2019 INTEGRATED REPORT PT PERTAMINA LUBRICANTS UNLOCKING FULL POTENTIAL T F E W : +62 21 3190 7190 : +62 21 314 8886 : pcc@pertamina.com : www.pertaminalubricants.com INTEGRATED REPORT 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Oil Center Building Lantai Lantai 5 - 8 Jl. M.H Thamrin Kav 55 Jakarta 10350, Indonesia UNLOCKING FULL POTENTIAL 2019 INTEGRATED REPORT PT PERTAMINA LUBRICANTS Kesinambungan Tema 2018 2019 ACCELERATING INNOVATION FOR BUSINESS EXCELLENCE UNLOCKING FULL POTENTIAL 2016 2017 STRONG FOUNDATION, INTEGRATING PERFORMANCE BUILDING TOMORROW CREATING VALUE Ungkapan mempertahankan lebih sulit dibandingkan Usia lima tahun bila dianalogikan dengan usia manusia Di umurnya yang ke-4, PT Pertamina Lubricants terus Pada tahun ketiga PT Pertamina Lubricants berdiri, meraih nampaknya merupakan ilustrasi yang tepat untuk adalah masa-masa penuh eksplorasi, berkreativitas serta berkomitmen untuk dapat memberikan kontribusi yang komitmen perusahaan untuk menjadi perusahaan kelas menggambarkan kondisi dan tantangan yang dihadapi melakukan inovasi yang merupakan bagian penting dalam maksimal untuk para pemangku kepentingannya, baik dunia membuat perusahaan terus melakukan pembenahan oleh PT Pertamina Lubricants di tengah kondisi persaingan pemaksimalan tumbuh kembang. Begitu pun dengan bagi pemegang saham maupun pemangku kepentingan menyeluruh semua lini bisnis dan unit kerja yang ada agar bebas pasar pelumas baik domestik maupun luar negeri. PT Pertamina Lubricants, usia 5 tahun diwarnai dengan lainnya. Bentuk komitmen ini salah satunya diwujudkan berjalan selaras, berkesinambungan dan saling terintegrasi Lebih dari 10 tahun menjadi Market Leader di pasar meningkatnya budaya inovasi di internal Perusahaan dengan memperkuat penerapan prinsip Creating Shared untuk menghasilkan performa perusahaan yang optimal pelumas Indonesia, bahkan sejak masih menjadi salah satu yang ditandai dengan meningkatnya jumlah peserta yang Value (CSV), khususnya pada pelaksanaan program dan berkelas dunia. unit bisnis di Direktorat Pemasaran PT Pertamina (Persero), berpartisipasi di ajang Lubricants Innovation Awards dan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan. Melalui menuntut Perusahaan untuk terus menggali semua potensi raihan prestasi perwakilan Perusahaan di ajang Annual kegiatan CSR yang berbasiskan prinsip CSV serta program pada rantai bisnis dan memaksimalkannya menjadi motor Pertamina Quality Awards (APQA), serta banyaknya inovasi kerja sama lainnya yang telah dilaksanakan dengan para penggerak untuk performa optimal dan keberlanjutan dalam kegiatan operasional Perusahaan yang mendukung pemangku kepentingan, Perusahaan berharap untuk bisnis Perusahaan. dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan dan peningkatan kinerja Perusahaan, baik pada tahun 2018 pengembangan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan Dalam meningkatkan pencapaian kinerja di tahun 2019, maupun untuk bisnis Perusahaan di masa-masa yang akan sebagai salah satu usaha dalam rangka mencapai misi PT Pertamina Lubricants telah melakukan berbagai upaya datang Perusahaan untuk menciptakan nilai tambah, baik bagi para optimalisasi potensi, antara lain penerapan inovasi kemasan pemangku kepentingan maupun bagi bisnis Perusahaan di Triple Layer, optimalisasi SPBU Pertamina sebagai point of masa yang akan datang. sales, dan kerja sama berkelanjutan dengan Automobili Lamborghini PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 1 Tentang Laporan Terintegrasi Selamat datang di Laporan Terintegrasi PT Pertamina Standar Penyusunan Laporan Lubricants tahun 2019. Laporan ini memuat informasi [GRI 102-12, GRI 102-54] mengenai integrasi proses bisnis Perusahaan melalui Seiring dengan adanya dinamika dan tren global terkait pengelolaan enam capital yang didukung oleh implementasi penyajian Laporan Tahunan Perusahaan, PT Pertamina tata kelola perusahaan yang mengacu pada best practices Lubricants menyusun Laporan Terintegrasi Tahun Buku dan penyusunan strategi bisnis yang tepat dalam rangka 2019 dengan merujuk pada beberapa strandar, antara lain: menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan • Perusahaan. Adakalanya, laporan terintegrasi ini memuat kata “Perusahaan” yang digunakan atas dasar kemudahan International Integrated Reporting Council (IIRC); • untuk menyebut PT Pertamina Lubricants secara umum. Resources [GRI 102-45, GRI 102-48, GRI 102-50, GRI 102-51, GRI Accounting Standard Board (SASB); • Laporan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants tahun 2019 merupakan laporan tahunan keenam yang diterbitkan ACCELERATING ACTION, STRENGTHENING FOUNDATIONS LEADING LUBRICANTS SPECIALIST FROM NATION TO THE WORLD Sustainability Accounting Standard Non-renewable Periode dan Boundary Pelaporan 102-52] 2014 GRI Standard yang diterbitkan oleh Global Reporting Initiatives (GRI); • 2015 The International <IR> Framework yang diterbitkan oleh Sector yang diterbitkan Sustainability AA1000 Stakeholder Engagement Standard 2015 yang diterbitkan AccountAbility; • Perusahaan sejak berdiri pada bulan September 2013 Surat Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No.SK-16/ S. MBU/2012 tentang Indikator Parameter Penilaian dan serta laporan kelima yang disusun dengan mengacu pada Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola; kerangka kerja (framework) Integrated Report dari IIRC • International Financial Reporting Standards (IFRS); (International Integrated Reporting Council), GRI Standards • Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan no. 29/POJK.04/2016. Laporan Terintegrasi sebelumnya diterbitkan pada bulan April 2018. Perusahaan memiliki komitmen tinggi untuk Di tahun kedua Lubricants berdiri, perusahaan bertekad PT Pertamina Lubricants yang baru bertransformasi dari menerbitkan Laporan Terintegrasi secara periodik setiap untuk berlari kencang mengembangkan bisnis pelumas baik unit bisnis Pelumas di PT Pertamina (Persero) menjadi satu tahunnya sebagai bentuk transparansi dan keterbukaan di pasar domestik maupun overseas. Sejalan dengan mimpi entitas bisnis yang mandiri bertekad untuk menunjukkan informasi Perusahaan kepada para oemangku kepentingan. besar tersebut, PT Pertamina Lubricants juga berkomitmen kepada dunia bahwa perusahaan pelumas nasional Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK); dan • Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) No.A-001/ H00200/2011-S0 Revisi I. External Assurance [GRI 102-56] untuk memperkuat dasar keberlanjutan perusahaan, baik Indonesia mampu bersaing di pasar global dan memiliki Informasi yang disampaikan dalam Laporan ini merupakan yang terkait organisasi, proses bisnis, tata kelola perusahaan produk-produk serta layanan yang berkualitas. hasil kinerja Perusahaan dalam periode 1 Januari hingga proses verifikasi oleh pihak eksternal. Namun demikian, 31 Desember 2019, tidak termasuk anak perusahaan. Perusahaan memastikan bahwa kebenaran isi laporan ini Meski demikian, Perusahaan mencantumkan informasi dapat diandalkan karena telah melalui verifikasi dari Dewan singkat mengenai Anak Perusahaan Pertamina Lubricants Komisaris dan Direksi. maupun penyusunan Laporan Perusahaan sesuai standar international. Ini adalah upaya kami untuk mencapai visi perusahaan menjadi World Class Lubricants Company. Pada tahun 2019, PT Pertamina Lubricants belum melakukan (Thailand), Co., Ltd. dan unit produksi yang dimilikinya sebagai bagian dari pembahasan profil dan Manufactured Capital Perusahaan. Laporan ini tidak memuat penyajian ulang (restatement) atas informasi tahun sebelumnya. 2 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 3 Daftar Isi 1 Kesinambungan Tema 3 Tentang Laporan Ini 4 Daftar Isi Pencapaian Kinerja Tahun 2019 8 10 14 14 Pencapaian Kinerja Peristiwa Penting Penghargaan Sertifikasi Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 151 Kerangka GCG 96 Tinjauan Umum 98 Analisis SWOT Perusahaan 32 Informasi Umum Perusahaan 34 Sekilas Perusahaan 35 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan 102 Perbandingan antara Target dan Realisasi Tahun 2019 36 Jejak Langkah 103 Tinjauan Operasional 37 Struktur Grup Perusahaan 103 Segmen Operasi Kegiatan Pemasaran 37 Informasi Anak Perusahaan 110 Segmen Operasi Kegiatan Produksi 38 Pelibatan Pemangku Kepentingan 46 Analisis Materialitas 111 Segmen Operasi Kegiatan Distribusi dan Pergudangan 48 Value Creation Business Model 50 Kinerja Capitals Perusahaan 50 Financial Capital 60 Manufactured Capital 64 Intellectual Capital 72 Human Capital 80 Natural Capital 84 Social and Relationship Capital Tata Kelola Perusahaan 99 Strategi Bisnis Perusahaan 113 Segmen Operasi Kegiatan Penunjang 123 Investasi Barang Modal 151 Dewan Komisaris dan Direksi 152 Pernyataan Kepemilikan Pedoman dan Tata Tertib (Board Manual) 152 Tugas, Fungsi, Tanggung Jawab, dan Wewenang 157 Masa Jabatan 158 Penunjukkan dan Suksesi 158 Independensi 159 Keberagaman 159 Benturan Kepentingan 160 Etika dan Anti Korupsi 160 Hubungan Kerja 161 Penyelenggaraan Rapat 124 Sistem Manajemen Aset 162 Program Peningkatan Kapabilitas dan Program Pengenalan 124 Prospek Usaha Ke Depan 163 Evaluasi Kinerja 127 Kelangsungan Usaha 164 Kebijakan Remunerasi 165 RUPS Badan Tata Kelola Perusahaan 169 Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris 169 Dasar Pengangkatan 169 Tugas dan Tanggung Jawab 170 Independensi 17 Laporan Dewan Komisaris 130 Profil Dewan Komisaris 23 Laporan Direksi 136 Profil Direksi 28 Lembar Pengesahan 142 Profil Perangkat Dewan Komisaris 172 Sekretaris Dewan Komisaris 172 Sekretaris Perusahaan 173 Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan 142 Profil Komite Audit 173 Pendidikan dan Pelatihan yang Diikuti di Tahun 2019 143 Profil Komite Investasi & Operasi 173 Laporan Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2019 144 Profil Sekretaris Dewan Komisaris 145 Profil Kepala Internal Audit 145 Profil Sekretaris Perusahaan 146 Profil Fungsi Risk Management 147 Struktur Organisasi Perusahaan 174 Operational Governance 174 Kepatuhan (Compliance) 177 Tata Kelola Corporate Social Responsibility (CSR) 178 Manajemen Risiko 180 Pengendalian Internal dan Eksternal 184 Tata Kelola Teknologi Informasi (TI) 4 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 5 Optimalisasi rantai bisnis menjadi salah satu kunci keberhasilan PT Pertamina Lubricants untuk mencatatkan kinerja positif pada tahun 2019. 6 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Pencapaian Kinerja Tahun 2019 Pencapaian Kinerja Tahun 2019 Pencapaian Kinerja Perusahaan Tahun 2019 Pendapatan Usaha Kinerja HSSE Rp10.675,11 miliar Laba Bersih Rp1.864,22 104% miliar Number of Accident : Jam Kerja Selamat : Zero Accident 4.974.128 127% dari tahun 2018 dari tahun 2018 EBITDA Rp2.390,00 8 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 miliar dari tahun 2018 PROPER : 2 Kategori HIJAU Production Unit Cilacap Production Unit Gresik Sales Volume 612.700 104% Efisiensi Energi : 16% lebih hemat dari tahun 2018 KL PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 9 Pencapaian Kinerja Tahun 2019 Peristiwa Penting Januari 3 Maret April Juni Pencatatan Resmi Serikat Pekerja PT Pertamina Lubricants (SPPL) Serah Terima Jabatan (Sertijab) 4 29 28 Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Launching New Concept Olimart – Bengkel Own Channel 4W Energizing Sales & Marketing 2019 Februari 1 Launching Aplikasi “dr Lube” di Java Jazz 2019 Penandatanganan Perjanjian 24 Kerjasama Distributor Financing antara Halal Bihalal Keluarga Besar 12 Pertamina Lubricants dengan 16 Gathering Distributor Nasional 20 Deklarasi Dukungan untuk Pembalap Pertamina Lubricants dengan BRI Engine Oil Seminar 2019 with JAMA 11 (Japan Automobile Manufacturers Association) Mei Pemangku Kepentingan PT Pertamina Lubricants April Pertemuan Perdana Direksi dan 11 Serikat Pekerja PT Pertamina Lubricants Empowering Partnership dengan 29 Distributor Retail 10 PT Pertamina Lubricants 6 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT Pertamina Lubricants Finish Line Program Pertamina Penandatanganan Perjanjian Enduro Touring “Go Out & Kerjasama Distributor Financing Adventure 2019” dari Sabang menuju Gresik 16 24 10 RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 Nasional Ali Adrian antara Pertamina Lubricants dengan Mandiri Ngabuburit Komunitas Otomotif PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 11 Pencapaian Kinerja Tahun 2019 Juni Juli September Penandatanganan Kontrak Sinergi 24 AP Pertamina antara PT Pertamina Lubricants dengan PT Pertamina Internasional EP (PIEP) Penandatanganan Nota Kesepahaman 8 antara PT Pertamina Lubricants 26 dengan Intraco Oktober Launching Penggunaan CNG di Production Unit Jakarta (Sinergi Anak Perusahaan Pertamina : PT Pertamina Lubricants dengan Pertagas Niaga) Penandatanganan Kontrak Kerja 27 Sama antara PT Pertamina Lubricants dengan Automobili Lamborghini November Agustus Penandatanganan Nota Kesepahaman terkait Program CSR 21 Enduro Student Program antara PT Pertamina Lubricants dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Bandung (Sinergi dengan Pemerintah) Gathering dan Edukasi Pelumas Kendaraan degan FORWOT (Forum Penandatanganan Perjanjian Kerja 26 29 Sama antara PT Pertamina Lubricants dengan Grab Indonesia Penandatanganan Perjanjian 7 Pengadaan Pelumas dan Grease antara PT Pertamina Lubricants 23 • Launching Produk Baru “Fastron Eco Green” • Launching Program “Motorbaik Adventure 2019” PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 “Bro Ringo” (Obrolan Ringan Seputar Otomotif) Desember dengan PT Equiport Inti Indonesaia 9 12 Wartawan Otomotif) dalam event Groundbreaking Lubricants Technology Center (LTC) PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 13 Pencapaian Kinerja Tahun 2019 Atas inisiatif dan kerja keras seluruh pekerja serta dukungan seluruh stakeholder, Perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih 115% dari target RKAP 2019. Penghargaan Annual Pertamina Subsidiary Awards (APSA) 2018 • Winner in Downstream Best HSSE Achiever • Winner in Downstream Best Implementation of Good Corporate Governance • Winner Downstream Highest Value of Synergy KKEP (Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina) Peringkat Emerging (Nilai : 603) Annual Pertamina Quality Awards 2019 • The Best Performance Excellent dalam Quality Management Assessment • 5 (lima) Predikat “Gold” untuk Gugus CIP Perwakilan PT Pertamina Lubricants • Penghargaan Recognition Risalah Replikasi sebagai Perusahaan Penerapan Risalah Replikasi PT Pertamina (Persero) BUMN Marketeers Award 2019 • “The Most Promising Company in Branding Campaign” • “The Most Promising Company in Entrepreneurial SOEs” kategori Anak Perusahaan • “The Most Promising Company in Marketing 3.0” kategori Anak Perusahaan BUMN Marketeers Award 2019 BUMN Branding and Marketing Award 7th 2019 • The Best Indikator Global Anak Perusahaan BUMN dan Anak Perusahaan BUMN • Digital Marketing Terbaik Corporate Marketing Anak Perusahaan BUMN – Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media Indonesia Original Brand 2019 Fastron - Car Lubricants as The 1st Champion SWA TOP Brand 2019 Fastron 4-Wheel Engine Lubricants Majalah Marketing & Frontier Consulting Group Indonesias Best Corporate Sustainability Initiatives 2019 Enduro Student Program as The Best Creating Shared Value Swa & Marketing Communication BUMN TRACK Anugerah BUMN Award 2019 Ekspansi Global BUMN terbaik Majalah BUMN Track & PPM Manajemen Indonesia Most Innovative Business Award 2019 Pro3 RRI BUMN Awards SNI Award 2019 15th National Quality award of Indonesia Peringkat Platinum SNI Award 2019 Badan Standardisasi Nasional (BSN) The 5th ASEAN Marketing Summit Perusahaan Innovatif Penyedia Varian Pelumas Mobil dan Motor dengan Kualitas Bersaing dengan Pelumas Asing Market Dominance dan Sosial Economy Contribution Warta Ekonomi The Iconomic.com MarkPlus, Inc SNI ISO/IEC 17025:2017 – Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi ISO 50001:2011 – Sistem Manajemen Energi Silver Go ASEAN Champion 2019 Sertifikasi [GRI 102-12] ISO 9001 : 2015 – Sistem Manajemen Mutu (2019 – 2022) ISO 14001 : 2015 – Sistem Manajemen Lingkungan (2019 – 2022) ISO 45001 : 2018 – Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselataman Lingkungan (2019 – 2022) SGS 14 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 (2019 – 2024) Komisi Akreditasi Nasional (KAN) (2019 – 2021) NQA Laporan Manajemen Laporan Manajemen Laporan Dewan Komisaris Mas’ud Khamid Komisaris Utama Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Di tengah kondisi makroekonomi yang belum sepenuhnya atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, pulih, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi dan segenap sehingga PT Pertamina Lubricants dapat melewati tahun tim di PT Pertamina Lubricants telah menjalankan kinerja 2019 dengan pencapaian kinerja yang baik. Perusahaan dengan baik. Penilaian tersebut didasarkan pada perolehan realisasi laba bersih yang tercapai 115% Sebuah kebanggaan bagi kami dapat menyampaikan dari target RKAP 2019. Pencapaian yang memuaskan Laporan Dewan Komisaris tahun 2019 yang memuat tersebut merupakan keberhasilan dari penerapan program tentang pelaksanaan tugas pengawasan Dewn Komisaris efisiensi biaya operasi sehingga mampu menekan beban terhadap kegiatan pengelolaan perusahaan dan kinerja yang dikeluarkan Perusahaan. perusahaan sepanjang tahun buku. Sedikit catatan dari Dewan Komisaris terkait penurunan Penilaian atas Kinerja Direksi pencapaian volume penjualan (sales volume) tahun 2019, Dalam melakukan penilaian atas kinerja Direksi, Dewan baik dibandingkan dengan target RKAP 2019 sebesar Komisaris menggunakan dasar penilaian berupa pencapaian 97% maupun realisasi tahun 2018 sebesar 99% agar realisasi kinerja dengan target-target yang telah ditetapkan dapat menjadi evaluasi bagi Direksi dan Tim Manajemen Perusahaan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Perusahaan untuk terus melakukan upaya perbaikan (RKAP) 2019 dan mempertimbangkan faktor eksternal yang dalam rangka peningkatan kinerja dan keberlanjutan bisnis dapat mempengaruhi pencapaian kinerja Perusahaan pada Perusahaan. tahun buku, antara lain kondisi makroekonomi dan harga minyak global. Meski demikian, strategi-strategi Dewan pemasaran Komisaris yang mengapresiasi dijalankan oleh Sepanjang tahun 2019, laju pertumbuhan ekonomi global PT Pertamina Lubricants dalam rangka memanfaatkan masih mengalami perlambatan akibat adanya ketegangan peluang bisnis yang ada sekaligus mewujudkan visi dan dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok yang misi Perusahaan. Kami juga selalu mendukung upaya berlangsung sejak dua tahun terakhir. Ketidakstabilan Perusahaan dalam mengembangkan produk yang inovatif tersebut menyebabkan penurunan volume perdagangan dan sesuai dengan kebutuhan pasar. global dan fluktuasi harga komoditas seperti minyak menyebabkan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara Mekanisme Pengawasan terhadap Implementasi Strategi Perusahaan di dunia mengalami perlambatan, tak terkecuali Indonesia. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan mentah. Selain itu, pelemahan ekonomi global juga Komisaris Perusahaan bertugas dalam mengawasi dan Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pertumbuhan memonitor seluruh pengelolaan bisnis yang dijalankan oleh ekonomi nasional tahun 2019 tercatat sebesar 5,02%, lebih Direksi. Pengawasan Dewan Komisaris dilakukan dengan rendah dari tahun 2018 dan belum mencapai target yang sistem check and balances dengan tujuan akhir untuk tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mencapai peningkatan kinerja dan kemajuan Perusahaan. (APBN) 2019 sebesar 5,3%. Kinerja ekspor minyak bumi dan gas (migas) di tahun 2019 juga tercatat menurun dari tahun lalu akibat situasi perdagangan global yang kurang kondusif sehingga menyebabkan penurunan permintaan barang. 16 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 17 Laporan Manajemen Pandangan atas Penerapan Kelola Perusahaan yang Baik Tata implementasi strategi Perusahaan, Dewan Komisaris terlibat Pandangan atas Prospek Usaha Perusahaan Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris dalam proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Adanya Penandatangan Kesepakatan Fase I antara Amerika Pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas Perusahaan (RKAP) 2019 yang memuat tentang strategi Serikat dengan Tiongkok yang dilakukan di awal tahun atau Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan pelaksanaan kegiatan bisnis Perusahaan, Dewan Komisaris dan sasaran bisnis serta rencana program kerja Perusahaan 2020 diprediksi mampu menciptakan tren positif bagi Perusahaan bertujuan untuk menjaga agar proses kegiatan didukung oleh 2 (dua) komite pendukung, yaitu Komite untuk tahun buku 2019. Keterlibatan tersebut bertujuan pertumbuhan ekonomi dan iklim perdagangan global. bisnis tetap berada dalam lingkup peraturan perundang- Audit yang bertugas untuk memastikan efektivitas SPI untuk memastikan agar RKAP yang disusun tetap selaras Sejalan dengan prediksi tersebut, pertumbuhan ekonomi undangan yang berlaku dan mencegah terjadinya praktik- dan pelaksanaan tugas Auditor Internal maupun Auditor dengan visi dan misi Perusahaan serta arahan PT Pertamina Indonesia diproyeksikan juga ikut tumbuh di kisaran praktik bad corporate governance. Eksternal serta Komite Investasi dan Operasi yang bertugas (Persero) selaku Pemegang Saham Pengendali Perusahaan. 5,3%. Iklim investasi juga diperkirakan semakin kondusif Terkait dengan mekanisme pengawasan terhadap Selain memantau perumusan strategi, sasaran, rencana untuk melakukan evaluasi, pengawasan, dan pemberian di tahun depan, sehingga diharapkan mampu mendorong Berangkat dari perspektif tersebut, Dewan Komisaris rekomendasi terkait kinerja investasi dan operasional pertumbuhan industri nasional. senantiasa menghimbau Direksi dan seluruh pekerja Perusahaan. dan target bisnis, Dewan Komisaris turut memantau kinerja PT Pertamina Lubricants untuk menerapkan GCG sesuai Perusahaan melalui penelaahan laporan-laporan yang Berkaca Komisaris dengan best practices yang mengacu pada standar GCG Kami menilai bahwa seluruh komite tersebut telah disampaikan oleh Direksi secara berkala maupun insidentil, berpandangan bahwa industri pelumas masih memiliki dalam rangka membangun budaya korporasi yang sehat, memenuhi tugas dan kewajibannya dengan baik, sehingga antara prospek transparan, jujur, dan adil, serta mampu menciptakan nilai proses pengawasan aktivitas bisnis Perusahaan dapat tambah bagi para pemangku kepentingan. terlaksana dengan baik. Sepanjang tahun 2019, Dewan lain Laporan Tahunan Perusahaan, Laporan pada cerah. asumsi Oleh tersebut, sebab itu, Dewan kami senantiasa Manajemen Bulanan Perusahaan, dan Laporan Kinerja mendorong agar Direksi mampu merumuskan strategi Pencapaian Perusahaan yang biasanya disampaikan saat dan pengembangan terobosan yang lebih inovatif setiap rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. tahunnya dalam rangka mengoptimalkan peluang bisnis Menurut kami, penerapan GCG di lingkungan Perusahaan Komite Audit sebanyak 9 (sembilan) kali dengan rata-rata yang ada dan memenuhi kebutuhan pasar, baik di sektor telah dilakukan dengan sangat baik. Hingga saat ini, tingkat kehadiran anggota sebanyak 78% dan Komite industri maupun ritel. PT Pertamina Lubricants telah memiliki Board Manual dan Investasi dan Operasi sebanyak 3 (tiga) kali dengan rata-rata Piagam Kerja (Charter) yang menjadi pedoman dan acuan tingkat kehadiran anggota sebanyak 100%. Selama melakukan pengawasan, Dewan Komisaris juga aktif memberikan nasihat, saran dan arahan terhadap Direksi baik Komisaris telah melaksanakan rapat koordinasi dengan terkait kebijakan dan strategi, kondisi atau isu-isu strategis Dengan statusnya sebagai salah satu anak perusahaan kerja bagi organ Perusahaan. Di samping itu, Perusahaan terkini maupun implementasi action plan perusahaan demi PT Pertamina (Persero), Dewan Komisaris juga berharap juga telah memiliki pedoman etika kerja dan bisnis berupa Ke depannya, Dewan Komisaris berharap agar koordinasi kelancaran operasional dan keberlangsungan bisnis ke agar Perusahaan lebih memaksimalkan sinergi internal Pedoman Kode Etik, Pedoman Tata Kelola Perusahaan, dan komunikasi dengan kedua komite tersebut dapat terus depan. Pertamina rangka Pedoman Gratifikasi, dan Pedoman Benturan Kepentingan. ditingkatkan agar pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan mengembangkan pasar pelumas, khususnya pasar domestik Seluruh soft structure tersebut telah disosialisasikan kepada Komisaris menjadi lebih optimal dan dapat membantu dan meningkatkan efisiensi beban usaha. seluruh pekerja PT Pertamina Lubricants. Direksi dalam meningkatkan kinerja dan pengembangan rapat gabungan dengan Direksi yang dilakukan sebanyak Selain melakukan optimalisasi peluang, Dewan Komisaris Implementasi GCG yang begitu baik ini telah diapresiasi oleh 9 kali, rapat BOC Retreat yang mengundang Direksi dan senantiasa menghimbau agar Direksi dan seluruh pekerja PT Pertamina (Persero) dengan memberikan penghargaan Tim Manajemen Perusahaan, diskusi saat kunjungan PT Pertamina Lubricants untuk terus meningkatkan Best GCG Implementation unuk kategori Downstream manajemen ke lapangan maupun melalui sarana media penerapan sistem Manajemen Risiko Perusahaan dalam Subsidiary dalam ajang Annual Pertamina Subsidiary Pandangan atas Komitmen Perusahaan dalam Menciptakan Nilai Bersama informasi digital yang ada saat ini, seperti e-mail, telepon, rangka mengidentifikasi dan menindaklanjuti risiko-risiko Awards (APSA) 2019. Dewan Komisaris mendukung komitmen Direksi untuk pesan singkat dan media messenger digital lainnya. yang mungkin berpotensi menjadi kendala atau hambatan Koordinasi rutin dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan Grup dan sinergi BUMN dalam jajaran Direksi, baik melalui tatap muka langsung pada bisnis Perusahaan. mengimplementasikan konsep Penciptaan Nilai Bersama atau kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan. Kami juga Dari sisi pengendalian internal, Dewan Komisaris berupaya Creating Shared Value (CSV) dalam menjalankan program Kunjungan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris ke akan terus melakukan evaluasi tahapan proses manajemen untuk Pengendalian Tanggung Jawab Sosial. Komitmen tersebut bertujuan lapangan, selain sebagai sarana komunikasi dengan risiko Perusahaan secara konsisten dan berkelanjutan demi Internal (SPI), termasuk pelaksanaan tugas auditor internal agar kegiatan CSR yang dijalankan dapat memberikan jajaran internal perusahaan, juga merupakan salah satu menciptakan efektivitas penerapan Sistem Manajemen dan auditor eksternal melalui penilaian kompetensi, nilai tambah dan manfaat bagi Perusahaan maupun para cara kami untuk semakin memahami dan memantau Risiko di PT Pertamina Lubricants. independensi, serta ruang lingkup tugas masing-masing pemangku kepentingan, khususnya masyarakat dan badan/ auditor. lembaga pemerintahan. Melalui komitmen ini, Perusahaan proses pengelolaan bisnis dan kinerja operasional memastikan efektivitas Sistem perusahaan secara langsung. Selama tahun 2019, Dewan dapat menjalin kemitraan strategis dan hubungan yang Komisaris telah melakukan 5 (lima) kali kunjungan harmonis dengan masyarakat di sekitar wilayah operasi kerja atau Management Walkthrough (MWT) baik ke Perusahaan sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan Unit Produksi, Distribusi maupun Anak Perusahaan dari taraf hidup dan kesejahteraan sosial. PT Pertamina Lubricants. 18 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 19 Laporan Manajemen Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Apresiasi Pada tahun 2019, Dewan Komisaris telah melepas dengan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants mengucapkan ucapan terimakasih dan penghormatan setinggi-tingginya terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas dedikasi Bapak Yulian Dekri yang telah mengakhiri Perusahaan, baik internal maupun eksternal, atas dukungan masa jabatan nya sebagai anggotan Dewan Komisaris yang telah diberikan sehingga Perseroan dapat menjalankan perusahaan pada tanggal 1 November 2019 karena seluruh aktivitas operasional sepanjang tahun buku 2019 mendapatkan amanah penempatan kerja baru di anak dengan sebaik-baiknya dan mencapai pertumbuhan kinerja perusahaan Pertamina lainnya. Kami berharap beliau dapat yang berkelanjutan. Dengan berakhirnya laporan ini, kami segenap jajaran semakin sukses dan berkarya lebih besar khusus nya untuk Kami Pertamina Grup. juga menyampaikan apresiasi sebesar- besarnya kepada jajaran Direksi dan segenap pekerja Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris hingga akhir PT Pertamina Lubricants yang telah mencurahkan segala periode pelaporan terdiri atas 1 (satu) orang Komisaris kemampuan dan dedikasinya dalam rangka merealisasikan Utama yang dijabat oleh Bapak Mas’ud Khamid dan 3 (tiga) rencana dan target bisnis yang telah ditetapkan demi orang Komisaris yang dijabat oleh Bapak Ananda Tohpati, mewujudkan visi menjadi Perusahaan Pelumas Berkelas Bapak Dolly Indra Nasution, dan Bapak Patuan Alfon Dunia. Simanjuntak. Jakarta, April 2020 Atas Nama Dewan Komisaris, Komisaris Utama Mas’ud Khamid Komisaris Utama PT Pertamina Lubricants Periode Jabatan per 31 Desember 2019 20 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 21 Laporan Manajemen Laporan Direksi Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Ageng Giriyono Direktur Utama Mengawali laporan ini, izinkan kami untuk mengucapkan Berdasarkan data dari US Energy Information Administration puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan (EIA), rata-rata harga minyak mentah Brent yang menjadi rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga PT patokan harga minyak internasional tercatat sebesar Pertamina Lubricants mampu melewati tahun 2019 dengan US$64,37 per barrel, turun 10% dari tahun 2018 sebesar capaian kinerja yang memuaskan, meski berada dalam US$71,19 per barrel. Fluktuasi harga minyak global kondisi ketidakstabilan makroekonomi dan persaingan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain industri yang semakin masif. peningkatan pengolahan kilang minyak dan penurunan stok minyak mentah komersial di AS, kebijakan negara- Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami negara Organization of the Petroleum Exporting Countries selaku Direksi Perseroan untuk menyampaikan laporan (OPEC) untuk memperpanjang dan menambah volume pelaksanaan pengelolaan PT Pertamina Lubricants untuk pemangkasan produksi, dan pembatasan ekspor minyak tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember mentah dari Iran dan Venezuela akibat sanksi Amerika 2019. Laporan ini menyajikan informasi mengenai analisis Serikat terhadap kedua negara tersebut. kinerja Perusahaan sepanjang tahun buku, analisis tentang prospek usaha ke depan, perkembangan implementasi Kondisi ketidakpastian tersebut juga berdampak pada tata kelola perusahaan, dan perubahan komposisi anggota laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung Direksi tahun 2019. mengalami perlambatan. BPS mencatatkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2019 sebesar 5,02%, lebih rendah Kondisi Makroekonomi dan Dinamika Industri Pelumas Nasional dibandingkan tahun 2018 sebesar 5,17% dan belum Eskalasi ketegangan dagang antara dua kekuatan ekonomi 5,3%. Untuk harga minyak mentah Indonesia (ICP) per terbesar di dunia, yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok yang Desember 2019 tercatat US$67,18 per barel, lebih tinggi telah berlangsung selama dua tahun terakhir berdampak dari tahun 2018 akibat adanya pengurangan pasokan pada laju perlambatan ekonomi dan perdagangan global. minyak mentah dunia dan peningkatan kebutuhan minyak Bank Dunia dalam laporannya yang berjudul Global pada saat musim dingin dan akhir tahun. mencapai target yang tertuang dalam APBN 2019 sebesar Economic Prospects: Slow Growth, Policy Challenges mengestimasikan pertumbuhan ekonomi global berada di Sementara itu, industri pelumas nasional juga menghadapi level 2,4% pada tahun 2019, lebih rendah dari tahun 2018 berbagai dinamika sepanjang tahun buku. Salah satunya dan 2017. Harga komoditas dunia seperti minyak mentah berkaitan dengan aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan gas alam juga ikut menurun di tahun 2019. yang wajib diterapkan terhadap produk pelumas otomatif yang beredar di dalam negeri mulai diberlakukan pada bulan September 2019. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meminimalisasi produksi dan peredaran pelumas palsu sehingga menciptakan lingkungan persaingan usaha yang sehat dan adil. Selain itu, kebijakan ini juga memberikan jaminan perlindungan dan keaslian produk bagi para konsumen. 22 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 23 Laporan Manajemen Di sisi lain, pemerintah resmi menetapkan Peraturan Dari sisi Distribusi, Perusahaan menargetkan availability Selain itu, melihat potensi dan kebutuhan pasar yang Dalam rangka menghadapi dinamika tersebut, Perusahaan Presiden (Perpres) No. 55/2019 tentang Percepatan Progam produk di Depot Supply Point (DSP) dapat tercapai 100% di ada, melakukan berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang berfokus Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery tahun 2026. Untuk mencapai target tersebut, di tahun 2019 pengembangan layanan laboratorium pelumas, khususnya pada penciptaan nilai bersama atau Creating Shared Value Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Keberadaan Perusahaan melakukan pembangunan shelter dan racking untuk pasar komersil melalui sertifikasi dan peningkatan (CSV). Pada aspek sosial dan masyarakat, khususnya yang kendaraan bermotor listrik berbasis baterai ini dinilai lebih Gudang DSP Utama dan beberapa DSP besar, melakukan standar pengelolaan layanan dan fasilitas laboratorium agar terkait dengan program CSR dimana saat ini sebagian ramah lingkungan sebab tidak mengeluarkan emisi gas update eksisting Standard Operating Procedure (SOP) berkelas dunia. besar program CSR Perusahaan berfokus pada pemberian buang dan mampu menekan angka impor minyak bumi dan pemetaan kebutuhan SOP tambahan, menerapkan nasional. Peraturan tersebut tentu berpengaruh terhadap Warehouse Management System (WMS) yang berbasis Kendala yang Dihadapi dan Langkah Strategisnya kesejahteraan sosial melalui pemberdayaan dan kemitraan keberlangsungan bisnis pelumas di masa depan. pada penggunaan teknologi informasi, dan memperkuat Melambatnya pertumbuhan makroekonomi di tingkat strategis dengan masyarakat setempat. Sedangkan di bidang sinergi pengelolaan gudang, baik dengan sesama BUMN global maupun nasional menjadi salah satu kendala yang lingkungan, Perusahaan berusaha untuk memberikan maupun dengan anak perusahaan Pertamina Grup. harus dihadapi Perusahaan dalam menjalankan aktivitas kontribusi positif dalam mengembangan produk-produk bisnisnya. pelumas yang ramah lingkungan dan mulai menggunakan Analisis Kinerja Perusahaan Kebijakan Strategis Perusahaan Dalam untuk kontribusi positif terhadap peningkatan taraf hidup dan Untuk mempertahankan momentum laju pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan di PT Pertamina Lubricants memiliki market share sebesar perolehan profit mencapai Rp2 triliun dan mampu tengah ketidakstabilan tersebut, PT Pertamina Lubricants 54,9% di pasar retail dan industri, memiliki sumber Base meningkatkan availability produk pelumas dan penguasaan berupaya melakukan manajemen keuangan dengan baik. Oil dari Pertamina Grup, memiliki unit produksi sendiri serta pangsa pasar ritel domestik di tahun 2026 mendatang. citra baik perusahaan maupun brand produk yang sudah Untuk mencapai target tersebut, di tahun 2019 Perusahaan Pengelolaan keuangan yang diterapkan pada tahun buku miliar atau 104% dari tahun 2018 dan tercapai 115% dari cukup kuat di masyarakat. berupaya untuk mengoptimalkan penetrasi pasar industri salah satunya adalah melalui efisiensi Biaya Operasi dan target RKAP 2019. Pencapaian yang memuaskan tersebut domestik, khususnya High Tier dan pasar overseas saat ini, Biaya Pokok Produksi & Penjualan Produk. Sedangkan dari merupakan keberhasilan Perusahaan dalam menurunkan kekuatan bisnis berencana Dari sisi Sales & Marketing, Perusahaan menargetkan dari kegiatan juga pelumas, Berangkat menjalankan Perusahaan Perusahaan tersebut, bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Perbandingkan Realisasi Kinerja dengan Target Realisasi laba bersih di tahun 2019 tercatat sebesar Rp1.854,22 mengembangkan produk Specialties, mengkaji pelaksanaan sisi pengelolaan bisnis, Perusahaan mulai menerapkan Beban Pokok Penjualan Perusahaan yang disebabkan oleh PT Pertamina Lubricants menargetkan untuk menjadi Top merger Sistem Manajemen Aset, khususnya terkait dengan Tata penurunan harga bahan baku (Base Oil dan Bahan Aditif), 15 World Lubricants Company sesuai Rencana Jangka penguasaan bisnis Kelola Aset Tanah dan Bangunan di kantor Pusat maupun penguatan nilai tukar Rupiah, dan penerapan inovasi Triple Panjang Perusahaan (RJPP) dimana hal tersebut sejalan Perusahaan, rebranding dan revitalisasi Own Channel , seluruh Unit Produksi di Indonesia sejak awal tahun 2019. Layer Packaging yang mampu mengurangi biaya kemasan dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan Perusahaan. melakukan kerja sama display produk dengan Hiswana Langkah tersebut diambil dalam rangka meningkatkan botol lithos pelumas. Untuk mendukung tercapainya target tersebut, kami telah Migas di jaringan SPBU milik Pertamina, dan menerapkan kualitas pengelolaan bisnis yang berkelanjutan. melakukan kajian dan perumusan beragam kebijakan beberapa program seperti program loyalitas outlet, mekanik strategis di empat segmen bisnis utama, yaitu Produksi, dan end customer, serta program Intensifikasi, Winback dan Diterbitkannya Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan tahun buku adalah sebesar 79 dengan predikat SEHAT - A Distribusi, Sales & Marketing, dan Kegiatan Penunjang Acquisition (IWA) baik untuk pelanggan maupun outlet. Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai atau belum mencapai target yang ditetapkan dalam RKAP untuk mendorong peningkatan produksi dan penggunaan 2019. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya perubahan dan akuisisi pasar, dalam rangka pengembangan meningkatkan portofolio Lainnya. Perolehan nilai Tingkat KesehatanPerusahaan (TKP) di Terakhir, Perusahaan juga akan melakukan penguatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia pada Pedoman Penilaian Kinerja Anak Perusahaan No. Dari sisi Produksi, Perusahaan menargetkan adanya efisiensi fundamental di segmen kegiatan penunjang bisnis, juga menjadi tantangan besar bagi pelaku industri pelumas, A6-002/H40000/2019-50, biaya operasi Perusahaan minimal 10%, peningkatan khususnya aspek Sumber Daya Manusia dan Teknologi tak terkecuali bagi PT Pertamina Lubricants. tambahan dalam Penilaian Kesehatan Anak Perusahaan utilitas kapasitas sarana produksi, dan peningkatan loyalitas Informasi (TI). Upaya tersebut dilakukan sejalan dengan dan kepercayaan pelanggan di tahun 2026 mendatang. perkembangan industri yang saat ini memasuki era Selain itu, sebagai entitas bisnis yang berada di tengah- Kinerja Pertumbuhan berubah menjadi 10. Meski demikian, Untuk mencapai target tersebut, di tahun 2019 Perusahaan industri 4.0 yang berbasis pada digitalisasi. Oleh sebab itu, tengah masyarakat dan memiliki bersinggungan dengan jika menggunakan metode Penilaian Kesehatan Anak melakukan beberapa action plan, antara lain kontrak payung pada tahun 2019 PT Pertamina Lubricants telah memulai lingkungan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, Perusahaan yang sebelumnya atau menggunakan 3 (tiga) dan penerapan tiga tahun kontrak pengadaan dengan beberapa kajian dan proyek implementasi digitalisasi baik isu sosial dan lingkungan juga menjadi tantangan tersendiri Indikator Kinerja, maka realisasi TKP Tahun Buku 2019 mitra kerja, finalisasi proyek modernisasi dan optimalisasi yang terkait dengan penilaian dan pengelolaan pekerja bagi PT Pertamina Lubricants untuk mencapai pertumbuhan adalah 80 dengan predikat Sehat - A, sesuai dengan target New LOBP dan New Grease Plant di Production Unit Jakarta (assesment dan talent pool), loyalitas pelanggan serta bisnis yang berkelanjutan, dimana pengelolaan bisnis tidak RKAP 2019. (PUJ), menggunakan bahan bakar alternatif CNG di PUJ sistem tracking produk untuk meningkatkan keamanan hanya berfokus untuk meningkatkan profit semata, tetapi dan Production Unit Gresik (PUG), memproduksi beberapa produk dari potensi pemalsuan. juga berusaha menciptakan keharmonisan dengan aspek produk pelumas non-brand di PUJ untuk mengurangi gas dimana terdapat kriteria yaitu Kinerja Operasi dan Skor Maksimum untuk Kriteria sosial dan lingkungan. emisi, dan penerapan triple layer packaging pada botol kemasan generasi baru produk Lithos pelumas. 24 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 25 Laporan Manajemen Dari segi penjualan, volume sales tahun ini tercatat sebesar Di samping mempertahankan posisi sebagai market leader di Sejak tahun 2017, Perusahaan juga telah melakukan Dengan demikian, susunan Direksi PT Pertamina Lubrciants saat 612.700 KL, dengan kontribusi terbesar berasal dari penjualan pasar domestik, PT Pertamina Lubricants juga terus melakukan penandatanganan Piagam Manajemen Risiko oleh seluruh ini terdiri dari Bapak Ageng Giriyono sebagai Direktur Utama, domestik sebesar 68% dan penjualan overseas sebesar ekspansi ke pasar overseas sebagai upaya pengembangan manajemen sebagai bentuk komitmen dalam membangun Bapak Andria Nusa sebagai Direktur Sales & Marketing, Bapak 32%. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2019, realisasi bisnis Perusahaan. Upaya tersebut didukung dengan budaya Mohammad Irfan sebagai Direktur Operasi, dan Bapak Andre tersebut belum tercapai dengan optimal. Hal ini disebabkan keberadaan fasilitas produksi dan unit pemasaran yang pengelolaan Perusahaan. Penandatangan piagam tersebut oleh penurunan harga jual komoditas konsumen, khususnya beroperasi di Thailand melalui Anak Perusahaan Pertamina juga diiringi oleh pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan untuk segmen Agro dan Mining, penurunan aliran modal Lubricants Thailand, Co. Ltd. dan Kantor Perwakilan PT peningkatan kompetensi karyawan mengenai penerapan Sehubungan dengan adanya perubahan tersebut, kami asing yang masuk ke Indonesia, serta adanya multiplier Pertamina Lubricants di Sydney, Australia. Kami berharap Enterprise rangka segenap jajaran Direksi mengucapkan terima kasih kepada effect terhadap pembelian Distributor karena meningkatnya hal tersebut mampu mendorong peningkatan sales volume menambah pengetahuan dan wawasan dasar tentang Bapak Afandi atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan ketidakpastian dari pasar komoditas Customer. produk dan pendapatan Perusahaan. risiko, perbedaan antara risiko dan masalah yang sedang selama menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan. Sadar Risk Risiko dalam Management menjalankan (ERM) dalam aktivitas Herlambang sebagai Direktur Finance & Business Support. terjadi, serta menerapkan standar ISO 31000 sebagai Apresiasi Kondisi tersebut juga menyebabkan realisasi Pendapatan Dengan keberhasilan kami dalam mempertahankan posisi Usaha pada tahun buku belum mampu melampaui target sebagai market leader di pasar domestik dan pengalaman RKAP 2019. Meski demikian realisasi penjualan overseas kami dalam melakukan penetrasi pasar overseas, kami Selain itu, PT Pertamina Lubricants juga berupaya untuk terima kasih kepada para Pemegang Saham dan jajaran pada tahun 2019 secara umum mengalami peningkatan optimistis mampu mewujudkan target RJPP menjadi Top 15 meningkatkan kualitas Sistem Pengendalian Internal melalui Dewan Komisaris yang telah memberikan dukungan serta sebesar 14% dari tahun 2018. Peningkatan tersebut World Lubricants Company pada tahun 2020 mendatang penetapan Piagam Internal Audit yang menjadi pedoman saran dan arahan yang berguna dalam meningkatkan terutama disebabkan oleh naiknya volume penjualan yang yang sejalan dengan visi dan misi Perusahaan. dan acuan kerja bagi pekerja Fungsi Internal Audit pada kinerja dan kemajuan bisnis Perusahaan. signifikan di Australia, Jepang, Filipina, Thailand, dan Korea. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko di Perusahaan. Akhir kata, kami segenap jajaran Direksi mengucapkan bulan November 2019. Dalam piagam tersebut, tertuang standar pelaksanaan internal audit yang digunakan Kami juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Analisis Prospek Usaha Perusahaan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah mengacu kepada International Standards for The seluruh Pekerja dan Mitra Kerja PT Pertamina Lubricants Kondisi makroekonomi global yang diperkirakan mengalami Untuk mendukung tercapainya visi dan misi menjadi Professional Practice of Internal Auditing yang ditetapkan yang telah mededikasikan tenaga, waktu, dan ide terbaiknya perbaikan pasca Penandatanganan Kesepakatan Awal atau World Lubricants Company, diperlukan penerapan GCG oleh The Institute of Internal Auditors. sehingga di tahun ini Perusahaan mampu mencatatkan Fase I antara Amerika Serikat dan Tiongkok diharapkan yang tidak hanya sekadar bentuk kepatuhan terhadap mampu membawa dampak positif terhadap pertumbuhan peraturan perundang-undangan saja, tetap lebih berfokus Perubahan Komposisi Direksi ekonomi dan industri nasional, termasuk di sektor otomotif, pada pelaksanaan best practices berdasarkan standar Sepanjang periode pelaporan, komposisi Direksi mengalami Tak lupa, kami juga menyampaikan rasa terima kasih kepada serta aktivitas ekspor dan impor. Perekonomian nasional GCG terbaik dalam rangka membangun dan memperkuat perubahan sebanyak 1 (satu) kali. Berdasarkan Keputusan seluruh pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang kian bertumbuh juga akan memicu peningkatan daya budaya korporasi yang sehat, jujur, transparan, dan adil. Pemegang Saham secara Sirkuler PT Pertamina Lubricants yang telah diberikan kepada kami sehingga kami mampu pada tanggal 4 Januari 2019, Bapak Afandi resmi mengakhiri menjalankan pengelolaan bisnis dengan baik. beli masyarakat, termasuk minat untuk membeli kendaraan bermotor. hasil kinerja yang memuaskan. Untuk mendukung implementasi GCG di lingkungan jabatannya sebagai Direktur Utama Perusahaan. Posisi PT Pertamina Lubricants, Perusahaan menggunakan Sistem tersebut kemudian dijabat oleh Bapak Ageng Giriyono. Semoga usaha dan kerja keras yang telah dilakukan Berangkat dari asumsi tersebut, kami yakin bahwa Kepatuhan Online atau Compliance Online System (COS) mampu mendorong tercapainya pertumbuhan bisnis yang industri pelumas masih memiliki prospek yang sangat yang sama dengan COS milik PT Pertamina (Persero). Sistem berkelanjutan dan mewujudkan visi menjadi Perusahaan baik. Berdasarkan data Publikasi Kline tahun 2018, total ini membantu pemantauan terhadap kepatuhan para Pelumas Berkelas Dunia. konsumsi pelumas di Indonesia diperkirakan akan terus pekerja terhadap aturan dan kebijakan GCG Perusahaan. meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 1,9% per tahun hingga 2023, sementara untuk pasar Pelumas domestik Komitmen Perusahaan dalam menerapkan praktik GCG akan tumbuh 1,8% per tahun hingga 2028. di setiap lini bisnisnya telah diakui dan diapresiasi oleh PT Pertamina (Persero) selaku Induk Perusahaan melalui Peningkatan konsumsi dan pasar pelumas di level nasional penganugerahan Best GCG Implementation unuk kategori dipengaruhi oleh adanya stimulus positif dari pemerintah Downstream Subsidiary dalam ajang Annual Pertamina serta perkembangan di sektor otomotif dan transportasi, serta Subsidiary Awards (APSA) 2019. Jakarta, April 2020 Atas Nama Direksi, Direktur Utama sektor industri manufaktur dan juga pertambangan yang berdampak positif bagi pertumbuhan industri pelumas. Di samping itu, jumlah penduduk Indonesia yang diprediksi oleh BPS akan mencapai 319 juta jiwa pada tahun 2045 mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial bagi produsen, importir dan distributor pelumas. 26 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Ageng Giriyono Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Periode Jabatan per 31 Desember 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 27 Laporan Manajemen LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TERINTEGRASI TAHUN BUKU 2019 “Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Terintegrasi Tahun Buku 2019 PT Pertamina Lubricants” “Pernyataan Anggota Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Terintegrasi Tahun Buku 2019 PT Pertamina Lubricants” Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants Tahun Buku 2019 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Terintegrasi Perusahaan. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants Tahun Buku 2019 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Terintegrasi Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, April 2020 Jakarta, April 2020 Anggota Dewan Komisaris Anggota Direksi Mas’ud Khamid Komisaris Utama 28 Ananda Tohpati Yulian Dekri Komisaris Komisaris Dolly Indra Nasution Patuan Alfon Simanjuntak Komisaris Komisaris PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Afandi Ageng Giriyono Direktur Utama Direktur Utama Mohammad Irfan Andre Herlambang Andria Nusa Direktur Operasi Direktur Finance & Business Support Direktur Sales & Marketing PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 29 Laporan Manajemen PT Pertamina Lubricants berkomitmen penuh untuk selalu memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dari kegiatan bisnis Perusahaan. Pertamina lubricants PROFIL Perusahaan 30 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Sekilas Perusahaan informasi Umum Perusahaan [GRI 102-1, GRI 102-2, GRI 102-3, GRI 102-53] Nama Perusahaan PT Pertamina Lubricants Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp3.413.526.000 Produk dan Jasa 23 Tanggal Pendirian 23 September 2013 Produk: Pelumas, Grease, Specialties Jasa: Pengujian Oil Clinic dan ILMA Alamat Kantor Pusat Badan Hukum Perseroan Terbatas Non-Listed Dasar Hukum Pendirian dan Perubahan Terakhir • Undang-Undang No.22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas • Akta No.35 tanggal 23 September 2013 Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia No.AHU-49848.AH.01.01 tahun 2013 tanggal 25 September 2013 dan sesuai dengan Akta Perubahan No. 45 tanggal 30 Oktober 2013 Notaris Lenny Janis Ishak, SH, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia No. AHU-5578. AH.01.02 tahun 2013 tanggal 31 Oktober 2013. 32 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Gedung Oil Center Lantai 5-8 Jl. MH. Thamrin Kav 55, Jakarta Pusat 10350 Telepon: +62 21 3190 7190, Faksimile: +62 21 314 8886 Kontak Perusahaan Corporate Secretary Iwan Ridwan Faizal e-mail : iwanrf@pertamina.com E-mail Perusahaan pcc@pertamina.com Website Perusahaan www.pertaminalubricants.com Media Sosial : Pertamina Lubricants : @pertaminalub : Pertamina Lubricants : @pertaminalub PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 33 Sekilas Perusahaan Sekilas Perusahaan [GRI 102-2] Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan [GRI 102-16] Visi “Menjadi Perusahaan Pelumas Berkelas Dunia” Misi Melaksanakan bisnis solusi pelumasan dan memasarkan Pelumas serta produk terkait secara kompetitif di pasar domestik dan luar negeri, untuk memperkuat portofolio bisnis guna mengoptimalkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan Tata Nilai Perusahaan Customer Focused Confident Who We Are Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja. Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan yang pelayanan terbaik kepada pelanggan PT Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan melakukan usaha-usaha pengembangan bisnis perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berfokus dalam menjalankan agar tetap mampu bersaing dan menjadi pemimpin di bisnis pelumas (baik untuk segmen retail otomotif maupun tengah pasar pelumas domestik yang semakin kompetitif Competitive Commercial industri) mulai dari produksi, distribusi hingga pemasarannya dan meningkatkan posisi serta daya saing perusahaan di di pasar domestik dan luar negeri. pasar pelumas dunia sehingga para pemangku kepentingan Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN dan membangun kebanggaan bangsa Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial dan mengambil keputusan berdasarkan prinsipprinsip bisnis yang sehat dapat memperoleh nilai tambah yang optimal dari bisnis Sejalan dengan Visi Pertamina untuk menjadi Perusahaan yang dijalankan oleh Perusahaan. Energi berkelas dunia, PT Pertamina Lubricants juga memiliki visi untuk menjadi Perusahaan Pelumas berkelas Dalam rangka mempertahankan dominasi (market leader) dunia. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Perusahaan di pasar pelumas domestik dan sebagai bagian dari usaha senantiasa portofolio pengembangan bisnis di pasar pelumas dunia, Perusahaan perusahaan dengan menjalankan bisnis Pelumas secara bertekad untuk memperkuat terus melakukan inovasi berkelanjutan dan optimalisasi utuh (dari hulu ke hilir) dan terintegrasi dengan tetap potensi yang terdapat di seluruh rantai bisnis perusahaan, sehingga target untuk menjadi Top 15 World Lubricants Company di tahun 2020 dapat tercapai. 34 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Clean Perusahaan dikelola secara profesional dengan: menghindari benturan kepentingan; tidak mentolerir suap; menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas; serta berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik 6C Capable Dikelola oleh pemimpin dan pekerja profesional yang memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 35 Sekilas Perusahaan Jejak Langkah 1957 Pabrik pelumas Pertamina pertama kali beroperasi di Tanjung Priok, Jakarta (Unit Produksi Pelumas Jakarta). 2003 Struktur Grup Perusahaan [GRI 102-5, GRI 102-10] 2001 • Pembentukan Unit Bisnis Pelumas Pertamina (Direktorat Pemasaran Niaga). • Penerbitan Keppres No.21 Tahun 2001 tentang Pelayanan Penyediaan Pelumas, yang membuat persaingan terbuka di pasar pelumas domestik. Pertamina berubah menjadi PT Pertamina (Persero). 2014 2013 Pembentukan anak perusahaan PT Pertamina International Shipping (PIS). Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali (Lebih dari 5%) Pemegang Saham Minoritas (Kurang dari 5%) Sepanjang tahun pelaporan, struktur kepemilikan saham Perusahaan tidak mengalami perubahan. Pemerintah Republik Indonesia 100% PT Pertamina (Persero) 99,95% 2015 • Perubahan nama Amaco Production Co., Ltd menjadi Pertamina Lubricants (Thailand) Co., Ltd. • Kerja sama Technical Partnership dengan Automobili Lamborghini. • Pelepasan kepemilikan saham PT Pertamina Lubricants terhadap PT PIS. Informasi Anak Perusahaan 1% PT Pertamina Retail 25% Mr. Suphasilp Kun 74% 2019 Groundbreaking Lubricants Technology Center (LTC). PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Presentase Kepemilikan Saham PT Pertamina Lubricants Peresmian Kantor Perwakilan (Sales Representative Office/SRO) di Sydney, Australia. 36 0,05% PT Pertamina Lubricants 2017 2018 PT Pertamina Pedeve Indonesia Pemisahan Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina Persero menjadi anak perusahaan PT Pertamina Lubricants Akuisisi perusahaan pelumas Thailand, Amaco Production Co., Ltd. 2016 Keterangan : Alamat Kantor Pusat Bidang Usaha Status Operasional Fasilitas Unit Produksi 152 Chartered Square Building Unit 17-06 North Sathron Road, Silom, Bangkok, Thailand Produksi dan penjualan pelumas Beroperasi Kapasitas Produksi : 60.000 KL/Tahun Alamat : 79/5 M.8 T.Thep Mongkhon, A.Bang Sai, Phra Nakhon Si Ayuthaya 13270 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 37 Sekilas Perusahaan Pelibatan Pemangku Kepentingan Bagi PT Pertamina Lubricants, pemangku kepentingan Di samping itu, kegiatan Stakeholder Assessment tersebut memiliki pengaruh terhadap kemampuan Perusahaan dalam juga dapat membantu Manajemen Perusahaan dalam menciptakan value yang berguna bagi keberlangsungan mengidentifikasi isu-isu penting bagi para pemangku bisnis Perusahaan. Atas dasar hal tersebut, Perusahaan kepentingan, termasuk isu ekonomi, lingkungan, dan sosial, melakukan penentuan key stakeholders yang berpotensi sehingga dapat menjadi rujukan dalam mengembangkan mempengaruhi value creation Perusahaan melalui kegiatan strategi keberlanjutan Perusahaan. Stakeholder Assessment pada tahun 2019 5 • Penentuan sample pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam FGD dilakukan dengan menggunakan convenience sampling dan professional judgement. • FGD dselenggarakan di 5 (lima) kota, yaitu Balikpapan, Makassar, Surabaya, Medan, dan Jakarta pada tanggal 19 Agustus – 22 Oktober 2019. • Total peserta FGD dari 5 kota sebanyak 165 orang responden atau 55% dari target, dengan persentase sebagai berikut: dengan melibatkan pihak eksternal independen, yaitu Trisaksi Sustainability Centre (TSC). Tahapan Pelaksanaan dan Kriteria Penilaian [GRI 102-42] 1 Desk Study 2 Mengumpulkan data dan informasi melalui pemeriksaan dan analisis data sekunder 3 Kuesioner • Penggunaan kuesioner bertujuan untuk memetakan pemangku kepentingan awal melalui analisis: - pengaruh stakeholder terhadap Perusahaan; - pengaruh stakeholder terhadap stakeholder lain; - kepentingan stakeholder terhadap perusahaan; - intensitas komunikasi stakeholder dengan perusahaan; dan - dampak dan pengaruh perusahaan terhadap stakeholder, serta tanggung jawab legal, operasional, dan ekonomi perusahaan terhadap stakeholder. • Kuesioner diisi oleh 35 karyawan internal Perusahaan. Para responden juga dapat memberikan penilaian terhadap aspek pemangku kepentingan tersebut dalam skala likert 1-3. 38 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Focus Group Discussion (FGD) Wawancara Direksi Mengumpulkan data dan informasi melalui pemeriksaan dan analisis data sekunder 4 Pre Categorized Pemangku Kepentingan Dari hasil kuesioner, diperoleh pengelompokkan pre-categorized Pemangku Kepentingan, yaitu: 1. Distributor dan Transportir 2. Masyarakat Lokal 3. Pelanggan 4. Vendor Jasa 5. Pemasok 6. Pemerintah Daerah 7. Pertamina Group 8. Media 9. Pemerintah Pusat 10. Asosiasi 11. Internal Perusahaan 7 Pemangku Kepentingan Persentase Distributor dan Transportir 9% Vendor Jasa dan Pemasok 9% Internal Perusahaan 35% Masyarakat Lokal 32% Pelanggan 6% Pemerintah Daerah 3% Media 3% Pertamina Grup 2% Pemerintah Pusat 1% 6 Finalisasi Analisis Pemangku Kepentingan Melakukan analisis kembali terhadap precategorized pemangku kepentingan untuk mendapatkan hasil pemetaan pemangku kepentingan final Pemetaan Isu dan Tingkat Kepentingan Isu, serta Rekomendasi Metode Pelibatan • • • Identifikasi isu-isu yang diperoleh dari hasil kegiatan FGD dibandingkan dengan menggunakan metode Triangulasi untuk mengetahui isu mana yang menjadi perhatian bagi setiap pemangku kepentingan Setelah itu, isu tersebut dianalisis derajat kepentingannya dengan menggunakan professional judgement. Penilaian dampak dari isu tersebut dilakukan dengan mengacu pada kriteria sebagai berikut. Derajat Kepentingan Kriteria Penilaian Sangat Tinggi (4) Dampak signifikan pada aspek kesehatan dan keselamatan, aset, dan/atau pendapatan yang apabila terjadi kerusakan/dampak negatif tidak dapat dikembalikan lagi pada kondisi normal Tinggi (3) Dampak signifikan pada aspek kesehatan dan keselamatan, asset, dan/atau pendapatan yang apabila terjadi kerusakan/dampak negatif dapat dikembalikan pada kondisi normal Sedang (2) Menimbulkan rasa tidak senang (negative attitude) pada pemangku kepentingan Rendah (1) Pemangku kepentingan hanya tertarik atau memiliki concern pada dampak yang mungkin terjadi di pemangku kepentingan lainnya PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 39 Sekilas Perusahaan Matriks Pemetaan Pemangku Kepentingan [GRI 102-40, GRI 102-42] Penentuan Dampak Perusahaan terhadap Pemangku Kepentingan 1 Isu yang didapatkan dari kegiatan FGD dapat menjadi rujukan analisis pemangku kepentingan dilakukan berdasarkan untuk mengetahui pengaruh pemangku kepentingan prinsip Pelibatan Pemangku Kepentingan AA1000ES-2015, terhadap perusahaan, serta dampak perusahaan terhadap untuk kemudian menjadi rujukan dalam menentukan pemangku metode pelibatan pemangku kepentingan yang sesuai oleh kepentingan. Sebagai verifikasi relevansi prioritas pemangku kepentingan terhadap perusahaan, 2 3 4 Pemangku kepentingan bergantung pada kinerja ekonomi tidak langsung dari perusahaan (misalnya kontribusi terhadap perekonomian lokal, dividen) Pemangku kepentingan sangat bergantung pada kinerja ekonomi perusahaan (gaji dari perusahaan, pembayaran) Ekonomi Pemangku kepentingan tidak bergantung secara ekonomi, produk, dan jasa yang esensial dari perusahaan Pemangku kepentingan tidak bergantung secara ekonomi pada perusahaan, namun bergantung pada jasa dan produk dari perusahaan Perusahaan. Sosial atau Lingkungan Alur Analisis Pemangku Kepentingan Identifikasi Pemangku Kepentingan Pemangku kepentingan tidak terdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja sosial dan lingkungan perusahaan Pemangku kepentingan tidak terdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja lingkungan atau sosial perusahaan, namun kinerja tersebut akan mempengaruhi reputasi pemangku kepentingan Pemangku kepentingan secara tidak langsung terdampak sosial dan lingkungan dari produk, jasa, atau proses transportasi perusahaan, karena tidak tinggal atau bekerja secara langsung di lingkungan perusahaan Pemangku kepentingan terdampak langsung kinerja sosial dan lingkungan perusahaan karena tinggal dan bekerja di wilayah operasi perusahaan, sehingga operasional perusahaan akan berdampak pada kesehatan, kualitas hidup, dan kepemilikan pemangku kepentingan Penentuan Pengaruh Pemangku Kepentingan terhadap Perusahaan Penentuan Derajat Dampak Perusahaan pada Pemangku Kepentingan Penentuan Derajat Pengaruh Pemangku Kepentingan pada Perusahaan 1 2 Pemangku kepentingan tidak bergantung secara ekonomi, produk, dan jasa yang esensial dari perusahaan Pemangku kepentingan berpengaruh terhadap penyediaan produk dan jasa yang dibutuhkan perusahaan, namun tidak akan menyebabkan disrupsi bisnis perusahaan apabila proses penyediaan tersebut dihentikan. Opini dari pemangku kepentingan dapat mempengaruhi izin operasi perusahaan di kemudian hari. Pemangku kepentingan tidak memiliki power untuk mempengaruhi policy, strategi, dan aspek legal perusahaan. Pemangku kepentingan tidak memiliki power untuk mempengaruhi policy, strategi, dan aspek legal perusahaan, namun berpengaruh terhadap aspek legal perusahaan. Kategorisasi Pemangku Kepentingan Prioritas pemangku kepentingan Tahap identifikasi pemangku kepentingan telah dilakukan pemangku kepentingan dan penentuan derajat pengaruh sebelumnya oleh internal Perusahaan, sehingga didapatkan pemangku kepentingan pada Perusahaan melalui kriteria pre-categorized yang disusun berdasarkan prinsip Pelibatan Pemangku pemangku kepentingan. Selanjutnya dilakukan penentuan derajat dampak Perusahaan pada Kepentingan AA1000. Pemangku kepentingan berpengaruh pada aspek finansial bagi perusahaan, yang apabila dukungan tersebut dihentikan akan menyebabkan disrupsi bisnis perusahaan. Pemangku kepentingan tidak berpengaruh terhadap otoritas legal perusahaan, namun opini dari pemangku kepentingan dapat mempengaruhi izin operasi perusahaan secara langsung. Perusahaan sangat bergantung pada aspek ekonomi, penyediaan produk dan jasa dari pemangku kepentingan, serta otoritas untuk menentukan izin operasi perusahaan yang apabila dihentikan akan menyebabkan disrupsi bisnis perusahaan. Pemangku kepentingan memiliki power untuk mempengaruhi policy dan strategi perusahaan, namun perusahaan berhak untuk tidak mengikuti permintaan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan memiliki power untuk mempengaruhi policy dan strategi perusahaan, serta perusahaan harus mengikuti permintaan pemangku kepentingan. Pemetaan Pemangku Kepentingan PT Pertamina Lubricants - PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 4 Management/Strategi High 40 3 Kelangsungan Bisnis (Kinerja Ekonomi, Jasa, License To Operate) Internal Perusahaan Distributor Pemasok Vendor Jasa Pelanggan Pertamina Pusat Moderate - Pemerintah - Masyarakat Lokal Low - Media PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 41 Sekilas Perusahaan Pendekatan Manajemen terhadap Keterlibatan Pemangku Kepentingan Distributor dan Transportir Derajat Kepentingan : Tinggi [GRI 102-43, GRI 102-44] Kebutuhan/Harapan/Topik Penting Dengan mengacu pada best practices pelibatan pemangku Seluruh feedback dari pemangku kepentingan akan kepentingan, PT Pertamina Lubricants berupaya untuk digunakan sebagai dasar PT Pertamina Lubricants dalam Kualitas dan Kuantitas Produk melakukan pendekatan yang terstruktur kepada para mengembangkan Sistem Pengelolaan Distributor pemangku kepentingan. Perusahaan juga memastikan agar sasaran bagi bisnis Perusahaan, dan lebih relevan untuk Layanan Perusahaan cara komunikasi dengan pemangku kepentingan dilakukan menciptakan nilai yang berkelanjutan di masa depan. Penghargaan atas Kinerja (Reward) strategi yang komprehensif, tepat secara konsisten dan sistematis dalam rangka memenuhi Proses Financial Perusahaan harapan dan kepentingan mereka sekaligus tanggap dalam Metode Pelibatan • Forum Pertemuan Berkala dengan Distributor dan Transportir • Kecepatan proses invoicing dan payment Perusahaan • Evaluasi dan reward kinerja secara berkala Kebijakan HSE Perusahaan menangani permasalahan yang ditimbulkan dari proses Bentuk Pelibatan di Tahun 2019 • Penerapan inovasi Triple Layer • Penambahan sensor berat pada mesin packaging unit produksi • Pertemuan/diskusi/gathering berkala dengan Distributor • Pelaksanaan FGD di 5 (lima) kota besar • Pemberian kompensasi pencapaian target kinerja kepada Distributor Vendor Jasa dan Pemasok pelaksanaan bisnis Perusahaan. Derajat Kepentingan : Tinggi Kebutuhan/Harapan/Topik Penting Metode Pelibatan Bentuk Pelibatan di Tahun 2019 Pendekatan Manajemen terhadap Keterlibatan Pemangku Kepentingan PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 Internal Perusahaan Proses Financial Perusahaan Derajat Kepentingan : Tinggi Kebutuhan/Harapan/Topik Penting Fasilitas Kesehatan (Asuransi, Jaminan Hari Tua, BPJS, dll) Jenjang Karier (Human Capital Management) Pelatihan/Peningkatan Kompetensi Metode Pelibatan Pemetaan Talent Pool Forum Konsultasi Karier Pekerja Penyelenggaraan HR Consultation Day Evaluasi kompetensi pekerja secara berkala Pelaksanaan assessment pekerja (CORE, PLAS, OLAS dan SAS) Pemetaan kompetensi jabatan Penyusunan UTP setiap Jabatan Pekerja Pemberian pelatihan sesuai kebutuhan kompetensi jabatan Pelaksanaan 393 jam pelatihan kepada pekerja maupun TKJP/OS Kesejahteraan (Gaji, Bonus, Insentif, dll) Penerapan sistem reward and punishment yang transparan 42 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 • Partisipasi pekerja PWTT pada MCU meningkat 155% dari tahun 2018 (92% dari total pekerja PWTT Tahun 2019) • Partisipasi keluarga (pasangan) pekerja PWTT pada MCU meningkat 141% dari tahun 2018 Pemetaan jenjang karier yang jelas Evaluasi perhitungan komponen upah pekerja secara berkala Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Bentuk Pelibatan di Tahun 2019 Fleksibilitas dan memudahkan bagi pekerja dan keluarga untuk melakukan self request dan pemilihan RS Provider untuk melakukan MCU (Medical Check Up) Tahunan Evaluasi pelayanan provider asuransi kesehatan • Forum Pertemuan Berkala atau Konsinyeering terkait Invoicing • Evaluasi dan reward kinerja untuk Mitra Kerja • Evaluasi proses procurement Perusahaan secara berkala Penyetaraan besaran pendapatan pekerja Direct Hire sesuai kategori bisnis perusahaan Penjadwalan Pasokan Barang Pelanggan Derajat Kepentingan : Tinggi Kebutuhan/Harapan/Topik Penting Promosi Produk Sharing Ilmu/Pengetahuan terkait Pelumas Pemberian reward/penghargaan kepada pekerja berprestasi (CIP, Audit Plus E, dll.) Forum bersama untuk internal perusahaan (gathering, seminar, sosialisasi, dll) Penyelenggaraan 20 kali forum internal bersama pekerja dan TKJP/OS Perusahaan Pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) untuk kegiatan lapangan Pembagian APD (sepatu safety, baju lapangan/ coverall, sarung tangan dan helmet) kepada seluruh pekerja lapangan Metode Pelibatan Bentuk Pelibatan di Tahun 2019 Program Promosi (diskon maupun marchandise) yang menarik dan berkelanjutan • Pertemuan/diskusi/gathering berkala dengan Outlet Mitra/Mekanik/Komunitas • Pelaksanaan FGD di 5 (lima) kota besar • Program Promo Hari Gajian, Ojek Online, LinkAja, MyPertamina, dll. • Forum Sosialisasi tentang Pelumas di Lembaga Akademisi maupun acara gathering pelanggan • Pelatihan untuk Mekanik • Kunjungan berkala Tim Sales Force Perusahaan • Pelaksanaan Customer Satisfaction and Loyalty Survey (CSLS) Tahun 2019 Sosialisasil ilmu/pengetahuan tentang Pelumas Pelatihan untuk Outlet Mitra Perusahaan Kunjungan Tim Sales secara berkala Kualitas Kemasan Pemberian Bonus dan Insentif kepada pekerja Perundingan penyusunan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) I antara Perusahaan dan Serikat Pekerja PT Pertamina Lubricants (SPPL) • Pertemuan/diskusi/gathering berkala dengan Mitra Kerja • Pelaksanaan FGD di 5 (lima) kota besar • Pemberian kompensasi pencapaian target kinerja kepada Mitra Kerja Survei kepuasan pelanggan Pemegang Saham (Pertamina Group) Derajat Kepentingan : Tinggi Kebutuhan/Harapan/Topik Penting Keberlanjutan Bisnis Metode Pelibatan Komunikasi dan Pelaporan Kinerja secara berkala Bentuk Pelibatan di Tahun 2019 • • • • Penyampaian Management Report Bulanan Penyampaian Laporan Tahunan Perusahaan Diskusi Performance Review Triwulanan Mengikuti Forum Anak Perusahaan Pertamina Triwulanan PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 43 Sekilas Perusahaan Pemerintah (Pusat dan Daerah) Derajat Kepentingan : Sedang Kebutuhan/Harapan/Topik Penting Metode Pelibatan Pembentukan Tim Task Force CSR dan Community Development Officer (CDO) di Unit Kerja Perusahaan Penyerapan Tenaga Kerja Program CSR Tepat Guna Inovasi Produk Bentuk Pelibatan di Tahun 2019 • Forum/Diskusi/Pertemuan/Koordinasi berkala dengan Pemerintah/Badan Pemerintah (Government Relation) • Program CSR Pemberdayaan dan Pelibatan Masyarakat Citra Perusahaan Terlibat aktif dalam Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) dan Diskusi terkait SNI Wajib Kerja sama dengan BSN, BLK, BBPB dan Kementerian Perindustrian terkait Program CSR Perusahaan Courtesy Visit atau Audiensi dengan Kementrian Bangladesh, Dirjen IKFT dan Dewan Riset Daerah Komunikasi Masyarakat Lokal Derajat Kepentingan : Sedang Kebutuhan/Harapan/Topik Penting Program CSR Tepat Guna Kegiatan Operasional Ramah Lingkungan Metode Pelibatan • Forum/Diskusi/Pertemuan/Koordinasi berkala dengan Masyarakat • Program CSR Pemberdayaan dan Pelibatan Masyarakat Bentuk Pelibatan di Tahun 2019 Pembentukan Tim Task Force CSR dan Community Development Officer (CDO) di Unit Kerja Perusahaan Pelaksanaan 15 program CSR CID dengan Masyarakat (Total 6.107 penerima manfaat dengan nilai total nilai program Rp655,77 Juta) Media Derajat Kepentingan : Rendah Kebutuhan/Harapan/Topik Penting Metode Pelibatan Komunikasi • Forum/Diskusi/Pertemuan/Koordinasi berkala dengan Media/Komunitas Wartawan • Jalur Komunikasi Perusahaan yang Kredibel dan Cepat Tanggap Publikasi Berita Perusahaan 44 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Bentuk Pelibatan di Tahun 2019 • Pertemuan dan diskusi berkala dengan 16 Media • Sponsorship pada kegiatan Komunitas Wartawan • Media Gathering dengan Tim Media Pertamina (Pertamina TV dan Energia) PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 45 Sekilas Perusahaan Analisis Materialitas [GRI 102-46] Dalam menentukan topik material, PT Pertamina Lubricants untuk menentukan kualitas laporan yang disusun oleh GRI berpedoman pada 4 (empat) prinsip pelaporan untuk Standards 2016. Daftar Topik Material, Boundary, dan Integrasi dengan SDGs Topik Material menentukan konten laporan dan 6 (enam) prinsip pelaporan Relevansi dengan GRI Alasan Topik Ini Material Boundary Integrasi dengan SDGs ASPEK EKONOMI Kinerja Ekonomi Prinsip Penentuan Konten Laporan 1. Keterlibatan Pemangku Kepentingan 2. Konteks Keberlanjutan 3. Materialitas 4. Kelengkapan GRI 201 • 201-1 Menggambarkan kinerja ekonomi Perusahaan selama tahun pelaporan, khususnya terkait nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan oleh Perusahaan • • • • Energi GRI 302 • 302-1 • 302-3 • 302-5 Menggambarkan inisiatif Perusahaan dalam menangani dampak operasional terhadap lingkungan melalui pengelolaan energi Production Unit Limbah dan Efluen GRI 306 • 306-2 Menggambarkan upaya Perusahaan dalam menangani dampak operasional terhadap lingkungan melalui pengelolaan limbah Production Unit Kepegawaian GRI 401 • 401-1 Menggambarkan komitmen Perusahaan dalam melakukan pengelolaan SDM • • • • Head Office Sales Region Production Unit Depot Supply Point Kesehatan dan Keselamatan Kerja GRI 403 • 403-2 Menggambarkan komitmen Perusahaan dalam menyediakan tempat kerja yang aman dan nyaman demi mengurangi tingkat kecelakaan kerja • • • • Head Office Sales Region Production Unit Depot Supply Point Pemasaran dan Pelabelan GRI 417 • 417-1 Menggambarkan komitmen Perusahaan dalam menyampaikan informasi terkait dampak lingkungan dan sosial dari produk dan jasa, penggunaan sebuah produk dan jasa dengan aman, maupun sumber komponen produk dan jasa secara akurat kepada para pelanggan • Head Office • Production Unit Prinsip Penentuan Kualitas Prinsip-prinsip Penyusunan Laporan a. Kejelasan b. Komparabilitas c. Keseimbangan d. Akurasi e. Keandalan f. Ketepatan Waktu Head Office Sales Region Production Unit Depot Supply Point ASPEK LINGKUNGAN Tahapan Penetapan Isi Laporan ASPEK SOSIAL Identifikasi Mengidentifikasi aspek dan isu keberlanjutan yang relevan bagi Perusahaan dan para pemangku kepentingan, objek atau lokasi dari aspek tersebut, serta dampak yang ditimbulkan dari setiap material, baik dampak positif maupun dampak negatif Prioritas Menentukan prioritas dari aspek dan isu keberlanjutan yang teridentifikasi dengan menentukan materialitas dari masing-masing isu dan aspek Validasi Melakukan validasi dari isu dan aspek keberlanjutan yang material dengan memilih indikator kinerja yang sesuai setelah mempertimbangkan ketersediaan data Review Melakukan kajian ulang atas proses penentuan konten laporan agar sesuai dengan konteks keberlanjutan. Daftar Topik Material, Boundary, dan Integrasi dengan SDGs Grafik Materialitas [GRI 102-47, GRI 102-49, GRI 103-1] 6 terkait daftar topik material dan boundary dari periode kepentingan yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus pelaporan sebelumnya. Hanya saja, pengkategorian topik – 22 Oktober 2019 di lima kota di Indonesia, yaitu Jakarta, materialitas menggunakan panduan <IR> Framework dari Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Medan. Total peserta IIRC, yaitu dampak terhadap kemampuan Perusahaan sebanyak 165 orang responden. Dari keseluruhan proses dalam menghasilkan value/nilai untuk stakeholders. penentuan konten laporan seperti telah dikemukakan di atas, ditetapkan 6 (enam) topik material. Tinggi diperoleh melalui hasil FGD dengan para pemangku Sedang Dalam laporan ini, tidak terdapat perubahan signifikan 1 4 2 3 Rendah Topik-topik material yang diuraikan dalam Laporan ini Potensi/Kemungkinan Terjadinya Aspek Materialitas 5 1 Kinerja Ekonomi 2 Energi 3 Limbah dan Efluen 4 Kepegawaian 5 Kesehatan dan Keselamatan kerja 6 Pemasaran dan Pelabelan Signifikasi Dampak terhadap Perusahaan 46 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 47 Sekilas Perusahaan Value Creation Business Model Visi & Tata Kelola Perusahaan & Risiko & Peluang Misi Manajemen Resiko INPUT Financial Capital Modal Disetor : Rp3.413,53 miliar Ekuitas : Rp5.361,74 miliar Aset : Rp6.928,34 miliar Manufactured Capital OUTPUT Intellectual Capital 3 Unit Produksi di Indonesia, dengan total kapasitas produksi 560.000 KL/ Tahun 66 Brand Produk 1 Unit Produksi di Thailand, dengan total kapasitas produksi 60.000 KL/Tahun Forum Tahunan Inovasi Perusahaan - Lubricants Innovation Awards 25 unit Depot Supply Point 3 Laboratorium Unit Produksi Strategi & Alokasi Sumber Daya 1.982 Tipe/Varian Produk 277 Segmen Produk Terdaftar Financial Capital Manufactured Capital Saldo Kas : Rp3.615,64 miliar Volume Produksi : 397.169 KL Laba Bersih : Rp1.854,22 miliar Volume Penjualan: 612.700 KL Jumlah Materi KOMET (termasuk Webinar) : 128 materi EBITDA : Rp2.390,00 miliar Jumlah Pengujian Oil Clinic : 22.929 Jumlah Peserta CIP (Pekerja + TKJP) : 1.986 orang Jumlah reject material karena Proses Produksi : 0,433% Jumlah Produk yang Dikembangkan : 17 produk Pendapatan : Rp10.688,07 miliar Dividen : Rp888,80 miliar Sertifikasi ISO untuk seluruh Perusahaan 1 Laboratorium Pengembangan Produk 17025:2017 Laboratirium 1 Laboratorium Oil Clinic Intellectual Capital Jumlah Pendaftaran Merek : 15 merek Jumlah Produk Baru yang Sudah Diproduksi dan Dipasarkan : 8 produk Jumlah Produk Approval/OEM : 156 produk Jumlah SNI & NRP Produk : 96 Jumlah Paten Merek : 15 Human Capital 408 Orang Pekerja Natural Capital Social and Relationship Capital Human Capital Natural Capital Social and Relationship Capital Raw Material (Base Oil, Aditif) Serikat Pekerja PT Pertamina Lubricants (SPPL) Jumlah Jam Pelatihan : 11.280 Jam Jumlah Konsumsi Bahan Baku : 410.089,53 MT Realisasi Anggaran CSR 2019 : Rp2,09 miliar Anggota dan Pengurus Asosiasi Pelumas Indonesia (ASPELINDO) [GRI 102-13] Jumlah Pelatihan/Sertifikasi Pekerja : 104 kali, dengan total peserta sebanyak 394 orang Jumlah Konsumsi Air (di Unit Produksi) : 68.453 m3 Realisasi Kegiatan Donasi 2019 : Rp1,88 miliar Government Relationship Jumlah Sertifikasi Pekerja : 88 Orang Jumlah Konsumsi Listrik : 24.549,48 GJ Jumlah Penerima Manfaat CSR 2019 : 12.187 orang Community & Media Relationship Pelatihan Pekerja Baru : 56 orang Jumlah Konsumsi CNG : 31,32 GJ Jumlah Kegiatan Internal Engagement 2019 : 21 events Air 1.563 TKJP/OS Lembaga Pelatihan ILMA-Integrated Lubricants Management Academy Compressed Natural Gas (CNG) Listrik Tim Khusus Technical Specialist dan Product Developmen Jumlah Pelatihan/Sertifikasi TKJP : 5 kali, dengan peserta sebanyak 58 orang OUTCOMES PROSES BISNIS Production Supporting Jumlah Kegiatan Eksternal Engagement 2019 : 74 events Distribution & Warehousing Sales & Marketing Financial Capital Manufactured Capital Financial Sustainability - ROE : 39,00% - ROI : 36,00% - GPM : 21,71% - NPM : 17,17% - Rasio Kas : 231,85% - Rasio Lancar 381,67% - Collection Period : 20,45 hari - Perputaran Persediaan : 54,53 hari - Perputaran Total Aset : 162,75% - DAR : 22,74% - DER : 29,43% Dampak Penerapan Triple Layer Packaging : - Mengurangi potensi kerusakan produk akibat cacat mata ikan di area poduksi hingga 81% - Memangkas kerugian akibat produk bocor di Gudang Distribusi hingga 92%. - Menghemat biaya kemasan botol lithos pelumas Tingkat Kesehatan Perusahaan : Sehat – A Peningkatan Jumlah & Kepuasan Pelanggan Oil Clinic Intellectual Capital Pembentukan Brand Image/ Equity Peningkatan Knowledge Capital Peningkatan Jumlah Produk Approval/OEM Penurunan Jumlah Reject Produk Human Capital Natural Capital Social and Relationship Capital Employee Engagement Index (EEI) : 81,2% (Tinggi) atau 4,06 (Engaged) Reduksi Emisi CO2 : 12,034 ton CO2e Index Corporate Image : 3,01 dari skala 5 Employee Satisfication Index (ESI) : 79,65% (Puas) Penghargaan PROPER Hijau di PUC dan PUG Efisiensi Penggunaan Air Penurunan Penggunaan Listrik hingga mencapai 16% dari tahun 2018 Peningkatan Penerima Manfaat CSR Customer Satisfaction Index (CSI) : 4,0 Customer Loyalty Index (CLI) : 3,8 Kinerja Pandangan Ke Depan Lingkungan Value 48 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Eksternal Creation PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 49 Sekilas Perusahaan Kinerja Capitals Perusahaan Financial Capital [GRI 103-2, GRI 103-3, GRI 201-1] Financial capital can be defined as pool of funds that is available to an organization for use in this production of goods or the provision of services (Source : The International <IR> Framework, IIRC). Struktur Modal Tujuan Perusahaan dalam pengelolaan permodalan adalah dan manfaat kepada pemegang saham lainnya serta untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham biaya modal. Struktur Modal PT Pertamina Lubricants 89% 115% Pinjaman untuk Membiayai Proses Usaha Liabilitas merupakan kewajiban PT Pertamina Lubricants 77% 78% 73% • Penurunan utang usaha pihak berelasi dan pihak ketiga dalam membayar kepada pihak lain, yang disebabkan oleh sebesar Rp288,24 miliar atau 63% dari tahun 2018 transaksi nilai ekonomi sebelumnya. Liabilitas Perusahaan akibat pelunasan hutang usaha yang sudah jatuh tempo terdiri dari Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang. kepada pihak berelasi; • Kenaikan uang muka dari pelanggan sebesar Rp7,49 juta atau 109% dari tahun 2018 akibat adanya kenaikan Sampai dengan mencatatkan 22% 2017 Liabilitas 27% 23% 2018 2019 Ekuitas Pertumbuhan Aset 31 jumlah Desember Liabilitas 2019, Perusahaan sebesar Rp1.574,04 penjualan kredit; • Penurunan utang lain-lain pihak berelasi dan pihak miliar, turun Rp71,36 miliar atau 96% dari tahun 2018 ketiga sebesar Rp8,63 miliar atau 87% dari tahun 2018 sebesar Rp1.645,41 miliar. Penurunan tersebut terutama akibat adanya kenaikan hutang lain-lain pihak ketiga disebabkan oleh pelunasan hutang yang sudah jatuh tempo yang belum jatuh tempo; kepada pihak berelasi. • Kenaikan utang pajak sebesar Rp134,26 miliar atau 937% dari tahun 2018 akibat adanya kenaikan PPh Pada tahun 2019, struktur Aset yang dibiayai oleh Ekuitas Sebagai mencapai 77%, lebih tinggi dibandingkan nilai pada tahun kebijakan manajemen atas struktur modal dan pendanaan Per 31 Desember 2019, Liabilitas Jangka Pendek tercatat 2018 sebesar 73%. Adapun struktur Aset yang dibiayai PT diatur sebesar Rp1.559,58 miliar, turun Rp80,14 miliar atau 95% Rp74,97 miliar atau 111% dari tahun 2018 akibat oleh Liabilitas pada tahun 2019 mencapai 23%, berkurang PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham mayoritas. dari tahun 2018 sebesar Rp1.639,72 miliar. Penurunan adanya kenaikan jumlah pembebanan barang atau tersebut dipengaruhi oleh: yang belum ditagihkan oleh vendor. dibandingkan nilai pada tahun 2018 sebesar 27%. 50 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Anak Pertamina Perusahaan Lubricants PT Pertamina sepenuhnya (Persero), Liabilitas Jangka Pendek Badan atas laba tahun berjalan; dan • Kenaikan biaya yang masih harus dibayarkan sebesar PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 51 Sekilas Perusahaan • Nilai Liabilitas Jangka Pendek (dalam juta Rupiah) 2019 2018 2017 1 2 3 Utang Usaha Pihak Berelasi 476.814 591.724 400.761 81% 148% Utang Usaha Pihak Ketiga 16.067 189.400 71.044 8% 267% Uang Muka dari Pelanggan 86.582 79.088 67.438 109% 117% Utang Lain-lain Pihak Berelasi 42.376 44.683 85.206 95% 52% Utang Lain-lain Pihak Ketiga 15.720 22.039 33.495 71% 66% 150.308 16.044 25.849 937% 62% Uraian Utang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar Jumlah Liabilitas Jangka Pendek ∆% 1:2 • 2:3 771.709 696.742 788.342 111% 88% 1.559.577 1.639.720 1.472.135 95% 111% Liabilitas Jangka Panjang Penurunan saldo kas dan saldo piutang dibandingkan Penurunan persediaan sebesar Rp454,65 miliar atau 78% dari tahun 2018 akibat adanya penurunan harga Penurunan piutang usaha pada pihak berelasi sebesar Base Oil dan Bahan Aditif yang merupakan bahan baku Rp60,87 miliar atau 64% dari tahun 2018 akibat produksi; dan kemampuan menagih piutang yang lebih baik; • • tahun sebelumnya; • Penurunan pajak dibayar di muka sebesar Rp64,57 miliar Kenaikan piutang usaha pada pihak ketiga sebesar atau 1% dari tahun 2018 akibat adanya penurunan Rp175,01 miliar atau 156% dari tahun 2018 akibat pembayaran pajak setiap bulanya. adanya kenaikan penjualan kredit; Nilai Aset Lancar (dalam juta Rupiah) Uraian 2019 2018 2017 1 2 3 ∆% 1:2 2:3 Kas dan Setara Kas 3.615.635 2.515.215 3.639.218 144% 69% Deposito Berjangka 80.137 - - - - Per 31 Desember 2019, Liabilitas Jangka Panjang tercatat terutama disebabkan oleh kenaikan pembebanan biaya Kas yang Dibatasi Penggunaannya 11.283 7.606 28.796 148% 26% sebesar Rp14,47 miliar, naik Rp8,78 miliar atau 254% dari Post Service Liability (PSL) pekerja Direct Hire. Piutang Usaha Pihak Berelasi 110.445 171.312 180.106 64% 95% Piutang Usaha Pihak Ketiga 487.790 312.779 178.443 156% 175% 26.481 39.242 221.725 67% 18% tahun 2018 sebesar Rp5,69 miliar. Peningkatan tersebut Piutang Lain-lain Pihak Berelasi Nilai Liabilitas Jangka Panjang Piutang Lain-lain Pihak Ketiga (dalam juta Rupiah) Uraian 2019 2018 2017 1 2 3 ∆% 1:2 14.466 5.688 3.258 254% 175% Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 14.466 5.688 3.258 254% 175% Modal Saham, Tambahan Modal Disetor, dan Komponen Ekuitas Lainnya Sampai dengan 31 Desember 2019, jumlah Ekuitas yang dengan akhir tahun 2019 terutama disebabkan oleh nilai Perusahaan tercatat sebesar Rp5.348,77 miliar, naik Rp961,64 miliar atau 122% dari tahun 2018 689 586 4.087 118% 14% 1.595.125 2.049.776 1.753.419 78% 117% Pajak Dibayar Dimuka 2:3 Liabilitas Imbalan Kerja dibukukan Persediaan dividen declared tahun 2018 yang lebih kecil dibandingkan perolehan laba tahun 2018. 981 65.555 49.803 1% 132% 18.683 21.643 35.163 86% 62% 5.947.250 5.183.714 6.090.760 115% 85% Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Per 31 Desember 2019, Aset Tidak Lancar tercatat sebesar terutama disebabkan oleh penambahan Rp975,56 miliar, naik Rp126,74 miliar atau 114,93% dari sehubungan dengan peningkatan investasi. Nilai Aset Tidak Lancar (dalam juta Rupiah) Nilai Ekuitas (dalam juta Rupiah) 2019 2018 2017 1 2 3 ∆% 1:2 2:3 Uraian Aset Pajak Tangguhan 903.544784.8290,00%1,20%Aset Tetap – Neto Modal Saham 3.413.526 3.413.526 3.413.526 100% 100% Saldo Laba 2.450.019 1.483.829 2.450.019 165% 61% Tambahan Modal Disetor (513.752) (513.752) (513.752) 100% 100% Aset Tidak Lancar Lainnya (2.278) 1.487 (2.278) (153%) (65%) Jumlah Aset Tidak Lancar Komponen Ekuitas Lainnya Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Ekuitas tetap tahun 2018 sebesar Rp848,82 miliar. Kenaikan tersebut sebesar Rp4.387,13 miliar. Pertumbuhan Ekuitas sampai Uraian aset 1.253 2.039 1.253 61% 163% 5.348.768 4.387.128 5.348.768 122% 82% Aset Per 31 Desember 2019, jumlah Aset tercatat sebesar Aset Lancar Rp6.922,81 miliar, naik Rp890,28 miliar atau 115% dari Per 31 Desember 2019, Aset Lancar tercatat sebesar tahun 2018 sebesar Rp6.032,54 miliar. Peningkatan Rp5.947,25 miliar, naik Rp763,54 miliar atau 115% dari tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan saldo kas tahun 2018 sebesar Rp5.183,71 miliar. Beberapa faktor akibat adanya pembayaran dividen yang lebih besar dari yang mempengaruhi kenaikan aset lancar antara lain: Klaim Pengembalian Pajak 2019 2018 2017 1 2 3 ∆% 1:2 63.276 56.018 44.224 903.544 784.829 638.858 - 7.660 8.789 2:3 113% 127% 115% 123% - 87% 8.742 316 - 2.766% - 975.562 848.821 691.870 115% 123% Pendapatan Usaha Perolehan Pendapatan Usaha PT Pertamina Lubricants Perusahaan mencatatkan Pendapatan Usaha di tahun selama tahun 2019, berasal dari hasil penjualan produk 2019 sebesar Rp10.688,07 miliar, turun Rp9.627,11 miliar pelumas, grease dan specialties, baik penjualan di dalam atau 96% dari tahun 2018 sebesar Rp11.080,70 miliar. negeri (domestik) maupun luar negeri (overseas). Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya volume penjualan. perolehan laba tahun sebelumnya sehingga dividen yang dibayarkan tahun ini lebih sedikit. 52 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 53 Sekilas Perusahaan Penjualan Domestik di tahun 2019 tercatat sebesar Penjualan Overseas tahun 2019 tercatat sebesar Rp1.960,38 Beban Usaha Rp8.727,68 miliar, turun Rp519,64 miliar atau 94,38% dari miliar, naik Rp127,07 miliar atau 107% dari tahun 2018 Pada tahun 2019, Beban Usaha tercatat sebesar Rp885,65 adanya kenaikan biaya iklan dan promosi serta penurunan tahun 2018 sebesar Rp9.247,32 miliar. Penurunan tersebut sebesar Rp1.833,38 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan miliar, naik Rp20,61 juta atau 102% dari tahun 2018 beban umum dan administrasi akibat adanya program disebabkan oleh penurunan volume penjualan pada pasar oleh kenaikan volume penjualan yang signifikan di Negara sebesar Rp865,03 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan pengendalian biaya yang dijalankan. retail domestik yang disebabkan oleh adanya penurunan Australia, Jepang, Filipina, Thailand, dan Korea. oleh kenaikan beban penjualan dan pemasaran akibat penjualan di beberapa segmen produk seperti PCDO High Nilai Beban Usaha Tier, SEO High Tier, dan Automotive Grease. Disamping itu, volume penjualan industri domestik non-key account juga (dalam juta Rupiah) tercatat menurun di tahun 2019. Uraian Nilai Pendapatan Usaha (dalam juta Rupiah) Uraian 2019 1 2018 2 2017 3 ∆% 1:2 2019 2018 2017 1 2 3 ∆% 1:2 2:3 Beban Penjualan dan Pemasaran 345.300 327.571 371.073 105% 88% Beban Umum dan Administrasi 540.345 537.460 478.033 101% 112% Jumlah 885.645 865.031 849.106 102% 102% 2:3 Penjualan Domestik 8.727.683 9.247.324 8.809.215 94% 105% Pembayaran Dividen kepada Pemegang Saham Penjualan Overseas 1.960.384 1.833.378 817.897 107% 224% PT Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan dividen dibayarkan kepada PT Pertamina (Persero) dan 10.688.067 11.080.702 9.627.112 96% 115% PT Pertamina (Persero). Kebijakan mengenai pembagian PT Pertamina Pedeve Indonesia, sebagai Pemegang Saham dividen Perusahaan sepenuhnya mengacu pada kebijakan PT Pertamina Lubricants. Jumlah Pendapatan yang berlaku di PT Pertamina (Persero) dan ditentukan Laba Laba Bruto Laba Bersih Tahun Berjalan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Penentuan Jumlah dividen untuk tahun buku 2018 yang dibagikan Laba Bruto di tahun 2019 tercatat sebesar Rp3.203,48 Laba Bersih Tahun Berjalan 2019 tercatat sebesar pembagian Pedoman kepada pemegang saham PT Pertamina Lubricants, yaitu miliar, naik Rp115,19 miliar atau 104% dari tahun 2018 Rp1.854,22 miliar, naik Rp58 miliar atau 104% dari tahun PT No.A001/H00200/2011-S0 PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Pedeve Indonesia, sebesar Rp3.088,29 miliar. Peningkatan tersebut terutama 2018 sebesar Rp1.776,64 miliar. Peningkatan tersebut tentang Pengelolaan Anak Perusahaan dan Perusahaan adalah Rp888,80 miliar. Dividen dibayar dalam 3 (tiga) kali disebabkan oleh penurunan beban pokok penjualan lebih terutama disebabkan oleh adanya efisiensi Beban Pokok Patungan Pertamina. Sesuai komposisi Pemegang Saham, pembayaran. tinggi dibandingkan dengan penurunan pendapatan. Penjualan dan efektivitas pajak Perusahaan. dividen Pertamina diatur (Persero) berdasarkan Nilai Pembayaran Dividen kepada Pemegang Saham Laba Usaha (dalam juta Rupiah) Laba Usaha di tahun 2019 tercatat sebesar Rp2.317,84 Tahun Buku Uraian miliar, naik Rp94,58 miliar atau 104% dari tahun 2018 sebesar Rp2.223,26 miliar. Peningkatan tersebut terutama PT Pertamina (Persero) dipengaruhi oleh penurunan Beban Pokok Penjualan. PT Pertamina Pedeve Indonesia 2018 Jumlah Dividen Economic Value Creation Jumlah Dividen Per Saham Beban Pokok Penjualan Beban Pokok Penjualan di tahun 2019 tercatat sebesar harga bahan baku (Base Oil dan Bahan Additif), penguatan Rp7.471.63 miliar, turun Rp520,78 miliar atau 93% dari nilai tukar Rupiah, dan penerapan inovasi kemasan Triple tahun 2018 sebesar Rp7.992,41 miliar. Penurunan tersebut Layer. Rasio Pembayaran Dividen 2019 2018 2017 1 2 3 ∆% 1:2 2:3 1.124.779 937.319 1.017.966 120% 92% Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung 6.541.321 7.478.141 5.802.167 87% 129% Biaya pabrikasi dan overhead lainnya 650.491 688.502 694.704 77% 122% Saldo Akhir Persediaan 879.572 1.124.779 937.318 78,% 120% PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 987 888.803 2.698.557 1.974.037 0,260 0,791 0,578 50% 150% 100% 28 Mei 2018 1 Agustus 2017 4 Juli 2018 3 Oktober 2017 28 Oktober 2019 1 Agustus 2018 3 September 2018 24 Oktober 2017 9 Oktober 2018 Saldo Awal Persediaan Produk Jadi 54 1.955.284 865 28 Desember 2019 (dalam juta Rupiah) Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan 2.563.629 444 27 September 2019 Nilai Beban Pokok Penjualan Jumlah 2016 888.359 Tanggal Pembayaran terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan, Uraian 2017 34.609 15.224 15.791 227% 96% 7.471.628 7.992.408 6.406.303 93% 125% Kewajiban terhadap Kreditor Di tahun 2019, kewajiban Perusahaan terhadap kreditor utang usaha akibat pelunasan hutang usaha yang sudah tercatat sebesar Rp550,98 miliar, turun Rp296,87 miliar atau jatuh tempo kepada pihak berelasi dan kenaikan utang lain- 65% dari tahun 2018 sebesar Rp847,85 miliar. Penurunan lain pihak ketiga yang belum jatuh tempo. kewajiban tersebut terutama disebabkan oleh penurunan PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 55 Sekilas Perusahaan Financial Sustainability Nilai Kewajiban terhadap Kreditor (dalam juta Rupiah) 2019 2018 2017 1 2 3 Utang Usaha Pihak Berelasi 476.814 591.724 400.761 81% 148% Utang Usaha Pihak Ketiga 16.067 189.400 71.044 8% 267% Utang Lain-lain Pihak Berelasi 42.376 44.683 85.206 95% 52% Utang Lain-lain Pihak Ketiga 15.720 22.039 33.495 71% 66% 550.977 847.846 590.506 65% 144% Uraian Jumlah ∆% 1:2 2:3 Profitabilitas Rasio Profitabilitas tingkat kemampuan Sampai dengan akhir tahun 2019, Perusahaan membukukan Peningkatan tersebut sejalan dengan semakin baiknya Saldo Laba sebesar Rp2.449,75 miliar, naik Rp965,92 miliar performa Laba Tahun Berjalan yang dihasilkan Perusahaan. tercatat sebesar 21,71%, naik dibandingkan tahun dilihat dari: 2018 sebesar 20,06%. Hal tersebut terjadi karena • Rasio Imbalan kepada Pemegang Saham (ROE) adanya penurunan beban pokok produksi yang lebih Nilai Rasio Imbalan kepada Pemegang Saham untuk besar dibandingkan dengan penurunan pendapatan, tahun 2019 tercatat sebesar 39,00%, turun dari nilai sehingga laba lebih tinggi di saat pendapatan mengalami pada tahun 2018 sebesar 58,06%. Hal ini terjadi karena • Nilai Laba Ditahan (dalam juta Rupiah) Saldo Laba 2019 2018 2017 1 2 3 2.449.750 Jumlah 2.449.750 1.483.829 2.404.780 1.483.829 2.404.780 Di tahun 2019, nilai Marjin Laba Bersih (NPM) tercatat sebesar 17,37%, naik dibandingkan nilai pada tahun 36,00%, turun dibandingkan tahun 2018 sebesar 2018 sebesar 16,03%. Hal tersebut disebabkan 42,10%. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan EBITDA oleh penurunan beban pokok produksi lebih tinggi serta capital employed yang juga mengalami kenaikan dibandingkan seiring dengan pertumbuhan aset. sehingga laba setelah pajak menjadi lebih tinggi. 62% Pembayaran Pajak Di tahun 2019, Perusahaan telah melakukan pembayaran pajak sebesar Rp586,75 miliar yang berupa PNBP dan Komponen Pajak dan Retribusi. Nilai Pembayaran Pajak (dalam satuan Rupiah) 2019 2018 2017 Uraian 2018 2017 1 2 3 Iuran Produksi - - - PNBP Lainnya - - - Jumlah - - - 9.901 - 309.415 Komponen Pajak dan Retribusi Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Penghasilan Karyawan Pajak Penghasilan Badan Pajak Retribusi dan Hibah Daerah Pemotongan Pajak Penghasilan Pihak Ketiga Bea Masuk pendapatan, 1.461 177 2.569 45.934 45.674 47.472 478.233 632.490 621.870 192 - - 46.702 34.194 44.099 4.329 5.620 5.043 68,06 ∆% 1:2 55,00 2:3 57% 124% Imbalan Investasi (ROI) 36,00 42,10 36,60 86% 115% Marjin Pendapatan Usaha (GPM) 21,71 20,06 24,60 108% 82% Marjin Laba Bersih (NPM) 17,37 16,03 18,70 108% 86% Likuiditas • Rasio Lancar (Current Ratio) Perusahaan memenuhi kewajiban, terutama kewajiban Nilai Current Ratio di tahun 2019 tercatat sebesar dana jangka pendek. Tingkat likuiditas dapat dilihat dari: 381,67%, naik dibandingkan tahun 2018 sebesar • Rasio Kas (Cash Ratio) 316,60%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh Nilai Cash Ratio di tahun 2019 tercatat sebesar kenaikan aset lancar yang diiringi dengan penurunan 231,85%, naik dibandingkan tahun 2018 sebesar liabilitas jangka pendek. 152,86%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penurunan liabilitas jangka pendek. Rasio Likuiditas (dalam %) Uraian Jumlah 586.751 718.155 1.030.468 Rasio Kas PNBP + Komponen Pajak dan Retribusi 586.751 718.155 1.030.468 Rasio Lancar PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 39,00 Likuiditas adalah rasio yang mencerminkan kemampuan Komponen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Pajak Pertambahan Nilai penurunan (dalam %) 2019 Imbalan kepada Pemegang Saham (ROE) Uraian dengan Rasio Profitabilitas 62% 165% Marjin Laba Bersih (NPM) Imbalan Investasi di tahun 2019 tercatat sebesar 2:3 165% penurunan. • Imbalan Investasi (ROI) ∆% 1:2 Marjin Pendapatan Usaha (GPM) Di tahun 2019, nilai Marjin Pendapatan Usaha (GPM) atau 165% dari tahun 2018 sebesar Rp1.438,83 miliar. Uraian • potensi atau sumber daya yang dimiliki. Tingkat Profitabilitas laba bersih tahun berjalan mengalami penurunan. Laba Ditahan 56 mengukur Perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari semua 2019 2018 2017 1 2 3 ∆% 1:2 2:3 231,85 152,86 249,20 152% 61% 381,67 316,60 413,70 121% 77% PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 57 Sekilas Perusahaan Tingkat Kesehatan Kinerja Perusahaan Efisiensi Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over Setiap tahunnya, PT Pertamina Lubricants melakukan Operasi. Selain itu, Skor Maksimum untuk Kriteria Kinerja (TATO) penilaian keuangan Pertumbuhan juga berubah menjadi 10. Perubahan tersebut Collection Period (CP) Di tahun 2019, Perputaran Total Asset (TATO) tercatat Perusahaan. Penilaian tersebut dilakukan oleh Fungsi mempengaruhi realisasi hasil Tingkat Kinerja Perusahaan Di tahun 2019, Collection Period (CP) adalah 20,5 hari, sebesar 162,75%, lebih rendah dibandingkan tahun Keuangan PT Pertamina Lubricants, dengan menggunakan pada tahun 2019 yaitu sebesar 79 dengan kategori Sehat – lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 selama 15,9 hari. 2018 sebesar 186,54%. Hal tersebut disebabkan oleh indikator kinerja yang tercantum dalam Pedoman Penilaian A atau belum sesuai dengan target RKAP 2019. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan rata- penurunan volume penjualan di tahun 2019. Kinerja Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero). Efisiensi Perusahaan dalam mengelola asetnya dapat dilihat • dari: • tingkat kesehatan atas kondisi rata piutang dan pendapatan. • Meski demikian, jika menggunakan metode Penilaian Selain itu, efisiensi Perusahaan juga tercermin dari Pada bulan Desember 2019, Pedoman Penilaian Kinerja Kesehatan Anak Perusahaan yang sebelumnya atau Di tahun 2019, Perputaran Persediaan (PP) tercatat penurunan nilai Beban Pokok Penjualan dari tahun 2018 Anak Perusahaan No. A6-002/H40000/2019-50 mengalami menggunakan 3 (tiga) Indikator Kinerja, maka realisasi TKP sebesar 54,53, lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yang telah diuraikan pada halaman 56. perubahan, dimana terdapat kriteria tambahan dalam Tahun Buku 2019 adalah 80 dengan kategori Sehat - A, Penilaian Kesehatan Anak Perusahaan yaitu Kinerja sesuai dengan target RKAP 2019. Perputaran Persediaan (PP) sebesar 67,52. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan nilai Persediaan yang disebabkan oleh penurunan harga base oil dan additive. Tingkat Kesehatan Kinerja PT Pertamina Lubricants Indikator Kinerja Rasio Efisiensi (dalam %) 2019 Uraian 2018 1 Collection Period (CP) 2 20,45 Perputaran Persediaan (PP) Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Oer (TATO) 2017 3 15,90 ∆% 1:2 13,60 2:3 129% Real 2017 Real 2018 RKAP 2019 Real 2019 Nilai Kinerja Keuangan (NKK) 64 64 64 64 Nilai Kinerja Pertumbuhan (NKP) 14 12 6 3 Nilai Kinerja Operasi (NKO) N/A N/A N/A 2 Nilai Kinerja Administrasi (NKA) 10 10 10 10 117% TOTAL Tingkat Kinerja Perusahaan 54,53 67,52 66,96 81% 101% 162,75% 186,54% 141,94% 87% 131% 88 86 80 79 SEHAT – AA SEHAT – AA SEHAT – A SEHAT – A Solvabilitas Rasio solvabilitas merupakan tolak ukur yang menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk membayar seluruh • Rasio Utang terhadap Ekuitas (DER) Di tahun 2019, Rasio DER tercatat sebesar 29,43%, kewajibannya. Tingkat solvabilitas dapat dilihat dari: lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 37,51%. Hal • Rasio Utang terhadap Aset (DAR) tersebut disebabkan oleh penurunan utang yang diiringi Di tahun 2019, Rasio DAR tercatat sebesar 22,74%, dengan kenaikan jumlah ekuitas. lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 27,28%. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan utang yang diiringi dengan kenaikan jumlah aset. Rasio Solvabilitas (dalam %) Uraian 2019 2018 2017 1 2 3 ∆% 1:2 2:3 Rasio Utang terhadap Aset (DAR) 22,74% 27,28% 21,75% 78% 135% Rasio Utang terhadap Ekuitas (DER) 29,43% 37,51% 27,80% 83% 125% 58 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 59 Sekilas Perusahaan Manufactured Capital Manufactured capital can be defined as manufactured physical objects (as distinct from natural physical object) that are available to an organization for use in the production of goods or the provision of services Wilayah Operasional [GRI 102-4, GRI 102-10] (Source : The International <IR> Framework, IIRC). Pertamina Thailand, Co.Ltd Bangkok, Thailand Pertamina Thailand, Co.Ltd Bangkok, Thailand kantor pemasaran/perwakilaN UNIT PRODUKSI FASILITAS LABORATORIUM DAN ILMA DEPOT SUPPLY POINT (DSP) Sales Region VI Balikpapan Sales Region VII Makassar DEPOT SUPPLY POINT (DSP) Total Kapasitas Box : Sales Region I Medan 1.568.500 Total Kapasitas Drum : Sales Region II Palembang 221.700 Production Unit Jakarta (PUJ) Jakarta Fasilitas dan Kapasitas Produksi • Lube Oil Blending Plant (LOBP) : 270.000 KL/Tahun • Grease Plant : 12.000 KL/Tahun • Viscosity Modifier (VM) Plant : 12.000 KL/Tahun Sales Region III Jakarta Sales Region IV Semarang Sales Region V Surabaya Production Unit Cilacap (PUC) Cilacap Production Unit Gresik (PUG) Gresik Fasilitas dan Kapasitas Produksi • LOBP : 120.000 KL/Tahun 60 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Fasilitas dan Kapasitas Produksi • LOBP : 119.891 KL/Tahun • VM Plant : 2.473 KL/Tahun Tidak terdapat perubahan pada lokasi operasi PT Pertamina Lubricants sepanjang tahun pelaporan. Representative Office Sydney, Australia PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 61 Sekilas Perusahaan Fasilitas Penunjang PT Pertamina Lubricants Fasilitas Produksi Jumlah Unit Produksi Jumlah Unit Pabrik Kapasitas Produksi 7 3 560,000 Depot Supply Point (DSP) Operator/Pengelola Gudang 25 PT Pos Logistik (POSLOG) PT Patra Logistik (PATLOG) 5 PT Pertamina Lubricants 16 4 Total DSP dan Gudang Nusantara 9 Implementasi WMS Pengelolaan Gudang catatan: PT Kereta Api Logistik (KALOG ) Pengiriman DSP Plumpang (Jakarta) ke DSP Pasar Turi (Surabaya) (PP) Laboratorium Pengujian Laboratorium Pengembangan Produk 1 Unit 62 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Laboratorium Produksi 3 Unit Laboratorium Used Oil 1 Unit PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 63 Sekilas Perusahaan Intellectual Capital Intellectual Capital can be defined as organizational, knowledge-based intangibles (Source : The International <IR> Framework, IIRC). Brand Produk Perusahaan Per 31 Desember 2019, PT Pertamina Lubricants memiliki 66 brand series dan 1.982 tipe produk. Brand Series Klasifikasi berdasarkan Segmentasi 18 Otomotif 45 Industri 3 Others Klasifikasi berdasarkan Tipe Produk 48 1 Pelumas 17 Grease Jumlah Brand Series Sementara itu, untuk produk yang telah mendapat 66 approval sampai akhir tahun buku 2019 tercatat sebanyak Segmen Otomotif Segmen Industri 156 approval, dimana 130 approval untuk produk pelumas 26 140 Others Approval Produk industri dan 26 approval untuk produk pelumas otomotif. Budaya Inovasi Sejalan Tipe Produk Klasifikasi Produk berdasarkan Segmentasi 816 1.142 24 Klasifikasi Produk berdasarkan Varian 1.824 64 94 Jumlah Tipe Produk 1.982 Otomotif Industri Others Pelumas Grease dengan Induk Perusahaan yaitu Knowledge Management (KOMET) PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Lubricants senantiasa Knowledge Management (KOMET) merupakan kegiatan mendorong budaya inovasi untuk melahirkan terobosan atau forum berbagi pengetahuan yang dilakukan secara baru yang berdampak signifikan terhadap kegiatan bisnis tatap muka (offline) atau melalui penggunaan teknologi dan operasional Perusahaan melalui berbagai kegiatan informasi yang bertajuk Knowledge Management (KOMET) dan dan pengelolaan portal KOMET. Tujuan kegiatan ini Continuous Improvement Program (CIP). untuk menciptakan, mengumpulkan, memantau, dan (online) seperti webinar (seminar online) mendistribusikan aset di Perusahaan. Others Penyelenggaraan Forum KOMET PT Pertamina Lubricants Tahun 2018-2019 1.500 Sertifikasi dan Approval Produk Keselamatan pelanggan merupakan hal utama bagi produk PT Pertamina Lubricants yang telah mendapatkan PT Pertamina Lubricants. Oleh sebab itu, Perusahaan sertifikasi SNI dan Nomor Registrasi Produk (NRP), 277 berkomitmen untuk menyediakan produk pelumas dan produk telah memili Nomor Pelumas Terdaftar (NPT), 15 produk-produk lainnya yang memiliki mutu dan kualitas produk telah dilakukan pendaftaran merek di Direktorat tinggi. Jaminan kualitas produk yang dihasilkan Perusahaan Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). direalisasikan melalui sertifikasi dan approval produk. mendaftarkan berbagai produk dan varian pelumas guna mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Sampai dengan akhir tahun 2019, terdapat 96 varian 64 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Jumlah Peserta 2019 2018 128 Jumlah Materi 2019 108 2018 Jumlah Event 29 16 2019 2018 Continuous Improvement Program (CIP) Pendaftaran Regulasi Sejak tahun 2013, Perusahaan secara sukarela telah 570 SNI NRP NPT Pendaftaran Merek 96 96 277 15 Dalam rangka mendukung terjaganya kualitas produk menunjang komitmen tersebut, Perusahaan memiliki dan mendukung kebijakan efisiensi proses produksi, program dan perangkat perbaikan berkelanjutan atau PT Pertamina Lubricants berkomitmen untuk menerapkan Continuous Improvement Program (CIP). inovasi dan pengembangan secara berkelanjutan. Untuk PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 65 Sekilas Perusahaan CIP dirancang dengan menggunakan konsep PDCA & DELTA Bentuk implementasi dari CIP adalah penyelenggaraan Melalui penyelenggaraan LIA yag merupakan bagian dari tercatat sebanyak 272 pekerja atau 65% dari total pekerja untuk menyelesaikan masalah pekerjaan maupun penuangan “Lubricants Innovation Awards” (LIA) yang merupakan CIP, PT Pertamina Lubricants mampu mendorong para dan 228 TKJP atau 15% dari total TKJP Perusahaan. Dengan ide inovasi. Konsep PDCA adalah suatu proses pemecahan sebuah ajang apresiasi khusus untuk melombakan inovasi- pekerja dan Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) untuk demikian, ajang LIA 2019 berhasil melibatkan 1.986 pekerja masalah dengan empat langkah iteratif (Plan, Do, Check, inovasi terbaik dan terus mendorong terciptanya temuan- berpartisipasi dalam menciptakan inovasi baru yang dan TKJP atau 25% dari total pekerja dan TKJP Perusahaan. Action) yang umum digunakan dalam pengendalian mutu temuan lain. LIA sudah dilaksanakan selama enam kali berguna bagi pengembangan bisnis Perusahaan. Selain melibatkan para karyawan, kegiatan LIA 2019 ini dan diterapkan dalam setiap kegiatan dan proses. Sedangkan sejak tahun 2010 dan telah memberikan kontribusi pada DELTA atau Delapan Langkah Tujuh Alat merupakan perbaikan maupun peningkatan kegiatan produksi maupun Dalam empat tahun terakhir, jumlah pekerja maupun tahapan/teknik kendali mutu yang digunakan dalam proses operasi di PT Pertamina Lubricants. Pada tahun 2019, ajang Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) yang mengikuti ajang penyelesaian permasalahan pekerjaan dan ide inovasi. LIA Awards diselenggarakan di Hotel Lumire, Jakarta dan LIA terus bertambah. Pada tahun 2019, peserta LIA 2019 Tujuannya adalah untuk menciptakan dan meningkatkan diikuti oleh 174 gugus. juga mampu mencitakan nilai dari optimalisasi produksi dan hasil inovasi mencapai Rp439,04 miliar. Value Creation dan Keterlibatan Tenaga Kerja PT Pertamina Lubricants dalam CIP nilai kreasi, meningkatkan pertumbuhan ide perbaikan dan inovasi, serta membangun budaya perbaikan berkelanjutan. 1.371.569 Pekerja TKJP Jumlah Gugus CIP PT Pertamina Lubricants 439.024 234.000 70 52 31 35 44 Value Creation (dalam Juta Rupiah) 36 14 I Prove 2019 2018 2017 2016 FT Prove 2019 2018 2017 2016 41 10 9 2018 2017 2016 RT Prove 2019 2018 2017 2016 predikat “SILVER”, dan 8 gugus atau 5% mendapatkan predikat “BRONZE”. Jumlah Gugus CIP PT Pertamina Lubricants ditahun 2019 2017 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 272 111 106 100 2016 2019 2018 2017 2016 menjadi pelaporan, PT Pertamina Lubricants mengembangkan 17 produk baru. Dari 17 produk tersebut, 8 produk diantaranya terus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar telah diproduksi dan dijual ke pasaran. 54 8 74 No. dengan tekad Perusahaan untuk Nama Produk Segmen SILVER BRONZE Keunggulan Synthetic high performance gasoline engine oil for LCGC. Meets API SN/ GF5. Excellent in preventing deposit formation, gives maximum engine protection, superior in fuel eficiency support, low oil consumption and assures optimum lubricants, also compatible with modern exhaust emmision system technology 1. Fastron Eco Green 0W-20 2. Fastron Eco Green 5W-30 3. Fastron Techno Plus 5W-30 (Overseas) 4. Fastron Super 20W-50 SG/CD (Overseas) High quality gasoline and diesel oil meets API SG/CD for overseas market 5. Fastron Super 155W-40 SL/CF (Overseas) High quality gasoline and diesel oil meets API SL/CF for overseas market 6. Pertadem B-02 Chemical product, demulsifier for oil and gas industry 7. Pertamina Tractor Oil 10W-30 High quality Tractor Hydraulic Fluids (THF) / Universal Tractor and Transmission Oil (UTTO) to provide better against rust, sludge formation, and against wear. It’s also excellent shear stability and maintain smooth action of the wet brakes. (approved Volvo CE WB 101) 8. 66 Jumlah Tenaga Kerja yang Terlibat Perusahaan Pelumas berkelas dunia, maka inovasi produk Otomotif Industri GOLD 74 Produk Baru yang Dipasarkan Pada Tahun 2019 - Dari 174 gugus tersebut. Sebanyak 38 gugus atau 22% mendapatkan predikat “GOLD”, 54 gugus atau 31% mendapatkan 38 2018 1 - 2019 114 yang semakin berkembang. Sampai dengan akhir periode 13 PC Prove 111 Peluncuran Produk Baru Sejalan 42 2019 24 228 421.033 Meditran LE Ultimate CK-4 10W-40 (Overseas) Synthetic high performance gasoline and diesel engine oil meets API SN/CF and ACEA C3 Premium heavy duty diesel oil with diesel fuel ranging in Sulphur content up to 500 p using after treatment systems such as Diesel Particulate Filters (DPFs) and Selective Catalytic Reduction (SCR) NON CATEGORY PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 67 Sekilas Perusahaan Program Inovasi [GRI 103-2, GRI 103-3] Unloading additive mobil tangki menggunakan alat Vacuum Additive (AVA) yang berfungsi untuk memvakum Pemanfaatam Energi Steam Heater Sebagai Alternatif Pengganti Heater Electric CNG di PUG manual menyebabkan ceceran minyak additive yang masih tertinggal di kompartemen mobil tangki [GRI 103-2, GRI 302-5] limbah B3 di area loading dan unloading LOBP-PUC. sehingga bisa memaksimalkan dan mempercepat proses Berangkat dari masalah tersebut PUC berinovasi untuk unloading. Untuk mengembangkan inovasi ini, Perusahaan menyelesaikan menginvestasikan dana senilai Rp12.000.000,00. juga beresiko Dalam kegiatan produksi pelumas, PUG membutuhkan electric hingga mencapai suhu yang sesuai dengan set poin. sarana penunjang seperti boiler untuk mempercepat Proses ini membutuhkan daya sebesar 9 kW atau 2234,5 proses blending. Untuk mengaktifkan boiler dibutuhkan kW per bulan. Ketika boiler menyala maka akan terbentuk bahan bakar CNG. Sebelum digunakan sebagai bahan uap panas (steam) yang dialirkan ke proses produksi dan Mampu menurunkan timbulan limbah B3 hingga 0,25 Ton pada tahun 2019 (telah diverifikasi UNDIP) bakar boiler, CNG akan dipanaskan menggunakan heater mengalir kembali ke boiler. Mampu menghemat Anggaran Energi sebesar Rp14.740.000,00 persoalan PUG dapat memanfaatkan energi panas yang tersisa dari steam sebagai pengganti heater electric untuk memanaskan CNG Pembuatan CFC Shingsik (Circular Flushing Container Flushing Resik) di Mesin Filomatic Bangsal Pengisian Lithos untuk Mengurangi Ceceran dan Mempercepat Proses Flushing [GRI 103-2] proses PUC turut berkontribusi dalam penurunan timbulan limbah B3 sesuai dengan target SDGs sebesar 0,3538%. PUC turut berkontribusi dalam menurunkan penggunaan energi sesuai target SDGs sebesar 0,0028% Dalam jangka panjang, inovasi ini dapat menurunkan risiko Penyakit Akibat Kerja (PAK) seperti low back pain akibat proses pemindahan drum dan repetitive task. Dapat menurunkan kebutuhan daya sebesar 93% menjadi 166,32 kW per bulan atau setara 14,89 GJ Efisiensi biaya yang diperoleh dari penerapan inovasi ini sebesar Rp2.421.138,34 per bulan. maksimalnya Unloading additive mobil tangki dengan menciptakan Alat Value Creation Value Creation tidak Penggantian Pola Suplai Additive Dari Kemasan Drum Menjadi Isotank [GRI 103-2] Peningkatan produksi pelumas di PUG berbanding lurus Guna mereduksi timbulan limbah B3, PUG mengganti pola dengan kebutuhan additive sebagai bahan baku utama suplai bahan additive dari kemasan drum menjadi isotank. produksi. Pola suplai bahan additive yang biasa dilakukan Inovasi ini pertama kali diimplementasikan oleh industri dengan kemasan drum dari lokasi lain. Perubahan pola suplai pelumas di Indonesia. Dengan program ini, PUG dapat dari kemasan drum menjadi isotank dilakukan untuk bahan mereduksi timbulan limbah B3 dari kemasan drum. PT Pertamina Lubricants memproduksi 188 varian produk itu, PUC berinovasi untuk membuat CFC Shingsik minyak pelumas, dimana dalam prosesnya diperlukan (Circular Flushing Container Flushing Resik). Alat CFC penggantian jalur filling dan flushing pada saat proses Shingsik akan diletakkan pada Mesin Filomatic Bangsal penggantian produk dari satu ke lainnya. Proses monitoring Pengisian Lithos sehingga proses flushing dapat berlangsung perlu dilakukan untuk mencegah cross-contamination lebih cepat karena proses dilakukan secara mekanik. Untuk masing-masing mengembangkan inovasi ini, Perusahaan menginvestasikan Mampu menurunkan kuantitas limbah B3 yang dihasilkan sebesar 1,8 Ton (Telah diverifikasi oleh UNDIP) dana senilai Rp12.000.000,00. PUG berkontribusi dalam penurunan timbulan limbah B3 sesuai dengan target nasional sebesar 0,0000118%. varian produk. Sebelumnya proses flushing dilakukan dengan metode konvensional yang additive jenis tertentu. Beberapa kemasan drum bekas dari bahan additive merupakan kemasan terkontaminasi B3. Program ini berkontribusi dalam capaian target nasional pengurangan timbulan limbah B3 sebesar 150 juta ton. membutuhkan downtime selama 15 menit. Oleh karena Value Creation Penghematan anggaran pengelolaan limbah B3 sebesar Rp17.400.000,00 Proses flushing 2 kali lebih cepat dengan menggunakan alat ini, sehingga daya yang dibutuhkan menjadi lebih rendah. Meningkatkan kehandalan operasi karena waktu pembongkaran yang lebih cepat Menurunkan risiko kecelakaan kerja karena menghilangkan kegiatan handling drum additive secara manual Semula, diperlukan daya sebesar 77,95 kWH/bulan untuk proses flushing. Namun setelah pemasangan alat CFC Shingsik, kebutuhan daya menurun menjadi 41,57 kWH/bulan atau 2 kali lebih kecil. Mampu menurunkan Anggaran Energi sebesar Rp1.068.480,00 per bulan (BEP 1 tahun) Penggantian Botol Monolayer Menjadi Triple Layer [GRI 103-2] Mampu menurunkan penggunaan energi sebesar 90,9 GJ selama pada tahun 2018 (telah diverifikasi UNDIP). Pada tahun 2019, Perusahaan telah mengimplementasikan layer yang selama ini digunakan untuk Pelumas Pertamina pemakaian botol triple layer untuk Pelumas Pertamina, menjadi botol triple layer yang menggunakan porposi 30% dimana inovasi tersebut menggantikan botol Pelumas mono HDPE Virgin : 40% HDPE Virgin recycle : 30% HDPE Virgin PUC turut berkontribusi dalam menurunkan penggunaan energi sesuai target SDGs sebesar 0,0028% Proses flushing dapat berlangsung 8 menit lebih cepat, sehingga dapat meningkatkan keandalan dan efisiensi pada proses produksi, hingga pada akhirnya menimbulkan dampak positif pada lingkungan pabrik maupun sekitar. Dalam jangka panjang, inovasi ini dapat menurunkan risiko Penyakit Akibat Kerja (PAK) seperti low back pain akibat proses pemindahan drum dan repetitive task yang tidak dapat dihindari sebelumnya. Proporsi Material pada Botol Mono Layer ini tidak bisa dianggap sepele, karena kualitas produk mobil tangki menyebabkan waktu yang dibutuhkan pelumas Perusahaan juga ditentukan dari bahan baku untuk menyelesaikan proses tersebut cenderung lama dan yang berkualitas. Untuk menjaga kualitas tersebut proses tidak maksimal dikarenakan masih banyak additive yang loading dan unloding additive dan base oil harus berjalan terjebak di dalam kompartemen mobil tangki. secara efektif dan efisien. Bahan baku additive dikirimkan via 68 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 sisi luar botol yang digunakan pada proses unloading/bongkar additive 30% 2% MB Tanpa MB sisi dalam botol mobil tangki ke PUC. Metode konvensional dan alat manual sisi dalam botol 103-2] bahan baku base oil dan bahan aditif (additive). Tahap 3% MB 3% MB (masterbarch / pewama) Meningkatkan Kehandalan Proses Unloading Additive TankCar Dengan Alat Vakum Additive (AVA) di PUC [GRI Tahapan pertama dalam proses produksi yaitu penerimaan Porposi Material pada Botol Triple Layer sisi luar botol Value Creation Meningkatkan housekeeping karena berkurangnya jumlah tumpukan drum additive. 40% HDPE Virgin HDPE Virgin HDPE recycle HDPE recycle PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 69 Sekilas Perusahaan Dari segi performance, penggunaan botol triple layer dapat akibat produk bocor di Gudang Distribusi hingga 92%. mengurangi potensi kerusakan produk akibat cacat mata Selain itu, implementasi botol triple layer juga mampu ikan di area poduksi hingga 81% dan memangkas kerugian mengurangi biaya repackaging dan pengadaan botol. Uraian Value Creation Nilai (dalam Juta Rupiah) Potensi penurunan biaya repackaging di DSP Plumpang 1.289 Penghematan dari selisih biaya pengadaan botol mono layer dan triple layer 12.754 TOTAL 14.043 No. Lokasi Audit Kalibrasi Skor PLUS-E Kalibrasi Skor PLUS-E (Tahap 1) (Tahap 2) 7 DSP Sei-Siak (Pekanbaru) 66.20% Bronze (Fair) 75.00% Silver (Average) 8 DSP Semarang 64.80% Bronze (Fair) 80.80% Gold (Good) 9 DSP Plumpang 76.55% Silver (Average) 82.00% Gold (Good) 10 DSP Cilacap 63.40% Bronze (Fair) 75.15% Silver (Average) 11 DSP Pasar Turi 79.85% Silver (Average) 84.90% Gold (Good) 12 DSP Bengkulu 60.35% Bronze (Fair) 69.45% Bronze (Fair) 13 DSP Pontianak 59.40% Not Classified 77.30% Silver (Average) Gold (Good) 14 DSP Makassar 64.30% Bronze (Fair) 80.30% Penggantian Penggunaan Forklift Tenaga Mesin Diesel dengan Forklift Tenaga Listrik (Elektrik) [GRI 103-2] 15 DSP Padang 61.05% Bronze (Fair) 66.35% Bronze (Fair) Inisiasi 16 DSP Tarakan 59.10% Not Classified 74.40% Silver (Average) 17 DSP Bitung 59.55% Not Classified 63.85% Bronze (Fair) 18 DSP Jayapura 50.55% Not Classified mengganti 85 dBA. Selain itu, tingkat getaran forklift elektrik juga penggunaan forklift tenaga mesin diesel dengan forklift PT Pertamina Lubricants untuk tidak setinggi forklift diesel, sehingga risiko Whole Body tenaga listrik (elektrik) sebagai alat handling di Gudang Vibration menurun (berdasarkan hasil pengukuran getaran Produk Jadi di PUC dan PUG mampu menurunkan kuantitas laboratorium terakreditasi sebesar 1,68 m/s2 berkurang beban emisi yang dihasilkan, tepatnya sebesar 3,94589 Ton menjadi 0,86 m/s2). 19 DSP Pangkal Balam Not Classified 20 DSP Jambi Not Classified 21 DSP Sorong Not Classified Penggunaan forklift elektrik tidak menghasilkan emisi yang 22 DSP Kertapati, Palembang Bronze (Fair) Untuk dampak yang lebih besar, program inisiasi tersebut berbahaya, sehingga lebih sehat bagi operator dan pekerja 23 DSP Donggala Bronze (Fair) mampu menurunkan risiko terjadinya Noise Induced di sekitarnya. 24 DSP Panjang Silver (Average) 25 DSP Banjarmasin Silver (Average) 26 DSP Belawan Silver (Average) 27 DSP Ambon Silver (Average) CO2-eq. Hearing Loss (NIHL) akibat tingkat kebisingan diatas PLUS E – Pertamina Lubricants Service Excellent [GRI 103-2] Di tahun 2019, HSSE bersama Fungsi Operasi PT Pertamina Di dalam Audit PLUS E terdapat 5 elemen yang ditinjau, Dari penilaian audit tahap I dan II diatas, maka dapat dilihat Secara keseluruhan, masing-masing aspek memperoleh Lubricants melaksanakan pedoman audit operasi yang yaitu : hasil pada tahap II hampir 90% lokasi yang sudah diaudit peningkatan, terutama untuk aspek HSSE yang realisasi disebut dengan Pertamina Lubricants Service Excellent (PLUS Elemen 1 – Kepemimpinan & Budaya Kerja pada tahap I mengalami kenaikan score dan rating. Berikut skor setelah dilaksanakan audit Tahap II adalah sebesar E). PLUS E ini telah disusun dan sudah dilaksanakan pre audit Elemen 2 – General Facilities dibawah ini rekap dari hasil penilaian PLUS E Tahap II 83%. Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan sejak tahun 2018. Audit ini dilaksanakan di 3 Production Elemen 3 – Proses Inti terhadap keseluruhan lokasi : awareness aspek HSSE ini berdampak kepada pencapaian Unit, 23 Depot Supply Point (DSP), dan 1 Terminal Supply Elemen 4 – QQ Assurance tingkat kecelakaan kerja yang diperoleh di tahun 2019 Point (TSP). Audit operasi ini merupakan salah satu grand Elemen 5 – Proses pendukung (termasuk aspek HSSE) adalah 0 kasus, baik kasus kecelakaan ringan, sedang dan stategy Pertamina Lubricants dalam mewujudkan operation berat (zero accident). excellence dimana parameter yang ditinjau termasuk : Audit dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada • Efisien (biaya); semester I dan semester II. Pada audit semester II diperoleh • Ketepatan produksi; peningkatan skor dari masing-masing lokasi. Adapun hasil • Ketersediaan produk (availability); audit pada tahun 2019 pada tahap I dan II adalah sebagai • Kehandalan peralatan (reliability); dan berikut: • Zero Defect, Zero Lossess, dan Zero Accident. Hasil Audit Plus E Tahun 2019 No. 70 Lokasi Audit Kalibrasi Skor PLUS-E Kalibrasi Skor PLUS-E (Tahap 1) (Tahap 2) 1 PU Jakarta 60.80% Bronze (Fair) 75.49% Silver (Average) 2 PU Gresik 64.22% Bronze (Fair) 71.08% Silver (Average) 3 PU Cilacap 61.87% Bronze (Fair) 74.07% Silver (Average) 4 DSP Batam 60.20% Bronze (Fair) 69.05% Bronze (Fair) 5 DSP Ujung Berung (Bandung) 79.80% Silver (Average) 87.60% Gold (Good) 6 TSP Batakan 73.00% Silver (Average) 87.15% Gold (Good) PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 71 Sekilas Perusahaan Human Capital Komposisi Pekerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir Human Capital can be defined as people’s competencies, capabilities, and experiences, and their motivations to innovate (Source : The International <IR> Framework, IIRC). SLTA Diploma I & II Diploma III Diploma IV S1-Sarjana S2Pascasarjana S3-Pasca/ Doktor 23 3 63 5 270 43 1 Profil SDM Perusahaan [GRI 102-8, GRI 103-2, GRI 401-1] Bagi PT Pertamina Lubricants, Sumber Daya Manusia (SDM) Komposisi SDM PT Pertamina Lubricants disajikan ke dalam merupakan aset penting yang berperan sebagai roda 2 (dua) golongan, yaitu: penggerak operasional Perusahaan. Agar proses bisnis yang dilakukan dapat mendorong tercapainya tujuan bisnis Komposisi SDM Pertamina Lubricants serta Visi dan Misi Perusahaan, PT Pertamina Lubricants Komposisi Pekerja Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Wilayah Kerja Golongan TKJP/OS perlu membangun keunggulan dan daya saing Perusahaan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Perusahaan memiliki SDM 408 dengan beragam latar belakang, baik dari jenis kelamin, Golongan Pekerja Pekerja Tetap (Perjanjian Waktu Tidak Tetap/PWTT) 392 1.563 usia, hingga pendidikan terakhir dalam rangka memperkaya Pekerja Kontrak (Perjanjian Waktu Tetap/PWT) 16 kompetensi dan kapabilitas Perusahaan. 1. Golongan Pekerja Golongan Pekerja didefinisikan sebagai tenaga kerja Sampai dengan akhir periode pelaporan, jumlah yang memiliki perjanjian kerja atau keterikatan secara pekerja tercatat sebanyak 408 orang atau 21% langsung dengan Perusahaan, baik pekerja dengan dari Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dan PT Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), baik yang dipengaruhi oleh jumlah pekerja yang masuk maupun berasal dari program rekrutmen langsung (Direct Hire) yang keluar dari Perusahaan. total keseluruhan Pertamina pekerja Lubricants. Total di 170 222 Perbantuan dari Pertamina PT Pertamina Lubricants Berdasarkan Jenis Kelamin lingkungan pekerja tersebut PT Pertamina Lubricants maupun yang diberpantukan 312 dari Induk Perusahaan PT Pertamina (Persero). 80 13 Perputaran Pekerja PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 Jumlah Pekerja di Awal Tahun Pekerja Baru Pensiun Pergerakan Pekerja Resign Meninggal 3 Berdasarkan Usia Mutasi ke Pertamina Jumlah Pekerja di Akhir Tahun 40 5 >50 tahun 138 >50 tahun 10 <30 tahun 214 436 4 11 6 1 14 408 2. Golongan Pekerja Lain (Tenaga Kerja Jasa Penunjang dan Tenaga Outsourcing – TKJP/OS). Golongan Pekerja Lain (TKJP) didefinisikan sebagai Per 31 Desember 2019, jumlah TKJP tercatat sebanyak tenaga kerja yang bekerja di lingkungan Perusahaan 1.563 orang atau 79% dari total keseluruhan pekerja di namun bukan merupakan pekerja tetap Perusahaan lingkungan PT Pertamina Lubricants. 72 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 1 31-50 tahun 31-50 tahun Berdasarkan Wilayah Kerja 150 136 92 7 14 dan memiliki bidang pekerjaan yang bersifat sebagai jasa penunjang para pekerja. <30 tahun Kantor Pusat Jakarta (Plumpang) Sales Region I – VII Unit Produksi (PUJ, PUC, PUG) Kantor Pusat 4 5 Sales Region I – VII Unit Produksi (PUJ, PUC, PUG) PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 73 Sekilas Perusahaan Persentase Posisi yang Sudah Terisi dengan Posisi yang Kosong (Vacant) 408 201 609 Total Posisi yang Sudah Terisi Kosong (Vacant) Pendidikan/Pelatihan dan Sertifikasi [GRI 404-1, GRI 404-3] Sejalan dengan visi Perusahaan untuk untuk menjadi Perusahaan memberikan kesempatan sama dan setara perusahaan pelumas kelas dunia, PT Pertamina Lubricants kepada setiap pekerja untuk mengikuti dan menjadi peserta terus memperkuat keahlian dan kompetensi para pekerja pelatihan. Penugasan kepada setiap pekerja untuk mengikuti melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pelatihan/pendidikan, juga penugasan. kebutuhan Perusahaan dengan memperhatikan rencana Untuk meningkatkan kinerja produksi, sebanyak 88 pekerja diikutsertakan dalam program Sertifikasi Internal Petugas pengembangan usaha. di seluruh unit produksi Perusahaan yang berlokasi di Quality Control Packaging & Proses Produksi pada tahun Indonesia, yaitu Production Unit Jakarta (PUJ), Production 2019. didasarkan pada pertimbangan Jumlah Peserta dan Jam Pendidikan/Pelatihan Sepanjang tahun 2019, Perusahaan telah memberikan Untuk Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP), Perusahaan telah program pelatihan/pendidikan sebanyak 104 kali kepada memberikan pelatihan/sertifikasi sebanyak 5 kali kepada 58 394 Pekerja, termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan orang selama tahun pelaporan. Selain itu, Perusahaan juga Pekerja yang pensiun di tahun 2019. Secara keseluruhan, memberikan Program Induction Training untuk karyawan program pendidikan/pelatihan tersebut diselenggarakan baru kepada 56 Pekerja. Sertifikasi Pekerja Unit Produksi Perusahaan Unit Cilacap (PUC), dan Production Unit Gresik (PUG) Sertifikasi Pekerja Unit Produksi Perusahaan Tahun 2019 Fungsi Production Unit Jakarta Production Unit Cilacap selama kurang lebih 11.280 jam. Jenis Sertifikasi Jumlah Pekerja yang Tersertifikasi Sertifikasi Internal Petugas Quality Control Packaging & Proses Produksi 43 Production Unit Gresik 16 29 Integrated Lubricants Management Academy (ILMA) PT Pertamina Lubricants memiliki sebuah lembaga pelatihan terkait pelumas dan pelumasan kepada para karyawan Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karier Pekerja bernama Integrated Lubricants Management Academy internal PT Pertamina Lubricants maupun para pelanggan. Untuk menilai kinerja Pekerja, PT Pertamina Lubricants (ILMA) yang menyediakan program pelatihan technical Penyelenggaraan Training Internal oleh ILMA Tahun 2019 Jenis Pelatihan Induction Training BPS PT Pertamina Lubricants 2018/2019 Basic Lubricants & Lubrication ILM Jumlah Kegiatan 1 Batch 3 Batch Peserta Seluruh pekerja baru (BPS) PT Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta Production Unit Cilacap Production Unit Gresik 3. Performance Management System (PMS) menggunakan kebijakan dan sistem penilaian yang sama PMS adalah sistem online perencanaan, pembelajaran, dengan yang berlaku di PT Pertamina (Persero), yaitu: pengembangan dan penilaian Pekerja Pertamina yang 1. Key Performance Indicator (KPI) terdapat dalam aplikasi i-AM yang berfungsi sebagai KPI adalah target kinerja yang merupakan turunan dari media pekerja untuk melaporkan semua capaian target yang diberikan kepada Perusahaan oleh Pemegang kinerjanya beserta evidence, baik KPI maupun IGS, serta Saham. KPI dimonitor dan dilaporkan setiap triwulan. umpan balik (feedback) atas coaching (Dialog Day) yang 2. Individual Goal Setting (IGS) telah dilakukan oleh atasan sesuai siklus PMS yang telah IGS adalah target pencapaian masing-masing individu ditetapkan sebelumnya. PMS juga berfungsi sebagai Basic Training for All Collaboration with Ruang Kerja 1 Batch PT Pertamina Lubricants pekerja berdasarkan ukuran keterlibatan yang telah media untuk para atasan dalam melakukan penilaian Salesmanship Training 1 Batch PT Pertamina Lubricants ditetapkan oleh fungsi HR Pertamina dan berlaku sama dan melaporkan hasil coaching kinerja para bawahan Salesmanship Coaching 1 Batch PT Pertamina Lubricants baik untuk Pekerja Pertamina maupun Pekerja Anak atau anak buah nya. Siklus penilaian pada sistem PMS CSR EHS 6 Batch • • • • • • Perusahaan. Keterlibatan pekerja yang dimonitor dalam dilakukan setiap semester, tengah, dan akhir tahun. Production Unit Jakarta Production Unit Cilacap Production Unit Gresik Sales Region I Sales Region II Sales Region VII Training Proses Blending Grease1 1 Batch Production Unit Jakarta Training Basic untuk Pekerja DSP Plumpang 3 Batch Pekerja PT Patra Logistic 74 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 IGS terdiri atas empat aspek atau target kerja (work target), yaitu KPI Individu, HSSE Objective, Development Comitment, dan Community Involvement. IGS dimonitor setiap semester (mid-year dan end-year). PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 75 Sekilas Perusahaan Tampilan PMS Online Keselamatan dan Kesehatan Kerja [GRI 403-2, GRI 403-3] Sejalan dengan visi untuk menjadi Perusahaan Pelumas Didukung oleh komitmen HSSE (Health, Security, Safety, Berkelas Dunia, PT Pertamina Lubricants menyadari Environment) dan pengelolaan K3 di bawah Fungsi HSSE, pentingnya implementasi Keselamatan dan Kesehatan pada tahun 2019 tidak terdapat kecelakaan kerja yang Kerja (K3) di seluruh unit kerja. Pandangan tersebut terjadi di PT Pertamina Lubricants, baik di Kantor Pusat, Unit dilatarbelakangi oleh adanya peningkatan kompleksitas dan Produksi, Sales Region, dan DSP. Selain itu, Perusahaan juga frekuensi pelaksanan kegiatan operasional seiring dengan berhasil meningkatkan Jam Selamat Kerja bagi karyawan di perkembangan bisnis yang berpotensi menimbulkan risiko seluruh unit kerja. tinggi terhadap kecelakaan kerja, antara lain risiko terjepit, tertimpa, jatuh, dan terpapar bahan kimia. Kinerja Keselamatan Kerja PT Pertamina Lubricants Unit Kerja LTIR (Lost Time Injury Rate)* 2019 Sistem pengembangan karier pekerja di PT Pertamina (OLAS) atau Strategic Leadership Assessment Survey (SLAS), Lubricants tidak jauh berbeda dengan yang saat ini berjalan prestasi atau penilaian kinerja, kompetensi dan kapabilitas di PT Pertamina (Persero). Selain fungsi HR Development, pekerja sebagai proses pengisian jabatan perusahaan agar Perusahaan juga memili komite yang disebut sebagai DPKP pekerja yang dipilih yang terbaik, tepat guna dan sesuai (Dewan Pembinaan Karir Pekerja). Tugas DPKP adalah dengan kebutuhan operasional Perusahaan. Tim DPKP melakukan pembinaan karir pekerja meliputi promosi & ditetapkan dengan SK Direktur dan semua kegiatannya di mutasi pekerja, pembuatan succession planning berdasarkan fasilitasi dan di monitor oleh fungsi HR Development yang Successor list/Talent Pool dengan mempertimbangkan hasil juga nantinya akan menjadi fungsi pelaksana dari semua assessment Operational Leadership Asssessment Survey keputusan atau rekomendasi dari Tim DPKP. Imbal Jasa Pekerja 2018 Jam Selamat 2019 2018 Kecelakaan Kerja Hari Kerja Hilang 2019 2019 2018 2018 Kantor Pusat 0 0 583.592 412.576 0 0 0 0 Unit Produksi Jakarta 0 0,69 1.535.846 1.446.894 0 0 0 0 Unit Produksi CIlacap 0 0 605.864 411.210 0 0 0 0 Unit Produsi Gresik 0 0 1.031.970 789.247 0 0 0 0 Kantor SR dan DSP 0 0 1.216.856 851.798 0 0 0 0 Jumlah 0 0,69 4.974.128 3.911.725 0 0 0 0 * Perubahan istilah menjadi LTIR per tahun 2018 sesuai dengan ketentuan PT Pertamina (Persero) Data Kecelakaan Kerja PT Pertamina Lubricants Unit Kerja Ringan 2019 Sedang 2018 2019 Berat 2018 2019 Fatal 2018 2019 2018 Kantor Pusat 0 0 0 0 0 0 0 0 Unit Produksi Jakarta 0 3 0 0 0 1 0 0 Unit Produksi CIlacap 0 0 0 0 0 0 0 0 Unit Produsi Gresik 0 1 0 0 0 0 0 0 Pembayaran imbal jasa pekerjaan bagi para pekerja Imbal jasa pekerjaan yang dibayarkan kepada pekerja PT Pertamina Lubricants, mengacu pada ketentuan terdiri atas beberapa komponen, yakni gaji pokok, Kantor SR dan DSP 0 0 0 0 0 0 0 0 yang berlaku di PT Pertamina (Persero) sebagai induk tunjangan dan tunjangan hari raya (THR), insentif, bonus Jumlah 0 4 0 0 0 1 0 0 perusahaan, penetapan upah minimum di daerah tempat dan lainnya. Secara keseluruhan nilai imbal jasa pekerjaan Perusahaan berkegiatan, dan latar belakang profesional. yang diterima pekerja PT Pertamina Lubricants pada jabatan PT Pertamina Lubricants tidak pernah menjadikan jenis terendah, masih lebih besar dibanding upah minimum yang kelamin ditetapkan pemerintah daerah setempat. maupun indikator diskriminatif lain dalam menetapkan besaran imbal jasa yang dibayarkan kepada karyawan. Semua karyawan yang pensiun dalam kurun tahun 20132019 merupakan karyawan yang diperbantukan dari PT Pertamina (Persero). Oleh karena itu, pembayaran Piramida Insiden PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 Fatality 0 Lost Time Injury / Days Away from Work 0 Restricted Work Case 0 Medical Treatment Case 0 First Aid 0 Near Miss 0 Unsafe Act Condition 871 jaminan pensiun menjadi beban dan dilakukan oleh PT Pertamina (Persero). 2019 (s/d Desember) 76 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 77 Sekilas Perusahaan Survei Kepuasan dan Keterikatan Pekerja [GRI 103-3] Definisi • • Fatal (Fatality) • Sedang (Restricted Work Day Case/RWDC) Suatu kejadian/insiden yang menyebabkan kerugian Suatu kejadian/insiden yang mengakibatkan korban nyawa (kematian hingga cacat permanen, kerugian mendapatkan perawatan di Rumah Sakit dan pada asset, dan pencemaran lingkungan. hari tersebut kembali bekerja, namun bekerja Berat (Lost time injury/LTI) ditempat yang lain (misalnya awalnya adalah pekerja Suatu kejadian/insiden yang mengakibatkan korban lapangan (produksi) lalu menjadi pekerja administrasi) mendapatkan perawatan di Rumah Sakit dan pada hari tersebut tidak kembali bekerja. • Ringan (Medical Treatment Case/MTC) Suatu kejadian/insiden yang mengakibatkan korban mendapatkan perawatan lebih dari first aid (mendapatkan pengobatan dari Rumah Sakit) namun Survei Kepuasan Kerja dan Keterikatan Pekerja merupakan pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu media bagi pekerja untuk menyampaikan pendapat dan (PKWTT) atau pekerja tetap. Survei ini diikuti oleh para persepsi responden sebanyak 378 pekerja PWTT. mereka mengenai dimensi-dimensi penting pengelolaan organisasi dalam hal ini kepuasan (satisfaction) dan keterikatan (engagement). Dalam rangka mengukur Alat ukur yang digunakan dalam survei ini diadaptasi dari efektivitas pengelolaan Sumber Daya Manusia-nya dan Engagement Model oleh Gallup, yang mana alat ukur mengetahui tingkat engagement dan satisfaction pekerja tersebut sebanyak 22 pertanyaan, yang terdiri dari 22 PT Pertamina Lubricants, pada tahun 2019 Perusahaan pertanyaan untuk pengukuran satisfaction dan 12 dari melakukan Employee Engagement Survey dan Employee 22 pertanyaan tersebut untuk pengukuran engagement Satisfaction Survey. Responden yang diukur hanyalah Pekerja. pada hari tersebut kembali bekerja. Employee Engagement Index (EEI) Pada tahun 2019, Employee Engagement Index (EEI) PT Pertamina Lubricants tercatat sebesar 4,06 dari skala likert 5 dengan kategori “Engaged”. Indeks tersebut termasuk ke dalam kategori “Tinggi” atau senilai 81,2%. Medical Check Up Selain berupaya untuk menurunkan tingkat kecelakaan kerja di lokasi kerja, PT Pertamina Lubricants juga mewajibkan Hasil EEI Tahun 2019 seluruh Pekerja maupun Pekerja Lain (TKJP) untuk mengikuti Medical Check Up (MCU). Medical Check Up Tenaga Kerja PT Pertamina Lubricants MCU Pekerja MCU TKJP • Paket MCU disusun berdasarkan jenis pekerjaan dari masing• Dilaksanakan setiap tahun masing TKJP • Hasil MCU tersebut akan dilakukan review untuk penentuan fit • Hasil MCU tersebut akan dilakukan review untuk penentuan fit to work, fit with note, dan unfit to work, fit with note, dan unfit • Setelah hasil MCU di-review, Tim MCU akan melakukan pemanggilan kepada pekerja yang bersangkutan untuk • Kepada TKJP yang mendapatkan hasil MCU unfit akan ditindaklanjuti dengan Pemanggilan untuk Healthy Talk, dan dmeakukan konsultasi kepada dokter yang ditunjuk Perusahaan 2 (dua) kali kesempatan konsultasi dalam rangka memonitor sesuai dengan saran dari hasil MCU tersebut kesehatan TKJP Unfit untuk melaksanakan atas saran dan rujukan dari dokter hyperkes yang ditunjuk Perusahaan. • Jika kesehatan TKJP unfit tidak menunjukkan adanya perkembangan atau tidak melakukan saran dari dokter hyperkes tersebut, maka hubungan kerja dengan TKJP terkait akan dimintakan ke pihak Perusahaan Jasa Penunjang (PJP) yang mengelola TKJP tersebut untuk tidak memperpanjang hubungan kerjanya. 99% TKJP mengikuti MCU di tahun 2019 92% Pekerja PWTT mengikuti MCU di tahun 2019 Jumlah Pasangan Pekerja PWTT yang ikut MCU : 120 orang Belum ada Pekerja yang termasuk golongan Unfit Biaya MCU Pekerja PWTT dan Pasangan : Rp1,45 miliar Biaya Kesehatan Pekerja (Tanpa Keluarga, Tanpa Biaya MCU, dan Tanpa Klaim via iam) : Rp3,20 miliar • Biaya Medical Pekerja dan Keluarga (Tanpa Medical Klaim via iam) : Rp13,79 miliar • • • • • Kategori Nilai Konversi Skala Likert Keterangan Corporate Practices 85,0% 4,25 Engaged Work 80,0% 4 Engaged Total Rewards 79,5% 3,975 Engaged People 79,8% 3,99 Engaged Opportunities 76,0% 3,8 Engaged TOTAL 81,2% 4,06 Engaged Kategori Penilaian Nilai : 0 - 1,75 (Disengaged) | 1,75-3,75 (Somewhat Engaged)| 3,75-5 (Engaged) Indeks : <45% (Rendah) | 45%-65% (Sedang) | >65% (Tinggi) Employee Satisfaction Index (ESI) Pada tahun 2019, Employee Satisfaction Index (ESI) PT Pertamina Lubricants tercatat sebesar 79,5%, sehingga termasuk dalam kategori “PUAS”. Hasil ESI Tahun 2019 Kategori Nilai Keterangan Quality of Life 80,5% Sangat Puas Corporate Practices 81,8% Sangat Puas Work 80,0% Sangat Puas menaikkan Total Average tahun 2019 menjadi sebesar 2.8 Total Rewards 77,0% Puas Tahun 2019 yang telah dilakukan oleh HSE PT Pertamina dari target Total Average yang ditetapkan di awal tahun People 81,8% Sangat Puas (Persero) terkait Pencapaian Asesmen Fit To Work (FTW) sebesar 2.5. Berdasarkan Hasil Assessment Internal HSSE Terintegrasi Level Asessessment, PT Pertamina Lubricants berhasil Opportunities 75,8% Puas TOTAL 79,5% Puas Kategori Indeks 0% - 19,99% : Sangat Tidak Puas | 20% - 39,99% : Tidak Puas | 40% - 59,99% : Netral | 60% - 79,99% : Puas | 80% - 100% : Sangat Puas 78 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 79 Sekilas Perusahaan Natural Capital Natural Capital can be defined as all renewable and non-renewable environmental resources and process that provide good or services that support the past, current, or future prosperity of an organization (Source : The International <IR> Framework, IIRC). Penggunaan Material diproduksi digunakan sebagai bahan pembantu produksi pelumas. PT Pertamina Lubricants merupakan pelumas sintetik. Kedua bahan baku untuk produksi pelumas tersebut Material yang digunakan untuk memproduksi pelumas bersifat dapat didaur ulang. Dengan demikian, Perusahaan adalah Base Oil yang merupakan senyawa kimia hasil tidak menggunakan bahan baku tak terbarukan pada pemurnian dari minyak bumi dan Bahan Aditif yang proses produksi pelumas. Sebagian besar pelumas yang Jumlah Penggunaan Material PT Pertamina Lubricants 410.089,53 428.283,89 2019 1% 91% 27.116,36 1% 91% 2018 2017 91% Base Oil Bahan Aditif 1% Jumlah Pemakaian Bahan Baku (MT) Jumlah Penggunaan Energi PT Pertamina Lubricants BBM Listrik (GJ) Berdasarkan grafik di atas, penggunaan material bahan dengan adanya penurunan realisasi volume produksi di baku (Base Oil dan Bahan Aditif) di tahun 2019 mengalami tahun 2019. 29.099,95 24.549,48 (Solar & Pertamax) (GJ) CNG (GJ) 26.220,77 penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seiring 37,53 45,74 2019 2018 22,03 31,32 28,56 32,27 2019 2018 2017 Penggunaan Energi [GRI 302-1] Pada pelaksanaan produksi pelumas, PT Pertamina Penghitungan energi dan faktor konversi sesuai dengan Lubricants menggunakan energi tak terbarukan (fosil) panduan tata cara perhitungan kriteria efisiensi energi yang bersumber dari Listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) PROPER 2017 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan berupa Solar dan Pertamax. Namun, Perusahaan menyadari Kehutanan (KLHK). Perhitungan konsumsi energi mencakup bahwa penggunaan energi fosil pada proses produksi pemanfaatan energi untuk proses produksi dan berada di dalam jangka panjang dapat membawa dampak negatif bawah kendali PT Pertamina Lubricants. bagi kelestarian lingkungan di masa depan, Secara keseluruhan, penggunaan energi sepanjang tahun 2019 2018 2017 2017 Nilai Intensitas Energi Intensitas Energi dihitung sebagai konsumsi energi untuk Hal ini terjadi karena adanya penurunan volume produksi memproduksi satu KL produk. Pada tahun 2019, Intensitas dan jumlah penggunaan energi pada proses produksi pada Energi mencapai 0,0602 GJ/KL, turun 15% dari Intensitas tahun buku. Energi di tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,0710 GJ/KL. Untuk mengurangi penggunaan energi fosil dalam proses 2019 sebesar 24.618,33 Giga Joule (GJ), dengan komposisi produksi, Perusahaan mulai beralih menggunakan energi energi listrik sebesar 99,72%, diikuti dengan energi BBM terbarukan berupa Compressed Natural Gas (CNG). sebesar 0,15% dan energi Gas sebesar 0,13%. Jumlah Total Volume Produksi (KL) Penggunaan CNG ini dinilai lebih ramah lingkungan konsumsi energi tersebut mengalami penurunan sebesar 410.705 karena menghasilkan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 16% dari tahun 2018, yang mana disebabkan oleh yang lebih sedikit dari energi fosil dan dapat menghemat penurunan volume produksi pada tahun 2019. Nilai Intensitas Energi PT Pertamina Lubricants 408.655 Total Konsumsi Energi (GJ) 390.802 24.618,33 29.174,25 26.275,07 konsumsi energi pada proses produksi secara keseluruhan. 2019 80 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 2018 Intensitas Energi (GJ/KL) 2017 2019 2018 2017 0,0602 0,0710 0,0672 2019 2018 2017 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 81 Sekilas Perusahaan Penggunaan Air Per 31 Desember 2019, penggunaan air di seluruh Unit dan penunjang aktivitas para karyawan saja. Untuk proses Produksi Perusahaan tercatat sebesar 68.453 m3. Air produksi pelumas, Unit Produksi tidak menggunakan dan tersebut digunakan hanya untuk proses kegiatan domestik menghasilkan air. Tingkat Reduksi dan Intensitas Emisi GRK 12,034 0,00003 ton CO2e ton CO2e/KL Volume Penggunaan Air di Production Unit PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 1.502 29.636 37.315 68.453 Reduksi Emisi CO2 Total Production Unit Cilacap Production Unit Gresik Pengelolaan dan Pengolahan Limbah [GRI 306-2] Production Unit Jakarta Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang disampaikan dalam Untuk mengetahui jumlah emisi GRK yang dihasilkan, informasi ini bersumber dari kegiatan produksi pada PT Pertamina Lubricants melakukan pengukuran dengan masing-masing fasilitas unit produksi dan sepenuhnya menggunakan metode emission calculation dan manual. berada dalam kendali PT Pertamina Lubricants. Dari hasil Sampai dengan akhir periode pelaporan, Perusahaan pengukuran yang dilakukan pada kurun waktu periode mencatat total emisi GRK pada tahun 2019 sebesar 16.928 sebelumnya, diketahui bahwa sumber utama emisi GRK ton CO2e. Production Unit Cilacap Production Unit Gresik Sumber Sumber Sumber 1 Boiller 1 Genset Jumlah Emisi GRK (ton CO2e) 6.146 2 Boiller 2 Genset Jumlah Emisi GRK (ton CO2e) 4.457 Pada tahun 2019, PT Pertamina Lubricants berhasil Emisi GRK yang digunakan untuk mengetahui jumlah melakukan reduksi emisi GRK, tepatnya gas CO2 hingga emisi CO2 yang dihasilkan dari proses produksi 1 KL produk mencapai 12,034 ton CO2e. Sedangkan untuk Intensitas tercatat sebesar 0,00003 ton CO2e/KL di tahun 2019. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 limbah sebesar 21,23%. limbah Non-B3. Pada tahun 2019, total limbah yang Jumlah Limbah B3 dan Non-B3 yang Dihasilkan PT Pertamina Lubricants di Tahun 2019 Jenis Limbah Volume (kg) Limbah B3 Limbah B3 Kimia eks laboratorium Majun bekas pakai Tingkat Reduksi dan Intensitas Emisi GRK [GRI 305-4, GRI 305-5] 82 dari 204,08 16.430,15 5.487,05 Sarung tangan terkontaminasi Production Unit Jakarta 6.325 persentase limbah B3 sebesar 78,77% dan limbah Non-B3 B3 eks drum aditif Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Jumlah Emisi GRK (ton CO2e) dihasilkan oleh Perusahaan sebesar 281.258 kg, dengan di masing-masing Unit Produksi, terdiri Minyak kotor meliputi unit pemanas (boiler) dan pembangkit listrik. 1 Genset Limbah dihasilkan dari proses produksi yang berlangsung mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca 3 Boiller Intensitas Emisi CO2 2019 Serbuk gergaji bekas terkontaminasi 1,74 18.814,62 Limbah B3 221.558 Volume (kg) 2.221,22 Aki bekas pakai 0 Lampu TL bekas pakai 0 Cartridge bekas pakai 1,2 Kaleng bekas pakai 56 Pecahan botol/botol bekas pakai 2.875,04 Jumlah Limbah B3 221.558 Limbah Non B3 59.700 Volume (kg) Total Limbah Limbah Non-B3 Limbah organik 25.220 Limbah anorganik 34.480 Jumlah Limbah Non-B3 59.700 281.258 Volume (kg) Pengelolaan dan pengolahan limbah dilakukan sesuai dikelola dengan cara diserahkan kepada pihak lain, yakni dengan jenis limbah. Untuk limbah padat Non-B3 perusahaan pengelola limbah yang telah memiliki izin dari dikelola dan diolah dengan cara diserahkan ke Tempat pihak berwenang. Penyerahan limbah B3 disertai dengan Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Sedangkan limbah B3 pencatatan untuk memastikan neraca limbah. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 83 Sekilas Perusahaan Social and Relationship Capital Social and Relationship Capital can be defined as the institutions and the relationship within and between communities, update stakeholders and other networks Jumlah Penerima Manfaat Program CSR PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 1.545 3.034 612 3.541 3.455 (Source : The International <IR> Framework, IIRC). 12.187 Total Social Capital Bagi PT Pertamina Lubricants, masyarakat merupakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat lokal melalui pemangku pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR). kepentingan yang tidak terlibat dalam Kesehatan Lingkungan Pemberdayaan Masyarakat Pendidikan Donasi dan Lain-lain kegiatan operasional Perusahaan, namun berpotensi terkena dampak operasional bisnis karena berada di Pada tahun 2019, sebanyak 30 program CSR telah sekitar wilayah operasional Perusahaan. Dalam rangka dilaksanakan di 3 Unit Produksi (PUC, PUG, dan PUJ) dan menjaga keberlangsungan dan kesinambungan usaha, PT Sales Region I – VII, atau mencapai 97% dari target. Pertamina Lubricants berkomitmen untuk menciptakan Realisasi Program CSR PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 Unit Kerja Program Unit Produksi Bank Sampah Kerja Sama Penanggulangan Bencana di Kampung Nelayan/Mesran Sahabat Nelayan PUC Pembinaan Enduro Entrepreneurship Pertamina Sehati Bantuan Alat Kesehatan & Workshop Pembangunan IPAL Domestik Pembinaan Gerpari (Pakan Ikan Mandiri) Pellet Koperasi Tunas Mandiri Pengolahan Limbah Kertas Sticker Pembinaan Bisnis Enduro Entrepreneur dan Bengkel Mitra Binaan PUG Kerajinan Limbah Drum Non-B3 dan Limbah Produksi Pengembangan Kampung Markisa Sales Region IV Sales Region V Sales Region VI Sales Region VII 84 para Peserta ESP merupakan hasil kerja sama PT Pertamina meliputi seluruh wilayah Indonesia, memiliki program Lubricants dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Balai Besar Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan yaitu “Enduro Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung. Sedangkan Student Program” (ESP) dan “Enduro Entrepreneur Program” untuk pengetahuan Product Knowledge diberikan oleh (EEP) yang merupakan kelanjutan dari Program ESP. internal PT Pertamina Lubricants, yaitu Fungsi ILMA. Di samping mengikuti pelatihan di BLK/BBPLK, Peserta ESP ESP dan EEP merupakan program CSR Perusahaan yang juga diharuskan mengikuti magang di Bengkel Mitra Binaan diimplementasikan dengan pendekatan Creating Share PT Pertamina Lubricants selama 30 hingga 45 hari. Value (CSV), sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat, yakni: Setelah mengikuti pelatihan di BLK/BBPLK dan magang 1. Mendukung secara maksimal upaya meningkatkan di Bengkel Mitra, Peserta ESP yang dinyatakan lulus dan branding, citra, dan reputasi di mata stakeholder. 2. Mendukung peningkatan produktivitas dan penjualan memenuhi syarat diberikan modal usaha dalam bentuk peralatan dan tempat usaha (sewa) untuk mendirikan bengkel. Sales Region/Production Unit; yang positif (sesuai dan bermanfaatan) bagi masyarakat melaksanakan usaha perbengkelan diikutsertakan dalam Enduro Student Program dan lingkungan. EEP, dimana para pengusaha baru ini tetap diberikan 4. Memberikan added value bagi stakeholder yang bimbingan berupa monitoring dan pelatihan tambahan diwujud nyatakan dalam bentuk kenaikan ekonomi seperti andministrasi bengkel, pengelolaan keuangan dan (pendapatan) penerima manfaat, terjalin kohesi antar bantuan peralatan. Mereka dibina dalam berwirausaha Perpstakaan Umum pemangku kepentingan yang strategis dam sinergis hingga siap untuk dilepas (exit program). Pertamina Mengajar : Generasi Cerdas Enduro serta tercapainya bengkel ramah lingkugan. Sales Region Sales Region III Pelatihan hard skill dan soft skill yang diberikan kepada terintegrasi di sektor hilir, dengan cakupan usaha/operasi Pertamina Sehati : Kegiatan Posyandu Balita, Kegiatan Posyandu Lansia, Pemeriksaan IV A Pembinaan Kerajinan Limbah Drum Sales Region II PT Pertamina Lubricants sebagai perusahaan energi yang Selanjutnya para Peserta ESP yang sudah mendirikan dan Pembinaan Bank Sampah Sales Region I Enduro Student Program (ESP) dan Enduro Entrepreneur Program (EEP) 3. Memberikan dampak sosial dam kemandirian ekonomi Pertamina Mengajar : Budidaya Tanaman Obat Toga berbasis Sekolah PUJ Program Unggulan CSR PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 Bantuan Alat Tulis Sekolah Putra Putri Mekanik Binaan ESP dan EEP telah dilaksanakan diseluruh daerah operasi PT Sosialisasi Product Knowledge dan Kewirausahaan Siswa SMK ESP diperuntukan bagi siswa lulusan SMK jurusan otomotif Pertamina Lubricants, baik di Unit Produksi (PUJ, PUC dan PUG) Pembinaan Enduro Entrepreneurship Program Batch 1 yang berminat untuk menjadi wirausaha dengan membuka maupun Sales Region I - VII. Sejak tahun 2017 hingga saat ini, Pembinaan Enduro Student Program Batch 1 bengkel motor. Pelatihan Mekanik dan Kewirausahaan telah terbentuk 83 bengkel (56 Bengkel aktif, 10 Bengkel baru diberikan kepada para peserta selama pelaksanaan program. yang siap beroperasi dan 17 bengkel sudah tidak aktif) dengan Pembinaan Enduro Entrepreneur Program Pembinaan Enduro Entrepreneur Program jumlah mekanik yang sudah dilahirkan sebanyak 149 orang. Pembinaan Bisnis Enduro Entrepreneur Enduro Student Program (ESP) Enduro Home Service (EHS) Pertamina : Pra Sarana Pendidikan (Program Bantuan Perpustakaan Sekolah) Belajar dari pengalaman melaksanakan ESP dan EEP, Kewirausahaan (PKKW). Program yang bekerja sama Program Product Knowledge dan Trouble Shooting untuk siswa SMK otomotif Perusahaan melakukan pengembangan program yang langsung dengan pihak sekolah dan para guru ini telah Bengkel Mitra Binaan (Enduro Masuk Desa) / BENGKEL NELAYAN bertujuan untuk memberi pembekalan siswa-siswi SMK dilaksanakan di area kerja PUC (pilot project) dengan hasil Pembinaan Enduro Entrepreneur Program melalui pelaksanaan mata pelajaran Produk Kreatif dan yang sangat baik. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 85 Sekilas Perusahaan Selama 1 semester, siswa jurusan otomotif diajarkan memberikan bantuan berupa fasilitas alat praktek dan Pertamina Sehabat Nelayan teori wirausaha, pengelolaan bengkel, praktik servis skema belajar wirausaha. Pada tahun 2019, Perusahaan Lokasi Unit Produksi PT Pertamina Lubricants mayoritas berada Program yang pertama kali diinisialisasi di Kelurahan ringan motor, dan pembekalan terkait marketing. Untuk telah membina 2 SMK dengan penerima manfaat sebanyak di dekat lau atau area pesisir pantai agar memudahkan lalu lintas Tambakreja – Cilacap ini memberikan pelatihan kepada menunjang 3.650 orang. pergerakan kapal, baik berisi bahan baku maupun yang akan para nelayan Tambakreja terkait mesin tempel/mesin mengangkut produk jadi dari dan menuju lokasi unit produksi. kapal, baik terkait edukasi pelumasan maupun bagaimana Lokasi tersebut seringkali membuat Perusahaan bersentuhan perbaikannya. Terkait pelatihan perbaikan mesin tempel, dengan masyarakat sekitar, yang mayoritas adalah nelayan, Perusahaan bekerja sama dengan instruktur dari BLK kelancaran proses belajar, Perusahaan Perbandingan Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Program Sebelum Sesudah dalam kegiatan operasional bongkar muat kapal. Selain itu, Kabupaten Cilacap, sehingga Pemerintah tetap memiliki Indeks pengetahuan dan keterampilan entrepreneurship siswa 2,5 Indeks pengetahuan dan keterampilan entrepreneurship siswa 4,0 karena variasi tipe dan brand produk pelumas Perusahaan yang peran serta dalam membina masyarakat sekitar. Program Bengkel vakum karena keterbatasan dana Bengkel sekolah berkembang dan memiliki pelanggan tetap dari siswa dengan total revenue Rp50.808.500 selama 4 bulan beragam, nelayan juga merupakan pelanggan yang potensial ini telah memberikan dampak kepada Penerima manfaat karena mereka membutuhkan produk pelumas yang tangguh terdiri dari anggota Koperasi Nelayan dan anggota Rukun untuk kapal motor mereka, sehingga dapat membantu Nelayan Tambakreja yang berjumlah 750 orang. Tidak dilaksanakan praktik entrepreneurship Siswa menerima teori dan melaksanakan praktik entrepreneurship kegiatan melaut mereka menjadi lebih produktivitas karena Kampung Markisa performa motor kapal mereka andal. Namun, tidak semua Program Kampung Markisa adalah salah satu bentuk peran Di samping itu, Perusahaan juga memberikan fasilitas serta Perusahaan dalam melestarikan lingkungan dan alam Rumah Baca di RT 1 RW 1 Sukorame, yang diberi nama sekitar, khususnya yang berada di sekitar unit produksi PT Rumah Baca Baitul Hikmah, sebagai salah satu media Pertamina Lubricants. Program ini telah dilaksanakan sejak edukasi terkait lingkungan kepada masyarakat sekitar. tahun 2018 di Kelurahan Sukorame Gresik, khususnya Dalam kesehariannya, rumah baca ini dikelola oleh RT 1 RW 1, yang berada tidak jauh dari lokasi PUG. Daya masyarakat yang telah tergabung sebagai kader lingkungan dukung kohesivitas masyarakat yang tinggi dari 457 orang Pertamina Lubricants. Hingga saat ini telah ada lebih dari dengan rutin melakukan pengembangan dan perawatan 160 pengunjung aktif di Rumah Baca Baitul Hikmah secara swadaya hingga menanam bibit markisa di setiap tersebut. Selain melakukan hal-hal di atas, kegiatan di Tidak ada pelatihan keahlian mesin kapal 15 nelayan memperoleh sertifikat keahlian servis mesin kapal masing-masing rumah tangga membuat program ini masih dalam area Kampung Markisa juga telah dikembangkan bertahan sebagai salah satu program unggulan CSR PT dengan pelaksanaan Bank Sampah, biopori, pengolahan Nelayan menempuh jarak hingga 20 km untuk perbaikan mesin kapal Kerusakan nelayan bisa ditangani di bengkel koperasi dengan jarak < 1 km Pertamina Lubricants. pemanfaatan IPAL domestik menjadi sumber air yang Biaya perbaikan terjangkau Rp30.000/mesin Biaya perbaikan ringan mencapai Rp10.000/mesin nantinya akan digunakan untuk perawatan tanaman Agar program ini semakin berkembang, Perusahaan telah markisa itu sendiri. memberikan sarana fasilitas anjang-anjang di area jalanan kampung sebagai titik-titik rambat tanaman, sehingga Sepanjang perjalanan program yang telah dikembangkan keterampilan untuk memperbaiki bila mesin tersebut rusak. Hal inilah yang mendorong PT Pertamina Lubricants membuat program CSR “Pertamina Sahabat Nelayan”. Perbandingan Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Program Sebelum Sesudah Bank Sampah “Berkah” Program Pembinaan Bank Sampah adalah program Salah satu lokasi unggulan dari pelaksanaan program bank pemberdayaan masyarakat sampah ini adalah Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. Bank Sampah “Berkah” di Kelurahan Tugu Selatan Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya ini dikelola oleh anggota Pekerja Penanganan Sarana dan pengelolaan sampah dalam kehidupan sehari – hari Prasarana Umum (PPSU) dengan jumlah nasabah sebanyak merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas 74 orang yang merupakan masyarakat setempat. Sebelum lingkungan, mengingat program ini dapat meningkatkan adanya kegiatan pembinaan dari PT Pertamina Lubricants, kebersihan. Sebagian besar sampah yang dikelola adalah aktivitas Bank Sampah ini masih belum massive, terlihat sampah anorganik atau plastik, yang apabila tidak dikelola dari kecilnya jumlah nasabah dan belum stabilnya harga dengan baik dapat mencemari lingkungan (karena sifat sampah yang diterapkan. Sejak tahun 2018, Perusahaan penguraiannya yang sangat lama) dan menjadi penyumbat melalui PUJ telah melakukan pendampingan kepada aliran air sehingga menyebabkan banjir. Sedangkan masyarakat Kelurahan Tugu Selatan, khususnya pengurus Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). pada aspek ekonomi, program pembinaan Bank Sampah bank sampah untuk membantu mereka melakukan ini secara tidak langsung meningkatkan perekonomian evaluasi dan monitoring terkait kegiatan bank sampah Sejak tahun 2018 hingga 31 Desember 2019, Perusahaan masyarakat. Hal ini dikarenakan saldo yang tersimpan yang sudah dilakukan, memberikan sarana fasilitas telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp155.000.000,00 di masing – masing buku tabungan anggota nasabah penunjang operasional bank sampah serta memberikan untuk pengembangan Kampung Markisa Sukorame Gresik. dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pengembangan ketrampilan kerajinan dari sampah/limbah khususnya saat menjelang perayaan hari besar keagamaan non B3. Hasilnya jumlah nasabah Bank Sampah “Berkah” dimana hamper semua bahan pokok sering mengalami mengalami peningkatan yang cukup besar dalam rentang di Kampung Markisa tersebut, telah banyak mendapatkan dari panasnya iklim kota Gresik. Buah yang dihasilkan dari apresiasi berupa penghargaan. Pada tahun 2019, Kader pohon markisa tersebut juga ternyata dapat memberikan Lingkungan Pertamina Lubricants telah meraih Predikat pemasukan tambahan bagi masyarakat karena dapat diolah “Mandiri” Kelurahan Bersih dan Lestari di tingkat Provinsi menjadi sirup yang kemudian digunakan oleh Perusahaan Jawa Timur Tahun 2019. Selain itu, meraih Juara 2 Urban sebagai salah satu suguhan penyegar wajib setiap ada Farming Kabupaten Gresik Tahun 2019, 10 Nominator tamu yang datang berkunjung ke area pabrik PUG. Kini, Perpustakaan terbaik di Kabupaten Gresik, Lokus Adipura masyarakat telah mampu memproduksi lebih dari 400 botol bagian pemukiman perkotaan Kabupaten Gresik 2018 & markisa setiap bulannya. Penjualan yang rutin ini membuat 2019 dan diikutsertakan sebagai perwakilan Kabupaten mereka membentuk unit usaha Koperasi Baitul Hikmah Gresik pada Lomba Program Kampung Iklim (Proklim) dari yang dihasilkan oleh masyarakat. melibatkan aspek yang dalam pelaksanaannya ekonomi. diharapkan tanaman markisa dapat menjadi pelindung sebagai badan untuk pemasaran produk Sirup Markisa nelayan memahami seluk beluk mesin kapalnya dan memiliki lingkungan dan sosial kenaikan harga. 86 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 87 Sekilas Perusahaan waktu 1 tahun pembinaan. Kerajinan sampah atau limbah Sejak tahun 2018 hingga 31 Desember 2019, Perusahaan Terkait dengan bisnis perusahaan secara langsung non B3 yang dihasilkan oleh pengurus Bank Sampah telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp115.000.000 Terdapat 7 bengkel EMD yang sudah melakukan pembelian Selain itu, program ini juga membantu meningkatkan “Berkah” antara lain furnitur kursi dan meja drum, lemari untuk pengembangan Program Bank Sampah “Berkah” di ulang pelumas PT Pertamina Lubricants melalui distributor ketersediaan pelumas Pertamina dan menambah channel drum, dan kursi tunggu dari drum. Limbah drum non B3 ini Kelurahan Tugu Selatan ini. wilayah Makassar, yaitu: penjualan perusahaan, sehingga masyarakat menjadi lebih mudah undah mendapatkan pelumas Pertamina yang nanti diberikan Perusahaan melalui PUJ yang memang berada di Sustainability Program Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Program Pembinaan Bank Sampah akan dijalankan secara berkelanjutan dengan jangka waktu 5 tahun berjalan, yaitu 1. Alle Motor 2. Roy Motor 3. Bengkel Tiga Putra 4. Hendra Motor 5. Ibnu Motor 6. Mr. Jamal Motor 7. Perkasa Motor diharapkan dapat membantu meningkatkan penjualan produk perusahaan. Hingga saat ini, Perusahaan telah mengeluarkan anggaran sejak Tahun 2018 – 2022. sebesar Rp111.228.000 untuk pelaksanaa Program EMD. Perbandingan Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Program Sebelum Alokasi Dana CSR Sesudah Sebagian dari Nilai Ekonomi yang didapat juga didistribusikan sebesar Rp2,65 miliar yang berasal dari kebijakan sentralisasi sebagai investasi sosial dalam bentuk pembiayaan program anggaran CSR di PT Pertamina (Persero). Anggaran tersebut Pemasukan dari penjualan sampah tidak dibukukan dengan baik, Sudah tersedia buku tabungan untuk masing-masing nasabah/ bahkan anggarannya langsung dibelanjakan/dibagi sesuai dengan anggota. jumlah kelompok. CSR dalam rangka pemenuhan TJSL oleh Perusahaan. diambil dari dana CSR Pertamina. Selain anggaran CSR Pada tahun 2019, total pembiayaan program CSR (di luar yang berasal dari Dana Pertamina, selama tahun 2019 Tidak ada penjadwalan kapan penjualan kepada penampung/ Terbentuk jadwal rutin untuk penjualan pengepul. penampung, yaitu 2 kali dalam sebulan. kegiatan santunan/donasi/tali asih) PT Pertamina Lubricants Perusahaan juga telah mengeluarkan dana sebesar Rp1,88 mencapai Rp2,09 miliar atau 79% dari alokasi anggaran miliar untuk kegiatan CSR santunan/donasi/tali asih yang Nasabah masih berbentuk kelompok dengan jumlah 18 kelompok. Nasabah sudah berbentuk Individu dengan jumlah 74 orang. sampah kepada Harga sampah yang dikumpulkan masih murah karena mengikuti Penjualan dalam bentuk sampah yang sudah dipacking dengan standar pasar dan penjualannya tidak dikemas/di-pack dengan baik sehingga harga jual juga meningkat mengalami kenaikan bagus. Rp500 per kg. Hal ini juga karena sudah dapat bantuan berupa alat mesin press. berasal dari dana operasional Perusahaan. Alokasi Dana CSR - CSV Berdasarkan Unit Kerja Alokasi Dana CSR Berdasarkan Bidang CSR Enduro Masuk Desa (EMD) Program Enduro Masuk Desa (EMD) merupakan kegiatan pemberian bantuan operasional perbengkelan Program Enduro Masuk Desa dapat terlaksana dengan serta baik dan bantuan yang diberikan pada para pelaku usaha pendampingan kepada para pelaku usaha bengkel yang bengkel dapat terdistribusi sesuai kebutuhan untuk berada di wilayah pinggiran atau pedesaan agar mampu perkembangan usaha bengkel. Pemberdayaan Masyarakat 16,04% 15,57% 16,55% berkembang dan maju untuk terus memperkuat daya saing usaha bidang perbengkelan. 16,72% Bengkel yang telah menjadi binaan PT Pertamina Lubricantas antara lain: Dimulai dengan melakukan survei lapangan dan mapping bengkel yang berada di wilayah Kantor Pemasaran Sales Region VII – Makassar, tepatnya di Kabupaten Maros, Takalar, dan Gowa untuk mengetahui seberapa jauh usaha 1. 2. 3. 4. Hendra Motor Roy Motor Rizki Motor Mr. Jamal Motor perbengkelan yang ada dan masih bertahan. Survei ini juga 5. Maharani Motor 6. Capoa Motor 7. BengkelTa Motor 8. Usaha Baru Motor 9. Alle Motor 10.Ibnu Motor 11.Perkasa Motor 12.Bengkel Tiga Putra 13.SS Moto dilakukan untuk memetakan bengkel untuk mendapatkan informasi mengenai potensi yang dapat dikembangkan dan Jumlah penerima manfaat permasalahan yang menjadi penghambat majunya bengkel. 57 orang (pemilik bengkel & keluarga) 2,39% 2,89% 2,59% 3,04% Lingkungan 9,12% 15,09% Rp1.483,32 Pendidikan Production Unit Cilacap (PUC) Sales Region III Production Unit Gresik (PUG) Sales Region IV Production Unit Jakarta (PUJ) Sales Region V Sales Region I Sales Region VI Sales Region II Sales Region VII Kesehatan juta Rp211,76 juta Rp345,29 juta Rp49,97 juta Donasi dan Lain-lain Rp1.881,43 juta Relationship Capital – Pemerintah Sustainability Program Pemetaan bengkel yang layak bantu Pendistribusian bantuan bengkel Pemantauan perkembangan bengkel Branding bengkel binaan Integrasi perluasan dengan program Bengkel Nelayan Dalam menjalankan kegiatan bisnis, suatu perusahaan hubungan dan komunikasi dengan birokrasi negara, diwajibkan untuk mematuhi seluruh peraturan dan khususnya dengan pemerintah pusat dan pemerintah ketentuan yang berlaku di negara atau wilayah operasi daerah tempat Perusahaan beroperasi. Komitmen tersebut perusahaan. Oleh sebab itu, sebagai upaya untuk direalisasikan melalui serangkaian kegiatan governement menyelaraskan kebijakan dan peraturan pemerintah dengan engagement yang dilakukan secara berkala. pengembangan bisnis dan kepentingan Perusahaan, PT Pertamina Lubricants berkomitmen untuk selalu menjaga 88 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 89 Sekilas Perusahaan Relationship Capital – INTERNAL PERUSAHAAN Realisasi Kegiatan Government Engagement di Tahun 2019 Lembaga Pemerintahan Bentuk Engagement Badan Standardisasi Nasional (BSN) Diskusi Kerja Sama Menteri Bangladesh dan Intraco Lunch Meeting/Audiensi Kementerian Perindustrian Pertemuan Formal Courtesy Visit Penyusunan Modul SDM Branding Bagi PT Pertamina Lubricants, keberhasilan bisnis Perusahaan berbagai bentuk kegiatan engagement employee dalam bergantung pada kinerja para karyawan. Semakin tinggi rangka memperkuat antusias dan keterlibatan karyawan tingkat efektivitas dan produktivitas kinerja karyawan, terhadap Perusahaan. Kegiatan employee engagement maka Perusahaan akan dapat mencapai target, rencana, juga dilakukan untuk mendekatkan hubungan antara hingga visi dan misi menjadi World Lubricants Company. Manajemen Perusahaan dengan setiap Insan PT Pertamina Oleh sebab itu, Perusahaan berupaya untuk mendorong Lubricants semangat kerja dan loyalitas para karyawan melalui Audiensi/Kerja Sama/FGD Kegiatan Employee Engagement di Tahun 2019 Dewan Riset Daerah Courtesy Visit dan Kunjungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sponsorship Pameran dalam rangka Hari Listrik Nasional Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) No. 1. 2. Relationship Capital – Pemasok dan Vendor Jasa [GRI 102-9, GRI 204-1] Dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mendukung beberapa pemasok dan vendor jasa melalui proses kelancaran proses produksi, distribusi, hingga pemasaran pengadaan (procurement) barang dan jasa. pelumas, PT Pertamina menjalin kerja sama dengan Alur Pengadaan Barang dan Jasa 3. RKAP TOR/KAKOE/ HPS Syarat Prakualifikasi Perencanaan Dokumen Pengadaan/ RKS Strategi & Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Mengumumkan/ Mengundang Persiapan Sertifikasi & Prakualifikasi Evaluasi Penawaran & Negosiasi Proses Kontrak Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa Pengelolaan Suplier (SRM) Tanggal Pelaksanaan 107 23 Agustus 2019 122 23 September 2019 273 22 November 2019 125 TownHall Meeting PTPL 10 Januari 2019 6. Relay TownHall Meeting Pertamina 1 Agustus 2019 7. HR Consultation Day 28 Juni 2019 Healthy Talk Peserta 28 Juni 2019 5. 8. Penetapan Pemenang Ngopi (Ngobrol Penuh Inspirasi) Bareng 4. 9. Membuat Rencana Pengadaan (Proses RKAP) Kegiatan 70 9 Oktober 2019 17 13 November 2019 18 10. Gathering HUT PTPL 29 September 2019 1500 11. Munggahan 2 Mei 2019 150 12. Halal Bihalal 11 Juni 2019 500 23 Mei 2019 100 16 Mei 2019 200 20 Mei 2019 100 13. 14. Safari Ramadhan 15. Melalui praktik pengadaan yang berkelanjutan dengan 16. kerja sama dengan 198 pemasok, dimana 95% pemasok mengutamakan pemasok lokal, PT Pertamina Lubricants 17. merupakan pemasok lokal atau pemasok yang beroperasi ikut berperan dalam menyerap produk dan jasa pemasok 18. 22 Maret 2019 78 di Indonesia. Hal tersebut selaras dengan komitmen nasional sehingga mereka bisa semakin tumbuh dan 19. 28 Juni 2019 41 Perusahaan untuk menggunakan produk dan jasa dari berkembang. Kebijakan yang sama berlaku untuk rantai 20. 27 September 2019 120 pasokan entitas anak Perusahaan. 21. 13 Desember 2019 49 Pada tahun pelaporan, PT Pertamina Lubricants menjalin pemasok yang lokasi usahanya secara geografis berada di Lomba-loma HUT PTPL ke-6 Donor Darah Rutin 25 tim (26 orang) September 2019 3 tim Indonesia. Apabila produk dan jasa yang diperlukan tidak bisa disediakan oleh pemasok nasional, maka Perusahaan Relationship Capital – Pelanggan akan menjalin kerja sama dengan pemasok luar negeri. Bagi PT Pertamina Lubricants, pelanggan merupakan pemangku kepentingan yang memiliki peran strategis dalam menjaga keberlangsungan bisnis Perusahaan. Oleh Proporsi Pelibatan dan Pengeluaran untuk Pemasok sebab itu, Perusahaan perlu memperkuat hubungannya 9 Non-Lokal (Asing) 189 Jumlah Pemasok Lokal (Nasional) Rp99,28 Non-Lokal (Asing) Rp3.571,77 Nilai Kontrak (miliar) Lokal (Nasional) - Promo Hari Gajian - Promo MyPertamina - Promo Mitra Grab dengan para pelanggan melalui Program Konsumen. Selain itu, Perusahaan juga telah menyelenggarakan Sepanjang tahun 2019, PT Pertamina Lubricants telah kegiatan menyelenggarakan beberapa Program Konsumen, antara pelanggan sepanjang tahun 2019, antara lain: engagement dengan beberapa komunitas/ lain: - Promo LinkAja - Promo HUT Pertamina ke-62 - Promo Gojek 90 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 91 Sekilas Perusahaan Realisasi Kegiatan Engagement dengan Komunitas/Pelanggan Komunitas/Pelanggan Realisasi Kegiatan Engagement dengan Media di Tahun 2019 Bentuk Engagement Media Club Ayla Indonesia Bentuk Engagement Media Relations (Pertemuan Informal) Grid Oto Nmax Community Indonesia Diskusi / FGD / Media Gathering Forum Wartawan Industri (FORWIN) Ertiga Club Indonesia Community Relations (Pertemuan Informal) Piaggio mp3 Diskusi beserta Touring dan Product Knowledge / Media Gathering Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) Mobil123.com Grey Car Indonesia Antara Gravinci Tribunnews.com Community Gathering / Buka Bersama Seluruh Komunitas Detik.com Media Relations (Pertemuan Informal) Otomotif group CNN Internasional Customer Satisfaction and Loyalty Survey Secara berkala, PT Pertamina Lubricants melakukan Pada tahun 2019, Perusahaan melakukan CSLS dengan Survei Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan atau Customer melibatkan lembaga independen eksternal, yaitu Nielsen. Satisfaction and Loyalty Survey (CSLS) untuk mengetahui Sama seperti tahun lalu, survei yang dilaksanakan meliputi tingkat kepuasan pelanggan dan sebagai bahan evaluasi Perusahaan kepada Pelanggan atau Business to Customer bagi Perusahaan untuk meningkatkan layanan sehingga (B2C) dan Perusahaan kepada Perusahaan atau Business to diharapkan dapat menjaga loyalitas pelanggan. Business (B2B) dan mencakup pelanggan di seluruh Indonesi Editors Energy Society (E2S) Merdeka.com Kompas.com Kompas.com Media Relations (Pertemuan Informal) BUMN Track Media Relations (Pertemuan Informal) dan Awarding Marketeers Media Relations (Pertemuan Informal) dan Wawancara Customer Loyalty Index (CLI) 4 3,8 Corporate Image Keterangan : Skala likert 1-5 Relationship Capital – Media Media dapat didefinisikan sebagai suatu alat perantara Bagi yang digunakan untuk menyalurkan atau menyampaikan menyampaikan informasi dari suatu narasumber kepada penerima pesan. Perusahaan kepada para pemangku kepentingan maupun Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin masyarakat luas. Di samping itu, media juga berfungsi modern, media kini menjadi salah satu sumber informasi untuk membentuk reputasi dan citra Perusahaan di mata bagi masyarakat yang dapat diakses dengan mudah dan publik. Oleh sebab itu, hubungan Perusahaan dengan cepat. media menjadi sangatlah penting demi menjaga kelancaran media berperan informasi penting yang dalam berhubungan Pada tahun 2019, Perusahaan melakukan penelitian ini, Perusahaan dapat mengembangkan rekomendasi untuk mengetahui Corporate Image dengan melibatkan strategis yang diperoleh untuk memperkuat branding, pihak eksternal, yaitu PT Kadence Internasional. Penelitian corporate positioning, messaging, dan program komunikasi Corporate Perusahaan lainnya. Image bertujuan menjalin hubungan dengan media, untuk mendapatkan pemahaman terkait reputasi dan image Perusahaan dan mengetahui isu/pertanyaan masyarakat untuk membangun Index Corporate Image PT Pertamina Lubricants pada tahun program komunikasi yang sesuai. Dari hasil penelitian 2019 tercatat sebesar 3,01 dari skala 5. Company Awareness Index PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 Konsumen & Masyarakat komunikasi di antara kedua belah pihak. Dalam Media Gathering Pertamina TV & Energia Customer Satisfaction Index (CSI) segala Sponsorship Media di Pameran Hari Listrik Nasional Hasil CSLS PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 Perusahaan, Media Relations (Pertemuan Informal) dan Sponsorship Pewarta Foto Indonesia 4,71 Pemangku Kepentingan Eksternal 4,88 PT Pertamina Lubricants telah melakukan kegiatan media 4,90 3,01 engagement dengan beberapa media massa di Indonesia. 2,29 1,46 Top of Mind Brand Recall Brand Recognition Keterangan : Indeks di atas menggunakan pengukuran skala likert 1 - 5 92 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 93 Pada tahun 2019, Perusahaan mencatatkan total Volume Penjualan sebesar 612.700 KL atau 97% dari target RKAP 2019, dengan persentase Penjualan Domestik sebesar 68% dan Penjualan Overseas sebesar 32%. Pertamina lubricants ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Umum Tinjauan Makroekonomi Laju pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019 melemah. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Bank Dunia dalam laporannya yang berjudul “Global Economic Prospects: Slow Growth, Policy Challenges,” pertumbuhan ekonomi global diestimasikan berada di level 2,4% pada tahun 2019, turun dibandingkan realisasi tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 3,0% dan 3,2%. Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2017 - 2019 Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2015 - 2019 Tahun Pertumbuhan Ekonomi 2019 5,02% 2018 5,17% 2017 5,07% 2016 5,03% 2015 4,88% (Sumber: Badan Pusat Statistik) 2017 2018 2019e* Dari sisi produksi, lapangan usaha dengan pertumbuhan Global 3,2% 3,0% 2,4% Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi di tahun 2019 berasal Negara Maju 2,4% 2,2% 1,6% dari Lapangan Usaha Lainnya sebesar 7,00%, disusul oleh Negara Berkembang 4,5% 4,3% 3,5% Sektor Konstruksi dengan pertumbuhan sebesar 5,76% (Sumber: Bank Dunia) | *e : estimasi dan Perdagangan & Reparasi sebesar 4,62%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dialami oleh kumpulan Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh negara maju dan berkembang. Negara maju mencatatkan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang estimasi pertumbuhan ekonomi sebesar 1,6% di tahun Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 10,62%; yang 2019, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar diikuti oleh Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,04% dan 2,2%. Tren penurunan kinerja ekonomi juga terjadi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,45%. pada kumpulan negara berkembang dengan estimasi pertumbuhan sebesar 3,5%, melemah dibandingkan tahun Struktur ekonomi Indonesia secara spasial di tahun 2019 2018 sebesar 4,3%. masih didominasi oleh Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan kontribusi terhadap PDB masing-masing sebesar Faktor utama pelemahan ekonomi global di tahun 2019 59,00% dan 21,32%. Pulau Kalimantan turut memberikan berasal dari ketegangan perang dagang antara Amerika kontribusi yang relatif signifikan terhadap PDB 2019 yaitu Serikat (AS) dan China yang telah berlangsung sejak dua sebesar 8,05%. tahun terakhir. Bank Dunia mencatatkan pertumbuhan volume perdagangan terendah di level 2,9% pada tahun BPS melaporkan realisasi inflasi di tahun 2019 sebesar 2019 dan harga komoditas hanya tercatat naik sebesar 2,72%, lebih rendah dibandingkan tahun 2018 sebesar 1,4%. 3,13% namun masih memenuhi target Bank Indonesia (BI) di kisaran 3,5+1%. Berdasarkan penjelasan BI, rendahnya Pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2019 juga terkena inflasi di tahun 2019 bukan berasal dari pelemahan daya dampak penurunan kinerja ekonomi global. Badan Pusat beli masyarakat, melainkan hasil dari koordinasi yang Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi nasional terintegrasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah tahun 2019 sebesar 5,02%, turun dibandingkan tahun dan BI dalam memastikan kecukupan pasokan bahan 2018 sebesar 5,17% dan belum mencapai target yang pangan dan keterjangkauan harga. tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar 5,3%. Perekonomian Indonesia tahun 2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.833,9 triliun dan PDB Perkapita mencapai Rp59,1 juta atau USD 4.174,9. TINJAUAN INDUSTRI PELUMAS Berdasarkan data Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka tersebut adalah Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan (ILMATE) - Kementerian Perindustrian, pada tahun 2019 Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery terdapat 44 perusahaan produsen pelumas dalam negeri Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan. Motor dan mobil dengan kapasitas produksi mencapai 2 juta kilo liter (KL) per listrik dinilai lebih ramah lingkungan sebab tidak mengeluarkan tahun. Dari total kapasitas tersebut, tingkat utilitas produksi emisi gas buang. Selain itu, menurut Menteri ESDM penerapan dalam negeri baru mencapai 1 juta KL per tahun. kendaraan listrik juga dinilai mampu menekan angka impor minyak bumi yang saat ini mencapai 400-600 ribu barel setiap Besarnya peluang produksi yang masih dapat diraih oleh hari. Dalam Peraturan Presiden, pemerintah juga mengatur pelaku usaha pelumas dalam negeri memberikan inisiatif Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk kendaraan bagi Kementerian Perindustrian untuk mendorong kinerja bermotor listrik ini minimal 35% yang wajib dipenuhi oleh para industri pelumas nasional untuk tidak hanya memenuhi produsen. Berbagai program untuk mendorong penggunaan kebutuhan nasional, namun juga ekspor. Sampai saat kendaraan listrik ini juga dilakukan, salah satunya pembebasan ini, Indonesia masih mengimpor produk pelumas, yang PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) untuk terutama berasal dari Singapura dan Jepang. kendaraan bermotor jenis ini. Program ini untuk menjangkau konsumen lebih luas sehingga menurut Menteri Perindustrian Di tahun 2019, pemerintah telah mengambil langkah proaktif akan mampu memenuhi target pemerintah 20% kendaraan untuk mengoptimalkan kinerja industri pelumas nasional. bermotor di Indonesia telah berteknologi listrik tahun 2025. Perusahaan yang mampu mengoptimalkan penggunaan Di tahun 2019 ini, kendaraan bermotor listrik ternyata sudah barang dalam negeri, mengembangkan SDM dengan vokasi, ada yang dapat dibeli di pasar otomotif Indonesia. Dengan industri kecil yang memanfaatkan sumber daya alam (SDA), diberlakukannya peraturan pemerintah tentang percepatan dan memanfaatkan industri kecil sebagai komponennya akan progam kendaraan bermotor listrik tentunya akan membuat mendapatkan insentif. Selain itu, terhitung sejak September bisnis pelumas menjadi sangat menantang. 2019, pemerintah mulai memberlakukan aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib terhadap produk Peran proaktif pemerintah dalam mendorong pertumbuhan pelumas yang beredar di dalam negeri. Pemberlakuan SNI industri pelumas nasional pada tahun 2019 sangat secara wajib tersebut diharapkan akan mampu menciptakan dibutuhkan mengingat daya beli masyarakat untuk membeli lingkungan persaingan usaha yang adil serta memberikan kendaraan bermotor, baik mobil maupun motor, telah jaminan perlindungan bagi konsumen lokal. menurun di tahun tersebut. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah Tahun 2019 menjadi tantangan bagi PT Pertamina Lubricants penjualan mobil baru pada tahun 2019 mencapai 1.026.921 untuk terus mempertahankan dan memimpin pasar pelumas unit, turun 10,81% dibandingkan penjualan pada tahun nasional. Pada tahun 2019, pemerintah resmi mengundangkan 2018 sebanyak 1.151.413 unit. Peraturan Presiden (Perpres) tentang kendaraan listrik. Perpres 96 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 97 Analisis dan Pembahasan Manajemen ANALISIS SWOT PERUSAHAAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN Manajemen perencanaan SWOT tersebut dilakukan secara berkala untuk mendukung Strategi & Target/Sasaran Jangka Panjang strategis melalui evaluasi atas kekuatan (strengths), terwujudnya target kinerja operasional dan finansial yang Sejalan dengan Visi dan Misi Perusahaan untuk mejadi perusahaan telah melakukan kajian dan perumusan kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan telah ditetapkan oleh Perusahaan. Berikut adalah analisa World Lubricants Company, PT Pertamina Lubricants telah pembaharuan terhadap target jangka panjang perusahaan ancaman (threats) yang dimiliki oleh Perusahaan. Analisa SWOT Perusahaan untuk tahun 2019. menetapkan target jangka panjang yang termuat dalam yang akan dituangkan dalam RJPP 2020 – 2026. Penyesuaian Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2016- RJPP tersebut juga dimaksudkan sebagai bentuk kontribusi 2020 yaitu menjadi Top 15 World Lubricants Company. perusahaan terhadap target jangka panjang Pertamina Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh tim internal sebagai Pemegang Saham Utama dan Induk Perusahaan perusahaan terhadap beberapa data benchmark dari yaitu menjadi Top 100 Forbes pada tahun 2026. secara berkala melakukan Strength (Kekuatan) - Weaknesses (Kelemahan) - Memiliki market share sebesar 54,9% di pasar retail dan industri - Memiliki sumber Base Oil sendiri - Memiliki LOBP sendiri - Berpengalaman dengan jaringan distribusi - yang kompleks di seluruh Indonesia - Produk bersertifikat internasional - Citra brand yang baik untuk low tier - Memiliki pengalaman penetrasi pasar - - ekspor - Image/persepsi yang masih dibawah pemain global (masih diidentikkan sebagai pemain lokal), terutama pada segmen high tier Sebagian fasilitas LOBP sudah berumur (Jakarta dan Cilacap) Masih ada beberapa OEM yang belum diperoleh approval-nya Kualitas kemasan yang belum memenuhi harapan pasar di beberapa negara maju, seperti Jepang. Keterbatasan SDM karena banyaknya posisi vacant Ketergantungan Base Oil dari Pertamina (RU Cilacap) sangat kuat perusahaan pelumas di dunia, tersebut sangat mungkin akan tercapai pada akhir tahun 2020. Oleh karena itu, sejak pertengahan tahun 2019 Strategi & Target/Sasaran Jangka Panjang PT Pertamina Lubricants SEGMEN PRODUKSI TARGET 2026 Efisiensi Biaya Operasi Perusahaan minimal 10% Peningkatan Utilisasi Kapasitas Sarana Produksi SWOT target jangka panjang Peningkatan Loyalitas dan Kepercayaan Action Plan 2019 - 2026 Action Plan 2019 Kerja sama berkelanjutan dengan para Mitra Kerja melalui Long and Middle Term of Contract Kontrak Payung dan penerapan 3 (tiga) tahun kontrak pengadaan dengan mitra kerja Modernisasi sarana fasilitas pabrik Finalisasi proyek modernisasi PUJ Meningkatkan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan terbarukan Migrasi bahan bakar boiler dari solar ke CNG di PUJ dan PUG Sentralisasi produksi Produksi beberapa produk pelumas non brand di PUJ Modifikasi dan optimalisasi proses produksi Implementasi triple layer pada botol kemasan generasi produk lithos pelumas Peningkatan kualitas packaging produk Implementasi triple layer pada botol kemasan generasi baru produk lithos pelumas SEGMEN DISTRIBUSI Threat (Ancaman) - - 98 Pengembangan genuine oil oleh OEM Pengembangan produk-produk low tier oleh global player Supply additive yang cukup terbatas Orientasi konsumen (pelumas industri) pada manual book (OEM) Global Agreement ATPM dengan OEM Perubahan Energy Mix Indonesia secara keseluruhan, dalam jangka pendek ke arah pemanfaatan Gas sebagai sumber energy dan jangka panjang ke new dan renewable energy. Perkembangan kendaraan listrik (motor dan mobil listrik). PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 TARGET 2026 Opportunity (Peluang) - - Action Plan 2019 Standarisasi sarana fasilitas di DSP Pengembangan shelter dan racking Gudang DSP Utama dan beberapa DSP besar Pemutakhiran prosedur handling produk di DSP Update eksisting SOP dan pemetaan kebutuhan SOP tambahan yang belum digarap, seperti pelumas Sinergi pengelolaan gudang dengan Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) maupun BUMN lain Sinergi dengan PT Pos Logistik (Poslog) dan PT Patra Logistik (Patlog) pada pengelolaan 9 DSP aviasi Modernisasi proses pengelolaan gudang Implementasi Warehouse Management System (WMS) di 9 DSP Pertumbuhan pasar domestik dan internasional - Action Plan 2019 - 2026 Pengembangan jenis pelumas industri Pengembangan produk specialties Pencapaian 100% Availability Produk di DSP non lubricants, seperti coolant, degreaser dan lain-lain PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 99 Analisis dan Pembahasan Manajemen SEGMEN SALES & MARKETING Action Plan 2019 - 2026 TARGET 2026 Pencapaian Target Profit Rp2 triliun Peningkatan Availability Produk Pelumas Pertamina di Pasar Domestik Peningkatan Penguasaan Pasar Domestik Action Plan 2019 Pengembangan jaringan dan penetrasi pasar di 4 negara fokus Penentuan 4 negara fokus dan pembuatan roadmap rencana pengembangan pasar Pembinaan partner pemasaran luar negeri Pemetaan eksisting partner dan calon partner baru yang potensial Pengembangan pasar produk Specialties Pengembangan produk Specialties Peningkatan penguasaan pangsa pasar melalui Merger & Acquisition Kajian pelaksanaan Merger & Acquisition Pengembangan portofolio Perusahaan, baik core maupun potensi bisnis baru Pemetaan bore business dan penyusunan rencana pengembangan portofolio bisnis Perusahaan Pengembangan dan Optimalisasi Own Channel Rebranding dan Revitalisasi Olimart dan Enduro Express Optimalisasi jaringan retail resmi Pertamina sebagai Outlet Pelumas Pertamina Kerja sama display produk dengan Hiswana Migas di SPBU Pertamina Pengembangan kerja sama dengan partner penjualan produk Pelaksanaan program Financing dengan Distributor Peningkatan Outlet Pelumas Pertamina Program loyalitas outlet dan akuisisi new outlet Pengembangan jaringan penjualan, baik untuk pelanggan industri maupun retail Program IWA (Intensifikasi, Winback, dan Acquisition) pelanggan dan outlet Pengembangan produk baru sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan perkembangan teknologi Pengembangan produk baru Peningkatan loyalitas dan kepuasan pelanggan melalui Total Service Business Program loyalitas outlet, mekanik, dan end customer Grand Strategy 2019 01 Action Plan 2019 - 2026 Implementasi digitalisasi di semua rantai bisnis Perusahaan Optimalisasi Fasilitas Laboratorium Pengembangan layanan laboratorium pelumas untuk pasar komersil 03 Pemastian Pekerja/SDM yang Andal dan Kompeten Sertifikasi seluruh laboratorium sesuai dengan standar pengelolaan fasilitas laboratorium kelas dunia Pemetaan standar kompetensi jabatan dan gap Pelaksanaan assessment Pekerja dan pembuatan kompetensi Pekerja database Talent Pool Di setiap akhir tahun, Perusahaan akan melakukan evaluasi Perusahaan pendek, pelaksanaan rencana kerja dan kesesuaian Grand Strategy Manajemen telah menetapkan Grand Strategy yang dengan perkembangan dan kondisi perusahaan serta pasar kemudian diturunkan menjadi rencana kerja (action plan) pelumas, baik dalam maupun luar negeri. Grand Strategy detail yang akan dilaksanakan setiap tahunnya sebagai yang telah ditetapkan untuk tahun 2019 - 2026 adalah : jangka panjang maupun 05 Human Capital Transformation and Culture Acceleration 02 Percepatan bisnis pemasaran pelumas di pasar luar negeri melalui pemetaan jangka panjang bisnis luar negeri, pemilihan partner country distributor yang kompeten, optimalisasi anak perusahaan dan pengembangan bisnis secara in-organic. Kajian pengembangan sistem tracking produk dan proteksi produk terhadap pemalsuan Secara garis besar, dalam rangka pencapaian target baik Overseas Acceleration Percepatan pengembangan bisnis Perusahaan melalui pembukaan sektor usaha baru di luar bisnis utama dan mempercepat pengembangan bisnis yang sudah berjalan melalui terobosan di luar kegiatan pemasaran reguler untuk memberikan hasil yang signifikan untuk bisnis utama dalam waktu yang relatif lebih cepat. Digitalisasi program loyalitas outlet dan mekanik Pengembangan organisasi Perusahaan sesuai Pemetaan dan review eksisting organisasi dan dengan perkembangan bisnis rencana pengembangan Operational Excellence mengedepankan aspek HSSE di setiap pelaksanaan kegiatan (zero fatality) Action Plan 2019 Digitalisasi End-To-End Pengelolaan Bisnis ekspansi pemasaran yang ofensif dan masif, inovasi kegiatan dan media pemasaran, serta optimalisasi sinergi dengan AP Pertamina dan BUMN Grup. Pemastian kehandalan kegiatan operasional Perusahaan melalui upgrading sarana dan fasilitas, pengembangan fasilitas operasional, modernisasi sarana dan kegiatan operasional untuk mencapai kinerja yang optimal, efektif dan efisien dengan tetap SEGMEN Supporting TARGET 2026 Aggressive Marketing Program peningkatan kegiatan pemasaran dan market share Perusahaan melalui penetrasi pasar yang lebih agresif dalam mencari dan membuka peluang usaha, New Business Execution & In-Organic Growth Acceleration 04 Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Perusahaan yang berkualitas melalui pelatihan dan sertifikasi yang berkelanjutan untuk menghasilkan proses kerja internal yang optimal, efisien dan efektif, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Percepatan aplikasi teknologi informasi untuk menunjang kegiatan operasional Perusahaan sekaligus untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Digitalization 06 strategi jangka pendek. Grand Strategy merupakan panduan solusi Manajemen untuk menjawab tantangantantangan usaha yang dihadapinya. 100 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 101 Analisis dan Pembahasan Manajemen STRATEGI & TARGET/SASARAN JANGKA PENDEK Perusahaan telah menetapkan strategi jangka pendek - Mengoptimalkan pengembangan produk baru yang (dalam Juta Rupiah) memiliki potensial, tahun 2019 bertemakan “Unlocking Full Potential” untuk mendukung realisasi Grand Strategy Perusahaan. Berikut Perbandingan Antara Target RKAP dan Realisasi Tahun 2019 - Laporan Laba (Rugi) - adalah aksi strategis yang telah ditetapkan oleh Manajemen Uraian RKAP 2019 Realisasi 2019 Pencapaian % Mengoptimalkan pengembangan/ekspansi pasar luar Pendapatan Usaha 12.008.065 10.675.113 89% negeri yang berpotensial, Beban Pokok Pendapatan 8.931.045 7.471.628 84% untuk mengoptimalkan pencapaian kinerjanya di tahun 2019: - Mengoptimalkan revitalisasi aset produksi, Beban Usaha 1.045.000 885.645 85% - Mengoptimalkan penetrasi pasar retail domestik, - Mengoptimalkan pengembangan kemitraan strategis, Laba Usaha 2.032.020 2.317.840 114% terutama high-tier, - Memaksimalkan optimalisasi struktur modal, Pendapatan Lain-lain 125.000 134.089 107% - Mengoptimalkan penetrasi pasar industri domestik, - Mengoptimalkan kontribusi akuisisi. Beban Pajak 543.913 597.707 110% - Mengoptimalkan penetrasi pasar luar negeri saat ini, Laba Tahun Berjalan 1.613.106 1.854.222 115% Laba Komprehensif 1.613.106 1.850.443 115% PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI 2019 TINJAUAN OPERASIONAL Realisasi dan Target Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan No. 35 Tanggal 23 Pada tahun 2019, Perusahaan membukukan jumlah Aset target Liabilitas di tahun 2019 berasal dari Liabilitas Jangka sebesar Rp6.922,81 miliar, mencapai 95% dari target Pendek yang hanya mencapai 96% dari target RKAP 2019. RKAP 2019 sebesar Rp7.298,61 miliar. Belum tercapainya Hal tersebut disebabkan oleh pelunasan utang yang sudah target Aset di tahun 2019 disebabkan oleh kenaikan jumlah jatuh tempo kepada pihak berelasi. sehubungan dengan peningkatan investasi. Sedangkan jumlah Ekuitas tahun 2019 sebesar Rp5.348,77 miliar mencapai 94% dari target RKAP 2019 sebesar Jumlah Liabilitas yang direalisasikan pada tahun 2019 Rp5.678,59 miliar. Realisasi jumlah Ekuitas yang belum optimal sebesar Rp1.574,04 miliar mencapai 97% dari target tersebut disebabkan oleh nilai dividen declared tahun 2018 RKAP 2019 sebesar Rp1.620,01 miliar. Belum tercapainya yang lebih kecil dibandingkan perolehan laba tahun 2018. (dalam Juta Rupiah) RKAP 2019 Realisasi 2019 usaha lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud a. Melaksanakan kegiatan produksi dan pengolahan dalam huruf (a) sampai dengan huruf (d). produk pelumas dan grease dalam arti kata seluasSampai dengan akhir periode pelaporan, kegiatan usaha b. Melaksanakan kegiatan perdagangan ekspor maupun yang dijalankan Perusahaan dan menjadi bagian dari impor produk pelumas, grease, dan specialties, serta informasi pelaporan meliputi: bahan bakunya. 1. Segmen Operasi Kegiatan Pemasaran c. Melaksanakan kegiatan pengangkutan, penyimpanan, 2. Segmen Operasi Kegiatan Produksi penyaluran, distribusi dan pemasaran produk pelumas, 3. Segmen Operasi Kegiatan Penyimpanan dan Distribusi grease, dan specialties dalam arti kata seluas-luasnya 4. Segmen Operasi Kegiatan Penunjang termasuk penyediaan prasarananya. Perbandingan Antara Target RKAP dan Realisasi Tahun 2019 - Laporan Posisi Keuangan Uraian kegiatan meliputi: luasnya termasuk penyediaan prasarananya. realisasi Aset Tidak Lancar akibat penambahan aset tetap e. Menyelenggarakan September 2013, kegiatan usaha PT Pertamina Lubricants Pencapaian % d. Melaksanakan kegiatan jasa produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, penyaluran, distribusi dan pemasaran produk pelumas, grease, dan specialties, Aset Lancar 4.635.358 5.947.250 128% Aset Tidak Lancar 2.663.249 975.562 37% Aset 7.298.607 6.922.811 95% Liabilitas Jangka Pendek 1.616.526 1.559.577 96% Liabilitas Jangka Panjang 3.486 14.466 415% Penjualan pelumas Pertamina dan produk lain merupakan PT Pertamina Lubricants dan memberikan manfaat langsung kepada pemangku kepentingan. serta bahan bakunya. SEGMEN OPERASI KEGIATAN PEMASARAN Liabilitas 1.620.013 1.574.043 97% sumber pendapatan utama Perusahaan yang memberikan Ekuitas 5.678.594 5.348.768 94% nilai ekonomi untuk menjamin kelanjutan usaha Realisasi dan Target Laporan Laba (Rugi) Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Sales & Marketing Pada tahun 2019, Perusahaan membukukan Pendapatan Laba Bersih Perusahaan mencatatkan kinerja yang lebih Kegiatan marketing dan pemasaran berbagai produk yang Wilayah pemasaran domestik dibagi dalam tujuh Wilayah Usaha sebesar Rp10.675,11 miliar atau mencapai 89% dari baik. Realisasi Laba Bersih pada tahun 2019 tercatat sebesar dihasilkan PT Pertamina Lubricants, dilaksanakan oleh Operasi yang disebut dengan Sales Region. Setiap Sales target RKAP 2019 sebesar Rp12.008,07 miliar. Pencapaian Rp1.854,22 miliar, tercapai 115% dari target RKAP 2019. Fungsi Sales & Marketing yang dipimpin Direktur Sales & Region dipimpin Sales Region Manager, dan bertanggung yang belum optimal tersebut disebabkan oleh tidak Pencapaian tersebut dipengaruhi oleh penurunan harga Marketing. Organisasi Fungsi Sales & Marketing didukung jawab kepada VP Sales & Support. tercapainya target sales volume sesuai RKAP 2019. bahan baku akibat menguatnya nilai tukar Rupiah dan seorang Head of Technical Specialist dan lima orang Vice implementasi program pengendalian biaya yang berjalan President yang bertanggung jawab pada pemasaran dengan baik. Domestic Retail Automotive; Domestic Industry; Sales Walaupun Pendapatan Usaha tahun 2019 belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan, namun perolehan 102 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Overseas; Sales & Support; dan Key Account. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 103 Analisis dan Pembahasan Manajemen Secara umum tugas dan Tanggung jawab Fungsi Sales & Marketing meliputi: • Melakukan pemasaran produk-produk pelumas, grease, • Memberikan pelayanan full service kepada pelanggan dan specialties yang telah ditentukan oleh Perusahaan; • Melakukan kegiatan promosi terhadap brand produk Perusahaan; mulai dari pre-sales hingga after sales; • Kebijakan Pemasaran Retail: Sejak diluncurkannya kendaraan Low Cost Green Melayani dan menangani segala keluhan pelanggan dengan sasaran retail outlet dan end-user untuk Car terkait produk Perusahaan. mendukung peningkatan sales volume produk di pesat, segment retail/automotive. 2018. Pertumbuhan pesat ini secara tidak langsung Mengoptimalkan penguasaan channel retail baik meningkatkan kebutuhan pelumas kendaraan LCGC, general outlet maupun jaringan outlet yang dimiliki yakni pelumas 4W dengan SAE 0W-20 dan 5W-30. Pertamina Lubricants (own channel) yaitu SPBU, Atas dasar tersebut, Pertamina Lubricants membuat - Below the Line • 3. Launching Produk Baru Fastron Ecogreen Fokus kepada program penjualan dan pemasaran Komunikasi Pemasaran Fungsi Sales & Marketing Konsep komunikasi pemasaran di dalam Fungsi Sales Pemasaran Retail • (LCGC) pertumbuhan sepanjang tahun penjualannya 2013 cukup sampai dengan & Marketing dilakukan melalui berbagai media dan • Sponsorship (Java Jazz Festival 2019) disesuaikan dengan kebutuhan setiap Fungsi, dengan detail • Aktivasi pelumas Enduro melalui event Pertamina Olimart, Enduro Express sebagai channel penjualan dan formulasi produk baru Fastron Ecogreen 0W-20 dan Enduro Go Out & Adventure. pemasaran produk, serta untuk meningkatkan brand 5W-30 yang dikhususkan untuk kendaraan LCGC dan awareness baik produk dan korporat. di-launching pada tanggal 29 September 2019. sebagai berikut: a. Business to Customer (B2C) • -Above the Line • Fastron Ecogreen. Menyusun strategi kampanye media terintegrasi • (360° communication) yang terukur, terarah dan memiliki dampak optimal dalam membangun • Aktivasi event dan launching produk baru • Melakukan pengembangan produk baru dan rejuvenasi Aktivasi ganti oli gratis bersama mitra Gojek dan produk untuk menyesuaikan dengan perkembangan Grab. teknologi kendaraan, sehingga dapat menguasai Lamborghini Squadra Corse seluruh pasar segment produk retail. Dengan semangat menjadi perusahaan world class Meningkatkan kekuatan brand produk retail melalui dan memiliki strategic partnership dengan global Pemasangan POS Material di outlet, program 4. Penandatangan Kontrak Kerjasama dengan positive image. brand activation di SPBU maupun outlet own Menurunkan strategi kampanye terintegrasi ke channel maupun general. komunikasi media yang terintegrasi melalui social media automotive maker, pada tanggal 27 Oktober 2019 telah Kegiatan pameran, baik di domestik maupun dan media placement (digital dan konvensional) dengan overseas. dilaksanakan penandatangan kontrak kerjasama antara materi kreatif yang menyasar target segment produk Pertamina Lubricants dengan Lamborghini Squdra Program tematik (Perayaan Tahun Baru Cina, retail. Corse. dalam perencanaan media mix yang terperinci dan yang mampu menjangkau paling target • sasaran optimal, berdasarkan latar • • belakang data-data media dari sumber yang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Hari valid, serta sesuai dengan tujuan Pelanggan Nasional, Hari Ibu, Hari Ulang Tahun Pada tahun 2019 PT Pertamina Lubricants merealisasikan Pertamina, dll). beberapa program dan kegiatan untuk mendukung Program Loyalty Mekanik dan Owner Outlet berbasis penjualan dan pemasaran di segment retail yang juga aplikasi android dengan metode scan QR code pada bersentuhan langsung dengan stakeholder Pertamina botol Lubricants sebagai berikut: Pertamina Owner & Mechanic Rewards (POWER) 1. Program Konsinyasi SPBU berbasis android. Program Loyalty Mekanik dan Owner kampanye, segmen dan karakteristik target audience, serta pesan komunikasi. Rincian meliputi kampanye above the line pemasangan materi iklan mulai dari televisi, radio, printed media (koran, b. Business to Business (B2B) - Above the Line majalah dan tabloid), digital (seperti detik.com Pembuatan customer testimony sebagai bahan dan kompas.com), ads di social media (seperti di materi penetrasi pasar. 5. POWER (Pertamina Owner & Mechanic Rewards) pelumas Pertamina menggunakan aplikasi Program ini diprakarsai oleh PT Pertamina Lubricants Outlet merupakan incentive yang diberikan kepada dan PT Pertamina (Persero) Retail Fuel Marketing, Outlet berbasis marketing activity yang dilakukan untuk dimana PT Pertamina Lubricants akan menempatkan Instagram, Twitter, dan Youtube). memasarkan pelumas high tier sesuai roles masing key paket pelumas ke SPBU sebanyak minimal 7 (tujuh) Mengeksekusi dan memonitor pelaksanaan person outlet. doos atau sesuai kesepakatan antara SPBU, distributor media placement agar sesuai dengan rencana. dan PT Pertamina Lubricants. Youtube dan Facebook), out of home (videotron dan billboard), dan social media (Facebook, • • - Below the Line Mengikuti pameran – pameran berskala B2B 6. Partnership Provider Transportasi Online Partnership Strategi Pemasaran Tahun 2019 ini dilakukan antara 3 pihak yaitu Tujuan dari program ini untuk memastikan availability PT Pertamina Lubricants, outlet yang telah aktif Kinerja pemasaran Perusahaan sangat erat kaitannya Selain mempertahankan dan mengembangkan pasar dan visibility produk pelumas Pertamina di SPBU, menggunakan POWER dan mitra dari Gojek dan dengan jumlah wilayah operasi yang dimiliki. Di tahun domestik, Perusahaan mulai melebarkan nama Pertamina perbaikan margin untuk SPBU dalam menjual pelumas Grab dimana dengan program ini diharapkan dapat 2019, wilayah operasional di Indonesia meliputi operasional untuk mendunia, dengan menghadirkan berbagai produk Pertamina, dan optimalisasi SPBU sebagai window mendorong brand switching di level mitra Gojek dan 3 Production Unit dan 7 Sales Region di Medan, Palembang, di manca negara. Perusahaan juga melakukan pendekatan display dan sales point pelumas Pertamina. Jumlah SPBU Grab dari competitor brand ke pelumas Pertamina. Jakarta, Semarang, Surabaya, Balikpapan dan Makassar. kepada konsumen dan pemangku kepentingan melalui yang sudah terdaftar mengikuti program ini pada tahun Sedangkan Wilayah pemasaran mancanegara mencakup digital marketing and activation untuk lebih dekat dengan 2019 sebanyak 3.211 SPBU. 18 negara di Asia, Afrika, Australia dan Eropa, serta 1 Anak konsumen generasi saat ini dan mendatang. Perusahaan di Thailand, Pertamina Lubricants Thailand Co. Ltd. yang mengoperasikan pabrik pelumas di Thailand. 104 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 7. Program Dr. Lube Dr. Lube adalah web-based application yang dibuat 2. Kredit Distributor untuk memberikan kemudahan bagi end-user dan Fasilitas kredit diberikan kepada distributor untuk mekanik outlet dalam menentukan kecocokan jenis penguatan positioning distributor di segment retail pelumas dalam upaya penguasaan pasar. Selain itu, Dr. Lube memberikan informasi lengkap Pertamina dengan kendaraan end-user. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 105 Analisis dan Pembahasan Manajemen kunjungan ke outlet/jaringan distribusi, ketersediaan Pemasaran Industri kemudahan dalam mencari outlet-outlet terdekat dari pelumas di outlet, dll) serta media informasi dalam Dalam rangka meningkatkan penjualan di segmen industri, Perusahaan telah melakukan beberapa program strategis, yaitu: end-user dengan integrasi ke Google Maps atau WAZE. melakukan promosi. 1. Intensification, Win Back, Acquisition (IWA) customer mengenai produk pelumas Pertamina dan memberikan 5. Digital 2. Oil Condition Monitoring (OCM) 8. Retail Own Channel Olimart dan Enduro Express PT Pertamina Lubricants telah melakukan rebranding dan revitalisasi own channel outlet Perusahaan menjadi hanya 2 (dua) tipe, yaitu Olimart (untuk outlet 13. Program Hari Gajian & Tematik untuk End-User Program ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan 14. Program Enduro Go Out & Adventure yang berkembang dengan model kemitraan antara Program ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya PT Pertamina Lubricants dan swasta. Sebagai outlet aktivasi below the line yang diintegrasikan dengan resmi Perusahaan, Olimart dan Enduro Express memiliki above the line melalui touring dari Sabang – Gresik panduan standard branding, layanan dan kelengkapan yang melibatkan 7 orang Key Opinion Leader (KOL) varian produk Pelumas Pertamina yang telah ditetapkan dan berbagai komunitas di kota-kota yang dilewati Perusahaan, dan memiliki privilage berupa benefit pada periode Maret – April 2019. Dari above the dan rewards yang lebih menguntungkan. Hal tersebut line, dimanfaatkan untuk pemberitaan melalui media menjadikan own channel Perusahaan berbeda dari placement dan social media yang dapat meningkatkan outlet lainnya. brand awareness dan brand equity pelumas Pertamina Enduro serta meningkatkan jumlah followers di social 9. Speed Up Oulet (Sales Force 6. Workshop dan Gathering konsumen Industri. 4. Optimalisasi Sinergi BUMN 7. In House Training serta upskilling bagi Customer maupun Sales Force Industri. media Pertamina Enduro. Perusahaan terus melebarkan pemasaran produk-produknya Pelan tapi pasti, pemasaran pelumas dan produk lain ke hingga ke mancanegara (overseas). Sampai dengan akhir overseas, telah mengangkat posisi PT Pertamina Lubricants tahun 2019 tercatat penjualan produk Pelumas luar negeri dalam kelompok 18 besar perusahaan pelumas di dunia. telah terealisasi ke 14 negara di seluruh dunia. Penjualan Perusahaan meyakini pada penghujung tahun 2020, bisa ini tidak lepas dari keberadaan Distributor Luar Negeri yang berada pada 15 besar perusahaan pelumas di dunia. bekerjasama dengan PT Pertamina Lubricants. Selama tahun 2019 PT Pertamina Lubricants melakukan Selain untuk kepentingan komersial, pemasaran luar negeri beberapa langkah untuk kian menguatkan pasar pelumas juga menjadi strategi Perusahaan untuk menguatkan merek secara global diantaranya: pelumas Pertamina di pasar global. Langkah ini diperlukan • • perusahaan pelumas kelas dunia. Pengangkatan Distributor baru Intraco Bangladesh (Ltd) untuk penetrasi pasar Bangladesh guna mendukung pencapaian Visi Perusahaan, menjadi PT Pertamina Lubricants melakukan ekspor perdana produk Smooth Fluid (SF05) ke Pertamina Algeria EP. Program dukungan perusahaan terhadap distributor yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah active outlet SFA Pemasaran Overseas roda empat) dan Enduro Express (outlet roda dua). Own channel tersebut merupakan outlet pelumas berupa 3. Pengembangan produk baru dan Specialties pelumas Pertamina di own channel kepada end-user serta untuk melawan program competitor. Transformasi, Automation) dan I-Serve 15. Media Placement & Social Media Pangsa Pasar Tahun 2019 [GRI 102-6] dan mendukung peningkatan penjualan produk Pelumas Pada tahun 2019, Pertamina Lubricants bekerjasama Perluasan pangsa pasar Perusahaan merupakan salah satu PT Pertamina Lubricants telah memiliki strategi untuk Pertamina. dengan agensi profesional untuk mengelola media objektif utama Fungsi Sales & Marketing. dapat menjaga keberlanjutan usaha dan memenangkan placement yang bertujuan untuk menjadi penasehat 10. Star Outlet Fastron (SOF) persaingan pasar pelumas nasional maupun melalui kreatif profesional dalam memberikan rekomendasi Berdasarkan Program peningkatan ketersediaan (avaibility) dan pemilihan medium beriklan atau mengkampanyekan Markit penjualan produk pelumas Fastron di Outlet umum brand pelumas Pertamina, meningkatkan kecepatan PT Pertamina Lubricants menguasai 40,8% pangsa pasar melalui program branding, rewards, dan promo khusus. dan ketepatan saat melakukan pemasangan iklan, retail dan 54,9% pangsa pasar secara keseluruhan (retail memudahkan PT Pertamina Lubricants untuk update dan industri). Realisasi tersebut hanya tercapai masing- program – program media (televisi, radio, digital, masing sebesar 97% dan 96% dari target RKAP 2019. 11. Program Ayo Gabung Outlet Assessment Energy dan yang KLine, dilakukan produk-produk oleh IHS pelumas penerapan program-program Grand Strategy dan Action Plan yang telah ditetapkan Perusahaan. Program ini merupakan kegiatan program penetrasi print), outlet yang ditujukan kepada outlet umum untuk bisa media pesaing dan perhitungan biaya. Disamping Kinerja Pemasaran Tahun 2019 menjadi active outlet Pertamina Lubricants dengan itu, Pertamina Lubricants juga bekerjasama dengan Kinerja pemasaran dapat dilihat dari realisasi nilai Secara umum kinerja penjualan tahun 2019 telah mencapai mekanisme memberikan kemudahan akses informasi, agensi profesional yang mengelola social media untuk penjualan domestik dan penjualan luar negeri (overseas). 621.700 KL atau 97% dari target yang ditetapkan RKAP komunikasi, dan benefit kepada outlet yang sudah meningkatkan brand awareness dan brand equity Penjualan domestik terdiri atas penjualan retail dan dengan total penjualan pelumas domestik mencapai mendaftar. terhadap produk Pelumas Pertamina, mendapatkan industri (key account dan non-key account). Laporan ini 417.066 KL atau 92% terhadap RKAP, dan total penjualan strategi komunikasi digital dan editorial plan yang hanya menampilkan informasi terkait penjualan pelumas, overseas mencapai 195.934 KL atau 110% terhadap RKAP. dan mendapatkan laporan penggunaan mampu merepresentasikan Pertamina Lubricants secara grease, dan others yang merupakan produk utama Program Go Active Outlet (GAO) untuk produk mid- korporasi dan produk Fastron, Enduro & Meditran PT Pertamina Lubricants. Penjualan untuk produk lain tidak low dan high-tier merupakan program optimalisasi dengan baik, dan membangun jaringan komunitas disampaikan karena volume penjualan yang tidak signifikan. outlet baru dan outlet eksisting yang sudah terdaftar digital dan mengeksekusi program digital yang mampu di sistem M-Force namun belum bertransaksi rutin. memberikan reaksi dan citra positif di masyarakat, dan M-Force merupakan sistem monitoring kinerja salesman bangga akan produk dalam negeri. 12. Program Go Active Outlet untuk melakukan aktivitas penjualan (seperti jadwal 106 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 107 Analisis dan Pembahasan Manajemen Penjualan Domestik dan Overseas Tahun 2019 Realisasi Penjualan Industri Domestik Tahun 2017 - 2019 (dalam KL) Realisasi Uraian 2019 2018 2017 1 2 3 ∆% 1:2 RKAP 2019 Pencapaian (%) 4 1:4 2:3 (dalam KL) Uraian 2019 2018 2017 1 2 3 1:2 2:3 Key Account Volume Penjualan Domestik 417.066 449.143 195.634 93% 230% 451.200 92% Pelumas KAM Volume Penjualan Overseas 195.634 172.006 612.700 114% 28% 178.529 110% Grease KAM Total Volume Penjualan 612.700 621.150 527.844 99% 118% 629.729 97% Others Penjualan Key Account Penjualan Domestik ∆% 100.934 102.970 92.457 98% 111% 1.724 1.835 1.452 94% 126% 61.756 54.123 57.692 114% 94% 164.415 158.928 151.601 103% 105% 123.208 141.029 139.450 87% 101% Non Key Account Retail Domestik Pelumas Industri Realisasi total penjualan pelumas retail domestik pada 2. Penjualan PT Pertamina Lubricants masih didominasi 1.953 2.189 1.596 89% 137% tahun 2019 mencapai 127.490 KL. Jumlah tersebut turun oleh segmen Low Tier, dimana angka penurunan Penjualan Non Key Account 125.161 143.218 141.047 87% 101% 13% dibandingkan tahun 2018 sebanyak 146.997 KL. demand di pasar untuk segmen low tier atas beberapa Volume Penjualan Industri Domestik 289.576 302.146 292.648 96% 103% Penurunan volume ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, SAE lebih cepat dibandingkan pergeseran penjualan diantaranya: produk Pelumas Pertamina ke segmen yang lebih tinggi. 1. Adanya penurunan penjualan di beberapa segmen Automotive Grease dibandingkan tahun 2018. a. Penurunan harga jual komoditas konsumen Realisasi Penjualan Retail Domestik Tahun 2017 - 2019 (dalam KL) Realisasi Pelumas Grease Volume Penjualan Retail Domestik Turunnya realisasi penjualan industri tahun 2019 disebabkan oleh beberapa faktor, baik eksternal maupun internal, sebagai berikut: 1. Faktor Eksternal produk seperti PCDO High Tier, SEO High Tier, dan Uraian Grease Industri Dikarenakan meningkatnya ketidakpastian dari pasar khususnya untuk segmen Agro dan Mining. komoditas Customer, sehingga terjadi multiplier effect Volatilitas harga komoditas Batubara mencapai 30% terhadap pembelian Distributor. Pada kondisi tersebut di tahun 2019 diakibatkan penurunan permintaan Distributor tidak berani memberikan TOP dengan waktu dari negara tujuan seperti China. Selain itu tekanan yang panjang kepada Customernya khususnya yang harga untuk CPO dari negara-negara Eropa juga masih baru, dampaknya Distributor tidak melakukan penambahan stok pelumasnya. 2018 2017 1 2 3 126.823 146.039 144.397 87% 101% masih berlangsung selama tahun 2019. 667 958 950 70% 101% b. Penurunan Penanaman Modal Asing (PMA) 127.490 146.997 145.347 87% 101% 1:2 2:3 Term of Payment (TOP) Customer Selama tahun 2019 terjadi tekanan harga komoditas 2019 ∆% 2. Faktor Internal Turunnya minat modal asing masuk ke Indonesia dan lebih memilih ke negara tetangga seperti Vietnam, Industri Domestik menyebabkan beberapa industri mulai memindahkan Realisasi total penjualan industri pelumas domestik pada Penjualan pelumas industri domestik pada tahun 2019 lokasi industrinya ke negara lain. Dampaknya terjadi tahun 2019 mencapai 289.576 KL yang terdiri dari 57% terdiri atas: penurunan kegiatan industri di Indonesia. penjualan kepada pelanggan besar (key account) dan 43% - Realisasi penjualan industri domestik key account penjualan kepada pelanggan lainnya (non-key account). mencapai 164.414 KL atau 103% dibandingkan tahun Penjualan Overseas Jumlah tersebut turun 12.570 KL atau 96% dibandingkan 2018 sebesar 158.928 KL. Realisasi penjualan overseas pada tahun 2019 mencakup Realisasi penjualan overseas pelumas & grease di tahun Realisasi non-key penjualan pelumas, grease dan others. Secara umum realisasi 2019 mencapai 4.260 KL atau 104% dibandingkan tahun account tahun 2019 mencapai 125.161 KL atau 87% penjualan overseas pada tahun 2019 memperlihatkan 2018 sebesar 2.250 KL. Peningkatan tersebut didorong dibandingkan tahun 2018 sebesar 143.218 KL. peningkatan dibanding tahun 2018. Jumlah penjualan oleh kenaikan penjualan yang signifikan di Negara Australia, overseas pada tahun 2019 mencapai 195.634 KL atau 191% Jepang, Phillippines, Thailand dan Korea. tahun 2018 sebanyak 302.146 KL. - penjualan industri domestik dibandingkan tahun 2018 sebesar 172.007 KL. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh naiknya volume penjualan Realisasi penjualan overseas others di tahun 2019 mencapai overseas pelumas, grease, dan others. 191.374 KL atau 194% dibandingkan tahun 2018 sebesar 169.757 KL. 108 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 109 Analisis dan Pembahasan Manajemen Kinerja Produksi Realisasi Penjualan Overseas Tahun 2017 - 2019 (dalam KL) Uraian 2019 2018 2017 1 2 3 ∆% 1:2 2:3 Kinerja produksi disesuaikan dengan permintaan Fungsi Faktor lain yang turut mempengaruhi kinerja produksi Sales & Marketing yang disampaikan setiap bulan saat rapat tahun 2019 adalah kendala ketersediaan bahan baku, baik koordinasi forecasting Perusahaan. Permintaan dari Fungsi (base oil maupun aditif). 4.260 2.250 2.162 189% 104% Sales & Marketing berupa angka rencana penjualan yang others 191.374 169.757 87.687 113% 194% kemudian digunakan oleh Fungsi Production sebagai dasar Volume Penjualan Overseas 195.634 172.007 89.849 114% 191% perhitungan dan penyusunan rencana produksi bulanan. Pelumas & Grease Selain Fungsi Production, angka rencana penjualan juga dijadikan dasar oleh Fungsi Distribution untuk pembuatan SEGMEN OPERASI KEGIATAN PRODUKSI Dalam rangka menunjang segmen usaha pemasaran, Perusahaan memiliki tiga fasilitas unit produksi yang Perusahaan memilik unit produksi untuk memastikan terdapat di Jakarta, Cilacap dan Gresik. Hasil dari proses pasokan produk Pelumas Perusahaan terpenuhi, baik produksi adalah pelumas, grease maupun specialties di dalam maupun di luar negeri. Untuk di dalam negeri, product. • produksi pelumas, grease dan produk lain dalam arti kata seluas-luasnya, termasuk penyediaan prasarananya. • Volume Produksi 333.408 KL Grease 2.528 MT Others 61.233 KL * tidak termasuk AP PLT, Toll Blender, dan Toll Filler unit produksi ke gudang/depot maupun pengiriman antar Depot Supply Point (DSP). Kegiatan distribusi dan pergudangan meliputi keberadaan Beberapa upaya yang dilakukan oleh fungsi distribusi dalam Melakukan proses produksi dan pengolahan pelumas, Depot Supply Point (DSP), distributor, gerai dan toko rangka meningkatkan pelayanan di tahun 2019 adalah grease, dan specialties; swasta, gerai dan toko dalam jaringan stasiun pengisian sebagai berikut: bahan bakar umum (SPBU) Pertamina, serta perusahaan 1. Standarisasi sarana fasilitas DSP transportir atau ekspedisi. 2. Penerapan direct shipment Melakukan kegiatan optimalisasi produksi untuk menunjang kelancaran produksi. Kegiatan produksi adalah tugas dan tanggung jawab Fungsi 3. Pelayanan Franconisasi secara bertahap Production, yang dipimpin Vice President (VP) Production, Proses produksi juga melibatkan sumber daya manusia dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasi. yakni para pekerja yang ditempatkan pada fasilitas unit produksi. Perusahaan terus meningkatkan kompetensi para Secara umum tugas dan tanggung jawab Fungsi Produksi pekerja melalui berbagai kegiatan pelatihan dan berbagi meliputi: pengetahuan (knowledge sharing). • Jenis Produk Pelumas SEGMEN OPERASI KEGIATAN DISTRIBUSI DAN PERGUDANGAN Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Production Segmen operasi kegiatan produksi meliputi kegiatan jadwal moda transportasi pengiriman produk, baik dari Realisasi Produksi Tahun 2019* Menyediakan seluruh material bahan baku dan bahan Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Distribution Sistem Pengelolaan Pergudangan (WMS) Tugas dan tanggung jawab terkait kegiatan operasi Penyimpanan penyimpanan dan distribusi pelumas produk jadi dijalankan keberadaan tiga Gudang DSP Utama di Jakarta, Cilacap oleh Fungsi Distribution. Dipimpin oleh seorang VP Distribution dan Surabaya. Dari ketiga DSP Utama tersebut, produk dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasi. didistribusikan kepada DSP lainnya dan Gudang Distributor dan pendistribusian produk didukung maupun Gudang Pelanggan Lainnya (direct shipment) pembantu produksi; Fungsi Distribution bertanggung jawab untuk melaksanakan Strategi Peningkatan Kapasitas Produksi tugas sebagai berikut: Sampai dengan akhir periode pelaporan Perusahaan memiliki Untuk meningkatkan kapasitas produksi, Fungsi Production PT Pertamina Lubricants telah menetapkan strategi dalam 1. Merencanakan dan mengelola permintaan Sales. 25 DSP. Setiap DSP menyimpan stok aman produk sebagai jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. 2. Mengelola ketahanan persediaan, stok aman produk disesuaikan dengan penerimaan, penimbunan, pengiriman produk di Gudang Depot Supply Point dan pelanggan. Strategi Peningkatan Kapasitas Produksi Jangka Pendek Keikutsertaan dalam penilaian PROPER Jangka Menengah Integrasi ISO 9001 dan ISO 14001 Jangka Panjang - Modernisasi Production Unit untuk menambah kapasitas produksi menjadi terbesar di Indonesia dan dilaksanakan ramah lingkungan. - Membangun bengkel ramah lingkungan. waktu Plant Delivery Time (PDT) pengiriman ke DSP tujuan 3. Melakukan distribusi pelumas ke seluruh wilayah dibagi dengan total hari dalam satu bulan dan dikalikan Indonesia dengan tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat dengan rata-rata penjualan. Dengan demikian, ketersediaan jenis dan mutu melalui pengelolaan inventory stock dan produk pelumas kepada konsumen akan tetap terjamin. transportasi secara efisien dan efektif. Perusahaan telah menerapkan sistem pengelolaan Pelaksanaan kegiatan penyimpanan dan pendistribusian pergudangan atau yang disebut dengan Warehouse Pelumas didukung oleh penerapan sistem pengelolaan Management System (WMS) yang berbasis penggunaan untuk sebagian lainnya didistribusikan kembali kepada pemangku pergudangan Warehouse Management System (WMS) teknologi informasi. Pola WMS menjadikan pengelolaan memperoleh Pendapatan Usaha sebagai bagian dari Nilai kepentingan sehingga mereka turut merasakan manfaat serta dukungan dari perusahaan pengangkutan pelumas gudang yang lebih teratur, tercatat dan menekan potensi Ekonomi Didapat. Sebagian dari Nilai Ekonomi Didapat langsung dari kegiatan operasi yang dilaksanakan. (transportir) yang handal. kehilangan (losses) serta memberikan efisiensi yang nyata. Seluruh produksi akan dijual Perusahaan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha dan Pemutakhiran penggunaan WMS membantu fungsi distribusi dalam meningkatkan akurasi stock inventory, penerapan First In First Out (FIFO), interface process dengan system MySAP dan pengembangan real time dashboard monitoring serta manajemen TMS (Transport Management System). 110 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 111 Analisis dan Pembahasan Manajemen Sinergi Anak Usaha BUMN Supply Point (TSP) di Batakan, Balikpapan, Kalimantan sales lebih singkat, evaluasi angka alokasi lebih mudah dan Produksi dan Sales Marketing untuk membahas akurasi PT Pertamina Lubricants bekerjasama dengan PT Kereta Api Timur sebagai terminal pelayanan penjualan pelumas curah dapat menghasilkan data permintaan ke produksi dengan perencanaan Logistik (Kalog), PT Patra Logistik (Patlog dan PT Pos Logistik untuk pasar industri, terutama sektor pertambangan. lebih akurat. sehingga secara berkala akurasi perencanaan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Kalog adalah anak Penerapan Direct Shipment Dengan optimalisasi sistem rencana jual ini diharapkan perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang bergerak Pengiriman merupakan produksi mampu menghasilkan produk sesuai angka alokasi Availibility Stock 100% merupakah salah satu project dalam bidang layanan distribusi logistik berbasis moda salah satu upaya yang dilakukan Fungsi Distribusi untuk bulanan sehingga distribusi dapat segera menyalurkan ke yang dibentuk terdiri dari beberapa fungsi dengan kereta api. Kalog juga memberikan pelayanan penunjang, seperti (Poslog) dan). Ketiganya merupakan anak perusahaan bongkar pelabelan, muat, dan realisasi masing-masing fungsi realisasi termonitor dengan baik. langsung (direct shipment) 2. Availability Stock 100% mengoptimalkan pelayanan, penghematan biaya, waktu DSP untuk menjaga ketahanan stok. Berikut ini beberapa tujuan untuk mengoptimalkan ketersediaan produk di pergudangan, pengepakan, handling sehingga produk dapat dikirim langsung tanpa aktivitas pendukung untuk menjamin optimalisasi rencana Depot Supply Point. Aktivitas yang dijalankan dalam penjejakan, pengawalan melalui Gudang Nusantara. Implementasi pengiriman jual dan ketahan stok: project ini antara lain monitoring progress pekerjaan logistik serta manajemen logistik. Dalam kerjasama ini pengangkutan, langsung sudah dilakukan oleh PT Poslog selaku pengelola 1. Sales and Operation Planning yang berhubungan dengan ketersediaan stock antara PT Pertamina Lubricants dan Kalog bekerja sama dalam warehouse VI Sales and Operation Planning juga menjadi salah satu pengangkutan pelumas Pertamina antar gudang DSP (Kalimantan) dengan total volume pengiriman langsung agenda rutin yang dilakukan antara fungsi Distribusi, Plumpang, Jakarta dan gudang DSP Pasar Turi, Surabaya dari LOBP Gresik sampai dengan akhir tahun 2019 sebesar dengan menggunakan moda kereta api. 18.339 KL dengan nilai penghematan sebesar Rp2,1 management wilayah Sales Region milyar dan penghematan dari Direct Shipment Jakarta ke Sementara itu, PT Patra Logistik adalah anak usaha dari Wilayah Indonesia Timur sebesar 8.089 KL dengan nilai PT Pertamina Patra Niaga yang merupakan anak usaha penghematan sebesar Rp 2,3 Milyar. PT Pertamina (Persero). Kerjasama dengan PT Patra Logistik terkait pengelolaan gudang dan pengiriman Pelumas Standardisasi Sarana Fasilitas DSP Pertamina antar Gudang Nusantara di wilayah barat Meneruskan dari periode sebelumnya Fungsi Distribusi Indonesia, meliputi Sales Region I dan Sales Region II yang dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih ada di Pulau Sumatra dengan menggunakan unimoda dan optimal terus melakukan perbaikan serta melanjutkan multimoda. Untuk distribusi di wilayah timur Indonesia, standardisasi sarana dan fasilitas yang ada di DSP. Pertamina Lubricants bekerja sama dengan PT Pos Logistik (Poslog), anak perusahaan PT Pos Indonesia. Bentuk dari standardisasi sarana fasilitas yang telah dilakukan antara lain dengan melakukan perbaikan sarana Kerja sama dengan berbagai anak perusahaan BUMN fasilitas yang ada di DSP, pengadaan alat pemadam, tersebut menegaskan komitmen Perusahaan untuk terus pengadaan dan pemasangan CCTV dan melakukan meningkatkan sinergi dalam membangun negeri. Dengan pembangunan canopy shelter untuk gudang outdoor dan adanya sinergi ini, PT Pertamina Lubricants berharap dapat sistem racking untuk gudang indoor secara bertahap. lain supply, dashboard sistem, distribusi dan marketing. Segmen Operasi Kegiatan Penunjang Quality Assurances (QA) PT Pertamina Lubricants senantiasa berupaya memenuhi produksi serta Quality Engineer. Laboratorium pelumas harapan konsumen pelumas. Untuk itu, Perusahaan di tiap unit bertugas memastikan produk pelumas sesuai berupaya dengan spesifikasi. Quality Inspector bertugas memastikan dan semaksimal meningkatkan mungkin kualitas untuk pelumas menjamin agar sesuai material kemasan yang digunakan untuk mengemas dengan kebutuhan konsumen, baik di pasar dalam pelumas Pertamina sesuai spesifikasi dan dalam kondisi baik negeri maupun luar negeri. Fungsi Quality Assurance serta mengawasi proses produksi pelumas. PT Pertamina Lubricants bertanggung jawab memastikan kualitas produk, dari sejak pemilihan vendor kemasan (Q0), Konsep Dasar Total Quality Control (TQC) selama proses produksi dan penyimpanan, hingga produk Total Quality Control (TQC) yang diterapkan oleh Pertamina sampai di pasaran (Q8). Lubricants Assurances merupakan sistem jaminan kualitas terpadu melalui tinjauan total rantai proses mulai dari Fungsi Quality Assurance dipimpin oleh seorang Quality pemasok hingga hasil keluaran produksi, distribusi, dan di Assurance Manager yang bertanggung jawab kepada pasaran. TQC dilakukan untuk mencegah ketidaksesuaian Direktur Operasi. Quality Assurance Manager membawahi (defect) lolos ke proses berikutnya atau ke pelanggan dan Head of Laboratory dan Quality Inspector di tiap unit untuk mencegah terjadinya produk cacat. meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan efektivitas distribusi pelumas Pertamina di Indonesia dengan sesama Dengan standardisasi sarana fasilitas DSP maka kualitas anak perusahaan BUMN. kemasan akhir produk selama dalam penyimpanan di Delapan tahap kualitas kontrol gudang menjadi lebih terjaga, penyimpanan dengan sistem Efisiensi dan Evaluasi Proses Distribusi Perusahaan terus melakukan berbagai upaya pallet dapat diterapkan, kerapihan gudang bertambah dan untuk Q0 operasional gudang berjalan lebih baik. Penerimaan Bahan Baku Verifikasi Vendor Kemasan mengefektifkan distribusi pelumas Pertamina dan produk lainnya. Perusahaan menerapkan kebijakan pemesanan dan Optimalisasi Sistem Rencana Jual pendistribusian langsung dari Production Unit Gresik ke DSP PT Pertamina Lubricants telah melakukan optimalisasi dan distributor yang ada di wilayah timur Indonesia. dan sistem penentuan rencana jual bulanan. Penyimpanan Kontrol Kualitas Penyimpanan Q1-Q3 Q8 Penerimaan Bahan Baku Kontrol Kualitas Bahan pengiriman langsung dari Gudang Utama Jakarta ke Wilayah Indonesia Timur dengan kebijakan ini Perusahaan mampu Hasil dari optimalisasi sistem rencana jual yang telah melakukan efisiensi biaya dan waktu pengiriman. dilakukan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas Kegiatan distribusi Kontrol Kualitas Distribusi Q7 Q4 Proses produksi Kontrol Kualitas Bahan proses penentuan alokasi bulanan oleh Fungsi Distribusi, Khusus untuk wilayah Kalimantan, distribusi produk Sales & Marketing dan Operasi Produksi diantaranya akurasi PT Pertamina Lubricants juga didukung keberadaan Terminal rencana jual bulanan lebih akurat, waktu proses input data 112 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Proses produksi Kontrol Kualitas Produk Akhir Q5-Q6 Q4 Proses produksi Kontrol Kualitas Bahan PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 113 Analisis dan Pembahasan Manajemen Proses Bisnis ACCEPTANCE STORAGE BLENDING FILLING DISTRIBUTION CUSTOMER Q0 Q3 Audit Resale Commodities Pengendalian Losses Fungsi QA juga melakukan penilaian kinerja pemasok Fungsi Quality Assurances mendapat tugas tambahan material packaging botol, drum, karton, dan stiker terhadap untuk melakukan pengendalian losses yang terjadi di unit material kemasan yang dikirim ke Pertamina dengan hasil produksi, khususnya losses pada saat penerimaan bakan berikut: baku melalui tanker. Pump Pump Bulk INDUSTRIAL /REPACKER Q4 Tanker Base Oil Pump Laboratorium/ Mqc Q1 Q6 Q2 Laboratorium/ Mqc Filling Kinerja 2018 2017 2016 2015 Botol 81,58 88,00 90,93 82,01 87,29 Drum 88,91 89,94 89,74 61,97 76,22 Losses Karton 78,80 85,72 86,70 55,42 74,47 R1 (%) 0,50 (0,05) (0,08) (0,17) Sticker/Label 89,14 92,35 92,09 72,84 86,18 R2 (%) 0,15 (0,04) (0,05) (0,02) R3 (%) 0,15 (0,04) (0,10) Q2 (0,31) R4 (%) 0,50 (0,06) (0,19) (0,46) Pengendalian Losses Forklift Tanker Additives Target* 2019 2018 2017 * target sesuai pedoman penanganan dan pengawasan susut bahan baku, bahan pambantu dan produk No. A-001/PL3000/2018-S0 tgl.18 september 2018. W.C Pump Nilai Penghematan Retailer Plastics Bottle Filling Additives Tank Tahun To Depot Supply Point/ Prod - UCT Square Q5 Pump Packaging Losses (%) Losses (MT) Nilai (Rp) % Penurunan 2019 (0,06) 210.641 2.213.216.380 67% 2018 (0,19) 758.333 6.757.878.228 61% 2017 (0,46) 1.720.124 17.191.554.442 - Penghematan 2019 vs 2018 (0,13) 547.694 4.544.661.848 67% Agent’s Warehouse Q1 Material Warehouse yang signifikan sebagai berikut : 2019 PUBLIC CUSTOMER Laboratorium/ Mqc Tanker Additives Pengendalian losses yang dilakukan telah memberikan hasil Rata-rata Nilai Hasil Audit Resale Commodities Q6 Base Oil Tank Jumlah Unit Produksi - Additives In Drum Q7 (0.05) Industrial Q2 QUALITY CONTROL (0.04) (0.06) (0.10) Depot Supply Point Packaging: • Plastic Bottle • Paper Box • Drum (0.10) (0.15) (0.20) (0.19) (0.25) (0.30) (0.35) Koreksi Blending dan Reject (0.40) Kinerja Koreksi Blending dan Reject Tahun 2019 Kinerja Koreksi Blending Reject material lolos ke produksi Reject material karena proses produksi Satuan Target PUJ PUG (0.31) (0.45) PUC % 5 – 10 14,57 9,17 3,86 10,52 ppm 175 152,8 166,3 165,7 158,8 % 0,20% 0,345 0,531 0,560 0,433 (0.46) (0.50) Seluruh Unit Produksi Losses 2017 Losses 2018 R3 (0.31) (0.10) Losses 2019 (0.04) R4 (0.46) (0.19) (0.06) Pengendalian losses yang dilakukan di tahun 2019 berhasil melakukan penyelamatan bahan baku senilai sekitar Rp4.=,5 miliar. 114 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 115 Analisis dan Pembahasan Manajemen Audit Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Kegiatan Salah satu indikator pengukuran performance proses Jumlah Identifikasi Sampel Palsu produksi pelumas Pertamina, secara rutin telah dilakukan PT Pertamina Lubricants audit oleh customer ATPM yang merupakan audit kolaborasi 37 yang terdiri dari Toyota (PT. TMMIN), Hino (PT. HMMI) dan Daihatsu (PT. ADM). Untuk Tahun 2019, Perusahaan 16 3 belum dilakukan kegiatan audit ATPM. Pelaksanaan audit Pelanggan mandapatkan detail informasi pelumas yang tepat untuk setiap bagian peralatan. Tenaga khusus yang dapat terjun langsung dalam memeriksa oli Pelanggan mendapatkan solusi yang cepat dan akurat di lapangan secara berkala mengenai permasalahan yang berhubungan dengan pelumas yang digunakan. Oil Clinic sebagai laboratorium rujukan pengujian sampel SNI Menjadi laboratorium uji pelumas rujukan BSI untuk seluruh jenis oleh BSI pengujian SNI pelumas. Pengembangan website Oil Clinic untuk pelaporan hasil Pelanggan lebih mudah mengetahui status pengujian pelumas dan pengujian kepada pelanggan. history pengujian. dijadwalkan akan dilakukan pada Bulan Maret 2020. Hasil Audit ATPM PT Pertamina Lubricants Target Lube Recommendation Charts 2017 2018 2019 Tahun Score Kategori Pengambilan Sampel Block Stock dan Pelaksanaan 2015 94,4 Excellent FUPP 2016 92,7 Excellent Fungsi QA terlibat aktif dalam cek fisik pelumas, material 2017 91,7 Excellent pembantu dan asset yang diajukan usulan FUPP tahun 2019 2018 93,4 Excellent bersama dengan perwakilan Komisaris dan Komite Audit. 2019 Th. 2019 tidak ada audit, audit dijadwalkan di Maret 2020 Aktivasi Laboratorium Oil Clinic Batakan Meningkatkan layanan used oil analysis, khususnya untuk customer di Region VI dengan mengurangi lead time pengiriman sampel dari site customer ke Jakarta menjadi dari site customer ke Balikpapan Integrated Lubricants Management System untuk Production Meningkatkan efisiensi & kehandalan peralatan Production Unit Unit PTPL dengan melakukan audit & improvement pengelolaan pelumas & pelumasan di seluruh Production Unit PT Pertamina Lubricants Training Pelumas & Pelumasan Online untuk Pekerja dengan Menyajikan materi training multimedia online bekerjasama dengan aplikasi Ruang Kerja Pertamina Corporate University untuk sarana pembelajaran pekerja mengenai Dasar-dasar Pelumas & Pelumasan Digital Training Product Knowledge untuk Tim Sales Distributor Meningkatkan product knowledge tim sales distributor dengan memberikan training online & kuis digital dengan menggunakan aplikasi berbasis online seperti Google Form & Microsoft Access Fungsi QA melaksanakan pengambilan block stock pelumas dan menguji sampel dimaksud sebagai dasar penentuan tindaklanjut untuk FUPP atau proses lainnya. Identifikasi Pemalsuan Pelumas Pertamina Terhadap laporan temuan produk yang diduga palsu dari Kepolisian ataupun dari Fungsi Marketing yang disampaikan melalui fungsi Legal, Fungsi Quality assurances bertugas melakukan identifikasi terhadap keaslian kemasan yang dilaporkan melalui fitur – fitur security yang terdapat disetiap kemasan pelumas Pertamina. Fungsi yang berada di bawah wewenang Direktorat Technical Specialist juga membawahi Field Engineer yang Sales & Marketing ini menaungi Integrated Lubricants tersebar di seluruh Region sebagai front liner yang dapat Jumlah sampel di ROD I adalah 5.638 sampel sudah Management Academy (ILMA), sebuah lembaga pelatihan diakses oleh pelanggan untuk membantu menyelesaikan diambil 3.420 sampel. Sedangkan 2.218 sampel adalah di yang memberikan pelatihan technical terkait pelumas permasalahan-permasalahan teknis seputar pelumas dan GN Plumpang masih dalam berjalan proses samplingnya. dan pelumasan kepada pelanggan baik internal maupun pelumasan. Jumlah sampel di ROD II adalah 2.463 sampel yang sudah eksternal, dan Laboratorium Oil Clinic. Selain itu, Fungsi selesai proses sampling dan dalam tahap uji lab. Adapun pengujian seluruh sampel block stock diperkirakan selesai Potensi Akselerasi Pertumbuhan Technical Specialist pada semester I 2020. Potensi Pertumbuhan Target Kegiatan Pengembangan Website sebagai platform bagi customer untuk Memudahkan pelanggan untuk mendapatkan akses laporan secara real dapat dengan mudah melihat status pengujian pelumasnya. time dan akses history data sample. Layanan Purna Jual Technical Specialist Pengembangan E-Library oleh ILMA Memudahkan pekerja maupun pelanggan PT. Pertamina Lubricants untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai pelumas, pelumasan, serta equipment terkait pelumas secara online via website. Pengujian SNI di Laboratorium Oil Clinic Sebagai laboratorium rujukan BSI untuk sertifikasi produk SNI pelumas yang berpotensi memberikan pendapatan lain selain penjualan pelumas. Sejalan dengan upaya Perusahaan untuk menghasilkan dan Engine Oil, Technical Specialist Medium Speed & Low Speed menyediakan produk pelumas yang bermutu tinggi dan Diesel Engine Oil, Technical Specialist Rotating Equipment bernilai lebih bagi para konsumen, PT Pertamina Lubricants & Gas Engine, dan Technical Specialist Grease Hydraulic memiliki Fungsi Technical Specialist yang terdiri dari para & Gear. Fungsi Technical Specialist bertugas memberikan pakar di bidang aplikasi pelumas yang berpengalaman layanan teknis purna jual (after sales service) kepada Sepanjang tahun 2019, Fungsi Technical Specialist telah Integrated Lubricants Management Academy (ILMA) pelanggan, khususnya dari sektor industri. menyelenggarakan pelatihan atau training sebanyak 969 Informasi mengenai Integrated Lubricants Management kali bagi Customer Key Account maupun Customer Industry Academy (ILMA) telah dijelaskan dalam Subbab Human Non-Key Account, dengan rincian sebagai berikut: Capital pada Bab Profil Perusahaan yang terletak di halaman dengan spesialisasi pelumasan untuk peralatan/equipment yang spesifik, yaitu Technical Specialist High Speed Diesel …… Layanan Purna Jual Kegiatan Target Layanan bantuan teknis (technical assistance), troubleshooting Menyelesaikan permasalahan maupun kemungkinan masalah yang dan pendampingan pada proses uji coba atau akuisisi. terjadi selama proses troubleshooting, trial atau akuisisi. Kegiatan Technical Specialist Tahun 2019 Jenis Training Jumlah Kegiatan In-House Training 119 kali Seminar 19 kali Kunjungan ke fasilitas Integrated Lubricants Management Menambah wawasan pekerja maupun pelanggan mengenai dasar Academy (ILMA) dan Oil Clinic. pekerjaan menggunakan pelumas dan jasa pengujian used oil. Trial & Akuisisi 20 kali Troubleshooting 7 kali Pengujian Used Oil Analysis dan Oil Condition Monitoring oleh Memberikan nilai tambah kepada pelanggan dalam program Oil Clinic maintenance melalui oil condition monitoring, sehingga dapat mengetahui kondisi pelumas maupun mesin yang digunakan oleh pelanggan. Technical Visit Pelatihan dan sharing knowledge tentang Pelumas dan Menambah wawasan pekerja maupun pelanggan mengenai pelumas pelumasan untuk mesin industri dalam bentuk In-House Training. dan pelumasan. 116 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 804 kali User Customer Key Account & Customer Industry Non-Key Account Laboratorium Oil Clinic Laboratorium Oil Clinic merupakan laboratorium milik PT Pertamina Lubricants yang didedikasikan secara khusus sebagai laboratorium Oil Analysis yang memiliki program Oil Condition Monitoring untuk pelanggan Perusahaan. Dengan adanya Laboratorium Oil Clinic, para konsumen bisa melakukan pengecekan kualitas pelumas Pertamina yang telah digunakan. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 117 Analisis dan Pembahasan Manajemen Sepanjang tahun pelaporan, Laboratorium Oil Clinic telah Informasi lebih rinci mengenai kinerja pengujian yang melakukan pengujian sebanyak 22.929 sampel, meningkat dilakukan oleh Laboratorium Oil Clinic pada tahun buku 18,89% dari tahun 2018 yaitu sebanyak 19.286 sampel. dijabarkan dalam tabel berikut ini: Jumlah Sampel Oil Clinic 25000 20000 Layanan Jasa Laboratorium Oil Clinic Tahun 2019 Jasa Layanan Jumlah Kegiatan Pelanggan Paket OC-1 Paket Oil Condition Monitoring untuk Diesel Engine Oil (High Speed, Medium Speed & Low Speed Diesel) 10.730 sampel Paket OC-2 Paket Oil Condition Monitoring untuk Non-Engine Oil (Hydraulic & Gear Oil) 6.351 Sampel Paket OC-3 Paket Oil Condition Monitoring untuk Gas Engine Oil PT Satria Bahana Sarana (SBS) PT Pertamina Shipping PT Meratus Line PT Jembatan Nusantara PT Indocement PT Dharma Lautan Utama (DLU) PT Timah Kundur PT Maritim Barito Perkasa PT Pertamina Trans Kontinental PT Waruna Nusa Sentana           PT Pertamina Shipping PT Meratus Advance Maritim PT Meratus Line PT Indocement PT Semen Indonesia PT Waruna Nusa Sentana PT Pertamina Trans Kontinental PT Madhani Talatah Nusantara PT Asia Mulia Trans Pasifik PT UTSG 10000 5000 0 2014 Paket OC-4 Paket Oil Condition Monitoring untuk Turbine Oil            585 Sampel PT 2019 2018 2016 QC-3 Lubricants melakukan bidang teknologi inovasi pelumas secara 2017 QC-4 2018 2019 Non-paket Total dan Secara umum, pengkajian dan pengembangan produk PT Pertamina Lubricants didasarkan pada: menyediakan pelumas sesuai dengan perubahan teknologi 1. Request dari pelanggan dan perkembangan teknologi permesinan serta kebutuhan pasar. Kegiatan tersebut otomotif atau mesin industri. Hal tersebut merupakan meliputi evaluasi, pengkajian dan pengembangan produk bentuk tindak lanjut Perusahaan dalam memenuhi menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab jawab ekspetasi pelanggan, menjawab tantangan bisnis, dan Tim Product Development yang berada di dalam fungsi memanfaatkan potensi pasar. Untuk memperoleh hasil Corporate Development, yang bertanggung jawab kepada yang maksimal, Fungsi Sales terlebih dahulu melakukan Direktur Utama. Proses pengkajian dan pengembangan kajian ekonomi dan pasar pelumas. Hasil kajian tersebut produk selanjutnya menjadi acuan Tim Product Development pelumas Perusahaan juga didukung oleh Laboratorium PD yang menjadi keunggulan PT Pertamina PT Indonesia Power PT Pertamina Hulu Sanga Sanga PT PLN Sektor Belawan PT. Pertamina Hulu Energi - NSB PT Semen tonasa PG Ngadirejo PT Pertamina Hulu Mahakam PT Pertamina Geothermal Energi PT Chevron Pasific Indonesia PT Pusri (Pupuk Sriwidjaja) PG Pesantren Baru 2017 Pertamina berkesinambungan untuk melakukan pengembangan produk. Lubricants. Laboratorium PD merupakan laboratorium 2. Reformulasi dan evaluasi produk eksisting sesuai khusus pengembangan produk pelumas yang telah dengan perkembangan stok bahan baku, teknologi menerapkan modernisasi. fasilitas produksi dan upaya efisiensi dan efektivitas biaya operasional produksi. Pengembangan dan Dukungan Teknologi Informasi Kegiatan operasional dan bisnis yang dijalankan Pertamina Dalam rangka menunjang kegiatan operasional di kantor Rekapitulasi Jumlah Pengujian Oil Clinic Tahun 2015 - 2019 Kinerja QC-2 2016 Pengkajian dan Pengembangan Produk Customer seluruh Indonesia 4.591 Sampel 2015 QC-1  PT Pertamina Hulu Sanga Sanga  PT Pertadaya Gas Semarang  PT Bina Bangun Wibawa Mukti (PT BBWM)  PT. Medco E&P Indonesia  Petrogas (Basin) Ltd  PT EMP Bentu Ltd  PLTD MG Bontang  PT. Pertamina Hulu Energi 742 Sampel Pengujian Pelumas Non-Paket 15000           2015 Lubricants didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi pusat maupun unit-unit operasi terdapat beberapa aplikasi/ (IT). Pemanfaatan IT menjadi bagian dan tanggung jawab system teknologi informasi yang digunakan dalam rangka Fungsi General Affairs yang dipimpin oleh seorang Vice menunjang kegiatan operasional Perusahaan sekaligus President (VP) dan bertanggung jawab kepada Direktur untuk meningkatkan tingkat pelayanan di tahun 2019, Finance & Business Support. antara lain : Distributor/Agen/Konsumen Paket OC-1 10.730 8.037 5.415 6.000 5.290 Distributor/agen/konsumen memerlukan penerapan IT memperoleh informasi yang mudah dan cepat baik Paket OC-2 6.351 4.742 3.703 3.162 2.872 System yang komprehensif dalam rangka memudahkan mengenai produk maupun point of service. Beberapa Paket OC-3 742 596 835 391 168 proses online order dan tracking delivery produk, serta aplikasi/sistem yang dikembangkan antara lain: Paket OC-4 585 817 689 231 - 4.591 5.094 6.685 6.400 4.542 22.929 19.286 17.327 16.184 12.872 Pengujian Pelumas Non Paket Total Pengujian a. Website PT Pertamina Lubricants yang optimal/informatif Pada bulan November 2019, Perusahaan mengembangkan ditujukan untuk pasar overseas dan diluncurkan pada Website bulan Desember 2019. Official PT Pertamina Lubricants (www. pertaminalubricants.com) dengan berbagai bahasa yang 118 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 119 Analisis dan Pembahasan Manajemen 4) Integrasi dengan Tugu Mandiri untuk program Fastron bundling Insurance. Ikuti Promo Dapatkan Kode Voucher Dapatkan Perlindungan Gratis dengan kode Voucher Tersebut 5) Penyelesaian Fitur Ordering Dari Outlet ke Distributor yang akan dilaunching pada bulan januari 2020. b. Aplikasi QR Code loyalty mekanik 1) Integrasi dengan Gojek Swadaya via Google Cloud 2) Integrasi dengan My Pertamina 2.0 untuk program Api untuk whitelisting dan rekapitulasi penukaran Berkah Energi Pertamina. MyPertamina for Business. voucher. 3) Aplikasi web untuk ordering, invoice bagi customer credit dan cash yang diperuntukan kepada customer B2B (Business to Business) dan Distributor PT Pertamina Lubricants. 6) Penyelesaian Fitur Booking Schedule dan Integerasi Ke POS (Point Of Sales) pada Outlet yang akan di launching pada bulan Januari 2020. 120 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 121 Analisis dan Pembahasan Manajemen c. Dashboard Fungsi Distribution 3) Dashboard slow moving – unmoving untuk monitoring produk slow moving dan unmoving dari sisi valuasi maupun Dashboard untuk melihat dan menganalisa kondisi kondisi operasional distribusi dari sisi fullfillment stock stock dan ketahanan stock serta monitoring pengiriman. melalui email setiap hari kepada seluruh penanggung Dengan teknologi automatic report menginformasikan jawab dari sisi management maupun staff. kuantitas. Adapun per bulan Desember 2019 tim IT PTPL sedang mengembangkan: 1) Dashboard Fullfillment Distribusi untuk mendukung tim 100% availibility PT PL 4) On Progress tahapan penyelesaian versi mobile qliksense. 5) On Progress tahapan penyelesaian reporting distribution via Nprinting. d.Dashboard Fungsi Finance 2) Dashboard Raw Material untuk melihat stok kritis raw material (kemasan, LBO dan additif) di masing-masing Production Unit. Dashboard untuk melihat dan menganalisa kondisi Account dan Overseas). Sampai dengan akhir tahun keuangan PT Pertamina Lubricants diantaranya terdapat 2019, Dashboard Fungsi Finance masih berada dalam COGS, Revenue, Gross Profit hingga Target Volume tahap pengembangan. masing-masing segment sales (Retail, Industry, Key Investasi Barang Modal PT Pertamina Lubricants melakukan investasi barang modal modal di tahun 2019 tercatat sebesar USD16,59 juta, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja operasional, dengan alokasi untuk proyek kategori Business Development memperbaiki sebesar USD7,70 juta dan Non-Business Development efisiensi pengelolaan dan mengurangi kerugian. Secara keseluruhan realisasi investasi barang sebesar USD9,81 juta. Nilai Investasi Barang Modal PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 (dalam Juta USD) Kategori Proyek PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 % Realisasi terhadap ABI 2019 Realisasi 2019 Business Development (BD) 7,70 7,08 92% Non-Business Development (NBD) 9,81 9,51 97% 17,51 16,59 95% Total 122 Anggaran Biaya Investasi (ABI) 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 123 Analisis dan Pembahasan Manajemen Realisasi Pencapaian Investasi 2017 – 2019 95% 81% 75% Seiring dengan membaiknya ekspektasi pertumbuhan Tumbuhnya ekonomi global di tahun yang akan datang, perekonomian menjadi peluang bagi PT Pertamina Lubricants untuk nasional juga turut diharapkan membaik. Melalui Anggaran mengembangkan usaha secara berkelanjutan melalui Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, pemerintah peningkatan volume penjualan. Tidak hanya pasar di dalam menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun negeri, tetapi juga pasar di mancanegara. pasar pelumas nasional tentu saja 2020 untuk dapat mencapai 5,3%, lebih tinggi dibandingkan 2019 2018 2017 Industri pelumas di Indonesia memiliki peluang usaha yang dan investasi diharapkan dapat menjadi motor penggerak masih terbuka lebar. Perekonomian nasional yang kian utama aktivitas ekonomi di tahun yang akan datang. bertumbuh membuat berbagai sektor menggeliat dan daya beli masyarakat meningkat, termasuk minatnya untuk Progress Fisik Proyek BD dan NBD Jenis Proyek realisasi pertumbuhan tahun 2019 sebesar 5,02%. Konsumsi Progress Proyek Akuisisi Sampai saat ini proyek masih belum berjalan Proyek Modernisasi PUG Masih berjalan hingga bulan Oktober 2020 Relokasi dan Perluasan Gudang Material PUC 100% telah selesai Penambahan Tangki Timbun LBO di PUJ Masih berjalan hingga bulan April 2020 Pembangunan Gudang Moden ASRS Masih berjalan hingga bulan Desember 2020 Pembangunan Lubricants Technology Center (LTC) Masih berjalan hingga bulan Desember 2020 Pertumbuhan industri otomotif yang memiliki kaitan erat membeli kendaraan bermotor. Selain itu, perekonomian dengan industri pelumas ditargetkan untuk membukukan yang sehat juga mendorong tumbuhnya sektor otomotif. kinerja yang positif di tahun 2020. Gabungan Industri Ditambah dengan jumlah penduduk yang besar diperkirakan Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan mencapai 319 juta jiwa pada tahun 2045, berdasarkan penjualan otomotif untuk dapat bertumbuh sebesar 5% proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), menjadikan Indonesia pada tahun 2020. Optimisme tersebut didasarkan pada sebagai pasar yang sangat potensial bagi produsen, importir prospek kenaikan pendapatan per kapita yang berasal dari dan distributor pelumas. peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional seperti yang tertuang dalam APBN 2020. Sistem Manajemen Aset Sampai dengan akhir tahun 2019, produk pelumas PT Pertamina Lubricants telah tersebar pada lebih dari 14 Berdasarkan data Publikasi Kline tahun 2018, total negara di seluruh dunia. Perusahaan juga berkomitmen konsumsi pelumas di Indonesia diperkirakan akan terus untuk terus memperluas pasar di luar negeri. Dengan meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 1,9% per tahun penggarapan secara intensif, baik pasar di dalam maupun di hingga 2023, sementara unutk tahun-tahun berikutnya luar negeri, maka PT Pertamina Lubricants optimis mampu pasar Pelumas di Indonesia akan tumbuh 1,8% per tahun mencapai target “Top 15 Besar Perusahaan Pelumas Dunia hingga 2028. Hal ini dikarenakan adanya stimulus positif pada Tahun 2020.” Aset adalah salah satu modal kerja yang berharga bagi khususnya dilakukan terkait dengan Tata Kelola Aset Tanah setiap perusahaan, sehingga di setiap laporan keuangan dan Bangunan untuk area kerja: selalu dilakukan pemantauan terhadap nilai aset, baik aset 1. Kantor Pusat Oil Center lancar maupun aset tidak lancar. Hal tersebut dilakukan 2. Production Unit Jakarta, karena berdampak pada struktur modal untuk pembiayaan 3. Production Unit Gresik semua kegiatan dan bisnis perusahaan. 4. Production Unit Cilacap, Sejak awal tahun 2019, PT Pertamina Lubricants telah Sebagai bentuk perbaikan yang berkelanjutan, setelah melakukan implementasi sistem manajemen aset dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan aset baik di kantor pusat maupun Perusahaan berencana untuk melakukan audit implementasi unit produksi yang ada di Indonesia. Hal itu dilakukan pengelolaan aset berdasarkan Sistem Manajemen Aset ISO STRATEGI BISNIS TAHUN 2020 sebagai upaya peningkatan kualitas pengelolaan bisnis 55001:2014 pada tahun 2020 mendatang. Pada tahun 2019, PT Pertamina (Persero) melakukan deklarasi berkomitmen untuk mendukung penuh upaya pencapaian Target tahun 2026 korporasi yaitu menjadi “Top 100 Forbes” target korporasi tersebut. Dukungan tersebut dilakukan yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan salah satunya dengan melakukan evaluasi dan pembaharuan (RJPP) tahun 2020 - 2026. Sejalan dengan hal tersebut, PT terhadap RJPP tahun 2020 - 2026 dan program Action Plan Pertamina Lubricants sebagai salah satu anak usaha hilir yang dituangkan sebagai Grand Strategy 2020. yang berkelanjutan. Kegiatan implementasi implementasi dari pemerintah serta perkembangan di sektor otomotif di internal perusahaan, tersebut PROSPEK USAHA KE DEPAN Manajemen berkeyakinan bahwa prospek usaha industri Berdasarkan proyeksi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi pelumas nasional masih sangat cerah di masa yang akan global pada tahun 2020 dan 2021 diestimasikan masing-masing datang. Analisa tersebut dibuat berdasarkan kinerja dapat mencapai level 2,5% dan 2,6%. Estimasi pertumbuhan ekonomi global dan nasional yang diproyeksikan akan tersebut melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi global tahun berangsur pulih, serta masih terbukanya peluang usaha 2019 sebesar 2,4%. Negara berkembang diharapkan akan yang dapat diraih oleh Perusahaan di industri pelumas dapat menjadi katalis kenaikan pertumbuhan ekonomi pada Indonesia. dua tahun mendatang dengan tingkat pertumbuhan di tahun 2020 dan 2021 masing-masing sebesar 4,1% dan 4,3%. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 pertambangan sehingga pasar Pelumas di yakini memiliki prospek yang menjanjikan dan akan terus tumbuh. Beberapa fokus program Grand Strategy Perusahaan yang akan dilakukan pada tahun 2020 adalah : Agressive Marketing New Business Executing & InOrganic Growth Melanjutkan dan mengembangkan program Go Customer, Go Outlet dan Optimalisasi SPBU Pertamina Pengembangan Pasar Produk Baru dan Pengembangan NonCore Bisnis Operational Excellent Modernisasi Unit Produksi dan Penerapan Sistem Manajemen Pengelolaan Pabrik Sedangkan negara maju diestimasikan masih akan mengalami Overseas Acceleration perlambatan pertumbuhan di level 1,4% dan 1,5% di tahun Pembukaan kantor perwakilan pemasaran di negara-negara fokus 2020 dan 2021. 124 dan transportasi, serta sektor industri manufaktur dan juga Digitalisasi Sistem Tracking Produk HR Transformation & Culture Acceleration Evaluasi Struktur Organisasi PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 125 Analisis dan Pembahasan Manajemen PROYEKSI TAHUN 2020 (dalam Juta Rupiah) Target satu tahun mendatang disusun dalam RKAP 2020. Target Volume Penjualan Target yang ditetapkan telah mempertimbangkan berbagai Perusahaan menargetkan Volume Penjualan yang terdiri faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja dari Penjualan Domestik dan Penjualan Overseas di tahun keuangan dan kinerja operasional PT Pertamina Lubricants 2020 mencapai 629.730 KL, tumbuh dibandingkan realisasi dalam satu tahun mendatang. Volume Penjualan tahun 2019 sebesar 621.181 KL. Uraian Realisasi 2019 Pendapatan Lain-lain RKAP 2020 134.089 Beban Pajak Pertumbuhan % 268.400 200% 597.707 635.629 106% Laba Tahun Berjalan 1.854.222 1.989.863 107% Laba Komprehensif 1.850.443 1.989.863 108% Proyeksi Volume Penjualan Tahun 2020 (dalam KL) Uraian Realisasi 2019 RKAP 2020 Pertumbuhan % Penjualan Domestik 449.174 451.200 100% Penjualan Overseas 172.007 178.530 104% Total Volume Penjualan 621.181 629.730 101% Perusahaan menargetkan jumlah Aset di tahun 2020 mencapai Rp1.588,83 miliar atau 101% dari realisasi tahun sebesar Rp9.372,36 miliaratau 135% dari realisasi tahun 2019 sebesar Rp1.574,04 miliar. Sedangkan nilai Ekuitas 2019 sebesar Rp6.922,81 miliar. Liabilitas ditargetkan untuk diproyeksikan sebesar Rp7.783,53 miliar di tahun 2020. Sepanjang tahun 2019, Manajemen menilai bahwa Perusahaan tidak memiliki hal-hal yang berpotensi berpengaruh Realisasi 2019 RKAP 2020 Assessment Manajemen akan Kelangsungan Usaha Tahun 2019 Secara berkala PT Lubricants melakukan  Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pelumas Secara Wajib memberikan pengaruh signifikan terhadap kelangsungan Berdasarkan usaha. Evaluasi yang dilakukan menjadi mekanisme review Republik Indonesia No. 25 Tahun 2018, Pemerintah (dalam Juta Rupiah) untuk menindaklanjuti setiap faktor dimaksud dengan memberlakukan SNI Pelumas secara wajib mulai Pertumbuhan % melakukan pengelolaan, guna meminimalkan dampak September 2019. Dengan diberlakukan peraturan ini maupun risiko yang ditimbulkan. maka dapat memberikan jaminan perlindungan kepada 5.947.250 5.572.923 94% 975.562 3.799.433 389% Aset 6.922.811 9.372.356 135% Faktor Eksternal Liabilitas Jangka Pendek 1.559.577 1.585.101 102%  Aset Tidak Lancar Pertamina evaluasi untuk mengetahui faktor-faktor yang berpotensi Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Tahun 2020 Aset Lancar Hal-Hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan terhadap Kelangsungan Usaha Perusahaan Tahun 2019 signifikan terhadap kelangsungan usahanya. Target Laporan Posisi Keuangan Uraian KELANGSUNGAN USAHA Peraturan Perindustrian konsumen serta menciptakan ikim usaha yang lebih adil dan kondusif. Regional Free Trade Agreement 14.466 3.730 26% Berdasarkan peraturan Nomor 16/M-IND/PER/2/2011 Faktor Internal Liabilitas 1.574.043 1.588.832 101% yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian dan  Ekuitas 5.348.768 7.783.525 146% mulai berlaku sejak 2011, Pemerintah mengatur agar Liabilitas Jangka Panjang Menteri produk/jasa domestik bisa mendapat preferensi TKDN Dukungan dari PT Pertamina (Persero) sebagai Pemegang Saham mayoritas.  PT Pertamina Lubricants adalah anak perusahaan 15 persen dapat mengikuti tender pemerintah. Produk PT Pertamina (Persero), sehingga beberapa kebijakan Perusahaan menargetkan jumlah Pendapatan Usaha tahun Peningkatan profitabilitas juga diestimasikan untuk terjadi Pelumas harus memenuhi persyaratan minimum TKDN strategis 2020 untuk mencapai Rp11.596,78 miliar, atau 109% dari pada nilai Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif 15 persen ini dengan cara mengutamakan pemakaian PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan. Hal realisasi tahun 2019 sebesar Rp10.675,11 miliar. Sedangkan dengan nilai proyeksi tahun 2020 masing-masing sebesar bahan baku dari dalam negeri agar dapat bersaing ini berpengaruh pada realisasi rencana investasi untuk untuk Laba Usaha diproyeksikan meningkat di tahun yang Rp1.989,86 miliar. Target Laporan Laba (Rugi) dengan produk pesaing.  akan datang ke level Rp2.357,09 miliar atau 102% realisasi tahun 2019 sebesar Rp2.317,84 miliar. Proyeksi Laporan Laba (Rugi) Tahun 2020 (dalam Juta Rupiah) Uraian Pendapatan Usaha Realisasi 2019 RKAP 2020 Pertumbuhan % 10.675.113 11.596.783 109% 7.471.628 8.194.691 110% Beban Usaha 885.645 1.045.000 118% Laba Usaha 2.317.840 2.357.092 102% Beban Pokok Pendapatan 126 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Penerapan Paket Kebijakan Ekonomi terkait investasi menjadi kewenangan pengembangan usaha.  Wilayah kerja dan jangkauan pemasaran yang tersebar Pada 2017, telah ada enam belas jilid paket kebijakan, di seluruh wilayah Indonesia, memerlukan jaringan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Inti pokok kebijakan distribusi andal untuk menjamin pasokan pelumas dan ini adalah untuk mempermudah ekspor dan impor, produk lain kepada konsumen. Peningkatan jaringan mengurangi dwelling time, dan perbaikan skema distribusi dengan adanya Terminal Supply Point Batakan perpajakan. Dengan adanya kebijakan ini maka investasi dan pemberlakuan Point of Distribution Retail akan meningkat dan mendorong laju perkembangan industri membantu percepatan penyebaran Pelumas. Namun, di tanah air yang berimbas pada naiknya konsumsi masih diperlukan terobosan dan upaya efisiensi Pelumas. Namun di sisi lain, pesaing juga akan lebih untuk menekan biaya distribusi dan operasional lain mudah untuk memperluas jaringan produksi dan guna menjaga tingkat persaingan harga jual produk pemasarannya di tanah air. PT Pertamina Lubricants. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 127 Analisis dan Pembahasan Manajemen Peluang Perusahaan  Konsumsi pelumas di Indonesia semakin meningkat pengurangan beban usaha, sehingga harga jual produk seiring dengan pertumbuhan industri, baik industri PT Pertamina Lubricants menjadi lebih kompetitif. otomotif maupun industri manufaktur lainnya. Tingkat Dengan kerja sama ini pula diharapkan masyarakat konsumsi pelumas di Indonesia diperkirakan akan akan dengan mudah menjangkau produk pelumas milik mengalami pertumbuhan sebesar 2-3% per tahun Pertamina. denan catatan apabila pertumbuhan ekonomi nasional   PT Pertamina Lubricants Sinergi membawa dampak cukup besar dalam peningkatan anak PT Pertamina PT Pertamina perusahaan (Persero) (Persero) dan penjualan, untuk salah pengembangan berkomitmen terus mengalami peningkatan diatas 5%. (Kontan.co.id) internal melakukan terus untuk satunya melalui bisnis akuisisi Hingga akhir pelaporan, jumlah anggota Dewan Komisaris sama dengan anggota Direksi, yaitu 4 (empat) orang. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan ditentukan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). yang dan mengembangkan pasar pelumas di dalam negeri. Saat penjajakan pasar Overseas. Saat ini produk pelumas ini PT. Pertamina Lubricants sudah bekerjasama dengan PT Pertamina Lubricants telah menjangkau 17 negara lebih dari 2100 SPBU yang tersebar di Indonesia. Sinergi dan diharapkan jumlah tersebut akan terus bertambah yang dilakukan akan berpengaruh pada efisiensi dan sesuai dengan Visi Perusahaan. SINERGI DENGAN ANAK PERUSAHAAN (AP) PERTAMINA GROUP Sebagai bagian dari Pertamina Group, PT Pertamina bertujuan Lubricants melakukan sinergi dengan beberapa Anak Perusahaan melalui jaringan bisnis dan operasional yang Perusahaan (AP) PT Pertamina (Persero). Sinergi tersebut dimiliki oleh masing-masing AP Pertamina. untuk meningkatkan kinerja operasional Sinergi dengan Anak Perusahaan (AP) Pertamina Group Nama Perusahaan Bentuk Sinergi Pertamina International Timor Penjualan pelumas PT Patra Jasa Jasa akomodasi PT Pertamina Trans Kontinental Jasa pengurusan impor PT Prima Armada Raya Sewa kendaraan operasional PT Elnusa Petrofin Penjualan pelumas, jasa handling PT Mitra Tour & Travel Pembelian tiket dan event organizer PT Patra Badak Arun Solusi Biaya perawatan dan perbaikan PT Patra Logistik Jasa handling PT Pertamina Gas Group Penjualan pelumas, pembelian CNG PT Pertamina Bina Medika Managed care Pekerja PT Pertamina EP Penjualan pelumas, pendapatan jasa analisis laboratorium PT Pertamina Hulu Energi Group Penjualan pelumas PT Pertamina Hulu Indonesia Group Penjualan pelumas PT Pertamina International Shipping Penjualan pelumas, sewa tanker PT Pertamina Patra Niaga Penjualan pelumas, jasa handling, pendapatan jasa analisis laboratorium PT Pertamina (Persero) Penjualan pelumas, pendapatan jasa analisis laboratorium, pembelian bahan baku PT Pertamina Retail Penjualan pelumas, pembelian own use BBK PT Pertamina Training and Consulting Kontrak Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) PT Peteka Karya Jala Penjualan pelumas, pendapatan jasa analisis laboratorium PT Pratama Mitra Sejati Sewa kendaraan operasional PT Tugu Pratama Indonesia Jasa asuransi PT Pertamina Drilling Services Indonesia Penjualan pelumas PT Pertamina Geothermal Energy Pendapatan jasa analisis laboratorium PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java Penjualan pelumas PT Pertamina Algeria EP Penjualan pelumas PT Perta Arun Gas Penjualan pelumas 128 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Badan Tata Kelola Perusahaan Profil Badan Tata Kelola Perusahaan Profil Dewan Komisaris Berstatus Aktif Mas’ud Khamid Komisaris Utama Periode Menjabat Dasar Hukum Pengangkatan Kewarganegaraan Tempat dan Tanggal Lahir Usia Domisili : : : : : : 31 Agustus 2018 - sekarang Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 31 Agustus 2018 Indonesia Gresik, 12 Desember 1964 55 tahun Jakarta Riwayat Pendidikan • Sarjana Teknik Fisika dari Institut Teknologi Sepuluh November (1989) • Global Leadership Program dari Kellogg School Management Northwestern University of Chicago (2009) • Executive Education di Harvard Business School (2015) Pengalaman Kerja • Direktur Sales PT. Telkomsel (2015 – 2017) • Direktur Consumer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (2017-2018) • Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) (2018 - sekarang) Informasi Rangkap Jabatan • Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) (2018-sekarang) Ananda Tohpati Mas’ud Khamid Patuan Alfon Simanjuntak Dolly Indra Nasution Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Hubungan Afiliasi : Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Pasific Exposition 2019 (12-14 Juli) • Pertamina Energy Forum (26-27 November) • Menjadi Narasumber di beberapa acara, yaitu: - Mobile World Congress 2019 (23 Februari – 1 Maret) - Economic Challenge Metro TV (1 Juli) - Forum Fasilitas Produksi Migas 2019 (9 Juli) - Digital Expo 2019 (29 Agustus) - Sharing Session Direktur Pemasaran dengan Peserta Pre-Employment Training Badan Pusat Statistik (BPS) (3 Oktober) - Dies Natalis PEM Akamigas ke-53 (24 Oktober) 130 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 131 Profil Badan Tata Kelola Perusahaan Berstatus Aktif Berstatus Aktif Ananda Tohpati Komisaris Periode Menjabat Dasar Hukum Pengangkatan Kewarganegaraan Tempat dan Tanggal Lahir Usia Domisili : : : : : : 8 Agustus 2018 - sekarang Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 8 Agustus 2018 Indonesia Bandar Lampung, 9 Desember 1983 36 tahun Jakarta Dolly Indra Nasution Komisaris Periode Menjabat : Dasar Hukum Pengangkatan : Kewarganegaraan : Usia : Domisili : 15 September 2015 - sekarang Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 15 September 2015 yang diperpanjang dengan Surat Keputusan RUPS Sirkuler tanggal 31 Desember 2018 Indonesia 70 tahun Jakarta Riwayat Pendidikan • Sarjana Psikologi dari Universitas Tarumanegara (2009) • Master Kajian Ketahanan Nasional dari Universitas Indonesia (2013) Riwayat Pendidikan • Diploma dari Universitas Trisakti • Master of Business Administration dari IPPM Business School Pengalaman Kerja • Wakil Direktur Institute Paradigma Indonesia • Direktur Institute Paradigma Wasantara • Ketua Dewan Pengarah Lembaga Sertifikasi Profesi Limbah Industri dan Sampah (LSP LALINSA) • Ketua Dewan Pengarah Asosiasi Profesi Pengelolaan Limbah dan Emisi Indonesia (APPLIED) Pengalaman Kerja • Direktur Operasi NV Mass Mercedes Benz, Jakarta • Direktur HRD/GA di PT Nugra Santana • Managing Director pada Join Operation JPU – Elnusa Oil & Gas Informasi Rangkap Jabatan : Hubungan Afiliasi : Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia) (3 Desember) 132 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Informasi Rangkap Jabatan : Hubungan Afiliasi : Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Seminar “Kasus Hukum dan Pencegahan Pemidanaan Pengurus Korporasi” yang diselenggarakan oleh Corporate Leadership Development Institute (11 Juli) • Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia) (3 Desember) PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 133 Profil Badan Tata Kelola Perusahaan Berstatus Aktif Berstatus Tidak Aktif Patuan Alfon Simanjuntak Komisaris Periode Menjabat Dasar Hukum Pengangkatan Kewarganegaraan Tempat dan Tanggal Lahir Usia Domisili : : : : : : 31 Desember 2018 - sekarang Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 31 Desember 2018 Indonesia Jakarta, 28 Oktober 1966 53 tahun Jakarta Riwayat Pendidikan • S1 Teknik Perminyakan dari Universitas Trisakti (1992) • S2 Manajemen dari STIE IPWIJA (2003) • S2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Universitas Indonesia (2006) • S3 Teknik Metalurgi dan Material dari Universitas Indonesia (2013) Pengalaman Kerja • Kepala Subdirektorat Pengawasan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi, Subdirektorat Pengawasan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi (2013-2015) • Kepala Subdirektorat Pengembangan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional, Subdirektorat Pengembangan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional (2015-2017) • Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi (2018) • Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”, Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” (2018) • Direktur Bahan Bakar Minyak, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) (2018-sekarang) Informasi Rangkap Jabatan : Hubungan Afiliasi : Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Seminar “Kasus Hukum dan Pencegahan Pemidanaan Pengurus Korporasi” yang diselenggarakan oleh Corporate Leadership Development Institute (11 Juli) • “Pertamina Energy Forum” (26-27 November) • Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia) yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (3 Desember) 134 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Yulian Dekri Komisaris Periode Menjabat Dasar Hukum Pengangkatan Dasar Hukum Pemberhentian Kewarganegaraan Tempat dan Tanggal Lahir Usia Domisili : : : : : : : 31 Agustus 2018 – 1 November 2019 Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 31 Agustus 2018 Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 1 November 2019 Indonesia Palembang, 5 Juli 1964 55 tahun Tangerang Selatan Riwayat Pendidikan • Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (1988) • Magister/MBA Teknik dari Institut Teknologi Bandung (1995) Pengalaman Kerja • Engineering & Development Manager Refinery Unit V – Balikpapan (2011-2013) • Senior Manager Operation & Manufacturing di berbagai wilayah, antara lain Refinery Unit III Plaju dan Refinery Unit VI Balongan (2013) • General Manager di berbagai wilayah, antara lain Refinery Unit III Plaju (2013-2014), Refinery Unit VI Balongan (2014-2016), dan Refinery Unit V Balikpapan (2016-2017) Informasi Rangkap Jabatan (hingga masa jabatan berakhir) • VP Refining Performance Excellence PT Pertamina (Persero) (2017-2019) • VP Project Planning Development PT Pertamina (Persero) (2019) • Presiden Direktur PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (2019-sekarang) Hubungan Afiliasi : Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Seminar “Kasus Hukum & Pencegahan Pemidanaan Pengurus Korporasi” di Jakarta (11 Juli) PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 135 Profil Badan Tata Kelola Perusahaan Profil Direksi Berstatus Aktif Ageng Giriyono Direktur Utama Periode Menjabat Dasar Hukum Pengangkatan Kewarganegaraan Usia Domisili : : : : : 4 Januari 2019 - sekarang Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 4 Januari 2019 Indonesia 53 tahun Jakarta Riwayat Pendidikan • Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto (1989) • Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya (2005) Pengalaman Kerja • GM Fuel Retail Marketing Region VII PT Pertamina (Persero) (2012-2013) • GM Marketing Operation Region VII PT Pertamina (Persero) (2013) • GM Marketing Operation Region II PT Pertamina (Persero) (2013-2015) • GM Marketing Operation Region V PT Pertamina (Persero) (2015-2017) • VP Industrial Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) (2017-2018) • Direktur Utama PT Patra Niaga, Jakarta (2018) Informasi Rangkap Jabatan : Hubungan Afiliasi : Kepemilikan Saham di Perusahaan : 136 MOHAMMAD IRFAN Ageng Giriyono ANDRIA NUSA ANDRE HERLAMBANG Direktur Operasi Direktur Utama Direktur Sales & Direktur Finance & Marketing Business Support PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Nihil Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Marketing Forum Dit. Pemasaran Ritel yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (10-11 Maret) • Executive Workshop “Sustaining Pertamina’s Competitive Advantegs and Succeeding Across the Downstream Value Chain” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (21 Maret) • Marketing Forum Dit. Pemasaran Ritel yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (27-28 Juni) • Workshop “Marketing Subsidiary Management Work Transfer” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (30 Juli) • Leaders Forum “Turning Vision Into Actions through Building the Culture of Trust” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (20 Agustus) • Digital Expo 2019 yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (29 Agustus) • Sinergy Expo yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (4-5 September) • Narasumber di Upbringing Session yang diselenggarakan oleh Universitas Pertamina (2019) • Leaders Forum “Filosofi Hukum dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Korporasi” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (4 Oktober) • Leaders Forum “Bahaya Terorisme dan Radikalisme dalam Pengamanan Bisnis Perusahaan” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (10 Oktober) • Marketing Forum Dit. Pemasaran Ritel yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (13-15 Oktober) • Pertamina Energy Forum yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (26-27 November) • Sharing Session “Success Story Direktur Utama PT Pembangunan Jaya dan Pemaparan Strategi Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) - BOD Retreat” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (7 November) • Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia)” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (3 Desember) PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 137 Profil Badan Tata Kelola Perusahaan Berstatus Aktif Berstatus Aktif ANDRE HERLAMBANG Direktur Finance & Business Support Periode Menjabat Dasar Hukum Pengangkatan Kewarganegaraan Usia Domisili : : : : : 13 Agustus 2018 - sekarang Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 13 Agustus 2018 Indonesia 54 tahun Jakarta Riwayat Pendidikan • Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Padjajaran, Bandung (1989) • Pascasarjana Jurusan Master of Accounting dari Weatherhead School of Management, Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio, AS, (1997) • Doktor Ekonomi dari Universitas Trisakti (2017) Pengalaman Kerja • Manager Manajemen Risiko PT Pertamina EP (2008-2009) • Manager Pengendalian Biaya & PIK PT Pertamina EP (2009-2012) • Manager Keuangan Proyek & Aset PT Pertamina EP (2012) • Performance Management Manager PT Pertamina (Persero) (2012-2015) • Direktur Keuangan & Umum PT Pelita Air Service (2015-2018) Informasi Rangkap Jabatan : Hubungan Afiliasi : Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Sertifikasi Profesi Bidang Manajemen Pengembangan SDM Level V yang diselenggarakan oleh PT Catra Indo Grup T&C Jakarta (30 Januari) • Expand Leadership Program for BOD/BOC yang diselenggarakan oleh Corporate Leadership Development Institute (24 April) • Sertifikasi Manajer Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) (25 April) • Seminar “Kasus Hukum dan Pencegahan Pemidanaan Pengurus Korporasi” yang diselenggarakan oleh Corporate Leadership Development Institute (11 Juli) • Leaders Forum “Turning Vision Into Actions through Building the Culture of Trust” yang diselenggarakan oleh Pertamina Corporate University (20 Agustus) • Leaders Forum “Filosofi Hukum dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Korporasi” yang diselenggarakan oleh Pertamina Corporate University (4 Oktober) • Pelatihan Directorship Program Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Pertamina Corporate University (23 Oktober) • Sharing Session “Success Story Direktur Utama PT Pembangunan Jaya dan Pemaparan Strategi Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) BOD Retreat” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (7 November) • Legal Preventive Program “Business Judgement Rules” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (20 November) • Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia)” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (3 Desember) • Digitalisasi Integrasi Data Perpajakan PT Pertamina (Persero) dengan Direktorat Jenderal Pajak yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenederal Pajak (19 Desember) 138 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 ANDRIA NUSA Direktur Sales & Marketing Periode Menjabat : Dasar Hukum Pengangkatan : Kewarganegaraan : Usia : Domisili : 29 April 2015 - sekarang Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 29 April 2015 yang diperpanjang dengan Surat Keputusan RUPS Sirkuler tanggal tanggal 25 Mei 2018 Indonesia 55 tahun Jakarta Riwayat Pendidikan • Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (1982) • Magister (MBA) Teknik University of Leeds, Inggris (1998) Pengalaman Kerja • Manager Product and Business Development Unit Pelumas Pertamina tahun (2008-2012) • Industrial Marketing Manager PT Pertamina (Persero) (2012- 2013) • Retail Marketing Manager PT Pertamina (Persero) (2013) • Direktur Operasi PT Pertamina Lubricants (2013-2015) Informasi Rangkap Jabatan : Hubungan Afiliasi : Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Pembicara Workshop on Innovation & Technology yang diselenggarakan oleh Arbey (23 Januari) • Pembicara The 4th Indonesia Coal Outlook Conference yang diselenggarakan oleh Petromindo.com (28 Februari) • Executive Workshop “Sustaining Pertamina’s Competitive Advantegs and Succeeding Across the Downstream Value Chain” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (21 Maret) • Seminar Pengawasan Barang Beredar di Pasar dalam Rangka Pemberlakuan SNI Pelumas Secara Wajib yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian (10 September) • Pembicara Forum Standardisasi “Quality, System&Knowledge Management ( QSKM) Days” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (14 November) • Sharing Session “Success Story Direktur Utama PT Pembangunan Jaya dan Pemaparan Strategi Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) - BOD Retreat” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (7 November) • Legal Preventive Program “Business Judgement Rules” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (20 November) • Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia)” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (3 Desember) PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 139 Profil Badan Tata Kelola Perusahaan Berstatus Aktif Berstatus Tidak Aktif MOHAMMAD IRFAN Direktur Operasi Periode Menjabat Dasar Hukum Pengangkatan Kewarganegaraan Usia Domisili : : : : : 19 Januari 2018 - sekarang Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 19 Januari 2018 Indonesia 53 tahun Jakarta Riwayat Pendidikan • Sajrana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (1991) Pengalaman Kerja • GM Marketing Operations Region VIII PT Pertamina (Persero) (2013-2015) • GM Marketing Operations Region VI PT Pertamina (Persero) (2015-2017) • GM Marketing Operations Region VIII PT Pertamina (Persero) (2017) • Technical Expert/Strategic Advisor PT Pertamina (Persero) (2017-2018) Informasi Rangkap Jabatan : Hubungan Afiliasi : Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Legal Preventive Program “Memahami Hukum Persaingan Usaha” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (22 April) • Sosialisasi Internal “My Pertamina for Bisnis” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (22 April) • Sosialisasi “Risk Management dan Asuransi Pertamina” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (19 Juni) • Leader Forum “Turning Vision Into Action Through Building the Culture of Trust” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (20 Agustus) • Leader Forum “Filosofi Hukum dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) (4 Oktober) • Sharing Session “Success Story Direktur Utama PT Pembangunan Jaya dan Pemaparan Strategi Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) - BOD Retreat” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (7 November) • Sharing Knowledge “Potensi Perkembangan Electrical Vehicle di Pasar Indonesia (oleh Direktur TMMIN dan Sekjen Gaikindo) dan tren Digital Market di Indonesia (oleh Google Indonesia)” yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants (3 Desember) 140 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Afandi Direktur Utama Periode Menjabat Dasar Hukum Pengangkatan Dasar Hukum Pemberhentian Kewarganegaraan Usia Domisili : : : : : : 23 Mei 2017 – 2 Januari 2019 Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 23 Mei 2017 Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 2 Januari 2019 Indonesia 53 tahun Tangerang Selatan Riwayat Pendidikan • Sarjana Teknik Kimia dari Universitas Diponegoro, Semarang (1990) • Master di bidang Manajemen dari Universitas Diponegoro, Semarang (2002) Pengalaman Kerja • GM Fuel Retail Marketing Region V PT Pertamina (Persero) (2012-2013) • GM Marketing Operation Region III PT Pertamina (Persero) (2013) • GM Marketing Operation Region V PT Pertamina (Persero) (2013-2015) • VP Retail Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) (2015-2017) Informasi Rangkap Jabatan : Hubungan Afiliasi : Kepemilikan Saham di Perusahaan : Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti : di tahun 2019 Nihil Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Nihil Nihil PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 141 Profil Badan Tata Kelola Perusahaan Profil Organ Pendukung Dewan Komisaris Komite Audit Ananda Tohpati Ketua Komite Audit Komite Investasi & Operasi Periode Menjabat : Status per 31 Desember 2019 : Dasar Hukum Pengangkatan : 5 November 2018 - sekarang Aktif Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-003/DEKOM.PL/2018-S0 tanggal 5 November 2018 Yulian Dekri Ketua Komite Investasi & Operasi Profil Ananda Tohpati dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris pada halaman 134. Periode Menjabat : 5 November 2018 - sekarang Status per 31 Desember 2019 : Aktif Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-003/DEKOM.PL/2018-S0 tanggal 5 November 2018 Kewarganegaraan Tempat dan Tanggal Lahir Usia Domisili : : : : Periode Menjabat : 1 November 2018 - sekarang Status per 31 Desember 2019 : Aktif Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-004/DEKOM.PL/2018-S8 tanggal 1 November 2018 Indonesia Palembang, 17 September 1962 57 tahun Jakarta Pengalaman Kerja • Internal Audit sebagai Audit Planning, Development & Support Manager di Jakarta (2010-2011) • Internal Audit Upstream Internal Audit di Jakarta (2011-2013) • Chief Internal Audit di Pertagas, Jakarta (2013-2014) • Internal Audit VP Upstream, Gas & NRE di Jakarta (2014-2018) Kewarganegaraan Tempat dan Tanggal Lahir Usia Domisili Doddy Dhirgantara Anggota Komite Investasi & Operasi : Nihil : Nihil : : : : Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • HSE Leadership Mandatory Training di Pertamina HSE Training Center (7-8 Februari) Periode Menjabat : 1 November 2018 - sekarang Status per 31 Desember 2019 : Aktif Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-004/DEKOM.PL/2018-S8 tanggal 1 November 2018 Indonesia Karawang, 22 Februari 1970 49 tahun Jakarta Pengalaman Kerja • Accounting Manager Drill. Serv. Area Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) (2012-2013) • Budget & Accounting Consolidation Manager Drill. Serv. Area Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) (2013-2015) • Wakil Direktur Keuangan RS Pusat Pertamina (2015-2018) • Manager Account Receivables PT Pertamina (Persero) (2018) Informasi Rangkap Jabatan • Manager Finance Ops Head Office PT Pertamina (Persero) (2018-sekarang) Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 : Nihil : Nihil Pengalaman Kerja • Senior Analyst M&T Investment PT Pertamina (Persero) (2013-2014) • Senior Analyst Gas Investment PT Pertamina (Persero) (2014-2016) • Senior Analyst Downstream General Investment PT Pertamina (Persero) (2016-2017) • Manager Downstream Investment Review PT Pertamina (Persero) (2017-2018) Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kewarganegaraan Tempat dan Tanggal Lahir Usia Domisili Riwayat Pendidikan • S1 Ekonomi Akuntansi dari Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta (1997) Asep Chaerudin Anggota Komite Audit Indonesia Jakarta, 26 Juni 1970 49 tahun Jakarta Informasi Rangkap Jabatan • Corporate Head Downstream Investment Review PT Pertamina (Persero) (2018-sekarang) Periode Menjabat : 5 November 2018 - sekarang Status per 31 Desember 2019 : Aktif Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-003/DEKOM.PL/2018-S0 tanggal 5 November 2018 Kewarganegaraan Tempat dan Tanggal Lahir Usia Domisili : : : : Riwayat Pendidikan • S1 Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia (1995) • S2 Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada (2010) Informasi Rangkap Jabatan : Nihil Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 Dasar Hukum Pemberhentian Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler PT Pertamina Lubricants tanggal 1 November 2019 Profil Yulian Dekri dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris pada halaman 137. Riwayat Pendidikan • Sarjana Manajemen dari Universitas Sriwijaya M. Nirfan Anggota Komite Audit Periode Menjabat : 1 November 2018 – 1 November 2019 Status per 31 Desember 2019 : Tidak Aktif Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-004/DEKOM.PL/2018-S8 tanggal 1 November 2018 : : : : Indonesia Jakarta, 8 Juni 1968 51 tahun Depok Riwayat Pendidikan • D-III Teknik Listrik dari Universitas Indonesia (1991) • S1 Teknik Kimia dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2003) Abal Amsari Anggota Komite Investasi & Operasi Pengalaman Kerja • Region Manager HSSE Jawa – 1, Jakarta (2014-2017) • Senior Analyst Fuel Market Occupation Safety PT Pertamina (Persero) (2017-2018) Informasi Rangkap Jabatan • Manager M&T Audit Performance & System Management PT Pertamina (Persero) (2018-2019) • Manager Planning, Monitoring, Audit & System Management PT Pertamina (Persero) (2019-sekarang) Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Pelatihan “Upskilling Coaching Mentoring TDA XX – XXII” di Pertamina Corporate University (19 Maret) • Pelatihan “Behaviour Based Safety” di Bogor (25-26 April) 142 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 143 Profil Badan Tata Kelola Perusahaan Profil Chief Internal Audit Komite Investasi & Operasi Periode Menjabat : 1 Juli 2018 - sekarang Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan DIreksi PT Pertamina Lubricants No. Kpts.P-306/K00000/2018-S8 tanggal 30 Mei 2018, aktif tmt. 1 Juli 2018 Periode Menjabat : 1 November 2018 - sekarang Status per 31 Desember 2019 : Aktif Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-004/DEKOM.PL/2018-S8 tanggal 1 November 2018 Kewarganegaraan Tempat dan Tanggal Lahir Usia Domisili : : : : Indonesia Kediri, 5 Mei 1973 46 tahun Sidoarjo Riwayat Pendidikan • S1 Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh November (1999) • S2 Marketing Communication dari Universitas Indonesia (2010) Edhie Satriyo D.N. Anggota Komite Investasi & Operasi Kewarganegaraan Tempat dan Tanggal Lahir Usia Domisili : : : : Indonesia Rembang, 15 Juni 1970 49 tahun Bogor Riwayat Pendidikan • D-IV Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta (1995) Yusuf Wahyuri Chief Internal Audit Pengalaman Kerja • Senior Supervisor Asset Management – Sumatera 2 (2013-2014) • Manager Strategic Planning & Business Development PT Patra Trading, Jakarta (2014-2017) Pengalaman Kerja • Senior Auditor M&T – Sumatera 1, Medan (2013-2014) • Kepala Satuan Pengawas Internal PT Pertamina Retail Jakarta (2014-2017) • Senior Auditor II Marketing Internal Audit PT Pertamina (Persero) (2017-2018) Informasi Rangkap Jabatan : Nihil Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Informasi Rangkap Jabatan • Senior Analyst Marketing Subsidiary Synergy & Restructuring PT Pertamina (Persero) (20172019) • Senior Analyst Shipping Business Development PT Pertamina (Persero) (2019-sekarang) Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Pelatihan “Basic Lubricant and Lubrication” di Jakarta (30 Juni) • Pelatihan “Seminar & National Anti Fraud Conference (NAFC)” di Bali (6 Juli) Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Pelatihan “Investment Academy” di Bandung (27 Februari - 1 Maret) Profil Sekretaris Perusahaan Sekretaris Dewan Komisaris Periode Menjabat : 1 Juli 2019 – sekarang Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants No. Kpts-002/DEKOM.PL/2019-S8 tanggal 1 Juli 2019 Kewarganegaraan Usia Domisili Periode Menjabat : 1 April 2019 - sekarang Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan DIreksi PT Pertamina Lubricants No. Kpts-P-143/K00000/2019-S8 Tanggal 15 Maret 2019 tanggal 1 April 2019 : Indonesia : 56 tahun : Jakarta Kewarganegaraan Usia Domisili Riwayat Pendidikan • S1 Teknik Fisika dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) (1988) • S2 Teknik Instrumentasi & Kontrol dati Institut Teknologi Bandung (ITB) (2005) Ibnu Prakoso Sekretaris Dewan Komisais Pengalaman Kerja • VP Sales PT Pertamina Lubricants (2014-2017) • VP Sales & Support PT Pertamina Lubricants (2017-2019) Informasi Rangkap Jabatan : Nihil Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Pengenalan Tugas Sekretaris Dewan Komisaris melalui Diskusi & Benchmark dengan Sekretaris Dewan Komisaris PT Pertamina Patra Niaga (Juli 2009) 144 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 : Indonesia : 46 tahun : Tangerang Selatan Riwayat Pendidikan • S1 Komunikasi dari Universitas Padjajaran (1999) Iwan Ridwan Faizal Sekretaris Perusahaan Pengalaman Kerja • Senior Officer International Relations PT Pertamina (Persero) (2015) • Senior Officer Investor Communications PT Pertamina (Persero) (2015-2017) • Relations Assistant Manager PT Pertamina Hulu Energi Head Office – Jakarta (2017-2019) Informasi Rangkap Jabatan : Nihil Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Pelatihan “Digital Agility Through Enterprises Architecture” di Jakarta (30 Januari) PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 145 Profil Badan Tata Kelola Perusahaan Profil Fungsi Risk Management Struktur Organisasi Perusahaan Periode Menjabat : 1 Juni 2016 – sekarang Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan No. Kpts-150/PL0000/2016-S8 tanggal 1 Juni 2016 Kewarganegaraan Usia Domisili Direktur Utama Ageng Giriyono : Indonesia : 52 tahun : Surabaya Riwayat Pendidikan • S1 Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) (1991) Mohamad Zuchri Vice President (VP) Corporate Development Pengalaman Kerja • Product Development Specialist PT Pertamina (Persero) (2009-2012) • Assistant Manager Business PT Pertamina (Persero) (2012-2013) • Assisstant Manager Business Development PT Pertamina (Persero) (2013) • VP Production PT Pertamina Lubricants (2013-2016) Chief Internal Audit Yusuf Wahyuri VP Corporate Development Mohamad Zuchri Manager HSSE Bagus Indarto Corporate Secretary Iwan Ridwan Faizal Informasi Rangkap Jabatan : Nihil Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 : Nihil : Nihil Periode Menjabat Kewarganegaraan Usia Domisili : : : : 1 Mei 2018 – sekarang Indonesia 40 tahun Tangerang Selatan Direktur Sales & Marketing ANDRIA NUSA Direktur Operasi MOHAMMAD IRFAN Direktur Finance & Buss Supp ANDRE HERLAMBANG Riwayat Pendidikan • S1 Teknik Industri dari Institut Teknologi Indonesia, Serpong (2002) • S2 Ekonomi Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta (2014) Lili Amalia Risk & Performance Management Manager Pengalaman Kerja • Analis Utama Marketing Communication (2007) • Analis Utama Marine Commercial (2007-2008) • Analis Utama Industrial Commercial (2009-2010) • Sales Representative Industry Wilayah I (2011-2013) • Assistant Manager Marketing Support Wilayah I (2013-2018) Informasi Rangkap Jabatan : Nihil Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Training “Competitive Advantages And Succeedin g Across The Downstream Value Chain” (22 Maret 2019) • Training “Suiness Continuity Management” (17 Juli 2019) Periode Menjabat Kewarganegaraan Usia Domisili : : : : 28 Juli 2017 – sekarang Indonesia 32 tahun Jakarta VP Sales & Support Abdul Hafid Rasjid VP Overseas Mia Krishna A. VP Production Hery Fitrawan VP General Affair Uut Hestiwidati VP Sales Marketing Domestic Retail Automotive Arie Anggoro VP Sales Marketing Domestic Industry Rudi Rahmanda VP Distribution Arief Hariyanto VP Finance Afan Aftory VP Key Account Sigit Pranowo Head of Technical Specialist Hidayat Rusdi Manger Quality Assurance Abdul Hamid Manager HR Development Amilia Elvandari Manager Technical Services Mas Achmad Noorsyarief Riwayat Pendidikan • S1 Teknik Industri dari Universitas Trisakti (2009) Mohamad Aldi Nurdin Analyst Risk Management Pengalaman Kerja • Junior Analyst M&T Subsidiary Management (2013-2015) • Junior Analyst Quality Management & Performance Wilayah III (2015-2017) • Analyst Quality Improvement PT Pertamina Lubricants (2017) Informasi Rangkap Jabatan : Nihil Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Kepemilikan Saham di Perusahaan : Nihil Pelatihan/Pendidikan yang Diikuti di tahun 2019 • Training “Key Risk Indicator” (10 Juli 2019) 146 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 147 Profil Badan Tata Kelola Perusahaan Komitmen Perusahaan dalam menerapkan praktik GCG di setiap proses bisnisnya telah diakui dan diapresiasi oleh PT Pertamina (Persero) selaku Induk Perusahaan melalui penganugerahan Best GCG Implementation unuk kategori Downstream Subsidiary dalam ajang Annual Pertamina Subsidiary Awards (APSA) 2019. Pertamina lubricants Tata Kelola Perusahaan 148 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Tata Kelola Perusahaan Kerangka GCG Penerapan GCG di lingkungan PT Pertamina Lubricants yang berlaku di PT Pertamina (Persero). Adapun kerangka telah mengacu pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 GCG yang berlaku di Perusahaan ditunjukkan dalam tentang Perseroan Terbatas, peraturan terkait GCG yang ilustrasi berikut ini. dikeluarkan oleh Kementerian BUMN, dan ketentuan GCG Kerangka GCG PT Pertamina Lubricants General Annual Meeting of Shareholders Articles of Association Board Manual Secretary of BOC Board of Commissioner (BOC) Independent Accounting Auditor Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor PER-01 /MBU/2011 perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik yang tidak sesuai dengan peraturan perundang- Negara, Good Corporate Governance (GCG) didefinisikan undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; dan sebagai prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan 5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di mekanisme pengelolaan yang berlandaskan pada peraturan dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan perundang-undangan dan etika berusaha. Terdapat 5 (lima) (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan prinsip GCG sebagaimana yang tercantum dalam peraturan peraturan perundang-undangan. 1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam Dalam peraturan tersebut, BUMN diwajibkan untuk melaksanakan proses pengambilan keputusan dan menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan relevan mengenai perusahaan; yang berlaku, dengan tetap memperhatikan ketentuan dan Corporate Development Legal & Compliance Risk Performance Management Corporate Management Team Corporate Officers Team Report Report / Inquiry Inqulry Auditing norma yang berlaku serta Anggaran Dasar BUMN. Dewan Komisaris dan Direksi Sebagai Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang Berdasarkan UU No. 40 Tahun 1970 tentang Perseroan Dalam melaksanakan kinerjanya, Dewan Komisaris dan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris Direksi bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang dan Direksi merupakan Organ Tata Kelola Perusahaan. Saham (RUPS) yang merupakan organ tata kelola tertinggi di Dewan Komisaris berperan dalam melakukan pengawasan Perusahaan. RUPS memiliki wewenang yang tidak diberikan terhadap jalannya pengelolaan Perusahaan serta memberi oleh Dewan Komisaris maupun Direksi dalam batas yang nasihat kepada Direksi. Sedangkan Direksi bertugas untuk ditentukan dalam perundang-undangan dan Anggaran melakukan pengurusan dan pengelolaan Perusahaan serta Dasar Perusahaan. pelaksanaan, dan pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif; Independent GCG Assessor Corporate Secretary Investation & Operation Committee Government, Corporate Grup & Internal Regulation tersebut, yaitu: 2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasn fungsi, Board of Director (BOD) Internal Audit 4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana Audit Commitee 3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian merupakan BUMN, PT Pertamina Lubricants berkomitmen di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan untuk mengimplementasikan GCG dengan mengacu perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi pada best-practices secara konsisten dan menyeluruh yang sehat; di setiap lini bisnisnya. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka mempertahankan pencapaian kinerja yang positif dan berkelanjutan sekaligus mengoptimalkan pemberian manfaat positif dan nilai tambah (added value) bagi para pemangku kepentingan Perusahaan di tengah sebagai pembuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan manajemen dan kegiatan operasional Perusahaan. perkembangan industri yang semakin kompetitif. 150 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 151 Tata Kelola Perusahaan Pernyataan Kepemilikan Pedoman dan Tata Tertib (Board Manual) 11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan- Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Secara garis besar, Board Manual memuat tata kerja Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja (Board Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk hak, kewajiban, Manual) PT Pertamina Lubricants. Board Manual disusun tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris serta dengan merujuk pada Peraturan Menteri Negara BUMN proses hubungan dan fungsi antara kedua organ utama No.PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, juncto tata kelola tersebut. Board Manual telah ditandatangani Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012 oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada bulan Desember tanggal 6 Juli 2012 tentang Penerapan Tata Kelola 2016. Perusahaan akan melakukan evaluasi secara berkala, Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sekali atau sesuai Badan Usaha Milik Negara. kebutuhan untuk mengetahui dan mengukur kesesuaian Board Manual dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun dinamika bisnis yang ada. bertugas melakukan pengawasan Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris berwenang: pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha 1. Memperoleh akses cukup atas informasi Perusahaan, Perusahaan yang dilakukan Direksi, serta memberikan dalam hal ini melihat buku-buku, surat-surat, serta nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta Anggaran Dasar Perusahaan dan keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. bertentangan Anggaran lainnya dengan peraturan Dasar dan/atau keputusan RUPS. memeriksa kekayaan Perusahaan; 2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan; 3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris wajib: 1. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP yang diusulkan oleh Direksi; 2. Mengikuti perkembangan memberikan pendapat dan kegiatan saran Perusahaan, kepada pemberian nasehat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. 3. Dilarang melakukan transaksi yang mempunyai ditetapkan dan disetujui oleh RUPS. anggota Dewan Komisaris telah membagi tugas masing- Pembagian Tugas Dewan Komisaris Nama Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab Mas’ud Khamid Komisaris Utama Mengawasi seluruh Komite Ananda Tohpati Komisaris Koordinator Komite Audit Dolly Indra Nasution Komisaris Anggota Dewan Komisaris Patuan Alfon Simanjuntak Komisaris Anggota Dewan Komisaris Komisaris* Koordinator Komite Investasi & Operasi* 4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; 5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Direksi 1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri berkaitan rapat Dewan Komisaris; kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan dengan pengurusan Perusahaan untuk c. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan berdasarkan peraturan kepekerjaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. tujuan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan baik di dalam d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan 7. Memberhentikan sementara Anggota Direksi sesuai kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana kepada seorang atau beberapa orang anggota dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada Dasar Perusahaan, dan/atau keputusan RUPS. seorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan 6. Mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu dan memberhentikannya; dan ketentuan Anggaran Dasar; benturan kepentingan dan mengambil kepentingan 8. Membentuk komite-komite lain selain komite audit, jika Perusahaan selain honorarium dan fasilitas yang dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan ditentukan oleh RUPS. Perusahaan dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang Dewan Komisaris. *) Masa jabatan berakhir per tanggal 1 November 2019 RUPS dalam menjalankan tugas pengawasan dan di induk Perusahaan dan dinyatakan berlaku bagi profesi, pengetahuan, pengalaman dan kapasitas anggota pengelolaan Perusahaan; jawab kepada Perusahaan dalam hal ini diwakili oleh Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS; 7. Mematuhi ketentuan-ketentuan lain yang berlaku masing. Pembagian dilakukan berdasarkan latar belakang lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut 2. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung RUPS gejala menurunnya kinerja Perusahaan; 1. Mematuhi Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran. 6. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris harus: profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, 5. Membentuk Komite Audit; bertentangan dengan peraturan perundangundangan, Yulian Dekri peraturan perundang-undangan, serta prinsip-prinsip Laporan Tahunan; pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak 3. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan tidak perundang-undangan, tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani pengawasan kepengurusan Perusahaan; Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Dewan Komisaris Komisaris sepanjang kewenangan mengenai masalah yang dianggap penting bagi Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Dewan pandangan terhadap hal- hal yang dibicarakan; 12. Melaksanakan 4. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan Perusahaan; 9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan 2. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi berwenang untuk: a. Menetapkan kebijakan dalam memimpin pengurusan Perusahaan. b. Mengatur kepada pihak lain. e. Direksi dapat mengangkat dan memberhentikan ketentuan-ketentuan Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau termasuk tentang dalam jangka waktu tertentu atas beban Perusahaan, kepekerjaan pembinaan jika dianggap perlu; pekerja, penetapan upah dan penghasilan lain, 10. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam pesangon dan/atau penghargaan atas pengabdian keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai serta manfaat pensiun bagi para pekerja Perusahaan dengan ketentuan Anggaran Dasar; berdasarkan peraturan perundang-undangan yang Sekretaris Perusahaan berdasarkan aturan dan ketentuan yang berlaku. berlaku dan/atau keputusan RUPS. 152 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 153 Tata Kelola Perusahaan f. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya baik h. Menyiapkan dan menetapkan susunan organisasi mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya. kekayaan Perusahaan, sesuai dengan ketentuan- i. ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. untuk: pikiran, perhatian dan dan pencapaian tujuan Perusahaan. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan perusahaan untuk mengelola, dan mengembangkan usaha minyak lumas, gemuk lumas, dan specialties dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan maksimal 1. Memberikan arahan, dan mengendalikan kebijakan visi, misi, dan strategi Perusahaan;. 2. Mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan usaha minyak lumas, gemuk lumas, dan specialties, di dalam negeri maupun secara selektif di luar negeri; 3. Menetapkan strategi usaha minyak lumas, gemuk lumas, dan specialties, jangka pendek maupun jangka panjang, untuk memperoleh keuntungan usaha maksimal; 4. Mengevaluasi strategi usaha minyak lumas, gemuk lumas, dan specialties, dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal; 5. Melakukan evaluasi risiko strategi pengembangan usaha; 6. Menetapkan kerja sama kemitraan/aliansi untuk pengembangan usaha; 7. Mengembangkan usaha melalui strategi aliansi, merger, ataupun akuisisi; 8. Menetapkan target pemasaran pelumas untuk masing-masing wilayah, atau negara tujuan pemasaran 9. Menetapkan ukuran kinerja produksi, pemasaran pelumas, pengembangan produk, dan fungsi penunjang lainnya serta melakukan evaluasi; 10.Membina dan mengembangkan SDM (karier maupun spesialis) di lingkungan Perusahaan Mohammad Irfan Direktur Operasi Mengelola kegiatan produksi dan distribusi pelumas (minyak dan gemuk lumas) secara efektif dan efisien untuk mencapai target yang ditetapkan 1. Menyusun strategi produksi pelumas untuk mencapai target yang ditetapkan dan kemudian mengimplementasikannya. a. Mengevaluasi pola dan tingkat kebutuhan pelumas, kemampuan Production Unit dan kebijaksanaan umum Perusahaan di bidang usaha pelumas untuk menyusun strategi produksi pelumas; b. Menyusun strategi produksi meliputi pengadaan bahan baku/ bahan pembantu, strategi pelaksanaan produksi pelumas, strategi pengembangan sarana/fasilitas produksi untuk mencapai target yang ditetapkan; 2. Menyelenggarakan kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi pelumas berjalan efektif dan efisien; a. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi pelumas untuk memenuhi target/kebutuhan pemasaran; b. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengendalian pengadaan bahan baku/bahan pembantu untuk menunjang kelancaran/kebutuhan produksi; c. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengendalian biaya agar produksi berjalan efisien; d. Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan dan optimalisasi sarana/fasilitas dalam rangka pembinaan untuk menjaga keandalannya; 3. Menyelenggarakan kegiatan operasi produksi pelumas untuk memenuhi target/kebutuhan Pemasaran; a. Mengkoordinasikan/menetapkan kebijakan produksi pelumas untuk masing-masing Production Unit untuk memenuhi kebutuhan pemasaran; b. Mengkoordinasikan/menetapkan sistem dan prosedur operasi produksi dan pengendalian kualitas agar produksi berjalan efektif dan efisien; c. Mengkoordinasikan/menetapkan kebijakan pemeliharaan dalam rangka pembinaan sarana/fasilitas; Anggaran Dasar Perusahaan dan yang ditetapkan Rencana Kerja undangan. k. Mematuhi ketentuan-ketentuan lain yang berlaku Jangka Panjang Perusahaan dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan dan disetujui oleh RUPS. 4. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan yang hendak dicapai dalam jangka waktu lima penuh tanggung jawab, menjalankan tugas untuk tahun, yang telah ditandatangani bersama dengan kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mematuhi Dewan Komisaris disampaikan kepada RUPS untuk peraturan perundang-undangan yang berlaku. mendapatkan pengesahan. rancangan 5. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh dan secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau Anggaran Perusahaan (RKAP) yang merupakan lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang usaha Perusahaan, kecuali apabila anggota Direksi yang Perusahaan (RJPP) dan selanjutnya disampaikan bersangkutan dapat membuktikan bahwa: kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan. a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau Rencana Kerja d. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perusahaan sesuai kelaziman yang berlaku bagi suatu Perusahaan. ditutup, kelalaiannya; b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan ke hati-hatian untuk kepentingan dan sesuai e. Dalam waktu 5 lima bulan setelah tahun buku menyampaikan dengan maksud dan tujuan Perusahaan; Laporan c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik Tahunan yang telah ditandatangani oleh Direksi dan langsung maupun tidak langsung atas tindakan Dewan Komisaris kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan. pengurusan yang mengakibatkan kerugian; d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul f. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan standar atau berlanjutnya kerugian tersebut. Akuntansi keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian internal, terutama fungsi pengurusan, Tanpa membatasi tugas, wewenang dan tanggung jawab pencatatan, penyimpanan dan pengawasan. sebagai anggota Direksi, Anggaran Dasar Perusahaan g. Memberikan Jabatan Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai yang memuat sasaran dan tujuan Perusahaan Perusahaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Utama di induk perusahaan dan dinyatakan berlaku bagi Perusahaan (RJPP) yang merupakan rencana strategis c. Menyiapkan Nama oleh RUPS berdasarkan peraturan perundangtenaga, pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban b. Menyiapkan dinyatakan atau diminta anggota Dewan Komisaris. j. Fungsi Ageng Giriyono dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam 3. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berkewajiban a. Mencurahkan Memberikan penjelasan tentang segala hal yang Pembagian Tugas Direksi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan jalannya Perusahaan mengatur pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi sesuai kedudukannya dalam susunan Direksi. berupa laporan kegiatan Perusahaan termasuk Laporan Keuangan baik dalam bentuk laporan berkala menurut cara dan waktu yang ditentukan dalam Anggaran Dasar serta setiap kali diminta oleh RUPS. 154 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 155 Tata Kelola Perusahaan Nama Jabatan Fungsi Tugas dan Tanggung Jawab 4. Menyelenggarakan kegiatan pengadaan finished product import, bahan baku/bahan pembantu pelumas untuk memenuhi kebutuhan produksi; a. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan proses pengadaan bahan baku/bahan pembantu pelumas untuk memenuhi kebutuhan produksi; b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengadaan bahan baku/bahan pembantu agar berjalan efektif, efisien, dan tepat mutu; c. Mengkoodinasikan penyusunan sistem dan prosedur pengadaan material agar kegiatan pengadaan berjalan secara efektif, efisien, dan sesuai kebijakan umum perusahaan dan peraturan lainnya; d. Menyelenggarakan import finished produk yang belum dapat dibuat di dalam negeri sesuai kebutuhan pasar; 5. Menyelenggarakan kegiatan distribusi pelumas (minyak dan gemuk lumas) ke Depot Supply Point (DPS) sesuai dengan kebutuhan Pemasaran secara efektif dan efisien; a. Menyusun strategi distribusi untuk menjamin kelancaran distribusi sehingga dicapai distribusi yang efektif dan efisien; b. Mengkoordinasikan persediaan produk minyak lumas dan gemuk lumas yang berada di DPS sehingga diperoleh persediaan yang optimal; c. Menyusun kegiatan penyaluran produk minyak lumas dan gemuk lumas dari Gudang Nusantara ke DPS; d. Mengevaluasi tarif angkutan produk minyak lumas dan gemuk lumas; 6. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan Direktorat produksi untuk mewujudkan sistem kerja yang produktif; 7. Pelaksanakan tugas lain dari atasan yang relevan dengan bidang tugasnya perusahaan. Andria Nusa 156 Direktur Sales & Marketing PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi pemasaran dan penjualan produk pelumas, melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan produk pelumas, grease, dan specialties, baik untuk pasar domestik maupun pasar overseas, guna memperoleh keuntungan usaha yang maksimal, mengelola pelanggan besar (key account) serta memberikan pelayanan teknis kepada pelanggan 1. Menyusun dan mengevaluasi strategi pemasaran produk pelumas, grease, dan specialties, dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, baik untuk pasar domestik maupun pasar overseas; 2. Menetapkan program dan strategi promosi Above the Line, dan Below the Line, tingkat nasional dan internasional; 3. Melakukan evaluasi harga jual produk pelumas, grease, dan specialties product, dan mengusulkan penetapannya; 4. Mengevaluasi dan menyusun strategi jaringan pemasaran produk pelumas, grease, dan specialties; 5. Mengevaluasi posisi produk eksisting dan mengusulkan pengembangan produk baru, sesuai hasil analisis pasar; 6. Mengelola kegiatan marketing intelligent; 7. Mengelola brand produk pelumas, grease, dan specialties; 8. Mengelola kegiatan promosi dan komunikasi produk melalui media komunikasi yang relevan; 9. Mengelola dan mengembangkan layanan keluhan pelanggan; 10. Menetapkan strategi penjualan berdasarkan strategi pemasaran yang telah ditetapkan; 11. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penjualan produk pelumas, grease, dan specialties baik untuk pasar domestik maupun pasar overseas; 12. Melakukan evaluasi kegiatan penjualan produk pelumas, grease, dan specialties product baik untuk pasar domestik maupun pasar overseas; 13. Melakukan analisa risiko dari kegiatan penjualan yang dilakukan; 14. Melakukan evaluasi kondisi ekonomi maupun kondisi pasar pelumas domestik dan overseas; 15. Melakukan evaluasi calon pemasar, jaringan distribusi, dan retail outlet pelumas domestik dan overseas; 16. Melakukan kompilasi dan analisa data hasil penjualan pelumas domestik dan overseas; 17. Menyusun target, memonitor pencapaian penjualan, maupun analisis PL untuk masing-masing region di domestik, dan negara operasi overseas; 18. Melakukan kompilasi permintaan produk untuk penjualan di seluruh Sales Region di dalam negeri maupun untuk pasar overseas; 19. Menjaga tingkat persediaan stok produk pelumas di Depot Supply Point dan Sales Point; 20. Menyusun laporan manajemen perihal kinerja seluruh penjualan secara periodik; 21. Pembinaan SDM di bawah Direktorat Sales & Marketing untuk mewujudkan sistem kerja yang produktif; 22. Melaksanakan tugas lain dari Direktur Utama yang relevan dengan bidang tugasnya. Nama Andre Herlambang Jabatan Fungsi Direktur Finance & Business Support Tugas dan Tanggung Jawab Menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi keuangan perusahaan, pengelolaan dan pengembangan SDM, serta pemenuhan unsur-unsur penunjang yang diperlukan jalannya Perusahaan. 1. Mengelola finansial planning, finansial risk management, dan melakukan analisa kinerja keuangan Perusahaan; 2. Mengoordinir perumusan Strategi Jangka Panjang sebagai dasar perumusan Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan (RKAP) dengan bekerja sama dengan Direksi lainnya; 3. Memberlakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko finansial yang dapat dihadapi oleh perusahaan dengan berkoordinasi dengan Direksi lainnya; 4. Memastikan agar seluruh unit usaha dan wilayah kerja perusahaan mematuhi kebijakan dan Standard Operating Procedure (SOP) keuangan yang berlaku untuk masing-masing fungsi sesuai dengan rencana yang telah disetujui (business units oversight); 5. Memastikan ketersediaan dana operasional yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional sehari-hari, dengan melakukan koordinasi erat dengan para pimpinan unit usaha; 6. Memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk keperluan pelaporan kepada Direksi dan Komisaris Perusahaan; 7. Merencanakan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi kerja sama perusahaan dengan lembaga keuangan baik dalam negeri maupun luar negeri; 8. Merencanakan, dan mengembangkan kebijakan serta sistem pengelolaan SDM; 9. Mengontrol fungsi manajemen SDM agar dapat menunjang, dan meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan; 10.Merencanakan, melaksanakan, dan mengelola aktivitas-aktivitas pendukung perusahaan, seperti aspek legal, IT Support, telecom, dan lain-lain. Masa Jabatan Masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi RUPS Sirkuler Perusahaan tahun 2018. Sedangkan anggota ditetapkan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat Dewan Komisaris lainnya, yaitu Bapak Dolly Indra Nasution kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Anggota Dewan memiliki masa jabatan 2 (dua) kali periode. Beliau pertama Komisaris dan Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan kali diangkat pada RUPS Sirkuler tahun 2015, kemudian berdasarkan diperpanjang pada RUPS Sirkuler tahun 2018. keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya. Sementara itu, untuk jajaran Direksi, terdapat 3 (tiga) Jabatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi berakhir anggota yang memiliki masa jabatan 1 (satu) kali periode, apabila: yaitu Bapak Ageng Giriyono yang diangkat pada RUPS • Masa jabatannya berakhir; Sirkuler Perusahaan tahun 2019 serta Bapak Mohammad • Mengundurkan diri; Irfan, dan Bapak Andre Herlambang yang diangkat pada • Tidak lagi memenuhi persyaratan perundangan yang RUPS Sirkuler Perusahaan tahun 2018. Sedangkan anggota berlaku; Direksi lainnya, yaitu Bapak Andria Nusa memiliki masa • Diberhentikan berdasarkan Keputusan RUPS; jabatan 2 (dua) kali periode. Beliau pertama kali diangkat • Meninggal dunia dalam masa jabatannya. pada RUPS Sirkuler tahun 2015, kemudian diperpanjang pada RUPS Sirkuler tahun 2018. Hingga akhir periode pelaporan, terdapat 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris yang memiliki masa jabatan 1 (satu) kali Untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang berstatus periode, yaitu Bapak Mas’ud Khamid, Bapak Ananda Tohpati, tidak aktif pada tahun 2019, yaitu Bapak Yulian Dekri dan dan Bapak Patuan Alfon Simanjuntak yang diangkat pada Bapak Afandi memiliki masa jabatan 1 (satu) kali periode. Masa Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina Lubricants Masa Jabatan Dewan Komisaris Direksi Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif 1 periode (< 3 tahun) 3 orang 2 periode (3-5 tahun) 1 orang 1 orang 3 orang 1 orang Nihil 1 orang Nihil PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 157 Tata Kelola Perusahaan Penunjukkan dan Suksesi Keberagaman Pemilihan dan pengangkatan anggota Direksi dan anggota Pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan Pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan Pengendali dari PT Pertamina Lubricants, tidak pernah Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants merupakan hak Komisaris pemenuhan Komisaris pemenuhan mempertimbangkan gender, usia, suku, agama, ras prerogatif PT Pertamina (Persero) sebagai Pemegang Saham persyaratan, dan persyaratan, dan maupun indikator keberagaman lain, dalam menetapkan Pengendali. Proses nominasi dan pengangkatan anggota belakang Direksi dan anggota Dewan Komisaris dilaksanakan PT berdasarkan Pengendali dari PT Pertamina Lubricants, tidak pernah PT perencanaan Pertamina kepatutan, (Persero), serta suksesi hasil kriteria dan uji dalam kebutuhan didasarkan keahlian, pendidikan Pertamina pengalaman menjadi (Persero) pada pertimbangan sebagai Pemegang latar utama. belakang Saham PT dan mempertimbangkan jenis kelamin, usia, suku, agama, ras Dasar maupun indikator keberagaman lain, dalam menetapkan kelayakan Anggaran sepenuhnya anggota Dewan Komisaris dan Direksi. PT Pertamina Lubricants. Independensi PT dengan Pertamina Saham dalam sebagai Pemegang latar utama. anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Saham Keberagaman Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina Lubricants Indikator Keberagaman Dewan Komisaris Direksi • Laki-laki 100% 100% • Wanita - - Jenis Kelamin • > 50 tahun 25% - • < 50 tahun 75% 100% pelaporan, Sampai bulan November 2019, Perusahaan memiliki 5 (lima) (Persero) sebagai Pemegang anggota Dewan Komisaris, 2 (dua) diantaranya memiliki Pendidikan Terakhir menetapkan Komisaris rangkap jabatan sebagai pekerja di Pertamina Grup, • S1 - 25% Komisaris sedangkan 3 (tiga) lainnya berasal dari kalangan profesional. • S2 75% 50% belum keanggotaan Dewan Efektif tanggal 1 November 2019, Bapak Yulian Dekri dilepas secara hormat dari jabatannya sebagai Dewan Komisaris • S3 25% Keahlian - Teknik baru sebagai Direktur Utama PT TPPI. Nama Memiliki Hubungan Afiliasi dengan Posisi per 31 Desember 2019 Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Utama/ Pengendali Kepemilikan Saham di Perusahaan Mas’ud Khamid Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Aktif Nihil Nihil Nihil Nihil Ananda Tohpati Tidak memiliki rangkap jabatan Aktif Nihil Nihil Nihil Nihil Dolly Indra Nasution Tidak memiliki rangkap jabatan Aktif Nihil Nihil Nihil Nihil Patuan Alfon Simanjuntak Tidak memiliki rangkap jabatan Aktif Nihil Nihil Nihil Nihil Yulian Dekri • VP Refining Performance Excellence PT Pertamina (Persero) • VP Project Planning Development PT Pertamina (Persero) • Direktur Utama PT TPPI Tidak Aktif Nihil Nihil Nihil Nihil Setiap Anggota Direksi wajib berpegang teguh pada Seluruh anggota Direksi PT Pertamina Lubricants tidak prinsip independensi di dalam mengambil keputusan dan memiliki rangkap jabatan di perusahaan lain, baik Pertamina memimpin jalannya perusahaan dengan mengutamakan Grup maupun instansi lainnya dan tidak memiliki hubungan kepentingan PT Pertamina Lubricants. Untuk memastikan afiliasi dengan sesama anggota Direksi, Dewan Komisaris, independensi Direksi dapat diterapkan dengan baik, dan Pemegang Saham Utama/Pengendali. Perusahaan memiliki Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan yang melakukan pengawasan dan memberikan Perusahaan. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Andria Nusa (Direktur Sales & Marketing) : - Teknik Patuan Alfom Simanjuntak (Komisaris) : Andre Herlambang (Direktur Finance & Business Support) : - Ekonomi - Teknik - Manajemen - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mohammad Irfan (Direktur Operasi) : - Teknik Benturan Kepentingan Benturan kepentingan merupakan situasi di mana Pekerja Sebagai organ tata kelola Perusahaan, Dewan Komisaris dan PT Pertamina Lubricants memiliki atau patut diduga Direksi juga diwajibkan untuk tidak memanfaatkan posisi memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan untuk kepentingan pribadi atau benturan kepentingan. Etika wewenang dalam kedudukan atau jabatannya, sehingga Dewan Komisaris dan Direksi terkait benturan kepentingan berpotensi mempengaruhi kualitas keputusan da/atau telah diatur dalam Board Manual PT Pertamina Lubricants. tindakannya. seluruh Pekerja PT Pertamina Lubricants, baik dari level top management hingga level staf, bertanggung Jajaran Dewan Komisaris yang bertugas sebagai pengawas jawab untuk memastikan bahwa kepentingan pribadi di atas penetapan kebijakan dan jalannya pengurusan luar pekerjaan tidak mengganggu dan mempengaruhi Perusahaan hendaknya senantiasa menghindari adanya kewajibannya terhadap Perusahaan. benturan kepentingan, antara lain dengan cara: 1. Menghindari terjadinya benturan kepentingan. Independensi Direksi kepada - Kepemimpinan Ageng Giriyono (Direktur Utama) : - Ekonomi Ananda Tohpati (Komisaris) : - Psikologi Dolly Indra Nasution (Komisaris) : - Ekonomi Independensi Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants Memiliki Rangkap Jabatan di Pertamina Grup 25% Mas’ud Khamid (Komisaris Utama) : PT Pertamina Lubricants setelah beliau mendapatkan amanah 158 pertimbangan periode PT Pertamina Lubricants. nasihat/rekomendasi pengalaman menjadi (Persero) pada akhir Pengendali Independen keahlian, pendidikan Pertamina didasarkan Usia Independensi Dewan Komisaris Sampai sepenuhnya Direksi atas jalannya Sebagaimana yang tercantum dalam Kode Etik Perusahaan PT Pertamina Lubricants, setiap Pekerja Perusahaan diwajibkan untuk menghindari situasi dimana kepentingan 2. Menghindari setiap aktivitas yang dapat mempengaruhi independensinya dalam melaksanakan tugas. 3. Mengisi daftar khusus yang berisikan informasi pribadi (langsung maupun tidak langsung), aktivitas di kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada luar, atau kepentingan keuangan, bertentangan, tampak Perusahaan lain, termasuk bila tidak memiliki kepemilikan bertentangan saham, serta secraa berkala setiap akhir tahun melakukan atau berpotensi kepentingan Perusahaan. bertentangan dengan pengkinian (upgrading) dan wajib memberitahukan Perusahaan bila ada perubahan data, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 159 Tata Kelola Perusahaan 4. Tidak menanggapi permintaan dari pihak manapun dan mempunyai 6. Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan 8. Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan dengan alasan apapun, baik permintaan secara langsung benturan kepentingan, dan mengambil keuntungan Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal, yaitu Direksi merupakan hubungan kelembagaan dalam arti dari pihak-pihak tertentu, termasuk dan tidak terbatas pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau bahwa Dewan Komisaris dan Direksi sebagai jabatan pada Pejabat/Pekerja di lingkungan instansi pemerintah dari pengambilan keputusan dan kegiatan Perusahaan dan partai politik yang berkaitan dengan permintaan yang bersangkutan selain penghasilan yang sah. sumbangan, termasuk yang berkaitan 1. Dilarang melakukan tindakan yang korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan; kolektif yang merepresentasikan keseluruhan anggota- 7. Setiap hubungan kerja yang bersifat informal dapat saja anggotanya sehingga setiap hubungan kerja antara dengan 2. Tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan dilakukan oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi pengadaan barang dan jasa di Perusahaan sepanjang pribadi atau untuk kepentingan orang atau pihak lain dan anggota Direksi, namun tidak dapat dipakai harus diketahui oleh semua anggota Dewan Komisaris yang bertentangan dengan kepentingan Perusahaan. sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme dan anggota Direksi lainnya. hal tersebut dapat mempengaruhi pengambilan suatu keputusan. 3. Wajib melaporkan kepemilikan sahamnya dan/atau 5. Berpedoman untuk tidak memanfaatkan jabatan bagi keluarganya pada Perusahaan lain, termasuk bila tidak kepentingan pribadi atau bagi kepentingan orang atau memiliki kepemilikan saham, serta secara berkala setiap pihak lain yang terkait dengan kepentingan Perusahaan. awal tahun melakukan pembaharuan (updating) dan 6. Melakukan pengungkapan dalam hal terjadi benturan wajib memberitahukan Perusahaan bila ada perubahan kepentingan, dan anggota Dewan Komisaris yang data, sesuai dengan peraturan perundang-undangan bersangkutan tidak boleh melibatkan diri dalam proses yang berlaku. pengambilan keputusan Perusahaan yang berkaitan dengan hal tersebut. 4. Diantara sesama anggota Direksi dilarang memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga, baik menurut korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan; Penyelenggaran Rapat Merujuk pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/ Kegiatan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dapat pula MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan dilaksanakan sewaktu-waktu bila dipandang perlu, atas Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Governance) pada BUMN, Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris maupun Direksi, atau Pemegang Saham dapat menyelenggarakan rapat secara berkala sekurang- Pengendali disertai penjelasan mengenai hal-hal yang akan kurangnya sekali dalam setiap bulan. dibicarakan. Kuorum Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, baik rapat internal maupun rapat gabungan tercapai jika garis lurus maupun garis ke samping, atau hubungan Sedangkan untuk setiap anggota Direksi yang bertugas sebagai pelaksana pengelolaan Perusahaan diharuskan lebih dari 1/2 (satu per dua) anggota Dewan Komisaris dan/ semenda (menantu atau ipar). 5. Mematuhi peraturan perundang-undangan atau Direksi hadir. yang untuk mematuhi etika terkait benturan kepentingan, berlaku, termasuk dengan tidak melibatkan diri pada Rapat Internal Dewan Komisaris sebagai berikut: perdagangan orang dalam (insider trading) untuk Selama telah 14 (empat belas) kali. Putusan maupun rekomendasi yang memperoleh keuntungan pribadi. menyelenggarakan rapat internal sebanyak 11 (sebelas) diambil dalam rapat telah memenuhi ketentuan maupun kali dan rapat gabungan dengan anggota Direksi sebanyak aturan yang berlaku dalam pengambilan keputusan. Etika Berusaha dan Anti Korupsi Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dilarang pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan untuk memberikan atau menawarkan, atau menerima baik atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya langsung maupun tidak langsung sesuatu yang berharga sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. kepada pelanggan atau seorang pejabat/pekerja instansi Hubungan Kerja Hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan 4. Dewan Komisaris berhak mendapatkan akses informasi Direksi merupakan salah satu hal yang sangat penting Perusahaan secara akurat, lengkap, dan tepat waktu. agar masing-masing organ tersebut dapat bekerja sesuai Direksi bertanggung jawab atas akurasi, kelengkapan fungsinya masing-masing dengan efektif efisien. Prinsip- dan prinsip dalam menjaga hubungan kerja yang baik antara Perusahaan kepada Dewan Komisaris; Dewan Komisaris dengan Direksi adalah sebagai berikut: waktu pengampaian informasi 5. Direksi bertanggung jawab untuk menyampaikan Direksi laporan-laporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris merupakan hubungan check and balances dengan secara berkala maupun insidentil, sesuai dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kinerja dan kemajuan ketentuan yang berlaku, yaitu: 1. Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Perusahaan; 2. Dewan Komisaris menghormati fungsi dan peran Direksi dalam mengurus Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran Dasar Perusahaan; 3. Direksi menghormati fungsi dan peran Dewan Komisaris dalam melakukan pengawan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pengurusan Perusahaan; 160 ketepatan PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 tahun 2019, Dewan Frekuensi Kehadiran Anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Internal Dewan Komisaris Tahun 2019 Rapat Internal Dewan Komisaris (termasuk Rapat Gabungan dengan Direksi) Nama Jumlah Rapat dengan IV) paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Tingkat Kehadiran (%) Mas’ud Khamid 11 11 100% 11 11 100% Dolly Indra Nasution 11 11 100% Patuan Alfon Simanjuntak 11 11 100% Yulian Dekri*) 8 8 100% *) Masa jabatan berakhir per tanggal 1 November 2019 Rapat Internal Direksi Selama tahun 2019, Direksi telah menyelenggarakan maupun rekomendasi yang diambil dalam rapat telah rapat internal sebanyak 7 (tujuh) kali dan rapat dengan memenuhi ketentuan maupun aturan yang berlaku dalam Manajemen sebanyak 14 (empat belas) kali. Putusan pengambilan keputusan. Frekuensi Kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat Internal Direksi Tahun 2019 (empat belas) hari kalender setelah berakhirnya triwulanan yang bersangkutan; Jumlah Kehadiran Ananda Tohpati a. Laporan Manajemen Triwulanan paling lambat 14 b. Laporan Tahunan Perusahaan (Triwulan I sampai Komisaris Rapat Internal Direksi Nama Ageng Giriyono Rapat Direksi dan Manajemen Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Tingkat Kehadiran (%) Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Tingkat Kehadiran (%) 7 7 100% 14 14 100% 100% Andre Herlambang 7 7 100% 14 14 Andria Nusa 7 7 100% 14 13 93% Mohammad Irfan 7 7 100% 14 12 86% PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 161 Tata Kelola Perusahaan Program Peningkatan Kapabilitas dan Program Pengenalan Evaluasi Kinerja Program Peningkatan Kapabilitas Kebijakan dan Kriteria Evaluasi Kinerja Peningkatan kapabilitas bagi Dewan Komisaris dan Selama tahun 2019, seluruh anggota Dewan Komisaris Direksi dinilai sangat penting. Hal tersebut bertujuan agar telah mengikuti program peningkatan kapabilitas, dengan Kebijakan Umum Dewan Komisaris dan Direksi dapat selalu memperbaharui total sebanyak 14 (empat) belas program. Sedangkan informasi tentang perkembangan terkini dari core business program peningkatan kapabilitas yang diikuti oleh seluruh Perusahaan, mengantisipasi masalah yang timbul di anggota Direksi sebesar 42 (empat puluh dua) program. • Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan kinerja Dewan • Kinerja Direksi dari masing-masing Anggota Direksi akan Komisaris dan anggota Dewan Komisaris untuk dievaluasi oleh dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan disampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPS Pemegang Saham dalam RUPS • Hasil evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris secara • Hasil evaluasi terhadap kinerja Direksi secara keseluruhan keseluruhan maupun secara individual akan menjadi bagian tak maupun secara individual akan menjadi bagian tak terpisahkan terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota bagi Anggota Dewan Komisaris Direksi • Hasil evaluasi kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris secara individual merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk memberhentikan dan/atau menunjuk kembali anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian serta peningkatan efektivitas Dewan Komisaris kemudian hari dalam rangka mencapai keberlangsungan Rincian mengenai program peningkatan kapabilitas yang dan kemajuan Perusahaan. diikuti oleh setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun buku dapat dilihat dalam Profil masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam Bab Profil Manajemen pada halaman 133-143. Jumlah Program Peningkatan Kapabilitas yang Diikuti Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2019 Dewan Komisaris Direksi 6 Komisaris Utama 8 Anggota Komisaris Direktur Utama 7 8 Direktur Finance & Business Support 11 14 Direktur Sales & Marketing Direktur Operasi Program Pengenalan/Orientasi Selain itu, bagi anggota Dewan Komisaris maupun Direksi mengenai kewajiban, tugas, tanggung jawab, dan hak- yang baru diangkat, wajib diberikan Program Pengenalan hak Dewan Komisaris dan Direksi. Khusus bagi Dewan mengenai kondisi Perusahaan secara umum, paling lambat Komisaris, terdapat penambahan materi yaitu keterangan 1 (satu) bulan sejak anggota Dewan Komisaris dan/atau yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, Direksi tersebut menjabat. audit internal dan eksternal, sistem kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit. Dewan Komisaris Direksi Kriteria Evaluasi Kinerja Kriteria evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan individu anggota Dewan Komisaris diajukan oleh Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam RUPS adalah setidak-tidaknya sebagai berikut: a. Penyusunan KPI pada awal tahun dan evaluasi pencapaiannya b. Tingkat kehadirannya dalam Rapat Dewan Komisaris, rapat koordinasi, maupun rapat dengan komite-komite yang ada c. Kontribusinya dalam proses pengawasan Perusahaan d. Keterlibatannya dalam penugasan-penugasan tertentu e. Komitemennya dalam memajukan kepentingan Perusahaan f. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar, ketentuan RUPS, serta kebijakan Perusahaan Kriteria evaluasi kinerja Direksi ditetapkan dalam RUPS berdasarkan Key Performance Indicator (KPI). Di samping itu, kriteria kinerja Direksi juga dapat dilakukan secara individu yang diajukan oleh Dewan Komisaris untuk ditetapkan dalam RUPS adalah setidaktidaknya sebagai berikut: a. Penyusunan KPI pada awal tahun dan evaluasi pencapaiannya b. Tingkat kehadirannya dalam Rapat Direksi maupun rapat dengan Dewan Komisaris c. Kontribusinya dalam aktivitas bisnis Perusahaan d. Keterlibatannya dalam penugasan-penugasan tertentu e. Komitemennya dalam memajukan kepentingan Perusahaan f. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan Perusahaan g. Pencapaian target Perusahaan yang tertuang dalam RKAP dan Kontrak Manajemen Hasil Evaluasi Kinerja Direksi Tahun 2019 Hasil evaluasi kinerja Direksi tercermin dari hasil penilaian Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero). Hasil KPI Direksi Tahun 2019 Nama (Key Performance Indicators) KPI Bobot Satuan 2019 Target Triwulan IV Realisasi Triwulan IV % Realisasi terhadap Target Juta USD 259,02 259,02 210,82 81% Secara umum, materi yang disampaikan dalam program Adjusted Performance Weighted Performance (%) Pada tahun 2019, Perusahaan telah memberikan 2 (dua) Group KPIs 10 Perusahaan; gambaran mengenai Perusahaan berkaitan program pengenalan, antara lain untuk Direktur Utama yang 100 dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja baru, yaitu Bapak Ageng Giriyono yang diselenggarakan 1. EBITDA AP Pemasaran Korporat keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pada tanggal 4 Januari 2019 dan untuk anggota Komisaris Division KPIs 90 pendek dan panjang, posisi kompetitif, risiko, pengendalian baru, yaitu Bapak Patuan Alfon Simanjuntak yang Financial 15 internal, dan masalah strategis lainnya; serta keterangan diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 2019. 1. EBITDA 35 Juta USD 157,30 157,30 168,95 107% 107% 37,59 2. Cost Per Unit 35 USD/Liter 0,13 0,13 0,09 147% 120% 42,00 a. Pertamina 15 Hari 150 150 112 134% 120% 18,00 b. Non-Pertamina 15 Hari 60 60 46 130% 120% 18,00 pengenalan meliputi pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di 8,14 81% 88,39 100 93,92 17,34 3. Collection Period 100 Operational Excellence 50 1. Sales Volume 30 KL 629.730 629.730 612.700 97% 97% 50,37 29,19 a. Retail 10 % 42,2 42,2 40,8 97% 97% 9,67 b. Total (Retail + Industri) 10 % 57 57 54,9 96% 96% 9,63 2. Market Share Lubricants 162 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 163 Tata Kelola Perusahaan Nama (Key Performance Indicators) KPI Bobot Satuan 2019 Target Triwulan IV Realisasi Triwulan IV % Realisasi terhadap Target Adjusted Performance Weighted Performance (%) 3. Losses a. Hydro 10 b. Non Hydro 4. Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Audit Eksternal & Internal % 0,14 0,14 0,02 636% 105% 10,50 10 % 0,20 0,20 0,11 182% 105% 10,50 10 % 80 80 99 124% 105% 10,50 Prosedur Penetapan Remunerasi Dalam menetapkan remunerasi, Direksi membuat usulan surat jawaban persetujuan ke Direksi, setelah itu Direksi tentang besaran remunerasi untuk Direksi dan Dewan menyampaikan usulan dan persetujuan Dewan Komisaris Komisaris Perusahaan, lalu diajukan ke Dewan Komisaris. ke Pemegang Saham saat RUPS. Apabila Dewan Komisaris setuju maka akan dibuatkan Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina Lubricants Direksi 5. PROPER & Follow-up HSSE MS Assessment Recommendation (Usulan Remunerasi) a. PROPER 5 # Hijau 2 2 2 100% 100% 5,00 b. Follow Up HSSE MS Assessment Recommendation 5 % 90 90 95,12 106% 105% 5,25 6. HSSE Excellence – LTIR 10 Rate 0,10 0,10 0,03 333% 105% 10,50 Dewan Komisaris (Telaah dan Rekomendasi) 100 Growth & Governance 35 1. Strategic Initiatives 20 % 100 100 100 100% 105% 21,00 2. Customer Satisfaction Index 10 (Skala Likert) 3,9 3,9 4,0 103% 103% 10,26 Fungsi Subsidiary and Joint Venture Management and Fungsi Human Capital 36,65 RUPS (Pembahasan dan Penilaian) PT Pertamina (Persero) 3. Realisasi Investasi Pemegang Saham a) Anggaran Biaya Investasi 20 % 90 90 94,27 105% 105% 20,95 b) Progress Fisik 20 % 100 100 100 100% 105% 21,00 4. KSI (Knowledge, Standardization, & Innovation) 10 % 95 145 145 153% 105% 10,50 5. Risk Management Implementation 10 6. GCG Score 10 Besaran Komponen Remunerasi Tahun Buku 2019 % 100 % 89 100 98,16 100 100% 98,16 110% 105% 105% 10,50 10,50 100 Reward & Concequences 1. 2,00 Sinergi Pertamina Group % 2,00 100 TOTAL KPI PERFORMANCE 104,06 Dasar Penetapan Dewan Komisaris Komponen Remunerasi Gaji/Honorarium Tunjangan THR Dewan Komisaris Nilai Direksi % Nilai % 2,325,874,500 28% 8.422.920.000 42% 465,174,900 6% 1.452.000.000 9% 125,373,169 1% 428.635.437 3% Tantiem 5,505,288,164 65% 12.055.800.000 46% Total 8.421.710.733 100% 22.359.355.437 100% Rapat Umum Pemegang Saham Kebijakan Remunerasi Remunerasi (Penetapan Secara Sirkuler) dan Direksi Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan sebuah Penyelenggaraan RUPS PT Pertamina Lubricats terbagi Direksi forum bagi para Pemegang Saham untuk mengambil menjadi 2 (dua) jenis, yaitu RUPS Tahunan yang Perusahaan untuk tahun buku 2019 telah ditetapkan keputusan penting yang berkaitan dengan kepentingan diselenggarakan satu kali dalam setahun dan RUPS Luar Surat Keputusan Direksi PT Pertamina (Persero) No. Kpts- melalui Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler usaha PT Pertamina Lubricants. Dengan demikian, RUPS Biasa yang diadakan sesuai dengan kebutuhan ataupun 16/C00000/2013-S0 tanggal 25 Februari 2013 tentang dilakukan secara sirkuler. PT Pertamina Lubricants ditentukan dengan mengacu pada tanggal 26 Mei 2019 tentang Penyesuaian Remunerasi memiliki kekuatan hukum yang sah dan mengikat terkait Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan dan Perusahaan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun 2019 dan proses pengambilan keputusan Perusahaan. Selain itu, Patungan PT Pertamina (Persero). Sesuai ketentuan tersebut, Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun RUPS juga menjadi sarana pertanggungjawaban Dewan Pemegang Buku 2018. Komisaris dan Direksi atas pengawasan dan pengelolaan Saham menjadi satu-satunya pemangku kepentingan yang berhak menentukan besaran remunerasi yang telah dilakukan selama tahun buku berjalan. yang harus dibayarkan PT Pertamina Lubricants kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi. 164 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 165 Tata Kelola Perusahaan Penyelenggaan RUPS di Tahun 2019 Agenda RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2018 Waktu Pelaksanaan : Tempat Pelaksanaan AGENDA KETIGA 10 Mei 2019 : Ruang Executive, Lantai M, Kantor Pusat PT Pertamina (Persero), Jakarta • Proxy Pemegang Saham : 1. Gandhi Sriwidodo (perwakilan dari PT Pertamina (Persero)) 2. Sjahril Samad (Pj. Direktur Utama PT Pertamina Pedeve Indonesia) • Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants : 1. Mas’ud Khamid (Komisaris Utama) 2. Yulian Dekri (Komisaris) 3. Dolly Indra Nasution (Komisaris) 4. Ananda Tohpati (Komisaris) 5. Suara Komisaris Patuan Alfon Simanjuntak dikuasakan kepada Komisaris Ananda Tohpati • Direksi PT Pertamina Lubricants : 1. Ageng Giriyono (Direktur Utama) 2. Mohammad Irfan (Direktur Operasi) 3. Andria Nusa (Direktur Sales and Marketing) 4. Andre Herlambang (Direktur Finance and Business Support) • Lembaga Eksternal Independen : 1. Asrimetia, S.H., M.Kn (Notaris) 2. Jessica Simanjuntak, S.H., M.Kn (Notaris) Peserta RUPS Tahunan Penetapan Penggunaan Laba Tahun Buku 2018 1. Menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas Induk Perusahaan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp1.777.606.478 ribu, dengan rincian sebagai berikut : a. Sebesar Rp888.803.239 ribu sebagai dividen secara tunai; b. Sebesar Rp222.428.946 ribu sebagai cadangan wajib; dan c. Besarnya deviden yang yang menjadi hak Pemegang Saham sebesar Rp888.803.239 ribu wajib disetorkan kepada Pemegang Saham selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah ditetapkan oleh RUPS atau pada tanggal lain yang dapat ditetapkan oleh RUPS. 2. Menetapkan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sebesar Rp372.596.666 ribu sebagai cadangan wajib. Keputusan Memberikan kuasa dan melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, berikut besaran nilai jasanya sesuai ketentuan yang berlaku, dan ketentuan bahwa KAP yang ditunjuk Perseroan sama dengan KAP yang ditunjuk oleh PT Pertamina (Persero). Menerima Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2018 Penetapan Penghargaan atas Kinerja (Tantiem) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2018 Penetapan Penghargaan atas Kinerja (Tantiem) Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun Buku 2018 akan ditentukan dikemudian dan dilaksanakan dalam RUPS terpisah secara Sirkuler. Tidak diambil keputusan dalam rapat karena hanya penyampaian usulan dalam amplop tertutup Tanggapan Pemegang Saham: Diputuskan terpisah secara sirkuler AGENDA KEDUA 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2018 serta mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2018 yang tercermin dalam Laporan Posisi Keuangan dan perhitungan Laba Rugi Perusahaan beserta penjelasannya yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja sesuai Laporan Nomor 00125/2.1032/AU.1/04/1563-1/1/II/2019 tanggal 26 Februari 2019 dengan pendapat “Wajar dalam semua-hal yang material”. 2. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab (volledig acquit et decharge) kepada Direksi atas tindakan penguruan dan kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, sepanjang: a. Tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018; dan b. Tindakan-tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan/atau perbuatan melawan hukum. Pengambilan suara melalui musyawarah mufakat. AGENDA KELIMA Tidak diputuskan karena hanya berupa pemaparan laporan dan materi Tanggapan Pemegang Saham: Seluruh Pemegang Saham yang hadir menyampaikan pertanyaan. Seluruh pertanyaan yang disampaikan telah dijawab dengan baik oleh Direktur Sales and Marketing Perusahaan Persetujuan Laporan Tahunan, termasuk pengesahan Laporan Keuangan Perseroan disertai pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Setuju : 100% Tanggapan Pemegang Saham: Tidak ada pertanyaan maupun tanggapan yang disampaikan oleh Pemegang Saham AGENDA PERTAMA Penyampaian Laporan Tahunan Tahun Buku 2018 Pengambilan suara melalui musyawarah mufakat. AGENDA KEEMPAT Penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk Audit Tahun Buku 2019 Jumlah Suara Setuju dan/atau Tidak Setuju Setuju : 100% Tanggapan Pemegang Saham: Tidak ada pertanyaan maupun tanggapan yang disampaikan oleh Pemegang Saham Hasil Keputusan RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2018 Agenda Jumlah Suara Setuju dan/atau Tidak Setuju Keputusan AGENDA KEENAM Setuju : 100% Pengambilan suara melalui musyawarah mufakat. Tanggapan Pemegang Saham: PT Pertamina Pedeve Indonesia menyetujui Agenda RUPS Kedua, dengan catatan agar Direksi Perusahaan memperhatikan saran atau rekomendasi KAP sebagaimana tertulis dalam buku Laporan Keuangan Audited yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik. Purwantono, Sungkoro & Surja tanggal 26 November 2019 No. 00125/3.1032/AU.1/02/0702-4/1/11/2019 dan menugaskan Direksi Perusahaan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul sepanjang tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Penetapan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2019 Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun Buku 2019 akan ditentukan dikemudian dan dilaksanakan dalam RUPS terpisah secara Sirkuler. Tidak diambil keputusan dalam rapat karena hanya penyampaian usulan dalam amplop tertutup Tanggapan Pemegang Saham: Diputuskan terpisah secara sirkuler Arahan dan Saran dari Pemegang Saham 2018, c. Untuk tahun 2019, Direksi dengan bantuan Dewan PT Pertamina (Persero) selaku Pemegang Saham Utama dan Komisaris diharapkan bisa melakukan investasi dan Pengendali PT Pertamina Lubricants memberikan beberapa akuisisi pusat-pusat pelumas yang selama ini sebagai Pada RUPS Tahunan untuk Tahun Buku arahan dan saran terkait dengan Kinerja Perusahaan, antara lain: a. Mengucapkan terimakasih kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas kinerja yang telah dicapai selama tahun kompetitor Perusahaan, d. Untuk pasar luar negeri karena pertumbuhannya sudah tidak terlalu signifikan perlu diadakan evaluasi mengenai channel-nya dan juga produksinya. 2018; b. Meningkatkan market share di tahun 2019 karena dilihat dari pertumbuhan bisnis Perusahaan yang terkait dengan industri atau otomotif tumbuhnya cukup besar, guna meningkatkan revenue; 166 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 167 Tata Kelola Perusahaan Selain menyelenggarakan RUPS Tahunan, pada tahun 2019 Perusahaan juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris dilakukan secara Sirkuler sebanyak 4 (empat) kali. Dalam RUPS Luar Biasa yang Dilakukan secara Sirkuler Tahun 2019 Hasil Keputusan RUPS Sirkuler PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 No. 1. Tanggal Keputusan Rapat 2 Januari 2019 Perihal Keterangan Pergantian Direktur Utama Pemberhentian Bapak Afandi selaku Diektur Utama per tanggal 2 Januari 2019 dan mengangkat Bpk. Ageng Giriyono sebagai Direktur Utama per tanggal 4 Januari 2019 2. 20 Februari 2019 Penetapan Pejabat Definitif Direktur Utama 3. 24 Juni 2019 Penyesuaian Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun 2019 dan Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun Buku 2018 4. 1 November 2019 Pemberhentian Komisaris menjalankan tugas Hingga akhir tahun pelaporan, Dewan Komisaris memiliki 2 (dua) komite, yaitu Komite Audit dan Komite Investasi dan sesuai dengan perkembangan peraturan perundang- Operasi. Seluruh anggota komite diangkat dan dberhentikan undangan yang berlaku dan/atau sesuai dengan kebutuhan oleh Dewan Komisaris. Profil dari masing-masing anggota Perusahaan. Kebijakan tersebut mengacu pada Undang- Komite Audit maupun Komite Investasi dan Operasi dapat Undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha dilihat dalam Bab Profil Manajemen dalam Laporan ini pada Milik Negara dan Peraturan Menteri BUMN No.PER-12/ halaman 144-146. MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN. Hal ini tidak terlepas dari Pemberhentian Dewan Komisaris atas nama Bapak Yulian Dekri (alasan mutasi adalah merangkap jabatan sebagai Direktur Utama TPPI) status PT Pertamina Lubricants sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang merupakan BUMN. Dasar Pengangkatan Komite Di Bawah Dewan Komisaris dengan baik. Keputusan Status Tindak Lanjut dan Alasannya Penyampaian Laporan Tahunan Tahun Buku 2017 Menerima Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2017 Telah direalisasikan Persetujuan Laporan Tahunan, termasuk pengesahan Laporan Keuangan Perseroan disertai pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2017 serta mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2017 yang tercermin dalam Laporan Posisi Keuangan dan perhitungan Laba Rugi Perusahaan beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro, & Surja sesuai laporan Nomor RPC-5742/PSS/2018 tanggal 27 Februari 2018 dengan pendapat “Wajar dalam semua-hal yang material”. 2. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab (volledig acquit et decharge) kepada Direksi atas tindakan penguruan dan kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Telah direalisasikan Penetapan Penggunaan Laba Tahun Buku 2017 Menetapkan penggunaan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2017 sebesar Rp2.698.557.192.000,00 sebagai dividen kepada Pemegang Saham. Pembayaran dividen agar dilakukan 30 hari setelah pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017. Telah direalisasikan Penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk Audit Tahun Buku 2018 Memberikan kuasa dan melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, berikut besaran nilai jasanya sesuai ketentuan yang berlaku, dan ketentuan bahwa KAP yang ditunjuk Perseroan sama dengan KAP yang ditunjuk oleh PT Pertamina (Persero). Telah direalisasikan Komite Investasi dan Operasi Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kpts-004/DEKOM. PL/2018-S8 Pernyataan Kepemilikan Piagam (Charter) Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh termasuk persyaratan kompetensi dan independensi, tugas, komite di bawah Dewan Komisaris telah memiliki Piagam tanggung jawab dan wewenang, rapat, pelaporan dan (Charter) anggaran. Komite Audit No. 021/DEKOM/PL/2016-S0 sebagai pedoman dan acuan kerja bagi anggota Komite Audit. Isi Piagam Komite Audit mencakup struktur Untuk Komite Investasi dan Operasi, hingga akhir periode keanggotaan, keanggotaan, persyaratan keanggotaan pelaporan belum memiliki Piagam (Charter). Tugas dan Tanggung Jawab Komite Di Bawah Dewan Komisaris Penetapan Penghargaan atas Kinerja Penetapan Penghargaan atas Kinerja (Tantiem) Direksi dan (Tantiem) kepada Direksi dan Dewan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun Buku 2017 akan ditentukan Komisaris Tahun Buku 2017 dikemudian dan dilaksanakan dalam RUPS terpisah secara Sirkuler. Telah direalisasikan Penetapan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2018 Telah direalisasikan Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun Buku 2018 akan ditentukan dikemudian dan dilaksanakan dalam RUPS terpisah secara Sirkuler. Komite Audit Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kpts-003/DEKOM. PL/2018-S8 Realisasi Pelaksanaan Keputusan RUPS Tahun Buku 2017 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 fungsi Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya PT Pertamina Lubricants telah memenuhi dan merealisasikan seluruh keputusan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2017 168 dan pemberian nasihat, Dewan Komisaris wajib membentuk Realisasi Keputusan RUPS di Tahun Sebelumnya Agenda pengawasan Tugas dan Tanggung Jawab Kewajiban Lainnya 1. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal; 2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) maupun auditor eksternal; 3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaanya; 4. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan; 5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris; dan 6. Penugasan lain yang diberikan Dewan Komisaris kepada Komite Audit yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit. Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan evaluasi terhadap: • Laporan keuangan perusahaan; • Rencana kerja dan anggaran perusahaan; • Audit keuangan perusahaan; • Pengaduan masyarakat; • Utang perusahaan; • Piutang perusahaan; dan • Penghapusan dan pelepasan aset. Komite Audit PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 169 Tata Kelola Perusahaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi dan Operasi Kewajiban Lainnya Komite Investasi dan Operasi 1. Melakukan evaluasi atas perencanaan investasi dan tingkat risiko PT Pertamina Lubricants termasuk anak perusahaannya yang oleh Direksi dimintakan Persetujuan atau tanggapan tertulis kepada Komisaris; 2. Melakukan pemantauan pelaksanaan investasi, kegiatan operasi dan analisis pasca investasi; 3. Melakukan kajian berkala atas efektivitas kebijakan investasi dan pengurusan perusahaan dalam aspek manajemen risiko sebagai pendapat Dewan Komisaris; 4. Melaporkan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris termasuk anak perusahaan dalam seluruh aktivitas bisnis perusahaan; 5. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang terkait dengan investasi, operasi, dan risiko usaha. Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan evaluasi terhadap: • Laporan Manajemen Bulanan Perusahaan • Laporan Tahunan Perusahaan • Laporan Realisasi Investasi Perusahaan • Monitoring pelaksanaan RKAP Perusahaan • Penghapusan dan Pelepasan Aset • Kajian atau Rencana Pengembangan Bisnis Perusahaan Penunjukan ketua dan anggota Komite Investasi dan Investasi dan Operasi terus berupaya bertindak independen Operasi merupakan kewenangan PT Pertamina (Persero) dalam melaksanakan tanggung jawab dan kegiatan terkait sebagai komite. Induk Perusahaan dan Pemegang Saham PT Pertamina Lubricants. Namun, ketua dan anggota Komite Penyelenggaraan Rapat Rapat Komite Audit Komite Audit menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya Selama tahun 2019, Komite Audit telah melaksanakan satu kali dalam setiap bulan atau bilamana diperlukan. rapat sebanyak 9 (sembilan) kali rapat bulanan dan rapat Selain rapat internal, Komite Audit dapat mengundang lainnya. Dewan Komisaris untuk turut serta hadir dalam rapat yang diselenggarakan Komite Audit. Independensi Komite Audit Frekuensi Kehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat Komite Audit Tahun 2019 Ketua maupun anggota Komite Audit berkedudukan 1. Laporan keuangan serta informasi lainnya diberikan independen terhadap Direksi, auditor internal maupun oleh Perseroan kepada pihak terkait dan publik telah auditor eksternal. Independensi Komite Audit tertuang disajikan secara transparan, wajar, dapat dipercaya dan dalam Visi & Misi Komite Audit sesuai Piagam Komite Audit tepat waktu. 2. Perseroan telah memiliki pengendalian intern memadai sebagai berikut: Nama Jabatan Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Tingkat Kehadiran (%) Ketua (dari Anggota Komisaris) 9 6 67% M. Nirfan Anggota 9 9 100% Asep Chaerudin Anggota 9 6 67% Ananda Tohpati yang dapat melindungi kekayaan milik perusahaan. 3. Perseroan bekerja secara efektif, efisien, dan ekonomis, Visi Organ Dewan Komisaris PT pertamina Lubricants yang serta mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. Rapat Komite Investasi dan Operasi Komite Investasi dan Operasi menyelenggarakan rapat Selama tahun 2019, Komite Investasi dan Operasi telah sekurang-kurangnya satu kali dalam setiap bulan atau Independensi Komite Audit PT Pertamina Lubricants juga melaksanakan rapat sebanyak 5 (lima) kali rapat bulanan bilamana diperlukan. Selain rapat internal, Komite Investasi telah memenuhi ketentuan yang diatur dalam Peraturan dan rapat lainnya. dan Operasi dapat mengundang Dewan Komisaris untuk Misi Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 55/POJK.04/2015 turut serta hadir dalam rapat yang diselenggarakan Komite Membantu Dewan Komisaris mengawasi pengelolaan tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Investasi dan Operasi. Perusahaan, dalam upaya mewujudkan prinsip-prinsip GCG Komite Audit. Pasal 7 POJK tersebut mengatur tentang untuk memastikan bahwa: Persyaratan dan Keanggotaan dan Masa Tugas, Komite kompeten, obyektif, dan independen dalam pengawasan pengelolaan Perusahaan. Frekuensi Kehadiran Anggota Komite Investasi dan Operasi dalam Rapat Komite Investasi dan Operasi Tahun 2019 Audit serta Piagam Komite Audit. Nama Yulian Dekri*) Pernyataan Independensi Komite Audit Pernyataan Independensi Komite Audit PT Pertamina Lubricants M. Nirfan Asep Chaerudin Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa asuransi, jasa non asuransi, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada PT Pertamina Lubricants dalam waktu enam bulan terakhir √ √ Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan PT Pertamina Lubricants dalam waktu enam bulan terakhir (kecuali Komisaris). √ √ Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung di PT Pertamina Lubricants dan/atau PT Pertamina (Persero) √ √ Keluarga tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung di PT Pertamina Lubricants dan/atau PT Pertamina (Persero) √ √ √ √ Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha PT Pertamina Lubricants √ √ PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Tingkat Kehadiran (%) Ketua (dari Anggota Komisaris) 5 5 100% Edhie Satriyo D.N. Anggota 5 4 80% Abal Amsari Anggota 5 4 80% Doddy Dhirgantara Anggota 5 4 80% *) Masa jabatan sebagai Anggota Komisaris Perusahaan berakhir pada tanggal 1 November 2019 Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama 170 Jabatan Pendidikan dan Pelatihan yang Diikuti di Tahun 2019 Guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam Informasi mengenai daftar pendidikan dan pelatihan yang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Perusahaan diikuti oleh anggota dari komite-komite di bawah Dewan memberikan beberapa program pendidikan dan pelatihan Komisaris sepanjang tahun 2019 dapat dilihat dalam Profil kepada anggota Komite Audit dan Komite Investasi dan masing-masing anggota Komite Audit maupun Komite Operasi. Investasi dan Operasi dalam pada Bab Profil Manajemen pada halaman 144-146. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 171 Tata Kelola Perusahaan Sekretaris Dewan Komisaris Selain membentuk Komite Audit dan Komite Investasi dan b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai dengan Operasi, Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants juga mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris yang bertugas Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan c. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun Komisaris dengan dibantu oleh Tim BOD BOC Support dokumen lainnya; Komisaris. • Membantu Direksi sebagai Pejabat Penghubung (liaison officer) dalam komunikasi dengan Pemegang Saham, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Pedeve Indonesia. • Membangun jaringan kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak pemangku kepentingan. Pejabat Penghubung d. Membantu menyusun rancangan rencana kerja dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Dewan • Investor Relation. Anggaran Dasar Komisaris; e. Membantu menyusun rancangan • Memfasilitasi pertemuan Direksi dengan pemangku kepentingan, dan pertemuan Direksi dengan Pemegang Saham. laporan-laporan • Pengelolaan kehumasan. Dewan Komisaris; dan Sekretaris Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants dijabat f. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris. oleh Ibnu Prakoso berdasarkan Surat Keputusan Dewan g. Memastikan bahwa Dewan Komisaris Uraian • Membantu Direksi sebagai Pejabat Penghubung (liaison officer) dalam komunikasi dengan pemangku kepentingan (Pemerintah, konsumen, mitra kerja, dan masyarakat). Anggaran Dasar Perusahaan; untuk mengelola seluruh kegiatan kesekretariatan Dewan dari Fungsi Corporate Secretary Perusahaan. Sekretaris Tugas dan Tanggung Jawab • Memfasilitasi pertemuan media dan Direksi. Kehumasan • Memberikan keterangan pers (press release) mengenai kebijakan perusahaan. mematuhi • Membuat publikasi positif untuk ditampilkan di media massa. Komisaris No. Kpts-002/DEKOM.PL/2019-S8 yang berlaku peraturan perundang-undangan serta menerapkan • Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi. sejak tanggal 1 Juli 2019. prinsip-prinsip GCG; • Mengagendakan Rapat Direksi (BOD Meeting). h. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu Masa jabatan Sekretaris Dewan Komisaris dan staf Sekretariat Dewan Komisaris ditetapkan oleh Dewan apabila diminta; i. dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris; kembali maksimal 1 (satu) kali periode masa jabatan, dan memberhentikannya sewaktu-waktu. j. Sebagai penghubung (Liason Officer) Dewan Komisaris dengan pihak lainnya. Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan GCG, a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat Dewan Sekretaris Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen • Berkoordinasi dengan SJV PT Pertamina (Persero)untuk yang terkait dengan induk perusahaan PT Pertamina (Persero) antara lain RKAP, RJPP, KPI, Persetujuan Pemegang Saham melalui RUPS baik sirkuler maupun fisik (RUPS Tahunan), Laporan Bulanan, Laporan Tahunan. • Melakukan koordinasi dengan SJV untuk pelaksanaan RUPS Tahunan. Mendukung Dewan Komisaris (BOC Support) Penerapan GCG Pengelolaan CSR Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan merupakan organ perusahaan Sekretaris Perusahaan memiliki peran penting sebagai penunjang kinerja Direksi, dan dibentuk berdasarkan fasilitator Perusahaan dan Direksi dengan pihak eksternal, Peraturan KEP-117/MMBU/2002 yang mencakup hubungan dengan semua pemangku tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance kepentingan, termasuk publik. Sekretaris Perusahaan juga pada BUMN. Ketentuan tersebut menjadi acuan mengingat bertindak sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang PT Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan hukum PT Pertamina (Persero) yang berstatus BUMN. Perusahaan, serta berfungsi meningkatkan hubungan BUMN No. dan mengadminstrasikan dokumen penting komunikasi internal dan eksternal terkait dengan kegiatan Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Utama dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. 172 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 • Melakukan koordinasi dengan BOD Support terkait Rapat Dewan Komisaris. • Melakukan sosialisasi GCG di lingkungan internal Perusahaan. • Pemantauan penerapan GCG di Perusahaan, antara lain Code of Conduct, Conflict of Interest, Pelaporan Gratifikasi seluruh pekerja PT Pertamina Lubricants. • Melakukan koordinasi dengan pihak internal dan eksternal dalam pengelolaan CSR Perusahaan. • Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Induk Perusahaan, PT Pertamina (Persero) dan Pertamina Foundation dalam pengelolaan CSR Perusahaan. Pendidikan dan Pelatihan yang Diikuti di Tahun 2019 Informasi mengenai daftar pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2019 dapat dilihat dalam Profil Sekretaris Perusahaan dalam Bab Profil Manajemen pada halaman 147. Laporan Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2019 Pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2019 tercermin dalam kinerja 3 (tiga) fungsi yang berada di bawah Fungsi Corporate Secretary PT Pertamina Lubricants, yaitu Fungsi Legal & Compliance, BOD dan BOC Support, dan PR & Support. Realisasi Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2019 usaha. Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris. Secara struktural, Sekretaris Perusahaan berada di bawah Direktur • Menjadi penghubung Dewan Komisaris dan Direksi. • Pengelolaan CSR Perseroan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. penyelenggaraan kegiatan Dewan Komisaris tersimpan dengan baik di Perusahaan. Menteri • Mengagendakan RUPS Tahunan dengan Pemegang Saham. • Melaksanakan Assessment GCG. Sekretariat Dewan Komisaris bertugas: Komisaris; Mendukung Direksi (BOD Support) Mengkoordinasikan anggota komite, jika diperlukan Komisaris maksimal 2 (dua) tahun dan dapat diangkat dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk • Membuat Risalah Rapat Direksi dan melakukan administrasi file untuk hasil Risalah Rapat Direksi. Kinerja Fungsi Legal & Compliance 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Report Compliance Online : 98,16% Legal Advocacy : 11 kali Legal Advisory : 48 kali Project Legal Business Development : 2 proyek Legal Preventive Program : 2 kali Legal Consultancy : 22 kali Support RUPS PLT : 2 kali Kerja Sama dengan 7 (tujuh) stakeholders 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Legal Trainig : 4 kali Sosialisasi Legal & GCG : 17 kali Akta Notaris : 6 Kontrak/Perjanjian : 942 Score GCG Assessment : 80,35% The Best GCG Implementation Award Negosiasi Legal : 36 kali PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 173 Tata Kelola Perusahaan Aturan dan Kebijakan GCG Kinerja BOD & BOC Support 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Materi Rapat : 10 kali Rapat Direksi : 7 kali BOD Retreat 2019 (Sentul, Bogor) BOC Retreat 2019 (Surabaya) Penyusunan dan Penetapan Realisasi KPI Fungsi Corporate Secretary RKAP Fungsi Corporate Secretary Risalah Rapat Dewan Komisaris : 4 kali Risalah Rapat Direksi (RRD) : 17 kali Risalah Rapat Manajemen/Bi-Weekly Meeting : 16 kali Asistensi MWT Dewan Komisaris : 6 kali Asistensi Rapat Komite : 3 kali Penyusunan Rencana Kerja Support Penunjukkan Sekretaris Dewan Komisaris Support Koresponensi Dewan Komisaris Notulen atau SAMBAL Bi-Weekly : 16 kali Stakeholder Assessment 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Press Release : 56 kali Media Relation : 44 kali Brand Ambassador Meeting Pertamina Sosialisasi Program Brand PT Pertamina Lubricants : 12 kali Training PR Support Survei Reputasi dengan hasil 3,5 likert PR Value Publikasi CSR : Rp40.245.090.500 PR Value Publikasi Non CSR : Rp4.573.586.000 Tone Berita CSR : 91% Positif Tone Berita Non CSR : 100% Positif Update Company Profile : 2 kali Pembuatan Kaleidoskop PT Pertamina Lubricants 2019 Sponsorship : 22 kali Event Corporate PT Pertamina Lubricants : 75 kali 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. RUPS Tahunan PT Pertamina Lubricants Tahun Buku 2018 RUPS Sirkuler PT Pertamina Lubricants : 5 dokumen APSA 2019 Laporan Bulanan Manajemen PT Pertamina Lubricants BOC-BOD Relations Pengelolaan dan Moniroting Anggaran Corporate Secretary 2019 Pengelolaan dan Moniroting Anggaran Dewan Komisaris & Direksi Pengelolaan ERP System Corporate Secretary PT Pertamina Lubricants Risk Management Fungsi Corporate Rekrutasi Sekretaris Corsec Support Koordinasi dan Data untuk Fungsi SJV Training : 2 kali Penerapan GCG di PT Pertamina Lubricants dilakukan Sebagai dengan setiap memberlakukan peraturan-peraturan internal 15. 16. 17. 18. 19. penerapan (Persero), GCG di Perusahaan juga telah memiliki Anggaran Dasar sebagai tata kelola yang berlaku di PT Pertamina (Persero). Kebijakan aturan utama Perusahaan. Pada tingkatan yang lebih umum tata kelola PT Pertamina Lubricants disusun sesuai rendah lagi, terdapat aturan-aturan GCG lainnya antara lain kebijakan umum tata kelola PT Pertamina (Persero), tanpa Keputusan RUPS, Keputusan Dewan Komisaris, Keputusan mengurangi kewenangan dan kemandirian Perusahaan Direksi dan aturan-aturan lain yang mengatur lingkup dalam melaksanakan praktik-praktik terbaik GCG. pekerjaan yang lebih khusus. 20. 21. 22. 23. 24. Kebijakan Tata Kelola PT Pertamina (Persero) Tata Nilai 6C Pertamina (Persero) Kode Etik Charter/Piagam Pakta Integritas Kebijakan Manajemen Standar Prosedur Operasi Instruksi Kerja Realisasi Kinerja Legal & Compliance Tahun 2019 KEPATUHAN (COMPLIANCE) [GRI 102-16] dan peraturan yang berlaku. Untuk mengawasi pelaksanan menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional, upaya tersebut, Perusahaan menugaskan Tim Legal & dan membangun reputasi positif Perusahaan, PT Pertamina Compliance yang berada di bawah koordinasi Corporate Lubricants berupaya untuk memperkuat penegakkan Secretary. hukum dan aspek kepatuhan terhadap undang-undang Pencapaian Pengisian LHKPN Hasil Assessment GCG Tahun 2019 • Jumlah Wajib Lapor : 68 Pekerja Wajib Lapor Setiap tahunnya, PT Pertamina Lubricants melakukan • Jumlah Pelaporan penilaian (assessment) GCG untuk mengukur tingkat : 100% (68 Pekerja Wajib Lapor) penerapan GCG di lingkungan Perusahaan. Assessment GCG tersebut dilakukan dengan mengacu pada Surat Keputusan Laporan Compliance Online 2019 Conflict of Interest (CoI) 100% Sekretaris Kementerian BUMN No.SK-16/S.MBU/2012, yang Code of Conduct (CoC) 100% memuat 6 (enam) aspek pengujian, meliputi: Gratifikasi STRUKTUR ORGANISASI FUNGSI CORPORATE SECRETARY Struktur Organisasi Fungsi Corporate Secretary (pindah di atas Aturan dan Kebijakan GCG) 93,75% LHKPN 100% Sosialisasi GCG 100% TOTAL 1. Komitmen Sepatu dan Anti Aging. Barang tersebut akan dipajang di lemari Gratifikasi dan pekerja yang bersangkutan akan diberikan penghargaan (plakat) pada pelaksanaan Sosialisasi GCG pada bulan Maret 2020 mendatang. Senior CSR Officer 4 (empat) barang, berupa Tas Ransel, Power Bank, Sepatu dan Anti Aging. Pemberian Permintaan Nihil 4. Direksi; 5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi; 6. Aspek lainnya. Pada tahun 2019, penilaian penerapan GCG Perusahaan dilaksanakan oleh lembaga eksternal yaitu PT Sinergi Daya Prima, dengan perolehan skor sebesar 81,049 dari bobot Laporan Gratifikasi PT Pertamina Lubricants Tahun 2019 Manager PR & Support kelola 3. Dewan Komisaris; 4 (empat) barang gratifikasi berupa Tas Ransel, Power Bank, Penerimaan tata (RUPS); Sepanjang tahun 2019, PT Pertamina Lubricants menerima Executive Secretary penerapan 2. Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham 98,16% Gratifikasi Corporate Secretary terhadap berkelanjutan; Direktur Utama PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Pertamina Perusahaan yang juga berlaku bagi pemangku kepentingan. Stakeholder Relations Internal Broadcast Email : 91 konten Kunjungan Tamu Perusahaan Talking Points BOD/CEO : 13 kali Growth Akun Media Sosial - Instagram : 43,5% - Twitter : 12% - Facebook : 39% Konten Media Sosial : 1.191 post Konten Video Youtube : 19 kali, dengan 585 Subscriber Upgrading & Mengelola Website PT Pertamina Lubricants Wawancara Media ENERGIA Pertamina : 11 kali Merchandizing PT Pertamina Lubricants Awarding : 6 kali Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan GCG, 174 terkait PT Hierarki Kebijakan GCG PT Pertamina (Persero) Operational Governance BOD & BOC Support kebijakan dari PT Pertamina Lubricants senantiasa mengacu pada kebijakan Kinerja PR & Support Manager Legal & Compliance bagian maksimal 100. Hasil assessment tersebut menandakan bahwa penerapan GCG di Perusahaan termasuk dalam kategori Baik. Nihil PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 175 Tata Kelola Perusahaan Permasalahan Hukum dan Sanksi Administratif di Tahun 2019 Hasil Assessment GCG Tahun 2019 No. Aspek Pengujian Assessment GCG Bobot 1. Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan 2. Pemegang Saham dan RUPS 3. Pencapaian Sepanjang tahun 2019, tidak terdapat permasalahan hukum Perusahaan, Anak Perusahaan, maupun anggota Dewan yang dihadapi dan sanksi administratif yang diterima oleh Komisaris dan Direksi Perusahaan. Skor % Penjelasan 7 6,478 92,55 Sangat Baik TATA KELOLA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) 9 8,017 89,08 Sangat Baik Untuk mendukung pelaksanaan Program Tanggung Jawab TIM TASK FORCE CSR DAN INTERNAL ASSESSOR ISO Dewan Komisaris 35 27,619 78,91 Baik Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility 26000 4. Direksi 35 31,259 89,31 Sangat Baik (CSR), Perusahaan membentuk Tim CSR yang berada Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan CSR di seluruh 5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 7,676 85,29 Sangat Baik di bawah Fungsi Corporate Secretary. Tim CSR tersebut Production Unit dan Sales Region I-VII, Perusahaan diketuai oleh Senior CSR Officer. membentuk Tim Task Force CSR dan Internal Assessor 6. Aspek Lainnya TOTAL 5 - - - 100 81,049 81,049 81,05% Keterangan: 0-50: Tidak Baik | 50-60: Kurang Baik | 60-75: Cukup Baik | 75-85: Baik | 85-100: Sangat Baik ISO 26000 melalui Surat Perintah Direksi No. Prin-078/ TUGAS TIM CSR PL0000/2019-S0. Dalam menjalankan tugasnya, Tim Task 1. Merencanakan program CSR dalam Perusahaan selama Force CSR dan Internal Assessor ISO 26000 bertanggung satu tahun dan diterjemahkan dalam program bulanan; jawab dan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dalam 5 (lima) tahun terakhir, perolehan skor GCG penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan 2. Menjadi penghubung dalam penerapan CSR; PT dalam rangka mewujudkan terciptanya nilai tambah bagi 3. Melaksanakan kegiatan CSR sesuai perencanaan yang Pertamina Lubricants menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut selaras dengan komitmen Perusahaan untuk senantiasa memperbaiki Perusahaan maupun para pemangku kepentingan. kualitas telah dibuat selama satu tahun; 4. Melakukan koordinasi dengan pihak internal dan eksternal dalam pengelolaan CSR; Grafik Skor Assessment GCG PT Pertamina Lubricants Dalam Lima Tahun Terakhir 81,049 80,342 75,114 65,938 Direktur Utama melalui Fungsi Corporate Secretary. Lingkup Kegiatan Tim Task Force CSR dan Internal Assessor ISO 26000 PUJ, PUG, PUC, dan Sales Region I – VII sebagai organisasi 5. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan PT non-struktural dalam Perusahaan dengan fokus di bidang Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan dalam kegiatan pengelolaan CSR memiliki ruang lingkup kegiatan pengelolaan CSR; yang bersifat memberikan usulan kegiatan CSR, mengelola 6. Memfasilitasi Direksi dalam penerapan CSR; dan ekspetasi masyarakat, melaksanakan implementasi program 7. Melakukan evaluasi atas kegiatan CSR. CSR, melakukan evaluasi terhadap hasil dari kegiatan CSR yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja 61,67 perusahaan dalam aspek pemberdayaan masyarakat, dan 2015 2016 2017 2018 2019 melaksanakan internal assessment terhadap implementasi ISO 26000 di lingkungan PT Pertamina Lubricants. Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Assessment GCG Tahun 2018 Uraian Tugas Hasil Assessment GCG yang dilakukan pihak independen tahun pelaporan, tim manajemen Perusahaan telah juga menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan menindaklanjuti rekomendasi assessment implementasi penerapan GCG di PT Pertamina Lubricants. Pada GCG tahun 2018 dengan hasil sebagai berikut: Uraian Tugas Tim Task Force CSR dan Internal Assessor ISO 26000 Tim Task Force CSR a. Merencanakan dan menjalankan Program CSR Tahun a. Mengumpulkan dan mengelola data CSR yang terkait 2019 yang terprogram dari PT Pertamina Lubricants. Status Tindak Lanjut permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan Total Rekomendasi Belum Selesai Persentase Rekomendasi yang Telah Ditindaklanjuti Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan 3 1 2 67% Pemegang Saham dan RUPS 4 0 4 100% d. Berkoordinasi dengan perwakilan masyarakat sekitar Dewan Komisaris 26 0 26 100% dan instansi terkait dalam melaksanakan program Direksi 15 6 9 60% Pengungkapan Informasi dan Transparansi 13 6 7 54% 61 13 48 79% PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 guidance atau panduan atau pedoman ISO 26000. konflik, penaganan keluhan dan pemberdayaan Kategori Assessment GCG 176 dengan standar ISO 26000 b. Membantu pemikiran dan konseptual apabila ada b. Melaksanakan internal assessment CSR sesuai dengan Tindak Lanjut Rekomendasi Assessment GCG 2018 TOTAL TOTAL Internal Assessor ISO 26000 masyarakat. c. Melaporkan dalam format laporan bulanan yang diberikan dari Corporate Secretary. kerja CSR. e. Mengevaluasi pelaksanaan CSR melalui penyebaran kuisioner ataupun audit pelaksanaan CSR. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 177 Tata Kelola Perusahaan Manajemen Risiko Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko PT Pertamina Lubricants Pelaksanaan Manajemen Risiko di PT Pertamina Lubricants 2. Direksi wajib membangun dan melaksanakan program didasarkan pada Peraturan Menteri BUMN No.PER-01/ manajemen risiko korporasi secara terpadu yang MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha 3. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat Milik Negara. Hal ini tidak terlepas dari status PT Pertamina dilakukan, dengan: Lubricants sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) a. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah b. Memberi penugasan kepada unit kerja yang ada Bagian ke-enam Pasal 25 Peraturan Menteri BUMN dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen No.PER-01/MBU/2011 menyebutkan: risiko. 1. Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan, 4. Direksi wajib menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan harus mempertimbangkan risiko usaha. berkala perusahaan. Penerapan Manajemen Risiko di PT Pertamina Lubricants • Anggaran Dasar PT Pertamina Lubricants yang dimuat memulai babak baru dengan penandatanganan Piagam dalam Akta No. 35 tanggal 23 September 2013 yang Manajemen Risiko oleh Direksi, Vice President dan Manajer dibuat di hadapan Notaris Lenny Janis Ishak, S.H. dan Fungsi Leher pada tahun 2017. Piagam Manajemen PT Pertamina Lubricants; Risiko berisi komitmen seluruh jajaran perusahaan dalam Manajemen Risiko • SO 31000:2009 tentang Risk Management – Principles and Guidelines. (Enterprise Risk Management) dalam setiap aspek kegiatan bisnis • PER—01/MBU/2011 tentang Ageng Giriyono Mohamad Zuchri Lili Amalia Mohamad Aldi Nurdin dari penandatanganan Governance) pada Badan Usaha Milik Negara; Piagam Manajemen Risiko, Perusahaan melakukan sosialisasi • No.KPTS-52/C00000/2011-S0 tanggal 27 September atas Pedoman, Tata Kelola Organisasi (TKO) dan Tata 2011 tentang Pemberlakuan Sistem Tata Kerja (STK) Kelola Individu (TKI). Tujuan penyusunan STK agar Enterprise Risk Management; • • pengelolaan risiko sendiri, yang disesuaikan dengan efektivitas kegiatan operasi dan usaha. Langkah besar dimulai pada secara tahun 2017 dengan penandatangan Piagam Manajemen PT Pertamina Lubricants yaitu Direktur Corporate Marketing Risiko sehingga seluruh pihak di internal Perusahaan Business PT Pertamina (Persero). • Risiko di Manajemen oleh Direktur atau Risiko Pembina atas dilakukan Teknis mengelola segala potensi risiko-risiko tersebut, Perusahaan identifikasi telah membuat perencanaan mitigasi dan pengelolaan risiko-risiko yang berpengaruh signifikan terhadap arah bisnis Perusahaan. Sebagai upaya untuk Pedoman Sistem Manajemen Terpadu PT Pertamina • No. Top Risk Kategori 1. Melakukan analisa pasar, baik Customer maupun Competitor sehingga mendapatkan persaingan harga yang baik dan dapat diterima di pasar 2. Melakukan demand planning yang akurat dan berkoordinasi dengan Production Unit terkait optimalisasi supply product yang dibutuhkan konsumen 3. Melakukan Brand Awareness melalui aktivasi media sosial, conventional brand, program Web Based Loyalty, POSM & visibility produk, dan Customer Experience 4. Mempertahankan Profitability Produk dengan melakukan evaluasi harga dan kontrol promo yang menggunakan pemotongan revenue 5. Meningkatkan Availability, Aktif Outlet, dan Efektivitas Outlet Promo Avaibility Product Risk Operational Risk Marketing Risk 1. Melakukan Improvement Operation Performance (Sales Region kepada Fungsi Distribution & Fungsi Production) agar akurasi rencana jual dan safety stock lebih baik dari fungsi Sales dalam sistem APO 2. Komitmen dari Fungsi Production dalam memenuhi program produksi berbasis alokasi sesuai prioritas yang telah dihitung oleh Fungsi Distribution 3. Koordinasi antara unit sales dan operasi tentang program promosi. 4. Komitmen dalam menjalankan TKO/TKI pengiriman 5. Melakukan improve Communication Process dari Fungsi Marketing ke Sales Support terkait proses deploy ke Sales Region Terhentinya Layanan ERP (MySAP) (ERP System TroubleI Cyber Security Risk Melakukan simulasi switchover antara Data Center dan Disaster Recovery Center secara berkala 4 Volume Produksi Kurang (Production Deficiency atau Inadequate Production Volume) Operational Risk 1. Modernisasi Filling PUG 2. Toll Blender Grease 3. Penyempurnaan New LOBP PUJ 4. Toll Filler 5 Losses Operasional (Produksi dan Distribusi) (Operational Losses) Operational Risk 1. Inspeksi kapal secara berkala dan melakukan investigasi apabila terdapat losses yang melebihi toleransi 2. Pemasangan Flow Meter 3. Kontrak dengan Surveyor untuk Loading dan Discharge 4. Pengembangan manajemen Warehouse dengan Third Party Logistics (3PL) 5. Pemasangan CCTV Ketidaktercapaian Sales Volume (Sales Volume Under Target) 2 Stok Produk di Pasaran Tidak Mencukupi (Product Supply Deficiency atau Inadequate Supply ) - 3 Piagam Manajemen Risiko PT Pertamina Lubricants Vice President Corporate Development. Dalam menjalankan Performance Management dan dipimpin seorang manajer tugas dan tanggung jawab mengelola risiko, Fungsi Risk & dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama melalui Performance Management didukung oleh para analis. Rencana Mitigasi Marketing Risk 1. Pedoman Manajemen Risiko PT Pertamina Lubricants Kegiatan pengelolaan risiko dijalankan oleh Fungsi Risk & risiko. Profil Risiko di Tahun 2019 dan Mitigasinya Pedoman Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 Sistem berkala tinjauan Selama tahun 2019, PT Pertamina Lubricants melakukan tanggal 15 Maret 2017. 178 pelaporan, Profil Risiko di Tahun 2019 dan Mitigasinya No. A-003/PL0100/2017-S9; dan lingkungan PT Pertamina Lubricants dilaksanakan berdasarkan: tahun sehingga akan meminimalkan risiko kerugian. Lubricants No.A-101/PL0100/2016-S0; prinsip-prinsip GCG. Manajemen Pada No.A-001//R00100/2011-S0; acuan dan aturan dalam proses implementasi Manajemen Risiko yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan review PT Pertamina Lubricants berupaya membangun sistem Surat Keputusan Dewan Direksi PT Pertamina (Persero) Sistem Tata Kerja (STK) Manajemen Risiko, yang terdiri PT Pertamina Lubricants memiliki pedoman, kerangka Tinjauan atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Penerapan Analyst Risk Management Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: perusahaan. kelanjutan Risk & Performance Management Manager memiliki pemahaman sama dalam mengelola risiko Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Sebagai Vice President Corporate Development Direksi; atau yang merupakan BUMN. mengimplementasikan Direktur Utama PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 179 Tata Kelola Perusahaan Pengendalian Internal dan Eksternal Jumlah Pekerja (Auditor) pada Fungsi Audit Internal 3. Interaksi antar berbagai unit kerja internal dan eksternal Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Chief terlaksana secara akuntabel dan berada dalam koridor PT Pertamina Lubricants menerapkan Sistem Pengendalian Fungsi Internal Audit Internal Audit dibantu oleh pekerja PT Pertamina Lubricants. tata kelola yang berlaku. Internal (SPI), dengan mengacu pada Pasal 26 Peraturan Pelaksanaan audit internal PT Pertamina Lubricants dilakukan Sampai dengan akhir periode pelaporan, jumlah pekerja 4. Risiko diidentifikasi dan dimitigasi dengan baik. Menteri BUMN No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan oleh Fungsi Internal Audit yang bertugas dalam memberikan pada Fungsi Internal Audit berjumlah 7 (tujuh) orang. 5. Program, rencana kerja, dan tujuan telah tercapai secara Sistem Pengendalian Internal Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate jasa assurance dan consulting secara independen dan Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. SPI objektif dengan melakukan pendekatan sistematis untuk dipahami sebagai sistem yang diselenggarakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan implementasi GCG, menjaga maupun mengarahkan jalannya perusahaan manajemen risiko, dan pengendalian internal dalam rangka agar sesuai dengan tujuan dan program Perusahaan, serta memberikan nilai tambah bagi Perusahaan. mengamankan investasi dan aset Perusahaan. efektif. 6. Kualitas pengendalian internal selalu diperbaiki secara Jumlah Pekerja (Auditor) pada Fungsi Audit Internal Tahun 2019 Jabatan berkesinambungan. 7. Informasi finansial, manajerial, dan operasional yang Jumlah Chief Internal Audit 1 signifikan telah tersedia secara akurat, dapat diandalkan, Manager Operation Audit 1 dan tepat waktu. Pelaksanaan audit internal Perusahaan telah sejalan dengan Manager Finance & Support Audit 1 Penerapan Sistem Pengendalian Internal meliputi tiga Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Senior Auditor Finance & Support Audit 1 Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Audit Internal kegiatan Perusahaan, yakni: Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri Negara BUMN Senior Auditor Operation Audit 1 1. Menysun ·Operasional No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Junior Auditor Audit Operation Audit 1 Melaksanakan kegiatan operasi yang efektif dan Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Junior Auditor Finance & Support 1 efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang telah pada Badan Usaha Milik Negara. Struktur organisasi dimiliki untuk mencapai target produksi Perusahaan. Fungsi Internal Audit Perusahaan tercantum dalam Surat Pelaporan Keputusan Direksi No. Kpts-263/PL0000/2016-S0. · Membuat dan menyajikan pelaporan terutama TOTAL 4. Melaksanakan penilaian atas risiko dan kontrol secara terus-menerus melalui kegiatan Continuous Auditing. Sertifikasi Profesi Pekerja Audit Internal Tahun 2019 Nama Sertifikasi Struktur Organisasi Fungsi Internal Audit PT Pertamina Lubricants Direktur Utama Chief Internal Audit Instansi Penerbit 5. Melaksanakan review atas laporan keuangan secara Jumlah Qualifed Internal Auditor (QIA) Dewan Sertifkasi Qualifed Internal Auditor (DSQIA) 6 Certifed Fraud Examiner (CFE) Association of Certifed Fraud Examiners (ACFE) 3 Certifed Risk Professional (CRP) Capital Market Professional Certifcation Body 1 Certified Risk Management Professional (CRMP) Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen RIsiko (LSPMR) 1 Ruang Manager Finance & Support Audit lingkup penugasan Internal Audit kegiatan operasional, bisnis perusahaan, beserta anak kelola, manajemen risiko dan pengendalian internal, untuk meyakini hal-hal berikut: 1. Regulasi yang berpengaruh signifikan pada perusahaan PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 kepatuhan terhadap 7. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan kinerja bisnis Perusahaan serta memitigasi terjadinya masalah berulang (repeatable dan replicable). 9. Melaporkan hasil pengawasan kepada Direktur Utama dan Direktur lainnya yang relevan. internal, eksternal, dan institusi pengawasan lainnya. PT Pertamina Lubricants mencakup seluruh area dan telah dipatuhi. 2. Tindakan pekerja telah mematuhi kebijakan, standar, prosedur, dan hukum yang berlaku. pemeriksaan 10. Monitoring pelaksanaan tindak lanjut hasil audit rangka mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas tata Junior Auditor Finance & Support Audit 6. Melaksanakan 8. Melaksanaan koordinasi dengan Komite Audit. perusahaan, afiliasi, dan pihak lain yang relevan dalam Senior Auditor Finance & Support Audit periodik. peraturan perundangan terkait. Ruang Lingkup Penugasan Fungsi Audit Internal 180 3. Melaksanakan koordinasi pengawasan dengan Internal Audit PT Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan. sertifikasi sebagai profesi audit internal. berlaku. Junior Auditor Operation Audit Plan assurance dan consulting di seluruh unit kerja di Menjalankan bisnis sesuai peraturan dan hukum yang Senior Auditor Operation Audit Audit Perusahaan. Sertifikasi Profesi Pekerja Audit Internal Kepatuhan Manager Operation Audit Annual persetujuan Direktur Utama. dipertanggungjawabkan. · mengusulkan 2. Melaksanakan kegiatan pengawasan melalui kegiatan 7 Pekerja Fungsi Internal Audit Perusahaan telah memiliki Laporan Keuangan, yang andal, transparan, dan dapat dan dan rencana anggaran biaya untuk mendapatkan 11. Melaksanakan koordinasi kegiatan pengawasan dengan eksternal audit. 12. Melaksanakan koordinasi dengan Fungsi Legal & Compliance serta pihak terkait lainnya dalam melakukan tindak lanjut atas pengaduan/penyingkapan melalui Whistleblowing System (WBS) dan pengaduan masyarakat atau pihak lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 13. Melaksanakan PT Pertamina koordinasi (Persero) dengan dalam Internal Audit melakukan audit investigasi terhadap masalah yang dapat menimbulkan kerugian bagi Perusahaan. PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 181 Tata Kelola Perusahaan 14. Melaksanakan kegiatan Quality Assurance and Improvement Program. 15. Melaporkan hasil kegiatan pengawasan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit. 16. Melaksanakan penugasan lain yang diamanatkan oleh Dewan Komisaris dan/atau Direksi. Independensi Fungsi Audit Internal 1. Fungsi Internal Audit Perusahaan dipimpin oleh seorang Proses penetapan AAP tahun 2019 dilakukan dengan Kesesuaian SPI dengan Kerangka COSO mekanisme sebagai berikut: Perusahaan mengembangkan SPI dengan pendekatan Aktivitas pengendalian diciptakan melalui kebijakan 1. Mengidentifikasi Top Corporate Risk 2019 untuk pada kesesuaian pada Kerangka COSO (Committee of dan prosedur yang sebagian diotomatisasi dalam sistem memilah resiko yang relevan menjadi objek audit dan Sponsoring Organizations of The Treadway Commissions). terkomputerisasi. memisahkan resiko yang tidak relevan. Sesuai prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam Kerangka dilakukan oleh Auditor Internal, Auditor Eksternal dan 2. Merumuskan dan mengelompokkan masukan-masukan COSO, SPI menjadi perangkat untuk membantu Perusahaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hasil pengujian Manajemen ke dalam Top Corporate Risk 2019 selaras mencapai tujuan bisnis, yakni efektifitas dan efisiensi digunakan dengan poin no. 1; operasi, kepatuhan pada hukum dan peraturan, serta improvement atas tata kerja organisasi sehingga laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan. aktivitas pengendalian akan berjalan efektif dan efisien. 3. Memetakan masukan-masukan Manajemen dan Chief Internal Audit yang bertanggung jawab kepada Top Corporate Risk 2019 (poin no. 2) ke dalam Audit Direktur Utama. Universe; • • Aktivitas Pengendalian Pengujian sebagai pengendalian masukan untuk internal melakukan Informasi dan Komunikasi Perusahaan Mengacu pada Kerangka COSO, maka Perusahaan Hasil evaluasi atas pengendalian perusahaan diinformasikan 2. Chief Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh 4. Melakukan analisa object audit terkait, mandays mengembangkan penerapan SPI yang berbasis pada lima dan dikomunikasikan oleh Eksternal Auditor dan Internal Direksi PT Pertamina (Persero) atas usulan dan Chief yang dibutuhkan, Auditor in charge, dan time frame komponen saling berkaitan dan terintegrasi: Auditor. Internal auditor mengkomunikasikan aktivitas penugasan; • Audit Executive PT Pertamina (Persero). 3. Chief Internal Audit dan seluruh pekerja Fungsi Internal Audit Perusahaan dilarang terlibat dalam kegiatan Lingkungan Pengendalian audit atas pengendalian internal atas suatu Unit atau 5. Menentukan prioritas audit; dan Lingkungan melalui aktivitas tertentu dalam laporan bulanan yang disampaikan 6. Menyusun Annual Audit Plan 2019. seperangkat kebijakan, peraturan dan tata kerja yang kepada Direksi dan Komisaris, sedangkan Eksternal Auditor tersusun dalam tata kerja operasi. Tata kerja tersebut selama proses audit berlangsung, menyampaikan laporan operasional perusahaan, anak perusahaan, afiliasi pengendalian diciptakan dan pihak lain yang dapat mengganggu independensi Beberapa masukan Manajemen terdiri dari hasil audiensi sebagian diterjemahkan dalam sistem berbasis komputer efektivitas pengendalian internal dan menyampaikan pelaksanaan tugasnya. Internal Audit bersama Direktur Utama, Direktur Operasi, (MySAP), untuk memastikan proses dilaksanakan sesuai ICM (Internal Control Memorandum) pada akhir masa Direktur Sales & Marketing, dan Direktur Finance & Business dengan prosedur dan kegiatan dapat dilakukan dengan penugasan. Selain itu, Eksternal Auditor dapat juga Support. lebih efisien. melakukan audit atas kepatuhan perusahaan terhadap 4. Chief Internal Audit dan seluruh pekerja Fungsi Internal Audit Perusahaan wajib untuk menjaga sikap tidak memihak, menghindari konflik kepentingan, dan objektif Penilaian Risiko peraturan dalam menjalankan penugasan dan mengungkapkan Pelaksanaan dan Realisasi Penugasan Penilaian risiko dilakukan dengan mengindentifkasi internal yang berlaku. jika terjadi potensi konflik kepentingan dan gangguan 1. Schedule Audit proses bisnis yang memiliki risiko tinggi. Untuk proses terhadap independensi. • • perundang-undangan dan pengendalian Kegiatan Pemantauan Selanjutnya dari hasil proses di atas, Internal Audit yang memiliki risiko tinggi tersebut dilakukan mitigasi Kegiatan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi 5. Auditor yang berasal dari fungsi bisnis dapat melakukan mengidentifikasi 4 (lima) tema utama AAP Tahun 2019, melalui proses dan prosedur yang memadai sehingga dilakukan secara rutin setiap akhir bulan, sehingga audit di fungsi tersebut minimal 1 (satu) tahun sejak dengan realisasi selesai 100%. Seluruh hasil audit telah risiko tersebut tidak menghambat pencapaian tujuan diharapkan improvement terhadap proses bisnis dapat kepindahannya ke Internal Audit Perusahaan. dilakukan pembahasan penyelesaian issue bersama fungsi perusahaan. Monitoring dan evaluasi atas pengendalian segera dilaksanakan. terkait, serta telah dilaporkan kepada seluruh Direksi. intern atas proses bisnis, dilakukan secara berkala untuk Standar Pelaksanaan Internal Audit 2. Unscheduled Audit Dalam melaksanakan tugasnya, Chief Internal Audit dan Selain melaksanakan penugasan sesuai AAP 2019, seluruh pekerja Fungsi Internal Audit Perusahaan harus Internal Audit juga melaksanakan 4 (empat) penugasan menaati Sistem Tata Kerja Internal Audit dan Kode Etik lain diluar AAP 2019. Internal Audit yang mengacu pada International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing yang ditetapkan oleh The Institute of Internal Auditors, serta kebijakan lainnya yang relevan dan berlaku di Perusahaan. Laporan Pelaksanaan Tugas Internal Audit Tahun 2019 Penyusunan Rencana Kerja memastikan risiko dalam proses bisnis tersebut telah dimitigasi dengan tepat. Sistem Pengendalian Eksternal PT Pertamina Lubricants menggunakan jasa Kantor Akuntan Penunjukkan KAP Tahun 2019 Pelaksanaan monitoring atas tindak lanjut rekomendasi Publik (KAP) sebagai auditor eksternal pelaksana audit Berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku audit yang telah disepakati, dilaksanakan setiap akhir umum atas Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun 2018, bulan dengan mengundang seluruh PIC fungsi. Progress buku berjalan. Penunjukan auditor eksternal dimaksudkan melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris tindak lanjut rekomendasi audit dilaporkan kepada untuk memastikan integritas penyajian Laporan Keuangan PT Pertamina Lubricants untuk menetapkan KAP dalam Direktur Utama. Perusahaan. melakukan 3. Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi Audit. Pemegang Saham pemeriksaan memberikan atas Laporan kuasa dan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 4. Penugasan Lain-lain. Internal Audit melakukan evaluasi atas kinerja Third Bersama dengan Komite Audit dan Fungsi Internal Audit, 31 Desember 2019 beserta nilai jasanya sesuai dengan Party Logistics (PT Patra Logistik & PT Pos Logistik). KAP membahas mengenai seluruh lingkup dan rencana ketentuan yang berlaku, dengan ketentuan bahwa KAP Annual Audit Plan (AAP) 2019, yang disusun sesuai audit serta hasil pemeriksaan dan evaluasi terhadap yang ditunjuk Perseroan sama dengan KAP yang ditunjuk Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun pengendalian internal Perusahaan, termasuk pengendalian oleh PT Pertamina (Persero). 2019, Perhatian Manajemen (Management Concern), Top internal atas pelaporan keuangan serta kualitas pelaporan Corporate Risk tahun 2019, Audit Universe Coverage, serta keuangan Perusahaan secara keseluruhan. Dalam menjalankan peranannya sebagai strategic business partner, Internal Audit melaksanakan tugas berdasarkan Internal Audit Judgment. 182 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 183 Tata Kelola Perusahaan Atas dasar hal tersebut, pada tahun 2019 Dewan dan Penghasilan Komprehensif Lain, Laporan Perubahan Komisaris menunjuk KAP Purwantono, Sungkoro, & Surja Ekuitas, Laporan Arus Kas serta suatu ikhtisar kebijakan sebagai pelaksana audit umum atas Laporan Keuangan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya untuk Konsolidasian PT Pertamina Lubricants dan entitas anak, tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019. yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Nama KAP dan Akuntan Publik yang Bertugas dalam Lima Tahun Terakhir Tahun Nama KAP Nama Akuntan Publik yang Bertugas 2019 Purwantono, Sungkoro, & Surja Hanny Widyastuti Sugianto, CPA 2018 Purwantono, Sungkoro, & Surja Hanny Widyastuti Sugianto, CPA 2017 Purwantono, Sungkoro, & Surja Feniwati Chendana, CPA 2016 Purwantono, Sungkoro, & Surja Feniwati Chendana, CPA 2015 Purwantono, Sungkoro, & Surja Feniwati Chendana, CPA Tanggung Jawab Auditor Eksternal Auditor Eksternal bertanggung jawab untuk menyatakan Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas keepatan suatu Konsolidasi kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran PT Pertamina Lubricants berdasarkan hasil audit yang estimasi akuntnasi yang dibuat oleh manajemen, serta dilakukan pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara opini oleh atas Laporan KAP selaku Keuangan auditor eksternal dan melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang keseluruhan. ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan KAP untuk mematuhi ketentuan Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk Manajemen memperoleh keyakinan yang memadai tentang apakah dn penyajian wajar Laporan Keuangan Konsolidasian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan telah terbebas Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di dari kesalahan penyajian material. Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap bertanggung jawab atas penyusunan perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang maupun kesalahan. dipilih bergantung pada pertimbangan auditor eksternal, termasuk penilaian atas kesalahan penyajian material dalam Opini Auditor Eksternal laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Pertamina Lubricants, maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko, baik Laporan Posisi Keuangan serta Kinerja Keuangan dan auditor pengendalian Arus Kas Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian pada 31 Desember 2019 telah disajikan secara Wajar, wajar laporan keuangan Perusahaan untuk merancang dalam semua hal material, sesuai dengan Standar prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi Akuntansi Keuangan di Indonesia. eksternal mempertimbangkan bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan Pertamina lubricants pengendalian internal Perusahaan. Tata Kelola Teknologi Informasi (TI) Pengelolaan TI berada di bawah koordinasi Direktur Finance PT Pertamina (Persero). Namun demikian, Perusahaan tetap & Business Support yaitu di bawah pengawasan VP General dapat melakukan pengelolaan kegiatan terkait Teknologi Affairs. Sebagian besar kebijakan pengelolaan Teknologi Informasinya secara mandiri dengan tetap berkoordinasi Informasi di PT Pertamina Lubricants masih mengacu pada dengan induk perusahaan PT Pertamina (Persero) kebijakan yang diterapkan oleh Fungsi Corporate ICT 184 PT PERTAMINA LUBRICANTS Integrated Annual Report 2019 LAPORAN KEUANGAN PT Pertamina Lubricants dan entitas anaknya/ and its subsidiary Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2019 and for the year then ended with independent auditors’ report Halaman ini Sengaja Dikosongkan PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2019 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2019 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian................... 1-2 .........Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian....................... 3 Consolidated Statement of Profit or Loss and .......................... Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ............... 4 ........Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ............................... 5 .................. Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........ 6 - 80 .... Notes to the Consolidated Financial Statements Tambahan Informasi Keuangan Entitas Induk ................ i - vi Supplementary Financial Information of ........................................................ the Parent Entity ********************* The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2019 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2018 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - neto Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan - neto Pajak dibayar di muka Uang muka dan biaya dibayar di muka Jumlah aset lancar ASSETS 3.615.635.330 80.137.003 11.283.409 4,20a 20b 20c 5 20d 2.515.214.952 7.605.923 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Time deposit 18.683.063 21.642.982 Restricted cash Trade receivables Related parties Third parties - net Other receivables Related parties Third parties Inventories - net Prepaid taxes Advances and prepaid expenses 5.947.249.672 5.183.713.962 Total current assets 56.017.698 784.828.699 7.659.518 315.572 NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets Fixed assets - net Claims for tax refund Other non-current assets 110.445.010 487.789.582 26.480.616 689.278 1.595.125.306 981.075 171.312.068 312.778.759 20e 39.242.189 586.022 2.049.776.351 65.554.716 6 11a ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap - neto Klaim pengembalian pajak Aset tidak lancar lainnya 63.275.975 903.543.622 8.742.008 Jumlah aset tidak lancar 975.561.605 848.821.487 Total non-current assets 6.922.811.277 6.032.535.449 TOTAL ASSETS JUMLAH ASET 11f 7 11b, 25 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 1 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Uang muka dari pelanggan Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Catatan/ Notes 8 20f 476.814.426 16.066.532 86.581.768 44.683.313 22.038.612 16.044.053 696.742.110 LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade payables Related parties Third parties Advances received from customers Other payables Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses 1.639.719.563 Total Current Liabilities 5.687.692 NON-CURRENT LIABILITY Employee benefits liability 1.645.407.255 TOTAL LIABILITIES 591.724.153 189.399.720 79.087.602 42.376.366 15.720.408 150.308.452 771.708.893 20g 11c 9 1.559.576.845 JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar - 12.500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham (nilai penuh); modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.413.526 lembar saham Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaanya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Kepentingan nonpengendali 14.466.286 10 1.574.043.131 3.413.526.000 (513.752.034) (2.277.626) 12 13 15 595.025.612 1.854.993.452 5.347.515.404 1.252.742 14 372.596.666 1.111.232.186 EQUITY Share capital Authorized - 12,500,000 shares at par value Rp1,000,000 per share (full amount); issued and paid-up capital 3,413,526 shares Additional paid-in capital Other components of equity Retained earnings Appropriated Unappropriated 4.385.089.665 Total equity attributable to owners of the parent company 3.413.526.000 (513.752.034) 1.486.847 2.038.529 Non-controlling interests JUMLAH EKUITAS 5.348.768.146 4.387.128.194 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.922.811.277 6.032.535.449 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 2019 _______________________ Pendapatan Beban pokok penjualan LABA BRUTO The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 2 10.675.112.854 (7.471.628.146) Catatan/ Notes _________________ 16,20h 17,20i 3.203.484.708 2018 _____________________ 11.080.701.663 (7.992.408.232) 3.088.293.431 Beban penjualan dan pemasaran (345.300.460) 18 (327.570.708) Beban umum dan administrasi (540.344.678) 19 (537.460.066) Laba (rugi) selisih kurs - neto Pendapatan keuangan - neto Pendapatan lain-lain - neto (3.412.899) 131.303.242 6.198.976 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan - neto LABA TAHUN BERJALAN PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi dalam periode berikutnya (neto setelah beban pajak tangguhan) Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi dalam periode berikutnya Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2019 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2018 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja karyawan PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2019 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2019 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 2.451.928.889 (597.706.728) 11d 1.854.222.161 Revenues Cost of revenues GROSS PROFIT 11.575.496 141.817.042 20.377.832 Selling and marketing expenses General and administrative expenses Gain (loss) on foreign exchange - net Finance income - net Other income - net 2.397.033.027 PROFIT BEFORE INCOME TAX (620.395.386) 1.776.637.641 Income tax expense - net PROFIT FOR THE YEAR (55.756) 906.910 OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Item not to be reclassified to profit or loss in subsequent periods (net of deferred income tax) Remeasurement of employee benefits liability Item to be reclassified to profit or loss in subsequent periods Foreign exchange difference from translation of financial statements in foreign currency (3.778.970) 1.808.583 OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) 1.778.446.224 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR (3.723.214) 10 1.850.443.191 1.854.993.451 (771.290) 14 1.854.222.161 901.673 1.777.606.478 (968.837) 1.776.637.641 1.851.228.978 (785.787) 1.779.179.264 (733.040) 1.850.443.191 1.778.446.224 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Profit for the year attributable to: Parent company Non-controlling interests Total Total comprehensive income for the year attributable to: Parent company Non-controlling interests Total The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 3 Balance as of December 31, 2019 The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2019 PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2019 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan bunga Penerimaan restitusi pajak Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada pekerja Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran kas untuk aktivitas operasi lainnya (Penempatan atas) penerimaan kas dari bank yang dibatasi penggunaannya - neto Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 11.293.755.469 129.825.370 (8.368.563.346) (265.870.372) (478.233.497) 11.939.238.867 142.985.500 1.004.194 (9.254.885.328) (392.697.057) (640.367.773) (56.004.831) (42.904.882) (3.677.487) 21.190.328 Cash receipts from customers Receipts of interest income Tax refund received Cash paid to suppliers Cash paid to employees Income taxes paid Cash paid for other operating activities (Placements of) cash receipts from restricted cash - net 1.773.563.849 Net cash flows provided by operating activities 11b 2.251.231.306 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Penempatan atas deposito berjangka Penambahan piutang karyawan - neto Uang muka pembelian aset tetap Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES (164.165.092) (80.137.003) 7 (203.802.279) - (9.260.357) (5.142.877) - (258.705.329) (203.802.279) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS Efek perubahan nilai kurs mata uang asing pada kas dan setara kas Acquisitions of fixed assets Placement of time deposit Addition to employee receivable - net Advances payment for fixed assets Cash flows used in investing activities CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITY (888.803.239) 15 1.103.722.738 (3.302.360) SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 2.515.214.952 SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 3.615.635.330 (2.699.544.704) Dividends paid (1.129.783.134) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS 5.779.342 Effect of foreign exchange rate changes on cash and cash equivalents CASH AND CASH EQUIVALENTS 3.639.218.744 AT BEGINNING OF THE YEAR 4 Informasi atas aktivitas non-kas disajikan pada Catatan 23. Saldo 31 Desember 2019 2018 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 4 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5.348.768.146 1.252.742 5.347.515.404 1.854.993.452 595.025.612 (2.277.626) (513.752.034) 15 3.413.526.000 (55.756) (3.723.214) (888.803.239) 1.854.222.161 (14.497) (41.259) (3.723.214) (888.803.239) 1.854.993.451 (888.803.239) 1.854.993.451 - (3.723.214) - (41.259) - - - (771.290) Mandatory reserves Foreign exchange difference from translation of financial statements in foreign currency Remeasurement of employee benefits liability Declaration of cash dividend Profit for the year (222.428.946) 222.428.946 15 Pembentukan cadangan wajib Saldo 31 Desember 2018 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan Deklarasi dividen kas Laba tahun berjalan - Balance as of December 31, 2018 4.387.128.194 2.038.529 4.385.089.665 3.413.526.000 (513.752.034) 1.486.847 372.596.666 1.111.232.186 901.673 (2.698.557.192) 1.776.637.641 (968.837 ) 901.673 (2.698.557.192) 1.777.606.478 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan Deklarasi dividen kas Laba tahun berjalan Saldo 1 Januari 2018 15 - - 901.673 - - (2.698.557.192) 1.777.606.478 Foreign exchange difference from translation of financial statements in foreign currency Remeasurement of employee benefits liability Declaration of cash dividend Profit for the year 906.910 - - 671.113 - - 671.113 235.797 Balance as of January 1, 2018 5.307.239.162 2.771.569 5.304.467.593 2.032.182.900 372.596.666 (85.939 ) (513.752.034) Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated Modal saham/ Share capital Catatan/ Notes 3.413.526.000 Jumlah ekuitas/ Total equity Jumlah/Total Kepentingan non pengendali/ Noncontrolling interests Belum ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Komponen ekuitas lainnya/ Other components of equity Tambahan modal disetor Additional paid-in capital Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Parent Company PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2019 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 2.515.214.952 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR Information on non-cash activities is disclosed in Note 23. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 5 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. Profil Perusahaan 1. GENERAL a. PT Pertamina Lubricants (“Company”) is a subsidiary of PT Pertamina (Persero) which was established due to the spin-off lubricants business unit of PT Pertamina (Persero). The establishment of the Company was based on Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company and Notarial Deed No. 35 dated September 23, 2013 of Lenny Janis Ishak, S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights through Letter No. AHU49849.AH.01.01.TH.2013 dated September 25, 2013. All rights and obligations of the Lubricants Business Unit of PT Pertamina (Persero) were transferred to the Company based on Notarial Deed No. 44 dated October 30, 2013 of Lenny Janis Ishak, S.H. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut: In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company conducts the following business activities: a. Produksi, pengolahan, perdagangan, pengangkutan, penyimpanan, distribusi dan pemasaran domestik dan ekspor pelumas, grease, special products dan base oil serta bahan baku pelumas. a. b. Kegiatan usaha lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung terkait atau menunjang kegiatan usaha. b. The Company’s office is located at Oil Center Building 6th floor, Jl. M.H. Thamrin Kav. 55, Jakarta, Indonesia. Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan b. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) The Company’s Boards Commissioners and Directors 2018 Mas’ud Khamid Dolly Indra Nasution Ananda Tohpati Patuan Alfon Simanjuntak - Mas’ud Khamid1) Dolly Indra Nasution Ananda Tohpati2) Patuan Alfon Simanjuntak3) Yulian Dekri4) President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner 1. Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan (lanjutan) b. The Company’s Boards of Commissioners and Directors (continued) Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Penjualan dan Pemasaran Direktur Keuangan dan Business Support 5) 6) 7) c. 2018 Ageng Giriyono5) Mohammad Irfan Afandi Mohammad Irfan6) Andria Nusa Andria Nusa Andre Herlambang Andre Herlambang7) Jumlah Karyawan c. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perusahaan dan entitas anaknya (“Grup”) memiliki masing-masing sebanyak 444 dan 404 karyawan, termasuk karyawan kontrak (tidak diaudit). d. Penyelesaian Konsolidasian Laporan Keuangan d. e. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perusahaan memiliki pengendalian secara langsung pada entitas anak sebagai berikut: Nama Entitas/ Name of Entity Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. Thailand Completion of the Consolidation Financial Statements The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance by the Company's Board of Directors on February 20, 2020. Struktur Entitas Anak Domisili/ Place of Incorporation Number of Employees As of December 31, 2019 and 2018, the Company and its subsidiary (the “Group”) has 444 and 404 employees, including nonpermanent employees (unaudited), respectively. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 20 Februari 2020. e. President Director Operation Director Selling and Marketing Director Finance Director and Business Support Efektif sejak tanggal 17 Januari 2019/Effective since January 17, 2019 Efektif sejak tanggal 19 Februari 2018/Effective since February 19, 2018 Efektif sejak tanggal 13 Agustus 2018/Effective since August 13, 2018 Structure of the Subsidiary As of December 31, 2019 and 2018, the Company has direct control in the following subsidiary: Ruang Lingkup Usaha/ Scope of Activities Pengolahan dan pemasaran pelumas/ Lubricant processing and marketing Efektif sejak tanggal 26 September 2018/Effective since September 26, 2018 Efektif sejak tanggal 8 Agustus 2018/Effective since August 8, 2018 Efektif sejak tanggal 26 September 2018/Effective since September 26, 2018 Sampai dengan tanggal 1 November 2019/Up to November 1, 2019 6 GENERAL (continued) 2019 of The composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2019 and 2018 were as follows: 2019 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Production, processing, trading, transport, storage, distribution and marketing of domestic and export lubricants, grease, special products and base oil as well as lubricant raw materials. Other business activities that are directly or indirectly related or supporting business activities. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) UMUM (lanjutan) b. Company Profile PT Pertamina Lubricants (“Perusahaan”) merupakan entitas anak PT Pertamina (Persero) yang berdiri dalam rangka pemisahaan (spin-off) Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina (Persero). Pendirian Perusahaan dibuat berdasarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sesuai Akta No. 35 tanggal 23 September 2013 dari notaris Lenny Janis Ishak, S.H. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat No. AHU49849.AH.01.01.TH.2013 tanggal 25 September 2013. Segala hak dan kewajiban Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina (Persero) beralih kepada Perusahaan berdasarkan Akta No. 44 tanggal 30 Oktober 2013 dari Notaris Lenny Janis Ishak, S.H. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Gedung Oil Center lantai 6, Jl. M.H. Thamrin Kav. 55, Jakarta, Indonesia. b. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) UMUM a. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 7 Tahun Pendirian/ Year of Establishment Tahun Usaha Komersial Dimulai/ Year Commercial Operations Started Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2002 2006 74,00% Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Eliminations 43,995,938 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Dasar penyusunan konsolidasian laporan PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 2. keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Basis of preparation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAKs”) and Interpretations to Financial Accounting Standards (“ISAKs”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terlampir telah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan pada penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun-tahun yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk perubahan dalam kebijakan akuntansi seperti yang dibahas di Catatan 2b. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Group’s consolidated financial statements applied for the years covered by the consolidated financial statements, except for the changes in accounting policy as disclosed in Note 2b. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan dasar akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan harga historis, kecuali beberapa akun tertentu yang dicatat berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi pada akun tersebut. The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which requires different measurement as disclosed on each account in accounting policies. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan mengklasifikasikan arus kas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statement of cash flows has been prepared based on the direct method by classifying the cash flows into operating, investing and financing activities. 2. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. 2. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan i. b. Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the consolidated financial statements following new standards, The amendments to existing standards and interpretations have been published and are mandatory for the first time adoption for the Group’s financial year beginning on January 1, 2019 or later periods. The Group has adopted them but they have no significant impact since they are not currently relevant to the Group’s business. ISAK 33: Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka - Interpretasi ini mengatur penentuan tanggal transaksi untuk tujuan menentukan nilai tukar yang akan digunakan pada pengakuan awal aset, biaya atau pendapatan (atau bagiannya) terkait pada penghentian pengakuan aset atau liabilitas nonmoneter yang timbul dari pembayaran atau penerimaan uang muka dalam mata uang asing. - ISAK 33: Transaction Consideration Foreign and currency Advance This interpretation addresses how to determine the date of the transaction for the purpose of determining the exchange rate to use on initial recognition of the related asset, expense or income (or part of it) on the derecognition of a non-monetary asset or non-monetary liability arising from the payment or receipt of advance consideration in a foreign currency. ISAK 34: Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan - Interpretasi ini mengatur akuntansi pajak penghasilan ketika perlakuan pajak melibatkan ketidakpastian yang mempengaruhi penerapan PSAK 46: Pajak Penghasilan. Interpretasi ini tidak berlaku untuk pajak atau retribusi di luar ruang lingkup PSAK 46, juga tidak secara khusus mencakup persyaratan yang berkaitan dengan bunga dan denda yang terkait dengan ketidakpastian perlakuan pajak. Interpretasi ini secara khusus membahas hal-hal berikut: 8 Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards i. Standar baru, revisi terhadap standar yang telah ada dan interpretasi berikut ini, telah diterbitkan dan wajib untuk diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku Grup yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019 atau periode setelahnya. Grup telah mengadopsinya tetapi tidak ada dampak signifikan karena tidak relevan terhadap bisnis Grup saat ini. - SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ISAK 34: Uncertainty over Income Tax Treatments The interpretation addresses the accounting for income taxes when tax treatments involve uncertainty that affects the application of PSAK 46: Income Taxes. It does not apply to taxes or levies outside the scope of PSAK 46, nor does it specifically include requirements relating to interest and penalties associated with uncertain tax treatments. The interpretation specifically addresses the following: 9 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. 2. 1. 2. 3. 4. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued) i. Standar baru, revisi terhadap standar yang telah ada dan interpretasi berikut ini, telah diterbitkan dan wajib untuk diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku Grup yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019 atau periode setelahnya. Grup telah mengadopsinya tetapi tidak ada dampak signifikan karena tidak relevan terhadap bisnis Grup saat ini (lanjutan) ISAK 34: Perlakuan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) - PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) i. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the consolidated financial statements (continued) The following new standards, amendments to existing standards and interpretations have been published and are mandatory for the first time adoption for the Group’s financial year beginning on January 1, 2019 or later periods. The Group has adopted them but they have no significant impact since they are not currently relevant to the Group’s business (continued) Ketidakpastian dalam Pajak Penghasilan - Apakah suatu entitas mempertimbangkan ketidakpastian perlakuan pajak secara terpisah Asumsi yang dibuat entitas tentang pemeriksaan atas perlakuan pajak oleh otoritas perpajakan Bagaimana entitas menentukan laba pajak/(rugi pajak), dasar pengenaan pajak, rugi pajak yang belum digunakan, kredit pajak yang belum digunakan dan tarif pajak Bagaimana entitas mempertimbangkan perubahan fakta dan keadaan terkait Grup menentukan apakah akan mempertimbangkan masing-masing perlakuan pajak yang tidak pasti secara terpisah atau bersama-sama dengan satu atau lebih perlakuan pajak tidak pasti lainnya dan menggunakan pendekatan yang dapat memprediksi penyelesaian ketidakpastian tersebut dengan lebih baik. ISAK 34: Uncertainty over Income Tax Treatments (continued) 1. Whether an entity considers uncertain tax treatments separately 2. The assumptions an entity makes about the examination of tax treatments by taxation authorities 3. How an entity determines taxable profit/(tax loss), tax bases, unused tax losses, unused tax credits and tax rate 4. How an entity considers changes in facts and circumstances The Group determines whether to consider each uncertain tax treatment separately or together with one or more other uncertain tax treatments and uses the approach that better predicts the resolution of the uncertainty. 10 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) i. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued) Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) i. The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the consolidated financial statements (continued) Standar baru, revisi terhadap standar yang telah ada dan interpretasi berikut ini, telah diterbitkan dan wajib untuk diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku Grup yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019 atau periode setelahnya. Grup telah mengadopsinya tetapi tidak ada dampak signifikan karena tidak relevan terhadap bisnis Grup saat ini (lanjutan) The following new standards, amendments to existing standards and interpretations have been published and are mandatory for the first time adoption for the Group’s financial year beginning on January 1, 2019 or later periods. The Group has adopted them but they have no significant impact since they are not currently relevant to the Group’s business (continued) - ISAK 34: Perlakuan (lanjutan) Ketidakpastian dalam Pajak Penghasilan - ISAK 34: Uncertainty over Income Tax Treatments (continued) Grup menerapkan pertimbangan signifikan dalam mengidentifikasi ketidakpastian atas perlakuan pajak penghasilan. Karena Grup beroperasi dalam lingkungan multinasional yang kompleks, Grup menilai apakah Interpretasi berdampak pada laporan keuangan konsolidasiannya. The Group applies significant judgement in identifying uncertainties over income tax treatments. Since the Group operates in a complex multinational environment, it assessed whether the Interpretation had an impact on its consolidated financial statements. Pada saat melakukan adopsi Interpretasi, Grup mempertimbangkan apakah mereka memiliki posisi pajak yang tidak pasti, terutama yang berkaitan dengan transfer pricing. Pelaporan pajak Perusahaan dan entitas anak di berbagai yurisdiksi termasuk pengurangan beban pajak terkait dengan transfer pricing dan otoritas perpajakan mungkin dapat memiliki pandangan yang berbeda atas perlakuan pajak tersebut. Upon adoption of the Interpretation, the Group considered whether it has any uncertain tax positions, particularly those relating to transfer pricing. The Company’s and the subsidiaries’ tax filings in different jurisdictions include deductions related to transfer pricing and the taxation authorities may challenge those tax treatments. Grup menentukan, berdasarkan pada kepatuhan perpajakannya dan studi penentuan transfer pricing, bahwa besar kemungkinan perlakuan pajaknya (termasuk untuk entitas anak) akan diterima oleh otoritas perpajakan. The Group determined, based on its tax compliance and transfer pricing study, that it is probable that its tax treatments (including for subsidiary) will be accepted by the taxation authorities. 11 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. 2. PSAK 46: Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued) i. Standar baru, revisi terhadap standar yang telah ada dan interpretasi berikut ini, telah diterbitkan dan wajib untuk diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku Grup yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019 atau periode setelahnya. Grup telah mengadopsinya tetapi tidak ada dampak signifikan karena tidak relevan terhadap bisnis Grup saat ini (lanjutan) Amandemen Penghasilan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) - PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) i. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the consolidated financial statements (continued) The following new standards, amendments to existing standards and interpretations have been published and are mandatory for the first time adoption for the Group’s financial year beginning on January 1, 2019 or later periods. The Group has adopted them but they have no significant impact since they are not currently relevant to the Group’s business (continued) Pajak - IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. The amendments clarify that the income tax consequences of dividends are linked more directly to past transactions or events that generated distributable profits than to distributions to owners. Therefore, an entity recognises the income tax consequences of dividends in profit or loss, other comprehensive income or equity according to where it originally recognised those past transactions or events. Entitas menerapkan amandemen untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019 dengan penerapan dini diperkenakan. Ketika entitas pertama kali menerapkan amandemen tersebut, entitas menerapkannya pada konsekuensi pajak penghasilan dari dividen yang diakui pada atau setelah awal periode komparatif paling awal. An entity applies the amendments for annual reporting periods beginning on or after January 1, 2019, with early application permitted. When the entity first applies those amendments, it applies them to the income tax consequences of dividends recognised on or after the beginning of the earliest comparative period. 2. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) ii. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued) ii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut: The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for consolidated financial statements as of December 31, 2019 and for the year then ended: Berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020 Effective at January 1, 2020 - Amandemen PSAK 1 dan PSAK 25: Definisi Bahan. - Amandemen ini mengklarifikasi definisi materi dengan tujuan menyelaraskan definisi yang digunakan dalam kerangka kerja konseptual dan beberapa PSAK terkait. Selain itu, juga memberikan panduan yang lebih jelas mengenai definisi material dalam konteks pengurangan pengungkapan yang berlebihan karena perubahan ambang batas definisi material. Amendments to PSAK 46: Income Taxes Amandemen ini mengklarifikasi bahwa konsekuensi pajak penghasilan dari dividen lebih terkait langsung dengan transaksi atau peristiwa masa lalu yang menghasilkan laba yang dapat dibagikan daripada distribusi kepada pemilik. Dengan demikian, entitas mengakui konsekuensi dari pajak penghasilan atas dividen dalam laba rugi, penghasilan komprehensif lain atau ekuitas sesuai dengan pengakuan awal atas transaksi atau peristiwa masa lalu terkait. 12 2. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) - Amendment to PSAK 1 and PSAK 25: Definition of Material. This amendment clarifies the definition of material with the aim of harmonizing the definitions used in the conceptual framework and some relevant PSAKs. In addition, it also provides clearer guidance regarding the definition of material in the context of reducing over disclosure due to changes in the threshold of the material definition. PSAK 71: Instrumen Keuangan, yang diadopsi dari IFRS 9 - PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik dari arus kas kontraktual dan model bisnis entitas; metode kerugian kredit ekspektasian untuk penurunan nilai yang menghasilkan informasi yang lebih tepat waktu, relevan dan dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; dan akuntansi untuk lindung nilai yang merefleksikan manajemen risiko entitas lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan pertimbangan manajemen. PSAK 71: Financial adopted from IFRS 9 Instruments, This PSAK provides for classification and measurement of financial instruments based on the characteristics of contractual cash flows and business model of the entity; expected credit loss impairment model that will result in information to become more timely, relevant and understandable to the users of financial statements; and accounting for hedging that reflect the entity's risk management better by introducing a more general requirements based on management's judgment. 13 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued) Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan) ii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued) Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut: (lanjutan) Berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) - Amandemen PSAK 71: Instrumen Keuangan: Fitur Pembayaran di Muka dengan Kompensasi Negatif Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued) The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for consolidated financial statements as of December 31, 2019 and for the year then ended: (continued) Effective at January 1, 2020 (continued) Berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) Effective at January 1, 2020 (continued) - - Amendments to PSAK 71: Financial Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers, adopted from IFRS 15 This PSAK which is a single standard and is a joint project between the International Accounting Standards Board (IASB) and the Financial Accounting Standards Board (FASB), provides revenue recognition from contracts with customers, and the entity is expected to have an analysis before recognizing the revenue. ii. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut: (lanjutan) - 14 b. 2. The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for consolidated financial statements as of December 31, 2019 and for the year then ended: (continued) These amendments clarify that a financial asset passes the ‘solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding’ criterion regardless of an event or circumstance that causes the early termination of the contract and irrespective of which party pays or receives reasonable compensation for the early termination of the contract. PSAK ini adalah standar tunggal untuk pengakuan pendapatan yang merupakan hasil dari joint project yang sukses antara International Accounting Standards Board dan Financial Accounting Standards Board, mengatur model pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat melakukan analisis sebelum mengakui pendapatan. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) ii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued) - PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, yang diadopsi dari IFRS 15 2. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan) Amandemen ini mengklarifikasi bahwa aset keuangan melewati kriteria “semata-mata pembayaran pokok dan bunga atas jumlah pokok terhutang” terlepas dari peristiwa atau keadaan yang menyebabkan pemutusan awal kontrak dan terlepas dari pihak mana membayar atau menerima kompensasi yang wajar untuk awal pemutusan kontrak. - PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) ii. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PSAK 73: Sewa, yang diadopsi dari IFRS 16, berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan untuk entitas yang juga telah menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dan Pelanggan PSAK ini menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal dengan mensyaratkan untuk mengakui hak guna aset (right-of-use assets) dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas sewa, yakni untuk: (i) sewa jangka-pendek dan (ii) sewa yang aset terkait (underlying assets) bernilai rendah. PSAK 73: Leases, adopted from IFRS 16, effective January 1, 2020, and earlier application is permitted, but not before an entity applies PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers This PSAK establishes the principles of recognition, measurement, presentation, and disclosure of the lease by introducing a single accounting model, with the requirement to recognize the right-ofuse assets and liability of the lease; there are 2 optional exclusions in the recognition of the lease assets and liabilities, namely (i) short-term lease and (ii) lease with low-value underlying assets. 15 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan) Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued) ii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued) Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut: (lanjutan) The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for consolidated financial statements as of December 31, 2019 and for the year then ended: (continued) Berlaku efektif tanggal 1 Januari 2021 Effective at January 1, 2021 - - Amandemen Bisnis PSAK 22: PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) ii. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. Definisi Amendments to PSAK 22: Definition of Business Amandemen ini dikeluarkan untuk membantu entitas menentukan apakah serangkaian kegiatan dan aset yang diperoleh adalah bisnis atau tidak. Mereka mengklarifikasi persyaratan minimum untuk bisnis, menghapus penilaian apakah pelaku pasar mampu mengganti elemen yang hilang, menambah panduan untuk membantu entitas menilai apakah proses yang diperoleh adalah substantif, mempersempit definisi bisnis dan output, dan memperkenalkan uji konsentrasi nilai wajar opsional. Contoh ilustratif baru bersama dengan diberikan amandemen. These amendments were issued to help entities determine whether an acquired set of activities and assets is a business or not. They clarify the minimum requirements for a business, remove the assessment of whether market participants are capable of replacing any missing elements, add guidance to help entities assess whether an acquired process is substantive, narrow the definitions of a business and of outputs, and introduce an optional fair value concentration test. New illustrative examples were provided along with the amendments. Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. The Group is currently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Prinsip Konsolidasi c. Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya seperti dijelaskan pada Catatan 1e. The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiary as described in Note 1e. Seluruh transaksi material antar perusahaan dan saldo akun (termasuk laba atau rugi signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. All material intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Subsidiaries are fully consolidated from the respective dates of their acquisitions, being the dates on which the Company obtains control and continue to be consolidated until the date such control ceases. Kendali diperoleh bila Grup terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Grup mengendalikan investee jika dan hanya jika Grup memiliki seluruh hal berikut ini: Control is achieved when the Group is exposed or has rights to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. The Group controls an investee if and only if the Group has all of the following: a) b) c) kekuasaan atas investee, yaitu hak yang ada saat ini yang memberi grup kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari investee, eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. a) b) c) power over the investee that is existing rights that give the group current ability to direct the relevant activities of the investee, exposure or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and the ability to use its power over the investee to affect its returns. Umumnya, terdapat asumsi bahwa hak suara mayoritas memiliki pengendalian. Untuk mendukung asumsi tersebut dan bila Grup tidak memiliki hak suara atau hak serupa secara mayoritas atas suatu investee, Grup mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kekuasaan atas investee, termasuk: Generally, there is a presumption that a majority of voting rights results in control. To support this presumption and when the Group has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Group considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including: a) a) b) c) pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lainnya dari investee, hak yang timbul atas pengaturan kontraktual lain, dan hak suara dan hak suara potensial yang dimiliki Grup. b) c) Laporan keuangan entitas anak disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan dan menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. 16 SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) the contractual arrangement with the other vote holders of the investee, rights arising from other contractual arrangements, and the Group's voting rights and potential voting rights. The financial statements of the subsidiary are prepared for the same reporting period as the Company and using consistent accounting policies. 17 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. c. Prinsip Konsolidasi (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Principles of Consolidation (continued) Grup menilai kembali apakah mereka dapat mengendalikan investee bila fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen dari pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berhenti pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan, dan beban dari entitas anak yang diakuisisi pada tahun berjalan disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal Grup memperoleh kendali sampai tanggal Grup tidak lagi mengendalikan entitas anak tersebut. The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Assets, liabilities, income, and expenses of a subsidiary acquired during the year are included in the consolidated financial statements from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the subsidiary. Kepentingan Nonpengendali (“KNP”) mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Non-Controlling Interests (“NCI”) represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries not attributable to the equity interest that are owned directly or indirectly by the parent company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi atau saldo laba yang sesuai. In case of loss of control over a subsidiary, the Group: derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; - 18 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Prinsip Konsolidasi (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Principles of Consolidation (continued) Peningkatan atau penurunan bagian kepemilikan Grup yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat kepentingan Grup dan KNP disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas entitas anak. Grup mengakui secara langsung dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumlah KNP disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima, dan atribusikan pada pemilik Grup. An increase or decrease in the Group’s ownership interest that does not result in a loss of control is accounted for as an equity transaction. The carrying amounts of the Group’s and NCI’s interests are adjusted to reflect the changes in their relative interest in the subsidiary. The Group shall recognize directly in equity any difference between the amount by which the NCI interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received, and attribute it to the owners of the Group. Grup mempunyai entitas anak yang menggunakan Baht Thailand sebagai mata uang fungsional. Untuk tujuan konsolidasi laporan keuangan entitas anak tersebut, laporan keuangan dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang rupiah dengan dasar sebagai berikut: The Group has a subsidiary which adopted the Thailand Baht as its functional currency. For the purpose of consolidating the subsidiary, its financial statements in foreign currencies were translated into rupiah amounts on the following basis: - - Statement of financial position accounts: Assets and liabilities, using the closing rate at the date of the statement of financial position. Equity accounts are translated at historical rates. - Statement of profit or loss and other comprehensive income accounts: income and expenses, using the average rates of exchange prevailing during the year. - Akun-akun dalam laporan posisi keuangan: aset dan liabilitas dijabarkan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Akun ekuitas dijabarkan menggunakan nilai tukar historis. Akun-akun dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain: pendapatan dan biaya menggunakan nilai tukar rupiah rata-rata selama setahun. Selisih kurs karena penjabaran laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dicatat sebagai bagian dari "Komponen Ekuitas Lainnya" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Differences arising from the translation of the statement of financial position and statement of profit or loss and other comprehensive income accounts are presented as part of “Other Components of Equity” in the equity section of the consolidated statement of financial position. derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate. 19 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. e. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Transaksi-transaksi pihak berelasi SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Related party transactions Perusahaan dan entitas anaknya mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 7: Pengungkapan pihak-pihak berelasi. The Company and subsidiary have transactions with related parties as defined in PSAK 7: Related party disclosures. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi. Transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 20. The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those made with unrelated parties. Significant transactions and balances with related parties are disclosed in Note 20. Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak tidak berelasi. Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the Notes to the consolidated financial statements are unrelated parties. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement and which are not used as collateral or are not restricted. Deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya disajikan sebagai deposito berjangka dan disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Time deposits with maturity periods more than three months at the time of placement and which are not used as collateral or are not restricted are presented as time deposit under the current assets section. Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar liabilitas yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya dan disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Cash and cash equivalents which are restricted for repayment of currently maturing obligations are presented as restricted cash under the current assets section. f. Piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya - piutang karyawan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian penurunan nilai. Jika piutang diharapkan tertagih dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika sebaliknya, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar. Receivables Trade receivables, other receivables and other non-current assets - employee receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less provision for impairment loss. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. Otherwise, they are presented as non-current assets. 20 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. 2. Piutang (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Provisi penurunan nilai telah dicatat sebagai beban penurunan nilai dalam laba rugi. Jumlah yang telah dibuat provisi penurunan nilainya biasanya akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan tersebut. g. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas termasuk kas, bank dan semua deposito berjangka yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. f. Piutang 2. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) The provision for impaired receivables has been included in impairment charges in the profit of loss. Amounts charged to the allowance account are generally written off when there is no expectation of recovering them. Persediaan g. Inventories Persediaan lube base oil, aditif dan barang jadi dinilai berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Inventory lube base oil, additive and finished goods value at the lower of cost or net realizable value. Biaya perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dan termasuk semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain untuk membawa persediaan ke tempat dan kondisi yang siap untuk dijual atau dipakai. Cost is determined using the weighted average method and includes all costs of purchase, costs of conversion and other costs to bring the inventories to their place and condition that is ready for sale or use. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk melakukan penjualan. Net realizable value is the estimated selling price in the normal course of business less the estimated completion costs and selling costs. Provisi penurunan nilai persediaan usang, tidak terpakai dan lambat pergerakannya dilakukan berdasarkan analisis manajemen terhadap kondisi persediaan tersebut pada akhir tahun. A provision for obsolete, unuseable and slowmoving materials is provided based on management’s analysis of the condition of such materials at the end of the year. h. Biaya dibayar di muka h. Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode manfaat masing-masing biaya. Biaya dibayar di muka diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila terdapat kemungkinan terealisasi dan terpakai dalam waktu satu tahun dari akhir periode pelaporan, apabila tidak, biaya dibayar di muka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. i. Receivables (continued) Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised on a straight-line basis over the estimated beneficial periods of the prepaid expenses. Prepaid expenses are classified as current assets when it is probable to be realized or consumed within one year from the end of the reporting periods, otherwise, these are classified as non-current assets. Aset tetap i. Aset tetap, kecuali tanah, disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan penyusutan dan penurunan nilai, jika ada. Harga perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut. Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, dan biaya-biaya tersebut tidak disusutkan. Biaya terkait dengan dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak. Fixed assets Fixed assets, except land, are stated at historical cost less depreciation and impairment, if any. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the fixed assets. Land is recognized at cost and not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortised during the period of the land rights. 21 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. Aset tetap (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Fixed assets (continued) Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapat manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Grup mengakui biaya perbaikan dan pemeliharaan yang bersifat signifikan sebagai aset tetap. Nilai tercatat yang terkait dengan komponen yang diganti tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan lainnya dibebankan dalam laba rugi dalam periode keuangan ketika biaya-biaya tersebut terjadi. Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate asset, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The Group recognized significant repair and maintenance costs as fixed assets. The carrying amount of the replaced part is derecognized. All other repairs and maintenance are charged to the profit or loss during the financial period in which they are incurred. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sampai dengan nilai sisanya selama masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan atas aset tetap berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut: Depreciation on fixed assets is calculated using the straight-line method up to their residual values over their estimated useful lives. Fixed assets are depreciated based on the following estimated useful lives: Kilang, tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya Bangunan Harta benda modal (HBM) bergerak PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. Tahun/years 3 - 40 5 - 40 5 - 20 Refineries, tanks, pipeline installations and other equipment Buildings Movable assets Pada setiap akhir tahun buku, nilai sisa, umur manfaat dan metode penyusutan aset ditinjau ulang dan disesuaikan secara prospektif sebagaimana mestinya. At each financial year-end, the residual values, useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed and adjusted prospectively, as appropriate. Aset dalam penyelesaian Assets under construction Aset dalam penyelesaian merupakan biayabiaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan dan akuisisi aset tetap dan biaya-biaya lainnya. Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke aset tetap spesifik pada saat pembangunan selesai. Penyusutan dibebankan sejak aset tersebut siap digunakan. Assets under construction represents costs for the construction and acquisition of fixed assets and other costs. These costs are transferred to the specific fixed asset account when the construction is complete. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use. j. Utang usaha dan utang lain-lain j. Trade and other payables Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan harga perolehan diamortisasi yang menggunakan metode suku bunga efektif. Utang dikelompokan sebagai liabilitas jangka pendek apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika sebaliknya, utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang. Trade and other payables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). Otherwise, they are presented as non-current liabilities. 22 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Instrumen keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. i. Aset keuangan Financial instruments i. Financial assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Pengklasifikasian ini tergantung pada hakekat dan tujuan aset keuangan diperoleh dan ditetapkan pada saat pengakuan awal. Grup tidak memiliki kategori aset keuangan lain selain pinjaman dan piutang. Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge. The classification depends on the nature and purpose for which the asset was acquired and is determined at the time of initial recognition. The Group does not have any other financial asset category other than loans and receivables. Aset keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diakui pada nilai wajar melalui laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial assets are recognized initially at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs are added to the fair value. Aset keuangan Grup yang dikategorikan sebagai pinjaman dan piutang meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya - piutang karyawan. The Group’s financial assets which are classified as loans and receivables include of cash and cash equivalents, time deposit, restricted cash, trade receivables, other receivables and other non-current assets employee receivables. Pengukuran setelah pengakuan Subsequent measurement Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif (“SBE”) dikurangi penurunan nilai. Biaya amortisasi dihitung dengan mempertimbangkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan komisi atau biaya yang merupakan bagian integral dalam SBE. Amortisasi SBE dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai juga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Losses arising from impairment are also recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. 23 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) ii. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. k. Instrumen keuangan (lanjutan) i. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Aset keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. k. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued) Penghentian pengakuan Derecognition Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau bila dapat diterapkan, untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when: i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau i. the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or ii. Grup telah mengalihkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset keuangan tersebut. ii. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya akrual bunga dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE. After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at cost using EIR method. At the reporting date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method. Penghentian pengakuan Derecognition Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired. Metode suku bunga efektif (SBE) Effective interest (EIR) method Metode SBE adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset/liabilitas keuangan dan mengalokasikan pendapatan/beban bunga selama periode yang relevan. The EIR method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset/liability and of allocating interest income/expense over the relevant period. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities Pengakuan awal Initial recognition Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan lainnya. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and other financial liabilities. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities recognized at amortized cost, include directly attributable transaction costs. Grup tidak memiliki kategori liabilitas keuangan lain selain liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang meliputi utang usaha, utang lain-lain, dan biaya yang masih harus dibayar. The Group does not have any other financial liability category other than financial liabilities at amortised costs, which include trade payables, other payables and accrued expenses. 24 25 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. k. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Financial instruments (continued) iii. Saling hapus antar instrumen keuangan iii. Offsetting financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. l. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. Financial assets and liabilitites are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position, when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Penurunan nilai dari aset keuangan l. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Penurunan (lanjutan) nilai dari aset 2. keuangan The Group assesses at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Kriteria yang digunakan Grup untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi: - debitur gagal membayar atau menunggak pembayaran; - kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur; - pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; - pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan kepada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; - terdapat kemungkinan besar bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; - hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau The criteria that the Group uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include: - default or delinquency in payments by the debtor; - significant financial difficulty of the debtor; - a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; - the lenders, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lenders would not otherwise consider; - the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization; - the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or - observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be traced to the individual financial assets in the portfolio, including: Impairment of financial assets (continued) Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebesar selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos provisi. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. If there is an objective evidence that an impairment loss has occured, the amount of loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of a provision account. The amount of the loss is recognized in the profit or loss. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui akan dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos provisinya. Jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba rugi dan jumlahnya tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan seandainya tidak ada penurunan nilai. If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss will be reversed either directly or by adjusting the provision account. The reversal amount is recognized in the profit or loss and the amount cannot exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment was reversed. m. Pengakuan pendapatan dan beban (i) m. Revenue and expense recognition Pendapatan dari penjualan produk (i) Revenue from selling products Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan pelumas dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), retur, potongan harga dan diskon. Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of lubricants in the ordinary course of the Group activities. Revenue is shown net of Value-Added Tax (“VAT”), returns, rebates and discounts. Pendapatan dari penjualan pelumas diakui ketika jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan dapat mengalir kepada entitas; dan pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan. Revenue from the sales of lubricants is recognized when the amount of revenue can be reliably measured; it is probable that future economic benefits will flow to the entity; and when the significant risks and rewards of ownership of the goods are transferred to the customers. • adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and • national or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio. 26 SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Impairment of financial assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau suatu aset keuangan mengalami kelompok penurunan nilai. - data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi ke aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk antara lain: • memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan • kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. 2. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Pengakuan (lanjutan) (ii) pendapatan dan 2. beban SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Revenue and (continued) Penjualan “bill and hold” expense recognition 2. n. Expense are recognized when they are incurred on an accrual basis. Transaksi dan penjabaran mata uang asing n. Mata uang fungsional dan penyajian Foreign currency translation (i) Functional and presentation currency Pos-pos yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Items included in the consolidated financial statements of the Group are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the “functional currency”). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Grup. The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Group. (ii) Transaksi dan saldo (ii) Transactions and balances Transaksi dalam mata uang selain mata uang asing dikonversi menjadi Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada saat itu. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari pembayaran atas transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laba rugi. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions in foreign currencies and from the translation at year-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated other than Rupiah are recognized in the profit or loss. 28 n. Foreign currency translation (continued) As of December 31, the exchange rates used were as follows: 2019 2018 _________________________________________________________________ Dolar Amerika Serikat (“$AS”)/Rupiah (nilai penuh) 13.901 14.481 US Dollars (“US$”)/Rupiah (full amount) Baht Thailand (“THB”)/Rupiah (nilai penuh) 466 445 Thailand Baht (“THB”)/Rupiah (full amount) Transaksi dalam mata uang asing selain Dolar Amerika Serikat dan Baht Thailand adalah tidak signifikan. c) The buyer specifically acknowledges the deferred delivery instructions; and Beban diakui pada saat terjadi dengan menggunakan dasar konsep akrual. Transaksi dan penjabaran mata uang asing (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) 31 Desember/December 31, a) It is probable that delivery will be made; b) The item is on hand, identified and ready for delivery to the buyer at the time the sale is recognized; (iii) Expense 2. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut: The Group recognized sale on deliveries classified as bill and hold when there is transfer of risk and reward from the Group to the buyer due to the following: d) The usual payment terms apply. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (ii) Bill and hold sales (iii) Beban (i) PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Grup mengakui pengiriman yang diklasifikasikan sebagai “bill and hold” ketika adanya pengalihan resiko dan manfaat dari Grup kepada pembeli yaitu dengan cara, antara lain: a) Terdapat kemungkinan besar bahwa pengiriman akan dilakukan; b) Barang sudah ditangan, teridentifikasi dan siap untuk dikirimkan ke pembeli pada saat penjualan diakui; c) Pembeli secara khusus menyatakan instruksi pengiriman ditangguhkan; dan d) Berlaku syarat-syarat pembayaran yang lazim. n. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. o. Transaction in foreign currencies other than US Dollar and Thailand Baht are not significant. Pajak penghasilan o. Income tax Pajak kini Current tax Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur pada jumlah yang diharapkan akan terpulihkan atau yang akan dibayarkan kepada otoritas pajak. Current income tax assets and liabilities for the current period are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year computed using the prevailing tax rates. Kurang bayar/lebih bayar pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari "Beban Pajak Kini" pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Grup juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari akun "beban umum dan administrasi". Underpayment/overpayment of income tax are presented as part of “Tax Expense - Current” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. The Group also presented interest/penalty, if any, as part of account “general and administrative expenses”. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dalam SKP diakui sebagai biaya pada tahun berjalan, kecuali terdapat penyampaian penyelesaian lebih lanjut. Jumlah pajak dan denda dalam SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Amendments to tax obligation is recorded when a tax assessment letter (“Surat Ketetapan Pajak” or “SKP”) is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined. The amounts of additional tax and penalty imposed through an SKP are recognized as expenses in current year of operation, unless further settlement is submitted. The amounts of tax and penalty imposed through an SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria. 29 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Pajak penghasilan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Income tax (continued) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Program pensiun dan imbalan kerja SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Pension plan and employee benefits Pajak tangguhan Deferred tax Kewajiban pensiun Pension obligations Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode kewajiban atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban yang ada dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak pada setiap masing-masing tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal. Deferred tax assets and liabilities are recognized using the liability method for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang bukan merupakan program iuran pasti. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pascakerja yang akan diterima seorang karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu atau lebih faktor seperti usia, masa kerja dan kompensasi. A defined benefit plan is a pension plan that is not a defined contribution plan. Typically, a defined benefit plan defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation. Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan dikurangi sampai tidak memungkinkan bahwa laba fiskal yang cukup akan tersedia untuk memanfaatkan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. Perusahaan harus menyediakan jumlah minimal imbalan pensiun sesuai dengan Undang-Undang (“UU”) Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) Grup, mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau PKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau PKB adalah program imbalan pasti. The Company is required to provide a minimum amount of pension benefit in accordance with Labour Law No. 13/2003 or the Group’s Collective Labour Agreement (“the CLA”), whichever is higher. Since the Labour Law or the CLA sets the formula for determining the minimum amount of pension benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the CLA represent defined benefit plans. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Grup mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui sejauh telah menjadi kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan dipulihkan. At the end of each reporting period, the Group reassesses unrecognized deferred tax assets. The Group recognizes a previously unrecognized deferred tax assets to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered. Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir tanggal pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. The liability recognized in the consolidated statement of financial position in respect of the defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting date less the fair value of plan assets, if any. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year of operation, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara tahunan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat diskonto zero coupon bond dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the zero coupon bond discount rates in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms of maturity approximating the terms of the related pension obligations. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali untuk entitas hukum yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities. 30 31 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Program pensiun (lanjutan) dan imbalan PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. kerja SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Pension plan and employee benefits (continued) Kewajiban pensiun (lanjutan) Pension obligations (continued) Beban yang diakui pada laba rugi termasuk biaya jasa kini, beban/pendapatan bunga, biaya jasa lalu dan keuntungan/kerugian penyelesaian. Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Expense charged to profit or loss includes current service costs, interest expense/income, past service cost and gains and losses on settlements. Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs. Pengukuran kembali yang timbul dari program pensiun manfaat pasti diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Remeasurements arising from defined benefit retirement plans are recognized in other comprehensive income. Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika Perusahaan memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal atau ketika karyawan menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Termination benefits are payable when an employee’s employment is terminated by the Company before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. Kewajiban pascakerja lainnya Other post-employment obligations Perusahaan memberikan tunjangan Masa Persiapan Purnakarya (”MPPK”) yang berupa kompensasi cuti sebelum umur pensiun normal (56 tahun) bagi karyawan dan masih berhak atas gaji bulanan mereka. Kompensasi cuti tersebut akan diberikan selama 6 bulan sebelum pensiun. Imbalan ini diberikan kepada pekerja yang telah bekerja minimum 15 tahun. Biaya yang diharapkan timbul atas imbalan ini terhutang selama masa kerja dengan menggunakan metode projected unit credit. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen. Keuntungan/kerugian aktuaria dibebankan langsung pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. q. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. The Company provide pre-retirement benefits in the firm of compensated absence prior to normal retirement age (56 years old) to its employee and still entitle to their monthly wages. The compensated absence will be given for 6 months prior to retirement. This benefit is eligible for the employee with minimum past service of 15 years. The expected cost of this benefit is accrued over the period of employment using the projected unit credit method. This obligation is valued annually by independent qualified actuaries. This obligation is valued annually by independent qualified actuaries. Actuarial gain/loss are directly charged in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Penurunan nilai aset non-keuangan q. Aset yang memiliki umur manfaat tidak terbatas - sebagai contoh, goodwill atau aset takberwujud yang belum siap digunakan tidak diamortisasi dan dilakukan pengujian penurunan nilai secara tahunan. Impairment of non-financial assets Assets that have an indefinite useful life - for example, goodwill or intangible assets not ready for use - are not subject to amortization and are tested annually for impairment. 32 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q. Penurunan (lanjutan) nilai aset PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. non-keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Aset yang diamortisasi atau didepresiasi diuji terhadap indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas). Aset nonkeuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. r. Impairment (continued) of non-financial assets Assets that are subject to amortization or depreciation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized in the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and value in use. For purpose of assessing impairment, assets are grouped at lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (CGUs). Non-financial impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date. Provisi dan kontinjensi r. Provisions and contingencies Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (hukum dan konstruktif) di mana, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan perkiraan dari jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat secara andal. Provision is recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Semua provisi tersebut ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika ada kemungkinan bahwa arus keluar sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibalik. All provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligations, the provisions are reversed. Provisi biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan asumsi tertentu dan dicatat pada nilai wajar berdasarkan tarif diskonto yang berlaku. Provision for asset dismantling costs is estimated based on certain assumptions and carried at fair value based on applicable discount rates. Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi. Unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable. 33 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. Dividen Dividend distribution to the shareholders is recognized as a liability in the Group consolidated financial statements in the period in which the dividends are declared. Peristiwa setelah periode pelaporan t. Events after reporting period Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Grup pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI MANAJEMEN SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Dividends Pembagian dividen kepada pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian Grup dalam periode dimana pembagian dividen tersebut diumumkan. t. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. ESTIMASI Post year-end events that provide additional information about the Group’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material. 3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgements and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. Estimasi dan asumsi tersebut dibuat berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. These estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Management believes that the following represent a summary of the significants estimates, judgements and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements. 34 3. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan) a. Pertimbangan Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) telah dipenuhi. Oleh karena itu, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2k. (ii) MANAGEMENT’S USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) a. Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: (i) 3. Penentuan mata uang fungsional Judgements The following judgements, made by management in the process applying the Group’s accounting policies, have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: (i) Classification of financial assets and financial liabilities The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2k. (ii) Determination of functional currency Mata uang fungsional Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban untuk setiap entitas. Penentuan mata uang membutuhkan fungsional mungkin pertimbangan karena beberapa kompleksitas, seperti entitas bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan bisnis sehari-hari. (iii) Penjualan “bill and hold” The functional currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity in the Group operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of each entity. The determination of functional currency may require judgment due to some complexities, such as the entity transacting in more than one currency in its daily business activities. (iii) Bill and hold sales Grup mengakui penjualan yang diklasifikasikan sebagai “bill and hold” mempertimbangkan apakah persyaratan yang ditetapkan PSAK 23 (Revisi 2010) seperti diungkapkan pada Catatan 2m telah dipenuhi. 35 The Group recognized sales classified as bill and hold by judging if they fulfil the requirement set forth in PSAK 23 (Revised 2010) as disclosed in Note 2m has met the requirement. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan) b. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 3. Estimasi dan asumsi MANAGEMENT’S USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimates and assumptions Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates in parameters available when the consolidated financial statements were prepared. (i) (i) Penyisihan penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang 3. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan) b. 3. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued) (iii) Penurunan nilai aset non-keuangan Provision for the impairment of loans and receivables MANAGEMENT’S USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) (iii) Impairment of non-financial assets Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi pada setiap periode pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai asset. Jika terdapat indikasi tersebut, akan dilakukan perkiraan atas nilai asset yang dapat dipulihkan kembali dan kerugian akibat penurunan nilai akan diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat dipulihkan kembali dari aset tersebut. Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai aset. In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or CGU is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of asset impairment. If any such indication exists, a formal estimate of the recoverable amount is performed and an impairment loss recognized to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an assets or CGU of a group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell and value in use. Aset yang memiliki masa manfaat yang tak terbatas, seperti goodwill atau aset takberwujud yang belum siap untuk digunakan, tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilainya setiap tahun. Assets that have an indefinite useful life, for example goodwill or intangible assets not ready to use are not subject to amortization and are tested for impairment annually. Penyisihan penurunan nilai piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Pada setiap tanggal laporan keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti objektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Provision for the impairment of receivables is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible). Penyisihan yang dibentuk berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas. The level of provision is based on past collection experience and other factors that may affect collectability. (iv) Penyusutan, estimasi nilai sisa dan masa manfaat aset tetap (iv) Depreciation, estimates of residual values and useful lives of fixed assets Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. If there is objective evidence of impairment, then timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Akun pinjaman dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Loans and receivables write-offs are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized regardless of actions taken. Masa manfaat aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diperkirakan dapat digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman terhadap aset sejenis. The useful lives of the Group’s fixed assets are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar businesses, internal technical evaluations and experience with similar assets. (ii) Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan (ii) Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasarnya, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk menjualnya. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Allowance for decline in value of inventories Allowance for decline in value of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell them. The provisions are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. 36 (v) Aset pajak tangguhan (v) Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui hanya bila saldo aset pajak tangguhan tersebut kemungkinan besar dapat direalisasi, dimana hal ini tergantung dari jumlah laba kena pajak yang memadai yang dapat dihasilkan di masa depan. Deferred tax assets are recognized only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. 37 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan) b. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. Estimasi dan asumsi (lanjutan) 3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. (vi) Pajak penghasilan 4. The measurement of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuary in calculating such amounts. Those assumption include among others: discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings in the year which they occur. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liabilities for employee benefits and net employee benefit expense. Karena kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan sifat periode jangka panjang, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi mereka adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual Grup atau perubahan signifikan dalam asumsi Grup mungkin mempengaruhi secara material estimasi kewajiban untuk pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Due to the complexity of the valuation and its underlying assumptions and long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liability for pension and employee benefits and net employee benefits expense. 38 CASH AND CASH EQUIVALENTS 2018 Kas Bank Deposito berjangka 207.541 1.149.156.662 2.466.271.127 732.789 661.482.163 1.853.000.000 Cash on hand Cash in banks Time deposits Jumlah kas dan setara kas 3.615.635.330 2.515.214.952 Total cash and cash equivalents Bank Cash in banks Entitas berelasi dengan Pemerintah (Catatan 20a) Pihak ketiga 1.096.055.662 53.101.000 628.291.822 33.190.341 Government-related entities (Note 20a) Third parties Jumlah bank 1.149.156.662 661.482.163 Total cash in banks Deposito berjangka (vii) Pension cost and employee benefits Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuaria yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuaria diakui segera pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan debit atau kredit ke saldo laba dalam tahun keterjadiannya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual Grup atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. 4. 2019 Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 11. (vii) Biaya pensiun dan manfaat karyawan KAS DAN SETARA KAS Estimates and assumptions (continued) (vi) Income tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Dalam kegiatan usaha normal, terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya belum dapat dipastikan. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 11. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Time deposits Entitas berelasi dengan Pemerintah (Catatan 20a) Pihak ketiga 2.266.271.127 200.000.000 1.713.000.000 140.000.000 Government-related entities (Note 20a) Third parties Jumlah deposito berjangka 2.466.271.127 1.853.000.000 Total time deposits Tingkat bunga per tahun deposito berjangka adalah sebagai berikut: Annual interest rates on time deposits were as follows: 2019 Tingkat bunga - Rupiah 2018 2,50% - 9,00% 2,50% - 9,00% Pada tahun 2019, nisbah bagi hasil atas deposito berjangka adalah sebesar Rp8.474.191 (berkisar 70% - 76%). 5. In 2019, profit sharing on time deposits are amounted to Rp8,474,191 (range 70% - 76%). PIUTANG USAHA 5. 2019 Pihak berelasi (Catatan 20d) Entitas berelasi dengan Pemerintah (Catatan 20d) Interest rate - Rupiah TRADE RECEIVABLES 2018 102.402.729 166.982.375 8.042.281 4.329.693 Related parties (Note 20d) Government-related entities (Note 20d) Jumlah pihak berelasi (Catatan 20d) 110.445.010 171.312.068 Total related parties (Note 20d) Pihak ketiga Penyisihan kerugian penurunan nilai 554.019.394 (66.229.812) 378.932.019 (66.153.260) Jumlah piutang pihak ketiga neto 487.789.582 312.778.759 Total third party receivables net Jumlah piutang usaha 598.234.592 484.090.827 Total trade receivables 39 Third parties Provision for impairment loss The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. 5. TRADE RECEIVABLES (continued) Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan bunga, dan umumnya dikenakan syarat pembayaran selama 1 sampai dengan 30 hari. Trade receivables are unsecured, non-interest bearing, and generally on 1 to 30 days term of payment. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, piutang usaha masing-masing sebesar Rp536.664.099 dan Rp391.389.116 belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. As of December 31, 2019 and 2018, trade receivables amounting to Rp536,664,099 and Rp391,389,116, respectively, were not yet past due nor impaired. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, piutang usaha masing-masing sebesar Rp127.800.305 dan Rp158.854.971 telah jatuh tempo. Analisa umur piutang tersebut adalah sebagai berikut: As of December 31, 2019 and 2018, trade receivables amounting to Rp127,800,305 and Rp158,854,971, respectively, were past due. The aging analysis of these receivables is as follows: 2019 2018 35.938.783 7.921.362 8.010.401 75.929.759 127.800.305 36.256.784 13.243.503 16.452.766 92.901.918 158.854.971 0 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months > 12 months Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, piutang usaha yang jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp66.229.812 dan Rp66.153.260. As of December 31, 2019 and 2018, trade receivables that were due and impaired amounted to Rp66,229,812 and Rp66,153,260, respectively. Mutasi saldo provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: The movements in the provision for impairment of trade receivables are as follows: Pada awal tahun Provisi kerugian penurunan nilai piutang Selisih kurs Pada akhir tahun PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PIUTANG USAHA (lanjutan) 0 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan > 12 bulan The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 2019 2018 66.153.260 60.730.273 At beginning of the year 2.627.792 (2.551.240) 66.229.812 1.246.960 4.176.027 66.153.260 Provision for impairment loss Foreign exchange difference At end of the year Manajemen Perusahaan menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha dengan menggunakan pendekatan penurunan nilai secara individual. The Company’s management has provided provision for impairment loss of trade receivables using the individual impairment approach. Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2019, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha dari pihak ketiga. Based on management’s review of the collectibility of each balance of trade receivables as of December 31, 2019, management believes that the provision for impairment loss is adequate to cover potential losses as a result of uncollected trade receivables from third parties. 40 6. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERSEDIAAN - NETO 6. 2019 Barang jadi Bahan baku Material Penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah INVENTORIES - NET 2018 879.571.689 766.721.188 30.217.547 (81.385.118) 1.595.125.306 Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 1.124.778.663 932.250.249 39.523.404 (46.775.965) Finished goods Raw materials Materials Provision for decline in value of inventories 2.049.776.351 Total Movements in the provision for decline in value of inventories were as follows: 2019 2018 Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan (Catatan 17) Penurunan selama tahun berjalan 46.775.965 34.235.917 34.609.153 15.224.250 Saldo akhir 81.385.118 - (2.684.202) 46.775.965 Beginning balance Additions during the year (Note 17) Deductions during the year Ending balance Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari penurunan nilai realisasi persediaan. Management believes that the provision for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses that may arise from a decline in the realizable value of inventories. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, persediaan Perusahaan telah diasuransikan terhadap semua risiko yang timbul dari kerugian fisik secara langsung dan tidak disengaja atau kerusakan, termasuk tsunami dan gempa bumi dengan nilai jumlah pertanggungan masingmasing sebesar $AS160.194.671 dan $AS159.961.285 (setara dengan Rp2.226.866.122 dan Rp2.316.399.368). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang tersebut. As of December 31, 2019 and 2018, inventories are insured against all risks arising from directly and accidental physical loss or damage, including tsunami and earthquake with total insurance coverage amount of US$160,194,671 and (equivalent with US$159,961,285 Rp2,226,866,122 and Rp2,316,399,368). The management believes that the insurance coverage amount is adequate to cover any possible losses that may arise from such risks. 41 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. ASET TETAP - NETO The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. FIXED ASSETS – NET 7. 31 Desember/December 31, 2019 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan: Tanah dan hak atas tanah Perbaikan lahan Kilang, tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya Bangunan Harta benda modal (HBM) bergerak Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan Perbaikan lahan Kilang, tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya Bangunan HBM bergerak Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku neto Penambahan/ Additions Reklasifikasi/ Reclasssification Saldo akhir/ Ending balance - - 33.708 36.180.652 741.074 364.824.124 496.955.459 - 12.057.444 82.749.469 126.035 359.545 377.007.603 580.064.473 Acquisition costs Land and land rights Land improvement Refineries, tanks, pipeline installations and other equipment Buildings 202.761.792 92.326.362 184.135.669 23.440.817 (118.247.730) 917.287 - 227.119.896 158.214.301 Movable assets Assets under construction 1.193.755.755 184.135.669 - 1.436.575 1.379.327.999 Total (106.105) (36.255) - (5.855) (148.215) (233.802.432) (62.951.574) (112.066.945) (16.249.020) (28.979.603) (20.698.119) - (79.820) (213.810) (594.839) (250.131.272) (92.144.987) (133.359.903) Accumulated depreciation Land improvements Refineries, tanks, pipeline installations and other equipment Buildings Movable assets (475.784.377) Total accumulated depreciation (65.962.997) - (894.324) 784.828.699 903.543.622 Beban pokok penjualan Beban penjualan dan pemasaran (Catatan 18) Beban umum dan administrasi (Catatan 19) Jumlah penyusutan Net book values 31 Desember/December 31, 2018 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan: Tanah dan hak atas tanah Perbaikan lahan Penambahan/ Additions Reklasifikasi/ Reclasssification Penyesuaian Translasi/ Translation Adjustment Saldo akhir/ Ending balance Kilang, tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya Bangunan Harta benda modal (HBM) bergerak Aset dalam penyelesaian 345.895.651 225.888.445 - 18.747.478 270.551.105 180.995 515.909 364.824.124 496.955.459 Acquisition costs Land and land rights Land improvement Refineries, tanks, pipeline installations and other equipment Buildings 139.143.104 237.299.396 206.650.279 62.324.730 (351.623.313) 1.293.958 - 202.761.792 92.326.362 Movable assets Assets under construction Jumlah 985.066.207 206.650.279 2.039.269 1.193.755.755 Total Akumulasi penyusutan Perbaikan lahan Kilang, tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya Bangunan HBM bergerak Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku neto 36.180.652 658.959 - - 48.407 36.180.652 707.366 - (32.948) (70.075) - (3.082) (106.105) (215.155.383) (37.875.670) (93.144.377) (18.545.279) (24.805.022) (18.158.810) - (101.770) (270.882) (763.758) (233.802.432) (62.951.574) (112.066.945) Accumulated depreciation Land improvements Refineries, tanks, pipeline installations and other equipment Buildings Movable assets (408.927.056) Total accumulated depreciation (346.208.378) (61.579.186) - 638.857.829 (1.139.492) 784.828.699 7. 8. FIXED ASSETS (continued) The allocation of depreciation expenses is as follows: 2019 2018 29.104.256 30.323.898 3.377.400 4.260.959 33.481.341 26.994.329 Cost of revenues Selling and marketing expenses (Note 18) General and administrative expenses (Note 19) 65.962.997 61.579.186 Total depreciation Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di berbagai lokasi di Indonesia dengan Hak Guna Bangunan (HGB) selama 20 tahun. As of December 31, 2019, the Group owned parcels of land at various locations in Indonesia with Building Use Rights (HGB) during 20 years. Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Based on management review, there were no events or changes in circumstances which indicated an impairment in the value of the fixed assets as of December 31, 2019 and 2018. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset tetap, kecuali HBM bergerak, instalasi pipa, tanah dan hak atas tanah dan aset dalam penyelesaian, telah diasuransikan terhadap semua risiko yang timbul dari kerugian fisik secara langsung dan tidak disengaja termasuk tsunami dan gempa bumi dengan nilai total pertanggungan masingmasing sebesar $AS51.308.225 dan $AS52.901.502 (setara dengan Rp713.235.636 dan Rp766.066.650). As of December 31, 2019 and 2018, fixed assets, except movable assets, pipeline installations, land and land rights and assets under construction, are insured against all risks arising from directly and accidental physical loss or damage, including tsunami and earthquake with total insurance coverage amount of US$51,308,225 and US$52,901,502 (equivalent with Rp713,235,636 and Rp766,066,650), respectively. bahwa nilai Manajemen berkeyakinan pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Management believes that the insurance coverage amount is adequate to cover any possible losses that may arise from such risks. UTANG USAHA 8. TRADE PAYABLES 2019 2018 Net book values Assets under construction as of December 31, 2019 and 2018 mainly consists of movable assets, equipment installations and building. Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 terutama terdiri dari HBM bergerak, instalasi peralatan dan bangunan. ASET TETAP (lanjutan) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Penyesuaian Translasi/ Translation Adjustment 36.180.652 707.366 (408.927.056) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Pihak berelasi (Catatan 20f) Pihak ketiga 476.814.426 16.066.532 591.724.153 189.399.720 Related parties (Note 20f) Third parties Jumlah utang usaha 492.880.958 781.123.873 Total trade payables Utang usaha ke pihak berelasi terutama berkaitan dengan pembelian lube base oil, zat aditif dan bahan bakar. Trade payables to related parties mainly relate to the purchases of lube base oil, additives and fuel. Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran antara 1 hari sampai dengan 30 hari. Trade payables are unsecured, non-interest bearing and generally on 1 to 30 days terms of payment. 42 43 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 9. 2019 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 10. LIABILITAS (lanjutan) ACCRUED EXPENSES 2018 Pemasok dan kontraktor Bonus, insentif dan gaji Sewa Promosi dan potongan harga Liabilitas imbalan kerja karyawan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun (Catatan 10) Lain-lain 680.367.746 65.383.197 21.833.582 3.931.691 603.361.651 Suppliers and contractors 46.682.352 Bonuses, incentives and salaries 14.062.415 Rental 32.491.998 Promotion and rebates 37.263 155.414 Employee benefits liability 13.968 due within one year (Note 10) 129.726 Others Jumlah 771.708.893 696.742.110 Total IMBALAN KERJA 10. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Grup menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang tidak didanai untuk seluruh karyawan tetap. Manfaat dana pensiun tersebut telah disesuaikan dengan manfaat minimal sesuai UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undangundang”). The Group has a unfunded defined benefit pension plan covering all permanent employees. The benefits under such pension plan have been adjusted to cover minimum benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”). Liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh aktuaris independen menggunakan metode projected-unitcredit, dengan asumsi sebagai berikut: The employee benefits liability is based on the actuarial valuations performed by an independent actuary using the projected-unitcredit method with the following assumptions: 2019 Tingkat Diskonto/Discount rate Kenaikan gaji/Salary increase Tabel mortalitas/Mortality table Umur pensiun/Retirement age 2018 8,00% 9,00% 100% TMI III 56 Rincian liabilitas imbalan kerja Grup adalah sebagai berikut: 2019 9,00% 9,00% 100% TMI III 56 The details of the Group’s employee benefits liability are as follows: KARYAWAN 2019 10. EMPLOYEE (continued) BENEFITS LIABILITY 2018 Imbalan pasca kerja Imbalan kerja karyawan jangka panjang lainnya 12.067.783 4.105.879 1.441.399 520.543 Post-employment benefits Other long-term employee benefits Sub-jumlah 13.509.182 4.626.422 Sub-total Dikurangi: Bagian jangka pendek (Catatan 9) Bagian jangka panjang 10. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (37.263) 13.471.919 Biaya imbalan kerja untuk tahun 2019 dan 2018 sebagai berikut: 2019 (13.968) 4.612.454 2018 2.937.168 416.378 564.929 2.461.770 253.237 (153.935) Jumlah 3.918.475 2.561.072 Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan pada akhir tahun Non-current portion Employee benefits cost in 2019 and 2018 as follows: Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan pada awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial Less: Current portion (Note 9) Current service cost Interest cost Actuarial loss (gain) Total The movements of the present value of defined benefits obligation are as follows: 2019 2018 4.626.422 2.937.168 416.378 5.529.214 3.267.580 2.461.770 253.237 (1.356.165) 13.509.182 4.626.422 Present value of employee benefits liability at beginning of year Current service cost Interest cost Actuarial loss (gain) Present value of employee benefits liability at the end of year 2018 Perusahaan Entitas anak 13.471.919 994.367 4.612.454 1.075.238 The Company Subsidiary Jumlah 14.466.286 5.687.692 Total Mutasi kerugian (keuntungan) aktuarial yang merupakan penghasilan komprehensif lain pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2019 44 The movements of actuarial losses (gains) presented under other components of equity in the consolidated statement of financial position are as follows: 2018 Saldo pada awal tahun Penambahan kerugian (keuntungan) aktuarial selama tahun berjalan (468.305) 4.964.285 (1.202.230) Balance at beginning of year Additional of actuarial loss (gain) during the year Saldo pada akhir tahun 4.495.980 (468.305) Balance at end of year 45 733.925 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. 10. Analisa sensitivitas terhadap asumsi utama yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: (2.576.243) 3.453.212 a. 11. Pajak dibayar di muka LIABILITY Efek penurunan 1% pada liabilitas imbalan pasti/ Effect of 1% decrease to defined benefit obligation 3.274.904 (2.750.692) Discount rate Salary increase rate TAXATION a. Prepaid taxes 2019 b. BENEFITS Management believes that the above amount of employee benefits liability is adequate to cover the requirements under the Labor Law as of December 31, 2019 and 2018. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah liabilitas imbalan kerja di atas cukup untuk memenuhi persyaratan Undang-undang Ketenagakerjaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. PERPAJAKAN EMPLOYEE (continued) Sensitivity analysis to the key assumptions used in determining employee benefits liability are as follows: Efek peningkatan 1% pada liabilitas imbalan pasti/ Effect of 1% increase to defined benefit obligation 11. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 2018 PPN Pajak dibayar di muka lainnya 753.436 227.639 65.262.519 292.197 VAT Other prepaid taxes Jumlah pajak dibayar di muka 981.075 65.554.716 Total prepaid taxes Klaim pengembalian pajak b. Claims for tax refund Pada bulan Agustus dan November 2017, Perusahaan menerima Surat Penetapan Kembali Tarif dan/atau Nilai Pabean (“SPKTNP”) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (“DJBC”). Berdasarkan surat tersebut, Perusahaan dianggap salah mengklasifikasikan tarif impor untuk beberapa material yang dibeli yang menyebabkan kurang bayar atas bea masuk beserta PPN dan PPh 22 masing-masing sebesar Rp1.129.720 dan Rp7.659.518. In August and November 2017, the Company received Surat “Penetapan Kembali Tarif dan/atau Nilai Pabean” (“SPKTNP”) from Directorate General of Customs (“DGC”). Based on the letters, the Company made a wrong classification of the import tariff that resulted to underpayment of import duties including its VAT and Tax Article No. 22 amounting to Rp1,129,720 and Rp7,659,518, respectively. Dalam rangka mengajukan banding atas kurang bayar tersebut pada tanggal 12 Oktober 2017 dan 18 Januari 2018, Perusahaan telah membayarkan nilai atas kurang bayar tersebut secara penuh kepada DJBC. In order to file appeals for the underpayment on October 12, 2017 and January 18, 2018, the Company has paid the total underpayment amounts to DGC. 46 11. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERPAJAKAN (lanjutan) b. 11. Klaim pengembalian pajak (lanjutan) TAXATION (continued) b. Claims for tax refund (continued) Pada tanggal 31 Mei 2018, Perusahaan menerima Putusan Pengadilan Pajak No. P.2551/SP.Wk/2018 dan P.2552/SP.Wk/2018 yang mengabulkan permohonan banding Perusahaan terhadap Keputusan DJBC dengan No. SPKTNP435/BC/2017 dan SPKTNP-436/BC/2017 tanggal 18 Agustus 2017 dengan jumlah nilai banding sebesar Rp1.129.720. Pada tanggal 22 Oktober 2018, Perusahaan menerima sebagian pengembalian sebesar Rp1.004.194 sementara sisa sebesar Rp125.526 diakui sebagai piutang lain-lain. On May 31, 2018, the Company received the Decision of the Tax Court No. P.2551/SP.Wk/2018 and P.2552/SP.Wk/2018 that granted the Company's appeal against the Decision of DJBC with No. SPKTNP-435/BC/2017 and SPKTNP-436/BC/2017 dated August 18, 2017 with the total value of the appeal amounting to Rp1,129,720. On October 22, 2018, the Company received a partial refund amounting to Rp1,004,194 while the remaining amount of Rp125,526 was recognized as other receivable. Pada tanggal 4 Januari 2019, Perusahaan menerima Putusan Pengadilan Pajak No. P.29/SP.Wk/2019 dan P.30/SP.Wk/2019 yang menolak banding Perusahaan terhadap Keputusan DJBC No. SPKTNP585/BC/2017 dan SPKTNP-588/BC/2017 tanggal 15 November 2017 dengan jumlah nilai banding sebesar Rp7.659.518. Atas putusan tersebut Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali pada tanggal 2 April 2019. On January 4, 2019, the Company received the Decision of the Tax Court No. P.29/SP.Wk/2019 and P.30/SP.Wk/2019 which refuse the Company's appeal against the Decision of DJBC No. SPKTNP585/BC/2017 and SPKTNP-588/BC/2017 dated November 15, 2017 with a total appeal value of Rp7,659,518. Based on the decision, the Company submit a Judicial Review on April 2, 2019. Pada tanggal 27 Desember 2019, Perusahaan menerima Pemberitahuan dan Pengiriman Salinan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. PPMA9213/PAN.Wk/2018 atas Putusan No. yang menolak 3590/B/PK/Pjk/2019 Peninjauan Kembali Perusahaan terhadap Putusan Pengadilan Pajak No. P.30/SP.Wk/2019 dan SPKTNP588/BC/2017 tanggal 15 November 2017 dengan jumlah sebesar Rp1.472.909 dan dicatat sebagai bagian dari akun ”beban umum dan administrative” pada laba rugi (Catatan 25). On December 27, 2019, the Company received Notification and Delivery of Copies of the Supreme Court Decisions of the Republic of Indonesia No. PPMA-9213/PAN.Wk/2018 for Decision No. 3590/B/PK/Pjk/2019 which refuse the Company's Judicial Review against the Decision of the Tax Court No. P.30/SP.Wk/2019 and SPKTNP-588/BC/2017 dated November 15, 2017 with a total value of Rp1,472,909 and recorded as part of account “general and administrative expenses” in profit or loss (Note 25). 47 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. 11. Utang pajak 2019 d. Pajak penghasilan badan 2019 2018 103.792.635 389.834 3.165.621 Corporate income tax 2019 2018 Jumlah pajak penghasilan badan 104.182.469 3.165.621 Total corporate income tax 9.086.044 7.727.781 2.336.236 1.494.467 24.473.589 1.007.866 1.671.690 387.645 6.396.130 2.145.255 971.847 1.305.865 Other taxes Article 4(2) Article 15 Article 21 Article 22 Article 23 Article 23 Other Jumlah pajak lainnya 46.125.983 12.878.432 Total other taxes Jumlah utang pajak 150.308.452 16.044.053 Total taxes payable Beban pajak penghasilan - neto d. Income tax expense - net 2018 Kini - Perusahaan Tangguhan - Perusahaan 603.723.934 (6.017.206) 632.489.941 (12.094.555) Beban pajak penghasilan - neto 597.706.728 620.395.386 Pajak penghasilan kini e. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Ditambah/(dikurangi): Beda temporer: Penyisihan penurunan nilai persediaan Dampak atas penilaian pinjaman karyawan jangka panjang Liabilitas imbalan kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha Income tax expenses - net 2018 2.451.928.889 2.397.033.027 2.966.500 3.726.298 Consolidated profit before income tax Loss before income tax - subsidiary 2.454.895.389 2.400.759.325 Profit before income tax - the Company 6.102.324 3.918.475 2.561.072 Add/(less): Temporary differences: Provision for decline in value of inventories Impact of long-term employee receivable valuation Employee benefits liability 2.627.792 1.246.960 Provision for impairment loss of trade receivables 34.192.285 48 10.510.552 11. Pajak penghasilan kini (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: (lanjutan) Jumlah beda temporer Beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak penghasilan final Jumlah beda tetap Estimasi penghasilan kena pajak Perusahaan 2018 (12.631.909) (3.456.997) (9.868.310) (271.833) 37.244.797 271.833 24.068.824 48.378.217 Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan Pengaruh pada beda temporer atas tarif pajak yang berlaku: Penyusutan (Provisi untuk)/pemulihan atas bonus/insentif yang masih harus dibayar Deemed dividend Penyisihan penurunan nilai persediaan Dampak atas penilaian pinjaman karyawan jangka panjang Liabilitas imbalan kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha Jumlah manfaat pajak penghasilan tangguhan Beban pajak penghasilan - neto Depreciation Provision for/(reversal of) accrued bonus/incentive Deemed dividend Total temporary differences Permanent differences: 67.234.764 222.691.019 Non-deductible expenses (131.303.242) (141.868.796) Interest income subjected to final tax (64.068.478) 80.822.223 Total permanent differences 2.529.959.765 The Company’s estimated taxable income 2.414.895.735 Perhitungan dari beban pajak penghasilan - neto adalah sebagai berikut: Beban pajak penghasilan kini - Perusahaan Current income tax (continued) The reconciliation between the consolidated profit before income tax and estimated taxable income is as follows: (continued) 2019 Penyusutan Provisi untuk/ (pemulihan atas) bonus/insentif yang masih harus dibayar Deemed dividend TAXATION (continued) e. The computation of the income tax expense net is as follows: 2019 Current income tax The reconciliation between the consolidated profit before income tax and estimated taxable income is as follows: 2019 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Rugi sebelum pajak penghasilan entitas anak Current - Company Deferred - Company PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERPAJAKAN (lanjutan) e. 2018 2019 e. 11. TAXATION (continued) c. Taxes payable Pajak lainnya Pasal 4(2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Lainnya PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERPAJAKAN (lanjutan) c. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 2018 603.723.934 3.157.977 632.489.941 Current income tax expense - the Company 864.249 Deferred income tax expense (benefit) Effect on temporary differences at the enacted tax rate: Depreciation 2.467.078 67.958 (9.311.200) (67.958) (8.548.071) (2.627.638) (1.525.581) (979.619) (640.268) (Provision for)/Reversal of accrued bonus/incentive Deemed dividend Provision for decline in value of inventories Impact of long-term employee receivable valuation Employee benefits liability (656.948) (311.740) Provision for impairment loss of trade receivables (6.017.206) (12.094.555) 597.706.728 49 620.395.386 Total deferred income tax benefit Income tax expense - net The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) e. pajak Jumlah Pajak penghasilan badan yang terutang - Perusahaan Current income tax expense - the Company (470.525.516) (29.227.625) (178.158) (595.566.029) (33.741.335) (16.956) Less prepaid income taxes - Company Article 25 Article 22 Article 23 (499.931.299) (629.324.320) 103.792.635 Beban pajak penghasilan - neto 3.165.621 Total Corporate income tax payable - the Company The reconciliation between the consolidated income tax expense and the theoretical tax amount on the consolidated profit before income tax is as follows: 2019 Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak efektif Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak penghasilan final f. Pajak tangguhan Current income tax (continued) 632.489.941 Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian 11. TAXATION (continued) f. Deferred tax Dibebankan pada laba rugi/ Charged to profit or loss 2018 603.723.934 PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERPAJAKAN (lanjutan) The computation of estimated income tax payable is as follows: 2019 Dikurang pajak penghasilan dibayar dimuka - Perusahaan Pasal 25 Pasal 22 Pasal 23 11. 11. TAXATION (continued) e. Pajak penghasilan kini (lanjutan) Beban pajak penghasilan kini - Perusahaan PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) Perhitungan dari taksiran utang penghasilan adalah sebagai berikut: The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 01/01/2019 Perusahaan Aset pajak tangguhan Aset tetap Bonus/insentif yang masih harus dibayar Penyisihan penurunan nilai persediaan Liabilitas imbalan kerja Dampak atas penilaian pinjaman karyawan jangka panjang Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha Deemed dividend Aset pajak tangguhan 2.397.033.027 Consolidated profit before income tax 612.982.223 599.258.256 Income tax at effective rate 17.550.316 56.604.329 Non-deductible expenses (32.825.811) (35.467.199) Interest income subjected to final tax 597.706.728 620.395.386 Income tax expenses - net Aset pajak tangguhan - 20.333.537 19.774.984 (2.467.078) - 17.307.906 11.133.797 1.156.605 8.548.071 979.619 1.241.071 19.681.868 3.377.295 - 1.525.581 - 1.525.581 392.840 67.958 656.948 (67.958) - Provision for impairment 1.049.788 loss of trade receivables Deemed dividend 56.017.698 6.017.206 1.241.071 Dibebankan pada laba rugi/ Charged to profit or loss Dibebankan pada penghasilan komprehensif lain/ Charged to OCI 63.275.975 (864.249) - 23.491.514 10.463.784 9.311.200 - 19.774.984 8.506.159 816.895 2.627.638 640.268 81.100 - 311.740 67.958 44.223.701 12.094.555 (300.558) (300.558) Accrued bonus/incentives Provision for decline in value of inventories Employee benefits iability Impact of long-term employee receivable valuation Deferred tax assets 31/12/2018 24.355.763 Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Entitas Anak berpendapat bahwa akumulasi rugi fiskal tidak dapat terpulihkan selama lima tahun mendatang, sehingga Entitas Anak tidak mengakui aset/liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal tersebut pada laporan posisi keuangan konsolidasian. 50 The Company Deferred tax assets Fixed assets (3.157.977) 01/01/2018 Perusahaan Aset pajak tangguhan Aset tetap Bonus/insentif yang masih harus dibayar Penyisihan penurunan nilai persediaan Liabilitas imbalan kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha Deemed dividend 31/12/2019 23.491.514 2018 2.451.928.889 Dibebankan pada penghasilan komprehensif lain/ Charged to OCI 11.133.797 1.156.605 The Company Deferred tax assets Fixed assets Accrued bonus/incentives Provision for decline in value of inventories Employee benefits iability Provision for impairment 392.840 loss of trade receivables 67.958 Deemed dividend 56.017.698 Deferred tax assets As of December 31, 2019 and 2018, the Subsidiary believes that the accumulated fiscal loss cannot be recovered for the next five years, thus the Subsidiary does not recognize the deferred tax assets/liabilities on temporary differences and accumulated fiscal losses in the consolidated statement of financial position. 51 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued) g. Administrasi 12. MODAL SAHAM (lanjutan) g. Administration Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing entitas dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2009 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak. The taxation laws of Indonesia require that each company in the Group within Indonesia submits individual tax returns on the basis of self assessment. Under the prevailing regulations, the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend tax within a certain period. For the fiscal years of 2009 and onwards, the period is within five years from the time the tax becomes due. 12. MODAL SAHAM 12. CAPITAL STOCK Sesuai Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 35 tanggal 23 September 2013 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat No. AHU49849.AH.01.01.TH. 2013 tanggal 25 September 2013, jumlah modal dasar Perusahaan adalah Rp2.000.000.000 yang terdiri dari 2.000.000 saham dengan nominal Rp1.000 per saham. Jumlah modal yang ditempatkan dan disetor adalah Rp500.000.000. In accordance with Notarial Deed of Lenny Janis Ishak, S.H., No. 35 dated September 23, 2013 that was approved by the Minister of Justice and Human Rights through letter No. AHU49849.AH.01.01.TH.2013 dated September 25, 2013, the Company’s authorized capital amounted to Rp2,000,000,000, which consists of 2,000,000 ordinary shares at par value of Rp1,000 per share. The issued and paid-up capital was Rp500,000,000. Berdasarkan Akta dari Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 44 tanggal 30 Oktober 2013, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah ditandatanganinya Akta Pemisahaan (spinoff) atas Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina (Persero) kepada Perusahaan. Modal dasar Perusahaan ditingkatkan menjadi Rp12.500.000.000. Based on Notarial Deed of Lenny Janis Ishak, S.H., No. 44 dated of October 30, 2013, the shareholders approved to increase the authorized, issued and fully paid after the signing of the deed of spin-off of Lubricants Business Unit of PT Pertamina (Persero) to the Company. The authorized capital of the Company was increased to Rp12,500,000,000. Modal ditempatkan dan disetor Perusahaan ditingkatkan menjadi Rp3.413.526.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut berasal dari spin-off Unit Bisnis Pelumas sebesar Rp2.912.070.000 dan setoran tunai dari PT Pertamina Pedeve Indonesia sebesar Rp1.456.000. The Company’s issued and paid-up capital was increased to Rp3,413,526,000. The increase on capital was due to the spin-off of Lubricants Business Unit for Rp2,912,070,000 and cash deposits from PT Pertamina Pedeve Indonesia amounting to Rp1,456,000. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan adalah sebagai berikut: As of December 31, 2019 and 2018, the Company’s issued and paid-up share capital position were as follows: 52 Pemegang Saham 13. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 12. CAPITAL STOCK (continued) Jumlah saham Modal ditempatkan Persentase ditempatkan dan disetor/ kepemilikan/ dan disetor/ Number of Percentage Issued and Issued and of paid-up paid-up shares ownership share capital PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Pedeve Indonesia 3.411.820 Jumlah 3.413.526 99,95% 3.411.820.000 1.706.000 PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Pedeve Indonesia 100,00% 3.413.526.000 Total 1.706 TAMBAHAN MODAL DISETOR 0,05% 13. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2019 Tambahan modal disetor 14. Shareholders 2018 (513.752.034) (513.752.034) Additional paid-in-capital Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan (“PMK”) No. 43/PMK.03/2008 yang menyatakan bahwa pengalihan aset harus dilakukan dengan nilai wajar. Sesuai dengan ketentuan tersebut PT Pertamina (Persero) telah mengalihkan aset tertentu kepada Perusahaan menggunakan nilai wajar sebesar Rp2.912.070.000 (Catatan 12). In accordance with the provisions of Regulation of the Minister of Finance ("FMD") No. 43/PMK.03/ 2008 that provides the transfer of assets are to be carried at fair value. In accordance with the provisions, PT Pertamina (Persero) has transferred certain assets to the Company using the fair value amounting to Rp2,912,070,000 (Note 12). Namun, Perusahaan mengakui aset tersebut sebesar Rp2.227.067.210 yang merupakan nilai buku aset tersebut pada saat pengalihan dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2013. Selisih antara nilai wajar dan nilai buku aset yang dialihkan sebesar Rp685.002.790 dicatat pada akun tambahan modal disetor sesuai penerapan PSAK 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Bisnis Sepengendali”. Selisih ini dikurangi dengan nilai aset pajak tangguhan yang terkait sebesar Rp171.250.756. However, the Company recognized those assets for Rp2,227,067,210, which was the book value of the assets when the transfer was made on October 30, 2013. The difference between the fair value and the book value of assets transferred of Rp685,002,790 was recorded as additional paid-in capital following PSAK 38 (Revised 2012), "Business Combinations on Entity under Common Control". This difference was reduced by the related deferred tax assets of Rp171,250,756. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 14. NON-CONTROLLING INTERESTS 2019 Kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas anak Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali 2018 1.252.742 (771.290) 53 2.038.529 (968.837) Non-controlling interests in net assets of a subsidiary Loss for the year attributable to non-controlling interests The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. 18. 15. RETAINED EARNINGS Pada tanggal 26 April 2018, Perusahaan menyelenggarakan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (“RUPS”) untuk tahun buku 2017. Berdasarkan RUPS, pemegang saham menetapkan sebagai berikut: On April 26, 2018, the Company held an Annual General Meeting of Shareholders (“AGMS”) for the fiscal year 2017. Based on the AGMS, the shareholders approved as follow: - - On May 10, 2019, the Company held an AGMS for the fiscal year 2018. Based on the AGMS, the shareholders approved as follow: - - Distribution of dividends of Rp888,803,239. The dividends were fully paid in 2019. Jumlah beban penjualan dan pemasaran - Mandatory reserves of Rp222,428,946. Other reserves of Rp372,596,666 which recorded in appropriated of retained earnings as mandatory reserves. Pembagian dividen sebesar Rp888.803.239. Dividen tersebut telah dibayarkan seluruhnya pada tahun 2019. Cadangan wajib sebesar Rp222.428.946. Cadangan lainnya sebesar Rp372.596.666 yang tercatat dalam saldo laba yang ditentukan penggunaannya sebagai cadangan wajib. PENDAPATAN Distribution of dividends of Rp2,698,557,192. The dividends were fully paid in 2018 by cash. 479.167.803 20.557.641 10.181.915.843 27.987.077 10.573.546.783 Related parties (Note 20h) Government-related entities (Note 20h) Third parties Jumlah pendapatan 10.675.112.854 11.080.701.663 Total revenues BEBAN POKOK PENJUALAN 2018 Saldo awal persediaan barang jadi 1.124.778.663 937.318.983 Beban produksi: Bahan baku langsung dan tidak langsung 6.541.321.165 7.478.141.373 650.490.854 686.502.289 Production expenses: Direct and indirect materials Manufacturing and other overhead costs 7.191.812.019 8.164.643.662 Sub-total (1.124.778.663) Ending balance of finished good inventories 34.609.153 15.224.250 Provision for decline in value of inventories (Note 6) 7.471.628.146 7.992.408.232 Total cost of revenues Saldo akhir persediaan barang jadi Penyisihan penurunan nilai persediaan (Catatan 6) Jumlah beban pokok penjualan 151.828.225 62.380.698 135.230.898 69.928.030 56.528.424 19.111.486 15.494.978 14.472.341 8.169.293 5.389.516 3.377.400 2.552.660 2.435.628 3.559.811 52.621.678 17.348.638 15.343.519 14.092.794 9.800.863 868.977 4.260.959 3.986.074 1.621.910 2.466.368 Advertising and promotions Professional and outsourcing fees Salaries, wages and other employee benefits Freight and distribution Tax, retribution and fines Business trips Rental Materials and equipment Depreciation (Note 7) Communication Utilities, infrastructure and fuel Others (below Rp1 billion) 345.300.460 327.570.708 Total selling and marketing expenses BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 19. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2018 Gaji dan upah Jasa profesional dan outsourcing Sewa Pajak, retribusi dan denda Penyusutan (Catatan 7) Material dan peralatan Pengangkutan dan distribusi Pemeliharaan dan perbaikan Perjalanan dinas Utilitas, prasarana dan bahan bakar Pelatihan dan pendidikan Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) 214.985.460 118.510.045 41.102.598 38.899.332 33.481.341 32.442.643 13.665.773 11.737.032 11.202.083 4.672.439 4.240.322 15.405.610 215.336.206 117.445.716 73.790.580 28.461.361 26.994.329 20.033.479 7.872.892 12.442.541 13.591.648 1.867.382 5.368.062 14.255.870 Salaries and wages Professional and labor service fees Rental Tax, retribution and fines Depreciation (Note 7) Materials and equipment Freight and distribution Maintenance and repair Business trip Utilities, infrastructure and fuel Training and education Others (below Rp1 billion) Jumlah beban umum dan administrasi 540.344.678 537.460.066 Total general and administrative expenses 17. COST OF REVENUES 2019 Sub-jumlah 2018 2019 2018 472.639.370 Biaya pabrikasi dan overhead lainnya 19. 16. REVENUES Pihak berelasi (Catatan 20h) Entitas berelasi dengan pemerintah (Catatan 20h) Pihak ketiga 18. SELLING AND MARKETING EXPENSES 2019 Pada tanggal 10 Mei 2019, Perusahaan menyelenggarakan RUPS untuk tahun buku 2018. Berdasarkan RUPS, pemegang saham menetapkan sebagai berikut: Pembagian dividen sebesar Rp2.698.557.192. Dividen tersebut telah dibayarkan seluruhnya pada tahun 2018 dengan kas. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN Iklan dan promosi Jasa profesional dan outsourcing Gaji, upah dan tunjangan karyawan lainnya Pengangkutan dan distribusi Pajak, retribusi dan denda Perjalanan dinas Sewa Material dan peralatan Penyusutan (Catatan 7) Komunikasi Utilitas, prasarana dan bahan bakar Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) 2019 17. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) SALDO LABA - 16. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. (879.571.689) Beginning balance of finished good inventories 20. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a. Kas dan setara kas a. 2019 Bank Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Jumlah bank 54 20. RELATED PARTY TRANSACTIONS BALANCES AND Cash and cash equivalents 2018 379.730.043 192.908.358 372.069.619 303.694.111 32.825.034 114.782.199 116.248.120 - 7.736.855 204.353.145 Cash in banks Government-related entities PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1.096.055.662 628.291.822 Total cash in banks 55 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 20. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. 20. RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) Kas dan setara kas (lanjutan) a. Cash and cash equivalents (continued) 2019 Deposito berjangka Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank BRIsyariah Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Argoniaga Tbk Jumlah deposito berjangka Time deposits 721.271.127 300.000.000 515.000.000 350.000.000 270.000.000 - 300.000.000 300.000.000 80.000.000 - 643.000.000 400.000.000 - 100.000.000 Government-related entities PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank BRIsyariah Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Argoniaga Tbk 2.266.271.127 1.713.000.000 Total time deposits b. 2019 Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank BRIsyariah Tbk Time deposit 80.137.003 - In 2019, profit sharing on time deposit is amounted to Rp221,231 (71%). c. Kas yang dibatasi penggunaannya c. 2019 Restricted cash 2018 10.078.429 3.606.667 1.204.980 3.999.256 Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 11.283.409 7.605.923 Total restricted cash Pihak berelasi PT Pertamina (Persero) PT Pertamina EP PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Hulu Mahakam PT Elnusa Petrofin PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur PT Pertamina International Shipping PT Pertamina Hulu Energi Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) Sub-jumlah Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Timah (Persero) Tbk PT Jasa Armada Indonesia PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) d. AND Trade receivables 2019 2018 62.913.842 22.659.865 117.452.300 26.247.883 4.523.719 2.897.826 1.860.876 1.791.744 1.751.575 1.502.195 2.501.087 3.423.764 99.349 2.644.982 2.139.496 399.516 1.711.840 12.863.245 Related parties PT Pertamina (Persero) PT Pertamina EP PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Hulu Mahakam PT Elnusa Petrofin PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur PT Pertamina International Shipping PT Pertamina Hulu Energi Others (below Rp1 billion) 102.402.729 166.982.375 Sub-total 3.999.056 1.943.192 - 1.174.110 925.923 1.739.666 2.590.027 Government - related entities PT Timah (Persero) Tbk PT Jasa Armada Indonesia PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Others (below Rp1 billion) 8.042.281 4.329.693 Sub-total 110.445.010 171.312.068 Total e. Piutang lain-lain e. Other receivables 2019 2018 Pihak berelasi PT Pertamina International Shipping PT Pertamina (Persero) Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) 13.234.855 6.073.940 413.969 32.553.464 1.182.506 Related parties PT Pertamina International Shipping PT Pertamina (Persero) Others (below Rp1 billion) Sub-jumlah 19.722.764 33.735.970 Sub-total 1.483.216 - 1.474.663 1.012.164 1.426.695 467.178 1.223.014 1.150.264 1.670.227 2.356.650 Government - related parties PT Bank BRIsyariah Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Others (below Rp1 billion) 6.757.852 5.506.219 Sub-total 26.480.616 39.242.189 Total Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank BRISyariah Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) Sub-jumlah Jumlah 56 20. RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) d. Piutang usaha Jumlah Government-related entity PT Bank BRIsyariah Tbk PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 20. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Sub-jumlah 2018 Pada tahun 2019, nisbah bagi hasil atas deposito berjangka adalah sebesar Rp221.231 (71%). Jumlah kas yang dibatasi penggunaannya PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2018 b. Deposito berjangka Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk AND The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 57 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) f. 20. RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) Utang usaha f. AND Trade payables 2019 SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2018 372.627.790 88.822.029 6.671.575 5.623.561 2.375.602 693.869 433.540.710 150.713.278 66.807 5.232.259 1.967.721 203.378 Jumlah 476.814.426 591.724.153 Total g. Utang lain-lain g. 2019 20.466.605 15.717.619 5.187.046 1.005.096 10.068.297 28.782.570 3.012.331 2.820.115 Related parties PT Pertamina Training & Consulting PT Pertamina (Persero) PT Patra Badak Arun Solusi Others (below Rp1 billion) Jumlah 42.376.366 44.683.313 Total 2019 Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Timah (Persero) Tbk PT Bukit Asam (Persero) PT Jasa Armada Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) Sub-jumlah Jumlah i. Pihak berelasi PT Pertamina Training & Consulting PT Pertamina (Persero) PT Patra Badak Arun Solusi Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) h. h. AND Revenues (lanjutan) 2018 20.783.361 2.091.284 3.271.548 1.840.884 Government-related parties PT Timah (Persero) Tbk PT Bukit Asam (Persero) PT Jasa Armada Indonesia Others (below Rp1 billion) 20.557.641 27.987.077 Sub-total 493.197.011 507.154.880 Total 14.394.939 3.173.489 2.521.368 467.845 344.854.048 52.169.011 18.650.433 16.788.135 13.222.442 9.907.655 9.289.330 9.088.896 6.272.288 6.270.470 4.548.307 14.782.577 14.908.470 1.074.966 8.358.480 8.235.563 6.565.045 2.133.097 799.976 4.164.623 2.879.304 2.711.868 1.285.129 1.247.649 1.206.356 1.080.138 1.359.315 4.174.638 3.637.629 13.268.911 1.203.481 211.968 615.215 2.174.728 Related parties PT Pertamina (Persero) PT Pertamina EP PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Elnusa Petrofin PT Pertamina Algeria E&P PT Pertamina International Shipping PT Pertamina Retail PT Peteka Karya Jala PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur PT Pertamina Hulu Mahakam PT Pertamina International Timor S.A. PT Pertamina Gas PT Pertamina Hulu Sanga Sanga PT Pertamina Hulu Energi Kampar PT Pertamina Hulu OSES PT Pertamina Hulu Ogan Komering PT Pertamina Hulu NSO Others (below Rp1 billion) 472.639.370 479.167.803 Sub-total i. 2018 PT Pertamina (Persero) PT Patra SK PT Pertagas Niaga PT Pertamina Retail 2.738.580.646 1.261.081.504 8.068.843 2.597.401 3.516.658.611 1.336.475.002 5.745.685 2.480.617 PT Pertamina (Persero) PT Patra SK PT Pertagas Niaga PT Pertamina Retail Jumlah 4.010.328.394 4.861.359.915 Total Beban pokok penjualan berasal dari pembelian lube base oil, zat additives dan bahan bakar. j. Cost of revenues Purchases from related parties during 2019 and 2018, respectively, reflects 54% and 61% of the total cost of revenues (Note 17). The details were as follows: 2019 Revenues 289.611.174 73.055.858 Beban pokok penjualan Pembelian dari pihak berelasi selama tahun 2019 dan 2018 masing-masing mencerminkan 54% dan 61% dari jumlah beban pokok penjualan (Catatan 17). Rinciannya sebagai berikut: 2018 58 RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) Other payables 2018 h. Pendapatan 20. 2019 Related Parties PT Pertamina (Persero) PT Patra SK PT Pertamina International Shipping PT Pertamina Patra Niaga PT Patra Logistik Others (below Rp1 billion) Sub-jumlah 20. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) h. Pendapatan (lanjutan) Pihak berelasi PT Pertamina (Persero) PT Patra SK PT Pertamina International Shipping PT Pertamina Patra Niaga PT Patra Logistik Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) Pihak berelasi PT Pertamina (Persero) PT Pertamina EP PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Elnusa Petrofin PT Pertamina Algeria E&P PT Pertamina International Shipping PT Pertamina Retail PT Peteka Karya Jala PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur PT Pertamina Hulu Mahakam PT Pertamina International Timor S.A. PT Pertamina Gas PT Pertamina Hulu Sanga Sanga PT Pertamina Hulu Energi Kampar PT Pertamina Hulu OSES PT Pertamina Hulu Ogan Komering PT Pertamina Hulu NSO Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. The cost of revenues resulted from the purchases of lube base oil, additives and fuel. Kompensasi manajemen kunci j. Manajemen kunci adalah Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci sebagai berikut: The key management comprises the Boards of Directors and Commissioners of the Company. The compensation paid or payable to the key management is shown below: 2019 Gaji dan imbalan lainnya Key management compensation 2018 36.638.003 59 21.147.720 Salaries and other benefits The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. 20. Sifat hubungan dan transaksi Pihak berelasi/ Related parties PT Pertamina (Persero) PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) k. RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) k. AND Nature of relationship and transactions Hubungan/ Relations Pemegang saham/Shareholder Sifat transaksi/ Nature of transactions Pendapatan, pembelian bahan baku, utang usaha, utang lainlain, piutang usaha dan piutang lain-lain/Revenues, purchases of raw materials, trade payable, other payable, trade receivable and other receivable PT Pertamina EP Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and trade receivable PT Pertamina Hulu Energi Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and trade receivable PT Pertamina Drilling Services Indonesia Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and trade receivable PT Pertamina Patra Niaga Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan, jasa penanganan, utang usaha dan piutang usaha/ Revenues, handling services, trade payable and trade receivable PT Pertamina Training & Consulting Entitas sepengendali/ Entity under common control Jasa pelatihan dan konsultasi dan utang lain-lain/Training and consulting and other payable PT Pertamina Retail Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan, pembelian bahan baku, utang usaha dan piutang usaha / Revenues, purchase, trade payable and trade receivable Entitas sepengendali/ Entity under common control Pembelian CNG dan utang usaha/ Purchase of CNG and trade payable Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and trade receivable Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and trade receivable Entitas sepengendali/ Entity under common Control Pendapatan/Revenues PT Pertagas Niaga PT Peteka Karya Jala PT Pertamina Hulu Mahakam PT Pertamina Hulu OSES The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 60 20. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) k. 20. Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan) Pihak berelasi/ Related parties RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) k. AND Nature of relationship and transactions (continued) Hubungan/ Relations Sifat transaksi/ Nature of transactions PT Pertamina Hulu Ogan Komering Entitas sepengendali/ Entity under common Control Pendapatan/Revenues PT Pertamina Hulu NSO Entitas sepengendali/ Entity under common Control Pendapatan/Revenues PT Elnusa Petrofin Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and trade receivable PT Pertamina International Timor S.A. Entitas sepengendali/ Entity under common Pendapatan/Revenue PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur Entitas sepengendali/ Entity under common control PT Patra Badak Arun Solusi Entitas sepengendali/ Entity under common control Jasa pemeliharaan dan konstruksi dan utang lain-lain / Maintenance and construction services and other payable PT Patra Logistik Entitas sepengendali/ Entity under common control Jasa angkut dan utang usaha/ Freight and trade payable PT Pertamina Hulu Energi Kampar Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan/Revenues PT Pertamina International Shipping Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan, jasa angkut piutang usaha, piutang lain-lain dan utang usaha/Revenues, freight, trade receivable, other receivable and trade payable PT Pertamina Gas Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and trade receivable PT Pertamina Hulu Sanga Sanga Entitas sepengendali/ Entity under common control Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and trade receivable PT Patra SK Asosiasi/Associate Pembelian bahan baku dan utang usaha/Purchase of raw material and trade payable PT Bukit Asam (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Pendapatan dan piutang lain-lain/Revenues and other receivable 61 control Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and trade receivable The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. 20. Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan) Pihak berelasi/ Related parties PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) k. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) k. AND Nature of relationship and transactions (continued) Hubungan/ Relations Sifat transaksi/ Nature of transactions PT Timah (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Pendapatan dan piutang usaha/ Revenue and trade receivable PT Jasa Armada Indonesia (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Pendapatan dan piutang usaha/ Revenue and trade receivable PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Pendapatan dan piutang usaha/ Revenue and trade receivable PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Kas di bank, bank yang dibatasi penggunaannya, deposito berjangka dan piutang lain-lain/ Cash in banks, restricted cash in banks, time deposits and other receivable PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Kas di bank, deposito berjangka dan piutang lain-lain/ Cash in banks, time deposits and other receivable PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Kas di bank, bank yang dibatasi penggunaannya, deposito berjangka dan piutang lain-lain/ Cash in banks, restricted cash in banks, time deposits and other receivable PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Kas di bank, deposito berjangka dan piutang lain-lain /Cash in banks, time deposit and other receivable PT Bank Rakyat Indonesia Argoniaga Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Deposito berjangka dan piutang lain-lain/Time deposits and other receivable PT Bank BNI Syariah Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Kas di bank, deposito berjangka dan piutang lain-lain/Cash in bank, time deposits and other receivable PT Bank BRIsyariah Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Deposito berjangka dan piutang lain-lain/Time deposits and other receivable PT Bank Syariah Mandiri Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities Deposito berjangka dan piutang lain-lain/Time deposits and other receivable 62 21. 22. ASET KEUANGAN KEUANGAN DAN PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 21. FINANCIAL LIABILITIES ASSETS AND FINANCIAL Pada tanggal 31 Desember 2019, semua aset keuangan Grup yang terdiri dari kas dan setara kas, deposito berjangka, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya - piutang karyawan yang berjumlah Rp4.335.618.261 dikategorikan sebagai pinjaman dan piutang. Grup tidak memiliki kategori aset keuangan lain selain pinjaman dan piutang. As of December 31, 2019, all of the Group’s financial assets which comprised of cash and cash equivalents, time deposit, restricted cash, trade receivables, other receivables and other non-current assets - employee receivables totaling Rp4,335,618,261 were categorized as loans and receivables. The Group does not have any other financial asset category other than loans and receivables. Pada tanggal 31 Desember 2019, semua liabilitas keuangan Grup yang terdiri dari utang usaha, utang lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar yang berjumlah Rp1.322.649.362 dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lain yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Grup tidak memiliki kategori liabilitas keuangan lain selain liabilitas keuangan lain yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. As of December 31, 2019, all of the Group financial liabilities, which comprised trade payables, other payables and accrued expenses totaling Rp1,322,649,362 were catagorized as other financial liabilities at amortised costs. The Group does not have any other financial liability category other than other financial liabilities at amortised costs. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO 22. RISK MANAGEMENT POLICY Grup terekspos terhadap berbagai risiko keuangan seperti risiko pasar (termasuk di dalamnya risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Fokus dari program manajemen risiko Grup adalah ketidakpastian dalam pasar keuangan dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup. Manajemen risiko dijalankan oleh Direksi Grup. The Group is exposed to a variety of financial risks such as market risk (including foreign exchange rate risk and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. The main focus of the Group risk management program is the uncertainty in the financial markets and to minimize their undesirable effects on the financial performance of the Group. Risk management is carried out by the Board of Directors of the Group. a. a. Risiko keuangan Financial risk Risiko keuangan meliputi risiko pasar, kredit dan likuiditas. Financial risk includes market, credit and liquidity risks. I. I. Risiko pasar Market risk Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa yang akan datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan harga pasar. Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Faktor-faktor risiko pasar tersebut adalah perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga. The market risk factors are foreign exchange rates and interest rates. (i) (i) Risiko nilai tukar mata uang asing Adanya peraturan di Indonesia yang mengharuskan pembayaran dalam mata uang Rupiah, sementara sebagian biaya operasi khususnya pembayaran kepada pemasok dilakukan dalam mata uang asing. Foreign exchange rate risk The existence of laws in Indonesia that requires payments denominated in Rupiah, while most of the operating costs particularly for payments to vendors are made in a foreign currency. 63 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. 22. Risiko keuangan (lanjutan) I. (i) Foreign exchange (continued) rate risk Hal ini dapat menyebabkan risiko nilai tukar mata uang asing terhadap Grup untuk akun-akun seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar. This can lead to foreign exchange rate risk to the Group for accounts such as cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables and accrued expenses. Grup memitigasi risiko nilai tukar mata uang asing secara alami melalui pengelolaan arus kas secara efektif. The Group naturally mitigates foreign exchange risks through the effective management of its cash flows. Analisis sensitivitas Sensitivity analysis Pada tanggal 31 Desember 2019, jika mata uang Rupiah melemah/ menguat sebesar 5% terhadap $AS, THB dan mata uang asing lainnya dengan variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan lebih tinggi /rendah sebesar Rp11.887.016 terutama diakibatkan keuntungan/ kerugian dari penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lainlain dan biaya yang masih harus dibayar yang didenominasikan dalam mata uang $AS, THB dan mata uang asing lainnya. As of December 31, 2019, if the Rupiah strengthens/weakens by 5% against the US$, THB and other foreign currencies with other variables constant, the profit after tax for the current year will be higher/lower by Rp11,887,016 mainly due to gains/losses on exchange of currency in cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables and accrued expenses that are denominated in US$, THB and other foreign currencies. (ii) Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas (ii) Interest rate risk on fair value and cash flows Grup memiliki eksposur dari risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas yang disebabkan oleh posisi aset dan liabilitas keuangan. The Group is exposed to interest rate risk on fair value and cash flows due to its financial assets and liabilities position. Pada saat tanggal pelaporan, aset dan liabilitas keuangan Grup dengan tingkat suku bunga mengambang, suku bunga tetap dan non-bunga adalah sebagai berikut: At the reporting date, the Group financial assets and liabilities with a floating rate, fixed rate and noninterest bearing are as follows: 64 22. Risiko keuangan (lanjutan) I. Market risk (continued) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a. Financial risk (continued) I. Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) 22. RISK MANAGEMENT POLICY (continued) a. Risiko pasar (lanjutan) (i) PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. RISK MANAGEMENT POLICY (continued) a. Risiko pasar (lanjutan) Financial risk (continued) I. (ii) Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas (lanjutan) Market risk (continued) (ii) Interest rate risk on fair value and cash flows (continued) 31 Desember 2019/ December 31, 2019 Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year Aset/Assets Kas dan setara kas /Cash and cash equivalents 1.149.156.662 Deposito berjangka/ Time deposit Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash 11.283.409 Piutang usaha /Trade receivables Piutang lain-lain /Other receivables Aset tidak lancar lainnya - piutang karyawan/other non-current asset employee receivables Jumlah aset keuangan/Total financial assets Liabilitas/Liabilities Utang usaha /Trade payables Utang lain-lain /Other payables Biaya yang masih harus dibayar /Accrued expenses Jumlah liabilitas keuangan /Total financial liabilites Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year Non-bunga/ Non-interest Jumlah/ Total - 2.466.271.127 - - 80.137.003 - - 80.137.003 - - - - 11.283.409 - - - 598.234.592 598.234.592 - - - 27.169.894 27.169.894 - - - 3.158.033 3.158.033 - 2.546.408.130 - 628.770.060 4.335.618.261 - - - - 492.880.958 492.880.958 - - - - 58.096.774 58.096.774 - - - - 771.671.630 771.671.630 - - - - 1.160.440.071 65 207.541 3.615.635.330 1.322.649.362 1.322.649.362 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. 22. Risiko keuangan (lanjutan) I. RISK MANAGEMENT POLICY (continued) a. Risiko pasar (lanjutan) I. Market risk (continued) 31 Desember 2018/ December 31, 2018 Jumlah aset keuangan/Total financial assets Liabilitas/Liabilities Utang usaha /Trade payables Utang lain-lain /Other payables Biaya yang masih harus dibayar /Accrued expenses Jumlah liabilitas keuangan /Total financial liabilites II. Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year Non-bunga/ Non-interest Jumlah/ Total - 1.853.000.000 - 7.605.923 - - - - 7.605.923 - - - - 484.090.827 484.090.827 - - - - 39.828.211 39.828.211 732.789 2.515.214.952 669.088.086 - 1.853.000.000 - 524.651.827 3.046.739.913 - - - - 781.123.873 781.123.873 - - - - 66.721.925 66.721.925 - - - - 696.728.142 696.728.142 - Risiko kredit - II. Grup memiliki risiko kredit dari kas dan setara kas, deposito berjangka, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya - piutang karyawan. Pada sebagian besar transaksinya, Grup menggunakan bank dan lembaga keuangan atau PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yang secara independen dinilai dengan peringkat ”AAA”, ”AA+”, ”AA”, ”A+” dan ”A-”. - 1.544.573.940 1.544.573.940 Credit risk The Group has a significant credit risk from cash and cash equivalents, time deposit, restricted cash, trade receivables, other receivables and other non-current assets employee receivables. In most transactions, the Group use banks and financial institutions or PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) that are independently assessed with a rating of "AAA", “AA+”, "AA", "A+" and “A-“. 66 22. Risiko keuangan (lanjutan) RISK MANAGEMENT POLICY (continued) a. Risiko kredit (lanjutan) Financial risk (continued) II. Komposisi bank dan deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dapat ditampilkan sebagai berikut: Bank dan deposito berjangka Diperingkat oleh PEFINDO Peringkat AAA Peringkat AA+ Peringkat AA Peringkat A+ Peringkat ATidak diperingkat oleh PEFINDO Sub-Jumlah Kas yang dibatasi penggunaannya Diperingkat oleh PEFINDO Peringkat AAA Jumlah Credit risk (continued) The composition of cash and bank and time deposits as of December 31, 2019 and 2018 are as follows: 2019 661.482.163 - PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) II. (ii) Interest rate risk on fair value and cash flows (continued) Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year 22. a. Financial risk (continued) (ii) Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas (lanjutan) Aset/Assets Kas dan setara kas /Cash and cash equivalents Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Piutang usaha /Trade receivables Piutang lain-lain /Other receivables PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 2018 213.780.897 1.787.484.214 474.353.144 100.000.000 146.181.597 12.365.645 6.463.208 Cash in banks and time deposits Rated by PEFINDO Rating AAA Rating AA+ Rating AA Rating A+ Rating ANot rated by PEFINDO 3.695.564.792 2.514.482.163 Sub-total 11.283.409 7.605.923 Restricted Cash Rated by PEFINDO Rating AAA 3.706.848.201 2.522.088.086 Total 2.103.719.359 1.365.698.891 III. Risiko likuiditas III. Liquidity risk Tingkat likuiditas yang diperlukan Grup untuk kegiatan operasi tidak pasti dan hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap operasi Grup apabila Grup tidak mempunyai modal kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kas dan operasi. Hal ini dapat terjadi antara lain karena adanya piutang macet dari pelanggan. The amount of liquidity which the Group requires for its operations is uncertain and its operations may be adversely affected if the Group not have sufficient working capital to meet its cash and operational requirements. This may occur as a result of, amongst other reasons, delays in the payment of the customers. Grup menggunakan kas dalam jumlah yang cukup signifikan di dalam operasinya, terutama untuk pengadaan bahan baku. Salah satu biaya operasi utama adalah pembelian bahan baku. Fluktuasi harga bahan baku dan fluktuasi nilai tukar mata uang asing menyebabkan ketidakpastian jumlah modal kerja dan biaya produksi Grup. The Group uses significant amounts of cash in its operations, especially to procure raw materials. In particular, one of its principal operating costs is the purchase of raw materials. Volatility in market prices for raw materials and fluctuations in exchange rates resulted in uncertainties in the Group working capital and operating costs. 67 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. 22. RISK MANAGEMENT POLICY (continued) Risiko keuangan (lanjutan) a. III. Risiko likuiditas (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Grup memiliki saldo kas dan setara kas masing-masing sebesar Rp3.615.635.330 dan Rp2.515.214.952. Grup mengelola risiko likuiditas dengan terus-menerus melakukan monitor terhadap estimasi dan realisasi arus kas dan menyesuaikan jatuh tempo antara piutang dan utang. As of December 31, 2019 and 2018, the Group had cash and cash equivalents amounting to Rp3,615,635,330 and Rp2,515,214,952, respectively. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecasts and actual cash flows and matching the maturity profiles of receivables and payables. 31 Desember 2019/December 31, 2019 Lebih dari 1 tahun dan kurang dari 5 tahun/ Kurang dari More than Lebih dari 1 tahun/ a year and 5 tahun/ Less than less than More than 1 year 5 years 5 years - - 492.880.958 58.096.774 Financial liabilities Trade payables Other payables 771.671.630 - - 771.671.630 Accrued expenses 1.322.649.362 - - 1.322.649.362 Total financial liabilities 31 Desember 2018/December 31, 2018 Lebih dari 1 tahun dan kurang dari 5 tahun/ Kurang dari More than Lebih dari 1 tahun/ a year and 5 tahun/ Less than less than More than 1 year 5 years 5 years Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas keuangan Jumlah/ Total 781.123.873 66.721.925 - - 781.123.873 66.721.925 Financial liabilities Trade payables Other payables 696.728.142 - - 696.728.142 Accrued expenses 1.544.573.940 - - 1.544.573.940 Total financial liabilities 68 22. Manajemen risiko permodalan RISK MANAGEMENT POLICY (continued) b. Sesuai dengan kebijakan PT Pertamina (Persero), kebijakan permodalan dan pendanaan Grup sepenuhnya diatur oleh PT Pertamina (Persero). Grup tidak diberikan otorisasi untuk melakukan pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, penerimaan modal Grup sangat tergantung sepenuhnya dengan kemampuan PT Pertamina (Persero) mendapatkan pendanaan. Dalam mengelola permodalannya, PT Pertamina (Persero) senantiasa mempertahankan kelangsungan usahanya termasuk entitas anak serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. PT Pertamina (Persero) secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Dengan demikian, kemampuan Grup dalam mengelola permodalannya untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta untuk senantiasa mempertahankan kelangsungan usaha sangat terbatas. Jumlah/ Total 492.880.958 58.096.774 PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) III. Liquidity risk (continued) The Group funds its operations principally through cash flow from operations, a significant portion of which comprises sales. Jumlah liabilitas keuangan 22. b. Financial risk (continued) Grup mendanai kegiatan operasinya terutama melalui arus kas dari kegiatan operasi, dimana bagian yang signifikan terdiri dari penjualan produk jadi. Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. c. Nilai wajar Capital risk management In accordance with the policy of PT Pertamina (Persero), the capital and financing of the Group is fully regulated by PT Pertamina (Persero). The Group is not authorized to perform both short-term and long-term loans. Therefore, the Group capital receipts depends entirely on PT Pertamina (Persero) ability to get funding. In managing its capital, PT Pertamina (Persero) always considers going concern that includes its subsidiaries and maximize benefits for shareholders and other stakeholders. PT Pertamina (Persero) actively and regularly reviews and manages its capital to ensure capital structure and optimal returns to shareholders, compared to the efficient use of capital by operating cash flows and capital expenditures, as well as considering the capital needs in the future. In conclusion, the Group ability to manage its capital to maximize the benefits for shareholders and other stakeholders as well as to maintain going concern is very limited. c. Fair value Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled between knowledgeable and willing parties in an arm's length transaction. Aset dan liabilitas keuangan lancar Grup diharapkan dapat direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu dekat. Oleh karena itu, nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya. The Group’s current financial assets and liabilities are expected to be realized or settled in the near future. Therefore, their carrying amounts approximate their fair value. Nilai wajar dari aset tidak lancar lainnya piutang karyawan diestimasikan sebagai nilai kini dari seluruh arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat bunga saat ini untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. The fair value of other non-current asset employee receivables are estimated as the present value of all future cash flows discounted using rates currently available for instruments on similar terms, credit risk and remaining maturities. Grup tidak memiliki otorisasi untuk menerima pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dari bank atau lembaga keuangan lain. The Group does not have the authorization to receive short-term and long-term loans from banks or other financial institutions. 69 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. 23. Informasi di bawah ini terkait dengan aktivitas investasi dan pendanaan Grup yang tidak memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas: SUPPLEMENTAL CASH FLOW INFORMATION The information below relates to the Group’s investing and financing activities that do not have a direct impact on cash flows: 2019 24. 19.970.577 24. Perjanjian Pembangunan Tanki Timbun 2.848.000 c. Acquisitions of fixed assets credited to trade payables Storage Tank Construction Agreement On February 20, 2019, the Company and PT Weltes Energi Nusantara (WEN) signed a Construction Work Agreement for 8 Units of 2000 KL Capacity of Tanker in the Jakarta Production Unit with a contract value of Rp38,950,000. Based on the agreement WEN agreed to start the work on February 21, 2019 with the date of completion of work on February 17, 2020. The work schedule under this contract is 360 calendar days from the date of commencement of work and will remain in effect until all the rights and obligations of all parties have been fulfilled. Perjanjian Jasa Penyediaan Kendaraan Ringan Penumpang b. Light Passenger Vehicles Procurement Agreement Pada tanggal 15 April 2019, Perusahaan dan PT Prima Armada Raya (PAR) menandatangani Perjanjian Jasa Penyediaan Kendaraan Ringan Penumpang senilai Rp5.923.079. Berdasarkan perjanjian tersebut PAR setuju untuk menyediakan jasa baru transportasi berupa kendaraan dan/atau kendaraan pengganti sementara tanpa pengemudi sesuai kebutuhan operasional transportasi Perusahaan atas permintaan Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku mulai tanggal 31 Maret 2019 hingga tanggal 30 April 2022 dan/atau sampai seluruh hak serta kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan sebagaimana terdokumentasi dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani para pihak. Service On April 15, 2019, the Company and PT Prima Armada Raya (PAR) entered into a service agreement for the procurement of light passenger vehicles with contract valued at Rp5,923,079. Based on the agreement, PAR agreed to provide transportation services in the form of new vehicles and/or temporary replacement vehicles without drivers according to the Company's transportation operational needs at the request of the Company. The agreement is valid from March 31, 2019 to April 30, 2022 and/or untill all parties' rights and obligations are compeltely fulfilled as documented through a Minutes of Work Completion signed by the parties. 70 PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERJANJIAN PENTING (lanjutan) SIGNIFICANT AGREEMENTS a. Pada tanggal 20 Februari 2019, Perusahaan dan PT Weltes Energi Nusantara (WEN) menandatangani Perjanjian Pekerjaan Pembangunan 8 Unit Tanki Timbun Kapasitas 2000 KL di Production Unit Jakarta dengan nilai kontrak sebesar Rp38.950.000. Berdasarkan perjanjian tersebut WEN setuju untuk memulai pekerjaan pada tanggal 21 Februari 2019 dengan tanggal selesainya pekerjaan pada tanggal 17 Februari 2020. Jadwal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kontrak ini adalah selama 360 hari kalender sejak tanggal dimulainya pekerjaan dan akan tetap berlaku sampai dengan seluruh hak serta kewajiban Perusahaan dan WEN terpenuhi secara keseluruhan. b. 24. 2018 PERJANJIAN PENTING a. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS Akuisisi aset tetap dikreditkan pada utang usaha The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. d. 24. Perjanjian Pengadaan Infrastruktur SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) c. Infrastructure Procurement Agreement Pada tanggal 24 April 2019, Perusahaan dan PT Internet Pratama Indonesia (IPI) menandatangani Perjanjian Pengadaan Infrastruktur di Production Unit Jakarta (PUJ) senilai Rp7.425.000 dengan jangka waktu kontrak selama 5 tahun. Berdasarkan perjanjian tersebut IPI setuju untuk melaksanakan pengadaan infrastruktur IT di PUJ berupa pengadaan akses internet, pemeliharaan selama masa sewa, termasuk pelaksanaan training atas perangkat terkait di dalam negeri dan sebagainya. On April 24, 2019, the Company and PT Internet Pratama Indonesia (IPI) signed an Infrastructure Procurement Agreement for Jakarta Production Unit (PUJ) with contract valued at Rp7,425,000 for 5-years contract period. Based on the agreement, IPI agreed to carry out IT infrastructure procurement in PUJ in the form of internet access procurement, maintenance during the rental period, including the implementation of domestic training on related equipment and etc. Perjanjian Pekerjaan Modernisasi Sarana dan Fasilitas d. Facilities and Amenities Modernization Work Agreement Pada tanggal 8 Mei 2019, Perusahaan dan PT Puspetindo menandatangani Perjanjian Pekerjaan Modernisasi Sarana dan Fasilitas di Production Unit Gresik dengan nilai kontrak sebesar Rp203.250.000. Perjanjian tersebut mulai berlaku dari tanggal 9 Mei 2019 hingga seluruh hak dan kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan dengan masa penyelesaian pekerjaan selama 20 bulan terhitung dari tanggal 27 Desember 2018. On May 8, 2019, the Company and PT Puspetindo signed a Facilities and Amenities Modernization Work Agreement at the Gresik Production Unit with a contract value of Rp203,250,000. The contract is effective from May 9, 2019 until all the rights and obligations of the parties are fulfilled as a whole with a work completion period of 20 months from December 27, 2018. e. Perjanjian Jasa Kampanye Media Brand e. Pada tanggal 12 Juli 2019, Perusahaan dan PT Dentsu Inter Admark Media Group Indonesia (Dentsu) menandatangani Perjanjian Jasa Kampanye Media Brand dengan nilai kontrak sebesar Rp36.818.401. Berdasarkan perjanjian tersebut, Dentsu setuju untuk menyediakan dukungan strategis guna mengimplementasikan pekerjaan-pekerjaan media, menyusun strategi kampanye media terintegrasi dan sebagainya. Perjanjian tersebut berlaku mulai tanggal 12 Juli 2019 hingga tanggal 11 Juli 2020 dan/atau sampai seluruh hak serta kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan sebagaimana terdokumentasi dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani para pihak. Media Brand Agreement Campaign Services On July 12, 2019, the Company and PT Dentsu Inter Admark Media Group Indonesia (Dentsu) signed a Media Brand Campaign Services Agreement with a contract value of Rp36,818,401. Based on the agreement, Dentsu agreed to provide strategic support to implement media works, develop integrated media campaign strategies and so on. The agreement is valid from July 12, 2019 to July 11, 2020 and/or until all parties' rights and obligations are completely fulfilled as documented through a Minutes of Work Completion signed by the parties. 71 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 24. f. Perjanjian Jasa Logistic Provider SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) f. Pada tanggal 30 Juli 2019, Perusahaan dan PT Pos Logisik Indonesia (PLI) menandatangani Perjanjian Jasa Logistic Provider Wilayah Indonesia Timur dengan nilai kontrak sebesar Rp335.277.748. Berdasarkan perjanjian tersebut PLI setuju untuk melaksanakan pengelolaan manajemen gudang dengan area cakupan Gudang Transit Gresik, Gudang Utama, TSP Batakan, DSP Pasar Turi, Tarakan, Banjarmasin dan Pontianak. Perjanjian tersebut berlaku mulai tanggal 1 April 2019 hingga tanggal 31 Maret 2022 dan/atau sampai seluruh hak serta kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan sebagaimana terdokumentasi dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani para pihak. Logistic Provider Service Agreement On July 30, 2019, the Company and PT Pos Logisik Indonesia (PLI) signed the East Indonesia Region Logistic Provider Service Agreement with a contract value of Rp335,277,748. Based on the agreement, PLI agreed to carry out warehouse management with coverage areas of the Gresik Transit Warehouse, Main Warehouse, TSP Batakan, DSP Pasar Turi, Tarakan, Banjarmasin and Pontianak. The agreement is effective from April 1, 2019 to March 31, 2022 and/or until all parties' rights and obligations are completely fulfilled as documented through a Minutes of Work Completion signed by the parties. g. Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Compressed serta Burner Compressed Natural Gas g. Pada tanggal 5 September 2019, Perusahaan dan PT Pertagas Niaga (PGN) menandatangani perjanjian senilai Rp24.107.580. Berdasarkan perjanjian tersebut PGN setuju untuk menyediakan dan melakukan instalasi compressed natural gas dan burner compressed natural gas serta pendukungnya di Production Unit Jakarta. Perjanjian tersebut berlaku mulai tanggal 1 Mei 2019 hingga tanggal 30 April 2022 dan/atau sampai seluruh hak serta kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan sebagaimana terdokumentasi dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani para pihak. PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 24. h. Perjanjian Pengadaan Kemasan Drum Pelumas SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) h. Lubricant Drum Packaging Procurement Agreement - Pada tanggal 25 September 2019, Perusahaan menandatangani kontrak pengadaan kemasan drum pelumas berspesifikasi dengan PT Poli Contindo Nusa dengan nilai kontrak sebesar Rp12.454.722. Kontrak tersebut berlaku efektif dari tanggal 2 Agustus 2019 sampai tanggal 1 Agustus 2022 atau sampai seluruh hak dan kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan sebagaimana terdokumentasi dalam suatu berita acara yang ditandatangani oleh para pihak. - On September 25, 2019, the Company entered into a contract for procurement of lubricant drum spec packaging with PT Poli Contindo Nusa with a contract value of Rp12,454,722. The contracts are effective from August 2, 2019 to August 1, 2022 or until all the rights and obligations of the parties are completely fulfilled as documented by an official report signed by the parties. - Pada tanggal 26 September 2019, Perusahaan menandatangani kontrak pengadaan kemasan drum pelumas berspesifikasi dengan PT Laksana Abadi Prima dengan nilai kontrak sebesar Rp117.488.497. Kontrak tersebut berlaku efektif dari tanggal 13 Agustus 2019 sampai tanggal 12 Agustus 2022 atau sampai seluruh hak dan kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan sebagaimana terdokumentasi dalam suatu berita acara yang ditandatangani oleh para pihak. - On September 26, 2019, the Company entered into a contract for procurement of lubricant drum spec packaging with PT Laksana Abadi Prima with a contract value of Rp117,488,497. The contracts are effective from August 13, 2019 to August 12, 2022 or until all the rights and obligations of the parties are completely fulfilled as documented by an official report signed by the parties. - Pada tanggal 26 September 2019, Perusahaan menandatangani kontrak pengadaan kemasan drum pelumas berspesifikasi dengan PT Karya Bakti Metalasari, PT Multi Altek Drumindo, PT Bejana Kencana dan PT Pelangi Indah Canindo dengan nilai kontrak masingmasing sebesar Rp55.922.188, Rp167.766.565, Rp57.553.609 dan Rp193.139.663. Kontrak-kontrak tersebut berlaku efektif dari tanggal 2 September 2019 hingga tanggal 1 September 2022 atau sampai seluruh hak dan kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan sebagaimana terdokumentasi dalam suatu berita acara yang ditandatangani oleh para pihak. - On September 26, 2019, the Company entered into contracts for procurement of lubricant drum spec packaging with PT Karya Bakti Metalasari, PT Multi Altek Drumindo, Bejana Kencana and PT Pelangi Indah Canindo with a contract value of Rp55,922,188, Rp167,766,565, Rp57,553,609 and Rp193,139,663 respectively. The contracts are effective from September 2, 2019 to September 1, 2022 or until all the rights and obligations of the parties are completely fulfilled as documented by an official report signed by the parties. Procurement and Installation of Compressed and Burners Compressed Natural Gas Agreement On September 5, 2019, the Company and PT Pertagas Niaga (PGN) signed an agreement valued at Rp24,107,580. Based on the agreement, PGN agreed to provide and install compressed natural gas and compressed natural gas burners along with its supports in the Jakarta Production Unit. The agreement is effective from May 1, 2019 to April 30, 2022 and/or until all parties' rights and obligations are completely fulfilled as documented through a Minutes of Work Completion signed by the parties. 72 24. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 73 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) Perjanjian Pekerjaan Pembangunan Piperack dan Penggantian Jalur Pipa i. Piperack Construction and Pipeline Replacement Project Agreement Pada tanggal 26 September 2019, Perusahaan dan PT Triarga Bayu Artha menandatangani Perjanjian Pekerjaan Pembangunan Piperack dan Penggantian Jalur Pipa BBM serta Pipa Produk Pelumas di Production Unit Jakarta dengan nilai kontrak sebesar Rp7.547.000. Perjanjian tersebut mulai berlaku dari tanggal 27 September 2019 hingga seluruh hak dan kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan dengan penyelesaian target pekerjaan tanggal 28 April 2020. j. Perjanjian Pekerjaan Pembangunan Gedung Transit Finish Product j. - Finish Product Transit Construction Agreement k. l. - Pada tahun 2018, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak pengadaan kemasan botol plastik pelumas berspesifikasi dengan PT Abadi Plastik, PT Bumimulia Indah Lestari, PT Dinito Jaya Sakti, dan PT Lyhock Batavia Plastic Persada dengan jumlah nilai kontrak sebesar Rp543.992.363. Kontrak ini berlaku efektif dari tanggal 1 Juli 2018 sampai dengan tanggal 30 Juni 2021. - 74 On April 23, 2019, the Company entered into a contract for procurement of lubricant plastic bottle spec packaging with PT Berlina Tbk (Berlina) with a contract value of Rp134,687,641. The contract is effective from July 1, 2018 to June 30, 2021 or until the work has been completed by Berlina to the Company as documented through a Minutes of Work Completion signed by the Company. In 2018, the Company entered into several contracts for the procurement of lubricant plastic bottle packaging with PT Abadi Plastik, PT Bumimulia Indah Lestari, PT Dinito Jaya Sakti, and PT Lyhock Batavia Plastic Persada with a total contract value of Rp543,992,363. The contract is effective from 1 Juli 2018 to 30 June 2021. 24. Perjanjian Jual Beli Lube Base Oil - SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) l. Lube Base Oil Sales and Purchase Agreement - Pada tanggal 21 Maret 2014, Perusahaan dan PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian jual beli lube base oil dengan jangka waktu berakhir kontrak pada tanggal 31 Desember 2016. Pada tanggal 27 Januari 2015, kontrak tersebut diamandemen dengan jangka waktu berakhir perjanjian ini sampai dengan salah satu pihak memberikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lawan. Berdasarkan perjanjian ini, PT Pertamina (Persero) setuju untuk menjual dan menyerahkan lube base oil kepada Perusahaan, dan Perusahaan setuju untuk membeli dan menerima lube base oil dari PT Pertamina (Persero) sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang disepakati. m. Perjanjian Pembelian Bahan Baku Aditif On March 21, 2014, the Company and PT Pertamina (Persero) signed a lube base oil sales and purchase agreement with the end of the contract on December 31, 2016. On January 27, 2015, the contract was amended with the term of the agreement will end when one party gave written notice to the other party. Under this agreement, PT Pertamina (Persero) agreed to sell and deliver lube base oil to the Company, and the Company agreed to purchase and receive lube base oil from PT Pertamina (Persero) according to agreed terms and conditions. m. Purchases Agreement Raw Materials Additives - Pada Mei 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 63181 dan AP 60311 dengan PT Titian Abadi Lestari dengan nilai kontrak masing-masing sebesar $AS3.055.500 dan $AS849.000 (setara dengan Rp42.474.506 dan Rp11.801.949) dengan jangka waktu kontrak selama tiga tahun. - On May 2019, the Company signed a purchase additives agreement for AP 63181 and AP 60311 with PT Titian Abadi Lestari with a contract value of US$3,055,500 and US$849,000 (equivalent with Rp42,474,506 and Rp11,801,949), respectively, for 3 years contract period. - Pada tanggal 6 Mei 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 14141 dengan PT Titian Abadi Lestari dengan nilai kontrak sebesar $AS9.973.720 (setara dengan Rp138.644.682) dengan jangka waktu kontrak selama sepuluh tahun. - On May 6, 2019, the Company signed a purchase additives agreement for AP 14141 with PT Titian Abadi Lestari with a contract value of US$9,973,720 (equivalent with Rp138,644,682) for 10 years contract period. - Pada tanggal 27 Mei 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 90923 dengan PT Sadikun Niagamas Raya dengan nilai kontrak sebesar $AS787.815 (setara dengan Rp10.951.416) dengan berjangka waktu kontrak selama tiga tahun. - On May 27, 2019, the Company signed a purchase additives agreement for AP 90923 with PT Sadikun Niagamas Raya with a contract value of US$787,815 (equivalent with Rp10,951,416) for 3 years contract period. - Pada tanggal 17 Juni 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 13100 dengan Lubrizol Southeast Asia Pte. Ltd. dengan nilai kontrak sebesar $AS1.567.550 (setara dengan Rp21.790.513) dengan jangka waktu kontrak selama lima tahun. - On June 17, 2019, the Company signed a purchase additives agreement for AP 13100 with Lubrizol Southeast Asia Pte. Ltd. with a contract value of US$1,567,550 (equivalent with Rp21,790,513) for 5 years contract period. Procurement Cooperation Agreement of Plastic Bottle Packaging Lubricants Pada tanggal 23 April 2019, Perusahaan menandatangani kontrak pengadaan kemasan botol plastik pelumas berspesifikasi dengan PT Berlina Tbk (Berlina) dengan nilai kontrak sebesar Rp134.687.641. Kontrak tersebut berlaku efektif dari tanggal 1 Juli 2018 hingga tanggal 30 Juni 2021 atau sampai pekerjaan telah diserahkan seluruhnya oleh Berlina kepada Perusahaan sebagaimana terdokumentasi dalam dibuatkan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani Perusahaan. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Building On September 30, 2019, the Company and PT Judhi Sakti Engineering signed a Work Agreement for the Construction of the Transit Finish Product Building at the Jakarta Production Unit with a contract value of Rp10,998,000. The agreement is effective from October 1, 2019 until all parties' rights and obligations are fulfilled with the completion of the work target on March 12, 2020. Perjanjian Pengadaan Kemasan Botol Plastik Pelumas - 24. On September 26, 2019, the Company and PT Triarga Bayu Artha signed an agreement for the Piperack Construction and BBM and Lubricants Product Pipeline Replacement Project at the Jakarta Production Unit with a contract value of Rp7,547,000. The agreement is effective from September 27, 2019 until all parties' rights and obligations are fulfilled with the completion of the work target on April 28, 2020. Pada tanggal 30 September 2019, Perusahaan dan PT Judhi Sakti Engineering menandatangani Perjanjian Pekerjaan Pembangunan Gedung Transit Finish Product di Production Unit Jakarta dengan nilai kontrak sebesar Rp10.998.000. Perjanjian tersebut mulai berlaku dari tanggal 1 Oktober 2019 hingga seluruh hak dan kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan dengan penyelesaian target pekerjaan tanggal 12 Maret 2020. k. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERJANJIAN PENTING (lanjutan) i. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. 75 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. m. Perjanjian Pembelian Bahan Baku Aditif (lanjutan) SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) m. Purchases Raw Materials Agreement (continued) 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) - Pada tanggal 27 Agustus 2018, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 1504 dan AP 1538 dengan PT Sadikun Niagamas Raya dengan nilai kontrak sebesar $AS4.566.492 (setara dengan Rp66.127.371) dengan jangka waktu kontrak sampai dengan Agustus 2020. - On August 27, 2018, the Company signed a purchase additives agreement for AP 1504 and AP 1538 with PT Sadikun Niagamas Raya with a contract value of US$4,566,492 (equivalent with Rp66,127,371) with contract period up to August 2020. - Pada tanggal 29 November 2018, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 14170, AP 14168, AP 94169, AP 14119, AP 14117, dan AP 34101 dengan PT Titian Abadi Lestari dengan nilai kontrak sebesar $AS45.319.937 (setara dengan Rp656.278.008) dengan jangka waktu kontrak sampai dengan November 2021. - On November 29, 2018, the Company signed a purchase additives agreement for AP 14170, AP 14168, AP 94169, AP 14119, AP 14117 and AP 34101 with PT Titian Abadi Lestari with a contract value of US$45,319,937 (equivalent with Rp656,278,008) with contract period up to November 2021. - Pada tanggal 31 Agustus 2017, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 5524 dengan PT Sadikun Niagamas Raya dengan jangka waktu kontrak sejak Juni 2017 sampai dengn 16 Februari 2020. Estimasi nilai kontrak yang disepakati ialah sebesar $AS3.422.683 (setara dengan Rp46.206.221) per tahun. - On August 31, 2017 the Company signed a purchase additives agreement for AP 5524 with PT Sadikun Niagamas Raya with contract period since June 2017 up to February 16, 2020. The agreed estimated value of the contract shall be in the amount of US$3,422,683 (equivalent with Rp Rp46,206,221) per year. - Pada tanggal 18 Desember 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 16129, AP 16128, dan AP 96130 dengan Afton Chemical Asia PTE, Ltd dengan nilai kontrak sebesar $AS8.659.146 dengan jangka waktu kontrak sampai Juni 2020. - On December 18, 2019, the Company signed a purchase additives agreement for AP 16129, AP 16128, and AP 96130 with Afton Chemical Asia PTE, Ltd with a contract value of US$8,659,146 with contract period up to June 2020. - Pada tanggal 26 Desember 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 93236 dengan Lubrizol Southeast Asia PTE, Ltd dengan nilai kontrak sebesar $AS60.454.804 dengan jangka waktu kontrak selama tiga tahun. - On December 26, 2019, the Company signed a purchase additives agreement for AP 93236 with Lubrizol Southeast Asia PTE, Ltd with a contract value of US$60,454,804 with contract period up to three years. - Pada tanggal 26 Desember 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 2337 dengan Lubrizol Southeast Asia PTE, Ltd dengan nilai kontrak sebesar $AS30.662.500 dengan jangka waktu kontrak sampai Oktober 2023. - On December 26, 2019, the Company signed a purchase additives agreement for AP 2337 with Lubrizol Southeast Asia PTE, Ltd with a contract value of US$30,662,500 with contract period up to October 2023. - On August 26, 2019, the Company signed a purchase additives agreement for AP 90922 with PT Djava Global Solusindo with a contract value of Rp17,541,000 with contract period up to three years. - Pada tanggal 8 Maret 2018, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 14160 dan AP 94161 dengan PT Titian Abadi Lestari dengan nilai kontrak sebesar $AS3.867.789 (setara dengan Rp56.009.453) dengan jangka waktu kontrak sampai dengan Juli 2020. - On March 8, 2018, the Company signed a purchase additives agreement for AP 14160 and AP 94161 with PT Titian Abadi Lestari with a contract value of US$3,867,789 (equivalent with Rp56,009,453) with contract period up to July 2020. - Pada tanggal 16 Mei 2018, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 90111 dengan Eweka International Pte. Ltd. dengan nilai kontrak sebesar $AS2.190.000 (setara dengan Rp31.713.390) dan jangka waktu kontrak sampai dengan Mei 2021. - On May 16, 2018, the Company signed a purchase additives agreement for AP 90111 with Eweka International Pte. Ltd. with a contract value of US$2,190,000 (equivalent with Rp31,713,390) with contract period up to May 2021. Pada tanggal 6 Juni 2018, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 13383 dan AP 93384 dengan Lubrizol Southeast Asia Pte. Ltd. dengan nilai kontrak sebesar $AS37.372.960 (setara dengan Rp541.197.834) dan jangka waktu kontrak sampai dengan Juni 2023. - Pada tanggal 18 Juni 2018, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 13442 dan AP 93384 serta AP 3348 dengan Lubrizol Southeast Asia Pte. Ltd. dengan nilai kontrak masingmasing sebesar $AS6.219.411 dan $AS4.807.722 (setara dengan Rp90.063.291 dan Rp69.620.622) dengan jangka waktu kontrak selama lima tahun. - Pada tanggal 16 Agustus 2018, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 15126 dan AP 9591 dengan PT Sadikun Niagamas Raya dengan nilai kontrak sebesar $AS10.699.410 (setara dengan Rp154.938.156) dengan jangka waktu kontrak sampai dengan Agustus 2021. - 76 PERJANJIAN PENTING (lanjutan) m. Perjanjian Pembelian Bahan Baku Aditif (lanjutan) Pada tanggal 26 Agustus 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 90922 dengan PT Djava Global Solusindo dengan nilai kontrak sebesar Rp17.541.000 dengan jangka waktu kontrak selama tiga tahun. - 24. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Additives - - PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 24. PERJANJIAN PENTING (lanjutan) - The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. On June 6, 2018, the Company signed a purchase additives agreement for AP 13383 and AP 93384 with Lubrizol Southeast Asia Pte. Ltd. with a contract value of US$37,372,960 (equivalent with Rp541,197,834) with contract period up to June 2023. On June 18, 2018, the Company signed a purchase additives agreement for AP 13442 and AP 93384 also AP 3348 with Lubrizol Southeast Asia Pte. Ltd. with a contract value of US$6,219,411 and US$4,807,722 (equivalent with Rp90,063,291 and Rp69,620,622), respectively with contract period up to five years. On August 16, 2018, the Company signed a purchase additives agreement for AP 15126 and AP 9591 with PT Sadikun Niagamas Raya with a contract value of US$10,699,410 (equivalent with Rp154,938,156) with contract period up to August 2021. m. 77 Purchases Raw Materials Agreement (continued) Additives The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. 24. m. Perjanjian Pembelian Bahan Baku Aditif (lanjutan) SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) m. p. Purchases Raw Materials Agreement (continued) Pada tanggal 27 Desember 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 13243 dengan Lubrizol Southeast Asia PTE, Ltd dengan nilai kontrak sebesar $AS9.545.600 dengan jangka waktu kontrak sampai September 2020. - On December 27, 2019, the Company signed a purchase additives agreement for AP 13243 with Lubrizol Southeast Asia PTE, Ltd with a contract value of US$9,545,600 with contract period up to September 2020. - Pada tanggal 27 Desember 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian bahan baku aditif AP 16122 dan AP 96123 dengan Afton Chemical Asia PTE, Ltd dengan nilai kontrak sebesar $AS8.974.980 dengan jangka waktu kontrak sampai Juni 2020. - On December 27, 2019, the Company signed a purchase additives agreement for AP 16122 and AP 96123 with Afton Chemical Asia PTE, Ltd with a contract value of US$8,974,980 with contract period up to June 2020. Perjanjian Jasa Transportir Pelumas n. 24. Additives - Pada tanggal 3 Mei 2018, Perusahaan menandatangani perjanjian jasa transportir pelumas di sales region I dengan PT Patra Logistik dengan nilai kontrak sebesar Rp41.205.051 dengan jangka waktu kontrak sampai dengan tanggal 30 Juni 2020. o. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PERJANJIAN PENTING (lanjutan) n. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. o. r. Perjanjian Penjualan dan Pembelian Interofftake Lube Base Oil (LBO) p. Interofftake Lube Base Oil (LBO) Sale and Purchase Agreement Pada tanggal 5 September 2017, Perusahaan berpartisipasi dalam perjanjian antara SK Innovation, SK Lubricants, dan Pertamina (Persero) sebagai penjual tambahan Lube Base Oil (LBO). Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan setuju untuk membeli LBO dari Patra SK sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang disepakati. Perjanjian ini berlaku efektif dari tanggal 5 September 2017 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2027. On September 5, 2017, the Company participated in the agreement with SK Innovation, SK Lubricants, and Pertamina (Persero) as an additional seller of Lube Base Oil (LBO). Under this agreement, the Company agreed to purchase from Patra SK according to agreed terms and conditions. is effective from The agreement September 5, 2017 to October 16, 2027. 25. 78 Kontrak Pengangkutan Lube Base Oil SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) q. Lube Base Oil Affreightment Contract On August 21, 2015, the Company and PT Pertamina (Persero) entered into a lube base oil affreightment contract. Based on this agreement, PT Pertamina (Persero) agreed to transport lube base oil based on certain cargoes and rates to agreed routes. The terms of the contract covered is effective from January 1, 2015 to December 31, 2015. On June 23, 2016, the contract was amended to extend the term effective from January 1, 2016 to December 31, 2020. Perjanjian Jasa Pembangunan Gedung Lubricants Technology Center r. Pada tanggal 16 Desember 2019, Perusahaan dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menandatangai Perjanjian Jasa Pembangunan Gedung Lubricants Technology Center dengan nilai kontrak sebesar Rp137.000.000. Berdasarkan perjanjian tersebut ADHI setuju untuk melaksanakan pekerjaan arsitektur dan struktur, pekerjaan mekanikal dan elektrikal, pekerjaan pengadaan furniture laboratorium serta pekerjaan pengadaan furniture di Oil Clinic, Plumpang. Perjanjian tersebut berlaku mulai tanggal 30 Oktober 2019 hingga tanggal 28 Februari 2021 dan/atau sampai seluruh hak dan kewajiban para pihak terpenuhi secara keseluruhan sebagaimana terdokumentasi dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani para pihak. Agreement of Warehouse Management Services Western Indonesia Region On December 20, 2018, the Company and PT Patra Logistik signed an agreement on warehouse management services in Western Indonesia Region including, but not limited to receiving, storing and delivering lubricant products in accordance with agreed specifications with a contract value of Rp47,924,169. This contract is effective from November 1, 2018 to October 31, 2021. 24. Pada tanggal 21 Agustus 2015, Perusahaan dan PT Pertamina (Persero) menandatangani kontrak pengangkutan lube base oil. Berdasarkan kontrak ini, PT Pertamina (Persero) setuju untuk mengangkut lube base oil berdasarkan muatan dan tarif tertentu ke trayek yang telah disepakati. Jangka waktu kontrak berlaku efektif dari tanggal 1 Januari 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015. Pada tanggal 23 Juni 2016, kontrak ini diamandemen untuk diperpanjang dari tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020. Lubricant Transport Service Agreement Pada tanggal 20 Desember 2018, Perusahaan dan PT Patra Logistik menandatangani perjanjian jasa pengelolaan warehouse management Wilayah Indonesia Barat termasuk tapi tidak terbatas pada pelaksanaan penerimaan, penyimpanan dan penyerahan produk pelumas sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati bersama dengan nilai kontrak sebesar Rp47.924.169. Kontrak ini berlaku efektif sejak tanggal 1 November 2018 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2021. PERJANJIAN PENTING (lanjutan) q. On May 3, 2018, the Company signed a lubricant transport service agreement in sales region I with PT Patra Logistik with a contract value of Rp41,205,051 with contract period up to June 30, 2020. Perjanjian Jasa Pengelolaan Warehouse Management Wilayah Indonesia Barat PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Construction Service Agreement of Lubricants Technology Center Building On December 16, 2019, the Company and PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) signed the Construction Service Agreement of Lubricants Technology Center Building with a contract value of Rp137,000,000. Based on the agreement, ADHI agreed to perform architecture and structural work, mechanical and electrical work, laboratory furniture procurement work, and furniture procurement work at Oil Clinic, Plumpang. The agreement is effective from October 30, 2019 to February 28, 2021 and/or until all parties' rights and obligations are completely fulfilled as documented through a Minutes of Work Completion signed by the parties. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 25. Pada tanggal 6 Januari 2020, Perusahaan menerima Pemberitahuan dan Pengiriman Salinan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. PPMA-13P/PAN.Wk/2020 atas Putusan No. 3589/B/PK/Pjk/2019, yang menolak Peninjauan Kembali Perusahaan terhadap Putusan Pengadilan Pajak No. P.29/SP.Wk/2019 15 dan SPKTNP-585/BC/2017 tanggal November 2017 dengan jumlah sebesar Rp6.186.609 dan dicatat sebagai bagian dari akun ”beban umum dan administrasi” pada laba rugi tahun 2019. EVENT AFTER REPORTING PERIOD On January 6, 2020, the Company received Notification and Delivery of Copies of the Supreme Court Decisions of the Republic of Indonesia No. PPMA-13P/PAN.Wk/2020 for Decision No. 3589/B/PK/Pjk/2019, which refuse the Company's Judicial Review against the Decision of the Tax Court No. P.29/SP.Wk/2019 and SPKTNP585/BC/2017 dated November 15, 2017 with a total value of Rp6,186,609 and recorded as part of account “general and administrative expenses” in 2019 profit or loss. 79 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) REKLASIFIKASI AKUN 26. Grup mereklasifikasi akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2018 untuk menyesuaikan dengan presentasi akun yang sama dalam laporan keuangan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019. Rincian akun sebagai berikut: The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary information included herein is in the Indonesian language. Informasi berikut adalah Informasi Keuangan Entitas Induk yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian PT Pertamina Lubricants dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. The following information is the Financial Information of the Parent Entity which is presented as supplementary information to the consolidated financial statements of PT Pertamina Lubricants and its subsidiary as of December 31, 2019 and for the year then ended. PT PERTAMINA LUBRICANTS ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS PARENT ENTITY STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2019 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS The Group has reclassified certain accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2018 to conform with the presentation of accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2019. The account details are as follows: Disajikan sebelumnya/ As previously reported Setelah reklasifikasi/ As reclassified Beban umum dan administrasi - jasa profesional dan outsourcing/ General and administrative expense professional and labor service fees Beban penjualan dan pemasaran - jasa profesional dan outsourcing/ Selling and marketing expense professional and labor service fees Beban umum dan administrasi - sewa General and administrative expense rental Beban pokok penjualan/ Cost of revenues 2019 ASET 2018 7.853.291 19.769.303 ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - neto Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan - neto Pajak dibayar di muka Uang muka dan biaya dibayar di muka ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Time deposit 3.606.325.150 80.137.003 2.508.750.748 - 11.283.409 7.605.923 130.126.760 475.523.811 194.650.568 300.064.989 26.480.616 689.278 1.585.054.031 290.124 39.242.189 586.022 2.030.218.465 63.948.716 18.594.244 21.300.694 Restricted cash Trade receivables Related parties Third parties - net Other receivables Related parties Third parties Inventories - net Prepaid taxes Advances and prepaid expenses 5.934.504.426 5.166.368.314 Total current assets ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap - neto Investasi jangka panjang Klaim pengembalian pajak Aset tidak lancar lainnya 63.275.975 892.415.779 17.793.547 20.353.501 56.017.698 772.766.450 17.793.547 7.659.518 12.555.469 NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets Fixed assets - net Long-term investment Claims for tax refund Other non-current assets Jumlah aset tidak lancar 993.838.802 866.792.682 Total non-current assets 6.928.343.228 6.033.160.996 TOTAL ASSETS Jumlah aset lancar JUMLAH ASET 80 2018 i The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary information included herein is in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PERTAMINA LUBRICANTS PARENT ENTITY STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2019 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2019 Uang muka dari pelanggan Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Liabilitas Jangka Pendek PT PERTAMINA LUBRICANTS ENTITAS INDUK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2019 LIABILITIES AND EQUITY 476.814.426 11.125.812 591.724.153 183.579.367 86.581.768 79.087.602 42.376.366 15.347.917 149.411.349 771.470.218 44.683.313 21.116.703 14.738.189 696.537.970 CURRENT LIABILITIES Trade payables Related parties Third parties Advances received from customers Other payables Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses 1.553.127.856 1.631.467.297 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG JUMLAH LIABILITAS 13.471.919 1.566.599.775 NON-CURRENT LIABILITY Employee benefits 4.612.454 liability 1.636.079.751 TOTAL LIABILITIES EKUITAS Modal saham Modal dasar - 12.500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham (nilai penuh); modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.413.526 lembar saham Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaanya Tidak ditentukan penggunaannya 3.413.526.000 (513.752.034) (3.371.984) 3.413.526.000 (513.752.034) 351.230 595.025.612 1.870.315.859 372.596.666 1.124.359.383 EQUITY Share capital Authorized - 12,500,000 shares at par value Rp1,000,000 per share (full amount); issued and paid-up capital 3,413,526 shares Additional paid-in capital Other components of equity Retained earnings Appropriated Unappropriated JUMLAH EKUITAS 5.361.743.453 4.397.081.245 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EUITAS 6.928.343.228 6.033.160.996 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY ii 2018 _______________________ Pendapatan Beban pokok penjualan LABA BRUTO _____________________ 10.643.187.993 (7.444.497.153) 11.043.229.603 (7.955.908.276) Revenues Cost of revenues 3.198.690.840 3.087.321.327 GROSS PROFIT Beban penjualan dan pemasaran (338.304.517) (322.571.979) Beban umum dan administrasi (536.792.545) (537.849.741) (5.861.660) 131.340.374 5.822.897 11.071.106 142.423.505 20.365.107 Selling and marketing expenses General and administrative expenses Gain (loss) on foreign exchange - net Finance income - net Other income - net 2.400.759.325 PROFIT BEFORE INCOME TAX Laba (rugi) selisih kurs - neto Pendapatan keuangan - neto Pendapatan lain-lain - neto LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan - neto LABA TAHUN BERJALAN Liabilitas imbalan kerja karyawan PT PERTAMINA LUBRICANTS PARENT ENTITY STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2019 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2018 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary information included herein is in the Indonesian language. 2.454.895.389 (597.706.728) (620.395.386) 1.857.188.661 1.780.363.939 Income tax expense - net PROFIT FOR THE YEAR PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi dalam periode berikutnya (neto setelah beban pajak tangguhan) Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan (3.723.214) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Item not to be reclassified to profit or loss in subsequent periods (net of deferred income tax) Remeasurement of employee 901.673 benefits liability PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN (3.723.214) 901.673 OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) 1.781.265.612 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 1.853.465.447 iii Balance as of December 31, 2019 5.361.743.453 2018 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 1.870.315.859 Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan bunga Penerimaan restitusi pajak Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada pekerja Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran kas untuk aktivitas operasi lainnya (Penempatan atas) penerimaan kas dari bank yang dibatasi penggunaannya - neto Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 11.235.399.125 129.825.370 (8.313.095.591) (265.870.372) (478.233.497) 11.883.610.294 143.591.963 1.004.194 (9.210.191.459) (384.073.175) (640.367.773) (56.004.831) (42.904.882) (3.677.487) 21.190.328 Cash receipts from customers Receipts of interest income Tax refund received Cash paid to suppliers Cash paid to employees Income taxes paid Cash paid for other operating activities (Placements of) cash receipts from restricted cash - net 1.771.859.490 Net cash flows provided by operating activities 2.248.342.717 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI iv Pembelian aset tetap Penempatan deposito berjangka CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES (164.122.479) (80.137.003) (203.426.310) - Penambahan piutang karyawan - neto (9.260.357) - Uang muka pembelian aset tetap (5.142.877) - Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi (258.662.716) (203.426.310) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS Efek perubahan nilai kurs mata uang asing pada kas dan setara kas SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Saldo 31 Desember 2019 Laba tahun berjalan Deklarasi dividen kas Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan Cadangan wajib Saldo 31 Desember 2018 Laba tahun berjalan Deklarasi dividen kas Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan PT PERTAMINA LUBRICANTS PARENT ENTITY STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2019 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2019 595.025.612 (3.371.984) (513.752.034) 3.413.526.000 (3.723.214) - - (3.723.214) - 222.428.946 (222.428.946) Profit for the year Declaration of cash dividend Remeasurement of employee benefits liability Mandatory reserves 1.857.188.661 (888.803.239) - - - - 1.857.188.661 (888.803.239) Balance as of December 31, 2018 4.397.081.245 1.124.359.383 372.596.666 351.230 (513.752.034) 3.413.526.000 901.673 - - 901.673 - - Profit for the year Declaration of cash dividend Remeasurement of employee benefits liability 1.780.363.939 (2.698.557.192) - - - - 1.780.363.939 (2.698.557.192) Balance as of January 1, 2018 5.314.372.825 2.042.552.636 (550.443) (513.752.034) 3.413.526.000 PT PERTAMINA LUBRICANTS ENTITAS INDUK LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Saldo 1 Januari 2018 Modal saham/ Capital stock 372.596.666 Jumlah ekuitas/ Total equity Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated Ditentukan penggunaannya/ Appropriated Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Komponen ekuitas lainnya/ Other components of equity PT PERTAMINA LUBRICANTS PARENT ENTITY STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2019 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT PERTAMINA LUBRICANTS ENTITAS INDUK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary information included herein is in the Indonesian language. The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary information included herein is in the Indonesian language. Cash flows used in investing activities CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITY (888.803.239) (2.699.544.704) Dividends paid NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND (1.131.111.524) CASH EQUIVALENTS 1.100.876.762 (3.302.360) 5.779.342 Effect of foreign exchange rate changes on cash and cash equivalents 2.508.750.748 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT 3.634.082.930 BEGINNING OF THE YEAR 3.606.325.150 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR 2.508.750.748 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Akuisisi aset tetap dikreditkan pada utang usaha Acquisitions of fixed assets Placement of time deposit Addition to employee receivable - net Advances payment for fixed assets SUPPLEMENTAL DISCLOSURES 19.970.577 2.848.000 v Acquisitions of fixed assets credited to trade payables The original Financial Information of the Parent Entity as supplementary information included herein is in the Indonesian language. PT PERTAMINA LUBRICANTS ENTITAS INDUK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT PERTAMINA LUBRICANTS PARENT ENTITY NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Dasar penyusunan entitas induk informasi 1. SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING keuangan Basis of preparation of the separate financial information of the parent entity Informasi keuangan Entitas Induk disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. The financial information of the Parent Entity are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan informasi keuangan Entitas Induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk investasi jangka panjang pada entitas anak. Accounting policies adopted in the preparation of the financial information of Parent Entity are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for long-term investments in subsidiary. Investasi jangka panjang pada saham entitas anak dicatat pada biaya perolehan. Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak pada laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan. Long-term investments in shares of stock of subsidiary are accounted for at acquisition cost. The Parent Entity recognizes dividends from subsidiary in profit or loss in its separate financial statements when its right to receive the dividends is established. vi