KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga Buku Pedoman Penulisan Disertasi Program Doktor Ilmu Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya dapat diselesaikan. Buku Pedoman Penulisan Disertasi Program Doktor ini merupakan penyempurnaan dari Buku Pedoman Penulisan Disertasi sebelumnya, yang akan menjadi acuan dalam menulis disertasi bagi mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Diharapkan dengan terbitnya Buku Pedoman Penulisan Disertasi ini dapat menghasilkan disertasi yang terstandarisasi dan berkualitas. Semoga Buku Pedoman Penulisan Disertasi ini dapat membantu proses penyusunan disertasi di lingkungan Program Doktor STIESIA. Surabaya, 28 September 2021 Ketua Program Studi, Prof. Dr. Budiyanto, M.S. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya i Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya ii Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya iii DAFTAR ISI Hal. Kata Pengantar ............................................................................................ i Keputusan Ketua STIESIA ....................................................................... ii Daftar Isi .............................................................................................. ....... iv BAB 1 BAB 2 GAMBARAN UMUM DISERTASI 1.1 Pendahuluan ........................................................................ 1.2 Pengertian Disertasi ............................................................ 1.3 Judul Disertasi ..................................................................... 1.4 Tujuan Penulisan Disertasi ................................................... PROGRAMAN PENULISAN DISERTASI 2.1 Ketentuan Umum ............................................................... 2.2 Prosedur Pemrograman Disertasi ....................................... 2.3 Permohonan Ijin Penelitian ................................................ 2.4 Prosedur Penyusunan Disertasi ........................................... 2.5 Tempat Penelitian ............................................................... 2.6 Materi Disertasi .................................................................. 2.7 Batas Waktu Penulisan dan Sanksi-Sanksi ......................... 2.8 Laporan Hasil Penelitian .................................................... 1 1 1 2 3 3 4 4 4 4 4 5 BAB 3 SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTITATIF 3.1 Sistematika Penulisan Penelitian Disertasi ......................... 6 3.2 Penjelasan ........................................................................... 7 BAB 4 SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUALITATIF 4.1 Sistematika Penulisan Penelitian Disertasi ......................... 19 4.2 Penjelasan ........................................................................... 20 BAB 5 KETENTUAN UJIAN TAHAPAN DISERTASI 5.1 Pelaksanaan Ujian .............................................................. 5.2 Evaluasi Disertasi ............................................................... 5.3 Revisi Ujian ........................................................................ Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 31 32 33 iv BAB 6 TATA CARA PENULISAN DISERTASI 6.1 Penomoran Halaman, Bab, dan Lampiran ............................ 6.2 Bagian Daftar ....................................................................... 6.3 Penulisan Uraian .................................................................. 6.4 Penyajian Tabel, Gambar, dan Grafik/Diagram ................... 6.5 Penulisan Kutipan ................................................................ 6.6 Penulisan Daftar Pustaka ...................................................... 6.7 Kebahasaan .......................................................................... 6.8 Bahan dan Ukuran ................................................................ 6.9 Tata Cara Pengetikan ........................................................... 6.10 Pemakaian Tanda Baca ...................................................... 34 34 35 36 37 39 40 41 42 43 LAMPIRAN ............................................................................................ 45 Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya v BAB 1 GAMBARAN UMUM DISERTASI 1.1 Pendahuluan Penelitian untuk disertasi mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya diarahkan pada penelitian fundamental. Penelitian fundamental (penelitian dasar) dilakukan untuk memperoleh “model ilmiah” yang dapat dikembangkan untuk menjadi landasan bagi penelitian terapan. Penelitian fundamental merupakan penelitian yang berorientasi pada “pengembangan ilmu” dan berorientasi pada penjelasan atau antisipasi suatu fenomena, dengan hasil akhir suatu model atau postulat baru atas suatu fenomena. Oleh karena itu, keberhasilan penelitian fundamental tidak diukur berdasarkan wujud produk pada waktu singkat, tetapi diukur berdasarkan “model ilmiah” atau “teori baru” yang diformula. 1.2 Pengertian Disertasi Disertasi merupakan karya ilmiah akademik hasil penelitian (lapangan dan/atau kepustakaan) yang dilakukan secara mendalam dan mandiri serta berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu dan/atau teknologi yang dilakukan calon doktor di bawah bimbingan tim promotor dengan menggunakan pendekatan transdisipliner, interdisipliner, atau multidisipliner. Sebagai suatu karya ilmiah, disertasi harus memenuhi kriteria karya ilmiah yang baik, yaitu mengemukakan permasalahan dan tujuan dengan jelas, melakukan tinjauan teoritis dan empiris, merumuskan serta mengembangkan hipotesis (apabila menggunakan pendekatan kuantitatif) yang dapat diuji dari tinjauan teoritis atau empiris, menggunakan metode pengujian data yang relevan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, memilih data dengan presisi tinggi sehingga hasilnya dapat dipercaya, menarik simpulan secara obyektif, dan melaporkan hasilnya secara ringkas (parsimony). 1.3 Judul Disertasi Penelitian untuk disertasi mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya difokuskan pada pada area pengembangan ilmu sebagai berikut: a. Manajemen Keuangan, Pemasaran, dan Sumber Daya Manusia. b. Manajemen Sektor Privat dan Sektor Publik. c. Manajemen Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Besar dan Koperasi. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 1 d. Manajemen Bisnis Berbasis Syariah Islam. e. Perilaku Keorganisasian, Etika Bisnis, dan lain-lain. 1.4 Tujuan Penulisan Disertasi Penulisan disertasi ditujukan agar calon doktor mampu membuat disertasi, melakukan analisis dan sintesis atas fakta/gejala yang diteliti atau hasil kajian teori dan/atau desain baru yang dibangunnya sendiri, atau memodifikasi/mengembangkan model teoritik dan/atau desain yang sudah ada terlebih dahulu yang dapat dibuktikan sesuai dengan kaidah ilmiah. Untuk itu penulisan disertasi dapat dilakukan dengan penelitian lapangan dan/atau kepustakaan. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 2 BAB 2 PEMROGRAMAN PENULISAN DISERTASI 2.1 Ketentuan Umum 1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah pada semester I dan II dengan IPK (Indek Prestasi Komulatif) minimal 3,0. 2. Penulisan disertasi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.) Ilmu Manajemen. 3. Pendaftaran penulisan disertasi diadakan setiap semester bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan. 4. Penulisan disertasi disediakan waktu mulai semester III sampai dengan semester VI dan dapat diselesaikan selama-lamanya sampai dengan semester XIV. 5. Dalam rangka penulisan disertasi, mahasiswa wajib melaksanakan penelitian/riset. 6. Ketua Program Studi berhak mengubah komposisi Tim Promotor yang diusulkan mahasiswa. 7. Tim Promotor berhak mengubah judul disertasi yang diusulkan mahasiswa. 2.2 Prosedur Pemrograman Disertasi 1. Mahasiswa mengajukan usulan rencana judul disertasi dan Tim Promotor kepada Ketua Program Studi dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan, serta melengkapi persyaratan yang terdapat dalam formulir tersebut. 2. Penetapan topik penelitian sesuai dengan konsentrasi yang dipilih dengan mempertimbangkan ketersediaan dan penguasaan teori untuk menjawab permasalahan penelitian serta akses data yang diperlukan. 3. Ketua Program Studi mempertimbangkan judul penulisan disertasi dengan menilai beberapa faktor diantaranya tingkat kesesuaian judul disertasi yang diajukan dengan disiplin ilmu atau konsentrasi yang dipilih, dapat diteliti dan dipecahkan secara ilmiah, serta tidak terdapat kesamaan dengan judul dan obyek yang telah disetujui sebelumnya, baik di STIESIA maupun di perguruan tinggi lain. 4. Ketua Program Studi memutuskan Tim Promotor penulisan disertasi dengan menerbitkan Surat Penugasan. 5. Mahasiswa wajib melakukan konsultasi dengan Tim Promotor secara intensif, dengan membawa Buku Pedoman Penulisan Disertasi dan Buku Konsultasi. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 3 2.3 Permohonan Ijin Penelitian 2. Bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan di luar perpustakaan STIESIA dapat mengajukan permohonan untuk melakukan penelitian. 3. Permohonan ijin melakukan penelitian dilakukan setelah judul disertasi disetujui Tim Promotor yang ditunjuk. Permohonan tersebut diajukan dengan cara sebagai berikut: a. Permohonan ijin penelitian disampaikan kepada STIESIA melalui Program Studi, dan dengan menggunakan formulir yang diperuntukkan untuk itu. b. Judul penelitian, metode pengumpulan, pengolahan, dan analisis data sesuai dengan proposal disertasi yang disetujui. Apabila terjadi perubahan, harus dijelaskan alasannya dan disetujui oleh Tim Promotor. 2.4 Prosedur Penyusunan Disertasi 1. Berdasarkan Surat Ijin Riset yang diterbitkan Program Studi selanjutnya melakukan penelitian lapangan. 2. Hasil penelitian dalam bentuk konsep disertasi dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dengan selalu membawa Buku Pedoman Penulisan Disertasi dan Buku Bimbingan. 3. Awal bimbingan disertasi dilaksanakan secara terstruktur sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh program studi. Selanjutnya mahasiswa dapat melakukan bimbingan secara mandiri. 2.5 Tempat Penelitian Mahasiswa dapat menentukan tempat pemerintah, swasta, atau masyarakat. penelitian pada instansi 2.6 Materi Disertasi 1. Materi disertasi menyangkut bidang Ilmu Manajemen dan Bisnis. 2. Materi disertasi harus merupakan konsep asli dan bukan jiplakan/plagiat. hasil 2.7 Batas Waktu Penulisan dan Sanksi-Sanksi 1. Batas Waktu Penulisan Mahasiswa diberi batas waktu penulisan disertasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 4 2. Sanksi-sanksi a. Apabila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan penulisan disertasi dalam batas waktu yang ditetapkan maka dinyatakan GUGUR. b. Jika disertasi yang disusun diketahui merupakan hasil plagiasi dan terdapat pemalsuan data, tempat penelitian, serta dalam bentuk lainnya, maka mahasiswa akan diskors 2 (dua) semester, dan disertasi serta hasil ujian disertasi dinyatakan GUGUR. c. Jika mahasiswa diketahui memalsukan tanda tangan tim promotor dan Ketua STIESIA serta Surat Keterangan Tempat Riset pada disertasi, maka akan dikenakan sanksi berupa pembatalan disertasi dan hasil ujian (bagi yang telah menempuh ujian disertasi) serta diskors selama 1 (satu) semester. d. Jika mahasiswa dinyatakan tidak lulus dalam tahapan ujian disertasi, maka mahasiswa wajib mengulang dalam jangka waktu selambatlambatnya 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal ujian. Apabila tidak mendaftar ulang dalam kurun waktu tersebut, maka disertasi dinyatakan gugur/batal. Kesempatan mengulang ujian dibatasi sampai 2 (dua) kali, apabila setelah mengulang 2 (dua) kali tetap gagal maka disertasi dibatalkan dan mahasiswa harus mengajukan proposal disertasi baru. 2.8 Laporan Hasil Penelitian Setelah penelitian selesai dilakukan, mahasiswa wajib menyusun hasil penelitian. Penyusunan laporan hasil penelitian tersebut dilakukan dengan bimbingan tim promotor disertasi. Penyusunan laporan tersebut hendaknya dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Format naskah mengikuti format yang berlaku bagi penyusunan naskah disertasi sebagaimana diatur dalam buku pedoman penulisan disertasi. 2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 3. Laporan disampaikan kepada Ketua Program Studi paling lambat 2 (dua) minggu sebelum jadwal ujian yang telah ditetapkan oleh program studi. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 5 BAB 3 SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTITATIF 3.1 Sistematika Penulisan Penelitian Disertasi Sistematika penelitian disertasi terdiri atas bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. 3.1.1 Bagian Awal 1. Halaman Sampul Luar Disertasi 2. Halaman Sampul Dalam Disertasi 3. Halaman Judul Disertasi 4. Halaman Pengesahan Tim Promotor 5. Halaman Panitia Ujian Disertasi Terbuka 6. Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis Disertasi 7. Daftar Riwayat Hidup 8. Kata Pengantar 9. Daftar Isi 10. Daftar Tabel 11. Daftar Gambar 12. Daftar Lampiran 13. Abstrak 14. Abstract 3.1.2 Bagian Isi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.2 Kajian Penelitian Terdahulu BAB 3 RERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 3.1 Rerangka Konseptual 3.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian 4.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 4.3 Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel 4.4 Intrumen Penelitian (Khusus Data Primer) Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 6 4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.6 Prosedur Pengumpulan Data 4.7 Teknik Analisis Data Catatan: Untuk penulisan proposal sampai pada Bab 4. BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 5.2 Uji Instrumen Penelitian 5.3 Karakteristik Responden 5.4 Deskripsi Tanggapan Responden 5.5 Hasil Analisis Data BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Hasil Deskripsi Variabel Penelitian 6.2 Hasil Uji Hipotesis 6.3 Temuan Penelitian 6.4 Implikasi Penelitian 6.5 Keterbatasan Penelitian BAB 7 PENUTUP 7.1 Simpulan 7.2 Saran 3.1.3 Bagian Akhir 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran 3.2 Penjelasan 3.2.1 Bagian Awal (Untuk Tahapan Ujian Disertasi dari Seminar dan Ujian Pra Proposal sampai dengan Ujian Tertutup) Bagian awal untuk setiap tahapan ujian disertasi terdiri atas 1. Halaman Sampul Luar dan Dalam (Lampiran 1) a. Sampul disertasi menggunakan kertas buffalow (hard cover). b. Warna dasar sampul hijau tulisan hitam. c. Halaman sampul disertasi memuat: 1) Tulisan disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan, dicetak dengan huruf besar. 2) Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi). 3) Ditulis tahapan ujian yang akan ditempuh 3) Logo STIESIA (diamater 8 cm) berwarna. 4) Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 7 oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM. 5) Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar). 6) Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi dan penulisannya di tengah paling bawah). 2. Halaman Pengesahan Tim Promotor (Lampiran 2) a. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak dengan huruf besar. b. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi). c. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM. d. Pengesahan Tim Promotor dan diketahui oleh Ketua Program Studi 3.2.2 Bagian Awal (Untuk Ujian Terbuka) Bagian awal disertasi terdiri atas: 1. Halaman Sampul Luar dan Dalam Disertasi (Lampiran 3) d. Sampul disertasi menggunakan kertas buffalow (hard cover). e. Warna dasar sampul hijau tulisan hitam. f. Halaman sampul disertasi memuat: 1) Tulisan disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan, dicetak dengan huruf besar. 2) Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan). 3) Logo STIESIA (diamater 8 cm) berwarna. 4) Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM. 5) Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar). 6) Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi dan penulisannya di tengah paling bawah). 3. Halaman Judul Disertasi (Lampiran 4) a. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak dengan huruf besar. b. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan). c. Tujuan pengajuan disertasi berupa kalimat “Disertasi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor” Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 8 4. 5. 6. 7. (ditulis dengan huruf kecil, sedangkan huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung). d. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM. e. Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar). f. Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi) dan penulisannya di tengah paling bawah. Halaman Pengesahan Tim Promotor (Lampiran 5) b. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak dengan huruf besar. c. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan). a. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM. b. Tujuan pengajuan disertasi berupa kalimat “Disertasi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor” (ditulis dengan huruf kecil, sedangkan huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung). c. Pengesahan Tim Promotor dan diketahui oleh Ketua Program Studi serta Ketua STIESIA. Halaman Panitia Penguji Ujian Disertasi Terbuka (Lampiran 6) a. Judul disertasi ditulis dengan huruf besar dan rata kiri. b. Nama mahasiswa ditulis dengan huruf besar. c. Program Studi. d. Susunan panitia penguji Ujian Terbuka Disertasi yang terdiri atas Ketua dan para anggota. e. Tanggal Ujian. f. Nomor penetapan tim penguji sesuai dengan SK Ketua STIESIA. Halaman Pernyataan Orisinalitas Disertasi (Lampiran 7) Memuat pernyataan bahwa disertasi yang dibuat bukan hasil plagiat, dan atas pendapat orang lain diakui secara tertulis dalam naskah sebagai acuan dan disebutkan dalam daftar pustaka. Halaman ini ditandatangani oleh mahasiswa di atas materai yang berlaku. Daftar Riwayat Hidup Memuat daftar riwayat hidup penyusun disertasi yang meliputi jati diri penulis dilengkapi dengan data orang tua, riwayat pendidikan, riwayat Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 9 pekerjaan, dan pengalaman berorganisasi. Catatan: Untuk pengajuan tahapan ujian disertasi bagian ini tidak perlu. 8. Kata Pengantar Cara penulisannya bebas, namun sebaiknya memuat antara lain pernyataan rasa syukur kepada Tuhan, maksud dan tujuan penulisan disertasi, ucapan terima kasih penulis kepada para pihak yang membantu penulisan serta permohonan kritik, saran, dan harapan penulis. Catatan: Untuk pengajuan tahapan ujian disertasi bagian ini tidak perlu. 9. Daftar Isi (Lampiran 8) Memuat seluruh butir materi di dalam disertasi disertai halamannya, sehingga orang yang membaca mampu memperkirakan isi pokok disertasi tersebut. 10. Daftar Tabel (Lampiran 9) Memuat judul semua tabel yang ada di dalam disertasi disertai dengan nomor halamannya. 11. Daftar Gambar (Lampiran 10) Memuat semua gambar yang dimuat di dalam disertasi beserta nomor halamannya. 12. Daftar Lampiran (Lampiran 11) Memuat semua lampiran yang dimuat di dalam disertasi beserta nomor halamannya. 13. Abstrak (Lampiran 12) Memuat informasi secara ringkas mengenai alasan penulis melakukan penelitian, masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan simpulan hasil penelitian dalam bahasa Indonesia. Jumlah kata yang dapat digunakan 250 hingga 350 kata. Di samping itu kemukakan beberapa kata kunci (sekitar 3-6 kata kunci) yang menunjukkan kata inti dalam penelitian dan menggunakan bahasa Indonesia. Maksimal 1 (satu) halaman, diketik 1 (satu) spasi. 14. Abstract (Lampiran 13) Memuat informasi secara ringkas mengenai alasan penulis melakukan penelitian, masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan simpulan hasil penelitian dalam bahasa Inggris. Jumlah kata yang dapat digunakan 250 hingga 350 kata. Disamping itu kemukakan beberapa kata kunci (sekitar 3-6 kata kunci) yang menunjukkan kata inti dalam penelitian yang dilakukan dan menggunakan bahasa Inggris. Maksimal 1 (satu) halaman, diketik 1 (satu) spasi. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 10 3.2.3 Bagian Isi Bagian isi disertasi terdiri atas: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian ini secara umum berisi latar belakang dan alasan penulis memilih topik penelitian. Uraian dimulai dengan menjelaskan mengenai hal-hal yang bersifat umum terkait dengan topik disertasi kemudian diarahkan kepada hal yang lebih khusus, yaitu ke arah judul disertasi. Kondisi masalah (objek) yang akan diteliti perlu dijelaskan sebagai pengantar terhadap masalah yang akan diteliti. Latar belakang masalah setidak-tidaknya memuat isu yang timbul dan motivasi untuk melakukan penelitian diantaranya: 1. Isu dan berbagai faktor yang mendorong penulis untuk memilih topik penelitian, yang bersumber dari berbagai informasi, seperti hasil penelitian terdahulu, jurnal, literatur, dan lain lain. Di dalam penjelasan tentang isu yang dijadikan topik ini hendaknya dikemukakan pula alasan, pertimbangan, atau justifikasi mengapa masalah ini perlu diteliti, baik dari sisi permasalahan yang timbul maupun dari sisi teori dan praktik. Dari sisi permasalahan, justifikasi dapat dilakukan dengan mengemukakan masih adanya kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan fakta yang dijumpai di dalam kenyataan. Dari sisi teori dan praktik, justifikasi dapat dilakukan dengan melihat kesesuaian dengan teori atau best practices yang berlaku. 2. Motivasi, yang mendorong dilakukan penelitian, setidaknya memuat penjelasan tentang pentingnya topik yang diteliti dengan menjelaskan apa yang dilakukan penulis. Penulis menegaskan, apakah ia bermaksud untuk menguji kembali hipotesis penelitian sebelumnya atau mengembangkan penelitian sebelumnya. Untuk menguji penelitian sebelumnya, penulis dapat mengubah data yang digunakan sebagai bahan penelitian, sedangkan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya, penulis dapat mengubah metode penelitian. 3. Novelty. Hal penting dari sebuah ide riset adalah menemukan kebaruan atau novelty. Novelty pada dasarnya merupakan unsur originalitas dan temuan bersifat baru, artinya menemukan apa yang belum di temukan orang lain diantaranya menemukan celah pengetahuan baru, masalah baru, atau metode baru dari sekian banyak riset yang telah dilakukan. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 11 1.2 Rumusan Masalah Bagian rumusan masalah ini terdiri atas: 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang sudah diungkap sebelumnya, maka perlu diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas. Identifikasi masalah dapat diperoleh melalui observasi pendahuluan atau dari hasil penelitian terdahulu yang belum terpecahkan atau dari kejadian di lapangan yang telah dijelaskan dalam latar belakang permasalahan. Mengingat masalah adalah akibat, maka penulis harus berusaha mengidentifikasi dampak atau akibat sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dalam rangka lebih memfokuskan penelitian mahasiswa agar penelitiannya lebih terarah, maka diperlukan pembatasan cakupan penelitian. Pembatasan dapat dilihat dari segi keluasan, kedalaman, atau keduanya, serta harus diberikan alasan atau argumentasi mengapa dilakukan pembatasan. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan ruang lingkup penelitian, dirumuskan masalah yang akan dipecahkan. Perumusan masalah umumnya tertuang dalam bentuk pertanyaan yang nantinya akan dijawab di dalam analisis masalah dengan menggunakan teori atau konsep yang relevan. Rumusan masalah ini sebaiknya dituangkan ke dalam beberapa pertanyaan yang fokus, sehingga perlu dihindari mengemukakan ke dalam banyak pertanyaan. 1.3 Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru sebagai pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari pengetahuan yang sudah ada dan pengembangan pengetahuan suatu bidang keilmuan yang sudah ada. Tujuan penelitian merupakan target tertentu yang akan dicapai dalam kegiatan penelitian, oleh karena itu tujuan penelitian harus: 1. Diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang spesifik, tegas, dan operasional. 2. Tidak mengandung unsur kekaburan dan kesimpangsiuran, oleh karena itu sebaiknya merupakan penjabaran dari rumusan masalah penelitian yang ditetapkan. 3. Dapat menjawab permasalahan dalam penelitian, oleh karena itu tujuan penelitian dapat dirumuskan secara operasional menggunakan kata: untuk menguji/mengungkap/mengidentifikasi /mengetahui, dan sebagainya. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 12 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian menjelaskan kontribusi atau manfaat yang diharapkan dari penelitian, dengan mengkategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: 1. Manfaat Praktis Manfaat ini dapat berguna untuk memecahkan masalah secara praktikal atau sebagai alternatif solusi suatu permasalahan. 2. Manfaat Teoritis Manfaat teortitis untuk mengecek teori yang sudah ada, apakah akan memperkuat atau menggugurkan teori tersebut. Manfaat teoritis ini muncul berlatarkan ketidakpuasan atau keraguan terhadap teori yang sudah ada sehingga dilakukan penyidikan kembali secara empiris. 3. Manfaat Kebijakan (tergantung konteks dan lingkup penelitian) Manfaat kebijakan sebagai bahan pertimbangan bagi kalangan regulator dalam menetapkan peraturan yang terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Kajian pustaka dapat berupa telaah teoritis maupun telaah hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Telaah teoritis dan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya, merupakan tahap dalam proses penelitian yang bertujuan untuk menyusun Rerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian. Rerangka teoritis (theoritical framework) pada dasarnya sama dengan Rerangka berpikir (framework of thingking) yang diartikan sebagai model konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor atau variabel yang telah dikenali (diidentifikasi) sebagai masalah penelitian. Pengetahuan tentang hubungan variabel yang diperkuat dengan hasil-hasil temuan penelitian sebelumnya, akan memberikan keteguhan hati bagi peneliti untuk membuat pernyataan ilmiah yang secara logis bisa diterima. Pernyataan ini sekaligus merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian. Pembahasan biasanya dimulai dari varibel dependen karena memang variabel itulah yang sesungguhnya menjadi pusat perhatian peneliti. Kemudian secara runtut diikuti oleh variabel independennya. Penelaahan secara cermat dilanjutkan dengan mempelajari perilaku masing-masing variabel. Kecenderungan-kecenderungan dari perilaku variabel baik sendirisendiri maupun dalam interaksinya dengan variabel lainnya akan menuntun peneliti untuk mengenali hubungan antar variabel apakah berupa hubungan korelasional atau hubungan sebab-akibat. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 13 2.2 Kajian Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dikemukakan harus relevan agar tinjauan dan rerangka teori yang dikemukakan sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh berbagai pihak. BAB 3 RERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 3.1 Rerangka Konseptual Rerangka konseptual adalah struktur yang menurut peneliti dapat menjelaskan perkembangan alami dari fenomena yang akan dipelajari. Hal ini terkait dengan konsep, penelitian empiris, dan teori-teori penting yang digunakan dalam mempromosikan dan mensistematisasikan pengetahuan yang dianut oleh peneliti. Dalam perspektif statistik, rerangka konseptual menggambarkan hubungan antara konsep-konsep utama suatu penelitian. Hal ini diatur dalam struktur logis untuk membantu memberikan gambaran atau tampilan visual tentang bagaimana ide-ide dalam sebuah penelitian berhubungan satu sama lain. Rerangka konseptual dapat dalam bentuk grafis atau naratif yang menunjukkan variabel kunci atau konstruksi untuk dipelajari dan hubungan yang diduga antara mereka. Rerangka konseptual penting digunakan dalam penelitian karena dapat membantu peneliti dalam mengidentifikasi dan membangun pandangan dunianya tentang fenomena yang akan diselidiki. 3.2 Pengembangan Hipotesis Hipotesis pada dasarnya merupakan dugaan, jawaban atau pemecahan sementara atas masalah yang dikemukakan di dalam disertasi. Hipotesis dikembangkan dengan mempertimbangkan bukti yang ada dan menggunakan penalaran untuk menyimpulkan apa yang akan terjadi dalam konteks kepentingan tertentu. Hipotesis seringkali (tetapi tidak selalu) berasal dari teori. Hipotesis ini merupakan prediksi berdasarkan teori tetapi beberapa hipotesis a-teoritis dan hanya setelah serangkaian pengamatan dibuat, teori dikembangkan. Ini karena teori bersifat luas dan menjelaskan kumpulan data yang lebih besar. Jadi jika pertanyaan penelitian kita benar-benar orisinal maka perlu mengumpulkan beberapa data dan melakukan observasi sebelum kita dapat mengembangkan teori yang lebih luas. Penelitian yang merumuskan hipotesis dari teori dengan cara kedua fokus pada beberapa komponen teori yang belum diamati secara langsung. Ada tiga ciri umum hipotesis yang baik yaitu: (1) Hipotesis yang baik harus dapat diuji dengan menggunakan metode sains yang digunakan dan (2) Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 14 Hipotesis yang baik harus logis. Hipotesis harus diinformasikan oleh teori atau pengamatan sebelumnya dan penalaran logis. Cara merumuskan hipotesis dapat directional dapat pula nondirectional. Hipotesis directional adalah hipotesis yang menyatakan sifat dan arah hubungan secara tegas antara dua atau lebih variabel. Hipotesis nondirectional adalah hipotesis yang tidak menyatakan sifat dan arah hubungan antara variabel. Hipotesis ini digunakan bila (1) belum ada teori yang menjadi landasan untuk menetukan arah hubungan antar variabel, (2) menurut penelitian terdahulu ditemukan belum ada kejelasan hubungan antar variabel yang diteliti. BAB 4 METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan bagian penjelasan bagaimana penelitian dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan penelitian yang diajukan, serta alasan atau argumen mengapa cara tersebut diterapkan. Metode penelitian sekurang-kurangnya menguraikan tentang: 4.1 Rancangan Penelitian Disebutkan macam pendekatan yang digunakan dan dapat dipilih sebagai salah satu dari tiga alternatif pendekatan, yaitu: 1. Positivist (Kuantitatif) 2. Non-Positivist (Kualitatif) 3. Qualitatif Positivist (Mixed Method) 4.2 Populasi, Sampel, dan Tekik Pengambilan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Peneliti harus memberitahu lokasi responden yang bersangkutan beserta batas wilayah yang menjadi sasaran penelitian (apabila diperlukan). Peneliti perlu mengidentifikasi populasi target yang relevan dengan tujuan atau masalah penelitian. Misal, populasi targetnya adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam proses pemilihan sampel peneliti harus memperhatikan tingkat keterwakilan (representative) populasi. Tingkat keterwakilan sangat dipengaruhi oleh besarnya sampel (jumlah anggota sampel). Ukuran sampel yang tepat tergantung pada sejumlah faktor seperti jenis penelitian, besar populasi, dan apakah data akan dianalisis untuk sub-sub kelompok dalam penelitian atau tidak. Metode pengambilan sampel yang digunakan meliputi probability sampling atau non probability sampling. 4.3 Klasifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Construct adalah abstraksi dari fenomena-fenomena kehidupan nyata yang Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 15 diamati. Dengan demikian variabel merupakan proksi atau representasi dari construct yang terukur dengan berbagai macam nilai. Variabel merupakan mediator antara construct yang abstrak dengan fenomena yang nyata. 2. Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang terukur. Dengan demikian, variabel yang telah diidentifikasi perlu didefinisi agar dapat dianalisis dan diukur besarannya, antara lain dengan skala nominal, ordinal, interval, atau rasio. Tujuan pendefinisian tersebut adalah untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data/ informasi di lapangan. 3. Berdasarkan karakteristik masalah dan paradigma penelitian, disertasi yang didasarkan pada penelitian kuantitatif disusun dengan melakukan penekanan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel- variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistis. Pendekatan statistis tersebut dapat dilakukan dengan mengajukan hipotesis penelitian. Pendekatan statistis meliputi penelitian deskriptif dan inferensial yang mengaitkan satu variabel dengan variabel lainnya dan mengestimasi suatu populasi dan fenomena yang akan terjadi di masa datang. 4.4 Teknik Pengumpulan Data Bagian ini memuat uraian secara rinci tentang jenis data, sumber data serta teknik pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang lain perlu dijelaskan berbagai langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menjamin reliabilitas dan validitas data yang diperoleh. 4.5 Instrumen Penelitian Bagian ini berisi uraian tentang macam spesifikasi instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data. Perlu disertai uraian tentang validitas dan reliabilitasnya, serta pembenaran atau alasan menggunakan instrumen tersebut. 4.6 Lokasi dan waktu penelitian Tempat penelitian disebutkan secara jelas disertasi uraian alasan mengapa tempat penelitian tersebut dipilih. Waktu penelitian disebutkan jangka waktu penelitian. 4.7 Teknik Analisis Data Teknik pengolahan data disesuaikan dengan metode penelitian dan sifat data yang bersangkutan, termasuk apakah akan digunakan analisis statistis atau tidak. Selanjutnya, perlu dijelaskan pertimbangan-pertimbangan yang dibutuhkan dengan mendasarkan pada kajian teori yang relevan. Setiap hipotesis yang digunakan di dalam analisis masalah perlu diuji, sehingga apabila terdapat 2 (dua) atau lebih hipotesis maka diperlukan 2 (dua) atau Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 16 lebih pengujian hipotesis. Teknik pengujian hipotesis disesuaikan dengan masalah yang diteliti dan alat analisis yang digunakan. Catatan: Untuk pengajuan proposal disertasi hanya sampai pada bab 4. BAB 5 HASIL PENELITIAN Bagian ini menyajikan data hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan penelitian. Hasil penelitian sekurang-kurangnya memuat atau berisi tentang data hasil penelitian yang berupa deskripsi obyek penelitian, deskripsi identitas responden, deskripsi respon responden sehubungan dengan variabel yang diteliti, hasil evaluasi model dari metode analisis data yang digunakan, dan hasil pengujian hipotesis yang diajukan. Penyajian data hasil penelitian dapat berupa tabel, grafik, gambar, bagan, atau bentuk penyajian data yang lain, yang cara penyajiannya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika menggunakan metode analisis statistik hanya dimuat tampilan akhir yang menunjukkan hasilnya saja, sedangkan proses perhitungannya dimuat sebagai lampiran. Narasi dari data hasil penelitian bukan merupakan pembahasan tetapi merupakan pemaknaan (dibunyikan maknanya) saja. BAB 6 PEMBAHASAN Bagian ini merupakan bagian terpenting pada disertasi. Bagian ini menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu, paradigma, konsep, dan teori, yang dipadukan dengan hasil penelitian. Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis, empiris maupun non empiris, sehingga akan benar-benar menjadi jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. 2. Perpaduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya dan konsekuensi serta pengembangannya di masa yang akan datang. 3. Perumusan teori baru/implikasi teoritis maupun implikasi praktis dari hasil penelitian yang dilakukan. 4. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberikan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya. Ulasan-ulasan tersebut dapat berupa penjelasan/deskripsi antara temuan dan teori yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya. Dalam hal ini yang paling penting adalah ulasan mengapa sesuatu hal dapat terjadi, bahkan sesuatu hal tersebut merupakan temuan yang benar-benar baru (belum pernah dilakukan). Di dalam pembahasan seringkali juga diulas mengapa suatu hipotesis diterima atau ditolak. Suatu hal yang penting untuk diperhatikan di Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 17 dalam memberikan ulasan adalah komprehensifitas dan tidak keluar dari konteks yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian sehingga alur pembahasanya konsisten dengan topik/judul penelitiannya. BAB 7 PENUTUP Bagian akhir disertasi harus disajikan simpulan dan saran-saran. Simpulan hendaknya disajikan terpisah dengan saran. 7.1 Simpulan Simpulan merupakan sintesis dari pembahasan, yang sekurangkurangnya terdiri atas: (1) jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian, (2) hal baru yang ditemukan dan prospek temuan, dan (3) pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan. 7.2 Saran Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi penelitian selanjutnya, sebagai hasil pemikiran penelitian atas keterbatasan penelitian yang dilakukan. 3.2.4 Bagian Akhir Bagian akhir disertasi terdiri atas beberapa hal sebagai berikut: 1. Daftar Pustaka (Lampiran 14) Daftar pustaka memuat literatur atau referensi yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan penyusunan disertasi. 2. Lampiran Data Pendukung (Jika Ada) Lampiran ini memuat data pendukung, perhitungan-perhitungan, dan halhal lain yang dianggap perlu. 3. Lampiran-Lampiran Lainnya Pada bagian akhir harus disertakan: a. Surat Keterangan Plagiasi (Lampiran 15). b. Surat Ijin Riset dari STIESIA (Lampiran 16). d. Surat Ijin Riset dari instansi pemerintah atau swasta (apabila ada). e. Surat Keterangan Selesai Riset dari kantor/instansi/badan tempat riset yang menyatakan bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah selesai melakukan riset. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 18 BAB 4 SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUALITATIF 4.1 Sistematika Penulisan Penelitian Disertasi Sistematika penelitian disertasi terdiri atas bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. 4.1.1 Bagian Awal 1. Halaman Sampul Luar Disertasi 2. Halaman Sampul Dalam Disertasi 3. Halaman Judul Disertasi 4. Halaman Pengesahan Tim Promotor 5. Halaman Panitia Ujian Disertasi Terbuka 6. Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis Disertasi 7. Daftar Riwayat Hidup 8. Kata Pengantar 9. Daftar Isi 10. Daftar Tabel 11. Daftar Gambar 12. Daftar Lampiran 13. Abstrak 14. Abstract 4.1.2 Bagian Isi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.2 Kajian Penelitian Terdahulu BAB 3 RERANGKA PEMIKIRAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian 4.2 Unit Analisis 4.3 Teknik Pengumpulan Data 4.4 Informan dan Teknik Penentuan Informan\ 4.5 Instrumen Penelitian Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 19 4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.7 Teknik Analisis Data BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 5.2 Pelaksanaan Penelitian 5.3 Hasil Penelitian BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Pembahasan Hasil Penelitian 6.2 Temuan Penelitian 6.3 Implikasi Penelitian 6.4 Keterbatasan Penelitian BAB 7 PENUTUP 7.1 Simpulan 7.2 Saran 4.1.3 Bagian Akhir 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran 4.2 Penjelasan 4.2.1 Bagian Awal (Untuk Tahapan Ujian Disertasi dari Seminar dan Ujian Pra Proposal sampai dengan Ujian Tertutup) Bagian awal untuk setiap tahapan ujian disertasi terdiri atas 1. Halaman Sampul Luar dan Dalam (Lampiran 1) a. Sampul disertasi menggunakan kertas buffalow (hard cover). b. Warna dasar sampul hijau tulisan hitam. c. Halaman sampul disertasi memuat: 1) Tulisan disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan, dicetak dengan huruf besar. 2) Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi). 3) Ditulis tahapan ujian yang akan ditempuh 3) Logo STIESIA (diamater 8 cm) berwarna. 4) Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM. 5) Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar). 6) Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi dan penulisannya di tengah paling bawah). Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 20 2. Halaman Pengesahan Tim Promotor (Lampiran 2) a. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak dengan huruf besar. b. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi). c. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM. d. Pengesahan Tim Promotor dan diketahui oleh Ketua Program Studi 4.2.2 Bagian Awal (Untuk Ujian Terbuka) Bagian awal disertasi terdiri atas: 1. Halaman Sampul Luar dan Dalam Disertasi (Lampiran 3) a. Sampul disertasi menggunakan kertas buffalow (hard cover). b. Warna dasar sampul hijau tulisan hitam. c. Halaman sampul disertasi memuat: 1) Tulisan disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan, dicetak dengan huruf besar. 2) Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan). 3) Logo STIESIA (diamater 8 cm) berwarna. 4) Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM. 5) Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar). 6) Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi dan penulisannya di tengah paling bawah). 2. Halaman Judul Disertasi (Lampiran 4) a. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak dengan huruf besar. b. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan). c. Tujuan pengajuan disertasi berupa kalimat “Disertasi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor” (ditulis dengan huruf kecil, sedangkan huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung). d. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 21 3. 4. 5. 6. 7. e. Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar). f. Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi) dan penulisannya di tengah paling bawah. Halaman Pengesahan Tim Promotor (Lampiran 5) a. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak dengan huruf besar. b. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan). c. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM. d. Tujuan pengajuan disertasi berupa kalimat “Disertasi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor” (ditulis dengan huruf kecil, sedangkan huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung). e. Pengesahan Tim Promotor dan diketahui oleh Ketua Program Studi serta Ketua STIESIA. Halaman Panitia Penguji Ujian Disertasi Terbuka (Lampiran 6) a. Judul disertasi ditulis dengan huruf besar dan rata kiri. b. Nama mahasiswa ditulis dengan huruf besar. c. Program Studi. d. Susunan panitia penguji Ujian Terbuka Disertasi yang terdiri atas Ketua dan para anggota. e. Tanggal Ujian. f. Nomor penetapan tim penguji sesuai dengan SK Ketua STIESIA. Halaman Pernyataan Orisinalitas Disertasi (Lampiran 7) Memuat pernyataan bahwa disertasi yang dibuat bukan hasil plagiat, dan atas pendapat orang lain diakui secara tertulis dalam naskah sebagai acuan dan disebutkan dalam daftar pustaka. Halaman ini ditandatangani oleh mahasiswa di atas materai yang berlaku. Daftar Riwayat Hidup Memuat daftar riwayat hidup penyusun disertasi yang meliputi jati diri penulis dilengkapi dengan data orang tua, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, dan pengalaman berorganisasi. Kata Pengantar Cara penulisannya bebas, namun sebaiknya memuat antara lain pernyataan rasa syukur kepada Tuhan, maksud dan tujuan penulisan disertasi, ucapan terima kasih penulis kepada para pihak yang membantu penulisan serta Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 22 permohonan kritik, saran, dan harapan penulis. 8. Daftar Isi (Lampiran 8) Memuat seluruh butir materi di dalam disertasi disertai halamannya, sehingga orang yang membaca mampu memperkirakan isi pokok disertasi tersebut. 9. Daftar Tabel (Lampiran 9) Memuat judul semua tabel yang ada di dalam disertasi disertai dengan nomor halamannya. 10. Daftar Gambar (Lampiran 10) Memuat semua gambar yang dimuat di dalam disertasi beserta nomor halamannya. 11. Daftar Lampiran (Lampiran 11) Memuat semua lampiran yang dimuat di dalam disertasi beserta nomor halamannya. 12. Abstrak (Lampiran 12) Memuat informasi secara ringkas mengenai alasan penulis melakukan penelitian, masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan simpulan hasil penelitian dalam bahasa Indonesia. Jumlah kata yang dapat digunakan 250 hingga 350 kata. Di samping itu kemukakan beberapa kata kunci (sekitar 3-6 kata kunci) yang menunjukkan kata inti dalam penelitian dan menggunakan bahasa Indonesia. Maksimal 1 (satu) halaman, diketik 1 (satu) spasi. 13. Abstract (Lampiran 13) Memuat informasi secara ringkas mengenai alasan penulis melakukan penelitian, masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan simpulan hasil penelitian dalam bahasa Inggris. Jumlah kata yang dapat digunakan 250 hingga 350 kata. Disamping itu kemukakan beberapa kata kunci (sekitar 3-6 kata kunci) yang menunjukkan kata inti dalam penelitian yang dilakukan dan menggunakan bahasa Inggris. Maksimal 1 (satu) halaman, diketik 1 (satu) spasi. 3.2.2 Bagian Isi Bagian isi disertasi yang merupakan materi utama disertasi terdiri atas beberapa bab, dengan ketentuan bahwa pada bab awal materinya tidak jauh berbeda dengan materi proposal disertasi. Perbedaan utamanya adalah kalau di dalam proposal penelitian mencerminkan apa yang ingin dilakukan, sedangkan pada disertasi mencerminkan apa yang benar-benar (telah) dilakukan. Bagian isi ini, yaitu: Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 23 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian ini secara umum berisi latar belakang dan alasan penulis memilih topik penelitian. Uraian dimulai dengan menjelaskan mengenai hal-hal yang bersifat umum terkait dengan topik disertasi kemudian diarahkan kepada hal yang lebih khusus, yaitu ke arah judul disertasi. Kondisi masalah (objek) yang akan diteliti perlu dijelaskan sebagai pengantar terhadap masalah yang akan diteliti. Latar belakang masalah setidak-tidaknya memuat isu yang timbul dan motivasi untuk melakukan penelitian diantaranya: a. Isu dan berbagai faktor yang mendorong penulis untuk memilih topik penelitian, yang bersumber dari berbagai informasi, seperti hasil penelitian terdahulu, jurnal, literatur, dan lain lain. Di dalam penjelasan tentang isu yang dijadikan topik ini hendakn ya dikemukakan pula alasan, pertimbangan, atau justifikasi mengapa masalah ini perlu diteliti, baik dari sisi permasalahan yang timbul maupun dari sisi teori dan praktik. Dari sisi permasalahan, justifikasi dapat dilakukan dengan mengemukakan masih adanya kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan fakta yang dijumpai di dalam kenyataan. Dari sisi teori dan praktik, justifikasi dapat dilakukan dengan melihat kesesuaian dengan teori atau best practices yang berlaku. b. Motivasi, yang mendorong dilakukan penelitian, setidaknya memuat penjelasan tentang pentingnya topik yang diteliti dengan menjelaskan apa yang dilakukan penulis. Penulis menegaskan, apakah ia bermaksud untuk menguji kembali hipotesis penelitian sebelumnya atau mengembangkan penelitian sebelumnya. Untuk menguji penelitian sebelumnya, penulis dapat mengubah data yang digunakan sebagai bahan penelitian, sedangkan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya, penulis dapat mengubah metode penelitian. c. Novelty. Hal penting dari sebuah ide riset adalah menemukan kebaruan atau novelty. Novelty pada dasarnya merupakan unsur originalitas. Suatu temuan yang bersifat baru. Artinya menemukan apa yang belum ditemukan orang lain. Menemukan celah pengetahuan baru, masalah baru dan metode baru dari sekian banyak riset yang telah dilakukan. 1.2 Rumusan Masalah Bagian rumusan masalah ini terdiri atas: 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya yang sudah diungkap 24 sebelumnya, maka perlu diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas. Identifikasi masalah dapat diperoleh melalui observasi pendahuluan atau dari hasil penelitian terdahulu yang belum terpecahkan atau dari kejadian di lapangan yang telah dijelaskan dalam latar belakang permasalahan. Mengingat masalah adalah akibat, maka penulis harus berusaha mengidentifikasi dampak atau akibat sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dalam rangka lebih memfokuskan penelitian mahasiswa agar penelitiannya lebih terarah, maka diperlukan pembatasan cakupan penelitian. Pembatasan dapat dilihat dari segi keluasan, kedalaman, atau keduanya, serta harus diberikan alasan atau argumentasi mengapa dilakukan pembatasan. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan ruang lingkup penelitian, dirumuskan masalah yang akan dipecahkan. Perumusan masalah umumnya tertuang dalam bentuk pertanyaan yang nantinya akan dijawab di dalam analisis masalah dengan menggunakan teori atau konsep yang relevan. Rumusan masalah ini sebaiknya memfokuskan topik ke satu/beberapa pertanyaan yang lebih spesifik (research question) dan dapat dijawab dalam kendala dan waktu yang ada. Research question dapat berupa pertanyaan garis besar, yang kemudian diuraikan lebih jauh dalam bentuk beberapa mini research question. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan target tertentu yang akan dicapai dalam kegiatan penelitian, oleh karena itu tujuan penelitian harus: 1. Diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang spesifik, tegas, dan operasional. 2. Tidak mengandung unsur kekaburan dan kesimpangsiuran, oleh karena itu sebaiknya merupakan penjabaran dari rumusan masalah penelitian yang ditetapkan. 3. Dapat menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian, oleh karena itu tujuan penelitian dapat dirumuskan secara operasional menggunakan kata: untuk menguji/mengungkap/mengidentifikasi /mengetahui dan sebagainya. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian menjelaskan kontribusi atau manfaat yang diharapkan dari penelitian, dengan mengkategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: 1. Manfaat Praktis Manfaat praktis merupakan kontribusi hasil penelitian bagi perusahaan atau Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 25 praktik pada umumnya, terutama berkaitan dengan alternatif pemecahan masalah yang mungkin dapat diambil. 2. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis merupakan kontribusi hasil penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. 3. Manfaat Kebijakan (tergantung konteks dan lingkup penelitian) Manfaat kebijakan merupakan kontribusi hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan bagi kalangan regulator dalam menetapkan peraturan yang terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Kajian pustaka dapat berupa telaah teoritis maupun telaah hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Telaah teoritis dan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya, merupakan tahap dalam proses penelitian yang bertujuan untuk menyusun rerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian. Rerangka teoritis (theoritical framework) pada dasarnya sama dengan rerangka berpikir (framework of thingking) yang digunakan sebagai perspektif analisis dalam mengeksplorasi masalah penelitian. Teori dapat digunakan sebagai informasi pembanding atau tambahan untuk melihat gejala yang diteliti secara lebih utuh, sehingga teori membantu peneliti memperoleh wawasan dan inspirasi agar dapat memaknai persoalan. Fungsi teori dalam penelitian kualitatif selain digunakan untuk mengungkapkan masalah penelitian, juga digunakan sebagai pisau analisis untuk memahami secara mendalam persoalan yang diteliti, sekaligus sebagai gambaran jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada fokus penelitian. 2.2 Kajian Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang relevan, sehingga tinjauan dan rerangka teori yang dikemukakan sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh berbagai pihak. BAB 3 RERANGKA PEMIKIRAN Rerangka pemikiran adalah struktur yang menurut peneliti dapat menjelaskan perkembangan alami dari fenomena yang akan dipelajari. Hal ini terkait dengan konsep, penelitian empiris dan teori-teori penting yang digunakan dalam mempromosikan dan mensistematisasikan pengetahuan yang dianut oleh peneliti. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 26 Rerangka pemikiran penting digunakan dalam penelitian karena dapat membantu peneliti dalam mengidentifikasi dan membangun pandangan dunia tentang fenomena yang akan diteliti. Rerangka pemikiran selalu dikonstruksikan oleh peneliti yang mencerminkan pemikiran seluruh proses penelitian. Peneliti memiliki kebebasan dalam mengadopsi rerangka yang ada, tetapi harus dimodifikasi agar sesuai dengan sifat konteks penelitiannya. Peneliti harus menentukan perpektif yang jelas dan relevan untuk mengungkap temuan-temuan penelitian. Dalam perkembangannya secara natural, peneliti dapat mengeksplorasi hasil penelitian dengan menggunakan lebih dari satu perspektif sesuai dengan pertimbangan peneliti. BAB 4 METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan bagian penjelasan bagaimana penelitian akan dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan penelitian yang diajukan, serta alasan atau argumen mengapa cara tersebut diterapkan. Metode penelitian sekurang-kurangnya menguraikan tentang: 4.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan gambaran mengenai jenis penelitian yang dilakukan penulis sesuai dengan tujuan penelitian dan perspektif teoritis yang digunakan dalam penelitian. Jenis penelitian identik dengan prosedur atau cara menjalankan penelitian ini seperti penelitian fenomenologi, etnografi, studi kasus instrumental, grounded theory, dan lain-lain. Penulis harus menjelaskan secara argumentatif atas pilihan jenis penelitian yang dilakukannya berikut konsekuensi-konsekuensinya, terutama alasannya menggunakan pendekatan kualitatif. 4.2 Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian kualitatif adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subyek atau sasaran penelitian (sasaran yang dijadikan analisis atau fokus yang diteliti). Unit analisis suatu penelitian dapat berupa benda, individu, kelompok, wilayah, dan waktu tertentu sesuai dengan fokus penelitiannya. 4.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah semua teknik/metode yang digunakan dalam menggali dan mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif dapat berupa wawancara, observasi, catatan lapangan (field notes), dokumentasi, atau instrumen-instrumen lainnya dengan mempertimbangkan relevansinya dengan fokus penelitian dan jenis penelitian yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang disebutkan di bagian ini hanya alat-alat pengumpul data yang Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 27 benar-benar digunakan dalam penelitian. Apabila data yang diperoleh dan teknik tersebut hanya untuk memperkaya bahasan penelitian, maka teknik pengumpul datanya tidak perlu disebutkan (misalnya, observasi saat wawancara). 4.4 Informan dan Teknik Penentuan Informan Informan adalah subyek penelitian yang dapat memberikan informasi mengenai fenomena/permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, informan terbagi menjadi tiga yaitu: Informan kunci, informan utama, dan informan pendukung. Dalam penelitian kualitatif tidak harus terdiri atas tiga jenis informan di atas, hal ini tergantung pada konteks permasalahan penelitian. Penggunaan ketiga jenis informan di atas adalah untuk tujuan validitas data menggunakan metode triangulasi. Setidaknya ada dua syarat yang harus dipenuhi dalam menentukan jumlah informan yaitu kecukupan dan kesesuaian. 4.5 Instrumen Penelitian Pada proses pengumpulan data, kedudukan peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Instrumen selain peneliti itu sendiri, dapat pula menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi dan sebagainya, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen kunci. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti adalah mutlak, karena peneliti harus berinteraksi dengan lingkungan baik manusia dan non manusia yang ada dalam kancah penelitian. Kehadirannya di lapangan peneliti harus dijelaskan, apakah kehadirannya diketahui atau tidak diketahui oleh subyek penelitian. Ini berkaitan dengan keterlibatan peneliti dalam kancah penelitian, apakah terlibat aktif atau pasif. 4.6 Lokasi dan waktu penelitian Tempat penelitian disebutkan secara jelas dalam disertasi yang berisi uraian alasan mengapa tempat penelitian tersebut dipilih. Waktu penelitian juga disebutkan jangka waktu penelitian yang dibutuhkan. 4.7 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting, dan membuat simpulan sebagai temuan hasil penelitian. Catatan: untuk pengajuan proposal disertasi hanya sampai pada bab 4. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 28 BAB 5 HASIL PENELITIAN Bagian ini menyajikan data hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan penelitian. Hasil penelitian sekurang-kurangnya memuat atau berisi tentang data hasil penelitian yang berupa gambaran umum obyek/subyek penelitian, pelaksanaan penelitian, dan hasil penelitian. Penyajian data hasil penelitian dapat berupa tabel, grafik, gambar, bagan, atau bentuk penyajian data yang lain, yang cara penyajiannya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan jenis dan paradigma penelitian yang digunakan. BAB 6 PEMBAHASAN Bagian ini merupakan bagian terpenting pada disertasi. Bagian ini menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu, paradigma, konsep, dan perspektif teori, yang dipadukan dengan hasil penelitian. Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal sebagai berikut: 1. Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis, empiris maupun non empiris, sehingga akan benar-benar menjadi jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. 2. Perumusan teori baru/implikasi teoritis maupun implikasi praktis dari hasil penelitian yang dilakukan. 3. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberikan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya. Ulasan-ulasan tersebut dapat berupa penjelasan/deskripsi antara temuan dan perspektif teori yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya. Dalam hal ini yang paling penting adalah ulasan mengapa sesuatu hal dapat terjadi, bahkan sesuatu hal tersebut merupakan temuan yang benar-benar baru (belum pernah dilakukan). Suatu hal yang penting untuk diperhatikan di dalam memberikan ulasan adalah komprehensifitas dan tidak keluar dari konteks yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian sehingga alur pembahasanya konsisten dengan topik/judul penelitiannya. BAB 7 PENUTUP Bagian akhir disertasi harus disajikan simpulan dan saran-saran. Simpulan hendaknya disajikan terpisah dengan saran. 7.1 Simpulan Simpulan merupakan sintesis dari pembahasan, yang sekurangkurangnya terdiri atas: (1) jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian, (2) hal baru yang ditemukan dan prospek temuan, dan (3) pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 29 7.2 Saran Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi penelitian selanjutnya, sebagai hasil pemikiran penelitian atas keterbatasan penelitian yang dilakukan. 4.2.3 Bagian Akhir Bagian akhir disertasi terdiri atas beberapa hal sebagai berikut: 1. Daftar Pustaka (Lampiran 14) Daftar pustaka memuat literatur atau referensi yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan penyusunan disertasi. 2. Lampiran Data Pendukung (Jika Ada) Lampiran ini memuat data pendukung, perhitungan-perhitungan, dan halhal lain yang dianggap perlu. 3. Lampiran-Lampiran Lainnya Pada bagian akhir harus disertakan: a. Surat Keterangan Plagiasi (Lampiran 15). b. Surat Ijin Riset dari STIESIA (Lampiran 16). c. Surat Ijin Riset dari instansi pemerintah atau swasta (apabila ada). d. Surat Keterangan Selesai Riset dari kantor/instansi/badan tempat riset yang menyatakan bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah selesai melakukan riset. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 30 BAB 5 KETENTUAN UJIAN TAHAPAN DISERTASI 5.1 Pelaksanaan Ujian Ujian diselenggarakan setelah mahasiswa menyampaikan draft penelitian yang telah disetujui tim promotor. Mahasiswa diwajibkan untuk mendaftar ujian tahapan disertasi paling lambat 3 minggu terhitung sejak tanggal persetujuan tahapan disertasi oleh dosen pembimbing. Ujian diselenggarakan paling cepat 15 (lima belas) hari setelah pendaftaran permohonan ujian diterima oleh Program Studi, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Mengisi formulir pengajuan tahapan ujian disertasi dilengkapi dengan persyaratan yang tercantum dalam formulir. 2. Menyerahkan naskah yang telah disetujuai oleh tim promotor dan diketahui oleh Ketua Program Studi untuk: a. Seminar dan Ujian Pra Proposal : 2 eksemplar b. Ujian Proposal : 6 eksemplar c. Kemajuan Riset 1 : 2 eksemplar d. Kemajuan Riset 2 : 2 eksemplar e. Seminar dan Ujian Hasil Penelitian : 5 eksemplar f. Ujian Disertasi Tertutup : 6 eksemplar g. Ujian Disertasi Terbuka : 6 eksemplar 3. Naskah disertasi yang diserahkan kepada Program Studi dijilid soft cover warna hijau, dimasukkan map transparan warna putih. 4. Setelah disertasi diserahkan kepada Program Studi maka selanjutnya akan ditentukan jadwal ujian tahapan disertasinya. 5. Penilaian ujian didasarkan pada penilaian atas penguasaan mahasiswa terhadap: a. Orisinalitas ide penelitian, urgensi penelitian, rerangka pemikiran, kejelasan tujuan penelitian, metodologi penelitian, hasil penelitian, analisis, dan pembahasan. b. Kemampuan mempresentasikan disertasi, kemampuan menjawab pertanyaan, dan sikap pada saat presentasi. 6. Pada waktu ujian tahapan disertasi, dimungkinkan terdapat masukan/revisi dari dosen penguji yang tercantum dalam lembar revisi. 7. Tata tertib ujian ditetapkan sebagai berikut: a. Wajib hadir di ruang tunggu 30 menit sebelum ujian dilaksanakan. b. Berpakaian rapi, dengan ketentuan: 1) Untuk pria : Mengenakan celana hitam, kemeja lengan panjang Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 31 8. 9. 10. 11. 12. 13. 5.2 putih, berdasi, dan jas. 2) Untuk wanita : Mengenakan rok berwarna hitam, blus lengan panjang putih, dan jas. Ujian dimulai dengan pembukaan oleh ketua tim penguji dan mengkonfirmasi kepada mahasiswa tentang kondisi kesehatan saat itu serta meminta mahasiswa berdoa terlebih dahulu sesuai dengan agamanya masing-masing sebelum ujian dilaksanakan. Selanjutnya mahasiswa diminta menjelaskan draft penelitian menggunakan power point maksimum 15 menit. Setelah pemaparan selesai, kemudian diikuti dengan tanya jawab oleh penguji. Setelah ujian selesai, penguji mengadakan rapat tertutup untuk memutuskan lulus atau tidaknya dan selanjutnya ketua tim penguji mengumumkan hasil ujian. Nilai tahapan disertasi ditentukan oleh tim promotor dan/atau tim penguji. Nilai disertasi ditentukan atas dasar presentasi dan hasil tanya jawab materi disertasi serta kualitas penulisannya. Ujian disertasi dinyatakan LULUS dengan nilai minimal B. Nilai disertasi ditulis dalam Berita Acara Ujian Disertasi dan ditandatangani oleh tim penguji. Evaluasi Disertasi Evaluasi disertasi meliputi: Persentase (%) 1 Pra Proposal Disertasi 10 2 Proposal Disertasi 25 3 Seminar Hasil Disertasi 30 4 Disertasi Tertutup 25 5 Disertasi Terbuka 10 Jumlah 100 Nilai setiap tahapan disertasi dinyatakan dalam nilai relatif dengan pedoman sebagai berikut: No. Tahapan Ujian ≥ 80 A 70 - < 80 AB 65 - < 70 B Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 32 5.3 Revisi Ujian 1. Mahasiswa wajib meminta persetujuan (tandatangan) pada tim penguji terlebih dahulu terkait dengan masukan yang tercantum dalam lembar revisi. Setelah mendapatkan persetujuan dari semua penguji, dilanjutkan bimbingan dengan tim promotor. 2. Mahasiswa yang Dinyatakan Tidak Lulus Tahapan Ujian a. Mahasiswa yang bersangkutan wajib mengulang dalam jangka waktu yang ditentukan oleh STIESIA, selambat-lambatnya 2 (dua) bulan terhitung dari ujian terakhir dan menyerahkan persetujuan revisi (bila ada) selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah ujian terakhir. b. Apabila mahasiswa tidak mendaftar ulang atau mengikuti kembali tahapan ujian disertasi dalam kurun waktu 2 (dua) bulan maka disertasi dinyatakan gugur. Ketentuan kesempatan tersebut dibatasi sampai 2 (dua) kali, artinya setelah mengulang 2 (dua) kali dan ternyata tetap gagal, disertasi dibatalkan dan mahasiswa yang bersangkutan harus mengajukan proposal disertasi baru. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 33 BAB 6 TATA CARA PENULISAN DISERTASI 6.1 Penomoran Halaman, Bab, dan Lampiran 1. Halaman pada bagian awal disertasi menggunakan nomor urut romawi kecil dan ditulis di bagian bawah tengah halaman (misalnya i, ii, iii, iv, dan seterusnya). Halaman sampul dan judul tidak perlu ditampakkan nomor halamannya. 2. Pada halaman pada bagian isi sampai bagian akhir menggunakan nomor urut angka arab dan ditulis pada sudut kanan halaman atas (misalnya 1, 2, 3, 4, dan seterusnya), kecuali pada awal bab penulisannya di tengah bawah halaman. 3. Nomor urut bab ditulis kata “BAB” dan menggunakan nomor urut angka arab dan ditulis di bagian atas tengah halaman (misalnya BAB 1, BAB 2, BAB 3, dan seterusnya). 4. Nomor urut lampiran menggunakan nomor urut angka arab dan ditulis di bagian atas kanan halaman menggunakan huruf kecil kecuali awal kata menggunakan huruf besar (misalnya Lampiran 1, Lampiran 2, dan seterusnya). 6.2 Bagian Daftar 1. Daftar Isi (Lampiran 8) a. Daftar isi ditulis dengan huruf besar di bagian atas tengah halaman tanpa tanda baca titik. b. Daftar isi hanya memuat bab, sub-bab, dan sub-sub bab. c. Halaman sampul, halaman judul, halaman pengesahan, dan seterusnya ditulis pada garis marjin sebelah kiri, sedangkan pada marjin sebelah kanan ditulis nomor halamannya. Setiap akhir penulisan suatu item dengan nomor halaman dihubungkan dengan tanda titik-titik. d. Pada bagian isi, perkataan bab ditulis dengan huruf besar dan diletakkan di garis marjin sebelah kiri. e. Jarak antara bab dengan bab menggunakan 2 (dua) spasi, sedangkan jarak antara bab dengan sub bab atau antara sub bab dengan sub-sub bab menggunakan 1 (satu) spasi. 2. Daftar Tabel (Lampiran 9) a. Daftar tabel ditulis dengan huruf besar di bagian atas tengah halaman tanpa tanda baca titik. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 34 b. Judul tabel yang ada pada disertasi ditulis secara berurutan. c. Nomor tabel menggunakan nomor urut angka arab dan diletakkan di garis marjin sebelah kiri di bawah kata tabel dan nomor halaman di garis marjin sebelah kanan di bawah kata halaman serta pada setiap akhir penulisan judul tabel dengan nomor halaman dihubungkan dengan tanda titik-titik. 3. Daftar Gambar (Lampiran 10) Ditulis sesuai dengan penulisan daftar tabel. 4. Daftar Lampiran (Lampiran 11) Penulisan sama dengan daftar tabel dan daftar gambar. 6.3 Penulisan Uraian 1. Penulisan bab, sub bab, dan sub-sub bab ditulis dengan cara sebagai berikut: a. Bab ditulis dengan huruf besar diikuti dengan nomor urut angka arab (BAB 1, 2, 3, 4, dan 5). b. Sub bab ditulis dengan huruf kecil kecuali awal kata ditulis dengan huruf besar dan dimulai dengan angka arab sesuai dengan babnya serta diikuti dengan nomor urut (misal sub bab 1 ditulis 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, dan seterusnya). c. Sub-sub bab ditulis dengan huruf kecil kecuali awal kata ditulis dengan huruf besar dan dimulai dengan angka arab sesuai dengan babnya serta diikuti dengan nomor urut (misal sub bab 1 ditulis 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, 1.1.4, dan seterusnya). d. Urutan-urutan penulisan pada disertasi tersusun seperti contoh berikut: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Resources Based View Salah satu prinsip utama dalam teori RBV adalah bahwa semua informasi tentang nilai masa depan sumber daya harus didistribusikan secara asimetris. Sumber daya yang dimaksud terdiri dari: 1. Sumber daya berwujud (tangible assets), meliputi: a. Sumber daya keuangan, 1) ….. a) …. b. fisik, c. teknologi : Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 35 2. Pemotongan kata dan penulisan angka harus memenuhi kaidah yang benar. Misal: Harus dihindarkan pemotongan dan penulisan kata “ini” dalam 2 baris (“i” pada akhir baris tertentu dan “ni” pada permulaan baris berikutnya. Demikian pula harus dihindarkan pemotongan dan penulisan angka 10.000 menjadi 10. pada akhir baris tertentu dan 000 pada permulaan baris berikutnya (cara ini tidak diperbolehkan meskipun kalimat “sepuluh ribu” sudah ditulis di belakangnya. 3. Pergantian baris diperkenankan apabila uraian memang berganti alinea dan setiap alinea baru dimulai 7 (tujuh) ketukan dari garis marjin.Contoh: (lanjutan kalimat) yaitu: tetapi pada bulan berikutnya kerja sales promotion telah dilaksanakan. ...... Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skedul perlu disusun ..... dan seterusnya (merupakan alinea baru) 4. Permulaan kalimat yang diawali dengan angka hendaknya ditulis dengan huruf. 6.4 Penyajian Tabel, Gambar, dan Grafik/Diagram 1. Setiap tabel harus memuat nomor tabel, judul tabel, judul kolom, judul baris, badan atau sel-sel tabel, dan catatan atau keterangan. 2. Nomor tabel diketik di atas tabel sesuai dengan nomor urut angka arab sejajar dengan kata tabel. 3. Judul tabel diketik dengan huruf besar pada huruf pertama dengan jarak satu spasi ditulis di tengah marjin. 4. Dalam tabel tidak perlu digunakan garis pembatas kolom, dan tabel tidak boleh terpotong halaman (harus berada satu halaman). a. Apabila sisi halaman tidak cukup memuat tabel tersebut, maka lebih baik sisi halaman dipenuhi dengan uraian, dan tabel diletakkan pada halaman berikutnya. b. Apabila ukuran kertas kwarto tidak cukup memuat tabel dalam 1 (satu) halaman, maka dapat digunakan kertas memanjang untuk kemudian dapat dilipat. 5. Sumber tabel diketik di bawah tabel, yang harus ditulis lengkap nama dan tahun penulisan sumber, misalnya: Bank Indonesia: Laporan Keuangan Auditan (audited), 31 Desember 2020. 6. Penyajian tabel diawali dengan kalimat pendahuluan, misalnya: Data Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 36 7. statistis deskriptif atas variabel-variabel yang digunakan disajikan dalam tabel 1. Penyajian gambar, grafik, dan diagram dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan penyajian tabel dimaksud di atas, kecuali untuk nomor gambar, grafik, dan diagram diketik di bawah gambar, grafik, atau diagram. 6.5 Penulisan Kutipan 1. Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan: a. Kutipan adalah materi tulisan yang diambil langsung dari sumber kepustakaan secara lengkap kata demi kata tanpa perubahan sama sekali. b. Parafrasa adalah bentuk pengungkapan gagasan orang lain (dapat berasal dari satu orang atau lebih) dengan menggunakan kata-kata sendiri. 2. Kutipan tertuju pada pokok persoalan. 3. Untuk menuliskan kutipan, bilangan, dan lain-lain ditentukan seperti berikut: a. Petikan atau kutipan langsung diletakkan di antara tanda petik ganda. b. Apabila pada kutipan ada beberapa bagian yang dihilangkan, maka diberi titik 3 (tiga) buah. Bila kutipan yang hilang merupakan akhir kalimat, maka diberi titik 4 (empat) buah. c. Untuk menandakan bilangan pecahan, setiap atau per dapat digunakan tanda garis miring. Tanda garis miring tidak boleh digunakan untuk menunjukkan adanya pilihan (sebagai pengganti kata atau). 4. Pengetikan sumber kutipan atau parafrasa dilakukan seperti berikut: a. Sumber dapat ditulis di awal atau akhir kutipan atau parafrasa dengan menyebutkan nama dan tahun penulisan dimaksud. 1) Apabila sumber ditulis sebelum kalimat kutipan atau parafrasa maka ketentuannya sebagai berikut: a) Dapat langsung menyebut sumber dengan menulis: nama akhir penulis, kemudian mencantumkan tahun penulisan, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung. Contoh: Kreitner dan Kinicki (2014:258) menjelaskan bahwa terdapat dua jenis penghargaan yaitu penghargaan ekstrinsik (extrinsic rewards) dan penghargaan intrinsik (intrinsic rewards) . b) Membuat kalimat pengantar sesuai keperluan, kemudian menulis nama akhir penulis, serta mencantumkan tahun penulisan, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung, setelah itu dilanjutkan dengan Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 37 kalimat kutipan atau parafrasa. Contoh: Berbeda dengan pendapat yang menyepakati pengaruh komisaris independen dalam menekan upaya pengelolaan laba, Rahman dan Ali (2019:18) menunjukkan bahwa komisaris independen tidak efektif dalam menjalankan fungsi pengawasan. 2) Apabila sumber ditulis setelah kalimat kutipan atau parafrasa maka dapat membuat kalimat pengantar sesuai keperluan dilanjutkan dengan kalimat kutipan atau parafrasa, kemudian diakhiri dengan sumber kutipan atau parafrasa di dalam kurung (terdiri atas nama akhir penulis, tanda koma, tahun penulisan, titik dua, dan nomor halaman). Contoh: Salah satu sumber daya tidak berwujud yang dimiliki perusahaan adalah konwledge atau pengetahuan (Hitt et al., 2015:80) b. Apabila kutipan diambil dari sumber yang penulisnya mengutip dari sumber yang lain, maka ditulis seperti contoh berikut ini: Simpson (dalam Aboody dan Kasznik, 2017:321) menyatakan bahwa mayoritas perusahaan publik mengungkap pengaruh pro forma atas kompensasi berbasis saham di bawah pendekatan nilai wajar. c. Apabila sumber hanya seorang penulis, maka ditulis seperti contoh berikut ini. Program penawaran opsi saham dilakukan dalam beberapa tahapan dan diindikasi setiap tahap memiliki pengaruh berbeda terhadap pengelolaan laba (Asyik, 2018: 289). d. Apabila sumber terdiri atas dua penulis, maka ditulis seperti contoh berikut ini. Cooper dan Schindler (2018:241) menyatakan bahwa beberapa eksperimenter berperan untuk mengendalikan lingkungan eksperimen dari ancaman validitas internal eksperimen. e. Apabila sumber lebih dari dua penulis baik berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, maka ditulis seperti contoh berikut ini. Penelitian ini mengacu pada pendapat Suhermin (2019) yang menyatakan bahwa pemberdayaan psikologis merupakan suatu kondisi psikologis yang diperlukan karyawan agar tindakan yang dilakukan ditempat kerjanya dapat berhasil, sedangkan Aggarwal et al., (2018) menyimpulkan bahwa untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dalam organisasi perlu diciptakan suatu lingkungan yang menumbuhkan pemberdayaan psikologis di kalangan karyawan. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 38 f. Apabila terdapat lebih dari satu pustaka dengan penulis yang sama, maka ditulis seperti contoh berikut ini. Aggarwal (2018, 2020) menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki hubungan berkualitas tinggi dengan pemimpin mereka memiliki pemberdayaan psikologis yang tinggi. . g. Apabila sumber berupa lebih dari satu pustaka yang ditulis oleh seorang penulis pada tahun yang sama, maka ditulis seperti contoh berikut ini. Sumiyana (2007a, 2007b) menunjukkan bahwa keberadaan monday effect secara riil disebabkan oleh rata-rata return negatif yang eksesif dari penutupan Jum’at sampai penutupan Senin (nontrading weekend effect). h. Apabila sumber berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbedabeda, maka ditulis seperti contoh berikut ini. Berdasarkan bukti empiris, telah ditemukan bahwa baik LMX dan pemberdayaan psikologis berhubungan positif dengan perilaku organisasi (Schermuly dan Meyer, 2016; Hu et al., 2018, Aggarwal, 2020). i. Apabila sumber tidak menyebut nama penulis, melainkan dari suatu lembaga atau badan tertentu, maka dapat ditulis seperti contoh berikut ini. a) Badan Pusat Statistik (2020) melaporkan bahwa terdapat 9,8 juta penyerapan tenaga kerja atau 8,4% dari total pekerjaan tenaga kerja nasional menempati urutan keempat dari sektor industri termudah dan termurah lainnya b) Dinas Kesehatan Kota Surabaya menunjukkan bahwa rata–rata nilai BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat hunian rumah sakit pada tahun 2017 sebesar 35,627%. 6.6 Penulisan Daftar Pustaka Pengetikan daftar pustaka dilakukan dengan mengikuti ketentuanketentuan seperti berikut: 1. Daftar pustaka disusun menurut nama akhir penulis berurutan berdasarkan abjad, tanpa nomor. Pengetikan nama pustaka dengan lebih dari satu judul buku dan atau ditulis oleh lebih dari satu penulis dilakukan berdasarkan ketentuan pada 6.5 di atas. 2. Jarak baris antara satu judul buku dengan judul buku lain adalah 2 (dua) Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 39 spasi, sedangkan jarak baris untuk satu judul buku adalah 1 (satu) spasi. 3. Baris pertama diketik pada ketukan pertama, sedangkan baris berikutnya dimulai pada ketukan ke enam. 4. Penulisan Daftar pustaka menggunakan Mendeley. 6.7 Kebahasaan 1. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, dengan mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2. Jika menggunakan istilah asing maka dicetak huruf miring. 3. Berdasarkan butir 1 di atas, dalam penulisan disertasi harus diperhatikan penyusunan bab, sub bab, dan kalimat sebagai berikut: a. Setiap bab dapat dibagi ke dalam beberapa sub bab dan setiap sub bab terdiri atas beberapa alinea (paragraf). Setiap alinea mengandung satu pokok pikiran, yang dapat dijelaskan oleh beberapa kalimat penjelas. b. Kalimat yang digunakan sebaiknya kalimat pasif. c. Apabila awal alinea berada di akhir halaman, yaitu kurang dari tiga baris, harus dipindahkan ke halaman berikutnya. 4. Penulisan kata-kata tertentu ditetapkan sebagai berikut: a. Hendaknya dihindari menggunakan kata ganti seperti saya, aku, kami, kita, dan sejenisnya. Dalam hubungan ini hendaknya digunakan kata penulis, terutama di dalam Kata Pengantar. b. Kata sambung (penghubung), seperti sedangkan, sehingga, karena, dan yang sejenis tidak boleh dijadikan awal kalimat. c. Penulisan kata-kata serapan dari bahasa asing disesuaikan dengan kaidah Bahasa Indonesia, dengan ketentuan agar ejaannya dapat diperbandingkan dengan bentuk asalnya. Contoh penulisan tersebut adalah konstruksi, klasifikasi, teknik, analisis, sintesis, hipotesis, dan varietal. d. Penulisan kata depan berbeda dengan awalan, karena kata depan ditulis terpisah dari kata di belakangnya, sedangkan awalan disambung dengan kata di belakangnya. Contoh berikut diharapkan dapat memperjelas perbedaan dimaksud: Kata depan Awalan Di atas (meja) diatasi (olehnya) Di tempat ditempatkan (di Poso) Ke Bogor e. Lazimnya keterangan ditulis pada akhir kalimat, namun kalau ditulis di awal kalimat, perlu diperhatikan bahwa: 1) Kalau masih memerlukan penjelasan lebih lanjut, setelah kata keterangan tersebut perlu diberi tanda koma. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 40 2) Kalau sudah jelas, tidak perlu diberi koma. 3) Keterangan tambahan dapat ditulis setelah subyek (pokok kalimat) atau predikat (sebutan), dituliskan di dalam kurung dengan menggunakan salah satu altematif: (..,---,...) atau (....). 5. Singkatan, dapat digunakan di dalam penulisan disertasi, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Singkatan ditulis setelah uraian dan diletakkan di dalam tanda kurung, misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia disingkat STIESIA, ditulis sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). b. Singkatan dapat digunakan berulang-ulang dengan ketentuan kalimat pertama kali harus diurai diikuti dengan singkatannya. c. Penggunaan singkatan hendaknya dihindari kecuali untuk hal- hal yang d. e. f. g. sudah lazim seperti km2, m3, kg, dan sebagainya. Singkatan nama orang diikuti dengan tanda titik. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan ditulis dengan huruf kapital, tanpa diakhiri dengan tanda titik, sedangkan singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik di akhir singkatan. Singkatan perseroan terbatas (PT) dan perseroan komanditer (CV) tidak perlu diakhiri dengan titik. Singkatan mata uang, seperti rupiah, dolar, dan sebagainya tidak boleh diakhiri dengan titik (misalnya Rp100.000). 6.8 Bahan dan Ukuran 1. Sampul Depan Warna sampul depan dibedakan antara disertasi yang belum diuji dengan disertasi yang sudah diuji, yaitu: a. Untuk disertasi yang belum diuji, naskah disertasi hanya dijilid langsung dengan soft cover berwarna hijau dan dimasukkan ke dalam map transparan berwarna putih. b. Untuk yang sudah lulus ujian dan diperbaiki, digunakan hard cover warna hijau dengan dilapisi plastik, dengan nama mahasiswa, NPM, judul, dan tahun penulisan disertasi dicetak dipunggung. 2. Isi Sampul Depan Pada sampul depan ditulis nama mahasiswa, NPM, judul, dan tahun penulisan disertasi. Bahan dan warna sampul bagian belakang sama dengan sampul depan, dengan catatan bahwa bagian dalam sampul depan maupun belakang dibiarkan kosong. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 41 3. Naskah Naskah diketik diatas kertas HVS warna putih 80 gram, ukuran A4. Pengetikannya dilakukan hanya di satu halaman, dengan perkataan lain tidak boleh diketik bolak balik. 4. Pembatas Pembatas digunakan sebagai pembatas antara bab satu dengan bab yang lain. Pembatas tersebut berwarna kuning dengan mencantumkan judul masingmasing bab. 6.9 Tata Cara Pengetikan 1. Secara umum seluruh materi disertasi diketik dengan berpedoman pada hal-hal sebagai berikut: a. Kertas disertasi adalah kertas HVS (80 gram) ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm). b. Marjin ditetapkan untuk tepi atas 4 cm, tepi bawah 3 cm, tepi kiri 4 cm, dan tepi kanan 3 cm. c. Huruf ditetapkan model huruf Times New Roman dengan font 12 untuk seluruh naskah, kecuali yang harus diketik miring (Italic), yaitu: a) Tetapan atau pengubah yang tidak diketahui dalam matematika, misalnya: n, x. b) Memperkenalkan istilah baru. c) Bahasa asing. d) Penulisan judul buku dan terbitan berkala. d. Spasi ditetapkan 2 (dua) spasi, kecuali untuk kutipan yang melebihi 3 (tiga) baris diketik dalam 1 (satu) spasi dengan indens (masuk) 5 (lima) ketukan ke kanan dan ke kiri. e. Setiap alinea harus dimulai dengan baris baru dengan indens sebanyak 7 (tujuh) ketukan ke kanan. Di samping itu, dalam penulisan disertasi harus dihindari penulisan dalam bentuk pointers. f. Format ketikan rata kiri maupun kanan, sehingga judul atau sub judul tidak membuat format ketikan makin menjorok ke dalam. 2. Pengetikan judul disertasi, judul bab, sub judul dan, sub judul diatur sebagai berikut: a. Judul disertasi dan judul bab diketik menggunakan huruf besar (kapital) dan ditebalkan (bold), termasuk kata-kata penghubungnya. b. Sub judul diketik dengan huruf besar hanya pada huruf pertama dari setiap katanya dengan ditebalkan, sedangkan kata penghubungnya diketik dengan huruf kecil semua. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 42 3. Penomoran Halaman a. Penomoran di setiap halaman disertasi diketik di sebelah kanan atas. b. Penomoran untuk halaman BAB ditulis di tengah bawah. c. Penomoran halaman lampiran, daftar gambar, tabel, dan kata pengantar ditulis dengan huruf Romawi. 6.10 Pemakaian Tanda Baca 1. Tanda Titik (.) a. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Contoh: 1) Pendahuluan. 2) Tinjauan Teoritis dan Pengembangan Hipotesis. b. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf. Contoh: BAB 1: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Contoh: Jumlah karyawan perusahaan A 1.560 orang. d. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh: Perusahaan A didirikan pada tahun 1956 di Surabaya. e. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contoh: Tabel 1.1 Hasil Pengujian Hipotesis 2. Tanda Koma (,) a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh: Penyedia sumber daya meliputi peminjam, pemasok, karyawan, Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 43 pembayar pajak, anggota, dan kontributor. b. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Contoh: Oleh karena itu, perusahaan harus mencari penyebab ketidakpuasan karyawan. c. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contoh: 12,5 m Rp12,50 d. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contoh: Semua karyawan, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan. 3. Tanda Titik Koma (;) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan penulis satu dengan penulis yang lain. Contoh: Beberapa penelitian telah menguji reaksi pasar (Ball dan Brown, 1967; Machfoedz, 2000; Asyik, 2006). 4. Tanda Titik Dua (:) a. Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Contoh: Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan aliran kas. b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh: Ketua : Ahmad Wijaya Sekretaris : S. Handayani c. Tanda titik dua dipakai di antara tahun dan nomor halaman. Contoh: Belkaoui (2006:236) menyatakan bahwa ada 4 (empat) kelompok yang tertarik pada informasi yang diberikan oleh pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 44 Contoh: Alur Tahapan Disertasi SEMINAR DAN UJIAN PRA PROPOSAL Lampiran 1 UJIAN PROPOSAL DISERTASI PENELITIAN LAPANGAN KEMAJUAN RISET I UJIAN DISERTASI TERTUTUP KEMAJUAN RISET II SEMINAR HASIL PENELITIAN DISERTASI UJIAN DISERTASI TERBUKA Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Semester III Semester IV Semester V Semester VI 45 Contoh: Halaman Sampul Luar dan Dalam Untuk Ujian Tahapan Disertasi (Seminar dan Ujian Pra Proposal s.d Ujian Tertutup) Lampiran 2 PENGARUH STRATEGI KORPORAT, ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KOMPENSASI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA PERUSAHAAN (Studi di BUMN Kehutanan Perum Perhutani) DIAJUKAN UNTUK UJIAN PROPOSAL (tergantung tahapan ujian yang diajukan) Oleh: SANGUDI NPM. 17.3.02.17.0255 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA STIESIA SURABAYA 2021 Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 46 Contoh: Halaman Pengesahan Tim Promotor Untuk Ujian Tahapan Disertasi (Seminar dan Ujian Pra Proposal s.d Ujian Tertutup) Lampiran 3 PENGARUH STRATEGI KORPORAT, ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KOMPENSASI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA PERUSAHAAN (Studi di BUMN Kehutanan Perum Perhutani) Dipersiapkan dan Disusun oleh: SANGUDI NPM: 17.3.02.17.0255 DIAJUKAN UNTUK UJIAN PROPOSAL (tergantung tahapan ujian yang diajukan) Promotor Prof. Dr. Pribadiyono, Ir., M.S. Ko Promotor Dr. Khuzaini, M.M. Surabaya, ……………………………… Mengetahui, Ketua Program Studi S-3 Ilmu Manajemen STIESIA Surabaya Prof. Dr. Budiyanto, M.S. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 47 Contoh: Halaman Sampul Luar dan Dalam Untuk Ujian Terbuka Lampiran 4 PENGARUH STRATEGI KORPORAT, ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KOMPENSASI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA PERUSAHAAN (Studi di BUMN Kehutanan Perum Perhutani) DISERTASI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Manajemen Oleh: SANGUDI NPM. 17.3.02.17.0255 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA STIESIA SURABAYA 2021 Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 48 Contoh: Halaman Judul Untuk Ujian Disertasi Terbuka Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 5 49 Contoh: Halaman Pengesahan Tim Promotor Untuk Ujian Disertasi Terbuka Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 6 50 Contoh: Halaman Panitia Penguji Ujian Disertasi Terbuka Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 7 51 Contoh: Halaman Pernyataan Orisinalitas Disertasi Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 8 52 Contoh: Daftar Isi Lampiran 9 DAFTAR ISI Halaman Sampul Luar Disertasi ............................................................... Halaman Sampul Dalam Disertasi ............................................................ Halaman Pengesahan Tim Promotor ....................................................... Daftar Isi ................................................................................................... Daftar Tabel .............................................................................................. Daftar Gambar .......................................................................................... Daftar Lampiran ....................................................................................... Abstrak ...................................................................................................... Abstract ..................................................................................................... i ii iii iv v vi vii viii ix BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 17 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 18 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 19 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 21 2.1 Kajian Teoritis ......................................................................... 21 2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ......................................................... 50 BAB 3 RERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ............................................................................................... 57 3.1 Rerangka Konseptual ................................................................ 57 3.2 Pengembangan Hipotesis ......................................................... 60 BAB 4 METODE PENELITIAN .......................................................... 4.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................. 4.3 Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel .......................... 4.4 Instrumen Penelitian (khusus untuk data primer) ...................... 4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 4.6 Prosesur Pengumpulan Data ..................................................... 4.7 Teknik Analisis Data ................................................................ ----- Catatan untuk Ujian Proposal hanya sampai BAB 4 Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 67 67 67 69 73 77 78 78 53 BAB 5 HASIL PENELITIAN ...................................................................... 90 5.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................. 90 5.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian ...................................................... 94 5.3 Karakteristik Responden ............................................................... 96 5.4 Deskripsi Tanggapan Responden .................................................. 104 5.5 Hasil Analisis Data ....................................................................... 108 BAB 6 PEMBAHASAN .......................................................................... 123 6.1 Hasil Deskripsi Variabel Penelitian .............................................. 123 6.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ................................................... 136 6.3 Temuan Penelitian ........................................................................ 156 6.4 Implikasi Penelitian ...................................................................... 160 6.5 Keterbatasan Penelitian ................................................................. 165 BAB 7 PENUTUP ................................................................................... 167 7.1 Simpulan ....................................................................................... 167 7.2 Saran ............................................................................................. 168 Daftar Pustaka ........................................................................................... 172 Lampiran ................................................................................................... 184 Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 54 Contoh: Daftar Tabel Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 10 55 Contoh: Daftar Gambar Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 11 56 Contoh: Daftar Lampiran Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 12 57 Contoh: Abstrak Lampiran 13 Abstrak Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 58 Contoh: Abstract Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 14 59 Contoh: Aturan Penulisan Sumber Kutipan dan Daftar Pustaka Lampiran 15 PENULISAN SUMBER KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA TUGAS AKHIR, DISERTASI, TESIS, DISERTASI, DAN ARTIKEL JURNAL SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA Harvard - American Psychological Association Style 1. PENGANTAR a. Dalam penulisan karya ilmiah (artikel jurnal, laporan tugas akhir, disertasi, tesis, dan disertasi), ada beberapa metode atau gaya (style) penulisan sumber kutipan dan penulisan daftar pustaka yang dapat dipilih dan dianut, antara lain: (a) Turabian Style, (b) Harvard Style; (c) Vancouver Style; (d) American Psychological Association (APA) Style; (e) Chicago Style; atau (f) Kombinasi dari berbagai style. b. Masing-masing style penulisan sumber kutipan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan, tetapi suatu style yang dipilih dan dianut harus diterapkan secara konsisten. c. Beberapa perguruan tinggi dan penerbit jurnal ilmiah di Indonesia memilih dan menganut style kombinasi, misalnya: (a) Turabian-Harvard Style; (b) Harvard-APA Style; (c) Harvard-Vancouver Style; (d) Turabian-Vancouver Style; atau style kombinasi lainnya. d. STIESIA Surabaya memilih Harvard-APA Style sebagai pedoman penulisan sumber kutipan dan daftar pustaka dalam penulisan karya ilmiah (artikel jurnal, laporan tugas akhir, disertasi, tesis, dan disertasi). Harvard-APA Style harus diterapkan secara konsisten. 2. ATURAN HARVARD-APA STYLE 2.1 Aturan penulisan sumber kutipan a. Sumber kutipan dapat ditulis pada awal atau akhir kutipan. b. Penempatan sumber kutipan (pada awal atau akhir kutipan) tidak boleh mengaburkan bagian yang dikutip. c. Nama penulis suatu sumber kutipan hanya ditulis nama belakang, diikuti tahun dan halaman sumber kutipan, dilanjutkan dengan isi teks yang dikutip. (Pencantuman halaman setelah tahun dipisahkan oleh tanda titik dua). d. Jika penulis terdiri atas dua orang, kata penghubung penulis pertama dan kedua menggunakan ”dan” (tidak menggunakan simbol ”&”; serta tidak Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 60 menggunakan kata penghubung ”and” walaupun literaturnya berbahasa Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris). e. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama belakang penulis pertama yang ditulis sebagai sumber kutipan, diikuti et al., kemudian tahun dan halaman sumber kutipan. (Catatan: et al. dalam bahasa Latin adalah singkatan dari et alia atau et alii, dalam bahasa Inggris berarti and others, dan dalam bahasa Indonesia berarti dan kawan-kawan). f. Jika sumber kutipan merupakan literatur terjemahan (buku, artikel, dll), maka yang disebut sebagai sumber adalah nama penulis asli (bukan penerjemah), diikuti tahun penerbitan literatur asli (bukan tahun penerbitan hasil terjemahan). [Catatan: nama penerjemah hanya dinyatakan dalam daftar pustaka. g. Pencantuman halaman sumber kutipan setelah tahun bersifat wajib jika isi teks yang dikutip jelas letak halamannya. 2.2 Aturan penulisan daftar pustaka a. Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam Daftar Pustaka, dan sebaliknya. b. Literatur yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya literatur yang menjadi rujukan dan dikutip dalam karya ilmiah. c. Daftar pustaka ditulis/diketik satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor. d. Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih dulu, kemudian diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas lain dari literatur/pustaka yang dirujuk. e. Jika penulis lebih dari dua orang, nama penulis pertama ditulis seperti aturan “d”, dilanjutkan penulisan nama penulis kedua dan seterusnya sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat) dilanjutkan nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama depan/tengah (singkatan) dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama]. f. Penulisan daftar pustaka tidak boleh menggunakan et al. sebagai pengganti nama penulis kedua dan seterusnya (berbeda dengan penulisan sumber kutipan seperti dijelaskan padaaturan 2.1 huruf e) g. Kata penghubung seorang/beberapa penulis dengan penulis terakhir menggunakan kata “dan” (tidak menggunakan simbol “&”; serta tidak menggunakan kata penghubung “and” walaupun literaturnya berbahasa Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris). h. Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 61 literatur/pustaka yang menjadi referensi. Untuk lebih jelasnya, lihat contoh. 3. CARA PENULISAN SUMBER KUTIPAN a. Sumber kutipan ditulis di awal kalimat atau awal teks: 1) Satu sumber kutipan dengan satu penulis: Asyik (2006) menyatakan bahwa......; jika disertai dengan halaman: Asyik (2006:289) menyatakan bahwa........; Menurut Asyik (2006: 289) ........... 2) Satu sumber kutipan dengan dua penulis: Cooper dan Schlinder (2003:24)…. 3) Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: Guan et al. (2009:32)………. b. Sumber kutipan ditulis di akhir kalimat atau awal teks: 1) Satu sumber kutipan dengan satu penulis: ............. (Asyik, 2006); jika disertai dengan halaman: .......... (Asyik, 2006:289). 2) Satu sumber kutipan dengan dua penulis: ........ (Cooper dan Schlinder, 2003:24). 3) Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: …….. (Guan et al., 2009:32). c. Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama: John (2006, 2007); jika tahun publikasi sama: Sumiyana (2007a, 2007b). d. Sumber kutipan berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbedabeda: (Yermack, 1997; Aboody dan Kasznik, 2000; Guan et al., 2000). e. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu lembaga atau badan tertentu: Badan Pusat Statistik (2006); Ikatan Akuntan Indonesia (2011); Financial Accounting Standard Board (1984). f. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu peraturan atau undangundang: Undang-Undang No. 12 Tahun 2012.......; Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2010......; Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45...... g. Kutipan berasal dari sumber kedua: Scott (2000) ( dalam Asyik, 2009:23).......; Arthur Levitt (lihat Riharjo, 2008:21).....; Andayani (2002) seperti dikutip Herlina (2009:16).... [Catatan: daftar pustaka hanya mencantumkan referensi yang merupakan sumber kedua. 4. CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA a. Buku Teks Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku (cetak miring), edisi buku, nama penerbit, kota penerbit. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 62 aturan 2.2 huruf e). Contoh: Merna T. dan F. F. Al-Thani. 2008. Corporate Risk Management. 2nd ed. John Welly and Sons Ltd. England. Wiley, J. 2006.Contemporary Financial Management.3rd ed. Mc. GrowHill. Los Angeles. Yaya, R., A.E. Martawireja, dan A. Abdurahim. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta. b. Buku Teks Terjemahan Aturan penulisan: nama belakang penulis asli, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku asli (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit, nama penerjemah, tahun, judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e). Contoh: Baudrillard, J. 1970. La Société de Consommation. Nottingham Trent University. Clifton Lane, Nottingham. Terjemahan J.P. Mayer dan B.S. Turner. 1998. The Consumer Society: Myths and Structures. Sage Publication Inc. Thousand Oaks. London. Cresswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Third Edition. Sage Publication. California. Terjemahan A. Fawaid. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan 1. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Kieso, D.E., J.J. Accounting. Terjemahan Keduabelas. Weygandt, dan T.D. Warfield. 2007. Intermediate Twelfth Edition. John Wiley & Sons, Inc. USA. E. Salim. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi Jilid 2. Erlangga. Jakarta. c. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi Aturan penulisan: nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan, judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit. Contoh: Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Januari. BPS Jawa Timur. Surabaya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2011. Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Cetakan 1. Direktorat Jenderal Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 63 Pendidikan Tinggi. Bagian Hukum Kepegawaian. Jakarta. Komisi Pemberantasan Korupsi. 2009. Laporan Tahunan 2009: Perjuangan Melawan Korupsi Tak Pernah Berhenti. KPK. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara RI. 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Lembaga Administrasi Negara RI Tahun 2011. LAN. Jakarta. d. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi (Berisi Himpunan Peraturan, UU, dan sejenisnya) Aturan penulisan: nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan, judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), nomor atau seri peraturan/UU, edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit. Contoh: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta. International Accounting Standard Board (IASB). 2004. Financial Instruments: Disclosures and Presentation. International Accounting Standard No. 32. UK-IASB. London. Financial Accounting Standard Board (FASB). 2000. Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement. Statement of Financial Accounting Concept No. 7. FASB. Norwalk. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa Timur. 2012. Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sub-Bagian Akreditasi dan Publikasi Kopertis VII. Surabaya. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Timur. 2012. Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. SubBagian Akreditasi dan Publikasi Kopertis VII. Surabaya. e. Peraturan, Undang-Undang, dan sejenisnya (cetak lepas, tidak berupa buku himpunan) Aturan penulisan: nomor dan tahun peraturan/UU, judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada), nomor lembaran negara (jika ada), organisasi penerbit (jika ada), kota tempat pengesahan/penerbitan. Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 64 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan. 16 Mei 2005. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41. Jakarta. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009) Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta. International Accounting Standard No. 32 (2004) Financial Instruments: Disclosures and Presentation. International Accounting Standard Board. United Kingdom. London. Statement of Financial Accounting Concept No. 7 (2000) Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement. Financial Accounting Standard Board. Norwalk. f. Artikel dalam Jurnal Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal (cetak miring), volume dan nomor jurnal (nomor jurnal dalam tanda kurung), nomor halaman artikel dalam jurnal. Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e). Contoh: Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2): 121-141. Riduwan, A., I. Triyuwono, G. Irianto, dan U. Ludigdo. 2010. Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal-Posmodernis Derridean. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 7(1): 38–60. Veronica, S. dan Y. S. Bachtiar. 2005. The Role of Governance in Preventing Misstated Financial Statement. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 2(1): 159–173. g. Artikel Seminar/Simposium (dalam Prosiding) Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, nama prosiding (cetak miring), nomor dan volume prosiding (jika ada), tanggal seminar/simposium, penerbit prosiding (jika ada, cetak miring), nomor halaman artikel dalam prosiding. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e). Contoh: Dewi, A. R. 2003. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap Earnings Response Coeficient. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya. Universitas Airlangga: 119-159. Fidiana, I. Triyuwono, dan A. Riduwan. 2012. Zakah Perspectives as Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 65 a Symbol of Individual and Social Piety: Developing Review of the Meadian Symbolic Interactionism. Global Conference on Business and Finance Proceedings 7(1). January 3-6. The Institute of Business and Finance Research: 721-742. h. Artikel Seminar/Simposium (cetak lepas) Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, nama seminar/simposium (cetak miring), tanggal seminar/simposium, nomor halaman artikel. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e). Contoh: Kalana, I., S. Ngumar, dan I.B. Riharjo. 2012. Independensi Auditor Berbasis Kultur dan Filsafat Herbert Blumer. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23 September: 1-25. Riduwan, A. 2012. Realitas dalam Cermin Retak: Laba Akuntansi dalam Bingkai Penafsiran Praktisi Bisnis Non-Akuntan (Studi Hermeneutika- Kritis). Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23 September: 1-22. i. Artikel dalam Buku Antologi dengan Editor Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, judul buku (cetak miring), nama editor buku, penerbit, kota penerbit. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e). Contoh: Azra, A. 2005. Pluralisme Islam Dalam Perspektif Historis. Dalam NilaiNilai Pluralisme Islam: Bingkai Gagasan Yang Berserak. Editor M. Sururin. Cetakan 1. Penerbit Nuansa. Bandung. Barth, M.E. 2004. Fair Values and Financial Statement Volatility. Dalam The Market Dicipline Across Countries and Industries. Editor C. Borio, W.C. Hunter, G.G. Kaufman, dan K. Tsatsaronis. MIT Press. Cambridge. j. Disertasi/Tesis/Disertasi Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul disertasi/tesis/disertasi, disertasi/tesis/disertasi (cetak miring), nama program studi dan/atau perguruan tinggi, kota tempat perguruan tinggi. Contoh: Natsir, M. 2008. Studi Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga, Jalur Nilai Tukar, dan Jalur Ekspektasi Inflasi Periode 1990:2-2007:1. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga. Surabaya. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 66 Samsi, N. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan kepatuhan Etika Auditor sebagai Variabel Pemoderasi. Tesis. Program S2 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya. Verdanasari, E. F. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening. Disertasi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya. Williams, J.W. 2002. Playing the Corporate Shell Game: The Forensic Accounting and Investigation Industry, Law, and the Management of Organizational Appearance. Dissertation. Graduate Programme in Sociology. York University. Toronto. Ontario. k. Artikel dari Internet Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul, alamat e-mail (cetak miring), tanggal dan jam unduh. Contoh: Himman, L.M. 2002. A Moral Change: Business Ethics After Enron. San Diego University Publication. http:ethics.sandiego.edu/LMH/oped/ Enron/index.asp. 27 Januari 2008 (15:23). Yahya, H. 2005. Realitas dan Pancaindra Anda. http://www.pesanharunyahya.com dan info@harunyahya.com. 27 Januari 2008 (14:35). l. Makalah Pidato Ilmiah dan semacamnya Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul, sifat/tujuan makalah (cetak miring), nama kegiatan, tanggal kegiatan, kota tempat kegiatan. Contoh: Raka, G. 2003. Menggarisbawahi Peran Idealisme, Karakter dan Komunitas dalam Transformasi Institusi. Makalah Orasi Ilmiah. Sidang Terbuka Senat Peringatan Dies Natalis ke-44 Institut Teknologi Bandung. 2 Maret. Bandung. Takwim, B. 2005. Habitus: Perlengkapan dan Kerangka Panduan Gaya Hidup. Makalah Diskusi Panel. Extension Course Resistensi Gaya Hidup. Forum Studi Kebudayaan Institut Teknologi Bandung. 20 Mei. Bandung. m. Artikel dari Majalah atau Surat Kabar Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul artikel (cetak miring), nama Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 67 majalah/surat kabar, tanggal, halaman, kota penerbit. Contoh: Mangunwijaya, Y.B. 1992. Pendidikan Manusia Merdeka. Harian Kompas. 11 Agustus. Halaman 15. Jakarta. n. Berita dari Majalah atau Surat Kabar Aturan penulisan: nama majalah/surat kabar, tahun, judul berita (cetak miring), nomor dan/atau volume (jika ada), tanggal, halaman, kota penerbit. Contoh: Koran Tempo. 2002. Belajar dari Skandal Enron. 5 Februari. Halaman 21. Jakarta. Majalah Tempo. 2002. Jatuhnya Enron. No. XXXVIII. 23 Januari. Halaman 18. Jakarta. 5. CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA JIKA PENULIS SAMA Nama penulis yang sama untuk beberapa pustaka/literatur yang berbeda tidak perlu ditulis berulang-ulang, tetapi nama tersebut diganti dengan simbol “ ” (garis bawah/underline). Hal ini berlaku pula untuk penulisan lembaga/badan/organisasi. Contoh: Aboody, D., M.E. Barth., dan R. Kasznik. 1999. Revaluation of Fixed Assets and Future Firm Performance: Evidence from the UK. Journal of Accounting and Economics 26: 149-178. , , dan . 2006. Do Firms Manage Stock-based Compensation Expenses Disclosed under SFAS 123? Journal of Accounting Research 24(3): 165-182. Financial Accounting Standard Board (FASB). 1978. Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises. Statement of Financial Accounting Concept No. 1. FASB. Norwalk. . 1980a. Qualitative Characteristics of Accounting Information. Statement of Financial Account-ing Concept No. 2. FASB. Norwalk. . 1980b. Accounting and Reporting by Defined Benefit Pension Plans. Statement of Financial Accounting Standards No. 107. FASB. Norwalk. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011a. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta. . 2011b. Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 4 (Revisi 2009). DSAK- IAI. Jakarta. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 68 International Accounting Standard Board (IASB). 2004a. Financial Instruments: Disclosures and Presentation. International Accounting Standard No. 32. UK-IASB. London. . 2004b. Share-based Payment. International Financial Reporting Standard No. 2. UK-IASB. London. International Accounting Standard Committee (IASC). 1989. Framework of the Preparation and Presentation of Financial Statements. UKIASC. London. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa Timur. 2012a. Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sub-Bagian Akreditasi dan Publikasi. Kopertis VII. Surabaya. . 2012b. Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Sub-Bagian Akreditasi dan Publikasi. Kopertis VII. Surabaya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 28 Januari 2010. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23. Jakarta. Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan. 16 Mei 2005. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41. Jakarta. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 (Revisi 2010) Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba. Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia. Jakarta. No. 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta. Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2): 121-141. . 2012. Realitas dalam Cermin Retak: Laba Akuntansi dalam Bingkai Penafsiran Praktisi Bisnis Non-Akuntan (Studi Hermeneutika-Kritis). Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23 September: 1-22. , I. Triyuwono, G. Irianto, dan U. Ludigdo. 2010. Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal-Posmodernis Derridean. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 7(1): 38–60. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 69 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Pendidikan Tinggi. 10 Agustus 2012. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158. Jakarta. Nomor 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen. 30 Desember 2005. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157. Jakarta. Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 70 Contoh: Prosedur Plagiasi Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 16 71 Contoh: Surat Keterangan Bebas Plagiasi Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 17 72 Contoh: Surat Ijin Riset dari STIESIA Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya Lampiran 18 73 Contoh: Penyajian Tabel Lampiran 19 Tabel 1.1 Data Dosen pada Perguruan Tinggi Di Indonesia Berdasarkan Jabatan Akademik selama tahun 2020 No 1 2 3 4 5 Jabatan Akademik Jumlah (orang) Persentase Guru Besar 5097 2.7% Lektor Kepala 31010 16.3% Lektor 43691 22.9% Asisten Ahli 39767 20.8% Tanpa Jabatan 71204 37.3% 190769 100% Total Sumber: Sub Bidang Informasi dan Publikasi PDDIKTI, 2020 Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 74 Contoh: Penyajian Gambar Lampiran 20 I. kebutuhan yang belum terpenuhi VI. penetapan kebutuhan baru yang belum terpenuhi II. mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan pekerja V. imbalan atau hukuman III. perilaku sesuai tujuan IV. performansi (evaluasi dari tujuan yang tercapai) Sumber: Ivancevich&Matteson (2002) Gambar 1.1 Proses – Proses Motivasi Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 75 Contoh: Penyajian Grafik/Diagram Lampiran 21 Sumber: Annual Report PT Telkomsel Tbk (2020) Gambar 2.1 Grafik Kinerja Harga Saham Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya 76