library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMAKAIAN PRAANGGAPAN PADA TUTURAN WISATAWAN ASING DALAM BERINTERAKSI DENGAN PENDUDUK SETEMPAT DI UBUD BALI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama: Linguistik Deskriptif Oleh: LUSMIATI SIAHAAN S111308005 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMAKAIAN PRAANGGAPAN PADA TUTURAN WISATAWAN ASING DALAM BERINTERAKSI DENGAN PENDUDUK SETEMPAT DI UBUD BALI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama: Linguistik Deskriptif Oleh: LUSMIATI SIAHAAN S111308005 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 commit to user i library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Nama : Lusmiati Siahaan NIM : S111308005 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Tesis yang berjudul PEMAKAIAN PRAANGGAPAN PADA TUTURAN WISATAWAN ASING DALAM BERINTERAKSI DENGAN PENDUDUK SETEMPAT DI UBUD BALI ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata didalam naskah tesisi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka saya bersedia menerima sangsi, baik Tesis beserta gelar magister saya dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undanganan yang berlaku. 2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah harus menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku. Surakarta, Januari 2015 Lusmiati Siahaan commit to user iv library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Karya ini merupakan persembahan penuh kasih kepada kedua orang tua saya dan kepada adik-adik saya di Medan. commit to user v library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan tuntunannya yang begitu luar biasa sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis yang berjudul PEMAKAIAN PRAANGGAPAN PADA TUTURAN WISATAWAN ASING DALAM BERINTERAKSI DENGAN PENDUDUK SETEMPAT DI UBUD BALI. Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan dukungan yang luar biasa terutama dari : 1. Dra. Diah Kristina,M.A.,Ph.D selaku pembimbing pertama. Beliau tidak hanya menjadi seorang pembimbing tesis dalam hidup sipenulis namun beliau mampu menjadi seorang motivator dan sekaligus ibu yang memberikan saran dan masukan-masukan yang luar biasa. Beliau mampu dengan sabar mengajari dan memahami ketidak mampuan sipenulis untuk mengerti maksud dan tujuan yang benar dalam menulis tesis ini. Terimaksih Ibu Diah, Tuhan Memberkati anda. 2. Prof. Dr. Sumarlam,M.S selaku pembimbing kedua. Beliau merupakan sosok seorang dosen yang sabar dalam mengajari seluruh mahasiswanya. Banyak hal yang sudah beliau berikan selama proses penulisan tesis ini seperti dukungan dan saran yang luar biasa. 3. Prof. Drs. M.R.Nababan,M.Ed., M.A.,Ph.D selaku ketua Program Studi Linguistik Program Pascasarjana UNS. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih atas saran-saran yang telah beliau berikan sehingga terjetuslah judul tesis ini. Kontribusi beliau yang begitu besar memampukan penulis menyelesaikan tulisan ini dengan baik. Terimakasih Prof. Nababan, Tuhan beserta anda. 4. Direktur Program Pascasarjana UNS beserta staf yang telah memberikan kesempatan san kebijaksanaan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan S2 ini. 5. Bapak-Ibu dosen Program Studi Linguistik Deskriptif Program Pascasarjana UNS yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat dalam penulisan tesis ini. 6. Abang dan kakak-kakak ELSHADAY CHOIR HKBP Yogjakarta yang senantiasa commit to user memberikan dukungan rohani disaat penulisan tesis ini berlangsung. vi library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 7. digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Iban Rainheart Radjagukguk selaku teman terdekat penulis yang memberikan semangat, cinta kasih yang begitu besar dari awal hingga akhir dari kuliah pascasarjana ini. Terimaksih untuk kesetiaan dan semua rasa yang telah kamu berikan, Iban. 8. Doris, Dian, Siska dan Daniel selaku abang dan kakak yang begitu berperan disaat mengahadapi kesulitan dalam penulisan tesis ini yang memberikan motivasimotivasi dan semangat yang besar. 9. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu. Atas segala bimbingan, pengarahan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Akhirnya, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi pecinta linguistik khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Surakarta, Januari 2015 Penulis Lusmiati Siahaan commit to user vii library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI JUDUL.................................................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS ii PENGESAHAN PENGUJI TESIS iii PERNYATAAN iv PERSEMBAHAN ................................................................................................ v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR SINGKATAN xii DAFTAR LAMPIRAN xiii ABSTRAK xiv ABSTRACT xv BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Sistematika Penulisan Tesis 1 8 8 9 9 BAB II LANDASAN TEORI 11 A. Definisi Praanggapan B. Jenis-jenis Praanggapan 1. Praanggapan Eksistensial 2. Praanggapan Faktual 3. Praanggapan Leksikal 4. Praanggapan Struktural 5. Praanggapan Non Faktual 6. Praanggapan Pengandaian 7. Praanggapan Iteratif 8. Praanggapan Implikatif 9. Praanggapan Temporal 10. Praanggapan Cleft 11 15 16 16 17 17 18 18 18 19 19 19 commit to user viii library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id C. Pengetahuan Bersama, Partisipan, Konteks Situasi, Peristiwa Tutur dan Perolehan Praanggapan 1. Pengetahuan Bersama 2. Partisipan (Penutur dan Mitra Tutur) 3. Konteks Situasi 4. Peristiwa Tutur 5. Perolehan Praanggapan a. Prinsip Kehematan b. Pemahaman Bersama c. Pemahaman Bersama Lebih Jauh d. Pemahaman Bersama dan Subordinatif e. Fokus dan Praanggapan f. Penekanan dan Praanggapan g. Pengingkaran dan Praanggapan D. Kerangka Pikir 20 20 20 21 22 23 23 24 24 24 25 25 25 26 BAB III METODE PENELITIAN 28 A. Jenis Penelitian B. Lokasi Penelitian C. Data dan Sumber Data D. Sampling E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Tidak Berperan 2. Teknik Rekam 3. Wawancara Mendalam 4. Mencatat Data danMentraskrip Data F. Validitas Data G. Analisis Data 1. Analisis Domain 2. Analisis Taksonomi 3. Analisis Komponensial 4. Temuan Tema Budaya H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 28 29 29 31 32 32 32 33 34 35 36 36 38 38 39 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 A. Hasil Penelitian 1. Jenis Praanggapan a. Praanggapan Eksistensial b. Praanggapan Faktual c. Praanggapan Leksikal d. Praanggapan Struktural 41 42 42 55 61 70 commit to user ix library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id e. Praanggapan Pengandaian f. Praanggapan Implikatif g. Praanggapan Temporal 2. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan a. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur I b. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur II c. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur III d. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Seluruh Peristiwa Tutur B. Pembahasan 85 88 91 94 94 95 96 96 97 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 101 A. Simpulan B. Saran 101 102 DAFTAR PUSTAKA 104 LAMPIRAN 106 commit to user x library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 3.1: Analisis Domain 37 Tabel 3.2: Analisis Taksonomi 38 Tabel 3.3: Analisis Komponensial 38 Tabel 4.1: Penggunaan Praanggapan Eksistensial 55 Tabel 4.2: Penggunaan Praanggapan Faktual 61 Tabel 4.3: Penggunaan Praanggapan Leksikal 70 Tabel 4.4: Penggunaan Praanggapan Struktural 84 Tabel 4.5: Penggunaan Praanggapan Pengandaian 88 Tabel 4.6: Penggunaan Praanggapan Implikatif 91 Tabel 4.7: Penggunaan Praanggapan Temporal 94 Tabel 4.8: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur I 94 Tabel 4.9: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur II 95 Tabel 4.10: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Seluruh Peristiwa Tutur 96 commit to user xi library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR SINGKATAN 1. 2. 3. AM PC PCF 4. PE 5. 6. 7. 8. PF PIM PIT PL 9. 10. 11. 12. 13. PNF PS PT TA TI :Pasar Seni (Art Market) :Praanggapan Tak Lengkap (Cleft Presupposition) :Praanggapan Pengandaian (Counter Factual Presupposition/Counter Factual Conditional) :Praanggapan Eksistensial (Existential Presupposition/Definite Description) :Praanggapan Faktual (Factive Presupposition/Factive Predicates) :Praanggapan Implikatif (Implicative Presupposition) :Praanggapan Iteratif/Perulangan (Iterative Presupposition) :Praaggapan Leksikal (Lexical Presupposition/Aspectual/Change of state predicates) :Praanggapan Nonfaktual (Nonfactive Presupposition) :Pranggapan Struktural (Structural Presupposition) :Praanggapan Klausa Waktu (Temporal Clauses Presupposition) :Agen Perjalanan (Travel Agent) :Pusat Penerangan Inforamsi Wisata (Tourism Information) commit to user xii library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data 106 Lampiran 2. Transkrip 128 commit to user xiii library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRAK LUSMIATI SIAHAAN, S111308005, 2015. Pemakaian Praanggapan Pada Tuturan Wisatawan Asing Dalam Berinteraksi Dengan Penduduk Setempat di Ubud, Bali. Dosen Pembimbing I: Dra. Diah Kristina, M.A., Ph.D., Pembimbing II: Prof. Sumarlam, M.S. Program Studi Linguistik Deskriptif, Program Paskasarjana, Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menggambarkan makna praanggapan dengan pemahaman bersama untuk memperoleh pemahaman yang utuh dalam sebuah komunikasi ataupun peristiwa tutur. Praanggapan merupakan sebuah ide atau gagasan sederhana yang mampu menggambarkan setiap jenis tanggapan dari sebuah tindakan, teori, ekspresi ataupun ujaran atau tuturan yang memiliki makna dan mampu diterima oleh akal (masuk akal). Metode kualitatif deskriptif dalam penelitian ini mengarahkan pada tiga langkah dalam pemerolehan data, yakni pengumpulan data, analisis data dan pemaparan data. Data diklasifikasikan kedalam jenis-jenis praanggapan dan perolehan praanggapan. Data diperoleh dari sebuah peristiwa tutur natural antara wisatawan asing dengan penduduk setempat (orang Bali). Perhatian yang difokuskan dalam peristiwa tutur ini adalah tuturan yang mengandung praanggapan. Sumber data dalam penelitian ini merupakan transkripsi dari 15 percakapan antara wisatawan asing dan penduduk setempat (orang Bali) yang diklasifikasikan kedalam tiga peristiwa tutur; Pusat Penerangan Kepariwisataan, agen perjalanan, dan pasar seni. Rekaman dan observasi ditambah dengan catatan digunakan dalam proses pengumpulan data. Dari analisis penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat tujuh jenis praanggapan yang ditemukan dari 15 peristiwa tutur tersebut; praanggapan eksistensial, praanggapan faktual, praanggapan leksikal, praanggapan struktural, praanggapan pengandaian, praanggapan implikatif, dan praanggapan waktu. Praanggapan struktural merupakan praanggapan yang paling dominan berperan dalam peristiwa tutur ini. Penelitian ini juga menemukan sebuah pola pemakaian praanggapan dari ketiga variabel tersebut yakni praanggapan struktural diikuti dengan praanggapan eksistensial kemudian praanggapan leksikal. Pemahaman sebuah praanggapan dalam sebuah tuturan dapat dilihat dengan menerapkan teori perolehan praanggapan (pemahaman bersama) sehingga makna komunikasi yang sebenarnya dari si penutur dapat dimengerti oleh mitratutur. Kata Kunci: praanggapan, pemahaman bersama, peristiwa tutur. commit to user xiv library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRACT LUSMIATI SIAHAAN, S111308005, 2015. The Using Of Presupposition On The Foreign’s Utterance In Interacting With Local Inhabitant In Ubud, Bali. THESIS, Supervisor I: Dra. Diah Kristina, M.A., Ph.D., Supervisor II: Prof. Sumarlam,M.S. Linguistic Program, Post Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta. This research is aimed at finding and describing presupposition with shared assumption to reach full comprehension in communication. The term of presupposition is the ordinary language notion of presupposition to describe any responts of action, theory, expression or utterance make sense or are acceptabel (rational). This descriptive qualitative research was conducted under three steps, namely; data collection, data analysis, and data display.The data were drawn from the natural conversation between tourists and Balinese. The attention was focused on parts of the dialogues containing presupposition. Furthermore, the data were classified into kinds of presupposition and presupposition as shared assumptions. The source of the data is the trancription of fifteen natural conversations between tourists and Balinese which are classified into three speech events; Tourism Information, travel agent and art Market. Recordings and observation (plus taking note) were used in collecting data. The findings of the research show that there are seven kinds of presupposition which are found from fifteen conversations; existential presupposition, factive presupposition, lexical presupposition, structural presupposition, counter factual presupposition, implicative presupposition, and temporal presupposition. Structural presupposition is the most dominant figure in the speech event. This reseacrh also found the use of pattern of presupposition from three speech events. First is structural presupposition followed by existensial presupposition and lastly is lexical presupposition. Understanding a presupposition in an utterence can be performed by applying the presupposition as shared assumptions theory, so that the real meaning of the speaker can be understood by the hearer. Key Words: presupposition, shared assumption, speech event. commit to user xv library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks sosial. Satuan bahasa tersebut dapat berupa rangkaian kalimat atau ujaran. Wacana dapat berbentuk lisan maupun tulis dan dapat bersifat transaksional ataupun interaksional. Dalam peristiwa komunikasi secara lisan, dapat dilihat bahwa wacana sebagai proses komunikasi antar penyapa dan pesapa. Wacana lisan tersebut tidak hanya terpaku pada hal yang disampaikan oleh penutur, namun juga konteks yang mengikuti dan bagaimana pengaruhnya. Terkadang makna wacana menjadi sulit diterka karena pemahaman makna tersebut tidak hanya berasal dari tuturan saja tetapi juga konteks yang meliputinya. Tindak tutur tersebut merupakan suatu kajian pragmatik yang dapat diteliti makna dan praanggapannya. Praanggapan merupakan bagian dari pragmatik, yang mengaitkan dua proposisi untuk dapat dipahami maknanya. Praanggapan diperoleh dari pernyataan yang disampaikan tanpa perlu ditentukan apakah praanggapan tersebut benar atau salah. Pemahaman mengenai praanggapan ini melibatkan dua partisipan utama, yaitu dua penutur atau yang menyampaikan suatu pernyataan atau tuturan dan lawan tutur dan biasanya diasosiasikan dengan pemilihan kata atau diksi, frasa, dan struktur (Yule, 1996 : 26). Gagasan Yule tersebut memperlihatkan adanya indikasi terjadinya praanggapan yang aktual ketika hal tersebut berkaitan dengan konteks dalam komunikasi. Praanggapan dapat dikaji melalui tiga kajian ilmu, yaitu Semantik, Analisis Wacana, dan Pragmatik. Semantik merupakan kajian yang memaknai suatu tuturan tanpa melihat adanya konteks. Dalam kajian wacana, makna gagasan dalam sebuah tuturan dilihat dari kohesi dan koherensinya. Pragmatik melihat tuturan secara lengkap beserta konteks situasinya. Praanggapan juga didefinisikan sebagai suatu hal yang dipercaya sebagai latar belakang, kaitannya dengan tuturan yang dimiliki dan diketahui oleh penutur dan mitra commit to user 1 library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2 digilib.uns.ac.id tutur sebagai tuturan yang sesuai dengan konteks (Levinson, 1993: 179). Oleh karena itu penelitian ini akan menggunakan pendekatan pragmatik. Penelitian mengenai praanggapan dapat menjadi sangat luas bergantung pada data apa saja yang memungkinkan adanya praanggapan. Selama data tersebut memenuhi komponen-komponen yang melibatkan tuturan dari partisipan, konteks situasi, dan detail-detail yang membantu proses komunikasi, makna yang terkandung dalam data tersebut memungkinkan untuk diteliti praanggapannya. Data-data yang memuat konteks situasi tutur dalam berkomunikasi dalam ragam sosial masyarakat, baik budaya atau adat yang berlaku dapat ditemukan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Setiap situasi sosial membutuhkan cara penyampaian tuturan dan bagaimana tuturan tersebut dimaknai. Karakter dalam setiap ragam sosial membentuk pemahaman dan anggapan yang ada dalam memaknai suatu gagasan (Grundy, 2000 : 197). Dalam data lisan terkandung tuturan, latar, partisipan, dan pengetahuan bersama yang dapat membantu peneliti dalam memahami makna di balik tuturan tersebut. Dalam data lisan dan tulisan atau wacana yang memiliki banyak gagasan terdapat banyak ide yang disampaikan melalui tuturan. Dalam wacana dipastikan terdapat pesan yang ingin disampaikan pada target wacana tersebut. Melihat banyaknya bentuk wacana yang ada, penelitian ini akan lebih fokus pada wacana berbentuk lisan. Pragmatik dapat didefinisikan sebagai studi mengenai makna dalam hubunganya dengan situasi ujar (Leech, 1993:8). Pemahaman dan pengkajian pragmatik di sini cenderung lebih umum karena akan berpengaruh pada situasi budaya atau konteks sosial. Kajian linguistik yang membahas makna lewat asumsi adalah praangapan yang merupakan bagian dari pragmatik. Dalam konteks ini pembicara yang memiliki praanggapan, bukan pernyataannya. Sebaliknya, pernyataannyalah yang memiliki keterikutan bukan pembicaranya (Yule, 1996:25). Dalam penelitian ini pembahasan hanya terbatas sampai praanggapannya saja tanpa masuk pada pembahasan keterikutan lebih dalam. Penelitian mengenai praanggapan ini sudah pernah dilakukan oleh beberapa ahli atau pakar bahasa. Tulisan-tulisan tersebut dimuat dalam berbagai bentuk baik dalam buku, tesis, disertasi ataupun jurnal terkait seperti yang telah dituliskan oleh Berliana Raharjo tahun 2012 dengan judul “Bahasa pada Dialog Iklan Produk–Produk commit to user PT. Unilever Tbk di televisi Swasta Indonesia (Kajian Pragmatik)”. Penelitian ini library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3 digilib.uns.ac.id meneliti mengenai fungsi-fungsi bahasa pada dialog iklan produk-produk PT. Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia. Berliana memaparkan penerapan prinsip kerjasama yang terjadi pada dialog iklan produk-produk PT. Unilever Tbk. Selain itu, dalam penelitian ini menjabarkan wujud dari pengungkapan implikatur percakapan tersebut dan alasan dari bahasa tersebut dapat mempengaruhi para konsumen melalui tayangan iklannya di stasiun televisi. Dalam karya tulisan ini, Berliana telah mampu memaparkan prinsip-prinsip kerja sama apa saja yang dapat terbangun dari proses tersebut. Penelitian pragmatik juga dilakukan oleh Sri Haryanti pada tahun 2001 dengan judul “Implikatur Percakapan Dalam Prosa Fiksi Bahasa Inggris (Suatu Kajian Pragmatik)”. Pada tulisan ini disampaikan bahwa penelitian ini difokuskan pada bentuk dan jenis tindak tutur bermuatan implikatur yang dapat direalisasikan dalam percakapan prosa fiksi Bahasa Inggris tersebut. Peneliti membahas mengenai penerapan maksimmaksim dalam prinsip kerja sama dan kesopanan dalam tindak tutur bermuatan implikatur yang terkandung dalam prosa tersebut. Penelitian lainnya mengenai praanggapan dalam konteks pragmatik yang dilakukan oleh Dona Rivai tahun 2000 yang berjudul “Peranan Alat-Alat Kohesi dan Praanggapan dalam Mengikat Tema Lagu Cinta Berbahasa Jerman”. Penelitian tersebut mengkaji kohesi dan koherensi lagu yang bertemakan cinta dalam bahasa Jerman dari artis Gaby Albrecht. Selain itu, penelitian ini menggunakan praanggapan untuk membantu pemaknaan teks tersebut secara mendalam. Penelitian praanggapan yang berkaitan dengan humor dilakukan pada tahun 2009 oleh Gaya Tri Nadya yang berjudul “Praanggapan Dalam Adegan Film Janji Joni”. Penulis telah melakukan penelitian dengan kajian utama praanggapan dengan pendekatan pragmatik. Penelitian ini dilakukan menggunakan data dari tuturan dalam adegan film Janji Joni. Tuturan tersebut diteliti dengan melihat konteks situasi, partisipaan tutur, dan pengetahuan bersama yang melatarbelakangi. Benny P. H. Lee dari Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Singapura pada tanggal 21 Oktober 1998 melakukan penelitian berjudul Mutual knowledge, background knowledge and shared beliefs: Their roles in establishing common ground sebagai judul dari artikel yang telah beliau tulis beberapa yang lalu. Penelitian ini membahas committahun to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4 digilib.uns.ac.id peran dari pengetahuan bersama, pengetahuan mendasar dan keyakinan dalam membangun atau membentuk dasar-dasar umum (common ground) pada sebuah peristiwa tutur. Untuk memperoleh informasi ataupun data yang akurat maka digunakan beberapa komponen terkait seperti shared knowledge, mutual knowledge, common knowledge, back ground knowledge, common ground, mutual belief, shared belief, mutual supposition, dan presupposition di mana kompenen-komponen ini digunakan untuk memperlihatkan lancar atau tidaknya sebuah peristiwa tutur. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Hang-Jung Schmid dari Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Bayreuth, Jerman pada tahun 2000 dengan judul Presupposition can be a bluff: How abstract nouns can be used as presupposition triggers. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi khusus mengenai pengenalan kesatuan wacana tidak khusus dengan kata benda abstrak di dalam sebuah klausa dan pengaruh yang digambarkan oleh peran informasi dari konstruksi N-be-that dan fungsinya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh jenis praanggapan terbaru dari sebuah fakta-fakta yang terkandung dalam sebuah peristiwa tutur. Pada ulasan sebuah buku membahas mengenai Culuture, communication and coorperation: Interpersonal relations and pronominal address in a Mexican organization. Buku ini membahas mengenai hubungan antara budaya, komunikasi dan kerjasama. Ulasan ini bertujuan mengetahui penggunaan pronominal dalam hubungan antara perseorangan dan kelompok dalam sebuah organisasi di sebuah perusahan Meksiko. Selanjutnya, penelitian serupa dilakukan oleh Hye-Kyung Lee dari Fakultas bahasa Inggris di Universitas Ajaou,Won Chandong, Korea Selatan pada tahun 2003 dengan judul Presupposition and Implicature Under Negation. Dalam tulisan ini, Peneliti mengusulkan sebuah klasifikasi penyangkalan baru. Terdapat sebuah perbedaan antara penyangkalan deskriptif (descriptive negation) dengan penyangkalan metalingguistik (metalinguistic negation). Peneliti menyatakan bahwa ini merupakan hal pembatalan praanggapan dan pembatalan implikatur yang biasanya diklasifikasikan sebagai peniadaan metalinguistik. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5 digilib.uns.ac.id Lalu penelitian lain yang terkait disusun oleh N. J. Enfield dari salah satu institut bahasa dan psikolinguistik pada tahun 2007 dengan judul Relationship thingking and human pragmatics. Penelitian ini difokuskan pada satu elemen dari interaksi sosial, yang merupakan salah satu dari kesatuan hubungan dasar dari sebuah pendekatan komperatif (relatif). Hal ini berpusat pada sebuah peristiwa tutur di sebuah pedesaan di Laos. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan tersebut membantu peneliti mendapat suatu celah untuk melakukan penelitian mengenai praanggapan dengan data yang juga merupakan wacana namun dalam bentuk yang berbeda. Praanggapan tersebut diperoleh dari percakapan wisatawan asing dan penduduk setempat. Praanggapan tersebut kemudian dikelompokan sesuai dengan jenis-jenis praanggapan yang ada, lalu dianalisis dengan memperhatikan konteks, situasi tutur dan lain sebagainya. Praanggapan yang terdapat dalam tuturan wisatawan asing dan penduduk setempat inilah yang merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, istilah praanggapan (presuposisi) berasal dari kata to pre- suppose, yang dalam bahasa Inggris berarti to suppose beforehand (menduga sebelumnya). Dari makna ini berarti sebelum pembicara atau penulis mengujarkan sesuatu ia sudah memiliki dugaan sebelumnya tentang suatu hal yang dibicarakan. Selain definisi tersebut terdapat juga beberapa definisi–definisi lainnya dari para ahli yang dapat memaparkan dengan jelas arti dari praanggapan yang sebenarnya. Levinson (1983 : 168) menyatakan bahwa “the ordinary language notion of presupposition to describe any kind of background assumption against which an action, theory, expression or utterance makes sense or is rational”. Dalam pernyataan tersebut jelas dikatakan bahwa praanggapan adalah sebuah ide atau gagasan biasa yang mampu menggambarkan setiap jenis tanggapan dari sebuah tindakan, teori, ekspresi ataupun ujaran atau tuturan yang memiliki makna dan mampu diterima oleh akal (masuk akal). Selain itu Yule (1996 : 25) mengatakan bahwa “a presupposition is something the speaker assumes to be the case prior to making utterance. Speakers, not sentences, have presupposition”. Dalam hal ini Yule menyatakan bahwa praanggapan atau presupposisi adalah sesuatu yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian sebelum commit to user menghasilkan suatu tuturan. Elemen yang memiliki presuposisi adalah penutur bukan library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6 digilib.uns.ac.id kalimat. Pendapat selanjutnya dipaparkan oleh Cummings (1999 : 42) yang menyatakan bahwa asumsi-asumi atau inferensi- inferensi yang tersirat dalam ungkapan – ungkapan linguistik tertentu. Pengertian praanggapan diperjelas kembali oleh Yan Huang dalam bukunya Pragmatics (2007:65) sebagai berikut: Presupposition can be informally defined as an inference or proposition whose truth is taken for granted in the utterance of a sentence. Its main function is to act as a precondition of some sort for the appropriate use of that sentence. Yan Huang dalam pernyataan di atas mendeskripsikan bahwa praanggapan merupakan sebuah kesimpulan atau gagasan di mana kebenaran didapatkan serta merta didalam sebuah kalimat ujaran yang berfungsi sebagai prasyarat bagi sebagian kelayakan pengunanan kalimat tersebut. Dari beberapa defenisi praanggapan di atas dapat disimpulkan bahwa praanggapan adalah kesimpulan atau asumsi awal penutur sebelum melakukan tuturan bahwa apa yang akan disampaikan juga dipahami oleh mitra tutur; sebagai contoh dasar yang sederhana dari pernyataan di atas adalah (1) A. Mary’s dog is cute. B. Mary has a dog C. p >> q ( Yule, 1996 : 26 ) (=p) (=q) Dalam contoh sederhana di atas dapat dipahami dengan mudah bahwa terdapat sebuah usulan yang jelas bahwa Marry’s dog is cute sebagai gagasan, usulan bahkan tuturan yang ditranskripsikan dengan lambang (= p) dan kemudian melahirkan sebuah praanggapan yang sederhana terhadap pernyataan di atas yaitu Mary has a dog yang dilambangkan dengan (= q) . Sementara itu symbol (>>) ini melambangkan maksud dari suatu pemisalan atau pengisyaratan dari sebuah hasil praanggapan. (2) A. The king of France is bald. B. There is a king of France. C. p >> q (Yan Huang, 2007 : 65 ) (= p) (= q) Contoh kedua di atas memiliki konsep penjelasan yang tidak jauh berbeda dengan contoh pertama, ada sebuah pernyataancommit yang menyatakan bahwa The King of France is to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7 digilib.uns.ac.id bald dan itu merupakan sebuah gagasan (= p) sedangkan There is a king of France merupakan praanggapannya (= q). Dari beberapa penjelasan dan contoh praanggapan yang sederhana tersebut dapat diketahui jika peran praanggapan dalam suatu komunikasi sangat penting, sebab praanggapan dapat menentukan suatu komunikasi berjalan lancar atau tidak. Inti dari permasalahannya adalah mencari keselarasan antara praanggapan yang dimiliki penutur dan mitra tutur selama proses komunikasi tersebut. Sejalan dengan pernyataan tersebut Peter Grundy pada bukunya “Doing Pragmatics” (2000: 119) menyatakan bahwa ... is about the existing knowledge common to speaker and hearer that the speaker does not therefore need to assert. This presupposed knowledge is then taken together with the propositions asserted in the utterence and the addresse’s knowledge of the world as the basis on which an inference is drawn as to implied meaning, or implicature, that the utterence conveys. Grundy menjelaskan bahwa praanggapan merupakan adanya pengetahuan bersama antara si penutur dan mitra tutur. Pada dasarnya si penutur tidak perlu atau tidak harus menegaskan tuturanya. Pengetahuan atau ilmu untuk menduga atau mereka-reka dibarengi oleh gagasan atau ide untuk menegaskan suatu tuturan dan tujuan pengetahuan umum sebagai dasar dari sebuah inferensi yang digambarkan sebagai makna tidak langsung atau tersembunyi yang disampaikan oleh tuturan tersebut. (3) I enjoyed working with Anne when she was setting assignments. Dari contoh tersebut diketahui bahwa praanggapan dari kalimat tersebut adalah I supposed that there is a such a person as Anne and that she set assignments, assert that it was at that time that I enjoyed working with her. Penjelasan ini membantu peneliti melakukan penelitian dengan kajian utamanya ialah praanggapan dengan pendekatan pragmatik. Penelitian yang dilakukan oleh peniliti ini menggunakan data berupa tuturan wisatawan asing yang berkunjung ke Ubud dan penduduk setempat. Tuturan tersebut terjadi di tiga lokasi yakni, Pusat Penerangan Informasi Wisata (Tourism Information), Agen Perjalanan (Travel Agent), Pasar Seni (Art Market), Bali. Alasan peneliti memilih ataupun memutuskan untuk mengkaji data ini karena didasari oleh adanya keunikan yang khas yang terdapat pada commit to user peristiwa tutur tersebut. Keunikan khas tersebut adalah sebuah tuturan yang diproduksi library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8 digilib.uns.ac.id oleh penutur dan mitra tutur yang memiliki dua dasar bahasa berbeda. Adapun tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui praanggapan yang dapat pahami selama proses percakapan berlangsung. Peneliti mengkaji data dengan melihat konteks situasi, partisipan tutur, dan pengetahuan bersama yang melatarinya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi praanggapan yang muncul dari tuturan-tuturan tersebut. Lalu praanggapan tersebut dikelompokan berdasarkan jenis-jenis praanggapan sesuai dengan kerangka teori yang ada. Penelitian ini berjudul Pemakaian Praanggapan Pada Tuturan Wisatawan Asing Dalam Berinteraksi Dengan Penduduk Setempat di Ubud, Bali. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menambah dan memperluas kajian pragmatik, khususnya dalam praanggapan itu sendiri. B. Rumusan Masalah Berdasarakan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Jenis dan makna praanggapan apa sajakah yang dapat direalisasikan pada setiap tuturan wisatawan asing dalam proses interaksinya dengan penduduk setempat? 2. Jenis praanggapan manakah yang paling dominan berperan dalam tuturan wisatawan asing tersebut yang dipahami oleh penduduk setempat dan mengapa? 3. Pola seperti apakah yang dapat digambarkan dari setiap peristiwa tutur maupun keseluruhan peristiwa tutur dalam hal penggunaan praanggapan tersebut dan mengapa? C. Tujuan Penelitian Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi jenis dan makna praanggapan yang dapat direalisasikan pada setiap tuturan wisatawan asing dalam proses interaksi dengan penduduk setempat. 2. Menemukan jenis praanggapan yang paling dominan berperan dalam tuturan-tuturan tersebut dan memaparkan alasan-alasannya. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9 digilib.uns.ac.id 3. Menemukan pola dari setiap peristiwa tutur maupun keseluruhan dalam hal penggunaan praanggapan tersebut. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat bagi setiap lapisan-lapisan masyarakat dan memberi sumbangan seperti kepada: a. Peneliti Penelitian ini dapat memberi petunjuk dalam menganalisis dan menafsirkan tuturan-tuturan yang bermuatan praanggapan. b. Lingkup linguistik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan arahan dalam menetukan dan menafsirkan praanggapan–praanggapan yang terkandung dalam setiap tuturan–tuturan yang diproduksi oleh setiap orang khususnya wisatawan asing. c. Pembaca Hasil atau temuan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi penutur dan mitra tutur untuk dapat memahami ujaran-ujaran yang akan dan telah di produksikan. d. Masyarakat Penelitian ini diharapkan mampu memberi bantuan bagi masyarakat untuk lebih memahami dan memiliki banyak asumsi-asumsi atau anggapan pada setiap tuturan yang di produksi oleh lawan bicara khsusnya pada saat berkomunikasi dengan warga asing ataupun dengan orang yang berbeda suku dan kewarganegaran demi kelancaraan komunikasi tersebut. E. Sistematika Penulisan Tesis Sistematika penulisan diperlukan untuk mempermudah penguraian masalah pada penelitian, agar cara kerja penelitian menjadi lebih terarah, terperinci, dan jelas. Penulisan yang sistematis membantu pembaca dalam memahami hasil penelitian. Sistematika tesis dalam penelitian ini tersusun dalam lima bab. Kelima bab tersebut adalah sebagai berikut. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10 digilib.uns.ac.id Bab I adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab II mengenai landasan teori yang berisikan mengenai defenisi praanggapan, jenis-jenis praanggapan, pengetahuan bersama, konteks situasi, partisipan, dan peristiwa tutur, perolehan praanggapan, dan kerangka pikir. Pada Bab III yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, sampling, teknik pengumpulan data, validitas data, analisis data dan prosedur pelaksanaan penelitian. Bab IV yang berisikan mengenai pembahasan dari data yang telah diperoleh kemudian dikelola sesuai dengan teori yang akan digunakan. Adapun Bab V yang merupakan bagian dari kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian, kemudian dibarengi oleh saran-saran yang terkait. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Praanggapan (Presupposition) Sebenarnya, praanggapan (presupposition) ini berasal dari perdebatan dalam ilmu filsafat, khususnya tentang hakikat rujukan (benda, keadaan, dan sebagainya) yang dirujuk oleh kata, frasa, atau kalimat dan ungkapan–ungkapan rujukan (Nababan, 1989: 48). Sebagaimana juga telah dijelaskan sebelumnya bahwa praanggapan terbentuk dari anggapan pembicara, lokasi, dan lain-lain.Praanggapan (presuposisi) telah diasosiasikan dengan pemakaian bentuk kata, frasa, dan struktur (Yule, 2006: 46). Ciri praanggapan yang mendasar adalah sifat keajegan dibawah penyangkalan (Yule: 2006: 26). Hal ini memiliki maksud bahwa praanggapan (preposisi) suatu pernyataan akan tetap ajeg (benar) walaupun kalimat itu dijadikan kalimat negatif atau dinegasikan. (3). a. Rainheart’s sister is beautiful. (= p) b. Rainheart has a sister . (= q) c. p >> q Dari contoh nomor 3 di atas menyatakan bahwa saudara perempuan si Rainheart cantik dan diasumsikan pada kalimat positif tersebut memberikan informasi bahwa si Rainheart pasti memiliki seorang saudara perempuan. Contoh ini merupakan kalimat positif yang memiliki praanggapan yang jelas dan kesimpulannya dapat ditarik dengan tepat. (4). a. Rainheart’s sister is not beautiful. b. Rainheart has a sister. c. NOT p >> q (= NOT p) ( = q) Disaat kita mengeluarkan suatu tuturan berbentuk negative atau kalimat negative yang dilambangkan dengan (= NOT p) seperti pada contoh (4a), dapat dikatakan bahwa hubungan antara kalimat tersebut dengan makna praanggapannya (= q) tidak berubah sama sekali atau tidak mengalami perubahan. Kekaburan suatu pengertian pernyataan tercermin pada contoh (4a) di atas dikarenakan kebenaran dari sebuah praanggapan tidak tergantung darisebuah kalimat, tetapi dari pernyataan saja yang dapat disalahkan ataupun dibenarkan. commit to user 11 library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12 digilib.uns.ac.id Oleh sebab itu, dimungkinkan sebuah kalimat tersebut benar tetapi tidak mempunyai kebenaran nilai. Praanggapan tersebut sebenarnya diketahui atau diidentifikasi melalui ujian kebahasaan khususnya dengan ketetapan dalam peniadaan (constancy under negation) tetap kebenarannya walau kalimat ditiadakan. Contoh dalam bahasa Indonesia seperti di bawah ini. (5) a. Kuliah Analisis Wacana diberikan di semester II. Praanggapannya adalah : a. Ada kuliah Analisis Wacana b. Ada semester II Andaikata kalimat ini dinegatifkanakan berbunyi: Kuliah Analisis Wacana tidak diberikan di semester II. Praanggapan yang dimiliki oleh kalimat di atas akan tetap sama, yaitu: a. Ada kuliahAnalisis Wacan b. Ada semester II Strawon mengatakan sebagai berikut: Suatu pernyataan A berpraangggapan B hanya: a. Jika A benar, B benar b. Jika A tidak benar, B benar. Teori praanggapan pragmatik biasanya menggunakan dua konsep dasar, yaitu kewajaran (appropriateness atau felicity) dan penegetahuan bersama (mutual knowledge atau common ground ataujoinassumption) seprti pada defenisi dibawah ini: Suatu ungkapan A berpraanggapan suatu pernyataan B hanya jika: A adalah wajar dan hanya kalau B sama-sama diketahui oleh pemeran serta. An utterance A pragmatically presupposes proposition B if A is appropriate only if B is mutually known by participant (Lawrensen 1983: 205) Telah banyak teori pragmatik yang selama ini telah ditelaah dan diterapkan untuk mengkaji praanggapan dalam pendekatan pragmatik. McCawley (1975) misalnya, telah commit user praanggapan. Pengamatan yang menggunakan kerangka teori tindak tutur dalamtoanalisis library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13 digilib.uns.ac.id dimiliki bahwa praanggapan–praanggapan tertentu dapat ditolak tanpa sebuah kontradiksi. Menurut Mccawley, praanggapan tersebut dapat dijelaskan dengan mencoraki kondisi peristiwa tutur pada kinerja kecocokan suatu tindakan ilokusi dan kondisi ketulusan yang tidak menyebabkan kontradiksi. Sebagai contoh di bawah ini, tak ada kontradiksi yang disebabkan oleh penolakan terhadap pranggapan x melakukan y dari kata critiicise dalam ujaran berikut: Sally critised Bill for leaving the children, although he did not leave them. (Sally mengecam Bill karena meninggalkan anak-anak, meskipun dia tidak meninggalkan mereka) (Cummings, 1999: 49) Ujaran diatas lebih tepat merupakan kritik yang tidak tulus atau kritik yang salah bukannya sebagai kontradiksi. Disamping itu, Grice (1981) telah menggunakan maksim-maksim percakapan tertentu untuk menjelaskan bagaimana seorang penutur menegaskan kalimat pertama dibawah ini sebenarnya tidak bermaksud setia terhadap kebenaran kalimat yang kedua dibawah. (6) The king of France is bald. (Raja Perancis itu botak) Praanggapan : There is a King of France. (Ada seorang raja Perancis) (Cummings, 1999: 50) Nababan (1987: 46), memberikan pengertian praanggapan sebagai dasar atau penyimpulan dasar mengenai konteks dan situasi berbahasa (menggunakan bahasa) yang membuat bentuk bahasa (kalimat atau ungkapan) mempunyai makna bagi pendengar atau penerima bahasa itu dan sebaliknya. Kemudian praanggapan membantu pembicara menentukan bentuk-bentuk bahasa yang dapat dipakainya untuk mengungkapkan makna atau pesan yang dimaksud. Sejalan dengan hal tersebut, Levinson (dalam Nababan, 1987: 48) juga memberikan konsep praanggapan yang disejajarkan makna dengan praanggapannya sebagai suatu macam anggapan atau commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14 digilib.uns.ac.id pengetahuan latar belakang yang membuat suatu tindakan, teori, atau ungkapan mempunyai makna. Selanjutnya, pendapat lain dikemukakan oleh Louise Cummings (1999: 42) bahwa praanggapan adalah asumsi-asumsi atau inferensi-inferensi yang tersirat dalam ungkapan-ungkapan linguistik tertentu. Menambahkan pendapat Levinson yang dikutip oleh Louise Cummings (1999: 52), pengertian praanggapan secara teknis dibatasi pada inferensi-inferensi pragmatik tertentu atau asumsi-asumsi yang tampaknya sekurangkurangnya dibangun dalam ungkapan-ungkapan linguistik dan yang dapat dipisahkan dengan menggunakan tes-tes linguistik khusus (khususnya, secara tradisional dan keteguhan di bawah penegasian). Kridalaksana (dalam Sarwidji, dkk. 1996: 40) memberi batasan praanggapan sebagai syarat yang diperlukan bagi benar tidaknya suatu kalimat. Dari beberapa pendapat ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa presupposition yang dalam bahasa Indonesia berarti praanggapan dimaknai secara berbeda dari tiap-tiap ahli bahasa. Namun demikian, dapat dilihat bahwa para ahli menampilkan beberapa kesamaan sudut pandang. Dari sekian pendapat yang ada, penulis cenderung pada pendapat yang dikemukakan oleh Louise Cummings karena lebih sederhana dan mudah dipahami, namun sudah menyeluruh. Dengan bahasa sendiri, penulis dapat menyimpulkan bahwa praanggapan merupakan anggapan awal yang secara tersirat dimiliki oleh sebuah ungkapan kebahasaan sebagai bentuk respon awal pendengar dalam menghadapi ungkapan kebahasaan tersebut. Setelah mengetahui pengertian praanggapan menurut beberapa ahli seperti yang telah dikemukakan di atas, penulis berusaha memaparkan jenis-jenis praanggapan menurut beberapa ahli bahasa. Menurut Nababan (1987: 60), mula-mula pengkajian praanggapan dikerjakan oleh ahli-ahli falsafah dengan pendekatan semantik. Belakangan ini, linguis dan ahli antropologi/sosiologi dan psikologi mengkaji praanggapan ini dengan pendekatan pragmatik. Pendapat senada diungkapkan oleh Louise Cummings (1999: 42) bahwa memang ciri-ciri praanggapan itu sendirilah yang telah menyebabkan pokok commit to user permasalahan ini diteliti baik dilihat dari perspektif semantik maupun perspektif library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15 digilib.uns.ac.id pragmatik. Selanjutnya, Marmaridou dalam Louise Cummings (1999: 52) mengatakan bahwa perlakuan pragmatik didasarkan pada ketidakcukupan semantik yang bergantung pada kebenaran untuk menerangkan banyak fenomena praanggapan. Adapun Sarwidji, dkk. (1996: 51a) mengungkapkan hal yang sama. Praanggapan dibagi menjadi dua jenis, yaitu praanggapan semantik dan praanggapan pragmatik. Praanggapan semantik adalah praanggapan yang dihasilkan oleh pengetahuan leksikon, sedangkan praanggapan pragmatik adalah praanggapan yang ditentukan oleh konteks kalimat atau percakapan. Dari beberapa pendapat di atas, tampak jelas bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pendapat para ahli bahasa tersebut tentang jenis-jenis praanggapan, hanya mungkin terdapat perbedaan istilah saja. Penulis dapat mengambil simpulan bahwa jenis praanggapan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu praanggapan yang ditinjau dari segi semantik dan praanggapan yang ditinjau dari segi pragmatik. Perbedaan ini disebabkan sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Marmaridou (dalam Louise Cummings, 1999: 52) di atas. Pada awalnya, praanggapan dikaji berdasarkan ilmu semantik, jadi hanya berkutat pada makna leksikal dan gramatikal saja. Namun, praanggapan semantik kurang dapat menjelaskan pada aspek tertentu sehingga muncul pendapat baru ahli bahasa yaitu praanggapan pragmatik yang telah mengaitkan aspek konteks bahasa di dalam ujaran atau kalimat tersebut. Sehingga pada penelitian ini akan menggunakan kedua jenis praagapan pragmatik dan semantik dalam satu pembahsan yang sama. B. Jenis – Jenis Praanggapan Membahas mengenai jenis-jenis praanggapan dalam kajian ini teori yang akan digunakan adalah Levinson (1983). Levinson menyatakan adanya beberapa jenis-jenis praanggapan yang masing-masing memiliki penanda dalam tuturan. Praanggapan tersebut merupakan sesuatu yang diasumsikan oleh penutur dalam sebuah pernyataan tuturan dan setelahnya akan ada keterikutan (entailment) yang memiliki makna dan diasumsikan dalam sebuah tuturan. Praanggpan juga diperlukan layaknya dua proposisi atau usulan dalam sebuah tuturan. Levinson (1983)memaparkansepuluh jenis praanggapan, yaitu praanggapan commit to user faktual (factive presupposition), eksistensial (existential presupposition), praanggapan library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16 digilib.uns.ac.id praanggapan leksikal (lexical presuppostion), praanggapan struktural (structural presupposition), praanggapan tidak faktual (nonfactive presupposition) dan praanggapan pengandaian (counter factual presuppostion), praanggapan iteratif (iterative presupposition), praanggapan implikatif (implicative presupposition), dan praanggapan waktu/temporal (temporal presupposition). Teori praanggapan Levinson di atas akan dibantu oleh proses pemerolehan praanggapan, situasi dan konteksnya pula demi memperoleh makna praanggapan yang sebenarnya. 1. Praanggapan Eksistensial (Existential Presupposition/Definite Description) Praanggapan yang tidak hanya diasumsikan keberadaannya dalam kalimatkalimat yang menunjukan kepemilikan, tetapi dapat lebih diperluas lagi dengan kebenaran dari sebuah pernyataan dalam tuturan tersebut. Praanggapan eksistensial menunjukan bagaimana keberadaan atas suatu hal yang dapat disampaikan lewat praanggapan. (7) The President of Indonesia is Susilo Bambang Yudoyono (Presiden Indonesia adalah Susilo Bambang Yodoyono) Praanggapan : There is a president in Indonseia. (Ada seorang presiden di Indonesia) Susilo bambang yudoyono exists. 2. Praanggapan Faktual (Factive Presupposition/Factive Predicates) Praangapan ini muncul dari informasi yang ingin disampaikan atau dinyatakan dengan kata-kata yang menunjukan suatu fakta atau berita yang diyakini kebenarannya. Dalam praggapan ini terdapat beberapa kata yang ditujukan untuk mengidentifikasi bahwa tuturan tersebut adalah praanggapan faktual, seperti “realize, regret, be aware, glad, know, be sorry that, be proud that, be indifferent that, be glad that, be sad that”. (8) She didn’t realize he was ill. (He was ill) We regret telling him. (We told him) (9) John knows/doesn’t know that Baird invented television ›› Baird invented television. (10) Martha regrets/doesn’t regret drinking John’s home brew. ›› Martha drank John’s home brew. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17 digilib.uns.ac.id Pernyataan di atas menjadi faktual karena dalam tuturan tersebut terdapat satuan lingual “realize, know dan regret” yang merupakan penanda yang mengisyaratkan sebuah fakta dari sebuah tuturan. Jika dalam sebuah tuturan tidak terdapat kata–kata tersebut, kefaktualan suatu tuturan yang muncul dalam praanggapan bisa dilihat dari partisipan tutur, konteks situasi dan juga pengetahuan bersama. 3. Praaggapan Leksikal (Lexical PresuppostionAspectual/Change of state predicates) Praangapan ini merupakan praanggapan yang didapat melalui tuturan yang diinterpretasikan melalui penegasan dalam tuturan. Hal ini berbeda dengan factive presupposition, tuturan yang merupakan lexical presupposition dinyatakan dengan cara tersirat sehingga penegasan atas praanggapan dalam tuturan diperoleh setelah pernyataan dari tuturan tersebut. Terdapat beberapa satuan lingual yang digunakan sebagai penanda dalam praanggapan leksikal ini seperti “start,finish,carry on,cease, take, leave,enter,come,go,arrive,stop,begin”. (11) He stopped smoking. (He used to smoke) They started complaining (They weren’t complaining before) 4. Pranggapan Struktural(Structural Presupposition) Praanggapan ini adalah praanggapan yang dinyatakan melalui tuturan dalam struktur kalimat yang jelas dan langsung dipahami tanpa melihat kata-kata yang digunakan. Dalam bahasa inggris, penggunaan praanggapan struktural ini terlihat dalam bentuk kalimat tanya “wh-question,alternative questiondanYes/No question”. (12) The wh-question When did he die? (He died) Where did you buy the flowers?(She bought the flowers) (13) Alternaite Question Would you prefer coffe or tea? Would you like chocolate, vanilla, or strawberry ice cream? Yes/No Question Is there a professor of linguistics at MIT? Do you accept credit cards? (14) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18 digilib.uns.ac.id 5. Praanggapan Nonfaktual (Nonfactive Presupposition) Praanggapan ini adalah praanggapan yang masih memungkinkan adanya pemahaman yang salah karena penggunaan kata-kata yang tidak pasti dan masih ambigu. Hal ini digunakan untuk mengasumsikan suatu hal yang tidak benar atau nyata. Terdapat beberapa satuan lingual penanda dalam praanggapan ini, sepertidream, imagine, pretend. (15) I dreamed that I was rich (I was not rich ) We imagined we were in Hawai (We were not in Hawai) 6. Praanggapan Pengandaian (Counter Factual Presupposition/Conter Factual Conditional) Praanggapan ini menghasilkan pemahaman yang berkebalikan dari pernyataan atau kontradiktif. Kondisi yang menghasilkan praanggapan seperti ini biasanya dalam tuturan mengandung “ if-clause” dan hasil yang didapat menjadi kontradiktif dari pernyataan sebelumnya. (16) (17) If you were my friend, you would have helped me. (You are not my friend) If Hannibal had only had twelve more elephants, the Romance languages would/would not this day exists. ›› Hannibal didn’t have twelve more elephants. (Levinson,1983:184) 7. Praanggapan Iteratif/Perulangan (Iterative Presupposition) Jenis praanggapan ini diuraikan oleh Levinson (1983) dan juga Yan Huang (2007) yang menyatakan adanya jenis praanggapan iteratif atau dapat juga dikatakan jenis praanggapan perulangan. Dengan adanya praanggapan ini dapat diketahui sebuah perulangan dari kata kerja ataupun sebuah tindakan yang dilakukan seseorang. Iterative is the acts of repeating a process with the aim of approaching a desired, goal, target or result. Pernyataan ini memberi penjelasan bahwa iteratif tersebut merupakan suatu tindakan perulangan dari sebuah proses yang memiliki tujuan untuk mencapai hasil ataupun target. Namun pada dasarnya iteratif ini hanya berpusat pada suatu aksi ataupun tindakan yang berulang seperti restore, return, again dan repeat. (18) Carter returned/didn’t return to power. ›› Carter held power before. commit to user (19) The boy cried/didn’t cry again. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19 digilib.uns.ac.id ››The boy cried before. 8. Praanggapan Implikatif (Implicative Presupposition) Jenis praanggapan ini memiliki ketentuan berdasarkan kata kerja implikatif. Pada setiap kata kerja tersebut mengandung makna praanggapan yang dapat dipaparkan dengan cara yang berbeda. Terdapat beberapa satuan lingual penanda praanggapan implikatif seperti manage, remember, bother, get, dare, care, venture, condescend, happen, see, fit, be careful, have the misfortune/sense, take the time/opportunity/ trouble, take it upon one self. (20) John managed/didn’t manage to give up smoking. ›› John tried to give up smoking. (21) Rainheart forgot/didn’t forget to lock the door. ›› Rainheart ought to have locked the door. 9. Praanggapan Klausa Waktu (Temporal Clauses Presuppostion) Dalam sebuah kalimat jika terdapat penanda waktu dalam sebuah tuturan maupun dalam bentuk kalimat dapat dipastikan bahwa kalimat ataupun tuturan tersebut juga memiliki sebuah praanggapan. Terdapat beberapa satuan lingual penanda pada praanggapan ini seperti, when, after, before, as soon as, until/till, by the time, once, the moment (that), immediatel, while. (22) Before Strawson was presupposition. ›› Strawson was born even born, Frege noticed/didn’t notice (23) While Chomsky was revolutionizing linguistics, the rest of social science was/wasn’t asleep. ›› Chomsky was revolutionizing linguistics. (Levinson,1983:182) 10.Cleft Sentence (24) What John lost/didn’t lose was his walllet. ›› John lost something (25) Linguistics was/wasn’t invented by Chomsky! ›› Someone invented linguistics. (Levinson,1983:183) Dengan adanya satuan lingual penanda dari setiap praanggapan tersebut, praanggapan yang adadapat diteliti lebih terfokus, yakni pada tuturan yang berkaitan commit to user dengan partisipan, konteks situasi dan pengetahuan bersama. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20 digilib.uns.ac.id C. Pengetahuan Bersama, Partisipan, Konteks Situasi, Peristiwa Tutur dan Perolehan Praanggapan Uraian Yule juga menyebutkan adanya unsur- unsur yang mendukung pemahaman dan kemunculan praanggapan, yaitu pengetahuan bersama, konteks situasi dan partisipan. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dan merupakam pembatas dalam menganalisis data tuturan ini. 1. Pengetahuan Bersama Dalam memahami suatu tuturan, secara otomatis terdapat suatu aturan tidak tertulis yang mengharuskan mitra tutur memiliki pemahaman mengenai struktur pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Fungsi struktural ini berguna untuk melihat pola dalam tuturan sehingga pemahaman yanng didapat sesuai dengan yang diinginkan penutur (Yule, 1996 : 85). Salah satu unsur yang mendukung munculnya praanggapan adalah memahami tuturan dalam adegan. Pengetahuan bersama ini juga digunakan sebagai struktur yang membangun interpretasi yang tidak muncul dalam teks atau tuturan. Untuk menyampaikan pesan yang sesuai dengan tujuan penutur, pengetahuan bersama menjadi sangat penting terutama untuk menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Segala hal yang berhubungan dan yang terjadi selama tuturan berlangsung, bisa diasumsikan sebagai pengetahuan bersama (Yule, 1996: 86 – 88). 2. Partisipan (Penutur dan Mitra tutur) Konsep penutur dan lawan tutur ini juga mencakup penulis dan pembaca bila tuturan bersangkutan dikomunikasikan dengan media tulisan. Aspek-aspek yang berkaitan dengan penutur dan lawan tutur ini adalah usia, latar belakang, sosial ekonomi, jenis kelamin, tingkat keakraban, dan sebagainya. Penutur adalah orang yang bertutur, sementara mitra tutur adalah orang yang menjadi sasaran atau kawan penutur. Peran penutur dan mitra tutur dilakukan secara silih berganti,penutur pada tahap tutur berikutnya dapat menjadi mitra tutur, begitu pula sebaliknya sehingga terwujud interaksi dalam komunikasi. Konsep tersebut juga mencakup penulis dan pembaca apabila tuturan tersebut dikomunikasikan dalam bentuk tulisan. Aspek-aspek yang terkait dengan penutur dan mitra tuturcommit tersebutto antara user lain aspek usia, latar belakang library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21 digilib.uns.ac.id sosial, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat keakraban. Aspek-aspek tersebut mempengaruhi daya tangkap mitra tutur, produksi tuturan serta pengungkapan maksud. Penutur dan mitra tutur dapat saling memahami maksud tuturan apabila keduanya mengetahui aspek-aspek tersebut. 3. Konteks situasi Secara harfiah, konteks berarti “something accompanying text”, yang berarti: sesuatu yang inheren dan hadir bersama teks. Konteks diungkapkan melalui karakterisasi bahasa yang digunakan penutur (Halliday & Hasan, 1985). Di dalam teori Halliday, pengertian harfiah itu diterjemahkan dalam batasan Saussure yang menyatakan bahwa bahasa sebagai suatu fakta sosial. Oleh Halliday “something” di atas diolah menjadi “sesuatu yang telah ada dan hadir dalam partisipan sebelum tindak komunikasi dilakukan, karena itu konteks mengacu pada konteks kultural dan konteks sosial (Halliday, 1978; Wirth, 1984). Aspek yang menggambarkan peristiwa apa yang terjadi yang melibatkan para penutur atau partisipan sebagaimana dinyatakan atau direalisasikan berupa unsur-unsur status, proses, pelaku, tujuan, lokasi, dan waktu. Konteks adalah seperangkat asumsi yang dibangun secara psikologis oleh penutur dan pendengar sesuai dengan pengetahuannya tentang dunia. Konteks ini tidak hanya terbatas pada ujaran saat ini dan ujaran sebelumya, tetapi menyangkut semua yang dapat terlibat dalam interpretasi, seperti harapan masa depan, hipotesis ilmiah, kepercayaan terhadap keagamaan, kenangan lucu, asumsi tentang kebudayaan (faktor sosial, norma sosial, dan sebagainya) dan kepercayaan terhadap penutur atau sebaliknya (Sperber dan Wilson, 1998:15). Konteks ini mempengaruhi interpretasi pendengar terhadap ujaran (wacana). Ada dua peran penting konteks di dalam tindak tutur. Pertama, sebagai pengetahuan abstrak yang mendasari bentuk tindak tutur. Kedua, suatu bentuk lingkungan sosial di mana tuturan-tuturan dapat dihasilkan dan diinterpretasikan dalam realitas yang nyata (Sciffrin, 1994:371). Pada sisi lain, Halliday dan Hasan (1992: 16:62) membagi konteks situasi menjadi tiga; yaitu (1) sebagai medan wacana, (2) sebagai pelibat wacana, dan (3) sebagai sarana wacana. Medan wacana menunjuk pada sesuatu yang sedang terjadi pada sifat (keformalan) tindakan sosial yang sedang commit to user berlangsung. Medan wacana menunjuk kepada orang yang mengambil bagian dalam library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 22 digilib.uns.ac.id peristiwa tutur, sedangkan sarana tutur menunjuk kepada bagian yang diperankan oleh bahasa seperti, organisasi teks, kedudukan dan fungsi yang dimiliki, saluran yang digunakan, serta model retorikanya. Oleh karena itu, bahasa hanya memiliki makna jika berada dalam suatu konteks situasi. Makna sebuah ujaran diinterpretasikan melalui sebuah ujaran dengan memperhatikan konteks, sebab konteks yang akan menentukan makna sebuah ujaran berdasarkan situasi. Artinya, konteks situasi sangat berpengaruh dalam berinteraksi. Pilihan bahasa seseorang dapat berubah dari ragam baku menjadi ragam tidak baku atau sebaliknya jika situasi yang melatarinya berubah. 4. Peristiwa Tutur Menurut Chaer dan Agustina (2004:47) yang dimaksud dengan peristiwa tutur (speech event) adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan mitra tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Dalam pemakaian bahasanya, setiap penutur akan selalu memperhitungkan kepada siapa ia berbicara, di mana, mengenai masalah apa dan dalam suasana bagaimana. Dengan demikian maka tempat berbicara akan menentukan cara pemakaian bahasa penutur demikian pula pokok pembicaraan dan situasi bicara akan memberikan warna pula terhadap pembicaraan yang sedang berlangsung. Menurut Suwito (1991:35-36) keseluruhan peristiwa pembicaraan dengan segala komponen serta peranan komponen itu di dalam peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan peristiwa tutur (speech event). Komponen tutur tersebut di atas dalam rumusan lain tidak berbeda dengan yang diutarakan oleh Fishman (dalam Chaer dan Agustina 2004:49), yang disebut sebagai pokok pembicaraan dalam bidang Sosiolinguistik, yaitu “who speak (siapa yang berbicara), what language (bahasa apa yang digunakan), to whom (kepada siapa), when (kapan), dan what end (apa tujuannya).” Dell Hymes (dalam Chaer dan Agustina 2004:48) dan Baylon (2002:279) menyatakan bahwa suatu peristiwa tutur memiliki delapan komponen, yang bila huruf-huruf pertamanya dirangkaikan menjadi akronim SPEAKING. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 23 digilib.uns.ac.id 5. Pemerolehan Praanggapan Dalam penelitiannya, Grundy (2000) menguraikan kajian mengenai pragmatik dan juga praanggapan. Dalam kajian pragmatik yang diuraikan Grundy, praanggapan termasuk didalamnya dan kajian tersebut dipahami berdasarkan pengetahuan bersama yang dimiliki penutur dan lawan tutur. Pengetahuan bersama yang diasumsikan ini akan membantu pemahaman ide dalam tuturan atau ide dalam suatu ujaran serta pengetahuan partisipan tutur atas dasar tuturan yang kemudian dipakai untuk menyampaikan makna tuturan tersebut. Grundy juga menyatakan cara lain dalam memandang sebuah praanggapan adalah bagaimana melihat praanggapan sebagai cara untuk menyatakan pengetahuan bersama atau pengetahuan yang sifatnya umum dan tidak kontroversial. Praanggapan dianggap sebagai asumsi yang dipahami bersama. Grundy membagi asumsi ini kedalam tujuh bagian yang masing- masing memiliki pemaknaan yang lebih mendalam dalam memahami tuturan. a. Prinsip Kehematan (Principle of Economy) Maksud dari prinsip kehematanialah ketika tuturan terjadi, biasanya kita sudah membuat suatu asumsi yang dilatari oleh informasi dasar yang kita anggap sebagai suatu kesamaan sebelum tuturan itu terjadi. Latar belakang tersebut bisa dapat sebagai praanggapan pragmatik karena jelas merupakan sesuatu yang dipahami secara alami. Dengan adanya pemahaman secara alami dari kedua belah pihak, prinsip ini terpenuhi dan keduanya bisa mendapatkan apa yang ingin dimengerti dalam tuturan. (26) Tell Maddona I’m at lunch. Presupposition : The speaker was expecting a visit from Madona, knew that the addressee was going to be in when she arrived, expected Madona to appear in the near future and assume that the addressee knew what she looked like and was willing to pass the message on to her. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa ini merupakan suatu jenis asumsi dasar dari praanggapan pragmatik dimana ini terjadi secara alamiah dan juga berdasarkan dari felicity condition. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 24 digilib.uns.ac.id b. Pemahaman bersama : Deskriptif taktrif, Frekuentatif, Pertanyaan-pertanyaan (Shared Assumptions : definite description, iterative, questions). Praanggapan pragmatik yang sudah dibahas sebelumnya berkaitan dengan konteks yang dituturkan. Praanggapan juga memiliki kaitan dengan semantik yang lebih banyak terkait dalam struktur gramatikal dalam sebuah tuturan. Dengan adanya definisi atau deskrpisi yang jelas disampaikan melalui tuturan atau pernyataan yang frekuensinya berulang, pengetahuan bersama dapat diperoleh dan akhirnya menguatkan kemunculan suatu praanggapan. (27) Can I ask another question ? Presupposition : that the speaker or one or more earlier speakers had already asked at least one question before. (28) Who said to tell Madona that he was at lunch ? Presupposes : that someone said to tell Madona that he was at lunch. (29) I wonder what you are thingking about. Presupposes : that the addressee is thinking about something. c. Pemahaman Bersama Lebih Jauh (More Shared Assumptions) Selain melalui struktural gramatikal, praanggapan sebuah tuturan dapat dilihat melalui penggunaan predikat yang berfungsi sebagai penanda mulai, selesai, atau sedang berlangsungnya sesuatu, jika dalam bahasa Inggris seperti begin, continue, stop,play on dan kemudian disandingkan dengan after dan before. (30) I began jogging after a visit to the doctor. Presupposes : (a) that I did not jog before and (b) that a visit was made to the doctor. (31) I continued jogging after my son became a faster runner than me. Presupposes : (a) that I was jogging before and (b) that my son became a faster runner than me. Penanda dalam kedua tuturan tersebut menentukan adanya praanggapan. Adanya penanda seperti “ began” dan “ continued” dan dilanjutkan dengan adanya “after” memunculkan praanggapan yang membutuhkan pemahaman mengenai waktu terjadinya atau hal- hal yang berkaitan dengan waktu dalam tuturan. d. Pemahaman Bersama dan Subordinatif (Shared assumptions and subordination) Praanggapan ini juga didukung oleh keterangan waktu yang dapat memberikan makna yang berbeda pada setiap tuturannya. Klausa keterangan waktu yang akan commit to user menjadi patokan utama pada latar belakang yang kemudian akan dipahami bersama. Hal library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 25 digilib.uns.ac.id ini juga dapat direalisasikan dalam bentuk pengandaian yang disebut counter factual conditional presuppose yang memiliki gagasan dalam bentukif – cluse. (32) If you had sent me a Christmas card last year, I would have sent you one this year. Presupposes: that you did not send me a christmas card last year. (33) If you hadn’t sent me a Christmas card last year, I would still have sent you one this year. Presupposes : that you did send me a christmas card last year. e. Fokus dan Praanggapan (Focus and Presupposition) Praanggapan terfokus pada inti dari tuturan yang disampaikan. Apabila suatu tuturan memiliki struktur kalimat tanya (wh-Question), fokus dari praangapan tersebut langsung menuju pada tanya tersebut. Selain struktur kata tanya,terdapat juga fokus yang muncul dalam praanggapan dalam tuturan yang saling merespons (biasanya terjadi dalam dialog). Dengan adanya kata tanya fokus dalam suatu tuturan langsung bisa memunculkan praanggapan yang dituju dan berkaitan dengan konteks situasi partisipannya. (34) Why did Sue give Oxfam a donation ? Presupposes : that Sue gave Oxfam a donation and asks for a reason. f. Penekanan dan Praanggapan (Stress and Presupposition) Praanggapan dalam sebuah tuturan dapat menghasilkan makna yang lebih jelas dengan adanya penekanan dalam tuturan. Selain itu counter factual condition bisa merujuk praanggapan menjadi bermakna kebalikan dari tuturan. (35) John called Mary a Republican, and then SHE insulted HIM. Presupposes : that calling someone a Republican is an insult. Contoh diatas menunjukan bahwa si penutur membuat suatu keputusan mengenai makna pada tingkatan bunyi dan pada makna pragmatik yang tercermin pada bentuk leksikalnya itu sendiri. g. Pengingkaran dan Praanggapan (Negation and Presuppostion) Praanggapan yang muncul dari tuturan penutur yang berasal dari kalimat negasi tidak selalu bermakna negatif. Menentukan negatif atau tidaknya suatu tuturan dilihat dari struktur pada saat tuturan itu terjadi sedangkan makna praanggapan tersebut commit to user benar atau salah tidak dilihat dari praanggapan tersebut. Selama suatu tuturan bisa library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 26 digilib.uns.ac.id mempertahankan bentuk negatif dari sebuah tuturan, praanggapan yang mengandung proposisi yang benar tersebutpun ikut menjadi benar. (36) The Prime Minister didn’t remember/ forget to keep a record of her instructions at the arms were exported to Iraq. (37) Her successor managed to win the election that followed. Dari kedua contoh diatas akan memiliki praanggapan yang sama dengan kalimat dibawah ini. (38) The Prime Minister remember/ forget to keep a record of her instructions at the arms were exported to Iraq. Presupposes : that she should have kept a record, but now asserts that she did, so presupposition survive and the truth value of assertion is reversed. (39) Her successor didn’t manage to win the election that followed. Presupposes : that winning the election was not easy, but now asserts that he did not win it. So again the presupposition survives and the truth value of the assertion is reversed. Berdasarkan uraian Grundy di atas, dapat dilihat bagaimana kemunculan sebuah praanggapan dari tuturan dan unsur-unsur pengetahuan bersama yang melatarinya. Uraian ini membantu penjelasan mengenai praanggapan berdasarkan klasifikasi praanggapan yang telah dipaparkan oleh Levinson sebelumnya. Dengan menggunakan dua teori ini diharapakan mampu memberikan hasil yang maksimal untuk meneliti sebuah praanggapan yang terdapat dalam sebuah tuturan. Pemerolehan sebuah praanggapan yang muncul melalui sebuah tuturan orang asing di kawasan wisata di Jogjakarta akan diambil asumsinya yang terdekat dengan konteks situasi, partisipan, pengetahuan bersama dan juga peristiwa tutur. Setiap tuturan dimungkinkan memiliki sebuah praanggapan, tetapi penelitian ini akan membatasi hanya pada keempat aspek yang telah di sebutkan di atas. D. Kerangka Pikir Secara umum kerangka berpikir analisis penelitian aspek pragmatik ini ditujukan untuk menyoroti tanggapan penduduk setempat yang selalu berinteraksi dengan para wisatwan asing. Tanggapan tersebut berkenaan dengan seperti apa konsep praanggapan commit yang mereka produksi disaat peristiwa tuturto user itu terjadi. Skema berikut adalah library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27 digilib.uns.ac.id penggambaran dari alur penelitian yang dimaksud untuk memudahkan memahami alur penelitian ini. Konstruksi Praanggapan pada sebuah Tuturan Wisatawan Wisatawan ( Penutur ) Wisatawan Asing (WNA) yang sedang berkunjung ke Ubud,Bali ANALISIS Klasifikasi Tanggapan Penduduk Setempat Pemerolehan Praanggapan PRAGMATIK Bagan 1. Kerangka Pikir commit to user Pemaknaan Praanggapan library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik sampling, teknik pengumpulan data, validitas data, dan prosedur pelaksanaan penelitian. A. Jenis Penelitian Dari aspek jenis, penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif berusaha memahami makna dari fenomena- fenomena, pristiwaperistiwa dan kaitannya dengan orang- orang atau masyarakat yang diteliti dalam konteks kehidupan dalam situasi yang sebenarnya. Fokus penelitiannya terletak pada pemahaman tingkah laku manusia dari segi subjek penelitian dan cenderung mengumpulkan data melalui kontak yang terus menerus dengan orang-orang yang didalam setting/latar dimana orang-orang itu tinggal (Subroto, 1992: 6). Penelitian kualitatif itu bersifat deskriptif. Dari data yang bersifat deskriptif itu peneliti melakukan analisis data untuk membuat generalisasi atau kesimpulan umum yang merupakan sistem atau kaidah yang bersifat mengatur atau gambaran dari orang orang yang dijadikan subjek penelitian. Pada umumnya penelitian linguistik atau kebahasaan dilakukan menurut model penelitian kualitati untuk menentukan pola, kaidah, sistem, atau pembentukan berdasarkan fenomena yang ditemui dan dikumpulkan untuk mengatur di dalam sistem bahasa. Untuk mencapai tujuan itu, maka perlu dilakukan pengamatan terarah terhadap gejala-gejala peraturan sesuai dengan masalah yang diteliti, melakukan analisis secara cermat, dan akhirnya mampu melakukan generalisasi (Subroto, 1992 : 8-10). Disebut sebagai penelitian deskriptif karena penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, megelompokkan, menganalisa dan menginterpretasikan data penelitian sehingga dalam hal ini peneliti mengumpulkan data yang berwujud kelompok praanggapan (presupposition) dari tuturan- tuturan wisatawan asing yang dihasilkan pada proses interaksi dengan penduduk setempat. Lalu mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan menganalisis berdasarkan jenis- jenis praanggapan yang telah ada. Hal ini juga disebabkan karena dalam peniltian ini alamiah realitasnya bersifat commit to user tunggal (single) dan hubungan antara peneliti dan yang diteliti bersifat independen. Hal 28 library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 29 digilib.uns.ac.id itu disebabkan karena penelitian tersebut teraarah pada satu karakteristik. Artinya, penelitian tersebut hanya dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi dan satu subjek) (Sutopo, 2002: 112). Dari aspek pijakan teoritis, penelitian ini merupakan kajian pragmatik yang mengkaji praanggapan yang terdapat pada tuturan wisatawan asing dan penduduk setempat. B. Lokasi Penelitian Lincoln dan Guba (1985) menyatakan lokasi penelitian sebagai “focusdetermined boundary” yang secara harfiah berarti “batas yang ditentukan oleh fokus atau objek penelitian”. Selanjutnya Spradley (1980) menyatakan bahwa lokasi penelitian harus mempunyai unsur- unsur pokok dari suatu penelitian, yaitu tempat atau setting, aktor atau partisipan, dan kejadian. Pada proses penelitian ini yang akan menjadi setting atau tempat penelitian adalah Ubud, Kuta, dan Sukawati. Aktor atau partisipan yang berperan dalam penelitian ini adalah wisatawan asing (WNA) sebagai penutur yang sedang berkunjung ke daerah tersebut dan juga penduduk setempat sebagai mitra tutur dan informan tambahan. Kejadian yang diteliti adalah proses atau peristiwa tutur yang terjadi antara wisatawan asing dan penduduk setempat dalam sebuah interaksi sosial yang ada. C. Data dan Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland (1984 : 87) pada Moleong (2009: 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata- kata dan tindakan. Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain. Berkaitan dengan hal itu, jenis data dibagi ke dalam kata-kata dalam tindakan, sumber data tertulis dan berupa statitik. Data dari suatu penelitian diperoleh dari bermacam-macam sumber, namun dapat dikelompokan ke dalam dua sumber data yaitu: 1. Sumber Primer yaitu merupakan sumber utama dari penelitian ini. Sumber utama dari penelitian ini adalah informan dan peristiwa tutur yang mengandung praanggapan (presupposition). 2. Sumber sekunder merupakan sumber yang diperoleh dari hasil penelitian orang lain yang dibuat untuk maksud dan tujuan yang berbeda. Data tersebut dapat commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30 digilib.uns.ac.id berupa fakta, tabel, gambar, hasil penelitian terdahulu berupa tesis, skripsi atau jurnal dan buku-buku yang terkait langsung dengan praanggapan. Data yang dikaji dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder. Yang dimaksudkan dengan data primer adalah 1. Data linguistik, yaitu satuan lingual yang mengandung praanggapan di dalamnya yang diperoleh dari tuturan-tuturan wisatawan asing tersebut saat sedang berinteraksi dengan penduduk setempat. 2. Data informan yaitu tanggapan informan mengenai apa-apa saja yang sebenarnya mereka dapat pahami mengenai maksud dari setiap tuturan ataupun dialogue yang telah mereka lakukan dengan wisatawan asing tersebut dalam konteks praanggapan itu sendiri. Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dimana data tersebut diperoleh. Apabila peneliti menggunakan pertanyaan atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut informan, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan–pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan (Arikunto, 2006 : 129) Dalam penelitian ini, peniliti menggunakan dua sumber data. Menurut Sutopo (2002: 49), sumber dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia dan tingkah lakunya, peristiwa, dokumen, arsip dan benda- benda lainnya. Moleong (2000: 113) mengatakan bahwa data yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi menjadi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi. Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini sumber data adalah sebagai berikut: 1. Sumber data pertama adalah peristiwa tutur yang terjadi antara wisatawan asing dengan penduduk setempat pada saat wisatawan tersebut sedang berinteraksi dengan mereka. Tuturan–tuturan tersebutlah yang akan diambil dan akan dijadikan data pokok. 2. Sumber data kedua adalah informan. Dalam kasus ini akan terdapat dua informan yaitu pertama informan dalam artian si penutur yang menghasilkan tuturan bahasa asing yang sebenarnya atau dapat dikatakan bukan informan yang berbahasa Indonesia. Kemudian Informan kedua dalam penelitian ini adalah mitra tutur dari wisatawan asing tersebut commit to useryaitu penduduk yang bermukim library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 digilib.uns.ac.id ataupun yang sedang berada di tempat yang sama pada saat itu (penduduk setempat) atau yang memiliki latar bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya. D. Sampling Didalam desain penelitian kualitatif, sampling dilakukan tidak untuk memperoleh data yang representatif untuk bertujuan generalisasi suatu populasi tertentu. Sampling dilakukan dalam desain kualitatif untuk mencapai penelitian. Oleh sebab itu, peneliti memilih menggunakan tehnik criterion–based sampling untuk memperoleh sampel yang purposif untuk mengakomodasi seluruh data yang memungkinkan diperoleh didalam suatu lokasi penelitian. Untuk melakukan sampling berdasarkan kriteria itu Patton (1980) menyatakan bahwa kriteria harus didasarkan tujuan penelitian yang melibatkan deskripsi setting, kejadian, orang, perilaku dan interaksinya. Sehubungan dengan itu, tuturan yang akan diambil tuturan atau dialognya adalah sampai memenuhi data atau mencukupi pemerolehan data yang lengkap dan kriteria narasumber atau sipenutur ditentukan dengan beberapa kriteria tertentu, seperti : 1. Narasumber tersebut haruslah warga negara asing (WNA) yang sedang berkunjung ke Bali, seperti dari Australia, Eropa dan Amerika. 2. Sipenutur tersebut haruslah menggunakan bahasa Inggris pada saat proses interaksi itu berlangsung. Kemudian dilanjutkan dengan informan kedua yang berperan sebagai mitra tutur dari wisatawan asing tersebut. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu dengan total waktu selama 14 hari dan hari bersih melakukan penelitian tersebut 10 hari sehingga dalam jangka waktu 10 hari tersebut si penulis mendapatkan data yang cukup melengkapi dan menjawab seluruh rumusan masalah yang ada. Selanjutnya, si penulis mewawancarai wisatawan asing dan penduduk setempat yang berperan. Adapun kriteria mitra tutur atau penduduk setempat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Haruslah penduduk asli Indonesia (WNI) dan menetap di Bali dalam jangka waktu yang sudah cukup lama minimal 5 tahun. 2. Mengerti dan mampu memproduksi bahasa Inggris. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32 digilib.uns.ac.id Cara ini dapat menjadi landasan generalisasi yang lebih besar untuk mendapatkan sebuah data yang natural dari kedua belah pihak karena yang diwawancarai bukan hanya wisatawan asing saja tetapi juga penduduk setempat mengenai apa-apa yang mereka dapat yakini mengenai praanggapan dari peristiwa tuturan itu sendiri. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif menurut Sutopo (2006: 66) dapat dilakukan dan dikelompokan dalam dua cara, yaitu yang pertama dengan metode non-interaktif yang meliputi kuesioner, mencatat dokumen atau arsip, dan observasi tidak berperan kemudian yang kedua dengan metode interaktif yang berupa wawancara mendalam dan observasi berperan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak berperan, merekam, wawancara mendalam (in-depth interviewing) dan catat (transcript). 1. Obervasi tidak berperan Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar (Sutopo, 2002: 64). Dalam observasi tak berperan, peneliti sama sekali kehadirannya dalam melakukan observasi tidak diketahui oleh subjek yang diamati dengan tahapannya sebagai berikut : 1. Si peneliti pertama sekali mencari dan mengobservasi tempat atau penduduk dibagian mana yang akan memungkinkan terjadi peristiwa tutur tersebut. 2. Kemudian menentukan tempat dan bagian peristiwa tutur lalu kedua kalinya si peneliti kembali ketempat tersebut dan akan benar-benar melakukan observasi tidak berperan pada kejadian yang akan berlangsung pada saat itu. Pada teknik ini peneliti benar-benar tidak melakukan peran sama sekali, sehingga apapun yang dilakukan oleh peneliti sebagai pengamat tidak mempengaruhi segalanya yang terjadi pada sasaran yang sedang diamati. 2. Teknik Rekam Alat kamera foto, film, dan video sering juga dilakukan di didalam penelitian kualitatif karena bisa sangat membantu didalam pengumpulan data. Dalam kasus ini commit to user perekam atau bisa dikatakan adanya sistem sadap, dimana penutur dan mitratutur tidak library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33 digilib.uns.ac.id menyadari atau bahkan tidak tau sama sekali bahwa percakapan mereka sedang di rekam atau disadap. Hal ini dilakukan agar data ataupun peristiwa tutur tersebut didapat senatural mungkin tanpa ada rekaan ataupun settingan dari salah satu pihak yang mengetahuinya. Walaupun dalam beberapa teori atau penjelasan bahwa perekam in hanya sebatas teknik pendukung pengumpulan data sebagai penguat catatan, namun kali ini proses perekaman atau sadap ini menjadi modal utama dalam proses pemerolehan data. 3. Wawancara Mendalam (In- depth Interviewing) Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan kontruksi dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal- hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi dimasa yang akan datang (Sutopo, 2002: 58). Moleong (2000: 148) menyatakan bahwa wawancara mendalam adalah percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak dengan maksud tertentu. Kedua pihak yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Secara rinci kegiatan wawancara mendalam ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Wawancara hanya dilakukan terhadap informan yang telah dipilih. 2. Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara agar dapat berjalan dengan produktif. 3. Menghubungi atau mengkonfirmasi kesedian informan untuk diwawancarai. 4. Melakukan wawancara dengan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya. 5. Mencatat hasil wawancara tersebut. Dalam masalah mewawancarai ini, peneliti memutuskan mewawancarai kedua belah pihak, yakni penutur (WNA) dan mitra tutur (WNI) ini dilakukan guna mendapatkan data yang selaras. Pada proses mewawancarai ini, peneliti terlebih dahulu mewawancarai mitra tutur untuk dapat memperoleh beberapa gambaran tentang konteks situasi yang sering terjadi pada saat seorang wisatawan datang ketempat mereka. commit to user Adapun beberapa pertanyaan ditanyakan kepada mitra tutur adalah sebagai berikut: library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 1. 2. 3. 4. 5. 6. digilib.uns.ac.id 34 digilib.uns.ac.id Dapatkah anda memberitahukan saya, kira-kira sudah berapa lama anda berjualan di daerah ubud ini? Dapatkah anda memberikan saya contoh beberapa wiasatawan asing mana sajakah yang sering datang ke tempat anda ini? Dan wisatawan mana yang paling dominan? Dari sekian banyak barang-barang yang anda jajakan ini, kira-kira barang mana yang paling banyak dicari oleh wisatawan asing tersebut? Mengapa? Disaat wisatawan asing A datang ketempat anda, apakah anda sudah memiliki anggapan,asumsikan atau prediksikan, kira-kira dia membutuhkan apa atau ingin mencari apa atau bisa jadi memiliki keperluan apa? Dapatkah anda mendeskripsikan secara detail mengenai apa-apa saja yang anda pikirkan atau anggapan apa yang sebenarnya anda telah miliki disaat seorang wisatawan asing datang ketempat anda ini? Kemudian dapatkah anda menceritakan tentang beberapa pengalaman yang anda miliki dengan wisatawan asing tersebut selama anda berdagang disini? Apakah sering terjadi kesalah pahaman? Pertanyaan-pertanyaan ini diadopsi dari contoh-contoh bentuk pertanyaan interview dalam buku Spradley dan Moleong. Kemudian setelah proses rekam itu selesai barulah sipeneliti mewawancarai sipenutur atau WNA tersebut dengan beberapa pertanyaan yang dimungkinkan untuk ditanyakan, sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Where do you come from sir/ miss? Do you like this place ? Can you tell me what is your opinion or assumption, when you see this place, what do you want to look for and find from this place? When you are having words with them about what you want before , is there any misunderstanding happened often? Bentuk pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang diajukan kepada kedua belah pihak pada saat penelitian tersebut sedang berlangsung. Pertanyaan tersebut hanya merupakan bagian pendukung ataupun penguat dari jawaban yang membutuhkannya. 4. Mencatat Data dan Mentrasnkrip Data Dalam suatu proses pencatatan data terdapat dua bagian dari catatan lapangan yakni bagian deskriptif dan bagian reflektif (Sutopo, 2006:86). Penelitian ini hanya mengambil satu bagian saja, yakni bagian deskriptif. Bagian ini akan digunakan untuk mencatat data lapangan yang meliputi potret objek, rekonstruksi dialog, deskriptif keadaan fisik, dan struktur tempat serta catatan mengenai peristiwa-peristiwa khusus pada saat peristiwa tutur tersebut berlangsung. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35 digilib.uns.ac.id Catatan ini berupa kalimat yang berisikan jawaban dari pertanyaan sederhana yang akan diajukan oleh si peneliti kepada informan. Jawaban- jawaban itulah yang akan menjadi isi pokok utama dalam proses catat- mencatat dilapangan. Kemudian dilanjutkan dengan mentranskrip data, sesuai dengan katanya transcript memiliki arti something that has been transcribed; a written record ( usually typewritten) of dictated or record. Hal ini akan dilakukan jika proses sadap terhadap pembicaraan antara WNA dan WNI selesai secara keseluruhan, maka akan dilakukan proses pentranskrip dialouge. Dalam masalah ini kunci utamanya adalah seleuruh tuturan yang diujarkan oleh kedua belah pihak akan ditranscriptkan kedalam bentuk tulisan tanpa menghilangkan satu katapun dari yang mereka ujarkan. F. Validitas Data Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Dalam hal ini penguji keabsahan data yang digunakan adalah menggunakan teknik Triangulasi. Terdapat empat jenis triangulasi, yaitu triangulasi data/sumber (data triangulation), triangulasi peneliti (investigator triangulastion), triangulasi metode (methodological triangulation) dan triangulasi teori (theoretical triangulation). Dari keempat jenis teresebut peneliti akan menggunakan triangulasi data/sumber (data triangulation) dan triangulasi metode. Adapaun triangulasi sumber data adalah triangulasi yang dilakukan dengan mengambil data yang berbeda dalam sebuah penelitian. Tujuan diberlakukannya teknik triangulasi adalah untuk memeriksa kebenarannya data tertentu dengan membandingkan data yang dipeoleh dari sumber lain. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber data, yaitu hasil wawancara yang dilakukan setelah pelaksanaan sistem sadap tersebut dari informan atau mitra tutur (warga negara Indonesia) sebagai innforman, kemudian content analysis akan diambil dari dokumen atau arsip dari pentraskripan tuturan–tuturan yang telah dihasilkan sebelumnya dan observasi adalah data yang diambil dari peristiwa tutur yang ada sebelumnya. Bagan berikut menggambarkan triangulasi sumber yang akan dilakukan pada penelitian ini: commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data digilib.uns.ac.id 36 digilib.uns.ac.id Wawancara Content Analysis Observasi Informan Dokumen/ Arsip Aktivitas Gambar 1. Triangulasi Sumber Selanjutnya, triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis, tetapi dengan menggunakan metode dan teknik pengumpulan data yang berbeda. Triangulasi metode dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat serta metode cakap dan wawancara dengan para informan dan juga mengikutkan satu validator yang akan membantu untuk mengklarifikasikan data-data dan hasil analisis praanggapan tersebut. Kriteria validator yang ditentukan adalah : 1. Menguasai bahasa Inggris dengan baik dengan skor TOEFL minimal 550. 2. Memahami pragmatik terutama di bidang praanggpan ( presupposition) 3. Berkecimpung didunia bahasa Inggris lebih dari 10 tahun. 4. Usia minimal 40 tahun. G. Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang mengacu pada Spradley (1980), yaitu yang terdiri dari analisis dommain, analisis taksonomi, analisis komoponensial, dan menemukan nilai budaya atau finding cultural value. Domain Taksonomi Komponensial Tema Budaya (Gambar 2. Model Analisis Menurut Spradley dalam buku Riyadi pada tahun 2012) 1. Analisis Domain Analisis domain adalah analisis yang memisahkan antara data dan bukan data. Grbich (2007) menjelaskan bahwa domain adalah struktur yang terdiri dari unsur-unsur budaya yang terkait di dalam struktur tersebut. Dalam kasus ini peneliti mencantumkan satu peristiwa tutur sebagai contoh peristiwa tutur yang diteliti. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37 digilib.uns.ac.id Peristiwa tutur ini terjadi di Stasiun Tugu Jogjakarta pada tanggal 9 Mei 2014 pada pukul 15.10 WIB. Dalam peristiwa tutur ini terdapat dua partisipan yakni wisatawan asing sebagai penutur dan penjual tiket sebagai mitratutur. Kejadian itu terjadi pada saat seorang wisatawan asing tersebut hendak membeli tiga buah tiket kereta api tujuan Solo. Wa : Excuse me, I’d like to buy three Madiun Jaya Express tickets for Solo destination. Is this the right counter? Tc : Yes, you want to take bussiness or excutive? Wa : Bussiness class, please! Tc : For three tickets. Wa : Yes, Please. Tc : Rp. 60.000 for three tickets. Wa : Ok. And where is the platform for this train? Tc : Number three. Wa : What time is the train’s arrival? Tc : one has just left 5 minutes ago. You can take another one 30 minutes more. Wa : Alright. Thank you. Sesuai dengan peristiwa tutur di atas dipaparkan bagaimana cara pengelolahan dan pemilahan data yang telah diteliti. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan analisis domain adalah : Tabel 3.1: Analisis Domain No. Tuturan 1. Excuse me Makna / Presupposition (Praanggapan) Keterangan Tidak memiliki makna praanggpan apapun dalam Bukan Data tuturan ini, hanya berfungsi sebagai sapaan awal bagi setiap orang untuk memulai percakapan atau ingin menanyakan sebuah informasi. 2. I’d like to buy three Madiun Jaya Express tikects for solo destination. Pada teks no.2 pada satuan lingual “Madiun Jaya Express ticket” dan “solo Data destination” mengandung salah satu jenis praanggapan, yaitu praanggapan Existential dengan makna praanggapannya adalah there is Madiun jaya express train in Tugu station, there is a train of solo destination and there is Solo city. 3. Is this the right counter? Dalam teks no.3 memiliki dua praanggapan yang terkandung dalam kalimat tersebut. Yang pertama adalah praanggapan struktural yang ditandai adanya satuan lingula is yang memiliki makna praanggapan bahwa there is a right and false counter at that station dan praanggapan yang kedua adalah praanggapan existential didalam satuan lingual right, dengan makna praangpannya bahwa there are more than one counter in Tugu station. commit to user Data library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38 digilib.uns.ac.id Dalam bagan ini terlihat jelas antara data dan bukan data. Tidak semua tuturan yang dihasilkan memiliki praaanggapan. Oleh sebab itu, teori praanggapan sangat berperan penting untuk memilah data yang berperan penting. 2. Analisis Taksonomi Tahapan analisis kedua adalah analisis taksonomi. Analisis taksonomi ini bertujuan untuk mereduksi data yang besar tersebut ke dalam kelompok- kelompok yang didasarkan atas kategori alamiah realitas objek penelitiannya. Yang dimaksud dengan pengklasifikasian data ini termasuk mengorganisasikan pengetahuan ke dalam kategori terpisah secara logis. Seperti yang telah dijelaskan oleh peneliti sebelumnya pada proses analisis domain bahwa tahap pengklasifikasian dan pengorganisasian ini dilakukan sesuai dengan teori praanggapan yang digunakan dalam landasan teori pada bab 2 terdahulu. Tabel 3.2: Analisis Taksonomi Tuturan PE I’d like to buy three Madiun jaya Express tickets for Solo destination. + Is this the right counter? + And where is the platform for this train? PF PL PS PNF PCF PIT PIM PT PC + + 3. Analisis Komponensial Analisis komponensial ini pada dasarnya menghubungkan antar komponen atau aspek (dalam hal ini adalah antar kategori) yang telah dilakukan pada analsis taksonomi. Analisis ini dapat digunakan untuk menghubungkan aspek–aspek yang secara horisontal terdapat di dalam struktural sosial di dalam masyarakat Tugas peneliti selanjutnya dalam penelitian ini adalah meringkas tabulasi data diatas kedalam bentuk tabel yang lebih ringkas untuk melihat keterhubungan dari masing- masing aspek. Pada peneltian ini yang menjadi acuan konsep komponensial adalah pengelompokan seluruh peristiwa tutur yang telah diperoleh ke dalam satu tabel commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 39 digilib.uns.ac.id utuh. Hal ini bertujuan untuk menemukan pola pemakaian praanggapan yang tepat dan sesuai dengan ketiga peristiwa tutur yang telah ditentukan. Tabel 3.3: Analisis Komponensial Data Tuturan Jenis Praangapan (Presuppostion) PE PF 1b. 1c. 7b. 4. I’d like to buy three Madiun jaya Express tickets for Solo destination. Is this the right conter? PL PS PNF Perolehan Praanggapan (Presupposition) PCF + + And where is the platform for this train? POE SA MSA SAS FP SP NP + + + + + Temuan Tema Budaya (Finding Cultural Value) Tema budaya sebagai prinsip yang bersifat tersirat maupun tersurat, berulang dalam sejumlah domain dan berperan sebagai hubungan diantara berbagai subsistem makna budaya (Spradley, 2007: 267). Tema budaya dari penelitian ini merupakan deskripsi dan pemaparan dari jenis–jenis praanggapan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari- hari pada warga setempat di Kuta, Ubud dan Sukawati dalam proses menghadapi para wisatawan asing dan untuk dapat menemukan makna praanggapan yang dapat direalisasikan oleh penduduk setempat. Cara menemukan tema budaya ini adalah dengan cara mencari tahu bagianbagian mana sajakah dari praanggapan ini yang menjadi jenis terbesar yang sering terjadi dalam suatu proses interaksi tersebut, kemudian akan lebih lengkap lagi seluruh data ini jika dibarengi dengan kesimpulan dari hasil wawancara yang akan dilakukan dengan para informan yaitu penduduk setempat (WNI) mengenai pemerolehan makna apa yang sebenarnya yang mereka peroleh dalam benak mereka. Inilah akhir dari tujuan semua pendeskripsian mengenai praanggapan tersebut untuk dapat mengetahui pula faktor- faktor yang mempengaruhi harus terjadinya praanggapan tersebut. H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah persiapan, commit to user tahap kedua adalah pelaksanaan penelitian untuk mengumpulkan data dan kemudian library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 40 digilib.uns.ac.id dianalisis, dan tahap ketiga adalah laporan penelitian. Hal ini dideskripsikan dalam masing-masing tahapan, sebagai berikut: 1. Menyusun rencana dan proposal 2. Mengumpulkan referensi – referensi yang berkaitan dengan teori judul penelitian. 3. Melakukan pemilahan antara data dan bukan data. 4. Melakukan pengklasifikasian data kedalam jenis- jenis praanggapan yang telah ada. 5. Melakukan analisis terhadap data yang telah diklasifikasi sebelumnya. 6. Menarik kesimpulan. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Praanggapan merupakan konsep dasar yang sangat diperlukan bagi kelangsungan sebuah komunikasi yang efektif. Praanggapan dapat memperkecil terjadinya kesalahpahaman antara penutur dan mitra tutur. Hal ini tidak hanya berpengaruh dalam proses berbahasa saja, tetapi juga pada pola pikir manusia yang mencakup unsur kognitif dan unsur fungsionalis. Sesuai dengan gagasan Levinson (1983:168) yang menyebutkan bahwa praanggapan adalah sebuah ide atau gagasan sederhana yang mampu menggambarkan setiap jenis tanggapan dari sebuah tindakan, teori, ekspresi ataupun ujaran atau tuturan yang memiliki makna dan dapat diterima oleh akal (masuk akal). Praanggapan merupakan sebuah komponen penting dalam suatu proses interaksi atau dalam komunikasi antar penutur. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa praanggapan terbentuk dari anggapan yang ditarik berdasarkan konteks suatu kalimat. Konteks disini dapat berupa situasi, pembicara, lokasi dan lain sebagainya. Objek pada penelitian ini adalah serangkaian interaksi komunikasi antara wisatawan asing dengan penduduk setempat di Ubud dan sekitarnya. Data yang digunakan adalah data yang bersifat naturalistik. Data tersebut merupakan tuturan lisan yang kemudian diubah kedalam data tulis melalui metode ortografis. Temuan dalam penelitian ini meliputi jenis-jenis praanggapan yang paling dominan beserta pola yang dapat digambarkan dari setiap peristiwa tutur. Dengan bantuan teori-teori yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis menemukan jawaban atas pertanyaan sesuai dengan rumusan masalah. Dalam peneletian ini, penulis menggunakan teori praanggapan menurut acuan Levinson (1983) yang mengusung 10 jenis praanggapan. Tuturan dalam peristiwa tutur ini dipilih berdasarkan data dan bukan data.. Selanjutnya dikombinasikan dengan teori pemerolehan praanggapan oleh Grundy (2000) untuk mendapatkan keselarasan antara jenis praanggapan yang ditemukan dengan makna sebenarnya. Ditemuakan 15 percakapan yang terdiri atas tiga peristiwa tutur, yakni enam agen perjalanan (travel agent), enam Pusat Penerangan Informasi commit to user 41 library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 42 digilib.uns.ac.id Kekepariwisataanan (toursim information),dan tiga pasar seni (art market) yang dikaji dalam penelitian ini. 1. Jenis Praanggapan Terdapat sepuluh jenis praanggapan yang telah dipaparkan dalam landasan teori pada bab sebelumnya. Dalam hasil penelitian ini ditemukan tujuh jenis praanggapan yang berkorelasi dengan seluruh peristiwa tutur meliputi, praanggpan eksistensial, praanggapan faktual, praanggapan leksikal, praanggapan struktural, praanggapan pengandaian, praanggapan implikatif dan praanggapan temporal. Ketujuh praanggapan tersebut diuraikan sesuai dengan jenisnya masing-masing. a. Praanggapan Eksistensial Keberadaan praanggapan eksistensial tidak hanya diasumsikan pada kalimatkalimat, akan tetapi dapat lebih diperluas dengan mengidentifikasi keberadaan sesuatu hal dalam sebuah tuturan. Data (1) : Hello, I want to go to Kintamani for tomorrow.(TA/1408/I/1) (Hallo, Saya ingin pergi ke Kintamani besok) WNA Penanda praanggapan eksistensial pada data (1) merujuk pada satuan lingual Kintamani, yang mengindikasikan bahwa ada sebuah tempat wisata di Pulau Bali bernama Kintamani. Kintamani adalah sebuah tempat dengan kondisi geografis berdataran tinggi di Bali. Pernyataan dalam kalimat tersebut menyiratkan maksud bahwa Kintamani tersebut dapat dibuktikan keberadaannya. Sehingga praanggapannya dapat diilustrasikan seperti Kintamani is a tourist destination in Bali. Data (2) WNA TA : Sausena (TA/1408/I/15) : Suarrsena (TA/1408/I/16) Kedua tuturan pada data (2) ini mencirikan satu jenis praanggapan yang sama yakni praanggapan eksistensial. Tuturan ini diekspresikan melalui ujaran yang bukan dalam bentuk kalimat utuh. Dengan bantuan pemerolehan praanggapan menurut Grundy (2000) melalui prinsip kehematan (Principle of Economy), data ini dapat mencermikan sebuah praanggapan eksistensial. Hal ini dimaksudkan yaitu ketika tuturan terjadi, biasanya seseorang sudah memiliki asumsi mendasar yang dilatar belakangi oleh suatu commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 43 digilib.uns.ac.id asumsi dasar yang melatarbelakangi. Letak praanggapan eksistensial tecermin pada satuan lingual saursena. Saursena merupakan nama sebuah penginapan seperti home stay yang berlokasi kira-kira 200 meter dari kantor agen perjalanan tersebut. Melalui deskripsi seperti ini dapat dipastikan tempat penginapan itu benar adanya. Data (3) :Where you stay in Ubud? (TA/1408/I/10) (Dimanakah kamu tinggal di Ubud?) TA Pada data (3) di atas terdapat praanggapan eksistensial yang tecermin dalam satuan lingual Ubud sebagai penanda praanggapannya. Tuturan tersebut mengekspresikan bahwa terdapat sebuah perkampungan yang bernama Ubud di Bali, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ubud is factually exist in Bali island. Data (4) WNA(Pr) :Is there rent car tomorrow? (TA/2908/II/1) (Apakah ada penyewaan mobil untuk besok?) Data (4) satuan lingual rent car menunjukan bahwa agen perjalanan tersebut menyediakan jasa penyewaan mobil bagi wisatawan yang membutuhkannya. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa terdapat jasa penyewaan mobil di agen perjalanan tersebut atau there is a rent car in the travel agent. Data (5) TA :Toyota Avanza. (TA/2908/II/12) Pada data (5) ini mencermikan praanggapan eksistensial yang menyatakan bahwa agen perjalanan tersebut menyediakan unit mobil sewaan bermerek Toyota Avanza. Data (6) TA :Toyota Avanza for 4 days, the best price is to eight hundred thousand rupiah. (TA/29008/II/14) (Toyota Avanza untuk 4 hari, harga terbaik adalah delapan ratus ribu rupiah.) Data (6) di atas juga tecermin praanggapan eksistensial yang dinyatakan secara tidak langsung bahwa selain harga yang diberikan oleh agen perjalanan tersebut terdapat harga khusus untuk setiap penyewaan unit mobil bermerek Toyota Avanza sehingga dapat dikatakan bahwa there is a special price for Toyota Avanza. Data (7) TA : Bedugul Sunset.(TA/2808/III/3) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 44 digilib.uns.ac.id Pada data (7) di atas tecermin praanggapan eksistensial yang menyatakan bahwa terdapat tempat wisata di P. Bali bernama Bedugul Sunset. Bedugul Sunset adalah objek wisata berupa pura yang terkenal dengan sebutan pura Ulun Danu yang terletak di pinggir danau Beratan. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa objek wisata Bedugul dapat dibenarkan keberadaannya atau dengan kata lain Bedugul is a lake mountainous resort area in Baliand it exists. Data (8) TA :You can do it on private. So you can do it anytime and then one of program you don’t like you can split. We have a new program you can come. Possible private program. (TA/2808/III/11) (Kamu dapat lakukan itu secara pribadi. Sehingga kamu dapat pergi kapanpun dan kemudian jika ada salah satu program yang kamu tidak suka kamu bisa pisahkan. Kami memiliki sebuah program baru kamu bisa datang. Program pribadi mungkin.) Satuan lingual yang tecermin dalam a new program pada data di atas merupakan penanda praanggapan eksistensial. Ketika staff agen perjalanan menginformasikan program wisata tersebut, wisatawan secara langsung memiliki asumsi bahwa di agen perjalanan ini memiliki sebuah program baru, dengan kata lain there is a new program in the travel agent. Data (9) WNA(Pr) TA : And if we do to go to Besakih. (TA/2808/III/12) (Dan seandainya kami lakukan perjalanan ke Besakih.) : Besakih. (TA/2808/III/10) Pada data (9) di atas tecermin penanda praanggapan eksistensial yang sama, yaitu adanya satuan lingual Besakih. Besakih merupakan sebuah komplek pura terbesar yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Sehingga dapat dikatakan secara faktual bahwa Pura Besakih dibenarkan keberadaannya, sehingga dengan kata lain Besakih is the biggest Hindu Temple in Bali located in Karangasem regency, east of Bali and it is one of the popular tourist destination in the island. Data (10) TA :Kintamani – Besakih next combination between number 4 and number 8. We put together ready in one program. We will visit Kintamani Volcano and then visit the mother temple.(TA/2808/III/15) (Kintamani-Besakih merupakan kombinasi lanjutan antara nomor 4 dan commitbersama to user dalam satu program. Kita akan nomor 8. Kami meltakannya library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 45 digilib.uns.ac.id mengunjungi gunung merapi Kintamani dan kemudian mengunjungi Induk Pura(Pura terbesar). Data (10) mencerminkan praanggapan eksistensial yang mendeskripsikan adanya suatu program wisata yang dikombinasikan dalam satu paket yang sama, yaitu antara Kintamani dan Besakih. Kintamani merupakan daerah gunung merapi dan sebuah danau Batur yang berlokasi di kabupaten Bangli. Hal ini dapat disimpulkan bahwa presuposisi yang tersirat dalam tuturan ini yaitu terdapat sebuah program wisata yang dikombinasikan antara kintamani dan Besakih, dengan kata lain there is a new combination program between Kintamani and Besakih as tourist destination in Bali. Data (11) TA :Kintamani – Besakih Where do you stay in Ubud? (TA/2808/III/43) (Kintamani – Besakih. Dimanakah kamu tinggal di Ubud?) Data (11) terdapat praanggapan eksistensial yang dicerminkan dalam penanda satuan lingual Ubud. Ubud merupakan daerah yang berlokasi di kabupaten Gianyar yang menyediakan tempat untuk peristirahatan bagi para wisatawan. Data (12) WNA(Pr) : Shadru House. (TA/2808/III/44) :Shadru House, we can pick up you from Tropical Restaurant ya..or from here possible, which one you like? (TA/2808/III/45) (Shadru house, kami bisa menjemput anda dari restauran Tropical ya.. atau dari sini juga mungkin, yang mana kamu suka? TA Data (12) terdapat praanggapan eksistensial yang tecermin dalam satuan lingual Shadru House dan Tropical Restaurant. Hal ini membuktikan bahwa di areal Ubud tersebut terdapat penginapan yang bernama Shadru House dan sebuah restauran yang bernama Tropical, dengan kata lain there are Shadru House Hotel and Tropical Restaurant in Ubud. Data (13) WNA (Pr) :Excuse me, we want to go to Giri for tomorrow.(TA/1408/IV/1) (Permisi, Kami ingin pergi ke Giri besok.) Data (13) terdapat satuan lingual Giri sebagai penanda praanggapan eksistensial pada tuturan tersebut. Giri merupakan salah satu goa yang terletak di Dusun Karangsari, Desa Pakraman Suasna, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Sesuai commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 46 digilib.uns.ac.id dengan deskripsi mengenai lokasi wisata tersebut, maka secara faktual bahwa Giri ini dibenarkan keberadaannya. Sehingga dapat dikatakan praanggapannya adalah Giri is in Bali Island. Data (14) TA : Where do you stay in Ubud? (TA/1408/IV/6) (Dimana kamu tinggal di Ubud?) Satuan lingual Ubud pada tuturan di atas juga telah disinggung pada data sebelumnya. Ubud merupakan nama dari sebuah perkampungan di Bali yang menyediakan tempat penginapan dan objek wisata. Sehingga dapat ditemukan kembali bahwa praanggapan yang tecermin pada data ini ialah there is Ubud village. Data (15) WNA(Pr) : Rumah Ubud. (TA/1408/IV/8) Rumah Ubud yang dituturkan oleh wisatawan di atas merupakan sebuah penginapan di Ubud. Rumah Ubud merupakan sebuah penginapan yang berjarak sekitar 300 meter dari kantor agen perjalanan ini. Pendeskripsian letak penginapan tersebut dapat membuktikan kebenaran keberadaan dari Rumah Ubdu ini, sehingga praanggapan yang dapat dicerminkan adalah There is Rumah Ubud as a homestay in Ubud. Data (16) TA Data (17) TA Data (18) TA : Sorry, finish my brosur, we have brosul in bangsal, I have one company that’s one go to San gigi direct from Payang Bayu, they go direct to San gigi and then Giri. (TA/1408/IV/16) (Maaf, brosur saya habis, kami punya brosul di bangsal. Saya mempunyai satu kantor yang akan pergi langsung ke San Gigi dari Payang Bayu, mereka pergi langsung dari San Gigi dan kemudian ke Giri.) :No.. No We have to giri, Wahana ya.. Wahana more less like this kind ya, the big one like out side. (TA/1408/IV/25) (Tidak..Tidak. Kami punya yang ke Giri, Wahana ya. Wahana leih kurang seperti ini ya,yang besar seperti diluar sana.) :Ya.. like this one, for the big one out side for Rp. 186.000 only Eka Jaya.They didn’t go to Sangigi, they go until Giri and lake Kondem. Sangigi only one company.(TA/1408/IV/27) (Ya.. Seperti yang satu ini,dari salah satu yang besar diluar sana hanya Rp.186.000 dengan Eka Jaya. Mereka tidak pergi ke Sangigi, mereka hanya pergi sampai Giri dan danau Kondem. Sangigi hanya ada pada commit to user satu kantor.) library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 47 digilib.uns.ac.id Pada ketiga data di atas (16) (17) (18) ditemukan adanya satuan-satuan lingual yang mencerminkan praanggapan eksistensial. Pada data (16) terdapat satuan lingual Payang Bau dan San Gigi sebagai penanda praanggapan eksistensial. Satuan lingual ini mengidentifikasikan mengenai lokasi wisata di Bali. Sehingga dapat diasumsikan bahwa there are tour destinations in Bali like Payang Bay and San Gigi. Pada data (17) dan (18) ditemukan satuan lingual Eka jaya dan Wahana sebagai penanda dari praanggapan eksistensial. Eka jaya dan Wahana merupakan nama boat yang digunakan untuk mengantarkan wisatawan ke Lombok. Sehingga dapat diasumsikan bahwa Eka jaya and Wahana are the names of the boat Data (19) WNA : There is Kintamani Volcano tour for tomorrow is available. (Ada perjalanan ke gunung merapi Kintamani untuk besok tersedia) Kintamani Volcano merupakan satuan lingual penanda praanggapan pada data (19). Kintamani Volcano ini merupakan objek wisata pegunungan yang banyak dilirik oleh wisatawan mancanegara. Deskripsi keindahan tempat wisata ini menjadi bukti bahwa Kintamani Volcano dibenarkan keberadaanya sehingga presuposisi yang dapat dikatakan adalah there is Kintamani Volcano tour and it is available. Data (20) TA :Ya.. For moment now, not yet. But I have this one, the other one. Already yet, Kintamani- Besakih. (TA/1508/V/8) (Ya.. untuk sekarang belum ada. Tetapi saya memiliki yang satu ini, satu yang lain. Telah tersedia Kintamani-Besakih.) Data (20) di atas ditemukan satuan lingual Kintamani-Besakih yang mencerminkan keberadaan praanggapan eksistensial. Kintamani–Besakih merupakan sebuah program wisata yang dikombinasikan oleh agen perjalanan tersebut. Program ini memiliki rute perjalanan ke Besakih dan Kintamani. Dengan kata lain, dapat diasumsikan bahwa There is Kintamani-Besakih program in travel agent. Data (21) WNA Data (22) TA Data (23) WNA : Do you have Besakih as park of Bali tour for tomorrow? (TA/3108/VI/2) (Apakah kamu punya perjalanan taman Besakih Bali untuk besok?) : Where do you stay in Ubud? (TA/3108/VI/19) (Dimana kamu tinggal di Ubud?) commit to user : Warshapan Galuh (TA/3108/VI/20) library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 48 digilib.uns.ac.id Pada data (21) mencerminkan sebuah praanggapan eksistensial. Hal ini diperkuat dengan adanya satuan lingual Besakih as park of Bali tour sebagai penanda praanggapan tersebut. Besakih merupakan tujuan wisata di Bali, sehingga diasumsikan bahwa Besakih is one of the park of Bali and it exists. Selanjutnya, satuan lingual Ubud pada data (22) mengidentifikasikan sebuah praanggapan eksistensial. Satuan lingual ini juga telah disinggung pada data sebelumnya. Sehingga praanggapan yang dicerminkan ialah Someone stays in Ubud. Sementara itu, data (23) menyebutkan adanya satuan lingual Warshapan Galuh sebagai penanda praanggapan eksistensial. Warshapan Galuh adalah sebuah homestay yang terletak dikawasan Ubud dengan jarak 100 meter dari Monkey Forest. Pendeskripsian lokasi ini dapat dijadikan bukti bahwa homestay tersebut dibenarkan keberadaanya, sehingga dapat dikatakan makna praanggapan yang tepat adalah Warshapan Galuh is a homestay in Ubud. Data (24) WNA TI : Yes, I have two questions and one for dance spectacular for tonight. (TI/1608/I/1) (Ya, Saya memiliki dua dan salah satunya untuk tarian yang mengagumkan malam ini.) : This is the dance schedule for tonight. (TI/1608/I/2) (Ini adalah jadwal tarian untuk malam ini.) Data (24) di atas memiliki satu topik praanggapan yang sama yakni mengenai sebuah tarian yang sering dipertunjukan di Pura Ubud. Pada data ini, satuan lingual dance menjadi penanda praanggapan eksistensial. Sehingga, data di atas memiliki praanggapan bahwa there are spectacular dances and dance schedule. Data (25) WNA : Ubud palace. (TI/1608/I/7) Pura Ubud merupakan salah satu dari pura yang terdapat di wilayah Gianyar. Pura ini biasanya menjadi tempat untuk pertunjukan tari-tarian khas Bali. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa Pura tersebut memang benar-benar ada dan nyata sehingga dapat dikatakan bahwa Ubud Palace exists in Bali. Data (26) TI :This is the map, ya! We are here and this tourism information and Ubud palace as close this street, just in front. (TI/1608/I/10) (Ini adalah petanya ,ya! Kita berada disini dan ini Pusat Penerangan Informasi wisata dan Pura Ubud dekat dengan jalan ini,hanya berada didepan.) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 49 digilib.uns.ac.id Satuan lingual tourism information merupakan penanda atas praanggapan eksistensial. Hal itu mengarah pada sebuah lembaga penerangan informasi kekepariwisataanan di sekitar daerah Ubud, sehingga dapat dikatakan praanggapannya adalah there is a tourism information in Ubud. Data (27) TI : If you want to visit the temple you can come to monkey forest. (TI/1608/I/12) (Seandainya kamu ingin berkunjung ke pura, kamu bisa datang ke hutan monyet.) Pada data (27) mencerminkan sebuah praanggapan eksistensial. Hal ini dibuktikan dengan adanya satuan lingual Monkey Forest. Mongkey Forest merupakan tempat pembudidayan monyet yang terletak di Ubud, kabupaten Gianyar, 200 meter dari Tourism information dan 50 meter dari Pura Ubud. Dari deskripsi lokasi ini dapat dipastikan bahwa hutan lindung monyet tersebut dibenarkan keberadaanya, sehingga dapat diasumsikan praanggapan eksistensialnya adalah There is a monkey forest in Ubud, Gianyar. Data (28) TI :This is the complete map, Bali and all the part of bali.(TI/1608/I/23) (Ini adalah peta yang lengkap , Bali dan bagian dari Bali) Seperti yang telah diketahui bahwa salah satu tujuan wisata utama di Indonesia adalah Pulau Bali atau sering disebut sebagai Pulau Dewata dengan objek wisata yang memiliki daya tarik yang cukup tinggi. Inilah bukti dari adanya pulau Bali tersebut dan praanggapan yang terkandung dalam tuturan ini adalah praanggapan eksistensial yang menyatakan bahwa There is Bali Island as the major destination in Indonesia. Data (29) WNA :But, we stay only one day. After we go to Lombok. But we are here, we take this road to go there. (TI/1608/I/24) (Tapi, kami tinggal disini hanya satu hari saja. setelah itu kami akan pergi keLombok. Tetapi kami berada disini, kami ambil jalan ini dan pergi kesana.) Lombok berada tepat di sebelah barat Pulau Bali. Pulau itu juga menawarkan objek wisata yang tidak kalah menarik dengan Bali. Adanya satuan lingual Lombok pada data (29) di atas maka tecermin praanggapan eksistensial dengan makna praanggapannya ialah Lombok exists. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (30) TI digilib.uns.ac.id 50 digilib.uns.ac.id :Legong dance. (TI/1608/I/30) Legong dance exists merupakan praanggapan yang terdapat pada tuturan sederhana di atas. Legong tersebut merupakan sebuah tarian tradisional yang dibudi dayakan dan dipertunjukan. Hal tersebut merupakan bukti adanya tarian tersebut. Data (31) WNA(Pr) Data (32) WNA(Pr) Data (33) TI Data (34) TI :Is there the map of Bali? (TI/3008/II/1) (Apakah ada peta Bali? :Want to visit some places in Ubud. (Ingin mengunjungi beberapa tempat di Ubud.) Which one do you like to visit? (TI/3008/II/5) (Yang manakah yang kamu suka untuk di kunjungi ?) :You can come to Kuta.(TI/3008/II/10) (Kamu bisa datang ke Kuta) : You can come to waterfall. Kemenuh. This one. There is waterfall. (TI/3008/II/21) (Kamu bisa datang ke air terjun, Kemenuh. Ada sebuah air terjun.) Keempat data di atas memiliki penanda praanggapan eksistensial tersendiri yang dapat dideskripsikan secara jelas. Pada data (31) menjelaskan bahwa terdapat sebuah peta yang melukiskan seluruh wilayah Pulau Bali, sehingga dapat dikatakan praanggapannya adalah The map of Bali exists. Sementara itu, data (32) memiliki satuan lingual Ubud sebagai penanda praanggapan eksistensial dengan makna praanggapan yang terkandung ialah Ubud is the existing place. Pada data (33) ditemukan satuan lingual Kuta sebagai penanda praanggapan eksistensial. Kuta merupakan nama sebuah pantai yang cukup menarik di Pulau Bali. Pendeskripsian ini menjelaskan bahwa pantai tersebut dibenarkan keberadaanya sehingga, praanggapan yang diperoleh adalah Kuta is the one of the favorite beach in Bali. Selanjutnya, pada data (34) menyiratkan bahwa terdapat air terjun Kemenuh di desa Mas, sehingga praanggapanya ialah Kemenuh is the water fall in Mas Village. Data (35) TI :Come to the north, this area on the way you can visit Rice Terrace at Pegalangan, you going up you can see some coffee transition, on the way you can see mountain and down you find Tapak Siring and the other one at Bedugul the big temple.(TI/3008/II/8) (Pergilah ke arah utara, menuju jalan dilokasi tersebut kamu dapat commit to user mengunjungi persawahan di Pegalangan, kamu naik keatas kamu dapat library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 51 digilib.uns.ac.id melihat beberapa tanaman kopi, di perjalanannya kamu dapat melihat gunung dan turun kebawah kamu menemukan Tapak Siring dan salah satu dari pura besar di Bedugul.) Data (36) TI : It is the around here you can do it. Pegalangan,Tapak Siring, Bedugul, it is Ok. (TI/3008/II/17) (Itu seputaran wilayah ini, kamu bisa melakukannya. Pegalangan, Tapak Siring, Bedugul dan Ok.) Kedua data tersebut memberikan informasi mengenai daerah wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan tersebut. Staff Pusat Penerangan Kepariwisataan ini menginformasikan bahwa terdapat beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi di daerah tersebut seperti, terassering, penanaman kopi, Tapak Siring dan Bedugul. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa praanggapan kedua data tersebut ialah there are some places to visit like rice terrace in Pegalangan, coffee plantation, Tapak Siring and then Bedugul. Data (37) WNA (Pr) TI : Is there a small place around Mas ? (TI/3008/II/18) (Apakah ada sebuah tempat kecil disekitaran Mas?) : Mas? They have a special place for Handy Craft. (TI/3008/II/19) (Mas? Mereka memiliki sebuah tempat spesial untuk kerajinan tangan.) Kedua data ini mencerminkan praanggapan eksistensial. Hal ini dibuktikan dengan adanya satuan lingual Mas pada tuturan tersebut. Mas merupakan sebuah desa di kabupaten Gianyar. Desa Mas ini menjadi pusat kerajinan tangan bagi masyarakat Bali. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa Mas is the village of Handy Craft. Data (38) TI :Yes, Ubud palace, art market, you go down here, you have Monkey Forest. And then for every night we have dancing. Traditional dance. (TI/3108/III/6) (Ya, Pura Ubud, pasar seni, kamu pergi ke bawah, kamu akan menemukan hutan monyet dan kemudian setiap malam kami mempunyai pergelaran tari-tarian. Tari tradisional.) Pada data (38) di atas, satuan lingual Ubud palace, art market, monkey forest dan traditional dance merupakan penanda adanya praanggapan eksistensial. Staff Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan ini berusaha untuk menjelaskan mengenai lokasi wisata yang dapat kunjungi, seperti Pura Ubud, pasar seni, hutan monyet dan juga tarian tradisional. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa makna praanggapannya adalah commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 52 digilib.uns.ac.id there are some places like Ubud palace, art market, monkey forest and traditional dance. Data (39) TI TI :There is Legong. For when is it? Yesterday? (TI/3108/III/8) (Ada tari Legong. Untuk kapan kah? Kemarin?) :Legong of Mahabarata. So it is the story of Mahabrata. (TI/3108/III/14) (Tari Legong Mahabrata. Jadi itu merupakan cerita Mahabrata.) Kedua tuturan di atas mencerminkan adanya praanggapan eksistensial, yang dibuktikan dengan satuan lingual Legong. Legong merupakan salah satu tarian tradisional Bali yang menceritakan sejarah Mahabarata. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa makna praanggapan dari data tersebut ialah Legong dance exists and it is the story of Mahabrata. Data (40) WNA Data (41) WNA TI :This is Tourism Information, Isn’t it? (TI/1608/IV/1) (Ini adalah Pusat Penerangan Informasi Wisata,kan?) :We search for Bungalow with WIFI and swimming pool. (TI/1608/IV/9) (Kami mencari Bungalow dengan WIFI dan kolam berenang) :With swimming pool (Dengan kolam berenang.) You go down around 2 or 3 hundred meters. There are many accommodation with WIFI , swimming pool. (TI/1608/IV/10) (Pergi kebawah kira-kira 2 atau 3 ratus meter. Disana ada banyak akomodasi dengan WIFI dan kolam berenang.) Ketiga data ini merupakan bagian dari jenis praanggapan eksistensial. Data (40) memperlihatkan adanya sebuah lembaga Pusat Penerangan Informasi Wisata yang berlokasi tepat di Ubud. Sehingga, praanggapan pada data ini ialah The Tourism Information exists. Sementara itu, satuan lingual Bungalow with WIFI merupakan penanda praanggapan eksistensial pada data (41). Dalam tuturan ini, staff Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan memberi informasi bahwa terdapat sebuah penginapan dengan akomodasi seperti WIFI dan kolam renang yang berjarak 300 meter dari kantor tersebut. Sehingga praanggapan yang ditemukan dalam kedua tuturan ini adalah there are Bungalows with WIFI and swimming pool. Data (42) WNA :Thirty minutes. Ok. (Tiga Puluh menit. Ok) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 53 digilib.uns.ac.id And I want to have the information about Ubud. (Dan saya ingin memiliki informasi mengenai Ubud.) Only Ubud. (TI/2008/V/19) (Hanya Ubud.) Data (43) TI Data (44) WNA TI Data (45) TI Data (46) TI WNA TI WNA TI WNA :So you don’t write here, Ya. (Jadi kamu jangan menulis disini, ya.) We are here, Ubud. Toursim Information. (TI/2008/V/26) (Kita berada disini, Ubud.Pusat Penerangan Informasi Wisata) :Ubud Palace? (TI/2008/V/27) (Pura Ubud?) :Ubud palace, infront of this office. (TI/2008/V/28) (Pura Ubud, Di depan kantor ini) :Yes, go down, you find the monkey forest.(TI/2008/V/30) (Ya, pergi ke bawah, kamu akan menemukan hutan monyet.) :It is interesting , because there is traditional Bali’s painting. We also have another 3 museum.(TI/2008/V/48) (Itu suatu hal yang menarik, karena ada lukisan tradisional Bali. Kami juga memiliki tiga museum lainnya.) :Museum? (TI/2008/V/49) (Museum?) :Yes, Blangko, and then Meka Museum. (TI/2008/V/50) (Ya, Blangko, dan kemudian Meka Museum.) :And the other museum? (TI/2008/V/51) (Dan Museum yang lain?) :Arma in Pengosean. (TI/2008/V/52) (Arma di Pengosean) :Arma. Ok. Thank you very much.(TI/2008/V/53) (Arma. Ok Terimakasih Banyak.) Dari beberapa tuturan yang telah dipaparkan di atas ditemukan lima praanggapan eksistensial. Seperti halnya pada data (42), satuan lingual Ubud mencerminkan praanggapan eksistensial pada tuturan tersebut. Ubud merupakan lokasi wisata di Bali. Dengan kata lain, praanggapan yang dapat disimpulkan ialah Ubud exists. Pada data (43) terdapat satuan lingual Tourism Information sebagai penanda praanggapan eksistensial. Dalam tuturan ini mengidentifikasikan bahwa terdapat Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan di Ubud. Sehingga, dapat dikatakan bawah there is a tourism information in Ubud. Selanjutnya, terdapat satuan lingual Ubud palace commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 54 digilib.uns.ac.id sebagai penanda praanggapan eksistensial pada data (44). Pura Ubud merupakan sebuah pura besar yang jarak 50 meter dari kantor Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan di Ubud. Deskripsi lokasi ini membuktikan keberadaan dari Pura Ubud tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa there is Ubud palace infront of tourism information. Pada data (45) terdapat satuan lingual monkey forest yang membuktikan terdapat praanggapan eksistensial pada data ini. Mongkey forest merupakan tempat pelestarian monyet yang berlokasi di Kabupaten Gianyar. Sehingga, dapat disimpulkan praanggapan dari data ini ialah mongkey forest exists. Selanjutnya, pada data (46) juga terdapat praanggapan eksistensial. Hal ini dibuktikan dari satuan-satuan lingual seperti traditional painting, three museum like Blangko, Meka dan Arma. Sehingga, dapat dikatakan praanggapan dari data ini ialah there are traditional Bali’s Paintings and three museums like Arma, Blangko and Meka. Data (47) TI Data (48) TI :With the driver. You can come or go to the next side follow Ubud main road, and around 400 meters on the right side, you can find the name Ubud Wisata. There, you can find a car for rent. May I write the name for you? (TI/1608/VI/4) (Dengan supir. Anda bisa datang atau pergi mengikuti sisi jalan utama Ubud dan kira-kira 400 meter di sebelah kanan, anda dapat menemukan Ubud Wisata. Disana anda dapat menemukan sebuah mobil untuk disewa. Boleh saya tuliskan namanya untuk anda?) :For example like this one. Legong dance. Most of the dancer are famale dancer and it will be followed by music or we call Gamelan. But kecak most of the dancer are male. So they are only dancing and singing without Balinese instrument. It is the time and the price of the ticket and this is the place where take a place. (TI/1608/VI/12) (Sebagai contoh seperti yang satu ini. Tari Legong. Kebanyakan dari penarinya adalah wanita dan ini akan diikuti oleh musik atau kami menyebutnya dengan Gamelan. Tetapi tari Kecak, kebanyakn dari penarinya adalah laki-laki. Sehingga mereka hanya menari dan menyanyi tanpa alat musik Bali. ini adalah waktu dan harga tiket dan ini tempat pergelarannya.) Pada data (47) terdapat satuan lingual Ubud Wisata sebagai penanda praanggapan eksistensial. Dalam tuturan ini, staff Pusat Penerangan Kepariwisataan mencoba untuk menjelaskan kepada wisatawan tersebut arah Ubud wisata. Ubud wisata ini merupakan sebuah tempat penyewaan mobil beserta dengan supirnya. Dengan commit to user satuan lingual Legong, Kecak, kata lain, Ubud Wisata is a rent car. Kemudian, library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 55 digilib.uns.ac.id Gamelan merupakan penanda praanggapan eksistensial pada data (48). Satuan-satuan lingual tersebut merupakan jenis-jenis tarian tradisional di daerah tersebut. Sehingga dapat disimpulkan praanggapan dalam tuturan ini ialah Legong, Kecak, Gamelan and Balinese Instrument are kind of traditional dance and Instrument. Sesuai dengan hasil analisis praanggapan eksistensial dari setiap peristiwa tutur yang telah dipaparkan sebelumnya, maka diperoleh jumlah praanggapan eksistensial yang telah digunakan dalam seluruh peristiwa tutur tersebut. Hal ini digambarkan pada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1: Penggunaan Praanggapan Eksistensial TA1 Jumlah Persentase TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AM1 AM2 AM3 3 3 6 5 2 3 7 7 6.4 6.4 12.8 10.7 4.3 6.4 14.9 14.9 Dengan Total Praanggapan Eksistensial = 47 (100%) 2 4.3 2 4.3 5 10.7 2 4.3 - - - Tabel 4.1 di atas memberitahukan bahwa telah ditemukan 47 praanggapan pada 15 peristiwa tutur. Pada percakapan agen perjalanan 1, 2 dan 6 terdapat jumlah praanggapan yang sama yakni sebanyak tiga buah. Pada percakapan agen perjalanan 5 dan Pusat Penerangan Kepariwisataan 3, 4 dan 6 terdapat masing-masing dua buah praanggapan eksistensial. Sementara itu, pada percakapan agen perjalanan 4 dan Pusat Penerangan Kepariwisataan 5 terdapat lima buah praanggapan eksistensial. Pada percakapan agen perjalanan 3 terdapat enam praanggapan eksistensial. Kemudian, Pusat Penerangan Kepariwisataan 1 dan 2 memperoleh tujuh buah praanggapan eksistensial sekaligus merupakan percakapan yang paling dominan dalam pemakaian praanggapan tersebut. b. Praanggapan Faktual Praanggapn faktual ini muncul dari informasi yang ingin disampaikan atau dinyatakan dengan kata-kata yang menunjukan suatu fakta atau berita yang diyakini kebenaranya. Di bawah ini dipaparkan pemerolehan praanggapan faktual dari setiap peristiwa tutur. Data (49) TA : Four days, small one, tomorrow. Tomorrow in the evening I have, tomorrrow morning I don’t have, sorry. Not yet. Tomorrow in the morning I have only the big one. (TA/2008/II/10) to user (Empat hari, mobil yang commit kecil, besok. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 56 digilib.uns.ac.id Besok sore saya punya, besok pagi saya tidak punya, maaf. Belum ada. Besok pagi saya hanya punya yang besar.) Pada data (49) tuturan yang bergaris bawah di atas merupakan penanda praanggapan faktual. Penanda ini bukanlah sebuah penanda umum yang dipaparkan sesuai dengan teori di bab sebelumnya. Akan tetapi dapat dipahami bahwa praanggapan faktual ini dapat hadir dalam sebuah tuturan tanpa adanya penanda-penanda umum dengan dukungan konteks dan pemeroleh praanggapan. Pada tuturan four days, small one, tomorrow ini merupakan bukti yang cukup akurat karena satuan lingual ini merupakan jawaban dari pertanyan-pertanyaan yang diajukan oleh staff agen perjalanan kepada wisatawan tersebut. Tuturan I don’t have sorry ini merupakan praanggapan faktual karena dilihat dari satuan lingual sorry yang melekat pada tuturan tersebut. Tuturan ini memiliki praanggapan bahwa staff agen perjalanan meminta maaf atas ketidak tersedian mobil yang dibutuhkan wisatawan itu. Pada tuturan tomorrow in the morning I have only the big one yang terdapat pada data (49) tecermin konsep praanggapan faktual. Pada tuturan ini di pergunakan pemerolehan praanggan pemahaman bersama: Deskriptif iteratif, Frekuentatif, Pertanyaan-pertanyaan (Shared Assumptions: definite description, iterative, questions). Hal itu disebabkan adanya perulangan data sebanyak dua kali dalam peristiwa tutur ini.. Dengan kata lain, praanggapan yang dapat disimpulkan ialah there is a big car for tomorrow morning. Data (50) TA :Ya.. it is cheaper but we will have tomorrow in the afternoon.small one. (TA/2008/II/16) (Ya.. mobil yang kecil lebih murah tetapi kami akan ada untuk besok sore) Pada data (50), satuan lingual will dalam tuturan di atas merupakan penanda praanggapan faktual. Satuan lingual ini merupakan sebuah penekanan pasti mengenai ketersedian mobil yang diinginkan oleh wisatawan tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan presuposisi pada data ini ialah they have the small one in the afternoon. Data (51) WNA ( Pr) Data (52) :Yes, We like to do tour, we are interested for this one. (TA/2908/III/2) (Ya, Kami ingin melakukan perjalanan wisata, kami tertarik dengan yang satu ini.) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id WNA (Pr) digilib.uns.ac.id 57 digilib.uns.ac.id :We are interested to advertisement number two, but maximum price is Rp. 422.000. (TA/2908/III/26) (Kami tertarik dengan iklan nomor dua, tetapi harga maksimumnya adalah Rp.422.000.) Pada data (51), satuan lingual interested merupakan penanda praanggapan faktual. Dengan adanya satuan lingual ini dapat diasumsikan bahwa sebelum mereka tiba di kantor agen perjalanan tersebut, mereka sudah tertarik dengan objek wiasata Bedugul. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa presuposisinya adalah they like to do a tour to Bedugul. Dari data (51) dapat ditarik kesimpulan bahwa mereka juga tertarik dengan iklan nomor 2 yang merujuk pada Kintamani-Besakih dengan harga maksimum sebesar Rp.422.000 dan presuposisinya ialah they chose Kintamani-Besakih with the cost was Rp.422.000. Data (53) WNA (Pr) TA WNA (Pr) TA :How many people? (TA/2908/III/18) (Berapa orang?) :In sharing tour, maximum ya.. maximum six people. (TA/2908/III/19) (Dalam wisata rombongan, maksimum ya.. maksimum enam orang) :Six. (TA/2908/III/20) (Enam) :Ya.. We do it by six people. (TA/2908/III/21) (Ya.. Kita dapat lakukan itu dengan enam orang) Sekilas dalam beberapa data di atas tidak tampak adanya penanda praanggapan faktual. Namun dengan menggunakan pemerolehan praanggapan Pemahaman bersama : Deskriptif taktrif, Frekuentatif, Pertanyaan-pertanyaan (Shared Assumptions : definite description, iterative, questions) terlihat jelas bahwa kefaktualan sebuah informasi didapat dari perulangan yang disebutkan dalam beberapa data di atas. Satuan lingual six people merupakan penanda praanggapan faktual yang diucapkan oleh staff agen perjalanan kepada wisatawan tersebut. Satuan lingual ini menyiratkan bahwa hanya terdapat enam orang dalam kelompok perjalanan tersebut. Sehingga dapat di asumsikan bahwa There are six persons in sharing tour. Data (54) (47) TA WNA (Lk) : You have to be here like ten to nine. (Kamu harus berada disini 9 kurang 10.) You can pay now Rp. 360.000. (TA/2908/III/47) (Kamu dapat membayar commit sekarangtoRp.360.000) user :Ok. (TA/2908/III/48) library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id TA WNA (Lk) TA digilib.uns.ac.id 58 digilib.uns.ac.id (Ok.) :You have Rp. 10.000 maybe? (TA/2908/III/49) (Kamu punya Rp.10.000 mungkin?) :Hmmm.. yes. (TA/2908/III/50) (Hmmm.. ya.) : Rp.10.000 Ya.. this fifty thousand. So this is your program tomorrow KintamaniBesakih tour.(TA/2908/III/51) (Ya.. ini 50 ribu. Jadi ini adalah program anda besok, perjalanan Kintamani-Besakih) Tuturan pada data (54) di atas saling berkaitan guna membentuk satu praanggapan faktual. Hal ini diperoleh dengan bantuan pemerolehan praanggapan dalam prisip kehematan (principle of economy) yang menyiratkan bahwa kedua wisatawan tersebut telah memilih program perjalanan Kintamani-Besakih. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa they have chosen Kintamani-Besakih program as their journey Data (55) TA :To Sangigi only one company. So that’s why more expensive in the prices. (TA/1408/IV/33 (Ke Sangigi hanya ada satu kantor. Sehingga itulah mengapa haraganya lebih mahal.) Data (55) ini tidak ditemukan satupun penanda praanggapan faktual namun jika menggunakan pemerolehan praanggapan Grundy pada jenis pemahaman bersama (Share Assumption) dapat dilihat adanya kefaktualan yang terkandung dalam tuturan ini. Terlihat pada satuan lingual one company yang telah disebutkan sebanyak dua kali dalam percakapan ini. Sehingga, Praanggapan yang dimiliki oleh data ini adalah there is only one travel agent has SanGigi tour. Data (56) WNA TA :Only me. (TA/1508/V/3) (Hanya saya) :One people. Kintamani Volcano. (TA/1508/V/4) (Satu orang. Gunung merapi Kintamani) Sekilas, jika diperhatikan dari kedua tuturan di atas tidak terlihat adanya penanda praanggapan faktual didalamnya. Namun jika disoroti dengan menggunakan pemerolehan yang dikemukakan oleh Grundy dalam bentuk pemahaman bersama frekuentatif (Share Assumption :Frequentative), maka dapat dipastikan bahwa data ini commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 59 digilib.uns.ac.id mengandung praanggapan faktual. Satuan lingual only me dan one people menegaskan bahwa hanya terdapat satu orang saja yang akan melakukan perjalanan ke Kintamani. Data (57) WNA :Ya.. it’s more expensive. I am alone. Sorry. (TA/1508/V/9) (Ya.. itu lebih mahal. Saya sendirian. Maaf) Satuan lingual sorry merupakan penanda adanya praanggapan faktual pada data (57) ini. Satuan lingual ini menyiratkan praanggapan mengenai ketidakinginanan wisatawan asing ini untuk memilih Kintamani-Besakih sebagai tujuan wisata selanjutnya. Sehingga praanggapanya adalah she did not choose Kintamani-Besakih as her next destination. Data (58) WNA TA :Just one.(TA/3108/VI/4) (Hanya satu) :One people, I have to check. (TA/3108/VI/5) (Satu orang, saya harus mengecek dulu) Seperti pada kasus-kasus praanggapan faktual sebelumnya, satuan lingual one pada data ini telah ditemukan pada peritiwa tutur sebelumnya. Pemerolehan praanggapan share assumption pada teori Grundy yang menjadikan satuan lingual tersebut menjadi faktual. Satuan lingual one yang diulangi dan ditekankan pada tuturan selanjutnya merupakan bukti kefaktualan sebuah informasi yang diperoleh oleh staff agen perjalanan tersebut. Data (59) TI WNA TI : Just the close this street. (TI/1608/I/8) (Hanya dekat dari jalan ini) : Just the close this street? Where is the map? (TI/1608/I/9) (Hanya dekat dari jalan ini? Dimanakah petanya?) :This is the map, ya! We are here and this tourism information and Ubud palace as close this street, just in front. (TI/1608/I/10) (Ini petanya,ya! Kita berada disini dan ini Pusat Penerangan Informasi Wisata dan Pura Ubud dekat dari jalan ini, didepan itu saja.) Data (59) di atas memiliki makna praanggapan faktual walaupun tidak terdapat penanda praanggapan dalam tuturan tersebut. Pranggapan ini akan terlihat dengan bantuan pemerolehan praanggapan pada tingkat pemahaman bersama (Share Assumption:Frequentative). Hal ini menunjukan adanya sebuah informasi yang faktual. Kebenaran informasi tersebut dilihat dari kesimpulan tuturan akhir yang menyatakan commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60 digilib.uns.ac.id bahwa and Ubud palace as close this street, just in front dan praanggapan yang dimiliki adalah Ubud palace is infront of the tourism information. Data (60) TI WNA :Ya, this is open every day. (TI/1608/I/19) (Ya, Ini buka setiap hari.) :This is open every day. Ok. Here the map like this for me or not. (TI/1608/I/20) (Ini buka setiap hari. Ok. Peta seperti ini untuk saya atau tidak.) Sama halnya dengan proses pemerolehan praanggapan yang terdapat pada data 59 bahwa tidak terdapat penanda pasti tentang praanggapan faktual dalam tuturan ini. Namun jika ditelaah dengan menggunakan pemerolehan praanggapan dalam pemahaman bersama perulangan (Share Assumption: Iterative) ditemukan adanya kefaktualan mengenai jadwal kunjungan ke Pura Ubud bagi khalayak umum. Pada perulangan This is open every day meyakinkan bahwa tuturan yang disampaikan adalah faktual dan asumsi yang diperoleh adalah Ubud palace is open everyday. Data (61) TI WNA :Today is Saturday, sorry Sunday today. (Hari ini adalah hari sabtu, maaf hari ini hari minggu) It is nice to see tonight at 7.30 o’clock. (TI/3108/III/12) (Ini bagus dilihat malam ini pada pukul 7.30.) :At 7.30 right.(TI/3108/III/13) (Pukul 7.30 kan?) Pada penunjuk waktu 7.30 di atas merupakan suatu kefaktualan informasi yang diberikan oleh staff Penerangan Informasi Wisata kepada wisatawan tersebut. Walau tidak terlihat adanya penanda pranggapan di dalam tuturan tersebut, jika dikaji dengan menggunakan pemerolehan praanggapan pada pemahaman bersama (Shared Assumption:Iterative) dimana waktu tersebut dinyatakan benar dan faktual. Data (62) TI :You’re looking for tourism information, aren’t you? (TI/1608/IV/4) (Kamu sedang mencari Pusat Penerangan Informasi Wisata, bukan?) Tuturan pada data (62) ini tidak terdapat satuan lingual penanda praanggapan faktual. Namun dengan menggunakan prinsip kehematan (Principle Of Economy) maka diperoleh sebuah makna praanggapan faktual, yakni someone was looking for tourism information. Data (63) TI commitStart to user :This is the schedule for today. at 7.30. (TI/2008/V/8) library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 61 digilib.uns.ac.id (Ini jadwal untuk hari ini. Dimulai pada pukul 7.30). :7.30 Ok. And the price is? (TI/2008/V/9) (7.30. Ok. Dan harganya adalah?) WNA Pada data (63) di atas mengandung praanggapan faktual walau sekilas terlihat tidak terdapat penanda yang spesifik didalamnya. Namun jika dianalisis dengan menggunakan pemerolehan praanggapan pada pemahaman bersama: perulangan (Shared Assumption: Iterative), maka makna praanggapan yang terkandung adalah the dance will be showed at 7.30 P.M. Pemaparan analisis mengenai pemerolehan praanggapan faktual pada setiap peristiwa tutur ini dapat digambarkan pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2: Pemakaian Praanggapan Faktual TA1 Jumlah Persentase TA2 TA3 - TA4 TA5 TA6 TI1 2 4 1 2 1 2 12.5 25 6.3 12.5 6.3 12.5 Dengan Total Praanggapan Faktual = 16(100%) TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AT1 AT2 AT3 - 1 6.3 1 6.3 1 6.3 - - - - Tabel 4.2 di atas menyimpulkan bahwa pemerolehan praanggapan faktual yang dominan terdapat pada percakapan agen perjalanan 3 dengan jumlah sebanyak empat buah. Selanjutnya, percakapan agen perjalanan 2 dan 5 serta Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan memperoleh jumlah sebanyak dua buah. Kemudian pada percakapan agen perjalanan 4 dan 6 serta Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan 3,4, dan 5 memperoleh satu buah praanggapan faktual. c. Praanggapan Leksikal Praanggapan ini merupakan praanggapan yang diperoleh melalui tuturan yang diinterpretasikan melalui penegasan dalam tuturan. Terdapat beberapa satuan lingual yang digunakan sebagai penanda dalam praanggapan leksikal ini seperti, start, finish, carry on, cease. Take, leave, enter, come, go, arrive, stop, begin. Berikut ini merupakan analisis dari praanggapan leksikal pada setiap peristiwa tutur. Data (64) TA :We have to check and if it is deal, we must have two people so if you only one people, I have to call my front office, if there is someone will commit to user book, we will go. (TA/1408/I/4) library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 62 digilib.uns.ac.id (Kami harus mengeceknya dan seandainya setuju, kita harus memiliki dua orang terlebih dahulu jikalau seandainya kamu hanya seorang diri, saya harus menelepon kantor utama saya, seandainya telah ada yang memesan, kita akan pergi.) Data (65) TA Data (66) WNA Data (67) WNA Data (68) TA Data (69) TA Data (70) WNA :Ya.. I have to check first, if there is more people already, you can do it. If there is not more people, for one people we can’t go. (TA/1408/I/6) (Ya.. Saya harus mengeceknya dulu, jika sudah ada cukup orang, kamu bisa melakukannya. Seandainya belum cukup, untuk satu orang kita tidak dapat pergi.) : No. I go there. Wait for the other people because only me, I will go there. (Tidak. Saya pergi kesana.) Menanti yang lain karena hanya saya sendiri. Saya akan pergi kesana.) (TA/1408/I/20) : How many people go there for tomorrow? (TA/1408/I/22) (Berapa banyak orang yang akan pergi kesana besok?) : Two people already. So you have to book now, so it is possible you can go tomorrow already. (TA/1408/I/23) (Sudah ada dua orang. Jadi anda harus memesan sekarang, sehingga dimungkinkan kamu dapat pergi besok.) : If you come tomorrow, we go direct. (TA/1408/I/25) (Seandainya kamu datang besok, kita akan langsung pergi.) : Yes. I go.. I go.. At 9 I would be there.(TA/1408/I/26) (Ya. Saya pergi .. saya pergi. Pukul 9 saya akan berada disana.) Ketujuh data di atas ditemukan satuan lingual go yang merupakan penanda praanggapan leksikal dengan dua tujuan yang berbeda. Pada data (64) (65) (66) (67) (68) memiliki tujuan yang sama yakni ke Kintamani. Praanggapan pada data (64) menyatakan bahwa seseorang akan memesan tiket sehingga mereka dapat pergi ke Kintamani dan dapat dikatakan bahwa someone might be booking the ticket so they could go to Kintamani.Sedangkan tuturan pada data (65) menyatakan secara langsung oleh penutur bahwa mereka dapat atau tidaknya pergi tergantung pada orang yang memesan pada kantor utama agen perjalanan tersebut dan dengan They might be going to Kintamani depends on there is a person or not books in front office of the travel agent.Pada data (66) memberikan praanggapan bahwa akan ada sejumlah wisatawan commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 63 digilib.uns.ac.id yang akan pergi ke Kintamani sehingga dapat dikatakan bahwa there are a number of tourists would be going to Kintamani. Data (67) staff agen perjalanan tersebut menyarankan kepada wisatawan asing untuk memesan tiket jikalau dia ingin pergi keesokan harinya sehingga ini juga dapat diperjelas dengan she is an obligation of booking the ticket to go to Kintamani. Selanjutnya pada data (68) staff agen perjalanan tersebut kembali menjelaskan kepada wisatawan asing tersebut bahwa dia dapat pergi secara langsung ke Kintamani, sehingga presuposisinya adalah she might be going to Kintamani directly. Data (70) pada satuan lingual go merujuk pada kantor agen perjalanan dan sudah dapat dipastikan bahwa wisatawan tersebut akan berada ke kantor agen perjalanan pada pukul 9 sehingga dapat dikatakan She would be in the travel agent at 9 o’clock. Pada data (71) (72) (73) yang memiliki satuan lingual penanda praanggapan leksikal yang berbeda dengan data di atas. Data (71) TA Data (72) TA Data (73) TA :If it’s not so far you can come here, start from here. (TA/1408/I/12) (Seandainya itu tidak jauh, kamu bisa datang kemari,kita mulai dari sini.) :You can come here possible, we pick up in Saursena possible. (TA/1408/I/19) (Kamu mungkin bisa datang kemari, kami jemput dari Saursena juga bisa jadi.) :If we are booking today, I give you the ticket and then tomorrow you come at 9 o’clock.(TA/1408/I/31) (Sendainya kita pesan sekarang, saya akan memberikan kamu tiket dan kemudian besok kamu datang pada pukul 9.) Ketiga data di atas memiliki penanda praanggapan leksikal pada satuan lingual come yang merujuk pada kantor agen perjalanan tersebut. Jelas dapat dipastikan bahwa ketiga data tersebut memiliki satu praanggapan yang sama,yakni she might be coming to travel agent for starting her journey to Kintamani. Data (74) TA :You can do it on private. So you can do it anytime and then one of program you don’t like you can split. We have a new program you can come. Possible private program.(TA/2908/III/11) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 64 digilib.uns.ac.id (Kamu dapat lakukan itu secara pribadi. Sehingga kamu dapat pergi kapanpun dan kemudian jika ada salah satu program yang kamu tidak suka kamu bisa pisahkan. Kami memiliki sebuah program baru kamu bisa datang. Program pribadi mungkin.) Pada data ini yang menjadi penanda praanggapan leksikal terdapat pada satuan lingual come. Ini dimaksudkan untuk mengajak wisatawan tersebut untuk bergabung bersama mereka dalam satu program yang baru mereka bangun. Sehingga praanggapannya adalah they could join in their new program. Data (75) TA :Kintamani –Besakih tour, when you are in sharing tour, we start at 9 o’clock until 5 o’clock. At 5 o’clock we finish tour. (TA/2908/III/17) (Wisata Kintamani-Besakih, disaat anda berada dalam satu rombongan perjalanan, kita mulai dari pukul 9 hingga pukul 5. Pada pukul 5 selesai perjalanan.) Data (76) TA : One day before always possible minimum two people. (Satu hari sebelum biasanya dimungkinkan minimal dua orang) This one is the longer trip ya.. We start at 10 o’clock until 8 o’clock in the evening. We see sunset ya.. (TA/2908/III/39) (salah satu ini merupakan suatu perjalanan yang panjang ya.. kita mulai dari pukul 10 sampai pukul 8 sore. Kita melihat matahari terbenam ya..) Satuan lingual start dan finish pada data (75) di atas menjadi penanda praanggapan leksikal yang memiliki makna bahwa perjalanan menuju Kintamani dan Besakih tersebut akan dimulai dan akan diakhiri pada jam yang telah ditentukan. Sehingga presuposisinya adalah the sharing tour would start at 9 A.M until 5 P.M.Data (76) juga memiliki satuan lingual start namun yang membedakan adalah tujuan perjalanan yang menuju Bedugul dan maksud tuturannya sehingga dapat dikatakan bahwa they might be doing the jouney to Bedugul at 10 A.M. Data (77) TA : When is with more people, when is two people booking maximum one day before possible also. So you need booking today for tomorrow. We have only two people tomorrow we still go. (TA/2908/III/37) (Disaat bersama banyak orang, dimana harus ada dua orang yang memesan satu hari sebelum. Jadi anda harus memesan sekarang untuk besok. Walaupun hanya ada dua orang saja, besok kita masih bisa pergi.) Satuan lingual go sebagai penanda praanggapan leksikal yang terdapat pada data (77). Hal ini dimaksudkan bahwa mereka dapat pergi ke Kintamani jika sudah ada dua commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 65 digilib.uns.ac.id orang yang memesan tiket satu hari sebelumnya. Sehingga praanggapan yang dimiliki adalah they might be going to Kintamani. Data (78) WNA (Lk) : It’s not far. We can come here at 9 o’clock in the morning or? (TA/2908/III/46) (Itu tidak jauh. Kami bisa datang kemari pada pukul 9 pagi,atau) Data (78) ini memiliki satuan lingual come sebagai bukti bahwa tuturan ini memiliki praanggapan leksikal dengan praanggapan bahwa mereka akan datang ke kantor agen perjalanan pada pukul 9 pagi dengan kata lain they might be coming to travel agent at 9 o’clock in the morning. Data (79) WNA(Pr) :Ok. We can take it. Ok. See you.(TA/2908/III/52) (Ok. Kami bisa mengambilnya.Ok. Sampai jumpa.) Satuan lingual take pada data di atas merupakan penanda bahwa tuturan tersebut merupakan praanggapan leksikal. Satuan lingual it pada tuturan ini merujuk pada kuitansi pembayaran sehingga disini akan muncul X mengambil Y dari Z. Sehingga praanggapannya adalah they might be taking the receipt from the travel agent. Data (80) TA Data (81) WNA (Pr) :Rumah Ubud. We’ll come at 10.45 from there.(TA/1408/IV/8) (Rumah Ubud. Kami akan datang pada pukul 10.45 dari sana) :Ok. Let’s think about it. We may come back. Thank you. (TA/1408/IV/57) (Ok.Izinkan kami memikirkannya. Kami akan kembali lagi. Terimakasih.) Pada tuturan (80) dan (81) ini terdapat satuan lingual come sebagai penanda praanggapan leksikal. Pada data (80) yang menyatakan akan menuju ke Rumah Ubud dan pada data (81) mengarah kepada wisatawan akan kembali datang ke agen perjalanan. Sehingga presuposisi yang diperoleh adalah (80) They would be there (Rumah Ubud) at 10.45. dan kemudian (81) They might be coming back to travel agent. Data (82) TA :Sorry, finish my brosur, we have brosur in bangsal, I have one company that’s one go to San gigi direct from Payang Bayu, they go direct to San gigi and then Giri. (TA/1408/IV/16) (Maaf, brosur saya habis, kami memiliki brosur di bangsal, saya memiliki satu kantor yang akan pergi langsung ke Sangigi dari Payang Bayu, mereka langsung pergi kecommit San gigi to dan userkemudian Giri) library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (83) TA Data (84) TA Data (85) TA Data (86) WNA (Pr) digilib.uns.ac.id 66 digilib.uns.ac.id :That’s why we go to Bangsal or Giri. (TA/1408/IV/22) (Itulah mengapa kami pergi ke Bangsal atau Giri.) :Ya.. like this one, for the big one out side for Rp. 186.000 only Eka Jaya. They didn’t go to Sangigi, they go until Giri and lake Kondem. Sangigi only one company. (TA/1408/IV/27) (Ya.. seperti yang satu ini, untuk salah satu yang besar disisi luar sana hanya Rp.186.000 dengan Eka Jaya. Mereka tidak pergi ke Sangigi, mereka hanya pergi sampai ke Giri dan danau Kondem. San Gigi hanya satu kantor saja.) :Becauase Giri more company they go there. (TA/1408/IV/31) (Karena ada banyak kantor yang pergi ke Giri) :But we have to go to Teluk Nawa together, right? (TA/1408/IV/45) (Tetapi kami harus pergi ke Teluk Nawa bersama, benarkan?) Data (87) TA :No, because as I told to Giri. That’s many go to Giri. That’s why they give special offer for the company same like San gigi.(TA/1408/IV/48) (Tidak, karena seperti yang aku beritahukan ke Giri. Ada banyak yang pergi ke Giri. Itula mengapa mereka memberi penawaran special dari perusahaan sama seperti SanGigi.) Ketujuh data ini ditemukan penanda praanggapan leksikal yang sama yakni satuan lingual go. Pada data (82) dan (83) mencerminkan makna praanggapan yang sama yakni They might be going to Sangigi, Payang Bayu and then Giri. Sementara itu, pada data (84) mencerminkan praanggapan leksikal dengan praanggapannya ialah Eka jaya hadn’t been going to Sangigi. Kemudian pada data (85) dan (87) mengandung makna praanggapan yang sama, yakni More than one company go to Giri. Selanjutnya pada data (86) mencerminkan praanggapan leksikal dengan praanggapan bahwa They would be going to Teluk Nawa. Data (88) TA Data (89) TA Data (90) :To giri, I give you Rp.650.000. (TA/1408/IV/43) (Ke giri, saya beri kamu Rp.650.000) :No, because as I told to Giri. That’s many go to Giri. That’s why they give special offer for the company same like San gigi. (TA/1408/IV/48) (Tidak, Karena seperti yang telah saya katakan ke Giri. Ada banyak kantor yang pergi kesana. Itulah mengapa mereka memberikan penawaran special sama seperti san gigi.) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id TA digilib.uns.ac.id 67 digilib.uns.ac.id :No, because I quick more what we do the job only for that price. That’s why you like to go to Giri Rp. 600.000. I will give you. (TA/1408/IV/50) (Tidak, karena saya melakukan pekerjaan ini dengan harga seperti itu. Itulah mengapa kamu pergi ke Giri Rp.600.000. Saya akan berikan kepada kamu.) Ketiga data di atas menunjukan bahwa terdapat satuan lingual give yang menjadi penanda bahwa adanya praanggapan leksikal didalamnya dengan presuposisi (88) = (90) He would be giving the last cost was Rp.600.000(89) They were giving special offer to San Gigi. Data (91) TA :No.This one we have already, but you can check into 7 o’clock in the evening. But this one we don’t have Kintamani Vulcano, we can do it the other. Almost same with this one, possible we see the biggest temple in Bali. So if you need Kintamani Vulcano, you can come at 7 o’clock today. (TA/1508/V/10) (Tidak.Kami memiliki yang satu ini, tetapi kamu bisa cek pada pukul 7 sore ini. Tetapi untuk yang satu ini, kami tidak punya Kintamani Volcano, kita bisa melakukan yang lain. Hampir sama dengan yang satu ini, dimungkinkan kita melihat pura terbesar di Bali. Sehingga jika kamu mau Kintamani Volcano, kamu dapat datang pada pukul 7 hari ini.) Pada data (91) ini dapat dilihat bahwa come menjadi penanda dari jenis praanggapan leksikal. Satuan lingual tersebut memiliki praanggapan bahwa she might be coming at 7 o’clock in the evening. Data (92) TA :Ya, because we join with other office, ya. So we call my front office, someone maybe ask about Kintamani- Vulcano. So it is better,someone ask then we can go. (TA/1508/V/14) (Ya, karena kami bergabung dengan kantor yang lain, ya. Sehingga kami menghubungi kantor utama saya, seseorang mungkin menanyakan mengenai Kintamani Volcano. Jadi itu lebih baik. Seseorang menanyakannya kemudian kita bisa pergi.) Satuan lingual go pada data (92) merupakan sebagai penanda bahwa adanya praanggapan leksikal pada tuturan diatas dengan presuposisinya adalah Kintamani Volcano has not been available yet. Data (93) WNA :Ok. I will be coming back. (TA/1508/V/17) (Ok. Saya akan kembali.) Praanggapan leksikal dapat dilihat dari adanya satuan lingual coming yang commit to user merujuk pada wisatawan tersebut akan kembali ke agen perjalanan tersebut untuk library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 68 digilib.uns.ac.id menanyakan kesediaan dari perjalanan menuju Kintamani Volcano tersebut, sehingga dapat di asumsikan bahwa she would be coming back. Data (94) TA :No. Start at 4 o’clock this afternoon until 8 o’clock tonight. So if you want, you can come in. (Tidak. Mulai pada 4 sore ini hingga pukul 8 malam ini. Jadi jika kamu mau kamu bisa datang.) (TA/3108/VI/15) Data di atas pada satuan lingual yang bergaris bawah menunjukan adanya praanggapan leksikal yang terkandung didalamnya. Satuan lingual start dan come merupakan penanda yang akurat untuk jenis praanggapan ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa presuposisinya adalah The jounery will start at 4 o’clock and she (WNA) might be coming to travel agent. Data (95) TI Data (96) TI :If you want to visit the temple you can come to monkey forest. (TI/1608/I/12) (Seandainya kamu ingin mengunjungi pura itu, kamu juga bisa datang ke hutan monyet.) :No. So when they have ceremony they will allow you to come in to the temple.(TI/1608/I/15) (Tidak. jadi disaat mereka mengadakan upacara mereka akan mengizinkan kamu untuk masuk kedalam pura.) Kedua data di atas memiliki penanda praanggapan leksikal yang sama yakni terletak pada satuan lingual come. Pada data (95) tujuan yang diarahakan adalah menuju ke arah hutan monyet (monkey forest) sehingga dapat dikatakan praanggapannya adalah she might be coming to monkey forest. Lalu dilanjutkan dengan data (96) yang mengarah pada Pura selain pura Ubud yang telah dijelaskan sebelumnya, sehingga praanggapan yang dimiliki untuk data ini adalah she might be coming to the temple. Data (97) WNA :But, we stay only one day. After we go to Lombok. But we are here, we take this road to go there. (TI/1608/I/24) (Tapi, kami tinggal disini hanya satu hari. Setelah itu kami akan pergi ke Lombok. Tetapi kami berada disini, kami mengambil jalan ini untuk pergi kesana.) Data (98) WNA :Ok. And I can take the ticket here. (TI/1608/I/34) (Ok. Dan Saya bisa mengambil tiket disini.) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 69 digilib.uns.ac.id Satuan lingual take pada kedua tuturan tersebut merupakan penanda adanya praanggapan leksikal. Kedua tuturan ini memiliki praanggapan yang berbeda, pada data (97) take tersebut bertujuan untuk mengambil arah jalan yang akan mereka tuju dengan praanggapan bahwa they might be taking the street. Kemudian pada data (98) take disini mengarah pada pembelian ataupun pengambilan tiket untuk pergelaran seni tari Legong, sehingga dengan praanggapannya bahwa she might be taking the ticket from the tourism information. Data (99) WNA (Pr) Data (100) WNA (Pr) :Ya.. but I mean not going by car but like motor bike. (TI/3008/II/16) (Ya.. tetapi saya bermaksud tidak pergi dengan mobil tetapi dengan sepeda motor.) :And we want to go to Mas. (TI/3008/II/18) (Dan kami ingin pergi ke Mas.) Satuan lingual go merupakan penanda praanggapan leksikal pada kedua data ini. Pada data (100) satuan lingual ini memiliki arah menuju ke seluruh tempat wisata yang dapat mereka kunjungi sehingga praanggapannya adalah they were intending to go to some places by motor bike. Sedangkan pada data (100) memiliki arah tujuan untuk datang ke desa Mas dan praanggapannya adalah they might be trying to go to Mas Data (101) TI :You can come to waterfall. Kemenuh. This one. There is waterfall. (TI/3008/II/21) (Kamu dapat datang ke air terjun,Kemenuh. Ada air terjun.) Pada tuturan (101) terdapat satuan lingual come sebagai penanda adanya praanggapan leksikal dengan makna praanggapan yang dimilikinya adalah they might be coming to come to Kemenuh waterfall. Data (102) TI :You have to come there 30 minutes before.(TI/2008/V/16) (Kamu harus datang disana tiga puluh menit sebelum.) Satuan lingual come pada data di atas menandakan adanya praanggapan leksikal beserta makna yang melekat pada tuturan tersebut. Satuan lingual tersebut bertujuan untuk menyatakan kehadiran dalam sebuah acara yang dituju oleh wisatawan asing tersebut, sehingga dapat disimpilkan makna praanggapan yangterkandung didalamnya adalah the tourist must be in the palace commit 30 minutes before. to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (103) TI digilib.uns.ac.id 70 digilib.uns.ac.id : With the driver. You can come or go to the next side follow Ubud main road, and around 400 meters on the right side, you can find the name Ubud Wisata. There, you can find a car for rent. May I write the name for you? (TI/1608/VI/4) (Dengan supir. Anda bisa datang atau pergi mengikuti sisi jalan utama Ubud dan kira-kira 400 meter di sebelah kanan, anda dapat menemukan Ubud Wisata. Disana anda dapat menemukan sebuah mobil untuk disewa. Boleh saya tuliskan namanya untuk anda?) Satuan lingual come dan go yang terdapat pada data (103) di atas menjadi bukti adanya praanggapan leksikal dan maknanya. Dari tuturan tersebut diperoleh makna yang menjelaskan kepada wisatawan tersebut arah untuk memdapatkan jasa rental mobil sehingga makna praanggapannya ialah the tourist was following Ubud main road around 400 meters. Dari uraian di atas dapat digambarkan jumlah pemerolehan praanggapan leksikal dari setiap peristiwa tutur. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 4.3: Penggunaan Praanggapan Leksikal TA1 Jumlah Persentase TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AM1 AM2 AM3 10 6 11 3 1 4 25 15 27.5 7.5 2.5 10 Dengan Total Praanggapan Leksikal= 40 (100%) TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 3 7.5 - - 1 2.5 1 2.5 - - - Tabel 4.3 di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pemerolehan praanggapan leksikal yang paling dominan terletak pada percakapan agen perjalanan keempat dengan jumlah 11 buah. Kemudian pada percakapan agen perjalanan kedua dengan total sebanyak 10 buah. Dengan demikian terlihat jelas bahwa praanggapan leksikal juga berperan dalam seluruh peristiwa tutur ini. d. Praanggapan Struktural Praanggapan struktural merupakan praanggapan yang dinyatakan melalui tuturan yang strukturalnya jelas dan langsung dipahami tanpa melihat kat-kata yang digunakan. Dalam bahasa Inggris, penggunaan ini terlihat dalam WH-Question, Alternative Question dan Yes/No Question. Di bawah ini merupakan urain mengenai pemerolehan praanggapan struktural dari setiap peristiwa tutur. Data (104) TA commit to user :What’s time do you like? (TA/1408/I/8) library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 71 digilib.uns.ac.id (Jam berapakah yang anda inginkan?) Data (105) TA Data (106) WNA Data (107) WNA :Where is you stay in Ubud? (TA/1408/I/10) (Dimanakah kamu tinggal di Ubud?) :Ya.. Where ? (Ya..Dimanakah?) At nine o’clock. How I can be here? (TA/1408/I/19) (Pukul 9. Bagaimana saya dapat berada disini.) :How many people go there for tomorrow? (TA/1408/I/23) (Berapa orangkah yang pergi kesana besok?) Keempat data di atas memiliki penanda praanggapan berbeda yang membuktikan bahwa tuturan tersebut mengandung praanggpan struktural kalimat tanya (5W+1H). Pada data (104) terdapat satuan lingual what yang menjadi awal dari tuturan tersebut. Di sini staff agen perjalanan meminta informasi mengenai waktu wisatawan asing inginkan untuk berangkat ke tempat tujuannya.Pada data (105) terdapat satuan lingual where sebagai penanda yang jelas bahwa ini juga merupakan bagian dari struktur kalimat tanya (5W+1H), yang menunjukan bahwa staff agen perjalanan ini kembali meminta informasi yang tepat mengenai tempat wisatawan asing tersebut tinggal di kawasan Ubud. Oleh karena itu dapat di katakan secara sederhana she stayes in Ubud. Data (106) pada tuturan pertama, Ya.. Where ? Sekilas, ini terlihat bukanlah sebuah kalimat utuh atau lengkap, namun di dalamnya memiliki praanggapan struktural yang cukup akurat. Satuan lingual where mengandung makna kalimat bahwa wisatawan ingin mengetahui kemana dia akan datang besok. Lalu hal ini dilanjutkan dengan satuan lingual how yang meminta informasi mengenai bagaimana cara wisatawan asing tersebut dapat berada di tempat tepat pada waktunya dan dapat dikatakan bahwa wisatawan akan berada di kantor agen perjalanan tersebut sebelum dia berangkat ke Kintamani sehingga dapat dikatakan the tourist’s way can be in travel agent on time and the tourist will be in the travel agent. Pada data (107) juga memiliki jenis praanggapan yang sama dengan ketiga data di atas, yang membedakan hanyalah pada penandanya saja. Data ini memiliki satuan lingual how yang digunakan oleh wisatawan asing untuk menanyakan jumlah orang yang akan bergabung bersamanya ke Kintamani besok, sehingga dapat disumsikan commit to user bahwa there are more than one people go to Kintamani tomorrow. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (108) WNA (Pr) Data (109) TA Data (110) TA Data (111) TA Data (112) TA Data (113) WNA (Pr) digilib.uns.ac.id 72 digilib.uns.ac.id : Is there rent car tomorrow? (TA/2908/II/1) (Apakah ada penyewaan mobil untuk besok?) :For when? (TA/2908/II/2) (Untuk kapankah ?) :Small one or big one? (TA/2908/II/4) (Yang besar atau yang kecil kah?) :How many days, you need? (TA/2908/II/6) (Berapa hari yang kamu mau?) :How many days? (TA/2908/II/8) (Berapa harikah?) : How much? (TA/2908/II/13) (Berapa harganya?) Keenam data pada peristiwa tutur di atas yang menunjukan adanya jenis praangapan struktural dengan penandanya masing-masing. Pada data (108) terdapat satuan lingual is yang membuktikan bahwa ini adalah praanggapan struktural dalam bentuk Yes/No Question, dimana wisatawan ingin meminta informasi apakah ada penyewaan mobil untuknya besok. Dengan kata lain there is a rent car in the travel agent. Lalu dilanjutkan dengan data (110) yang sebenarnya secara struktural data ini tidak terdapat satupun komponen pertanyaan, namun ini merupakan bagian dari praanggapan struktural Alternative Question dimana staff agen perjalanan memberi pilihan mobil kepada wisatawan tersebut. Sehingga presuposisi yang dmiliki adalah there are a big one and a small one. Pada data (109), (111)dan (112) ini mengandung praanggapan struktural 5W+1H. Pada data (109) satuan lingual when merupakan penanda untuk praanggapan ini. Makna praanggapan dari tuturan ini adalah waktu atau hari yang telah ditentukan oleh wisatawan untuk menggunakan mobil tersebut dan dapat dikatakan bahwa there is a particular day for using that car. Data (113) wisatawan menanyakan mengenai jumlah biaya atau harga yang harus dibayar untuk menyewa mobil itu sehingga dapat dijelaskan kembali bahwa There is a price for rent car. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (114) WNA (Pr) Data (115) WNA (Pr) digilib.uns.ac.id 73 digilib.uns.ac.id :The big one? (TA/2908/II/11) (Yang besar) :Small one is cheaper? (TA/2908/II/15) Yang kecil lebih murah? Pada kedua data di atas tidak terlihat adanya penanda praanggapan struktural namun jika dilihat dari intonasi suara dan kemudian tanggapan dari lawan bicara maka ini dapat disimpulkan bahwa tuturan ini merupakan praanggapan struktural dengan anggapan mereka masing-masing. Seperti data (114) yang mempertanyakan ukuran mobil yang tersedia pada saat itu dan hanya mobil yang berukuran besar yang tersedia sehingga dapat dikatakan The big car is available. Kemudian pada data (115) wisatawan menanyakan kepada agen perjalanan tersebut apakah ukuran yang kecil lebih murah. Sehingga asumsi yang diperoleh untuk data ini adalah The small car is cheaper. Data (116) TA Data (117) WNA (Pr) :What can I help you maybe? (TA/2908/III/1) (Apa yang mungkin dapat saya bantu?) :Until what time do your shop open? (TA/2908/III/40) (Sampai pukul berapakah toko mu buka?) Pada kedua data ini melekat satuan lingual what yang menjadi penanda praanggapan struktural 5w+1h. Namun kedua data ini memiliki praanggapan yang berbeda. Pada data (116) memiliki anggapan bahwa akan ada seseorang yang akan membantu wisatawan tersebut dalam kata lain there is someone can give a help to someone else.Kemudian dilanjutkan pada data (117) disini memiliki praanggapan bahwa kantor tersebut akan dibuka dan ditutup sehingga The shop has the time to be opened and closed. Data (118) WNA (Lk) Data (119) WNA (Pr) Data (120) WNA (Pr) :And then possible for private? (TA/2908/III/5) (Dan kemudian apakah mungkin untuk pribadi?) :Private tour? (TA/2908/III/6) (Perjalanan pribadi?) :Two hours? (TA/2908/III/24) (Dua jam?) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 74 digilib.uns.ac.id Terdapat tiga buah tuturan di atas dan dapat dipastikan bahwa mereka merupakan bagian dari Yes/No Question yang membutuhkan jawaban ya atau tidak. Jika dipandang secara sekilas mungkin ini tidak memperlihatkan adanya unsur-unsur dari bentuk pertanyaan tersebut, namun dilihat dari intonasi dan respon dari lawan bicara maka ini dipastikan merupakan sebuah pertanyaan Yes/No Question dan terdapat praanggapan struktural didalamnya. Pada data (118) dan (119) merupakan satu bagian untuk satu pertanyaan. Disini wisatawan (Lk) dan (Pr) sama-sama menayakan hal yang sama sehingga dari tuturan yang mereka produksi dihasilkan praanggapan bahwa There is a private tour either. Data (120) dimana wisatawan menanyakan berapa lama mereka akan mengunjungi Besakih tersebut. Data (121) TA Data (122) WNA (Pr) Data (123) WNA (Pr) Data (124) WNA (Pr) :Private tour possible (Perjalanan pribadi bisa) How many people again? (TA/2908/III/7) (Berapa orang lagi?) :Ok. And How long is it last for tour? (TA/2908/III/16) (Ok. Dan berapa lamakah perjalanan terkahir?) :How many people? (TA/2908/III/18) (Berapa orang?) :And how long do we stay in the temple? (TA/2908/III/22) (Dan berapa lama kita singgah di pura?) Data di atas merupakan kalimat tanya 5W+1H, dengan satuan lingual how sebagai pembuktinya. Data (121) dan (123) memiliki pertanyaan yang sama namun dengan tujuan yang berbeda, seperti data (121) memiliki presuposisi bahwa a tourist wants to go to Bedugul dan untuk data (123) pranggapannya adalah a tourist joins kintamani-besakih tour. Lalu pada data (122) juga memiliki satuan lingual how sebagai penanda adanya praanggapan struktural dalam bentuk pertanyaan 5W+1H dengan anggapan bahwa perjalanan wisata tersebut memiliki tujuan akhir perjalanan sehingga the tour has the last destination. Data (124) juga memiliki how sebagai penanda adanya praanggapan struktural dalam bentuK 5W+1H namun dengan asumsi yang berbeda yakni disini dikatakan bahwa wisatawan ingin mengetahui berapa lama mereka akan singgah di pura commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 75 digilib.uns.ac.id tersebut. Sesuai dengan bentuk pertanyaan di atas maka muncul praanggapan sederhana berupa they will stay at the temple. Data (125) WNA (Pr) Data (126) WNA (Pr) Data (126) WNA Data (127) WNA (Lk) :You pick to start from eleven? (TA/1408/IV/3) (Apakah kamu menjemput mulai dari pukul 11?) :Ok. Eleven. You pick us from hotel at eleven? (TA/1408/IV/5) Ok. Pukul 11. Apakah kamu menjemput kami dari hotel pukul 11?) :Do you have the picture of the boat? (TA/1408//IV/15) (Apakah kamu mempunyai gambar boat itu?) :Is the large one? (TA/1408/IV/19) (Apakah itu boat yang besar?) Praanggapan struktural terdapat pada keempat data di atas. Pada (125) dan (126) walau tidak terlihat adanya komponen kata tanya secara langsung, namun ini merupakan bentuk dari Yes/No Question yang membutuhkan jawaban ya atau tidak. Praanggapan dari kedua tuturan tersebut adalah menanyakan jadwal (jam/pukul) penjemputan mereka di hotel. Sehingga dapat dikatakan bahwa Someone picks the tourist from hotel at 11 o’clock.(126)someone has the picture of the boat. (127) There is a large boat. Data 128 TA :Where do you stay in Ubud? (TA/1408/IV/6) (Dimanakah kamu tinggal di Ubud?) Pada data (128) di atas yang menjadi penanda praanggapan struktural adalah pada satuan lingual where . Data ini diasumsikan bahwa ada seseorang/wisatawan yang tinggal di ubud sehingga si penutur dengan jelas langsung menanyakan tempat tinggal mereka di Ubud, atau dapat dikatakan someone or tourist stayes in Ubud. Data (129) WNA (Pr) Data (130) WNA (Lk) Data (131) WNA (Lk) :Ok. And then how much is it? (TA/1408/IV/9) (Ok.Dan kemudian berapa harganya?) :How is the boat? The boat is good. (TA/1408/IV/17) (Bagaimana dengan boatnya? Boatnya bagus.) :How about Teluknara. (TA/1408/IV/35) commit (Bagaimana dengan Teluk Nara?)to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (132) WNA (Pr) digilib.uns.ac.id 76 digilib.uns.ac.id :How much is it? (TA/1408/IV/40) (Berapa harganya?) Keempat data ini terdapat penanda praaggapan struktural yang sama yakni terletak pada satuan lingual how dengan asumsi-asumsi mereka masing-masing. Pada data (129) dan (132) ini memiliki asumsi yang sama yakni menanyakan sesuatu hal yang memiliki harga atau dapat dikatakan there is something has a price. Kemudian pada data (130) yang memiliki asumsi bahwa wisatawan ingin mengetahui kondisi dari boat yang akan mereka naiki besok atau someone asks about the condition of the boat. Selanjutnya, pada data (131) juga memiliki asumsi mengenai harga keberangkatan menuju ke lokasi wisata atau The destination of the Teluk Nara has a value. Data (133) TA Data (134) WNA (Pr) :To Sangigi ya, one way or two ways? (TA/1408/IV/10) (Ke Sangigi ya, sekali jalan atau pulang pergi?) :50 minutes. Ok so Rp. 600.000 for today and it’s the same time or temporary time? (TA/1408/IV/55) (50 menit. Ok. Jadi Rp.600.000 untuk hari ini dan itu harga tetap atau sementara waktu?) Kedua data ini memiliki praanggapan struktural dalam bentuk alternative question. Pada data (133) seorang agen perjalanan menanyakan rute perjalanan kedua wisatawan tersebut, mereka ingin sekali jalan atau pulang pergi atau dapat dikatakan praanggapannya adalah they want one way or two ways. Pada data (134) memiliki asumsi mengenai ketetapan harga yang ditawarkan oleh agen perjalanan tersebut atau the cost to San gigi is for same time or temporary time. Data (135) TA :How many people? (TA/1508/V/2) (Berapa orang?) Data diatas merupakan bentuk dari WH-Question dan satuan lingual how merupakan penanda praanggapan struktural.Praanggapannya adalah there are a number of tourists will do the tour. Data (136) WNA :At 7 o’clock today? (TA/1508/V/11) (Pukul 7 hari ini?) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 77 digilib.uns.ac.id Tuturan ini merupakan bentuk dari Yes/No Question walaupun tidak ditemukan komponen pendukungnya namun tuturan ini membutuhkan jawaban Yes or No. Sehingga presuposisi yangdimiliki adalah she comes at 7 o’clock. Data (137) WNA :Do you have Besakih as park of Bali tour for tomorrow? (TA/3108/VI/2) (Apakah kamu memiliki perjalanan Taman Besakih Bali besok?) Data (138) WNA Data (139) WNA :So, have to come back after 4 o’clock today? (TA/3108/VI/12) (Jadi, harus datang kembali setelah pukul 4 hari ini?) :Ok. Before 8 o’clock tomorrow is still possible for booking? (TA/3108/VI/14) (Ok. Sebelum pukul 8 besok, apakah masih mungkin untuk memesan?) Ketiga data di atas mengandung praanggapan struktural dalam bentuk Yes/No Question. Pada data (137) satuan lingual do yang melekat diawal tuturan tersebut menjadi penanda praanggapan struktural.Praanggapan yang dapat diperoleh adalah the travel agent has Besakih as park of Bali tour. Data (138) mengandung praanggapan bahwa she has to come at 4 and 8 o’clock. Sementara itu, pada data (139) juga merupakan bagian dari praanggapan tersebut dan satuan lingual is merupakan penanda utama dengan praanggapan bahwa it is possible for booking tomorrow. Data (140) TA Data (141) TA :For tomorrow, How many people? (TA/3108/VI/3) (Untuk besok. Berapa orang?) : Where do you stay in Ubud? (TA/3108/VI/19) (Dimana kamu tinggal di Ubud?) Satuan lingual how dan where pada kedua tuturan di atas menjadi penanda adanya praanggapan struktural. Seperti pada data (140) merujuk pada jumlah orang yang akan ikut serta pada perjalanan tersebut sehingga presuposisi adalah there are a number of tourists will do the tour. Kemudian pada data (141) yang memiliki praanggapannya sendiri yakni someone stayes in Ubud. Menjelaskan bahwa ada seseorang yang tinggal dikawasan Ubud tersebut. Data (142) WNA :Ok. And if it happens, docommit I have to to user come here to get the bus or? library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 78 digilib.uns.ac.id (TA/3108/VI/18) (Ok. Dan jika itu terjadi, apakah saya harus datang kemari untuk mendapatkan bus atau?) Data ini memiliki praanggapan struktural dalam bentuk Alternative Question. Wisatawan tersebut ingin menanyakan cara yang dia akan lakukan untuk mendapatkan bus menuju lokasi wisata tersebut. Dia memberikan pilihan sebagai bukti adanya pertanyaan alternatif yang terdapat pada tuturan tersebut, hanya saja opsi kedua tidak disebutkan secara langsung. Sehingga praanggapan yang didapat yakni she has to come to travel agent or she is picked up by guide. Data (143) WNA Data (144) WNA :One, two, three,four, five, six, seven. Seven tickets. For you what is most important palace? (TI/1608/I/5) (Satu,dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh. Tujuh tiket. Dan menurut kamu pura manakah yang paling penting?) :So,what do you think that the most particular dance, please? (TI/1608/I/28) (Jadi, apa yang kamu pikirkan mengani tarian paling khusus?) Satuan lingual what pada kedua tuturan ini merupakan penanda praanggapan struktural. Pada data (143) memiliki tujuan untuk menanyakan mengenai Pura yang paling penting disana sehingga dapat diasumsikan bahwa praanggapanya ialah One of that temple is the most important. Kemudian, pada data (144) memiliki tujuan untuk menanyakan tarian yang paling penting untuk diihat terlebih dahulu, sehingga praanggapan yang diperoleh adalah Someone thinks about the most particular dance. Data (145) WNA :Just the close this street? Where is the map? (TI/1608/I/9) (Hanya dekat jalan ini. Dimana petanya?) Data (146) WNA :And where is the temple? (TI/1608/I/11) (Dan dimana puranya?) Data (147) WNA :Lengong dance, Ok. And just here and where? (TI/1608/I/30) (Tari Legong, ok. Dan hanya ini dan dimana?) Ketiga data di atas memiliki satuan lingual where sebagai penanda praanggapan struktural. Setiap data tersebut memiliki maksud yang berbeda seperti pada commit tosebuah user peta pulau Bali, sehingga dapat data (145) mengarah pada pertanyaan mengenai library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 79 digilib.uns.ac.id diakatakan bahwa there is a map. Lalu pada data (146) yang mananyakan letak pura Ubud yang akan dituju oleh wisatwan tersebut sehingga asumsi yang diperoleh adalah there is a temple. Diakhiri oleh data (147) yang merujuk pada lokasi pertunjukan tari Legong tersebut sehingga memiliki sebuah asumsi bahwa somewhere, they do the traditional dance. Data (148) WNA :Ok. How long? (TI/1608/I/32) (Ok. Berapa Lama?) Satuan lingual how yang terdapat pada data ini menunjukan bahwa si penutur ingin menanyakan durasi waktu pergelaran tersebut. Sehingga asumsi sederhana yang dapat dikatakan adalah the duration of the dance. Data (149) WNA(Pr) Data (150) WNA(Pr) Data (151) WNA(Pr) :Is there the map of Bali? (TI/3008/II/1) (Apakah ada peta Pulau Bali?) :Ok. I have one question, is there rent a motor bike? (TI/3008/II/3) (Ok. Saya mempunyai satu pertanyaan, apakah ada penyewaan sebuah sepeda motor?) : Is there a small place around Mas? (TI/3008/II/20) (Apakah ada sebuah tempat kecil disekitar Mas?) Ketiga data ini memiliki satuang lingual is sebagai penanda praanggapan struktural Yes/No Question. Dalam data (149) seorang wisatawan wanita menanyakan sebuah peta pulau Bali kepada staf Pusat Penerangan Kepariwisataan. Praanggapan yang dimiliki dalam tuturan ini adalah there is a map of Bali. Pada data (150) seorang wisatawan wanita tersebut kembali menanyakan sebuah penyewaan motor. Lalu pada data (151) wisatawan asing ini menanyakan sebuah tempat yang terletak di desa Mas sehingga, praanggapannya adalah there is small place around Mas. Data (152) WNA(Pr) :Want to visit some places in Ubud. Which one do you like to visit? (TI/3008/II/5) (Saya ingin mengunjung beberapa tempat di Ubud. Yang manakah yang paling kamu suka untuk dikunjungi?) Data (152) di atas merupakan praanggapan struktural dalam bentuk WH Question. Satuan lingual which pada data tersebut merupakan penanda praanggapan commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 80 digilib.uns.ac.id struktura yang dimaksudkan bahwa wisatawan asing ini menanyakan lokasi wisata yang dapat dikunjungi di Ubud. Data (153) WNA Data (154) TI :Yes, I want to have some information on what to do around here. (TI/3108/III/1) (Ya,Saya ingin memiliki beebrapa informasi mengenai apa yang dapat dilakukan disekitar sini.) : I mean, today, what is the dance? (TI/3108/III/10) (Maksud saya, hari ini, tarian apakah itu?) Satuan lingual what menjadi penanda dari praanggapan struktural yang terdapat pada tuturan di atas. Data (153) satuan lingual tersebut mengarahkan kepada kegiatan apa saja yang dapat dilakukan, sehingga praanggapan yang diperoleh adalah someone wants to do something. Kemudian pada data (154) yang bertujuan untuk meminta informasi mengenai tarian apa yang ingin wisatwan tersebut hadiri. Sehingga dapat diasumsikan bahwa there is a kind of the dance. Data (155) TI :There is Legong. For when is it? Yesterday? (TI/3108/III/8) (Ada tarian Legong. Untuk kapankah? Kemarin?) When merupakan satuan lingual penanda praanggapan struktural WH-Question yang memiliki makna praanggapan untuk menanyakan jadwal atau hari yang diinginkan oleh wisatawan tersebut, sehingga makna praanggapan yang ditemukan adalah Legong dance will be showed in the particular day. Data (156) WNA Data (157) TI :What? (Apa?) What do you mean? (TI/1608/IV/3) (Apa maksudmu?) :They moved. (Mereka sudah pindah.) Yes, can I help you? (Ya, dapatkah saya membantu anda?) You need for something or you want to ask something.(TI/1608/IV/6) (Kamu membutuhkan atau kamu ingin menanyakan sesuatu.) Kedua data di atas memiliki jenis praanggapan yang sama namun memiliki penanda praanggapan tersendiri. Seperti pada data (156) satuan lingual what yang to user untuk menanyakan maksud dari termasuk dalam kategori WH-Question commit yang bertujuan library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 81 digilib.uns.ac.id perkataan staff TI tersebut sehingga presuposisinya someone means something sedangkan pada data (157) satuan lingual can yang terletak diawal tuturan merupakan bentuk dari Yes/No Question yang memiliki makna praanggapan bahwa wisatawan ini sedang membutuhkan bantuan atau the tourists need a help. Data (158) (1) WNA Data (159) (12) TI Data (160) (22) TI Data (161) (47) WNA :Hello, I want to know, Are there tickets for performance? Buy tickets performance. (TI/2008/V/1) (Hello, saya ingin mengetahui, apakah ada tiket pertunjukan? Ingin membeli tiket pertunjukan.) :So, Do you want to buy the ticket? (TI/2008/V/12) (Jadi, Apakah anda ingin membeli tiket?) :This is Ubud, we are here. (Ini adalah Ubud, Kita berada disini.) Do you want to buy this map? (TI/2008/V/22) (Apakah anda ingin membeli peta ini?) :Ok. Is it the Interesting? (TI/2008/V/47) (Ok. Apakah itu sesuatu hal yang menarik?) Keempat data ini terdapat praanggapan struktural Yes/No Question. Pada data (158) terdapat satuan lingual are kemudian pada data (159) dan (160) yang memiliki satuan lingual do sebagai penanda praanggapan struktural pada data tersebut. Data (161) juga mencerminkan adanya praanggapan struktural yang ditandai dengan adanya satuan lingual is. Tidak hanya itu, pada masing-masing data memiliki makna praanggapan tersendiri, seperti pada data (158) yakni there are tickets for performance kemudian pada data (159) adalah the tourist wants to buy the ticket dan dilanjutkan oleh data (160) yaitu the tourist wants to buy the map dan diakhir oleh data (161) yang menyatakan bahwa Ubud is interesting. Data (162) TI Data (163) WNA :With the driver. You can come or go to the next side follow Ubud main road, and around 400 meters on the right side, you can find the name Ubud Wisata. There, you can find a car for rent. May I write the name for you? (TI/1608/VI/4) (Dengan supir. Anda bisa datang atau pergi mengikuti sisi jalan utama Ubud dan kira-kira 400 meter di sebelah kanan, anda dapat menemukan Ubud Wisata. Disana anda dapat menemukan sebuah mobil untuk disewa. Bolehkah saya tuliskan namanya untuk anda?) :How do we buy a ticket commit from youtooruser directly on that side? (TI/1608/VI/9) library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 82 digilib.uns.ac.id (Bagaimanakah kami membeli sebuah tiket dari anda atau langsung ke tempat?) Data (164) WNA :What is the difference of the dance? (TI/1608/VI/11) (Apakah perbedaan dari tarin itu?) Ketiga data ini mengandung praanggapan struktural. Pada data (162) satuan lingual may yang memberi petunjuk bahwa tuturan ini adalah jenis kalimat Yes/No Question dengan anggapan bahwa wisatawan ini akan mengizinkananya untuk menuliskan nama dari tempat yang menyediakan jasa mobil sewaan sehingga praanggapanya adalah someone may write the name of Ubud Wisata. Kemudian data (163) yang merupakan Alternative Question dengan menanyakan tempat untuk mendapatkan tiket pergelaran tari tersebut. Sehingga praanggapan yang diperoleh adalah they buy the ticket from the Tourism Information or in the palace directly.Selanjutnya pada data (164) yang memiliki satuan lingual what sebagai penanda adanya praanggapan struktural WH-Question dengan pemaknaan bahwa wisatawan tersebut ingin mengetahui perbedaan dalam setiap jenis tarian tradisional. Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tarian-tarian tersebut memiliki perbedaan satu dengan yang lain dan praanggapan yang diperoleh adalah there is a diffrence of the dance. Data (165) WNA(Pr II) Data (166) WNA(Lk) Data (167) WNA (Lk) :What kind of clothes is it? (AM/1208/I/3) (Jenis kain apakah ini?) :How much ? (AM/1208/I/9) (Berapakah harganya?) :Is it Ok? (AM/1208/I/17) (apakah itu cocok?) Data (168) WNA (Pr II) :Ya.. Good smile. Do you have more color for this? (AM/1208/I/25) (Ya..senyum yang bagus. Apakah anda memiliki warna lain untuk ini?) Dari keempat data di atas ditemukan satu jenis praanggapan yakni praanggapan struktural berserta dengan makna yang melekat bersamanya. Seperti pada data (165) satuan lingual what pada tuturan ini merupakan penanda yang akurat untuk jenis praanggapan tersebut. Ini menunjukan bahwa WNA meminta informasi mengenai jenis kain yang digunakan untuk membuat baju tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa there is a kind of clothes. Sementara itu, pada to data (166) yang memiliki satuan lingual commit user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 83 digilib.uns.ac.id how sebagai satuan lingual untuk menanyakan sebuah harga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa praanggapan yang dimiliki dari tuturan ini adalah there is something with a certain price. Kemudian dilanjutkan pada data (167) dengan is sebagai satuan lingual penanda adanya praanggapan struktural berbentuk Yes/No Question yang menyatakan bahwa sesuatu hal yang cocok atau telah disepakati. Pada data (168), satuan linggual do merupakan penanda praanggapan struktural dalam bentuk Yes/No Question dalam tuturan tersebut. Dengan tujuan ingin menanyakan warna yang berbeda untuk barang yang diinginkan sehingga praanggapan yang dimiliki dalam tuturan ini adalah there are many colors of the blouses. Data (169) P1 Data (170) WNA2 Data (171) P3 Data (172) P3 Data (173) WNA2 :Do you want that tank top,darling? (AM/0508/II/1) (Apakah kamu ingin tang top ini sayang?) :How much this one? (AM/0508/II/4) (Berapakah harga yang satu ini?) :You like black? (AM/0508/II/9) (Apakah kamu suka yang hitam?) : Do you like a butchup with a butchup t-shirt? (AM/0508/II/11) (Apakah kamu suka kardigan dengan kemejanya?) :How much for this one? (AM/0508/II/14) (Berapakah untuk yang satu ini?) Kelima data di atas mengandung praanggapan struktural. Data (169) dan (170) memiliki penanda praanggapan yang sama yakni satuan lingual do namun dengan makna praanggapan yang berbeda. Pada data (169) ditujukan untuk memberitahukan bahwa ada jenis pakaian tang-top di toko mereka sehingga dapat dikatakan bahwa there is someone wants to buy a tank top in that shop. Data (170) dengantujuan yang sama bahwa si penjual juga ingin memberitahukan bahwa ada sebuah kardigan dengan kemejanya sehingga dapat disimpulkan praanggpannya adalah there is a butchup with a t-shirt. Pada data (171) juga memiliki anggapan yang sama bahwa wisatawan tersebut mungkin saja menyukai warna hitam sehingga si penjual mencoba untuk memastikan kebenaran tersebut. Kemudian pada data (170) dan (172) dengan satuan lingual how yang merujuk pada harga barang yang akan mereka beli. Sehingga anggapan yang ada bahwa setiap barang yang diperjual belikan memiliki harga yang sesuai. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (174) WNA1 Data (175) P2 digilib.uns.ac.id 84 digilib.uns.ac.id :How much this one? (AM/0608/III/1) ( Berapakah harganya yang satu ini?) :How much you can give me? (AM/0608/III/6) (Berapakah harga yang dapat kamu berikan?) Kedua tuturan ini memiliki satuan lingual how yang memperlihatkan bahwa data ini merupakan jenis praanggapan struktural 5W+1H. Pada data (174) wisatawan tersebut menanyakan harga dari sebuah barang yang dia inginkan. Sehingga dapat diperlihatkan bahwa setiap barang yang dijajakn memiliki harga jual tersendiri atau dapat dikatakan bahwa There is a sale price for something in that shop. Lalu pada data (175) sang penjual berusaha untuk bernegosiasi dengan menanyakan harga tetap yang mampu wisatawan tersebut inginkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa There is a fixed price from the tourist. Data (176) WNA :Take a dress? (AM.0608/III/18) (Mengambil gaun ini?) Pada data (176) ini terihat bahwa tuturan di atas merupakan jenis praanggapan struktural dalam bentuk Yes/No Question. Tuturan ini menunjukan bahwa wisatawan tersebut harus atau tidak mengambil/membeli gaun tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa someone probably will take a dress. Sesuai dengan uraian mengenai pemakaian praanggapan struktural di atas maka, dapat diperoleh jumlah penggunaan praanggapan tersebut pada masing-masing peristiwa tutur. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4: Penggunaan Praanggapan Struktural TA1 Jumlah Persentase TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 4 8 9 11 2 6 6 5.4 10.8 12.2 14.9 2.8 8.1 8.1 Dengan Total Praanggapan Struktural= 74(100%) TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AT1 AT2 AT3 4 5.4 3 4.1 2 2.8 4 5.4 3 4.1 4 5.4 5 6.8 3 4.1 Tabel 4.4 di atas menjelaskan bahwa penggunaan praanggapan struktural pada seluruh peristiwa tutur berjumlah 74 buah. Percakapan pada agen perjalanan 4 merupakan pemakai praanggapan struktural yang paling dominan dengan jumlah sebanyak 11 buah. Kemudian, pada percakapan agen perjalanan 3 sebanyak 9 buah. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id e. digilib.uns.ac.id 85 digilib.uns.ac.id Praanggapan Pengandaian Kondisi yang mengahasilkan praanggapan seperti ini biasanya dalam tuturan mengandung “if-clause” dan hasil yang didapat menjadi kontradiktif dari pernyataan sebelumnya. Hal ini diuraikan sesuai dengan setiap peristiwa tutur yang ada. Data (177) TA Data (178) TA Data (179) TA Data (180) TA Data (181) TA :We have to check and if it is deal, we must have two people so if you only one people, I have to call my front office, if there is someone will book, we will go. (TA/1408/I/4) (Kami harus mengeceknya dan seandainya ini setuju, kita harus punya dua orang jikalau kamu hanya seorang diri, saya harus menelpon kantor utama saya, seandainya ada seseorang yang akan memesan, kita akan pergi) :Ya.. I have to check first, if there is more people already, you can do it. If there is not more people, for one people we can’t go. (TA/1408/I/6) (Ya.. Saya harus mengeceknya dulu, seandainya sudah ada cukup orang, kamu dapat pergi. Tetapi jika tidak ada cukup orang kita tidak dapat pergi) : If it’s not so far you can come here, start from here. (TA/1408/I/12) (Seandainya itu tidak terlalu jauh kamu bisa datang kemari, kita mulai dari sini) :If out of booking, we don’t guarantee. (TA/1408/I/27) (Seandainya keluar dari pesanan, kita tidak ada garansi) :If we are booking today, I give you the ticket and then tomorrow you come at 9 o’clock. (TA/1408/I/31) (Seandainya kita pesan hari ini, saya akan memberikan kamu tiket dan kemudian kamu datang pada pukul 9.) Data di atas mengandung praanggapan pengandaian pada satuan lingual if. Data (177) menyatakan bahwa dimungkinkan akan ada orang yang memesan tiket menuju Kintamani,sehingga mereka dapat pergi bersama dan dapat disimpulkan probably, someone will book the tickect. Pada data (178) juga memberitahukan bahwa kemungkinan tidak ada satu orangun yang memesan tiket dan makna praanggapan ini juga dimiliki oleh data (177) sehingga dapat dikatakan dengan presupposisinya adalah There are / are not more people will book the ticket. Pada data (179) merujuk pada jauh tidaknya tempat tinggal wisatawan tersebut kantor agen perjalanan itu. Maka commit dari to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 86 digilib.uns.ac.id praanggapan dari tuturan ini adalah her homestay may not be far from travel agent. Data(180) menyatakan bahwa terdapat sebuah aturan dalam pemesanan tiket di agen perjalanan itu sehingga dapat dikatakan bahwa there is booking policy in travel agent. (181) They are not booking in the day. Data (182) WNA(Pr) :And if we do to go to Besakih? (TA/2908/III/12) (Dan seandainya kami melakukan perjalanan ke Besakih?) Data (182) ini menunjukan adanya suatu pengandaian dengan penanda satuan lingual if sehingga praanggapn yang dimiliki adalah mereka dimungkinkan akan melakukan perjalanan menuju Besakih atau they probably will go to Besakih. Data (183) WNA(Pr) :But if we do this one. (Seandainya kami melakukan yang satu ini.) Eee.. We have a.. (Eee.. Kami memiliki sebuah..) And this one is possible for tomorrow. (TA/2908/III/34) (Dan yang satu ini mungkin untuk dilakukan besok.) Praanggapan yang dimiliki oleh data ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan data (182) bahwa mereka akan melakukan perjalanan menuju Kintamani-Besakih sehingga praanggapannya adalah they possibly will do Kintamani-Besakih program. Data (184) WNA(Lk) :If we can do this offer for Teluk Nawa. (TA/1408/IV/49) (Seandainya kami melakukan penawaran ini untuk Teluk Nawa.) Pada data (184) ini terdapat praanggapan pengandaian, wisatawan (Lk) tersebut mengandaikan jika penawaran spesial tersebut dialihkan ke lokasi wisata yang lain (Teluk Nawa) dengan prseuposisinya yang sebenarnya adalah they probably will do that offer for Teluk Nawa. Data (185) TA :No. This one we have already, but you can check into 7 o’clock in the evening. But this one we don’t have Kintamani Vulcano, we can do it the other. Almost same with this one, possible we see the biggest temple in Bali. So if you need Kintamani Vulcano, you can come at 7 o’clock today. (TA/1508/V/10) (Tidak. Kami telah memiliki paket wisata ini, tetapi kamu bisa cek pada pukul 7 sore ini. Tetapi untuk yang satu ini, kami tidak punya Kintamani Volcano, kita bisa melakukan perjalanan yang lain. Ini hampir sama dengan perjalanan ini, kita dapattomelihat commit user pura terbesar di Bali. Sehingga library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 87 digilib.uns.ac.id jika kamu mau Kintamani Volcano, kamu dapat datang pada pukul 7 hari ini.) Data (186) WNA :If I can, before maybe someone has booked.(TA/1508/V/13) (Jika saya bisa (pergi), mungkin seseorang harus sudah memesan sebelumnya) Satuan lingual if pada data di atas membuktikan bahwa terdapat praanggapan pengandaian pada data (185). Data ini memiliki praanggapan bahwa Maybe she shall need Kintamani Volcano at 7 o’clock. Kemudian, pada data (186) dengan memiliki praanggapan bahwa Someone possibly will book it. Data (187) TA Data (188) WNA :No. Start at 4 o’clock this afternoon until 8 o’clock tonight. So if you want, you can come in. (TA/3108/VI/15) (Tidak. Dimulai pada pukul 4 sore ini sampai pukul 8 malam ini. Jadi jika kamu mau, kamu bisa datang.) :Ok. And if it happens, do I have to come here to get the bus or? (TA/3108/VI/18) (Ok. Dan jika itu terjadi, apakah saya harus datang kemari untuk medapatkan bus atau?) Data (187) memiliki presuposisi bahwa agen perjalanan menyarankan kepada wisatawan untuk kembali untuk memesan tiket perjalanan wisata di kantor tersebut. Sehingga dengan kata lain she possibly will come. Kemudian, pada data (188) yang memberi pengertian bahwa dimungkinkan perjalanan wisata tersebut akan terjadi atau berlangsung. Pada saat tuturan tersebut di produksi sehingga praanggapanya adalah Probably the tour will happen. Data (189) TI :If you want to visit the temple you can come to monkey forest. (TI/1608/I/12) (Seandainya kamu ingin berkunjung ke pura tersebut, kamu dapat masuk ke hutan monyet.) Praanggapan pengandaian if terlihat pada data (189) ini yang mengandaikan bahwa wisatawan tersebut akan mengunjungi pura yang berdekatan dengan hutan budidaya monyet. Sehingga praanggapan yang didapat adalah she probably will want to visit the temple. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (190) WNA digilib.uns.ac.id 88 digilib.uns.ac.id :Yes, If I want to go there? (TI/2008/V/39) (Ya, Seandainya saya ingin pergi kesana?) Satuan lingual if sebagai penanda yang khas pada praanggapan pengandaian ini terlihat pada satu tuturan di atas. Pengandaian yang dipaparkan adalah wisatawan tersebut ingin pergi ke hutan budidaya monyet (Mongkey Forest) yang ia telah tanyakan sebelumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa the tourist probably will go to Mongkey Forest. Seluruh pemaparan penggunaan praanggapan pengandaian di atas dapat dilihat dan disimpulkan seperti tabel 5 di bawah ini. Tabel 4.5: Penggunaan Praanggapan Pengandaian TA1 Jumlah Persentase TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 5 2 1 1 2 1 38.5 15.4 7.7 7.7 15.4 7.7 Dengan Total Praanggapan Pengandaian = 13(100%) TI3 TI4 TI5 TI6 AT1 AT2 AT3 - - 1 7.7 - - - - Sesuai dengan pemaparan pada tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan praanggapan pengandaian terbanyak terdapat pada percakapan agen perjalanan pertama dengan jumlah lima buah, kemudian dilanjutkan dengan percakapan agen perjalanan ketiga memperoleh jumlah praanggapan sebanyak dua buah. Selebihnya, percakapan agen perjalanan keempat, kelima dan Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan pertama dan kelima hanya memperoleh satu buah saja. f. Praanggapan Implikatif Jenis praanggapan ini memiliki ketentuan berdasarkan kata kerja implikatif, dan tanpa disadari pula setiap kata kerja praanggapan ini mengandung makna praanggapan yang dapat dipaparkan secara umum. Hal ini akan diuraikan penggunaan praanggapan pada setiap peristiwa tutur. Data (191) WNA Data (192) TA :Yes, yes I see. (Ya,ya Saya mengerti) Maybe, you can check now. (TA/1408/I/7) (Mungkin, kamu bisa mengeceknya sekarang) :Possible tomorrow we get more people. (TA/1408/I/17) (Mungkin besok kita bisa memperoleh cukup orang.) commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 89 digilib.uns.ac.id Pada data (191) penanda adanya praanggapan implikatif terdapat pada satuan lingual see dengan praanggapan bahwa wisatawan asing sudah paham akan penjelasan yang diberikan oleh staff agen perjalanan tersebut atau dapat dikatakan bahwa she has already understood about travel agent’s explanation. Pada data (192) dapat diasumsikan bahwa staff agen perjalanan mengharapkan ada seorang wisatawan lain yang akan memesan tiket perjalanan wisata ke Kintamani atau dapat dikatakan juga X (TA) was expected to get more people dan There will/will not be more people. Data (193) TA :Rp.750.000 is the best price. When you go to Giri, it’s hard to get the low price. (TA/1408/IV/14) (Rp.750.000 adalah harga yang paling baik. Disaat kamu pergi ke Giri, itu sulit untuk mendapatkan harga yang rendah.) Praanggapan implikatif dapat ditemukan pada data (193) di atas yang tecermin pada satuan lingual get. Agen perjalanan berusaha meyakinkan bahwa suatu hal yang sulit untuk mendapatkan harga murah menuju Giri sehingga presuposisi yang didapat adalah they tried to get the low price to Giri. Data (194) TA Data (195) TA :No. This one we have already, but you can check into 7 o’clock in the evening. But this one we don’t have Kintamani Vulcano, we can do it the other. Almost same with this one, possible we see the biggest temple in Bali. So if you need Kintamani Vulcano, you can come at 7 o’clock today. (TA/1508/V/10) (Tidak.Kami memiliki yang satu ini, tetapi kamu bisa cek pada pukul 7 sore ini. Tetapi untuk yang satu ini, kami tidak punya Kintamani Volcano, kita bisa melakukan yang lain. Hampir sama dengan yang satu ini, dimungkinkan kita melihat pura terbesar di Bali. Sehingga jika kamu mau Kintamani Volcano, kamu dapat datang pada pukul 7 hari ini.) :Ya.. maybe someone has booked so you can do it together. If no Kintamani-Besakih that we have already. It’s almost same just extra to see the biggest temple. (TA/1508/V/12) (Ya.. dimungkinkan seseorang telah memesan sehingga kamu dapat melakukannya bersama-sama. Jika tidak kami telah menyediakan Kintamani-Besakih. Itu hampir sama hanya ditambahkan untuk melihat pura terbesar.) Kedua data di atas memiliki jenis praanggapan yang sama yakni praanggapan implikatif yang terkandung di dalam kedua tuturan tersebut dan keduanya memiliki praanggapan yang sama yakni they expected to see the biggest temple in Bali. commit to user Data (196) library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id TA digilib.uns.ac.id 90 digilib.uns.ac.id :Ya, but it lesss after 4 o’clock, maybe has two people, after 4 o’clock we get the report from my front office. (TA/3108/VI/11) (Ya, tetapi setelah pukul 4, mungkin telah ada dua orang, setelah pukul 4 kami akan mendapatkan laporan dari kantor utama saya.) Data (197) WNA :Ok. And if it happens, do I have to come here to get the bus or? (TA/3108/VI/18) (Ok. Dan jika itu terjadi, apakah saya harus datang kemari untuk medapatkan bus atau?) Kedua data ini memiliki penanda praanggapan implikatif yang sama yakni pada satuan lingual get. Pembeda antara data (196) dan (197) adalah maksud dari wisatawan dan staff agen perjalanan ini. Pada data (196) mereka berusaha untuk mendapatkan informasi pemesanan tiket perjalanan wisata sehingga dapat dikatakan presuposisinya adalah they tried to get the report from his front office. Kemudian, pada data (197) wisatawan berusaha untuk mendapatkan bus wisata tersebut sehingga presuposisi yang diperoleh adalah she (WNA) tried to get the bus. Data (198) TI :Come to the north, this area on the way you can visit Rice Terrace at Pegalangan, you going up you can see some coffee transition, on the way you can see mountain and down you find Tapak Siring and the other one at Bedugul the big temple. (TI/3008/II/8) (Pergilah ke arah utara, menuju jalan dilokasi tersebut kamu dapat mengunjungi persawahan di Pegalangan, kamu naik keatas kamu dapat melihat beberapa tanaman kopi, di perjalanannya kamu dapat melihat gunung dan turun kebawah kamu menemukan Tapak Siring dan salah satu dari pura besar di Bedugul.) Terdapat praanggapan implikatif dalam data ini dengan ditandai adanya satuan lingual come. Satuan lingual come pada tuturan ini mengarah kepada objek wisata seperti, terassering, tanaman kopi, Tapak Siring dan Bedugul. Dengan demikian praanggapan dari tuturan tersebut adalah she tried to see rice terrace, coffee plantation,Tapak Siring and Bedugul. Data (199) WNA Data (200) TI :I will see the dance a...(TI/3108/III/11) (Saya akan melihat tarian...) :Today is Saturday, sorry Sunday today. (Hari ini adalah hari sabtu. Maaf. Hari ini hari minggu.) It is nice to see tonight atcommit 7.30 o’clock. to user(TI/3108/III/12) (Ini bagus untuk dilihat malam ini pukul 7.30) library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 91 digilib.uns.ac.id Praanggapan implikatif terlihat pada kedua data di atas. Data ini memiliki makna praanggapan yang sama yakni she planned to see the dance. Data (201) TI :You get here. (TI/2008/V/4) (Kamu dapatkan disini.) Praanggapan implikatif pada data ini terlihat pada satuan lingual get yang memiliki makna bahwa wisatawan asing tersebut ingin mendapatkan tiket pertunjukan tari tradisional tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa the tourist expected to get the ticket. Seluruh pemaparang penggunaan praanggapan implikatif dari seluruh peristiwa tutur yang ada maka, dapat digambarkan seperti tabel 6 dibawah ini. Tabel 4.6: Penggunaan Praanggapan Implikatif TA1 Jumlah Persentase TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 2 1 2 2 18.2 9.1 18.2 18.2 Total Praanggapan Implikatif = 11(100%) TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AM1 AM2 AM3 - 1 9.1 2 18.2 - 1 9.1 - - - - Tabel 4.6 ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan praanggapan implikatif yang paling dominan terletak pada percakapan agen perjalanan kedua, kelima, keenam dan Pusat Penerangan Kepariwisataan kedua dengan memperoleh dua buah praanggapan implikatif. Selanjutnya pada agen perjalanan keempat dan Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan kedua dan kelima memperoleh satu buah praanggapan implikatif pada setiap peristiwa tutur. g. Praanggapan Temporal Dalam sebuah kalimat jika terdapat klausa waktu atau klausa temporal dapat dipastikan bahwa kalimat tersebut juga memiliki praanggapan tersendiri. Hal ini dipaparkan mengenai penggunaan praanggapan temporal pada setiap peristiwa tutur. Data (202) TA :Kintamani –Besakih tour, when you are in sharing tour, we start at 9 o’clock until 5 o’clock. At 5 o’clock we finish tour. (TA/2908/III/17) (Wisata Kintamani-Besakih, pada saat kamu berada di dalam rombongan perjalanan, kita mulai pada pukul 9 sampai pada pukul 5. Pada pukul 5 perjalanan kita selesai.) Pada data (202) di atas memiliki praanggapan temporal yang ditandai dengan commit to user adanya satuan lingual when dan until. Pada kalimat yang memiliki satuan lingual when library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 92 digilib.uns.ac.id mempunyai praanggapan bahwa staff agen perjanan itu menginformasikan bahwa wisatawan tersebut tergabung dalam satu paket rombongan, sehingga dengan kata lain you (WNA) are in sharing tour. Sedangkan makna until pada tuturan selanjutnya memiliki anggapan bahwa staff agen perjalanan ini menginformasikan mengenai jarak tempuh menuju Kintamani-Besakih sehingga dengan kata lain bahwa They will do their journey for 9 hours. Data (203) :In this place more less about 45 minute until one hour. Except Besakih, Besakih is the big one is about one half hour. (TA/2908/III/23) (Di tempat ini lebih kurang 45 menit sampai satu jam. Kecuali Besakih, Besakih yang paling besar jadi kira-kira satu setengah jam.) TA Data (204) TA Data (205) WNA (Pr) :Ya.. Besakih it between one hour fourty five minutes until two hours maximum. (TA/2908/III/25) (Ya.. Besakih antara 1 jam 45 menit sampai maksimal dua jam) :Until what time do your shop open? (TA/2908/III/40) (Sampai pukul berapakah tokomu ini buka?) Ketiga data ini memiliki penanda praanggapan temporal yang sama ialah satuan lingual until. Seperti pada data (203) dan (204) menjelaskan hal yang sama, yakni mengenai waktu perjalanan menuju Besakih. Kemudian pada data (205) dimana tuturan ini wisatawan meminta informasi mengenai waktu bukanya kantor agen perjalanan tersebut. Data (206) TA : Ya.. like this one, for the big one out side for Rp. 186.000 only Eka Jaya. They didn’t go to Sangigi, they go until Giri and lake Kondem. Sangigi only one company. (Ya.. Seperti yang satu ini, salah satu yang besar diluar sana seharga Rp.186.00 untuk Eka jaya. Mereka tidak pergi ke San Gigi, mereka hanya pergi sampai Giri dan danau Kondem. San Gigi hanya ada satu kantor saja.(TA/1408/IV/27) Satuan lingual until pada data (206) merupakan penanda adanya praanggapan temporal. Dalam hal ini, staff agen perjalanan menjelaskan mengenai rute wisata akhir yang akan mereka lalui jika mengguanakan kapal Eka jaya adalah Giri dan Danau Kondem, sehingga dapat dijelaskan bahwa presuposisinya adalah The last destination of Eka jaya is Giri and lake Kondem. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (207) TA digilib.uns.ac.id 93 digilib.uns.ac.id :Ya, but it lesss after 4 o’clock, maybe has two people, after 4 o’clock we get the report from my front office. (TA/3108/VI/11) (Ya, tetapi setelah pukul 4, mungkin sudah ada dua orang, setelah pukul 4 kami akan mendapatkan laporan dari kantor utama saya.) TA :Ya, after 4 o’clock before 8 o’clock. (TA/3108/VI/13) (Ya, setelah pukul 4 dan sebelum pukul 8) WNA : Ok. Before 8 o’clock tomorrow is still possible for booking? (TA/3108/VI/14) (Ok. Sebelum pukul 8 besok, apakah masih mungkin untuk memesan?) TA :No. Start at 4 o’clock this afternoon until 8 o’clock tonight. So if you want, you can come in. (TA/3108/VI/15) (Tidak, dimulai pada pukul 4 sore ini sampai pukul 8 malam ini. Jadi jika kamu mau kamu bisa datang.) Pada data di atas mencerminkan praanggapan temporal dan satu makna praanggapan. Dalam tuturan ini, staff agen perjalanan menginformasikan kepada wisatawan mengenai waktu pemesanan tiket wisata menuju Besakih yakni, pada pukul 4 sore dan 8 malam. Rentan waktu yang dipaparkan pada data (207) mengandung makna yang serupa dengan she ought to come back between 4 o’clock and 8 o’clock. Data (208) (13) WNA TI :Inside monkey forest, you can visit the temple, but another temple, they only open when they got ceremony. (TI/1608/I/13) (Disamping hutan monyet, kamu dapat mengunjungi pura , tetapi pura yang lain, mereka hanya buka disaat mereka mengadakan upacara.) :No. So when they have ceremony they will allow you to come in to the temple. (Tidak. jadi disaat mereka mengadakan upacara mereka akan mengizinkan mu untuk masuk ke Pura.) (TI/1608/I/15) Satuan lingual when yang terdapat pada setiap tuturan di atas merupakan penanda praanggapan temporal yang menyatakan ada kegiatan upacara keagamaan di sebuah Pura. Sehingga pada data (208) memiliki praanggapan yang menyatakan bahwa they have religious ceremony. Dari pemaparan penggunaan praanggpan temporal di atas maka dapat digambarkan kedalam tabel 7 dibawah ini. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 94 digilib.uns.ac.id Tabel 4.7: Penggunaan Praanggapan Temporal TA1 Jumlah Persentase TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AM1 AM2 AM3 4 1 1 57.1 14.3 14.3 Total Praanggapan Temporal = 7 (100%) TA2 TA3 TA4 TA5 1 14.3 - - - - - - - - Sesuai dengan tabel di atas digambarkan bahwa percakapan agen perjalanan ketiga dan keenam merupakan pengguna praanggapan temporal yang paling dominan dengan jumlah sebanyak empat buah. Selanjutnya, pada Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan pertama, agen perjalanan keempat dan keenam memperoleh satu buah praanggapan temporal saja. 2. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Bagian ini menjelaskan pemakaian praanggapan dari ketiga peristiwa tutur yang telah dianalisis sebelumnya yakni, agen perjalanan, Pusat Penerangan Kepariwisataan dan pasar seni. Sesuai dengan peristiwa tutur masing-masing yang telah direkapitulasi secara menyeluruh diperoleh praanggapan yang paling dominan dalam peristiwa tutur tersebut. a. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur I Lokasi peristiwa tutur pertama ini merupakan jasa yang bergerak dibidang perjalanan atau sering disebut sebagai agen perjalanan. Dibawah ini terdapat tabel jumlah pemakaian praanggapan dari keenam peristiwa tutur yang telah dianalisis sebelumnya. Tabel 4.8: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur I Jenis Praanggapan PE PF PL PS PNF PCF PIT PIM PT PC Total TA1 3 10 5 6 2 - TA2 3 2 8 - TA3 TA4 TA5 TA6 6 4 6 9 2 5 - 5 1 11 11 1 1 1 - 2 2 3 2 1 2 - 3 1 1 6 2 2 1 - commit to user Total 22 10 31 41 12 9 7 132 Persentase 16.6 7.6 23.5 30.1 9.1 6.8 5.3 100 library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 95 digilib.uns.ac.id Jenis praanggapan yang paling dominan berperan dalam keenam peristiwa tutur (agen perjalanan) di atas adalah praanggapan struktural sebanyak 41 buah (30.1%). Ini disebabkan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, yakni: 1. Agen perjalanan (travel agent) merupakan usaha biro perencanaan perjalanan dan jasa pelayanan dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Satuan lingual “perencanaan” di atas menjelaskan bahwa terdapat sesuatu hal yang akan direncanakan, sehingga si penerima jasa (wisatawan) akan memiliki banyak pertanyaan yang timbul demi kelangsungan dan kelancaran perjalanan. Hal inilah yang menyebabkan praanggapan struktural banyak muncul pada peristiwa tutur ini. 2. Terdapat perangkat-perangkat kantor agen perjalanan seperti brosur wisata, gambar tempat wisata, dan peta perjalanan wisata. Agen perjalanan juga menyediakan transportasi dan paket perjalanan wisata. Tanpa disadari hal-hal seperti ini mempengaruhi terciptanya praanggapan struktural pada saat peristiwa tutur tersebut berlangsung. b. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur II Salah satu situs internet memberi pengertian mengenai Pusat Penerangan Pariwisata yakni a tourism information center, providing visitors to a location with information on the area’s attractions, lodgings, maps, and other items relevant to tourism by Wikidingo. Wikidingo mengatakan bahwa Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan menyediakan informasi kepada pengunjung mengenai lokasi (wisata) serta informasi tempat-tempat pertunjukan (seni), penginapan, peta dan jenis-jenis lainnya yang sesuai dengan kepariwisataan. Dalam kegiatan memberi dan menerima informasi juga ditemukan banyak penggunaan praanggapan oleh penutur dan mitra tutur dalam peristiwa tutur ini. Tabel 4.9: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur II Jenis Praanggapan PE PF PL PS PNF PCF PIT PIM PT PC Total TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 Total Persentase 7 2 4 6 1 1 - 7 3 4 1 - 2 1 3 2 - 2 1 2 - 5 1 1 4 1 1 - 2 1 3 - 25 5 9 22 2 4 1 68 36.8 7.4 13.2 32.4 2.9 5.9 1.8 100 commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 96 digilib.uns.ac.id Sesuai dengan tabel 4.9 di atas, praanggapan eksistensial merupakan jenis praanggapan yang paling dominan berperan dalam peristiwa tutur kedua ini. Hal ini dikarenakan objek yang diperoleh para wisatawan hanyalah berupa informasi saja. Situasi ini berbeda dengan agen perjalanan yang telah menyediakan contoh gambar dan brosur yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk mengetahui objek wisata yang ada. Alasan-alasan sederhana seperti ini sangat berpengaruh dalam penggunaan praanggapan. Seluruh staff Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan diharuskan untuk memberikan informasi mengenai objek wisata ataupun jasa-jasa yang mereka sediakan. c. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur III Peristiwa tutur ketiga ini terjadi di pasar seni Kuta dan Ubud. Pasar seni ini merupakan pasar tradisional yang keadaannya hampir sama dengan keadaan pasar pada umumnya. Dalam situasi pasar ini hanya terdapat satu jenis praanggapan yang berperan aktif yaitu praanggapan struktural. Hal ini disebabkan oleh keadaan pasar seni tersebut, dimana penjual menjajakan barang daganganya langsung di tempat. Oleh karena itu, setiap orang baik wisatawan mampu melihat barang dagangan secara langsung. Tidak hanya itu, kondisi tempat serta status sosial si pedagang membuat seluruh konteks dan tuturan yang dihasilkan pada peristiwa tutur ini berbeda. d. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Seluruh Peristiwa Tutur Sesuai dengan pemaparan pemakaian praanggapan maka diperoleh jenis praanggapan yang paling dominan berperan dalam 15 peristiwa tutur di atas. Hal ini dilakukan dengan merekapitulasi pemakaian praanggapan dari seluruh peristiwa tutur yang ada. Tabel 4.10: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Seluruh Peristiwa Tutur Jenis Praang gapan PE PF PL PS PNF PCF PIT PIM PT PC Total TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 3 10 4 5 2 - 3 2 8 - 6 4 6 9 2 - 5 1 11 11 1 1 4 - 2 2 3 2 1 2 1 - 3 1 1 6 2 2 - 7 2 4 6 1 1 - 7 3 4 1 1 - 2 1 3 2 - 2 1 2 - commit to user TI5 5 1 1 4 1 1 - TI6 AM1 AM2 AM3 2 1 3 - 4 - 5 - 3 - To tal 47 15 40 74 13 11 7 208 Persen tase 22.6 7.2 19.3 35.7 6.3 5.3 3.4 100 % library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 97 digilib.uns.ac.id Keterangan : 1. 2. 3. PE PF PL 4. 5. 6. PS PNF PCF 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. PIT PIM PT PC TA TI AM :Praanggapan Eksistensial (Existential Presupposition/Definite Description) :Praanggapan Faktual (Factive Presupposition/Factive Predicates) :Praaggapan Leksikal (Lexical Presupposition/Aspectual/Change of state predicates) :Pranggapan Struktural (Structural Presupposition) :Praanggapan Nonfaktual (Nonfactive Presupposition) :Praanggapan Pengandaian (Counter Factual Presupposition/Counter Factual Conditional) :Praanggapan Iteratif/Perulangan (Iterative Presupposition) :Praanggapan Implikatif (Implicative Presupposition) :Praanggapan Klausa Waktu (Temporal Clauses Presuppostion) :Praanggapan Tak Lengkap (Cleft Presupposition) :Agen Perjalanan (Travel Agent) :Pusat Penerangan Inforamsi Wisata (Tourism Information) :Pasar Seni (Art Market) Tabel 4.10 ini menjelaskan bahwa jenis praanggapan struktural dengan jumlah persentase sebanyak 35.7% (74) merupakan praanggapan yang paling dominan dalam 15 peristiwa tutur tersebut. Praanggapan struktural ini mendominasi disebabkan oleh adanya proses tanya-jawab untuk memperoleh informasi yang diinginkan oleh wisatawan maupun penduduk setempat. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa praanggapan struktural ini merupakan suatu praanggapan dalam bentuk kalimat tanya, seperti WH-Question, Yes/No Question ataupun Alternative Question. Dengan menggunakan ketiga bentuk kalimat tanya ini baik penutur maupun mitra tutur dapat memperoleh informasi yang akurat. B. PEMBAHASAN Pembahasan mengenai praanggapan (presupposition) ini merupakan anggapan atau prediksi yang dianggap sesuai dengan penggunaan kalimat yang diucapkan sehingga mampu memberikan kesimpulan atau asumsi awal bahwa apa yang akan disampaikan penutur dipahami oleh mitra tutur. Dari hasil penelitian lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, diperoleh beberapa pola sederhana yang mencakup penggunaan praanggapan tersebut. Pada peristiwa tutur I yang berpusat pada agen perjalanan (Travel Agent) ini dapat dijelaskan bahwa penggunaan praanggapan struktural lebih mendominasi digunakan terlebih dahulu pada saat berlangsungnya peristiwa tutur. Kemudian, dilanjutkan dengan commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 98 digilib.uns.ac.id praanggapan leksikal dan diakhiri oleh praanggapan eksistensial. Pola ini ditemukan pada seluruh peristiwa tutur di agen perjalanan. Hal ini terjadi karena sesuai dengan kondisi tempat atau prangkat-prangkat seperti foto, gambar dan brosur mengenai tempat wisata yang terdapat di sebuah kantor agen perjalanan mempengaruhi kemunculan sebuah praanggapan. Selanjutnya, pada peristiwa tutur II yakni di sebuah Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan (Tourism Information) ditemukan pola sederahana yang mencakup penggunaan praanggapan. Praanggapan eksistensial merupakan praanggapan yang terlebih dahulu digunakan. Hal ini disebabkan karena salah satu alasan seseorang mengunjungi Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan adalah untuk mengetahui kejelasan informasi mengenai tempat wisata dan beberapa pergelaran seni di sekitar tempat wisata tersebut. Kemudian praanggapan struktural menempati posisi kedua pada peristiwa tutur ini. Penggunaan praanggapan tersebut untuk memperoleh informasi yang bersifat akurat dan jelas, serta diakhiri dengan praanggapan leksikal sebagai penutup dari digunakannya praanggapan di setiap peristiwa tutur ini. Selanjutnya, pada peristiwa tutur III di sebuah pasar seni di Ubud dan Kuta diperoleh satu jenis praanggapan yang sangat berperan penting, yakni praanggapan struktural. Dikatakan penting, karena sifat barang yang ditawarkan oleh pedagang dan situasi pasar yang menjelaskan pentingnya penggunaan praanggapan struktural saat peristiwa tutur tersebut berlangsung. Setelah jelaskan berdasarkan peristiwa tutur I,II dan III maka diperoleh sebuah kesimpulan sederhana bahwa penggunaan praanggapan struktural mendominasi pada ketiga peristiwa tutur tersebut. Kemudian pada kasus ini praanggapan eksistensial menduduki peringkat kedua dan diakhiri oleh praanggapan leksikal. Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya bahwa analisis penelitian ini mengguanakan teori praanggapan Levinson (1983) dan Peter Grundy (2000). Hasil dari penelitian ini juga sejalan dengan kedua teori tersebut. Akan tetapi masih tersisa permasalahan baru yang belum dikaji dalam pembahasan ini, yakni peristiwa tutur dalam bernegosiasi untuk menentukan suatu kesepakatan harga yang dituju. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peritiwa tutur seperti pada percakapan agen perjalanan ketiga, kelima dan keenam, serta pada ketiga percakapan yang terjadi di commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 99 digilib.uns.ac.id pasar seni. Pada peristiwa tutur bernegosiasi belum sepenuhnya dapat dicakup dengan teori-teori yang dirumuskan oleh Levinson dan Grundy. Praanggapan merupakan kesimpulan atau asumsi awal penutur sebelum melakukan tuturan bahwa apa yang disampaikan juga dipahami oleh mitra tutur. Sumarsono (2010:64) memberi contoh bahwa jika A berujar kepada B makna A mengasumsikan (memperkirakan) B sudah mengetahui praanggapannya. Karena asumsinya adalah petutur sudah mengetahui, maka praanggapan itu tidak diujarkan meskipun bagian dari makna ujaran itu sendiri. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab III sebelumnya, sebuah tema budaya akan ditentukan dari pendeskripsian dan pemaparan penggunaan jenis praanggapan yang mendominasi. Berdasarkan data yang telah diuraikan, ditemukan beberapa tema budaya yang berkaitan dengan peran praanggapan dalam iteraksi tersebut. 1. Sesuai dengan hasil analisis di atas ditemukan dua jenis praanggapan yang paling sering terjadi dalam interaksi antara penduduk asli Bali dan wisatawan asing. Jenis praanggapn tersebut yakni praanggapan eksistensial dan praanggapan struktural. Hal ini dikarenakan praanggapan eksistensial cenderung digunakan untuk memberitahu atau menginformasikan kepada seseorang tentang adanya lokasi wisata, penginapan, pergelaran atau beberapa barang dan jasa yang diperlukan sesuai dengan kondisi wilayah dimana tuturan tersebut dituturkan. Selanjutnya, praanggapan struktural ini digunakan untuk meminta atau menanyakan beberapa informasi terkait mengenai apa, siapa dan bagaiamana suatu hal akan dilakukan. Dengan menggunakan praanggapa struktural ini kedua belah pihak dimungkinkan untuk mendapatkan informasi yang tepat, jelas dan akurat. 2. Interaksi antara masyarakat Bali dan wisatawan asing yang berlokasi di kantor Pusat Penerangan Informasi Kepariwisatan dan agen perjalanan dalam penggunaan praanggapan ditemukan bahwa kedua belah pihak telah memiliki asumsi atau praanggapan yang sama. Dengan mengetahui maksud dari setiap tuturan yang dihasilkan. 3. Hal yang paling menarik dari penelitian ini adalah pada saat lokasi penelitian ini diarahkan ke sebuah pasar seni (art market), jenis praanggapan yang ditemukan hanya praanggapan struktural. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada kedua belah pihak baik wisatawan asing maupun penduduk commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 100 digilib.uns.ac.id setempat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, (1) status pendidikan para pedagang yang menjadikan asumsi atau praanggapan itu tidak terlalu diperhitungkan, (2) mereka (pedagang) cenderung membiarkan atau membebaskan para wisatawan asing mencari barang yang mereka butuhkan (3) para wisatawan asing yang berkunjung ke pasar seni tersebut tidak terlalu menggunakan praanggapan dalam berinteraksi dengan para pedangang. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Fokus dalam penelitian ini mengkaji praanggapan dalam interaksi langsung antara penduduk Bali dengan wisatawan asing. Penelitian ini mengambil beberapa lokasi, yaitu: Ubud, Pasar seni Kuta, dan Sukawati. Dalam penelitian ini juga terdapat tiga peristiwa tutur, yakni pada Pusat Penerangan Wisata (Tourism Information), Agen Perjalanan (Travel Agent) dan pasar seni (Art Market). Bahasan dalam penelitian ini menyangkut perihal pemakaian dan pemaknaan praanggapan yang tersirat dalam sebuah tuturan. Interaksi langsung antara penduduk setempat dengan wisatawan asing ini dipilih sesuai dengan sifat keunikan yang mencirikan kedua partisipan. Berdasarka hasil penelitian ini maka telah terjawab seluruh komponen pertanyaan pada bab sebelumnya. Hal ini kembali diuraikan secara singkat seperti di bawah ini. Pertama yang menanyakan jenis dan makna praanggapan yang dapat direalisasikan dalam setiap tuturan wisatawan tersebut adalah terdapat tujuh jenis praanggapan yang berperan dalam peristiwa tutur ini. Ketujuh jenis praanggapan tersebut adalah praanggapan eksistensial, praanggapan faktual, praanggapan leksikal, praanggapan struktural, praanggapan pengandaian, praanggapan implikatif, dan praanggapan temporal. Praanggapan struktural memperoleh data paling besar sebanyak 74 buah (35.7%) dari rekapitulasi pemakaian praanggapan pada keseluruhan peristiwa tutur. Hal ini dapat disimpulkan bahwa praanggapan struktural sangat mendominasi. Kemudian, tidak hanya jenis praanggapannya saja yang dapat diuraikan namun juga satuan lingual yang mengikutinya. Seperti pada praanggapan leksikal akan sering ditemukan satuan-satuan lingual seperti start, finish, give, come dan go. Selanjutnya, pada praanggapan implikatif cenderung ditemukan satuan-satuan lingual seperti see dan get, kemudian pada praanggapan temporal ditemukan satuan lingual before, after dan untill. Pada praanggapan pengandaian hanya memiliki satu penanda pasti yakni satuan lingual if. Pada praanggapan faktual hampir keseluruhannya dibantu oleh pemerolehan praanggapan dari teori yang dirumuskan oleh Grundy. Pada praanggapan eksistensial tidak memiliki penanda yang khas namun selalu menujukan keadaan dan keberadaan yang sebenarnya. Inilah kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisis commit to user yang telah dilakukan sebelumnya. 101 library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 102 digilib.uns.ac.id Jawaban atas rumusan masalah kedua yakni praanggapan struktural merupakan jenis praanggapan yang berperan paling dominan dalam ketiga peristiwa tutur tersebut. Praanggapan struktural dapat dinyatakan melalui tuturan dalam bentuk kalimat tanya seperti: Yes/No Question, WH-Question dan Alternative Question. Jawaban atas rumusan masalah ketiga mengenai pola yang dapat digambarkan dari setiap peristiwa tutur yaitu diawali dengan pemakaian praanggapan struktural, kemudian dilanjutkan dengan praanggapan eksistensial dan diakhiri dengan pemakaian praanggapan leksikal. Pola ini menjelaskan bahwa praanggapan struktural merupakan praanggapan yang paling berperan aktif dalam setiap peristiwa tutur yang telah terjadi. Kemudian dilanjutkan dengan praanggapan eksistensial sebagai bukti dari keberadaan objek wisata, hotel, pergelaran seni dan lain sebagainya yang berkaitan dengan konteks situasi yang ada. Praanggapan leksikal merupakan jenis praanggapan terakhir yang berperan aktif dalam ketiga peristiwa tutur ini. Susunan ketiga jenis praanggapan ini terjadi disebabkan karena faktor keingin tahuan antara penutur dan mitratutur mengenai sebuah informasi yang akurat. B. Saran Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dilakukan di atas, berikut disampaikan beberapa saran yang berkorelasi dengan hasil penelitian ini maupun bagi keperluan penelitian lanjutan. Saran-saran yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Tujuan penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan pengembangan dan pengajaran ilmu pragmatik, terutama pada teori praanggapan (presupposition). Penggunaan temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan selanjutnya dilakukan penyempurnaan teori praanggapan dalam berbahasa dan ilmu pragmatik itu sendiri. b. Kajian mengenai praanggapan di kalangan para wisatawan asing dan penduduk Bali pada saat berinteraksi ternyata telah memiliki praanggapan satu sama lain. Ini diharapkan dapat semakin diperkuat dan dipertahankan agar tidak terjadi kesalah pahaman antara kedua penutur dan mitra tutur yang pada dasarnya memiliki kewarganegaraan dan bahasa ibu yang berbeda. Mereka hendaknya menyadari bahwa setiap individu di dunia ini memiliki tolak ukur tersendiri dalam menginterpretasikan tuturan kedalam sebuah praanggapan. Oleh karena itu sikap commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 103 digilib.uns.ac.id terbaik dalam berinteraksi antar warganegara ataupun suku adalah saling menghormati dan menghargai setiap tanggapan ataupun tuturan-tuturan yang dihasilkan dan berusaha untuk memberikan asumsi-asumsi yang positif. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 104 digilib.uns.ac.id DAFTAR PUSTAKA Austin, J.L. 1962. How to Do Things with Words, New York: Oxford University Press Benny, Lee. 2001. ‘Mutual Knowledge, Background Knowledge and Shared Belief; Their Roles in Establishing Common Ground. Elsevier’. Journal of Pragmatics, vol.33, no.9, hlm 21-44. Clark, H and Eve V. C. 1997. Philosophy and Language: An Introduction to Psycholinguistics. Harcourt Brace Jovanovich: USA Cruse, A. D. 2002. Meaning in Language: An Introduction to Semantics and Pragmatics. New York: University of Manchester Cummings, Louise. 1999. Pragmatics: A Mulitidiciplinary Perspective, New York: Oxford University Press Enfield, N. 2009. ‘Relationship Thingking and Human Pragmatics’. Elsevier, Journal of Pragmatics, vol.41, no. 11, hlm. 60-78. Grundy, Peter. 2000. Doing Pragmatics, New York: Oxford University Press Guest, Greg & Emily. 2013. Collecting Qualitative Data: Afield Manual for Applied Research, USA: Sage Publication Hans, Jorg Schmid. 2003. ‘Presupposition Can be A Bluff: How Abstract Nouns Can be Used as Presupposition Triggers’. Elsevier, Journal Of Pragmatics, vol. 3, no. 68, hlm, 155-163. Haryanti, Sri. 2001. ‘Implikatur Percakapan Dalam Prosa Fiksi Bahasa Inggris (Suatu Kajian Pragmatik)’. Tesis. UNS. Hassan, Hamid Lubis. 2010. Analisis Wacana Pragmatik, Bandung: Penerbit Angkasa Hornby, A. S. 1995. Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Current English. New York: Oxford University Huang, Yan. 2007. Pragmatics, New York: Oxford University Press Hurford, J and Heasly, B. 1984. Semantics: A Course book. London: Cambridge University Press Hye, Kyung Lee. 2005. ‘Presupposition and Implicature Under Negation’. Elsevier, Journal of Pragmatics, vol.37, no. 50, hlm. 595-609. Leech, G. 1983. The Principles of Pragmatics. commit Essex. to userEngland. Longman Group Ltd. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 105 digilib.uns.ac.id Levinson, S. C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Lincoln, Yvona S. & Egon G. Guba. 1985. Natruralistic Inqury, Beverly Hills: Sage Publications Lofland, John & Lyn H. Lofland. 1984. Analyzing Social Settings: A Guide to Qualitative Observation and Analysis, Belmont, Cal: Wadsworth Publish Company Mc Dowell, John & Evans, Gareth. 2012. Truth and Meaning: Essay in Semantics, New York: Oxford University Press Moleong, L. J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja Karya Nababan, PWJ. 1987. Ilmu Pragmatik: Teori dan Penerapannya, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nadya, Gaya Tri. 2009. ‘Praanggapan Dalam Adegan Film Janji Joni’. Skripsi. UI. Raharjo, Berliana. 2012. ‘Bahasa Pada Dialog Iklan Produk-Produk PT. Unilever Tbk di Televisi Swasta Indonesia (Kajian Pragmatik)’. Tesis. UNS. Rivai, Dona. 2000. ‘Peranan Alat-Alat Kohesi dan Praanggapan Dalam Mengikat Tema Lagu Cinta Berbahasa Jerman’. Tesis. UI. Rosenberg, J & Travis, C (Eds). 1971. Reading in the Philosophy of Language. New Jersey: Prentice Press Silverman, David. 1998. Doing Qualitative Research: A Practical Handbook, New Delhi: Sage Publication Sulistiyo, Edi. 2013. Pragmatik: Suatu Kajian Awal, Surakarta: UNS Press Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sutopo, H, B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Terapannya Dalam Penelitian, Surakarta: UNS Press Yule, G. 1996. Pragmatics. Oxford: Oxford University Press. Wahyuni, Sri. 2012. Qualitative Research Method Theory and Practice, Jakarta: Salemba Empat commit to user 10 . 12 . 9. 8. 7. Data Hello, I want to go to Kintamani for tomorrow. We have to check and if it is deal, we must have two people so if you only one people, I have to call my front office, if there is someone will book, we will go. Ya.. I have to check first, if there is more people already, you can do it. If there is not more people, for one people we can’t go. Yes, yes I see. Maybe, you can check now. What’s time do you like? At nine. You pick from this place? Where is you stay in Ubud? If it’s not so far you can come here, start from here. commit to user 6. 4 N o 1. 1.Agen Perjalanan 1 √ √ PE PF √ √ √ PL PC PI : She has already understood about travel agent’s explanation. PL : They would be going to Kintamani depends on there is a person or not books the ticket in front of the travel agent. PCF : There are/ are not more people will book the ticket. P L: Someone would be booking the ticket so they could go to Kintamani. PCF : - Probably, someone will book the ticket. -There are/are not more people will book the ticket. PE : Kintamani is a tourist destination in Bali. Keterangan √ PS : He (TA) can/can’t pick up the tourist from the office of travel agent. PS : She stays in Ubud. PE : Ubud exists. PL : She would be coming to travel agent for starting her journey to Kintamani. PCF : Her homestay may not be far from travel agent. PT √ √ PIM PS : The tourist’s time wants to go to her journey. √ √ √ Jenis Praanggapan PNF PCF PIT √ PS Lampiran 1 library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 106 Possible tomorrow we get more people. Ya.. Where ? At nine o’clock. How I can be here. You can come here possible, we pick up in Saursena possible. No. I go there. Wait for the other people because only me, I will go there. You have already have someone there. How many people go there for tomorrow? Two people already. So you have to book now, so it is possible yo can go tomorrow already. If you come tomorrow, we go direct. Yes. I go.. I go.. At 9 I would be there. If out of booking, we don’t guarantee. If we are booking today, I give you the ticket and then tomorrow you come at 9 o’clock. 17 . 18 . 31 . 21 . 22 . 23 . 20 . 19 . Sausena 15 . commit to user 26 . 27 . 25 . √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PCF : - There is booking policy in the travel agent. -She probably don’t get the guarantee of the ticket. ( Pemerolehan praanggapan ini diperoleh dengan bantuan shared assumption (pengetahuan beresama) oleh P.Grundy.) PL : She might be coming to travel agent to start her journey to Kintamani. PCF : The tourist probably will book the ticket in the day. PL : She would be in the travel agent at 9 o’clock. PL : She might be going to Kintamani directly. PCF : She possibly will come to the travel agent. PL : There are a number of tourists would be going to Kintamani. PS : there are more than one people go to Kintamani. PL : She is an obligation of booking the ticket to go to Kintamani. She will go to Kintamani tomorrow. PL : She would be going to travel agent. √ √ PL : She would be coming to travel agent for starting her journey to Kintamani. √ √ √ PE : Saursena is a home stay in Ubud. (Pemerolehan praanggapan ini disesuaikan dengan pemerolehan praanggapan Grundy pada prinsip kehematan (Principle of Economy) PI : -X (TA) was expected to get more people. - There will/will not be more people. PS : - The travel agent will pick up the tourist. -The tourist will be in the travel agent. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 107 8. 910 2. 4. 6. 1. No commit to user 15. 16. 11. 12. 13. 14. Is there rent car tomorrow? For when? Small one or big one? How many days, you need? How many days? Four days, small one, tomorrow. Tomorrow in the evening I have, tomorrrow morning I don’t have, sorry. Not yet. Tomorrow in the morning I have only the big one. The big one? Toyota Avanza How much? Toyota Avanza for 4 days, the best price is to eight hundred thousand rupiah. Small one is cheaper? Ya.. the small one is cheaper but we will have tomorrow in the afternoon. Data 2.Agen Perjalanan 2 √ √ PE √ √ √ PF PL √ √ √ √ √ √ √ PS √ Jenis Praanggapan PNF PCF PIT PIM PT PC PS : The small car is cheaper. PF : They have the small one in the afternoon. PS : There is a price for rent car. PE : There are other price for rent car. PS : There is a big car. PL :- The tourist needs a small car. - The travel agent has not a small car tomorrow. - There is a big car for tomorrow morning. (Dengan menggunakan pemerolehan praanggapan P.Grundy pada Share assumption : definite description) PE : The travel agent rents car. PS : There is a rent car in the travel agent. PS : There is a particular day for using that car. PS : There are a big one and a small one. Keterangan library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 108 7. 3. 5-6 2. 1. No commit to user 15. 1213. 12. 11. What can I help you maybe? Yes, We like to do tour, we are interested for this one. Bedugul Sunset And then possible for private? Private tour? Private tour possible How many people again? You can do it on private. So you can do it anytime and then one of program you like you can split. We have a new program you can come. Possible private program. And if we do to go to Besakih. And if we do to go to Besakih. Besakih Kintamani - Besakih next combination between number 4 and number 8. We put together ready in Data 3. Agen Perjalanan 3 √ √ √ √ PE √ PF √ PL PC PF : They like to do a tour to Bedugul. PS : There is someone can give a help to someone else. Keterangan PE : Besakih is the biggest Hindu temple in Bali located in Karangasem regency, east of Bali and it is one of the popular tourist destination in the Island. PE : There is a new combination program between Kintamani and Besakih as tourist destination in Bali. PCF : They probably will go to Besakih. PE : There is a new program in the travel agent. PL : They could join in their program. PS : A tourist wants to go to Bedugul. PT √ PIM √ √ Jenis Praanggapan PNF PCF PIT PE : Bedugul is a lake mountainous resort area in Bali and it exists. PS : There is a private tour either. PS √ library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 109 18. 1821. 17. 16. commit to user 24. 25. 23. 22. Ya.. We do it by six people. And how long do we stay in the temple? In this place more less about 45 minute until one hour. Except Besakih, Besakih is the big one is about one half hour. Two hours? Ya.. Besakih it between one hour Six In sharing tour, maximum ya.. maximum six people. one program. We will visit Kintamani Volcano and then visit the mother temple. Ok. And How long is it last for tour? Kintamani –Besakih tour, when you are in sharing tour, we start at 9 o’clock until 5 o’clock. At 5 o’clock we finish tour. How many people? How many people? √ √ √ √ √ √ √ √ √ PS : They will stay at the temple. PS : A tourist joins Kintamani-Besakih tour. PF : There are six persons in sharing tour. (Jenis praanggapan ini diperoleh dengan menggunakan teori pemerolehan praanggapan P.Grundy : Shared Assumption) PL : The sharing tour for Kintamani-Besakih would start at 9 A.M until 5 P.M PT : They will do their journey for 9 hours. PS : The tour has the last destination. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 110 37. 34. 26. fourty five minutes until two hours maximum. We are interested to advertisement number two, but maximum price is Rp. 422.000. But if we do this one. Eee.. We have a.. And this one is possible for tomorrow. When is with more people, when is two people booking maximum one day before possible also. So you need booking today for tomorrow. We have only two people tomorrow we still go. One day before always possible minimum two people. This one is the longer trip ya.. We start at 10 o’clock until 8 o’clock in the evening. We see sunset ya.. Until what time do your shop open? 43. 40. Kintamani – Besakih Where do you stay in Ubud? commit to user 39. √ √ √ √ √ √ √ PS : The shop has the time to be opened and closed. PT : PL : They might be doing the journey to Bedugul at 10 A.M. PCF : They possibly will do Kintamani –Besakih program. PF : They chose Kintamani- Besakih with the cost was Rp. 422.000 library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 111 You have Rp.10.000 maybe? Ok. 44- Shadru House, we 45. can pick up you from Tropical Restaurant ya..or from here possible, which one you like? 46. It’s not far. We can come here at 9 o’clock in the morning or? 47- You have to be here 51 like ten to nine. You can pay now Rp. 360.000. commit to user Hmmm..yes. Rp.10.000 Ya.. this fifty thousand. So this is your program tomorrow KintamaniBesakih tour. 52. Ok. We can take it. Ok. See you. √ √ √ √ PL : They might be taking the receipt from the travel agent. PF : They have chosen Kintamani-Besakih program as their journey. (Hal ini diperoleh dengan menggunakan pemerolehan praanggapan P.Grundy pada prinsip kehematan (principle of economy)) PL : They might be coming to travel agent at 9 o’clock in the morning. PE : There are Shadru House Hotel and Tropical Restaurant in Ubud. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 112 8. 6. 5. 3. 1. No commit to user 16. 15. 14. 13. 10. 9. Excuse me, we want to go to Giri for tomorrow. You pick to start from eleven? Ok. Eleven. You pick us from hotel at eleven? Where do you stay in Ubud? Rumah Ubud. We’ll come at 10.45 from there. Ok. And then how much is it? To Sangigi ya, one way or two way? Up there. They sent Rp. 700.000 for two people. Can you do the lower price. Rp.750.000 is the best price. When you go to Giri, it’s hard to get the low price. Do you have the picture of the boat? Sorry, finish my brosur, we have brosul in bangsal, I have one company that’s one go to San Data 4. Agen Perjalanan 4 √ √ √ PE √ PF √ √ PL PC PE : Giri is in Bali Island. Keterangan √ √ √ √ √ PE : There are tour destination in Bali like Payang Bay and San Gigi. PL : They might be going to SanGigi,Payang Bayu and then Giri. PS : Someone has the picture of the boat. PI : They tried to get the low price. PS : There is something has a price. PE : There is Ubud village. PS : Someone or tourist stayes in Ubud. PE : There is Rumah Ubud as a homestay in Ubud. PL: They would be there (Rumah Ubud) at 10.45 A.M. PS : Someone picks the tourist from hotel at 11 o’clock. PT √ √ PIM PS : Someone picks the tourist from hotel at 11 o’clock. Jenis Praanggapan PNF PCF PIT √ PS library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 113 27. 25. 19. 22. 17. commit to user 40. 43. 35. 33. 31. gigi direct from Payang Bayu, they go direct to San gigi and then Giri. How is the boat? The boat is good? Is the large one? That’s why we go to Bangsal or Giri. No.. No We have to giri, Wahana ya.. Wahana more less like this kind ya, the big one like out side. Ya.. like this one, for the big one out side for Rp. 186.000 only Eka Jaya. They didn’t go to Sangigi, they go until Giri and lake Kondem. Sangigi only one company. Becauase Giri more company they go there To Sangigi only one company. So that’s why more expensive in the prices. How about Teluknara. How much is it? To giri, I give you Rp.650.000 √ √ PS : The destination of Teluk Nara has a value. PL : There is something has a price. PL : He might be giving the last cost was Rp.600.000 √ √ PF : There is only one travel agent has Sangigi tour. (Menggunakan perolehan praanggapan Grundy : Share assumption) PL : More than one company would be going to Giri. PE : Eka Jaya and Wahana are the names of the boat. PL : Eka jaya hadn’t been going to Sangigi PT : The last destination of Eka Jaya is Giri and lake Kondem. √ √ √ √ PE : Eka Jaya and Wahana are the names of the boat. PS : There is a large boat. PL : They might be going to Sangigi, Payang Bayu and then Giri. √ √ √ PS : Someone asks about the condition of the boat. √ library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 114 50. 49. 48. 45. commit to user 1. No There is Kintamani Volcano tour for Data 5. Agen Perjalanan 5 57. 55. But we have to go to Teluk Nawa together, right? No, because as I told to Giri. That’s many go to Giri. That’s why they give special offer for the company same like San gigi. If we can do this offer for Teluk Nawa? No, because I quick more what we do the job only for that price. That’s why you like to go to Giri Rp. 600.000. I will give you. 50 minutes. Ok No Rp. 650.000 for today and it’s the same time or temporary time? Ok. Let’s think about it. We may come back. Thank you. PE √ PF PL √ √ PS √ Jenis Praanggapan PNF PCF PIT PIM PT PC PE : There is Kintamani Volcano tour and it is available. Keterangan PL : They might be coming back to travel agent. PS : The cost to Sangigi is for same time or temporary time. PL : He was would be giving the last cost was Rp. 600.000. PCF : The probably will do that offer for Teluk Nawa. PL :They were giving special offer to Sangigi. √ √ PL : They would be going to Teluk Nawa. √ library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 115 9. 8. 2. 3-4 commit to user 11. 12. 10. One people. Kintamani Volcano. Ya.. For moment now, not yet. But I have this one, the other one. Already yet, Kintamani- Besakih. Ya.. it’s more expensive. I am alone. Sorry. No. This one we have already, but you can check into 7 o’clock in the evening. But this one we don’t have Kintamani Vulcano, we can do it the other. Almost same with this one, possible we see the biggest temple in Bali. So if you need Kintamani Vulcano, you can come at 7 o’clock today. At 7 o’clock today? Ya.. maybe someone has booked so you can do it together. If no Kintamani- tomorrow is available? How many people? Only me. √ √ √ √ √ √ √ √ √ PS : She comes at 7 o’clock. PI : They expected to see the biggest temple in Bali. PL : She might be coming at 7 o’clock in the evening. PCF : Maybe she will need Kintamani Volcano at 7 o’clock. PI : They expected to see the biggest temple in Bali. PF : She did not choose Kintamani-Besakih as her next destination. PE : There is Kintamani-Besakih program in travel agent. PS : There are a number of tourists will do the tour. Praanggapan ini diperoleh dengan menggunakan pemerolehan praanggapan Grundy. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 116 17. 14. 13. commit to user 11. 45 3. 2. No One people, I have to check. Ya, but it lesss after 4 o’clock, maybe has two people, after 4 o’clock we get the Do you have Besakih as park of Bali tour for tomorrow? For tomorrow, How many people? Just one Data 6. Agen Perjalanan 6 Besakih that we have already. It’s almost same just extra to see the biggest temple. If I can, before maybe someone has booked. Ya, because we join with other office, ya. So we call my front office, someone maybe ask about Kintamani- Vulcano. So it is better,someone ask then we can go. Ok. I will be coming back PE √ √ PF PS √ √ Jenis Praanggapan PNF PCF PIT PIM PT PC √ √ PI : She (WNA) tried to get the bus. PT : She ought to come back to travel agent between 4 o’clock and 8 o’clock. Praanggapan ini diperoleh dengan menggunakan pemerolehan praanggapn Grundy. PS : There are a number of tourists will do the tour. PE : Besakih is one of the park of Bali and it exists. PS : The travel agent has Besakih as park of Bali tour. Keterangan PL : She would be coming back. √ PL PL : Kintamani Volcano has not been available yet. PCF : Someone possibly will book it. √ √ library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 117 18. 15. 14. 13. 12. commit to user √ √ √ Yes, I have two questions and one for dance spectacular for tonight. This is the dance schedule for tonight. One, two, three,four, 1. 5. 2. Data No PIM PT PC Keterangan PE : Ubud exists. PS : Someone stayes in Ubud. PE : Warshapan Galuh is a homestay in Ubud. √ PS : One of that temple is the most important. PE : There are spectacular dances and dance shcedule. Jenis Praanggapan PNF PCF PIT √ √ PS : She has to come at 4 and 8 o’clock. PT : She ought to come back to travel agent between 4 o’clock and 8 o’clock. PT : She ought to come back to travel agent between 4 o’clock and 8 o’clock. PS : It is possible for booking tomorrow. PT : She ought to come back to travel agent between 4 o’clock and 8 o’clock. PL : - The jouney will start at 4 o’clock. -She (WNA) might be coming to travel agent. PCF : She possibly will come. PT : She ought to come back to travel agent between 4 o’clock and 8 o’clock. PS : She has to come to travel agent or she is picked up by guide. PCF: Probably it will happen. PI : She (WNA) tried to get the bus. √ PS √ √ √ √ √ PE : There are spectacular dance and dance schedule. PL √ √ √ √ PE √ PF 7.Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan 1 20. 19. report from my front office. So, have to come back after 4 o’clock today? Ya, after 4 o’clock before 8 o’clock. Ok. Before 8 o’clock tomorrow is still possible for booking? No. Start at 4 o’clock this afternoon until 8 o’clock tonight. So if you want, you can come in. Ok. And if it happens, do I have to come here to get the bus or? Where do you stay in Ubud? Warshapan Galuh. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 118 7. 810 commit to user 13. 12. 11. 10. 9. This is the map, ya! We are here and this tourism information and Ubud palace as close this street, just infront. Just the close this street? Where is the map? This is the map, ya! We are here and this tourism information and Ubud palace as close this street, just infront. And where is the temple? If you want to visit the temple you can come to mongkey forest. Inside mongkey forest, you can visit the temple, but Just the close this street? Where is the map? five, six, seven. Seven tickets. For you what is most important palace? Ubud palace. Just the close this street. √ √ √ √ √ √ √ √ √ PT : They have religious ceremony. PE : There is a monkey forestin Ubud, Gianyar. PL : She might be coming to monkey forest. PCF: She probably will want to visit the temple. PS : There is a temple. PE : There is a tourism information in Ubud. PS : There is a map. PE : Ubud palace exists in Bali. PF : Ubud palace is infront of the tourism information. Jenis praanggapan ini diperoleh dengan menggunakan pemerolehan praanggapan Grundy. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 119 23. 1920 15. commit to user 32. 34. 30. 28. 24. This is open every day. Ok. Here the map like this for me or not. This is the complete map, Bali and all the part of bali. But, we saty only one day. After we go to Lombok. But we are here, we take this road to go there. So, what do you think that the most particular dance, please? Lengong dance, Ok. And just here and where? Ok. How long? Ok. And I can take the ticket here. another temple, they only open when they got ceremony. No. So when they have ceremony they will allow you to come in to the temple. Ya, this is open every day. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PL : She might be taking the ticket from the tourism information. PE : Legong dance exists. PS : Somewhere, they do the traditional dance. PS : Someone thinks about the most particular dance. PE : Lombok exists. PL : They might be taking the street. PE : There is Bali Island as the first destination in Indonesia. PF : Ubud palace is open every day. Praanggapan ini diperoleh dengan menggunakan teori praanggapan Grundy. PL : She might be coming to thhe temple. PT : They have religious ceremony. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 120 8. 5. 3. 1. No commit to user 17. 16. 10. Is there a map of Bali? Ok. I have one question, is there rent a motor bike? Want to visit some places in Ubud. Which one do you like to visit? Come to the north, this area on the way you can visit Rice Terrace at Pegalangan, you going up you can see some coffe plantation, on the way you can see mountain and down you find Tapak Siring and the other one at Bedugul the big temple You can come to Kuta. Ya.. but I mean not going by car but like motor bike. It is the around here you can do it. Pegalangan,Tapak Data √ √ √ √ PE √ PF √ PL 8. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan II √ √ PS √ Jenis Praanggapan PNF PCF PIT √ PIM PT PC PE : There are some places to visit like Rice Terrace in Pegalangan,Coffee plantation, Tapak Siring and then Bedugul. PL : They were intending to go to some places by motor bike. PE : Kuta is the one of the favorite beach. PE : There are some places to visit like Rice Terrace in Pegalangan,Coffee plantation, Tapak Siring and then Bedugul. PI : She tried to see like Rice Terrace in Pegalangan,Coffee plantation, Tapak Siring and then Bedugul. PE : Ubud is the existing place. PS : PE : The map of Bali exists. PS : There is a map of Bali PS : There is rent car/motor bike in tourism information. Keterangan library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 121 √ √ √ √ √ commit to user 10. 8. 6. 1. No Yes, I want to have some information on what to do around here. Yes, Ubud palace, art market, you go down here, you have Mongkey Forest. And then for every night we have dancing. Traditional dance. There is Legong. For when is it? Yesterday? I mean, today, what is the dance? Data PC PS : Someone wants to do something. Keterangan PS : There is a kind of the dance. PT √ PIM PE : Legong dance exists and it is story of Mahabrata PS : Legong dance will be showed in the particular day. Jenis Praanggapan PNF PCF PIT √ PS √ √ PL PE : Kemenuh is the waterfall in Mas Village. PL : They might be coming to come to Kemenuh waterfall. PS : There is a small place around Mas. PE : There are some places like Ubud palace, art market, monkey forest and traditional dance. PF √ PE : Mas is the village of Handy Craft. PL : They might be trying to go to Mas. PE : Mas is the village of Handy Craft. √ PE 9.Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan III 21. 20. 19. 18. Siring, Bedugul, it is Ok. And we want to go to Mas. Mas? The have a special place for Handy Craft. Is there a small place around Mas ? You can come to waterfall. Kemenuh. This one. There is waterfall. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 122 14. 1213 1112 commit to user √ √ This is Tourism Information, Isn’t it? What? What do you mean? You’re looking for tourism information, aren’t you? They moved. Yes, can I help you? You need for something or you want to ask 1. 6. 4. 3. Data No PE √ √ PF PL 10.Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan IV At. 7.30 right. Legong of Mahabrata. So it is the story of Mahabrata. I will see the dance a... Today is Saturday, sorry Sunday today. It is nice to see tonight at 7.30 o’clock. Today is Saturday, sorry Sunday today. It is nice to see tonight at 7.30 o’clock. √ √ PS Jenis Praanggapan PNF PCF PIT PIM √ PT PC PS: The tourists need a help. PF : Someone was looking for tourism information. PS : Someone means something. PE : The tourism information exists. Keterangan PE : Legong dance exists and it is the story of Mahabrata. PF : Legong dance will be showed at 7.30 P.M. Praanggapan ini diperoleh dengan menggunakan teori Grundy. PI : She planed to see the dance. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 123 something? We search for Bungalow with WIFI and swimming pool. With swimming pool You go down around 2 or 3 hundred meters. There are many accommodation with WIFI , swimming pool. No commit to user 19. 16. 12. 4. 8-9 1. Hello, I want to know, Are there tickets for performance? Buy tickets performance. You get here. This is the schedule for today. Start at 7.30. 7.30 So, Do you want to buy the ticket? You have to come there 30 minutes before. Thirty minutes Ok. And I want to have the information about Data Jenis Praanggapan PNF PCF PIT PIM PT PC √ PE √ PF √ PL √ √ PE : Ubud exists. PE : The tourist must be in the palace 30 minutes before. PS: The tourist wants to buy the ticket. PI : The tourist expected to get the ticket. PF : The dance will be showed at 7.30 P.M. Jenis praanggapan ini ditemukan dengan menggunakan pemerolehan praanggapan Grundy. PS : There are the tickets for performance. Keterangan PE: There are Bungalows with WIFI and swimming pool. √ PS √ PE : There are Bungalows with WIFI and swimming pool. √ 11. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan V 10. 9. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 124 30. 2728. 26. 22. commit to user Arma in Pengosean. Yes, Blangko, and then Meka Museum √ √ √ √ √ Data With the driver. You can come or go to the next side follow No 4. PE √ PF PL √ PS √ √ √ √ 12.Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan VI 4853 47. 31. 39. Ubud palace, infront of this office. Yes, go down, you find the mongkey forest. How many walking? Yes, If I want to go there? Ok. Is it the Interesting? Museum. Ubud. Only Ubud. This is Ubud, we are here. Do you want to buy this map? So you don’t write here, Ya. We are here, Ubud. Toursim Information. Ubud palace. Jenis Praanggapan PNF PCF PIT PIM PT PC PE : Ubud Wisata has rent car. PL : The tourist might be following Ubud main road around 400 meter. Keterangan PE : There are traditional Bali’s paintings and three museums like Arma, Blangko and Meka. PS : Ubud is interesting. PCF: The tourist probably will go there. PE : Monkey forest exists. There is Ubud palace infront of tourism information. PS : The tourist wants to buy the map. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 125 12. 11. 9. Ubud main road, and around 400 meters on the right side, you can find the name Ubud Wisata. There, you can find a car for rent. May I write the name for you? How do we buy a ticket from you or directly on that side? What is the difference of the dance? For example like this one. Legong dance. Most of the dancer are famale dancer and it will be followed by music or we call Gamelan. But kecak most of the dancer are male. So they are only dancing and singing without Balinese instrument. It is the time and the price of the ticket and this is the place where take a place. √ PS : There is a difference of the dance. √ PE : Legong, Kecak, Gamelan and Balinese Instrument are kind of traditional dance and Instrument. PS: They buy the tickets from the tourism information or in the palace directly. √ PS: Someone may write the name of Ubud Wisata. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 126 commit to user What kind of clothes is it? How much ? Is it ok? Ya.. Good smile. Do you have more color for this? Data 1. No commit to user How much this one? How much you can give me? Take a dress? 1. 6. 18. Data No 15. Pasar Seni III 14. 4. 9. 11. Do you want that tang top, darling? How much this one? You like black? Do you like a butchup with a buthcup t-shirt? How much for this one? Data 14. Pasar Seni II 9. 17. 25. 3. No 13. Pasar Seni I PE PE PE PF PF PF PL PL PL PT Keterangan PC Keterangan PS: Someone probably take a dress PT √ PIM PS : There is a sale price for something in that shop. PS: There is a fixed price from the tourist. Jenis Praanggapan PNF PCF PIT PS √ √ √ PS: PS : There is a butchup with a t-shirt in that shop. PC PS: There are many colors of the blouses. PS: There is something with a certain price. PS : There is a kind of clothes. Keterangan √ √ √ PT PC PS : There is someone wants to buy the tang-top. PIM PIM Jenis Praanggapan PNF PCF PIT Jenis Praanggapan PNF PCF PIT PS √ √ √ √ PS √ library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 127 library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 128 digilib.uns.ac.id LAMPIRAN II 1. Agen Perjalanan I Pada tanggal 14 Agustus pada pukul 13.15 WITA di sebuah agen perjalanan di Ubud, seorang wanita berasal dari Beoulgaria, Eropa sedang memesan tiket untuk perjalannya menuju Kintamani. Dalam proses pembicaraan ini hanya terdapat dua partisipan saja yakni wanita Beoulgaria dan pengurus agen perjalanan tersebut dengan bahasa ragam tak baku dan dalam keadaan santai. WNA :Hello, I want to go to Kintamani for tomorrow. TA :You have to make booking one day before by shuttle bus one day before. WNA :Maybe, there are another people. TA :We have to check and if it is deal, we must have two people so if you only one people, I have to call my front office, if there is someone will book, we will go. WNA :No. I want to go with another people. TA :Ya.. I have to check first, if there is more people already, you can do it. If there is not more people, for one people we can’t go. WNA :Yes, yes I see. Maybe, you can check now. TA :What’s time do you like? WNA :At nine. In nine. At nine. You pick from this place? TA :Where you stay in Ubud? WNA :I’m in this where is the studia the massage. It’s so very near from here. TA :If it’s not so far you can come here, start from here. WNA :San..san.. sanur. TA :Sadu, Sania WNA :Sausena, Sausena TA :Suarsena WNA :Suarsena TA : Possible tomorrow we get more people. WNA : Ya.. Where ? At nine o’clock. How I can be here. TA :You can come here possible, we pick up in Saursena possible. WNA :No. I go there. Yes.. I wait for the other people because only me, I will go there. TA : You have already have someone there. WNA : How many people go there for tomorrow? TA : Two people already. So you have to book now, so it is possible yo can go tomorrow already. WNA : Thank you. TA : If you come tomorrow, we go direct. WNA : Yes. I go.. I go.. In 9 I would be there. TA : If out of booking, we don’t garanty. WNA : Ya.. I am sad TA : Tomorrow is full. WNA : Yes... yes TA :Yes, If out of booking, We can’t go. If we are booking today, I give you the ticket and then tomorrow you cometoatuser 9 o’clock. commit WNA : Thank you. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 129 digilib.uns.ac.id 2. Agen Perjalanan II Pada tanggal 29 Agustus 2014 pukul 9:58 WITA sepasang kekasih berasal dari Spanyol mendatangi kantor agen perjalanan untuk menyewa sebuah mobil yang akan mereka gunakan untuk berkeliling-keliling daerah Denpasar dan sekitarnya. Pada peristiwa tutur ini hanya terdapat dua partisipan saja yakni wanita mancanegara dan staff agen perjalanan tersebut dengan bahasa ragam tak baku dan dalam keadaan santai. WNA (Pr) : Is there rent car tomorrow? TA : For when? WNA (Pr) : Tomorrow. TA : Tomorrow, small one or big one? WNA (Pr) : Small one. TA : How many days, you need? WNA (Pr) : Ya...? TA : How many days? WNA (Pr) sedang berdiskusi dengan WNA (Lk) mengenai jumlah hari yang mereka perlukan untuk menggunakan mobil tersebut. WNA (Pr) : Four days. TA : Four days, small one, tomorrow. Tomorrow in the evening I have, tomorrrow morning I don’t have, sorry. Not yet.Tomorrow in the evening I have. Tomorrow in the morning I have only the big one. WNA (Pr) : The big one TA : Toyota Avanza WNA (Pr) : How much? TA : Toyota Avanza for 4 days, the best price is to eight hundred thousand rupiah. WNA (Pr) sedang berunding kembali dengan WNA (Lk) mengenai harga yang telah disampaikan oleh agen perjalanan tersebut. WNA (Pr) : Small one is cheaper. TA : Ya.. the small one is cheaper but we will have tomorrow in the afternoon. WNA (Pr) : Terimaksih. We are looking for. Thank you very much. TA :You’re welcome. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 130 digilib.uns.ac.id 3.Agen Perjalanan III Pada tanggal 29 Agustus 2014 pada pukul 10:51 WITA di sebuah kantor agen perjalanan sepasang kekasih yang berasal dari Perancis datang untuk mencari tempat wisata yang dapat mereka kunjungi selama satu hari. Dalam peristiwa tutur ini terdapat tiga partisipan yakni 2 warganegara asing tersebut pria dan wanita kemudian staff agen perjalanan tersebut. Peristiwa tutur ini merupakan kegiatan menanyakan dan memberi informasi dan juga menegosiasikan harga transportasi yang akan dipergunakan oleh kedua wisatawan. TA : What can I help you maybe? WNA ( Pr) : Yes, We like to do tour, we are interested for this one. TA : Bedugul Sunset? WNA ( Pr) : Yes.. and WNA (Lk) : And then possible for private? WNA (Pr) : Private tour? TA : Private tour possible How many people again? WNA (Pr) : Two people. TA : Two people possible, because on private tour, you have paid three people ya.. more less. WNA (Lk) : Hmmm.. Okey. TA : You can do it on private. So you can do it anytime and then one of program you like you can split and then we have a new program you can come. Possible private program. WNA (Pr) berdiskusi dengan WNA(Lk) mengenai masalah tersebut. WNA (Pr) : And if we do to go to Besakih? TA : Besakih. WNA (Pr) : All this one is number four? TA : Kintamani – Besakih next combination between number 4 and number 8. We put together ready in one program. We will visit Kintamani Vulcano and then visit the mother temple. WNA (Pr) : Ok. And How long is it last for tour? TA : Kintamani –Besakih tour, when you are in sharing tour, we start at 9 o’clock until 5 o’clock. At 5 o’clock we finish tour. WNA (Pr) : How many people? TA : In sharing tour, maximum ya.. maximum six people. WNA (Pr) : Six TA : Ya.. We do it by six people. WNA (Pr) : And how long do we stay in the temple? TA : In this place more less about 45 minute until one hour. Except Besakih, Besakih is the big one is about one half hour. WNA (Pr) : Two hours? TA : Ya.. Besakih it between one hour fourty five minutes until two hours maximum. Kedua wisatawan asing tersebut kembali berdiskusi. WNA (Pr) : We are interested to advertisement number two, but maximum price is Rp. 422.000. TA : For Kintamani -Besakih. WNA (Pr) : Ya.. for this one. commit to user TA : For this one Kintamani- Besakih WNA (Pr) : Yes.. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 131 digilib.uns.ac.id TA : Kintamani – Besakih in private, in private tour the best price we can give you for Kintamani- Besakih only Rp. 500.000 in private. WNA (Pr) : For this one. TA : For this one Bedugul Sunset, so the best price, you can do it only Rp. 650.000. And two this tourist Rp. 1.150.000 WNA ( Pr) : But if we do this one. Eee.. We have a.. (Berunding kembali) And this one is possible for tomorrow? TA : Possible, When in the private. No problem. WNA (Pr) : And when in more people, Sharing. TA : When is with more people, when is two people booking minimum one day before possible also. So you need booking today for tomorrow. We have only two people tomorrow we can go but it same day two people I can’t go. WNA (Pr) : Ok. TA : One day before always possible minimum two people. Kedua wisatawan tersebut kembali berunding. This one is the longer trip ya.. We start at 10 o’clock until 8 o’clock in the evening. We see sunset ya.. Kedua wisatawan tersebut kembali berdiskusi satu sama lain. WNA (Pr) : Until what time do your shop open? TA : At seven o’clock. WNA (Pr) : Seven o’clock. So for tomorrow, this one in sharing. TA : Kintamani – Besakih Where is you stay in Ubud? WNA ( Pr) : Shadru House. TA : Shadru House, we can pick up you from Tropical Restaurant ya..or from here possible, which one you like? WNA (Lk) : It’s not far. We can come here at 9 o’clock in the morning or? TA : You have to be here like ten to nine. WNA :Ten to nine, Ok! TA :You can pay now Rp. 360.000 WNA (Lk) : Ok TA : You have Rp. 10.000 maybe? WNA (Lk) : Hmmm.. yes. TA : Rp.10.000 WNA(LK) :Yes..yes TA :Rp.10.000 Ya.. this fifty thousand. So this is your program tomorrow Kintamani-Besakih tour. WNA(Pr) : Ok. We can take it. Ok. See you. TA : Tomorrow ten to nine. WNA (Pr) : Ok. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 132 digilib.uns.ac.id 4. Agen Perjalanan IV Pada tanggal 14 Agustus 2014 pada pukul 14.19 WITA, di sebuah agen perjalanan di Ubud, sepasang kekasih datang untuk menanyakan rute perjalanan menuju Giri. Dalam peristiwa tutur ini terdapat tiga orang partisipan yakni, 2 orang wisatawan asing seorang wanita dan seorang pria kemudian seorang staff perjalanan yang sedang berada di kantor tersebut dengan bahasa ragam tak baku dan dalam keadaan santai. WNA (Pr) : Excuse me, we want to go to Giri for tomorrow. TA : We have two times, seven o’clock and eleven o’clock. WNA (Pr) : You pick to start from eleven? TA : Seven or eleven WNA (Pr) : Ok. Eleven. You pick us from hotel at eleven? TA : Where do you stay in Ubud? WNA (Pr) : Rumah Ubud. TA : Rumah Ubud. We’ll come at 10.45 from there. WNA (Pr) : Ok. And then how much is it? TA : To Sangigi ya, one way or two way? WNA (Pr) : One way two person. TA : One way for two people, the best price Rp. 750.000 for two people. WNA (Pr) : Up there. They sent Rp. 700.000 for two people. Can you do the lower price. TA : Rp.750.000 is the best price. When you go to Giri, it;s hard to get the low price. WNA : Do you have the picture of the boat? Staff agen perjalanan sedang mencari brosur yang ditanyakan oleh kedua wisatawan tersebut. TA : Sorry, finish my brosur, we have brosul in bangsal, I have one company that’s one go to San gigi direct from Payang Bayu, they go direct to San gigi and then Giri. WNA (Lk) : How is the boat? The boat is good? TA : Something like this. WNA (Lk) : Is the large one? TA : No. More small. WNA : Oh.. more small TA : That’s why we go to Bangsal or Giri. WNA (Lk) : Ok. WNA (Pr) : So, it’s not this one. TA : No.. No We have to giri, that’s one is Wahana ya.. Wahana more less about like this kond ya, the big one like out side. WNA (Pr) : Ok.. like this. TA : Ya.. like this one, for the big one out side for Rp. 186.000 only Eka Jaya. They didn’t go to Sangigi, they go until Giri and lake Kondem. Sangigi only one company. WNA (Pr) : Ya.. So you can not complete the price under Rp. 700.000? TA : No. WNA(Pr) : Rp. 650.000 TA : No. Rp 700.000 that’s to San gigi already below prices, if Giri I can do it. WNA (Pr) : But Giri as further TA : Becauase Giri more company they go there. WNA (Pr) : Ou.. Ok. commit userwhy more expensive in the prices. Ta : To Sangigi only one company. Soto that’s WNA (Pr) : But, Let’s think about it. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 133 digilib.uns.ac.id WNA (Lk) : How about Teluknara. TA : Teluknawa, possible cheaper. WNA (Pr & Lk): Oh.. Yes. WNA (Lk) : Cheaper. Oh.. that’s good. WNA(Pr) :Ok.How much... TA : Teluknawa is 30 minutes more to Sangigi by car, on car. WNA (Pr) : How much is it? TA : For two people Rp.650.000. WNA (Pr) : Rp.650.000 TA : To giri, I give you Rp.650.000 WNA (Lk) : To teluk Nawa? WNA (Pr) : But we have to go to Teluk Nawa together, right? TA : Ya.. WNA (Pr) : So, I minute should be less to Teluk Nawa. TA : No, because as I told you to Giri. That’s many go to Giri. That’s why they give special offer for the company same like San gigi. WNA (Lk) : What? When we can do for Teluk Nawa? TA : No, because I quick more what we do the job only for that price. That’s why you like to Giri Rp.600.000 WNA ( Pr) : And to teluk Nawa has the same boat?is it? TA : The Teluk Nawa same boat, but the price more expensive, they have Gili the best offer Teluk Nawa and San Gigi the more expensive. WNA (Pr) : Ok. I need 30 minutes more to Teluk Nawa. TA : No. 50 minutes. WNA (Pr) : 50 minutes. Ok so and then Rp. 650.000 for today and it’s the same time or temporary time? TA : Same time. WNA (Pr) : Ok. Let’s think about it. We’ll be coming back. Thank you. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 134 digilib.uns.ac.id 5. Agen Perjalanan V Pada tanggal 15 Agustus 2014 pada pukul 11: 16 WITA, di sebuah agen perjalanan seorang wanita berasal dari Austria datang untuk meminta sebuah informasi tentang perjalanan ke Kintamani Vulcano. Dalam peristiwa tutur ini hanya terdapat dua partisipan yakni wanita asing dan salah satu staff agen perjalanan tersebut. WNA : There is Kintamani Volcano tour for tomorrow is available? TA : How many people? WNA : Only me. TA : One people. Kintamani Volcano. WNA : Ya... TA : Kintamani Volcano, the favorite tour we have every day. WNA : For tomorrow. TA : Ya.. (Sedang Menelepon) For moment now, not yet. But I have this one, the other one. Already yet, Kintamani- Besakih. WNA : Ya.. it’s more expensive. I am alone. Sorry. TA : No. This one we have already, but you can check into 7 o’clock in the evening. But this one we don’t have Kintamani Vulcano, we can do it the other. Almost same with this one, possible we see the biggest temple in Bali. So if you need Kintamani Vulcano, you can come at 7 o’clock today. WNA : Before 7 o’clock today? TA : Ya.. maybe someone has booked so you can do it together. If no KintamaniBesakih that we have already. It’s almost same just extra to see the biggest temple. WNA : If I can, before maybe someone has booked. TA : Ya, because we join with other office, ya. So we call my front office, someone maybe ask about Kintamani- Vulcano. So it is better,someone ask, we can go. WNA : OK TA :So that’s why Kintamani- Besakih is the one of favorite tour, every day we have, just maybe someone book. WNA : Ok. I will be coming back. TA : Ya.. at 7 o’clock. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 135 digilib.uns.ac.id 6. Agen Perjalan VI Pada tanggal 31 Agustus 2014 pada pukul 10:06 WITA seorang wanita berwarganegarakan Perancis ingin melakukan perjalanan ke Besakih dan kemudian dia mengunjungi sebuah agen perjalanan dan menanyakan jadwal perjalanan untuk lokasi wisata tersebut. Dalam peristiwa tutur ini terdapat dua partisipan saja, yang pertama adalah wanita tersebut dan satu staff agen perjalanan. Peristiwa tutur ini menggunakan ragam bahasa tak baku dan dalam keadaan santai. TA : Hello WNA : Do you have Besakih pas park of Bali tour for tomorrow? TA : For tomorrow, How many people? WNA : Just one. TA : One people, I have to check. WNA : Ok. TA : Besakih as park. WNA : Ya.. TA : For tomorrow not yet. WNA : Not yet? TA : Ya, but it lesss after 4 o’clock, maybe has two people, after 4 o’clock we get the report from my front office. WNA : So, have to come back after 4 o’clock today? TA : Ya, after 4 o’clock before 8 o’clock. WNA : Ok. Before 8 o’clock tomorrow still possible for booking? TA : No. Start at 4 o’clock this afternoon until 8 o’clock tonight. So if you want, you can come in. WNA : So, it means 4 and 8? TA : Ya.. WNA : Ok. And if it happens, do I have to come here to get the bus or? TA : Where do you stay in Ubud? WNA : Warshapan Galuh TA : Warsha possible, pick up from Warsha. WNA : Ya.. Ok. TA : We have service pick up. WNA : Ok. Thanks. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 136 digilib.uns.ac.id 7. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan I Pada tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 14.24 WITA, sekumpulan wanita mancanegara mendatangi sebuah Pusat Penerangan Informasi daerah wisata (Tourism Information) di Ubud, Bali. Pada peristiwa tutur tersebut terdapat dua partisipan aktif yaitu seorang wisatwan asing dan satu pegawai torism information tersebut. Dengan tujuan hendak mengunjungi Pura di ubud dan menanyakan mengenai tarian- tarian tradisional mana yang lebih populer pada hari itu. Dalam keadaan santai mereka saling menanyakan dan memberi informasi yang dibutuhkan pada saat itu. WNA : Yes, I have two questions and one for dance spectacular for tonight. TI : This is the dance schedule for tonight. WNA : Ok TI : They are same every ticket, today is Saturday. The last one for? WNA : One, two, three,four, five, six, seven. Seven tickets. For you what is most particular palace? TI : I think, my oponion the first one is the good one. WNA : Ubud palace? TI : Just the close this street. WNA : Just the close this street? Where is the map? TI : This is the map, ya! We are here and this tourism information and Ubud palace as close this street, just infront. WNA : And where is the temple? TI : If you want to visit the temple you can come to mongkey forest. WNA : Inside mongkey forest, you can visit the temple, but another temple, they only open when they got ceremony. WNA : There are not ceremony now? TI : No. So when they have ceremony so they will allow you to come in to the temple. WNA : Ok. But there is no ceremony, we can’t visit. TI : Ya.. The temple is close. WNA : Ok. But it is not like a.... TI : Ya, this is open every day. WNA : This is open every day. Ok. Here the map like this for me or not? TI : Ya, we sell the map sixty thousand. WNA : Sixty thousand. Ok. TI : This is the complete map, Bali and all the part of bali. WNA : But, we stay only one day. After we go to Lombok. But we are here, we take this road to go there. TI : Just go down and then keep following mongkey forest street around fifteen minutes. You will arrived at mongkey forest. WNA : Fifty minutes? TI : Fifteen minutes. Ya alright at mongkey forest. WNA : So, you think that the most particular dance, please? TI : Lengong dance. WNA : Lengong dance, Ok. And just here and where? TI : They stop at 7.30 P.M WNA : Ok. How long? TI : One and half hour. to user WNA : Ok. And you can take the commit ticket here? TI : Yes, you can buy the ticket here. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id WNA TI digilib.uns.ac.id 137 digilib.uns.ac.id : Ok. Thanks : You’re welcome. Have a nice day ya.. 8. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan II Pada tanggal 30 Agustus 2014 pada pukul 9: 35 WITA, sepasang kekasih yang berasal dari Perancis datang mengunjungi Tourism Information untuk menanyakan mengenai tempat- tempat menarik yang dapat dikunjungi dengan menggunakan sepeda motor. Dalam peristiwa tutur ini terdapat 3 partisipan yang berperan yakni, 2 orang yang berwarganerakan perancis tersebut kemudian salah satu staff di Tourism Informastion tersebut. WNA (Pr) : Is there the map of Bali? TI : Yes, we sell sixty thousand. Kedua wisatawan tersebut berunding mengenai pertanyaan akan ditanyakan selanjutnya. WNA (Pr) : Ok. I have one question, is there rent a motor bike? TI : Yes. WNA (Pr) : Want to visit some places in Ubud. Which one do you like to visit? TI : You are here. WNA (Pr) : Ya. TI : Come to the north, this area on the way you can visit Rice Teras at Pegalangan, you going up you can see some coffe transition, on the way you can see mountain and down you find Tapak Siring and the other one at Bedugul the big temple. WNA (Pr) : Ok. And like.. TI : You can come to Kuta. WNA (Pr) : Oh.. no.. no.. WNA (Lk) : It is so far from here. TI : This area is the same place. WNA (Lk) : More places. TI : Come here? WNA (Pr) : Ya.. but I mean not going by car but like motor bike. TI : It is the around here you can do it. Pegalangan,Tapak Siring, Bedugul, it is Ok. WNA (Pr) : And we want to go to Mas. TI : Mas? The have a special place for Handy Craft. WNA (Pr) : Is there a small place around Mas ? TI : You can come to waterfall. Kemenuh. This one. There is waterfall. WNA (Pr) : And Mas is around with Ubud, right? TI : Ya, around 25 minutes by motor bike. WNA (Pr) : Ok. Thank you. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 138 digilib.uns.ac.id 9. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan III Pada tanggal 31 Agustus 2014 pada pukul 10:56 WITA di pusat penerangan informasi kepariwisataan (Toursim Information ), seorang wanita yang berasal dari Paris datang mengunjungi tempat tersebut dengan tujuan ingin mendapatkan saran ataupun informasi mengenai apa-apa saja yang dapat dilakukan dan di kunjungi di sekitaran daerah tersebut. Dalam peristiwa tutur tersebut hanya terdapat 2 partisipan saja yakni, wanita yang berasal dari Paris dan salah satu pegawai di Tourism Information tersebut. WNA : Yes, I want to have some information on what to do around here. TI : Around here. Walking with me. WNA : Ok TI : Good Idea? WNA : Why not? TI : Yes, Ubud palace, art market, you go down here, you have Mongkey Forest. And then for every night we have dancing. Traditional dance. WNA : Ok. I go in one dance tonight here. TI : There is Legong. For when is it? Yesterday? WNA : Today.Today TI : I mean, today, what is the dance? WNA : I will see the dance a... TI : Today is Saturday, sorry Sunday today. It is nice to see tonight at 7.30 o’clock. WNA : At 7.30 right. TI : Legong of Mahabrata. So it is the story of Mahabrata. WNA : Ok. Thank you. TI : You’re welcome. Anything else? WNA : It’s okey. Thank you very much. TI : Have a nice day. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 139 digilib.uns.ac.id 10.Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan IV Pada tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 14 : 01 WITA sekumpulan gadis- gadis yang berasal dari Perancis datang ke pusat penerangan kepariwisataan untuk mendapatkan informasi mengenai penginapan yang memiliki fasilitas seperti WIFI dan kolam berenang di ubud dan sekitarnya. Dalam peristiwa tutur tersebut hanya terdapat dua partisipan yakni, salah satu dari gadis tersebut kemudian salah satu staff dari Tourism Information setempat. WNA : This is Tourism Information, Isn’t it? TI : They moved already. WNA : What? TI : They moved already. WNA : What do you mean? TI : You’re looking for tourism information, aren’t you? WNA : Ya TI : They moved. Yes, can I help you? You need for something or you want to ask something? WNA : Yes TI : Yes, What? WNA : We search for Bungalow with WIFI and swimming pool. TI : With swimming pool You go down around 2 or 3 hundred meters. There are many accommodation with WIFI with swimming pool. WNA : Ok. Thank you. TI : You’re welcome. 11. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan V Pada tanggal 20 Agustus 2014 pada pukul 08:40 WITA di sebuah Pusat penerangan kepariwisataan atau Tourism Information, sepasang kekasih yang berasal Switzerland datang untuk menanyakan pertunjukan tari traditional yang selalu diselenggarakan setiap malam dan kemudian meminta informasi mengenai tempat wisata yang dapat di kunjungi. Dalam peristiwa tutur ini hanya terdapat dua partisipan saja yakni, Wanita yang berasal dari Swiss dan salah satu staff Tourism Information tersebut. WNA : Hello, I want to know, Are there tickets for performance? Buy tickets performance. TI : Ticket performance in the house. WNA : Ticket performance in palace. TI : You get here. WNA : Here? TI : Yes. WNA : What time is it? TI : This is the schedule for today. Start at 7.30 WNA : 7.30 Ok. And the price is? TI : Eighty thousand for one tickets. commit to user WNA : For one. TI : So, Do you want to buy the ticket? library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id WNA TI digilib.uns.ac.id 140 digilib.uns.ac.id : Yes. : One hundred sixty, Ya.. for two tickets. Ok. Thank you. Staff TI tersebut sedang mencari kembalian uang wisatawan tersebut. WNA : We should be here at.. TI : You have to come there 30 minutes before. WNA : How many? TI : Thirty minutes before. WNA : Thirty minutes. Ok. And I want to have the information about Ubud. But only Ubud. Staff TI mencari dan menunjukan peta. TI : Ubud, yes. The other side. ( sambil menunjukan peta ) WNA : Ok. TI : This is Ubud, we are here. Do you want to buy this map? WNA : What? TI : You want to buy this map. WNA : No. Because It completes. TI : So you don’t write here, Ya. We are here, Ubud. Toursim Information. Wisatawan tersebut memperhatikan peta sejenak. WNA : Ubud palace? TI : Ubud palace, infront of this office. WNA : Yes, the market also. TI : Yes, go down, you find the mongkey forest. WNA : How many walking? TI : Fifteen minutes. WNA : Fifty? TI : Fifteen. WNA : Fifteen. TI : Yes. WNA : Ok. They walk here to see? TI : Yes, rice field. WNA : Yes, If I want to go there? TI : Just follow that road. WNA : Follow the road? TI : Yes, first street, turn right. WNA : First street, turn right. TI : Start from jalan. Pajas. WNA : We are here. TI : Yes, we are here. WNA : Ok. Is it the Interesting? TI : It is interesting , because there is traditional Bali’s painting. We also have another 3 museum. WNA : Museum? TI : Yes, Blangko, and then Meka Museum. WNA : And the other museum is?commit to user TI : Arma in Pengosean. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id WNA digilib.uns.ac.id 141 digilib.uns.ac.id : Arma. Ok. Thank you very much. 12. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan VI Pada tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 13:48 WITA sepasang kekasih yang berasal dari Perancis. datang mengunjungi Pusat pelayanan kepariwisataan untuk menanyakan rentalan mobil dan juga menanyakan beberapa jenis tarian tarian traditional dan jadwalnya. Dalam peristiwa tutur ini hanya terdapat dua partisipan yakni, Pria yang berasal dari Perancis tersebut kemudian salah satu staff tourism information. WNA : Yes, for information about a car rent. TI : Car rent, car for rent. WNA : With the driver. TI : With the driver. You can come or go to the next side follow Ubud main road, and around 400 meters on the right side, you can find the name Ubud Wisata. There, you can find a car for rent. May I write the name for you? WNA : Ok. TI : Ubud wisata ya.. 400 meters from here on the right side ya. WNA : Ok. Thank you. And how for this one. TI : Specta, ya this one. Today are same every evening, so this one for tonight. WNA : How we buy a ticket from you or directly on that side? TI : You can buy the ticket here or directly to the place. Because they are same price. Kedua wisatawan tersebut sedang berdiskusi. WNA : What is the difference of the dance? TI : For example like this one. Legong dance. Most of the dancer are famale dancer and it will be followed by music or we call Gamelan. But kecak most of the dancer are male. So they are only dancing and singing without Balinese instrument. It is the time and the price of the ticket and this is the place where take a place. WNA : Ok. Thank you. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 142 digilib.uns.ac.id 13. Pasar Seni I Pada tanggal 12 Agustus 2014 pada pukul 11.40 WITA, disalah satu kios penjual baju yang terletak di areal pasar seni Sukawati lantai dua, yang pemiliknya bernama bapak Wayang Sudanang. Dalam peristiwa tutur ini terdapat 1 orang penjual (WNI) dan 3 orang pembeli (WNA) yang berasal dari Perth, Australia. Pada saat itu si tourist mancanegara tersebut hendak membeli sebuah selendang atau sarung khas Bali. Penjual : Hei mam, it is beautiful, and this nice color. WNA (Pr I) : Oh no. Thank you. WNA (Pr II) : What kind of clothes is it? Penjual : Cotton WNA (Pr II) : Cotton Penjual : Hai.. We same ( it means that twins) WNA (Lk) : She is my wife at home. Penjual : Look at, and this many-many color. WNA (Lk) : How much ? Penjual : And this sixty five. WNA (Lk) : I buy one, two, three, four, five, and I need special price. Penjual : Special price? No. Special price, bangkrut.. bangkrut. WNA (Lk) : Bangkrut..bangkrut. Penjual : Ok. Special price. It’s okey. Good my husband, good wife. WNA (Lk) :Good wife? She is my wife. Penjual :Oh.. sorry..sorry two wives. Two wives. It’s good for all okey. (sambil menggeluarkan kalkulator). WNA (Lk) : Is it Ok? ( sambil mengetik angka di kalkulator) Penjual : More my husband, more. WNA (Lk) : Ok. Penjual : Thank you. Thank you, ya. This plastic ya. WNA (Lk) : Plastic, Ok. Penjual : More.. more.. one two three, pieces. Sorry for the joke. WNA (Lk) : Ya.. it’s ok. Penjual : Smile good ya.. WNA (Pr II) : Ya.. Good smile. You have more color for this? Penjual : No. Finish color. Ya thank you very much. WNA : Thank you.. bye.. Good bye.. commit to user library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 143 digilib.uns.ac.id 14. Pasar Seni II Pada tanggal 05 Agustus 2014 pada pukul 13:46 WITA dua orang wanita dan seorang anak remaja yang berasal dari Perth Australia datang mengunjungi pasar seni di daearah Pantai Kuta. Didalam peristiwa tutur ini terdapat enam partisipan yakni tiga wisatwan asing dan tiga penjaga kios. P1 : Do you want that tang top,darling? WNA1 : No. P1 : Take alook. WNA2 : How much this one? P2 : This for you just ok, ninety. WNA2 : Ok. P3 : Hei, I have white and black. WNA1 : This one? P3 : You like black? WNA1 : Yes. P3 : Do you like a butchup with a butchup t-shirt? WNA2 : No. Just this one. P3 : Just black also. WNA2 : How much for this one? P3 : This one, one hundred twenty. Ya. How much you can buy? It is not the best price. You will give me.This good material. WNA3 : Fourty. P3 : One more price ya. Fourty can not get. Excuse me, fifty. Ok. Last price ya. In the middle ya. Fifty ok. WNA2 : Fourty. P3 : Ya.. Ok WNA2 : Fourty. Ok. Just four dollars. P3 : Thank you. Good luck ya. 15. Pasar Seni III Pada tanggal 5 Agustus 2014 pada pukul 13 : 08 WITA seorang wanita yang berasal dari Australia datang mengunjungi sebuah pasar seni yang terdapat disalh satu kawasan P. Bali. Dalam hal ini wanita tersebut awalnya hanya ingin melihat seperti apa pasar seni yang ada di Bali tersebut. Tidak terlalu mendetailkan apa yang ingin mereka dapat dan cari dari tempat tersebut, semuanya akan mengalir sesuai apa yang membuat mereka tertarik baik dalam bentuk barang. Dalam peristiwa tutur ini terdapat 4 partisipan yakni 2 wanita yang berasal dari Australia kemudian 2 lagi penjual Kaos atau pun baju. WNA1 P1 WNA1 P1 WNA1 P1 WNA1 P1 : Hei how much this one? : Which one? : Another price for this one in another shop. : Best price ya, I give you hundred twenty. : Hundred twenty... No.. No.. : How much you could give me? : No, You give me cheap, she have got some but I have been going now in a commit to user minute. : Sharing with me, little price, the tourist already very busy. Sharing with me. library.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 144 digilib.uns.ac.id WNA1 P2 WNA1 P2 WNA1 WNA1 P2 :No. Just take a look. : One hundred. Ok. Best price. Ten dollar for this one. : I have looked my friend. :Excuse me, I think I take some price with me. : I have looked my friend now. : We will come back. Ok. : Please. Not take alook. Take now, Madam for my good luck. I have more color for that one. This nice, this one. Ya.. I do best price for you. WNA1 : Oh.. No. It’s alright. It’s alright. Kemudian teman wisatawan tersebut kembali bergabung bersama. WNA2 : This one here another. WNA1 : This one a dress not top. WNA2 : This one not dress. WNA1 : For me is short. P2 : Take now ya... Please ya, for my good luck. WNA1 : All have a look and coming back for five dollar. Take dress. I will come back this color. Color here. P2 : Some price with this took. WNA2 : Take a dress? P2 : Don’t tell us, with the same price already. Please take now, because for my good luck. Very- very quite in the market. WNA2 : Ok.Ok commit to user