Antologi Teori Sosial Kumpulan Karya-Karya Pilihan EDITOR Fitri Mutia ( ANTOLOGI TEORI Editor: Fitri Mutia SOSIAL: Kumpulan Karya-Karya Pi! 978-602-473-716-0 © 2021 Penerbit Airlangga University Press Anggota IKA.Pr dan APPTI Jawa Timur Kampus C Unair, Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5992246, 5992247 Fax. (031) 5992248 E-mail: adm@aup.unair.ac.id Layout (Bagus Firmansah) Cover (ZainaI Abidin Achmad) Digitalisasi (Tim Ebook ADP) AUP (1073/04.21) Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip dan/atau memperbanyak tanpa izin tertulis dari Penerbit sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun. ~ "master piece" =s di atas, dapat -:tuk mengkaji :1 menyeluruh lebih lanjut ai ini, dengan .asing-masing Daftar lsi Kata Pengantar............................... Prakata Prolog Bab 1 v .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vu ix Gerakan Sosial Baru I Made Anom Wiranata . Kemunculan Bentuk Baru Gerakan Sosial.......................... Karakteristik Gerakan Sosial Baru....................................... GSB dan Teori Marxis GSB dan Teori Mobilisasi Sumber Daya Teori GSB dari Melucci.......................................................... Bab 2 1 3 5 6 8 Pendidikan Sebagai Praktik Humanisme Sjafiatul Mardliyah . . .. .. . Pengantar Konteks Sosial Historis Pemikiran Pedagogi Kritis........... Pemikir-Pemikir Pedagogi Kritis • .. 25 25 27 28 Analisis Percakapan Pada Habitus: Dialektika Garfinkel dan Bourdieu Lilla Musyahda 139 Pengantar Definisi Etnometodologi Keterkaitan Garfinkel dan Bourdieu Bahasa dan Kekuatan Simbolis-Pierre Bourdieu 139 140 149 152 75 Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen Juariyah 165 76 83 95 95 The Theory of the Leisure Class . . . . . . . . .. . . . .. . . . .. . . . . . .. . .. . . . .. . . . .. . . Konsep Tentang Waktu Luang Pengertian Rekreasi Konsep dan Pengertian Bermain (Play) 165 169 176 180 Wacana Asi Dalam Perspektif Foucauldian Hetti Mulyaningsih 185 .. 53 Bab7 .. 55 .. 56 .. 61 68 70 Bab8 Bab9 99 99 102 106 110 112 113 114 114 i15 ·15 ·21 ·22 ·24 ·27 32 Bab 10 Wacana Rezim Kebenaran Kritik Strukturalisme dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran Michel. Michel Foucault di Antara Post Strukturalis Kontinuitas dan Diskontinuitas Pemikiran Michel Foucault Relasi Kuasa Disiplin, Panoptikon, dan Tubuh Self 197 199 202 205 Memahami Konsepsi "Preduksi Ruang" Henri Lefebvre Agus Wahyudi 211 Pengantar Mengenal Sosok Henri Lefebvre Ruang, Manusia, dan lnteraksi Sosial Ruang Dalam Prespektif Geografi Politik Ruang Dal am Prespektif Sociology Of Space Henri Lefebvre: Ahli llmu Sosial "Multi Disiplin llmu" Pengaruh llmuwan Terdahulu Terhadap Konsepsi "Production Of Space" Antologi Teori Sosial 185 187 190 194 211 212 216 217 220 221 223 • r,u. Department c ridge, UK Harvarc Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen tlajar, pgyakarta: Pustaiz Jakarta: Kencana fogyakarta: Krea= L Juariyah nnpai Perkemhang: misius. ork: Palgrave ar :,miologi. Yogyakara, United Kingdo:Power. University n. London: Saz . New South Wale- THE THEORY OF THE LEISURE CLASS -:-okoh pencetus teori ini bernama lengkap ThorsteinBunde Veblen. Lahir 30 Juli 1857 di Cato, Winsconsin (1857-1929). Menurut teori ini, tujuan oenting dari konsumsi adalah untuk pamer pada orang lain. Hal ini disebutnya konsumsi yang mencolok. Dengan kata lain, para konsumen -nengeluarkan uang mereka agar kawan dan tetangga mereka merasa iri . "he Theory of the Leisure Class dikenal karena model historisnya tentang oerubahen dari conspicuous Leisure (pemborosan waktu) ke conspicuous :onsumption (pemborosan uang). Veblenbanyak memerhatikan kebutuhan orang untuk membuat pernbedaan-pembedaan sosial yang tidak :nenyenangkan dengan memamerkan objek-objek konsumen. Kelas atas :nenggunakan konsumsi berlebihan untuk membedakan diri dari kelasrelas dibawahnya dalam hierarki sosial, sementara kelas-kelas bawah :,erupaya (dan biasanya gagal) meniru.tingkatan di atas mereka. Dorongan .mtuk meniru ini memicu efek mengalir ke bawah, yaitu kelas atas menjadi penentu bagi semua konsumsi yang terjadi di bawahnya. Namun begitu, ,etika kelas-kelasbawah berhasil meniru objek status kelas atas, kelas atas :nenyingkirkan objek-objek tersebut clan memilih objek baru yang sekali .agi membedakannya dari kelas-kelas di bawahnya (Ritzer and Smart, 2012). II Istilah"waktu luang" yang dikandungnya adalah konsumsi waktt yang tidak produktif. Artinya waktu dikonsumsi tidak produktif, (1) dar rasa tidak layak kerja produktif dan (2) sebagai bukti kemampuan uan untuk memiliki kehidupan yang tidak normal (Veblen, 2007). Menurutnya, dilihat dari sudut pandang ekonomi, waktu luang dianggap sebaga, pekerjaan, sangat terkait erat dengan kehidupan eksploitasi (Veblen, 2007 Dalam -engonsum arena itu, su.. erus menamb.:. -erbaikan ekeKelas re Leisure, atau waktu luang merupakan aktivitas-aktivitas dan sarana-saran, +encolok saa: yang berkaitan dengan kegiatan tersebut yang dipilih secara bebas untu ,tuk layak c mencapai kepuasan atau kesenangan pribadi. Pada umumnya aktivita, emacam itu ini adalah suatu aktivitas yang dibutuhkan oleh manusia (Veblen dalarr mg terbuat ci Ritzer, 2012). -.Jpuler darip Buku The Theory of the Leisure Class adalah pengantar, yan -.a.mun lebih menggambarkan masyarakat industri modern berkembang dar eindahan ya:masyarakat suku barbar, yang menampilkan kelas rekreasi yang c( Berpakz dukung oleh kelas pekerja yang dipekerjakan dalam pekerjaan produkti nsumen, r; secara ekonomi. Kelas rekreasi terdiri dari orang-orang yang tidak bekerj, eorang pria dalam pekerjaan manual dan pekerjaan yang produktif secara ekonomi - ,tuk melin karena mereka termasuk dalam kelas rekreasi. encaharian Munculnya kelas rekreasi bertepatan dengan awal kepemilikar -oduktif dar yang pada awalnya didasarkan pada pernikahan sebagai bentu +embutuhkar kepemilikan (wanita) dan harta benda mereka sebagai bukti kemampuar :hwa pemai Dengan demikian, konsumsi pada kelas rekreasi tidak banya · ~u baru saa, berhubungan dengan kenyamanan dan justru banyak berhubungat Masyar dengan penghargaan sosial dari masyarakat . -emerintahar Kenyamanan yang mencolok, di antara kelas sosial yang lebf +asa lalu, unr rendah, reputasi seorang pria sebagai pekerja yang rajin, efisien, dar +ernpertaharproduktif adalah bentuk kelas rekreasi yang paling tinggi di masyaraka; -pek ekonorr N amun di antara lapisansosial kelas rekreasi, tenaga kerja manua Kebera.. dianggap sebagai tanda kelemahan sosial dan ekonomi, karakteristi' -ia dan war. sosial menentukan kelas rekreasi dan Praktik kenyamanan yang mencolol -eseorang dz sebagai konsumsi waktu yang tidak produktif. ;mg diingir Konsumsi yang mencolok. Secara teoritis, konsumsi produ . ap sosial mewah (barang dan jasa) terbatas pada kelas rekreasi, karena kela, +engejar kerr pekerja memiliki hal-hal yang lebih penting, hal-hal dan aktivitas untu: .:mg melepas menghabiskan pendapatan mereka yang terbatas, upah mereka. Namur .das rekreas tidak demikian halnya, karena kelas bawah mengonsumsi minuma Pemil· berakoholmahal dan obat-obatan terlarang. Kelas pekerja berusaha untul alaupun meniru standar kehidupan dan permainan kelas rekreasi, karena merekz esejahteraz menganggap memiliki reputasi yang tinggi. Dalarn persaingan kela, +engkonsuz rekreasi, perilaku sosial adalah hasil dari konsumsi waktu yang tidar "engan derr produktif. II Antologi Teori Sosial fnsumsi waktt, kiuktif, (1) dar iampuan ua;- _ ~- Menurutny: nggap sebage (Veblen, 200sarana-saraz ra bebas unn, mnya aktivita (Veblen dalarngantar, ya:-_ tembang <la: creasi yang .: rjaan produL 1g tidak beker ecara ekonorr 11 kepemilikar abagai benh, :ti kemampuar t idak banya . berhubunga sial yang lee in, efisien, 6 di masyarakz I kerja maru., j, karakteri yangmenco. isumsi prodi, karena kel aktivitas untt, nereka. Namt, rmsi minumz berusaha unn, , karena mer zrsaingan kel iktu yang tid; Dalam masyarakat industri ( barang dan jasa) kebiasaan eagonsumsi produk menjadi standar kehidupan seseorang. Oleh -ena itu, sulit dilakukan menghentikan suatu produk. Cara hidupnya menambah produk akhirnya munculnya limbah yang memerlukan ~aikan ekonomi dan industri dari masyarakat. Kelas rekreasi objek material menjadi produk konsumsi yang encolok saat diintegrasikan dengan nilai kehormatan dan dianggap ...uk layak dimiliki untuk dirinya sendiri. Akibatnya, memiliki objek °"acam itu menjadi persaingan finasial kelas rekreasi. Sebuah benda -3 terbuat dari logam mulia dan batu permata adalah barang yang lebih ::-uler daripada benda seni yang terbuat dari bahan yang sama indah -=iun lebih murah, karena harga yang tinggi bisa menyamar sebagai ndahan yang menarik bagi rasa prestise sosial dari pemiliknya. Berpakaian sebagai ekspresi budaya Pecuni. Dalam masyarakat -.sumen, fungsi pakaian adalah gambaran pemakainya, sebagai ,:ang pria atau wanita yang tergolong kelas sosial tertentu, bukan +uk melindungi tubuhnya, pakaian juga menunjukkan bahwa mata -.caharian pemakainya yang tidak bergantung pada tenaga kerja - duktif dari sektor ekonorni seperti pertanian dan manufaktur, yang zmbutuhkan pakaian pelindung. Fungsi simbolis pakaian menunjukkan ~wa pemakainya termasuk dalam kelas rekreasi, dan mampu membeli .1 baru saat sedang tren. Masyarakat berkembang malalui pembentukan institusi (sosial, -nerintahan, ekonomi dll) yang dimodifikasi hanya sesuai dengan ide ,..5a lalu, untuk menjaga stailitas masyarakat. Secara politis, kelas rekreasi .::npertahankan dorninasi masyarakat mereka, dengan mempertahankan rek ekonomi politik yang ada. Keberadaan kelas rekreasi yang memengaruhi perilaku individu - a dan wanita dengan cara ambisi sosial yang meningkat di masyarakat. - e-eorang dari kelas yang lebih rendah meniru karakteristik kelas atas -g diinginkan. Mereka berasumsi kebiasaan konsumsi ekonomi dan .ap sosial (ciri khas berbicara, berpakaian, dan sopan santun) untuk engejar kemapaman sosial seiring dengan prestise sosial, pria dan wanita ...:,g melepaskan diri dari kesibukan akan semakin mudah naik ke lapisan _.as rekreasi. Pemilik sarana produksi, kelas rekreasi, mendapat manfaat ::!aupun tidak bekerja dan tidak memberikan kontribusi pada sejahteraan umum/kesejahteraan masyarakat, namun mereka engkonsumsi barang clan jasa yang dihasilkan oleh kelas pekerja. ~gan demikian keberhasilan individu (sosial dan ekonomi) berasal dari "cl.5 Bab 8 Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen • keserakahan yang merupakan sifat karakter yang dipelihara uang dari masyarakat konsumsi. Keyakinan akan konsep "keberuntungan" adalah salah _ mengapa orang berjudi. Keyakinan bahwa keberuntungan ada.. dari pencapaian keberhasilan sosiaJ ekonomi, daripada alasar sosial yang lebih penting yang berasal dari kelas sosial seseorang adalah tampilan konsumsi yang mencolok dan kenyamanan Meskipun demikian perjudian (kepercayaan pada keberuntung: praktik sosial yang umum terjadi pada setiap kelas sosial ma~ a Keberadaan fungsi dan praktik agama dalam masyara bertingkat sosial adalah bentuk konsumsi yang mencolok, pe-- pada sistem nilai yang membenarkan keberadaan kelas _ Menghadiri kebaktian di gereja, berpartisipasi dalam upacara kec merupakan bentuk rekreasi yang mencolok. Wanita yang menjadi anggota kelas rekreasi berfungs perwakilan objek rekreasi, sehingga secara moral tidak ~ mereka bekerja dan memberi kontribusi produksi kepada maMempertahankan kelas sosial yang tinggi dianggap lebih per wanita kelas rekreasi. Oleh karena itu, perempuan merupakan terbesar tentang kedudukan sosial ekonomi di komunitasnyc rnasyarakat konsumen, bagaimana seorang wanita meng:waktunya dan aktivitasnya, apa yang dilakukan dengan , mengkomunikasikan kedudukan sosial suaminya, keluarga, sosialnya. Kedudukan status pendidikan yang tinggi. Pendidikan (a, teknis, religius) merupakan wahana rekreasi yang mencolok, karenz secara langsung berkontribusi terhadap perekonomian masyaral tinggi, simbol seremonial dan nama besar sebuah lulusan univers terkenal di bidang sains, matematika, filsafat sangat dihormati, sertifikat dari sekolah Praktik seperti teknik,./dunia usaha/pab+ begitu dihormati. Veblen dikenal sebagai pendiri ekonomi institusional, nae; sebagai pemikir besar di bidang sosiologi. Menurutnya, buku T of The LeisureClass ini ditulis selama berada di Chicago sebagai yang mengalami pertumbuhan cepat. Perbedaan antara kelatampak jelas, salah satunya adalah faktor kekayaan. Orang-orar-g memiliki kekayaan menghabiskan waktunya dengan mengonswrs luang yang tidak dimiliki kelas pekerja, Mereka tidak ambil bagiar kegiatan produksi. Aktivitas sehari-hari adalah menikmati hidup mengonsurnsi waktu luang. Waktunya dihabiskan demi keru untuk diri dan kelompoknya. Veblen menyebut aktivitas tersebut - II Antologi Teori Sosial - conspicuous arapa-a pa, mela ~nelitian ini :en Jember, b,_ uangnya deng ~ mereka menL -, video games -:ienyalurkan ~ :\lasan utama - budaya por..._1.ya sangat ber , non-bekerjac, _ ~emiliki bera., ~ tersebut berz, reles, pengikl. .an de Grazia :;1bangan diri , ;._"I1ya,singkatr" - masyarakat ~ aliran yang m - yang secara _ :ambarkan sec _ di dalamnya ::eskriptif. Deng: _ luang tidak -..snya didefim- '1 seharusnya -harni waktu •aliran "empirh +o nomor dua s 0 - bias maknar si-asumsi dan - versi ini, seba; ""'7 yang berhub' -ebutan conspicuous consumption. Conspiuous consumptionini tidak memiliki .riuan apa-apa, melainkan melanggengkan kesenjangan dan hierarki sial.Penelitian ini dilakukan di Desa Ledokombo, sebuah desa di <abupaten Jember, bukanlah kota urban, sebagian warganya menikmati aktu luangnya dengan bermain video games dan bermain di komunitas - anoker mereka menikmati waktu luangnya tidak harus menunggu kaya. -~rmain video games di lingkungan kampung bukanlah sebuah prestise, .anya menyalurkan kesenangan, hobi dan aktivitas waktu luang saja. ONSEP TENTANG WAKTU LUANG aktu luang dan budaya populer telah didefinisikan dengan beragam ... ra. Terlebih, ada beberapa istilah yang merepresentasikan hal-hal yang .zruk. Alasan utama mengapa kita menghubungkan istilah waktu luang cngan budaya populer adalah bahwa dua fenomena tersebut dalam -:aktiknya sangat berhubungan. Banyak budaya populer yang terjadi di -tlayah non-bekerja dalam kehidupan manusia di waktu luangnya.Waktu _ang memiliki beragam definisi, yang paling menonjol dari definisiefinisi tersebut berasal dari dua aliran. Yang pertama (klasik), aliran .ristoteles, pengikut kontemporer yang paling terkenal adalah filsuf -eoastian de Grazia, yang memahami waktu luang sebagai pemahaman ~gembangan diri, mediasi, pengembangan kebebasan spiritual yang ~narnya,singkatnya, satu hal yang ideal yang jauh dari yang tercapai alam masyarakat Amerika kontemporer. Aliran yang kedua (empiris) .::alah aliran yang melibatkan mayoritas sosiolog kontemporerserta orang am, yang secara sederhana menggunakan istilah waktu luang untuk -e11ggambarkan secara empiris berbagai aktivitas rekreasi yangmelibatkan -ang di dalamnya sehingga waktu luang bisa diartikan secara normatif an deskriptif. Dengan demikian, kontroversi yang berhubungan dengan aktu luang tidak semata-mata tentang bagaimana istilah tersebut narusnya didefinisikan tetapi yang lebih penting lagi adalah tentang :-.akah seharusnya waktu luang itu secara ideal. Meskipun aliran klasik +emahami waktu luang sebagai milik pribadi yang paling ideal, akan zapi aliran "empiris" secara implisit memandang waktu luang sebagai hal ~t:nting nomor dua setelah pekerjaan. Jadi, definisi dari dua aliran tersebut asih bias maknanya, aliran empiris masih beroperasi berdasarkan -umsi-asumsi dari etika kerja agama Protestan. Bab ini membahas dua ,:1troversi ini, sebagai tambahan dari pemisahan waktu luang dengan .1Sep yang berhubungan seperti rekreasi, bermain, dan permainan. + Bab 8 Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen II Perdebatan tentang budaya populer sama dengan perdebc tentang waktu luang. Pertama, tidak ada konsensus atas arti yang se- untuk istilah tersebut (beberapa lebih suka melarang istilah ter dimasukkan ke dalam perbendaharaan kata dalam bidang sosiologi, Wilkinson,1971). Kedua, sama halnya dengan budaya populer, bisa diter+ ataupun ditolak. Terus terang, ada yang mendukung budaya pop ada juga yang menentangnya. Mereka yang berpendapat bahwa buc... populer sekarang ini merupakan budaya dasar dan vulgar munmenyamakannya dengan budaya massa, tidak begitu mendukung+ dan lebih mendukungbudaya tinggi. Banyak dari mereka menuduh mo massa merusak baik secara sosial maupun budaya, (lihat Rosemb, 1971). Dilain pihak, mereka yang memandang budaya populer seba fenomena kreatif bahkan seringkali menganggapnya sebagai fenom kreatif berpendapat bahwa partisipasi budaya kontemporer pasti lt:e baik dibanding budaya yang terdahulu dalarn sejarah (White, 1957), bahwa untuk menghapus/membuangmanifestasi budaya populer mod, yang demikian seperti musik rok, jazz, dan media elektronik adalah s: elitisme yang sombong (Lewis, 1972; McLuhan, 1969). Membahas waktu luang tidaklah cukup jika didefinisikan sec.. normatif saja; budaya populer, haruslah mencakup dua hal, baik seba, sebuah fenomena penting maupun sebagai konsep yang bermanfSebagai suatu konsep, waktu luang harus didefinisikan seluas mungl Jika dilakukan, hal ini akan menjadi titik fokus yang mengikuti masir masing bahasan. Beberapa istilah dalam perbendaharaankata pembelz di masyarakat sarna-sama kontroversialdan membingungkansebagaima istilah waktu luang. Hal ini, yang pertarna sebagai akibat dari sejurn konsep yang berhubungan, tumpang tindih dan salah pendefinisianr Di antara kata-kata yang sudah sering kali digunakan dalam kontrad:. sebagai sinonim dari, atau sebagai yang berhubungan dengan wal luang, kita menemukan rekreasi, berrnain, dan game/permainan. Dals hal ini adalah mendefinisikan dan membedakan istilah-istilah terseb Alasan yang kedua atas keberagaman makna dari waktu luang adal, karena istilah ini digunakan secara luas dengan dua tujuan yang berbe... dan bertentangan. Beberapa menggunakan istilah i ni hanya sebag sebuah konsep empiris yang mengacu pada aktivitas-aktivitas rekrea tertentu. Beberapa yang lain memberi istilah tersebutmakna yang norma dari impian yang belum tercapai. Meskipun muncul kesulitan lain dz fakta bahwa beberapa mendefinisikan waktu luang sebagai jenis aktivi tertentu, beberapa yang lain mendefinisikan sebagai saat/waktu, dan ya= lainnya lagi mendefinisikannyasebagai bingkai pikiran, ini merupaka dua tujuan yang dengan dua makna tersebut istilah ini digunakan, seca- Antologi Teori Sosial -~membua· Kata wa, .;...nkan. Da:rti waktu - Jadi secar: rd English : :.as. Menur= waktu lu; .ik melaku. -,;;r diberikar :, tu atas per. Ensiklop "lg, tidak r. -aan kesul; 0 _ an terdahtktu luang edakan dar .isis sosial -makna kebe, ·a pencahar: am Internee us, 1971) ma-ni waktu'lu.. -rnanfaat, sep Semua c.. -wa kata dar --g menuntur ~ngetahuan "'Wawaktu I'.... --:getahuan da -isep klasik r -agai keadaa:Kesulitar.nt ini saja, : "lg harus dib ~reka juga ht' :ena alasan · oerapa pemb.. -nsep klasik te; ,embedakan ar :--ektif bersifat deskriptif pada satu sisi dan normatif pada sisi yang lain.:.."lg membuat istilah ini menjadi sangat membingungkan. Kata waktu luang (leisure) berasal dari bahasa latin licere yang berarti .izinkan. Dari licere berubah menjadi kata bahasa Perancis loisir, yang erarti waktu senggang!bebas, dan bahasa Inggris license, yang berarti ~TI. Jadi secara literal, waktu luang (leisure) berarti kebebasan bertindak. Ford English Dictionary mendefinisikan waktu luang sebagaimanabaris atas. Menurut sumber tersebut (dikutip oleh Larrabee dan Meyersohn, - - ) waktu luang (leisure) bisa berarti (1) kebebasan atas kesempatan ~!Uk melakukan sesuatu yang ditetapkan atau tersirat, (2) kesempatan ::ng diberikan atas kebebasan dari pekerjaan, (3) keadaan mempunyai aktu atas pemberian sendiri, dan (4) pertimbangan. Ensiklopedia secara panjang lebar menjelaskan definisi waktu ang, tidak hanya berkenaan dengan arti makna harfiah tetapi juga ...ngan kesulitan makna normatif dan konseptual yang dibahas di · gian terdahulu. Menurut Encyclopedia of the Social Sciences (Craven, 1993) ·aktu luang, kesempatan untuk aktivitas yang tidak tertarik," harus · bedakan dari hiburan, rekreasi, dan sejenisnya. "Untuk tujuan-tujuan ~sis sosial," penulis melanjutkan, "konsep tersebut biasanya hanya ermakna kebebasan dari aktivitas-aktivitas yang berpusat pada mencari -· ata pencaharian." Lebih lanjut, definisi waktu luang dari Dumazedier · alam International Encyclopedia of the Social Sciences (dikutip dalam .raus, 1971) menekankan bahwa waktu luang juga harus dibedakan dari -emi waktu luang," yaitu, aktivitas-aktivitas yang memiliki tujuan yang -~rmanfaat, seperti berkebun, atau hobi-hobi yang dilakukan sendiri. Semua definisi ensiklopedi tentang waktu luang menyebutkan ·ahwa kata dari bahasa Yunani itu mengacu untuk pendidikan (schole), .?ng menuntun pada kata bahasa Inggris school (sekolah), clan scholarship rengetahuan). Signifikansinya adalah bahwa hal ini menunjukkan ~,iliwa waktu luang, secara tradisional, berhubungandengan pendidikan, rengetahuan dan filosofi.Jadi, etimologi dari kata tersebut menunjuk pada nsep klasik pengikut Aristoteles, atas pandangan tentang waktu luang -ebagai keadaan ideal clari kebebasan dan pencerahan spiritual. Kesulitan dalam mendefinisikan waktu luang tidak berhenti pada - int ini saja, Berger clan Smigel keduanya mengenal perbeclaan besar .!ng harus dibuat antara panclangan klasik dan pandangan yang lain, --ereka juga berselisih tentang waktu luang itu waktu atau aktivitas. -,rena alasan tersebut, pembahasan definisi Kraus merupakan satu clari ~d)erapa pembahasanyang lengkap. Sebagai tambahan clari pengenalan nsep klasik tentang waktu luang dan tradisi filosofi Yunani kuno, Kraus +embedakan antara konsep waktu luang sebagai suatu bentuk aktivitas Bab 8 Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen II dan waktu luang sebagai waktu senggang. Pandangan bahwa adalah aktivitas tidak bekerja merupakan pandangan yang - cw--; Contohnya yang dikemukakan oleh Dumazedier (1967), m waktu luang sebagai aktivitas selain dari kewajiban bekerja dan masyarakat, yang secara individu berubah sesuka hati. ~ lain, ketika waktu luang digunakan untuk menunjukkan akti-istilah tersebut menjadi kurang lebih sinonim dengan rekreas; 1975). Waktu luang juga maknanya tergantung pada sistem nila, dari mereka yang memberikan definisi, khususnya, pada pe;, nilai tingkah laku bekerja dan tidak bekerja. [adi, waktu luar _ Yunani kuno memaknainyasebagai satu hal, penghuni Inggris _ ~ terdahulu memaknai sebagai hal lain, dan suku primitif mema sebagai sesuatu yang lain pula. Hampir semua pembahasan waktu luang menunjukkan suatu kesadaran akan keterikatarbudaya, karena itu, referensi yang sering dipakai, dan perbar contohnya, dari pembahasan waktu luang ideal orang Yunani kurpuritan yang menyalahkan atas pembahasan tersebut, dan ke.se...z:::..: kekurangan manusia primitif atas konseptualisasi yang dibuat. Manusia primitif mungkin benar-benar tidak bisa mezr bekerja dan waktu luang sebagai dua kategori yang berbeda : kondisi kelangkaan dan ekonomi nafkah penghidupan yang serr: berkontribusi kurang lebih sama, ketersediaan kelas waktu luar _ waktu luang mungkin tidak ada. Bukannya pekerjaan itu men. aktivitas alami atau paling sering. Para antropolog terdahuh, memosisikan bahwa manusia primitif hanya memproduksi jumlah ::yang sedikit yang diperlukan untuk bertahan hidup, kernudian _ kembali ke alam, yaitu salah satu dari istirahat, berrnain, atau diadianggap menjadi perbedaan yang fundamental antara manusia r-dan manusia industri modern. Akan tetapi, bahkan jika ini yang · waktu luang hanya bisa dikonseptualisasikan dengan yang bertenta; dengan bekerja, dan polaritas ini tidak diragukan lagi tidak ada atau r sedikit yang disadari dalam pikiran primitif. · Waktu luang dijumpai pada bangsa Atena kuno. Kondisi ekadan kondisi struktur sosial memungkinkan hal ini. Sebagaimana I yang relatif maju secara industri yang pembagian buruh/tenaga kertelah lebih maju dibanding bangsa lainnya, dan kekayaan sebagai dari kerajaan maritim yang luas, bangsa Atena bisa lebih baik da mengupayakan waktu luang dibanding bangsa yang lain. Seb..:: penduduk dari kerajaan "demokrasi" yang didukung oleh perbuda.. bangsa Atena menikmati baik hak maupun kesempatan ur mencurahkan diri mereka sendiri pada hal-hal yang lebih tinggi d Ill Antologi Teori Sosial .· Oleh karena :1 Barat, mem- -padakons~ ,, Xerxes, dar .mporer lainrr ,:rahan spirin; ..:hole, bahasa - Cita/ideal , oleh orang-tr: -nan dan per:~ 'leisured, L :oakan perch .:~fhal penting :'aknya memFzaimana yang _:11.untuk beke:" :u luang. Jad. erja sebagai se melakukan. -g sebagai tida. -netris penek, zm masyarak.: ""ttpakan rurur Di Roma v -..,amanan. Sec .ah otium dar ~ bekerja dalar .::s tentang apa -=,,•arakat beke: 'l~gara indu~ -upakan waris -i pekerjaan pe -it la letter! Ser cnyanyikan i, wawi-beker: mgmenurutC Konsep w; da satu sisi, d.. oagai aktivitas ada formulasi abad perteng:. .dup. Oleh karena itu, filsuf-filsuf Yunani, untuk pertama kalinya dalam :. : erja, keluarg: ati. Dengan kaz, aktivitas, mak, ~ekreasi (Kend.. em nilai budav 'a penempata:ru luang, oran, ggris baru yar _ i mernaknainvz ahasan tenta;,_ rikatan dengar perbandingar -.ani kuno, sikar an keseluruhar . ::;a memaham, rbeda. Dalarr · ang semuany.:: : tu luang atai, . ru merupakar · '"rdahulu telar , ·umlah barang mudian selalu atau diam, ini anusia primiti: ni yang terjadi -g bertentangar. ada atau hanya ndisi ekonomi zaimana kondisi ·enaga kerjanya -:, sebagai hasil - zh baik dalam .: lain. Sebagai h perbudakan, ..... patan untuk !' tinggi dalam -eiarah Barat, memformulasikan ideal/cita waktu luang yang menekankan ukan pada konsumsi materi/barang yang mewah/boros (tidak diragukan arius, Xerxes, dan penguasa Asia lainnya mengalahkanpenduduk Atena ntemporer lainnya dengan mudah dalam hal tersebut), tetapi pengejaran -encerahan spiritual. Aristoteles secara khusus menekankan bahwa arti ~ta schole, bahasa Yunani sama dengan arti kata waktu luang (de Grazia, ::i.t:i4). Cita/ideal waktu luang orang Yunani didefinisikan sedemikian ...:in oleh orang-orang seperti Plato dan Aristoteles yang bahkan bukan -eniman dan pematung yang dianggap sebagai orang yang berwaktu _ang/leisured, karena menurut mereka, aktivitas-aktivitas tersebut +erupakan perdagangan yang terus menerus dan bukan merupakan ~ inat/hal penting yang dipilih secara bebas (Craven, 1933). Yunani klasik zmpaknya mempunyai konsep yang paling ideal untuk waktu luang. Dan -ebagaimana yang Grazia (1964) sebutkan, kata dalam bahasa Yunani yang :num untuk bekerja adalah a-scholia, yang berarti hilangnya/tidak adanya aktu luang. Jadi, secara signifikan, peradaban Yunani mendefiniskan ~erja sebagai sebuah fungsi (yaitu ketiadaan) waktu luang, sementara ..ta melakukan yang benar-benar berlawanan, mendefinisikan waktu ....ang sebagai tidak bekerja. Kedua kemungkinan ini menunjukkansecara · .ametris penekanan budaya yang berlawanan dari dua peradaban. :.'alam masyarakat Atena, waktu luang adalah yang utama dan bekerja +erupakan turunan; menurut kita hal ini adalah kebalikannya. Di Roma waktu luang orang Yunani diartikan sebagai menikmati -.enyamanan. Sementara bahasa Latin untuk waktu luang dan bekerja dalah otium dan negotium, memberi konsep kesan positif yang sama tas bekerja dalam bahasa Yunani, sejarah dan budaya Romawi menjadi las tentang apa yang kita miliki, disini, manifestasi yang pertama dari ""1asyarakat bekerja ekspansionis yang memuncak 2000 tahun kemudian ' negara industri Barat. Bangunan imperium dan organisasi birokrasi ,erupakan warisan peninggalan Roma untuk dunia. Mereka berkembang ari pekerjaan pedesaan yang keras dan hemat-etika kerja kaum Puritan rtani la letter! Seperti yang kita lihat dalam bab pendahuluan, si tua Cato '""!.enyanyikan kebajikan yang paling sentral dari temperamen orang -:Omawi-bekerja keras, kesederhanaan, hidup bersih. Arti utama waktu .tang menurut Orang Romawi adalah istirahat dari kerja. Konsep waktu luang abad pertengahan bahkan lebih sempit lagi. "ada satu sisi, dogma Kristen menekankan pada pentingnya kontemplasi -ebagai aktivitas illahi. Tetapi pada sisi lain, kondisi ekonomi menuntun rada formulasi etika bekerja atas kepentingan sekunder waktu luang ~j abad pertengahan. Oiakhir abad pertengahan, setelah Roma runtuh, Bab 8 Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen II kehidupan sekali lagi kasar/keras dan sulit. Karena kebutuhan _ bertahan hidup, pendeta perintis bekerja terutama sebagai buruh m pinggiran yang kasar, menjadi kebajikan dan sebaliknya penganggkemalasan menjadi sebuah dosa. Sebagaimana yang dikatakan oleh ::Benedict, "pengangguran/kemalasan adalah musuh dari pikiran.' Perkembangan etika bekerja selanjutnya dan seiring kemunc. kemerosotan cita waktu luang orang Yunani setelah Abad Pertenz terlacak dalam bab sebelumnya. Renaissance mengantar Era kerr. (Age of Progress) melalui teknologi. Protestanisme menuntun pada s: semangat kapitalisme. Revolusi Industri menuntun pada buruh rr Idiologi dominan dari masyarakat industri mendefinisikanbekerja hanya sebagai kebutuhan tetapi juga sebagai yang menyehatkar pembenaran diri. Dengan kata lain, aktivitas ekonomi tidak lagi semata merupakan alat; sekarang aktivitas ekonomi berubah menjadi itu sendiri. Akumulasi atau barang-barang materi dan investasi _ produktif dari barang-barangmateri tersebut harus tetap berlanjut ba. diluar titik yang tingkat hidup memadainyatelah dicapai. Menurut (1958) orang Kalvinis khususnya, meyakini bahwa tingkah la ku demikian merupakan satu-satunya indikasi dari anugerah Tuhan. S, yang kita lihat sebelumnya, tidak ada negara lain yang menggur konsep besar yang benar-benar negatif atas waktu luang selain Arr Kita sekarang hidup di Era industri akhir dan peneliti s mengisyaratkan munculnya pandangan baru atas bekerja dan luang. Penekanan pada konsumsi materi pertama kali dicatat oleh \'t:.. (1899) di antara struktur masyarakat ada yang sudah memaka; hidup yang demikian yaitu banyak dari masyarakat kelas mener Konsumerisme, kemudian, secara perlahan-lahan sudah menggar gaya hidup sederhana. Jika kita definisikan, menurut Margaret kebajikan sebagaimana yang terkandung dalarn bersakit-sakit dz bersenang-senang kernudian, dan perbuatan buruk seperti menempatkan kesenangan menjadi yang pertama, kemudian perbu, buruk menjadi cara hidup orang Amerika, kredif angsuran, kesena'dulu baru bayar kemudian,dan sebagainya. Mungkin benar bahwa hidup orang Amerika adalah kenyarnanan dan bukannya bekerja . 1958). Nilai baru dan kesadaran baru mungkin sedang tumbuh. -=-~ perpindahan yang demikian (agak meninggalkan etika kerja yang dan kernbali ke cita waktu luang menurut Aristoteles) semoga s diantisipasi setidaknya selama 40 tahun (lihat Craven, 1933), dan ba. sekarang, konsurnerisme benar-benar mendorong tuntutan i, memperoleh bayaran yang lebih baik, lebih banyak pekerjaan, pe kedua, pekerjaan untuk perempuan. Jika ada konsep baru tentang II Antologi Teori Sosial _ di era indu.isme adala : perdaganff 3 itu, sekarz, ~nkan fur , si. Russell (19: +a sebagai "rr ..kaan bumi dibayar rer ukanhaly~ _-atakanbahw, :- dari seseorz zk waktu lu, - angan. Keasmendedika -~mnyai tang,apan yang C. hanya demi -ya, jika rnur . onsep Dewe er, dan de G::,ebebasan. -ep Dewey mer -"CS pembenara; .idian kita nar' :: pernah ada ... pada nilai : ...'< mengurang .::.agangan. Im - .1anya merup::. ... o Amerika. 0 +erika, bahkar' :matism. Sebagai ah ~ waktu luang. ~ .1tuhan sosial :.ah untuk m -g besar. Satu -::;embangan b., ~ kebutuhan unn, agai buruh manu, -ya penganggura:- • ~takan oleh Sar cari pikiran." .ring kemundurar Abad Pertengaha antar Era kernajua, nuntun pada spi+ pada buruh mass; :i.isikanbekerja tida : menyehatkan da ! tidak lagi semaiz rubah menjadi akldan investasi ular-, :ap berlanjut bahkz; "'?<31· Menurut Wehe a tingkah laku ya~_ ;erah Tuhan. Sepe. ang menggunak::. 1.iallg selain Ameri ,. dan peneliti sudz , bekerja dan wa' _ a.i dicatat oleh Veble sudah memakai ca-: at kelas menenga sudahmenggantik.;:. urut Margaret Me oersakit-sakit dahi, buruk seperti ya;kemudian perbuara angsuran,kesenanc: n benar bahwa fol _ .....annya bekerja (Mea., dang tumbuh. Tetaretika kerja yang ka :oteles) semoga sue en, 1933), dan bahl -ung tuntutan unt., '' pekerjaan, pekerjaa --ep baru tentang wak ..:.ang di era industri akhir yang sejahtera yang dulu tidak ada di era apitalisrne adalah ini: dibawah tekanan reformis-reforrnis politik dan -erikat perdagangan, kebutuhan manusia untuk rekreasi diterima. Oleh arena itu, sekarang ini ada gerakan rekreasi yang sangat kuat, yang +enekankan fungsi yang menyehatkan dari olahraga dan aktivitastivitas luar rumah dan dibutuhkan taman-tarnan dan fasilitas-fasilitas -~:.Ueasi. Russell (1935) dengan bercanda pertama kali mendefinisikan ekerja sebagai "mengubah posisi sesuatu pada atau relatif dekat dengan rerrnukaan bumi dengan sesuatu yang lain (yang tidak menyenangkan cau dibayar rendah) atau sebagai memberitahu orang lain untuk elakukan hal yang demikian (yang menyenangkan dan dibayar tinggi)." .engatakan bahwa memindahkan sesuatu dengan empati bukanlah akhir dup dari seseorang.Oleh karena itu, filsuf Inggris menyarankan lebih - anyak waktu luang sebagai jalan untuk mencapai kebahagiaan dan esenangan. Keasyikan Dewey (1921:241) atas waktu luang menuntunnya =tuk mendedikasikan hidupnya pada pendidikan: "Pendidikan tidak ernpunyai tangggung jawab yang lebih penting selain menciptakan tetapan yang cukup untuk kesenangan atas rekreasi waktu luang; - ak hanya demi fakta pentingnya kesehatan tetapi masih banyak yang '1Ilya, jika mungkin, demi fakta efek akhir atas kebiasaan pikiran" • 1 konsep Dewey tentang waktu luang, sama dengan konsep Russell, per, dan de Grazia, mendekati cita kapasitas spiritual orang Yunani - kebebasan. Kontribusi Dewey yang paling penting adalah bahwa ~p Dewey membawa kembali ide dari schole, atau pendidikan sebagai -cses pembenaran diri dan bukan sebagai latihan vokasi. Setengah abad rnudian kita nampak sangat jauh dari penerapan rekomendasi Dewey -g pernah ada, menyaksikan titik berat yang terbarui dari pendidikan :u pada nilai terapan atas keterampilan yang dipelajari dan tedensi --uk mengurangilembaga pendidikan tinggi digantikan dengan sekolah .rdagangan. Ini bukanlah kebetulan bahwa keempat orang tersebut ~uanya merupakan filsuf. Satu orang Jerman, satu orang Inggris, dua .::.ng Amerika. Yang kesemua tampilan luarnya tidak seperti orang +erika, bahkan Dewey, adalah bapak dari sekolah pikiran Amerika .. zmatism. Sebagai ahli sosiologi, dia hams memerhitungkan konsep kita ~ waktu luang. Jika kita mendefinisikan waktu luang secara normatif, ::-utuhan sosial penting kita tidak terpenuhi. Salah satu tugas sosiologi - ~ ah untuk menemukan dan merumuskan masalah-masalah sosial -g besar. Satu masalah yang demikian tampak ketinggalan dari ~-;.,.embangan budaya adalah sistern sosial dan sistem nilai kita yang Bab 8 Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen • berhubungan dengan bekerja dan waktu luang. Disisi lain, infrastruktur teknologi dan sosial kita menuntut bahwa kita hams berhenti menjara. lingkungan, bahwa kita harus rnemakai akal sehat dan mulai secara ad.. menikmati standar hidup materi yang tinggi. Bangunan budaya kitz dilain pihak, menolak untuk menghargai sikap yang demikian dan mas: terus memuliakan bisnis, kerja, produksi, dan eksploitasi. Sebagaimar: Berger (1963:32) memarafrasekan, "suatu budaya yang belum belajar untu, menghargai apa yang sebenarnya hams dilakukan dalam berprodu menciptakan populasi yang susah", Kemudian masalah sosialnya adala. bahw sistem nilai tidak mampu "menghargai situasi tertentu yar _ dilahirkan sistem sosial itu" Khususnya, sementara kekayaan indu~ tidak mencukupi dalam memberikan kita waktu luang, maka kita teri; menolaknyaseperti kita menolak hal-hal yang buruk (setan). Oleh karer itu, penting untuk sampai pada konsep waktu luang yang lebih bz..: diterima secara sosial dan bukan konsep waktu luang yang sekarang ! sedang menjadi mode/trend, dan rnau tidak mau menuntun kita kemba pada konsep waktu Juang orang Yunani, yang menganut waktu luar tidak sebagai ketiadaan sesuatu yang hams dikerjaan, tetapi sebaz, kesempatan untuk melakukan sesuatu. PENGERTIAN REKREASI Seperti waktu luang, kata rekreasi didefinisikan dalam berbagai caTidak seperti waktu luang, hampir semua definisi dari rekreasi sett. bahwa rekreasi menunjukkan aktivitas tertentu dan bukan cita/ide Miller dan Robinson" (1963), contohnya, mendefinisikan rekre sebagai proses keterlibatan dalam aktivitas selama waktu luang, deng serangkaian tindakan yang memungkinkan pencapaian nilai-nilai a waktu luang. Kelompok Neumeyers (1958) mendefinisikan rekre sebagai "setiap aktivitas yang dilakukan selama waktu luang ... yang bet dan menyenangkan, memiliki daya tarik tersendiri, tidak dipaksa c penghargaan diakhir aktivitas diluar itu atau oleh kebutuhan Iangsi... apapun", lstilah rekreasi berasal dari bahasa latin recreation, yang berz restorasi/ perbaikan, pemulihan. Oleh karena itu, etimologi istilah terse. mengacu pada penambahan energi tubuh yang dikeluarkan untuk bekesecara literal berarti penciptaan kembali energi. Meskipun banyak sosi menekankan elemen kesenangan dan bermain dalam rekreasi, tetapi a bahasa dari kata tersebut mengingatkan kita bahwa rekreasi pada akhirmengacu pada aktivitas yang lebih rendah dibanding bekerja. Ka1"~ II Antologi Teori Sosial rulah mengar .:::ianggap sir c1ng dilakukz -:itinitas darcalam baha, .1ang secara . -ekreasi. :0rmatif yanc ~mikian jug. ngkah laku ntuk dicatar ermain dar. ..1ang/Leisure :.an sosiolog -i menunjuk, .esulitan da: tivitas man., .:n manusia-c Manusi; ni. Lomba ... +asyerakar k -~mainan bo .ngah, tradis -Iintas dalar engistilahka, -cmunculkar .arn keterikz "g mempu,'1, kontes m zara kelemba; itik, ekonor --34). Kegiatan '1gan kegiatz ·.reasi orang · reasi adalalDi Rom:. ~ak seperti .ivitas yan.; am, infrastru, _ rhenti menja- mulai secara ~ ~-an bud aya '. _+ukian dan nu. .asi. Sabagaima, J.m belajar ur. _ a.am berprodu sosialnya ada .3.::,1 tertentu ya·.ekayaan indus - :: maka kita ten, --c~an). Oleh karer - _ yang lebih bi :: ang seka rang r::.1:-run kita kernba, -::anut waktu luar _ ;aan tetapi sebaga 1... - am berbagai cara - a:, rekreasi setuju ,n bukan cita/idea! e· .nisikan rekreasi ;a. tu luang, dengan "'a!an nilai-nilai ata c:1 nisi kan rekreasi ... .uang... yang bebas ridak dipaksa oleh :.:.ebutuhan langsung reation, yang berarti ...... logi istilah tersebut uarkan untuk bekerja, pun banyak sosiolog ......\ekreasi, tetapi akar ~~asi pada akhirnya - :_11g bekerja. Karena mengapa dalam masyarakat kita waktu luang dan rekreasi sering -ogap sinonim-baik yang menunjukkan aktivitas bukan bekerja - ~ dilakukan oleh orang secara teratur sebagai perubahan penting dari . ~itas dan kewajiban bekerja. Tetapi, seperti yang akan ditunjukkan cm bahasan berikutnya, budaya lain, dengan memahami waktu <o secara berbeda, juga memberikan arti yang berbeda terhadap kata -easi. Persis seperti bagaimana orang Yunani menemukan waktu luang, ikian juga orang Roma rnenemukan rekreasi. Dan sebagaimana . waktu luang yang rnengalami perubahan tergantung kandungan -:natif yang diberikan pada kata tersebut oleh budaya yang berbeda, -r-ikian juga arti rekreasi tergantung pada perubahan isi tindakan/ - ;xah laku sepanjang waktu. Penelusuran sejarah rekreasi, penting -.rk dicatat bahwa antropolog clan arkeolog secara umum membahas -=nain dari manusia primitif; ahli sejarah mencatat tentang waktu zsvglleisure peradaban kuno dan tentang permainan orang Romawi; --: sosiolog sering membahas rekreasi pada masyarakat modern. Hal menunjukkkan keterikatan budaya dari konsep rekreasi modern clan =ulitan dalam menerapkan kata yang sama untuk menunjukkkan zivitas manusia primitif, manusia modern, manusia abad pertengahan, :1manusia-manusia lainnya. Manusia prirnitif sudah mengenal bermain dan sudah menciptakan :-j. Lomba menyanyi masyarakat Eskimo, perang yang kejam dari zsyarakat Kwakiutl dalam perayaan pertukaran hadiah, berbagai rmainan bola dan raket pada masyarakat India Amerika Utara maupun ngah, tradisi tarian ritmis dan penuh iringan musik Afrika, semua itu -!intas dalam pikiran saat memikirkan budaya primitif. Tetapi, untuk -engistilahkan aktivitas-aktivitas "rekreasi" tersebut rnungkin akan +emunculkan kesalahan temporosentris=menerapkan konsep rekreasi aiam keterikatan budaya dan waktu dengan fenomena-fenomena asing .mg mempunyai makna yang sangat berbeda. Jadi, di antara aktivitas .n, kontes menari orang Eskimo merupakan duel/perlombaanyang sah -ecara kelembagaan. Perayaan pendudukVancouvermerupakan fenomena litik, ekonomi, agama, ritual, dan kekeluargaan (Benedict, 1946; Mauss, :.5-1). Kegiatan musik dan menari orang Afrika sama religius clan sosialnya -engan kegiatan "rekreasi", Jadi, dalam usaha untuk membatasi aktivitas ·ekreasi orang primitif merupakan usaha yang sia-sia, karena istilah -ekreasi adalah kategori konsep ·orang Barat. Di Roma, ada antisipasi pertama atas konsep rekreasi modern. Tidak seperti waktu luang, rekreasi berkonotasi sebagai rangkaian ktivitas yang benar-benar sederhana, yang mana banyak orang ..:.'l Bab 8 Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen • berpartisipasi, tidak hanya sebagai anggota yang masuk dalam kelas yang berwaktu lu.ang atau para filsuf elite saja. Jadi, karena struktu hidup orang Romawi tidak berbeda dengan kita, maka rekreasi mass.: menjadi kemungkin pertama untuk dilakukan. Ukuran dan kompleksitamasyarakat Rornawi saja pada pu.ncak kejayaan kerajaan ini rnencapa. 100 juta penduduk dengan populasi ibu kota kerajaan 2 ju.ta pendudukmelahirkan kesesuaian, pasifisme, dan masifikasi da_lam sernua bidanc kehidupan. Karena itu "makanan dan hiburan (bread and circuses untuk rakyat disediakan oleh penguasa Romawi. Penonton perrnainar bangsa Rornawi secara perlahan bertambah bahkan jumlahnya sampa rnelarnpaui batas. Sirkus Maxirnus (pertunjukan gladiator) pada suan, ketika penontonnya mencapai 400.000 orang sernentara daya tampung Kolosium hanya 90.000 orang. Dalam pertunjukkan tersebut, masyaraka um um rnenyaksikansecara pasif permainan gladiator, pertaruhan peran,: laut di danau-danau buatan, perlombaan kereta, dengan jelas menikma pertumpahan darah dan brutalitas. Vulgaritas rekreasi bangsa Romawsangat berbeda dibandingkan dengan kaum bangsawan dari peradabar Yunani sebelumnya, di mana para pria terlibat aktif, adil, kompetiti, dalam olah raga. Waktu luang rnassal, sekarang ini sering ditandai dengar usaha menarik impuls manusia yang paling dasar dan untuk perbaikar karakter, yang menjadi realitas pertama dari bangsa Romawi kuno Dengan demikian rekreasi bangsa Romawi tidak sama dengan rekreas; kita sekarang ini. Konsep rekreasi modern tidaklah secara langsung keluar dar. tradisi bangsa Romawi. Pertama, era kegelapan dalam sejarah rekreas; harus di1alui. Era kegelapan, dalam hal ini, bukanlah Abad Pertengahar. tetapi Revolusi Industri yang pertarna. Sementara masyarakat abac pertengahan hanya meninggalkan pemborosan waktu luang massa bangsa Romawi (tidak ada kehilangan besar, sejarawan mungkin juga setuju), abad sembilan belas masyarakat industri melihat rekreasi benarbenar lenyap. Inilah waktu di mana ekspansi kapitalis tidak dikekang dibatasi memaksakan sebagian kehidupan manusia dan kondisi bekerja untuk bekerja secara massal. Kehidupan menjadi keras di selurur negara Barat. Jika kondisi di Amerika Utara dianggap agak sedikit lebiJbaik dibandingkan kondisi di Eropa, itu disebabkan banyaknya ruang dan surnber daya alam (masih menjadi poin perdebatan dalam setiap kesempatan, seperti kesaksian Charles Dickens, lihat Dulles, 1965). Hal in dirusak oleh munculnya lingkunganyang masih perawan yang menunggu untuk dijinakkan dan oleh karenanya melahirkan kondisi bekerja dar kehidupan setidaknya sekeras yang terjadi di Atlantik timur. Oleh karena itu, pada awalnya tidak ada rekreasi di wilayah dunia industri baik sebaga, • Antologi Teori Sosial atu masalah _ pat belas jail' erupakan hal zktu tidak be, cktu yang di ... · Jr, minum, ::ereotip menc-_ :igsa/keturur. -:uk membenc erupakan ha! ergi, atau me ..:;.i, meskipur- -::.ng kelas atada waktu itu, Hanya p ::>raktikkan SC' ama abad se:-'1 menikman da akhir abac · .rlahan samp.:. zsyarakat yar _ enyediakan i-.. .outuhan ten, zri gerakan Ii -:1an dan fas; :1yangsama ..mculnya T1r -:ibol geraker -elenggarakar Kraus (1'" ng kita juga -:i pilihan b .:ivitas itu se nampilanny .. aktu luang, .. .aka, konterr : masuk dalam kelas -adi, karena struktu: znaka rekreasi massa uran dan kompleksitas rajaan ini mencapa; aan 2 juta pendudw dalam semua bidanc bread and circuses c Penonton permainar an jumlahnya sampa gladiator) pada suatt; entara daya tampun; !" tersebut, masyaraka tor, pertaruhan peran; ~ ngan jelas menikma . . reasi bangsa Romm, sawan dari peradabar a' tif, adil, kompetiti sering ditandai dengar : dan untuk perbaikar bangsa Rornawi kun sarna dengan rekreas' :angsung keluar dardalam sejarah rekreas: :ah Abad Pertengahar tara masyarakat abac " waktu luang massa narawan mungkin jug.: melihat rekreasi benaraoitalis tidak dikekane ~ia dan kondisi beke:,. .~adi keras di selururggap agak sedikit lebif bkan banyaknya ruanz rdebatan dalam setiar '1.at Dulles, 1965). Hal L..: wan yang menungg,_ an kondisi bekerja dar antik timur. Oleh karen mia industri baik sebaga.. suatu rnasalah ataupun sebagai fenornena penting. Dua belas sampai empat belas jam kerja setiap hari merupakan hal yang biasa, pekerja anak merupakan hal yang umum, dan harapan hidup yang pendek. Sedikit waktu tidak bekerja tetap menjadi alasan pemecatan seseorang, banyak waktu yang dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan dasar biologistidur, minurn, makan, mernulihkan diri, dan bereproduksi. Walaupun stereotip rnenggambarkan rakyat jelata abad sembilan belas sebagai bangsa/keturunan binatang menurut paham sosio-Darwinistik berusaha untuk rnembenarkan eksploitasi yang berkelanjutandan represi massa, ini merupakan hal yang benar bahwa manusia tidak punya banyak waktu, energi, atau motivasi untuk benda-benda kehidupan yang lebih tinggi. Jadi, meskipun waktu luang mungkin sudah dipratikkan oleh sedikit orang kelas atas (Veblen, 1899), tetapi rekreasi belum secara luas dikenal pada waktu itu. Hanya pada abad dua puluh konsep rekreasi benar-benar bisa dipraktikkan secara luas menurut akal. Di Arnerika, contohnya, rakyat selama abad sembilan belas secara perlahan belajar bagaimana bermain dan menikmati waktu bebas secara konstruktif (Dulles, 1965). Kemudian, oada akhir abad sembilan belas, muncuJ "gerakan rekreasi," Hal ini secara perlahan sampai pada dua makna: yang utama: meningkatnya kesadaran masyarakat yang mendorong pemerintah untuk memberikan dana untuk rnenyediakan kebutuhan rekreasi rakyat, dan satu definisi tentang satu xebutuhan terutama sebagai olahraga dan di luar rumah. Jadi bagian dari gerakan rekreasi di Amerika Serikat sudah menciptakan taman:aman dan fasilitas rekreasi umum lainnya di tingkat nasional, negara oagian dan lokal dan menciptakan kemunculan YMCA, dan organisasi .ain yang sarna. Secara internasional trend tersebut sudah sejalan, dengan munculnya Turnvereins di Jerman pada abad sembilan belas dan menjadi -imbol gerakan rekreasi di seluruh dunia, Pertandingan Olimpiade Jiselenggarakan hampir setiap empat tahun sekali sejak 1896. Kraus (1971) menyaring berbagai definisi elernen-elemen berikut, ·ang kita juga menganggap penting atas arti rekreasi saat ini: (1) elemen dari pilihan bebas, sebagai kebalikan dari paksaan atau kewajiban, -ebagaimana dengan bekerja; (2) elemen dari penghargaan intrinsik, -ebagai kebalikan dari sesuatu seperti motif tersembunyi seperti uang, -ebagairnana dengan bekerja (aktivitas rekreasi mungkin diganti, tapi emudian bahkan, uang harus bersifat sekunder atas kesenangan dari aktivitas itu sendiri, sebagai contoh, musisi rock amatir dibayar untuk cenampilannya di sebuah pesta); (3) fakta bahwa rekreasi, tidak seperti vaktu luang, adalah aktivitas, bukan suatu yang ideal, atau kernalasan relaka, kontemplasi, atau istirahat; (4) fakta bahwa hampir semua jenis Bab 8 Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen • .-. aktivitas bisa, bagi seseorang, berarti rekreasi; tidak berarti sama ata. aktivitas yang dilakukan seseorang sebagai makna subjektif dari aktivita, tersebut; aktivitas yang sama bisa berarti bekerja bagi beberapa orar _ tetapi dianggap rekreasi bagi yang lain (berpikir, contohnya, untuk semu; cabang olahraga di mana baik olahragawan profesional maupun ama terlibat); elemen terakhir ini menuntun penulis untuk menambah saa, yang diabaikan oleh Kraus; (5) rekreasi mungkin secara fisik maupur mental diinginkan, atau rekreasi mungkin ringan dan santai, akan teta; rekreasi selalu dipahami dalam hubungan dialektis dengan pekerjaar Sebagaimana penulis berpendapat dilain tempat (Kando dan Summer= 1971), rekreasi bisa merupakan suatu kelebihan dari atau kompensauntuk bekerja; suatu aktivitas rekreasi mengimbangi pekerjaan yar _ mudah dan membosankan akan menyerap secara fisik dan menta. Kraus juga berpendapat bahwa rekreasi secara umum berarti sesuat yang konstruktif, contohnya, perkembangan intelektual. Hal ini lelx, menunjukkan konotasi waktu luang daripada rekreasi. Malahan, penul; merasa bahwa elemen final/akhir dari rekreasi adalah (6) bahwa rekreas sering kali mengacu pada sports/olahraga atau aktivitas-aktivitas luar ruangan dan hampir tidak pernah mengacu pada aktivitas-aktivitas yar _ secara intelektualberat. Jadi seperti yang ditulis de Grazia (1964:233) bahv "seperti bangsa Romawi, konsep kita tentang waktu luang sebagian besa bersifat rekreasi." Konsep de Grazia tentang rekreasi memungkinkar kita untuk mernbedakannya dari waktu luang. Tidak seperti cita wakr; luang, rekreasi tidak normatif, karena rekreasi menggambarkanaktivita yang secara umum tidak memperbaiki akhlak; tidak seperti waktu luan _ rekreasi harus dipahami selalu bertentangan dengan bekerja, tidak seper waktu luang, rekreasi mengacu pada hal yang rata-rata orang mode:terlibat di dalamnya, contohnyaolahraga atau menonton. KONSEP DAN PENGERTIAN BERMAIN (PLAY} Definisi bermain beragam sebagairnana waktu luang dan rekreas Sosiolog Kaplan (1960) yang mencoba untuk menetapkan bermain unti, anak-anak dan rekreasi untuk orang dewasa, menulis bahwa berma:.bisa berarti "aksi/tindakan ringan, informal, membuat percaya sepe:bermain pada anak-anak, (atau) presentasi yang lebih formal, bergay; intens dan bahkan lebih serius atas beberapa aspek kehidupan pac sebuah panggung." Psikolog Piaget mencoba membuatsebuah definisi dar bermain dalam proses-proses psikis fundamental. Menunjukkan bahv aktivitas manusia bisa berkisar dari asimilasi (atas rangsanganlingkungar • Antologi Teori Sosial -ampai akom zimulai segera Peaget, 1958 -elalui usia/uz """'enyusut dan =ienurut Huizr-agi sifat marr, rengertian ya:". "nus, aktivita..:...gunakan sec:... .erakan yang_ -eleksi definisi -ermain tergar.: -=:rsebut digunz, · .sa dikatakan · .idaya tertenn, - anusia dan a...?tegori konsep ,gkah laku ya: _'Uh belas. Ha.. . 062), kategori .... Seperti yan.; .oad Pertenga.: zn hornunculi, -:ak dalam Ju! ecil, Sosialisas ma seperti orz erbeda dari lir ..ang kerja. Serr. , J itu tidak dzz -eoagaimana Sc -ermainan anal 'as. Akan tetasial tentang b .ntang bermair Teori keleb: adalah kebi; dikembangl oleh penulis rri sama atas dari aktivira-oerapa orar z untuksem ....... :.aupun ama nambah sa - anan. pent. ahwa rekrees; a~tivitas la.'..;:tivitasya "'tHc:233) bar -ebagian besz; :nungkin rti cita wa. --:kan aktiv waktu lua~ tidak sepe rang mooerr _•crmain ur' ahwa berrr rcaya sepe -rnal, berga h1dupan F ah definisi -ukkan ba:an l.ingku~ sampai akomodasi (atas lingkungan), dia berpendapat bahwa "bermain dimulai segera setelah terjadi asimilasi dari hal yang paling berpengaruh (Peaget, 1958). Ahli sejarah Huizinga (1949) melacak elemen bermain melalui usia/umur, dengan sedih menyimpulkan bahwa elemen ini telah menyusut dan makin diabaikan dalam peradaban kotemporer. Bermain, menurut Huizinga, merupakan budaya universal karena bermain penting oagi sifat manusia-homo ludens. Istilah ini digunakan oleh penulis dalam pengertian yang paling luas, sebagai antitesis dari yang disebut aktivitas serius, aktivitas "menyenangkan" sedangkan bermain dan memainkan digunakan secara lebih sempit, permainan-arti teoretis-mengacu pada ;erakan yang dibuat seseorang saat memainkan permainan. Inti dari seleksi definisi yang tidak sistematis ini adalah bahwa makna dari konsep oermain tergantung terutama pada tujuan analitis untuk yang rnana istilah -ersebut digunakan. Sebagaimana kasus dengan waktu luang dan rekreasi, cisa dikatakan bahwa bermain diciptakan di persimpangan sejarah dan ~udaya tertentu. Sementara Huizinga menulis tentang "sifat" main-main ..,anusia dan antropolog memandang bermain sebagai budaya universal, ..ategori konsep bermain sebagai domain utama anak-anak atau setidaknya ngkah laku yang seperti anak-anak muncul di Barat sampai awal abad ke -iuh belas. Hal ini disebabkan, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Aries %2), kategori konseptual dari anak itu sendiri tidak muncul sampai saat ~ Seperti yang dilukiskan oleh Giotto, Durer, dan Breughel menunjukkan oad Pertengahan (Middle Ages) hanya terdiri dari tipe-orang dewasa · en homunculi, (orang dewasa kecil). Ciri wajah, pakaian dan fungsi anak-:ak dalam lukisan-lukisan pertengahan umumnya adalah orang dewasa :il. Sosialisasi/pergaulan anak-anak keluarga raja dan kaum bangsawan ila seperti orang dewasa. Anak-anak dari kelas yang lebih rendah tidak -beda dari lingkungan orang dewasa seperti travern, tempat tidur dan .mg kerja. Sementara para lelaki bermain sebagaimana biasanya mereka, itu tidak dianggap sebagai sedang bermain atau seperti anak-anak. .::-agaimana Stone (1970) gambarkan kedua indentitas sosial, "anak" dan -;nainan anak, seperti semua fenomena..sosiallainnya merupakan karya/ -~luk sejarah. Oleh karena itu, teori berrnain tidak terbentuk sampai abad 'delapan as. Akan tetapi, pada abad sembilan belas, banyak spekulasi teori, ilmu .al tentang bermain mulai muncul. Setidaknya ada enam teori awal ·ang bermain, diringkas oleh Kraus (1971), adalah sebagai berikut: Teori kelebihan energi, dalam teori ini bermain motivasi utamanya adalah kebutuhan untuk membakar energi yang berlebihan. Teori ini dikembangkan di antaranya oleh filsuf Inggris Herbert Spencer dan !eh penulis Jerman Friedrich von Schiller. Bab 8 Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen II 2. 3. 4. 5. 6. Teori rekreasi, dalam teri ini bermain bukanlah sebagai membaka- kelebihan energi, melainkan sebagai usaha menghemat dar: memulihkan energi. Teori ini dikembangkan oleh filsuf Jerman Moritz Lazarus. Teori bermainnaluri-praktik,menurut teori ini baik binatang maupu:manusia membutuhkan periode masa kecil yang dilindungi yan~ selama itu mereka bisa bermain, yaitu, melatih dan menyempurnakar keahlian/skills nalurinya yang akan sangat diperlukan dalam hidur dikemudian hari. Teori ini dikembangkan oleh filsuf Swiss Kar Groos. Teori pembersihan (catharsis), yang menyatakan bahwa berma: seringkali berfungsi sebagai katup pengaman untuk ekspresi-ekspres, emosi yang memuncak. Teori ini, berhubungan dengan teori kelebihar energi dan dianut oleh beberapa psikolog modern, kembali ke masc Yunani kuno. Aristoteles telah menunjukkan bermain sebagai alz, membersihkan diri dari perasaan-perasaan agresif. Teori rekapitulasi, teori ini dikernbangkan pada pergantian aba.. kedua puluh oleh psikolog Amerika Stanley Hall, yang menyaran.ka: bahwa tiap anak, memulai bermain, menghidupkan kembali sejara. ras manusia. Alasan di balik teori ini sama dengan alasan yang ac, di balik keyakinan/kepercayaan bahwa perkembangan janin tiar rnanusia merupakan rekapitulasi keseluruhan proses evolusion dari ras manusia: ontogeni mengulang filogeni. Jadi, sementara teo:naluri-praktik dari Groos rnenyatakan bahwa bermain adalah proSc naluriah dari berlatih untuk masa depan. Teori Hall menyatakar bahwa bermain adalah cara naluriah berlatih di waktu lampau. Teori relaksasi dari bermain, merupakan akhir dari perpanjangar teori rekreasi terdahulu, yang menyatakan bahwa manusia moderjika akan mernfungsikan diri secara sehat hams mencari pelepasar aktif dengan berrnain sehingga bisa sebagai kornpensasi atas kerugiar dari bekerja. Teori ini dikernbangkan di antaranya oleh psikol _ Amerika, G. T. W. Patrick. Dari enam teori ini, satu perbedaan dari dua jenis bermain mui; rnuncul, satu perbedaan penting dari teori konternporer tentang bermazr Ada bermain untuk anak-anak, yang fungsi utarnanya menurut ham? semua psikolog dan pendidik adalah untuk sosialisasi antisipasi menia; peran dan keahlian orangtua/ orang dewasa; dan ada berrnain untuk orar _ dewasa, yang berfungsi sebagai relaksasi, pelepasan, atau kompensasi az; bekerja . • Antologi Teori Sosial DAFTAR PUS3anta M. 2C Universi: -fuizinga J. 1~ Ltd. ando TM.~ Library o "itzer G dan::: Muh. Tat'eblen T. 199-:_ .ynne D. 1 Routledge eoagai memba, r.-enghemat ci.:suf Jerman MC}:" _ inatang maup: dilindungi ya.-_ .enyempurnal -..an dalam hid., .. suf Swiss K.:. - bahwa berm ..ekspresi-ekspre~-:. teori kelebihar mbali ke masc .... ain sebagai a:.: pergantian aba... -g menyarankar kembali sejara.. alasan yang ac:. .:-igan janin tia~ .ses evolusionesementara teo:__n adalah prose: -:.all menyatakar ..; lampau. a "": perpanjanga.~anusia moderr ncari pelepasar si atas kerugiar a oleh psikolog DAFTAR PUSTAKA Banta M. 2008. The Theory of The Leisure Class, New York: Oxford University. Huizinga J. 1938. Homo Ludens. London, Boston and Henley: Kegan Paul Ltd. Kando TM. 1975. Leisure and Popular culture in Transition, London: Library of Congress Cataloging in Publication Data Ritzer G dan Smart B. 2012. Handbook Teori Sosial Postmodern. Penerjemah: Muh. Taufik. Bantul: Kreasi Wacana. ':eblen T. 1994. The Theory of Leisure Class, Neww York: Penguin Books. '.\fynne 0. 1998. Leisure, Lifestyle and the New Middle Class. London: Routledge. r- "- bermain mulai entang bermain, rnenurut harnpir ,... tisipasi menjad; "1ain untuk orang kornpensasi atas .si .ital .i cara .ian itu, nan pada xcntekskan acana secara kaku. Ia .u bekerja. Bagi Foucault, .JOSisi, melainkan sesuatu .ensinya, Ia dideteksi melalui ': sebagai membz .::; rnenghemat _ ~ filsuf Jerman 1\i ., binatang maiz=s dilindungi ~ - ,... menyempurna.. eriukan dalam hie e.": filsuf Swiss ; .an bahwa ber+ ·-..1..".c ekspresi-eksp- ,~gan teori kelebil .,...... kembali ke rr ~ain sebagai a FTAR PUSTAKA -:a M. 2008. The Theory of The Leisure Class, New York: Oxford University. .zinga J. 1938. Homo Ludens. London, Boston and Henley: Kegan Paul Ltd. -do TM. 1975. Leisure and Popular culture in Transition, London: library of Congress Cataloging in Publication Data .zer G dan Smart B. 2012. Handbook Teori Sosial Postmodern. Penerjemah: \luh. Taufik. Bantul: Kreasi Wacana. _ en T. 1994. The Theory of Leisure Class, Neww York: Penguin Books. nne D. 1998. Leisure, Lifestyle and the New Middle Class. London: Routledge. ca pergantian ab ·-ang menyaranl n kembali sejarz zan alasan yang a - :iangan janin .., eroses evolusiorladi, sementara te ~ ain adalah prn:,. Hall menyatal aktu larnpau. · .iari perpanjang :. ::nanusia moderrnencari pelepasa,,__.sasi atas kerugiz- -_ya oleh psikolc _ t:'""'is bermain mulz l::~ rentang bermarr a menurut harnp antisipasi menjac errnain untuk orar-_ -u kompensasi ala= Bab 8 Waktu Luang, Teori Leisure Class Vetilen •