LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ( Pembuatan Es Putar ) Nama : Dennis Rahman Kelompok : 1 Kelas : XII MIPA SMAS PERGURUAN WAHIDIN TAHUN PELAJARAN 2023/2024 DAFTAR ISI I. II. III. IV. Daftar Isi……………………………………………………....1 Pendahuluan………………………………………………......2 1. Latar Belakang………………………………………….....2 2. Rumusan Masalah………………………………………...2 3. Tujuan Praktikum………………………………………...2 Landasan Teori…………………………………………….....3 1. Sifat Koligatif Larutan……………………………………3 2. Penurunan Titik Beku…………………………………..3/4 3. Penyebab Dan Defenisi……………………………………4 4. Penerapan Penurunan Titik Beku………………………..4 5. Es Krim…………………………………………………… Prosedur Kerja…………………………………………...…VI 1. Alat Dan Bahan…………………………………...……..V1 2. Cara Kerja……………………………………………….VI 3. Hasil Praktikum………………………………………...VII 4. Pembahasan……………………………………………..VII Penutup…………………………………………………….VIII 1. Kesimpulan…………………………………………….VIII 2. Pertanyaan & Jawaban…………………………....VIII-IX 3. Saran……………………………………………………...IX 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sifat Koligatif Larutan adalah sifat-sifat larutan yang dimana sifat-sifat tersebut tidak bergantung pada jenis zat terlarut, namun hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan dipengaruhi oleh 4 faktor berikut, yaitu : 1) penurunan tekanan uap (∆P) 2) kenaikan titik didih (∆Tb) 3) penurunan titik beku (∆Tf) 4) tekanan osmotik (𝜋) Salah satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es putar. Dalam hal ini, yang saya beserta kelompok saya lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media yang sederhana dengan cara yang sederhana. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas lanjutan mengenai praktikum mengenai sifat koligatif larutan yaitu pratikum membuat es putar. 2. Rumusan Masalah Pengertian penurunan titik beku beserta rumus-rumusnya Zat pelarut dan zat terlarut dalam es putar Cara pembuatan es putar Hubungan pembuatan es putar dengan sifat koligatif larutan Fungsi penambahan garam dalam proses pembuatan es putar 3. Tujuan Praktikum Tujuan : Membuktikan aplikasi dan penerapan dari penurunan titik beku larutan. Manfaat : Mengetahui penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari hari. 2 BAB II LANDASAN TEORI 1. Sifat Koligatif Larutan Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdiri dari zat pelarut dan zat terlarut. Adanya interaksi antara zat pelarut dengan zat terlarut mengakibatkan terjadinya perubahan sifat dari komponen-komponen penyusun larutan tersebut. Salah satunya adalah sifat koligatif larutan. Sifat Koligatif Larutan adalah sifat larutan dimana sifat tersebut tidak dipengaruhi oleh jenis zat namun dipengaruhi oleh konsentrasi partikel zat terlarut yang ada didalam larutan. Dasar hukum pada sifat koligatif larutan adalah Hukum Raoult, yang dikemukan oleh seorang ahli kimia-fisika berkebangsaan Prancis yang bernama François-Marie Raoult (1830-1901). Hukum ini dicetuskan untuk mempelajari sifat-sifat tekanan uap larutan yang mengandung zat pelarut yang bersifat nonvolatil, serta membahas mengenai aktivitas air. Hukum Raoult merupakan landasan dasar bagi empat sifat larutan encer yang dikenal dengan sifat koligatif. Sifat koligatif terbagi 4, yaitu : 1) 2) 3) 4) Penurunan Tekanan Uap (∆P) Kenaikan Titik Didih (∆Tb) Penurunan Titik Beku (∆Tf) Tekanan Osmotik (𝜋) Sifat koligatif yang berkaitan dengan praktikum pembuatan es putar adalah Penurunan Titik Beku yang akan dibahas pada subbab berikutnya. 2. Penurunan Titik Beku (∆Tf) Temperatur dimana suatu cairan / larutan mulai membeku disebut sebagai Titik Beku, sedangkan Penurunan Titik Beku adalah suatu konstanta dimana konstanta tersebut merupakan selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan. Penurunan Titik Beku dinyatakan dalam rumus : 3 ΔTf = Tf °-Tf Umum ΔTf = Kf · m Larutan Non-Elektrolit ΔTf = Kf · m· i Larutan Elektrolit Dengan keterangan : ΔTf = Penurunan Titik Beku (°C) Tf ° = Titik Beku Pelarut (°C) Tf = Titik Beku Larutan (°C) m = Molalitas Larutan (molal) Kf = Tetapan Penurunan Titik Beku Molal (°C/molal) i = Faktor Van Hoof Dengan i = 1+(n-1)𝛼 n = Jumlah Ion 𝛼 = Derajat Ionisasi 3. Penyebab dan Defenisi Penurunan Titik Beku Larutan Air murni (H2O) membeku pada suhu 0°C, dengan adanya zat terlarut seperti gula (C12H22O11) ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan turun dan berada pada suhu dibawah 0°C. Karena titik beku suatu larutan akan lebih rendah dari titik beku pelarut murninya. Contohnya larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih rendah dari titik beku pelarut murninya yaitu air. 4. Penerapan Penurunan Titik Beku Dalam Pembuatan Es Putar Adonan es putar diletakkan dalam sebuah kaleng ataupun wadah yang tertutup yang direndamkan pada wadah yang berisi es batu yang telah dicampur dengan garam sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan adonan membeku dengan titik beku lebih rendah dari titik beku air murni. Ketika es dicampurkan garam, pada saat es mencair dan garam terlarut dalam air hasil mencairnya es menghasilkan larutan garam dan juga sekaligus menurunkan temperatur larutannya. Proses ini membutuhkan kalor dari luar. 4 Campuran mendapatkan kalor dari adonan sehingga menghasilkan es krim yang lezat untuk dihidangkan. Proses pengguncangan selama proses pembuatan bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk dan juga untuk menghasilkan busa yang seragam/homogen. 5. Es Krim Es krim merupakan sebuah makanan beku yang dibuat dari produk susu seperti krim, lalu dicampur dengan perasa dan pemanis buatan ataupun alami. Campuran ini didinginkan dengan diaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan es batu. Suhu dikurangi dengan menaruh campuran es krim ke sebuah wadah yang dimasukkan ke dalam campuran es pecah dan garam. Biasanya memiliki temperatur suhu -3°C atau bahkan lebih rendah. BAB III PROSEDUR KERJA A. Alat dan Bahan Pembuatan 6 Bungkus Susu Kental Manis 4 Sendok Gula Pasir Air Hangat 500 ml Es Batu Secukupnya Garam Kasar 2 Bungkus Kaleng Biskuit yang Memiliki Penutup Baskom Sendok dan Pengaduk B. Cara Kerja / Tahapan-Tahapan Pembuatan 1. Siapkan alat dan bahan pembuatan 2. Buka 6 bungkus susu kental manis dan tuangkan kedalam kaleng biskuit 3. Tambahkan gula pasir sebanyak 4 sendok 5 4. Tuangkan air hangat sebanyak 500 ml 5. Aduk hingga merata lalu didiamkan hingga adonannya mendingin 6. Setelah adonannya mendingin, kaleng biskuit yang berisi adonan ditutup rapat 7. Tuangkan es batu kedalam baskom lalu tabur garam kasar sebanyak 2 bungkus hingga habis 8. Kemudian letakkan kaleng yang berisi adonan tepat ditengah baskom 9. Lalu putar kaleng hingga adonan mulai membeku, proses ini memakan waktu ± 30 menit 10. Jika sudah membeku, keluarkan adonan lalu disajikan kedalam gelas dan tambahkan topping sesuka hati 11. Es Putar sederhana dengan menggunakan es batu dan garam siap disantap dan dinikmati C. Hasil Praktikum Adonan membeku setelah ±30 menit proses pemutaran pada wadah yang berisi larutan campuran air pencairan es batu dengan garam. Adonan yang terbentuk bertekstur lembut dan langsung mencair ketika masuk kedalam mulut. D. Pembahasan Adonan yang berada didalam kaleng yang terendam pada wadah yang berisi larutan air es batu dan garam akan membeku seiring proses pemutaran kaleng terjadi. Hal ini terjadi karena terdapatnya perpindahan kalor dari sistem (adonan) ke lingkungan (larutan es batu+garam). Temperatur beku normal atau titik beku normal campuran air dengan es batu adalah 0°C, sedangkan titik beku adonan yang akan dibuat yakni ≤ -3°C. Oleh karena itu, untuk menurunkan titik beku campuran air dengan es batu diperlukan garam ataupun zat terlarut lainnya. Garam yang dicampur berfungsi sebagai media untuk menurunkan suhu. Garam yang larut dengan es yang mencair membentuk air garam dan menurunkan temperatur suhu larutan. 6 Selama proses tersebut diperlukan adanya kalor. Larutan air garam tersebut mendapat kalor dari adonan sehingga adonan memadat. Pengguncangan selama proses pembekuan adonan berfungsi untuk memperkecil ukuran kristal adonan yang terbentuk sehingga adonan menjadi lebih halus. Hasilnya dibuktikan dengan tekstur adonan yang membeku memiliki tekstur yang lembut. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum, didapat kesimpulan bahwa : 1) Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. 2) Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. 3) Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat terlarut. 4) Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu air dan garam. B. Pertanyaan dan Jawabannya 1) Apa Yang Dimaksud Dengan Titik Beku? Titik Beku Adalah Suhu Dimana Pelarut Cair Dan Pelarut Padat Berada Pada Kesetimbangan, Sehingga Tekanan Uap Keduanya Sama. Titik Beku Adalah Suhu Dimana Suatu Cairan Mulai Membeku. 7 2) Pada Percobaan Diatas, Zat Apa Yang Berperan Sebagai Zat Pelarut Dan Zat Terlarut? Zat Pelarut Air (H2O) Zat Terlarut Garam (NaCl) 3) Apa Fungsi Penambahan Garam Pada Pembuatan Es Putar Tersebut? Sebagai Media Untuk Menurunkan Temperatur Suhu Dan Titik Beku Larutan Air Es. 8 4) Tuliskan Rumus Penunrunan Titik Beku Larutan Pada Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit! ΔTf = Tf °-Tf Umum ΔTf = Kf · m Larutan Non-Elektrolit ΔTf = Kf · m· i Larutan Elektrolit Dengan eterangan : ΔTf = Penurunan Titik Beku (°C) Tf ° = Titik Beku Pelarut (°C) Tf = Titik Beku Larutan (°C) m = Molalitas Larutan (molal) Kf = Tetapan Penurunan Titik Beku Molal (°C/molal) i = Faktor Van Hoof Dengan i = 1+(n-1)𝜶 n = Jumlah Ion 𝜶 = Derajat Ionisasi 8 C. Saran Agar es krim dapat membeku dengan sempurna disarankan untuk mengurangi jumlah air pada adonan, karena dalam percobaan didapati hasil berupa bagian tengah adonan yang tidak membeku. Disarankan juga agar untuk mengurangi penggunaan susu kental manis, karena pada hasil percobaan didapati rasa adonan terlalu manis. 9