Uploaded by Tomy Fitrio

Buku Pedoman Disertasi PDIM STIESIA (2022)

advertisement
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga Buku
Pedoman Penulisan Disertasi Program Doktor Ilmu Manajemen Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya dapat diselesaikan.
Buku Pedoman Penulisan Disertasi Program Doktor
ini merupakan
penyempurnaan dari Buku Pedoman Penulisan Disertasi sebelumnya, yang
akan menjadi acuan dalam menulis disertasi bagi mahasiswa Program Doktor
Ilmu Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Surabaya. Diharapkan dengan terbitnya Buku Pedoman Penulisan Disertasi ini
dapat menghasilkan disertasi yang terstandarisasi dan berkualitas.
Semoga Buku Pedoman Penulisan Disertasi ini dapat membantu proses
penyusunan disertasi di lingkungan Program Doktor STIESIA.
Surabaya, 28 September 2021
Ketua Program Studi,
Prof. Dr. Budiyanto, M.S.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
i
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
ii
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
iii
DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Keputusan Ketua STIESIA ....................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................. ....... iv
BAB 1
BAB 2
GAMBARAN UMUM DISERTASI
1.1 Pendahuluan ........................................................................
1.2 Pengertian Disertasi ............................................................
1.3 Judul Disertasi .....................................................................
1.4 Tujuan Penulisan Disertasi ...................................................
PROGRAMAN PENULISAN DISERTASI
2.1 Ketentuan Umum ...............................................................
2.2 Prosedur Pemrograman Disertasi .......................................
2.3 Permohonan Ijin Penelitian ................................................
2.4 Prosedur Penyusunan Disertasi ...........................................
2.5 Tempat Penelitian ...............................................................
2.6 Materi Disertasi ..................................................................
2.7 Batas Waktu Penulisan dan Sanksi-Sanksi .........................
2.8 Laporan Hasil Penelitian ....................................................
1
1
1
2
3
3
4
4
4
4
4
5
BAB 3
SISTEMATIKA
PENULISAN
DISERTASI
DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTITATIF
3.1 Sistematika Penulisan Penelitian Disertasi .........................
6
3.2 Penjelasan ........................................................................... 7
BAB 4
SISTEMATIKA
PENULISAN
DISERTASI
DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUALITATIF
4.1 Sistematika Penulisan Penelitian Disertasi ......................... 19
4.2 Penjelasan ........................................................................... 20
BAB 5
KETENTUAN UJIAN TAHAPAN DISERTASI
5.1 Pelaksanaan Ujian ..............................................................
5.2 Evaluasi Disertasi ...............................................................
5.3 Revisi Ujian ........................................................................
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
31
32
33
iv
BAB 6
TATA CARA PENULISAN DISERTASI
6.1 Penomoran Halaman, Bab, dan Lampiran ............................
6.2 Bagian Daftar .......................................................................
6.3 Penulisan Uraian ..................................................................
6.4 Penyajian Tabel, Gambar, dan Grafik/Diagram ...................
6.5 Penulisan Kutipan ................................................................
6.6 Penulisan Daftar Pustaka ......................................................
6.7 Kebahasaan ..........................................................................
6.8 Bahan dan Ukuran ................................................................
6.9 Tata Cara Pengetikan ...........................................................
6.10 Pemakaian Tanda Baca ......................................................
34
34
35
36
37
39
40
41
42
43
LAMPIRAN ............................................................................................
45
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
v
BAB 1
GAMBARAN UMUM DISERTASI
1.1
Pendahuluan
Penelitian untuk disertasi mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya diarahkan pada penelitian
fundamental. Penelitian fundamental (penelitian dasar) dilakukan untuk
memperoleh “model ilmiah” yang dapat dikembangkan untuk menjadi
landasan bagi penelitian terapan. Penelitian fundamental merupakan
penelitian yang berorientasi pada “pengembangan ilmu” dan berorientasi pada
penjelasan atau antisipasi suatu fenomena, dengan hasil akhir suatu model
atau postulat baru atas suatu fenomena. Oleh karena itu, keberhasilan
penelitian fundamental tidak diukur berdasarkan wujud produk pada waktu
singkat, tetapi diukur berdasarkan “model ilmiah” atau “teori baru” yang
diformula.
1.2
Pengertian Disertasi
Disertasi merupakan karya ilmiah akademik hasil penelitian (lapangan
dan/atau kepustakaan) yang dilakukan secara mendalam dan mandiri serta
berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu dan/atau teknologi yang
dilakukan calon doktor di bawah bimbingan tim promotor dengan
menggunakan pendekatan transdisipliner, interdisipliner, atau multidisipliner.
Sebagai suatu karya ilmiah, disertasi harus memenuhi kriteria karya
ilmiah yang baik, yaitu mengemukakan permasalahan dan tujuan dengan
jelas, melakukan tinjauan teoritis dan empiris, merumuskan serta
mengembangkan hipotesis (apabila menggunakan pendekatan kuantitatif)
yang dapat diuji dari tinjauan teoritis atau empiris, menggunakan metode
pengujian data yang relevan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif,
memilih data dengan presisi tinggi sehingga hasilnya dapat dipercaya,
menarik simpulan secara obyektif, dan melaporkan hasilnya secara ringkas
(parsimony).
1.3
Judul Disertasi
Penelitian untuk disertasi mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya difokuskan pada pada area
pengembangan ilmu sebagai berikut:
a. Manajemen Keuangan, Pemasaran, dan Sumber Daya Manusia.
b. Manajemen Sektor Privat dan Sektor Publik.
c. Manajemen Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Besar dan Koperasi.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
1
d. Manajemen Bisnis Berbasis Syariah Islam.
e. Perilaku Keorganisasian, Etika Bisnis, dan lain-lain.
1.4
Tujuan Penulisan Disertasi
Penulisan disertasi ditujukan agar calon doktor mampu membuat
disertasi, melakukan analisis dan sintesis atas fakta/gejala yang diteliti atau
hasil kajian teori dan/atau desain baru yang dibangunnya sendiri, atau
memodifikasi/mengembangkan model teoritik dan/atau desain yang sudah ada
terlebih dahulu yang dapat dibuktikan sesuai dengan kaidah ilmiah. Untuk itu
penulisan disertasi dapat dilakukan dengan penelitian lapangan dan/atau
kepustakaan.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
2
BAB 2
PEMROGRAMAN PENULISAN DISERTASI
2.1 Ketentuan Umum
1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah pada semester I
dan II dengan IPK (Indek Prestasi Komulatif) minimal 3,0.
2. Penulisan disertasi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor (Dr.) Ilmu Manajemen.
3. Pendaftaran penulisan disertasi diadakan setiap semester bagi mahasiswa
yang telah memenuhi persyaratan.
4. Penulisan disertasi disediakan waktu mulai semester III sampai dengan
semester VI dan dapat diselesaikan selama-lamanya sampai dengan
semester XIV.
5. Dalam rangka penulisan disertasi, mahasiswa wajib melaksanakan
penelitian/riset.
6. Ketua Program Studi berhak mengubah komposisi Tim Promotor yang
diusulkan mahasiswa.
7. Tim Promotor berhak mengubah judul disertasi yang diusulkan mahasiswa.
2.2 Prosedur Pemrograman Disertasi
1. Mahasiswa mengajukan usulan rencana judul disertasi dan Tim Promotor
kepada Ketua Program Studi dengan cara mengisi formulir yang telah
disediakan, serta melengkapi persyaratan yang terdapat dalam formulir
tersebut.
2. Penetapan topik penelitian sesuai dengan konsentrasi yang dipilih dengan
mempertimbangkan ketersediaan dan penguasaan teori untuk menjawab
permasalahan penelitian serta akses data yang diperlukan.
3. Ketua Program Studi mempertimbangkan judul penulisan disertasi dengan
menilai beberapa faktor diantaranya tingkat kesesuaian judul disertasi yang
diajukan dengan disiplin ilmu atau konsentrasi yang dipilih, dapat diteliti
dan dipecahkan secara ilmiah, serta tidak terdapat kesamaan dengan judul
dan obyek yang telah disetujui sebelumnya, baik di STIESIA maupun di
perguruan tinggi lain.
4. Ketua Program Studi memutuskan Tim Promotor penulisan disertasi
dengan menerbitkan Surat Penugasan.
5. Mahasiswa wajib melakukan konsultasi dengan Tim Promotor secara
intensif, dengan membawa Buku Pedoman Penulisan Disertasi dan Buku
Konsultasi.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
3
2.3 Permohonan Ijin Penelitian
2. Bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian lapangan (field
research) dan penelitian kepustakaan di luar perpustakaan STIESIA dapat
mengajukan permohonan untuk melakukan penelitian.
3. Permohonan ijin melakukan penelitian dilakukan setelah judul disertasi
disetujui Tim Promotor yang ditunjuk. Permohonan tersebut diajukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Permohonan ijin penelitian disampaikan kepada STIESIA melalui
Program Studi, dan dengan menggunakan formulir yang diperuntukkan
untuk itu.
b. Judul penelitian, metode pengumpulan, pengolahan, dan analisis data
sesuai dengan proposal disertasi yang disetujui. Apabila terjadi
perubahan, harus dijelaskan alasannya dan disetujui oleh Tim
Promotor.
2.4 Prosedur Penyusunan Disertasi
1. Berdasarkan Surat Ijin Riset yang diterbitkan Program Studi selanjutnya
melakukan penelitian lapangan.
2. Hasil penelitian dalam bentuk konsep disertasi dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing dengan selalu membawa Buku Pedoman Penulisan Disertasi
dan Buku Bimbingan.
3. Awal bimbingan disertasi dilaksanakan secara terstruktur sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh program studi. Selanjutnya mahasiswa dapat
melakukan bimbingan secara mandiri.
2.5
Tempat Penelitian
Mahasiswa dapat menentukan tempat
pemerintah, swasta, atau masyarakat.
penelitian
pada
instansi
2.6 Materi Disertasi
1. Materi disertasi menyangkut bidang Ilmu Manajemen dan Bisnis.
2. Materi disertasi harus merupakan konsep asli dan bukan
jiplakan/plagiat.
hasil
2.7 Batas Waktu Penulisan dan Sanksi-Sanksi
1. Batas Waktu Penulisan
Mahasiswa diberi batas waktu penulisan disertasi sekurang-kurangnya 3
(tiga) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
4
2. Sanksi-sanksi
a. Apabila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan penulisan disertasi dalam
batas waktu yang ditetapkan maka dinyatakan GUGUR.
b. Jika disertasi yang disusun diketahui merupakan hasil plagiasi dan
terdapat pemalsuan data, tempat penelitian, serta dalam bentuk lainnya,
maka mahasiswa akan diskors 2 (dua) semester, dan disertasi serta hasil
ujian disertasi dinyatakan GUGUR.
c. Jika mahasiswa diketahui memalsukan tanda tangan tim promotor dan
Ketua STIESIA serta Surat Keterangan Tempat Riset pada disertasi, maka
akan dikenakan sanksi berupa pembatalan disertasi dan hasil ujian (bagi
yang telah menempuh ujian disertasi) serta diskors selama 1 (satu)
semester.
d. Jika mahasiswa dinyatakan tidak lulus dalam tahapan ujian disertasi,
maka mahasiswa wajib mengulang dalam jangka waktu selambatlambatnya 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal ujian. Apabila tidak
mendaftar ulang dalam kurun waktu tersebut, maka disertasi dinyatakan
gugur/batal. Kesempatan mengulang ujian dibatasi sampai 2 (dua) kali,
apabila setelah mengulang 2 (dua) kali tetap gagal maka disertasi
dibatalkan dan mahasiswa harus mengajukan proposal disertasi baru.
2.8
Laporan Hasil Penelitian
Setelah penelitian selesai dilakukan, mahasiswa wajib menyusun hasil
penelitian. Penyusunan laporan hasil penelitian tersebut dilakukan dengan
bimbingan tim promotor disertasi. Penyusunan laporan tersebut hendaknya
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Format naskah mengikuti format yang berlaku bagi penyusunan naskah
disertasi sebagaimana diatur dalam buku pedoman penulisan disertasi.
2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Laporan disampaikan kepada Ketua Program Studi paling lambat 2
(dua) minggu sebelum jadwal ujian yang telah ditetapkan oleh program
studi.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
5
BAB 3
SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTITATIF
3.1
Sistematika Penulisan Penelitian Disertasi
Sistematika penelitian disertasi terdiri atas bagian awal, bagian isi, dan
bagian akhir.
3.1.1 Bagian Awal
1. Halaman Sampul Luar Disertasi
2. Halaman Sampul Dalam Disertasi
3. Halaman Judul Disertasi
4. Halaman Pengesahan Tim Promotor
5. Halaman Panitia Ujian Disertasi Terbuka
6. Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis Disertasi
7. Daftar Riwayat Hidup
8. Kata Pengantar
9. Daftar Isi
10. Daftar Tabel
11. Daftar Gambar
12. Daftar Lampiran
13. Abstrak
14. Abstract
3.1.2 Bagian Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu
BAB 3 RERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
3.1 Rerangka Konseptual
3.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
4.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
4.3 Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel
4.4 Intrumen Penelitian (Khusus Data Primer)
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
6
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.6 Prosedur Pengumpulan Data
4.7 Teknik Analisis Data
Catatan:
Untuk penulisan proposal sampai pada Bab 4.
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
5.2 Uji Instrumen Penelitian
5.3 Karakteristik Responden
5.4 Deskripsi Tanggapan Responden
5.5 Hasil Analisis Data
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Hasil Deskripsi Variabel Penelitian
6.2 Hasil Uji Hipotesis
6.3 Temuan Penelitian
6.4 Implikasi Penelitian
6.5 Keterbatasan Penelitian
BAB 7 PENUTUP
7.1 Simpulan
7.2 Saran
3.1.3 Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
3.2 Penjelasan
3.2.1 Bagian Awal (Untuk Tahapan Ujian Disertasi dari Seminar dan
Ujian Pra Proposal sampai dengan Ujian Tertutup)
Bagian awal untuk setiap tahapan ujian disertasi terdiri atas
1. Halaman Sampul Luar dan Dalam (Lampiran 1)
a. Sampul disertasi menggunakan kertas buffalow (hard cover).
b. Warna dasar sampul hijau tulisan hitam.
c. Halaman sampul disertasi memuat:
1) Tulisan disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan, dicetak
dengan huruf besar.
2) Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi).
3) Ditulis tahapan ujian yang akan ditempuh
3) Logo STIESIA (diamater 8 cm) berwarna.
4) Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar
dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
7
oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM.
5) Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar).
6) Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi dan penulisannya di
tengah paling bawah).
2. Halaman Pengesahan Tim Promotor (Lampiran 2)
a. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak
dengan huruf besar.
b. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi).
c. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan
lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan
di bawahnya dicantumkan NPM.
d. Pengesahan Tim Promotor dan diketahui oleh Ketua Program Studi
3.2.2 Bagian Awal (Untuk Ujian Terbuka)
Bagian awal disertasi terdiri atas:
1. Halaman Sampul Luar dan Dalam Disertasi (Lampiran 3)
d. Sampul disertasi menggunakan kertas buffalow (hard cover).
e. Warna dasar sampul hijau tulisan hitam.
f. Halaman sampul disertasi memuat:
1) Tulisan disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan, dicetak
dengan huruf besar.
2) Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai
dengan jenis penelitian yang digunakan).
3) Logo STIESIA (diamater 8 cm) berwarna.
4) Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar
dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata
oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM.
5) Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar).
6) Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi dan penulisannya di
tengah paling bawah).
3. Halaman Judul Disertasi (Lampiran 4)
a. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak
dengan huruf besar.
b. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai
dengan jenis penelitian yang digunakan).
c. Tujuan pengajuan disertasi berupa kalimat “Disertasi Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor”
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
8
4.
5.
6.
7.
(ditulis dengan huruf kecil, sedangkan huruf pertama setiap kata
ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung).
d. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan
lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan
di bawahnya dicantumkan NPM.
e. Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar).
f. Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi) dan penulisannya di
tengah paling bawah.
Halaman Pengesahan Tim Promotor (Lampiran 5)
b. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak
dengan huruf besar.
c. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai
dengan jenis penelitian yang digunakan).
a. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan
lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan
di bawahnya dicantumkan NPM.
b. Tujuan pengajuan disertasi berupa kalimat “Disertasi Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor” (ditulis
dengan huruf kecil, sedangkan huruf pertama setiap kata ditulis dengan
huruf besar kecuali kata penghubung).
c. Pengesahan Tim Promotor dan diketahui oleh Ketua Program Studi
serta Ketua STIESIA.
Halaman Panitia Penguji Ujian Disertasi Terbuka (Lampiran 6)
a. Judul disertasi ditulis dengan huruf besar dan rata kiri.
b. Nama mahasiswa ditulis dengan huruf besar.
c. Program Studi.
d. Susunan panitia penguji Ujian Terbuka Disertasi yang terdiri atas
Ketua dan para anggota.
e. Tanggal Ujian.
f. Nomor penetapan tim penguji sesuai dengan SK Ketua STIESIA.
Halaman Pernyataan Orisinalitas Disertasi (Lampiran 7)
Memuat pernyataan bahwa disertasi yang dibuat bukan hasil plagiat, dan
atas pendapat orang lain diakui secara tertulis dalam naskah sebagai acuan
dan disebutkan dalam daftar pustaka. Halaman ini ditandatangani oleh
mahasiswa di atas materai yang berlaku.
Daftar Riwayat Hidup
Memuat daftar riwayat hidup penyusun disertasi yang meliputi jati diri
penulis dilengkapi dengan data orang tua, riwayat pendidikan, riwayat
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
9
pekerjaan, dan pengalaman berorganisasi.
Catatan: Untuk pengajuan tahapan ujian disertasi bagian ini tidak
perlu.
8. Kata Pengantar
Cara penulisannya bebas, namun sebaiknya memuat antara lain
pernyataan rasa syukur kepada Tuhan, maksud dan tujuan penulisan
disertasi, ucapan terima kasih penulis kepada para pihak yang membantu
penulisan serta permohonan kritik, saran, dan harapan penulis.
Catatan: Untuk pengajuan tahapan ujian disertasi bagian ini tidak
perlu.
9. Daftar Isi (Lampiran 8)
Memuat seluruh butir materi di dalam disertasi disertai halamannya,
sehingga orang yang membaca mampu memperkirakan isi pokok disertasi
tersebut.
10. Daftar Tabel (Lampiran 9)
Memuat judul semua tabel yang ada di dalam disertasi disertai dengan
nomor halamannya.
11. Daftar Gambar (Lampiran 10)
Memuat semua gambar yang dimuat di dalam disertasi beserta nomor
halamannya.
12. Daftar Lampiran (Lampiran 11)
Memuat semua lampiran yang dimuat di dalam disertasi beserta nomor
halamannya.
13. Abstrak (Lampiran 12)
Memuat informasi secara ringkas mengenai alasan penulis melakukan
penelitian, masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan
simpulan hasil penelitian dalam bahasa Indonesia. Jumlah kata yang dapat
digunakan 250 hingga 350 kata. Di samping itu kemukakan beberapa kata
kunci (sekitar 3-6 kata kunci) yang menunjukkan kata inti dalam
penelitian dan menggunakan bahasa Indonesia. Maksimal 1 (satu) halaman,
diketik 1 (satu) spasi.
14. Abstract (Lampiran 13)
Memuat informasi secara ringkas mengenai alasan penulis melakukan
penelitian, masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan
simpulan hasil penelitian dalam bahasa Inggris. Jumlah kata yang dapat
digunakan 250 hingga 350 kata. Disamping itu kemukakan beberapa kata
kunci (sekitar 3-6 kata kunci) yang menunjukkan kata inti dalam
penelitian yang dilakukan dan menggunakan bahasa Inggris. Maksimal
1 (satu) halaman, diketik 1 (satu) spasi.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
10
3.2.3 Bagian Isi
Bagian isi disertasi terdiri atas:
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagian ini secara umum berisi latar belakang dan alasan penulis
memilih topik penelitian. Uraian dimulai dengan menjelaskan mengenai
hal-hal yang bersifat umum terkait dengan topik disertasi kemudian diarahkan
kepada hal yang lebih khusus, yaitu ke arah judul disertasi. Kondisi masalah
(objek) yang akan diteliti perlu dijelaskan sebagai pengantar terhadap masalah
yang akan diteliti.
Latar belakang masalah setidak-tidaknya memuat isu yang timbul dan
motivasi untuk melakukan penelitian diantaranya:
1. Isu dan berbagai faktor yang mendorong penulis untuk memilih topik
penelitian, yang bersumber dari berbagai informasi, seperti hasil penelitian
terdahulu, jurnal, literatur, dan lain lain. Di dalam penjelasan tentang isu
yang dijadikan topik ini hendaknya dikemukakan pula alasan,
pertimbangan, atau justifikasi mengapa masalah ini perlu diteliti, baik dari
sisi permasalahan yang timbul maupun dari sisi teori dan praktik. Dari sisi
permasalahan, justifikasi dapat dilakukan dengan mengemukakan masih
adanya kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan fakta yang
dijumpai di dalam kenyataan. Dari sisi teori dan praktik, justifikasi dapat
dilakukan dengan melihat kesesuaian dengan teori atau best practices yang
berlaku.
2. Motivasi, yang mendorong dilakukan penelitian, setidaknya memuat
penjelasan tentang pentingnya topik yang diteliti dengan menjelaskan apa
yang dilakukan penulis. Penulis menegaskan, apakah ia bermaksud untuk
menguji kembali hipotesis penelitian sebelumnya atau mengembangkan
penelitian sebelumnya. Untuk menguji penelitian sebelumnya, penulis
dapat mengubah data yang digunakan sebagai bahan penelitian, sedangkan
untuk mengembangkan penelitian sebelumnya, penulis dapat mengubah
metode penelitian.
3. Novelty. Hal penting dari sebuah ide riset adalah menemukan kebaruan
atau novelty. Novelty pada dasarnya merupakan unsur originalitas dan
temuan bersifat baru, artinya menemukan apa yang belum di temukan
orang lain diantaranya menemukan celah pengetahuan baru, masalah baru,
atau metode baru dari sekian banyak riset yang telah dilakukan.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
11
1.2 Rumusan Masalah
Bagian rumusan masalah ini terdiri atas:
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang sudah diungkap
sebelumnya, maka perlu diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas.
Identifikasi masalah dapat diperoleh melalui observasi pendahuluan atau
dari hasil penelitian terdahulu yang belum terpecahkan atau dari kejadian di
lapangan yang telah dijelaskan dalam latar belakang permasalahan.
Mengingat masalah adalah akibat, maka penulis harus berusaha
mengidentifikasi dampak atau akibat sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
Dalam rangka lebih memfokuskan penelitian mahasiswa agar
penelitiannya lebih terarah, maka diperlukan pembatasan cakupan
penelitian. Pembatasan dapat dilihat dari segi keluasan, kedalaman, atau
keduanya, serta harus diberikan alasan atau argumentasi mengapa
dilakukan pembatasan.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan ruang lingkup penelitian, dirumuskan
masalah yang akan dipecahkan. Perumusan masalah umumnya tertuang
dalam bentuk pertanyaan yang nantinya akan dijawab di dalam analisis
masalah dengan menggunakan teori atau konsep yang relevan. Rumusan
masalah ini sebaiknya dituangkan ke dalam beberapa pertanyaan yang
fokus, sehingga perlu dihindari mengemukakan ke dalam banyak pertanyaan.
1.3
Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian untuk memperoleh pengetahuan atau
penemuan baru sebagai pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari
pengetahuan yang sudah ada dan pengembangan pengetahuan suatu bidang
keilmuan yang sudah ada.
Tujuan penelitian merupakan target tertentu yang akan dicapai dalam
kegiatan penelitian, oleh karena itu tujuan penelitian harus:
1. Diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang spesifik, tegas, dan
operasional.
2. Tidak mengandung unsur kekaburan dan kesimpangsiuran, oleh karena itu
sebaiknya merupakan penjabaran dari rumusan masalah penelitian yang
ditetapkan.
3. Dapat menjawab permasalahan dalam penelitian, oleh karena itu tujuan
penelitian dapat dirumuskan secara operasional menggunakan kata: untuk
menguji/mengungkap/mengidentifikasi /mengetahui, dan sebagainya.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
12
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menjelaskan kontribusi atau manfaat yang diharapkan
dari penelitian, dengan mengkategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
1. Manfaat Praktis
Manfaat ini dapat berguna untuk memecahkan masalah secara praktikal
atau sebagai alternatif solusi suatu permasalahan.
2. Manfaat Teoritis
Manfaat teortitis untuk mengecek teori yang sudah ada, apakah akan
memperkuat atau menggugurkan teori tersebut. Manfaat teoritis ini muncul
berlatarkan ketidakpuasan atau keraguan terhadap teori yang sudah ada
sehingga dilakukan penyidikan kembali secara empiris.
3. Manfaat Kebijakan (tergantung konteks dan lingkup penelitian)
Manfaat kebijakan sebagai bahan pertimbangan bagi kalangan regulator
dalam menetapkan peraturan yang terkait dengan permasalahan yang
diangkat dalam penelitian.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
Kajian pustaka dapat berupa telaah teoritis maupun telaah hasil-hasil
penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Telaah teoritis
dan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya, merupakan tahap dalam
proses penelitian yang bertujuan untuk menyusun Rerangka teoritis yang
menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian. Rerangka
teoritis (theoritical framework) pada dasarnya sama dengan Rerangka berpikir
(framework of thingking) yang diartikan sebagai model konseptual mengenai
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor atau variabel yang telah
dikenali (diidentifikasi) sebagai masalah penelitian. Pengetahuan tentang
hubungan variabel yang diperkuat dengan hasil-hasil temuan penelitian
sebelumnya, akan memberikan keteguhan hati bagi peneliti untuk membuat
pernyataan ilmiah yang secara logis bisa diterima. Pernyataan ini sekaligus
merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian.
Pembahasan biasanya dimulai dari varibel dependen karena memang
variabel itulah yang sesungguhnya menjadi pusat perhatian peneliti.
Kemudian secara runtut diikuti oleh variabel independennya. Penelaahan
secara cermat dilanjutkan dengan mempelajari perilaku masing-masing
variabel. Kecenderungan-kecenderungan dari perilaku variabel baik sendirisendiri maupun dalam interaksinya dengan variabel lainnya akan menuntun
peneliti untuk mengenali hubungan antar variabel apakah berupa hubungan
korelasional atau hubungan sebab-akibat.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
13
2.2
Kajian Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang dikemukakan harus relevan agar tinjauan dan
rerangka teori yang dikemukakan sejalan dengan penelitian yang pernah
dilakukan oleh berbagai pihak.
BAB 3 RERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
3.1 Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual adalah struktur yang menurut peneliti dapat
menjelaskan perkembangan alami dari fenomena yang akan dipelajari. Hal ini
terkait dengan konsep, penelitian empiris, dan teori-teori penting yang
digunakan dalam mempromosikan dan mensistematisasikan pengetahuan
yang dianut oleh peneliti. Dalam perspektif statistik, rerangka konseptual
menggambarkan hubungan antara konsep-konsep utama suatu penelitian. Hal
ini diatur dalam struktur logis untuk membantu memberikan gambaran atau
tampilan visual tentang bagaimana ide-ide dalam sebuah penelitian
berhubungan satu sama lain.
Rerangka konseptual dapat dalam bentuk grafis atau naratif yang
menunjukkan variabel kunci atau konstruksi untuk dipelajari dan hubungan
yang diduga antara mereka. Rerangka konseptual penting digunakan dalam
penelitian karena dapat membantu peneliti dalam mengidentifikasi dan
membangun pandangan dunianya tentang fenomena yang akan diselidiki.
3.2 Pengembangan Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya merupakan dugaan, jawaban atau pemecahan
sementara atas masalah yang dikemukakan di dalam disertasi. Hipotesis
dikembangkan dengan mempertimbangkan bukti yang ada dan menggunakan
penalaran untuk menyimpulkan apa yang akan terjadi dalam konteks
kepentingan tertentu.
Hipotesis seringkali (tetapi tidak selalu) berasal dari teori. Hipotesis ini
merupakan prediksi berdasarkan teori tetapi beberapa hipotesis a-teoritis dan
hanya setelah serangkaian pengamatan dibuat, teori dikembangkan. Ini karena
teori bersifat luas dan menjelaskan kumpulan data yang lebih besar. Jadi jika
pertanyaan penelitian kita benar-benar orisinal maka perlu mengumpulkan
beberapa data dan melakukan observasi sebelum kita dapat mengembangkan
teori yang lebih luas.
Penelitian yang merumuskan hipotesis dari teori dengan cara kedua
fokus pada beberapa komponen teori yang belum diamati secara langsung.
Ada tiga ciri umum hipotesis yang baik yaitu: (1) Hipotesis yang baik harus
dapat diuji dengan menggunakan metode sains yang digunakan dan (2)
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
14
Hipotesis yang baik harus logis. Hipotesis harus diinformasikan oleh teori
atau pengamatan sebelumnya dan penalaran logis.
Cara merumuskan hipotesis dapat directional dapat pula nondirectional.
Hipotesis directional adalah hipotesis yang menyatakan sifat dan arah
hubungan secara tegas antara dua atau lebih variabel. Hipotesis
nondirectional adalah hipotesis yang tidak menyatakan sifat dan arah
hubungan antara variabel. Hipotesis ini digunakan bila (1) belum ada teori
yang menjadi landasan untuk menetukan arah hubungan antar variabel, (2)
menurut penelitian terdahulu ditemukan belum ada kejelasan hubungan antar
variabel yang diteliti.
BAB 4 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan bagian penjelasan bagaimana penelitian
dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan
penelitian yang diajukan, serta alasan atau argumen mengapa cara tersebut
diterapkan. Metode penelitian sekurang-kurangnya menguraikan tentang:
4.1 Rancangan Penelitian
Disebutkan macam pendekatan yang digunakan dan dapat dipilih
sebagai salah satu dari tiga alternatif pendekatan, yaitu:
1. Positivist (Kuantitatif)
2. Non-Positivist (Kualitatif)
3. Qualitatif Positivist (Mixed Method)
4.2 Populasi, Sampel, dan Tekik Pengambilan Sampel
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. Peneliti harus memberitahu lokasi
responden yang bersangkutan beserta batas wilayah yang menjadi sasaran
penelitian (apabila diperlukan). Peneliti perlu mengidentifikasi populasi target
yang relevan dengan tujuan atau masalah penelitian. Misal, populasi targetnya
adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam proses pemilihan sampel peneliti harus memperhatikan tingkat
keterwakilan (representative) populasi. Tingkat keterwakilan sangat
dipengaruhi oleh besarnya sampel (jumlah anggota sampel). Ukuran sampel
yang tepat tergantung pada sejumlah faktor seperti jenis penelitian, besar
populasi, dan apakah data akan dianalisis untuk sub-sub kelompok dalam
penelitian atau tidak. Metode pengambilan sampel yang digunakan meliputi
probability sampling atau non probability sampling.
4.3 Klasifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai.
Construct adalah abstraksi dari fenomena-fenomena kehidupan nyata yang
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
15
diamati. Dengan demikian variabel merupakan proksi atau representasi dari
construct yang terukur dengan berbagai macam nilai. Variabel merupakan
mediator antara construct yang abstrak dengan fenomena yang nyata.
2. Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel
yang terukur. Dengan demikian, variabel yang telah diidentifikasi perlu
didefinisi agar dapat dianalisis dan diukur besarannya, antara lain dengan
skala nominal, ordinal, interval, atau rasio. Tujuan pendefinisian tersebut
adalah untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data/ informasi di
lapangan.
3. Berdasarkan karakteristik masalah dan paradigma penelitian, disertasi
yang didasarkan pada penelitian kuantitatif disusun dengan melakukan
penekanan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel- variabel
penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur
statistis. Pendekatan statistis tersebut dapat dilakukan dengan mengajukan
hipotesis penelitian. Pendekatan statistis meliputi penelitian deskriptif dan
inferensial yang mengaitkan satu variabel dengan variabel lainnya dan
mengestimasi suatu populasi dan fenomena yang akan terjadi di masa datang.
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini memuat uraian secara rinci tentang jenis data, sumber data
serta teknik pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan. Bila
pengumpulan data dilakukan oleh orang lain perlu dijelaskan berbagai
langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menjamin reliabilitas dan validitas
data yang diperoleh.
4.5 Instrumen Penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang macam spesifikasi instrumen yang
digunakan dalam pengumpulan data. Perlu disertai uraian tentang validitas
dan reliabilitasnya, serta pembenaran atau alasan menggunakan instrumen
tersebut.
4.6 Lokasi dan waktu penelitian
Tempat penelitian disebutkan secara jelas disertasi uraian alasan
mengapa tempat penelitian tersebut dipilih. Waktu penelitian disebutkan
jangka waktu penelitian.
4.7 Teknik Analisis Data
Teknik pengolahan data disesuaikan dengan metode penelitian dan sifat
data yang bersangkutan, termasuk apakah akan digunakan analisis statistis atau
tidak. Selanjutnya, perlu dijelaskan pertimbangan-pertimbangan yang
dibutuhkan dengan mendasarkan pada kajian teori yang relevan. Setiap
hipotesis yang digunakan di dalam analisis masalah perlu diuji, sehingga
apabila terdapat 2 (dua) atau lebih hipotesis maka diperlukan 2 (dua) atau
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
16
lebih pengujian hipotesis. Teknik pengujian hipotesis disesuaikan dengan
masalah yang diteliti dan alat analisis yang digunakan.
Catatan:
Untuk pengajuan proposal disertasi hanya sampai pada bab 4.
BAB 5 HASIL PENELITIAN
Bagian ini menyajikan data hasil penelitian yang relevan dengan
permasalahan penelitian. Hasil penelitian sekurang-kurangnya memuat atau
berisi tentang data hasil penelitian yang berupa deskripsi obyek penelitian,
deskripsi identitas responden, deskripsi respon responden sehubungan dengan
variabel yang diteliti, hasil evaluasi model dari metode analisis data yang
digunakan, dan hasil pengujian hipotesis yang diajukan. Penyajian data hasil
penelitian dapat berupa tabel, grafik, gambar, bagan, atau bentuk penyajian
data yang lain, yang cara penyajiannya harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Jika menggunakan metode analisis statistik hanya dimuat tampilan
akhir yang menunjukkan hasilnya saja, sedangkan proses perhitungannya
dimuat sebagai lampiran. Narasi dari data hasil penelitian bukan merupakan
pembahasan tetapi merupakan pemaknaan (dibunyikan maknanya) saja.
BAB 6 PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan bagian terpenting pada disertasi. Bagian ini
menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu,
paradigma, konsep, dan teori, yang dipadukan dengan hasil penelitian.
Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis, empiris maupun non
empiris, sehingga akan benar-benar menjadi jawaban atas permasalahan
penelitian yang diajukan.
2. Perpaduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya dan
konsekuensi serta pengembangannya di masa yang akan datang.
3. Perumusan teori baru/implikasi teoritis maupun implikasi praktis dari hasil
penelitian yang dilakukan.
4. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga
dapat memberikan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya.
Ulasan-ulasan tersebut dapat berupa penjelasan/deskripsi antara temuan
dan teori yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya. Dalam hal ini yang
paling penting adalah ulasan mengapa sesuatu hal dapat terjadi, bahkan
sesuatu hal tersebut merupakan temuan yang benar-benar baru (belum pernah
dilakukan). Di dalam pembahasan seringkali juga diulas mengapa suatu
hipotesis diterima atau ditolak. Suatu hal yang penting untuk diperhatikan di
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
17
dalam memberikan ulasan adalah komprehensifitas dan tidak keluar dari
konteks yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian sehingga alur
pembahasanya konsisten dengan topik/judul penelitiannya.
BAB 7 PENUTUP
Bagian akhir disertasi harus disajikan simpulan dan saran-saran.
Simpulan hendaknya disajikan terpisah dengan saran.
7.1 Simpulan
Simpulan merupakan sintesis dari pembahasan, yang sekurangkurangnya terdiri atas: (1) jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan
penelitian, (2) hal baru yang ditemukan dan prospek temuan, dan (3)
pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan.
7.2 Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan
ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi
saran bagi penelitian selanjutnya, sebagai hasil pemikiran penelitian atas
keterbatasan penelitian yang dilakukan.
3.2.4 Bagian Akhir
Bagian akhir disertasi terdiri atas beberapa hal sebagai berikut:
1. Daftar Pustaka (Lampiran 14)
Daftar pustaka memuat literatur atau referensi yang digunakan sebagai
acuan dalam penelitian dan penyusunan disertasi.
2. Lampiran Data Pendukung (Jika Ada)
Lampiran ini memuat data pendukung, perhitungan-perhitungan, dan halhal lain yang dianggap perlu.
3. Lampiran-Lampiran Lainnya
Pada bagian akhir harus disertakan:
a. Surat Keterangan Plagiasi (Lampiran 15).
b. Surat Ijin Riset dari STIESIA (Lampiran 16).
d. Surat Ijin Riset dari instansi pemerintah atau swasta (apabila ada).
e. Surat Keterangan Selesai Riset dari kantor/instansi/badan tempat riset yang
menyatakan bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah selesai melakukan
riset.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
18
BAB 4
SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUALITATIF
4.1 Sistematika Penulisan Penelitian Disertasi
Sistematika penelitian disertasi terdiri atas bagian awal, bagian isi, dan
bagian akhir.
4.1.1 Bagian Awal
1. Halaman Sampul Luar Disertasi
2. Halaman Sampul Dalam Disertasi
3. Halaman Judul Disertasi
4. Halaman Pengesahan Tim Promotor
5. Halaman Panitia Ujian Disertasi Terbuka
6. Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis Disertasi
7. Daftar Riwayat Hidup
8. Kata Pengantar
9. Daftar Isi
10. Daftar Tabel
11. Daftar Gambar
12. Daftar Lampiran
13. Abstrak
14. Abstract
4.1.2 Bagian Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu
BAB 3 RERANGKA PEMIKIRAN
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
4.2 Unit Analisis
4.3 Teknik Pengumpulan Data
4.4 Informan dan Teknik Penentuan Informan\
4.5 Instrumen Penelitian
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
19
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.7 Teknik Analisis Data
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
5.2 Pelaksanaan Penelitian
5.3 Hasil Penelitian
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan Hasil Penelitian
6.2 Temuan Penelitian
6.3 Implikasi Penelitian
6.4 Keterbatasan Penelitian
BAB 7 PENUTUP
7.1 Simpulan
7.2 Saran
4.1.3 Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
4.2 Penjelasan
4.2.1 Bagian Awal (Untuk Tahapan Ujian Disertasi dari Seminar dan
Ujian Pra Proposal sampai dengan Ujian Tertutup)
Bagian awal untuk setiap tahapan ujian disertasi terdiri atas
1. Halaman Sampul Luar dan Dalam (Lampiran 1)
a. Sampul disertasi menggunakan kertas buffalow (hard cover).
b. Warna dasar sampul hijau tulisan hitam.
c. Halaman sampul disertasi memuat:
1) Tulisan disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan, dicetak
dengan huruf besar.
2) Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi).
3) Ditulis tahapan ujian yang akan ditempuh
3) Logo STIESIA (diamater 8 cm) berwarna.
4) Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar
dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata
oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM.
5) Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar).
6) Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi dan penulisannya di
tengah paling bawah).
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
20
2. Halaman Pengesahan Tim Promotor (Lampiran 2)
a. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak
dengan huruf besar.
b. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi).
c. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan
lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan
di bawahnya dicantumkan NPM.
d. Pengesahan Tim Promotor dan diketahui oleh Ketua Program Studi
4.2.2 Bagian Awal (Untuk Ujian Terbuka)
Bagian awal disertasi terdiri atas:
1. Halaman Sampul Luar dan Dalam Disertasi (Lampiran 3)
a. Sampul disertasi menggunakan kertas buffalow (hard cover).
b. Warna dasar sampul hijau tulisan hitam.
c. Halaman sampul disertasi memuat:
1) Tulisan disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan, dicetak
dengan huruf besar.
2) Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai
dengan jenis penelitian yang digunakan).
3) Logo STIESIA (diamater 8 cm) berwarna.
4) Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar
dan lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata
oleh, dan di bawahnya dicantumkan NPM.
5) Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya (ditulis dengan huruf besar).
6) Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi dan penulisannya di
tengah paling bawah).
2. Halaman Judul Disertasi (Lampiran 4)
a. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak dengan
huruf besar.
b. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai
dengan jenis penelitian yang digunakan).
c. Tujuan pengajuan disertasi berupa kalimat “Disertasi Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor” (ditulis
dengan huruf kecil, sedangkan huruf pertama setiap kata ditulis dengan
huruf besar kecuali kata penghubung).
d. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan
lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan
di bawahnya dicantumkan NPM.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
21
3.
4.
5.
6.
7.
e. Penujuan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Surabaya (ditulis dengan huruf besar).
f. Waktu pengajuan (tahun penyusunan disertasi) dan penulisannya di
tengah paling bawah.
Halaman Pengesahan Tim Promotor (Lampiran 5)
a. Tulisan: Disertasi atau tahapan ujian yang akan diajukan dicetak dengan
huruf besar.
b. Judul disertasi (ditulis dengan huruf besar dan tersusun rapi sesuai
dengan jenis penelitian yang digunakan).
c. Nama mahasiswa yang menyusun disertasi (ditulis dengan benar dan
lengkap tanpa singkatan dan gelar) diletakkan di bawah kata oleh, dan di
bawahnya dicantumkan NPM.
d. Tujuan pengajuan disertasi berupa kalimat “Disertasi Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor” (ditulis
dengan huruf kecil, sedangkan huruf pertama setiap kata ditulis dengan
huruf besar kecuali kata penghubung).
e. Pengesahan Tim Promotor dan diketahui oleh Ketua Program Studi serta
Ketua STIESIA.
Halaman Panitia Penguji Ujian Disertasi Terbuka (Lampiran 6)
a. Judul disertasi ditulis dengan huruf besar dan rata kiri.
b. Nama mahasiswa ditulis dengan huruf besar.
c. Program Studi.
d. Susunan panitia penguji Ujian Terbuka Disertasi yang terdiri atas Ketua
dan para anggota.
e. Tanggal Ujian.
f. Nomor penetapan tim penguji sesuai dengan SK Ketua STIESIA.
Halaman Pernyataan Orisinalitas Disertasi (Lampiran 7)
Memuat pernyataan bahwa disertasi yang dibuat bukan hasil plagiat, dan
atas pendapat orang lain diakui secara tertulis dalam naskah sebagai acuan
dan disebutkan dalam daftar pustaka. Halaman ini ditandatangani oleh
mahasiswa di atas materai yang berlaku.
Daftar Riwayat Hidup
Memuat daftar riwayat hidup penyusun disertasi yang meliputi jati diri
penulis dilengkapi dengan data orang tua, riwayat pendidikan, riwayat
pekerjaan, dan pengalaman berorganisasi.
Kata Pengantar
Cara penulisannya bebas, namun sebaiknya memuat antara lain pernyataan
rasa syukur kepada Tuhan, maksud dan tujuan penulisan disertasi, ucapan
terima kasih penulis kepada para pihak yang membantu penulisan serta
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
22
permohonan kritik, saran, dan harapan penulis.
8. Daftar Isi (Lampiran 8)
Memuat seluruh butir materi di dalam disertasi disertai halamannya,
sehingga orang yang membaca mampu memperkirakan isi pokok disertasi
tersebut.
9. Daftar Tabel (Lampiran 9)
Memuat judul semua tabel yang ada di dalam disertasi disertai dengan nomor
halamannya.
10. Daftar Gambar (Lampiran 10)
Memuat semua gambar yang dimuat di dalam disertasi beserta nomor
halamannya.
11. Daftar Lampiran (Lampiran 11)
Memuat semua lampiran yang dimuat di dalam disertasi beserta nomor
halamannya.
12. Abstrak (Lampiran 12)
Memuat informasi secara ringkas mengenai alasan penulis melakukan
penelitian, masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan
simpulan hasil penelitian dalam bahasa Indonesia. Jumlah kata yang dapat
digunakan 250 hingga 350 kata. Di samping itu kemukakan beberapa kata
kunci (sekitar 3-6 kata kunci) yang menunjukkan kata inti dalam penelitian
dan menggunakan bahasa Indonesia. Maksimal 1 (satu) halaman, diketik 1
(satu) spasi.
13. Abstract (Lampiran 13)
Memuat informasi secara ringkas mengenai alasan penulis melakukan
penelitian, masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan
simpulan hasil penelitian dalam bahasa Inggris. Jumlah kata yang dapat
digunakan 250 hingga 350 kata. Disamping itu kemukakan beberapa kata
kunci (sekitar 3-6 kata kunci) yang menunjukkan kata inti dalam
penelitian yang dilakukan dan menggunakan bahasa Inggris. Maksimal
1 (satu) halaman, diketik 1 (satu) spasi.
3.2.2 Bagian Isi
Bagian isi disertasi yang merupakan materi utama disertasi terdiri atas
beberapa bab, dengan ketentuan bahwa pada bab awal materinya tidak jauh
berbeda dengan materi proposal disertasi. Perbedaan utamanya adalah kalau
di dalam proposal penelitian mencerminkan apa yang ingin dilakukan,
sedangkan pada disertasi mencerminkan apa yang benar-benar (telah)
dilakukan. Bagian isi ini, yaitu:
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
23
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagian ini secara umum berisi latar belakang dan alasan penulis
memilih topik penelitian. Uraian dimulai dengan menjelaskan mengenai
hal-hal yang bersifat umum terkait dengan topik disertasi kemudian diarahkan
kepada hal yang lebih khusus, yaitu ke arah judul disertasi. Kondisi masalah
(objek) yang akan diteliti perlu dijelaskan sebagai pengantar terhadap masalah
yang akan diteliti.
Latar belakang masalah setidak-tidaknya memuat isu yang timbul dan
motivasi untuk melakukan penelitian diantaranya:
a. Isu dan berbagai faktor yang mendorong penulis untuk memilih topik
penelitian, yang bersumber dari berbagai informasi, seperti hasil penelitian
terdahulu, jurnal, literatur, dan lain lain. Di dalam penjelasan tentang isu
yang dijadikan topik ini hendakn ya dikemukakan pula alasan,
pertimbangan, atau justifikasi mengapa masalah ini perlu diteliti, baik dari
sisi permasalahan yang timbul maupun dari sisi teori dan praktik. Dari sisi
permasalahan, justifikasi dapat dilakukan dengan mengemukakan masih
adanya kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan fakta yang
dijumpai di dalam kenyataan. Dari sisi teori dan praktik, justifikasi dapat
dilakukan dengan melihat kesesuaian dengan teori atau best practices
yang berlaku.
b. Motivasi, yang mendorong dilakukan penelitian, setidaknya memuat
penjelasan tentang pentingnya topik yang diteliti dengan menjelaskan apa
yang dilakukan penulis. Penulis menegaskan, apakah ia bermaksud untuk
menguji kembali hipotesis penelitian sebelumnya atau mengembangkan
penelitian sebelumnya. Untuk menguji penelitian sebelumnya, penulis
dapat mengubah data yang digunakan sebagai bahan penelitian, sedangkan
untuk mengembangkan penelitian sebelumnya, penulis dapat mengubah
metode penelitian.
c. Novelty. Hal penting dari sebuah ide riset adalah menemukan kebaruan
atau novelty. Novelty pada dasarnya merupakan unsur originalitas. Suatu
temuan yang bersifat baru. Artinya menemukan apa yang belum
ditemukan orang lain. Menemukan celah pengetahuan baru, masalah baru
dan metode baru dari sekian banyak riset yang telah dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagian rumusan masalah ini terdiri atas:
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
yang
sudah
diungkap
24
sebelumnya, maka perlu diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas.
Identifikasi masalah dapat diperoleh melalui observasi pendahuluan atau
dari hasil penelitian terdahulu yang belum terpecahkan atau dari kejadian di
lapangan yang telah dijelaskan dalam latar belakang permasalahan.
Mengingat masalah adalah akibat, maka penulis harus berusaha
mengidentifikasi dampak atau akibat sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
Dalam rangka lebih memfokuskan penelitian mahasiswa agar
penelitiannya lebih terarah, maka diperlukan pembatasan cakupan
penelitian. Pembatasan dapat dilihat dari segi keluasan, kedalaman, atau
keduanya, serta harus diberikan alasan atau argumentasi mengapa
dilakukan pembatasan.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan ruang lingkup penelitian, dirumuskan
masalah yang akan dipecahkan. Perumusan masalah umumnya tertuang
dalam bentuk pertanyaan yang nantinya akan dijawab di dalam analisis
masalah dengan menggunakan teori atau konsep yang relevan. Rumusan
masalah ini sebaiknya memfokuskan topik ke satu/beberapa pertanyaan yang
lebih spesifik (research question) dan dapat dijawab dalam kendala dan
waktu yang ada. Research question dapat berupa pertanyaan garis besar, yang
kemudian diuraikan lebih jauh dalam bentuk beberapa mini research question.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan target tertentu yang akan dicapai dalam
kegiatan penelitian, oleh karena itu tujuan penelitian harus:
1. Diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang spesifik, tegas, dan
operasional.
2. Tidak mengandung unsur kekaburan dan kesimpangsiuran, oleh karena itu
sebaiknya merupakan penjabaran dari rumusan masalah penelitian yang
ditetapkan.
3. Dapat menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian, oleh karena
itu tujuan penelitian dapat dirumuskan secara operasional menggunakan
kata: untuk menguji/mengungkap/mengidentifikasi /mengetahui dan
sebagainya.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menjelaskan kontribusi atau manfaat yang diharapkan dari
penelitian, dengan mengkategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
1. Manfaat Praktis
Manfaat praktis merupakan kontribusi hasil penelitian bagi perusahaan atau
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
25
praktik pada umumnya, terutama berkaitan dengan alternatif pemecahan
masalah yang mungkin dapat diambil.
2. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis merupakan kontribusi hasil penelitian dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Manfaat Kebijakan (tergantung konteks dan lingkup penelitian)
Manfaat kebijakan merupakan kontribusi hasil penelitian sebagai bahan
pertimbangan bagi kalangan regulator dalam menetapkan peraturan yang
terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
Kajian pustaka dapat berupa telaah teoritis maupun telaah hasil-hasil
penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Telaah teoritis
dan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya, merupakan tahap dalam
proses penelitian yang bertujuan untuk menyusun rerangka teoritis yang
menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian. Rerangka
teoritis (theoritical framework) pada dasarnya sama dengan rerangka berpikir
(framework of thingking) yang digunakan sebagai perspektif analisis dalam
mengeksplorasi masalah penelitian.
Teori dapat digunakan sebagai informasi pembanding atau tambahan
untuk melihat gejala yang diteliti secara lebih utuh, sehingga teori membantu
peneliti memperoleh wawasan dan inspirasi agar dapat memaknai persoalan.
Fungsi teori dalam penelitian kualitatif selain digunakan untuk
mengungkapkan masalah penelitian, juga digunakan sebagai pisau analisis
untuk memahami secara mendalam persoalan yang diteliti, sekaligus sebagai
gambaran jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada fokus
penelitian.
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang relevan, sehingga tinjauan dan rerangka teori yang
dikemukakan sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh berbagai
pihak.
BAB 3 RERANGKA PEMIKIRAN
Rerangka pemikiran adalah struktur yang menurut peneliti dapat
menjelaskan perkembangan alami dari fenomena yang akan dipelajari. Hal ini
terkait dengan konsep, penelitian empiris dan teori-teori penting yang
digunakan dalam mempromosikan dan mensistematisasikan pengetahuan
yang dianut oleh peneliti.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
26
Rerangka pemikiran penting digunakan dalam penelitian karena dapat
membantu peneliti dalam mengidentifikasi dan membangun pandangan dunia
tentang fenomena yang akan diteliti. Rerangka pemikiran selalu
dikonstruksikan oleh peneliti yang mencerminkan pemikiran seluruh proses
penelitian. Peneliti memiliki kebebasan dalam mengadopsi rerangka yang ada,
tetapi harus dimodifikasi agar sesuai dengan sifat konteks penelitiannya.
Peneliti harus menentukan perpektif yang jelas dan relevan untuk
mengungkap temuan-temuan penelitian. Dalam perkembangannya secara
natural, peneliti dapat mengeksplorasi hasil penelitian dengan menggunakan
lebih dari satu perspektif sesuai dengan pertimbangan peneliti.
BAB 4 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan bagian penjelasan bagaimana penelitian
akan dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan
penelitian yang diajukan, serta alasan atau argumen mengapa cara tersebut
diterapkan. Metode penelitian sekurang-kurangnya menguraikan tentang:
4.1 Jenis Penelitian
Rancangan penelitian merupakan gambaran mengenai jenis penelitian
yang dilakukan penulis sesuai dengan tujuan penelitian dan perspektif teoritis
yang digunakan dalam penelitian. Jenis penelitian identik dengan prosedur
atau cara menjalankan penelitian ini seperti penelitian fenomenologi,
etnografi, studi kasus instrumental, grounded theory, dan lain-lain. Penulis
harus menjelaskan secara argumentatif atas pilihan jenis penelitian yang
dilakukannya berikut konsekuensi-konsekuensinya, terutama alasannya
menggunakan pendekatan kualitatif.
4.2 Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian kualitatif adalah satuan tertentu yang
diperhitungkan sebagai subyek atau sasaran penelitian (sasaran yang dijadikan
analisis atau fokus yang diteliti). Unit analisis suatu penelitian dapat berupa
benda, individu, kelompok, wilayah, dan waktu tertentu sesuai dengan fokus
penelitiannya.
4.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah semua
teknik/metode yang digunakan dalam menggali dan mengumpulkan data
penelitian. Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif dapat berupa
wawancara, observasi, catatan lapangan (field notes), dokumentasi, atau
instrumen-instrumen lainnya dengan mempertimbangkan relevansinya dengan
fokus penelitian dan jenis penelitian yang digunakan. Teknik pengumpulan
data yang disebutkan di bagian ini hanya alat-alat pengumpul data yang
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
27
benar-benar digunakan dalam penelitian. Apabila data yang diperoleh dan
teknik tersebut hanya untuk memperkaya bahasan penelitian, maka teknik
pengumpul datanya tidak perlu disebutkan (misalnya, observasi saat
wawancara).
4.4 Informan dan Teknik Penentuan Informan
Informan adalah subyek penelitian yang dapat memberikan informasi
mengenai fenomena/permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Dalam
penelitian kualitatif, informan terbagi menjadi tiga yaitu: Informan kunci,
informan utama, dan informan pendukung. Dalam penelitian kualitatif tidak
harus terdiri atas tiga jenis informan di atas, hal ini tergantung pada konteks
permasalahan penelitian. Penggunaan ketiga jenis informan di atas adalah
untuk tujuan validitas data menggunakan metode triangulasi. Setidaknya ada
dua syarat yang harus dipenuhi dalam menentukan jumlah informan yaitu
kecukupan dan kesesuaian.
4.5 Instrumen Penelitian
Pada proses pengumpulan data, kedudukan peneliti adalah sebagai
instrumen kunci. Instrumen selain peneliti itu sendiri, dapat pula
menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi dan sebagainya,
tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen
kunci. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti adalah
mutlak, karena peneliti harus berinteraksi dengan lingkungan baik manusia
dan non manusia yang ada dalam kancah penelitian. Kehadirannya di
lapangan peneliti harus dijelaskan, apakah kehadirannya diketahui atau tidak
diketahui oleh subyek penelitian. Ini berkaitan dengan keterlibatan peneliti
dalam kancah penelitian, apakah terlibat aktif atau pasif.
4.6 Lokasi dan waktu penelitian
Tempat penelitian disebutkan secara jelas dalam disertasi yang berisi
uraian alasan mengapa tempat penelitian tersebut dipilih. Waktu penelitian
juga disebutkan jangka waktu penelitian yang dibutuhkan.
4.7 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian
kualitatif. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting, dan membuat simpulan sebagai temuan hasil
penelitian.
Catatan: untuk pengajuan proposal disertasi hanya sampai pada bab 4.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
28
BAB 5 HASIL PENELITIAN
Bagian ini menyajikan data hasil penelitian yang relevan dengan
permasalahan penelitian. Hasil penelitian sekurang-kurangnya memuat atau
berisi tentang data hasil penelitian yang berupa gambaran umum
obyek/subyek penelitian, pelaksanaan penelitian, dan hasil penelitian.
Penyajian data hasil penelitian dapat berupa tabel, grafik, gambar, bagan, atau
bentuk penyajian data yang lain, yang cara penyajiannya harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, dan jenis dan paradigma penelitian yang digunakan.
BAB 6 PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan bagian terpenting pada disertasi. Bagian ini
menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu,
paradigma, konsep, dan perspektif teori, yang dipadukan dengan hasil
penelitian. Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal sebagai berikut:
1. Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis, empiris maupun non
empiris, sehingga akan benar-benar menjadi jawaban atas permasalahan
penelitian yang diajukan.
2. Perumusan teori baru/implikasi teoritis maupun implikasi praktis dari
hasil penelitian yang dilakukan.
3. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga
dapat memberikan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya.
Ulasan-ulasan tersebut dapat berupa penjelasan/deskripsi antara temuan
dan perspektif teori yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya. Dalam hal
ini yang paling penting adalah ulasan mengapa sesuatu hal dapat terjadi,
bahkan sesuatu hal tersebut merupakan temuan yang benar-benar baru (belum
pernah dilakukan). Suatu hal yang penting untuk diperhatikan di dalam
memberikan ulasan adalah komprehensifitas dan tidak keluar dari konteks
yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian sehingga alur pembahasanya
konsisten dengan topik/judul penelitiannya.
BAB 7 PENUTUP
Bagian akhir disertasi harus disajikan simpulan dan saran-saran. Simpulan
hendaknya disajikan terpisah dengan saran.
7.1 Simpulan
Simpulan merupakan sintesis dari pembahasan, yang sekurangkurangnya terdiri atas: (1) jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan
penelitian, (2) hal baru yang ditemukan dan prospek temuan, dan (3)
pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
29
7.2
Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan
ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi
saran bagi penelitian selanjutnya, sebagai hasil pemikiran penelitian atas
keterbatasan penelitian yang dilakukan.
4.2.3 Bagian Akhir
Bagian akhir disertasi terdiri atas beberapa hal sebagai berikut:
1. Daftar Pustaka (Lampiran 14)
Daftar pustaka memuat literatur atau referensi yang digunakan sebagai
acuan dalam penelitian dan penyusunan disertasi.
2. Lampiran Data Pendukung (Jika Ada)
Lampiran ini memuat data pendukung, perhitungan-perhitungan, dan halhal lain yang dianggap perlu.
3. Lampiran-Lampiran Lainnya
Pada bagian akhir harus disertakan:
a. Surat Keterangan Plagiasi (Lampiran 15).
b. Surat Ijin Riset dari STIESIA (Lampiran 16).
c. Surat Ijin Riset dari instansi pemerintah atau swasta (apabila ada).
d. Surat Keterangan Selesai Riset dari kantor/instansi/badan tempat riset
yang menyatakan bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah selesai
melakukan riset.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
30
BAB 5
KETENTUAN UJIAN TAHAPAN DISERTASI
5.1 Pelaksanaan Ujian
Ujian diselenggarakan setelah mahasiswa menyampaikan draft penelitian
yang telah disetujui tim promotor. Mahasiswa diwajibkan untuk mendaftar
ujian tahapan disertasi paling lambat 3 minggu terhitung sejak tanggal
persetujuan tahapan disertasi oleh dosen pembimbing. Ujian diselenggarakan
paling cepat 15 (lima belas) hari setelah pendaftaran permohonan ujian
diterima oleh Program Studi, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Mengisi formulir pengajuan tahapan ujian disertasi dilengkapi dengan
persyaratan yang tercantum dalam formulir.
2. Menyerahkan naskah yang telah disetujuai oleh tim promotor dan
diketahui oleh Ketua Program Studi untuk:
a. Seminar dan Ujian Pra Proposal
: 2 eksemplar
b. Ujian Proposal
: 6 eksemplar
c. Kemajuan Riset 1
: 2 eksemplar
d. Kemajuan Riset 2
: 2 eksemplar
e. Seminar dan Ujian Hasil Penelitian : 5 eksemplar
f. Ujian Disertasi Tertutup
: 6 eksemplar
g. Ujian Disertasi Terbuka
: 6 eksemplar
3. Naskah disertasi yang diserahkan kepada Program Studi dijilid soft cover
warna hijau, dimasukkan map transparan warna putih.
4. Setelah disertasi diserahkan kepada Program Studi maka selanjutnya akan
ditentukan jadwal ujian tahapan disertasinya.
5. Penilaian ujian didasarkan pada penilaian atas penguasaan mahasiswa
terhadap:
a. Orisinalitas ide penelitian, urgensi penelitian, rerangka pemikiran,
kejelasan tujuan penelitian, metodologi penelitian, hasil penelitian,
analisis, dan pembahasan.
b. Kemampuan mempresentasikan disertasi, kemampuan menjawab
pertanyaan, dan sikap pada saat presentasi.
6. Pada waktu ujian tahapan disertasi, dimungkinkan terdapat
masukan/revisi dari dosen penguji yang tercantum dalam lembar revisi.
7. Tata tertib ujian ditetapkan sebagai berikut:
a. Wajib hadir di ruang tunggu 30 menit sebelum ujian dilaksanakan.
b. Berpakaian rapi, dengan ketentuan:
1) Untuk pria
: Mengenakan celana hitam, kemeja lengan panjang
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
31
8.
9.
10.
11.
12.
13.
5.2
putih, berdasi, dan jas.
2) Untuk wanita : Mengenakan rok berwarna hitam, blus lengan
panjang putih, dan jas.
Ujian dimulai dengan pembukaan oleh ketua tim penguji dan
mengkonfirmasi kepada mahasiswa tentang kondisi kesehatan saat itu
serta meminta mahasiswa berdoa terlebih dahulu sesuai dengan agamanya
masing-masing sebelum ujian dilaksanakan.
Selanjutnya mahasiswa diminta menjelaskan draft penelitian menggunakan
power point maksimum 15 menit.
Setelah pemaparan selesai, kemudian diikuti dengan tanya jawab oleh
penguji.
Setelah ujian selesai, penguji mengadakan rapat tertutup untuk
memutuskan lulus atau tidaknya dan selanjutnya ketua tim penguji
mengumumkan hasil ujian.
Nilai tahapan disertasi ditentukan oleh tim promotor dan/atau tim
penguji. Nilai disertasi ditentukan atas dasar presentasi dan hasil tanya
jawab materi disertasi serta kualitas penulisannya. Ujian disertasi
dinyatakan LULUS dengan nilai minimal B.
Nilai disertasi ditulis dalam Berita Acara Ujian Disertasi dan
ditandatangani oleh tim penguji.
Evaluasi Disertasi
Evaluasi disertasi meliputi:
Persentase
(%)
1 Pra Proposal Disertasi
10
2 Proposal Disertasi
25
3 Seminar Hasil Disertasi
30
4 Disertasi Tertutup
25
5 Disertasi Terbuka
10
Jumlah
100
Nilai setiap tahapan disertasi dinyatakan dalam nilai relatif dengan
pedoman sebagai berikut:
No.
Tahapan Ujian
≥ 80
A
70 - < 80
AB
65 - < 70
B
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
32
5.3 Revisi Ujian
1. Mahasiswa wajib meminta persetujuan (tandatangan) pada tim penguji
terlebih dahulu terkait dengan masukan yang tercantum dalam lembar
revisi. Setelah mendapatkan persetujuan dari semua penguji, dilanjutkan
bimbingan dengan tim promotor.
2. Mahasiswa yang Dinyatakan Tidak Lulus Tahapan Ujian
a. Mahasiswa yang bersangkutan wajib mengulang dalam jangka waktu
yang ditentukan oleh STIESIA, selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
terhitung dari ujian terakhir dan menyerahkan persetujuan revisi (bila
ada) selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah ujian terakhir.
b. Apabila mahasiswa tidak mendaftar ulang atau mengikuti kembali
tahapan ujian disertasi dalam kurun waktu 2 (dua) bulan maka
disertasi dinyatakan gugur. Ketentuan kesempatan tersebut dibatasi
sampai 2 (dua) kali, artinya setelah mengulang 2 (dua) kali dan ternyata
tetap gagal, disertasi dibatalkan dan mahasiswa yang bersangkutan
harus mengajukan proposal disertasi baru.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
33
BAB 6
TATA CARA PENULISAN DISERTASI
6.1 Penomoran Halaman, Bab, dan Lampiran
1. Halaman pada bagian awal disertasi menggunakan nomor urut romawi
kecil dan ditulis di bagian bawah tengah halaman (misalnya i, ii, iii, iv, dan
seterusnya). Halaman sampul dan judul tidak perlu ditampakkan nomor
halamannya.
2. Pada halaman pada bagian isi sampai bagian akhir menggunakan nomor
urut angka arab dan ditulis pada sudut kanan halaman atas (misalnya 1, 2,
3, 4, dan seterusnya), kecuali pada awal bab penulisannya di tengah bawah
halaman.
3. Nomor urut bab ditulis kata “BAB” dan menggunakan nomor urut
angka arab dan ditulis di bagian atas tengah halaman (misalnya BAB 1,
BAB 2, BAB 3, dan seterusnya).
4. Nomor urut lampiran menggunakan nomor urut angka arab dan ditulis di
bagian atas kanan halaman menggunakan huruf kecil kecuali awal kata
menggunakan huruf besar (misalnya Lampiran 1, Lampiran 2, dan
seterusnya).
6.2 Bagian Daftar
1. Daftar Isi (Lampiran 8)
a. Daftar isi ditulis dengan huruf besar di bagian atas tengah halaman tanpa
tanda baca titik.
b. Daftar isi hanya memuat bab, sub-bab, dan sub-sub bab.
c. Halaman sampul, halaman judul, halaman pengesahan, dan seterusnya
ditulis pada garis marjin sebelah kiri, sedangkan pada marjin sebelah
kanan ditulis nomor halamannya. Setiap akhir penulisan suatu item dengan
nomor halaman dihubungkan dengan tanda titik-titik.
d. Pada bagian isi, perkataan bab ditulis dengan huruf besar dan diletakkan di
garis marjin sebelah kiri.
e. Jarak antara bab dengan bab menggunakan 2 (dua) spasi, sedangkan jarak
antara bab dengan sub bab atau antara sub bab dengan sub-sub bab
menggunakan 1 (satu) spasi.
2. Daftar Tabel (Lampiran 9)
a. Daftar tabel ditulis dengan huruf besar di bagian atas tengah halaman
tanpa tanda baca titik.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
34
b. Judul tabel yang ada pada disertasi ditulis secara berurutan.
c. Nomor tabel menggunakan nomor urut angka arab dan diletakkan di
garis marjin sebelah kiri di bawah kata tabel dan nomor halaman di
garis marjin sebelah kanan di bawah kata halaman serta pada setiap
akhir penulisan judul tabel dengan nomor halaman dihubungkan dengan
tanda titik-titik.
3. Daftar Gambar (Lampiran 10)
Ditulis sesuai dengan penulisan daftar tabel.
4. Daftar Lampiran (Lampiran 11)
Penulisan sama dengan daftar tabel dan daftar gambar.
6.3 Penulisan Uraian
1. Penulisan bab, sub bab, dan sub-sub bab ditulis dengan cara sebagai
berikut:
a. Bab ditulis dengan huruf besar diikuti dengan nomor urut angka arab
(BAB 1, 2, 3, 4, dan 5).
b. Sub bab ditulis dengan huruf kecil kecuali awal kata ditulis dengan
huruf besar dan dimulai dengan angka arab sesuai dengan babnya
serta diikuti dengan nomor urut (misal sub bab 1 ditulis 1.1, 1.2, 1.3,
1.4, dan seterusnya).
c. Sub-sub bab ditulis dengan huruf kecil kecuali awal kata ditulis
dengan huruf besar dan dimulai dengan angka arab sesuai dengan
babnya serta diikuti dengan nomor urut (misal sub bab 1 ditulis 1.1.1,
1.1.2, 1.1.3, 1.1.4, dan seterusnya).
d. Urutan-urutan penulisan pada disertasi tersusun seperti contoh
berikut:
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Kajian Teori
2.1.1 Resources Based View
Salah satu prinsip utama dalam teori RBV adalah bahwa semua
informasi tentang nilai masa depan sumber daya harus didistribusikan secara
asimetris. Sumber daya yang dimaksud terdiri dari:
1. Sumber daya berwujud (tangible assets), meliputi:
a. Sumber daya keuangan,
1) …..
a) ….
b. fisik,
c. teknologi
:
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
35
2. Pemotongan kata dan penulisan angka harus memenuhi kaidah yang
benar.
Misal: Harus dihindarkan pemotongan dan penulisan kata “ini” dalam 2
baris (“i” pada akhir baris tertentu dan “ni” pada permulaan baris
berikutnya. Demikian pula harus dihindarkan pemotongan dan penulisan
angka 10.000 menjadi 10. pada akhir baris tertentu dan 000 pada
permulaan baris berikutnya (cara ini tidak diperbolehkan meskipun
kalimat “sepuluh ribu” sudah ditulis di belakangnya.
3. Pergantian baris diperkenankan apabila uraian memang berganti alinea
dan setiap alinea baru dimulai 7 (tujuh) ketukan dari garis marjin.Contoh:
(lanjutan kalimat) yaitu:
tetapi pada bulan berikutnya kerja sales promotion telah dilaksanakan.
...... Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skedul perlu disusun
..... dan seterusnya (merupakan alinea baru)
4. Permulaan kalimat yang diawali dengan angka hendaknya ditulis dengan
huruf.
6.4 Penyajian Tabel, Gambar, dan Grafik/Diagram
1. Setiap tabel harus memuat nomor tabel, judul tabel, judul kolom, judul
baris, badan atau sel-sel tabel, dan catatan atau keterangan.
2. Nomor tabel diketik di atas tabel sesuai dengan nomor urut angka arab
sejajar dengan kata tabel.
3. Judul tabel diketik dengan huruf besar pada huruf pertama dengan jarak satu
spasi ditulis di tengah marjin.
4. Dalam tabel tidak perlu digunakan garis pembatas kolom, dan tabel tidak
boleh terpotong halaman (harus berada satu halaman).
a. Apabila sisi halaman tidak cukup memuat tabel tersebut, maka lebih baik
sisi halaman dipenuhi dengan uraian, dan tabel diletakkan pada halaman
berikutnya.
b. Apabila ukuran kertas kwarto tidak cukup memuat tabel dalam 1 (satu)
halaman, maka dapat digunakan kertas memanjang untuk kemudian
dapat dilipat.
5. Sumber tabel diketik di bawah tabel, yang harus ditulis lengkap nama dan
tahun penulisan sumber, misalnya: Bank Indonesia: Laporan Keuangan
Auditan (audited), 31 Desember 2020.
6. Penyajian tabel diawali dengan kalimat pendahuluan, misalnya: Data
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
36
7.
statistis deskriptif atas variabel-variabel yang digunakan disajikan dalam
tabel 1.
Penyajian gambar, grafik, dan diagram dilakukan dengan berpedoman pada
ketentuan penyajian tabel dimaksud di atas, kecuali untuk nomor gambar,
grafik, dan diagram diketik di bawah gambar, grafik, atau diagram.
6.5 Penulisan Kutipan
1. Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:
a. Kutipan adalah materi tulisan yang diambil langsung dari sumber
kepustakaan secara lengkap kata demi kata tanpa perubahan sama
sekali.
b. Parafrasa adalah bentuk pengungkapan gagasan orang lain (dapat
berasal dari satu orang atau lebih) dengan menggunakan kata-kata
sendiri.
2. Kutipan tertuju pada pokok persoalan.
3. Untuk menuliskan kutipan, bilangan, dan lain-lain ditentukan seperti
berikut:
a. Petikan atau kutipan langsung diletakkan di antara tanda petik ganda.
b. Apabila pada kutipan ada beberapa bagian yang dihilangkan, maka diberi
titik 3 (tiga) buah. Bila kutipan yang hilang merupakan akhir kalimat, maka
diberi titik 4 (empat) buah.
c. Untuk menandakan bilangan pecahan, setiap atau per dapat digunakan
tanda garis miring. Tanda garis miring tidak boleh digunakan untuk
menunjukkan adanya pilihan (sebagai pengganti kata atau).
4. Pengetikan sumber kutipan atau parafrasa dilakukan seperti berikut:
a. Sumber dapat ditulis di awal atau akhir kutipan atau parafrasa dengan
menyebutkan nama dan tahun penulisan dimaksud.
1) Apabila sumber ditulis sebelum kalimat kutipan atau parafrasa maka
ketentuannya sebagai berikut:
a) Dapat langsung menyebut sumber dengan menulis: nama akhir
penulis, kemudian mencantumkan tahun penulisan, titik dua, dan
nomor halaman di dalam kurung. Contoh:
Kreitner dan Kinicki (2014:258) menjelaskan bahwa terdapat dua
jenis penghargaan yaitu penghargaan ekstrinsik (extrinsic rewards)
dan penghargaan intrinsik (intrinsic rewards)
.
b) Membuat kalimat pengantar sesuai keperluan, kemudian menulis
nama akhir penulis, serta mencantumkan tahun penulisan, titik dua,
dan nomor halaman di dalam kurung, setelah itu dilanjutkan dengan
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
37
kalimat kutipan atau parafrasa. Contoh:
Berbeda dengan pendapat yang menyepakati pengaruh komisaris
independen dalam menekan upaya pengelolaan laba, Rahman dan Ali
(2019:18) menunjukkan bahwa komisaris independen tidak efektif dalam
menjalankan fungsi pengawasan.
2) Apabila sumber ditulis setelah kalimat kutipan atau parafrasa maka
dapat membuat kalimat pengantar sesuai keperluan dilanjutkan dengan
kalimat kutipan atau parafrasa, kemudian diakhiri dengan sumber
kutipan atau parafrasa di dalam kurung (terdiri atas nama akhir penulis,
tanda koma, tahun penulisan, titik dua, dan nomor halaman). Contoh:
Salah satu sumber daya tidak berwujud yang dimiliki perusahaan
adalah konwledge atau pengetahuan (Hitt et al., 2015:80)
b. Apabila kutipan diambil dari sumber yang penulisnya mengutip dari
sumber yang lain, maka ditulis seperti contoh berikut ini:
Simpson (dalam Aboody dan Kasznik, 2017:321) menyatakan bahwa
mayoritas perusahaan publik mengungkap pengaruh pro forma atas
kompensasi berbasis saham di bawah pendekatan nilai wajar.
c. Apabila sumber hanya seorang penulis, maka ditulis seperti contoh
berikut ini.
Program penawaran opsi saham dilakukan dalam beberapa tahapan dan
diindikasi setiap tahap memiliki pengaruh berbeda terhadap pengelolaan
laba (Asyik, 2018: 289).
d. Apabila sumber terdiri atas dua penulis, maka ditulis seperti contoh
berikut ini.
Cooper dan Schindler (2018:241) menyatakan bahwa beberapa
eksperimenter berperan untuk mengendalikan lingkungan eksperimen
dari ancaman validitas internal eksperimen.
e. Apabila sumber lebih dari dua penulis baik berasal dari dalam
negeri maupun dari luar negeri, maka ditulis seperti contoh berikut ini.
Penelitian ini mengacu pada pendapat Suhermin (2019) yang
menyatakan bahwa pemberdayaan psikologis merupakan suatu
kondisi psikologis yang diperlukan karyawan agar tindakan yang
dilakukan ditempat kerjanya dapat berhasil, sedangkan Aggarwal
et al., (2018) menyimpulkan bahwa untuk menciptakan
lingkungan yang harmonis dalam organisasi perlu diciptakan
suatu lingkungan yang menumbuhkan pemberdayaan psikologis di
kalangan karyawan.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
38
f. Apabila terdapat lebih dari satu pustaka dengan penulis yang sama,
maka ditulis seperti contoh berikut ini.
Aggarwal (2018, 2020) menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki
hubungan berkualitas tinggi dengan pemimpin mereka memiliki
pemberdayaan psikologis yang tinggi.
.
g. Apabila sumber berupa lebih dari satu pustaka yang ditulis oleh
seorang penulis pada tahun yang sama, maka ditulis seperti contoh
berikut ini.
Sumiyana (2007a, 2007b) menunjukkan bahwa keberadaan monday
effect secara riil disebabkan oleh rata-rata return negatif yang eksesif
dari penutupan Jum’at sampai penutupan Senin (nontrading weekend
effect).
h. Apabila sumber berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbedabeda, maka ditulis seperti contoh berikut ini.
Berdasarkan bukti empiris, telah ditemukan bahwa baik LMX dan
pemberdayaan psikologis berhubungan positif dengan perilaku
organisasi (Schermuly dan Meyer, 2016; Hu et al., 2018,
Aggarwal, 2020).
i. Apabila sumber tidak menyebut nama penulis, melainkan dari suatu
lembaga atau badan tertentu, maka dapat ditulis seperti contoh berikut ini.
a) Badan Pusat Statistik (2020) melaporkan bahwa terdapat 9,8
juta penyerapan tenaga kerja atau 8,4% dari total pekerjaan
tenaga kerja nasional menempati urutan keempat dari sektor
industri termudah dan termurah lainnya
b) Dinas Kesehatan Kota Surabaya menunjukkan bahwa rata–rata nilai
BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat hunian rumah sakit pada
tahun 2017 sebesar 35,627%.
6.6 Penulisan Daftar Pustaka
Pengetikan daftar pustaka dilakukan dengan mengikuti ketentuanketentuan seperti berikut:
1. Daftar pustaka disusun menurut nama akhir penulis berurutan berdasarkan
abjad, tanpa nomor. Pengetikan nama pustaka dengan lebih dari satu
judul buku dan atau ditulis oleh lebih dari satu penulis dilakukan
berdasarkan ketentuan pada 6.5 di atas.
2. Jarak baris antara satu judul buku dengan judul buku lain adalah 2 (dua)
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
39
spasi, sedangkan jarak baris untuk satu judul buku adalah 1 (satu) spasi.
3. Baris pertama diketik pada ketukan pertama, sedangkan baris berikutnya
dimulai pada ketukan ke enam.
4. Penulisan Daftar pustaka menggunakan Mendeley.
6.7 Kebahasaan
1. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, dengan mengacu
kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia.
2. Jika menggunakan istilah asing maka dicetak huruf miring.
3. Berdasarkan butir 1 di atas, dalam penulisan disertasi harus diperhatikan
penyusunan bab, sub bab, dan kalimat sebagai berikut:
a. Setiap bab dapat dibagi ke dalam beberapa sub bab dan setiap sub bab
terdiri atas beberapa alinea (paragraf). Setiap alinea mengandung satu
pokok pikiran, yang dapat dijelaskan oleh beberapa kalimat penjelas.
b. Kalimat yang digunakan sebaiknya kalimat pasif.
c. Apabila awal alinea berada di akhir halaman, yaitu kurang dari tiga
baris, harus dipindahkan ke halaman berikutnya.
4. Penulisan kata-kata tertentu ditetapkan sebagai berikut:
a. Hendaknya dihindari menggunakan kata ganti seperti saya, aku, kami,
kita, dan sejenisnya. Dalam hubungan ini hendaknya digunakan kata
penulis, terutama di dalam Kata Pengantar.
b. Kata sambung (penghubung), seperti sedangkan, sehingga, karena, dan
yang sejenis tidak boleh dijadikan awal kalimat.
c. Penulisan kata-kata serapan dari bahasa asing disesuaikan dengan
kaidah Bahasa Indonesia, dengan ketentuan agar ejaannya dapat
diperbandingkan dengan bentuk asalnya. Contoh penulisan tersebut
adalah konstruksi, klasifikasi, teknik, analisis, sintesis, hipotesis, dan
varietal.
d. Penulisan kata depan berbeda dengan awalan, karena kata depan
ditulis terpisah dari kata di belakangnya, sedangkan awalan
disambung dengan kata di belakangnya. Contoh berikut diharapkan
dapat memperjelas perbedaan dimaksud:
Kata depan
Awalan
Di atas (meja)
diatasi (olehnya)
Di tempat
ditempatkan (di Poso) Ke Bogor
e. Lazimnya keterangan ditulis pada akhir kalimat, namun kalau ditulis di
awal kalimat, perlu diperhatikan bahwa:
1) Kalau masih memerlukan penjelasan lebih lanjut, setelah kata
keterangan tersebut perlu diberi tanda koma.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
40
2) Kalau sudah jelas, tidak perlu diberi koma.
3) Keterangan tambahan dapat ditulis setelah subyek (pokok kalimat)
atau predikat (sebutan), dituliskan di dalam kurung dengan
menggunakan salah satu altematif: (..,---,...) atau (....).
5. Singkatan, dapat digunakan di dalam penulisan disertasi, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Singkatan ditulis setelah uraian dan diletakkan di dalam tanda kurung,
misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia disingkat STIESIA,
ditulis sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA).
b. Singkatan dapat digunakan berulang-ulang dengan ketentuan kalimat
pertama kali harus diurai diikuti dengan singkatannya.
c. Penggunaan singkatan hendaknya dihindari kecuali untuk hal- hal yang
d.
e.
f.
g.
sudah lazim seperti km2, m3, kg, dan sebagainya.
Singkatan nama orang diikuti dengan tanda titik.
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan ditulis
dengan huruf kapital, tanpa diakhiri dengan tanda titik, sedangkan
singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik
di akhir singkatan.
Singkatan perseroan terbatas (PT) dan perseroan komanditer (CV)
tidak perlu diakhiri dengan titik.
Singkatan mata uang, seperti rupiah, dolar, dan sebagainya tidak
boleh diakhiri dengan titik (misalnya Rp100.000).
6.8 Bahan dan Ukuran
1. Sampul Depan
Warna sampul depan dibedakan antara disertasi yang belum diuji dengan
disertasi yang sudah diuji, yaitu:
a. Untuk disertasi yang belum diuji, naskah disertasi hanya dijilid
langsung dengan soft cover berwarna hijau dan dimasukkan ke dalam
map transparan berwarna putih.
b. Untuk yang sudah lulus ujian dan diperbaiki, digunakan hard cover
warna hijau dengan dilapisi plastik, dengan nama mahasiswa, NPM,
judul, dan tahun penulisan disertasi dicetak dipunggung.
2. Isi Sampul Depan
Pada sampul depan ditulis nama mahasiswa, NPM, judul, dan tahun
penulisan disertasi. Bahan dan warna sampul bagian belakang sama
dengan sampul depan, dengan catatan bahwa bagian dalam sampul depan
maupun belakang dibiarkan kosong.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
41
3. Naskah
Naskah diketik diatas kertas HVS warna putih 80 gram, ukuran A4.
Pengetikannya dilakukan hanya di satu halaman, dengan perkataan lain
tidak boleh diketik bolak balik.
4. Pembatas
Pembatas digunakan sebagai pembatas antara bab satu dengan bab yang lain.
Pembatas tersebut berwarna kuning dengan mencantumkan judul masingmasing bab.
6.9 Tata Cara Pengetikan
1. Secara umum seluruh materi disertasi diketik dengan berpedoman pada
hal-hal sebagai berikut:
a. Kertas disertasi adalah kertas HVS (80 gram) ukuran A4 (21 cm x
29,7 cm).
b. Marjin ditetapkan untuk tepi atas 4 cm, tepi bawah 3 cm, tepi kiri 4 cm,
dan tepi kanan 3 cm.
c. Huruf ditetapkan model huruf Times New Roman dengan font 12
untuk seluruh naskah, kecuali yang harus diketik miring (Italic), yaitu:
a) Tetapan atau pengubah yang tidak diketahui dalam matematika,
misalnya: n, x.
b) Memperkenalkan istilah baru.
c) Bahasa asing.
d) Penulisan judul buku dan terbitan berkala.
d. Spasi ditetapkan 2 (dua) spasi, kecuali untuk kutipan yang melebihi 3
(tiga) baris diketik dalam 1 (satu) spasi dengan indens (masuk) 5 (lima)
ketukan ke kanan dan ke kiri.
e. Setiap alinea harus dimulai dengan baris baru dengan indens sebanyak
7 (tujuh) ketukan ke kanan. Di samping itu, dalam penulisan disertasi
harus dihindari penulisan dalam bentuk pointers.
f. Format ketikan rata kiri maupun kanan, sehingga judul atau sub judul
tidak membuat format ketikan makin menjorok ke dalam.
2. Pengetikan judul disertasi, judul bab, sub judul dan, sub judul diatur
sebagai berikut:
a. Judul disertasi dan judul bab diketik menggunakan huruf besar
(kapital) dan ditebalkan (bold), termasuk kata-kata penghubungnya.
b. Sub judul diketik dengan huruf besar hanya pada huruf pertama dari
setiap katanya dengan ditebalkan, sedangkan kata penghubungnya
diketik dengan huruf kecil semua.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
42
3. Penomoran Halaman
a. Penomoran di setiap halaman disertasi diketik di sebelah kanan
atas.
b. Penomoran untuk halaman BAB ditulis di tengah bawah.
c. Penomoran halaman lampiran, daftar gambar, tabel, dan kata pengantar
ditulis dengan huruf Romawi.
6.10 Pemakaian Tanda Baca
1. Tanda Titik (.)
a. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
1) Pendahuluan.
2) Tinjauan Teoritis dan Pengembangan Hipotesis.
b. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu
bagan, ikhtisar, atau daftar jika angka atau huruf itu merupakan yang
terakhir dalam deretan angka atau huruf.
Contoh:
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya.
Contoh:
Jumlah karyawan perusahaan A 1.560 orang.
d. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh:
Perusahaan A didirikan pada tahun 1956 di Surabaya.
e. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Contoh:
Tabel 1.1
Hasil Pengujian Hipotesis
2. Tanda Koma (,)
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian
atau pembilangan.
Contoh:
Penyedia sumber daya meliputi peminjam, pemasok, karyawan,
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
43
pembayar pajak, anggota, dan kontributor.
b. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Oleh karena itu, perusahaan harus mencari penyebab ketidakpuasan
karyawan.
c. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
12,5 m
Rp12,50
d. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang
sifatnya tidak membatasi.
Contoh:
Semua karyawan, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan.
3. Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan penulis satu dengan
penulis yang lain.
Contoh:
Beberapa penelitian telah menguji reaksi pasar (Ball dan Brown, 1967;
Machfoedz, 2000; Asyik, 2006).
4. Tanda Titik Dua (:)
a. Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian merupakan pelengkap
yang mengakhiri pernyataan.
Contoh:
Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan
aliran kas.
b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan
yang
memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketua
: Ahmad Wijaya
Sekretaris : S. Handayani
c. Tanda titik dua dipakai di antara tahun dan nomor halaman.
Contoh:
Belkaoui (2006:236) menyatakan bahwa ada 4 (empat) kelompok yang
tertarik pada informasi yang diberikan oleh pelaporan keuangan
organisasi nirlaba.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
44
Contoh:
Alur Tahapan Disertasi
SEMINAR DAN
UJIAN PRA
PROPOSAL
Lampiran 1
UJIAN
PROPOSAL
DISERTASI
PENELITIAN LAPANGAN
KEMAJUAN
RISET I
UJIAN
DISERTASI
TERTUTUP
KEMAJUAN
RISET II
SEMINAR HASIL
PENELITIAN
DISERTASI
UJIAN
DISERTASI
TERBUKA
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Semester III
Semester IV
Semester V
Semester VI
45
Contoh:
Halaman Sampul Luar dan Dalam Untuk Ujian Tahapan
Disertasi (Seminar dan Ujian Pra Proposal s.d Ujian Tertutup)
Lampiran 2
PENGARUH STRATEGI KORPORAT, ORGANIZATIONAL
CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KOMPENSASI
TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA
PERUSAHAAN
(Studi di BUMN Kehutanan Perum Perhutani)
DIAJUKAN UNTUK UJIAN PROPOSAL
(tergantung tahapan ujian yang diajukan)
Oleh:
SANGUDI
NPM. 17.3.02.17.0255
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
STIESIA SURABAYA
2021
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
46
Contoh:
Halaman Pengesahan Tim Promotor Untuk Ujian Tahapan
Disertasi (Seminar dan Ujian Pra Proposal s.d Ujian Tertutup)
Lampiran 3
PENGARUH STRATEGI KORPORAT, ORGANIZATIONAL
CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KOMPENSASI
TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA PERUSAHAAN
(Studi di BUMN Kehutanan Perum Perhutani)
Dipersiapkan dan Disusun oleh:
SANGUDI
NPM: 17.3.02.17.0255
DIAJUKAN UNTUK UJIAN PROPOSAL
(tergantung tahapan ujian yang diajukan)
Promotor
Prof. Dr. Pribadiyono, Ir., M.S.
Ko Promotor
Dr. Khuzaini, M.M.
Surabaya, ………………………………
Mengetahui,
Ketua Program Studi S-3 Ilmu Manajemen
STIESIA Surabaya
Prof. Dr. Budiyanto, M.S.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
47
Contoh:
Halaman Sampul Luar dan Dalam Untuk Ujian Terbuka
Lampiran 4
PENGARUH STRATEGI KORPORAT, ORGANIZATIONAL
CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KOMPENSASI
TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA
PERUSAHAAN
(Studi di BUMN Kehutanan Perum Perhutani)
DISERTASI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Manajemen
Oleh:
SANGUDI
NPM. 17.3.02.17.0255
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
STIESIA SURABAYA
2021
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
48
Contoh:
Halaman Judul Untuk Ujian Disertasi Terbuka
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 5
49
Contoh:
Halaman Pengesahan Tim Promotor Untuk Ujian Disertasi
Terbuka
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 6
50
Contoh:
Halaman Panitia Penguji Ujian Disertasi Terbuka
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 7
51
Contoh:
Halaman Pernyataan Orisinalitas Disertasi
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 8
52
Contoh:
Daftar Isi
Lampiran 9
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Luar Disertasi ...............................................................
Halaman Sampul Dalam Disertasi ............................................................
Halaman Pengesahan Tim Promotor .......................................................
Daftar Isi ...................................................................................................
Daftar Tabel ..............................................................................................
Daftar Gambar ..........................................................................................
Daftar Lampiran .......................................................................................
Abstrak ......................................................................................................
Abstract .....................................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 17
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 18
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 19
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 21
2.1 Kajian Teoritis ......................................................................... 21
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ......................................................... 50
BAB 3 RERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN
HIPOTESIS ............................................................................................... 57
3.1 Rerangka Konseptual ................................................................ 57
3.2 Pengembangan Hipotesis ......................................................... 60
BAB 4 METODE PENELITIAN ..........................................................
4.1 Rancangan Penelitian ...............................................................
4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................
4.3 Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel ..........................
4.4 Instrumen Penelitian (khusus untuk data primer) ......................
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................
4.6 Prosesur Pengumpulan Data .....................................................
4.7 Teknik Analisis Data ................................................................
----- Catatan untuk Ujian Proposal hanya sampai BAB 4
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
67
67
67
69
73
77
78
78
53
BAB 5 HASIL PENELITIAN ...................................................................... 90
5.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................. 90
5.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian ...................................................... 94
5.3 Karakteristik Responden ............................................................... 96
5.4 Deskripsi Tanggapan Responden .................................................. 104
5.5 Hasil Analisis Data ....................................................................... 108
BAB 6 PEMBAHASAN .......................................................................... 123
6.1 Hasil Deskripsi Variabel Penelitian .............................................. 123
6.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ................................................... 136
6.3 Temuan Penelitian ........................................................................ 156
6.4 Implikasi Penelitian ...................................................................... 160
6.5 Keterbatasan Penelitian ................................................................. 165
BAB 7 PENUTUP ................................................................................... 167
7.1 Simpulan ....................................................................................... 167
7.2 Saran ............................................................................................. 168
Daftar Pustaka ........................................................................................... 172
Lampiran ................................................................................................... 184
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
54
Contoh:
Daftar Tabel
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 10
55
Contoh:
Daftar Gambar
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 11
56
Contoh:
Daftar Lampiran
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 12
57
Contoh:
Abstrak
Lampiran 13
Abstrak
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
58
Contoh:
Abstract
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 14
59
Contoh:
Aturan Penulisan Sumber Kutipan dan Daftar Pustaka
Lampiran 15
PENULISAN SUMBER KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA TUGAS
AKHIR, DISERTASI, TESIS, DISERTASI, DAN ARTIKEL JURNAL
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
Harvard - American Psychological Association Style
1. PENGANTAR
a. Dalam penulisan karya ilmiah (artikel jurnal, laporan tugas akhir,
disertasi, tesis, dan disertasi), ada beberapa metode atau gaya (style)
penulisan sumber kutipan dan penulisan daftar pustaka yang dapat
dipilih dan dianut, antara lain: (a) Turabian Style, (b) Harvard Style; (c)
Vancouver Style; (d) American Psychological Association (APA) Style;
(e) Chicago Style; atau (f) Kombinasi dari berbagai style.
b. Masing-masing style penulisan sumber kutipan tersebut memiliki
keunggulan dan kelemahan, tetapi suatu style yang dipilih dan dianut
harus diterapkan secara konsisten.
c. Beberapa perguruan tinggi dan penerbit jurnal ilmiah di Indonesia
memilih dan menganut style kombinasi, misalnya: (a) Turabian-Harvard
Style; (b) Harvard-APA Style; (c) Harvard-Vancouver Style; (d)
Turabian-Vancouver Style; atau style kombinasi lainnya.
d. STIESIA Surabaya memilih Harvard-APA Style sebagai pedoman
penulisan sumber kutipan dan daftar pustaka dalam penulisan karya
ilmiah (artikel jurnal, laporan tugas akhir, disertasi, tesis, dan disertasi).
Harvard-APA Style harus diterapkan secara konsisten.
2. ATURAN HARVARD-APA STYLE
2.1 Aturan penulisan sumber kutipan
a. Sumber kutipan dapat ditulis pada awal atau akhir kutipan.
b. Penempatan sumber kutipan (pada awal atau akhir kutipan) tidak boleh
mengaburkan bagian yang dikutip.
c. Nama penulis suatu sumber kutipan hanya ditulis nama belakang, diikuti
tahun dan halaman sumber kutipan, dilanjutkan dengan isi teks yang
dikutip. (Pencantuman halaman setelah tahun dipisahkan oleh tanda titik
dua).
d. Jika penulis terdiri atas dua orang, kata penghubung penulis pertama dan
kedua menggunakan ”dan” (tidak menggunakan simbol ”&”; serta tidak
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
60
menggunakan kata penghubung ”and” walaupun literaturnya berbahasa
Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris).
e. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama belakang penulis pertama
yang ditulis sebagai sumber kutipan, diikuti et al., kemudian tahun dan
halaman sumber kutipan. (Catatan: et al. dalam bahasa Latin adalah
singkatan dari et alia atau et alii, dalam bahasa Inggris berarti and others,
dan dalam bahasa Indonesia berarti dan kawan-kawan).
f. Jika sumber kutipan merupakan literatur terjemahan (buku, artikel, dll),
maka yang disebut sebagai sumber adalah nama penulis asli (bukan
penerjemah), diikuti tahun penerbitan literatur asli (bukan tahun
penerbitan hasil terjemahan). [Catatan: nama penerjemah hanya
dinyatakan dalam daftar pustaka.
g. Pencantuman halaman sumber kutipan setelah tahun bersifat wajib jika isi
teks yang dikutip jelas letak halamannya.
2.2 Aturan penulisan daftar pustaka
a. Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam
Daftar Pustaka, dan sebaliknya.
b. Literatur yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya literatur yang
menjadi rujukan dan dikutip dalam karya ilmiah.
c. Daftar pustaka ditulis/diketik satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa
nomor.
d. Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama
belakangnya lebih dulu, kemudian diikuti singkatan (inisial) nama depan
dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas lain
dari literatur/pustaka yang dirujuk.
e. Jika penulis lebih dari dua orang, nama penulis pertama ditulis seperti
aturan “d”, dilanjutkan penulisan nama penulis kedua dan seterusnya
sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat) dilanjutkan
nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama
depan/tengah (singkatan) dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti
penulis pertama].
f. Penulisan daftar pustaka tidak boleh menggunakan et al. sebagai
pengganti nama penulis kedua dan seterusnya (berbeda dengan penulisan
sumber kutipan seperti dijelaskan padaaturan 2.1 huruf e)
g. Kata penghubung seorang/beberapa penulis dengan penulis terakhir
menggunakan kata “dan” (tidak menggunakan simbol “&”; serta tidak
menggunakan kata penghubung “and” walaupun literaturnya berbahasa
Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris).
h. Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
61
literatur/pustaka yang menjadi referensi. Untuk lebih jelasnya, lihat
contoh.
3. CARA PENULISAN SUMBER KUTIPAN
a. Sumber kutipan ditulis di awal kalimat atau awal teks:
1) Satu sumber kutipan dengan satu penulis: Asyik (2006) menyatakan
bahwa......; jika disertai dengan halaman: Asyik (2006:289)
menyatakan bahwa........; Menurut Asyik (2006: 289) ...........
2) Satu sumber kutipan dengan dua penulis: Cooper dan Schlinder
(2003:24)….
3) Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: Guan et al.
(2009:32)……….
b. Sumber kutipan ditulis di akhir kalimat atau awal teks:
1) Satu sumber kutipan dengan satu penulis: ............. (Asyik, 2006);
jika disertai dengan halaman: .......... (Asyik, 2006:289).
2) Satu sumber kutipan dengan dua penulis: ........ (Cooper dan
Schlinder, 2003:24).
3) Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: …….. (Guan et al.,
2009:32).
c. Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama: John (2006, 2007);
jika tahun publikasi sama: Sumiyana (2007a, 2007b).
d. Sumber kutipan berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbedabeda: (Yermack, 1997; Aboody dan Kasznik, 2000; Guan et al., 2000).
e. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu
lembaga atau badan tertentu: Badan Pusat Statistik (2006); Ikatan
Akuntan Indonesia (2011); Financial Accounting Standard Board (1984).
f. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu
peraturan atau undangundang: Undang-Undang No. 12 Tahun 2012.......;
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2010......; Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45......
g. Kutipan berasal dari sumber kedua: Scott (2000) ( dalam Asyik,
2009:23).......; Arthur Levitt (lihat Riharjo, 2008:21).....; Andayani (2002)
seperti dikutip Herlina (2009:16).... [Catatan: daftar pustaka hanya
mencantumkan referensi yang merupakan sumber kedua.
4. CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
a. Buku Teks
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku (cetak miring), edisi
buku, nama penerbit, kota penerbit. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
62
aturan 2.2 huruf e).
Contoh:
Merna T. dan F. F. Al-Thani. 2008. Corporate Risk Management. 2nd
ed. John Welly and Sons Ltd. England.
Wiley, J. 2006.Contemporary Financial Management.3rd ed. Mc.
GrowHill. Los Angeles.
Yaya, R., A.E. Martawireja, dan A. Abdurahim. 2009. Akuntansi
Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Edisi Pertama.
Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
b. Buku Teks Terjemahan
Aturan penulisan: nama belakang penulis asli, singkatan (inisial)
nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku asli
(cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit, nama
penerjemah, tahun,
judul buku (cetak miring),
edisi/cetakan, nama
penerbit, kota penerbit. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2
huruf e).
Contoh:
Baudrillard, J. 1970. La Société de Consommation. Nottingham Trent
University. Clifton Lane, Nottingham. Terjemahan J.P. Mayer
dan B.S. Turner. 1998. The Consumer Society: Myths and
Structures. Sage Publication Inc. Thousand Oaks. London.
Cresswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative, Quantitative, and
Mixed Methods Approaches. Third Edition. Sage Publication.
California. Terjemahan A. Fawaid. 2010. Research Design:
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan 1. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
Kieso, D.E., J.J.
Accounting.
Terjemahan
Keduabelas.
Weygandt, dan T.D. Warfield. 2007. Intermediate
Twelfth Edition. John Wiley & Sons, Inc. USA.
E. Salim. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi
Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
c. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi
Aturan penulisan: nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan,
judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.
Contoh:
Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi.
Januari. BPS Jawa Timur. Surabaya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2011. Pendidikan Anti
Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Cetakan 1. Direktorat Jenderal
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
63
Pendidikan Tinggi. Bagian Hukum Kepegawaian. Jakarta.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2009. Laporan Tahunan 2009:
Perjuangan Melawan Korupsi Tak Pernah Berhenti. KPK. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2012. Laporan Akuntabilitas
Kinerja Lembaga Administrasi Negara RI Tahun 2011. LAN.
Jakarta.
d. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi (Berisi Himpunan
Peraturan, UU, dan sejenisnya)
Aturan penulisan: nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan, judul
peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), nomor atau seri peraturan/UU,
edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.
Contoh:
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta.
International Accounting Standard Board (IASB). 2004. Financial
Instruments: Disclosures and Presentation. International Accounting
Standard No. 32. UK-IASB. London.
Financial Accounting Standard Board (FASB). 2000. Using Cash Flow
Information and Present Value in Accounting Measurement.
Statement of Financial Accounting Concept No. 7. FASB. Norwalk.
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa
Timur. 2012. Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sub-Bagian
Akreditasi dan Publikasi Kopertis VII. Surabaya.
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa
Standar
Nasional
Pendidikan.
Peraturan
Timur. 2012.
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. SubBagian Akreditasi dan Publikasi Kopertis VII. Surabaya.
e. Peraturan, Undang-Undang, dan sejenisnya (cetak lepas, tidak
berupa buku himpunan)
Aturan penulisan: nomor dan tahun peraturan/UU, judul peraturan/UU
yang dirujuk (cetak miring), tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada),
nomor lembaran negara (jika ada), organisasi penerbit (jika ada), kota
tempat pengesahan/penerbitan.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem
Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
64
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Standar
Nasional Pendidikan. 16 Mei 2005. Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41. Jakarta.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009) Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia.
Jakarta.
International Accounting Standard No. 32 (2004) Financial Instruments:
Disclosures and Presentation. International Accounting Standard
Board. United Kingdom. London.
Statement of Financial Accounting Concept No. 7 (2000) Using Cash
Flow Information and Present Value in Accounting Measurement.
Financial Accounting Standard Board. Norwalk.
f. Artikel dalam Jurnal
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal (cetak
miring), volume dan nomor jurnal (nomor jurnal dalam tanda kurung),
nomor halaman artikel dalam jurnal. Jika ada dua penulis atau lebih, lihat
aturan 2.2 huruf e).
Contoh:
Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen
Laba. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2): 121-141.
Riduwan, A., I. Triyuwono, G. Irianto, dan U. Ludigdo. 2010. Semiotika
Laba Akuntansi: Studi Kritikal-Posmodernis Derridean. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia 7(1): 38–60.
Veronica, S. dan Y. S. Bachtiar. 2005. The Role of Governance in
Preventing Misstated Financial Statement. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan Indonesia 2(1): 159–173.
g. Artikel Seminar/Simposium (dalam Prosiding)
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, nama prosiding (cetak miring),
nomor dan volume prosiding (jika ada), tanggal seminar/simposium,
penerbit prosiding (jika ada, cetak miring), nomor halaman artikel dalam
prosiding. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e).
Contoh:
Dewi, A. R. 2003. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap
Earnings Response Coeficient. Prosiding Simposium Nasional
Akuntansi VI Surabaya. Universitas Airlangga: 119-159.
Fidiana, I. Triyuwono, dan A. Riduwan. 2012. Zakah Perspectives as
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
65
a Symbol of Individual and Social Piety: Developing Review of the
Meadian Symbolic Interactionism. Global Conference on Business
and Finance Proceedings 7(1). January 3-6. The Institute of Business
and Finance Research: 721-742.
h. Artikel Seminar/Simposium (cetak lepas)
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan
dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, nama seminar/simposium
(cetak miring), tanggal seminar/simposium, nomor halaman artikel.
[Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e).
Contoh:
Kalana, I., S. Ngumar, dan I.B. Riharjo. 2012. Independensi Auditor
Berbasis Kultur dan Filsafat Herbert Blumer. Simposium Nasional
Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23 September: 1-25.
Riduwan, A. 2012. Realitas dalam Cermin Retak: Laba Akuntansi dalam
Bingkai Penafsiran Praktisi Bisnis Non-Akuntan (Studi
Hermeneutika- Kritis). Simposium Nasional Akuntansi XV
Banjarmasin. 20-23 September: 1-22.
i. Artikel dalam Buku Antologi dengan Editor
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, judul buku (cetak
miring), nama editor buku, penerbit, kota penerbit. [Jika ada dua penulis
atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e).
Contoh:
Azra, A. 2005. Pluralisme Islam Dalam Perspektif Historis. Dalam NilaiNilai Pluralisme Islam: Bingkai Gagasan Yang Berserak. Editor M.
Sururin. Cetakan 1. Penerbit Nuansa. Bandung.
Barth, M.E. 2004. Fair Values and Financial Statement Volatility. Dalam
The Market Dicipline Across Countries and Industries. Editor C.
Borio, W.C. Hunter, G.G. Kaufman, dan K. Tsatsaronis. MIT Press.
Cambridge.
j. Disertasi/Tesis/Disertasi
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun, judul disertasi/tesis/disertasi,
disertasi/tesis/disertasi (cetak miring), nama program studi dan/atau
perguruan tinggi, kota tempat perguruan tinggi.
Contoh:
Natsir, M. 2008. Studi Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan
Moneter di Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga, Jalur Nilai Tukar,
dan Jalur Ekspektasi Inflasi Periode 1990:2-2007:1. Disertasi.
Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga. Surabaya.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
66
Samsi, N. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan
Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan kepatuhan
Etika Auditor sebagai Variabel Pemoderasi. Tesis. Program
S2 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA).
Surabaya.
Verdanasari, E. F. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate Governance
terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel
Intervening. Disertasi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA). Surabaya.
Williams, J.W. 2002. Playing the Corporate Shell Game: The Forensic
Accounting and Investigation Industry, Law, and the Management
of Organizational Appearance. Dissertation. Graduate Programme in
Sociology. York University. Toronto. Ontario.
k. Artikel dari Internet
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun, judul, alamat e-mail (cetak miring), tanggal
dan jam unduh.
Contoh:
Himman, L.M. 2002. A Moral Change: Business Ethics After Enron. San
Diego University Publication. http:ethics.sandiego.edu/LMH/oped/
Enron/index.asp. 27 Januari 2008 (15:23).
Yahya, H. 2005. Realitas dan Pancaindra Anda. http://www.pesanharunyahya.com dan info@harunyahya.com. 27 Januari 2008 (14:35).
l. Makalah Pidato Ilmiah dan semacamnya
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun, judul, sifat/tujuan makalah (cetak miring),
nama kegiatan, tanggal kegiatan, kota tempat kegiatan.
Contoh:
Raka, G. 2003. Menggarisbawahi Peran Idealisme, Karakter dan
Komunitas dalam Transformasi Institusi. Makalah Orasi Ilmiah.
Sidang Terbuka Senat Peringatan Dies Natalis ke-44 Institut
Teknologi Bandung. 2 Maret. Bandung.
Takwim, B. 2005. Habitus: Perlengkapan dan Kerangka Panduan Gaya
Hidup. Makalah Diskusi Panel. Extension Course Resistensi Gaya
Hidup. Forum Studi Kebudayaan Institut Teknologi Bandung. 20
Mei. Bandung.
m. Artikel dari Majalah atau Surat Kabar
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun, judul artikel (cetak miring), nama
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
67
majalah/surat kabar, tanggal, halaman, kota penerbit.
Contoh:
Mangunwijaya, Y.B. 1992. Pendidikan Manusia Merdeka. Harian
Kompas. 11 Agustus. Halaman 15. Jakarta.
n. Berita dari Majalah atau Surat Kabar
Aturan penulisan: nama majalah/surat kabar, tahun, judul berita (cetak
miring), nomor dan/atau volume (jika ada), tanggal, halaman, kota
penerbit.
Contoh:
Koran Tempo. 2002. Belajar dari Skandal Enron. 5 Februari.
Halaman 21. Jakarta.
Majalah Tempo. 2002. Jatuhnya Enron. No. XXXVIII. 23 Januari.
Halaman 18. Jakarta.
5. CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA JIKA PENULIS SAMA
Nama penulis yang sama untuk beberapa pustaka/literatur yang
berbeda tidak perlu ditulis berulang-ulang, tetapi nama tersebut diganti
dengan simbol “
” (garis bawah/underline). Hal ini berlaku pula untuk
penulisan lembaga/badan/organisasi.
Contoh:
Aboody, D., M.E. Barth., dan R. Kasznik. 1999. Revaluation of Fixed
Assets and Future Firm Performance: Evidence from the UK.
Journal of Accounting and Economics 26: 149-178.
,
, dan
. 2006. Do Firms Manage Stock-based
Compensation Expenses Disclosed under SFAS 123? Journal
of Accounting Research 24(3): 165-182.
Financial Accounting Standard Board (FASB). 1978. Objectives of
Financial Reporting by Business Enterprises. Statement of Financial
Accounting Concept No. 1. FASB. Norwalk.
. 1980a. Qualitative Characteristics of Accounting Information.
Statement of Financial Account-ing Concept No. 2. FASB. Norwalk.
. 1980b. Accounting and Reporting by Defined Benefit
Pension Plans. Statement of Financial Accounting Standards No.
107. FASB. Norwalk.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011a. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta.
. 2011b. Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 4 (Revisi
2009). DSAK- IAI. Jakarta.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
68
International Accounting Standard Board (IASB). 2004a. Financial
Instruments: Disclosures and Presentation. International Accounting
Standard No. 32. UK-IASB. London.
. 2004b. Share-based Payment. International Financial Reporting
Standard No. 2. UK-IASB. London.
International Accounting Standard Committee (IASC). 1989. Framework
of the Preparation and Presentation of Financial Statements. UKIASC. London.
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa
Timur. 2012a. Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sub-Bagian Akreditasi
dan Publikasi. Kopertis VII. Surabaya.
. 2012b. Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Sub-Bagian Akreditasi
dan Publikasi. Kopertis VII. Surabaya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 28 Januari 2010.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23.
Jakarta.
Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan. 16 Mei
2005. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41.
Jakarta.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 (Revisi 2010) Pelaporan
Keuangan Entitas Nirlaba. Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia. Jakarta.
No. 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran. Dewan
Standar
Akuntansi
Keuangan-Ikatan
Akuntan Indonesia. Jakarta.
Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik
Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2):
121-141.
. 2012. Realitas dalam Cermin Retak: Laba Akuntansi
dalam Bingkai Penafsiran Praktisi Bisnis Non-Akuntan (Studi
Hermeneutika-Kritis). Simposium Nasional Akuntansi XV
Banjarmasin. 20-23 September: 1-22.
, I. Triyuwono, G. Irianto, dan U. Ludigdo.
2010.
Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal-Posmodernis Derridean.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 7(1): 38–60.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
69
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Pendidikan
Tinggi. 10 Agustus 2012. Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 158. Jakarta.
Nomor 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen. 30 Desember 2005.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157.
Jakarta.
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
70
Contoh:
Prosedur Plagiasi
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 16
71
Contoh:
Surat Keterangan Bebas Plagiasi
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 17
72
Contoh:
Surat Ijin Riset dari STIESIA
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
Lampiran 18
73
Contoh:
Penyajian Tabel
Lampiran 19
Tabel 1.1
Data Dosen pada Perguruan Tinggi Di Indonesia Berdasarkan Jabatan
Akademik selama tahun 2020
No
1
2
3
4
5
Jabatan Akademik
Jumlah (orang)
Persentase
Guru Besar
5097
2.7%
Lektor Kepala
31010
16.3%
Lektor
43691
22.9%
Asisten Ahli
39767
20.8%
Tanpa Jabatan
71204
37.3%
190769
100%
Total
Sumber: Sub Bidang Informasi dan Publikasi PDDIKTI, 2020
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
74
Contoh:
Penyajian Gambar
Lampiran 20
I. kebutuhan yang belum
terpenuhi
VI. penetapan kebutuhan
baru yang belum terpenuhi
II. mencari jalan untuk
memenuhi kebutuhan
pekerja
V. imbalan atau hukuman
III. perilaku sesuai tujuan
IV. performansi (evaluasi
dari tujuan yang tercapai)
Sumber: Ivancevich&Matteson (2002)
Gambar 1.1
Proses – Proses Motivasi
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
75
Contoh:
Penyajian Grafik/Diagram
Lampiran 21
Sumber: Annual Report PT Telkomsel Tbk (2020)
Gambar 2.1
Grafik Kinerja Harga Saham
Pedoman Penulisan Disertasi STIESIA Surabaya
76
Download