Laporan Harian MBKM TPA Batu Layang Pengambilan Sampel Air Sumur Pantau dan Air Lindi Nama : Ismi Aulia Ulfalah NIM : D1051201057 Jurusan/Fakultas : Teknik Lingkungan/Teknik Hari/Tanggal : Rabu/15 Maret 2023 Sumber: Jurnal Jom FTEKNIK 6 (2) 5 Dokumentasi 1. Kerangka dan Lokasi Sumur Pantau serta Pengambilan Air Sumur Pantau menggunakan vertical sampler Sumur pantau disimbolkan sebagai SP terbuat dari pipa paralon yang berfungsi untuk mengetahui tinggi muka air pada tanah. Sumur pantau memiliki lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai tempat masuknya aliran air (Wahyuni, dkk; 2019). Sumur pantau adalah sumur yang dibuat untuk memantau muka air tanah dan kualitas air tanah pada akuifer tertentu (PERDA Pengelolaan Air Tanah No. 3, 2014) Sumur ini berada di 14 titik dan berasal dari air tanah ditambah 1 kolam air lindi sebagai outlet. Pengambilan sampel air sumur pantau pertama dilakukan dengan mengambil air sumur pantau menggunakan vertical sampler 500 mL, kemudian dimasukkan air sumur pantau hingga 5 Liter ke dalam bak untuk dipindahkan kedalam jirigen. Dimasukkan air sumur pantau secukupnya ke dalam gelas beaker untuk dilakukan uji DO, kekeruhan (turbidity), pH, suhu, dan DHL (Daya Hantar Listrik). Pengukuran dilakukan untuk mengeahui kualitas air seperti kadar logam yang terkandung pada air sumur. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan toksisitas logam berat dalam tubuh hewan akuatik. Semakin tinggi suhu di suatu perairan menyebabkan proses pemasukan logam berat dalam tubuh juga akan naik karena reaksi pembentukan ikatan antar logam dengan protein dalam tubuh semakin cepat. Selain itu, suhu yang meningkat dapat menyebabkan penurunan daya larut oksigen terlarut sehingga akan menaikkan kadar toksisitas bahan-bahan tertentu seperti logam dalam air (Kareliasari, 2021). 6 Dokumentasi 2. Pengangkutan Air Sampel Sumur Pantau dan Pengambilam Sampel Air Lindi Pengambilan sampel air sumur pantau sebanyak 5 Liter pada gambar dibagian kiri sedangkan pengambilan sampel pada air lindi sebagai outlet dibagian kanan. Terdapat salah satu sumur pantau yang tida dapat diakses oleh penguji karena sumur pantau terkunci rapat. Sumur pantau yang dilakukan pengambilan sampel beberapa ada yang tertutup dan ada yang terbuka. Air tanah yang dihasilkan oleh sumur pantau ada yang berwarna bening, kuning, coklat, dan hitam pekat. Sumur pantau dengan kondisi cukup jernih atau kekuningan menghasilkan nilai kekeruhan 12,3 NTU, DHL 15 ms, pH 7,5, suhu 30,9 °C, dan DO 2,66 ppm. Sedangkan sumur pantau dalam kondisi keruh dan berwarna gelap menghasilkan nilai kekeruhan 4,16 NTU, DHL 0,16 ms, pH 5,4, suhu 29,4 °C, dan DO 3,29 ppm. Berdasarkan data diatas adalah sumur pantau dalam kondisi tertutup dan terbuka dapat diketahui bahwa kondisi warna suatu sumur pantau dapat menentukan kualitas air sumur, warna dengan kondisi yang lebih jernih menghasilkan nilai DO atau oksigen yang lebih rendah. Sedangkan dalam kondisi tertutup menghasilkan DO atau nilai oksigen yang sedikit lebih tinggi. Air sumur pantau dalam kondisi terbuka sebagian besar menghasilkan warna yang lebih jernih karena bercampur dengan air hujan yang kualitasnya baik. Sedangkan dalam kondisi tertutup kondisi air rata-rata berwarna gelap. DAFTAR PUSTAKA Wahyuni, dkk. 2019. Kecepatan Aliran Air Tanah pada Sumur Pantau Menggunakan Paper Disc Velocimeter. Jurnal Jom FTEKNIK, 6 (2) Kareliasari. 2021. Analisis Suhu, pH, DHL, DO, TDS, TSS, BOD, COD, dan Kadar Timbal pada Air dan Sedimen Sungai Lesti, Kabupaten Malang. 7 Skripsi Program Sudi Kimia, Fakultas FMIPA. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim: Malang Indonesia. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Air Tanah. Jakarta 8