PANCASILA SEBAGAI DASAR PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER Johanes Adventius Bambang Triatmojo (162887) Mahasiswa STKIP Widya Yuwana Madiun Jurusan Pendidikan Teologi Abstract Ideologi Pancasila dapat diartikan sebagai seperangkat ide atau cita-cita yang menentukan keyakinan dan cara berfikir untuk mewujudkan suatu tujuan dengan berlandaskan pada lima sila dalam Pancasila. Singkatnya, oleh karena ideologi bangsa Indonesia yang disepakati adalah Pancasila, maka setiap tindakan kita sebagai warga negara dan bagian dari masyarakat Indonesia harus selaras dengan nilai Pancasila. Tujuan dari pendidikan karakter yang paling utama adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong royong. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam diri seseorang harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, dan budaya. Seperti yang kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibatkan pada perilaku negati di lingkungan masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan sebagainya Kata kunci : Pancasila, Fungsi Pancasila, Pendidikan karakter Pendahuluan Pembicaraan tentang pendidikan karakter sudah lama didiskusikan sejak dulu kala. Gaya hidup yang semakin maju di Indonesia telah menyadari bahwa penanaman nilai Pancasila kurang begitu diperhatikan untuk kaum muda. Semangat dasar Pancasila sudah menjadi identitas kita bersama. Pancasila diharapkan mampu menjadi dasar kehidupan bernegara secara nyata. Kita tahu bahwa Pancasila mempunyai nilai yang begitu kental dengan moral. Dimana diajak untuk bertuhan, berkemanusiaan, bersatu, bermusyawarah, berkeadilan. Tentunya Ini sangat baik dan sangat relevan untuk dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Keragaman dalam Pancasila merupakan modal dasar pendidikan karakter. Indonesia telah mengalami krisis dalam menghayati Pancasila. Sekarang ini banyak kasus salah satu contohnya adalah ideologi Pancasila ingin diganti dengan ideologi khilafah, mahasiswa bersumpah khilafah. Banyak sekali media yang telah menyiarkan hal ini. Kekhawatiran ini menjadikan bahwa Pancasila harus dihidupkan kembali dalam penanaman karakter bangsa sekarang ini. Jangan sampai warisan yang telah diturunkan oleh jasa para pahlawan ini menjadi hilang/pudar. Bagaimanapun juga Pancasila harus tetap berdiri kokoh guna menyokong ketahanan bangsa Indonesia. Sudah saatnya bagi setiap manusia meletakan kembali Pancasila sebagai acuan dasar dalam membentuk karakter masyarakat di Indonesia. Terbukti Pancasila sangat kaya akan nlai-nilai keutamaan hidup yang mampu mensejahterahkan masyarakat Indonesia. Sejahtera berarti bebas dari tindakan anarkis, lepas dari fundamentalisme agama, radikalisme kesukuan, dualisme minoritas-mayoritas, dan perekonomian yang stabil dan merata. A. Ideologi Pancasila Ideologi Pancasila telah disepakati oleh pendiri bangsa kita sebagai landasan dasar negara kesatuan republik Indonesia. sebagai ideologi Pancasila, Pancasila memiliki peranan yang mengakar dalam menentukan setiap gerakan dan arah kehidupan bangsa ini. Ideologi berasal dari kata ideos dan logos yang artinya cita-cita, cara pandang, pemikiran, dalam ilmu bahasa Yunani. Perkembangan ideologi sering diartikan seperangkat cita-cita atau ide yang menjadi sebuah keyakinan dan menentukan kerangka berfikir seseorang untuk mewujudkan cita-cita tertentu berlandaskan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ideologi Pancasila dapat diartikan sebagai seperangkat ide atau cita-cita yang menentukan keyakinan dan cara berfikir untuk mewujudkan suatu tujuan dengan berlandaskan pada lima sila dalam Pancasila. Singkatnya, oleh karena ideologi bangsa Indonesia yang disepakati adalah Pancasila, maka setiap tindakan kita sebagai warga negara dan bagian dari masyarakat Indonesia harus selaras dengan nilai Pancasila. B. Fungsi Pancasila sebagai Iedologi 1. Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh dan memelihara kesatuan dan persatuan. 2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuannya. 3. Memberikan kemauan untuk memelihara dan membawakan identitas bangsa Indonesia. 4. Menerangi dan mengawasi keadaan serta kritis kepada adanya upaya untuk mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam Pancasila. 5. Sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya menjaga keutuhan negara dan memperbaiki kehidupan dari bangsa Indonesia. C. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif Nilai Pancasila yang bersifat objektif maksudnya : Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri mempunyai makna terdalam. Pancasila yang tersimpan dalam pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah yang dasar. Inti dari nilai Pancasila akan terus ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sedangkan nilai-nilai Pancasila yang bersifat subjektif menjelaskan bahwa keberadaan nilai-nilai Pancasila bergantung pada bangsa Indonesia sendiri. Dapat dijelaskan sebab : Nilai-nilai Pancasila itu timbul dari bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila di dalamnya memuat nilai-nilai kerohanian Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup Pancasila. Nilai-nilai Pancasila di dalamnya merupakan nilai yang digali, tumbuh dan berkembang dari budaya bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan UUD memuat isi yang mewajibkan pemerintah, penyelenggara negara, termasuk juga pengurus partai dan golongan fungsional untuk menjaga budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita normal rakyat yang luhur. D. Pendidikan Karakter Secara umum fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter seseorang sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh dan berperilaku baik. pendidikan karakter seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kanak-kanak. Pendidikan ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan, serta memanfaatkan berbagai media belajar. Tujuan dari pendidikan karakter yang paling utama adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong royong. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam diri seseorang harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, dan budaya. Seperti yang kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibatkan pada perilaku negati di lingkungan masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan sebagainya. KESIMPULAN Ideologi Pancasila telah disepakati oleh pendiri bangsa kita sebagai landasan dasar negara kesatuan republik Indonesia. sebagai ideologi Pancasila, Pancasila memiliki peranan yang mengakar dalam menentukan setiap gerakan dan arah kehidupan bangsa ini. Ideologi berasal dari kata ideos dan logos yang artinya cita-cita, cara pandang, pemikiran, dalam ilmu bahasa Yunani. Perkembangan ideologi sering diartikan seperangkat cita-cita atau ide yang menjadi sebuah keyakinan dan menentukan kerangka berfikir seseorang untuk mewujudkan cita-cita tertentu berlandaskan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ideologi Pancasila dapat diartikan sebagai seperangkat ide atau citacita yang menentukan keyakinan dan cara berfikir untuk mewujudkan suatu tujuan dengan berlandaskan pada lima sila dalam Pancasila. Singkatnya, oleh karena ideologi bangsa Indonesia yang disepakati adalah Pancasila, maka setiap tindakan kita sebagai warga negara dan bagian dari masyarakat Indonesia harus selaras dengan nilai Pancasila. Tujuan dari pendidikan karakter yang paling utama adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong royong. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam diri seseorang harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, dan budaya. Seperti yang kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibatkan pada perilaku negati di lingkungan masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pendidikan-karakter.html https://www.yuksinau.id/ideologi-pancasila-pengertian-fungsi-makna/ http://sosiologis.com/ideologi-pancasila Dewantara, A. W. (2015). Pancasila Sebagai Pondasi Pendidikan Agama Di Indonesia. CIVIS, 5(1/Januari). Dewantara, A. (2018). Pancasila Dan Multikulturalisme Indonesia.