Uploaded by Ferry ypratma

PTPL IR 2019

advertisement
2019
INTEGRATED REPORT
PT PERTAMINA LUBRICANTS
UNLOCKING FULL POTENTIAL
T
F
E
W
: +62 21 3190 7190
: +62 21 314 8886
: pcc@pertamina.com
: www.pertaminalubricants.com
INTEGRATED REPORT 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Oil Center Building Lantai Lantai 5 - 8
Jl. M.H Thamrin Kav 55
Jakarta 10350, Indonesia
UNLOCKING FULL POTENTIAL
2019
INTEGRATED REPORT
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Kesinambungan Tema
2018
2019
ACCELERATING INNOVATION
FOR BUSINESS EXCELLENCE
UNLOCKING FULL POTENTIAL
2016
2017
STRONG FOUNDATION,
INTEGRATING PERFORMANCE
BUILDING TOMORROW
CREATING VALUE
Ungkapan mempertahankan lebih sulit dibandingkan
Usia lima tahun bila dianalogikan dengan usia manusia
Di umurnya yang ke-4, PT Pertamina Lubricants terus
Pada tahun ketiga PT Pertamina Lubricants berdiri,
meraih nampaknya merupakan ilustrasi yang tepat untuk
adalah masa-masa penuh eksplorasi, berkreativitas serta
berkomitmen untuk dapat memberikan kontribusi yang
komitmen perusahaan untuk menjadi perusahaan kelas
menggambarkan kondisi dan tantangan yang dihadapi
melakukan inovasi yang merupakan bagian penting dalam
maksimal untuk para pemangku kepentingannya, baik
dunia membuat perusahaan terus melakukan pembenahan
oleh PT Pertamina Lubricants di tengah kondisi persaingan
pemaksimalan tumbuh kembang. Begitu pun dengan
bagi pemegang saham maupun pemangku kepentingan
menyeluruh semua lini bisnis dan unit kerja yang ada agar
bebas pasar pelumas baik domestik maupun luar negeri.
PT Pertamina Lubricants, usia 5 tahun diwarnai dengan
lainnya. Bentuk komitmen ini salah satunya diwujudkan
berjalan selaras, berkesinambungan dan saling terintegrasi
Lebih dari 10 tahun menjadi Market Leader di pasar
meningkatnya budaya inovasi di internal Perusahaan
dengan memperkuat penerapan prinsip Creating Shared
untuk menghasilkan performa perusahaan yang optimal
pelumas Indonesia, bahkan sejak masih menjadi salah satu
yang ditandai dengan meningkatnya jumlah peserta yang
Value (CSV), khususnya pada pelaksanaan program
dan berkelas dunia.
unit bisnis di Direktorat Pemasaran PT Pertamina (Persero),
berpartisipasi di ajang Lubricants Innovation Awards dan
Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan. Melalui
menuntut Perusahaan untuk terus menggali semua potensi
raihan prestasi perwakilan Perusahaan di ajang Annual
kegiatan CSR yang berbasiskan prinsip CSV serta program
pada rantai bisnis dan memaksimalkannya menjadi motor
Pertamina Quality Awards (APQA), serta banyaknya inovasi
kerja sama lainnya yang telah dilaksanakan dengan para
penggerak untuk performa optimal dan keberlanjutan
dalam kegiatan operasional Perusahaan yang mendukung
pemangku kepentingan, Perusahaan berharap untuk
bisnis Perusahaan.
dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis
dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan
dan peningkatan kinerja Perusahaan, baik pada tahun 2018
pengembangan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan
Dalam meningkatkan pencapaian kinerja di tahun 2019,
maupun untuk bisnis Perusahaan di masa-masa yang akan
sebagai salah satu usaha dalam rangka mencapai misi
PT Pertamina Lubricants telah melakukan berbagai upaya
datang
Perusahaan untuk menciptakan nilai tambah, baik bagi para
optimalisasi potensi, antara lain penerapan inovasi kemasan
pemangku kepentingan maupun bagi bisnis Perusahaan di
Triple Layer, optimalisasi SPBU Pertamina sebagai point of
masa yang akan datang.
sales, dan kerja sama berkelanjutan dengan Automobili
Lamborghini
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
1
Tentang Laporan Terintegrasi
Selamat datang di Laporan Terintegrasi PT Pertamina
Standar Penyusunan Laporan
Lubricants tahun 2019. Laporan ini memuat informasi
[GRI 102-12, GRI 102-54]
mengenai integrasi proses bisnis Perusahaan melalui
Seiring dengan adanya dinamika dan tren global terkait
pengelolaan enam capital yang didukung oleh implementasi
penyajian Laporan Tahunan Perusahaan, PT Pertamina
tata kelola perusahaan yang mengacu pada best practices
Lubricants menyusun Laporan Terintegrasi Tahun Buku
dan penyusunan strategi bisnis yang tepat dalam rangka
2019 dengan merujuk pada beberapa strandar, antara lain:
menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan
•
Perusahaan. Adakalanya, laporan terintegrasi ini memuat
kata “Perusahaan” yang digunakan atas dasar kemudahan
International Integrated Reporting Council (IIRC);
•
untuk menyebut PT Pertamina Lubricants secara umum.
Resources
[GRI 102-45, GRI 102-48, GRI 102-50, GRI 102-51, GRI
Accounting Standard Board (SASB);
•
Laporan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants tahun 2019
merupakan laporan tahunan keenam yang diterbitkan
ACCELERATING ACTION,
STRENGTHENING FOUNDATIONS
LEADING LUBRICANTS SPECIALIST
FROM NATION TO THE WORLD
Sustainability Accounting Standard Non-renewable
Periode dan Boundary Pelaporan
102-52]
2014
GRI Standard yang diterbitkan oleh Global Reporting
Initiatives (GRI);
•
2015
The International <IR> Framework yang diterbitkan oleh
Sector
yang
diterbitkan
Sustainability
AA1000 Stakeholder Engagement Standard 2015 yang
diterbitkan AccountAbility;
•
Perusahaan sejak berdiri pada bulan September 2013
Surat Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No.SK-16/
S. MBU/2012 tentang Indikator Parameter Penilaian dan
serta laporan kelima yang disusun dengan mengacu pada
Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola;
kerangka kerja (framework) Integrated Report dari IIRC
•
International Financial Reporting Standards (IFRS);
(International Integrated Reporting Council), GRI Standards
•
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan no. 29/POJK.04/2016.
Laporan Terintegrasi sebelumnya diterbitkan pada bulan
April 2018. Perusahaan memiliki komitmen tinggi untuk
Di tahun kedua Lubricants berdiri, perusahaan bertekad
PT Pertamina Lubricants yang baru bertransformasi dari
menerbitkan Laporan Terintegrasi secara periodik setiap
untuk berlari kencang mengembangkan bisnis pelumas baik
unit bisnis Pelumas di PT Pertamina (Persero) menjadi satu
tahunnya sebagai bentuk transparansi dan keterbukaan
di pasar domestik maupun overseas. Sejalan dengan mimpi
entitas bisnis yang mandiri bertekad untuk menunjukkan
informasi Perusahaan kepada para oemangku kepentingan.
besar tersebut, PT Pertamina Lubricants juga berkomitmen
kepada dunia bahwa perusahaan pelumas nasional
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK); dan
•
Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan PT Pertamina
(Persero) No.A-001/ H00200/2011-S0 Revisi I.
External Assurance
[GRI 102-56]
untuk memperkuat dasar keberlanjutan perusahaan, baik
Indonesia mampu bersaing di pasar global dan memiliki
Informasi yang disampaikan dalam Laporan ini merupakan
yang terkait organisasi, proses bisnis, tata kelola perusahaan
produk-produk serta layanan yang berkualitas.
hasil kinerja Perusahaan dalam periode 1 Januari hingga
proses verifikasi oleh pihak eksternal. Namun demikian,
31 Desember 2019, tidak termasuk anak perusahaan.
Perusahaan memastikan bahwa kebenaran isi laporan ini
Meski demikian, Perusahaan mencantumkan informasi
dapat diandalkan karena telah melalui verifikasi dari Dewan
singkat mengenai Anak Perusahaan Pertamina Lubricants
Komisaris dan Direksi.
maupun penyusunan Laporan Perusahaan sesuai standar
international. Ini adalah upaya kami untuk mencapai visi
perusahaan menjadi World Class Lubricants Company.
Pada tahun 2019, PT Pertamina Lubricants belum melakukan
(Thailand), Co., Ltd. dan unit produksi yang dimilikinya
sebagai bagian dari pembahasan profil dan Manufactured
Capital Perusahaan. Laporan ini tidak memuat penyajian
ulang (restatement) atas informasi tahun sebelumnya.
2
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
3
Daftar Isi
1
Kesinambungan Tema
3
Tentang Laporan Ini
4
Daftar Isi
Pencapaian
Kinerja Tahun 2019
8
10
14
14
Pencapaian Kinerja
Peristiwa Penting
Penghargaan
Sertifikasi
Laporan
Manajemen
Profil
Perusahaan
Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
151 Kerangka GCG
96 Tinjauan Umum
98 Analisis SWOT Perusahaan
32
Informasi Umum Perusahaan
34
Sekilas Perusahaan
35
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
102 Perbandingan antara Target dan Realisasi
Tahun 2019
36
Jejak Langkah
103 Tinjauan Operasional
37
Struktur Grup Perusahaan
103 Segmen Operasi Kegiatan Pemasaran
37
Informasi Anak Perusahaan
110 Segmen Operasi Kegiatan Produksi
38
Pelibatan Pemangku Kepentingan
46
Analisis Materialitas
111 Segmen Operasi Kegiatan Distribusi dan
Pergudangan
48
Value Creation Business Model
50
Kinerja Capitals Perusahaan
50
Financial Capital
60
Manufactured Capital
64
Intellectual Capital
72
Human Capital
80
Natural Capital
84
Social and Relationship Capital
Tata Kelola
Perusahaan
99 Strategi Bisnis Perusahaan
113 Segmen Operasi Kegiatan Penunjang
123 Investasi Barang Modal
151 Dewan Komisaris dan Direksi
152 Pernyataan Kepemilikan Pedoman dan
Tata Tertib (Board Manual)
152 Tugas, Fungsi, Tanggung Jawab, dan
Wewenang
157 Masa Jabatan
158 Penunjukkan dan Suksesi
158 Independensi
159 Keberagaman
159 Benturan Kepentingan
160 Etika dan Anti Korupsi
160 Hubungan Kerja
161 Penyelenggaraan Rapat
124 Sistem Manajemen Aset
162 Program Peningkatan Kapabilitas dan
Program Pengenalan
124 Prospek Usaha Ke Depan
163 Evaluasi Kinerja
127 Kelangsungan Usaha
164 Kebijakan Remunerasi
165 RUPS
Badan Tata Kelola
Perusahaan
169 Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris
169 Dasar Pengangkatan
169 Tugas dan Tanggung Jawab
170 Independensi
17
Laporan Dewan Komisaris
130 Profil Dewan Komisaris
23
Laporan Direksi
136 Profil Direksi
28
Lembar Pengesahan
142 Profil Perangkat Dewan Komisaris
172 Sekretaris Dewan Komisaris
172 Sekretaris Perusahaan
173 Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris
Perusahaan
142 Profil Komite Audit
173 Pendidikan dan Pelatihan yang Diikuti di
Tahun 2019
143 Profil Komite Investasi & Operasi
173 Laporan Pelaksanaan Tugas Sekretaris
Perusahaan Tahun 2019
144 Profil Sekretaris Dewan Komisaris
145 Profil Kepala Internal Audit
145 Profil Sekretaris Perusahaan
146 Profil Fungsi Risk Management
147 Struktur Organisasi Perusahaan
174 Operational Governance
174 Kepatuhan (Compliance)
177 Tata Kelola Corporate Social Responsibility
(CSR)
178 Manajemen Risiko
180 Pengendalian Internal dan Eksternal
184 Tata Kelola Teknologi Informasi (TI)
4
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
5
Optimalisasi rantai bisnis
menjadi salah satu kunci
keberhasilan PT Pertamina
Lubricants untuk mencatatkan
kinerja positif pada tahun 2019.
6
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Pencapaian
Kinerja Tahun 2019
Pencapaian Kinerja Tahun 2019
Pencapaian Kinerja Perusahaan
Tahun 2019
Pendapatan Usaha
Kinerja HSSE
Rp10.675,11
miliar
Laba Bersih
Rp1.864,22
104%
miliar
Number of Accident :
Jam Kerja Selamat :
Zero
Accident
4.974.128
127%
dari tahun 2018
dari tahun 2018
EBITDA
Rp2.390,00
8
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
miliar
dari tahun 2018
PROPER :
2 Kategori HIJAU
Production Unit Cilacap
Production Unit Gresik
Sales Volume
612.700
104%
Efisiensi Energi :
16%
lebih hemat
dari tahun 2018
KL
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
9
Pencapaian Kinerja Tahun 2019
Peristiwa Penting
Januari
3
Maret
April
Juni
Pencatatan Resmi Serikat Pekerja
PT Pertamina Lubricants (SPPL)
Serah Terima Jabatan (Sertijab)
4
29
28
Direktur Utama PT Pertamina
Lubricants
Launching New Concept Olimart –
Bengkel Own Channel 4W
Energizing Sales & Marketing 2019
Februari
1
Launching Aplikasi “dr Lube” di Java
Jazz 2019
Penandatanganan Perjanjian
24
Kerjasama Distributor Financing antara
Halal Bihalal Keluarga Besar
12
Pertamina Lubricants dengan
16
Gathering Distributor Nasional
20
Deklarasi Dukungan untuk Pembalap
Pertamina Lubricants dengan BRI
Engine Oil Seminar 2019 with JAMA
11
(Japan Automobile Manufacturers
Association)
Mei
Pemangku Kepentingan
PT Pertamina Lubricants
April
Pertemuan Perdana Direksi dan
11
Serikat Pekerja
PT Pertamina Lubricants
Empowering Partnership dengan
29
Distributor Retail
10
PT Pertamina Lubricants
6
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT Pertamina Lubricants
Finish Line Program Pertamina
Penandatanganan Perjanjian
Enduro Touring “Go Out &
Kerjasama Distributor Financing
Adventure 2019” dari Sabang
menuju Gresik
16
24
10
RUPS Tahunan Tahun Buku 2018
Nasional Ali Adrian
antara Pertamina Lubricants dengan
Mandiri
Ngabuburit Komunitas Otomotif
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
11
Pencapaian Kinerja Tahun 2019
Juni
Juli
September
Penandatanganan Kontrak Sinergi
24
AP Pertamina antara PT Pertamina
Lubricants dengan PT Pertamina
Internasional EP (PIEP)
Penandatanganan Nota Kesepahaman
8
antara PT Pertamina Lubricants
26
dengan Intraco
Oktober
Launching Penggunaan CNG di
Production Unit Jakarta (Sinergi
Anak Perusahaan Pertamina :
PT Pertamina Lubricants dengan
Pertagas Niaga)
Penandatanganan Kontrak Kerja
27
Sama antara PT Pertamina Lubricants
dengan Automobili Lamborghini
November
Agustus
Penandatanganan Nota
Kesepahaman terkait Program CSR
21
Enduro Student Program antara
PT Pertamina Lubricants dengan
Balai Latihan Kerja (BLK) Bandung
(Sinergi dengan Pemerintah)
Gathering dan Edukasi Pelumas
Kendaraan degan FORWOT (Forum
Penandatanganan Perjanjian Kerja
26
29
Sama antara PT Pertamina Lubricants
dengan Grab Indonesia
Penandatanganan Perjanjian
7
Pengadaan Pelumas dan Grease
antara PT Pertamina Lubricants
23
• Launching Produk Baru “Fastron
Eco Green”
• Launching Program “Motorbaik
Adventure 2019”
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
“Bro Ringo” (Obrolan Ringan
Seputar Otomotif)
Desember
dengan PT Equiport Inti Indonesaia
9
12
Wartawan Otomotif) dalam event
Groundbreaking Lubricants
Technology Center (LTC)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
13
Pencapaian Kinerja Tahun 2019
Atas inisiatif dan kerja keras
seluruh pekerja serta dukungan
seluruh stakeholder, Perusahaan
berhasil mencatatkan laba bersih
115% dari target RKAP 2019.
Penghargaan
Annual Pertamina Subsidiary
Awards (APSA) 2018
• Winner in Downstream Best HSSE
Achiever
• Winner in Downstream Best
Implementation of Good Corporate
Governance
• Winner Downstream Highest Value of
Synergy
KKEP
(Kriteria Kinerja Ekselen
Pertamina)
Peringkat Emerging (Nilai : 603)
Annual Pertamina Quality
Awards 2019
• The Best Performance Excellent dalam
Quality Management Assessment
• 5 (lima) Predikat “Gold” untuk
Gugus CIP Perwakilan PT Pertamina
Lubricants
• Penghargaan Recognition Risalah
Replikasi sebagai Perusahaan
Penerapan Risalah Replikasi
PT Pertamina (Persero)
BUMN Marketeers Award
2019
• “The Most Promising Company in
Branding Campaign”
• “The Most Promising Company in
Entrepreneurial SOEs” kategori Anak
Perusahaan
• “The Most Promising Company in
Marketing 3.0” kategori Anak
Perusahaan
BUMN Marketeers Award 2019
BUMN Branding and
Marketing Award 7th 2019
• The Best Indikator Global Anak
Perusahaan BUMN dan Anak
Perusahaan BUMN
• Digital Marketing Terbaik Corporate
Marketing Anak Perusahaan BUMN –
Bidang Usaha Pertambangan Industri
Strategis dan Media
Indonesia Original Brand 2019
Fastron - Car Lubricants as The 1st
Champion
SWA
TOP Brand 2019
Fastron 4-Wheel Engine Lubricants
Majalah Marketing & Frontier
Consulting Group
Indonesias Best Corporate
Sustainability Initiatives 2019
Enduro Student Program as The Best
Creating Shared Value
Swa & Marketing Communication
BUMN TRACK
Anugerah BUMN Award 2019
Ekspansi Global BUMN terbaik
Majalah BUMN Track &
PPM Manajemen
Indonesia Most Innovative
Business Award 2019
Pro3 RRI BUMN Awards
SNI Award 2019 15th National
Quality award of Indonesia
Peringkat Platinum SNI Award 2019
Badan Standardisasi Nasional (BSN)
The 5th ASEAN Marketing
Summit
Perusahaan Innovatif Penyedia Varian
Pelumas Mobil dan Motor dengan
Kualitas Bersaing dengan Pelumas Asing
Market Dominance dan Sosial Economy
Contribution
Warta Ekonomi
The Iconomic.com
MarkPlus, Inc
SNI ISO/IEC 17025:2017
– Persyaratan Umum
Kompetensi Laboratorium
Pengujian dan Laboratorium
Kalibrasi
ISO 50001:2011 – Sistem
Manajemen Energi
Silver Go ASEAN Champion 2019
Sertifikasi [GRI 102-12]
ISO 9001 : 2015 – Sistem
Manajemen Mutu
(2019 – 2022)
ISO 14001 : 2015 – Sistem
Manajemen Lingkungan
(2019 – 2022)
ISO 45001 : 2018 – Sistem
Manajemen Kesehatan dan
Keselataman Lingkungan
(2019 – 2022)
SGS
14
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
(2019 – 2024)
Komisi Akreditasi Nasional (KAN)
(2019 – 2021)
NQA
Laporan
Manajemen
Laporan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
Mas’ud Khamid
Komisaris Utama
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
Di tengah kondisi makroekonomi yang belum sepenuhnya
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua,
pulih, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi dan segenap
sehingga PT Pertamina Lubricants dapat melewati tahun
tim di PT Pertamina Lubricants telah menjalankan kinerja
2019 dengan pencapaian kinerja yang baik.
Perusahaan dengan baik. Penilaian tersebut didasarkan
pada perolehan realisasi laba bersih yang tercapai 115%
Sebuah kebanggaan bagi kami dapat menyampaikan
dari target RKAP 2019. Pencapaian yang memuaskan
Laporan Dewan Komisaris tahun 2019 yang memuat
tersebut merupakan keberhasilan dari penerapan program
tentang pelaksanaan tugas pengawasan Dewn Komisaris
efisiensi biaya operasi sehingga mampu menekan beban
terhadap kegiatan pengelolaan perusahaan dan kinerja
yang dikeluarkan Perusahaan.
perusahaan sepanjang tahun buku.
Sedikit catatan dari Dewan Komisaris terkait penurunan
Penilaian atas Kinerja Direksi
pencapaian volume penjualan (sales volume) tahun 2019,
Dalam melakukan penilaian atas kinerja Direksi, Dewan
baik dibandingkan dengan target RKAP 2019 sebesar
Komisaris menggunakan dasar penilaian berupa pencapaian
97% maupun realisasi tahun 2018 sebesar 99% agar
realisasi kinerja dengan target-target yang telah ditetapkan
dapat menjadi evaluasi bagi Direksi dan Tim Manajemen
Perusahaan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
Perusahaan untuk terus melakukan upaya perbaikan
(RKAP) 2019 dan mempertimbangkan faktor eksternal yang
dalam rangka peningkatan kinerja dan keberlanjutan bisnis
dapat mempengaruhi pencapaian kinerja Perusahaan pada
Perusahaan.
tahun buku, antara lain kondisi makroekonomi dan harga
minyak global.
Meski
demikian,
strategi-strategi
Dewan
pemasaran
Komisaris
yang
mengapresiasi
dijalankan
oleh
Sepanjang tahun 2019, laju pertumbuhan ekonomi global
PT Pertamina Lubricants dalam rangka memanfaatkan
masih mengalami perlambatan akibat adanya ketegangan
peluang bisnis yang ada sekaligus mewujudkan visi dan
dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok yang
misi Perusahaan. Kami juga selalu mendukung upaya
berlangsung sejak dua tahun terakhir. Ketidakstabilan
Perusahaan dalam mengembangkan produk yang inovatif
tersebut menyebabkan penurunan volume perdagangan
dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
global dan fluktuasi harga komoditas seperti minyak
menyebabkan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara
Mekanisme Pengawasan terhadap
Implementasi Strategi Perusahaan
di dunia mengalami perlambatan, tak terkecuali Indonesia.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan
mentah. Selain itu, pelemahan ekonomi global juga
Komisaris Perusahaan bertugas dalam mengawasi dan
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pertumbuhan
memonitor seluruh pengelolaan bisnis yang dijalankan oleh
ekonomi nasional tahun 2019 tercatat sebesar 5,02%, lebih
Direksi. Pengawasan Dewan Komisaris dilakukan dengan
rendah dari tahun 2018 dan belum mencapai target yang
sistem check and balances dengan tujuan akhir untuk
tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
mencapai peningkatan kinerja dan kemajuan Perusahaan.
(APBN) 2019 sebesar 5,3%. Kinerja ekspor minyak bumi
dan gas (migas) di tahun 2019 juga tercatat menurun dari
tahun lalu akibat situasi perdagangan global yang kurang
kondusif sehingga menyebabkan penurunan permintaan
barang.
16
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
17
Laporan Manajemen
Pandangan atas Penerapan
Kelola Perusahaan yang Baik
Tata
implementasi strategi Perusahaan, Dewan Komisaris terlibat
Pandangan atas Prospek Usaha
Perusahaan
Penilaian Kinerja Komite di Bawah
Dewan Komisaris
dalam proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Adanya Penandatangan Kesepakatan Fase I antara Amerika
Pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas
Perusahaan (RKAP) 2019 yang memuat tentang strategi
Serikat dengan Tiongkok yang dilakukan di awal tahun
atau Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan
pelaksanaan kegiatan bisnis Perusahaan, Dewan Komisaris
dan sasaran bisnis serta rencana program kerja Perusahaan
2020 diprediksi mampu menciptakan tren positif bagi
Perusahaan bertujuan untuk menjaga agar proses kegiatan
didukung oleh 2 (dua) komite pendukung, yaitu Komite
untuk tahun buku 2019. Keterlibatan tersebut bertujuan
pertumbuhan ekonomi dan iklim perdagangan global.
bisnis tetap berada dalam lingkup peraturan perundang-
Audit yang bertugas untuk memastikan efektivitas SPI
untuk memastikan agar RKAP yang disusun tetap selaras
Sejalan dengan prediksi tersebut, pertumbuhan ekonomi
undangan yang berlaku dan mencegah terjadinya praktik-
dan pelaksanaan tugas Auditor Internal maupun Auditor
dengan visi dan misi Perusahaan serta arahan PT Pertamina
Indonesia diproyeksikan juga ikut tumbuh di kisaran
praktik bad corporate governance.
Eksternal serta Komite Investasi dan Operasi yang bertugas
(Persero) selaku Pemegang Saham Pengendali Perusahaan.
5,3%. Iklim investasi juga diperkirakan semakin kondusif
Terkait
dengan
mekanisme
pengawasan
terhadap
Selain memantau perumusan strategi, sasaran, rencana
untuk melakukan evaluasi, pengawasan, dan pemberian
di tahun depan, sehingga diharapkan mampu mendorong
Berangkat dari perspektif tersebut, Dewan Komisaris
rekomendasi terkait kinerja investasi dan operasional
pertumbuhan industri nasional.
senantiasa menghimbau Direksi dan seluruh pekerja
Perusahaan.
dan target bisnis, Dewan Komisaris turut memantau kinerja
PT Pertamina Lubricants untuk menerapkan GCG sesuai
Perusahaan melalui penelaahan laporan-laporan yang
Berkaca
Komisaris
dengan best practices yang mengacu pada standar GCG
Kami menilai bahwa seluruh komite tersebut telah
disampaikan oleh Direksi secara berkala maupun insidentil,
berpandangan bahwa industri pelumas masih memiliki
dalam rangka membangun budaya korporasi yang sehat,
memenuhi tugas dan kewajibannya dengan baik, sehingga
antara
prospek
transparan, jujur, dan adil, serta mampu menciptakan nilai
proses pengawasan aktivitas bisnis Perusahaan dapat
tambah bagi para pemangku kepentingan.
terlaksana dengan baik. Sepanjang tahun 2019, Dewan
lain
Laporan
Tahunan
Perusahaan,
Laporan
pada
cerah.
asumsi
Oleh
tersebut,
sebab
itu,
Dewan
kami
senantiasa
Manajemen Bulanan Perusahaan, dan Laporan Kinerja
mendorong agar Direksi mampu merumuskan strategi
Pencapaian Perusahaan yang biasanya disampaikan saat
dan pengembangan terobosan yang lebih inovatif setiap
rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
tahunnya dalam rangka mengoptimalkan peluang bisnis
Menurut kami, penerapan GCG di lingkungan Perusahaan
Komite Audit sebanyak 9 (sembilan) kali dengan rata-rata
yang ada dan memenuhi kebutuhan pasar, baik di sektor
telah dilakukan dengan sangat baik. Hingga saat ini,
tingkat kehadiran anggota sebanyak 78% dan Komite
industri maupun ritel.
PT Pertamina Lubricants telah memiliki Board Manual dan
Investasi dan Operasi sebanyak 3 (tiga) kali dengan rata-rata
Piagam Kerja (Charter) yang menjadi pedoman dan acuan
tingkat kehadiran anggota sebanyak 100%.
Selama melakukan pengawasan, Dewan Komisaris juga aktif
memberikan nasihat, saran dan arahan terhadap Direksi baik
Komisaris telah melaksanakan rapat koordinasi dengan
terkait kebijakan dan strategi, kondisi atau isu-isu strategis
Dengan statusnya sebagai salah satu anak perusahaan
kerja bagi organ Perusahaan. Di samping itu, Perusahaan
terkini maupun implementasi action plan perusahaan demi
PT Pertamina (Persero), Dewan Komisaris juga berharap
juga telah memiliki pedoman etika kerja dan bisnis berupa
Ke depannya, Dewan Komisaris berharap agar koordinasi
kelancaran operasional dan keberlangsungan bisnis ke
agar Perusahaan lebih memaksimalkan sinergi internal
Pedoman Kode Etik, Pedoman Tata Kelola Perusahaan,
dan komunikasi dengan kedua komite tersebut dapat terus
depan.
Pertamina
rangka
Pedoman Gratifikasi, dan Pedoman Benturan Kepentingan.
ditingkatkan agar pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan
mengembangkan pasar pelumas, khususnya pasar domestik
Seluruh soft structure tersebut telah disosialisasikan kepada
Komisaris menjadi lebih optimal dan dapat membantu
dan meningkatkan efisiensi beban usaha.
seluruh pekerja PT Pertamina Lubricants.
Direksi dalam meningkatkan kinerja dan pengembangan
rapat gabungan dengan Direksi yang dilakukan sebanyak
Selain melakukan optimalisasi peluang, Dewan Komisaris
Implementasi GCG yang begitu baik ini telah diapresiasi oleh
9 kali, rapat BOC Retreat yang mengundang Direksi dan
senantiasa menghimbau agar Direksi dan seluruh pekerja
PT Pertamina (Persero) dengan memberikan penghargaan
Tim Manajemen Perusahaan, diskusi saat kunjungan
PT Pertamina Lubricants untuk terus meningkatkan
Best GCG Implementation unuk kategori Downstream
manajemen ke lapangan maupun melalui sarana media
penerapan sistem Manajemen Risiko Perusahaan dalam
Subsidiary dalam ajang Annual Pertamina Subsidiary
Pandangan
atas
Komitmen
Perusahaan dalam Menciptakan Nilai
Bersama
informasi digital yang ada saat ini, seperti e-mail, telepon,
rangka mengidentifikasi dan menindaklanjuti risiko-risiko
Awards (APSA) 2019.
Dewan Komisaris mendukung komitmen Direksi untuk
pesan singkat dan media messenger digital lainnya.
yang mungkin berpotensi menjadi kendala atau hambatan
Koordinasi rutin dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan
Grup
dan
sinergi
BUMN
dalam
jajaran Direksi, baik melalui tatap muka langsung pada
bisnis Perusahaan.
mengimplementasikan konsep Penciptaan Nilai Bersama atau
kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan. Kami juga
Dari sisi pengendalian internal, Dewan Komisaris berupaya
Creating Shared Value (CSV) dalam menjalankan program
Kunjungan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris ke
akan terus melakukan evaluasi tahapan proses manajemen
untuk
Pengendalian
Tanggung Jawab Sosial. Komitmen tersebut bertujuan
lapangan, selain sebagai sarana komunikasi dengan
risiko Perusahaan secara konsisten dan berkelanjutan demi
Internal (SPI), termasuk pelaksanaan tugas auditor internal
agar kegiatan CSR yang dijalankan dapat memberikan
jajaran internal perusahaan, juga merupakan salah satu
menciptakan efektivitas penerapan Sistem Manajemen
dan auditor eksternal melalui penilaian kompetensi,
nilai tambah dan manfaat bagi Perusahaan maupun para
cara kami untuk semakin memahami dan memantau
Risiko di PT Pertamina Lubricants.
independensi, serta ruang lingkup tugas masing-masing
pemangku kepentingan, khususnya masyarakat dan badan/
auditor.
lembaga pemerintahan. Melalui komitmen ini, Perusahaan
proses
pengelolaan
bisnis
dan
kinerja
operasional
memastikan
efektivitas
Sistem
perusahaan secara langsung. Selama tahun 2019, Dewan
dapat menjalin kemitraan strategis dan hubungan yang
Komisaris telah melakukan 5 (lima) kali kunjungan
harmonis dengan masyarakat di sekitar wilayah operasi
kerja atau Management Walkthrough (MWT) baik ke
Perusahaan sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan
Unit Produksi, Distribusi maupun Anak Perusahaan dari
taraf hidup dan kesejahteraan sosial.
PT Pertamina Lubricants.
18
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
19
Laporan Manajemen
Perubahan Komposisi Dewan
Komisaris
Apresiasi
Pada tahun 2019, Dewan Komisaris telah melepas dengan
Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants mengucapkan
ucapan terimakasih dan penghormatan setinggi-tingginya
terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan
atas dedikasi Bapak Yulian Dekri yang telah mengakhiri
Perusahaan, baik internal maupun eksternal, atas dukungan
masa jabatan nya sebagai anggotan Dewan Komisaris
yang telah diberikan sehingga Perseroan dapat menjalankan
perusahaan pada tanggal 1 November 2019 karena
seluruh aktivitas operasional sepanjang tahun buku 2019
mendapatkan amanah penempatan kerja baru di anak
dengan sebaik-baiknya dan mencapai pertumbuhan kinerja
perusahaan Pertamina lainnya. Kami berharap beliau dapat
yang berkelanjutan.
Dengan berakhirnya laporan ini, kami segenap jajaran
semakin sukses dan berkarya lebih besar khusus nya untuk
Kami
Pertamina Grup.
juga
menyampaikan
apresiasi
sebesar-
besarnya kepada jajaran Direksi dan segenap pekerja
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris hingga akhir
PT Pertamina Lubricants yang telah mencurahkan segala
periode pelaporan terdiri atas 1 (satu) orang Komisaris
kemampuan dan dedikasinya dalam rangka merealisasikan
Utama yang dijabat oleh Bapak Mas’ud Khamid dan 3 (tiga)
rencana dan target bisnis yang telah ditetapkan demi
orang Komisaris yang dijabat oleh Bapak Ananda Tohpati,
mewujudkan visi menjadi Perusahaan Pelumas Berkelas
Bapak Dolly Indra Nasution, dan Bapak Patuan Alfon
Dunia.
Simanjuntak.
Jakarta, April 2020
Atas Nama Dewan Komisaris, Komisaris Utama
Mas’ud Khamid
Komisaris Utama PT Pertamina Lubricants
Periode Jabatan per 31 Desember 2019
20
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
21
Laporan Manajemen
Laporan Direksi
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Ageng Giriyono
Direktur Utama
Mengawali laporan ini, izinkan kami untuk mengucapkan
Berdasarkan data dari US Energy Information Administration
puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
(EIA), rata-rata harga minyak mentah Brent yang menjadi
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga PT
patokan harga minyak internasional tercatat sebesar
Pertamina Lubricants mampu melewati tahun 2019 dengan
US$64,37 per barrel, turun 10% dari tahun 2018 sebesar
capaian kinerja yang memuaskan, meski berada dalam
US$71,19 per barrel. Fluktuasi harga minyak global
kondisi ketidakstabilan makroekonomi dan persaingan
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
industri yang semakin masif.
peningkatan pengolahan kilang minyak dan penurunan
stok minyak mentah komersial di AS, kebijakan negara-
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami
negara Organization of the Petroleum Exporting Countries
selaku Direksi Perseroan untuk menyampaikan laporan
(OPEC) untuk memperpanjang dan menambah volume
pelaksanaan pengelolaan PT Pertamina Lubricants untuk
pemangkasan produksi, dan pembatasan ekspor minyak
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
mentah dari Iran dan Venezuela akibat sanksi Amerika
2019. Laporan ini menyajikan informasi mengenai analisis
Serikat terhadap kedua negara tersebut.
kinerja Perusahaan sepanjang tahun buku, analisis tentang
prospek usaha ke depan, perkembangan implementasi
Kondisi ketidakpastian tersebut juga berdampak pada
tata kelola perusahaan, dan perubahan komposisi anggota
laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung
Direksi tahun 2019.
mengalami perlambatan. BPS mencatatkan pertumbuhan
ekonomi nasional tahun 2019 sebesar 5,02%, lebih rendah
Kondisi Makroekonomi dan Dinamika
Industri Pelumas Nasional
dibandingkan tahun 2018 sebesar 5,17% dan belum
Eskalasi ketegangan dagang antara dua kekuatan ekonomi
5,3%. Untuk harga minyak mentah Indonesia (ICP) per
terbesar di dunia, yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok yang
Desember 2019 tercatat US$67,18 per barel, lebih tinggi
telah berlangsung selama dua tahun terakhir berdampak
dari tahun 2018 akibat adanya pengurangan pasokan
pada laju perlambatan ekonomi dan perdagangan global.
minyak mentah dunia dan peningkatan kebutuhan minyak
Bank Dunia dalam laporannya yang berjudul Global
pada saat musim dingin dan akhir tahun.
mencapai target yang tertuang dalam APBN 2019 sebesar
Economic Prospects: Slow Growth, Policy Challenges
mengestimasikan pertumbuhan ekonomi global berada di
Sementara itu, industri pelumas nasional juga menghadapi
level 2,4% pada tahun 2019, lebih rendah dari tahun 2018
berbagai dinamika sepanjang tahun buku. Salah satunya
dan 2017. Harga komoditas dunia seperti minyak mentah
berkaitan dengan aturan Standar Nasional Indonesia (SNI)
dan gas alam juga ikut menurun di tahun 2019.
yang wajib diterapkan terhadap produk pelumas otomatif
yang beredar di dalam negeri mulai diberlakukan pada
bulan September 2019. Kebijakan tersebut diharapkan
dapat meminimalisasi produksi dan peredaran pelumas
palsu
sehingga
menciptakan
lingkungan
persaingan
usaha yang sehat dan adil. Selain itu, kebijakan ini juga
memberikan jaminan perlindungan dan keaslian produk
bagi para konsumen.
22
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
23
Laporan Manajemen
Di sisi lain, pemerintah resmi menetapkan Peraturan
Dari sisi Distribusi, Perusahaan menargetkan availability
Selain itu, melihat potensi dan kebutuhan pasar yang
Dalam rangka menghadapi dinamika tersebut, Perusahaan
Presiden (Perpres) No. 55/2019 tentang Percepatan Progam
produk di Depot Supply Point (DSP) dapat tercapai 100% di
ada,
melakukan
berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang berfokus
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery
tahun 2026. Untuk mencapai target tersebut, di tahun 2019
pengembangan layanan laboratorium pelumas, khususnya
pada penciptaan nilai bersama atau Creating Shared Value
Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Keberadaan
Perusahaan melakukan pembangunan shelter dan racking
untuk pasar komersil melalui sertifikasi dan peningkatan
(CSV). Pada aspek sosial dan masyarakat, khususnya yang
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai ini dinilai lebih
Gudang DSP Utama dan beberapa DSP besar, melakukan
standar pengelolaan layanan dan fasilitas laboratorium agar
terkait dengan program CSR dimana saat ini sebagian
ramah lingkungan sebab tidak mengeluarkan emisi gas
update eksisting Standard Operating Procedure (SOP)
berkelas dunia.
besar program CSR Perusahaan berfokus pada pemberian
buang dan mampu menekan angka impor minyak bumi
dan pemetaan kebutuhan SOP tambahan, menerapkan
nasional. Peraturan tersebut tentu berpengaruh terhadap
Warehouse Management System (WMS) yang berbasis
Kendala yang Dihadapi dan Langkah Strategisnya
kesejahteraan sosial melalui pemberdayaan dan kemitraan
keberlangsungan bisnis pelumas di masa depan.
pada penggunaan teknologi informasi, dan memperkuat
Melambatnya pertumbuhan makroekonomi di tingkat
strategis dengan masyarakat setempat. Sedangkan di bidang
sinergi pengelolaan gudang, baik dengan sesama BUMN
global maupun nasional menjadi salah satu kendala yang
lingkungan, Perusahaan berusaha untuk memberikan
maupun dengan anak perusahaan Pertamina Grup.
harus dihadapi Perusahaan dalam menjalankan aktivitas
kontribusi positif dalam mengembangan produk-produk
bisnisnya.
pelumas yang ramah lingkungan dan mulai menggunakan
Analisis Kinerja Perusahaan
Kebijakan Strategis Perusahaan
Dalam
untuk
kontribusi positif terhadap peningkatan taraf hidup dan
Untuk
mempertahankan
momentum
laju
pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan di
PT Pertamina Lubricants memiliki market share sebesar
perolehan profit mencapai Rp2 triliun dan mampu
tengah ketidakstabilan tersebut, PT Pertamina Lubricants
54,9% di pasar retail dan industri, memiliki sumber Base
meningkatkan availability produk pelumas dan penguasaan
berupaya melakukan manajemen keuangan dengan baik.
Oil dari Pertamina Grup, memiliki unit produksi sendiri serta
pangsa pasar ritel domestik di tahun 2026 mendatang.
citra baik perusahaan maupun brand produk yang sudah
Untuk mencapai target tersebut, di tahun 2019 Perusahaan
Pengelolaan keuangan yang diterapkan pada tahun buku
miliar atau 104% dari tahun 2018 dan tercapai 115% dari
cukup kuat di masyarakat.
berupaya untuk mengoptimalkan penetrasi pasar industri
salah satunya adalah melalui efisiensi Biaya Operasi dan
target RKAP 2019. Pencapaian yang memuaskan tersebut
domestik, khususnya High Tier dan pasar overseas saat ini,
Biaya Pokok Produksi & Penjualan Produk. Sedangkan dari
merupakan keberhasilan Perusahaan dalam menurunkan
kekuatan
bisnis
berencana
Dari sisi Sales & Marketing, Perusahaan menargetkan
dari
kegiatan
juga
pelumas,
Berangkat
menjalankan
Perusahaan
Perusahaan
tersebut,
bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Perbandingkan Realisasi Kinerja dengan Target
Realisasi laba bersih di tahun 2019 tercatat sebesar Rp1.854,22
mengembangkan produk Specialties, mengkaji pelaksanaan
sisi pengelolaan bisnis, Perusahaan mulai menerapkan
Beban Pokok Penjualan Perusahaan yang disebabkan oleh
PT Pertamina Lubricants menargetkan untuk menjadi Top
merger
Sistem Manajemen Aset, khususnya terkait dengan Tata
penurunan harga bahan baku (Base Oil dan Bahan Aditif),
15 World Lubricants Company sesuai Rencana Jangka
penguasaan
bisnis
Kelola Aset Tanah dan Bangunan di kantor Pusat maupun
penguatan nilai tukar Rupiah, dan penerapan inovasi Triple
Panjang Perusahaan (RJPP) dimana hal tersebut sejalan
Perusahaan, rebranding dan revitalisasi Own Channel ,
seluruh Unit Produksi di Indonesia sejak awal tahun 2019.
Layer Packaging yang mampu mengurangi biaya kemasan
dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan Perusahaan.
melakukan kerja sama display produk dengan Hiswana
Langkah tersebut diambil dalam rangka meningkatkan
botol lithos pelumas.
Untuk mendukung tercapainya target tersebut, kami telah
Migas di jaringan SPBU milik Pertamina, dan menerapkan
kualitas pengelolaan bisnis yang berkelanjutan.
melakukan kajian dan perumusan beragam kebijakan
beberapa program seperti program loyalitas outlet, mekanik
strategis di empat segmen bisnis utama, yaitu Produksi,
dan end customer, serta program Intensifikasi, Winback dan
Diterbitkannya Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan
tahun buku adalah sebesar 79 dengan predikat SEHAT - A
Distribusi, Sales & Marketing, dan Kegiatan Penunjang
Acquisition (IWA) baik untuk pelanggan maupun outlet.
Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
atau belum mencapai target yang ditetapkan dalam RKAP
untuk mendorong peningkatan produksi dan penggunaan
2019. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya perubahan
dan
akuisisi
pasar,
dalam
rangka
pengembangan
meningkatkan
portofolio
Lainnya.
Perolehan nilai Tingkat KesehatanPerusahaan (TKP) di
Terakhir, Perusahaan juga akan melakukan penguatan
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia
pada Pedoman Penilaian Kinerja Anak Perusahaan No.
Dari sisi Produksi, Perusahaan menargetkan adanya efisiensi
fundamental di segmen kegiatan penunjang bisnis,
juga menjadi tantangan besar bagi pelaku industri pelumas,
A6-002/H40000/2019-50,
biaya operasi Perusahaan minimal 10%, peningkatan
khususnya aspek Sumber Daya Manusia dan Teknologi
tak terkecuali bagi PT Pertamina Lubricants.
tambahan dalam Penilaian Kesehatan Anak Perusahaan
utilitas kapasitas sarana produksi, dan peningkatan loyalitas
Informasi (TI). Upaya tersebut dilakukan sejalan dengan
dan kepercayaan pelanggan di tahun 2026 mendatang.
perkembangan industri yang saat ini memasuki era
Selain itu, sebagai entitas bisnis yang berada di tengah-
Kinerja Pertumbuhan berubah menjadi 10. Meski demikian,
Untuk mencapai target tersebut, di tahun 2019 Perusahaan
industri 4.0 yang berbasis pada digitalisasi. Oleh sebab itu,
tengah masyarakat dan memiliki bersinggungan dengan
jika menggunakan metode Penilaian Kesehatan Anak
melakukan beberapa action plan, antara lain kontrak payung
pada tahun 2019 PT Pertamina Lubricants telah memulai
lingkungan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya,
Perusahaan yang sebelumnya atau menggunakan 3 (tiga)
dan penerapan tiga tahun kontrak pengadaan dengan
beberapa kajian dan proyek implementasi digitalisasi baik
isu sosial dan lingkungan juga menjadi tantangan tersendiri
Indikator Kinerja, maka realisasi TKP Tahun Buku 2019
mitra kerja, finalisasi proyek modernisasi dan optimalisasi
yang terkait dengan penilaian dan pengelolaan pekerja
bagi PT Pertamina Lubricants untuk mencapai pertumbuhan
adalah 80 dengan predikat Sehat - A, sesuai dengan target
New LOBP dan New Grease Plant di Production Unit Jakarta
(assesment dan talent pool), loyalitas pelanggan serta
bisnis yang berkelanjutan, dimana pengelolaan bisnis tidak
RKAP 2019.
(PUJ), menggunakan bahan bakar alternatif CNG di PUJ
sistem tracking produk untuk meningkatkan keamanan
hanya berfokus untuk meningkatkan profit semata, tetapi
dan Production Unit Gresik (PUG), memproduksi beberapa
produk dari potensi pemalsuan.
juga berusaha menciptakan keharmonisan dengan aspek
produk pelumas non-brand di PUJ untuk mengurangi gas
dimana
terdapat
kriteria
yaitu Kinerja Operasi dan Skor Maksimum untuk Kriteria
sosial dan lingkungan.
emisi, dan penerapan triple layer packaging pada botol
kemasan generasi baru produk Lithos pelumas.
24
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
25
Laporan Manajemen
Dari segi penjualan, volume sales tahun ini tercatat sebesar
Di samping mempertahankan posisi sebagai market leader di
Sejak tahun 2017, Perusahaan juga telah melakukan
Dengan demikian, susunan Direksi PT Pertamina Lubrciants saat
612.700 KL, dengan kontribusi terbesar berasal dari penjualan
pasar domestik, PT Pertamina Lubricants juga terus melakukan
penandatanganan Piagam Manajemen Risiko oleh seluruh
ini terdiri dari Bapak Ageng Giriyono sebagai Direktur Utama,
domestik sebesar 68% dan penjualan overseas sebesar
ekspansi ke pasar overseas sebagai upaya pengembangan
manajemen sebagai bentuk komitmen dalam membangun
Bapak Andria Nusa sebagai Direktur Sales & Marketing, Bapak
32%. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2019, realisasi
bisnis Perusahaan. Upaya tersebut didukung dengan
budaya
Mohammad Irfan sebagai Direktur Operasi, dan Bapak Andre
tersebut belum tercapai dengan optimal. Hal ini disebabkan
keberadaan fasilitas produksi dan unit pemasaran yang
pengelolaan Perusahaan. Penandatangan piagam tersebut
oleh penurunan harga jual komoditas konsumen, khususnya
beroperasi di Thailand melalui Anak Perusahaan Pertamina
juga diiringi oleh pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan
untuk segmen Agro dan Mining, penurunan aliran modal
Lubricants Thailand, Co. Ltd. dan Kantor Perwakilan PT
peningkatan kompetensi karyawan mengenai penerapan
Sehubungan dengan adanya perubahan tersebut, kami
asing yang masuk ke Indonesia, serta adanya multiplier
Pertamina Lubricants di Sydney, Australia. Kami berharap
Enterprise
rangka
segenap jajaran Direksi mengucapkan terima kasih kepada
effect terhadap pembelian Distributor karena meningkatnya
hal tersebut mampu mendorong peningkatan sales volume
menambah pengetahuan dan wawasan dasar tentang
Bapak Afandi atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan
ketidakpastian dari pasar komoditas Customer.
produk dan pendapatan Perusahaan.
risiko, perbedaan antara risiko dan masalah yang sedang
selama menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan.
Sadar
Risk
Risiko
dalam
Management
menjalankan
(ERM)
dalam
aktivitas
Herlambang sebagai Direktur Finance & Business Support.
terjadi, serta menerapkan standar ISO 31000 sebagai
Apresiasi
Kondisi tersebut juga menyebabkan realisasi Pendapatan
Dengan keberhasilan kami dalam mempertahankan posisi
Usaha pada tahun buku belum mampu melampaui target
sebagai market leader di pasar domestik dan pengalaman
RKAP 2019. Meski demikian realisasi penjualan overseas
kami dalam melakukan penetrasi pasar overseas, kami
Selain itu, PT Pertamina Lubricants juga berupaya untuk
terima kasih kepada para Pemegang Saham dan jajaran
pada tahun 2019 secara umum mengalami peningkatan
optimistis mampu mewujudkan target RJPP menjadi Top 15
meningkatkan kualitas Sistem Pengendalian Internal melalui
Dewan Komisaris yang telah memberikan dukungan serta
sebesar 14% dari tahun 2018. Peningkatan tersebut
World Lubricants Company pada tahun 2020 mendatang
penetapan Piagam Internal Audit yang menjadi pedoman
saran dan arahan yang berguna dalam meningkatkan
terutama disebabkan oleh naiknya volume penjualan yang
yang sejalan dengan visi dan misi Perusahaan.
dan acuan kerja bagi pekerja Fungsi Internal Audit pada
kinerja dan kemajuan bisnis Perusahaan.
signifikan di Australia, Jepang, Filipina, Thailand, dan Korea.
Pedoman Penerapan Manajemen Risiko di Perusahaan.
Akhir kata, kami segenap jajaran Direksi mengucapkan
bulan November 2019. Dalam piagam tersebut, tertuang
standar pelaksanaan internal audit yang digunakan
Kami juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada
Analisis Prospek Usaha Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
telah mengacu kepada International Standards for The
seluruh Pekerja dan Mitra Kerja PT Pertamina Lubricants
Kondisi makroekonomi global yang diperkirakan mengalami
Untuk mendukung tercapainya visi dan misi menjadi
Professional Practice of Internal Auditing yang ditetapkan
yang telah mededikasikan tenaga, waktu, dan ide terbaiknya
perbaikan pasca Penandatanganan Kesepakatan Awal atau
World Lubricants Company, diperlukan penerapan GCG
oleh The Institute of Internal Auditors.
sehingga di tahun ini Perusahaan mampu mencatatkan
Fase I antara Amerika Serikat dan Tiongkok diharapkan
yang tidak hanya sekadar bentuk kepatuhan terhadap
mampu membawa dampak positif terhadap pertumbuhan
peraturan perundang-undangan saja, tetap lebih berfokus
Perubahan Komposisi Direksi
ekonomi dan industri nasional, termasuk di sektor otomotif,
pada pelaksanaan best practices berdasarkan standar
Sepanjang periode pelaporan, komposisi Direksi mengalami
Tak lupa, kami juga menyampaikan rasa terima kasih kepada
serta aktivitas ekspor dan impor. Perekonomian nasional
GCG terbaik dalam rangka membangun dan memperkuat
perubahan sebanyak 1 (satu) kali. Berdasarkan Keputusan
seluruh pemangku kepentingan lainnya atas dukungan
yang kian bertumbuh juga akan memicu peningkatan daya
budaya korporasi yang sehat, jujur, transparan, dan adil.
Pemegang Saham secara Sirkuler PT Pertamina Lubricants
yang telah diberikan kepada kami sehingga kami mampu
pada tanggal 4 Januari 2019, Bapak Afandi resmi mengakhiri
menjalankan pengelolaan bisnis dengan baik.
beli masyarakat, termasuk minat untuk membeli kendaraan
bermotor.
hasil kinerja yang memuaskan.
Untuk mendukung implementasi GCG di lingkungan
jabatannya sebagai Direktur Utama Perusahaan. Posisi
PT Pertamina Lubricants, Perusahaan menggunakan Sistem
tersebut kemudian dijabat oleh Bapak Ageng Giriyono.
Semoga usaha dan kerja keras yang telah dilakukan
Berangkat dari asumsi tersebut, kami yakin bahwa
Kepatuhan Online atau Compliance Online System (COS)
mampu mendorong tercapainya pertumbuhan bisnis yang
industri pelumas masih memiliki prospek yang sangat
yang sama dengan COS milik PT Pertamina (Persero). Sistem
berkelanjutan dan mewujudkan visi menjadi Perusahaan
baik. Berdasarkan data Publikasi Kline tahun 2018, total
ini membantu pemantauan terhadap kepatuhan para
Pelumas Berkelas Dunia.
konsumsi pelumas di Indonesia diperkirakan akan terus
pekerja terhadap aturan dan kebijakan GCG Perusahaan.
meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 1,9% per tahun
hingga 2023, sementara untuk pasar Pelumas domestik
Komitmen Perusahaan dalam menerapkan praktik GCG
akan tumbuh 1,8% per tahun hingga 2028.
di setiap lini bisnisnya telah diakui dan diapresiasi oleh
PT Pertamina (Persero) selaku Induk Perusahaan melalui
Peningkatan konsumsi dan pasar pelumas di level nasional
penganugerahan Best GCG Implementation unuk kategori
dipengaruhi oleh adanya stimulus positif dari pemerintah
Downstream Subsidiary dalam ajang Annual Pertamina
serta perkembangan di sektor otomotif dan transportasi, serta
Subsidiary Awards (APSA) 2019.
Jakarta, April 2020
Atas Nama Direksi, Direktur Utama
sektor industri manufaktur dan juga pertambangan yang
berdampak positif bagi pertumbuhan industri pelumas. Di
samping itu, jumlah penduduk Indonesia yang diprediksi oleh
BPS akan mencapai 319 juta jiwa pada tahun 2045 mampu
memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar yang sangat
potensial bagi produsen, importir dan distributor pelumas.
26
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Ageng Giriyono
Direktur Utama PT Pertamina Lubricants
Periode Jabatan per 31 Desember 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
27
Laporan Manajemen
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TERINTEGRASI
TAHUN BUKU 2019
“Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang
Tanggung Jawab atas Laporan Terintegrasi Tahun Buku 2019
PT Pertamina Lubricants”
“Pernyataan Anggota Direksi tentang
Tanggung Jawab atas Laporan Terintegrasi Tahun Buku 2019
PT Pertamina Lubricants”
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan
Terintegrasi PT Pertamina Lubricants Tahun Buku 2019 telah dimuat secara lengkap dan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Terintegrasi Perusahaan.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan
Terintegrasi PT Pertamina Lubricants Tahun Buku 2019 telah dimuat secara lengkap dan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Terintegrasi Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, April 2020
Jakarta, April 2020
Anggota Dewan Komisaris
Anggota Direksi
Mas’ud Khamid
Komisaris Utama
28
Ananda Tohpati
Yulian Dekri
Komisaris
Komisaris
Dolly Indra Nasution
Patuan Alfon Simanjuntak
Komisaris
Komisaris
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Afandi
Ageng Giriyono
Direktur Utama
Direktur Utama
Mohammad Irfan
Andre Herlambang
Andria Nusa
Direktur Operasi
Direktur Finance & Business Support
Direktur Sales & Marketing
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
29
Laporan Manajemen
PT Pertamina Lubricants
berkomitmen penuh untuk selalu
memberikan nilai tambah bagi
seluruh pemangku kepentingan dari
kegiatan bisnis Perusahaan.
Pertamina lubricants
PROFIL
Perusahaan
30
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Sekilas Perusahaan
informasi Umum Perusahaan
[GRI 102-1, GRI 102-2, GRI 102-3, GRI 102-53]
Nama Perusahaan
PT Pertamina Lubricants
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Rp3.413.526.000
Produk dan Jasa
23
Tanggal Pendirian
23 September 2013
Produk: Pelumas, Grease, Specialties
Jasa: Pengujian Oil Clinic dan ILMA
Alamat Kantor Pusat
Badan Hukum
Perseroan Terbatas Non-Listed
Dasar Hukum Pendirian dan
Perubahan Terakhir
• Undang-Undang No.22 Tahun 2001 Tentang
Minyak dan Gas
• Akta No.35 tanggal 23 September 2013 Notaris
Lenny Janis Ishak, S.H., yang telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi
Manusia No.AHU-49848.AH.01.01 tahun 2013
tanggal 25 September 2013 dan sesuai dengan
Akta Perubahan No. 45 tanggal 30 Oktober 2013
Notaris Lenny Janis Ishak, SH, yang telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi
Manusia No. AHU-5578. AH.01.02 tahun 2013
tanggal 31 Oktober 2013.
32
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Gedung Oil Center Lantai 5-8
Jl. MH. Thamrin Kav 55, Jakarta Pusat 10350
Telepon: +62 21 3190 7190,
Faksimile: +62 21 314 8886
Kontak Perusahaan
Corporate Secretary
Iwan Ridwan Faizal
e-mail : iwanrf@pertamina.com
E-mail Perusahaan
pcc@pertamina.com
Website Perusahaan
www.pertaminalubricants.com
Media Sosial
: Pertamina Lubricants
: @pertaminalub
: Pertamina Lubricants
: @pertaminalub
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
33
Sekilas Perusahaan
Sekilas Perusahaan [GRI 102-2]
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan [GRI 102-16]
Visi
“Menjadi Perusahaan Pelumas Berkelas Dunia”
Misi
Melaksanakan bisnis solusi pelumasan dan memasarkan Pelumas serta produk terkait
secara kompetitif di pasar domestik dan luar negeri, untuk memperkuat portofolio
bisnis guna mengoptimalkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan
Tata Nilai Perusahaan
Customer
Focused
Confident
Who We Are
Mampu berkompetisi dalam
skala regional maupun
internasional, mendorong
pertumbuhan melalui
investasi, membangun
budaya sadar biaya dan
menghargai kinerja.
Berorientasi pada
kepentingan pelanggan
dan berkomitmen untuk
memberikan yang
pelayanan terbaik kepada
pelanggan
PT Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan
melakukan usaha-usaha pengembangan bisnis perusahaan
PT Pertamina (Persero) yang berfokus dalam menjalankan
agar tetap mampu bersaing dan menjadi pemimpin di
bisnis pelumas (baik untuk segmen retail otomotif maupun
tengah pasar pelumas domestik yang semakin kompetitif
Competitive
Commercial
industri) mulai dari produksi, distribusi hingga pemasarannya
dan meningkatkan posisi serta daya saing perusahaan di
di pasar domestik dan luar negeri.
pasar pelumas dunia sehingga para pemangku kepentingan
Berperan dalam
pembangunan
ekonomi nasional,
menjadi pelopor
dalam reformasi
BUMN dan
membangun
kebanggaan bangsa
Menciptakan nilai
tambah dengan
orientasi komersial dan
mengambil keputusan
berdasarkan prinsipprinsip bisnis yang
sehat
dapat memperoleh nilai tambah yang optimal dari bisnis
Sejalan dengan Visi Pertamina untuk menjadi Perusahaan
yang dijalankan oleh Perusahaan.
Energi berkelas dunia, PT Pertamina Lubricants juga
memiliki visi untuk menjadi Perusahaan Pelumas berkelas
Dalam rangka mempertahankan dominasi (market leader)
dunia. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Perusahaan
di pasar pelumas domestik dan sebagai bagian dari usaha
senantiasa
portofolio
pengembangan bisnis di pasar pelumas dunia, Perusahaan
perusahaan dengan menjalankan bisnis Pelumas secara
bertekad
untuk
memperkuat
terus melakukan inovasi berkelanjutan dan optimalisasi
utuh (dari hulu ke hilir) dan terintegrasi dengan tetap
potensi yang terdapat di seluruh rantai bisnis perusahaan,
sehingga target untuk menjadi Top 15 World Lubricants
Company di tahun 2020 dapat tercapai.
34
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Clean
Perusahaan dikelola
secara profesional
dengan: menghindari
benturan kepentingan;
tidak mentolerir suap;
menjunjung tinggi
kepercayaan dan integritas;
serta berpedoman pada
asas-asas tata kelola
korporasi yang baik
6C
Capable
Dikelola oleh pemimpin
dan pekerja profesional
yang memiliki talenta
dan penguasaan teknis
tinggi, berkomitmen
dalam membangun
kemampuan riset dan
pengembangan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
35
Sekilas Perusahaan
Jejak Langkah
1957
Pabrik pelumas Pertamina
pertama kali beroperasi
di Tanjung Priok, Jakarta
(Unit Produksi Pelumas Jakarta).
2003
Struktur Grup Perusahaan [GRI 102-5, GRI 102-10]
2001
• Pembentukan Unit Bisnis Pelumas
Pertamina (Direktorat Pemasaran
Niaga).
• Penerbitan Keppres No.21
Tahun 2001 tentang Pelayanan
Penyediaan Pelumas, yang
membuat persaingan terbuka di
pasar pelumas domestik.
Pertamina berubah menjadi
PT Pertamina (Persero).
2014
2013
Pembentukan anak perusahaan
PT Pertamina International Shipping (PIS).
Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali (Lebih dari 5%)
Pemegang Saham Minoritas (Kurang dari 5%)
Sepanjang tahun pelaporan, struktur kepemilikan saham Perusahaan
tidak mengalami perubahan.
Pemerintah Republik Indonesia
100%
PT Pertamina (Persero)
99,95%
2015
• Perubahan nama Amaco
Production Co., Ltd menjadi
Pertamina Lubricants (Thailand)
Co., Ltd.
• Kerja sama Technical Partnership
dengan Automobili Lamborghini.
• Pelepasan kepemilikan saham
PT Pertamina Lubricants terhadap
PT PIS.
Informasi Anak Perusahaan
1%
PT Pertamina Retail
25%
Mr. Suphasilp Kun
74%
2019
Groundbreaking
Lubricants Technology
Center (LTC).
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Presentase Kepemilikan Saham
PT Pertamina Lubricants
Peresmian Kantor Perwakilan
(Sales Representative Office/SRO)
di Sydney, Australia.
36
0,05%
PT Pertamina Lubricants
2017
2018
PT Pertamina Pedeve Indonesia
Pemisahan Unit Bisnis Pelumas
PT Pertamina Persero menjadi anak
perusahaan PT Pertamina Lubricants
Akuisisi perusahaan pelumas Thailand,
Amaco Production Co., Ltd.
2016
Keterangan :
Alamat Kantor Pusat
Bidang Usaha
Status Operasional
Fasilitas Unit Produksi
152 Chartered Square
Building Unit 17-06 North
Sathron Road, Silom,
Bangkok, Thailand
Produksi dan penjualan
pelumas
Beroperasi
Kapasitas Produksi :
60.000 KL/Tahun
Alamat :
79/5 M.8 T.Thep Mongkhon,
A.Bang Sai, Phra Nakhon Si
Ayuthaya 13270
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
37
Sekilas Perusahaan
Pelibatan Pemangku Kepentingan
Bagi PT Pertamina Lubricants, pemangku kepentingan
Di samping itu, kegiatan Stakeholder Assessment tersebut
memiliki pengaruh terhadap kemampuan Perusahaan dalam
juga dapat membantu Manajemen Perusahaan dalam
menciptakan value yang berguna bagi keberlangsungan
mengidentifikasi isu-isu penting bagi para pemangku
bisnis Perusahaan. Atas dasar hal tersebut, Perusahaan
kepentingan, termasuk isu ekonomi, lingkungan, dan sosial,
melakukan penentuan key stakeholders yang berpotensi
sehingga dapat menjadi rujukan dalam mengembangkan
mempengaruhi value creation Perusahaan melalui kegiatan
strategi keberlanjutan Perusahaan.
Stakeholder
Assessment
pada
tahun
2019
5
• Penentuan sample pemangku kepentingan
yang berpartisipasi dalam FGD dilakukan
dengan menggunakan convenience
sampling dan professional judgement.
• FGD dselenggarakan di 5 (lima) kota, yaitu
Balikpapan, Makassar, Surabaya, Medan,
dan Jakarta pada tanggal 19 Agustus – 22
Oktober 2019.
• Total peserta FGD dari 5 kota sebanyak 165
orang responden atau 55% dari target,
dengan persentase sebagai berikut:
dengan
melibatkan pihak eksternal independen, yaitu Trisaksi
Sustainability Centre (TSC).
Tahapan Pelaksanaan dan Kriteria Penilaian [GRI 102-42]
1
Desk Study
2
Mengumpulkan data dan informasi melalui
pemeriksaan dan analisis data sekunder
3
Kuesioner
• Penggunaan kuesioner bertujuan untuk
memetakan pemangku kepentingan awal
melalui analisis:
- pengaruh stakeholder terhadap
Perusahaan;
- pengaruh stakeholder terhadap
stakeholder lain;
- kepentingan stakeholder terhadap
perusahaan;
- intensitas komunikasi stakeholder dengan
perusahaan; dan
- dampak dan pengaruh perusahaan
terhadap stakeholder, serta tanggung
jawab legal, operasional, dan ekonomi
perusahaan terhadap stakeholder.
• Kuesioner diisi oleh 35 karyawan internal
Perusahaan. Para responden juga dapat
memberikan penilaian terhadap aspek
pemangku kepentingan tersebut dalam skala
likert 1-3.
38
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Focus Group Discussion (FGD)
Wawancara Direksi
Mengumpulkan data dan informasi melalui
pemeriksaan dan analisis data sekunder
4
Pre Categorized Pemangku
Kepentingan
Dari hasil kuesioner, diperoleh
pengelompokkan pre-categorized Pemangku
Kepentingan, yaitu:
1. Distributor dan Transportir
2. Masyarakat Lokal
3. Pelanggan
4. Vendor Jasa
5. Pemasok
6. Pemerintah Daerah
7. Pertamina Group
8. Media
9. Pemerintah Pusat
10. Asosiasi
11. Internal Perusahaan
7
Pemangku Kepentingan
Persentase
Distributor dan Transportir
9%
Vendor Jasa dan Pemasok
9%
Internal Perusahaan
35%
Masyarakat Lokal
32%
Pelanggan
6%
Pemerintah Daerah
3%
Media
3%
Pertamina Grup
2%
Pemerintah Pusat
1%
6
Finalisasi Analisis Pemangku
Kepentingan
Melakukan analisis kembali terhadap precategorized pemangku kepentingan untuk
mendapatkan hasil pemetaan pemangku
kepentingan final
Pemetaan Isu dan Tingkat Kepentingan Isu, serta Rekomendasi Metode Pelibatan
•
•
•
Identifikasi isu-isu yang diperoleh dari hasil kegiatan FGD dibandingkan dengan menggunakan metode
Triangulasi untuk mengetahui isu mana yang menjadi perhatian bagi setiap pemangku kepentingan
Setelah itu, isu tersebut dianalisis derajat kepentingannya dengan menggunakan professional judgement.
Penilaian dampak dari isu tersebut dilakukan dengan mengacu pada kriteria sebagai berikut.
Derajat Kepentingan
Kriteria Penilaian
Sangat Tinggi (4)
Dampak signifikan pada aspek kesehatan dan keselamatan, aset, dan/atau
pendapatan yang apabila terjadi kerusakan/dampak negatif tidak dapat dikembalikan
lagi pada kondisi normal
Tinggi (3)
Dampak signifikan pada aspek kesehatan dan keselamatan, asset, dan/atau
pendapatan yang apabila terjadi kerusakan/dampak negatif dapat dikembalikan pada
kondisi normal
Sedang (2)
Menimbulkan rasa tidak senang (negative attitude) pada pemangku
kepentingan
Rendah (1)
Pemangku kepentingan hanya tertarik atau memiliki concern pada dampak yang
mungkin terjadi di pemangku kepentingan lainnya
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
39
Sekilas Perusahaan
Matriks Pemetaan Pemangku Kepentingan [GRI 102-40, GRI 102-42]
Penentuan Dampak Perusahaan terhadap Pemangku Kepentingan
1
Isu yang didapatkan dari kegiatan FGD dapat menjadi rujukan
analisis pemangku kepentingan dilakukan berdasarkan
untuk mengetahui pengaruh pemangku kepentingan
prinsip Pelibatan Pemangku Kepentingan AA1000ES-2015,
terhadap perusahaan, serta dampak perusahaan terhadap
untuk kemudian menjadi rujukan dalam menentukan
pemangku
metode pelibatan pemangku kepentingan yang sesuai oleh
kepentingan.
Sebagai
verifikasi
relevansi
prioritas pemangku kepentingan terhadap perusahaan,
2
3
4
Pemangku kepentingan
bergantung pada kinerja
ekonomi tidak langsung dari
perusahaan (misalnya kontribusi
terhadap perekonomian lokal,
dividen)
Pemangku kepentingan sangat
bergantung pada kinerja
ekonomi perusahaan (gaji dari
perusahaan, pembayaran)
Ekonomi
Pemangku kepentingan tidak
bergantung secara ekonomi,
produk, dan jasa yang esensial
dari perusahaan
Pemangku kepentingan tidak
bergantung secara ekonomi
pada perusahaan, namun
bergantung pada jasa dan
produk dari perusahaan
Perusahaan.
Sosial atau Lingkungan
Alur Analisis Pemangku Kepentingan
Identifikasi Pemangku
Kepentingan
Pemangku kepentingan tidak
terdampak secara langsung
maupun tidak langsung
terhadap kinerja sosial dan
lingkungan
perusahaan
Pemangku kepentingan
tidak terdampak secara
langsung maupun tidak
langsung terhadap kinerja
lingkungan atau sosial
perusahaan, namun kinerja
tersebut akan mempengaruhi
reputasi pemangku
kepentingan
Pemangku kepentingan secara
tidak langsung
terdampak sosial dan
lingkungan dari produk,
jasa, atau proses transportasi
perusahaan, karena
tidak tinggal atau bekerja
secara langsung di lingkungan
perusahaan
Pemangku kepentingan
terdampak langsung
kinerja sosial dan lingkungan
perusahaan
karena tinggal dan
bekerja di wilayah operasi
perusahaan,
sehingga operasional
perusahaan akan berdampak
pada kesehatan, kualitas hidup,
dan kepemilikan pemangku
kepentingan
Penentuan Pengaruh Pemangku Kepentingan terhadap Perusahaan
Penentuan Derajat Dampak
Perusahaan pada Pemangku
Kepentingan
Penentuan Derajat Pengaruh
Pemangku Kepentingan pada
Perusahaan
1
2
Pemangku kepentingan tidak
bergantung secara ekonomi,
produk, dan jasa yang esensial
dari perusahaan
Pemangku kepentingan
berpengaruh terhadap
penyediaan produk
dan jasa yang dibutuhkan
perusahaan, namun tidak akan
menyebabkan disrupsi
bisnis perusahaan apabila
proses penyediaan tersebut
dihentikan. Opini dari
pemangku kepentingan dapat
mempengaruhi izin operasi
perusahaan di kemudian hari.
Pemangku kepentingan tidak
memiliki power
untuk mempengaruhi
policy, strategi, dan aspek legal
perusahaan.
Pemangku kepentingan tidak
memiliki power
untuk mempengaruhi
policy, strategi, dan aspek
legal perusahaan, namun
berpengaruh terhadap aspek
legal perusahaan.
Kategorisasi Pemangku
Kepentingan
Prioritas pemangku
kepentingan
Tahap identifikasi pemangku kepentingan telah dilakukan
pemangku kepentingan dan penentuan derajat pengaruh
sebelumnya oleh internal Perusahaan, sehingga didapatkan
pemangku kepentingan pada Perusahaan melalui kriteria
pre-categorized
yang disusun berdasarkan prinsip Pelibatan Pemangku
pemangku
kepentingan.
Selanjutnya
dilakukan penentuan derajat dampak Perusahaan pada
Kepentingan AA1000.
Pemangku kepentingan
berpengaruh pada aspek
finansial bagi perusahaan, yang
apabila dukungan tersebut
dihentikan akan menyebabkan
disrupsi bisnis perusahaan.
Pemangku kepentingan tidak
berpengaruh terhadap
otoritas legal perusahaan,
namun opini dari pemangku
kepentingan dapat
mempengaruhi izin
operasi perusahaan
secara langsung.
Perusahaan sangat bergantung
pada aspek
ekonomi, penyediaan
produk dan jasa dari
pemangku kepentingan, serta
otoritas untuk menentukan izin
operasi perusahaan
yang apabila dihentikan
akan menyebabkan
disrupsi bisnis
perusahaan.
Pemangku kepentingan
memiliki power untuk
mempengaruhi policy
dan strategi perusahaan, namun
perusahaan berhak untuk
tidak mengikuti permintaan
pemangku kepentingan.
Pemangku kepentingan
memiliki power untuk
mempengaruhi policy
dan strategi perusahaan, serta
perusahaan harus mengikuti
permintaan
pemangku kepentingan.
Pemetaan Pemangku Kepentingan PT Pertamina Lubricants
-
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
4
Management/Strategi
High
40
3
Kelangsungan Bisnis (Kinerja Ekonomi, Jasa, License To Operate)
Internal Perusahaan
Distributor
Pemasok
Vendor Jasa
Pelanggan
Pertamina Pusat
Moderate
- Pemerintah
- Masyarakat Lokal
Low
- Media
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
41
Sekilas Perusahaan
Pendekatan Manajemen terhadap Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Distributor dan Transportir
Derajat Kepentingan : Tinggi
[GRI 102-43, GRI 102-44]
Kebutuhan/Harapan/Topik
Penting
Dengan mengacu pada best practices pelibatan pemangku
Seluruh feedback dari pemangku kepentingan akan
kepentingan, PT Pertamina Lubricants berupaya untuk
digunakan sebagai dasar PT Pertamina Lubricants dalam
Kualitas dan Kuantitas Produk
melakukan pendekatan yang terstruktur kepada para
mengembangkan
Sistem Pengelolaan Distributor
pemangku kepentingan. Perusahaan juga memastikan agar
sasaran bagi bisnis Perusahaan, dan lebih relevan untuk
Layanan Perusahaan
cara komunikasi dengan pemangku kepentingan dilakukan
menciptakan nilai yang berkelanjutan di masa depan.
Penghargaan atas Kinerja
(Reward)
strategi
yang
komprehensif,
tepat
secara konsisten dan sistematis dalam rangka memenuhi
Proses Financial Perusahaan
harapan dan kepentingan mereka sekaligus tanggap dalam
Metode Pelibatan
• Forum Pertemuan Berkala dengan Distributor
dan Transportir
• Kecepatan proses invoicing dan payment
Perusahaan
• Evaluasi dan reward kinerja secara berkala
Kebijakan HSE Perusahaan
menangani permasalahan yang ditimbulkan dari proses
Bentuk Pelibatan di Tahun 2019
• Penerapan inovasi Triple Layer
• Penambahan sensor berat pada mesin
packaging unit produksi
• Pertemuan/diskusi/gathering berkala dengan
Distributor
• Pelaksanaan FGD di 5 (lima) kota besar
• Pemberian kompensasi pencapaian target
kinerja kepada Distributor
Vendor Jasa dan Pemasok
pelaksanaan bisnis Perusahaan.
Derajat Kepentingan : Tinggi
Kebutuhan/Harapan/Topik
Penting
Metode Pelibatan
Bentuk Pelibatan di Tahun 2019
Pendekatan Manajemen terhadap Keterlibatan Pemangku Kepentingan PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
Internal Perusahaan
Proses Financial Perusahaan
Derajat Kepentingan : Tinggi
Kebutuhan/Harapan/Topik
Penting
Fasilitas Kesehatan
(Asuransi, Jaminan Hari Tua,
BPJS, dll)
Jenjang Karier
(Human Capital Management)
Pelatihan/Peningkatan
Kompetensi
Metode Pelibatan
Pemetaan Talent Pool
Forum Konsultasi Karier Pekerja
Penyelenggaraan HR Consultation Day
Evaluasi kompetensi pekerja secara berkala
Pelaksanaan assessment pekerja (CORE, PLAS,
OLAS dan SAS)
Pemetaan kompetensi jabatan
Penyusunan UTP setiap Jabatan Pekerja
Pemberian pelatihan sesuai kebutuhan
kompetensi jabatan
Pelaksanaan 393 jam pelatihan kepada pekerja
maupun TKJP/OS
Kesejahteraan
(Gaji, Bonus, Insentif, dll)
Penerapan sistem reward and punishment yang
transparan
42
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
• Partisipasi pekerja PWTT pada MCU
meningkat 155% dari tahun 2018 (92% dari
total pekerja PWTT Tahun 2019)
• Partisipasi keluarga (pasangan) pekerja PWTT
pada MCU meningkat 141% dari tahun 2018
Pemetaan jenjang karier yang jelas
Evaluasi perhitungan komponen upah pekerja
secara berkala
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3)
Bentuk Pelibatan di Tahun 2019
Fleksibilitas dan memudahkan bagi pekerja dan
keluarga untuk melakukan self request dan
pemilihan RS Provider untuk melakukan MCU
(Medical Check Up) Tahunan
Evaluasi pelayanan provider asuransi kesehatan
• Forum Pertemuan Berkala atau Konsinyeering
terkait Invoicing
• Evaluasi dan reward kinerja untuk Mitra Kerja
• Evaluasi proses procurement Perusahaan
secara berkala
Penyetaraan besaran pendapatan pekerja Direct
Hire sesuai kategori bisnis perusahaan
Penjadwalan Pasokan Barang
Pelanggan
Derajat Kepentingan : Tinggi
Kebutuhan/Harapan/Topik
Penting
Promosi Produk
Sharing Ilmu/Pengetahuan
terkait Pelumas
Pemberian reward/penghargaan kepada pekerja
berprestasi (CIP, Audit Plus E, dll.)
Forum bersama untuk internal perusahaan
(gathering, seminar, sosialisasi, dll)
Penyelenggaraan 20 kali forum internal bersama
pekerja dan TKJP/OS Perusahaan
Pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) untuk
kegiatan lapangan
Pembagian APD (sepatu safety, baju lapangan/
coverall, sarung tangan dan helmet) kepada
seluruh pekerja lapangan
Metode Pelibatan
Bentuk Pelibatan di Tahun 2019
Program Promosi (diskon maupun marchandise)
yang menarik dan berkelanjutan
• Pertemuan/diskusi/gathering berkala dengan
Outlet Mitra/Mekanik/Komunitas
• Pelaksanaan FGD di 5 (lima) kota besar
• Program Promo Hari Gajian, Ojek Online,
LinkAja, MyPertamina, dll.
• Forum Sosialisasi tentang Pelumas di Lembaga
Akademisi maupun acara gathering pelanggan
• Pelatihan untuk Mekanik
• Kunjungan berkala Tim Sales Force
Perusahaan
• Pelaksanaan Customer Satisfaction and Loyalty
Survey (CSLS) Tahun 2019
Sosialisasil ilmu/pengetahuan tentang Pelumas
Pelatihan untuk Outlet Mitra Perusahaan
Kunjungan Tim Sales secara berkala
Kualitas Kemasan
Pemberian Bonus dan Insentif kepada pekerja
Perundingan penyusunan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) I antara Perusahaan dan Serikat
Pekerja PT Pertamina Lubricants (SPPL)
• Pertemuan/diskusi/gathering berkala dengan
Mitra Kerja
• Pelaksanaan FGD di 5 (lima) kota besar
• Pemberian kompensasi pencapaian target
kinerja kepada Mitra Kerja
Survei kepuasan pelanggan
Pemegang Saham (Pertamina Group)
Derajat Kepentingan : Tinggi
Kebutuhan/Harapan/Topik
Penting
Keberlanjutan Bisnis
Metode Pelibatan
Komunikasi dan Pelaporan Kinerja secara berkala
Bentuk Pelibatan di Tahun 2019
•
•
•
•
Penyampaian Management Report Bulanan
Penyampaian Laporan Tahunan Perusahaan
Diskusi Performance Review Triwulanan
Mengikuti Forum Anak Perusahaan Pertamina
Triwulanan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
43
Sekilas Perusahaan
Pemerintah (Pusat dan Daerah)
Derajat Kepentingan : Sedang
Kebutuhan/Harapan/Topik
Penting
Metode Pelibatan
Pembentukan Tim Task Force CSR dan
Community Development Officer (CDO) di Unit
Kerja Perusahaan
Penyerapan Tenaga Kerja
Program CSR Tepat Guna
Inovasi Produk
Bentuk Pelibatan di Tahun 2019
• Forum/Diskusi/Pertemuan/Koordinasi berkala
dengan Pemerintah/Badan Pemerintah
(Government Relation)
• Program CSR Pemberdayaan dan Pelibatan
Masyarakat
Citra Perusahaan
Terlibat aktif dalam Asosiasi Pelumas Indonesia
(Aspelindo) dan Diskusi terkait SNI Wajib
Kerja sama dengan BSN, BLK, BBPB dan
Kementerian Perindustrian terkait Program CSR
Perusahaan
Courtesy Visit atau Audiensi dengan Kementrian
Bangladesh, Dirjen IKFT dan Dewan Riset Daerah
Komunikasi
Masyarakat Lokal
Derajat Kepentingan : Sedang
Kebutuhan/Harapan/Topik
Penting
Program CSR Tepat Guna
Kegiatan Operasional Ramah
Lingkungan
Metode Pelibatan
• Forum/Diskusi/Pertemuan/Koordinasi berkala
dengan Masyarakat
• Program CSR Pemberdayaan dan Pelibatan
Masyarakat
Bentuk Pelibatan di Tahun 2019
Pembentukan Tim Task Force CSR dan
Community Development Officer (CDO) di Unit
Kerja Perusahaan
Pelaksanaan 15 program CSR CID dengan
Masyarakat (Total 6.107 penerima manfaat
dengan nilai total nilai program Rp655,77 Juta)
Media
Derajat Kepentingan : Rendah
Kebutuhan/Harapan/Topik
Penting
Metode Pelibatan
Komunikasi
• Forum/Diskusi/Pertemuan/Koordinasi berkala
dengan Media/Komunitas Wartawan
• Jalur Komunikasi Perusahaan yang Kredibel
dan Cepat Tanggap
Publikasi Berita Perusahaan
44
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Bentuk Pelibatan di Tahun 2019
• Pertemuan dan diskusi berkala dengan 16
Media
• Sponsorship pada kegiatan Komunitas
Wartawan
• Media Gathering dengan Tim Media
Pertamina (Pertamina TV dan Energia)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
45
Sekilas Perusahaan
Analisis Materialitas [GRI 102-46]
Dalam menentukan topik material, PT Pertamina Lubricants
untuk menentukan kualitas laporan yang disusun oleh GRI
berpedoman pada 4 (empat) prinsip pelaporan untuk
Standards 2016.
Daftar Topik Material, Boundary, dan Integrasi dengan SDGs
Topik Material
menentukan konten laporan dan 6 (enam) prinsip pelaporan
Relevansi
dengan GRI
Alasan Topik Ini Material
Boundary
Integrasi dengan
SDGs
ASPEK EKONOMI
Kinerja Ekonomi
Prinsip Penentuan Konten Laporan
1. Keterlibatan Pemangku Kepentingan
2. Konteks Keberlanjutan
3. Materialitas
4. Kelengkapan
GRI 201
• 201-1
Menggambarkan kinerja ekonomi
Perusahaan selama tahun pelaporan,
khususnya terkait nilai ekonomi yang
dihasilkan dan didistribusikan oleh
Perusahaan
•
•
•
•
Energi
GRI 302
• 302-1
• 302-3
• 302-5
Menggambarkan inisiatif Perusahaan dalam
menangani dampak operasional terhadap
lingkungan melalui pengelolaan energi
Production Unit
Limbah dan Efluen
GRI 306
• 306-2
Menggambarkan upaya Perusahaan dalam
menangani dampak operasional terhadap
lingkungan melalui pengelolaan limbah
Production Unit
Kepegawaian
GRI 401
• 401-1
Menggambarkan komitmen Perusahaan
dalam melakukan pengelolaan SDM
•
•
•
•
Head Office
Sales Region
Production Unit
Depot Supply Point
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
GRI 403
• 403-2
Menggambarkan komitmen Perusahaan
dalam menyediakan tempat kerja yang
aman dan nyaman demi mengurangi
tingkat kecelakaan kerja
•
•
•
•
Head Office
Sales Region
Production Unit
Depot Supply Point
Pemasaran dan
Pelabelan
GRI 417
• 417-1
Menggambarkan komitmen Perusahaan
dalam menyampaikan informasi terkait
dampak lingkungan dan sosial dari produk
dan jasa, penggunaan sebuah produk
dan jasa dengan aman, maupun sumber
komponen produk dan jasa secara akurat
kepada para pelanggan
• Head Office
• Production Unit
Prinsip Penentuan Kualitas
Prinsip-prinsip
Penyusunan
Laporan
a. Kejelasan
b. Komparabilitas
c. Keseimbangan
d. Akurasi
e. Keandalan
f. Ketepatan Waktu
Head Office
Sales Region
Production Unit
Depot Supply Point
ASPEK LINGKUNGAN
Tahapan Penetapan Isi Laporan
ASPEK SOSIAL
Identifikasi
Mengidentifikasi aspek
dan isu keberlanjutan yang
relevan bagi Perusahaan
dan para pemangku
kepentingan, objek atau
lokasi dari aspek tersebut,
serta dampak yang
ditimbulkan dari setiap
material, baik dampak positif
maupun dampak negatif
Prioritas
Menentukan prioritas dari
aspek dan isu keberlanjutan
yang teridentifikasi dengan
menentukan materialitas
dari masing-masing isu dan
aspek
Validasi
Melakukan validasi dari isu
dan aspek keberlanjutan
yang material dengan
memilih indikator kinerja
yang sesuai setelah
mempertimbangkan
ketersediaan data
Review
Melakukan kajian ulang atas
proses penentuan konten
laporan agar sesuai dengan
konteks keberlanjutan.
Daftar Topik Material, Boundary, dan Integrasi dengan SDGs
Grafik Materialitas
[GRI 102-47, GRI 102-49, GRI 103-1]
6
terkait daftar topik material dan boundary dari periode
kepentingan yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus
pelaporan sebelumnya. Hanya saja, pengkategorian topik
– 22 Oktober 2019 di lima kota di Indonesia, yaitu Jakarta,
materialitas menggunakan panduan <IR> Framework dari
Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Medan. Total peserta
IIRC, yaitu dampak terhadap kemampuan Perusahaan
sebanyak 165 orang responden. Dari keseluruhan proses
dalam menghasilkan value/nilai untuk stakeholders.
penentuan konten laporan seperti telah dikemukakan di
atas, ditetapkan 6 (enam) topik material.
Tinggi
diperoleh melalui hasil FGD dengan para pemangku
Sedang
Dalam laporan ini, tidak terdapat perubahan signifikan
1
4
2
3
Rendah
Topik-topik material yang diuraikan dalam Laporan ini
Potensi/Kemungkinan Terjadinya
Aspek Materialitas
5
1
Kinerja Ekonomi
2
Energi
3
Limbah dan Efluen
4
Kepegawaian
5
Kesehatan dan Keselamatan kerja
6
Pemasaran dan Pelabelan
Signifikasi Dampak terhadap Perusahaan
46
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
47
Sekilas Perusahaan
Value Creation Business Model
Visi &
Tata Kelola Perusahaan & Risiko & Peluang
Misi
Manajemen Resiko
INPUT
Financial Capital
Modal Disetor : Rp3.413,53 miliar
Ekuitas : Rp5.361,74 miliar
Aset : Rp6.928,34 miliar
Manufactured Capital
OUTPUT
Intellectual Capital
3 Unit Produksi di Indonesia, dengan
total kapasitas produksi 560.000 KL/
Tahun
66 Brand Produk
1 Unit Produksi di Thailand, dengan total
kapasitas produksi 60.000 KL/Tahun
Forum Tahunan Inovasi
Perusahaan - Lubricants
Innovation Awards
25 unit Depot Supply Point
3 Laboratorium Unit Produksi
Strategi & Alokasi Sumber Daya
1.982 Tipe/Varian Produk
277 Segmen Produk
Terdaftar
Financial Capital
Manufactured Capital
Saldo Kas : Rp3.615,64 miliar
Volume Produksi : 397.169 KL
Laba Bersih : Rp1.854,22 miliar
Volume Penjualan: 612.700 KL
Jumlah Materi KOMET (termasuk Webinar) :
128 materi
EBITDA : Rp2.390,00 miliar
Jumlah Pengujian Oil Clinic :
22.929
Jumlah Peserta CIP
(Pekerja + TKJP) : 1.986 orang
Jumlah reject material karena
Proses Produksi : 0,433%
Jumlah Produk yang
Dikembangkan : 17 produk
Pendapatan : Rp10.688,07 miliar
Dividen : Rp888,80 miliar
Sertifikasi ISO
untuk seluruh
Perusahaan
1 Laboratorium Pengembangan Produk
17025:2017
Laboratirium
1 Laboratorium Oil Clinic
Intellectual Capital
Jumlah Pendaftaran Merek : 15 merek
Jumlah Produk Baru yang
Sudah Diproduksi dan Dipasarkan : 8 produk
Jumlah Produk Approval/OEM : 156 produk
Jumlah SNI & NRP Produk : 96
Jumlah Paten Merek : 15
Human Capital
408 Orang Pekerja
Natural Capital
Social and Relationship Capital
Human Capital
Natural Capital
Social and Relationship Capital
Raw Material (Base Oil, Aditif)
Serikat Pekerja PT Pertamina
Lubricants (SPPL)
Jumlah Jam Pelatihan :
11.280 Jam
Jumlah Konsumsi Bahan
Baku : 410.089,53 MT
Realisasi Anggaran CSR 2019 :
Rp2,09 miliar
Anggota dan Pengurus
Asosiasi Pelumas Indonesia
(ASPELINDO) [GRI 102-13]
Jumlah Pelatihan/Sertifikasi Pekerja : 104
kali, dengan total peserta sebanyak 394
orang
Jumlah Konsumsi Air (di
Unit Produksi) : 68.453 m3
Realisasi Kegiatan Donasi 2019
: Rp1,88 miliar
Government Relationship
Jumlah Sertifikasi Pekerja : 88 Orang
Jumlah Konsumsi Listrik :
24.549,48 GJ
Jumlah Penerima Manfaat CSR
2019 : 12.187 orang
Community & Media
Relationship
Pelatihan Pekerja Baru : 56 orang
Jumlah Konsumsi CNG :
31,32 GJ
Jumlah Kegiatan Internal
Engagement 2019 : 21 events
Air
1.563 TKJP/OS
Lembaga Pelatihan ILMA-Integrated
Lubricants Management Academy
Compressed Natural Gas (CNG)
Listrik
Tim Khusus Technical Specialist dan
Product Developmen
Jumlah Pelatihan/Sertifikasi TKJP : 5 kali,
dengan peserta sebanyak 58 orang
OUTCOMES
PROSES BISNIS
Production
Supporting
Jumlah Kegiatan Eksternal
Engagement 2019 : 74 events
Distribution &
Warehousing
Sales & Marketing
Financial Capital
Manufactured Capital
Financial Sustainability
- ROE : 39,00%
- ROI : 36,00%
- GPM : 21,71%
- NPM : 17,17%
- Rasio Kas : 231,85%
- Rasio Lancar 381,67%
- Collection Period : 20,45 hari
- Perputaran Persediaan : 54,53 hari
- Perputaran Total Aset : 162,75%
- DAR : 22,74%
- DER : 29,43%
Dampak Penerapan Triple Layer Packaging :
- Mengurangi potensi kerusakan produk
akibat cacat mata ikan di area poduksi
hingga 81%
- Memangkas kerugian akibat produk
bocor di Gudang Distribusi hingga
92%.
- Menghemat biaya kemasan botol lithos
pelumas
Tingkat Kesehatan Perusahaan : Sehat – A
Peningkatan Jumlah & Kepuasan
Pelanggan Oil Clinic
Intellectual Capital
Pembentukan Brand Image/
Equity
Peningkatan Knowledge
Capital
Peningkatan Jumlah Produk
Approval/OEM
Penurunan Jumlah
Reject Produk
Human Capital
Natural Capital
Social and Relationship Capital
Employee Engagement
Index (EEI) : 81,2% (Tinggi)
atau 4,06 (Engaged)
Reduksi Emisi CO2 : 12,034 ton CO2e
Index Corporate Image : 3,01
dari skala 5
Employee Satisfication Index
(ESI) : 79,65% (Puas)
Penghargaan PROPER Hijau di PUC dan
PUG
Efisiensi Penggunaan Air
Penurunan Penggunaan Listrik
hingga mencapai 16% dari tahun 2018
Peningkatan Penerima
Manfaat CSR
Customer Satisfaction Index
(CSI) : 4,0
Customer Loyalty Index (CLI) : 3,8
Kinerja
Pandangan Ke Depan
Lingkungan
Value
48
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Eksternal
Creation
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
49
Sekilas Perusahaan
Kinerja Capitals Perusahaan
Financial Capital [GRI 103-2, GRI 103-3, GRI 201-1]
Financial capital can be defined as pool of funds that is available to an
organization for use in this production of goods or the provision of services
(Source : The International <IR> Framework, IIRC).
Struktur Modal
Tujuan Perusahaan dalam pengelolaan permodalan adalah
dan manfaat kepada pemegang saham lainnya serta
untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan
menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi
guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham
biaya modal.
Struktur Modal PT Pertamina Lubricants
89%
115%
Pinjaman untuk Membiayai Proses Usaha
Liabilitas merupakan kewajiban PT Pertamina Lubricants
77%
78%
73%
•
Penurunan utang usaha pihak berelasi dan pihak ketiga
dalam membayar kepada pihak lain, yang disebabkan oleh
sebesar Rp288,24 miliar atau 63% dari tahun 2018
transaksi nilai ekonomi sebelumnya. Liabilitas Perusahaan
akibat pelunasan hutang usaha yang sudah jatuh tempo
terdiri dari Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka
Panjang.
kepada pihak berelasi;
•
Kenaikan uang muka dari pelanggan sebesar Rp7,49
juta atau 109% dari tahun 2018 akibat adanya kenaikan
Sampai
dengan
mencatatkan
22%
2017
Liabilitas
27%
23%
2018
2019
Ekuitas
Pertumbuhan Aset
31
jumlah
Desember
Liabilitas
2019,
Perusahaan
sebesar
Rp1.574,04
penjualan kredit;
•
Penurunan utang lain-lain pihak berelasi dan pihak
miliar, turun Rp71,36 miliar atau 96% dari tahun 2018
ketiga sebesar Rp8,63 miliar atau 87% dari tahun 2018
sebesar Rp1.645,41 miliar. Penurunan tersebut terutama
akibat adanya kenaikan hutang lain-lain pihak ketiga
disebabkan oleh pelunasan hutang yang sudah jatuh tempo
yang belum jatuh tempo;
kepada pihak berelasi.
•
Kenaikan utang pajak sebesar Rp134,26 miliar atau
937% dari tahun 2018 akibat adanya kenaikan PPh
Pada tahun 2019, struktur Aset yang dibiayai oleh Ekuitas
Sebagai
mencapai 77%, lebih tinggi dibandingkan nilai pada tahun
kebijakan manajemen atas struktur modal dan pendanaan
Per 31 Desember 2019, Liabilitas Jangka Pendek tercatat
2018 sebesar 73%. Adapun struktur Aset yang dibiayai
PT
diatur
sebesar Rp1.559,58 miliar, turun Rp80,14 miliar atau 95%
Rp74,97 miliar atau 111% dari tahun 2018 akibat
oleh Liabilitas pada tahun 2019 mencapai 23%, berkurang
PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham mayoritas.
dari tahun 2018 sebesar Rp1.639,72 miliar. Penurunan
adanya kenaikan jumlah pembebanan barang atau
tersebut dipengaruhi oleh:
yang belum ditagihkan oleh vendor.
dibandingkan nilai pada tahun 2018 sebesar 27%.
50
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Anak
Pertamina
Perusahaan
Lubricants
PT
Pertamina
sepenuhnya
(Persero),
Liabilitas Jangka Pendek
Badan atas laba tahun berjalan; dan
•
Kenaikan biaya yang masih harus dibayarkan sebesar
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
51
Sekilas Perusahaan
•
Nilai Liabilitas Jangka Pendek
(dalam juta Rupiah)
2019
2018
2017
1
2
3
Utang Usaha Pihak Berelasi
476.814
591.724
400.761
81%
148%
Utang Usaha Pihak Ketiga
16.067
189.400
71.044
8%
267%
Uang Muka dari Pelanggan
86.582
79.088
67.438
109%
117%
Utang Lain-lain Pihak Berelasi
42.376
44.683
85.206
95%
52%
Utang Lain-lain Pihak Ketiga
15.720
22.039
33.495
71%
66%
150.308
16.044
25.849
937%
62%
Uraian
Utang Pajak
Biaya yang Masih Harus Dibayar
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
∆%
1:2
•
2:3
771.709
696.742
788.342
111%
88%
1.559.577
1.639.720
1.472.135
95%
111%
Liabilitas Jangka Panjang
Penurunan saldo kas dan saldo piutang dibandingkan
Penurunan persediaan sebesar Rp454,65 miliar atau
78% dari tahun 2018 akibat adanya penurunan harga
Penurunan piutang usaha pada pihak berelasi sebesar
Base Oil dan Bahan Aditif yang merupakan bahan baku
Rp60,87 miliar atau 64% dari tahun 2018 akibat
produksi; dan
kemampuan menagih piutang yang lebih baik;
•
•
tahun sebelumnya;
•
Penurunan pajak dibayar di muka sebesar Rp64,57 miliar
Kenaikan piutang usaha pada pihak ketiga sebesar
atau 1% dari tahun 2018 akibat adanya penurunan
Rp175,01 miliar atau 156% dari tahun 2018 akibat
pembayaran pajak setiap bulanya.
adanya kenaikan penjualan kredit;
Nilai Aset Lancar
(dalam juta Rupiah)
Uraian
2019
2018
2017
1
2
3
∆%
1:2
2:3
Kas dan Setara Kas
3.615.635
2.515.215
3.639.218
144%
69%
Deposito Berjangka
80.137
-
-
-
-
Per 31 Desember 2019, Liabilitas Jangka Panjang tercatat
terutama disebabkan oleh kenaikan pembebanan biaya
Kas yang Dibatasi Penggunaannya
11.283
7.606
28.796
148%
26%
sebesar Rp14,47 miliar, naik Rp8,78 miliar atau 254% dari
Post Service Liability (PSL) pekerja Direct Hire.
Piutang Usaha Pihak Berelasi
110.445
171.312
180.106
64%
95%
Piutang Usaha Pihak Ketiga
487.790
312.779
178.443
156%
175%
26.481
39.242
221.725
67%
18%
tahun 2018 sebesar Rp5,69 miliar. Peningkatan tersebut
Piutang Lain-lain Pihak Berelasi
Nilai Liabilitas Jangka Panjang
Piutang Lain-lain Pihak Ketiga
(dalam juta Rupiah)
Uraian
2019
2018
2017
1
2
3
∆%
1:2
14.466
5.688
3.258
254%
175%
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
14.466
5.688
3.258
254%
175%
Modal Saham, Tambahan Modal Disetor, dan Komponen Ekuitas Lainnya
Sampai dengan 31 Desember 2019, jumlah Ekuitas yang
dengan akhir tahun 2019 terutama disebabkan oleh nilai
Perusahaan
tercatat
sebesar
Rp5.348,77
miliar, naik Rp961,64 miliar atau 122% dari tahun 2018
689
586
4.087
118%
14%
1.595.125
2.049.776
1.753.419
78%
117%
Pajak Dibayar Dimuka
2:3
Liabilitas Imbalan Kerja
dibukukan
Persediaan
dividen declared tahun 2018 yang lebih kecil dibandingkan
perolehan laba tahun 2018.
981
65.555
49.803
1%
132%
18.683
21.643
35.163
86%
62%
5.947.250
5.183.714
6.090.760
115%
85%
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Per 31 Desember 2019, Aset Tidak Lancar tercatat sebesar
terutama
disebabkan
oleh
penambahan
Rp975,56 miliar, naik Rp126,74 miliar atau 114,93% dari
sehubungan dengan peningkatan investasi.
Nilai Aset Tidak Lancar
(dalam juta Rupiah)
Nilai Ekuitas
(dalam juta Rupiah)
2019
2018
2017
1
2
3
∆%
1:2
2:3
Uraian
Aset Pajak Tangguhan
903.544784.8290,00%1,20%Aset Tetap –
Neto
Modal Saham
3.413.526
3.413.526
3.413.526
100%
100%
Saldo Laba
2.450.019
1.483.829
2.450.019
165%
61%
Tambahan Modal Disetor
(513.752)
(513.752)
(513.752)
100%
100%
Aset Tidak Lancar Lainnya
(2.278)
1.487
(2.278)
(153%)
(65%)
Jumlah Aset Tidak Lancar
Komponen Ekuitas Lainnya
Kepentingan Non-Pengendali
Jumlah Ekuitas
tetap
tahun 2018 sebesar Rp848,82 miliar. Kenaikan tersebut
sebesar Rp4.387,13 miliar. Pertumbuhan Ekuitas sampai
Uraian
aset
1.253
2.039
1.253
61%
163%
5.348.768
4.387.128
5.348.768
122%
82%
Aset
Per 31 Desember 2019, jumlah Aset tercatat sebesar
Aset Lancar
Rp6.922,81 miliar, naik Rp890,28 miliar atau 115% dari
Per 31 Desember 2019, Aset Lancar tercatat sebesar
tahun 2018 sebesar Rp6.032,54 miliar. Peningkatan
Rp5.947,25 miliar, naik Rp763,54 miliar atau 115% dari
tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan saldo kas
tahun 2018 sebesar Rp5.183,71 miliar. Beberapa faktor
akibat adanya pembayaran dividen yang lebih besar dari
yang mempengaruhi kenaikan aset lancar antara lain:
Klaim Pengembalian Pajak
2019
2018
2017
1
2
3
∆%
1:2
63.276
56.018
44.224
903.544
784.829
638.858
-
7.660
8.789
2:3
113%
127%
115%
123%
-
87%
8.742
316
-
2.766%
-
975.562
848.821
691.870
115%
123%
Pendapatan Usaha
Perolehan Pendapatan Usaha PT Pertamina Lubricants
Perusahaan mencatatkan Pendapatan Usaha di tahun
selama tahun 2019, berasal dari hasil penjualan produk
2019 sebesar Rp10.688,07 miliar, turun Rp9.627,11 miliar
pelumas, grease dan specialties, baik penjualan di dalam
atau 96% dari tahun 2018 sebesar Rp11.080,70 miliar.
negeri (domestik) maupun luar negeri (overseas).
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya
volume penjualan.
perolehan laba tahun sebelumnya sehingga dividen yang
dibayarkan tahun ini lebih sedikit.
52
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
53
Sekilas Perusahaan
Penjualan Domestik di tahun 2019 tercatat sebesar
Penjualan Overseas tahun 2019 tercatat sebesar Rp1.960,38
Beban Usaha
Rp8.727,68 miliar, turun Rp519,64 miliar atau 94,38% dari
miliar, naik Rp127,07 miliar atau 107% dari tahun 2018
Pada tahun 2019, Beban Usaha tercatat sebesar Rp885,65
adanya kenaikan biaya iklan dan promosi serta penurunan
tahun 2018 sebesar Rp9.247,32 miliar. Penurunan tersebut
sebesar Rp1.833,38 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan
miliar, naik Rp20,61 juta atau 102% dari tahun 2018
beban umum dan administrasi akibat adanya program
disebabkan oleh penurunan volume penjualan pada pasar
oleh kenaikan volume penjualan yang signifikan di Negara
sebesar Rp865,03 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan
pengendalian biaya yang dijalankan.
retail domestik yang disebabkan oleh adanya penurunan
Australia, Jepang, Filipina, Thailand, dan Korea.
oleh kenaikan beban penjualan dan pemasaran akibat
penjualan di beberapa segmen produk seperti PCDO High
Nilai Beban Usaha
Tier, SEO High Tier, dan Automotive Grease. Disamping itu,
volume penjualan industri domestik non-key account juga
(dalam juta Rupiah)
tercatat menurun di tahun 2019.
Uraian
Nilai Pendapatan Usaha
(dalam juta Rupiah)
Uraian
2019
1
2018
2
2017
3
∆%
1:2
2019
2018
2017
1
2
3
∆%
1:2
2:3
Beban Penjualan dan Pemasaran
345.300
327.571
371.073
105%
88%
Beban Umum dan Administrasi
540.345
537.460
478.033
101%
112%
Jumlah
885.645
865.031
849.106
102%
102%
2:3
Penjualan Domestik
8.727.683
9.247.324
8.809.215
94%
105%
Pembayaran Dividen kepada Pemegang Saham
Penjualan Overseas
1.960.384
1.833.378
817.897
107%
224%
PT Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan
dividen dibayarkan kepada PT Pertamina (Persero) dan
10.688.067
11.080.702
9.627.112
96%
115%
PT Pertamina (Persero). Kebijakan mengenai pembagian
PT Pertamina Pedeve Indonesia, sebagai Pemegang Saham
dividen Perusahaan sepenuhnya mengacu pada kebijakan
PT Pertamina Lubricants.
Jumlah Pendapatan
yang berlaku di PT Pertamina (Persero) dan ditentukan
Laba
Laba Bruto
Laba Bersih Tahun Berjalan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Penentuan
Jumlah dividen untuk tahun buku 2018 yang dibagikan
Laba Bruto di tahun 2019 tercatat sebesar Rp3.203,48
Laba Bersih Tahun Berjalan 2019 tercatat sebesar
pembagian
Pedoman
kepada pemegang saham PT Pertamina Lubricants, yaitu
miliar, naik Rp115,19 miliar atau 104% dari tahun 2018
Rp1.854,22 miliar, naik Rp58 miliar atau 104% dari tahun
PT
No.A001/H00200/2011-S0
PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Pedeve Indonesia,
sebesar Rp3.088,29 miliar. Peningkatan tersebut terutama
2018 sebesar Rp1.776,64 miliar. Peningkatan tersebut
tentang Pengelolaan Anak Perusahaan dan Perusahaan
adalah Rp888,80 miliar. Dividen dibayar dalam 3 (tiga) kali
disebabkan oleh penurunan beban pokok penjualan lebih
terutama disebabkan oleh adanya efisiensi Beban Pokok
Patungan Pertamina. Sesuai komposisi Pemegang Saham,
pembayaran.
tinggi dibandingkan dengan penurunan pendapatan.
Penjualan dan efektivitas pajak Perusahaan.
dividen
Pertamina
diatur
(Persero)
berdasarkan
Nilai Pembayaran Dividen kepada Pemegang Saham
Laba Usaha
(dalam juta Rupiah)
Laba Usaha di tahun 2019 tercatat sebesar Rp2.317,84
Tahun Buku
Uraian
miliar, naik Rp94,58 miliar atau 104% dari tahun 2018
sebesar Rp2.223,26 miliar. Peningkatan tersebut terutama
PT Pertamina (Persero)
dipengaruhi oleh penurunan Beban Pokok Penjualan.
PT Pertamina Pedeve Indonesia
2018
Jumlah Dividen
Economic Value Creation
Jumlah Dividen Per Saham
Beban Pokok Penjualan
Beban Pokok Penjualan di tahun 2019 tercatat sebesar
harga bahan baku (Base Oil dan Bahan Additif), penguatan
Rp7.471.63 miliar, turun Rp520,78 miliar atau 93% dari
nilai tukar Rupiah, dan penerapan inovasi kemasan Triple
tahun 2018 sebesar Rp7.992,41 miliar. Penurunan tersebut
Layer.
Rasio Pembayaran Dividen
2019
2018
2017
1
2
3
∆%
1:2
2:3
1.124.779
937.319
1.017.966
120%
92%
Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung
6.541.321
7.478.141
5.802.167
87%
129%
Biaya pabrikasi dan overhead lainnya
650.491
688.502
694.704
77%
122%
Saldo Akhir Persediaan
879.572
1.124.779
937.318
78,%
120%
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
987
888.803
2.698.557
1.974.037
0,260
0,791
0,578
50%
150%
100%
28 Mei 2018
1 Agustus 2017
4 Juli 2018
3 Oktober 2017
28 Oktober 2019
1 Agustus 2018
3 September 2018
24 Oktober 2017
9 Oktober 2018
Saldo Awal Persediaan Produk Jadi
54
1.955.284
865
28 Desember 2019
(dalam juta Rupiah)
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
2.563.629
444
27 September 2019
Nilai Beban Pokok Penjualan
Jumlah
2016
888.359
Tanggal Pembayaran
terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan,
Uraian
2017
34.609
15.224
15.791
227%
96%
7.471.628
7.992.408
6.406.303
93%
125%
Kewajiban terhadap Kreditor
Di tahun 2019, kewajiban Perusahaan terhadap kreditor
utang usaha akibat pelunasan hutang usaha yang sudah
tercatat sebesar Rp550,98 miliar, turun Rp296,87 miliar atau
jatuh tempo kepada pihak berelasi dan kenaikan utang lain-
65% dari tahun 2018 sebesar Rp847,85 miliar. Penurunan
lain pihak ketiga yang belum jatuh tempo.
kewajiban tersebut terutama disebabkan oleh penurunan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
55
Sekilas Perusahaan
Financial Sustainability
Nilai Kewajiban terhadap Kreditor
(dalam juta Rupiah)
2019
2018
2017
1
2
3
Utang Usaha Pihak Berelasi
476.814
591.724
400.761
81%
148%
Utang Usaha Pihak Ketiga
16.067
189.400
71.044
8%
267%
Utang Lain-lain Pihak Berelasi
42.376
44.683
85.206
95%
52%
Utang Lain-lain Pihak Ketiga
15.720
22.039
33.495
71%
66%
550.977
847.846
590.506
65%
144%
Uraian
Jumlah
∆%
1:2
2:3
Profitabilitas
Rasio
Profitabilitas
tingkat
kemampuan
Sampai dengan akhir tahun 2019, Perusahaan membukukan
Peningkatan tersebut sejalan dengan semakin baiknya
Saldo Laba sebesar Rp2.449,75 miliar, naik Rp965,92 miliar
performa Laba Tahun Berjalan yang dihasilkan Perusahaan.
tercatat sebesar 21,71%, naik dibandingkan tahun
dilihat dari:
2018 sebesar 20,06%. Hal tersebut terjadi karena
•
Rasio Imbalan kepada Pemegang Saham (ROE)
adanya penurunan beban pokok produksi yang lebih
Nilai Rasio Imbalan kepada Pemegang Saham untuk
besar dibandingkan dengan penurunan pendapatan,
tahun 2019 tercatat sebesar 39,00%, turun dari nilai
sehingga laba lebih tinggi di saat pendapatan mengalami
pada tahun 2018 sebesar 58,06%. Hal ini terjadi karena
•
Nilai Laba Ditahan
(dalam juta Rupiah)
Saldo Laba
2019
2018
2017
1
2
3
2.449.750
Jumlah
2.449.750
1.483.829
2.404.780
1.483.829
2.404.780
Di tahun 2019, nilai Marjin Laba Bersih (NPM) tercatat
sebesar 17,37%, naik dibandingkan nilai pada tahun
36,00%, turun dibandingkan tahun 2018 sebesar
2018 sebesar 16,03%. Hal tersebut disebabkan
42,10%. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan EBITDA
oleh penurunan beban pokok produksi lebih tinggi
serta capital employed yang juga mengalami kenaikan
dibandingkan
seiring dengan pertumbuhan aset.
sehingga laba setelah pajak menjadi lebih tinggi.
62%
Pembayaran Pajak
Di tahun 2019, Perusahaan telah melakukan pembayaran pajak sebesar Rp586,75 miliar yang berupa PNBP dan Komponen
Pajak dan Retribusi.
Nilai Pembayaran Pajak
(dalam satuan Rupiah)
2019
2018
2017
Uraian
2018
2017
1
2
3
Iuran Produksi
-
-
-
PNBP Lainnya
-
-
-
Jumlah
-
-
-
9.901
-
309.415
Komponen Pajak dan Retribusi
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Penghasilan Karyawan
Pajak Penghasilan Badan
Pajak Retribusi dan Hibah Daerah
Pemotongan Pajak Penghasilan Pihak Ketiga
Bea Masuk
pendapatan,
1.461
177
2.569
45.934
45.674
47.472
478.233
632.490
621.870
192
-
-
46.702
34.194
44.099
4.329
5.620
5.043
68,06
∆%
1:2
55,00
2:3
57%
124%
Imbalan Investasi (ROI)
36,00
42,10
36,60
86%
115%
Marjin Pendapatan Usaha (GPM)
21,71
20,06
24,60
108%
82%
Marjin Laba Bersih (NPM)
17,37
16,03
18,70
108%
86%
Likuiditas
•
Rasio Lancar (Current Ratio)
Perusahaan memenuhi kewajiban, terutama kewajiban
Nilai Current Ratio di tahun 2019 tercatat sebesar
dana jangka pendek. Tingkat likuiditas dapat dilihat dari:
381,67%, naik dibandingkan tahun 2018 sebesar
•
Rasio Kas (Cash Ratio)
316,60%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh
Nilai Cash Ratio di tahun 2019 tercatat sebesar
kenaikan aset lancar yang diiringi dengan penurunan
231,85%, naik dibandingkan tahun 2018 sebesar
liabilitas jangka pendek.
152,86%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh
penurunan liabilitas jangka pendek.
Rasio Likuiditas
(dalam %)
Uraian
Jumlah
586.751
718.155
1.030.468
Rasio Kas
PNBP + Komponen Pajak dan Retribusi
586.751
718.155
1.030.468
Rasio Lancar
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
39,00
Likuiditas adalah rasio yang mencerminkan kemampuan
Komponen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Pajak Pertambahan Nilai
penurunan
(dalam %)
2019
Imbalan kepada Pemegang Saham (ROE)
Uraian
dengan
Rasio Profitabilitas
62%
165%
Marjin Laba Bersih (NPM)
Imbalan Investasi di tahun 2019 tercatat sebesar
2:3
165%
penurunan.
•
Imbalan Investasi (ROI)
∆%
1:2
Marjin Pendapatan Usaha (GPM)
Di tahun 2019, nilai Marjin Pendapatan Usaha (GPM)
atau 165% dari tahun 2018 sebesar Rp1.438,83 miliar.
Uraian
•
potensi atau sumber daya yang dimiliki. Tingkat Profitabilitas
laba bersih tahun berjalan mengalami penurunan.
Laba Ditahan
56
mengukur
Perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari semua
2019
2018
2017
1
2
3
∆%
1:2
2:3
231,85
152,86
249,20
152%
61%
381,67
316,60
413,70
121%
77%
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
57
Sekilas Perusahaan
Tingkat Kesehatan Kinerja Perusahaan
Efisiensi
Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over
Setiap tahunnya, PT Pertamina Lubricants melakukan
Operasi. Selain itu, Skor Maksimum untuk Kriteria Kinerja
(TATO)
penilaian
keuangan
Pertumbuhan juga berubah menjadi 10. Perubahan tersebut
Collection Period (CP)
Di tahun 2019, Perputaran Total Asset (TATO) tercatat
Perusahaan. Penilaian tersebut dilakukan oleh Fungsi
mempengaruhi realisasi hasil Tingkat Kinerja Perusahaan
Di tahun 2019, Collection Period (CP) adalah 20,5 hari,
sebesar 162,75%, lebih rendah dibandingkan tahun
Keuangan PT Pertamina Lubricants, dengan menggunakan
pada tahun 2019 yaitu sebesar 79 dengan kategori Sehat –
lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 selama 15,9 hari.
2018 sebesar 186,54%. Hal tersebut disebabkan oleh
indikator kinerja yang tercantum dalam Pedoman Penilaian
A atau belum sesuai dengan target RKAP 2019.
Perubahan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan rata-
penurunan volume penjualan di tahun 2019.
Kinerja Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero).
Efisiensi Perusahaan dalam mengelola asetnya dapat dilihat
•
dari:
•
tingkat
kesehatan
atas
kondisi
rata piutang dan pendapatan.
•
Meski demikian, jika menggunakan metode Penilaian
Selain itu, efisiensi Perusahaan juga tercermin dari
Pada bulan Desember 2019, Pedoman Penilaian Kinerja
Kesehatan Anak Perusahaan yang sebelumnya atau
Di tahun 2019, Perputaran Persediaan (PP) tercatat
penurunan nilai Beban Pokok Penjualan dari tahun 2018
Anak Perusahaan No. A6-002/H40000/2019-50 mengalami
menggunakan 3 (tiga) Indikator Kinerja, maka realisasi TKP
sebesar 54,53, lebih rendah dibandingkan tahun 2018
yang telah diuraikan pada halaman 56.
perubahan, dimana terdapat kriteria tambahan dalam
Tahun Buku 2019 adalah 80 dengan kategori Sehat - A,
Penilaian Kesehatan Anak Perusahaan yaitu Kinerja
sesuai dengan target RKAP 2019.
Perputaran Persediaan (PP)
sebesar 67,52. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan
nilai Persediaan yang disebabkan oleh penurunan harga
base oil dan additive.
Tingkat Kesehatan Kinerja PT Pertamina Lubricants
Indikator Kinerja
Rasio Efisiensi
(dalam %)
2019
Uraian
2018
1
Collection Period (CP)
2
20,45
Perputaran Persediaan (PP)
Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Oer
(TATO)
2017
3
15,90
∆%
1:2
13,60
2:3
129%
Real 2017
Real 2018
RKAP 2019
Real 2019
Nilai Kinerja Keuangan (NKK)
64
64
64
64
Nilai Kinerja Pertumbuhan (NKP)
14
12
6
3
Nilai Kinerja Operasi (NKO)
N/A
N/A
N/A
2
Nilai Kinerja Administrasi (NKA)
10
10
10
10
117%
TOTAL
Tingkat Kinerja Perusahaan
54,53
67,52
66,96
81%
101%
162,75%
186,54%
141,94%
87%
131%
88
86
80
79
SEHAT – AA
SEHAT – AA
SEHAT – A
SEHAT – A
Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan tolak ukur yang menunjukkan
kemampuan
Perusahaan
untuk
membayar
seluruh
•
Rasio Utang terhadap Ekuitas (DER)
Di tahun 2019, Rasio DER tercatat sebesar 29,43%,
kewajibannya. Tingkat solvabilitas dapat dilihat dari:
lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 37,51%. Hal
•
Rasio Utang terhadap Aset (DAR)
tersebut disebabkan oleh penurunan utang yang diiringi
Di tahun 2019, Rasio DAR tercatat sebesar 22,74%,
dengan kenaikan jumlah ekuitas.
lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 27,28%. Hal
tersebut disebabkan oleh penurunan utang yang diiringi
dengan kenaikan jumlah aset.
Rasio Solvabilitas
(dalam %)
Uraian
2019
2018
2017
1
2
3
∆%
1:2
2:3
Rasio Utang terhadap Aset (DAR)
22,74%
27,28%
21,75%
78%
135%
Rasio Utang terhadap Ekuitas (DER)
29,43%
37,51%
27,80%
83%
125%
58
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
59
Sekilas Perusahaan
Manufactured Capital
Manufactured capital can be defined as manufactured physical objects (as
distinct from natural physical object) that are available to an organization
for use in the production of goods or the provision of services
Wilayah Operasional
[GRI 102-4, GRI 102-10]
(Source : The International <IR> Framework, IIRC).
Pertamina Thailand, Co.Ltd
Bangkok, Thailand
Pertamina Thailand, Co.Ltd
Bangkok, Thailand
kantor pemasaran/perwakilaN
UNIT PRODUKSI
FASILITAS LABORATORIUM DAN ILMA
DEPOT SUPPLY POINT (DSP)
Sales Region VI
Balikpapan
Sales Region VII
Makassar
DEPOT SUPPLY POINT (DSP)
Total Kapasitas Box :
Sales Region I
Medan
1.568.500
Total Kapasitas Drum :
Sales Region II
Palembang
221.700
Production Unit Jakarta (PUJ)
Jakarta
Fasilitas dan Kapasitas Produksi
• Lube Oil Blending Plant (LOBP) :
270.000 KL/Tahun
• Grease Plant : 12.000 KL/Tahun
• Viscosity Modifier (VM) Plant :
12.000 KL/Tahun
Sales Region III
Jakarta
Sales Region IV
Semarang
Sales Region V
Surabaya
Production Unit Cilacap (PUC)
Cilacap
Production Unit Gresik (PUG)
Gresik
Fasilitas dan Kapasitas Produksi
• LOBP : 120.000 KL/Tahun
60
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Fasilitas dan Kapasitas Produksi
• LOBP : 119.891 KL/Tahun
• VM Plant : 2.473 KL/Tahun
Tidak terdapat perubahan pada lokasi operasi
PT Pertamina Lubricants sepanjang tahun pelaporan.
Representative Office
Sydney, Australia
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
61
Sekilas Perusahaan
Fasilitas Penunjang PT Pertamina Lubricants
Fasilitas Produksi
Jumlah Unit Produksi
Jumlah Unit Pabrik
Kapasitas Produksi
7
3
560,000
Depot Supply Point (DSP)
Operator/Pengelola Gudang
25
PT Pos Logistik (POSLOG)
PT Patra Logistik (PATLOG)
5
PT Pertamina Lubricants
16
4
Total DSP dan Gudang Nusantara
9
Implementasi WMS Pengelolaan
Gudang
catatan:
PT Kereta Api Logistik (KALOG )
Pengiriman DSP Plumpang (Jakarta) ke DSP Pasar Turi (Surabaya) (PP)
Laboratorium Pengujian
Laboratorium
Pengembangan Produk
1 Unit
62
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Laboratorium Produksi
3 Unit
Laboratorium
Used Oil
1 Unit
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
63
Sekilas Perusahaan
Intellectual Capital
Intellectual Capital can be defined as organizational,
knowledge-based intangibles
(Source : The International <IR> Framework, IIRC).
Brand Produk Perusahaan
Per 31 Desember 2019, PT Pertamina Lubricants memiliki 66 brand series dan 1.982 tipe produk.
Brand Series
Klasifikasi berdasarkan Segmentasi
18
Otomotif
45
Industri
3
Others
Klasifikasi berdasarkan Tipe Produk
48
1
Pelumas
17
Grease
Jumlah
Brand Series
Sementara itu, untuk produk yang telah mendapat
66
approval sampai akhir tahun buku 2019 tercatat sebanyak
Segmen Otomotif
Segmen Industri
156 approval, dimana 130 approval untuk produk pelumas
26
140
Others
Approval Produk
industri dan 26 approval untuk produk pelumas otomotif.
Budaya Inovasi
Sejalan
Tipe Produk
Klasifikasi Produk berdasarkan Segmentasi
816
1.142
24
Klasifikasi Produk berdasarkan Varian
1.824
64
94
Jumlah Tipe
Produk
1.982
Otomotif
Industri
Others
Pelumas
Grease
dengan
Induk
Perusahaan
yaitu
Knowledge Management (KOMET)
PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Lubricants senantiasa
Knowledge Management (KOMET) merupakan kegiatan
mendorong budaya inovasi untuk melahirkan terobosan
atau forum berbagi pengetahuan yang dilakukan secara
baru yang berdampak signifikan terhadap kegiatan bisnis
tatap muka (offline) atau melalui penggunaan teknologi
dan operasional Perusahaan melalui berbagai kegiatan
informasi
yang bertajuk Knowledge Management (KOMET) dan
dan pengelolaan portal KOMET. Tujuan kegiatan ini
Continuous Improvement Program (CIP).
untuk menciptakan, mengumpulkan, memantau, dan
(online)
seperti
webinar
(seminar
online)
mendistribusikan aset di Perusahaan.
Others
Penyelenggaraan Forum KOMET PT Pertamina Lubricants Tahun 2018-2019
1.500
Sertifikasi dan Approval Produk
Keselamatan pelanggan merupakan hal utama bagi
produk PT Pertamina Lubricants yang telah mendapatkan
PT Pertamina Lubricants. Oleh sebab itu, Perusahaan
sertifikasi SNI dan Nomor Registrasi Produk (NRP), 277
berkomitmen untuk menyediakan produk pelumas dan
produk telah memili Nomor Pelumas Terdaftar (NPT), 15
produk-produk lainnya yang memiliki mutu dan kualitas
produk telah dilakukan pendaftaran merek di Direktorat
tinggi. Jaminan kualitas produk yang dihasilkan Perusahaan
Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
direalisasikan melalui sertifikasi dan approval produk.
mendaftarkan berbagai produk dan varian pelumas guna
mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sampai dengan akhir tahun 2019, terdapat 96 varian
64
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Jumlah
Peserta
2019
2018
128
Jumlah
Materi
2019
108
2018
Jumlah
Event
29
16
2019
2018
Continuous Improvement Program (CIP)
Pendaftaran Regulasi
Sejak tahun 2013, Perusahaan secara sukarela telah
570
SNI
NRP
NPT
Pendaftaran
Merek
96
96
277
15
Dalam rangka mendukung terjaganya kualitas produk
menunjang
komitmen
tersebut,
Perusahaan
memiliki
dan mendukung kebijakan efisiensi proses produksi,
program dan perangkat perbaikan berkelanjutan atau
PT Pertamina Lubricants berkomitmen untuk menerapkan
Continuous Improvement Program (CIP).
inovasi dan pengembangan secara berkelanjutan. Untuk
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
65
Sekilas Perusahaan
CIP dirancang dengan menggunakan konsep PDCA & DELTA
Bentuk implementasi dari CIP adalah penyelenggaraan
Melalui penyelenggaraan LIA yag merupakan bagian dari
tercatat sebanyak 272 pekerja atau 65% dari total pekerja
untuk menyelesaikan masalah pekerjaan maupun penuangan
“Lubricants Innovation Awards” (LIA) yang merupakan
CIP, PT Pertamina Lubricants mampu mendorong para
dan 228 TKJP atau 15% dari total TKJP Perusahaan. Dengan
ide inovasi. Konsep PDCA adalah suatu proses pemecahan
sebuah ajang apresiasi khusus untuk melombakan inovasi-
pekerja dan Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) untuk
demikian, ajang LIA 2019 berhasil melibatkan 1.986 pekerja
masalah dengan empat langkah iteratif (Plan, Do, Check,
inovasi terbaik dan terus mendorong terciptanya temuan-
berpartisipasi dalam menciptakan inovasi baru yang
dan TKJP atau 25% dari total pekerja dan TKJP Perusahaan.
Action) yang umum digunakan dalam pengendalian mutu
temuan lain. LIA sudah dilaksanakan selama enam kali
berguna bagi pengembangan bisnis Perusahaan.
Selain melibatkan para karyawan, kegiatan LIA 2019 ini
dan diterapkan dalam setiap kegiatan dan proses. Sedangkan
sejak tahun 2010 dan telah memberikan kontribusi pada
DELTA atau Delapan Langkah Tujuh Alat merupakan
perbaikan maupun peningkatan kegiatan produksi maupun
Dalam empat tahun terakhir, jumlah pekerja maupun
tahapan/teknik kendali mutu yang digunakan dalam proses
operasi di PT Pertamina Lubricants. Pada tahun 2019, ajang
Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) yang mengikuti ajang
penyelesaian permasalahan pekerjaan dan ide inovasi.
LIA Awards diselenggarakan di Hotel Lumire, Jakarta dan
LIA terus bertambah. Pada tahun 2019, peserta LIA 2019
Tujuannya adalah untuk menciptakan dan meningkatkan
diikuti oleh 174 gugus.
juga mampu mencitakan nilai dari optimalisasi produksi dan
hasil inovasi mencapai Rp439,04 miliar.
Value Creation dan Keterlibatan Tenaga Kerja PT Pertamina Lubricants dalam CIP
nilai kreasi, meningkatkan pertumbuhan ide perbaikan dan
inovasi, serta membangun budaya perbaikan berkelanjutan.
1.371.569
Pekerja
TKJP
Jumlah Gugus CIP PT Pertamina Lubricants
439.024
234.000
70
52
31
35
44
Value Creation
(dalam Juta Rupiah)
36
14
I Prove
2019
2018
2017
2016
FT Prove
2019
2018
2017
2016
41
10
9
2018
2017
2016
RT Prove
2019
2018
2017
2016
predikat “SILVER”, dan 8 gugus atau 5% mendapatkan predikat “BRONZE”.
Jumlah Gugus CIP PT Pertamina Lubricants ditahun 2019
2017
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
272
111
106
100
2016
2019
2018
2017
2016
menjadi
pelaporan, PT Pertamina Lubricants mengembangkan 17
produk baru. Dari 17 produk tersebut, 8 produk diantaranya
terus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar
telah diproduksi dan dijual ke pasaran.
54
8
74
No.
dengan
tekad
Perusahaan
untuk
Nama Produk
Segmen
SILVER
BRONZE
Keunggulan
Synthetic high performance gasoline engine oil for LCGC. Meets API SN/
GF5. Excellent in preventing deposit formation, gives maximum engine
protection, superior in fuel eficiency support, low oil consumption and
assures optimum lubricants, also compatible with modern exhaust
emmision system technology
1.
Fastron Eco Green 0W-20
2.
Fastron Eco Green 5W-30
3.
Fastron Techno Plus 5W-30
(Overseas)
4.
Fastron Super 20W-50 SG/CD
(Overseas)
High quality gasoline and diesel oil meets API SG/CD for overseas market
5.
Fastron Super 155W-40 SL/CF
(Overseas)
High quality gasoline and diesel oil meets API SL/CF for overseas market
6.
Pertadem B-02
Chemical product, demulsifier for oil and gas industry
7.
Pertamina Tractor Oil 10W-30
High quality Tractor Hydraulic Fluids (THF) / Universal Tractor and
Transmission Oil (UTTO) to provide better against rust, sludge formation,
and against wear. It’s also excellent shear stability and maintain smooth
action of the wet brakes. (approved Volvo CE WB 101)
8.
66
Jumlah Tenaga
Kerja yang Terlibat
Perusahaan Pelumas berkelas dunia, maka inovasi produk
Otomotif
Industri
GOLD
74
Produk Baru yang Dipasarkan Pada Tahun 2019
-
Dari 174 gugus tersebut. Sebanyak 38 gugus atau 22% mendapatkan predikat “GOLD”, 54 gugus atau 31% mendapatkan
38
2018
1
-
2019
114
yang semakin berkembang. Sampai dengan akhir periode
13
PC Prove
111
Peluncuran Produk Baru
Sejalan
42
2019
24
228
421.033
Meditran LE Ultimate CK-4
10W-40 (Overseas)
Synthetic high performance gasoline and diesel engine oil meets API SN/CF
and ACEA C3
Premium heavy duty diesel oil with diesel fuel ranging in Sulphur content
up to 500 p using after treatment systems such as Diesel Particulate Filters
(DPFs) and Selective Catalytic Reduction (SCR)
NON CATEGORY
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
67
Sekilas Perusahaan
Program Inovasi [GRI 103-2, GRI 103-3]
Unloading additive mobil tangki menggunakan alat
Vacuum Additive (AVA) yang berfungsi untuk memvakum
Pemanfaatam Energi Steam Heater Sebagai Alternatif Pengganti Heater Electric CNG di PUG
manual
menyebabkan ceceran minyak
additive yang masih tertinggal di kompartemen mobil tangki
[GRI 103-2, GRI 302-5]
limbah B3 di area loading dan unloading LOBP-PUC.
sehingga bisa memaksimalkan dan mempercepat proses
Berangkat dari masalah tersebut PUC berinovasi untuk
unloading. Untuk mengembangkan inovasi ini, Perusahaan
menyelesaikan
menginvestasikan dana senilai Rp12.000.000,00.
juga
beresiko
Dalam kegiatan produksi pelumas, PUG membutuhkan
electric hingga mencapai suhu yang sesuai dengan set poin.
sarana penunjang seperti boiler untuk mempercepat
Proses ini membutuhkan daya sebesar 9 kW atau 2234,5
proses blending. Untuk mengaktifkan boiler dibutuhkan
kW per bulan. Ketika boiler menyala maka akan terbentuk
bahan bakar CNG. Sebelum digunakan sebagai bahan
uap panas (steam) yang dialirkan ke proses produksi dan
Mampu menurunkan timbulan limbah B3 hingga 0,25 Ton pada tahun 2019 (telah diverifikasi UNDIP)
bakar boiler, CNG akan dipanaskan menggunakan heater
mengalir kembali ke boiler.
Mampu menghemat Anggaran Energi sebesar Rp14.740.000,00
persoalan
PUG dapat memanfaatkan energi panas yang tersisa dari steam sebagai pengganti heater electric untuk
memanaskan CNG
Pembuatan CFC Shingsik (Circular Flushing Container Flushing Resik) di Mesin Filomatic Bangsal Pengisian
Lithos untuk Mengurangi Ceceran dan Mempercepat Proses Flushing [GRI 103-2]
proses
PUC turut berkontribusi dalam penurunan timbulan limbah B3 sesuai dengan target SDGs sebesar 0,3538%.
PUC turut berkontribusi dalam menurunkan penggunaan energi sesuai target SDGs sebesar 0,0028%
Dalam jangka panjang, inovasi ini dapat menurunkan risiko Penyakit Akibat Kerja (PAK) seperti low back pain
akibat proses pemindahan drum dan repetitive task.
Dapat menurunkan kebutuhan daya sebesar 93% menjadi 166,32 kW per bulan atau setara 14,89 GJ
Efisiensi biaya yang diperoleh dari penerapan inovasi ini sebesar Rp2.421.138,34 per bulan.
maksimalnya
Unloading additive mobil tangki dengan menciptakan Alat
Value Creation
Value Creation
tidak
Penggantian Pola Suplai Additive Dari Kemasan Drum Menjadi Isotank [GRI 103-2]
Peningkatan produksi pelumas di PUG berbanding lurus
Guna mereduksi timbulan limbah B3, PUG mengganti pola
dengan kebutuhan additive sebagai bahan baku utama
suplai bahan additive dari kemasan drum menjadi isotank.
produksi. Pola suplai bahan additive yang biasa dilakukan
Inovasi ini pertama kali diimplementasikan oleh industri
dengan kemasan drum dari lokasi lain. Perubahan pola suplai
pelumas di Indonesia. Dengan program ini, PUG dapat
dari kemasan drum menjadi isotank dilakukan untuk bahan
mereduksi timbulan limbah B3 dari kemasan drum.
PT Pertamina Lubricants memproduksi 188 varian produk
itu, PUC berinovasi untuk membuat CFC Shingsik
minyak pelumas, dimana dalam prosesnya diperlukan
(Circular Flushing Container Flushing Resik). Alat CFC
penggantian jalur filling dan flushing pada saat proses
Shingsik akan diletakkan pada Mesin Filomatic Bangsal
penggantian produk dari satu ke lainnya. Proses monitoring
Pengisian Lithos sehingga proses flushing dapat berlangsung
perlu dilakukan untuk mencegah cross-contamination
lebih cepat karena proses dilakukan secara mekanik. Untuk
masing-masing
mengembangkan inovasi ini, Perusahaan menginvestasikan
Mampu menurunkan kuantitas limbah B3 yang dihasilkan sebesar 1,8 Ton (Telah diverifikasi oleh UNDIP)
dana senilai Rp12.000.000,00.
PUG berkontribusi dalam penurunan timbulan limbah B3 sesuai dengan target nasional sebesar 0,0000118%.
varian produk.
Sebelumnya proses
flushing dilakukan dengan metode konvensional yang
additive jenis tertentu. Beberapa kemasan drum bekas dari
bahan additive merupakan kemasan terkontaminasi B3.
Program ini berkontribusi dalam capaian target nasional pengurangan timbulan limbah B3 sebesar 150 juta ton.
membutuhkan downtime selama 15 menit. Oleh karena
Value Creation
Penghematan anggaran pengelolaan limbah B3 sebesar Rp17.400.000,00
Proses flushing 2 kali lebih cepat dengan menggunakan alat ini, sehingga daya yang dibutuhkan menjadi lebih
rendah.
Meningkatkan kehandalan operasi karena waktu pembongkaran yang lebih cepat
Menurunkan risiko kecelakaan kerja karena menghilangkan kegiatan handling drum additive secara manual
Semula, diperlukan daya sebesar 77,95 kWH/bulan untuk proses flushing. Namun setelah pemasangan alat CFC
Shingsik, kebutuhan daya menurun menjadi 41,57 kWH/bulan atau 2 kali lebih kecil.
Mampu menurunkan Anggaran Energi sebesar Rp1.068.480,00 per bulan (BEP 1 tahun)
Penggantian Botol Monolayer Menjadi Triple Layer [GRI 103-2]
Mampu menurunkan penggunaan energi sebesar 90,9 GJ selama pada tahun 2018 (telah diverifikasi UNDIP).
Pada tahun 2019, Perusahaan telah mengimplementasikan
layer yang selama ini digunakan untuk Pelumas Pertamina
pemakaian botol triple layer untuk Pelumas Pertamina,
menjadi botol triple layer yang menggunakan porposi 30%
dimana inovasi tersebut menggantikan botol Pelumas mono
HDPE Virgin : 40% HDPE Virgin recycle : 30% HDPE Virgin
PUC turut berkontribusi dalam menurunkan penggunaan energi sesuai target SDGs sebesar 0,0028%
Proses flushing dapat berlangsung 8 menit lebih cepat, sehingga dapat meningkatkan keandalan dan efisiensi
pada proses produksi, hingga pada akhirnya menimbulkan dampak positif pada lingkungan pabrik maupun
sekitar.
Dalam jangka panjang, inovasi ini dapat menurunkan risiko Penyakit Akibat Kerja (PAK) seperti low back pain
akibat proses pemindahan drum dan repetitive task yang tidak dapat dihindari sebelumnya.
Proporsi Material pada Botol Mono Layer
ini tidak bisa dianggap sepele, karena kualitas produk
mobil tangki menyebabkan waktu yang dibutuhkan
pelumas Perusahaan juga ditentukan dari bahan baku
untuk menyelesaikan proses tersebut cenderung lama dan
yang berkualitas. Untuk menjaga kualitas tersebut proses
tidak maksimal dikarenakan masih banyak additive yang
loading dan unloding additive dan base oil harus berjalan
terjebak di dalam kompartemen mobil tangki.
secara efektif dan efisien. Bahan baku additive dikirimkan via
68
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
sisi luar botol
yang digunakan pada proses unloading/bongkar additive
30%
2% MB
Tanpa MB
sisi dalam botol
mobil tangki ke PUC. Metode konvensional dan alat manual
sisi dalam botol
103-2]
bahan baku base oil dan bahan aditif (additive). Tahap
3% MB
3% MB (masterbarch / pewama)
Meningkatkan Kehandalan Proses Unloading Additive TankCar Dengan Alat Vakum Additive (AVA) di PUC [GRI
Tahapan pertama dalam proses produksi yaitu penerimaan
Porposi Material pada Botol Triple Layer
sisi luar botol
Value Creation
Meningkatkan housekeeping karena berkurangnya jumlah tumpukan drum additive.
40%
HDPE Virgin
HDPE Virgin
HDPE recycle
HDPE recycle
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
69
Sekilas Perusahaan
Dari segi performance, penggunaan botol triple layer dapat
akibat produk bocor di Gudang Distribusi hingga 92%.
mengurangi potensi kerusakan produk akibat cacat mata
Selain itu, implementasi botol triple layer juga mampu
ikan di area poduksi hingga 81% dan memangkas kerugian
mengurangi biaya repackaging dan pengadaan botol.
Uraian
Value Creation
Nilai (dalam Juta Rupiah)
Potensi penurunan biaya repackaging di DSP Plumpang
1.289
Penghematan dari selisih biaya pengadaan botol mono layer dan triple layer
12.754
TOTAL
14.043
No.
Lokasi Audit
Kalibrasi Skor PLUS-E
Kalibrasi Skor PLUS-E
(Tahap 1)
(Tahap 2)
7
DSP Sei-Siak (Pekanbaru)
66.20%
Bronze (Fair)
75.00%
Silver (Average)
8
DSP Semarang
64.80%
Bronze (Fair)
80.80%
Gold (Good)
9
DSP Plumpang
76.55%
Silver (Average)
82.00%
Gold (Good)
10
DSP Cilacap
63.40%
Bronze (Fair)
75.15%
Silver (Average)
11
DSP Pasar Turi
79.85%
Silver (Average)
84.90%
Gold (Good)
12
DSP Bengkulu
60.35%
Bronze (Fair)
69.45%
Bronze (Fair)
13
DSP Pontianak
59.40%
Not Classified
77.30%
Silver (Average)
Gold (Good)
14
DSP Makassar
64.30%
Bronze (Fair)
80.30%
Penggantian Penggunaan Forklift Tenaga Mesin Diesel dengan Forklift Tenaga Listrik (Elektrik) [GRI 103-2]
15
DSP Padang
61.05%
Bronze (Fair)
66.35%
Bronze (Fair)
Inisiasi
16
DSP Tarakan
59.10%
Not Classified
74.40%
Silver (Average)
17
DSP Bitung
59.55%
Not Classified
63.85%
Bronze (Fair)
18
DSP Jayapura
50.55%
Not Classified
mengganti
85 dBA. Selain itu, tingkat getaran forklift elektrik juga
penggunaan forklift tenaga mesin diesel dengan forklift
PT
Pertamina
Lubricants
untuk
tidak setinggi forklift diesel, sehingga risiko Whole Body
tenaga listrik (elektrik) sebagai alat handling di Gudang
Vibration menurun (berdasarkan hasil pengukuran getaran
Produk Jadi di PUC dan PUG mampu menurunkan kuantitas
laboratorium terakreditasi sebesar 1,68 m/s2 berkurang
beban emisi yang dihasilkan, tepatnya sebesar 3,94589 Ton
menjadi 0,86 m/s2).
19
DSP Pangkal Balam
Not Classified
20
DSP Jambi
Not Classified
21
DSP Sorong
Not Classified
Penggunaan forklift elektrik tidak menghasilkan emisi yang
22
DSP Kertapati, Palembang
Bronze (Fair)
Untuk dampak yang lebih besar, program inisiasi tersebut
berbahaya, sehingga lebih sehat bagi operator dan pekerja
23
DSP Donggala
Bronze (Fair)
mampu menurunkan risiko terjadinya Noise Induced
di sekitarnya.
24
DSP Panjang
Silver (Average)
25
DSP Banjarmasin
Silver (Average)
26
DSP Belawan
Silver (Average)
27
DSP Ambon
Silver (Average)
CO2-eq.
Hearing Loss (NIHL) akibat tingkat kebisingan diatas
PLUS E – Pertamina Lubricants Service Excellent [GRI 103-2]
Di tahun 2019, HSSE bersama Fungsi Operasi PT Pertamina
Di dalam Audit PLUS E terdapat 5 elemen yang ditinjau,
Dari penilaian audit tahap I dan II diatas, maka dapat dilihat
Secara keseluruhan, masing-masing aspek memperoleh
Lubricants melaksanakan pedoman audit operasi yang
yaitu :
hasil pada tahap II hampir 90% lokasi yang sudah diaudit
peningkatan, terutama untuk aspek HSSE yang realisasi
disebut dengan Pertamina Lubricants Service Excellent (PLUS
Elemen 1 – Kepemimpinan & Budaya Kerja
pada tahap I mengalami kenaikan score dan rating. Berikut
skor setelah dilaksanakan audit Tahap II adalah sebesar
E). PLUS E ini telah disusun dan sudah dilaksanakan pre audit
Elemen 2 – General Facilities
dibawah ini rekap dari hasil penilaian PLUS E Tahap II
83%. Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan
sejak tahun 2018. Audit ini dilaksanakan di 3 Production
Elemen 3 – Proses Inti
terhadap keseluruhan lokasi :
awareness aspek HSSE ini berdampak kepada pencapaian
Unit, 23 Depot Supply Point (DSP), dan 1 Terminal Supply
Elemen 4 – QQ Assurance
tingkat kecelakaan kerja yang diperoleh di tahun 2019
Point (TSP). Audit operasi ini merupakan salah satu grand
Elemen 5 – Proses pendukung (termasuk aspek HSSE)
adalah 0 kasus, baik kasus kecelakaan ringan, sedang dan
stategy Pertamina Lubricants dalam mewujudkan operation
berat (zero accident).
excellence dimana parameter yang ditinjau termasuk :
Audit dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada
•
Efisien (biaya);
semester I dan semester II. Pada audit semester II diperoleh
•
Ketepatan produksi;
peningkatan skor dari masing-masing lokasi. Adapun hasil
•
Ketersediaan produk (availability);
audit pada tahun 2019 pada tahap I dan II adalah sebagai
•
Kehandalan peralatan (reliability); dan
berikut:
•
Zero Defect, Zero Lossess, dan Zero Accident.
Hasil Audit Plus E Tahun 2019
No.
70
Lokasi Audit
Kalibrasi Skor PLUS-E
Kalibrasi Skor PLUS-E
(Tahap 1)
(Tahap 2)
1
PU Jakarta
60.80%
Bronze (Fair)
75.49%
Silver (Average)
2
PU Gresik
64.22%
Bronze (Fair)
71.08%
Silver (Average)
3
PU Cilacap
61.87%
Bronze (Fair)
74.07%
Silver (Average)
4
DSP Batam
60.20%
Bronze (Fair)
69.05%
Bronze (Fair)
5
DSP Ujung Berung (Bandung)
79.80%
Silver (Average)
87.60%
Gold (Good)
6
TSP Batakan
73.00%
Silver (Average)
87.15%
Gold (Good)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
71
Sekilas Perusahaan
Human Capital
Komposisi Pekerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Human Capital can be defined as people’s competencies, capabilities, and
experiences, and their motivations to innovate
(Source : The International <IR> Framework, IIRC).
SLTA
Diploma I & II
Diploma III
Diploma IV
S1-Sarjana
S2Pascasarjana
S3-Pasca/
Doktor
23
3
63
5
270
43
1
Profil SDM Perusahaan [GRI 102-8, GRI 103-2, GRI 401-1]
Bagi PT Pertamina Lubricants, Sumber Daya Manusia (SDM)
Komposisi SDM PT Pertamina Lubricants disajikan ke dalam
merupakan aset penting yang berperan sebagai roda
2 (dua) golongan, yaitu:
penggerak operasional Perusahaan. Agar proses bisnis
yang dilakukan dapat mendorong tercapainya tujuan bisnis
Komposisi SDM Pertamina Lubricants
serta Visi dan Misi Perusahaan, PT Pertamina Lubricants
Komposisi Pekerja Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Wilayah Kerja
Golongan
TKJP/OS
perlu membangun keunggulan dan daya saing Perusahaan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Perusahaan memiliki SDM
408
dengan beragam latar belakang, baik dari jenis kelamin,
Golongan
Pekerja
Pekerja Tetap (Perjanjian Waktu Tidak Tetap/PWTT)
392
1.563
usia, hingga pendidikan terakhir dalam rangka memperkaya
Pekerja Kontrak (Perjanjian Waktu Tetap/PWT)
16
kompetensi dan kapabilitas Perusahaan.
1. Golongan Pekerja
Golongan Pekerja didefinisikan sebagai tenaga kerja
Sampai dengan akhir periode pelaporan, jumlah
yang memiliki perjanjian kerja atau keterikatan secara
pekerja tercatat sebanyak 408 orang atau 21%
langsung dengan Perusahaan, baik pekerja dengan
dari
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dan
PT
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), baik yang
dipengaruhi oleh jumlah pekerja yang masuk maupun
berasal dari program rekrutmen langsung (Direct Hire)
yang keluar dari Perusahaan.
total
keseluruhan
Pertamina
pekerja
Lubricants.
Total
di
170
222
Perbantuan dari Pertamina
PT Pertamina Lubricants
Berdasarkan Jenis Kelamin
lingkungan
pekerja
tersebut
PT Pertamina Lubricants maupun yang diberpantukan
312
dari Induk Perusahaan PT Pertamina (Persero).
80
13
Perputaran Pekerja PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
Jumlah Pekerja
di Awal Tahun
Pekerja Baru
Pensiun
Pergerakan Pekerja
Resign
Meninggal
3
Berdasarkan Usia
Mutasi ke
Pertamina
Jumlah Pekerja
di Akhir Tahun
40
5
>50 tahun
138
>50 tahun
10
<30 tahun
214
436
4
11
6
1
14
408
2. Golongan Pekerja Lain (Tenaga Kerja Jasa Penunjang dan Tenaga Outsourcing – TKJP/OS).
Golongan Pekerja Lain (TKJP) didefinisikan sebagai
Per 31 Desember 2019, jumlah TKJP tercatat sebanyak
tenaga kerja yang bekerja di lingkungan Perusahaan
1.563 orang atau 79% dari total keseluruhan pekerja di
namun bukan merupakan pekerja tetap Perusahaan
lingkungan PT Pertamina Lubricants.
72
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
1
31-50 tahun
31-50 tahun
Berdasarkan Wilayah Kerja
150
136
92
7
14
dan memiliki bidang pekerjaan yang bersifat sebagai
jasa penunjang para pekerja.
<30 tahun
Kantor
Pusat
Jakarta
(Plumpang)
Sales Region
I – VII
Unit Produksi
(PUJ, PUC, PUG)
Kantor
Pusat
4
5
Sales Region
I – VII
Unit Produksi
(PUJ, PUC, PUG)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
73
Sekilas Perusahaan
Persentase Posisi yang Sudah Terisi dengan Posisi yang Kosong (Vacant)
408
201
609
Total
Posisi yang Sudah Terisi
Kosong (Vacant)
Pendidikan/Pelatihan dan Sertifikasi [GRI 404-1, GRI 404-3]
Sejalan dengan visi Perusahaan untuk untuk menjadi
Perusahaan memberikan kesempatan sama dan setara
perusahaan pelumas kelas dunia, PT Pertamina Lubricants
kepada setiap pekerja untuk mengikuti dan menjadi peserta
terus memperkuat keahlian dan kompetensi para pekerja
pelatihan. Penugasan kepada setiap pekerja untuk mengikuti
melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta
pelatihan/pendidikan,
juga penugasan.
kebutuhan Perusahaan dengan memperhatikan rencana
Untuk meningkatkan kinerja produksi, sebanyak 88 pekerja
diikutsertakan dalam program Sertifikasi Internal Petugas
pengembangan usaha.
di seluruh unit produksi Perusahaan yang berlokasi di
Quality Control Packaging & Proses Produksi pada tahun
Indonesia, yaitu Production Unit Jakarta (PUJ), Production
2019.
didasarkan
pada
pertimbangan
Jumlah Peserta dan Jam Pendidikan/Pelatihan
Sepanjang tahun 2019, Perusahaan telah memberikan
Untuk Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP), Perusahaan telah
program pelatihan/pendidikan sebanyak 104 kali kepada
memberikan pelatihan/sertifikasi sebanyak 5 kali kepada 58
394 Pekerja, termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan
orang selama tahun pelaporan. Selain itu, Perusahaan juga
Pekerja yang pensiun di tahun 2019. Secara keseluruhan,
memberikan Program Induction Training untuk karyawan
program pendidikan/pelatihan tersebut diselenggarakan
baru kepada 56 Pekerja.
Sertifikasi Pekerja Unit Produksi Perusahaan
Unit Cilacap (PUC), dan Production Unit Gresik (PUG)
Sertifikasi Pekerja Unit Produksi Perusahaan Tahun 2019
Fungsi
Production Unit Jakarta
Production Unit Cilacap
selama kurang lebih 11.280 jam.
Jenis Sertifikasi
Jumlah Pekerja yang Tersertifikasi
Sertifikasi Internal Petugas Quality Control
Packaging & Proses Produksi
43
Production Unit Gresik
16
29
Integrated Lubricants Management Academy (ILMA)
PT Pertamina Lubricants memiliki sebuah lembaga pelatihan
terkait pelumas dan pelumasan kepada para karyawan
Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karier Pekerja
bernama Integrated Lubricants Management Academy
internal PT Pertamina Lubricants maupun para pelanggan.
Untuk menilai kinerja Pekerja, PT Pertamina Lubricants
(ILMA) yang menyediakan program pelatihan technical
Penyelenggaraan Training Internal oleh ILMA Tahun 2019
Jenis Pelatihan
Induction Training BPS PT Pertamina Lubricants 2018/2019
Basic Lubricants & Lubrication ILM
Jumlah Kegiatan
1 Batch
3 Batch
Peserta
Seluruh pekerja baru (BPS)
PT Pertamina Lubricants
Production Unit Jakarta
Production Unit Cilacap
Production Unit Gresik
3. Performance Management System (PMS)
menggunakan kebijakan dan sistem penilaian yang sama
PMS adalah sistem online perencanaan, pembelajaran,
dengan yang berlaku di PT Pertamina (Persero), yaitu:
pengembangan dan penilaian Pekerja Pertamina yang
1. Key Performance Indicator (KPI)
terdapat dalam aplikasi i-AM yang berfungsi sebagai
KPI adalah target kinerja yang merupakan turunan dari
media pekerja untuk melaporkan semua capaian
target yang diberikan kepada Perusahaan oleh Pemegang
kinerjanya beserta evidence, baik KPI maupun IGS, serta
Saham. KPI dimonitor dan dilaporkan setiap triwulan.
umpan balik (feedback) atas coaching (Dialog Day) yang
2. Individual Goal Setting (IGS)
telah dilakukan oleh atasan sesuai siklus PMS yang telah
IGS adalah target pencapaian masing-masing individu
ditetapkan sebelumnya. PMS juga berfungsi sebagai
Basic Training for All Collaboration with Ruang Kerja
1 Batch
PT Pertamina Lubricants
pekerja berdasarkan ukuran keterlibatan yang telah
media untuk para atasan dalam melakukan penilaian
Salesmanship Training
1 Batch
PT Pertamina Lubricants
ditetapkan oleh fungsi HR Pertamina dan berlaku sama
dan melaporkan hasil coaching kinerja para bawahan
Salesmanship Coaching
1 Batch
PT Pertamina Lubricants
baik untuk Pekerja Pertamina maupun Pekerja Anak
atau anak buah nya. Siklus penilaian pada sistem PMS
CSR EHS
6 Batch
•
•
•
•
•
•
Perusahaan. Keterlibatan pekerja yang dimonitor dalam
dilakukan setiap semester, tengah, dan akhir tahun.
Production Unit Jakarta
Production Unit Cilacap
Production Unit Gresik
Sales Region I
Sales Region II
Sales Region VII
Training Proses Blending Grease1
1 Batch
Production Unit Jakarta
Training Basic untuk Pekerja DSP Plumpang
3 Batch
Pekerja PT Patra Logistic
74
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
IGS terdiri atas empat aspek atau target kerja (work
target), yaitu KPI Individu, HSSE Objective, Development
Comitment, dan Community Involvement. IGS dimonitor
setiap semester (mid-year dan end-year).
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
75
Sekilas Perusahaan
Tampilan PMS Online
Keselamatan dan Kesehatan Kerja [GRI 403-2, GRI 403-3]
Sejalan dengan visi untuk menjadi Perusahaan Pelumas
Didukung oleh komitmen HSSE (Health, Security, Safety,
Berkelas Dunia, PT Pertamina Lubricants menyadari
Environment) dan pengelolaan K3 di bawah Fungsi HSSE,
pentingnya implementasi Keselamatan dan Kesehatan
pada tahun 2019 tidak terdapat kecelakaan kerja yang
Kerja (K3) di seluruh unit kerja. Pandangan tersebut
terjadi di PT Pertamina Lubricants, baik di Kantor Pusat, Unit
dilatarbelakangi oleh adanya peningkatan kompleksitas dan
Produksi, Sales Region, dan DSP. Selain itu, Perusahaan juga
frekuensi pelaksanan kegiatan operasional seiring dengan
berhasil meningkatkan Jam Selamat Kerja bagi karyawan di
perkembangan bisnis yang berpotensi menimbulkan risiko
seluruh unit kerja.
tinggi terhadap kecelakaan kerja, antara lain risiko terjepit,
tertimpa, jatuh, dan terpapar bahan kimia.
Kinerja Keselamatan Kerja PT Pertamina Lubricants
Unit Kerja
LTIR (Lost Time Injury
Rate)*
2019
Sistem pengembangan karier pekerja di PT Pertamina
(OLAS) atau Strategic Leadership Assessment Survey (SLAS),
Lubricants tidak jauh berbeda dengan yang saat ini berjalan
prestasi atau penilaian kinerja, kompetensi dan kapabilitas
di PT Pertamina (Persero). Selain fungsi HR Development,
pekerja sebagai proses pengisian jabatan perusahaan agar
Perusahaan juga memili komite yang disebut sebagai DPKP
pekerja yang dipilih yang terbaik, tepat guna dan sesuai
(Dewan Pembinaan Karir Pekerja). Tugas DPKP adalah
dengan kebutuhan operasional Perusahaan. Tim DPKP
melakukan pembinaan karir pekerja meliputi promosi &
ditetapkan dengan SK Direktur dan semua kegiatannya di
mutasi pekerja, pembuatan succession planning berdasarkan
fasilitasi dan di monitor oleh fungsi HR Development yang
Successor list/Talent Pool dengan mempertimbangkan hasil
juga nantinya akan menjadi fungsi pelaksana dari semua
assessment Operational Leadership Asssessment Survey
keputusan atau rekomendasi dari Tim DPKP.
Imbal Jasa Pekerja
2018
Jam Selamat
2019
2018
Kecelakaan Kerja
Hari Kerja Hilang
2019
2019
2018
2018
Kantor Pusat
0
0
583.592
412.576
0
0
0
0
Unit Produksi Jakarta
0
0,69
1.535.846
1.446.894
0
0
0
0
Unit Produksi CIlacap
0
0
605.864
411.210
0
0
0
0
Unit Produsi Gresik
0
0
1.031.970
789.247
0
0
0
0
Kantor SR dan DSP
0
0
1.216.856
851.798
0
0
0
0
Jumlah
0
0,69
4.974.128
3.911.725
0
0
0
0
* Perubahan istilah menjadi LTIR per tahun 2018 sesuai dengan ketentuan PT Pertamina (Persero)
Data Kecelakaan Kerja PT Pertamina Lubricants
Unit Kerja
Ringan
2019
Sedang
2018
2019
Berat
2018
2019
Fatal
2018
2019
2018
Kantor Pusat
0
0
0
0
0
0
0
0
Unit Produksi Jakarta
0
3
0
0
0
1
0
0
Unit Produksi CIlacap
0
0
0
0
0
0
0
0
Unit Produsi Gresik
0
1
0
0
0
0
0
0
Pembayaran imbal jasa pekerjaan bagi para pekerja
Imbal jasa pekerjaan yang dibayarkan kepada pekerja
PT Pertamina Lubricants, mengacu pada ketentuan
terdiri atas beberapa komponen, yakni gaji pokok,
Kantor SR dan DSP
0
0
0
0
0
0
0
0
yang berlaku di PT Pertamina (Persero) sebagai induk
tunjangan dan tunjangan hari raya (THR), insentif, bonus
Jumlah
0
4
0
0
0
1
0
0
perusahaan, penetapan upah minimum di daerah tempat
dan lainnya. Secara keseluruhan nilai imbal jasa pekerjaan
Perusahaan berkegiatan, dan latar belakang profesional.
yang diterima pekerja PT Pertamina Lubricants pada jabatan
PT Pertamina Lubricants tidak pernah menjadikan jenis
terendah, masih lebih besar dibanding upah minimum yang
kelamin
ditetapkan pemerintah daerah setempat.
maupun
indikator
diskriminatif
lain
dalam
menetapkan besaran imbal jasa yang dibayarkan kepada
karyawan.
Semua karyawan yang pensiun dalam kurun tahun 20132019 merupakan karyawan yang diperbantukan dari
PT Pertamina (Persero). Oleh karena itu, pembayaran
Piramida Insiden PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
Fatality
0
Lost Time Injury / Days
Away from Work
0
Restricted Work Case
0
Medical Treatment Case
0
First Aid
0
Near Miss
0
Unsafe Act
Condition
871
jaminan pensiun menjadi beban dan dilakukan oleh
PT Pertamina (Persero).
2019 (s/d Desember)
76
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
77
Sekilas Perusahaan
Survei Kepuasan dan Keterikatan Pekerja [GRI 103-3]
Definisi
•
•
Fatal (Fatality)
•
Sedang (Restricted Work Day Case/RWDC)
Suatu kejadian/insiden yang menyebabkan kerugian
Suatu kejadian/insiden yang mengakibatkan korban
nyawa (kematian hingga cacat permanen, kerugian
mendapatkan perawatan di Rumah Sakit dan pada
asset, dan pencemaran lingkungan.
hari tersebut kembali bekerja, namun bekerja
Berat (Lost time injury/LTI)
ditempat yang lain (misalnya awalnya adalah pekerja
Suatu kejadian/insiden yang mengakibatkan korban
lapangan (produksi) lalu menjadi pekerja administrasi)
mendapatkan perawatan di Rumah Sakit dan pada
hari tersebut tidak kembali bekerja.
•
Ringan (Medical Treatment Case/MTC)
Suatu
kejadian/insiden
yang
mengakibatkan
korban mendapatkan perawatan lebih dari first aid
(mendapatkan pengobatan dari Rumah Sakit) namun
Survei Kepuasan Kerja dan Keterikatan Pekerja merupakan
pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu
media bagi pekerja untuk menyampaikan pendapat dan
(PKWTT) atau pekerja tetap. Survei ini diikuti oleh para
persepsi
responden sebanyak 378 pekerja PWTT.
mereka
mengenai
dimensi-dimensi
penting
pengelolaan organisasi dalam hal ini kepuasan (satisfaction)
dan keterikatan (engagement). Dalam rangka mengukur
Alat ukur yang digunakan dalam survei ini diadaptasi dari
efektivitas pengelolaan Sumber Daya Manusia-nya dan
Engagement Model oleh Gallup, yang mana alat ukur
mengetahui tingkat engagement dan satisfaction pekerja
tersebut sebanyak 22 pertanyaan, yang terdiri dari 22
PT Pertamina Lubricants, pada tahun 2019 Perusahaan
pertanyaan untuk pengukuran satisfaction dan 12 dari
melakukan Employee Engagement Survey dan Employee
22 pertanyaan tersebut untuk pengukuran engagement
Satisfaction Survey. Responden yang diukur hanyalah
Pekerja.
pada hari tersebut kembali bekerja.
Employee Engagement Index (EEI)
Pada tahun 2019, Employee Engagement Index (EEI) PT Pertamina Lubricants tercatat sebesar 4,06 dari skala likert 5
dengan kategori “Engaged”. Indeks tersebut termasuk ke dalam kategori “Tinggi” atau senilai 81,2%.
Medical Check Up
Selain berupaya untuk menurunkan tingkat kecelakaan kerja di lokasi kerja, PT Pertamina Lubricants juga mewajibkan
Hasil EEI Tahun 2019
seluruh Pekerja maupun Pekerja Lain (TKJP) untuk mengikuti Medical Check Up (MCU).
Medical Check Up Tenaga Kerja PT Pertamina Lubricants
MCU Pekerja
MCU TKJP
• Paket MCU disusun berdasarkan jenis pekerjaan dari masing• Dilaksanakan setiap tahun
masing TKJP
• Hasil MCU tersebut akan dilakukan review untuk penentuan fit
• Hasil MCU tersebut akan dilakukan review untuk penentuan fit
to work, fit with note, dan unfit
to work, fit with note, dan unfit
• Setelah hasil MCU di-review, Tim MCU akan melakukan
pemanggilan kepada pekerja yang bersangkutan untuk • Kepada TKJP yang mendapatkan hasil MCU unfit akan
ditindaklanjuti dengan Pemanggilan untuk Healthy Talk, dan
dmeakukan konsultasi kepada dokter yang ditunjuk Perusahaan
2 (dua) kali kesempatan konsultasi dalam rangka memonitor
sesuai dengan saran dari hasil MCU tersebut
kesehatan TKJP Unfit untuk melaksanakan atas saran dan
rujukan dari dokter hyperkes yang ditunjuk Perusahaan.
• Jika kesehatan TKJP unfit tidak menunjukkan adanya
perkembangan atau tidak melakukan saran dari dokter hyperkes
tersebut, maka hubungan kerja dengan TKJP terkait akan
dimintakan ke pihak Perusahaan Jasa Penunjang (PJP) yang
mengelola TKJP tersebut untuk tidak memperpanjang hubungan
kerjanya.
99% TKJP mengikuti MCU di tahun 2019
92% Pekerja PWTT mengikuti MCU di tahun 2019
Jumlah Pasangan Pekerja PWTT yang ikut MCU : 120 orang
Belum ada Pekerja yang termasuk golongan Unfit
Biaya MCU Pekerja PWTT dan Pasangan : Rp1,45 miliar
Biaya Kesehatan Pekerja (Tanpa Keluarga, Tanpa Biaya MCU,
dan Tanpa Klaim via iam) : Rp3,20 miliar
• Biaya Medical Pekerja dan Keluarga (Tanpa Medical Klaim via
iam) : Rp13,79 miliar
•
•
•
•
•
Kategori
Nilai
Konversi Skala Likert
Keterangan
Corporate Practices
85,0%
4,25
Engaged
Work
80,0%
4
Engaged
Total Rewards
79,5%
3,975
Engaged
People
79,8%
3,99
Engaged
Opportunities
76,0%
3,8
Engaged
TOTAL
81,2%
4,06
Engaged
Kategori Penilaian
Nilai : 0 - 1,75 (Disengaged) | 1,75-3,75 (Somewhat Engaged)| 3,75-5 (Engaged)
Indeks : <45% (Rendah) | 45%-65% (Sedang) | >65% (Tinggi)
Employee Satisfaction Index (ESI)
Pada tahun 2019, Employee Satisfaction Index (ESI) PT Pertamina Lubricants tercatat sebesar 79,5%, sehingga termasuk
dalam kategori “PUAS”.
Hasil ESI Tahun 2019
Kategori
Nilai
Keterangan
Quality of Life
80,5%
Sangat Puas
Corporate Practices
81,8%
Sangat Puas
Work
80,0%
Sangat Puas
menaikkan Total Average tahun 2019 menjadi sebesar 2.8
Total Rewards
77,0%
Puas
Tahun 2019 yang telah dilakukan oleh HSE PT Pertamina
dari target Total Average yang ditetapkan di awal tahun
People
81,8%
Sangat Puas
(Persero) terkait Pencapaian Asesmen Fit To Work (FTW)
sebesar 2.5.
Berdasarkan Hasil Assessment Internal HSSE Terintegrasi
Level Asessessment, PT Pertamina Lubricants berhasil
Opportunities
75,8%
Puas
TOTAL
79,5%
Puas
Kategori Indeks
0% - 19,99% : Sangat Tidak Puas | 20% - 39,99% : Tidak Puas | 40% - 59,99% : Netral | 60% - 79,99% : Puas | 80% - 100% : Sangat Puas
78
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
79
Sekilas Perusahaan
Natural Capital
Natural Capital can be defined as all renewable and non-renewable environmental
resources and process that provide good or services that support the past, current,
or future prosperity of an organization
(Source : The International <IR> Framework, IIRC).
Penggunaan Material
diproduksi
digunakan sebagai bahan pembantu produksi pelumas.
PT Pertamina Lubricants merupakan pelumas sintetik.
Kedua bahan baku untuk produksi pelumas tersebut
Material yang digunakan untuk
memproduksi pelumas
bersifat dapat didaur ulang. Dengan demikian, Perusahaan
adalah Base Oil yang merupakan senyawa kimia hasil
tidak menggunakan bahan baku tak terbarukan pada
pemurnian dari minyak bumi dan Bahan Aditif yang
proses produksi pelumas.
Sebagian
besar
pelumas
yang
Jumlah Penggunaan Material PT Pertamina Lubricants
410.089,53 428.283,89
2019
1%
91%
27.116,36
1%
91%
2018
2017
91%
Base Oil
Bahan Aditif
1%
Jumlah
Pemakaian
Bahan Baku
(MT)
Jumlah Penggunaan Energi PT Pertamina Lubricants
BBM
Listrik (GJ)
Berdasarkan grafik di atas, penggunaan material bahan
dengan adanya penurunan realisasi volume produksi di
baku (Base Oil dan Bahan Aditif) di tahun 2019 mengalami
tahun 2019.
29.099,95
24.549,48
(Solar & Pertamax)
(GJ)
CNG (GJ)
26.220,77
penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seiring
37,53
45,74
2019
2018
22,03
31,32
28,56
32,27
2019
2018
2017
Penggunaan Energi [GRI 302-1]
Pada
pelaksanaan
produksi
pelumas,
PT
Pertamina
Penghitungan energi dan faktor konversi sesuai dengan
Lubricants menggunakan energi tak terbarukan (fosil)
panduan tata cara perhitungan kriteria efisiensi energi
yang bersumber dari Listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM)
PROPER 2017 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
berupa Solar dan Pertamax. Namun, Perusahaan menyadari
Kehutanan (KLHK). Perhitungan konsumsi energi mencakup
bahwa penggunaan energi fosil pada proses produksi
pemanfaatan energi untuk proses produksi dan berada di
dalam jangka panjang dapat membawa dampak negatif
bawah kendali PT Pertamina Lubricants.
bagi kelestarian lingkungan di masa depan,
Secara keseluruhan, penggunaan energi sepanjang tahun
2019
2018
2017
2017
Nilai Intensitas Energi
Intensitas Energi dihitung sebagai konsumsi energi untuk
Hal ini terjadi karena adanya penurunan volume produksi
memproduksi satu KL produk. Pada tahun 2019, Intensitas
dan jumlah penggunaan energi pada proses produksi pada
Energi mencapai 0,0602 GJ/KL, turun 15% dari Intensitas
tahun buku.
Energi di tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,0710 GJ/KL.
Untuk mengurangi penggunaan energi fosil dalam proses
2019 sebesar 24.618,33 Giga Joule (GJ), dengan komposisi
produksi, Perusahaan mulai beralih menggunakan energi
energi listrik sebesar 99,72%, diikuti dengan energi BBM
terbarukan berupa Compressed Natural Gas (CNG).
sebesar 0,15% dan energi Gas sebesar 0,13%. Jumlah
Total Volume Produksi (KL)
Penggunaan CNG ini dinilai lebih ramah lingkungan
konsumsi energi tersebut mengalami penurunan sebesar
410.705
karena menghasilkan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
16% dari tahun 2018, yang mana disebabkan oleh
yang lebih sedikit dari energi fosil dan dapat menghemat
penurunan volume produksi pada tahun 2019.
Nilai Intensitas Energi PT Pertamina Lubricants
408.655
Total Konsumsi Energi (GJ)
390.802
24.618,33
29.174,25
26.275,07
konsumsi energi pada proses produksi secara keseluruhan.
2019
80
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
2018
Intensitas Energi (GJ/KL)
2017
2019
2018
2017
0,0602
0,0710
0,0672
2019
2018
2017
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
81
Sekilas Perusahaan
Penggunaan Air
Per 31 Desember 2019, penggunaan air di seluruh Unit
dan penunjang aktivitas para karyawan saja. Untuk proses
Produksi Perusahaan tercatat sebesar 68.453 m3. Air
produksi pelumas, Unit Produksi tidak menggunakan dan
tersebut digunakan hanya untuk proses kegiatan domestik
menghasilkan air.
Tingkat Reduksi dan Intensitas Emisi GRK
12,034
0,00003
ton CO2e
ton CO2e/KL
Volume Penggunaan Air di Production Unit PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
1.502
29.636
37.315
68.453
Reduksi Emisi CO2
Total
Production Unit Cilacap
Production Unit Gresik
Pengelolaan dan Pengolahan Limbah [GRI 306-2]
Production Unit Jakarta
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang disampaikan dalam
Untuk mengetahui jumlah emisi GRK yang dihasilkan,
informasi ini bersumber dari kegiatan produksi pada
PT Pertamina Lubricants melakukan pengukuran dengan
masing-masing fasilitas unit produksi dan sepenuhnya
menggunakan metode emission calculation dan manual.
berada dalam kendali PT Pertamina Lubricants. Dari hasil
Sampai dengan akhir periode pelaporan, Perusahaan
pengukuran yang dilakukan pada kurun waktu periode
mencatat total emisi GRK pada tahun 2019 sebesar 16.928
sebelumnya, diketahui bahwa sumber utama emisi GRK
ton CO2e.
Production Unit Cilacap
Production Unit Gresik
Sumber
Sumber
Sumber
1 Boiller
1 Genset
Jumlah Emisi GRK
(ton CO2e)
6.146
2 Boiller
2 Genset
Jumlah Emisi GRK
(ton CO2e)
4.457
Pada tahun 2019, PT Pertamina Lubricants berhasil
Emisi GRK yang digunakan untuk mengetahui jumlah
melakukan reduksi emisi GRK, tepatnya gas CO2 hingga
emisi CO2 yang dihasilkan dari proses produksi 1 KL produk
mencapai 12,034 ton CO2e. Sedangkan untuk Intensitas
tercatat sebesar 0,00003 ton CO2e/KL di tahun 2019.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
limbah
sebesar 21,23%.
limbah Non-B3. Pada tahun 2019, total limbah yang
Jumlah Limbah B3 dan Non-B3 yang Dihasilkan PT Pertamina Lubricants di Tahun 2019
Jenis Limbah
Volume (kg)
Limbah B3
Limbah B3 Kimia eks laboratorium
Majun bekas pakai
Tingkat Reduksi dan Intensitas Emisi GRK [GRI 305-4, GRI 305-5]
82
dari
204,08
16.430,15
5.487,05
Sarung tangan terkontaminasi
Production Unit Jakarta
6.325
persentase limbah B3 sebesar 78,77% dan limbah Non-B3
B3 eks drum aditif
Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Jumlah Emisi GRK
(ton CO2e)
dihasilkan oleh Perusahaan sebesar 281.258 kg, dengan
di masing-masing Unit Produksi, terdiri
Minyak kotor
meliputi unit pemanas (boiler) dan pembangkit listrik.
1 Genset
Limbah dihasilkan dari proses produksi yang berlangsung
mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan
Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
3 Boiller
Intensitas Emisi CO2
2019
Serbuk gergaji bekas terkontaminasi
1,74
18.814,62
Limbah B3
221.558
Volume (kg)
2.221,22
Aki bekas pakai
0
Lampu TL bekas pakai
0
Cartridge bekas pakai
1,2
Kaleng bekas pakai
56
Pecahan botol/botol bekas pakai
2.875,04
Jumlah Limbah B3
221.558
Limbah Non B3
59.700
Volume (kg)
Total Limbah
Limbah Non-B3
Limbah organik
25.220
Limbah anorganik
34.480
Jumlah Limbah Non-B3
59.700
281.258
Volume (kg)
Pengelolaan dan pengolahan limbah dilakukan sesuai
dikelola dengan cara diserahkan kepada pihak lain, yakni
dengan jenis limbah. Untuk limbah padat Non-B3
perusahaan pengelola limbah yang telah memiliki izin dari
dikelola dan diolah dengan cara diserahkan ke Tempat
pihak berwenang. Penyerahan limbah B3 disertai dengan
Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Sedangkan limbah B3
pencatatan untuk memastikan neraca limbah.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
83
Sekilas Perusahaan
Social and Relationship Capital
Social and Relationship Capital can be defined as the institutions and the relationship
within and between communities, update stakeholders and other networks
Jumlah Penerima Manfaat Program CSR PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
1.545
3.034
612
3.541
3.455
(Source : The International <IR> Framework, IIRC).
12.187
Total
Social Capital
Bagi PT Pertamina Lubricants, masyarakat merupakan
hubungan yang harmonis dengan masyarakat lokal melalui
pemangku
pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR).
kepentingan
yang
tidak
terlibat
dalam
Kesehatan
Lingkungan
Pemberdayaan
Masyarakat
Pendidikan
Donasi
dan Lain-lain
kegiatan operasional Perusahaan, namun berpotensi
terkena dampak operasional bisnis karena berada di
Pada tahun 2019, sebanyak 30 program CSR telah
sekitar wilayah operasional Perusahaan. Dalam rangka
dilaksanakan di 3 Unit Produksi (PUC, PUG, dan PUJ) dan
menjaga keberlangsungan dan kesinambungan usaha, PT
Sales Region I – VII, atau mencapai 97% dari target.
Pertamina Lubricants berkomitmen untuk menciptakan
Realisasi Program CSR PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
Unit Kerja
Program
Unit Produksi
Bank Sampah
Kerja Sama Penanggulangan Bencana di Kampung Nelayan/Mesran Sahabat Nelayan
PUC
Pembinaan Enduro Entrepreneurship
Pertamina Sehati Bantuan Alat Kesehatan & Workshop
Pembangunan IPAL Domestik
Pembinaan Gerpari (Pakan Ikan Mandiri) Pellet Koperasi Tunas Mandiri
Pengolahan Limbah Kertas Sticker
Pembinaan Bisnis Enduro Entrepreneur dan Bengkel Mitra Binaan
PUG
Kerajinan Limbah Drum Non-B3 dan Limbah Produksi
Pengembangan Kampung Markisa
Sales Region IV
Sales Region V
Sales Region VI
Sales Region VII
84
para Peserta ESP merupakan hasil kerja sama PT Pertamina
meliputi seluruh wilayah Indonesia, memiliki program
Lubricants dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Balai Besar
Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan yaitu “Enduro
Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung. Sedangkan
Student Program” (ESP) dan “Enduro Entrepreneur Program”
untuk pengetahuan Product Knowledge diberikan oleh
(EEP) yang merupakan kelanjutan dari Program ESP.
internal PT Pertamina Lubricants, yaitu Fungsi ILMA. Di
samping mengikuti pelatihan di BLK/BBPLK, Peserta ESP
ESP dan EEP merupakan program CSR Perusahaan yang
juga diharuskan mengikuti magang di Bengkel Mitra Binaan
diimplementasikan dengan pendekatan Creating Share
PT Pertamina Lubricants selama 30 hingga 45 hari.
Value (CSV), sehingga diharapkan dapat memberikan
manfaat, yakni:
Setelah mengikuti pelatihan di BLK/BBPLK dan magang
1. Mendukung secara maksimal upaya meningkatkan
di Bengkel Mitra, Peserta ESP yang dinyatakan lulus dan
branding, citra, dan reputasi di mata stakeholder.
2. Mendukung peningkatan produktivitas dan penjualan
memenuhi syarat diberikan modal usaha dalam bentuk
peralatan dan tempat usaha (sewa) untuk mendirikan bengkel.
Sales Region/Production Unit;
yang positif (sesuai dan bermanfaatan) bagi masyarakat
melaksanakan usaha perbengkelan diikutsertakan dalam
Enduro Student Program
dan lingkungan.
EEP, dimana para pengusaha baru ini tetap diberikan
4. Memberikan added value bagi stakeholder yang
bimbingan berupa monitoring dan pelatihan tambahan
diwujud nyatakan dalam bentuk kenaikan ekonomi
seperti andministrasi bengkel, pengelolaan keuangan dan
(pendapatan) penerima manfaat, terjalin kohesi antar
bantuan peralatan. Mereka dibina dalam berwirausaha
Perpstakaan Umum
pemangku kepentingan yang strategis dam sinergis
hingga siap untuk dilepas (exit program).
Pertamina Mengajar : Generasi Cerdas Enduro
serta tercapainya bengkel ramah lingkugan.
Sales Region
Sales Region III
Pelatihan hard skill dan soft skill yang diberikan kepada
terintegrasi di sektor hilir, dengan cakupan usaha/operasi
Pertamina Sehati : Kegiatan Posyandu Balita, Kegiatan Posyandu Lansia, Pemeriksaan IV A
Pembinaan Kerajinan Limbah Drum
Sales Region II
PT Pertamina Lubricants sebagai perusahaan energi yang
Selanjutnya para Peserta ESP yang sudah mendirikan dan
Pembinaan Bank Sampah
Sales Region I
Enduro Student Program (ESP) dan Enduro Entrepreneur Program (EEP)
3. Memberikan dampak sosial dam kemandirian ekonomi
Pertamina Mengajar : Budidaya Tanaman Obat Toga berbasis Sekolah
PUJ
Program Unggulan CSR PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
Bantuan Alat Tulis Sekolah Putra Putri Mekanik Binaan
ESP dan EEP telah dilaksanakan diseluruh daerah operasi PT
Sosialisasi Product Knowledge dan Kewirausahaan Siswa SMK
ESP diperuntukan bagi siswa lulusan SMK jurusan otomotif
Pertamina Lubricants, baik di Unit Produksi (PUJ, PUC dan PUG)
Pembinaan Enduro Entrepreneurship Program Batch 1
yang berminat untuk menjadi wirausaha dengan membuka
maupun Sales Region I - VII. Sejak tahun 2017 hingga saat ini,
Pembinaan Enduro Student Program Batch 1
bengkel motor. Pelatihan Mekanik dan Kewirausahaan
telah terbentuk 83 bengkel (56 Bengkel aktif, 10 Bengkel baru
diberikan kepada para peserta selama pelaksanaan program.
yang siap beroperasi dan 17 bengkel sudah tidak aktif) dengan
Pembinaan Enduro Entrepreneur Program
Pembinaan Enduro Entrepreneur Program
jumlah mekanik yang sudah dilahirkan sebanyak 149 orang.
Pembinaan Bisnis Enduro Entrepreneur
Enduro Student Program (ESP)
Enduro Home Service (EHS)
Pertamina : Pra Sarana Pendidikan (Program Bantuan Perpustakaan Sekolah)
Belajar dari pengalaman melaksanakan ESP dan EEP,
Kewirausahaan (PKKW). Program yang bekerja sama
Program Product Knowledge dan Trouble Shooting untuk siswa SMK otomotif
Perusahaan melakukan pengembangan program yang
langsung dengan pihak sekolah dan para guru ini telah
Bengkel Mitra Binaan (Enduro Masuk Desa) / BENGKEL NELAYAN
bertujuan untuk memberi pembekalan siswa-siswi SMK
dilaksanakan di area kerja PUC (pilot project) dengan hasil
Pembinaan Enduro Entrepreneur Program
melalui pelaksanaan mata pelajaran Produk Kreatif dan
yang sangat baik.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
85
Sekilas Perusahaan
Selama 1 semester, siswa jurusan otomotif diajarkan
memberikan bantuan berupa fasilitas alat praktek dan
Pertamina Sehabat Nelayan
teori wirausaha, pengelolaan bengkel, praktik servis
skema belajar wirausaha. Pada tahun 2019, Perusahaan
Lokasi Unit Produksi PT Pertamina Lubricants mayoritas berada
Program yang pertama kali diinisialisasi di Kelurahan
ringan motor, dan pembekalan terkait marketing. Untuk
telah membina 2 SMK dengan penerima manfaat sebanyak
di dekat lau atau area pesisir pantai agar memudahkan lalu lintas
Tambakreja – Cilacap ini memberikan pelatihan kepada
menunjang
3.650 orang.
pergerakan kapal, baik berisi bahan baku maupun yang akan
para nelayan Tambakreja terkait mesin tempel/mesin
mengangkut produk jadi dari dan menuju lokasi unit produksi.
kapal, baik terkait edukasi pelumasan maupun bagaimana
Lokasi tersebut seringkali membuat Perusahaan bersentuhan
perbaikannya. Terkait pelatihan perbaikan mesin tempel,
dengan masyarakat sekitar, yang mayoritas adalah nelayan,
Perusahaan bekerja sama dengan instruktur dari BLK
kelancaran
proses
belajar,
Perusahaan
Perbandingan Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Program
Sebelum
Sesudah
dalam kegiatan operasional bongkar muat kapal. Selain itu,
Kabupaten Cilacap, sehingga Pemerintah tetap memiliki
Indeks pengetahuan dan keterampilan entrepreneurship siswa 2,5
Indeks pengetahuan dan keterampilan entrepreneurship siswa 4,0
karena variasi tipe dan brand produk pelumas Perusahaan yang
peran serta dalam membina masyarakat sekitar. Program
Bengkel vakum karena keterbatasan dana
Bengkel sekolah berkembang dan memiliki pelanggan tetap dari
siswa dengan total revenue Rp50.808.500 selama 4 bulan
beragam, nelayan juga merupakan pelanggan yang potensial
ini telah memberikan dampak kepada Penerima manfaat
karena mereka membutuhkan produk pelumas yang tangguh
terdiri dari anggota Koperasi Nelayan dan anggota Rukun
untuk kapal motor mereka, sehingga dapat membantu
Nelayan Tambakreja yang berjumlah 750 orang.
Tidak dilaksanakan praktik entrepreneurship
Siswa menerima teori dan melaksanakan praktik entrepreneurship
kegiatan melaut mereka menjadi lebih produktivitas karena
Kampung Markisa
performa motor kapal mereka andal. Namun, tidak semua
Program Kampung Markisa adalah salah satu bentuk peran
Di samping itu, Perusahaan juga memberikan fasilitas
serta Perusahaan dalam melestarikan lingkungan dan alam
Rumah Baca di RT 1 RW 1 Sukorame, yang diberi nama
sekitar, khususnya yang berada di sekitar unit produksi PT
Rumah Baca Baitul Hikmah, sebagai salah satu media
Pertamina Lubricants. Program ini telah dilaksanakan sejak
edukasi terkait lingkungan kepada masyarakat sekitar.
tahun 2018 di Kelurahan Sukorame Gresik, khususnya
Dalam kesehariannya, rumah baca ini dikelola oleh
RT 1 RW 1, yang berada tidak jauh dari lokasi PUG. Daya
masyarakat yang telah tergabung sebagai kader lingkungan
dukung kohesivitas masyarakat yang tinggi dari 457 orang
Pertamina Lubricants. Hingga saat ini telah ada lebih dari
dengan rutin melakukan pengembangan dan perawatan
160 pengunjung aktif di Rumah Baca Baitul Hikmah
secara swadaya hingga menanam bibit markisa di setiap
tersebut. Selain melakukan hal-hal di atas, kegiatan di
Tidak ada pelatihan keahlian mesin kapal
15 nelayan memperoleh sertifikat keahlian servis mesin kapal
masing-masing rumah tangga membuat program ini masih
dalam area Kampung Markisa juga telah dikembangkan
bertahan sebagai salah satu program unggulan CSR PT
dengan pelaksanaan Bank Sampah, biopori, pengolahan
Nelayan menempuh jarak hingga 20 km untuk perbaikan mesin
kapal
Kerusakan nelayan bisa ditangani di bengkel koperasi dengan jarak
< 1 km
Pertamina Lubricants.
pemanfaatan IPAL domestik menjadi sumber air yang
Biaya perbaikan terjangkau Rp30.000/mesin
Biaya perbaikan ringan mencapai Rp10.000/mesin
nantinya akan digunakan untuk perawatan tanaman
Agar program ini semakin berkembang, Perusahaan telah
markisa itu sendiri.
memberikan sarana fasilitas anjang-anjang di area jalanan
kampung sebagai titik-titik rambat tanaman, sehingga
Sepanjang perjalanan program yang telah dikembangkan
keterampilan untuk memperbaiki bila mesin tersebut rusak.
Hal inilah yang mendorong PT Pertamina Lubricants membuat
program CSR “Pertamina Sahabat Nelayan”.
Perbandingan Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Program
Sebelum
Sesudah
Bank Sampah “Berkah”
Program Pembinaan Bank Sampah adalah program
Salah satu lokasi unggulan dari pelaksanaan program bank
pemberdayaan masyarakat
sampah ini adalah Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta
Utara. Bank Sampah “Berkah” di Kelurahan Tugu Selatan
Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya
ini dikelola oleh anggota Pekerja Penanganan Sarana dan
pengelolaan sampah dalam kehidupan sehari – hari
Prasarana Umum (PPSU) dengan jumlah nasabah sebanyak
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas
74 orang yang merupakan masyarakat setempat. Sebelum
lingkungan, mengingat program ini dapat meningkatkan
adanya kegiatan pembinaan dari PT Pertamina Lubricants,
kebersihan. Sebagian besar sampah yang dikelola adalah
aktivitas Bank Sampah ini masih belum massive, terlihat
sampah anorganik atau plastik, yang apabila tidak dikelola
dari kecilnya jumlah nasabah dan belum stabilnya harga
dengan baik dapat mencemari lingkungan (karena sifat
sampah yang diterapkan. Sejak tahun 2018, Perusahaan
penguraiannya yang sangat lama) dan menjadi penyumbat
melalui PUJ telah melakukan pendampingan kepada
aliran air sehingga menyebabkan banjir. Sedangkan
masyarakat Kelurahan Tugu Selatan, khususnya pengurus
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
pada aspek ekonomi, program pembinaan Bank Sampah
bank sampah untuk membantu mereka melakukan
ini secara tidak langsung meningkatkan perekonomian
evaluasi dan monitoring terkait kegiatan bank sampah
Sejak tahun 2018 hingga 31 Desember 2019, Perusahaan
masyarakat. Hal ini dikarenakan saldo yang tersimpan
yang sudah dilakukan, memberikan sarana fasilitas
telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp155.000.000,00
di masing – masing buku tabungan anggota nasabah
penunjang operasional bank sampah serta memberikan
untuk pengembangan Kampung Markisa Sukorame Gresik.
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
pengembangan ketrampilan kerajinan dari sampah/limbah
khususnya saat menjelang perayaan hari besar keagamaan
non B3. Hasilnya jumlah nasabah Bank Sampah “Berkah”
dimana hamper semua bahan pokok sering mengalami
mengalami peningkatan yang cukup besar dalam rentang
di Kampung Markisa tersebut, telah banyak mendapatkan
dari panasnya iklim kota Gresik. Buah yang dihasilkan dari
apresiasi berupa penghargaan. Pada tahun 2019, Kader
pohon markisa tersebut juga ternyata dapat memberikan
Lingkungan Pertamina Lubricants telah meraih Predikat
pemasukan tambahan bagi masyarakat karena dapat diolah
“Mandiri” Kelurahan Bersih dan Lestari di tingkat Provinsi
menjadi sirup yang kemudian digunakan oleh Perusahaan
Jawa Timur Tahun 2019. Selain itu, meraih Juara 2 Urban
sebagai salah satu suguhan penyegar wajib setiap ada
Farming Kabupaten Gresik Tahun 2019, 10 Nominator
tamu yang datang berkunjung ke area pabrik PUG. Kini,
Perpustakaan terbaik di Kabupaten Gresik, Lokus Adipura
masyarakat telah mampu memproduksi lebih dari 400 botol
bagian pemukiman perkotaan Kabupaten Gresik 2018 &
markisa setiap bulannya. Penjualan yang rutin ini membuat
2019 dan diikutsertakan sebagai perwakilan Kabupaten
mereka membentuk unit usaha Koperasi Baitul Hikmah
Gresik pada Lomba Program Kampung Iklim (Proklim) dari
yang dihasilkan oleh masyarakat.
melibatkan
aspek
yang dalam pelaksanaannya
ekonomi.
diharapkan tanaman markisa dapat menjadi pelindung
sebagai badan untuk pemasaran produk Sirup Markisa
nelayan memahami seluk beluk mesin kapalnya dan memiliki
lingkungan
dan
sosial
kenaikan harga.
86
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
87
Sekilas Perusahaan
waktu 1 tahun pembinaan. Kerajinan sampah atau limbah
Sejak tahun 2018 hingga 31 Desember 2019, Perusahaan
Terkait dengan bisnis perusahaan secara langsung
non B3 yang dihasilkan oleh pengurus Bank Sampah
telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp115.000.000
Terdapat 7 bengkel EMD yang sudah melakukan pembelian
Selain itu, program ini juga membantu meningkatkan
“Berkah” antara lain furnitur kursi dan meja drum, lemari
untuk pengembangan Program Bank Sampah “Berkah” di
ulang pelumas PT Pertamina Lubricants melalui distributor
ketersediaan pelumas Pertamina dan menambah channel
drum, dan kursi tunggu dari drum. Limbah drum non B3 ini
Kelurahan Tugu Selatan ini.
wilayah Makassar, yaitu:
penjualan perusahaan, sehingga masyarakat menjadi lebih
mudah undah mendapatkan pelumas Pertamina yang nanti
diberikan Perusahaan melalui PUJ yang memang berada di
Sustainability Program
Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Program Pembinaan Bank Sampah akan dijalankan secara
berkelanjutan dengan jangka waktu 5 tahun berjalan, yaitu
1. Alle Motor
2. Roy Motor
3. Bengkel Tiga Putra
4. Hendra Motor
5. Ibnu Motor
6. Mr. Jamal Motor
7. Perkasa Motor
diharapkan dapat membantu meningkatkan penjualan
produk perusahaan.
Hingga saat ini, Perusahaan telah mengeluarkan anggaran
sejak Tahun 2018 – 2022.
sebesar Rp111.228.000 untuk pelaksanaa Program EMD.
Perbandingan Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Program
Sebelum
Alokasi Dana CSR
Sesudah
Sebagian dari Nilai Ekonomi yang didapat juga didistribusikan
sebesar Rp2,65 miliar yang berasal dari kebijakan sentralisasi
sebagai investasi sosial dalam bentuk pembiayaan program
anggaran CSR di PT Pertamina (Persero). Anggaran tersebut
Pemasukan dari penjualan sampah tidak dibukukan dengan baik, Sudah tersedia buku tabungan untuk masing-masing nasabah/
bahkan anggarannya langsung dibelanjakan/dibagi sesuai dengan anggota.
jumlah kelompok.
CSR dalam rangka pemenuhan TJSL oleh Perusahaan.
diambil dari dana CSR Pertamina. Selain anggaran CSR
Pada tahun 2019, total pembiayaan program CSR (di luar
yang berasal dari Dana Pertamina, selama tahun 2019
Tidak ada penjadwalan kapan penjualan kepada penampung/ Terbentuk jadwal rutin untuk penjualan
pengepul.
penampung, yaitu 2 kali dalam sebulan.
kegiatan santunan/donasi/tali asih) PT Pertamina Lubricants
Perusahaan juga telah mengeluarkan dana sebesar Rp1,88
mencapai Rp2,09 miliar atau 79% dari alokasi anggaran
miliar untuk kegiatan CSR santunan/donasi/tali asih yang
Nasabah masih berbentuk kelompok dengan jumlah 18 kelompok.
Nasabah sudah berbentuk Individu dengan jumlah 74 orang.
sampah
kepada
Harga sampah yang dikumpulkan masih murah karena mengikuti Penjualan dalam bentuk sampah yang sudah dipacking dengan
standar pasar dan penjualannya tidak dikemas/di-pack dengan baik sehingga harga jual juga meningkat mengalami kenaikan
bagus.
Rp500 per kg. Hal ini juga karena sudah dapat bantuan berupa
alat mesin press.
berasal dari dana operasional Perusahaan.
Alokasi Dana CSR - CSV Berdasarkan Unit Kerja
Alokasi Dana CSR Berdasarkan Bidang CSR
Enduro Masuk Desa (EMD)
Program Enduro Masuk Desa (EMD) merupakan kegiatan
pemberian
bantuan
operasional
perbengkelan
Program Enduro Masuk Desa dapat terlaksana dengan
serta
baik dan bantuan yang diberikan pada para pelaku usaha
pendampingan kepada para pelaku usaha bengkel yang
bengkel dapat terdistribusi sesuai kebutuhan untuk
berada di wilayah pinggiran atau pedesaan agar mampu
perkembangan usaha bengkel.
Pemberdayaan Masyarakat
16,04%
15,57%
16,55%
berkembang dan maju untuk terus memperkuat daya saing
usaha bidang perbengkelan.
16,72%
Bengkel yang telah menjadi binaan PT Pertamina Lubricantas
antara lain:
Dimulai dengan melakukan survei lapangan dan mapping
bengkel yang berada di wilayah Kantor Pemasaran Sales
Region VII – Makassar, tepatnya di Kabupaten Maros,
Takalar, dan Gowa untuk mengetahui seberapa jauh usaha
1.
2.
3.
4.
Hendra Motor
Roy Motor
Rizki Motor
Mr. Jamal
Motor
perbengkelan yang ada dan masih bertahan. Survei ini juga
5. Maharani Motor
6. Capoa Motor
7. BengkelTa
Motor
8. Usaha Baru
Motor
9. Alle Motor
10.Ibnu Motor
11.Perkasa Motor
12.Bengkel Tiga
Putra
13.SS Moto
dilakukan untuk memetakan bengkel untuk mendapatkan
informasi mengenai potensi yang dapat dikembangkan dan
Jumlah penerima manfaat
permasalahan yang menjadi penghambat majunya bengkel.
57 orang (pemilik bengkel & keluarga)
2,39%
2,89%
2,59%
3,04%
Lingkungan
9,12%
15,09%
Rp1.483,32
Pendidikan
Production Unit Cilacap (PUC)
Sales Region III
Production Unit Gresik (PUG)
Sales Region IV
Production Unit Jakarta (PUJ)
Sales Region V
Sales Region I
Sales Region VI
Sales Region II
Sales Region VII
Kesehatan
juta
Rp211,76
juta
Rp345,29
juta
Rp49,97
juta
Donasi dan Lain-lain
Rp1.881,43
juta
Relationship Capital – Pemerintah
Sustainability Program
Pemetaan bengkel
yang layak bantu
Pendistribusian
bantuan bengkel
Pemantauan
perkembangan
bengkel
Branding bengkel
binaan
Integrasi perluasan
dengan program
Bengkel Nelayan
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, suatu perusahaan
hubungan dan komunikasi dengan birokrasi negara,
diwajibkan untuk mematuhi seluruh peraturan dan
khususnya dengan pemerintah pusat dan pemerintah
ketentuan yang berlaku di negara atau wilayah operasi
daerah tempat Perusahaan beroperasi. Komitmen tersebut
perusahaan. Oleh sebab itu, sebagai upaya untuk
direalisasikan melalui serangkaian kegiatan governement
menyelaraskan kebijakan dan peraturan pemerintah dengan
engagement yang dilakukan secara berkala.
pengembangan
bisnis
dan
kepentingan
Perusahaan,
PT Pertamina Lubricants berkomitmen untuk selalu menjaga
88
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
89
Sekilas Perusahaan
Relationship Capital – INTERNAL PERUSAHAAN
Realisasi Kegiatan Government Engagement di Tahun 2019
Lembaga Pemerintahan
Bentuk Engagement
Badan Standardisasi Nasional (BSN)
Diskusi Kerja Sama
Menteri Bangladesh dan Intraco
Lunch Meeting/Audiensi
Kementerian Perindustrian
Pertemuan Formal
Courtesy Visit
Penyusunan Modul SDM Branding
Bagi PT Pertamina Lubricants, keberhasilan bisnis Perusahaan
berbagai bentuk kegiatan engagement employee dalam
bergantung pada kinerja para karyawan. Semakin tinggi
rangka memperkuat antusias dan keterlibatan karyawan
tingkat efektivitas dan produktivitas kinerja karyawan,
terhadap Perusahaan. Kegiatan employee engagement
maka Perusahaan akan dapat mencapai target, rencana,
juga dilakukan untuk mendekatkan hubungan antara
hingga visi dan misi menjadi World Lubricants Company.
Manajemen Perusahaan dengan setiap Insan PT Pertamina
Oleh sebab itu, Perusahaan berupaya untuk mendorong
Lubricants
semangat kerja dan loyalitas para karyawan melalui
Audiensi/Kerja Sama/FGD
Kegiatan Employee Engagement di Tahun 2019
Dewan Riset Daerah
Courtesy Visit dan Kunjungan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Sponsorship Pameran dalam rangka Hari Listrik Nasional
Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)
Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)
No.
1.
2.
Relationship Capital – Pemasok dan Vendor Jasa [GRI 102-9, GRI 204-1]
Dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mendukung
beberapa pemasok dan vendor jasa melalui proses
kelancaran proses produksi, distribusi, hingga pemasaran
pengadaan (procurement) barang dan jasa.
pelumas, PT Pertamina menjalin kerja sama dengan
Alur Pengadaan Barang dan Jasa
3.
RKAP
TOR/KAKOE/
HPS Syarat
Prakualifikasi
Perencanaan
Dokumen
Pengadaan/
RKS
Strategi &
Metode
Pemilihan
Penyedia
Barang/Jasa
Mengumumkan/
Mengundang
Persiapan
Sertifikasi &
Prakualifikasi
Evaluasi
Penawaran &
Negosiasi
Proses Kontrak
Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa
Pengelolaan
Suplier
(SRM)
Tanggal Pelaksanaan
107
23 Agustus 2019
122
23 September 2019
273
22 November 2019
125
TownHall Meeting PTPL
10 Januari 2019
6.
Relay TownHall Meeting Pertamina
1 Agustus 2019
7.
HR Consultation Day
28 Juni 2019
Healthy Talk
Peserta
28 Juni 2019
5.
8.
Penetapan
Pemenang
Ngopi (Ngobrol Penuh Inspirasi) Bareng
4.
9.
Membuat
Rencana
Pengadaan
(Proses RKAP)
Kegiatan
70
9 Oktober 2019
17
13 November 2019
18
10.
Gathering HUT PTPL
29 September 2019
1500
11.
Munggahan
2 Mei 2019
150
12.
Halal Bihalal
11 Juni 2019
500
23 Mei 2019
100
16 Mei 2019
200
20 Mei 2019
100
13.
14.
Safari Ramadhan
15.
Melalui praktik pengadaan yang berkelanjutan dengan
16.
kerja sama dengan 198 pemasok, dimana 95% pemasok
mengutamakan pemasok lokal, PT Pertamina Lubricants
17.
merupakan pemasok lokal atau pemasok yang beroperasi
ikut berperan dalam menyerap produk dan jasa pemasok
18.
22 Maret 2019
78
di Indonesia. Hal tersebut selaras dengan komitmen
nasional sehingga mereka bisa semakin tumbuh dan
19.
28 Juni 2019
41
Perusahaan untuk menggunakan produk dan jasa dari
berkembang. Kebijakan yang sama berlaku untuk rantai
20.
27 September 2019
120
pasokan entitas anak Perusahaan.
21.
13 Desember 2019
49
Pada tahun pelaporan, PT Pertamina Lubricants menjalin
pemasok yang lokasi usahanya secara geografis berada di
Lomba-loma HUT PTPL ke-6
Donor Darah Rutin
25 tim (26 orang)
September 2019
3 tim
Indonesia. Apabila produk dan jasa yang diperlukan tidak
bisa disediakan oleh pemasok nasional, maka Perusahaan
Relationship Capital – Pelanggan
akan menjalin kerja sama dengan pemasok luar negeri.
Bagi PT Pertamina Lubricants, pelanggan merupakan
pemangku kepentingan yang memiliki peran strategis
dalam menjaga keberlangsungan bisnis Perusahaan. Oleh
Proporsi Pelibatan dan Pengeluaran untuk Pemasok
sebab itu, Perusahaan perlu memperkuat hubungannya
9
Non-Lokal
(Asing)
189
Jumlah
Pemasok
Lokal
(Nasional)
Rp99,28
Non-Lokal
(Asing)
Rp3.571,77
Nilai Kontrak
(miliar)
Lokal
(Nasional)
- Promo Hari Gajian
- Promo MyPertamina
- Promo Mitra Grab
dengan para pelanggan melalui Program Konsumen.
Selain itu, Perusahaan juga telah menyelenggarakan
Sepanjang tahun 2019, PT Pertamina Lubricants telah
kegiatan
menyelenggarakan beberapa Program Konsumen, antara
pelanggan sepanjang tahun 2019, antara lain:
engagement
dengan
beberapa
komunitas/
lain:
- Promo LinkAja
- Promo HUT Pertamina ke-62
- Promo Gojek
90
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
91
Sekilas Perusahaan
Realisasi Kegiatan Engagement dengan Komunitas/Pelanggan
Komunitas/Pelanggan
Realisasi Kegiatan Engagement dengan Media di Tahun 2019
Bentuk Engagement
Media
Club Ayla Indonesia
Bentuk Engagement
Media Relations (Pertemuan Informal)
Grid Oto
Nmax Community Indonesia
Diskusi / FGD / Media Gathering
Forum Wartawan Industri (FORWIN)
Ertiga Club Indonesia
Community Relations (Pertemuan Informal)
Piaggio mp3
Diskusi beserta Touring dan Product Knowledge / Media Gathering
Forum Wartawan Otomotif (FORWOT)
Mobil123.com
Grey Car Indonesia
Antara
Gravinci
Tribunnews.com
Community Gathering / Buka Bersama
Seluruh Komunitas
Detik.com
Media Relations (Pertemuan Informal)
Otomotif group
CNN Internasional
Customer Satisfaction and Loyalty Survey
Secara berkala, PT Pertamina Lubricants melakukan
Pada tahun 2019, Perusahaan melakukan CSLS dengan
Survei Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan atau Customer
melibatkan lembaga independen eksternal, yaitu Nielsen.
Satisfaction and Loyalty Survey (CSLS) untuk mengetahui
Sama seperti tahun lalu, survei yang dilaksanakan meliputi
tingkat kepuasan pelanggan dan sebagai bahan evaluasi
Perusahaan kepada Pelanggan atau Business to Customer
bagi Perusahaan untuk meningkatkan layanan sehingga
(B2C) dan Perusahaan kepada Perusahaan atau Business to
diharapkan dapat menjaga loyalitas pelanggan.
Business (B2B) dan mencakup pelanggan di seluruh Indonesi
Editors Energy Society (E2S)
Merdeka.com
Kompas.com
Kompas.com
Media Relations (Pertemuan Informal)
BUMN Track
Media Relations (Pertemuan Informal) dan Awarding
Marketeers
Media Relations (Pertemuan Informal) dan Wawancara
Customer Loyalty Index (CLI)
4
3,8
Corporate Image
Keterangan :
Skala likert 1-5
Relationship Capital – Media
Media dapat didefinisikan sebagai suatu alat perantara
Bagi
yang digunakan untuk menyalurkan atau menyampaikan
menyampaikan
informasi dari suatu narasumber kepada penerima pesan.
Perusahaan kepada para pemangku kepentingan maupun
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin
masyarakat luas. Di samping itu, media juga berfungsi
modern, media kini menjadi salah satu sumber informasi
untuk membentuk reputasi dan citra Perusahaan di mata
bagi masyarakat yang dapat diakses dengan mudah dan
publik. Oleh sebab itu, hubungan Perusahaan dengan
cepat.
media menjadi sangatlah penting demi menjaga kelancaran
media
berperan
informasi
penting
yang
dalam
berhubungan
Pada tahun 2019, Perusahaan melakukan penelitian
ini, Perusahaan dapat mengembangkan rekomendasi
untuk mengetahui Corporate Image dengan melibatkan
strategis yang diperoleh untuk memperkuat branding,
pihak eksternal, yaitu PT Kadence Internasional. Penelitian
corporate positioning, messaging, dan program komunikasi
Corporate
Perusahaan lainnya.
Image
bertujuan
menjalin
hubungan
dengan
media,
untuk
mendapatkan
pemahaman terkait reputasi dan image Perusahaan dan
mengetahui isu/pertanyaan masyarakat untuk membangun
Index Corporate Image PT Pertamina Lubricants pada tahun
program komunikasi yang sesuai. Dari hasil penelitian
2019 tercatat sebesar 3,01 dari skala 5.
Company Awareness Index PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
Konsumen & Masyarakat
komunikasi di antara kedua belah pihak.
Dalam
Media Gathering
Pertamina TV & Energia
Customer Satisfaction Index (CSI)
segala
Sponsorship
Media di Pameran Hari Listrik Nasional
Hasil CSLS PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
Perusahaan,
Media Relations (Pertemuan Informal) dan Sponsorship
Pewarta Foto Indonesia
4,71
Pemangku Kepentingan Eksternal
4,88
PT Pertamina Lubricants telah melakukan kegiatan media
4,90
3,01
engagement dengan beberapa media massa di Indonesia.
2,29
1,46
Top of Mind
Brand Recall
Brand Recognition
Keterangan : Indeks di atas menggunakan pengukuran skala likert 1 - 5
92
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
93
Pada tahun 2019, Perusahaan
mencatatkan total Volume
Penjualan sebesar 612.700
KL atau 97% dari target RKAP
2019, dengan persentase
Penjualan Domestik sebesar
68% dan Penjualan Overseas
sebesar 32%.
Pertamina lubricants
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN MANAJEMEN
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Tinjauan Umum
Tinjauan Makroekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019 melemah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Bank Dunia
dalam laporannya yang berjudul “Global Economic
Prospects: Slow Growth, Policy Challenges,” pertumbuhan
ekonomi global diestimasikan berada di level 2,4% pada
tahun 2019, turun dibandingkan realisasi tahun 2018 dan
2017 masing-masing sebesar 3,0% dan 3,2%.
Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2017 - 2019
Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2015 - 2019
Tahun
Pertumbuhan Ekonomi
2019
5,02%
2018
5,17%
2017
5,07%
2016
5,03%
2015
4,88%
(Sumber: Badan Pusat Statistik)
2017
2018
2019e*
Dari sisi produksi, lapangan usaha dengan pertumbuhan
Global
3,2%
3,0%
2,4%
Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi di tahun 2019 berasal
Negara Maju
2,4%
2,2%
1,6%
dari Lapangan Usaha Lainnya sebesar 7,00%, disusul oleh
Negara Berkembang
4,5%
4,3%
3,5%
Sektor Konstruksi dengan pertumbuhan sebesar 5,76%
(Sumber: Bank Dunia) | *e : estimasi
dan Perdagangan & Reparasi sebesar 4,62%.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi dialami oleh kumpulan
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
negara maju dan berkembang. Negara maju mencatatkan
Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang
estimasi pertumbuhan ekonomi sebesar 1,6% di tahun
Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 10,62%; yang
2019, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
diikuti oleh Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,04% dan
2,2%. Tren penurunan kinerja ekonomi juga terjadi
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,45%.
pada kumpulan negara berkembang dengan estimasi
pertumbuhan sebesar 3,5%, melemah dibandingkan tahun
Struktur ekonomi Indonesia secara spasial di tahun 2019
2018 sebesar 4,3%.
masih didominasi oleh Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
dengan kontribusi terhadap PDB masing-masing sebesar
Faktor utama pelemahan ekonomi global di tahun 2019
59,00% dan 21,32%. Pulau Kalimantan turut memberikan
berasal dari ketegangan perang dagang antara Amerika
kontribusi yang relatif signifikan terhadap PDB 2019 yaitu
Serikat (AS) dan China yang telah berlangsung sejak dua
sebesar 8,05%.
tahun terakhir. Bank Dunia mencatatkan pertumbuhan
volume perdagangan terendah di level 2,9% pada tahun
BPS melaporkan realisasi inflasi di tahun 2019 sebesar
2019 dan harga komoditas hanya tercatat naik sebesar
2,72%, lebih rendah dibandingkan tahun 2018 sebesar
1,4%.
3,13% namun masih memenuhi target Bank Indonesia (BI)
di kisaran 3,5+1%. Berdasarkan penjelasan BI, rendahnya
Pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2019 juga terkena
inflasi di tahun 2019 bukan berasal dari pelemahan daya
dampak penurunan kinerja ekonomi global. Badan Pusat
beli masyarakat, melainkan hasil dari koordinasi yang
Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi nasional
terintegrasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah
tahun 2019 sebesar 5,02%, turun dibandingkan tahun
dan BI dalam memastikan kecukupan pasokan bahan
2018 sebesar 5,17% dan belum mencapai target yang
pangan dan keterjangkauan harga.
tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) 2019 sebesar 5,3%. Perekonomian Indonesia tahun
2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto
(PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.833,9 triliun
dan PDB Perkapita mencapai Rp59,1 juta atau USD 4.174,9.
TINJAUAN INDUSTRI PELUMAS
Berdasarkan data Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
tersebut adalah Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan
(ILMATE) - Kementerian Perindustrian, pada tahun 2019
Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery
terdapat 44 perusahaan produsen pelumas dalam negeri
Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan. Motor dan mobil
dengan kapasitas produksi mencapai 2 juta kilo liter (KL) per
listrik dinilai lebih ramah lingkungan sebab tidak mengeluarkan
tahun. Dari total kapasitas tersebut, tingkat utilitas produksi
emisi gas buang. Selain itu, menurut Menteri ESDM penerapan
dalam negeri baru mencapai 1 juta KL per tahun.
kendaraan listrik juga dinilai mampu menekan angka impor
minyak bumi yang saat ini mencapai 400-600 ribu barel setiap
Besarnya peluang produksi yang masih dapat diraih oleh
hari. Dalam Peraturan Presiden, pemerintah juga mengatur
pelaku usaha pelumas dalam negeri memberikan inisiatif
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk kendaraan
bagi Kementerian Perindustrian untuk mendorong kinerja
bermotor listrik ini minimal 35% yang wajib dipenuhi oleh para
industri pelumas nasional untuk tidak hanya memenuhi
produsen. Berbagai program untuk mendorong penggunaan
kebutuhan nasional, namun juga ekspor. Sampai saat
kendaraan listrik ini juga dilakukan, salah satunya pembebasan
ini, Indonesia masih mengimpor produk pelumas, yang
PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) untuk
terutama berasal dari Singapura dan Jepang.
kendaraan bermotor jenis ini. Program ini untuk menjangkau
konsumen lebih luas sehingga menurut Menteri Perindustrian
Di tahun 2019, pemerintah telah mengambil langkah proaktif
akan mampu memenuhi target pemerintah 20% kendaraan
untuk mengoptimalkan kinerja industri pelumas nasional.
bermotor di Indonesia telah berteknologi listrik tahun 2025.
Perusahaan yang mampu mengoptimalkan penggunaan
Di tahun 2019 ini, kendaraan bermotor listrik ternyata sudah
barang dalam negeri, mengembangkan SDM dengan vokasi,
ada yang dapat dibeli di pasar otomotif Indonesia. Dengan
industri kecil yang memanfaatkan sumber daya alam (SDA),
diberlakukannya peraturan pemerintah tentang percepatan
dan memanfaatkan industri kecil sebagai komponennya akan
progam kendaraan bermotor listrik tentunya akan membuat
mendapatkan insentif. Selain itu, terhitung sejak September
bisnis pelumas menjadi sangat menantang.
2019, pemerintah mulai memberlakukan aturan Standar
Nasional Indonesia (SNI) secara wajib terhadap produk
Peran proaktif pemerintah dalam mendorong pertumbuhan
pelumas yang beredar di dalam negeri. Pemberlakuan SNI
industri pelumas nasional pada tahun 2019 sangat
secara wajib tersebut diharapkan akan mampu menciptakan
dibutuhkan mengingat daya beli masyarakat untuk membeli
lingkungan persaingan usaha yang adil serta memberikan
kendaraan bermotor, baik mobil maupun motor, telah
jaminan perlindungan bagi konsumen lokal.
menurun di tahun tersebut. Berdasarkan data Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah
Tahun 2019 menjadi tantangan bagi PT Pertamina Lubricants
penjualan mobil baru pada tahun 2019 mencapai 1.026.921
untuk terus mempertahankan dan memimpin pasar pelumas
unit, turun 10,81% dibandingkan penjualan pada tahun
nasional. Pada tahun 2019, pemerintah resmi mengundangkan
2018 sebanyak 1.151.413 unit.
Peraturan Presiden (Perpres) tentang kendaraan listrik. Perpres
96
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
97
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
ANALISIS SWOT PERUSAHAAN
STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN
Manajemen
perencanaan
SWOT tersebut dilakukan secara berkala untuk mendukung
Strategi & Target/Sasaran Jangka Panjang
strategis melalui evaluasi atas kekuatan (strengths),
terwujudnya target kinerja operasional dan finansial yang
Sejalan dengan Visi dan Misi Perusahaan untuk mejadi
perusahaan telah melakukan kajian dan perumusan
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan
telah ditetapkan oleh Perusahaan. Berikut adalah analisa
World Lubricants Company, PT Pertamina Lubricants telah
pembaharuan terhadap target jangka panjang perusahaan
ancaman (threats) yang dimiliki oleh Perusahaan. Analisa
SWOT Perusahaan untuk tahun 2019.
menetapkan target jangka panjang yang termuat dalam
yang akan dituangkan dalam RJPP 2020 – 2026. Penyesuaian
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2016-
RJPP tersebut juga dimaksudkan sebagai bentuk kontribusi
2020 yaitu menjadi Top 15 World Lubricants Company.
perusahaan terhadap target jangka panjang Pertamina
Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh tim internal
sebagai Pemegang Saham Utama dan Induk Perusahaan
perusahaan terhadap beberapa data benchmark dari
yaitu menjadi Top 100 Forbes pada tahun 2026.
secara
berkala
melakukan
Strength (Kekuatan)
-
Weaknesses (Kelemahan)
-
Memiliki market share sebesar 54,9% di
pasar retail dan industri
-
Memiliki sumber Base Oil sendiri
-
Memiliki LOBP sendiri
-
Berpengalaman dengan jaringan distribusi
-
yang kompleks di seluruh Indonesia
-
Produk bersertifikat internasional
-
Citra brand yang baik untuk low tier
-
Memiliki pengalaman penetrasi pasar
-
-
ekspor
-
Image/persepsi yang masih dibawah pemain
global (masih diidentikkan sebagai pemain
lokal), terutama pada segmen high tier
Sebagian fasilitas LOBP sudah berumur (Jakarta dan Cilacap)
Masih ada beberapa OEM yang belum diperoleh approval-nya
Kualitas kemasan yang belum memenuhi
harapan pasar di beberapa negara maju,
seperti Jepang.
Keterbatasan SDM karena banyaknya posisi
vacant
Ketergantungan Base Oil dari Pertamina (RU
Cilacap) sangat kuat
perusahaan pelumas di dunia,
tersebut sangat mungkin akan tercapai pada akhir tahun
2020. Oleh karena itu, sejak pertengahan tahun 2019
Strategi & Target/Sasaran Jangka Panjang PT Pertamina Lubricants
SEGMEN PRODUKSI
TARGET 2026
Efisiensi Biaya Operasi
Perusahaan minimal 10%
Peningkatan Utilisasi Kapasitas
Sarana Produksi
SWOT
target jangka panjang
Peningkatan Loyalitas dan
Kepercayaan
Action Plan
2019 - 2026
Action Plan
2019
Kerja sama berkelanjutan dengan para Mitra
Kerja melalui Long and Middle Term of
Contract
Kontrak Payung dan penerapan 3 (tiga) tahun
kontrak pengadaan dengan mitra kerja
Modernisasi sarana fasilitas pabrik
Finalisasi proyek modernisasi PUJ
Meningkatkan penggunaan bahan bakar
ramah lingkungan dan terbarukan
Migrasi bahan bakar boiler dari solar ke CNG di
PUJ dan PUG
Sentralisasi produksi
Produksi beberapa produk pelumas non brand
di PUJ
Modifikasi dan optimalisasi proses produksi
Implementasi triple layer pada botol kemasan
generasi produk lithos pelumas
Peningkatan kualitas packaging produk
Implementasi triple layer pada botol kemasan
generasi baru produk lithos pelumas
SEGMEN DISTRIBUSI
Threat (Ancaman)
-
-
98
Pengembangan genuine oil oleh OEM
Pengembangan produk-produk low tier
oleh global player
Supply additive yang cukup terbatas
Orientasi konsumen (pelumas industri)
pada manual book (OEM)
Global Agreement ATPM dengan OEM
Perubahan Energy Mix Indonesia secara
keseluruhan, dalam jangka pendek ke arah
pemanfaatan Gas sebagai sumber energy
dan jangka panjang ke new dan renewable
energy.
Perkembangan kendaraan listrik (motor
dan mobil listrik).
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
TARGET 2026
Opportunity (Peluang)
-
-
Action Plan
2019
Standarisasi sarana fasilitas di DSP
Pengembangan shelter dan racking Gudang
DSP Utama dan beberapa DSP besar
Pemutakhiran prosedur handling produk di DSP
Update eksisting SOP dan pemetaan
kebutuhan SOP tambahan
yang belum digarap, seperti pelumas
Sinergi pengelolaan gudang dengan Anak
Perusahaan PT Pertamina (Persero) maupun
BUMN lain
Sinergi dengan PT Pos Logistik (Poslog) dan PT
Patra Logistik (Patlog) pada pengelolaan 9 DSP
aviasi
Modernisasi proses pengelolaan gudang
Implementasi Warehouse Management System
(WMS) di 9 DSP
Pertumbuhan pasar domestik dan
internasional
-
Action Plan
2019 - 2026
Pengembangan jenis pelumas industri
Pengembangan produk specialties
Pencapaian 100% Availability
Produk di DSP
non lubricants, seperti coolant, degreaser dan lain-lain
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
99
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
SEGMEN SALES & MARKETING
Action Plan
2019 - 2026
TARGET 2026
Pencapaian Target Profit Rp2
triliun
Peningkatan Availability
Produk Pelumas Pertamina di
Pasar Domestik
Peningkatan Penguasaan Pasar
Domestik
Action Plan
2019
Pengembangan jaringan dan penetrasi pasar di
4 negara fokus
Penentuan 4 negara fokus dan pembuatan
roadmap rencana pengembangan pasar
Pembinaan partner pemasaran luar negeri
Pemetaan eksisting partner dan calon partner
baru yang potensial
Pengembangan pasar produk Specialties
Pengembangan produk Specialties
Peningkatan penguasaan pangsa pasar melalui
Merger & Acquisition
Kajian pelaksanaan Merger & Acquisition
Pengembangan portofolio Perusahaan, baik
core maupun potensi bisnis baru
Pemetaan bore business dan penyusunan
rencana pengembangan portofolio bisnis
Perusahaan
Pengembangan dan Optimalisasi Own Channel
Rebranding dan Revitalisasi Olimart dan Enduro
Express
Optimalisasi jaringan retail resmi Pertamina
sebagai Outlet Pelumas Pertamina
Kerja sama display produk dengan Hiswana
Migas di SPBU Pertamina
Pengembangan kerja sama dengan partner
penjualan produk
Pelaksanaan program Financing dengan
Distributor
Peningkatan Outlet Pelumas Pertamina
Program loyalitas outlet dan akuisisi new outlet
Pengembangan jaringan penjualan, baik untuk
pelanggan industri maupun retail
Program IWA (Intensifikasi, Winback, dan
Acquisition) pelanggan dan outlet
Pengembangan produk baru sesuai dengan
kebutuhan pelanggan dan perkembangan
teknologi
Pengembangan produk baru
Peningkatan loyalitas dan kepuasan pelanggan
melalui Total Service Business
Program loyalitas outlet, mekanik, dan end
customer
Grand Strategy 2019
01
Action Plan
2019 - 2026
Implementasi digitalisasi di semua rantai bisnis
Perusahaan
Optimalisasi Fasilitas
Laboratorium
Pengembangan layanan laboratorium pelumas
untuk pasar komersil
03
Pemastian Pekerja/SDM yang
Andal dan Kompeten
Sertifikasi seluruh laboratorium sesuai dengan
standar pengelolaan fasilitas laboratorium kelas
dunia
Pemetaan standar kompetensi jabatan dan gap Pelaksanaan assessment Pekerja dan pembuatan
kompetensi Pekerja
database Talent Pool
Di setiap akhir tahun, Perusahaan akan melakukan evaluasi
Perusahaan
pendek,
pelaksanaan rencana kerja dan kesesuaian Grand Strategy
Manajemen telah menetapkan Grand Strategy yang
dengan perkembangan dan kondisi perusahaan serta pasar
kemudian diturunkan menjadi rencana kerja (action plan)
pelumas, baik dalam maupun luar negeri. Grand Strategy
detail yang akan dilaksanakan setiap tahunnya sebagai
yang telah ditetapkan untuk tahun 2019 - 2026 adalah :
jangka
panjang
maupun
05
Human Capital
Transformation
and Culture
Acceleration
02
Percepatan bisnis pemasaran pelumas di pasar luar negeri melalui pemetaan jangka
panjang bisnis luar negeri, pemilihan partner country distributor yang kompeten,
optimalisasi anak perusahaan dan pengembangan bisnis secara in-organic.
Kajian pengembangan sistem tracking produk
dan proteksi produk terhadap pemalsuan
Secara garis besar, dalam rangka pencapaian target
baik
Overseas
Acceleration
Percepatan pengembangan bisnis Perusahaan melalui pembukaan sektor usaha baru di
luar bisnis utama dan mempercepat pengembangan bisnis yang sudah berjalan melalui
terobosan di luar kegiatan pemasaran reguler untuk memberikan hasil yang signifikan
untuk bisnis utama dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Digitalisasi program loyalitas outlet dan mekanik
Pengembangan organisasi Perusahaan sesuai Pemetaan dan review eksisting organisasi dan
dengan perkembangan bisnis
rencana pengembangan
Operational
Excellence
mengedepankan aspek HSSE di setiap pelaksanaan kegiatan (zero fatality)
Action Plan
2019
Digitalisasi End-To-End
Pengelolaan Bisnis
ekspansi pemasaran yang ofensif dan masif, inovasi kegiatan dan media pemasaran,
serta optimalisasi sinergi dengan AP Pertamina dan BUMN Grup.
Pemastian kehandalan kegiatan operasional Perusahaan melalui upgrading sarana
dan fasilitas, pengembangan fasilitas operasional, modernisasi sarana dan kegiatan
operasional untuk mencapai kinerja yang optimal, efektif dan efisien dengan tetap
SEGMEN Supporting
TARGET 2026
Aggressive
Marketing
Program peningkatan kegiatan pemasaran dan market share Perusahaan melalui
penetrasi pasar yang lebih agresif dalam mencari dan membuka peluang usaha,
New Business
Execution &
In-Organic
Growth
Acceleration
04
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Perusahaan yang berkualitas melalui
pelatihan dan sertifikasi yang berkelanjutan untuk menghasilkan proses kerja internal yang
optimal, efisien dan efektif, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Percepatan aplikasi teknologi informasi untuk menunjang kegiatan operasional
Perusahaan sekaligus untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Digitalization
06
strategi jangka pendek. Grand Strategy merupakan
panduan solusi Manajemen untuk menjawab tantangantantangan usaha yang dihadapinya.
100
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
101
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
STRATEGI & TARGET/SASARAN JANGKA PENDEK
Perusahaan telah menetapkan strategi jangka pendek
-
Mengoptimalkan pengembangan produk baru yang
(dalam Juta Rupiah)
memiliki potensial,
tahun 2019 bertemakan “Unlocking Full Potential” untuk
mendukung realisasi Grand Strategy Perusahaan. Berikut
Perbandingan Antara Target RKAP dan Realisasi Tahun 2019 - Laporan Laba (Rugi)
-
adalah aksi strategis yang telah ditetapkan oleh Manajemen
Uraian
RKAP 2019
Realisasi 2019
Pencapaian %
Mengoptimalkan pengembangan/ekspansi pasar luar
Pendapatan Usaha
12.008.065
10.675.113
89%
negeri yang berpotensial,
Beban Pokok Pendapatan
8.931.045
7.471.628
84%
untuk mengoptimalkan pencapaian kinerjanya di tahun 2019:
-
Mengoptimalkan revitalisasi aset produksi,
Beban Usaha
1.045.000
885.645
85%
-
Mengoptimalkan penetrasi pasar retail domestik,
-
Mengoptimalkan pengembangan kemitraan strategis,
Laba Usaha
2.032.020
2.317.840
114%
terutama high-tier,
-
Memaksimalkan optimalisasi struktur modal,
Pendapatan Lain-lain
125.000
134.089
107%
-
Mengoptimalkan penetrasi pasar industri domestik,
-
Mengoptimalkan kontribusi akuisisi.
Beban Pajak
543.913
597.707
110%
-
Mengoptimalkan penetrasi pasar luar negeri saat ini,
Laba Tahun Berjalan
1.613.106
1.854.222
115%
Laba Komprehensif
1.613.106
1.850.443
115%
PERBANDINGAN ANTARA TARGET
DAN REALISASI 2019
TINJAUAN OPERASIONAL
Realisasi dan Target Laporan Posisi Keuangan
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan No. 35 Tanggal 23
Pada tahun 2019, Perusahaan membukukan jumlah Aset
target Liabilitas di tahun 2019 berasal dari Liabilitas Jangka
sebesar Rp6.922,81 miliar, mencapai 95% dari target
Pendek yang hanya mencapai 96% dari target RKAP 2019.
RKAP 2019 sebesar Rp7.298,61 miliar. Belum tercapainya
Hal tersebut disebabkan oleh pelunasan utang yang sudah
target Aset di tahun 2019 disebabkan oleh kenaikan jumlah
jatuh tempo kepada pihak berelasi.
sehubungan dengan peningkatan investasi.
Sedangkan jumlah Ekuitas tahun 2019 sebesar Rp5.348,77
miliar mencapai 94% dari target RKAP 2019 sebesar
Jumlah Liabilitas yang direalisasikan pada tahun 2019
Rp5.678,59 miliar. Realisasi jumlah Ekuitas yang belum optimal
sebesar Rp1.574,04 miliar mencapai 97% dari target
tersebut disebabkan oleh nilai dividen declared tahun 2018
RKAP 2019 sebesar Rp1.620,01 miliar. Belum tercapainya
yang lebih kecil dibandingkan perolehan laba tahun 2018.
(dalam Juta Rupiah)
RKAP 2019
Realisasi 2019
usaha
lainnya
yang
secara langsung maupun tidak langsung terkait atau
menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud
a. Melaksanakan kegiatan produksi dan pengolahan
dalam huruf (a) sampai dengan huruf (d).
produk pelumas dan grease dalam arti kata seluasSampai dengan akhir periode pelaporan, kegiatan usaha
b. Melaksanakan kegiatan perdagangan ekspor maupun
yang dijalankan Perusahaan dan menjadi bagian dari
impor produk pelumas, grease, dan specialties, serta
informasi pelaporan meliputi:
bahan bakunya.
1. Segmen Operasi Kegiatan Pemasaran
c. Melaksanakan kegiatan pengangkutan, penyimpanan,
2. Segmen Operasi Kegiatan Produksi
penyaluran, distribusi dan pemasaran produk pelumas,
3. Segmen Operasi Kegiatan Penyimpanan dan Distribusi
grease, dan specialties dalam arti kata seluas-luasnya
4. Segmen Operasi Kegiatan Penunjang
termasuk penyediaan prasarananya.
Perbandingan Antara Target RKAP dan Realisasi Tahun 2019 - Laporan Posisi Keuangan
Uraian
kegiatan
meliputi:
luasnya termasuk penyediaan prasarananya.
realisasi Aset Tidak Lancar akibat penambahan aset tetap
e. Menyelenggarakan
September 2013, kegiatan usaha PT Pertamina Lubricants
Pencapaian %
d. Melaksanakan kegiatan jasa produksi, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan, penyaluran, distribusi
dan pemasaran produk pelumas, grease, dan specialties,
Aset Lancar
4.635.358
5.947.250
128%
Aset Tidak Lancar
2.663.249
975.562
37%
Aset
7.298.607
6.922.811
95%
Liabilitas Jangka Pendek
1.616.526
1.559.577
96%
Liabilitas Jangka Panjang
3.486
14.466
415%
Penjualan pelumas Pertamina dan produk lain merupakan
PT Pertamina Lubricants dan memberikan manfaat langsung
kepada pemangku kepentingan.
serta bahan bakunya.
SEGMEN OPERASI KEGIATAN PEMASARAN
Liabilitas
1.620.013
1.574.043
97%
sumber pendapatan utama Perusahaan yang memberikan
Ekuitas
5.678.594
5.348.768
94%
nilai
ekonomi
untuk
menjamin
kelanjutan
usaha
Realisasi dan Target Laporan Laba (Rugi)
Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Sales & Marketing
Pada tahun 2019, Perusahaan membukukan Pendapatan
Laba Bersih Perusahaan mencatatkan kinerja yang lebih
Kegiatan marketing dan pemasaran berbagai produk yang
Wilayah pemasaran domestik dibagi dalam tujuh Wilayah
Usaha sebesar Rp10.675,11 miliar atau mencapai 89% dari
baik. Realisasi Laba Bersih pada tahun 2019 tercatat sebesar
dihasilkan PT Pertamina Lubricants, dilaksanakan oleh
Operasi yang disebut dengan Sales Region. Setiap Sales
target RKAP 2019 sebesar Rp12.008,07 miliar. Pencapaian
Rp1.854,22 miliar, tercapai 115% dari target RKAP 2019.
Fungsi Sales & Marketing yang dipimpin Direktur Sales &
Region dipimpin Sales Region Manager, dan bertanggung
yang belum optimal tersebut disebabkan oleh tidak
Pencapaian tersebut dipengaruhi oleh penurunan harga
Marketing. Organisasi Fungsi Sales & Marketing didukung
jawab kepada VP Sales & Support.
tercapainya target sales volume sesuai RKAP 2019.
bahan baku akibat menguatnya nilai tukar Rupiah dan
seorang Head of Technical Specialist dan lima orang Vice
implementasi program pengendalian biaya yang berjalan
President yang bertanggung jawab pada pemasaran
dengan baik.
Domestic Retail Automotive; Domestic Industry; Sales
Walaupun Pendapatan Usaha tahun 2019 belum mampu
mencapai target yang telah ditetapkan, namun perolehan
102
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Overseas; Sales & Support; dan Key Account.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
103
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Secara umum tugas dan Tanggung jawab Fungsi Sales & Marketing meliputi:
• Melakukan pemasaran produk-produk pelumas, grease,
• Memberikan pelayanan full service kepada pelanggan
dan specialties yang telah ditentukan oleh Perusahaan;
•
Melakukan kegiatan promosi terhadap brand produk
Perusahaan;
mulai dari pre-sales hingga after sales;
•
Kebijakan Pemasaran Retail:
Sejak diluncurkannya kendaraan Low Cost Green
Melayani dan menangani segala keluhan pelanggan
dengan sasaran retail outlet dan end-user untuk
Car
terkait produk Perusahaan.
mendukung peningkatan sales volume produk di
pesat,
segment retail/automotive.
2018. Pertumbuhan pesat ini secara tidak langsung
Mengoptimalkan penguasaan channel retail baik
meningkatkan kebutuhan pelumas kendaraan LCGC,
general outlet maupun jaringan outlet yang dimiliki
yakni pelumas 4W dengan SAE 0W-20 dan 5W-30.
Pertamina Lubricants (own channel) yaitu SPBU,
Atas dasar tersebut, Pertamina Lubricants membuat
-
Below the Line
•
3. Launching Produk Baru Fastron Ecogreen
Fokus kepada program penjualan dan pemasaran
Komunikasi Pemasaran Fungsi Sales & Marketing
Konsep komunikasi pemasaran di dalam Fungsi Sales
Pemasaran Retail
•
(LCGC)
pertumbuhan
sepanjang
tahun
penjualannya
2013
cukup
sampai
dengan
& Marketing dilakukan melalui berbagai media dan
•
Sponsorship (Java Jazz Festival 2019)
disesuaikan dengan kebutuhan setiap Fungsi, dengan detail
•
Aktivasi pelumas Enduro melalui event Pertamina
Olimart, Enduro Express sebagai channel penjualan dan
formulasi produk baru Fastron Ecogreen 0W-20 dan
Enduro Go Out & Adventure.
pemasaran produk, serta untuk meningkatkan brand
5W-30 yang dikhususkan untuk kendaraan LCGC dan
awareness baik produk dan korporat.
di-launching pada tanggal 29 September 2019.
sebagai berikut:
a. Business to Customer (B2C)
•
-Above the Line
•
Fastron Ecogreen.
Menyusun strategi kampanye media terintegrasi
•
(360° communication) yang terukur, terarah dan
memiliki dampak optimal dalam membangun
•
Aktivasi event dan launching produk baru
•
Melakukan pengembangan produk baru dan rejuvenasi
Aktivasi ganti oli gratis bersama mitra Gojek dan
produk untuk menyesuaikan dengan perkembangan
Grab.
teknologi kendaraan, sehingga dapat menguasai
Lamborghini Squadra Corse
seluruh pasar segment produk retail.
Dengan semangat menjadi perusahaan world class
Meningkatkan kekuatan brand produk retail melalui
dan memiliki strategic partnership dengan global
Pemasangan POS Material di outlet, program
4. Penandatangan
Kontrak
Kerjasama
dengan
positive image.
brand activation di SPBU maupun outlet own
Menurunkan strategi kampanye terintegrasi ke
channel maupun general.
komunikasi media yang terintegrasi melalui social media
automotive maker, pada tanggal 27 Oktober 2019 telah
Kegiatan pameran, baik di domestik maupun
dan media placement (digital dan konvensional) dengan
overseas.
dilaksanakan penandatangan kontrak kerjasama antara
materi kreatif yang menyasar target segment produk
Pertamina Lubricants dengan Lamborghini Squdra
Program tematik (Perayaan Tahun Baru Cina,
retail.
Corse.
dalam perencanaan media mix yang terperinci
dan
yang
mampu
menjangkau
paling
target
•
sasaran
optimal, berdasarkan latar
•
•
belakang data-data media dari sumber yang
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Hari
valid, serta sesuai dengan tujuan
Pelanggan Nasional, Hari Ibu, Hari Ulang Tahun
Pada tahun 2019 PT Pertamina Lubricants merealisasikan
Pertamina, dll).
beberapa program dan kegiatan untuk mendukung
Program Loyalty Mekanik dan Owner Outlet berbasis
penjualan dan pemasaran di segment retail yang juga
aplikasi android dengan metode scan QR code pada
bersentuhan langsung dengan stakeholder Pertamina
botol
Lubricants sebagai berikut:
Pertamina Owner & Mechanic Rewards (POWER)
1. Program Konsinyasi SPBU
berbasis android. Program Loyalty Mekanik dan Owner
kampanye,
segmen dan karakteristik target audience, serta
pesan komunikasi. Rincian meliputi kampanye
above the line pemasangan materi iklan mulai
dari televisi, radio, printed media (koran,
b. Business to Business (B2B)
-
Above the Line
majalah dan tabloid), digital (seperti detik.com
Pembuatan customer testimony sebagai bahan
dan kompas.com), ads di social media (seperti di
materi penetrasi pasar.
5. POWER (Pertamina Owner & Mechanic Rewards)
pelumas
Pertamina
menggunakan
aplikasi
Program ini diprakarsai oleh PT Pertamina Lubricants
Outlet merupakan incentive yang diberikan kepada
dan PT Pertamina (Persero) Retail Fuel Marketing,
Outlet berbasis marketing activity yang dilakukan untuk
dimana PT Pertamina Lubricants akan menempatkan
Instagram, Twitter, dan Youtube).
memasarkan pelumas high tier sesuai roles masing key
paket pelumas ke SPBU sebanyak minimal 7 (tujuh)
Mengeksekusi dan memonitor pelaksanaan
person outlet.
doos atau sesuai kesepakatan antara SPBU, distributor
media placement agar sesuai dengan rencana.
dan PT Pertamina Lubricants.
Youtube dan Facebook), out of home (videotron
dan billboard), dan social media (Facebook,
•
•
-
Below the Line
Mengikuti pameran – pameran berskala B2B
6. Partnership Provider Transportasi Online
Partnership
Strategi Pemasaran Tahun 2019
ini
dilakukan
antara
3
pihak
yaitu
Tujuan dari program ini untuk memastikan availability
PT Pertamina Lubricants, outlet yang telah aktif
Kinerja pemasaran Perusahaan sangat erat kaitannya
Selain mempertahankan dan mengembangkan pasar
dan visibility produk pelumas Pertamina di SPBU,
menggunakan POWER dan mitra dari Gojek dan
dengan jumlah wilayah operasi yang dimiliki. Di tahun
domestik, Perusahaan mulai melebarkan nama Pertamina
perbaikan margin untuk SPBU dalam menjual pelumas
Grab dimana dengan program ini diharapkan dapat
2019, wilayah operasional di Indonesia meliputi operasional
untuk mendunia, dengan menghadirkan berbagai produk
Pertamina, dan optimalisasi SPBU sebagai window
mendorong brand switching di level mitra Gojek dan
3 Production Unit dan 7 Sales Region di Medan, Palembang,
di manca negara. Perusahaan juga melakukan pendekatan
display dan sales point pelumas Pertamina. Jumlah SPBU
Grab dari competitor brand ke pelumas Pertamina.
Jakarta, Semarang, Surabaya, Balikpapan dan Makassar.
kepada konsumen dan pemangku kepentingan melalui
yang sudah terdaftar mengikuti program ini pada tahun
Sedangkan Wilayah pemasaran mancanegara mencakup
digital marketing and activation untuk lebih dekat dengan
2019 sebanyak 3.211 SPBU.
18 negara di Asia, Afrika, Australia dan Eropa, serta 1 Anak
konsumen generasi saat ini dan mendatang.
Perusahaan di Thailand, Pertamina Lubricants Thailand Co.
Ltd. yang mengoperasikan pabrik pelumas di Thailand.
104
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
7. Program Dr. Lube
Dr. Lube adalah web-based application yang dibuat
2. Kredit Distributor
untuk memberikan kemudahan bagi end-user dan
Fasilitas kredit diberikan kepada distributor untuk
mekanik outlet dalam menentukan kecocokan jenis
penguatan positioning distributor di segment retail
pelumas
dalam upaya penguasaan pasar.
Selain itu, Dr. Lube memberikan informasi lengkap
Pertamina
dengan
kendaraan
end-user.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
105
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
kunjungan ke outlet/jaringan distribusi, ketersediaan
Pemasaran Industri
kemudahan dalam mencari outlet-outlet terdekat dari
pelumas di outlet, dll) serta media informasi dalam
Dalam rangka meningkatkan penjualan di segmen industri, Perusahaan telah melakukan beberapa program strategis, yaitu:
end-user dengan integrasi ke Google Maps atau WAZE.
melakukan promosi.
1. Intensification, Win Back, Acquisition (IWA) customer
mengenai produk pelumas Pertamina dan memberikan
5. Digital
2. Oil Condition Monitoring (OCM)
8. Retail Own Channel Olimart dan Enduro Express
PT Pertamina Lubricants telah melakukan rebranding
dan
revitalisasi
own
channel
outlet
Perusahaan
menjadi hanya 2 (dua) tipe, yaitu Olimart (untuk outlet
13. Program Hari Gajian & Tematik untuk End-User
Program ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan
14. Program Enduro Go Out & Adventure
yang berkembang dengan model kemitraan antara
Program ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya
PT Pertamina Lubricants dan swasta. Sebagai outlet
aktivasi below the line yang diintegrasikan dengan
resmi Perusahaan, Olimart dan Enduro Express memiliki
above the line melalui touring dari Sabang – Gresik
panduan standard branding, layanan dan kelengkapan
yang melibatkan 7 orang Key Opinion Leader (KOL)
varian produk Pelumas Pertamina yang telah ditetapkan
dan berbagai komunitas di kota-kota yang dilewati
Perusahaan, dan memiliki privilage berupa benefit
pada periode Maret – April 2019. Dari above the
dan rewards yang lebih menguntungkan. Hal tersebut
line, dimanfaatkan untuk pemberitaan melalui media
menjadikan own channel Perusahaan berbeda dari
placement dan social media yang dapat meningkatkan
outlet lainnya.
brand awareness dan brand equity pelumas Pertamina
Enduro serta meningkatkan jumlah followers di social
9. Speed Up Oulet
(Sales
Force
6. Workshop dan Gathering konsumen Industri.
4. Optimalisasi Sinergi BUMN
7. In House Training serta upskilling bagi Customer
maupun Sales Force Industri.
media Pertamina Enduro.
Perusahaan terus melebarkan pemasaran produk-produknya
Pelan tapi pasti, pemasaran pelumas dan produk lain ke
hingga ke mancanegara (overseas). Sampai dengan akhir
overseas, telah mengangkat posisi PT Pertamina Lubricants
tahun 2019 tercatat penjualan produk Pelumas luar negeri
dalam kelompok 18 besar perusahaan pelumas di dunia.
telah terealisasi ke 14 negara di seluruh dunia. Penjualan
Perusahaan meyakini pada penghujung tahun 2020, bisa
ini tidak lepas dari keberadaan Distributor Luar Negeri yang
berada pada 15 besar perusahaan pelumas di dunia.
bekerjasama dengan PT Pertamina Lubricants.
Selama tahun 2019 PT Pertamina Lubricants melakukan
Selain untuk kepentingan komersial, pemasaran luar negeri
beberapa langkah untuk kian menguatkan pasar pelumas
juga menjadi strategi Perusahaan untuk menguatkan merek
secara global diantaranya:
pelumas Pertamina di pasar global. Langkah ini diperlukan
•
•
perusahaan pelumas kelas dunia.
Pengangkatan Distributor baru Intraco Bangladesh (Ltd)
untuk penetrasi pasar Bangladesh
guna mendukung pencapaian Visi Perusahaan, menjadi
PT Pertamina Lubricants melakukan ekspor perdana
produk Smooth Fluid (SF05) ke Pertamina Algeria EP.
Program dukungan perusahaan terhadap distributor
yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah active outlet
SFA
Pemasaran Overseas
roda empat) dan Enduro Express (outlet roda dua).
Own channel tersebut merupakan outlet pelumas
berupa
3. Pengembangan produk baru dan Specialties
pelumas Pertamina di own channel kepada end-user
serta untuk melawan program competitor.
Transformasi,
Automation) dan I-Serve
15. Media Placement & Social Media
Pangsa Pasar Tahun 2019 [GRI 102-6]
dan mendukung peningkatan penjualan produk Pelumas
Pada tahun 2019, Pertamina Lubricants bekerjasama
Perluasan pangsa pasar Perusahaan merupakan salah satu
PT Pertamina Lubricants telah memiliki strategi untuk
Pertamina.
dengan agensi profesional untuk mengelola media
objektif utama Fungsi Sales & Marketing.
dapat menjaga keberlanjutan usaha dan memenangkan
placement yang bertujuan untuk menjadi penasehat
10. Star Outlet Fastron (SOF)
persaingan pasar pelumas nasional maupun melalui
kreatif profesional dalam memberikan rekomendasi
Berdasarkan
Program peningkatan ketersediaan (avaibility) dan
pemilihan medium beriklan atau mengkampanyekan
Markit
penjualan produk pelumas Fastron di Outlet umum
brand pelumas Pertamina, meningkatkan kecepatan
PT Pertamina Lubricants menguasai 40,8% pangsa pasar
melalui program branding, rewards, dan promo khusus.
dan ketepatan saat melakukan pemasangan iklan,
retail dan 54,9% pangsa pasar secara keseluruhan (retail
memudahkan PT Pertamina Lubricants untuk update
dan industri). Realisasi tersebut hanya tercapai masing-
program – program media (televisi, radio, digital,
masing sebesar 97% dan 96% dari target RKAP 2019.
11. Program Ayo Gabung Outlet
Assessment
Energy
dan
yang
KLine,
dilakukan
produk-produk
oleh
IHS
pelumas
penerapan program-program Grand Strategy dan Action
Plan yang telah ditetapkan Perusahaan.
Program ini merupakan kegiatan program penetrasi
print),
outlet yang ditujukan kepada outlet umum untuk bisa
media pesaing dan perhitungan biaya. Disamping
Kinerja Pemasaran Tahun 2019
menjadi active outlet Pertamina Lubricants dengan
itu, Pertamina Lubricants juga bekerjasama dengan
Kinerja pemasaran dapat dilihat dari realisasi nilai
Secara umum kinerja penjualan tahun 2019 telah mencapai
mekanisme memberikan kemudahan akses informasi,
agensi profesional yang mengelola social media untuk
penjualan domestik dan penjualan luar negeri (overseas).
621.700 KL atau 97% dari target yang ditetapkan RKAP
komunikasi, dan benefit kepada outlet yang sudah
meningkatkan brand awareness dan brand equity
Penjualan domestik terdiri atas penjualan retail dan
dengan total penjualan pelumas domestik mencapai
mendaftar.
terhadap produk Pelumas Pertamina, mendapatkan
industri (key account dan non-key account). Laporan ini
417.066 KL atau 92% terhadap RKAP, dan total penjualan
strategi komunikasi digital dan editorial plan yang
hanya menampilkan informasi terkait penjualan pelumas,
overseas mencapai 195.934 KL atau 110% terhadap RKAP.
dan
mendapatkan
laporan
penggunaan
mampu merepresentasikan Pertamina Lubricants secara
grease, dan others yang merupakan produk utama
Program Go Active Outlet (GAO) untuk produk mid-
korporasi dan produk Fastron, Enduro & Meditran
PT Pertamina Lubricants. Penjualan untuk produk lain tidak
low dan high-tier merupakan program optimalisasi
dengan baik, dan membangun jaringan komunitas
disampaikan karena volume penjualan yang tidak signifikan.
outlet baru dan outlet eksisting yang sudah terdaftar
digital dan mengeksekusi program digital yang mampu
di sistem M-Force namun belum bertransaksi rutin.
memberikan reaksi dan citra positif di masyarakat, dan
M-Force merupakan sistem monitoring kinerja salesman
bangga akan produk dalam negeri.
12. Program Go Active Outlet
untuk melakukan aktivitas penjualan (seperti jadwal
106
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
107
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Penjualan Domestik dan Overseas Tahun 2019
Realisasi Penjualan Industri Domestik Tahun 2017 - 2019
(dalam KL)
Realisasi
Uraian
2019
2018
2017
1
2
3
∆%
1:2
RKAP 2019
Pencapaian
(%)
4
1:4
2:3
(dalam KL)
Uraian
2019
2018
2017
1
2
3
1:2
2:3
Key Account
Volume Penjualan Domestik
417.066
449.143
195.634
93%
230%
451.200
92%
Pelumas KAM
Volume Penjualan Overseas
195.634
172.006
612.700
114%
28%
178.529
110%
Grease KAM
Total Volume Penjualan
612.700
621.150
527.844
99%
118%
629.729
97%
Others
Penjualan Key Account
Penjualan Domestik
∆%
100.934
102.970
92.457
98%
111%
1.724
1.835
1.452
94%
126%
61.756
54.123
57.692
114%
94%
164.415
158.928
151.601
103%
105%
123.208
141.029
139.450
87%
101%
Non Key Account
Retail Domestik
Pelumas Industri
Realisasi total penjualan pelumas retail domestik pada
2. Penjualan PT Pertamina Lubricants masih didominasi
1.953
2.189
1.596
89%
137%
tahun 2019 mencapai 127.490 KL. Jumlah tersebut turun
oleh segmen Low Tier, dimana angka penurunan
Penjualan Non Key Account
125.161
143.218
141.047
87%
101%
13% dibandingkan tahun 2018 sebanyak 146.997 KL.
demand di pasar untuk segmen low tier atas beberapa
Volume Penjualan Industri Domestik
289.576
302.146
292.648
96%
103%
Penurunan volume ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
SAE lebih cepat dibandingkan pergeseran penjualan
diantaranya:
produk Pelumas Pertamina ke segmen yang lebih tinggi.
1. Adanya penurunan penjualan di beberapa segmen
Automotive Grease dibandingkan tahun 2018.
a. Penurunan harga jual komoditas konsumen
Realisasi Penjualan Retail Domestik Tahun 2017 - 2019
(dalam KL)
Realisasi
Pelumas
Grease
Volume Penjualan Retail Domestik
Turunnya realisasi penjualan industri tahun 2019 disebabkan oleh beberapa faktor, baik eksternal maupun internal, sebagai
berikut:
1. Faktor Eksternal
produk seperti PCDO High Tier, SEO High Tier, dan
Uraian
Grease Industri
Dikarenakan meningkatnya ketidakpastian dari pasar
khususnya untuk segmen Agro dan Mining.
komoditas Customer, sehingga terjadi multiplier effect
Volatilitas harga komoditas Batubara mencapai 30%
terhadap pembelian Distributor. Pada kondisi tersebut
di tahun 2019 diakibatkan penurunan permintaan
Distributor tidak berani memberikan TOP dengan waktu
dari negara tujuan seperti China. Selain itu tekanan
yang panjang kepada Customernya khususnya yang
harga untuk CPO dari negara-negara Eropa juga
masih baru, dampaknya Distributor tidak melakukan
penambahan stok pelumasnya.
2018
2017
1
2
3
126.823
146.039
144.397
87%
101%
masih berlangsung selama tahun 2019.
667
958
950
70%
101%
b. Penurunan Penanaman Modal Asing (PMA)
127.490
146.997
145.347
87%
101%
1:2
2:3
Term of Payment (TOP) Customer
Selama tahun 2019 terjadi tekanan harga komoditas
2019
∆%
2. Faktor Internal
Turunnya minat modal asing masuk ke Indonesia dan
lebih memilih ke negara tetangga seperti Vietnam,
Industri Domestik
menyebabkan beberapa industri mulai memindahkan
Realisasi total penjualan industri pelumas domestik pada
Penjualan pelumas industri domestik pada tahun 2019
lokasi industrinya ke negara lain. Dampaknya terjadi
tahun 2019 mencapai 289.576 KL yang terdiri dari 57%
terdiri atas:
penurunan kegiatan industri di Indonesia.
penjualan kepada pelanggan besar (key account) dan 43%
-
Realisasi penjualan industri domestik key account
penjualan kepada pelanggan lainnya (non-key account).
mencapai 164.414 KL atau 103% dibandingkan tahun
Penjualan Overseas
Jumlah tersebut turun 12.570 KL atau 96% dibandingkan
2018 sebesar 158.928 KL.
Realisasi penjualan overseas pada tahun 2019 mencakup
Realisasi penjualan overseas pelumas & grease di tahun
Realisasi
non-key
penjualan pelumas, grease dan others. Secara umum realisasi
2019 mencapai 4.260 KL atau 104% dibandingkan tahun
account tahun 2019 mencapai 125.161 KL atau 87%
penjualan overseas pada tahun 2019 memperlihatkan
2018 sebesar 2.250 KL. Peningkatan tersebut didorong
dibandingkan tahun 2018 sebesar 143.218 KL.
peningkatan dibanding tahun 2018. Jumlah penjualan
oleh kenaikan penjualan yang signifikan di Negara Australia,
overseas pada tahun 2019 mencapai 195.634 KL atau 191%
Jepang, Phillippines, Thailand dan Korea.
tahun 2018 sebanyak 302.146 KL.
-
penjualan
industri
domestik
dibandingkan tahun 2018 sebesar 172.007 KL. Peningkatan
tersebut terutama didorong oleh naiknya volume penjualan
Realisasi penjualan overseas others di tahun 2019 mencapai
overseas pelumas, grease, dan others.
191.374 KL atau 194% dibandingkan tahun 2018 sebesar
169.757 KL.
108
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
109
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Kinerja Produksi
Realisasi Penjualan Overseas Tahun 2017 - 2019
(dalam KL)
Uraian
2019
2018
2017
1
2
3
∆%
1:2
2:3
Kinerja produksi disesuaikan dengan permintaan Fungsi
Faktor lain yang turut mempengaruhi kinerja produksi
Sales & Marketing yang disampaikan setiap bulan saat rapat
tahun 2019 adalah kendala ketersediaan bahan baku, baik
koordinasi forecasting Perusahaan. Permintaan dari Fungsi
(base oil maupun aditif).
4.260
2.250
2.162
189%
104%
Sales & Marketing berupa angka rencana penjualan yang
others
191.374
169.757
87.687
113%
194%
kemudian digunakan oleh Fungsi Production sebagai dasar
Volume Penjualan Overseas
195.634
172.007
89.849
114%
191%
perhitungan dan penyusunan rencana produksi bulanan.
Pelumas & Grease
Selain Fungsi Production, angka rencana penjualan juga
dijadikan dasar oleh Fungsi Distribution untuk pembuatan
SEGMEN OPERASI KEGIATAN PRODUKSI
Dalam rangka menunjang segmen usaha pemasaran,
Perusahaan memiliki tiga fasilitas unit produksi yang
Perusahaan memilik unit produksi untuk memastikan
terdapat di Jakarta, Cilacap dan Gresik. Hasil dari proses
pasokan produk Pelumas Perusahaan terpenuhi, baik
produksi adalah pelumas, grease maupun specialties
di dalam maupun di luar negeri. Untuk di dalam negeri,
product.
•
produksi pelumas, grease dan produk lain dalam arti kata
seluas-luasnya, termasuk penyediaan prasarananya.
•
Volume Produksi
333.408 KL
Grease
2.528 MT
Others
61.233 KL
* tidak termasuk AP PLT, Toll Blender, dan Toll Filler
unit produksi ke gudang/depot maupun pengiriman antar
Depot Supply Point (DSP).
Kegiatan distribusi dan pergudangan meliputi keberadaan
Beberapa upaya yang dilakukan oleh fungsi distribusi dalam
Melakukan proses produksi dan pengolahan pelumas,
Depot Supply Point (DSP), distributor, gerai dan toko
rangka meningkatkan pelayanan di tahun 2019 adalah
grease, dan specialties;
swasta, gerai dan toko dalam jaringan stasiun pengisian
sebagai berikut:
bahan bakar umum (SPBU) Pertamina, serta perusahaan
1. Standarisasi sarana fasilitas DSP
transportir atau ekspedisi.
2. Penerapan direct shipment
Melakukan
kegiatan
optimalisasi
produksi
untuk
menunjang kelancaran produksi.
Kegiatan produksi adalah tugas dan tanggung jawab Fungsi
3. Pelayanan Franconisasi secara bertahap
Production, yang dipimpin Vice President (VP) Production,
Proses produksi juga melibatkan sumber daya manusia
dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasi.
yakni para pekerja yang ditempatkan pada fasilitas unit
produksi. Perusahaan terus meningkatkan kompetensi para
Secara umum tugas dan tanggung jawab Fungsi Produksi
pekerja melalui berbagai kegiatan pelatihan dan berbagi
meliputi:
pengetahuan (knowledge sharing).
•
Jenis Produk
Pelumas
SEGMEN OPERASI KEGIATAN DISTRIBUSI DAN PERGUDANGAN
Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Production
Segmen operasi kegiatan produksi meliputi kegiatan
jadwal moda transportasi pengiriman produk, baik dari
Realisasi Produksi Tahun 2019*
Menyediakan seluruh material bahan baku dan bahan
Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Distribution
Sistem Pengelolaan Pergudangan (WMS)
Tugas dan tanggung jawab terkait kegiatan operasi
Penyimpanan
penyimpanan dan distribusi pelumas produk jadi dijalankan
keberadaan tiga Gudang DSP Utama di Jakarta, Cilacap
oleh Fungsi Distribution. Dipimpin oleh seorang VP Distribution
dan Surabaya. Dari ketiga DSP Utama tersebut, produk
dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasi.
didistribusikan kepada DSP lainnya dan Gudang Distributor
dan
pendistribusian
produk
didukung
maupun Gudang Pelanggan Lainnya (direct shipment)
pembantu produksi;
Fungsi Distribution bertanggung jawab untuk melaksanakan
Strategi Peningkatan Kapasitas Produksi
tugas sebagai berikut:
Sampai dengan akhir periode pelaporan Perusahaan memiliki
Untuk meningkatkan kapasitas produksi, Fungsi Production PT Pertamina Lubricants telah menetapkan strategi dalam
1. Merencanakan dan mengelola permintaan Sales.
25 DSP. Setiap DSP menyimpan stok aman produk sebagai
jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
2. Mengelola
ketahanan persediaan, stok aman produk disesuaikan dengan
penerimaan,
penimbunan,
pengiriman
produk di Gudang Depot Supply Point dan pelanggan.
Strategi Peningkatan Kapasitas Produksi
Jangka Pendek
Keikutsertaan dalam penilaian PROPER
Jangka Menengah
Integrasi ISO 9001 dan ISO 14001
Jangka Panjang
- Modernisasi Production Unit untuk menambah kapasitas produksi menjadi terbesar di Indonesia dan dilaksanakan ramah lingkungan.
- Membangun bengkel ramah lingkungan.
waktu Plant Delivery Time (PDT) pengiriman ke DSP tujuan
3. Melakukan distribusi pelumas ke seluruh wilayah
dibagi dengan total hari dalam satu bulan dan dikalikan
Indonesia dengan tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat
dengan rata-rata penjualan. Dengan demikian, ketersediaan
jenis dan mutu melalui pengelolaan inventory stock dan
produk pelumas kepada konsumen akan tetap terjamin.
transportasi secara efisien dan efektif.
Perusahaan
telah
menerapkan
sistem
pengelolaan
Pelaksanaan kegiatan penyimpanan dan pendistribusian
pergudangan atau yang disebut dengan Warehouse
Pelumas didukung oleh penerapan sistem pengelolaan
Management System (WMS) yang berbasis penggunaan
untuk
sebagian lainnya didistribusikan kembali kepada pemangku
pergudangan Warehouse Management System (WMS)
teknologi informasi. Pola WMS menjadikan pengelolaan
memperoleh Pendapatan Usaha sebagai bagian dari Nilai
kepentingan sehingga mereka turut merasakan manfaat
serta dukungan dari perusahaan pengangkutan pelumas
gudang yang lebih teratur, tercatat dan menekan potensi
Ekonomi Didapat. Sebagian dari Nilai Ekonomi Didapat
langsung dari kegiatan operasi yang dilaksanakan.
(transportir) yang handal.
kehilangan (losses) serta memberikan efisiensi yang nyata.
Seluruh
produksi
akan
dijual
Perusahaan
digunakan untuk membiayai pengembangan usaha dan
Pemutakhiran penggunaan WMS membantu fungsi distribusi
dalam meningkatkan akurasi stock inventory, penerapan First
In First Out (FIFO), interface process dengan system MySAP
dan pengembangan real time dashboard monitoring serta
manajemen TMS (Transport Management System).
110
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
111
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Sinergi Anak Usaha BUMN
Supply Point (TSP) di Batakan, Balikpapan, Kalimantan
sales lebih singkat, evaluasi angka alokasi lebih mudah dan
Produksi dan Sales Marketing untuk membahas akurasi
PT Pertamina Lubricants bekerjasama dengan PT Kereta Api
Timur sebagai terminal pelayanan penjualan pelumas curah
dapat menghasilkan data permintaan ke produksi dengan
perencanaan
Logistik (Kalog), PT Patra Logistik (Patlog dan PT Pos Logistik
untuk pasar industri, terutama sektor pertambangan.
lebih akurat.
sehingga secara berkala akurasi perencanaan dan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Kalog adalah anak
Penerapan Direct Shipment
Dengan optimalisasi sistem rencana jual ini diharapkan
perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang bergerak
Pengiriman
merupakan
produksi mampu menghasilkan produk sesuai angka alokasi
Availibility Stock 100% merupakah salah satu project
dalam bidang layanan distribusi logistik berbasis moda
salah satu upaya yang dilakukan Fungsi Distribusi untuk
bulanan sehingga distribusi dapat segera menyalurkan ke
yang dibentuk terdiri dari beberapa fungsi dengan
kereta api. Kalog juga memberikan pelayanan penunjang,
seperti
(Poslog) dan). Ketiganya merupakan anak perusahaan
bongkar
pelabelan,
muat,
dan
realisasi
masing-masing
fungsi
realisasi termonitor dengan baik.
langsung
(direct
shipment)
2. Availability Stock 100%
mengoptimalkan pelayanan, penghematan biaya, waktu
DSP untuk menjaga ketahanan stok. Berikut ini beberapa
tujuan untuk mengoptimalkan ketersediaan produk di
pergudangan,
pengepakan,
handling sehingga produk dapat dikirim langsung tanpa
aktivitas pendukung untuk menjamin optimalisasi rencana
Depot Supply Point. Aktivitas yang dijalankan dalam
penjejakan,
pengawalan
melalui Gudang Nusantara. Implementasi pengiriman
jual dan ketahan stok:
project ini antara lain monitoring progress pekerjaan
logistik serta manajemen logistik. Dalam kerjasama ini
pengangkutan,
langsung sudah dilakukan oleh PT Poslog selaku pengelola
1. Sales and Operation Planning
yang berhubungan dengan ketersediaan stock antara
PT Pertamina Lubricants dan Kalog bekerja sama dalam
warehouse
VI
Sales and Operation Planning juga menjadi salah satu
pengangkutan pelumas Pertamina antar gudang DSP
(Kalimantan) dengan total volume pengiriman langsung
agenda rutin yang dilakukan antara fungsi Distribusi,
Plumpang, Jakarta dan gudang DSP Pasar Turi, Surabaya
dari LOBP Gresik sampai dengan akhir tahun 2019 sebesar
dengan menggunakan moda kereta api.
18.339 KL dengan nilai penghematan sebesar Rp2,1
management
wilayah
Sales
Region
milyar dan penghematan dari Direct Shipment Jakarta ke
Sementara itu, PT Patra Logistik adalah anak usaha dari
Wilayah Indonesia Timur sebesar 8.089 KL dengan nilai
PT Pertamina Patra Niaga yang merupakan anak usaha
penghematan sebesar Rp 2,3 Milyar.
PT Pertamina (Persero). Kerjasama dengan PT Patra Logistik
terkait pengelolaan gudang dan pengiriman Pelumas
Standardisasi Sarana Fasilitas DSP
Pertamina antar Gudang Nusantara di wilayah barat
Meneruskan dari periode sebelumnya Fungsi Distribusi
Indonesia, meliputi Sales Region I dan Sales Region II yang
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih
ada di Pulau Sumatra dengan menggunakan unimoda dan
optimal terus melakukan perbaikan serta melanjutkan
multimoda. Untuk distribusi di wilayah timur Indonesia,
standardisasi sarana dan fasilitas yang ada di DSP.
Pertamina Lubricants bekerja sama dengan PT Pos Logistik
(Poslog), anak perusahaan PT Pos Indonesia.
Bentuk dari standardisasi sarana fasilitas yang telah
dilakukan antara lain dengan melakukan perbaikan sarana
Kerja sama dengan berbagai anak perusahaan BUMN
fasilitas yang ada di DSP, pengadaan alat pemadam,
tersebut menegaskan komitmen Perusahaan untuk terus
pengadaan dan pemasangan CCTV dan melakukan
meningkatkan sinergi dalam membangun negeri. Dengan
pembangunan canopy shelter untuk gudang outdoor dan
adanya sinergi ini, PT Pertamina Lubricants berharap dapat
sistem racking untuk gudang indoor secara bertahap.
lain supply, dashboard sistem, distribusi dan marketing.
Segmen Operasi Kegiatan Penunjang
Quality Assurances (QA)
PT Pertamina Lubricants senantiasa berupaya memenuhi
produksi serta Quality Engineer. Laboratorium pelumas
harapan konsumen pelumas. Untuk itu, Perusahaan
di tiap unit bertugas memastikan produk pelumas sesuai
berupaya
dengan spesifikasi. Quality Inspector bertugas memastikan
dan
semaksimal
meningkatkan
mungkin
kualitas
untuk
pelumas
menjamin
agar
sesuai
material kemasan yang digunakan untuk mengemas
dengan kebutuhan konsumen, baik di pasar dalam
pelumas Pertamina sesuai spesifikasi dan dalam kondisi baik
negeri maupun luar negeri. Fungsi Quality Assurance
serta mengawasi proses produksi pelumas.
PT Pertamina Lubricants bertanggung jawab memastikan
kualitas produk, dari sejak pemilihan vendor kemasan (Q0),
Konsep Dasar Total Quality Control (TQC)
selama proses produksi dan penyimpanan, hingga produk
Total Quality Control (TQC) yang diterapkan oleh Pertamina
sampai di pasaran (Q8).
Lubricants Assurances merupakan sistem jaminan kualitas
terpadu melalui tinjauan total rantai proses mulai dari
Fungsi Quality Assurance dipimpin oleh seorang Quality
pemasok hingga hasil keluaran produksi, distribusi, dan di
Assurance Manager yang bertanggung jawab kepada
pasaran. TQC dilakukan untuk mencegah ketidaksesuaian
Direktur Operasi. Quality Assurance Manager membawahi
(defect) lolos ke proses berikutnya atau ke pelanggan dan
Head of Laboratory dan Quality Inspector di tiap unit
untuk mencegah terjadinya produk cacat.
meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan efektivitas
distribusi pelumas Pertamina di Indonesia dengan sesama
Dengan standardisasi sarana fasilitas DSP maka kualitas
anak perusahaan BUMN.
kemasan akhir produk selama dalam penyimpanan di
Delapan tahap kualitas kontrol
gudang menjadi lebih terjaga, penyimpanan dengan sistem
Efisiensi dan Evaluasi Proses Distribusi
Perusahaan
terus
melakukan
berbagai
upaya
pallet dapat diterapkan, kerapihan gudang bertambah dan
untuk
Q0
operasional gudang berjalan lebih baik.
Penerimaan Bahan Baku
Verifikasi Vendor Kemasan
mengefektifkan distribusi pelumas Pertamina dan produk
lainnya. Perusahaan menerapkan kebijakan pemesanan dan
Optimalisasi Sistem Rencana Jual
pendistribusian langsung dari Production Unit Gresik ke DSP
PT Pertamina Lubricants telah melakukan optimalisasi
dan distributor yang ada di wilayah timur Indonesia. dan
sistem penentuan rencana jual bulanan.
Penyimpanan
Kontrol Kualitas Penyimpanan
Q1-Q3
Q8
Penerimaan Bahan Baku
Kontrol Kualitas Bahan
pengiriman langsung dari Gudang Utama Jakarta ke Wilayah
Indonesia Timur dengan kebijakan ini Perusahaan mampu
Hasil dari optimalisasi sistem rencana jual yang telah
melakukan efisiensi biaya dan waktu pengiriman.
dilakukan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Kegiatan distribusi
Kontrol Kualitas Distribusi
Q7
Q4
Proses produksi
Kontrol Kualitas Bahan
proses penentuan alokasi bulanan oleh Fungsi Distribusi,
Khusus untuk wilayah Kalimantan, distribusi produk
Sales & Marketing dan Operasi Produksi diantaranya akurasi
PT Pertamina Lubricants juga didukung keberadaan Terminal
rencana jual bulanan lebih akurat, waktu proses input data
112
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Proses produksi
Kontrol Kualitas Produk Akhir
Q5-Q6
Q4
Proses produksi
Kontrol Kualitas Bahan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
113
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Proses Bisnis
ACCEPTANCE
STORAGE
BLENDING
FILLING
DISTRIBUTION
CUSTOMER
Q0
Q3
Audit Resale Commodities
Pengendalian Losses
Fungsi QA juga melakukan penilaian kinerja pemasok
Fungsi Quality Assurances mendapat tugas tambahan
material packaging botol, drum, karton, dan stiker terhadap
untuk melakukan pengendalian losses yang terjadi di unit
material kemasan yang dikirim ke Pertamina dengan hasil
produksi, khususnya losses pada saat penerimaan bakan
berikut:
baku melalui tanker.
Pump
Pump
Bulk
INDUSTRIAL
/REPACKER
Q4
Tanker Base Oil
Pump
Laboratorium/
Mqc
Q1
Q6
Q2
Laboratorium/
Mqc
Filling
Kinerja
2018
2017
2016
2015
Botol
81,58
88,00
90,93
82,01
87,29
Drum
88,91
89,94
89,74
61,97
76,22
Losses
Karton
78,80
85,72
86,70
55,42
74,47
R1 (%)
0,50
(0,05)
(0,08)
(0,17)
Sticker/Label
89,14
92,35
92,09
72,84
86,18
R2 (%)
0,15
(0,04)
(0,05)
(0,02)
R3 (%)
0,15
(0,04)
(0,10)
Q2
(0,31)
R4 (%)
0,50
(0,06)
(0,19)
(0,46)
Pengendalian Losses
Forklift
Tanker Additives
Target*
2019
2018
2017
* target sesuai pedoman penanganan dan pengawasan susut bahan
baku, bahan pambantu dan produk No. A-001/PL3000/2018-S0 tgl.18
september 2018.
W.C
Pump
Nilai Penghematan
Retailer
Plastics Bottle Filling
Additives Tank
Tahun
To Depot Supply Point/
Prod - UCT Square
Q5
Pump
Packaging
Losses (%)
Losses (MT)
Nilai (Rp)
% Penurunan
2019
(0,06)
210.641
2.213.216.380
67%
2018
(0,19)
758.333
6.757.878.228
61%
2017
(0,46)
1.720.124
17.191.554.442
-
Penghematan 2019 vs 2018
(0,13)
547.694
4.544.661.848
67%
Agent’s
Warehouse
Q1
Material Warehouse
yang signifikan sebagai berikut :
2019
PUBLIC
CUSTOMER
Laboratorium/
Mqc
Tanker Additives
Pengendalian losses yang dilakukan telah memberikan hasil
Rata-rata Nilai Hasil Audit Resale Commodities
Q6
Base Oil Tank
Jumlah Unit Produksi
-
Additives In Drum
Q7
(0.05)
Industrial
Q2
QUALITY CONTROL
(0.04)
(0.06)
(0.10)
Depot Supply Point
Packaging:
• Plastic Bottle
• Paper Box
• Drum
(0.10)
(0.15)
(0.20)
(0.19)
(0.25)
(0.30)
(0.35)
Koreksi Blending dan Reject
(0.40)
Kinerja Koreksi Blending dan Reject Tahun 2019
Kinerja
Koreksi Blending
Reject material lolos ke produksi
Reject material karena proses produksi
Satuan
Target
PUJ
PUG
(0.31)
(0.45)
PUC
%
5 – 10
14,57
9,17
3,86
10,52
ppm
175
152,8
166,3
165,7
158,8
%
0,20%
0,345
0,531
0,560
0,433
(0.46)
(0.50)
Seluruh Unit
Produksi
Losses 2017
Losses 2018
R3
(0.31)
(0.10)
Losses 2019
(0.04)
R4
(0.46)
(0.19)
(0.06)
Pengendalian losses yang dilakukan di tahun 2019 berhasil melakukan penyelamatan bahan baku senilai sekitar Rp4.=,5
miliar.
114
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
115
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Audit Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)
Kegiatan
Salah satu indikator pengukuran performance proses
Jumlah Identifikasi Sampel Palsu
produksi pelumas Pertamina, secara rutin telah dilakukan
PT Pertamina Lubricants
audit oleh customer ATPM yang merupakan audit kolaborasi
37
yang terdiri dari Toyota (PT. TMMIN), Hino (PT. HMMI)
dan Daihatsu (PT. ADM). Untuk Tahun 2019, Perusahaan
16
3
belum dilakukan kegiatan audit ATPM. Pelaksanaan audit
Pelanggan mandapatkan detail informasi pelumas yang tepat untuk
setiap bagian peralatan.
Tenaga khusus yang dapat terjun langsung dalam memeriksa oli Pelanggan mendapatkan solusi yang cepat dan akurat di lapangan
secara berkala
mengenai permasalahan yang berhubungan dengan pelumas yang
digunakan.
Oil Clinic sebagai laboratorium rujukan pengujian sampel SNI Menjadi laboratorium uji pelumas rujukan BSI untuk seluruh jenis
oleh BSI
pengujian SNI pelumas.
Pengembangan website Oil Clinic untuk pelaporan hasil Pelanggan lebih mudah mengetahui status pengujian pelumas dan
pengujian kepada pelanggan.
history pengujian.
dijadwalkan akan dilakukan pada Bulan Maret 2020.
Hasil Audit ATPM PT Pertamina Lubricants
Target
Lube Recommendation Charts
2017
2018
2019
Tahun
Score
Kategori
Pengambilan Sampel Block Stock dan Pelaksanaan
2015
94,4
Excellent
FUPP
2016
92,7
Excellent
Fungsi QA terlibat aktif dalam cek fisik pelumas, material
2017
91,7
Excellent
pembantu dan asset yang diajukan usulan FUPP tahun 2019
2018
93,4
Excellent
bersama dengan perwakilan Komisaris dan Komite Audit.
2019
Th. 2019 tidak ada audit,
audit dijadwalkan di
Maret 2020
Aktivasi Laboratorium Oil Clinic Batakan
Meningkatkan layanan used oil analysis, khususnya untuk customer
di Region VI dengan mengurangi lead time pengiriman sampel dari
site customer ke Jakarta menjadi dari site customer ke Balikpapan
Integrated Lubricants Management System untuk Production Meningkatkan efisiensi & kehandalan peralatan Production Unit
Unit PTPL
dengan melakukan audit & improvement pengelolaan pelumas &
pelumasan di seluruh Production Unit PT Pertamina Lubricants
Training Pelumas & Pelumasan Online untuk Pekerja dengan Menyajikan materi training multimedia online bekerjasama dengan
aplikasi Ruang Kerja
Pertamina Corporate University untuk sarana pembelajaran pekerja
mengenai Dasar-dasar Pelumas & Pelumasan
Digital Training Product Knowledge untuk Tim Sales Distributor
Meningkatkan product knowledge tim sales distributor dengan
memberikan training online & kuis digital dengan menggunakan
aplikasi berbasis online seperti Google Form & Microsoft Access
Fungsi QA melaksanakan pengambilan block stock pelumas
dan menguji sampel dimaksud sebagai dasar penentuan
tindaklanjut untuk FUPP atau proses lainnya.
Identifikasi Pemalsuan Pelumas Pertamina
Terhadap laporan temuan produk yang diduga palsu
dari Kepolisian ataupun dari Fungsi Marketing yang
disampaikan melalui fungsi Legal, Fungsi Quality assurances
bertugas melakukan identifikasi terhadap keaslian kemasan
yang dilaporkan melalui fitur – fitur security yang terdapat
disetiap kemasan pelumas Pertamina.
Fungsi yang berada di bawah wewenang Direktorat
Technical Specialist juga membawahi Field Engineer yang
Sales & Marketing ini menaungi Integrated Lubricants
tersebar di seluruh Region sebagai front liner yang dapat
Jumlah sampel di ROD I adalah 5.638 sampel sudah
Management Academy (ILMA), sebuah lembaga pelatihan
diakses oleh pelanggan untuk membantu menyelesaikan
diambil 3.420 sampel. Sedangkan 2.218 sampel adalah di
yang memberikan pelatihan technical terkait pelumas
permasalahan-permasalahan teknis seputar pelumas dan
GN Plumpang masih dalam berjalan proses samplingnya.
dan pelumasan kepada pelanggan baik internal maupun
pelumasan.
Jumlah sampel di ROD II adalah 2.463 sampel yang sudah
eksternal, dan Laboratorium Oil Clinic. Selain itu, Fungsi
selesai proses sampling dan dalam tahap uji lab. Adapun
pengujian seluruh sampel block stock diperkirakan selesai
Potensi Akselerasi Pertumbuhan Technical Specialist
pada semester I 2020.
Potensi Pertumbuhan
Target Kegiatan
Pengembangan Website sebagai platform bagi customer untuk Memudahkan pelanggan untuk mendapatkan akses laporan secara real
dapat dengan mudah melihat status pengujian pelumasnya.
time dan akses history data sample.
Layanan Purna Jual
Technical Specialist
Pengembangan E-Library oleh ILMA
Memudahkan pekerja maupun pelanggan PT. Pertamina Lubricants
untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai pelumas, pelumasan,
serta equipment terkait pelumas secara online via website.
Pengujian SNI di Laboratorium Oil Clinic
Sebagai laboratorium rujukan BSI untuk sertifikasi produk SNI pelumas
yang berpotensi memberikan pendapatan lain selain penjualan pelumas.
Sejalan dengan upaya Perusahaan untuk menghasilkan dan
Engine Oil, Technical Specialist Medium Speed & Low Speed
menyediakan produk pelumas yang bermutu tinggi dan
Diesel Engine Oil, Technical Specialist Rotating Equipment
bernilai lebih bagi para konsumen, PT Pertamina Lubricants
& Gas Engine, dan Technical Specialist Grease Hydraulic
memiliki Fungsi Technical Specialist yang terdiri dari para
& Gear. Fungsi Technical Specialist bertugas memberikan
pakar di bidang aplikasi pelumas yang berpengalaman
layanan teknis purna jual (after sales service) kepada
Sepanjang tahun 2019, Fungsi Technical Specialist telah
Integrated Lubricants Management Academy (ILMA)
pelanggan, khususnya dari sektor industri.
menyelenggarakan pelatihan atau training sebanyak 969
Informasi mengenai Integrated Lubricants Management
kali bagi Customer Key Account maupun Customer Industry
Academy (ILMA) telah dijelaskan dalam Subbab Human
Non-Key Account, dengan rincian sebagai berikut:
Capital pada Bab Profil Perusahaan yang terletak di halaman
dengan spesialisasi pelumasan untuk peralatan/equipment
yang spesifik, yaitu Technical Specialist High Speed Diesel
……
Layanan Purna Jual
Kegiatan
Target
Layanan bantuan teknis (technical assistance), troubleshooting Menyelesaikan permasalahan maupun kemungkinan masalah yang
dan pendampingan pada proses uji coba atau akuisisi.
terjadi selama proses troubleshooting, trial atau akuisisi.
Kegiatan Technical Specialist Tahun 2019
Jenis Training
Jumlah Kegiatan
In-House Training
119 kali
Seminar
19 kali
Kunjungan ke fasilitas Integrated Lubricants Management Menambah wawasan pekerja maupun pelanggan mengenai dasar
Academy (ILMA) dan Oil Clinic.
pekerjaan menggunakan pelumas dan jasa pengujian used oil.
Trial & Akuisisi
20 kali
Troubleshooting
7 kali
Pengujian Used Oil Analysis dan Oil Condition Monitoring oleh Memberikan nilai tambah kepada pelanggan dalam program
Oil Clinic
maintenance melalui oil condition monitoring, sehingga dapat
mengetahui kondisi pelumas maupun mesin yang digunakan oleh
pelanggan.
Technical Visit
Pelatihan dan sharing knowledge tentang Pelumas dan Menambah wawasan pekerja maupun pelanggan mengenai pelumas
pelumasan untuk mesin industri dalam bentuk In-House Training. dan pelumasan.
116
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
804 kali
User
Customer Key
Account &
Customer Industry
Non-Key Account
Laboratorium Oil Clinic
Laboratorium Oil Clinic merupakan laboratorium milik PT
Pertamina Lubricants yang didedikasikan secara khusus
sebagai laboratorium Oil Analysis yang memiliki program
Oil Condition Monitoring untuk pelanggan Perusahaan.
Dengan adanya Laboratorium Oil Clinic, para konsumen
bisa melakukan pengecekan kualitas pelumas Pertamina
yang telah digunakan.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
117
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Sepanjang tahun pelaporan, Laboratorium Oil Clinic telah
Informasi lebih rinci mengenai kinerja pengujian yang
melakukan pengujian sebanyak 22.929 sampel, meningkat
dilakukan oleh Laboratorium Oil Clinic pada tahun buku
18,89% dari tahun 2018 yaitu sebanyak 19.286 sampel.
dijabarkan dalam tabel berikut ini:
Jumlah Sampel Oil Clinic
25000
20000
Layanan Jasa Laboratorium Oil Clinic Tahun 2019
Jasa Layanan
Jumlah Kegiatan
Pelanggan
Paket OC-1
Paket Oil Condition Monitoring untuk Diesel Engine
Oil (High Speed, Medium Speed & Low Speed Diesel)
10.730 sampel
Paket OC-2
Paket Oil Condition Monitoring untuk Non-Engine
Oil (Hydraulic & Gear Oil)
6.351 Sampel
Paket OC-3
Paket Oil Condition Monitoring untuk Gas Engine Oil
PT Satria Bahana Sarana (SBS)
PT Pertamina Shipping
PT Meratus Line
PT Jembatan Nusantara
PT Indocement
PT Dharma Lautan Utama (DLU)
PT Timah Kundur
PT Maritim Barito Perkasa
PT Pertamina Trans Kontinental
PT Waruna Nusa Sentana










PT Pertamina Shipping
PT Meratus Advance Maritim
PT Meratus Line
PT Indocement
PT Semen Indonesia
PT Waruna Nusa Sentana
PT Pertamina Trans Kontinental
PT Madhani Talatah Nusantara
PT Asia Mulia Trans Pasifik
PT UTSG
10000
5000
0
2014
Paket OC-4
Paket Oil Condition Monitoring untuk Turbine Oil











585 Sampel
PT
2019
2018
2016
QC-3
Lubricants
melakukan
bidang
teknologi
inovasi
pelumas
secara
2017
QC-4
2018
2019
Non-paket
Total
dan
Secara umum, pengkajian dan pengembangan produk PT
Pertamina Lubricants didasarkan pada:
menyediakan pelumas sesuai dengan perubahan teknologi
1. Request dari pelanggan dan perkembangan teknologi
permesinan serta kebutuhan pasar. Kegiatan tersebut
otomotif atau mesin industri. Hal tersebut merupakan
meliputi evaluasi, pengkajian dan pengembangan produk
bentuk tindak lanjut Perusahaan dalam memenuhi
menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab jawab
ekspetasi pelanggan, menjawab tantangan bisnis, dan
Tim Product Development yang berada di dalam fungsi
memanfaatkan potensi pasar. Untuk memperoleh hasil
Corporate Development, yang bertanggung jawab kepada
yang maksimal, Fungsi Sales terlebih dahulu melakukan
Direktur Utama. Proses pengkajian dan pengembangan
kajian ekonomi dan pasar pelumas. Hasil kajian tersebut
produk
selanjutnya menjadi acuan Tim Product Development
pelumas
Perusahaan
juga
didukung
oleh
Laboratorium PD yang menjadi keunggulan PT Pertamina
PT Indonesia Power
PT Pertamina Hulu Sanga Sanga
PT PLN Sektor Belawan
PT. Pertamina Hulu Energi - NSB
PT Semen tonasa
PG Ngadirejo
PT Pertamina Hulu Mahakam
PT Pertamina Geothermal Energi
PT Chevron Pasific Indonesia
PT Pusri (Pupuk Sriwidjaja)
PG Pesantren Baru
2017
Pertamina
berkesinambungan
untuk melakukan pengembangan produk.
Lubricants. Laboratorium PD merupakan laboratorium
2. Reformulasi dan evaluasi produk eksisting sesuai
khusus pengembangan produk pelumas yang telah
dengan perkembangan stok bahan baku, teknologi
menerapkan modernisasi.
fasilitas produksi dan upaya efisiensi dan efektivitas
biaya operasional produksi.
Pengembangan dan Dukungan Teknologi Informasi
Kegiatan operasional dan bisnis yang dijalankan Pertamina
Dalam rangka menunjang kegiatan operasional di kantor
Rekapitulasi Jumlah Pengujian Oil Clinic Tahun 2015 - 2019
Kinerja
QC-2
2016
Pengkajian dan Pengembangan Produk
Customer seluruh Indonesia
4.591 Sampel
2015
QC-1
 PT Pertamina Hulu Sanga Sanga
 PT Pertadaya Gas Semarang
 PT Bina Bangun Wibawa Mukti (PT
BBWM)
 PT. Medco E&P Indonesia
 Petrogas (Basin) Ltd
 PT EMP Bentu Ltd
 PLTD MG Bontang
 PT. Pertamina Hulu Energi
742 Sampel
Pengujian Pelumas Non-Paket
15000










2015
Lubricants didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi
pusat maupun unit-unit operasi terdapat beberapa aplikasi/
(IT). Pemanfaatan IT menjadi bagian dan tanggung jawab
system teknologi informasi yang digunakan dalam rangka
Fungsi General Affairs yang dipimpin oleh seorang Vice
menunjang kegiatan operasional Perusahaan sekaligus
President (VP) dan bertanggung jawab kepada Direktur
untuk meningkatkan tingkat pelayanan di tahun 2019,
Finance & Business Support.
antara lain :
Distributor/Agen/Konsumen
Paket OC-1
10.730
8.037
5.415
6.000
5.290
Distributor/agen/konsumen memerlukan penerapan IT
memperoleh informasi yang mudah dan cepat baik
Paket OC-2
6.351
4.742
3.703
3.162
2.872
System yang komprehensif dalam rangka memudahkan
mengenai produk maupun point of service. Beberapa
Paket OC-3
742
596
835
391
168
proses online order dan tracking delivery produk, serta
aplikasi/sistem yang dikembangkan antara lain:
Paket OC-4
585
817
689
231
-
4.591
5.094
6.685
6.400
4.542
22.929
19.286
17.327
16.184
12.872
Pengujian Pelumas Non Paket
Total Pengujian
a. Website PT Pertamina Lubricants yang optimal/informatif
Pada bulan November 2019, Perusahaan mengembangkan
ditujukan untuk pasar overseas dan diluncurkan pada
Website
bulan Desember 2019.
Official
PT
Pertamina
Lubricants
(www.
pertaminalubricants.com) dengan berbagai bahasa yang
118
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
119
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
4) Integrasi dengan Tugu Mandiri untuk program Fastron bundling Insurance.
Ikuti Promo
Dapatkan Kode
Voucher
Dapatkan Perlindungan
Gratis dengan kode
Voucher Tersebut
5) Penyelesaian Fitur Ordering Dari Outlet ke Distributor yang akan dilaunching pada bulan januari 2020.
b. Aplikasi QR Code loyalty mekanik
1) Integrasi dengan Gojek Swadaya via Google Cloud
2) Integrasi dengan My Pertamina 2.0 untuk program
Api untuk whitelisting dan rekapitulasi penukaran
Berkah Energi Pertamina. MyPertamina for Business.
voucher.
3) Aplikasi web untuk ordering, invoice bagi customer credit dan cash yang diperuntukan kepada customer B2B
(Business to Business) dan Distributor PT Pertamina Lubricants.
6) Penyelesaian Fitur Booking Schedule dan Integerasi Ke POS (Point Of Sales) pada Outlet yang akan di launching pada
bulan Januari 2020.
120
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
121
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
c. Dashboard Fungsi Distribution
3) Dashboard slow moving – unmoving untuk monitoring produk slow moving dan unmoving dari sisi valuasi maupun
Dashboard untuk melihat dan menganalisa kondisi
kondisi operasional distribusi dari sisi fullfillment stock
stock dan ketahanan stock serta monitoring pengiriman.
melalui email setiap hari kepada seluruh penanggung
Dengan teknologi automatic report menginformasikan
jawab dari sisi management maupun staff.
kuantitas.
Adapun per bulan Desember 2019 tim IT PTPL sedang mengembangkan:
1) Dashboard Fullfillment Distribusi untuk mendukung tim 100% availibility PT PL
4) On Progress tahapan penyelesaian versi mobile qliksense.
5) On Progress tahapan penyelesaian reporting distribution via Nprinting.
d.Dashboard Fungsi Finance
2) Dashboard Raw Material untuk melihat stok kritis raw material (kemasan, LBO dan additif) di masing-masing
Production Unit.
Dashboard untuk melihat dan menganalisa kondisi
Account dan Overseas). Sampai dengan akhir tahun
keuangan PT Pertamina Lubricants diantaranya terdapat
2019, Dashboard Fungsi Finance masih berada dalam
COGS, Revenue, Gross Profit hingga Target Volume
tahap pengembangan.
masing-masing segment sales (Retail, Industry, Key
Investasi Barang Modal
PT Pertamina Lubricants melakukan investasi barang modal
modal di tahun 2019 tercatat sebesar USD16,59 juta,
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja operasional,
dengan alokasi untuk proyek kategori Business Development
memperbaiki
sebesar USD7,70 juta dan Non-Business Development
efisiensi
pengelolaan
dan
mengurangi
kerugian. Secara keseluruhan realisasi investasi barang
sebesar USD9,81 juta.
Nilai Investasi Barang Modal PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
(dalam Juta USD)
Kategori Proyek
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
% Realisasi terhadap
ABI 2019
Realisasi 2019
Business Development (BD)
7,70
7,08
92%
Non-Business Development (NBD)
9,81
9,51
97%
17,51
16,59
95%
Total
122
Anggaran Biaya
Investasi (ABI) 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
123
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Realisasi Pencapaian Investasi 2017 – 2019
95%
81%
75%
Seiring dengan membaiknya ekspektasi pertumbuhan
Tumbuhnya
ekonomi global di tahun yang akan datang, perekonomian
menjadi peluang bagi PT Pertamina Lubricants untuk
nasional juga turut diharapkan membaik. Melalui Anggaran
mengembangkan usaha secara berkelanjutan melalui
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, pemerintah
peningkatan volume penjualan. Tidak hanya pasar di dalam
menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun
negeri, tetapi juga pasar di mancanegara.
pasar
pelumas
nasional
tentu
saja
2020 untuk dapat mencapai 5,3%, lebih tinggi dibandingkan
2019
2018
2017
Industri pelumas di Indonesia memiliki peluang usaha yang
dan investasi diharapkan dapat menjadi motor penggerak
masih terbuka lebar. Perekonomian nasional yang kian
utama aktivitas ekonomi di tahun yang akan datang.
bertumbuh membuat berbagai sektor menggeliat dan
daya beli masyarakat meningkat, termasuk minatnya untuk
Progress Fisik Proyek BD dan NBD
Jenis Proyek
realisasi pertumbuhan tahun 2019 sebesar 5,02%. Konsumsi
Progress
Proyek Akuisisi
Sampai saat ini proyek masih belum berjalan
Proyek Modernisasi PUG
Masih berjalan hingga bulan Oktober 2020
Relokasi dan Perluasan Gudang Material PUC
100% telah selesai
Penambahan Tangki Timbun LBO di PUJ
Masih berjalan hingga bulan April 2020
Pembangunan Gudang Moden ASRS
Masih berjalan hingga bulan Desember 2020
Pembangunan Lubricants Technology Center (LTC)
Masih berjalan hingga bulan Desember 2020
Pertumbuhan industri otomotif yang memiliki kaitan erat
membeli kendaraan bermotor. Selain itu, perekonomian
dengan industri pelumas ditargetkan untuk membukukan
yang sehat juga mendorong tumbuhnya sektor otomotif.
kinerja yang positif di tahun 2020. Gabungan Industri
Ditambah dengan jumlah penduduk yang besar diperkirakan
Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan
mencapai 319 juta jiwa pada tahun 2045, berdasarkan
penjualan otomotif untuk dapat bertumbuh sebesar 5%
proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), menjadikan Indonesia
pada tahun 2020. Optimisme tersebut didasarkan pada
sebagai pasar yang sangat potensial bagi produsen, importir
prospek kenaikan pendapatan per kapita yang berasal dari
dan distributor pelumas.
peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional seperti yang
tertuang dalam APBN 2020.
Sistem Manajemen Aset
Sampai dengan akhir tahun 2019, produk pelumas
PT Pertamina Lubricants telah tersebar pada lebih dari 14
Berdasarkan data Publikasi Kline tahun 2018, total
negara di seluruh dunia. Perusahaan juga berkomitmen
konsumsi pelumas di Indonesia diperkirakan akan terus
untuk terus memperluas pasar di luar negeri. Dengan
meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 1,9% per tahun
penggarapan secara intensif, baik pasar di dalam maupun di
hingga 2023, sementara unutk tahun-tahun berikutnya
luar negeri, maka PT Pertamina Lubricants optimis mampu
pasar Pelumas di Indonesia akan tumbuh 1,8% per tahun
mencapai target “Top 15 Besar Perusahaan Pelumas Dunia
hingga 2028. Hal ini dikarenakan adanya stimulus positif
pada Tahun 2020.”
Aset adalah salah satu modal kerja yang berharga bagi
khususnya dilakukan terkait dengan Tata Kelola Aset Tanah
setiap perusahaan, sehingga di setiap laporan keuangan
dan Bangunan untuk area kerja:
selalu dilakukan pemantauan terhadap nilai aset, baik aset
1. Kantor Pusat Oil Center
lancar maupun aset tidak lancar. Hal tersebut dilakukan
2. Production Unit Jakarta,
karena berdampak pada struktur modal untuk pembiayaan
3. Production Unit Gresik
semua kegiatan dan bisnis perusahaan.
4. Production Unit Cilacap,
Sejak awal tahun 2019, PT Pertamina Lubricants telah
Sebagai bentuk perbaikan yang berkelanjutan, setelah
melakukan implementasi sistem manajemen aset dalam
pelaksanaan
kegiatan pengelolaan aset baik di kantor pusat maupun
Perusahaan berencana untuk melakukan audit implementasi
unit produksi yang ada di Indonesia. Hal itu dilakukan
pengelolaan aset berdasarkan Sistem Manajemen Aset ISO
STRATEGI BISNIS TAHUN 2020
sebagai upaya peningkatan kualitas pengelolaan bisnis
55001:2014 pada tahun 2020 mendatang.
Pada tahun 2019, PT Pertamina (Persero) melakukan deklarasi
berkomitmen untuk mendukung penuh upaya pencapaian
Target tahun 2026 korporasi yaitu menjadi “Top 100 Forbes”
target korporasi tersebut. Dukungan tersebut dilakukan
yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan
salah satunya dengan melakukan evaluasi dan pembaharuan
(RJPP) tahun 2020 - 2026. Sejalan dengan hal tersebut, PT
terhadap RJPP tahun 2020 - 2026 dan program Action Plan
Pertamina Lubricants sebagai salah satu anak usaha hilir
yang dituangkan sebagai Grand Strategy 2020.
yang
berkelanjutan.
Kegiatan
implementasi
implementasi
dari pemerintah serta perkembangan di sektor otomotif
di
internal
perusahaan,
tersebut
PROSPEK USAHA KE DEPAN
Manajemen berkeyakinan bahwa prospek usaha industri
Berdasarkan proyeksi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi
pelumas nasional masih sangat cerah di masa yang akan
global pada tahun 2020 dan 2021 diestimasikan masing-masing
datang. Analisa tersebut dibuat berdasarkan kinerja
dapat mencapai level 2,5% dan 2,6%. Estimasi pertumbuhan
ekonomi global dan nasional yang diproyeksikan akan
tersebut melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi global tahun
berangsur pulih, serta masih terbukanya peluang usaha
2019 sebesar 2,4%. Negara berkembang diharapkan akan
yang dapat diraih oleh Perusahaan di industri pelumas
dapat menjadi katalis kenaikan pertumbuhan ekonomi pada
Indonesia.
dua tahun mendatang dengan tingkat pertumbuhan di tahun
2020 dan 2021 masing-masing sebesar 4,1% dan 4,3%.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
pertambangan sehingga pasar Pelumas di yakini memiliki
prospek yang menjanjikan dan akan terus tumbuh.
Beberapa fokus program Grand Strategy Perusahaan yang akan dilakukan pada tahun 2020 adalah :
Agressive Marketing
New Business Executing & InOrganic Growth
Melanjutkan dan mengembangkan program Go Customer, Go
Outlet dan Optimalisasi SPBU Pertamina
Pengembangan Pasar Produk Baru dan Pengembangan NonCore Bisnis
Operational Excellent
Modernisasi Unit Produksi dan Penerapan Sistem Manajemen
Pengelolaan Pabrik
Sedangkan negara maju diestimasikan masih akan mengalami
Overseas Acceleration
perlambatan pertumbuhan di level 1,4% dan 1,5% di tahun
Pembukaan kantor perwakilan pemasaran di negara-negara
fokus
2020 dan 2021.
124
dan transportasi, serta sektor industri manufaktur dan juga
Digitalisasi
Sistem Tracking Produk
HR Transformation & Culture Acceleration
Evaluasi Struktur Organisasi
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
125
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
PROYEKSI TAHUN 2020
(dalam Juta Rupiah)
Target satu tahun mendatang disusun dalam RKAP 2020.
Target Volume Penjualan
Target yang ditetapkan telah mempertimbangkan berbagai
Perusahaan menargetkan Volume Penjualan yang terdiri
faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja
dari Penjualan Domestik dan Penjualan Overseas di tahun
keuangan dan kinerja operasional PT Pertamina Lubricants
2020 mencapai 629.730 KL, tumbuh dibandingkan realisasi
dalam satu tahun mendatang.
Volume Penjualan tahun 2019 sebesar 621.181 KL.
Uraian
Realisasi 2019
Pendapatan Lain-lain
RKAP 2020
134.089
Beban Pajak
Pertumbuhan %
268.400
200%
597.707
635.629
106%
Laba Tahun Berjalan
1.854.222
1.989.863
107%
Laba Komprehensif
1.850.443
1.989.863
108%
Proyeksi Volume Penjualan Tahun 2020
(dalam KL)
Uraian
Realisasi 2019
RKAP 2020
Pertumbuhan %
Penjualan Domestik
449.174
451.200
100%
Penjualan Overseas
172.007
178.530
104%
Total Volume Penjualan
621.181
629.730
101%
Perusahaan menargetkan jumlah Aset di tahun 2020
mencapai Rp1.588,83 miliar atau 101% dari realisasi tahun
sebesar Rp9.372,36 miliaratau 135% dari realisasi tahun
2019 sebesar Rp1.574,04 miliar. Sedangkan nilai Ekuitas
2019 sebesar Rp6.922,81 miliar. Liabilitas ditargetkan untuk
diproyeksikan sebesar Rp7.783,53 miliar di tahun 2020.
Sepanjang tahun 2019, Manajemen menilai bahwa Perusahaan tidak memiliki hal-hal yang berpotensi berpengaruh
Realisasi 2019
RKAP 2020
Assessment Manajemen akan Kelangsungan Usaha Tahun 2019
Secara
berkala
PT
Lubricants
melakukan

Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pelumas
Secara Wajib
memberikan pengaruh signifikan terhadap kelangsungan
Berdasarkan
usaha. Evaluasi yang dilakukan menjadi mekanisme review
Republik Indonesia No. 25 Tahun 2018, Pemerintah
(dalam Juta Rupiah)
untuk menindaklanjuti setiap faktor dimaksud dengan
memberlakukan SNI Pelumas secara wajib mulai
Pertumbuhan %
melakukan pengelolaan, guna meminimalkan dampak
September 2019. Dengan diberlakukan peraturan ini
maupun risiko yang ditimbulkan.
maka dapat memberikan jaminan perlindungan kepada
5.947.250
5.572.923
94%
975.562
3.799.433
389%
Aset
6.922.811
9.372.356
135%
Faktor Eksternal
Liabilitas Jangka Pendek
1.559.577
1.585.101
102%

Aset Tidak Lancar
Pertamina
evaluasi untuk mengetahui faktor-faktor yang berpotensi
Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Tahun 2020
Aset Lancar
Hal-Hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan terhadap Kelangsungan
Usaha Perusahaan Tahun 2019
signifikan terhadap kelangsungan usahanya.
Target Laporan Posisi Keuangan
Uraian
KELANGSUNGAN USAHA
Peraturan
Perindustrian
konsumen serta menciptakan ikim usaha yang lebih adil
dan kondusif.
Regional Free Trade Agreement
14.466
3.730
26%
Berdasarkan peraturan Nomor 16/M-IND/PER/2/2011
Faktor Internal
Liabilitas
1.574.043
1.588.832
101%
yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian dan

Ekuitas
5.348.768
7.783.525
146%
mulai berlaku sejak 2011, Pemerintah mengatur agar
Liabilitas Jangka Panjang
Menteri
produk/jasa domestik bisa mendapat preferensi TKDN
Dukungan
dari
PT
Pertamina
(Persero)
sebagai
Pemegang Saham mayoritas.

PT Pertamina Lubricants adalah anak perusahaan
15 persen dapat mengikuti tender pemerintah. Produk
PT Pertamina (Persero), sehingga beberapa kebijakan
Perusahaan menargetkan jumlah Pendapatan Usaha tahun
Peningkatan profitabilitas juga diestimasikan untuk terjadi
Pelumas harus memenuhi persyaratan minimum TKDN
strategis
2020 untuk mencapai Rp11.596,78 miliar, atau 109% dari
pada nilai Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif
15 persen ini dengan cara mengutamakan pemakaian
PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan. Hal
realisasi tahun 2019 sebesar Rp10.675,11 miliar. Sedangkan
dengan nilai proyeksi tahun 2020 masing-masing sebesar
bahan baku dari dalam negeri agar dapat bersaing
ini berpengaruh pada realisasi rencana investasi untuk
untuk Laba Usaha diproyeksikan meningkat di tahun yang
Rp1.989,86 miliar.
Target Laporan Laba (Rugi)
dengan produk pesaing.

akan datang ke level Rp2.357,09 miliar atau 102% realisasi
tahun 2019 sebesar Rp2.317,84 miliar.
Proyeksi Laporan Laba (Rugi) Tahun 2020
(dalam Juta Rupiah)
Uraian
Pendapatan Usaha
Realisasi 2019
RKAP 2020
Pertumbuhan %
10.675.113
11.596.783
109%
7.471.628
8.194.691
110%
Beban Usaha
885.645
1.045.000
118%
Laba Usaha
2.317.840
2.357.092
102%
Beban Pokok Pendapatan
126
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Penerapan Paket Kebijakan Ekonomi
terkait
investasi
menjadi
kewenangan
pengembangan usaha.

Wilayah kerja dan jangkauan pemasaran yang tersebar
Pada 2017, telah ada enam belas jilid paket kebijakan,
di seluruh wilayah Indonesia, memerlukan jaringan
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Inti pokok kebijakan
distribusi andal untuk menjamin pasokan pelumas dan
ini adalah untuk mempermudah ekspor dan impor,
produk lain kepada konsumen. Peningkatan jaringan
mengurangi dwelling time, dan perbaikan skema
distribusi dengan adanya Terminal Supply Point Batakan
perpajakan. Dengan adanya kebijakan ini maka investasi
dan pemberlakuan Point of Distribution Retail akan
meningkat dan mendorong laju perkembangan industri
membantu percepatan penyebaran Pelumas. Namun,
di tanah air yang berimbas pada naiknya konsumsi
masih diperlukan terobosan dan upaya efisiensi
Pelumas. Namun di sisi lain, pesaing juga akan lebih
untuk menekan biaya distribusi dan operasional lain
mudah untuk memperluas jaringan produksi dan
guna menjaga tingkat persaingan harga jual produk
pemasarannya di tanah air.
PT Pertamina Lubricants.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
127
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Peluang Perusahaan

Konsumsi pelumas di Indonesia semakin meningkat
pengurangan beban usaha, sehingga harga jual produk
seiring dengan pertumbuhan industri, baik industri
PT Pertamina Lubricants menjadi lebih kompetitif.
otomotif maupun industri manufaktur lainnya. Tingkat
Dengan kerja sama ini pula diharapkan masyarakat
konsumsi pelumas di Indonesia diperkirakan akan
akan dengan mudah menjangkau produk pelumas milik
mengalami pertumbuhan sebesar 2-3% per tahun
Pertamina.
denan catatan apabila pertumbuhan ekonomi nasional


PT
Pertamina
Lubricants
Sinergi
membawa dampak cukup besar dalam peningkatan
anak
PT
Pertamina
PT
Pertamina
perusahaan
(Persero)
(Persero)
dan
penjualan,
untuk
salah
pengembangan
berkomitmen
terus mengalami peningkatan diatas 5%. (Kontan.co.id)
internal
melakukan
terus
untuk
satunya
melalui
bisnis
akuisisi
Hingga akhir pelaporan, jumlah
anggota Dewan Komisaris sama
dengan anggota Direksi, yaitu 4
(empat) orang. Pengangkatan
dan pemberhentian anggota
Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan ditentukan melalui
mekanisme Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
yang
dan
mengembangkan pasar pelumas di dalam negeri. Saat
penjajakan pasar Overseas. Saat ini produk pelumas
ini PT. Pertamina Lubricants sudah bekerjasama dengan
PT Pertamina Lubricants telah menjangkau 17 negara
lebih dari 2100 SPBU yang tersebar di Indonesia. Sinergi
dan diharapkan jumlah tersebut akan terus bertambah
yang dilakukan akan berpengaruh pada efisiensi dan
sesuai dengan Visi Perusahaan.
SINERGI DENGAN ANAK PERUSAHAAN (AP)
PERTAMINA GROUP
Sebagai bagian dari Pertamina Group, PT Pertamina
bertujuan
Lubricants melakukan sinergi dengan beberapa Anak
Perusahaan melalui jaringan bisnis dan operasional yang
Perusahaan (AP) PT Pertamina (Persero). Sinergi tersebut
dimiliki oleh masing-masing AP Pertamina.
untuk
meningkatkan
kinerja
operasional
Sinergi dengan Anak Perusahaan (AP) Pertamina Group
Nama Perusahaan
Bentuk Sinergi
Pertamina International Timor
Penjualan pelumas
PT Patra Jasa
Jasa akomodasi
PT Pertamina Trans Kontinental
Jasa pengurusan impor
PT Prima Armada Raya
Sewa kendaraan operasional
PT Elnusa Petrofin
Penjualan pelumas, jasa handling
PT Mitra Tour & Travel
Pembelian tiket dan event organizer
PT Patra Badak Arun Solusi
Biaya perawatan dan perbaikan
PT Patra Logistik
Jasa handling
PT Pertamina Gas Group
Penjualan pelumas, pembelian CNG
PT Pertamina Bina Medika
Managed care Pekerja
PT Pertamina EP
Penjualan pelumas, pendapatan jasa analisis laboratorium
PT Pertamina Hulu Energi Group
Penjualan pelumas
PT Pertamina Hulu Indonesia Group
Penjualan pelumas
PT Pertamina International Shipping
Penjualan pelumas, sewa tanker
PT Pertamina Patra Niaga
Penjualan pelumas, jasa handling, pendapatan jasa analisis laboratorium
PT Pertamina (Persero)
Penjualan pelumas, pendapatan jasa analisis laboratorium, pembelian bahan baku
PT Pertamina Retail
Penjualan pelumas, pembelian own use BBK
PT Pertamina Training and Consulting
Kontrak Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP)
PT Peteka Karya Jala
Penjualan pelumas, pendapatan jasa analisis laboratorium
PT Pratama Mitra Sejati
Sewa kendaraan operasional
PT Tugu Pratama Indonesia
Jasa asuransi
PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Penjualan pelumas
PT Pertamina Geothermal Energy
Pendapatan jasa analisis laboratorium
PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java
Penjualan pelumas
PT Pertamina Algeria EP
Penjualan pelumas
PT Perta Arun Gas
Penjualan pelumas
128
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Badan Tata Kelola
Perusahaan
Profil Badan Tata Kelola
Perusahaan
Profil Dewan Komisaris
Berstatus Aktif
Mas’ud Khamid
Komisaris Utama
Periode Menjabat
Dasar Hukum Pengangkatan
Kewarganegaraan
Tempat dan Tanggal Lahir
Usia
Domisili
:
:
:
:
:
:
31 Agustus 2018 - sekarang
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 31 Agustus 2018
Indonesia
Gresik, 12 Desember 1964
55 tahun
Jakarta
Riwayat Pendidikan
• Sarjana Teknik Fisika dari Institut Teknologi Sepuluh November (1989)
• Global Leadership Program dari Kellogg School Management Northwestern University of Chicago (2009)
• Executive Education di Harvard Business School (2015)
Pengalaman Kerja
• Direktur Sales PT. Telkomsel (2015 – 2017)
• Direktur Consumer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (2017-2018)
• Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) (2018 - sekarang)
Informasi Rangkap Jabatan
• Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) (2018-sekarang)
Ananda Tohpati
Mas’ud Khamid
Patuan Alfon Simanjuntak
Dolly Indra Nasution
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Hubungan Afiliasi
: Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Pasific Exposition 2019 (12-14 Juli)
• Pertamina Energy Forum (26-27 November)
• Menjadi Narasumber di beberapa acara, yaitu:
- Mobile World Congress 2019 (23 Februari – 1 Maret)
- Economic Challenge Metro TV (1 Juli)
- Forum Fasilitas Produksi Migas 2019 (9 Juli)
- Digital Expo 2019 (29 Agustus)
- Sharing Session Direktur Pemasaran dengan Peserta Pre-Employment Training Badan Pusat Statistik (BPS) (3 Oktober)
- Dies Natalis PEM Akamigas ke-53 (24 Oktober)
130
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
131
Profil Badan Tata Kelola
Perusahaan
Berstatus Aktif
Berstatus Aktif
Ananda Tohpati
Komisaris
Periode Menjabat
Dasar Hukum Pengangkatan
Kewarganegaraan
Tempat dan Tanggal Lahir
Usia
Domisili
:
:
:
:
:
:
8 Agustus 2018 - sekarang
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 8 Agustus 2018
Indonesia
Bandar Lampung, 9 Desember 1983
36 tahun
Jakarta
Dolly Indra Nasution
Komisaris
Periode Menjabat
:
Dasar Hukum Pengangkatan
:
Kewarganegaraan
:
Usia
:
Domisili
:
15 September 2015 - sekarang
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 15 September 2015
yang diperpanjang dengan Surat Keputusan RUPS Sirkuler tanggal 31 Desember 2018
Indonesia
70 tahun
Jakarta
Riwayat Pendidikan
• Sarjana Psikologi dari Universitas Tarumanegara (2009)
• Master Kajian Ketahanan Nasional dari Universitas Indonesia (2013)
Riwayat Pendidikan
• Diploma dari Universitas Trisakti
• Master of Business Administration dari IPPM Business School
Pengalaman Kerja
• Wakil Direktur Institute Paradigma Indonesia
• Direktur Institute Paradigma Wasantara
• Ketua Dewan Pengarah Lembaga Sertifikasi Profesi Limbah Industri dan Sampah (LSP LALINSA)
• Ketua Dewan Pengarah Asosiasi Profesi Pengelolaan Limbah dan Emisi Indonesia (APPLIED)
Pengalaman Kerja
• Direktur Operasi NV Mass Mercedes Benz, Jakarta
• Direktur HRD/GA di PT Nugra Santana
• Managing Director pada Join Operation JPU – Elnusa Oil & Gas
Informasi Rangkap Jabatan
:
Hubungan Afiliasi
:
Kepemilikan Saham di Perusahaan :
Nihil
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan
tren Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia) (3 Desember)
132
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Informasi Rangkap Jabatan
:
Hubungan Afiliasi
:
Kepemilikan Saham di Perusahaan :
Nihil
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Seminar “Kasus Hukum dan Pencegahan Pemidanaan Pengurus Korporasi” yang diselenggarakan oleh Corporate Leadership
Development Institute (11 Juli)
• Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren
Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia) (3 Desember)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
133
Profil Badan Tata Kelola
Perusahaan
Berstatus Aktif
Berstatus Tidak Aktif
Patuan Alfon Simanjuntak
Komisaris
Periode Menjabat
Dasar Hukum Pengangkatan
Kewarganegaraan
Tempat dan Tanggal Lahir
Usia
Domisili
:
:
:
:
:
:
31 Desember 2018 - sekarang
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 31 Desember 2018
Indonesia
Jakarta, 28 Oktober 1966
53 tahun
Jakarta
Riwayat Pendidikan
• S1 Teknik Perminyakan dari Universitas Trisakti (1992)
• S2 Manajemen dari STIE IPWIJA (2003)
• S2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Universitas Indonesia (2006)
• S3 Teknik Metalurgi dan Material dari Universitas Indonesia (2013)
Pengalaman Kerja
• Kepala Subdirektorat Pengawasan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi, Subdirektorat Pengawasan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi
(2013-2015)
• Kepala Subdirektorat Pengembangan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional, Subdirektorat Pengembangan Wilayah
Kerja Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional (2015-2017)
• Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Direktorat Teknik dan Lingkungan
Minyak dan Gas Bumi (2018)
• Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”, Badan Penelitian dan Pengembangan Energi
dan Sumber Daya Mineral Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” (2018)
• Direktur Bahan Bakar Minyak, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) (2018-sekarang)
Informasi Rangkap Jabatan
:
Hubungan Afiliasi
:
Kepemilikan Saham di Perusahaan :
Nihil
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Seminar “Kasus Hukum dan Pencegahan Pemidanaan Pengurus Korporasi” yang diselenggarakan oleh Corporate Leadership
Development Institute (11 Juli)
• “Pertamina Energy Forum” (26-27 November)
• Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan
tren Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia) yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (3 Desember)
134
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Yulian Dekri
Komisaris
Periode Menjabat
Dasar Hukum Pengangkatan
Dasar Hukum Pemberhentian
Kewarganegaraan
Tempat dan Tanggal Lahir
Usia
Domisili
:
:
:
:
:
:
:
31 Agustus 2018 – 1 November 2019
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 31 Agustus 2018
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 1 November 2019
Indonesia
Palembang, 5 Juli 1964
55 tahun
Tangerang Selatan
Riwayat Pendidikan
• Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (1988)
• Magister/MBA Teknik dari Institut Teknologi Bandung (1995)
Pengalaman Kerja
• Engineering & Development Manager Refinery Unit V – Balikpapan (2011-2013)
• Senior Manager Operation & Manufacturing di berbagai wilayah, antara lain Refinery Unit III Plaju dan Refinery Unit VI Balongan (2013)
• General Manager di berbagai wilayah, antara lain Refinery Unit III Plaju (2013-2014), Refinery Unit VI Balongan (2014-2016), dan
Refinery Unit V Balikpapan (2016-2017)
Informasi Rangkap Jabatan (hingga masa jabatan berakhir)
• VP Refining Performance Excellence PT Pertamina (Persero) (2017-2019)
• VP Project Planning Development PT Pertamina (Persero) (2019)
• Presiden Direktur PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (2019-sekarang)
Hubungan Afiliasi
: Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Seminar “Kasus Hukum & Pencegahan Pemidanaan Pengurus Korporasi” di Jakarta (11 Juli)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
135
Profil Badan Tata Kelola
Perusahaan
Profil Direksi
Berstatus Aktif
Ageng Giriyono
Direktur Utama
Periode Menjabat
Dasar Hukum Pengangkatan
Kewarganegaraan
Usia
Domisili
:
:
:
:
:
4 Januari 2019 - sekarang
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 4 Januari 2019
Indonesia
53 tahun
Jakarta
Riwayat Pendidikan
• Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto (1989)
• Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya (2005)
Pengalaman Kerja
• GM Fuel Retail Marketing Region VII PT Pertamina (Persero) (2012-2013)
• GM Marketing Operation Region VII PT Pertamina (Persero) (2013)
• GM Marketing Operation Region II PT Pertamina (Persero) (2013-2015)
• GM Marketing Operation Region V PT Pertamina (Persero) (2015-2017)
• VP Industrial Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) (2017-2018)
• Direktur Utama PT Patra Niaga, Jakarta (2018)
Informasi Rangkap Jabatan
:
Hubungan Afiliasi
:
Kepemilikan Saham di Perusahaan :
136
MOHAMMAD IRFAN
Ageng Giriyono
ANDRIA NUSA
ANDRE HERLAMBANG
Direktur Operasi
Direktur Utama
Direktur Sales &
Direktur Finance &
Marketing
Business Support
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Nihil
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Marketing Forum Dit. Pemasaran Ritel yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (10-11 Maret)
• Executive Workshop “Sustaining Pertamina’s Competitive Advantegs and Succeeding Across the Downstream Value Chain” yang
diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (21 Maret)
• Marketing Forum Dit. Pemasaran Ritel yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (27-28 Juni)
• Workshop “Marketing Subsidiary Management Work Transfer” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (30 Juli)
• Leaders Forum “Turning Vision Into Actions through Building the Culture of Trust” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero)
(20 Agustus)
• Digital Expo 2019 yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (29 Agustus)
• Sinergy Expo yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (4-5 September)
• Narasumber di Upbringing Session yang diselenggarakan oleh Universitas Pertamina (2019)
• Leaders Forum “Filosofi Hukum dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Korporasi” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina
(Persero) (4 Oktober)
• Leaders Forum “Bahaya Terorisme dan Radikalisme dalam Pengamanan Bisnis Perusahaan” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina
(Persero) (10 Oktober)
• Marketing Forum Dit. Pemasaran Ritel yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (13-15 Oktober)
• Pertamina Energy Forum yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (26-27 November)
• Sharing Session “Success Story Direktur Utama PT Pembangunan Jaya dan Pemaparan Strategi Jangka Panjang PT Pertamina (Persero)
- BOD Retreat” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (7 November)
• Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren
Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia)” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (3 Desember)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
137
Profil Badan Tata Kelola
Perusahaan
Berstatus Aktif
Berstatus Aktif
ANDRE HERLAMBANG
Direktur Finance & Business Support
Periode Menjabat
Dasar Hukum Pengangkatan
Kewarganegaraan
Usia
Domisili
:
:
:
:
:
13 Agustus 2018 - sekarang
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 13 Agustus 2018
Indonesia
54 tahun
Jakarta
Riwayat Pendidikan
• Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Padjajaran, Bandung (1989)
• Pascasarjana Jurusan Master of Accounting dari Weatherhead School of Management, Case Western Reserve University, Cleveland,
Ohio, AS, (1997)
• Doktor Ekonomi dari Universitas Trisakti (2017)
Pengalaman Kerja
• Manager Manajemen Risiko PT Pertamina EP (2008-2009)
• Manager Pengendalian Biaya & PIK PT Pertamina EP (2009-2012)
• Manager Keuangan Proyek & Aset PT Pertamina EP (2012)
• Performance Management Manager PT Pertamina (Persero) (2012-2015)
• Direktur Keuangan & Umum PT Pelita Air Service (2015-2018)
Informasi Rangkap Jabatan
:
Hubungan Afiliasi
:
Kepemilikan Saham di Perusahaan :
Nihil
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Sertifikasi Profesi Bidang Manajemen Pengembangan SDM Level V yang diselenggarakan oleh PT Catra Indo Grup T&C Jakarta (30 Januari)
• Expand Leadership Program for BOD/BOC yang diselenggarakan oleh Corporate Leadership Development Institute (24 April)
• Sertifikasi Manajer Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) (25 April)
• Seminar “Kasus Hukum dan Pencegahan Pemidanaan Pengurus Korporasi” yang diselenggarakan oleh Corporate Leadership Development
Institute (11 Juli)
• Leaders Forum “Turning Vision Into Actions through Building the Culture of Trust” yang diselenggarakan oleh Pertamina Corporate
University (20 Agustus)
• Leaders Forum “Filosofi Hukum dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Korporasi” yang diselenggarakan oleh Pertamina Corporate
University (4 Oktober)
• Pelatihan Directorship Program Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Pertamina Corporate University (23 Oktober)
• Sharing Session “Success Story Direktur Utama PT Pembangunan Jaya dan Pemaparan Strategi Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) BOD Retreat” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (7 November)
• Legal Preventive Program “Business Judgement Rules” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (20 November)
• Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren
Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia)” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (3 Desember)
• Digitalisasi Integrasi Data Perpajakan PT Pertamina (Persero) dengan Direktorat Jenderal Pajak yang diselenggarakan oleh Direktorat
Jenederal Pajak (19 Desember)
138
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
ANDRIA NUSA
Direktur Sales & Marketing
Periode Menjabat
:
Dasar Hukum Pengangkatan
:
Kewarganegaraan
:
Usia
:
Domisili
:
29 April 2015 - sekarang
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 29 April 2015
yang diperpanjang dengan Surat Keputusan RUPS Sirkuler tanggal tanggal 25 Mei 2018
Indonesia
55 tahun
Jakarta
Riwayat Pendidikan
• Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (1982)
• Magister (MBA) Teknik University of Leeds, Inggris (1998)
Pengalaman Kerja
• Manager Product and Business Development Unit Pelumas Pertamina tahun (2008-2012)
• Industrial Marketing Manager PT Pertamina (Persero) (2012- 2013)
• Retail Marketing Manager PT Pertamina (Persero) (2013)
• Direktur Operasi PT Pertamina Lubricants (2013-2015)
Informasi Rangkap Jabatan
:
Hubungan Afiliasi
:
Kepemilikan Saham di Perusahaan :
Nihil
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Pembicara Workshop on Innovation & Technology yang diselenggarakan oleh Arbey (23 Januari)
• Pembicara The 4th Indonesia Coal Outlook Conference yang diselenggarakan oleh Petromindo.com (28 Februari)
• Executive Workshop “Sustaining Pertamina’s Competitive Advantegs and Succeeding Across the Downstream Value Chain” yang
diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (21 Maret)
• Seminar Pengawasan Barang Beredar di Pasar dalam Rangka Pemberlakuan SNI Pelumas Secara Wajib yang diselenggarakan oleh
Kementerian Perindustrian (10 September)
• Pembicara Forum Standardisasi “Quality, System&Knowledge Management ( QSKM) Days” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina
(Persero) (14 November)
• Sharing Session “Success Story Direktur Utama PT Pembangunan Jaya dan Pemaparan Strategi Jangka Panjang PT Pertamina (Persero)
- BOD Retreat” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (7 November)
• Legal Preventive Program “Business Judgement Rules” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (20 November)
• Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren
Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia)” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (3 Desember)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
139
Profil Badan Tata Kelola
Perusahaan
Berstatus Aktif
Berstatus Tidak Aktif
MOHAMMAD IRFAN
Direktur Operasi
Periode Menjabat
Dasar Hukum Pengangkatan
Kewarganegaraan
Usia
Domisili
:
:
:
:
:
19 Januari 2018 - sekarang
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 19 Januari 2018
Indonesia
53 tahun
Jakarta
Riwayat Pendidikan
• Sajrana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (1991)
Pengalaman Kerja
• GM Marketing Operations Region VIII PT Pertamina (Persero) (2013-2015)
• GM Marketing Operations Region VI PT Pertamina (Persero) (2015-2017)
• GM Marketing Operations Region VIII PT Pertamina (Persero) (2017)
• Technical Expert/Strategic Advisor PT Pertamina (Persero) (2017-2018)
Informasi Rangkap Jabatan
:
Hubungan Afiliasi
:
Kepemilikan Saham di Perusahaan :
Nihil
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Legal Preventive Program “Memahami Hukum Persaingan Usaha” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (22 April)
• Sosialisasi Internal “My Pertamina for Bisnis” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (22 April)
• Sosialisasi “Risk Management dan Asuransi Pertamina” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (19 Juni)
• Leader Forum “Turning Vision Into Action Through Building the Culture of Trust” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero)
(20 Agustus)
• Leader Forum “Filosofi Hukum dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (4
Oktober)
• Sharing Session “Success Story Direktur Utama PT Pembangunan Jaya dan Pemaparan Strategi Jangka Panjang PT Pertamina (Persero)
- BOD Retreat” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (7 November)
• Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren
Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia)” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (3 Desember)
140
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Afandi
Direktur Utama
Periode Menjabat
Dasar Hukum Pengangkatan
Dasar Hukum Pemberhentian
Kewarganegaraan
Usia
Domisili
:
:
:
:
:
:
23 Mei 2017 – 2 Januari 2019
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 23 Mei 2017
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 2 Januari 2019
Indonesia
53 tahun
Tangerang Selatan
Riwayat Pendidikan
• Sarjana Teknik Kimia dari Universitas Diponegoro, Semarang (1990)
• Master di bidang Manajemen dari Universitas Diponegoro, Semarang (2002)
Pengalaman Kerja
• GM Fuel Retail Marketing Region V PT Pertamina (Persero) (2012-2013)
• GM Marketing Operation Region III PT Pertamina (Persero) (2013)
• GM Marketing Operation Region V PT Pertamina (Persero) (2013-2015)
• VP Retail Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) (2015-2017)
Informasi Rangkap Jabatan
:
Hubungan Afiliasi
:
Kepemilikan Saham di Perusahaan :
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti :
di tahun 2019
Nihil
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Nihil
Nihil
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
141
Profil Badan Tata Kelola
Perusahaan
Profil Organ Pendukung Dewan Komisaris
Komite Audit
Ananda Tohpati
Ketua Komite Audit
Komite Investasi & Operasi
Periode Menjabat
:
Status per 31 Desember 2019
:
Dasar Hukum Pengangkatan
:
5 November 2018 - sekarang
Aktif
Surat Keputusan Dewan Komisaris
PT Pertamina Lubricants
No. Kpts-003/DEKOM.PL/2018-S0
tanggal 5 November 2018
Yulian Dekri
Ketua Komite Investasi & Operasi
Profil Ananda Tohpati dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris pada halaman 134.
Periode Menjabat
: 5 November 2018 - sekarang
Status per 31 Desember 2019
: Aktif
Dasar Hukum Pengangkatan
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-003/DEKOM.PL/2018-S0
tanggal 5 November 2018
Kewarganegaraan
Tempat dan Tanggal Lahir
Usia
Domisili
:
:
:
:
Periode Menjabat
: 1 November 2018 - sekarang
Status per 31 Desember 2019
: Aktif
Dasar Hukum Pengangkatan
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-004/DEKOM.PL/2018-S8
tanggal 1 November 2018
Indonesia
Palembang, 17 September 1962
57 tahun
Jakarta
Pengalaman Kerja
• Internal Audit sebagai Audit Planning, Development & Support Manager di Jakarta (2010-2011)
• Internal Audit Upstream Internal Audit di Jakarta (2011-2013)
• Chief Internal Audit di Pertagas, Jakarta (2013-2014)
• Internal Audit VP Upstream, Gas & NRE di Jakarta (2014-2018)
Kewarganegaraan
Tempat dan Tanggal Lahir
Usia
Domisili
Doddy Dhirgantara
Anggota Komite Investasi & Operasi
: Nihil
: Nihil
:
:
:
:
Kepemilikan Saham di Perusahaan
: Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• HSE Leadership Mandatory Training di Pertamina HSE Training Center (7-8 Februari)
Periode Menjabat
: 1 November 2018 - sekarang
Status per 31 Desember 2019
: Aktif
Dasar Hukum Pengangkatan
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-004/DEKOM.PL/2018-S8
tanggal 1 November 2018
Indonesia
Karawang, 22 Februari 1970
49 tahun
Jakarta
Pengalaman Kerja
• Accounting Manager Drill. Serv. Area Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) (2012-2013)
• Budget & Accounting Consolidation Manager Drill. Serv. Area Kantor Pusat PT Pertamina
(Persero) (2013-2015)
• Wakil Direktur Keuangan RS Pusat Pertamina (2015-2018)
• Manager Account Receivables PT Pertamina (Persero) (2018)
Informasi Rangkap Jabatan
• Manager Finance Ops Head Office PT Pertamina (Persero) (2018-sekarang)
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun
dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti
di tahun 2019
: Nihil
: Nihil
Pengalaman Kerja
• Senior Analyst M&T Investment PT Pertamina (Persero) (2013-2014)
• Senior Analyst Gas Investment PT Pertamina (Persero) (2014-2016)
• Senior Analyst Downstream General Investment PT Pertamina (Persero) (2016-2017)
• Manager Downstream Investment Review PT Pertamina (Persero) (2017-2018)
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun
dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kewarganegaraan
Tempat dan Tanggal Lahir
Usia
Domisili
Riwayat Pendidikan
• S1 Ekonomi Akuntansi dari Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta (1997)
Asep Chaerudin
Anggota Komite Audit
Indonesia
Jakarta, 26 Juni 1970
49 tahun
Jakarta
Informasi Rangkap Jabatan
• Corporate Head Downstream Investment Review PT Pertamina (Persero) (2018-sekarang)
Periode Menjabat
: 5 November 2018 - sekarang
Status per 31 Desember 2019
: Aktif
Dasar Hukum Pengangkatan
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-003/DEKOM.PL/2018-S0
tanggal 5 November 2018
Kewarganegaraan
Tempat dan Tanggal Lahir
Usia
Domisili
:
:
:
:
Riwayat Pendidikan
• S1 Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia (1995)
• S2 Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada (2010)
Informasi Rangkap Jabatan
: Nihil
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun
dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti
di tahun 2019
Dasar Hukum Pemberhentian
Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 1 November 2019
Profil Yulian Dekri dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris pada halaman 137.
Riwayat Pendidikan
• Sarjana Manajemen dari Universitas Sriwijaya
M. Nirfan
Anggota Komite Audit
Periode Menjabat
: 1 November 2018 – 1 November 2019
Status per 31 Desember 2019
: Tidak Aktif
Dasar Hukum Pengangkatan
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-004/DEKOM.PL/2018-S8
tanggal 1 November 2018
:
:
:
:
Indonesia
Jakarta, 8 Juni 1968
51 tahun
Depok
Riwayat Pendidikan
• D-III Teknik Listrik dari Universitas Indonesia (1991)
• S1 Teknik Kimia dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2003)
Abal Amsari
Anggota Komite Investasi & Operasi
Pengalaman Kerja
• Region Manager HSSE Jawa – 1, Jakarta (2014-2017)
• Senior Analyst Fuel Market Occupation Safety PT Pertamina (Persero) (2017-2018)
Informasi Rangkap Jabatan
• Manager M&T Audit Performance & System Management PT Pertamina (Persero) (2018-2019)
• Manager Planning, Monitoring, Audit & System Management PT Pertamina (Persero)
(2019-sekarang)
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun
dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan
: Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Pelatihan “Upskilling Coaching Mentoring TDA XX – XXII” di Pertamina Corporate University
(19 Maret)
• Pelatihan “Behaviour Based Safety” di Bogor (25-26 April)
142
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
143
Profil Badan Tata Kelola
Perusahaan
Profil Chief Internal Audit
Komite Investasi & Operasi
Periode Menjabat
: 1 Juli 2018 - sekarang
Dasar Hukum Pengangkatan
Surat Keputusan DIreksi PT Pertamina Lubricants No. Kpts.P-306/K00000/2018-S8 tanggal
30 Mei 2018, aktif tmt. 1 Juli 2018
Periode Menjabat
: 1 November 2018 - sekarang
Status per 31 Desember 2019
: Aktif
Dasar Hukum Pengangkatan
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-004/DEKOM.PL/2018-S8
tanggal 1 November 2018
Kewarganegaraan
Tempat dan Tanggal Lahir
Usia
Domisili
:
:
:
:
Indonesia
Kediri, 5 Mei 1973
46 tahun
Sidoarjo
Riwayat Pendidikan
• S1 Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh November (1999)
• S2 Marketing Communication dari Universitas Indonesia (2010)
Edhie Satriyo D.N.
Anggota Komite Investasi & Operasi
Kewarganegaraan
Tempat dan Tanggal Lahir
Usia
Domisili
:
:
:
:
Indonesia
Rembang, 15 Juni 1970
49 tahun
Bogor
Riwayat Pendidikan
• D-IV Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta (1995)
Yusuf Wahyuri
Chief Internal Audit
Pengalaman Kerja
• Senior Supervisor Asset Management – Sumatera 2 (2013-2014)
• Manager Strategic Planning & Business Development PT Patra Trading, Jakarta (2014-2017)
Pengalaman Kerja
• Senior Auditor M&T – Sumatera 1, Medan (2013-2014)
• Kepala Satuan Pengawas Internal PT Pertamina Retail Jakarta (2014-2017)
• Senior Auditor II Marketing Internal Audit PT Pertamina (Persero) (2017-2018)
Informasi Rangkap Jabatan
: Nihil
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Informasi Rangkap Jabatan
• Senior Analyst Marketing Subsidiary Synergy & Restructuring PT Pertamina (Persero) (20172019)
• Senior Analyst Shipping Business Development PT Pertamina (Persero) (2019-sekarang)
Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Pelatihan “Basic Lubricant and Lubrication” di Jakarta (30 Juni)
• Pelatihan “Seminar & National Anti Fraud Conference (NAFC)” di Bali (6 Juli)
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun
dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan
: Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Pelatihan “Investment Academy” di Bandung (27 Februari - 1 Maret)
Profil Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Dewan Komisaris
Periode Menjabat
: 1 Juli 2019 – sekarang
Dasar Hukum Pengangkatan
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-002/DEKOM.PL/2019-S8
tanggal 1 Juli 2019
Kewarganegaraan
Usia
Domisili
Periode Menjabat
: 1 April 2019 - sekarang
Dasar Hukum Pengangkatan
Surat Keputusan DIreksi PT Pertamina Lubricants No. Kpts-P-143/K00000/2019-S8 Tanggal
15 Maret 2019 tanggal 1 April 2019
: Indonesia
: 56 tahun
: Jakarta
Kewarganegaraan
Usia
Domisili
Riwayat Pendidikan
• S1 Teknik Fisika dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) (1988)
• S2 Teknik Instrumentasi & Kontrol dati Institut Teknologi Bandung (ITB) (2005)
Ibnu Prakoso
Sekretaris Dewan Komisais
Pengalaman Kerja
• VP Sales PT Pertamina Lubricants (2014-2017)
• VP Sales & Support PT Pertamina Lubricants (2017-2019)
Informasi Rangkap Jabatan
: Nihil
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun
dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan
: Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Pengenalan Tugas Sekretaris Dewan Komisaris melalui Diskusi & Benchmark dengan
Sekretaris Dewan Komisaris PT Pertamina Patra Niaga (Juli 2009)
144
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
: Indonesia
: 46 tahun
: Tangerang Selatan
Riwayat Pendidikan
• S1 Komunikasi dari Universitas Padjajaran (1999)
Iwan Ridwan Faizal
Sekretaris Perusahaan
Pengalaman Kerja
• Senior Officer International Relations PT Pertamina (Persero) (2015)
• Senior Officer Investor Communications PT Pertamina (Persero) (2015-2017)
• Relations Assistant Manager PT Pertamina Hulu Energi Head Office – Jakarta (2017-2019)
Informasi Rangkap Jabatan
: Nihil
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Pelatihan “Digital Agility Through Enterprises Architecture” di Jakarta (30 Januari)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
145
Profil Badan Tata Kelola
Perusahaan
Profil Fungsi Risk Management
Struktur Organisasi Perusahaan
Periode Menjabat
: 1 Juni 2016 – sekarang
Dasar Hukum Pengangkatan
Surat Keputusan No. Kpts-150/PL0000/2016-S8 tanggal 1 Juni 2016
Kewarganegaraan
Usia
Domisili
Direktur Utama
Ageng Giriyono
: Indonesia
: 52 tahun
: Surabaya
Riwayat Pendidikan
• S1 Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) (1991)
Mohamad Zuchri
Vice President (VP)
Corporate Development
Pengalaman Kerja
• Product Development Specialist PT Pertamina (Persero) (2009-2012)
• Assistant Manager Business PT Pertamina (Persero) (2012-2013)
• Assisstant Manager Business Development PT Pertamina (Persero) (2013)
• VP Production PT Pertamina Lubricants (2013-2016)
Chief Internal Audit
Yusuf Wahyuri
VP Corporate Development
Mohamad Zuchri
Manager HSSE
Bagus Indarto
Corporate Secretary
Iwan Ridwan Faizal
Informasi Rangkap Jabatan
: Nihil
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun
dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti
di tahun 2019
: Nihil
: Nihil
Periode Menjabat
Kewarganegaraan
Usia
Domisili
:
:
:
:
1 Mei 2018 – sekarang
Indonesia
40 tahun
Tangerang Selatan
Direktur Sales & Marketing
ANDRIA NUSA
Direktur Operasi
MOHAMMAD IRFAN
Direktur Finance & Buss Supp
ANDRE HERLAMBANG
Riwayat Pendidikan
• S1 Teknik Industri dari Institut Teknologi Indonesia, Serpong (2002)
• S2 Ekonomi Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta
(2014)
Lili Amalia
Risk & Performance Management
Manager
Pengalaman Kerja
• Analis Utama Marketing Communication (2007)
• Analis Utama Marine Commercial (2007-2008)
• Analis Utama Industrial Commercial (2009-2010)
• Sales Representative Industry Wilayah I (2011-2013)
• Assistant Manager Marketing Support Wilayah I (2013-2018)
Informasi Rangkap Jabatan
: Nihil
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun
dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan
: Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Training “Competitive Advantages And Succeedin g Across The Downstream Value Chain” (22
Maret 2019)
• Training “Suiness Continuity Management” (17 Juli 2019)
Periode Menjabat
Kewarganegaraan
Usia
Domisili
:
:
:
:
28 Juli 2017 – sekarang
Indonesia
32 tahun
Jakarta
VP Sales & Support
Abdul Hafid Rasjid
VP Overseas
Mia Krishna A.
VP Production
Hery Fitrawan
VP General Affair
Uut Hestiwidati
VP Sales Marketing
Domestic Retail Automotive
Arie Anggoro
VP Sales Marketing
Domestic Industry
Rudi Rahmanda
VP Distribution
Arief Hariyanto
VP Finance
Afan Aftory
VP Key Account
Sigit Pranowo
Head of Technical Specialist
Hidayat Rusdi
Manger Quality Assurance
Abdul Hamid
Manager HR Development
Amilia Elvandari
Manager Technical Services
Mas Achmad Noorsyarief
Riwayat Pendidikan
• S1 Teknik Industri dari Universitas Trisakti (2009)
Mohamad Aldi Nurdin
Analyst Risk Management
Pengalaman Kerja
• Junior Analyst M&T Subsidiary Management (2013-2015)
• Junior Analyst Quality Management & Performance Wilayah III (2015-2017)
• Analyst Quality Improvement PT Pertamina Lubricants (2017)
Informasi Rangkap Jabatan
: Nihil
Hubungan Afiliasi
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun
dengan pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham di Perusahaan
: Nihil
Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019
• Training “Key Risk Indicator” (10 Juli 2019)
146
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
147
Profil Badan Tata Kelola
Perusahaan
Komitmen Perusahaan dalam
menerapkan praktik GCG di setiap
proses bisnisnya telah diakui dan
diapresiasi oleh PT Pertamina
(Persero) selaku Induk Perusahaan
melalui penganugerahan Best
GCG Implementation unuk kategori
Downstream Subsidiary dalam
ajang Annual Pertamina Subsidiary
Awards (APSA) 2019.
Pertamina lubricants
Tata Kelola
Perusahaan
148
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Tata Kelola Perusahaan
Kerangka GCG
Penerapan GCG di lingkungan PT Pertamina Lubricants
yang berlaku di PT Pertamina (Persero). Adapun kerangka
telah mengacu pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
GCG yang berlaku di Perusahaan ditunjukkan dalam
tentang Perseroan Terbatas, peraturan terkait GCG yang
ilustrasi berikut ini.
dikeluarkan oleh Kementerian BUMN, dan ketentuan GCG
Kerangka GCG PT Pertamina Lubricants
General Annual Meeting of Shareholders
Articles of Association
Board Manual
Secretary of
BOC
Board of Commissioner (BOC)
Independent
Accounting
Auditor
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik
Negara
(BUMN)
Nomor
PER-01
/MBU/2011
perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
Negara, Good Corporate Governance (GCG) didefinisikan
undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; dan
sebagai prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di
mekanisme pengelolaan yang berlandaskan pada peraturan
dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan
perundang-undangan dan etika berusaha. Terdapat 5 (lima)
(stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan
prinsip GCG sebagaimana yang tercantum dalam peraturan
peraturan perundang-undangan.
1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam
Dalam peraturan tersebut, BUMN diwajibkan untuk
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan
keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material
dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan
dan relevan mengenai perusahaan;
yang berlaku, dengan tetap memperhatikan ketentuan dan
Corporate
Development
Legal &
Compliance
Risk
Performance
Management
Corporate
Management
Team
Corporate Officers Team
Report
Report / Inquiry
Inqulry
Auditing
norma yang berlaku serta Anggaran Dasar BUMN.
Dewan Komisaris dan Direksi
Sebagai Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang
Berdasarkan UU No. 40 Tahun 1970 tentang Perseroan
Dalam melaksanakan kinerjanya, Dewan Komisaris dan
Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris
Direksi bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang
dan Direksi merupakan Organ Tata Kelola Perusahaan.
Saham (RUPS) yang merupakan organ tata kelola tertinggi di
Dewan Komisaris berperan dalam melakukan pengawasan
Perusahaan. RUPS memiliki wewenang yang tidak diberikan
terhadap jalannya pengelolaan Perusahaan serta memberi
oleh Dewan Komisaris maupun Direksi dalam batas yang
nasihat kepada Direksi. Sedangkan Direksi bertugas untuk
ditentukan dalam perundang-undangan dan Anggaran
melakukan pengurusan dan pengelolaan Perusahaan serta
Dasar Perusahaan.
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban Organ sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;
Independent
GCG Assessor
Corporate
Secretary
Investation
& Operation
Committee
Government, Corporate Grup & Internal Regulation
tersebut, yaitu:
2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasn fungsi,
Board of Director (BOD)
Internal Audit
4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana
Audit
Commitee
3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian
merupakan BUMN, PT Pertamina Lubricants berkomitmen
di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
untuk mengimplementasikan GCG dengan mengacu
perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi
pada best-practices secara konsisten dan menyeluruh
yang sehat;
di setiap lini bisnisnya. Upaya tersebut dilakukan dalam
rangka mempertahankan pencapaian kinerja yang positif
dan berkelanjutan sekaligus mengoptimalkan pemberian
manfaat positif dan nilai tambah (added value) bagi
para pemangku kepentingan Perusahaan di tengah
sebagai pembuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan
manajemen dan kegiatan operasional Perusahaan.
perkembangan industri yang semakin kompetitif.
150
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
151
Tata Kelola Perusahaan
Pernyataan Kepemilikan Pedoman dan Tata Tertib (Board Manual)
11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
Secara garis besar, Board Manual memuat tata kerja
Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja (Board
Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk hak, kewajiban,
Manual) PT Pertamina Lubricants. Board Manual disusun
tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris serta
dengan merujuk pada Peraturan Menteri Negara BUMN
proses hubungan dan fungsi antara kedua organ utama
No.PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, juncto
tata kelola tersebut. Board Manual telah ditandatangani
Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012
oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada bulan Desember
tanggal 6 Juli 2012 tentang Penerapan Tata Kelola
2016. Perusahaan akan melakukan evaluasi secara berkala,
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sekali atau sesuai
Badan Usaha Milik Negara.
kebutuhan untuk mengetahui dan mengukur kesesuaian
Board Manual dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku maupun dinamika bisnis yang ada.
bertugas
melakukan
pengawasan
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
Dewan
Komisaris
berwenang:
pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha
1. Memperoleh akses cukup atas informasi Perusahaan,
Perusahaan yang dilakukan Direksi, serta memberikan
dalam hal ini melihat buku-buku, surat-surat, serta
nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap
dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk
pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP),
keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta
Anggaran Dasar Perusahaan dan keputusan RUPS, serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
bertentangan
Anggaran
lainnya
dengan
peraturan
Dasar
dan/atau
keputusan RUPS.
memeriksa kekayaan Perusahaan;
2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang
dipergunakan oleh Perusahaan;
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris wajib:
1. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS
mengenai RJPP dan RKAP yang diusulkan oleh Direksi;
2. Mengikuti
perkembangan
memberikan
pendapat
dan
kegiatan
saran
Perusahaan,
kepada
pemberian nasehat kepada Direksi untuk kepentingan
Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perusahaan.
3. Dilarang
melakukan
transaksi
yang
mempunyai
ditetapkan dan disetujui oleh RUPS.
anggota Dewan Komisaris telah membagi tugas masing-
Pembagian Tugas Dewan Komisaris
Nama
Jabatan
Tugas dan Tanggung Jawab
Mas’ud Khamid
Komisaris Utama
Mengawasi seluruh Komite
Ananda Tohpati
Komisaris
Koordinator Komite Audit
Dolly Indra Nasution
Komisaris
Anggota Dewan Komisaris
Patuan Alfon Simanjuntak
Komisaris
Anggota Dewan Komisaris
Komisaris*
Koordinator Komite Investasi & Operasi*
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah
dan akan dijalankan oleh Direksi;
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah
Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Direksi
1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri
berkaitan
rapat Dewan Komisaris;
kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan
dengan
pengurusan
Perusahaan
untuk
c. Mengangkat
dan
memberhentikan
pekerja
Perusahaan berdasarkan peraturan kepekerjaan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
tujuan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan baik di dalam
d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk
maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala
mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
7. Memberhentikan sementara Anggota Direksi sesuai
kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana
kepada seorang atau beberapa orang anggota
dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas
diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran
Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada
Dasar Perusahaan, dan/atau keputusan RUPS.
seorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan
6. Mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap
perlu dan memberhentikannya;
dan ketentuan Anggaran Dasar;
benturan kepentingan dan mengambil kepentingan
8. Membentuk komite-komite lain selain komite audit, jika
Perusahaan selain honorarium dan fasilitas yang
dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan
ditentukan oleh RUPS.
Perusahaan dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang
Dewan Komisaris.
*) Masa jabatan berakhir per tanggal 1 November 2019
RUPS dalam menjalankan tugas pengawasan dan
di induk Perusahaan dan dinyatakan berlaku bagi
profesi, pengetahuan, pengalaman dan kapasitas anggota
pengelolaan Perusahaan;
jawab kepada Perusahaan dalam hal ini diwakili oleh
Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS;
7. Mematuhi ketentuan-ketentuan lain yang berlaku
masing. Pembagian dilakukan berdasarkan latar belakang
lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut
2. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung
RUPS
gejala menurunnya kinerja Perusahaan;
1. Mematuhi Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan
akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.
6. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris harus:
profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian,
5. Membentuk Komite Audit;
bertentangan dengan peraturan perundangundangan,
Yulian Dekri
peraturan perundang-undangan, serta prinsip-prinsip
Laporan Tahunan;
pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak
3. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi
terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan
tidak
perundang-undangan,
tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani
pengawasan
kepengurusan Perusahaan;
Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Dewan Komisaris
Komisaris
sepanjang
kewenangan
mengenai masalah yang dianggap penting bagi
Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang
Dewan
pandangan terhadap hal- hal yang dibicarakan;
12. Melaksanakan
4. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan
Perusahaan;
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan
2. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi berwenang untuk:
a. Menetapkan
kebijakan
dalam
memimpin
pengurusan Perusahaan.
b. Mengatur
kepada pihak lain.
e. Direksi dapat mengangkat dan memberhentikan
ketentuan-ketentuan
Perusahaan
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau
termasuk
tentang
dalam jangka waktu tertentu atas beban Perusahaan,
kepekerjaan
pembinaan
jika dianggap perlu;
pekerja, penetapan upah dan penghasilan lain,
10. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam
pesangon dan/atau penghargaan atas pengabdian
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai
serta manfaat pensiun bagi para pekerja Perusahaan
dengan ketentuan Anggaran Dasar;
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
Sekretaris Perusahaan berdasarkan aturan dan
ketentuan yang berlaku.
berlaku dan/atau keputusan RUPS.
152
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
153
Tata Kelola Perusahaan
f. Menjalankan
tindakan-tindakan
lainnya
baik
h. Menyiapkan dan menetapkan susunan organisasi
mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan
Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya.
kekayaan Perusahaan, sesuai dengan ketentuan-
i.
ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan
yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
untuk:
pikiran,
perhatian
dan
dan pencapaian tujuan Perusahaan.
Memimpin dan mengurus
Perusahaan sesuai
dengan kepentingan
dan tujuan perusahaan
untuk mengelola, dan
mengembangkan usaha
minyak lumas, gemuk
lumas, dan specialties
dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan
maksimal
1. Memberikan arahan, dan mengendalikan kebijakan visi, misi, dan
strategi Perusahaan;.
2. Mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan usaha minyak
lumas, gemuk lumas, dan specialties, di dalam negeri maupun secara
selektif di luar negeri;
3. Menetapkan strategi usaha minyak lumas, gemuk lumas, dan
specialties, jangka pendek maupun jangka panjang, untuk
memperoleh keuntungan usaha maksimal;
4. Mengevaluasi strategi usaha minyak lumas, gemuk lumas, dan
specialties, dengan mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal;
5. Melakukan evaluasi risiko strategi pengembangan usaha;
6. Menetapkan kerja sama kemitraan/aliansi untuk pengembangan
usaha;
7. Mengembangkan usaha melalui strategi aliansi, merger, ataupun
akuisisi;
8. Menetapkan target pemasaran pelumas untuk masing-masing
wilayah, atau negara tujuan pemasaran
9. Menetapkan ukuran kinerja produksi, pemasaran pelumas,
pengembangan produk, dan fungsi penunjang lainnya serta
melakukan evaluasi;
10.Membina dan mengembangkan SDM (karier maupun spesialis) di
lingkungan Perusahaan
Mohammad
Irfan
Direktur
Operasi
Mengelola kegiatan
produksi dan distribusi
pelumas (minyak
dan gemuk lumas)
secara efektif dan efisien
untuk mencapai target
yang ditetapkan
1. Menyusun strategi produksi pelumas untuk mencapai target yang
ditetapkan dan kemudian mengimplementasikannya.
a. Mengevaluasi pola dan tingkat kebutuhan pelumas, kemampuan
Production Unit dan kebijaksanaan umum Perusahaan di bidang
usaha pelumas untuk menyusun strategi produksi pelumas;
b. Menyusun strategi produksi meliputi pengadaan bahan baku/
bahan pembantu, strategi pelaksanaan produksi pelumas,
strategi pengembangan sarana/fasilitas produksi untuk mencapai
target yang ditetapkan;
2. Menyelenggarakan kegiatan perencanaan dan pengendalian
produksi pelumas berjalan efektif dan efisien;
a. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengendalian
produksi pelumas untuk memenuhi target/kebutuhan pemasaran;
b. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengendalian
pengadaan bahan baku/bahan pembantu untuk menunjang
kelancaran/kebutuhan produksi;
c. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengendalian
biaya agar produksi berjalan efisien;
d. Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan dan optimalisasi
sarana/fasilitas dalam rangka pembinaan untuk menjaga
keandalannya;
3. Menyelenggarakan kegiatan operasi produksi pelumas untuk
memenuhi target/kebutuhan Pemasaran;
a. Mengkoordinasikan/menetapkan kebijakan produksi pelumas
untuk masing-masing Production Unit untuk memenuhi
kebutuhan pemasaran;
b. Mengkoordinasikan/menetapkan sistem dan prosedur operasi
produksi dan pengendalian kualitas agar produksi berjalan efektif
dan efisien;
c. Mengkoordinasikan/menetapkan kebijakan pemeliharaan dalam
rangka pembinaan sarana/fasilitas;
Anggaran Dasar Perusahaan dan yang ditetapkan
Rencana
Kerja
undangan.
k. Mematuhi ketentuan-ketentuan lain yang berlaku
Jangka
Panjang
Perusahaan dan/atau ketentuan-ketentuan lain
yang ditetapkan dan disetujui oleh RUPS.
4. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan
yang hendak dicapai dalam jangka waktu lima
penuh tanggung jawab, menjalankan tugas untuk
tahun, yang telah ditandatangani bersama dengan
kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mematuhi
Dewan Komisaris disampaikan kepada RUPS untuk
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
mendapatkan pengesahan.
rancangan
5. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh
dan
secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau
Anggaran Perusahaan (RKAP) yang merupakan
lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan
penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang
usaha Perusahaan, kecuali apabila anggota Direksi yang
Perusahaan (RJPP) dan selanjutnya disampaikan
bersangkutan dapat membuktikan bahwa:
kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan.
a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau
Rencana
Kerja
d. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan
administrasi Perusahaan sesuai kelaziman yang
berlaku bagi suatu Perusahaan.
ditutup,
kelalaiannya;
b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik
dan ke hati-hatian untuk kepentingan dan sesuai
e. Dalam waktu 5 lima bulan setelah tahun buku
menyampaikan
dengan maksud dan tujuan Perusahaan;
Laporan
c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik
Tahunan yang telah ditandatangani oleh Direksi dan
langsung maupun tidak langsung atas tindakan
Dewan Komisaris kepada RUPS untuk mendapatkan
pengesahan.
pengurusan yang mengakibatkan kerugian;
d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul
f. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan standar
atau berlanjutnya kerugian tersebut.
Akuntansi keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip
pengendalian internal, terutama fungsi pengurusan,
Tanpa membatasi tugas, wewenang dan tanggung jawab
pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.
sebagai anggota Direksi, Anggaran Dasar Perusahaan
g. Memberikan
Jabatan
Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai
yang memuat sasaran dan tujuan Perusahaan
Perusahaan
Tugas dan Tanggung Jawab
Direktur
Utama
di induk perusahaan dan dinyatakan berlaku bagi
Perusahaan (RJPP) yang merupakan rencana strategis
c. Menyiapkan
Nama
oleh RUPS berdasarkan peraturan perundangtenaga,
pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban
b. Menyiapkan
dinyatakan atau diminta anggota Dewan Komisaris.
j.
Fungsi
Ageng
Giriyono
dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
3. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berkewajiban
a. Mencurahkan
Memberikan penjelasan tentang segala hal yang
Pembagian Tugas Direksi
pertanggungjawaban
dan
segala
keterangan tentang keadaan jalannya Perusahaan
mengatur pembagian tugas dan wewenang setiap anggota
Direksi sesuai kedudukannya dalam susunan Direksi.
berupa laporan kegiatan Perusahaan termasuk
Laporan Keuangan baik dalam bentuk laporan
berkala menurut cara dan waktu yang ditentukan
dalam Anggaran Dasar serta setiap kali diminta oleh
RUPS.
154
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
155
Tata Kelola Perusahaan
Nama
Jabatan
Fungsi
Tugas dan Tanggung Jawab
4. Menyelenggarakan kegiatan pengadaan finished product import,
bahan baku/bahan pembantu pelumas untuk memenuhi kebutuhan
produksi;
a. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan proses pengadaan
bahan baku/bahan pembantu pelumas untuk memenuhi
kebutuhan produksi;
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengadaan bahan
baku/bahan pembantu agar berjalan efektif, efisien, dan tepat
mutu;
c. Mengkoodinasikan penyusunan sistem dan prosedur pengadaan
material agar kegiatan pengadaan berjalan secara efektif, efisien,
dan sesuai kebijakan umum perusahaan dan peraturan lainnya;
d. Menyelenggarakan import finished produk yang belum dapat
dibuat di dalam negeri sesuai kebutuhan pasar;
5. Menyelenggarakan kegiatan distribusi pelumas (minyak dan gemuk
lumas) ke Depot Supply Point (DPS) sesuai dengan kebutuhan
Pemasaran secara efektif dan efisien;
a. Menyusun strategi distribusi untuk menjamin kelancaran
distribusi sehingga dicapai distribusi yang efektif dan efisien;
b. Mengkoordinasikan persediaan produk minyak lumas dan gemuk
lumas yang berada di DPS sehingga diperoleh persediaan yang
optimal;
c. Menyusun kegiatan penyaluran produk minyak lumas dan gemuk
lumas dari Gudang Nusantara ke DPS;
d. Mengevaluasi tarif angkutan produk minyak lumas dan gemuk
lumas;
6. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan Direktorat produksi
untuk mewujudkan sistem kerja yang produktif;
7. Pelaksanakan tugas lain dari atasan yang relevan dengan bidang
tugasnya perusahaan.
Andria Nusa
156
Direktur Sales
& Marketing
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Menyusun, melaksanakan,
dan mengevaluasi strategi
pemasaran dan penjualan
produk pelumas,
melakukan kegiatan
pemasaran dan
penjualan produk
pelumas, grease,
dan specialties,
baik untuk pasar
domestik maupun
pasar overseas, guna
memperoleh
keuntungan usaha
yang maksimal,
mengelola
pelanggan besar
(key account)
serta memberikan
pelayanan teknis
kepada pelanggan
1. Menyusun dan mengevaluasi strategi pemasaran produk pelumas,
grease, dan specialties, dengan mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal, baik untuk pasar domestik maupun pasar overseas;
2. Menetapkan program dan strategi promosi Above the Line, dan Below
the Line, tingkat nasional dan internasional;
3. Melakukan evaluasi harga jual produk pelumas, grease, dan specialties
product, dan mengusulkan penetapannya;
4. Mengevaluasi dan menyusun strategi jaringan pemasaran produk
pelumas, grease, dan specialties;
5. Mengevaluasi posisi produk eksisting dan mengusulkan pengembangan
produk baru, sesuai hasil analisis pasar;
6. Mengelola kegiatan marketing intelligent;
7. Mengelola brand produk pelumas, grease, dan specialties;
8. Mengelola kegiatan promosi dan komunikasi produk melalui media
komunikasi yang relevan;
9. Mengelola dan mengembangkan layanan keluhan pelanggan;
10. Menetapkan strategi penjualan berdasarkan strategi pemasaran yang
telah ditetapkan;
11. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penjualan produk pelumas,
grease, dan specialties baik untuk pasar domestik maupun pasar
overseas;
12. Melakukan evaluasi kegiatan penjualan produk pelumas, grease, dan
specialties product baik untuk pasar domestik maupun pasar overseas;
13. Melakukan analisa risiko dari kegiatan penjualan yang dilakukan;
14. Melakukan evaluasi kondisi ekonomi maupun kondisi pasar pelumas
domestik dan overseas;
15. Melakukan evaluasi calon pemasar, jaringan distribusi, dan retail outlet
pelumas domestik dan overseas;
16. Melakukan kompilasi dan analisa data hasil penjualan pelumas domestik
dan overseas;
17. Menyusun target, memonitor pencapaian penjualan, maupun analisis PL
untuk masing-masing region di domestik, dan negara operasi overseas;
18. Melakukan kompilasi permintaan produk untuk penjualan di seluruh
Sales Region di dalam negeri maupun untuk pasar overseas;
19. Menjaga tingkat persediaan stok produk pelumas di Depot Supply Point
dan Sales Point;
20. Menyusun laporan manajemen perihal kinerja seluruh penjualan secara
periodik;
21. Pembinaan SDM di bawah Direktorat Sales & Marketing untuk
mewujudkan sistem kerja yang produktif;
22. Melaksanakan tugas lain dari Direktur Utama yang relevan dengan
bidang tugasnya.
Nama
Andre
Herlambang
Jabatan
Fungsi
Direktur
Finance &
Business
Support
Tugas dan Tanggung Jawab
Menyusun,
melaksanakan,
dan mengevaluasi
strategi keuangan
perusahaan,
pengelolaan dan
pengembangan
SDM, serta
pemenuhan
unsur-unsur
penunjang yang
diperlukan jalannya
Perusahaan.
1. Mengelola finansial planning, finansial risk management, dan
melakukan analisa kinerja keuangan Perusahaan;
2. Mengoordinir perumusan Strategi Jangka Panjang sebagai dasar
perumusan Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan (RKAP) dengan
bekerja sama dengan Direksi lainnya;
3. Memberlakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan
menanggulangi berbagai jenis risiko finansial yang dapat dihadapi
oleh perusahaan dengan berkoordinasi dengan Direksi lainnya;
4. Memastikan agar seluruh unit usaha dan wilayah kerja perusahaan
mematuhi kebijakan dan Standard Operating Procedure (SOP)
keuangan yang berlaku untuk masing-masing fungsi sesuai dengan
rencana yang telah disetujui (business units oversight);
5. Memastikan ketersediaan dana operasional yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk kegiatan operasional sehari-hari, dengan
melakukan koordinasi erat dengan para pimpinan unit usaha;
6. Memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat
waktu untuk keperluan pelaporan kepada Direksi dan Komisaris
Perusahaan;
7. Merencanakan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi kerja sama
perusahaan dengan lembaga keuangan baik dalam negeri maupun
luar negeri;
8. Merencanakan, dan mengembangkan kebijakan serta sistem
pengelolaan SDM;
9. Mengontrol fungsi manajemen SDM agar dapat menunjang, dan
meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan;
10.Merencanakan, melaksanakan, dan mengelola aktivitas-aktivitas
pendukung perusahaan, seperti aspek legal, IT Support, telecom,
dan lain-lain.
Masa Jabatan
Masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
RUPS Sirkuler Perusahaan tahun 2018. Sedangkan anggota
ditetapkan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat
Dewan Komisaris lainnya, yaitu Bapak Dolly Indra Nasution
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Anggota Dewan
memiliki masa jabatan 2 (dua) kali periode. Beliau pertama
Komisaris dan Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan
kali diangkat pada RUPS Sirkuler tahun 2015, kemudian
berdasarkan
diperpanjang pada RUPS Sirkuler tahun 2018.
keputusan
RUPS
dengan
menyebutkan
alasannya.
Sementara itu, untuk jajaran Direksi, terdapat 3 (tiga)
Jabatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi berakhir
anggota yang memiliki masa jabatan 1 (satu) kali periode,
apabila:
yaitu Bapak Ageng Giriyono yang diangkat pada RUPS
•
Masa jabatannya berakhir;
Sirkuler Perusahaan tahun 2019 serta Bapak Mohammad
•
Mengundurkan diri;
Irfan, dan Bapak Andre Herlambang yang diangkat pada
•
Tidak lagi memenuhi persyaratan perundangan yang
RUPS Sirkuler Perusahaan tahun 2018. Sedangkan anggota
berlaku;
Direksi lainnya, yaitu Bapak Andria Nusa memiliki masa
•
Diberhentikan berdasarkan Keputusan RUPS;
jabatan 2 (dua) kali periode. Beliau pertama kali diangkat
•
Meninggal dunia dalam masa jabatannya.
pada RUPS Sirkuler tahun 2015, kemudian diperpanjang
pada RUPS Sirkuler tahun 2018.
Hingga akhir periode pelaporan, terdapat 3 (tiga) anggota
Dewan Komisaris yang memiliki masa jabatan 1 (satu) kali
Untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang berstatus
periode, yaitu Bapak Mas’ud Khamid, Bapak Ananda Tohpati,
tidak aktif pada tahun 2019, yaitu Bapak Yulian Dekri dan
dan Bapak Patuan Alfon Simanjuntak yang diangkat pada
Bapak Afandi memiliki masa jabatan 1 (satu) kali periode.
Masa Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina Lubricants
Masa Jabatan
Dewan Komisaris
Direksi
Aktif
Tidak Aktif
Aktif
Tidak Aktif
1 periode (< 3 tahun)
3 orang
2 periode (3-5 tahun)
1 orang
1 orang
3 orang
1 orang
Nihil
1 orang
Nihil
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
157
Tata Kelola Perusahaan
Penunjukkan dan Suksesi
Keberagaman
Pemilihan dan pengangkatan anggota Direksi dan anggota
Pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan
Pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan
Pengendali dari PT Pertamina Lubricants, tidak pernah
Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants merupakan hak
Komisaris
pemenuhan
Komisaris
pemenuhan
mempertimbangkan gender, usia, suku, agama, ras
prerogatif PT Pertamina (Persero) sebagai Pemegang Saham
persyaratan,
dan
persyaratan,
dan
maupun indikator keberagaman lain, dalam menetapkan
Pengendali. Proses nominasi dan pengangkatan anggota
belakang
Direksi dan anggota Dewan Komisaris dilaksanakan
PT
berdasarkan
Pengendali dari PT Pertamina Lubricants, tidak pernah
PT
perencanaan
Pertamina
kepatutan,
(Persero),
serta
suksesi
hasil
kriteria
dan
uji
dalam
kebutuhan
didasarkan
keahlian,
pendidikan
Pertamina
pengalaman
menjadi
(Persero)
pada
pertimbangan
sebagai
Pemegang
latar
utama.
belakang
Saham
PT
dan
mempertimbangkan jenis kelamin, usia, suku, agama, ras
Dasar
maupun indikator keberagaman lain, dalam menetapkan
kelayakan
Anggaran
sepenuhnya
anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
PT Pertamina Lubricants.
Independensi
PT
dengan
Pertamina
Saham
dalam
sebagai
Pemegang
latar
utama.
anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Saham
Keberagaman Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina Lubricants
Indikator Keberagaman
Dewan Komisaris
Direksi
• Laki-laki
100%
100%
• Wanita
-
-
Jenis Kelamin
• > 50 tahun
25%
-
• < 50 tahun
75%
100%
pelaporan,
Sampai bulan November 2019, Perusahaan memiliki 5 (lima)
(Persero)
sebagai
Pemegang
anggota Dewan Komisaris, 2 (dua) diantaranya memiliki
Pendidikan Terakhir
menetapkan
Komisaris
rangkap jabatan sebagai pekerja di Pertamina Grup,
• S1
-
25%
Komisaris
sedangkan 3 (tiga) lainnya berasal dari kalangan profesional.
• S2
75%
50%
belum
keanggotaan
Dewan
Efektif tanggal 1 November 2019, Bapak Yulian Dekri dilepas
secara hormat dari jabatannya sebagai Dewan Komisaris
• S3
25%
Keahlian
- Teknik
baru sebagai Direktur Utama PT TPPI.
Nama
Memiliki Hubungan Afiliasi dengan
Posisi
per 31
Desember
2019
Dewan
Komisaris
Direksi
Pemegang
Saham
Utama/
Pengendali
Kepemilikan
Saham di
Perusahaan
Mas’ud Khamid
Direktur Pemasaran Retail
PT Pertamina (Persero)
Aktif
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Ananda Tohpati
Tidak memiliki rangkap jabatan
Aktif
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Dolly Indra Nasution
Tidak memiliki rangkap jabatan
Aktif
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Patuan Alfon Simanjuntak
Tidak memiliki rangkap jabatan
Aktif
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Yulian Dekri
• VP Refining Performance
Excellence PT Pertamina
(Persero)
• VP Project Planning
Development PT Pertamina
(Persero)
• Direktur Utama PT TPPI
Tidak Aktif
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Setiap Anggota Direksi wajib berpegang teguh pada
Seluruh anggota Direksi PT Pertamina Lubricants tidak
prinsip independensi di dalam mengambil keputusan dan
memiliki rangkap jabatan di perusahaan lain, baik Pertamina
memimpin jalannya perusahaan dengan mengutamakan
Grup maupun instansi lainnya dan tidak memiliki hubungan
kepentingan PT Pertamina Lubricants. Untuk memastikan
afiliasi dengan sesama anggota Direksi, Dewan Komisaris,
independensi Direksi dapat diterapkan dengan baik,
dan Pemegang Saham Utama/Pengendali.
Perusahaan memiliki Dewan Komisaris sebagai organ
perusahaan yang melakukan pengawasan dan memberikan
Perusahaan.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Andria Nusa (Direktur Sales & Marketing) :
- Teknik
Patuan Alfom Simanjuntak (Komisaris) :
Andre Herlambang (Direktur Finance &
Business Support) :
- Ekonomi
- Teknik
- Manajemen
- Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Mohammad Irfan (Direktur Operasi) :
- Teknik
Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan merupakan situasi di mana Pekerja
Sebagai organ tata kelola Perusahaan, Dewan Komisaris dan
PT Pertamina Lubricants memiliki atau patut diduga
Direksi juga diwajibkan untuk tidak memanfaatkan posisi
memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan
untuk kepentingan pribadi atau benturan kepentingan. Etika
wewenang dalam kedudukan atau jabatannya, sehingga
Dewan Komisaris dan Direksi terkait benturan kepentingan
berpotensi mempengaruhi kualitas keputusan da/atau
telah diatur dalam Board Manual PT Pertamina Lubricants.
tindakannya. seluruh Pekerja PT Pertamina Lubricants, baik
dari level top management hingga level staf, bertanggung
Jajaran Dewan Komisaris yang bertugas sebagai pengawas
jawab untuk memastikan bahwa kepentingan pribadi di
atas penetapan kebijakan dan jalannya pengurusan
luar pekerjaan tidak mengganggu dan mempengaruhi
Perusahaan hendaknya senantiasa menghindari adanya
kewajibannya terhadap Perusahaan.
benturan kepentingan, antara lain dengan cara:
1. Menghindari terjadinya benturan kepentingan.
Independensi Direksi
kepada
- Kepemimpinan
Ageng Giriyono (Direktur Utama) :
- Ekonomi
Ananda Tohpati (Komisaris) :
- Psikologi
Dolly Indra Nasution (Komisaris) :
- Ekonomi
Independensi Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants
Memiliki Rangkap Jabatan
di Pertamina Grup
25%
Mas’ud Khamid (Komisaris Utama) :
PT Pertamina Lubricants setelah beliau mendapatkan amanah
158
pertimbangan
periode
PT Pertamina Lubricants.
nasihat/rekomendasi
pengalaman
menjadi
(Persero)
pada
akhir
Pengendali
Independen
keahlian,
pendidikan
Pertamina
didasarkan
Usia
Independensi Dewan Komisaris
Sampai
sepenuhnya
Direksi
atas
jalannya
Sebagaimana yang tercantum dalam Kode Etik Perusahaan
PT Pertamina Lubricants, setiap Pekerja Perusahaan
diwajibkan untuk menghindari situasi dimana kepentingan
2. Menghindari setiap aktivitas yang dapat mempengaruhi
independensinya dalam melaksanakan tugas.
3. Mengisi
daftar
khusus
yang
berisikan
informasi
pribadi (langsung maupun tidak langsung), aktivitas di
kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada
luar, atau kepentingan keuangan, bertentangan, tampak
Perusahaan lain, termasuk bila tidak memiliki kepemilikan
bertentangan
saham, serta secraa berkala setiap akhir tahun melakukan
atau
berpotensi
kepentingan Perusahaan.
bertentangan
dengan
pengkinian (upgrading) dan wajib memberitahukan
Perusahaan bila ada perubahan data, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
159
Tata Kelola Perusahaan
4. Tidak menanggapi permintaan dari pihak manapun dan
mempunyai
6. Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan
8. Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan
dengan alasan apapun, baik permintaan secara langsung
benturan kepentingan, dan mengambil keuntungan
Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal, yaitu
Direksi merupakan hubungan kelembagaan dalam arti
dari pihak-pihak tertentu, termasuk dan tidak terbatas
pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung
senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau
bahwa Dewan Komisaris dan Direksi sebagai jabatan
pada Pejabat/Pekerja di lingkungan instansi pemerintah
dari pengambilan keputusan dan kegiatan Perusahaan
dan partai politik yang berkaitan dengan permintaan
yang bersangkutan selain penghasilan yang sah.
sumbangan,
termasuk
yang
berkaitan
1. Dilarang
melakukan
tindakan
yang
korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan;
kolektif yang merepresentasikan keseluruhan anggota-
7. Setiap hubungan kerja yang bersifat informal dapat saja
anggotanya sehingga setiap hubungan kerja antara
dengan
2. Tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan
dilakukan oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi
pengadaan barang dan jasa di Perusahaan sepanjang
pribadi atau untuk kepentingan orang atau pihak lain
dan anggota Direksi, namun tidak dapat dipakai
harus diketahui oleh semua anggota Dewan Komisaris
yang bertentangan dengan kepentingan Perusahaan.
sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme
dan anggota Direksi lainnya.
hal tersebut dapat mempengaruhi pengambilan suatu
keputusan.
3. Wajib melaporkan kepemilikan sahamnya dan/atau
5. Berpedoman untuk tidak memanfaatkan jabatan bagi
keluarganya pada Perusahaan lain, termasuk bila tidak
kepentingan pribadi atau bagi kepentingan orang atau
memiliki kepemilikan saham, serta secara berkala setiap
pihak lain yang terkait dengan kepentingan Perusahaan.
awal tahun melakukan pembaharuan (updating) dan
6. Melakukan pengungkapan dalam hal terjadi benturan
wajib memberitahukan Perusahaan bila ada perubahan
kepentingan, dan anggota Dewan Komisaris yang
data, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bersangkutan tidak boleh melibatkan diri dalam proses
yang berlaku.
pengambilan keputusan Perusahaan yang berkaitan
dengan hal tersebut.
4. Diantara sesama anggota Direksi dilarang memiliki
hubungan keluarga sampai derajat ketiga, baik menurut
korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan;
Penyelenggaran Rapat
Merujuk pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/
Kegiatan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dapat pula
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
dilaksanakan sewaktu-waktu bila dipandang perlu, atas
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota
Governance) pada BUMN, Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris maupun Direksi, atau Pemegang Saham
dapat menyelenggarakan rapat secara berkala sekurang-
Pengendali disertai penjelasan mengenai hal-hal yang akan
kurangnya sekali dalam setiap bulan.
dibicarakan. Kuorum Rapat Dewan Komisaris dan Direksi,
baik rapat internal maupun rapat gabungan tercapai jika
garis lurus maupun garis ke samping, atau hubungan
Sedangkan untuk setiap anggota Direksi yang bertugas
sebagai pelaksana pengelolaan Perusahaan diharuskan
lebih dari 1/2 (satu per dua) anggota Dewan Komisaris dan/
semenda (menantu atau ipar).
5. Mematuhi
peraturan
perundang-undangan
atau Direksi hadir.
yang
untuk mematuhi etika terkait benturan kepentingan,
berlaku, termasuk dengan tidak melibatkan diri pada
Rapat Internal Dewan Komisaris
sebagai berikut:
perdagangan orang dalam (insider trading) untuk
Selama
telah
14 (empat belas) kali. Putusan maupun rekomendasi yang
memperoleh keuntungan pribadi.
menyelenggarakan rapat internal sebanyak 11 (sebelas)
diambil dalam rapat telah memenuhi ketentuan maupun
kali dan rapat gabungan dengan anggota Direksi sebanyak
aturan yang berlaku dalam pengambilan keputusan.
Etika Berusaha dan Anti Korupsi
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dilarang
pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan
untuk memberikan atau menawarkan, atau menerima baik
atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya
langsung maupun tidak langsung sesuatu yang berharga
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
kepada pelanggan atau seorang pejabat/pekerja instansi
Hubungan Kerja
Hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan
4. Dewan Komisaris berhak mendapatkan akses informasi
Direksi merupakan salah satu hal yang sangat penting
Perusahaan secara akurat, lengkap, dan tepat waktu.
agar masing-masing organ tersebut dapat bekerja sesuai
Direksi bertanggung jawab atas akurasi, kelengkapan
fungsinya masing-masing dengan efektif efisien. Prinsip-
dan
prinsip dalam menjaga hubungan kerja yang baik antara
Perusahaan kepada Dewan Komisaris;
Dewan Komisaris dengan Direksi adalah sebagai berikut:
waktu
pengampaian
informasi
5. Direksi bertanggung jawab untuk menyampaikan
Direksi
laporan-laporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris
merupakan hubungan check and balances dengan
secara berkala maupun insidentil, sesuai dengan
tujuan akhir untuk meningkatkan kinerja dan kemajuan
ketentuan yang berlaku, yaitu:
1. Hubungan
kerja
Dewan
Komisaris
dan
Perusahaan;
2. Dewan Komisaris menghormati fungsi dan peran
Direksi dalam mengurus Perusahaan sebagaimana telah
diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun
Anggaran Dasar Perusahaan;
3. Direksi menghormati fungsi dan peran Dewan Komisaris
dalam melakukan pengawan dan pemberian nasihat
terhadap kebijakan dan pengurusan Perusahaan;
160
ketepatan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
tahun
2019,
Dewan
Frekuensi Kehadiran Anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Internal Dewan Komisaris Tahun 2019
Rapat Internal Dewan Komisaris
(termasuk Rapat Gabungan dengan Direksi)
Nama
Jumlah Rapat
dengan IV) paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun
buku berakhir dengan memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
Tingkat Kehadiran (%)
Mas’ud Khamid
11
11
100%
11
11
100%
Dolly Indra Nasution
11
11
100%
Patuan Alfon Simanjuntak
11
11
100%
Yulian Dekri*)
8
8
100%
*) Masa jabatan berakhir per tanggal 1 November 2019
Rapat Internal Direksi
Selama tahun 2019, Direksi telah menyelenggarakan
maupun rekomendasi yang diambil dalam rapat telah
rapat internal sebanyak 7 (tujuh) kali dan rapat dengan
memenuhi ketentuan maupun aturan yang berlaku dalam
Manajemen sebanyak 14 (empat belas) kali. Putusan
pengambilan keputusan.
Frekuensi Kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat Internal Direksi Tahun 2019
(empat belas) hari kalender setelah berakhirnya
triwulanan yang bersangkutan;
Jumlah Kehadiran
Ananda Tohpati
a. Laporan Manajemen Triwulanan paling lambat 14
b. Laporan Tahunan Perusahaan (Triwulan I sampai
Komisaris
Rapat Internal Direksi
Nama
Ageng Giriyono
Rapat Direksi dan Manajemen
Jumlah Rapat
Jumlah
Kehadiran
Tingkat
Kehadiran (%)
Jumlah Rapat
Jumlah
Kehadiran
Tingkat
Kehadiran (%)
7
7
100%
14
14
100%
100%
Andre Herlambang
7
7
100%
14
14
Andria Nusa
7
7
100%
14
13
93%
Mohammad Irfan
7
7
100%
14
12
86%
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
161
Tata Kelola Perusahaan
Program Peningkatan Kapabilitas dan Program Pengenalan
Evaluasi Kinerja
Program Peningkatan Kapabilitas
Kebijakan dan Kriteria Evaluasi Kinerja
Peningkatan kapabilitas bagi Dewan Komisaris dan
Selama tahun 2019, seluruh anggota Dewan Komisaris
Direksi dinilai sangat penting. Hal tersebut bertujuan agar
telah mengikuti program peningkatan kapabilitas, dengan
Kebijakan Umum
Dewan Komisaris dan Direksi dapat selalu memperbaharui
total sebanyak 14 (empat) belas program. Sedangkan
informasi tentang perkembangan terkini dari core business
program peningkatan kapabilitas yang diikuti oleh seluruh
Perusahaan, mengantisipasi masalah yang timbul di
anggota Direksi sebesar 42 (empat puluh dua) program.
• Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan kinerja Dewan • Kinerja Direksi dari masing-masing Anggota Direksi akan
Komisaris dan anggota Dewan Komisaris untuk dievaluasi oleh
dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan disampaikan kepada
Pemegang Saham dalam RUPS
Pemegang Saham dalam RUPS
• Hasil evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris secara
• Hasil evaluasi terhadap kinerja Direksi secara keseluruhan
keseluruhan maupun secara individual akan menjadi bagian tak
maupun secara individual akan menjadi bagian tak terpisahkan
terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif
dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota
bagi Anggota Dewan Komisaris
Direksi
• Hasil evaluasi kinerja masing-masing anggota Dewan
Komisaris secara individual merupakan salah satu dasar
pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk memberhentikan
dan/atau menunjuk kembali anggota Dewan Komisaris yang
bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana
penilaian serta peningkatan efektivitas Dewan Komisaris
kemudian hari dalam rangka mencapai keberlangsungan
Rincian mengenai program peningkatan kapabilitas yang
dan kemajuan Perusahaan.
diikuti oleh setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi
pada tahun buku dapat dilihat dalam Profil masing-masing
anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam Bab Profil
Manajemen pada halaman 133-143.
Jumlah Program Peningkatan Kapabilitas yang Diikuti Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2019
Dewan Komisaris
Direksi
6
Komisaris Utama
8
Anggota Komisaris
Direktur Utama
7
8
Direktur Finance & Business Support
11
14
Direktur Sales & Marketing
Direktur Operasi
Program Pengenalan/Orientasi
Selain itu, bagi anggota Dewan Komisaris maupun Direksi
mengenai kewajiban, tugas, tanggung jawab, dan hak-
yang baru diangkat, wajib diberikan Program Pengenalan
hak Dewan Komisaris dan Direksi. Khusus bagi Dewan
mengenai kondisi Perusahaan secara umum, paling lambat
Komisaris, terdapat penambahan materi yaitu keterangan
1 (satu) bulan sejak anggota Dewan Komisaris dan/atau
yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan,
Direksi tersebut menjabat.
audit internal dan eksternal, sistem kebijakan pengendalian
internal, termasuk Komite Audit.
Dewan Komisaris
Direksi
Kriteria Evaluasi Kinerja
Kriteria evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan individu anggota
Dewan Komisaris diajukan oleh Dewan Komisaris yang ditetapkan
dalam RUPS adalah setidak-tidaknya sebagai berikut:
a. Penyusunan KPI pada awal tahun dan evaluasi pencapaiannya
b. Tingkat kehadirannya dalam Rapat Dewan Komisaris, rapat
koordinasi, maupun rapat dengan komite-komite yang ada
c. Kontribusinya dalam proses pengawasan Perusahaan
d. Keterlibatannya dalam penugasan-penugasan tertentu
e. Komitemennya dalam memajukan kepentingan Perusahaan
f. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku, Anggaran Dasar, ketentuan RUPS, serta kebijakan
Perusahaan
Kriteria evaluasi kinerja Direksi ditetapkan dalam RUPS berdasarkan
Key Performance Indicator (KPI). Di samping itu, kriteria kinerja
Direksi juga dapat dilakukan secara individu yang diajukan oleh
Dewan Komisaris untuk ditetapkan dalam RUPS adalah setidaktidaknya sebagai berikut:
a. Penyusunan KPI pada awal tahun dan evaluasi pencapaiannya
b. Tingkat kehadirannya dalam Rapat Direksi maupun rapat
dengan Dewan Komisaris
c. Kontribusinya dalam aktivitas bisnis Perusahaan
d. Keterlibatannya dalam penugasan-penugasan tertentu
e. Komitemennya dalam memajukan kepentingan Perusahaan
f. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta kebijakan Perusahaan
g. Pencapaian target Perusahaan yang tertuang dalam RKAP dan
Kontrak Manajemen
Hasil Evaluasi Kinerja Direksi Tahun 2019
Hasil evaluasi kinerja Direksi tercermin dari hasil penilaian Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan oleh
PT Pertamina (Persero).
Hasil KPI Direksi Tahun 2019
Nama (Key Performance
Indicators) KPI
Bobot
Satuan
2019
Target
Triwulan
IV
Realisasi
Triwulan
IV
%
Realisasi
terhadap
Target
Juta USD
259,02
259,02
210,82
81%
Secara umum, materi yang disampaikan dalam program
Adjusted
Performance
Weighted
Performance
(%)
Pada tahun 2019, Perusahaan telah memberikan 2 (dua)
Group KPIs
10
Perusahaan; gambaran mengenai Perusahaan berkaitan
program pengenalan, antara lain untuk Direktur Utama yang
100
dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja
baru, yaitu Bapak Ageng Giriyono yang diselenggarakan
1. EBITDA AP Pemasaran
Korporat
keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka
pada tanggal 4 Januari 2019 dan untuk anggota Komisaris
Division KPIs
90
pendek dan panjang, posisi kompetitif, risiko, pengendalian
baru, yaitu Bapak Patuan Alfon Simanjuntak yang
Financial
15
internal, dan masalah strategis lainnya; serta keterangan
diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 2019.
1. EBITDA
35
Juta USD
157,30
157,30
168,95
107%
107%
37,59
2. Cost Per Unit
35
USD/Liter
0,13
0,13
0,09
147%
120%
42,00
a. Pertamina
15
Hari
150
150
112
134%
120%
18,00
b. Non-Pertamina
15
Hari
60
60
46
130%
120%
18,00
pengenalan meliputi pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di
8,14
81%
88,39
100
93,92
17,34
3. Collection Period
100
Operational Excellence
50
1. Sales Volume
30
KL
629.730
629.730
612.700
97%
97%
50,37
29,19
a. Retail
10
%
42,2
42,2
40,8
97%
97%
9,67
b. Total (Retail + Industri)
10
%
57
57
54,9
96%
96%
9,63
2. Market Share Lubricants
162
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
163
Tata Kelola Perusahaan
Nama (Key Performance
Indicators) KPI
Bobot
Satuan
2019
Target
Triwulan
IV
Realisasi
Triwulan
IV
%
Realisasi
terhadap
Target
Adjusted
Performance
Weighted
Performance
(%)
3. Losses
a. Hydro
10
b. Non Hydro
4. Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Audit
Eksternal & Internal
%
0,14
0,14
0,02
636%
105%
10,50
10
%
0,20
0,20
0,11
182%
105%
10,50
10
%
80
80
99
124%
105%
10,50
Prosedur Penetapan Remunerasi
Dalam menetapkan remunerasi, Direksi membuat usulan
surat jawaban persetujuan ke Direksi, setelah itu Direksi
tentang besaran remunerasi untuk Direksi dan Dewan
menyampaikan usulan dan persetujuan Dewan Komisaris
Komisaris Perusahaan, lalu diajukan ke Dewan Komisaris.
ke Pemegang Saham saat RUPS.
Apabila Dewan Komisaris setuju maka akan dibuatkan
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina Lubricants
Direksi
5. PROPER & Follow-up
HSSE MS Assessment
Recommendation
(Usulan Remunerasi)
a. PROPER
5
# Hijau
2
2
2
100%
100%
5,00
b. Follow Up HSSE
MS Assessment
Recommendation
5
%
90
90
95,12
106%
105%
5,25
6. HSSE Excellence – LTIR
10
Rate
0,10
0,10
0,03
333%
105%
10,50
Dewan Komisaris
(Telaah dan Rekomendasi)
100
Growth & Governance
35
1. Strategic Initiatives
20
%
100
100
100
100%
105%
21,00
2. Customer Satisfaction
Index
10
(Skala
Likert)
3,9
3,9
4,0
103%
103%
10,26
Fungsi Subsidiary and Joint Venture
Management and Fungsi
Human Capital
36,65
RUPS
(Pembahasan dan Penilaian)
PT Pertamina (Persero)
3. Realisasi Investasi
Pemegang Saham
a) Anggaran Biaya
Investasi
20
%
90
90
94,27
105%
105%
20,95
b) Progress Fisik
20
%
100
100
100
100%
105%
21,00
4. KSI (Knowledge,
Standardization, &
Innovation)
10
%
95
145
145
153%
105%
10,50
5. Risk Management
Implementation
10
6. GCG Score
10
Besaran Komponen Remunerasi Tahun Buku 2019
%
100
%
89
100
98,16
100
100%
98,16
110%
105%
105%
10,50
10,50
100
Reward & Concequences
1.
2,00
Sinergi Pertamina Group
%
2,00
100
TOTAL KPI PERFORMANCE
104,06
Dasar Penetapan
Dewan
Komisaris
Komponen Remunerasi
Gaji/Honorarium
Tunjangan
THR
Dewan Komisaris
Nilai
Direksi
%
Nilai
%
2,325,874,500
28%
8.422.920.000
42%
465,174,900
6%
1.452.000.000
9%
125,373,169
1%
428.635.437
3%
Tantiem
5,505,288,164
65%
12.055.800.000
46%
Total
8.421.710.733
100%
22.359.355.437
100%
Rapat Umum Pemegang Saham
Kebijakan Remunerasi
Remunerasi
(Penetapan Secara Sirkuler)
dan
Direksi
Remunerasi
anggota
Dewan
Komisaris
dan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan sebuah
Penyelenggaraan RUPS PT Pertamina Lubricats terbagi
Direksi
forum bagi para Pemegang Saham untuk mengambil
menjadi 2 (dua) jenis, yaitu RUPS Tahunan yang
Perusahaan untuk tahun buku 2019 telah ditetapkan
keputusan penting yang berkaitan dengan kepentingan
diselenggarakan satu kali dalam setahun dan RUPS Luar
Surat Keputusan Direksi PT Pertamina (Persero) No. Kpts-
melalui Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler
usaha PT Pertamina Lubricants. Dengan demikian, RUPS
Biasa yang diadakan sesuai dengan kebutuhan ataupun
16/C00000/2013-S0 tanggal 25 Februari 2013 tentang
dilakukan secara sirkuler.
PT Pertamina Lubricants ditentukan dengan mengacu pada
tanggal 26 Mei 2019 tentang Penyesuaian Remunerasi
memiliki kekuatan hukum yang sah dan mengikat terkait
Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan dan Perusahaan
Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun 2019 dan
proses pengambilan keputusan Perusahaan. Selain itu,
Patungan PT Pertamina (Persero). Sesuai ketentuan tersebut,
Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun
RUPS juga menjadi sarana pertanggungjawaban Dewan
Pemegang
Buku 2018.
Komisaris dan Direksi atas pengawasan dan pengelolaan
Saham
menjadi
satu-satunya
pemangku
kepentingan yang berhak menentukan besaran remunerasi
yang telah dilakukan selama tahun buku berjalan.
yang harus dibayarkan PT Pertamina Lubricants kepada
anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
164
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
165
Tata Kelola Perusahaan
Penyelenggaan RUPS di Tahun 2019
Agenda
RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2018
Waktu Pelaksanaan
:
Tempat Pelaksanaan
AGENDA KETIGA
10 Mei 2019
:
Ruang Executive, Lantai M, Kantor Pusat PT Pertamina (Persero), Jakarta
• Proxy Pemegang Saham
:
1. Gandhi Sriwidodo (perwakilan dari PT Pertamina (Persero))
2. Sjahril Samad (Pj. Direktur Utama PT Pertamina Pedeve Indonesia)
• Dewan Komisaris PT Pertamina
Lubricants
:
1. Mas’ud Khamid (Komisaris Utama)
2. Yulian Dekri (Komisaris)
3. Dolly Indra Nasution (Komisaris)
4. Ananda Tohpati (Komisaris)
5. Suara Komisaris Patuan Alfon Simanjuntak dikuasakan kepada Komisaris
Ananda Tohpati
• Direksi PT Pertamina Lubricants
:
1. Ageng Giriyono (Direktur Utama)
2. Mohammad Irfan (Direktur Operasi)
3. Andria Nusa (Direktur Sales and Marketing)
4. Andre Herlambang (Direktur Finance and Business Support)
• Lembaga Eksternal Independen
:
1. Asrimetia, S.H., M.Kn (Notaris)
2. Jessica Simanjuntak, S.H., M.Kn (Notaris)
Peserta RUPS Tahunan
Penetapan Penggunaan Laba
Tahun Buku 2018
1. Menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan yang dapat
didistribusikan kepada pemilik entitas Induk Perusahaan untuk
Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
sebesar Rp1.777.606.478 ribu, dengan rincian sebagai berikut :
a. Sebesar Rp888.803.239 ribu sebagai dividen secara tunai;
b. Sebesar Rp222.428.946 ribu sebagai cadangan wajib; dan
c. Besarnya deviden yang yang menjadi hak Pemegang Saham
sebesar Rp888.803.239 ribu wajib disetorkan kepada
Pemegang Saham selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
setelah ditetapkan oleh RUPS atau pada tanggal lain yang
dapat ditetapkan oleh RUPS.
2. Menetapkan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sebesar
Rp372.596.666 ribu sebagai cadangan wajib.
Keputusan
Memberikan kuasa dan melimpahkan kewenangan kepada Dewan
Komisaris Perusahaan untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik
(KAP) dalam melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019, berikut besaran nilai jasanya sesuai ketentuan yang
berlaku, dan ketentuan bahwa KAP yang ditunjuk Perseroan sama
dengan KAP yang ditunjuk oleh PT Pertamina (Persero).
Menerima Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2018
Penetapan Penghargaan atas
Kinerja (Tantiem) kepada Direksi
dan Dewan Komisaris Tahun Buku
2018
Penetapan Penghargaan atas Kinerja (Tantiem) Direksi dan
Dewan Komisaris Perusahaan Tahun Buku 2018 akan ditentukan
dikemudian dan dilaksanakan dalam RUPS terpisah secara Sirkuler.
Tidak diambil keputusan
dalam rapat karena hanya
penyampaian usulan
dalam amplop tertutup
Tanggapan Pemegang Saham:
Diputuskan terpisah secara sirkuler
AGENDA KEDUA
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2018 serta
mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku
yang berakhir 31 Desember 2018 yang tercermin dalam Laporan
Posisi Keuangan dan perhitungan Laba Rugi Perusahaan beserta
penjelasannya yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik
(KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja sesuai Laporan Nomor
00125/2.1032/AU.1/04/1563-1/1/II/2019 tanggal 26 Februari
2019 dengan pendapat “Wajar dalam semua-hal yang
material”.
2. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari
tanggung jawab (volledig acquit et decharge) kepada Direksi
atas tindakan penguruan dan kepada Dewan Komisaris atas
tindakan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, sepanjang:
a. Tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018; dan
b. Tindakan-tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana
dan/atau perbuatan melawan hukum.
Pengambilan suara melalui
musyawarah mufakat.
AGENDA KELIMA
Tidak diputuskan karena
hanya berupa pemaparan
laporan dan materi
Tanggapan Pemegang Saham:
Seluruh Pemegang Saham yang hadir menyampaikan pertanyaan. Seluruh pertanyaan yang disampaikan telah dijawab dengan baik oleh
Direktur Sales and Marketing Perusahaan
Persetujuan Laporan Tahunan,
termasuk pengesahan Laporan
Keuangan Perseroan disertai
pemberian pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (volledig acquit et de
charge) kepada Direksi dan Dewan
Komisaris
Setuju : 100%
Tanggapan Pemegang Saham:
Tidak ada pertanyaan maupun tanggapan yang disampaikan oleh Pemegang Saham
AGENDA PERTAMA
Penyampaian Laporan Tahunan
Tahun Buku 2018
Pengambilan suara melalui
musyawarah mufakat.
AGENDA KEEMPAT
Penunjukkan Kantor Akuntan
Publik (KAP) untuk Audit Tahun
Buku 2019
Jumlah Suara Setuju
dan/atau Tidak Setuju
Setuju : 100%
Tanggapan Pemegang Saham:
Tidak ada pertanyaan maupun tanggapan yang disampaikan oleh Pemegang Saham
Hasil Keputusan RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2018
Agenda
Jumlah Suara Setuju
dan/atau Tidak Setuju
Keputusan
AGENDA KEENAM
Setuju : 100%
Pengambilan suara melalui
musyawarah mufakat.
Tanggapan Pemegang Saham:
PT Pertamina Pedeve Indonesia menyetujui Agenda RUPS Kedua, dengan catatan agar Direksi Perusahaan memperhatikan saran atau
rekomendasi KAP sebagaimana tertulis dalam buku Laporan Keuangan Audited yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik. Purwantono,
Sungkoro & Surja tanggal 26 November 2019 No. 00125/3.1032/AU.1/02/0702-4/1/11/2019 dan menugaskan Direksi Perusahaan
untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul sepanjang tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Penetapan Remunerasi Direksi
dan Dewan Komisaris Tahun Buku
2019
Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan
Tahun Buku 2019 akan ditentukan dikemudian dan dilaksanakan
dalam RUPS terpisah secara Sirkuler.
Tidak diambil keputusan
dalam rapat karena hanya
penyampaian usulan
dalam amplop tertutup
Tanggapan Pemegang Saham:
Diputuskan terpisah secara sirkuler
Arahan dan Saran dari Pemegang Saham
2018,
c. Untuk tahun 2019, Direksi dengan bantuan Dewan
PT Pertamina (Persero) selaku Pemegang Saham Utama dan
Komisaris diharapkan bisa melakukan investasi dan
Pengendali PT Pertamina Lubricants memberikan beberapa
akuisisi pusat-pusat pelumas yang selama ini sebagai
Pada
RUPS
Tahunan
untuk
Tahun
Buku
arahan dan saran terkait dengan Kinerja Perusahaan, antara
lain:
a. Mengucapkan terimakasih kepada Direksi dan Dewan
Komisaris atas kinerja yang telah dicapai selama tahun
kompetitor Perusahaan,
d. Untuk pasar luar negeri karena pertumbuhannya sudah
tidak terlalu signifikan perlu diadakan evaluasi mengenai
channel-nya dan juga produksinya.
2018;
b. Meningkatkan market share di tahun 2019 karena
dilihat dari pertumbuhan bisnis Perusahaan yang terkait
dengan industri atau otomotif tumbuhnya cukup besar,
guna meningkatkan revenue;
166
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
167
Tata Kelola Perusahaan
Selain menyelenggarakan RUPS Tahunan, pada tahun 2019 Perusahaan juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang
Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris
dilakukan secara Sirkuler sebanyak 4 (empat) kali.
Dalam
RUPS Luar Biasa yang Dilakukan secara Sirkuler Tahun 2019
Hasil Keputusan RUPS Sirkuler PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
No.
1.
Tanggal Keputusan Rapat
2 Januari 2019
Perihal
Keterangan
Pergantian Direktur Utama
Pemberhentian Bapak Afandi selaku Diektur
Utama per tanggal 2 Januari 2019 dan
mengangkat Bpk. Ageng Giriyono sebagai
Direktur Utama per tanggal 4 Januari 2019
2.
20 Februari 2019
Penetapan Pejabat Definitif Direktur Utama
3.
24 Juni 2019
Penyesuaian Remunerasi Direksi dan Dewan
Komisaris Perusahaan Tahun 2019 dan Tantiem
Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan
Tahun Buku 2018
4.
1 November 2019
Pemberhentian Komisaris
menjalankan
tugas
Hingga akhir tahun pelaporan, Dewan Komisaris memiliki 2
(dua) komite, yaitu Komite Audit dan Komite Investasi dan
sesuai dengan perkembangan peraturan perundang-
Operasi. Seluruh anggota komite diangkat dan dberhentikan
undangan yang berlaku dan/atau sesuai dengan kebutuhan
oleh Dewan Komisaris. Profil dari masing-masing anggota
Perusahaan. Kebijakan tersebut mengacu pada Undang-
Komite Audit maupun Komite Investasi dan Operasi dapat
Undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
dilihat dalam Bab Profil Manajemen dalam Laporan ini pada
Milik Negara dan Peraturan Menteri BUMN No.PER-12/
halaman 144-146.
MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN. Hal ini tidak terlepas dari
Pemberhentian Dewan Komisaris atas nama
Bapak Yulian Dekri (alasan mutasi adalah
merangkap jabatan sebagai Direktur Utama
TPPI)
status PT Pertamina Lubricants sebagai anak perusahaan
PT Pertamina (Persero) yang merupakan BUMN.
Dasar Pengangkatan Komite Di Bawah Dewan Komisaris
dengan baik.
Keputusan
Status Tindak Lanjut
dan Alasannya
Penyampaian Laporan Tahunan
Tahun Buku 2017
Menerima Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2017
Telah direalisasikan
Persetujuan Laporan Tahunan,
termasuk pengesahan Laporan
Keuangan Perseroan disertai
pemberian pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (volledig acquit et de
charge) kepada Direksi dan Dewan
Komisaris
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2017 serta
mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku
yang berakhir pada 31 Desember 2017 yang tercermin dalam
Laporan Posisi Keuangan dan perhitungan Laba Rugi Perusahaan
beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Sungkoro, & Surja sesuai laporan Nomor
RPC-5742/PSS/2018 tanggal 27 Februari 2018 dengan pendapat
“Wajar dalam semua-hal yang material”.
2. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari
tanggung jawab (volledig acquit et decharge) kepada Direksi
atas tindakan penguruan dan kepada Dewan Komisaris atas
tindakan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Telah direalisasikan
Penetapan Penggunaan Laba Tahun
Buku 2017
Menetapkan penggunaan laba yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas Induk Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir
pada 31 Desember 2017 sebesar Rp2.698.557.192.000,00 sebagai
dividen kepada Pemegang Saham. Pembayaran dividen agar
dilakukan 30 hari setelah pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku
2017.
Telah direalisasikan
Penunjukkan Kantor Akuntan Publik
(KAP) untuk Audit Tahun Buku 2018
Memberikan kuasa dan melimpahkan kewenangan kepada Dewan
Komisaris Perusahaan untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik
(KAP) dalam melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018, berikut besaran nilai jasanya sesuai ketentuan yang
berlaku, dan ketentuan bahwa KAP yang ditunjuk Perseroan sama
dengan KAP yang ditunjuk oleh PT Pertamina (Persero).
Telah direalisasikan
Komite Investasi dan Operasi
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kpts-004/DEKOM.
PL/2018-S8
Pernyataan Kepemilikan Piagam (Charter)
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh
termasuk persyaratan kompetensi dan independensi, tugas,
komite di bawah Dewan Komisaris telah memiliki Piagam
tanggung jawab dan wewenang, rapat, pelaporan dan
(Charter)
anggaran.
Komite
Audit
No.
021/DEKOM/PL/2016-S0
sebagai pedoman dan acuan kerja bagi anggota Komite
Audit. Isi Piagam Komite Audit mencakup struktur
Untuk Komite Investasi dan Operasi, hingga akhir periode
keanggotaan, keanggotaan, persyaratan keanggotaan
pelaporan belum memiliki Piagam (Charter).
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Di Bawah Dewan Komisaris
Penetapan Penghargaan atas Kinerja Penetapan Penghargaan atas Kinerja (Tantiem) Direksi dan
(Tantiem) kepada Direksi dan Dewan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun Buku 2017 akan ditentukan
Komisaris Tahun Buku 2017
dikemudian dan dilaksanakan dalam RUPS terpisah secara Sirkuler.
Telah direalisasikan
Penetapan Remunerasi Direksi dan
Dewan Komisaris Tahun Buku 2018
Telah direalisasikan
Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan
Tahun Buku 2018 akan ditentukan dikemudian dan dilaksanakan
dalam RUPS terpisah secara Sirkuler.
Komite Audit
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kpts-003/DEKOM.
PL/2018-S8
Realisasi Pelaksanaan Keputusan RUPS Tahun Buku 2017
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
fungsi
Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya
PT Pertamina Lubricants telah memenuhi dan merealisasikan seluruh keputusan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2017
168
dan
pemberian nasihat, Dewan Komisaris wajib membentuk
Realisasi Keputusan RUPS di Tahun Sebelumnya
Agenda
pengawasan
Tugas dan Tanggung Jawab
Kewajiban Lainnya
1. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas
sistem pengendalian internal dan efektivitas pelaksanaan
tugas auditor eksternal dan auditor internal;
2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) maupun
auditor eksternal;
3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem
pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaanya;
4. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur evaluasi yang
memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan
perusahaan;
5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris; dan
6. Penugasan lain yang diberikan Dewan Komisaris kepada
Komite Audit yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit.
Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan evaluasi terhadap:
• Laporan keuangan perusahaan;
• Rencana kerja dan anggaran perusahaan;
• Audit keuangan perusahaan;
• Pengaduan masyarakat;
• Utang perusahaan;
• Piutang perusahaan; dan
• Penghapusan dan pelepasan aset.
Komite Audit
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
169
Tata Kelola Perusahaan
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Investasi dan Operasi
Kewajiban Lainnya
Komite Investasi dan Operasi
1. Melakukan evaluasi atas perencanaan investasi dan tingkat
risiko PT Pertamina Lubricants termasuk anak perusahaannya
yang oleh Direksi dimintakan Persetujuan atau tanggapan
tertulis kepada Komisaris;
2. Melakukan pemantauan pelaksanaan investasi, kegiatan
operasi dan analisis pasca investasi;
3. Melakukan kajian berkala atas efektivitas kebijakan investasi
dan pengurusan perusahaan dalam aspek manajemen risiko
sebagai pendapat Dewan Komisaris;
4. Melaporkan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris termasuk anak perusahaan dalam seluruh aktivitas
bisnis perusahaan;
5. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris
yang terkait dengan investasi, operasi, dan risiko usaha.
Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan evaluasi terhadap:
• Laporan Manajemen Bulanan Perusahaan
• Laporan Tahunan Perusahaan
• Laporan Realisasi Investasi Perusahaan
• Monitoring pelaksanaan RKAP Perusahaan
• Penghapusan dan Pelepasan Aset
• Kajian atau Rencana Pengembangan Bisnis Perusahaan
Penunjukan ketua dan anggota Komite Investasi dan
Investasi dan Operasi terus berupaya bertindak independen
Operasi merupakan kewenangan PT Pertamina (Persero)
dalam melaksanakan tanggung jawab dan kegiatan terkait
sebagai
komite.
Induk
Perusahaan
dan
Pemegang
Saham
PT Pertamina Lubricants. Namun, ketua dan anggota Komite
Penyelenggaraan Rapat
Rapat Komite Audit
Komite Audit menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya
Selama tahun 2019, Komite Audit telah melaksanakan
satu kali dalam setiap bulan atau bilamana diperlukan.
rapat sebanyak 9 (sembilan) kali rapat bulanan dan rapat
Selain rapat internal, Komite Audit dapat mengundang
lainnya.
Dewan Komisaris untuk turut serta hadir dalam rapat yang
diselenggarakan Komite Audit.
Independensi
Komite Audit
Frekuensi Kehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat Komite Audit Tahun 2019
Ketua maupun anggota Komite Audit berkedudukan
1. Laporan keuangan serta informasi lainnya diberikan
independen terhadap Direksi, auditor internal maupun
oleh Perseroan kepada pihak terkait dan publik telah
auditor eksternal. Independensi Komite Audit tertuang
disajikan secara transparan, wajar, dapat dipercaya dan
dalam Visi & Misi Komite Audit sesuai Piagam Komite Audit
tepat waktu.
2. Perseroan telah memiliki pengendalian intern memadai
sebagai berikut:
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Tingkat Kehadiran (%)
Ketua
(dari Anggota Komisaris)
9
6
67%
M. Nirfan
Anggota
9
9
100%
Asep Chaerudin
Anggota
9
6
67%
Ananda Tohpati
yang dapat melindungi kekayaan milik perusahaan.
3. Perseroan bekerja secara efektif, efisien, dan ekonomis,
Visi
Organ Dewan Komisaris PT pertamina Lubricants yang
serta mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.
Rapat Komite Investasi dan Operasi
Komite Investasi dan Operasi menyelenggarakan rapat
Selama tahun 2019, Komite Investasi dan Operasi telah
sekurang-kurangnya satu kali dalam setiap bulan atau
Independensi Komite Audit PT Pertamina Lubricants juga
melaksanakan rapat sebanyak 5 (lima) kali rapat bulanan
bilamana diperlukan. Selain rapat internal, Komite Investasi
telah memenuhi ketentuan yang diatur dalam Peraturan
dan rapat lainnya.
dan Operasi dapat mengundang Dewan Komisaris untuk
Misi
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 55/POJK.04/2015
turut serta hadir dalam rapat yang diselenggarakan Komite
Membantu Dewan Komisaris mengawasi pengelolaan
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Investasi dan Operasi.
Perusahaan, dalam upaya mewujudkan prinsip-prinsip GCG
Komite Audit. Pasal 7 POJK tersebut mengatur tentang
untuk memastikan bahwa:
Persyaratan dan Keanggotaan dan Masa Tugas, Komite
kompeten, obyektif, dan independen dalam pengawasan
pengelolaan Perusahaan.
Frekuensi Kehadiran Anggota Komite Investasi dan Operasi dalam
Rapat Komite Investasi dan Operasi Tahun 2019
Audit serta Piagam Komite Audit.
Nama
Yulian Dekri*)
Pernyataan Independensi Komite Audit
Pernyataan Independensi
Komite Audit PT Pertamina Lubricants
M. Nirfan
Asep Chaerudin
Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum,
Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa asuransi, jasa non
asuransi, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada PT Pertamina Lubricants
dalam waktu enam bulan terakhir
√
√
Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
PT Pertamina Lubricants dalam waktu enam bulan terakhir (kecuali Komisaris).
√
√
Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung di PT Pertamina Lubricants
dan/atau PT Pertamina (Persero)
√
√
Keluarga tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung di PT Pertamina
Lubricants dan/atau PT Pertamina (Persero)
√
√
√
√
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan kegiatan usaha PT Pertamina Lubricants
√
√
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Tingkat Kehadiran (%)
Ketua
(dari Anggota Komisaris)
5
5
100%
Edhie Satriyo D.N.
Anggota
5
4
80%
Abal Amsari
Anggota
5
4
80%
Doddy Dhirgantara
Anggota
5
4
80%
*) Masa jabatan sebagai Anggota Komisaris Perusahaan berakhir pada tanggal 1 November 2019
Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, atau Pemegang Saham Utama
170
Jabatan
Pendidikan dan Pelatihan yang Diikuti di Tahun 2019
Guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam
Informasi mengenai daftar pendidikan dan pelatihan yang
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Perusahaan
diikuti oleh anggota dari komite-komite di bawah Dewan
memberikan beberapa program pendidikan dan pelatihan
Komisaris sepanjang tahun 2019 dapat dilihat dalam Profil
kepada anggota Komite Audit dan Komite Investasi dan
masing-masing anggota Komite Audit maupun Komite
Operasi.
Investasi dan Operasi dalam pada Bab Profil Manajemen
pada halaman 144-146.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
171
Tata Kelola Perusahaan
Sekretaris Dewan Komisaris
Selain membentuk Komite Audit dan Komite Investasi dan
b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai dengan
Operasi, Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants juga
mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris yang bertugas
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
c. Mengadministrasikan
dokumen
Dewan
Komisaris,
baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun
Komisaris dengan dibantu oleh Tim BOD BOC Support
dokumen lainnya;
Komisaris.
• Membantu Direksi sebagai Pejabat Penghubung (liaison officer) dalam komunikasi dengan
Pemegang Saham, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Pedeve Indonesia.
• Membangun jaringan kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak pemangku
kepentingan.
Pejabat Penghubung
d. Membantu menyusun rancangan rencana kerja dan
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Dewan
• Investor Relation.
Anggaran Dasar Komisaris;
e. Membantu
menyusun
rancangan
• Memfasilitasi pertemuan Direksi dengan pemangku kepentingan, dan pertemuan Direksi
dengan Pemegang Saham.
laporan-laporan
• Pengelolaan kehumasan.
Dewan Komisaris; dan
Sekretaris Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants dijabat
f. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris.
oleh Ibnu Prakoso berdasarkan Surat Keputusan Dewan
g. Memastikan
bahwa
Dewan
Komisaris
Uraian
• Membantu Direksi sebagai Pejabat Penghubung (liaison officer) dalam komunikasi dengan
pemangku kepentingan (Pemerintah, konsumen, mitra kerja, dan masyarakat).
Anggaran Dasar Perusahaan;
untuk mengelola seluruh kegiatan kesekretariatan Dewan
dari Fungsi Corporate Secretary Perusahaan. Sekretaris
Tugas dan Tanggung Jawab
• Memfasilitasi pertemuan media dan Direksi.
Kehumasan
• Memberikan keterangan pers (press release) mengenai kebijakan perusahaan.
mematuhi
• Membuat publikasi positif untuk ditampilkan di media massa.
Komisaris No. Kpts-002/DEKOM.PL/2019-S8 yang berlaku
peraturan perundang-undangan serta menerapkan
• Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi.
sejak tanggal 1 Juli 2019.
prinsip-prinsip GCG;
• Mengagendakan Rapat Direksi (BOD Meeting).
h. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan
Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu
Masa jabatan Sekretaris Dewan Komisaris dan staf
Sekretariat Dewan Komisaris ditetapkan oleh Dewan
apabila diminta;
i.
dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris;
kembali maksimal 1 (satu) kali periode masa jabatan,
dan
memberhentikannya sewaktu-waktu.
j.
Sebagai penghubung (Liason Officer) Dewan Komisaris
dengan pihak lainnya.
Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan GCG,
a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat Dewan
Sekretaris Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen
• Berkoordinasi dengan SJV PT Pertamina (Persero)untuk yang terkait dengan induk perusahaan
PT Pertamina (Persero) antara lain RKAP, RJPP, KPI, Persetujuan Pemegang Saham melalui RUPS
baik sirkuler maupun fisik (RUPS Tahunan), Laporan Bulanan, Laporan Tahunan.
• Melakukan koordinasi dengan SJV untuk pelaksanaan RUPS Tahunan.
Mendukung Dewan Komisaris
(BOC Support)
Penerapan GCG
Pengelolaan CSR
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan merupakan organ perusahaan
Sekretaris Perusahaan memiliki peran penting sebagai
penunjang kinerja Direksi, dan dibentuk berdasarkan
fasilitator Perusahaan dan Direksi dengan pihak eksternal,
Peraturan
KEP-117/MMBU/2002
yang mencakup hubungan dengan semua pemangku
tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance
kepentingan, termasuk publik. Sekretaris Perusahaan juga
pada BUMN. Ketentuan tersebut menjadi acuan mengingat
bertindak sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang
PT Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan
hukum
PT Pertamina (Persero) yang berstatus BUMN.
Perusahaan, serta berfungsi meningkatkan hubungan
BUMN
No.
dan
mengadminstrasikan
dokumen
penting
komunikasi internal dan eksternal terkait dengan kegiatan
Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh
Utama dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
172
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
• Melakukan koordinasi dengan BOD Support terkait Rapat Dewan Komisaris.
• Melakukan sosialisasi GCG di lingkungan internal Perusahaan.
• Pemantauan penerapan GCG di Perusahaan, antara lain Code of Conduct, Conflict of Interest,
Pelaporan Gratifikasi seluruh pekerja PT Pertamina Lubricants.
• Melakukan koordinasi dengan pihak internal dan eksternal dalam pengelolaan CSR Perusahaan.
• Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Induk Perusahaan, PT Pertamina (Persero) dan
Pertamina Foundation dalam pengelolaan CSR Perusahaan.
Pendidikan dan Pelatihan yang Diikuti di Tahun 2019
Informasi mengenai daftar pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2019 dapat
dilihat dalam Profil Sekretaris Perusahaan dalam Bab Profil Manajemen pada halaman 147.
Laporan Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2019
Pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2019 tercermin dalam kinerja 3 (tiga) fungsi yang berada di
bawah Fungsi Corporate Secretary PT Pertamina Lubricants, yaitu Fungsi Legal & Compliance, BOD dan BOC Support, dan
PR & Support.
Realisasi Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2019
usaha.
Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris. Secara
struktural, Sekretaris Perusahaan berada di bawah Direktur
• Menjadi penghubung Dewan Komisaris dan Direksi.
• Pengelolaan CSR Perseroan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.
penyelenggaraan kegiatan Dewan Komisaris tersimpan
dengan baik di Perusahaan.
Menteri
• Mengagendakan RUPS Tahunan dengan Pemegang Saham.
• Melaksanakan Assessment GCG.
Sekretariat Dewan Komisaris bertugas:
Komisaris;
Mendukung Direksi (BOD
Support)
Mengkoordinasikan anggota komite, jika diperlukan
Komisaris maksimal 2 (dua) tahun dan dapat diangkat
dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk
• Membuat Risalah Rapat Direksi dan melakukan administrasi file untuk hasil Risalah Rapat
Direksi.
Kinerja Fungsi Legal & Compliance
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Report Compliance Online : 98,16%
Legal Advocacy : 11 kali
Legal Advisory : 48 kali
Project Legal Business Development : 2 proyek
Legal Preventive Program : 2 kali
Legal Consultancy : 22 kali
Support RUPS PLT : 2 kali
Kerja Sama dengan 7 (tujuh) stakeholders
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Legal Trainig : 4 kali
Sosialisasi Legal & GCG : 17 kali
Akta Notaris : 6
Kontrak/Perjanjian : 942
Score GCG Assessment : 80,35%
The Best GCG Implementation Award
Negosiasi Legal : 36 kali
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
173
Tata Kelola Perusahaan
Aturan dan Kebijakan GCG
Kinerja BOD & BOC Support
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Materi Rapat : 10 kali
Rapat Direksi : 7 kali
BOD Retreat 2019 (Sentul, Bogor)
BOC Retreat 2019 (Surabaya)
Penyusunan dan Penetapan Realisasi KPI Fungsi Corporate
Secretary
RKAP Fungsi Corporate Secretary
Risalah Rapat Dewan Komisaris : 4 kali
Risalah Rapat Direksi (RRD) : 17 kali
Risalah Rapat Manajemen/Bi-Weekly Meeting : 16 kali
Asistensi MWT Dewan Komisaris : 6 kali
Asistensi Rapat Komite : 3 kali
Penyusunan Rencana Kerja
Support Penunjukkan Sekretaris Dewan Komisaris
Support Koresponensi Dewan Komisaris
Notulen atau SAMBAL Bi-Weekly : 16 kali
Stakeholder Assessment
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Press Release : 56 kali
Media Relation : 44 kali
Brand Ambassador Meeting Pertamina
Sosialisasi Program Brand PT Pertamina Lubricants : 12 kali
Training PR Support
Survei Reputasi dengan hasil 3,5 likert
PR Value Publikasi CSR : Rp40.245.090.500
PR Value Publikasi Non CSR : Rp4.573.586.000
Tone Berita CSR : 91% Positif
Tone Berita Non CSR : 100% Positif
Update Company Profile : 2 kali
Pembuatan Kaleidoskop PT Pertamina Lubricants 2019
Sponsorship : 22 kali
Event Corporate PT Pertamina Lubricants : 75 kali
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
RUPS Tahunan PT Pertamina Lubricants Tahun Buku 2018
RUPS Sirkuler PT Pertamina Lubricants : 5 dokumen
APSA 2019
Laporan Bulanan Manajemen PT Pertamina Lubricants
BOC-BOD Relations
Pengelolaan dan Moniroting Anggaran Corporate Secretary
2019
Pengelolaan dan Moniroting Anggaran Dewan Komisaris &
Direksi
Pengelolaan ERP System Corporate Secretary PT Pertamina
Lubricants
Risk Management Fungsi Corporate
Rekrutasi Sekretaris Corsec
Support Koordinasi dan Data untuk Fungsi SJV
Training : 2 kali
Penerapan GCG di PT Pertamina Lubricants dilakukan
Sebagai
dengan
setiap
memberlakukan
peraturan-peraturan
internal
15.
16.
17.
18.
19.
penerapan
(Persero),
GCG
di
Perusahaan juga telah memiliki Anggaran Dasar sebagai
tata kelola yang berlaku di PT Pertamina (Persero). Kebijakan
aturan utama Perusahaan. Pada tingkatan yang lebih
umum tata kelola PT Pertamina Lubricants disusun sesuai
rendah lagi, terdapat aturan-aturan GCG lainnya antara lain
kebijakan umum tata kelola PT Pertamina (Persero), tanpa
Keputusan RUPS, Keputusan Dewan Komisaris, Keputusan
mengurangi kewenangan dan kemandirian Perusahaan
Direksi dan aturan-aturan lain yang mengatur lingkup
dalam melaksanakan praktik-praktik terbaik GCG.
pekerjaan yang lebih khusus.
20.
21.
22.
23.
24.
Kebijakan Tata Kelola PT Pertamina (Persero)
Tata Nilai 6C Pertamina (Persero)
Kode Etik
Charter/Piagam Pakta Integritas
Kebijakan Manajemen
Standar Prosedur Operasi Instruksi Kerja
Realisasi Kinerja Legal & Compliance Tahun 2019
KEPATUHAN (COMPLIANCE) [GRI 102-16]
dan peraturan yang berlaku. Untuk mengawasi pelaksanan
menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional,
upaya tersebut, Perusahaan menugaskan Tim Legal &
dan membangun reputasi positif Perusahaan, PT Pertamina
Compliance yang berada di bawah koordinasi Corporate
Lubricants berupaya untuk memperkuat penegakkan
Secretary.
hukum dan aspek kepatuhan terhadap undang-undang
Pencapaian Pengisian LHKPN
Hasil Assessment GCG Tahun 2019
•
Jumlah Wajib Lapor : 68 Pekerja Wajib Lapor
Setiap tahunnya, PT Pertamina Lubricants melakukan
•
Jumlah Pelaporan
penilaian (assessment) GCG untuk mengukur tingkat
: 100% (68 Pekerja Wajib Lapor)
penerapan GCG di lingkungan Perusahaan. Assessment GCG
tersebut dilakukan dengan mengacu pada Surat Keputusan
Laporan Compliance Online 2019
Conflict of Interest (CoI)
100%
Sekretaris Kementerian BUMN No.SK-16/S.MBU/2012, yang
Code of Conduct (CoC)
100%
memuat 6 (enam) aspek pengujian, meliputi:
Gratifikasi
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSI CORPORATE SECRETARY
Struktur Organisasi Fungsi Corporate Secretary (pindah di atas Aturan dan Kebijakan GCG)
93,75%
LHKPN
100%
Sosialisasi GCG
100%
TOTAL
1. Komitmen
Sepatu dan Anti Aging. Barang tersebut akan dipajang di
lemari Gratifikasi dan pekerja yang bersangkutan akan
diberikan penghargaan (plakat) pada pelaksanaan Sosialisasi
GCG pada bulan Maret 2020 mendatang.
Senior CSR Officer
4 (empat) barang, berupa Tas Ransel,
Power Bank, Sepatu dan Anti Aging.
Pemberian Permintaan
Nihil
4. Direksi;
5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi;
6. Aspek lainnya.
Pada tahun 2019, penilaian penerapan GCG Perusahaan
dilaksanakan oleh lembaga eksternal yaitu PT Sinergi Daya
Prima, dengan perolehan skor sebesar 81,049 dari bobot
Laporan Gratifikasi PT Pertamina Lubricants Tahun 2019
Manager PR &
Support
kelola
3. Dewan Komisaris;
4 (empat) barang gratifikasi berupa Tas Ransel, Power Bank,
Penerimaan
tata
(RUPS);
Sepanjang tahun 2019, PT Pertamina Lubricants menerima
Executive Secretary
penerapan
2. Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham
98,16%
Gratifikasi
Corporate Secretary
terhadap
berkelanjutan;
Direktur Utama
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Pertamina
Perusahaan yang juga berlaku bagi pemangku kepentingan.
Stakeholder Relations
Internal Broadcast Email : 91 konten
Kunjungan Tamu Perusahaan
Talking Points BOD/CEO : 13 kali
Growth Akun Media Sosial
- Instagram : 43,5%
- Twitter : 12%
- Facebook : 39%
Konten Media Sosial : 1.191 post
Konten Video Youtube : 19 kali, dengan 585 Subscriber
Upgrading & Mengelola Website PT Pertamina Lubricants
Wawancara Media ENERGIA Pertamina : 11 kali
Merchandizing PT Pertamina Lubricants Awarding : 6 kali
Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan GCG,
174
terkait
PT
Hierarki Kebijakan GCG PT Pertamina (Persero)
Operational Governance
BOD & BOC Support
kebijakan
dari
PT Pertamina Lubricants senantiasa mengacu pada kebijakan
Kinerja PR & Support
Manager Legal &
Compliance
bagian
maksimal 100. Hasil assessment tersebut menandakan
bahwa penerapan GCG di Perusahaan termasuk dalam
kategori Baik.
Nihil
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
175
Tata Kelola Perusahaan
Permasalahan Hukum dan Sanksi Administratif di Tahun 2019
Hasil Assessment GCG Tahun 2019
No.
Aspek Pengujian Assessment GCG
Bobot
1.
Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan
2.
Pemegang Saham dan RUPS
3.
Pencapaian
Sepanjang tahun 2019, tidak terdapat permasalahan hukum
Perusahaan, Anak Perusahaan, maupun anggota Dewan
yang dihadapi dan sanksi administratif yang diterima oleh
Komisaris dan Direksi Perusahaan.
Skor
%
Penjelasan
7
6,478
92,55
Sangat Baik
TATA KELOLA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
9
8,017
89,08
Sangat Baik
Untuk mendukung pelaksanaan Program Tanggung Jawab
TIM TASK FORCE CSR DAN INTERNAL ASSESSOR ISO
Dewan Komisaris
35
27,619
78,91
Baik
Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
26000
4.
Direksi
35
31,259
89,31
Sangat Baik
(CSR), Perusahaan membentuk Tim CSR yang berada
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan CSR di seluruh
5.
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
9
7,676
85,29
Sangat Baik
di bawah Fungsi Corporate Secretary. Tim CSR tersebut
Production Unit dan Sales Region I-VII, Perusahaan
diketuai oleh Senior CSR Officer.
membentuk Tim Task Force CSR dan Internal Assessor
6.
Aspek Lainnya
TOTAL
5
-
-
-
100
81,049
81,049
81,05%
Keterangan:
0-50: Tidak Baik | 50-60: Kurang Baik | 60-75: Cukup Baik | 75-85: Baik | 85-100: Sangat Baik
ISO 26000 melalui Surat Perintah Direksi No. Prin-078/
TUGAS TIM CSR
PL0000/2019-S0. Dalam menjalankan tugasnya, Tim Task
1. Merencanakan program CSR dalam Perusahaan selama
Force CSR dan Internal Assessor ISO 26000 bertanggung
satu tahun dan diterjemahkan dalam program bulanan;
jawab dan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Dalam 5 (lima) tahun terakhir, perolehan skor GCG
penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan
2. Menjadi penghubung dalam penerapan CSR;
PT
dalam rangka mewujudkan terciptanya nilai tambah bagi
3. Melaksanakan kegiatan CSR sesuai perencanaan yang
Pertamina
Lubricants
menunjukkan
peningkatan
setiap tahunnya. Hal tersebut selaras dengan komitmen
Perusahaan
untuk
senantiasa
memperbaiki
Perusahaan maupun para pemangku kepentingan.
kualitas
telah dibuat selama satu tahun;
4. Melakukan koordinasi dengan pihak internal dan
eksternal dalam pengelolaan CSR;
Grafik Skor Assessment GCG PT Pertamina Lubricants Dalam Lima Tahun Terakhir
81,049
80,342
75,114
65,938
Direktur Utama melalui Fungsi Corporate Secretary.
Lingkup Kegiatan
Tim Task Force CSR dan Internal Assessor ISO 26000 PUJ,
PUG, PUC, dan Sales Region I – VII sebagai organisasi
5. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan PT
non-struktural dalam Perusahaan dengan fokus di bidang
Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan dalam
kegiatan pengelolaan CSR memiliki ruang lingkup kegiatan
pengelolaan CSR;
yang bersifat memberikan usulan kegiatan CSR, mengelola
6. Memfasilitasi Direksi dalam penerapan CSR; dan
ekspetasi masyarakat, melaksanakan implementasi program
7. Melakukan evaluasi atas kegiatan CSR.
CSR, melakukan evaluasi terhadap hasil dari kegiatan CSR
yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja
61,67
perusahaan dalam aspek pemberdayaan masyarakat, dan
2015
2016
2017
2018
2019
melaksanakan internal assessment terhadap implementasi
ISO 26000 di lingkungan PT Pertamina Lubricants.
Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Assessment GCG Tahun 2018
Uraian Tugas
Hasil Assessment GCG yang dilakukan pihak independen
tahun pelaporan, tim manajemen Perusahaan telah
juga menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan
menindaklanjuti rekomendasi assessment implementasi
penerapan GCG di PT Pertamina Lubricants. Pada
GCG tahun 2018 dengan hasil sebagai berikut:
Uraian Tugas Tim Task Force CSR dan Internal Assessor ISO 26000
Tim Task Force CSR
a. Merencanakan dan menjalankan Program CSR Tahun a. Mengumpulkan dan mengelola data CSR yang terkait
2019 yang terprogram dari PT Pertamina Lubricants.
Status Tindak Lanjut
permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan
Total
Rekomendasi
Belum
Selesai
Persentase
Rekomendasi yang
Telah Ditindaklanjuti
Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan
3
1
2
67%
Pemegang Saham dan RUPS
4
0
4
100%
d. Berkoordinasi dengan perwakilan masyarakat sekitar
Dewan Komisaris
26
0
26
100%
dan instansi terkait dalam melaksanakan program
Direksi
15
6
9
60%
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
13
6
7
54%
61
13
48
79%
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
guidance atau panduan atau pedoman ISO 26000.
konflik, penaganan keluhan dan pemberdayaan
Kategori Assessment GCG
176
dengan standar ISO 26000
b. Membantu pemikiran dan konseptual apabila ada b. Melaksanakan internal assessment CSR sesuai dengan
Tindak Lanjut Rekomendasi Assessment GCG 2018
TOTAL TOTAL
Internal Assessor ISO 26000
masyarakat.
c. Melaporkan dalam format laporan bulanan yang
diberikan dari Corporate Secretary.
kerja CSR.
e. Mengevaluasi pelaksanaan CSR melalui penyebaran
kuisioner ataupun audit pelaksanaan CSR.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
177
Tata Kelola Perusahaan
Manajemen Risiko
Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko PT Pertamina Lubricants
Pelaksanaan Manajemen Risiko di PT Pertamina Lubricants
2. Direksi wajib membangun dan melaksanakan program
didasarkan pada Peraturan Menteri BUMN No.PER-01/
manajemen risiko korporasi secara terpadu yang
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG.
yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha
3. Pelaksanaan
program
manajemen
risiko
dapat
Milik Negara. Hal ini tidak terlepas dari status PT Pertamina
dilakukan, dengan:
Lubricants sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero)
a. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah
b. Memberi penugasan kepada unit kerja yang ada
Bagian ke-enam Pasal 25 Peraturan Menteri BUMN
dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen
No.PER-01/MBU/2011 menyebutkan:
risiko.
1. Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan,
4. Direksi wajib menyampaikan laporan profil manajemen
risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan
harus mempertimbangkan risiko usaha.
berkala perusahaan.
Penerapan Manajemen Risiko di PT Pertamina Lubricants
•
Anggaran Dasar PT Pertamina Lubricants yang dimuat
memulai babak baru dengan penandatanganan Piagam
dalam Akta No. 35 tanggal 23 September 2013 yang
Manajemen Risiko oleh Direksi, Vice President dan Manajer
dibuat di hadapan Notaris Lenny Janis Ishak, S.H. dan
Fungsi Leher pada tahun 2017. Piagam Manajemen
PT Pertamina Lubricants;
Risiko berisi komitmen seluruh jajaran perusahaan dalam
Manajemen
Risiko
•
SO 31000:2009 tentang Risk Management – Principles
and Guidelines.
(Enterprise
Risk Management) dalam setiap aspek kegiatan bisnis
•
PER—01/MBU/2011
tentang
Ageng Giriyono
Mohamad Zuchri
Lili Amalia
Mohamad Aldi Nurdin
dari
penandatanganan
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara;
Piagam
Manajemen Risiko, Perusahaan melakukan sosialisasi
•
No.KPTS-52/C00000/2011-S0 tanggal 27 September
atas Pedoman, Tata Kelola Organisasi (TKO) dan Tata
2011 tentang Pemberlakuan Sistem Tata Kerja (STK)
Kelola Individu (TKI). Tujuan penyusunan STK agar
Enterprise Risk Management;
•
•
pengelolaan risiko sendiri, yang disesuaikan dengan
efektivitas
kegiatan operasi dan usaha. Langkah besar dimulai pada
secara
tahun 2017 dengan penandatangan Piagam Manajemen
PT Pertamina Lubricants yaitu Direktur Corporate Marketing
Risiko sehingga seluruh pihak di internal Perusahaan
Business PT Pertamina (Persero).
•
Risiko
di
Manajemen
oleh
Direktur
atau
Risiko
Pembina
atas
dilakukan
Teknis
mengelola segala potensi risiko-risiko tersebut, Perusahaan
identifikasi
telah membuat perencanaan mitigasi dan pengelolaan
risiko-risiko
yang
berpengaruh
signifikan
terhadap arah bisnis Perusahaan. Sebagai upaya untuk
Pedoman Sistem Manajemen Terpadu PT Pertamina
•
No.
Top Risk
Kategori
1. Melakukan analisa pasar, baik Customer maupun Competitor sehingga
mendapatkan persaingan harga yang baik dan dapat diterima di pasar
2. Melakukan demand planning yang akurat dan berkoordinasi dengan
Production Unit terkait optimalisasi supply product yang dibutuhkan
konsumen
3. Melakukan Brand Awareness melalui aktivasi media sosial, conventional
brand, program Web Based Loyalty, POSM & visibility produk, dan
Customer Experience
4. Mempertahankan Profitability Produk dengan melakukan evaluasi harga
dan kontrol promo yang menggunakan pemotongan revenue
5. Meningkatkan Availability, Aktif Outlet, dan Efektivitas Outlet Promo
Avaibility
Product Risk
Operational Risk
Marketing Risk
1. Melakukan Improvement Operation Performance (Sales Region kepada
Fungsi Distribution & Fungsi Production) agar akurasi rencana jual dan
safety stock lebih baik dari fungsi Sales dalam sistem APO
2. Komitmen dari Fungsi Production dalam memenuhi program produksi
berbasis alokasi sesuai prioritas yang telah dihitung oleh Fungsi
Distribution
3. Koordinasi antara unit sales dan operasi tentang program promosi.
4. Komitmen dalam menjalankan TKO/TKI pengiriman
5. Melakukan improve Communication Process dari Fungsi Marketing ke
Sales Support terkait proses deploy ke Sales Region
Terhentinya Layanan ERP
(MySAP)
(ERP System TroubleI
Cyber Security Risk
Melakukan simulasi switchover antara Data Center dan Disaster Recovery
Center secara berkala
4
Volume Produksi Kurang
(Production Deficiency
atau Inadequate
Production Volume)
Operational Risk
1. Modernisasi Filling PUG
2. Toll Blender Grease
3. Penyempurnaan New LOBP PUJ
4. Toll Filler
5
Losses Operasional
(Produksi dan Distribusi)
(Operational Losses)
Operational Risk
1. Inspeksi kapal secara berkala dan melakukan investigasi apabila terdapat
losses yang melebihi toleransi
2. Pemasangan Flow Meter
3. Kontrak dengan Surveyor untuk Loading dan Discharge
4. Pengembangan manajemen Warehouse dengan Third Party Logistics (3PL)
5. Pemasangan CCTV
Ketidaktercapaian Sales
Volume
(Sales Volume Under
Target)
2
Stok Produk di Pasaran
Tidak Mencukupi
(Product Supply
Deficiency atau
Inadequate Supply )
-
3
Piagam Manajemen Risiko PT Pertamina Lubricants
Vice President Corporate Development. Dalam menjalankan
Performance Management dan dipimpin seorang manajer
tugas dan tanggung jawab mengelola risiko, Fungsi Risk &
dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama melalui
Performance Management didukung oleh para analis.
Rencana Mitigasi
Marketing Risk
1.
Pedoman Manajemen Risiko PT Pertamina Lubricants
Kegiatan pengelolaan risiko dijalankan oleh Fungsi Risk &
risiko.
Profil Risiko di Tahun 2019 dan Mitigasinya
Pedoman Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero)
Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
Sistem
berkala
tinjauan
Selama tahun 2019, PT Pertamina Lubricants melakukan
tanggal 15 Maret 2017.
178
pelaporan,
Profil Risiko di Tahun 2019 dan Mitigasinya
No. A-003/PL0100/2017-S9; dan
lingkungan
PT Pertamina Lubricants dilaksanakan berdasarkan:
tahun
sehingga akan meminimalkan risiko kerugian.
Lubricants No.A-101/PL0100/2016-S0;
prinsip-prinsip GCG.
Manajemen
Pada
No.A-001//R00100/2011-S0;
acuan dan aturan dalam proses implementasi Manajemen
Risiko yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan
review
PT Pertamina Lubricants berupaya membangun sistem
Surat Keputusan Dewan Direksi PT Pertamina (Persero)
Sistem Tata Kerja (STK) Manajemen Risiko, yang terdiri
PT Pertamina Lubricants memiliki pedoman, kerangka
Tinjauan atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Penerapan
Analyst Risk
Management
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor:
perusahaan.
kelanjutan
Risk & Performance
Management Manager
memiliki pemahaman sama dalam mengelola risiko
Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko
Sebagai
Vice President Corporate
Development
Direksi; atau
yang merupakan BUMN.
mengimplementasikan
Direktur Utama
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
179
Tata Kelola Perusahaan
Pengendalian Internal dan Eksternal
Jumlah Pekerja (Auditor) pada Fungsi Audit Internal
3. Interaksi antar berbagai unit kerja internal dan eksternal
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Chief
terlaksana secara akuntabel dan berada dalam koridor
PT Pertamina Lubricants menerapkan Sistem Pengendalian
Fungsi Internal Audit
Internal Audit dibantu oleh pekerja PT Pertamina Lubricants.
tata kelola yang berlaku.
Internal (SPI), dengan mengacu pada Pasal 26 Peraturan
Pelaksanaan audit internal PT Pertamina Lubricants dilakukan
Sampai dengan akhir periode pelaporan, jumlah pekerja
4. Risiko diidentifikasi dan dimitigasi dengan baik.
Menteri BUMN No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan
oleh Fungsi Internal Audit yang bertugas dalam memberikan
pada Fungsi Internal Audit berjumlah 7 (tujuh) orang.
5. Program, rencana kerja, dan tujuan telah tercapai secara
Sistem Pengendalian Internal
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
jasa assurance dan consulting secara independen dan
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. SPI
objektif dengan melakukan pendekatan sistematis untuk
dipahami sebagai sistem yang diselenggarakan untuk
mengevaluasi dan meningkatkan implementasi GCG,
menjaga maupun mengarahkan jalannya perusahaan
manajemen risiko, dan pengendalian internal dalam rangka
agar sesuai dengan tujuan dan program Perusahaan, serta
memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.
mengamankan investasi dan aset Perusahaan.
efektif.
6. Kualitas pengendalian internal selalu diperbaiki secara
Jumlah Pekerja (Auditor) pada
Fungsi Audit Internal Tahun 2019
Jabatan
berkesinambungan.
7. Informasi finansial, manajerial, dan operasional yang
Jumlah
Chief Internal Audit
1
signifikan telah tersedia secara akurat, dapat diandalkan,
Manager Operation Audit
1
dan tepat waktu.
Pelaksanaan audit internal Perusahaan telah sejalan dengan
Manager Finance & Support Audit
1
Penerapan Sistem Pengendalian Internal meliputi tiga
Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
Senior Auditor Finance & Support Audit
1
Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Audit Internal
kegiatan Perusahaan, yakni:
Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri Negara BUMN
Senior Auditor Operation Audit
1
1. Menysun
·Operasional
No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Junior Auditor Audit Operation Audit
1
Melaksanakan kegiatan operasi yang efektif dan
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
Junior Auditor Finance & Support
1
efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang telah
pada Badan Usaha Milik Negara. Struktur organisasi
dimiliki untuk mencapai target produksi Perusahaan.
Fungsi Internal Audit Perusahaan tercantum dalam Surat
Pelaporan
Keputusan Direksi No. Kpts-263/PL0000/2016-S0.
·
Membuat
dan
menyajikan
pelaporan
terutama
TOTAL
4. Melaksanakan penilaian atas risiko dan kontrol secara
terus-menerus melalui kegiatan Continuous Auditing.
Sertifikasi Profesi Pekerja Audit Internal
Tahun 2019
Nama Sertifikasi
Struktur Organisasi Fungsi Internal Audit PT Pertamina Lubricants
Direktur Utama
Chief Internal Audit
Instansi Penerbit
5. Melaksanakan review atas laporan keuangan secara
Jumlah
Qualifed Internal
Auditor (QIA)
Dewan Sertifkasi
Qualifed Internal
Auditor (DSQIA)
6
Certifed Fraud Examiner
(CFE)
Association of Certifed
Fraud Examiners (ACFE)
3
Certifed Risk
Professional (CRP)
Capital Market
Professional Certifcation
Body
1
Certified Risk
Management
Professional (CRMP)
Lembaga Sertifikasi
Profesi Manajemen
RIsiko (LSPMR)
1
Ruang
Manager Finance &
Support Audit
lingkup
penugasan
Internal
Audit
kegiatan operasional, bisnis perusahaan, beserta anak
kelola, manajemen risiko dan pengendalian internal, untuk
meyakini hal-hal berikut:
1. Regulasi yang berpengaruh signifikan pada perusahaan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
kepatuhan
terhadap
7. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan
kinerja bisnis Perusahaan serta memitigasi terjadinya
masalah berulang (repeatable dan replicable).
9. Melaporkan hasil pengawasan kepada Direktur Utama
dan Direktur lainnya yang relevan.
internal, eksternal, dan institusi pengawasan lainnya.
PT Pertamina Lubricants mencakup seluruh area dan
telah dipatuhi.
2. Tindakan pekerja telah mematuhi kebijakan, standar,
prosedur, dan hukum yang berlaku.
pemeriksaan
10. Monitoring pelaksanaan tindak lanjut hasil audit
rangka mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas tata
Junior Auditor Finance &
Support Audit
6. Melaksanakan
8. Melaksanaan koordinasi dengan Komite Audit.
perusahaan, afiliasi, dan pihak lain yang relevan dalam
Senior Auditor Finance
& Support Audit
periodik.
peraturan perundangan terkait.
Ruang Lingkup Penugasan Fungsi Audit Internal
180
3. Melaksanakan koordinasi pengawasan dengan Internal
Audit PT Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan.
sertifikasi sebagai profesi audit internal.
berlaku.
Junior Auditor Operation
Audit
Plan
assurance dan consulting di seluruh unit kerja di
Menjalankan bisnis sesuai peraturan dan hukum yang
Senior Auditor Operation
Audit
Audit
Perusahaan.
Sertifikasi Profesi Pekerja Audit Internal
Kepatuhan
Manager Operation Audit
Annual
persetujuan Direktur Utama.
dipertanggungjawabkan.
·
mengusulkan
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan melalui kegiatan
7
Pekerja Fungsi Internal Audit Perusahaan telah memiliki
Laporan Keuangan, yang andal, transparan, dan dapat
dan
dan rencana anggaran biaya untuk mendapatkan
11. Melaksanakan koordinasi kegiatan pengawasan dengan
eksternal audit.
12. Melaksanakan
koordinasi
dengan
Fungsi
Legal
& Compliance serta pihak terkait lainnya dalam
melakukan tindak lanjut atas pengaduan/penyingkapan
melalui Whistleblowing System (WBS) dan pengaduan
masyarakat atau pihak lainnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
13. Melaksanakan
PT
Pertamina
koordinasi
(Persero)
dengan
dalam
Internal
Audit
melakukan
audit
investigasi terhadap masalah yang dapat menimbulkan
kerugian bagi Perusahaan.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
181
Tata Kelola Perusahaan
14. Melaksanakan
kegiatan
Quality
Assurance
and
Improvement Program.
15. Melaporkan hasil kegiatan pengawasan kepada Dewan
Komisaris cq Komite Audit.
16. Melaksanakan penugasan lain yang diamanatkan oleh
Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
Independensi Fungsi Audit Internal
1. Fungsi Internal Audit Perusahaan dipimpin oleh seorang
Proses penetapan AAP tahun 2019 dilakukan dengan
Kesesuaian SPI dengan Kerangka COSO
mekanisme sebagai berikut:
Perusahaan mengembangkan SPI dengan pendekatan
Aktivitas pengendalian diciptakan melalui kebijakan
1. Mengidentifikasi Top Corporate Risk 2019 untuk
pada kesesuaian pada Kerangka COSO (Committee of
dan prosedur yang sebagian diotomatisasi dalam sistem
memilah resiko yang relevan menjadi objek audit dan
Sponsoring Organizations of The Treadway Commissions).
terkomputerisasi.
memisahkan resiko yang tidak relevan.
Sesuai prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam Kerangka
dilakukan oleh Auditor Internal, Auditor Eksternal dan
2. Merumuskan dan mengelompokkan masukan-masukan
COSO, SPI menjadi perangkat untuk membantu Perusahaan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hasil pengujian
Manajemen ke dalam Top Corporate Risk 2019 selaras
mencapai tujuan bisnis, yakni efektifitas dan efisiensi
digunakan
dengan poin no. 1;
operasi, kepatuhan pada hukum dan peraturan, serta
improvement atas tata kerja organisasi sehingga
laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
aktivitas pengendalian akan berjalan efektif dan efisien.
3. Memetakan
masukan-masukan
Manajemen
dan
Chief Internal Audit yang bertanggung jawab kepada
Top Corporate Risk 2019 (poin no. 2) ke dalam Audit
Direktur Utama.
Universe;
•
•
Aktivitas Pengendalian
Pengujian
sebagai
pengendalian
masukan
untuk
internal
melakukan
Informasi dan Komunikasi Perusahaan
Mengacu pada Kerangka COSO, maka Perusahaan
Hasil evaluasi atas pengendalian perusahaan diinformasikan
2. Chief Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh
4. Melakukan analisa object audit terkait, mandays
mengembangkan penerapan SPI yang berbasis pada lima
dan dikomunikasikan oleh Eksternal Auditor dan Internal
Direksi PT Pertamina (Persero) atas usulan dan Chief
yang dibutuhkan, Auditor in charge, dan time frame
komponen saling berkaitan dan terintegrasi:
Auditor. Internal auditor mengkomunikasikan aktivitas
penugasan;
•
Audit Executive PT Pertamina (Persero).
3. Chief Internal Audit dan seluruh pekerja Fungsi Internal
Audit Perusahaan dilarang terlibat dalam kegiatan
Lingkungan Pengendalian
audit atas pengendalian internal atas suatu Unit atau
5. Menentukan prioritas audit; dan
Lingkungan
melalui
aktivitas tertentu dalam laporan bulanan yang disampaikan
6. Menyusun Annual Audit Plan 2019.
seperangkat kebijakan, peraturan dan tata kerja yang
kepada Direksi dan Komisaris, sedangkan Eksternal Auditor
tersusun dalam tata kerja operasi. Tata kerja tersebut
selama proses audit berlangsung, menyampaikan laporan
operasional perusahaan, anak perusahaan, afiliasi
pengendalian
diciptakan
dan pihak lain yang dapat mengganggu independensi
Beberapa masukan Manajemen terdiri dari hasil audiensi
sebagian diterjemahkan dalam sistem berbasis komputer
efektivitas pengendalian internal dan menyampaikan
pelaksanaan tugasnya.
Internal Audit bersama Direktur Utama, Direktur Operasi,
(MySAP), untuk memastikan proses dilaksanakan sesuai
ICM (Internal Control Memorandum) pada akhir masa
Direktur Sales & Marketing, dan Direktur Finance & Business
dengan prosedur dan kegiatan dapat dilakukan dengan
penugasan. Selain itu, Eksternal Auditor dapat juga
Support.
lebih efisien.
melakukan audit atas kepatuhan perusahaan terhadap
4. Chief Internal Audit dan seluruh pekerja Fungsi Internal
Audit Perusahaan wajib untuk menjaga sikap tidak
memihak, menghindari konflik kepentingan, dan objektif
Penilaian Risiko
peraturan
dalam menjalankan penugasan dan mengungkapkan
Pelaksanaan dan Realisasi Penugasan
Penilaian risiko dilakukan dengan mengindentifkasi
internal yang berlaku.
jika terjadi potensi konflik kepentingan dan gangguan
1. Schedule Audit
proses bisnis yang memiliki risiko tinggi. Untuk proses
terhadap independensi.
•
•
perundang-undangan
dan
pengendalian
Kegiatan Pemantauan
Selanjutnya dari hasil proses di atas, Internal Audit
yang memiliki risiko tinggi tersebut dilakukan mitigasi
Kegiatan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi
5. Auditor yang berasal dari fungsi bisnis dapat melakukan
mengidentifikasi 4 (lima) tema utama AAP Tahun 2019,
melalui proses dan prosedur yang memadai sehingga
dilakukan secara rutin setiap akhir bulan, sehingga
audit di fungsi tersebut minimal 1 (satu) tahun sejak
dengan realisasi selesai 100%. Seluruh hasil audit telah
risiko tersebut tidak menghambat pencapaian tujuan
diharapkan improvement terhadap proses bisnis dapat
kepindahannya ke Internal Audit Perusahaan.
dilakukan pembahasan penyelesaian issue bersama fungsi
perusahaan. Monitoring dan evaluasi atas pengendalian
segera dilaksanakan.
terkait, serta telah dilaporkan kepada seluruh Direksi.
intern atas proses bisnis, dilakukan secara berkala untuk
Standar Pelaksanaan Internal Audit
2. Unscheduled Audit
Dalam melaksanakan tugasnya, Chief Internal Audit dan
Selain melaksanakan penugasan sesuai AAP 2019,
seluruh pekerja Fungsi Internal Audit Perusahaan harus
Internal Audit juga melaksanakan 4 (empat) penugasan
menaati Sistem Tata Kerja Internal Audit dan Kode Etik
lain diluar AAP 2019.
Internal Audit yang mengacu pada International Standards
for the Professional Practice of Internal Auditing yang
ditetapkan oleh The Institute of Internal Auditors, serta
kebijakan lainnya yang relevan dan berlaku di Perusahaan.
Laporan Pelaksanaan Tugas Internal Audit Tahun 2019
Penyusunan Rencana Kerja
memastikan risiko dalam proses bisnis tersebut telah
dimitigasi dengan tepat.
Sistem Pengendalian Eksternal
PT Pertamina Lubricants menggunakan jasa Kantor Akuntan
Penunjukkan KAP Tahun 2019
Pelaksanaan monitoring atas tindak lanjut rekomendasi
Publik (KAP) sebagai auditor eksternal pelaksana audit
Berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku
audit yang telah disepakati, dilaksanakan setiap akhir
umum atas Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun
2018,
bulan dengan mengundang seluruh PIC fungsi. Progress
buku berjalan. Penunjukan auditor eksternal dimaksudkan
melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris
tindak lanjut rekomendasi audit dilaporkan kepada
untuk memastikan integritas penyajian Laporan Keuangan
PT Pertamina Lubricants untuk menetapkan KAP dalam
Direktur Utama.
Perusahaan.
melakukan
3. Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi Audit.
Pemegang
Saham
pemeriksaan
memberikan
atas
Laporan
kuasa
dan
Keuangan
Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
4. Penugasan Lain-lain.
Internal Audit melakukan evaluasi atas kinerja Third
Bersama dengan Komite Audit dan Fungsi Internal Audit,
31 Desember 2019 beserta nilai jasanya sesuai dengan
Party Logistics (PT Patra Logistik & PT Pos Logistik).
KAP membahas mengenai seluruh lingkup dan rencana
ketentuan yang berlaku, dengan ketentuan bahwa KAP
Annual Audit Plan (AAP) 2019, yang disusun sesuai
audit serta hasil pemeriksaan dan evaluasi terhadap
yang ditunjuk Perseroan sama dengan KAP yang ditunjuk
Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun
pengendalian internal Perusahaan, termasuk pengendalian
oleh PT Pertamina (Persero).
2019, Perhatian Manajemen (Management Concern), Top
internal atas pelaporan keuangan serta kualitas pelaporan
Corporate Risk tahun 2019, Audit Universe Coverage, serta
keuangan Perusahaan secara keseluruhan.
Dalam menjalankan peranannya sebagai strategic business
partner, Internal Audit melaksanakan tugas berdasarkan
Internal Audit Judgment.
182
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
183
Tata Kelola Perusahaan
Atas dasar hal tersebut, pada tahun 2019 Dewan
dan Penghasilan Komprehensif Lain, Laporan Perubahan
Komisaris menunjuk KAP Purwantono, Sungkoro, & Surja
Ekuitas, Laporan Arus Kas serta suatu ikhtisar kebijakan
sebagai pelaksana audit umum atas Laporan Keuangan
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya untuk
Konsolidasian PT Pertamina Lubricants dan entitas anak,
tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019.
yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi
Nama KAP dan Akuntan Publik yang Bertugas dalam Lima Tahun Terakhir
Tahun
Nama KAP
Nama Akuntan Publik yang Bertugas
2019
Purwantono, Sungkoro, & Surja
Hanny Widyastuti Sugianto, CPA
2018
Purwantono, Sungkoro, & Surja
Hanny Widyastuti Sugianto, CPA
2017
Purwantono, Sungkoro, & Surja
Feniwati Chendana, CPA
2016
Purwantono, Sungkoro, & Surja
Feniwati Chendana, CPA
2015
Purwantono, Sungkoro, & Surja
Feniwati Chendana, CPA
Tanggung Jawab Auditor Eksternal
Auditor Eksternal bertanggung jawab untuk menyatakan
Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas keepatan
suatu
Konsolidasi
kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran
PT Pertamina Lubricants berdasarkan hasil audit yang
estimasi akuntnasi yang dibuat oleh manajemen, serta
dilakukan
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara
opini
oleh
atas
Laporan
KAP
selaku
Keuangan
auditor
eksternal
dan
melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang
keseluruhan.
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan KAP untuk mematuhi ketentuan
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk
Manajemen
memperoleh keyakinan yang memadai tentang apakah
dn penyajian wajar Laporan Keuangan Konsolidasian
laporan keuangan konsolidasi Perusahaan telah terbebas
Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
dari kesalahan penyajian material.
Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap
bertanggung
jawab
atas
penyusunan
perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk
laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan
memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang
maupun kesalahan.
dipilih bergantung pada pertimbangan auditor eksternal,
termasuk penilaian atas kesalahan penyajian material dalam
Opini Auditor Eksternal
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
Laporan Keuangan Konsolidasian PT Pertamina Lubricants,
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko,
baik Laporan Posisi Keuangan serta Kinerja Keuangan dan
auditor
pengendalian
Arus Kas Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir
internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian
pada 31 Desember 2019 telah disajikan secara Wajar,
wajar laporan keuangan Perusahaan untuk merancang
dalam semua hal material, sesuai dengan Standar
prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
eksternal
mempertimbangkan
bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan
Pertamina lubricants
pengendalian internal Perusahaan.
Tata Kelola Teknologi Informasi (TI)
Pengelolaan TI berada di bawah koordinasi Direktur Finance
PT Pertamina (Persero). Namun demikian, Perusahaan tetap
& Business Support yaitu di bawah pengawasan VP General
dapat melakukan pengelolaan kegiatan terkait Teknologi
Affairs. Sebagian besar kebijakan pengelolaan Teknologi
Informasinya secara mandiri dengan tetap berkoordinasi
Informasi di PT Pertamina Lubricants masih mengacu pada
dengan induk perusahaan PT Pertamina (Persero)
kebijakan yang diterapkan oleh Fungsi Corporate ICT
184
PT PERTAMINA LUBRICANTS
Integrated Annual Report 2019
LAPORAN
KEUANGAN
PT Pertamina Lubricants
dan entitas anaknya/ and its subsidiary
Laporan keuangan konsolidasian
tanggal 31 Desember 2019 dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen/
Consolidated financial statements
as of December 31, 2019 and
for the year then ended
with independent auditors’ report
Halaman ini Sengaja Dikosongkan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2019
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian...................
1-2
.........Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian.......................
3
Consolidated Statement of Profit or Loss and
.......................... Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ...............
4
........Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian ...............................
5
.................. Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........
6 - 80
.... Notes to the Consolidated Financial Statements
Tambahan Informasi Keuangan Entitas Induk ................
i - vi
Supplementary Financial Information of
........................................................ the Parent Entity
*********************
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2019
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2018
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Kas yang dibatasi
penggunaannya
Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga - neto
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Persediaan - neto
Pajak dibayar di muka
Uang muka dan biaya dibayar
di muka
Jumlah aset lancar
ASSETS
3.615.635.330
80.137.003
11.283.409
4,20a
20b
20c
5
20d
2.515.214.952
7.605.923
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Time deposit
18.683.063
21.642.982
Restricted cash
Trade receivables
Related parties
Third parties - net
Other receivables
Related parties
Third parties
Inventories - net
Prepaid taxes
Advances and
prepaid expenses
5.947.249.672
5.183.713.962
Total current assets
56.017.698
784.828.699
7.659.518
315.572
NON-CURRENT ASSETS
Deferred tax assets
Fixed assets - net
Claims for tax refund
Other non-current assets
110.445.010
487.789.582
26.480.616
689.278
1.595.125.306
981.075
171.312.068
312.778.759
20e
39.242.189
586.022
2.049.776.351
65.554.716
6
11a
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - neto
Klaim pengembalian pajak
Aset tidak lancar lainnya
63.275.975
903.543.622
8.742.008
Jumlah aset tidak lancar
975.561.605
848.821.487
Total non-current assets
6.922.811.277
6.032.535.449
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
11f
7
11b, 25
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Uang muka dari pelanggan
Utang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Catatan/
Notes
8
20f
476.814.426
16.066.532
86.581.768
44.683.313
22.038.612
16.044.053
696.742.110
LIABILITIES AND EQUITY
CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Related parties
Third parties
Advances received from
customers
Other payables
Related parties
Third parties
Taxes payable
Accrued expenses
1.639.719.563
Total Current Liabilities
5.687.692
NON-CURRENT LIABILITY
Employee benefits
liability
1.645.407.255
TOTAL LIABILITIES
591.724.153
189.399.720
79.087.602
42.376.366
15.720.408
150.308.452
771.708.893
20g
11c
9
1.559.576.845
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 12.500.000 lembar
saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000 per saham
(nilai penuh); modal ditempatkan
dan disetor penuh - 3.413.526
lembar saham
Tambahan modal disetor
Komponen ekuitas lainnya
Saldo laba
Ditentukan penggunaanya
Tidak ditentukan penggunaannya
Jumlah ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada
pemilik entitas
Kepentingan nonpengendali
14.466.286
10
1.574.043.131
3.413.526.000
(513.752.034)
(2.277.626)
12
13
15
595.025.612
1.854.993.452
5.347.515.404
1.252.742
14
372.596.666
1.111.232.186
EQUITY
Share capital
Authorized - 12,500,000
shares at par value
Rp1,000,000 per share
(full amount); issued and
paid-up capital 3,413,526 shares
Additional paid-in capital
Other components of equity
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
4.385.089.665
Total equity attributable
to owners of the
parent company
3.413.526.000
(513.752.034)
1.486.847
2.038.529
Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS
5.348.768.146
4.387.128.194
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6.922.811.277
6.032.535.449
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
2019
_______________________
Pendapatan
Beban pokok penjualan
LABA BRUTO
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
2
10.675.112.854
(7.471.628.146)
Catatan/
Notes
_________________
16,20h
17,20i
3.203.484.708
2018
_____________________
11.080.701.663
(7.992.408.232)
3.088.293.431
Beban penjualan dan pemasaran
(345.300.460)
18
(327.570.708)
Beban umum dan administrasi
(540.344.678)
19
(537.460.066)
Laba (rugi) selisih kurs - neto
Pendapatan keuangan - neto
Pendapatan lain-lain - neto
(3.412.899)
131.303.242
6.198.976
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan - neto
LABA TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN (BEBAN)
KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak direklasifikasi
ke laba rugi dalam periode
berikutnya (neto setelah
beban pajak tangguhan)
Pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan kerja karyawan
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi dalam periode
berikutnya
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan dalam
mata uang asing
PENGHASILAN (RUGI)
KOMPREHENSIF LAIN
JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Laba tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Jumlah
Jumlah penghasilan komprehensif
tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Jumlah
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF
PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the Year Ended
December 31, 2019
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2018
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan kerja karyawan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2019
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2019
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
2.451.928.889
(597.706.728)
11d
1.854.222.161
Revenues
Cost of revenues
GROSS PROFIT
11.575.496
141.817.042
20.377.832
Selling and marketing expenses
General and administrative
expenses
Gain (loss) on foreign
exchange - net
Finance income - net
Other income - net
2.397.033.027
PROFIT BEFORE
INCOME TAX
(620.395.386)
1.776.637.641
Income tax expense - net
PROFIT FOR THE YEAR
(55.756)
906.910
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (LOSS)
Item not to be reclassified to
profit or loss in subsequent
periods (net of
deferred income tax)
Remeasurement of employee
benefits liability
Item to be reclassified to
profit or loss in subsequent
periods
Foreign exchange difference
from translation of financial
statements in foreign currency
(3.778.970)
1.808.583
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (LOSS)
1.778.446.224
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR
(3.723.214)
10
1.850.443.191
1.854.993.451
(771.290)
14
1.854.222.161
901.673
1.777.606.478
(968.837)
1.776.637.641
1.851.228.978
(785.787)
1.779.179.264
(733.040)
1.850.443.191
1.778.446.224
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Profit for the year
attributable to:
Parent company
Non-controlling interests
Total
Total comprehensive
income for the year
attributable to:
Parent company
Non-controlling interests
Total
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
3
Balance as of December 31, 2019
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2019
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
For the Year Ended
December 31, 2019
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
Penerimaan kas dari pelanggan
Penerimaan bunga
Penerimaan restitusi pajak
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada pekerja
Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran kas untuk
aktivitas operasi lainnya
(Penempatan atas) penerimaan kas
dari bank yang dibatasi
penggunaannya - neto
Arus kas neto yang diperoleh
dari aktivitas operasi
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
11.293.755.469
129.825.370
(8.368.563.346)
(265.870.372)
(478.233.497)
11.939.238.867
142.985.500
1.004.194
(9.254.885.328)
(392.697.057)
(640.367.773)
(56.004.831)
(42.904.882)
(3.677.487)
21.190.328
Cash receipts from customers
Receipts of interest income
Tax refund received
Cash paid to suppliers
Cash paid to employees
Income taxes paid
Cash paid for other
operating activities
(Placements of)
cash receipts from
restricted cash - net
1.773.563.849
Net cash flows provided by
operating activities
11b
2.251.231.306
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Pembelian aset tetap
Penempatan atas deposito berjangka
Penambahan piutang
karyawan - neto
Uang muka pembelian aset tetap
Arus kas yang digunakan
untuk aktivitas investasi
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
(164.165.092)
(80.137.003)
7
(203.802.279)
-
(9.260.357)
(5.142.877)
-
(258.705.329)
(203.802.279)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Pembayaran dividen
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO
KAS DAN SETARA KAS
Efek perubahan nilai kurs
mata uang asing pada kas
dan setara kas
Acquisitions of fixed assets
Placement of time deposit
Addition to employee
receivable - net
Advances payment for fixed assets
Cash flows used in
investing activities
CASH FLOW FROM
FINANCING ACTIVITY
(888.803.239)
15
1.103.722.738
(3.302.360)
SALDO KAS DAN SETARA KAS
PADA AWAL TAHUN
2.515.214.952
SALDO KAS DAN SETARA KAS
PADA AKHIR TAHUN
3.615.635.330
(2.699.544.704)
Dividends paid
(1.129.783.134)
NET INCREASE (DECREASE)
IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
5.779.342
Effect of
foreign exchange rate changes
on cash and cash equivalents
CASH AND CASH EQUIVALENTS
3.639.218.744 AT BEGINNING OF THE YEAR
4
Informasi atas aktivitas non-kas
disajikan pada Catatan 23.
Saldo 31 Desember 2019
2018
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS OPERASI
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
5.348.768.146
1.252.742
5.347.515.404
1.854.993.452
595.025.612
(2.277.626)
(513.752.034)
15
3.413.526.000
(55.756)
(3.723.214)
(888.803.239)
1.854.222.161
(14.497)
(41.259)
(3.723.214)
(888.803.239)
1.854.993.451
(888.803.239)
1.854.993.451
-
(3.723.214)
-
(41.259)
-
-
-
(771.290)
Mandatory reserves
Foreign exchange difference
from translation of financial
statements in foreign currency
Remeasurement of employee
benefits liability
Declaration of cash dividend
Profit for the year
(222.428.946)
222.428.946
15
Pembentukan cadangan wajib
Saldo 31 Desember 2018
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing
Pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan kerja karyawan
Deklarasi dividen kas
Laba tahun berjalan
-
Balance as of December 31, 2018
4.387.128.194
2.038.529
4.385.089.665
3.413.526.000
(513.752.034)
1.486.847
372.596.666
1.111.232.186
901.673
(2.698.557.192)
1.776.637.641
(968.837 )
901.673
(2.698.557.192)
1.777.606.478
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing
Pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan kerja karyawan
Deklarasi dividen kas
Laba tahun berjalan
Saldo 1 Januari 2018
15
-
-
901.673
-
-
(2.698.557.192)
1.777.606.478
Foreign exchange difference
from translation of financial
statements in foreign currency
Remeasurement of employee
benefits liability
Declaration of cash dividend
Profit for the year
906.910
-
-
671.113
-
-
671.113
235.797
Balance as of January 1, 2018
5.307.239.162
2.771.569
5.304.467.593
2.032.182.900
372.596.666
(85.939 )
(513.752.034)
Ditentukan
Penggunaannya/
Appropriated
Modal saham/
Share capital
Catatan/
Notes
3.413.526.000
Jumlah ekuitas/
Total equity
Jumlah/Total
Kepentingan
non
pengendali/
Noncontrolling
interests
Belum
ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated
Komponen
ekuitas lainnya/
Other
components
of equity
Tambahan
modal disetor
Additional
paid-in capital
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Parent Company
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For the Year Ended
December 31, 2019
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
2.515.214.952
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF THE YEAR
Information on non-cash
activities is disclosed in Note 23.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
Profil Perusahaan
1.
GENERAL
a.
PT Pertamina Lubricants (“Company”) is a
subsidiary of PT Pertamina (Persero) which
was established due to the spin-off lubricants
business unit of PT Pertamina (Persero). The
establishment of the Company was based on
Law No. 40 Year 2007 regarding Limited
Liability Company and Notarial Deed No. 35
dated September 23, 2013 of Lenny Janis
Ishak, S.H. The deed of establishment was
approved by the Minister of Law and Human
Rights
through
Letter
No.
AHU49849.AH.01.01.TH.2013 dated September
25, 2013. All rights and obligations of the
Lubricants Business Unit of PT Pertamina
(Persero) were transferred to the Company
based on Notarial Deed No. 44 dated
October 30, 2013 of Lenny Janis Ishak, S.H.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar,
Perusahaan menjalankan kegiatan usaha
sebagai berikut:
In accordance with Article 3 of the
Company’s Articles of Association, the
Company conducts the following business
activities:
a.
Produksi, pengolahan, perdagangan,
pengangkutan, penyimpanan, distribusi
dan pemasaran domestik dan ekspor
pelumas, grease, special products dan
base oil serta bahan baku pelumas.
a.
b.
Kegiatan usaha lainnya yang secara
langsung maupun tidak langsung terkait
atau menunjang kegiatan usaha.
b.
The Company’s office is located at Oil Center
Building 6th floor, Jl. M.H. Thamrin Kav. 55,
Jakarta, Indonesia.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
b.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018 adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
The
Company’s
Boards
Commissioners and Directors
2018
Mas’ud Khamid
Dolly Indra Nasution
Ananda Tohpati
Patuan Alfon Simanjuntak
-
Mas’ud Khamid1)
Dolly Indra Nasution
Ananda Tohpati2)
Patuan Alfon Simanjuntak3)
Yulian Dekri4)
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
1.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
(lanjutan)
b.
The Company’s Boards of Commissioners
and Directors (continued)
Direktur Utama
Direktur Operasi
Direktur Penjualan
dan Pemasaran
Direktur Keuangan
dan Business Support
5)
6)
7)
c.
2018
Ageng Giriyono5)
Mohammad Irfan
Afandi
Mohammad Irfan6)
Andria Nusa
Andria Nusa
Andre Herlambang
Andre Herlambang7)
Jumlah Karyawan
c.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018,
Perusahaan dan entitas anaknya (“Grup”)
memiliki masing-masing sebanyak 444 dan
404 karyawan, termasuk karyawan kontrak
(tidak diaudit).
d.
Penyelesaian
Konsolidasian
Laporan
Keuangan
d.
e.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018,
Perusahaan memiliki pengendalian secara
langsung pada entitas anak sebagai berikut:
Nama Entitas/
Name of Entity
Pertamina
Lubricants
Thailand Co.,
Ltd.
Thailand
Completion of the Consolidation Financial
Statements
The management of the Company is
responsible for the preparation of the
consolidated financial statements which
were completed and authorized for issuance
by the Company's Board of Directors on
February 20, 2020.
Struktur Entitas Anak
Domisili/
Place of
Incorporation
Number of Employees
As of December 31, 2019 and 2018, the
Company and its subsidiary (the “Group”)
has 444 and 404 employees, including nonpermanent
employees
(unaudited),
respectively.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab
dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian yang telah diselesaikan dan
disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi
Perusahaan pada tanggal 20 Februari 2020.
e.
President Director
Operation Director
Selling and Marketing
Director
Finance Director
and Business Support
Efektif sejak tanggal 17 Januari 2019/Effective since January 17, 2019
Efektif sejak tanggal 19 Februari 2018/Effective since February 19, 2018
Efektif sejak tanggal 13 Agustus 2018/Effective since August 13, 2018
Structure of the Subsidiary
As of December 31, 2019 and 2018, the
Company has direct control in the following
subsidiary:
Ruang
Lingkup
Usaha/
Scope of
Activities
Pengolahan
dan
pemasaran
pelumas/
Lubricant
processing
and
marketing
Efektif sejak tanggal 26 September 2018/Effective since
September 26, 2018
Efektif sejak tanggal 8 Agustus 2018/Effective since August 8, 2018
Efektif sejak tanggal 26 September 2018/Effective since
September 26, 2018
Sampai
dengan
tanggal
1
November
2019/Up
to
November 1, 2019
6
GENERAL (continued)
2019
of
The composition of the Boards of
Commissioners and Directors of the
Company as of December 31, 2019 and 2018
were as follows:
2019
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Production,
processing,
trading,
transport, storage, distribution and
marketing of domestic and export
lubricants, grease, special products and
base oil as well as lubricant raw
materials.
Other business activities that are directly
or indirectly related or supporting
business activities.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
b.
Company Profile
PT Pertamina Lubricants (“Perusahaan”)
merupakan entitas anak PT Pertamina
(Persero) yang berdiri dalam rangka
pemisahaan (spin-off) Unit Bisnis Pelumas
PT
Pertamina
(Persero).
Pendirian
Perusahaan
dibuat
berdasarkan
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan
Terbatas,
sesuai
Akta
No. 35 tanggal 23 September 2013 dari
notaris Lenny Janis Ishak, S.H. Akta tersebut
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia melalui Surat No. AHU49849.AH.01.01.TH.2013
tanggal
25 September 2013. Segala hak dan
kewajiban Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina
(Persero) beralih kepada Perusahaan
berdasarkan
Akta
No.
44
tanggal
30 Oktober 2013 dari Notaris Lenny Janis
Ishak, S.H.
Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di
Gedung Oil Center lantai 6, Jl. M.H. Thamrin
Kav. 55, Jakarta, Indonesia.
b.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
UMUM
a.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
7
Tahun
Pendirian/
Year of
Establishment
Tahun Usaha
Komersial
Dimulai/
Year
Commercial
Operations
Started
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of Ownership
2002
2006
74,00%
Jumlah
Aset
Sebelum
Eliminasi/
Total Assets
Before
Eliminations
43,995,938
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
Dasar penyusunan
konsolidasian
laporan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a.
Laporan keuangan konsolidasian telah
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang
mencakup Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar
Akuntansi
Keuangan
(“ISAK”)
yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.
Basis of preparation of the consolidated
financial statements
The consolidated financial statements have
been prepared in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards
(“SAK”), which comprise the Statements of
Financial Accounting Standards (“PSAKs”)
and Interpretations to Financial Accounting
Standards (“ISAKs”) issued by the Financial
Accounting Standards Board of the
Indonesian Institute of Accountants.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
terlampir telah konsisten dengan kebijakan
akuntansi yang diterapkan pada penyusunan
laporan keuangan konsolidasian Grup untuk
tahun-tahun yang tercakup dalam laporan
keuangan konsolidasian, kecuali untuk
perubahan dalam kebijakan akuntansi seperti
yang dibahas di Catatan 2b.
The accounting policies adopted in the
preparation of the consolidated financial
statements are consistent with those adopted
in the preparation of the Group’s
consolidated financial statements applied for
the years covered by the consolidated
financial statements, except for the changes
in accounting policy as disclosed in Note 2b.
Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan dasar akrual, dan dasar
pengukuran dengan menggunakan harga
historis, kecuali beberapa akun tertentu yang
dicatat
berdasarkan
pengukuran
lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi pada akun tersebut.
The consolidated financial statements have
been prepared on the accrual basis, and the
measurement basis used is historical cost,
except for certain accounts which requires
different measurement as disclosed on each
account in accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung dan
mengklasifikasikan arus kas menjadi kegiatan
operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows
has been prepared based on the direct
method by classifying the cash flows into
operating, investing and financing activities.
2.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
b.
2.
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan
i.
b.
Penerapan dari standar dan interpretasi
baru/revisi berikut, tidak menimbulkan
perubahan besar terhadap kebijakan
akuntansi Grup dan efek material
terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian
The adoption of these new/revised
standards and interpretations did not
result in substantial changes to the
Group’s accounting policies and had no
material effect on the amounts reported
in the consolidated financial statements
following
new
standards,
The
amendments to existing standards and
interpretations have been published and
are mandatory for the first time adoption
for the Group’s financial year beginning
on January 1, 2019 or later periods. The
Group has adopted them but they have
no significant impact since they are not
currently relevant to the Group’s
business.
ISAK 33: Transaksi Valuta Asing dan
Imbalan di Muka
-
Interpretasi ini mengatur penentuan
tanggal transaksi untuk tujuan
menentukan nilai tukar yang akan
digunakan pada pengakuan awal
aset, biaya atau pendapatan (atau
bagiannya) terkait pada penghentian
pengakuan aset atau liabilitas nonmoneter
yang
timbul
dari
pembayaran atau penerimaan uang
muka dalam mata uang asing.
-
ISAK
33:
Transaction
Consideration
Foreign
and
currency
Advance
This interpretation addresses how to
determine the date of the transaction
for the purpose of determining the
exchange rate to use on initial
recognition of the related asset,
expense or income (or part of it) on
the derecognition of a non-monetary
asset or non-monetary liability arising
from the payment or receipt of
advance consideration in a foreign
currency.
ISAK 34: Ketidakpastian dalam
Perlakuan Pajak Penghasilan
-
Interpretasi ini mengatur akuntansi
pajak penghasilan ketika perlakuan
pajak melibatkan ketidakpastian yang
mempengaruhi penerapan PSAK 46:
Pajak Penghasilan. Interpretasi ini
tidak berlaku untuk pajak atau
retribusi di luar ruang lingkup PSAK
46, juga tidak secara khusus
mencakup
persyaratan
yang
berkaitan dengan bunga dan denda
yang terkait dengan ketidakpastian
perlakuan pajak. Interpretasi ini
secara khusus membahas hal-hal
berikut:
8
Changes to Statements of Financial
Accounting Standards and Interpretations
of Financial Accounting Standards
i.
Standar baru, revisi terhadap standar
yang telah ada dan interpretasi berikut ini,
telah diterbitkan dan wajib untuk
diterapkan untuk pertama kali untuk tahun
buku Grup yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2019 atau
periode
setelahnya.
Grup
telah
mengadopsinya tetapi tidak ada dampak
signifikan karena tidak relevan terhadap
bisnis Grup saat ini.
-
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
ISAK 34: Uncertainty over Income
Tax Treatments
The interpretation addresses the
accounting for income taxes when tax
treatments involve uncertainty that
affects the application of PSAK 46:
Income Taxes. It does not apply to
taxes or levies outside the scope of
PSAK 46, nor does it specifically
include requirements relating to
interest and penalties associated with
uncertain tax treatments. The
interpretation specifically addresses
the following:
9
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
b.
2.
1.
2.
3.
4.
Changes to Statements of Financial
Accounting Standards and Interpretations
of Financial Accounting Standards
(continued)
i.
Standar baru, revisi terhadap standar
yang telah ada dan interpretasi berikut ini,
telah diterbitkan dan wajib untuk
diterapkan untuk pertama kali untuk
tahun buku Grup yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2019 atau
periode
setelahnya.
Grup
telah
mengadopsinya tetapi tidak ada dampak
signifikan karena tidak relevan terhadap
bisnis Grup saat ini (lanjutan)
ISAK 34:
Perlakuan
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
Penerapan dari standar dan interpretasi
baru/revisi berikut, tidak menimbulkan
perubahan besar terhadap kebijakan
akuntansi Grup dan efek material
terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian (lanjutan)
-
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
i.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
The adoption of these new/revised
standards and interpretations did not
result in substantial changes to the
Group’s accounting policies and had no
material effect on the amounts reported in
the consolidated financial statements
(continued)
The
following
new
standards,
amendments to existing standards and
interpretations have been published and
are mandatory for the first time adoption
for the Group’s financial year beginning on
January 1, 2019 or later periods. The
Group has adopted them but they have no
significant impact since they are not
currently relevant to the Group’s business
(continued)
Ketidakpastian dalam
Pajak
Penghasilan
-
Apakah
suatu
entitas
mempertimbangkan
ketidakpastian perlakuan pajak
secara terpisah
Asumsi yang dibuat entitas
tentang
pemeriksaan
atas
perlakuan pajak oleh otoritas
perpajakan
Bagaimana entitas menentukan
laba pajak/(rugi pajak), dasar
pengenaan pajak, rugi pajak
yang belum digunakan, kredit
pajak yang belum digunakan
dan tarif pajak
Bagaimana entitas
mempertimbangkan perubahan
fakta dan keadaan terkait
Grup menentukan apakah akan
mempertimbangkan masing-masing
perlakuan pajak yang tidak pasti
secara terpisah atau bersama-sama
dengan satu atau lebih perlakuan
pajak tidak pasti lainnya dan
menggunakan pendekatan yang
dapat memprediksi penyelesaian
ketidakpastian tersebut dengan lebih
baik.
ISAK 34: Uncertainty over Income Tax
Treatments (continued)
1.
Whether an entity considers
uncertain
tax
treatments
separately
2.
The assumptions an entity makes
about the examination of tax
treatments by taxation authorities
3.
How an entity determines taxable
profit/(tax loss), tax bases, unused
tax losses, unused tax credits and
tax rate
4.
How an entity considers changes
in facts and circumstances
The Group determines whether to
consider each uncertain tax treatment
separately or together with one or
more other uncertain tax treatments
and uses the approach that better
predicts the resolution of the
uncertainty.
10
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
b.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
Changes to Statements of Financial
Accounting Standards and Interpretations
of Financial Accounting Standards
(continued)
Penerapan dari standar dan interpretasi
baru/revisi berikut, tidak menimbulkan
perubahan besar terhadap kebijakan
akuntansi Grup dan efek material
terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian (lanjutan)
i. The adoption of these new/revised
standards and interpretations did not
result in substantial changes to the
Group’s accounting policies and had no
material effect on the amounts reported in
the consolidated financial statements
(continued)
Standar baru, revisi terhadap standar
yang telah ada dan interpretasi berikut ini,
telah diterbitkan dan wajib untuk
diterapkan untuk pertama kali untuk
tahun buku Grup yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2019 atau
periode
setelahnya.
Grup
telah
mengadopsinya tetapi tidak ada dampak
signifikan karena tidak relevan terhadap
bisnis Grup saat ini (lanjutan)
The
following
new
standards,
amendments to existing standards and
interpretations have been published and
are mandatory for the first time adoption
for the Group’s financial year beginning on
January 1, 2019 or later periods. The
Group has adopted them but they have no
significant impact since they are not
currently relevant to the Group’s business
(continued)
-
ISAK 34:
Perlakuan
(lanjutan)
Ketidakpastian dalam
Pajak
Penghasilan
-
ISAK 34: Uncertainty over Income Tax
Treatments (continued)
Grup menerapkan pertimbangan
signifikan dalam mengidentifikasi
ketidakpastian atas perlakuan pajak
penghasilan. Karena Grup beroperasi
dalam lingkungan multinasional yang
kompleks, Grup menilai apakah
Interpretasi berdampak pada laporan
keuangan konsolidasiannya.
The
Group
applies
significant
judgement in identifying uncertainties
over income tax treatments. Since the
Group operates in a complex
multinational environment, it assessed
whether the Interpretation had an
impact on its consolidated financial
statements.
Pada
saat
melakukan
adopsi
Interpretasi, Grup mempertimbangkan
apakah mereka memiliki posisi pajak
yang tidak pasti, terutama yang
berkaitan dengan transfer pricing.
Pelaporan pajak Perusahaan dan
entitas anak di berbagai yurisdiksi
termasuk pengurangan beban pajak
terkait dengan transfer pricing dan
otoritas perpajakan mungkin dapat
memiliki pandangan yang berbeda
atas perlakuan pajak tersebut.
Upon adoption of the Interpretation, the
Group considered whether it has any
uncertain tax positions, particularly
those relating to transfer pricing. The
Company’s and the subsidiaries’ tax
filings in different jurisdictions include
deductions related to transfer pricing
and the taxation authorities may
challenge those tax treatments.
Grup menentukan, berdasarkan pada
kepatuhan perpajakannya dan studi
penentuan transfer pricing, bahwa
besar
kemungkinan
perlakuan
pajaknya (termasuk untuk entitas
anak) akan diterima oleh otoritas
perpajakan.
The Group determined, based on its
tax compliance and transfer pricing
study, that it is probable that its tax
treatments (including for subsidiary)
will be accepted by the taxation
authorities.
11
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
b.
2.
PSAK
46:
Changes to Statements of Financial
Accounting
Standards
and
Interpretations of Financial Accounting
Standards (continued)
i.
Standar baru, revisi terhadap standar
yang telah ada dan interpretasi berikut ini,
telah diterbitkan dan wajib untuk
diterapkan untuk pertama kali untuk
tahun buku Grup yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2019 atau
periode
setelahnya.
Grup
telah
mengadopsinya tetapi tidak ada dampak
signifikan karena tidak relevan terhadap
bisnis Grup saat ini (lanjutan)
Amandemen
Penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
Penerapan dari standar dan interpretasi
baru/revisi berikut, tidak menimbulkan
perubahan besar terhadap kebijakan
akuntansi Grup dan efek material
terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian (lanjutan)
-
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
i.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
The adoption of these new/revised
standards and interpretations did not
result in substantial changes to the
Group’s accounting policies and had no
material effect on the amounts reported in
the consolidated financial statements
(continued)
The
following
new
standards,
amendments to existing standards and
interpretations have been published and
are mandatory for the first time adoption
for the Group’s financial year beginning on
January 1, 2019 or later periods. The
Group has adopted them but they have no
significant impact since they are not
currently relevant to the Group’s business
(continued)
Pajak
-
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
b.
The amendments clarify that the
income tax consequences of dividends
are linked more directly to past
transactions or events that generated
distributable
profits
than
to
distributions to owners. Therefore, an
entity recognises the income tax
consequences of dividends in profit or
loss, other comprehensive income or
equity according to where it originally
recognised those past transactions or
events.
Entitas menerapkan amandemen
untuk periode pelaporan tahunan
yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2019 dengan penerapan
dini diperkenakan. Ketika entitas
pertama
kali
menerapkan
amandemen
tersebut,
entitas
menerapkannya pada konsekuensi
pajak penghasilan dari dividen yang
diakui pada atau setelah awal periode
komparatif paling awal.
An entity applies the amendments for
annual reporting periods beginning on
or after January 1, 2019, with early
application permitted. When the entity
first applies those amendments, it
applies them to the income tax
consequences
of
dividends
recognised on or after the beginning of
the earliest comparative period.
2.
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
Standar baru, revisi dan interpretasi yang
telah diterbitkan, namun belum berlaku
efektif
Changes to Statements of Financial
Accounting Standards and Interpretations
of Financial Accounting Standards
(continued)
ii.
New standards, amendments and
interpretations issued but not yet effective
Berikut ini adalah beberapa standar
akuntansi yang telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(“DSAK”) yang dipandang relevan
terhadap pelaporan keuangan Grup
namun belum berlaku efektif untuk
laporan
keuangan
konsolidasian
31 Desember 2019 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut:
The following are several issued
accounting standards by the Indonesian
Financial Accounting Standards Board
(“DSAK”) that are considered relevant to
the financial reporting of the Group but not
yet effective for consolidated financial
statements as of December 31, 2019 and
for the year then ended:
Berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020
Effective at January 1, 2020
-
Amandemen PSAK 1 dan PSAK 25:
Definisi Bahan.
-
Amandemen
ini
mengklarifikasi
definisi materi dengan tujuan
menyelaraskan
definisi
yang
digunakan dalam kerangka kerja
konseptual dan beberapa PSAK
terkait. Selain itu, juga memberikan
panduan yang lebih jelas mengenai
definisi material dalam konteks
pengurangan pengungkapan yang
berlebihan
karena
perubahan
ambang batas definisi material.
Amendments to PSAK 46: Income
Taxes
Amandemen
ini
mengklarifikasi
bahwa
konsekuensi
pajak
penghasilan dari dividen lebih terkait
langsung dengan transaksi atau
peristiwa
masa
lalu
yang
menghasilkan laba yang dapat
dibagikan daripada distribusi kepada
pemilik. Dengan demikian, entitas
mengakui konsekuensi dari pajak
penghasilan atas dividen dalam laba
rugi, penghasilan komprehensif lain
atau
ekuitas
sesuai
dengan
pengakuan awal atas transaksi atau
peristiwa masa lalu terkait.
12
2.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
-
Amendment to PSAK 1 and PSAK 25:
Definition of Material.
This amendment clarifies the definition
of material with the aim of harmonizing
the definitions used in the conceptual
framework and some relevant PSAKs.
In addition, it also provides clearer
guidance regarding the definition of
material in the context of reducing over
disclosure due to changes in the
threshold of the material definition.
PSAK 71: Instrumen Keuangan, yang
diadopsi dari IFRS 9
-
PSAK ini mengatur klasifikasi dan
pengukuran instrumen keuangan
berdasarkan karakteristik dari arus
kas kontraktual dan model bisnis
entitas; metode kerugian kredit
ekspektasian untuk penurunan nilai
yang menghasilkan informasi yang
lebih tepat waktu, relevan dan
dimengerti oleh pemakai laporan
keuangan; dan akuntansi untuk
lindung nilai yang merefleksikan
manajemen risiko entitas lebih baik
dengan
memperkenalkan
persyaratan yang lebih umum
berdasarkan
pertimbangan
manajemen.
PSAK 71: Financial
adopted from IFRS 9
Instruments,
This PSAK provides for classification
and
measurement
of
financial
instruments
based
on
the
characteristics of contractual cash
flows and business model of the entity;
expected credit loss impairment model
that will result in information to become
more
timely,
relevant
and
understandable to the users of
financial statements; and accounting
for hedging that reflect the entity's risk
management better by introducing a
more general requirements based on
management's judgment.
13
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
b.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
Changes to Statements of Financial
Accounting
Standards
and
Interpretations of Financial Accounting
Standards (continued)
Standar baru, revisi dan intepretasi yang
telah diterbitkan, namun belum berlaku
efektif (lanjutan)
ii. New standards, amendments and
interpretations issued but not yet effective
(continued)
Berikut ini adalah beberapa standar
akuntansi yang telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(“DSAK”) yang dipandang relevan
terhadap pelaporan keuangan Grup
namun belum berlaku efektif untuk
laporan
keuangan
konsolidasian
31 Desember 2019 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut:
(lanjutan)
Berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020
(lanjutan)
-
Amandemen PSAK 71: Instrumen
Keuangan: Fitur Pembayaran di
Muka dengan Kompensasi Negatif
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
b.
Changes to Statements of Financial
Accounting Standards and Interpretations
of Financial Accounting Standards
(continued)
The following are several issued
accounting standards by the Indonesian
Financial Accounting Standards Board
(“DSAK”) that are considered relevant to
the financial reporting of the Group but not
yet effective for consolidated financial
statements as of December 31, 2019 and
for the year then ended: (continued)
Effective at January 1, 2020 (continued)
Berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020
(lanjutan)
Effective at January 1, 2020 (continued)
-
-
Amendments to PSAK 71: Financial
Instruments: Prepayment Features
with Negative Compensation
PSAK 72: Revenue from Contracts
with Customers, adopted from IFRS 15
This PSAK which is a single standard
and is a joint project between the
International Accounting Standards
Board (IASB) and the Financial
Accounting Standards Board (FASB),
provides revenue recognition from
contracts with customers, and the
entity is expected to have an analysis
before recognizing the revenue.
ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
Berikut ini adalah beberapa standar
akuntansi yang telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(“DSAK”) yang dipandang relevan
terhadap pelaporan keuangan Grup
namun belum berlaku efektif untuk
laporan
keuangan
konsolidasian
31 Desember 2019 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut:
(lanjutan)
-
14
b.
2.
The following are several issued
accounting standards by the Indonesian
Financial Accounting Standards Board
(“DSAK”) that are considered relevant to
the financial reporting of the Group but not
yet effective for consolidated financial
statements as of December 31, 2019 and
for the year then ended: (continued)
These amendments clarify that a
financial asset passes the ‘solely
payments of principal and interest on
the principal amount outstanding’
criterion regardless of an event or
circumstance that causes the early
termination of the contract
and
irrespective of which party pays or
receives reasonable compensation for
the early termination of the contract.
PSAK ini adalah standar tunggal
untuk pengakuan pendapatan yang
merupakan hasil dari joint project
yang sukses antara International
Accounting Standards Board dan
Financial Accounting Standards
Board, mengatur model pengakuan
pendapatan dari kontrak dengan
pelanggan,
sehingga
entitas
diharapkan dapat melakukan analisis
sebelum mengakui pendapatan.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
ii. New standards, amendments and
interpretations issued but not yet effective
(continued)
-
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak
dengan Pelanggan, yang diadopsi
dari IFRS 15
2.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Standar baru, revisi dan intepretasi yang
telah diterbitkan, namun belum berlaku
efektif (lanjutan)
Amandemen
ini
mengklarifikasi
bahwa aset keuangan melewati
kriteria “semata-mata pembayaran
pokok dan bunga atas jumlah pokok
terhutang” terlepas dari peristiwa
atau keadaan yang menyebabkan
pemutusan awal kontrak dan terlepas
dari pihak mana membayar atau
menerima kompensasi yang wajar
untuk awal pemutusan kontrak.
-
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
ii.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PSAK 73: Sewa, yang diadopsi dari
IFRS 16, berlaku efektif 1 Januari
2020 dengan penerapan dini
diperkenankan untuk entitas yang
juga telah menerapkan PSAK 72:
Pendapatan dari Kontrak dan
Pelanggan
PSAK ini menetapkan prinsip
pengakuan, pengukuran, penyajian,
dan pengungkapan atas sewa
dengan memperkenalkan model
akuntansi
tunggal
dengan
mensyaratkan untuk mengakui hak
guna aset (right-of-use assets) dan
liabilitas
sewa.
Terdapat
2
pengecualian
opsional
dalam
pengakuan aset dan liabilitas sewa,
yakni untuk: (i) sewa jangka-pendek
dan (ii) sewa yang aset terkait
(underlying assets) bernilai rendah.
PSAK 73: Leases, adopted from IFRS
16, effective January 1, 2020, and
earlier application is permitted, but not
before an entity applies PSAK 72:
Revenue
from
Contracts
with
Customers
This PSAK establishes the principles
of
recognition,
measurement,
presentation, and disclosure of the
lease by introducing a single
accounting
model,
with
the
requirement to recognize the right-ofuse assets and liability of the lease;
there are 2 optional exclusions in the
recognition of the lease assets and
liabilities, namely (i) short-term lease
and (ii) lease with low-value underlying
assets.
15
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
b.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
Standar baru, revisi dan intepretasi yang
telah diterbitkan, namun belum berlaku
efektif (lanjutan)
Changes to Statements of Financial
Accounting Standards and Interpretations
of Financial Accounting Standards
(continued)
ii.
New standards, amendments and
interpretations issued but not yet effective
(continued)
Berikut ini adalah beberapa standar
akuntansi yang telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(“DSAK”) yang dipandang relevan
terhadap pelaporan keuangan Grup
namun belum berlaku efektif untuk
laporan
keuangan
konsolidasian
31 Desember 2019 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut:
(lanjutan)
The following are several issued
accounting standards by the Indonesian
Financial Accounting Standards Board
(“DSAK”) that are considered relevant to
the financial reporting of the Group but not
yet effective for consolidated financial
statements as of December 31, 2019 and
for the year then ended: (continued)
Berlaku efektif tanggal 1 Januari 2021
Effective at January 1, 2021
-
-
Amandemen
Bisnis
PSAK
22:
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
ii.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
Definisi
Amendments to PSAK 22: Definition of
Business
Amandemen ini dikeluarkan untuk
membantu
entitas
menentukan
apakah serangkaian kegiatan dan
aset yang diperoleh adalah bisnis
atau tidak. Mereka mengklarifikasi
persyaratan minimum untuk bisnis,
menghapus penilaian apakah pelaku
pasar mampu mengganti elemen
yang hilang, menambah panduan
untuk membantu entitas menilai
apakah proses yang diperoleh
adalah substantif, mempersempit
definisi bisnis dan output, dan
memperkenalkan uji konsentrasi nilai
wajar opsional. Contoh ilustratif baru
bersama
dengan
diberikan
amandemen.
These amendments were issued to
help entities determine whether an
acquired set of activities and assets is
a business or not. They clarify the
minimum requirements for a business,
remove the assessment of whether
market participants are capable of
replacing any missing elements, add
guidance to help entities assess
whether an acquired process is
substantive, narrow the definitions of a
business and of outputs, and introduce
an optional fair value concentration
test. New illustrative examples were
provided along with the amendments.
Grup sedang mengevaluasi dampak dari
standar akuntansi tersebut dan belum
menentukan
dampaknya
terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
The Group is currently evaluating and has
not yet determined the effects of these
accounting standards on its consolidated
financial statements.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
c.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Prinsip Konsolidasi
c.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari
laporan keuangan Perusahaan dan entitas
anaknya seperti dijelaskan pada Catatan 1e.
The consolidated financial statements
comprise the financial statements of the
Company and its subsidiary as described in
Note 1e.
Seluruh transaksi material antar perusahaan
dan saldo akun (termasuk laba atau rugi
signifikan yang belum direalisasi) telah
dieliminasi.
All material intercompany transactions and
account balances (including the related
significant unrealized gains or losses) have
been eliminated.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak
tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan
memperoleh pengendalian sampai dengan
tanggal
entitas
induk
kehilangan
pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the
respective dates of their acquisitions, being
the dates on which the Company obtains
control and continue to be consolidated until
the date such control ceases.
Kendali diperoleh bila Grup terekspos atau
memiliki hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee dan memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
Grup mengendalikan investee jika dan hanya
jika Grup memiliki seluruh hal berikut ini:
Control is achieved when the Group is
exposed or has rights to variable returns from
its involvement with the investee and has the
ability to affect those returns through its power
over the investee. The Group controls an
investee if and only if the Group has all of the
following:
a)
b)
c)
kekuasaan atas investee, yaitu hak yang
ada saat ini yang memberi grup
kemampuan kini untuk mengarahkan
aktivitas relevan dari investee,
eksposur atau hak atas imbal hasil
variabel dari keterlibatannya dengan
investee, dan
kemampuan
untuk
menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil.
a)
b)
c)
power over the investee that is existing
rights that give the group current ability to
direct the relevant activities of the
investee,
exposure or rights, to variable returns
from its involvement with the investee,
and
the ability to use its power over the
investee to affect its returns.
Umumnya, terdapat asumsi bahwa hak suara
mayoritas memiliki pengendalian. Untuk
mendukung asumsi tersebut dan bila Grup
tidak memiliki hak suara atau hak serupa
secara mayoritas atas suatu investee, Grup
mempertimbangkan
semua
fakta
dan
keadaan yang relevan dalam mengevaluasi
apakah mereka memiliki kekuasaan atas
investee, termasuk:
Generally, there is a presumption that a
majority of voting rights results in control. To
support this presumption and when the Group
has less than a majority of the voting or similar
rights of an investee, the Group considers all
relevant facts and circumstances in assessing
whether it has power over an investee,
including:
a)
a)
b)
c)
pengaturan kontraktual dengan pemilik
hak suara lainnya dari investee,
hak yang timbul atas pengaturan
kontraktual lain, dan
hak suara dan hak suara potensial yang
dimiliki Grup.
b)
c)
Laporan keuangan entitas anak disusun untuk
periode pelaporan yang sama dengan
Perusahaan dan menggunakan kebijakan
akuntansi yang konsisten.
16
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
the contractual arrangement with the
other vote holders of the investee,
rights arising from other contractual
arrangements, and
the Group's voting rights and potential
voting rights.
The financial statements of the subsidiary are
prepared for the same reporting period as the
Company and using consistent accounting
policies.
17
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
c. Prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c.
Principles of Consolidation (continued)
Grup menilai kembali apakah mereka dapat
mengendalikan investee bila fakta dan
keadaan mengindikasikan adanya perubahan
terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen
dari pengendalian. Konsolidasi atas entitas
anak dimulai sejak Grup memperoleh
pengendalian atas entitas anak dan berhenti
pada saat Grup kehilangan pengendalian atas
entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan, dan
beban dari entitas anak yang diakuisisi pada
tahun berjalan disertakan dalam laporan
keuangan konsolidasian sejak tanggal Grup
memperoleh kendali sampai tanggal Grup
tidak lagi mengendalikan entitas anak
tersebut.
The Group re-assesses whether or not it
controls
an investee if
facts and
circumstances indicate that there are changes
to one or more of the three elements of
control. Consolidation of a subsidiary begins
when the Group obtains control over the
subsidiary and ceases when the Group loses
control of the subsidiary. Assets, liabilities,
income, and expenses of a subsidiary
acquired during the year are included in the
consolidated financial statements from the
date the Group gains control until the date the
Group ceases to control the subsidiary.
Kepentingan
Nonpengendali
(“KNP”)
mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan
aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak
dapat diatribusikan secara langsung maupun
tidak langsung kepada entitas induk, yang
masing-masing disajikan dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari
bagian yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.
Non-Controlling Interests (“NCI”) represent
the portion of the profit or loss and net assets
of the subsidiaries not attributable to the
equity interest that are owned directly or
indirectly by the parent company, which are
presented in the consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income
and under the equity section of the
consolidated statement of financial position,
respectively,
separately
from
the
corresponding portion attributable to the
owners of the parent company.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara
penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal
ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo
defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are
attributed to the NCI even if such losses result
in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu
entitas anak, maka Grup:
menghentikan
pengakuan
aset
(termasuk goodwill) dan liabilitas entitas
anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi
selisih penjabaran, yang dicatat di
ekuitas, jika ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau
kerugian dalam laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian induk atas
komponen yang sebelumnya diakui
sebagai pendapatan komprehensif lain
ke laba rugi atau saldo laba yang sesuai.
In case of loss of control over a subsidiary, the
Group:
derecognizes the assets (including
goodwill) and liabilities of the subsidiary;
-
18
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
c.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c.
Principles of Consolidation (continued)
Peningkatan
atau
penurunan
bagian
kepemilikan Grup yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai
transaksi ekuitas. Jumlah tercatat kepentingan
Grup
dan
KNP
disesuaikan
untuk
mencerminkan perubahan bagian relatifnya
atas entitas anak. Grup mengakui secara
langsung dalam ekuitas setiap perbedaan
antara jumlah KNP disesuaikan dan nilai wajar
imbalan yang diberikan atau diterima, dan
atribusikan pada pemilik Grup.
An increase or decrease in the Group’s
ownership interest that does not result in a
loss of control is accounted for as an equity
transaction. The carrying amounts of the
Group’s and NCI’s interests are adjusted to
reflect the changes in their relative interest in
the subsidiary. The Group shall recognize
directly in equity any difference between the
amount by which the NCI interests are
adjusted and the fair value of the
consideration paid or received, and attribute it
to the owners of the Group.
Grup mempunyai entitas anak yang
menggunakan Baht Thailand sebagai mata
uang fungsional. Untuk tujuan konsolidasi
laporan keuangan entitas anak tersebut,
laporan keuangan dalam mata uang asing
dijabarkan dalam mata uang rupiah dengan
dasar sebagai berikut:
The Group has a subsidiary which adopted
the Thailand Baht as its functional currency.
For the purpose of consolidating the
subsidiary, its financial statements in foreign
currencies were translated into rupiah
amounts on the following basis:
-
-
Statement of financial position accounts:
Assets and liabilities, using the closing rate
at the date of the statement of financial
position. Equity accounts are translated at
historical rates.
-
Statement of profit or loss and other
comprehensive income accounts: income
and expenses, using the average rates of
exchange prevailing during the year.
-
Akun-akun
dalam
laporan
posisi
keuangan: aset dan liabilitas dijabarkan
menggunakan nilai tukar yang berlaku
pada tanggal laporan posisi keuangan.
Akun ekuitas dijabarkan menggunakan
nilai tukar historis.
Akun-akun dalam
laba rugi
dan
penghasilan
komprehensif
lain:
pendapatan dan biaya menggunakan nilai
tukar rupiah rata-rata selama setahun.
Selisih kurs karena penjabaran laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain dicatat sebagai
bagian dari "Komponen Ekuitas Lainnya" pada
bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Differences arising from the translation of the
statement of financial position and statement
of profit or loss and other comprehensive
income accounts are presented as part of
“Other Components of Equity” in the equity
section of the consolidated statement of
financial position.
derecognizes the carrying amount of any
NCI;
derecognizes the cumulative translation
differences, recorded in equity, if any;
recognizes the fair value of the
consideration received;
recognizes the fair value of any
investment retained;
recognizes any surplus or deficit in profit
or loss; and
reclassifies the parent’s share of
components previously recognized in
other comprehensive income to profit or
loss or retained earnings, as appropriate.
19
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
d.
e.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Transaksi-transaksi pihak berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d.
Related party transactions
Perusahaan dan entitas anaknya mempunyai
transaksi dengan pihak berelasi sesuai
dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 7:
Pengungkapan pihak-pihak berelasi.
The Company and subsidiary have
transactions with related parties as defined in
PSAK 7: Related party disclosures.
Transaksi
ini
dilakukan
berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah
pihak, yang mungkin tidak sama dengan
transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi. Transaksi dan saldo
yang material dengan pihak berelasi
diungkapkan dalam Catatan 20.
The transactions are made based on terms
agreed by the parties, which may not be the
same as those made with unrelated parties.
Significant transactions and balances with
related parties are disclosed in Note 20.
Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak
berelasi, maka pihak-pihak lain yang
disebutkan dalam Catatan atas laporan
keuangan konsolidasian merupakan pihak
tidak berelasi.
Unless specifically identified as related
parties, the parties disclosed in the Notes to
the consolidated financial statements are
unrelated parties.
Kas dan setara kas
e.
Cash and cash equivalents are cash on hand,
cash in banks and time deposits with maturity
periods of three months or less at the time of
placement and which are not used as
collateral or are not restricted.
Deposito berjangka yang jatuh tempo lebih
dari tiga bulan sejak tanggal penempatan dan
tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak
dibatasi penggunaannya disajikan sebagai
deposito berjangka dan disajikan sebagai
bagian dari aset lancar.
Time deposits with maturity periods more than
three months at the time of placement and
which are not used as collateral or are not
restricted are presented as time deposit under
the current assets section.
Kas dan setara kas yang dibatasi
penggunaannya yang akan digunakan untuk
membayar liabilitas yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun disajikan sebagai kas
yang dibatasi penggunaannya dan disajikan
sebagai bagian dari aset lancar.
Cash and cash equivalents which are
restricted for repayment of currently maturing
obligations are presented as restricted cash
under the current assets section.
f.
Piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak
lancar lainnya - piutang karyawan pada
awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
kemudian diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, dikurangi dengan
penyisihan untuk kerugian penurunan nilai.
Jika piutang diharapkan tertagih dalam satu
tahun atau kurang (atau dalam siklus normal
operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang
tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar.
Jika sebaliknya, piutang tersebut disajikan
sebagai aset tidak lancar.
Receivables
Trade receivables, other receivables and other
non-current assets - employee receivables are
recognized initially at fair value and
subsequently measured at amortized cost
using the effective interest method, less
provision for impairment loss. If collection is
expected in one year or less (or in the normal
operating cycle of the business if longer), they
are classified as current assets. Otherwise,
they are presented as non-current assets.
20
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
f.
2.
Piutang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
f.
Provisi penurunan nilai telah dicatat sebagai
beban penurunan nilai dalam laba rugi.
Jumlah yang telah dibuat provisi penurunan
nilainya biasanya akan dihapuskan pada saat
tidak terdapat kemungkinan pemulihan
tersebut.
g.
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas termasuk kas, bank dan
semua deposito berjangka yang jatuh tempo
dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal
penempatan dan tidak digunakan sebagai
jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
f. Piutang
2.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
The provision for impaired receivables has
been included in impairment charges in the
profit of loss. Amounts charged to the
allowance account are generally written off
when there is no expectation of recovering
them.
Persediaan
g.
Inventories
Persediaan lube base oil, aditif dan barang
jadi dinilai berdasarkan nilai terendah antara
biaya perolehan atau nilai realisasi neto.
Inventory lube base oil, additive and finished
goods value at the lower of cost or net
realizable value.
Biaya perolehan ditentukan berdasarkan
metode rata-rata tertimbang dan termasuk
semua biaya pembelian, biaya konversi dan
biaya lain untuk membawa persediaan ke
tempat dan kondisi yang siap untuk dijual atau
dipakai.
Cost is determined using the weighted
average method and includes all costs of
purchase, costs of conversion and other costs
to bring the inventories to their place and
condition that is ready for sale or use.
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual
dalam kegiatan usaha normal dikurangi
dengan estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya untuk melakukan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling
price in the normal course of business less the
estimated completion costs and selling costs.
Provisi penurunan nilai persediaan usang,
tidak terpakai dan lambat pergerakannya
dilakukan berdasarkan analisis manajemen
terhadap kondisi persediaan tersebut pada
akhir tahun.
A provision for obsolete, unuseable and slowmoving materials is provided based on
management’s analysis of the condition of
such materials at the end of the year.
h. Biaya dibayar di muka
h.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama
periode manfaat masing-masing biaya. Biaya
dibayar di muka diklasifikasikan sebagai aset
lancar
apabila
terdapat
kemungkinan
terealisasi dan terpakai dalam waktu satu
tahun dari akhir periode pelaporan, apabila
tidak, biaya dibayar di muka diklasifikasikan
sebagai aset tidak lancar.
i.
Receivables (continued)
Prepaid expenses
Prepaid expenses are amortised on a
straight-line basis over the estimated
beneficial periods of the prepaid expenses.
Prepaid expenses are classified as current
assets when it is probable to be realized or
consumed within one year from the end of the
reporting periods, otherwise, these are
classified as non-current assets.
Aset tetap
i.
Aset tetap, kecuali tanah, disajikan sebesar
harga
perolehan
dikurangi
dengan
penyusutan dan penurunan nilai, jika ada.
Harga perolehan termasuk pengeluaran yang
dapat diatribusikan secara langsung atas
perolehan aset tersebut. Tanah diakui sebesar
biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya
legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui
sebagai bagian biaya akuisisi tanah, dan
biaya-biaya tersebut tidak disusutkan. Biaya
terkait dengan dengan pembaruan hak atas
tanah diakui sebagai aset takberwujud dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Fixed assets
Fixed assets, except land, are stated at
historical cost less depreciation and
impairment, if any. Historical cost includes
expenditure that is directly attributable to the
acquisition of the fixed assets. Land is
recognized at cost and not depreciated. Initial
legal costs incurred to obtain legal rights are
recognized as part of the acquisition cost of
the land, and these costs are not depreciated.
Costs related to renewal of land rights are
recognized as intangible assets and
amortised during the period of the land rights.
21
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
i.
Fixed assets (continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui
sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai
aset yang terpisah, hanya jika kemungkinan
besar Grup mendapat manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut
dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan
andal. Grup mengakui biaya perbaikan dan
pemeliharaan yang bersifat signifikan sebagai
aset tetap. Nilai tercatat yang terkait dengan
komponen yang diganti tidak diakui. Biaya
perbaikan
dan
pemeliharaan
lainnya
dibebankan dalam laba rugi dalam periode
keuangan ketika biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s
carrying amount or recognized as a separate
asset, only when it is probable that future
economic benefits associated with the item will
flow to the Group and the cost of the item can
be measured reliably. The Group recognized
significant repair and maintenance costs as
fixed assets. The carrying amount of the
replaced part is derecognized. All other repairs
and maintenance are charged to the profit or
loss during the financial period in which they
are incurred.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus sampai
dengan nilai sisanya selama masa manfaat
yang diestimasi. Penyusutan atas aset tetap
berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai
berikut:
Depreciation on fixed assets is calculated
using the straight-line method up to their
residual values over their estimated useful
lives. Fixed assets are depreciated based on
the following estimated useful lives:
Kilang, tangki, instalasi pipa dan
peralatan lainnya
Bangunan
Harta benda modal (HBM) bergerak
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
i.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
Tahun/years
3 - 40
5 - 40
5 - 20
Refineries, tanks, pipeline installations and
other equipment
Buildings
Movable assets
Pada setiap akhir tahun buku, nilai sisa, umur
manfaat dan metode penyusutan aset ditinjau
ulang dan disesuaikan secara prospektif
sebagaimana mestinya.
At each financial year-end, the residual
values, useful lives and methods of
depreciation of assets are reviewed and
adjusted prospectively, as appropriate.
Aset dalam penyelesaian
Assets under construction
Aset dalam penyelesaian merupakan biayabiaya yang berhubungan secara langsung
dengan pembangunan dan akuisisi aset tetap
dan biaya-biaya lainnya. Biaya-biaya tersebut
akan dipindahkan ke aset tetap spesifik pada
saat pembangunan selesai. Penyusutan
dibebankan sejak aset tersebut siap
digunakan.
Assets under construction represents costs for
the construction and acquisition of fixed
assets and other costs. These costs are
transferred to the specific fixed asset account
when the construction
is
complete.
Depreciation is charged from the date the
assets are ready for use.
j. Utang usaha dan utang lain-lain
j. Trade and other payables
Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya
diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur
dengan harga perolehan diamortisasi yang
menggunakan metode suku bunga efektif.
Utang dikelompokan sebagai liabilitas jangka
pendek apabila pembayaran jatuh tempo
dalam waktu satu tahun atau kurang (atau
dalam siklus normal operasi dari bisnis jika
lebih lama). Jika sebaliknya, utang usaha
tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka
panjang.
Trade and other payables are recognized
initially at fair value and subsequently
measured at amortised cost using the effective
interest method. Payables are classified as
current liabilities if payment is due within one
year or less (or in the normal operating cycle
of the business if longer). Otherwise, they are
presented as non-current liabilities.
22
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
k.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k.
i. Aset keuangan
Financial instruments
i.
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, pinjaman yang
diberikan dan piutang, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo, aset keuangan
tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif
yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dalam lindung nilai yang
efektif. Pengklasifikasian ini tergantung
pada hakekat dan tujuan aset keuangan
diperoleh dan ditetapkan pada saat
pengakuan awal. Grup tidak memiliki
kategori aset keuangan lain selain
pinjaman dan piutang.
Financial assets are classified as
financial assets at fair value through profit
or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, available-for-sale
financial assets, or as derivatives
designated as hedging instruments in an
effective hedge. The classification
depends on the nature and purpose for
which the asset was acquired and is
determined at the time of initial
recognition. The Group does not have
any other financial asset category other
than loans and receivables.
Aset keuangan pada awalnya diakui pada
nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan
yang tidak diakui pada nilai wajar melalui
laba rugi, ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Financial assets are recognized initially at
fair value, and in the case of financial
assets not at fair value through profit or
loss, directly attributable transaction
costs are added to the fair value.
Aset keuangan Grup yang dikategorikan
sebagai pinjaman dan piutang meliputi kas
dan setara kas, deposito berjangka, kas
yang dibatasi penggunaannya, piutang
usaha, piutang lain-lain dan aset tidak
lancar lainnya - piutang karyawan.
The Group’s financial assets which are
classified as loans and receivables
include of cash and cash equivalents,
time deposit, restricted cash, trade
receivables, other receivables and other
non-current
assets
employee
receivables.
Pengukuran setelah pengakuan
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Setelah pengakuan awal,
aset keuangan tersebut dicatat pada biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan suku bunga efektif (“SBE”)
dikurangi
penurunan
nilai.
Biaya
amortisasi
dihitung
dengan
mempertimbangkan diskonto atau premi
pada saat akuisisi dan komisi atau biaya
yang merupakan bagian integral dalam
SBE. Amortisasi SBE dimasukkan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Kerugian
yang timbul dari penurunan nilai juga
diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan
komprehensif
lain
konsolidasian.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. After initial measurement, such
financial assets are subsequently
measured at amortized cost using the
Effective Interest Rate (“EIR”) less
impairment. Amortized cost is calculated
by taking into account any discount or
premium on acquisition and fees or costs
that are an integral part of the EIR. The
EIR amortization is included in the
consolidated statement of profit or loss
and other comprehensive income. Losses
arising from impairment are also
recognized in the consolidated statement
of profit or loss and other comprehensive
income.
23
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
ii.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
k. Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
i.
Financial assets (continued)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
k. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k.
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
ii.
Financial liabilities (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Penghentian pengakuan atas suatu aset
keuangan, atau bila dapat diterapkan,
untuk bagian dari aset keuangan atau
bagian dari kelompok aset keuangan
serupa, terjadi bila:
A financial asset, or where applicable, a
part of a financial asset or part of a group
of
similar
financial
assets,
is
derecognized when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau
i. the contractual rights to receive cash
flows from the asset have expired; or
ii. Grup telah mengalihkan hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari
aset
keuangan
tersebut
atau
menanggung
kewajiban
untuk
membayar arus kas yang diterima
tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan (a)
Grup secara substansial memindahkan
seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut,
atau (b) Grup secara substansial tidak
memindahkan dan tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun
telah
memindahkan
pengendalian atas aset keuangan
tersebut.
ii. the Group has transferred its rights to
receive cash flows from the asset or
has assumed an obligation to pay the
received cash flows in full without
material delay to a third party under a
“pass-through” arrangement, and
either (a) the Group has transferred
substantially all the risks and rewards
of the financial asset, or (b) the Group
has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards
of the asset, but has transferred
control of the asset.
Setelah pengakuan awal, liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi yang dikenakan
bunga selanjutnya diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode SBE. Pada
tanggal pelaporan, biaya akrual bunga
dicatat secara terpisah dari pokok
pinjaman terkait dalam bagian liabilitas
lancar. Keuntungan dan kerugian diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian ketika
liabilitas dihentikan pengakuannya serta
melalui proses amortisasi menggunakan
metode SBE.
After initial recognition, interest-bearing
loans and borrowings are subsequently
measured at cost using EIR method. At
the reporting date, the accrued interest is
recorded separately from the respective
principal loans as part of current liabilities.
Gains and losses are recognized in the
consolidated statement of profit or loss
and other comprehensive income when
the liabilities are derecognized as well as
through the amortization process using
the EIR method.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar
dengan liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama atas
persyaratan yang secara substansial
berbeda, atau bila persyaratan dari
liabilitas keuangan tersebut secara
substansial dimodifikasi, pertukaran atau
modifikasi persyaratan tersebut dicatat
sebagai penghentian pengakuan liabilitas
keuangan awal dan pengakuan liabilitas
keuangan baru, dan selisih antara nilai
tercatat
masing-masing
liabilitas
keuangan tersebut diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian.
When an existing financial liability is
replaced by another from the same lender
on substantially different terms, or the
terms of an existing liability are
substantially modified, such an exchange
or modification is treated as a
derecognition of the original liability and
the recognition of a new liability, and the
difference in the respective carrying
amounts
is
recognized
in
the
consolidated statement of profit or loss
and other comprehensive income.
Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya pada saat liabilitas
tersebut dihentikan atau dibatalkan atau
kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when
the obligation under the liability is
discharged or cancelled or has expired.
Metode suku bunga efektif (SBE)
Effective interest (EIR) method
Metode SBE adalah metode yang
digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset/liabilitas
keuangan
dan
mengalokasikan
pendapatan/beban
bunga
selama
periode yang relevan.
The EIR method is a method of
calculating the amortized cost of a
financial asset/liability and of allocating
interest income/expense over the
relevant period.
Liabilitas keuangan
ii.
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas
keuangan
diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi dan
liabilitas
keuangan
lainnya.
Grup
menentukan
klasifikasi
liabilitas
keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as
financial liabilities at fair value through
profit or loss and other financial liabilities.
The Group determines the classification
of its financial liabilities at initial
recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur
pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi, ditambah biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Financial liabilities are recognized initially
at fair value and, in the case of financial
liabilities recognized at amortized cost,
include directly attributable transaction
costs.
Grup tidak memiliki kategori liabilitas
keuangan lain selain liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi, yang meliputi utang usaha,
utang lain-lain, dan biaya yang masih
harus dibayar.
The Group does not have any other
financial liability category other than
financial liabilities at amortised costs,
which include trade payables, other
payables and accrued expenses.
24
25
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
k. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k. Financial instruments (continued)
iii. Saling hapus antar instrumen keuangan
iii. Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disajikan secara saling hapus dan nilai
netonya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, jika terdapat
hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut dan ada niat untuk
menyelesaikan secara neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara simultan.
l.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
Financial assets and liabilitites are offset
and the net amount reported in the
consolidated statement of financial
position, when there is a legally
enforceable right to offset the recognized
amounts and there is an intention to settle
on a net basis, or to realize the asset and
settle the liability simultaneously.
Penurunan nilai dari aset keuangan
l.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
l.
Penurunan
(lanjutan)
nilai
dari
aset
2.
keuangan
The Group assesses at the end of each
reporting period whether there is objective
evidence that a financial asset or group of
financial assets is impaired.
Kriteria yang digunakan Grup untuk
menentukan bahwa ada bukti objektif dari
suatu penurunan nilai meliputi:
- debitur gagal membayar atau menunggak
pembayaran;
- kesulitan keuangan signifikan yang dialami
debitur;
- pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga;
- pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi
atau hukum sehubungan dengan kesulitan
keuangan yang dialami pihak peminjam,
memberikan keringanan kepada pihak
peminjam yang tidak mungkin diberikan jika
pihak peminjam tidak mengalami kesulitan
tersebut;
- terdapat kemungkinan besar bahwa debitur
akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya;
- hilangnya pasar aktif dari aset keuangan
akibat kesulitan keuangan; atau
The criteria that the Group uses to determine
that there is objective evidence of an
impairment loss include:
- default or delinquency in payments by the
debtor;
- significant financial difficulty of the debtor;
- a breach of contract, such as a default or
delinquency in interest or principal
payments;
- the lenders, for economic or legal reasons
relating to the borrower’s financial difficulty,
granting to the borrower a concession that
the lenders would not otherwise consider;
- the probability that the debtor will enter
bankruptcy or other financial reorganization;
- the disappearance of an active market for
that financial asset because of financial
difficulties; or
- observable data indicating that there is a
measurable decrease in the estimated
future cash flows from a portfolio of financial
assets since the initial recognition of those
assets, although the decrease cannot yet be
traced to the individual financial assets in
the portfolio, including:
Impairment of financial assets (continued)
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian
penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebesar selisih nilai
tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa depan (tidak termasuk kerugian
kredit di masa depan yang belum terjadi) yang
didiskonto dengan menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat
aset tersebut dikurangi, baik secara langsung
maupun menggunakan pos provisi. Jumlah
kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi.
If there is an objective evidence that an
impairment loss has occured, the amount of
loss is measured as the difference between
the asset’s carrying amount and the present
value of estimated future cash flows
(excluding future credit losses that have not
been incurred) discounted at the financial
asset’s original effective interest rate. The
carrying amount of the asset is reduced either
directly or through the use of a provision
account. The amount of the loss is recognized
in the profit or loss.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan
tersebut dapat dikaitkan secara objektif
dengan peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya
peringkat kredit debitur), maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui akan
dipulihkan, baik secara langsung, atau
dengan menyesuaikan pos provisinya. Jumlah
pemulihan tersebut diakui pada laba rugi dan
jumlahnya tidak boleh mengakibatkan nilai
tercatat aset keuangan melebihi biaya
perolehan
diamortisasi
pada
tanggal
pemulihan dilakukan seandainya tidak ada
penurunan nilai.
If in a subsequent period, the amount of the
impairment loss decreases and the decrease
can be related objectively to an event
occurring after the impairment was recognized
(such as an improvement in the debtor’s credit
rating), the previously recognized impairment
loss will be reversed either directly or by
adjusting the provision account. The reversal
amount is recognized in the profit or loss and
the amount cannot exceed what the amortized
cost would have been had the impairment not
been recognized at the date the impairment
was reversed.
m. Pengakuan pendapatan dan beban
(i)
m. Revenue and expense recognition
Pendapatan dari penjualan produk
(i)
Revenue from selling products
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan
yang diterima atau akan diterima dari
penjualan pelumas dalam kegiatan usaha
normal Grup. Pendapatan disajikan neto
setelah dikurangi Pajak Pertambahan
Nilai (“PPN”), retur, potongan harga dan
diskon.
Revenue comprises the fair value of the
consideration received or receivable for
the sale of lubricants in the ordinary
course of the Group activities. Revenue is
shown net of Value-Added Tax (“VAT”),
returns, rebates and discounts.
Pendapatan dari penjualan pelumas
diakui ketika jumlah pendapatan dapat
diukur secara andal; besar kemungkinan
manfaat ekonomis masa depan dapat
mengalir kepada entitas; dan pada saat
risiko dan manfaat kepemilikan barang
secara signifikan telah berpindah kepada
pelanggan.
Revenue from the sales of lubricants is
recognized when the amount of revenue
can be reliably measured; it is probable
that future economic benefits will flow to
the entity; and when the significant risks
and rewards of ownership of the goods
are transferred to the customers.
• adverse changes in the payment status of
borrowers in the portfolio; and
• national or local economic conditions that
correlate with defaults on the assets in the
portfolio.
26
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l.
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
objektif bahwa aset keuangan atau suatu
aset
keuangan
mengalami
kelompok
penurunan nilai.
- data
yang
dapat
diobservasi
mengindikasikan adanya penurunan yang
dapat diukur atas estimasi arus kas masa
depan dari kelompok aset keuangan sejak
pengakuan awal aset dimaksud, meskipun
penurunannya belum dapat diidentifikasi ke
aset keuangan secara individual dalam
kelompok aset tersebut, termasuk antara
lain:
• memburuknya status pembayaran pihak
peminjam dalam kelompok tersebut; dan
• kondisi ekonomi nasional atau lokal yang
berkorelasi dengan wanprestasi atas aset
dalam kelompok tersebut.
2.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
27
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
m. Pengakuan
(lanjutan)
(ii)
pendapatan
dan
2.
beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
m. Revenue
and
(continued)
Penjualan “bill and hold”
expense
recognition
2.
n.
Expense are recognized when they are
incurred on an accrual basis.
Transaksi dan penjabaran mata uang asing
n.
Mata uang fungsional dan penyajian
Foreign currency translation
(i)
Functional and presentation currency
Pos-pos yang tercakup dalam laporan
keuangan konsolidasian Grup diukur
menggunakan mata uang yang sesuai
dengan lingkungan ekonomi utama di
mana entitas beroperasi (“mata uang
fungsional”).
Items included in the consolidated
financial statements of the Group are
measured using the currency of the
primary economic environment in which
the entity operates (the “functional
currency”).
Laporan
keuangan
konsolidasian
disajikan dalam Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsional dan penyajian
Grup.
The consolidated financial statements are
presented in Rupiah, which is the
functional and presentation currency of
the Group.
(ii) Transaksi dan saldo
(ii) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang selain mata
uang asing dikonversi menjadi Rupiah
menggunakan kurs yang berlaku pada
tanggal transaksi. Pada setiap tanggal
pelaporan, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam mata uang Rupiah menggunakan
kurs yang berlaku pada saat itu.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs
yang timbul dari pembayaran atas
transaksi dalam mata uang asing dan dari
penjabaran aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang selain Rupiah diakui
dalam laba rugi.
Transactions denominated in foreign
currencies are translated into Rupiah at
the exchange rate prevailing at the date
of the transaction. At the reporting date,
monetary assets and liabilities in foreign
currencies are translated at the exchange
rates prevailing at that date. Foreign
exchange gains and losses resulting from
the settlement of such transactions in
foreign currencies and from the
translation at year-end exchange rates of
monetary
assets
and
liabilities
denominated other than Rupiah are
recognized in the profit or loss.
28
n.
Foreign currency translation (continued)
As of December 31, the exchange rates used
were as follows:
2019
2018
_________________________________________________________________
Dolar Amerika Serikat
(“$AS”)/Rupiah (nilai penuh)
13.901
14.481
US Dollars (“US$”)/Rupiah
(full amount)
Baht Thailand
(“THB”)/Rupiah (nilai penuh)
466
445
Thailand Baht (“THB”)/Rupiah
(full amount)
Transaksi dalam mata uang asing selain Dolar
Amerika Serikat dan Baht Thailand adalah
tidak signifikan.
c) The buyer specifically acknowledges
the deferred delivery instructions; and
Beban diakui pada saat terjadi dengan
menggunakan dasar konsep akrual.
Transaksi dan penjabaran mata uang asing
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
31 Desember/December 31,
a) It is probable that delivery will be
made;
b) The item is on hand, identified and
ready for delivery to the buyer at the
time the sale is recognized;
(iii) Expense
2.
Kurs yang digunakan
pada tanggal
31 Desember adalah sebagai berikut:
The Group recognized sale on deliveries
classified as bill and hold when there is
transfer of risk and reward from the Group
to the buyer due to the following:
d) The usual payment terms apply.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
(ii) Bill and hold sales
(iii) Beban
(i)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Grup mengakui
pengiriman
yang
diklasifikasikan sebagai “bill and hold”
ketika adanya pengalihan resiko dan
manfaat dari Grup kepada pembeli yaitu
dengan cara, antara lain:
a) Terdapat kemungkinan besar bahwa
pengiriman akan dilakukan;
b) Barang
sudah
ditangan,
teridentifikasi
dan
siap
untuk
dikirimkan ke pembeli pada saat
penjualan diakui;
c) Pembeli secara khusus menyatakan
instruksi pengiriman ditangguhkan;
dan
d) Berlaku syarat-syarat pembayaran
yang lazim.
n.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
o.
Transaction in foreign currencies other than
US Dollar and Thailand Baht are not
significant.
Pajak penghasilan
o. Income tax
Pajak kini
Current tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun
berjalan diukur pada jumlah yang diharapkan
akan terpulihkan atau yang akan dibayarkan
kepada otoritas pajak.
Current income tax assets and liabilities for the
current period are measured at the amount
expected to be recovered from or paid to the
taxation authority.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based on the
taxable profit for the year computed using the
prevailing tax rates.
Kurang bayar/lebih bayar pajak penghasilan
disajikan sebagai bagian dari "Beban Pajak Kini" pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Grup juga
menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai
bagian dari akun "beban umum dan
administrasi".
Underpayment/overpayment of income tax are
presented as part of “Tax Expense - Current” in
the consolidated statement of profit or loss and
other comprehensive income. The Group also
presented interest/penalty, if any, as part of
account “general and administrative expenses”.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan
dicatat pada saat diterimanya Surat Ketetapan
Pajak (“SKP”) atau apabila dilakukan banding,
ketika hasil banding sudah diputuskan. Jumlah
tambahan pokok pajak dan denda yang
ditetapkan dalam SKP diakui sebagai biaya
pada tahun berjalan, kecuali terdapat
penyampaian penyelesaian lebih lanjut.
Jumlah pajak dan denda dalam SKP
ditangguhkan pembebanannya sepanjang
memenuhi kriteria pengakuan aset.
Amendments to tax obligation is recorded when
a tax assessment letter (“Surat Ketetapan
Pajak” or “SKP”) is received or, if appealed
against, when the result of the appeal is
determined. The amounts of additional tax and
penalty imposed through an SKP are
recognized as expenses in current year of
operation, unless further settlement is
submitted. The amounts of tax and penalty
imposed through an SKP are deferred as long
as they meet the asset recognition criteria.
29
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
o.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
o.
Income tax (continued)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
p.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Program pensiun dan imbalan kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p.
Pension plan and employee benefits
Pajak tangguhan
Deferred tax
Kewajiban pensiun
Pension obligations
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui
dengan menggunakan metode kewajiban atas
konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
kewajiban yang ada dalam laporan keuangan
dengan dasar pengenaan pajak pada setiap
masing-masing tanggal pelaporan. Liabilitas
pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset
pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan
akumulasi rugi fiskal apabila terdapat
kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena
pajak pada masa mendatang akan memadai
untuk mengkompensasi perbedaan temporer
dan rugi fiskal.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized using the liability method for the
future tax consequences attributable to
differences between the carrying amounts of
existing assets and liabilities in the financial
statements and their respective tax bases at
each reporting date. Deferred tax liabilities are
recognized for all taxable temporary
differences and deferred tax assets are
recognized
for
deductible
temporary
differences and accumulated fiscal losses to
the extent that it is probable that taxable profit
will be available in future years against which
the deductible temporary differences and
accumulated fiscal losses can be utilized.
Program imbalan pasti adalah program
pensiun yang bukan merupakan program
iuran pasti. Program imbalan pasti adalah
program pensiun yang menentukan jumlah
imbalan pascakerja yang akan diterima
seorang karyawan pada saat pensiun,
biasanya berdasarkan pada satu atau lebih
faktor seperti usia, masa kerja dan
kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that is
not a defined contribution plan. Typically, a
defined benefit plan defines an amount of
pension benefit that an employee will receive
on retirement, usually dependent on one or
more factors such as age, years of service and
compensation.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
pada setiap akhir periode pelaporan dan
dikurangi sampai tidak memungkinkan bahwa
laba fiskal yang cukup akan tersedia untuk
memanfaatkan sebagian atau seluruh aset
pajak tangguhan.
The carrying amount of a deferred tax asset is
reviewed at the end of each reporting period
and reduced to the extent that it is no longer
probable that sufficient taxable profit will be
available to allow the benefit of part or all of
that deferred tax asset to be utilized.
Perusahaan harus menyediakan jumlah
minimal imbalan pensiun sesuai dengan
Undang-Undang (“UU”) Ketenagakerjaan
No. 13/2003 atau Perjanjian Kerja Bersama
(“PKB”) Grup, mana yang lebih tinggi. Karena
UU Ketenagakerjaan atau PKB menentukan
rumus tertentu untuk menghitung jumlah
minimal imbalan pensiun, pada dasarnya,
program
pensiun
berdasarkan
UU
Ketenagakerjaan atau PKB adalah program
imbalan pasti.
The Company is required to provide a
minimum amount of pension benefit in
accordance with Labour Law No. 13/2003 or
the Group’s Collective Labour Agreement
(“the CLA”), whichever is higher. Since the
Labour Law or the CLA sets the formula for
determining the minimum amount of pension
benefits, in substance pension plans under
the Labour Law or the CLA represent defined
benefit plans.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup
menilai kembali aset pajak tangguhan yang
tidak diakui. Grup mengakui aset pajak
tangguhan yang sebelumnya tidak diakui
sejauh telah menjadi kemungkinan bahwa
jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan
memungkinkan
aset
pajak
tangguhan
dipulihkan.
At the end of each reporting period, the Group
reassesses unrecognized deferred tax assets.
The Group recognizes
a previously
unrecognized deferred tax assets to the extent
that it has become probable that future taxable
profit will allow the deferred tax assets to be
recovered.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti
yang diakui dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah nilai kini kewajiban
imbalan pasti pada akhir tanggal pelaporan
dikurangi nilai wajar aset program, jika ada.
The liability recognized in the consolidated
statement of financial position in respect of the
defined benefit pension plans is the present
value of the defined benefit obligation at the
end of the reporting date less the fair value of
plan assets, if any.
Pajak
tangguhan
dihitung
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada tanggal
pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan
kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan
oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada
operasi tahun berjalan, kecuali untuk
transaksi-transaksi yang sebelumnya telah
langsung dibebankan atau dikreditkan ke
ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that
have been enacted or substantively enacted at
the reporting date. Changes in the carrying
amount of deferred tax assets and liabilities
due to a change in tax rates are charged to
current year of operation, except to the extent
that they relate to items previously charged or
credited to equity.
Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan
berdasarkan perhitungan aktuaris independen
yang dilakukan secara tahunan menggunakan
metode projected unit credit. Nilai kini
kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan
mendiskonto estimasi arus kas keluar masa
depan dengan menggunakan tingkat diskonto
zero coupon bond dalam mata uang yang
sama dengan mata uang imbalan yang akan
dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang
kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo
imbalan yang bersangkutan.
The defined benefit obligation is calculated
annually by independent actuaries using the
projected unit credit method. The present
value of the defined benefit obligation is
determined by discounting the estimated
future cash outflows using the zero coupon
bond discount rates in the currency in which
the benefits will be paid, and that have terms
of maturity approximating the terms of the
related pension obligations.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan
saling hapus dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian, kecuali untuk entitas hukum
yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset
dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in
the consolidated statement of financial
position, except if they are for different legal
entities, consistent with the presentation of
current tax assets and liabilities.
30
31
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
p. Program pensiun
(lanjutan)
dan
imbalan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p.
Pension plan and employee benefits
(continued)
Kewajiban pensiun (lanjutan)
Pension obligations (continued)
Beban yang diakui pada laba rugi termasuk
biaya jasa kini, beban/pendapatan bunga,
biaya jasa lalu dan keuntungan/kerugian
penyelesaian. Keuntungan dan kerugian dari
kurtailmen atau penyelesaian program
manfaat pasti diakui ketika kurtailmen atau
penyelesaian tersebut terjadi.
Expense charged to profit or loss includes
current
service
costs,
interest
expense/income, past service cost and gains
and losses on settlements. Gains or losses on
the curtailment or settlement of a defined
benefit plan are recognized when the
curtailment or settlement occurs.
Pengukuran kembali yang timbul dari program
pensiun manfaat pasti diakui dalam
penghasilan komprehensif lain.
Remeasurements arising from defined benefit
retirement plans are recognized in other
comprehensive income.
Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang
ketika
Perusahaan
memberhentikan
hubungan kerja sebelum usia pensiun normal
atau ketika karyawan menerima penawaran
mengundurkan diri secara sukarela dengan
kompensasi imbalan pesangon.
Termination benefits are payable when an
employee’s employment is terminated by the
Company before the normal retirement date,
or whenever an employee accepts voluntary
redundancy in exchange for these benefits.
Kewajiban pascakerja lainnya
Other post-employment obligations
Perusahaan memberikan tunjangan Masa
Persiapan Purnakarya (”MPPK”) yang berupa
kompensasi cuti sebelum umur pensiun
normal (56 tahun) bagi karyawan dan masih
berhak atas gaji bulanan mereka. Kompensasi
cuti tersebut akan diberikan selama 6 bulan
sebelum pensiun. Imbalan ini diberikan
kepada pekerja yang telah bekerja minimum
15 tahun. Biaya yang diharapkan timbul atas
imbalan ini terhutang selama masa kerja
dengan menggunakan metode projected unit
credit. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh
aktuaris independen. Keuntungan/kerugian
aktuaria dibebankan langsung pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
q.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
The Company provide pre-retirement benefits
in the firm of compensated absence prior to
normal retirement age (56 years old) to its
employee and still entitle to their monthly
wages. The compensated absence will be
given for 6 months prior to retirement. This
benefit is eligible for the employee with
minimum past service of 15 years. The
expected cost of this benefit is accrued over
the period of employment using the projected
unit credit method. This obligation is valued
annually by independent qualified actuaries.
This obligation is valued annually by
independent qualified actuaries. Actuarial
gain/loss are directly charged in consolidated
statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Penurunan nilai aset non-keuangan
q.
Aset yang memiliki umur manfaat tidak
terbatas - sebagai contoh, goodwill atau aset
takberwujud yang belum siap digunakan tidak diamortisasi dan dilakukan pengujian
penurunan nilai secara tahunan.
Impairment of non-financial assets
Assets that have an indefinite useful life - for
example, goodwill or intangible assets not
ready for use - are not subject to amortization
and are tested annually for impairment.
32
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
q.
Penurunan
(lanjutan)
nilai
aset
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q.
Aset yang diamortisasi atau didepresiasi diuji
terhadap indikasi bahwa nilai tercatatnya
mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan
nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi
jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah
yang lebih tinggi antara nilai wajar aset
dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai
aset. Dalam menentukan penurunan nilai,
aset dikelompokkan pada tingkat yang paling
rendah dimana terdapat arus kas yang dapat
diidentifikasi (unit penghasil kas). Aset nonkeuangan selain goodwill yang mengalami
penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan
untuk
menentukan
apakah
terdapat
kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
r.
Impairment
(continued)
of
non-financial
assets
Assets that are subject to amortization or
depreciation are reviewed for impairment
whenever events or changes in circumstances
indicate that the carrying amount may not be
recoverable. An impairment loss is recognized
in the amount by which the asset’s carrying
amount exceeds its recoverable amount. The
recoverable amount is the higher of an asset’s
fair value less costs to sell and value in use.
For purpose of assessing impairment, assets
are grouped at lowest levels for which there
are separately identifiable cash flows (CGUs).
Non-financial impairment are reviewed for
possible reversal of the impairment at each
reporting date.
Provisi dan kontinjensi
r.
Provisions and contingencies
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini
(hukum dan konstruktif) di mana, sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu, terdapat
kemungkinan arus keluar sumber daya yang
memiliki manfaat ekonomi akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban dan perkiraan
dari jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat
secara andal.
Provision is recognized when the Group has a
present obligation (legal or constructive)
where, as a result of a past event, it is probable
that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle the
obligation and a reliable estimate can be made
of the amount of the obligation.
Semua provisi tersebut ditelaah pada setiap
tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk
mencerminkan estimasi terbaik yang paling
kini. Jika ada kemungkinan bahwa arus keluar
sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi
diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas
tersebut, maka provisi dibalik.
All provisions are reviewed at each reporting
date and adjusted to reflect the current best
estimate. If it is no longer probable that an
outflow of resources embodying economic
benefits will be required to settle the
obligations, the provisions are reversed.
Provisi biaya pembongkaran aset diestimasi
berdasarkan asumsi tertentu dan dicatat pada
nilai wajar berdasarkan tarif diskonto yang
berlaku.
Provision for asset dismantling costs is
estimated based on certain assumptions and
carried at fair value based on applicable
discount rates.
Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika
arus keluar sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi kemungkinannya kecil
(remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian, tetapi
diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar
(probable) arus masuk manfaat ekonomi.
Unless the possibility of an outflow of
resources embodying economic benefits is
remote, contingent liabilities are disclosed.
Contingent assets are not recognized in the
consolidated
financial
statements
but
disclosed when an inflow of economic benefits
is probable.
33
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
2.
Dividen
Dividend distribution to the shareholders is
recognized as a liability in the Group
consolidated financial statements in the period
in which the dividends are declared.
Peristiwa setelah periode pelaporan
t. Events after reporting period
Peristiwa
setelah
akhir
tahun
yang
memberikan tambahan informasi mengenai
posisi keuangan Grup pada tanggal pelaporan
(peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan
dalam laporan keuangan konsolidasian.
Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan
peristiwa penyesuai diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian
jika material.
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN,
DAN ASUMSI MANAJEMEN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
s. Dividends
Pembagian dividen kepada pemegang saham
diakui sebagai liabilitas dalam laporan
keuangan konsolidasian Grup dalam periode
dimana
pembagian
dividen
tersebut
diumumkan.
t.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
s.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
ESTIMASI
Post year-end events that provide additional
information about the Group’s financial position
at the reporting date (adjusting events), if any,
are reflected in the consolidated financial
statements. Post year-end events that are not
adjusting events are disclosed in the notes to
the consolidated financial statements when
material.
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGEMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup seperti
yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan
keuangan konsolidasian, manajemen harus
membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas
nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia
oleh sumber-sumber lain.
In the application of the Group’s accounting
policies, which are described in Note 2 to the
consolidated financial statements, management is
required to make estimates, judgements and
assumptions about the carrying amounts of assets
and liabilities that are not readily apparent from
other sources.
Estimasi dan asumsi tersebut dibuat berdasarkan
pengalaman historis dan faktor lain yang
dipertimbangkan relevan.
These estimates and assumptions are based on
historical experience and other factors that are
considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan
berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap
jumlah-jumlah
yang
dilaporkan
serta
pengungkapan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.
Management believes that the following represent
a summary of the significants estimates,
judgements and assumptions made that affected
certain reported amounts and disclosures in the
consolidated financial statements.
34
3.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI
DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)
a.
Pertimbangan
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas
keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan
dan
liabilitas
keuangan
dengan
mempertimbangkan apakah definisi yang
ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) telah
dipenuhi. Oleh karena itu, aset keuangan
dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi Grup seperti
diungkapkan pada Catatan 2k.
(ii)
MANAGEMENT’S USE OF JUDGEMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
a.
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh
manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Grup yang memiliki dampak yang
paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
(i)
3.
Penentuan mata uang fungsional
Judgements
The following judgements, made by
management in the process applying the
Group’s accounting policies, have the most
significant effects on the amounts
recognized in the consolidated financial
statements:
(i)
Classification of financial assets and
financial liabilities
The
Group
determines
the
classifications of certain assets and
liabilities as financial assets and financial
liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK 55
(Revised 2014). Accordingly, the
financial assets and financial liabilities
are accounted for in accordance with the
Group’s accounting policies disclosed in
Note 2k.
(ii) Determination of functional currency
Mata uang fungsional Grup adalah mata
uang dari lingkungan ekonomi primer
dimana entitas beroperasi. Mata uang
tersebut
adalah mata uang yang
mempengaruhi pendapatan dan beban
untuk setiap entitas. Penentuan mata uang
membutuhkan
fungsional
mungkin
pertimbangan
karena
beberapa
kompleksitas, seperti entitas bertransaksi di
lebih dari satu mata uang dalam kegiatan
bisnis sehari-hari.
(iii) Penjualan “bill and hold”
The functional currency of the Group is
the currency of the primary economic
environment in which each entity in the
Group operates. It is the currency that
mainly influences the revenue and cost
of each entity. The determination of
functional
currency
may
require
judgment due to some complexities,
such as the entity transacting in more
than one currency in its daily business
activities.
(iii) Bill and hold sales
Grup
mengakui
penjualan
yang
diklasifikasikan sebagai “bill and hold”
mempertimbangkan apakah persyaratan
yang ditetapkan PSAK 23 (Revisi 2010)
seperti diungkapkan pada Catatan 2m telah
dipenuhi.
35
The Group recognized sales classified
as bill and hold by judging if they fulfil the
requirement set forth in PSAK 23
(Revised 2010) as disclosed in Note 2m
has met the requirement.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI
DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)
b.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
3.
Estimasi dan asumsi
MANAGEMENT’S USE OF JUDGEMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
b.
Estimates and assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan
sumber utama lain dalam mengestimasi
ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang
mempunyai risiko signifikan yang dapat
menyebabkan penyesuaian material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup
mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia saat laporan
keuangan konsolidasian disusun.
The key assumptions concerning the future
and other key sources of estimation
uncertainty at the reporting date that have a
significant risk of causing a material
adjustment to the carrying amounts of assets
and liabilities within the next financial period
are disclosed below. The Group based its
assumptions and estimates in parameters
available when the consolidated financial
statements were prepared.
(i)
(i)
Penyisihan penurunan nilai atas
pinjaman yang diberikan dan piutang
3.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI
DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)
b.
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
b. Estimates and assumptions (continued)
(iii) Penurunan nilai aset non-keuangan
Provision for the impairment of loans
and receivables
MANAGEMENT’S USE OF JUDGEMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
(iii) Impairment of non-financial assets
Sesuai dengan kebijakan akuntansi
Grup, setiap aset atau unit penghasil kas
dievaluasi pada setiap periode pelaporan
untuk menentukan ada tidaknya indikasi
penurunan nilai asset. Jika terdapat
indikasi
tersebut,
akan
dilakukan
perkiraan atas nilai asset yang dapat
dipulihkan kembali dan kerugian akibat
penurunan nilai akan diakui sebesar
selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai yang dapat dipulihkan kembali dari
aset tersebut. Jumlah nilai yang dapat
dipulihkan kembali dari sebuah aset atau
kelompok aset penghasil kas diukur
berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara
nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan
nilai pakai aset.
In accordance with the Group’s
accounting policy, each asset or CGU is
evaluated every reporting period to
determine whether there are any
indications of asset impairment. If any
such indication exists, a formal estimate
of the recoverable amount is performed
and an impairment loss recognized to
the extent that the carrying amount
exceeds the recoverable amount. The
recoverable amount of an assets or
CGU of a group of assets is measured
at the higher of fair value less costs to
sell and value in use.
Aset yang memiliki masa manfaat yang
tak terbatas, seperti goodwill atau aset
takberwujud yang belum siap untuk
digunakan, tidak diamortisasi dan diuji
penurunan nilainya setiap tahun.
Assets that have an indefinite useful life,
for example goodwill or intangible assets
not ready to use are not subject to
amortization and are tested for
impairment annually.
Penyisihan penurunan nilai piutang
dipelihara pada jumlah yang menurut
manajemen adalah memadai untuk
menutup kemungkinan tidak tertagihnya
piutang. Pada setiap tanggal laporan
keuangan konsolidasian, Grup secara
spesifik menelaah apakah telah terdapat
bukti objektif bahwa suatu aset keuangan
telah mengalami penurunan nilai (tidak
tertagih).
Provision for the impairment of
receivables is maintained at a level
considered adequate to provide for
potentially uncollectible receivables. The
Group assesses specifically at each
consolidated statement of financial
position date whether there is objective
evidence that a financial asset is
impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk berdasarkan
pengalaman penagihan masa lalu dan
faktor-faktor lainnya yang mungkin
mempengaruhi kolektibilitas.
The level of provision is based on past
collection experience and other factors
that may affect collectability.
(iv) Penyusutan, estimasi nilai sisa dan
masa manfaat aset tetap
(iv) Depreciation, estimates of residual
values and useful lives of fixed assets
Jika terdapat bukti objektif penurunan
nilai, maka saat dan besaran jumlah yang
dapat ditagih diestimasi berdasarkan
pengalaman kerugian masa lalu.
If there is objective evidence of
impairment, then timing and collectible
amounts are estimated based on
historical loss data.
Akun
pinjaman
dan
piutang
dihapusbukukan berdasarkan keputusan
manajemen bahwa aset keuangan
tersebut tidak dapat ditagih atau
direalisasi meskipun segala cara dan
tindakan telah dilaksanakan.
Loans and receivables write-offs are
based on management’s decisions that
the financial assets are uncollectible or
cannot be realized regardless of actions
taken.
Masa manfaat aset tetap Grup diestimasi
berdasarkan jangka waktu aset tersebut
diperkirakan dapat digunakan. Estimasi
tersebut didasarkan pada penilaian
kolektif berdasarkan bidang usaha yang
sama, evaluasi teknis internal dan
pengalaman terhadap aset sejenis.
The useful lives of the Group’s fixed
assets are estimated based on the period
over which the asset is expected to be
available for use. Such estimation is
based on a collective assessment of
similar businesses, internal technical
evaluations and experience with similar
assets.
(ii) Cadangan kerugian penurunan nilai
persediaan
(ii)
Cadangan kerugian penurunan nilai
persediaan diestimasi berdasarkan fakta
dan keadaan yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas pada, kondisi fisik
persediaan yang dimiliki, harga jual
pasarnya, estimasi biaya penyelesaian
dan estimasi biaya untuk menjualnya.
Cadangan dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang
diterima mempengaruhi jumlah yang
diestimasi.
Allowance for decline in value of
inventories
Allowance for decline in value of
inventories is estimated based on
available facts and circumstances,
including but not limited to, the
inventories’ own physical conditions,
their market selling prices, estimated
costs of completion and estimated costs
to sell them. The provisions are reevaluated and adjusted as additional
information received affects the amount
estimated.
36
(v)
Aset pajak tangguhan
(v) Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui hanya bila
saldo aset pajak tangguhan tersebut
kemungkinan besar dapat direalisasi,
dimana hal ini tergantung dari jumlah
laba kena pajak yang memadai yang
dapat dihasilkan di masa depan.
Deferred tax assets are recognized only
where it is considered more likely than
not that they will be recovered, which is
dependent on the generation of sufficient
future taxable profits.
37
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI
DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)
b.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGEMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
b.
(vi) Pajak penghasilan
4.
The measurement of the Group’s
obligations and cost for pension and
employee benefits liabilities is dependent
on its selection of certain assumptions
used by the independent actuary in
calculating such amounts. Those
assumption include among others:
discount rates, future annual salary
increase, annual employee turn-over
rate, disability rate, retirement age and
mortality rate. Actuarial gains or losses
arising from experience adjustments and
changes in actuarial assumptions are
recognized
immediately
in
the
consolidated statement of financial
position with a corresponding debit or
credit to retained earnings in the year
which they occur. While the Group
believes that its assumptions are
reasonable and appropriate, significant
differences in the Group’s actual
experiences or significant changes in the
Group’s assumptions may materially
affect its liabilities for employee benefits
and net employee benefit expense.
Karena kompleksitas dari penilaian,
dasar asumsi dan sifat periode jangka
panjang, kewajiban manfaat pasti sangat
sensitif terhadap perubahan asumsi.
Sementara Grup berkeyakinan bahwa
asumsi mereka adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual
Grup atau perubahan signifikan dalam
asumsi Grup mungkin mempengaruhi
secara material estimasi kewajiban untuk
pensiun dan imbalan kerja dan beban
imbalan kerja bersih.
Due to the complexity of the valuation
and its underlying assumptions and
long-term nature, a defined benefit
obligation is highly sensitive to changes
in assumptions. While the Group
believes that its assumptions are
reasonable and appropriate, significant
differences in the Group’s actual results
or significant changes in the Group’s
assumptions may materially affect its
estimated liability for pension and
employee benefits and net employee
benefits expense.
38
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2018
Kas
Bank
Deposito berjangka
207.541
1.149.156.662
2.466.271.127
732.789
661.482.163
1.853.000.000
Cash on hand
Cash in banks
Time deposits
Jumlah kas dan setara kas
3.615.635.330
2.515.214.952
Total cash and cash equivalents
Bank
Cash in banks
Entitas berelasi dengan
Pemerintah (Catatan 20a)
Pihak ketiga
1.096.055.662
53.101.000
628.291.822
33.190.341
Government-related entities
(Note 20a)
Third parties
Jumlah bank
1.149.156.662
661.482.163
Total cash in banks
Deposito berjangka
(vii) Pension cost and employee benefits
Pengukuran kewajiban dan biaya
pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup
bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen
dalam
menghitung
jumlah-jumlah
tersebut. Asumsi tersebut termasuk
antara lain: tingkat diskonto, tingkat
kenaikan
gaji
tahunan,
tingkat
pengunduran diri karyawan tahunan,
tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian. Keuntungan atau
kerugian aktuaria yang timbul dari
penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuaria diakui segera
pada
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian dengan debit atau kredit
ke
saldo
laba
dalam
tahun
keterjadiannya.
Sementara
Grup
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan
signifikan pada hasil aktual Grup atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Grup dapat mempengaruhi
secara material liabilitas imbalan kerja
dan beban imbalan kerja bersih.
4.
2019
Significant judgment is involved in
determining the provision for corporate
income tax.
There
are certain
transactions and computation for which
the ultimate tax determination is
uncertain during the ordinary course of
business. The Group recognizes
liabilities for expected corporate income
tax issues based on estimates of
whether additional corporate income tax
will be due. Further details are disclosed
in Note 11.
(vii) Biaya pensiun dan manfaat karyawan
KAS DAN SETARA KAS
Estimates and assumptions (continued)
(vi) Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam
menentukan penyisihan atas pajak
penghasilan badan. Dalam kegiatan
usaha normal, terdapat transaksi dan
perhitungan tertentu yang penentuan
pajak akhirnya belum dapat dipastikan.
Grup mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan
badan
berdasarkan
estimasi
apakah
akan
terdapat
tambahan pajak penghasilan badan.
Penjelasan lebih lanjut diungkapkan
dalam Catatan 11.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Time deposits
Entitas berelasi dengan
Pemerintah (Catatan 20a)
Pihak ketiga
2.266.271.127
200.000.000
1.713.000.000
140.000.000
Government-related entities
(Note 20a)
Third parties
Jumlah deposito berjangka
2.466.271.127
1.853.000.000
Total time deposits
Tingkat bunga per tahun deposito berjangka adalah
sebagai berikut:
Annual interest rates on time deposits were as
follows:
2019
Tingkat bunga - Rupiah
2018
2,50% - 9,00%
2,50% - 9,00%
Pada tahun 2019, nisbah bagi hasil atas deposito
berjangka adalah sebesar Rp8.474.191 (berkisar
70% - 76%).
5.
In 2019, profit sharing on time deposits are
amounted to Rp8,474,191 (range 70% - 76%).
PIUTANG USAHA
5.
2019
Pihak berelasi (Catatan 20d)
Entitas berelasi dengan
Pemerintah (Catatan 20d)
Interest rate - Rupiah
TRADE RECEIVABLES
2018
102.402.729
166.982.375
8.042.281
4.329.693
Related parties (Note 20d)
Government-related entities
(Note 20d)
Jumlah pihak berelasi
(Catatan 20d)
110.445.010
171.312.068
Total related parties
(Note 20d)
Pihak ketiga
Penyisihan kerugian penurunan nilai
554.019.394
(66.229.812)
378.932.019
(66.153.260)
Jumlah piutang pihak ketiga neto
487.789.582
312.778.759
Total third party receivables net
Jumlah piutang usaha
598.234.592
484.090.827
Total trade receivables
39
Third parties
Provision for impairment loss
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan
bunga,
dan
umumnya
dikenakan
syarat
pembayaran selama 1 sampai dengan 30 hari.
Trade receivables are unsecured, non-interest
bearing, and generally on 1 to 30 days term of
payment.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, piutang
usaha masing-masing sebesar Rp536.664.099 dan
Rp391.389.116 belum jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2019 and 2018, trade
receivables amounting to Rp536,664,099 and
Rp391,389,116, respectively, were not yet past
due nor impaired.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, piutang
usaha masing-masing sebesar Rp127.800.305 dan
Rp158.854.971 telah jatuh tempo. Analisa umur
piutang tersebut adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2019 and 2018, trade
receivables amounting to Rp127,800,305 and
Rp158,854,971, respectively, were past due. The
aging analysis of these receivables is as follows:
2019
2018
35.938.783
7.921.362
8.010.401
75.929.759
127.800.305
36.256.784
13.243.503
16.452.766
92.901.918
158.854.971
0 - 3 months
3 - 6 months
6 - 12 months
> 12 months
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, piutang
usaha yang jatuh tempo dan mengalami penurunan
nilai masing-masing sebesar Rp66.229.812 dan
Rp66.153.260.
As of December 31, 2019 and 2018, trade
receivables that were due and impaired amounted
to Rp66,229,812 and Rp66,153,260, respectively.
Mutasi saldo provisi penurunan nilai piutang usaha
adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for impairment of
trade receivables are as follows:
Pada awal tahun
Provisi kerugian penurunan nilai
piutang
Selisih kurs
Pada akhir tahun
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
0 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
> 12 bulan
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
2019
2018
66.153.260
60.730.273
At beginning of the year
2.627.792
(2.551.240)
66.229.812
1.246.960
4.176.027
66.153.260
Provision for impairment loss
Foreign exchange difference
At end of the year
Manajemen Perusahaan menetapkan penyisihan
kerugian penurunan nilai atas piutang usaha
dengan menggunakan pendekatan penurunan nilai
secara individual.
The Company’s management has provided
provision for impairment loss of trade receivables
using the individual impairment approach.
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap
kolektibilitas saldo masing-masing piutang usaha
pada tanggal 31 Desember 2019, manajemen
berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan kerugian
penurunan nilai memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang
usaha dari pihak ketiga.
Based on management’s review of the collectibility
of each balance of trade receivables as of
December 31, 2019, management believes that
the provision for impairment loss is adequate to
cover potential losses as a result of uncollected
trade receivables from third parties.
40
6.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERSEDIAAN - NETO
6.
2019
Barang jadi
Bahan baku
Material
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Jumlah
INVENTORIES - NET
2018
879.571.689
766.721.188
30.217.547
(81.385.118)
1.595.125.306
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan
adalah sebagai berikut:
1.124.778.663
932.250.249
39.523.404
(46.775.965)
Finished goods
Raw materials
Materials
Provision for decline in value
of inventories
2.049.776.351
Total
Movements in the provision for decline in value of
inventories were as follows:
2019
2018
Saldo awal
Penambahan selama
tahun berjalan (Catatan 17)
Penurunan selama
tahun berjalan
46.775.965
34.235.917
34.609.153
15.224.250
Saldo akhir
81.385.118
-
(2.684.202)
46.775.965
Beginning balance
Additions during
the year (Note 17)
Deductions during
the year
Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
penurunan nilai persediaan telah mencukupi untuk
menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari
penurunan nilai realisasi persediaan.
Management believes that the provision for decline
in value of inventories is adequate to cover
possible losses that may arise from a decline in the
realizable value of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018,
persediaan Perusahaan telah diasuransikan
terhadap semua risiko yang timbul dari kerugian
fisik secara langsung dan tidak disengaja atau
kerusakan, termasuk tsunami dan gempa bumi
dengan nilai jumlah pertanggungan masingmasing
sebesar
$AS160.194.671
dan
$AS159.961.285 (setara dengan Rp2.226.866.122
dan Rp2.316.399.368). Manajemen berkeyakinan
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari
risiko yang tersebut.
As of December 31, 2019 and 2018, inventories
are insured against all risks arising from directly
and accidental physical loss or damage, including
tsunami and earthquake with total insurance
coverage amount of US$160,194,671 and
(equivalent
with
US$159,961,285
Rp2,226,866,122 and Rp2,316,399,368). The
management believes that the insurance coverage
amount is adequate to cover any possible losses
that may arise from such risks.
41
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan
untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
7. ASET TETAP - NETO
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
7. FIXED ASSETS – NET
7.
31 Desember/December 31, 2019
Saldo awal/
Beginning
balance
Biaya perolehan:
Tanah dan hak atas tanah
Perbaikan lahan
Kilang, tangki, instalasi pipa
dan peralatan lainnya
Bangunan
Harta benda modal
(HBM) bergerak
Aset dalam penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Perbaikan lahan
Kilang, tangki, instalasi pipa
dan peralatan lainnya
Bangunan
HBM bergerak
Jumlah akumulasi
penyusutan
Nilai buku neto
Penambahan/
Additions
Reklasifikasi/
Reclasssification
Saldo akhir/
Ending
balance
-
-
33.708
36.180.652
741.074
364.824.124
496.955.459
-
12.057.444
82.749.469
126.035
359.545
377.007.603
580.064.473
Acquisition costs
Land and land rights
Land improvement
Refineries, tanks,
pipeline installations
and other equipment
Buildings
202.761.792
92.326.362
184.135.669
23.440.817
(118.247.730)
917.287
-
227.119.896
158.214.301
Movable assets
Assets under construction
1.193.755.755
184.135.669
-
1.436.575
1.379.327.999
Total
(106.105)
(36.255)
-
(5.855)
(148.215)
(233.802.432)
(62.951.574)
(112.066.945)
(16.249.020)
(28.979.603)
(20.698.119)
-
(79.820)
(213.810)
(594.839)
(250.131.272)
(92.144.987)
(133.359.903)
Accumulated depreciation
Land improvements
Refineries, tanks,
pipeline installations
and other equipment
Buildings
Movable assets
(475.784.377)
Total accumulated
depreciation
(65.962.997)
-
(894.324)
784.828.699
903.543.622
Beban pokok penjualan
Beban penjualan dan
pemasaran (Catatan 18)
Beban umum dan administrasi
(Catatan 19)
Jumlah penyusutan
Net book values
31 Desember/December 31, 2018
Saldo awal/
Beginning
balance
Biaya perolehan:
Tanah dan hak atas tanah
Perbaikan lahan
Penambahan/
Additions
Reklasifikasi/
Reclasssification
Penyesuaian
Translasi/
Translation
Adjustment
Saldo akhir/
Ending
balance
Kilang, tangki, instalasi pipa
dan peralatan lainnya
Bangunan
Harta benda modal
(HBM) bergerak
Aset dalam penyelesaian
345.895.651
225.888.445
-
18.747.478
270.551.105
180.995
515.909
364.824.124
496.955.459
Acquisition costs
Land and land rights
Land improvement
Refineries, tanks,
pipeline installations
and other equipment
Buildings
139.143.104
237.299.396
206.650.279
62.324.730
(351.623.313)
1.293.958
-
202.761.792
92.326.362
Movable assets
Assets under construction
Jumlah
985.066.207
206.650.279
2.039.269
1.193.755.755
Total
Akumulasi penyusutan
Perbaikan lahan
Kilang, tangki, instalasi pipa
dan peralatan lainnya
Bangunan
HBM bergerak
Jumlah akumulasi
penyusutan
Nilai buku neto
36.180.652
658.959
-
-
48.407
36.180.652
707.366
-
(32.948)
(70.075)
-
(3.082)
(106.105)
(215.155.383)
(37.875.670)
(93.144.377)
(18.545.279)
(24.805.022)
(18.158.810)
-
(101.770)
(270.882)
(763.758)
(233.802.432)
(62.951.574)
(112.066.945)
Accumulated depreciation
Land improvements
Refineries, tanks,
pipeline installations
and other equipment
Buildings
Movable assets
(408.927.056)
Total accumulated
depreciation
(346.208.378)
(61.579.186)
-
638.857.829
(1.139.492)
784.828.699
7.
8.
FIXED ASSETS (continued)
The allocation of depreciation expenses is as
follows:
2019
2018
29.104.256
30.323.898
3.377.400
4.260.959
33.481.341
26.994.329
Cost of revenues
Selling and marketing
expenses (Note 18)
General and administrative
expenses (Note 19)
65.962.997
61.579.186
Total depreciation
Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup memiliki
beberapa bidang tanah yang terletak di berbagai
lokasi di Indonesia dengan Hak Guna Bangunan
(HGB) selama 20 tahun.
As of December 31, 2019, the Group owned
parcels of land at various locations in Indonesia
with Building Use Rights (HGB) during 20 years.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak
terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan
adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018.
Based on management review, there were no
events or changes in circumstances which
indicated an impairment in the value of the fixed
assets as of December 31, 2019 and 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset
tetap, kecuali HBM bergerak, instalasi pipa, tanah
dan hak atas tanah dan aset dalam penyelesaian,
telah diasuransikan terhadap semua risiko yang
timbul dari kerugian fisik secara langsung dan
tidak disengaja termasuk tsunami dan gempa
bumi dengan nilai total pertanggungan masingmasing
sebesar
$AS51.308.225
dan
$AS52.901.502 (setara dengan Rp713.235.636
dan Rp766.066.650).
As of December 31, 2019 and 2018, fixed assets,
except movable assets, pipeline installations,
land and land rights and assets under
construction, are insured against all risks arising
from directly and accidental physical loss or
damage, including tsunami and earthquake with
total
insurance
coverage
amount
of
US$51,308,225 and US$52,901,502 (equivalent
with Rp713,235,636 and Rp766,066,650),
respectively.
bahwa
nilai
Manajemen
berkeyakinan
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko
tersebut.
Management believes that the insurance
coverage amount is adequate to cover any
possible losses that may arise from such risks.
UTANG USAHA
8. TRADE PAYABLES
2019
2018
Net book values
Assets under construction as of December 31, 2019
and 2018 mainly consists of movable assets,
equipment installations and building.
Aset dalam penyelesaian pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 terutama terdiri
dari HBM bergerak, instalasi peralatan dan
bangunan.
ASET TETAP (lanjutan)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Penyesuaian
Translasi/
Translation
Adjustment
36.180.652
707.366
(408.927.056)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Pihak berelasi (Catatan 20f)
Pihak ketiga
476.814.426
16.066.532
591.724.153
189.399.720
Related parties (Note 20f)
Third parties
Jumlah utang usaha
492.880.958
781.123.873
Total trade payables
Utang usaha ke pihak berelasi terutama berkaitan
dengan pembelian lube base oil, zat aditif dan
bahan bakar.
Trade payables to related parties mainly relate to
the purchases of lube base oil, additives and fuel.
Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga
dan umumnya dikenakan syarat pembayaran
antara 1 hari sampai dengan 30 hari.
Trade payables are unsecured, non-interest
bearing and generally on 1 to 30 days terms of
payment.
42
43
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
9.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
9.
2019
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
10. LIABILITAS
(lanjutan)
ACCRUED EXPENSES
2018
Pemasok dan kontraktor
Bonus, insentif dan gaji
Sewa
Promosi dan potongan harga
Liabilitas imbalan kerja karyawan
yang akan jatuh tempo dalam
satu tahun (Catatan 10)
Lain-lain
680.367.746
65.383.197
21.833.582
3.931.691
603.361.651
Suppliers and contractors
46.682.352 Bonuses, incentives and salaries
14.062.415
Rental
32.491.998
Promotion and rebates
37.263
155.414
Employee benefits liability
13.968 due within one year (Note 10)
129.726
Others
Jumlah
771.708.893
696.742.110
Total
IMBALAN
KERJA
10. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Grup menyelenggarakan program pensiun manfaat
pasti yang tidak didanai untuk seluruh karyawan
tetap. Manfaat dana pensiun tersebut telah
disesuaikan dengan manfaat minimal sesuai UU
No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undangundang”).
The Group has a unfunded defined benefit
pension plan covering all permanent
employees. The benefits under such pension
plan have been adjusted to cover minimum
benefits under Labor Law No. 13/2003 dated
March 25, 2003 (the “Law”).
Liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan
perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh aktuaris
independen menggunakan metode projected-unitcredit, dengan asumsi sebagai berikut:
The employee benefits liability is based on the
actuarial valuations performed by an
independent actuary using the projected-unitcredit method with the following assumptions:
2019
Tingkat Diskonto/Discount rate
Kenaikan gaji/Salary increase
Tabel mortalitas/Mortality table
Umur pensiun/Retirement age
2018
8,00%
9,00%
100% TMI III
56
Rincian liabilitas imbalan kerja Grup adalah sebagai
berikut:
2019
9,00%
9,00%
100% TMI III
56
The details of the Group’s employee benefits
liability are as follows:
KARYAWAN
2019
10. EMPLOYEE
(continued)
BENEFITS
LIABILITY
2018
Imbalan pasca kerja
Imbalan kerja karyawan
jangka panjang lainnya
12.067.783
4.105.879
1.441.399
520.543
Post-employment benefits
Other long-term
employee benefits
Sub-jumlah
13.509.182
4.626.422
Sub-total
Dikurangi: Bagian jangka pendek
(Catatan 9)
Bagian jangka panjang
10. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
(37.263)
13.471.919
Biaya imbalan kerja untuk tahun 2019 dan 2018
sebagai berikut:
2019
(13.968)
4.612.454
2018
2.937.168
416.378
564.929
2.461.770
253.237
(153.935)
Jumlah
3.918.475
2.561.072
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah
sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan kerja
karyawan pada akhir tahun
Non-current portion
Employee benefits cost in 2019 and 2018 as
follows:
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian (keuntungan) aktuarial
Nilai kini liabilitas imbalan kerja
karyawan pada awal tahun
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian (keuntungan) aktuarial
Less: Current portion
(Note 9)
Current service cost
Interest cost
Actuarial loss (gain)
Total
The movements of the present value of defined
benefits obligation are as follows:
2019
2018
4.626.422
2.937.168
416.378
5.529.214
3.267.580
2.461.770
253.237
(1.356.165)
13.509.182
4.626.422
Present value of employee benefits
liability at beginning of year
Current service cost
Interest cost
Actuarial loss (gain)
Present value of employee benefits
liability at the end of year
2018
Perusahaan
Entitas anak
13.471.919
994.367
4.612.454
1.075.238
The Company
Subsidiary
Jumlah
14.466.286
5.687.692
Total
Mutasi kerugian (keuntungan) aktuarial yang
merupakan penghasilan komprehensif lain pada
laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:
2019
44
The movements of actuarial losses (gains)
presented under other components of equity in
the consolidated statement of financial position
are as follows:
2018
Saldo pada awal tahun
Penambahan kerugian (keuntungan)
aktuarial selama tahun berjalan
(468.305)
4.964.285
(1.202.230)
Balance at beginning of year
Additional of actuarial
loss (gain) during the year
Saldo pada akhir tahun
4.495.980
(468.305)
Balance at end of year
45
733.925
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
10.
10.
Analisa sensitivitas terhadap asumsi utama yang
digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan
kerja karyawan adalah sebagai berikut:
(2.576.243)
3.453.212
a.
11.
Pajak dibayar di muka
LIABILITY
Efek
penurunan
1% pada
liabilitas
imbalan pasti/
Effect of 1%
decrease to
defined benefit
obligation
3.274.904
(2.750.692)
Discount rate
Salary increase rate
TAXATION
a. Prepaid taxes
2019
b.
BENEFITS
Management believes that the above amount of
employee benefits liability is adequate to cover the
requirements under the Labor Law as of
December 31, 2019 and 2018.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah liabilitas
imbalan kerja di atas cukup untuk memenuhi
persyaratan Undang-undang Ketenagakerjaan
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
PERPAJAKAN
EMPLOYEE
(continued)
Sensitivity analysis to the key assumptions used in
determining employee benefits liability are as
follows:
Efek
peningkatan
1% pada
liabilitas
imbalan pasti/
Effect of 1%
increase to
defined benefit
obligation
11.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
(lanjutan)
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
2018
PPN
Pajak dibayar di muka lainnya
753.436
227.639
65.262.519
292.197
VAT
Other prepaid taxes
Jumlah pajak dibayar
di muka
981.075
65.554.716
Total prepaid taxes
Klaim pengembalian pajak
b. Claims for tax refund
Pada bulan Agustus dan November 2017,
Perusahaan menerima Surat Penetapan
Kembali Tarif dan/atau Nilai Pabean
(“SPKTNP”) dari Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (“DJBC”). Berdasarkan surat tersebut,
Perusahaan
dianggap
salah
mengklasifikasikan
tarif
impor
untuk
beberapa material yang dibeli yang
menyebabkan kurang bayar atas bea masuk
beserta PPN dan PPh 22 masing-masing
sebesar Rp1.129.720 dan Rp7.659.518.
In August and November 2017, the Company
received Surat “Penetapan Kembali Tarif
dan/atau Nilai Pabean” (“SPKTNP”) from
Directorate General of Customs (“DGC”).
Based on the letters, the Company made a
wrong classification of the import tariff that
resulted to underpayment of import duties
including its VAT and Tax Article No. 22
amounting to Rp1,129,720 and Rp7,659,518,
respectively.
Dalam rangka mengajukan banding atas
kurang bayar tersebut pada tanggal
12 Oktober 2017 dan 18 Januari 2018,
Perusahaan telah membayarkan nilai atas
kurang bayar tersebut secara penuh kepada
DJBC.
In order to file appeals for the underpayment
on October 12, 2017 and January 18, 2018,
the Company has paid the total underpayment
amounts to DGC.
46
11.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
11.
Klaim pengembalian pajak (lanjutan)
TAXATION (continued)
b. Claims for tax refund (continued)
Pada tanggal 31 Mei 2018, Perusahaan
menerima Putusan Pengadilan Pajak
No.
P.2551/SP.Wk/2018
dan
P.2552/SP.Wk/2018 yang mengabulkan
permohonan banding Perusahaan terhadap
Keputusan DJBC dengan No. SPKTNP435/BC/2017 dan SPKTNP-436/BC/2017
tanggal 18 Agustus 2017 dengan jumlah nilai
banding sebesar Rp1.129.720. Pada tanggal
22 Oktober 2018, Perusahaan menerima
sebagian
pengembalian
sebesar
Rp1.004.194 sementara sisa sebesar
Rp125.526 diakui sebagai piutang lain-lain.
On May 31, 2018, the Company received the
Decision
of
the
Tax
Court
No.
P.2551/SP.Wk/2018
and
P.2552/SP.Wk/2018
that
granted
the
Company's appeal against the Decision of
DJBC with No. SPKTNP-435/BC/2017 and
SPKTNP-436/BC/2017 dated August 18, 2017
with the total value of the appeal amounting to
Rp1,129,720. On October 22, 2018, the
Company received a partial refund amounting
to Rp1,004,194 while the remaining amount of
Rp125,526 was recognized as other
receivable.
Pada tanggal 4 Januari 2019, Perusahaan
menerima Putusan Pengadilan Pajak
No. P.29/SP.Wk/2019 dan P.30/SP.Wk/2019
yang menolak banding Perusahaan terhadap
Keputusan
DJBC
No.
SPKTNP585/BC/2017 dan SPKTNP-588/BC/2017
tanggal 15 November 2017 dengan jumlah
nilai banding sebesar Rp7.659.518. Atas
putusan tersebut Perusahaan mengajukan
Peninjauan Kembali pada tanggal 2 April
2019.
On January 4, 2019, the Company received
the
Decision
of
the
Tax
Court
No. P.29/SP.Wk/2019 and P.30/SP.Wk/2019
which refuse the Company's appeal against
the Decision of DJBC No. SPKTNP585/BC/2017 and SPKTNP-588/BC/2017
dated November 15, 2017 with a total appeal
value of Rp7,659,518. Based on the decision,
the Company submit a Judicial Review on
April 2, 2019.
Pada tanggal 27 Desember 2019,
Perusahaan menerima Pemberitahuan dan
Pengiriman Salinan Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia No. PPMA9213/PAN.Wk/2018 atas Putusan No.
yang
menolak
3590/B/PK/Pjk/2019
Peninjauan Kembali Perusahaan terhadap
Putusan
Pengadilan
Pajak
No.
P.30/SP.Wk/2019
dan
SPKTNP588/BC/2017 tanggal 15 November 2017
dengan jumlah sebesar Rp1.472.909 dan
dicatat sebagai bagian dari akun ”beban
umum dan administrative” pada laba rugi
(Catatan 25).
On December 27, 2019, the Company
received Notification and Delivery of Copies of
the Supreme Court Decisions of the Republic
of Indonesia No. PPMA-9213/PAN.Wk/2018
for Decision No. 3590/B/PK/Pjk/2019 which
refuse the Company's Judicial Review against
the Decision of the Tax Court No.
P.30/SP.Wk/2019 and SPKTNP-588/BC/2017
dated November 15, 2017 with a total value of
Rp1,472,909 and recorded as part of account
“general and administrative expenses” in profit
or loss (Note 25).
47
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
11.
11.
Utang pajak
2019
d.
Pajak penghasilan badan
2019
2018
103.792.635
389.834
3.165.621
Corporate income tax
2019
2018
Jumlah pajak penghasilan
badan
104.182.469
3.165.621
Total corporate income tax
9.086.044
7.727.781
2.336.236
1.494.467
24.473.589
1.007.866
1.671.690
387.645
6.396.130
2.145.255
971.847
1.305.865
Other taxes
Article 4(2)
Article 15
Article 21
Article 22
Article 23
Article 23
Other
Jumlah pajak lainnya
46.125.983
12.878.432
Total other taxes
Jumlah utang pajak
150.308.452
16.044.053
Total taxes payable
Beban pajak penghasilan - neto
d.
Income tax expense - net
2018
Kini - Perusahaan
Tangguhan - Perusahaan
603.723.934
(6.017.206)
632.489.941
(12.094.555)
Beban pajak
penghasilan - neto
597.706.728
620.395.386
Pajak penghasilan kini
e.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
penghasilan konsolidasian dengan estimasi
penghasilan kena pajak adalah sebagai
berikut:
Laba sebelum pajak
penghasilan - Perusahaan
Ditambah/(dikurangi):
Beda temporer:
Penyisihan penurunan
nilai persediaan
Dampak atas
penilaian pinjaman
karyawan jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
atas piutang usaha
Income tax expenses - net
2018
2.451.928.889
2.397.033.027
2.966.500
3.726.298
Consolidated
profit before income tax
Loss before income
tax - subsidiary
2.454.895.389
2.400.759.325
Profit before income
tax - the Company
6.102.324
3.918.475
2.561.072
Add/(less):
Temporary differences:
Provision for decline in value
of inventories
Impact of
long-term employee
receivable valuation
Employee benefits liability
2.627.792
1.246.960
Provision for impairment loss
of trade receivables
34.192.285
48
10.510.552
11.
Pajak penghasilan kini (lanjutan)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
penghasilan konsolidasian dengan estimasi
penghasilan kena pajak adalah sebagai
berikut: (lanjutan)
Jumlah beda temporer
Beda tetap:
Beban yang tidak dapat
dikurangkan untuk
keperluan pajak
Pendapatan bunga yang
sudah dikenakan pajak
penghasilan final
Jumlah beda tetap
Estimasi penghasilan kena
pajak Perusahaan
2018
(12.631.909)
(3.456.997)
(9.868.310)
(271.833)
37.244.797
271.833
24.068.824
48.378.217
Beban (manfaat) pajak
penghasilan tangguhan
Pengaruh pada beda temporer
atas tarif pajak yang berlaku:
Penyusutan
(Provisi untuk)/pemulihan
atas bonus/insentif yang
masih harus dibayar
Deemed dividend
Penyisihan penurunan
nilai persediaan
Dampak atas
penilaian pinjaman
karyawan jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja
Penyisihan kerugian
penurunan nilai atas
piutang usaha
Jumlah manfaat pajak
penghasilan tangguhan
Beban pajak
penghasilan - neto
Depreciation
Provision for/(reversal of)
accrued bonus/incentive
Deemed dividend
Total temporary differences
Permanent differences:
67.234.764
222.691.019
Non-deductible expenses
(131.303.242)
(141.868.796)
Interest income
subjected to final tax
(64.068.478)
80.822.223
Total permanent differences
2.529.959.765
The Company’s estimated
taxable income
2.414.895.735
Perhitungan dari beban pajak penghasilan
- neto adalah sebagai berikut:
Beban pajak penghasilan
kini - Perusahaan
Current income tax (continued)
The reconciliation between the consolidated
profit before income tax and estimated taxable
income is as follows: (continued)
2019
Penyusutan
Provisi untuk/
(pemulihan atas)
bonus/insentif yang
masih harus dibayar
Deemed dividend
TAXATION (continued)
e.
The computation of the income tax expense net is as follows:
2019
Current income tax
The reconciliation between the consolidated
profit before income tax and estimated taxable
income is as follows:
2019
Laba sebelum pajak
penghasilan konsolidasian
Rugi sebelum pajak
penghasilan entitas anak
Current - Company
Deferred - Company
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
2018
2019
e.
11.
TAXATION (continued)
c. Taxes payable
Pajak lainnya
Pasal 4(2)
Pasal 15
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Lainnya
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
2018
603.723.934
3.157.977
632.489.941
Current income tax
expense - the Company
864.249
Deferred income tax expense
(benefit)
Effect on temporary differences
at the enacted tax rate:
Depreciation
2.467.078
67.958
(9.311.200)
(67.958)
(8.548.071)
(2.627.638)
(1.525.581)
(979.619)
(640.268)
(Provision for)/Reversal of
accrued bonus/incentive
Deemed dividend
Provision for decline in value
of inventories
Impact of
long-term employee
receivable valuation
Employee benefits liability
(656.948)
(311.740)
Provision for impairment loss
of trade receivables
(6.017.206)
(12.094.555)
597.706.728
49
620.395.386
Total deferred income
tax benefit
Income tax
expense - net
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
e.
pajak
Jumlah
Pajak penghasilan badan
yang terutang - Perusahaan
Current income tax
expense - the Company
(470.525.516)
(29.227.625)
(178.158)
(595.566.029)
(33.741.335)
(16.956)
Less prepaid income
taxes - Company
Article 25
Article 22
Article 23
(499.931.299)
(629.324.320)
103.792.635
Beban pajak
penghasilan - neto
3.165.621
Total
Corporate income tax
payable - the Company
The reconciliation between the consolidated
income tax expense and the theoretical tax
amount on the consolidated profit before
income tax is as follows:
2019
Pajak penghasilan dihitung
dengan tarif pajak efektif
Beban yang tidak dapat
dikurangkan untuk
keperluan pajak
Pendapatan bunga yang
sudah dikenakan
pajak penghasilan final
f. Pajak tangguhan
Current income tax (continued)
632.489.941
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan
konsolidasian dengan jumlah teoritis beban
pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan
laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian
sebagai berikut:
Laba sebelum pajak
penghasilan konsolidasian
11. TAXATION (continued)
f. Deferred tax
Dibebankan
pada
laba rugi/
Charged to
profit
or loss
2018
603.723.934
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan)
The computation of estimated income tax
payable is as follows:
2019
Dikurang pajak penghasilan
dibayar dimuka - Perusahaan
Pasal 25
Pasal 22
Pasal 23
11.
11. TAXATION (continued)
e. Pajak penghasilan kini (lanjutan)
Beban pajak penghasilan
kini - Perusahaan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
Perhitungan dari taksiran utang
penghasilan adalah sebagai berikut:
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
01/01/2019
Perusahaan
Aset pajak tangguhan
Aset tetap
Bonus/insentif yang masih
harus dibayar
Penyisihan penurunan
nilai persediaan
Liabilitas imbalan kerja
Dampak atas
penilaian pinjaman
karyawan jangka panjang
Penyisihan kerugian
penurunan nilai atas
piutang usaha
Deemed dividend
Aset pajak tangguhan
2.397.033.027
Consolidated profit before
income tax
612.982.223
599.258.256
Income tax at effective rate
17.550.316
56.604.329
Non-deductible expenses
(32.825.811)
(35.467.199)
Interest income
subjected to final tax
597.706.728
620.395.386
Income tax
expenses - net
Aset pajak tangguhan
-
20.333.537
19.774.984
(2.467.078)
-
17.307.906
11.133.797
1.156.605
8.548.071
979.619
1.241.071
19.681.868
3.377.295
-
1.525.581
-
1.525.581
392.840
67.958
656.948
(67.958)
-
Provision for impairment
1.049.788 loss of trade receivables
Deemed dividend
56.017.698
6.017.206
1.241.071
Dibebankan
pada
laba rugi/
Charged to
profit
or loss
Dibebankan
pada
penghasilan
komprehensif
lain/
Charged to
OCI
63.275.975
(864.249)
-
23.491.514
10.463.784
9.311.200
-
19.774.984
8.506.159
816.895
2.627.638
640.268
81.100
-
311.740
67.958
44.223.701
12.094.555
(300.558)
(300.558)
Accrued bonus/incentives
Provision for decline
in value of inventories
Employee benefits iability
Impact of
long-term employee
receivable valuation
Deferred tax assets
31/12/2018
24.355.763
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018,
Entitas Anak berpendapat bahwa akumulasi
rugi fiskal tidak dapat terpulihkan selama lima
tahun mendatang, sehingga Entitas Anak tidak
mengakui aset/liabilitas pajak tangguhan dari
perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal
tersebut pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
50
The Company
Deferred tax assets
Fixed assets
(3.157.977)
01/01/2018
Perusahaan
Aset pajak tangguhan
Aset tetap
Bonus/insentif yang masih
harus dibayar
Penyisihan penurunan
nilai persediaan
Liabilitas imbalan kerja
Penyisihan kerugian
penurunan nilai atas
piutang usaha
Deemed dividend
31/12/2019
23.491.514
2018
2.451.928.889
Dibebankan
pada
penghasilan
komprehensif
lain/
Charged to
OCI
11.133.797
1.156.605
The Company
Deferred tax assets
Fixed assets
Accrued bonus/incentives
Provision for decline
in value of inventories
Employee benefits iability
Provision for impairment
392.840 loss of trade receivables
67.958
Deemed dividend
56.017.698
Deferred tax assets
As of December 31, 2019 and 2018, the
Subsidiary believes that the accumulated
fiscal loss cannot be recovered for the next
five years, thus the Subsidiary does not
recognize the deferred tax assets/liabilities on
temporary differences and accumulated fiscal
losses in the consolidated statement of
financial position.
51
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
11.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan)
11. TAXATION (continued)
g. Administrasi
12. MODAL SAHAM (lanjutan)
g. Administration
Undang-undang Perpajakan yang berlaku di
Indonesia mengatur bahwa masing-masing
entitas dalam Grup menghitung, menetapkan
dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak
yang terutang secara individu. Berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat
menetapkan atau mengubah jumlah pajak
terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk
tahun pajak 2009 dan seterusnya, jangka
waktunya adalah lima tahun sejak saat
terutangnya pajak.
The taxation laws of Indonesia require that
each company in the Group within Indonesia
submits individual tax returns on the basis of
self assessment. Under the prevailing
regulations, the Director General of Tax
(“DGT”) may assess or amend tax within a
certain period. For the fiscal years of 2009 and
onwards, the period is within five years from
the time the tax becomes due.
12. MODAL SAHAM
12. CAPITAL STOCK
Sesuai Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H.,
No. 35 tanggal 23 September 2013 yang telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia
melalui
Surat
No.
AHU49849.AH.01.01.TH. 2013 tanggal 25 September
2013, jumlah modal dasar Perusahaan adalah
Rp2.000.000.000 yang terdiri dari 2.000.000 saham
dengan nominal Rp1.000 per saham. Jumlah
modal yang ditempatkan dan disetor adalah
Rp500.000.000.
In accordance with Notarial Deed of Lenny Janis
Ishak, S.H., No. 35 dated September 23, 2013 that
was approved by the Minister of Justice and
Human Rights through letter No. AHU49849.AH.01.01.TH.2013 dated September 25,
2013, the Company’s authorized capital amounted
to Rp2,000,000,000, which consists of 2,000,000
ordinary shares at par value of Rp1,000 per share.
The
issued
and
paid-up
capital
was
Rp500,000,000.
Berdasarkan Akta dari Notaris Lenny Janis Ishak,
S.H., No. 44 tanggal 30 Oktober 2013, pemegang
saham menyetujui untuk meningkatkan modal
dasar, modal ditempatkan dan disetor Perusahaan
setelah ditandatanganinya Akta Pemisahaan (spinoff) atas Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina
(Persero) kepada Perusahaan. Modal dasar
Perusahaan
ditingkatkan
menjadi
Rp12.500.000.000.
Based on Notarial Deed of Lenny Janis Ishak,
S.H., No. 44 dated of October 30, 2013, the
shareholders approved to increase the authorized,
issued and fully paid after the signing of the deed
of spin-off of Lubricants Business Unit of
PT Pertamina (Persero) to the Company. The
authorized capital of the Company was increased
to Rp12,500,000,000.
Modal ditempatkan dan disetor Perusahaan
ditingkatkan
menjadi
Rp3.413.526.000.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor
tersebut berasal dari spin-off Unit Bisnis Pelumas
sebesar Rp2.912.070.000 dan setoran tunai dari PT
Pertamina Pedeve Indonesia sebesar Rp1.456.000.
The Company’s issued and paid-up capital was
increased to Rp3,413,526,000. The increase on
capital was due to the spin-off of Lubricants
Business Unit for Rp2,912,070,000 and cash
deposits from PT Pertamina Pedeve Indonesia
amounting to Rp1,456,000.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, jumlah
modal ditempatkan dan disetor Perusahaan adalah
sebagai berikut:
As of December 31, 2019 and 2018, the
Company’s issued and paid-up share capital
position were as follows:
52
Pemegang Saham
13.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
12. CAPITAL STOCK (continued)
Jumlah saham
Modal
ditempatkan
Persentase ditempatkan
dan disetor/
kepemilikan/ dan disetor/
Number of
Percentage
Issued and
Issued and
of
paid-up
paid-up shares ownership share capital
PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina Pedeve
Indonesia
3.411.820
Jumlah
3.413.526
99,95% 3.411.820.000
1.706.000
PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina Pedeve
Indonesia
100,00% 3.413.526.000
Total
1.706
TAMBAHAN MODAL DISETOR
0,05%
13. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2019
Tambahan modal disetor
14.
Shareholders
2018
(513.752.034)
(513.752.034)
Additional paid-in-capital
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri
Keuangan (“PMK”) No. 43/PMK.03/2008 yang
menyatakan bahwa pengalihan aset harus
dilakukan dengan nilai wajar. Sesuai dengan
ketentuan tersebut PT Pertamina (Persero) telah
mengalihkan aset tertentu kepada Perusahaan
menggunakan
nilai
wajar
sebesar
Rp2.912.070.000 (Catatan 12).
In accordance with the provisions of Regulation of
the Minister of Finance ("FMD") No. 43/PMK.03/
2008 that provides the transfer of assets are to be
carried at fair value. In accordance with the
provisions, PT Pertamina (Persero) has transferred
certain assets to the Company using the fair value
amounting to Rp2,912,070,000 (Note 12).
Namun, Perusahaan mengakui aset tersebut
sebesar Rp2.227.067.210 yang merupakan nilai
buku aset tersebut pada saat pengalihan
dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2013. Selisih
antara nilai wajar dan nilai buku aset yang
dialihkan sebesar Rp685.002.790 dicatat pada
akun tambahan modal disetor sesuai penerapan
PSAK 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas
Bisnis Sepengendali”. Selisih ini dikurangi dengan
nilai aset pajak tangguhan yang terkait sebesar
Rp171.250.756.
However, the Company recognized those assets for
Rp2,227,067,210, which was the book value of the
assets when the transfer was made on October 30,
2013. The difference between the fair value and the
book value of assets transferred of Rp685,002,790
was recorded as additional paid-in capital following
PSAK 38 (Revised 2012), "Business Combinations
on Entity under Common Control". This difference
was reduced by the related deferred tax assets of
Rp171,250,756.
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
14. NON-CONTROLLING INTERESTS
2019
Kepentingan nonpengendali
atas aset neto entitas anak
Rugi tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada
kepentingan nonpengendali
2018
1.252.742
(771.290)
53
2.038.529
(968.837)
Non-controlling interests
in net assets of a subsidiary
Loss for the year
attributable to
non-controlling interests
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
15.
18.
15. RETAINED EARNINGS
Pada tanggal 26 April 2018, Perusahaan
menyelenggarakan Rapat Umum Tahunan
Pemegang Saham (“RUPS”) untuk tahun buku
2017. Berdasarkan RUPS, pemegang saham
menetapkan sebagai berikut:
On April 26, 2018, the Company held an Annual
General Meeting of Shareholders (“AGMS”) for the
fiscal year 2017. Based on the AGMS, the
shareholders approved as follow:
-
-
On May 10, 2019, the Company held an AGMS for
the fiscal year 2018. Based on the AGMS, the
shareholders approved as follow:
-
-
Distribution of dividends of Rp888,803,239.
The dividends were fully paid in 2019.
Jumlah beban penjualan dan
pemasaran
-
Mandatory reserves of Rp222,428,946.
Other reserves of Rp372,596,666 which
recorded in appropriated of retained earnings as
mandatory reserves.
Pembagian dividen sebesar Rp888.803.239.
Dividen tersebut telah dibayarkan seluruhnya
pada tahun 2019.
Cadangan wajib sebesar Rp222.428.946.
Cadangan lainnya sebesar Rp372.596.666
yang tercatat dalam saldo laba yang ditentukan
penggunaannya sebagai cadangan wajib.
PENDAPATAN
Distribution of dividends of Rp2,698,557,192.
The dividends were fully paid in 2018 by cash.
479.167.803
20.557.641
10.181.915.843
27.987.077
10.573.546.783
Related parties (Note 20h)
Government-related entities
(Note 20h)
Third parties
Jumlah pendapatan
10.675.112.854
11.080.701.663
Total revenues
BEBAN POKOK PENJUALAN
2018
Saldo awal persediaan
barang jadi
1.124.778.663
937.318.983
Beban produksi:
Bahan baku langsung dan tidak langsung
6.541.321.165
7.478.141.373
650.490.854
686.502.289
Production expenses:
Direct and indirect materials
Manufacturing and other
overhead costs
7.191.812.019
8.164.643.662
Sub-total
(1.124.778.663)
Ending balance of
finished good inventories
34.609.153
15.224.250
Provision for decline in value
of inventories (Note 6)
7.471.628.146
7.992.408.232
Total cost of revenues
Saldo akhir persediaan
barang jadi
Penyisihan penurunan nilai
persediaan (Catatan 6)
Jumlah beban pokok penjualan
151.828.225
62.380.698
135.230.898
69.928.030
56.528.424
19.111.486
15.494.978
14.472.341
8.169.293
5.389.516
3.377.400
2.552.660
2.435.628
3.559.811
52.621.678
17.348.638
15.343.519
14.092.794
9.800.863
868.977
4.260.959
3.986.074
1.621.910
2.466.368
Advertising and promotions
Professional and outsourcing fees
Salaries, wages and
other employee benefits
Freight and distribution
Tax, retribution and fines
Business trips
Rental
Materials and equipment
Depreciation (Note 7)
Communication
Utilities, infrastructure and fuel
Others (below Rp1 billion)
345.300.460
327.570.708
Total selling and
marketing expenses
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
19. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2018
Gaji dan upah
Jasa profesional dan outsourcing
Sewa
Pajak, retribusi dan denda
Penyusutan (Catatan 7)
Material dan peralatan
Pengangkutan dan distribusi
Pemeliharaan dan perbaikan
Perjalanan dinas
Utilitas, prasarana dan bahan bakar
Pelatihan dan pendidikan
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
214.985.460
118.510.045
41.102.598
38.899.332
33.481.341
32.442.643
13.665.773
11.737.032
11.202.083
4.672.439
4.240.322
15.405.610
215.336.206
117.445.716
73.790.580
28.461.361
26.994.329
20.033.479
7.872.892
12.442.541
13.591.648
1.867.382
5.368.062
14.255.870
Salaries and wages
Professional and labor service fees
Rental
Tax, retribution and fines
Depreciation (Note 7)
Materials and equipment
Freight and distribution
Maintenance and repair
Business trip
Utilities, infrastructure and fuel
Training and education
Others (below Rp1 billion)
Jumlah beban umum dan
administrasi
540.344.678
537.460.066
Total general and
administrative expenses
17. COST OF REVENUES
2019
Sub-jumlah
2018
2019
2018
472.639.370
Biaya pabrikasi dan overhead lainnya
19.
16. REVENUES
Pihak berelasi (Catatan 20h)
Entitas berelasi dengan
pemerintah (Catatan 20h)
Pihak ketiga
18. SELLING AND MARKETING EXPENSES
2019
Pada tanggal 10 Mei 2019, Perusahaan
menyelenggarakan RUPS untuk tahun buku 2018.
Berdasarkan
RUPS,
pemegang
saham
menetapkan sebagai berikut:
Pembagian dividen sebesar Rp2.698.557.192.
Dividen tersebut telah dibayarkan seluruhnya
pada tahun 2018 dengan kas.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN
Iklan dan promosi
Jasa profesional dan outsourcing
Gaji, upah dan
tunjangan karyawan lainnya
Pengangkutan dan distribusi
Pajak, retribusi dan denda
Perjalanan dinas
Sewa
Material dan peralatan
Penyusutan (Catatan 7)
Komunikasi
Utilitas, prasarana dan bahan bakar
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
2019
17.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
SALDO LABA
-
16.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
(879.571.689)
Beginning balance of
finished good inventories
20.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
a.
Kas dan setara kas
a.
2019
Bank
Entitas berelasi dengan Pemerintah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank BNI Syariah
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
Jumlah bank
54
20. RELATED
PARTY
TRANSACTIONS
BALANCES
AND
Cash and cash equivalents
2018
379.730.043
192.908.358
372.069.619
303.694.111
32.825.034
114.782.199
116.248.120
-
7.736.855
204.353.145
Cash in banks
Government-related entities
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank BNI Syariah
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
1.096.055.662
628.291.822
Total cash in banks
55
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
a.
20. RELATED
PARTY
BALANCES
TRANSACTIONS (continued)
Kas dan setara kas (lanjutan)
a.
Cash and cash equivalents (continued)
2019
Deposito berjangka
Entitas berelasi dengan
Pemerintah
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank BRIsyariah Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank BNI Syariah
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
Argoniaga Tbk
Jumlah deposito berjangka
Time deposits
721.271.127
300.000.000
515.000.000
350.000.000
270.000.000
-
300.000.000
300.000.000
80.000.000
-
643.000.000
400.000.000
-
100.000.000
Government-related entities
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank BRIsyariah Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank BNI Syariah
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
Argoniaga Tbk
2.266.271.127
1.713.000.000
Total time deposits
b.
2019
Entitas berelasi dengan
Pemerintah
PT Bank BRIsyariah Tbk
Time deposit
80.137.003
-
In 2019, profit sharing on time deposit is
amounted to Rp221,231 (71%).
c. Kas yang dibatasi penggunaannya
c.
2019
Restricted cash
2018
10.078.429
3.606.667
1.204.980
3.999.256
Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
11.283.409
7.605.923
Total restricted cash
Pihak berelasi
PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina EP
PT Pertamina Drilling
Services Indonesia
PT Pertamina Hulu Mahakam
PT Elnusa Petrofin
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur
PT Pertamina International Shipping
PT Pertamina Hulu Energi
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
Sub-jumlah
Entitas berelasi dengan Pemerintah
PT Timah (Persero) Tbk
PT Jasa Armada Indonesia
PT ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
d.
AND
Trade receivables
2019
2018
62.913.842
22.659.865
117.452.300
26.247.883
4.523.719
2.897.826
1.860.876
1.791.744
1.751.575
1.502.195
2.501.087
3.423.764
99.349
2.644.982
2.139.496
399.516
1.711.840
12.863.245
Related parties
PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina EP
PT Pertamina Drilling
Services Indonesia
PT Pertamina Hulu Mahakam
PT Elnusa Petrofin
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur
PT Pertamina International Shipping
PT Pertamina Hulu Energi
Others (below Rp1 billion)
102.402.729
166.982.375
Sub-total
3.999.056
1.943.192
-
1.174.110
925.923
1.739.666
2.590.027
Government - related entities
PT Timah (Persero) Tbk
PT Jasa Armada Indonesia
PT ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
Others (below Rp1 billion)
8.042.281
4.329.693
Sub-total
110.445.010
171.312.068
Total
e. Piutang lain-lain
e.
Other receivables
2019
2018
Pihak berelasi
PT Pertamina International Shipping
PT Pertamina (Persero)
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
13.234.855
6.073.940
413.969
32.553.464
1.182.506
Related parties
PT Pertamina International Shipping
PT Pertamina (Persero)
Others (below Rp1 billion)
Sub-jumlah
19.722.764
33.735.970
Sub-total
1.483.216
-
1.474.663
1.012.164
1.426.695
467.178
1.223.014
1.150.264
1.670.227
2.356.650
Government - related parties
PT Bank BRIsyariah Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Others (below Rp1 billion)
6.757.852
5.506.219
Sub-total
26.480.616
39.242.189
Total
Entitas berelasi dengan Pemerintah
PT Bank BRISyariah Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
Sub-jumlah
Jumlah
56
20. RELATED
PARTY
BALANCES
TRANSACTIONS (continued)
d. Piutang usaha
Jumlah
Government-related entity
PT Bank BRIsyariah Tbk
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
Sub-jumlah
2018
Pada tahun 2019, nisbah bagi hasil atas
deposito berjangka adalah sebesar Rp221.231
(71%).
Jumlah kas yang dibatasi
penggunaannya
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2018
b. Deposito berjangka
Entitas berelasi dengan
Pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
AND
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
57
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
20.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
f.
20. RELATED
PARTY
BALANCES
TRANSACTIONS (continued)
Utang usaha
f.
AND
Trade payables
2019
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
2018
372.627.790
88.822.029
6.671.575
5.623.561
2.375.602
693.869
433.540.710
150.713.278
66.807
5.232.259
1.967.721
203.378
Jumlah
476.814.426
591.724.153
Total
g. Utang lain-lain
g.
2019
20.466.605
15.717.619
5.187.046
1.005.096
10.068.297
28.782.570
3.012.331
2.820.115
Related parties
PT Pertamina Training &
Consulting
PT Pertamina (Persero)
PT Patra Badak Arun Solusi
Others (below Rp1 billion)
Jumlah
42.376.366
44.683.313
Total
2019
Entitas berelasi dengan
Pemerintah
PT Timah (Persero) Tbk
PT Bukit Asam (Persero)
PT Jasa Armada Indonesia
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
Sub-jumlah
Jumlah
i.
Pihak berelasi
PT Pertamina Training &
Consulting
PT Pertamina (Persero)
PT Patra Badak Arun Solusi
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
h.
h.
AND
Revenues (lanjutan)
2018
20.783.361
2.091.284
3.271.548
1.840.884
Government-related
parties
PT Timah (Persero) Tbk
PT Bukit Asam (Persero)
PT Jasa Armada Indonesia
Others (below Rp1 billion)
20.557.641
27.987.077
Sub-total
493.197.011
507.154.880
Total
14.394.939
3.173.489
2.521.368
467.845
344.854.048
52.169.011
18.650.433
16.788.135
13.222.442
9.907.655
9.289.330
9.088.896
6.272.288
6.270.470
4.548.307
14.782.577
14.908.470
1.074.966
8.358.480
8.235.563
6.565.045
2.133.097
799.976
4.164.623
2.879.304
2.711.868
1.285.129
1.247.649
1.206.356
1.080.138
1.359.315
4.174.638
3.637.629
13.268.911
1.203.481
211.968
615.215
2.174.728
Related parties
PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina EP
PT Pertamina Drilling
Services Indonesia
PT Elnusa Petrofin
PT Pertamina Algeria E&P
PT Pertamina International Shipping
PT Pertamina Retail
PT Peteka Karya Jala
PT Pertamina Hulu Energi
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur
PT Pertamina Hulu Mahakam
PT Pertamina International
Timor S.A.
PT Pertamina Gas
PT Pertamina Hulu Sanga Sanga
PT Pertamina Hulu Energi Kampar
PT Pertamina Hulu OSES
PT Pertamina Hulu Ogan Komering
PT Pertamina Hulu NSO
Others (below Rp1 billion)
472.639.370
479.167.803
Sub-total
i.
2018
PT Pertamina (Persero)
PT Patra SK
PT Pertagas Niaga
PT Pertamina Retail
2.738.580.646
1.261.081.504
8.068.843
2.597.401
3.516.658.611
1.336.475.002
5.745.685
2.480.617
PT Pertamina (Persero)
PT Patra SK
PT Pertagas Niaga
PT Pertamina Retail
Jumlah
4.010.328.394
4.861.359.915
Total
Beban pokok penjualan berasal dari
pembelian lube base oil, zat additives dan
bahan bakar.
j.
Cost of revenues
Purchases from related parties during 2019
and 2018, respectively, reflects 54% and 61%
of the total cost of revenues (Note 17). The
details were as follows:
2019
Revenues
289.611.174
73.055.858
Beban pokok penjualan
Pembelian dari pihak berelasi selama tahun
2019
dan
2018
masing-masing
mencerminkan 54% dan 61% dari jumlah
beban pokok penjualan (Catatan 17).
Rinciannya sebagai berikut:
2018
58
RELATED
PARTY
BALANCES
TRANSACTIONS (continued)
Other payables
2018
h. Pendapatan
20.
2019
Related Parties
PT Pertamina (Persero)
PT Patra SK
PT Pertamina International Shipping
PT Pertamina Patra Niaga
PT Patra Logistik
Others (below Rp1 billion)
Sub-jumlah
20.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
h. Pendapatan (lanjutan)
Pihak berelasi
PT Pertamina (Persero)
PT Patra SK
PT Pertamina International Shipping
PT Pertamina Patra Niaga
PT Patra Logistik
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
Pihak berelasi
PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina EP
PT Pertamina Drilling
Services Indonesia
PT Elnusa Petrofin
PT Pertamina Algeria E&P
PT Pertamina International Shipping
PT Pertamina Retail
PT Peteka Karya Jala
PT Pertamina Hulu Energi
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur
PT Pertamina Hulu Mahakam
PT Pertamina International
Timor S.A.
PT Pertamina Gas
PT Pertamina Hulu Sanga Sanga
PT Pertamina Hulu Energi Kampar
PT Pertamina Hulu OSES
PT Pertamina Hulu Ogan Komering
PT Pertamina Hulu NSO
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
The cost of revenues resulted from the
purchases of lube base oil, additives and fuel.
Kompensasi manajemen kunci
j.
Manajemen kunci adalah Dewan Direksi dan
Komisaris Perusahaan. Kompensasi yang
dibayar atau terutang pada manajemen kunci
sebagai berikut:
The key management comprises the Boards of
Directors and Commissioners of the Company.
The compensation paid or payable to the key
management is shown below:
2019
Gaji dan imbalan lainnya
Key management compensation
2018
36.638.003
59
21.147.720
Salaries and other benefits
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
20.
20.
Sifat hubungan dan transaksi
Pihak berelasi/
Related parties
PT Pertamina (Persero)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
k.
RELATED
PARTY
BALANCES
TRANSACTIONS (continued)
k.
AND
Nature of relationship and transactions
Hubungan/
Relations
Pemegang saham/Shareholder
Sifat transaksi/
Nature of transactions
Pendapatan, pembelian bahan
baku, utang usaha, utang lainlain, piutang usaha dan piutang
lain-lain/Revenues, purchases of
raw materials, trade payable,
other payable, trade receivable
and other receivable
PT Pertamina EP
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan dan piutang
usaha/Revenues
and trade receivable
PT Pertamina Hulu Energi
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan dan piutang
usaha/Revenues
and trade receivable
PT Pertamina Drilling
Services Indonesia
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan dan piutang
usaha/Revenues and
trade receivable
PT Pertamina Patra Niaga
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan, jasa penanganan,
utang usaha dan piutang usaha/
Revenues, handling services,
trade payable and trade
receivable
PT Pertamina Training &
Consulting
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Jasa pelatihan dan konsultasi dan
utang lain-lain/Training and
consulting and other payable
PT Pertamina Retail
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan, pembelian bahan
baku, utang usaha dan
piutang usaha / Revenues,
purchase, trade payable and
trade receivable
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pembelian CNG dan utang usaha/
Purchase of CNG and trade
payable
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan dan piutang
usaha/Revenues and trade
receivable
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan dan piutang
usaha/Revenues and trade
receivable
Entitas sepengendali/
Entity under common
Control
Pendapatan/Revenues
PT Pertagas Niaga
PT Peteka Karya Jala
PT Pertamina Hulu Mahakam
PT Pertamina Hulu OSES
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
60
20.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
k.
20.
Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan)
Pihak berelasi/
Related parties
RELATED
PARTY
BALANCES
TRANSACTIONS (continued)
k.
AND
Nature of relationship and transactions
(continued)
Hubungan/
Relations
Sifat transaksi/
Nature of transactions
PT Pertamina Hulu Ogan
Komering
Entitas sepengendali/
Entity under common
Control
Pendapatan/Revenues
PT Pertamina Hulu NSO
Entitas sepengendali/
Entity under common
Control
Pendapatan/Revenues
PT Elnusa Petrofin
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan dan piutang
usaha/Revenues and trade
receivable
PT Pertamina International
Timor S.A.
Entitas sepengendali/
Entity under common
Pendapatan/Revenue
PT Pertamina Hulu
Kalimantan Timur
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
PT Patra Badak Arun Solusi
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Jasa pemeliharaan dan
konstruksi dan utang lain-lain /
Maintenance and construction
services and other payable
PT Patra Logistik
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Jasa angkut dan utang usaha/
Freight and trade payable
PT Pertamina Hulu
Energi Kampar
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan/Revenues
PT Pertamina International
Shipping
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan, jasa angkut
piutang usaha, piutang lain-lain
dan utang usaha/Revenues,
freight, trade receivable, other
receivable and trade payable
PT Pertamina Gas
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan dan piutang
usaha/Revenues and trade
receivable
PT Pertamina Hulu Sanga
Sanga
Entitas sepengendali/
Entity under common
control
Pendapatan dan piutang
usaha/Revenues and trade
receivable
PT Patra SK
Asosiasi/Associate
Pembelian bahan baku dan
utang usaha/Purchase of
raw material and trade payable
PT Bukit Asam (Persero)
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Pendapatan dan piutang
lain-lain/Revenues and other
receivable
61
control
Pendapatan dan piutang
usaha/Revenues and trade
receivable
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
20.
20.
Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan)
Pihak berelasi/
Related parties
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
k.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
RELATED
PARTY
BALANCES
TRANSACTIONS (continued)
k.
AND
Nature of relationship and transactions
(continued)
Hubungan/
Relations
Sifat transaksi/
Nature of transactions
PT Timah (Persero) Tbk
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Pendapatan dan piutang usaha/
Revenue and trade receivable
PT Jasa Armada Indonesia
(Persero)
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Pendapatan dan piutang usaha/
Revenue and trade receivable
PT ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Pendapatan dan piutang usaha/
Revenue and trade receivable
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Kas di bank, bank yang dibatasi
penggunaannya, deposito
berjangka dan piutang lain-lain/
Cash in banks, restricted cash
in banks, time deposits and
other receivable
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Kas di bank, deposito
berjangka dan piutang lain-lain/
Cash in banks, time
deposits and other receivable
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Kas di bank, bank yang dibatasi
penggunaannya, deposito
berjangka dan piutang lain-lain/
Cash in banks, restricted cash
in banks, time deposits and
other receivable
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Kas di bank, deposito berjangka
dan piutang lain-lain /Cash in
banks, time deposit and other
receivable
PT Bank Rakyat Indonesia
Argoniaga Tbk
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Deposito berjangka dan piutang
lain-lain/Time deposits and other
receivable
PT Bank BNI Syariah
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Kas di bank, deposito berjangka
dan piutang lain-lain/Cash in
bank, time deposits and other
receivable
PT Bank BRIsyariah Tbk
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Deposito berjangka dan piutang
lain-lain/Time deposits and other
receivable
PT Bank Syariah Mandiri
Entitas berelasi dengan
Pemerintah/Governmentrelated entities
Deposito berjangka dan piutang
lain-lain/Time deposits and other
receivable
62
21.
22.
ASET
KEUANGAN
KEUANGAN
DAN
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
LIABILITAS
21.
FINANCIAL
LIABILITIES
ASSETS
AND
FINANCIAL
Pada tanggal 31 Desember 2019, semua aset
keuangan Grup yang terdiri dari kas dan setara
kas, deposito berjangka, kas yang dibatasi
penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain
dan aset tidak lancar lainnya - piutang karyawan
yang berjumlah Rp4.335.618.261 dikategorikan
sebagai pinjaman dan piutang. Grup tidak
memiliki kategori aset keuangan lain selain
pinjaman dan piutang.
As of December 31, 2019, all of the Group’s
financial assets which comprised of cash and
cash equivalents, time deposit, restricted cash,
trade receivables, other receivables and other
non-current assets - employee receivables
totaling Rp4,335,618,261 were categorized as
loans and receivables. The Group does not have
any other financial asset category other than
loans and receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2019, semua
liabilitas keuangan Grup yang terdiri dari utang
usaha, utang lain-lain dan biaya yang masih
harus dibayar yang berjumlah Rp1.322.649.362
dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lain
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Grup tidak memiliki kategori liabilitas keuangan
lain selain liabilitas keuangan lain yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi.
As of December 31, 2019, all of the Group
financial liabilities, which comprised trade
payables, other payables and accrued expenses
totaling Rp1,322,649,362 were catagorized as
other financial liabilities at amortised costs. The
Group does not have any other financial liability
category other than other financial liabilities at
amortised costs.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
22.
RISK MANAGEMENT POLICY
Grup terekspos terhadap berbagai risiko
keuangan seperti risiko pasar (termasuk di
dalamnya risiko nilai tukar mata uang asing dan
risiko suku bunga), risiko kredit dan risiko
likuiditas. Fokus dari program manajemen risiko
Grup adalah ketidakpastian dalam pasar
keuangan dan meminimalkan dampak yang tidak
diharapkan pada kinerja keuangan Grup.
Manajemen risiko dijalankan oleh Direksi Grup.
The Group is exposed to a variety of financial
risks such as market risk (including foreign
exchange rate risk and interest rate risk), credit
risk and liquidity risk. The main focus of the Group
risk management program is the uncertainty in
the financial markets and to minimize their
undesirable effects on the financial performance
of the Group. Risk management is carried out by
the Board of Directors of the Group.
a.
a.
Risiko keuangan
Financial risk
Risiko keuangan meliputi risiko pasar, kredit
dan likuiditas.
Financial risk includes market, credit and
liquidity risks.
I.
I.
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai
wajar arus kas di masa yang akan
datang dari suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi karena adanya
perubahan harga pasar.
Market risk is the risk that the fair value
of future cash flows of a financial
instrument will fluctuate because of
changes in market prices.
Faktor-faktor risiko pasar tersebut
adalah perubahan nilai tukar mata uang
asing dan suku bunga.
The market risk factors are foreign
exchange rates and interest rates.
(i)
(i)
Risiko nilai tukar mata uang asing
Adanya peraturan di Indonesia
yang mengharuskan pembayaran
dalam
mata
uang
Rupiah,
sementara sebagian biaya operasi
khususnya pembayaran kepada
pemasok dilakukan dalam mata
uang asing.
Foreign exchange rate risk
The existence of laws in Indonesia
that
requires
payments
denominated in Rupiah, while most
of the operating costs particularly
for payments to vendors are made
in a foreign currency.
63
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
22.
22.
Risiko keuangan (lanjutan)
I.
(i)
Foreign
exchange
(continued)
rate
risk
Hal ini dapat menyebabkan risiko
nilai tukar mata uang asing
terhadap Grup untuk akun-akun
seperti kas dan setara kas, piutang
usaha, piutang lain-lain, utang
usaha, utang lain-lain dan biaya
yang masih harus dibayar.
This can lead to foreign exchange
rate risk to the Group for accounts
such as cash and cash equivalents,
trade
receivables,
other
receivables, trade payables, other
payables and accrued expenses.
Grup memitigasi risiko nilai tukar
mata uang asing secara alami
melalui pengelolaan arus kas
secara efektif.
The Group naturally mitigates
foreign exchange risks through the
effective management of its cash
flows.
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Pada tanggal 31 Desember 2019,
jika mata uang Rupiah melemah/
menguat sebesar 5% terhadap
$AS, THB dan mata uang asing
lainnya dengan variabel lain
konstan, laba setelah pajak untuk
periode berjalan akan lebih tinggi
/rendah sebesar Rp11.887.016
terutama diakibatkan keuntungan/
kerugian dari penjabaran kas dan
setara kas, piutang usaha, piutang
lain-lain, utang usaha, utang lainlain dan biaya yang masih harus
dibayar yang didenominasikan
dalam mata uang $AS, THB dan
mata uang asing lainnya.
As of December 31, 2019, if the
Rupiah strengthens/weakens by
5% against the US$, THB and other
foreign currencies with other
variables constant, the profit after
tax for the current year will be
higher/lower by Rp11,887,016
mainly due to gains/losses on
exchange of currency in cash and
cash equivalents, trade receivables,
other receivables, trade payables,
other payables and accrued
expenses that are denominated in
US$, THB and other foreign
currencies.
(ii) Risiko suku bunga atas nilai wajar
dan arus kas
(ii) Interest rate risk on fair value and
cash flows
Grup memiliki eksposur dari risiko
suku bunga atas nilai wajar dan
arus kas yang disebabkan oleh
posisi aset dan liabilitas keuangan.
The Group is exposed to interest
rate risk on fair value and cash flows
due to its financial assets and
liabilities position.
Pada saat tanggal pelaporan, aset
dan liabilitas keuangan Grup
dengan tingkat suku bunga
mengambang, suku bunga tetap
dan non-bunga adalah sebagai
berikut:
At the reporting date, the Group
financial assets and liabilities with a
floating rate, fixed rate and noninterest bearing are as follows:
64
22.
Risiko keuangan (lanjutan)
I.
Market risk (continued)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
a.
Financial risk (continued)
I.
Risiko nilai tukar mata uang asing
(lanjutan)
22.
RISK MANAGEMENT POLICY (continued)
a.
Risiko pasar (lanjutan)
(i)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
a.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
RISK MANAGEMENT POLICY (continued)
a.
Risiko pasar (lanjutan)
Financial risk (continued)
I.
(ii) Risiko suku bunga atas nilai wajar
dan arus kas (lanjutan)
Market risk (continued)
(ii) Interest rate risk on fair value and cash
flows (continued)
31 Desember 2019/ December 31, 2019
Suku bunga mengambang/
Floating rate
Kurang dari
Lebih dari
satu tahun/
satu tahun/
Less than
More than
one year
one year
Aset/Assets
Kas dan setara kas
/Cash and
cash equivalents
1.149.156.662
Deposito berjangka/
Time deposit
Kas yang dibatasi
penggunaannya/
Restricted cash
11.283.409
Piutang usaha
/Trade receivables
Piutang lain-lain
/Other receivables
Aset tidak lancar
lainnya - piutang
karyawan/other
non-current asset employee receivables
Jumlah aset
keuangan/Total
financial assets
Liabilitas/Liabilities
Utang usaha
/Trade payables
Utang lain-lain
/Other payables
Biaya yang masih
harus dibayar
/Accrued expenses
Jumlah liabilitas
keuangan
/Total financial
liabilites
Suku bunga tetap/
Fixed rate
Kurang dari
Lebih dari
satu tahun/
satu tahun/
Less than
More than
one year
one year
Non-bunga/
Non-interest
Jumlah/
Total
-
2.466.271.127
-
-
80.137.003
-
-
80.137.003
-
-
-
-
11.283.409
-
-
-
598.234.592
598.234.592
-
-
-
27.169.894
27.169.894
-
-
-
3.158.033
3.158.033
-
2.546.408.130
-
628.770.060 4.335.618.261
-
-
-
-
492.880.958
492.880.958
-
-
-
-
58.096.774
58.096.774
-
-
-
-
771.671.630
771.671.630
-
-
-
-
1.160.440.071
65
207.541 3.615.635.330
1.322.649.362 1.322.649.362
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
22.
22.
Risiko keuangan (lanjutan)
I.
RISK MANAGEMENT POLICY (continued)
a.
Risiko pasar (lanjutan)
I.
Market risk (continued)
31 Desember 2018/ December 31, 2018
Jumlah aset
keuangan/Total
financial assets
Liabilitas/Liabilities
Utang usaha
/Trade payables
Utang lain-lain
/Other payables
Biaya yang masih
harus dibayar
/Accrued expenses
Jumlah liabilitas
keuangan
/Total financial
liabilites
II.
Suku bunga tetap/
Fixed rate
Kurang dari
Lebih dari
satu tahun/
satu tahun/
Less than
More than
one year
one year
Non-bunga/
Non-interest
Jumlah/
Total
-
1.853.000.000
-
7.605.923
-
-
-
-
7.605.923
-
-
-
-
484.090.827
484.090.827
-
-
-
-
39.828.211
39.828.211
732.789 2.515.214.952
669.088.086
-
1.853.000.000
-
524.651.827 3.046.739.913
-
-
-
-
781.123.873
781.123.873
-
-
-
-
66.721.925
66.721.925
-
-
-
-
696.728.142
696.728.142
-
Risiko kredit
-
II.
Grup memiliki risiko kredit dari kas dan
setara kas, deposito berjangka, kas
yang dibatasi penggunaannya, piutang
usaha, piutang lain-lain dan aset tidak
lancar lainnya - piutang karyawan. Pada
sebagian besar transaksinya, Grup
menggunakan bank dan lembaga
keuangan atau PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO) yang secara
independen dinilai dengan peringkat
”AAA”, ”AA+”, ”AA”, ”A+” dan ”A-”.
-
1.544.573.940 1.544.573.940
Credit risk
The Group has a significant credit risk
from cash and cash equivalents, time
deposit,
restricted
cash,
trade
receivables, other receivables and other
non-current
assets
employee
receivables. In most transactions, the
Group use banks and financial
institutions or PT Pemeringkat Efek
Indonesia
(PEFINDO)
that
are
independently assessed with a rating of
"AAA", “AA+”, "AA", "A+" and “A-“.
66
22.
Risiko keuangan (lanjutan)
RISK MANAGEMENT POLICY (continued)
a.
Risiko kredit (lanjutan)
Financial risk (continued)
II.
Komposisi bank dan deposito berjangka
pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018 dapat ditampilkan sebagai berikut:
Bank dan deposito
berjangka
Diperingkat oleh
PEFINDO
Peringkat AAA
Peringkat AA+
Peringkat AA
Peringkat A+
Peringkat ATidak diperingkat
oleh PEFINDO
Sub-Jumlah
Kas yang dibatasi
penggunaannya
Diperingkat oleh
PEFINDO
Peringkat AAA
Jumlah
Credit risk (continued)
The composition of cash and bank and
time deposits as of December 31, 2019
and 2018 are as follows:
2019
661.482.163
-
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
II.
(ii) Interest rate risk on fair value and cash
flows (continued)
Suku bunga mengambang/
Floating rate
Kurang dari
Lebih dari
satu tahun/
satu tahun/
Less than
More than
one year
one year
22.
a.
Financial risk (continued)
(ii) Risiko suku bunga atas nilai wajar
dan arus kas (lanjutan)
Aset/Assets
Kas dan setara kas
/Cash and
cash equivalents
Kas yang dibatasi
penggunaannya/
Restricted cash
Piutang usaha
/Trade receivables
Piutang lain-lain
/Other receivables
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
a.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
2018
213.780.897
1.787.484.214
474.353.144
100.000.000
146.181.597
12.365.645
6.463.208
Cash in banks and time deposits
Rated by
PEFINDO
Rating AAA
Rating AA+
Rating AA
Rating A+
Rating ANot rated by
PEFINDO
3.695.564.792
2.514.482.163
Sub-total
11.283.409
7.605.923
Restricted Cash
Rated by
PEFINDO
Rating AAA
3.706.848.201
2.522.088.086
Total
2.103.719.359
1.365.698.891
III. Risiko likuiditas
III. Liquidity risk
Tingkat likuiditas yang diperlukan Grup
untuk kegiatan operasi tidak pasti dan
hal ini dapat berpengaruh buruk
terhadap operasi Grup apabila Grup
tidak mempunyai modal kerja yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan kas
dan operasi. Hal ini dapat terjadi antara
lain karena adanya piutang macet dari
pelanggan.
The amount of liquidity which the Group
requires for its operations is uncertain
and its operations may be adversely
affected if the Group not have sufficient
working capital to meet its cash and
operational requirements. This may
occur as a result of, amongst other
reasons, delays in the payment of the
customers.
Grup menggunakan kas dalam jumlah
yang cukup signifikan di dalam
operasinya, terutama untuk pengadaan
bahan baku. Salah satu biaya operasi
utama adalah pembelian bahan baku.
Fluktuasi harga bahan baku dan
fluktuasi nilai tukar mata uang asing
menyebabkan ketidakpastian jumlah
modal kerja dan biaya produksi Grup.
The Group uses significant amounts of
cash in its operations, especially to
procure raw materials. In particular, one
of its principal operating costs is the
purchase of raw materials. Volatility in
market prices for raw materials and
fluctuations in exchange rates resulted
in uncertainties in the Group working
capital and operating costs.
67
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
22.
22.
RISK MANAGEMENT POLICY (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
a.
III. Risiko likuiditas (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018, Grup memiliki saldo kas
dan
setara
kas
masing-masing
sebesar
Rp3.615.635.330
dan
Rp2.515.214.952. Grup mengelola
risiko likuiditas dengan terus-menerus
melakukan monitor terhadap estimasi
dan
realisasi
arus
kas
dan
menyesuaikan jatuh tempo antara
piutang dan utang.
As of December 31, 2019 and 2018, the
Group had cash and cash equivalents
amounting to Rp3,615,635,330 and
Rp2,515,214,952, respectively. The
Group manages liquidity risk by
continuously monitoring forecasts and
actual cash flows and matching the
maturity profiles of receivables and
payables.
31 Desember 2019/December 31, 2019
Lebih dari
1 tahun dan
kurang dari
5 tahun/
Kurang dari
More than
Lebih dari
1 tahun/
a year and
5 tahun/
Less than
less than
More than
1 year
5 years
5 years
-
-
492.880.958
58.096.774
Financial liabilities
Trade payables
Other payables
771.671.630
-
-
771.671.630
Accrued expenses
1.322.649.362
-
- 1.322.649.362
Total financial
liabilities
31 Desember 2018/December 31, 2018
Lebih dari
1 tahun dan
kurang dari
5 tahun/
Kurang dari
More than
Lebih dari
1 tahun/
a year and
5 tahun/
Less than
less than
More than
1 year
5 years
5 years
Liabilitas keuangan
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya yang masih
harus dibayar
Jumlah liabilitas
keuangan
Jumlah/
Total
781.123.873
66.721.925
-
-
781.123.873
66.721.925
Financial liabilities
Trade payables
Other payables
696.728.142
-
-
696.728.142
Accrued expenses
1.544.573.940
-
- 1.544.573.940
Total financial
liabilities
68
22.
Manajemen risiko permodalan
RISK MANAGEMENT POLICY (continued)
b.
Sesuai dengan kebijakan PT Pertamina
(Persero), kebijakan permodalan dan
pendanaan Grup sepenuhnya diatur oleh
PT Pertamina (Persero). Grup tidak diberikan
otorisasi untuk melakukan pinjaman baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
Oleh karena itu, penerimaan modal Grup
sangat tergantung sepenuhnya dengan
kemampuan PT Pertamina (Persero)
mendapatkan pendanaan. Dalam mengelola
permodalannya, PT Pertamina (Persero)
senantiasa mempertahankan kelangsungan
usahanya termasuk entitas anak serta
memaksimalkan manfaat bagi pemegang
saham dan pemangku kepentingan lainnya.
PT Pertamina (Persero) secara aktif dan rutin
menelaah dan mengelola permodalannya
untuk memastikan struktur modal dan
pengembalian yang optimal bagi pemegang
saham, dengan mempertimbangkan efisiensi
penggunaan modal berdasarkan arus kas
operasi
dan
belanja
modal,
serta
mempertimbangkan kebutuhan modal di
masa yang akan datang. Dengan demikian,
kemampuan
Grup
dalam
mengelola
permodalannya
untuk
memaksimalkan
manfaat bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya serta untuk
senantiasa mempertahankan kelangsungan
usaha sangat terbatas.
Jumlah/
Total
492.880.958
58.096.774
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
III. Liquidity risk (continued)
The Group funds its operations
principally through cash flow from
operations, a significant portion of which
comprises sales.
Jumlah liabilitas
keuangan
22.
b.
Financial risk (continued)
Grup mendanai kegiatan operasinya
terutama melalui arus kas dari kegiatan
operasi, dimana bagian yang signifikan
terdiri dari penjualan produk jadi.
Liabilitas keuangan
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya yang masih
harus dibayar
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
a.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
c.
Nilai wajar
Capital risk management
In accordance with the policy of
PT Pertamina (Persero), the capital and
financing of the Group is fully regulated by
PT Pertamina (Persero). The Group is not
authorized to perform both short-term and
long-term loans. Therefore, the Group capital
receipts depends entirely on PT Pertamina
(Persero) ability to get funding. In managing
its capital, PT Pertamina (Persero) always
considers going concern that includes its
subsidiaries and maximize benefits for
shareholders and other stakeholders.
PT Pertamina (Persero) actively and
regularly reviews and manages its capital to
ensure capital structure and optimal returns
to shareholders, compared to the efficient
use of capital by operating cash flows and
capital expenditures, as well as considering
the capital needs in the future. In conclusion,
the Group ability to manage its capital to
maximize the benefits for shareholders and
other stakeholders as well as to maintain
going concern is very limited.
c.
Fair value
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu
aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas
diselesaikan antara pihak yang memahami
dan berkeinginan untuk melakukan transaksi
wajar.
Fair value is the amount for which an asset
could be exchanged, or a liability settled
between knowledgeable and willing parties
in an arm's length transaction.
Aset dan liabilitas keuangan lancar Grup
diharapkan
dapat
direalisasi
atau
diselesaikan dalam jangka waktu dekat. Oleh
karena itu, nilai tercatatnya mendekati nilai
wajarnya.
The Group’s current financial assets and
liabilities are expected to be realized or
settled in the near future. Therefore, their
carrying amounts approximate their fair
value.
Nilai wajar dari aset tidak lancar lainnya piutang karyawan diestimasikan sebagai
nilai kini dari seluruh arus kas masa depan
yang didiskontokan menggunakan tingkat
bunga saat ini untuk instrumen dengan
persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo
yang sama.
The fair value of other non-current asset employee receivables are estimated as the
present value of all future cash flows
discounted using rates currently available for
instruments on similar terms, credit risk and
remaining maturities.
Grup tidak memiliki otorisasi untuk menerima
pinjaman jangka pendek dan jangka panjang
dari bank atau lembaga keuangan lain.
The Group does not have the authorization
to receive short-term and long-term loans
from banks or other financial institutions.
69
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
23.
23.
Informasi di bawah ini terkait dengan aktivitas
investasi dan pendanaan Grup yang tidak
memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas:
SUPPLEMENTAL CASH FLOW INFORMATION
The information below relates to the Group’s
investing and financing activities that do not have
a direct impact on cash flows:
2019
24.
19.970.577
24.
Perjanjian Pembangunan Tanki Timbun
2.848.000
c.
Acquisitions of fixed assets
credited to trade payables
Storage Tank Construction Agreement
On February 20, 2019, the Company and PT
Weltes Energi Nusantara (WEN) signed a
Construction Work Agreement for 8 Units of
2000 KL Capacity of Tanker in the Jakarta
Production Unit with a contract value of
Rp38,950,000. Based on the agreement
WEN agreed to start the work on
February 21, 2019 with the date of
completion of work on February 17, 2020.
The work schedule under this contract is 360
calendar
days
from
the
date
of
commencement of work and will remain in
effect until all the rights and obligations of all
parties have been fulfilled.
Perjanjian Jasa Penyediaan Kendaraan
Ringan Penumpang
b. Light
Passenger
Vehicles
Procurement Agreement
Pada tanggal 15 April 2019, Perusahaan dan
PT
Prima
Armada
Raya
(PAR)
menandatangani
Perjanjian
Jasa
Penyediaan Kendaraan Ringan Penumpang
senilai Rp5.923.079. Berdasarkan perjanjian
tersebut PAR setuju untuk menyediakan jasa
baru
transportasi
berupa
kendaraan
dan/atau kendaraan pengganti sementara
tanpa
pengemudi
sesuai
kebutuhan
operasional transportasi Perusahaan atas
permintaan Perusahaan. Perjanjian tersebut
berlaku mulai tanggal 31 Maret 2019 hingga
tanggal 30 April 2022 dan/atau sampai
seluruh hak serta kewajiban para pihak
terpenuhi secara keseluruhan sebagaimana
terdokumentasi
dalam
Berita
Acara
Penyelesaian
Pekerjaan
yang
ditandatangani para pihak.
Service
On April 15, 2019, the Company and
PT Prima Armada Raya (PAR) entered into a
service agreement for the procurement of light
passenger vehicles with contract valued at
Rp5,923,079. Based on the agreement, PAR
agreed to provide transportation services in
the form of new vehicles and/or temporary
replacement
vehicles
without
drivers
according to the Company's transportation
operational needs at the request of the
Company. The agreement is valid from
March 31, 2019 to April 30, 2022 and/or untill
all parties' rights and obligations are
compeltely fulfilled as documented through a
Minutes of Work Completion signed by the
parties.
70
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
SIGNIFICANT AGREEMENTS
a.
Pada tanggal 20 Februari 2019, Perusahaan
dan PT Weltes Energi Nusantara (WEN)
menandatangani
Perjanjian
Pekerjaan
Pembangunan 8 Unit Tanki Timbun
Kapasitas 2000 KL di Production Unit Jakarta
dengan nilai kontrak sebesar Rp38.950.000.
Berdasarkan perjanjian tersebut WEN setuju
untuk memulai pekerjaan pada tanggal
21 Februari 2019 dengan tanggal selesainya
pekerjaan pada tanggal 17 Februari 2020.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
kontrak ini adalah selama 360 hari kalender
sejak tanggal dimulainya pekerjaan dan akan
tetap berlaku sampai dengan seluruh hak
serta kewajiban Perusahaan dan WEN
terpenuhi secara keseluruhan.
b.
24.
2018
PERJANJIAN PENTING
a.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS
Akuisisi aset tetap
dikreditkan pada utang usaha
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
d.
24.
Perjanjian Pengadaan Infrastruktur
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
c. Infrastructure Procurement Agreement
Pada tanggal 24 April 2019, Perusahaan dan
PT Internet Pratama Indonesia (IPI)
menandatangani Perjanjian Pengadaan
Infrastruktur di Production Unit Jakarta (PUJ)
senilai Rp7.425.000 dengan jangka waktu
kontrak selama 5 tahun. Berdasarkan
perjanjian tersebut IPI setuju untuk
melaksanakan pengadaan infrastruktur IT di
PUJ berupa pengadaan akses internet,
pemeliharaan selama masa sewa, termasuk
pelaksanaan training atas perangkat terkait
di dalam negeri dan sebagainya.
On April 24, 2019, the Company and PT
Internet Pratama Indonesia (IPI) signed an
Infrastructure Procurement Agreement for
Jakarta Production Unit (PUJ) with contract
valued at Rp7,425,000 for 5-years contract
period. Based on the agreement, IPI agreed to
carry out IT infrastructure procurement in PUJ
in the form of internet access procurement,
maintenance during the rental period,
including the implementation of domestic
training on related equipment and etc.
Perjanjian Pekerjaan Modernisasi Sarana
dan Fasilitas
d. Facilities and Amenities Modernization
Work Agreement
Pada tanggal 8 Mei 2019, Perusahaan dan
PT Puspetindo menandatangani Perjanjian
Pekerjaan Modernisasi Sarana dan Fasilitas
di Production Unit Gresik dengan nilai
kontrak sebesar Rp203.250.000. Perjanjian
tersebut mulai berlaku dari tanggal 9 Mei
2019 hingga seluruh hak dan kewajiban para
pihak terpenuhi secara keseluruhan dengan
masa penyelesaian pekerjaan selama 20
bulan terhitung dari tanggal 27 Desember
2018.
On May 8, 2019, the Company and PT
Puspetindo signed a Facilities and Amenities
Modernization Work Agreement at the Gresik
Production Unit with a contract value of
Rp203,250,000. The contract is effective from
May 9, 2019 until all the rights and obligations
of the parties are fulfilled as a whole with a
work completion period of 20 months from
December 27, 2018.
e. Perjanjian Jasa Kampanye Media Brand
e.
Pada tanggal 12 Juli 2019, Perusahaan dan
PT Dentsu Inter Admark Media Group
Indonesia
(Dentsu)
menandatangani
Perjanjian Jasa Kampanye Media Brand
dengan nilai kontrak sebesar Rp36.818.401.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Dentsu
setuju untuk menyediakan dukungan
strategis
guna
mengimplementasikan
pekerjaan-pekerjaan media,
menyusun
strategi kampanye media terintegrasi dan
sebagainya. Perjanjian tersebut berlaku
mulai tanggal 12 Juli 2019 hingga tanggal
11 Juli 2020 dan/atau sampai seluruh hak
serta kewajiban para pihak terpenuhi secara
keseluruhan sebagaimana terdokumentasi
dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
yang ditandatangani para pihak.
Media
Brand
Agreement
Campaign
Services
On July 12, 2019, the Company and
PT Dentsu Inter Admark Media Group
Indonesia (Dentsu) signed a Media Brand
Campaign Services Agreement with a
contract value of Rp36,818,401. Based on
the agreement, Dentsu agreed to provide
strategic support to implement media works,
develop
integrated
media
campaign
strategies and so on. The agreement is valid
from July 12, 2019 to July 11, 2020 and/or
until all parties' rights and obligations are
completely fulfilled as documented through a
Minutes of Work Completion signed by the
parties.
71
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
24.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
24.
f. Perjanjian Jasa Logistic Provider
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
f.
Pada tanggal 30 Juli 2019, Perusahaan dan
PT
Pos
Logisik
Indonesia
(PLI)
menandatangani Perjanjian Jasa Logistic
Provider Wilayah Indonesia Timur dengan
nilai kontrak sebesar Rp335.277.748.
Berdasarkan perjanjian tersebut PLI setuju
untuk
melaksanakan
pengelolaan
manajemen gudang dengan area cakupan
Gudang Transit Gresik, Gudang Utama, TSP
Batakan, DSP Pasar Turi, Tarakan,
Banjarmasin dan Pontianak. Perjanjian
tersebut berlaku mulai tanggal 1 April 2019
hingga tanggal 31 Maret 2022 dan/atau
sampai seluruh hak serta kewajiban para
pihak
terpenuhi
secara
keseluruhan
sebagaimana terdokumentasi dalam Berita
Acara Penyelesaian Pekerjaan yang
ditandatangani para pihak.
Logistic Provider Service Agreement
On July 30, 2019, the Company and PT Pos
Logisik Indonesia (PLI) signed the East
Indonesia Region Logistic Provider Service
Agreement with a contract value of
Rp335,277,748. Based on the agreement,
PLI agreed to carry out warehouse
management with coverage areas of the
Gresik
Transit
Warehouse,
Main
Warehouse, TSP Batakan, DSP Pasar Turi,
Tarakan, Banjarmasin and Pontianak. The
agreement is effective from April 1, 2019 to
March 31, 2022 and/or until all parties' rights
and obligations are completely fulfilled as
documented through a Minutes of Work
Completion signed by the parties.
g. Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan
Compressed serta Burner Compressed
Natural Gas
g.
Pada
tanggal
5
September
2019,
Perusahaan dan PT Pertagas Niaga (PGN)
menandatangani
perjanjian
senilai
Rp24.107.580.
Berdasarkan
perjanjian
tersebut PGN setuju untuk menyediakan dan
melakukan instalasi compressed natural gas
dan burner compressed natural gas serta
pendukungnya di Production Unit Jakarta.
Perjanjian tersebut berlaku mulai tanggal
1 Mei 2019 hingga tanggal 30 April 2022
dan/atau sampai seluruh hak serta kewajiban
para pihak terpenuhi secara keseluruhan
sebagaimana terdokumentasi dalam Berita
Acara Penyelesaian Pekerjaan yang
ditandatangani para pihak.
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
24.
h. Perjanjian Pengadaan Kemasan Drum
Pelumas
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
h.
Lubricant Drum Packaging Procurement
Agreement
-
Pada tanggal 25 September 2019,
Perusahaan menandatangani kontrak
pengadaan kemasan drum pelumas
berspesifikasi dengan PT Poli Contindo
Nusa dengan nilai kontrak sebesar
Rp12.454.722. Kontrak tersebut berlaku
efektif dari tanggal 2 Agustus 2019
sampai tanggal 1 Agustus 2022 atau
sampai seluruh hak dan kewajiban para
pihak terpenuhi secara keseluruhan
sebagaimana terdokumentasi dalam
suatu berita acara yang ditandatangani
oleh para pihak.
-
On September 25, 2019, the Company
entered into a contract for procurement
of lubricant drum spec packaging with
PT Poli Contindo Nusa with a contract
value of Rp12,454,722. The contracts
are effective from August 2, 2019 to
August 1, 2022 or until all the rights and
obligations of the parties are completely
fulfilled as documented by an official
report signed by the parties.
-
Pada tanggal 26 September 2019,
Perusahaan menandatangani kontrak
pengadaan kemasan drum pelumas
berspesifikasi dengan PT Laksana Abadi
Prima dengan nilai kontrak sebesar
Rp117.488.497. Kontrak tersebut berlaku
efektif dari tanggal 13 Agustus 2019
sampai tanggal 12 Agustus 2022 atau
sampai seluruh hak dan kewajiban para
pihak terpenuhi secara keseluruhan
sebagaimana terdokumentasi dalam
suatu berita acara yang ditandatangani
oleh para pihak.
-
On September 26, 2019, the Company
entered into a contract for procurement
of lubricant drum spec packaging with
PT Laksana Abadi Prima with a contract
value of Rp117,488,497. The contracts
are effective from August 13, 2019 to
August 12, 2022 or until all the rights
and obligations of the parties are
completely fulfilled as documented by
an official report signed by the parties.
-
Pada tanggal 26 September 2019,
Perusahaan menandatangani kontrak
pengadaan kemasan drum pelumas
berspesifikasi dengan PT Karya Bakti
Metalasari, PT Multi Altek Drumindo, PT
Bejana Kencana dan PT Pelangi Indah
Canindo dengan nilai kontrak masingmasing
sebesar
Rp55.922.188,
Rp167.766.565,
Rp57.553.609
dan
Rp193.139.663. Kontrak-kontrak tersebut
berlaku efektif dari tanggal 2 September
2019 hingga tanggal 1 September 2022
atau sampai seluruh hak dan kewajiban
para pihak terpenuhi secara keseluruhan
sebagaimana terdokumentasi dalam
suatu berita acara yang ditandatangani
oleh para pihak.
-
On September 26, 2019, the Company
entered into contracts for procurement
of lubricant drum spec packaging with
PT Karya Bakti Metalasari, PT Multi
Altek Drumindo, Bejana Kencana and
PT Pelangi Indah Canindo with a
contract value of Rp55,922,188,
Rp167,766,565, Rp57,553,609 and
Rp193,139,663
respectively.
The
contracts are effective from September
2, 2019 to September 1, 2022 or until all
the rights and obligations of the parties
are completely fulfilled as documented
by an official report signed by the
parties.
Procurement
and
Installation
of
Compressed and Burners Compressed
Natural Gas Agreement
On September 5, 2019, the Company and
PT Pertagas Niaga (PGN) signed an
agreement valued at Rp24,107,580. Based
on the agreement, PGN agreed to provide
and install compressed natural gas and
compressed natural gas burners along with
its supports in the Jakarta Production Unit.
The agreement is effective from May 1,
2019 to April 30, 2022 and/or until all
parties' rights and obligations are
completely fulfilled as documented through
a Minutes of Work Completion signed by the
parties.
72
24.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
73
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
24.
24.
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Perjanjian
Pekerjaan
Pembangunan
Piperack dan Penggantian Jalur Pipa
i.
Piperack Construction and Pipeline
Replacement Project Agreement
Pada tanggal 26 September 2019,
Perusahaan dan PT Triarga Bayu Artha
menandatangani
Perjanjian
Pekerjaan
Pembangunan Piperack dan Penggantian
Jalur Pipa BBM serta Pipa Produk Pelumas
di Production Unit Jakarta dengan nilai
kontrak sebesar Rp7.547.000. Perjanjian
tersebut mulai berlaku dari tanggal
27 September 2019 hingga seluruh hak dan
kewajiban para pihak terpenuhi secara
keseluruhan dengan penyelesaian target
pekerjaan tanggal 28 April 2020.
j.
Perjanjian
Pekerjaan
Pembangunan
Gedung Transit Finish Product
j.
-
Finish
Product
Transit
Construction Agreement
k.
l.
-
Pada
tahun
2018,
Perusahaan
menandatangani
beberapa
kontrak
pengadaan kemasan botol plastik
pelumas berspesifikasi dengan PT Abadi
Plastik, PT Bumimulia Indah Lestari,
PT Dinito Jaya Sakti, dan PT Lyhock
Batavia Plastic Persada dengan jumlah
nilai kontrak sebesar Rp543.992.363.
Kontrak ini berlaku efektif dari tanggal
1 Juli 2018 sampai dengan tanggal
30 Juni 2021.
-
74
On April 23, 2019, the Company
entered into a contract for procurement
of lubricant plastic bottle spec
packaging with PT Berlina Tbk (Berlina)
with a contract value of Rp134,687,641.
The contract is effective from July 1,
2018 to June 30, 2021 or until the work
has been completed by Berlina to the
Company as documented through a
Minutes of Work Completion signed by
the Company.
In 2018, the Company entered into
several contracts for the procurement of
lubricant plastic bottle packaging with
PT Abadi Plastik, PT Bumimulia Indah
Lestari, PT Dinito Jaya Sakti, and
PT Lyhock Batavia Plastic Persada with
a total contract value of Rp543,992,363.
The contract is effective from
1 Juli 2018 to 30 June 2021.
24.
Perjanjian Jual Beli Lube Base Oil
-
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
l.
Lube Base Oil Sales and Purchase
Agreement
-
Pada
tanggal
21 Maret
2014,
Perusahaan
dan
PT
Pertamina
(Persero) menandatangani perjanjian
jual beli lube base oil dengan jangka
waktu berakhir kontrak pada tanggal
31 Desember 2016. Pada tanggal
27 Januari 2015, kontrak tersebut
diamandemen dengan jangka waktu
berakhir perjanjian ini sampai dengan
salah
satu
pihak
memberikan
pemberitahuan tertulis kepada pihak
lawan. Berdasarkan perjanjian ini,
PT Pertamina (Persero) setuju untuk
menjual dan menyerahkan lube base oil
kepada Perusahaan, dan Perusahaan
setuju untuk membeli dan menerima
lube base oil dari PT Pertamina
(Persero) sesuai dengan syarat-syarat
dan
ketentuan-ketentuan
yang
disepakati.
m. Perjanjian Pembelian Bahan Baku Aditif
On March 21, 2014, the Company and
PT Pertamina (Persero) signed a lube
base oil sales and purchase agreement
with the end of the contract on
December 31, 2016. On January 27,
2015, the contract was amended with the
term of the agreement will end when one
party gave written notice to the other
party.
Under
this
agreement,
PT Pertamina (Persero) agreed to sell
and deliver lube base oil to the Company,
and the Company agreed to purchase
and receive lube base oil from
PT Pertamina (Persero) according to
agreed terms and conditions.
m. Purchases
Agreement
Raw
Materials
Additives
-
Pada
Mei
2019,
Perusahaan
menandatangani perjanjian pembelian
bahan baku aditif AP 63181 dan AP
60311 dengan PT Titian Abadi Lestari
dengan nilai kontrak masing-masing
sebesar $AS3.055.500 dan $AS849.000
(setara dengan Rp42.474.506 dan
Rp11.801.949) dengan jangka waktu
kontrak selama tiga tahun.
-
On May 2019, the Company signed a
purchase additives agreement for AP
63181 and AP 60311 with PT Titian
Abadi Lestari with a contract value of
US$3,055,500
and
US$849,000
(equivalent with Rp42,474,506 and
Rp11,801,949), respectively, for 3 years
contract period.
-
Pada tanggal 6 Mei 2019, Perusahaan
menandatangani perjanjian pembelian
bahan baku aditif AP 14141 dengan
PT Titian Abadi Lestari dengan nilai
kontrak sebesar $AS9.973.720 (setara
dengan Rp138.644.682) dengan jangka
waktu kontrak selama sepuluh tahun.
-
On May 6, 2019, the Company signed a
purchase additives agreement for AP
14141 with PT Titian Abadi Lestari with a
contract
value
of
US$9,973,720
(equivalent with Rp138,644,682) for
10 years contract period.
-
Pada tanggal 27 Mei 2019, Perusahaan
menandatangani perjanjian pembelian
bahan baku aditif AP 90923 dengan
PT Sadikun Niagamas Raya dengan nilai
kontrak sebesar $AS787.815 (setara
dengan
Rp10.951.416)
dengan
berjangka waktu kontrak selama tiga
tahun.
-
On May 27, 2019, the Company signed
a purchase additives agreement for AP
90923 with PT Sadikun Niagamas Raya
with a contract value of US$787,815
(equivalent with Rp10,951,416) for
3 years contract period.
-
Pada tanggal 17 Juni 2019, Perusahaan
menandatangani perjanjian pembelian
bahan baku aditif AP 13100 dengan
Lubrizol Southeast Asia Pte. Ltd. dengan
nilai kontrak sebesar $AS1.567.550
(setara dengan Rp21.790.513) dengan
jangka waktu kontrak selama lima tahun.
-
On June 17, 2019, the Company signed
a purchase additives agreement for AP
13100 with Lubrizol Southeast Asia Pte.
Ltd. with a contract value of
US$1,567,550
(equivalent
with
Rp21,790,513) for 5 years contract
period.
Procurement Cooperation Agreement of
Plastic Bottle Packaging Lubricants
Pada tanggal 23 April 2019, Perusahaan
menandatangani kontrak pengadaan
kemasan
botol
plastik
pelumas
berspesifikasi dengan PT Berlina Tbk
(Berlina) dengan nilai kontrak sebesar
Rp134.687.641. Kontrak tersebut berlaku
efektif dari tanggal 1 Juli 2018 hingga
tanggal 30 Juni 2021 atau sampai
pekerjaan telah diserahkan seluruhnya
oleh Berlina kepada Perusahaan
sebagaimana terdokumentasi dalam
dibuatkan Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan
yang
ditandatangani
Perusahaan.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
Building
On September 30, 2019, the Company and
PT Judhi Sakti Engineering signed a Work
Agreement for the Construction of the Transit
Finish Product Building at the Jakarta
Production Unit with a contract value of
Rp10,998,000. The agreement is effective
from October 1, 2019 until all parties' rights
and obligations are fulfilled with the
completion of the work target on March 12,
2020.
Perjanjian Pengadaan Kemasan Botol
Plastik Pelumas
-
24.
On September 26, 2019, the Company and
PT Triarga Bayu Artha signed an
agreement for the Piperack Construction
and BBM and Lubricants Product Pipeline
Replacement Project at the Jakarta
Production Unit with a contract value of
Rp7,547,000. The agreement is effective
from September 27, 2019 until all parties'
rights and obligations are fulfilled with the
completion of the work target on April 28,
2020.
Pada tanggal 30 September 2019,
Perusahaan dan PT Judhi Sakti Engineering
menandatangani
Perjanjian
Pekerjaan
Pembangunan Gedung Transit Finish
Product di Production Unit Jakarta dengan
nilai
kontrak
sebesar
Rp10.998.000.
Perjanjian tersebut mulai berlaku dari tanggal
1 Oktober 2019 hingga seluruh hak dan
kewajiban para pihak terpenuhi secara
keseluruhan dengan penyelesaian target
pekerjaan tanggal 12 Maret 2020.
k.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
i.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
75
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
24.
m. Perjanjian Pembelian Bahan Baku Aditif
(lanjutan)
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
m.
Purchases Raw Materials
Agreement (continued)
24.
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
- Pada tanggal
27 Agustus
2018,
Perusahaan menandatangani perjanjian
pembelian bahan baku aditif AP 1504 dan
AP 1538 dengan PT Sadikun Niagamas
Raya dengan nilai kontrak sebesar
$AS4.566.492
(setara
dengan
Rp66.127.371) dengan jangka waktu
kontrak sampai dengan Agustus 2020.
-
On August 27, 2018, the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 1504 and AP 1538 with PT
Sadikun Niagamas Raya with a
contract value of US$4,566,492
(equivalent with Rp66,127,371) with
contract period up to August 2020.
-
Pada tanggal 29 November 2018,
Perusahaan menandatangani perjanjian
pembelian bahan baku aditif AP 14170, AP
14168, AP 94169, AP 14119, AP 14117,
dan AP 34101 dengan PT Titian Abadi
Lestari dengan nilai kontrak sebesar
$AS45.319.937
(setara
dengan
Rp656.278.008) dengan jangka waktu
kontrak sampai dengan November 2021.
-
On November 29, 2018, the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 14170, AP 14168, AP 94169, AP
14119, AP 14117 and AP 34101 with
PT Titian Abadi Lestari with a contract
value of US$45,319,937 (equivalent
with Rp656,278,008) with contract
period up to November 2021.
-
Pada
tanggal
31
Agustus
2017,
Perusahaan menandatangani perjanjian
pembelian bahan baku aditif AP 5524
dengan PT Sadikun Niagamas Raya
dengan jangka waktu kontrak sejak Juni
2017 sampai dengn 16 Februari 2020.
Estimasi nilai kontrak yang disepakati ialah
sebesar $AS3.422.683 (setara dengan
Rp46.206.221) per tahun.
-
On August 31, 2017 the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 5524 with PT Sadikun Niagamas
Raya with contract period since June
2017 up to February 16, 2020. The
agreed estimated value of the contract
shall be in the amount of US$3,422,683
(equivalent with Rp Rp46,206,221) per
year.
-
Pada tanggal 18 Desember 2019,
Perusahaan menandatangani perjanjian
pembelian bahan baku aditif AP 16129, AP
16128, dan AP 96130 dengan Afton
Chemical Asia PTE, Ltd dengan nilai
kontrak sebesar $AS8.659.146 dengan
jangka waktu kontrak sampai Juni 2020.
-
On December 18, 2019, the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 16129, AP 16128, and AP 96130
with Afton Chemical Asia PTE, Ltd with
a contract value of US$8,659,146 with
contract period up to June 2020.
-
Pada tanggal 26 Desember 2019,
Perusahaan menandatangani perjanjian
pembelian bahan baku aditif AP 93236
dengan Lubrizol Southeast Asia PTE, Ltd
dengan
nilai
kontrak
sebesar
$AS60.454.804 dengan jangka waktu
kontrak selama tiga tahun.
-
On December 26, 2019, the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 93236 with Lubrizol Southeast
Asia PTE, Ltd with a contract value of
US$60,454,804 with contract period up
to three years.
-
Pada tanggal 26 Desember 2019,
Perusahaan menandatangani perjanjian
pembelian bahan baku aditif AP 2337
dengan Lubrizol Southeast Asia PTE, Ltd
dengan
nilai
kontrak
sebesar
$AS30.662.500 dengan jangka waktu
kontrak sampai Oktober 2023.
-
On December 26, 2019, the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 2337 with Lubrizol Southeast
Asia PTE, Ltd with a contract value of
US$30,662,500 with contract period up
to October 2023.
-
On August 26, 2019, the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 90922 with PT Djava Global
Solusindo with a contract value of
Rp17,541,000 with contract period up
to three years.
-
Pada tanggal 8 Maret 2018, Perusahaan
menandatangani perjanjian pembelian
bahan baku aditif AP 14160 dan AP 94161
dengan PT Titian Abadi Lestari dengan
nilai kontrak sebesar $AS3.867.789 (setara
dengan Rp56.009.453) dengan jangka
waktu kontrak sampai dengan Juli 2020.
-
On March 8, 2018, the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 14160 and AP 94161 with
PT Titian Abadi Lestari with a contract
value of US$3,867,789 (equivalent with
Rp56,009,453) with contract period up
to July 2020.
-
Pada tanggal 16 Mei 2018, Perusahaan
menandatangani perjanjian pembelian
bahan baku aditif AP 90111 dengan Eweka
International Pte. Ltd. dengan nilai kontrak
sebesar $AS2.190.000 (setara dengan
Rp31.713.390) dan jangka waktu kontrak
sampai dengan Mei 2021.
-
On May 16, 2018, the Company signed
a purchase additives agreement for AP
90111 with Eweka International Pte.
Ltd. with a contract value of
US$2,190,000
(equivalent
with
Rp31,713,390) with contract period up
to May 2021.
Pada tanggal 6 Juni 2018, Perusahaan
menandatangani perjanjian pembelian
bahan baku aditif AP 13383 dan AP 93384
dengan Lubrizol Southeast Asia Pte. Ltd.
dengan
nilai
kontrak
sebesar
$AS37.372.960
(setara
dengan
Rp541.197.834) dan jangka waktu kontrak
sampai dengan Juni 2023.
-
Pada tanggal 18 Juni 2018, Perusahaan
menandatangani perjanjian pembelian
bahan baku aditif AP 13442 dan AP 93384
serta AP 3348 dengan Lubrizol Southeast
Asia Pte. Ltd. dengan nilai kontrak masingmasing sebesar $AS6.219.411 dan
$AS4.807.722
(setara
dengan
Rp90.063.291 dan Rp69.620.622) dengan
jangka waktu kontrak selama lima tahun.
-
Pada
tanggal
16
Agustus
2018,
Perusahaan menandatangani perjanjian
pembelian bahan baku aditif AP 15126 dan
AP 9591 dengan PT Sadikun Niagamas
Raya dengan nilai kontrak sebesar
$AS10.699.410
(setara
dengan
Rp154.938.156) dengan jangka waktu
kontrak sampai dengan Agustus 2021.
-
76
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
m. Perjanjian Pembelian Bahan Baku Aditif
(lanjutan)
Pada
tanggal
26
Agustus
2019,
Perusahaan menandatangani perjanjian
pembelian bahan baku aditif AP 90922
dengan PT Djava Global Solusindo dengan
nilai kontrak sebesar Rp17.541.000
dengan jangka waktu kontrak selama tiga
tahun.
-
24.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Additives
-
-
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
-
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
On June 6, 2018, the Company signed
a purchase additives agreement for AP
13383 and AP 93384 with Lubrizol
Southeast Asia Pte. Ltd. with a contract
value of US$37,372,960 (equivalent
with Rp541,197,834) with contract
period up to June 2023.
On June 18, 2018, the Company signed
a purchase additives agreement for
AP 13442 and AP 93384 also AP 3348
with Lubrizol Southeast Asia Pte. Ltd.
with a contract value of US$6,219,411
and US$4,807,722 (equivalent with
Rp90,063,291 and Rp69,620,622),
respectively with contract period up to
five years.
On August 16, 2018, the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 15126 and AP 9591 with PT
Sadikun Niagamas Raya with a
contract value of US$10,699,410
(equivalent with Rp154,938,156) with
contract period up to August 2021.
m.
77
Purchases Raw Materials
Agreement (continued)
Additives
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
24.
24.
m. Perjanjian Pembelian Bahan Baku Aditif
(lanjutan)
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
m.
p.
Purchases Raw Materials
Agreement (continued)
Pada tanggal 27 Desember 2019,
Perusahaan menandatangani perjanjian
pembelian bahan baku aditif AP 13243
dengan Lubrizol Southeast Asia PTE, Ltd
dengan
nilai
kontrak
sebesar
$AS9.545.600 dengan jangka waktu
kontrak sampai September 2020.
-
On December 27, 2019, the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 13243 with Lubrizol Southeast
Asia PTE, Ltd with a contract value of
US$9,545,600 with contract period up
to September 2020.
-
Pada tanggal 27 Desember 2019,
Perusahaan menandatangani perjanjian
pembelian bahan baku aditif AP 16122 dan
AP 96123 dengan Afton Chemical Asia
PTE, Ltd dengan nilai kontrak sebesar
$AS8.974.980 dengan jangka waktu
kontrak sampai Juni 2020.
-
On December 27, 2019, the Company
signed a purchase additives agreement
for AP 16122 and AP 96123 with Afton
Chemical Asia PTE, Ltd with a contract
value of US$8,974,980 with contract
period up to June 2020.
Perjanjian Jasa Transportir Pelumas
n.
24.
Additives
-
Pada tanggal 3 Mei 2018, Perusahaan
menandatangani perjanjian jasa transportir
pelumas di sales region I dengan PT Patra
Logistik dengan nilai kontrak sebesar
Rp41.205.051 dengan jangka waktu kontrak
sampai dengan tanggal 30 Juni 2020.
o.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
n.
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
o.
r.
Perjanjian Penjualan dan Pembelian
Interofftake Lube Base Oil (LBO)
p. Interofftake Lube Base Oil (LBO) Sale and
Purchase Agreement
Pada
tanggal
5
September
2017,
Perusahaan berpartisipasi dalam perjanjian
antara SK Innovation, SK Lubricants, dan
Pertamina (Persero) sebagai penjual
tambahan Lube Base Oil (LBO). Berdasarkan
perjanjian ini, Perusahaan setuju untuk
membeli LBO dari Patra SK sesuai dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
disepakati. Perjanjian ini berlaku efektif dari
tanggal 5 September 2017 sampai dengan
tanggal 16 Oktober 2027.
On September 5, 2017, the Company
participated in the agreement with SK
Innovation, SK Lubricants, and Pertamina
(Persero) as an additional seller of Lube Base
Oil (LBO). Under this agreement, the
Company agreed to purchase from Patra SK
according to agreed terms and conditions.
is
effective
from
The
agreement
September 5, 2017 to October 16, 2027.
25.
78
Kontrak Pengangkutan Lube Base Oil
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
q.
Lube Base Oil Affreightment Contract
On August 21, 2015, the Company and
PT Pertamina (Persero) entered into a lube
base oil affreightment contract. Based on this
agreement, PT Pertamina (Persero) agreed
to transport lube base oil based on certain
cargoes and rates to agreed routes. The
terms of the contract covered is effective from
January 1, 2015 to December 31, 2015. On
June 23, 2016, the contract was amended to
extend the term effective from January 1,
2016 to December 31, 2020.
Perjanjian Jasa Pembangunan Gedung
Lubricants Technology Center
r.
Pada tanggal 16 Desember
2019,
Perusahaan
dan
PT
Adhi
Karya
(Persero) Tbk (ADHI) menandatangai
Perjanjian Jasa Pembangunan Gedung
Lubricants Technology Center dengan nilai
kontrak
sebesar
Rp137.000.000.
Berdasarkan perjanjian tersebut ADHI setuju
untuk melaksanakan pekerjaan arsitektur
dan struktur, pekerjaan mekanikal dan
elektrikal, pekerjaan pengadaan furniture
laboratorium serta pekerjaan pengadaan
furniture di Oil Clinic, Plumpang. Perjanjian
tersebut berlaku mulai tanggal 30 Oktober
2019 hingga tanggal 28 Februari 2021
dan/atau sampai seluruh hak dan kewajiban
para pihak terpenuhi secara keseluruhan
sebagaimana terdokumentasi dalam Berita
Acara
Penyelesaian
Pekerjaan
yang
ditandatangani para pihak.
Agreement of Warehouse Management
Services Western Indonesia Region
On December 20, 2018, the Company and
PT Patra Logistik signed an agreement on
warehouse management services in
Western Indonesia Region including, but not
limited to receiving, storing and delivering
lubricant products in accordance with
agreed specifications with a contract value
of Rp47,924,169. This contract is effective
from November 1, 2018 to October 31,
2021.
24.
Pada tanggal 21 Agustus 2015, Perusahaan
dan
PT
Pertamina
(Persero)
menandatangani kontrak pengangkutan lube
base
oil.
Berdasarkan
kontrak
ini,
PT Pertamina (Persero) setuju untuk
mengangkut lube base oil berdasarkan
muatan dan tarif tertentu ke trayek yang telah
disepakati. Jangka waktu kontrak berlaku
efektif dari tanggal 1 Januari 2015 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015. Pada
tanggal 23 Juni 2016, kontrak ini
diamandemen untuk diperpanjang dari
tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2020.
Lubricant Transport Service Agreement
Pada
tanggal
20
Desember
2018,
Perusahaan dan PT Patra Logistik
menandatangani perjanjian jasa pengelolaan
warehouse management Wilayah Indonesia
Barat termasuk tapi tidak terbatas pada
pelaksanaan penerimaan, penyimpanan dan
penyerahan produk pelumas sesuai dengan
spesifikasi yang telah disepakati bersama
dengan nilai kontrak sebesar Rp47.924.169.
Kontrak ini berlaku efektif sejak tanggal
1 November 2018 sampai dengan tanggal
31 Oktober 2021.
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
q.
On May 3, 2018, the Company signed a
lubricant transport service agreement in
sales region I with PT Patra Logistik with a
contract value of Rp41,205,051 with
contract period up to June 30, 2020.
Perjanjian Jasa Pengelolaan Warehouse
Management Wilayah Indonesia Barat
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
Construction Service Agreement of
Lubricants Technology Center Building
On December 16, 2019, the Company and
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) signed
the Construction Service Agreement of
Lubricants Technology Center Building with a
contract value of Rp137,000,000. Based on
the agreement, ADHI agreed to perform
architecture and structural work, mechanical
and electrical work, laboratory furniture
procurement work, and furniture procurement
work at Oil Clinic, Plumpang. The agreement
is effective from October 30, 2019 to
February 28, 2021 and/or until all parties'
rights and obligations are completely fulfilled
as documented through a Minutes of Work
Completion signed by the parties.
PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
25.
Pada tanggal 6 Januari 2020, Perusahaan
menerima Pemberitahuan dan Pengiriman
Salinan Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. PPMA-13P/PAN.Wk/2020 atas
Putusan No. 3589/B/PK/Pjk/2019, yang menolak
Peninjauan Kembali Perusahaan terhadap
Putusan Pengadilan Pajak No. P.29/SP.Wk/2019
15
dan
SPKTNP-585/BC/2017
tanggal
November 2017 dengan jumlah sebesar
Rp6.186.609 dan dicatat sebagai bagian dari
akun ”beban umum dan administrasi” pada laba
rugi tahun 2019.
EVENT AFTER REPORTING PERIOD
On January 6, 2020, the Company received
Notification and Delivery of Copies of the Supreme
Court Decisions of the Republic of Indonesia No.
PPMA-13P/PAN.Wk/2020 for Decision No.
3589/B/PK/Pjk/2019, which refuse the Company's
Judicial Review against the Decision of the Tax
Court No. P.29/SP.Wk/2019 and SPKTNP585/BC/2017 dated November 15, 2017 with a
total value of Rp6,186,609 and recorded as part of
account “general and administrative expenses” in
2019 profit or loss.
79
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
26.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
REKLASIFIKASI AKUN
26.
Grup mereklasifikasi akun dalam laporan posisi
keuangan
konsolidasian
pada
tanggal
31 Desember 2018 untuk menyesuaikan dengan
presentasi akun yang sama dalam laporan
keuangan posisi keuangan konsolidasian pada
tanggal 31 Desember 2019. Rincian akun sebagai
berikut:
The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary
information included herein is in the Indonesian language.
Informasi berikut adalah Informasi Keuangan Entitas
Induk yang disajikan sebagai informasi tambahan
terhadap laporan keuangan konsolidasian
PT Pertamina Lubricants dan entitas anaknya tanggal
31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut.
The following information is the Financial Information of
the Parent Entity which is presented as supplementary
information to the consolidated financial statements of
PT Pertamina Lubricants and its subsidiary as of
December 31, 2019 and for the year then ended.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
ENTITAS INDUK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
PARENT ENTITY
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2019
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
The Group has reclassified certain accounts in the
consolidated statement of financial position as of
December 31, 2018 to conform with the
presentation of accounts in the consolidated
statement of financial position as of December 31,
2019. The account details are as follows:
Disajikan sebelumnya/
As previously reported
Setelah reklasifikasi/
As reclassified
Beban umum dan administrasi - jasa
profesional dan outsourcing/
General and administrative expense professional and labor service fees
Beban penjualan dan pemasaran - jasa
profesional dan outsourcing/
Selling and marketing expense professional and labor service fees
Beban umum dan administrasi - sewa
General and administrative expense rental
Beban pokok penjualan/
Cost of revenues
2019
ASET
2018
7.853.291
19.769.303
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Kas yang dibatasi
penggunaannya
Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga - neto
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Persediaan - neto
Pajak dibayar di muka
Uang muka dan
biaya dibayar di muka
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Time deposit
3.606.325.150
80.137.003
2.508.750.748
-
11.283.409
7.605.923
130.126.760
475.523.811
194.650.568
300.064.989
26.480.616
689.278
1.585.054.031
290.124
39.242.189
586.022
2.030.218.465
63.948.716
18.594.244
21.300.694
Restricted cash
Trade receivables
Related parties
Third parties - net
Other receivables
Related parties
Third parties
Inventories - net
Prepaid taxes
Advances and
prepaid expenses
5.934.504.426
5.166.368.314
Total current assets
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - neto
Investasi jangka panjang
Klaim pengembalian pajak
Aset tidak lancar lainnya
63.275.975
892.415.779
17.793.547
20.353.501
56.017.698
772.766.450
17.793.547
7.659.518
12.555.469
NON-CURRENT ASSETS
Deferred tax assets
Fixed assets - net
Long-term investment
Claims for tax refund
Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar
993.838.802
866.792.682
Total non-current assets
6.928.343.228
6.033.160.996
TOTAL ASSETS
Jumlah aset lancar
JUMLAH ASET
80
2018
i
The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary
information included herein is in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
ENTITAS INDUK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
PARENT ENTITY
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2019
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2019
Uang muka dari pelanggan
Utang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
PT PERTAMINA LUBRICANTS
ENTITAS INDUK
LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2019
LIABILITIES AND EQUITY
476.814.426
11.125.812
591.724.153
183.579.367
86.581.768
79.087.602
42.376.366
15.347.917
149.411.349
771.470.218
44.683.313
21.116.703
14.738.189
696.537.970
CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Related parties
Third parties
Advances received from
customers
Other payables
Related parties
Third parties
Taxes payable
Accrued expenses
1.553.127.856
1.631.467.297
Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG
JUMLAH LIABILITAS
13.471.919
1.566.599.775
NON-CURRENT LIABILITY
Employee benefits
4.612.454
liability
1.636.079.751
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 12.500.000 lembar
saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000 per saham
(nilai penuh); modal ditempatkan
dan disetor penuh - 3.413.526
lembar saham
Tambahan modal disetor
Komponen ekuitas lainnya
Saldo laba
Ditentukan penggunaanya
Tidak ditentukan penggunaannya
3.413.526.000
(513.752.034)
(3.371.984)
3.413.526.000
(513.752.034)
351.230
595.025.612
1.870.315.859
372.596.666
1.124.359.383
EQUITY
Share capital
Authorized - 12,500,000
shares at par value
Rp1,000,000 per share
(full amount); issued and
paid-up capital 3,413,526 shares
Additional paid-in capital
Other components of equity
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
5.361.743.453
4.397.081.245
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EUITAS
6.928.343.228
6.033.160.996
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
ii
2018
_______________________
Pendapatan
Beban pokok penjualan
LABA BRUTO
_____________________
10.643.187.993
(7.444.497.153)
11.043.229.603
(7.955.908.276)
Revenues
Cost of revenues
3.198.690.840
3.087.321.327
GROSS PROFIT
Beban penjualan dan pemasaran
(338.304.517)
(322.571.979)
Beban umum dan administrasi
(536.792.545)
(537.849.741)
(5.861.660)
131.340.374
5.822.897
11.071.106
142.423.505
20.365.107
Selling and marketing expenses
General and administrative
expenses
Gain (loss) on
foreign exchange - net
Finance income - net
Other income - net
2.400.759.325
PROFIT BEFORE
INCOME TAX
Laba (rugi) selisih kurs - neto
Pendapatan keuangan - neto
Pendapatan lain-lain - neto
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan - neto
LABA TAHUN BERJALAN
Liabilitas imbalan kerja karyawan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
PARENT ENTITY
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the Year Ended
December 31, 2019
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2018
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary
information included herein is in the Indonesian language.
2.454.895.389
(597.706.728)
(620.395.386)
1.857.188.661
1.780.363.939
Income tax expense - net
PROFIT FOR THE YEAR
PENGHASILAN (BEBAN)
KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak direklasifikasi
ke laba rugi dalam periode
berikutnya (neto setelah
beban pajak tangguhan)
Pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan kerja karyawan
(3.723.214)
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (LOSS)
Item not to be reclassified to
profit or loss in subsequent
periods (net of
deferred income tax)
Remeasurement of employee
901.673
benefits liability
PENGHASILAN (RUGI)
KOMPREHENSIF LAIN
(3.723.214)
901.673
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (LOSS)
1.781.265.612
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR
JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
1.853.465.447
iii
Balance as of
December 31, 2019
5.361.743.453
2018
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS OPERASI
1.870.315.859
Penerimaan kas dari pelanggan
Penerimaan bunga
Penerimaan restitusi pajak
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada pekerja
Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran kas untuk
aktivitas operasi lainnya
(Penempatan atas) penerimaan kas
dari bank yang dibatasi
penggunaannya - neto
Arus kas neto yang diperoleh
dari aktivitas operasi
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
11.235.399.125
129.825.370
(8.313.095.591)
(265.870.372)
(478.233.497)
11.883.610.294
143.591.963
1.004.194
(9.210.191.459)
(384.073.175)
(640.367.773)
(56.004.831)
(42.904.882)
(3.677.487)
21.190.328
Cash receipts from customers
Receipts of interest income
Tax refund received
Cash paid to suppliers
Cash paid to employees
Income taxes paid
Cash paid for other
operating activities
(Placements of)
cash receipts from
restricted cash - net
1.771.859.490
Net cash flows provided by
operating activities
2.248.342.717
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
iv
Pembelian aset tetap
Penempatan deposito berjangka
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
(164.122.479)
(80.137.003)
(203.426.310)
-
Penambahan piutang karyawan - neto
(9.260.357)
-
Uang muka pembelian aset tetap
(5.142.877)
-
Arus kas yang digunakan
untuk aktivitas investasi
(258.662.716)
(203.426.310)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Pembayaran dividen
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO
KAS DAN SETARA KAS
Efek perubahan nilai kurs
mata uang asing pada kas
dan setara kas
SALDO KAS DAN SETARA KAS
PADA AKHIR TAHUN
Saldo 31 Desember 2019
Laba tahun berjalan
Deklarasi dividen kas
Pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan kerja karyawan
Cadangan wajib
Saldo 31 Desember 2018
Laba tahun berjalan
Deklarasi dividen kas
Pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan kerja karyawan
PT PERTAMINA LUBRICANTS
PARENT ENTITY
STATEMENT OF CASH FLOWS
For the Year Ended
December 31, 2019
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2019
595.025.612
(3.371.984)
(513.752.034)
3.413.526.000
(3.723.214)
-
-
(3.723.214)
-
222.428.946
(222.428.946)
Profit for the year
Declaration of cash dividend
Remeasurement of employee
benefits liability
Mandatory reserves
1.857.188.661
(888.803.239)
-
-
-
-
1.857.188.661
(888.803.239)
Balance as of
December 31, 2018
4.397.081.245
1.124.359.383
372.596.666
351.230
(513.752.034)
3.413.526.000
901.673
-
-
901.673
-
-
Profit for the year
Declaration of cash dividend
Remeasurement of employee
benefits liability
1.780.363.939
(2.698.557.192)
-
-
-
-
1.780.363.939
(2.698.557.192)
Balance as of
January 1, 2018
5.314.372.825
2.042.552.636
(550.443)
(513.752.034)
3.413.526.000
PT PERTAMINA LUBRICANTS
ENTITAS INDUK
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
SALDO KAS DAN SETARA KAS
PADA AWAL TAHUN
Saldo 1 Januari 2018
Modal saham/
Capital stock
372.596.666
Jumlah ekuitas/
Total equity
Belum
ditentukan
penggunaannya/
Unappropriated
Ditentukan
penggunaannya/
Appropriated
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid-in capital
Komponen
ekuitas lainnya/
Other
components of
equity
PT PERTAMINA LUBRICANTS
PARENT ENTITY
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For the Year Ended
December 31, 2019
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PT PERTAMINA LUBRICANTS
ENTITAS INDUK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary
information included herein is in the Indonesian language.
The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary
information included herein is in the Indonesian language.
Cash flows used in
investing activities
CASH FLOW FROM
FINANCING ACTIVITY
(888.803.239)
(2.699.544.704)
Dividends paid
NET INCREASE (DECREASE)
IN CASH AND
(1.131.111.524)
CASH EQUIVALENTS
1.100.876.762
(3.302.360)
5.779.342
Effect of foreign exchange rate
changes on cash and
cash equivalents
2.508.750.748
CASH AND
CASH EQUIVALENTS AT
3.634.082.930 BEGINNING OF THE YEAR
3.606.325.150
CASH AND
CASH EQUIVALENTS AT
END OF THE YEAR
2.508.750.748
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Akuisisi aset tetap
dikreditkan pada utang usaha
Acquisitions of fixed assets
Placement of time deposit
Addition to
employee receivable - net
Advances payment for
fixed assets
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
19.970.577
2.848.000
v
Acquisitions of fixed assets
credited to trade payables
The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary
information included herein is in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
ENTITAS INDUK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
PT PERTAMINA LUBRICANTS
PARENT ENTITY
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2019 and
for the Year Then Ended
(Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Dasar penyusunan
entitas induk
informasi
1.
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
keuangan
Basis of preparation of the separate financial
information of the parent entity
Informasi keuangan Entitas Induk disusun sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) No. 4 (Revisi 2013), “Laporan
Keuangan Tersendiri”.
The financial information of the Parent Entity are
prepared in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 4
(Revised 2013), “Separate Financial Statements”.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan informasi keuangan Entitas Induk
adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam
Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian,
kecuali untuk investasi jangka panjang pada
entitas anak.
Accounting policies adopted in the preparation of
the financial information of Parent Entity are the
same as the accounting policies adopted in the
preparation of the consolidated financial statements
as disclosed in Note 2 to the consolidated financial
statements, except for long-term investments in
subsidiary.
Investasi jangka panjang pada saham entitas
anak dicatat pada biaya perolehan. Entitas Induk
mengakui dividen dari entitas anak pada laba rugi
dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak
menerima dividen ditetapkan.
Long-term investments in shares of stock of
subsidiary are accounted for at acquisition cost. The
Parent Entity recognizes dividends from subsidiary
in profit or loss in its separate financial statements
when its right to receive the dividends is established.
vi
Download