Uploaded by bagushs

Jurnal Anadhea

advertisement
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA)
Volume 0, Nomor 0 (0000): 000-000
ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Perkembangan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pangan Pokok di Kota Malang
Tahun 2023 Triwulan 2
Development of Retail Prices for Several Types of Staple Foods in Malang City on 2023
Quarter 2
Anadhea Melinda1*, Rachman Hartono2
1
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
*
Penulis korespondensi: anadheamelinda@student.ub.ac.id
ABSTRACT
The availability and pricing of staple food items significantly impact the livelihood of
communities. Sustained price fluctuations within commodities such as broiler chicken, chicken
eggs, imported soybeans, red chili peppers, bird's eye chili peppers, shallots, garlic, tomatoes,
carrots, and green beans have garnered considerable attention. This research examines the
monthly retail price developments for these commodities across six markets in Malang City
during the 2nd Quarter of 2023. Employing a descriptive statistical approach with the panel
data method from SISKAPERBAPO, the analysis reveals diverse fluctuations in prices and
varying degrees of price control. This provides a comprehensive insight into the dynamics of
staple food prices and the influencing factors.
Keywords: Monthly retail prices, staple foods, price fluctuations, price control, panel data
analysis, Malang City, 2nd Quarter 2023
ABSTRAK
Ketersediaan dan harga bahan pangan pokok memiliki dampak signifikan pada keberlangsungan
hidup masyarakat. Fluktuasi harga yang berkelanjutan dalam komoditas-komoditas seperti
daging ayam ras, telur ayam ras, kedelai impor, cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah,
bawang putih, tomat, wortel, dan buncis menjadi perhatian utama. Penelitian ini menganalisis
perkembangan harga eceran bulanan untuk komoditas-komoditas tersebut di enam pasar di Kota
Malang selama Triwulan 2 Tahun 2023. Melalui pendekatan deskriptif statistik dengan metode
panel data dari SISKAPERBAPO, hasil analisis menunjukkan variasi fluktuasi harga dan tingkat
keterkendalian harga yang beragam, mengungkapkan gambaran yang lebih komprehensif
mengenai dinamika harga bahan pangan pokok dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Kata kunci: Harga eceran bulanan, bahan pangan pokok, fluktuasi harga, keterkendalian
harga, panel data
PENDAHULUAN
Transaksi jual beli antara konsumen dan produsen melibatkan beberapa faktor penting
seperti harga, pasar konsumen, dan kebutuhan konsumen. Harga berfungsi sebagai ukuran nilai
atau pembayaran yang dilakukan konsumen untuk memperoleh barang atau jasa guna memenuhi
kebutuhannya. Pasar konsumen adalah tempat terjadinya transaksi dan pertukaran antara harga
dan kebutuhan konsumen. Kebutuhan konsumen mencakup keinginan terhadap produk yang
ditawarkan produsen, termasuk dalam hal ini adalah bahan pangan pokok. Bahan pangan pokok
merupakan bahan dasar yang digunakan konsumen untuk membuat makanan dan minuma n
sebagai kebutuhan pokok hidup. Interaksi antara harga, pasar konsumen, dan bahan pangan
pokok saling mempengaruhi dan berdampak pada keterkendalian harga. Faktor-faktor seperti
ketersediaan bahan pangan, permintaan bahan pangan, faktor musiman, perubahan pola
https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2018.000.00.0
2
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
konsumsi, pendapatan dan daya beli konsumen, faktor demografis, regulasi, dan kebijakan
pemerintah memengaruhi keterkendalian harga (BKPerdag, 2019).
Kota Malang, yang terletak di Jawa Timur, memiliki populasi sekitar 847.182 jiwa
(BPS, 2022). Sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, Kota Malang
memiliki pengaruh terhadap keterkendalian harga di tingkat konsumen. Apabila permintaan
bahan pangan melebihi ketersediaannya, harga bahan pangan di tingkat konsumen cenderung
naik. Contoh kasus terjadi pada tahun 2022, di mana harga cabai merah mengalami kenaikan
signifikan mencapai 16% di berbagai pasar di Kota Malang, termasuk Pasar Dinoyo,
Tawangmangu, Oro-oro Dowo, Besar, Blimbing, dan Klojen (SISKAPERBAPO, 2022).
Kenaikan harga ini disebabkan oleh penurunan hasil panen cabai merah sebesar 4,22% di
Malang pada tahun yang sama (BPPP, 2022), yang menciptakan ketidakseimbangan antara
permintaan dan pasokan dan berakibat pada lonjakan harga yang tinggi.
Harga bahan pangan pokok dapat menjadi tantangan rumit bagi berbagai pihak,
termasuk produsen, konsumen, dan pemerintah. Produsen tentu menginginkan harga yang tinggi
untuk memaksimalkan keuntungan, sementara konsumen menginginkan harga yang terjangkau
untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Oleh karena itu, pemerintah berperan dalam mengawasi
dan membuat kebijakan untuk mengendalikan harga. Dari perspektif konsumen, fluktuasi harga
bahan pangan pokok yang sering terjadi dan melonjak dapat memengaruhi daya beli golongan
menengah ke bawah. Komoditas bahan pangan pokok yang menjadi fokus dalam penelitian ini
adalah daging ayam ras, telur ayam ras, kedelai impor, cabai merah besar, cabai rawit, bawang
merah, bawang putih, tomat, wortel, dan buncis. Menurut Badan Pusat Statistik (2022), rata-rata
pengeluaran perkapita per bulan untuk berbagai kelompok komoditas makanan di Kota Malang
adalah sebesar Rp 58.211 untuk daging, Rp 46.601 untuk telur dan susu, Rp 10.641 untuk umbiumbian, dan Rp 63.376 untuk sayuran.
Melihat uraian di atas, penelitian mengenai perkembangan harga eceran beberapa bahan
pangan pokok di Kota Malang menjadi penting. Penelitian ini memiliki signifikansi dalam
menilai stabilitas harga eceran bahan pangan pokok dan harga pasar, sehingga menjadi landasan
dalam pengambilan keputusan terkait pengendalian harga.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif
statistik. Menurut Sekaran dan Bougie (2016), deskriptif statistik merinci fenomena dengan
analisis sederhana, seperti angka maksimum, minimum, rata-rata, deviasi, dan variasi dari data
yang terkumpul. Dalam konteks ini, analisis deskriptif digunakan untuk memeriksa
perkembangan harga eceran beberapa jenis bahan pangan pokok di Kota Malang, termasuk
identifikasi perkembangan harian, disparitas harga, fluktuasi harga bulanan, serta tingkat
keterkendalian harga.
Penelitian ini dilaksanakan di enam pasar di Kota Malang: Pasar Dinoyo, Pasar
Tawangmangu, Pasar Oro-Oro Dowo, Pasar Besar, Pasar Blimbing, dan Pasar Klojen. Lokasi
ini dipilih secara purposive berdasarkan ketersediaan data dari Sistem Informasi Ketersediaan
dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (SISKAPERBAPO). Data penelitian diambil dari bulan
April hingga Juni 2023, atau Triwulan 2 Tahun 2023.
Data yang digunakan bersifat sekunder, berasal dari Sistem Informasi Ketersediaan dan
Perkembangan Harga Bahan Pokok (SISKAPERBAPO) Jawa Timur. Data sekunder ini
mencakup harga harian beberapa bahan pangan di Kota Malang dari bulan April 2023 hingga
Juni 2023. Sepuluh komoditas yang dianalisis meliputi daging ayam ras, telur ayam ras, kedelai
impor, cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, wortel, dan buncis.
Metode analisis data yang diterapkan adalah deskriptif statistik. Analisis ini berfungsi
untuk merangkum, menggambarkan, dan menganalisis data secara mendalam untuk menyajikan
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran ..........................................................................
3
informasi yang relevan dan ringkas. Dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel, data diolah
dan diproses.
Tabel 1. Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Komoditas
Kedelai
Bawang Merah
Cabai Rawit
Cabai Merah
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Bawang Putih
Tomat
Wortel
Buncis
Harga Acuan Penjualan di Konsumen (Rp/Kg)
12.000
36.500 – 41.500
40.000 – 57.000
37.000 – 55.000
36.750
27.000
Tidak tersedia (not available)
Tidak tersedia (not available)
Tidak tersedia (not available)
Tidak tersedia (not available)
Sumber: Badan Pangan Nasional (diolah), 2020
Analisis tingkat harga melibatkan data harga acuan penjualan di tingkat konsumen, yang
ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (BAPANAS). Analisis ini hanya berlaku pada
komoditas bahan pangan yang memiliki harga acuan. Analisis koefisien variasi digunakan untuk
mengukur disparitas harga dan fluktuasi harga, merujuk pada Indikator Kinerja Utama (IKU)
Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan.
πΎπ‘œπ‘’π‘“π‘–π‘ π‘–π‘’π‘› π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘ π‘– (𝐾𝑉 ) =
π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ π‘‘π‘’π‘£π‘–π‘Žπ‘ π‘–
𝑋 100%
π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž − π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž
Menurut IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian
Perdagangan adapun skala penilaian koefisien variasi untuk nilai fluktasi adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Skala Koefisien Variasi Harga Kebutuhan Bahan Pangan Pokok
SKALA
3%
24%
6%
INDIKATOR
Koefisien Variasi Harga Bapok Hasil Pertanian Antar Waktu (Kedelai)
Koefisen Variasi Harga Bapok Hortikultura Antar Waktu (Cabai Merah,
Cabai Rawit, Bawang Merah, Bawang Putih, Tomat, Wortel dan Buncis)
KoefisenVariasi Harga Bapok Hasil Pertenakan dan Perikanan Antar Waktu
(Daging Ayam Ras dan Telur Ayam Ras)
Sumber: Kementrian Perdagangan (diolah), 2020
Analisis tingkat keterkendalian harga membandingkan hasil tingkat harga bulanan dan
fluktuasi harga bulanan dengan ketetapan yang berlaku. Ketika harga dan fluktuasi harga berada
di bawah harga acuan, dikategorikan sebagai terkendali. Sebaliknya, jika harga dan fluktuasi
harga bahan pangan melebihi harga acuan, dianggap tidak terkendali.
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
4
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
Menurut data yang diperoleh dari Pemerintah Kota Malang, Kota Malang terletak pada
tengah-tengah Kabupaten Malang sehingga secara astronomis berada pada 112,06° – 112,07°
Bujur Timur dan 7,06° – 8,02° Lintang Selatan dengan batas wilayah disebelah utara adalah
Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, disebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang, disebelah
barat berbatasan dengan Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang, disebelah
timur berbatasan dengan Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Kota
Malang memiliki luas wilayah sebesar 145,28km2 dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa
847.182 (BPS, 2022). Secara administratif Kota Malang terdiri dari lima kecamatan yaitu
Kecamatan Sukun, Lowokwaru, Blimbing, Klojen, serta Kedung Kandang. Jumlah pasar di
Kota Malang pada Tahun 2022 berdasar Kecamatan dan kelas pasarnya terbagi menjadi lima
tingkatan yaitu sebanyak 12 unit di tingkat 1, sebanyak 7 unit ditingkat 2, sebanyak 4 unit
ditingkat 3, sebanyak 3 unit di tingkat 4 dan sebanyak 0 ditingkat 5.
Berikut adalah gambaran umum kondisi masing-masing pasar yang menjadi lokasi
penelitian yaitu Pasar Dinoyo, Pasar Tawangmangu, Pasar Oro-Oro Dowo, Pasar Besar, pasar
Blimbing dan Pasar Klojen dari data SISKAPERBAPO adalah sebagai berikut:
1.
Pasar Dinoyo
Gambar 1. Pasar Dinoyo
Pasar Terpadu Dinoyo terletak di Jalan M. T. Haryono nomor 195-197, Kota Malang.
Pasar ini mengusung konsep semi-modern setelah direnovasi pada tahun 2011 oleh PT. Hyarta
Danadipa Raya. Pasar beroperasi mulai pukul 03.00 hingga 16.00 WIB, dengan area seluas
sekitar 5.000 m2, memiliki 1.600 unit kios, dan 925 unit yang beroperasi dengan 321 pedagang.
Beragam jenis barang dijual di pasar ini, termasuk sayuran, ikan, ayam, daging, sembako,
makanan matang, pakaian, perhiasan, serta keperluan rumah tangga. Pasar ini dilengkapi dengan
fasilitas seperti kamar mandi, mushola, area parkir, dan lainnya.
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran ..........................................................................
2.
5
Pasar Tawangmangu
Gambar 2. Pasar Tawangmangu
Pasar Tawangmangu terletak di Jalan Tawangmangu nomor 8, Kota Malang. Didirikan
pada tahun 1990, pasar ini memiliki luas 16.965 m2 dan beroperasi dari pukul 05.00 hingga
17.00 WIB. Pasar ini memiliki 1.116 unit kios, los, atau lapak dengan 1.116 pedagang. Jenis
barang yang dijual mencakup sembako, makanan, minuman, alat rumah tangga, ikan, daging,
bunga, sayur-mayur, buah, kue, dan lainnya. Pasar ini dilengkapi dengan fasilitas seperti kamar
mandi, mushola, pos keamanan, TPS, dan lainnya.
3.
Pasar Oro-Oro Dowo
Gambar 3. Pasar Oro-Oro Dowo
Pasar Oro-Oro Dowo terletak di Jalan Guntur nomor 20, Oro-Oro Dowo, Kota Malang.
Pasar ini dibangun pada tahun 1932 dan direvitalisasi pada tahun 2015. Operasional pasar
dimulai dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Pasar ini memiliki luas 3407 m2 dan dilengkapi
dengan 252 unit kios dan los, serta dihuni oleh 180 pedagang. Barang yang dijual meliputi
sembako, makanan, minuman, perlengkapan rumah tangga, ikan, daging, sayur-mayur, buah,
dan lainnya. Fasilitas di pasar ini lebih lengkap dibandingkan pasar lain, termasuk mushola, pos
keamanan, cctv, klinik kesehatan, dan lainnya.
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
6
4.
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
Pasar Besar
Gambar 4. Pasar Besar
Pasar Besar terletak di Jalan Pasar Besar, Sukoharjo, Kota Malang. Tempat ini didirikan
sejak tahun 1914 dan telah mengalami beberapa kali renovasi. Pasar ini beroperasi dari pukul
06.00 hingga 16.00 WIB. Merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Malang, Pasar Besar
memiliki luas sekitar 21.820 m2 dengan 4.530 unit kios dan los, serta ditempati oleh 2.623
pedagang. Pasar ini menjual beragam barang seperti sayur-mayur, ikan, daging, sembako, buahbuahan, logam mulia, peralatan dapur, makanan, konveksi, elektronik, sepatu, dan kemasan.
5.
Pasar Blimbing
Gambar 5. Pasar Blimbing
Pasar Blimbing adalah pasar tradisional yang didirikan sejak tahun 1970 dan berlokasi
di Jalan Borobudur, Kota Malang. Pasar ini beroperasi dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.
Pasar Blimbing memiliki luas sekitar 17.320 m2 dengan 605 unit kios dan los, serta dihuni oleh
2.250 pedagang. Barang yang dijual mencakup sembako, emas, sayur, buah, daging, pakaian,
dan lainnya.
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran ..........................................................................
6.
7
Pasar Klojen
Gambar 6. Pasar Klojen
Pasar Klojen didirikan sejak tahun 1934 dan terletak di Jalan Cokroaminoto, Kelurahan
Klojen, Kota Malang. Pasar ini beroperasi dari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB. Dengan luas
sekitar 1.860 m2, Pasar Klojen memiliki 314 unit kios dan los, serta dihuni oleh 317 pedagang.
Barang yang dijual di pasar ini meliputi sembako, makanan, minuman, perlengkapan rumah
tangga, ikan, daging, sayur, buah, kue, dan lainnya. Pasar Klojen juga dilengkapi dengan
fasilitas seperti musola, pos keamanan, klinik kesehatan, troli belanja, troli pengangkut barang,
saluran pembuangan, TPS, kamar mandi, wastafel, air PDAM, dan Apar.
b. Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Harga Pasar
Bahan Pangan Pokok
Data yang dipresentasikan meliputi sepuluh komoditas bahan pangan yaitu daging ayam
ras, telur ayam ras, kedelai impor, cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih,
tomat, wortel, dan buncis. Bagian ini bertujuan untuk menggambarkan pergerakan
perkembangan harga eceran month to month dan tingkat disparitas pasar bahan pangan di Kota
Malang Triwulan 2 Tahun 2023. Perkembangan harga konsumen harian dan tingkat disparitas
harga ditampilkan dalam bentuk grafik yang mencerminkan data dari berbagai pasar.
1.
Daging Ayam Ras
Dalam Triwulan 2 Tahun 2023, perkembangan harga eceran harian dan disparitas pasar
daging ayam ras di Kota Malang tergambar dalam Gambar 7. Harga daging ayam ras cenderung
meningkat di setiap periode di keenam pasar. Pada April, harga tertinggi awal tercatat di Pasar
Oro-Oro Dowo (Rp. 34.000) dan harga terendah di Pasar Dinoyo (Rp. 30.000). Di bulan Mei,
harga tertinggi mencapai Rp. 38.000, muncul di beberapa pasar. Pada Juni, harga tertinggi Rp.
39.000 di Pasar Oro-Oro Dowo dan terendah Rp. 35.000 di Pasar Besar. Lonjakan harga
dipengaruhi oleh lebaran dan kenaikan biaya produksi. Disparitas pasar tertinggi (8,52%) terjadi
pada 20 April, dan terendah (2,08%) pada 5 Mei (BPS Malang, 2023).
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
8
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
DINOYO
TAWANG MANGU
50,000
1
50,000
1
40,000
0.8
40,000
0.8
30,000
0.6
30,000
0.6
20,000
0.4
20,000
0.4
10,000
0.2
10,000
0.2
0
4/1/2023
0
5/1/2023
6/1/2023
0
4/1/2023
0
5/1/2023
6/1/2023
PASAR BESAR
ORO-ORO DOWO
50,000
150,000
1
40,000
0.8
40,000
0.8
30,000
0.6
30,000
0.6
20,000
0.4
20,000
0.4
10,000
0.2
10,000
0.2
0
4/1/2023
0
5/1/2023
6/1/2023
0
4/1/2023
BLIMBING
0
5/1/2023
6/1/2023
KLOJEN
50,000
150,000
1
40,000
0.8
40,000
0.8
30,000
0.6
30,000
0.6
20,000
0.4
20,000
0.4
10,000
0.2
10,000
0.2
0
4/1/2023
0
5/1/2023
6/1/2023
0
4/1/2023
0
5/1/2023
6/1/2023
DISPARITAS
MALANG
10
1
50,000
1
40,000
0.8
8
0.8
30,000
0.6
6
0.6
20,000
0.4
4
0.4
10,000
0.2
2
0.2
0
4/1/2023
0
5/1/2023
6/1/2023
0
4/1/2023
0
5/1/2023
6/1/2023
Gambar 7. Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar Daging Ayam Ras
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran ..........................................................................
9
2.
Telur Ayam Ras
Dari Gambar 8, perkembangan harga eceran harian dan disparitas pasar telur ayam ras
di Kota Malang selama Triwulan 2 Tahun 2023 dapat dianalisis. Secara keseluruhan, harga
harian telur ayam ras rata-rata mengalami fluktuasi selama periode tersebut. Harga tertinggi
terjadi di Pasar Tawangmangu (16 Mei - 7 Juni), dan harga terendah tercatat di Pasar Dinoyo
(17-19 April) sebesar Rp 24.500. Rata-rata harga tertinggi telur ayam ras di Kota Malang adalah
Rp 31.166, dan terendahnya Rp 26.083. Kenaikan biaya produksi dan situasi pasca lebaran
memengaruhi kenaikan harga telur ayam ras (BPS Malang, 2023). Disparitas pasar telur ayam
ras mencapai puncak tertinggi 8,15% dan terendah 2,04% selama Triwulan 2.
Gambar 8. Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar Telur Ayam Ras
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
10
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
3.
Kedelai Impor
Dalam Gambar 9, grafik menggambarkan perkembangan harga eceran harian dan
disparitas pasar kedelai impor selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang. Secara
keseluruhan, harga eceran harian kedelai impor relatif stabil. Pada April, harga turun di Pasar
Dinoyo pada hari ke-9 dari Rp 13.800 menjadi Rp 13.000 hingga Juni. Di Pasar Besar, harga
turun tiga hari berturut-turut dari Rp 13.000 menjadi Rp 12.000, lalu kembali ke Rp 13.000
hingga akhir periode. Harga terendah terjadi di Pasar Oro-Oro Dowo (Rp 12.000), tertinggi di
Pasar Dinoyo (hingga Rp 13.800). Disparitas harga kedelai impor tertinggi 5,41%, terendah
3,18%.
Gambar 9. Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar Kedelai
4.
Cabai Merah Besar
Dalam Gambar 10, grafik menggambarkan perkembangan harga eceran harian dan
disparitas pasar cabai merah besar selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang. Secara
keseluruhan, pola perkembangan harga cabai merah besar berbeda di setiap pasar. Harga
tertinggi terjadi di Pasar Oro-Oro Dowo (Rp 48.000 pada 1-4 April), terendah di Pasar Dinoyo
(Rp 23.000 pada 2-7 Mei). Penurunan drastis harga terjadi di Pasar Oro-Oro Dowo (Rp 13.000
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 11
pada 5 Mei). Rata-rata harga cabai merah besar di Kota Malang tertinggi (Rp 38.833) dan
terendah (Rp 27.666). Selama Triwulan 2, tingkat disparitas pasar cabai merah besar naik
awalnya, kemudian turun di tengah, dan naik lagi di akhir. Disparitas tertinggi 15,48%, terendah
6,41%.
Gambar 10. Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar Cabai Merah
Besar
5.
Cabai Rawit
Dalam Gambar 12, grafik menunjukkan perkembangan harga eceran harian dan
disparitas pasar cabai rawit selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang. Secara keseluruhan,
pola perkembangan harian cabai rawit cenderung serupa. Pasar Blimbing dan Pasar
Tawangmangu lebih stabil. Puncak harga tertinggi terjadi di Pasar Blimbing (Rp. 75.000 pada
1 April), harga terendah di Pasar Dinoyo (Rp. 21.000 pada 2-4 Mei). Penurunan harga drastis
terjadi di tiga pasar (Rp 30.000). Dimulai dari Pasar Tawangmangu dan Pasar Oro-Oro Dowo
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
12
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
pada 5 April, serta Pasar Blimbing pada 9 April. Rata-rata harga cabai rawit di Kota Malang
tertinggi (Rp. 63.666) dan terendah (Rp. 27.166). Selama Triwulan 2, tingkat disparitas pasar
cabai rawit tertinggi (29,28%) di awal periode dan terendah (3,54%).
Gambar 11. . Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar Cabai Rawit
6.
Bawang Merah
Dalam Gambar 12, grafik menunjukkan perkembangan harga eceran harian dan
disparitas pasar bawang merah selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang. Secara
keseluruhan, pola perkembangan harian bawang merah berbeda, namun memiliki peningkatan
harga pada akhir April hingga awal Mei. Harga tertinggi (Rp. 45.000) terjadi di Pasar Dinoyo
dan Pasar Oro-oro Dowo pada April, sementara harga terendah (Rp. 30.000) di Pasar Dinoyo
dan Pasar Klojen pada awal April. Rata-rata harga bawang merah di Kota Malang (Rp. 41.166)
dan terendah (Rp. 33.333). Tingkat disparitas pasar bawang merah tertinggi (14,94%) dan
terendah (2,80%).
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 13
Gambar 12. Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar Bawang
Merah
7.
Bawang Putih
Dari Gambar 13, terlihat bahwa grafik menggambarkan perkembangan harga eceran
harian dan tingkat disparitas pasar bawang putih selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang.
Secara keseluruhan, perkembangan harga bawang putih memiliki dua pola. Pola pertama ada di
Pasar Dinoyo, Pasar Tawangmangu, Pasar Blimbing, dan Pasar Klojen. Pola kedua ada di Pasar
Oro-Oro Dowo dan Pasar Besar. Pola kedua menunjukkan perkembangan harga eceran harian
bawang putih yang lebih stabil dibandingkan pola pertama. Harga tertinggi bawang putih (Rp.
40.000) terjadi di Pasar Oro-Oro Dowo pada Juni, sementara harga terendah (Rp. 24.000) di
Pasar Tawangmangu pada April-Mei. Rata-rata harga bawang putih di Kota Malang (Rp.
32.833) dan terendah (Rp. 27.000). Tingkat disparitas pasar bawang putih tertinggi (11,34%)
dan terendah (4,77%).
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
14
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
Gambar 13. Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar Bawang Putih
8.
Tomat
Grafik pada Gambar 14 menggambarkan perkembangan harga eceran harian dan tingkat
disparitas pasar tomat selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang. Secara keseluruhan, pola
perkembangan harga harian tomat berbeda di tiap pasar. Pasar Klojen menunjukkan harga yang
stabil sepanjang periode (Rp. 9.000), sedangkan harga tertinggi tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo
pada April (6-10 April), dan harga terendah di Pasar Dinoyo pada Juni (27-30 Juni) dengan
harga Rp. 7.000. Rata-rata harga tomat di Kota Malang paling tinggi (Rp. 12.666) dan terendah
(Rp. 9.500). Disparitas pasar tomat memiliki nilai tertinggi (25,17%) dan terendah (6,32%).
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 15
Gambar 14. Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar Tomat
9.
Wortel
Grafik pada Gambar 15 menggambarkan perkembangan harga eceran harian dan tingkat
disparitas pasar wortel selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang. Pola perkembangan
harga eceran wortel berbeda di seluruh pasar. Pasar Klojen menunjukkan harga konstan (Rp.
9.000) sepanjang periode. Harga wortel tertinggi tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo pada AprilMei (26 April - 3 Mei), dan terendah di Pasar Dinoyo dan Pasar Besar (12 April dan 16-19 Mei)
dengan harga Rp. 8.000. Rata-rata harga wortel di Kota Malang tertinggi (Rp. 11.166) dan
terendah (Rp. 10.000). Tingkat disparitas pasar wortel mencapai puncak tertinggi (15,30%) dan
terendah (9,67%).
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
16
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
Gambar 15. Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar Wortel
10.
Buncis
Grafik pada Gambar 16 memperlihatkan perkembangan harga eceran harian dan tingkat
disparitas pasar buncis selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang. Pola perkembangan
harga eceran harian buncis berbeda di setiap pasar. Pasar Klojen menunjukkan harga konstan
(Rp. 8.000) sepanjang periode. Harga buncis tertinggi tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo pada Mei
(24-28 Mei) dengan harga Rp. 17.000, dan terendah dengan harga Rp. 8.000. Rata-rata harga
buncis tertinggi adalah Rp. 12.333 dan terendah Rp. 9.000. Tingkat disparitas pasar buncis
tertinggi mencapai nilai 32,29% dan terendah 14,50%.
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 17
Gambar 16. Perkembangan Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar Buncis
c. Perkembangan Harga Eceran Bulanan Bahan Pangan Pokok
Dalam periode Triwulan 2 tahun 2023 di Kota Malang, harga rata-rata bulanan untuk
berbagai bahan pangan pokok mengalami perubahan. Berikut ini adalah ringkasan dari
perubahan harga bulanan di beberapa pasar:
1.
Daging Ayam Ras
Selama Triwulan 2, harga rata-rata bulanan daging ayam ras di Kota Malang cenderung
meningkat, dengan peningkatan yang melambat pada akhir periode. Peningkatan terbesar dari
April ke Mei terjadi di Pasar Klojen (11,22%), sedangkan dari Mei ke Juni terjadi peningkatan
tertinggi di Pasar Tawangmangu (8,27%). Harga tertinggi tercatat di Pasar Tawangmangu pada
Juni (Rp 38.000), sementara harga terendah terjadi di Pasar Dinoyo pada April (Rp 32.967).
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
18
2.
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
Telur Ayam Ras
Harga rata-rata bulanan telur ayam ras cenderung meningkat selama Triwulan 2, namun
tidak di semua pasar. Peningkatan tertinggi dari April ke Mei terjadi di Pasar Dinoyo (14,70%),
sedangkan dari Mei ke Juni peningkatan tertinggi terjadi di Pasar Besar (9,83%). Harga tertinggi
dicapai di Pasar Besar pada Juni (Rp 31.000), sementara harga terendah tercatat di Pasar Dinoyo
pada Mei (Rp 25.733).
3.
Kedelai Impor
Harga rata-rata bulanan kedelai impor relatif stabil selama Triwulan 2, dengan sedikit
fluktuasi. Terdapat penurunan harga di Pasar Dinoyo dan Malang dari April ke Mei, serta
peningkatan di Pasar Besar. Selama Triwulan 2, harga tertinggi tercatat di Pasar Dinoyo pada
April (Rp 13.213), dan harga terendah terjadi di Pasar Oro-Oro Dowo dengan stabil di Rp
12.000.
4.
Cabai Merah Besar
Harga rata-rata bulanan cabai merah besar cenderung menurun hingga akhir periode,
namun ada peningkatan di beberapa pasar. Penurunan terbesar dari April ke Mei tercatat di Pasar
Blimbing (30,68%), sedangkan peningkatan tertinggi terjadi di Pasar Besar (12,18%) pada
periode yang sama. Harga tertinggi tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo pada April (Rp 38.533), dan
harga terendah terjadi di Pasar Dinoyo pada Juni (Rp 27.700).
5.
Cabai Rawit
Harga rata-rata bulanan cabai rawit cenderung menurun di awal dan meningkat pada
akhir Triwulan 2 di seluruh pasar. Penurunan terbesar terjadi di Pasar Blimbing (30,68%) dari
April ke Mei, sedangkan peningkatan tertinggi tercatat di Pasar Klojen (15,58%) dari Mei ke
Juni. Harga tertinggi tercatat di Pasar Blimbing pada April (Rp 46.067), dan harga terendah
terjadi di Pasar Dinoyo pada Mei (Rp 27.419).
6.
Bawang Merah
Harga rata-rata bulanan bawang merah cenderung meningkat di awal periode dan
menurun pada akhir periode, dengan beberapa perkecualian. Peningkatan terbesar terjadi di
Pasar Tawangmangu (20,04%) dari April ke Mei, dan penurunan terbesar tercatat di Pasar
Blimbing (-4,52%). Harga tertinggi tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo pada Juni (Rp 40.467), dan
harga terendah terjadi di Pasar Dinoyo pada April (Rp 32.967).
7.
Bawang Putih
Harga rata-rata bulanan bawang putih cenderung meningkat selama Triwulan 2, dengan
peningkatan yang melambat pada akhir periode. Peningkatan terbesar terjadi di Pasar
Tawangmangu (16,84%) dari Mei ke Juni, dan penurunan terbesar tercatat di Pasar Dinoyo
(2,67%) dari April ke Mei. Harga tertinggi tercatat di Pasar Malang pada Mei (Rp 38.925), dan
harga terendah terjadi di Pasar Tawangmangu pada April (Rp 25.667).
8.
Tomat
Harga rata-rata bulanan tomat cenderung menurun selama Triwulan 2, namun terdapat
peningkatan di beberapa pasar. Penurunan terbesar tercatat di Pasar Blimbing (-18,66%) dari
April ke Mei, sedangkan peningkatan tertinggi terjadi di Pasar Tawangmangu (9,81%) pada
periode yang sama. Harga tertinggi tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo pada April (Rp 14.167), dan
harga terendah terjadi di Pasar Klojen dengan stabil di Rp 9.000.
9.
Wortel
Harga rata-rata bulanan wortel mengalami penurunan dan peningkatan selama Triwulan
2. Pasar Klojen memiliki harga yang relatif stabil sepanjang periode. Penurunan terbesar tercatat
di Pasar Besar (-13,38%) dari April ke Mei, sedangkan peningkatan tertinggi terjadi di Pasar
Tawangmangu (13,21%). Harga tertinggi tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo pada April (Rp
12.167), dan harga terendah terjadi di Pasar Klojen serta Pasar Besar pada Juni (Rp 9.000).
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 19
10.
Buncis
Harga rata-rata bulanan buncis mengalami peningkatan dan penurunan selama Triwulan
2, namun terdapat pasar yang memiliki harga stabil. Penurunan terbesar tercatat di Pasar Dinoyo
(23,99%) dari Mei ke Juni, sedangkan peningkatan tertinggi terjadi di Pasar Tawangmangu
(18,90%) dari April ke Mei. Harga tertinggi tercatat di Pasar Dinoyo pada Mei (Rp 13.419), dan
harga terendah terjadi di Pasar Klojen sepanjang periode (Rp 8.000).
d. Perkembangan Fluktuasi Harga Eceran Bulanan Bahan Pangan Pokok
Berdasarkan indikator yang telah ditetapkan oleh Direktorat Barang Kebutuhan Pokok
dan Barang Penting (2020), fluktuasi harga bahan pangan pokok di Kota Malang selama
Triwulan 2 tahun 2023 mengalami variasi. Skala indikator koefisien variasi kebutuhan pokok
adalah 3% untuk harga bahan pangan pokok hasil pertanian (kedelai), 24% untuk harga bahan
pangan pokok hortikultura (cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, tomat,
wortel, dan buncis), serta 6% untuk harga bahan pangan pokok hasil peternakan dan perikanan
(daging ayam ras dan telur ayam ras). Harga dikatakan stabil jika fluktuasi harga berada di
bawah target IKU.
1.
Daging Ayam Ras
Selama Triwulan 2 tahun 2023, fluktuasi harga daging ayam ras di Kota Malang
mengalami variasi. Pada bulan April, Pasar Dinoyo, Pasar Tawangmangu, Pasar Oro-Oro Dowo,
dan Pasar Klojen melampaui skala ketetapan 6%. Pada bulan Mei, fluktuasi terendah terjadi di
Pasar Dinoyo (1,42%), dan tertinggi di Pasar Tawangmangu (5,32%), tetapi semua masih di
bawah skala ketetapan. Pada bulan Juni, fluktuasi tertinggi tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo
(2,18%) dan fluktuasi terendah di Pasar Tawangmangu (0,00%).
2.
Telur Ayam Ras
Selama Triwulan 2 tahun 2023, fluktuasi harga telur ayam ras di Kota Malang
cenderung meningkat di pertengahan periode dan melambat pada akhir periode. Pada bulan
April, Pasar Klojen memiliki fluktuasi tertinggi (5,12%), sedangkan Pasar Besar memiliki
fluktuasi terendah (1,71%). Pada bulan Mei, fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Tawangmangu
(10,10%), dan pada Juni, Pasar Besar memiliki fluktuasi 0,00%. Peningkatan fluktuasi ini
berada di atas skala koefisien variasi 6% untuk bulan Mei.
3.
Kedelai Impor
Fluktuasi harga kedelai impor di Kota Malang selama Triwulan 2 tahun 2023 cenderung rendah,
tetapi pada April, Pasar Dinoyo, Pasar Besar, dan Pasar Malang memiliki fluktuasi mendekati
skala ketetapan 6%. Namun, mayoritas pasar mencatat fluktuasi 0,00% sepanjang periode.
4.
Cabai Merah Besar
Fluktuasi harga cabai merah besar di Kota Malang selama Triwulan 2 tahun 2023
mengalami variasi dengan beberapa kenaikan dan penurunan. Pada bulan April, Pasar Dinoyo
memiliki fluktuasi tertinggi (15,58%) dan Pasar Tawangmangu memiliki fluktuasi terendah
(10,21%). Pada bulan Mei, fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Dinoyo (16,17%), dan pada Juni
fluktuasi tertinggi di Pasar Klojen (15,92%).
5.
Cabai Rawit
Fluktuasi harga cabai rawit di Kota Malang selama Triwulan 2 tahun 2023 mengalami
penurunan dengan beberapa lonjakan. Pada bulan April, Pasar Blimbing memiliki fluktuasi
tertinggi (33,02%) dan Pasar Dinoyo memiliki fluktuasi terendah (22,22%). Pada bulan Mei,
fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Dinoyo (15,38%), dan pada Juni fluktuasi tertinggi di Pasar
Dinoyo (12,26%).
6.
Bawang Merah
Fluktuasi harga bawang merah di Kota Malang selama Triwulan 2 tahun 2023
cenderung menurun dengan beberapa peningkatan. Pada bulan April, Pasar Dinoyo memiliki
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
20
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
fluktuasi tertinggi (15,75%) dan Pasar Tawangmangu memiliki fluktuasi terendah (0,00%).
Pada bulan Mei, fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Tawangmangu (5,63%), dan pada Juni
fluktuasi tertinggi di Pasar Dinoyo (3,45%).
7.
Bawang Putih
Fluktuasi harga bawang putih di Kota Malang selama Triwulan 2 tahun 2023 cenderung
meningkat di pertengahan periode dan melambat pada akhir periode. Pada bulan April, Pasar
Blimbing memiliki fluktuasi tertinggi (4,14%) dan Pasar Klojen memiliki fluktuasi terendah
(1,71%). Pada bulan Mei, fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Tawangmangu (11,49%), dan pada
Juni fluktuasi tertinggi di Pasar Besar (4,92%).
8.
Tomat
Fluktuasi harga tomat di Kota Malang selama Triwulan 2 tahun 2023 mengalami variasi
dengan beberapa penurunan dan kenaikan. Pasar Klojen memiliki fluktuasi relatif stabil (0,00%)
sepanjang periode. Pada bulan April, Pasar Oro-Oro Dowo memiliki fluktuasi tertinggi
(16,28%). Pada bulan Mei, fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Blimbing (11,35%), dan pada Juni
fluktuasi tertinggi di Pasar Dinoyo (13,79%).
9.
Wortel
Fluktuasi harga wortel di Kota Malang selama Triwulan 2 tahun 2023 mengalami
penurunan dan peningkatan. Pasar Klojen memiliki fluktuasi relatif stabil (0,00%) sepanjang
periode. Pada bulan April, Pasar Besar memiliki fluktuasi tertinggi (9,23%). Pada bulan Mei,
fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Besar (7,58%), dan pada Juni fluktuasi tertinggi di Pasar
Dinoyo (5,09%).
10.
Buncis
Fluktuasi harga buncis di Kota Malang selama Triwulan 2 tahun 2023 mengalami
variasi dengan beberapa kenaikan dan penurunan. Pada bulan April, Pasar Oro-Oro Dowo
memiliki fluktuasi tertinggi (13,01%). Pada bulan Mei, fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar
Dinoyo (21,23%), dan pada Juni fluktuasi tertinggi di Pasar Dinoyo (27,90%).
Semua fluktuasi harga tersebut di atas disesuaikan dengan skala koefisien variasi yang
telah ditetapkan untuk masing-masing bahan pangan pokok.
e. Tingkat Keterkendalian Harga Eceran Bulanan Bahan Pangan Pokok
Analisis tingkat keterkendalian harga melibatkan evaluasi hasil presentase fluktuasi dan
presentase tingkat harga. Untuk fluktuasi harga dihitung dengan memperhatikan presentase
komoditas yang memiliki koefisien variasi dibawah ketetapan Indikator Kerja Utama (IKU)
Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Tahun 2020. Sementara
itu, tingkat harga dihitung dengan mempertimbangkan harga acuan penjualan di tingkat
konsumen berdasarkan Peraturan Bapanas No 5 dan 11 Tahun 2022. Berikut adalah hasil tingkat
keterkendalian harga eceran komoditas, harga eceran pasar, dan harga eceran bulanan:
1.
Tingkat Keterkendalian Harga Eceran Beberapa Bahan Pangan Pokok:
Tabel 3. Hasil Analisis Tingkat Keterkendalian Harga Eceran Komoditas Bahan Pangan
Pokok di Kota Malang Tahun 2023 Triwulan 2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Komoditas
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Kedelai Impor
Cabai Merah Besar
Cabai Rawit
Bawang Merah
Bawang Putih
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
% Fluktuasi
76,19
66,67
100,00
100,00
71,43
100,00
100,00
% Tingkat Harga
61,90
4,76
14,29
100,00
100,00
66,67
n.a
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 21
8.
9.
10.
Tomat
Wortel
Buncis
100,00
100,00
95,24
n.a
n.a
n.a
Dari segi fluktuasi harga, komoditas seperti kedelai impor, cabai merah besar, cabai
rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, dan wortel memiliki tingkat keterkendalian tertinggi
dengan presentase 100%. Ini menunjukkan bahwa fluktuasi harga komoditas tersebut cenderung
stabil dan berada di bawah target IKU. Sedangkan tingkat keterkendalian terendah terjadi pada
telur ayam ras dengan presentase 66,67%, yang mengindikasikan fluktuasi harga telur ayam ras
di atas target IKU.
2.
Tingkat Keterkendalian Harga Eceran Pasar:
Tabel 3. Hasil Analisis Tingkat Keterkendalian Harga Eceran Pasar di Kota Malang Tahun
2023 Triwulan 2
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pasar
Dinoyo
Tawangmangu
Oro-Oro Dowo
Besar
Blimbing
Klojen
Malang
% Fluktuasi
90,00
90,00
90,00
93,33
90,00
90,00
93,33
%Tingkat Harga
66,67
50,00
55,56
61,11
55,56
55,56
61,11
Dalam hal fluktuasi harga pasar, pasar yang memiliki tingkat keterkendalian tertinggi
adalah Pasar Besar dengan nilai presentase 93,33%. Ini menunjukkan bahwa fluktuasi harga di
Pasar Besar cenderung stabil dan berada di bawah target IKU. Secara keseluruhan, tingkat
keterkendalian harga di kelima pasar lainnya memiliki nilai presentase yang tinggi yaitu sebesar
90,00%. Dalam hal tingkat harga, Pasar Dinoyo memiliki tingkat keterkendalian tertinggi
dengan nilai presentase 66,67%, sementara Pasar Tawangmangu memiliki tingkat
keterkendalian terendah dengan nilai presentase 50,00%. Ini menunjukkan bahwa harga-harga
di pasar tersebut umumnya berada di atas harga acuan Bapanas.
3.
Tingkat Keterkendalian Harga Eceran Bulanan:
Tabel 4. Hasil Analisis Tingkat Keterkendalian Harga Eceran Bulanan di Kota Malang Tahun
2023 Triwulan 2
No
1.
2.
3.
Bulan
April
Mei
Juni
% Fluktuasi
84,29
90,00
98,57
% Tingkat Harga
71,43
59,52
50,00
Analisis bulanan menunjukkan bahwa selama Triwulan 2 tahun 2023, fluktuasi harga
mengalami peningkatan setiap bulannya. Tingkat keterkendalian tertinggi terjadi pada bulan
Juni dengan presentase 98,57%, yang menunjukkan bahwa fluktuasi harga mencapai tingkat
yang sangat stabil pada bulan tersebut. Di sisi lain, tingkat keterkendalian terendah terjadi pada
bulan April dengan presentase 84,29%. Dalam hal tingkat harga, tingkat keterkendalian tertinggi
juga terjadi pada bulan April dengan nilai presentase 71,43%, sementara tingkat keterkendalian
terendah terjadi pada bulan Juni dengan nilai presentase 50,00%. Ini mengindikasikan bahwa
mayoritas harga pada bulan Juni berada di atas harga acuan Bapanas.
Secara keseluruhan, hasil analisis ini memberikan gambaran mengenai stabilitas harga
bahan pangan pokok di Kota Malang selama Triwulan 2 tahun 2023. Tingkat keterkendalian
harga ini penting untuk memahami sejauh mana harga-harga tersebut sesuai dengan target yang
telah ditetapkan oleh berbagai indikator dan regulasi yang ada.
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
22
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
f.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan akan berfokus pada empat masalah penting, yaitu perkembangan harga
harian dan tingkat disparitas harga, perkembangan harga konsumen bulanan, perkembangan
fluktuasi harga, dan tingkat keterkendalian harga setiap komoditas bahan pangan pokok.
1.
Daging Ayam Ras
A.
Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar
Selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang, harga eceran harian daging ayam ras
mengalami fluktuasi. Pasar Oro-Oro Dowo mencatat harga tertinggi sebesar Rp 39.000,
sedangkan Pasar Dinoyo memiliki harga terendah yaitu Rp 30.000. Pasar Oro-Oro Dowo
menjadi pasar paling berfluktuatif selama periode April hingga Juni 2023. Rata-rata harga
daging ayam ras di Kota Malang selama periode ini adalah Rp. 37.666, dengan harga tertinggi
Rp. 37.666 dan harga terendah Rp. 31.333. Menurut Pardede et al. (2018), disparitas pasar dapat
dikategorikan menjadi rendah (<10%), sedang (10-20%), tinggi (20-30%), dan sangat tinggi
(>30%). Selama periode April hingga Juni 2023, tingkat disparitas daging ayam ras di Kota
Malang berkisar antara 2,08% hingga 8,52%, yang menunjukkan bahwa tingkat disparitas pasar
untuk daging ayam ras tergolong rendah.
B.
Harga Eceran Bulanan
Perkembangan harga eceran bulanan daging ayam ras di Kota Malang selama Triwulan
2 Tahun 2023 menunjukkan peningkatan. Peningkatan harga tertinggi mencapai 11,22% di
Pasar Klojen dan peningkatan harga terendah sebesar 3,78% di Pasar Oro-Oro Dowo selama
periode April hingga Mei. Pada periode Mei hingga Juni, peningkatan harga tertinggi terjadi di
Pasar Tawangmangu sebesar 8,27%, sedangkan Pasar Klojen mencatat peningkatan harga
terendah yaitu 1,80%. Kenaikan harga rata-rata daging ayam ras paling besar terjadi pada bulan
April hingga Mei di Pasar Klojen, dengan kenaikan sebesar 11,22%.
C.
Fluktuasi Harga Eceran Bulanan
Analisis fluktuasi harga eceran daging ayam ras dilakukan pada setiap bulan.
Berdasarkan perhitungan koefisien variasi, jika nilai koefisien variasi harga daging ayam ras
berada di bawah 6%, maka harga dianggap relatif stabil atau memiliki fluktuasi rendah. Pada
bulan April, fluktuasi harga tertinggi tercatat di Pasar Dinoyo sebesar 10,12%. Pasar lain yang
memiliki nilai koefisien variasi lebih dari 6% adalah Pasar Tawangmangu (6,52%), Pasar OroOro (6,23%), dan Pasar Blimbing (7,15%). Ini mengindikasikan bahwa fluktuasi harga di bulan
April tergolong tinggi, dengan urutan dari tinggi ke rendah: Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing, Pasar
Tawangmangu, dan Pasar Oro-Oro Dowo. Pada bulan Mei, fluktuasi tertinggi tercatat di Pasar
Tawangmangu sebesar 5,32%, yang masih berada di bawah ketetapan IKU, menunjukkan
fluktuasi yang rendah. Bulan Juni mencatat fluktuasi tertinggi di Pasar Oro-Oro Dowo (2,18%)
dan terendah di Pasar Tawangmangu (0,00%).
D.
Tingkat Keterkendalian Harga
Tingkat keterkendalian harga dilihat dari fluktuasi harga dan tingkat harga. Fluktuasi
harga merujuk pada IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian
Perdagangan. Sementara itu, tingkat harga mengacu pada harga acuan di tingkat konsumen yang
ditetapkan oleh Bapanas. Untuk daging ayam ras, nilai skala koefisien variasi ditetapkan sebesar
6% dengan harga acuan Rp. 36.750. Hasil analisis menunjukkan bahwa daging ayam ras
memiliki tingkat keterkendalian sebesar 76,19% dari fluktuasi harga dan 61,90% dari tingkat
harga.
2.
Telur Ayam Ras
A.
Harga Eceran Harian dan Disparitas Pasar
Selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang, harga harian telur ayam ras mengalami
fluktuasi. Harga tertinggi, yaitu Rp 32.000, tercatat di Pasar Tawangmangu dan Oro-Oro Dowo,
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 23
sementara harga terendah adalah Rp 24.500 di Pasar Dinoyo. Pasar Dinoyo menonjol sebagai
pasar dengan fluktuasi paling tinggi. Rata-rata harga telur ayam ras di Kota Malang mencapai
Rp. 31.166 yang merupakan harga tertinggi, sementara rata-rata harga terendah adalah Rp.
26.083. Dalam konteks disparitas pasar, perbandingan harga mencatat angka antara 2,04%
hingga 8,15%, menunjukkan adanya disparitas yang relatif rendah.
B.
Harga Eceran Bulanan
Pada Triwulan 2 Tahun 2023, harga rata-rata eceran bulanan telur ayam ras di Kota
Malang mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi sebesar 14,20% terjadi di Pasar Dinoyo,
sementara peningkatan terendah sebesar 0,99% tercatat di Pasar Blimbing selama periode April
hingga Mei. Ketika memperhatikan periode Mei hingga Juni, peningkatan harga paling
signifikan terjadi di Pasar Besar dengan presentase 9,87%, sementara penurunan harga paling
besar terjadi di Pasar Dinoyo dengan presentase 2,26%. Dalam jangka waktu April hingga Mei,
kenaikan harga rata-rata telur ayam ras paling besar dicatat pada periode tersebut di Pasar
Dinoyo, di mana harga naik sebesar 14,70%. Di sisi lain, penurunan harga rata-rata tertinggi
sebesar 2,26% terjadi di Pasar Dinoyo.
C.
Fluktuasi Harga Eceran Bulanan
Analisis fluktuasi harga eceran telur ayam ras dilakukan secara bulanan. Hasil
perhitungan koefisien variasi mengindikasikan bahwa harga tetap stabil apabila koefisien variasi
berada di bawah 6%, sesuai dengan standar IKU. Pada bulan April, semua pasar menunjukkan
fluktuasi rendah. Pasar Klojen hampir mendekati batas dengan koefisien variasi sekitar 5,12%.
Namun, pada bulan Mei, fluktuasi harga di seluruh pasar melampaui batas 6%, dengan nilai
tertinggi mencapai 10,10% di Pasar Tawangmangu dan nilai terendah sebesar 6,31%. Hasil ini
mengindikasikan bahwa fluktuasi harga telur ayam ras pada bulan Mei termasuk dalam kategori
tinggi. Sementara itu, pada bulan Juni, fluktuasi harga cenderung rendah, dengan nilai tertinggi
sebesar 4,39% di Pasar Tawangmangu dan nilai terendah sebesar 0,00% di Pasar Besar.
D.
Tingkat Keterkendalian Harga
Tingkat keterkendalian harga dievaluasi melalui aspek fluktuasi harga dan tingkat
harga. Fluktuasi harga merujuk pada acuan dari IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan
Barang Penting Kementerian Perdagangan. Di sisi lain, tingkat harga mengacu pada harga acuan
di tingkat konsumen yang ditetapkan oleh Bapanas. Telur ayam ras memiliki ketetapan dengan
skala koefisien variasi 6% dan harga acuan Rp. 27.000. Hasil analisis menunjukkan bahwa
tingkat keterkendalian harga telur ayam ras mencapai 66,67% dari segi fluktuasi harga dan
4,76% dari segi harga acuan.
3.
Kedelai Impor
A.
Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar
Selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang, harga harian kedelai impor mengalami
variasi. Harga tertinggi, yaitu Rp 13.800, tercatat di Pasar Dinoyo, sementara harga terendah
adalah Rp 12.000 di Pasar Oro-Oro Dowo. Pasar Besar mengalami perubahan harga paling
sering, terjadi 2 kali perubahan dibandingkan dengan pasar lainnya. Rata-rata harga kedelai
impor di Kota Malang mencapai Rp. 12.987 sebagai harga tertinggi, dan terendah mencapai Rp.
12.667. Pasar Tawangmangu, Oro-Oro Dowo, Blimbing, dan Klojen menunjukkan harga yang
tetap konstan selama periode. Disparitas pasar diukur dengan perbandingan harga yang berkisar
antara 3,18% hingga 5,41%, menandakan tingkat disparitas pasar kedelai impor yang relatif
rendah.
B.
Harga Eceran Bulanan
Perkembangan harga rata-rata eceran bulanan kedelai impor di Kota Malang Tahun
2023 Triwulan 2 mengalami variasi. Peningkatan tertinggi sebesar 0,78% terjadi di Pasar Besar
pada periode April – Mei, sementara penurunan terbesar sebesar 1,61% tercatat di Pasar Dinoyo
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
24
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
pada periode yang sama. Namun, untuk periode Mei hingga Juni, tidak terjadi perubahan harga
yang signifikan. Dalam rentang waktu dari bulan April hingga Mei, terjadi kenaikan harga ratarata kedelai impor terbesar dari Rp. 12.900 menjadi Rp. 13.000, atau naik sebesar 0,78% di
Pasar Besar. Di sisi lain, penurunan harga rata-rata terbesar tercatat dari Rp. 13.213 menjadi Rp.
13.000, atau turun sebesar 1,61%.
C.
Fluktuasi Harga Eceran Bulanan
Analisis fluktuasi harga eceran kedelai impor dilakukan secara bulanan. Berdasarkan
hasil perhitungan koefisien variasi, fluktuasi harga kedelai impor di Kota Malang selama
Triwulan 2 Tahun 2023 dapat dikategorikan rendah. Pada bulan April, nilai koefisien variasi
tertinggi terjadi di Pasar Dinoyo sebesar 2,72%, sedangkan nilai terendah adalah 0,00%.
Sementara itu, pada bulan Mei dan Juni, nilai koefisien variasi mencapai 0,00%. Hal ini
menunjukkan bahwa harga kedelai impor di seluruh pasar relatif stabil.
D.
Tingkat Keterkendalian Harga
Tingkat keterkendalian harga dinilai berdasarkan fluktuasi harga dan tingkat harga.
Fluktuasi harga ditetapkan oleh IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Kementerian Perdagangan. Di sisi lain, tingkat harga merujuk pada harga acuan di tingkat
konsumen yang ditetapkan oleh Bapanas. Kedelai Impor memiliki ketetapan dengan skala
koefisien variasi 3% dan harga acuan Rp. 12.000. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat
keterkendalian harga kedelai impor mencapai 100,00% dari segi fluktuasi harga dan 14,29%
dari segi harga acuan.
4.
Cabai Merah Besar
A.
Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar
Perkembangan harga eceran harian cabai merah besar selama Triwulan 2 Tahun 2023
di Kota Malang menunjukkan variasi harga yang signifikan. Harga tertinggi, mencapai Rp
48.000, tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo. Sebaliknya, harga terendah tercatat di Pasar Dinoyo
dengan nilai Rp 23.000. Pasar Oro-Oro Dowo menjadi pasar yang paling fluktuatif, sedangkan
Pasar Blimbing menunjukkan stabilitas harga yang lebih tinggi. Rata-rata harga cabai merah
besar di Kota Malang mencapai Rp. 38.833 sebagai harga tertinggi, dan terendah mencapai Rp.
27.666. Perubahan harga tertinggi adalah penurunan sebesar Rp. 10.000 dari Rp 33.000 menjadi
Rp. 23.000, sementara peningkatan tertinggi mencapai Rp. 10.000 dari Rp. 25.000 menjadi Rp.
35.000 di Pasar Dinoyo. Tingkat disparitas pasar cabai merah besar selama April hingga Juni
2023 mencapai 15,48% pada bulan April, dan terendah sebesar 6,41% pada bulan Mei,
menandakan disparitas yang tinggi pada bulan April.
B.
Harga Eceran Bulanan
Perkembangan harga rata-rata eceran bulanan cabai merah besar di Kota Malang Tahun
2023 Triwulan 2 mengalami variasi. Penurunan tertinggi sebesar 9,84% terjadi di Pasar OroOro Dowo pada periode April – Mei, sedangkan penurunan terendah sebesar 0,38% tercatat di
Pasar Besar. Di sisi lain, pada periode Mei – Juni, terjadi peningkatan tertinggi sebesar 6,11%
di Pasar Tawangmangu dan penurunan harga terbesar sebesar 8,66% di Pasar Blimbing. Dalam
rentang waktu dari bulan April hingga Mei, penurunan harga rata-rata cabai merah besar terbesar
terjadi di Pasar Dinoyo, dari Rp. 38.533 menjadi Rp. 34.742, atau turun sebesar 9,84% di Pasar
Klojen. Sementara itu, harga naik dari Rp. 31.194 menjadi Rp. 33.100 di Pasar Tawangmangu
pada periode Mei – Juni.
C.
Fluktuasi Harga Eceran Bulanan
Fluktuasi harga cabai merah besar dianalisis secara bulanan. Berdasarkan perhitungan
koefisien variasi, skala koefisien variasi harga cabai merah besar selama Triwulan 2 Tahun 2023
di Kota Malang adalah 24%. Pada bulan April, fluktuasi tertinggi tercatat di Pasar Dinoyo
dengan nilai 15,58%, sedangkan terendah di Pasar Malang sebesar 7,49%. Pada bulan Mei,
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 25
fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Dinoyo dengan nilai 16,17%, sedangkan Pasar Blimbing
mencatat fluktuasi terendah sebesar 0,00%. Di bulan Juni, fluktuasi tertinggi tercatat di Pasar
Klojen sebesar 15,92%, dan terendah sebesar 0,00% di Pasar Blimbing. Meskipun fluktuasi
harga masih relatif rendah, tetapi tetap dalam batas ketetapan IKU.
D.
Tingkat Keterkendalian Harga
Tingkat keterkendalian harga dinilai melalui fluktuasi harga dan tingkat harga.
Fluktuasi harga mengacu pada IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Kementerian Perdagangan, sedangkan tingkat harga merujuk pada harga acuan di tingkat
konsumen dari Bapanas. Cabai Merah Besar memiliki ketetapan dengan skala koefisien variasi
24% dan harga acuan Rp. 46.000. Dari hasil analisis, cabai merah besar memiliki tingkat
keterkendalian sebesar 100,00% dari segi fluktuasi harga dan 66,67% dari segi harga acuan.
5.
Cabai Rawit
A.
Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar
Perkembangan harga eceran harian cabai rawit selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota
Malang menunjukkan variasi harga yang cukup signifikan. Harga tertinggi mencapai Rp 75.000,
tercatat di Pasar Blimbing, sementara harga terendah adalah Rp 21.000 di Pasar Dinoyo. Pasar
Dinoyo menjadi pasar yang paling fluktuatif dalam kurun waktu April hingga Juni 2023. Ratarata harga cabai rawit di Kota Malang mencapai tertinggi Rp. 63.666 dan terendah Rp. 28.000.
Terjadi penurunan harga terbesar di Pasar Tawangmangu dan Pasar Oro-Oro Dowo, yaitu Rp.
30.000 dari harga Rp. 70.000 menjadi Rp. 40.000. Tingkat disparitas pasar cabai rawit pada
April hingga Juni 2023 mencapai tertinggi 29,28% pada bulan April dan terendah 3,54% pada
bulan Juni, menandakan disparitas tinggi pada bulan April.
B.
Harga Eceran Bulanan
Perkembangan harga rata-rata eceran bulanan cabai rawit di Kota Malang Tahun 2023
Triwulan 2 mengalami variasi. Penurunan harga tertinggi sebesar 30,68% terjadi di Pasar
Blimbing pada periode April – Mei, sedangkan penurunan terendah sebesar 2,65% tercatat di
Pasar Dinoyo. Pada periode Mei – Juni, terjadi peningkatan tertinggi sebesar 15,58% di Pasar
Klojen dan penurunan harga terbesar di Pasar Blimbing sebesar 8,66%. Dalam rentang waktu
dari bulan April hingga Mei, penurunan harga rata-rata cabai rawit terbesar terjadi di bulan
April-Mei dimana harga turun dari Rp. 46.067 menjadi Rp. 31.935 atau turun sebesar 30,68%
di Pasar Klojen. Sedangkan, untuk bulan Mei – Juni harga naik dari Rp. 28.581 menjadi Rp.
33.033 di Pasar Klojen.
C.
Fluktuasi Harga Eceran Bulanan
Fluktuasi harga cabai rawit dianalisis secara bulanan. Berdasarkan perhitungan
koefisien variasi, skala koefisien variasi harga cabai rawit selama Triwulan 2 Tahun 2023 di
Kota Malang adalah 24%. Pada bulan April, fluktuasi tertinggi tercatat di Pasar Blimbing
dengan nilai 33,02%, sedangkan terendah di Pasar Dinoyo sebesar 22,22%. Pada bulan Mei,
fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Dinoyo dengan nilai 15,38%, sementara Pasar Tawangmangu
memiliki fluktuasi terendah sebesar 3,53%. Di bulan Juni, nilai fluktuasi tertinggi tercatat di
Pasar Dinoyo sebesar 12,26%, dan terendah sebesar 1,34% di Pasar Blimbing. Meskipun
fluktuasi harga masih relatif tinggi di bulan April dan Mei, namun fluktuasi tersebut tetap berada
dalam batas ketetapan IKU.
D.
Tingkat Keterkendalian Harga
Tingkat keterkendalian harga dinilai melalui fluktuasi harga dan tingkat harga.
Fluktuasi harga mengacu pada IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Kementerian Perdagangan, sedangkan tingkat harga merujuk pada harga acuan di tingkat
konsumen dari Bapanas. Cabai Rawit memiliki ketetapan skala koefisien variasi sebesar 24%
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
26
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
dan harga acuan Rp. 48.500. Hasil analisis menunjukkan bahwa cabai rawit memiliki tingkat
keterkendalian sebesar 71,43% dari segi fluktuasi harga dan 100,00% dari segi harga acuan.
6.
Bawang Merah
A.
Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar
Selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang, harga eceran harian bawang merah mengalami
variasi yang mencolok. Harga tertinggi, yaitu Rp 45.000, tercatat di Pasar Dinoyo dan Pasar
Oro-Oro Dowo. Di sisi lain, harga terendah adalah Rp 30.000 di Pasar Dinoyo dan Pasar Klojen.
Pasar Oro-Oro Dowo menjadi pasar yang paling fluktuatif dalam rentang waktu April hingga
Juni 2023. Meskipun demikian, Pasar Tawangmangu menunjukkan stabilitas perubahan harga
yang lebih baik dibandingkan dengan pasar lainnya. Rata-rata harga bawang merah di Kota
Malang mencapai tertinggi Rp. 41.666 dan terendah Rp. 33.333. Peningkatan harga terbesar
tercatat di Pasar Tawangmangu sebesar Rp. 8.000 dari harga Rp. 33.000 menjadi Rp. 41.000.
Disparitas pasar bawang merah selama April hingga Juni 2023 mencapai tertinggi 14,94% pada
bulan April dan terendah 2,80% pada bulan Juni, menunjukkan tingkat disparitas yang sedang
pada bulan April.
B.
Harga Eceran Bulanan
Selama Triwulan 2 Tahun 2023, perkembangan harga rata-rata eceran bulanan bawang
merah di Kota Malang menunjukkan variasi yang signifikan. Peningkatan harga tertinggi,
sebesar 20,24%, tercatat di Pasar Tawangmangu pada periode April – Mei. Sementara itu,
penurunan harga terendah, yaitu 0,54%, tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo pada periode yang
sama. Pada periode Mei – Juni, peningkatan harga tertinggi tercatat di Pasar Besar sebesar
2,98%, sementara penurunan harga terbesar terjadi di Pasar Klojen sebesar 5,01%. Dalam
rentang waktu dari bulan April hingga Mei, penurunan harga rata-rata bawang merah terbesar
terjadi di bulan April-Mei dimana harga naik dari Rp. 33.000 menjadi Rp. 39.613 atau naik
sebesar 20,04% di Pasar Tawangmangu.
C.
Fluktuasi Harga Eceran Bulanan
Fluktuasi harga eceran bawang merah dianalisis secara bulanan. Berdasarkan hasil
perhitungan koefisien variasi, skala koefisien variasi harga bawang merah selama Triwulan 2
Tahun 2023 di Kota Malang adalah 24%. Pada bulan April, fluktuasi tertinggi tercatat di Pasar
Dinoyo dengan nilai 15,75%, sedangkan fluktuasi terendah terjadi di Pasar Tawangmangu
dengan nilai 0,00%. Pada bulan Mei, fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Dinoyo dengan nilai
6,11%, dan fluktuasi terendah tercatat di Pasar Besar dengan nilai 2,35%. Bulan Juni mencatat
fluktuasi tertinggi di Pasar Dinoyo dengan nilai 3,45%, dan fluktuasi terendah terjadi di Pasar
Blimbing dengan nilai 1,24%. Walaupun fluktuasi harga mencapai tertinggi 15,75% pada bulan
April, namun secara keseluruhan masih tergolong rendah, sesuai dengan ketetapan IKU.
D.
Tingkat Keterkendalian Harga
Tingkat keterkendalian harga dinilai melalui fluktuasi harga dan tingkat harga.
Fluktuasi harga mengacu pada IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Kementerian Perdagangan, sementara tingkat harga merujuk pada harga acuan di tingkat
konsumen dari Bapanas. Bawang Merah memiliki ketetapan skala koefisien variasi sebesar 24%
dan harga acuan Rp. 39.000. Hasil analisis menunjukkan bahwa bawang merah memiliki tingkat
keterkendalian sebesar 100,00% dari segi fluktuasi harga dan 66,67% dari segi harga acuan.
7.
Bawang Putih
A.
Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar
Selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang, harga eceran harian bawang putih
mengalami variasi yang mencolok. Harga tertinggi, yaitu Rp 40.000, tercatat di Pasar Oro-Oro
Dowo. Di sisi lain, harga terendah adalah Rp 24.000 di Pasar Tawangmangu. Pasar Oro-Oro
Dowo menjadi pasar yang paling fluktuatif dalam rentang waktu April hingga Juni 2023,
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 27
sedangkan Pasar Klojen menunjukkan perubahan harga yang lebih stabil dibandingkan dengan
pasar lainnya. Peningkatan harga tertinggi terjadi di Pasar Tawangmangu dari harga Rp. 30.000
naik menjadi Rp. 35.000. Rata-rata harga bawang putih di Kota Malang mencapai tertinggi Rp.
33.000 dan terendah Rp. 27.000. Tingkat disparitas pasar bawang putih selama April hingga
Juni 2023 mencapai tertinggi 11,34% pada bulan Juni dan terendah 4,77% pada bulan April,
menunjukkan tingkat disparitas yang sedang pada bulan April.
B.
Harga Eceran Bulanan
Selama Triwulan 2 Tahun 2023, perkembangan harga rata-rata eceran bulanan bawang
putih di Kota Malang menunjukkan variasi antara peningkatan dan penurunan harga.
Peningkatan harga tertinggi tercatat di Pasar Tawangmangu sebesar 15,27% pada periode April
– Mei. Sementara itu, penurunan harga tertinggi adalah 0,06% di Pasar Blimbing pada periode
yang sama. Pada periode Mei – Juni, peningkatan harga tertinggi tercatat di Pasar Tawangmangu
sebesar 16,84%, sementara penurunan harga tertinggi di Pasar Besar adalah 1,59%. Dalam
rentang waktu dari bulan April hingga Mei, peningkatan harga rata-rata bawang putih terbesar
terjadi di bulan Mei - Juni dimana harga naik dari Rp. 29.613 menjadi Rp. 34.600 atau naik
sebesar 16,84% di Pasar Tawangmangu. Sementara itu, penurunan harga terbesar terjadi di Pasar
Besar dari Rp. 29.774 menjadi Rp. 29.300 atau turun sebesar 1,59%.
C.
Fluktuasi Harga Eceran Bulanan
Fluktuasi harga eceran bawang putih dianalisis pada setiap bulannya. Berdasarkan hasil
perhitungan koefisien variasi, skala koefisien variasi harga bawang putih selama Triwulan 2
Tahun 2023 di Kota Malang adalah 24%. Selama periode ini, fluktuasi harga bawang putih
tergolong rendah karena memiliki nilai di bawah ketetapan IKU. Nilai koefisien variasi tertinggi
tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo sebesar 6,44%, menunjukkan stabilitas harga bawang putih di
seluruh pasar.
D.
Tingkat Keterkendalian Harga
Tingkat keterkendalian harga dinilai melalui fluktuasi harga dan tingkat harga.
Fluktuasi harga mengacu pada IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Kementerian Perdagangan, sementara tingkat harga merujuk pada harga acuan di tingkat
konsumen dari Bapanas. Bawang putih memiliki ketetapan skala koefisien variasi sebesar 24%,
sedangkan nilai harga acuan tidak tersedia. Hasil analisis menunjukkan bahwa bawang putih
memiliki tingkat keterkendalian sebesar 100,00% dari segi fluktuasi harga dan 0,00% dari segi
harga acuan.
8.
Tomat
A.
Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar
Selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang, harga eceran harian tomat mengalami
variasi yang signifikan. Harga tertinggi, yaitu Rp 18.000, tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo. Di
sisi lain, harga terendah adalah Rp 7.000 di Pasar Dinoyo. Pasar Dinoyo menjadi pasar yang
paling fluktuatif dalam rentang waktu April hingga Juni 2023, sedangkan Pasar Klojen
menunjukkan perubahan harga yang lebih stabil dibandingkan dengan pasar lainnya.
Peningkatan harga tertinggi terjadi di Pasar Oro-Oro Dowo dari harga Rp. 12.000 naik menjadi
Rp. 18.000. Rata-rata harga tomat di Kota Malang mencapai tertinggi Rp. 12.666 dan terendah
Rp. 9.000. Tingkat disparitas pasar tomat selama April hingga Juni 2023 mencapai tertinggi
25,17% pada bulan April dan terendah 6,32% pada bulan Juni, menunjukkan tingkat disparitas
yang tinggi pada bulan April.
B.
Harga Eceran Bulanan
Selama Triwulan 2 Tahun 2023, perkembangan harga rata-rata eceran bulanan tomat di
Kota Malang menunjukkan variasi antara peningkatan dan penurunan harga. Peningkatan harga
tertinggi tercatat di Pasar Tawangmangu sebesar 9,81% pada periode April – Mei. Sementara
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
28
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
itu, penurunan harga tertinggi adalah 18,66% di Pasar Blimbing pada periode yang sama. Pada
periode Mei – Juni, peningkatan harga tertinggi tercatat di Pasar Blimbing sebesar 13,14%,
sementara penurunan harga tertinggi di Pasar Tawangmangu sebesar 13,30%. Dalam rentang
waktu dari bulan April hingga Mei, peningkatan harga rata-rata tomat paling besar terjadi di
bulan Mei - Juni dimana harga naik dari Rp. 8.839 menjadi Rp. 10.000 atau naik sebesar 13,14%
di Pasar Blimbing. Sementara itu, penurunan harga terbesar terjadi di Pasar Blimbing dari harga
Rp. 10.867 turun menjadi Rp. 8.839.
C.
Fluktuasi Harga Eceran Bulanan
Fluktuasi harga eceran tomat dianalisis pada setiap bulannya. Berdasarkan hasil
perhitungan koefisien variasi, skala koefisien variasi harga tomat selama Triwulan 2 Tahun 2023
di Kota Malang adalah 24%. Selama periode ini, fluktuasi harga tomat tergolong rendah karena
memiliki nilai di bawah ketetapan IKU. Nilai koefisien variasi tertinggi tercatat di Pasar OroOro Dowo sebesar 16,28%. Pada bulan Mei, nilai fluktuasi tertinggi sebesar 11,35% tercatat di
Pasar Blimbing, sedangkan pada bulan Juni nilai fluktuasi tertinggi terjadi di Pasar Dinoyo
sebesar 13,79%. Pasar Klojen memiliki nilai koefisien variasi sebesar 0,00%, menunjukkan
stabilitas harga tomat di seluruh pasar selama Triwulan 2.
D.
Tingkat Keterkendalian Harga
Tingkat keterkendalian harga dinilai melalui fluktuasi harga dan tingkat harga.
Fluktuasi harga mengacu pada IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Kementerian Perdagangan, sementara tingkat harga merujuk pada harga acuan di tingkat
konsumen dari Bapanas. Tomat memiliki ketetapan skala koefisien variasi sebesar 24%,
sedangkan nilai harga acuan tidak tersedia. Hasil analisis menunjukkan bahwa tomat memiliki
tingkat keterkendalian sebesar 100,00% dari segi fluktuasi harga dan 0,00% dari segi harga
acuan.
9.
Wortel
A.
Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar
Selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang, harga eceran harian wortel mengalami
variasi. Harga tertinggi, yaitu Rp 13.000, tercatat di Pasar Oro-Oro Dowo. Di sisi lain, harga
terendah adalah Rp 8.000 di Pasar Dinoyo dan Pasar Tawangmangu. Pasar Klojen menunjukkan
stabilitas harga selama periode dengan harga Rp. 9.000. Pasar Dinoyo menjadi pasar yang paling
fluktuatif dalam rentang waktu April hingga Juni 2023. Rata-rata harga wortel di Kota Malang
mencapai tertinggi Rp. 11.166 dan terendah Rp. 10.000. Tingkat disparitas pasar wortel selama
April hingga Juni 2023 mencapai tertinggi 15,30%, menunjukkan tingkat disparitas yang
sedang.
B.
Harga Eceran Bulanan
Selama Triwulan 2 Tahun 2023, perkembangan harga rata-rata eceran bulanan wortel
di Kota Malang menunjukkan variasi antara peningkatan dan penurunan harga. Peningkatan
harga tertinggi tercatat di Pasar Tawangmangu sebesar 13,21% pada periode April – Mei.
Sementara itu, penurunan harga tertinggi adalah 13,38% di Pasar Besar pada periode yang sama.
Pada periode Mei – Juni, peningkatan harga tertinggi tercatat di Pasar Blimbing sebesar 13,48%,
sementara penurunan harga tertinggi di Pasar Besar sebesar 3,79%. Dalam rentang waktu dari
bulan April hingga Juni, peningkatan harga rata-rata wortel paling besar terjadi di bulan Mei Juni dimana harga naik dari Rp. 10.516 menjadi Rp. 11.933 atau naik sebesar 13,48% di Pasar
Blimbing. Sementara itu, penurunan harga terbesar terjadi pada periode April – Juni di Pasar
Besar dari harga Rp. 10.800 turun menjadi Rp. 9.355.
C.
Fluktuasi Harga Eceran Bulanan
Fluktuasi harga eceran wortel dianalisis pada setiap bulannya. Berdasarkan hasil
perhitungan koefisien variasi, skala koefisien variasi harga wortel selama Triwulan 2 Tahun
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 29
2023 di Kota Malang adalah 24%. Selama periode ini, fluktuasi harga wortel tergolong rendah
karena memiliki nilai di bawah ketetapan IKU. Nilai koefisien variasi tertinggi tercatat di Pasar
Besar sebesar 9,23%. Pada bulan Mei, nilai koefisien variasi tertinggi berada di Pasar Besar.
Sementara itu, pada bulan Juni Pasar Dinoyo memiliki nilai koefisien variasi tertinggi sebesar
5,09%, menunjukkan stabilitas harga wortel yang cukup baik.
D.
Tingkat Keterkendalian Harga
Tingkat keterkendalian harga dinilai melalui fluktuasi harga dan tingkat harga.
Fluktuasi harga mengacu pada IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Kementerian Perdagangan, sementara tingkat harga merujuk pada harga acuan di tingkat
konsumen dari Bapanas. Wortel memiliki ketetapan skala koefisien variasi sebesar 24%,
sedangkan nilai harga acuan tidak tersedia. Hasil analisis menunjukkan bahwa wortel memiliki
tingkat keterkendalian sebesar 100,00% dari segi fluktuasi harga dan 0,00% dari segi harga
acuan.
10.
Buncis
A.
Harga Eceran Harian dan Tingkat Disparitas Pasar
Selama Triwulan 2 Tahun 2023 di Kota Malang, harga eceran harian buncis mengalami
variasi. Harga tertinggi, yaitu Rp 17.000, tercatat di Pasar Dinoyo dan Pasar Oro-Oro Dowo.
Sementara itu, harga terendah adalah Rp 8.000. Pasar Oro-Oro Dowo menunjukkan fluktuasi
harga paling tinggi, dengan Pasar Dinoyo sebagai pasar yang memiliki perubahan harga paling
signifikan. Kenaikan harga tertinggi terjadi di Pasar Dinoyo dari harga Rp. 8.000 naik menjadi
Rp. 15.000. Rata-rata harga buncis di Kota Malang mencapai tertinggi Rp. 12.333 dan terendah
Rp. 9.500. Tingkat disparitas pasar buncis selama April hingga Juni 2023 mencapai tertinggi
32,29%, menandakan tingkat disparitas pasar buncis yang tinggi. Sementara itu, tingkat
disparitas terendah adalah 14,50.
B.
Harga Eceran Bulanan
Perkembangan harga rata-rata eceran bulanan buncis di Kota Malang selama Triwulan
2 Tahun 2023 menunjukkan variasi. Pada periode April – Mei, terjadi peningkatan harga dengan
presentase tertinggi sebesar 32,43% di Pasar Dinoyo. Namun, pada periode Mei – Juni,
peningkatan harga tertinggi tercatat di Pasar Besar sebesar 1,45%, sementara penurunan harga
terbesar terjadi di Pasar Dinoyo sebesar 23,99%. Dalam rentang waktu dari bulan April hingga
Juni, peningkatan harga rata-rata buncis paling besar terjadi di bulan April - Mei dimana harga
naik dari Rp. 10.133 menjadi Rp. 13.419 atau naik sebesar 32,43% di Pasar Dinoyo. Sedangkan,
penurunan terbesar terjadi pada periode Mei – Juni dari harga Rp. 13.419 turun menjadi Rp.
10.200 atau turun sebesar 23,99% di Pasar Dinoyo.
C.
Fluktuasi Harga Eceran Bulanan
Fluktuasi harga eceran buncis dianalisis pada setiap bulannya. Berdasarkan hasil
perhitungan koefisien variasi, skala koefisien variasi harga buncis selama Triwulan 2 Tahun
2023 di Kota Malang adalah 24%. Selama periode ini, fluktuasi harga buncis tergolong rendah,
kecuali pada bulan Juni di Pasar Dinoyo yang mencapai 27,90%. Ini menandakan fluktuasi harga
yang tergolong tinggi pada bulan Juni di Pasar Dinoyo.
D.
Tingkat Keterkendalian Harga
Tingkat keterkendalian harga dinilai melalui fluktuasi harga dan tingkat harga.
Fluktuasi harga mengacu pada IKU Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Kementerian Perdagangan, sedangkan tingkat harga merujuk pada harga acuan di tingkat
konsumen dari Bapanas. Buncis memiliki ketetapan skala koefisien variasi sebesar 24%,
sementara nilai harga acuan tidak tersedia. Hasil analisis menunjukkan bahwa buncis memiliki
tingkat keterkendalian sebesar 95.24% dari segi fluktuasi harga dan 0,00% dari segi harga acuan.
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
30
JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai perkembangan harga eceran beberapa jenis
bahan pangan pokok di Kota Malang pada Triwulan 2 Tahun 2023, beberapa kesimpulan dapat
diambil. Pertama, urutan fluktuasi harga harian dari yang tertinggi hingga terendah adalah cabai
merah, telur ayam ras, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, buncis, tomat, daging ayam
ras, wortel, dan kedelai. Disparitas pasar dapat dibagi menjadi tiga kelompok: nilai disparitas
rendah (<10%) untuk daging ayam ras, telur ayam ras, dan kedelai impor; nilai disparitas sedang
(10%-20%) untuk cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, dan wortel; serta nilai
disparitas tinggi (20-30%) untuk buncis dan cabai rawit. Kedua, dalam perkembangan harga
bulanan, buncis mengalami peningkatan terbesar hingga terkecil diikuti oleh bawang merah,
bawang putih, telur ayam ras, wortel, daging ayam ras, tomat, dan kedelai impor. Peningkatan
harga dari Mei ke Juni paling tinggi pada bawang putih, cabai rawit, wortel, tomat, telur ayam
ras, daging ayam ras, cabai merah besar, bawang merah, dan kedelai impor. Ketiga, fluktuasi
harga bulanan yang tinggi terjadi pada daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit, dan buncis,
sementara komoditas kedelai, cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, tomat, dan
wortel memiliki fluktuasi yang rendah. Terakhir, tingkat keterkendalian harga berdasarkan
fluktuasi dan tingkat harga menunjukkan bahwa kedelai impor, cabai merah, bawang merah,
bawang putih, tomat, dan wortel memiliki keterkendalian tinggi. Pasar Besar memiliki
keterkendalian tertinggi dari segi fluktuasi, sedangkan Pasar Tawangmangu memiliki
keterkendalian terendah. Pada tingkat keterkendalian bulanan, bulan Juni memiliki fluktuasi
tertinggi, sementara bulan April memiliki tingkat keterkendalian tertinggi dari segi harga.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan beberapa saran yang dapat
diambil sebagai langkah-langkah berikutnya. Pertama, pemerintah sebaiknya melakukan
pengawasan yang lebih ketat terhadap harga bahan pangan, dan mengembangkan kebijakan
yang dapat mengatur harga bahan pangan secara efektif. Langkah-langkah ini akan membantu
dalam mengendalikan fluktuasi harga dan menjaga stabilitas harga bahan pangan yang esensial
bagi masyarakat. Kedua, bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melanjutkan penelitian ini
dengan memasukkan variabel-variabel lain yang mungkin belum diakomodasi dalam penelitian
ini. Pengenalan variabel baru dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif mengenai
faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan harga bahan pangan. Dengan demikian,
penelitian dapat memberikan kontribusi yang lebih mendalam dalam pemahaman tentang
fluktuasi harga dan keterkendalian harga bahan pangan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, E., Ibdal, & Sumaryatin. (2022). Analisis pemantauan harga bahan pangan pokok di Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan D.I. Yogyakarta . Agrokompleks Vol. 22 No. 1 Januari
2022, 15-23.
Badan Kebijakan Perdagangan. 2019. Kajian Dampak Pembentukan Daerah Tertib Ukur (DTU)
Dan Pasar Tertib Ukur (PTU) Terhadap Perlindungan Konsumen. Jakarta: Pusat
Pengkajian Perdagangan Dalam Negeri.
Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan. 2022. Analisis Perkembangan Harga
Bahan Pangan Pokok di Pasar Domestik dan Internasional. Jakarta: Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia.
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Anadhea Melinda – Perkembangan Harga Eceran .......................................................................... 31
Badan Pusat Statistik. Rata Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Menurut Kelompok Komoditas
Makanan
di
Kota
Malang
(Rupiah
(Rp.)),
2020-2022.
https://malangkota.bps.go.id/indicator/5/100/1/rata-rata-pengeluaran-perkapitasebulan-menurut-kelompok-komoditas-makanan-di-kota-malang.html
Badan Pusat Statistik. 2022. Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Timur. Kediri: Badan Pusat
Statistik Kediri. https://kedirikota.bps.go.id/indicator/12/358/1/jumlah-pendudukprovinsi-jawa-timur.html
Dahlia, N. (2016). Fluktuasi dan disparitas harga cabai di indonesia. Jurnal Agrosains dan
Teknologi, Vol. 1 No. 1 , 56-69.
Eko. H. (2022). Variabilitas dan Konvergensi Harga Pangan Strategis di Pulau Jawa Sebelum
dan Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Tambusai Volume 6 Nomor 2 Tahun
2022, 14871-14882.
Farid, M., & Subekti, N. A. (2012). Tinjauan Terhadap Produksi, Konsumsi, Distribusi dan
Dinamika Harga Cabe di Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 6(2).
Futihaturroziqoh, S. (2020). Pengaruh Fluktuasi Harga Sagu dan Produksi Tepung Sagu
Terhadap Pendapatan Produsen Pabrik Kilang Sandi di Desa Tenan Kecamatan Tebing
Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti Ditinjau Dari Ekonomi Syariah. SE.
Firdaus, M. (2012). Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Geonandhi, L., & Nobaiti. (2017). Pengantar Ekonomi Mikro. Banjarbaru: Scripta Cendekia.
Hafied, N., Mardiyati, S., & Fattah, M. A. (2022). Pengaruh fluktuasi harga komoditas pangan
strategis terhadap inflasi di kota makassar. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
(JEPA) ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e) Volume 6, Nomor 4 (2022): 15201529, 1520-1529.
Muflihin, D. M. (2019). Permintaan, Penawaran Dan Keseimbangan Harga Dalam Prespektif
Ekonomi Mikro Islam. urnal Ekonomi Syariah, 4(2),, 185-195.
Naufal, A. R., & Magnadi, R. H. (2017). Pengaruh Promosi, Harga, Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian. Diponegoro Journal Of Management, 6, 1-9.
Nuryati, Y., & Nur, Y. H. (2012). Variabilitas Harga Telur Ayam Ras Di Indonesia. Buletin
Ilmiah Litbang Perdagangan, 6(2).
Pardede, R. A., Bakce, D., & Eliza, E. (2018). Analisis Variasi Harga Daging Sapi Di Provinsi
Riau Dan Daerah Pemasok. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis, 10(1), 62-68.
Putri, S. K., & Wulandari, D. (2022). Fluktuasi Harga Kebutuhan Pokok Pangan Sebelum dan
Selama Pandemi Covid-19 Daerah Produsen Jawa Timur. AGRITECH, Vol. XXIV
No.2 Desember 2022, 221-230.
Sari, D. A. (2023). Analisis Dampak Fluktuasi Harga Terhadap Pendapatan Petani Bawang
Merah dan Padi di Desa Mojorejo, Kedungadem, Bojonegoro.
Satria, A. A. (2017). Pengaruh Harga, Promosi, Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Perusahaan A-36. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis (Vol. 2, Issue
1).
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business: A SkillBuilding Approach
(Seventh Edition). Chichester: John Wiley & Sons.
Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok Jawa Timur. 2022.
Harga Rata-rata Kota Malang di Tingkat Konsumen. Surabaya: Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Timur. https://siskaperbapo.jatimprov.go.id/harga/tabel
JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)
Download