacaan Peserta Didik & Guru
Lampiran 2
17.
Glosarium
Ekosistem
:
Suatu sistem yang muncul akibat hubungan timbal balik
antara komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup abiotik di lingkungannya.
Gen
:
Materi genetik yang berfungsi untuk membawa sifat yang
diwariskan kepada keturunannya.
Keanekaragaman
:
Totalitas variasi gen , jenis, dan ekosistem yang
menunjukkan berbagai variasi bentuk, frekuensi, dan ukuran, serta sifat lainnya.
Spesies
:
Individu yang mempunyai persamaan secara morfologi,
anatomi, fisiologis, dan mampu saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi) yang
menghasilkan keturunan yang fertile (subur) untuk melanjutkan generasinya.
18.
Daftar Pustaka
e-Modul Direktorat Pembinaan SMA
Lembar Kerja
Peserta Didik
Nama Anggota Kelompok :
1
.
2
.3
.4
.5
.
. ..........................................
. ..........................................
. ..........................................
. ..........................................
. ..........................................
Petunjuk :
1. Observasi mahkluk hidup yang ada di halaman sekolah.
2. Masukkan data-data mahluk hidup pada tabel.
3. Tentukan Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup yang dapat dibentuk.
Tabel Data Makhluk Hidup
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Jenis / Nama Mahkluk Hidup
15
16
17
18
19
20
Tabel Jenis Protista
No
1.
2.
3.
Tingkat yang terbentuk
Makhluk Hidup Yang Termasuk
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Informasi apa saja yang ingin digali?
Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa
Apa harapanmu?
Aktivitas siswa selama belajar di rumah
Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
Aktivitas siswa selama belajar di rumah
Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak
menyenangkan ketika belajar di rumah?
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen Diagnostik Kognitif
Identifikasi
materi yang
akan diujikan
Pertanyaan
Protista
Apa Pengertian
Keanekaragaman
Makhluk Hidup
Ciri-ciri Umum
Protista
Kemungkinan
Skor (Kategori)
Jawaban
Keanekaragaman ini
terjadi karena
adanya pengaruh
faktor genetik dan
faktor lingkungan
Keanekaragaman hayati
adalah keanekaragaman
pada makhluk hidup
yang menunjukkan
adanya variasi bentuk,
penampilan, ukuran,
serta ciri-ciri lainnya.
4 (Sangat Baik)
Benar
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
2 (Cukup)
1 (Kurang)
3 (Baik)
2 (Cukup)
1 (Kurang)
Rencana
Tindak
Lanjut
Peranan
Protista
Sebutkan 3 Tingkat
Keanekaragaman
Makhluk Hidup
Keanekaragaman
Makhluk Hidup Gen,
Jenis, dan Ekosistem
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
2 (Cukup)
1 (Kurang)
Asesmen Formatif
Selama proses diskusi dan mendata guru memperhatikan keaktifan Peserta Didik dan kemampuan
Peserta Didik dalam menjelaskan dan memberikan tanggapan.
Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung:
● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling, dan berhenti sejenak di salah satu kelompok
untuk mengamati kompetensi siswa
● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling untuk mengamati keaktifan siswa ataupun melihat
kendala yang mungkin timbul
● Ketika menemukan siswa yang kurang aktif, atau mengalami kendala, guru bisa melakukan
perbaikan dengan cara menjadi pasangan siswa, atau bergabung menjadi kelompok dengan 3 orang.
Guru dan siswa melakukan kegiatan yang sama seperti di atas. Siswa dimotivasi dan diberikan contoh.
Asesmen Sumatif
a. Pilihan Ganda
Untuk mengukur kemampuan dalam pembelajaran 1 kalian dapat menjawab soal-soal
berikut ini. Plilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
1.
A.
B.
C.
D.
E.
Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu kandang disebut …
Evolusi
Variasi
Adaptasi
air
Udara
2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini
terjadi karena adanya perbedaan…….
A. Gen
B. Induknya
C. Lingkungan
D. Lingkungan dan Gen
E. Plasma Nutfah
3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen berikut ini, kecuali....
A. Sumber Energi Primer
B. produktifitasnya
C. jenis produsennya
D. komponen biotiknya
E. jenis konsumennya
Kunci Jawaban
1. B
2. D
3. A
a. Esai
1. Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit, merupakan hasil segregasi gen secara
bebas. Contoh keanekaragaman bulu pada burung parkit tersebut merupakan adanya
keanekaragaman tingkat ……….
Jawaban : Kenaekaragaman Tingkat Gen
2. Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam. Sumber keanekaragaman makhluk
hidup tersebut adalah ……….
Jawaban : Kenaekaragaman Tingkat Gen
Lampiran 2
BAHAN BACAAN SISWA & GURU
URAIAN MATERI
A. Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah istilah yang belum lama ada. Istilah ini digunakan
pertama kali di Washington pada tahun 1986 oleh seorang ahli entomologi (Edward O.
Wilson). Kata ini merupakan kata yang sulit, yang sayangnya, menjadi kata yang menarik
perhatian hanya sedikit orang, yang terutama mempelajarinya (seperti ahli ekologi, biologi,
atau agronomi). Nyatanya keanekaragaman hayati seharusnya berupa konsep sederhana,
karena pada esensinya, dia merupakan tanda keberadaan alam, kehidupan, dan keragaman
aspek hidup dalam sejumlah level, - dari yang paling kecil dan mendasar (seperti gen dan
bakteri) sampai pada spesies binatang dan tumbuhan, menuju level yang paling kompleks
(ekosistem). Dalam bahasa sederhananya yaitu Keanekaragaman hayati (biodiversitas)
adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi
gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah.
1. Keanekaragaman Hayati Indonesia
Berdasarkan
Karakteristik
Wilayah
Keanekaragaman
hayati
merupakan
ungkapan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat
yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu tingkatan ekosistem,
tingkatan jenis dan tingkatan genetika. Keanekaragaman jenis pada umumnya menjadi
pusat atau penumpuan perhatian karena paling mudah diamati. Sedangkan
keanekaragaman ekosistem yang terbentuk oleh jenisjenis yang menjadi unsurnya dan
keanekaragaman genetika yang menyusun jenis itu sangat besar kepentingannya bagi
manusia.
Secara Astronomis, Indonesia terletak pada 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410
BT. Artinya, Indonesia terletak di daerah iklim tropis karena terdapat di antara 23½0 LU
dan 23½0 LS, ciri-ciri daerah tropis antara lain memiliki temperatur udara cukup tinggi,
yaitu 26 0C – 28 Modul Pembelajaran Keanekaragaman Hayati Page 60C, curah hujan pun
cukup tinggi, yaitu 700 - 7.000 mm/tahun dan tanahnya subur karena proses
pelapukan batuan cukup cepat. Untuk kekayaan hewan, Indonesia memiliki jumlah
keragaman yang tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati yang utama
didunia karena terletak didaerah tropis. Ditinjau dari segi keanekaragaman sumber daya
tumbuhan di Indonesia diperkirakan dihuni kira-kira 100-150 suku tumbuhan meliputi
25.000-35.000 jenis. Dari jumlah ini diperkirakan separuhnya mempunyai potensi yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama sebagai bahan ramuan obat, buah,
rempah, sayuran, pewarna dan sebagainya.
Dari sejumlah suku dan jenis tumbuhan yang ada di Indonesia, ternyata hanya
sekitar 3-4 % saja tumbuhan yang baru digunakan dan dibudidayakan, sedangkan
sisanya masih berkeliaran di hutan. Padahal, jenis tumbuhan yang masih alami dan
tumbuh liar yang berpotensi sebagai tumbuhan komoditas masih banyak yang belum
terungkap, padahala sebenarnya memberikan peluang yang cukup besar bagi
masyarakat maupun peneliti untuk menjadikan tumbuhan yang belum terungka itu,
sebagai bahan penelitiannya, guna meningkatkan taraf hidupnya.
Beberapa tumbuhan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Kayu ramin (Gonystylus bancanus) terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Maluku.
b. Kayu besi (Euziderozylon zwageri) terdapat di Jambi, Pulau Sumatra.
c. Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii) terdapat di pulau Jawa, Sumatera dan
Kalimantan.
d. Matoa (Pometia pinnata) terdapat di daerah Papua.
e. Meranti (Shorea sp.), Keruwing (Dipterocarpus sp.) dan Rotan (Liana sp.) banyak
terdapat di hutan Pulau Kalimantan.
Beberapa hewan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut :
a. Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) berada di Ujung Kulon.
b. Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo.
c. Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Pulau Sulawesi.
d. Tapir (Tapirus indicus) ada di Pulau Sumatera.
e. Orang utan (Pongo pygmaeus) di pulau Sumatera dan Kalimantan.
2. Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan penyebarannya
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup tertentu
pada lingkungan tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara yang amat kaya
dengan flora dan fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya. Persebaran makhluk
hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti ketinggian, garis
lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan
fauna dan floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan
persebaran tumbuhan.
a. Penyebaran hewan (zoogeografi)
Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokkan
menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut. 1) Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan
Eropa, hewan yang khas adalah beruang eropa, bison dan rusa kutub. 2) Ethiopia
meliputi daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas, seperti zebra, jerapah,
gajah, dan gorila. 3) Oriental meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian
barat, hewan yang khas adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau. 4) Australia
meliputi daerah Australia, New Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan yang
khas meliputi hewan yang berkantung, seperti kanguru. 5) Neortik meliputi daerah
Amerika Utara, hewan yang khas meliputi, binatang pengerat besar, yaitu berangberang. 6) Neotropik meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan hewan
yang khas meliputi kera dan tapir.
b. Persebaran tumbuhan
Tumbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut vegetasi. Persebaran
tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis
lintang) dan curah hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan
letaknya semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut suhunya semakin
menurun. Setiap kenaikan ketinggian 100 meter dari permukaan laut dan kenaikan
garis lintang maka sebesar 10 suhu daerah tersebut akan turun 50C.
Berbagai vegetasi dan ciri-cirinya sebagai berikut. 1) Tundra, memiliki ciri-ciri
vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes) dan terdapat pada daerah Skandinavia,
Rusia, Siberia dan Kanada. 2) Taiga, memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum
(konifer) dan terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia. 3)
Hutan meranggas (4 musim), memiliki ciri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim
panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin. Terdapat pada daerah iklim
sedang,
seperti
Eropa,
sebagian
Asia
dan
Amerika.
4)
Padang
rumput, memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa rumput
(Graminae). Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika Utara, Argentina dan Rusia
Selatan. 5) Vegetasi gurun, memiliki ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat
sedikit yang tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (xerofit), berbunga dan
berbuah dalam waktu pendek (efermer). Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC),
gurun Sahara (Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan). 6) Sabana, memiliki ciriciri vegetasi padang rumput dan pepohonan. Terdapat pada daerah Asia, Australia
dan Indonesia. 7) Hutan hujan tropis, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau
sepanjang tahun, pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, terdapat tumbuhan
yang menempel (epifit) dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana). Terdapat
pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan. 8) Hutan bakau, memiliki
ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah dan airnya miskin oksigen,
contohnya Pohon Bakau (Rhizipora sp.), kayu api (Avicinea sp.) dan (Sonneratia sp.)
jenis tumbuhan tahan kering (Xerofit).
3. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Ekosistem Perairan
Macam-macam lingkungan perairan (akuatik) akan membentuk ekosistem antara
lain, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
a. Ekosistem air tawar Mempunyai ciri-ciri salinitas atau kadar garam rendah, variasi
suhu rendah, penetrasi atau paparan cahaya matahari kurang, adanya aliran air
(ekosistem sungai), dan dipengaruhi oleh iklim serta cuaca. Berdasarkan intensitas
cahaya yang diterima maka habitat ekosistem air tawar dapat dibagi menjadi 3 zona,
yaitu sebagai berikut. 1) Litoral adalah daerah dengan intensitas cahaya matahari
yang mencapai dasar. 2) Limnetik adalah daerah terbuka yang intensitas cahaya
mataharinya dapat mencapai dasar. 3) Profundal adalah daerah dasar yang dalam
sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapainya.
b. Ekosistem air laut Adanya hempasan gelombang air laut maka di daerah pasang
surut yang merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk gundukan pasir, dan jika
menuju ke darat terdapat hutan pantai yang terbagi menjadi beberapa wilayah, yaitu
sebagai berikut. 1) Formasi pescaprae, didominasi tumbuhan Vigna, Spinifex litorus,
Ipomoea pescaprae, Pandanus tectorius. 2) Formasi baringtonia, tumbuhan yang
khas, misalkan Hibiscus tilliaceus, Terminalia catapa, Erythrina sp. 3) Hutan bakau,
tumbuhan yang khas adalah Rhizopora (bakau), dan Acanthus.
B. Keanekaragaman Pada Tingkatan Gen
Keanekaragaman pada tingkatan gen merupakan keanekaragaman yang paling
rendah. Gen adalah faktor pembawa sifat yang terdapat di dalam kromosom. Kromosom
terdapat di dalam inti sel. Keanekaragaman gen ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk
dan fungsi gen. Misalnya, pada manusia, ada gen yang mengontrol bentuk wajah, warna
rambut, jenis kelamin, warna kulit, dan golongan darah. Hal ini memungkinkan adanya
variasi manusia yang ada di dunia ini. Coba kalian amati wajah teman-teman kalian satu
kelas, apakah ada yang memiliki wajah sama? Pasti terdapat perbedaan di antara mereka
walaupun ada yang kembar. Perhatikan Gambar 1. Meskipun masih dalam satu spesies,
penampakan buah jeruk berbeda satu dengan lainnya. Jadi, di dunia tidak ada satu jenis
makhluk hidup yang sama persis bentuk dan ukuran maupun warnanya. Perbedaan ini
disebabkan adanya keanekaragaman gen.
Gambar 1. Varietas Jeruk dengan Penampakan yang Berbeda
Gen adalah materi yang mengendalikan sifat atau karakter. Jika gen berubah, sifatsifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotipe. Ini dikenal
sebagai pembawaan. Perbedaan gen tidak hanya terjadi antarjenis. Di dalam satu jenis
(spesies) pun terjadi keanekaragaman gen. Dengan adanya keanekaragaman gen, sifat-sifat
di dalam satu spesies bervariasi yang dikenal dengan istilah varietas. Misalnya, ada varietas
padi PB, rojo lele, dan varietas padi tahan wereng (coba sebutkan yang lain). Demikian juga
dengan adanya berbagai varietas bunga, mangga, jeruk, anjing, dan burung. Sekilas
penampakan antarvarietas itu sama karena masih tergolong spesies yang sama. Akan
tetapi, setiap varietas memiliki gen yang berbeda sehingga memunculkan sifat-sifat khas
yang dimiliki oleh tiap-tiap varietas itu.
Masing-masing individu memiliki susunan genetika yang berbeda, didalam tingkat
jenisnya akan terdapat pengelompokan yang menunjukkan adanya kisaran kesamaan
dalam taraf-taraf tertentu. Kelompok individu dari jenis yang sama dalam suatu lingkungan
tertentu membentuk lungkang (pool) individu yang memliki kesamaan dan kisaran
lingkungan itu. Dalam taraf lain individuindividu dalam satu jenis yang mempunyai susunan
genetika yang mirip atau dalam kisaran tertentu, walaupun tempat terdapatnya terpencar,
akan membentuk suatu satuan tertentu, misalnya dalam anak jenis, varietas, forma ekotipe
dan galur. Masing-masing satuan keutuhan ini merupakan taraf keanekaragaman
pengelompkan individu yang pada dasarnya konstan.
C. Keanekaragaman Hayati Pada Tingkat Spesies Atau Jenis
Jenis merupakan suatu organisme yang dapat dikenal dari bentuk atau
penampilannya dan merupakan gabungan individu yang mampu saling kawin di antara
sesamanya secara bebas (tetapi tidak dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk
menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Jenis itu terbentuk oleh kesesuaian kandungan
genetik yang mengatur sifat-sifat kebakaan dengan lingkungan tempat hidupnya. Karena
lingkungan tempat hidup jenis itu beranekaragam, jenis yang dihasilkannya pasti akan
beranekaragam pula. Proses terjadinya jenis, pada umumnya berlangsung secara perlahan-
lahan dan dapat memakan waktu ribuan tahun, melalui perubahan penyesuaian atau
evolusi jenis lain yang sudah ada sebelumnya. Selanjutnya, jenis yang terjadi ini juga
mempunyai peluang untuk menjelmakan jenis-jenis yang lain. Selama bermiliar-miliar
tahun melalui proses evolusi, telah terbentuk jutaan jenis yang berbeda-beda. Cara proses
ini berlangsung mengakibatkan adanya keterkaitan antara jenis yang satu dengan jenis
yang lainnya. Keterkaitan inilah yang disebut kekerabatan. Keanekaragaman jenis
merupakan variasi organisme yang ada di bumi. Menurut Desmukh (1992) keanekaragaman
jenis adalah sebagai gabungan antara jumlah jenis dan jumlah individu masing-masing
jenis dalam komunitas. Bahkan secara kuantitatif keanekaragaman jenis didefinisikan
sebagai jumlah jenis yang ditemukan pada komunitas, sedang ukurannya disebut kekayaan
jenis.
Keanekaragaman atau kekayaan jenis dapat diukur dengan berbagai cara, misalnya
dengan indeks keanekaragaman. Suatu tempat dikatakan memiliki keanekaragaman jenis
tinggi bila memiliki kekayaan jenis yang merata, misalnya: 1. Suatu tempat terdapat 3 jenis
burung dan satu jenis ular, dianggap secara taksonomi lebih beranekaragam dibanding
dengan tempat lain yang mempunyai 4 jenis burung saja. 2. Suatu komunitas dengan 5
jenis burung yang berjumlah 300 individu, dengan jumlah rata-rata 60 ekor per jenis.
Sedang pada komunitas lain terdapat 5 jenis burung dengan jumlah individu yang sama
(300 ekor), tetapi rata-rata untuk keempat burung yang pertama hanya 15 ekor, sedang
jenis burung sisanya 240 ekor. Dari contoh tersebut komunitas yang memiliki rata-rata 60
ekor per jenis burungnya dianggap lebih beranekaragam dibanding dengan komunitas
yang memiliki jumlah jenis yang tidak merata. Pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi,
keanekaragaman jenis dapat diamati dengan mudah. Di lingkungan sekitar dapat dijumpai
berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di dalam satu famili rumput (Gramineae) dapat
dijumpai, di antaranya, rumput teki, padi, dan jagung. Di dalam golongan burung dapat
dijumpai, antara lain, angsa, ayam, merpati, kalkun, dan burung unta.
Gambar 2. Golongan Aves (a) Burung; (b) Itik; (c) Ayam
Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya. Berbagai
jenis burung seperti burung kakak tua, elang, pipit, merpati, pelikan, kolibri, bebek dan nuri.
Bentuk paruh berbagai burung pun beraneka ragam. Paruh burung pipit yang memakan
biji-bijian berbeda dengan paruh burung elang yang memakan daging. Demikian pula
dengan paruh burung pelikan dan burung bangau yang memakan ikan berbeda dengan
paruh bebek yang memakan cacing dari dalam lumpur. Bentuk kaki burung juga beraneka
ragam, keanekaragaman bentuk kaki burung sesuai dengan kegunaannya. Kaki burung
pelatuk untuk memanjat, kaki burung elang dan rajawalio untuk mencengkram, kaki burung
kutilang untuk bertengger, kaki ayam untuk mengais, dan lain sebagainya.
Keanekaragaman jenis makhluk hidup di dunia bervariasi sekitar 325.000 jenis
tumbuhan dan hewan sekitar 1.600.000 jenis sedangkan jasad renik sekitar 160.000 jenis.
Masing-masing jenis makhluk hidup ini merupakan keseutuhan yang terpisah dan memiliki
karakter kekhasan sendiri-sendiri, baik sifat-sifat dari dalam maupun sifat-sifat dari luarnya,
diantaranya daya berkembangbiak, ketahanan terhadap penyakit, daya saing, kemampuan
berpencar dan umur individu.
D. Keanekaragaman Hayati Pada Tingkat Ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Setiap makhluk hidup hanya akan tumbuh dan berkembang pada
lingkungan yang sesuai. Pada suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk
hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya,
pada suatu lingkungan akan terdapat berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup
berdampingan secara damai.
Mereka seolah-olah menyatu dengan lingkungan tersebut. Pada lingkungan yang
sesuai inilah setiap makhluk hidup akan dibentuk oleh lingkungan. Sebaliknya, makhluk
hidup yang terbentuk oleh lingkungan akan membentuk lingkungan tersebut. Jadi antara
makhluk hidup dengan lingkungan akan terjadi interaksi yang dinamis.
Perbedaan
kondisi
komponen
abiotik
(tidak
hidup)
pada
suatu
daerah
menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan
tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen
abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem. Ada ekosistem hutan
hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air
tawar, air payau, laut, dan lainlain. Komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah
bervariasi baik mengenai kualitas komponen tersebut maupun kuantitasnya. Hal inilah yang
menyebabkan terbentuknya keanekaragaman ekosistem di muka bumi ini. Antar komponen
ekosistem hidup berdampingan tanpa saling mengganggu, dan apabila terjadi kepunahan
atau gangguan terhadap salah satu anggotanya maka akan mengganggu kelangsungan
hidup organisme lainnya. Suatu perubahan yang terjadi pada komponen-komponen
ekosistem ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan (homeostatis) ekosistem tersebut.
Sebagai suatu sistem, di dalam setiap ekosistem akan terjadi proses yang saling terkait.
Misalnya, pengambilan makanan, perpindahan energi atau energetika, daur zat atau materi,
dan produktivitas atau hasil keseluruhan ekosistem. Contoh keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem adalah pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di
pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran
rendah.
c)
d)
Gambar 3. Beberapa contoh ekosistem diantaranya : a) Ekosistem gurun, b) ekosistem
sawah, c) ekosistem gunung, d) ekositem hutan
Indonesia terdiri atas 17.058 pulau besar dan kecil mengalami proses pembentukan
yang berbeda-beda dengan sejarah geologi yang tidak serupa. Bentangan yang luas
dengan susunan daratan dan lautan yang tidak seragam mengakibatkan timbulnya
keanekaragaman dan kisaran iklim yang luas. Dengan demikian mudah dimengerti, jika
perpaduan antara tanah dan iklim yang beraneka ragam, letak geografis yang membentang
luas serta jenis-jenis makhuk yang sangat bervariasi itu akan mengakibatkan ekosistem
yang terbentuk juga beraneka ragam.
Modul Ajar Biologi
Fase E (Kelas X SMA)
Elemen Pemahaman Dan Keterampilan Sains
No. Komponen
Deskripsi / Keterangan
A. Informasi Umum
1.
2.
Identitas Sekolah
Nama Penyusun
Heni Hurotulaeni, S.Pd
Institusi
SMA Negeri 10 Pandeglang
Tahun
2021/2022
Jenjang sekolah
SMA
Kelas
X
Alokasi Waktu
3 JP x 45 Menit = 135 Menit
Kompetensi awal
(entry behavior)
4.
5.
6.
7.
8.
3.
Profil Pelajar
Pancasila
Apakah ekosistem itu ?
Apa saja komponen ekosistem?
Bagaimana hubungan antar ekosistem?
Bagaimana siklus yang berlangsung di alam untuk menjaga kesimbangan
ekosistem?
Bagaimana daur biogeokimia dan ketidakseimbangan ekosistem dan aliran
energinya.?
5. Mandiri: ; Mencari informasi dari berbagai sumber
6. Bergotong royong ; Kolaborasi: menerima dan melaksanakan
tugas serta peran yang diberikan kelompok dalam sebuah kegiatan
bersama dan memahami informasi sederhana dari orang lain dan
menyampaikan informasi sederhana kepada orang lain menggunakan katakatanya sendiri. Persepsi Sosial: Mengenali berbagai reaksi orang lain di
lingkungan sekitar dan penyebabnya.
7. Kreatif ; Menghasilkan gagasan orisinal: Menggabungkan
beberapa gagasan menjadi ide atau gagasan imajinatif yang
bermakna untuk mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya.
8. Berkhebinekaan global ; Bersikap terbuka terhdap teman-teman
lain dari suku, agama dan budaya yang berbeda pada saat
berkelompok dan saat pembelajaran mandiri
4.
Sarana dan Prasarana
Sarana
Prasarana
5.
LCD Projector
6.
Komputer/laptop
7.
Jaringan internet
8.
Lapangan/halaman sekolah/area terbuka
Kelas, dan luar kelas (lapangan atau halaman sekolah)
Catatan:
Bila di sekolah tidak memiliki jaringan internet, LCD Proyektor,
ataupun laptop, maka: Tayangan video menggunakan gambar dan
pencarian sumber belajar menggunakan buku paket dan bahan
ajar
6.
7.
Target Peserta
Didik
Jumlah Peserta
Didik
36 Siswa
Moda dan Model
Pembelajaran
Tatap Muka
B. KOMPONEN INTI
8.
9.
10.
11.
Tujuan
Pembelajaran
Memahami dan mengkomunikasikan Ekologi : Ekosistem dan
interaksi antar komponennya dengan cara studi literatur, berbagi
pengalaman dan mengkomunikasikannya kembali melalui diskusi
Pemahaman
bermakna
Bahwa Ekositem lingkungan berpengaruh terhadap lingkungan
Pertanyaan
Pemantik
Jika kamu diminta untuk menyebutkan Ekosistem dan interaksi
dan kehidupan sehari-hari.
antar komponennya manakah yang akan kamu jelaskan.?
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
9. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar Peserta
Didik.
10. Salah satu Peserta Didik diminta untuk memandu temantemannya berdoa.
11. Guru mengatakan angka 1 – 10, kemudian menjelaskan bahwa
semakin angka mendekati angka sepuluh berarti semakin
senang perasaan mereka hari sebaliknya semakin
mendekati angka 1 berarti semakin tidak senang perasaan
mereka.
12. Peserta Didik diarahkan untuk menentukan perasaan mereka
dengan memilih satu angka kemudia ditulis di selembar kertas,
setelah ditulis diangkat dan ditunjukkan. (Asesmen
diagnostik non kognitif)
13. Setelah melakukan ini guru mengatakan bagi yang memiliki
perasaan mendekati angka 1 semoga selama pembelajaran
dapat terus berubah menuju angka 10.
14. Guru mengajukan pertanyaan ada berapa kelomopok atau
kingdom makhluk hidup di dunia ini
15. Guru memberikan jawaban yang benar yaitu 6 kingdom dan
telah mereka pelajari pada jenjang SMP dahulu.
16. Guru menyampaikan tujuan dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan hari ini.
Inti
13. Peserta Didik dibagi kelompok menjadi beberapa kelompok
belajar.
14. Guru membagikan lembar kerja kepada setiap
kelompok.
15. Peserta Didik diperlihatkan materi Ekosistem dan interaksi antar
komponennya.
16. Peserta Didik
diarahkan
untuk
komponen ekosistem
tersebut dengan tanya jawab.
17. Setelah mendapatkan jawaban yang tepat, Peserta Didik
diarahkan untuk bersama kelompoknya mengobservasi
lingkungan atau halaman sekolah dan mengumpulkan data
tentang ekosistem dan komponennya apa saja yang mereka
temukan.
18. Peserta Didik diarahkan menganalisis data yang mereka
kumpulkan dan menetukan tingkat keanekaragaman mahkluk
hidup apa saja yang terbentuk. Data tersebut diisi dalam lembar
kerja yang dibagikan.
19. Ketika Peserta Didik sedang berkegiatan, guru berkeliling
untuk mengamati keaktifan Peserta Didik ataupun melihat
kendala yang mungkin timbul (Asesmen Formatif)
20. Guru mengarahkan setiap anggota kelompok
mempresentasikan hasil observasi yang mereka lakukan.
21. Peserta Didik lain yang tidak sedang mempresentasikan
memperhatikan dan dapat memberikan tanggapan.
22. Selama proses ini guru memperhatikan keaktifan Peserta Didik
dan kemampuan Peserta Didik dalam menjelaskan dan
memberikan tanggapan (Asesmen Formatif)
12.Guru juga membenarkan konsep-konsep yang keliru.
Penutup
12.
Asesmen Pembelajaran
Asesmen yang
Digunakan
13.
4. Setelah semua selesai presentasi Peserta Didik diarahkan untuk
menyimpulkan apa yang dipelajari
5. Guru kemudian melakukan Asesmen Formatif kembali dengan
memberikan beberapa pertanyaan :
b. Apakah Saya dapat memahami apa itu ekosistem ? Jelaskan
Bagaimana?
c. Apakah saya dapat memahami ekosistem dan peranannya
dalam kehidupan manusia? Apa alasannya.?
d. Ekosistem manakah yang sering ditemui di lingkungan
sekitar? Apa alasannya ?
6. Selanjutnya Peserta Didik diajak merefleksi pembelajaran hari ini
dengan tanya jawab.
Performa
Materi Pengayaan dan Remedial
Materi Pengayaan
Melihat jawaban dari asesmen formatif terakhir, Peserta Didik yang menjawab
dengan tepat diberikan suatu tugas untuk mencari tahu tentang Ekosistem dan
komponennya yang ada pada tempat mereka tinggal dan dibuatkan berupa tabel.
Materi Remedial
Melihat jawaban dari asesmen formatif terakhir, Peserta Didik yang masih menjawab
keliru diberikan lembaran tugas mendata Ekosistem dan komponennya disekitar
tempat tinggal kemudian kembali menentukan jenis komponen dan peranannya.
14.
Refleksi Peserta Didik dan Guru
Refleksi Guru
Manajemen kelas:
h. Apakah semua siswa aktif berkegiatan?
i. Apakah pembagian waktunya cukup?
j. Apakah siswa yang memiliki hambatan ketika berkegiatan, dapat teratasi
dengan baik (kembali berkegiatan dan mengikuti prosesnya)
k. Apakah metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat?
l. Adakah metode pembelajaran lain yang lebih tepat untuk kegiatan
pembelajaran ini?
m. Apakah menemukan kendala lainnya?
n. Adakah strategi lain untuk menjawab kendala yang timbul?
Ketercapaian kompetensi:
d.
e.
f.
Apakah semua siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan?
Apakah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar dengan baik?
Adakah perubahan sikap dan keterampilan siswa selama proses kegiatan
belajar?
Refleksi Peserta Didik
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Apakah kamu suka dengan kegiatan pembelajaran ini?
Adakah hal menarik lainnya?
Cara belajar yang bagaimana yang paling membantumu dalam melakukan
pembelajaran?
Kesulitan apa saja yang kamu temui dalam belajar Ekologi : Ekosistem dan
interaksi antar komponennya?
Apakah kamu menemukan kesulitan dalam memahami instruksi/perintah?
Bagaimana kamu dapat terus mempraktikkan keterampilan ini?
C. LAMPIRAN
15.
Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 1
16.
Bahan Bacaan Peserta Didik & Guru
Lampiran 2
17.
Glosarium
Abiotik : Komponen ekosistem dari benda mati.
Alelopati : Interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Autotrof : Organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri.
Abisal : Daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m. Sinar matahari tidak mampu
menembus daerah ini.
Biotik : Komponen ekosistem dari mahluk hidup.
Bioma : Ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis
vegetasi yang dominan di wilayah tersebut.
Bentik : Daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisaorganisme mati.
Batial : Daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m.
Biomassa : Massa kering organisme.
Biogeokimia : Siklus yang melibatkan senyawa kimia yang berpindah tempat melalui
organisme sebagi perantara kemudian senyawa ini kembali ke lingkungan fisik.
Bentos : Hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos
dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Dekomposer : Disebut juga pengurai yaitu organisme yang mampu merombak sisa
produk organisme / organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik.
Detritivor : Organisme yang memakan serpihan-serpihan organik dari suatu organisme.
Ekosistem : Kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang di
dalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan saling memengaruhi.
Eutrofik : Danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton
sangat produktif.
Heterotorf : Organisme yang memanfaatkan senyawa organik dari makhluk hidup lain.
Hadal : Bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 meter.
Individu : Organisasi mahluk hidup terdiri dari kesatuan sistem organ.
18.
Daftar Pustaka
Intertidal : Area pasang surut air laut disepanjang garis pantai
e-Modul Direktorat
SMArantai-rantai makanan yang komplek.
Jaring-jaring
MakanaPembinaan
: Kesatuan dari
Ekologi : Ekosistem dan interaksi Antar Komponen
Komensalisme : Hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk
kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan, salah satu spesies diuntungkan
dan spesies lainnya tidak dirugikan.
Lembar Kerja
Peserta Didik
Nama Anggota Kelompok :
1
.
2
.3
.4
.5
.
. ..........................................
. ..........................................
. ..........................................
. ..........................................
. ..........................................
Petunjuk :
1. Observasi komponen ekosistem yang ada di lingkungan sekitar.
2. Masukkan data-data tersebut pada tabel.
3. Tentukan Jenis komponen ekosistem dan peranannya.
Tabel Data Ciri-ciri Umum Protista
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Komponen Ekosistem
17
18
19
20
Tabel Jenis Protista
No
1.
2.
3.
Komponen Ekosistem
Peranannya
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Informasi apa saja yang ingin digali?
Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa
Apa harapanmu?
Aktivitas siswa selama belajar di rumah
Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
Aktivitas siswa selama belajar di rumah
Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak
menyenangkan ketika belajar di rumah?
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen Diagnostik Kognitif
Identifikasi
materi yang
akan diujikan
Pertanyaan
Protista
Apa
Pengertian
Ekosistem
Ciri-ciri Umum
Protista
Kemungkinan
Skor (Kategori)
Jawaban
Ekosistem diartikan sebagai
kesatuan fungsional antara
makhluk hidup dengan
lingkungannya yang di dalamnya
terdapat hubungan dan interaksi
yang sangat erat dan saling
memengaruhi.
Penetrasi
Benar
cahaya
kurang, dan
terpengaruh
oleh iklim
dan cuaca
adalah ciri
ekosistem
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
2 (Cukup)
1 (Kurang)
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
2 (Cukup)
1 (Kurang)
Rencana
Tindak
Lanjut
perairan air
tawar?
Peranan
Protista
Sebutkan 4
peranannya
komponen
biotik?
Menurut perananya komponen
biotik dibedakan menjadi
produsen, konsumen,
dekomposer dan detritivor
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
2 (Cukup)
1 (Kurang)
Asesmen Formatif
Selama proses diskusi dan mendata guru memperhatikan keaktifan Peserta Didik dan kemampuan Peserta Didik
dalam menjelaskan dan memberikan tanggapan.
Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung:
● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling, dan berhenti sejenak di salah satu kelompok untuk
mengamati kompetensi siswa
● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling untuk mengamati keaktifan siswa ataupun melihat kendala
yang mungkin timbul
● Ketika menemukan siswa yang kurang aktif, atau mengalami kendala, guru bisa melakukan perbaikan dengan
cara menjadi pasangan siswa, atau bergabung menjadi kelompok dengan 3 orang. Guru dan siswa melakukan
kegiatan yang sama seperti di atas. Siswa dimotivasi dan diberikan contoh.
Asesmen Sumatif
a. Pilihan Ganda
Untuk mengukur kemampuan dalam pembelajaran 1 kalian dapat menjawab soal-soal
berikut ini. Plilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
4.
F.
G.
H.
I.
J.
Di bawah ini yang bukan merupakan kompinen abiotik adalah ….
Tanah
Mikroorganisme
sinar matahari
air
Udara
5. Interaksi antar spesies yang merupakan predasi adalah ….
A. ikan hiu dengan ikan remora
B. anggrek di suatu pohon
C. bunga Nerium oleander dengan manusia
D. ular dengan tikus
E. kerbau dengan burung jalak
6. Perhatikan skema interaksi di suatu ekosistem berikut!
Tipe interaksi antara X dan Y adalah ….
A. Kompetisi
B. Predasi
C. Parasitismei
D. Netralisme
E. Parasitisme
7. Gambar skema jaring-jaring makanan.
Tingkat trofik kedua diduduki oleh organisme ….
A. jagung, padi dan belalang
B. ulat, tikus dan belalang
C. ayam, ulat dan katak
D. ayam, elang dan katak
E. belalang, katak dan elang
8. Disebuah kolam terdapat populasi :
1. ikan kecil
2. fitoplangton
3. zooplangton
4. ikan besar
5. pengurai
Aliran energi yang terjadi pada ekosistem kolam tersebut adalah ….
A. 1 --- 3 --- 2 --- 4 --- 5
B. 1 --- 2 --- 4 --- 3 --- 5
C. 2 --- 3 --- 1 --- 4 --- 5
D. 2 --- 1 --- 3 --- 4 --- 5
E. 2 --- 4 --- 3 --- 1 --- 5
9. Yang manakah organisme berikut ini yang secara tidak tepat dipasangkan dengan
tingkat trofiknya?
A. sianobakter ---- produsen primer
B. belalang --- konsumen primer
C. zooplangton --- konsumen sekunder
D. elang --- konsumen tersier
E. fungi --- detritivor
10. Gambar jarring-jaring makanan pada ekosistem padang rumput.
Berdasarkan skema jaring-jaring makanan tersebut, apabila tikus dimusnahkan maka
yang akan terjadi adalah ….
A. ekosistem akan tetap stabil karena tikus merupakan hama penganggu
B. menurunnya populasi ular dan ekosistem menjadi stabil karena ular sebagai
predator
C. meningkatnya populasi serangga herbivora dan ekosistem menjadi tidak stabil
D. polpulasi burung pemakan biji-bijian meningkat dan ekosistem tetap stabil
E. meningkatnya populasi burung elang dan ekosistem menjadi tidak stabil
11. Pada gambar di bawah ini, plangton paling banyak terdapat pada daerah …
A. litoral
B. limnetik
C. profundal
D. continental
E. dasar danau
12. Yang manakah ekosistem ini mempunyai produktivitas primer terendah permeter
persegi?
A. Suatu rawa asin
B. Suatu lautan terbuka
C. Suatu terumbu karang
D. Suatu padang rumput
E. Suatu hutan hujan trop
13. Dalam ekosistem konsumen tingkat I paling tidak efektif dalam menggunakan energinya. Alasan yang tepat
terkait pernyatan tersebut adalah….
A. herbivora tidak mampu secara sempurna mencerna serat kasar dari tumbuhan sehingga banayak
energi yang terbuang bersama feses.
B. herbivora banyak melakukan aktifitas respirasi sehingga energi yang dibutuhkan lebih banyak.
C. herbivora tidak mampu mengkonsumsi semua jenis produsen sehingga energi yang tersedia di alam tidak
dapat dimanfaatkan secara optimal.
D. beberapa herbivora memamah biak sehingga energi yang terkandung dalam makanannya tidak
termanfaatkan secara sempurna.
E. Pencernakan herbivora dibantu oleh mikroorganisme untuk menghancurkan selulosa pada makanannya.
Kunci Jawaban
1. B
6. C
2. D
7. C
3. A
8. B
4. B
9. C
5. C
10. A
b. Esai
1. Dalam ekosistem konsumen tingkat I paling tidak efektif dalam menggunakan energinya. Alasan yang tepat
terkait pernyatan tersebut adalah….
Jawaban : herbivora tidak mampu secara sempurna mencerna serat kasar dari tumbuhan sehingga
banayak energi yang terbuang bersama feses.
2. Yang manakah ekosistem ini mempunyai produktivitas primer terendah permeter
persegi...
Jawaban : Suatu terumbu karang
Lampiran 2
BAHAN BACAAN SISWA & GURU
A. Uraian Materi
1) Komponen-Komponen Ekosistem
Ekosistem diartikan sebagai kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang di dalamnya
terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan saling memengaruhi. Ekosistem terdiri dari berbagai unsur
yang membentuk tata lingkungan. Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang tergolong mahluk hidup. Menurut
perananya komponen biotik dibedakan menjadi produsen, konsumen, dekomposer dan detritivor.
a. Produsen : yaitu organisme yang mampu mensintesis senyawa organik dari bahan senyawa anorganik
dengan bantuan energi matahari.
b. konsumen : organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain.
c. dekomposer : di sebut juga pengurai yaitu organisme yang mampu merombak sisa produk
organisme/organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik.
d. detritivor : organisme yang memakan serpihan-serpihan organik dari suatu organisme.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya komponen biotik dibagi komponen autotrof (Auto = sendiri dan
trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan
sendiri. Komponen autotrof berperan sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. Selain itu ada
komponen heterotroph (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof (konsumen) merupakan organisme
yang memanfaatkan senyawa organik dari makhluk hidup lain. Contohnya berbagai jenis hewan. Komponen
abiotik adalah komponen materi yang tergolong makhluk tak hidup, misalnya : cahaya matahari, tanah, air,
kelembaban , dan iklim.
2) Interaksi Antar Komponen Ekosistem
Interaksi antar komponen ekosistem dapat merupakan interaksi antar biotik dengan biotik ataupun biotik dengan
abiotik.
a. Interaksi antara komponen biotik dengan biotik. Interaksi ini bisa terjadi antar organisme, antar populasi,
dan antar komunitas.
1. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan
dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari
populasi lain. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
a) Netral; Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama, yang bersifat tidak
menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan
sapi, ayam dan kucing.
b) Predasi; Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat
sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c) Parasitisme; Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme
hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan
inangnya. contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon
inang, nyamuk anopheles dengan manusia
d) Komensalisme; Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam
bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan, salah satu spesies diuntungkan dan spesies
lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya, ikan hiu dengan ikan
remora.
e) Mutualisme; Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh: bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacangkacangan, bunga dan lebah.
2. Interaksi antar populasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam
komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.
a) Alelopati; Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang
dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang
ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada
mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh, jamur Penicillium sp. dapat
menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
b) Kompetisi; Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang
sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara
populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput, persaingan hewan jantan memperebutkan
wilayah atau pasangan.
3. Interaksi antar komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh
komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme,
misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,
fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran
nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antar
komunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan
b. Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme dengan
lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem
terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan adanya
interaksiinteraksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk
menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak
diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
3) Macam-Macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan
dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem Darat; Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma. Bioma yaitu ekosistem darat
yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan di wilayah tersebut. Batas antara
dua bioma disebut ecotone. Jenis-jenis bioma adalah sebagai berikut :
1) Bioma gurun; Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia, dan
Asia Barat. Ciri-ciri :
- Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.
- Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
- Kelembaban udara sangat rendah.
- Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45ºC dan malam dapat turun
sampai 0ºC).
- Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan
serofit), seperti kaktus.
- Hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewanhewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang
terik mereka hidup pada lubang-lubang.
2) Bioma padang rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti
Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, dan Australia. Ciri-ciri :
- Curah hujan antara 25-50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hujannya dapat mencapai 100
cm/tahun.
- Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
- Turunnya hujan yang tidak teratur menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuhtumbuhan sukar mengambil air.
- Flora : tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah
rumput, meskipun ada pula tumbuhan lainyang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi
yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacammacam seperti stepa di Rusia
Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna : bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru di Australia.
Juga terdapat karnivora seperti hewan singa, serigala, anjing liar, dan cheetah.
3) Bioma Hutan Basah/Bioma Hutan Tropis
Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling
tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara
dan Papua Nugini, serta lembah Kongo di Afrika. Ciri-ciri :
- Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 225 cm/tahun.
- Matahari bersinar sepanjang tahun.
- Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
- Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan
malam hari.
- Mempunyai iklim mikro : iklim di sekitar organisme
- Flora: terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m,
dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang
dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang membelit di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit
adalah
tumbuhan
yang
menempel
pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek dan paku Sarang Burung.
- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal
yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang
bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, dan
macan tutul.
4) Bioma hutan gugur
Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini
dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili. Ciri-ciri :
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.
gugur
dan
musim
semi.
- Pohon sedikit (10-20) dan tidak terlalu rapat.
- Hewan yang terdapat di hutan gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun
(sebangsa luwak).
5) Bioma taiga/Konifer
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia,
Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada. Ciri-ciri :
- Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada
musim dingin suhu sangat rendah.
- Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
- Flora : Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii
(pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon
konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen.
- Fauna : Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang
bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mamalia kecil lainnya
maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
6) Bioma tundra/Kutub
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan kutub utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti
dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah
rumputrumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil. Ciri-ciri :
- Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan
dengan suasana gelap.
- Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
- Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou(rusa kutub).
- Pohon sedikit (10-20) dan tidak terlalu rapat.
Gambar berbagai macam bioma di eksistem darat
Sumber: catatangeografi.wordpress.com
b. Ekosistem Perairan
1) Ekosistem air tawar; Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain:
- Variasi suhu tidak menyolok.
- Penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
- Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
- Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut:
- Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton, biasanya melayanglayang (bergerakpasif) mengikuti gerak
aliran air.
- Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
- Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air,
misalnya serangga air.
- Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan ataubenda lain, misalnya
keong.
- Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau
bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Gambar area hidup/habitat organisme ekosistem air tawar
Sumber: ekosistem-ekologi.blogspot.com
Contoh ekosistem air tawar adalah:
a) Danau; Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi
hingga ratusan meter persegi. Zonasi Danau dibagi menjadi:
- Litoral; Litoral merupakan bagian dari zona benthal yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari. Daerah ini
merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Pada zona litoral, produser utamanya
adalah tanaman yang berakar (anggota spermatophyta) dan tanaman yang tidak berakar (fitoplankton, ganggang
dan tanaman hijau yang mengapung). Sedangkan konsumernya meliputi beberapa larva serangga air seperti,
platyhelminthes, rotifer, oligochaeta, moluska, amphibi, ikan, penyu, ular dan lain sebagainya.
- Limnetik; Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari.
Fotosintesis dapat terjadi secara maksimal dan konsentrasi oksigen (O2) lebih besar dari karbondioksida (CO2).
Pada zone limnetik, produsernya terutama fitoplankton dan tumbuhan air yang terapung bebas seperti, water
hyacinth (Eichornia crassipes), Cerratophyllum sp, Utricularia sp, Hydrilla verticillata, duckweed (Lemna sp); dan
vascular plants, seperti: Equisetum sp, Ioetes sp dan Azolla sp. Sedangkan konsumernya meliputi zooplankton dari
copepoda, rotifera dan beberapa jenis ikan.
- Profundal; Zona profundal merupakan bagian dari zona benthal di bagian perairan yang dalam dan tidak dapat
ditembus lagi oleh cahaya matahari. Pada zona profundal, banyak dihuni oleh jenis-jenis bakteri dan fungi, cacing
darah, yang meliputi larva chironomidae, dan annelida yang banyak mengandung haemoglobin, jenis-jenis kerang
kecil seperti anggota famili sphaeridae dan larva "phantom" atau Chaoboras (corethra).
- Bentik; Zona bentik merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
Gambar Zona di ekosistem air tawar
Sumber: ekosistem-ekologi.blogspot.com
Danau dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai berikut:
o Danau oligotrofik; Oligotrofik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena
fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di
dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
o Danau Eutrofik; Eutrofik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan,
karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan
oksigen terdapat di daerah profundal.
b) Sungai; Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.Air sungai dingin dan jernih serta
mengandung sedikit sedimen dan makanan. Secara umum, sebuah sungai bisa dibagi menjadi tiga bagian. Bagian
atas (hulu), tengah, dan bawah (hilir). Setiap bagian ini memiliki ciri khas, bentuk, dan aktivitasnya sendiri sendiri.
- Bagian Hulu; Bagian hulu merupakan bagian awal dari sebuah sungai. Biasanya bagian ini terletak di
pegunungan. Ciri cirinya adalah, sungai sungai dibagian hulu memiliki aliran yang sangat deras dan sungai
sungainya lumayan dalam. Hal ini di karenakan karena letaknya yang di daerah pegunungan yang memiliki
kemiringan cukup curam. Sehingga air akan sangat cepat untuk mengalir ke bawah. Proses yang terjadi disini
adalah proses erosi sehingga lembah sungai ini membentuk huruf V.
- Bagian Tengah; Bagian tengah biasanya memiliki ciri lembah sungai membentuk huruf U. Hal ini dikarenakan
kondisi lokasinya yang tidak curam lagi, melainkan landai. Hal ini mengakibatkan aliran air tidak begitu deras,
maka proses erosi disini sidah tidak begitu dominan. Proses yang dominan terjadi di daerah ini adalah
transportasi. Maksudnya adalah, hasil dari erosi yang terjadi di bagian hulu tadi, dibawa oleh air menuju ke daerah
bawahnya.
- Bagian Hilir; Bagian hilir adalah bagian sungai terakhir, yang akhirnya bagian ini akan mengantar sungai itu ke
laut (muara). Ciri-ciri bagian ini adalah, lembah sungai menyerupai huruf U yang lebar. Sungai di daerah hilir ini
biasanya sudah ber-meander (Berliku-liku). Di daerah ini proses yang dominan adalah sedimentasi. Partikel partikel
hasil erosi di bagian hulu, yang kemudian di transportasi di bagian tengah, akan di endapkan di bagian hilir ini,
maka kemungkinan akan terbentuk delta.
c. Ekosistem Air Laut
Ciri-ciri :
garam di laut bervariasi, ada
yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin).
- Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Ekosistem laut dibagi menjadi beberapa zona ,yaitu
zona intertidal, zona neritik, zona pelagik, zona fotik, zona bentik, dan zona afotik. Untuk lebih jelasnya bisa
melihat gambar dari zonasi ekosistem laut berikut ini.
Gambar Zona ekosistem laut
Sumber: nusagates.com
Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut :
1. Litoral, merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
2. Neretik, merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300
m.
3. Batial, merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
4. Abisal, merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500- 10.000 m).
Gambar zona ekosistem air laut menurut kedalaman
Sumber: dunia.pendidikan.co.id
Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan
sebagai berikut:
1. Epipelagik, merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.
2. Mesopelagik, merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000 m.
3. Batiopelagik, merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500m.
4. Abisal pelagik, merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m. Sinar matahari tidak mampu
menembus daerah ini.
5. Hadal pelagik, merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 mr.M
d. Ekosistem Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur
intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.
Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
e. Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai dikenal sebagai salah satu jenis ekosistem yang unik sebab mencakup tiga unsur yakni tanah di
daratan, air di lautan dan juga udara. Pantai merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem
akuatik. Ekosistem pantai sangat dipengaruhi oleh siklus harian arus yang pasang dan surut. Dengan demikin, flora
dan fauna yang bisa bertahan di pantai adalah mereka yang bisa beradaptasi dengan cara melekat ke substrat
keras agar tidak terhempas gelombang. Wilayah paling atas dari ekosistem pantai adalah titik yang hanya terkena
air pada saat pasang naik tinggi. Area ini didiami beberapa jenis moluska, ganggang, kerang, dan beberapa jenis
burung pantai. Sementara itu, titik tengah pantai terendam jika pasang tinggi juga pasang rendah. Tempat ini
didiami beberapa organisme semisal anemon laut, remis, siput, ganggang, porifera dan masih banyak lagi lainnya.
Sementara itu wilayah terdalam dari ekosistem pantai dihuni oleh beragam jenis mahluk invertebrata juga ikan dan
berbagai jenis rumput laut.
f. Ekosistem Buatan
Secara sederhana, pengertian ekosistem buatan (Man Made-ecosystem) tak lain adalah suatu ekosistem yang
terbentuk berkat rekayasa manusia dalam tujuannya untuk memenugi pun mencukupi kebutuhan hidup manusia
atau penduduk yang semakin hari semakin meningkat. Ekosistem buatan ini memperoleh subsidi energi dari luar
dan baik itu tanaman maupun hewan akan memperoleh pengaruh besar dari manusia oleh karena itu bisa
dikatakan keanekaragamannya sangat rendah. Ada banyak contoh ekosistem buatan yang direkayasa manusia,
antara lain:
1. Ekosistem Bendungan.
2. Ekosistem Tanaman Produksi misalnya hutan jati dan atau hutan pinus.
3. Ekosistem Sawah Irigasi.
4. Ekosistem Perkebunan misalnya sawit, teh, cengkeh dan masih banyak lagi lainnya.
5. Ekosistem Tambak.
6. Ekosistem ladang
4. Aliran Energi Dalam Ekosistem
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari
sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah.
Siklus ini berlangsung dalam ekosistem.
Produsen merupakan makhluk hidup yang mampu menangkap energi matahari untuk kegiatan fotosintesis
sehingga dapat menghasilkan materi organik yang berasal dari materi anorganik. Bumi mendapatkan pasokan
energi dari matahari sebanyak 1022 Joule tetapi hanya sekitar 1 % yang dapat diperoleh produsen dan diubah
menjadi energi kimia melalui fotosintesis. Konsumen merupakan makhluk hidup yang memperoleh energi dalam
bentuk materi organik. Berdasarkan tingkat trofiknya (dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan), konsumer
dibedakan atas :
-Konsumen primer atau herbivor
-Konsumen sekunder atau karnivor
-Konsumen tersier atau karnivor puncak
-Omnivor (pengecualian)
Dekomposer merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanannya dengan cara menguraikan senyawasenyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang sudah mati. Dekomposer berperan mengembalikan materi
ke lingkungan abiotik dan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau.
a. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan; Rantai makanan yaitu perpindahan materi dan energi melalui
proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi
atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan
maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah
tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan (herbifora) yang biasa disebut konsumen
primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga atau konsumen primer sekunder,
terdiri atas hewan-hewan karnivora dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi
disebut konsumen puncak. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian
energi akan hilang.
Gambar Rantai makanan
Sumber: ilmulingkungan.com
Pada rantai makanan Gambar di atas, terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput
dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang
berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan
berkembang. Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
- Rumput bertindak sebagai produsen.
- Belalang sebagai konsumen I (kerbivora)
- Katak sebagai konsumen II (karnivora)
- Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora)
- Jamur sebagai decomposer.
Rantai makanan pertama kali diteliti oleh ilmuwan Arab Al-Jahiz pada abad ke-9, yang lalu dipopulerkan kembali
oleh Charles Sutherland Elton pada tahun 1927. Dalam rantai makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok yang
menghubungkan antar tingkatan trofik, yaitu:
1. Rantai pemangsa, yaitu rantai makanan yang terjadi ketika hewan pemakan tumbuhan dimakan oleh hewan
pemakan daging. contoh: kelinci-ular-elang.
2. Rantai saprofit, yaitu rantai makanan yang terjadi untuk mengurai organisme yang sudah mati. Rantai ini muncul
karena adanya dekomposer. contoh: elang mati-bakteri.
3. Rantai parasit, yaitu rantai makanan yang terjadi karena terdapat organismeyang dirugikan. contoh: pohon
besar-benalu, manusia-kutu. Ada dua tipe dasar rantai makanan:
1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik
awalnya. Contohnya: rumput - belalang – tikus - ular.
2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang tidak dimulai dari tumbuhan,
tetapi dimulai dari detritivor. Contohnya: serpihan daun - cacing tanah - ayam - manusia.
Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan yang sederhana. Kenyataannya dalam satu
ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan
bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu jenis produsen. Dengan
demikian, di dalam ekosistem terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring
makanan, sehingga jaringjaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan.
Gambar Jaring-jaring makanan
Sumber: ilmulingkungan.com
Perbedaan rantai makanan dengan jaring jaring makanan, pada rantai makanan organisme hanya memakan satu
jenis organisme saja, sedangkan pada jaring jaring makanan organisme memakan organisme lainnya yang tidak
hanya satu jenis saja.
Download