Ch 30 Money Growth and Inflation ● Inflasi adalah kenaikan jumlah uang di masyarakat → harga jadi naik juga → terjadi karena pemerintah mencetak terlalu banyak uang. ● ● ● Deflasi adalah fenomena yang dimana harga turun dengan turunnya uang di masyarakat. Hiperinflasi adalah tingkat inflasi yang luar biasa tinggi Teori Klasik Inflasi (Quantity theory of money) Teori ini menjelaskan determinan jangka panjang dari tingkat harga dan tingkat inflasi. The level of price and the value of money ➢ Teori inflasi seringkali diperlukan pemahaman tentang perubahan harga secara keseluruhan bukan hanya fokus pada perubahan harga individual. Ketika customer price index dan ukuran lainnya dari tingkat harga meningkat. Para komentator sering kali melihat banyak harga individual yang membentuk indeks harga tersebut. Melihat harga individual saja tidak cukup untuk memahami inflasi secara keseluruhan. ➢ Inflasi merupakan fenomena yang menyangkut nilai alat tukar perekonomian. Tingkat harga keseluruhan ekonomi dapat dilihat dalam 2 cara yaitu melihat tingkat harga sebagai sekeranjang barang dan jasa (ketika harga naik, orang harus membayar lebih untuk barang dan jasa yang mereka beli) dan kita melihat tingkat harga sebagai ukuran nilai uang (kenaikan tingkat harga berarti nilai uang yang lebih rendah karena setiap uang di dompet kita hanya bisa membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih kecil. ➢ Dalam praktiknya kami menggunakan indeks harga daripada harga 1 barang. Namun sejujurnya sama aja karena ketika tingkat harga keseluruhan naik, nilai uang turun. Money supply, demand, and monetary equilibrium ➢ Money supply Ketika kita menjual obligasi ke pasar, kita akan menerima uang sebagai gantinya kita memegang sementara jumlah uang yang beredar → uang yang beredar jadi banyak. Jika beberapa bagian dari uang disimpan di bank dan meminjamkan sisanya, pengganda uang beraksi, dan operasi pasar terbuka ini dapat memiliki efek yang lebih besar pada jumlah uang yang beredar. ➢ Demand Permintaan akan uang mencerminkan berapa banyak kekayaan yang ingin dipegang orang dalam bentuk likuid. Banyak faktor yang mempengaruhi uang yang diminta. Jumlah mata uang yang dipegang di dompet setiap orang, jumlah uang yang diminta tergantung pada tingkat bunga yang dapat diperoleh seseorang dengan menggunakan uang tersebut untuk membeli obligasi berbunga daripada meninggalkannya di dalam tabungan yang tidak berbunga/bunga rendah. Hal yang paling penting adalah tingkat harga rata-rata dalam perekonomian → orang memegang uang karena itu adalah alat tukar. Tingkat harga yang lebih tinggi (nilai uang yang lebih rendah) meningkatkan jumlah uang yang diminta. ➢ Monetary equilibrium “Dalam jangka panjang, jumlah uang beredar dan permintaan uang dibawa ke keseimbangan oleh tingkat harga keseluruhan.” jika tingkat harga berada di bawah tingkat equilibrium orang ingin memegang lebih sedikit uang dan tingkat harga harus naik untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Pada tingkat harga ekuilibrium jumlah uang yang ingin dipegang = jumlah uang yang ditawarkan. Sumbu terbalik menggambarkan ketika value of money tinggi, price level nya rendah. Kurva permintaan uang miring ke bawah karena orang ingin memegang jumlah uang yang lebih besar ketika setiap lembar uang membeli lebih sedikit. Value of money rendah (tingkat harga tinggi) orang menuntut uang yang lebih besar untuk membeli barang dan jasa. Titik A Ekuilibrium. The Effects of a monetary injection Injeksi moneter menggeser kurva penawaran ke kanan dari MS1 ke MS2 dan Ekuilibirum bergerak dari titik A ke B. Value of money turun dari ½ menjadi ¼ dan price level meningkat dari 2 ke 4 hasilnya kenaikan price level membuat setiap dolar menjadi kurang berharga. Quantity theory of money = tingkat harga ditentukan dan mengapa itu bisa berubah dari waktu ke waktu. Jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian menentukan nilai uang, dan pertumbuhan jumlah uang adalah penyebab utama inflasi. “Inflasi selalu ada dimanapun merupakan fenomena moneter”. Suntikan moneter = peredaran uang yang terus bertambah menciptakan kelebihan pasokan uang → Hal ini meningkatkan permintaan barang dan jasa → harga barang dan jasa meningkat → meningkatkan jumlah uang yang diminta karena orang ingin menggunakan lebih banyak dolar untuk setiap transaksi → perekonomian mencapai ekuilibrium baru dimana quantity of money yang diminta = jumlah uang yang ditawarkan. The Classical Dichotomy and monetary Neutrality Perubahan jumlah uang beredar menyebabkan perubahan tingkat rata-rata harga barang dan jasa. Hume dkk menyarankan bahwa variabel ekonomi harus dibagi menjadi 2 kelompok (The Classical Dichotomy) 1. Nominal variable = variabel yang diukur dalam satuan moneter. Menurut analisis klasik nominal variabel dipengaruhi oleh perkembangan sistem moneter perekonomian. Sedangkan real variabel tidak. Perubahan pasokan uang, menurut analisis klasik, mempengaruhi nominal tetapi tidak nyata. Ketika bank sentral menggandakan jumlah uang yang beredar, tingkat harga berlipat ganda, upah berlipat ganda dan semua dolar lainnya juga berlipat ganda - Pendapatan petani jagung adalah nominal variabel karena diukur dalam rupiah. - GDP nominal adalah nominal variable karena mengukur nilai dolar dari output barang dan jasa perekonomian. - The real interest rate/tingkat bunga rill (tingkat bunga nominal yang disesuaikan dengan inflasi) merupakan real variabel karena mengukur tingkat dimana orang menukar barang dan jasa hari ini dengan barang dan jasa di masa depan. 2. Real variable = variabel yang diukur dalam satuan fisik. Real Variable seperti produksi, lapangan kerja, real wage tidak berubah. Tidak relevannya perubahan moneter terhadap real variabel disebut monetary neutrality. - Kuantitas jagung yang dihasilkan adalah real variabel karena diukur dalam satuan. - GDP riill adalah real variable karena mengukur jumlah total barang dan jasa perekonomian → mengukur jumlah total barang dan jasa yang diproduksi dan tidak dipengaruhi oleh harga barang dan jasa tersebut saat ini. - Upah riil/real wage (upah dolar yang disesuaikan dengan inflasi) merupakan real variae karena mengukur tingkat dimana orang menukar barang dan jasa untuk satu unit tenaga kerja. ⇒ Ketika bank sentral menggandakan jumlah uang yang beredar, semua harga berlipat ganda, dan nilai satuan hitung turun setengahnya. Tolok ukur jadi lebih pendek. Semua jarak terukur (nominal variable) akan berlipat ganda tetapi jarak aktual (real variable) akan tetap sama. Perubahan tolok ukur yang semakin pendek menimbulkan kebingungan dan kesalahan dalam jangka pendek. Dalam jangka waktu singkat (1-2 tahun) perubahan moneter mempengaruhi real variabel. ⇒ Dalam jangka panjang. Perubahan moneter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel nominal (seperti tingkat harga) tetapi hanya memiliki efek yang dapat diabaikan terhadap real variable. ● Velocity and the Quantity Equation (Kecepatan dan persamaan kualitas) Kecepatan uang (velocity of money) mengacu pada frekuensi perputaran uang dalam suatu sistem ekonomi. Ini menggambarkan seberapa cepat uang berpindah dari satu individu ke individu lain melalui transaksi ekonomi. Rumus: - Volocity (V) = (P x Y)/M P = price level Y = quantity of output (real GDP) M = quantity of money Persamaan kuantitas (quantity equation) → menghubungkan quantity of money dengan nominal value of output (P x Y) ● ● MxV=PxY Elemen yang diperlukan untuk menjelaskan tingkat harga ekuilibrium dan tingkat inflasi: (Inti quantity of money theory) 1. Velocity of money relatif stabil dari waktu ke waktu 2. Karena velocity stabil ketika bank sentral mengubah quantity of money (M) menyebabkan perubahan proporsional dalam quantity of output (P x Y). 3. The economy's Output of goods and service (Y) ditentukan oleh faktor pasokan (tenaga kerja, modal fisik, modal manusia, SDA, dan teknologi produksi yang tersedia) Secara khusus uang bersifat netral, uang tidak mempengaruhi output. 4. Karena output (Y) ditentukan oleh faktor teknologi, ketika bank sentral mengubah jumlah uang beredar (M) dan menyebabkan perubahan proporsional dalam nilai nominal output (P x Y) perubahan ini tercermin dalam price level (P). 5. Oleh karena itu, ketikan bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar dengan cepat hasilnya adalah tingkat inflasi yang tinggi. The Inflation Tax ⇒ Ketika pemerintah meningkatkan pendapatan dengan mencetak uang, dikatakan memungut inflation tax. ⇒ saat pemerintah mencetak uang, tingkat harga naik dan dolar di dompet kita menjadi kurang berharga. Jadi “pajak inflasi seperti pajak atas setiap orang yang memegang uang”. ● The Fisher Effect Prinsip neutrality moneter, peningkatan pertumbuhan uang menaikkan tingkat inflasi tetapi tidak memengaruhi real variable apapun. Penerapan penting dari prinsip ini menyangkut pengaruh uang pada suku bunga. The nominal interest rate adalah suku bunga yang anda dengar dari bank. Bila punya rekening interest rate akan memberitahu anda seberapa cepat jumlah dolar di rekening anda akan meningkat seiring waktu. The real interest rate mengoreksi tingkat bunga nominal untuk pengaruh inflasi untuk memberitahu anda seberapa cepat daya beli rekening tabungan anda akan meningkat dari waktu ke waktu. ● ● kkk