KATA PENGHANTAR Bismillahirrahmanirrahim, Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta'ala, karena atas Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Jobsheet yang berjudul “Jobsheet Mesin Stampel Pneumatik Berbasis Arduino” dengan lancar. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan Jobsheet ini tidak terlepas berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimasih kepada keluarga, teman-teman, Bapak/Ibu Dosen yang telah membantu dan membimbing penulis dalam pembuatan buku panduan ini, serta semua pihak yang tidak dapat sebutkan satupersatu. Jobsheet Mesin Stampel Pneumatik Berbasis Arduino merupakan salah satu bahan ajar yang digunakan sebagai panduan pada Mata Kuliah PLC khususnya dalam pembelajaran Pneumatik. Jobsheet ini terdiri dari 4 job yaitu (1) Kontrol Silinder Pneumatik Berbasis Arduino; (2) Kontrol Silinder Pneumatik dengan Push Button Switch; (3) Kontrol Mesin Stampel Pneumatik berbasis Arduino; dan (4) LCD I2C sebagai Monitoring Mesin Stampel Pneumatik berbasis Arduino. Jobsheet ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam pengoperasian Mesin Stampel Pneumatik Berbasis Arduino serta membantu pengajar dalam menyampaikan materi. Penulis sangat menyadari dalam proses penyusunan Jobsheet Mesin Stampel Pneumatik Berbasis Arduino masih terdapat kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk sebagai masukan untuk memperbaiki kekurangan dari Jobsheet ini. Penulis juga berharap semoga Jobsheet Mesin Stampel Pneumatik Berbasis Arduino dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Yogyakarta, 22 Juni 2023 Penulis, Muhammad Habil Alfarisi NIM. 19502249002 DAFTAR ISI KATA PENGHANTAR........................................................................................................... 2 DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3 Kontrol Silinder Pneumatik berbasis Arduino ..................................................................... 4 Kontrol Silinder Pneumatik dengan Push Button Switch .................................................... 9 Kontrol Mesin Stampel Pneumatik berbasis Arduino ....................................................... 15 LCD I2C sebagai Monitoring Mesin Stampel Pneumatik berbasis Arduino ................... 22 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 31 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET MEKATRONIKA SEM. 4 EKA6258 PTEI Kontrol Silinder Pneumatik berbasis Arduino Tgl. : 4 x 50 menit JOB 1 Hal. A. Tujuan 1. Setelah praktikum mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja Pneumatik dengan benar. 2. Setelah praktikum mahasiswa dapat mengoperasikan Arduino sebagai pusat pengendali dengan baik. 3. Setelah praktikum mahasiswa dapat mengoperasikan Silinder Pneumatik yang di kontrol menggunakan Arduino dengan baik. B. Dasar Teori Silinder pneumatik (terkadang disebut silinder udara) adalah peralatan mekanis yang menggunakan gas terkompresi untuk menghasilkan gaya dalam gerakan linier resiprokal. Seperti silinder hidraulik, ada sesuatu yang memaksa piston untuk bergerak ke arah yang diinginkan. Piston adalah cakram atau silinder, dan batang piston mentransfer gaya yang dikembangkan ke objek yang akan dipindahkan. Karena fluida operasinya berbentuk gas, kebocoran dari silinder pneumatik tidak akan menetes dan mencemari lingkungan, membuat pneumatik lebih diinginkan, apalagi jika kebersihan menjadi syarat utama. Silinder atau aktuator pneumatik kerja tunggal memiliki satu port, di mana udara masuk dan kemudian mendorong piston hanya dalam satu arah. Piston kemudian dikembalikan ke posisi semula dengan pegas. Silinder pneumatik ini memiliki panjang langkah terbatas sehingga berguna untuk operasi yang lebih lambat. Mereka juga menggunakan lebih sedikit udara yang memberikan efisiensi optimal dan biaya pengoperasian yang lebih rendah. Aktuator atau silinder pneumatik kerja ganda memiliki dua port yang memungkinkan tekanan diterapkan untuk menarik piston ke arah yang berlawanan dengan yang dibuat oleh port pertama, atau dikenal sebagai gerakan cepat dan langkah luar. (a) (b) Gambar 1. (a) Silinder Single Acting, (b) Silinder Double Acting (Sumber: https://www.iqsdirectory.com/) Prinsip Kerja Sistem Pneumatik Kompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak awal umumnya motor listrik. Udara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter), katup kran (shut off valve) dan pengatur tekanan (regulator). Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya solenoid valve pneumatic ketika mendapat tegangan input pada kumparan dan menarik plunger sehingga udara bertekanan keluar dari outlet port melalui selang elastis menuju katup pneumatik (katup pengarah/inlet port pneumatic). Udara bertekanan yang masuk akan mengisi tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal) dan membuat piston bergerak maju dan udara bertekanan tersebut terus mendorong piston dan akan berhenti di lubang outlet port pneumatic atau batas dorong piston. Gambar 2. Prinsip Kerja Sistem Pneumatik (Sumber: https://eprints.uny.ac.id/ ) C. Alat dan Bahan 1. Jobsheet 2. Laptop/Komputer 3. Software Arduino IDE 4. Arduino Uno (1 Buah) 5. Relay (2 Buah) 6. Selenoid Valve (1 Buah) 7. Silinder Pneumatik (1 Buah) 8. Jumper (secukupnya) D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan baju kerja (wearpack) pada saat praktikum. 2. Baca buku panduan dan jobsheet sebelum memulai praktikum. 3. Gunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya. 4. Jauhkan alat/bahan yang tidak diperlukan dalam praktikum dari meja kerja. 5. Bekerjalah dengan keadaan tanpa tegangan pada saat membuat dan mengubah rangkaian. 6. Berhati-hatilah saat menggunakan sumber daya listrik. 7. Bekerjalah dengan hati-hati dan bersungguh-sungguh. E. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Buatlah rangkaian yang menghubungkan Arduino dengan Selenoid Valve, seperti gambar dibawah ini: Gambar 3. Rangkaian dari Aruino ke Selenoid Valve Keterangan: Relay 1 ke pin 1 COM ke +24V DC Relay 2 ke pin 2 NO ke +Selenoid Valve Vcc ke pin 5V GND ke pin GND 3. Buat rangkaian sistem Pneumatik, seperti gambar dibawah ini: Gambar 4. Rangkaian Sistem Pneumatik 4. Buat program berikut pada Arduino IDE. // Pin Relay const int Relay1_Pin = 1; const int Relay2_Pin = 2; void setup() { // Setting Relay menjadi Output pinMode(Relay1_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay2_Pin, OUTPUT); } void loop() { // Relay 1 ON, Relay 2 OFF digitalWrite(Relay1_Pin, LOW); digitalWrite(Relay2_Pin, HIGH); delay(1000); // Delay 1 Detik // Relay 1 OFF, Relay 2 ON digitalWrite(Relay1_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay2_Pin, LOW); delay(1000); // Delay 1 detik } 5. Upload Program ke Arduino IDE. 6. Periksakanlah rangkaian yang buat kepada instruktur sebelum diujicobakan. 7. Uji coba dan amati hasilnya praktikum. 8. Masukkan hasil praktikum ke dalam tabel dibawah, relay berapa untuk menggerakkan silinder maju atau mundur? Silinder Relay Maju Mundur F. Tugas 1. Dalam relay terdapat 2 pilihan yaitu NO dan NC, Jelaskan cara kerja NO dan NC. 2. Apakah fungsi dari Selenoid Valve Pneumatic dalam rangkaian? 3. Jelaskan bagaimana cara kerja dari Selenoid Valve Pneumatic. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET MEKATRONIKA SEM. 4 EKA6258 PTEI Kontrol Silinder Pneumatik dengan Push Button Switch Tgl. : 4 x 50 menit JOB 2 Hal. A. Tujuan 1. Setelah praktikum mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja Push Button Switch dalam mengontrol pengoperasian Silinder Pneumatik dengan benar. 2. Setelah praktikum mahasiswa dapat mengoperasikan Silinder Pneumatik dengan kontrol menggunakan Push Button Switch dengan baik. B. Dasar Teori Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal. Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off. Push Button Switch sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan operator, push button switch menjadi device paling utama yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off. Gambar 1. Push Button Switch (Sumber: https://www.iqsdirectory.com/) Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open). • NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON). • NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button OFF). Gambar 2. Cara Kerja Push Button Switch (Sumber: https://www.iqsdirectory.com/) C. Alat dan Bahan 1. Jobsheet 2. Laptop/Komputer 3. Software Arduino IDE 4. Arduino Uno (1 Buah) 5. Relay (2 Buah) 6. Push Button Switch (2 Buah) 7. Selenoid Valve (1 Buah) 8. Silinder Pneumatik (1 Buah) 9. Jumper (secukupnya) D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan baju kerja (wearpack) pada saat praktikum. 2. Baca buku panduan dan jobsheet sebelum memulai praktikum. 3. Gunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya. 4. Jauhkan alat/bahan yang tidak diperlukan dalam praktikum dari meja kerja. 5. Bekerjalah dengan keadaan tanpa tegangan pada saat membuat dan mengubah rangkaian. 6. Berhati-hatilah saat menggunakan sumber daya listrik. 7. Bekerjalah dengan hati-hati dan bersungguh-sungguh. E. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Buatlah rangkaian yang menghubungkan Push Button Switch dengan Selenoid Valve, seperti gambar dibawah ini: Gambar 3. Rangkaian Push Button Switch dengan Selenoid Valve Keterangan: Relay 1 ke pin 1 COM ke +24V DC Relay 2 ke pin 2 NO ke +Selenoid Valve Vcc ke pin 5V A0 ke Push Button 1 GND ke pin GND A1 ke Push Button 2 3. Buat rangkaian sistem Pneumatik, seperti gambar dibawah ini: Gambar 4. Rangkaian Sistem Pneumatik 4. Buat program berikut pada Arduino IDE. // Pin Relay const int Relay1_Pin = 1; const int Relay2_Pin = 2; // Pin Push Button const int PushButton1 = A0; const int PushButton2 = A1; void setup() { // Setting Relay menjadi Output pinMode(Relay1_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay2_Pin, OUTPUT); // Setting Relay dengan awalan mati digitalWrite(Relay1_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay2_Pin, HIGH); // Setting Push Button dengan resistor pull-up pinMode(PushButton1, INPUT_PULLUP); pinMode(PushButton2, INPUT_PULLUP); } void loop() { // Baca status Push Button bool button1 = digitalRead(PushButton1); bool button2 = digitalRead(PushButton2); //Kontrol Relay 1 berdasarkan status Push Button 1 if (button1 == LOW) { digitalWrite(Relay1_Pin, LOW); digitalWrite(Relay2_Pin, HIGH); } // Kontrol Relay 2 berdasarkan status Push Button 2 if (button2 == LOW) { digitalWrite(Relay1_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay2_Pin, LOW); } } 5. Upload Program ke Arduino IDE. 6. Periksakanlah rangkaian yang buat kepada instruktur sebelum diujicobakan. 7. Uji coba dan amati hasilnya praktikum. 8. Masukkan hasil praktikum ke dalam tabel dibawah. Push Button Kondisi Alat Hijau Merah F. Tugas Buatlah program dengan ketentuan 2 Push Button sebagai ON dan OFF untuk menjalankan 2 Relay yang menyala secara bergantian. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET MEKATRONIKA SEM. 4 EKA6258 PTEI Kontrol Mesin Stampel Pneumatik berbasis Arduino Tgl. : 4 x 50 menit JOB 3 Hal. A. Tujuan 1. Setelah praktikum mahasiswa dapat memahami cara kerja dari mesin stampel pneumatik berbasis Arduino dengan benar. 2. Setelah praktikum mahasiswa dapat mengoperasikan mesin stampel pneumatik berbasis Arduino dengan baik. B. Dasar Teori Stampel otomatis adalah suatu alat yang diciptakan untuk memberikan suatu tanda tertentu pada sebuah benda kerja, selain itu stampel otomatis bisa atur untuk pemakaian secara terus-menerus atau sekali jalan. Biasanya sistem stampel otomatis ini digunakan pada inidustri-industri yang bertujuan untuk menghasilkan hasil stampel yang berkualitas dan baik, selain itu mampu menghasilkan hasil stampel yang sebanyak-banyaknya atau semaksimal mungkin dengan waktu yang efisien. Alat mesin stampel otomatis merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai penstampelan benda/produk secara otomatis yang digerakkan oleh elektro-pneumatik. Cara kerja dari sistem stampel otomatis full pneumatik adalah dengan menggunakan 3 buah silinder penggerak ganda dengan gerakan silinder A+ (maju), A- (mundur), B+ (maju) secara bersamaan, B- (mundur), C+ (maju), C- (mundur) yaitu: silinder A mendorong benda kerja, silinder B menyetempel benda kerja dan silinder C mendorong benda kerja yang telah distampel ke tempat penampungan. Gambar 1. Stampel Otomatis Berbasis Arduino C. Alat dan Bahan 1. Jobsheet 2. Laptop/Komputer 3. Software Arduino IDE 4. Arduino Uno (1 Buah) 5. Relay (6 Buah) 6. Push Button Switch (2 Buah) 7. Selenoid Valve (3 Buah) 8. Silinder Pneumatik (3 Buah) 9. Jumper (secukupnya) D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan baju kerja (wearpack) pada saat praktikum. 2. Baca buku panduan dan jobsheet sebelum memulai praktikum. 3. Gunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya. 4. Jauhkan alat/bahan yang tidak diperlukan dalam praktikum dari meja kerja. 5. Bekerjalah dengan keadaan tanpa tegangan pada saat membuat dan mengubah rangkaian. 6. Berhati-hatilah saat menggunakan sumber daya listrik. 7. Bekerjalah dengan hati-hati dan bersungguh-sungguh. E. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Buatlah rangkaian yang bagian elektronik dari mesin Stampel Pneumatik seperti gambar dibawah ini: Gambar 2. Rangkaian Elektronik Mesin Stampel Pneumatik Keterangan: Relay 1 ke pin 1 Vcc ke pin 5V Relay 2 ke pin 2 GND ke pin GND Relay 3 ke pin 3 COM ke +24V DC Relay 4 ke pin 4 NO ke +Selenoid Valve Relay 5 ke pin 5 A0 ke Push Button 1 Relay 6 ke pin 6 A1 ke Push Button 2 3. Buat rangkaian sistem Pneumatik mesin Stampel Pneumatik, seperti gambar dibawah ini: Gambar 3. Rangkaian Sistem Pneumatik mesin Stampel Pneumatik 4. Buat program berikut pada Arduino IDE. // Pin Push button const int START_BUTTON_PIN = A0; const int STOP_BUTTON_PIN = A1; // Pin Relay const int Relay1_Pin = 1; const int Relay2_Pin = 2; const int Relay3_Pin = 3; const int Relay4_Pin = 4; const int Relay5_Pin = 5; const int Relay6_Pin = 6; // Variabel untuk menyimpan status program bool programRunning = false; void setup() { // Setting Push Button dengan resistor pull-up pinMode(START_BUTTON_PIN, INPUT_PULLUP); pinMode(STOP_BUTTON_PIN, INPUT_PULLUP); // Setting Relay menjadi Output pinMode(Relay1_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay2_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay3_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay4_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay5_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay6_Pin, OUTPUT); // Setting Relay dengan awalan mati digitalWrite(Relay1_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay2_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay3_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay4_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay5_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay6_Pin, HIGH); } void loop() { // Periksa apakah tombol Start ditekan if (digitalRead(START_BUTTON_PIN) == LOW) { programRunning = true; } // Periksa apakah tombol Stop ditekan if (digitalRead(STOP_BUTTON_PIN) == LOW) { programRunning = false; // Mematikan semua Relay digitalWrite(Relay1_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay2_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay3_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay4_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay5_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay6_Pin, HIGH); } // Menjalankan program apabila tombol Start ditekan if (programRunning) { digitalWrite(Relay1_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 1 delay(1000); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay1_Pin, HIGH); // Matikan Relay 1 digitalWrite(Relay2_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 2 delay(500); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay2_Pin, HIGH); // Matikan Relay 2 digitalWrite(Relay3_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 3 delay(1000); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay3_Pin, HIGH); // Matikan Relay 3 digitalWrite(Relay4_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 4 delay(500); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay4_Pin, HIGH); // Matikan Relay 4 digitalWrite(Relay5_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 5 delay(1000); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay5_Pin, HIGH); // Matikan Relay 5 digitalWrite(Relay6_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 6 delay(500); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay6_Pin, HIGH ); // Matikan Relay 6 } } 5. Upload Program ke Arduino IDE. 6. Periksakanlah rangkaian yang buat kepada instruktur sebelum diujicobakan. 7. Uji coba dan amati hasilnya praktikum. 8. Masukkan hasil praktikum ke dalam tabel dibawah. Relay Kondisi Silinder Relay 1 Silinder 1 ………… Relay 2 Silinder 1 ………… Relay 3 Silinder 2 ………… Relay 4 Silinder 2 ………… Relay 5 Silinder 3 ………… Relay 6 Silinder 3 ………… F. Tugas 1. Jelaskan bagaimana mesin stample pneumatik berbasis Arduino bekerja. 2. Sebutkan komponen utama yang digunakan di mesin stampel pneumatik berbasis Arduino. 3. Jelaskan fungsi dari komponen-komponen utama tersebut. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET MEKATRONIKA SEM. 4 EKA6258 PTEI LCD I2C sebagai 4 x 50 menit Monitoring Mesin Stampel JOB 4 Pneumatik berbasis Arduino Tgl. : Hal. A. Tujuan 1. Setelah praktikum mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana cara LCD I2C sebagai monitor Mesin Stampel Pneumatik berbasis Arduino dengan benar. 2. Setelah praktikum mahasiswa dapat mengoperasikan LCD I2C sebagai monitor Mesin Stampel Pneumatik berbasis Arduino dengan baik. B. Dasar Teori LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD (Liquid Crystal Display) bisa menampilkan suatu gambar/karakter dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun Kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. LCD 16x2 dapat menampilkan sebanyak 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dan tiap baris dapat menampilkan 16 karakter. Gambar 1. LCD 16x2 (Sumber: https://www.dfrobot.com/) Pada LCD 16x2 pada umumnya menggunakan 16 pin sebagai kontrolnya, tentunya akan sangat boros apabila menggunakan 16 pin tersebut. Karena itu, digunakan driver khusus sehingga LCD dapat dikontrol dengan modul I2C atau InterIntegrated Circuit Modul I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didesain khusus untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati master. Gambar 2. Modul I2C (Inter-Integrated Circuit) (Sumber: https://www.dfrobot.com/) Dengan modul I2C, maka LCD 16x2 hanya memerlukan dua pin untuk mengirimkan data dan dua pin untuk pemasok tegangan. Sehingga hanya memerlukan empat pin yang perlu dihubungkan ke mikrokontroller seperti Arduino yaitu : • GND : Terhubung ke ground • VCC : Terhubung dengan 5V • SDA : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin SDA/A4 • SCL : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin SDA/A5 Gambar 3. LCD 16x2 digabung dengan I2C (Sumber: https://www.dfrobot.com/) C. Alat dan Bahan 1. Jobsheet 2. Laptop/Komputer 3. Software Arduino IDE 4. Arduino Uno (1 Buah) 5. Relay (6 Buah) 6. Push Button Switch (2 Buah) 7. LCD 16x2 I2C (1 Buah) 8. Selenoid Valve (3 Buah) 9. Silinder Pneumatik (3 Buah) 10. Jumper (secukupnya) D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan baju kerja (wearpack) pada saat praktikum. 2. Baca buku panduan dan jobsheet sebelum memulai praktikum. 3. Gunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya. 4. Jauhkan alat/bahan yang tidak diperlukan dalam praktikum dari meja kerja. 5. Bekerjalah dengan keadaan tanpa tegangan pada saat membuat dan mengubah rangkaian. 6. Berhati-hatilah saat menggunakan sumber daya listrik. 7. Bekerjalah dengan hati-hati dan bersungguh-sungguh. E. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Buatlah rangkaian yang LCD 16x2 I2C sebagai monitoring mesin Stampel Pneumatik berbasis Arduino, seperti gambar dibawah ini: Gambar 4. Rangkaian LCD 16x2 I2C sebagai monitoring mesin Stampel Pneumatik berbasis Arduino. Keterangan: Relay 1 ke pin 1 Vcc ke pin 5V Relay 2 ke pin 2 GND ke pin GND Relay 3 ke pin 3 COM ke +24V DC Relay 4 ke pin 4 NO ke +Selenoid Valve Relay 5 ke pin 5 A0 ke Push Button 1 Relay 6 ke pin 6 A1 ke Push Button 2 SDA/A4 ke SDA SCL/A5 ke SCL 3. Buat rangkaian sistem Pneumatik, seperti gambar dibawah ini: Gambar 5. Rangkaian Sistem Pneumatik mesin Stampel Pneumatik 4. Buat program berikut pada Arduino IDE //Memasukkan Library LCD I2C #include <Wire.h> #include <LiquidCrystal_I2C.h> //atur alamat LCD ke 0x27 untuk tampilan 16 karakter dan 2 baris LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2); // Pin Push button const int START_BUTTON_PIN = A0; const int STOP_BUTTON_PIN = A1; // Pin Relay const int Relay1_Pin = 1; const int Relay2_Pin = 2; const int Relay3_Pin = 3; const int Relay4_Pin = 4; const int Relay5_Pin = 5; const int Relay6_Pin = 6; // Variabel untuk menyimpan status program bool programRunning = false; void setup() { // Setting Push Button dengan resistor pull-up pinMode(START_BUTTON_PIN, INPUT_PULLUP); pinMode(STOP_BUTTON_PIN, INPUT_PULLUP); // Setting Relay menjadi Output pinMode(Relay1_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay2_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay3_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay4_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay5_Pin, OUTPUT); pinMode(Relay6_Pin, OUTPUT); // Setting Relay dengan awalan mati digitalWrite(Relay1_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay2_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay3_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay4_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay5_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay6_Pin, HIGH); // Menginisialisasi lcd lcd.init(); lcd.init(); // Cetak pesan ke LCD lcd.backlight(); lcd.setCursor(0,0); lcd.print("M Habil Alfarisi"); lcd.setCursor(2,1); lcd.print("19502249002"); } void loop() { // Periksa apakah tombol Start ditekan if (digitalRead(START_BUTTON_PIN) == LOW) { programRunning = true; // Cetak pesan ke LCD untuk sistem berjalan lcd.clear(); lcd.setCursor(1,0); lcd.print("Mesin Berjalan"); } // Periksa apakah tombol Stop ditekan if (digitalRead(STOP_BUTTON_PIN) == LOW) { programRunning = false; // Mematikan semua Relay digitalWrite(Relay1_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay2_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay3_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay4_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay5_Pin, HIGH); digitalWrite(Relay6_Pin, HIGH); // Cetak pesan ke LCD untuk sistem berhenti lcd.setCursor(1,0); lcd.print("Mesin Berhenti"); lcd.setCursor(1,1); lcd.print("Silinder Mati!"); } // Menjalankan program apabila tombol Start ditekan if (programRunning) { digitalWrite(Relay1_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 1 // Cetak pesan ke LCD untuk Silinder 1 maju lcd.setCursor(1,1); lcd.print("Silinder 1 ON"); delay(2000); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay1_Pin, HIGH); // Matikan Relay 1 digitalWrite(Relay2_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 2 // Cetak pesan ke LCD untuk Silinder 1 mundur lcd.setCursor(1,1); lcd.print("Silinder 1 OFF"); delay(1000); // Delay for half a second digitalWrite(Relay2_Pin, HIGH); // Matikan Relay 2 digitalWrite(Relay3_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 3 // Cetak pesan ke LCD untuk Silinder 2 maju lcd.setCursor(1,1); lcd.print("Silinder 2 ON"); delay(2000); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay3_Pin, HIGH); // Matikan Relay 3 digitalWrite(Relay4_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 4 // Cetak pesan ke LCD untuk Silinder 2 mundur lcd.setCursor(1,1); lcd.print("Silinder 2 OFF"); delay(1000); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay4_Pin, HIGH); // Matikan Relay 4 digitalWrite(Relay5_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 5 // Cetak pesan ke LCD untuk Silinder 3 maju lcd.setCursor(1,1); lcd.print("Silinder 3 ON"); delay(2000); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay5_Pin, HIGH); // Matikan Relay 5 digitalWrite(Relay6_Pin, LOW); // Hidupkan Relay 6 // Cetak pesan ke LCD untuk Silinder 3 mundur lcd.setCursor(1,1); lcd.print("Silinder 3 OFF"); delay(1000); // Delay beberapa detik digitalWrite(Relay6_Pin, HIGH ); // Matikan Relay 6 } } 5. Upload Program ke Arduino IDE 6. Periksakanlah rangkaian yang buat kepada instruktur sebelum diujicobakan. 7. Uji coba dan amati hasilnya praktikum. 8. Masukkan hasil praktikum ke dalam tabel dibawah. Silinder Tampilan LCD Silinder 1 Maju Silinder 1 Mundur Silinder 2 Maju Silinder 2 Mundur Silinder 3 Maju Silinder 3 Mundur F. Tugas Buatlah program LCD I2C dengan nama dan nim masing-masing serta informasi relay yang digunakan untuk menjalankan silinder. DAFTAR PUSTAKA Abadi,Risky. (2023, May 31). Relay: Pengertian, Fungsi, Gambar Simbol, Cara Kerja, Jenis. Thecityfoundry. Retrieved from https://thecityfoundry.com/relay/ Alldatasheet.com. (2023). ALLDATASHEET.COM - Electronic Parts Datasheet Search. Alldatasheet.com. Retrieved from https://www.alldatasheet.com/ AutomationDirect.com | #1 Value in Industrial Automation. (2023). Automationdirect.com. Retrieved from https://www.automationdirect.com/adc/home/home Dfrobot.com. (2023). Dfrobot.com. Retrieved from https://www.dfrobot.com/ Elga Aris Prastyo. (2023). Pengertian, Jenis dan Cara Kerja Kabel Jumper Arduino. Arduino Indonesia | Tutorial Lengkap Arduino Bahasa Indonesia. Retrieved from https://www.arduinoindonesia.id/2022/11/pengertian-jenis-dan-cara-kerja-kabeljumper-arduino.html Gannon, M. (2020, June 21). Cracking the code on existing pneumatic fittings - Hose Assembly Tips. Hose Assembly Tips. Retrieved from https://www.hoseassemblytips.com/cracking-the-code-on-existing-pneumatic-fittings/ Komponen Sistem Pneumatik. (n.d.). Retrieved June 21, 2023, from Retrieved from https://eprints.uny.ac.id/44733/13/Pneumatik%20pertemuan%202.pdf PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT STAMPEL OTOMATIS DENGAN SISTEM PNEUMATIK BERBASIS SISTEM PLC (PROGAMMABLE LOGIC CONTROLLER). (n.d.). Retrieved June 21, 2023, Retrieved from http://digilib.unila.ac.id/63175/3/3.%20LAPORAN%20FULL%20TANPA%20BAB% 20PEMBAHASAN.pdf Pneumatic Conveying System Manufacturers | IQS Directory. Iqsdirectory.com. (2023). Retrieved from https://www.iqsdirectory.com/pneumatic-conveying-systems/ Push Button Switches: Types, Uses, Features and Benefits. (2023). Iqsdirectory.com. Retrieved from https://www.iqsdirectory.com/articles/electric-switch/push-buttonswitches.html#:~:text=Push%20button%20switches%20are%20used,%2C%20fitness% 20equipment%2C%20and%20gadgets. Relay. (n.d.). Retrieved from http://eprints.polsri.ac.id/8094/3/FILE%20III.pdf Roghib.muh. (2018). Program Tombol/Button – Menara Ilmu Mikrokontroller. Ugm.ac.id. Retrieved from https://mikrokontroler.mipa.ugm.ac.id/2018/10/02/program-tombolbutton/ Roghib.muh. (2018). Program Relay – Menara Ilmu Mikrokontroller. Ugm.ac.id. Retrieved from https://mikrokontroler.mipa.ugm.ac.id/2018/10/02/program-relay/ Roghib.muh. (2018). Program LCD i2c – Menara Ilmu Mikrokontroller. Ugm.ac.id. Retrieved from https://mikrokontroler.mipa.ugm.ac.id/2018/10/02/program-lcd-i2c/ Rohimahsalma. (2018, June 5). Pneumatik / Pneumatic – 7.0. CV. Jaya Presisi Engineering; CV. Jaya Presisi Engineering. Retrieved from https://jayapresisiengineering.com/2018/06/05/pneumatik-pneumatic-7-0/ SAINS, U. (2022). Silinder pneumatik. Stekom.ac.id. Retrieved from https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Silinder_pneumatik#:~:text=Silinder%20pneuma tik%20(terkadang%20disebut%20silinder,gaya%20dalam%20gerakan%20linier%20res iprokal. Suprianto. (2015, October 29). Pengertian dan Prinsip Kerja Solenoid Valve. All of Life. Retrieved from https://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-dan-prinsip-kerjasolenoid-valve/ Suprianto. (2015, October 30). Pengertian Push Button Switch (Saklar Tombol Tekan). All of Life. Retrieved from https://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-push-button-switchsaklar-tombol-tekan/ VMAC. (2023, May 10). What Is An FLR? - Filter Regulator Lubricator | VMAC. Vmacair.com; VMAC. Retrieved from https://www.vmacair.com/blog/frl-filterregulator-lubricator