Uploaded by Triaji Pangestu

387767056-lifting-operation-safety

advertisement
LIFTING
OPERATION
SAFETY
Lifting Operation
• Pemindahan Orang
• Pemindahan Benda
• Pekerjaan Pemasangan atau
pelepasan.
• Dan aktifitas lain
menggunakan peralatan
peralatan Angkat
Angkat mengangkat
mengangkat
menggunakan
Peralatan angkat mengangkat
• Alat angkat : Crane (pesawat angkat),
Overhead Traveling Crane, Come Along,
Puller/Looter, Chain Hoist/Block. dll
• Lifting Gear : Peralatan sebagai Alat Bantu
Angkat (Sling, Shackle, Turnbuckle,
eyebolts, dll)
Bahaya Terbesar
• Drop Object ( Manusia/
Peralatan)
• Pergerakan yang tidak
terkontrol
• Kegagalan Alat Angkat
pada proses
proses pengangkatan
pengangkatan
pada
Konsekuensi/Akibat
• Serious Injury – Fatality
• Kerusakan peralatan angkat dan peralatan
lain
• Merusak Lingkungan
• Merusak Nama Baik Perusahaan
• Penjara
Penyebab Kecelakaan
Hasil survey dari Dupont company, kecelakaan diakibatkan
oleh:
• Human Error (manusia)
: 96%
• Other (lain-lain, gempa bumi, weather, dll.) : 4%
Hasil survey penyebab kecelakaan pada Lifting adalah:
• Human Error : 80%
• Equipment : 12 %
• Others
: 8%
Teori Gunung ES
Kecelakaan menurut Heinrich Studies, yang dikenal dengan Gunung Es
(Ice Mountain)
1
10
Fatal
Hospitalize/ Recordable case
30
600
First Aid
Near Miss
at Risk Behaviour / Condition
AT RISK BEHAVIOUR
Human factor
AT RISK CONDITION
Peralatan Angkat
HAZARD
KAPASITAS
FIT FOR PURPOSE
SAFETY DEVICES
POSSIBLE CAUSE
CONSEQUENCE
DESIGN/SELECTION FAILURE
INSPECTION FAILURE
MAINTENANCE FAILURE
REPAIR FAILURE
No Clear Procedure
INCIDENT YANG MEYEBABKAN
Personnel injury
Load Damage
Equipment Damage
DESIGN/SELECTION FAILURE
INSPECTION FAILURE
MAINTENANCE FAILURE
REPAIR FAILURE
No Clear Procedure
INCIDENT YANG MEYEBABKAN
Personnel injury
Load Damage
Equipment Damage.
DESIGN/SELECTION FAILURE
INSPECTION FAILURE
MAINTENANCE FAILURE
REPAIR FAILURE
No Clear Procedure
INCIDENT YANG MEYEBABKAN
Personnel injury
Load Damage
Equipment Damage
Pelanggaran Peraturan.
Certificate not
available or out
of date.
No Clear Procedure
No Audit
INCIDENT YANG MEYEBABKAN
Personnel injury
Load Damage
Equipment Damage
Load/Object
HAZARD
Load heavier than
expected
Centre of gravity
not as expected
Physical size/
Hazards
Load Content
POSSIBLE CAUSE
CONSEQUENCE
Incorrect weight on manifest
Weight unknown – incorrect estimate
No Clear Procedure
Equipment failure
Load falling
Equipment instability/ collapse
Personal injury
Incorrect information supplied
Load swinging
Load striking person
Load striking plant
Personal injury
Sharp Corners / Snagging Item
Heavy lift /Big Size
Irregular Shape
Flammable
Toxic
Fragile etc
Load striking plant
Load handling problems
Personnel injury
Personnel injury.
Others Incident
Environment
Area Of Work
THE TARGET
• ZERO ACCIDENT
• NO HARM TO PEOPLE
• NO DAMAGE TO ENVIROMENT
HOW
Barriers Concept
DROPPED
DROPPED
OBJECT
OBJECT
DROPPED
HAZARD
HAZARD
OBJECT
people
HAZARD
LIFTING EQPT
INTEGRITY
THE LOAD
OPERATING
PERSONNEL
PROCEDURES
COMPETENCY
AT RISK BEHAVIOUR
Human factor
LIFTING COMPETENCY
ASSESSMENT BPI-U-PRC-260
Lifting Competency
Bidang Pekerjaan
• Rigger
• Signalman
• Crane Operator
• Supervisor/Lifting Planner
• Manager
• Engineer
Syarat Syarat
• Bersertifikat Migas/Depnaker
• Sertifikat Training dari Institusi
Yabg terakreditasi di MIGAS/
DEPNAKER
• Pengalaman Bekerja.
METODA ASSESSMENT
•
•
•
•
Cek Dokumen
Test Teori
Test Interview
Test Praktek
• Pengamatan Bekerja di Lokasi (lifting log
book)
Hasil Assessment
• SERTIFIKAT KOMPETENSI
AT RISK CONDITION
LIFTING OPERATION
STANDARD & POLICY
(BPWJ-U-PRC-254)
BP WEST JAVA
OPERATION AVAILABILITY
BPWJ-U-PRC-254
• Lifting Operation Procedure mengacu pada
DEPNAKER/MIGAS, ASME B30/BS/API RP/API
SPEC.
• Lifting Equipment Operation & Maintenance
Manual Book
BP Policy Statement
•
Golden Rules
–
–
Lifting operation  1 dari 8 BP Golden Rules
Menyatakan:
•
Lifting yang menggunakan crane, hoist atau peralatan lifting
mekanis TIDAK BOLEH dilakukan kecuali:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Assessment terhadap pengangkatan telah selesai dilakukan, dan
metode serta lifting equipment telah ditentukan oleh competent person
Operator peralatan lifting telah dilatih dan bersertifikat utk peralatan
tersebut
Rigging terhadap beban dilakukan oleh competent person
Segala peralatan angkat dan alat bantunya telah disertifikasi utk
digunakan dalam jangka waktu min 12 bulan
Beban tidak melebihi kapasitas dinamis dan/atau statis dari lifting
equipment
Semua safety device yang terpasang pada peralatan adalah berfungsi
dengan baik
Inspeksi visual terhadap semua peralatan lifting dan alat bantunya
harus dilakukan competent person sebelum lifting dilakukan
BP Policy Statement
• Lifting, baik yang menggunakan peralatan
mekanis sederhana maupun yang complex,
HARUS dilakukan:
– oleh orang yang terlatih dan kompeten
– menggunakan peralatan yang telah di-approved dan
diinspeksi.
• Area sekitar atau yang terimbas kegiatan lifting
HARUS dijaga pengendaliannya, dan terbebas
dari orang atau peralatan yang tidak diperlukan.
BPI Lifting Operation Rules
• Adalah penjabaran persyaratan Golden Rules
• Menyatakan:
– Persyaratan 1:
• Operator crane adalah accountable utk melakukan operasi
lifting yang aman.
• Berat beban harus diketahui sebelum pengangkatan.
• Semua personel harus aman dari area yang dapat
menyebabkan kecelakaan akibat beban jatuh atau bergerak.
Jangan berdiri di bawah beban. Jangan pernah berdiri di
antara beban dan dinding/bulkhead dan sebagainya,
pastikan selalu bahwa rute penyelamatan selalu tersedia.
BPI Lifting Operation Rules
• Lanjutan..
– Persyaratan 2:
• Operasi lifting dilakukan oleh minimum 3 person: Operator crane,
Signalman/Banksman dan Rigger (Load Handler).
• Signalman/Banksman mengendalikan lifting, mulai dari awal
pengangkatan hingga peletakan beban, dan harus selalu pada posisi
terlihat oleh Operator crane. Operator crane bertanggungjawab saat
beban sedang terangkat.
– Signalman harus:
» Memastikan bhw dia mudah teridentifikasi oleh personel lain
dengan menggunakan jaket/rompi yg menyolok sehingga jelas
terlihat bhw dia adalah Signalman yang berwenang.
» Tidak menyentuh beban. Dia harus menjaga jarak terhadap beban
dengan posisi dimana dia dapat melihat keseluruhan aktivitas
lifting dengan jelas.
» Tetap berkomunikasi dengan Rigger dan Operator crane setiap
saat.
» Menjaga Rigger utk tetap terlihat selama operasi lifting.
BPI Lifting Operation Rules
• Lanjutan..
– Persyaratan 3:
• Rigger (Load Handler) HARUS:
– Berdiri bebas saat beban terangkat dengan aman dan saat peletakan,
saat mengambil tag line dengan dan tanpa beban pada hook, dan
harus memberitahukan kepada Signalman bahwa dia berdiri bebas.
– Tidak menyentuh beban saat akan diletakkan hingga beban berada
setinggi pinggang dan jangan pernah berusaha menghentikan beban
berayun secara manual.
– Mudah diidentifikasi dan dibedakan dari Signalman.
• Risk assessment terhadap operasi stacking HARUS dilakukan dan
terdokumentasi, serta dapat menunjukkan bhw resiko saat stacking
dan destacking adalah rendah sebagaimana praktek yg dilakukan
atau lebih rendah jika praktek alternatif yg diambil.
Tugas dan Tanggungjawab
• Generic “stakeholder”:
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
•
Signalman/Banksman
Rigger/Slinger
Crane Operator
Forklift Operator
Site Competent Person
Lifting Inspector (Authorized Lifting Equipment Inspector – ALEI)
Site Lifting Coordinator
Contractor Lifting Technical Authority
Lifting Technical Authority (LTA)
Engineering Authority
Site Manager
Penjelasan masing-masing jabatan mengacu pada LOPS hal. 10-14.
Tugas dan Tanggungjawab
Tanggungjawab PUNCAK terhadap beban yang
diangkat atau dipindahkan oleh crane,
ada pada
OPERATOR CRANE
yang harus memastikan bahwa operasi yang
dilakukan telah melalui risk asssessment dan telah
dibahas sebelumnya di toolbox talk/meeting,
serta bahwa telah tersedia
PERMIT TO WORK dan LIFTING PLAN
Lifting Equipment (LE)
•
•
Semua lifting equipment HARUS memiliki identifikasi yg
unik dan semua portable lifting equipment (termasuk
transit sling) HARUS di-color coding.
Kategori LE:
1.
2.
3.
4.
5.
•
Portable Lifting Equipment (PLE)
Fixed Lifting Equipment (FLE)
Transit Sling
Cargo Carrying Unit (CCU)
Mobile Equipment (MLE)
5 kategori LE menunjukkan perbedaan dari sisi tujuan
dan kegunaan, metode re-sertifikasi, dan area
operasinya.
Portable Lifting Equipment (PLE)
• Segala aplikasi lifting dan asesorisnya
yang mudah dipindahkan dari dan ke site
utk kegunaan umum, contoh: shackle,
sling, come-along, pull-lift, dll.
• Disimpan pada area dan tempat yang telah
ditentukan.
• Rigging loft adalah modifikasi cargo
container sebagai tempat penyimpanan
PLE.
Portable Lifting Equipment (PLE)
• Pengujian (Examination)
– Harus diinspeksi, overhauled dan resertifikasi dalam
interval 6 bulan dan dilakukan oleh Authorized Lifting
Equipment Inspector (ALEI).
– Harus memiliki original (birth) certificate, jika tidak
tersedia maka perlu dilakukan resertifikasi.
– Competent Person harus melakukan inspeksi (visual)
sebelum PLE digunakan.
– Provider rigging loft bertanggungjawab utk melakukan
uji menyeluruh dan color-coding terhadap PLE yang
tersimpan di dalam rigging loft.
Fixed Lifting Equipment (FLE)
• Segala peralatan LE yg terpasang secara
permanen di site, seperti: overhead crane, hoist,
trolley beam, pad eye, davit, man-riding-winch,
crown block, casing rack arm, tugger winch, dll.
• Jadwal dan catatan maintenance utk inspeksi
dan pengujiannya harus terdata dalam CMMS,
melalui PMR dan WSE.
•
•
•
CMMS: Computerized Maintenance Management System
PMR: Planned Maintenance Routine
WSE: Written Scheme of Examination
Fixed Lifting Equipment (FLE)
• Pengujian (Examination):
– Semua FLE (kecuali offshore pedestal crane) HARUS
diuji menyeluruh per 6 bulan dan dicolor-coding oleh
ALEI.
– Semua FLE harus teregister di CMMS berikut report
semua kegiatan inspeksi dan maintenance nya.
– Tanggungjawab pengembangan program inspeksi,
perawatan dan sertifikasi ada pada ALEI dan/atau
LTA (kecuali offshore pedestal crane).
– Program inspeksi dan maintenance utk offshore
pedestal crane HARUS dikembangkan dan dilakukan
oleh perusahaan yg bertanggungjawab terhadap
crane management melalui CMMS atau staf BP
dengan kompetensi ekivalen.
Transit Sling (TS)
• Semua peralatan portable, seperti: sling,
shackle, dsb., yang HANYA digunakan
pada pekerjaan general cargo handling,
boat transfer dan transportasi
(pemindahan).
• Transit sling TIDAK BOLEH digunakan utk
pemasangan dan general lifting operation.
Transit Sling (TS)
• Pengujian (Examination):
– Sebelum digunakan HARUS diperiksa dan diuji
oleh competent person.
– Jika kondisi TS ini tidak layak akibat pekerjaan
khusus (seperti beban kejut) dan kondisi
cuaca (cuaca korosif), maka HARUS segera
dimusnahkan setelah digunakan.
Cargo Carrying Unit (CCU)
• Adalah unit portable yg digunakan
berulang utk pemindahan barang di lokasi
laut bebas, dari dan ke atau antar instalasi
permanen dan/atau instalasi terapung,
serta kapal dan fasilitas onshore.
• HARUS diinspeksi secara rutin dan diuji
sebelum digunakan.
• Contoh CCU: container, lifting basket,
waste skip, dll.
Cargo Carrying Unit (CCU)
•
Pengujian (Examination):
– Semua CCU HARUS diinspeksi dan diuji secara rutin.
– Alat bantu lain (sling assembly / pre-slung) yg menempel bersama CCU
adalah bagian dari CCU yg juga HARUS diuji menyeluruh per 6 bulan.
– CCU yg digunakan utk reguler lifting di site, HARUS diuji secara VISUAL
bersamaan dengan pelaksanaan inspeksi FLE.
– CCU yg digunakan permanen di offshore, seperti: rigging loft, paint store,
temporary office unit, peralatan well service, yg tidak siap utk diangkat
karena sling assembly (pre-slung) dilepas atau CCU dilas pada deck,
TIDAK PERLU diuji secara periodik.
– Ketika CCU akan dipindahkan, baik di sekitar instalasi atau keluar
instalasi, HARUS dilakukan pengujian menyeluruh oleh ALEI utk
memastikan kelayakan unit secara struktur.
– Catatan pengujian semua unit CCU HARUS disimpan oleh Site Lifting
Coordinator dan catatan register secara detail utk tiap lokasi serta
jadwal pengujian berikutnya HARUS terpelihara baik.
– Semua CCU HARUS diperiksa sebelum digunakan.
Mobile Lifting Equipment (MLE)
• Adalah equipment yg memiliki roda atau track
utk bergerak dan bertenaga gerak, ataupun
equipment yg didesain khusus utk ditarik/
digabungkan dengan kendaraan bergerak.
• Contoh:
– Mobile crane, HARUS diinspeksi sesuai Checklist
Appendix A)
– Mobile forklifts,
– Mobile working platform,
– Truck mounted crane,
– Semua track/wheel mobile lifting equipment.
Mobile Lifting Equipment (MLE)
• Pengujian (Examination):
– Semua MLE HARUS:
• Dipasok, dipelihara, diinspeksi dan disertifikasi
sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya dan
standar yg relevan (ASME B30.5 atau ekivalen).
• Diperiksa oleh competent person sebelum
digunakan,
• Mobile crane HARUS diinspeksi menurut
Equipment Manual Book.
Report Records
• STRATEGI:
– Setiap site HARUS memiliki register lengkap utk semua lifting
equipment.
– Setiap register HARUS memuat deskripsi tentang semua lifting
equipment yg ada di site. Setiap peralatan HARUS memiliki
nomor identitas sesuai lokasi site.
– Deskripsi tsb memuat sbb:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Lokasi
Area
No identifikasi yg unik
Safe Working Load (SWL)
Working Load Limit (WLL)
Detail sertifikat pengujian
Tgl Pengujian Menyeluruh Terakhir
Tgl Pengujian Menyeluruh Berikutnya
No Laporan Defect / Quarantined
Report Records
• STRATEGI (Lanjutan):
– Laporan uji menyeluruh pihak Kontraktor HARUS disimpan di
site, oleh supervisor terkait, hingga equipment dikembalikan ke
supplier.
– Register HARUS diaudit secara berkala dan menjadi
tanggungjawab Competent Person.
• Penyimpanan dan Ketersediaan Record
– Site Manager HARUS menjamin adanya sistem yg efektif utk
memastikan bahwa record terpelihara dengan baik.
Control Process
• Color-coding (CC):
– Semua PLE HARUS dicolor-coding.
– Sebagian FLE BOLEH dicolor-coding.
– Tanda bhw equipment TELAH diuji menyeluruh utk masa 6 bulan
dan valid reportnya tersedia.
Walau demikian, CC BUKAN jaminan bhw equipment selalu siap
digunakan, sehingga diharuskan melakukan inspeksi visual
sebelum digunakan.
– Tanpa kecuali, PLE dengan CC yg salah TIDAK BOLEH digunakan.
– CC yg valid HARUS tampak pada equipment di semua site.
– Periode CC adalah per 6 bulan, dimulai dari Januari dan Juli.
Control Process
• Control utk PLE:
– Urutan warna per 6 bulan:
•
•
•
•
BIRU (BLUE)
HIJAU (GREEN)
KUNING (YELLOW)
Kembali ke BIRU (BLUE)
– PLE, FLE dan alat bantu angkat lain yang di-REJECT
setelah diuji sebelumnya, HARUS dicat warna PUTIH
dan tersimpan di tempat khusus (karantina) di dalam
rigging loft dan diberi label “JANGAN DIGUNAKAN
(DO NOT USE)” hingga peralatan tersebut diperbaiki
atau diganti.
Control Process
• Control of PLE:
– Man-Made Fiber Sling:
• Man-made fiber endless round sling dan flat
webbing sling
– Penggunaan 2 jenis equipment ini otomatis HARUS
masuk dalam kategori “Complicated Lifting”.
• Inspeksi visual sebelum penggunaan HARUS
dilakukan oleh Site Competent Person.
– Jika terbukti atau dicurigai ada kerusakan, sling HARUS
dikeluarkan dan dimusnahkan.
– Sertifikat equipment jenis ini HANYA valid untuk 6 bulan
saja, dan setelah itu HARUS dimusnahkan.
TIDAK ADA resertifikasi untuk fiber sling
Control Process
• Control of FLE:
– Semua FLE HARUS memiliki nomor
identifikasi yang unik (khusus) atau nomor
referensi yg teregister pada CMMS.
– Semua FLE yg digunakan utk personnel
transfer HARUS diidentifikasi berbeda sebagai
“MAN-RIDING”.
• Control of Transit Sling:
– Mengacu kepada Control of PLE.
Control Process
• Control of CCU:
– Site Manager bertanggungjawab atas kelayakan sistem untuk
verifikasi bhw CCU yg diterima adalah dalam SAFE CONDITION.
– CCU yg dikirim ke operation site HARUS memiliki data manifest
dan copy-nya tersedia di tempat tujuan.
– Hal minimum yg harus dipenuhi sebelum stacking CCU:
• Equipment memang didesain khusus dan berlabel jelas utk
keperluan stacking.
• Stacking berada pada area yg telah ditentukan.
• Risk assessment telah dilakukan dan resikonya lebih rendah dari
praktek alternatifnya.
• CCU yg di-stack harus memiliki pennant tambahan dimana hook
dapat dikaitkan.
• Stacking dan de-stacking harus dikontrol melalui work permit.
Control Process
• Control of MLE:
Segala MLE TIDAK BOLEH digunakan,
jika tidak tersedia sertifikat hasil pengujian menyeluruh
yang masih VALID
Control Process
• Control of 3rd Party Contractor LE:
– Semua LE yg disediakan oleh Kontraktor HARUS telah
diverifikasi oleh Site Lifting Coordinator bhw telah
memenuhi persyaratan.
• Control of Uncertified Structural Component:
– Jika dalam lifting plan terdapat komponen struktural
yg belum disertifikasi, maka HARUS teradapat data yg
cukup utk menjawab kondisi komponen tersebut.
– Assessment dengan kalkulasi engineering HARUS
dilakukan utk mengetahui kekuatan tarik (stress) dan
tekan (strain) komponen tersebut.
– Lifting TA HARUS terlibat dalam perhitungan teknis
dan engineering-nya.
Risk Assessment
•
Risk Assessment (RA):
– Semua operasi lifting HARUS dilakukan RA sesuai dengan prosedur SSOW.
– Generic Lifting Operation HARUS direview secara periodik utk memastikan RA
tetap valid.
– Hasil RA HARUS menentukan level supervisi dan pengalaman personel yg terlibat.
– RA yg dilakukan HARUS mencakup:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pengaturan posisi personel saat pengangkatan TIDAK berada di bawah beban
Pekerjaan pengangkatan, saat beban terangkat dan terlepas
Overloading
Overturning
Komunikasi, terutama pada “blind lifting”
Lingkungan dan lokasi
Proximity hazard.
Pemeriksaan oleh operator sebelum digunakan
Kerusakan terhadap kondisi perlengkapan lifting
Pengalaman, kompetensi dan pelatihan dari personel yg terlibat
– RA utk pelaksanaan Complex dan Blind Lifting HARUS secara khusus
mempertimbangkan persyaratan personel utk memastikan adanya komunikasi
yg jelas antar personel yg terlibat.
Risk Assessment
(Guidance Notes)
• Jika bahaya di luar guidance ini teridentifikasi, maka
bahaya ini HARUS di-assess dengan cara yg sama
seperti bahaya tercantum di guidance ini, dengan tetap
mempertimbangkan kemungkinan sebab, konsekuensi
dan solusi yg tepat.
• Perencanaan skenario terburuk HARUS memastikan bhw
semua bahaya telah dibawa ke ALARP Level dan langkah
mitigasi yg diperlukan telah disiapkan.
• Lifting dengan beban lebih dari satu yg diangkat pada
waktu yg sama (“piggy backing”) adalah SANGAT
DILARANG dan tidak boleh dilakukan tanpa kecuali.
Risk Assessment
(Guidance Notes)
• BEBAN (LOAD)
BAHAYA
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
AKIBAT
SOLUSI
Beban lebih berat
dari yg diperkirakan
Info berat pada manifest salah
Berat tidak diketahui –
estimasi salah
LE overload
Kegagalan pada equipment
Beban terjatuh
Equipment tidak stabil / rusak
Kecelakaan terhadap personel
Percobaan pengangkatan
Dinamometer
Pastikan tersedia rute akses darurat
Titik berat (CoG)
tidak seperti
perhitungan
Info yg diberikan salah
Pengikatan yg tidak benar
Beban bergeser selama
perpindahan
Beban berayun
Beban menghantam personel
Beban menghantam plant
Kecelakaan terhadap personel
Reposisi LE
Percobaan pengangkatan
Pastikan tersedia rute akses darurat
Tag line yg sesuai
Ukuran fisik
Kelonggaran (area atas kepala)
yg tidak memadai
Dekat dengan plant dan
machinery
Beban menghantam plant
Terjadi masalah load handling
Kecelakaan terhadap personel
Pertimbangkan metode pengikatan
Gunakan LE yg khusus, spt: low
headroom hoist
Penambahan signalman/banksman
dan radio
Tag line yg sesuai
Obyek terjatuh
Beban terjatuh
Kecelakaan terhadap personel
Pertimbangkan metode pengikatan
alternatif
Pemeriksaan pra pengangkatan
Pastikan tersedia rute akses darurat
APD (PPE) yg sesuai
Beban mengalami
kerusakan
Kerusakan karena perpindahan
Pojok/ujung beban yg tajam/
runcing
Risk Assessment
(Guidance Notes)
• LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
BAHAYA
Kondisi cuaca buruk
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Kec. angin yg berlebihan
Pandangan terganggu –
cahaya, kabut atau asap
Kondisi laut lepas
Hujan, salju cair atau hujan
salju
Butiran es pada beban dan
pada deck/ground
AKIBAT
Beban berayun
Beban menghantam personel
Beban menghantam plant
Kecelakaan terhadap personel
Beban terhempas
Crane overload
Tergelincir dan terjatuh
SOLUSI
Tag line yg sesuai
Penambahan signalman/banksman
dan radio
APD (PPE) yg sesuai
Hentikan pengangkatan
Risk Assessment
(Guidance Notes)
• PENGAWASAN AREA (CONTROLLING THE AREA)
BAHAYA
Pejalan kaki
Pekerjaan lain di
area sekitar
Komunikasi terputus
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
AKIBAT
SOLUSI
Tidak tanggap terhadap
operasi lifting
Mengabaikan barrier /
barikade
Tidak tanggap terhadap resiko
Beban menghantam personel
Kecelakaan terhadap personel
Beri barrier (barikade) pada area
kerja
Penambahan signalman/banksman
dan radio
Jauhkan orang-orang yg tidak
berkepentingan
Personel yg terlibat tidak
tanggap terhadap aktivitas
pekerjaan lain di sekitarnya
Lifting melintasi di atas personel
yg terlibat pada pekerjaan lain di
area sekitar
Beban menghantam personel
Kecelakaan terhaap personel
Konsultasikan Permit yg dikeluarkan
pihak Otoritas.
Periksa area sebelum operasi
Personel tidak dilatih
Masalah radio
Blind lifting
Beban mengayun
Beban menghantam personel
Beban menghantam plant
Kecelakaan terhadap personel
Gunakan personel yg terlatih dan
sesuai
Penambahan signalman/banksman
dan radio
Risk Assessment
(Guidance Notes)
• LIFTING EQUIPMENT
BAHAYA
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
AKIBAT
SOLUSI
SWL yg tidak tepat
Pemilihan equipment yg salah
Assessment yg salah terhadap
berat beban
Perhitungan gaya yg tidak
tepat
Kegagalan pada equipment
Beban terjatuh
Kecelakaan pada personel
Double-check terhadap SWL sebelum
pengangkatan
Gunakan Dinamometer
Ingatlah utk selalu memasukkan
berat alat bantu angkat yg digunakan
Alat bantu angkat
tidak terpasang
dengan benar
Pemilihan equipment yg salah
Human error
Saat pemindahan, shackle
tidak terpasang dengan benar
Safety latch rusak (pada hook)
Beban terjatuh
Kecelakaan pada personel
Periksa sebelum digunakan
Pastikan tie-wrap atau safety pin
terpasang dengan benar pada shackle
Kerusakan mekanis
Kurangnya maintenance
Penggunaan equipment yg
salah
Bersinggungan dengan ujung
yg runcing (tajam)
Keausan dan cacat umum
Kegagalan pada equipment
Beban terjatuh
Kecelakaan pada personel
Periksa sebelum digunakan
Review dan perbaiki rencana
maintenance
Review dan perbaiki metode
penyimpanan
Sudut fleet yg tidak
tepat
Perlengkapan lifting tidak
dalam posisi yg tepat di atas
beban
Beban berayun
Beban menghantam personel
Beban menghantam plant
Kecelakaan terhadap personel
Metode pengikatan alternatif
Pemeriksaan pra pengangkatan
Pastikan tersedia rute akses darurat
APD (PPE) yg sesuai
Equipment
kadaluarsa
Tidak ada pre-use check
Kegagalan pada equipment
Pelanggaran prosedur
Periksa sebelum digunakan
Color coding yg sesuai
Periksa sertifikat
Risk Assessment
(Guidance Notes)
• PERSONEL (PERSONNEL)
BAHAYA
Faktor manusia
(Knowledge based)
Faktor manusia
(Error based)
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
AKIBAT
SOLUSI
Pelatihan tidak memadai
Kompetensi kurang
Salah memilih equipment
Salah memasang LE
Salah mengoperasikan LE
Beban mengayun
Beban menghantam personel
Beban menghantam plant
Equiment rusak
Kecelakaan terhadap personel
Pastikan pelatihan yg memadai
Periksa tingkat kompetensi dari
personel yg terlibat
Tingkatkan pengawasan
Khilaf
Salah
Tidak peduli
Salah memilih equipment
Salah memasang LE
Salah mengoperasikan LE
Beban mengayun
Beban menghantam personel
Beban menghantam plant
Equiment rusak
Kecelakaan terhadap personel
Pre-job safety meeting
Jangka waktu yg realistis utk
pelaksanaan pekerjaan
Tingkatkan pengawasan
Risk Assessment
(Guidance Notes)
• STRUKTURAL (STRUCTURAL)
BAHAYA
Struktur hancur /
rusak
Deck hancur / rusak
atau
Dataran bergeser
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
AKIBAT
SOLUSI
Beban yg tidak tepat terhadap
komponen struktural
LE tidak terpasang dan terakit
dengan benar
Obyek terjatuh
Beban menghantam personel
Beban menghantam plant
Kecelakaan terhadap personel
Kalkulasi engineering
Pembuktian dengan load testing
Equipment dipasang oleh orang yg
terlatih atau kompeten
Diuji menyeluruh oleh competent
person sebelum digunakan
Tidak cukup tempat untuk
pengangkatan/peletakan beban
Kapasitas utk berat beban
Kondisi lingkungan
Instabilitas mobile crane
Kegagalan pada deck
Obyek terjatuh
Beban menghantam personel
Beban menghantam plant
Kecelakaan terhadap personel
Kalkulasi engineering
Titik tumpu (anchorage) yg tepat
Spreader plate diletakkan di bawah
beban atau pada outrigger dari mobile
crane
Pengujian permukaan tanah
•
Risk Assessment
(Guidance Notes)
Prinsip-prinsip Pengangkatan yang Aman:
Sebelum pengangkatan:
1.
Pastikan personel yg terlibat adalah kompeten.
2.
Assess beban dan identifikasi resiko-nya.
3.
Pilih lifting equipment yg tepat.
4.
Lakukan pemeriksaan sebelum digunakan (pre-use check).
5.
Pastikan lifting equipment terpasang dengan benar.
6.
Identifikasi apa yg mungkin salah – ambil langkah pencegahan.
7.
Kendalikan daerah berbahaya selama operasi lifting.
8.
Cegah beban dari kondisi berayun.
9.
Hindari bahaya terjebak dan pengangkatan melintas di atas personel.
10. Pastikan tersedia ruang yg cukup utk peletakan beban.
Setelah pengangkatan:
1.
Periksa equipment setelah digunakan.
2.
Simpan dalam kondisi yg benar.
Perencanaan Pengangkatan (Lifting Plan)
•
•
•
•
Derajat perencanaan bergantung pada:
– Jenis lifting equipment
– Kompleksitas operasi lifting
– Derajat resiko yg ada
Semua operasi lifting HARUS:
– Direncanakan oleh Competent Person
– Disupervisi dengan benar
– Dilakukan dengan cara yg aman
Agar tetap sesuai dengan SSOW, maka direkomendasikan bagi
asset management utk memiliki sejumlah “generic lifting plan” utk
pekerjaan lifting yg berulang (rutin).
Sebelum pelaksanaan, lifting plan HARUS dikomunikasikan dan diassess kelayakannya ke semua personel yg terlibat.
Segala Operasi Lifting & Rigging TIDAK BOLEH dilakukan tanpa
adanya LIFTING PLAN yg dibuat oleh Competent Person dan
disetujui oleh Otoritas yg terkait
Perencanaan Pengangkatan (Lifting Plan)
• Perubahan (variasi) yg terjadi akibat kondisi
khusus HARUS mempertimbangkan:
– Kecepatan angin
– Tinggi gelombang
– Posisi personel di deck
– Dsb.
yg kesemuanya harus terdokumentasi.
• Lifting plan yg melibatkan operasi crane dan
supply boat HARUS benar-benar memperhatikan
kondisi lingkungan, kondisi ombak, dan
operating manual dari manufaktur crane tersebut.
Perencanaan Pengangkatan (Lifting Plan)
DIperlukan Operasi Lifting
Apakah operasi pernah
dilakukan?
Review dokumen LP dan RA
yg telah disetujui
Kategorikan Operasi Lifting
LP & RA masih relevan?
Lakukan pengangkatan
Apakah ini
Routine Lifting?
(gunakan form
assessment)
Apakah ini
Simple Lifting?
(gunakan form
assessment)
Apakah ini
Complicated Lifting?
(gunakan form
assessment)
Apakah ini
Complex Lifting?
(gunakan form
assessment)
Buat LP & RA
dan disetujui oleh
Competent Person
Buat LP & RA
dan disetujui oleh
Competent Person
Buat LP & RA serta
Penjelasan Metode
dan disetujui oleh
Competent Person
Buat LP & RA serta
Penjelasan Metode
dan disetujui oleh
Competent Person
Otorisasi/Keputusan
Lifting Coordinator
Otorisasi Lifting
Coordinator
Otorisasi Lifting
Coordinator (termasuk
Generic LP)
Otorisasi Lifting
Coordinator (termasuk
Generic LP)
A
B
jika
diperlukan
C
D
E
F
Perencanaan Pengangkatan (Lifting Plan)
A
B
C
D
E
LP & RA disetujui oleh
LTA, MHC Engineer
Otorisasi Lifting
Coordinator
Otorisasi LTA / MHC
Lakukan pengangkatan
Adakan toolbox talk &
lakukan Operasi Lifting
sesuai LP dan
pengawasan di site
Adakan toolbox talk &
lakukan Operasi Lifting
sesuai LP dan
pengawasan di site
Adakan toolbox talk &
lakukan Operasi Lifting
sesuai LP dan
pengawasan di site
Adakan toolbox talk &
lakukan Operasi Lifting
sesuai LP dan
pengawasan di site
Lifting disupervisi oleh
Rigger
Kompetensi Level 1
(minimum)
Lifting disupervisi oleh
Rigger/Technician
Kompetensi Level 1
(minimum)
Lifting disupervisi oleh
Rigger/Technician
Kompetensi Level 3
(minimum)
Lifting disupervisi oleh
Rigger/Technician
Kompetensi Level 3
(minimum)
F
Perencanaan Pengangkatan (Lifting Plan)
Form Assessment Kategori
ROUTINE LIFT (Part 1)
Jika jawaban semua pertanyaan di bawah adalah “Yes”, lakukan Routine Lift.
Assessment Part 1 oleh:
PERTANYAAN
…………………………………
1
Apakah operasi lifting ini pernah dilakukan sebelumnya?
Jabatan:
2
Apakah
tersedia prosedur yg terdokumentasi?
…………………………………
3
4
Apakah Anda berpengalaman dengan semua LE yg digunakan?
Tgl: ……………………………
Apakah beban telah diperiksa dan dalam kondisi siap diangkat (seperti:
sea fastening dilepas, pengunci bawah beban sudah dilepas)?
5
Apakah Anda berpengalaman mengangkat dengan berat beban seperti
ini?
6
Apakah area pengangkatan terbebas dari halangan dan potensi bahaya
lain?
7
Apakah operasi lifting dapat dilakukan tanpa menggunakan “webbing
sling”? Atau apakah di site tersedia prosedur khusus untuk penggunaan
“webbing sling”?
Jika terdapat satu atau lebih jawaban “No”,
silakan gunakan form SIMPLE LIFT (Part 2)
Y
N
Perencanaan Pengangkatan (Lifting Plan)
Form Assessment Kategori
SIMPLE LIFT (Part 2)
Jika jawaban semua pertanyaan di bawah adalah “Yes”, lakukan Simple Lift.
Assessment Part 2 oleh:
………………………………… PERTANYAAN
Jabatan:
1
Apakah
Anda mengetahui berat beban dan apakah operasi
…………………………………
pengangkatan dapat segera dilakukan?
2
Jika beban
lebih berat dari yang biasa Anda tangani, apakah Anda
Tgl: ……………………………
memiliki izin dan/atau permit yg diperlukan?
3
Apakah tersedia crane atau support steelwork yg bersertifikat (spt:
runway beam atau lifting eye) secara langsung di atas beban?
4
Apakah beban memiliki lifting point yg bersertifikat (lifting eye, collar
eyebolt, dll.) terpasang? Jika tidak, dapatkah sling dibelitkan (wrapped)
pada beban dengan mudah (tidak ada sisi tajam, beban padat, dll.)?
5
Apakah tersedia ruang atas kepala yg cukup longgar utk perlengkapan
lifting dan sling?
6
Apakah pengangkatan stabil (titik berat berada di bawah lifting point)?
7
Apakah pengangkatan seimbang (titik berat berada di tengah-tengah)
atau terpasang dengan sling khusus utk menyeimbangkannya?
8
Apakah beban siap diangkat (terbebas dari sea fastening, pengunci
Berlanjut..
bawah,
dll.)?
Y
N
Perencanaan Pengangkatan (Lifting Plan)
Form Assessment Kategori
SIMPLE LIFT (Part 2)
Jika jawaban semua pertanyaan di bawah adalah “Yes”, lakukan Simple Lift.
Assessment Part 2 oleh:
PERTANYAAN
…………………………………
9
Apakah
rute pengangkatan bersih dari halangan?
Jabatan:
…………………………………
10 Apakah
pengangkatan (angkat, pindah dan peletakan) dilakukan tanpa
cross-hauling?
Tgl:tersedia
……………………………
11 Apakah
area peletakan yg tepat dan beban mendarat pada
kapasitas load bearing dari daratan/deck yg diijinkan?
12
Apakah Anda berpengalaman menggunakan semua lifting equipment
dan gear yg diperlukan?
13
Apakah operasi lifting dapat dilakukan tanpa menggunakan “webbing
sling”? Atau apakah di site tersedia prosedur khusus untuk penggunaan
“webbing sling”?
Y
N
Jika terdapat satu atau lebih jawaban “No”,
silakan gunakan form COMPLICATED LIFT (Part 3)
Catatan: Kepada personel yg terlibat:
Jika Anda dapat memberi solusi kepada jawaban negatif di atas utk pelaksanaan lifting yg aman, tuliskan
pendapat Anda di tempat tersendiri.
Jika tidak, mintalah petunjuk kepada Lifting Coordinator.
Perencanaan Pengangkatan (Lifting Plan)
Form Assessment Kategori
COMPLICATED LIFT (Part 3)
1
2
3
4
5
6
Jika jawaban semua pertanyaan di bawah adalah “Yes”, lakukan Complicated Lift.
Assessment Part 3 oleh:
PERTANYAAN
Y
…………………………………
Apakah pengangkatan stabil (titik berat berada di bawah lifting point dan
Jabatan:
tidak ada offset)?
…………………………………
Apakah
berat beban tampak seimbang dan layak?
Tgl:titik
……………………………
Dapatkah pengangkatan dilakukan tanpa cross-hauling atau terhambat?
Disetujui
oleh: terpasang peralatan lifting khusus?
Apakah
pada beban
…………………………………
Apakah beban adalah padat (robust) atau tidak rapuh?
Jabatan:
Apakah
beban memiliki area permukaan yg terbatas (tidak luas) yg tidak
…………………………………
menyebabkan
instabilitas angin?
Tgl: ……………………………
7
Apakah beban hanya memerlukan 1 (satu) buah crane? (atau bukan
tandem lifting)
8
Dapatkah pengangkatan dilakukan tanpa gerakan rotasi?
9
Uncertified structural component – Dapatkah pengangkatan dilakukan
dengan aman tanpa kalkulasi engineering MHC?
N
Jika terdapat satu atau lebih jawaban “No”,
silakan gunakan form COMPLEX LIFT (Part 4)
Catatan: Kepada Lifting Coordinator:
Jika Anda memiliki pengalaman dan dapat memberi masukan kepada personel yg terlibat tentang bagaimana
mengatasi kompleksitas pengangkatan, maka lakukan pengangkatan namun berada di bawah pengawasan
Anda.
Namun demikian, jika Anda memutuskan bahwa operasi berada di luar ruang lingkup kompetensi Anda,
maka berikan alasan seperti pada form Part 4, sebelum menyerahkan kepada LTA.
Perencanaan Pengangkatan (Lifting Plan)
Form Assessment Kategori
COMPLEX LIFT (Part 4)
Operasi atau kondisi lifting, yg memerlukan masukan engineering tambahan.
1
2
3
4
5
6
7
ALASAN PERMINTAAN
MASUKAN
Lifting Plan/Method
Statement
dan ENGINEERING
Assessment Part 4 oleh:
…………………………………
Operasi
pengangkatan melibatkan penyelam.
Jabatan:
Operasi
lifting pada bawah laut.
…………………………………
Beban dipindahkan melintasi di atas plant dan machinery yg prosesnya tidak
Tgl: ……………………………
terproteksi.
BebanDisetujui
masuk klasifikasi
berat (disebutkan khusus oleh Lifting Coordinator) dan
oleh:
tidak menggunakan CCU.
…………………………………
Pengangkatan
Jabatan: melibatkan floating crane.
Beban…………………………………
bersifat kritis dari sisi bisnis.
Tgl: ……………………………
Beban berada dalam ruang terbatas dan/atau sebuah area dengan ruang atas
kepala yg terbatas.
8
Menggunakan Non-certified Structural Component yg memerlukan kalkulasi
engineering.
9
Aktivitas transfer personel (man-riding) dimana tidak tersedia prosedur khusus
di site yg disetujui.
√
Perencanaan Pengangkatan (Lifting Plan)
KEY WORD
• TEAM SELECTION & ASSESSMENT,
TRAINING, COACHING, AUDIT, REVIEW
• LIFTING EQUIPMENT/ACCESSORIES
SELECTION, INSPECTION,CERTIFICATION &
SAFETY DEVICES.
• LOAD CONTROL (WEIGHT, CONTENT,SIZE,
LIFTING LUG)
• LIFTING OPERATION PROCEDURE, LIFTING
PLAN, RISK ASSESSMENT
CONTINUOUS IMPROVEMENT
Barriers Concept
DROPPED
OBJECT
HAZARD
people
LIFTING EQPT
INTEGRITY
THE LOAD
OPERATING
PERSONNEL
PROCEDURES
COMPETENCY
What will be different?
PLANT/LOAD
• Design
PEOPLE
• PROCEDURE
• Clear roles
• Planning
• Competence
• Certified
• Risk
Assessment
• Trained
• Improved
• Report
• Maintain
• Repair
HAZARD
PROCESS
ACCIDENT
OR LOSS
Safe
Operational
‘HARD’ BARRIERS
‘SOFT’ BARRIERS
Any Questions?
Download