PERANCANGAN FONDASI TIANG BOR DAN DINDING DIAFRAGMA DENGAN PERKUATAN ANGKUR STADION KEDIRI TUGAS AKHIR DESAIN Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana dari Institut Teknologi Bandung Oleh: CHRISTOPHER PATAR MATIUS SITORUS NIM 15015106 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2019 ABSTRAK PERANCANGAN FONDASI TIANG BOR DAN DINDING DIAFRAGMA DENGAN PERKUATAN ANGKUR STADION KEDIRI Oleh: Christopher Patar Matius Sitorus NIM: 15015106 (Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan) Stadion Kediri merupakan stadion sepak bola yang tak hanya berperan sebagai sarana olahraga, namun juga sebagai sarana rekreasi dan seni. Stadion ini terletak pada sebuah lahan seluas 21 hektar di Desa Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Stadion dirancang memiliki 2 lantai basement, sehingga diperlukan dinding penahan tanah di perimeter stadion berupa dinding diafragma. Kondisi tanah yang tidak begitu bagus menyebabkan diperlukannya sistem perkuatan berupa angkur tanah. Beban struktur akan disalurkan ke tanah keras dengan menggunakan fondasi tiang bor. Dinding diafragma didesain dengan panjang 16 m (kedalaman galian 8.5 m) dan tebal 0.8 m. Dinding tersebut akan ditopang dengan 3 jenis angkur tanah yang dipasang pada 3 elevasi berbeda. Ujung dari masing-masing angkur tanah (bond length) tertanam pada lapisan tanah dengan nilai N-SPT rata-rata 26. Dinding diafragma dan angkur tanah ini dimodelkan pada software Plaxis 2D untuk memperoleh besarnya faktor keamanan dan deformasi dinding pada masing-masing tahapan galian. Terdapat 3 jenis tiang bor yang dibedakan berdasarkan diameter, panjang tiang, dan konfigurasi tulangan yang digunakan. Kapasitas aksial dari tiang tunggal akan dihitung secara manual, sedangkan kapasitas lateral dari tiang tunggal diperoleh dengan software Ensoft LPILE. Akan digunakan 10 jenis konfigurasi tiang, dimana masingmasing konfigurasi tiang akan dimodelkan pada software Ensoft GROUP atau ETABS untuk memperoleh besarnya reaksi tiang serta deformasi yang terjadi akibat beban yang bekerja. Ujung dari masing-masing tiang akan terletak pada lapisan tanah keras, sehingga penurunan tanah akibat konsolidasi dapat diabaikan. Oleh karena itu, penurunan tanah yang dihitung hanyalah penurunan elastic akibat beban yang bekerja. Pile cap dan pile akan dimodelkan pada software ETABS atau Ensoft GROUP untuk memperoleh gaya yang dijadikan acuan dalam mendesain tulangan. Kata kunci: dinding diafragma, angkur tanah, Plaxis 2D, fondasi tiang bor, ETABS, Ensoft GROUP, Ensoft LPILE. ABSTRACT DESIGN OF BORED PILES AND DIAPHRAGM WALL WITH GROUND ANCHOR FOR KEDIRI STADIUM By: Christopher Patar Matius Sitorus NIM: 15015106 (Civil Engineering Program, Faculty of Civil and Environmental Engineering) Kediri Stadium is a soccer stadium which plays role not only as a sport facility, but also as a recreational and art facility. This stadium is located on a 21 hectares land area in Desa Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, Kediri. The stadium is designed with two stories of basement, hence a retaining wall, which is diaphragm wall, is necessary. A poor existing soil layer leads to the necessity of ground anchor as a support system. Beban struktur akan disalurkan ke tanah dengan menggunakan fondasi tiang bor. The structure’s load will be transferred to the hard soil layer by bored pile. Diaphragm wall is designed with 16 m length (8.5 m of excavation) and 0.8 width. It is supported by 3 types of ground anchor which are installed at 3 different elevations. The tip of each anchor is embedded at a soil layer with 26 N-SPT average value. The diaphragm wall and ground anchors are modelled using Plaxis 2D with an objective to derive the factor of safety and the deformation of the wall for each stage of excavation. There are 3 types of bored pile design which are categorized by diameter, length of pile, and reinforcement’s configuration. The axial load capacity of a single pile is obtained by manual calculation, in the other hand the lateral load capacity of a single pile is derived using Ensoft LPILE. Threre are 10 designs of pile configuration and each of pile configuration is modelled using Ensoft GROUP or ETABS to derive the reaction and deformation of each pile due to the working load. The tip of each pile is embedded at hard soil layer so there will be no consolidation occur. Therefore, it is only the elastic settlement which occurs due to the working load that is taken into account. Pile caps and piles are modelled using ETABS or Ensoft GROUP to derive the pile’s reaction that is used as reference to design the reinforcement. Key words: diaphragm wall, ground anchor, Plaxis 2D, bored piles, ETABS, Ensoft GROUP, Ensoft LPILE. PERANCANGAN FONDASI TIANG BOR DAN DINDING DIAFRAGMA DENGAN PERKUATAN ANGKUR STADION KEDIRI TUGAS AKHIR DESAIN Oleh: CHRISTOPHER PATAR MATIUS SITORUS NIM: 15015106 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Menyetujui, Pembimbing Tugas Akhir Desain Tanggal…………………………. Dr. Eng. Hasbullah Nawir, ST., MT. NIP. 1967003171997021001 Mengetahui, Koordinator Tugas Akhir Terpadu Ir. Biemo W. Soemardi, M.Sc., Ph.D NIP. 196104091992031001 Ketua Program Studi Teknik Sipil Ir. Muhamad Abduh, MT., Ph.D NIP. 196908151995121002 PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR DESAIN Tugas Akhir Desain yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizing pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh Tugas Akhir Desain haruslah seizing Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME karena berkat rahmat dan bimbingan-Nya Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Penyusunan Laporan Tugas Akhir dengan judul Perancangan Fondasi Tiang Bor dan Dinding Diafragma dengan Perkuatan Angkur Stadion Kediri ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah SI-4099 Tugas Akhir yang juga menjadi persyaratan untuk menyelesaikan studi S1 di Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari partisipasi yang diberikan oleh banyak pihak, baik itu berupa dukungan moral maupun bimbingan. Oleh karena itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Mama, Pascal, Dinda, Ompung, Tulang, Tante, serta anggota keluarga lainnya yang senantiasa memberika dukungan doa, semangat, serta motivasi selama proses pengerjaan laporan ini. 2. Gabriela Arum Handayani, S.Ak. yang senantiasa memberikan dukungan doa, semangat, serta motivasi selama pengerjaan laporan, khususnya ketika penulis menemui hambatan atau permasalahan. 3. Dr. Eng. Hasbullah Nawir, ST., MT. selaku dosen pembimbing untuk kelompok keahlian geoteknik di pengerjaan Tugas Akhir ini yang senantiasa memberikan bimbingan dan saran selama proses pengerjaan laporan ini. 4. Prof. Ir. R. Bambang Budiono, ME., Ph.D, Dr. Russ Bona Frazila, ST., MT., dan Joko Nugroho ST., MT., Ph.D selaku dosen pembimbing atas saran maupun kritikan yang membangun selama pengerjaan laporan ini. 5. Seluruh dosen di Program Studi Teknik Sipil ITB yang telah memberikan ilmu, motivasi, maupun nasihat selama penulis menjalankan studi di ITB. 6. Bang Reguel, Ko Dede, Ko Leo, Bang Pasca, Kak Zum, dan Kak Monic selaku pembimbing penulis selama magang di Promisco yang kerap memberikan masukan dan saran terkait pengerjaan Tugas Akhir, serta memberikan dukungan moral. i 7. Chris, Anton, Jovita, Richard, serta rekan-rekan yang juga bertanggung jawab untuk bidang geoteknik yang sering menjadi teman bertukar pikiran. 8. Dominix, Tito, Nico, Regine, dan Dayana yang sudah menjadi teman belajar, bermain, dan juga berekreasi selama penulis menjalankan studi di ITB. 9. Daffa dan Meily selaku rekan kelompok Tugas Akhir yang senantiasa memberikan dukungan dan menemani penulis menyelesaikan laporan ini. 10. Keza, Galang, Edi, Aris, Alif, Farah, serta teman-teman “UKSI” lainnya yang kerap menemani penulis mengerjakan laporan hingga larut dan memberikan dukungan khususnya menjelang pelaksanaan sidang akhir. 11. Teman-teman Kelas 03 – 2015 yang sangat berperan dalam membantu penulis menjalani kehidupan akademik selama di Teknik Sipil ITB. 12. Angkatan Teknik Sipil ITB 2015 – “Kuya-Kuyi Sabana” atas segala kenangan, pengalaman, serta pembelajaran yang telah diberikan selama menjalani kehidupan di Teknik Sipil ITB. Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini belum lah sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka apabila ada kritik maupun saran yang membangun. Akhir kata, penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan berguna untuk studi di masa yang akan datang. Bandung, Juli 2019 Penulis ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vii DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1 I.1 Latar Belakang ............................................................................................1 I.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2 I.3 Tujuan .........................................................................................................2 I.4 Ruang Lingkup ............................................................................................2 I.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................5 II.1 Korelasi Parameter Tanah ............................................................................5 II.1.1. Korelasi N-SPT terhadap Berat Volume Tanah .....................................5 II.1.2. Korelasi N-SPT terhadap Undrained Shear Strength (Su) .....................6 II.1.3. Korelasi N-SPT terhadap Modulus Elastisitas Tanah (Es) .....................7 II.1.4. Korelasi Undrained Shear Strength (Su) Terhadap Overconsolidation Ratio (OCR) .......................................................................................................7 II.1.5. Korelasi Indeks Plastisitas (PI) terhadap Kohesi Efektif Tanah (c’) ......8 II.1.6. Korelasi Indeks Plastisitas (PI) terhadap Sudut Geser Dalam Efektif Tanah (ο¦’)...........................................................................................................9 II.1.7. Korelasi Jenis Tanah terhadap Poisson’s Ratio Tanah...........................9 II.1.8. Korelasi Jenis Tanah terhadap Permeabilitas Tanah ............................10 II.1.9. Korelasi Konsistensi Tanah terhadap Modulus of Subgrade Reaction (k) dan Nilai Ι50......................................................................................................11 II.2 Klasifikasi Situs.........................................................................................11 II.3 Percepatan Gempa .....................................................................................14 II.4 Tekanan Lateral Tanah ..............................................................................17 iii II.4.1. Tekanan Lateral Tanah Kondisi Diam.................................................17 II.4.2. Tekanan Lateral Tanah Aktif ..............................................................21 II.4.3. Tekanan Lateral Tanah Pasif...............................................................22 II.5 Dinding Penahan Tanah .............................................................................23 II.5.1. Free Earth Support Method ................................................................24 II.5.2. Analisis Kondisi Gempa .....................................................................25 II.5.3. Analisis Basal Heave ..........................................................................27 II.5.4. Kriteria Perencanaan Dinding Penahan Tanah ....................................29 II.6 Angkur Tanah ............................................................................................30 II.6.1. Fixed Length.......................................................................................32 II.6.2. Free Length ........................................................................................34 II.6.3. Kriteria Perencanaan Angkur Tanah ...................................................34 II.7 Fondasi Tiang Bor .....................................................................................36 II.7.1. Daya Dukung Aksial Tekan Tiang Tunggal ........................................38 II.7.2. Daya Dukung Aksial Tarik Tiang Tunggal .........................................40 II.7.3. Daya Dukung Lateral Tiang Tunggal ..................................................40 II.7.4. Daya Dukung Kelompok Tiang ..........................................................41 II.7.5. Penurunan Tiang Tunggal dan Kelompok Tiang .................................44 II.7.6. Kriteria Perencanaan Fondasi .............................................................47 BAB III METODOLOGI .........................................................................................49 III.1 Alur Pengerjaan .........................................................................................49 III.2 Pengumpulan Data.....................................................................................50 III.3 Penentuan Profil dan Parameter Tanah.......................................................50 III.4 Penentuan Klasifikasi Situs........................................................................51 III.5 Desain Dinding Penahan Tanah .................................................................51 III.5.1. Preliminary Design Dinding Penahan Tanah ......................................51 III.5.2. Pemodelan Dinding Penahan Tanah dan Sistem Perkuatannya ............52 III.6 Desain Fondasi ..........................................................................................52 III.6.1. Analisis Daya Dukung Aksial Tunggal ...............................................52 III.6.2. Analisis Daya Dukung Lateral Tunggal ..............................................53 iv III.6.3. Analisis Daya Dukung Grup Tiang .....................................................53 III.6.4. Analisis Penurunan Tanah (Settlement)...............................................53 III.6.5. Desain Penulangan Pile Cap dan Tiang Fondasi .................................54 BAB IV INTREPETASI DATA TANAH DAN KLASIFIKASI SITUS ..................55 IV.1 Profil Tanah...............................................................................................55 IV.2 Parameter Tanah ........................................................................................61 IV.3 Penentuan Klasifikasi Situs........................................................................66 BAB V DESAIN DAN ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH ......................68 V.1 Preliminary Design Panjang Penetrasi .......................................................68 V.2 Pemodelan Dinding Diafragma dan Sistem Perkuatannya ..........................72 V.2.1. Properti Dinding Diafragma................................................................73 V.2.2. Pemodelan Tahapan Konstruksi ..........................................................74 V.2.3. Pemodelan Beban Gempa ...................................................................79 V.3 Stabilitas Dinding Diafragma dan Sistem Perkuatannya .............................81 V.3.1. Stabilitas Tahapan Konstruksi Dinding Diafragma..............................81 V.3.2. Stabilitas Dinding Diafragma Kondisi Gempa ....................................89 V.3.3. Stabilitas Dinding Diafragma terhadap Basal Heave ...........................91 V.3.4. Stabilitas Angkur Tanah .....................................................................92 V.4 Penulangan Dinding Diafragma .................................................................93 V.5 Perhitungan Dewatering Galian ............................................................... 100 BAB VI DESAIN DAN ANALISIS FONDASI..................................................... 104 VI.1 Perhitungan Daya Dukung Fondasi Tiang Tunggal .................................. 104 VI.1.1. Daya Dukung Aksial Tiang Tunggal ................................................. 104 VI.1.2. Daya Dukung Lateral Tiang Tunggal ................................................ 110 VI.2 Preliminary Design Konfigurasi Fondasi ................................................. 117 VI.3 Analisis Fondasi ...................................................................................... 143 VI.4 Perhitungan Penurunan Tanah (Settlement) .............................................. 190 VI.5 Penulangan Tiang Fondasi dan Pile Cap .................................................. 199 VI.5.1. Penulangan Tiang Fondasi ................................................................ 199 VI.5.2. Penulangan Pile Cap ........................................................................ 210 v BAB VII KUANTIFIKASI DAN PERHITUNGAN BIAYA ................................. 234 BAB VIII KESIMPULAN ..................................................................................... 238 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 243 vi DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Perspektif dan Lokasi Stadion Kediri.......................................................1 Gambar II.1 Peta Percepatan Puncak di Batuan Dasar untuk Probabilitas Terlampaui 7% dalam 75 Tahun (Pusat Studi Gempa Nasional 2017) .........................................15 Gambar II.2 Ilustrasi Amplifikasi Gelombang Gempa yang Merambat (Irsyam, Masyhur. Materi Kuliah Pengantar Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa)...........16 Gambar II.3 Tekanan Lateral Tanah Kondisi Diam (Das, Braja M., 2011) ...............17 Gambar II.4 Distribusi Tekanan Laterla Tanah Kondisi Diam pada Struktur Penahan Tanah (Das, Braja M., 2011) ....................................................................................20 Gambar II.5 Distribusi Tekanan Laterla Tanah Kondisi Diam dengan Sebagian Tanah Tertahan Terendam (Das, Braja M., 2011) ...............................................................20 Gambar II.6 Tekanan Lateral Tanah Aktif (Das, Braja M., 2011) .............................21 Gambar II.7 Tekanan Lateral Tanah Pasif (Das, Braja M., 2011) .............................22 Gambar II.8 Diagram Gaya – Free Earth Support Method (SNI 8460: 2017)............24 Gambar II.9 Tekanan Lateral Aktif pada Dinding saat Gempa (Das, Braja M., 2011) ................................................................................................................................25 Gambar II.10 Gaya Gempa dnegan Metode Wood ...................................................27 Gambar II.11 Ilustrasi Kondisi Basal Heave (Das, Braja M., 2011) ..........................28 Gambar II.12 Jenis-Jenis Sistem Penunjang Embedded Walls (SNI 8460:2017).......31 Gambar II.13 Komponen-Komponen dari Angkur Tanah (SNI 8460: 2017).............32 Gambar II.14 Penentuan Nilai Faktor Adhesi / α (API RP2A Method 2 - 1986) .......33 Gambar II.15 Persyaratan Fixed Length di Luar Bidang Gelincir Kritis (SNI 8460: 2017) .......................................................................................................................35 Gambar II.16 Ilustrasi Daya Dukung Aksial Tekan Tiang Tunggal (Das, Braja M., 2011) .......................................................................................................................39 Gambar II.17 Contoh Konfigurasi Kelompok Tiang (Bowles, Joseph E., 1997) .......41 Gambar II.18 Ilustrasi Daya Dukung Kelompok Tiang (Das, Braja M., 2011) ..........42 Gambar II.19 Ilustrasi Analisis Kelompok Tiang sebagai Blok (Das, Braja M., 2011) ................................................................................................................................44 vii Gambar III.1 Alur Pengerjaan Tugas Akhir..............................................................49 Gambar IV.1 Lokasi Bore Hole yang Digunakan .....................................................55 Gambar IV.2 Grafik NSPT vs Kedalaman dari BH-01 dan BH-02 .............................57 Gambar IV.3 Grafik NSPT vs Kedalaman dari BH-01, BH-02, dan Hasil Rata-Rata ..59 Gambar IV.4 Profil Tanah........................................................................................60 Gambar IV.5 Perbandingan Persamaan Terzaghi dan Data Uji Lab ..........................62 Gambar IV.6 Perbandingan Persamaan Stroud dan Data Uji Lab .............................63 Gambar V.1 Grafik Tegangan Horizontal vs Kedalaman (Drained) .........................69 Gambar V.2 Grafik Tegangan Horizontal vs Kedalaman (Undrained) .....................70 Gambar V.3 Segmentasi Perhitungan Gaya Kondisi Drained ...................................71 Gambar V.4 Segmentasi Perhitungan Gaya Kondisi Undrained ...............................72 Gambar V.5 Pengaktifan Beban 10 kPa dan Instalasi Dinding Diafragma ................75 Gambar V.6 Pekerjaan Galian dan Dewatering Tahap 1...........................................75 Gambar V.7 Pemasangan Angkur Pertama...............................................................76 Gambar V.8 Pekerjaan Galian dan Dewatering Tahap 2...........................................76 Gambar V.9 Pemasangan Angkur Tanah Kedua.......................................................77 Gambar V.10 Pekerjaan Galian dan Dewatering Tahap 3.........................................77 Gambar V.11 Pemasangan Angkur Tanah Ketiga ....................................................78 Gambar V.12 Pekerjaan Galian dan Dewatering Tahap 4.........................................78 Gambar V.13 Pengecekan nilai PGA dengan Data Digital ArcGIS...........................79 Gambar V.14 Pemodelan Beban Gempa ..................................................................81 Gambar V.15 Bidang Runtuh - Galian Tahap 1 ........................................................82 Gambar V.16 Bidang Runtuh - Pemasangan Angkur Pertama ..................................82 Gambar V.17 Bidang Runtuh - Galian Tahap 2 ........................................................82 Gambar V.18 Bidang Runtuh - Pemasangan Angkur Kedua.....................................83 Gambar V.19 Bidang Runtuh – Galian Tahap 3 .......................................................83 Gambar V.20 Bidang Runtuh – Pemasangan Angkur Ketiga ....................................83 Gambar V.21 Bidang Runtuh – Galian Tahap 4 .......................................................84 Gambar V.22 Bidang Runtuh – Kondisi Drained .....................................................84 Gambar V.23 Deformasi Lateral Dinding di Setiap Tahapan Konstruksi ..................86 viii Gambar V.24 Deformasi Lateral Dinding – Kondisi Drained...................................87 Gambar V.25 Segmentasi Perhitungan Gaya – Kondisi Akhir Konstruksi ................88 Gambar V.26 Bidang Runtuh – Kondisi Gempa .......................................................89 Gambar V.27 Deformasi Lateral Dinding – Kondisi Gempa ....................................90 Gambar V.28 Momen Dinding Diafragma – Kondisi Gempa ...................................94 Gambar V.29 Gaya Geser Dinding Diafragma – Kondisi Gempa .............................94 Gambar V.30 Gaya Normal Dinding Diafragma – Kondisi Gempa ..........................95 Gambar V.31 Dewatering Galian 1 ........................................................................ 100 Gambar V.32 Dewatering Galian 2 ........................................................................ 100 Gambar V.33 Dewatering Galian 3 ........................................................................ 101 Gambar V.34 Dewatering Galian 4 ........................................................................ 101 Gambar VI.1 Pemodelan Lapisan Tanah dan Tiang Fondasi pada LPILE ............... 110 Gambar VI.2 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Free Head (D= 1000 mm) .............................................................................................. 111 Gambar VI.3 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Fixed Head (D= 1000 mm) .............................................................................................. 112 Gambar VI.4 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Free Head (D= 1200 mm) .............................................................................................. 112 Gambar VI.5 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Fixed Head (D= 1200 mm) .............................................................................................. 113 Gambar VI.6 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Servis ........ 113 Gambar VI.7 Peta Magnitude Gempa Indonesia dengan PE 2% dalam 50 Tahun ... 114 Gambar VI.8 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Free Head (D= 1000 mm) .............................................................................................. 115 Gambar VI.9 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Fixed Head (D= 1000 mm) .................................................................................... 116 Gambar VI.10 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Free Head (D= 1200 mm) ..................................................................................... 116 Gambar VI.11 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Fixed Head (D= 1200 mm) .................................................................................... 117 ix Gambar VI.12 Denah Titik Kolom Tribun Barat dan Timur ................................... 140 Gambar VI.13 Denah Titik Kolom Tribun Utara .................................................... 141 Gambar VI.14 Denah Titik Kolom Tribun Selatan ................................................. 142 Gambar VI.15 Mendefinisikan Parameter Tiang yang Digunakan .......................... 144 Gambar VI.16 Mendefinisikan Parameter Tanah yang Digunakan ......................... 145 Gambar VI.17 Mendefinisikan Dimensi Pile Cap dan Koordinat Tiang ................. 146 Gambar VI.18 Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan ........................................ 147 Gambar VI.19 Contoh Pemodelan Tiang Fondasi pada Ensoft GROUP ................. 157 Gambar VI.20 Grafik Momen terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Fixed Head (D= 1000 mm) ....................................................................................................... 158 Gambar VI.21 Grafik Momen terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Fixed Head (D= 1200 mm) ....................................................................................................... 158 Gambar VI.22 Grafik Momen terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Fixed Head (D= 1000 mm) ....................................................................................................... 159 Gambar VI.23 Grafik Momen terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Fixed Head (D= 1200 mm) ....................................................................................................... 159 Gambar VI.24 Mendefinisikan Parameter Tiang dan Pile Cap ............................... 160 Gambar VI.25 Contoh Pemodelan Tiang Fondasi pada ETABS .............................. 189 Gambar VI.26 Konfigurasi Tulangan Longitudinal Tiang Fondasi ......................... 199 Gambar VI.27 Diagram Interaksi Konfigurasi 2 Tiang ........................................... 200 Gambar VI.28 Diagram Interaksi Konfigurasi 4 Tiang ........................................... 200 Gambar VI.29 Diagram Interaksi Konfigurasi 6 Tiang ........................................... 201 Gambar VI.30 Diagram Interaksi Konfigurasi 8 Tiang ........................................... 202 Gambar VI.31 Diagram Interaksi Konfigurasi 9 Tiang ........................................... 202 Gambar VI.32 Diagram Interaksi Konfigurasi 24 Tiang ......................................... 203 Gambar VI.33 Diagram Interaksi Konfigurasi 35 Tiang ......................................... 204 Gambar VI.34 Diagram Interaksi Konfigurasi 42 Tiang ......................................... 204 Gambar VI.35 Diagram Interaksi Konfigurasi 66 Tiang ......................................... 205 Gambar VI.36 Diagram Interaksi Konfigurasi 72 Tiang ......................................... 206 Gambar VI.37 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 2 Tiang .. 223 x Gambar VI.38 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 4 Tiang .. 224 Gambar VI.39 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 6 Tiang .. 225 Gambar VI.40 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 8 Tiang .. 226 Gambar VI.41 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 9 Tiang .. 227 Gambar VI.42 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 24 Tiang 228 Gambar VI.43 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 35 Tiang 229 Gambar VI.44 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 42 Tiang 230 Gambar VI.45 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 66 Tiang 231 Gambar VI.46 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 72 Tiang 232 xi DAFTAR TABEL Tabel II.1 Korelasi N-SPT terhadap Berat Volume Lempung (J. E. Bowles 1979) .....6 Tabel II.2 Korelasi N-SPT terhadap Undrained Shear Strength (Su)...........................6 Tabel II.3 Korelasi N-SPT terhadap Modulus Elastisitas Tanah (Schmertmann 1970) 7 Tabel II.4 Kohesi Efektif Tanah berdasarkan Jenis Konsistensi Tanah .......................9 Tabel II.5 Nilai Poisson’s Ratio Berdasarkan Jenis Tanah ........................................10 Tabel II.6 Permeabilitas Tanah Berdasarkan Jenis Tanah .........................................10 Tabel II.7 Korelasi Konsistensi Tanah terhadap Nilai Modulus of Subgrade Reaction (k) dan Ι50 ................................................................................................................11 Tabel II.8 Klasifikasi Situs.......................................................................................12 Tabel II.9 Faktor Amplifikasi (FPGA) ........................................................................16 Tabel II.10 Kriteria Faktor Keamanan Perancangan Dinding Penahan Tanah ...........29 Tabel II.11 Batas Maksimum Deformasi Lateral Dinding Penahan Tnah (Kondisi Gempa) ....................................................................................................................29 Tabel II.12 Batas Maksimum Deformasi Dinding Penahan Tanah (Kondisi Statik) ..30 Tabel II.13 Koefisien Angkur (Canadian Foundation Engineering Manual) .............33 Tabel II.14 Spesifikasi Strand Tendon .....................................................................34 Tabel II.15 Faktor Keamanan Minimum Angkur Tanah ...........................................35 Tabel II.16 Kelebihan dan Kekurangan Fondasi Tiang Pancang ...............................37 Tabel II.17 Kelebihan dan Kekurangan Fondasi Tiang Bor ......................................37 Tabel II.18 Kriteria Faktor Keamanan Fondasi.........................................................48 Tabel IV.1 Data NSPT dari BH-01 .............................................................................56 Tabel IV.2 Data NSPT dari BH-02 .............................................................................56 Tabel IV.3 Data NSPT Rata - Rata.............................................................................58 Tabel IV.4 Hasil Pengujian Laboratorium dari BH-01 dan BH-02............................61 Tabel IV.5 Parameter Tanah Kondisi Niralir (Undrained)........................................64 Tabel IV.6 Parameter Tanah Kondisi Teralir (Drained) ...........................................65 Tabel IV.7 Penentuan Klasifikasi Situs ....................................................................66 Tabel V.1 Perhitungan Tegangan Horizontal Kondisi Drained.................................69 xii Tabel V.2 Perhitungan Tegangan Horizontal Kondisi Undrained .............................70 Tabel V.3 Perhitungan Geser dan Momen Kondisi Drained .....................................71 Tabel V.4 Perhitungan Geser dan Momen Kondisi Undrained .................................72 Tabel V.5 Properti Dinding Diafragma ....................................................................74 Tabel V.6 Faktor Keamanan Dinding Diafragma .....................................................81 Tabel V.7 Deformasi Lateral Dinding di Setiap Tahapan Konstruksi .......................85 Tabel V.8 Deformasi Lateral Dinding – Kondisi Drained ........................................86 Tabel V.9 Perhitungan Gaya dan Momen – Kondisi Akhir Konstruksi .....................88 Tabel V.10 Deformasi Lateral Dinding – Kondisi Gempa ........................................90 Tabel V.11 Parameter Perhitungan Basal Heave ......................................................91 Tabel V.12 Pengeecekan Kapasitas Tendon .............................................................92 Tabel V.13 Pengeecekan Kapasitas Grout................................................................93 Tabel V.14 Gaya Dalam Maksimum untuk Penulangan Dinding Diafragma ............96 Tabel V.15 Perhitungan Tulangan Longitudinal – Momen Positif ............................98 Tabel V.16 Perhitungan Tulangan Longitudinal – Momen Negatif...........................99 Tabel V.17 Rekapitulasi Perhitungan Debit Pekerjaan Galian ................................ 101 Tabel V.18 Koefisien Pengaliran ........................................................................... 102 Tabel VI.1 Kapasitas Aksial Tiang Tunggal ........................................................... 104 Tabel VI.2 Perhitungan Kapasitas Aksial Tiang Tunggal D = 1000 mm ................. 105 Tabel VI.3 Perhitungan Kapasitas Aksial Tiang Tunggal D = 1200 mm ................. 107 Tabel VI.4 Kapasitas Lateral Tiang Tunggal Kondisi Servis .................................. 111 Tabel VI.5 Kapasitas Lateral Tiang Tunggal Kondisi Gempa ................................. 115 Tabel VI.6 Rekapitulasi Gaya Reaksi Tribun Barat ................................................ 117 Tabel VI.7 Rekapitulasi Gaya Reaksi Tribun Timur ............................................... 121 Tabel VI.8 Rekapitulasi Gaya Reaksi Tribun Utara ................................................ 124 Tabel VI.9 Rekapitulasi Gaya Reaksi Tribun Selatan ............................................. 133 Tabel VI.10 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 2 Tiang ............... 147 Tabel VI.11 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 4 Tiang ............... 148 Tabel VI.12 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 6 Tiang ............... 148 Tabel VI.13 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 8 Tiang ............... 150 xiii Tabel VI.14 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 9 Tiang ............... 151 Tabel VI.15 Hasil Perhitungan Efisiensi Tiang (Kapasitas Aksial) ......................... 153 Tabel VI.16 Faktor p-y Konfigurasi Tiang ............................................................. 153 Tabel VI.17 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 2 Tiang .................................. 154 Tabel VI.18 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 4 Tiang .................................. 154 Tabel VI.19 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 6 Tiang .................................. 155 Tabel VI.20 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 8 Tiang .................................. 155 Tabel VI.21 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 9 Tiang .................................. 156 Tabel VI.22 Hasil Perhitungan Nilai Spring Tanah ................................................ 160 Tabel VI.23 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 24 Tiang.............. 161 Tabel VI.24 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 35 Tiang.............. 163 Tabel VI.25 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 42 Tiang.............. 168 Tabel VI.26 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 66 Tiang.............. 172 Tabel VI.27 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 72 Tiang.............. 178 Tabel VI.28 Faktor p-y Konfigurasi Tiang ............................................................. 185 Tabel VI.29 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 24 Tiang ................................ 185 Tabel VI.30 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 35 Tiang ................................ 186 Tabel VI.31 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 42 Tiang ................................ 186 Tabel VI.32 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 66 Tiang ................................ 187 Tabel VI.33 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 72 Tiang ................................ 188 Tabel VI.34 Perbandingan Kapasitas Aksial Blok Tiang dan Kelompok Tiang ...... 189 Tabel VI.35 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 2 Tiang ........................... 191 Tabel VI.36 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 4 Tiang ........................... 191 Tabel VI.37 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 6 Tiang ........................... 192 Tabel VI.38 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 8 Tiang ........................... 192 Tabel VI.39 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 9 Tiang ........................... 193 Tabel VI.40 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 24 Tiang ......................... 193 Tabel VI.41 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 35 Tiang ......................... 194 Tabel VI.42 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 42 Tiang ......................... 194 Tabel VI.43 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 66 Tiang ......................... 195 xiv Tabel VI.44 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 72 Tiang ......................... 195 Tabel VI.45 Perbandingan Penurunan Tanah Perhitungan Manual dan Pemodelan ETABS ................................................................................................................... 196 Tabel VI.46 Perhitungan Penurunan Elastik Kelompok Tiang ................................ 196 Tabel VI.47 Perhitungan Perbedaan Penurunan...................................................... 197 Tabel VI.48 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 2 Tiang ................................... 200 Tabel VI.49 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 4 Tiang ................................... 201 Tabel VI.50 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 6 Tiang ................................... 201 Tabel VI.51 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 8 Tiang ................................... 202 Tabel VI.52 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 9 Tiang ................................... 203 Tabel VI.53 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 24 Tiang ................................. 203 Tabel VI.54 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 35 Tiang ................................. 204 Tabel VI.55 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 42 Tiang ................................. 205 Tabel VI.56 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 66 Tiang ................................. 205 Tabel VI.57 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 66 Tiang ................................. 206 Tabel VI.58 Rekapitulasi Penulangan Longitudinal Tiang Fondasi ........................ 206 Tabel VI.59 Perhitungan Tulangan Spiral Tiang Fondasi D=1000 mm ................... 208 Tabel VI.60 Perhitungan Tulangan Spiral Tiang Fondasi D=1200 mm ................... 208 Tabel VI.61 Rekapitulasi Penulangan Geser Tiang Fondasi ................................... 209 Tabel VI.62 Rekapitulasi Beban Ultimit Kombinasi LRFD .................................... 210 Tabel VI.63 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 2 Tiang .... 212 Tabel VI.64 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 2 Tiang .... 213 Tabel VI.65 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 4 Tiang .... 213 Tabel VI.66 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 4 Tiang .... 214 Tabel VI.67 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 6 Tiang .... 214 Tabel VI.68 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 6 Tiang .... 215 Tabel VI.69 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 8 Tiang .... 215 Tabel VI.70 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 8 Tiang .... 216 Tabel VI.71 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 9 Tiang .... 216 Tabel VI.72 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 9 Tiang .... 217 xv Tabel VI.73 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 24 Tiang .. 217 Tabel VI.74 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 24 Tiang .. 218 Tabel VI.75 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 35 Tiang .. 218 Tabel VI.76 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 35 Tiang .. 219 Tabel VI.77 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 42 Tiang .. 219 Tabel VI.78 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 42 Tiang .. 220 Tabel VI.79 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 66 Tiang .. 220 Tabel VI.80 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 66 Tiang .. 221 Tabel VI.81 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 72 Tiang .. 221 Tabel VI.82 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 72 Tiang .. 222 Tabel VI.83 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 2 Tiang ........................... 223 Tabel VI.84 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 4 Tiang ........................... 224 Tabel VI.85 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 6 Tiang ........................... 225 Tabel VI.86 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 8 Tiang ........................... 226 Tabel VI.87 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 9 Tiang ........................... 227 Tabel VI.88 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 24 Tiang ......................... 228 Tabel VI.89 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 35 Tiang ......................... 229 Tabel VI.90 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 42 Tiang ......................... 230 Tabel VI.91 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 66 Tiang ......................... 231 Tabel VI.92 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 72 Tiang ......................... 232 Tabel VII.1 Rekapitulasi Jumlah dari Setiap Konfigurasi Tiang ............................. 234 Tabel VII.2 Kuantifikasi 1 Tiang Fondasi .............................................................. 234 Tabel VII.3 Kuantifikasi Tiang Fondasi Total ........................................................ 235 Tabel VII.4 Kuantifikasi 1 Pile Cap ....................................................................... 235 Tabel VII.5 Kuantifikasi Pile Cap Total................................................................. 236 Tabel VII.6 Kuantifikasi Dinding Diafragma dan Galian Total .............................. 236 Tabel VII.7 Kuantifikasi Angkur Tanah Total ........................................................ 236 Tabel VII.8 Perhitungan Biaya ............................................................................... 237 xvi DAFTAR LAMPIRAN Stratifikasi Tanah A-01 Desain Dinding Diafragma dan Angkur Tanah B-01 Detailing Dinding Penahan Tanah B-02 Denah Fondasi Tribun Utara Zona I C-01 Denah Fondasi Tribun Utara Zona II C-02 Denah Fondasi Tribun Utara Zona III C-03 Denah Fondasi Tribun Timur C-04 Denah Fondasi Tribun Barat C-05 Denah Fondasi Tribun Selatan Zona I C-06 Denah Fondasi Tribun Selatan Zona II C-07 Denah Fondasi Tribun Selatan Zona III C-08 Detailing Tiang Fondasi Tipe I D-01 Detailing Tiang Fondasi Tipe II D-02 Detailing Tiang Fondasi Tipe III D-03 Detailing Pile Cap Konfigurasi 2 Tiang (P2) E-01 Detailing Pile Cap Konfigurasi 4 Tiang (P4) E-02 Detailing Pile Cap Konfigurasi 6 Tiang (P6) E-03 Detailing Pile Cap Konfigurasi 8 Tiang (P8) E-04 Detailing Pile Cap Konfigurasi 9 Tiang (P9) E-05 Detailing Pile Cap Konfigurasi 24 Tiang (P24) E-06 Detailing Pile Cap Konfigurasi 35 Tiang (P35) E-07 Detailing Pile Cap Konfigurasi 42 Tiang (P42) E-08 Detailing Pile Cap Konfigurasi 66 Tiang (P66) E-09 Detailing Pile Cap Konfigurasi 72 Tiang (P72) E-10 xvii BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gambar I.1 Perspektif dan Lokasi Stadion Kediri Stadion Kediri merupakan stadion sepak bola yang mempunyai kapasitas hingga 25.000 pentonton dalam satu pertandingan. Stadion ini diharapkan dapat menggantikan Stadion Brawijaya yang dinilai kurang cukup baik dalam menampung masyarakat sekitar, khususnya ketika tim kebanggaan dari Kediri (Persik Kediri) sedang berlaga. Selain itu, stadion ini juga direncanakan untuk dapat berfungsi sebagai sarana rekreasi dan pariwisata, khususnya di bidang olahraga. Banyaknya massa yang direncakanan untuk dapat ditampung oleh stadion ini menjadi perhatian lebih bagi pihak perancang gedung, salah satunya di bidang geoteknik. Salah satu aspek geoteknik yang akan dirancang pada proyek Stadion Kediri ini adalah fondasi. Fondasi dirancang untuk mampu menahan beban dari struktur atas dan menyalurkannya ke suatu lapisan tanah tertentu. Meninjau kondisi eksisting di lokasi proyek yang terdiri dari lapisan tanah lunak yang sangat tebal menjadi alasan akan digunakannya fondasi dalam. Adanya basement yang direncanakan pada Stadion Kediri mengharuskan adanya sebuah struktur yang mampu menahan gaya lateral dari tanah sehingga tidak dihasilkan deformasi yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna atau bahkan menyebabkan kerusakan yang berbahaya. Meninjau kondisi eksisting dengan ketinggian muka air 1 tanah (ground water level) yang cukup dekat dengan permukaan tanah menimbulkan kebutuhan akan struktur penahan tanah yang tidak hanya kaku, namun juga tergolong kedap akan air. Dinding diafragma menjadi pilihan untuk jenis struktur penahan tanah yang akan digunakan karena dapat memenuhi dua kebutuhan tersebut. Dinding diafragma ini akan ditunjang dengan perkuatan angkur. I.2 Rumusan Masalah Berikut merupakan hasil identifikasi dari rumusan masalah untuk pengerjaan Tugas Akhir Desain ini: 1. Bagaimana kondisi tanah di kawasan Stadion Kediri? 2. Bagaimana desain fondasi dari Stadion Kediri? 3. Bagaimana desain struktur penahan tanah pada basement dari Stadion Kediri? 4. Berapa biaya pekerjaan geoteknik proyek Stadion Kediri? I.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari pengerjaan Tugas Akhir Desain ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan profil tanah berdasarkan data pengujian lapangan yang diperoleh 2. Menentukan kelas situs dari lokasi proyek Stadion Kediri 3. Menentukan dan mendesain struktur penahan tanah pada basement dari Stadion Kediri beserta sistem perkuatannya. 4. Menentukan dan mendesain fondasi proyek Stadion Kediri 5. Menentukan biaya pekerjaan geoteknik proyek Stadion Kediri I.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dari pengerjaan Tugas Akhir Desain ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Melakukan pengumpulan data pengujian lapangan untuk diolah menjadi stratifikasi tanah dan parameter-parameter desain. 2. Menganalisis kelas situs berdasarkan parameter-parameter yang diperoleh 2 3. Menghitung kapasitas aksial fondasi tiang tunggal secara manual 4. Menghitung kapasitas lateral fondasi tiang tunggan dengan bantuan software Ensoft LPILE 5. Memodelkan dan menganalisis kelompok fondasi dengan bantuan software Ensoft GROUP dan ETABS 6. Menghitung penurunan fondasi 7. Menghitung kebutuhan tulangan untuk fondasi 8. Melakukan perancangan dan pemodelan dinding penahan tanah serta angkurnya dengan bantuan software Plaxis 2D 9. Menghitung kebutuhan tulangan dinding penahan tanah 10. Membuat gambar teknik dari desain fondasi dan dinding penahan tanah yang dihasilkan 11. Melakukan kuantifikasi dan perhitungan biaya dari keseluruhan pekerjaan geoteknik yang dilakukan I.5 Sistematika Penulisan Berikut merupakan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir Desain ini beserta dengan penjelasan singkatnya: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, serta sistematika penulisan Tugas Akhir Desain ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan uraian mengenai konsep-konsep, baik yang dikutip dari literatur atau berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, yang akan digunakan dalam proses pengerjaan Tugas Akhir Desain ini. 3 BAB III METODOLOGI Bab ini berisikan uraian dari alur pengerjaan seputar pengolahan data tanah, perancangan fondasi, serta perancangan dinding penahan tanah BAB IV INTREPETASI DATA TANAH DAN KLASIFIKASI SITUS Bab ini berisikan proses pengolahan data tanah yang ada untuk memperoleh stratifikasi tanah dan juga parameter-parameter yang akan digunakan serta untuk menentukan klasifikasi situs. BAB V DESAIN DAN ANALISIS FONDASI TIANG BOR Bab ini berisikan perhitungan desain fondasi tiang bor yang meliputi gaya dukung aksial, daya dukung lateral, analisis penurunan tanah, serta penulangan yang diperlukan. BAB VI DESAIN DAN ANALISIS STRUKTUR PENAHAN TANAH Bab ini berisikan perhitungan dan pemodelan dinding diafragma sebagai struktur penahan tanah serta angkur sebagai perkuatannya. BAB VII KUANTIFIKASI DAN PERHITUNGAN BIAYA Bab ini berisikan kuantifikasi dan perhitungan biaya dari pekerjaan geoteknik di proyek Stadion Kediri secara keseluruhan BAB VIII KESIMPULAN Bab ini berisikan kesimpulan dari pengerjaan Tugas Akhir Desain 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Korelasi Parameter Tanah Umumnya, tanah yang berada di suatu lokasi tidaklah homogen, melainkan terdiri dari lapisan-lapisan tanah yang mempunyai karakteristik yang berbeda. Parameter tanah merupakan karakteristik-karakterisitk tanah yang akan dijadikan pertimbangan dalam proses desain. Parameter-parameter tanah tersebut dapat diperoleh melalui pengujian lapangan maupun pengujian laboratorium. Terdapat beberapa parameter tanah yang hanya bisa diperoleh melalui pengujian lapangan. Apabila terdapat parameter serupa yang tidak diketahui, dapat digunakan korelasi empiris berdasarkan data pengujian lapangan yang ada. Pada pengerjaan Tugas Besar Desain kali ini, terdapat 2 borelog (hasil pengujian lapangan) dan hasil pengujian laboratorium untuk sample yang diperoleh dari kedua bore hole tersebut. Namun, hasil pengujian laboratorium yang ada tidak lah lengkap, sehingga diperlukan beberapa korelasi untuk mendapatkan parameter-parameter tanah yang lengkap. Maka sub-bab ini akan membahas mengenai korelasi-korelasi yang digunakan. II.1.1. Korelasi N-SPT terhadap Berat Volume Tanah Berat volume merupakan perbandingan antara massa total tanah dengan volumenya. Korelasi N-SPT terhadap berat volume untuk tanah kohesif dapat dilihat pada tabel berikut: 5 Tabel II.1 Korelasi N-SPT terhadap Berat Volume Lempung (J. E. Bowles 1979) II.1.2. Korelasi N-SPT terhadap Undrained Shear Strength (Su) Undrained shear strength adalah kuat geser dari suatu lapisan tanah (hanya terdapat pada tanah kohesif) pada kondsi undrained. Kuat geser tanah dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni kohesi dan sudut geser dalam tanah. Pada kondisi undrained, kuat geser tanah kohesif ditentukan oleh kohesinya. Setidaknya terdapat dua persamaan yang menggambarkan korelasi dari nilai NSPT terhadap undrained shear strength. Kedua persamaan korelasi adalah sebagai berikut: Tabel II.2 Korelasi N-SPT terhadap Undrained Shear Strength (Su) Terzaghi & Peck (1967) Fine-grained soil 6.25N Stroud (1974) PI < 20 20 < PI < 30 PI > 30 7N 4,5N 4N (Sumber: SPT Capability to Estimate Undrained Shear Strength of Fine-Grained Soils, 2011) 6 II.1.3. Korelasi N-SPT terhadap Modulus Elastisitas Tanah (Es) Modulus elastisitas merupakan parameter yang menggambarkan ketahanan dari suatu bahan untuk berdeformasi elastis saat dikenakan suatu besaran gaya tertentu. Korelasi dari nilai N-SPT terhadap modulus elastisitas tanah (Es) mengacu kepada tabel berikut: Tabel II.3 Korelasi N-SPT terhadap Modulus Elastisitas Tanah (Schmertmann 1970) (Sumber: Hadbook of Geotechnical Investigation and Design Tables, halaman 127) II.1.4. Korelasi Undrained Shear Strength (Su) Terhadap Overconsolidation Ratio (OCR) Overconsolidation ratio (OCR) merupakan sebuah perbandingan antara tegangan maksimum yang pernah dipikul oleh suatu tanah (Preconsolidation Pressure) dengan tegangan vertikal yang dipikul oleh tanah. Apabila nilai OCR = 1, maka tanah tersebut mengalami normally consolidated (NC). Sebaliknya, nilai OCR ο³ 1 menandakan tanah tersebut mengalami over consolidated (OC). 7 Jamiolkowski et al (1985) mengungkapkan bahwa terdapat korelasi antara undrained shear strength (Su) dan nilai OCR yang diwakili oleh persamaan berikut: ππ’ = πΌ ππΆπ π π′π£π (πΌπΌ. 1) dimana, Su = undrained shear strength ο³’vo = overburden pressure / tegangan efektif vertikal tanah Karlsrud & Hernandes-Martinez (2013) kemudian menambahkan bahwa nilai yang dapat digunakan ο‘ adalah 0,22 dan nilai b yang dapat digunakan adalah 0,8. Maka diperoleh persamaan korelasi undrained shear strength (Cu) dan nilai OCR sebagai berikut: πΆπ’ = 0,22 ππΆπ 0,8 π′π£π (πΌπΌ. 2) II.1.5. Korelasi Indeks Plastisitas (PI) terhadap Kohesi Efektif Tanah (c’) Indeks plastisitas (PI) merupakan selisih antara batas cair (LL) dan batas plastis (PL) tanah yang diperoleh melalui pengujian Atterberg Limit. Sorensen K. K. dan Okkels N. (2013) mengatakan bahwa hubungan antara indeks plastisitas dan kohesi efektif tanah OC dapat direpresentasikan oleh persamaan berikut: 7% < PI < 30% C’OC = 30 kPa 30% ο£ PI < 80% C’OC = 48 – 0,6PI kPa PI > 80% C’OC = 0 kPa 8 Sebagai tambahan, kohesi efektif tanah NC dapat dianggap bernilai 0. Guna membantu proses perhitungan apabila terdapat data indeks plastisitas yang tidak tersedia, maka dapat digunakan tabel berikut sebagai acuan: Tabel II.4 Kohesi Efektif Tanah berdasarkan Jenis Konsistensi Tanah (Sumber: Hadbook of Geotechnical Investigation and Design Tables, halaman 82) II.1.6. Korelasi Indeks Plastisitas (PI) terhadap Sudut Geser Dalam Efektif Tanah (ο¦’) Sorensen K. K. dan Okkels N. (2013) membedakan korelasi antara indeks plastisitas (PI) terhadap sudut geser dalam tanah efektif (ο¦’) untuk kondisi NC dan OC sebagai berikut: 4% < PI < 50% ο¦’OC = 45 – 14 log(PI) (ο°) 30% ο£ PI < 150% ο¦’OC = 26 – 3 log(PI) (ο°) ο¦’NC = 43 – 10 log(PI) (ο°) II.1.7. Korelasi Jenis Tanah terhadap Poisson’s Ratio Tanah Poisson’s ratio merupakan perbandingan antara kontraksi transversal dengan regangan longitudinal pada arah gaya yang bekerja. Nilai poisson’s ratio menggambarkan kompresibilitas dari suatu lapisan tanah. Berikut merupakan nilainilai dari poisson’s ratio yang dibedakan berdasarkan jenis tanah yang ditinjau: 9 Tabel II.5 Nilai Poisson’s Ratio Berdasarkan Jenis Tanah (Sumber: Principles of Geotechnical Engineering 8th Edition, halaman 362) II.1.8. Korelasi Jenis Tanah terhadap Permeabilitas Tanah Permeabilitas merupakan parameter yang melambangkan kemampuan tanah untuk melewatkan air. Semakin besar butiran tanah akan memiliki nilai permeabilitas tanah yang semakin besar. Hal ini dikarenakan rongga yang dimiliki oleh tanah berbutiran besar lebih besar dibandingkan tanah yang berbutiran halus, sehingga air semkin mudah untuk mengalir. Nilai permeabilitas tanah berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel II.6 Permeabilitas Tanah Berdasarkan Jenis Tanah (Sumber: Hadbook of Geotechnical Investigation and Design Tables, halaman 93) 10 II.1.9. Korelasi Konsistensi Tanah terhadap Modulus of Subgrade Reaction (k) dan Nilai Ι50 Modulus of Subgrade Reaction (k) merupakan tegangan reaksi yang dipikul oleh suatu lapisan tanah akibat adanya pembebanan dengan besaran tertentu yang dialami oleh tanah. Sedangkan Ι50 merupakan parameter yang melambangkan regangan aksial tanah pada saat mencapai 50% dari tegangan ultimitnya. Kedua parameter ini diperlukan untuk membentuk kurva p-y dari tanah lempung pada analisis daya dukung lateral tiang fondasi dalam. Berikut merupakan korelasi antara konsistensi tanah terhadap kedua parameter tersebut: Tabel II.7 Korelasi Konsistensi Tanah terhadap Nilai Modulus of Subgrade Reaction (k) dan Ι50 (Sumber: User’s Manual Ensoft GROUP 8.0, halaman 3-70) II.2 Klasifikasi Situs Klasifikasi situs dibutuhkan untuk menentukan kriteria desain seismik pada bangunan yang direncanakan, di antaranya adalah faktor-faktor amplifikasi dan ketentuan kebutuhan detailing struktur pada bangunan. Penetapan kelas situs dari suatu lokasi dilakukan berdasarkan profil tanah lapisan 30 m paling atas dan harus melalui 11 penyelidikan tanah di lapangan maupun di laboratorium. Apabila tidak tersedia data tanah hingga kedalaman 30 m secara spesifik pada lokasi yang ditinjau, maka perlu dilakukan estimasi oleh seorang ahli geoteknik yang memiliki sertifikat/izin keahlian yang menyiapkan laporan penyelidikan tanah berdasarkan kondisi geotekniknya. Mengacu kepada SNI 1726: 2012 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, klasifikasi situs dilakukan sesuai dengan tabel berikut: Tabel II.8 Klasifikasi Situs Kelas Situs vs (m/detik) N su (kPa) > 1500 N/A N/A SB (batuan) 750 sampai 1500 N/A N/A SC (tanah keras, sangat padat dan batuan lunak) 350 sampai 750 > 50 ≥ 100 SD (tanah sedang) 175 sampai 350 15 sampai 50 50 sampai 100 < 175 < 15 < 50 SA (batuan keras) SE (tanah lunak) Atau setiap profil tanah yang mengandung lebih dari 3 m tanah dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Indeks plastisitas, PI > 20 2. Kadar air, w ≥ 40% 3. Kuat geser niralir, su < 25 kPa SF (tanah khusus yang membutuhkan investigasi geoteknik spesifik dan analisis respons spesifik situs yang mengikuti 6.10.1) Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu atau lebih dari karakteristik berikut: - Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh akibat gempa seperti mudah likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah tersementasi lemah - Lempung sangat organik dan/atau gambut (ketebalan H > 3 m) - Lempung berplastisitas sangat tinggi (ketebalan H > 7,5 m dengan Indeks Plastisitas, PI > 75) - Lapisan lempung lunak/setengah teguh dengan ketebalan H > 35 m dengan su < 50 kPa Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa penentuan kelas situs dapat dilakukan dengan menggunakan hasil pengukuran kecepatan gelombang geser (vs), tahanan penetrasi standar lapangan (N), dan/atau kuat geser niralir (s u) dari tanah. SNI 1726: 2012 Pasal 5 menambahkan bahwa minimal hasil pengukuran dua dari tiga 12 parameter tersebut harus digunakan untuk bisa melakukan penentuan kelas situs. Berikut merupakan cara menentukan nilai rata-rata dari masing-masing parameter pada suatu lokasi yang ditinjau: 1. Kecepatan rata-rata gelombang geser π£π −ππ£πππππ ∑ππ=1 ππ = π ∑ππ=1 π π£π −π (πΌπΌ. 3) dimana, di = tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 m vs-i = kecepatan gelombang geser lapisan i (m/s) ∑ππ=1 ππ = 30 m 2. Tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata πππ£πππππ ∑ππ=1 ππ = π ∑ππ=1 π ππ (πΌπΌ. 4) dimana, di = tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 m Ni = tahanan penetrasi standar lapangan lapisan i (N60) ∑ππ=1 ππ = 30 m 3. Kuat geser niralir rata-rata π π’−ππ£πππππ ∑ππ=1 ππ = π ∑ππ=1 π π π’−π (πΌπΌ. 5) 13 dimana, di = tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 m su-i = kuat geser niralir lapisan i (kPa); tidak lebih dari 250 kPa ∑ππ=1 ππ = 30 m II.3 Percepatan Gempa Penentuan besarnya percepatan gempa yang akan digunakan dalam analisis gempa diawali dengan penentuan percepatan puncak di batuan dasar (peak ground accelerartion / PGA). Besarnya percepatan gempa di batuan dasar tergantung dari umur rencana bangunan yang direncakan, serta kemungkinan terlampauinya gempa rencana selama umur rencana (probability of exceedance / PE). Dalam perencanaan proyek Stadion Kediri, akan ditentukan besarnya percepatan gempa rencana untuk pendesainan dinding penahan tanah. Berikut merupakan peta gempa yang digunakan: 14 Gambar II.1 Peta Percepatan Puncak di Batuan Dasar untuk Probabilitas Terlampaui 7% dalam 75 Tahun (Pusat Studi Gempa Nasional 2017) 15 Setelah menentukan besarnya percepatan puncak di batuan dasar, maka perlu ditentukan besarnya percepatan gempa di permukaan. Besar percepatan gempa di permukaan tidaklah sama dengan besarnya percepatan puncak di batuan dasar. Hal ini dikarenakan, gelombang gempa yang merambat dari batuan dasar ke permukaan mengalami amplifikasi. Gambar II.2 Ilustrasi Amplifikasi Gelombang Gempa yang Merambat (Irsyam, Masyhur. Materi Kuliah Pengantar Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa) Besarnya faktor amplifasi ini tergantung dari klasifikasi situs dan besarnya percepatan puncak di batuan dasar. Mengacu kepada SNI 1726: 2012 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, besarnya faktor amplifikasi ditentukan sebagai berikut: Tabel II.9 Faktor Amplifikasi (FPGA) 16 II.4 Tekanan Lateral Tanah Tekanan lateral tanah merupakan gaya yang dipikul oleh struktur penahan tanah yang disebabkan oleh interaksinya dengan lapisan tanah yang tertahan. Besar dari tekanan lateral tanah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti parameter kuat geser tanah yang tertahan (kohesi dan sudut geser dalam), inklinasi dari permukaan tanah yang tertahan, tinggi struktur penahan tanah, inklinasi permukaan struktur penahan tanah yang menahan tanah, serta adhesi dan sudut friksi dari permukaan sturktur penahan tanah dan tanah tertahan. Berdasarkan pergerakan relatif struktur penahan tanah terhadap tanah yang ditahannya, tekanan lateral tanah dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yakni tekanan lateral kondisi diam (at rest), tekanan lateral aktif, dan tekanan lateral pasif. Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai masing-masing jenis tekanan lateral tanah. II.4.1. Tekanan Lateral Tanah Kondisi Diam Gambar II.3 Tekanan Lateral Tanah Kondisi Diam (Das, Braja M., 2011) Tekanan lateral tanah kondisi diam terjadi apabila struktur penahan tanah tidak mengalami pergerakan dari posisi awalnya. Koefisien tekanan lateral tanah kondisi diam (Ko) dapat diperoleh melalui rasio tegangan efektif tanah horizontal terhadap tegangan efektif tanah vertikal. 17 π′β πΎπ = ′ ππ£ (πΌπΌ. 6) dimana, σ’h = tegangan efektif tanah horizontal σ’v = tegangan efektif tanah vertikal Dalam perkembangannya, penentuan koefisien tekanan lateral tanah kondisi diam (Ko) dapat ditentukan dengan persamaan-persamaan lainnya, yang ditentukan berdasarkan jenis tanahnya. Pada tanah berbutir kasar (coarse-grained soils), Jaky (2014) merumuskan persamaan empiris sebagai berikut: πΎπ = 1 − π πππ′ (πΌπΌ. 7) dimana, φ’ = sudut geser dalam efektif tanah Sherif dan Fang (1984), berdasarkan pengujian laboratorium yang mereka lakukan, menyatakan bahwa persamaan yang dirumuskan oleh Jaky cocok untuk loose sand. Apabila digunakan untuk dense sand yang terkompaksi, persamaan tersebut akan memberikan hasil yang terlalu konservatif sehingga keduanya merekomendasikan persamaan baru untuk dense sand sebagai berikut: πΎπ = (1 − π πππ) + 5.5 [ πΎπ πΎπ (min) − 1] (πΌπΌ. 8) dimana, φ’ = sudut geser dalam efektif tanah γd = berat volume kering aktual tanah yang terkompaksi γd(min) = berat volume kering tanah pada kondisinya yang paling loose 18 Massarsch (1979) mengusulkan dua persamaan untuk tanah berbutir halus (finegrained soil). Persamaan pertama digunakan untuk tanah normalyl consolidated dan persamaan kedua digunakan untuk tanah oversolidated. πΎπ = 0.44 + 0.42 [ ππΌ (%) ] 100 πΎπ (ππ£ππππππ ππππππ‘ππ) = πΎπ (ππππππππ¦ ππππ ππππππ‘ππ) √ππΆπ (πΌπΌ. 9) (πΌπΌ. 10) dimana, PI = indeks plastisitas OCR = overconsolidation ratio Besarnya gaya tekanan lateral tanah kondisi diam per satuan panjang pada suatu struktur penahan tanah dapat ditentukan dengan menghitung luas dari diagram tekanan lateral tanah. Dengan begitu, gaya tekanan lateral tanah kondisi diam dapat ditentukan dengan persamaan berikut: 1 ππ = πΎπ πΎπ»2 2 (πΌπΌ. 11) dimana, Po = gaya tekanan lateral tanah kondisi diam per satuan panjang Ko = koefisien tekanan lateral tanah kondisi diam γ = berat volume tanah H = tinggi tanah tertahan 19 Gambar II.4 Distribusi Tekanan Laterla Tanah Kondisi Diam pada Struktur Penahan Tanah (Das, Braja M., 2011) Apabila sebagian dari tanah yang tertahan berada di bawah muka air tanah, maka besar gaya tekanan lateral tanah kondisi diam dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut: 1 1 2 ππ = πΎπ πΎπ»1 2 + πΎπ πΎπ»1 π»2 + (πΎπ πΎ′ + πΎπ€ )π»2 2 2 (πΌπΌ. 12) dimana, γw = berat volume air γ’ = berat volume tanah kering H1 = tinggi tanah tertahan di atas muka air tanah H2 = tinggi tanah tertahan di bawah muka air tanah Gambar II.5 Distribusi Tekanan Laterla Tanah Kondisi Diam dengan Sebagian Tanah Tertahan Terendam (Das, Braja M., 2011) 20 II.4.2. Tekanan Lateral Tanah Aktif Gambar II.6 Tekanan Lateral Tanah Aktif (Das, Braja M., 2011) Tekanan lateral tanah aktif terjadi apabila struktur penahan tanah bergerak menjauh secara perlahan dari lapisan tanah yang ditahan olehnya. Hal ini menyebabkan tegangan horizontal pada tanah akan terus berkurang hingga tercapai suatu kondisi kesetimbangan plastis (plastic equilibrium) dan tanah mengalami keruntuhan. Rankine (1857) merumuskan besarnya koefisien lateral tanah dan tegangan tanah pada kondisi aktif sebagai berikut: π′π π′ 2 πΎπ = = π‘ππ (45 − ) π′π 2 (πΌπΌ. 13) π′ π′ ′ π′π = πΎπ§ π‘ππ (45 − ) − 2π π‘ππ (45 − ) 2 2 (πΌπΌ. 14) 2 dimana, Ka = koefisien tekanan lateral tanah aktif σ’a = tegangan tekanan lateral tanah aktif σ’o = overburden pressure tanah c’ = kohesi tanah efektif z = kedalaman dari titik yang ditinjau 21 II.4.3. Tekanan Lateral Tanah Pasif Gambar II.7 Tekanan Lateral Tanah Pasif (Das, Braja M., 2011) Tekanan lateral tanah pasif terjadi apabila struktur penahan tanah bergerak mendorong lapisan tanah yang ditahan olehnya secara perlahan. Hal ini menyebabkan tegangan horizontal pada tanah akan terus meningkat hingga tercapai suatu kondisi kesetimbangan plastis (plastic equilibrium) dan tanah mengalami keruntuhan. Rankine (1857) merumuskan besarnya koefisien lateral tanah dan tegangan tanah pada kondisi pasif sebagai berikut: π′π π′ 2 πΎπ = = π‘ππ (45 + ) π′π 2 π′π = πΎπ§ π‘ππ2 (45 + π′ π′ ) + 2π ′ π‘ππ (45 + ) 2 2 (πΌπΌ. 15) (πΌπΌ. 16) dimana, Kp = koefisien tekanan lateral tanah pasif σ’p = tegangan tekanan lateral tanah pasif σ’o = overburden pressure tanah c’ = kohesi tanah efektif z = kedalaman dari titik yang ditinjau 22 II.5 Dinding Penahan Tanah Dinding penahan tanah merupakan struktur yang didesain untuk menahan gaya lateral, baik dari tanah maupun air, yang dapat bersifat permanen maupun sementara. Umumnya, dinding penahan tanah digunakan pada pekerjaan konstruksi di lereng ataupun yang melibatkan pekerjaan galian. Pada proyek Stadion Kediri ini, dinding penahan tanah akan dirancang untuk melindungi basement stadion dari keruntuhan akibat gaya lateral yang bekerja. SNI 8460: 2017 mengenai Persyaratan Perancangan Geoteknik mengatakan bahwa embedded walls merupakan jenis dinding penahan tanah yang sering digunakan pada basement. Stabilitas dari dinding penahan tanah dengan jenis ini sebagian atau seluruhnya diperoleh dari tahanan pasif tanah yang terletak di bawah dasar galian. Dalam kasus galian, dinding dibuat sebelum pekerjaan galian dimulai. Beberapa jenis embedded walls yang ada adalah sebagai berikut: 1. Dinding sheetpile baja 2. Dinding sheetpile beton, corrugated dan flat 3. Dinding soldier pile 4. Dinding contiguous bored pile 5. Dinding secant pile 6. Dinding diafragma Pada proyek Stadion Kediri ini, jenis dinding penahan tanah yang akan digunakan adalah dinding diafragma. Dinding ini akan didesain agar terpisah dari struktur basement. Pertimbangan pemilihan dinding diafragma dalam proyek ini adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai kekakuan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis embedded walls lainnya 2. Mempunyai tingkat kekedapat terhadap air yang paling baik jika dibandingkan dengan jenis embedded walls lainnya 23 Dinding penahan tanah harus didesain dengan stabil, agar mampu memikul beban yang diterimanya dan tidak menimbulkan kerusakan bagi bangunan di sekitarnya. Agar desain yang dihasilkan stabil dan memenuhi ketentuan yang ada, maka perlu dilakukan beberapa proses analisis dalam perencanaan suatu dinding penahan tanah. Pada subbab ini, akan dibahas secara lebih lanjut mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proses perencanaan dinding penahan tanah dengan jenis dinding diafragma. II.5.1. Free Earth Support Method Free earth support method merupakan salah satu jenis metode dari analisis kesetimbangan batas pada embedded walls. Metode ini mengasumsikan tanah di bagian bawah dinding tidak mampu memberi kekangan yang dapat menimbulkan momen negative pada bagian bawah dinding. Dinding juga dianggap cukup kaku sehingga tidak terbentuk titik putar (pivot point) di bawah dasar galian (dredged line). Selain itu, asumsi dinding yang kaku juga menyebabkan tidak akan terbentuknya tahanan pasif dari tanah di belakang dinding. Gambar II.8 Diagram Gaya – Free Earth Support Method (SNI 8460: 2017) 24 Berdasarkan diagram gaya yang diperoleh, maka dapat dilakukan analisis kesetimbangan momen dan geser pada dinding yang direncanakan. Melalui analisis kesetimbangan ini, dapat diperoleh besarnya panjang penetrasi (depth of penetration) dari dinding. Panjang penetrasi dinding yang direncanakan harus mampu menghasilkan kondisi kesetimbangan momen maupun geser yang cukup. II.5.2. Analisis Kondisi Gempa Besarnya beban gempa aktual yang bekerja pada dinding penahan tanah sangat sulit untuk ditentukan, sehingga digunakan pendekatan dalam analisis kondisi gempa. Pendekatan yang sering digunakan adalah dengan memperkirakan besarnya beban lateral yang dikenakan pada dinding selama gempa berlangsung. Dinding penahan tanah yang dirancang harus dipastikan mampu menahan beban tersebut. 2 jenis pendekatan yang umumnya digunakan adalah Mononobe (1929) - Okabe (1926) dan Woods (1973). Berikut merupakan penjelasan untuk kedua pendekatan tersebut: a. Mononobe-Okabe (M-O) Mononobe-Okabe merupakan perkembangan dari teori tekanan lateral Coulomb dengan mempertimbangkan percepatan pseudostatik (kh dan kv) akibat gempa. Koefisien lateral tanah aktif saat kondisi gempa akan berbeda dibandingkan dengan kondisi statik. Gambar II.9 Tekanan Lateral Aktif pada Dinding saat Gempa (Das, Braja M., 2011) 25 πππ 2 (π ′ − π³ − π½) πΎπ΄πΈ = 2 πππ 2 π³ πππ π½ cos(πΏ ′ + π³ + π½) {1 + √ sin(πΏ ′ (πΌπΌ. 17) π ′ ) sin(π ′ + − πΌ − π½) } cos(πΏ ′ + π³ + π½) cos(π³ − πΌ) πβ π½ = π‘ππ−1 ( ) 1 − ππ£ (πΌπΌ. 18) Nilai kh yang digunakan adalah setengah dari percepatan gempa di permukaan, sedangkan nilai kv = 0. Setelah memperoleh koefisien tanah lateral saat kondisi gempa, maka dapat dihitung besarnya tekanan lateral aktif saat kondisi gempa. Besarnya beban akibat gempa (ΔPAE) yang bekerja pada dinding penahan tanah dapat ditentukan dengan mencari selisih antara tekanan lateral aktif saat kondisi gempa (PAE) dengan tekanan lateral aktif saat kondisi statik (PA). ππ΄πΈ = 1 πΎ π»2 (1 − ππ£ ) πΎπ΄πΈ 2 π₯ππ΄πΈ = ππ΄πΈ − ππ΄ (πΌπΌ. 19) (πΌπΌ. 20) Pendekatan Mononobe-Okabe (M-O) ini digunakan untuk dinding penahan tanah dengan tipe yielding walls. Yielding walls merupakan dinding yang pada salah satu ujungnya tidak terkekang / bebas bergerak. b. Woods Pendekatan Woods ini digunakan untuk dinding penahan tanah dengan tipe non-yielding walls. Non-yielding walls merupakan dinding yang pada kedua ujungnya terkekang. Dalam pendekatan Woods, digunakan percepatan pseudostatik horizontal yang besarnya sama dengan setengah dari nilai percepatan gempa di permukaan tanah. Selain itu, besarnya beban akibat gempa juga dipengaruhi oleh besarnya berat volume rata-rata lapisan tanah di sepanjang dinding penahan tanah, serta panjang dinding penahan tanah itu sendiri. 26 Gambar II.10 Gaya Gempa dnegan Metode Wood dimana, ΔPAE = beban lateral akibat gempa (kN/m/m) kh = percepatan pseudostatik horizontal γ = berat volume rata-rata dari tanah di sepanjang dinding penahan tanah II.5.3. Analisis Basal Heave Basal heave merupakan kondisi mengalirnya tanah ke dalam galian akibat berat tanah yang berada di bagian belakang dinding melebihi kemampuan dari tanah yang berada di bawah galian. Ketidakmampuan tanah di bawah galian dalam menahan tekanan dari tanah di belakang galian menyebabkan pergerakan tanah di bawah galian dan tanah di dasar galian akan mendorong ke atas. Basal heave umumnya terjadi pada tanah kohesif. 27 Gambar II.11 Ilustrasi Kondisi Basal Heave (Das, Braja M., 2011) Terzaghi (1943) menyatakan bahwa analisis keruntuhan galian akibat basal heave dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut: π π’−2 ππ π π» πΎπ» + π − π’−1 π΅′ π΅ π΅ ′ = πππ ( , π) √2 πΉπ = (πΌπΌ. 21) (πΌπΌ. 22) dimana, Nc = 5.7 su-1 = kuat geser tak terdrainase (undrained) lapisan tanah di atas elevasi dasar galian (kN/m2) su-2 = kuat geser tak terdrainase (undrained) lapisan tanah di bawah dasar galian higga sebelum lapisan tanah keras (kN/m2) B = lebar galian (m) T = jarak dari dasar galian ke lapisan tanah keras (m) H = tinggi galian (m) q = beban merata yang bekerja di permukaan tanah sekitar galian (kN/m2) γ = berat volume lapisan tanah di atas elevasi dasar galian (kN/m3) 28 II.5.4. Kriteria Perencanaan Dinding Penahan Tanah Suatu desain dinding penahan tanah dapat dinyatakan stabil apabila memenuhi persyaratan faktor kemanan dan deformasi yang telah ditentukan. Berikut merupakan persyaratan faktor keamanan untuk berbagai macam kondisi yang perlu diperiksa untuk suatu perancangan dinding penahan tanah: Tabel II.10 Kriteria Faktor Keamanan Perancangan Dinding Penahan Tanah KONDISI FSMINIMUM Guling 2 Geser 1.5 Stabilitas Global 1.5 Gempa 1.1 Basal Heave 1.25 SUMBER SNI 8460: 2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik Sedangkan untuk persyaratan deformasi, akan dibedakan untuk kondisi statik dan gempa. Pada kondisi statik, persyaratan deformasi dipengaruhi oleh tinggi galian serta jarak galian dengan bangunan sekitar (SNI 8460: 2017). Sedangkan untuk kondisi gempa, persyaratan deformasi dipengaruhi oleh tinggi galian serta kategori resiko dari bangunan yang direncanakan (SNI 1726: 2012). Tabel II.11 Batas Maksimum Deformasi Lateral Dinding Penahan Tnah (Kondisi Gempa) 29 Tabel II.12 Batas Maksimum Deformasi Dinding Penahan Tanah (Kondisi Statik) Lokasi gedung dan infrastruktur eksisting terdekat Batas maksimum deformasi lateral pada dinding Keterangan: Zona 3 (x/H > 2) Zona 1 (x/H < 1) Zona 2 (1 ≤ x/H ≤ 2) Tanah Tipe A Tanah Tipe B x = jarak dari batas galian H = kedalaman galian δw = defleksi dinding Batas izin maksimum deformasi 0,5% 0,7% 0,7% 1% (δw/H) Keterangan: a) Tanah Tipe A meliputi: tanah lempung dan lanau overconsolidated (overconsolidated stiff clays and silts), tanah residual (residual soils), dana tanah pasir dengan kepadatan sedang sampai dengan padat (medium to dense sands) b) Tanah Tipe B meliputi: tanah lempung dan lanau lunak (soft clays, silts), tanah organik (organic soils) dan tanah timbunan tidak terpadatkan (loose fills) II.6 Angkur Tanah Terdapat beberapa sistem penunjang yang dapat digunakan dalam penggunaan embedded walss sebagai dinding penahan tanah. Dalam kasus galian, pemasangan sistem penunjang dan penggalian tanah dilakukan secara bergantian sampai penggalian mencapai rencana kedalaman galian. Beberapa jenis sistem penunjang dinding yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: 1. Angkur tanah 2. Strutting baja (wall to wall strut atau rakers) 3. Lantai basement terpilih 4. Tiang pancang miring, dimana tiang berfungsi untuk menahan gaya aksial tekan 5. Berm sementara 30 Gambar II.12 Jenis-Jenis Sistem Penunjang Embedded Walls (SNI 8460:2017) Pada proyek Stadion Kediri ini, jenis sistem penunjang dinding penahan tanah yang akan digunakan angkur tanah. Beberapa alasan yang melatarbelakangi dipilihnya angkur tanah sebagai sistem penunjang adalah sebagai berikut: 1. Lantai basemen terpilih tidak dapat digunakan karena dinding penahan tanah didesain terpisah dari basement 2. Strutting tidak dapat digunakan karena umumnya sistem ini digunakan apabila dinding penahan tanah dijadikan satu dengan basement dimana strut yang dipakai akan tersambung dengan kolom terdekat 3. Rakers dan tiang pancang miring memakan lebih banyak ruang terbuka Sistem pengangkuran adalah sistem penunjang dinding penahan tanah yang berfungsi untuk menyalurkan gaya tarik yang bekerja ke lapisan tanah/batuan pendukung. Angkur tanah terdiri dari 3 bagian, yakni fixed length, free length, dan kepala angkur (anchor head). Berikut merupakan fungsi dari masing-masing bagian angkur tanah: 1. Kepala angkur (anchor head) Kepala angkur berfungsi untuk menyalurkan elemen prategang ke dinding penahan tanah 2. Fixed length Fixed length merupakan bagian angkur yang menahan gaya tarik angkur dengan memanfaatkan friksi yang timbul antara permukaan grout dan tanah 31 3. Rakers dan tiang pancang miring memakan lebih banyak ruang terbuka Gambar II.13 Komponen-Komponen dari Angkur Tanah (SNI 8460: 2017) II.6.1. Fixed Length Fixed length harus terbenam pada lapisan tanah yang keras agar dapat berfungsi sebagai penahan gaya tarik angkur dalam menahan dinding penahan tanah. Jika terbenam pada tanah non-kohesif, maka lapisan tanah tersebut harus mempunyai nilai NSPT ≥ 25, sedangkan pada tanah kohesif lapisan tanah tersebut harus mempunyai nilai NSPT ≥ 20. Panjang minimum dari fixed length adalah 3 m dan panjang maksimumnya 13 m. Mengacu kepada SNI 8460: 2017, apabila panjang yang digunakan melebihi 13 m maka perlu dilakukan pengujian pull out untuk membuktikan bahwa kapasitas dapat termobilisasi lebih panjang. Kapasitas tarik angkur berasal dari friksi yang timbul antara permukaan fixed length dengan lapisan tanah tempat fixed length terbenam. Apabila terbenam pada lapisan tanah kohesif, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: π π’ππ‘ = πΌ π΄π π π’ (πΌπΌ. 23) dimana, α = faktor adhesi (tergantung nilai kuat geser tak terdrainase tanah) As = luas selimut fixed length su = kuat geser tak terdrainase (undrained) lapisan tanah dimana fixed length terbenam 32 Gambar II.14 Penentuan Nilai Faktor Adhesi / α (API RP2A Method 2 - 1986) Apabila terbenam pada lapisan tanah non-kohesif, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: π π’ππ‘ = π′π£ π΄π πΎπ (πΌπΌ. 24) dimana, σ’v = tegangan vertikal efektif pada tengah-tengah fixed length As = luas selimut fixed length Ks = koefisien angkur Tabel II.13 Koefisien Angkur (Canadian Foundation Engineering Manual) 33 II.6.2. Free Length Free length dari angkur yang digunakan dapat berupa bar tendon atau strand tendon. Menurut FHWA-IF-99-015, panjang minimum free length yang menggunakan bar tendon adalah 3 m dan yang menggunakan strand tendon adalah 4.5 m. Dalam perancangan dinding penahan tanah di proyek Stadion Kediri, akan digunakan strand tendon. Spesifikasi dari strand tendon yang digunakan mengacu kepada brosur VSL Ground Anchor System sebagai berikut: Tabel II.14 Spesifikasi Strand Tendon d (mm) 12.9 A (mm2) 100 Number of Strands Fmax (kN) Number of Strands Fmax (kN) 2 372 8 1488 3 558 9 1674 4 744 10 1860 5 930 11 2046 6 1116 12 2232 7 1302 13 2418 II.6.3. Kriteria Perencanaan Angkur Tanah Pemasangan angkur tanah harus mempertimbangkan stabilitas global dan efek negative pada struktur/lingkungan sekitar. Mengacu kepada SNI 8460: 2017 mengenai Persyaratan Perancangan Geoteknik, pemasangan angkur tanah juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: a. Fixed length harus terbenam minimum 5 m dari permukaan tanah b. Fixed length harus berada di luar bidang gelincir kritis saat meninjau stabilitas global c. Spasi horizontal minimum 1,5 m untuk angkur dengan diameter ≤ 0,2 m agar efek grup tidak perlu diperhitungkan 34 d. Agar efektif dalam menahan gaya yang bekerja, maka sudut kemiringan angkur terhadap arah bekerjanya gaya umumnya berkisar 30 – 45 Gambar II.15 Persyaratan Fixed Length di Luar Bidang Gelincir Kritis (SNI 8460: 2017) Perencanaan angkur tanah juga harus mempertimbangkan faktor keamanan minimum, baik itu untuk free length maupun fixed length. Faktor keamanan minimum dibedakan berdasarkan umur layan angkur yang direncanakan. Angkur sementara (umur layan ≤ 2 tahun) mempunyai faktor keamanan yang lebih kecil dibandingkan dengan angkur permanen. Mengacu kepada SNI 8460: 2017 mengenai Persyaratan Perancangan Geoteknik, berikut merupakan persyaratan fakotr keamanan minimum untuk perencanaan angkur tanah: Tabel II.15 Faktor Keamanan Minimum Angkur Tanah 35 II.7 Fondasi Tiang Bor SNI 8460: 2017 mengenai Persyaratan Perancangan Geoteknik mengatakan bahwa fondasi dari suatu gedung/struktur harus direncanakan dan dibangun agar aman dalam memikul beban-beban yang bekerja padanya tanpa mengurangi kestabilan ataupun menyebabkan deformasi yang besar pada bangunan tersebut, atau bangunan lain di sekitarnya. Mengacu kepada buku Foundation Design Principles and Practices 2 nd Edition yang ditulis oleh Donald P. Coduto, fondasi dalam diperlukan pada kondisi-kondisi sebagai berikut: 1. Lapisan tanah bagian atas sangat lemah untuk memikul beban dari struktur sehingga beban tersebut perlu ditransfer ke lapisan tanah yang lebih dalam dan lebih kuat 2. Beban dari struktur sangat lah besar sehingga apabila digunakan fondasi dangkal akan dihasilkan dimensi yang terlalu besar 3. Konstruksi fondasi mengharuskan adanya proses penetrasi fondasi melewati air (pada lokasi dengan air muka tanah yang tinggi) 4. Diperlukannya kapasitas beban lateral dan uplift yang besar Terdapat 2 jenis fondasi dalam yang umumnya digunakan, yakni fondasi tiang pancang dan fondasi tiang bor. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis fondasi: 36 Tabel II.16 Kelebihan dan Kekurangan Fondasi Tiang Pancang TIANG PANCANG (DRIVEN PILE) Kelebihan (+) Kekurangan (-) Tanah ikut terpadatkan sehingga meningkatkan daya dukung tanah Menghasilkan getaran dan suara yang mengganggu lingkungan sekitar Dapat memikul beban yang besar Tidak dapat digunakan pada tanah / batuan yang keras Kualitas mutu beton dapat lebih dijamin karena hasil fabrikasi Memungkinkan terjadinya efek negative skin friction Tabel II.17 Kelebihan dan Kekurangan Fondasi Tiang Bor TIANG BOR (BORED PILE) Kelebihan (+) Kekurangan (-) Tidak membahayakan lingkungan sekitar dalam proses pemasangannya Tidak bisa melakukan pengecekan mutu dari hasil pengecoran Dapat memikul beban yang besar Pada lapisan tanah dengan air muka yang cukup dekat dengan permukaan, apabila terdapat air yang masuk pada saat proses pengecoran dapat menurunkan kualitas beton Dapat digunakan pada tanah / batuan yang keras Apabila tanah yang dilubangi mengalami keruntuhan, maka dapat mengakibatkan terjadinya necking Pada Proyek Stadion Kediri akan digunakan fondasi tiang bor. Alasan dari penggunaan fondasi tiang bor adalah agar tiang fondasi dapat didesain hingga tanah keras untuk memaksimalkan daya dukung fondasi yang akan digunakan. Keterbatasan 37 tiang pancang yang tidak dapat menembus tanah keras menyebabkan adanya kemungkinan panjang tiang yang digunakan akan berubah dari desain yang sudah dibuat. Selain itu, penggunaan fondasi tiang bor juga dapat mengoptimalkan penggunan tulangan yang digunakan sesuai dengan beban yang bekerja. II.7.1. Daya Dukung Aksial Tekan Tiang Tunggal Kapasitas aksial tekan ultimit dari suatu tiang ditentukan oleh dua faktor, yakni tahanan geser sepanjang selimut tiang (skin friction) dan tahanan ujung tiang (end bearing). Maka, besar dari kapasitas aksial tekan ultimit dari suatu tiang dapat dituliskan kedalam sebuah persamaan sebagai berikut: ππ’ = ππ + ππ (πΌπΌ. 25) πΏ ππ’ = ∑ ππ π΄π + ππ π΄π (πΌπΌ. 26) π§=0 dimana, Qu = daya dukung aksial tekan ultimit tiang Qs = daya dukung aksial tekan akibat geser selimut tiang Qp = daya dukung aksial tekan ujung tiang fs = tahanan geser selimut tiang per satuan luas qp = tahanan ujung tiang per satuan luas As = luas selimut tiang Ap = luas penampang tiang Dengan begitu, kapasitas izin suatu tiang bor (Qall) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: ππππ = ππ + ππ ππΉ (πΌπΌ. 27) 38 Gambar II.16 Ilustrasi Daya Dukung Aksial Tekan Tiang Tunggal (Das, Braja M., 2011) Berikut merupakan penjelasan mengenai proses perhitungan daya dukung geser selimut dan ujung dari suatu tiang: a. Daya dukung geser selimut Perhitungan daya dukung geser selimut tiang pada tanah kohesif dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut: ππ = ο‘ π₯ ππ’π π₯ πΏπ π₯ π (πΌπΌ. 28) dimana, ο‘ = koefisien adhesi antara tanah dan tiang cui = undrained shear strength pada lapisan tanah i p = keliling selimut tiang Li = tinggi tinjauan tiang Menurut Reese dan Wright (1988), nilai koefisien adhesi antara tanah dan tiang yang digunakan untuk fondasi tiang bor adalah 0.55. b. Daya dukung ujung Daya dukung ujung pada tanah kohesif dapat dihitung dengan menggunakan persamaan yang dibuat oleh Meyerhoff (1976) sebagai berikut: ππ = 9 π₯ ππ’π π₯ π΄π (πΌπΌ. 29) 39 II.7.2. Daya Dukung Aksial Tarik Tiang Tunggal Kapasitas aksial tarik ultimit dari suatu tiang ditentukan oleh dua faktor, yakni tahanan geser sepanjang selimut tiang (skin friction) dan berat dari tiang itu sendiri. Nilai tahanan geser pada perhitungan daya dukung aksial tarik tiang tunggal tidak sama dengan yang digunakan pada perhitungan daya dukung aksial tekan tiang tunggal, melainkan terdapat reduksi nilai tahanan geser tiang. Besar dari kapasitas aksial tarik ultimit dari suatu tiang dapat dituliskan kedalam sebuah persamaan sebagai berikut: πΏ ππ’ = π ∑ ππ + ππ (πΌπΌ. 30) π§=0 dimana, Tu = daya dukung aksial tarik ultimit tiang n = faktor reduksi tahanan geser aksial tarik = bernilai 0,5 untuk tanah non-kohesif = bernilai 0,7 untuk tanah kohesif Wp = daya dukung aksial tarik ultimit tiang II.7.3. Daya Dukung Lateral Tiang Tunggal Daya dukung lateral tiang pada pengerjaan Tugas Besar kali ini akan menggunakan metode kurva p-y, dimana metode ini memodelkan interaksi antara tiang dengan tanah di sekelilingnya. Dalam penelitiannya, Reese (1984) menjelaskan beberapa prosedur untuk membuat kurva p-y berdasarkan percobaan dengan menggunakan berbagai tiang dalam menahan gaya lateral dan didasarkan pada perilaku tanah dalam menerima tegangan. Terdapat dua asumsi yang digunakan dalam membuat kurva p-y, yakni sebagai berikut: a. Kurva p-y menggambarkan deformasi lateral tanah akibat gaya horizontal dengan membagi tiang menjadi beberapa bagian di setiap kedalaman 40 b. Kurva p-y tidak bergantung pada bentuk dan kekakuan dari tiang. Selain itu, pembagian beban di atas dan di bawah dari masing-masing bagian tidak berpengaruh, sehingga kurva ini hanya menghitung defleksi berdasarkan kekuatan tanah Beberapa faktor yang mempengaruhi daya dukung lateral tiang tunggal pada perhitungan dengan metode kurva p-y adalah parameter tanah, dimensi tiang, serta kondisi pembebanan yang dialami (statis atau dinamis). II.7.4. Daya Dukung Kelompok Tiang Tidak jarang diperlukan lebih dari satu buah tiang fondasi untuk mentransfer beban dari satu atau beberapa kolom. Agar mampu mentransfer beban yang diterimanya dengan baik, maka tiang-tiang fondasi tersebut harus dapat bekerja secara bersama-sama. Oleh karena itu, kelompok tiang yang didesain untuk mentrasfer dari satu atau beberapa kolom yang sama ini akan disatukan oleh sebuah pile cap. Pile cap akan membantu untuk menggabungkan kekuatan dari masingmasing tiang sehingga kelompok tiang dapat bekerja secara bersama-sama. Jumlah tiang dalam suatu pile cap ditentukan oleh besarnya beban yang bekerja dan kapasitas tiang tunggal. Perbedaan jumlah tiang akan menghasilkan konfigurasi tiang yang berbeda pula. Umumnya nilai minimum dari jarak center-to-center tiang dalam satu pile cap adalah 2,5D sampai 3D (D = diameter tiang). Gambar II.17 Contoh Konfigurasi Kelompok Tiang (Bowles, Joseph E., 1997) 41 Ketika tiang fondasi dipasang berdekatan satu dengan yang lainnya, maka tegangan yang ditransfer oleh masing-masing tiang ke tanah mungkin beririsan. Hal ini menyebabkan berkurangnya daya dukung tanah dari tiang tersebut. Oleh karena itu, untuk memperoleh daya dukung kelompok tiang yang lebih akurat diperlukan perhitungan efisiensi grup tiang yang nilainya dipengaruhi oleh konfigurasi tiang yang digunakan. Gambar II.18 Ilustrasi Daya Dukung Kelompok Tiang (Das, Braja M., 2011) Secara umum, daya dukung kelompok tiang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: ππ’π = π π₯ ∑ ππ’π (πΌπΌ. 31) dimana, Qug = daya dukung kelompok tiang Qus = daya dukung masing-masing tiang tunggal η = efisiensi kelompok tiang Berikut ini merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya efisiensi kelompok tiang: 42 a. Converse-Labbare π = 1−π [ (π − 1) π + (π − 1)π ] 90 π₯ π π₯ π π· π = π‘ππ−1 ( ) π (πΌπΌ. 32) (πΌπΌ. 33) dimana, m = jumlah baris n = jumlah kolom d = jarak center-to-center antar tiang tunggal D = diameter tiang tunggal b. Los Angeles π= 1− π· [π(π − 1) + π(π − 1) + √2 (π − 1)(π − 1)] (πΌπΌ. 34) ππ₯ππ₯ππ₯π c. Kenney π = 1− 36π (π + π − 2) 0.3 + (75π2 − 7)(π + π − 1) π + π (πΌπΌ. 35) Daya dukung aksial kelompok tiang juga dapat dihitung dengan analisis yang lebih sederhana, dimana kelompok tiang dianggap sebagai sebuah blok. Daya dukung aksial kelompok tiang yang diperoleh dari perhitungan ini kemudian akan dibandingkan dengan beban yang bekerja dalam analisis keruntuhan blok. Berikut merupakan persamaan yang digunakan untuk perhitungan kapasitas daya dukung aksial kelompok tiang yang dianggap sebagai sebuah blok: 43 πΏ ππ = ∑ ππ ππ πΏ + 9 ππ’π π΄π (πΌπΌ. 36) π§=0 π΄π = πΏπ π₯ π΅π (πΌπΌ. 37) ππ = 2 π₯ (πΏπ + π΅π ) (πΌπΌ. 38) dimana, Qb = daya dukung aksial tekan ultimit blok fs = tahanan geser selimut tiang per satuan luas pb = keliling blok Ab = luas permukaan blok cui = undrained shear strength pada lapisan tanah i Gambar II.19 Ilustrasi Analisis Kelompok Tiang sebagai Blok (Das, Braja M., 2011) II.7.5. Penurunan Tiang Tunggal dan Kelompok Tiang Pada umumnya, penurunan akibat adanya pembebanan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yakni sebagai berikut: a. Immidiate settlement / Elastic settlement Penurunan yang disebabkan oleh deformasi elastis tanah akibat adanya pembebanan, tanpa adanya perubahan kadar air. Penurunan elastik dari tiang tunggal dapat dihitung dengan menggunakan persamaan – persamaan berikut: 44 ππ = ππ1 + ππ2 + ππ3 (ππ€π + π ππ€π ) π₯ πΏ π΄π π₯ πΈπ (πΌπΌ. 40) ππ€π π₯ π· π₯ (1 − π2 ) π₯ πΌπ€π πΈπ (πΌπΌ. 41) ππ€π π· π₯ π₯ (1 − π2 ) π₯ πΌπ€π π π₯ πΏ πΈπ (πΌπΌ. 42) ππ1 = ππ2 = ππ3 = (πΌπΌ. 39) πΌπ€π = 2 + 0.35 π₯ √ πΏ π· (πΌπΌ. 43) dimana, Se1 = penurunan elastik tiang Se2 = penurunan tiang akibat beban pada ujung tiang Se3 = penurunan tiang akibat beban yang tersalur sepanjang tiang Qwp = kontribusi tahanan gaya ujung tiang akibat pembebanan Qws = kontribusi tahanan gaya geser selimut akibat pembebanan qwp = kontribusi tahanan gaya persatuan luas ujung tiang akibat pembebanan Ap = luas permukaan tiang Lp = panjang tiang p = keliling tiang D = diameter tiang Ep = modulus elastisitas tiang Es = modulus elastisitas tanah pada ujung tiang μ = poisson ratio tanah ξ = faktor distribusi tahanan geser selimut (0.5 – 0.67) Iwp = faktor pengaruh tiang (0.85) Iws = faktor pengaruh tiang 45 Penurunan elastik dari kelompok tiang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Vesic (1969) sebagai berikut: πππ = √ π΅π π₯ ππ π· (πΌπΌ. 44) dimana, Sge = penurunan elastik kelompok tiang Bg = lebar kelompok tiang Se = penurunan elastik tiang tunggal b. Primary consolidation settlement Penurunan yang disebabkan oleh adanya perubahan volume tanah akibat terdisipasinya air pori seiring berjalannya waktu akibat pembebanan. Penurunan ini hanya terjadi pada tanah kohesif. Penurunan primary consolidation dapat dihitung dengan persamaan berikut: Untuk tanah lempung NC (Normally Consolidated), πΆπ π» π ′ π + π₯π ′ ππ = log 1 + ππ π′π (πΌπΌ. 45) Untuk tanah lempung OC (Over Consolidated), πΆπ π» π ′ π + π₯π ′ ππ = log 1 + ππ π′π (πΌπΌ. 46) Untuk tanah lempung dengan π′π < π′π < π′π + π₯π′ πΆπ π» π′π + π₯π′ πΆπ π» π ′ π + π₯π ′ ππ = ( log )+ ( log ) (πΌπΌ. 47) 1 + ππ π′π 1 + ππ π′π 46 c. Secondary consolidation settlement Penurunan yang disebabkan oleh adanya penyesuaian yang bersifat plastis dari butir-butir tanah. Penurunan ini terjadi setelah tekanan air pori terdisipasi seluruhnya. II.7.6. Kriteria Perencanaan Fondasi Mengacu kepada SNI 1726: 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, kombinansi pembebanan yang digunakan pada proses pendesainan dimensi fondasi menggunakan metode tegangan izin (Allowable Stress Design / ASD) sebagai berikut: 1. D 2. D + L 3. D + (Lr atau R) 4. D + 0.75L + 0.75 (Lr atau R) 5. D + (0.6W atau 0.7E) 6. D + 0.75L + 0.75 (0.6W) + 0.75 (Lr atau R) 7. D + 0.75L + 0.75 (0.7E) + 0.75 (Lr atau R) 8. 0.6D + 0.6W 9. 0.6D + 0.7E Pembebanan pada kondisi gempa 10. (1 + 0.14 SDS) D + H + F + 0.7 (ο² atau Ω0) QE 11. (1 + 0.1 SDS) D + H + F + 0.525 (ο² atau Ω0) QE + 0,75L + 0,75 (Lr atau R) 12. (0.6 - 0.14 SDS) D + 0.7 (ο² atau Ω0) QE + H Suatu desain fondasi dapat dinyatakan stabil apabila memenuhi persyaratan faktor kemanan, deformasi, serta penurunan (settlement) yang telah ditentukan. Berikut merupakan persyaratan faktor keamanan untuk berbagai macam kondisi yang perlu diperiksa untuk suatu fondasi: 47 Tabel II.18 Kriteria Faktor Keamanan Fondasi KONDISI FSMINIMUM SUMBER Servis 2 SNI 8460: 2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik Gempa Nominal 1.9 Gempa Kuat 1.6 Draft Konsensus Komisi Kemanan Jembatan dan Terowongan Jalan 2018 Mengacu kepada SNI 8460: 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik, besarnya deformasi lateral yang dialami oleh tiang akibat beban yang dipikulnya dibatasi pada nilai-nilai tertentu. Untuk gempa rencana, deformasi lateral dibatasi sebesar 12 mm dan untuk gempa kuat dalam kondisi tiang tunggal dan free head, deformasi lateral dibatasi sebesar 25 mm. Mengacu kepada SNI 8460: 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik, besarnya penurunan total dan beda penurunan yang diizinkan ditentukan berdasarkan toleransi struktur atas dan bangunan sekitar yang harus ditinjau berdasarkan masing-masing kasus tersendiri dengan mengacu pada integritas, stabilitas dan fungsi dari struktur di atasnya. Penurunan total yang dialami fondasi haruslah lebih kecil dari: πΏππ§ππ < 15 ππ + π (πππππ ππ) 600 Beda penurunan (differential settlement) yang diperkirakan akan terjadi harus ditentukan secara saksama dan konservatif, serta pengaruhnya terhadap bangunan gedung tinggi di atasnya harus dicek untuk menjamin bahwa beda penurunan tersebut masih memenuhi kriteria kekuatan dan kemampulayanan sebesar 1/300. 48 BAB III METODOLOGI III.1 Alur Pengerjaan Gambar III.1 Alur Pengerjaan Tugas Akhir 49 III.2 Pengumpulan Data Pengerjaan Tugas Besar ini diawali dengan pengumpulan data tanah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan profil dan parameter tanah. Data tanah yang diperoleh terdiri dari 2 jenis, yakni data lapangan dan data laboratorium. Berikut merupakan penjelasan singkat terkait dengan masing-masing jenis data tanah: 1. Data lapangan Data lapangan merupakan data tanah yang diperoleh dari investigasi lapangan. Umumnya, data tanah ini dapat berupa bore log, hasil dari pengujian SPT (Standard Penetration Test), ataupun CPT log, hasil dari pengujian CPT (Cone Penetration Test). 2. Data laboratorium Data laboratorium merupakan data tanah yang diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium. Sample tanah yang digunakan untuk pengujian di laboratorium sendiri merupakan sample tanah yang diperoleh dari hasil investigasi lapangan. Selain data tanah, data lain yang diperlukan dalam pengerjaan Tugas Besar ini adalah data beban dari struktur atas. Data tersebut diperlukan untuk pendesainan fondasi. III.3 Penentuan Profil dan Parameter Tanah Profil tanah merupakan hasil pengklasifikasian lapisan-lapisan tanah pada lokasi proyek Stadion Kediri. Klasifikasi tanah dilakukan berdasarkan hasil investigasi tanah yang telah dilakukan sebelumnya, dimana tanah yang memiliki konsistensi atau karakteristik yang serupa akan diklasifikasikan sebagai satu lapisan yang sama. Setelah diperoleh profil tanah dari lokasi proyek yang direncanakan, maka akan ditentukan parameter tanah untuk masing-masing lapisan tanah yang ada. Parameter tanah yang digunakan berasal dari hasil pengujian laboratorium. Apabila masih terdapat parameter tanah yang diperlukan dalam proses desain namun belum diperoleh dari hasil pengujian laboratorium, maka akan digunakan korelasi-korelasi baik dari parameter tanah yang sudah tersedia maupun dari hasil pengujian lapangan. 50 III.4 Penentuan Klasifikasi Situs Pada pengerjaan Tugas Besar kali ini, klasifikasi situs dilakukan berdasarkan data NSPT dan kuat geser niralir (undrained shear strength / su) yang telah diperoleh. Hasil perhitungan berdasarkan kedua nilai tersebut dengan klasifikasi yang lebih buruk lah yang akan ditetapkan sebagai klasifikasi situs dari lokasi proyek Stadion Kediri di Tugas Besar kali ini. Dalam perancangan struktur bawah, klasifikasi situs diperlukan untuk menentukan besarnya amplifikasi yang dialami oleh gelombang gempa ketika merambat dari batuan dasar (bedrock) ke permukaan tanah. Tak hanya berpengaruh pada perancangan struktur bawah, klasifikasi situs ini juga akan mempengaruhi desain dari struktur atas. III.5 Desain Dinding Penahan Tanah Secara umum, pendesainan dinding penahan tanah bertujuan untuk menentukan jenis, dimensi, penulangan, serta sistem perkuatan dari dinding penahan tanah yang akan digunakan pada proyek Stadion Kediri di Tugas Besar kali ini. Proses pendesainannya akan meliputi preliminary design dinding penahan tanah, pemodelan dinding penahan tanah dan sistem perkuatannya, serta penulangan berdasarkan gaya dari hasil pemodelan yang dilakukan. III.5.1. Preliminary Design Dinding Penahan Tanah Preliminary design dinding penahan tanah dengan jenis embedded walls bertujuan untuk menentukan besarnya kedalaman penetrasi (depth of penetration) dari dinding penahan tanah yang direncanakan. Perhitungannya dilakukan berdasarkan tekanan aktif pasif yang terjadi pada dinding dan belum memperhitungkan adanya sistem perkuatan tanah. Selain itu, preliminary design juga belum memperhitungkan besarnya deformasi yang dialami oleh dinding penahan tanah. Oleh karena itu, besarnya kedalaman penetrasi yang dihasilkan dari proses ini akan dioptimasi. 51 III.5.2. Pemodelan Dinding Penahan Tanah dan Sistem Perkuatannya Mengacu kepada hasil preliminary design dan parameter-parameter tanah yang telah didapat, maka dilakukan pemodelan dinding penahan tanah dan sistem perkuatannya dengan bantuan software Plaxis 2D. Melalui pemodelan ini, dapat dihitung besarnya faktor kemanan serta deformasi lateral pada dinding penahan tanah selama proses tahapan konstruksi. Pada tahap ini juga besarnya panjang penetrasi dinding penahan tanah dapat dioptimasi. Setelah diperoleh model yang memenuhi setiap persyaratan, maka gaya-gaya dalam dari dinding penahan tanah dapat diperoleh dari software dan dijadikan acuan untuk penulangan dinding penahan tanah. III.6 Desain Fondasi Secara umum, pendesainan fondasi bertujuan untuk menentukan jenis, dimensi, jumlah, serta penulangan dari fondasi yang akan digunakan pada proyek Stadion Kediri di Tugas Besar kali ini. Proses pendesainannya akan meliputi analisis daya dukung aksial, baik itu untuk tiang tunggal maupun grup tiang, serta besarnya deformasi dan faktor keamanan yang dihasilkan untuk besaran beban yang bekerja. III.6.1. Analisis Daya Dukung Aksial Tunggal Analisis daya dukung aksial meliputi daya dukung aksial tekan dan tarik yang dimiliki oleh suatu tiang. Perhitungan daya dukung aksial tekan akan meliputi perhitungan tahanan friksi dan tahanan ujung dari suatu tiang dengan diameter dan panjang efektif tertentu. Perhitungan daya dukung aksial tarik akan meliputi perhitungan tahanan friksi seperti halnya pada perhitungan daya dukung aksial tekan, namun akan dikalikan dengan suatu faktor reduksi. Mengacu kepada faktor keaman yang sudah ditentukan, kapasitas aksial yang diperoleh, serta besarnya beban yang bekerja maka dapat ditentukan jumlah tiang yang diperlukan untuk satu kolom. 52 III.6.2. Analisis Daya Dukung Lateral Tunggal Analisis daya dukung lateral dilakukan untuk memastikan bahwa tiang fondasi, dengan dimensi yang telah ditentukan sebelumnya pada analisis daya dukung aksial, menghasilkan deformasi lateral dan faktor keamanan yang memenuhi persyaratan yang ada. Analisis ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software Ensoft LPILE. Pada software tersebut, akan dicari besarnya kapasitas tiang tunggal ketika diberi deformasi tertentu. Setelah itu, mengacu kepada faktor keamanan yang sudah ditentukan, daya dukung lateral yang diperoleh, serta besarnya beban yang bekerja maka dapat ditentukan jumlah tiang yang diperlukan untuk satu kolom. III.6.3. Analisis Daya Dukung Grup Tiang Analisis daya dukung grup tiang diawali dengan menentukan konfigurasi tiang berdasarkan jumlah tiang yang telah diperoleh dari analisis daya dukung aksial dan lateral tiang tunggal. Analisis ini dilakukan dengan bantuan software Ensoft GROUP dan ETABS. Pengecekan daya dukung aksial grup tiang dilakukan dengan mengalikan kapasitas total grup tiang dalam satu pile cap dengan efisiensi (tergantung konfigurasi yang digunakan), kemudian dibandingkan dengan beban bekerja. Selain itu, gaya yang diterima masing-masing tiang tidak lah sama besar, sehingga perlu dipastikan bahwa tiang yang menerima gaya terbesar tetep memiliki kapasitas yang menghasilkan faktor keamanan sesuai persyaratan. Gaya yang diterima masingmasing tiang dapat diperoleh melalui software. Pengecekan daya dukung lateral grup tiang dilakukan dengan software. Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu memasukan besarnya beban yang bekerja pada suatu pile cap. Hasil yang diperoleh dari pengolahan ini adalah deformasi lateral dan geser yang dialami pile cap. III.6.4. Analisis Penurunan Tanah (Settlement) Analisis penurunan tanah dilakukan untuk masing-masing jenis konfigurasi tiang fondasi yang direncanakan. Besarnya penurunan yang dialami oleh fondasi harus 53 dipastikan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah itu, perlu diperiksa juga besarnya perbedaan penurunan / differential settlement yang dialami oleh masing-masing kolom. Nilai differential settlement tersebut juga perlu dipastikan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan sebelumnya. III.6.5. Desain Penulangan Pile Cap dan Tiang Fondasi Penulangan dilakukan dengan menggunakan kombinasi pembebanan LRFD, yang kemudian akan dimodelkan pada software ETABS dan Ensoft GROUP. Pemodelan dilakukan untuk mengetahui besarnya gaya dalam yang dimiliki oleh tiang fondasi dan pile cap untuk beban yang bekerja. Penulangan pile cap dan tiang fondasi dilakukan untuk masing-masing jenis konfigurasi tiang yang ada. 54 BAB IV INTREPETASI DATA TANAH DAN KLASIFIKASI SITUS IV.1 Profil Tanah Penyusunan profil tanah pada proyek Stadion Kediri di Tugas Akhir kali ini dilakukan berdasarkan data hasil investigasi lapangan. Data hasil investigasi lapangan yang digunakan berupa 2 bore log yang merepresentasikan kondisi di dua titik yang terpisah sejauh 140 m. Gambar IV.1 Lokasi Bore Hole yang Digunakan Mengacu ke Tabel 2.1, klasifikasi tanah dilakukan berdasarkan konsistensi tanah yang ditentukan dari nilai NSPT. Berikut merupakan bore log yang digunakan: 55 Tabel IV.1 Data NSPT dari BH-01 KEDALAMAN (m) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 - 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 H (m) NSPT 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 4 5 2 3 7 11 13 13 17 25 27 27 27 29 30 31 32 34 35 37 40 50 50 JENIS TANAH MEDIUM CLAY SOFT CLAY STIFF CLAY VERY STIFF CLAY HARD CLAY Tabel IV.2 Data NSPT dari BH-02 KEDALAMAN (m) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 - 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 H (m) NSPT 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 3 4 3 4 9 12 15 15 17 JENIS TANAH MEDIUM CLAY SOFT CLAY STIFF CLAY 56 KEDALAMAN (m) 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 - 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 H (m) NSPT 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 19 21 24 27 29 30 31 32 50 60 60 60 60 JENIS TANAH VERY STIFF CLAY HARD CLAY Gambar IV.2 Grafik NSPT vs Kedalaman dari BH-01 dan BH-02 57 Nilai NSPT dari kedua bore hole kemudian akan dirata-ratakan untuk masing-masing kedalaman. Nilai NSPT rata-rata ini yang kemudian akan dijadikan acuan dalam membuat profil tanah. Berikut merupakan hasil perhitungan nilai NSPT rata-rata beserta profil tanah yang dihasilkan: Tabel IV.3 Data NSPT Rata - Rata KEDALAMAN (m) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 - 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 H (m) NSPT 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 3 4 2 3 8 11 14 14 17 21 23 24 25 28 29 30 31 33 42 48 50 55 55 JENIS TANAH MEDIUM CLAY SOFT CLAY STIFF CLAY VERY STIFF CLAY HARD CLAY 58 Gambar IV.3 Grafik NSPT vs Kedalaman dari BH-01, BH-02, dan Hasil Rata-Rata 59 Gambar IV.4 Profil Tanah 60 IV.2 Parameter Tanah Berdasarkan hasil pengujian laboratorium dari BH-01 dan BH-02, hanya diperoleh data di 3 titik dengan kedalaman berbeda (titik terdalam terletak pada 12 m dari permukaan tanah). Berikut merupakan hasil pengujian laboratorium untuk masingmasing bore hole: Tabel IV.4 Hasil Pengujian Laboratorium dari BH-01 dan BH-02 BH - 01 USCS Gs BH - 02 1,5 - 2 (m) 7,5 - 8 (m) 11,5 12 (m) 3,5 - 4 (m) 7,5 - 8 (m) 11,5 12 (m) CL CH CH CH CH CH 2,684 2,594 2.6798 2.5751 2.5839 2,579 Unit Weight & Moisture Content w (%) 30.2 42.21 46.63 52.09 29.14 44.75 ο§m (Mg/m3) 1,811 1.661 1,619 1,595 1,742 1.642 ο§d (Mg/m ) 1.391 1.168 1,104 1,049 1,349 1,135 Void Ratio ( e ) Porosity (n) 0.93 0.48 1.2 0.55 0.134 0.57 1.46 0.6 0.99 0.5 1.29 0.66 3 Atterberg Limits LL (%) 46.3 115.55 107.37 116.34 39.65 106.47 PL (%) 24.67 32.37 31.54 33.52 20.89 30.66 PI (%) 21.63 83.18 75.83 82.82 18.76 75.91 Particle Size Distribution 5.78 0 0 0 30.53 0.66 0.38 0.18 19.96 16.41 30.77 15.63 43.73 82.93 68.85 84.19 Consolidation 0 42.36 31.61 26.03 0 0.4 31.66 67.96 0.0015 0.00232 0.0017 0.365 0.438 1.413 1,378 Triaxial UU 0.467 1,407 0.263 1,547 0.403 1.493 GRAVEL (%) SAND (%) SILT (%) CLAY (%) Cv (cm2/sec) 0.00239 Cc Pc 0.261 1.294 Cu (kN/m2) 19 23.9 32 53.6 17.7 32.2 ο¦ 11.54 6.72 5.26 5.75 16.85 6.59 0.00193 0.00165 61 Data hasil pengujian laboratorium di atas belum lah cukup untuk dapat digunakan dalam proses desain, baik dari sisi kelengkapan data di setiap kedalaman maupun kelengkapan jenis parameter yang tersedia. Oleh karena itu, perlu dilakukan korelasikorelasi berdasarkan data-data yang sudah tersedia untuk melengkapi parameter tanah yang akan digunakan untuk desain. Mengacu pada sub-bab II.1, terdapat 2 jenis korelasi dari nilai NSPT untuk mencari kuat geser niralir (undrained shear strength) yang dapat digunakan. Maka perlu dibandingkan nilai undrained shear strength yang diperoleh berdasarkan kedua korelasi dengan nilai yang diperoleh dari hasil pengujian laboratorium untuk masingmasing titik. Persamaan yang memberikan hasil paling mendekati dengan hasil laboratorium akan digunakan dalam menentukan undrianed shear strength di kedalaman-kedalaman yang belum diketahui. Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Gambar IV.5 Perbandingan Persamaan Terzaghi dan Data Uji Lab 62 Gambar IV.6 Perbandingan Persamaan Stroud dan Data Uji Lab Berdasarkan Gambar IV.4 dan Gambar IV.5, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan Stround lah yang memberikan nilai paling mendekati hasil pengujian laboratorium. Oleh karena itu, maka persamaan Stroud yang akan digunakan sebagai korelasi antara NSPT dengan undrained shear strength. Mengacu kepada korelasi-korelasi yang sudah dijelaskan sebelumnya pada sub-bab II.1, berikut merupakan hasil perhitungan parameter tanah yang akan digunakan pada proses pendesainan berikutnya: 63 Tabel IV.5 Parameter Tanah Kondisi Niralir (Undrained) KEDALAMAN (m) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 - 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 H (m) NSPT 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 3 4 2 3 8 11 14 14 17 21 23 24 25 28 29 30 31 33 42 48 50 55 55 NAVERAGE JENIS TANAH ο§sat (kN/m3) cu (kN/m2) ο¦U (o ) Eu (kN/m2) µu Permeabilitas (cm/s) kstatic (kN/m3) Ι50 4.5 MEDIUM CLAY 17.42 32 0 12000 0.25 10-5 27801.38 0.01 3 SOFT CLAY 15.95 17.7 0 7000 0.20 10-5 8340.41 0.02 13 STIFF CLAY 19 78 0 25000 0.30 10-4 139006.89 0.007 26 VERY STIFF CLAY 20 158 0 50000 0.40 10-4 278013.78 0.005 47 HARD CLAY 21 282 0 70000 0.45 10-4 556027.56 0.004 64 Tabel IV.6 Parameter Tanah Kondisi Teralir (Drained) KEDALAMAN (m) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 - 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 H (m) NSPT 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 3 4 2 3 8 11 14 14 17 21 23 24 25 28 29 30 31 33 42 48 50 55 55 NAVERAGE JENIS TANAH ο§d (kN/m3) c' (kN/m2) ο¦' (o) Ed (kN/m2) µd Permeabilitas (cm/s) kstatic (kN/m3) Ι50 4.5 MEDIUM CLAY 13 16.67 20.95 6000 0.25 10-5 27801.38 0.01 3 SOFT CLAY 11 9.95 19.77 3500 0.20 10-5 8340.41 0.02 13 STIFF CLAY 14.5 30.00 24.32 15000 0.30 10-4 139006.89 0.007 26 VERY STIFF CLAY 15 40.00 26.79 25000 0.35 10-4 278013.78 0.005 47 HARD CLAY 17 50.00 26.79 40000 0.35 10-4 556027.56 0.004 65 IV.3 Penentuan Klasifikasi Situs Penentuan klasifikasi situs proyek Stadion Kediri di Tugas Besar kali ini akan dilakukan berdasarkan data NSPT dan juga kuat geser niralir (undrained shear strength) yang telah diperoleh sebelumnya. Nilai NSPT yang digunakan merupakan nilai NSPT hasil rata-rata dari kedua bore hole yang ada. Perhitungan akan dilakukan hanya sampai kedalaman 30 m dari permukaan tanah sesuai dengan persyaratan yang dinyatakan pada SNI 1726: 2012 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. Berdasarkan persamaan II.4 dan II.5 serta data yang sudah diperoleh sebelumnya, berikut merupakan proses perhitungan untuk menentukan klasifikasi situs beserta contoh perhitungannya: Tabel IV.7 Penentuan Klasifikasi Situs NSPT d/NSPT su 0.5 0.063 0.4 0.063 0.667 0.113 0.5 0.113 1 0.113 0.667 0.113 0.25 0.026 0.182 d/su 0.026 0.143 0.026 0.143 0.026 0.118 0.026 0.095 0.013 0.087 0.013 0.083 0.013 0.080 0.013 Total 4.914 Total d (m) 30 d (m) 0.756 30 2 N (blow) 6.105 su (kN/m ) 39.696 Kelas Situs SE Kelas Situs SE 66 πππ£πππππ π π’−ππ£πππππ = ∑ππ=1 ππ 30 = = = 6.105 → < 15 π 4.914 ∑ππ=1 π ππ ∑ππ=1 ππ 30 = = 39.696 ππ⁄ 2 → < 50 ππ⁄ 2 π π ππ 0.756 π ∑π=1 π π’−π Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa perhitungan yang dilakukan berdasarkan nilai NSPT maupun undrained shear strength menghasilkan klasifikasi situs yang sama. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi situs dari proyek Stadion Kediri di Tugas Besar kali ini adalah SE (tanah lunak). 67 BAB V DESAIN DAN ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH V.1 Preliminary Design Panjang Penetrasi Preliminary design dari panjang penetrasi dinding diafragma dilakukan dengan menggunakan metode free earth. Prinsip dari metode ini adalah iterasi nilai panjang penetrasi hingga dihasilkan kesetimbangan momen dari gaya-gaya akibat tekanan aktif maupun pasif yang bekerja pada dinding yang bernilai mendekati satu (harus > 1). Perlu dipastikan juga bahwa keamanan terhadap gesernya pun bernilai lebih dari 1. Hasil perhitungan preliminary design panjang penetrasi ini nantinya akan menjadi acuan dalam pemodelan di Plaxis 2D dan akan dioptimasi dengan bantuan software tersebut. Pekerjaan galian pada tanah lempung umumnya mengalami kondisi kritis ketika besar perubahan air porinya sudah mendekati 0 atau biasa disebut kondisi teralir (drained). Namun, tetap perlu diperiksa kondisi niralir (undrained) untuk memastikan bahwa galian berada dalam kondisi aman sesuai persyaratan, khususnya pada tanah lempung lunak (soft clay). Berikut merupakan perhitungan tegangan horizontal untuk kondisi drained dan juga undrained: 68 Tabel V.1 Perhitungan Tegangan Horizontal Kondisi Drained KONDISI DRAINED KEDALAMAN (m) TEKANAN AKTIF H (m) ο§ (kN/m3) c' (kN/m2) ο¦' (o) σver (kN/m3) TEKANAN PASIF Ka σw (kN/m3) σa (kN/m3) σver (kN/m3) Kp σw (kN/m3) σp (kN/m3) ο³'h (kN/m2) 0 - 0 0 13.00 16.67 18.9 10 0.510 0 0 0 0 - 1.5 1.5 13.00 16.67 18.9 14.785 0.510 0 0 0 1.5 - 4 2.5 17.42 16.67 20.9 33.81 0.473 24.525 17.597 17.597 4 - 4 0 15.95 9.95 19.8 33.81 0.495 24.525 27.253 27.253 4 - 8.5 4.5 15.95 9.95 19.77 61.44 0.495 68.670 85.062 78.639 8.5 - 8.5 0 15.95 9.95 19.77 61.44 0.495 68.670 85.062 0 2.022 0 21.318 63.744 8.5 - 12 3.5 15.95 9.95 19.77 82.93 0.495 103.005 130.024 21.49 2.022 34.335 99.110 30.914 12 - 12 0 19 30.00 24.32 82.93 0.417 103.005 98.827 21.49 2.400 34.335 147.469 -48.643 12 - 23 11 19 30.00 24.32 184.02 0.417 210.915 248.850 122.58 2.400 142.245 498.038 -249.188 Gambar V.1 Grafik Tegangan Horizontal vs Kedalaman (Drained) 69 Tabel V.2 Perhitungan Tegangan Horizontal Kondisi Undrained KONDISI UNDRAINED KEDALAMAN (m) H (m) g (kN/m3) cu (kN/m2) f (o ) TEKANAN AKTIF σver (kN/m3) TEKANAN PASIF Ka σw (kN/m3) σa (kN/m3) σver (kN/m3) Kp σw (kN/m3) σp (kN/m3) s'h (kN/m2) 0 - 0 0 13 32 0 10 1 0 0 0 0 - 1.5 1.5 13 32 0 14.785 1 0 0 0 1.5 - 4 2.5 17.42 32 0 33.81 1 24.525 0 0 4 - 4 0 15.95 17.7 0 33.81 1 24.525 22.935 22.935 4 - 8.5 4.5 15.95 17.7 0 61.44 1 68.670 94.710 86.735 8.5 - 8.5 0 15.95 17.7 0 61.44 1 68.670 94.710 0 1 0 36.400 58.310 8.5 - 12 3.5 15.95 17.7 0 82.93 1 103.005 150.535 21.49 1 34.335 92.225 58.310 12 - 12 0 19.00 78 0 82.93 1 103.005 29.935 21.49 1 34.335 212.825 -182.890 12 - 20 8 19.00 78 0 156.45 1 181.485 181.935 95.01 1 112.815 364.825 -182.890 Gambar V.2 Grafik Tegangan Horizontal vs Kedalaman (Undrained) 70 Berdasarkan penentuan panjang penetrasi dan perhitungan tekanan aktif – pasif pada dinding untuk kedua kondisi, akan dihitung nilai keamanan terhadap geser dan momen. Besarnya gaya yang bekerja pada dinding akibat tekanan aktif-pasif dapat ditentukan dengan menghitung luas dari diagram tegangan yang ada. Dalam kondisi ini, yang bertindak sebagai tahanan adalah gaya-gaya akibat tekanan pasif tanah, sedangkan yang bertindak sebagai beban. Berikut merupakan hasil perhitungannya: Gambar V.3 Segmentasi Perhitungan Gaya Kondisi Drained Tabel V.3 Perhitungan Geser dan Momen Kondisi Drained NO F (kN/m) L (m) M (kN-m/m) 1 21.996 19.833 436.253 2 122.640 17 2054.221 3 130.069 16.000 2081.105 4 57.452 13.333 766.022 5 108.200 12.75 1379.550 6 -535.069 5.5 -2942.881 7 -1102.997 3.7 -4044.323 FSGeser 3.72 FSMomen 1.04 71 Gambar V.4 Segmentasi Perhitungan Gaya Kondisi Undrained Tabel V.4 Perhitungan Geser dan Momen Kondisi Undrained NO F (kN/m) L (m) M (kN-m/m) 1 103.208 14 1419.103 2 161.5 13.00 2099.419 3 204.085 10 1989.829 4 -1463.120 4 -5852.480 FSGeser 3.12 FSMomen 1.06 Hasil perhitungan di atas sudah menunjukkan bahwa nilai faktor keamanan yang diperoleh, baik terhadap momen maupun geser, untuk kedua kondisi sudah lebih besar dari 1. Hal lain yang dapat disimpulkan adalah, perhitungan pada kondisi drained menunjukkan bahwa dibutuhkannya panjang penetrasi yang lebih panjang dibandingkan kondisi undrained. Oleh karena itu, panjang penetrasi yang akan digunakan sebagai acuan awal sebelum dioptimasi adalah 23 m. V.2 Pemodelan Dinding Diafragma dan Sistem Perkuatannya Setelah diperoleh panjang penetrasi awal yang dijadikan acuan awal, dilakukan pemodelan pada software Plaxis2D. Sub-bab ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan pemodelan dinding diafragma dan sistem perkuatannya. 72 V.2.1. Properti Dinding Diafragma Sebelum memulai pemodelan, terlebih dahulu kita harus mendefinisikan properti dari dinding diafragma yang direncanakan pada software. Berikut merupakan perhitungan dari properti dinding diafragma yang didesain: a. Modulus elastisitas (E) Dinding diafragma didesain dengan nilai fc’ = 40 MPa, sehingga nilai modulus elastisitas dari dinding diafragma adalah sebagai berikut: πΈ = 4700 √ππ ′ (π. 1) πΈ = 4700 √40 = 29725,41 πππ = 29725410,01 ππ⁄π 2 b. Luas penampang dinding per m (A) Dinding diafragma direncanakan dengan tebal 0.8 m, sehingga luas penampang dinding per m adalah sebagai berikut: π΄=ππ₯π‘ π΄ = 1 π₯ 0.8 = 0.8 π (π. 2) 2 c. Momen inersia penampang per m (I) Momen inersia penampang dari dinding dengan tebal 0.6 m adalah sebagai berikut: πΌ= πΌ= 1 π β3 12 (π. 3) 1 1 0.83 = 0.0427 π 4 12 d. Berat dinding per satuan panjang (w) Momen inersia penampang dari dinding dengan tebal 0.6 m adalah sebagai berikut: 73 π€ = πΎπ₯π‘ (π. 4) π€ = 24 π₯ 0.8 = 19.2 ππ⁄π⁄ π Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat diperoleh properti dinding diafragma yang akan didefinisikan di software sebagai berikut: Tabel V.5 Properti Dinding Diafragma fc ' 40 MPa Ec 29725410 kN/m2 t 0.8 m EA 23780328 kN/m I 0.0427 m4/m w 19.2 kN/m/m EI 1268284.16 kNm2/m V.2.2. Pemodelan Tahapan Konstruksi Mengacu kepada SNI 8460: 2017 mengenai Persyaratan Perancangan Geoteknik, dalam analisis galian perlu dimodelkan beban 10 kPa sepanjang 10 m di luar galian. Pemodelan tahapan konstruksi dilakukan dengan menggunakan parameter undrained. Hal ini dikarenakan selang waktu antara selesainya pekerjaan pertama dengan pekerjaan berikutnya tidaklah cukup untuk menghasilkan kondisi dimana perubahan air pori bernilai mendekati 0. Namun pada kondisi final, dimana setiap tahapan konstuksi sudah selesai, akan diperiksa untuk parameter undrained dan juga drained. Pemodelan tahapan konstruksi yang dilakukan pada software menunjukkan bahwa diperlukannya panjang penetrasi sebesar 7.5 m (total panjang dinding = 16 m), dimana nilai ini lebih kecil dari yang dihasilkan preliminary design. Selain itu, dari proses pemodelan yang dilakukan pun menunjukkan bahwa dibutuhkan 3 buah angkur. Berikut merupakan pemodelan tahapan konstruksi yang dilakukan: 74 a. Pengaktifan beban 10 kPa dan instalasi dinding diafragma Gambar V.5 Pengaktifan Beban 10 kPa dan Instalasi Dinding Diafragma b. Pekerjaan galian tahap 1 hingga elevasi -2 m dan dewawtering hingga elevasi -3 m Gambar V.6 Pekerjaan Galian dan Dewatering Tahap 1 75 c. Pemasangan angkur pertama pada elevasi -1 m Gambar V.7 Pemasangan Angkur Pertama d. Pekerjaan galian tahap 2 hingga elevasi -4 m dan dewatering hingga elevasi -5 m Gambar V.8 Pekerjaan Galian dan Dewatering Tahap 2 76 e. Pemasangan angkur kedua pada elevasi -3.5 m Gambar V.9 Pemasangan Angkur Tanah Kedua f. Pekerjaan galian tahap 3 hingga elevasi -7 m dan dewatering hingga elevasi -8 m Gambar V.10 Pekerjaan Galian dan Dewatering Tahap 3 77 g. Pemasangan angkur ketiga pada elevasi -6.5 m Gambar V.11 Pemasangan Angkur Tanah Ketiga h. Pekerjaan galian tahap 4 hingga elevasi -8.5 m dan dewatering hingga elevasi -9.5 m Gambar V.12 Pekerjaan Galian dan Dewatering Tahap 4 78 V.2.3. Pemodelan Beban Gempa Mengacu kepada Gambar II.1, diketahui bahwa percepatan gempa di batuan dasar (PGA) pada lokasi proyek Stadion Kediri adalah 0.25 – 0.3 g. Maka, dalam pengerjaan Tugas Besar kali ini akan dipilih nilai PGA = 0.275 g. Kemudian pada Bab III telah diketahui bahwa klasifikasi situs dari lokasi proyek ini adalah SE (tanah lunak). Berdasarkan Tabel II.9, nilai PGA = 0.275 dan klasifikasi situs SE akan menghasilkan faktor amplifikasi sebagai berikut: πΉππΊπ΄ = (0.275 − 0.2)π₯ (1.2 − 1.7) + 1.7 (0.3 − 0.2) (π. 5) πΉππΊπ΄ = 1.325 Nilai di atas akan dibandingkan dengan data digital arcGIS untuk memastikan bahwa nilai yang digunakan sesuai dengan kondisi aktualnya. Data tersebut diperoleh dari sebuah jurnal dengan judul Development of Nationwide Surface Spectra Acceleration Maps for Earthquake Resistant Design of Bridges Based on The National Hazard Maps of Indonesia 2017. Koordinat lokasi proyek menjadi input dalam menentukan besarnya percepatan gempa yang diinginkan. Proyek kediri ini sendiri terletak di -7.82949094897531 (Lat) dan 111.99997699450978 (Lng). Gambar V.13 Pengecekan nilai PGA dengan Data Digital ArcGIS 79 Berdasarkan pengecekan yang dilakukan, diperoleh besarnya PGA = 0.357. Karena nilai ini lebih besar dibandingkan perhitungan manual, maka nilai tersebut yang akan digunakan untuk desain dalam kondisi gempa. Pada pengerjaan Tugas Besar kali ini, dinding diafragma akan didukung dengan sistem perkuatan berupa angkur. Dengan kata lain, kedua ujung dari dinding diafragma akan terkekang sehingga tergolong ke dalam non-yielding walls. Mengacu kepada sub-bab II.5, perhitungan beban gempa pada non-yielding walls dilakukan dengan menggunakan metode Woods. Berdasarkan nilai PGA dan faktor amplifikasi yang telah diperoleh sebelumnya, maka besarnya beban gempa yang bekerja pada dinding adalah sebagai berikut: πβ = 0.5 π₯ πΉππΊπ΄ π₯ ππΊπ΄ (π. 6) πβ = 0.5 π₯ 1.325 π₯ 0.357 = 0.237 π 0.5 π₯ πβ 0.237 π π₯ πΎ π₯ π» = 0.5 π₯ π₯ 17.97 π₯ 16 π π πβ π₯ πΎ π₯ π» = 34.071 ππ⁄π ⁄π π πβ 0.237 π 1.5 π₯ π₯ πΎ π₯ π» = 1.5 π₯ π₯ 17.97 π₯ 16 π π (π. 7) 0.5 π₯ 1.5 π₯ (π. 8) πβ π₯ πΎ π₯ π» = 102.213 ππ⁄π ⁄π π Beban gempa yang diperoleh dari perhitungan di atas akan dimodelkan sebagai beban merata di sepanjang dinding pada Plaxis 2D. Ketika menganalisis kondisi gempa, parameter yang digunakan adalah parameter undrained, karena selama gempa berlangsung akan selalu ada air pori yang terdisipasi akibat beban gempa yang diterima tanah. Selain itu, beban 10 kPa yang dimodelkan di awal harus di nonaktifkan pada saat analisis gempa. Berikut merupakan pemodelan beban gempa yang dilakukan pada Plaxis 2D: 80 Gambar V.14 Pemodelan Beban Gempa V.3 Stabilitas Dinding Diafragma dan Sistem Perkuatannya Pemeriksaan stabilitas dilakukan dengan memastikan bahwa desain dinding diafragma serta sistem perkuatan yang telah dilakukan sebelumnya, menghasilkan nilai faktor keamanan dan deformasi yang memenuhi ketentuan. Pada sub-bab ini akan dibahas mengenai pemeriksaan stabilitas dinding diafragma dan sistem perkuatannya. V.3.1. Stabilitas Tahapan Konstruksi Dinding Diafragma Berdasarkan pemodelan yang telah dilakukan sebelumnya, berikut merupakan besarnya deformasi yang faktor keamanan yang diperoleh pada masing-masing tahapan konstruksi dan kondisi, serta bidang runtuh yang dihasilkannya: Tabel V.6 Faktor Keamanan Dinding Diafragma KONDISI Undrained Drained SYARAT SF CEK Galian 1 1.5 3.43 OKAY! Angkur 1 1.5 4.2 OKAY! Galian 2 1.5 2.69 OKAY! Angkur 2 1.5 2.59 OKAY! Galian 3 1.5 1.87 OKAY! Angkur 3 1.5 1.93 OKAY! Galian 4 1.5 1.75 OKAY! 1.5 1.7 OKAY! 81 Gambar V.15 Bidang Runtuh - Galian Tahap 1 Gambar V.16 Bidang Runtuh - Pemasangan Angkur Pertama Gambar V.17 Bidang Runtuh - Galian Tahap 2 82 Gambar V.18 Bidang Runtuh - Pemasangan Angkur Kedua Gambar V.19 Bidang Runtuh – Galian Tahap 3 Gambar V.20 Bidang Runtuh – Pemasangan Angkur Ketiga 83 Gambar V.21 Bidang Runtuh – Galian Tahap 4 Gambar V.22 Bidang Runtuh – Kondisi Drained Selain pemeriksaan faktor keamanan, dilakukan pula pemeriksaan deformasi lateral yang dialami oleh dinding selama tahapan konstruksi. Lokasi proyek Stadion Kediri tidak berada di daerah yang padat sekitarnya dan memiliki lapisan tanah lunak. Mengacu kepada Tabel II.11, untuk lokasi proyek yang terletak cukup jauh dari bangunan lain di sekitarnya dan memiliki lapisan tanah lunak tergolong kedalam Zona 3 Tipe B dengan batas deformasi lateral yang diizinkan sebesar 1% tinggi galian. Dalam proyek ini, tinggi galian yang dibutuhkan adalah 8.5 m, sehingga besarnya deformasi lateral yang diizinkan adalah 85 mm. Berdasarkan pemodelan yang telah dilakukan sebelumnya, berikut merupakan besar deformasi lateral yang dialami oleh dinding diafragma pada setiap tahapan konstruksi dan kondisi: 84 Tabel V.7 Deformasi Lateral Dinding di Setiap Tahapan Konstruksi DEFORMASI LATERAL DINDING (mm) KEDALAMAN (m) GALIAN 1 ANGKUR 1 GALIAN 2 ANGKUR 2 GALIAN 3 ANGKUR 3 GALIAN 4 0 54.01 16.481 50.373 29.737 58.496 49.3 60.165 0.5 52.656 17.065 50.858 30.71 59.96 50.634 61.737 1 51.302 17.648 51.343 31.684 61.423 51.968 63.309 1.5 49.945 18.245 51.841 32.672 62.9 53.316 64.896 2 48.584 18.827 52.313 33.646 64.358 54.65 66.467 2.75 46.538 19.644 52.923 35.052 66.472 56.597 68.763 3.5 44.492 20.37 53.366 36.376 68.465 58.461 70.964 3.75 43.81 20.589 53.467 36.803 69.106 59.069 71.68 4 43.128 20.796 53.544 37.218 69.727 59.664 72.382 5.25 39.723 21.644 53.544 39.061 72.452 62.407 75.602 6.5 36.346 22.153 52.879 40.387 74.335 64.636 78.189 6.75 35.676 22.211 52.663 40.578 74.586 65.014 78.619 7 35.008 22.254 52.421 40.742 74.794 65.365 79.014 7.5 33.68 22.298 51.859 40.99 75.074 65.978 79.69 8 32.365 22.286 51.198 41.133 75.176 66.465 80.201 10.25 26.655 21.591 47.16 40.511 73.529 66.957 80.308 12 22.617 20.528 43.308 38.962 70.483 65.728 78.321 14 18.632 19.151 38.967 36.806 66.405 63.582 75.026 16 15.033 17.785 34.836 34.612 62.368 61.366 71.553 85 DEFORMASI LATERAL DINDING (TAHAPAN KONSTRUKSI) Deformasi (mm) . 15. 30. 45. 60. 75. 90. 0 1 2 3 Galian 1 4 Angkur 1 Kedalaman (m) 5 Galian 2 6 7 Angkur 2 8 Galian 3 9 Angkur 3 10 Galian 4 11 12 13 14 15 16 Gambar V.23 Deformasi Lateral Dinding di Setiap Tahapan Konstruksi Tabel V.8 Deformasi Lateral Dinding – Kondisi Drained KEDALAMAN (m) DEFORMASI HORIZONTAL (mm) KEDALAMAN (m) DEFORMASI HORIZONTAL (mm) 0 60.247 6.5 78.576 0.5 61.845 6.75 79.014 1 63.443 7 79.418 1.5 65.056 7.5 80.110 2 66.653 8 80.637 2.75 68.987 10.25 80.806 3.5 71.226 12 78.859 3.75 71.954 14 75.564 4 72.668 16 72.018 86 DEFORMASI LATERAL DINDING (KONDISI DRAINED) Deformasi (mm) 40. 50. 60. 70. 80. 90. 0 1 2 3 4 Kedalaman (m) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Gambar V.24 Deformasi Lateral Dinding – Kondisi Drained Deformasi lateral maksimum yang dihasilkan pada kondisi undrained adalah 80.308 mm (Galian Tahap 4), sedangkan pada kondisi drained adalah 80.637 mm. Kedua nilai tersebut bernilai lebih kecil dari batas deformasi izin untuk kondisi statik, yakni 85 mm. Berdasarkan pemodelan yang sudah dilakukan, masing-masing angkur dipasang dengan sudut 40β° dan spasi horizontal 1.5 m. Besar prestress yang dilakukan adalah 350 kN untuk angkur pertama (A1), 300 kN untuk angkur kedua (A2), dan 275 kN untuk angkur ketiga (A3). Kemudian akan diperiksa juga keamanan dinding diafragma terhadap guling dan geser pada akhir konstruksi sebagai berikut: 87 Tabel V.9 Perhitungan Gaya dan Momen – Kondisi Akhir Konstruksi NO F (kN/m) L (m) M (kN-m/m) 1 21.996 12.833 282.281 2 122.640 10 1195.741 3 130.069 9.000 1170.622 4 57.452 6.333 363.860 5 108.200 5.75 622.150 6 -194.571 2 -389.141 7 -145.851 1.3 -194.468 A1 -350 15 -4021.7 A2 -300 12.5 -2872.667 A3 -275 9.5 -2001.291 Gambar V.25 Segmentasi Perhitungan Gaya – Kondisi Akhir Konstruksi πΉππΊπ’ππππ = πΉππΊπ’ππππ = πππβππππ ππΊπ’ππππ (π. 9) 282.281 + 1195.74 + 1170.622 + 363.86 + 622.15 = 2.61 389.141 + 194.468 + 4021.7 + 2872.667 + 2001.291 πΉππΊππ ππ = πΉππΊπ’ππππ = πΉππβππππ πΉπΊππ ππ (π. 10) 21.996 + 122.64 + 130.069 + 57.452 + 108.2 = 2.87 194.57 + 145.85 + 350 + 300 + 275 88 Mengacu kepada Tabel II.10, faktor keamanan minimum dinding diafragma terhadap guling adalah 2 dan terhadap geser adalah 1.5. Maka, berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa dinding diafragma aman terhadap guling maupun geser. V.3.2. Stabilitas Dinding Diafragma Kondisi Gempa Berdasarkan pemodelan yang telah dilakukan sebelumnya, faktor keamanan dari dinding diafragma yang diperoleh pada kondisi gempa adalah 1.26. Berikut merupakan bidang runtuh pada kondisi gempa: Gambar V.26 Bidang Runtuh – Kondisi Gempa Stadion Kediri mempunyai kategori resiko struktur III. Mengacu kepada Tabel II.12, batas deformasi lateral yang diizinkan sebesar 1.5% tinggi galian. Maka besarnya deformasi lateral yang diizinkan untuk kondisi gempa adalah 127.5 mm. Berikut merupakan besar deformasi lateral yang dialami oleh dinding diafragma untuk kondisi gempa: 89 Tabel V.10 Deformasi Lateral Dinding – Kondisi Gempa KEDALAMAN (m) DEFORMASI KEDALAMAN HORIZONTAL (m) (mm) DEFORMASI HORIZONTAL (mm) KEDALAMAN (m) DEFORMASI HORIZONTAL (mm) 0 117.9 3.5 105.15 7.5 88.25 0.5 116.10 4 103.23 8 85.85 1 114.30 5.25 98.23 10.25 74.16 1.5 112.50 6.5 92.85 12 64.28 2 110.70 6.75 91.72 14 52.65 2.75 107.95 7 90.58 16 41.03 KEDALAMAN VS DEFORMASI (GEMPA) Deformasi (mm) 0 20 40 60 80 100 120 0 1 2 3 4 Kedalaman (m) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Gambar V.27 Deformasi Lateral Dinding – Kondisi Gempa 90 Faktor keamanan 1.26 untuk kondisi gempa bernilai lebih besar dari faktor keamanan minimum yang telah ditentukan, yakni 1.1. Deformasi lateral maskimum yang dihasilkan pada kondisi gempa adalah 117.9 mm. Nilai tersebut lebih kecil dari deformasi izin pada kondisi gempa, yakni 127.5 mm. Maka dari itu, dinding diafragma yang didesain dapat dikatakan aman pada kondisi gempa. V.3.3. Stabilitas Dinding Diafragma terhadap Basal Heave Dalam perhitungan dinding diafragma, terdapat beberapa data yang perlu diketahui terlebih dahulu. Berikut meruapakan data-data yang akan digunakan dalam perhitungan stabilistas basal heave: Tabel V.11 Parameter Perhitungan Basal Heave H T B 8.5 29.5 69.6 m m m Su-1 24.850 kN/m2 Su-2 112.760 kN/m2 q 10 kN/m2 ο§ 16.685 kN/m3 Mengacu kepada persamaan II.21, diperoleh hasil perhitungan faktor keamanan terhadap basal heave sebagai berikut: πΉππ = 112.76 π₯ 5.7 = 4.443 24.85 π₯ 8.5 (16.685 π₯ 8.5) + 10 − ( ) 29.5 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa faktor keamanan dinding diafragma yang didesain terhadap basal heave adalah 4.443. Nilai ini lebih besar apabila dibandingkan dengan faktor keamanan minimum yang telah ditentukan, yaitu 1.25. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa dinding diafragma yang didesain aman terhadap keruntuhan basal heave. 91 V.3.4. Stabilitas Angkur Tanah Pada pemodelan yang telah dilakukan sebelumnya, masing-masing angkur tanah didesain dengan spasi horizontal 1.5 m dan sudut pengangkuran 40β°. Masing-masing grout (fixed length) terbenam pada lapisan dengan NSPT rata-rata 26 dan terletak setidaknya sejauh 22 m dari permukaan tanah. Melalui Gambar V.15 – Gambar V.22 dan Gambar V.25, dapat disimpulkan bahwa masing-masing grout terletak di luar bidang keruntuhan galian pada masing-masing tahapan pekerjaan dan kondisi. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa desain angkur yang dilakukan sudah sesuai dengan persyaratan pemasangan angkur yang telah dijelaskan pada sub-bab II.6.3. Kapasitas angkur, baik tendon (free length) dan grout (fixed length), juga harus dipastikan memenuhi persyaratan yang ada. Masing-masing angkur tanah didesain dengan dimensi grout yang sama, yaitu berdiameter 0.7 m dengan panjang 10 m. Kapasitas tendon ditentukan oleh jumlah strand yang digunakan, mengacu pada Tabel II.14. Berikut merupakan hasil perhitungan pengecekan kapasitas angkur dan contoh perhitungannya untuk angkur pertama: Tabel V.12 Pengeecekan Kapasitas Tendon TENDON 1 L TENDON 2 1.5 m 350 kN/m 525 kN Strand 6 buah Fmax 1116 kN FS CEK FPlaxis L TENDON 3 1.5 m 300 kN/m 450 kN Strand 5 buah Fmax 930 kN 2.13 FS OKAY! CEK FPlaxis L 1.5 m 275 kN/m 412.5 kN Strand 5 buah Fmax 930 kN 2.07 FS 2.25 OKAY! CEK OKAY! FPlaxis 92 Tabel V.13 Pengeecekan Kapasitas Grout GROUT 1 GROUT 2 GROUT 3 d 0.7 m d 0.6 m d 0.5 m Ls 10 m Ls 10 m Ls 10 m 2 2 As 21.991 m As 18.850 m As 15.708 m2 Su-average 145 kPa Su-average 158 kPa Su-average 158 kPa ο‘ 0.5 ο‘ 0.5 ο‘ 0.5 Rult 1598.866 kN Rult 1491.471 kN Rult 1242.893 kN FPlaxis 525 kN FPlaxis 450 kN FPlaxis 412.5 kN FS 3.045 FS 3.314 FS 3.013 CEK OKAY! CEK OKAY! CEK OKAY! πΉππ‘πππππ = πΉππ‘πππππ = πΉπππππ’π‘ = πΉπππππ’π‘ = πΉπππ₯ πΉππππ₯ππ (π. 11) 1116 = 2.13 350 π₯ 1,5 π π’ππ‘ πΌ π΄π π π’ = πΉππππ₯ππ πΉππππ₯ππ (π. 12) 0.5 π₯ (π π₯ 0.7 π₯ 10) π₯ 145 = 3.045 350 π₯ 1.5 V.4 Penulangan Dinding Diafragma Berdasarkan pemodelan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat diperoleh gayagaya dalam dari dinding diafragma (momen, gaya geser, dan gaya normal) pada setiap tahapan konstruksi dan kondisi. Penulangan dinding diafragma dilakukan mengacu kepada gaya dalam dari dinding diafragma terbesar atau pada kondisi paling kritis. Berikut merupakan gaya dalam dinding diafragma pada masing-masing tahapan dan kondisi: 93 MOMEN VS KEDALAMAN Momen (kNm/m) -100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 100 300 500 700 900 1100 Kedalaman (m) -300 Gempa Galian 1 Galian 2 Galian 3 Galian 4 DRAINED Gambar V.28 Momen Dinding Diafragma – Kondisi Gempa GAYA GESER VS KEDALAMAN Gaya Geser (kN/m) -400 -200 0 Kedalaman (m) -600 200 400 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Gempa Galian 1 Galian 2 Galian 3 Galian 4 DRAINED Gambar V.29 Gaya Geser Dinding Diafragma – Kondisi Gempa 94 GAYA NORMAL VS KEDALAMAN Gaya Normal (kN/m) -1000 -800 -600 -400 -200 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Gempa Galian 1 Kedalaman (m) -1200 Galian 2 Galian 3 Galian 4 DRAINED Gambar V.30 Gaya Normal Dinding Diafragma – Kondisi Gempa Mengacu kepada SNI 1726: 2012 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, Pasal 4.2.2, faktor beban sebesar 1.6 diperlukan apabila terdapat beban tanah yang bekerja pada struktur dan memperkuat pengaruh beban utama. Oleh karena itu, besaran gaya dalam yang diperoleh dari pemodelan perlu dikalikan dengan faktor beban 1.6 sebelum digunakan dalam perhitungan tulangan. Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam penulangan dinding diafragma adalah, SNI 2847: 2013 mengenai Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung menyatakan beberapa hal sebagai berikut: 1. Beton yang dicor di atas dan selalu berhubungan dengan tanah memiliki selimut minimum sebesar 75 mm (Pasal 7.7.1) 2. Spasi bersih minimum antara batang tulangan yang sejajar dalam suatu lapis harus sebesar diameter tulangan, tetapi tidak kurang dari 25 mm (Pasal 7.6.1) 3. Tulangan lentur utama pada dinding harus berspasi tidak lebih jauh dari tiga kali tebal dinding dan 450 mm. (pasal 7.6.5) 95 Tabel V.14 Gaya Dalam Maksimum untuk Penulangan Dinding Diafragma GAYA DALAM Gaya Ultimit (kNm/m) Gaya Terfaktor (kNm/m) Kondisi Momen (+) 1219.012 1950.418 GEMPA Momen (-) -244.079 -390.526 GALIAN 1 Geser 400.376 640.602 GEMPA Berikut merupakan hasil perhitungan tulangan longitudinal dan tulangan geser dari dinding diafragma, serta contoh perhitungannya: 1. Tulangan Longitudinal − Menghitung nilai d π = β − π πππππ’π‘ πππ‘ππ − π = 800 − 75 − ππ 2 (π. 13) 25 = 787.5 ππ 2 − Menghitung nilai a ππ’ (+) π = 0.85 π₯ ππ′ π₯ π π₯ π π₯ (π − ) π 2 (π. 14) 1950.418 π₯ 106 π = 0.85 π₯ 40 π₯ π π₯ 1000 π₯ (787.5 − ) 0.9 2 17000π 2 − 26775000π + (1.95 π₯ 109 ) = 0 π = 76.55 ππ − Menghitung nilai luas tulangan minimum (As-min) Nilai luas tulangan minimum yang digunakan dapat diperoleh melalui persamaan berikut: 96 π΄π −πππ = 0.002 π₯ π π₯ π (π. 15) π΄π −πππ = 0.002 π₯ 1000 π₯ 787.5 = 1575 ππ2 Berdasarkan perhitungan di atas, maka luas tulangan minimum yang digunakan adalah 1450 mm2. − Menghitung nilai luas tulangan yang diperlukan (As) π΄π = π΄π = 0.85 π₯ ππ′ π₯ π π₯ π ππ¦ (π. 16) 0.85 π₯ 40 π₯ 76.55 π₯ 1000 = 6196.905 ππ2 420 Karena nilai luas tulangan yang diperlukan lebih besar dari nilai luas tulangan minimum, maka nilai tersebut akan digunakan untuk menentukan jumlah tulangan. − Menghitung jumlah tulangan pakai (n) π= π΄π = 4 π₯ 6196.905 π π₯ 252 4 π΄π π π₯ ππ 2 (π. 17) = 12.6 ≈ 13 ππ’πβ − Menghitung spasi bersih antar tulangan (s) π = π = π − (2 π₯ π πππππ’π‘ πππ‘ππ) − (π π₯ ππ ) (π − 1) (π. 18) 1000 − (2 π₯ 75) − (13 π₯ 25) = 43.75 ππ (13 − 1) Perhitungan di atas menghasilkan nilai spasi bersih antar tulangan yang bernilai terlalu rapat. Oleh karena itu, tulangan longitudinal untuk momen positif akan 97 dibuat dua lapis. Apabila digunakan spasi bersih antara tulangan lapis pertama dan kedua sebesar 100 mm, maka akan diperoleh: π = β − π πππππ’π‘ πππ‘ππ − ππ − π = 800 − 75 − 25 − π π£πππ‘ππππ 2 (π. 19) 100 = 725 ππ 2 Dengan mengikuti langkah yang sebelumnya untuk nilai d yang baru, maka akan diperoleh konfigurasi tulangan longitudinal untuk momen positif. Perhitungan konfigurasi tulangan longitudinal untuk momen negatif juga dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah yang serupa. Berikut merupakan konfigurasi tulangan longitudinal per 1 m panjang dinding yang diperoleh: Tabel V.15 Perhitungan Tulangan Longitudinal – Momen Positif TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) b 1000 mm h 800 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fy 420 MPa db 25 mm Mu 1950.418 kNm/m d 725 mm a 94.011 mm As-min 1450 mm2 As-butuh 7610.443 mm2 n 16 buah sver 100 mm s 90 mm 98 Tabel V.16 Perhitungan Tulangan Longitudinal – Momen Negatif TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm h 800 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fy 420 MPa db 25 mm Mu 390.526 kNm d 787.5 mm a 16.376 mm As-min 1575 mm2 As-butuhi 1325.706 mm2 n 5 buah s 190 mm 2. Tulangan Geser − Menghitung kapasitas geser penampang beton (Vc) ππ = 0.17 π √ππ′ π β ππ = (π. 20) 0.17 π₯ 1 π₯ √40 π₯ 1000 π₯ 800 = 860.14 ππ 1000 − Membandingkan kapasitas geser dengan beban yang bekerja ππ’ = 640.602 ππ φππ = 0.75 π₯ 860.14 = 645.105 ππ φππ > ππ’ 645.105 ππ > 640.602 ππ → π΄ππ΄π βΌ! 99 V.5 Perhitungan Dewatering Galian Pada setiap tahapan galian, diperlukan perubahan elevasi muka air tanah di area galian sehingga diperlukan pekerjaan dewatering. Pekerjaan dewatering air tanah diperoleh berdasarkan nilai kecepatan rembesan air pada pemodelan galian di software Plaxis 2D. Pemodelan yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa kecepatan rembesan air terbesar diperoleh pada tahapan galian keempat. Gambar V.31 Dewatering Galian 1 Gambar V.32 Dewatering Galian 2 100 Gambar V.33 Dewatering Galian 3 Gambar V.34 Dewatering Galian 4 Nilai kecepatan rembesan akan dikalikan dengan luas area galian untuk memperoleh besarnya debit yang diperlukan selama pekerjaan dewatering. Luas area galian pada proyek Stadion Kediri ini adalah 40,903 m2. Berikut merupakan rekapitulasi perhitungan debit selama pekerjaan galian: Tabel V.17 Rekapitulasi Perhitungan Debit Pekerjaan Galian TAHAPAN KECEPATAN REMBESAN DEBIT Galian 1 0.0000772 m/hari 3.21667E-06 m/jam 0.13157 m3/jam Galian 2 0.0003578 m/hari 1.49083E-05 m/jam 0.60980 m3/jam Galian 3 0.0005121 m/hari 2.13375E-05 m/jam 0.87278 m3/jam Galian 4 0.0009886 m/hari 4.11917E-05 m/jam 1.68489 m3/jam 101 Selain perhitungan debit untuk dewatering perubahan muka air tanah, perlu diperhitungkan juga debit yang diperlukan untuk dewatering apabila terjadi hujan ketika pekerjaan galian berlangsung. Perhitungan debit hujan mengacu kepada persamaan dan tabel berikut: π= πΆπ₯πΌπ₯π΄ (π. 21) dimana, Q = debit hujan C = koefisien pengaliran I = intensitas hujan A = luas area Tabel V.18 Koefisien Pengaliran (Sumber: Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan, halaman 6) Diketahui bahwa lokasi proyek Stadion Kediri ini sebelumnya merupakan lahan persawahan, sehingga akan digunakan nilai C = 0.6. Nilai intensitas hujan intensitas hujan terbesar dari lokasi yang digunakan adalah 93.58 mm/jam. Berdasarkan data yang ada, maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: 102 π= πΆπ₯πΌπ₯π΄ π= 0.6 π₯ 93.58 π₯ 40,903 3 = 2296.656 π ⁄πππ 1000 Maka, kapasitas pompa yang diperlukan untuk keperluan dewatering selama pekerjaan galian berlangsung adalah sebagai berikut: 3 3 πππ’π‘π’β = 1.685 + 2296.656 = 2298.34 π ⁄πππ ≈ 3000 π ⁄πππ Pompa yang akan digunakan merupakan pompa yang diproduksi oleh Gess-CZ dengan tipe Archimedean Screw Pump dengan tipe SC-720 yang memiliki kapasitas debit sebesar 105 liter/s. Dengan begitu, banyak pompa yang diperlukan dapat diperoleh sebagai berikut: ππππππ = 3000 = 7.93 ππ’πβ ≈ 8 ππ’πβ 105 π₯ 3600 1000 103 BAB VI DESAIN DAN ANALISIS FONDASI VI.1 Perhitungan Daya Dukung Fondasi Tiang Tunggal Perhitungan daya dukung fondasi tunggal diperlukan sebagai acuan dalam menentukan jumlah tiang yang dibutuhkan untuk masing-masing titik kolom yang ada. Jenis fondasi yang akan digunakan adalah fondasi tiang bor dengan diameter 1000 mm (L = 28 m) dan 1200 mm (L = 30 m). Pada sub-bab ini akan dibahas lebih lanjut mengenai perhitungan daya dukung aksial dan lateral dari tiang tunggal. VI.1.1. Daya Dukung Aksial Tiang Tunggal Besarnya daya dukung aksial tiang tunggal yang akan digunakan pada proyek Stadion Kediri ini dihitung mengacu kepada persamaan II.28 hingga II.30. Hasil perhitungan menunjukkan besarnya kapasitas ultimit dan kapasitas izin aksial pada kondisi servis dari tiang tunggal adalah sebagai berikut: Tabel VI.1 Kapasitas Aksial Tiang Tunggal D (mm) L (m) Qult (kN) Tult (kN) Qa (kN) Ta (kN) 1000 1200 28 30 6401.498 3698.026 8606.509 4897.004 2560.6 3442.6 1479.21 1958.8 Berikut merupakan perincian dari perhitungan kapasitas ultimit aksial tiang tunggal setiap kedalaman 1 m untuk masing-masing jenis tiang: 104 Tabel VI.2 Perhitungan Kapasitas Aksial Tiang Tunggal D = 1000 mm KEDALAMAN (m) H (m) 0 - 1 1 - 2 2 - 3 3 - 4 4 - 5 5 - 6 6 - 7 7 - 8.5 8.5 - 9 0.5 Soil Classification cu (kN/m2) ο‘ Unit Skin Friction (kN/m2) Skin Friction (kN) Qs (kN) qp (kN/m2) Qp (kN) Qu (kN) Tu (kN) 17.7 0.55 9.735 15.292 15.292 159.300 125.114 140.406 10.704 17.7 0.55 9.735 30.583 45.875 159.300 125.114 170.989 32.113 17.7 0.55 9.735 30.583 76.459 159.300 125.114 201.572 53.521 9 - 10 1 10 - 11 1 11 - 12 1 17.7 0.55 9.735 30.583 107.042 159.300 125.114 232.156 74.929 12 - 13 1 78 0.55 42.9 134.774 241.816 702.000 551.350 793.166 169.271 13 - 14 1 78 0.55 42.9 134.774 376.591 702.000 551.350 927.940 263.613 14 - 15 1 78 0.55 42.9 134.774 511.365 702.000 551.350 1062.714 357.955 15 - 16 1 78 0.55 42.9 134.774 646.139 702.000 551.350 1197.489 452.297 16 - 17 1 78 0.55 42.9 134.774 780.914 702.000 551.350 1332.263 546.639 17 - 18 1 78 0.55 42.9 134.774 915.688 702.000 551.350 1467.037 640.982 18 - 19 1 78 0.55 42.9 134.774 1050.462 702.000 551.350 1601.812 735.324 19 - 20 1 78 0.55 42.9 134.774 1185.237 702.000 551.350 1736.586 829.666 20 - 21 1 78 0.55 42.9 134.774 1320.011 702.000 551.350 1871.360 924.008 21 - 22 1 78 0.55 42.9 134.774 1454.785 702.000 551.350 2006.135 1018.350 SOFT CLAY STIFF CLAY 105 KEDALAMAN (m) H (m) Soil Classification cu (kN/m2) ο‘ Unit Skin Friction (kN/m2) Skin Friction (kN) Qs (kN) qp (kN/m2) Qp (kN) Qu (kN) Tu (kN) 22 - 23 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 1728.222 1424.250 1118.603 2846.825 1209.755 23 - 24 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 2001.658 1424.250 1118.603 3120.261 1401.161 24 - 25 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 2275.094 1424.250 1118.603 3393.698 1592.566 25 - 26 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 2548.531 1424.250 1118.603 3667.134 1783.971 26 - 27 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 2821.967 1424.250 1118.603 3940.570 1975.377 27 - 28 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 3095.403 1424.250 1118.603 4214.007 2166.782 28 - 29 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 3368.840 1424.250 1118.603 4487.443 2358.188 29 - 30 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 3642.276 1424.250 1118.603 4760.879 2549.593 30 - 31 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 3915.712 1424.250 1118.603 5034.316 2740.999 31 - 32 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 4189.149 1424.250 1118.603 5307.752 2932.404 32 - 33 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 4462.585 1424.250 1118.603 5581.189 3123.810 33 - 34 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 4736.022 1424.250 1118.603 5854.625 3315.215 34 - 35 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 5009.458 1424.250 1118.603 6128.061 3506.621 35 - 36 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 5282.894 1424.250 1118.603 6401.498 3698.026 36 - 37 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 5556.331 1424.250 1118.603 6674.934 3889.432 37 - 38 1 158.25 0.55 87.0375 273.436 5829.767 1424.250 1118.603 6948.370 4080.837 38 - 39 1 282 0.55 155.1 487.261 6317.028 2538.000 1993.341 8310.369 4421.920 39 - 40 1 282 0.55 155.1 487.261 6804.289 2538.000 1993.341 8797.630 4763.002 40 - 41 1 282 0.55 155.1 487.261 7291.550 2538.000 1993.341 9284.891 5104.085 41 - 42 1 282 0.55 155.1 487.261 7778.811 2538.000 1993.341 9772.152 5445.168 42 - 43 1 282 0.55 155.1 487.261 8266.072 2538.000 1993.341 10259.413 5786.251 43 - 44 1 282 0.55 155.1 487.261 8753.333 2538.000 1993.341 10746.674 6127.333 44 - 45 1 282 0.55 155.1 487.261 9240.594 2538.000 1993.341 11233.935 6468.416 VERY STIFF CLAY HARD CLAY 106 KEDALAMAN (m) H (m) Soil Classification cu (kN/m2) ο‘ Unit Skin Friction (kN/m2) Skin Friction (kN) Qs (kN) qp (kN/m2) Qp (kN) Qu (kN) Tu (kN) 45 - 46 1 282 0.55 155.1 487.261 9727.855 2538.000 1993.341 11721.196 6809.499 46 - 47 1 282 0.55 155.1 487.261 10215.116 2538.000 1993.341 12208.457 7150.581 47 - 48 1 282 0.55 155.1 487.261 10702.377 2538.000 1993.341 12695.718 7491.664 48 - 49 1 282 0.55 155.1 487.261 11189.638 2538.000 1993.341 13182.979 7832.747 49 - 50 1 282 0.55 155.1 487.261 11676.899 2538.000 1993.341 13670.240 8173.830 Tabel VI.3 Perhitungan Kapasitas Aksial Tiang Tunggal D = 1200 mm KEDALAMAN (m) 0 - 1 1 - 2 2 - 3 3 - 4 4 - 5 5 - 6 6 - 7 H (m) 7 - 8.5 8.5 - 9 0.5 9 - 10 1 10 - 11 1 11 - 12 1 Soil Classification SOFT CLAY cu (kN/m2) ο‘ Unit Skin Friction (kN/m2) Skin Friction (kN) Qs (kN) qp (kN/m2) Qp (kN) Qu (kN) Tu (kN) 17.7 0.55 9.735 18.350 18.350 159.300 180.164 198.514 12.845 17.7 0.55 9.735 36.700 55.050 159.300 180.164 235.214 38.535 17.7 0.55 9.735 36.700 91.750 159.300 180.164 271.914 64.225 17.7 0.55 9.735 36.700 128.450 159.300 180.164 308.614 89.915 107 KEDALAMAN (m) H (m) Soil Classification cu (kN/m2) ο‘ Unit Skin Friction (kN/m2) Skin Friction (kN) Qs (kN) qp (kN/m2) Qp (kN) Qu (kN) Tu (kN) 12 - 13 1 78 0.55 42.9 161.729 290.179 702.000 793.943 1084.123 203.126 13 - 14 1 78 0.55 42.9 161.729 451.909 702.000 793.943 1245.852 316.336 14 - 15 1 78 0.55 42.9 161.729 613.638 702.000 793.943 1407.581 429.547 15 - 16 1 78 0.55 42.9 161.729 775.367 702.000 793.943 1569.310 542.757 16 - 17 1 78 0.55 42.9 161.729 937.096 702.000 793.943 1731.040 655.967 17 - 18 1 78 0.55 42.9 161.729 1098.825 702.000 793.943 1892.769 769.178 18 - 19 1 78 0.55 42.9 161.729 1260.555 702.000 793.943 2054.498 882.388 19 - 20 1 78 0.55 42.9 161.729 1422.284 702.000 793.943 2216.227 995.599 20 - 21 1 78 0.55 42.9 161.729 1584.013 702.000 793.943 2377.956 1108.809 21 - 22 1 78 0.55 42.9 161.729 1745.742 702.000 793.943 2539.685 1222.020 22 - 23 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 2073.866 1424.250 1610.789 3684.655 1451.706 23 - 24 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 2401.989 1424.250 1610.789 4012.778 1681.393 24 - 25 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 2730.113 1424.250 1610.789 4340.902 1911.079 25 - 26 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 3058.237 1424.250 1610.789 4669.026 2140.766 26 - 27 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 3386.360 1424.250 1610.789 4997.149 2370.452 27 - 28 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 3714.484 1424.250 1610.789 5325.273 2600.139 28 - 29 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 4042.608 1424.250 1610.789 5653.397 2829.825 29 - 30 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 4370.731 1424.250 1610.789 5981.520 3059.512 30 - 31 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 4698.855 1424.250 1610.789 6309.644 3289.198 31 - 32 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 5026.979 1424.250 1610.789 6637.767 3518.885 32 - 33 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 5355.102 1424.250 1610.789 6965.891 3748.572 33 - 34 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 5683.226 1424.250 1610.789 7294.015 3978.258 34 - 35 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 6011.350 1424.250 1610.789 7622.138 4207.945 STIFF CLAY VERY STIFF CLAY 108 KEDALAMAN (m) H (m) Soil Classification cu (kN/m2) ο‘ Unit Skin Friction (kN/m2) Skin Friction (kN) Qs (kN) qp (kN/m2) Qp (kN) Qu (kN) Tu (kN) 35 - 36 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 6339.473 1424.250 1610.789 7950.262 4437.631 36 - 37 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 6667.597 1424.250 1610.789 8278.386 4667.318 37 - 38 1 158.25 0.55 87.0375 328.124 6995.721 1424.250 1610.789 8606.509 4897.004 38 - 39 1 282 0.55 155.1 584.713 7580.434 2538.000 2870.410 10450.844 5306.304 39 - 40 1 282 0.55 155.1 584.713 8165.147 2538.000 2870.410 11035.557 5715.603 40 - 41 1 282 0.55 155.1 584.713 8749.860 2538.000 2870.410 11620.271 6124.902 41 - 42 1 282 0.55 155.1 584.713 9334.573 2538.000 2870.410 12204.984 6534.201 42 - 43 1 282 0.55 155.1 584.713 9919.287 2538.000 2870.410 12789.697 6943.501 43 - 44 1 282 0.55 155.1 584.713 10504.000 2538.000 2870.410 13374.410 7352.800 44 - 45 1 282 0.55 155.1 584.713 11088.713 2538.000 2870.410 13959.123 7762.099 45 - 46 1 282 0.55 155.1 584.713 11673.426 2538.000 2870.410 14543.837 8171.398 46 - 47 1 282 0.55 155.1 584.713 12258.140 2538.000 2870.410 15128.550 8580.698 47 - 48 1 282 0.55 155.1 584.713 12842.853 2538.000 2870.410 15713.263 8989.997 48 - 49 1 282 0.55 155.1 584.713 13427.566 2538.000 2870.410 16297.976 9399.296 49 - 50 1 282 0.55 155.1 584.713 14012.279 2538.000 2870.410 16882.690 9808.595 HARD CLAY 109 VI.1.2. Daya Dukung Lateral Tiang Tunggal Daya dukung lateral tiang tunggal diperoleh melalui analisis dengan bantuan software Ensoft LPILE. Analsis kapasitas daya dukung lateral tiang tunggal ini diawali dengan pemodelan lapisan tanah (mulai dari dasar basement hingga batuan keras) dan tiang fondasi yang akan digunakan. Berikut merupakan hasil dari pemodelan yang dilakukan: Gambar VI.1 Pemodelan Lapisan Tanah dan Tiang Fondasi pada LPILE Kapastias daya dukung lateral tiang tunggal diperoleh dengan cara melihat nilai gaya lateral maksimum yang terjadi pada bagian atas tiang ketika diberi deformasi sebesar batas deformasi izin untuk masing-masing kondisi. Sesuai dengan kriteria desain yang ada, batas deformasi izin pada kondisi servis adalah 6 mm, kondisi gempa nominal adalah 12 mm, dan kondisi gempa kuat adalah 25 mm. Kapasitas 110 lateral yang digunakan untuk desain merupakan kapasitas tiang untuk kondisi fixedhead (Slope = 0). Namun, kapasitas yang dijadikan acuan untuk lateral load test di lapangan merupakan kapasitas tiang untuk kondisi free-head (Momen = 0). Pada kondisi servis, jenis pembebanan (loading type) yang dipilih adalah static loading. Berikut merupakan hasil pengecekan kapasitas lateral untuk masing-masing jenis tiang pada kondisi servis: Tabel VI.4 Kapasitas Lateral Tiang Tunggal Kondisi Servis D (mm) 1000 1200 Kondisi Kepala Tiang Vmax (kN) Free Head Fixed Head Free Head Fixed Head 138.276 348.876 228.988 637.326 Gambar VI.2 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Free Head (D= 1000 mm) 111 Gambar VI.3 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Fixed Head (D= 1000 mm) Gambar VI.4 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Free Head (D= 1200 mm) 112 Gambar VI.5 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Fixed Head (D= 1200 mm) Pada kondisi gempa, jenis pembebanan (loading type) yang dipilih adalah cyclic loading. Banyaknya siklus yang digunakan megacu kepada besarnya magnitude gempa yang terjadi di lokasi proyek. Mengacu pada Gambar VI.7, diperoleh bahwa besarnya magnitude gempa di daerah Kediri adalah 7.2. Mengacu pada Gambar VI.6, dengan nilai magnitude 7.2 maka diperoleh jumlah siklus sebesar 12. Gambar VI.6 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Servis (Kramer, Steven L. 1996) 113 Gambar VI.7 Peta Magnitude Gempa Indonesia dengan PE 2% dalam 50 Tahun (Sumber: Peta Deagregasi Hazard Gempa Indonesia untuk Periode Ulang Gempa 2475 Tahun) 114 Setelah diperoleh besarnya siklus gempa yang diperlukan, maka diperoleh kapasitas lateral (shear max) untuk masing-masing jenis tiang pada kondisi gempa (nominal dan kuat) sebagai berikut: Tabel VI.5 Kapasitas Lateral Tiang Tunggal Kondisi Gempa D (mm) 1000 1200 Vmax (kN) Kondisi Kepala Tiang Nominal Kuat Free Head Fixed Head Free Head Fixed Head 175.523 493.943 311.541 865.78 304.98 776.67 528.263 1308.745 Gambar VI.8 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Free Head (D= 1000 mm) 115 Gambar VI.9 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Fixed Head (D= 1000 mm) Gambar VI.10 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Free Head (D= 1200 mm) 116 Gambar VI.11 Grafik Kapasitas Lateral terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Fixed Head (D= 1200 mm) VI.2 Preliminary Design Konfigurasi Fondasi Preliminary design konfigurasi fondasi diakukan dengan terlebih dahulu melakukan rekapitulasi gaya reaksi pada masing-masing titik kolom untuk kombinasi-kombinasi pembebanan ASD (Allowable Stress Desgin). Berikut ini merupakan besarnya gaya reaksi pada masing-masing titik kolom untuk kombinasi pembebanan ASD: Tabel VI.6 Rekapitulasi Gaya Reaksi Tribun Barat SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1 1187.288 168.966 1305.217 215.747 1794.334 472.055 2 3 3228.358 333.099 3317.025 406.158 3508.891 759.778 4 17 1111.873 133.826 1191.166 167.521 1344.619 343.963 2 18 1871.641 112.949 1942.407 137.682 2045.114 257.271 2 19 1655.587 123.532 1708.502 148.541 1791.416 263.184 2 20 2405.961 211.6 2597.97 253.982 3102.967 480.969 2 24 786.124 192.141 887.32 233.646 1158.207 465.778 2 26 788.508 191.391 889.905 232.165 1160.782 439.024 2 46 771.954 156.586 865.2 203.327 1124.514 470.563 2 64 784.337 158.493 873.085 205.489 1131.936 467.04 2 150 807.457 189.877 917.441 233.479 1243.498 450.533 2 117 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 151 803.518 189.175 913.159 232.305 1239.15 446.099 2 160 1724.394 188.865 1867.753 237.839 2253.866 546.512 2 161 1708.041 188.31 1851.124 237.346 2242.146 544.595 2 162 1717.191 188.515 1861.002 237.901 2253.261 544.93 2 163 1703.172 188.495 1846.842 237.692 2247.904 543.648 2 164 1718.514 189.001 1864.289 237.944 2277.905 543.189 2 165 1719.685 189.034 1866.504 237.946 2291.18 542.962 2 166 1707.495 188.428 1854.632 239.013 2292.073 544.395 2 167 1723.661 187.921 1872.96 240.171 2323.122 546.371 2 168 1709.234 186.49 1858.206 240.793 2315.363 547.169 2 169 1727.283 187.146 1878.736 241.827 2351.057 549.385 2 170 1168.578 174.36 1288.249 221.432 1810.573 476.408 2 175 4891.513 411.561 5219.927 508.97 5768.191 1002.395 4 179 7621.461 412.838 7852.602 509.782 8117.921 998.668 6 183 7727.34 414.928 7982.766 511.468 8269.344 995.749 6 187 7726.777 417.258 8001.451 513.508 8287.482 993.916 6 191 7522.129 286.914 7749.34 352.72 8003.71 680.078 6 195 7610.173 287.859 7862.698 353.405 8123.197 678.068 6 199 7625.605 287.321 7890.365 352.257 8146.898 672.447 6 203 7574.809 286.355 7808.602 350.574 8046.798 665.749 6 207 7516.16 285.454 7746.012 349.066 7972.753 660.044 6 211 7421.553 284.473 7615.22 347.449 7803.554 654.059 6 215 7345.23 284.396 7505.145 346.935 7663.372 650.135 6 219 4668.871 283.358 4969.231 345.15 5426.802 643.134 4 228 4767.85 509.022 4868.064 628.329 5042.869 1229.348 4 234 4207.138 360.688 4341.156 444.433 4562.95 864.019 4 235 4099.958 366.01 4284.975 450.045 4568.791 868.339 4 254 4295.624 375.092 4424.847 460.31 4646.635 881.841 4 255 4569.274 386.694 4702.399 473.237 4974.928 897.433 4 282 4543.61 282.287 4697.955 360.322 5023.063 787.581 4 293 3979.601 264.021 4198.083 340.969 4556.894 771.928 4 301 3402.875 294.797 3644.934 375.803 4122.352 818.14 4 310 3339.241 341.954 3577.573 427.936 4045.67 877.858 4 319 3255.861 388.229 3496.07 479.841 4000.783 943.116 4 328 7165.565 1126.183 7325.48 1245.677 7628.571 1790.339 6 329 7102.562 1106.197 7236.585 1224.138 7508.164 1765.409 6 330 6926.252 1072.621 7037.171 1188.515 7268.039 1731.608 6 118 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 331 6718.75 1031.375 6778.582 1144.452 6949.176 1684.24 4 332 6545.925 992.542 6541.046 1102.454 6639.663 1632.932 4 333 6493.52 976.326 6484.552 1083.811 6577.502 1598.359 4 334 6374.999 949.186 6348.072 1053.434 6401.16 1552.484 4 335 6296.002 927.261 6302.813 1028.18 6383.637 1506.792 4 336 6156.72 898.289 6190.004 996.249 6302.58 1462.2 4 337 6034.059 870.173 6123.736 965.063 6298.375 1417.095 4 338 3625.682 528.901 3865.952 630.654 4232.114 1079.356 4 710 1895.964 271.448 2065.147 352.421 2642.428 810.23 2 725 3046.653 511.931 3248.565 633.241 3550.21 1248.152 4 814 1961.491 128.056 2022.737 165.797 2100.959 378.147 2 815 3436.557 105.018 3415.942 128.15 3431.068 271.292 2 816 3030.547 136.24 3024.806 162.644 3066.375 279.752 2 817 5866.563 336.68 5760.898 411.344 5816.071 775.253 4 818 3973.324 233.926 3926.808 279.222 3988.477 522.202 4 856 1940.423 128.251 2001.138 165.877 2081.079 377.175 2 857 3400.038 105.228 3376.494 128.558 3391.589 268.795 2 858 2990.814 135.513 2988.423 162.089 3036.26 281.051 2 859 5789.194 338.576 5680.263 414.079 5733.376 783.345 4 860 3821.879 235.725 3847.724 281.734 4001.966 522.632 4 898 1940.623 126.881 2002.079 164.293 2082.936 374.832 2 899 3415.434 104.852 3394.627 128.41 3411.816 270.508 2 900 2990.324 137.59 2996.879 164.637 3053.95 285.932 2 901 5910.136 340.761 5796.951 417.226 5839.444 792.634 4 902 4045.355 235.643 3997.775 281.986 4062.249 524.981 4 940 1952.846 126.974 2015.124 164.276 2096.087 373.877 2 941 2861.905 115.633 2901.777 140.835 2954.023 277.126 2 942 3098.673 179.392 3296.994 216.209 3621.438 440.888 2 943 5891.458 341.288 5779.797 418.451 5820.994 799.025 4 944 3864.429 237.119 3846.756 283.944 3941.873 522.106 4 982 1966.07 125.589 2027.483 162.739 2106.695 372.074 2 983 2529.251 162.483 2659.243 194.507 2843.477 338.404 2 984 3477.724 169.429 3566.115 208.659 3794.249 429.608 2 985 5926.635 342.411 5813.813 420.392 5855.162 806.686 4 986 3997.161 236.722 3982.377 283.875 4086.937 524.886 4 1024 1966.577 126.503 2028.915 163.689 2109.372 372.686 2 1025 2531.706 162.867 2664.535 195.199 2852.629 341.277 2 119 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1026 3346.039 168.242 3456.713 207.611 3685.597 426.093 2 1027 5926.366 343.14 5813.234 421.874 5854.481 813.636 4 1028 3997.909 236.665 3977.499 284.138 4074.79 521.259 4 1066 1957.739 124.754 2023.527 161.744 2108.941 370.374 2 1067 2864.918 116.358 2905.241 142.238 2957.659 279.159 2 1068 2896.021 182.146 3086.631 220.367 3403.541 442.705 2 1069 5889.589 343.057 5777.226 422.38 5817.876 818.86 4 1070 3865.332 236.784 3852.568 284.531 3954.002 525.008 2 1108 1946.806 126.212 2013.861 163.376 2101.96 372.399 2 1109 3419.863 105.704 3402.685 130.358 3424.109 266.341 2 1110 2854.164 143.655 2912.38 172.875 3031.225 307.273 2 1111 5921.501 342.552 5803.302 422.385 5837.974 823.235 4 1112 4052.124 234.686 4026.698 282.464 4119.505 525.882 4 1150 1944.963 125.276 2012.676 162.415 2101.975 371.875 2 1151 3401.863 106.143 3382.673 130.94 3403.133 264.735 2 1152 2774.463 145.504 2855.15 175.408 3003.022 313.968 2 1153 5884.434 341.575 5767.258 421.892 5801.84 827.234 4 1154 3872.242 234.77 3911.358 282.85 4079.986 522.071 4 1192 1968.64 126.807 2039.669 164.203 2130.977 374.662 2 1193 3437.566 105.805 3421.529 130.734 3442.347 271.903 2 1194 2648.304 150.447 2766.28 181.457 2954.428 325.446 2 1195 5958.261 340.815 5843.388 421.687 5878.859 831.938 4 1196 4019.443 233.232 4007.408 281.287 4110.983 524.426 4 1234 1126.448 127.73 1206.224 160.692 1356.594 335.436 2 1235 1926.737 109.425 2004.586 133.653 2111.778 257.484 2 1236 1461.689 142.697 1572.66 173.847 1830.431 324.163 2 1237 3301.769 339.662 3407.053 420.505 3615.325 831.306 4 1238 2487.73 211.973 2691.2 257.923 3244.798 484.032 2 1251 4109.463 706.569 4305.393 838.109 4573.936 1402.772 6 120 Tabel VI.7 Rekapitulasi Gaya Reaksi Tribun Timur SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1 1179.641 165.609 1294.671 206.644 1756.422 450.416 2 3 3224.179 327.56 3309.56 398.89 3497.309 742.565 4 17 1110.13 128.835 1188.521 161.093 1336.482 329.524 2 18 1870.203 115.205 1940.019 140.445 2041.837 262.525 2 19 1648.528 101.049 1700.092 121.17 1781.571 228.917 2 20 2401.746 208.14 2592.148 249.511 3087.726 458.159 2 24 723.612 119.217 812.755 151.379 1030.397 325.527 2 26 725.568 115.294 814.944 148.408 1033.111 322.853 2 46 622.914 108.669 699.258 140.999 893.578 323.59 2 64 633.303 108.736 704.274 141.114 896.954 324.039 2 150 699.226 111.003 791.352 141.356 1049.042 306.731 2 151 696.445 113.911 788.33 144.536 1045.987 310.11 2 160 1721.317 186.074 1863.145 226.313 2239.609 519.856 2 161 1704.498 186.269 1845.951 226.868 2225.663 517.672 2 162 1713.341 187.349 1855.475 228.432 2237.34 517.768 2 163 1698.921 188.259 1840.876 229.899 2226.207 516.499 2 164 1713.98 189.596 1858.052 231.838 2255.705 516.304 2 165 1716.222 190.289 1861.596 233.033 2272.458 516.468 2 166 1706.772 190.194 1853.031 233.306 2281.131 518.314 2 167 1725.862 190.144 1874.866 233.586 2320.189 520.695 2 168 1713.844 189.228 1863.076 232.933 2319.955 521.908 2 169 1734.174 190.536 1886.502 234.919 2363.91 524.395 2 170 1174.359 172.335 1294.665 212.862 1820.135 455.397 2 175 4900.969 420.519 5229.543 519.894 5775.768 1022.842 4 179 7628.927 420.062 7863.656 518.499 8133.893 1014.324 6 183 7727.473 420.725 7988.172 518.354 8282.228 1007.34 6 187 7696.665 422.031 7980.465 519.061 8279.939 1002.428 6 191 7663.794 317.894 7915.791 390.473 8199.24 750.54 6 195 7726.16 318.122 8005.315 390.176 8296.409 745.942 6 199 7738.094 316.521 8029.4 387.633 8316.219 737.022 6 203 7683.035 314.172 7938.819 384.181 8203.387 726.416 6 207 7613.539 311.591 7852.743 380.551 8089.278 716.231 6 211 7508.073 309.196 7703.232 377.156 7890.685 706.532 6 215 7435.209 307.925 7593.377 375.13 7746.998 699.397 6 219 4722.607 306.103 5027.246 372.341 5492.178 690.181 4 121 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 228 4746.498 515.346 4858.884 635.937 5049.661 1242.857 4 234 4288.286 395.165 4439.397 486.704 4679.674 944.728 4 235 4152.76 400.003 4357.3 491.601 4660.947 946.837 4 254 3769.651 407.694 4012.965 500.151 4359.847 956.998 4 255 3587.61 418.44 3828.529 511.919 4226.898 969.604 4 282 3531.217 336.465 3771.864 423.584 4204.893 886.195 4 293 3476.829 292.941 3716.292 376.598 4153.215 841.162 4 301 3461.381 301.277 3707.654 386.157 4189.65 854.773 4 310 3446.679 351.792 3690.92 441.539 4157.866 914.622 4 319 3365.752 399.075 3611.793 494.283 4114.515 978.711 4 328 7159.014 1124.94 7321.185 1245.174 7627.157 1799.125 6 329 7077.472 1101.653 7211.997 1219.828 7483.499 1766.965 6 330 6889.688 1065.695 7000.913 1181.513 7230.732 1728.685 6 331 6619.507 1014.863 6673.75 1126.97 6830.983 1668.006 4 332 6380.9 967.769 6375.003 1076.06 6458.733 1606.934 4 333 6321.078 949.863 6313.459 1055.515 6393.319 1569.358 4 334 6242.624 927.144 6219.947 1029.612 6269.102 1524.876 4 335 6217.131 911.321 6224.003 1010.565 6302.814 1481.596 4 336 6075.92 882.015 6107.103 977.991 6214.624 1433 4 337 5948.359 853.072 6035.578 945.737 6204.601 1384.647 4 338 3577.617 515.954 3813.641 614.942 4167.019 1050.497 4 710 1989.784 281.576 2163.806 365.906 2731.93 843.458 2 725 3030.744 520.988 3230.009 644.307 3519.377 1269.009 4 814 1963.606 122.016 2020.256 158.017 2092.606 360.663 2 815 3432.317 92.263 3414.574 119.767 3433.932 275.227 2 816 3019.142 112.709 3014.169 134.084 3057.139 247.236 2 817 5858.709 331.776 5751.732 404.838 5805.369 759.377 4 818 3975.452 231.039 3928.031 275.434 3988.537 495.187 4 856 1942.626 122.26 1998.767 158.167 2072.846 359.913 2 857 3398.241 92.59 3377.811 119.874 3397.35 273.378 2 858 2981.289 112.368 2979.6 133.951 3028.648 246.436 2 859 5781.4 334.698 5671.535 408.834 5723.591 769.899 4 860 3822.54 233.645 3843.405 278.936 3991.175 495.52 4 898 1942.427 120.972 1999.535 156.697 2074.842 357.867 2 899 3413.268 93.681 3395.841 121.158 3417.776 275.458 2 900 2981.794 114.688 2988.756 136.779 3046.328 248.636 2 901 5901.067 338.105 5787.402 413.502 5829.468 782.247 4 122 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 902 4045.268 234.532 3993.435 280.386 4052.345 497.704 4 940 1954.975 121.117 2013.247 156.734 2089.111 356.953 2 941 2870.51 97.154 2903.312 125.284 2946.196 282.4 2 942 2250.97 119.543 2384.548 150.098 2581.936 311.317 2 943 5881.444 340.013 5770.118 416.448 5811.963 792.123 4 944 3862.117 237.037 3846.709 283.621 3944.824 495.077 4 982 1970.183 119.858 2028.021 155.343 2102.547 355.368 2 983 2560.604 133.36 2645.788 159.144 2771.726 275.879 2 984 1986.246 114.721 2074.568 144.381 2241.313 301.761 2 985 5916.118 342.439 5804.059 420.021 5846.657 803.135 4 986 3991.057 237.546 3974.287 284.682 4076.389 498.11 4 1024 1970.598 120.814 2029.552 156.343 2105.566 356.063 2 1025 2562.59 134.008 2650.42 160.129 2780.003 276.502 2 1026 1888.4 112.677 1995.49 142.174 2162.192 299.648 2 1027 5915.505 344.326 5803.287 422.966 5845.954 813.182 4 1028 3991.669 238.171 3968.863 285.804 4063.158 502.2 4 1066 1959.571 119.127 2022.012 154.463 2103.181 353.793 2 1067 2873.683 99.603 2906.906 127.868 2949.901 284.404 2 1068 2103.766 121.106 2238.232 151.762 2432.85 312.726 2 1069 5880.537 345.336 5769.107 424.861 5811.127 821.402 4 1070 3862.815 238.782 3851.135 286.832 3954.068 506.114 2 1108 1948.089 120.671 2011.841 156.195 2095.736 355.976 2 1109 3417.942 90.822 3405.149 117.938 3432.613 271.303 2 1110 2844.525 121.64 2902.219 145.991 3020.185 256.702 2 1111 5921.217 346.03 5803.889 426.371 5839.729 828.9 4 1112 4053.027 237.1 4022.116 285.31 4107.75 506.992 4 1150 1946.453 119.619 2010.991 155.09 2096.222 355.167 2 1151 3400.419 90.319 3385.673 117.24 3412.308 269.402 2 1152 2763.545 123.503 2843.31 148.521 2990.051 263.25 2 1153 5885.279 346.229 5768.781 427.379 5804.257 836.179 4 1154 3873.915 237.679 3908.016 286.332 4070.067 511.135 4 1192 1969.776 121.03 2038.315 156.734 2126.459 357.694 2 1193 3433.269 94.492 3421.597 121.98 3448.577 275.811 2 1194 2642.036 128.01 2756.278 154.072 2939.776 274.025 2 1195 5958.51 346.773 5844.165 428.838 5880.334 844.51 4 1196 4020.127 236.735 4007.638 285.529 4110.615 512.083 4 1234 1124.954 123.281 1203.877 154.875 1349.017 321.793 2 123 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1235 1926.238 111.746 2003.528 136.49 2110.341 256.98 2 1236 1454.348 121.171 1563.753 147.405 1813.621 273.332 2 1237 3301.724 347.037 3402.284 429.465 3604.367 847.826 4 1238 2478.924 216.11 2679.715 262.97 3218.152 488.124 2 1251 4106.337 708.936 4305.184 841.997 4577.578 1417.096 6 Tabel VI.8 Rekapitulasi Gaya Reaksi Tribun Utara SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1 1053.557 59.056 1158.882 73.071 1453.562 123.259 2 2 1060.54 61.34 1166.135 76.042 1458.661 128.98 2 3 1380.321 82.189 1481.763 104.035 1647.128 186.964 2 5 1925.579 100.181 1954.028 124.007 2032.225 209.431 2 7 2002.212 86.453 2072.219 111.973 2186.446 213.396 2 17 1003.799 64.188 1107.722 79.425 1421.171 133.994 2 19 4531.232 258.812 4501.43 336.145 4537.206 644.988 2 22 3607.854 142.969 3654.168 185.468 3701.842 354.844 2 24 3386.615 142.227 3420.749 176.383 3519.241 299.502 2 26 2532.118 135.239 2656.457 165.916 2811.396 272.927 2 33 1570.841 91.155 1574.728 116.922 1614.138 217.486 2 35 1003.726 63.846 1107.555 78.973 1420.212 133.098 2 36 1058.032 60.186 1162.89 74.537 1450.464 126.064 2 38 1049.156 57.266 1153.14 70.735 1438.688 118.726 2 40 1014.893 47.738 1120.712 59.552 1448.545 102.83 2 46 960.165 51.083 1114.203 66.37 1570.174 127.462 2 58 1772.479 82.811 1741.915 107.413 1759.256 205.441 2 65 4455.556 392.519 4561.576 508.972 4714.566 972.718 2 67 1586.382 82.033 1554.68 106.429 1570.411 203.673 2 69 1534.295 82.507 1516.736 107.001 1537.239 204.564 2 73 924.228 46.57 1035.608 60.297 1400.901 114.818 2 74 1782.326 81.627 1745.868 105.933 1757.866 202.865 2 75 1016.508 50.983 1124.507 63.726 1470.713 110.654 2 76 856.438 55.91 1003.933 72.527 1420.349 138.75 2 78 729.432 43.103 878.858 55.868 1366.476 106.666 2 96 1634.786 81.127 1603.478 105.394 1619.784 202.349 2 124 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 167 2146.961 85.084 2082.438 109.887 2090.602 207.958 2 168 2134.258 83.525 2068.333 107.415 2075.207 201.127 2 169 4185.56 1328.846 5111.693 1714.626 8293.515 3237.326 8 170 4272.519 1366.492 5225.111 1764.013 8513.362 3334.385 8 171 2135.134 80.361 2068.403 103.03 2074.566 191.423 2 172 2134.55 76.23 2067.07 97.372 2072.528 179.203 2 173 2135.386 72.882 2067.119 92.795 2071.88 169.354 2 174 2131.197 72.941 2062.826 92.705 2067.394 168.401 2 175 2207.253 71.971 2161.003 91.595 2185.626 166.967 2 176 1410.53 81.609 1452.755 103.99 1514.965 199.583 2 177 1449.696 85.395 1477.154 109.125 1527.849 201.05 2 178 1449.377 87.317 1470.139 110.218 1514.607 196.595 2 179 1449.027 87.107 1461.562 108.696 1498.36 187.844 2 180 1448.711 85.049 1469.818 104.986 1514.452 175.888 2 181 1448.123 83.227 1476.006 101.819 1526.818 166.079 2 182 1453.762 84.117 1483.186 102.424 1535.61 164.663 2 183 1449.353 85.362 1477.901 109.048 1529.596 200.741 2 184 1449.255 87.305 1470.911 110.163 1516.202 196.306 2 185 1448.842 87.095 1461.573 108.645 1498.55 187.581 2 186 1448.502 85.035 1469.772 104.941 1514.554 175.675 2 187 1447.906 83.212 1475.998 101.784 1526.998 165.933 2 188 1453.552 84.103 1483.111 102.4 1535.654 164.593 2 189 1411.506 81.707 1453.971 103.877 1516.415 199.239 2 190 2207.256 71.935 2160.274 91.554 2184.222 166.913 2 191 2131.186 72.974 2062.654 92.746 2067.072 168.468 2 192 2135.368 73.008 2067.071 92.947 2071.805 169.586 2 194 2134.541 76.445 2066.92 97.629 2072.249 179.592 2 195 2135.118 80.648 2068.242 103.372 2074.272 191.937 2 196 2134.349 83.858 2068.271 107.812 2075.005 201.723 2 198 2145.962 85.484 2081.364 110.366 2089.457 208.682 2 199 1594.435 91.819 1598.7 117.735 1638.042 218.812 2 200 2104.591 84.453 2047.235 109.545 2067.048 209.529 2 201 2100.709 84.932 2046.826 110.209 2069.178 210.996 2 202 1806.06 87.382 1760.52 112.86 1776.102 213.606 2 211 1921.324 84.885 1879.521 110.216 1902.418 211.324 2 212 2105.931 85.358 2049.406 110.779 2069.803 212.168 2 215 2104.411 84.178 2049.206 109.209 2070.627 208.978 2 125 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 227 3619.571 233.62 3612.251 302.66 3643.563 577.163 2 238 3107.967 242.995 3138.933 313.555 3202.814 592.089 2 241 8716.926 1670.178 10668.17 2141.161 17420.19 3977.391 10 242 4065.619 238.698 4034.235 308.751 4051.596 586.499 2 243 8607.518 1659.779 10524.65 2127.444 17138.18 3950.088 10 245 4045.747 238.56 4023.391 308.528 4046.22 585.859 2 248 3551.316 233.538 3760.923 302.711 3978.06 577.995 2 250 3550.395 234.04 3758.98 303.376 3975.295 579.329 2 252 4011.059 240.618 3996.395 311.451 4026.797 592.637 2 255 4028.137 240.591 4008.309 311.425 4036.693 592.631 2 257 3589.082 235.24 3593.191 304.956 3635.288 582.466 2 259 3809.041 247.655 3824.508 318.497 3887.677 596.388 2 335 4339.068 379.462 4425.489 492.538 4555.695 943.63 2 344 3889.929 367.159 4049.891 475.739 4227.557 907.575 2 377 3734.623 245.938 3755.155 316.198 3817.97 591.653 2 400 3768.368 363.569 3928.704 472.336 4103.323 906.922 2 410 3574.767 242.396 3605.37 311.977 3666.65 585.323 2 438 3572.055 242.85 3602.584 312.576 3663.848 586.516 2 439 3694.915 249.723 3699.331 320.981 3747.63 600.21 2 440 3766.997 251.356 3766.277 323.164 3814.772 604.691 2 444 3068.893 245.818 3082.877 317.069 3130.764 598.12 2 521 4332.533 380.067 4419.864 493.088 4550.191 943.585 2 528 1528.574 70.641 1637.249 90.291 1806.599 166.449 2 530 2343.332 83.304 2264.652 108.157 2266.325 207.351 2 532 1930.27 87.249 2003.337 113.053 2117.127 215.681 2 543 4768.287 265.558 4723.796 343.944 4749.99 655.457 2 546 4019.652 147.834 4065.982 190.996 4103.283 361.755 2 548 4440.268 161.197 4400.283 195.783 4464.347 316.5 2 550 3614.649 102.548 3782.842 117.392 4015.769 182.253 2 557 1174.701 95.381 1249.034 122.604 1343.094 230.805 2 562 4339.486 381.153 4422.807 495.078 4552.066 950.114 2 564 1530.958 71.471 1640.949 91.381 1815.729 168.588 2 566 2365.356 84.828 2282.875 110.094 2284.575 210.87 2 568 1850.093 86.282 1935.265 112.036 2055.579 214.842 2 579 4739.118 267.652 4712.074 346.286 4754.082 658.183 2 582 4038.527 147.466 4100.155 190.503 4139.625 360.739 2 584 4318.564 159.456 4290.366 194.08 4362.216 314.187 2 126 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 586 3537.185 101.643 3649.476 116.311 3829.031 180.188 2 600 1399.196 70.665 1503.974 90.442 1682.019 167.292 2 602 2196.845 84.131 2133.742 109.257 2140.959 209.585 2 604 1935.102 85.646 2010.921 111.081 2128.298 212.413 2 615 14407.27 5040.663 17680.06 6524.206 29106.64 12412.92 26 618 3766.307 145.671 3850.773 188.347 3887.723 357.429 2 620 4189.613 152.684 4167.259 187.132 4235.962 306.908 2 622 3501.212 93.893 3620.126 109.997 3801.021 174.434 2 629 2247.974 97.503 2199.557 125.102 2227.078 232.874 2 636 4434.782 391.418 4538.623 507.604 4687.962 970.38 2 710 2265.435 92.778 2211.32 119.131 2234.043 222.195 2 746 2264.836 87.081 2208.24 111.87 2228.652 208.91 2 780 1399.355 70.275 1504.198 89.863 1682.445 165.847 2 782 3116.178 131.196 3123.969 154.983 3234.989 243.856 2 784 3033.037 135.996 3170.824 161.081 3394.377 254.07 2 795 14433.31 5040.833 17708.28 6524.387 29134.73 12413.08 26 798 3761.115 145.906 3845.358 188.657 3882.167 358.046 2 800 4190.555 152.839 4168.501 187.329 4237.511 307.269 2 802 3502.665 93.954 3620.552 110.118 3800.554 174.679 2 809 2264.982 82.283 2205.2 105.789 2222.669 197.943 2 815 2264.792 78.297 2206.097 99.936 2224.555 185.867 2 817 2264.245 87.15 2208.985 111.213 2230.594 204.159 2 819 2267.826 91.885 2213.049 117.374 2234.751 216.032 2 820 1526.551 70.947 1636.108 90.708 1809.823 167.34 2 822 2383.306 84.133 2308.194 109.22 2313.73 209.327 2 824 1864.838 86.242 1950.394 111.929 2068.09 214.383 2 835 4738.446 266.703 4711.271 345.014 4753.078 655.559 2 838 4141.555 133.527 4206.069 172.141 4245.868 324.306 2 840 4319.68 159.98 4290.367 194.834 4361.171 315.499 2 842 3536.841 101.841 3646.157 116.578 3822.948 180.937 2 849 2191.221 87.642 2134.313 112.903 2153.425 212.315 2 851 1174.43 95.124 1248.045 122.583 1341.439 230.705 2 856 1528.644 70.969 1637.13 90.692 1805.547 167.099 2 858 2372.554 83.405 2291.375 108.315 2294.799 207.775 2 860 1844.895 85.213 1922.263 110.696 2035.011 212.502 2 871 4778.504 262.23 4732.558 339.433 4757.855 645.922 2 874 4115.94 134.536 4164.415 173.481 4201.709 327.013 2 127 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 876 4444.071 161.676 4405.206 196.462 4470.431 317.677 2 878 3617.022 102.762 3770.259 117.68 3989.599 183.056 2 885 2247.858 97.495 2199.413 125.084 2226.907 232.805 2 892 1377.999 82.268 1478.798 104.156 1641.656 187.276 2 894 1887.526 100.368 1921.755 124.213 2000.441 209.657 2 896 1978.098 86.951 2047.1 112.466 2156.164 213.624 2 907 4537.318 256.589 4508.095 333.432 4544.683 640.586 2 910 3702.266 130.553 3749.627 169.059 3796.647 322.036 2 912 3388.547 142.35 3416.999 176.532 3510.385 299.741 2 914 2529.343 135.114 2625.58 165.781 2754.783 272.801 2 942 2265.334 92.747 2211.113 119.096 2233.736 222.151 2 944 2264.73 87.036 2208.049 111.83 2228.38 208.919 2 946 2264.882 82.237 2205.042 105.758 2222.455 198.014 2 948 2264.691 77.224 2205.608 98.9 2223.705 186.003 2 950 2264.282 86.225 2208.619 110.021 2229.857 201.919 2 952 2265.379 91.206 2208.536 116.487 2228.277 214.311 2 954 2189.914 87.489 2133.196 112.671 2152.201 211.707 2 955 1518.257 90.756 1490.338 103.337 1504.108 198.394 2 956 1641.157 115.816 1638.798 133.455 1679.553 221.893 2 957 2369.641 90.468 2324.311 114.935 2358.053 208.561 2 958 2352.97 83.86 2302.355 106.467 2330.709 192.85 2 959 2354.121 85.826 2300.377 109.829 2325.907 203.077 2 960 2365.574 89.274 2318.352 114.07 2350.266 210.099 2 961 2360.581 94.792 2317.902 120.93 2353.957 221.834 2 962 2390.392 99.267 2344.994 126.654 2379.436 232.41 2 963 1267.546 110.21 1278.081 122.616 1315.531 227.959 2 964 1267.436 109.473 1276.662 121.671 1312.897 227.898 2 965 2390.271 99.261 2344.748 126.638 2379.071 232.341 2 966 2360.442 94.77 2317.597 120.903 2353.496 221.794 2 968 2365.436 89.241 2318.08 114.04 2349.868 210.108 2 970 2353.985 85.792 2300.169 109.808 2325.631 203.145 2 971 2352.923 82.854 2301.662 105.166 2329.425 192.607 2 973 2368.971 89.619 2322.92 113.84 2355.99 206.494 2 974 1647.982 115.913 1644.592 133.597 1684.47 220.297 2 975 1262.296 90.107 1241.989 103.154 1252.409 198.032 2 984 1652.781 78.604 1670.291 101.343 1692.986 190.963 2 1001 3976.272 160.726 4057.555 205.537 4202.243 379.377 2 128 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1016 1652.489 78.511 1670.111 101.236 1692.894 190.823 2 1017 2822.79 77.747 2817.855 99.904 2860.789 186.681 2 1019 4066.562 155.459 4149.445 198.93 4297.599 367.796 2 1024 2502.654 71.237 2521.302 91.393 2575.68 170.086 2 1031 4081.273 143.315 4158.817 183.462 4297.581 339.536 2 1034 4071.356 141.404 4157.556 182 4294.683 341.491 2 1036 3654.625 138.912 3818.287 178.985 4007.869 336.742 2 1039 3872.367 152.5 3997.708 197.146 4137.825 373.98 2 1041 4230.173 167.216 4312.099 215.008 4411.317 402.412 2 1044 2619.126 168.179 2725.206 216.773 2807.262 408.199 2 1218 2267.535 62.789 2317.822 81.342 2397.758 155.104 2 1325 2801.755 54.068 2821.155 69.56 2883.345 130.374 2 1331 2809.973 57.245 2828.739 73.532 2892.052 137.274 2 1339 2813.19 66.279 2842.311 85.133 2912.504 158.918 2 1346 2723.151 72.084 2753.649 92.74 2823.759 173.829 2 1360 2821.367 77.811 2816.252 99.979 2858.912 186.785 2 1370 4373.768 386.494 4459.419 501.83 4591.87 962.201 2 1374 2501.686 71.192 2520.217 91.347 2574.449 170.062 2 1383 2266.429 62.908 2320.883 81.471 2404.649 155.231 2 1387 2797.704 53.968 2822.729 69.447 2889.883 130.239 2 1407 2805.593 57.663 2826.807 74.107 2892.219 138.531 2 1413 2809.717 66.614 2840.421 85.594 2911.989 159.921 2 1434 2723.714 72.275 2757.403 92.997 2830.392 174.358 2 1532 1218.723 78.454 1313.163 101.837 1477.879 195.124 2 1534 1522.866 84.789 1508.101 109.767 1530.175 208.956 2 1536 2134.146 96.852 2164.462 123.328 2247.255 225.14 2 1547 3821.087 71.002 3790.735 91.391 3831.453 171.5 2 1550 4045.012 158.729 4028.62 197.188 4054.619 336.498 2 1552 2892.319 59.466 2999.145 74.742 3155.028 131.778 2 1554 1757.182 110.193 1871.126 141.802 1998.228 265.945 2 1578 1198.229 78.756 1288.261 101.837 1436.513 193.294 2 1580 1674.907 83.855 1644.161 108.743 1664.574 207.866 2 1582 2446.815 86.81 2441.255 111.404 2512.717 207.483 2 1593 3895.221 70.303 3868.424 90.304 3913.947 168.579 2 1596 4249.906 158.855 4260.347 196.424 4295.998 330.696 2 1598 3067.003 61.844 3171.519 77.131 3328.449 133.099 2 1600 1687.755 120.687 1740.737 152.477 1806.121 272.627 2 129 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1624 1178.304 77.886 1262.669 100.316 1388.503 188.552 2 1626 1673.272 83.771 1639.245 108.652 1656.509 207.784 2 1628 2436.797 79.29 2422.498 101.656 2485.113 188.866 2 1639 3894.783 69.648 3864.674 90.257 3906.334 172.24 2 1642 4179.027 135.798 4170.838 170.064 4204.461 296.855 2 1644 3059.398 57.648 3143.269 72.392 3279.638 127.324 2 1646 1697.093 109.404 1810.769 139.754 1950.892 257.236 2 1672 1176.384 76.163 1260.375 97.76 1384.896 182.16 2 1674 1673.104 83.565 1639.949 108.379 1657.979 207.232 2 1678 2438.53 80.708 2414.893 104.111 2468.129 196.439 2 1712 3830.046 71.903 3819.61 93.091 3877.783 177.233 2 1715 4214.524 134.224 4220.522 166.606 4252.386 289.533 2 1717 3068.05 57.561 3135.227 72.439 3256.498 128.162 2 1719 1653.038 117.325 1739.451 148.776 1835.744 269.193 2 1750 1193.845 73.875 1283.268 94.567 1429.694 175.003 2 1752 1672.632 83.132 1643.047 107.769 1664.329 205.841 2 1754 2454.589 83.773 2441.085 108.194 2503.391 204.746 2 1765 9548.018 1597.37 11585.15 2060.861 18421.42 3889.886 8 1768 4216.778 153.044 4198.829 189.953 4229.96 323.31 2 1770 3094.366 60.05 3191.377 75.296 3342.797 131.889 2 1772 1692.927 110.454 1809.602 140.735 1964.919 257.329 2 1797 1205.931 73.808 1299.362 94.299 1462.137 173.649 2 1799 1672.622 84.554 1645.642 109.622 1669.299 209.421 2 1801 2451.55 91.526 2447.185 117.846 2516.311 221.319 2 1812 2909.957 85.528 3071.547 108.974 3264.748 199.243 2 1815 4233.054 163.128 4237.732 202.335 4273.451 343.724 2 1817 3049.94 62.144 3180.687 77.806 3361.566 135.723 2 1819 1654.558 122.177 1770.267 154.542 1930.011 277.199 2 1843 1206.78 74.807 1305.645 95.486 1494.086 175.403 2 1845 1675.847 86.43 1648.425 112.124 1671.998 214.53 2 1847 2486.081 96.489 2489.284 124.388 2565.291 234.321 2 1858 3941.675 76.839 3918.128 99.571 3964.616 189.995 2 1861 4187.865 173.274 4174.152 214.764 4211.184 364.085 2 1863 2918.766 65.76 3108.18 82.061 3342.916 141.83 2 1865 1615.606 109.669 1746.922 140.561 1988.506 260.946 2 1893 1332.821 111.253 1377.031 124.297 1440.243 235.947 2 1904 2241.822 77.063 2274.737 100.111 2323.478 192.192 2 130 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1907 2710.536 154.301 2815.738 194.783 2885.528 347.501 2 1909 2082.389 58.308 2253.378 74.293 2575.16 135.839 2 1911 1408.081 122.373 1666.268 155.917 2438.502 285.07 2 2161 963.246 50.073 1109.682 65.091 1553.011 125.158 2 2162 896.473 45.723 1005.773 59.258 1361.862 113.108 2 2163 855.809 55.318 1000.831 71.73 1412.702 137.091 2 2164 719.444 44.315 866.137 57.362 1343.238 109.162 2 2165 3977.434 159.818 4057.509 204.374 4198.476 377.225 2 2168 4066.89 154.133 4148.407 197.226 4294.176 364.604 2 2170 4082.073 141.722 4155.168 181.415 4289.559 335.703 2 2173 4071.397 141.371 4153.895 181.995 4287.66 341.657 2 2175 3654.666 138.859 3809.844 178.942 3991.733 336.772 2 2178 3871.979 152.466 3997.055 197.108 4137.054 373.933 2 2180 4230.907 167.218 4313.739 215 4413.853 402.342 2 2183 2619.292 168.248 2725.891 216.837 2808.054 408.199 2 2325 973.527 85.565 1032.531 111.216 1103.652 213.789 2 2326 1332.535 111.874 1377.271 124.293 1440.945 236.017 2 2327 973.474 85.461 1030.411 111.093 1099.621 213.615 2 2328 3717.881 1339.618 4632.32 1719.885 7971.365 3206.665 8 4753 1220.797 78.4 1315.875 101.737 1483.153 194.796 2 4755 1522.775 84.666 1507.858 109.626 1529.791 208.766 2 4757 2128.275 97.489 2160.416 124.15 2245.066 226.697 2 4768 3821.907 71.684 3793.54 92.259 3836.049 173.085 2 4771 4033.813 158.645 4019.429 197.112 4046.619 336.5 2 4773 2871.311 59.253 2989.692 74.526 3155.044 131.65 2 4775 1781.896 110.03 1903.88 141.624 2063.516 265.752 2 4808 1200.107 78.746 1290.758 101.784 1441.533 193.006 2 4810 1674.902 83.512 1644.51 108.337 1665.25 207.275 2 4812 2447.117 87.688 2443.389 112.533 2516.638 209.598 2 4823 3890.625 71.05 3863.615 91.267 3908.862 170.397 2 4826 4291.094 159.797 4307.929 197.55 4346.185 332.404 2 4828 3009.955 61.775 3119.484 77.088 3275.816 133.237 2 4830 1664.287 120.958 1768.409 152.88 1879.685 273.64 2 4863 1179.958 77.888 1264.91 100.279 1393.161 188.297 2 4865 1673.229 83.457 1639.554 108.281 1657.143 207.237 2 4867 2436.263 80.306 2424.125 102.966 2488.734 191.336 2 4878 3889.555 69.803 3859.881 90.435 3901.863 172.468 2 131 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 4881 4236.544 136.546 4232.413 171.049 4267.19 298.817 2 4883 3037.596 57.9 3100.751 72.722 3213.334 127.967 2 4885 1626.87 109.997 1748.725 139.688 1942.778 257.663 2 4918 1176.201 76.168 1260.252 97.733 1385.098 181.956 2 4920 1673.044 83.323 1639.939 108.094 1658.016 206.816 2 4922 2437.948 80.743 2414.581 104.136 2468.039 196.39 2 4933 3830.676 72.003 3825.513 93.209 3888.484 177.404 2 4936 4194.898 134.839 4202.949 167.498 4235.809 289.695 2 4938 3020.453 57.324 3049.868 72.195 3133.819 127.988 2 4940 1315.156 120.902 1401.688 152.878 1501.271 273.987 2 4973 1193.734 73.879 1283.253 94.55 1430.162 174.866 2 4975 1672.562 82.987 1643.051 107.598 1664.401 205.594 2 4977 2454.071 83.813 2441.152 108.233 2503.964 204.764 2 4988 9665.664 1609.52 11738.42 2076.505 18717.75 3919.271 8 4991 4273.416 153.152 4260.704 190.06 4294.356 323.36 2 4993 3076.484 59.986 3161.413 75.219 3297.487 131.766 2 4995 1572.399 110.361 1659.897 140.777 1754.359 258.171 2 5028 1205.898 73.807 1299.45 94.289 1462.818 173.583 2 5030 1672.547 84.519 1645.658 109.581 1669.395 209.365 2 5032 2451.071 91.556 2447.473 117.884 2517.272 221.387 2 5043 2908.952 85.583 3079.434 109.037 3280.812 199.33 2 5046 4272.086 163.068 4280.943 202.259 4317.086 343.592 2 5048 2993.226 62.04 3117.347 77.688 3286.97 135.582 2 5050 1637.265 122.681 1749.167 155.16 1894.051 278.211 2 5083 1207.1 74.798 1306.186 95.476 1495.612 175.396 2 5085 1675.777 86.491 1648.431 112.198 1672.072 214.64 2 5087 2485.608 96.499 2489.599 124.41 2566.309 234.408 2 5098 3942.5 76.853 3915.551 99.601 3958.864 190.101 2 5101 4167.015 173.253 4152.846 214.744 4188.484 364.082 2 5103 2900.233 65.761 3089.6 82.057 3327.518 141.792 2 5105 1626.925 109.845 1759.924 140.855 2006.693 261.81 2 5138 3808.647 1380.117 4750.083 1772.075 8196.745 3304.89 8 5153 2242.328 77.682 2275.091 100.263 2323.71 192.425 2 5156 2713.062 154.257 2823.509 194.746 2898.293 347.521 2 5158 2092.971 58.35 2266.713 74.338 2599.131 135.881 2 5160 1443.691 122.487 1709.912 156.042 2510.083 285.204 2 132 Tabel VI.9 Rekapitulasi Gaya Reaksi Tribun Selatan SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1 690.331 149.646 250.039 194.399 324.487 373.19 2 2 273.152 167.068 295.245 216.793 335.726 415.06 2 3 266.805 192.397 288.039 249.461 324.799 476.673 2 5 1751.346 101.764 1800.764 130.905 1852.57 245.265 2 7 2443.038 116.544 2480.826 149.353 2523.861 277.172 2 17 2450.15 125.106 2499.265 160.301 2551.798 297.374 2 19 2267.09 126.986 2327.855 162.825 2384.127 302.601 2 22 2267.066 126.867 2327.725 162.672 2383.9 302.313 2 24 2994.636 188.093 3147.029 231.061 3300.632 381.583 4 26 283.067 251.003 310.127 325.347 378.048 621.204 2 33 2450.146 125.269 2499.221 160.518 2551.695 297.815 4 35 2441.884 117.005 2479.584 149.965 2522.592 278.407 4 36 3248.536 184.57 3348.113 227.164 3455.124 377.277 2 38 1738.856 103.112 1788.121 132.579 1839.839 248.117 2 40 1942.764 177.318 2047.884 209.125 2136.515 333.471 2 46 2416.962 291.476 3016.542 373.881 5215.784 695.509 2 58 2067.684 316.291 2530.811 399.867 4134.003 716.226 2 65 2066.034 316.008 2528.639 399.501 4129.701 715.533 2 67 2629.096 310.188 3208.847 389.572 5196.368 685.421 4 69 2378.969 323.345 2894.097 406.678 4639.653 718.323 4 73 2379.612 323.67 2894.915 407.109 4641.14 719.199 4 74 2629.269 311.316 3209.415 391.056 5199.061 688.356 4 75 6897.522 370.569 7205.847 466.514 7530.255 853.636 4 76 6371.981 375.726 6817.986 470.443 7418.261 820.758 4 78 2595.174 346.566 2767.344 440.352 2947.621 799.344 2 96 2321.104 132.865 2640.931 165.533 3625.655 284.801 2 167 2428.467 288.703 3030.522 370.253 5238.109 688.428 4 168 282.677 248.276 309.198 321.785 375.96 614.277 2 169 266.399 189.246 287.436 245.359 322.7 468.764 2 170 272.572 163.623 294.409 212.316 332.975 406.462 2 171 216.615 146.249 248.037 189.986 320.486 364.717 2 172 2003.782 133.46 2103.064 172.016 2206.321 323.888 2 173 2396.335 131.156 2451.32 169.975 2514.669 324.408 4 174 1647.62 154.056 1745.858 196.265 1825.577 358.741 2 175 5597.337 235.116 5799.65 304.599 6018.747 580.864 4 133 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 176 5209.659 194.173 5220.071 249.319 5249.526 464.977 4 177 2338.757 210.767 2518.695 273.851 2810.249 525.953 4 178 536.869 102.693 570.209 126.074 605.735 219.94 2 179 2215.276 100.248 2218.56 129.765 2238.359 246.95 2 180 2979.973 242.995 3138.933 241.591 2594.437 269.647 4 181 1636.321 163.275 1727.415 204.68 1800.238 358.277 2 182 5631.231 241.519 10524.65 2127.444 6022.118 580.147 6 183 5637.977 233.538 5631.37 302.711 5655.011 449.348 4 184 3372.653 234.04 3758.98 303.376 2769.891 504.652 4 185 3804.634 240.618 3996.395 311.451 616.686 223.199 2 186 2210.487 97.704 2213.151 126.334 2232.171 239.77 2 187 2599.75 106.378 2586.286 137.533 2591.761 260.952 4 188 1634.502 166.807 1718.261 205.917 1784.081 345.017 2 189 5642.185 242.608 5819.621 309.677 6008.058 568.891 4 190 5661.292 176.322 5626.931 228.198 5644.762 434.088 4 191 2703.342 192.539 2741.325 249.655 2801.317 477.092 4 192 560.368 100.506 563.151 126.397 570 223.204 2 194 2210.136 94.268 2216.218 121.754 2238.259 230.439 2 195 2599.732 102.268 2587.468 131.895 2594.052 248.736 4 196 1633.613 166.038 1737.097 201.957 1822.138 323.598 2 198 5652.328 242.058 5841.788 307.033 6038.513 554.806 4 199 5676.361 172.655 5655.694 223.425 5673.739 424.877 4 200 2690.232 183.612 2733.777 238.067 2798.901 454.888 4 201 563.953 106.012 594.55 132.714 626.902 231.429 2 202 2209.715 89.551 2221.915 115.573 2249.423 218.326 2 211 2599.61 96.935 2588.253 124.684 2595.68 233.564 4 212 1645.045 161.865 1752.438 194.109 1853.514 297.205 2 215 5675.28 239.388 5923.853 301.747 6165.479 536.179 4 227 5650.743 169.366 5610.335 218.765 5625.303 414.124 4 238 2690.229 174.734 2750.82 226.474 2832.173 432.35 4 241 559.845 105.479 564.887 130.619 573.797 220.857 2 242 2209.039 83.221 2225.878 107.494 2257.513 203.491 2 243 2599.338 90.79 2588.72 116.304 2596.819 215.63 4 245 1652.497 154.42 1762.75 182.759 1875.775 267.578 2 248 5652.04 233.804 5946.857 292.481 6224.455 509 4 250 5669.649 163.986 5645.364 211.582 5664.413 399.428 4 252 2699.495 165.588 2771.469 214.604 2864.005 409.62 4 134 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 255 567.987 111.552 604.38 138.167 642.459 233.758 2 257 2171.843 78.356 2212.778 100.899 2266.105 189.543 2 259 3898.722 147.834 4065.982 190.996 2590.128 196.752 4 335 1631.966 141.207 1744.809 165.217 1875.556 232.148 2 344 5682.173 459.838 6208.47 593.975 7462.308 1124.472 4 377 5335.694 170.889 5347.651 218.129 5411.327 400.699 4 400 3267.521 165.346 3782.842 213.083 2853.335 401.065 4 410 559.142 104.59 568.389 128.663 580.834 213.365 2 438 1349.862 74.474 1439.135 96.048 1529.914 181.127 2 439 1823.465 85.306 1611.798 94.445 1676.838 178.561 2 440 5227.568 1715.303 6498.292 2224.233 11109.22 4250.973 10 444 10378.54 1311.874 13029.28 1685.063 22898.12 3145.501 10 521 4101.219 411.639 4415.3 530.619 4900.167 999.383 4 528 1991.774 162.243 2208.891 209.2 2887.068 394.304 2 530 383.201 101.924 414.815 127.572 470.911 222.349 2 532 2243.202 192.077 2307.82 227.276 2363.176 332.5 2 543 3819.407 119.278 3832.525 152.99 3846.971 284.552 4 546 3548.212 139.393 3598.012 175.874 3638.247 313.333 4 548 7983.6 398.196 8262.681 502.25 8578.983 894.031 4 550 7368.834 448.508 7826.061 562.642 8255.036 986.788 4 557 3206.647 149.727 3310.556 183.953 3411.337 303.9 4 562 3545.825 164.454 3892.524 201.969 4848.264 333.278 4 564 2222.815 197.69 2289.025 234.883 2345.024 348.579 2 566 3751.748 131.835 3764.857 168.641 3777.868 311.509 4 568 3476.147 148.251 3534.323 187.508 3581.55 336.258 4 579 7918.897 437.627 8184.238 551.894 8491.983 981.963 4 582 7429.692 485.807 7736.093 610.04 7989.844 1072.857 4 584 3218.277 154.857 3332.399 190.919 3443.392 318.679 4 586 3422.335 172.421 3738.688 212.267 4501.689 352.803 2 600 2191.221 189.659 2060.707 226.861 2117.332 344.424 2 602 3856.323 126.265 3869.453 162.737 3896.628 309.658 4 604 3758.854 133.996 3776.209 172.476 3805.839 323.666 4 615 7217.628 438.855 7508.638 555.238 7828.697 996.54 4 618 7043.851 491.631 7339.401 618.674 7537.187 1094.417 4 620 2933.523 150.437 3048.839 186.501 3156.336 316.377 4 622 3099.354 168.749 3388.446 208.786 4101.31 352.137 4 629 1990.368 189.51 2060.755 226.695 2117.452 344.238 2 135 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 636 3856.3 126.108 3869.447 162.823 3896.637 309.696 4 710 3758.806 133.839 3776.136 172.295 3805.742 323.429 4 746 7218.262 439.201 7509.554 555.596 7829.786 996.808 4 780 7043.389 491.293 7339.571 618.243 7537.907 1093.62 4 782 2933.507 150.343 3048.919 186.378 3156.505 316.135 4 784 3098.64 168.624 3387.559 208.624 4099.332 351.832 4 795 2222.903 197.601 2289.124 234.888 2345.134 349.154 2 798 3751.826 132.909 3764.94 169.912 3777.954 313.375 4 800 3476.388 148.245 3534.578 187.591 3581.82 336.845 4 802 7919.16 441.116 8185.085 556.029 8493.482 988.049 4 809 7429.303 486.518 7737.084 610.988 7991.573 1074.79 4 815 3218.258 155.065 3332.292 191.185 3443.216 319.166 4 817 3422.216 172.579 3738.639 212.476 4502.338 353.228 4 819 2242.315 191.6 2307.032 227 2362.484 333.581 2 820 3818.692 121.746 3831.838 155.95 3846.318 289.087 4 822 3547.128 139.672 3596.872 176.286 3637.053 314.357 4 824 7961.495 409.363 8239.525 515.442 8554.934 913.219 4 835 7348.63 450.098 7804.6 564.779 8232.371 991.229 4 838 3206.56 150.29 3310.289 184.675 3410.911 305.24 4 840 3546.764 165.007 3893.61 202.695 4850.104 334.705 4 842 1963.348 72.1 1994.474 91.904 2037.605 168.223 2 849 2046.241 73.959 2033.324 94.356 2039.224 173.105 2 851 2044.21 82.845 2029.888 105.762 2034.443 194.361 2 856 2044.049 89.767 2029.333 114.876 2033.581 212.423 2 858 2043.869 95.124 2028.496 122.117 2032.18 227.637 2 860 2043.469 99.288 2028.134 127.848 2031.896 240.145 2 871 2042.46 100.937 2034.28 130.332 2044.29 246.507 2 874 1513.614 150.37 1525.324 194.922 1547.971 372.243 2 876 1511.62 150.643 1523.613 195.388 1546.51 373.658 2 878 2042.505 101.518 2034.327 131.119 2044.336 248.169 2 885 2043.452 100.134 2028.131 128.938 2031.9 242.191 2 892 2043.866 96.128 2028.495 123.405 2032.182 230.031 2 894 2044.043 90.899 2029.336 116.334 2033.593 215.161 2 896 2044.207 84.061 2029.899 107.335 2034.469 197.35 2 907 2046.241 75.237 2033.364 96.014 2039.302 176.278 2 910 1963.294 73.452 1994.684 93.661 2038.057 171.6 2 912 2988.569 188.476 3141.033 231.612 3294.684 382.889 4 136 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 914 3255.62 184.569 3355.241 227.218 3462.276 377.638 4 942 1947.934 179.856 2053.26 212.164 2142.056 333.293 2 944 6982.67 353.71 7290.941 449.037 7613.609 816.96 4 946 6419.081 371.799 6868.636 467.51 7474.157 825.25 4 948 2601.153 352.572 2773.572 448.041 2953.587 813.577 4 950 2323.175 134.096 2642.634 167.137 3626.966 287.902 4 952 2003.447 133.886 2102.779 172.645 2206.08 325.451 2 954 2404.295 131.881 2459.321 170.845 2522.669 325.746 4 955 1653.54 156.62 1752.128 197.087 1832.139 359.726 2 956 5574.713 237.462 5775.986 307.963 5994.349 588.798 4 957 5245.459 185.074 5248.906 240.031 5276.642 458.959 4 958 2317 156.598 2494.728 203.445 2783.04 390.623 4 959 537.247 103.578 571.709 127.196 608.388 222.314 2 960 2215.256 100.99 2218.682 130.736 2238.598 248.848 2 961 2603.639 109.154 2589.47 141.601 2594.333 270.915 4 962 1636.037 163.37 1727.611 204.837 1800.878 358.742 2 963 5633.676 243.318 5823.117 312.922 6027.812 585.958 4 964 5687.379 179.12 5675.863 232.481 5700.264 445.33 4 965 2655.044 153.558 2693.254 198.17 2752.402 374.311 4 966 562.458 102.817 590.649 126.838 620.986 225.869 2 968 2210.438 98.674 2213.255 127.579 2232.416 242.089 2 970 2599.757 107.037 2586.3 138.393 2591.78 262.623 4 971 1634.422 167.249 1718.095 206.496 1783.835 346.154 2 973 5642.33 244.477 5820.905 312.22 6010.284 574.308 4 974 5662.608 179.483 5627.7 232.409 5645.491 442.653 4 975 2678.063 142.797 2715.327 185.158 2775.815 353.844 2 984 560.707 101.706 564.425 127.931 572.139 226.031 2 1001 2210.083 95.406 2216.191 123.218 2238.256 233.181 2 1016 2599.729 103.098 2587.5 132.984 2594.116 250.872 4 1017 1633.627 166.743 1737.139 202.868 1822.309 325.323 2 1019 5651.387 243.967 5839.876 309.578 6036.039 559.999 4 1024 5678.555 177.037 5657.324 229.051 5675.367 435.369 4 1031 2666.545 136.47 2709.341 176.864 2774.876 337.568 4 1034 564.394 107.367 596.138 134.444 629.565 234.612 2 1036 2209.666 90.82 2221.962 117.214 2249.559 221.436 2 1039 2599.605 97.955 2588.307 126.016 2595.787 236.161 4 1041 1645.244 162.76 1752.72 195.265 1854.15 299.393 2 137 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1044 5674.624 241.47 5923.793 304.488 6166.066 541.613 4 1218 5654.705 174.062 5614.759 224.814 5629.939 425.498 4 1325 2666.544 129.665 2726.572 167.977 2808.518 320.292 4 1331 560.266 106.86 566.128 132.372 575.803 224.038 2 1339 2208.996 84.667 2225.997 109.37 2257.784 207.079 2 1346 2599.333 92.045 2588.793 117.94 2596.965 218.792 4 1360 1652.885 155.413 1763.276 184.044 1876.874 270.026 2 1370 5651.708 235.992 5947.858 295.342 6227.036 514.585 4 1374 5672.262 168.863 5647.356 217.871 5666.419 411.283 4 1383 2675.823 122.515 2747.288 158.698 2840.466 302.52 4 1387 569.669 113.162 606.455 140.218 646.017 237.509 2 1407 2171.779 79.817 2213.028 102.799 2266.647 193.197 2 1413 2605.557 85.613 2588.145 109.179 2590.332 200.085 4 1434 1632.839 142.243 1745.973 166.562 1877.908 234.726 2 1532 5689.356 470.42 6218.433 607.743 7492.481 1151.003 4 1534 5338.654 175.736 5350.249 224.37 5413.92 412.419 4 1536 2654.451 122.47 2729.792 157.653 2826.289 295.91 4 1547 559.559 106.093 569.12 130.569 581.86 216.813 2 1550 1350.653 75.998 1440.145 98.029 1531.782 184.932 2 1552 1536.728 74.468 1612.564 96.151 1678.234 181.836 2 1554 5289.23 1743.614 6577.898 2260.784 11259.73 4320.082 10 1578 10479.83 1336.248 13158.7 1716.676 23136.5 3205.953 10 1580 4105.308 426.37 4420.552 549.734 4910.03 1035.975 4 1582 1975.608 119.817 2189.413 154.344 2866.666 290.207 2 1593 385.044 103.698 417.092 129.836 474.822 226.503 2 1596 5913.597 1822.1 7217.314 2347.668 11686.09 4416.53 10 1598 1712.916 147.364 1796.347 173.402 1862.162 248.733 2 1600 1705.434 156.858 1784.6 186.95 1846.329 280.406 2 1624 1706.849 163.056 1777.154 197.044 1830.787 309.319 2 1626 1708.215 166.037 1767.253 203.591 1810.601 334.362 2 1628 1709.461 165.294 1763.027 205.738 1801.453 353.011 2 1639 1711.675 159.587 1769.809 201.766 1812.586 361.447 2 1642 1630.917 145.682 1693.278 188.017 1739.177 355.195 2 1644 1710.31 159.509 1768.662 201.725 1811.645 361.647 2 1646 1709.469 165.626 1763.282 206.182 1801.936 353.922 2 1672 1708.156 166.64 1767.189 204.373 1810.534 335.858 2 1674 1706.79 163.88 1777.213 198.108 1830.955 311.331 2 138 SERVIS JOINT GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT JUMLAH TIANG AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL AKSIAL LATERAL kN kN kN kN kN kN 1678 1705.377 157.829 1784.79 188.206 1846.746 282.789 2 1712 1712.871 148.382 1796.59 174.722 1862.67 251.256 2 1715 5968.869 1848.061 7289.727 2381.681 11827.95 4483.177 10 1717 2445.278 82.517 2477.441 103.912 2522.387 184.166 4 1719 2502.698 92.657 2508.829 116.518 2532.848 205.719 2 1750 2498.811 98.402 2503.554 124.677 2526.241 224.627 4 1752 2498.395 104.071 2499.61 132.57 2519.019 242.251 4 1754 2497.924 108.5 2494.812 138.878 2510.204 256.941 4 1765 2497.147 111.243 2494.331 143.101 2509.983 268.132 4 1768 2493.338 111.806 2492.69 144.486 2509.94 273.843 4 1770 1894.044 156.651 1935.071 201.309 1984.202 376.232 2 1772 1878.133 156.083 1913.89 200.736 1958.568 375.908 2 1797 2491.832 112.166 2491.246 144.968 2508.562 274.828 2 1799 2497.229 111.84 2494.506 143.874 2510.244 269.601 4 1801 2497.944 109.222 2494.818 139.824 2510.198 258.796 4 1812 2498.418 104.972 2499.668 133.752 2519.11 244.566 4 1815 2498.833 99.469 2503.667 126.07 2526.436 227.333 4 1817 2502.719 93.908 2508.994 118.147 2533.146 208.861 4 1819 2445.298 83.76 2477.624 105.528 2522.721 187.271 4 1843 1646.804 157.06 1714.458 188.81 1764.881 356.053 2 1845 10652.54 1303.394 13070.87 1678.538 21511 3153.934 8 1847 10578.78 1279.892 12973.71 1647.939 21318.26 3094.876 8 Gaya reaksi pada masing-masing titik kolom dibagi dengan kapasitas tiang tunggal untuk memperoleh jumlah tiang yang diperlukan pada masing-masing titik kolom. Jumlah tiang yang tercantum pada tabel-tabel di atas merupakan jumlah kebutuhan maksimum yang dihasilkan dari kondisi-kondisi yang ada. Berikut merupakan gambaran dari lokasi titik-titik kolom untuk masing-masing tribun: 139 Gambar VI.12 Denah Titik Kolom Tribun Barat dan Timur 140 Gambar VI.13 Denah Titik Kolom Tribun Utara 141 Gambar VI.14 Denah Titik Kolom Tribun Selatan 142 Apabila jarak antar titik kolom cukup dekat, maka titik-titik kolom tersebut akan didesain untuk berada dalam satu pile cap. Khusus untuk Tribun Barat dan Tribun Timur, karena memiliki tata letak titik kolom yang serupa maka keduanya akan didesain dengan konfigurasi fondasi yang serupa. Secara keseluruhan, ada 10 jenis konfigurasi tiang yang akan digunakan yakni sebagai berikut: − Kelompok 2 tiang (P2) − Kelompok 4 tiang (P4) − Kelompok 6 tiang (P6) − Kelompok 8 tiang (P8) − Kelompok 9 tiang (P9) − Kelompok 24 tiang (P24) − Kelompok 35 tiang (P35) − Kelompok 42 tiang (P42) − Kelompok 66 tiang (P66) − Kelompok 72 tiang (P72) VI.3 Analisis Fondasi Analisis fondasi dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing konfigurasi tiang memenuhi persyaratan faktor keamanan maupun deformasi ketika mengalami pembebanan maksimum. Analisis fondasi untuk keruntuhan tiang tunggal dilakukan dengan bantuan software Ensoft GROUP dan ETABS. Konfigurasi dua tiang hingga 9 tiang akan menggunakan Ensoft GROUP, sedangkan sisanya akan menggunakan ETABS. Hal ini dikarenakan konfigurasi yang lebih besar dari 9 tiang akan membutuhkan pile cap yang besar, dimana rasio antara tebal dan bentang terpanjangnya juga bernilai besar. Ketika rasio ini bernilai besar, maka pile cap sudah tidak berperilaku kaku (rigid) lagi sedangkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan Ensoft GROUP mengasumsikan bahwa pile cap bersfiat kaku. 143 Berikut merupakan prosedur dari analisis yang dilakukan dengan menggunakan Ensfot GROUP: 1. Mendefinisikan parameter tiang yang akan digunakan Parameter yang digunakan mencakup jenis tiang, bentuk, spesifikasi material, serta dimensi dari tiang yang direncanakan. Pada pengerjaan Tugas Akhir kali ini, fc’ dari tiang yang digunakan adalah 35 MPa. Gambar VI.15 Mendefinisikan Parameter Tiang yang Digunakan 2. Mendefinisikan parameter lapisan tanah Lapisan tanah yang perlu didefinisikan adalah mulai dari tepi atas pile cap hingga lapisan tanah paling bawah. Parameter tanah yang digunakan mengacu kepada Bab IV. 144 Gambar VI.16 Mendefinisikan Parameter Tanah yang Digunakan 3. Mendefinisikan dimensi pile cap dan posisi tiang pada pile cap Dimensi panjang dari pile cap yang digunakan berbeda-beda, tergantung jenis konfigurasi tiang yang diperlukan. Berikut merupakan beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam menentukan dimensi pile cap: − Spasi antar tiang yang digunakan sebesar 3D atau 3 m untuk tiang berdiameter 1 m − Jarak tiang ke tepi pile cap yang digunakan antara 1D – 1.5D atau 1 – 1.5 m untuk tiang berdiameter 1 m − Tebal pile cap yang digunakan sebesar 2D atau 2 m untuk tiang berdiameter 1 m 145 Gambar VI.17 Mendefinisikan Dimensi Pile Cap dan Koordinat Tiang 4. Mendefinisikan kombinasi pembebanan Kombinasi pembebanan yang didefinisikan merupakan nilai pembebanan maksimum untuk masing-masing jenis konfigurasi tiang yang digunakan. Selain mendefinisikan besarnya pembebanan yang diberikan pada pile cap dan konfigurasi tiang yang diperiksa, perlu didefinsikan juga koordinat dari beban yang bekerja (sesuai dengan posisi titik kolom pada pile cap). Beban aksial tekan yang digunakan sudah termasuk dengan berat sendiri pile cap. Sama halnya pada saat pengecekan kapasitas menggunakan software Ensoft LPILE, kondisi servis akan menggunakan tipe pembebanan static loading dan kondisi gempa akan menggunakan tipe pembebanan cyclic loading dengan jumlah siklus 12. 146 Gambar VI.18 Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan Berikut merupakan kombinasi pembebanan maksimum yang akan dijadikan acuan dalam pendesainan fondasi untuk masing-masing jenis konfigurasi yang ada: Tabel VI.10 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 2 Tiang Kondisi SERVIS GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT Gaya Fx Fy Mz Fz My Mx Maksimum kN kN kN-m kN kN-m kN-m F1 2444.95 -167.11 347.88 87.91 140.92 -0.34 F2 2565.90 -34.93 40.49 182.15 -128.91 -0.23 F3 3917.57 -4.38 6.31 40.99 104.56 -0.03 M1 2821.11 -26.31 22.51 -29.25 460.03 0.16 M2 2444.95 -167.11 347.88 87.91 140.92 -0.34 F1 3998.94 -210.67 445.47 97.86 147.64 -0.44 F2 4156.17 -38.83 45.87 220.37 -203.14 -0.29 F3 5341.53 -0.27 -2.70 -31.63 286.14 0.07 M1 4487.95 -27.63 22.49 -54.44 562.48 0.22 M2 3998.94 -210.67 445.47 97.86 147.64 -0.44 F1 3576.39 -442.71 983.32 117.35 105.75 -0.96 F2 3939.24 -46.16 61.15 400.05 -703.74 -0.62 F3 5362.35 5.31 -14.57 -126.10 525.05 0.20 147 Kondisi Gaya Fx Fy Mz Fz My Mx Maksimum kN kN kN-m kN kN-m kN-m M1 4704.88 -20.30 7.21 -234.13 1063.07 0.55 M2 3576.39 -442.71 983.32 117.35 105.75 -0.96 Tabel VI.11 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 4 Tiang Kondisi SERVIS GEMPA NOMINAL GEMPA KUAT Gaya Fx Fy Mz Fz My Mx Maksimum kN kN kN-m kN kN-m kN-m F1 3841.71 223.98 -626.99 41.94 541.19 0.29 F2 4784.37 46.33 -32.65 411.56 -763.86 -0.67 F3 7158.26 2.14 -8.31 130.16 462.87 -0.09 M1 5230.15 54.73 -68.87 -168.94 1834.29 0.71 M2 5437.27 222.50 -715.76 47.45 848.98 0.96 F1 4821.83 278.48 -802.11 33.46 629.40 0.44 F2 5761.83 49.37 -31.54 508.97 -1107.99 -0.88 F3 7763.39 12.50 -40.92 -106.64 1272.57 0.44 M1 6341.34 60.29 -78.63 -245.68 2269.60 0.92 M2 6610.60 278.39 -919.58 35.63 988.71 1.24 F1 6595.73 594.90 -1811.36 100.81 501.50 1.85 F2 5382.92 42.23 -0.75 1002.40 -3316.42 -2.06 F3 7798.86 26.30 -83.91 -414.33 2338.28 1.13 M1 6720.25 67.44 -109.42 -739.10 4478.03 2.10 M2 7341.62 570.75 -2050.08 -89.94 1522.12 2.84 Tabel VI.12 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 6 Tiang Kondisi Gaya Fx Fy Mz Fz My Mx Maksimum kN kN kN-m kN kN-m kN-m 2743.58 90.17 289.63 66.31 83.72 1.25 3320.097 226.666 738.9365 42.261 930.1411 1.8007 1752.38 91.15 184.61 27.86 155.76 0.17 2781.83 46.19 108.81 154.30 377.15 0.34 3026.002 25.772 12.7704 511.931 810.0329 0.7445 1514.01 29.70 25.48 142.70 101.45 0.16 3350.54 44.80 64.49 42.18 50.42 0.04 3686.653 177.276 559.4933 104.083 969.8379 1.3052 2101.69 32.56 32.60 3.38 270.20 0.03 2860.41 7.85 29.62 100.23 442.46 0.33 F1 Max SERVIS F2 Max F3 Max M1 Max 148 Kondisi Gaya Fx Fy Mz Fz My Mx Maksimum kN kN kN-m kN kN-m kN-m 3141.023 32.961 36.3404 211.494 1942.908 0.7438 1918.35 32.95 33.80 34.15 301.10 0.07 2743.58 90.17 289.63 66.31 83.72 1.25 3320.097 226.666 738.9365 42.261 930.1411 1.8007 1752.38 91.15 184.61 27.86 155.76 0.17 2906.11 111.42 368.02 80.39 115.85 1.63 3599.223 288.357 955.3426 22.67 1087.504 2.341 1854.91 111.76 233.63 24.56 181.05 0.23 2955.84 54.24 132.94 194.78 497.31 0.43 3216.9 27.195 11.3267 633.241 1174.722 0.9678 1545.03 31.88 26.75 173.85 153.33 0.19 3455.74 19.62 183.36 2.21 163.01 1.24 3888.565 223.455 721.7231 88.933 1086.137 1.7104 2212.66 34.83 35.34 19.98 321.56 0.05 3058.00 4.40 47.01 136.11 568.19 0.43 3366.426 36.541 41.9676 307.211 2404.101 0.967 2070.68 36.11 37.57 56.05 369.99 0.10 2906.11 111.42 368.02 80.39 115.85 1.63 3599.223 288.357 955.3426 22.67 1087.504 2.341 1854.91 111.76 233.63 24.56 181.05 0.23 2906.11 111.42 368.02 80.39 115.85 1.63 3599.223 288.357 955.3426 22.67 1087.504 2.341 1854.91 111.76 233.63 24.56 181.05 0.23 2955.84 54.24 132.94 194.78 497.31 0.43 3216.9 27.195 11.3267 633.241 1174.722 0.9678 1545.03 31.88 26.75 173.85 153.33 0.19 3455.74 19.62 183.36 2.21 163.01 1.24 3888.565 223.455 721.7231 88.933 1086.137 1.7104 2212.66 34.83 35.34 19.98 321.56 0.05 3058.00 4.40 47.01 136.11 568.19 0.43 3366.426 36.541 41.9676 307.211 2404.101 0.967 2070.68 36.11 37.57 56.05 369.99 0.10 2906.11 111.42 368.02 80.39 115.85 1.63 3599.223 288.357 955.3426 22.67 1087.504 2.341 1854.91 111.76 233.63 24.56 181.05 0.23 M2 Max F1 Max F2 Max GEMPA NOMINAL F3 Max M1 Max M2 Max F1 Max F2 Max GEMPA KUAT F3 Max M1 Max M2 Max 149 Tabel VI.13 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 8 Tiang Konfigurasi Gaya Fx Fy Mz Fz My Mx Maksimum kN kN kN-m kN kN-m kN-m 6173.09 -274.04 928.61 -555.70 506.68 -115.56 3855.47 -178.27 602.74 -1.94 356.57 -39.92 7310.84 -1.17 -0.79 -927.26 1613.01 2.04 4199.82 -1.22 -0.82 -388.23 1241.16 1.41 7616.00 -4.26 7.71 -750.06 846.58 0.71 4722.88 -0.19 -1.06 -236.93 1145.83 0.63 6270.31 0.19 -4.21 -877.93 1739.05 2.42 F1 F2 SERVIS F3 M1 M2 F1 F2 GEMPA NOMINAL F3 M1 M2 F1 F2 GEMPA KUAT F3 M1 M2 4287.98 0.58 -3.35 -294.80 1242.89 0.78 6173.09 -274.04 928.61 -555.70 506.68 -115.56 3855.47 -178.27 602.74 -1.94 356.57 -39.92 6579.23 4058.98 -355.46 -231.41 1205.78 782.78 -595.98 4.91 519.35 364.99 -150.35 -51.92 7622.45 -0.52 -2.82 -1028.18 1897.83 2.48 4530.18 -0.88 -2.33 -479.84 1509.99 1.70 7622.81 -0.55 -2.71 -1027.70 1899.50 2.49 4964.93 0.21 -2.41 -297.58 1350.17 0.79 6705.62 1.04 -6.89 -1014.87 2121.44 3.01 4621.25 1.09 -5.13 -375.80 1517.21 1.00 6579.23 -355.46 1205.78 -595.98 519.35 -150.35 4058.98 -231.41 782.78 4.91 364.99 -51.92 6521.72 3960.27 -815.05 -531.76 2773.24 1801.29 -540.12 60.43 278.11 191.27 -347.80 -119.97 6813.39 7.63 -25.23 -1506.79 3975.23 6.12 5203.13 2.59 -13.74 -943.12 2800.73 3.13 7703.64 4.39 -16.47 -1396.64 3289.84 4.82 5442.35 2.97 -11.29 -629.33 2349.94 1.65 6813.39 7.63 -25.23 -1506.79 3975.23 6.12 5257.80 4.78 -16.96 -818.14 2850.23 2.14 6521.72 -815.05 2773.24 -540.12 278.11 -347.80 3960.27 -531.76 1801.29 60.43 191.27 -119.97 150 Tabel VI.14 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 9 Tiang Konfigurasi Gaya Fx Fy Mz Fz My Mx Maksimum kN kN kN-m kN kN-m kN-m 3096.18 159.84 341.24 58.91 136.89 0.35 1188.00 160.86 348.39 68.32 145.44 0.25 1375.01 158.49 339.45 52.38 130.00 0.48 1235.43 167.26 354.22 78.86 153.23 0.32 3231.51 29.671 35.5462 169.429 149.4872 0.2369 1362.03 9.047 1.3734 189.877 159.8144 0.2999 1230.01 5.543 12.3443 155.536 161.9585 0.2845 1254.40 24.605 33.5983 192.141 140.4858 0.2561 4245.72 27.602 29.1629 70.448 193.8038 0.0457 1575.46 156.332 338.4608 57.816 164.3617 0.1331 1552.34 0.012 1.2515 20.134 394.7653 0.1933 1556.51 163.096 344.9351 72.62 185.3578 0.2071 3318.70 22.456 18.8448 61.444 447.2012 0.1729 1405.29 20.012 23.6736 65.481 467.8666 0.1734 1535.09 3.354 6.078 64.373 436.6238 0.1273 1535.15 13.01 8.039 41.889 470.6747 0.1375 3096.18 159.84 341.24 58.91 136.89 0.35 1188.00 160.86 348.39 68.32 145.44 0.25 1375.01 158.49 339.45 52.38 130.00 0.48 1235.43 167.26 354.22 78.86 153.23 0.32 3256.06 202.19 437.77 64.99 145.98 0.44 1685.44 200.11 437.60 61.80 180.58 0.19 1423.46 205.49 440.30 57.82 138.21 0.61 1241.02 213.40 456.01 86.38 163.73 0.40 3431.99 32.973 40.3681 208.659 226.31 0.3011 1407.98 8.64 4.1807 233.479 240.8458 0.3763 1236.60 6.97 15.3745 192.405 240.0472 0.353 1265.68 27.947 39.2056 233.646 218.0963 0.3202 4334.12 101.673 275.9712 64.733 203.0046 0.2642 1685.44 200.111 437.6038 61.8 180.5831 0.1866 1641.09 2.577 6.4956 87.183 533.5151 0.3618 1657.91 208.953 446.0504 77.763 204.1912 0.2819 3492.74 29.494 32.4325 95.421 550.1091 0.1825 1464.23 22.895 28.3805 98.486 575.1394 0.239 1633.20 4.596 8.5745 93.476 538.1099 0.1823 F1 F2 SERVIS F3 M1 M2 F1 F2 GEMPA NOMINAL F3 M1 151 Konfigurasi Gaya Fx Fy Mz Fz My Mx Maksimum kN kN kN-m kN kN-m kN-m 1630.66 12.873 5.9785 70.594 576.4124 0.1915 3256.06 202.19 437.77 64.99 145.98 0.44 1685.44 200.11 437.60 61.80 180.58 0.19 1423.46 205.49 440.30 57.82 138.21 0.61 1241.02 213.40 456.01 86.38 163.73 0.40 2951.89 429.61 971.64 73.35 125.64 0.98 856.59 446.53 1005.46 83.53 135.49 0.62 1397.74 470.56 1009.58 65.53 115.51 1.36 970.13 465.78 1022.79 92.74 143.56 0.84 3346.76 13.932 3.6265 405.747 750.0441 0.7233 1371.20 0.681 25.4706 450.533 774.3746 0.7786 977.29 14.533 31.0335 379.328 748.8422 0.703 1027.05 37.802 60.931 432.571 737.5828 0.6548 4562.25 272.236 676.3745 58.46 218.2626 0.6654 2011.50 441.176 994.032 54.351 198.1536 0.5204 1899.94 9.59 21.4781 269.093 1027.767 0.8876 1928.78 461.906 1013.722 69.509 228.2786 0.7342 3550.46 35.646 46.6883 293.557 1064.123 0.5405 1501.01 32.215 49.6705 315.54 1108.668 0.6413 1892.51 12.158 24.2335 280.399 1046.905 0.5323 1869.30 3.018 15.7468 269.52 1095.899 0.5261 2951.89 429.61 971.64 73.35 125.64 0.98 856.59 446.53 1005.46 83.53 135.49 0.62 1397.74 470.56 1009.58 65.53 115.51 1.36 970.13 465.78 1022.79 92.74 143.56 0.84 M2 F1 F2 GEMPA KUAT F3 M1 M2 5. Melakukan analisis hasil pemodelan Analisis yang dilakukan dengan membandingkan gaya aksial, gaya geser, serta defleksi yang dihasilkan oleh Ensoft GROUP untuk kemudian dibandingkan dengan batas izin yang telah ditentukan sebelumnya. Besarnya beban tarik yang akan dibandingkan sudah meliputi besarnya gaya uplift yang terjadi pada fondasi. Kapasitas aksial (tekan dan tarik) yang digunakan dalam perbandingan ini merupakan kapasitas yang sudah direduksi dengan efisiensi tiang fondasi. Perhitungan efisiensi tiang fondasi dilakukan dengan 3 metode yang mengacu 152 kepada persamaan II.32 hingga II.35. Nilai efisiensi tiang fondasi yang digunakan merupakan nilai rata-rata dari ketiga metode yang ada. Berikut merupakan besar dari efisiensi fondasi yang digunakan untuk masing-masing jenis konfigurasi yang ada): Tabel VI.15 Hasil Perhitungan Efisiensi Tiang (Kapasitas Aksial) Θ Konfigurasi m n D (m) d (m) θ ConverseLabbare Los Angeles Kenney Rata-Rata 2 2 1 1 3 18.44 0.898 0.947 1 0.955 4 2 2 1 3 18.44 0.795 0.856 0.967 0.873 6 3 2 1 3 18.44 0.761 0.826 0.939 0.842 8 4 2 1 3 18.44 0.744 0.811 0.921 0.825 9 3 3 1 3 18.44 0.727 0.792 0.921 0.813 35 7 5 1 3 18.44 0.661 0.721 0.878 0.753 72 9 8 1 3 18.44 0.639 0.696 0.866 0.734 132 12 11 1 3 18.44 0.626 0.681 0.859 0.722 Sedangkan itu, kapasitas lateral dari tiang tunggal juga akan direduksi dengan faktor p-y yang diperoleh dari analisis pada Ensoft GROUP. Nilai faktor p-y ini kemudian akan digunakan untuk mengecek kapasitas tiang tunggal yang baru dengan Ensoft LPILE. Berikut merupakan nilai faktor p-y untuk masing-masing konfigurasi yang ada: Tabel VI.16 Faktor p-y Konfigurasi Tiang Konfigurasi Faktor p Faktor y 2 0.799 1 4 0.623 1 6 0.534 1 8 0.537 1 9 0.318 1 153 Mengacu kepada SNI 8460: 2017 mengenai Persyaratan Perancangan Geoteknik pasal 9.7.1.1, nilai efisiensi tiang di atas hanya berlaku untuk tahanan friksi tiang saja. Berikut merupakan hasil dari perbandingan antara kapasitas dengan gaya yang diperoleh dari hasil pemodelan di Ensoft GROUP: Tabel VI.17 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 2 Tiang SERVIS Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 1963.2 6161.467 3.14 OK Tarik (kN) 286.670 4095.491 14.29 OK Geser (kN) 91.152 260.206 1.58 OK Defleksi (mm) 3.13 6 - OK GEMPA NOMINAL Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2671.3 6161.467 2.31 OK Tarik (kN) 286.670 4095.491 14.29 OK Geser (kN) 110.28 358.605 1.9 OK Defleksi (mm) 3.65 12 - OK GEMPA KUAT Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2887.2 6161.467 2.13 OK Tarik (kN) 286.670 4095.491 14.29 OK Geser (kN) -221.99 532.97 1.74 OK Defleksi (mm) 6.73 25 - OK Tabel VI.18 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 4 Tiang SERVIS Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2285.7 5730.159 2.51 OK Tarik (kN) 286.670 3793.575 13.23 OK Geser (kN) 125.89 279.412 2.22 OK 2.62 6 - OK Defleksi (mm) GEMPA NOMINAL Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2675.4 5730.159 2.14 OK Tarik (kN) 286.670 3793.575 13.23 OK 154 Geser (kN) 155.58 387.784 2.49 OK Defleksi (mm) 4.1 12 - OK GEMPA KUAT Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 3020.4 5730.159 1.90 OK Tarik (kN) 286.670 3793.575 13.23 OK Geser (kN) 275.88 584.32 2.12 OK Defleksi (mm) 8.18 25 - OK Tabel VI.19 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 6 Tiang SERVIS Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2203.4 5566.741 2.53 OK Tarik (kN) 286.670 3679.183 12.83 OK Geser (kN) 177.85 259.505 1.46 OK Defleksi (mm) 2.27 6 - OK GEMPA NOMINAL Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2633.5 5566.741 2.11 OK Tarik (kN) 286.670 3679.183 12.83 OK Geser (kN) 222.64 357.543 1.61 OK Defleksi (mm) 3.48 12 - OK GEMPA KUAT Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2886 5566.741 1.93 OK Tarik (kN) 286.670 3679.183 12.83 OK Geser (kN) 334.36 531.111 1.59 OK Defleksi (mm) 9.03 25 - OK Tabel VI.20 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 8 Tiang SERVIS Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 1716.5 5478.257 3.19 OK Tarik (kN) 286.670 3617.244 12.62 OK Geser (kN) -164.59 260.206 1.58 OK Defleksi (mm) 2.31 6 - OK 155 GEMPA NOMINAL Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 1799.8 5478.257 3.04 OK Tarik (kN) 286.670 3617.244 12.62 OK Geser (kN) -188.69 358.605 1.9 OK Defleksi (mm) 2.84 12 - OK GEMPA KUAT Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2133.2 5478.257 2.57 OK Tarik (kN) 286.670 3617.244 12.62 OK Geser (kN) -306.55 532.968 1.74 OK Defleksi (mm) 5.22 25 - OK Tabel VI.21 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 9 Tiang SERVIS Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 1661.8 5414.278 3.26 OK Tarik (kN) 286.670 3572.459 12.46 OK Geser (kN) -51.171 201.134 3.93 OK Defleksi (mm) 0.66 6 - OK GEMPA NOMINAL Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 1843.7 5414.278 2.94 OK Tarik (kN) 286.670 3572.459 12.46 OK Geser (kN) -65.072 269.834 4.15 OK Defleksi (mm) 0.91 12 - OK GEMPA KUAT Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2169 5414.278 2.50 OK Tarik (kN) 724.730 3572.459 4.93 OK Geser (kN) -140.75 381.465 2.71 OK Defleksi (mm) 3.25 25 - OK 156 Mengacu kepada langkah-langkah yang telah dijabarkan di atas, berikut merupakan contoh dari pemodelan tiang fondasi dengan menggunakan Ensfot GROUP: Gambar VI.19 Contoh Pemodelan Tiang Fondasi pada Ensoft GROUP Setelah penjelasan analisis dengan menggunakan Ensoft GROUP, berikut merupakan penjelasan prosedur analisis fondasi yang dilakukan dengan menggunakan ETABS: 1. Mendefinisikan grid dan story Grid didefinisikan sesuai dengan konfigurasi tiang dan letak kolom yang hendak dimodelkan. Sedangkan itu, tinggi story yang dimodelkan hanya sampai titik jepit atau fixity point yang diperoleh dari Ensoft LPILE. Titik jepit merupakan titik dimana defleksi, momen, dan geser dari tiang bernilai 0. Grafik defleksi dan geser dari masing-masing jenis tiang dapat dilihat pada Gambar VI.2 – Gambar VI.5 dan Gambar VI.8 – Gambar VI.11, sedangkan grafik momen dari masing-masing jenis tiang adalah sebagai berikut: 157 Gambar VI.20 Grafik Momen terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Fixed Head (D= 1000 mm) Gambar VI.21 Grafik Momen terhadap Kedalaman – Kondisi Servis & Fixed Head (D= 1200 mm) 158 Gambar VI.22 Grafik Momen terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Fixed Head (D= 1000 mm) Gambar VI.23 Grafik Momen terhadap Kedalaman – Kondisi Gempa & Fixed Head (D= 1200 mm) Berdasarkan grafik-grafik yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa titik jepit untuk tiang dengan diameter 1000 mm terletak pada kedalaman 20 m dan untuk tiang dengan diameter 1200 mm terletak pada kedalaman 24 m. 159 2. Mendefinisikan parameter tiang dan pile cap yang digunakan. Spesifikasi tiang yang digunakan sama halnya dengan yang dimodelkan pada Ensoft GROUP (dimodelkan sebagai kolom). Pile cap dimodelkan pada slab section dengan model shell thick dan fc’ 40 MPa. Gambar VI.24 Mendefinisikan Parameter Tiang dan Pile Cap 3. Mendefinisikan nilai spring tanah Spring tanah dimodelkan setiap 1 m di sepanjang tiang dengan arah horizontal. Masing-masing lapisan tanah memiliki nilai spring yang berbeda, mengacu kepada Tabel II.7. Nilai yang ada di tabel tersebut akan dikalikan dengan luas permukaan selimut. Berikut merupakan hasil perhitungan nilai spring tanah untuk masing-masing lapisan: Tabel VI.22 Hasil Perhitungan Nilai Spring Tanah LAPISAN TANAH Soft Clay Medium Clay Stiff Clay DIAMETER (m) LUAS SELIMUT (mm2) 1 1.2 1 1.2 1 1.2 1.571 1.885 1.571 1.885 1.571 1.885 k kPa/m 8140 27150 136000 kN/m 12786.28 15343.54 42647.12 51176.54 213628.30 256353.96 160 Very Stiff Clay Hard Clay 1 1.2 1 1.2 1.571 1.885 1.571 1.885 271000 543000 425685.80 510822.97 852942.41 1023530.89 4. Mendefinisikan beban yang bekerja Beban yang didefinisikan merupakan joint reaction dari masing-masing kolom yang telah diperoleh sebelumnya. Beban tersebut didefinisikan sebagai joint load. Berikut merupakan kombinasi pembebanan maksimum yang akan dijadikan acuan dalam pendesainan fondasi untuk masing-masing jenis konfigurasi yang ada: Tabel VI.23 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 24 Tiang Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 123.81 -7.32 2524.43 464.39 544.34 0.67 1336.25 246.88 10479.83 711.36 1306.59 10.98 1185.16 240.46 9204.90 636.21 1321.51 5.27 375.92 163.46 5229.47 563.39 1140.05 8.29 211.91 228.60 2019.26 726.76 858.99 114.90 -55.28 -283.36 3473.90 -276.08 -66.38 -0.87 289.56 441.33 4240.08 1926.20 296.04 21.15 114.74 462.88 5474.55 1906.55 260.32 13.02 116.11 470.42 4596.09 1918.07 292.97 14.29 -35.96 528.90 3057.05 1710.98 -30.88 10.12 65.43 -87.56 4668.87 672.03 381.77 0.33 1336.25 246.88 10479.83 711.36 1306.59 10.98 1155.60 253.08 10652.54 629.77 1298.67 4.95 299.88 129.60 5689.36 426.94 849.22 6.43 -42.66 317.90 3586.08 856.84 -44.76 8.24 F1 Max F2 Max SERVIS F3 Max M1 Max M2 Max -42.14 67.21 3744.60 1124.42 -27.67 0.30 251.49 439.63 3374.09 1928.81 299.93 20.75 144.30 450.26 4026.92 1913.00 283.17 13.35 116.11 470.42 4596.09 1918.07 292.97 14.29 -35.96 528.90 3057.05 1710.98 -30.88 10.12 123.81 -7.32 2524.43 464.39 544.34 0.67 1336.25 246.88 10479.83 711.36 1306.59 10.98 161 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 1185.16 240.46 9204.90 636.21 1321.51 5.27 375.92 163.46 5229.47 563.39 1140.05 8.29 211.91 228.60 2019.26 726.76 858.99 114.90 -1183.95 -240.06 -7015.84 -721.83 -1322.15 -9.41 -1273.84 -202.62 -4861.99 -655.53 -1390.04 -6.23 173.87 19.14 2324.64 491.23 720.11 0.95 1716.68 320.02 13158.70 926.18 1700.65 14.07 1518.16 322.23 13070.87 822.16 1700.53 6.60 479.02 208.70 5950.90 732.08 1482.65 10.68 286.51 226.91 1859.51 769.03 1128.10 147.24 -37.81 630.65 3354.04 2081.90 -30.90 11.43 355.98 572.82 5047.04 2505.46 386.95 27.28 165.04 594.97 6339.49 2481.98 350.69 17.10 141.28 607.74 5127.51 2493.16 381.44 18.48 -61.41 -345.15 3740.75 -450.02 -76.20 -1.08 96.90 -81.19 4969.23 745.06 507.73 0.50 1716.68 320.02 13158.70 926.18 1700.65 14.07 1518.16 322.23 13070.87 822.16 1700.53 6.60 377.07 163.48 6218.43 553.45 1106.18 8.22 186.02 388.64 3865.95 1169.13 815.77 116.01 -44.31 110.59 4092.66 1370.62 -25.86 0.45 301.69 570.39 3812.19 2509.19 392.49 26.72 207.19 576.98 4275.26 2491.16 383.26 17.56 141.28 607.74 5127.51 2493.16 381.44 18.48 -37.81 630.65 3354.04 2081.90 -30.90 11.43 F3 Min F1 Max F2 Max GEMPA F3 Max NOMINAL M1 Max M2 Max F3 Min GEMPA F1 Max KUAT F2 Max 173.87 19.14 2324.64 491.23 720.11 0.95 1716.68 320.02 13158.70 926.18 1700.65 14.07 1518.16 322.23 13070.87 822.16 1700.53 6.60 479.02 208.70 5950.90 732.08 1482.65 10.68 286.51 226.91 1859.51 769.03 1128.10 147.24 -1564.38 -313.21 -9694.71 -936.64 -1716.21 -12.49 -1636.39 -271.77 -7280.32 -847.92 -1791.90 -7.89 434.03 116.92 2934.73 848.04 1693.46 2.38 3205.95 611.16 23136.50 1787.66 3280.23 26.06 3035.70 570.09 19446.78 1606.39 3360.03 13.96 876.11 383.61 7492.48 1406.32 2853.96 20.09 689.17 345.27 2347.72 1328.47 2632.31 334.40 -72.58 -643.13 3510.66 -1640.44 -109.11 -2.07 162 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 589.23 1097.31 7537.14 4824.75 753.87 51.48 391.40 1112.58 8566.04 4789.17 731.60 33.70 226.60 1151.00 5909.03 4793.02 736.23 35.08 -28.25 1079.36 3643.49 3863.80 -10.20 15.01 292.02 -7.86 5426.80 1012.68 1237.74 1.57 3205.95 611.16 23136.50 1787.66 3280.23 26.06 2993.55 588.08 21511.00 1597.20 3327.46 13.50 876.11 383.61 7492.48 1406.32 2853.96 20.09 488.05 477.43 4227.17 1586.20 1944.03 256.37 -33.14 408.57 4322.75 2561.04 7.05 1.45 534.94 1094.88 6302.29 4828.48 759.41 50.91 433.55 1094.59 6501.82 4798.35 764.17 34.16 226.60 1151.00 5909.03 4793.02 736.23 35.08 -28.25 1079.36 3643.49 3863.80 -10.20 15.01 434.03 116.92 2934.73 848.04 1693.46 2.38 3205.95 611.16 23136.50 1787.66 3280.23 26.06 3035.70 570.09 19446.78 1606.39 3360.03 13.96 876.11 383.61 7492.48 1406.32 2853.96 20.09 689.17 345.27 2347.72 1328.47 2632.31 334.40 -3053.66 -604.34 -19672.5 -1798.12 -3295.78 -24.49 -3111.79 -537.62 -15720.4 -1622.97 -3418.83 -14.79 -804.09 -355.29 -1180.77 -1403.89 -2858.28 -19.37 F3 Max M1 Max M2 Max F3 Min Tabel VI.24 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 35 Tiang Konfigurasi SERVIS Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 1328.85 110.88 4185.56 145.64 410.88 2.08 -56.24 -9.60 1513.90 -45.43 -91.72 -0.34 -94.70 -27.67 1059.22 -33.01 -114.07 -0.35 41.71 8.45 1572.37 34.82 74.59 0.30 46.42 6.64 909.41 33.17 74.67 0.27 54.38 19.43 1179.78 29.26 90.92 0.27 -55.61 -29.80 648.18 -52.38 -90.24 -0.37 1178.60 147.34 3343.74 130.37 280.19 1.98 476.41 16.24 1753.39 688.62 1997.70 1.65 484.03 -6.47 3189.07 745.46 2030.94 1.75 1304.87 126.68 3571.94 129.67 397.73 2.09 F1 Max F2 Max 163 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 24.18 71.94 1548.47 124.33 42.52 0.02 -71.95 -95.12 752.63 -154.05 -87.09 -0.07 -20.92 -97.50 1525.67 -152.36 -38.89 -0.06 -20.60 -74.81 641.20 -129.40 -37.78 -0.05 24.19 86.43 1203.24 152.87 42.65 0.01 -27.05 -85.42 413.21 -155.24 -44.90 -0.05 1178.60 147.34 3343.74 130.37 280.19 1.98 28.49 87.61 790.53 789.71 85.42 0.40 4.37 -478.66 1770.32 -1634.74 -119.50 -1.97 1328.85 110.88 4185.56 145.64 410.88 2.08 -1.92 14.48 2207.26 -15.05 -1.93 -0.03 -79.64 -6.65 1174.43 5.61 -75.96 0.00 3.06 -10.97 2247.86 8.93 3.34 -0.02 18.08 40.80 1206.78 109.70 32.61 0.00 -0.41 2.79 1675.85 -4.21 -0.34 -0.03 -15.25 0.90 973.47 -1.62 -14.66 -0.04 1138.35 138.87 3717.88 135.93 267.09 1.99 68.05 299.02 1810.57 2183.06 230.85 1.45 373.07 -37.01 3244.80 692.35 1536.57 1.27 623.61 41.35 2704.00 340.05 217.92 8.29 -25.49 -53.66 1532.55 -142.89 -43.59 -0.06 -39.85 85.08 960.17 163.23 -19.21 0.07 25.57 82.04 1586.77 165.48 44.28 0.03 23.44 58.39 1059.96 143.22 42.22 0.01 -24.18 -84.25 1150.86 -156.59 -42.26 -0.05 -32.07 -85.41 703.25 -155.34 -49.66 -0.07 437.57 79.54 1906.63 333.67 116.39 8.29 68.05 299.02 1810.57 2183.06 230.85 1.45 78.16 300.41 2002.65 2267.83 218.49 1.78 1328.85 110.88 4185.56 145.64 410.88 1328.85 -56.24 -9.60 1513.90 -45.43 -91.72 -56.24 -94.70 -27.67 1059.22 -33.01 -114.07 -94.70 41.71 8.45 1572.37 34.82 74.59 41.71 46.42 6.64 909.41 33.17 74.67 46.42 54.38 19.43 1179.78 29.26 90.92 54.38 -55.61 -29.80 648.18 -52.38 -90.24 -55.61 F3 Max M1 Max M2 Max 164 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 1178.60 147.34 3343.74 130.37 280.19 1178.60 476.41 16.24 1753.39 688.62 1997.70 476.41 484.03 -6.47 3189.07 745.46 2030.94 484.03 1714.63 152.63 5111.69 180.76 527.08 2.71 -72.97 -14.45 1637.15 -57.07 -119.12 -0.44 -104.41 -34.38 1100.67 -44.28 -130.46 -0.45 -139.14 -40.02 1027.71 -38.33 -394.65 -1.12 60.04 10.40 999.52 41.63 96.60 0.36 -70.70 -23.28 602.41 -41.41 -117.84 -0.39 -69.60 -38.74 686.88 -68.04 -114.76 -0.47 1558.87 197.17 4098.83 165.78 372.92 2.57 221.43 -24.08 1242.44 458.47 887.54 0.51 233.13 -53.31 2450.93 502.41 908.12 0.70 1680.44 175.15 4236.72 157.98 508.33 2.71 31.57 91.55 1682.08 163.62 55.39 0.03 -81.52 -122.58 794.45 -201.25 -101.80 -0.09 -31.11 -139.69 1182.50 -351.14 -57.27 -0.92 -27.09 -95.49 650.85 -169.70 -49.59 -0.06 31.44 112.12 1311.37 199.14 55.41 0.01 -31.83 -111.05 344.90 -201.75 -55.21 -0.06 1558.87 197.17 4098.83 165.78 372.92 2.57 8.43 -208.29 436.22 -541.12 -44.72 -1.16 25.28 -257.92 1836.14 -529.01 -23.74 -0.91 1714.63 152.63 5111.69 180.76 527.08 2.71 52.78 31.77 2160.27 21.54 87.67 0.29 -61.43 81.23 1248.05 160.43 -40.33 0.07 25.72 76.84 2199.41 163.78 43.97 0.02 23.12 55.28 1305.65 140.79 41.75 0.00 23.50 85.37 1648.43 147.62 41.58 0.00 26.69 29.69 1030.41 49.67 61.75 0.29 1501.47 185.08 4632.32 173.72 354.25 2.59 40.16 50.37 1288.25 953.43 102.63 0.21 184.89 -72.14 2691.20 510.06 694.46 0.48 797.82 62.24 3185.67 433.49 276.24 10.77 -32.99 -71.73 1661.40 -183.76 -56.56 -0.07 -39.80 111.68 1064.26 211.21 -13.56 0.09 F1 Max F2 Max GEMPA NOMINAL F3 Max M1 Max 165 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m -7.81 115.93 1433.52 392.77 -5.28 1.02 30.16 77.67 1195.23 184.70 54.41 0.02 -31.44 -109.76 1243.27 -203.17 -54.98 -0.06 -38.99 -111.04 758.46 -201.88 -62.00 -0.08 590.46 107.96 2277.69 430.79 158.34 10.78 44.48 98.45 1267.22 1106.06 121.90 0.42 57.26 79.68 1936.82 1162.10 122.73 0.72 1714.63 152.63 5111.69 180.76 527.08 2.71 -72.97 -14.45 1637.15 -57.07 -119.12 -0.44 -97.11 -42.47 867.76 -61.73 -133.74 -0.60 100.23 16.25 1588.31 79.97 332.09 1.22 -56.96 -28.22 846.57 -26.63 -91.78 -0.40 70.70 25.02 1280.87 38.44 118.15 0.36 -69.60 -38.74 686.88 -68.04 -114.76 -0.47 -1719.89 -231.06 -2602.28 -143.51 -425.31 -2.54 221.43 -24.08 1242.44 458.47 887.54 0.51 233.13 -53.31 2450.93 502.41 908.12 0.70 3237.33 333.07 8293.52 307.62 980.69 5.21 -139.67 -36.93 1605.22 -100.46 -228.53 -0.82 -130.76 -76.65 810.90 -123.30 -203.95 -1.15 100.98 32.07 1729.16 77.79 182.67 0.79 114.04 28.22 1070.11 73.14 183.54 0.71 135.96 47.02 1284.15 75.78 227.01 0.71 -121.28 -74.53 594.60 -130.61 -208.76 -0.88 3045.65 389.23 7437.87 312.20 732.72 4.94 476.41 16.24 1753.39 688.62 1997.70 1.65 484.03 -6.47 3189.07 745.46 2030.94 1.75 3203.14 355.60 7418.54 284.84 961.94 5.22 61.37 166.91 1691.63 323.95 107.05 0.08 -100.78 -230.71 669.93 -391.61 -142.53 -0.18 -55.59 -232.81 1612.42 -390.19 -101.03 -0.14 -53.51 -175.40 399.59 -333.28 -97.59 -0.09 60.46 214.53 1342.80 384.82 106.36 0.05 35.18 213.62 841.43 387.48 81.46 0.06 3045.65 389.23 7437.87 312.20 732.72 4.94 10.15 1790.34 6708.38 4148.68 27.35 4.01 M2 Max F1 Max GEMPA KUAT F2 Max 166 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 4.37 -478.66 1770.32 -1634.74 -119.50 -1.97 3237.33 333.07 8293.52 307.62 980.69 5.21 102.81 48.63 2184.22 54.08 169.73 0.57 -46.99 162.33 1341.44 303.20 -9.79 0.13 46.64 157.63 2226.91 306.81 81.39 0.06 42.94 115.22 1494.09 263.47 77.75 0.03 45.26 162.18 1672.00 286.88 79.79 0.02 65.45 56.53 1099.62 96.59 132.25 0.60 2988.25 377.15 7971.37 320.14 714.05 4.95 68.05 299.02 1810.57 2183.06 230.85 1.45 373.07 -37.01 3244.80 692.35 1536.57 1.27 1474.24 159.25 4589.62 793.64 498.30 20.72 -62.79 -147.08 1651.85 -344.09 -108.22 -0.12 -20.54 219.81 1188.78 401.57 27.17 0.18 60.63 216.03 1765.16 404.42 106.88 0.10 56.59 157.59 1446.49 348.27 102.42 0.05 -60.46 -212.16 1211.84 -388.85 -105.93 -0.09 -62.41 -213.56 732.26 -388.00 -107.31 -0.12 1236.31 228.83 3443.23 814.49 337.29 20.70 68.05 299.02 1810.57 2183.06 230.85 1.45 78.16 300.41 2002.65 2267.83 218.49 1.78 3237.33 333.07 8293.52 307.62 980.69 5.21 -139.67 -36.93 1605.22 -100.46 -228.53 -0.82 -130.76 -76.65 810.90 -123.30 -203.95 -1.15 100.98 32.07 1729.16 77.79 182.67 0.79 114.04 28.22 1070.11 73.14 183.54 0.71 135.96 47.02 1284.15 75.78 227.01 0.71 -121.28 -74.53 594.60 -130.61 -208.76 -0.88 3045.65 389.23 7437.87 312.20 732.72 4.94 476.41 16.24 1753.39 688.62 1997.70 1.65 484.03 -6.47 3189.07 745.46 2030.94 1.75 -3141.44 -396.26 -5839.05 -243.73 -928.09 -5.22 -54.32 -170.72 -85.55 -337.22 -98.86 -0.08 -3149.27 -411.04 -6474.82 -297.87 -766.44 -4.92 -29.05 -379.99 -554.80 -1766.59 -173.95 -1.99 -423.19 -124.93 -407.63 -278.75 -1957.96 -1.89 F3 Max M1 Max M2 Max F3 Min 167 Tabel VI.25 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 42 Tiang Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m -168.97 -91.57 505.39 183.01 -664.57 -0.50 1743.61 189.91 5289.23 786.63 1018.43 11.02 1693.16 185.41 5094.06 671.69 1051.34 10.14 -74.85 -102.26 1261.25 43.49 -114.99 -0.39 -181.12 -128.43 1294.91 208.52 -686.09 -0.87 46.31 31.04 1319.79 59.41 88.77 0.50 -50.04 -7.29 1896.03 -66.70 -98.31 -0.43 -50.07 -11.45 2030.45 -54.24 -99.23 -0.40 -221.92 -184.72 2255.19 226.86 -618.98 -0.50 -35.39 -168.74 523.41 -213.84 -78.23 -0.65 666.02 346.41 2372.93 1907.94 527.11 20.21 -758.10 -541.46 531.49 -1785.59 -580.40 -13.88 -36.07 -142.24 1170.64 -69.68 -54.41 -0.98 -47.03 -211.60 1672.36 -195.12 -83.20 -0.83 18.94 74.47 1324.95 161.03 33.80 0.71 14.38 83.76 1963.78 146.66 29.81 0.47 13.10 85.61 2034.36 162.51 28.08 0.66 -66.45 -333.10 2378.90 -287.10 -84.35 0.43 95.08 -59.27 1187.29 498.64 482.50 0.50 1743.61 189.91 5289.23 786.63 1018.43 11.02 1654.43 135.33 5968.87 716.19 1026.81 9.83 -1.56 11.40 2605.56 -9.38 -5.04 -0.04 78.97 -89.82 2405.96 539.21 473.85 0.28 8.69 3.55 1536.73 -3.74 5.20 -0.02 -0.87 17.74 2445.30 -16.46 -4.08 -0.05 -1.56 11.40 2605.56 -9.38 -5.04 -0.04 -56.23 -161.15 3228.36 556.13 -49.89 0.01 -1.01 37.75 1097.32 860.81 58.23 0.81 677.03 314.42 2928.01 1930.83 528.23 19.70 564.47 291.03 3842.54 2008.09 457.75 12.36 2.22 -28.64 1463.83 235.79 17.80 0.84 -18.13 15.16 1709.61 909.40 35.49 0.43 -2.65 -68.34 1179.01 -167.33 -23.54 -0.74 -16.54 -52.48 1863.56 -175.64 -37.43 -0.55 -15.77 -65.90 2029.50 -178.71 -36.70 -0.72 F1 Max F2 Max SERVIS F3 Max M1 Max 168 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m -45.03 82.93 2432.44 1148.68 -15.68 0.62 -168.97 -91.57 505.39 183.01 -664.57 -0.50 1743.61 189.91 5289.23 786.63 1018.43 11.02 1693.16 185.41 5094.06 671.69 1051.34 10.14 -74.85 -102.26 1261.25 43.49 -114.99 -0.39 -181.12 -128.43 1294.91 208.52 -686.09 -0.87 46.31 31.04 1319.79 59.41 88.77 0.50 -50.04 -7.29 1896.03 -66.70 -98.31 -0.43 -50.07 -11.45 2030.45 -54.24 -99.23 -0.40 -221.92 -184.72 2255.19 226.86 -618.98 -0.50 -1699.56 -317.86 -3068.90 -695.08 -1013.96 -13.08 -1809.34 -335.67 -2469.65 -538.19 -1124.93 -11.05 -215.75 -104.98 482.92 168.42 -861.79 -0.67 2260.78 264.07 6577.90 1010.33 1323.36 14.61 2226.78 274.24 6042.32 843.69 1383.00 13.38 66.59 -22.13 750.91 94.19 116.26 0.39 -170.09 54.21 2531.05 -92.57 -312.33 -1.21 58.45 39.70 1446.78 77.90 114.30 0.65 63.09 37.86 1008.11 60.42 120.90 0.49 62.66 32.77 1047.99 55.82 121.18 0.47 -276.52 -213.27 2414.97 202.38 -793.93 -0.66 -42.09 -205.29 506.35 -347.48 -99.55 -0.87 M2 Max F3 Min F1 Max 858.52 471.54 2716.81 2465.15 684.51 26.62 GEMPA -964.73 -677.00 221.13 -2345.16 -741.35 -17.89 NOMINAL -43.25 -166.56 1238.87 -108.42 -66.79 -1.26 -30.13 231.06 2786.70 228.49 -24.91 0.37 22.87 96.15 1453.49 210.02 42.84 0.92 18.93 105.53 2141.82 193.77 39.58 0.62 17.32 109.18 2208.18 213.01 37.43 0.87 -74.41 -406.16 2575.80 -465.77 -98.91 -0.74 127.89 -57.39 1305.22 549.93 629.17 0.63 2260.78 264.07 6577.90 1010.33 1323.36 14.61 2171.56 202.82 7289.73 907.15 1348.02 12.95 -2.22 -47.46 1745.97 249.07 12.19 0.81 -38.23 199.11 3147.03 146.58 -35.82 0.25 19.51 73.18 1612.56 156.44 33.27 0.68 F2 Max F3 Max 169 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 14.00 84.54 2477.62 140.39 28.35 0.45 12.40 85.44 2588.15 156.89 26.28 0.64 102.48 -101.10 3317.03 748.03 501.62 0.54 2.60 63.15 1252.44 1049.56 77.85 1.04 874.22 425.93 3508.32 2497.79 686.10 25.88 754.61 405.23 4525.50 2586.62 608.25 16.24 6.53 -18.87 1620.01 288.68 27.07 1.11 -8.64 195.32 1438.64 262.78 -1.36 0.41 18.23 94.40 739.39 211.81 39.91 0.93 19.54 96.61 1050.33 202.03 41.75 0.64 18.08 103.56 1049.23 217.63 39.89 0.89 -46.57 134.67 2645.40 1400.74 -9.64 0.80 -215.75 -104.98 482.92 168.42 -861.79 -0.67 2260.78 264.07 6577.90 1010.33 1323.36 14.61 2226.78 274.24 6042.32 843.69 1383.00 13.38 66.59 -22.13 750.91 94.19 116.26 0.39 -170.09 54.21 2531.05 -92.57 -312.33 -1.21 58.45 39.70 1446.78 77.90 114.30 0.65 63.09 37.86 1008.11 60.42 120.90 0.49 62.66 32.77 1047.99 55.82 121.18 0.47 -276.52 -213.27 2414.97 202.38 -793.93 -0.66 -2216.73 -392.007 -4357.56 -918.777 -1318.88 -16.665 -2326.46 -403.169 -3790.50 -729.144 -1446.14 -14.164 442.94 44.53 1332.13 587.96 1958.57 1.78 4320.08 587.92 11259.73 1885.63 2542.12 29.38 4328.27 586.90 10580.55 1569.62 2688.76 26.10 136.10 -1.95 818.10 141.66 232.28 0.78 428.84 40.08 2058.77 629.71 1974.45 1.90 104.25 73.28 1528.14 152.97 214.66 1.27 121.84 65.37 1029.28 123.08 234.30 0.96 121.14 58.34 1049.76 111.19 235.09 0.91 469.83 114.50 1689.92 833.57 1681.13 1.61 -71.31 -380.80 18.53 -1260.93 -215.54 -2.12 1637.92 944.80 4565.17 4713.48 1315.04 51.80 1603.36 976.14 5264.73 4799.38 1266.12 32.42 -66.23 -234.73 1062.95 -291.70 -110.12 -2.35 M1 Max M2 Max F3 Min F1 Max GEMPA KUAT F2 Max 170 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m -78.71 -446.73 1779.16 -1269.23 -203.92 -2.10 35.83 181.84 1541.04 407.03 77.24 1.79 37.48 187.27 2201.95 387.15 79.92 1.23 34.64 200.09 2211.10 417.74 76.30 1.70 -92.62 -759.78 2530.29 -1686.19 -157.28 -1.74 432.56 7.18 1794.33 772.47 1952.86 1.83 4320.08 587.92 11259.73 1885.63 2542.12 29.38 4273.05 515.48 11827.95 1633.07 2653.78 25.66 15.01 3.67 1877.91 386.52 44.68 1.63 299.79 -50.48 3102.97 783.86 1465.76 1.27 29.22 137.44 1678.23 304.20 59.07 1.33 27.91 145.85 2522.72 285.42 58.61 0.91 25.40 153.62 2590.33 310.44 55.43 1.27 314.35 -25.07 3508.89 1008.04 1227.05 1.21 31.82 238.66 1740.27 1963.01 193.84 2.29 1653.62 899.19 5356.68 4746.12 1316.63 51.07 1548.14 904.72 6512.13 4862.83 1231.14 31.99 29.50 49.29 1795.93 471.96 70.39 2.20 8.00 233.56 1890.90 2044.35 152.15 1.67 31.18 180.09 826.95 408.83 74.31 1.80 38.09 178.35 1110.45 395.41 82.10 1.26 35.40 194.46 1052.15 422.36 78.76 1.72 -28.36 488.29 2690.91 2621.15 48.73 1.81 442.94 44.53 1332.13 587.96 1958.57 1.78 4320.08 587.92 11259.73 1885.63 2542.12 29.38 4328.27 586.90 10580.55 1569.62 2688.76 26.10 136.10 -1.95 818.10 141.66 232.28 0.78 428.84 40.08 2058.77 629.71 1974.45 1.90 104.25 73.28 1528.14 152.97 214.66 1.27 121.84 65.37 1029.28 123.08 234.30 0.96 121.14 58.34 1049.76 111.19 235.09 0.91 469.83 114.50 1689.92 833.57 1681.13 1.61 -461.68 -111.96 -497.75 -254.89 -1968.86 -1.70 -4276.03 -715.86 -9039.39 -1794.07 -2537.65 -31.44 -4427.96 -715.82 -8328.73 -1455.07 -2751.90 -26.88 -462.39 -141.21 -317.69 -261.99 -1999.01 -2.10 F3 Max M1 Max M2 Max F3 Min 171 Tabel VI.26 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 66 Tiang Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m -136.00 24.86 2614.09 -24.79 -184.46 0.01 -85.65 7.26 1260.94 -8.15 -153.88 -0.06 -363.57 13.56 2772.99 -22.57 -1123.22 -0.43 -367.16 -20.86 2842.74 7.09 -1123.82 -0.18 -554.88 -174.27 4828.68 -19.13 -2046.58 -9.12 -550.26 92.84 4801.22 -19.13 -2039.09 -9.04 -234.04 12.73 2697.12 -25.22 -824.00 -0.25 -233.54 -15.19 2695.79 14.22 -823.10 -0.33 -145.91 16.81 2871.28 -28.25 -436.26 -0.02 -145.67 -18.34 2875.14 22.44 -435.86 -0.05 -242.85 13.63 2636.64 -27.85 -851.81 -0.10 -242.40 -16.40 2638.75 16.05 -851.05 -0.07 152.84 20.00 3137.06 -24.92 363.93 0.03 152.68 -18.17 3136.07 30.02 363.64 0.01 -54.24 76.25 2128.36 94.65 -51.12 0.14 0.39 62.21 1396.61 100.58 1.26 0.13 19.39 349.93 3118.48 910.42 22.80 4.11 16.69 323.34 2003.65 935.05 22.16 4.46 12.06 4827.10 12468.80 2483.23 15.22 8.23 7.12 5040.66 14407.27 2483.66 12.14 8.43 5.57 175.82 2955.06 608.46 10.38 0.59 -13.56 -175.29 2474.30 -608.09 -27.21 -0.58 -2.45 114.19 2928.70 298.75 -3.26 0.36 -7.08 -113.69 2897.75 -298.27 -15.03 -0.37 -11.60 174.34 2746.23 629.72 -18.01 1.14 -17.74 -173.88 2665.31 -629.15 -37.65 -1.14 53.98 98.14 3134.43 214.89 77.48 0.40 51.68 -98.08 2988.00 -214.73 71.02 -0.41 -85.08 27.66 3033.04 -26.34 -81.40 0.01 -1.61 15.29 1935.10 -14.31 -1.49 -0.01 -2.85 25.20 3768.37 -22.37 -2.79 -0.06 -11.55 -26.49 3889.93 23.71 -9.81 0.16 5.14 4773.66 14433.31 2483.65 7.39 8.19 7.12 5040.66 14407.27 2483.66 12.14 8.43 F1 Max SERVIS F2 Max F3 Max 172 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m -5.26 22.29 3550.40 -31.77 -10.67 0.08 -5.35 -21.85 3551.32 31.43 -10.95 -0.07 -6.30 27.84 3761.12 -40.33 -11.80 0.01 -6.33 -27.59 3766.31 40.12 -11.90 -0.02 -20.79 24.25 3572.06 -34.52 -38.09 -0.01 -20.86 -23.91 3574.77 34.43 -38.28 0.02 82.57 30.07 4190.56 -43.88 116.88 0.01 82.54 -30.02 4189.61 43.92 116.81 -0.02 -56.97 -40.29 2079.38 -128.91 -55.27 -0.12 -2.80 -46.70 1386.10 -115.04 -3.48 -0.14 -22.22 -317.34 2730.44 -939.58 -25.90 -4.20 13.77 316.16 3207.81 941.43 19.64 4.50 5.14 4773.66 14433.31 2483.65 7.39 8.19 7.12 5040.66 14407.27 2483.66 12.14 8.43 -13.72 -147.60 2474.36 -648.79 -27.33 -0.46 5.29 147.69 2956.82 648.01 9.89 0.48 -7.04 -78.94 2895.66 -349.87 -14.78 -0.35 -2.46 78.81 2934.65 349.12 -3.14 0.34 -17.54 -143.95 2663.18 -673.15 -36.81 -1.15 -11.48 143.96 2748.36 672.56 -17.40 1.15 51.80 -60.14 2986.34 -270.39 71.37 -0.39 54.07 60.13 3131.47 270.34 77.75 0.38 -133.10 17.47 1855.48 -18.14 -199.59 0.00 -85.65 7.26 1260.94 -8.15 -153.88 -0.06 -363.57 13.56 2772.99 -22.57 -1123.22 -0.43 -367.16 -20.86 2842.74 7.09 -1123.82 -0.18 -554.88 -174.27 4828.68 -19.13 -2046.58 -9.12 -550.26 92.84 4801.22 -19.13 -2039.09 -9.04 -234.04 12.73 2697.12 -25.22 -824.00 -0.25 -233.54 -15.19 2695.79 14.22 -823.10 -0.33 -145.91 16.81 2871.28 -28.25 -436.26 -0.02 -145.67 -18.34 2875.14 22.44 -435.86 -0.05 -242.85 13.63 2636.64 -27.85 -851.81 -0.10 -242.40 -16.40 2638.75 16.05 -851.05 -0.07 152.84 20.00 3137.06 -24.92 363.93 0.03 152.68 -18.17 3136.07 30.02 363.64 0.01 M1 Max M2 Max 173 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m -161.08 18.85 1960.18 -19.90 -248.04 0.00 -111.08 7.77 1340.33 -9.04 -199.81 -0.08 -472.34 14.13 2976.67 -26.21 -1459.85 -0.55 -475.74 -23.26 3048.89 5.78 -1459.61 -0.26 -717.63 -197.85 5222.27 -25.09 -2656.34 -11.84 -711.78 92.04 5192.18 -25.09 -2646.79 -11.78 -303.38 13.51 2923.09 -28.45 -1069.38 -0.33 -302.71 -16.79 2921.18 14.20 -1068.18 -0.42 -188.66 18.07 3107.08 -31.23 -565.20 -0.03 -188.35 -20.10 3111.24 23.71 -564.66 -0.06 -312.58 14.45 2846.62 -31.54 -1101.46 -0.12 -311.98 -18.10 2848.90 16.20 -1100.45 -0.09 187.33 21.92 3420.77 -26.43 457.12 0.04 187.13 -19.54 3419.62 33.05 456.75 0.02 -58.57 95.26 2314.93 126.72 -55.03 0.18 0.77 79.21 1516.70 132.31 1.87 0.17 F1 Max 25.51 451.41 3425.81 1186.68 29.97 5.35 GEMPA -35.30 -453.81 3010.21 -1185.81 -40.58 -5.62 NOMINAL 20.26 6310.65 14907.05 3227.92 24.98 10.73 12.81 6524.21 17680.06 3228.53 19.80 10.93 8.11 225.54 3258.42 795.33 15.32 0.75 -16.74 -224.91 2633.24 -794.80 -33.52 -0.75 -2.17 144.66 3181.72 393.87 -2.30 0.47 -8.18 -144.05 3140.63 -393.21 -17.59 -0.48 -11.94 223.37 2989.09 823.30 -17.52 1.48 -19.92 -222.83 2883.44 -822.56 -43.03 -1.48 58.82 123.50 3417.35 285.32 84.74 0.52 55.82 -123.43 3227.13 -285.13 76.35 -0.52 -5.58 26.83 3170.82 -24.10 65.09 0.02 80.71 14.36 2010.92 -12.08 147.42 0.05 16.89 349.25 3928.70 880.60 18.68 3.99 8.80 300.32 4049.89 925.05 13.51 4.44 10.40 6234.45 17708.28 3228.52 13.81 10.67 12.81 6524.21 17680.06 3228.53 19.80 10.93 3.80 178.76 3758.98 582.87 6.09 0.59 3.50 136.79 3760.92 642.08 5.53 0.46 F2 Max F3 Max 174 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 131.10 27.15 3845.36 -35.53 403.91 0.04 130.81 -25.23 3850.77 40.87 403.37 0.02 201.77 24.42 3602.58 -26.56 764.59 0.08 201.23 -21.16 3605.37 38.00 763.56 0.09 175.77 29.43 4168.50 -38.76 392.92 0.04 175.61 -27.63 4167.26 43.73 392.61 0.00 -62.12 -56.24 2251.25 -163.90 -60.42 -0.16 -3.38 -62.38 1503.05 -148.00 -4.28 -0.18 -28.58 -416.04 2921.35 -1218.32 -33.33 -5.45 19.47 414.87 3523.47 1220.43 26.89 5.83 10.40 6234.45 17708.28 3228.52 13.81 10.67 12.81 6524.21 17680.06 3228.53 19.80 10.93 -16.96 -194.92 2633.51 -839.09 -33.71 -0.61 7.77 194.96 3260.53 838.13 14.72 0.64 -8.14 -106.41 3138.78 -449.34 -17.28 -0.45 -2.18 106.20 3188.60 448.39 -2.13 0.44 -19.67 -190.39 2881.12 -870.43 -41.97 -1.49 -11.78 190.37 2991.40 869.66 -16.71 1.50 55.97 -82.26 3224.82 -345.54 76.79 -0.50 58.93 82.25 3413.64 345.47 85.09 0.50 -161.08 18.85 1960.18 -19.90 -248.04 0.00 -111.08 7.77 1340.33 -9.04 -199.81 -0.08 -472.34 14.13 2976.67 -26.21 -1459.85 -0.55 -475.74 -23.26 3048.89 5.78 -1459.61 -0.26 -717.63 -197.85 5222.27 -25.09 -2656.34 -11.84 -711.78 92.04 5192.18 -25.09 -2646.79 -11.78 -303.38 13.51 2923.09 -28.45 -1069.38 -0.33 -302.71 -16.79 2921.18 14.20 -1068.18 -0.42 -188.66 18.07 3107.08 -31.23 -565.20 -0.03 -188.35 -20.10 3111.24 23.71 -564.66 -0.06 -312.58 14.45 2846.62 -31.54 -1101.46 -0.12 -311.98 -18.10 2848.90 16.20 -1100.45 -0.09 187.33 21.92 3420.77 -26.43 457.12 0.04 187.13 -19.54 3419.62 33.05 456.75 0.02 -254.07 18.25 1662.11 -21.10 -423.72 -0.01 -212.41 7.18 1183.83 -10.15 -383.13 -0.14 M1 Max M2 Max F1 Max 175 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m -906.92 10.85 2794.91 -35.80 -2805.86 -1.02 -907.58 -26.76 2847.70 -4.86 -2800.63 -0.59 -1362.73 -246.66 5123.17 -49.30 -5088.73 -22.66 -1352.26 43.37 5091.50 -49.30 -5071.20 -22.76 -579.33 11.85 2901.98 -34.52 -2048.00 -0.71 -578.00 -18.46 2897.45 7.31 -2045.51 -0.76 -358.05 17.09 3058.01 -34.46 -1077.89 -0.07 -357.43 -21.18 3061.97 20.13 -1076.79 -0.10 -586.52 12.57 2764.93 -38.90 -2090.74 -0.23 -585.32 -19.83 2767.19 9.41 -2088.67 -0.18 307.27 23.13 3512.78 -23.03 804.53 0.07 306.91 -18.58 3511.22 35.70 803.86 0.04 -56.93 165.19 2344.32 260.85 -52.54 0.33 2.68 144.55 1523.01 261.68 4.71 0.33 50.47 851.77 3658.64 2296.68 59.19 10.33 -60.58 -854.74 2773.32 -2296.38 -71.72 -10.91 47.17 12199.34 26333.50 6207.05 57.35 20.68 41.19 12412.92 29106.64 6207.66 56.87 20.91 19.68 419.60 3546.84 1549.68 37.95 1.38 -28.06 -418.70 2343.73 -1548.46 -55.78 -1.39 0.59 260.55 3201.54 783.04 4.62 0.89 -10.95 -259.56 3118.48 -781.64 -24.72 -0.90 -8.38 414.34 3038.93 1605.02 -6.24 2.85 -23.68 -413.54 2833.61 -1603.58 -55.18 -2.86 60.13 218.46 3506.20 576.48 88.41 1.00 54.39 -218.36 3141.04 -576.17 72.31 -1.00 64.17 27.28 3394.38 -23.20 196.85 0.02 156.71 14.80 2128.30 -11.25 284.91 0.10 35.61 649.52 4103.32 1713.09 40.60 7.73 27.76 601.01 4227.56 1757.98 36.86 8.40 37.31 12123.15 29134.73 6207.65 46.18 20.62 41.19 12412.92 29106.64 6207.66 56.87 20.91 12.48 324.30 3975.30 1148.63 23.07 1.06 11.99 282.13 3978.06 1207.32 22.23 0.94 258.14 27.88 3882.17 -33.11 788.43 0.07 257.63 -24.42 3887.72 43.55 787.46 0.05 GEMPA KUAT F2 Max F3 Max 176 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 407.22 25.83 3663.85 -21.04 1506.54 0.16 406.24 -19.87 3666.65 43.10 1504.72 0.16 265.72 30.34 4237.51 -36.22 653.47 0.06 265.44 -26.90 4235.96 45.73 652.95 0.02 -63.76 -126.17 2221.85 -298.03 -62.91 -0.32 -5.29 -127.73 1496.75 -277.37 -7.12 -0.34 -53.54 -816.40 2688.53 -2328.32 -62.55 -10.43 44.75 815.80 3760.36 2331.00 58.02 11.12 37.31 12123.15 29134.73 6207.65 46.18 20.62 41.19 12412.92 29106.64 6207.66 56.87 20.91 -28.54 -388.97 2345.09 -1593.44 -56.34 -1.24 19.08 388.75 3550.04 1591.79 36.99 1.28 -10.89 -222.29 3118.96 -838.51 -24.20 -0.88 0.60 221.70 3210.75 836.82 5.01 0.87 -23.24 -381.36 2831.29 -1652.15 -53.25 -2.86 -8.03 381.07 3041.23 1650.68 -4.56 2.88 54.66 -177.23 3135.97 -636.70 73.13 -0.98 60.36 177.18 3499.72 636.52 89.13 0.97 -254.07 18.25 1662.11 -21.10 -423.72 -0.01 -212.41 7.18 1183.83 -10.15 -383.13 -0.14 -906.92 10.85 2794.91 -35.80 -2805.86 -1.02 -907.58 -26.76 2847.70 -4.86 -2800.63 -0.59 -1362.73 -246.66 5123.17 -49.30 -5088.73 -22.66 -1352.26 43.37 5091.50 -49.30 -5071.20 -22.76 -579.33 11.85 2901.98 -34.52 -2048.00 -0.71 -578.00 -18.46 2897.45 7.31 -2045.51 -0.76 -358.05 17.09 3058.01 -34.46 -1077.89 -0.07 -357.43 -21.18 3061.97 20.13 -1076.79 -0.10 -586.52 12.57 2764.93 -38.90 -2090.74 -0.23 -585.32 -19.83 2767.19 9.41 -2088.67 -0.18 307.27 23.13 3512.78 -23.03 804.53 0.07 306.91 -18.58 3511.22 35.70 803.86 0.04 -64.98 -12336.9 -21276.7 -6205.96 -77.52 -20.78 -67.63 -12199.5 -21290.5 -6205.97 -86.88 -20.73 M1 Max M2 Max F3 Min 177 Tabel VI.27 Kombinasi Pembebanan Maksimum – Konfigurasi 72 Tiang Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 65.02 -6.14 1656.97 13.08 111.68 0.21 51.61 2.41 1733.64 19.32 97.16 0.19 61.01 -0.32 1745.78 7.44 109.76 0.18 69.43 3.24 1752.74 11.63 122.77 0.18 102.83 11.73 2971.36 37.81 209.69 0.56 102.83 0.68 1842.99 16.05 216.49 0.42 125.48 -0.71 3184.25 16.43 249.16 0.54 81.90 27.84 2392.96 18.10 149.12 0.32 1434.33 688.21 7369.02 255.57 1127.55 3.82 1597.37 738.63 9548.02 205.62 1130.78 1.38 61.85 6.20 2899.55 10.15 140.18 0.29 31.72 9.03 1894.32 1.22 103.39 0.39 -37.12 -8.34 1610.64 -9.01 -115.75 -0.58 -47.84 -10.13 2012.24 -27.84 -136.78 -0.44 100.19 -28.66 3222.90 111.19 308.87 1.30 117.19 -33.65 3202.94 82.26 340.82 1.20 -13.06 -89.24 1604.12 -136.68 -29.00 -0.07 -23.29 -91.53 1629.18 -149.41 -40.09 -0.12 -18.31 -83.77 1637.99 -142.77 -33.36 -0.08 -17.74 -80.71 1637.13 -137.08 -31.19 -0.07 -26.67 -152.47 2748.64 -297.54 -64.42 -0.26 -39.66 -138.86 2644.26 -273.11 -71.79 -0.08 -26.27 -141.37 2969.17 -270.81 -56.42 -0.12 31.29 85.53 2329.76 157.04 50.76 0.33 1434.33 688.21 7369.02 255.57 1127.55 3.82 1597.37 738.63 9548.02 205.62 1130.78 1.38 -12.90 -71.90 2779.67 -157.78 -30.49 -0.16 24.98 71.24 1931.03 162.05 51.64 0.21 -28.78 -62.79 1619.97 -163.85 -57.15 -0.23 21.28 54.07 2110.27 138.22 43.39 0.12 -9.52 -163.13 3161.43 -324.16 -55.55 -0.67 1.30 -153.04 3144.94 -310.83 -38.10 -0.65 10.60 -13.20 2365.44 10.80 10.42 0.01 0.25 -7.05 2451.55 4.87 -0.01 -0.01 5.72 -4.35 2454.59 2.19 5.62 0.00 F1 Max SERVIS F2 Max F3 Max 178 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 7.07 -5.03 2438.53 3.27 7.59 0.01 10.73 -4.98 3871.98 0.34 9.21 0.02 -4.33 -8.73 3654.67 3.25 -4.14 0.05 13.02 -10.14 4071.40 5.77 14.01 0.03 28.79 13.47 2909.96 -15.75 27.50 0.04 376.74 540.35 4788.60 1152.52 182.02 5.36 1597.37 738.63 9548.02 205.62 1130.78 1.38 4.86 -3.99 3830.05 1.28 5.71 0.02 3.56 8.98 2502.65 -17.34 4.46 -0.02 -7.18 -1.10 2267.54 -2.17 -11.58 -0.10 -6.12 5.12 2801.76 -11.47 -10.58 -0.04 31.26 -78.04 4233.05 100.96 42.38 0.05 48.40 -73.01 4216.78 94.42 65.64 0.03 27.88 70.87 1674.76 151.97 43.85 0.08 24.06 80.93 1782.79 157.35 40.71 0.09 26.63 77.15 1776.45 146.65 41.75 0.08 28.10 73.17 1755.43 142.41 42.53 0.09 43.08 142.24 3059.75 302.08 79.03 0.28 34.89 124.19 2825.39 280.67 67.61 0.15 46.77 124.73 3102.07 281.84 78.77 0.16 6.30 -64.92 2026.83 -180.01 -14.82 -0.30 376.74 540.35 4788.60 1152.52 182.02 5.36 490.38 619.70 5310.92 1161.45 194.31 7.84 17.71 68.33 2890.15 158.04 36.94 0.19 -20.06 -59.92 1810.19 -184.01 -45.50 -0.26 21.39 60.68 1099.16 163.02 45.20 0.11 -29.29 -47.29 2052.41 -153.43 -57.28 -0.19 44.53 72.52 3240.81 440.02 101.88 0.72 54.07 69.22 3214.12 417.63 112.16 0.69 65.02 -6.14 1656.97 13.08 111.68 0.21 51.61 2.41 1733.64 19.32 97.16 0.19 61.01 -0.32 1745.78 7.44 109.76 0.18 69.43 3.24 1752.74 11.63 122.77 0.18 -89.69 -19.91 1675.35 -34.18 -197.99 -0.54 -106.64 -12.41 2532.73 -10.00 -219.84 -0.37 125.48 -0.71 3184.25 16.43 249.16 0.54 M1 Max M2 Max 179 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 81.90 27.84 2392.96 18.10 149.12 0.32 1434.33 688.21 7369.02 255.57 1127.55 3.82 1568.10 723.02 8007.57 210.12 1137.11 1.13 61.85 6.20 2899.55 10.15 140.18 0.29 31.72 9.03 1894.32 1.22 103.39 0.39 -37.12 -8.34 1610.64 -9.01 -115.75 -0.58 -47.84 -10.13 2012.24 -27.84 -136.78 -0.44 100.19 -28.66 3222.90 111.19 308.87 1.30 117.19 -33.65 3202.94 82.26 340.82 1.20 82.94 -6.01 1801.88 15.36 143.59 0.28 67.00 4.27 1887.26 24.27 126.24 0.25 78.41 0.29 1902.77 9.25 141.79 0.24 89.14 5.03 1914.17 14.55 158.38 0.23 131.91 16.34 3238.90 48.67 271.02 0.72 -138.12 -14.56 2705.06 -13.82 -285.34 -0.49 -144.52 -14.18 1369.57 -11.34 -303.64 -0.66 102.43 33.97 2642.92 25.99 190.00 0.41 1901.99 910.57 8758.65 338.55 1470.04 5.16 2060.86 951.84 11585.15 269.73 1473.42 1.66 79.89 8.45 3160.43 13.17 181.54 0.37 40.71 10.52 2060.77 3.95 133.75 0.52 -47.26 -10.55 1728.76 -11.61 -148.87 -0.74 -61.33 -13.89 2168.81 -34.56 -176.32 -0.56 126.49 -27.52 3502.12 132.11 396.56 1.68 146.40 -34.74 3480.81 95.47 435.11 1.55 -18.57 -114.04 1733.18 -179.32 -39.30 -0.09 -30.36 -117.85 1751.46 -195.08 -52.18 -0.15 -24.70 -108.19 1762.65 -186.01 -44.27 -0.10 -24.17 -104.11 1763.88 -178.78 -41.76 -0.10 -36.43 -197.11 2949.37 -387.29 -85.31 -0.34 -51.05 -178.94 2850.06 -355.85 -92.88 -0.11 -36.36 -182.00 3207.83 -353.24 -75.75 -0.15 36.65 108.97 2560.76 206.61 62.13 0.43 1901.99 910.57 8758.65 338.55 1470.04 5.16 2060.86 951.84 11585.15 269.73 1473.42 1.66 -17.29 -93.09 3004.59 -205.14 -40.33 -0.22 F1 Max GEMPA NOMINAL F2 Max 180 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 31.95 91.39 2108.51 213.02 66.47 0.28 -36.43 -81.34 1740.89 -212.89 -72.69 -0.28 28.52 69.56 2296.24 181.32 57.89 0.16 -16.14 -202.34 3422.21 -433.86 -77.19 -0.87 -4.26 -189.95 3405.41 -415.55 -57.49 -0.85 30.24 65.27 2318.08 151.24 45.68 0.08 23.56 76.84 2447.19 154.92 39.75 0.09 27.62 73.96 2441.09 143.66 42.34 0.07 29.34 69.95 2414.89 139.74 43.52 0.08 44.80 137.93 3997.06 294.13 79.51 0.28 97.80 -4.15 3809.84 17.65 208.83 0.43 125.38 -2.96 4153.90 17.11 246.17 0.53 88.97 30.26 3071.55 13.88 154.20 0.33 1821.62 876.39 10524.65 324.98 1460.95 4.75 2060.86 951.84 11585.15 269.73 1473.42 1.66 62.35 4.09 3819.61 11.08 138.83 0.29 25.47 72.22 2521.30 152.83 51.83 0.20 -36.43 -81.34 1740.89 -212.89 -72.69 -0.28 24.92 5.45 2317.82 6.90 94.70 0.39 55.28 41.94 4237.73 467.41 115.93 0.72 70.65 40.31 4198.83 443.44 134.09 0.67 34.66 94.11 1825.01 195.92 55.40 0.10 31.20 106.35 1951.16 203.70 52.85 0.12 33.73 101.00 1942.65 190.23 53.38 0.10 35.41 95.93 1917.67 184.56 54.07 0.11 54.24 186.01 3353.81 392.22 101.17 0.36 45.87 163.02 3085.53 364.06 88.34 0.19 58.60 163.94 3380.60 365.21 100.00 0.20 4.15 -86.61 2166.94 -231.55 -23.13 -0.39 527.13 718.35 5404.10 1504.59 240.85 7.16 618.09 795.26 5882.94 1512.87 256.80 10.04 22.51 89.22 3148.22 205.42 47.33 0.25 -26.61 -79.11 1951.42 -236.85 -59.82 -0.33 -36.43 -81.34 1740.89 -212.89 -72.69 -0.28 -37.22 -62.20 2221.03 -197.82 -72.97 -0.24 54.13 104.01 3525.40 559.58 127.47 0.93 F3 Max M1 Max 181 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m 64.34 98.99 3495.35 531.45 137.85 0.90 82.94 -6.01 1801.88 15.36 143.59 0.28 67.00 4.27 1887.26 24.27 126.24 0.25 78.41 0.29 1902.77 9.25 141.79 0.24 89.14 5.03 1914.17 14.55 158.38 0.23 131.91 16.34 3238.90 48.67 271.02 0.72 -138.12 -14.56 2705.06 -13.82 -285.34 -0.49 58.60 163.94 3380.60 365.21 100.00 0.20 160.92 0.87 3487.43 20.17 321.51 0.70 1901.99 910.57 8758.65 338.55 1470.04 5.16 2019.12 929.58 9388.58 276.15 1482.44 1.31 79.89 8.45 3160.43 13.17 181.54 0.37 40.71 10.52 2060.77 3.95 133.75 0.52 -47.26 -10.55 1728.76 -11.61 -148.87 -0.74 -61.33 -13.89 2168.81 -34.56 -176.32 -0.56 126.49 -27.52 3502.12 132.11 396.56 1.68 146.40 -34.74 3480.81 95.47 435.11 1.55 152.07 -2.35 1822.92 21.87 268.71 0.53 -127.85 -21.99 809.13 -36.34 -241.96 -0.51 146.63 3.88 1949.04 15.85 268.46 0.46 166.24 13.44 1981.92 25.31 298.89 0.44 245.45 36.55 3319.50 91.32 513.87 1.38 259.41 8.92 1913.18 36.41 543.29 1.02 299.19 10.00 3665.78 33.26 607.10 1.32 178.15 55.01 2900.52 61.49 347.38 0.78 3724.64 1779.57 15372.18 662.36 2834.58 10.27 3889.89 1791.36 18421.42 529.98 2849.34 2.58 151.23 18.03 3237.99 25.20 345.88 0.70 75.82 14.56 2089.22 18.59 254.15 1.02 -86.25 -18.97 1622.18 -21.80 -278.81 -1.34 -113.93 -30.11 2085.89 -58.85 -332.11 -1.05 225.72 -7.55 3528.25 196.03 739.41 3.20 253.80 -24.82 3508.90 130.10 799.65 2.97 -43.13 -210.11 1690.80 -352.51 -83.01 -0.17 -58.77 -221.32 1659.29 -379.14 -100.65 -0.27 -51.66 -204.75 1679.58 -359.66 -89.33 -0.20 M2 Max F1 Max GEMPA KUAT F2 Max 182 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m -51.67 -196.44 1692.90 -346.48 -86.00 -0.19 -78.28 -373.93 2762.70 -747.06 -171.38 -0.67 -95.78 -336.77 2741.38 -688.12 -176.51 -0.25 96.58 328.35 1728.91 693.65 174.74 0.35 51.64 199.24 2742.52 408.84 101.48 0.80 3724.64 1779.57 15372.18 662.36 2834.58 10.27 3889.89 1791.36 18421.42 529.98 2849.34 2.58 -35.66 -177.23 2938.30 -394.63 -80.79 -0.43 58.98 170.09 2181.01 420.65 124.76 0.57 -65.42 -155.10 1645.51 -408.89 -132.30 -0.47 58.86 130.37 2330.96 356.31 118.29 0.34 -48.57 -343.72 3374.59 -892.36 -171.65 -1.71 -35.92 -323.31 3363.90 -852.63 -147.64 -1.66 48.66 137.32 2349.87 281.14 78.46 0.14 44.87 154.44 2516.31 292.96 76.10 0.18 47.84 146.38 2503.39 273.90 76.14 0.14 49.96 139.20 2468.13 265.51 76.69 0.16 76.19 270.55 4137.05 563.95 144.06 0.53 191.63 0.42 3991.73 30.05 404.81 0.79 229.08 3.89 4287.66 26.93 460.37 1.00 145.77 46.04 3264.75 40.51 272.23 0.60 3644.27 1745.39 17138.18 648.79 2825.49 9.86 3889.89 1791.36 18421.42 529.98 2849.34 2.58 115.85 11.28 3877.78 20.10 262.09 0.53 45.74 131.24 2575.68 308.55 95.55 0.42 54.17 11.76 2397.76 14.54 192.15 0.84 76.40 30.13 2883.35 27.27 233.42 0.71 79.61 147.98 4273.45 811.29 186.78 1.34 94.40 140.33 4229.96 771.25 201.70 1.28 59.22 190.17 1867.40 369.11 99.11 0.18 -58.99 -218.30 686.25 -381.40 -100.83 -0.27 60.69 197.56 2025.72 363.88 98.44 0.19 62.92 188.26 1988.65 352.25 98.30 0.20 96.09 362.84 3540.47 751.99 187.24 0.69 90.61 320.85 3194.20 696.32 171.98 0.32 102.42 323.60 3460.33 696.80 181.11 0.37 F3 Max M1 Max 183 Konfigurasi Gaya F1 F2 F3 M1 M2 M3 Maksimum kN kN kN kN-m kN-m kN-m -10.85 -176.88 1985.18 -433.77 -62.48 -0.77 1080.67 1409.91 8921.13 2904.75 470.74 14.12 1153.85 1510.80 9483.24 2914.71 501.37 19.01 -37.04 -176.22 1321.35 -394.70 -82.63 -0.44 -53.64 -157.80 1878.91 -444.49 -118.10 -0.62 -65.42 -155.10 1645.51 -408.89 -132.30 -0.47 -67.56 -123.02 2186.32 -372.81 -133.37 -0.42 86.56 245.40 3573.03 1018.08 221.93 1.77 96.00 232.35 3536.85 968.52 228.00 1.70 152.07 -2.35 1822.92 21.87 268.71 0.53 -127.85 -21.99 809.13 -36.34 -241.96 -0.51 146.63 3.88 1949.04 15.85 268.46 0.46 166.24 13.44 1981.92 25.31 298.89 0.44 245.45 36.55 3319.50 91.32 513.87 1.38 -263.23 -20.65 2462.54 -30.36 -546.64 -0.97 299.19 10.00 3665.78 33.26 607.10 1.32 178.15 55.01 2900.52 61.49 347.38 0.78 3724.64 1779.57 15372.18 662.36 2834.58 10.27 3848.15 1769.10 16224.86 536.40 2858.36 2.23 151.23 18.03 3237.99 25.20 345.88 0.70 75.82 14.56 2089.22 18.59 254.15 1.02 78.86 16.86 1096.95 20.97 266.85 1.21 -113.93 -30.11 2085.89 -58.85 -332.11 -1.05 225.72 -7.55 3528.25 196.03 739.41 3.20 253.80 -24.82 3508.90 130.10 799.65 2.97 -3869.72 -1841.27 -12184.2 -686.85 -2850.98 -11.02 -3772.79 -1728.91 -12259.6 -547.99 -2874.65 -1.61 M2 Max F3 Min 5. Melakukan analisis hasil pemodelan Analisis yang dilakukan dengan membandingkan gaya aksial, gaya geser, serta defleksi yang dihasilkan oleh ETABS untuk kemudian dibandingkan dengan batas izin yang telah ditentukan sebelumnya. Kapasitas aksial (tekan dan tarik) yang digunakan dalam perbandingan ini merupakan kapasitas yang sudah direduksi dengan efisiensi tiang fondasi mengacu pada Tabel VI.15. Sedangkan itu, 184 kapasitas lateral juga akan direduksi dengan faktor p-y. Namun, karena tidak dapat memperoleh faktor p-y dengan menggunakan ETABS, maka masingmasing konfigurasi akan dimodelkan juga di Ensoft GROUP namun hanya untuk memperoleh nilai faktor p-y nya saja. Berikut merupakan faktor p-y yang diperoleh: Tabel VI.28 Faktor p-y Konfigurasi Tiang Konfigurasi Faktor p Faktor y 24 0.423 1 35 0.392 1 42 0.392 1 66 0.461 1 72 0.4 1 Berikut merupakan hasil dari perbandingan antara kapasitas dengan gaya yang diperoleh dari hasil pemodelan di ETABS: Tabel VI.29 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 24 Tiang SERVIS Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2590.93 6714.419 2.59 OK Tarik (kN) 998.454 4522.559 4.53 OK Geser (kN) 162.29 409.235 2.52 OK Defleksi (mm) 2.25 6 - OK Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 3401.7 6714.419 1.97 OK Tarik (kN) 1402.044 4522.559 3.23 OK Geser (kN) 210.82 534.462 2.54 OK Defleksi (mm) 2.9 12 - OK GEMPA NOMINAL Variabel Pengecekan 185 GEMPA KUAT Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 4109.22 6714.419 1.63 OK Tarik (kN) 2370.184 4522.559 1.91 OK Geser (kN) 394.7 755.804 1.91 OK Defleksi (mm) 5.75 25 - OK Tabel VI.30 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 35 Tiang SERVIS Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2073.01 6606.042 3.19 OK Tarik (kN) 705.445 4310.978 6.11 OK Geser (kN) 164.47 392.941 2.39 OK Defleksi (mm) 2.83 6 - OK GEMPA NOMINAL Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2155.75 6606.042 3.06 OK Tarik (kN) 979.475 4310.978 4.40 OK Geser (kN) 173.6 511.199 2.94 OK Defleksi (mm) 2.93 12 - OK GEMPA KUAT Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 3277.54 6606.042 2.02 OK Tarik (kN) 2089.615 4310.978 2.06 OK Geser (kN) 350.39 719.013 2.05 OK Defleksi (mm) 5.91 25 - OK Tabel VI.31 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 42 Tiang SERVIS Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2329.86 6557.979 2.81 OK Tarik (kN) 1221.745 4277.334 3.50 OK Geser (kN) 123.59 392.941 3.18 OK Defleksi (mm) 2.74 6 - OK 186 GEMPA NOMINAL Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2790.85 6557.979 2.35 OK Tarik (kN) 1815.665 4277.334 2.36 OK Geser (kN) 158.75 511.199 3.22 OK Defleksi (mm) 4.02 12 - OK GEMPA KUAT Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 4008.47 6557.979 1.64 OK Tarik (kN) 2627.165 4277.334 1.63 OK Geser (kN) 310.91 719.0.13 2.31 OK Defleksi (mm) 7.95 25 - OK Tabel VI.32 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 66 Tiang SERVIS Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2388.93 6474.517 2.71 OK Tarik (kN) 705.145 4218.911 5.98 OK Geser (kN) 266.57 428.347 1.61 OK Defleksi (mm) 4.42 6 - OK GEMPA NOMINAL Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2890.33 6474.517 2.24 OK Tarik (kN) 1053.62 4218.911 4.00 OK Geser (kN) 336.27 561.378 1.67 OK Defleksi (mm) 5.54 12 - OK GEMPA KUAT Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 3516.27 6474.517 1.84 OK Tarik (kN) 2276.35 4218.911 1.85 OK Geser (kN) 841.55 799.58 1.08 OK Defleksi (mm) 14.21 25 - OK 187 Tabel VI.33 Hasil Pengecekan Fondasi Konfigurasi 72 Tiang SERVIS Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2200.79 6447.537 2.93 OK Tarik (kN) 585.305 4200.024 7.18 OK Geser (kN) 81.93 348.378 4.25 OK Defleksi (mm) 1.06 6 - OK GEMPA NOMINAL Variabel Pengecekan Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2725.62 6447.537 2.37 OK Tarik (kN) 903.385 4200.024 4.65 OK Geser (kN) 88.32 492.8 5.58 OK Defleksi (mm) 1.16 12 - OK Analisis Batas Izin SF Cek Tekan (kN) 2982.81 6447.537 2.16 OK Tarik (kN) 1319.715 4200.024 3.18 OK Geser (kN) 114.07 782.74 6.86 OK Defleksi (mm) 2.21 25 - OK GEMPA KUAT Variabel Pengecekan Mengacu kepada langkah-langkah yang telah dijabarkan di atas, berikut merupakan contoh dari pemodelan tiang fondasi dengan menggunakan ETABS: 188 Gambar VI.25 Contoh Pemodelan Tiang Fondasi pada ETABS Selain analisis fondasi untuk keruntuhan tiang tunggal, perlu dilakukan juga analisis untuk keruntuhan blok tiang. Mengacu kepada persamaan II.31 dan II.36 – II.38, maka akan diperoleh kapasitas aksial tiang fondasi sebagai suatu blok tiang dan kelompok tiang sebagai berikut: Tabel VI.34 Perbandingan Kapasitas Aksial Blok Tiang dan Kelompok Tiang JENIS CEK Lg (m) Bg (m) Qs-b (kN) Qp-b (kN) Qb (kN) Qug (kN) P2 4 1 18605.40 5697.00 24302.40 12221.29 TUNGGAL P4 4 4 29768.64 22788.00 52556.64 22352.04 TUNGGAL P6 7 4 40931.88 39879.00 80810.88 32339.93 TUNGGAL TIANG KERUNTUHAN 189 JENIS CEK Lg (m) Bg (m) Qs-b (kN) Qp-b (kN) Qb (kN) Qug (kN) KERUNTUHAN P8 10 4 52095.12 56970.00 109065.12 42262.16 TUNGGAL P9 7 7 52095.12 69788.25 121883.37 46847.19 TUNGGAL P24 16 10 96748.08 227880 324628.08 150690.22 TUNGGAL P35 19 13 119074.56 351789.8 470864.31 215089.97 TUNGGAL P42 19 16 130237.80 432972 563209.80 255624.49 TUNGGAL P66 31 16 174890.76 706428 881318.76 394918.83 TUNGGAL P72 25 22 174890.76 783337.5 958228.26 428430.65 TUNGGAL TIANG Berdasarkan hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa kapasitas tiang fondasi sebagai blok tiang menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitas tiang fondasi sebagai kelompok tiang (kumulatif kapasitas tiang tunggal yang dikalikan dengan efisiensi). Dengan kata lain, keruntuhan yang lebih mungkin terjadi adalah keruntuhan tiang tunggal dibandingkan keruntuhan blok tiang. Oleh karena itu, pada pengerjaan Tugas Besar kali ini kapasitas blok tiang tidak akan dibandingkan dengan besarnya beban yang bekerja karena ketika kapasitas tiang tunggal sudah mampu memikul beban sesuai persyaratan yang telah ditentukan, maka kapasitas blok tiang pun juga sudah memenuhi persyaratan. VI.4 Perhitungan Penurunan Tanah (Settlement) Perhitungan penurunan tanah yang akan dilakukan pada pengerjaan Tugas Besar kali ini hanya berupa penurunan elastik tiang saja. Hal ini dikarenakan, ujung dari tiang fondasi berada di lapisan tanah keras sehingga penurunan tanah akibat konsolidasi dapat diabaikan. Perhitungan penurunan elastik tiang mengacu kepada persamaan II.39 – II.43, sedangkan perhitungan penurunan elastik grup tiang mengacu kepada persamaan II.44. Kedua perhitungan dilakukan untuk masing-masing jenis konfigurasi tiang dengan menggunakan beban maksimum yang dialami oleh masing-masing jenisnya. Berikut merupakan hasil perhitungan untuk masing-masing jenis konfigurasi tiang yang direncanakan: 190 Tabel VI.35 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 2 Tiang Penurunan Elastik (1) Penurunan Elastik (2) D 1 m qwp 512.384 kPa Ap 0.785 m2 Es 50000 kPa L 28 m μ 0.4 fc' 35 MPa Iwp 0.85 Ep 27805575 kPa Se2 7.317 Pmax 2133.2 kN Penurunan Elastik (3) Qs 4810.955 kN p 3.142 Qws 1730.775 kN Iws 3.852 Qp 1118.603 kN Se3 1.273 Qwp 402.425 kN Penurunan Elastik Total ξ 0.6 Se1 1.847 Se-TOTAL 10.438 mm m mm mm mm Tabel VI.36 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 4 Tiang Penurunan Elastik (1) Penurunan Elastik (2) D 1 m qwp 692.997 kPa Ap 0.785 m2 Es 50000 kPa L 28 m Μ 0.4 fc' 35 MPa Iwp 0.85 Ep 27805575 kPa Se2 9.896 Pmax 3020.4 kN Penurunan Elastik (3) Qs 5088.933 kN P 3.142 Qws 2476.121 kN Iws 3.852 Qp 1118.603 kN Se3 1.822 Qwp 544.279 kN Penurunan Elastik Total ξ 0.6 Se1 2.603 Se-TOTAL 14.320 mm m mm mm mm 191 Tabel VI.37 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 6 Tiang Penurunan Elastik (1) Penurunan Elastik (2) D 1 m qwp 738.383 kPa Ap 0.785 m2 Es 50000 kPa L 28 m Μ 0.4 fc' 35 MPa Iwp 0.85 Ep 27805575 kPa Se2 10.544 Pmax 2886 kN Penurunan Elastik (3) Qs 4448.138 kN P 3.142 Qws 2306.076 kN Iws 3.852 Qp 1118.603 kN Se3 1.697 Qwp 579.924 kN Penurunan Elastik Total ξ 0.6 Se1 2.518 Se-TOTAL 14.758 mm m mm mm mm Tabel VI.38 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 8 Tiang Penurunan Elastik (1) Penurunan Elastik (2) D 1 m qwp 512.384 kPa Ap 0.785 m2 Es 50000 kPa L 28 m Μ 0.4 fc' 35 MPa Iwp 0.85 Ep 27805575 kPa Se2 7.317 Pmax 2133.2 kN Penurunan Elastik (3) Qs 4810.955 kN P 3.142 Qws 1730.775 kN Iws 3.852 Qp 1118.603 kN Se3 1.273 Qwp 402.425 kN Penurunan Elastik Total ξ 0.6 Se1 1.847 Se-TOTAL 10.438 mm m mm mm mm 192 Tabel VI.39 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 9 Tiang Penurunan Elastik (1) Penurunan Elastik (2) D 1 m qwp 513.413 kPa Ap 0.785 m2 Es 50000 kPa L 28 m Μ 0.4 fc' 35 MPa Iwp 0.85 Ep 27805575 kPa Se2 7.332 Pmax 2169 kN Penurunan Elastik (3) Qs 4740.353 kN P 3.142 Qws 1754.89 kN Iws 3.852 Qp 1118.603 kN Se3 1.291 Qwp 403.234 kN Penurunan Elastik Total ξ 0.6 Se1 1.867 Se-TOTAL 10.49 mm m mm mm mm Tabel VI.40 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 24 Tiang Penurunan Elastik (1) Penurunan Elastik (2) D 1.2 m qwp 871.640 kPa Ap 1.131 m2 Es 70000 kPa L 31 m μ 0.45 fc' 35 MPa Iwp 0.85 Ep 27805575 kPa Se2 10.129 Pmax 4109.22 kN Qs 5103.631 kN p 3.770 Qws 3123.418 kN Iws 3.779 Qp 1610.789 kN Se3 1.381 Qwp 985.802 kN Penurunan Elastik Total ξ 0.6 Se1 2.819 mm Penurunan Elastik (3) Se-TOTAL 14.329 m mm mm mm 193 Tabel VI.41 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 35 Tiang Penurunan Elastik (1) Penurunan Elastik (2) D 1.2 m qwp 706.631 kPa Ap 1.131 m2 Es 70000 kPa L 31 m μ 0.45 fc' 35 MPa Iwp 0.85 Ep 27805575 kPa Se2 8.212 Pmax 3277.54 kN Qs 4995.253 kN p 3.770 Qws 2478.359 kN Iws 3.779 Qp 1610.789 kN Se3 1.096 Qwp 799.181 kN Penurunan Elastik Total ξ 0.6 Se1 2.254 mm Penurunan Elastik (3) Se-TOTAL 11.561 m mm mm mm Tabel VI.42 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 42 Tiang Penurunan Elastik (1) Penurunan Elastik (2) D 1.2 m qwp 845.785 kPa Ap 1.131 m2 Es 70000 kPa L 31 m μ 0.45 fc' 35 MPa Iwp 0.85 Ep 27805575 kPa Se2 9.829 Pmax 3894.43 kN Qs 4947.190 kN p 3.770 Qws 2937.869 kN Iws 3.779 Qp 1610.789 kN Se3 1.299 Qwp 956.561 kN Penurunan Elastik Total ξ 0.6 Se1 2.681 mm Penurunan Elastik (3) Se-TOTAL 13.808 m mm mm mm 194 Tabel VI.43 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 66 Tiang Penurunan Elastik (1) Penurunan Elastik (2) D 1.2 m qwp 773.501 kPa Ap 1.131 m2 Es 70000 kPa L 31 m μ 0.45 fc' 35 MPa Iwp 0.85 Ep 27805575 kPa Se2 8.989 Pmax 3516.27 kN Qs 4863.728 kN p 3.770 Qws 2641.461 kN Iws 3.779 Qp 1610.789 kN Se3 1.168 Qwp 874.809 kN Penurunan Elastik Total ξ 0.6 Se1 2.425 mm Penurunan Elastik (3) Se-TOTAL 12.581 m mm mm mm Tabel VI.44 Perhitungan Penurunan Elastik Konfigurasi 72 Tiang Penurunan Elastik (1) Penurunan Elastik (2) D 1.2 m qwp 658.898 kPa Ap 1.131 m2 Es 80000 kPa L 30 m μ 0.45 fc' 35 MPa Iwp 0.85 Ep 27805575 kPa Se2 6.700 Pmax 2982.81 kN Penurunan Elastik (3) Qs 4836.748 kN p 3.770 Qws 2237.614 kN Iws 3.750 Qp 1610.789 kN Se3 0.888 Qwp 745.196 kN Penurunan Elastik Total ξ 0.6 Se1 1.992 Se-TOTAL 9.579 mm m mm mm mm 195 Nilai hasil perhitungan manual di atas akan dibandingkan dengan nilai yang diperoleh dari pemodelan di ETABS. Pemodelan dilakukan dengan cara ujung masingmasing pile diberi spring tanah. Nilai spring yang digunakan mengacu kepada Tabel II.7, dimana nilai dari tabel tersebut dikalikan dengan luas penampang pile yang dimodelkan. Berikut merupakan perbandingan antara perhitungan manual dengan pemodelan di ETABS. Tabel VI.45 Perbandingan Penurunan Tanah Perhitungan Manual dan Pemodelan ETABS KONFIGURASI Se (mm) Manual ETABS P2 13.759 12.018 P4 14.32 11.933 P6 14.758 12.298 P8 10.438 9.445 P9 10.49 7.201 P24 14.329 10.759 P35 11.561 8.567 P42 13.808 9.726 P66 12.581 9.782 P72 9.579 7.053 Berdasarkan perbandingan di atas, diperoleh bahwa nilai perhitungan manual lebih besar dibandingkan pemodelan di ETABS. Agar perhitungna lebih konservatif, maka nilai penurunan tanah yang digunakan adalah nilai hasil perhitungan manual. Berdasarkan nilai tersebut, diperoleh penurunan elastik kelompok tiang sebagai berikut: Tabel VI.46 Perhitungan Penurunan Elastik Kelompok Tiang KONFIGURASI Bg (m) D (m) Se (mm) Sge (mm) CEK P2 1 1 13.759 13.759 OKAY P4 4 1 14.32 28.640 OKAY P6 4 1 14.758 29.516 OKAY P8 4 1 10.438 20.876 OKAY 196 KONFIGURASI Bg (m) D (m) Se (mm) Sge (mm) CEK P9 7 1 10.49 27.754 OKAY P24 10 1.2 14.329 41.364 OKAY P35 13 1.2 11.561 38.052 OKAY P42 16 1.2 13.808 50.42 OKAY P66 16 1.2 12.581 45.939 OKAY P72 22 1.2 9.579 41.015 OKAY Seperti yang sudah dijelaskan pada sub-bab II.7.6, batas izin penurunan fondasi adalah 150 mm. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai penurunan maksimum dialami oleh kelompok 42 tiang yakni sebesar 51.895 mm. Nilai tersebut masih di bawah batas izin penurunan fondasi. Setelah perhitungan penurunan masing-masing tiang, perlu diperiksa juga besarnya perbedaan penurunan (differential settlement) antar konfigurasi tiang yang ada. Perhitungan perbedaan penurunan akan dilakukan antar konfigurasi tiang berbeda dengan jarak paling dekat. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub-bab II.7.6, batas perbedaan penurunan yang diizinkan adalah sebesar L/300. Mengacu kepada rekapitulasi penurunan tiang di atas, maka diperoleh perhitungan perbedaan penurunan sebagai berikut: Tabel VI.47 Perhitungan Perbedaan Penurunan KONFIGURASI SETTLEMENT (mm) Δδ (mm) JARAK (m) Δδizin (mm) CEK P2 P2 P2 P2 - P4 P6 P8 P9 7.527 7.527 13.76 13.76 - 10.657 9.657 20.88 27.75 3.130 2.130 7.117 13.995 2.5 4 6 5 8.33 13.33 20.00 16.67 OKAY OKAY OKAY OKAY P2 P2 P2 P2 P2 P4 P4 P4 - P24 P35 P42 P66 P72 P6 P8 P9 13.76 13.76 13.76 13.76 13.76 10.657 28.64 28.64 - 41.36 38.05 50.42 45.94 41.01 9.657 20.88 27.75 27.605 24.293 38.136 32.18 27.26 1.000 7.764 0.886 12 14.5 14 14 10 3 20 20 40.00 48.33 46.67 46.67 33.33 10.00 66.67 66.67 OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY 197 KONFIGURASI P4 P4 P4 P4 P4 P6 P6 P6 P6 P6 P6 P6 P8 P8 P8 P8 P8 P8 P9 P9 P9 P9 P9 P24 P24 P24 P24 P35 P35 P35 P42 P42 P66 - P24 P35 P42 P66 P72 P8 P9 P24 P35 P42 P66 P72 P9 P24 P35 P42 P66 P72 P24 P35 P42 P66 P72 P35 P42 P66 P72 P42 P66 P72 P66 P72 P72 SETTLEMENT (mm) 28.64 28.64 28.64 28.64 28.64 29.52 29.52 29.52 29.52 29.52 29.52 29.52 20.88 20.88 20.88 20.88 20.88 20.88 27.75 27.75 27.75 27.75 27.75 41.36 41.36 41.36 41.36 38.05 38.05 38.05 50.42 50.42 45.94 - 41.36 38.05 50.42 45.94 41.01 20.88 27.75 41.36 38.05 50.42 45.94 41.01 27.75 41.36 38.05 50.42 45.94 41.01 41.36 38.05 50.42 45.94 41.01 38.05 50.42 45.94 41.01 50.42 45.94 41.01 45.94 41.01 41.01 Δδ (mm) JARAK (m) Δδizin (mm) CEK 12.724 9.41 23.255 17.30 12.37 8.640 1.762 11.848 8.536 22.379 16.42 11.50 6.878 20.488 17.176 31.019 25.063 20.13 13.610 10.298 24.141 18.19 13.26 3.312 10.531 4.58 0.35 13.843 7.89 2.96 5.95 10.88 4.92 20 6.5 10 10 5 10 10 6.5 10 10 10 5 10 10 80 10 130 96 40 43 43 100 59 111 16.5 155 128 110 94.5 15.5 166 133 58 66.67 21.67 33.33 33.33 16.67 33.33 33.33 21.67 33.33 33.33 33.33 16.67 33.33 33.33 266.67 33.33 433.33 320 133.33 143.33 143.33 333.33 196.67 370.00 55.00 516.67 426.67 366.67 315 51.67 553.33 443.33 193.33 OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY OKAY Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan di atas, maka terbukti bahwa fondasi yang direncanakan telah memenuhi persyaratan penurunan tanah, baik untuk penurunan izin satu konfigurasi tiang maupun perbedaan penurunan antar dua konfigurasi tiang. 198 VI.5 Penulangan Tiang Fondasi dan Pile Cap Pada sub-bab kali ini, akan dibahas proses pendesainan tulangan tiang fondasi dan juga pile cap, baik tulangan longitudinal maupun tulangan geser. Mengacu kepada SNI 2847: 2013 pasal 9.2.1, kekuatan perlu untuk penulangan yang direncanakan harus dilakukan untuk kombinasi LRFD. Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai penulangan tiang fondasi dan pile cap di Tugas Besar kali ini: VI.5.1. Penulangan Tiang Fondasi SNI 1726: 2012 mengisyaratkan untuk tiang beton bor yang dicor di lokasi tanpa pembungkus harus memiliki rasio tulangan longitudinal minimum sebesar 0.5% atau sebanyak 4 batang. Beban ultimit diperoleh dengan cara tiang yang direncanakan akan diberi beban sesuai dengan besarnya reaksi kolom untuk kombinasi LRFD pada titik kolom yang bersangkutan. Reaksi tiang absolut maksimum lah yang akan dijadikan sebagai beban ultimit dan acuan dalam memodelkan konfigurasi tiang pada software Ensoft GROUP atau ETABS, dimana konfigurasi menentukan jumlah tulangan yang akan dipakai. Pengecekan kapasitas tiang fondasi terhadap beban yang bekerja dilakukan dengan bantuan software PCAColumn. Berikut merupakan hasil pengecekan kapasitas tiang fondasi untuk masing-masing konfigurasi yang ada: Gambar VI.26 Konfigurasi Tulangan Longitudinal Tiang Fondasi 199 Gambar VI.27 Diagram Interaksi Konfigurasi 2 Tiang Tabel VI.48 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 2 Tiang Kombinasi Pmax Mmax Vmax F1 - M2 5115.8 499.93 248.23 F2 2688.7 -410.34 283.34 F3 6645.7 -62.262 164.68 M1 2919.1 1260.6 -59.303 F3 MIN -981.2 -260.21 -110.3 Gambar VI.28 Diagram Interaksi Konfigurasi 4 Tiang 200 Tabel VI.49 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 4 Tiang Kombinasi Pmax Mmax Vmax F1 - M2 2721.4 -385.69 -160.52 F2 2254.3 -834.27 296.76 F3 4229.8 -58.218 52.084 M1 3215.3 514.84 -145.21 Gambar VI.29 Diagram Interaksi Konfigurasi 6 Tiang Tabel VI.50 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 6 Tiang Kombinasi Pmax Mmax Vmax F1 - M2 3952.1 -210.02 76.862 F2 4589.1 -956.87 289.6 F3 5732.9 -405.95 44.203 M1 3890.1 305.25 -134.37 201 Gambar VI.30 Diagram Interaksi Konfigurasi 8 Tiang Tabel VI.51 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 8 Tiang Kombinasi Pmax Mmax Vmax F1 - M2 1978.1 -274.69 -111.47 F2 1366.6 297.05 -121.61 F3 3975.3 670.94 -235.28 M1 3044.8 869.8 -297.07 Gambar VI.31 Diagram Interaksi Konfigurasi 9 Tiang 202 Tabel VI.52 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 9 Tiang Kombinasi Pmax Mmax Vmax F1 - M2 2967.2 -419.98 -184.97 F2 3740.6 -543.21 109.92 F3 5639 345.35 103.37 M1 3848.8 -181.87 35.595 F3 MIN -224.91 -50.691 29.319 Gambar VI.32 Diagram Interaksi Konfigurasi 24 Tiang Tabel VI.53 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 24 Tiang Kombinasi Pmax Mmax Vmax F1 - M2 5067.84 1553.8 477.53 F2 4591.53 1030.785 316.656 F3 6745.43 1519.92 442.357 M1 4129.72 936.31 278.6 F3 MIN -2818 705.64 353.94 203 Gambar VI.33 Diagram Interaksi Konfigurasi 35 Tiang Tabel VI.54 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 35 Tiang Kombinasi Pmax Mmax Vmax F1 - M2 7452.55 2094 713.42 F2 7298.675 1980.838 672.631 F3 7914.44 2043.156 692.7 M1 3696.87 1105.71 367.345 F3 MIN -1418.16 2199.79 711.25 Gambar VI.34 Diagram Interaksi Konfigurasi 42 Tiang 204 Tabel VI.55 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 42 Tiang Kombinasi Pmax Mmax Vmax F1 - M2 5116.634 -1730.98 542.31 F2 3469.55 -1030.67 322.55 F3 4695.08 1135.02 341.28 M1 4138.14 1137.16 353.37 F3 MIN -2453 1780.18 570.1 Gambar VI.35 Diagram Interaksi Konfigurasi 66 Tiang Tabel VI.56 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 66 Tiang Kombinasi Pmax Mmax Vmax F1 - M2 4253.54 2004.144 675.06 F2 4716.88 2018.9 676.753 F3 5309.09 2180.74 732.45 M1 5029.55 1870.04 630.33 F3 MIN -1787.94 1884.44 640.84 205 Gambar VI.36 Diagram Interaksi Konfigurasi 72 Tiang Tabel VI.57 Kombinasi Aksial Lentur Konfigurasi 66 Tiang Kombinasi Pmax Mmax Vmax F1 - M2 5472.7 876.83 260.527 F2 5618.22 684.64 180.314 F3 5880.56 902.91 262.6 M1 4647.278 610.12 170.42 F3 MIN -2073.57 643.114 184.79 Tabel VI.58 Rekapitulasi Penulangan Longitudinal Tiang Fondasi Konfigurasi Tulangan Longitudinal P2 16-D25 P4 16-D25 P6 16-D25 P8 16-D25 P9 16-D25 P24 24-D25 P35 32-D25 P42 32-D25 P66 32-D25 P72 32-D25 206 Sedangkan untuk penulangan geser tiang fondasi, SNI 2847: 2013 pasal 10.9.3 dan pasal 21.6.4.4 mengisyaratkan besarnya rasio tulangan spiral minimum yang perlu dipenuhi dalam perancangan. Syarat tersebut digambarkan melalui persamaan-persamaan berikut: ππ = 0,45 ( π′ π΄π − 1) π π΄πβ ππ¦π‘ π′ ππ = 0,12 ( π ) ππ¦π‘ (ππΌ. 1) (ππΌ. 2) dimana, Ag = luas permukaan penampang tiang Ach = luas permukaan efektif penampang tiang (tidak termasuk selimut) Rasio tulangan spiral dari suatu tiang fondasi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: ππ = 4 π΄π π·πβ π₯ π (ππΌ. 3) dimana, Dch = luas permukaan efektif penampang tiang (tidak termasuk selimut) s = spasi tulangan spiral SNI 2847:2013 pasal 7.10.4.3 menyatahakn bahwa spasi bersih antar spiral tidak boleh melebihi 75 mm atau tidak kurang dari 25 mm. Mengacu kepada SNI 1726: 2012, untuk tiang dengan diameter lebih dari 500 mm harus menggunakan tulangan spiral D13 atau lebih besar, oleh karena itu pada pengerjaan Tugas Besar kali ini akan digunakana tulangan spiral D16. Berikut merupakan hasil perhitungan besarnya spasi maksimum yang diperlukan untuk masing-masing jenis tiang: 207 Tabel VI.59 Perhitungan Tulangan Spiral Tiang Fondasi D=1000 mm SYARAT 1 fc ' 35 MPa fy 420 MPa ρs 0.01 SYARAT 2 D 1000 mm Dch 850 mm Ap 785398.2 mm2 Ac 567450.2 mm2 ρs 0.0144 PENGECEKAN dsp 16 mm Asp 201.062 mm2 s 60 mm ρs-pakai 0.01577 mm CEK OKAY Tabel VI.60 Perhitungan Tulangan Spiral Tiang Fondasi D=1200 mm SYARAT 1 fc ' 35 MPa fy 420 MPa ρs 0.01 SYARAT 2 D 1200 mm Dch 1050 mm Ap 1130973 mm2 Ac 865901.5 mm2 ρs 0.0115 PENGECEKAN dsp 16 mm Asp 201.062 mm2 s 40 mm ρs-pakai 0.01277 mm CEK OKAY 208 Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh besarnya spasi maksimum yang diperbolehkan untuk kedua jenis tiang adalah 60 mm. Setelah itu, akan ditentukan besarnya kapasitas geser dari tiang fondasi dan harus dipastikan kapasitas tersebut lebih besar dari beban geser yang bekerja (diperoleh dari analisis menggunakan software Ensoft GROUP atau ETABS). Kapasitas geser tiang fondasi diperoleh dari permukaan beton tiang dan juga tulangan spiral yang terpasang. Besar kapasitas geser tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: ππ = 0.17 π √π ′ π π΄πβ ππ = (ππΌ. 4) π΄π π π₯ ππ¦π‘ π₯ π·πβ π (ππΌ. 5) Berdasarkan persamaan di atas, berikut merupakan hasil pengecekan kapasitas geser terhadap beban yang bekerja untuk masing-masing jenis konfigurasi tiang yang ada (φ=0.75): Tabel VI.61 Rekapitulasi Penulangan Geser Tiang Fondasi Vu Vc s kN kN P2 283.34 P4 Vs ΙΈVn mm kN kN 285.352 60 285.352 60 1325.27 1325.27 OKAY 296.76 1196.32 1196.32 OKAY D16-60 D16-60 P6 289.6 285.352 60 1196.32 1325.27 OKAY D16-60 P8 297.07 285.352 60 1196.32 1325.27 OKAY D16-60 P9 184.97 285.352 60 1196.32 1325.27 OKAY D16-60 P24 477.53 435.433 60 1477.805 1761.504 OKAY D16-60 P35 713.42 435.433 60 1477.805 1761.504 OKAY D16-60 P42 570.1 435.433 60 1477.805 1761.504 OKAY D16-60 P66 732.45 435.433 60 1477.805 1761.504 OKAY D16-60 P72 260.527 435.433 60 1477.805 1761.504 OKAY D16-60 Konfigurasi CEK Tulangan Longitudinal Spasi yang diperoleh dari perhitungan di atas merupakan spasi yang akan dipasang pada tiang fondasi hingga titik jepit. Mulai dari titik jepit hingga ujung 209 bawah tiang fondasi, akan digunakan spasi maksimum yang diizinkan, yakni 75 mm. Hal ini dilakukan untuk menghemat penggunaan tulangan spiral karena sudah tidak ada beban yang bekerja setelah melewati titik jepit. VI.5.2. Penulangan Pile Cap Penulangan longitudinal pada pile cap dimulai dengan memodelkan terlebih dahulu pile cap (dimodelkan sebagai pelat) dan tiang fondasi (dimodelkan sebagai kolom) pada software ETABS. Setelah itu, reaksi kolom untuk kombinasi LRFD akan dimodelkan sebagai joint load. Gaya dalam pelat (shell forces) dengan nilai absolut maksimum, akibat dari beban yang bekerja, ini yang akan dijadikan sebagai beban ultimit untuk perhitungan penulangan longitudinal selanjutnya. Berikut merupakan beban ultimit yang akan dimodelkan pada software ETABS untuk masing-masing jenis konfigurasi tiang yang ada: Tabel VI.62 Rekapitulasi Beban Ultimit Kombinasi LRFD F1 F2 F3 M1 M2 kN kN kN kN-m kN-m P2 -334.436 -499.417 8106.319 1676.44 -1292.75 P4 883.072 -790.619 15757.71 3515.717 2499.212 -289.287 349.81 4933.076 -685.997 -520.771 -200.231 201.695 2541.735 -348.8 139.702 407.134 -989.926 5997.255 3738.863 1364.564 156.57 -262.08 2801.176 562.567 342.397 -509.683 1564.793 11817.34 3159.44 -1728.22 -386.696 571.712 6827.995 2477.735 -1441.46 -310.64 -300.08 6572.253 743.872 -700.825 -282.078 -337.513 1294.009 778.796 -677.193 -318.46 -268.575 1386.338 707.617 -704.688 -325.122 -327.898 1570.286 762.979 -718.884 -378.198 -623.11 8536.888 2618.938 -1247 2563.167 951.066 19830.58 3983.33 2607.287 -2497.07 971.66 19509.28 -3955.39 -2779.97 724.717 949.35 10010.66 3872.958 -2290.41 -384 907.857 6100.438 2635.033 -1239.52 Konfigurasi P6 P8 P9 P24 210 Konfigurasi P35 P42 P66 P72 F1 F2 F3 M1 M2 kN kN kN kN-m kN-m 3231.808 328.571 8986.053 700.877 1000 132.394 147.397 4177.866 -289.765 217.608 -169.493 -201 2231.926 344.726 105.271 104 -195.387 4222.011 329.872 184.346 115.01 126.256 2280.029 282.7 187.691 129.759 173.384 3170.5 308.42 216.785 -123.135 -182.329 1854.664 328.494 208.059 -3250 -422 8162 704.174 -806.13 269.3 103 1550.5 838.642 919 268.65 -234.92 4087.5 899.5 918.4 -256 -214.5 1578 969.5 -875 3598 -1002 10116.5 3972.862 2186.251 -3756 -1106.5 11135.5 4027.571 2262.115 -143.5 -244 3265 431.19 -226.95 -258 -274 4039 1035 -883 88.385 152.692 3118.968 -344.421 178.541 -100.727 162 4795.498 -349.395 -199.51 -100.5 167.07 5101.228 -354.445 -200.713 -393.5 -814.6 5980.5 2738 -1249 -163.859 135.48 3974.37 -232.84 -289.233 -159.079 115.017 3671.749 -212.631 285.205 -706.727 -611.732 1524.761 -175.132 -2104.82 -697.3 -655.083 7899.347 1748.82 -2091.15 -1041.36 -9263.88 25288.67 4580.211 -3789.12 -1031.76 9258.1 25238.00 4580.211 -3773.58 -437.051 328.783 6757.172 -1199.826 -1525.46 -435.871 -328.109 6758.695 1199.449 -1523.02 -272.161 215.891 7131.062 -650.992 -806.09 -271.623 -215.218 7140.485 650.151 -805.065 -450.099 328.571 6756.528 -1253.781 -1571.8 -449.174 -327.948 6761.531 1253.034 -1570.06 290.109 187.961 2014.204 -507.217 681.544 289.775 -187.702 7714.637 506.766 680.904 143.704 -168.538 4425.413 285.067 246.626 120.167 -177.725 4615.411 304.518 221.591 136.452 -159.249 4629.629 276.526 242.203 211 Konfigurasi F1 F2 F3 M1 M2 kN kN kN kN-m kN-m 151.686 -154.33 4613.082 268.014 264.444 226.798 -297.876 7429.533 588.606 461.694 -236.959 -263.645 7158.462 532.098 -480.323 268.299 -267.449 7902.914 527.762 528.26 168.632 168.146 5351.08 324.333 313.337 -3469.11 -1818.86 17352.414 2311.125 2348.262 3327.858 1716.234 18930.565 2292.971 2369.422 132.987 133.94 7203.467 301.115 295.332 770897 136.947 4680.392 325.905 234.178 -88.464 -124.038 4333.117 312.439 237.455 -109.565 109.394 5271.338 297.202 278.944 217.554 -331.686 7967.167 880.289 656.352 251.381 -306.893 7956.287 820.816 717.402 Dengan langkah-langkah yang sama seperti penulangan longitudinal dinding diafragma (persamaan V.13 – V.19), berikut merupakan hasil perhitungan penulangan longitudinal untuk masing-masing jenis konfigurasi tiang: Tabel VI.63 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 2 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 2323.454 kNm/m Mu 649.817 kNm/m d 1412.5 mm d 1412.5 mm a 54.892 mm a 15.115 mm As-min 2700 mm2 As-min 2700 mm2 As-butuh 4443.61 mm2 As-butuh 1223.6 mm2 n 10 buah n 6 buah 212 sver - mm sver - mm s 100 mm s 200 mm Tabel VI.64 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 2 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 1485.9 kNm/m Mu 1042.25 kNm/m d 1412.5 mm d 1412.5 mm a 54.892 mm a 15.115 mm 2 As-min 2700 mm As-min 2700 mm2 As-butuh 2817.69 mm2 As-butuh 1969.01 mm2 n 6 buah n 6 buah sver - mm sver - mm s 200 mm s 200 mm Tabel VI.65 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 4 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 4839.493 kNm/m Mu 741.819 kNm/m d 1350 mm d 1412.5 mm a 122.73 mm a 17.268 mm 2 As-min 2700 mm As-min 2700 mm2 As-butuh 9935.23 mm2 As-butuh 1397.91 mm2 213 n 22 buah n 6 buah sver 100 mm sver - mm s 100 mm s 200 mm Tabel VI.66 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 4 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 5109.13 kNm/m Mu 729.01 kNm/m d 1350 mm d 1412.5 mm a 129.93 mm a 16.968 mm As-min 2700 mm2 As-min 2700 mm2 As-butuh 10518.18 mm2 As-butuh 1373.64 mm2 n 22 buah n 6 buah sver 100 mm sver - mm s 100 mm s 200 mm Tabel VI.67 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 6 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 2193.35 kNm/m Mu 910.412 kNm/m d 1412.5 mm d 1412.5 mm a 51.691 mm a 21.223 mm As-min 2700 mm2 As-min 2700 2 mm 214 As-butuh 4184.55 mm2 As-butuh 1718.04 mm2 n 10 buah n 6 buah sver - mm sver - mm s 110 mm s 200 mm Tabel VI.68 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 6 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 3228.16 kNm/m Mu 729.014 kNm/m d 1350 mm d 1412.5 mm a 80.55 mm a 16.97 mm As-min 2700 mm2 As-min 2700 mm2 As-butuh 6520.52 mm2 As-butuh 1373.64 mm2 n 14 buah n 6 buah sver 100 mm sver - mm s 160 mm s 200 mm Tabel VI.69 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 8 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 4183.97 kNm/m Mu 611.274 kNm/m d 1350 mm d 1412.5 mm a 105.4 mm a 14.21 mm 215 As-min 2700 mm2 As-min 2700 mm2 As-butuh 8532.09 mm2 As-butuh 1150.66 mm2 n 18 buah n 6 buah sver 100 mm sver - mm s 120 mm s 200 mm Tabel VI.70 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 8 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 4830.83 kNm/m Mu 697.63 kNm/m d 1350 mm d 1412.5 mm a 122.5 mm a 16.23 mm As-min 2700 mm2 As-min 2700 mm2 As-butuh 9916.57 mm2 As-butuh 1314.16 mm2 n 22 buah n 6 buah sver 100 mm sver - mm s 100 mm s 200 mm Tabel VI.71 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 9 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 1578.78 kNm/m Mu 1095.05 kNm/m d 1412.5 mm d 1412.5 mm 216 a 37.012 mm 2 a 25.567 mm As-min 2700 mm As-min 2700 mm2 As-butuh 2996.187 mm2 As-butuh 2069.67 mm2 n 8 buah n 6 buah sver - mm sver - mm s 140 mm s 200 mm Tabel VI.72 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 9 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 1903.14 kNm/m Mu 950.09 kNm/m d 1412.5 mm d 1412.5 mm a 44.74 mm a 22.155 mm As-min 2700 2 mm As-min 2700 mm2 As-butuh 3621.784 mm2 As-butuh 1793.51 mm2 n 8 buah n 6 buah sver - mm sver - mm s 140 mm s 200 mm Tabel VI.73 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 24 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 29 mm db 29 mm Mu 8142.32 kNm/m Mu 632.45 kNm/m 217 d 1850 mm d 1912.5 mm a 150.26 mm a 10.85 mm As-min 3600 mm2 As-min 3600 mm2 As-butuh 12163.8 mm2 As-butuh 12747.2 mm2 n 20 buah n 6 buah sver 100 mm sver - mm s 100 mm s 200 mm Tabel VI.74 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 24 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 29 mm db 29 mm Mu 8515.45 kNm/m Mu 994.84 kNm/m d 1850 mm d 1912.5 mm a 157.5 mm a 17.09 mm As-min 3600 2 mm As-min 3600 mm2 As-butuh 12747.2 mm2 As-butuh 1383.7 mm2 n 20 buah n 6 buah sver 100 mm sver - mm s 100 mm s 200 mm Tabel VI.75 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 35 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 fc’ 40 MPa fy 420 MPa MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm 218 Mu 3584.44 kNm/m Mu 989.94 kNm/m d 1912.5 mm d 1912.5 mm a 62.26 mm a 17 mm As-min 3600 2 mm As-min 3600 mm2 As-butuh 5040.3 mm2 As-butuh 1375.5 mm2 n 11 buah n 8 buah sver - mm sver - mm s 100 mm s 140 mm Tabel VI.76 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 35 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 2421.35 kNm/m Mu 1164.4 kNm/m d 1912.5 mm d 1912.5 mm a 41.83 mm a 20 mm As-min 3600 2 mm As-min 3600 mm2 As-butuh 3386.41 mm2 As-butuh 1619.13 mm2 n 8 buah n 8 buah sver - mm sver - mm s 140 mm s 140 mm Tabel VI.77 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 42 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa 219 db 25 mm db 25 mm Mu 4838.43 kNm/m Mu 1087.22 kNm/m d 1850 mm d 1912.5 mm a 87.54 mm a 18.67 mm As-min 3600 mm2 As-min 3600 mm2 As-butuh 7086.63 mm2 As-butuh 1511.29 mm2 n 16 buah n 8 buah sver 100 mm sver - mm s 140 mm s 140 mm Tabel VI.78 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 42 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2000 mm h 2000 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 4457.7 kNm/m Mu 1245 kNm/m d 1850 mm d 1912.5 mm a 80.5 mm a 21.39 mm As-min 3600 mm2 As-min 3600 mm2 As-butuh 6516.27 mm2 As-butuh 1731.83 mm2 n 14 buah n 8 buah sver 100 mm sver - mm s 160 mm s 140 mm Tabel VI.79 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 66 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2500 mm h 2500 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa 220 db 29 mm db 29 mm Mu 12210.4 kNm/m Mu 1961.81 kNm/m d 2346 mm d 2410.5 mm a 176.75 mm a 26.75 mm As-min 4500 mm2 As-min 4500 mm2 As-butuh 14308.26 mm2 As-butuh 2165..08 mm2 n 22 buah n 7 buah sver 100 mm sver - mm s 100 mm s 160 mm Tabel VI.80 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 66 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2500 mm h 2500 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 29 mm db 29 mm Mu 12425 kNm/m Mu 1262 kNm/m d 2346 mm d 2410.5 mm a 176.75 mm a 26.75 mm 2 As-min 4500 mm As-min 4500 mm2 As-butuh 14570.04 mm2 As-butuh 1389.98 mm2 n 24 buah n 7 buah sver 100 mm sver - mm s 100 mm s 160 mm Tabel VI.81 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah X – Konfigurasi 72 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2500 mm h 2500 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa 221 db 25 mm db 25 mm Mu 6481.74 kNm/m Mu 6684.8 kNm/m d 2350 mm d 2412.5 mm a 91.94 mm a 16.64 mm As-min 4500 mm2 As-min 4500 mm2 As-butuh 7442.37 mm2 As-butuh 1347.21 mm2 n 16 buah n 10 buah sver 100 mm sver - mm s 140 mm s 100 mm Tabel VI.82 Perhitungan Tulangan Longitudinal Arah Y – Konfigurasi 72 Tiang TULANGAN LONGITUDINAL, M (+) TULANGAN LONGITUDINAL, M (-) b 1000 mm b 1000 mm h 2500 mm h 2500 mm Selimut beton 75 mm Selimut beton 75 mm fc’ 40 MPa fc’ 40 MPa fy 420 MPa fy 420 MPa db 25 mm db 25 mm Mu 6684.8 kNm/m Mu 1632.31 kNm/m d 2350 mm d 2412.5 mm a 94.88 mm a 22.21 mm As-min 4500 2 mm As-min 4500 mm2 As-butuh 7680.42 mm2 As-butuh 1798.24 mm2 n 16 buah n 10 buah sver 100 mm sver - mm s 140 mm s 100 mm Setelah penulangan longitudinal, perlu diperiksa juga apakah pile cap yang direncanakan aman terhadap keruntuhan geser, baik keruntuhan geser 1 arah maupun 2 arah. Keruntuhan geser mungkin terjadi akibat penampang beton tidak mampu memikul geser yang timbul akibat reaksi vertikal dari kolom ataupun tiang fondasi. Apabila setelah pengecekan didapati kapasitas geser beton tidak mampu memikul beban geser yang bekerja, maka perlu dilakukan penulangan geser. Berikut 222 merupakan hasil pengecekan keruntuhan geser untuk masing-masing konfigurasi tiang yang ada: Tabel VI.83 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 2 Tiang GESER 1 ARAH Vu 2532.964 kN d 1412.5 mm b 3000 mm Vc 4466.717 kN φ 0.75 CEK OKAY GESER 2 ARAH Vu 7454.339 kN d 1412.5 mm c1 700 mm c2 700 mm b0 8450 mm Βc 1.00 αc 30 Vc-1 37743.760 kN Vc-2 44127.444 kN Vc-3 25162.507 kN Vc-pakai 25162.507 kN Φ 0.75 CEK OKAY (a) (b) Gambar VI.37 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 2 Tiang 223 Tabel VI.84 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 4 Tiang GESER 1 ARAH Vu 4069.85 kN d 1350 mm b 5000 mm Vc 7115.12 kN φ 0.75 CEK OKAY GESER 2 ARAH (a) Vu 12886.165 kN d 1350 mm c1 1100 mm c2 1100 mm b0 9800 mm Βc 1.00 αc 40 Vc-1 41836.933 kN Vc-2 52367.318 kN Vc-3 27891.289 kN Vc-pakai 27891.289 kN Φ 0.75 CEK OKAY (b) Gambar VI.38 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 4 Tiang 224 Tabel VI.85 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 6 Tiang GESER 1 ARAH Vu 4755.05 kN d 1350 mm b 5000 mm Vc 7115.12 kN φ 0.75 CEK OKAY GESER 2 ARAH Vu 2395.781 kN d 1350 mm c1 800 mm c2 1100 mm b0 9200 mm Βc 0.73 αc 40 Vc-1 49094.36 kN Vc-2 51513.50 kN Vc-3 26183.66 kN Vc-pakai 26183.66 kN Φ 0.75 CEK OKAY (a) (b) Gambar VI.39 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 6 Tiang 225 Tabel VI.86 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 8 Tiang GESER 1 ARAH Vu 5321.33 kN d 1850 mm b 11000 mm Vc 21450.78 kN φ 0.75 CEK OKAY GESER 2 ARAH (a) Vu 1698.96 kN d 1350 mm c1 800 mm c2 1100 mm b0 9200 mm Βc 0.73 αc 40 Vc-1 49094.36 kN Vc-2 51513.50 kN Vc-3 26183.66 kN Vc-pakai 26183.66 kN Φ 0.75 CEK OKAY (b) Gambar VI.40 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 8 Tiang 226 Tabel VI.87 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 9 Tiang GESER 1 ARAH Vu 8539.81 kN d 1412.5 mm b 8000 mm Vc 11911.25 kN φ 0.75 CEK OKAY GESER 2 ARAH (a) Vu 1549.408 kN d 1412.5 mm c1 800 mm c2 800 mm b0 8850 mm Βc 1.00 αc 40 Vc-1 39530.45 kN Vc-2 55238.40 kN Vc-3 26353.63 kN Vc-pakai 26353.63 kN Φ 0.75 CEK OKAY (b) Gambar VI.41 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 9 Tiang 227 Tabel VI.88 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 24 Tiang GESER 1 ARAH Vu 12452.32 kN d 1846 mm b 24000 mm Vc 46700.52 kN φ 0.75 CEK OKAY GESER 2 ARAH (a) Vu 8483.308 kN d 1846 mm c1 1400 mm c2 1400 mm b0 12984 mm Βc 1.00 αc 40 Vc-1 75794.94 kN Vc-2 97105.94 kN Vc-3 50529.96 kN Vc-pakai 50529.96 kN Φ 0.75 CEK OKAY (b) Gambar VI.42 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 24 Tiang 228 Tabel VI.89 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 35 Tiang GESER 1 ARAH Vu 17721.85 kN d 1912.5 mm b 20000 mm Vc 40319.04 kN φ 0.75 CEK OKAY GESER 2 ARAH (a) Vu 11720.971 kN d 1912.5 mm c1 800 mm c2 800 mm b0 11065 mm Βc 1.00 αc 40 Vc-1 66919.53 kN Vc-2 99416.67 kN Vc-3 44613.02 kN Vc-pakai 44613.02 kN Φ 0.75 CEK OKAY (b) Gambar VI.43 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 35 Tiang 229 Tabel VI.90 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 42 Tiang GESER 1 ARAH Vu 18234.69 kN d 1850 mm b 18000 mm Vc 35101.28 kN φ 0.75 CEK OKAY GESER 2 ARAH (a) Vu 16338.635 kN d 1850 mm c1 700 mm c2 700 mm b0 10200 mm Βc 1.00 αc 30 Vc-1 59672.18 kN Vc-2 74005.20 kN Vc-3 39781.45 kN Vc-pakai 39781.45 kN Φ 0.75 CEK OKAY (b) Gambar VI.44 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 42 Tiang 230 Tabel VI.91 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 66 Tiang GESER 1 ARAH Vu 30158.06 kN d 2346 mm b 18000 mm Vc 44512.22 kN φ 0.75 CEK OKAY GESER 2 ARAH (a) Vu 23367.136 kN d 2346 mm c1 700 mm c2 700 mm b0 12584 mm Βc 1.00 αc 40 Vc-1 93356.96 kN Vc-2 147147.51 kN Vc-3 62237.98 kN Vc-pakai 62237.98 kN Φ 0.75 CEK OKAY (b) Gambar VI.45 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 66 Tiang 231 Tabel VI.92 Perhitungan Keruntuhan Geser Konfigurasi 72 Tiang GESER 1 ARAH Vu 32266.71 kN d 2350 mm b 24000 mm Vc 59450.82 kN φ 0.75 CEK OKAY GESER 2 ARAH (a) Vu 20238.447 kN d 2350 mm c1 800 mm c2 800 mm b0 10940 mm Βc 1.00 αc 40 Vc-1 64001.34 kN Vc-2 93486.41 kN Vc-3 42667.56 kN Vc-pakai 42667.56 kN Φ 0.75 CEK OKAY (b) Gambar VI.46 Keruntuhan Geser 1 Arah (a) dan 2 Arah (b) Konfigurasi 72 Tiang 232 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa pile cap yang didesain untuk masing-masing konfigurasi tiang sudah kuat untuk memikul geser yang terjadi sehingga tidak diperlukan lagi tulangan geser 233 BAB VII KUANTIFIKASI DAN PERHITUNGAN BIAYA Berdasarkan hasil perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya, maka akan dilakukan kuantifikasi untuk masing-masing pekerjaan dengan ruang lingkup geoteknik. Berikut merupakan hasil kuantifikasi pekerjaan yang diperoleh: Tabel VII.1 Rekapitulasi Jumlah dari Setiap Konfigurasi Tiang Konfigurasi Utara Timur Barat Selatan Total P2 94 26 26 70 216 P4 18 16 16 92 142 P6 44 30 30 20 124 P8 - 3 3 - 6 P9 - 6 6 - 12 P24 - - - 2 2 P35 2 - - - 2 P42 - - - 2 2 P66 1 - - - 1 P72 2 - - - 2 Tabel VII.2 Kuantifikasi 1 Tiang Fondasi Beton Tipe Baja - Longitudinal L V n d (m) (m3) (buah) (mm) Baja - Spiral d Ls (mm) (m) m (kg) (m2) 3132.1 3263.47 87.97 13 3355.8 3496.57 113.1 13 3355.8 3496.57 113.1 Fondasi A (m2) Tipe I 0.785 28 21.99 12 25 5363.88 13 Tipe II 1.131 30 33.93 24 25 11467.60 Tipe III 1.131 30 33.93 32 25 15290.13 m (kg) Bekisting 234 Tabel VII.3 Kuantifikasi Tiang Fondasi Total Konfigurasi Beton (m3) Baja - Longitudinal (kg) Baja – Spiral (kg) Bekisting (m2) P2 9500.176 2317194.759 1409817.131 37977.12 P4 12490.972 3046681.998 1853648.450 49932.88 P6 16361.415 3990724.307 2428018.392 65405.04 P8 1055.575 257466.084 156646.348 4219.68 P9 2375.044 579298.690 352454.283 9494.28 P24 1628.602 550444.732 167835.373 5428.8 P35 2375.044 1070309.201 244759.919 7917 P42 2850.053 1284371.041 293711.902 9500.4 P66 2239.327 1009148.675 230773.638 7464.6 P72 4885.805 2201778.928 503506.118 16286.4 Tabel VII.4 Kuantifikasi 1 Pile Cap Konfigurasi Beton b (m) t (m) 5 1.5 V (m3) 22.5 Baja - Longitudinal n (buah) d (mm) m (kg) 108 25 6473.64 Bekisting (m2) P2 a (m) 3 P4 5 5 1.5 37.5 280 25 21578.81 30 P6 5 8 1.5 60 240 25 22195.35 39 P8 6 11 2 132 396 25 46795.20 68 P9 8 8 2 128 216 25 26634.42 64 P24 18 12 2 432 780 29 232955.31 120 P35 20 14 2 560 604 25 151051.70 136 P42 21 18 2 756 900 25 268008.88 156 P66 33 18 2.5 1485 1515 29 739185.13 255 P72 27 24 2.5 1620 1470 25 579298.69 255 24 235 Tabel VII.5 Kuantifikasi Pile Cap Total Konfigurasi Beton (m3) Baja - Longitudinal (kg) Bekisting (m2) P2 4860.000 1398307.182 5184 P4 5325.000 3064191.665 4260 P6 7440.000 2752223.660 4836 P8 792.000 280771.204 408 P9 1536.000 319613.070 768 P24 864.000 465910.626 240 P35 1120.000 302103.404 272 P42 1512.000 536017.753 312 P66 1485.000 739185.128 255 P72 3240.000 1158597.379 510 Tabel VII.6 Kuantifikasi Dinding Diafragma dan Galian Total Beton 995 16 0.8 P H t V n d 12736 Baja - Transversal 10 25 massa/m massa 616.538 613454.87 m m m Baja - Longitudinal n 21 buah d 25 mm massa/m 80515.952 kg m3 massa buah mm kg kg H A 1288255.228 Galian 8.5 40903.611 kg m m2 V 347680.694 m3 Tabel VII.7 Kuantifikasi Angkur Tanah Total P 995 m spasi 1.5 m n 663 buah Tipe Fondasi Grout 2 Strand (Tendon) 3 A (m ) L (m) V (m ) n A (m2) L (m) m (kg) Angkur I 0.385 10 2551.52 6 0.0001 26 81191 Angkur II 0.283 10 1874.59 5 0.0001 22 57250 Angkur III 0.196 10 1301.80 5 0.0001 24 62455 236 Perhitungan biaya yang dilakukan akan mengacu kepada Daftar Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) – Lampiran II Keputusan Walikota Surabaya. Berdasarkan hasil kuantifikasi yang telah dilakukan, diperoleh perhitungan biaya sebagai berikut: Tabel VII.8 Perhitungan Biaya No. Jenis Pekerjaan 1 Pekerjaan Galian Basement - 2 - Pekerjaan galian tanah Volume Satuan Harga Satuan Harga Total 347680.694 m3 Rp 49,500.00 Rp 54,000.00 Rp 17,210,194,328.25 Rp 18,774,757,449.00 Rp 49,500.00 Rp 397,700.00 Rp 16,800.00 Rp 16,800.00 Rp 1,400,000.00 Rp 1,400,000.00 Rp 16,000.00 Rp 17,210,194,328.25 Rp 12,662,768,000.00 Rp 21,642,687,830.38 Rp 10,306,041,823.99 Rp 17,830,400,000.00 Rp 8,019,072,327.92 Rp 3,214,330,080.00 Rp 1,114,900.00 Rp 16,800.00 Rp 16,800.00 Rp 1,400,000.00 Rp 62,169,068,253.74 Rp 68,491,157,347.88 Rp 53,341,129,413.55 Rp 78,066,818,149.82 Rp 407,630.00 Rp 16,800.00 Rp 1,400,000.00 Rp 6,948,053,350.00 Rp 46,271,068,500.76 Rp 39,443,600,000.00 Rp 481,601,341,183.55 Rp 11,774,054.40 Pengangkutan tanah keluar 347680.694 m3 proyek Pekerjaan Dinding Diafragma dan Angkur Tanah Pekerjan galian tanah Pemasangan dan pelepasan bekisting Pemasangan tulangan longitudinal Pemasangan tulangan sengkang 347680.69 m3 31840 m2 1288255.23 kg 613454.87 kg - Pengecoran beton 12736 m3 - Pengecoran grout 5727.91 m3 - Pemasangan strand / tendon 200896 kg 55762.01 m3 3 Pekerjaan Fondasi Bor - Pengeboran Tanah - Pemasangan tulangan longitudinal 4076854.60 kg - Pemasangan tulangan spiral 3175067.23 kg - Pengecoran beton 55762.01 m3 17045 m2 2754230.27 kg 28174 m3 4 - Pekerjaan Pile Cap Pemasangan dan pelepasan bekisting Pemasangan tulangan longitudinal Pengecoran beton Total Total / m2 237 BAB VIII KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, berikut merupakan kesimpulan yang diperoleh dari pengerjaan Tugas Akhir desain ini: Profil Tanah dan Kelas Situs 1. Kondisi lapisan tanah pada lokasi proyek Stadion Kediri adalah sebagai berikut: − Medium Clay dari elevasi 0 hingga -4 m dengan nilai NSPT rata-rata 4.5 − Soft Clay dari elevasi -4 hingga -12 m dengan nilai NSPT rata-rata 3 − Stiff Clay dari elevasi -12 hingga -22 m dengan nilai NSPT rata-rata 13 − Very Stiff Clay dari elevasi -22 hingga -38 m dengan nilai NSPT rata-rata 26 − Hard Clay dari elevasi -38 hingga -50 m dengan nilai NSPT rata-rata 47 − Muka air tanah terletak pada elevasi -1.5 m dari permukaan tanah 2. Kelas situs dari lokasi proyek Stadion Kediri adalah SE (Tanah Lunak) Desain Dinding Penahan Tanah 1. Dinding diafragma yang digunakan memiliki panjang 16 m dengan panjang penetrasi 7.5 m. Mutu beton yang digunakan adalah 40 MPa dengan tebal dinding 0.8 m 2. Sistem perkuatan yang digunakan adalah angkur tanah, dimana jumlah angkur yang digunakan adalah 3 buah. Angkur tanah dipasang dengan spasi horizontal sebesar 1.5 m dan sudut 40o. Jumlah angkur yang digunakan adalah 3 dengan rincian sebagai berikut: − Angkur pertama dipasang pada elevasi -2 m dengan jumlah strand yang digunakan adalah 6 dan prestress sebesar 1116 kN. Panjang bond length sebesar 10 m. 238 − Angkur kedua dipasang pada elevasi -3.5 m dengan jumlah strand yang digunakan adalah 5 dan prestress sebesar 930 kN. Panjang bond length sebesar 10 m. − Angkur ketiga dipasang pada elevasi -6.5 m dengan jumlah strand yang digunakan adalah 5 dan prestress sebesar 930 kN. Panjang bond length sebesar 10 m. 3. Dinding diafragma memiliki faktor keamanan terkritis pada masa konstruksi (undrained) sebesar 1.75 (>1.5) dengan defleksi 80.31 mm (< 85 mm). Kemudian untuk kondisi masa layan / long term (drained) diperoleh faktor keamanan 1.75 (>1.5) dan defleksi 80.81 mm (< 85 mm). Pada kondisi gempa, diperoleh faktor keamanan 1.36 (>1.1) dan defleksi sebesar 100.207 mm (<127.5 mm). 4. Kebutuhan tulangan dinding diafragma adalah: − Tulangan longitudinal (M+): D25 – 110 − Tulangan longitudinal (M-): D25 – 200 − Tulangan transversal: 2D25 - 200 5. Kebutuhan debit untuk kegiatan dewatering galian adalah 3000 m3/jam, sehingga akan digunakan 8 buah pompa dengan tipe SC 720 dengan kapasitas 105 liter/detik Desain Fondasi Tiang Bor 1. Fondasi tiang bor akan dibangun dengan fc’ 35 MPa. Rincian dari masing-masing konfigurasi tiang yang digunakan adalah: − Konfigurasi 2 tiang mempunyai panjang tiang 28 m dengan diameter 1 m. Tulangan longitudinal yang dipakai 16-D25, tulangan spiral yang dipakai D13-60 (hingga fixity point) dan D13-75 (lebih dari fixity point) − Konfigurasi 4 tiang mempunyai panjang tiang 28 m dengan diameter 1m. Tulangan longitudinal yang dipakai 16-D25, tulangan spiral yang dipakai D13-60 (hingga fixity point) dan D13-75 (lebih dari fixity point) 239 − Konfigurasi 6 tiang mempunyai panjang tiang 28 m dengan diameter 1 m. Tulangan longitudinal yang dipakai 16-D25, tulangan spiral yang dipakai D13-60 (hingga fixity point) dan D13-75 (lebih dari fixity point) − Konfigurasi 8 tiang mempunyai panjang tiang 28 m dengan diameter 1 m. Tulangan longitudinal yang dipakai 16-D25, tulangan spiral yang dipakai D13-60 (hingga fixity point) dan D13-75 (lebih dari fixity point) − Konfigurasi 9 tiang mempunyai panjang tiang 28 m dengan diameter 1 m. Tulangan longitudinal yang dipakai 16-D25, tulangan spiral yang dipakai D13-60 (hingga fixity point) dan D13-75 (lebih dari fixity point) − Konfigurasi 24 tiang mempunyai panjang tiang 30 m dengan diameter 1.2 m. Tulangan longitudinal yang dipakai 24-D25, tulangan spiral yang dipakai D13-60 (hingga fixity point) dan D13-75 (lebih dari fixity point) − Konfigurasi 35 tiang mempunyai panjang tiang 30 m dengan diameter 1.2 m. Tulangan longitudinal yang dipakai 32-D25, tulangan spiral yang dipakai D13-60 (hingga fixity point) dan D13-75 (lebih dari fixity point) − Konfigurasi 42 tiang mempunyai panjang tiang 30 m dengan diameter 1.2 m. Tulangan longitudinal yang dipakai 32-D25, tulangan spiral yang dipakai D13-60 (hingga fixity point) dan D13-75 (lebih dari fixity point) − Konfigurasi 66 tiang mempunyai panjang tiang 30 m dengan diameter 1.2 m. Tulangan longitudinal yang dipakai 32-D25, tulangan spiral yang dipakai D13-60 (hingga fixity point) dan D13-75 (lebih dari fixity point) − Konfigurasi 72 tiang mempunyai panjang tiang 30 m dengan diameter 1.2 m. Tulangan longitudinal yang dipakai 32-D25, tulangan spiral yang dipakai D13-60 (hingga fixity point) dan D13-75 (lebih dari fixity point) 2. Penurunan tanah terbesar yang dialami adalah sebesar 51.895 mm (< 150 mm) dan persyaratan perbedaan penurunan antar kolom sebesar L/300 pun terpenuhi 3. Pile cap akan dibangun dengan fc’ 40 MPa. Rincian pile cap untuk masingmasing konfigurasi tiang adalah sebagai berikut: − Konfigurasi 2 tiang mempunyai ukuran pile cap 3 m x 5 m dengan tebal 1.5 m. Tulangan longitudinal pada arah melebar yang dipakai adalah D25-100 240 untuk memikul momen positif dan D25-200 untuk memikul momen negatif. Tulangan longitudinal pada arah memanjang yang dipakai adalah D25-190 untuk memikul momen positif dan D25-200 untuk memikul momen negatif. − Konfigurasi 4 tiang mempunyai ukuran pile cap 5 m x 5 m dengan tebal 1.5 m. Tulangan longitudinal pada kedua arah yang dipakai adalah 2D25-100 untuk memikul momen positif dan D25-200 untuk memikul momen negatif. − Konfigurasi 6 tiang mempunyai ukuran pile cap 5 m x 8 m dengan tebal 1.5 m. Tulangan longitudinal pada arah melebar yang dipakai adalah 2D25-160 untuk memikul momen positif dan D25-200 untuk memikul tulangan negatif. Tulangan longitudinal pada arah memanjang yang dipakai adalah 2D25-100 untuk memikul momen positif dan D25-200 untuk memikul tulangan negatif. − Konfigurasi 8 tiang mempunyai ukuran pile cap 6 m x 11 m dengan tebal 1.5 m. Tulangan longitudinal pada arah melebar yang dipakai adalah 2D25160 untuk memikul momen positif dan D25-140 untuk memikul tulangan negatif. Tulangan longitudinal pada arah memanjang yang dipakai adalah 2D25-140 untuk memikul momen positif dan D25-140 untuk memikul tulangan negatif. − Konfigurasi 9 tiang mempunyai ukuran pile cap 8 m x 8 m dengan tebal 1.5 m. Tulangan longitudinal pada kedua arah yang dipakai adalah 2D25-140 untuk memikul momen positif dan D25-200 untuk memikul momen negatif. − Konfigurasi 24 tiang mempunyai ukuran pile cap 18 m x 12 m dengan tebal 2 m. Tulangan longitudinal pada kedua arah yang dipakai adalah 2D29-100 untuk memikul momen positif dan D29-200 untuk memikul momen negatif. − Konfigurasi 35 tiang mempunyai ukuran pile cap 20 m x 14 m dengan tebal 2 m. Tulangan longitudinal pada arah melebar yang dipakai adalah D25-140 untuk memikul momen positif dan D25-140 untuk memikul tulangan negatif. Tulangan longitudinal pada arah memanjang yang dipakai adalah D25-100 untuk memikul momen positif dan D25-140 untuk memikul tulangan negatif. 241 − Konfigurasi 42 tiang mempunyai ukuran pile cap 21 m x 18 m dengan tebal 2 m. Tulangan longitudinal pada arah melebar yang dipakai adalah 2D25160 untuk memikul momen positif dan D25-140 untuk memikul tulangan negatif. Tulangan longitudinal pada arah memanjang yang dipakai adalah 2D25-140 untuk memikul momen positif dan D25-140 untuk memikul tulangan negatif. − Konfigurasi 66 tiang mempunyai ukuran pile cap 33 m x 18 m dengan tebal 2.5 m. Tulangan longitudinal pada kedua arah yang dipakai adalah 2D29100 untuk memikul momen positif dan D29-160 untuk memikul momen negatif. − Konfigurasi 72 tiang mempunyai ukuran pile cap 27 m x 24 m dengan tebal 2.5 m. Tulangan longitudinal pada arah melebar yang dipakai adalah 2D25100 untuk memikul momen positif dan D25-100 untuk memikul tulangan negatif. Tulangan longitudinal pada arah memanjang yang dipakai adalah 2D25-140 untuk memikul momen positif dan D25-100 untuk memikul tulangan negatif. Perhitungan Biaya Total biaya dari pekerjaan geoteknik untuk setiap 1 m2 adalah Rp 11.774.054,40 242 DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional. 2012. SNI 1726: Perencanaan Bangunan Tahan Gempa. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Badan Standarisasi Nasional. 2013. SNI 2847: Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Badan Standarisasi Nasional. 2017. SNI 8460: Persyaratan Perancangan Geoteknik. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Coduto, Donald P. 2001. Foundation Design Prnciples and Practices 2nd Edition. New Jersey: Prentice-Hall. Das, Braja M. 2011. Geotechnical Engineering Book. Florida: J. Ross Publishing. Das, Braja M. dan Khaled Sobhan. 2014. Principles of Geotechnical Engineering 8th Edition. Stamford: Cengage Learning. Irsyam, Masyhur. 2004. Catatan Kuliah Rekayasa Pondasi. Bandung: Penerbit ITB. K., Sorensen K. dan Okkels N. 2013. Correlation Between Drained Shear Strength and Plasticity Index of Undisturbed Overconsolidated Clays. Proeedings of the 18th Conference on Soil Mechanics and Geotechnical Engineering. Paris. Halaman 423428. Look, Burt G. 2007. Handbook of Geotechnical Investigation and Design Tables. London: Taylor & Francis. 243 Mayne, Paul W. 1988. Determining OCR in Clays from Laboratory Strength. Journal of Geotechnical Engineering Vol. 114, Issue 1. USA: ASCE. Halaman 76-92. Mikhail, Reguel, Masyhur Irsyam, Ramli Nazir, dkk. 2019. Development of Nationwide Surface Spectra Acceleration Maps for Earthquake Resistant Design of Bridges Based on The National Hazard Maps of Indonesia. Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 51, No. 4. Indonesia. 244 LAMPIRAN