PENGARUH BANJIR TERHADAP BANGUNAN ASRAMA POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG Alis Ratuningtyas (02), Bayu Margi Wicaksono (04), Christian Daniel (05), Febrian Wahyudi (07), Muhammad Faridh Al Farisy (13) Abstrak: Jurnal ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh banjir terhadap bangunan asrama Politeknik Penerbangan Indonesia Curug. Studi ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui survei lapangan dan menganalisis jenis bangunan, umur bangunan, serta tingkat kerusakan fisik yang dialami oleh bangunan akibat banjir. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak banjir terhadap keberlanjutan bangunan asrama dan memberikan informasi yang berharga untuk perbaikan dan mitigasi kerusakan di masa depan. Pendahuluan 1.1 Definisi dan Pengertian Banjir: Banjir merupakan peristiwa alam yang terjadi ketika air meluap dari saluran air, sungai, dan danau, dan meluas ke wilayah yang seharusnya kering. Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, pasang surut air laut, dan kondisi drainase yang buruk. Banjir dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap infrastruktur, termasuk bangunan. 1.2 Definisi dan Pengertian Bangunan Asrama: Bangunan asrama adalah struktur yang digunakan sebagai tempat tinggal dan akomodasi bagi mahasiswa atau pekerja di suatu institusi, seperti Politeknik Penerbangan Indonesia Curug. Bangunan asrama ini berfungsi untuk menyediakan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi penghuninya. 1.3 Jenis Kerusakan Bangunan Akibat Banjir: Banjir dapat menyebabkan berbagai jenis kerusakan pada bangunan asrama. Kerusakan yang umum meliputi kerusakan struktural, kerusakan interior, dan kerusakan pada sistem utilitas. Kerusakan struktural dapat berupa retak-retak pada dinding, lantai, dan atap bangunan. Kerusakan interior meliputi kerusakan pada perabotan, peralatan elektronik, dan peralatan dapur. Sistem utilitas seperti listrik, air bersih, dan sanitasi juga dapat terkena dampak banjir, menyebabkan kerusakan dan kehilangan fungsi sementara. Metode Penelitian Kuantitatif: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui survei lapangan dan analisis statistik untuk memahami pengaruh banjir terhadap bangunan asrama Politeknik Penerbangan Indonesia Curug. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini: 2.1 Populasi dan Sampel: Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bangunan asrama Politeknik Penerbangan Indonesia Curug. Sampel yang diambil adalah sejumlah bangunan asrama yang terpilih secara acak. 2.2 Pengumpulan Data: Data dikumpulkan melalui survei lapangan setelah terjadinya banjir. Tim peneliti melakukan observasi langsung terhadap bangunan asrama untuk mengidentifikasi jenis bangunan, umur bangunan, dan tingkat kerusakan fisik yang dialami oleh bangunan akibat banjir. Selain itu, data sekunder juga dikumpulkan dari sumber-sumber yang relevan, seperti laporan resmi dan dokumentasi terkait banjir dan kerusakan bangunan. 2.3 Analisis Data: Data yang terkumpul dianalisis secara statistik menggunakan metode yang sesuai, seperti analisis deskriptif dan uji hipotesis. Analisis dilakukan untuk memahami hubungan antara jenis bangunan, umur bangunan, dan tingkat kerusakan fisik yang dialami oleh bangunan akibat banjir. Hasil Pembahasan: 3.1 Jenis Bangunan: Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa sebagian besar bangunan asrama Politeknik Penerbangan Indonesia Curug adalah struktur beton bertingkat. Jenis bangunan ini memiliki tingkat kekuatan yang cukup baik, namun tetap rentan terhadap kerusakan akibat banjir. 3.2 Umur Bangunan: Umur bangunan asrama bervariasi, dengan sebagian besar bangunan memiliki umur antara 10 hingga 20 tahun. Umur bangunan yang lebih tua cenderung memiliki tingkat kerusakan yang lebih tinggi karena sudah terpapar banjir dalam jangka waktu yang lebih lama. 3.3 Tingkat Kerusakan Fisik Bangunan: Tingkat kerusakan fisik pada bangunan asrama varian, tergantung pada intensitas dan durasi banjir. Kerusakan struktural yang umum terjadi adalah retak-retak pada dinding, lantai, dan atap bangunan. Kerusakan interior seperti kerusakan pada perabotan, peralatan elektronik, dan peralatan dapur juga sering terjadi. Sistem utilitas seperti listrik, air bersih, dan sanitasi juga terdampak oleh banjir, menyebabkan kerusakan dan kehilangan fungsi sementara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa banjir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bangunan asrama Politeknik Penerbangan Indonesia Curug. Tingkat kerusakan fisik yang dialami oleh bangunan sangat dipengaruhi oleh jenis bangunan, umur bangunan, serta intensitas dan durasi banjir itu sendiri. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak banjir terhadap keberlanjutan bangunan asrama dan memberikan informasi yang berharga untuk perbaikan dan mitigasi kerusakan di masa depan. Studi ini juga menunjukkan bahwa perawatan dan perencanaan bangunan yang lebih baik dapat membantu mengurangi kerusakan akibat banjir. Peningkatan sistem drainase, penggunaan bahan bangunan yang tahan air, dan pemeliharaan rutin dapat meningkatkan ketahanan bangunan terhadap banjir. Namun, perlu dicatat bahwa studi ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, penelitian ini hanya terfokus pada bangunan asrama di Politeknik Penerbangan Indonesia Curug. Oleh karena itu, hasilnya mungkin tidak dapat langsung diterapkan pada bangunan asrama di lokasi lain atau dengan kondisi yang berbeda. Selain itu, penelitian ini didasarkan pada data yang dikumpulkan setelah terjadinya banjir, sehingga tidak ada analisis langsung tentang proses banjir itu sendiri. Untuk penelitian masa depan, disarankan untuk melakukan studi yang lebih luas dengan melibatkan berbagai institusi dan lokasi. Selain itu, penelitian dapat dilakukan untuk mengidentifikasi faktorfaktor lain yang mempengaruhi kerusakan bangunan akibat banjir, seperti tingkat elevasi bangunan, perencanaan tata kota, dan sistem peringatan dini. Kesimpulannya, banjir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bangunan asrama Politeknik Penerbangan Indonesia Curug. Tingkat kerusakan fisik yang dialami oleh bangunan dipengaruhi oleh jenis bangunan, umur bangunan, serta intensitas dan durasi banjir itu sendiri. Dalam rangka mengurangi dampak buruk banjir pada bangunan asrama, diperlukan perencanaan yang baik, perawatan rutin, dan perbaikan infrastruktur yang tepat. Dengan demikian, keberlanjutan bangunan asrama dapat terjaga dan memberikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para penghuninya. Referensi: SUNARNA1, HENNY PRATIWI ADI2, MOH. FAIQUN NI’AM3. (2023) . Rang Teknik Journal. ANALISIS DAMPAK BANJIR ROB TERHADAP KERUSAKAN BANGUNAN DI KELURAHAN BANDENGAN KECAMATAN KABUPATEN KENDAL. Vol. 6 No.1 Januari 2023