Uploaded by Firda Mannaga

Tugas Studi Kasus Kelompok 4 Kelas 54B MM UGM Jakarta.ppt

advertisement
Diversity and Intercultural
Communication
Kasus :TKA China vs TKI di Morowali
Kelompok 4
Firdaini
Jihan Faras Sanya
Definisi Budaya
Menurut antropolog definisi budaya diartikan secara luas
seperti cara hidup suatu bangsa atau kumpulan dari pola
perilaku, sikap dan hal hal yang mereka pelajari. Budaya
mencakup karakteristik sosial serta karakteristik fisik, jenis
kelamin, usia, profesi, fungsi organisasi, struktur dan gaya
perusahaan. ( Barrett, 2014)
layers of Culture
1. National Level
2. Regional/and ethnic and/or religious
and/or linguistic affiliation
3. Gender level
4. Generational level
5. Social class level
6. Organizational or corporate level
memahami perbedaan budaya
Rumusan Masalah
Apa keterkaitan 7 variabel budaya pada gap skill yang terjadi antara tenaga
kerja asing dan tenaga kerja lokal dan keterkaitan konflik sosial yang terjadi
pada ranah tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing PT GNI.
Tujuan
Pembahasan
Untuk mengetahui dan membahas penerapan 7 variabel budaya
dalam Diversity and Intercultural Communication, pada konflik
Gap Skill yang terjadi antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja
Indonesia dan keterkaitan konflik sosial yang terjadi pada ranah
tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing PT GNI.
Kronologi
Kasus
1. Bentrokan antara TKA China dan TKI di Morowali pada Sabtu, 14 Januari
2023 menelan korban jiwa sebanyak 2 orang masing-masing TKA dan TKI
2. Berawal dari aksi unjuk rasa dengan mogok kerja oleh Serikat Pekerja
Nasional (SPN) PT. GNI
3. Aksi tersebut terjadi untuk menuntut hak-hak karyawan dari perusahaan
seperti kontrak kerja, alat penunjang keselamatan dsb yang tidak
ditunaikan oleh perusahaan
4. Karena kericuhan tersebut terjadilah bentrok antara TKA dan TKI dan
semakin terkuak kesenjangan antara TKI dan TKA.
Keterkaitan Pendekatan Tujuh Variabel dalam
Diversity dan Komunikasi antar Budaya
1. Kesenjangan Keterampilan (Gap Skill)
Konflik antara tenaga kerja lokal dan asing, seperti di
PT. GNI, terjadi karena perekrutan lebih
mengutamakan TKA berdasarkan keterampilan.
Perbedaan budaya dan bahasa antara TKA dan TKI
menyebabkan kesalahpahaman dan hambatan
komunikasi. Provokasi di media sosial menciptakan
informasi yang tidak akurat, memperkeruh situasi,
dan meningkatkan risiko konflik. Status TKA yang
lebih tinggi dalam struktur pekerjaan menciptakan
ketidaksetaraan di kalangan TKI, menjadi faktor
penting dalam dimensi konflik Power and Equality.
Kebijakan pemerintah juga turut berperan dalam
konflik ini karena mengizinkan TKA non-profesional
membawa teknologi.
2. Konflik Sosial
Bahasa adalah inti budaya dan komunikasi. Edward T. Hall
menyatakan bahwa budaya adalah bahasa dan sebaliknya.
Konflik antara pekerja lokal dan TKA China di PT. GNI
dipengaruhi oleh budaya, kecemburuan sosial, dan
ketidaksesuaian antara karyawan China dan lokal.
Perusahaan menggunakan TKA karena keterampilan,
menciptakan ketidaksetaraan dalam struktur pekerjaan dan
konflik. Konflik ini juga dipicu oleh perbedaan bahasa,
budaya, dan ketidakpastian.
kesimpulan dan saran
Adanya kesenjangan
Keterampilan dan konflik sosial
yang dihadapi Tenaga Kerja Lokal
terhadap Tenaga Kerja Asing
China yang menjadikan mereka
mendapatkan pekerjaan pada
level buruh atau pekerja kasar
sehingga terjadi perbedaan upah
dan dominasi jabatan Tenaga
Kerja China dalam perusahaan
Perlu adanya peningkatan
efektivitas dalam organisasi
menciptakan strategi dalam
peacemaking, peacekeeping,
dan peace building.
Thank
You
Download