Uploaded by Reynald Noval Benedictus Sinaga

PSAK-71-Instrumen-Keuangan-05112019

advertisement
PSAK 71
INSTRUMEN KEUANGAN:
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku untuk macro hedging
• Efektif 1 Januari 2020
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk
memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran
pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model
Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai
aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi hedging
Dampak ECL
3
Tantangan PSAK 71
4
Dampak PSAK 71
5
Dampak IFRS 9 – large UK banks
• Each of the banks experienced increases in total impairment
provisions at transition to IFRS 9 on 1 January 2018.
• Total IFRS 9 impairment charges in the 2018 reporting period
were generally in line with or slightly lower than the IAS 39
equivalent in the previous two reporting periods.
• The banks generally saw increases in L&AC GCV (Loans &
Advances to Customers Gross Carying Value) during the 2018
financial year across both Retail and Wholesale portfolios.
• All of the banks saw total decreases in IFRS 9 impairment
provisions relating to L&AC GCV during the 2018 financial
year, primarily driven by Stage 3 write-offs.
6
After the first year of IFRS 9
Dampak IFRS 9 – large UK banks
Level of balance sheet impairment provisions
• The UK banks elected to not
restate comparatives and, as a
result, adjusted total balance
sheet impairment provisions
at transition to IFRS 9 on 1
January 2018.
• Each of the banks saw an
increase in the total level of
balance sheet impairment
provisions from transitioning
to IFRS 9.
• Notably LBG and Barclays had
the largest increases of 58.4%
and 57.9% respectively, whilst
the other banks saw increases
of between 16.1% – 30.2%.
7
After the first year of IFRS 9
Dampak IFRS 9 – large UK banks
Level of balance sheet impairment provisions
8
After the first year of IFRS 9
Dampak IFRS 9 – large UK banks
Level of balance sheet impairment provisions
A – Opening Balance
D – Other remeasurements
G – Disposals
J – Recoveries
After the first year of IFRS 9
B – Net new lending
E – Other movements with an income statement
H – Write-offs
K – Closing Balance
C – Impact from staging transfers
F – Repayments
I – Other movements with a Balance sheet impact only
9
Dampak IFRS 9 – large UK banks
Impairment charge
10
After the first year of IFRS 9
PSAK 71
KLASIFIKASI
Klasifikasi – Instrumen Keuangan
Aset keuangan
Liabilitas keuangan
Derivatif melekat
• Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai kontrak
utama
• Kontrak lainnya
Klasifikasi Berdasarkan PSAK 71
• Aset Keuangan
• Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi
• (Financial asset at Fair Value through Profit and Loss-FVTPL)
• Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan
Komprehensif Lain
• (Financial asset at Fair Value through Other Comphrehensive Income -FVOCI)
• Aset Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi
• (Financial asset at Amortised Cost - AmC)
• Liabilitas Keuangan
• Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba
Rugi
• (Financial liabilities at Fair Value through Profit and Loss-FVTPL)
• Liabilitas Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan
Diamortisasi
• (Financial liabilities at Amortised Cost - AmC)
Klasifikasi – Aset Keuangan
Entitas mengklasifikasikan aset keuangan sehingga setelah pengakuan awal aset
keuangan diukur pada:
1. Biaya perolehan diamortisasi (amortized cost), atau
2. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI), atau
3. Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL),
dengan menggunakan dua dasar, yaitu:
model bisnis entitas
dalam mengelola aset
keuangan
Dasar klasifikasi aset
keuangan
karakteristik arus kas
kontraktual dari aset
keuangan
14
Model Bisnis
• Model bisnis dinilai pada suatu tingkat yang mencerminkan bagaimana suatu
kelompok aset keuangan dikelola untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
• Analisis tidak dilakukan instrumen per instrumen; melainkan dapat dilakukan pada
tingkat agregasi yang lebih tinggi.
Bukti relevan
yang perlu
dipertimbangkan
untuk tes model
bisnis termasuk,
tetapi tidak
terbatas pada:
15
• bagaimana kinerja dari model bisnis (dan aset keuangan yang
dimiliki dalam model bisnis tersebut) dievaluasi dan
dilaporkan kepada personil manajemen kunci entitas;
• risiko yang memengaruhi kinerja dari model bisnis (dan aset
keuangan yang dimiliki dalam model bisnis) dan, khususnya,
cara bagaimana risiko tersebut dikelola; dan
• bagaimana manajer bisnis dikompensasi (sebagai contoh,
apakah kompensasi berdasarkan nilai wajar dari aset yang
dikelola atau arus kas kontraktual yang diperoleh).
Model Bisnis
IlustrasiContoh
Model Bisnis
Analisis
Entitas memiliki portofolio atas pinjaman hipotek dan
mengelola sebagian dari pinjaman tersebut untuk
mendapatkan arus kas kontraktual sementara
sebagian lainnya dikelola untuk dijual dalam waktu
dekat.
Portofolio akan terbagi, sebagian dicatat
dibawah model bisnis hold to collect, sedangkan
sebagian lagi akan dicatat sebagai nilai wajar
melalui laba rugi (FVTPL).
Entity Z beroperasi di industri hiburan. Operasinya
termasuk stadion olahraga. Entitas Z memiliki rencana
jangka panjang untuk merenovasi stadion yang
melibatkan investasi yang signifikan pada tahun
ketiga, ketujuh dan kesepuluh. Untuk mengantisipasi
pengeluaran ini, Entitas Z menginvestasikan surplus
kas yang dimilikinya dalam obligasi. Banyak obligasi
yang memiliki tanggal jatuh tempo yang secara
substansial
melebihi
waktu-waktu
dimana
pengeluaran stadion diekspektasikan terjadi.
Entitas Z memegang obligasi ini untuk
mengumpulkan arus kas kontraktual sampai ia
membutuhkan uang tunai untuk berinvestasi di
stadion. Entitas Z juga dapat menjual obligasi
tersebut jika manajemen menganggap bahwa
harga pasar naik ke tingkat yang secara
signifikan melebihi penilaian mereka terhadap
fundamental obligasi. Dengan demikian, obligasi
yang dimiliki oleh Entitas Z akan dicatat di
bawah model bisnis hold to collect and sell.
16
Arus Kas Kontraktual
• Setelah penilaian model bisnis dilakukan, manajemen harus menilai apakah arus
kas kontraktual aset mewakili arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan
bunga (solely payments of principal and interest atau SPPI).
• PSAK 71 menetapkan bahwa instrumen dengan arus kas kontraktual yang bersifat
SPPI atas jumlah pokok terutang konsisten dengan basic lending arrangement.
• PSAK 71 memberikan panduan bagaimana menilai apakah arus kas kontraktual
bersifat SPPI ketika elemen time value of money telah dimodifikasi ("the modified
time value of money element").
• Ketika menilai aset keuangan dengan elemen time value of money yang
dimodifikasi, PSAK 71 menyatakan bahwa entitas harus membandingkan aset
keuangan tersebut dengan instrumen “benchmark” (yaitu, arus kas yang akan
timbul jika elemen time value of money tidak diubah).
Source: PwC
Arus Kas Kontraktual
Contoh
Analisis
Entitas
A
memiliki
aset
keuangan yang membayar suku
bunga tetap dan dibayarkan
pada 31 Desember 20X2. Selain
itu, ketentuan atas instrument
tersebut memungkinkan Entitas
A untuk melunasi instrumen
sebelum jatuh tempo. Jumlah
pembayaran di muka secara
substansial mewakili jumlah
pokok dan bunga yang belum
dilunasi atas jumlah pokok yang
belum
dilunasi,
ditambah
penalti yang dihitung untuk
memberikan lender kompensasi
yang wajar atas terminasi dini
atas kontrak.
Opsi pembayaran di muka dirancang hanya untuk
melancarkan pembayaran pokok dan bunga yang
seharusnya dibebankan pada instrumen selama
masa hidupnya, dan karena itu akan memenuhi arus
kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga
(solely payments of principal and interest atau SPPI).
18
Arus Kas Kontraktual
Contoh
Analisis
Instrumen H adalah instrumen
perpetual tetapi penerbit dapat
membeli instrumen setiap saat
dan membayar pemilik jumlah
par ditambah bunga terutang
jatuh tempo. Instrumen H
membayar suku bunga pasar
tetapi pembayaran bunga tidak
dapat dilakukan kecuali penerbit
dapat tetap sanggup membayar
utangnya segera setelah itu.
Bunga
tangguhan
tidak
mengakui bunga tambahan.
Fakta bahwa Instrumen H adalah instrument perpetual
tidak dengan sendirinya berarti bahwa arus kas kontraktual
bukanlah pembayaran pokok dan bunga atas jumlah pokok
yang belum dilunasi. Efeknya, instrumen perpetual
memiliki opsi perpanjangan berkelanjutan. Opsi tersebut
dapat menghasilkan arus kas kontraktual yang memenuhi
ketentuan SPPI jika pembayaran bunga bersifat wajib dan
harus dibayar selamanya.
19
Namun, dalam contoh ini, arus kas kontraktual tidak
memenuhi ketentuan SPPI; hal ini karena penerbit dapat
diminta untuk menunda pembayaran bunga, dan bunga
tangguhan tidak mengakui adanya bunga tambahan.
Akibatnya, jumlah bunga bukan merupakan pertimbangan
atas time value of money terhadap jumlah pokok yang
belum dilunasi.
Jika bunga tangguhan mengakui adanya bunga tambahan,
arus kas kontraktual dapat memenuhi arus kas yang
semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely
payments of principal and interest atau SPPI).
Arus Kas Kontraktual
Contoh
Analisis
Instrumen B adalah obligasi yang dapat
dikonversi menjadi instrumen ekuitas
penerbit dengan jumlah yang telah
ditetapkan.
Pemilik akan menganalisis obligasi yang dapat
dikonversi secara utuh. Arus kas kontraktual
bukan merupakan pembayaran pokok dan bunga
dari jumlah pokok terutang karena persyaratan
tersebut mencerminkan imbal hasil yang tidak
konsisten dengan pengaturan pinjaman dasar,
yaitu imbal hasil terkait dengan nilai ekuitas
penerbit.
20
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam
Pengujian SPPI dan Model Bisnis
21
Instrumen Keuangan – Klasifikasi
Instrumen aset atau utang (kontrak hybrid)
Ekuitas
Derivatives
Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga
GAGAL
MEMENUHI
Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual
BM 1:
arus kas
kontraktual
BM 2:
arus kas
Kontraktual dan
menjual instrumen
keuangan
Diperdagangkan
Tidak
memenuhi
BM 1 dan
BM 2
Memilih opsi nilai wajar
Tidak
Biaya perolehan
Diamortisasi
Tidak
Ya
Opsi FVOCI dipilih
Tidak
FVOCI
(with recycling)
Tidak
Ya
FVTPL
Ya
FVOCI*
(tanpa recycling)
*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal
Klasifikasi: Aset Keuangan
Kategori Pengukuran
 Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55
PSAK 71
•
•
•
FVTPL
Biaya perolehan diamortisasi
FVOCI
PSAK 55
•
•
•
•
FVTPL
Loan and Receivable
HTM
FVOCI
 Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan
Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan
diperkirakan tidak sering terjadi
•
•
•
FVTPL
FVOCI
HTM
= Fair value to profit and loss
= Fair value to other comprehensive Income
= Held to Maturiy
Aset Keuangan (Amortized Cost)
Aset keuangan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
• Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang
bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka
mendapatkan arus kas kontraktual; dan
• Persyaratan
kontraktual
aset
keuangan
yang
menimbulkan arus kas yang semata dari pembayaran
pokok dan bunga (solely payments of principal and
interest) dari jumlah pokok terutang.
Aset Keuangan (FVOCI)
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain jika kedua kondisi
berikut terpenuhi:
• Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang tujuannya
akan terpenuhi dengan mendapatkan arus kas kontraktual
dan menjual aset keuangan; dan
• Persyaratan kontraktual dari aset keuangan tersebut
memberikan hak pada tanggal tertentu atas arus kas yang
semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok
terutang.
Ketentuan Jumlah Pokok dan Bunga
Jumlah Pokok
Bunga
Nilai wajar dari aset keuangan saat
pengakuan awal
Terdiri dari imbalan untuk:
• nilai waktu atas uang;
• risiko kredit terkait jumlah
pokok terutang pada periode
waktu tertentu;
• risiko dan biaya peminjaman
standar, dan juga marjin
laba.
Aset Keuangan (FVTPL)
• Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali
diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain.
• Akan tetapi, entitas dapat menetapkan pilihan yang tidak dapat
dibatalkan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen
ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam
penghasilan komprehensif lain.
Opsi Klasifikasi – Aset Keuangan
Opsi untuk Menetapkan Aset Keuangan yang Diukur pada
Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Saat pengakuan awal, entitas dapat membuat penetapan
yang tidak dapat dibatalkan untuk mengukur aset
keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Jika
penetapan tersebut mengeliminasi atau secara signifikan
mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan
(kadang disebut sebagai “accounting mismatch”) yang
dapat timbul dari pengukuran aset atau liabilitas atau
pengakuan keuntungan dan kerugian atas aset atau
liabilitas dengan dasar yang berbeda-beda.
Klasifikasi: Liabilitas Keuangan
Kategori Pengukuran
 Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan
 Biaya perolehan diamortisasi
 FVTPL
 Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas
keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul dari
perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut menciptakan atau
meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting
mismatch)
Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan
OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain
Klasifikasi – Liabilitas Keuangan
Entitas
mengklasifikasikan
seluruh
liabilitas
keuangan
setelah
pengakuan
awal
diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
(amortized cost)
liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi.
Liabilitas tersebut, termasuk derivatif yang
merupakan liabilitas, selanjutnya akan diukur pada
nilai wajar.
kecuali
liabilitas keuangan yang timbul ketika pengalihan aset
keuangan tidak memenuhi syarat penghentian
pengakuan atau ketika pendekatan keterlibatan
berkelanjutan diterapkan.
kontrak jaminan keuangan.
komitmen untuk menyediakan pinjaman dengan suku
bunga di bawah pasar.
Saat pengakuan awal entitas dapat
membuat penetapan yang tidak
dapat dibatalkan untuk mengukur
liabilitas keuangan pada nilai wajar
melalui laba rugi, atau jika
penetapan
akan
menghasilkan
informasi yang lebih relevan.
30
imbalan kontinjensi yang diakui oleh pihak
pengakuisisi dalam kombinasi
Kombinasi bisnis di mana PSAK 22 diterapkan.
Liabilitas Keuangan yang Diukur
pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (PSAK 71)
• Diperdagangkan:
• diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali
dalam waktu dekat;
• bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu
yang memiliki pola ambil untung dalam jangka
pendek; atau
• Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui Laba
Rugi (FV Option)
• Derivatif
Klasifikasi Derivatif Melekat
Definisi dan panduan PSAK 55 tentang pemisahan
derivatif melekat dan akuntansi untuk instrumen
hibrida diteruskan ke PSAK 71 untuk instrumen di
mana host contract bukan aset keuangan dalam
ruang lingkup PSAK 71.
Jika host contract adalah aset keuangan dalam
ruang lingkup PSAK 71, derivatif melekat tidak
dipisahkan dari host. Sebaliknya, instrumen
hibrida dinilai untuk klasifikasi secara
keseluruhan menggunakan persyaratan klasifikasi
untuk aset keuangan.
Instumen
Hibrida
Non-derivatif
host contract
Derivatif
Melekat
Aset Keuangan
Dalam lingkup
PSAK 71
Seluruh instrumen hibrida
harus diukur sebagai satu
dan tidak dipisahkan.
Di luar lingkup
PSAK 71
Jika host = aset keuangan di luar lingkup PSAK 71 (yaitu kontrak layanan, kontrak
sewa)
Pemisahan derivatif melekat diperlukan ketika kondisi terpenuhi.
Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL
• Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan
atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau
pengakuan (accounting mismatch)
• Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur pada
FVTPL jika
• Dikelola atas dasar nilai wajar; atau
• Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak
dapat dipisahkan
• Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut
terpenuhi:
• Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial
• Ekposur kredit tertentu
Reclassification of Financial Assets
(PSAK 55)
never
Held for Trading
Held to Maturity
never
never
never
never
never
never
Loans and receivables
Allowed only when active
market emerged after
classification
Allowed under
conditions
(tainting rule)
Available for Sale
Allowed when justified
34
34
Reklasifikasi
Aset Keuangan
• Reklasifikasi hanya dapat dilakukan jika entitas mengubah model bisnis untuk
pengelolaan aset keuangan
Liabilitas Keuangan
• Reklasifikasi tidak diizinkan.
• Perubahan pada model bisnis diperkirakan sangat jarang terjadi
• Perubahan ditentukan oleh manajemen senior entitas sebagai akibat dari
perubahan eksternal atau internal dan harus merupakan suatu perubahan yang
signifikan terhadap operasi entitas dan dapat dibuktikan kepada pihak eksternal.
• Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau
berhenti melaksanakan aktivitas yang signifikan terhadap kegiatan operasinya,
contohnya ketika entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini
bisnis.
• Reklasifikasi dilakukan secara prospektif sejak tanggal reklasifikasi.
35
Reklasifikasi Aset Keuangan
(PSAK 71)
Reklasifikasi aset
keuangan tunduk
pada ketentuan yang
sangat rigid dan
diperkirakan sangat
jarang terjadi.
FVTPL
FVOCI
Perubahan klasifikasi
dibolehkan jika
terjadi perubahan
bisnis model.
AmC
Liabilitas Keuangan
FVTPL
Reklasifikasi
liabilitas
keuangan tidak
diperkenankan
AmC
Perlakuan Reklafikasi
38
Applying IFRS, EY
Penerapan Metode (PSAK 71)
Konsisten dan sama pada setiap kategori
sebagai berikut:
Trading
Fair value
option
Fair value
through
OCI
FVOCI
Amortised option for
investment
cost
in equity
Ilustrasi Reklasifikasi
• Entitas membeli portofolio obligasi pada nilai wajarnya (jumlah tercatat
bruto) sebesar Rp500.000.
• Entitas mengubah model bisnis untuk mengelola obligasi sesuai dengan
PSAK 71 Nilai wajar dari portofolio obligasi pada tanggal reklasifikasi
adalah Rp490.000.
• Jika portofolio diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau pada nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain segera sebelum reklasifikasi,
penyisihan kerugian diakui pada tanggal reklasifikasi adalah Rp6.000
(mencerminkan peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak
pengakuan awal dan juga pengukuran terhadap kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umurnya).
• Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan pada tanggal reklasifikasi adalah
Rp4.000.
• Untuk penyederhanaan, ayat jurnal untuk pengakuan pendapatan bunga
tidak disajikan.
40
Ilustrasi Reklasifikasi
Reklasifikasi dari kategori pengukuran biaya perolehan diamortisasi menjadi
kategori pengukuran nilai wajar melalui laba rugi.
Bank A mereklasifikasi portofolio obligasi dari kategori pengukuran biaya perolehan
diamortisasi menjadi kategori pengukuran nilai wajar melalui laba rugi. Pada tanggal
reklasifikasi, portofolio obligasi diukur pada nilai wajar. Setiap keuntungan atau
kerugian yang muncul akibat selisih antara portofolio obligasi yang diukur sebelumnya
dengan jumlah biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar portofolio obligasi diakui
dalam laba rugi reklasifikasi.
Debit
Obligasi (FVTPL)
Kredit
Rp490.000
Obligasi (jumlah tercatat bruto dari aset amotized cost)
Rp500.000
Penyisihan kerugian
Rp6.000
Kerugian reklasifikasi (laba rugi)
Rp4.000
(untuk mengakui reklasifikasi atas obligasi dari biaya perolehan diamortisasi menjadi nilai wajar
melalui laba rugi dan untuk menghentikan pengakuan penyisihan kerugian)
41
PSAK 71
PENURUNAN NILAI
42
Perubahan utama Penurunan Nilai dari PSAK55
PSAK55
PSAK71
Tipe model
Kerugian yangtelah
terjadi (incurredloss)
Kerugian
ekspektasian
(expcedted loss)
Jumlah model
Beberapa
Satu
Ruanglingkup
Investasi dalam
instrumen
ekuitas
Diperluas
Diperluas
Penurunan nilai diakui untuk
investasi pada instrumen
ekuitas yang diklasifikasikan
sebagai AFS*
Tidak ada penurunan nilai yang
diakui untuk instrumen ekuitas
* AFS – Available for sale
Pertimbangan
(judgement)
Meningkat
43
43
Penurunan Nilai dari PSAK71
44
Ruang Lingkup Penurunan Nilai
Dalam ruang lingkup
Di luar ruang lingkup
• Aset keuangan yang merupakan instrumen utang
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau
FVOCI (misalnya: piutang dagang, instrumen utang).
• Investasi dalam
instrumen ekuitas.
• Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak
diukur pada FVTPL.
• Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang
masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak
diukur pada FVTPL.
• Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30.
• Komitmen pinjaman dan
jaminan yang
diterbitkan yang diukur
pada FVTPL.
• Instrumen keuangan
lainnya yang diukur pada
FVTPL.
• Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72.
45
Pendekatan umum
Kerugian kredit
ekspektasian 12
bulan
Berpindah kategori
Jika risiko kredit dari aset keuangan telah
meningkat signifikan sejak pengakuan
awal
Kembali
Jika kondisi di atas tidak lagi
terpenuhi
Kerugian kredit
ekspektasian
sepanjang
umurnya
• Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut:
• Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau
• Kerugian kredit sepanjang umurnya.
• Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan
risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal.
46
Penurunan Nilai dari PSAK71
47
Penurunan Nilai
48
Penurunan Nilai dari PSAK71
49
Perhitungan Penurunan Nilai
[Expected credit losses = exposure at default *
probability of default * loss given default]
50
Penurunan nilai – model baru
Kejadian masa lalu
Informasi
yang
dicakup
Kondisi sekarang
Perkiraan kondisi ekonomi
masa depan
• Pada umumnya, seluruh aset keuangan “membawa” penyisihankerugian.
• Tidak diperlukan pemicu (trigger) untuk mengakui penurunannilai
• Lebih banyakpertimbangan.
• Satu model untuk seluruh instrumen keuangan dalam ruang lingkup PSAK71.
51
Elemen utama dari model penurunan
nilai
Kerugian kredit
ekspektasian12
bulan
Kerugian kredit
ekspektasian
sepanjang umurnya
Peningkatan risiko
kredit secara
signifikan
Gagal bayar
Kerugian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam12 bulan
setelah akhir periode pelaporan.
Kerugian yang timbul dari seluruh kemungkinan peristiwa gagal bayarsepanjang
prakiraan umur instrumen keuangan.
Tidakdidefinisikan.
Tidak didefinisikan.
52
Pendekatan pengukuran ganda – menerapkan
definisi gagalbayar
• Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan hutang.
• Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit
secara internal atas instrumen yang relevan.
• Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan.
• Diterapkan secara konsisten.
Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa
gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari
menunggak.
53
Penilaian kenaikan risiko kredit
signifikan
• Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal.
• Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian.
• Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi
perkiraan masa depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa biaya
atau upaya berlebihan, misalnya:
• Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau
ekspektasian.
• Data makroekonomik aktual/perkiraan.
• Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit.
• Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis
peminjam.
54
Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan
– risiko gagal bayar
• Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan
secara absolut atas risiko gagal bayar.
• Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu.
• Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu,
dapat mengindikasikan kenaikan risiko kredit.
• Asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang
signifikan pada periode mendekati jatuh tempo.
• Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan
pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability
of default/PD).
• Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘watch
list’).
55
Penilaian atas kenaikan risikokredit secara
signifikan – contoh
• Bank B menggunakan sistem pemeringkat kredit internal dari skala 1 sampai10.
• Penurunan 2 peringkat menunjukkan kenaikan signifikan dalam risiko kredit.
• Bank Bmemiliki 2 kelompokpinjaman:
•
Pinjaman 1: Diberi peringkat 2 saat pengakuan awal, dan diberi peringkat 4
pada tanggal pelaporan.
•
Pinjaman 2: Diberi peringkat 3 saat pengakuan awal, dan diberi peringkat 4
pada tanggal pelaporan.
• Bank B tidak menganggap peringkat 4 sebagai peringkat dengan ‘risiko kredit yang
rendah’.
56
Pengecualian risiko kredit rendah
Instrumen keuangan memiliki risiko gagal bayar yang rendah.
• Risiko gagal bayar rendah
Peminjam memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi
kewajiban arus kas kontraktual dalam jangka waktu dekat
• Kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu
dekat
Memburuknya kondisi ekonomik dan bisnis dalam jangka
panjang mungkin, namun tidak selalu, menurunkan
kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban arus kas
kontraktual.
• Perubahan yang memburuk tidak selalu mengurangi kemampuan
untuk memenuhi kewajiban
57
Pengecualian risiko kreditrendah
• Jika risiko kredit rendah – dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum
meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.
• Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen.
• Instrumen dengan peringkat rating eksternal “investment grade” adalah
salah satu contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit
rendah.
• Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis
diasumsikan bahwa risiko telah meningkat secara signifikan.
58
Praduga 30hari
Risiko kredit telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal jika pembayaran
kontraktual telah tertunggak lebih dari 30hari.
• Diasumsikan sebagai titik terakhir di mana kerugian kreditekspektasian sepanjang
umur diakui:
• Delinquency merupakan salah satu lagging indicator.
• Kenaikan signifikan dalam risiko kredit biasanya terjadi sebelum asetmenunggak.
• Jika tersedia informasi yang lebih bersifat forward-looking (misalnya, atas dasarsuatu
portofolio aset) maka informasi tersebut harusdigunakan.
59
Pendekatan khusus: Aset keuangan yang dibeli atau
berasaldariasetkeuanganmemburuk(‘POCI’*assets)
• Suatu aset adalah aset keuangan yang telah memburuk (credit-impaired) jika telah terjadi
salah satu atau lebih peristiwa yang memiliki dampak merugikan atas estimasi arus kas masa
depan dari aset tersebut.
• Serupa dengan peristiwa merugikan (loss events) dalam PSAK55.
• Pengakuan awal:
• Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif
(EIR**).
• Tidak ada penyisihan kerugian yang diakui.
• Selanjutnya:
• Perubahan kerugian ekspektasian sepanjang umur diakui di laba rugi dan merupakanpenyisihan
kerugian.
*POCI = purchased or originatedcredit-impaired
**EIR = effective interestrate
60
Piutangdagangdan piutangsewadanaset
kontrak
Piutang sewa
Piutang dagang dan aset
kontrak dengan
komponen pendanaan
signifikan
Piutang dagang dan aset
kontrak tanpa
komponen pendanaan
signifikan
Pilihan kebijakan akuntansi yang dapat diterapkan
Pendekatan umum
Pendekatan disederhanakan
Penyisihan kerugian selalu senilai
kerugian kredit ekspektasian
sepanjang umur.
61
Pendekatan umum atau pendekatan
disederhanakan untuk piutangdagang
Dampak memilih pendekatan umum
 Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal.
 Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih.
 Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah.
Untuk piutang jangka pendek, kedua pendekatan akan memberikan hasil yang sama.
62
Mengukur Penurunan Nilai – ECL
Probabilitas tertimbang
• Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang
(mengevaluasi serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi).
Nilai kini
• Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran
tertentu untuk menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto.
Kekurangan kas
• Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang
diperkirakan akan diterima oleh entitas.
63
Apayangdimaksuddenganperiodeestimasi?
• Umumnya merupakan periode kontraktual maksimum di mana entitasakan
terekspos pada risiko kredit:
• Misalnya: komitmen pinjaman – periode kontraktual maksimum di mana entitas memiliki
kewajiban kontratual untuk memberikan kredit/pinjaman.
• Opsi perpanjangan atau pelunasan dipercepat oleh peminjam jugadicakup.
• Pengecualian untuk instrumen keuangan tertentu yang (misalnya: kartukredit):
• Mencakup pinjaman dan komponen komitmen yang belum ditarik (undrawn
commitment).
• Secara kontraktual dapat ditarik dengan sedikit pemberitahuan (littlenotice).
• Kemampuan untuk membatalkan tidak membatasi eksposur pemberi pinjaman atas
kerugian kredit.
• Ukur kerugian kredit ekspektasian selama periode di mana entitas terekspospada
risiko kredit.
64
Asetkeuanganberupainstrumenutangyang
diukur padaFVOCI
Tidak ada penyisihan yang
diakui di laporan posisi
keuangan.
Kerugian penurunan nilai
diakui di laba rugi.
Pengungkapan mengenai
jumlah penyisihan
kerugian.
65
Sumberdatadalammengukur penurunan
nilai
Data
Peringkat
internal/eksternal
Pengalaman
kerugian kredit
entitas lainnya
Pengalaman
kerugian
historis
makroekonomik
Faktor spesifikpeminjam
Informasi
lainnya
Informasi yang wajar dan terdukung yang tersedia tanpa upaya dan biaya berlebihan.
66
Basis individu vs kolektif
• Relevan untuk:
• Menilai apakah terdapat kenaikan risiko kredit secara signifikan;dan
• Mengukur penurunan nilai.
• Tidak ada panduan umum mengenai pendekatan mana yang paling sesuai.
• Meski demikian, dalam beberapa hal penilaian secara kolektif diperlukan:
• Untuk mengidentifikasi kenaikan risiko kredit secara signifikan, jika tidak tersedia
informasi lain yang sifatnya spesifik-peminjam.
• Jika tidak tersedia informasi untuk mengukur penurunan nilai denganbasis
individu.
67
Pengakuanbunga
Pengakuan awal
Kerugian
penurunan nilai
Bunga atas aset
yang telah turun
nilainya pada
pengakuanawal
Bunga atas aset
yang telah turun
nilainya pada
pengakuanawal
Kerugian kredit
ekspektasian 12 bulan
Kenaikan risiko kredit
secara signifikan
Aset menjadi memburuk
(credit-impaired)
Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur
Suku bunga efektif (EIR) diterapkan terhadap jumlah
bruto
EIR diterapkan pada
jumlah biaya perolehan
diamortisasi (neto)
EIRyang disesuaikan dengan kredit (credit-adjusted EIR) diterapkan pada biaya
perolehan diamortisasi (neto)
* Biaya perolehan diamortisasi dari suatu aset keuangan = jumlah tercatat bruto – penyisihankerugian.
68
PSAK 71
LINDUNG NILAI
Ikhtisar
Terdapat opsi
nilai wajar: Untuk
menetapkan
suatu eksposur
kredit pada
FVTPL
Item kualifikasian:
Item tunggal atau
sekelompok item
(termasuk posisi
neto), porsi,
proporsi, komponen
risiko dan risiko
gabungan
PSAK71
menyelaraskan
akuntansi
lindung nilai
denganstrategi
manajemen
risiko
Instrumen
kualifikasian:
Derivatif dan
nonderivatif
yang diukur
pada FVTPL
Entitas dapat memilih
kebijakan akuntansi untuk
tetap menerapkan PSAK55
untuk akuntansi lindung nilai
– sampai standar untuk
makro hedging berlaku
efektif di masa depan
Costs of
hedging
Hubungan
ekonomik,
‘rebalancing’,
dan perubahan
atas rasio
lindung nilai
70
Instrumen lindungnilai
Instrumen lindung nilai nonderivatif yang memenuhi kualifikasi:
Instrumen keuangan FVTPL
Untuk lindung nilai selain nilai
tukar
Liabilitas FVO dengan perubahan nilai
wajar akibat risiko kredit diakui diOCI
Keseluruhan/sebagian dari
instrumen keuangan harus
ditetapkan (designated)
Aset/liabilitas keuangan yang
ditetapkan sebagai FVO untuk
mengurangi accounting mismatch jika
akuntansi lindung nilai akan
menciptakan mismatch tersebut
Tidak diperkenankan menetapkan instrumen internal sebagai
instrumen lindung nilai
71
Penetapan sebagian dari instrumenlindung nilai
Bagian yang diperkenankan
untuk dikecualikan
Nilai waktu dari opsiyang
dibeli
Elemen forward dari suatu
kontrak forward
Basis spread valuta asing dari
suatu instrumen keuangan
Perlakuan akuntansi
Perubahan nilai wajar diakui
di OCI
Mempengaruhi laba rugi
pada saat yang bersamaan
dengan transaksi; atau
diamortisasi sepanjang
waktu
72
Item lindungnilai-eksposurtambahanyang
memenuhikualifikasi
1
Komponen risiko dari itemnonkeuangan
2
Inflasi yang tidak ditentukan secarakontraktual
3
Sekelompok item (termasuk posisi neto)
4
Eksposur gabungan
5
Instrumen ekuitas diukur padaFVOCI
FVOCI = Fair value through other comprehensive income
73
Komponen risiko dari item nonfinansial
Kriteria penetapan (komponen risiko finansial dannonfinansial)
Dapat
diidentifikasi
terpisah
Dapat diukur
dengan andal
 Lakukan analisis atas struktur pasar tertentu yang terkait dengan risiko tersebut, dan di mana
aktivitas lindung nilai tersebut berlangsung.
 Terapkan pada risiko yang ditetapkan secara kontraktual dan nonkontraktual.
74
Sekelompok item (termasuk posisineto)
Kriteria
 Terdiri atas item yang layak menjadi item lindung nilai.
 Dikelola dengan basis kelompok untuk tujuan manajemenrisiko.
 Dalam hal lindung nilai arus kas atas item dengan posisi risiko saling hapus, merupakan lindung nilai
atas risiko valuta asing dan penetapannya menentukan rincian tertentu mengenai transaksi
prakiraan.
75
Eksposurgabungan
Eksposur gabungan = eksposur nonderivatif + derivatif
Penilaian efektivitas dan pengukuran ketidakefektifan
Hubungan lindung nilai
Eksposur gabungan
Penilaian
efektivitas
Eksposur
nonderivatif
Vs.
Derivatif
Instrumen
lindung nilai
derivatif
Pengukuran
ketidakefektifan
Jika risiko gabungan merupakan item lindung nilai, penilaian dan pengukuran akan
dilakukan pada tingkat gabungan tersebut
76
Eksposur
gabungan
• Contoh eksposur gabungan:
Utang dengan jangka waktu 10 tahun,
berbunga tetap, dalam valuta asing
+
cross-currency interest rate swap
(CCIRS) dengan jangka waktu 10 tahun
(fixed-to-variable)
Item lindung nilai
Eksposur gabungan
Utang dengan jangka waktu 10 tahun, berbunga
variabel, dalam mata uang domestik
Instrumen lindung nilai
Interest rate swap (IRS) domestik dengan jangkawaktu
5 tahun (variable-to-fixed)
Suatu eksposur gabungan mungkin, atau tidak mungkin, menjadi item lindung nilai, bergantung pada
manajemen risiko.
77
Investasidalamekuitasyangdiukurpada
FVOCI
Item lindung nilai berupa instrumen ekuitas FVOCI–Perubahan nilai
wajar diakui di OCI
Instrumen lindung nilai – Perubahan nilai wajar diakui di OCI
Ketidakefektifan diakui di OCI
Jumlah tidak pernah direklasifikasi dari AOCI ke laba rugi
FVOCI = Fair value through other comprehensive income
AOCI = Accumulated other comprehensive income
78
Rebalancing
Rebalancing: Meneruskan penerapan akuntansi lindung nilai dengan menyesuaikan rasio
lindung nilai.
• Strategi manajemen risiko vs. tujuan manajemen risiko.
• Dapat menjadi kompleks.
• Memutakhirkan dokumentasi lindung nilai pada saat melakukan
rebalancing.
• Penghentian yang bersifat sukarela tidak diperkenankan.
79
Penilaian efektivitas lindungnilai
Dikeluarkan
Dimasukkan
Uji 80%– 125%
Kualitatif, forward-looking
 Terdapat hubungan ekonomik.
 Risiko kredit tidak mendominasi perubahannilai.
 Rasio lindung nilai cocok dengan rasio aktual yang digunakan untuk
keperluan manajemen risiko.
80
Penilaian efektivitas lindungnilai
Frekuensi penilaian
 Pada awal; dan
 Secara berkesinambungan:
Kualitatif atau kuantitatif?
 Bergantung pada fakta dan keadaan.
− Setiap tanggal pelaporan; atau
 Penilaian kualitatif sesuai untuk keadaan
tertentu.
− Perubahan signifikan dalam
keadaaan.
 Kebijakan manajemen risiko – sumber
utama informasi.
Kontrak untuk penggunaan sendiri(own-use)
Apakah kontrak dapat diselesaikan secara neto
dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau
dengan mempertukarkan instrumen keuangan?
Tidak
Ya
Apakah kontrak dilakukan dan dimaksudkan untuk
terus dimiliki untuk keperluan pembelian, penjualan
atau penggunaan yang diperkirakan oleh entitas?
Tidak
Ya
Apakah akuntansi FVTPLakan menghilangkan atau
mengurangi secara signifikan accounting mismatch
yang dapat timbul?
Tidak
Ya
Apakah entitas telah memilih penetapan FVO?
Kontrakeksekutori
Derivatif
Tidak
Ya
FVTPL
FVTPL = Fair value through profit and loss
FVO = Fair valueoption
82
Opsi nilaiwajar(FVO)untukeksposur kredit
tertentu
Memadankan nama dan senioritas
Dipilih saat pengakuan awal
atau sesudahnya
Seluruh atau sebagian dari
eksposur kredit
Dapat dibatalkan
Diakui (misal: pinjaman) atau belum diakui (misal: komitmen pinjaman)
Selisih diakui di laba rugi
83
Pengungkapan
• Ketentuan pengungkapan baru yang ekstensif, misalnya:
Penjelasan
mengenai
bagaimana
pertimbangan
digunakan
Pengungkapan
kuantitatif
 Bagaimana entitas menentukan kapan risiko
kredit telah meningkat secara signifikan.
 Definisi gagal bayar dan alasan untuk memilih
definisi tersebut.
 Input dan asumsi yang digunakan dalam
penurunan nilai.
 Rekonsiliasi penyisihan kerugian.
 Perubahan signifikan dalam jumlah tercatat
bruto.
 Informasi mengenai agunan.
 Modifikasi atas aset keuangan.
84
Ketentuan Transisi
• Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan.
• Pernyataan ini tidak diterapkan untuk item yang telah dihentikan
pengakuannya pada tanggal penerapan awal.
• Ketentuan Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai. Ketika entitas pertama
kali menerapkan Pernyataan ini, entitas dapat memilih sebagai bagian
kebijakan akuntansinya untuk menerapkan persyaratan dalam Bab 6 dari
PSAK 71 ini atau terus menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai
sesuai PSAK 55 untuk seluruh hubungan lindung nilainya. Hal ini
dikarenakan PSAK 71 belum mengakomodir persyaratan terkait macro
hedging.
85
Pengungkapan Penurunan Nilai
86
Pengungkapan Penurunan Nilai
• Significant changes in the gross carrying amount of mortgage loans that
contributed to changes in the loss allowance were:
• The acquisition of the ABC prime mortgage portfolio increased the residential
mortgage book by x per cent, with a corresponding increase in the loss
allowance measured on a 12- month basis.
• The write off of the CUXX DEF portfolio following the collapse of the local
market reduced the loss allowance for financial assets with objective evidence
of impairment by CUX.
• The expected increase in unemployment in Region X caused a net increase in
financial assets whose loss allowance is equal to lifetime expected credit
losses and caused a net increase of CUX in the lifetime expected credit losses
allowance.
87
87
Aset Keuangan - FVOCI
• Tidak ada penyisihan yang diakui dalam laporan posisi keuangan
• Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi
• Pengungkapan atas jumlah penyisihan kerugian
• Contoh
•
Pada 31 Desember 2020 PT. Anggrek membeli instumen utang yang
diklasifikasikan sebagai FVOCI sebesar 300.000.000. Instrumen tersebut
bukan POCI. Kerugian kredit ekspektasian 12bulan sebesar Rp 5.000.000
•
Pencatatan yang dilakukan adalah
Instrumen utang
300.000.000
Kas
Kerugian penurunan nilai - LR
Penghasilan komprehensif lain
300.000.000
5.000.000
5.000.000
88
Aset Keuangan - FVOCI
• Contoh lanjutan PT Anggrek
•
Pada 31 Dessember 2021 nilai wajar PT. Anggrek menjadi 280.000.000
•
PT. Anggrek menyimpulkan tidak terdapat kenaikan risiko kredit pada
pengakuan awal.
• Kerugian kredit ekspektasian 12bulan sebesar Rp 3.000.000
•
Pencatatan yang dilkakukan adalah
Penghasilan komprehensif lain
22.000.000
Instrumen utang
20.000.000
Kerugian penurunan nilai
2.000.000
89
Contoh - 1
• PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam
waktu 3 bulan.
• PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa
jumlah total akan dibayar tepat waktu.
• PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat: 2% probabilitas bahwa debitor sama
sekali tidak membayar; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada
saat jatuh tempo.
• PT Mawar mengukur kerugian ekspektasian sebesar 2% dari jumlah kekurangan kas
sebesar Rp200.000. Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga
kontraktual, hal ini menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan
pendiskontoan umumnya tidak diperlukan.
• Kerugian ekspektasian = Rp200.000 x 2% + (Rp0 x 98%) = Rp4.000
90
Contoh - 2
• PT Melati memiliki pinjaman senilai Rp200.000.000 yang jatuh tempo dalam
waktu 8 tahun, bunga dibayarkan setahun sekali dan suku bunga kupon = suku
bunga efektif sebesar 5%.
• PT Melati menyimpukan tidak ada kenaikan risiko kredit sehingga pengakuan
kerugian kredit ekspektasian dihitung untuk 12-bulan
• Pinjman tersebut memiiki probability of default (PD) 12 bulan sebesar 0,5%
• Loss given default (LGD) – merupakan estimasi jumlah kerugian jika pinjaman
gagal bayar adalah 25% dan akan timbul dalam 12 bulan jika pinjaman gagal
bayar
• PT Melati mengukur kerugian ekspektasian 12 bulan sebesar 250.000 dihitung
dari (nilai terutang kontrak x PD x LGD) kemudian didiskontokan dengan
bunga 5%
• Nilai terutang kontrak 5% x 200.000.000 = 10.000.000
• LGD = 25% x 210.000.000 = 52.500.000
• LGD x PD = 50.250.000 x 0,5% = 262.500
• PV 5% dari 262.500 = 250.000
• Kerugian ekspektasian = 250.000
91
Contoh - 3
• PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio
piutang dagang senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1.
• Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil.
• Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen
pendanaan signifikan.
• PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai.
• Matriks penyisihan didasarkan pada:
• Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang;
dan
• Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking.
Belumjatuh
tempo
Tingkatkerugian
0.5%
Menunggak
1–30 Hari
1.0%
Menunggak
31–60 Hari
2.5%
Menunggak
61–90 Hari
6.0%
Menunggak lebih
dari90 Hari
10.0%
92
Contoh - 3
• Perhitungan penurunan nilai
Jumlah tercatat
bruto (A)
Tingkat kerugian kredit
ekspektasian sepanjang
umur
(B)
Penyisihan kerugian kredit
ekspektasian sepanjangumur
(A xB)
Belum jatuh tempo
30,000,000.00
0.5%
150,000.00
Menunggak 1–30 hari
20,000,000.00
1.0%
200,000.00
Menunggak 31–60 hari
10,000,000.00
2.5%
250,000.00
Menunggak 61–90 hari
7,000,000.00
6.0%
420,000.00
Menunggak >90 hari
3,000,000.00
10.0%
300,000.00
70,000,000.00
1,320,000.00
93
Contoh - 4
• PT Kencana memiliki pinjaman (aset keuangan) dengan jangka waktu 10 tahun
senilai Rp400.000.000. Bunga dibayarkan setahun sekali. Suku bunga kupon dan
suku bunga efektif adalah 5%.
• PT Kencana menyimpulkan untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
• LGD (loss given default) – estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar.
Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah 500.000,
yang dihitung dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak
(420.000.000, yakni 400.000.000 pokok + 20.000.000 bunga) dengan PD (0,5%) dan
dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang dihasilkan menggunakan suku
bunga efektif satu tahun (5%).
420.000.000 x 0,5% x 25% = 525.000 PV=525.000/1.05 = 500.000
Contoh - 5
• Pada 31 Desember 20X1, PT A memberikan pinjaman untuk periode 4 tahun dengan nilai Rp 1 juta
yang diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga dibayarkan setiap
tahun. Tingkat bunga kupon dan tingkat bunga efektif (EIR) = 5%.
• PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
• Tabel di samping menunjukan arus kas kontraktual dan probabilitas tertimbang arus kas yang
diperkirakan jika pinjaman tersebut gagal bayar dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
• Pertanyaan: Berapa jumlah penyisihan kerugian atas pinjaman tersebut pada 31 Desember 20X1?
Tanggal
Aruskas
kontraktual
Aruskas yang
diperkirakan
31 Desember 20X2
50.000
0
31 Desember 20X3
50.000
70.000
31 Desember 20X4
50.000
70.000
31 Desember 20X5
1.050.000
400.000
31 Desember 20X6
0
400.000
Contoh - 5
Tanggal jatuh tempo
Pokok
Suku buku efektif awal
Probability of default (12 bulan)
Tanggal
31/12/20X2
31/12/20X3
31/12/20X4
31/12/20X5
31/12/20X6
Arus kas
kontraktual (A)
10,000,000
10,000,000
10,000,000
210,000,000
-
31/12/20X5
200,000,000
5.00
%
0.5%
Arus kas yang
diperkirakan (B)
14,000,000
14,000,000
80,000,000
80,000,000
Kekurangan kas (A-B) Nilai kini (5%)
10,000,000
(4,000,000)
(4,000,000)
130,000,000
(80,000,000)
Nilai kini dari kekurangan kas
x Probability of default (12 bulan)
Kerugian kredit ekspektasian
Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1:
Pinjaman – jumlah tercatat bruto
Kas
Kerugian penurunan nilai
Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian
9,523,810
-3,628,118
-3,455,350
106,951,322
-62,682,093
46,709,570
46,709,570
0.5%
233,548
Debit
Kredit
200,000,000
200,000,000
233,548
233,548
96
Contoh - 6
• Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk
mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. PT A mengestimasi pinjaman
tersebut memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%.
• Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman, nilai kini sisa kekurangan kas
sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2.
• Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548.
• Pertanyaan:
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1?
• Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2?
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2?
97
Contoh - 6
Pertanyaan #2
Nilai kini sisa kekurangan kas
Probability of default sepanjang umur
Kerugian kredit ekspektasian
89,283,800.00
20%
17,856,760.00
Pertanyaan #3
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X1
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X2
Tambahan kerugian kredit ekspektasian - tahun 20X2
233,548
17,856,760.00
17,623,212.15
Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2:
Debit
Kredit
Pinjaman – jumlah tercatat bruto
10,000,000
Pendapatan bunga
10,000,000
(untuk mengakui pendapatan bunga berdasarkan suku bunga efektif pinjaman, yakni 5% dari 1 juta)
Kas
10,000,000
Pinjaman – jumlah tercatat bruto
10,000,000
(untuk mengakui penerimaan kas atas bunga)
Kerugian penurunan nilai
17,623,212.15
Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian
17,623,212.1
5
(untuk mengakui perubahan atas penyisihan kerugian kredit selama tahun 20X2)
98
Presentation of F/S
99
100
100
Presentation of F/S
101
101
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
102
Download